UPAYAPENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL...

24
i UPAYAPENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STAD DAN PENDEKATAN SCIENTIFIC SISWA KELAS 5 SDN BLOTONGAN 01 SALATIGA SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2015/2016 ARTIKEL Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Serjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana oleh Juliana J.M Doh 292012279 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2016

Transcript of UPAYAPENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL...

Page 1: UPAYAPENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11035/2/T1_292012279_Full... · hasil belajar siswa melalui daftar nilai pelajaran IPS

i

UPAYAPENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL

PEMBELAJARAN STAD DAN PENDEKATAN SCIENTIFIC SISWA

KELAS 5 SDN BLOTONGAN 01 SALATIGA SEMESTER II

TAHUN PELAJARAN 2015/2016

ARTIKEL

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh

Gelar Serjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana

oleh

Juliana J.M Doh

292012279

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2016

Page 2: UPAYAPENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11035/2/T1_292012279_Full... · hasil belajar siswa melalui daftar nilai pelajaran IPS

ii

Page 3: UPAYAPENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11035/2/T1_292012279_Full... · hasil belajar siswa melalui daftar nilai pelajaran IPS

i

Page 4: UPAYAPENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11035/2/T1_292012279_Full... · hasil belajar siswa melalui daftar nilai pelajaran IPS

ii

Page 5: UPAYAPENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11035/2/T1_292012279_Full... · hasil belajar siswa melalui daftar nilai pelajaran IPS

iii

Page 6: UPAYAPENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11035/2/T1_292012279_Full... · hasil belajar siswa melalui daftar nilai pelajaran IPS

1

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL

PEMBELAJARAN STAD DAN PENDEKATAN SCIENTIFIC SISWA

KELAS 5 SDN BLOTONGAN 01 SALATIGA SEMESTER II

TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Juliana J.M Doh

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP

Universitas Kristen Satya Wacana

Email: [email protected]

ABSTRAK

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui apakah peningkatan hasil belajar IPS dapat

diupayakan melalui model pembelajaran STAD dan pendekatan scientific siswa Kelas 5 SDN Blotongan

01 Salatiga semester II tahun 2015/2016.

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan menggunakan model spiral dari

Kemmis, S. dan Taggart, R prosedur penelitian yang terdiri dari dua siklus. Masing-masing siklus terdiri

dari 3 tahap yaitu 1) perencanaan tindakan, 2) pelaksanaan tindakan dan observasi, serta 3) refleksi.

Variabel penelitian ini adalah model pembelajaran STAD dan pendekatan scientific dan hasil belajar IPS.

Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif kuantitatif dengan presentase yaitu

membandingkan persentase hasil belajar antara siklus 1 dan siklus 2, berdasarkan ketuntasan hasil belajar

skor minimal, skor maksimal dan skor rata-rata.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peningkatan hasil belajar IPS KD 2.4 mengahargai

peranan tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan dapat diupayakan melalui model STAD dan

pendekatan scientifickelas 5 SDN Blotongan 01 Salatiga semester II tahun pelajaran 2015/2016 terbukti.

Hal ini nampak pada peningkatan hasil belajar IPS berdasarkan perbandingan ketuntasan belajar dengan

KKM > 90 antara pra siklus, siklus 1 dan siklus 2 adalah 85, pada pra siklus skor minimal sebesar 61 pada

siklus 1 skor minimal 64, pada siklus 2 skor minimal 80. Sedangkan skor maksimal pada pra siklus

sebesar 85, pada siklus 1 skor maksimal menjadi 91, pada siklus 2 skor maksimal menjadi 100. Sedangkan

skor rata-rata pada pra siklus sebesar 21, pada siklus 1 meningkat menjadi 85, siklus 2 meningkat menjadi

94,48. Adapun ketuntasan belajar pada pra siklus sebesar 0% meningkat menjadi 45% pada siklus 1

meningkat menjadi 68% pada siklus 2. Penelitian ini dinyatakan berhasil yang ditunjukkan oleh jumlah

siswa yang tuntas yakni 90% lebih besar sama dengan 85% dari seluruh siswa yang ditetapkan dalam

indikator kinerja.

Kata kunci: Kerjasama kelompok, Ilmu Pengetahuan Sosial, Student Teams Achievement

Division (STAD) dan Pendekatan Scientific.

Page 7: UPAYAPENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11035/2/T1_292012279_Full... · hasil belajar siswa melalui daftar nilai pelajaran IPS

2

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Undang-undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

dalam bab II pasal 3 menyatakan bahwa

“pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk

watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan

kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar

menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga

negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.

Mencermati pasal UU RI No 20 Tahun 2003 adalah, satu hal yang

menarik bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi

peserta didik dan dilaksanakan melalui pendidikan formal yakni di sekolah

dasar. Pengembangan potensi peserta didik dilaksanakan melalui

pembelajaran. Dalam pembelajaran, peserta didik dimotivasi untuk dapat

belajar dengan baik, sehingga tujuan belajar yang ditetapkan dalam

kompetensi dapat tercapai. Untuk mencapai tujuan , maka pembelajaran perlu

disusun dengan baik mulai dari perencanaan, pelaksanaan, sampai dengan

penilaian dan refleksi pembelajaran. Perencanaan, pelaksanaan dan penilaian

dalam pembelajaran yang interaktif, inspiratif, menyenangkan dan menantang

akan mampu memotivasi siswa secara aktif dalam pembelajaran. Proses

pembelajaran yang demikian juga akan memberikan ruang yang cukup bagi

siswa untuk mengembangkan kreativitas dan kemandirian sesuai dengan

bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis yang dimiliki oleh

masing-masing siswa.

Dalam pembelajaran, Guru berperan sebagai motivator yang dapat

memberikan perlakuan khusus pada peserta didik supaya timbul motivasi

belajar pada diri siswa (Yanuarsih Gardina, 2013:3). Agar motivasi siswa

dapat tumbuh dan berkembang, Guru perlu mendesain pembelajaran menjadi

menarik dan menyenangkan melalui pendekatan dan model pembelajaran yang

tepat dan dapat mencapai kompetensi yang diharapkan. Salah satu model

pembelajaran yang menarik dan dapat memotivasi siswa untuk belajar adalah

model pembelajaran tipe Student Teams Achievement Division (STAD).

Page 8: UPAYAPENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11035/2/T1_292012279_Full... · hasil belajar siswa melalui daftar nilai pelajaran IPS

3

Dalam pembelajaran STAD interaksi antar siswa dalam belajar menjadi fokus

utama, pembelajaran dilaksanakan dengan berkelompok, sehingga memotivasi

siswa untuk menimbulkan rasa ingin tahu yang besar karena siswa belajar

dengan temannya sendiri yang sebaya dengan umurnya.

Model pembelajaran STAD sangat tepat dilakukan dalam pembelajaran

IPS. Hal ini ditunjang dengan Permendiknas Nomor 22 tahun 2006 tentang

standar isi yang menyatakan bahwa “Di masa yang akan datang peserta didik

akan menghadapi tantangan berat karena kehidupan masyarakat global selalu

mengalami perubahan setiap saat. Oleh karena itu mata pelajaran IPS

dirancang untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan

analisis terhadap kondisi sosial masyarakat dalam memasuki kehidupan

bermasyarakat yang dinamis”.

Model pembelajaran STAD dengan pendekatan scientific merupakan

strategi pembelajaran yang mengarahkan siswa untuk menelaah materi, dalam

langkah-langkah pembelajarannya siswa akan dibentuk dalam kelompok

secara heterogen, siswa akan melakukan tanya jawab, menalar permasalahan

pada materi, melakukan kegiatan percobaan dan mempresentasikan sehingga

siswa satu dan lainnya akan saling membantu untuk menyelesaikan

permasalahan materi. Siswa akan diarahkan secara langsung baik individu

maupun berkelompok sehingga siswa dapat mengkonstruksikan sendiri

pengetahuannya dengan pengalamannya melalui ranah sikap (afektif),

pengetahuan (kognitif), dan keterampilan (psikomotor) agar lebih memahami

materi yang diajarkan dengan aktif, kreatif, produktif dan efektif untuk

mencapai hasil belajar.

Observasi yang dilakukan di SDN Blotongan 01 Salatiga dalam

pembelajaran yang berlangsung belum menggunakan kurikulum 2013.

Pembelajaran yang digunakan masih mengacu pada standar isi kurikulum

KTSP dengan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD).

Permasalahan hasil belajar siswa yang belum tercapai dapat diperoleh dari

hasil belajar siswa melalui daftar nilai pelajaran IPS semester II, yaitu Ulangan

Harian, Ulangan Tengah Semester (UTS), Tugas/PR (Pekerjaan Rumah),

Page 9: UPAYAPENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11035/2/T1_292012279_Full... · hasil belajar siswa melalui daftar nilai pelajaran IPS

4

Ulangan Akhir Semester (UAS), serta Nilai Akhir (NA) dengan Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM)> 90 dari 21 siswa dengan skor rata-rata sebesar

21, skor minimal sebesar 61 dan skor masimal sebesar 85. Dalam

pembelajaran guru masih terlihat bersifat konvensional yaitu dalam mengajar

masih menggunakan metode ceramah, tanya jawab, dan pemberian tugas.

Keadaan siswa di dalam kelas 80% nampak pasif dalam mengikuti kegiatan

belajar hal ini terlihat siswa hanya diam, mendengarkan, mencatat, tanya

jawab dan mengerjakan soal atau tugas.

KAJIAN PUSTAKA

Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

IPS singkatan dari Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan salah satu mata

pelajaran yang diberikan kepada peserta didik mulai dari SD/MI/SDLB sampai

SMP/MTs/SMPLB. Mata pelajaran IPS memiliki kekhasan dibandingkan mata

pelajaran lain yakni sebagai kajian yang bersifat terpadu (integrated), interdisipliner,

multi dimensional bahkan cross-disipliner. IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta,

konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Materi IPS yang diberikan

pada pembelajaran peserta didik jenjang SD/MI memuat materi Geografi, Sejarah,

Sosiologi, dan Ekonomi. Aspek-aspek yang menjadi ruang lingkup pembelajaran IPS

meliputi 1) Manusia, tempat, dan lingkungan; 2) Waktu, keberlanjutan, dan

perubahan; 3) Sistem sosial dan budaya; dan 4) Perilaku ekonomi dan kesejahteraan.

Tujuan dari diselenggarakan pembelajaran IPS, menurut Peraturan Menteri

Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 tahun 2006 tentang standar isi

menyatakan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut. 1) Mengenal

konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya; 2)

Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri,

memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial; 3) Memiliki

komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan dan 4) Memiliki

kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang

majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global.

Page 10: UPAYAPENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11035/2/T1_292012279_Full... · hasil belajar siswa melalui daftar nilai pelajaran IPS

5

Model Pembelajaran STAD (Student Teams Achievement Divisions) dan Pendekatan

Scientific

Model Pembelajaran STAD (Student Teams Achievement Divisions)

Sugiyanto, (2010:44) mendefinisikan model pembelajaran STAD yaitu model

pembelajaran kooperatif yang berfokus pada pengunaan kelompok kecil untuk saling

bekerjasama dalam menguasai materi pembelajaran untuk mencapai prestasi yang

maksimal. Kerjasama dalam pembelajaran dimaksudkan untuk saling mengisi

misalnya siswa yang menguasai materi tertentu dapat memberikan penjelasan kepada

siswa lain yang belum menguasai materi itu.

Menurut Rachmadiarti (2001) dalam model pembelajaran kooperatif,

diberikan beberapa jenis pendekatan yang salah satunya STAD. Pembelajaran

kooperatif tipe STAD merupakan pendekatan yang dikembangkan untuk melibatkan

siswa dalam menelaah materi yang tercakup dalam suatu pelajaran.

Menurut Agus Suprijono (2009) STAD merupakan salah satu metode dalam

pembelajaran kooperatif. Gagasan utama dari STAD adalah untuk memotivasi siswa

supaya dapat saling mendukung dan membantu satu sama lain dalam menguasai

kemampuan yang diajarkan oleh guru.

Langkah-langkah Model Pembelajaran STAD (Student Teams Achievement Divisions)

Sugiyanto (2010:44), menyebutkan langkah-langkah penerapan model STAD

adalah sebagai berikut:

a. Membentuk kelompok yang anggotanya empat orang secara heterogen

(campuran menurut prestasi, jenis kelamin, suku, dan lain-lain).

b. Guru menyajikan pelajaran

c. Guru memberi tugas kepada setiap kelompok untuk dikerjakan oleh anggota

kelompok. Anggotanya yang tahu menjelaskan kepada anggota lainnya,

sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti.

d. Guru memberi kuis atau pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada saat

menjawab kuis, tidak boleh saling membantu.

e. Memberi evaluasi

f. penutup

Menurut Rachmadiarti (2001) langkah-langkah penerapan pembelajaran STAD

anatara lain:

Page 11: UPAYAPENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11035/2/T1_292012279_Full... · hasil belajar siswa melalui daftar nilai pelajaran IPS

6

a. Membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang secara heterogen (campuran

menurut prestasi, jenis kelamin, suku dan lain-lain)

b. Guru menyajikan pelajaran

c. Guru memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota-anggota

kelompok. Anggotanya kelompok yang sudah mengerti dapat menjelaskan

pada anggota lainnya sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti

d. Guru memberi kuis atau pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada saat

menjawab kuis siswa tidak boleh saling membantu

e. Memberi evaluasi

f. Kesimpulan.

Langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe STAD menurut Agus

Suprijono (2009) adalah sebagai berikut:

1. Siswa dibentuk dalam kelompok heterogen masing-masing terdiri dari 4

anggota (campuran berdasarkan nilai awal yang didapat)

2. Guru menyajikan materi atau memberi pengajaran pada siswa

3. Guru membagikan lembar kerja pada tiap anggota kelompok

4. Siswa melakukan kerja kelompok untuk menyelesaikan tugas yang diberikan

oleh guru sesuai materi ajar yang disampaikan guru

5. Diadakan tes individu yaitu siswa mengerjakan kuis untuk mengecek

pemahaman siswa setelah melaksanakan diskusi

6. penutup

Berdasarkan uraian dari beberapa pakar maka langkah-langkah dalam kegiatan

pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran STAD adalah:

1. Guru membentuk kelompok 4 anggota

2. Guru menyajikan materi

3. Siswa menerima lembar kerja

4. Siswa diberi tugas dalam kelompok

5. Siswa mengerjakan tugas dalam kelompok

6. Siswa yang sudah selesai tugasnya dapat memberikan penjelasan kepada siswa

lain yang belum selesai.

7. Siswa mengerjakan kuis

8. Kesimpulan

9. Penutup

Pendekatan Scientific

Daryanto (2014:51) mendefinisikan bahwa “pendekatan pembelajaran

saintifik adalah pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar siswa secara aktif

mengkonstruksi konsep, hukum atau prinsip”.

Sependapat dengan itu, Kurniasih, Imas, dkk (2014:29-30) mengartikan

pendekatan pembelajaran saintifik adalah “pembelajaran yang memberikan siswa

Page 12: UPAYAPENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11035/2/T1_292012279_Full... · hasil belajar siswa melalui daftar nilai pelajaran IPS

7

kesempatan berperan secara aktif membangun konsep, hukum atau prinsip dengan

melibatkan keterampilan proses dalam kegiatan pembelajaran”.

Pendapat yang sama juga disampaikan oleh H.Nurul dalam Marjan, Johari

(2014:4) yang menyebutkan pembelajaran berpendekatan saintifik merupakan

“pembelajaran yang menggunakan pendekatan ilmiah dan inkuiri, dimana siswa

berperan secara langsung baik secara individu maupun kelompok untuk menggali

konsep dan prinsip selama kegiatan pembelajaran”.

Langkah-langkah Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik

Dalam Permendikbud RI No. 81A tahun 2013 lampiran IV tentang

Implementasi Kurikulum Pedoman Umum Pembelajaran (2013:35) pendekatan

pembelajaran saintifik mempunyai langkah-langkah yaitu:

1. Mengamati, yaitu kegiatan pembelajaran yang memberikan siswa kesempatan

menemukan masalah dan informasi melalui kegiatan membaca, mendengar,

menyimak, dan melihat dengan atau tanpa alat peraga.

2. Menanya, yaitu kegiatan pembelajaran yang memberikan kesempatan siswa untuk

mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang

diamati untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati.

3. Mengumpulkan informasi, adalah kegiatan mengumpulkan informasi dengan cara

melakukan eksperimen, membaca sumber lain selain buku teks, mengamati

objek/kejadian, maupun wawancara dengan nara sumber.

4. Mengasosiasi, adalah kegiatan mengolah informasi yang sudah dikumpulkan.

5. Mengkomunikasikan, yaitu kegiatan pembelajaran yang memberikan siswa

kesempatan menyampaikan kseimpulan hasil pengamatan berdasarkan hasil

analisis secara lisan maupun tertulis.

Kurniasih, Imas (2014:38-53) menyebutkan bahwa pendekatan pembelajaran

saintifik dapat dilaksanakan dengan langkah-langkah seperti berikut:

1. Mengamati (observasi), yaitu kegiatan menemukan fakta tentang hubungan

keterkaitan antara obyek yang dianalisis dengan materi pembelajaran.

2. Menanya, adalah kegiatan mengajukan pertanyaan tentang informasi yang

berkaitan dengan kegiatan pembelajaran.

3. Mengumpulkan informasi, adalah kegiatan menggali dan mengumpulkan

informasi dari berbagai sumber melalui berbagai cara.

4. Mengasosiasikan, adalah kegiatan menemukan keterkaitan dan pola satu informasi

dengan informasi lainnya.

5. Menarik kesimpulan, yaitu kegiatan menyimpulkan informasi dari informasi yang

telah diperoleh dan diolah dalam kegiatan pembelajaran.

6. Mengkomunikasikan, adalah kegiatan memberikan kesempatan kepada siswa

untuk mengkomunikasikan apa yang telah mereka pelajari.

Page 13: UPAYAPENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11035/2/T1_292012279_Full... · hasil belajar siswa melalui daftar nilai pelajaran IPS

8

Sependapat dengan itu, Daryanto (2014:60-80) menyebutkan bahwa

pendekatan pembelajaran saintifik mempunyai langkah-langkah sebagai berikut:

1. Mengamati, adalah kegiatan mencari dan menemukan fakta keterkaitan

antara obyek yang dianalisis dengan materi pembelajaran

2. Menanya, yaitu kegiatan memberikan kesempatan siswa bertanya mengenai apa

yang sudah dilihat, disimak, dibaca, atau dilihat.

3. Mengumpulkan informasi, adalah kegiatan menggali dan mengumpulkan

informasi dari berbagai sumber melalui berbagai cara.

4. Mengasosiasikan, adalah kegiatan memproses informasi yang sudah dikumpulkan.

5. Menarik kesimpulan, adalah kegiatan membuat kesimpulan berdasarkan data atau

informasi yang telah diolah.

6. Mengkomunikasikan, adalah kegiatan siswa menyampaikan tentang apa saja yang

telah mereka pelajari.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas disimpulkan bahwa langkah-langkah

pendekatan pembelajaran saintifik adalah:

1. Menyimak materi

2. Menanya konsep-konsep penting dari materi belajar

3. Mengumpulkan informasi materi pembelajaran

4. Mengasosiasikan informasi yang sudah dikumpulkan.

5. Menarik kesimpulan.

6. Mengkomunikasikan kesimpulan

Dari beberapa pendapat yang dikemukakan para ahli, maka kesimpulan Model

STAD dan pendekatan Scientifik ada sebagai berikut:

1. Membentuk kelompok @4 orang

2. Menyimak materi pembelajaran.

3. Menerima lembar kerja.

4. Menanya konsep-konsep penting dari materi.

5. Siswa mengerjakan tugas dan menjelaskan tugas bersama anggota lain dalam

satu kelompok.

6. Menalar konsep-konsep penting.

7. Mengumpulkan informasi konsep-konsep penting.

8. Menarik kesimpulan.

9. Mengkomunikasikan melalui kuis.

Hasil Belajar

Page 14: UPAYAPENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11035/2/T1_292012279_Full... · hasil belajar siswa melalui daftar nilai pelajaran IPS

9

Hasil belajar menurut Hamalik (2002:155) adalah terjadinya perubahan

tingkah laku pada diri siswa, yang dapat diamati dan diukur dalam perubahan

pengetahuan sikap dan keterampilan.Hal ini berarti bahwa hasil belajar bukan hanya

perubahan dalam pengetahuan saja, tetapi juga dalam keterampilan dan sikap. Jadi,

hasil belajar adalah hasil yang didapatkan seseorang dalam proses belajar dan

diwujudkan dalam nilai yang diberikan guru dan perubahan tingkah laku setelah

mengikuti proses pembelajaran.

Berdasarkan teori Benjamin S. Bloom (dalam Indra, 2009) hasil belajar

dalam rangka studi melalui tiga kategori ranah antara kognitif merupakan

Berdasarkan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari 6 aspek yaitu

pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan penialaian. afektif

merupakan Berkenaan dengan sikap dan nilai. Ranah afektif meliputi lima jenjang

kemampuan yaitu menerima, menjawab atau reaksi, menialai, organisasi dan karaketr

nilai. Psikomotor meliputi keterampilan motorik, manipulasi benda-benda,

koordinasi neuromuscular (menghubungkan, mengamati).

Hasil belajar merupakan suatu proses yang dilakukan guru pada akhir

kegiatan pembelajaran atau akhir program untuk menentukan angka hasil belajar

peserta didik. Hasil belajar harus diidentifikasi melalui informasi hasil pengukuran

penguasaan bidang/materi dan aspek perilaku baik melalui teknik tes dan nontes.

Penguasaan materi yang dimaksud adalah derajat pencapaian kompetensi hasil

belajar seperti yang dikehendaki dalam standar proses dan dinyatakan dalam aspek

perilaku yang terbagi dalam ranah kognitif, afektif, dan psikomotor (Wardani Naniek

Sulistya, dkk: 2012: 109. Dalam Asesmen Pembelajaran SD 2012).

Pengukuran menurut Wardani Nanik Sulistya dkk (Asessmen pembelajaran

SD 2012:47) secara sederhana, pengukuran diartikan sebagai kegiatan atau upaya

yang dilakukan untuk memberikan angka-angka pada suatau gejala atau peristiwa.

Hasil pengukuran terkait dengan penilaian belajar. Dalam penilaian hasil

belajar, pengukurannya tidak hanya menekankan pada hasil belajar saja, namun juga

menekankan pada evaluasi proses belajar (Wardani Naniek Sulistya dan Slameto,

2012: 18).

Page 15: UPAYAPENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11035/2/T1_292012279_Full... · hasil belajar siswa melalui daftar nilai pelajaran IPS

10

Assesmen menurut Wardani Naniek Sulistya dkk (Assesmen pembelajaran

SD 2012:48) adalah proses pengambilan dan pengolahan informasi untuk mengukur

pencapaian hasil belajar peserta didik. Penilaian adalah metode yang biasa digunakan

untuk menentukan mutu unjuk kerja individu; pernyataan berdasarkan sejumlah fakta

untuk menjelaskan karakteristik seorang atau karakteristik sesuatu; penafsiran data

hasil pengukuran.

Kerangka Berpikir

Pada penelitian yang dilakukan dilapangan proses pembelajaran yang

dilakukan masih bersifat konvensional, sehingga guru mendominasikan waktu belajar

dengan memberikan metode ceramah, tanya jawab, pemberian tugas atau soal.. Hal

seperti itu yang membuat hasil belajar yang belum tercapai yaitu nilai rata-rata siswa

masih dibawah KKM. Dengan adanya permasalahan yang terjadi maka perlu

diperbaiki melalui model pembelajaran STAD dengan pendekatan scientific. Model

pembelajaran yang diterapkan berupaya dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan

menambah semangat dalam kerja kelompok untuk memperoleh skor individual.

Berhubungan dengan hal di atas, maka guru perlu melakukan pemantapan tindakan

yaitu mengulang kembali dengan menerapkan model pembelajaran STAD untuk

mencapai tujuan pembelajaran yang optimal di atas KKM 90.

Pada tahap awal sebelum guru menggunakan model pembelajaran STAD

dengan pendekatan scientific hasil belajar IPS siswa kelas 5 SDN Bltotongan 01

Salatiga KD masih belum tercapai. Dengan belum tercapainya hasil belajar IPS

tersebut guru berupaya meningkatkan hasil belajar IPS dengan melakukan inovasi

pembelajaran yang dilakukan adalah siswa diminta menyimak tujuan pembelajaran

dikelas, setelah itu siswa dibentuk dalam 3 orang. Siswa menanya, siswa menalar,

siswa mencoba, siswa mempresentasikan, siswa menjawab kuis.

Langkah-langkah pembelajaran melalui penggunaan model pembelajaran

STAD dengan pendekatan scientific adalah sebagai berikut.

1. Membentuk kelompok @4 orang

2. Menyimak materi perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan.

3. Menerima lembar kerja peranan tokoh perjuangan dalam mempertahankan

kemerdekaan.

4. Menanya tentang peranan tokoh perjuangan dalam mempertahankan

kemerdekan.

Page 16: UPAYAPENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11035/2/T1_292012279_Full... · hasil belajar siswa melalui daftar nilai pelajaran IPS

11

5. Menjelaskan kepada siswa yang belum selesai.

6. Mengumpulkan informasi tentang peranan tokoh perjuangan dalam

mempertahankan kemerdekaan.

7. Menalar peranan tokoh perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan.

8. Menarik kesimpulan

9. Mengkomunikasikan melalui kuis.

Page 17: UPAYAPENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11035/2/T1_292012279_Full... · hasil belajar siswa melalui daftar nilai pelajaran IPS

12

Gambar 2.1

Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Model Pembelajaran STAD dengan Pendekatan

Scientific

Pembelajaran konvensional

Pendekatan Saintific danModel pembelajaran STAD

Rublik

Unjuk Kerja 1. membentuk kelompok @4 orang

Rublik Unjuk

Kerja

2.menyimak materi perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan

Indonesia

Rublik Unjuk

Kerja

3. Menerima lembar kerja peranan tokoh perjuangan dalam

mempertahankan kemerdekaan. Indonesia

4. Menanya tentang peranan tokoh pejuangan dalam mempertahankan

kemerdekaan Indonesia.

RublikUnjuk

Kerja

5. menjelaskan kepada teman yang belum selesai Rublik Unjuk

Kerja

Skor

Non-

Tes

Rublik Unjuk

Kerja

6. Menalar tentang peranan tokoh pejuangan dalam mempertahankan

kemerdekaan Indonesia

Rublik Unjuk

Kerja

7. Mengumpulkan informasi tentang peranan tokoh pejuang dalam

mempertahankan kemerdekaan Indonesia

Rublik Unjuk

Kerja

8. Menarik kesimpulan tentang peranan tokoh perjuangan dalam

mempertahankan kemerdekaan Indonesia

Rublik Unjuk

Kerja

9. melaksanakan kuis tentang peranan tokoh perjuangan dalam

mempertahankan kemerdekaan indonesia

Skor akhir/hasil Belajar Skor Tes

Hasil belajar ≤ KKM 90

1.1 Pembelajaran IPS : KD 2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam

mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Page 18: UPAYAPENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11035/2/T1_292012279_Full... · hasil belajar siswa melalui daftar nilai pelajaran IPS

13

Hipotesis Tindakan

Kajian teori dan kerangka berpikir dapat diajukan hipotesis sebagai berikut :

diduga dapat diupayakan melalui model pembelajaran STAD dan pendekatan

scientifik hasil belajar IPS siswa kelas 5 SDN Blotongan 01 Salatiga Semester II

Tahun Pelajaran 2015/2016.

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ini

menggunakan model spiral dari C. Kemmis dan Mc. Taggart. Prosedur penelitianyang

akan dilakukan minimal 2 siklus. Dalam setiap siklus memiliki 3 tahap yaitu planning

(perencanaan), acting (pelaksanaan tindakan) dan observasing (observasi), serta

reflecting (refleksi) (Hamzah. B. Uno, dkk. 2011:87). Prosedur penelitian ini dapat

digambarkan melalui gambar 3.1.

Gambar 3.1

PTK Model spiral dari Kemmis dan Taggart

Jenis data penelitian ini berupa data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari siswa

dan dari hasil observasi guru. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi.

Instrumen penelitian berupa lembar observasi hasil belajar dengan kisi-kisi pengukuran hasil

belajar IPS seperti tersaji dalam tabel 1 berikut ini:

Page 19: UPAYAPENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11035/2/T1_292012279_Full... · hasil belajar siswa melalui daftar nilai pelajaran IPS

14

KISI KISI PENILAIAN

Kompetensi

dasar

Indikator

Tujuan

pembelajara

n

Aspek Penilaian Teknik Penilaian Bentuk penilaian Instrument C A P Tes

Non

Tes

Unjuk

kerja

Tes

format

if

Unjuk

kerja

Kuis

2.4 Menghargai

perjuangan para

tokoh dalam

mempertahanka

n kemerdekaan

1. Membentuk

kelompok @4

orang

1.Siswa

membentuk

kelompok @4

orang

p-1

Sesuai

rubrik

penilaian

indikator

1

2. menyimak

materi

perjuangan

dalam

mempertahank

an

kemerdekaan

Indonesia

2.Setelah

membentuk

kelompok, siswa

menyimak materi

peranan tokoh

pejuang dalam

mempertahankan

kemerdekaan

Indonesia

Sesuai

rubrik

penilaian

indikator

2

3. menerima lembar kerja

peranan tokoh

perjuangan dalam

mempertahank

an kemerdekaan

Indonesia

3.Setelah menyimak materi

perjuangan dalam

mempertahankan kemerdekaan

Indonesia, siswa

menerima lemar kerja peranan

tokoh pejuangan

dalam

mempertahankan

kemerdekaan

Indonesia

P-1

Sesuai

rubrik

penilai

an indikat or

3

Sesuai soal

kuis

wajib nomo r

1, 2

Kuis berebut

an

nomor

1, 3, 5

4.Menanya

tentang

peranan tokoh

pejuang dalam

mempertahank

an

kemerdekaan

Indonesia

4.Setelah

menerima lembar

kerja, siswa

menanya tentang

peranan tokoh

pejuang dalam

mempertahankan

kemerdekaan

Indonesia

P-2

Sesuai

rubrik

penilai

an indikat or

4

5. Menjelaskan

materi peranan

tokoh

perjuangan

dalam

mempertahank

an

kemerdekaan

Indonesia

yang belum

dikuasai oleh

5.Setelah

menanya siswa

dapat menjelaskan

materi peranan

tokoh perjuangan dalam

mempertahankan

kemerdekaan Indonesia yang

belum dikuasai

oleh siswa lain.

P-4

Sesuai

rubrik

penilaian indikator

5

Page 20: UPAYAPENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11035/2/T1_292012279_Full... · hasil belajar siswa melalui daftar nilai pelajaran IPS

15

siswa lain

6.Menalar

peranan tokoh

pejuang dalam

mempertahank

ankemerdekaa

n Indonesia

6.Setelah

menjelaskan

peranan tokoh dalam MKI yang

belum dikuasai

oleh siswa lain, siswa dapat

menalar peranan

tokoh pejuang dalam

mempertahankan

kemerdekaan

Indonesia

C-6

P-6

Sesuai

rubrik

penilaian indikator

6 dan

Sesuai

soal

kuis wajib

nomor

3,4, 5 Kuis

berebut

an nomor

2, 4

7.Mengumpulk

an informasi tentang

peranan tokoh

pejuangan dalam

mempertahank

an kemerdekaan

Indonesia

7.Setelah

menalar, siswa dapat

mengumpulkan

informasi tentang peranan tokoh

pejuang dalam

mempertahankan kemerdekaan

Indonesia

P-5

Sesuai

rubrik penilaian

indikator

7

8.Menarik kesimpulan

tentang peranan tokoh

perjuangan

dalam mempertahank

an

kemerdekaan Indonesia

8.Dengan mengumpulkan

informasi, siswa dapat menarik

kesimpulan

tentang perana tokoh pejuang

dalam

mempertahankan kemerdekaan

P-5

Sesuai

rubrik

penilaian indicator

8

9.melaksanaka

n kuis tentang

peranan tokoh

perjuangan

dalam

mempertahank

an

kemerdekaan

Indonesia

9.Setelah menarik

kesimpulan siswa dapat

melaksanakan

kuis tentang peranan tokoh

perjuangan dalam

mempertahankan kemerdekaan

Indonesia

Sesuai

rubrik penilaian

indicator

9

Indikator kinerja

Indikator keberhasilan dalam penelitian ini apabila jumlah siswa yang akan

dicapai yaitu meningkatkan hasil belajar pada proses pembelajaran IPS melalui model

Page 21: UPAYAPENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11035/2/T1_292012279_Full... · hasil belajar siswa melalui daftar nilai pelajaran IPS

16

pembelajaran STAD dengan pendekatan scientific dengan KKM ≥ 90. Penelitian ini

dikatakan berhasil apabila jumlah siswa yang mencapai KKM ≥ 80 sebesar≥ 90%

Teknik analisis data

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian dengan model pembelajaran

STAD melalui pendekatan Scientific di kelas 5 pada mata pelajaran IPS adalah teknik

analisis diskriptif komparatif dengan menggunakan presentase yaitu membandingkan

hasil belajar IPS antara Pra siklus, siklus 1 dan siklus 2.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil tindakan yang dilakukan melalui model pembelajaran STAD dengan

pendekatan Scientific pada pembelajaran IPS kelas 5 di SDN Blotongan 01 semester II

tahun ajaran 2015/2016 menunjukan bahwa keberhasilan hasil belajar siswa

mengalami peningkatan yang signifikan pada siklus 1, siklus 2. Keberhasilan hasil

belajar siswa disajikan pada tabel 4.8 berikut ini.

Tabel 4.8

Distribusi Frekuensi Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar IPS

Pra Siklus, Siklus 1 dan Siklus 2

Ketuntasan

belajar

Pra siklus Siklus 1 Siklus 2

Frekuensi % Frekuensi % Frekuensi %

Tuntas 3 9,52 10 76 18 90,48

Tidak Tuntas 19 90,48 11 23,81 3 9,52

Jumlah 21 100 21 100 21 100

Sumber : Data primer

Tabel 4.8 tentang distribusi perbandingan ketuntasan belajar pra siklus, siklus

1, siklus 2 pada pembelajaran IPS dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) > 90

nampak bahwa pada pra siklus tidak ada yang tuntas atau 100% tidak tuntas, siklus 1

nampak yang tuntas ada 10 siswa (76 %) dan yang tidak tuntas 11 siswa (23,81) dari

Page 22: UPAYAPENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11035/2/T1_292012279_Full... · hasil belajar siswa melalui daftar nilai pelajaran IPS

17

total 21 siswa. Pada siklus 2 menunjukan yang tuntas ada 18 siswa (68,18 %) dan

yang tidak tuntas ada 3 siswa (31,82 %) dari total 21 siswa.

Tabel 4.9

Perbandingan Skor Minimal, Skor Maksimal, Skor Rata-rata IPS pada Pra Siklus, Siklus 1 dan Siklus 2

Perbandingan Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2

Skor Minimal 61 64 80

Skor Maksimal 85 91 100

Skor Rata-rata 21 85 94,48

Sumber : Data primer

Tabel 4.9 menunjukkan bahwa skor minimal pada pra siklus yaitu sebesar 64

mengalami peningkatan pada siklus 1 menjadi 64 kemudian pada siklus 2 meningkat

menjadi 80. Setiap skor minimal juga diikuti skor maksimal hal ini nampak pada skor

maksimal pada pra siklus yaitu sebesar 85 meningkat menjadi 91 pada siklus 2

meningkat mencapai 100. Skor minimal dan skor maksimal pada siklus 1, siklus 2juga

diikuti pada peningkatan skor rata-rata yaitu pada pra siklus sebesar 21 dan meningkat

menjadi 90,48% kemudian meningkat. Perbandingan ketuntasan hasil belajar, skor

minimal, skor maksimal dan skor rata-rata.Mengenai distribusi perbandingan

ketuntasan belajar pra siklus, siklus 1, siklus 2 menunjukan bahwa pada pra siklus

tidak ada seorangpun yang tuntas dari 21 siswa. Pada siklus 1 siswa yang tuntas 76%

dan pada siklus 2 meningkat 90,48%.

PENUTUP

SIMPULAN

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peningkatan hasil belajar IPS KD 2.4

mengahrgai peranan tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan dapat diupayakan

melalui model STAD dan pendekatan scientific kelas 5 SDN Blotongan 01 Salatiga

semester II tahun pelajaran 2015/2016 terbukti.Hal ini nampak pada perbandingan

hasil belajar IPS berdasarkan ketuntasan belajar dengan KKM > 90. Setelah

memperoleh tindakan pembelajaran menggunakan model pembelajaran STAD dan

Page 23: UPAYAPENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11035/2/T1_292012279_Full... · hasil belajar siswa melalui daftar nilai pelajaran IPS

18

pendekatan scientific maka hasil belajar antar siklus adalah dari pra siklus skor

minimal sebesar 61 meningkat menjadi 64 pada siklus 1, pada siklus 2 meningkat

menjadi 80. Sedangkan skor maksimal pada pra siklus sebesar 85, pada siklus 1

meningkat menjadi 91, pada siklus 2 meningkat menjadi 100. Sedangkan skor rata-

rata pada pra siklus sebesar 21, pada siklus 1 meningkat menjadi 85, siklus 2

meningkat menjadi 94,48. Adapun ketuntasan belajar pada pra siklus sebesar 0%

meningkat menjadi 45% pada siklus 1 meningkat menjadi 68%. Penelitian ini

dinyatakan berhasil yang ditunjukkan oleh jumlah siswa yang tuntas 90% lebih besar

sama dengan 85% dari seluruh siswa yang ditetapkan dalam indikator kinerja.

Saran

Dalam penelitian tindakan kelas (PTK), dapat meningkatkan penguasaan

pelajaran IPS siswa kelas V SDN Blotongan 01 maka saran yang perlu disampaiakan

adalah sebagai berikut:

1. Siswa

Dengan model pembelajaran STAD dengan pendekatan scientific dapat

meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS.

2. Guru

Model pembelajaran STAD dengan pendekatan scientific dapat

diimplementasikan pada mata pelajaran dan kelas-kelas yang lain karena model

pembelajaran ini terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

3. Sekolah

Model pembelajaran STAD dengan pendekatan scientific dapat digunakan

sebagai acuan untuk memberikan masukan kepada guru dalam kegiatan pembelajaran.

4. Peneliti selanjutnya

Bagi peneliti yang akan melaksanakan penelitian dapat mengembangkan

model pembelajaran STAD dengan pendekatan scientific untuk mata pelajaran lainnya

dan dapat digunakan sebagai pedoman serta bahan pertimbangan untuk meningkatkan

hasil belajar dalam mengembangkan penelitian lebih lanjut.

DAFTAR PUSTAKA

Page 24: UPAYAPENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11035/2/T1_292012279_Full... · hasil belajar siswa melalui daftar nilai pelajaran IPS

19

Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Fida Rachmadiarti. (2001). Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: Unesa University.

Huda, Miftahul. 2013. Cooperatif Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Suprijono. 2011. Cooperative Learning. Jakarta: Bumi Aksara

Purwanto. 2009. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta : Pustaka Belajar

Indra munawar. 2009. pengertian dan definisi hasil belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

PERMENDIKBUD RI Nomor 65 Tahun 2013 Tentang Standar Proses Pendidikan

Dasar dan Menengah. Jakarta

Slavin, Robert E. 2008.cooperative learning teori, riset dan praktik. Bandung : Nusa

Media

Suprijono, Agus. 2009. Cooperatif Learning Teori dan Aplikasi Paikem. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Suryanto, Adi. 2009. Strategi Belajar Mengajar & Micro Teaching : Quantum

Teaching.

Sutrisno Leo. (2008), pengertian hasil belajar online : Jakarta : Karya cipta

Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta : Bumi Aksara.

Winkel, W.S. 2007. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi

Suryanto Adi, dkk. 2009. Evaluasi pembelajaran di SD, Jakarta : Universitas terbuka

Wardani Nanik Sulistya dkk, 2012 Asessmen Pembelajaran SD. Salatiga: Widya Sari

Adesanjaya. 2011. “Pemanfaatan Media Gambar dalam Proses Belajar Mengajar”.

http:// Adesanjaya.blogspot.com diakses pada tanggal 25 Maret 2015 pukul 22.05

WIB.

Daryanto. 2014. Pendekatan Pembelajaran Saintifik Kurikulum 2013. Yogyakarta:

Gava Media.

Kurniasih, Imas, dkk. 2014. Sukses Mengimplementasikan Kurikulum 2013. Jakarta:

Kata Pena.