Uraian Dzikir Latifatul Qalbiy

download Uraian Dzikir Latifatul Qalbiy

of 4

Transcript of Uraian Dzikir Latifatul Qalbiy

  • 8/6/2019 Uraian Dzikir Latifatul Qalbiy

    1/4

    1

    URAIAN DZIKIR LATIFATUL QALBIY (Maqam Tingkat 1)

    Maqam ini adalah maqam dasar dalam kajian Thariqat An-Naqsyabandi jika seseorang di baiat dalam

    mendalami pelajaran dzikir dalam ajaran tasawwuf atau sufi, maka jika seseorang telah di baiat maka pada tempat inilah dzikir kepada Allah Swt di sandarkan terlebih dahulu dengan makna adalah

    pembersihan rohani secara bertahap tahap dan berbagai tingkatan pembersihan penyakit bathin.

    Pembersihan rohani di sini maksudnya ialah mengobati seluruh penyakit bathin yang buruk pada diri

    manusia, jika seseorang hamba ingin menuju kepada khalikNya, sudah tentu penyakit bathin harus diobati terlebih dahulu, sebab jika seseorang hamba yang menuju kepada tuhannya tetapi masih ada

    penyakit bathinnya maka tiada akan dapat sampai (marifat) kepada tuhannya, sebab Allah Swt adalahdzat yang Maha Suci. Bathin pada manusia umumnya penuh dengan penyakit yang berupa kotoran

    kotoran sifat madzmumah, artinya selalu di penuhi dengan penyakit bathin yang buruk, seperti ; irihati, dengki, penghasut, loba, tamak, serakah, penipu alias munafik dan lain sebagainya yang sifatnya

    buruk, nah sifat buruk pada manusia ini harus di obati dulu sebelum dapat menuju kepada tuhannya,tiada akan semudah itu seseorang manusia akan dapat mengenal khalikNya tanpa bathinnya bersih dari

    sifat buruk tersebut.

    Sifat buruk pada bathin manusia ini adalah yang menungganginya yaitu iblis dan syetan, dan pada diri bathin manusia para iblis dan syetan ini mempunyai layaknya rumah rumah atau istana istana

    seperti layaknya manusia di muka bumi ini yang kelihatan dengan nyata, contohnya si anu tinggal dijalan ini nomor sekian kecamatan ini dan kabupaten itu, nah begitu juga para syetan pada diri manusia,

    mereka menempati pada bathin manusia untuk selalu membisikkan berbagai tipu daya dan hasut agarmanusia selalu dalam kemaksiatan, baik itu mereka secara berkelompok maupun secara sendiri

    sendiri, tetapi mereka ini menempati tempat pada bathin manusia tersebut sesuai dengan tugasnya dantertentu pula alamatnya, artinya jika syetan yang bertugas di bidang menghasut akan manusia berupa

    sifat tamak atau loba, tentu tidak serumah atau setempat tinggal dengan syetan yang tugasnya untuksifat lalai dan takbur.

    Berdasarkan hal inilah maka setiap seseorang hamba yang belajar dzikir Naqsyabandi, maka terlebihdahulu di suruh memerangi beberapa sifat buruk pada bathin sesuai dengan tingkatannya melalui

    ucapan AllahAllahAllahpada tiap tempat rumah atau istana syetan tersebut dalam dirinya,dengan harapan para iblis dan syetan dapat tunggang langgang lari terbirit birit dari rumah atau

    istananya tersebut dalam diri manusia, jika sudah demikian maka tentu sifat tersebut sudah jauh berkurang bahkan hilang sama sekali dari dalam diri bathinnya tersebut, yang tinggal hanyalah

    kalimah Allah saja yang menempatinya, hal demikianlah merupakan pintu dasar akan menuju danmendekatkan diri kepada Allah Swt serta dapat mengenalnya.

    Dalam hal seseorang hamba jika ingin mendekatkan diri serta menuju kepada Allah Swt, maka dalam

    ajaran Thariqat An-Naqsyabandi di bagi terlebih dahulu beberapa maqam dasarnya untuk di bersihkansifat buruk pada rohaninya sebagai berikut : Maqam dasar dari cara berdzikirnya seorang hamba

    adalah di sebut dengan LATIFATUL QALBIY dengan pengertian yang di jabarkan dan di ajarkanialah :

    Maqam ini berhubungan dengan jantung jasmani secara zahir, dan letaknya adalah kira kira dua jari

    di bawah susu sebelah yang kiri, banyak dzikir di daerah maqam ini sekurang kurangnya 5000xdalam sehari semalam dan di lakukan secara terus menerus (istiqamah), menurut kajiannya ini adalah

  • 8/6/2019 Uraian Dzikir Latifatul Qalbiy

    2/4

    2

    wilayahnya Nabi Adam As, yang bercahaya kuning secara ghaib, serta berasal dari tanah, angin dan

    api. Pada wilayah inilah menurut ajaran Naqsyabandi tempat atau istananya iblis dan syetan yangmempunyai tugas untuk menyisipkan dan menghasut akan sifat buruk pada manusia, yakni ;

    1. hawa nafsu;

    2. Sifat Syetan;

    3. dan Dunia.

    Jadi sifat buruk inilah lebih dahulu di obati dengan dzikrullah, jika seseorang hamba selalu

    melazimkan dzikir pada wilayah ini, maka hilanglah sifat buruk tersebut daripadanya dan paling tidakberkurang, jadi sifat yang buruk pada wilayah ini jika di dzikirkan terus menerus secara ikhlas (karena

    Allah Swt), maka dapatlah menjelma, menjadi atau masuklah sifat yang baik dan berakhlak, yaitu ;

    1. Iman;

    2. Islam;

    3. Tauhid;

    4. dan Marifat.

    Inilah hal paling dasar yang sangat perlu untuk membentuk kepribadian akhlak yang baik padamanusia dan untuk mendidiknya agar selalu beribadah kepada Allah Swt, maqam ini adalah

    merupakan sentral yang vital daripada ruhaniah manusia, dan harus terlebih dahulu di benahi, wilayahini merupakan induk dari maqam maqam selanjutnya untuk menuju kepada Allah Swt. Jika

    seseorang hamba tiada mau berdzikir pada wilayah ini, maka menurut kajian tasawwuf sangatlah susahuntuk membuat seseorang hamba dapat sampai dan mengenal akan tuhannya, sebab dengan sifat hawa

    nafsu akan dunia dan selalu mengikut akan petunjuk syetan yang buruk ini akan menjauhkan hambatersebut dari tuhannya. Untuk hal yang demikianlah maka oleh para guru tasawwuf sangat

    menekankan pengobatan penyakit bathin ini, jika ingin menjadi manusia yang beraqidah akhlak yangbaik serta mendapat keridhaan dariNya, jika seseorang hamba betul betul ikhlas dan rajin berdzikir

    pada wilayah ini dan beristiqamah, maka insya Allah Swt terbukalah rahasia gaib alam jabarud danalam malakud dengan izin dan kehendakNya, dia mendapatkan ilham dan karunia daripadaNya, dan itu

    ini di katakan sunnah dan thariqatnya Nabi Adam As. Puncak hasilnya pada dzikir ini jika memangtelah bersih penyakit buruk tersebut adalah fana pada Afal Allah Swt, artinya menyadari akan segala

    sesuatu di dunia ini adalah perbuatan Allah Swt, perasaan ini di sertai dengan munculnya rasa akanmati tabii, mati yang di maksudkan di sini adalah matinya hawa nafsu dan hiduplah hati sanubari

    untuk kelak akan mengakui daripada kebenaran Allah Swt itu adalah satu (tauhid), ini adalah tahapawal seseorang hamba untuk mengetahui arti daripada apa itu yang di namakan dengan Tauhid. Mati

    Tabii artinya perasaan lahiriah orang yang berdzikir menjadi hilang, fana pendengaran dan

    penglihatan lahiriahnya, sehingga tidak berfungsi lagi, yang berfungsi adalah pendengaran dan penglihatan bathinnya yang memancar dari lubuk hatinya, sehingga terdengar dan terlihat hanyalahlapzul jalalah, dalam keadaan demikian akal dan pikiran jasmani tidak berjalan lagi, kecuali akal dan

    pikiran bathin, sebab akal dan pikiran bathin yang bersihlah yang dapat menerima karunia, taufik,hidayah dan ilham dari Allah Swt, hal demikianlah yang merupakan nur illahi terbit dari orang yang

    berdzikir, sehingga hatinya muhadharoh (hadir) bersama Allah Swt.

  • 8/6/2019 Uraian Dzikir Latifatul Qalbiy

    3/4

    3

    Mati Tabii juga merupakan lompatan dari pintu fana yang pertama, oleh sebab di terimanya dzikir

    seorang hamba oleh Allah Swt, dan ini merupakan hasil dari mujahadahnya (perjuangan) danmerupakan rahmat dan karunia dari Allah Swt, juga merupakan fanafillah di mana gerak dan diam

    tidak ada kecuali dari Allah Swt, tata cara dzikir ini dalam Thariqat An-Naqsyabandi ini telah di atursecara turun menurun secara silsilah dan sampai kepada kami adalah sebagai berikut :

    1. Menghimpunkan pengenalan kepada hati sanubari, maksudnya menetapkan konsentrasi secarapenuh hanya kepada Allah Swt secara keseluruhan;

    2. Mengingat zat Allah dengan hati sanubari, ini lebih menekankan kepada ingat terhadap Allah Swtpada maqam yang di tuju untuk berdzikir;

    3. Mengucapkan Istighfar dengan bilangan yang ganjil, artinya secara syariah kita selalu mohonampun kepada Allah, sama saja artinya dengan lebih mendekatkan diri kepadaNya melalui istighfar,

    dan ucapan istighfar ini bilangannya secara ganjil, contohnya 3x, 5x, 7x dan seterusnya berapapun mauasal ikhlas;

    4. Membaca Surah Al-Fatiha 1 kali dan Surah Al-Ikhlas 3 kali, dengan membaca ayat Al-Quran tentu

    hati akan lebih mudah menerima hidayah dariNya dan lebih mendekatkan diri kepadaNya;

    5. Menghadirkan Masaikh Thariqat di hadapan kita, ini artinya bertawassul kepada Allah Swt melaluikeutamaan ulama ulama ajaran ini yang lebih dahulu telah mendapatkan hidayah dariNya melalui

    cara dzikir ini, pelaksanaanya perlu kehati hatian penuh, jika tidak akan terjatuh kepada kesyirikan;

    6. Menghadiahkan pahala Surah Al-Fatiha 1 kali dan Surah Al-Ikhlas 3 kali kepada para masaikh,

    maksudnya bacaan yang di baca di atas tadi hadiahkan faedahnya kepada para ulama silsilah yangtelah memakai ajaran dzikir ini yang lebih dahulu dari pada kita, ini merupakan penguatan terhadap

    tawassul atau rabithah tadi;

    7. Mematikan diri sebelum mati, maksudnya belajarlah mati sebelum di matikan dengan arti katasenantiasalah selalu ingat (dzikir) kepadaNya;

    8. Memandang rabithah atau rupa guru, ini penerapannya sangatlah rumit dan penuh hati hati, jika

    tidak maka akan tergelincir kepada syirik khafi (tersembunyi), pelaksanaannya adalah tekankan dalamhati akan bersyukur kepada Allah Swt yang telah mengaruniakan hidayahNya bahwa ajaran ini disampaikan Allah Swt kepada kita melalui guru atau mursyid kita, di luar cara ini dalam

    menerapkannya maka syiriklah yang akan terjadi, bukannya mendapat keridhaan malah kemurkaanAllah Swt lah yang di dapat;

    9. Munajat kepada Allah Swt, artinya sebelum kita mengucapkan dzikir

    AllahAllahAllahterlebih dahulu kita membaca atau berdoa sebagai berikut : ILLAHI ANTAMAKSUDI WA RIDHAKA MATHLUBI, artinya : Ya Allah, hanya engkaulah yang kumaksud dan

    keridhaan engkaulah tujuanku.

    10. Membaca zikir kepada Allah Swt, setelah keseluruhan cara di atas di laksanakan maka di mulailahdengan berdzikir atau membaca AllahAllahAllahsebanyak banyaknya sesuai dengan

    kemampuan dan kesempatan, jika sudah cukup dan selesai dari berdzikir maka panjatkanlah puja dan

  • 8/6/2019 Uraian Dzikir Latifatul Qalbiy

    4/4

    4

    puji syukur kepada Allah Swt yang telah memberi kesempatan dan kekuatan dalam beribadah dzikir

    ini.

    Pelaksanaan dzikir ini menurut yang kami pelajari untuk di terapkan sewaktu melaksanakannya danyang bisa di jabarkan oleh tuan guru atau mursyid adalah :

    1. Wuquf Qalbiy, artinya kuatkan konsentrasi pikiran hanya kepada Allah Swt yang tiada berwujuddan berbentuk dari segala sesuatu apapun di dunia ini, tetapi ianya hanyalah tunggal dan esa, dalampelaksanaan ini ini sekurang kurangnya buatlah pikiran itu memikirkan akan keberadaan kekuatan

    dan kesempatan kita saat berdzikir ini hanyalah merupakan kekuatan (hidayah) dari Allah Swt, hal initermasuk dalam kategori ingat kepada Allah Swt secara afal (perbuatan);

    2. Setelah dapat membuat pikiran yang sedemikian di atas, maka usahakanlah agar selalu ucapan dzikirtersebut masuk pada wilayah maqam yang telah di sebut di atas secara terus menerus laksana

    tembakan mitraliur yang tiada putusnya seraya memusatkan pikiran bahwa Allah Swt senantiasamengawasi kita dalam keadaan apapun juga;

    3. Jika masih terasa susah juga, maka cobalah buat ingatan rajah dari pada tulisan nama Allah Swt

    dalam bayangan kita saat dalam berdzikir terus masukkan tulisan Allah tersebut pada maqam yangtelah tersebut di atas, tapi ingat ini ada unsur syiriknya jika tiada hati hati dalam menerapkannya dan

    ini tergolong kepada selemah lemahnya seorang hamba dalam berdzikir kepada Allah Swt, tetapi jikahanya mampu demikian maka memadailah secara tahap awal tetapi harus berusaha dengan keras agar

    jangan dengan cara ini, tetapi pakailah cara yang 2 (dua) di atas.

    4. Setiap selesai berdzikir harus selalu menyampaikan rasa syukur yang sebesar besarnya kepadaAllah Swt atas karuniaNya yang telah memberikan kekuatan dan kesempatan dalam ingat kepadaNya.

    Demikianlah keterangan awal dari pada ajaran maqam dasar kajian tasawwuf Thariqat An- Naqsyabandi, selanjutnya akan kami uraikan maqam pembersihan sifat buruk bathin tingkat kedua

    kepada saudara saudara semua sepanjang yang telah sampai kepada kami dan di ijazahkan kepadakami oleh tuan guru mursyid kami yaitu TUAN SYEIKH SULAIMAN IDRIS RAMBAH, tunggu

    postingan selanjutnya URAIAN LATHIFATUL RUH Di tulis oleh Admint dan telah di izinkan olehTuan Guru selaku pengasuh blog ini