Utilization of Plants as Medicine by Com
-
Upload
samuel-hendra-sinaga -
Category
Documents
-
view
214 -
download
0
Transcript of Utilization of Plants as Medicine by Com
-
7/25/2019 Utilization of Plants as Medicine by Com
1/8
Pemanfaatan Tumbuhan sebagai Obat oleh Masyarakat Desa Tuada,
Kecamatan Jailolo - Halmahera Barat
Anisatu Z. Wakhidah1dan Dimas H. Pradana2
1Mahasiswa S1 Departemen Biologi, FMIPA UI, Kampus UI Depok 164242 Departemen Biologi, FMIPA UI, Kampus UI Depok 16424
[email protected];[email protected]
Abstrak
Penelitian mengenai pemanfaatan tumbuhan sebagai obat oleh masyarakat Desa Tuada, Kecamatan
Jailolo, Halmahera Barat telah dilakukan. Metode yang digunakan adalah metode wawancara semi-struktural dengan narasumber yang dipilih berdasarkan keahlian dalam pemanfaatan tumbuhan.Pengambilan sampel tumbuhan didampingi langsung masyarakat lokal. Didapatkan sebanyak
sembilan jenis tumbuhan dengan kandungan zat-zat tertentu yang dipercaya dapat menyembuhkanpenyakit seperti flu, batuk, demam, nyeri haid, pelancar kelahiran dan sebagai aroma terapi. Dalam
upaya konservasi, sebagian besar masyarakat Tuada sudah membudidayakan tumbuh-tumbuhan yang
dipercaya sebagai obat tersebut.
Kata Kunci:tuada, jailolo, tumbuhan obat, konservasi.
Abstract
An investigation about the utilization of plants as medicine by community at Tuada Village, in
Subdistrict JailoloWest Halmahera has been done. The collecting data method that used was semi-
structural interview method. Informants were selected based on their knowledge in using plant and
their role in community structure. The local community also accompanied in collecting sample of
plants. It was recorded 9 species from 6 families with specific substance content that can treat
sickness, such as flu, cough, fever, menstrual problem, birth facilitating, and as therapy aroma in
ceremonial event. Due to conservation effort, almost of the villagers have cultivated those usefulplants.
Keywords:tuada, jailolo, medical plants, conservation
1. PENDAHULUAN
Saat ini, obat-obatan yang bersumber daribahan alam kian marak. Masyarakat kota mulai
beralih dari obat-obatan kimia ke obat-obatan
herbal. Salah satu alasan beralihnya prefensi
tersebut karena efek samping dari obat herbal
tidak seberbahaya obat-obatan kimia. Efeksamping suatu obat baru akan dirasakan setelah
pemakaian jangka panjang, dan biasanya
berakibat fatal. Kondisi tersebut meningkatkan
minat pencarian bahan-bahan herbal baik sebagai
pengganti obat kimia yang sudah ada maupun
untuk penyakit yang belum ditemukan obatnya
[4].
Sumber obat-obatan herbal, berasal dari
pengetahuan masyarakat yang menggunakan obat
tradisional di kehidupan sehari-harinya. Setiap
kelompok masyarakat atau suku di Indonesia
memiliki sistem pengetahuan pengobatantradisional dengan menggunakan keanekaragaman
tumbuh-tumbuhan di sekitar mereka. Masing-
masing suku mempunyai kekhasan dalam
memanfaatkan tumbuhan obat berdasarkan
indigenous knowledge mereka. Sebagian besar
pengetahuan tentang tumbuhan obat didapatkan
secara turun-temurun baik lewat jalur ayah
maupun ibu [22].
Desa Tuada merupakan salah satu desa diKecamatan Jailolo, Halmahera Barat, yang
menggunakan obat tradisional di kehidupan
sehari-harinya. Di sebelah timur desa, terdapatperbukitan yang merupakan batas desa dan lahan
perkebunan. Sebelah barat berbatasan dengan
Teluk Jailolo, bagian utara dengan Desa
Gamlamo dan Desa Todonge sedangkan di
selatan dibatasi Desa Matui dan Desa Tauro. Mata
pencaharian sebagian besar masyarakatnya adalahnelayan dan petani kebun. Sudah ada puskesmas
di desa tersebut. Namun, masyarakat masih
menggunakan tumbuhan untuk mengobati
penyakit-penyakit yang dapat diobati tanpa pergike dokter.
mailto:[email protected]:[email protected] -
7/25/2019 Utilization of Plants as Medicine by Com
2/8
Berdasarkan hasil pengamatan lapangan,
pengetahuan penggunaan tumbuhan obat
diperoleh secara turun-menurun dari lisan ke lisan.
Masyarakat lokal jarang ada yang menulis
pengetahuan tersebut. Selain itu, semakin
maraknya gaya hidup modern, sedikit demisedikit mengubah pola pikir masyarakat Tuada.
Generasi muda yang merupakan penerus ilmuobat tradisional, mulai meninggalkan tumbuhan
obat lalu beralih pada penggunaan obat kimia.
Akibatnya banyak informasi tumbuhan obat yang
tidak terdokumentasikan dan khasiatnya tidak
dapat dipelajari lebih lanjut.
Hal tersebut harus dicegah dengan usaha
pendataan pengetahuan tumbuhan obat. Salah satu
usaha pendataan adalah dengan melakukan
penelitian. Penelitian pemanfaatan tumbuhan obat
oleh masyarakat Desa Tuada, Jailolo, Halmaherabarat bertujuan untuk menjelaskan jenis-jenistumbuhan yang digunakan untuk obat. Selain itu,
ingin dijelaskan juga kandungan zat dalam
tumbuhan obat yang digunakan masyarakat Tuada
serta cara masyarakat mengkonservasi tumbuh-
tumbuhan obat tersebut.
2.
METODOLOGI
Penelitian dilakukan di Desa Tuada,
kecamatan Jailolo, Halmahera Barat. Desa
tersebut terletak 10 km dari kecamatan. Desa
Tuada diapit perbukitan di sebelah timur dan
pantai di sebelah barat. Sebagian besar
masyarakatnya bermatapencaharian nelayan,
namun tidak sedikit yang berkebun. MasyarakatTuada akrab dengan penggunaan tumbuhan
sebagai obat, terlihat masih adanya dukun dan
lembaga adat di desa tersebut. Namun, saat ini
dukun obat tersebut tidak lagi mengobati
masyarakat, hanya menjadi tempat bertanyamasyarakat mengenai tumbuhan obat.
Pengambilan data dilakukan selama 8 hari,
yaitu tanggal 10 sampai dengan 17 Maret 2014.
Metode yang digunakan adalah metode wawacara
semi terstruktural dengan biang(dukun beranak),
ibu rumah tangga, kepala desa dan dua dukun
obat. Data wawancara berupa nama lokal
tumbuhan obat, penyakit yang disembuhkan,
bagian tumbuhan yang digunakan, cara
penggunaan dan status budidaya tumbuhan
tersebut. Data tumbuhan obat diambil dengan
mengajak narasumber ke lapangan, untuk
menunjukan tumbuhan yang dimaksud dan
membantu mengambil sampel tumbuhan.Tumbuhan yang belum diketahui jenisnya dibuat
herbarium kemudian diidentifikasi menggunakanbuku Flora of Java Volume II karya Backer &
Brink 1965.
Gambar 1. Lokasi pengambilan sampel (A.) Pulau Halmahera;
(B.) Wilayah pengambilan sampel, Desa Tuada.
A
B
U
-
7/25/2019 Utilization of Plants as Medicine by Com
3/8
Wawancara dilakukan pada siang hari, dengan
mengunjungi objek wawancara. Berikut daftar
pertanyaan wawancara yang dilakukan di Desa
Tuada, Jailolo, Halmahera Barat:
1. Tumbuhan apa saja yang Ibu/Bapak gunakan
untuk menyembuhkan sakit?
a. Bagian tumbuhan mana yang digunakan
untuk obat?
b. Bagaimana cara menggunakan bagian
tumbuhan tersebut?
2. Dimana tumbuhan tersebut apat ditemukan?
Ditanam atau hidup liar?
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil pengamatan, masyarakat
Desa Tuada masih mempergunakan tumbuhan
tertentu untuk obat. Mereka menggunakan
tumbuhan obat untuk mengobati penyakit ringan,seperti demam, batuk, flu. Ilmu tumbuhan obat
yang mereka miliki bersumber dari orang tua, ibu
atau ayah yang didapat secara turun-temurun dari
praktik dan lisan. Dukun perempuan mendapatkan
ilmu dari ibu (maternal) sedangkan dukun laki-
laki mendapat ilmu dari bapak (paternal).
Masyarakat Tuada mendapatkan tumbuh-
tumbuhan tersebut sebagian besar dari kebun, ada
juga yang masih dibiarkan tumbuh liar. Dari hasil
wawancara yang dilakukan cukup singkat (hanya
4 hari), didapatkan sebanyak 9 spesies tumbuhan
terbagi dalam 6 suku. Daftar spesies tumbuhandan cara penggunaanya dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1.Jenis-jenis tumbuhan yang dipergunakan sebagai obat oleh masyarakat Desa Tuada, Kecamatan
Jailolo, Halmahera Barat.
NoNama
lokalNama ilmiah Suku
Bagian yang
digunakan
Kegunaan dan cara
penggunaanSt.
1 MayanaColeus scutellarioides
(L.) Benth Lamiaceae Daun, Batang
Obat Sakit Pinggang
ketika haid; ObatBatuk: daun dan batang
diremas kemudiandicampur dengan air
panas, diminum.
Obat bisul: daun
diletaknya di bara api,
kemudian diremas,
diletakkan pada bisul.
Bd
2 DigoCyanthillium cinereum(L.) H. Rob.
Asteraceae Daun
Bengkak: daun diremas,
ditempelkan pada
bengkak.
Li
3 Langsa
Lansium parasiticum
(Osbeck)K. C.
Sahni &Bennet
Meliaceae Daun, Batang
Bedak: daunnya
dilumatkan dicampurdengan beras tumbuk.
Obat demam: batang
langsat dihilangkankulitnya, di siram
dengan air jahe panas.
Bd
4 NgaruHibiscus tiliaceus var.abutiloides (Willd.)
Hochr.
Malvaceae Daun
Obat sakit gigi: daun
diremas, dicampurdengan garam,
ditempelkan pada gigi
berlubang.
Li
5 Bubaca Pogostemon cablin(Blanco)Bth.
Lamiaceae Daun
Aroma terapi: daun
dipotong-potong,
dicampur dengan daun-
Li
http://en.wikipedia.org/wiki/Pehr_Osbeckhttp://en.wikipedia.org/wiki/Birbal_Sahnihttp://en.wikipedia.org/w/index.php?title=Sigamony_Stephen_Richard_Bennet&action=edit&redlink=1http://en.wikipedia.org/w/index.php?title=Sigamony_Stephen_Richard_Bennet&action=edit&redlink=1http://en.wikipedia.org/wiki/Birbal_Sahnihttp://en.wikipedia.org/wiki/Pehr_Osbeck -
7/25/2019 Utilization of Plants as Medicine by Com
4/8
daun lain dan
ditaburkan.
6 Gedi Abelmoschus manihot(L.)Medik Malvaceae Daun
Memperlancar
kelahiran: daun diremasdicampur dengan air
panas, diminum.
Bd
7Tomat
Kecil
Solanum lycopersicum
L.Solanaceae Buah
Obat sakit gigi:
buahnya dipanaskan,ditempelkan di gigi
Bd
8 Ubo-UboHibiscus rosa-sinensis
L.Malvaceae Daun
Memperlancar
kelahiran: daun
diremas-remas,
dicampur dengan air
panas lalu airnyadiminum.
Bd
9 KuningCurcuma domestica
Val.Zingiberaceae Rimpang
Obat Gatal: rimpang
ditumbuk, dicampurdengan minyak kelapa
lalu dioleskan pada
tubuh.
Bedak dingin: rimpangdicampur dengan
tumbukan beras, daun
langsat, dioleskandiwajah.
Bd
Keterangan: St.= Status; Li = Liar; Bd: Budidaya
Mayana termasuk dalam suku Lamiaceae,
dengan nama ilmiah Coleus scutellarioides (L.)
Benth. Seluruh bagian tumbuhan tersebut berwarna
merah hati karena mengandung pigmen antosianin.
Zat antosianin mampu menghambat radikal bebasyang merupakan penghambat pertumbuhan sel-sel
baru [7]. Kandungan metabolit sekunder dalam
tumbuhan ini meliputi flavonoid, fenolik dan
triterpenoid [7]. Batang dan daun mayana
mengandung minyak atsiri, tannin dan lemak.
mayanamempunyai khasiat sebagai peluruh haid,penambah nafsu makan, menetralisir racun,
menghilangkan gumpalan darah, mempercepat
pematangan bisul dan sebagai obat cacing [28].
Masyarakat Tuada sudah menanam tumbuhan
tersebut di pekarangan kebunnya. Perbanyakan
Mayana dapat dilakukan dengan stek batang.
Tumbuhan digo, belum memiliki nama
disetiap daerah, nama internasional tumbuhan
tersebut ialah Little Ironweed atau Cyanthillium
cinereum (L.) H. Rob. Termasuk dalam suku
Asteraceae. Habitus herba, dapat tumbuh hingga 1
m, tumbuhan penyuka matahari, bagian daun, dan
batang ditutupi trikom, susunan daun berhadapan,pangkal dan ujung daun melancip. Perbungaannya
terdiri dari bunga pita dan tabung, dengan warna
putih dan ungu. Satu perbungaan terdiri dari 20--30
bunga dengan panjang 5 mm [5].
Berdasarkan analisis kimia, tumbuhan digo
mengandung kandungan kimia beta-amyrin acetate,
beta-amyrin benzoate, lupeol, beta-siteosterol,
stigmasterol dan senyawa spinasterol yangdiperoleh dari isolasi tumbuhan tersebut. Di
kalangan masyarakat Malaysia, tumbuhan tersebut
digunakan untuk mengobati kanker. Seluruh bagian
tumbuhan digunakan, lalu ditumbuk dan diberi air,ramuan tersebut lalu diminum [29]. Penggunaan
oleh masyarakat Tuada, hanya bagian daun dantujuannya untuk mengobati bengkak. Diperkirakan,
senyawa yang terkandung dalam tumbuhan tersebut
juga memiliki efek dalam menyembuhkan bengkak
akibat luka.
Langsa atau langsat, dengan nama ilmiahLansium parasiticum (Osbeck)K. C.
Sahni &Bennet berdasarkan database nama-nama
tumbuhan dalam situs www.theplantlist.org dan
www.ipni.org, nama tersebut bersinonim dengan
Lansium domesticum Correa. langsamasuk dalamsuku Meliaceae, berhabitus pohon, dapat tumbuhmencapai 30 m dengan diameter 75 cm. Daun
http://id.wikipedia.org/wiki/Carolus_Linnaeushttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Medik&action=edit&redlink=1http://en.wikipedia.org/wiki/Pehr_Osbeckhttp://en.wikipedia.org/wiki/Birbal_Sahnihttp://en.wikipedia.org/w/index.php?title=Sigamony_Stephen_Richard_Bennet&action=edit&redlink=1http://www.theplantlist.org/http://www.ipni.org/http://www.ipni.org/http://www.theplantlist.org/http://en.wikipedia.org/w/index.php?title=Sigamony_Stephen_Richard_Bennet&action=edit&redlink=1http://en.wikipedia.org/wiki/Birbal_Sahnihttp://en.wikipedia.org/wiki/Pehr_Osbeckhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Medik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Carolus_Linnaeus -
7/25/2019 Utilization of Plants as Medicine by Com
5/8
majemuk dengan susunan bersilang panjangnya 30-
-50 cm, tebal di bagian dasar. Bunga majemukmuncul pada batang atau cabang yang besar. Buah
bergerombol dalam satu tangkai dengan warna
kekuningan, daging buah dapat dikonsumsi. Biji
dilapisi oleh selaput pelindung biji atau arillus [25].
Masyarakat Halmahera Barat menggunakandaun dan batang Lansium parasiticum sebagaicampuran bedak dan sebagai obat demam. Mereka
biasa menggunakan daun langsa yang sudah
dilumatkan lalu dicampur dengan tumbukan beras
dan kunyit untuk dijadikan bedak atau lebih mirip
masker dibandingkan bedak. Menurut Tilaar, dkk.
Lansium parasiticum mengandung ekstrakhidroetanol yang dapat memperlambat pigmentasi
dan melembabkan kulit. Kandungan oleoresinpada
kulit buahnya mampu menyembuhkan diare. Selain
itu, kandungan zat pada biji langsa yang telah
dihancurkan dapat menyembuhkan demam [25].
Waru lengis (Jawa) dikenal sebagai ngaru
oleh masyarakat Halmahera Barat. Tumbuhan
tersebut memiliki nama ilmiahHibiscus tiliaceus L.
termasuk dalam suku Malvaceae [24]. Habitus
semak dan pohon dengan tinggi mencapai 15 m.
Batang berkayu, berbentuk bulat, bercabang danberwarna abu-abu kecoklatan. Daun berbentuk
jantung, pertulangan menjari, dengan tepi daun
bergerigi, bunga berwarna kuning, kuning
kemerahan, tunggal, jumlah mahkota 5--7. Benang
sari bersatu dalam satu tangkai. waru lengis
merupakan tumbuhan khas daerah tropis [26].
Kandungan kimia dalam Hibiscus tiliaceus L.yaitu saponin, flavonoid, polifenol dan tanin.
Tumbuhan ini sudah sejak lama digunakan sebagai
obat TBC, demam, bisul, penyubur rambut rontok,
anti radang, anti toksik, peluruh dahak, peluruh
kencing, penuruh panas, dan peluruh haid [26].
Tumbuhan tersebut juga mengandung ekstrak
methanol, yang berperan sebagai anti-depresanuntuk mengurangi rasa sakit pasien yang menjalani
suatu pengobatan [27]. Fungsi anti depresan ini
yang menyebabkan daun ngaru dimanfaatkan
sebagai obat sakit gigi oleh masyarakat Tuada.
Pogostemon cablin (Blanco) Bth. dikenalmasyarakat Tuada dengan nama Bubaca. Termasuk
dalam family lamiaceae, dengan habitus herba.Daun membulat agak lonjong dengan tepi biserratus
agak kasar, bagian permukaan atas dan bawahnya
dipenuhi trikom berglandular, panjang daun 12--10
cm. Di Indonesia, tumbuhan tersebut jarang ditemui
dapat berbunga. Tumbuhan herba tersebut sering
ditanam di pekarangan penduduk [1]. Pogostemoncablin (Blanco) Bth. menghasilkan minyak
patchouli yang merupakan element penting dalam
pembuatan parfum. Tumbuhan tersebut digunakan
pada sabun, kosmetik, dan rokok. Kandungan
senyawa pada tumbuhan bubaca juga dapatmelawan bakteri dan mengusir serangga. Pucukdaunnya digunakan untuk mandi yang dapat
mengobati rheumatism, asma, dan batuk. Minyak
patchouli mengandung 35--40% patchoulol,sesquiterpene hydrocarbons, dan 2-sesquiterpene
alkaloids. Bubaca merupakan tumbuhan native
India, Indonesia, Filipina dan Sri Langka namun
asalnya belum diketahui secara pasti. Tumbuhan
tersebut tumbuh subur di iklim tropis lembab dansubtropis pada lahan yang subur. Bubaca tumbuh
pada subur di daerah dengan curah hujan 15--30mm
dengan temperatur 24--28oC [19].
Abelmoschus manihot (L.) Medik. dikenal
dengan nama gedi oleh masyarakat Halmahera
Barat. Termasuk dalam keluarga Malvaceae,
memiliki perawakan perdu dengan tinggi mencapai
3 m. Daunnya bercangap menjari, panjangnya
mencapai 30 cm. Daun mahkota berwarna putihkekuningan dan ungu dibagian dasar. Buahnya
berbentuk kapsul slindris, panjangnya 10 cm.
Tumbuhan tersebut berasal dari Asia Selatan dan
menyebar luas hingga wilayah Malesiana karenadibudidayakan [4]. Daun gedisudah dimanfaatkanmenjadi bahan makanan oleh masyarakat Sulawesi
Utara, berfungsi sebagai campuran untuk
mengentalkan Bubur Manado salah satunya [6].
Kandungan kimia dalam Abelmoschus manihot
(L.) yaitu flavonoid hypericin, myricetin, quecetin,
quercetin 3-glucoside, dan quercetin 3-
robinobioside. Tumbuhan gedi dimanfaatkan
untuk mengontrol kesuburan dan kelahiran bayi diPapua New Guinea, sedangkan di Kepulauan
Vanuatu, tumbuhan tersebut digunakan untuk
mempermudah kelahiran bayi [4]. Bagiantumbuhan yang digunakan untuk mengatasi
masalah menstruasi adalah daun dengan jumlah
segenggaman. Sementara itu, untuk mempermudahkelahiran bayi, digunakan pucuk daunAbelmoschus
manihot (L.) dengan jumlah sama, segenggaman,
ditumbuk lalu dibuat cairan. Cairan tersebut
dioleskan diwilayah pubis dan sebagian diminum
[2].
Solanum lycopersicum L. yang termasuk dalam
suku Solanaceaedikenal dengan nama tomat kecil.Tumbuhan tersebut berhabitus perdu perenial dapat
tumbuh mencapai 3 meter. Batangnya saat masih
muda, mudah patah, yang sudah tua sedikit berkayudan bertrikom [17]. Tomat mengandung zat-zat gizi
yang bermanfaat untuk kesehatan. Dalam setiap
100 gram tomat terdapat 5 mg kalsium, 27 mgfosfor, dan 0,5 zat besi [17]. Ketiga zat tersebut
baik untuk pertumbuhan tulang dan gigi.
Masyarakat Tuada, tanpa mengetahui hal tersebut,
sudah menggunakan tomat sebagai obat sakit gigi.
Selain itu, penggunaan tomat dengan cara
dipanggang juga sudah dikenal oleh masyarakat
Jawa. Hal tersebut terbukti dari banyak artikel
website pengobatan herbal yang menawarkan
pengobatan sakit gigi dengan tomat panggang.
Masyarakat Tuada sudah menanam tumbuhan
-
7/25/2019 Utilization of Plants as Medicine by Com
6/8
tersebut di pekarangan kebunnya. Perbanyakan
tomat dapat dilakukan dengan biji.
Hibiscus rosa-sinensis L. atau kembang sepatu,Masyarakat Halmahera Barat lebih mengenal
tumbuhan tersebut dengan nama Ubo-ubo.
Kembang sepatu berhabitus perdu dengan tinggi 1--
4 m. Bunga tunggal, berwarna merah agak gelap dibagian pangkal. Daun bulat telur dengan ujungruncing. Masyarakat Tuada menggunakan daun
tumbuhan tersebut dengan jumlah sembarang.
Kandungan bahan kimia dalam kembang sepatu
ialah cyanidin diglucosid, taraxeryl acetat, dan
hibesetin [8]; [26]. Ramuan daun atau bunga
kembang sepatu dapat melancarkan haid danmengatasi haid yang tidak teratur. Ramuan tersebut
juga tidak diboleh diminum oleh ibu hamil,
dikhawatirkan akan menggugurkan kandungannya
[8]; [26].
Berdasarkan khasiat kembang sepatu,disimpulkan zat di dalamnya dapat menghambat
sekresi hormon progesteron dan estrogen. Kedua
hormon tersebut berperan menjaga janin dengan
mempertahankan endometrium dan mencegah
terjadinya menstruasi [20]. Ketika kadar hormon
progesteron dan estrogen dalam darah rendah, makaendometrium akan rusak dan tubuh akan segera
memulai siklus haid kembali. Hal tersebut akan
membahayakan kandungan, oleh karena itu
masyarakat Tuada menggunakan ramuan kembang
sepatu saat dekat kelahiran untuk memperlancar
jalan bayi. Alasan tersebut juga memperkuat
khasiat ramuan kembang sepatu sebagai pelancarhaid.
Kuningatau lebih dikenal dengan kunyit oleh
masyarakat Indonesia barat, bernama ilmiah
Curcuma domestica Val. termasuk dalam suku
Zingiberaceae atau suku jahe-jahean. Tanamantersebut asli Asia Tenggara dan tersebar hingga
Halmahera [18]. Kunyit mengandung zat besi,
kalsium, fosfor, vitamin B1 dan C, saponin,
polifenol, flavonoid, minyak atsiri dan kurkumin.
Zat metabolit sekunder seperti saponin, polifenol
dan falvonoid berperan dalam penyembuhan gatal-
gatal pada kulit karena mempunyai efek antibakteri
[7]. Kunyit sudah dimanfaatkan sebagai masker
wajah untuk kulit berminyak dan berjerawat. Sari
pati kunyit mengandung butiran pengankat sel kulit
mati dan minyak penyebab jerawat. Kandunganvitamin B1 dan C merupakan antioksidan alami
yang menghambat kerusakan kulit akibat radikal
bebas [11];[21]. Masyarakat Tuada sudah
membudidayakan kunyit di pekarangan rumahnya.
Perbanyakan kunyit dapat dilakukan dengan
rimpang [7].
4. KESIMPULAN
Jenis-jenis tumbuhan yang dimanfaatkan
masyarakat Tuada, Jailolo, Kabupaten Halmahera
Barat adalah Coleus scutellarioides, Cyanthillium
cinereum, Lansium parasiticum, Hibiscus tiliaceus,
Dichrocephala integrifolia, Abelmoschus manihot,Solanum lycopersicum, Hibiscus rosa-sinensis,
Curcuma domestica. Kadungan metabolit sekunder
yang dimiliki masing-masing tumbuhan tersebut
menunjang pemanfaatannya sebagai obat. Sebagian
besar tumbuhan yang digunakan masyarakat Tuada
sudah dibudidayakan dipekarangan penduduk.
Hanya 3 jenis tumbuhan yang hidup liar, yaitu
Cyanthillium cinereum, Hibiscus tiliaceus, danDichrocephala integrifolia.
UCAPAN TERIMAKASIH
Terima kasih penulis ucapkan kepada
Komandan Jenderal KOPASSUS, Mayor Jenderal
Agus Sutomo, S.E. selaku komandan program
Ekspedisi NKRI Koridor Maluku dan Maluku Utara
2014. Dengan adanya program tersebut, penulisdapat melakukan penelitian di Desa Tuada, Jailolo,
Halmahera Barat. Terima kasih kepada Komandan
Tim Flora Fauna Ekspedisi NKRI 2014 Subkorwil
Halmahera Barat dan Ternate, Sersan Kepala
Heriyana. Terima kasih kepada kepala desa Tuada
dan mayarakat Desa Tuada atas bantuan moral danmaterial selama pengambilan data di lokasi
penelitian. Terima kasih untuk seluruh pihak yangtelah membantu terlaksananya penelitian
pemanfaatan tumbuhan sebagai obat di Desa Tuada.
DAFTAR ACUAN
[1] Backer, C. A. D.Sc., R. C. Bakhuizen Van
Den Brink Jr, Ph. D. 1965. Flora of java vol.
II. The Auspices of The Rijksherbarium.
Leyden: LXXII + 641 hlm.
[2] Bourdy, G., A. Walter. 1992. Maternity and
medicinal plants in Vanuatu I. the cycle of
reproduction. Journal of
Ethnopharmacology. 37 179-- 196.
[3] Cambie, R.C., Alexandra A. Brewis. 1997.
Anti-fertility plants of the pacific. CSIRO
Publishing. Collingwood: 181 hlm.
[4] Dewoto, Hedi R. 2007. Pengembangan obat
tradisional Indonesia menjadi fitofarmaka.
Majalah Kedokteran Indonesia. 57(7) 205 -
- 211.
[5] D'Amico, Kathryn A. 2012. Cyanthillium
cinereum Little Ironweed.
http://texasinvasives.org/plant_database/deta
-
7/25/2019 Utilization of Plants as Medicine by Com
7/8
il.php?symbol=CYCI4. Diakses tanggal 15
Agustus 2014, pkl. 20.00 wib
[6] Habsari, Rinto. 2007. Info boga Jakarta. PT
Gramedia Pustaka Utama Anggota IKAPI.
Jakarta: 100 hlm.
[7] Hardiyanti, Y., Djaswir D. & Adlis S. 2003.Ekstraksi dan uji antioksidan senyawa
antosianin dari daun miana Coleus
scutellarioidesL (Benth). serta aplikasi pada
minuman.Jurnal Kimia UNAND 2 (2):44 -- 50.
[8] Hariana, H. Arief 2008. Tumbuhan obat dan
khasiatnya seri 2 cet. ke-5. Penebar Swadaya
Perpustakaan Nasional. Jakarta: iv + 204
hlm.
[9] Hartini, G. Kartasapoetra. 1992. Kamus
sosiologi dan kependudukan. Bumi Aksara.(No City). 453 hlm.
[10] Hehmeyer, Ingrid, H. Schonig, A. Regourd.
2012.Herbal medicine in Yemen: traditional
knowledge and practice, and their value for
todays world. Koninklijke Brill NV
Incorporates the Imprints Brill. Leiden: xiii
+ 203 hlm.
[11] Ide, Pangkalan. 2011. Health secrestof
tumeric (kunyit). PT Elex Media
Komputindo Kelompok Gramedia.
Jakarta: vii + 133 hlm.
[12] Kuiate, J-R., P.H. A. Zollo, G. Lamaty, J.-M. Bessiere, C. Menut. 2012. Composition
of the essential oil from leaves and flower of
Dichrocephala integrifolia (L.) O. Kuntze
Chev. From Cameroon. Flavour and
Fragrance Journal. 14 (6) 419-420 hlm.
[13] Leu, H. P. 2003. Plant Evaluation
Observation (Coleus) Solenostemon
scutellarioides.
http://www.leugardens.org/images/pdfs/Cole
usevaluationresults.pdf. Diakses Jumat, 18Juli 2014, pkl 15.15 wib.
[14] Natural Resurce Conservation Service.
United States Departemen of Agriculture.
No year. Coleus scutellarioides(L.) Benth.
http://plants.usda.gov/core/profile?symbol=S
OSC7. Diakses tgl 22 Juli 2014, pkl 02.49
wib.
[15] Natural Resurce Conservation Service.
United States Departemen of Agriculture.No year. Cyanthillium cinereum (L.) H. Rob.
http://plants.usda.gov/java/ClassificationSer
vlet?source=profile&symbol=CYCI4&displ
ay=31. Diakses tgl 22 Juli 2014, pkl 00.53wib.
[16] Natural Resurce Conservation Service.
United States Departemen of Agriculture.No year. Solanum lycopersicum L.
http://plants.usda.gov/core/profile?symbol=S
OLY2. Diakses tgl 23 Juli 2014, pkl 00.56
wib.
[17] Rukmana, H. Rahmat. 1999. Seri budi daya
tomat dan cherry. Penerbit Kanisius.
Yogyakarta: ix + 85 hlm.
[18] Said, Ahmad. 2007. Khasiat dan manfaat
kunyit. PT Sinar Wadja Lestari Exact
Ganeca Publishing and Printing. Jakarta: 58
hlm.
[19] Sahoo, S., D. B. Ramee, Y. R. Rao, B. K.
Debata, V. N. Misra. 2001. Conservation
and utilization of medicinal and aromatic
plants. Allied Publishers Ltd. Mumbai: xxvi
+ 390 hlm.
[20] Slonane, Ethel. 2004. Anatomi dan fisiologi
untuk pemulaterj.Anatomy and physiology:
an easy leaner oleh: James Veldmen. ECG
Emergency Arcan Buku Kedokteran.
Jakarta: x + 399 hlm.
[21] Surtiningsih. 2005. Cantik dengan bahan
alami: cara mudah. Murah dan aman untuk
mempercantik kulit. PT Elex Media
Komputindo Kelompok Gramedia.Jakarta: v + 207 hlm.
[22] Suryadarma, DR. IGP. MS. 2008. Diktatkuliah etnobotany. Jurusan Pendidikan
Biologi FMIPA Universitas Negeri
Yogyakarta. Yogyakarta: 61 hlm.
[23] The Plant List. 1974. Lansium parasiticum
(Osbeck)K. C. Sahni &Bennet.
http://www.theplantlist.org/tpl/record/kew-
2494222. Diakses tanggal 23 Juli 2014, pkl.
03.15 wib.
[24] The Plant List. 2012. Abelmoschus manihot
(L.) Medik.http://www.theplantlist.org/tpl1.1/record/ke
w-2609589. Diakses tanggal 9 Agustus 2014,
pkl. 22.00 wib.
[25] Tilaar, M., Wong Lip WIH, Anna S. R., S.
M. Wasitaatmadja, Suryaningsih, F. D.
Junardy, Maily. 2008. Review of Lansium
domesticum Correa and its use in cosmetics.
Bulletin Latinoam Caribe Plant Medicine
Aromaticas. 7 (4): 183 -- 189.
[26] Utami, Prapti (Redaksi Agromedia). 2008.
Buku pintar tanaman obat 431 jenis
tanaman penggempur aneka penyakit.
Penerbit AgroMedia Pustaka. +332 hlm.
http://www.leugardens.org/images/pdfs/Coleusevaluationresults.pdfhttp://www.leugardens.org/images/pdfs/Coleusevaluationresults.pdfhttp://plants.usda.gov/core/profile?symbol=SOSC7http://plants.usda.gov/core/profile?symbol=SOSC7http://plants.usda.gov/core/profile?symbol=SOLY2http://plants.usda.gov/core/profile?symbol=SOLY2http://en.wikipedia.org/wiki/Pehr_Osbeckhttp://en.wikipedia.org/wiki/Birbal_Sahnihttp://en.wikipedia.org/w/index.php?title=Sigamony_Stephen_Richard_Bennet&action=edit&redlink=1http://en.wikipedia.org/w/index.php?title=Sigamony_Stephen_Richard_Bennet&action=edit&redlink=1http://en.wikipedia.org/wiki/Birbal_Sahnihttp://en.wikipedia.org/wiki/Pehr_Osbeckhttp://plants.usda.gov/core/profile?symbol=SOLY2http://plants.usda.gov/core/profile?symbol=SOLY2http://plants.usda.gov/core/profile?symbol=SOSC7http://plants.usda.gov/core/profile?symbol=SOSC7http://www.leugardens.org/images/pdfs/Coleusevaluationresults.pdfhttp://www.leugardens.org/images/pdfs/Coleusevaluationresults.pdf -
7/25/2019 Utilization of Plants as Medicine by Com
8/8
[27] Vanzella, C., Paula B,. S. Sbaraini, S. Ines
Vanzin, Maria Ines S. M., E. B. Caramao,Ionara R. S. 2012. Antidepressant-like effect
of methanol extract of Hibiscus tiliaceus
flower in mice. BMC Completary and
altervative medicine. 12 (41) 1--6. Diakses
tanggal 9 Agustus 2014, pkl. 23.00 wib.
[28] Wijayakusuma, Hembing. 2008. Bebas
diabetes mellitus ala hembing. Puspa SwaraPustaka Pembangunan Swadaya Nusantara.
Depok: vi + 71 hlm.
[29] Zakaria, Muhamad bin., Mustafa Ali Mohd.
2010. Traditional malay medical plants.Penerbit Fajar Bakti. Selangor: 188 hlm.