didanel.files.wordpress.com file · Web viewDitujukan Untuk Memenuhi Tugas Logika ... Pengetahuan...

21
Tugas Logika Saintifik Cara Mendapatkan Kebenaran Ditujukan Untuk Memenuhi Tugas Logika Saintifik Psikologi 2J1 Dosen Pembimbing : Drs. Masduqi Affandi, M. Pd. I Disusun Oleh : Rochmawati Dwi Sawitri B07210058 Prodi Psikologi Fakultas Dakwah Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel

Transcript of didanel.files.wordpress.com file · Web viewDitujukan Untuk Memenuhi Tugas Logika ... Pengetahuan...

Page 1: didanel.files.wordpress.com file · Web viewDitujukan Untuk Memenuhi Tugas Logika ... Pengetahuan merupakan suatu hal dasar yang akan diperoleh ... untuk membuktikan suatu kebenaran

Tugas Logika Saintifik

Cara Mendapatkan Kebenaran

Ditujukan Untuk Memenuhi Tugas Logika Saintifik

Psikologi 2J1

Dosen Pembimbing :

Drs. Masduqi Affandi, M. Pd. I

Disusun Oleh :

Rochmawati Dwi Sawitri

B07210058

Prodi Psikologi

Fakultas Dakwah

Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel

Surabaya

2011

Page 2: didanel.files.wordpress.com file · Web viewDitujukan Untuk Memenuhi Tugas Logika ... Pengetahuan merupakan suatu hal dasar yang akan diperoleh ... untuk membuktikan suatu kebenaran

Daftar Isi

Bab I ………………………………………………………. 3

Pendahuluan ………………………………………………………. 3

1. Latar Belakang ………………………………………………………. 3

2. Rumusan Masalah ………………………………………………………. 3

3. Manfaat ………………………………………………………. 3

Bab II ………………………………………………………. 4

Pembahasan ………………………………………………………. 4

1. Kebenaran ………………………………………………………. 4

2. Cara Mendapatkan Kebenaran ……………………………………………………. 5

a. Pendekatan Empiris ………………………………………………………. 5

b. Pendekatan Rasional ………………………………………………………. 6

c. Pendekatan Intuitif ………………………………………………………. 6

d. Pendekatan Religius ………………………………………………………. 7

e. Pendekatan Otoritas ………………………………………………………. 7

f. Pendekatan Ilmiah ………………………………………………………. 8

1.1. Berfikir Induksi ………………………………………………………. 8

1.2. Berfikir Deduksi ………………………………………………………. 12

Bab III ………………………………………………………. 14

Penutup ………………………………………………………. 14

Kesimpulan ……………………………………………………….. 14

Daftar Pustaka ……………………………………………………….. 15

2

Page 3: didanel.files.wordpress.com file · Web viewDitujukan Untuk Memenuhi Tugas Logika ... Pengetahuan merupakan suatu hal dasar yang akan diperoleh ... untuk membuktikan suatu kebenaran

Bab I

Pendahuluan

1. Latar Belakang

Pengetahuan merupakan suatu hal dasar yang akan diperoleh manusia sejak

manusia lahir. Secara global pengetahuan ini dapat diperoleh dari panca indera yang

dimiliki manusia. semakin bertambahnya usia manusia, pengetahuan yang didapatkan

pun akan bertambah. Dengan adanya pengetahuan yang bertambah ini tingkat keraguan

yang dimiliki oleh manusia semakin tinggi pula. Dari anggapan umum yang ada di dalam

masyarakat tentang pengetahuan tersebut manusia akan semakin mencari kebenaran di

balik anggapan umum tersebut. Dengan adanya skeptisisme yang terjadi akan

memunculkan suatu tentang kebenaran akan anggapan umum tersebut.

2. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan kebenaran?

2. Bagaimana cara mendapatkan kebenaran?

3. Manfaat

Untuk mengetahui bahwasannya kita harus menalar suatu anggapan umum

sebelum di jadikan sebagai pengetahuan.

3

Page 4: didanel.files.wordpress.com file · Web viewDitujukan Untuk Memenuhi Tugas Logika ... Pengetahuan merupakan suatu hal dasar yang akan diperoleh ... untuk membuktikan suatu kebenaran

Bab II

Pembahasan

1. Kebenaran

Kebenaran merupakan suatu hal yang mutlak diperlukan untuk membuktikan

suatu kebenaran dari teori ataupun pengetahuan yang kita dapatkan. Namun, kebenaran

sendiri merupakan suatu bentuk dari rasa ingin tahu setiap individu. Rasa ingin tahu

sendiri merupakan terbentuk dari adanya kekuatan akal yang dimiliki manusia yang

selalu ingin mencari, memahami, serta memanfaatkan kebenaran yang telah ia dapatkan

dalam hidupnya.

Hasrat ingin tahu manusia tersebut terpuaskan bila manusia memperoleh

pengetahuan yang benar mengenai hal-hal yang dipertanyakan. Dalam sejarah

perkembangannya, manusia ternyata manusia selalu berusaha memperoleh pengetahuan

yang benar atau yang secara singkat dapat disebut sebagai kebenaran (Suryabrata, 2000:

2).1

Kebenaran memiliki berbagai makna, seperti keadaan yang sesuai dengan fakta

tertentu atau kenyataan, atau yang sesuai dengan tubuh nyata hal-hal, peristiwa nyata atau

aktualitas. Hal ini juga dapat berarti harus kesetiaan asli atau untuk suatu standar atau

ideal. Dalam pengertian umum, kebenaran itu juga dapat berarti keteguhan atau ketulusan

dalam tindakan atau karakter yang berlawanan langsung kebenaran adalah kepalsuan ,

yang sejalan dapat mengambil, faktual atau etis makna logis.2 Misalnya adalah panci itu

adalah sebuah benda yang memiliki bentuk persegi empat. Kenyataannya bentuk bentuk

panci yang adalah bundar, karena pengetahuan tidak sesuai dengan obyek maka dianggap

keliru. Namun, saat dinyatakan bentuk panci adalah bundar dan terjadi kesesuaian, maka

pernyataan tentang panic tersebut dianggap benar.

1file:///E:/tgs/logika/Ilmu%20dan%20Upaya%20Manusia%20untuk%20Memperoleh%20Kebenaran%20%C2%AB%20Sincerity.htm2 http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Truth

4

Page 5: didanel.files.wordpress.com file · Web viewDitujukan Untuk Memenuhi Tugas Logika ... Pengetahuan merupakan suatu hal dasar yang akan diperoleh ... untuk membuktikan suatu kebenaran

2. Cara mendapatkan Kebenaran

Kebenaran merupakan sifat yang real yang di miliki suatu fakta. Kebenaran sendiri

akan didapatkan oleh seseorang melalui penalaran yang dilakukan oleh manusia untuk

memaknai suatu anggapan umum. Kebenaran bukanlah sesuatu hal yang mudah

didapatkan dengan hanya merenung saja, tetapi dalam penerapannya untuk mendapatkan

kebenaran haruslah kita berfikir dan menalarkan apa yang terjadi.

Agar dapat membuktikan suatu teori dalam pengetahuan terdapat beberapa cara

yang dapat dilakukan untuk mendapatkan kebenaran dalam membuktikan suatu

pengetahuan yang telah ada, diantaranya adalah melakukan beberapa pendekatan dalam

menganalisanya seperti :

a. Pendekatan Empiris

Manusia mempunyai seperangkat indera yang berfungsi sebagai

penghubung dirinya dengan dunia nyata. Dengan inderanya manusia mampu

mengenal berbagai hal yang ada di sekitarnya, yang kemudia diproses dan

mengisi kesadarannya. Indera bagi manusia merupakan pintu gerbang jiwa.

Tidak ada pengalaman yang diperoleh tanpa melalui indera.

Kenyataan seperti yang disebutkan di atas menyebabkan timbulnya

anggapan bahwa kebenaran dapat diperoleh melalui penginderaan atau

pengalaman. Kebenaran dari pendapat tersebut kiranya tidak dapat dipungkiri.

Bahwa dengan pengalaman kita mendapatkan pemahaman yang benar mengenai

bentuk, ukuran, warna, dst. mengenai suatu hal. Upaya untuk mendapatkan

kebenaran dengan pendekatan demikian merupakan upaya yang elementer

namun tetap diperlukan.

Mereka yang mempercayai bahwa penginderaan merupakan satu-satunya

cara untuk memperoleh kebenaran disebut sebagai kaum empiris. Bagi

golongan ini, pengetahuan itu bukab didapatkan melalui penalaran rasional yang

5

Page 6: didanel.files.wordpress.com file · Web viewDitujukan Untuk Memenuhi Tugas Logika ... Pengetahuan merupakan suatu hal dasar yang akan diperoleh ... untuk membuktikan suatu kebenaran

abstrak, namun melalui pengalaman yang konkrit. Gejala-gejala alamiah

menurut anggapan kaum empiris adalah bersifat konkrit dan dapat dinyatakan

melalui tangkapan indera manusia.

b. Pendekatan Rasional

Cara lain untuk mendapatkan kebenaran adalah dengan mengandalkan rasio.

Upaya ini sering disebut sebagai pendekatan rasional. Manusia merupakan

makhluk hidup yang dapat berpikir. Dengan kemampuannya ini manusia dapat

menangkap ide atau prinsip tentang sesuatu, yang pada akhirnya sampai pada

kebenaran, yaitu kebenaran rasional.

Golongan yang menganggap rasio sebagai satu-satunya kemampuan untuk

memperoleh kebenaran disebut kaum rasionalis. Premis yang mereka

pergunakan dalam penalarannya adalah ide, yang menurut anggapannya

memang sudah ada sebelum manusia memikirkannya. Fungsi pikiran manusia

adalah mengenal ide tersebut untukdijadikan pengetahuan.

c. Pendekatan Intuitif

Menurut Jujun S. Suriasimantri (2005: 53), intuisi merupakan pengetahuan

yang didapatkan tanpa melalui proses penalaran tertentu. Seseorang yang

sedang menghadapi suatu masalah secara tiba-tiba menemukan jalan

pemecahannya. Atau secara tiba-tiba seseorang memperoleh “informasi”

mengenai peristiwa yang akan terjadi. Itulah beberapa contoh intuisi.

Intuisi bersifat personal dan tidak bisa diramalkan. Bahwa intuisi yang

dialami oleh seseorang bersifat khas, sulit atau tak bisa dijelaskan, dan tak bisa

dipelajari atau ditiru oleh orang lain. Bahkan seseorang yang pernah

memperoleh intuisi sulit atau bahkan tidak bisa mengulang pengalaman serupa.

6

Page 7: didanel.files.wordpress.com file · Web viewDitujukan Untuk Memenuhi Tugas Logika ... Pengetahuan merupakan suatu hal dasar yang akan diperoleh ... untuk membuktikan suatu kebenaran

Kebenaran yang diperoleh dengan pendekatan intuitif disebut sebagai

kebenaran intuitif. Kebenaran intuitif sulit untuk dipertanggung jawabkan,

sehingga ada-ada pihak-pihak yang meragukan kebenaran macam ini.

Meskipun validitas intuitisi diragukan banyak pihak, ada sementara ahli

yang menaruh perhatian pada kemampuan manusia yang satu ini. Bagi Abraham

Maslow, intuisi merupakan pengalaman puncak (peak experience), sedangkan

bagi Nietzsche, intuisi merupakan inteligensi yang paling tinggi (Sumantri,

2005: 53).

d. Pendekatan Religius

Manusia merupakan makhluk yang menyadari bahwa alam semesta beserta

isinya ini diciptakan dan dikendalikan oleh kekuatan adi kodrati, yaitu Tuhan.

Kekuatan adi kodrati inilah sumber dari segala kebenaran. Oleh karena itu agar

manusia memperoleh kebenaran yang hakiki, manusia harus berhubungan

dengan kekuatan adi kodrtai tersebut.

Upaya untuk memperoleh kebenaran dengan jalan seperti tersebutdi atas

disebut sebagai pendekatan religius atau pendekatan supra-pikir (Rinjin, 1996:

54). Disebut demikian karena pendekatan tersebut melampai daya nalar manusia

manusia.

Kebenaan religius bukan hanya bersangkuta paut dengan kehidupan

sekarang dan yang terjangkau oleh pengalaman, namun juga mencakup

masalah-masalah yang bersifat transcendental, seperti latar belakang penciptaan

manusia dan kehidupan setelah kematian.

e. Pendekatan Otoritas

Usaha untuk memperoleh kebenaran juga dapat dilakukan dengan dasar

pendapat atau pernyataan dari pihak yang memiliki otoritas. Yang dimaksud

7

Page 8: didanel.files.wordpress.com file · Web viewDitujukan Untuk Memenuhi Tugas Logika ... Pengetahuan merupakan suatu hal dasar yang akan diperoleh ... untuk membuktikan suatu kebenaran

dengan hal ini adalah individu-individu yang memiliki kelebihan tertentu

disbanding anggota masyarakat pada umumnya.

Kelebihan-kelebihan tersebut bisa berupa kekuasaan, kemampuan

intelektual, keterampilan, pengalaman, dan sebagainya. Mereka yang memiliki

kelebihan-kelebihan seperti itu disegani, ditakuti, ataupun dijadikan figur

panutan. Apa yang mereka nyatakan akan diterima masyarakat sebagai suatu

kebenaran.

Sepanjang sejarah dapat ditemukan contoh-contoh mengenai ketergantungan

manusia pada otoritas dalam mencari kebenaran. Pada masa Yunani kuno para

pemikir seperti Socrates, Plato, dan Aristoteles dipandang sebagai sumber

kebenaran, bahkan melebihi pengamatan atau pengalaman langsung. Apa yang

dinyatakan oleh para tokoh tersebut dijadikan acuan dalam memahami realitas,

berpikir, dan berindak.

f. Pendekatan Ilmiah

Pendekatan ilmiah pertumpu pada dua anggapan dasar, yaitu : pertama, bahwa

kebenaran dapat diperoleh dari pengamatan dan kedua, bahwa gejala itu timbul

sesuai dengan hubungan-hubungan yang berlaku menurut hokum tertentu (Ary

dkk., 2000: 63).

Pendekatan ilmiah merupakan pengombinasian yang jitu dari pendekatan

empiris dan pendekatan rasional. Kombinasi ini didasarkan pada hasil analisis

terhadap kedua pendekatan tersebut. Pada satu segi kedua pendekatan tersebut bisa

dipertanggung jawabkan namun pada segi yang lain terdapat beberapa kelemahan.

Kelemahan pertama pendekatan empiris, bahwa pengetahuan yang berhasil

dikumpulkan cenderung untuk menjadi kumpulan fakta-fakta. Kumpulan fakta-

fakta tersebut belum tentu bersifat konsisten dan mungkin saja terdapat hal-hal yang

bersifat kontradiktif (Suriasumantri, 2005: 52). Kelemahan kedua, terletak pada

8

Page 9: didanel.files.wordpress.com file · Web viewDitujukan Untuk Memenuhi Tugas Logika ... Pengetahuan merupakan suatu hal dasar yang akan diperoleh ... untuk membuktikan suatu kebenaran

kesepakatan mengenai pemahaman hakikat pengalaman yang merupakan cara untuk

memperoleh kebenaran dan indera sebagai alat yang menangkapnya.

Sedangkan kelemahan yang terdapat pada pendekatan rasional adalah terdapat

pada kriteria untuk menguji kebenaran dari suatu ide yang menurut seseorang jelas

dan dapat dipercaya. Apa yang menurut seseorang jelas, benar, dan dapat dipercaya

belum tentu demikian untuk orang lain. Dalam hal ini pemikiran rasional cenderung

bersifat solipsisteik dan subjektif (Suriasumantri, 2005: 51).

Kelemahan-kelemahan dari kedua pendekatan tersebut bisa dihilangkan atau

paling tidak dikurangi dengan mengombinasikan keduanya. Kombinasi tersebut

diwujudkan dengan langkah-langkah yang sistematis dan terkontrol. Upaya

memahami realitas dalam hal ini didasarkan pada kebenaran atau teori ilmiah yang

ada serta mengujinya dengan mengumpulkan fakta-fakta.

Suatu kebenaran dapat disebut sebagai kebenaran ilmiah bila memenuhi dua

syarat utama, yaitu : pertama, harus sesuai dengan kebenaran ilmiah sebelumnya

yang memungkinkan tidak terjadinya kontradiksi dalam teori keilmuan secara

keseluruhan, dan kedua, harus sesuai dengan fakta-fakta empiris. Sebab teori yang

bagaimanapun konsistennya sekiranya tidak didukung oleh pengujian empiris tidak

dapat diterima kebenarannya secara ilmiah.3

Cara lain yang dapat di gunakan untuk mendapatkan kebenaran ialah dengan

berfikir secara Induksi dan deduksi.

1.1. Berfikir Induksi

Berfikir induksi sendiri merupakan suatu pemikiran di mana

proses pemikiran di dalam akal kita dari pengetahuan kejadian atau

peristiwa-peristiwa atau hal-hal yang lebih konkret dan khusus untuk

menyimpulkan pengetahuan yang lebih umum4 Dalam berfikir induktif

3file:///G:/tgs/logika/Ilmu%20dan%20Upaya%20Manusia%20untuk%20Memperoleh%20Kebenaran%20%C2%AB%20Sincerity.htm4 W. Poespoprodjo, Eko T. Gilarso, Logika Ilmu Menalar Dasar-dasar Berpikir tertib, Logis, Kritis Analitis, Diakletis, (Bandung : Pustaka Grafika, 1999), hlm 22

9

Page 10: didanel.files.wordpress.com file · Web viewDitujukan Untuk Memenuhi Tugas Logika ... Pengetahuan merupakan suatu hal dasar yang akan diperoleh ... untuk membuktikan suatu kebenaran

ini suatu peristiwa baru yang menjadi suatu informasi di otak akan

dinalarkan dan cerna oleh otak dengan mealui proses penggolongan dari

hal-hal yang khusus ke umum.

Berfikir secara induksi ini memiliki dua keuntungan, yaitu :

1. Dapat berfikir secara ekonomis, yang dimaksudkan dalam

pernyataan ini adalah bahwasannya berfikir induksi ini dapat

mempermudah seseorang untuk mendapatkan pengetahuan

yang lebih umum dan tidak hanya sekedar mengetahui satu

informasi yang kita dapatkan;

2. Pernyataan yang dihasilkan melalui cara berfikir induksi

memungkinkan proses penalaran selanjutnya, maksudnya

adalah dari penalaran secara induktif akan dapat

disimpulkan dengan pernyataan yang lebih umum lagi.5

Berfikir induksi sendiri di golongkan menjadi dua golongan,

yaitu:

Induksi Sempurna

Induksi ini merupakan suatu cara dimana terdapat suatu

putusan umum yang merupakan perjumlahan dari beberapa

puttusan khusus. Misalnya adalah jika dalam suatu kelas

yang siswanya adalah orang Indonesia maka putusan umum

yang didapatkan adalah semua siswa yang ada dalam kelas

tersebut merupakan orang Indonesia.

Berfikir induksi ini seringkali digunakan untuk mencapai hukum-

hukum dalam ilmu yang berlaku umum, terutama ilmu pengetahuan

alam. Ilmu pengetahuan alam menggunakan cara berfikir induksi untuk

mencapai hal-hal yang sedehana sampai hal yang rumit. Namun, hal yang

5 Mundiri,Logika, (Jakarta : RajaGrafindo Persada, 1996) hlm 12

10

Page 11: didanel.files.wordpress.com file · Web viewDitujukan Untuk Memenuhi Tugas Logika ... Pengetahuan merupakan suatu hal dasar yang akan diperoleh ... untuk membuktikan suatu kebenaran

digunakan untuk mencapai hal-hal tersebut bukanlah berfikir induksi

sempurna, melainkan induksi tidak sempurna.

Induksi Tidak Sempurna

Induksi ini merupakan salah satu tipe induksi di mana jika

demi induksi ada putusan umum yang bukan merupakan

penjumlahan , melainkan seakan-akan loncatan dari yang

khusus kepada yang umum .

Dari pengertian induksi tidak sempurna, ini digolongkan

menjadi dua macam yang dilhat dari segi kekuatan putusan

yang ternyata.

1. Dalam ilmu alam (sciences) putusan yang tercapai

melalui induksi tak sempurna ini berlaku umum,

mutlak jadi tak ada kecualinya. Misalnya adalah

hukum air mengenai pembekuannya itu tak

mengizinkan pengecualiannya. Tidak ragu-ragu ilmu

tersebut meramalkan tentang pembekuan air

tersebut.

2. Jika ilmu memiliki objek yang terjadinya bisa kena

pengaruh dari manusia yang sedikit-banyaknya dapat

ikut menentukan kejadian-kejadian yang menjadi

pandangan ilmu, maka lalu lain pula halnya. Dalam

hal ini ilmu yang dihasilkan merupakan ilmu social.

Oleh karena itu, manusia memiliki daya memilih

dan sebab itu mungkin bertindak atau tidak

bertindak, malahan mungkin juga bertindak lain dan

rangsang alam sekitarnya dan alamnya sendiri maka,

keumuman hal-hal yang kena pengaruh manusia itu

juga tidak mutlak dan tidak dapat dipastikan

sebelumnya.6

6 Poedjawijatna, LOGIKA-Filsafat Berfikir, (Jakarta : PT Adi Mahasatya, 2004) hlm 70-74

11

Page 12: didanel.files.wordpress.com file · Web viewDitujukan Untuk Memenuhi Tugas Logika ... Pengetahuan merupakan suatu hal dasar yang akan diperoleh ... untuk membuktikan suatu kebenaran

1.2. Berfikir Deduksi

Deduksi berasal dari bahasa Inggris deduction yang berarti

penarikan kesimpulan dari keadaan-keadaan yang umum, menemukan

yang khusus dari yang umum, lawannya induksi (Kamus Umum Bahasa

Indonesia hal 273 W.J.S.Poerwadarminta. Balai Pustaka 2006).

Deduksi adalah cara berpikir dimana dari pernyataan yang bersifat

umum ditarik kesimpulan yang bersifat khusus. Penarikan kesimpulan

secara deduktif biasanya mempergunakan pola berpikir yang dinamakan

silogismus. Silogismus disusun dari dua buah pernyataan dan sebuah

kesimpulan. (Filsafat Ilmu.hal 48-49 Jujun.S.Suriasumantri Pustaka Sinar

Harapan. 2005).

Metode berpikir deduktif adalah metode berpikir yang

menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya

dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus.

(www.id.wikipedia.com).

Berfikir deduksi merupakan kebalikan dari berfikir secara induksi,

berfikir induksi sendiri berarti berifikir dari hal-hal yang umum menjadi

hal-hal yang khusus.7 Penalaran secara deduksi ini menguntungkan bagi

sesorang karena dengan menalarkan suatu informasi secara deduksi

informasi tersebut menjadi sangat terpercaya.

Namun, tidak hanya dengan menalar dengan berfikir secara

induksi maupun deduksi saja untuk mendapatkan kebenaran dari suatu

anggapan umum yang ada di dalam lingkungan yang kita dapatkan

dengan melihat, mendengar, dan mengalami dari orang-orang yang ada di

sekitar kita, akal menjadi sadar akan adanya orang-orang yang dan objek-

7 Ibid, mundiri, hlm 12

12

Page 13: didanel.files.wordpress.com file · Web viewDitujukan Untuk Memenuhi Tugas Logika ... Pengetahuan merupakan suatu hal dasar yang akan diperoleh ... untuk membuktikan suatu kebenaran

objek yang menjadi sumber informasi tersebut. Dengan adanya hal itu

akal secara tidak langsung akan menyadarinya.8

Dengan cara berfikir secara deduktif tentang semua hal yang ada

maka selanjutnya dapat dilakukan penarikan kesimpulan dengan cara

silogime. Silogisme merupakan suatu cara yang digunakan untuk menarik

kesimpulan dengan cara menyusun dua buah pernyataan (premis) yang

kemudian menghasilkan kesimpulan atau (konklusi).9 Misalnya adalah

Jeruk itu adalah buah

Buah itu tumbuh di pohon

Konklusinya adalah jeruk itu tumbuh di pohon

Penalaran deduktif ini harus dibedakan dari konsep yang terkait

yaitu deduksi alamiah, sebuah pendekatan kepada teori pembuktian

bahwa upaya-upaya untuk memberikan sebuah model penalaran logis

yang formal sebagaimana ia terjadi "secara alamiah".

Bab III8 W. Poespoprodjo, Eko T. Gilarso, Logika Ilmu Menalar Dasar-dasar Berpikir tertib,…., hlm 239 Burhanuddin Salam, Logika Formal (Filsafat Berfikir), (Jakarta : PT Bina Aksara, 1998), hlm 75

13

Page 14: didanel.files.wordpress.com file · Web viewDitujukan Untuk Memenuhi Tugas Logika ... Pengetahuan merupakan suatu hal dasar yang akan diperoleh ... untuk membuktikan suatu kebenaran

Penutup

Kesimpulan

Bahwasannya kebeneran itu dicari, karena kebenaran merupakan suatu hal yang ada

dalam kenyataan yang akan di temukan karena manusia memiliki rasa ingin tahudan meragukan

tentang semua anggapan umum yang ada dalam lingkungannya. Kebenaran sendiri dapat di cari

dengan melalui beberapa pendekatan yang ada dalam kehidupan, seperti pendekatan empiris,

rasional, intuitif religious dan sebagainya. Tak hanya itu dalam mencari kebenaran kita dapat

menggunakan cara berfikir dan menalar baik secara induksi maupun deduksi. Di mana, kedua

cara ini saling berkontradiksi.

Daftar Pustaka

14

Page 15: didanel.files.wordpress.com file · Web viewDitujukan Untuk Memenuhi Tugas Logika ... Pengetahuan merupakan suatu hal dasar yang akan diperoleh ... untuk membuktikan suatu kebenaran

Mundiri, 1996, Logika, Jakarta : RajaGrafindo PersadaPoedjawijatna, 2004, LOGIKA-Filsafat Berfikir, cetakan kesebelas, Jakarta : PT Adi MahasatyaPoespoprodjo, W., Eko T. Gilarso, 1999, Logika Ilmu Menalar Dasar-dasar Berpikir tertib,

Logis, Kritis Analitis, Diakletis, Bandung : Pustaka GrafikaSalam, Burhanuddin, 1998, Logika Formal (Filsafat Berfikir), Jakarta : PT Bina Aksara

file:///E:/tgs/logika/Ilmu%20dan%20Upaya%20Manusia%20untuk%20Memperoleh%20Kebenaran%20%C2%AB%20Sincerity.htm di unduh tanggal 8 Juni 2011http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Truth di unduh tanggal 14 Juni 2011

15