digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada...

193
i PENGARUH NEED FOR ACHIEVEMENT DAN LOCUS OF CONTROL TERHADAP INTENSI BERWIRAUSAHA SISWA SMK NEGERI 1 SURAKARTA TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Program Studi Pendidikan Ekonomi Oleh: SOFI HANIFATI AFIFAH S991402018 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2015 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

Transcript of digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada...

Page 1: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

i

PENGARUH NEED FOR ACHIEVEMENT DAN LOCUS OF CONTROL

TERHADAP INTENSI BERWIRAUSAHA SISWA

SMK NEGERI 1 SURAKARTA

TESIS

Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister

Program Studi Pendidikan Ekonomi

Oleh:

SOFI HANIFATI AFIFAH

S991402018

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2015

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 2: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

ii

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 3: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

iii

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 4: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

iv

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 5: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

v

MOTTO

“Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”.

(Q.S. Al-Insyirah: 6)

“Altought you may be hurt and bleeding now, a better day will come. Hard work

will never betray you”.

(Kang Gary)

“Apabila anda berbuat kebaikan kepada orang lain, maka anda telah berbuat baik

terhadap diri sendiri”

(Benyamin Franklin)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 6: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

vi

PERSEMBAHAN

Alhamdulillah teriring syukurku kepada Allah SWT, dengan penuh ketulusan

kupersembahkan Tesis ini kepada:

My Best Supporters: Bapak Suwardi, Ibu Rinarti, Mba Ika, dan Iyan

My Georgeous: Fajri Digit S ♥

My Angels: Dhani, Mba Lilis, Mba Lia, Linda, Epan dan Santy

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 7: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan segala bentuk nikmat-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan

penulisan Tesis ini. Sholawat dan salam peneliti haturkan kepada Nabi Besar

Muhammad Sholallahu ‘Alaihi Wasallam sebagai teladan bagi seluruh umat.

Tesis ini ditulis untuk memenuhi persyaratan mencapai gelar Magister Program

Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Peneliti menyadari bahwa tesis ini tidak akan selesai tanpa bantuan dari

berbagai pihak. Oleh karena itu, peneliti mengucapkan terima kasihh kepada:

1. Direktur Pascasarjana dan para Asisten Direktur Pascasarjana Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

2. Dekan dan para Pembantu Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Ibu Dr. Dewi Kusuma Wardani, M.Si., selaku Kepala Program Studi Magister

Pendidikan Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah

Memberikan pengarahan dan ijin dalam penyusunan tesis ini.

4. Bapak Prof. Dr. Sigit Santosa, M.Pd., selaku pembimbing pertama yang telah

memberikan ijin dan meluangkan waktu serta penuh kesabaran memberikan

bimbingan, petunjuk dan arahan yang sangat berharga sehigga tesis ini dapat

diselesaikan dengan baik.

5. Ibu Dr. Yunastiti Purwaningsih, M.P., selaku pembimbing kedua yang telah

bersedia meluangkan waktu serta penuh kesabaran membeirkan bimbingan,

petunjuak dan arahan yang sangat berharga sehingga tesis ini dapat

diselesaikan dengan baik.

6. Tim Penguji Tesis Program Studi Magister Pendidikan Ekonomi Program

Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan

pengarahan dan menguji tesis ini, sehingga dapat terselesaikan dengan baik.

7. Bapak Rohmad, M.Pd., selaku kepala sekolah SMK Negeri 1 Surakarta yang

telah mendukung dan memberikan ijin untuk mengadakan penelitian di SMK

Negeri 1 Surakarta.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 8: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

viii

8. Rekan–rekan Mahasiswa Magister Pendidikan ekonomi UNS dan semua pihak

yang telah memberikan bantuan dan dukungan kepada peneliti.

Akhirnya dengan menyadari terbatasnya kemampuana yang ada pada diri

peneliti, maka kritik dan saran yang bersifat membangun sangat peneliti harapkan.

Semoga hasil ini dapat bermanfaat bagi peneliti khususnya maupun bagi pembaca

pada umumnya.

Surakarta, 28 Oktober 2015

Peneliti

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 9: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL i

LEMBAR PERSETUJUAN ii

LEMBAR PENGESAHAN iii

LEMBAR PERNYATAAN iv

MOTTO viii i

PERSEMABAHAN KATA PENGANTAR vi

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI viiDAFTAR x

DAFTAR TABEL xii

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR LAMPIRAN

ABSTRAK

ABSTRACT

I

ii

iii

iv

v

vi

vii

ix

xiii

xiv

xv

xvi

xvii

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang Masalah 1

B. Identifikasi Masalah 5

C. Pembatasan Masalah 6

D. Rumusan Masalah 7

E. Tujuan Penelitian 7

F. Manfaat Penelitian 8

BAB II LANDASAN TEORI 9

A. Intensi Berwirausaha 9

1. Definisi Intensi 9

2. Definisi Kewirausahaan 9

3. Definisi Intensi Berwirausaha 10

B. Teori Tentang Intensi Berwirausaha 13

1. Theory of Planned Behaviour 13

C. Sikap (Attitude) 15

1. Definisi Sikap 15

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 10: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

x

2. Struktur Sikap 15

3. Fungsi Sikap 17

4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sikap 18

D. Metode Pembelajaran 19

1. Definisi Metode Pembelajaran 19

2. Jenis-Jenis Metode Pembelajaran 20

E. Need For Achievement 22

1. Definisi Need for Achievement 22

2. Karakteristik Need for Achievement 23

F. Locus of Control 26

1. Definisi Locus of Control 26

2. Dimensi Locus of Control 27

G. Penelitian yang Relevan 29

H. Kerangka Berfikir 32

I. Hipotesis 35

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 36

A. Tempat dan Waktu Penelitian 36

1. Tempat penelitian 36

2. Waktu penelitian 36

B. Jenis Penelitian 37

C. Populasi, Sampel dan Teknik Sampel 38

1. Penetapan populasi 38

2. Sampel dan Teknik Sampel 38

D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 40

1. Variabel Penelitian 40

2. Definisi Operasional Variabel 40

E. Teknik Pengumpulan Data 44

1. Kuesioner 44

2. Dokumentasi 45

F. Uji Coba Intrumen 45

1. Uji Validitas 45

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 11: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

xi

2. Uji Reliabilitas 46

G. Uji Prasyarat Analisis 46

1. Uji Normalitas 47

2. Uji Linearitas 47

3. Uji Multikolinearitas 47

4. Uji Heteroskedasisitas 47

H. Teknik Analisis Data 48

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 50

A. Deskripsi Tempat Penelitian 50

1. Sejarah Singkat SMK Negeri 1 Surakarta 50

2. Visi dan Misi SMK Negeri 1 Surakarta 51

3. Keadaan SMK Negeri 1 Surakarta 51

4. Penerapan Metode Pembelajaran di SMK Negeri 1

Surakarta 54

B. Hasil Uji Coba Kuesioner 56

1. Hasil Uji Validitas 56

2. Hasil Uji Reliabilitas 58

C. Deskripsi Data Penelitian 58

1. Deskripsi Data Variabel Need for Achievement 58

2. Deskripsi Data Variabel Locus of Control 62

3. Deskripsi Data Variabel Sikap (Attitude) 66

4. Deskripsi Data Variabel Intensi Berwirausaha 69

D. Analisis Data Penelitian 72

1. Uji Prasyarat Analisis 72

2. Uji Hipotesis 78

E. Pembahasan Hasil Analisis Data 86

1. Need for Achievement Berpengaruh Positif Langsung

Terhadap Intensi Berwirausaha 86

2. Locus of Control Berpengaruh Positif Langsung Terhadap

Intensi Berwirausaha 87

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 12: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

xii

3. Sikap Berpengaruh Positif Langsung Terhadap

Intensi Berwirausaha 89

4. Need for Achievement Berpengaruh Positif Tidak

Langsung Terhadap Intensi Berwirausaha

Melalui Sikap (Attitude) 90

5. Locus of Control Berpengaruh Positif Tidak

Langsung Terhadap Intensi Berwirausaha

Melalui Sikap (Attitude) 92

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 94

A. Kesimpulan 94

B. Implikasi 95

1. Implikasi Teoretis 95

2. Implikasi Praktis 96

C. Saran 96

1. Kepada Kepala Sekolah 96

2. Kepada Guru 97

3. Kepada Peneliti Lain 97

DAFTAR PUSTAKA 98

LAMPIRAN 105

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 13: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Jadwal Penyelesaian Penelitian ............................................................... 36

2. Jumlah siswa SMK Negeri 1 tahun ajaran 2014/ 2015 ........................... 38

3. Jumlah Sampel Penelitian ...................................................................... 39

4. Daftar Pimpinan SMK Negeri 1 Surakarta ............................................ 50

5. Jumlah Siswa SMK Negeri 1 Surakarta Tahun 2013 - Tahun ............... 53

6. Hasil Uji Validitas .................................................................................. 57

7. Hasil Uji Reliabilitas .............................................................................. 58

8. Rangkuman Deskripsi Data Variabel Need for Achievement ................ 61

9. Rangkuman Deskripsi Data Variabel Locus of Control ......................... 65

10. Rangkuman Deskripsi Data Variabel Sikap (Attitude) .......................... 68

11. Rangkuman Deskripsi Data Variabel Intensi Berwirausaha .................. 71

12. Hasil UJi Normalitas .............................................................................. 73

13. Uji Linearitas Variabel Need for Achievement dengan Intensi

Berwirausaha .......................................................................................... 74

14. Uji Linearitas Variabel Locus of Control dengan Intensi Berwirausaha 74

15. Uji Linearitas Variabel Sikap dengan Intensi Berwirausaha .................. 75

16. Hasil Uji Multikolinearitas...................................................................... 76

17. Rangkuman Hasil pengukuran Uji Goodness of Fit .............................. 79

18. Hasil Uji Hipotesis .................................................................................. 82

19. Koefisien Pengaruh Langsung, Tidak Langsung dan Pengaruh Total ... 82

20. Koefisien Determinasi (Square Multiple Correlations) ......................... 83

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 14: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Theory of Planned Behaviour .............................................................. 14

2. Kerangka Berfikir Penelitian ............................................................... 35

3. Struktur Organisasi SMK Negeri 1 Surakarta ..................................... 52

4. Grafik Histogram Variabel Need For Achievement Kelas X ............... 59

5. Grafik Histogram Variabel Need For Achievement Kelas XI ............. 60

6. Grafik Histogram Variabel Need For Achievement Kelas XII ............ 61

7. Grafik Histogram Variabel Locus of Control Kelas X ........................ 63

8. Grafik Histogram Variabel Locus of Control Kelas XI ....................... 64

9. Grafik Histogram Variabel Locus of Control Kelas XII ..................... 65

10. Grafik Histogram Variabel Sikap (Attitude) Kelas X .......................... 66

11. Grafik Histogram Variabel Sikap (Attitude) Kelas XI ........................ 67

12. Grafik Histogram Variabel Sikap (Attitude) Kelas XII ....................... 68

13. Grafik Histogram Variabel Intensi Berwirausaha Kelas X ................. 69

14. Grafik Histogram Variabel Intensi Berwirausaha Kelas XI ................ 70

15. Grafik Histogram Variabel Intensi Berwirausaha Kelas XII ............... 71

16. Scatterplot Regression Standardized Residual ..................................... 77

17. Model Path Analysis ............................................................................ 78

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 15: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Kisi-Kisi Kuesioner ............................................................................. 106

2. Kuesioner Penelitian ............................................................................. 108

3. Hasil Uji Validitas ................................................................................ 113

4. Hasil Uji Reliabilitas ............................................................................ 119

5. Tabulasi Data Penelitian ...................................................................... 120

6. Deskripsi Data Penelitian .................................................................... 148

7. Hasil Uji Prasyarat Analisis .................................................................. 158

8. Hasil Path Analysis .............................................................................. 161

9. Surat Permohonan Penyusunan Tesis Kepada Dekan FKIP UNS ....... 165

10. Surat Keputusan Dekan FKIP tentang Izin Penyusunan Tesis ............ 166

11. Surat Permohonan Izin Penelitian Kepada Rektor UNS ...................... 167

12. Surat Permohonan Izin Penelitian Kepada Kepala Sekolah

SMK Negeri 1 Surakarta ...................................................................... 168

13. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian ............................... 169

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 16: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

xvi

ABSTRAK

Sofi Hanifati Afifah. Pengaruh Need For Achievement Dan Locus Of Control

Terhadap Intensi Berwirausaha Siswa SMK Negeri 1 Surakarta. Tesis.

Pembimbing 1: Prof. Dr. Sigit Santoso, M.Pd., Pebimbing 2: Dr. Yunastiti

Purwaningsih, M.P. Program Studi Magister Pendidikan Ekonomi, Program

Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret, September 2015.

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah: 1) need for

achivement berpengaruh langsung terhadap intensi berwirausaha siswa, 2) locus of

control berpengaruh langsung terhadap intensi berwirausaha siswa, 3) sikap

berpengaruh secara langsung terhadap intensi berwirausaha siswa, 4) need for

achivement berpengaruh tidak langsung terhadap intensi berwirausaha melalui

sikap siswa, 5) locus of control berpengaruh tidak langsung terhadap intensi

berwirausaha melalui sikap siswa.

Penelitian ini adalah kuantitatif desktiptif. Populasi penelitian ini adalah

seluruh siswa SMK Negeri 1 Surakarta dengan sampel 260 siswa dari kelas X

sampai dengan XII. Teknik analisis data menggunakan Path Analysis berbantu

software AMOS 22.0

Hasil dari penelitian dapat disimpulkan bahwa: 1) Need for achievement

berpengaruh positif langsung terhadap intensi berwirausaha dengan hasil nilai

koefisien jalur sebesar 0,111 dan nilai probabilitas sebesar 0,003 <0,05. 2) Locus

of control berpengaruh positif langsung terhadap intensi berwirausaha, dengan

hasil nilai koefisien jalur 0,089 dan nilai probabilitas sebesar 0,020 <0,05. 3)

Sikap berpengaruh positif langsung terhadap intensi berwirausaha, dengan hasil

nilai koefisien jalur sebesar 0,575 dan nilai probabilitas sebesar 0,000 <0,05. 4)

Need for achievement berpengaruh positif tidak langsung terhadap intensi

berwirausaha melalui sikap, dengan hasil nilai koefisien jalur need for

achievement terhadap sikap sebesar 0,094 dan nilai probabilitas 0,000. Koefisien

jalur sikap terhadap intensi berwirausaha sebesar 0,575 dan probabilitas 0,000

<0,05. 5) Locus of control berpengaruh positif tidak langsung terhadap intensi

berwirausaha melalui sikap (attitude), dengan hasil koefisien jalur dari locus of

control terhadap sikap sebesar 0,133 dan nilai probabilitas sebesar 0,000.

Kemudian koefisien jalur dari sikap terhadap intensi berwirausaha sebesar 0,575

dan probabilitas sebesar 0,000 <0,05.

Kata Kunci: Need for Achievement; Locus of Control; Sikap; Intensi

Berwirausaha;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 17: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

xvii

ABSTRACT

Sofi Hanifati Afifah. The Effect of Need for Achievement and Locus of

Control to the Students’ Entrepreneurial Intention of SMK Negeri 1

Surakarta. Thesis. Advisors 1: Prof. Dr. Sigit Santoso, M.Pd., Supervisor 2: Dr.

Yunastiti Purwaningsih, MP. Postgraduate Program Economics Education,

Sebelas Maret University, Surakarta 2015.

The purpose of this study is to determine: 1) need for achievement was

directly affected to the students’ entrepreneurship intention, 2) locus of control

was directly affected to the students’ entrepreneurship intention, 3) Attitude was

directly affected to the students’ entrepreneurship intention, 4) Need for

achievement was not directly affected to the entrepreneurship intention through

student’s attitudes, 5) Locus of control was not directly affected to the

entrepreneurship intention through student’s attitudes.

This is a quantitative descriptive study. The study population was all of

students of SMK Negeri 1 Surakarta. The research sample are 260 students from

class X to XII. The data analysis technique is Path Analysis assisted AMOS 22.0.

The results show that: 1) Need for achievement was direct positively

affected to the entrepreneurship intentions with the results of the path coefficient

of 0.111 and the probability value of 0.003 <0.05. 2) Locus of control was direct

positively affected to the entrepreneurship intention, with the results of the path

coefficient 0.089 and probability value of 0.020 <0.05. 3) The attitude was direct

positively affected to the entrepreneurship intention, with the results of the path

coefficient of 0.575 and the probability value of 0.000 <0.05. 4) Need for

achievement was not direct positively affected to the entrepreneurship intentions

through student’s attitude, with the results of the path coefficients of need for

achievement to the attitude is 0.094 and probability value of 0,000. The path

coefficients of attitudes to the entrepreneurship intention is 0.575 and probability

of 0.000 <0.05. 5) Locus of control was not direct positively affected to the

entrepreneurial intentions through student’s attitude, with the results of path

coefficient and locus of control on the attitude of 0.133 and a probability value of

0.000. The path coefficients of attitudes to the entrepreneurship intention is 0.575

and probability of 0.000 <0.05.

Keywords: Need for Achievement; Locus of Control; Attitude; Entrepreneurial

intentions.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 18: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia adalah negara berpenduduk terbanyak nomor empat di dunia

setelah Tiongkok, India, dan Amerika Serikat dengan jumlah penduduk

253.609.643 jiwa. Banyaknya jumlah penduduk yang dimiliki oleh Indonesia

menyebabkan Indonesia membutuhkan banyak tenaga kerja untuk dapat

menopang kegiatan perekonomiannya. Pada kenyataannya yang terjadi adalah

jumlah pengangguran di Indonesia saat ini mencapai 7,4 juta jiwa. Melambatnya

ekonomi Indonesia dianggap sebagai faktor penyebab jumlah pengangguran

dalam negeri bertambah. Tingkat pegangguran ini didominasi oleh pengangguran

akademik.

Tingkat pengangguran terbuka menurut pendidikan tertinggi yang

ditamatkan di Indonesia dari tahun 2010 sampai 2014 paling sedikit tamatan

tingkat SD ke bawah yaitu sekitar 3%, kemudian disusul tamatan Sekolah

Menengah Pertama (SMP) yaitu dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014

mengalami perubahan fluktuatif dan mengalami penurunan jumlah

penganggurannya pada tahun 2013 ke tahun 2014 yaitu dari 7,59% ke 7,15%.

Kemudian untuk penangguran tingkat SMA mengalami penurunan pada tahun

2013 dan 2014 7,59% menjadi 7,15%. Kemudian pengangguran tingkat diploma

mengalami perubahan jumlah pengangguran yang fluktuatif, dimana pada tahun

2013 sampai 2014 terjadi peningkatan jumlah pengangguran dari 5,95% ke

6,14%. Kemudian pengangguran tamatan Universitas dari tahun 2013 sampai

tahun 2014 mengalami peningkatan yang tidak terlalu signifikan yaitu dari 5,39%

ke 5,65%. Sedangkan untuk pengangguran tamatan Sekolah Menengah Kejuruan

(SMK) dari tahun 2010 hingga tahun 2014 mengalami perubahan yang fluktuatif,

dimana pada tahun 2013 dan 2014 mengalami peningkatan jumlah pengangguran

yaitu dari 11,21% menjadi 11,24%. Artinya pengangguran tamatan SMK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 19: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

2

2

menyumbang jumlah angka pengangguran paling besar diantara pengangguran

tamatan SD, SMP, Doploma dan Universitas

Kemajuan sebuah negara dapat ditentukan oleh kemajuan ekonominya

yang didukung dengan banyaknya jumlah wirausaha di negara tersebut. Bidang

wirausaha mempunyai kebebasan untuk berkarya dan mandiri. Wirausaha inilah

yang mampu menciptakan lapangan kerja baru agar mampu menyerap tenaga

kerja sehingga mampu mengurangi angka pengangguran di Indonesia. Menurut

McClelland suatu negara akan maju jika terdapat entrepreneur sedikitnya

sebanyak 2% dari jumlah penduduknya. Indonesia memiliki sekitar 1,65%

wirausaha, apabila dikalkulasikan dengan jumlah penduduk Indonesia yang

berjumah 253.609.643 jiwa, maka dapat dikatakan bahwa jumlah pengusaha yang

ada di Indonesia yang ada saat ini berkisar 4.184.559 jiwa, sehingga jumlah

pengusaha di Indonesia masih kurang sekitar minimal 887.633 jiwa.

Permasalahan mengenai tingginya jumlah pengangguran khususnya

lulusan SMK dan kurangnya jumlah wirausaha di Indonesia telah mendorong

semua pihak untuk berfikir lebih jauh mengenai bagaimana upaya untuk

mengatasi masalah ini. Pengangguran merupakan masalah yang kompleks, karena

pengangguran merupakan sebab dari timbulnya masalah kemiskinan, tindak

kriminal, penurunan tingkat kesehatan dan rendahnya tingkat pendidikan. Sekolah

Menengah Kejuruan merupakan sekolah formal di bawah Kementrian Pendidikan

dan Kebudayaan Indonesia, mempunyai tujuan antara lain untuk menghasilkan

tamatan yang siap memasuki lapangan kerja secara mandiri sebagai wirausaha

(entrepreneur). Usia siswa yang rata-rata masih dalam masa produktif untuk

menerima ilmu pengetahuan dan teknologi termasuk di dalamnya ilmu wirausaha,

maka SMK menjadi sangat penting dalam menyiapkan tamatan yang siap

berwirausaha.

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Pasal 25 ayat 4 secara

secara implisit menyatakan bahwa lulusan Sekolah Menengah Kejuruan

diharapkan dapat memenuhi standar kompetensi lulusan yang mencerminkan

kemampuan lulusan dalam hal sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Oleh karena

itu, proses pembelajaran pada satuan pendidikan SMK ini harus diselenggarakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 20: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

3

3

secara interaktif, aktif, kreatif, menantang, menyenangkan, dan mandiri sesuai

dengan potensi siswa, perkembangan fisik, minat dan bakat, serta psikologis

siswa.

Kementerian Pendidikan Nasional mengemukakan bahwa salah satu

upaya yang dilakukan pemerintah untuk menciptakan lapangan kerja yaitu melalui

semangat berintensi wirausaha. Semangat berintensi kewirausahaan ini

ditumbuhkan dengan mengembangkan pembelajaran kewirausahan di Sekolah

Menengah Kejuruan (SMK). Pembelajaran kewirausahaan di SMK diharapkan

mampu meningkatkan pengetahuan berwirausaha di kalangan siswa.

Pengembangan sikap profesional Siswa SMK perlu ditunjang dengan

ketrampilan-ketrampilan yang mengarah pada ketrampilan kerja, mandiri dan

berwirausaha, agar siswa mampu berkompetisi di dunia karir maupun di dunia

kerja. Keinginan yang kuat untuk menjadi seorang wirausaha perlu dimiliki dalam

diri siswa SMK. Keinginan berwirausaha akan berdampak pada pembukaan

lapangan pekerjaan yang lebih luas. Pembelajaran kewirausahaan di SMK

diberikan pada seluruh siswa baik dari siwa kelas X hingga kelas XII dengan

harapan melalui pembelajaran dan praktek kewirausahaan dapat menumbuhkan

semangat intensi berwirausaha siswa.

SMK Negeri 1 Surakarta adalah salah sekolah di Surakarta dengan tiga

program keahlian yaitu Program Keahlian Akuntansi, Administrasi Perkantoran

dan Pemasaran, memiliki misi untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan siswa

dengan menyelenggarakan pembelajaran Kewirausahaan kepada para siswa

melalui pembelajaran di kelas dan praktek berwirausaha. Siswa di SMK Negeri 1

diajarkan mata diklat kewirausahaan sejak siswa kelas X hingga kelas XII dan

diberikan kesempatan untuk melakukan kegiatan kewirausahaan melalui koperasi

sekolah dan praktek penjualan secara individu maupun kelompok sehingga

diharapkan dengan adanya kegiatan pembelajaran tersebut dapat membentuk

intensi berwirausaha setelah lulus nanti. Pada kenyataannya, yang terjadi adalah

kegiatan pembelajaran yang diterapkan di SMK Negeri 1 Surakarta hanya

membentuk mindset siswa untuk mencari pekerjaan saja dan kurang bisa

membentuk mindset siswa untuk menciptakan lapangan pekerjaan. Hal ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 21: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

4

4

dikarenakan pada saat praktek magang SMK Negeri 1 menugaskan para siswa ke

toko-toko retail bukan UKM. Wirausaha merupakan cara yang efektif dalam

mengatasi ketidak seimbangan antara angkatan kerja dengan lapangan pekerjaan

yang tersedia. Namun, sejauh ini niat siswa SMK Negeri 1 Surakarta untuk

menjadi wirausaha masih rendah, sebagaimana studi pendahuluan yang dilakukan

di SMK Negeri 1 Surakarta dimana dapat diketahui bahwa jumlah alumni SMK

Negeri 1 Surakarta yang memilih berwirausaha sangatlah sedikit, rata-rata siswa

memilih bekerja sebagai karyawan di perusahaan. Berdasarkan tracer study yang

dilakukan di SMK Negeri 1 dapat diketahui bahwa pada tahun 2012 dari 228

lulusan, hanya 2 siswa yang memilih untuk menjadi wirausaha. Pada Tahun 2013

dari 224 lulusan hanya 2 siswa yang memilih untuk menjadi wirausaha, demikian

pula pada tahun 2014 dari 224 lulusan hanya 2 siswa yang memilih menjadi

wirausaha. Hal ini mengindikasikan bahwa niat berwirausaha siswa SMK Negeri

1 sangatlah rendah dan pendidikan kewirausahaan dapat dikatakan bukan sebagai

jaminan mutlak bahwa seorang siswa akan mendirikan sebuah usaha dan sukses

dalam mengelola usahanya tersebut kelak.

Niat (Intensi) berwirausaha merupakan kebulatan tekad seseorang untuk

menjadi seorang wirausaha atau untuk berwirausaha. Menurut teori planned

behavior, salah satu pembentuk intensi berwirausaha seseorang adalah sikap yaitu

suatu kecenderungan untuk bereaksi secara afektif dalam menanggapi risiko yang

akan dihadapi dalam bisnis yang nantinya akan membentuk intensi seseorang

untuk menjadi wirausaha. Intensi dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain

Need for achievement dan locus of control. Kedua faktor ini merupakan faktor

pendorong psikologis dan karakteristik yang kuat di belakang tindakan seseorang

dan telah lama dikenal sebagai faktor yang mempengaruhi perilaku

entrepreneurial. Need for achievement adalah usaha untuk menjadi lebih baik,

menjadi sukses dan merasa berkompeten. Individu dengan need for achievement

yang tinggi memiliki keinginan kuat untuk sukses dan sebagai konsekuensinya

akan memiliki perilaku entrepreneurial. Kemudian locus of control mengacu pada

kondisi-kondisi dimana seseorang mengatribusikan kesuksesan dan kegagalan

mereka. Orang-orang yang mempersepsikan locus of control dalam dirinya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 22: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

5

5

sendiri, mereka akan menghasilkan achievement atau pencapaian yang lebih besar

dalam hidup mereka dikarenakan mereka merasa potensi mereka benar-benar

dapat dimanfaatkan sehingga mereka menjadi lebih kreatif dan produktif. Locus of

control adalah sebuah keyakinan seseorang tentang keberadaan kontrol dirinya,

dan seberapa besar kontrol yang dimilikinya terhadap keberhasilan dan kegagalan

yang dialaminya serta situasi atau kejadian yang ada di dalam kehidupannya.

Keyakinan disini adalah keyakinan dalam intensi berwirausaha

Kepribadian sangat diperlukan pada saat seseorang telah menjalankan

usaha, hal ini dikarenakan usaha banyak mengalami hambatan dan tantangan

sehingga membutuhkan kepribadian yang kuat untuk mendapatkan kesuksesan

usaha. Sifat seseorang, kompetensi keahlian berorganisasi dan kemampuan

melihat peluang, kompetensi keahlian industri dan keahlian teknik, serta motivasi,

berpengaruh secara positif terhadap pertumbuhan usaha. Beberapa penelitian

menghasilkan temuan bahwa karakteristik entrepreneurial seperti terdiri dari

innovativeness, need for achievement, locus of control, risk taking propensity,

tolerance for ambiguity, dan self confidence mempengaruhi keinginan seseorang

untuk menjadi entrepreneur. Karakteristik ini dipandang sebagai faktor utama

yang mempengaruhi kemungkinan seseorang menjadi entrepreneur. Semakin

tinggi karakteristik ini maka semakin besar kemungkinan seorang individu

berkeinginan untuk menjadi entrepreneur. Berdasarkan latar belakang masalah

tersebut maka peneliti memandang perlu untuk mengadakan penelitian dengan

judul “Pengaruh Need For Achievement dan Locus Of Control Terhadap Intensi

Berwirausaha Siswa SMK Negeri 1 Surakarta”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi

masalah pada penelitian ini yaitu sebagai berikut:

1. Apakah keberadaan sekolah khususnya Sekolah Menengah Kejuruan dapat

membantu pemerintah dalam upaya menumbuhkan intensi berwirausaha pada

siswa?

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 23: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

6

6

2. Apakah sekolah dapat membentuk kepribadian need for achievement dan locus

of control siswa?

3. Apakah kepribadian siswa terkait dengan kebutuhan berprestasi dapat

mempengaruhi intensi siswa untuk berwirausaha?

4. Apakah kepribadian siswa terkait dengan lokus kendali dapat mempengaruhi

intensi siswa untuk berwirausaha?

5. Apakah sikap yang dimiliki siswa dapat mempengaruhi intensi siswa untuk

berwirausaha?

C. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah dilakukan untuk menspesifikasi masalah pada fokus

tertentu sehingga dimungkinkan dapat mengkaji dan meneliti secara lebih jelas,

terarah serta pemecahannya lebih mendalam. Pembatasan masalah dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini difokuskan pada permasalahan mengenai pengaruh need for

achievement dan locus of control terhadap intensi berwirausaha siswa SMK

negeri 1 Surakarta melalui sikap (attitude) siswa.

2. Objek Penelitian

Sesuai dengan judul penelitian, maka objek penelitian ini adalah:

a. Variabel Eksogen : need for achievement dan locus of control.

b. Variabel Endogen : intensi berwirausaha.

c. Variabel Intervening : sikap (attitude) siswa.

3. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah 260 siswa SMK Negeri 1 Surakarta dari kelas X

hingga kelas XII.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 24: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

7

7

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka rumusan masalah pada

penelitian ini adalah:

1. Apakan need for achivement berpengaruh secara langsung terhadap Intensi

berwirausaha siswa SMK Negeri 1 Surakarta?

2. Apakah locus of control berpengaruh secara langsung terhadap intensi

berwirausaha siswa SMK Negeri 1 Surakarta?

3. Apakah sikap (attitude) berpengaruh secara langsung terhadap intensi

berwirausaha siswa SMK Negeri 1 surakarta?

4. Apakah need for achivement berpengaruh secara tidak langsung terhadap

intensi berwirausaha melalui sikap (attitude) siswa SMK Negeri 1 Surakarta?

5. Apakah locus of control berpengaruh secara tidak langsung terhadap intensi

berwirausaha melalui sikap (attitude) siswa SMK Negeri 1 Surakarta?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan pengungkapan sasaran yang ingin dicapai

dalam penelitian. Adapun tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui sejauh mana need for achivement berpengaruh secara

langsung terhadap intensi berwirausaha siswa SMK Negeri 1 Surakarta.

2. Untuk mengetahui sejauh mana locus of control berpengaruh secara langsung

terhadap intensi berwirausaha siswa SMK Negeri 1 Surakarta.

3. Untuk mengetahui sejauh mana sikap (attitude) berpengaruh secara langsung

terhadap intensi berwirausaha siswa SMK Negeri 1 surakarta.

4. Untuk mengetahui sejauh mana need for achivement berpengaruh secara tidak

langsung terhadap intensi berwirausaha melalui sikap (attitude) siswa SMK

Negeri 1 Surakarta.

5. Untuk mengetahui sejauh mana locus of control berpengaruh secara tidak

langsung terhadap intensi berwirausaha melalui sikap (attitude) siswa SMK

Negeri 1 Surakarta.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 25: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

8

8

F. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara

lain:

1. Manfaat Teoretis

a. Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk referensi penelitian selanjutnya

yang relevan.

b. Hasil penelitian ini diharakan dapat menambah wawasan dan pengetahuan

dalam bidang ilmu kewirausahaan dan dapat mengembangan bidang

kewirausahaan di Indonesia khususnya pengembangan intensi berwirausaha.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Siswa

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi siswa

untuk meningkatkan kesadaran akan kewirausahaan. Sehingga pada saat

lulus siswa memiliki karakter berwirausaha yang kuat dan memiliki

keyakinan untuk dapat hidup mandiri serta mampu menciptakan lapangan

pekerjaan bagi masyarakat luas sehingga nantinya dapat membantu

pemerintah baik secara langsung maupun tidak langsung dalam upaya

mengurangi tingkat pengangguran di Indonesia kedepannya.

b. Bagi Guru

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan dan koreksi dalam

melaksanakan kegiatan pembelajaran kewirausahaan.

c. Bagi Kepala Sekolah

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam

pengembangan kurikulum kewirausahaan di sekolah.

d. Bagi Pemerintah

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan dalam kebijakan di

bidang pendidikan khususnya pendidikan kewirausahaan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 26: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

9

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Intensi Berwirausaha

1. Definisi Intensi

Intensi merupakan suatu prediktor dalam menentukan perilaku

seseorang, sebelum terjadinya suatu perilaku. Menurut Schiffman dan Kanuk

(2007: 248) intensi adalah hal yang berkaitan dengan kecenderungan seseorang

untuk melakukan suatu tindakan atau berperilaku tertentu. Intensi atau niat

merupakan dorongan seseorang untuk melakukan suatu perilaku. Menurut

Bandura dalam Wijaya (2007), intensi merupakan suatu kebulatan tekad untuk

melakukan aktivitas tertentu atau menghasilkan suatu keadaan tertentu di masa

depan.

Menurut Ajzen (2005) intensi merupakan indikasi seberapa keras

seseorang berusaha atau seberapa banyak usaha yang dilakukan untuk

menampilkan suatu perilaku. Selanjutnya Ajzen (2005) menjelaskan bahwa

Intensi merupakan jembatan antara sikap, norma subjektif dan kontrol perilaku

terhadap perilaku sebenarnya. Berdasarkan beberapa definisi mengenai intensi

dapat dikatakan bahwa intensi merupakan suatu dorogan, kecenderungan dan

prediktor dalam menentukan perilaku seseorang sebelum terjadinya perilaku.

2. Definisi Kewirausahaan

Aspek kewirausahaan memegang peranan penting bagi pertumbuhan

ekonomi sebuah negara. Wirausaha dipandang dapat meningkatkan

pertumbuhan ekonomi dan sebagai solusi mengatasi pengangguran dan

kemiskinan. Kewirausahaan berasal dari kata wirausaha yang mengacu pada

subjek atau pelaku usaha. Schumpeter dalam Alma (2011: 24) mendefinisikan

wirausaha sebagai subjek atau pelaku yaitu:

“Entrepreneur as the person who destroys the existing economic

order by introducing new products and services, by creating new forms of

organizations, or by exploiting new raw material”.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 27: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

10

10

Artinya Seorang wirausaha adalah orang yang mendobrak sistem ekonomi

yang ada dengan memperkenalkan barang dan jasa yang baru, dengan

menciptakan bentuk organisasi baru atau mengolah bahan baku baru.

Kewirausahaan didefinisikan oleh Kao dalam Lupiyoadi (2004: 3) sebagai:

“Entrepreneurship is the process of doing something new (creative)

and something different (innovative) for the purpose of creating wealth for the

individual adding value to society. An entrepreneur is a person who undertakes

a wealth creating and value-adding process, through incubating ideas

assembling resources and making thing”.

Artinya kewirausahaan merupakan proses, yaitu proses penciptaan sesuatu

yang baru (kreasi baru) dan membuat sesuatu yang berbeda dari yang sudah

ada (inovasi), tujuannya adalah tercapainya kesejahteraan individu dan nilai

tambah bagi masyarakat. Berdasarkan beberapa definisi tersebut maka dapat

dikatakan bahwa kewirausahaan merupakan suatu proses yang dilakukan oleh

seseorang atau organisasi bertujuan untuk mendobrak ekonomi melalui kreasi

dan inovasi produk demi tercapainya kesejahteraan individu serta nilai tambah

bagi masyarakat.

3. Definisi Intensi Berwirausaha

Niat atau intensi berwirausaha merupakan kebulatan tekad seseorang

untuk menjadi seorang wirausaha atau untuk berwirausaha. Intensi

berwirausaha (entrepreneurial intentions) menurut Katz dan Gartner dalam

Indarti & Rostiani (2008) merupakan suatu pencarian informasi yang

digunakan untuk mencapai tujuan pembentukan suatu usaha. Seseorang dengan

intensi untuk memulai usaha maka akan memiliki keyakinan diri, kemajuan

dan kesiapan yang lebih baik dalam menjalankan usahanya apabila

dibandingkan dengan seseorang yang tidak memiliki intensi untuk memulai

usaha. Krueger dan Carsrud dalam Indarti & Rostiani (2008) mengatakan

bahwa intensi telah terbukti menjadi prediktor yang terbaik bagi perilaku

kewirausahaan, oleh karena itu intensi dapat dijadikan sebagai pendekatan

dasar yang masuk akal untuk memahami siapa-siapa yang akan menjadi

wirausaha (Choo dan Wong dalam Indarti & Rostiani, 2008). Linan (2008)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 28: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

11

11

mendefinisikan niat berwirausaha sebagai keyakinan dan kesadaran dari

seorang individu bahwa mereka berniat untuk mendirikan sebuah usaha bisnis

baru dan berencana untuk melakukannya di masa depan.

Pada teori planned behavior menurut Fishbein & Ajzen dalam

(Tjahjono & Ardi, 2008) diyakini bahwa faktor-faktor seperti sikap, norma

subyektif akan membentuk niat seseorang dan selanjutnya secara langsung

akan berpengaruh pada perilaku, oleh karena itu pemahaman tentang niat

seseorang untuk berwirausaha (entrepreneurial intention) dapat mencerminkan

kecenderungan orang untuk mendirikan usaha secara riil. Pada pembahasan

sebelumnya dapat diketahui bahwa bahwa niat menjembatani antara sikap

dengan perilaku seseorang, sehingga niat berwirausaha merupakan variabel

tepat untuk memprediksi perilaku kewirausahaannya. Berdasarkan uraian

tersebut, niat berwirausaha dalam penelitian diartikan sebagai kebulatan tekad

siswa SMK untuk memulai berwirausaha.

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Intensi Berwirausaha

Intensi berwirausaha dalam diri seseorang dipengaruhi oleh faktor

antara lain:

a. Lingkungan.

Lingkungan antara lain lingkungan keluarga, teman dan sekolah. Hal ini

sesuai dengan teori Konvergensi (Walgito dalam Pudjiastusi 2013)

menyatakan bahwa lingkungan sekitar mempunyai peranan yang penting

dalam perkembangan individu. Lingkungan sosial merupakan lingkungan di

mana terjadi antara individu yang satu dengan yang lain. Lingkungan sosial

ini ada yang primer dan ada yang sekunder. Lingkungan primer terjadi bila

di antara individu yang satu dengan yang lain mempunyai hubungan yang

erat dan saling mengenal dengan baik, misalnya keluarga. Lingkungan

sosial sekunder adalah suatu lingkungan di mana antara individu yang ada di

dalamnya mempunyai hubungan dengan individu lainnya, pengaruh

lingkungan ini relatif tidak mendalam. Sebagai contoh orang tua yang

bekerja sebagai wirausaha akan mendukung dan mendorong kemandirian,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 29: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

12

12

berprestasi dan bertanggung jawab. Dukungan dari orang tua, terutama dari

ayah sangat penting dalam pengambilan keputusan pemilihan karir bagi

seorang anak. Menurut Wijaya (2007) lingkungan keluarga terutama orang

tua sangat mempengaruhi keputusan pemilihan karir bagi anak.

b. Pendidikan

Menurut Wijaya (2007) pendidikan penting bagi wirausaha, selain gelar

yang didapatkan seseorang, pendidikan juga mempunyai peran yang besar

dalam membantu seseorang dalam menyelesaikan masalah-masalah dalam

bisnis seperti keputusan investasi.

c. Nilai Personal

Menurut Hisrich dan Peters (dalam Wijaya, 2007) wirausahawan memiliki

sikap yang berbeda tiap individunya terutama sikap dalam proses

manajemen dan sikap dalam berbisnis secara umum. Nilai personal

dibentuk oleh motivasi, dan optimism individu.

d. Usia

Niat berwirasuaha (menurut Wijaya, 2007) dapat dipengatuhi oleh usia

seseorang. Niat berwirausaha mengalami perubahan sejalan dengan

bertambahnya usia seseorang. Menurut Hartini (dalam Wijaya, 2007)

pekerjaan menunjukkan bahwa niat berubah secara sedang dan cepat pada

usia 15-25 tahun dan sesudahnya hanya mengalami sedikit perubahan.

e. Jenis Kelamin

Jenis kelamin sangat berpengaruh terhadap intensi berwirausaha siswa.

Menurut Manson dalam Wijaya (2007) wanita cenderung menanggap

pekerjaan bukanlah hal yang penting, karena dihadapkan pada tuntutan

tradisional yang lebih besar seperti menjadi istri atau ibu rumah tangga.

f. Kepribadian

Menurut Pudjiastusi (2013) merupakan faktor yang mempengaruhi intensi

berwirausaha. Hal ini bisa dibenarkan karena wirausaha adalah mereka yang

mampu melakukan aktualisasi dari keempat sisi potensial yang dimiliki

secara tepat dan berkelanjutan. Lebih lanjut menurut McCleland dalam

Indarti dan Rostiani (2008) mengatakan bahwa karakteristik kepribadian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 30: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

13

13

seperti kebutuhan berprestasi merupakan salah satu karakteristik

kepribadian seseorang yang akan mendorong seseorang untuk memiliki

intensi kewiirausahaan.

B. Teori Tentang Intensi Berwirasuaha

1. Theory of Planned Behaviour

Theory of Planned Behavior (TPB) merupakan pengembangan dari

Theory of Reasoned Action (TRA), dimana dalam TRA dijelaskan bahwa niat

seseorang terhadap perilaku dibentuk oleh dua faktor utama yaitu attitude

toward the behavior dan subjective norms (Ajzen, 1991) sedangkan dalam

TPB ditambahkan satu faktor lagi yaitu perceived behavioral control. TPB

sangat sesuai digunakan untuk menjelaskan berbagai perilaku di dalam

kewirausahaan. Hal ini sesuai dengan pernyataan Ajzen (1991) bahwa TPB is

suitable to explain any behavior which requires planning, such as

entrepreneurship (TPB cocok untuk menjelaskan perilaku apa pun yang

memerlukan perencanaan, seperti kewirausahaan). Berbagai hasil penelitian

yang dilakukan sebelumnya menunjukkan bahwa teori planned behaviour dari

Ajzen dapat digunakan untuk menunjukkan intensi berwirausahsa dengan

sangat baik. Penelitian yang dilakukan oleh Linan (2008) menunjukkan bahwa

adanya intensi berwirausaha merupakan indikasi seberapa besar usaha yan

akan dilakukan seseorang untuk menampilkan perulaku berwirausaha.

Berdasarkan teori planned behavior tersebut Linan (2008)

menjelaskan bahwa intensi berwirausaha dipengaruhi oleh tiga faktor

motivasional yang akan memengaruhi munculnya perilaku, yaitu sikap

terhadap kewirausahaan, kendali tingkah laku yang dipersepsikan dan norma

subjektif.

a. Attitudes Toward Behaviour

Menurut Mowen dan Minor (2002: 319) sikap merupakan afeksi atau

perasaan terhadap sebuah rangsangan. Menurut Azwar (2013: 12) sikap

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 31: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

14

14

terhadap perilaku dipengaruhi oleh keyakinan bahwa perilaku tersebut akan

membawa kepada hasil yang diinginkan dan yang tidak diinginkan.

b. Subjectif Norm

Menurut Baron dan Byrne (2003) norma subjektif adalah persepsi individu

tentang apakah orang lain akan mendukung atau tidak terwujudnya tindakan

tersebut. Lebih lanjut mengenai norma subjektif, Azwar (2013: 12)

berpendapat bahwa keyakinan mengenai perilaku yang bersifat normatif dan

motivasi untuk bertindak sesuai dengan harapan normatif tersebut akan

membentuk norma subektif dalam individu. Ajzen (dalam Linan, 2008)

berpendapat persepsi seseorang terhadap penilaian sosial tersebut menjadi

acuan bagi individu untuk menyetujui atau tidak keputusannya menjadi

wirausaha.

c. Perceived Behavioural Control

Menurut Wijaya (2007) Kontrol perilaku merupakan persepi terhadap

kekuatan faktor-faktor yang mempermudah atau mempersulit. Berikut

bagan 1 yang menggambarkan bahwa sikap, kontrol perilaku dan norma

subjektif merupakan prediktor dalam membentuk intensi berwirausaha:

Gambar 1. Theory of Planned Behaviour (Ajzen dalam Azwar, 2013)

Attitude

Toward

Behaviour

Subjective

Norm

Perceived

Behavioral

Control

Intention Behaviour

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 32: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

15

15

C. Sikap (attitude)

1. Definisi Sikap (Attitude)

Sikap adalah evaluasi, perasaan seseorang, dan kecenderungan

tindakan yang menguntungkan atau tidak menguntungkan dan bertahan lama

pada seseorang terhadap obyek atau gagasan tertentu (Kotler, 2005: 219).

Menurut Mowen dan Minor (2002: 319), sikap adalah inti dari rasa suka dan

tidak suka bagi orang, kelompok, situasi, obyek, dan ide-ide tidak berwujud

tertentu. Tung (2011) mengatakan bahwa:

“attitude toward the behavior is the degree to which a person has a favorable

or unfavorable evaluation of a behavior. It depends on the person’s assessment

of the expected outcomes of the behavior”.

Artinya sikap terhadap perilaku adalah sejauh mana seseorang

memiliki evaluasi menguntungkan atau tidak menguntungkan dari perilaku, hal

ini tergantung pada penilaian orang tersebut dari hasil yang diharapkan dari

perilaku. Sikap adalah dasar bagi pembentukan intensi (Wijaya, 2008).

Menurut Ajzen (2002) sikap mengacu pada sejauh mana seseorang memiliki

evaluasi menguntungkan atau tidak menguntungkan atau penilaian perilaku

yang bersangkutan, hal ini diasumsikan bahwa individu melaporkan sikap

terhadap perilaku yang tinggi akan lebih cenderung untuk berniat dan

kemudian melakukan tindakan yang dipantau yaitu tindakan untuk menjadi

pengusaha. Berkaitan dengan kewirausahaan, menurut Gadaam dalam Wijaya

(2008) menyatakan bahwa sikap berwirausaha merupakan suatu

kecenderungan untuk bereaksi secara afektif dalam menanggapi risiko yang

akan dihadapi dalam bisnis.

2. Struktur Sikap

Azwar (2013: 24) menerangkan bahwa struktur sikap terdiri atas tiga

komponen yang saling menunjang, yaitu:

a. Komponen Kognitif.

Menurut Mann dalam azwar (2013: 24) komponen ini merupakan

pengulangan pengetahuan yang dipercayai oleh seseorang, komponen ini

berisi kepercayaan tentang penilaian terhadap sesuatu oleh seseorang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 33: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

16

16

tentang opini. Lebih lanjut menurut Azwar (2013: 25) sekali kepercayaan

terbentuk, maka ia akan menjadi dasar pengetahuan seseorang mengenai

apa yang diharapkan dari objek tersebut.

b. Komponen Afektif.

Komponen ini menurut Mann dalam Azwar (2013: 24) merupakan

perasaan individu terhadap objek sikap dan menyangkut aspek emosional.

Azwar (2013: 26) komponen ini disamakan dengan perasaan yang dimiliki

seseorang terhadap sesuatu.

c. Komponen Konatif.

Komponen konatif menurut Mann dalam Azwar (2013: 24) merupakan

tendensi atau kecenderungan untuk bertindak untuk bereaksi dengan cara-

cara tertentu. Komponen ini merupakan aspek kecenderungan berperilaku

tertentu sesuai dengan sikap yang dimiliki oleh seseorang. Komponen ini

mengharapkan bahwa sikap seseorang adalah dicerminkan dalam bentuk

perilaku nyata. Berbeda dengan komponen konatif, ranah psikomotorik

menurut Wahyudin (2008: 32) adalah ranah yang berkaitan dengan

keterampilan atau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima

materi pelajaran. Prilaku ini lebih kepada keterampilan secara fisik. Aspek-

aspek ini mencakup tahapan: menirukan, memanipulasi, artikulasi dan

naturalisasi.

Gagne (dalam Siregar & Nara, 2014: 8) mengelompokkan sistematika

hasil-hasil belajar yang mempunyai ciri-ciri sama dalam satu kategori. Kelima

hal tersebut didalamnya terdapat hasil belajar sikap antara lain:

1) Keterampilan Intelektual.

Keterampilan intelektual yaitu kemampuan seseorang untuk berinteraksi

denga lingkungannya dengan menggunakan simbol huruf, angka, kata atau

gambar.

2) Informasi Verbal.

Informasi verbal yaitu seseorang belajar menyatakan atau menceritakan

suatu fakta atau suatu peristiwa secara lisan atau tertulis, termasuk dalam

cara menggambar.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 34: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

17

17

3) Strategi Kognitif.

Strategi kognitif yaitu kemampuan seseorang untuk mengatur proses

belajarnya sendiri, mengingat dan berfikir.

4) Keterampilan Motorik.

Keterampilan motorik yaitu seseorang belajar melakukan gerak secara

teratur dalam urutan tertentu. Cirinya adalah otomatisme atau gerakan

berlangsung secara teratur dan berjalan dengan lancar dan luwes

5) Sikap. Sikap yaitu keadaan mental yang mempengaruhi seseorang untuk

melakukan pilihan-pilihan dalam bertindak

3. Fungsi Sikap

Sikap memiliki sejumlah fungsi psikologis yang berbeda. Berdasarkan

hasil penelitian Katz, Smith, Brunner & white (dalam Uno, 2012: 100)

disimpulkan bahwa ada lima fungsi sikap penting. Kelima fungsi tersebut

adalah sebagai berikut:

a. Sikap Sebagai Fungsi Insrumental

Sikap sebagai fungsi instrumental semata-mata digunakan untuk

mengekspresikan keadaan spesifik keinginan umum seseorang untuk

mendapatkan manfaat atau hadiah dan menghindari hukuman.

b. Sikap Sebagai Fungsi Nilai Ekspresif

Sikap digunakan untuk mengekspresikan nilai untuk mencerminkan konsep

diri seseorang. Contoh, seseorang memiliki sikap positif terhadap teman

yang berbeda suku dan agama karena memegang kuat nilai-nilai tentang

keanekaragaman, kebebasan pribadi dan toleransi.

c. Sikap Sebagai Fungsi Pertahanan Ego

Fungsi sikap sebagai pertahanan ego adalah melindungi diri seseorang dari

rasa kecemasan atau ancaman bahaya bagi harga diri orang tersebut.

d. Sikap Sebagai Penyesuaian Sosial

Fungsi sikap sebagai penyesuaian sosial artinya membantu diri seseorang

menjadi bagian dari komunitas sosial tertentu di manapun ia berada.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 35: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

18

18

e. Sikap Sebagai Perilaku

Fungsi sikap sebagai perilaku adalah sikap itu telah melekat dalam diri

seseorang dan menjadi bagian dari perilakunya dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam hal ini, sikap yang teramati dari diri individu dalam kehidupan

sehari-hari biasanya ditandai oleh orang lain sebagai karakter individu

tersebut dalam bertingkah laku.

4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sikap

Sikap seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Menurut

Azwar (2011: 30) faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap individu

terhadap objek sikap antara lain:

a. Pengalaman Pribadi

Pengalaman pribadi atau apa yang sedang dialami seseorang yang dialami

seseorang yang meninggalkan kesan kuat dapat menjadi dasar pembentukan

sikap seseorang. Sikap akan lebih mudah terbentuk apabila pengalaman

pribadi tersebut terjadi dalam situasi yang melibatkan faktor emosional.

b. Pengaruh Orang Lain yang Dianggap Penting

Pada umumnya, seseorang cenderung untuk memiliki sikap orang yang

dianggap penting. Kecenderungan ini antara lain dimotivasi oleh keinginan

untuk menghindari konflik dengan orang yang dianggap penting.

c. Pengaruh Kebudayaan

Sikap tanpa disadari kebudayaan telah menanamkan garis pengarah

terhadap berbagai masalah. Kebudayaan telah mewarnai sikap anggota

masyarakat, karena kebudayaan yang memberi corak pengalan seseorang-

seseorang masyarakat asuhannya.

d. Lembaga Pendidikan dan Lembaga Agama

Konsep moral dan ajaran dari lembaga pendidikan dan lembaga agama

sangat menentukan sistem kepercayaan sehingga pada gilirannya konsep

tersebut dapat mempengaruhi sikap.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 36: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

19

19

e. Faktor Emosional

Suatu bentuk sikap merupakan pernyataan yang didasari emosi yang

berfungsi sebagai semacam penyaluran frustasi atau pengalihan bentuk

mekanisme pertahanan ego.

D. Metode Pembelajaran

1. Pengertian Metode Pembelajaran

Metode menurut Tardif dalam Syah (2010: 201) adalah cara yang

berisi prosedur baku untuk melaksanakan kegiatan kependidikan, khususnya

kegiatan penyajian materi pelajaran kepada siswa. Metode didefinisikan

Djamarah dan Zain (2010: 46) sebagai suatu cara yang dipergunakan untuk

mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Lebih lanjut Ramayulis (2010: 185)

mendefinisikan metode sebagai seperangkat cara dan teknik yang digunakan

oleh guru dalam proses pembelajaran agar siswa dapat mencapai tujuan

pembelajaran atau menguasai kompetensi tertentu yang dirumuskan dalam

silabi mata pelajaran. Sejalan dengan Ramayulis, metode pembelajaran

didefinisikan oleh Ginting (2008: 42) sebagai cara atau pola yang khas dalam

memanfaatkan berbagai prinsip dasar pendidikan serta berbagai teknik dan

sumberdaya terkait lainnya agar terjadi proses pembelajaran pada diri siswa,

dengan kata lain metode pembelajaran adalah teknik penyajian materi

pembelajaran yang dikuasai oleh seorang guru kepada siswa di dalam kelas

agar materi pelajaran dapat diserap, dipahami, dimanfaatkan oleh siswa dengan

baik dan terjadi proses pembelajaran pada diri siswa dalam upaya mencapai

tujuan.

Djamarah dan Zain (2010: 72) menyatakan bahwa kedudukan metode

dalam proses pembelajaran yang pertama adalah metode sebagai alat motivasi

ekstrinsik agar peserta didik dengan cepat menerima informasi baru, ide,

gagasan, pendapat dan hasil temuan dari guru. Kedua sebagai strategi

pengajaran yang bisa digunakan pengajar saat berinteraksi dengan peserta didik

dan yang ketiga adalah sebagai alat untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam penentuan metode pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 37: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

20

20

menurut Djamarah dan Zain (2010: 78) adalah kompetensi yang dimiliki guru,

perbedaan individual siswa mulai dari biologis, psikologis, sosial, budaya dan

spiritual akan mewarnai suasana proses pembelajaran. Selanjutnya tujuan dari

setiap proses pembelajaran, situasi pembelajaran dan fasilitas sebagai

kelengkapan pendukung dalam proses pembelajaran juga mempengaruhi

penentuan metode pembelajaran.

2. Jenis-Jenis Metode Pembelajaran

Metode menurut Syah (2010: 134) dapat menciptakan terjadinya

interaksi belajar mengajar yang baik, efektif dan efisien, karena dengan

pemilihan metode mengajar yang baik dan tepat guna serta tepat sasaran akan

semakin menciptakan interaksi edukatif yang semakin baik pula. Maka dari itu

seharusnya guru mengetahui beberapa macam metode pembelajaran yang

dirapktekkan pada saat proses pembelajaran di kelas atau pada saat praktek

agar tujuan pendidikan tercapai sesuai dengan yang telah dirumuskan. Berikut

ini macam-macam metode pembelajaran menurut beberapa pakar pendidikan:

a. Metode Ceramah

Metode ceramah adalah sebuah metode mengajar dengan menyampaikan

informasi dan pengetahuan secara lisan kepada sejumlah siswa yang pada

umumnya mengikuti secara pasif (Syah, 2010: 203). Lebih lanjut menurut

Djamarah (2010: 97) metode ini banyak menuntut keaktifan guru daripada

siswa, tetapi metode ini tetap tidak bisa ditinggalkan begitu saja dalam

proses pembelajaran.

b. Metode Tanya Jawab

Metode Tanya jawab merupakan cara menyajikan materi pelajaran dalam

bentuk pertanyaan-pertanyaan yang memerlukan jawaban untuk mencapai

tujuan (Djamarah dan Zain, 2010: 95). Metode tanya jawab menurut

Daradjat (2008: 307) adalah salah satu teknik mengajar yang dapat

membantu kekurangan-kekurangan pada metode ceramah. Pertanyaan-

pertanyaan tersebut dapat berasal dari siswa ke guru atau sebaliknya,

demikian pula dengan jawabannya dapat berasal dari siswa atau dari guru.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 38: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

21

21

c. Metode Drill (Latihan)

Metode latihan menurut Djamarah dan Zain (2010: 108) merupakan metode

penyampaian materi melalui upaya penanaman terhadap kebiasaan-

kebiasaan tertentu. Melalui penanaman terhadap kebiasaan-kebiasaan

tertentu ini diharapkan siswa dapat menyerap materi secara lebih optimal.

d. Metode Demontrasi

Metode demonstrasi menurut Ramayulis (2010: 195) merupakan suatu cara

mengajar dimana guru mempertunjukkan tentang proses sesuatu, atau

pelaksanaan sesuatu sedangkan siswa memperhatikan. Berbeda dengan

Ramayulis, metode demonstrasi menurut Syah (2010: 208) adalah metode

mengajar dengan cara memperagakan suatu kejadian, aturan, barang dan

urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui

penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau

materi yang sedang disajikan.

e. Metode diskusi (Discussion method)

Syah (2010: 205) mendefinisikan bahwa metode diskusi sebagai metode

mengajar yang sangat erat hubungannya dengan memecahkan masalah

(problem solving). Metode ini lazim juga disebut sebagai diskusi kelompok

(group discussion) dan resitasi bersama (socialized recitation).

f. Metode Eksperimen

Metode eksperimen menurut Djamarah dan Zain (2010: 84) merupakan

suatu cara penyajian pelajaran dimana siswa melakukan percobaan dengan

mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari. Siswa diberi

kesempaatan untuk melakukan sendiri, mengikuti suatu proses, mengamati

suatu obyek, menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri

mengenai suatu obyek, keadaan atau proses sesuatu, sedangkan guru

memperhatikan yang dilakukan oleh siswa sambil memberikan arahan dan

bimbingan. Metode eksperimen biasanya dilakukan dalam suatu pelajaran

tertentu seperti ilmu alam, kimia, fisika dan sejenisnya, baik dilakukan di

dalam/luar kelas maupun dalam suatu laboratorium tertentu (Daradjat, 2008:

295).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 39: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

22

22

g. Metode Karya Wisata

Metode karya wisata adalah suatu cara menyajikan materi pelajaran dengan

membawa siswa ke suatu obyek yang akan dipelajari dan obyek tersebut di

luar kelas. Hal ini bukan sekedar rekreasi, tetapi untuk belajar atau

memperdalam pelajarannya dengan melihat kenyataannya (Djamarah dan

Zain, 2010: 93).

h. Metode Proyek

Metode proyek atau unit adalah cara penyajian pelajaran yang bertitik tolak

dari suatu masalah, kemudian dibahas dari berbagai segi yang berhubungan

sehingga pemecahannya secara keseluruhan dan bermakna (Djamarah dan

Zain, 2010: 83).

i. Metode Pemecahan Masalah

Metode pemecahan masalah (problem solving) bukan hanya sekedar metode

mengajar, tetapi juga merupakan suatu metode berpikir, karena dalam

problem solving dapat menggunakan metode-metode lainnya yang dimulai

dengan mencari data sampai kepada menarik kesimpulan (Djamarah dan

Zain, 2010: 91). Manfaat metode pemecahan masalah ini siswa dapat

menemukan pengetahuan baru dalam prosesnya, dimana ada tuntutan

terhadap siswa untuk aktif dan kreatif menyelesaikan permasalahan tertentu

(materi pelajaran) dengan kemampuan dan gaya “unik” yang dimilikinya.

E. Need for Achievement

1. Definisi Need for Achievement

Teori Motivasi McClelland menyatakan bahwa need for achievement

merupakan faktor pendorong psikologis yang kuat di belakang tindakan

seseorang dan telah lama dikenal sebagai faktor yang mempengaruhi perilaku

entrepreneurial. Seseorang dengan need for achievement yang tinggi memiliki

keinginan kuat untuk sukses dan sebagai konsekuensinya akan memiliki

perilaku entrepreneurial (Koh dalam chairy 2011). Lebih lanjut menurut

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 40: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

23

23

Chairy (2011) entrepreneur memiliki need for achievement yang lebih tinggi

dibandingkan dengan yang bukan entrepreneur.

McCelland dalam Larsen & Buss (2002) mendefinisikan need for

achievement sebagai “as desire to do better, to be successfull and to feel

competent” artinya adalah usaha untuk menjadi lebih baik, menjadi sukses dan

merasa berkompeten. Lebih lanjut menurutnya need for achievement akan

memberikan energi yang positif untuk bertindak atau berperilau secara percaya

diri sesuai dengan situasi yang dihadapi. Pendapat lain mengatakan bahwa

need for achievement adalah motif yang dipelajari yang bertujuan mencapai

suatu standar keberhasilan dan keunggulan pribadi di suatu bidang tertentu

(Wade & Tavris, 2008). Need for achievement juga dapat diartikan sebagai

keinginan untuk menyelesaikan suatu tugas dengan sasaran secara lebih efektif.

Individu-individu yang mempunyai need for achievement yang tinggi

cenderung menetapkan sasaran yang cukup sulit dan mengambil keputusan

yang lebih beresiko (Grifffin &Moorhead, 2013).

Menurut McClelland seseorang yang memiliki kebutuhan prestasi

yang tinggi akan memiliki keinginan yang kuat untuk mengerjakan tugas-tugas

yang menantang, memiliki tanggung jawab yang besar terhadap tugas yang

dikerjakan dan pada saat selesai dalam mengerjakan suatu pekerjaan, seseorang

tersebut menginginkan umpan balik atau feedback (Larsen & Buss, 2002).

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dikatakan bahwa need for

achievement merupakan suatu dorongan untuk mencapai suatu keberhasilan

dengan tantangan yang sulit, memiliki sasaran yang tepat, memilih mengambil

keputusan yang beresiko dan mempertimbangan standar keahlian dan

kemahiran yang harus dicapai.

2. Karakteristik Need for Achievement

Terdapat beberapa karakteristik dari seseorang yang memiliki need for

achievement yang tinggi menurut McClelland (dalam Mangkunegara, 2002:

103), yaitu:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 41: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

24

24

a. Inovatif

Orang yang memiliki need for achievement yang tinggi adalah orang yang

memiliki inovasi yang tinggi, ini dikarenakan mereka lebih menyukai tugas

yang sulit, cenderung mencari sesuatu yang baru lebih menantang

dibandingkan dengan tugas yang pernah mereka lakukan sebelumnya.

Selain itu orang yang memiliki need for achievement yang tinggi selalu

memiliki ide dan gagasan untuk dapat melakukan sesuatu yang baru dan

melakukan dengan cara yang benar, serta menghindari kecurangan.

Sedangkan orang yang memiliki need for achievement yang rendah

cenderung menetap ditempat yang sama, lebih menyukai mengerjakan

pekerjaan dengan prosedur yang sama, serta menyukai kegiatan yang

memiliki rutinitas yang sama dari waktu ke waktu. Hal ini menyebabkan

orang yang memiliki need for achievement yang rendah memiliki tingkat

kreativitas yang rendah.

b. Membutuhkan Feedback

Orang yang memiliki need for achievement yang tinggi menyukai situasi

pekerjaan dimana mereka mendapatkan feedback tentang bagaimana

pekerjaan yang mereka lakukan. Mereka ingin mengetahui sebaik apa

mereka menyelesaikan masalah dibandingkan mengetahui seberapa baik

mereka berbaur dengan orang lain. Mereka yang memiliki need for

achievement menganggap reward sebagai tolak ukur dari keberhasilan

bukan hanya sekedar upah yang mereka dapatkan. Hal ini berbanding

terbalik dengan orang yang memiliki need for achievement yang rendah,

mereka tidak memiliki keinginan yang kuat untuk mendapatkan feedback

terhadap pekerjaan mereka, selain itu mereka cenderung tidak

mengharapkan imbalan terhadap pekerjaan yang mereka lakukan.

c. Memiliki Tanggung Jawab Personal Terhadap Kinerja

Orang yang memiliki need for achievement yang tinggi akan bertanggung

jawab secara personal dengan hasil dari kinerja mereka, karena dengan

melakukan hal yang baik dan benar mereka mendapatkan kepuasan.

Berbeda dengan orang yang memiliki need for achievement yang rendah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 42: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

25

25

mereka lebih menyukai tugas yang mudah dan menghindari tanggung jawab

mereka. Selain itu orang yang memiliki need for achievement yang rendah

menghindari situasi yang penuh resiko terhadap mereka.

d. Persistence

Orang yang memiliki need for achievement akan bertahan lebih lama pada

setiap tugas yang sulit. Mereka tidak menyerah saat melakukan tugas yang

sulit dan terus berusaha untuk dapat memecahkan masalah hingga waktu

yang ditentukan. Sedangkan orang yang memiliki need for achievement

yang rendah mempunyai ketakutan untuk bertahan saat mengerjakan tugas

yang sulit dan mudah menyerah saat menghadapi tugas yang membutuhkan

waktu yang lama untuk menyelesaikannya.

e. Menyukai Tugas yang Sulit dan Menantang

Orang yang memiliki need for achievement yang tinggi lebih

mudah didorong untuk mengerjakan tugas yang memiliki resiko yang tinggi,

menantang dan berjuang untuk sukses pada tugas yang sulit sekalipun. Saat

bersaing dengan orang lain dengan tugas yang sama, orang memiliki need

for achievement yang tinggi akan berusaha untuk melebihi orang lain,

berusaha untuk melakukan lebih baik dibandingkan orang lain. Mereka juga

konsisten saat mengerjakan tugas yang sulit hingga selesai dan harus lebih

baik dibandingkan orang lain. Karakteristik ini berbeda dengan orang yang

memiliki need for achievement yang rendah. Orang yang memiliki need for

achievement yang rendah cenderung memiliki kinerja yang rendah saat

menghadapi tugas yang sulit. Hal ini disebabkan orang yang memiliki need

for achievement yang rendah lebih sulit memahami tugas yang memiliki

tingkat kesulitan yang berbeda, dan memiliki ketakutan untuk gagal.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 43: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

26

26

F. Locus Of Control

1. Definisi Locus of Control

Locus of control atau letak kendali merupakan salah satu aspek yang

penting dalam karakteristik kepribadian manusia. Konsep ini pada awalnya

diformulasikan oleh Julian Rotter dalam Suwarsi & Budianti (2009) bahwa

locus of control adalah persepsi individu mengenai sebab utama terjadinya

suatu kejadian dalam hidupnya, dapat diartikan juga sebagai keyakinan

individu mengenai kontrol dalam hidupnya, dimana dalam suatu kejadian

individu yang satu menganggap keberhasilan yang telah dicapainya merupakan

hasil usaha dan kemampuannya sendiri, sedangkan individu yang lain

menganggap bahwa keberhasilan yang telah diperolehnya karena adanya

keberuntungan semata. Sejalan dengan pendapat Rotter, Locus of Control

menurut Hiriyappa (2009: 72) mengacu pada keyakinan seseorang bahwa apa

yang terjadi adalah karena kendali dirinya yaitu internal atau di luar kendali

dirinya yaitu eksternal. menurut Dayakisni & Yuniardi (2008) Locus of control

adalah kondisi bagaimana seseorang memandang perilaku diri mereka sebagai

hubungan mereka dengan orang lain serta lingkungannya.

Menurut Cvetanovsky dalam Ghufron dan Risnawita (2011) Locus of

control merupakan dimensi kepribadian yang menjelaskan bahwa individu

berperilaku dipengaruhi ekpektasi mengenai dirinya. Menurut Forte (2005),

locus of control mengacu pada kondisi-kondisi dimana seseorang

mengatribusikan kesuksesan dan kegagalan mereka. Ia juga mengatakan bahwa

ketika orang-orang mempersepsikan locus of control tersebut berada dalam

dirinya sendiri, mereka akan menghasilkan achievement atau pencapaian yang

lebih besar dalam hidup mereka dikarenakan mereka merasa potensi mereka

benar-benar dapat dimanfaatkan sehingga mereka menjadi lebih kreatif dan

produktif. Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa

locus of control adalah sebuah keyakinan seseorang tentang keberadaan kontrol

dirinya, dan seberapa besar kontrol yang dimilikinya terhadap keberhasilan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 44: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

27

27

kegagalan yang dialaminya serta situasi atau kejadian yang ada di dalam

kehidupannya.

2. Dimensi Locus of Control

Sebagian orang cenderung menganggap kesuksesan sebagai

keberuntungan atau kesempatan, sedangkan sisanya memiliki sense kontrol

personal. Berdasarkan penjelasan diatas, locus of control dibagi menjadi dua

dimensi, yaitu:

a. Locus of control Internal

Rotter (dalam Ghufron & Risnawita, 2008) menyatakan bahwa

locus of control internal adalah sejauh mana seseorang mengharapkan dan

meyakini bahwa sebuah hasil dari perilaku mereka adalah tergantung pada

perilaku mereka sendiri. Robbins (2007: 138) berpendapat bahwa individu

yang memiliki locus of control internal adalah individu yang percaya bahwa

mereka merupakan pemegang kendali atas apa pun yang terjadi pada diri

mereka. Individu dengan locus of control internal mempunyai persepsi

bahwa lingkungan dapat dikontrol oleh dirinya sehingga mampu melakukan

perubahan-perubahan sesuai dengan keinginannya.

Menurut Kreitner & Kinicki (2005: 154) Seseorang yang memiliki

kecenderungan locus of control internal adalah seseorang yang memiliki

keyakinan untuk dapat mengendalikan segala peristiwa dan konsekuensi

yang memberikan dampak pada hidup mereka. Orang yang memiliki locus

of control internal yakin bahwa dirinya bertanggung jawab dan memiliki

kontrol atas kejadian-kejadian yang dialaminya. Seseorang dengan locus of

control internal meyakini bahwa kesuksesan atau kegagalannya merupakan

buah dari perilakunya sendiri. Saat ia sukses dalam pekerjaan, maka sangat

mungkin bahwa ia akan beranggapan dirinya memang memiliki keahlian

yang baik dan karena ia sudah bekerja keras. Begitu pula saat mengalami

kegagalan, ia akan beranggapan bahwa usaha yang dilakukannya mungkin

belum maksimal sehingga tidak mencapai tujuan yang diinginkan.

b. Locus of control eksternal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 45: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

28

28

Rotter (Ghufron & Risnawita, 2008) menyatakan bahwa locus of

control eksternal adalah sejauh mana seseorang mengharapkan dan

meyakini bahwa reinforcement atau hasil yang ada dipengaruhi oleh

kesempatan, atau keberuntungan, takdir, kekuatan lain atau hal-hal yang

tidak menentu atau tidak dapat dikontrol. Orang seperti ini yakin bahwa

dirinya tidak memiliki kontrol penuh atas apa yang terjadi dalam hidupnya.

Orang yang memiliki locus of control eksternal percaya bahwa sesuatu yang

terjadi dalam kehidupannya dipengaruhi oleh kekuatan di luar dirinya.

Sejalan dengan pendapat Rotter, Kreitner & Kinicki (2005: 155)

berpendapat bahwa individu yang memiliki kecenderungan locus of control

eksternal adalah individu yang memiliki keyakinan bahwa kinerjanya adalah

hasil dari kejadian yang terjadi di luar kendali langsung mereka. Menurut

Robbins (2007: 138) seorang dikatakan memiliki kecenderungan locus of

control eksternal adalah individu yang berkeyakinan bahwa apa pun yang

terjadi pada diri mereka dikendalikan oleh kekuatan luar seperti

keberuntungan atau kesempatan. Individu dengan locus of control eksternal

tinggi cenderung akan pasrah terhadap apa yang menimpa dirinya tanpa

usaha untuk melakukan perubahan, sehingga cenderung untuk menyukai

perilaku penyesuaian diri terhadap lingkungan agar tetap bertahan dalam

situasi yang ada. Faktor eksternal individu yang di dalamnya mencakup

nasib, keberuntungan, kekuasaan atasan dan lingkungan kerja.

Levenson (dalam Azwar, 2004) mengajukan dimensi locus of control

yang berbeda dari Rotter. Levenson membagi locus of control menjadi tiga

dimensi itu internality, chance dan powerful others. Dimensi internality adalah

seseorang yang berkeyakinan bahwa kejadian-kejadian dalam hidupnya

ditentukan terutama oleh kemampuan dirinya sendiri seperti keterampilan dan

potensi-potensi yang dimilikinya. Dimensi chance adalah keyakinan seseorang

bahwa kejadian-kejadian dalam hidupnya ditentukan terutama oleh nasib,

peluang dan keberuntungan. Dimensi powerful others adalah keyakinan

seseorang bahwa kejadian-kejadian dalam hidupnya ditentukan terutama oleh

orang lain yang lebih berkuasa. Dimensi yang pertama, internality termasuk ke

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 46: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

29

29

dalam locus of control internal karena pada dimensi ini individu melihat bahwa

dirinya sendiri bertanggung jawab terhadap peristiwa yang terjadi dalam

hidupnya, sedangkan dimensi chance dan powerful other termasuk kedalam

locus of control eksternal karena dimensi ini individu melihat bahwa kejadian

dalam hidupnya di pengaruhi oleh faktor yang berada di luar dirinya yaitu

nasib, keberuntungan dan orang lain yang lebih berkuasa (dalam Azwar, 2004).

Hal yang perlu diperhatikan adalah dengan adanya pembagian dimensi

locus of control, bukan berarti setiap orang hanya memiliki satu locus of

control saja karena sifatnya kontinuum (Ghufron & Risnawita, 2008).

Berdasarkan teori-teori yang ada, banyak orang berpikiran bahwa tingginya

skor locus of control internal pada seseorang merupakan karakteristik yang

diidamkan dan sebaliknya untuk locus of control ekstenal. Feist & Feist (2008)

menyatakan bahwa tinggi skor yang terlalu ekstrim pada dua dimensi tersebut

pada dasarnya tidak baik. Locus of control eksternal yang terlalu tinggi bisa

mengarah pada keputusasaan dan apatis sedangkan locus of control internal

yang terlalu tinggi dapat membuat seseorang merasa bertanggung jawab atas

segala hal termasuk yang memang berada diluar kendali mereka. Menurut Feist

& Feist (2008), locus of control yang sehat adalah ketika skor berada ditengah

kedua dimensi tetapi condong ke arah internal.

G. Penelitian yang Relevan

Penelitian mengenai faktor kepribadian yang berhubungan dengan intensi

berwirausaha telah banyak dilakukan oleh para peneliti. Beberapa penelitian

tersebut antara lain:

1. Kusmintarti, Thoyib, Ashar dan Maskie (2014) meneliti tentang hubungan

karakteristik kewirausahaan, sikap berwirausaha dan intensi berwirausaha.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik kewirausahaan yang terdiri

dari Internal Locus of control , Need for achievement, Tolerance for ambiguity

dan Propensity to Risk memiliki pengaruh yang signifikan terhadap sikap

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 47: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

30

30

kewirausahaan, kemudian sikap kewirausahaan memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap niat kewirausahaan.

2. Darmanto dan Lestari (2014) meneliti tentang pembangunan model intensi

berwirausaha pada mahasiswa di kota semarang. Hasil penelitian tersebut

diketahui bahwa Locus of control dan Risk propensity memiliki pengaruh

langsung dan signifikan terhadap intensi berwirausaha. locus of control

berpengaruh tidak langsung melalui sikap (attitude) terhadap intensi,

sedangkan risk propensity berpengaruh secara tidak langsung terhadap intensi

berwirausaha melalui self efficacy. Kemudian need for achievement

berpengaruh secara tidak langsung terhadap intensi berwirausaha melalui sikap

(attitude).

3. Ferreira, Rodrigues dan Paco (2012) meneliti tentang model intensi

berwirausaha, aplikasinya pada bidang psikologi dan pengembangan perilaku

siswa. Hasilnya dapat diketahui bahwa need for achievement, self confidence

dan sikap personal berpengaruh terhadap intensi berwirausaha siswa, begitu

pula dengan norma subjektif dan sikap personal siswa yang berpengaruh

terhadap perilaku konstrol siswa, sedangkan locus of control, toleransi

ambiguitas, inofatif dan kecenderungan mengambil resiko tidak berpengaruh

terhadap intensi berwirausaha siswa.

4. Darmanto (2012) meneliti tentang peran sifat personalitas (personality traits)

dalam mendorong minat berwirausaha mahasiswa. Hasilnya diketahui bahwa

locus of control, need for achievement, kecenderungan mengambil resiko

secara partial mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap intensi

berprestasi. Sifat-sifat personalitas seperti kebutuhan berprestasi, locus of

control, kecenderungan mengambil resiko yang merupakan faktor latar

belakang yang berpengaruh terhadap intensi berwirausaha.

5. Dehkordi dan Sasani (2012) meneliti tentang pengaruh emotional intelligence

dan trait kepribadian terhadap intensi berwirausaha menggunakan program

Fuzzy Dematel. Penelitian tersebut menguji pengaruh faktor trait personalitas

yang terdiri dari need of achievement, tendency to risk, internal locus of

control, self-confidence, tolernce of ambiguity, innovativenes, need for

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 48: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

31

31

affiliation dan motivation serta faktor emotional intelligence yang terdiri dari

self-awareness, self-control, social consciousness dan management of relations

terhadap intensi berwirausaha. Hasil dari penelitian ini diketahui bahwa need

for achievement merupakan faktor paling penting yang berpengaruh terhadap

intensi berwirausaha.

6. Zain, Akram dan Ghani (2010) meneliti tentang bagaimana intensi

berwirausaha siswa jurusan bisnis di Malaysia. Penelitian ini menguji

bagaimana pengaruh trait personalitas yang terdiri dari self-efficacy, locus of

control and need for achievement terhadap intensi berwirausaha siswa di

Malaysia, serta pengaruh trait ekonomi terhadap intensi berwirausaha siswa.

Berdasarkan penelitian tersebut dapat diketahui bahwa trait kepribadian yang

terdiri dari self efficacy, locus of control & need for achievement serta

lingkungan yaitu lingkungan ekonomi (economic trait) adalah faktor yang

mempengaruhi siswa untuk menjadi pengusaha.

7. Wijaya (2008) meneliti tentang kajian model empiris perilaku berwirausaha

UKM di DIY dan jawa tengah. Penelitian ini menguji pengaruh sikap, norma

subjektif, efikasi diri terhadap intensi berwirausaha dan terhadap perilaku

berwirausaha. Hasilnya dapat diketahui bahwa sikap berwirausaha memiliki

pengaruh langsung terhadap intensi berwirausaha, variabel norma subjektif

memiliki pengaruh langsung terhadap intensi berwirausaha, variabel efikasi

diri memiliki pengaruh langsung terhadap intensi berwirausaha, variabel

intensi berwirausaha memiliki pengaruh langsung terhadap perilaku

berwirausaha dan variabel efikasi diri memiliki pengaruh langsung terhadap

perilaku berwirausaha.

8. Indarti dan Rostiani (2008) meneliti tentang bagaimana perbandingan intensi

berwirasuaha antara mahasiswa Indonesia, Jepang dan Norwegia. Penelitian

tersebut bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh karakteristik

kepribadian yang terdiri dari need for achievement dan efikasi diri, faktor

elemen kontekstual dan faktor demografis yang terdiri dari gender, umur,

pendidikan dan pengalaman bekerja terhadap intensi berwirausaha mahasiswa

di negara Indonesia, Jepang dan Norwegia. Berdasarkan penelitian tersebut

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 49: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

32

32

diketahui bahwa Need for achievement berpengaruh secara signifikan dan

positif terhadap mahasiswa di ketiga negara tersebut. Kemudian tingkat Need

for achievement, efikasi diri dan kesiapan instrumen mahasiswa Indonesia

lebih tinggi dibandingkan mahasiswa Jepang dan Norwegia.

9. Luthje dan Franke (2003) meneliti pengujian model itensi berwirausaha pada

siswa jurusan teknik di sebuah universitas di Austria. Hasilnya adalah bahwa

sikap siswa dipengaruhi oleh kepribadian siswa yaitu yaitu kecenderungan

mengambil resiko dan locus of control internal. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa locus of control memberikan pengaruh yang cukup kuat terhadap sikap

berwirausaha siswa, kecenderungan resiko siswa juga berpengaruh sangat kuat

terhadap sikap siswa. Secara tidak langsung kepribadian berpengaruh terhadap

kesiapan siswa untuk berwirausaha.

H. Kerangka Berfikir

1. Pengaruh Langsung Need For Achievement Terhadap Intensi

Berwirausaha

Kebutuhan untuk berprestasi menurut Scott dalam Samydevan (2015)

adalah salah satu karakteristik yang telah menerima perhatian yang besar dalam

literatur kewirausahaan. Lebih lanjut menurut Litunen dalam Samydevan

(2015) seseorang yang memiliki kebutuhan yang kuat untuk mencapai antara

mereka yang ingin memecahkan masalah mereka sendiri, menetapkan tujuan

dan berusaha untuk mencapai target tersebut melalui usaha mereka sendiri,

menunjukkan kinerja yang lebih tinggi dalam tugas-tugas yang menantang dan

inovatif dalam mencari arti cara baru dan lebih baik untuk meningkatkan

kinerja mereka. Kemudian menurut McClelland dalam samydevan (2015)

berpendapat bahwa seseorang dengan need for achivement tinggi memiliki

preferensi untuk tugas-tugas yang cukup menantang yang membutuhkan

keterampilan dan usaha, dan memberikan umpan balik yang jelas pada kinerja;

keadaan terkait erat dengan aktivitas kewirausahaan. Berdasakan uraian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 50: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

33

33

tersebut maka dapat diketahui bahwa need for achievement berpengaruh

terhadap intensi berwirausaha.

2. Pengaruh Langsung Locus Of Control Terhadap Intensi Berwirausaha

Locus of control merupakan persepsi seorang individu tentang

kesuksesan dan kegagalannya. Seseorang yang memiliki pengendalian tinggi

cenderung memiliki visi yang jelas dan rencana bisnis jangka panjang.

Semakin tinggi locus of control maka semakin tinggi pula intensi

kewirausahaan seseorang. Menurut Cvetanovsky dalam Ghufron dan Risnawita

(2011) Locus of control merupakan dimensi kepribadian yang menjelaskan

bahwa individu berperilaku dipengaruhi ekpektasi mengenai dirinya. Menurut

Forte (2005) locus of control mengacu pada kondisi-kondisi dimana seseorang

mengatribusikan kesuksesan dan kegagalan mereka. Forte mengatakan bahwa

ketika orang-orang mempersepsikan locus of control tersebut berada dalam

dirinya sendiri, mereka akan menghasilkan achievement atau pencapaian yang

lebih besar dalam hidup mereka dikarenakan mereka merasa potensi mereka

benar-benar dapat dimanfaatkan sehingga mereka menjadi lebih kreatif dan

produktif. Berdasarkan uraian tersebut maka dapat dikatakan bahwa locus of

control berpengaruh secara langsung terhadap intensi berwirausaha siswa.

3. Pengaruh Langsung Sikap (Attitude) Berwirausaha Terhadap Intensi

Berwirausaha

Menurut teori planned behavior (Ajzen 2005) sikap berwirausaha

merupakan salah satu faktor pembentuk niat seseorang membentuk niat

seseorang dan selanjutnya secara langsung akan berpengaruh pada perilaku,

oleh karena itu pemahaman tentang niat seseorang untuk berwirausaha

(entrepreneurial intention) dapat mencerminkan kecendrungan orang untuk

mendirikan usaha secara riil. Peneliti yang dilakukan oleh Luthje dan Franke

(2003) dan Fini, Grimaldi, Marzocchi dan Sobrero (2009) menyatakan sikap

yang memiliki pengaruh langsung dengan intensi kewirausahaan. Berdasarkan

uraian diatas dapat diketahui bahwa sikap berwirausaha berpengaruh terhadap

intensi berwirausaha.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 51: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

34

34

4. Pengaruh Tidak Langung Need For Achievement Terhadap Intensi

Berwirausaha Melalui Sikap (Attitude) Siswa

Need for achievement merupakan faktor pendorong psikologis yang

kuat di belakang tindakan seseorang dan telah lama dikenal sebagai faktor yang

mempengaruhi perilaku entrepreneurial. Individu dengan need for achievement

yang tinggi memiliki keinginan kuat untuk sukses maka akan berpengaruh pada

reaksi afektif siswa dalam hal kewirausahaan selanjutnya mempengaruhi

keyakinan mereka yaitu keyakinan tentang intensi berwirausaha.

Kusmintarti, Thoyib, Ashar dan Maskie (2014) mengatakan bahwa

need for achievement memiliki pengaruh yang signifikan terhadap sikap

kewirausahaan, kemudian sikap kewirausahaan memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap niat kewirausahaan,dengan demikian dapat dikatakan

bahwa bahwa sikap kewirausahaan merupakan mediator dari pengaruh need for

achievement terhadap niat kewirausahaan. Berdasarkan uraian tersebut maka

dapat diketahui bahwa need for achievement berpengaruh secara tidak

langsung terhadap intensi berwirausaha melalui sikap (attitude) siswa.

5. Pengaruh Tidak Langung Locus of Control Terhadap Intensi

Berwirausaha Melalui Sikap (Attitude) Siswa

Locus of control adalah sebuah keyakinan seseorang tentang

keberadaan kontrol dirinya, dan seberapa besar kontrol yang dimilikinya

terhadap keberhasilan dan kegagalan yang dialaminya serta situasi atau

kejadian yang ada di dalam kehidupannya. Studi yang dilakukan Luthje

diketahui bahwa locus of control berpengaruh secara tidak langsung terhadap

intensi berwirausaha siswa melalui sikap berwirausaha dimana seseorang yang

memiliki lockus kendali tinggi maka akan berpengaruh terhadap sikap

kemudian berpengaruh terhadap niat berwirausaha. Seeorang yang mampu

mengontrol dimensi internal locus of control dan external locus of control

mereka maka akan berpengaruh pada reaksi afektif siswa dalam kewirausahaan

selanjutnya mempengaruhi keyakinan mereka yaitu keyakinan tentang intensi

berwirausaha. Berdasarkan uraian di atas maka dapat diketahui bahwa Locus of

Control berpengaruh secara tidak langsung terhadap intensi berwirausaha

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 52: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

35

35

melalui sikap (attitude) siswa. Berdasarkan teori yang ada diketahui faktor–

faktor seperti need for achievement dan locus of control menjadi faktor dalam

memprediksi sikap dan intensi berwirausaha, maka dari semua variabel yang

dijelaskan, penelitian ini dapat dilihat dalam gambar 2:

Gambar 2. Kerangka Berfikir Penelitian

Sumber:Ajzen dalam Azwar, (2013), Luthje dan Franke (2003), dan Kusmintarti

(2014)

I. Hipotesis

Berdasarkan tinjauan pustaka yang mencakup kajian teori, hasil

penelitian yang relevan dan kerangka berfikir pada poin sebelumnya, maka

pengajuan hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

H1 : need for achievement berpengaruh secara langsung terhadap intensi

berwirausaha siswa.

H2 : locus of control berpengaruh secara langsung terhadap intensi

berwirausaha siswa.

H3 : sikap (attitude) berpengaruh secara langsung terhadap intensi

berwirausaha.

H4 : need for achievement berpengaruh secara tidak langsung terhadap intensi

berwirausaha melalui sikap (attitude) siswa.

H5 : locus of control berpengaruh secara tidak langsung terhadap intensi

berwirausaha melalui sikap (attitude) siswa.

Need

for

Achievement

Locus

of Control

Sikap

(Attitude)

Intensi

Berwirausaha

H1

H2

H3 H4

H5

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 53: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

36

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini bertempat di SMK Negeri 1 Surakarta. Sekolah tersebut

menjadi tempat penelitian karena terdapat permasalahan mengenai rendahnya

jumlah siswa lulusan SMK Negeri 1 Surakarta yang berniat menjadi wirausaha.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini direncanakan akan dilaksanakan dari bulan Maret 2015

hingga bulan Oktober 2015. Adapun rancangan waktu penelitian ditunjukkan

pada tabel 1:

Tabel 1. Jadwal Penyelesaian Penelitian

No Tahap dan Jenis Kegiatan Waktu Penelitian Tahun 2015

Mar Apr Mei Juni Juli Agst Sept Okt

I. Persiapan Penelitian

1. Pengajuan Judul X

2. Penyusunan Proposal X X

3. Seminar Proposal

X

4. Revisi Seminar Proposal

X

II. Pelaksanaan Penelitian

1. Penyusunan Instrumen

X

2. Uji Coba Instrumen

X

3. Pengambilan Data

X

III. Analisa dan Pengolahan Data

1. Pengolahan data X X

2. Penyusunan Bab 1 – Bab V X

3. Finalisasi Penyusunan Tesis X

IV. Ujian Tesis X

V. Penjilidan Tesis X

(Sumber: Peneliti, 2015)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 54: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

37

37

B. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif karena didalamnya

menggunakan analisis statistik. Arikunto (2006: 12) mengemukakan penelitian

kuantitatif adalah pendekatan penelitian yang banyak dituntut menggunakan

angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta

penampilan hasilnya. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif sangat tepat

untuk menguji pernyataan yang tercantum di dalam hipotesis. Berdasarkan

metode analisisnya, jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu

penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai fenomena-

fenomena atau situasi yang aktual atau yang ada pada saat penelitian berlangsung

(Santosa, 2015: 59).

Berdasarkan sifatnya, penelitian ini adalah penelitian dasar (basic

research) yaitu penelitian yang memberikan sumbangan besar terhadap

pengembangan dan pengujian teori-teori untuk mengetahui, menjelaskan dan

memprediksi fenomena-fenomena alam dan sosial (Sukmadinata, 2010: 49).

Berdasarkan pendekatannya, penelitian ini menggunakan pendekatan survei yaitu

penelitian yang dilakukan pada populasi besar/ kecil, tetapi data yang dipelajari

adalah data sampel yang diambil dari populasi (Kerlinger dalam Sugiyono, 2009:

7). Menurut waktunya jenis penelitian ini adalah penelitian survei cross sectional

yaitu survei yang digunakan untuk mengumpulkan informasi dalam satu periode

yang relatif pendek (Sukmadinata, 2009: 88), sedangkan dalam konteks

pendidikan penelitian ini termasuk dalam penelitian survei menggunakan angket

(Sukardi, 2007: 196) karena peneliti mendistribusikan angket langsung kepada

responden.

Berdasarkan jenis-jenis penelitian tersebut maka penelitian ini

merupakan jenis penelitian kuantitatif deskriptif dengan pendekatan survei cross

sectional menggunakan angket karena tujuan utama penelitian ini adalah

mendeskripsikan dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya dan

membuktikan penngaruh antar variabel need for achievement dan locus of control

terhadap intensi berwirausaha siswa.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 55: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

38

38

C. Populasi, Sampel Dan Teknik Sampel

1. Penetapan Populasi

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa SMK Negeri 1

Surakarta tahun pelajaran 2014/2015. Daftar jumlah siswa SMK Negeri 1

Surakarta dapat ditunjukkan pada tabel 2:

Tabel 2. Jumlah Siswa SMK Negeri 1 Tahun Ajaran 2014/ 2015

Kelas

Program Studi Jumlah

(Siswa) Akuntansi Administrasi

Perkantoran Pemasaran

Kelas X 97 96 64 257

Kelas XI 94 94 63 251

Kelas XII 94 92 51 237

Jumlah Siswa 285 282 178

745

(Sumber: SMK Negeri 1 Surakarta, 2015)

Berdasarkan tabel 2 dapat diketahui jumlah siswa SMK Negeri 1 Surakarta

Kelas X adalah 257 siswa, Kelas XI 251 siswa dan Kelas XII 237 siswa,

sehingga dapat diketahui bahwa populasi penelitian ini adalah745 siswa.

2. Sampel dan Teknik Sampel

Sampel merupakan sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti

(Arikunto, 2006: 131). Teknik sampling pada penelitian ini adalah

proportional stratified random sampling. Artinya teknik ini memungkinkan

memilih semua anggota sampel yang ada atau semua anggota populasi

mempunyai peluang yang sama menjadi sampel yang nantinya akan dibagikan

kepada sampel sesuai dengan tingkatan atau stratanya dan dibagikan secara

random (acak). Teknik pengambilan sampel menggunakan rumus dari Yamane

(dalam Riduwan, 2007: 65):

Keterangan:

n = Jumlah sampel

N = Jumlah populasi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 56: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

39

39

d2 = presisi (ditetapkan 5% dengan tingkat kepercayaan 95%)

Berdasarkan rumus tersebut diperoleh jumlah sampel sebagai berikut:

=

Berdasarkan perhitungan tersebut maka ditetapkan sampel pada penelitian ini

adalah 260 siswa. Berdasarkan jumlah sampel tersebut untuk mempermudah

dalam penyebaran kuesioner maka ditentukan jumlah masing-masing sampel

menurut kelasnya. Agar semua kelas terwakili maka diambil dari masing

masing kelas dengan proporsi yang sama berdasarkan rumus berikut:

Keterangan:

ni = jumlah sampel dalam stratum

Ni = Jumlah populasi menurut stratum

N = jumlah populasi seluruhnya

n = jumlah sampel seluruhnya

Berdasarkan perhitungan diatas maka dapat diketahui besarnya sampel pada

penelitian ini ditunjukkan pada tabel 3:

Tabel 3. Jumlah Sampel Penelitian

Kelas

Program Studi

Akuntansi Administrasi

Perkantoran Pemasaran Jumlah

(Siswa) Sampel Sampel Sampel

X 90

XI

88

XII 82

Jumlah Siswa

260

(Sumber : SMK Negeri 1 Surakarta, 2015)

Berdasarkan tabel 3 dapat dijelaskan bahwa sampel penelitian ini terbagi

menjadi tiga kelas yaitu Kelas X sejumlah 90 siswa, Kelas XI sejumlah 88

siswa dan Kelas XII sejumlah 82 siswa sehingga total sampel penelitian ini

adalah 260 siswa.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 57: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

40

40

D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

1. Variabel Penelitian

Pada penelitian ini ada tiga jenis variabel yaitu:

d. Variabel Eksogen

Variabel eksogen atau independen atau variabel bebas menurut Sugiyono

(2009: 39) adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab

perubahan atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel eksogen

pada penelitian ini adalah need for achievement dan locus of control.

e. Variabel Endogen

Variabel endogen atau dependen (terikat) menurut Sugiyono (2009: 39)

adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya

variabel bebas. Variabel endogen pada penelitian ini adalah intensi

berwirausaha.

f. Variabel Intervening

Variabel intervening menurut Trucman dalam Sugiyono (2010: 39) adalah

variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan antara variabel

independen dengan variabel dependen menjadi hubungan tidak langsung

dan tidak dapat diamati atau diukur. Variabel intervening dalam penelitian

ini adalah sikap (attitude) siswa.

2. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Need for achievement

Need for achievement mengacu pada usaha untuk menjadi lebih

baik, smenjadi sukses dan merasa berkompeten. Seseorang dengan need for

achievement tinggi akan memiliki keinginan yang kuat untuk mengerjakan

tugas-tugas yang menantang, memiliki tanggung jawab yang besar terhadap

tugas yang dikerjakan dan pada saat selesai dalam mengerjakan suatu

pekerjaan, seseorang tersebut menginginkan umpan balik.

Need for achievement pada penelitian ini menggunakan teori

McClelland (dalam Larsen & Buss, 2002) dengan indikator pertama yaitu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 58: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

41

41

menyukai kegiatan yang menantang; seperti mampu mengerjakan tugas baru

yang lebih sulit dari tugas sebelumnya, melakukan usaha semaksimal

mungkin untuk meraih nilai yang sempurna, berani mengerjakan tugas

dengan penuh resiko dan banyaknya hambatan menghalangi untuk

menyelesaikan tugas tersebut. Indikator kedua yaitu menikmati tugas-tugas

yang memiliki tanggung jawab secara pribadi; seperti berani bertanggung

jawab atas tugas-tugas yang dijalani, takut menerima resiko atas tugas yang

dijalani, dalam mencapai prestasi di sekolah saya berusaha mencapai

kesuksesan rata–rata dan melimpahkan pekerjaan yang seharusnya menjadi

tanggung jawab saya kepada orang lain. Indikator ketiga yaitu menyukai

tugas-tugas yang memiliki umpan balik; tidak suka menerima kritik & saran

dari orang lain atas tugas yang dikerjakan, penilaian yang diberikan oleh

orang lain atas tugas membuat membuat saya lebih bersemangat,

membutuhkan umpan balik untuk setiap pekerjaan yang dilakukan dan kritik

yang diberikan oleh orang lain dapat menurunkan semangat saya untuk

bekerja.

b. Locus of Control

Locus of control merupakan keyakinan seseorang bahwa apa yang

terjadi adalah karena kendali dirinya yaitu internal atau diluar kendali

dirinya yaitu eksternal. Locus of control internal adalah sejauh mana

seseorang mengharapkan dan meyakini bahwa sebuah reinforcement atau

hasil dari perilaku mereka adalah tergantung pada perilaku atau karakterisrik

personal mereka sendiri. Orang yang memiliki locus of control internal

yakin bahwa dirinya bertanggung jawab dan memiliki kontrol atas kejadian-

kejadian yang dialaminya. Individu dengan locus of control internal

meyakini bahwa kesuksesan atau kegagalannya merupakan buah dari

perilakunya sendiri.

Indikator locus of control pada penelitian ini adalah internal locus

of control dan external locus of control. Alat ukur untuk mengukur locus of

control pada penelitian ini menggunakan teori dari Levenson (1973) yaitu

Multidimensional Locus Of Control (MLCS) yaitu alat ukur yang terdiri dari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 59: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

42

42

tiga jenis item yang berjumlah 24 item pertanyaan yaitu tentang internal

locus of control, powerful others, dan external. Akan tetapi disesuaikan

dengan penelitian ini, sehingga hanya dipakai dua item pertanyaan yaitu

tentang internal locus of control dan external locus of control. Indikator

locus of control internal antara lain: Bisa atau tidaknya menjadi wirausaha

tergantung pada kemampuan saya, apakah saya akan mengalami kegagalan

pada saat berwirausaha tergantung seberapa baik saya mampu untuk

menjalankannya, pada saat saya berencana membuat sebuah usaha saya ragu

bisa mewujudkannya, seberapa banyak teman yang saya miliki tergantung

dari seberapa baik saya terhadap orang lain, saya kurang mampu

menentukan apa yang akan terjadi dalam hidup saya, saya ragu bisa

mempertahankan keinginan untuk berwirausaha kelak, pada saat saya

mendapatkan apa yang saya inginkan itu karena saya bekerja keras untuk

mendapatkannya dan kehidupan saya ditentukan oleh tindakan saya sendiri.

Indikator locus of control eksternal antara lain kejadian–kejadian

di kehidupan saya sejauh ini terjadi karena kebetulan, seringkali tidak ada

kesempatan bagi saya untuk melindungi keinginan saya dari kejadian yang

bernasib buruk, saya sering menemui kejadian yang akan terjadi maka tidak

terjadi, pada saat saya mampu berwirausaha nanti, itu terjadi karena saya

beruntung, menurut saya kurang bijaksana apabila saya membuat rencana

terlalu jauh karena banyak hal yang terjadi nantinya berubah menjadi nasib

buruk, apakah nantinya saya akan mengalami kegagalan atau

keberuntungann dalam berwirausaha itu dikarenakan keberuntungan, apakah

saya bisa atau tidak menjadi wirausahawan itu lebih karena takdir yang

menentukan dan bisa atau tidaknya saya menjadi wirausahawan bergantung

pada apakah saya beruntung berada di waktu dan tempat yang tepat.

c. Sikap (Attitude)

Sikap mengacu pada kecenderungan untuk bereaksi secara efektif

dalam menanggapi risiko yang akan dihadapi dalam bisnis. Indikator sikap

pada penelitian ini menggunakan teori dari Gadaam (dalam Andika &

Madjid 2012) dengan indikator yang pertama yaitu tertarik dengan peluang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 60: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

43

43

usaha, seperti tertarik untuk menciptakan usaha karena ada peluang.

Indikator kedua yaitu pandangan positif mengenai kegagalan usaha seperti

selalu berfikir bahwa kegagalan dalam usaha merupakan awal dari

kesuksesan. Indikator ketiga yaitu suka menghadapi risiko bisnis seperti

memahami bahwa dalam berwirausaha pasti ada resikonya.

d. Intensi Berwirausaha

Intensi berwirausaha mengacu pada keyakinan dan kesadaran dari

seorang individu bahwa mereka berniat untuk mendirikan sebuah usaha

bisnis baru dan berencana untuk melakukannya di masa depan. Intensi

berwirausaha pada penelitian ini diukur dengan indikator dari Linan (2008)

pertama mengembangkan diri dalam menciptakan usaha yaitu mengikuti

program-program kewirausahaan yang dapat membantu dalam menciptakan

usaha baru (berwirausaha). Indikator kedua niat berwirausaha setelah lulus

yaitu berniat berwirausaha setelah lulus dari SMK. Indikator ketiga bekerja

sama untuk memulai usaha yaitu akan bekerja sama dengan teman-teman

untuk mulai berwirausaha. Indikator keempat adalah mencari peluang usaha

yaitu berusaha mencari informasi peluang usaha untuk usaha saya dimasa

datang. Indikator kelima adalah memperbanyak hubungan dengan

wirausahawan yaitu akan memperbanyak hubungan dengan wirausahawan.

Pengukuran need for achievement, locus of control, sikap dan intensi

berwirausaha menggunakan model skala likert. Menurut Sugiyono (2010: 93)

“Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang

atau sekelompok tentang fenomena sosial”. Jawaban setiap instrumen yang

menggunakan skala likert mempunyai gradasi penilaian sebagai berikut:

1. Sangat Tidak Setuju (STS) bobot 1

2. Tidak Setuju (TS) bobot 2

3. Netral (N) bobot 3

4. Setuju (S) bobot 4

5. Sangat Setuju (SS) bobot 5

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 61: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

44

44

E. Teknik Pengumpulan data

Metode pengumpulan data merupakan cara untuk mendapatkan data yang

diperoleh menggunakan instrumen tertentu agar mendapatkan data yang objektif

dan valid. Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan

metode sebagai berikut:

1. Kuesioner

Kuesioner menurut Sugiyono (2009: 199) adalah teknik pengumpulan

data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau

pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Berbeda dengan

Sugiyono, Arikunto (2002: 128) mendefinisikan Angket sebagai daftar

pertanyaan yang diberikan kepada orang lain dengan maksud agar orang yang

diberi angket tersebut memberikan respon sesuai dengan permintaan pengguna

Penelitian ini menggunakan kuesioner bentuk langsung tertutup yaitu kuesioner

yang alternatif jawabannya sudah disediakan oleh peneliti sehingga responden

tidak memiliki keleluasaan untuk menyampaikan jawaban. Skala penilaian

yang digunakan dalam penelitian ini adalah Skala Likert.

2. Dokumentasi

Dokumentasi menurut Sukmadinata (2010: 221) merupakan teknik

pengumpulan data dengasn cara mengumpulkan dan menganalisis dokumen-

dokumen, baik dokumen tertulis, elektronik ataupun gambar. Metode

dokumentasi pada penelitian ini digunakan untuk memperoleh data tracer

study siswa SMK Negeri 1 Surakarta yang digunakan sebagai data awal pada

penelitian ini.

F. Uji Coba Instrumen

Pada penelitian ini setelah angket disusun, angket tersebut perlu diuji

cobakan untuk mengetahui letak kelemahan atau hal-hal yang akan menyulitkan

responden dalam menjawab pertanyaan. Selain itu uji coba (try out) ini bertujuan

untuk mengetahui validitas dan reliabilitas dari hasil try out tersebut.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 62: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

45

45

1. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk memastikan seberapa baik suatu

instrumen digunakan. Uji validitas yang digunakan pada penelitian ini

menggunakan uji validitas konstruk yaitu uji validitas yang berkenaan dengan

struktur dan karakteristik aspek psikologis yang akan diukur dengan instrumen,

apakah konstruk tersebut dapat menjelaskan perbedaan perilaku individu

berkenaan aspek yang diukur (Sukmadinata, 2011:229). Validitas konstruk

dapat diuji dengan cara mengkorelasikan antara skor butir pertanyaan dengan

skor totalnya. Rumus yang digunakan untuk menguji validitas instrumen ini

adalah Product Moment dari Karl Pearson (Arikunto, 2006), sebagai berikut:

Keterangan:

rxy = Koefisien korelasi suatu butir

N = Cacah objek

X = Skor butir

Y = Skor total

Perhitungan rxyyang diperoleh dikonsultasikan dengan rtabel. Apabila

rxy> rtabel pada taraf signifikansi 5%, maka angket tersebut valid. r tabel dalam

penelitian ini adalah r tabel product moment (pada signifikansi 0,05 dengan uji

2 sisi dan N = 30 nilai r tabel yang di dapat adalah 0,361 (Arikunto, 2006).

2. Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas menurut Arikunto (2006: 154) menunjuk pada suatu

pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan

sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Untuk

menguji reliabilitas instrumen digunakan rumus alpha (dalam Arikunto, 2006:

154) sebagai berikut:

Keterangan:

r11 = Reliabilitas instrumen

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 63: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

46

46

k = Banyaknya butir pertanyaan

= Jumlah varian butir

= Varian total

Berdasarkan hasil r11 yang diperoleh dikonsultasikan dengan harga r

tabel. Apabila r11> rtabel pada taraf signifikan 5%, maka angket tersebut realibel.

Dapat juga dengan melihat nilai Cronbach Alpha. Menurut Priyatno (2009: 97)

“Suatu instrumen dapat dikatakan reliabel apabila memiliki Cronbach Alpha

lebih besar dari 0,6”.

G. Uji Prasyarat Analisis

Uji asumsi pada path analysis yang harus dipenuhi sebelum

melakukan analisis Path menurut Olobatuyi (2006) “the assumptions for path

analysis include: linearity, interval level of measurement, normality and

atocorrelation”. Uji autokorelasi tidak digunakan dalam penelitiani ini karena

penelitian ini menggunakan data cross section. Uji autokorelasi bisa diabaikan

dalam penelitian yang menggunakan data cross section (Armstrong, 2001). Ada

pun beberapa persyaratan yang harus diuji kebenarannya sebelum melakukan

analisis data adalah:

1. Uji Normalitas

Uji Normalitas digunakan untuk mengetahui normal atau tidaknya

suatu distribusi data (Sarjono & Julianita, 2011: 53). Uji normalitas pada

penelitian ini menggunakan uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov. Variabel

berdistribusi normal jika nilai signifikansi lebih dari 0,05.

2. Uji Linearitas

Uji Linearitas digunakan untuk menguji sebuah data apakah sesuai

dengan garis linear atau tidak (apakah hubungan antar variabel yang akan

dianalisis mengikuti garis lurus atau tidak). Sebuah data dikatakan memiliki

hubungan yang linear apabila memiliki signifikansi pada deviation from

linearity ≤0,05, apabila signifikansi ≥0,05 maka hubungan antar variabel tidak

linear (Sarjono & Julianita, 2011: 74).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 64: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

47

47

3. Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinieritas digunakan untuk menguji suatu model apakah

terdapat suatu hubungan linear yang sempurna antara beberapa variabel

independen. Tujuan utamanya adalah untuk menguji apakah pada model

ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Menurut Hair et al,

(2006: 98) suatu variabel dikatakan mempunyai masalah multikolinearitas

apabila nilai tolerance lebih kecil dari 0,1 dan memiliki nilai VIF lebih besar

dari angka 10.

4. Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui apakah terjadi

ketidaksamaan varians dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan

lainnya. Uji Heteroskedastisitas ini dapat diketahui apabila varian dari residual

satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas

dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model penelitian yang baik adalah

yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas (Sarjono &

Julianita, 2011: 66). Uji heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat

scatterplot, data yang homokedastisitas memiliki titik-titik yang menyebar

secara acak baik di angka nol atau dibawah angka nol dari sumbu vertikal atau

sumbu Y.

H. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data adalah suatu teknik yang digunakan untuk

menganalisis data hasil penelitian dalam rangka untuk membuktikan hipotesis

yang telah diajukan. Teknik analisis data penelitian ini menggunakan statistik

inferensial dengan path analysis. Path Analysis menurut Ghozali (2011: 249)

mengemukakan path analysis merupakan perluasan dari analisis regres linear

berganda, atau analisis jalur adalah penggunaan analisis regresi untuk menaksir

hubungan kausalitas antara variabel (model casual) yang telah ditetapkan

sebelumnya berdasarkan teori. Path analysis digunakan untuk menguji pengaruh

variabel intervening (Imam Ghozali, 2011: 249).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 65: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

48

48

Model regresi berganda hanya menguji pengaruh langsung antar variabel

independen terhadap variabel dependen. Sedangkan path analysis dapat menguji

pengaruh langsung maupun tidak langsung antara variabel independen dengan

variabel dependen. Alasan penggunakan path analysis adalah karena pada

penelitian ini variabel need for achievement dan locus of control dapat

berpengaruh secara langsung terhadap intensi berwirausaha selain itu juga dapat

berpengaruh tidak langsung melalui variabel intervening yaitu sikap (attitude)

terhadap intensi berwirausaha. Menurut Kline (2011) path analysis memiliki

beberapa tahapan yaitu:

1. Model Specification

Langkah pertama adalah membangun model atau path diagram sesuai dengan

kerangka konseptual yang dibuat. Model tersebut berisi variabel-variabel yang

digunakan dalam penelitian.

2. Model Identification

Langkah selanjutnya setelah path model dibuat adalah mengidentifikasi model.

Suatu model dapat dikatakan identified apabila memiliki nilai degree of

freedom sama dengan atau lebih besar dari nol (Tung, 2011).

3. Model Estimation

Langkah ketiga sering disebut dengan uji kecocokan model (goodness of fit).

Uji kecocokan model ini berfungsi untuk menguji kecocokan antara data

dengan model yang dibuat.

4. Model Modification

Langkah keempat adalah modifikasi model. Langkah ini dilakukan hanya

apabila model yang dibuat tidak lolos dari uji goodness of fit.

5. Reporting The Result

Langkah terakhir setelah model diterima adalah pemaparan hasil analisis data,

baik itu pengaruh langsung maupun pengaruh tidak langsung antar variabel di

dalam model.

Path analysis dalam penelitian ini menggunakan software AMOS 22.0.

software AMOS 22.0. Menurut Sarwono (2012) Amos merupakan singkatan dari

Analisis of Moment Structures yang digunakan sebagai pendekatan umum analisis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 66: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

49

49

data dalam model sebab akibat (causal modeling). AMOS merupakan salah satu

program komputer yang dapat mempermudah analisis untuk menyelesaikan

beberapa masalah yang tidak dapat diselesaikan oleh alat analisis yang

konvensional. Software AMOS 22.0 merupakan program yang dapat menyajikan

beberapa hasil statistik sehingga modifikasi model dan penyebab tidak fit atau

buruknya suatu model dapat diketahui dengan mudah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 67: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

50

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Tempat Penelitian

1. Sejarah Singkat SMK Negeri 1 Surakarta

SMK Negeri Surakarta didirikan pertama kali pada tanggal 1

September 1946 dengan nama Sekolah Tinggi Ekonomi berlokasi di jalan

Simpon. Pada tahun 1947 sampai dengan 1948 namanya diubah menjadi

Sekolah Ekonomi Menengah dengan alamat di jalan Tembaga II Surakarta.

Sejalan dengan perkembangan waktu, pada tahun 1959 sampai dengan tahun

1960 nama sekolah itu diganti menjadi Sekolah Menengah Ekonomi Atas

(SMEA) yang tetap bertahan sampai dengan tahun 1996. Pada tanggal 1

Januari 1997, nama SMEA diubah menjadi Sekolah Menengah Kejuruan

(SMK) Negeri 1 Surakarta yang berlokasi di jalan Kapuas No. 28 Surakarta.

SMK Negeri 1 Surakarta mengalami 17 kali pergantian pimpinan sepeerti yang

ditujukan pada tabel 4:

Tabel 4. Daftar Pimpinan SMK Negeri 1 Surakarta

No Nama Masa Jabatan

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

Drs. KRMT. Prawironegoro

Soedasmo Atmojo

Mr. KRMT. Tirtodiningrat

Drs. Prawironegoro

R.S. Budiwiryo

R.S. Soecipto

D. Soetadi

Drs. Roelijan S.

Soeparjo Sastro A., BA

Drs. Soekemi

Drs. Soedaryono

Drs. Winanto

Sunarno, BA

Dra. Soekiyah N.

Drs. Mukaswan

Drs. Suyono, M.Si

Drs. Rohmad, M.Pd

1 September 1946 - 19 Desember 1948

27 Desember 1948 - 1952

27 Desember 1952 - 1954

27 Desember 1954 - 1955

27 Desember 1955 - 31 Maret 1958

1 April 1958 - 10 Desember 1965

20 Desember 1965 - 23 Januari 1967

23 Januari 1967 - 1 Juni 1981

1 Juni 1981 - 1 Maret 1986

1 Maret 1986 - 27 Juni 1987

27 juni 1987 - 13 Maret 1988

13 maret 1988 - 30 Agustus 1988

30 agustus 1988 - 1 Januari 1993

28 januari 1993 - 29 Juli 1999

1 Agustus 1999 - 1 Januari 2011

13 Januari 2011 – 13 Mei 2015

14 Mei 2015 – Sekarang

(Sumber: SMK Negeri 1 Surakarta, 2015)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 68: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

51

51

2. Visi dan Misi SMK Negeri 1 Surakarta

a. Visi SMK Negeri 1 Surakarta: Menyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan

yang mampu menghasilkan tamatan sesuai tuntutan Dunia Usaha/ Dunia

Industri dimasa sekarang dan dimasa yang akan datang.

b. Misi SMK Negeri 1 Surakarta:

1) Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan yang memberikan

kompetensi pada siswa sesuai dengan program keahliannya, memiliki

ketrampilan dasar yang memadai, ulet, jujur dan disiplin.

2) Menjalin kerjasama dengan Dunia Usaha/ Dunia Industri dalam

melaksanakan pendidikan Sistem Ganda, Prakerin dan penyerapan/

penyaluran tamatan.

3) Menumbuhkan Jiwa kewirausahaan.

4) Menjalin kerjasama dengan Dunia Usaha/ Dunia Industri dalam

melaksanakan pendidikan Sistem Ganda, Prakerin dan penyerapan/

penyaluran tamatan.

3. Keadaan SMK Negeri 1 Surakarta

Keadaan SMK Negeri 1 Surakarta meliputi jumlah guru, siswa dan

sarana prasana yang tersedia di SMK Negeri 1 Surakarta. Pada 2015 SMK

Negeri 1 memiliki 13 karyawan dan 59 guru yang antara lain memiliki

pendidikan terakhir Diploma, Sarjana (S1) dan Pascasarjana (S2) dari berbagai

disiplin ilmu. Tenaga Kependidikan diberi kesempatan untuk diklat didalam

dan diluar negeri. Adapun struktur organisasi SMK Negeri 1 Surakarta dapat

dilihat pada gambar 3:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 69: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

52

52

Keterangan:

Gambar 3. Struktur Organisasi SMK Negeri 1 Surakarta

(Sumber: SMK Negeri 1 Surakarta, 2015)

Berdasarkan gambar 3 dapat dijelaskan bahwa Komite sekolah (KS)

berperan sebagai penghubung antar sekolah dengan masyarakat yang dahulu

bernama PB3 (Badan Penyelenggara Pendidikan. Majelis Sekolah (MS)

mempunyai peran sebagai penghubung antar seolah dengan dunia industri/

dunia usaha (DU/ DI). Kedudukan Komite Sekolah dengan Majelis Sekolah

sejajar dengan Kepala sekolah. Dibawah kepala sekolah terdapat empat wakil

kepala sekolah yaitu yang pertama Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum,

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Wakil Kepala Sekolah Bidang

Kepala Sekolah MS

Waka

Kurikulum Waka

Ketenagakerja

Waka Humas

Waka Kesiswaan

Kaprodi

Penjualan

Kaprodi

Sekretaris

Kaprodi

Akuntansi

Guru

Siswa

KS

BP

Kepala

Sub.Bagian TU

……………. = Garis Koordinasi

___________= Garis Komando

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 70: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

53

53

Hubungan Masyarakat dan Wakil Kepala Sekolah Bidang Ketenagakerjaan.

Selanjutnya dibawah komando Kepala Sekolah terdapat empat Kepala Prodi

yaitu Kepala Prodi Penjualan, Kepala Prodi Akuntansi, Kepala Prodi

Sekretaris. Selanjutnya dibawah komando Kepala Prodi Akuntansi terdapat

guru- guru mata pelajaran yang berperan menyampaikan ilmunya kepada

siswa-siswa SMK Negeri 1 Surakarta. Jumlah siswa SMK Negeri 1 Surakarta

pada tiga tahun terakhir ditampilkan dalam tabel 5. Berikut:

Tabel 5. Jumlah Siswa SMK Negeri 1 Surakarta Tahun 2013 Sampai Tahun

2015

Kelas/ Program Studi

Tahun Pelajaran

2012/ 2013 2013/2014 2014/2015

AK AP PM AK AP PM AK AP PM

Kelas X 92 92 60 94 94 63 97 96 64

kelas XI 94 90 50 94 92 51 94 94 63

Kelas XII 70 70 63 76 77 70 94 92 51

Jumlah Siswa 256 252 173 264 263 184 285 282 178

Total siswa 681 711 745

(Sumber: SMK Negeri 1 Surakarta, 2015)

Keterangan:

AK: Akuntansi

AP: Adminstrasi Perkantoran

PM: Pemasaran

Berdasarkan tabel 5 dapat diketahui bahwa jumlah siswa SMK Negeri 1

Surakarta tiga tahun terakhir mengalami peningkataan, yaitu dari 681 pada

tahun 2012 meningkat menjadi 711 pada tahun 2013 dan 745 pada tahu 2015.

Sarana prasarana di SMK Negeri 1 Surakarta antara lain ruang kelas untuk

menunjang prose kegiatan belajar mengajar, laboratorium bahasa, laboratorium

komputer, ruang audio visual dan ruang praktek program keahlian yaitu bank

mini untuk praktek siswa program studi keahlian akuntansi, laboratorium

penjualan untuk praktek siswa program keahlian pemasaran dan laboratorium

sekretasis untuk praktek siswa program keahlian administrasi perkantoran.

SMK Negeri 1 Surakarta juga bekerjasama dengan Dunia Usaha/ Dunia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 71: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

54

54

Industri di kota Surakarta dan sekitarnya maupun diluar kota propinsi lain dan

menjalin hubungan kerjasama menjadi Institusi Pasangan untuk melaksanakan

diklat yang meliputi: input, proses maupun outcome pendidikan dan pelatihan.

4. Penerapan Metode Pembelajaran di SMK Negeri 1 Surakarta

Metode pembelajaran merupakan cara atau upaya guru dalam

menyampaikan pelajaran kepada siswa dengan menggunakan pendekatan

tertentu. Tujuan penggunan metode tersebut agar materi pelajaran yang

diberikan guru dapat diserap siswa dengan baik. Selain itu metode

pembelajaran yang dilakukan oleh guru juga diterapkan sebagai alat motivasi

ekstrinsik agar peserta didik dengan cepat menerima informasi baru, ide,

gagasan, pendapat dan hasil temuan dari guru, sebagai strategi pengajaran yang

bisa digunakan pengajar saat berinteraksi dengan peserta didik dan sebagai alat

untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Guru-guru mata diklat Kewirausahaan di SMK Negeri 1 Surakarta

menerapkan berbagai metode pembelajaran sesuai dengan materi yang akan

disampaikan, dengan tujuan antara lain untuk dapat membentuk kepribadian

siswa terakit dengan need for achievement, locus of control, sikap dan intensi

berwirausaha siswa. Berbagai metode pembelajaran yang diterapkan oleh guru

mata diklat kewirausahaan yaitu:

j. Metode Ceramah

Metode ceramah dilakukan oleh guru mata diklat Kewirausahaan kepada

siswa untuk menjelaskan materi-materi baru, materi yang sulit dimengerti

oleh siswa dan sebelum memberikan tugas praktik kewirausahaan. Hal ini

dilakukan oleh guru karena guru lebih memahami materi dan agar siswa

dapat mengikuti kegiatan praktik dengan baik.

k. Metode Tanya Jawab

Metode tanya jawab dilakukan oleh guru mata diklat Kewirausahan sebelum

memulai kegiatan belajar mengajar dan setelah kegiatan belajar mengajar.

Hal ini dilakukan untuk melakukan persamaan persepsi mengenai materi

yang sebelumnya sudah dijelaskan pada pertemuan sebelumnya dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 72: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

55

55

mengevaluasi bagaimana tingkat pemahaman siswa mengenai materi yang

baru saja disampaikan oleh guru. Metode tanya jawab dilakukan secara

langsung secara lisan baik dari guru kepada siswa atau dari siswa kepada

murid dengan harapan dapat membentuk keberanian siswa dalam bertanya

dan menjawab pertanyaan guru sehingga terbentuklah keberanian siswa

dalam menghadapi masalah atau rintangan yang dihadapi kelak.

l. Metode Drill (Latihan)

Metode latihan dilakukan oleh guru mata diklat kewirausahaan untuk

mengetahui sejauh mana penacapaian dan pemahaman materi yang telah

diberikan kepada siswa. Metode latihan dilakukan guru setelah

memeberikan penjelasan materi, melalui tes dengan bentuk pilihan ganda

dan uraian atau dalam bentuk praktik langsung seperti membuat prakarya,

praktik penjualan secara kelompok atau individu. Metode drill dilakukan

oleh guru untuk dapat menumbuhkan need for achievement, dan locus of

control siswa. Melalui metode drill siswa diharapkan dapat meraih

keberhasilan atau kesuksesan yang dilakukan dengan kerja kerasnya sendiri.

m. Metode Demontrasi

Metode demonstrasi dilakukan guru mata diklat kewirausahaan pada saat

mendemonstrasikan proses sesuatu, atau pelaksanaan sesuatu sedangkan

siswa memperhatikan. Seperti mendemonstrasikan proses membuat suatu

barang yang memiliki nilai manfaat secara langsung kepada siswa agar

siswa memperhatikan dan dapat mempraktikan kembali bagaimana proses

pembuatan barang tersbut. Metode pembelajaran demonstrasi dilakukan

dengan harapan dapat membentuk perasaan positif siswa terhadap

kewirausahaan.

n. Metode Diskusi Dan Pemecahan Masalah

Metode diskusi dilakukan oleh guru kepada siswa dengan memberikan

contoh permasalahan missal melalui media massa (surat kabar) yang erat

kaitannya dengan kewirausahaan dan siswa secara kelompok kemudian

siswa mendiskusikan bagaimana pemecahan masalahnya. Metode ini

dilakukan untuk mengajarkan siswa bertanggung jawab pribadi terhadap

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 73: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

56

56

permasalahan kelompok. Metode pembelajaran ini juga dapat

menumbuhkan keyakinan diri siswa untuk dapat menyelesaikan masalah

dengan hasil kerja keras dirinya dengan kelompok. Serta dapat mengajarkan

siswa pentingnya meraih keberhasilan melalui kerjasama yang baik.

o. Metode Karya Wisata

Metode karyawisata dilakukan oleh guru mata diklat Kewirausahaan dengan

mengajak para siswa ke industri-industri untuk belajar proses membuat

suatu barang yang memiliki nilai manfaat dari bahan baku hingga menajdi

barang yang dapat dikonsumsi oleh konsumen. Hal ini dilakukan untuk

dapat menumbuhkan intensi berwirausaha siswa. Menumbuhkan motivasi

siswa untuk dapat mendirikan bisnisnya sendiri.

B. Hasil Uji Coba Kuesioner

Kuesioner sebelum disebarkan kepada responden sebenarnya, perlu

diadakan uji coba item (try out), sehingga dapat diketahui tingkat validitas dan

reliabilitas dari angket tersebut. Uji coba angket ini dilakukan terhadap siswa

SMK Negeri 1 Surakarta dengan jumlah 30 responden.

1. Hasil Uji Validitas

Berdasarkan tabel 8. dapat diketahui bahwa dari 36 item instrumen

pernyataan yang digunakan, terdapat 4 item pernyataan yang tidak valid yaitu

item nomor 14, 17, 22 dan 25. Suatu item instrumen dikatakan valid jika nilai

korelasinya adalah positif dan lebih besar atau sama dengan r tabel (0,361

untuk N = 30), maka untuk penelitian ini item pernyataan no 14, 17, 22 dan 25

tidak dapat digunakan. Sehingga untuk penelitian ini jumlah pernyataan yang

digunakan menjadi 32 item. Rangkuman hasil Uji Validitas Penelitian ini

dapat dilihat pada tabel 6:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 74: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

57

57

Tabel 6. Hasil Uji Validitas Kuesioner Penelitian

No Item r Hitung r Tabel Keterangan

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

35

36

0,598

0,631

0,598

0,536

0,662

0,494

0,394

0,664

0,742

0,612

0,760

0,582

0,454

0,344

0,667

0,534

0,232

0,519

0,678

0,589

0,730

0,283

0,567

0,564

0,239

0,677

0,603

0,640

0,846

0,771

0,782

0,486

0,616

0,763

0,737

0,814

0,361

0,361

0,361

0,361

0,361

0,361

0,361

0,361

0,361

0,361

0,361

0,361

0,361

0,361

0,361

0,361

0,361

0,361

0,361

0,361

0,361

0,361

0,361

0,361

0,361

0,361

0,361

0,361

0,361

0,361

0,361

0,361

0,361

0,361

0,361

0,361

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Tidak Valid

Valid

Valid

Tidak Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Tidak Valid

Valid

Valid

Tidak Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

(Sumber: Data diolah, 2015)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 75: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

58

58

2. Uji Reliabiitas

Hasil uji reliabilitas kueisoner penelitian dapat dilihat pada tabel 7:

Tabel 7. Hasil Uji Reliabilitas Penelitian

Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan

Need For Achievement 0.820 Reliabel

Locus Of Control 0,823 Reliabel

Sikap 0,711 Reliabel

Intensi Berwirausaha 0,714 Reliabel

(Sumber: Data diolah, 2015)

Berdasarkan tabel 7 dapat diketahui bahwa nilai cronbach’s Alpha variabel

need for achievement adalah 0,820. Nilai cronbach’s Alpha variabel locus of

control sebesar 0,823. Nilai cronbach’s Alpha variabel sikap (attitude) sebesar

0,711 dan nilai cronbach’s Alpha variabel intensi berwirausaha sebesar 0,714.

Nilai cronbach’s Alpha semua variabel adalah lebih besar dari 0,6. Maka dapat

dikatakan bahwa semua variabel adalah reliabel.

C. Deskripsi Data Penelitian

Penelitian tentang pengaruh need for achievement dan locus of control

terhadap intensi berwirausaha ini menggunakan empat variabel yang terdiri dari

dua variabel bebas yaitu need for achievement dan locus of control, satu variabel

intervening yaitu sikap (attitude) dan satu variabel terikat yaitu intensi

berwirausaha. Berikut deskripsi data masing-masing variabel:

1. Deskripsi Data Variabel Need for Achievement

Variabel pertama pada penelitian ini adalah need for achievement.

Jumlah pernyataan kuesioner variabel need for achievement terdiri dari 11

item pernyataan yang dibagikan kepada 260 responden dengan pembagian 90

siswa Kelas X, 88 siswa Kelas XI dan 82 siswa Kelas XII. Hasil deskripsi data

variabel need for achievement Kelas X dapat dilihat pada gambar 4 berikut:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 76: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

59

59

Gambar 4. Grafik Histogram Variabel Need For Achievement Kelas X

(Sumber: Data diolah, 2015)

Berdasarkan gambar 4 dapat diketahui bahwa jumlah data variabel need for

achievement pada kelompok sampel Kelas X sesuai dengan jumlah kelompok

sampel penelitian yaitu 90. Variabel need for achievement pada kelompok

sampel Kelas X memiliki nilai rata-rata (mean) sebesar 43,31 dan memiliki

nilai simpangan baku sebesar 4,085. Selanjutnya deskripsi data variabel need

for achievement pada kelompok sampel Kelas XI disajikan pada gambar 5:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 77: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

60

60

Gambar 5. Grafik Histogram Variabel Need For Achievement Kelas XI

(Sumber: Data diolah, 2015)

Berdasarkan gambar 5 dapat diketahui bahwa jumlah data variabel need for

achievement pada kelompok sampel Kelas XI sesuai dengan jumlah kelompok

sampel penelitian yaitu 88 siswa. Variabel need for achievement pada

kelompok sampel Kelas XI memiliki nilai rata-rata (mean) vsebesar 40,45 dan

memiliki nilai simpangan baku sebesar 4,446. Selanjutnya deskripsi data

variabel need for achievement Kelas XII ditampilkan pada gambar 6:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 78: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

61

61

Gambar 6. Grafik Histogram Variabel Need for Achievement Kelas XII

(Sumber: Data diolah, 2015)

Berdasarkan gambar 6 dapat diketahui bahwa jumlah data variabel need for

achievement pada kelompok sampel Kelas XII sesuai dengan jumlah

kelompok sampel penelitian yaitu 82 siswa. Variabel need for achievement

pada kelompok sampel Kelas XII memiliki nilai rata-rata (mean) sebesar

40,40 dan memiliki nilai simpangan baku sebesar 2,757. Selanjutnya berikut

rangkuman deskripsi data variabel need for achievement ditampilkan pada

tabel 8:

Tabel 8. Rangkuman Deskripsi Data Variabel Need for Achievement Variabel Need for achievement

Kelas N Minimum Maximum Rata-Rata F hitung Signifikansi

Kelas X 90 32 51 43,31

4,929 0,000 Kelas XI 88 28 52 40,45

Kelas XII 82 37 49 40,40

N Total = 260

(Sumber: Data diolah, 2015)

Berdasarkan tabel 8 dapat dijelaskan bahwa nilai rata-rata variabel

need for achievement terbesar adalah kelas X sebesar 43,31. Selanjutnya rata-

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 79: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

62

62

rata variable need for achievement kelas XI sebesar 40,45 dan untuk rata-rata

kelas XII sebesar 40,40. Berdasarkan hasil komputasi mengenai rata-rata pada

masing-masing kelompok sampel maka dapat dikatakan bahwa terdapat

perbedaan nilai need vor achievement antara Kelas X, Kelas XI dengan Kelas

XII. Perbedaan tersebut dapat buktikan pula menggunakan uji one way anova

yang berfungsi untuk menguji rata-rata dari dua sampel berbeda secara

signifikan atau tidak. (Totalia & Hindrayani, 2013: 66). Kriteria kelompok

sampel dikatakan memiliki perbedaan apabila nilai signifikansi ≤0,05 dan

dikatakan tidak memiliki perbedaan yang signifikan apabila nilai signifikansi

≥0,05. Hasil komputasi pada tabel 10 menunjukkan nilai f hitung sebesar

4,929 dan nilai signifikansi 0,00 (≤0,05), maka dapat dikatakan bahwa

terdapat perbedaan yang signifikan pada nilai need for achievement antara

siswa Kelas X, Kelas XI dan kelas XII.

2. Deskripsi Data Variabel Locus of Control

Variabel kedua pada penelitian ini adalah locus of control. Jumlah

pernyataan kuesioner variabel locus of control terdiri dari 13 item pernyataan

yang dibagikan kepada 260 responden dengan pembagian 90 siswa Kelas X,

88 siswa Kelas XI dan 82 siswa Kelas XII. Hasil deskripsi data variabel locus

of control kelas X dapat dilihat pada gambar 7:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 80: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

63

63

Gambar 7. Grafik Histogram Variabel Locus of Control Kelas X

(Sumber: Data diolah, 2015)

Berdasarkan gambar 7 dapat diketahui bahwa jumlah data variabel locus of

control Kelas X sesuai dengan jumlah kelompok sampel penelitian yaitu 90

siswa. Nilai rata-rata (mean) variabel locus of control Kelas X sebesar 43,66

dan memiliki nilai simpangan baku sebesar 2,757. Selanjutnya deskripsi data

variabel locus of control Kelas XI ditampilkan pada gambar 8:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 81: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

64

64

Gambar 8. Grafik Histogram Variabel Locus of Control Kelas XI

(Sumber: Data diolah, 2015)

Berdasarkan gambar 8 dapat diketahui bahwa jumlah data variabel locus of

control pada kelompok sampel Kelas XI sesuai dengan jumlah kelompok

sampel penelitian yaitu 88 siswa. Nilai rata-rata (mean) variabel locus of

control pada kelompok sampel Kelas XI sebesar 41,13 dan memiliki nilai

simpangan baku sebesar 3,366. Selanjutnya deskripsi data variabel locus of

control Kelas XII ditampilkan pada gambar 9:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 82: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

65

65

Gambar 9. Grafik Histogram Variabel Locus of Control Kelas XII

(Sumber: Data diolah, 2015)

Berdasarkan gambar 9 dapat diketahui bahwa jumlah data variabel locus of

control pada kelompok sampel Kelas XII sesuai dengan jumlah kelompok

sampel penelitian yaitu 82 siswa. Nilai rata-rata (mean) variabel locus of

control pada kelompok sampel Kelas XI sebesar 43,62 dan memiliki nilai

simpangan baku sebesar 4,285. Selanjutnya berikut rangkuman deskripsi data

variabel need for achievement ditampilkan pada tabel 9:

Tabel 9. Rangkuman Deskripsi Data Variabel Locus of Control Variabel Locus of Control

Kelas N Minimum Maximum Rata-Rata F hitung Signifikansi

Kelas X 90 31 57 43,66

4,482

0,000 Kelas XI 88 35 48 42,13

Kelas XII 82 35 54 43,62

N Total = 260

(Sumber: Data diolah, 2015)

Tabel 9 menjelaskan bahwa rata-rata variabel locus of control terbesar adalah

kelas X sebesar 43,66. Selanjutnya rata-rata variable locus of control kelas XII

sebesar 43,62 dan untuk rata-rata kelas XI sebesar 42,13. Berdasarkan hasil

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 83: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

66

66

komputasi mengenai rata-rata pada masing-masing kelompok sampel maka

dapat dikatakan bahwa terdapat perbedaan mengenai nilai locus of control dari

kelas X, Kelas XI dan Kelas XII. Perbedaan tersebut dapat buktikan pula

menggunakan uji one way anova yang berfungsi untuk menguji rata-rata dari

dua sampel berbeda secara signifikan atau tidak (Totalia & Hindrayani, 2013:

66). Hasil komputasi pada tabel 11 menunjukkan nilai f hitung sebesar 4,482

dan nilai signifikansi 0,00 (≤0,05), maka dapat dikatakan bahwa terdapat

perbedaan yang signifikan nilai variabel locus of control antara Kelas X,

Kelas XI dan kelas XII.

3. Deskripsi Data Variabel Sikap (Attitude)

Variabel ketiga pada penelitian ini adalah sikap (attitude). Jumlah

pernyataan kuesioner variabel sikap (attitude) terdiri dari 3 item pernyataan

yang dibagikan kepada 260 responden dengan pembagian 90 siswa Kelas X,

88 siswa Kelas XI dan 82 siswa Kelas XII. Hasil deskripsi data variabel sikap

(attitude) Kelas X dapat dilihat pada gambar 10:

Gambar 10. Grafik Histogram Variabel Sikap (Attitude) Kelas X

(Sumber: Data diolah, 2015)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 84: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

67

67

Berdasarkan gambar 10 dapat diketahui bahwa jumlah data variabel sikap

(attitude) pada kelompok sampel Kelas X sesuai dengan jumlah kelompok

sampel penelitian yaitu 90 siswa. Nilai rata-rata (mean) variabel sikap

(attitude) Kelas X sebesar 13,14 dan memiliki nilai simpangan baku sebesar

1,345. Selanjutnya deskripsi data variabel sikap (attitude) Kelas XI

ditampilkan pada gambar 11:

Gambar 11. Grafik Histogram Variabel Sikap (Attitude) Kelas XI

(Sumber: Data diolah, 2015)

Berdasarkan gambar 11 dapat diketahui bahwa jumlah data variabel sikap

(attitude) pada kelompok sampel Kelas XI sesuai dengan jumlah kelompok

sampel penelitian yaitu 88 siswa. Nilai rata-rata (mean) variabel sikap

(attitude) Kelas XI sebesar 12,55 dan memiliki nilai simpangan baku sebesar

1,701. Selanjutnya deskripsi data variabel sikap (attitude) Kelas XII

ditampilkan pada gambar 12:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 85: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

68

68

Gambar 12. Grafik Histogram Variabel Sikap (Attitude) Kelas XII

(Sumber: Data diolah, 2015)

Berdasarkan gambar 12 dapat diketahui bahwa jumlah data variabel sikap

(attitude) pada kelompok sampel Kelas XII sesuai dengan jumlah kelompok

sampel penelitian yaitu 82 siswa. Nilai rata-rata (mean) variabel sikap

(attitude) Kelas XI sebesar 12,78 dan memiliki nilai simpangan baku sebesar

1,187. Selanjutnya berikut rangkuman deskripsi data variabel sikap (attitude)

ditampilkan pada tabel 10:

Tabel 10. Rangkuman Deskripsi Data Variabel Sikap (Attitude)

Variabel Sikap (Attitude)

Kelas N Minimum Maximum Rata-Rata F hitung Signifikansi

Kelas X 90 10 15 13,14

6,302 0,000 Kelas XI 88 9 15 12,55

Kelas XII 82 10 15 12,78

N Total = 260

(Sumber: Data diolah, 2015)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 86: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

69

69

Tabel 10 menjelaskan bahwa rata-rata variabel Sikap (Attitude) terbesar adalah

kelas X sebesar 13,14. Selanjutnya Kelas XII dengan rata-rata 12, 78 dan

untuk rata-rata kelas XI sebesar 12,55. Berdasarkan hasil komputasi mengenai

rata-rata pada masing-masing kelompok sampel maka dapat dikatakan bahwa

terdapat perbedaan mengenai nilai Sikap (Attitude) dari kelas X, Kelas XI dan

Kelas XII. Perbedaan tersebut dapat buktikan pula menggunakan uji one way

anova yang berfungsi untuk menguji rata-rata dari dua sampel berbeda secara

signifikan atau tidak (Totalia & Hindrayani, 2013: 66). Hasil komputasi pada

tabel 12 menunjukkan nilai f hitung sebesar 6,302 dan nilai signifikansi 0,00

(≤0,05), maka dapat dikatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan nilai

variable Sikap (Attitude) antara Kelas X, Kelas XI dan kelas XII.

4. Deskripsi Data Variabel Intensi Berwirausaha

Variabel keempat pada penelitian ini adalah intensi berwirausaha

siswa. Jumlah pernyataan kuesioner variabel intensi berwirausaha terdiri dari 5

item pernyataan yang dibagikan kepada 260 responden dengan pembagian 90

siswa Kelas X, 88 siswa Kelas XI dan 82 siswa Kelas XII. Hasil deskripsi data

variabel intensi berwirausaha kelas X dapat dilihat pada gambar 13:

Gambar 13. Grafik Histogram Variabel Intensi Berwirausaha Kelas X

(Sumber: Data diolah, 2015)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 87: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

70

70

Berdasarkan gambar 13 dapat diketahui bahwa jumlah data variabel intensi

berwirausaha pada kelompok sampel Kelas X sesuai dengan jumlah kelompok

sampel penelitian yaitu 90 siswa. Nilai rata-rata (mean) variabel intensi

berwirausaha Kelas X sebesar 20,96 dan memiliki nilai simpangan baku

sebesar 2,535. Selanjutnya deskripsi data variabel intensi berwirausaha Kelas

XI ditampilkan pada gambar 14:

Gambar 14. Grafik Histogram Variabel Intensi Berwirausaha Kelas XI

(Sumber: Data diolah, 2015)

Berdasarkan gambar 14 dapat diketahui bahwa jumlah data variabel intensi

berwirausaha pada kelompok sampel Kelas XI sesuai dengan jumlah

kelompok sampel penelitian yaitu 88 siswa. Nilai rata-rata (mean) variabel

intensi berwirausaha Kelas XI sebesar 20,83 dan memiliki nilai simpangan

baku sebesar 2,776. Selanjutnya deskripsi data variabel intensi berwirausaha

Kelas XII ditampilkan pada gambar 15:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 88: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

71

71

Gambar 15. Grafik Histogram Variabel Intensi Berwirausaha Kelas XII

(Sumber: Data diolah, 2015)

Berdasarkan gambar 15 dapat diketahui bahwa jumlah data variabel intensi

berwirausaha pada kelompok sampel Kelas XII sesuai dengan jumlah kelompok

sampel penelitian yaitu 82 siswa. Nilai rata-rata (mean) variabel intensi

berwirausaha Kelas XI sebesar 20,73 dan memiliki nilai simpangan baku sebesar

2,368. Selanjutnya berikut rangkuman deskripsi data variabel sikap (attitude)

ditampilkan pada tabel 11:

Tabel 11. Rangkuman Deskripsi Data Variabel Intensi Berwirausaha

Variabel Intensi Berwirausaha

Kelas N Minimum Maximum Rata-Rata F hitung Signifikansi

Kelas X 90 15 25 20,96

1,042 0,408 Kelas XI 88 15 25 20,83

Kelas XII 82 10 15 20,73

N Total = 260

(Sumber: Data diolah, 2015)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 89: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

72

72

Tabel 11 menjelaskan bahwa rata-rata variabel intensi berwirausaha

Kelas X sebesar 20,96, Selanjutnya Kelas XI dengan rata-rata 20,83 dan untuk

rata-rata kelas XII sebesar 20,73. Berdasarkan hasil komputasi mengenai rata-

rata pada masing-masing kelompok sampel maka dapat dikatakan bahwa tidak

terdapat perbedaan mengenai nilai intensi berwirausaha antara kelas X, Kelas

XI dan Kelas XII. Kesamaaan nilai tersebut dapat buktikan pula menggunakan

uji one way anova yang berfungsi untuk menguji rata-rata dari dua sampel

berbeda secara signifikan atau tidak (Totalia & Hindrayani, 2013: 66). Kriteria

kelompok sampel dikatakan memiliki perbedaan apabila nilai signifikansi

≤0,05 dan dikatakan tidak memiliki perbedaan yang signifikan apabila nilai

signifikansi ≥0,05. Hasil komputasi pada tabel 13 menunjukkan nilai f Hitung

sebesar 1,042 dan nilai signifikansi 0,408 (≥0,05), maka dapat dikatakan bahwa

tidak terdapat perbedaan yang signifikan nilai variabel intensi berwirausaha

antara Kelas X, Kelas XI dan kelas XII.

D. Analisis Data Penelitian

Analisis data pada penelitian ini menggunakan path analysisberbantu

software AMOS 22.00. Path analysis atau analisis jalur digunakan untuk menguji

pengaruh need for achievement dan locus of control terhadap intensi berwirausaha

melalui sikap (attitude) siswa. Sebelum pengujian hipotesis dilakukan, data yang

akan digunakan untuk analisis statistik dengan teknik path analysis harus

memenuhi persyaratan sebagai berikut:

1. Uji Prasyarat Analisis

a. Uji Normalitas

Uji Normalitas digunakan untuk mengetahui apakah dalam model

penelitian, variabel dependen, variabel independen, ataupun keduanya

mempunyai penelitian distribusi normal atau tidak. Deteksi normalitas dapat

diketahui denganUji One Sample Kolmogorov-Smirnov. Berdasarkan Uji

One Sample Kolomogorov-Smirnov residual berdistribusi normal jika nilai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 90: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

73

73

signifikansi lebih dari 0,05. Hasil uji normalitas menggunakan uji one

sample Kolmogorov-Smirnov pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 12:

Tabel 12. Hasil Uji Normalitas

Deskripsi Uji Normalitas Unstandardized

Residual

N 260

Normal Parametersa,,b

Mean 0,0000000

Std. Deviation 2,48405077

Most Extreme Differences Absolute 0,083

Positive 0,081

Negative -0.083

Kolmogorov-Smirnov Z 1,341

Asymp. Sig. (2-tailed) 0,055

a. Test distribution is Normal.

(Sumber: Data diolah, 2015)

Berdasarkan tabel 12 dapat diketahui bahwa nilai signifikansi

(Asymp. Sig. 2-tailed) sebesar 0,055. Karena signifikansi lebih dari 0,05

(0,055 ≥0,05), maka nilai residual tersebut telah normal atau daapt

dikatakan bahwa model penelitian ini memenuhi asumsi normalitas.

b. Uji Linearitas

Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel

mempunyai hubungan yang linier atau tidak. Cara untuk mendeteksi

masalah ini menggunakan tabel Test Of Linearity pada taraf signifikan 0,05.

Dua variabel dikatakan mempunyai hubungan yang linear bila signifikansi

(Linearity) kurang dari 0,05. Hasil uji linearitas dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1) Hasil Uji Linearitas Variabel Need for Achievement dengan Intensi

Berwirausaha

Hasil uji linearitas variabel need for achievement dengan intensi

berwirausaha dapat dilihat pada tabel 13:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 91: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

74

74

Tabel 13. Uji Linearitas Variabel Need for Achievement dengan Intensi

Berwirausaha

Variabel Sum of

Squares Df

Mean

Square F

Signi

Fikansi

NAch

*

Intensi

Between

Groups

(Combined) 1334,295 10 133,430 11,167 0,000

Linearity 352,516 1 352,516 29,502 0,000

Deviation from

Linearity

981,780 9 109,087 9,129 0,000

(Sumber: Data diolah, 2015)

Berdasarkan tabel 13 dapat dilihat bahwa nilai probabilitas signifikansi

variabel need for achievement dengan intensi berwirausaha sebesar

0,000. Nilai signifikansi tersebut kurang dari 0,05. Dapat dikatakan

bahwa variabel need for achievement dengan intensi berwirausaha

memenuhi asumsi linearitas.

2) Hasil Uji Linearitas Variabel Locus of Control dengan Intensi

Berwirausaha

Hasil Uji linearitas variabel locus of control dengan intensi

berwirausaha dapat dilihat pada tabel 14:

Tabel 14. Uji Linearitas Variabel Locus of Control dengan Intensi Brwirausaha

Variabel Sum of

Squares Df

Mean

Square F

Signi

Fikansi

LoC *

Intensi

Between

Groups

(Combined) 1135,856 10 113,586 8,620 0,000

Linearity 368,481 1 368,481 27,965 0,000

Deviation from

Linearity

767,376 9 85,264 6,471 0,000

(Sumber: Data diolah, 2015)

Berdasarkan tabel 14 dapat dilihat bahwa nilai probabilitas signifikansi

variabel locus of control dengan intensi berwirausaha sebesar 0,000.

Nilai signifikansi tersebut kurang dari 0,05. Dapat dikatakan bahwa

variabel locus of control dengan intensi berwirausaha memenuhi asumsi

linearitas.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 92: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

75

75

3) Hasil Uji Linearitas Variabel Sikap (Attitude) dengan Intensi

Berwirausaha

Hasil Uji linearitas variabel sikap (attitude) dengan intensi

berwirausaha dapat dilihat pada tabel 15:

Tabel 15. Uji Linearitas Variabel Sikap dengan (attitude) Intensi Berwirausaha

Variabel Sum of

Squares df

Mean

Square F

Signifi

kansi

Sikap

*

Intensi

Between

Groups

(Combined) 306,891 10 30,689 32,336 0,000

Linearity 98,316 1 98,316 103,591 0,000

Deviation from

Linearity

208,576 9 23.175 24,419 0,000

(Sumber: Data diolah, 2015)

Berdasarkan tabel 15 dapat diketahui bahwa nilai probabilitas

signifikansi variabel sikap (attitude) dengan intensi berwirausaha sebesar

0,000. Nilai signifikansi tersebut kurang dari 0,05. Dapat dikatakan

bahwa variabel sikap dengan intensi berwirausaha memenuhi asumsi

linearitas.

c. Uji Multikolinearitas

Pengujian multikolinearitas dilakukan untuk melihat apakah pada

model penelitian ditemukan adanya korelasi antara variabel independen.

Cara mendeteksinya dapat dilakukan dengan melihat nilai Variance

Inflation Factor (VIF) dan TOLERANCE. Suatu variabel dikatakan

mempunyai masalah multikolinearitas apabila nilai VIF lebih besar dari 10

dan angka TOLERANCE lebih kecil dari 0,1. Hasil uji multikolinearitas

penelitian ini dapat dilihat pada tabel 16:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 93: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

76

76

Tabel 16. Hasil Uji Multikolinearitas

Variabel Collinearity Statistics

Tolerance VIF

NAch 0,903 1,107

LoC 0,831 1,203

Sikap 0,762 1,313

a. Dependent Variable: Intensi

(Sumber: Data diolah, 2015)

Berdasarkan tabel 16 dapat diketahui bahwa nilai tolerance kelima variabel

bebas lebih besar dari 0,1. Sedangkan nilai VIF berada di sekitar angka 1

atau lebih kecil dari angka 10. Maka, dapat dikatakan bahwa model

penelitian ini terbebas dari masalah multikolinearitas.

d. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

sebuah model terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari suatu

pengamatan ke pengamatan lain. Hasil pengujian heteroskedastisistas dalam

penelitian ini dapat dilakukan dengan melihat pola titik-titik pada

scatterplots untuk mengetahui ada tidaknya ketidaksamaan varians dari

residual dari suatu pengamatan ke pengamatan lain. Jika titik-titik tersebar

dengan pola yang tidak jelas di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y

maka tidak terjadi masalah heterokedastisitas.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 94: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

77

77

Gambar 16. Scatterplot Regression Standardized Residual

(Sumber: Data diolah, 2015)

Berdasarkan gambar 16 terlihat titik menyebar secara acak, tidak

membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, serta tersebar baik di atas

maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini menunjukkan tidak

terdapat masalah heteroskedastisitas pada model, sehingga model layak

dipakai.

2. Uji Hipotesis

Uji hipotesis path analysis pada penelitian ini menggunakan beberapa

tahapan. Tahapan dalam path analysis adalah sebagai berikut:

a. Spesifikasi dan Identifikasi Model

Model Path yang dibangun pada penelitian ini adalah sebagai

berikut:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 95: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

78

78

Gambar 17. Model Path Analysis

(Sumber: Data diolah, 2015)

Berdasarkan model path yang tertera pada gambar 17 dapat dijelaskan

bahwa nilai chi-square pada model penelitian ini sebesar 3,704. Nilai

probabilitas model penelitian ini sebesar 0,054 dan nilai degree of freedom

adalah 1. Model path dikatakan indentified apabila memiliki nilai df sama

dengan atau lebih besar dari 0. Nilai df pada penelitian ini lebih besar dari 0,

maka model penelitian ini dikategorikan identified.

b. Estimasi model

Pada tahap ini dilakukan uji kecocokan atau uji Goodness of Fit

(GOF) yang digunakan untuk menguji kecocokan data dengan model. Hasil

uji kecocokan model (Uji Goodness of Fit) dapat dilihat pada tabel 17:

Chi-square = 3,704 Degrees of freedom = 1 Probability level = 0,054

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 96: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

79

79

Tabel 17. Rangkuman Hasil pengukuran Uji Goodness of Fit

Kriteria Nilai Cut-Off Hasil

Komputasi

Keterangan

Chi-Square Nilai yang kecil

(p≥0,05)

3,704 Good fit

Significance

Probability

≥ 0,05

0,054 Good Fit

X2/ df 5

3,704 Good Fit

CAIC ≤ saturated and

independence CAIC

62, 750 Good Fit

NFI

≥0,90 0,973

Good Fit

CFI

Mendekati 1 0,980

Good Fit

IFI

≥0,9 0,980

Good Fit

RFI Mendekati 1 0,841

Good Fit

GFI ≥0,90 0,993 Good Fit

AGFI ≥0,90 0,929 Good Fit

(Sumber: Data diolah, 2015)

Uji goodness of fit dilakukan untuk mengevaluasi apakah model

yang dihasilkan merupakan model fit atau tidak. Penjelasan tabel 17 sebagai

berikut:

1) Nilai Chi-Square dan P

Pengujian chi-square dimaksudkan untuk mengetahui perbedaan antara

populasi yang diestimasikan dengan sampel yang diteliti. Sehingga

diharapkan tidak ada perbedaan antara populasi dengan sampelnya.

Syarat model fit adalah nilai probabilitas chi-square kecil dan p ≥0,05.

Hasil menunjukkan nilai Chi-square yang kecil yaitu sebesar3,704

dengan probabilitas (0,054 ≥0,05). Artinya bahwa tidak ada perbedaan

antara sampel dengan populasi. Atau perbedaan antara sampel dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 97: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

80

80

populasi adalah kecil dan tidak signifikan. Dapat dikatakan pula bahwa

hasil tersebut menunjukkan bahwa model fit.

2) X2/ df

Indikator goodness of fit selanjutnya adalah rasio perbandingan antara

nilai chi-square dengan degree of freedom (X2/ df). Rasio chi-square

dengan degree of freedom pada penelitian ini adalah 3,704/ 1= 3,704.

Hasil tersebut lebih rendah dari cut-off model fit, yaitu 5. Sehingga dapat

dikatakan bahwa model mempunyai fit yang baik.

3) Nilai CAIC

Suatu model mempunyai fit yang baik apabila nilai model CAIC lebih

kecil dari independence CAIC dan satured CAIC, nilai model CAIC

penelitian ini adalah 62,750, sedangkan nilai independence CAIC

sebesar 165,902 dan nilai saturated CAIC sebesar 65,607. Nilai model

CAIC lebih kecil dari nilai independence dan saturated CAIC sehingga

dapat disimpulkan bahwa model adalah fit.

4) Nilai Normed Fit Index (NFI)

Suatu model dikatakan fit apabila mempunyai NFI ≥0,9. Model pada

penelitian ini mempunyai nilai NFI 0,973 sehingga dapat dikatakan

bahwa model adalah fit.

5) Nilai Comparative Fit Index (CFI)

Model dapat dikatakan baik apabila memiliki nilai CFI yang mendekati

angka 1. Nilai CFI pada model penlitian ini sebesar 0,980 sehingga

dapat dikatakan bahwa model mempunyai fit yang baik.

6) Nilai Incremental Fit Index (IFI)

Model penelitian ini menghasilkan nilai IFI sebesar 0,980 yang lebih

besar dari batas cut-offsebesar 0,90. Sehingga dapat dikatakan bahwa

model penelitian ini adalah fit.

7) Nilai Relative Fit Index (RFI)

Model dikatan fit apabila memiliki nilai RFI mendekati 1. Model

penelitian ini menghasilkan nilai RFI 0,841. Nilai tersebut dapat

dikatakan mendekati 1, sehingga model adalah fit.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 98: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

81

81

8) Goodness of Fit Index (GFI)

Pengujian goodness of fit dimaksudkan untuk mengetahui tertimbang

dari varians dalam matriks kovarian sampel yang dijelaskan oleh matriks

kovarian populasi yang terestimasi. GFI yang diharapkan ≥0,90. Hasil

menunjukkan nilai GFI model penelitian ini sebesar 0,993. Nilai ini

≥0,90 sehingga model penelitian ini adalah fit.

9) Adjusted Goodness of Fit (AGFI)

AGFI dimaksudkan untuk membenarkan fit indeks terhadap df yang

tersedia untuk menguji diterima atau tidaknya model. Model dikatakan

fit apabila ≥0,90. Hasil perhitungan menunjukkan nilai AGFI 0,929.

Nilai ini ≥0,90 sehingga model penelitian ini adalah fit.

c. Hasil Uji Hipotesis

Berdasarkan poin sebelumnya dapat dijelaskan bahwa model pada

penelitian ini memiliki kriteria goodness of fit yang baik. Pada bagian ini

akan dijelaskan hasil uji hipotesis pengaruh need for achievement dan locus

of control terhadap intensi berwirausaha siswa SMK Negeri 1 Surakarta.

Pengujian hipotesis Path analysis pada penelitian ini memanfaatkan bantuan

software AMOS versi 22.0. Path analysis menguji pengaruh langsung,

pengaruh tidak langsung dan pengaruh total. Kriteria pengujiahn hipotesis

pada penelitian ini adalah dengan melihat kolom koefisien jalur (estimates),

kolom Critical Ratio (C.R) dan kolom probabilitas signifikansi (P). Menurut

Ghozali (2014: 86) hubungan antar variabel dikatakan berpengaruh positif

signifikan apabila koefisien jalur bernilai positif dan nilai signifikansi ≤0,05.

Lebih lanjut menurut Ferdinand (2002: 59) hubungan variabel dikatakan

berpengaruh apabilai nilai CR ≥1,96 pada taraf signifikansi 5%. Hasil path

analysis penelitian ini dapat dilihat pada tabel 18:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 99: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

82

82

Tabel 18. Hasil Uji Hipotesis

Variabel Estimate S.E. C.R. P Keterangan

Sikap <--- Nach 0,094 0,019 4,894 0,000 Signifikan

Sikap <--- LoC 0,133 0,019 6,997 0,000 Signifikan

Intensi <--- Sikap 0,575 0,115 5,020 0,000 Signifikan

Intensi <--- Nach 0,111 0,037 2,998 0,003 Signifikan

Intensi <--- LoC 0,089 0,038 2,326 0,020 Signifikan

(Sumber: Data diolah, 2015)

Berdasarkan tabel 18 dapat dijelaskan bahwa variabel need for achievement

berpengaruh secara lansung terhadap intensi berwirausaha siswa, variabel

locus of control berpengaruh secara langsung terhadap intensi berwirausaha

siswa, sikap berpengaruh terhadap intensi berwirausaha siswa, variabel need

for achievement berpengaruh secara tidak langsung terhadap intensi

berwirausaha siswa melalui sikap (attitude), dan locus of control

berpengaruh secara tidak langsung terhadap intensi berwirausaha siswa

melalui sikap (attitude) siswa. Hal ini dapat diketahui dari nilai koefisien

jalur (Estimate) variabel need for achievement, locus of control, sikap

(attitude) dan intensi berwirausaha bernilai positif, nilai C.R keempat

variabel ≥1,96 pada taraf signifikansi 5% dan nilai probabilitas signifikansi

(P) lebih kecil dari taraf signifikansi yang ditentukan yaitu 0,05. Setelah

mengetahui bahwa masing masing variabel berhubungan secara langsung

dan tidak langsung, maka selanjutnya adalah mengetahui besar pengaruh

langsung, pengaruh tidak langsung dan pengaruh total antar variabel. Hasil

pengujian pengaruh langsung, pengaruh tidak langsung dan pengaruh total

dapat dilihat pada tabel 21:

Tabel 19. Koefisien Pengaruh Langsung, Tidak Langsung dan Pengaruh

Total

Variabel Pengaruh Ke variabel Intensi Berwirausaha

Langsung Tidak Langsung Pengaruh total

NAch 0,173 0,084 0,257

LoC 0,140 0,120 0,260

Sikap 0,314 0,000 0,314

(Sumber: Data diolah, 2015)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 100: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

83

83

Berdasarkan tabel 19 maka dapat diketahui bahwa besar pengaruh langsung

variabel need for achievement terhadap intensi berwirausaha adalah sebesar

0,173. Sedangkan besar pengaruh tidak langsung antara variabel need for

achievement terhadap intensi berwirausaha sebesar 0,084. Besar pengaruh

total variabel need for achievement terhadap intensi yaitu sebesar 0,257.

Besar pengaruh langsung variabel sikap (attitude) terhadap intensi

berwirausaha sebesar 0,314. Kemudian dapat diketauhui pula bahwa besar

pengaruh langsung variabel locus of control terhadap intensi berwirausaha

sebesar 0,140. Besar pengaruh tidak langsung variabel locus of control

terhadap intensi berwirausaha sebesar 0,120 dan besar pengaruh total

varibel locus of control terhadap intensi berwirausa sebesar 0,260. Setelah

diketahui berapa besar pengaruh masing masing variabel eksogen terhadap

variabel endogen. Maka dapat dijelaskan pula besarnya pengaruh yang

diberikan variabel eksogen dari variabel endogen. Berikut hasil koefisien

determinasi (R2) yang dihasilkan dari persamaan path diagram yang

disajikan pada tabel 20:

Tabel 20. Koefisien Determinasi (Squared Multipel Correlation)

Variabel Estimate

Sikap 0,220

Intensi 0,211

(Sumber: Data diolah, 2015)

Berdasarkan tabel 20 dapat diketahui bahwa dalam model penelitian ini

variabel yang secara bersama-sama memberikan pengaruhnya terhadap

Sikap (attitude) adalah sebesar 22% yang didasakan pada kontribusi dua

variabel yaitu need for achievement dan locus of control. Sedangkan

kontribusi secara bersama-sama terhadap variabel intensi berwirausaha

adalah 21,1% didasarkan pada kontribusi tiga variabel yaitu need for

achievement, locus of control dan sikap (attitude) siswa. Setelah diketahui

besar kontribusi masing masing variabel bebas terhadap variabel terikat

maka berikut penjelasan hasil uji hipotesis pada penelitian ini:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 101: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

84

84

1) Hipotesis Pertama

Hipotesis pertama menyatakan bahwa need for achievement

berpengaruh secara langsung terhadap intensi berwirausaha siswa. Hasil

perhitungan AMOS yang disajikan pada tabel 18 menunjukkan koefisien

jalur yang bertanda positif sebesar 0,111 dengan nilai C.R sebesar 2,998

(≥1,96) pada taraf signifikansi 5% dan diperoleh probabilitas signifikansi

(p) sebesar 0,003. Nilai ini lebih kecil dari taraf signifikansi (p) yang

ditentukan yaitu 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa variabel need for

achievement berpengaruh positif langsung terhadap intensi berwirausaha.

Artinya hipotesis pertama terbukti.

2) Hipotesis Kedua

Hipotesis kedua menyatakan bahwa locus of control

berpengaruh secara langsung terhadap intensi berwirausaha siswa. Hasil

perhitungan AMOS yang disajikan pada tabel 18 menunjukkan koefisien

jalur yang bertanda positif sebesar 0,089 dengan nilai C.R sebesar 2,326

(≥1,96) pada taraf signifikansi 5% dan diperoleh probabilitas signifikansi

(p) sebesar 0,020. Nilai ini lebih kecil dari taraf signifikansi (p) yang

ditentukan yaitu 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa variabel locus of

control berpengaruh positif langsung terhadap intensi berwirausaha.

Artinya hipotesis kedua terbukti.

3) Hipotesis Ketiga

Hipotesis ketiga menyatakan bahwa sikap (attitude)

berpengaruh secara langsung terhadap intensi berwirausaha siswa. Hasil

perhitungan AMOS yang disajikan pada tabel 18 menunjukkan koefisien

jalur yang bertanda positif sebesar 0,575 dengan nilai C.R sebesar 5,020

(≥1,96) pada taraf signifikansi 5% dan diperoleh probabilitas signifikansi

(p) sebesar 0,000. Nilai ini lebih kecil dari taraf signifikansi (p) yang

ditentukan yaitu 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa variabel sikap

berpengaruh positif langsung terhadap intensi berwirausaha. Artinya

hipotesis ketiga terbukti.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 102: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

85

85

4) Hipotesis Keempat

Hipotesis keempat menyatakan bahwa need for achievement

berpengaruh secara tidak langsung terhadap intensi berwirausaha melalui

sikap (attitude) siswa. Hasil perhitungan AMOS yang disajikan pada

tabel 18 menunjukkan koefisien jalur yang bertanda positif dari need for

achievement terhadap sikap sebesar 0,094 dengan nilai C.R sebesar 4,894

(≥1,96) pada taraf signifikansi 5% dan diperoleh probabilitas signifikansi

(p) sebesar 0,000. Kemudian diperoleh koefisien jalur yang positif dari

sikap terhadap intensi berwirausaha sebesar 0,575 dengan nilai C.R

sebesar 5,020 (≥1,96) pada taraf signifikansi 5% dan probabilitas

signifikansi (p) sebesar 0,000. Nilai probabilitas signifikansi lebih kecil

dari taraf signifikansi (p) yang ditentukan yaitu 0,05. Hal ini

menunjukkan bahwa variabel need for achievement berpengaruh positif

tidak langsung terhadap intensi berwirausaha melalui sikap. Artinya

hipotesis keempat terbukti.

5) Hipotesis Kelima

Hipotesis kelima menyatakan bahwa locus of control

berpengaruh secara tidak langsung terhadap intensi berwirausaha melalui

sikap (attitude) siswa. Hasil perhitungan AMOS yang disajikan pada

tabel 18 menunjukkan koefisien jalur yang bertanda positif dari locus of

control terhadap sikap sebesar 0,133 dengan nilai C.R sebesar 6,997

(≥1,96) pada taraf signifikansi 5% dan diperoleh probabilitas signifikansi

(p) sebesar 0,000. Kemudian diperoleh koefisien jalur yang positif dari

sikap terhadap intensi berwirausaha sebesar 0,575 dengan nilai C.R

sebesar 5,020 (≥ 1,96) pada taraf signifikansi 5% dan probabilitas

signifikansi (p) sebesar 0,000. Nilai probabilitas signifikansi lebih kecil

dari taraf signifikansi (p) yang ditentukan yaitu 0,05. Hal ini

menunjukkan bahwa variabel locus of control berpengaruh positif tidak

langsung terhadap intensi berwirausaha melalui sikap. Artinya hipotesis

keempat terbukti.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 103: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

86

86

E. Pembahasan Hasil Analisis Data

Berdasarkan hasil uji hipotesis yang telah disebutkan pada poin

sebelumnya maka dapat dijelaksan pembahasan masing-masing uji hipotesis

penelitian ini, yaitu sebagai berikut.:

1. Need for Achievement Berpengaruh Secara Langsung Terhadap Intensi

Berwirausaha

Hipotesis pertama menyatakan bahwa need for achievement

berpengaruh secara langsung terhadap intensi berwirausaha siswa. Teori

Motivasi McClelland menyatakan bahwa need for achievement merupakan

faktor pendorong psikologis yang kuat di belakang tindakan seseorang dan

telah lama dikenal sebagai faktor yang mempengaruhi perilaku

entrepreneurial. Seseorang dengan need for achievement yang tinggi memiliki

keinginan kuat untuk sukses dan sebagai konsekuensinya akan memiliki

perilaku entrepreneurial (Koh dalam chairy 2011). Hasil perhitungan AMOS

yang disajikan pada tabel 18 menunjukkan koefisien jalur yang bertanda positif

sebesar 0,111 dengan nilai C.R sebesar 2,998 (≥1,96) pada taraf signifikansi

5% dan diperoleh probabilitas signifikansi (p) sebesar 0,003. Nilai ini lebih

kecil dari taraf signifikansi (p) yang ditentukan yaitu 0,05. Hal ini menunjukan

bahwa need for achievement berpengaruh terhadap intensi berwirausaha.

Hubungan positif yang terjadi menjelaskan bahwa siswa yang menyukai

kegiatan menantang, menikmati tugas-tugas yang memiliki tanggung jawab

secara pribadi dan menyukai tugas-tugas yang memiliki umpan balik

mempengaruhi perilaku entrepreneurial mereka yaitu intensi berwirausaha.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Kusmintarti (2014) yang mengungkapkan bahwa Need for achievement

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap niat kewirausahaan. Sejalan pula

dengan penelitian yang dilakukan oleh Ferreiraet. al. (2012) yang

mengungkapkan bahwa karakteristik psikologi yaitu need for avhievement

berpengaruh terhadap intensi berwirausaha siswa. Penelitian yang dilakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 104: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

87

87

Darmanto (2012) juga menghasilkan temuan bahwa sifat personalaitas need for

achievement mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap intensi

berprestasi siswa.

Need for achievement memiliki peran terhadap intensi kewirausahaan

mahasiswa. Menurut McClelland dalam Samydevan (2015) berpendapat bahwa

seseorang dengan need for achivement tinggi memiliki preferensi untuk tugas-

tugas yang cukup menantang yang membutuhkan keterampilan dan usaha, dan

memberikan umpan balik yang jelas pada kinerja; keadaan terkait erat dengan

aktivitas kewirausahaan. Need for achievement menurut Indarti dan Rokhmani

(2008) juga dapat mendorong kemampuan pengambilan keputusan seseorang

dan kecenderungan untuk mengambil resiko seorang wirausaha. Lebih lanjut

menurut Indarti dan Rokhmani (2008) semakin tinggi need for achivement

seorang wirausaha, semakin banyak keputusan tepat yang akan diambil.

Wirausaha dengan need for achivement tinggi adalah pengambil resiko yang

moderat dan menyukai hal-hal yang menyediakan balikan yang tepat dan cepat,

maka semakin tinggi perannya untuk membangkitkan intensi kewirausahaan

mahasiswa. Berdasarkan penjelasan tersebut diketahui need for achivement

berpengaruh langsung positif terhadap intensi berwirausaha, maka hipotesis

pertama terbukti.

2. Locus of Control Berpengaruh Secara Langsung Terhadap Intensi

Berwirausaha

Hipotesis kedua menyatakan bahwa locus of control berpengaruh

positif langsung terhadap intensi berwirausaha siswa. Menurut Rotter dalam

Suwarsi & Budianti (2009) locus of control adalah persepsi individu mengenai

sebab utama terjadinya suatu kejadian dalam hidupnya, dapat diartikan juga

sebagai keyakinan individu mengenai kontrol dalam hidupnya, dimana dalam

suatu kejadian individu yang satu menganggap keberhasilan yang telah

dicapainya merupakan hasil usaha dan kemampuannya sendiri, sedangkan

individu yang lain menganggap bahwa keberhasilan yang telah diperolehnya

karena adanya keberuntungan semata.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 105: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

88

88

Menurut Forte (2005), locus of control mengacu pada kondisi-kondisi

dimana seseorang mengatribusikan kesuksesan dan kegagalanmereka. Ia juga

mengatakan bahwa ketika orang-orang mempersepsikan locus of control

tersebut berada dalam dirinya sendiri, mereka akan menghasilkan achievement

atau pencapaian yang lebih besar dalam hidup mereka dikarenakan mereka

merasa potensi mereka benar-benar dapat dimanfaatkan sehingga mereka

menjadi lebih kreatif dan produktif. Locus of control adalah sebuah keyakinan

seseorang tentang keberadaankontrol dirinya, dan seberapa besar kontrol yang

dimilikinya terhadap keberhasilan dan kegagalan yang dialaminya serta situasi

atau kejadianyang ada di dalam kehidupannya. Keyakinan disini adalah

keyakinan dalam intensi berwirausaha.

Hasil perhitungan AMOS yang disajikan pada tabel 18 menunjukkan

koefisien jalur yang bertanda positif sebesar 0,089 dengan nilai C.R sebesar

2,326 (≥1,96) pada taraf signifikansi 5% dan diperoleh probabilitas signifikansi

(p) sebesar 0,020. Nilai ini lebih kecil dari taraf signifikansi (p) yang

ditentukan yaitu 0,05. Hal ini menunjukan bahwa locus of control berpengaruh

terhadap intensi berwirausaha. Hubungan positif yang terjadi menjelaskan

bahwa siswa yang mampu mengontrol dimensi internal locus of control

danlocus of control external mereka maka dapat mempenganguhi keyakinan

mereka yaitu keyakinan tentang intensi berwirausaha.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

kusmintarti (2014) yang menghasilkan temuan bahwa salah satu karakteristik

kewirausahaan yaitu internal locus of control berpengaruh terhadap intensi

berwirausaha siswa. Sejalan pula dengan penelitian yang dilakukan oleh

Darmanto dan Lestari (2014) dengan hasil locus of control memiliki pengaruh

langsung dan signifikan terhadap intensi berwirausaha.

Meurut Cvetanovsky dalam Ghufron dan Risnawita (2011) Locus of

control merupakan dimensi kepribadian yang menjelaskan bahwa individu

berperilaku dipengaruhi ekpektasi mengenai dirinya. Menurut Forte (2005),

locus of control mengacu pada kondisi-kondisi dimana seseorang

mengatribusikan kesuksesan dan kegagalan mereka. Ia juga mengatakan bahwa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 106: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

89

89

ketika orang-orang mempersepsikan locus of control tersebut berada dalam

dirinya sendiri, mereka akan menghasilkan achievement atau pencapaian yang

lebih besar dalam hidup mereka dikarenakan mereka merasa potensi mereka

benar-benar dapat dimanfaatkan sehingga mereka menjadi lebih kreatif dan

produktif. Berdasarkan penjelasan tersebut diketahui locus of control

berpengaruh langsung positif terhadap intensi berwirausaha, maka hipotesis

kedua terbukti.

3. Sikap Berpengaruh Secara Langsung Terhadap Intensi Berwirausaha

Hipotesis ketiga menyatakan bahwa sikap berpengaruh secara

langsung terhadap intensi berwirausaha siswa. Sikap adalah dasar bagi

pembentukan intensi (Wijaya, 2008). Menurut Ajzen (2002) sikap mengacu

pada sejauh mana seseorang memiliki evaluasi menguntungkan atau tidak

menguntungkan atau penilaian perilaku yang bersangkutan, hal ini diasumsikan

bahwa individu melaporkan sikap terhadap perilaku yang tinggi akan lebih

cenderung untuk berniat dan kemudian melakukan tindakan yang dipantau

yaitu tindakan untuk menjadi pengusaha. Berkaitan dengan kewirausahaan,

menurut Gadaam dalam Wijaya (2008) menyatakan bahwa sikap berwirausaha

merupakan suatu kecenderungan untuk bereaksi secara afektif dalam

menanggapi risiko yang akan dihadapi dalam bisnis.

Hasil perhitungan AMOS yang disajikan pada tabel 18 menunjukkan

koefisien jalur yang bertanda positif sebesar 0,575 dengan nilai C.R sebesar

5,020 (≥1,96) pada taraf signifikansi 5% dan diperoleh probabilitas signifikansi

(p) sebesar 0,000. Nilai ini lebih kecil dari taraf signifikansi (p) yang

ditentukan yaitu 0,05. Hal ini menunjukan bahwa sikap berpengaruh terhadap

intensi berwirausaha siswa. Hubungan positif yang terjadi menjelaskan bahwa

siswa yang bereaksi afektif dalam menghadapi resiko bisnis dengan tertarik

pada peluang usaha, pandangan positif mengenai kegagalan usaha dan siap

menghadapi resiko bisnis maka akan membentuk intensi berwirausaha siswa.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 107: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

90

90

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Kusmintarti (2014) menyatakan sikap memiliki pengaruh langsung terhadap

intensi kewirausahaan. Penelitian yang dilakukan Darmanto (2014)

menghasilkan temuan bahwa sikap berpengaruh terhadap intensi berwirausaha.

Penelitian yang dilakukan Wijaya (2008) juga menghasilkan temuan bahwa

sikap berpengaruh langsung terhadap intensi berwirausaha.

Sikap adalah dasar bagi pembentukan intensi (Wijaya, 2008). Menurut

Ajzen (2002) sikap mengacu pada sejauh mana seseorang memiliki evaluasi

menguntungkan atau tidak menguntungkan atau penilaian perilaku yang

bersangkutan, hal ini diasumsikan bahwa individu melaporkan sikap terhadap

perilaku yang tinggi akan lebih cenderung untuk berniat dan kemudian

melakukan tindakan yang dipantau yaitu tindakan untuk menjadi pengusaha.

Berkaitan dengan kewirausahaan, menurut Gadaam dalam Wijaya (2008)

menyatakan bahwa sikap berwirausaha merupakan suatu kecenderungan untuk

bereaksi secara afektif dalam menanggapi risiko yang akan dihadapi dalam

bisnis.

Menurut teori planned behavior (Ajzen 2005) sikap berwirausaha

merupakan salah satu faktor pembentuk niat seseorang membentuk niat

seseorang dan selanjutnya secara langsung akan berpengaruh pada perilaku,

oleh karena itu pemahaman tentang niat seseorang untuk berwirausaha

(entrepreneurial intention) dapat mencerminkan kecendrungan orang untuk

mendirikan usaha secara riil. Berdasarkan penjelasan tersebut diketahui sikap

berpengaruh langsung positif terhadap intensi berwirausaha, maka hipotesis

ketiga terbukti.

4. Need for Achievement Berpengaruh Secara Tidak Langsung Terhadap

Intensi Berwirausaha Melalui Sikap (Attitude)

Hipotesis keempat menyatakan bahwa need for achievement

berpengaruh secara tidak langsung terhadap intensi berwirausaha melalui sikap

(attitude) siswa. Hasil perhitungan AMOS yang disajikan pada tabel 18

menunjukkan koefisien jalur yang bertanda positif dari need for achievement

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 108: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

91

91

terhadap sikap sebesar 0,094 dengan nilai C.R sebesar 4,894 (≥1,96) pada taraf

signifikansi 5% dan diperoleh probabilitas signifikansi (p) sebesar 0,000.

Kemudian diperoleh koefisien jalur dari sikap terhadap intensi berwirausaha

sebesar 0,575 dengan nilai C.R sebesar 5,020 (≥1,96) pada taraf signifikansi

5% dan probabilitas signifikansi (p) sebesar 0,000. Nilai probabilitas

signifikansi lebih kecil dari taraf signifikansi (p) yang ditentukan yaitu 0,05.

Hal ini menunjukkan bahwa variabel need for achievement berpengaruh

terhadap intensi berwirausaha melalui sikap (attitude) siswa. Hubungan positif

yang terjadi menjelaskan bahwa siswa yang menyukai kegiatan menantang,

menikmati tugas-tugas yang memiliki tanggung jawab secara pribadi dan

menyukai tugas-tugas yang memiliki umpan balik berpengaruh pada reaksi

afektif siswa dalam menghadapi resiko bisnis dengan tertarik pada peluang

usaha, pandangan positif mengenai kegagalan usaha dan siap menghadapi

resiko bisnis selanjutnya mempengaruhi perilaku entrepreneurial mereka yaitu

intensi berwirausaha.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Darmanto (2014), Kusmintarti (2014), Luthje dan Franke (2003) yang

diketahui bahwa need for achievement berpengaruh secara tidak langsung

terhadap intensi berwirausaha melalui sikap. Kebutuhan akan prestasi memiliki

peran terhadap intensi kewirausahaan mahasiswa. Menurut McClelland dalam

samydevan (2015) berpendapat bahwa seseorang dengan need for achivement

tinggi memiliki preferensi untuk tugas-tugas yang cukup menantang yang

membutuhkan keterampilan dan usaha, dan memberikan umpan balik yang

jelas pada kinerja; keadaan terkait erat dengan aktivitas kewirausahaan.

Individu dengan need for achievement yang tinggi memiliki keinginan kuat

untuk sukses. Kemudian seseorang tersebut akan beraksi afektif sebagai

evaluasi menguntungkan atau tidak menguntungkan atau penilaian perilaku

yang bersangkutan, sehingga terdorong untuk berniat dan kemudian melakukan

tindakan untuk menjadi pengusaha. Berdasarkan penjelasan tersebut diketahui

need for achivement berpengaruh positif tidak langsung terhadap intensi

berwirausaha melalui sikap (attitude), maka hipotesis keempat terbukti.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 109: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

92

92

5. Locus of Control Berpengaruh Secara Tidak Langsung Terhadap Intensi

Berwirausaha Melalui Sikap (Attitude)

Hipotesis kelima menyatakan bahwa locus of control berpengaruh

secara tidak langsung terhadap intensi berwirausaha melalui sikap (attitude)

siswa. Hasil perhitungan AMOS yang disajikan pada tabel 18 menunjukkan

koefisien jalur yang bertanda positif dari locus of control terhadap sikap

sebesar 0,133 dengan nilai C.R sebesar 6,997 (≥1,96) pada taraf signifikansi

5% dan diperoleh probabilitas signifikansi (p) sebesar 0,000. Kemudian

diperoleh koefisien jalur dari sikap terhadap intensi berwirausaha sebesar 0,575

dengan nilai C.R sebesar 5,020 (≥1,96) pada taraf signifikansi 5% dan

probabilitas signifikansi (p) sebesar 0,000. Nilai probabilitas signifikansi

lebihkecildari taraf signifikansi (p) yang ditentukan yaitu 0,05. Hal ini

menunjukan bahwa locus of control berpengaruh terhadap intensi berwirausaha

melalui sikap siswa. Hubungan positif yang terjadi menjelaskan bahwa siswa

yang mampu mengontrol dimensi internal locus of control dan locus of control

external dalam dirinya maka akan berpengaruh pada reaksi afektif siswa dalam

menghadapi resiko bisnis dengan tertarik pada peluang usaha, pandangan

positif mengenai kegagalan usaha dan siap menghadapi resiko bisnis

selanjutnya membentuk intensi berwirausaha siswa.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Kusmintarti (2014), Darmanto (2014), Luthje dan Franke (2003) yang didapat

hasil bahwa locus of control berpengaruhs secara tidak lengsung terhadap

intensi berwirausaha melalui sikap (attitude). Meurut Cvetanovsky dalam

Ghufron dan Risnawita (2011) Locus of control merupakan dimensi

kepribadian yang menjelaskan bahwa individu berperilaku dipengaruhi

ekpektasi mengenai dirinya. Menurut Forte (2005), locus of control mengacu

pada kondisi-kondisi dimana seseorang mengatribusikan kesuksesan dan

kegagalan mereka. Ia juga mengatakan bahwa ketika orang-orang

mempersepsikan locus of control tersebut berada dalam dirinya sendiri, mereka

akan menghasilkan achievement atau pencapaian yang lebih besar dalam

hidupmereka dikarenakan mereka merasa potensi mereka benar-benar dapat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 110: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

93

93

dimanfaatkan sehingga mereka menjadi lebih kreatif dan produktif. Kemudian

seseorang tersebut akan beraksi afektif sebagai evaluasi menguntungkan atau

tidak menguntungkan atau penilaian perilaku yang bersangkutan, sehingga

terdorong untuk berniat dan kemudian melakukan tindakan untuk menjadi

pengusaha. Berdasarkan penjelasan tersebut maka dapat dikatakan bahwa locus

of control berpengaruh positif tidak langsung terhadap intensi berwirausaha

melalui sikap (attitude), maka hipotesis kelima terbukti.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 111: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

94

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil uji hipotesis pada bab IV maka dapat disimpulkan

bahwa:

1. Variabel need for achievement berpengaruh positif langsung terhadap

intensi berwirausaha siswa dengan hasil koefisien jalur bertanda positif sebesar

0,111. Nilai C.R sebesar 2,998 (≥1,96) pada taraf signifikansi 5% dan nilai

signifikansi sebesar 0,003 (≤0,05). Hal ini berarti variabel need for

achievement yang diwakili oleh indikator menyukai kegiatan yang cukup

menantang, menikmati tugas-tugas yang memiliki tanggung jawab secara

pribadi dan menyukai tugas-tugas yang memiliki umpan balik telah

mempengaruhi intensi berwirausaha siswa SMK Negeri 1 Surakarta.

2. Variabel locus of control berpengaruh positif langsung terhadap intensi

berwirausaha siswa dengan hasil koefisien jalur bertanda positif sebesar 0,089.

Nilai C.R sebesar 2,326 (≥1,96) pada taraf signifikansi 5% dan nilai

signifikansi sebesar 0,020 (≤0,05). Hal ini berarti variabel locus of control yang

diwakili oleh indikator internal locus of control dan external locus of control

telah mempengaruhi intensi berwirausaha siswa SMK Negeri 1 Surakarta.

3. Variabel sikap (attitude) berpengaruh positif langsung terhadap intensi

berwirausaha siswa dengan hasil koefisien jalur bertanda positif sebesar 0,575.

Nilai C.R sebesar 5,020 (≥1,96) pada taraf signifikansi 5% dan nilai

signifikansi sebesar 0,000 (≤0,05). Hal ini berarti variabel sikap (attitude) yang

diwakili oleh indikator tertarik dengan peluang usaha, pandangan positif

mengenai kegagalan usaha dan siap menghadapi resiko bisnis telah

mempengaruhi intensi berwirausaha siswa SMK Negeri 1 Surakarta.

4. Variabel need for achievement berpengaruh positif tidak langsung

terhadap intensi berwirausaha melalui sikap (attitude) siswa dengan hasil

koefisien jalur bertanda positif dari need for achievement terhadap sikap

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 112: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

95

95

sebesar 0,094, nilai C.R sebesar 4,894 (≥1,96) pada taraf signifikansi 5% dan

nilai signifikansi sebesar 0,000. Kemudian diperoleh koefisien jalur yang

positif dari sikap terhadap intensi berwirausaha sebesar 0,575 dengan nilai C.R

sebesar 5,020 (≥1,96) pada taraf signifikansi 5% dan nilai signifikansi sebesar

0,000 (≤0,05). Hal ini berarti variabel need for achievement yang diwakili oleh

indikator menyukai kegiatan yang cukup menantang, menikmati tugas-tugas

yang memiliki tanggung jawab secara pribadi dan menyukai tugas-tugas yang

memiliki umpan balik telah mempengaruhi sikap siswa selanjutnya sikap

(attitude) siswa berpengaruh terhadap intensi berwirausaha siswa SMK Negeri

1 Surakarta.

5. Variabel locus of control berpengaruh positif tidak langsung terhadap

intensi berwirausaha melalui sikap (attitude) siswa dengan hasil koefisien jalur

bertanda positif dari locus of control terhadap sikap sebesar 0,133, nilai C.R

sebesar 6,997 (≥1,96) pada taraf signifikansi 5% dan nilai signifikansi sebesar

0,000. Kemudian diperoleh koefisien jalur bertanda positif dari sikap terhadap

intensi berwirausaha sebesar 0,575 dengan nilai C.R sebesar 5,020 (≥ 1,96)

pada taraf signifikansi 5% dan nilai signifikansi sebesar 0,000 (≤0,05). Hal ini

berarti variabel locus of control yang diwakili indikator internal locus of

control dan external locus of control berpengaruh terhadap sikap (attitude)

siswa. Selanjutnya sikap (attitude) siswa berpengaruh terhadap intensi

berwirausaha siswa SMK Negeri 1 Surakarta..

B. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan yang tertera pada poin sebelumnya maka

implikasi yang dapat diberikan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Implikasi Teoretis

Hasil penelitian ini menyatakan bahwa need for achievement

(kebutuhan berprestasi), locus of control (lokus kendali) dan sikap (attitude)

berpengaruh terhadap intensi berwirausaha siswa secara teoretis hasil tersebut

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 113: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

96

96

memberikan informasi tentang bagaimana meningkatkan intensi berwirausaha

melalui pengembangan kepribadian siswa yaitu need for achievement dan locus

of control agar terbentuk sikap dan intensi berwirausaha siswa.

2. Implikasi Praktis

a. Hasil penelitian dapat membantu meningkatkan intensi berwirausaha siswa,

intensi berwirausaha siswa dapat dikaji melalui faktor need for achievement,

locus of control, dan sikap (attitude) siswa. Peningkatan need for

achievement, locus of control san sikap (attitude) siswa dapat diterapkan

pada siswa melalui Peningkatan intensi berwirausaha dapat diterapkan

dalam proses pembelajaran di SMK negeri 1 Surakarta menggunakan model

pembelajaran seperti pembelajaran kooperatif dan problem based learning

untuk meningkatkan kepribadian need for achievement, locus of control dan

sikap siswa sejak dini.

b. Peningkatan intensi berwirausaha siswa juga dapat dilakukan melalui

pengembangan kemampuan pendidik dalam hal meningkatkan motivasi,

keinginan berprestasi, meningkatkan kepercaya dirian siswa dan sikap siswa

juga perlu dikembangkan seperti kunjungan ke tempat wirausaha yang

sukses atau guru dapat mengadakan seminar motivasi di sekolah atau

dengan mendatangkan wirausaha sukses agar dapat menjadi daya tarik

tersendiri dan dapat dijadikan contoh konkret bagi siswa, menambah

semangat siswa dalam berwirausaha dan meningkatkan intensi berwirausaha

siswa.

C. Saran

1. Kepada Kepala Sekolah

a. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai informasi yang penting bagi

sekolah bahwa intensi berwirausaha harus dimiliki oleh para siswa untuk

mencegah semakin meningkatnya angka pengangguran khususnya bagi

lulusan SMK.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 114: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

97

97

b. Hendaknya hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan oleh sekolah untuk

mendorong dan menghimbau guru-guru mata diklat kewirausahaan untuk

menerapkan pembelajaran praktik dalam kegiatan pembelajaran mata diklat

kewirausahaanyang inovatif kreatif dan menjadikan kewirausahaan menjadi

hal yang menarik, mudah dan menantang.

2. Kepada Guru

a. Intensi berwirausaha dapat dipengaruhi oleh need for achievement, locus of

control dan sikap (attitude) siswa, maka dari itu intensi berwirausaha perlu

dibentuk sejak dini. Para guru mata diklat kewirausahaan hendaknya dapat

menyusun perangkat pembelajaran baik dari silabus, RPP, model

pembelajaran dan metode mengajar yang dapat meningkatkan need for

achievement, locus of control dan sikap siswa dalam berwirausaha agar

terbentuk intensi berwirausaha sejak dini.

b. Guru hendaknya memberikan bekal pengetahuan kepada siswa mengenai

persiapan kewirausahaan dengan cara: mengundang nara sumber seorang

pengusaha kesekolah, memberikan tugas-tugas lapangan (wawancara

kepada pengusaha sukses), dan memberikan tugas mandiri (membuat

bussiness plan) agar nantinya setelah lulus para siswa sedikit banyak akan

memiliki wawasan dunia usaha dan mempunyai keinginan untuk

berwirausaha.

3. Kepada Peneliti Lain

Penelitian tentang pengaruh need for achievement, locus of control terhadap

intensi berwirausaha ini memiliki kekurangan yaitu hanya dilakukan pada satu

sekolah yaitu di SMK Negeri 1 Surakarta sehingga diharapkan untuk penelitian

selanjutnya dilakukan pada beberapa SMK lainnya di Kota Surakarta agar

hasilnya lebih representatif. Kemudian masih banyak faktor-faktor lain yang

dapat mempengaruhi intensi berwirausaha siswa SMK yang tidak dijelaskan

pada penelitian ini, sehingga ada kemungkinan akan menghasilkan penelitian

yang lebih baik jika dilakukan dengan menambahkan faktor lainnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 115: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

98

DAFTAR PUSTAKA

Ajzen, I. 1991. Organizational of Behavior and Human Decision Processes.

University of Massachusetts at Amsherst.

Ajzen, I. (2002). “Perceived Behavioral Control, Self Efficacy, Locus of Control,

and The Theory of Planned Behavior”. Journal of Applied Social

Psychology. Vol. 32 (4): 665-683.

Ajzen, I. 2005. Attitudes, Personality And Behaviour. New York. Open University

Press.

Andika, Manda dan Madjid, Iskandarsyah. Analisis Pengaruh Sikap, Norma

Subyektif Dan Efikasi Diri Terhadap Intensi Berwirausaha Pada

Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala (Studi Pada

Mahasiswa Fakutas Ekonomi Universitas Syiah Kuala). Eco-

Entrepreneurship Seminar & Call for Paper "Improving Performance by

Improving Environment" 2012 Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri

Semarang 190-197.

Alma, Buchari. 2011. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Bandung:

Alfabeta.

Armstrong, J. Scott. 2001. Principles of Forecasting: A Handbook for Researcher

and Practitioners. Springer Science & Business Media, Inc.

Arikunto, Suharsimi. 2002. Metodologi Penelitian. Jakarta: Penerbit PT. Rineka

Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta : Rineka Cipta.

Azwar, Saifuddin. 2004. Penyusunan Skala Psikologi, Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Azwar, Saifuddin. 2013. Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya Edisi ke-2.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.

Badan Pusat Statistik (BPS). 2014. Ketenagakerjaan 2014. Diakses pada tanggal

12 Maret 2015 pukul 18.30 melalui http://bps.go.id.

Baron, R.A dan Byrne, D. 2004. Psikologi Sosial Jilid 1 Edisi 10 Alih Bahasa:

Ratna Juwita, dkk. Jakarta: Erlangga.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 116: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

99

99

Chairy. 2011. “Pengaruh Karakteristik Entrepreneurial, Jenis Etnis, Jenis

Kelamin Dan Profesi Orang Tua Terhadap Intensi Berwirausaha

Mahasiswa”. PROSIDING dalam rangkaian Seminar Internasional Dan

Call For Papers “Towards Excellent Small Business”.

Ciputra. 2007. Pendidikan Entrepreneurship di UGM. Diperoleh pada 28 Oktober

2015 pukul 20.15 melalui http://pasca.ugm.ac.id/v3.0/news/id/1.

Darmanto, Susetyo. 2012. “Peran Sifat Personalitas (Personality Traits) Dalam

Mendorong Minat Berwirausaha Mahasiswa”. Media Ekonomi Dan

Manajemen 25 (1), 30.

Darmanto, S. & Lestari, P.S. 2014. Developing Entrepreneurial Intention Model

Of University Students (An Empirical Study On University Students In

Semarang, Indonesia). International Journal of Engineering and

Management Resources 5 (3), 184-196.

Dayakisni, T & Yuniardi. 2008. Psikologi Lintas Budaya. Malang. UMM Press.

Djamarah, S.B dan Zain, A. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka

Cipta.

Daradjat, Zakiah. 2008. Ilmu Pendidkan Islam. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Dehkordi, Ali Mobini. 2012. “Investigating the Effect of Emotional Intelligence

and Personality Traits on Entrepreneurial Intention Using the Fuzzy

DEMATEL Method”. International Journal of Business and Social

Science 3 (13).

Ferdinand, A. 2002. Structural Equation Modelings dalam Penelitian Manajemen.

Semarang: Universitas Pangeran Diponegoro.

Ferreira, J. J., Raposo, M. L., Rodrigues, R. G., Dinis, A., do Paço, A. 2012. “A

model of entrepreneurial intention. An application of the psychological

and behavioral approaches”. Journal of Small Business and Enterprise

Development, 19(3), 424-440.

Fini, R., Grimaldi, R., Sobrero, M. (2009). “Factors Fostering Academics to Start

Up New Ventures: An Assesment of Italian Founders’ Incentives”,

Journal of Technology Transfer, Forthcoming.

Forte, A. 2005. “Locus of Control and The Moral Reasoning of Managers”.

Journal of Business Ethics, 58, 65-77.

Ginting, Abdurrahman. 2008. Esensi Praktis Belajar dan Pembelajaran.

Bandung: Humaniora.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 117: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

100

100

Glienurimonsie, Disfiyant. 2015. Jumlah pengangguran bertambah jadi 7,45 juta

orang. Diperoleh pada 5 juni 2015 pukul 08.34 WIB melalui

http://ekbis.sindonews.com/read/997601/34/jumlah-pengangguran-

bertambah-jadi-7-45-juta-orang-1430816593.

Griffin, R. W., & Moorhead, G. 2013. Organizational Behavior: Managing

People and Organizations, Ninth Edition. Mason: South-Western.

Ghozali, Imam. 2014. Model Persamaan Struktural: Konsep dan Aplikasi dengan

Program AMOS 22.0. Semarang: Badan Penerbit Universitas

Diponegoro.

Ghozali, Imam dan Fuad. 2011. Struktural Equation Modeling : Teori, Konsep,

dan Aplikasi dengan Program LISREL 8,80 Edisi II. Semarang: Badan

Penerbit Universitas Diponegoro

Ghufron, M. N., dan Risnawita, S. 2009. Teori-Teori Psikologi. Jakarta:

Gramedia.

Hair, F. J., Black, W. C., Babin, B. J. dan Anderson, R. E. 2006. Multivariate

Data Analysis 6th edition. New Jersey: Pearson Prentice Hall.

Hiriyappa, B. 2009. Organizational behavior. New Delhi: New Age Internationall

Publisher.

Ikhsanudin, Muhammad Arif. 2012. Pengaruh Komunikasi Interpersonal dan

Lingkungan Keluarga Terhadap Intensi Berwirausaha Siswa Smk

Muhammadiyah 3 Yogyakarta. jurnal tidak dipublikasikan. Diperoleh

pada 15 Oktober 15.38 WIB melalui

http://eprints.uny.ac.id/4320/2/PENGARUH%20KOMUNIKASI%20IN

TERPERSONAL%20DAN%20LINGKUNGAN%20KELUARGA%20

%20TERHADAP%20INTENSI%20BERWIRAUSAHA%20SISWA%2

0SMK%20MUHAMMADIYAH%203%20YOGYAKARTA.pdf.

Indarti & Rostiana. 2008. “Intensi Kewirausahaan Mahasiswa: (Studi

Perbandingan Antara Indonesia, Jepang dan Norwegia”. Jurnal

Ekonomika dan Bisnis Indonesia, 23 (4).

Soehartono, Irawan. 2000. Metode Penelitian Sosial : Suatu Teknik Penelitian

Bidang Kesejahteraan Sosial dan Ilmu Sosial lain. Bandung : PT Remaja

Rosdakarya.

Kline, Rex. 2011. Principles and Practice of Structural Equation Modeling: Third

Edition. New York: The Guildford Press.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 118: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

101

101

Kotler, Philip. 2005. Manajemen Pemasaran Jilid 1. Jakarta: PT. Indeks

Kelompok Gramedia.

Kotler, Philip; and Armstrong, Garry. 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran Jilid 1.

Jakarta: Erlangga.

Kreitner, R., dan Kinicki, A. 2005. Perilaku Organisasi. Jakarta : Salemba Empat.

Kusmintarti, A., Thoyib, A., Ashar, K. and Maskie, G. 2014. “The Relationship

among Entrepreneurial Characteristics, Entrepreneurial Attitude, and

Entrepreneurial Intention”. Journal of Business and Management, 16,

(2), 25-32.

Larsen, R.J., Buss, David M. 2002. Personality psychology: Domain of

Knowledge About Human Nature. New York: McGraw Hill.

Levenson, H. 1973. “Multidimensional locus of control in psychiatric patients”.

Journal of Consulting and Clinical Psychology 41:397– 404.

Linan, F. 2008. Intention-Based Model of Enterpreneurship Education. University

of seville, Spain.

Linan, F. 2008. “Skill And Value Perceptions: How Do They Affect

Entrepreneurial Intentions?”. International Entrepreneur Management

Journal Vol 4, pp. 257–272.

Lupiyoadi, Rambat. 2004. Manajemen Pemasaran Jasa:Teori dan Pratek.

Jakarta: PT Salemba Empat.

Luthje, Christian dan Franke. 2003. “The ‘making’ of an entrepreneur: testing a

model of entrepreneurial intent among engineering students at MIT”.

R&D Management 33 (2).

Mangkunegara, A. P. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan.

Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Morris, Daniel. 2015. Ini Syaratnya Agar Indonesia Menjadi Negara yang

Makmur. Diperoleh pada pada 12 Oktober 2015 pukul 08.33 WIB

melalui http://www.kompasiana.com/danielmorr/ini-syaratnya-agar-

indonesia-menjadi-negara-makmur_54f5fd8fa333110b158b45bd.

Mowen, John, C., dan Minor, M.. 2002. Perilaku Konsumen Jilid 1, Edisi Kelima

(terjemahan). Jakarta: Erlangga.

Olobatuyi, M. E. 2006. A User’s Guide to Path Analysis. Lanham, Maryland:

University Press of America Inc.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 119: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

102

102

Priyatno, Duwi. 2009. Belajar Olah Data Dengan SPSS 17. Yogyakarta: Penerbit

ANDI.

Pujiastuti, Eny Endah. 2013. “Pengaruh Kepribadian Dan Lingkungan Terhadap

Intensi Berwirausaha Pada Usia Dewasa Awal”. Buletin Ekonomi 11(1),

1-86.

Purnomo, Herdaru. 2014. Negara dengan Penduduk Terbanyak di Dunia, RI

Masuk 4 Besar. Diperoleh pada 4 Juni 2015 pukul 08.34 WIB melalui

http://finance.detik.com/read/2014/03/06/134053/2517461/4/negara-

dengan penduduk-terbanyak-di-dunia-ri-masuk-4-besar.

Ramayulis. 2010. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kalam Mulia.

Riduwan. 2007. Metode Penelitian untuk Tesis. Bandung: Alfabeta.

Robbins, Stepen. 2007. Perilaku Organisasi. Terj: Benyamin Molan. New Jersey

Prentice Hall, Inc.

Samydevan, V., Piaralal, S., Othman, A. K. and Osman, Z. 2015. “Impact of

Psychological Traits, Entrepreneurial Education and Culture in

Determining Entrepreneurial Intention among Pre-University Students

in Malaysia”. American Journal of Economics 5(2), 163-167.

Santosa, Sigit. 2015. Penelitian Pendidikan. Surakarta: UNS Press.

Sari, Elisa Valenta. 2015. Ekonomi Melambat, Pengangguran di Indonesia

Bertambah. Diperoleh pada 29 Oktober 2015 pukul 08.16 melalui

shttp://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20150505150630-

7851318/ekonomi-melambat-pengangguran-indonesia-bertambah/.

Sarjono, H., dan Julianita, W. 2011. SPSS vs LISREL: Sebuah Pengantar, Aplikasi

untuk Riset. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Sarwono, Jonathan. (2011). Path Analysis dengan SPSS: teori, Aplikasi, Prosedur

Analisis untuk Riset Skripsi, Tesis dan Disertasi. Jakarta: PT. Elex Media

Komputindo.

Siregar, Eveline dan Nara, hartini. 2014. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor:

Penerbit Ghalia Indonesia.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RND. Bandung:

Alfabeta.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 120: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

103

103

Sukardi. 2007. Metodologi Penelitian Pendidikan. Yogyakarta: Bumi Aksara.

Sukmadinata, Nana Syaodih. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:

Rosdakarya.

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:

Rosdakarya.

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT

Remana Rosdakarya.

Sulaiman, Stefanno Reinard. 2015. Menteri UMKM: Wirausahawan Indonesia

Masih di Bawah Standar Internasional diperoleh pada 29 Oktober 2015

pukul 12.30 melalui

http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2015/03/10/113500726/Menteri.

UMKM.Wirausahawan.Indonesia.Masih.di.Bawah.Standar.Internasional.

Suwarsi, Sri., Budianti, Nadia. 2009. “Influence Of Locus Of Control And Job

Involvement To Organizational Cultural Applied By Employees On

Bank X”. World academy of science, engineering and technology 3, 12-

24.

Syah, Muhibbin. 2010. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya.

Tjahjono, H.K., & Ardi, H. 2008. “Kajian niat mahasiswa manajemen Universitas

Muhammadiyah Yogyakarta untuk menjadi wirausaha”. Utilitas Jurnal

Manajemen dan Bisnis, 16, 46-63.

Totalia, Salman Alfarisy dan Hindrayani, Anik. 2013. SPSS & DEA:

Implementasi pada Bidang Pendidikan dan Ekonomi. Yogyakarta:

Penerbit Pohon Cahaya.

Tung, Lo Choi. 2011. The Impact of Entrepreneurship Education on

Entrepreneurial Intention of Engineering Students. City University of

Hongkong: Run Run Shaw Library.

Uno, Hamzah. 2012. Teori Motivasi & Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara.

Wade, C. dan Tavris, C. 2008. Psikologi. Jakarta: Erlangga.

Wijaya, Tony. 2007. “Hubungan Adversity Intelligence dengan Intensi

berwirausaha”. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan. 9 (2), 117-127.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 121: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

104

104

Wijaya, Tony . 2008. “Kajian Model Empiris Perilaku Berwirausaha UKM DIY

dan Jawa Tengah”. Jurnal Manajemen Dan Kewirausahaan, 10 ( 2), 93-

104.

Zain, Z. Mohd, Akram A Mohd dan Ghani E K. 2010. “Entrepreneurship

Intention Among Malaysian Business Students”. Canadian Social

Science 6 (3), 34-44.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 122: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

105

105

Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 123: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

106

106

LAMPIRAN 1

KISI – KISI KUESIONER

Judul: Pengaruh Need for Achievement dan Locus of Control Terhadap

Intensi Berwirausaha Siswa SMK Negeri 1 Surakarta

Variabel

Penelitian

Definisi

Operasional

Variabel

Indikator

Item Pertanyaan

Jumlah Favourable

(+)

Unfavourable

(-)

1. Need

for

achieve

ment

Usaha untuk

menjadi lebih

baik, menjadi

sukses dan

merasa

berkompeten.

(McCelland

dalam

Larsen &

Buss , 2002)

1. Menyukai

kegiatan yang

cukup

menantang

2. Menikmati

tugas-tugas

yang memiliki

tanggung

jawab secara

pribadi

3. Menyukai

tugas-tugas

yang memiliki

umpan balik

(McCelland

dalam Larsen &

Buss 2002)

1, 2, 3

5

10, 11

4

6, 7, 8

9, 12

12

2. Locus

of

control

Keyakinanses

eorang bahwa

apa yang

terjadi adalah

karena

kendali

dirinya yaitu

atau diluar

kendali

dirinya.

(Hiriyappa,

2009)

1. Internal locus

of control

2. External locus

of control

(Leveson 1973)

13, 14, 16,

19, 20

21, 22, 24,

26, 27, 28,

17, 15, 18

23, 25

16

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 124: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

107

107

3. Sikap

(attitude)

Kecenderun

gan untuk

bereaksi

secara

efektif

dalam

menanggapi

risiko yang

akan

dihadapi

dalam

bisnsis.

(Gadaam,

2008)

1. Tertarik dengan

peluang usaha

2. Pandangan

positif mengenai

kegagalan usaha

3. Siap menghadapi

resiko bisnis

(Gadaam, dalam

Andika & Madjid

2012)

29

31

30

3

4. Intensi

berwiras

uaha

Keyakinan

dan

kesadaran

dari seorang

individu

bahwa

mereka

berniat

untuk

mendirikan

sebuah

usaha bisnis

baru dan

berencana

untuk

melakukann

ya di masa

depan.

(Linan

2008)

1. Mengembangkan

diri dalam

menciptakan

usaha

2. Niat

berwirausaha

setelah lulus

3. Bekerja sama

untuk memulai

usaha

4. Mencari peluang

usaha

5. Memperbanyak

hubungan

dengan

wirausahawan(Li

nan, 2008)

33,

34,

35,

36.

32 5

Jumlah 23 13 36

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 125: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

108

108

LAMPIRAN 2

KUESIONER PENELITIAN

Kepada Yth,

Saudara/Saudari

Di Tempat

Dengan Hormat,

Saya Sofi Hanifati Afifah mahasiswi Program Pascasarjana, Program Studi

Magister Pendidikan Ekonomi UNS, saat ini tengah menyusun Tesis dengan judul

“Pengaruh Need for Achievement dan Locus of Control Terhadap Intensi Berwirausaha

siswa SMK Negeri 1 Surakarta”

Sehubungan dengan itu, saya memohon bantuan Saudara/Saudari untuk

meluangkan waktu sejenak guna mengisi kuesioner. Mohon kuesioner diisi dengan

sebenar-benarnya dan sejujur-jujurnya tanpa dipengaruhi oleh siapapun. Jawaban

Saudara/ Saudari bersifat rahasia, apapun jawaban Saudara/ Saudari tidak ada yang salah

dan tidak akan merugikan Saudara/ Saudari, karena hanya digunakan untuk kepentingan

penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan.

Atas kerja sama yang baik, saya mengucapkan terimakasih.

Hormat saya,

Sofi Hanifati Afifah

S991402018

DENTITAS RESPONDEN

Nama :

Kelas : __________________

PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER

1. Beri tanda ( √ ) pada salah satu jawaban yang menurut Saudara/Saudari sesuai dengan

kenyataan

2. Mohon dijawab tanpa pengaruh apapun dan peneliti menjamin kerahasiaan jawaban

Bapak/Ibu/Saudara/Saudari

3. Keterangan : SS = Sangat Setuju

S = Setuju

N = Netral

TS = Tidak Setuju

STS = Sangat Tidak Setuju

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 126: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

109

109

No. Pernyataan Alternatif Jawaban

NEED FOR ACHIEVEMENT SS S N TS STS

1. Saya mampu mengerjakan tugas baru yang

lebih sulit dari tugas sebelumnya

2. Saya akan melakukan usaha semaksimal

mungkin untuk meraih nilai yang sempurna

3. Saya berani mengerjakan tugas dengan

penuh resiko

4. Banyaknya hambatan menghalangi saya

untuk menyelesaikan tugas tersebut

5. Saya berani bertanggung jawab atas tugas

tugas yag dijalani

6. Saya takut menerima resiko atas tugas yang

dijalani

7. Dalam mencapai prestasi di sekolah saya

berusaha mencapai kesuksesan rata–rata

8.

Saya sering melimpahkan pekerjaan yeng

seharusnya menjadi tanggung jawab saya

kepada orang lain

9. Saya tidak suka menerima kritik & saran

dari orang lain atas tugas yang dikerjakan

10. Penilaian yang diberikan oleh orang lain

atas tugas membuat saya lebih bersemangat

11. Saya membutuhkan umpan balik untuk

setiap pekerjaan yang dilakukan

12. Kritik yang diberikan oleh orang lain dapat

menurunkan semangat saya untuk bekerja

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 127: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

110

110

LOCUS OF CONTROL SS S N TS STS

13. Bisa atau tidaknya menjadi wirasuaha

tergantung pada kemampuan saya

14.

Apakah saya akan mengalami kegagalan

pada saat berwirausaha tergantung seberapa

baik saya mampu untuk menjalankannya

15. Pada saat saya berencana membuat sebuah

usaha, saya ragu bisa mewujudkannya

16.

seberapa banyak teman yang saya miliki,

tergantung dari seberapa baik saya terhadap

orang lain

17. Saya kurang mampu menentukan apa yang

akan terjadi dalam hidup saya

18. Saya ragu bisa mempertahankan keinginan

untuk berwirausaha kelak

19.

Pada saat saya mendapatkan apa yang saya

inginkan itu karena saya bekerja keras

untuk mendapatkannya

20. Kehidupan saya ditentukan oleh tindakan

saya sendiri

21. Kejadian – kejadian di kehidupan saya

sejauh ini terjadi karena kebetulan

22.

Seringkali tidak ada kesempatan bagi saya

untuk melindungi keinginan saya dari

kejadian yang bernasib buruk

23.

Saya sering menemui kejadian yang

menurut saya akan terjadi maka tidak

terjadi

24.

Pada saat saya tidak mampu berwirausaha

nanti, itu terjadi karena saya kurang

beruntung

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 128: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

111

111

25.

Menurut saya kurang bijaksana apabila saya

membuat rencana terlalu jauh karena

banyak hal yang terjadi nantinya berubah

menjadi nasib buruk

26.

Apakah nantinya saya akan mengalami

kegagalan atau keberuntungann dalam

berwirausaha itu dikarenakan

keberuntungan

27.

Apakah saya bisa atau tidak menjadi

wirausahawan, itu lebih karena takdir yang

menentukan

28.

Bisa atau tidaknya saya menjadi

wirausahawan, bergantung pada apakah

saya beruntung berada di waktu dan tempat

yang tepat

SIKAP SS S N TS STS

29. saya tertarik untuk menciptakan usaha

karena ada peluang

30. saya selalu berfikir bahwa kegagalan dalam

usaha merupakan akhir dari kesuksesan

31. saya memahami bahwa dalam menjalankan

bisnis pasti ada resikonya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 129: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

112

112

INTENSI BERWIRAUSAHA SS S N TS STS

32.

Saya tidak tertarik untuk mengembangkan

diri dengan mengikuti program-program

kewirausahaan yang dapat membantu saya

menciptakan usaha baru

33. Saya berniat untuk menjadi berwirausaha

setelah lulus SMK

34. Saya akan bekerja sama dengan teman-

teman untuk mulai berwirausaha

35. Saya berusaha mencari informasi peluang

usaha dimasa yang akan datang

36.

Saya akan memperbanyak hubungan

dengan para wirausahawan untuk

menambah ilmu berwirausaha

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 130: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

113

113

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 131: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

113

113

LAMPIRAN 3

HASIL UJI VALIDITAS

1. Hasil Uji Validitas Variabel Need For Achievement

No

res

No item ∑ X1

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 5 4 3 3 4 3 2 4 3 4 3 3 41

2 5 5 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 46

3 4 5 4 2 4 4 5 5 4 5 4 5 51

4 4 5 4 4 4 2 3 5 4 3 2 4 44

5 5 5 3 3 3 3 5 4 1 4 3 4 43

6 5 5 5 3 4 4 5 5 4 4 4 2 50

7 4 5 5 3 4 4 5 5 4 4 4 2 49

8 3 5 4 5 4 2 2 3 3 5 4 3 43

9 3 5 3 4 2 2 4 3 3 3 4 4 40

10 4 5 5 1 4 2 5 3 3 5 5 3 45

11 4 5 5 1 3 1 2 4 3 4 4 5 41

12 3 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 55

13 5 5 4 4 4 4 5 3 4 4 5 5 52

14 4 4 4 3 4 2 3 5 3 4 2 4 42

15 5 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 5 50

16 5 4 4 2 4 4 4 3 3 3 4 4 44

17 4 4 4 4 4 3 2 4 3 3 4 4 43

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 132: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

114

114

18 5 5 4 5 5 4 1 4 4 5 4 5 51

19 5 5 4 5 4 3 5 5 4 3 3 4 50

20 5 5 5 4 4 3 2 5 4 3 4 5 49

21 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 47

22 4 5 5 5 5 3 1 5 4 4 5 5 51

23 4 5 4 3 4 5 6 5 4 4 4 5 53

24 4 5 5 2 4 4 3 4 5 5 4 4 49

25 5 5 5 3 5 3 1 5 5 5 4 5 51

26 4 4 4 5 4 3 4 5 3 4 2 3 45

27 2 5 2 2 4 4 1 2 2 4 2 4 34

28 1 5 4 2 3 2 4 2 3 2 1 3 32

29 1 2 2 1 3 2 2 3 2 2 1 2 23

30 5 2 4 1 3 4 1 3 2 2 2 2 31

r hit 0.599 0.631 0.599 0.536 0.663 0.494 0.394 0.664 0.742 0.613 0.761 0.583

r tab 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361

Ket Valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 133: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

115

115

2. Hasil Uji Validitas Variabel Locus Of Control

No

Res

No item ∑ X1

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

1 4 2 3 4 2 4 5 5 4 3 4 4 4 3 4 4 59

2 4 3 4 2 2 3 3 5 5 3 3 3 3 3 3 5 54

3 5 4 2 3 3 3 5 5 5 2 3 4 5 4 5 4 62

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 2 2 3 57

5 5 3 4 5 2 4 5 4 4 4 4 3 3 3 2 5 60

6 4 4 3 4 3 4 4 5 4 4 5 4 4 3 4 5 64

7 4 3 3 2 3 4 4 4 5 5 3 4 4 3 4 3 58

8 5 4 3 4 2 3 5 4 5 3 5 5 4 3 4 4 63

9 4 4 3 2 4 3 5 5 5 5 3 3 4 3 4 3 60

10 4 2 3 4 3 3 3 4 4 5 5 4 5 3 3 3 58

11 4 4 3 4 3 3 3 5 5 5 5 5 3 3 3 3 61

12 4 3 5 5 3 3 5 5 5 5 5 4 3 4 5 3 67

13 4 3 5 5 3 3 5 3 5 3 5 5 3 5 2 4 63

14 3 3 5 4 3 3 5 3 5 4 4 3 4 4 5 4 62

15 4 3 5 3 3 4 5 4 5 5 4 4 4 3 4 5 65

16 5 4 5 5 3 4 5 5 5 5 3 3 4 3 2 5 66

17 4 2 3 5 2 3 5 4 3 3 5 4 4 3 3 3 56

18 5 3 3 2 2 3 5 5 4 3 2 4 3 2 2 3 51

19 5 4 2 2 2 3 5 5 5 3 3 3 3 4 5 5 59

20 5 2 3 1 2 3 5 5 4 3 2 3 3 2 2 3 48

21 5 4 3 5 4 4 4 2 5 3 3 4 4 4 5 4 63

22 5 3 3 2 2 4 5 2 5 2 3 4 3 2 3 3 51

23 4 2 3 5 2 3 5 2 2 4 4 4 4 3 3 2 52

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 134: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

116

116

24 5 3 3 5 3 5 5 5 4 1 2 4 4 3 3 4 59

25 4 3 3 2 5 4 3 3 2 3 2 4 4 3 3 5 53

26 5 2 2 2 3 3 4 2 4 3 2 3 4 2 2 3 46

27 4 4 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 2 3 48

28 4 3 2 3 2 3 2 2 3 2 4 3 3 3 2 2 43

29 3 3 1 3 2 2 2 3 3 2 3 3 4 1 2 2 39

30 1 3 2 2 3 2 1 1 1 5 1 2 3 2 2 2 33

r hit 0.454 0.344 0.667 0.534 0.232 0.519 0.678 0.589 0.730 0.283 0.567 0.564 0.239 0.677 0.603 0.640

r tab 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361

ket valid tidak valid valid tidak valid valid valid valid tidak valid valid tidak valid valid valid

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 135: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

117

117

3. Hasil Uji Validitas Variabel Sikap (Attitude)

No

Resp

No item ∑ X1

1 2 3

1 5 4 4 13

2 3 4 4 11

3 4 4 5 13

4 4 5 4 13

5 4 4 4 12

6 5 5 4 14

7 5 5 4 14

8 5 4 4 13

9 5 4 4 13

10 4 5 5 14

11 4 4 5 13

12 5 5 5 15

13 4 1 4 9

14 4 2 4 10

15 4 3 4 11

16 5 3 4 12

17 4 1 3 8

18 5 3 5 13

19 2 2 5 9

20 5 2 5 12

21 4 3 4 11

22 5 3 4 12

23 2 3 2 7

24 1 2 4 7

25 3 2 2 7

26 1 2 2 5

27 2 3 2 7

28 2 4 3 9

29 5 5 5 15

30 5 5 5 15

r hitung 0.846439 0.77139 0.782007

r tabel 0.361 0.361 0.361

Ket valid valid valid

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 136: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

118

118

4. Hasil Uji Validitas Variabel Intensi Berwirausaha

No

Resp

No item ∑ X1

1 2 3 4 5

1 4 4 3 4 4 19

2 4 2 4 4 4 18

3 4 4 3 4 4 19

4 4 3 3 4 4 18

5 3 4 4 2 4 17

6 3 5 4 4 5 21

7 3 5 4 4 5 21

8 3 2 3 5 4 17

9 4 4 5 5 5 23

10 5 4 4 4 5 22

11 4 3 4 4 5 20

12 4 3 4 4 5 20

13 4 3 4 4 5 20

14 3 4 3 3 3 16

15 4 4 3 4 4 19

16 4 4 4 4 4 20

17 3 4 3 4 4 18

18 3 3 3 3 3 15

19 4 5 5 5 5 24

20 4 5 5 5 5 24

21 5 3 4 4 4 20

22 5 5 4 5 5 24

23 3 4 5 3 3 18

24 4 3 3 3 4 17

25 5 4 4 5 4 22

26 4 3 3 3 3 16

27 5 4 5 5 5 24

28 4 4 5 5 5 23

29 3 4 4 7 4 22

30 4 3 3 3 3 16

r hit 0.486286 0.616424 0.763357 0.737966 0.81441

r tabel 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361

Ket valid valid valid Valid valid

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 137: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

119

119

LAMPIRAN 4

HASIL UJI RELIABILITAS

1. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Need For Achievement

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.820 12

2. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Locus Of Control

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.823 16

3. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Sikap (Attitude)

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.711 3

4. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Intensi Berwirausaha

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.714 5

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 138: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

120

120

LAMPIRAN 5

TABULASI DATA PENELITIAN

1. Tabulasi Data Variabel Need for Achievement

No

Resp

No item ∑ X1

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 38

2 3 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 51

3 3 5 4 4 4 4 4 4 3 2 3 40

4 4 5 5 2 5 4 4 4 5 4 4 46

5 4 5 4 2 4 3 4 5 4 5 3 43

6 3 5 4 4 4 4 5 4 4 2 4 43

7 3 5 5 3 5 1 4 5 5 3 4 43

8 4 5 4 2 5 3 4 4 5 3 4 43

9 4 5 4 3 4 4 3 4 4 4 4 43

10 3 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 43

11 3 4 4 4 3 4 5 4 5 3 4 43

12 3 5 4 3 4 3 4 4 4 2 3 39

13 4 5 5 3 5 5 3 5 5 3 1 44

14 2 5 3 2 3 2 4 4 5 4 5 39

15 3 5 3 3 5 4 4 4 5 3 4 43

16 4 5 4 4 5 4 5 5 5 2 5 48

17 3 5 5 2 4 4 4 4 5 3 1 40

18 4 5 4 4 5 4 4 3 3 3 4 43

19 3 5 4 4 5 4 5 3 5 2 4 44

20 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 5 48

21 4 5 4 2 5 3 4 5 5 4 3 44

22 3 5 5 3 5 4 5 5 4 1 4 44

23 2 5 2 3 5 4 4 4 5 3 4 41

24 3 5 4 3 5 4 4 5 4 3 4 44

25 3 4 3 5 4 3 4 5 5 5 3 44

26 3 5 5 4 5 4 4 5 4 3 2 44

27 2 5 3 4 5 3 4 3 5 3 2 39

28 3 5 3 2 5 4 5 5 4 4 4 44

29 3 5 4 2 4 3 3 3 5 3 4 39

30 4 5 3 2 5 4 4 5 5 2 5 44

31 1 5 4 2 4 4 4 4 5 4 4 41

32 1 5 4 3 5 3 4 2 5 4 5 41

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 139: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

121

121

33 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 39

34 3 5 3 2 5 4 5 4 4 4 5 44

35 3 4 4 4 3 4 5 5 4 3 5 44

36 3 4 4 3 5 5 4 3 4 3 3 41

37 4 3 3 2 3 3 5 4 4 3 5 39

38 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 39

39 5 5 4 2 4 3 5 4 5 4 5 46

40 5 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 45

41 3 5 4 3 4 5 5 5 5 3 5 47

42 4 5 4 1 5 4 5 5 5 5 5 48

43 4 4 5 5 5 4 4 5 5 4 3 48

44 3 5 5 3 5 5 4 3 4 4 4 45

45 4 3 4 5 5 5 4 5 5 5 5 50

46 5 5 5 2 5 4 4 5 5 2 4 46

47 3 5 4 3 4 5 5 5 5 5 3 47

48 3 5 4 4 5 4 5 4 5 3 5 47

49 3 5 4 2 4 5 5 4 5 4 5 46

50 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 42

51 3 5 4 3 4 3 3 3 5 3 4 40

52 4 5 4 3 5 3 5 3 5 2 4 43

53 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 46

54 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 46

55 4 5 5 2 5 4 4 4 4 5 4 46

56 2 4 3 2 4 4 4 4 4 1 4 36

57 3 4 3 2 3 2 3 3 3 3 3 32

58 3 5 4 2 2 4 5 5 5 3 5 43

59 3 5 4 4 5 4 4 4 5 4 5 47

60 3 5 4 2 5 5 5 3 5 5 5 47

61 3 5 4 3 5 3 5 5 5 4 5 47

62 3 5 5 5 5 5 3 3 5 5 4 48

63 3 5 4 4 4 5 5 3 3 4 5 45

64 5 4 4 5 4 5 5 3 4 4 4 47

65 3 4 3 2 3 3 4 3 3 3 2 33

66 3 5 5 3 5 3 5 5 5 5 5 49

67 3 5 4 3 5 4 5 5 4 3 4 45

68 3 5 4 3 4 4 4 3 4 3 4 41

69 2 5 3 2 3 3 5 5 5 3 4 40

70 3 4 4 1 3 4 5 4 3 5 3 39

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 140: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

122

122

71 2 5 5 3 4 5 5 4 5 3 4 45

72 2 5 5 2 5 4 4 5 5 2 4 43

73 2 4 3 2 4 3 3 3 4 2 3 33

74 4 4 4 3 4 4 5 4 5 5 5 47

75 3 5 4 3 4 5 3 3 4 1 1 36

76 4 5 4 3 3 3 4 5 5 4 5 45

77 3 3 5 4 4 5 4 5 5 5 5 48

78 3 4 4 5 4 4 5 5 3 3 4 44

79 4 4 4 5 4 5 3 5 5 4 5 48

80 2 4 3 2 4 3 3 3 4 3 3 34

81 3 5 4 2 4 4 3 4 4 5 5 43

82 4 5 5 5 5 4 4 4 5 2 5 48

83 2 5 3 2 3 3 4 3 2 2 5 34

84 3 5 4 4 4 4 5 3 4 4 4 44

85 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 40

86 3 5 4 3 3 4 4 4 4 2 4 40

87 3 5 5 3 5 5 5 5 5 3 5 49

88 3 5 4 3 4 5 5 3 5 2 4 43

89 3 5 5 3 5 5 5 5 5 3 5 49

90 4 5 5 3 5 4 5 5 5 3 5 49

91 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 52

92 2 4 3 3 4 4 4 4 4 2 3 37

93 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33

94 4 3 4 4 5 5 4 5 5 5 5 49

95 4 5 3 3 4 4 3 4 5 4 4 43

96 4 5 4 1 4 2 4 1 4 3 3 35

97 4 5 3 3 4 4 3 4 5 4 4 43

98 5 5 4 4 5 5 3 5 5 5 3 49

99 3 5 5 4 4 4 5 2 5 1 5 43

100 2 5 5 4 4 4 4 4 2 2 5 41

101 3 5 4 1 4 4 5 5 5 2 3 41

102 3 5 3 4 4 4 4 4 4 3 3 41

103 3 5 3 3 4 4 4 4 5 1 5 41

104 5 4 3 5 5 5 4 4 5 4 5 49

105 3 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 50

106 3 4 3 2 5 3 4 3 4 3 4 38

107 4 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 51

108 3 5 4 3 4 4 3 4 4 2 4 40

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 141: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

123

123

109 3 5 5 3 5 4 4 5 1 1 4 40

110 4 5 3 3 4 4 3 4 5 4 4 43

111 3 5 4 4 4 5 4 3 4 3 4 43

112 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 35

113 4 5 4 3 4 4 4 2 3 4 4 41

114 3 5 4 3 5 4 4 4 5 3 4 44

115 4 5 4 3 4 5 5 4 4 4 5 47

116 2 5 4 3 4 4 4 5 5 3 3 42

117 4 5 4 3 4 4 5 3 5 2 4 43

118 3 4 3 1 3 4 5 4 3 5 3 38

119 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 35

120 3 5 4 1 5 4 3 5 4 4 5 43

121 3 5 5 3 5 4 4 3 3 3 3 41

122 3 5 3 2 4 3 4 4 5 4 4 41

123 3 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 46

124 3 5 3 3 3 3 5 5 4 4 5 43

125 3 4 3 2 4 3 4 4 4 2 2 35

126 3 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 43

127 4 5 4 3 4 4 3 4 4 4 4 43

128 3 4 3 3 3 5 5 5 4 1 5 41

129 3 4 3 3 3 5 5 5 4 1 5 41

130 1 3 4 1 4 3 3 2 3 2 2 28

131 3 4 4 1 5 4 5 3 4 3 5 41

132 3 4 4 1 5 4 5 3 4 3 5 41

133 3 4 2 3 4 2 3 3 2 3 2 31

134 3 4 3 2 4 3 4 2 3 3 4 35

135 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 36

136 3 5 5 3 5 4 4 3 4 1 4 41

137 3 5 4 3 3 3 3 3 3 3 3 36

138 3 3 5 4 5 5 3 2 5 5 3 43

139 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 41

140 4 5 4 3 1 4 4 4 4 4 4 41

141 3 5 4 2 4 3 5 4 5 2 5 42

142 3 4 5 1 3 2 4 2 3 4 3 34

143 2 4 3 2 4 3 3 3 4 3 3 34

144 3 5 3 3 4 5 4 4 4 2 4 41

145 3 3 4 4 5 4 4 4 5 4 3 43

146 3 4 3 4 3 2 3 3 3 3 4 35

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 142: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

124

124

147 2 5 3 3 4 3 4 5 4 4 5 42

148 3 5 5 3 4 3 4 3 3 3 3 39

149 4 5 3 3 4 4 3 4 5 4 4 43

150 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 36

151 3 5 5 4 4 4 5 2 5 1 5 43

152 3 5 5 2 5 5 2 2 3 2 4 38

153 3 5 5 1 4 3 3 3 4 4 1 36

154 3 4 3 2 3 4 3 4 4 3 3 36

155 4 5 3 3 4 4 3 4 5 4 4 43

156 3 5 3 3 4 5 4 4 4 2 4 41

157 3 4 3 3 4 1 5 3 4 3 3 36

158 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 41

159 4 5 4 2 4 4 4 4 5 4 4 44

160 3 5 5 2 3 1 4 2 4 2 5 36

161 3 4 4 4 3 4 5 2 4 4 4 41

162 3 4 4 2 4 3 3 4 3 3 3 36

163 2 4 3 2 4 4 4 4 4 1 4 36

164 3 5 3 3 3 3 4 1 4 3 4 36

165 4 5 5 2 4 4 4 4 5 3 4 44

166 3 5 5 4 5 4 4 3 4 4 3 44

167 2 4 3 2 3 4 4 4 4 3 4 37

168 2 5 4 3 4 4 4 2 4 4 4 40

169 3 5 4 4 4 4 3 4 4 5 3 43

170 4 4 3 4 5 4 4 3 4 4 5 44

171 2 4 3 2 4 4 4 4 4 1 4 36

172 3 4 4 1 5 4 5 4 4 2 4 40

173 3 5 5 4 5 4 4 3 4 5 3 45

174 3 5 4 3 5 4 4 5 5 1 3 42

175 3 5 5 4 5 5 3 5 4 4 2 45

176 3 5 3 4 2 2 3 3 3 4 4 36

177 2 4 3 2 4 5 4 4 4 1 4 37

178 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 37

179 3 4 4 2 4 3 3 3 4 3 4 37

180 3 4 3 3 3 3 4 5 3 3 3 37

181 3 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 46

182 3 4 4 2 4 3 3 3 4 3 4 37

183 4 5 4 1 5 2 4 1 5 1 5 37

184 2 4 3 2 3 4 4 4 4 3 4 37

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 143: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

125

125

185 3 5 4 5 5 3 5 5 5 4 2 46

186 4 5 4 2 4 3 3 4 4 3 4 40

187 3 5 4 4 4 3 5 4 3 3 5 43

188 3 5 5 2 3 2 5 5 3 3 2 38

189 3 5 4 3 5 3 3 4 5 2 1 38

190 2 4 3 2 4 5 4 4 4 1 4 37

191 3 5 4 3 3 3 3 3 3 5 3 38

192 2 4 3 2 4 5 4 4 4 1 4 37

193 3 5 4 3 5 4 4 2 2 2 4 38

194 1 5 4 3 5 2 4 3 4 2 4 37

195 4 5 4 5 5 3 5 4 4 5 5 49

196 5 4 4 3 4 4 2 3 4 4 4 41

197 3 5 5 2 3 1 5 2 5 2 5 38

198 4 4 5 3 3 3 4 3 3 3 3 38

199 4 5 3 2 3 3 4 4 3 3 4 38

200 3 5 4 2 2 3 5 5 5 3 5 42

201 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 38

202 3 5 3 2 4 2 5 3 4 3 4 38

203 4 3 4 3 5 1 3 4 5 5 1 38

204 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 38

205 3 5 4 3 4 2 3 4 5 2 4 39

206 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 39

207 3 5 5 2 4 4 3 4 5 4 4 43

208 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 38

209 3 5 4 3 4 3 3 3 4 4 3 39

210 4 5 3 2 3 3 4 4 3 3 4 38

211 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 39

212 4 5 5 1 3 1 4 3 4 4 4 38

213 2 5 4 2 4 3 4 4 3 4 4 39

214 1 5 4 2 4 2 5 5 5 4 2 39

215 3 4 4 4 5 1 3 3 5 3 4 39

216 3 4 4 3 4 4 5 3 3 3 3 39

217 2 5 3 4 5 3 4 3 5 3 2 39

218 3 5 4 3 2 5 3 4 3 4 4 40

219 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 38

220 5 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 39

221 3 4 4 3 4 4 5 3 4 2 4 40

222 4 4 4 3 4 2 5 3 4 2 4 39

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 144: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

126

126

223 5 4 3 2 4 4 3 3 3 4 4 39

224 3 5 5 1 5 4 5 4 5 1 2 40

225 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 40

226 3 5 4 3 4 3 4 3 4 4 3 40

227 3 5 4 3 3 3 5 3 4 4 3 40

228 3 5 3 2 3 2 5 5 4 4 4 40

229 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 40

230 4 5 4 3 4 3 3 4 4 4 2 40

231 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 40

232 3 4 4 5 3 3 4 3 4 4 3 40

233 3 5 4 3 5 5 5 5 5 2 4 46

234 3 5 4 3 4 3 4 3 3 4 4 40

235 3 5 4 1 5 4 5 5 5 1 4 42

236 3 5 4 3 4 3 4 3 3 4 4 40

237 3 5 4 3 4 3 4 3 3 4 4 40

238 4 5 5 1 4 2 3 3 5 5 3 40

239 5 4 4 4 4 4 3 1 4 4 4 41

240 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 40

241 5 4 4 3 4 4 3 4 5 3 2 41

242 2 4 5 5 4 3 5 3 4 2 3 40

243 4 5 4 4 4 2 5 4 3 2 4 41

244 4 5 4 2 4 4 5 4 5 4 5 46

245 4 5 3 2 4 4 3 4 4 2 4 39

246 3 4 4 5 5 4 5 5 5 3 1 44

247 3 5 3 3 4 5 4 4 4 2 4 41

248 4 5 5 3 4 4 5 4 4 4 2 44

249 4 5 5 3 5 3 5 2 5 2 5 44

250 4 5 5 2 5 4 4 4 5 2 4 44

251 5 5 4 5 4 3 5 4 3 3 5 46

252 5 4 3 5 4 3 5 5 5 5 1 45

253 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 42

254 3 5 4 3 4 5 3 3 4 4 4 42

255 4 5 4 2 4 4 4 4 4 3 4 42

256 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 46

257 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 42

258 5 5 5 3 4 4 5 4 4 4 2 45

259 5 5 5 3 4 4 5 4 4 4 2 45

260 3 5 4 5 4 2 3 3 5 4 3 41

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 145: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

127

127

2. Tabulasi Data Variabel Locus of Control

No

Resp

No item ∑ X2

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

1 5 2 3 4 4 5 5 2 3 2 2 3 3 43

2 5 3 4 5 5 5 5 3 1 5 3 3 1 48

3 5 5 3 5 5 5 5 3 3 4 5 4 5 57

4 4 3 3 5 4 5 4 3 3 2 3 4 4 47

5 4 4 4 3 4 4 5 2 3 2 3 4 3 45

6 5 4 4 5 3 5 5 2 3 2 2 2 2 44

7 5 3 3 5 4 4 5 1 3 5 3 2 3 46

8 4 5 3 4 3 4 4 2 4 2 3 4 4 46

9 4 4 3 4 3 4 4 3 2 3 3 4 3 44

10 2 4 4 3 5 3 5 2 2 5 2 2 1 40

11 3 4 3 4 3 5 5 2 3 3 3 3 3 44

12 4 3 3 4 3 4 3 2 3 2 3 3 3 40

13 4 3 3 4 4 5 4 1 3 1 2 3 3 40

14 5 2 3 4 4 4 3 1 3 2 3 2 5 41

15 5 2 3 4 4 5 5 2 3 2 2 3 3 43

16 4 3 4 4 5 5 3 2 3 2 3 3 2 43

17 5 4 5 4 4 5 5 4 2 5 4 5 4 56

18 4 3 3 5 4 5 4 3 3 2 3 4 4 47

19 3 3 3 4 3 4 4 2 3 3 2 3 3 40

20 5 2 2 1 5 5 5 1 3 2 4 4 4 43

21 4 5 3 2 4 5 3 2 3 5 3 4 4 47

22 5 3 4 3 4 5 5 2 4 2 2 2 2 43

23 4 4 4 5 4 5 5 4 4 2 4 2 5 52

24 5 5 3 5 2 5 5 2 3 3 3 2 4 47

25 4 4 4 4 4 4 2 2 3 3 3 3 3 43

26 4 3 3 3 3 5 4 3 2 3 3 3 4 43

27 5 3 3 3 3 3 4 3 3 2 2 3 2 39

28 3 4 4 3 4 5 4 2 3 2 3 3 3 43

29 4 4 2 5 2 5 4 2 3 2 2 4 2 41

30 4 5 3 5 3 5 5 2 3 2 2 2 4 45

31 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 39

32 5 4 2 3 3 5 5 5 3 4 4 5 4 52

33 3 2 4 1 5 5 2 2 4 2 3 3 3 39

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 146: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

128

128

34 3 4 3 5 4 4 5 2 3 2 3 3 2 43

35 5 3 3 3 4 4 3 2 3 3 3 4 3 43

36 3 2 3 3 4 5 3 2 3 3 2 3 3 39

37 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 41

38 4 3 3 4 5 5 5 1 3 1 1 3 3 41

39 5 5 4 5 5 5 5 2 2 3 1 2 3 47

40 4 4 4 3 3 4 4 2 3 2 2 4 4 43

41 5 5 5 4 5 5 4 1 3 2 2 3 2 46

42 4 4 4 5 4 5 3 2 4 1 3 3 1 43

43 4 4 2 2 2 4 4 2 3 4 4 4 4 43

44 4 3 5 1 5 5 2 1 3 2 3 3 2 39

45 4 3 3 4 3 5 3 3 3 2 4 2 4 43

46 4 4 3 5 3 4 4 2 3 2 2 5 2 43

47 5 2 4 5 2 5 4 2 4 2 2 4 2 43

48 3 4 3 5 3 5 5 2 3 2 3 3 3 44

49 4 3 4 5 4 5 4 3 3 2 2 2 3 44

50 5 5 5 5 4 4 5 1 2 4 3 5 3 51

51 4 4 4 4 4 5 5 2 3 2 1 1 1 40

52 4 5 4 4 5 5 5 4 1 2 2 5 5 51

53 3 4 4 2 4 5 5 1 3 1 4 4 4 44

54 4 5 4 4 4 5 3 2 4 3 2 2 2 44

55 3 5 2 5 5 5 5 3 3 2 1 3 3 45

56 2 5 3 4 2 2 3 2 3 2 3 2 5 38

57 4 4 4 2 3 4 4 2 4 2 2 2 2 39

58 5 4 5 4 5 5 4 2 4 4 2 3 4 51

59 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 48

60 4 3 3 5 3 5 5 3 3 3 3 5 3 48

61 4 4 3 5 4 5 4 2 3 1 1 2 5 43

62 1 2 5 3 5 5 4 3 3 2 2 2 2 39

63 5 5 3 3 4 3 5 2 3 2 3 4 3 45

64 1 3 2 2 2 3 2 2 1 4 3 3 3 31

65 3 4 3 3 4 5 4 2 3 2 2 2 2 39

66 3 3 1 3 2 3 3 3 4 3 2 2 2 34

67 5 4 4 2 4 5 5 2 4 2 2 2 4 45

68 3 3 3 5 3 4 5 1 4 1 1 1 1 35

69 1 4 4 4 3 5 5 2 3 1 2 2 4 40

70 1 2 5 3 5 5 5 1 3 1 1 2 2 36

71 5 5 2 5 3 5 5 2 1 3 3 3 3 45

72 3 3 3 2 3 4 3 3 3 2 3 3 3 38

73 5 3 3 5 4 5 5 3 2 3 3 3 3 47

74 5 4 4 3 5 5 5 2 4 2 2 3 4 48

75 2 4 4 3 5 4 5 2 2 1 2 2 1 37

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 147: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

129

129

76 4 2 4 5 4 5 4 2 3 3 3 3 3 45

77 3 3 3 5 4 5 5 2 3 3 3 3 3 45

78 5 5 4 4 4 5 4 3 3 2 3 2 1 45

79 4 4 4 5 5 5 4 1 4 2 4 4 2 48

80 5 5 5 2 5 5 5 2 4 2 2 3 3 48

81 4 2 3 5 3 5 4 1 2 2 2 2 3 38

82 4 5 5 3 4 5 5 2 4 2 2 2 5 48

83 5 4 3 5 1 5 5 1 3 2 5 4 5 48

84 5 5 3 3 3 5 5 2 3 2 1 5 3 45

85 4 4 2 4 3 5 5 1 3 2 2 3 3 41

86 4 5 4 4 3 5 2 2 2 3 2 2 2 40

87 5 4 5 5 3 4 4 2 5 2 3 3 3 48

88 3 3 3 4 3 4 4 2 3 2 2 3 2 38

89 5 3 4 5 4 5 4 4 4 3 3 2 2 48

90 5 4 3 5 1 5 5 1 3 2 5 4 5 48

91 4 3 3 2 5 4 3 2 3 2 3 3 2 39

92 2 4 4 3 5 4 5 2 2 1 2 2 1 37

93 3 3 3 4 3 4 4 2 2 2 2 3 2 37

94 4 4 2 3 2 5 5 2 3 2 2 2 2 38

95 3 3 4 3 4 5 5 1 3 1 2 3 3 40

96 5 4 2 1 3 5 5 1 1 1 1 4 4 37

97 4 4 3 5 4 5 4 2 4 2 1 2 3 43

98 5 4 4 4 4 5 5 2 4 4 2 2 2 47

99 4 3 3 3 3 5 4 2 3 2 2 2 3 39

100 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 39

101 4 4 3 2 4 4 2 3 2 2 4 2 3 39

102 4 4 4 3 5 3 4 2 3 2 1 1 3 39

103 4 4 3 5 4 5 5 2 2 2 1 2 1 40

104 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 44

105 4 4 3 5 4 5 4 2 3 1 1 2 5 43

106 4 4 2 3 2 5 5 2 3 2 2 2 2 38

107 4 4 5 4 4 5 5 2 3 2 2 2 5 47

108 5 5 4 3 5 5 5 3 3 1 1 1 2 43

109 4 3 3 4 4 4 4 2 3 2 3 3 3 42

110 4 4 3 5 4 5 5 2 2 2 1 2 1 40

111 5 4 4 5 4 5 5 4 2 1 1 2 5 47

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 148: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

130

130

112 5 5 4 2 4 5 5 2 4 2 2 2 5 47

113 4 4 4 3 4 4 4 2 3 2 3 2 1 40

114 5 5 4 2 4 5 5 2 4 2 2 2 5 47

115 4 4 4 4 3 5 3 4 4 3 3 3 3 47

116 5 4 3 5 4 4 4 3 3 3 3 3 3 47

117 5 3 3 5 3 5 5 1 3 1 1 5 1 41

118 3 3 4 2 4 4 4 2 3 1 2 3 2 37

119 3 4 4 2 5 4 3 2 3 2 2 2 2 38

120 4 5 5 4 3 5 5 2 5 2 3 2 2 47

121 4 4 5 5 5 5 5 1 4 2 3 2 2 47

122 4 4 3 3 3 5 4 3 3 2 4 2 3 43

123 4 3 3 5 4 5 4 3 3 2 3 4 4 47

124 3 4 3 5 3 5 4 3 3 2 2 2 2 41

125 3 2 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 38

126 4 4 4 2 5 5 4 3 3 2 4 3 2 45

127 4 3 3 5 4 5 4 3 3 2 3 4 4 47

128 4 5 3 5 3 4 4 2 3 2 2 3 2 42

129 4 3 3 3 3 5 4 3 2 3 3 3 3 42

130 5 5 5 1 3 5 5 1 3 1 1 5 5 45

131 2 2 5 5 5 5 5 1 2 1 1 2 3 39

132 1 4 4 2 4 5 4 1 3 2 3 3 3 39

133 5 5 3 5 4 5 5 2 2 3 2 2 2 45

134 4 4 3 3 3 5 3 3 2 5 4 3 4 46

135 5 1 1 5 3 5 4 3 3 2 1 1 1 35

136 5 2 4 2 3 5 5 2 4 3 4 2 2 43

137 3 4 4 2 5 4 3 2 3 2 2 2 2 38

138 4 3 4 2 3 3 4 2 4 2 3 4 4 42

139 4 4 4 3 4 4 5 2 2 3 2 2 4 43

140 3 5 5 2 3 5 3 3 2 3 3 3 3 43

141 4 4 4 4 3 4 4 2 3 2 3 3 3 43

142 5 5 5 4 5 4 4 2 3 2 2 2 2 45

143 4 3 3 3 3 4 4 2 2 2 2 4 2 38

144 4 4 5 3 4 4 4 2 3 3 2 2 2 42

145 4 4 4 3 4 4 4 2 3 3 2 3 3 43

146 4 2 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 45

147 4 2 5 4 5 5 5 1 2 1 2 3 3 42

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 149: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

131

131

148 3 5 5 2 5 4 5 1 4 1 1 1 1 38

149 4 4 3 3 4 4 4 3 3 2 2 3 3 42

150 4 4 3 2 3 5 5 5 3 3 3 4 3 47

151 3 4 3 3 3 5 5 2 3 3 3 3 3 43

152 1 4 4 4 4 5 4 1 3 2 2 2 1 37

153 5 2 5 4 5 5 4 2 4 2 2 4 2 46

154 2 4 4 3 5 4 5 2 2 1 2 2 1 37

155 5 5 2 3 5 1 4 1 3 3 2 2 3 39

156 4 5 3 3 4 5 5 1 3 1 3 4 1 42

157 3 4 4 4 5 5 4 2 1 2 2 5 5 46

158 3 4 2 3 3 5 5 3 3 2 3 3 3 42

159 4 2 3 4 3 4 4 3 2 2 4 3 4 42

160 3 3 4 4 3 5 5 3 3 3 3 3 4 46

161 4 4 3 4 4 4 4 2 3 2 2 4 2 42

162 2 4 4 3 5 4 5 2 2 1 2 2 1 37

163 4 2 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 45

164 5 5 3 4 4 4 5 2 4 2 2 4 2 46

165 4 4 3 4 4 4 4 2 3 2 2 4 2 42

166 4 4 3 4 4 4 4 2 3 2 2 3 2 41

167 5 5 5 5 4 5 4 2 3 2 2 2 2 46

168 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 42

169 4 4 4 3 4 5 5 2 3 2 2 1 3 42

170 4 4 4 5 4 4 2 1 4 2 1 1 5 41

171 1 2 5 3 5 5 5 1 3 1 1 2 2 36

172 4 4 4 3 4 5 5 2 3 2 2 1 3 42

173 3 3 4 3 3 4 4 2 3 3 2 2 3 39

174 5 5 2 5 5 5 5 1 1 1 1 5 1 42

175 4 4 3 2 5 3 5 5 2 3 3 2 2 43

176 4 3 5 5 4 4 4 3 2 4 3 2 1 44

177 4 2 3 4 3 3 4 4 5 4 3 3 3 45

178 4 4 3 4 3 3 5 5 3 5 3 3 3 48

179 4 3 4 5 3 4 5 1 4 2 4 3 2 44

180 4 4 4 5 5 4 3 2 3 5 2 1 2 44

181 3 3 4 3 4 5 4 2 4 2 2 3 2 41

182 4 1 5 1 5 5 5 4 3 3 3 5 5 49

183 4 5 4 5 4 5 5 1 3 1 3 3 3 46

184 4 4 5 2 5 5 5 3 2 2 3 3 3 46

185 5 5 2 5 5 5 5 1 1 1 1 5 1 42

186 4 4 2 3 2 3 4 3 3 3 4 3 4 42

187 3 2 4 2 4 5 4 3 4 2 3 3 3 42

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 150: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

132

132

188 5 3 4 5 4 5 5 2 3 4 2 4 4 50

189 4 4 4 3 4 5 5 3 3 4 4 5 3 51

190 5 3 4 2 3 5 5 2 3 2 4 2 2 42

191 5 4 3 4 3 5 4 5 5 5 3 4 4 54

192 5 2 4 3 5 3 4 2 3 2 3 3 3 42

193 4 4 5 1 4 5 5 2 5 1 1 1 1 39

194 4 2 3 5 3 4 4 2 3 2 2 4 3 41

195 5 1 5 1 3 5 4 3 3 2 1 1 1 35

196 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

197 3 3 3 5 5 5 5 1 3 1 1 3 3 41

198 3 4 4 2 5 4 3 2 3 2 2 2 2 38

199 2 4 4 3 5 4 5 2 2 1 2 2 1 37

200 4 4 3 3 4 5 4 1 4 2 3 3 2 42

201 4 4 4 3 4 5 2 2 2 2 2 4 3 41

202 4 2 4 4 3 3 3 2 2 2 4 4 4 41

203 3 2 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 38

204 4 3 4 5 3 5 5 2 2 3 3 3 4 46

205 4 4 1 5 4 4 4 3 3 3 3 3 1 42

206 3 5 5 4 3 4 4 2 3 1 2 2 4 42

207 5 1 5 1 3 5 4 3 3 2 1 1 1 35

208 5 2 4 2 3 5 5 2 3 2 4 2 2 41

209 5 3 4 2 3 5 5 2 3 2 4 2 2 42

210 5 3 5 5 4 5 3 2 3 3 3 2 3 46

211 2 4 4 3 5 4 5 2 2 1 2 2 1 37

212 5 2 3 2 3 4 5 4 1 3 2 2 2 38

213 4 4 5 5 4 4 4 3 3 2 3 3 2 46

214 3 3 4 4 4 4 4 3 3 2 3 2 2 41

215 4 3 3 3 3 4 4 3 2 3 3 3 3 41

216 5 5 4 4 4 5 5 1 4 1 1 1 1 41

217 4 5 3 5 3 5 5 3 3 4 3 4 3 50

218 5 4 5 4 5 5 5 3 3 2 3 3 2 49

219 4 2 4 3 5 5 2 1 3 1 2 2 1 35

220 5 4 5 4 4 5 5 1 5 1 2 2 3 46

221 4 2 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 2 42

222 4 4 4 4 4 4 3 3 2 3 4 4 3 46

223 4 4 4 4 3 4 4 2 3 2 3 2 2 41

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 151: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

133

133

224 4 4 4 5 4 4 2 2 3 3 2 2 2 41

225 4 4 2 5 3 3 5 3 5 3 3 2 3 45

226 5 4 5 5 4 3 5 2 2 2 2 2 3 44

227 4 4 5 3 5 4 4 5 3 2 2 2 1 44

228 5 3 3 4 4 5 2 5 3 4 2 3 1 44

229 5 4 3 1 3 5 5 5 3 3 1 1 3 42

230 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 2 3 46

231 4 2 3 5 3 5 3 2 4 4 3 3 3 44

232 5 4 3 5 4 3 4 2 3 1 3 2 2 41

233 4 5 3 3 5 4 4 2 3 2 4 3 1 43

234 5 5 3 5 4 5 2 1 5 1 2 2 3 43

235 4 4 3 4 3 4 4 2 3 3 3 3 3 43

236 4 3 4 2 3 3 5 5 3 3 3 3 2 43

237 5 2 3 4 4 4 3 1 3 2 3 2 5 41

238 4 5 4 5 5 5 4 3 3 3 3 3 4 51

239 4 4 3 4 4 4 5 4 5 4 3 4 3 51

240 3 3 2 3 3 4 3 5 4 3 2 3 3 41

241 4 4 3 4 4 4 5 4 5 4 3 4 3 51

242 5 2 3 2 3 5 5 4 3 3 1 2 3 41

243 4 4 4 5 3 5 5 3 4 4 3 3 3 50

244 4 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 39

245 5 2 4 2 3 5 5 2 4 3 4 2 2 43

246 4 3 4 5 3 5 5 5 5 4 4 1 3 51

247 4 3 3 2 4 4 4 5 3 4 3 4 3 46

248 5 3 3 5 5 5 5 4 3 4 3 3 3 51

249 4 4 5 5 5 5 4 1 5 5 3 2 2 50

250 5 5 1 5 3 5 5 4 3 5 3 3 2 49

251 4 3 4 3 4 3 3 2 2 4 3 3 3 41

252 4 3 3 3 4 5 4 5 3 4 3 4 3 48

253 4 3 3 5 3 5 3 5 3 5 2 2 3 46

254 5 5 3 5 3 5 5 3 3 3 3 3 3 49

255 4 2 3 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 49

256 4 5 4 4 3 5 2 2 2 3 2 2 2 40

257 4 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 39

258 4 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 2 3 39

259 5 4 4 4 4 5 5 5 3 3 2 2 2 48

260 5 3 3 1 3 5 5 4 3 4 3 2 2 43

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 152: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

134

134

3. Tabulasi Data Variabel Sikap (Attitude)

No

Resp No item ∑ Y

1 2 3

1 5 1 5 11

2 5 3 4 12

3 5 5 5 15

4 5 4 4 13

5 4 4 5 13

6 4 4 5 13

7 4 4 5 13

8 5 4 4 13

9 5 3 5 13

10 4 5 4 13

11 4 5 4 13

12 5 3 4 12

13 5 5 5 15

14 4 2 5 11

15 4 5 4 13

16 5 5 4 14

17 5 5 5 15

18 4 4 5 13

19 4 5 4 13

20 5 5 4 14

21 4 5 4 13

22 5 3 5 13

23 5 5 5 15

24 4 4 5 13

25 4 4 5 13

26 4 4 5 13

27 4 4 3 11

28 4 4 5 13

29 3 4 4 11

30 4 4 4 12

31 4 4 4 12

32 5 5 5 15

33 5 2 4 11

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 153: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

135

135

34 4 4 5 13

35 5 4 4 13

36 4 4 4 12

37 5 1 5 11

38 3 4 4 11

39 4 3 5 12

40 5 5 3 13

41 4 4 4 12

42 5 4 5 14

43 5 4 5 14

44 5 5 5 15

45 5 4 5 14

46 4 4 5 13

47 4 5 4 13

48 4 5 5 14

49 5 5 4 14

50 5 5 5 15

51 3 4 4 11

52 5 5 5 15

53 5 5 4 14

54 4 5 5 14

55 4 5 5 14

56 4 1 5 10

57 4 4 4 12

58 5 5 5 15

59 5 5 5 15

60 5 5 5 15

61 5 4 4 13

62 5 5 5 15

63 5 5 4 14

64 4 5 4 13

65 4 4 4 12

66 5 4 4 13

67 5 5 4 14

68 4 5 4 13

69 3 4 4 11

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 154: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

136

136

70 4 5 4 13

71 5 5 4 14

72 4 5 4 13

73 5 2 5 12

74 5 5 5 15

75 5 1 4 10

76 5 5 4 14

77 4 5 5 14

78 4 5 5 14

79 5 5 5 15

80 4 4 4 12

81 3 5 5 13

82 5 5 5 15

83 5 4 3 12

84 5 5 4 14

85 4 3 4 11

86 4 3 4 11

87 5 5 5 15

88 3 5 5 13

89 5 5 5 15

90 5 5 5 15

91 5 5 5 15

92 4 2 4 10

93 4 1 4 9

94 4 4 4 12

95 5 1 5 11

96 3 3 3 9

97 5 1 5 11

98 5 5 5 15

99 4 5 4 13

100 4 5 4 13

101 4 4 5 13

102 4 5 4 13

103 5 4 4 13

104 5 1 5 11

105 5 1 5 11

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 155: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

137

137

106 5 5 5 15

107 5 5 5 15

108 5 1 5 11

109 4 3 4 11

110 4 5 4 13

111 5 5 5 15

112 3 4 5 12

113 3 5 5 13

114 5 5 5 15

115 5 5 5 15

116 5 5 5 15

117 4 4 5 13

118 4 2 4 10

119 4 4 4 12

120 5 5 5 15

121 5 5 5 15

122 5 1 5 11

123 5 5 5 15

124 4 4 5 13

125 4 4 4 12

126 5 5 4 14

127 5 5 5 15

128 4 4 5 13

129 4 5 4 13

130 4 5 5 14

131 5 1 5 11

132 5 1 5 11

133 5 5 4 14

134 4 4 4 12

135 3 3 3 9

136 5 2 4 11

137 4 4 4 12

138 5 4 4 13

139 5 1 5 11

140 5 2 4 11

141 5 1 5 11

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 156: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

138

138

142 4 5 5 14

143 4 3 5 12

144 4 4 5 13

145 5 1 5 11

146 5 5 4 14

147 4 4 5 13

148 5 5 5 15

149 3 4 4 11

150 4 4 4 12

151 5 1 5 11

152 5 1 4 10

153 5 4 5 14

154 4 4 4 12

155 3 4 4 11

156 4 4 5 13

157 5 4 5 14

158 4 4 5 13

159 3 4 4 11

160 4 5 5 14

161 5 4 4 13

162 5 5 5 15

163 4 4 4 12

164 5 5 4 14

165 4 3 4 11

166 3 4 4 11

167 5 5 4 14

168 4 4 5 13

169 5 5 5 15

170 3 4 4 11

171 4 1 4 9

172 5 5 5 15

173 3 4 4 11

174 4 4 5 13

175 3 4 4 11

176 4 5 3 12

177 5 4 3 12

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 157: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

139

139

178 4 5 5 14

179 4 3 5 12

180 4 4 4 12

181 5 1 5 11

182 5 5 4 14

183 4 4 4 12

184 4 4 4 12

185 5 5 5 15

186 5 5 5 15

187 5 5 5 15

188 4 5 5 14

189 4 5 5 14

190 4 4 4 12

191 4 5 5 14

192 4 4 4 12

193 4 5 5 14

194 4 4 4 12

195 5 5 5 15

196 4 4 5 13

197 4 4 4 12

198 4 5 5 14

199 5 5 4 14

200 4 5 4 13

201 4 4 4 12

202 5 3 4 12

203 3 3 4 10

204 4 4 4 12

205 4 5 4 13

206 4 5 4 13

207 4 4 4 12

208 4 4 4 12

209 5 4 4 13

210 4 4 4 12

211 5 5 4 14

212 4 3 3 10

213 4 4 4 12

214 3 5 4 12

215 4 4 4 12

216 4 4 4 12

217 4 5 5 14

218 4 5 5 14

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 158: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

140

140

219 5 5 5 15

220 4 4 4 12

221 5 4 4 13

222 4 4 4 12

223 3 4 5 12

224 4 4 4 12

225 4 4 4 12

226 5 5 4 14

227 5 5 4 14

228 5 5 4 14

229 4 4 5 13

230 4 3 5 12

231 5 5 4 14

232 5 2 5 12

233 5 2 4 11

234 5 5 4 14

235 4 5 4 13

236 5 5 4 14

237 4 3 5 12

238 4 4 4 12

239 4 4 4 12

240 4 5 5 14

241 4 4 4 12

242 4 5 5 14

243 5 3 4 12

244 3 4 4 11

245 4 5 4 13

246 5 5 4 14

247 4 4 4 12

248 4 5 5 14

249 4 5 5 14

250 4 5 5 14

251 4 3 4 11

252 5 5 4 14

253 4 4 4 12

254 3 5 4 12

255 4 4 4 12

256 4 4 3 11

257 4 4 4 12

258 4 4 4 12

259 4 5 5 14

260 4 5 4 13

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 159: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

141

141

4. Tabulasi Data Variabel Intensi Berwirausaha

No

Resp

No item ∑ Z

1 2 3 4 5

1 4 3 3 3 3 16

2 4 5 5 4 4 22

3 5 5 4 5 4 23

4 5 4 5 5 5 24

5 5 5 5 5 5 25

6 5 5 5 5 5 25

7 3 4 4 5 4 20

8 4 4 4 4 4 20

9 5 5 5 5 5 25

10 5 4 4 4 4 21

11 5 5 5 5 5 25

12 5 5 3 4 5 22

13 4 4 3 4 4 19

14 4 3 4 4 4 19

15 5 5 5 5 5 25

16 4 4 4 4 5 21

17 5 5 4 4 5 23

18 4 5 4 4 4 21

19 4 4 4 4 5 21

20 5 2 4 5 5 21

21 5 4 4 4 4 21

22 5 5 5 5 5 25

23 4 5 5 4 5 23

24 5 3 5 3 3 19

25 5 5 5 5 5 25

26 5 5 5 5 5 25

27 4 4 3 4 4 19

28 5 5 5 5 5 25

29 4 4 4 4 4 20

30 5 5 3 4 5 22

31 4 4 5 5 5 23

32 5 5 5 4 4 23

33 4 4 4 4 4 20

34 5 5 5 5 5 25

35 5 5 5 5 5 25

36 4 4 5 5 5 23

37 5 3 4 4 4 20

38 5 3 4 4 4 20

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 160: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

142

142

39 5 4 5 5 5 24

40 5 5 5 5 5 25

41 5 4 5 5 5 24

42 4 4 5 4 4 21

43 4 4 5 4 4 21

44 4 3 4 4 4 19

45 4 3 5 5 5 22

46 4 4 3 4 3 18

47 4 4 3 3 4 18

48 4 5 4 4 4 21

49 4 4 4 4 5 21

50 4 4 5 5 5 23

51 5 1 4 5 5 20

52 4 4 5 5 5 23

53 4 4 4 4 5 21

54 4 5 3 4 5 21

55 4 4 4 4 5 21

56 3 3 3 3 3 15

57 5 5 5 5 5 25

58 5 3 5 5 5 23

59 5 5 4 5 5 24

60 5 5 4 5 5 24

61 3 3 4 4 4 18

62 4 3 4 4 4 19

63 5 5 4 3 4 21

64 4 2 4 4 4 18

65 5 5 5 5 5 25

66 4 4 3 4 3 18

67 4 4 4 5 4 21

68 4 5 3 4 5 21

69 4 4 4 4 4 20

70 5 3 3 5 3 19

71 5 4 4 4 4 21

72 5 4 4 4 4 21

73 4 3 4 3 4 18

74 5 5 5 4 5 24

75 3 3 3 4 2 15

76 5 4 4 4 4 21

77 5 3 4 5 5 22

78 5 3 4 4 5 21

79 4 5 5 5 5 24

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 161: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

143

143

80 4 3 3 4 4 18

81 4 4 4 4 5 21

82 5 4 5 5 5 24

83 4 3 3 4 4 18

84 5 2 5 4 5 21

85 4 4 4 4 4 20

86 4 4 4 4 4 20

87 5 4 5 5 5 24

88 5 3 4 4 5 21

89 5 4 5 5 5 24

90 4 5 5 5 5 24

91 3 4 4 4 4 19

92 3 4 3 3 3 16

93 3 3 3 3 3 15

94 5 4 5 5 5 24

95 5 3 5 5 5 23

96 3 3 3 3 3 15

97 4 4 5 5 5 23

98 5 4 5 5 5 24

99 4 4 4 5 4 21

100 4 3 3 4 5 19

101 3 4 4 4 4 19

102 4 3 4 4 4 19

103 4 3 3 5 4 19

104 5 4 5 5 5 24

105 5 5 4 5 5 24

106 4 3 4 4 4 19

107 5 4 5 5 5 24

108 5 4 5 5 5 24

109 5 5 5 5 5 25

110 4 4 5 4 4 21

111 5 5 5 4 5 24

112 4 3 4 3 4 18

113 4 3 3 4 5 19

114 5 5 5 4 5 24

115 5 5 4 5 5 24

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 162: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

144

144

116 5 4 5 5 5 24

117 5 4 4 4 4 21

118 3 3 3 4 3 16

119 5 5 4 5 5 24

120 5 5 4 5 5 24

121 4 5 5 5 5 24

122 5 5 5 5 5 25

123 4 5 5 5 5 24

124 4 5 4 4 4 21

125 4 4 4 5 5 22

126 5 3 4 5 5 22

127 4 5 5 5 5 24

128 4 3 4 4 4 19

129 4 3 4 4 4 19

130 5 4 4 4 5 22

131 5 5 5 5 5 25

132 5 5 5 5 5 25

133 4 3 5 5 5 22

134 3 3 3 5 4 18

135 3 3 3 3 3 15

136 5 5 5 5 5 25

137 5 5 5 5 5 25

138 4 2 5 5 5 21

139 5 5 5 5 5 25

140 5 5 5 5 5 25

141 5 5 5 5 5 25

142 4 5 4 5 4 22

143 4 5 4 4 5 22

144 4 4 3 4 4 19

145 3 3 3 3 3 15

146 5 3 4 5 5 22

147 5 4 4 4 4 21

148 4 4 3 4 4 19

149 3 3 3 3 3 15

150 4 4 3 3 4 18

151 3 4 3 3 3 16

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 163: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

145

145

152 3 4 3 3 3 16

153 5 4 4 4 5 22

154 5 5 4 5 5 24

155 4 3 3 3 3 16

156 4 3 3 5 4 19

157 4 4 4 5 5 22

158 5 4 4 4 4 21

159 4 3 3 3 3 16

160 4 3 5 5 5 22

161 4 3 4 4 4 19

162 5 5 2 5 5 22

163 3 3 3 4 3 16

164 5 5 2 5 5 22

165 4 3 3 4 3 17

166 3 3 3 4 4 17

167 4 4 5 4 5 22

168 4 3 4 4 4 19

169 4 3 4 3 5 19

170 4 2 4 4 4 18

171 3 3 3 3 3 15

172 4 3 4 4 4 19

173 4 2 4 4 4 18

174 3 5 4 4 5 21

175 4 4 3 5 4 20

176 3 3 4 3 3 16

177 2 3 4 4 4 17

178 4 4 5 4 5 22

179 4 3 3 3 3 16

180 3 4 3 3 3 16

181 4 4 4 3 5 20

182 4 4 5 4 5 22

183 3 4 3 3 4 17

184 4 3 3 4 3 17

185 4 3 4 4 4 19

186 4 3 4 4 4 19

187 4 4 3 4 4 19

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 164: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

146

146

188 5 3 4 5 5 22

189 4 3 5 5 5 22

190 4 4 4 4 4 20

191 4 4 5 5 4 22

192 4 4 4 4 4 20

193 5 5 4 4 4 22

194 4 4 4 4 4 20

195 4 3 4 4 4 19

196 4 4 4 4 5 21

197 5 4 3 4 4 20

198 4 4 5 4 5 22

199 5 3 4 5 5 22

200 3 5 4 4 5 21

201 5 3 2 5 5 20

202 4 4 4 4 4 20

203 4 3 3 3 3 16

204 4 3 4 3 3 17

205 4 3 4 4 4 19

206 4 3 4 4 4 19

207 5 5 4 5 4 23

208 4 4 4 4 4 20

209 4 4 3 4 4 19

210 3 4 4 2 4 17

211 5 5 4 4 4 22

212 4 3 3 3 3 16

213 3 2 3 5 4 17

214 4 4 4 4 4 20

215 5 3 3 4 5 20

216 4 4 4 4 4 20

217 4 5 5 4 4 22

218 5 5 3 4 5 22

219 4 4 3 4 4 19

220 4 2 4 4 4 18

221 4 4 3 4 4 19

222 4 3 3 4 4 18

223 5 1 4 5 5 20

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 165: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

147

147

224 5 2 5 4 4 20

225 4 3 3 3 4 17

226 5 5 3 4 5 22

227 5 5 3 4 5 22

228 5 5 3 4 5 22

229 4 4 3 4 4 19

230 4 2 4 4 4 18

231 4 4 5 4 5 22

232 4 4 3 4 5 20

233 4 4 4 4 4 20

234 4 4 5 4 5 22

235 3 5 4 4 5 21

236 5 4 4 4 5 22

237 4 4 4 4 4 20

238 4 3 4 5 4 20

239 4 5 3 4 4 20

240 5 4 4 5 4 22

241 4 4 4 4 4 20

242 3 4 4 7 4 22

243 4 4 4 4 4 20

244 4 4 4 4 4 20

245 4 4 3 4 4 19

246 5 5 5 4 4 23

247 3 4 3 4 4 18

248 5 5 4 4 5 23

249 4 4 5 5 5 23

250 5 5 4 4 5 23

251 4 3 4 4 5 20

252 5 4 5 4 5 23

253 3 4 5 3 3 18

254 4 3 4 4 5 20

255 4 3 4 4 5 20

256 4 4 4 4 4 20

257 5 4 5 5 5 24

258 4 4 5 5 5 23

259 4 4 5 5 5 23

260 4 4 4 4 4 20

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 166: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

148

148

LAMPIRAN 6

DESKRIPSI DATA PENELITIAN

1. Deskripsi Data Variabel Need for Achievement

a. Deskripsi Data Variabel Need For Achievement Kelas X

b. Deskripsi Data Variabel Need For Achievement Kelas XI

Statistics

NAch

N Valid 88

Missing 0

Mean 40.45

Minimum 28

Maximum 52

Statistics

NAch

N Valid 90

Missing 0

Mean 43.31

Minimum 32

Maximum 51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 167: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

149

149

c. Deskripsi Data Variabel Need For Achievement Kelas XII

Statistics

NAch

N Valid 82

Missing 0

Mean 40.40

Minimum 37

Maximum 49

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 168: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

150

150

a. Hasil Uji One Way Anova Variabel Need For Achievement

ANOVA

Kelas

Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

Between Groups 53.916 22 2.451 4.929 .000

Within Groups 117.838 237 .497

Total 171.754 259

2. Deskripsi Data Variabel Locus of Control

a. Deskripsi Data Variabel Locus of Control Kelas X

Statistics

LoC

N Valid 90

Missing 0

Mean 43.66

Minimum 31

Maximum 57

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 169: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

151

151

b. Deskripsi Data Variabel Locus of Control Kelas XI

Statistics

LoC

N Valid 88

Missing 0

Mean 42.13

Minimum 35

Maximum 48

c. Deskripsi Data Variabel Locus of Control Kelas XII

Statistics

LoC

N Valid 82

Missing 0

Mean 43.62

Minimum 35

Maximum 54

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 170: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

152

152

d. Hasil Uji One Way Anova Variabel Locus of Control

ANOVA

Kelas

Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

Between Groups 50.460 22 2.294 4.482 .000

Within Groups 121.294 237 .512

Total 171.754 259

3. Deskripsi Data Variabel Sikap (Attitude)

a. Deskripsi Data Variabel Sikap ( Attitude) Kelas X

Statistics

SIkap

N Valid 90

Missing 0

Mean 13.14

Minimum 10

Maximum 15

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 171: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

153

153

b. Deskripsi Data Variabel Sikap ( Attitude) Kelas XI

Statistics

SIkap

N Valid 88

Missing 0

Mean 12.55

Minimum 9

Maximum 15

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 172: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

154

154

c. Deskripsi Data Variabel Sikap ( Attitude) Kelas XII

Statistics

SIkap

N Valid 82

Missing 0

Mean 12.78

Minimum 10

Maximum 15

d. Hasil Uji One Way Anova Variabel Sikap ( Attitude)

ANOVA

Kelas

Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

Between Groups 22.332 6 3.722 6.302 .000

Within Groups 149.422 253 .591

Total 171.754 259

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 173: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

155

155

4. Deskripsi Data Variabel Intensi Berwirausaha

a. Deskripsi Data Variabel Intensi Berwirausaha Kelas X Statistics

Intensi

N Valid 90

Missing 0

Mean 20.96

Minimum 15

Maximum 25

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 174: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

156

156

b. Deskripsi Data Variabel Intensi Berwirausaha Kelas XI

Statistics

Intensi

N Valid 88

Missing 0

Mean 20.83

Minimum 15

Maximum 25

c. Deskripsi Data Variabel Intensi Berwirausaha Kelas XII

Statistics

Intensi

N Valid 82

Missing 0

Mean 20.73

Minimum 15

Maximum 25

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 175: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

157

157

d. Hasil Uji One Way Anova Variabel Intensi Berwirausaha

ANOVA

kelas

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 6.901 10 .690 1.042 .408

Within Groups 164.852 249 .662

Total 171.754 259

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 176: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

158

158

LAMPIRAN 7

HASIL UJI PRASYARAT ANALISIS

1. Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 260

Normal Parametersa,,b Mean .0000000

Std. Deviation 2.48405077

Most Extreme Differences

Absolute .083

Positive .081

Negative -.083

Kolmogorov-Smirnov Z 1.341

Asymp. Sig. (2-tailed) .055

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

2. Hasil Uji Linieritas

a) Need for Achievementdengan Intensi Berwirausaha

ANOVA Table

Sum of Squares df

Mean Square F Sig.

NAch * Intensi

Between Groups

(Combined) 1334.295 10 133.430 11.167 .000

Linearity 352.516 1 352.516 29.502 .000

Deviation from Linearity

981.780 9 109.087 9.129 .000

Within Groups 2975.316 249 11.949

Total 4309.612 259

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 177: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

159

159

b) Locus of Control dengan Intensi Berwirausaha

ANOVA Table

Sum of Squares Df

Mean Square F Sig.

LoC * Intensi

Between Groups

(Combined) 1135.856 10 113.586 8.620 .000

Linearity 368.481 1 368.481 27.965 .000

Deviation from Linearity

767.376 9 85.264 6.471 .000

Within Groups 3280.955 249 13.177

Total 4416.812 259

c) Variabel Sikap dengan Intensi Berwirausaha

ANOVA Table

Sum of Squares df

Mean Square F Sig.

Sikap * Intensi

Between Groups

(Combined) 306.891 10 30.689 32.336 .000

Linearity 98.316 1 98.316 103.591 .000

Deviation from Linearity

208.576 9 23.175 24.419 .000

Within Groups 236.320 249 .949

Total 543.212 259

3. Hasil Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 NAch .903 1.107

LoC .831 1.203

Sikap .762 1.313

a. Dependent Variable: Intensi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 178: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

160

160

4. Hasil Uji Heteroskedastisitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 179: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

161

161

LAMPIRAN 8

HASIL PATH ANALYSIS

1. Spesifikasi dan Estimasi Model

Variable Summary (Group number 1)

Your model contains the following variables (Group number 1)

Observed, endogenous variables

Sikap

Intensi

Observed, exogenous variables

NAch

LoC

Unobserved, exogenous variables

e1

e2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 180: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

162

162

Variable counts (Group number 1)

Number of variables in your model: 6

Number of observed variables: 4

Number of unobserved variables: 2

Number of exogenous variables: 4

Number of endogenous variables: 2

Computation of degrees of freedom (Default model)

Number of distinct sample moments: 10

Number of distinct parameters to be estimated: 9

Degrees of freedom (10 - 9): 1

Result (Default model)

Minimum was achieved

Chi-square = 3,704

Degrees of freedom = 1

Probability level = ,054

Scalar Estimates (Group number 1 - Default model)

2. Estimasi Model

Model Fit Summary

CMIN

Model NPAR CMIN DF P CMIN/DF

Default model 9 3,704 1 ,054 3,704

Saturated model 10 ,000 0

Independence model 4 139,659 6 ,000 23,277

RMR, GFI

Model RMR GFI AGFI PGFI

Default model ,659 ,993 ,929 ,099

Saturated model ,000 1,000

Independence model 1,879 ,762 ,603 ,457

Baseline Comparisons

Model NFI

Delta1

RFI

rho1

IFI

Delta2

TLI

rho2 CFI

Default model ,973 ,841 ,980 ,879 ,980

Saturated model 1,000

1,000 1,000

Independence model ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 181: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

163

163

NCP

Model NCP LO 90 HI 90

Default model 2,704 ,000 12,742

Saturated model ,000 ,000 ,000

Independence model 133,659 98,847 175,902

FMIN

Model FMIN F0 LO 90 HI 90

Default model ,014 ,010 ,000 ,049

Saturated model ,000 ,000 ,000 ,000

Independence model ,539 ,516 ,382 ,679

AIC

Model AIC BCC BIC CAIC

Default model 21,704 22,059 53,750 62,750

Saturated model 20,000 20,394 55,607 65,607

Independence model 147,659 147,817 161,902 165,902

ECVI

Model ECVI LO 90 HI 90 MECVI

Default model ,084 ,073 ,123 ,085

Saturated model ,077 ,077 ,077 ,079

Independence model ,570 ,436 ,733 ,571

3. Hasil Uji Hipotesis

Maximum Likelihood Estimates

Regression Weights: (Group number 1 - Default model)

Estimate S.E. C.R. P Label

Sikap <--- NAch ,094 ,019 4,894 *** par_1

Sikap <--- LoC ,133 ,019 6,997 *** par_5

Intensi <--- Sikap ,575 ,115 5,020 *** par_2

Intensi <--- NAch ,111 ,037 2,998 ,003 par_3

Intensi <--- LoC ,089 ,038 2,326 ,020 par_4

Squared Multiple Correlations: (Group number 1 - Default model)

Estimate

Sikap

.220

Intensi

.211

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 182: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

164

164

Total Effects (Group number 1 - Default model)

LoC NAch Sikap

Sikap ,133 ,094 ,000

Intensi ,166 ,166 ,575

Standardized Total Effects (Group number 1 - Default model)

LoC NAch Sikap

Sikap ,384 ,269 ,000

Intensi ,260 ,257 ,314

Direct Effects (Group number 1 - Default model)

LoC NAch Sikap

Sikap ,133 ,094 ,000

Intensi ,089 ,111 ,575

Standardized Direct Effects (Group number 1 - Default model)

LoC NAch Sikap

Sikap ,384 ,269 ,000

Intensi ,140 ,173 ,314

Indirect Effects (Group number 1 - Default model)

LoC Nach Sikap

Sikap ,000 ,000 ,000

Intensi ,077 ,054 ,000

Standardized Indirect Effects (Group number 1 - Default model)

LoC Nach Sikap

Sikap ,000 ,000 ,000

Intensi ,120 ,084 ,000

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 183: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

165

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 184: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

166

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 185: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

167

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 186: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

168

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 187: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

169

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 188: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

170

LAMPIRAN 10

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 189: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

171

LAMPIRAN 11

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 190: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

172

LAMPIRAN 12

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 191: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

173

LAMPIRAN 13

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 192: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

174

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 193: digilib.uns.ac.id · v MOTTO “Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-Insyirah: 6) “Altought you may be hurt and bleeding now,

117

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user