VIDEO PEMBELAJARAN SABLON MANUAL MEDIA KERTAS …repository.amikom.ac.id/files/Naskah_PUBLIKASI...

16
VIDEO PEMBELAJARAN SABLON MANUAL MEDIA KERTAS SEBAGAI REFERENSI DALAM MEMBUKA PELUANG USAHA (STUDI KASUS : ANDY STEMPEL) HALAMAN JUDUL NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Muzahranu Zaumar 09.01.2517 Ernadi 09.01.2532 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2012

Transcript of VIDEO PEMBELAJARAN SABLON MANUAL MEDIA KERTAS …repository.amikom.ac.id/files/Naskah_PUBLIKASI...

VIDEO PEMBELAJARAN SABLON MANUAL MEDIA KERTAS SEBAGAI REFERENSI DALAM MEMBUKA PELUANG USAHA

(STUDI KASUS : ANDY STEMPEL)

HALAMAN JUDUL

NASKAH PUBLIKASI

diajukan oleh

Muzahranu Zaumar 09.01.2517 Ernadi 09.01.2532

kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

AMIKOM YOGYAKARTA

2012

HALAMAN PENGESAHAN

VIDEO LEARNING SCREEN PRINTING MANUAL PAPER MEDIA

AS A REFERENCE IN BUSINESS OPPORTUNITIES (RESEARCH : ANDY STEMPEL)

VIDEO PEMBELAJARAN SABLON MANUAL MEDIA KERTAS SEBAGAI REFERENSI DALAM MEMBUKA PELUANG USAHA

(STUDI KASUS : ANDY STEMPEL)

Muzahranu Zaumar Ernadi

Agus Purwanto 190000001

Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

ABSTRACT

Video is one of the forms of multimedia are now experiencing rapid progress. In order for the delivery of information easier to understand then we use the video as a medium of information in making the Final. At the writing of this report will discuss the manufacture of video learning media printing paper as a reference manual in the open source business opportunity with a manufacturer of screen printing. This video shows you how to create a design, how to make films until way screen printing on a paper. Implementation of application systems are built using CorelDraw X5, Photosop Adobe CS3, Adobe PremierePro CS3, Adobe aftereffect SoundBoth CS3dan Adobe CS3. The last stage that can be played on DVD video player it must first be burned with Nero application. Keywords: Multimedia, Information, Screen Printing, Applications, Video.

1. Pendahuluan

1.1 Latar Belakang Masalah

Dewasa ini perkembangan Teknologi Informasi ( TI ) dalam menunjang kehidupan kita sehari – hari dirasa telah mengalami sebuah peningkatan yang begitu pesatnya hal ini seiring dengan perkembangan zaman dimana sebuah informasi sangatlah penting dan menjadi bagian dari hidup kita sekarang ini , banyak sistem maupun teknologi yang telah diterapkan dalam rangka penyampaian sebuah informasi dan ini pun masih terus dikembangkan demi sebuah penyampaian informasi yang lebih cepat , tepat , akurat serta mampu memberikan sebuah manfaat bagi kita lewat informasi yang telah diterima tersebut , keinginginan kita dalam memperoleh informasi seperti inilah yang menjadikan sebuah sistem maupun teknologi informasi yang diterapkan / digunakan haruslah dapat seoptimal mungkin dalam pemrosesan data – data yang diolahnya tak terkecuali sebuah informasi sistem media pembelajaran khususnya sebuah media pembelajaran berbentuk multimedia dimana pengolahan data - data yang berupa teks , grafik , gambar , video dan audio diolah sedemikian rupa agar dapat menyampaikan sebuah informasi yang mudah diterima dan dipahami serta atraktif dalam hal penyajiannya. Dengan pembuatan media pembelajaran ini diharapkan dapat memudahkan proses pemahaman teknis sablon manual secara detail, dan berdasarkan latar belakang diatas maka penulis bermaksud merancang suatu media pembelajaran teknik sablon manual khususnya pada media kertas dengan judul “ Video Pembelajaran Sablon Manual Media Kertas Sebagai Referensi Dalam Membuka Peluang Usaha ( Studi Kasus : Andi Stempel ) “. 1.2 Metode Penelitian

Pencarian fakta dan pengumpulan data sebagai sumber untuk penyusunan tugas akhir ini, digunakan beberapa metode pengumpulan data, yaitu: 1. Metode wawancara (Interview)

Adalah cara mendapatkan data dengan mengadakan wawancara langsung dengan pihak-pihak yang terkait dengan objek penelitian. Tugas akhir ini disusun dengan mewawancarai karyawan Andy Stempel. 2. Observasi

Observasi merupakan tehnik pengumpulan data dengan cara mengadakan pengamatan langsung terhadap objek yang akan diteliti serta pencatatan secara cermat dan sistematik sehingga menghasilkan suatu hasil yang obyektif, dimana penulis melakukan penelitian dan peninjauan langsung ke Andy Stempel. 3. Metode Kepustakaan (Library)

Tehnik pengumpulan data dengan memanfaatkan literature-literatur yang terdapat di perpustakaan STMIK AMIKOM Yogyakarta, dan beberapa buku lainnya sebagai acuan dalam menyelesaikan masalah yang teliti, serta memanfaatkan media internet. 4. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mempelajari arsip-arsip yang berhubungan dengan permasalahan yang akan dipecahkan. 2. Landasan Teori

2.1 Sejarah Multimedia

Sistem multimedia dimulai pada akhir 1980-an dengan diperkenalkannya Hypercard oleh Apple pada tahun 1987 dan pengumuman oleh IBM pada tahun 1989 mengenai perangkat lunak audio visual connection (AVC) dan video adhapter card ps/2. Pada tahun 1994 diperkerkirakan ada lebih dari 700 produk dan sistem multimedia dipasaran.1 Kelebihan lain multimedia adalah menarik indra dan menarik minat, karena merupakan gabungan antara pandangan, suara, dan gerak. Lembaga Riset dan penerbit komputer yaitu Computer Technology Research (CTR), menyatakan bahwa orang yang mampu mengingat 20% dari yang dilihat, 30% dari yang didengar. Tetapi orang dapat mengingat 50% dari yang dilihat, didengar, dan dilakukan sekaligus. Maka multimedia sangatlah efektif. Multimedia menjadi tool yang ampuh untuk pengajaran dan pendidikan serta untuk meraih keunggulan bersaing perusahaan.2 2.2 Unsur – Unsur Multimedia

Pentingnya peranan yang dimainkan link dalam menyediakan jalan bagi pengguna dalam melakukan interksi dan navigasi, maka penulis menjelaskan sedikit tentang unsur-unsur yang terdapat pada setiap multimedia.3 2.2.1 Teks Teks adalah representasi grafis dari pidato. Tidak seperti pidato, bagaimanapun, teks adalah diam, mudah disimpan, dan mudah dimanipulasi. Teks dalam presentasi multimedia memungkinkan untuk menyampaikan sejumlah besar informasi menggunakan ruang penyimpanan sangat sedikit. 2.2.2 Gambar Secara umum gambar atau grafik berarti still image (gambar tetap) seperti foto dan gambar. Manusia sangat berorientasi pada visual (visual-oriented ), dan gambar merupakan sarana yang sangat baik untuk menyajikan informasi. 2.2.3 Animasi Konsep dari animasi adalah menggambarkan sulitnya menyajikan informasi dengan satu gambar saja, atau sekumpulan gambar. Demikian juga tidak dapat menggunakan teks untuk menerangkan informasi. 2.2.4 Audio Penyajian audio merupakan cara lain untuk lebih memperjelas pengertian suatu informasi. Contohnya, narasi merupakan kelengkapan dari penjelasan yang dilihat melalui video. Suara dapat lebih menjelaskan karakteristik suatu gambar, misalnya musik dan suara efek (sound effect ). 2.2.5 Video Video menyediakan sumber daya yang kaya dan hidup bagi aplikasi multimedia. Ada banyak multimedia creaction tool yang memungkinkan kita untuk melakukan timing munculnya objek-objek mengkolaborasikan music dan video. 2.2.6 Storyboard Storyboard adalah sketsa gambar yang disusun berurutan sesuai dengan naskah, dengan storyboard kita dapat menyampaikan ide cerita kita kepada orang lain dengan lebih mudah, karena kita dapat menggiring khayalan seseorang mengikuti gambar-gambar yang tersaji, sehingga menghasilkan persepsi yang sama pada ide cerita kita. 2.3 Teknik Pengambilan Gambar

Adapun beberapa teknik pengambilan gambar atau video, berikut teknik yang sering di gunakan :

1 Suyanto M, 2003, Multimedia Alat untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing, Andi

Yogyakarta, Yogyakarta hal 19 2 Suyanto M, 2003, Multimedia Alat untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing, Andi

Yogyakarta, Yogyakarta hal 20 - 21 3 Suyanto M, 2003, Multimedia Alat untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing, Andi

Yogyakarta,Yogyakarta, hal 256-293

1. Bird Eye View. Pengambilan gambar yang dilakukan dari atas di ketinggian tertentu sehingga memperlihatkan lingkungan yang sedemikian luas dengan benda-benda yang lain yang di bawah tampak begitu kecil. 2. High Angle View. Teknik pengambilan gambarnya dengan sudut pengambilan gambar tepat diatas objek pengambilan gambar yang seperti ini memiliki arti yang dramatic yaitu kecil atau kerdil. 3. Low Angle View. Pengambilan gambar teknik ini yakni mengambil gambar dari bawah si objek, sudut pengambilan gambar ini merupakan kebalikan dari high angle. 4. Eye Level View. Pengambilan gambar ini dengan sudut pandang sejajar dengan mata objek tidak ada kesan dramatic tertentu yang didapat dari eye level ini, yang ada hanya memperlihatkan pandangan mata seseorang yang berdiri. 5. Frog Level View. Sudut pandang ini di ambil sejajar dengan mata katak sehingga menimbulkan kesan permukaan tempat objek menjadi sangat besar. 2.4 Tahapan Pembuatan Video 2.4.1 Pra Produksi

1. Mendefinisikan masalah Pada tahap ini kita menentukan apa yang akan kita buat berdasarkan latar belakang masalah yang kita temui. 2. Merancang Konsep Pada tahap ini kita merancang konsep yang menentukan pesan dan isi dari video yang akan kita buat. 3. Merancang Isi Merancang isi meliputi mengevaluasi dan memilih daya tarik pesan, gaya dalam mengeksekusi pesan, nada dalam mengeksekusi pesan dan kata dalam mengeksekusi pesan. 4. Merancang naskah Dalam merancang naskah, produser menetapkan dialog dan urutan elemen – elemen secara rinci. Merancang naskah merupakan spesifikasi lengkap dari teks dan narasi dalam aplikasi multimedia. 5. Merancang Grafis Grafik dipilih sesuai dengan dialog. Merancang grafik meliputi merancang grafik dua dimensi, merancang video, merancang audio, dan merancang animasi. 2.4.2 Produksi 1. Pengambilan Gambar Proses pengambilan gambar dilakukan oleh para kru sesuai dengan naskah yang telah dibuat. Pengambilan gambar dilakukan sebanyak mungkin agar dalam proses pengeditan dapat dipilih mana gambar yang paling sesuai. 2. Membuat Narasi Agar dalam penyampaian informasi pada video bisa mudah dipahami maka pembuatan narasi diperlukan. Narasi sendiri merupakan merupakan sebuah penyampaian informasi secara lisan yang tertata secara urut dan sesuai dengan naskah.

3. Import Video Pada tahap ini semua gambar yang masih tersimpan pada kamera video dipindah ke komputer untuk dilakukan tahap selanjutnya. 2.4.3 Pasca Produksi

1. Editing Tahap editing meliputi proses pemotongan gambar, pemilihan audio, penentuan waktu video, pemberian teks, dan pemberian effect agar video sesuai dengan naskah yang telah dibuat sebelumnya. 2. Animasi Pada tahap ini sebenarnya video sudah jadi namun agar lebih menarik untuk ditonton maka perlu ditambahkan animasi. Animasi merupakan penggunaan komputer untuk menciptakan gerak pada layar. 3. Rendering Rendering atau render movie adalah proses mengekspor file video yang ada di dalam sequence menjadi file lain untuk dapat dijalankan pada program media player seperti Windows Media Player. 4. Burning Dalam tahap ini file video yang sudah disimpan dan dikonversi dalam format MPEG, akan dipindahkan kedalam keeping DVD melalui DVD RW. 5. Test Video Pengetesan merupakan langkah selanjutnya setelah video selesai dibuat. 2.4.4 Media Placement 1. Menggunakan Video Implementasi hasil dari video dipahami sebagai sebuah proses apakah video tersebut berhasil beroperasi dengan baik. 2. Pemeliharaan Setelah video digunakan, maka video akan dievaluasi oleh user untuk diputuskan apakah video yang baru sesuai dengan tujuan semula dan diputuskan apakah ada revisi atau modifikasi. Agar video tersebut dapat direvisi maka ada hal hal yang harus diperhatikan sebelumnya. 2.5 Software Yang Digunakan

Untuk membuat video maka diperlukan beberapa software yang mampu mengolah data menjadi lebih baik. antara lain: 1. Adobe AfterEffect CS3

Software ini digunakan untuk memberi effect pada video 2. Adobe PrimierePro CS3

Software ini digunakan untuk merender file – file yang akan dijadikan video 3. Adobe SoundBoth CS3

Software ini digunakan untuk memberi effect audio. 4. CorelDraw X5

Software ini digunakan untuk membuat logo, dan animasi pada video 5. Nero

Software yang berguna untuk membakar file ke VCD/DVD.

2.6 Hardware Yang Digunakan 2.6.1 Komputer Komputer yang digunakan untuk membuat video spesifikasinya sebagai berikut : 1. Pentium(R) Dual – Core CPU E5300 @ 2,60GHz (2 CPUs), ~2,6GHz 2. RAM 4096MB 3. Intel(R) GMA 3100, 256MB 4. Layar 1024 x 768 (32 bit) (60Hz) 2.6.2 Tripot Tripot digunakan sebagai penyangga kamera agar tidak goyang saat pengambilan gambar berlangsung. 2.6.3 Kamera atau Handycam

Kamera digunakan untuk mengambil gambar yang akan dibuat video. 2.6.4 Reflektor Berguna untuk mengarahkan cahaya agar kualitas gambar lebih jelas. 3. Pembahasan 3.1 Pengambilan Gambar

Proses pengambilan gambar dilakukan di beberapa lokasi yang berbeda yaitu : 1. Andy Stempel cabang Jetis, jln A.M Sangaji Yogyakarta 2. Tempat kos, Tegalrejo Rt 18 Rw 05 Yogyakarta 3. Taman Pintar, jln Panembahan Senopati No.3, Yogyakarta Untuk pengambilan gambar penyusun menggunakan kamera handycam merk Sony DCR - SX21E dengan spesifikasi sebagai berikut : 1. SD Shooting on Memory Stick. 2. 880k CCD Sensor 3. 57x Optical Zoom / 67x Extended Zoom Lens 4. Steady Shot – Electronic Image Stabilisation 5. Face Detection 6. Intelligent AUTO (iAUTO) Mode

Gambar 3.1 HandycamSony DCR – SX21E

Dalam pengambilan gambar aktivitas keramaian kota jogja digunakan teknik eye level view , yaitu teknik pengambilan gambar dengan sudut pandang sejajar dengan mata objek tidak ada kesan dramatic tertentu yang didapat dari teknik ini, yang ada hanya memperlihatkan pandangan mata seseorang yang berdiri.

Gambar 2.2 Pengambilan gambar dengan teknik eye level view

Saat pengambilan gambar ada bagian yang harus dilakukan pada bidang yang rendah maka digunakan teknik high angle view untuk dapat hasil yang lebih baik. Teknik pengambilan gambar dengan sudut pengambilan gambar tepat diatas objek pengambilan gambar yang seperti ini memiliki arti yang dramatic yaitu kecil atau kerdil itulah yang dinamakan teknik high angle view.

Gambar 3.3 Pengambilan gambar dengan teknik high level view

3.2 Membuat Narasi Narasi merupakan sebuah penyampaian informasi secara lisan yang tertata secara urut dan sesuai dengan naskah. Narasi diperlukan dalam pengerjaan video ini karena suara tentang informasi cara penyablonan dilakukan dengan teknik dubbing. Teknik dubbing yaitu menambahkan file suara pada suatu video dan biasanya untuk tujuan mengganti suara asli yang biasanya menggunakan bahasa asing dengan suara hasil dari terjemahan suara asli. Proses dubbing dimulai dengan mempersiapkan bahan suara yang dipakai, adapun caranya adalah sebagai berikut : 1. Untuk proses pengambilan suara kita memerlukan alat perekam terlebih dahulu. Alat

yang penyusun gunakan adalah headset genius.

Gambar 3.4 Headset Genius HS - 02i

2. Jalankan aplikasi Adobe Soundboth CS3. 3. Pilih menu file – record klik.

Gambar 3.5 Menu file pada Soudboth CS3

4. Beri nama file lalu klik tombol record sekarang siap untuk proses rekaman.

Gambar 3.6 Proses recording pada Adobe Soundboth

5. Setelah selesai merekam klik tombol stop dan jadi nya seperti ini

Gambar 3.7 Hasil rekaman

anak panah diatas menunjukan hasil dari rekaman yaitu nama file dan grafik suara yang ada pada lingkaran berwarna kuning. 6. Simpan hasil rekaman dengan klik menu file save as – ok. 3.3 Editing Video Editing Video merupakan proses inti dari pembuatan video ini. File gambar, suara, dan video yang telah diimport menjalani proses penyesuaian mengikuti naskah yang telah dibuat. 1. Jalankan Aplikasi Adobe PremierePro CS3. 2. Buat Project baru.

Gambar 3.8 Tampilan new project pada Adobe Premierepro

3. Import video yang akan diedit.

4. Lakukan pemotongan pada video gunakan razor tool .

Gambar 3.9 Proses capture video

5. Import file video yang ingin ditambahkan.

Gambar 3.10 Mengimport video

Gambar 3.11 Mencari file di direktori

6. Lakukan perintah drag (klik kiri file tahan sambil digeser ke tujuannya) file video ke

bagian video 2 sesuaikan posisinya dengan video 1.

Gambar 3.12 Hasil dari mengimport video

Gambar 3.13 Hasil penggabungan

7. Import file suara (background sound), kemudian drag file suara ke Audio 4 atur

posisinya.

Gambar 3.14 Mengimport file suara

Gambar 3.15 Video yang sudah di edit

8. Jika sudah selesai file siap dirender. Berikut merupakan beberapa gambar dari proses editing video,

Gambar 3.16 Hasil editing 1

Gambar 3.17 Hasil editing 2

4. Penutup

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisa masalah yang dibahas, telah berhasilnya pembuatan “Video Pembelajaran Sablon Manual Media Kertas Sebagai Referensi Dalam Membuka Peluang Usaha” yang dapat pelajari oleh semua orang pada umumnya dan dapat membantu perusahaan Andy Stempel pada khususnya agar semua karyawannya dapat belajar menyablon dengan benar dalam waktu relatif cepat. Video ini berisi semua pelajaran dalam hal menyablon yang benar juga disertai dengan apa saja bahan – bahan yang diperlukan untuk proses penyablonan tersebut. 4.2 Saran

Berdasarkan hasil pembuatan Tugas Akhir, penulis memberikan saran atas Video Pembelajaran Sablon Manual Media Kertas Sebagai Referensi Dalam Membuka Peluang Usaha ini agar dapat dikembangkan lagi kedepannya, karena penulis yakin tekhnik penyablonan akan berkembang mengikuti perkembangan teknologi dan kebutuhan konsumen. Maka pembaharuan dapat dilakukan sesuai dengan kebutuhan.

DAFTAR PUSTAKA

Fatah Sofyan, Amir & Purwanto, Agus. 2008. Digital Multimedia : Animasi, Sound Editing, & Video Editing. Yogyakarta: Andi Offset.

Http://store.adobe.com/store/en_us/popup/software/creativesuite/mastercollection/systemreqs.html

Suyanto, M. 2003. Mutimedia Alat untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing. Yogyakarta: Andi Offset.