UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA HURUF...
Transcript of UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA HURUF...
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA HURUF
HIJAIYAH DENGAN METODE DRILL SISWA RA AN-NAHL
KALIKABONG KALIMANAH PURBALINGGA TAHUN PELAJARAN
2010/2011
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat guna memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan Islam Program Strata I Dalam Ilmu Tarbiyah
Jurusan Pendidikan Agama Islam
Oleh :
SEPTI SUSILOWATI
NIM : 073111479
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2011
ABSTRAK
Septi Susilowati (NIM : 073111479), Upaya Meningkatkan Kemampuan
Membaca Huruf Hijaiyah dengan Metode Drill Siswa RA An-Nahl Kalikabong
Kalimanah Purbalingga Tahun Pelajaran 2010/2011. Skripsi, Semarang :
Program Kualifikasi Strata I Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah
IAIN Walisongo 2011.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji penggunaan metode drill dalam
upaya meningkatkan kemampuan membaca huruf hijaiyah siswa RA An-nahl
Kalikabong Kalimanah Purbalingga tahun pelajaran 2010/ 2011. Penelitian ini
dilaksanakan dalam tiga siklus. Implementasi tindakan yang dilakukan adalah
menerapkan pembelajaran dengan latihan yang diulang-ulang di waktu yang
singkat yang meliputi langkah-langkah pembelajaran : (1) menyiapkan buku
qiroati, (2) mendengarkan bacaan huruf hijaiyah, (3) membaca huruf hijaiyah
bersama-sama, (4) mengulang-ulang bacaan huruf hijaiyah. Teknik pengumpulan
data dilakukan melalui : (1) tes membaca, (2) wawancara, (3) observasi. Teknik
analisis data dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif, dan deskriptif
kualitatif.
Hasil penelitian ini adalah penerapan metode drill dapat meningkatkan
kemampuan membaca huruf hijaiyah siswa RA An-Nahl Kalikabong Kalimanah
Purbalingga Tahun Pelajaran 2010/2011. Hal tersebut terlihat dari prosentase
kemampuan membaca huruf hijaiyah siswa. Sebelum diberi tindakan (pra-
tindakan) siswa yang belum mampu membaca 71,43% ; siswa yang kurang lancar
membaca 21,43%; siswa yang cukup lancar membaca 7,14%; tetapi setelah diberi
tindakan I siswa yang lancar membaca naik menjadi 21,43%; setelah tindakan II
siswa yang lancar membaca 57,14%; pada akhir tindakan III siswa yang lancar
membaca dengan fasih mencapai 85,71%. Hasil yang dicapai dalam pembelajaran
membaca huruf hijaiyah dengan metode drill mengalami peningkatan sesuai
tujuan yang diharapkan.
Berdasarkan penelitian ini diharapkan akan menjadi bahan informasi dan
masukan bagi akademik, para mahasiswa, dan para pengajar mata kuliah jurusan
dan program studi di fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang.
H. Ahmad Ismail, M.Ag
NOTA PEMBIMBING
Lamp : 4 (Empat) eks
Hal : Naskah Skripsi
An. Septi Susilowati
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Setelah saya meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, bersama ini
saya kirim naskah saudara :
Nama : Septi Susilowati
NIM : 073111479
Judul : Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Huruf
Hijaiyah dengan Metode Drill Siswa RA An-Nahl
Kalikabong Kalimanah Purbalingga Tahun Pelajaran
2010/2011
Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudara tersebut dapat di
munaqasyahkan. Demikian harap menjadi maklum.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Semarang, 19 Maret 2011
Pembimbing
H.Ahmad Ismail, M. Ag
NIP. 196702081997031001
KEMENTERIAN AGAMA R.I.
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
FAKULTAS TARBIYAH Jl. Prof. Dr. Hamka (Kampus II) Ngaliyan Semarang
Telp. 024-7601295 Fax 7615387
PENGESAHAN
Naskah skripsi dengan:
Judul : UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA
HURUF HIJAIYAH DENGAN METODE DRILL SISWA
RA AN-NAHL KALIKABONG KALIMANAH
PURBALINGGA TAHUN PELAJARAN 2010/2011
Nama : SEPTI SUSILOWATI
NIM : 073111479
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Program Studi : Pendidikan Agama Islam
telah diujikan dalam sidang munaqasyah oleh Dewan Penguji Fakultas Tarbiyah
IAIN Walisongo Semarang dan dapat diterima sebagai salah satu syarat
memperoleh gelar sarjana dalam Ilmu Pendidikan Islam.
Semarang, Juni 2011
DEWAN PENGUJI
Ketua,
Dr. Musthofa, M.Ag.
NIP: 19710403 199603 1 002
Sekretaris,
Mufidah, S. Ag. M.Pd.
NIP: 19690707 199703 2 001
Penguji I,
Ahmad Muthohar, M.Ag.
NIP: 19691107 199603 1 001
Penguji II,
Nasirudin, M.Ag.
NIP: 19691012 199603 1 002
Pembimbing,
H. Ahmad Ismail, M.Ag.
NIP: 19670208 1997031001
Deklarasi
Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab penulis menyatakan bahwa skripsi
ini tidak berisi materi yang pernah ditulis orang lain atau diterbitkan. Demikian
juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi
yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.
Semarang, Juni 2011
Deklarator,
Septi Susilowati
NIM. 073111479
MOTTO
“ Dan bacalah Al-Qur’an itu dengan perlahan “. QS Surat Al-Muzzamil ayat- 4
1
“ Hiasilah Al-Qur’an dengan suaramu “ HR Abu Dawud.2
1 Departemen Agama RI, Al-qur’an dan Terjemahannya, ( Jakarta:Yayasan Penyelenggara
Penterjemah/Pentafsir Al Qur’an, 1971), hlm. 988.
2 Zaki zamani, Muhammad Syukron, Menghafal Al-Qur’an Itu Gampang, ( Yogyakarta:
Mutiara Media, 2009), hlm. 81.
PERSEMBAHAN
1. Suamiku tercinta (Muhammad Ilham) terima kasih atas dukungan dan
bimbingannya serta kesetiaannya mendampingi dan memberi semangat
selalu.
2. Ayahanda (M. Wachyono, SH) dan Ibunda (Rukiyah) yang telah
memberikan kasih sayang dan do’a restunya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
3. Alm. Ibunda Ummu Chanat Alm. Bapak Mufti Muhammadi semoga amal
ibadah diterima dan dihapuskan segala dosanya, dan di tempatkan di sisi
Allah SWT. Amin..
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Penulis panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan karunia-Nya, shalawat dan salam selalu dilimpahkan kepada
Nabi Muhammad SAW, keluarga, serta para sahabat. Atas rahmat Allah, Penulis
telah mampu menyelesaikan skripsi ini guna melengkapi persyaratan dalam
memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Pendidikan Agama Islam pada Institut Agama
Islam Negeri Walisongo Semarang. Penulis menyampaikan ucapan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada :
1. Dr. H. Suja’i, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo
Semarang.
2. Ahmad Muntohar, M.Ag selaku Ketua Jurusan PAI.
3. H. Ahmad Ismail, M.Ag selaku pembimbing yang selalu membimbing dan
mengarahkan Penulis dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini.
4. Hj. Siti Aminah, Amd, Hj. Siti Nurkhasanah selaku kepala Sekolah, mba
Khujemah dan Nurlela selaku Guru RA An-Nahl Kalikabong.
5. Bapak, Ibu Dosen, dan seluruh Staf dan Karyawan IAIN Walisongo Semarang.
6. Bapak yang telah banyak membantu dan mendukung Penulis, Mas Fahmi, Mba
Iin, Mas Muslih, Rasyid, dan seluruh keluarga Purbalingga.
7. Ibu ( Rukiyah) yang telah sabar mendidik, menyayangi dan selalu mendo’akan
Penulis, Mas Efi, Mas Bahri, Mas Salim, Mas Harun, Mas Takin, Mas Anam,
Mas Ansor, Mas Sukron dan seluruh keluarga Kertanegara.
8. Bapak, Ibu Yogya, Mas Yasin, mba Tari, Mba Susi, Mas Yoyok, Mba Nus,
Mas Agus, serta Hanin terima kasih atas perhatian, doa, motivasi dan
dukungannya, dan seluruh keluarga Yogya yang telah menyayangi Penulis.
9. Sahabat-sahabatku dan keluarga kelas A.
10. Semua pihak yang telah banyak membantu Penulis. Jazakumullah.
Akhirnya, penulis hanya berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
penulis pada khususnya dan bagi semua yang berkenan membacanya.
Semarang, Juni 2011
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL..................................................................................................... i
HALAMAN ABSTRAK.............................................................................................. ii
NOTA PEMBIMBING................................................................................................iii
PENGESAHAN PENGUJI..........................................................................................iv
DEKLARASI................................................................................................................v
HALAMAN MOTTO.................................................................................................. vi
HALAMAN PERSEMBAHAN..................................................................................vii
KATA PENGANTAR.. .............................................................................................viii
DAFTAR ISI................................................................................................................ix
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah..............................................................................1
B. Penegasan Istilah.........................................................................................3
C. Tujuan Penelitian.........................................................................................4
D. Rumusan masalah....................................................................................... 4
E. Manfaat Penelitian.......................................................................................4
BAB II : LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Diskripsi Teori.......................................................................................... 6
B. Hubungan Penerapan Metode Drill dengan Kemampuan Membaca
Huruf Hijaiyah.........................................................................................17
C. Kajian Penelitian Yang Relevan.............................................................. 18
D. Hipotesis.................................................................................................. 19
BAB III : METODE PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian.......................................................................................20
B. Waktu dan Tempat Penelitian...................................................................20
C. Variabel Penelitian.....................................................................................20
D. Metode Penelitian......................................................................................21
E. Populasi.....................................................................................................25
F. Teknik Pengumpulan Data....................................................................... 25
G. Teknis Analisis Data..................................................................................27
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Kondisi Tempat Penelitian…....................................................................28
1. Sejarah Singkat RA An-Nahl Kalikabong...........................................28
2. Letak Geografis...................................................................................29
3. Keadaan Guru, Siswa, dan karyawan..................................................30
4. Visi, Misi, Tujuan RA An-Nahl Kalikabong...................................... 34
5. Sarana dan Prasarana...........................................................................34
B. Diskripsi Hasil Penelitian………………………………………………..36
1. Hasil Observasi Awal………………...……………………………...36
2. Siklus I.................................................................................................38
3. Siklus II...............................................................................................41
4. Siklus III............................................................................................. 43
C. Pengujian Hipotesis.................................................................................. 47
D. Pembahasan Hasil Penelitian…………………………………………… 47
E. Keterbatasan Penelitian………………………………………………… 48
BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................................... 50
B. Saran-Saran............................................................................................... 50
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah suatu kebutuhan yang tidak dapat dipisahkan dari
berbagai kebutuhan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini seiring dengan
meningkatnya kesadaran masyarakat tentang arti pentingnya pendidikan itu
sendiri. Sesuai dengan undang-undang No.20 Tahun 2003 tentang sistem
pendidikan Nasional, pasal 5 ayat 1 bahwa setiap warga Negara mempunyai hak
yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu1.
Selanjutnya apakah yag dmaksud dengan pendidikan itu sendiri, Zuhairini
berpedapat bahwa seluruh proses dalam kehidupan adalah proses pendidikan.2 Ini
dapat diartikan bahwa setiap pengalaman yang didapatkan manusia dalam
interaksi dengan orag lain, lingkungan dan alam dapat diartikan pendidikan dan
selanjutnya lingkungan dapat mempengaruhi proses belajar3.
Pendidikan agama harus mulai dikenalkan kepada anak pada saat anak
masih dini. Pendidikan agama terutama membaca huruf hijaiyah yang merupakan
dasar-dasar untuk membaca Al-Qur’an menjadi salah satu hal yang penting yang
harus dikenalkan kepada anak. Dalam hal ini keluarga mempunyai peran penting,
karena pendidikan keluarga merupakan pendidikan yang utuh dan pertama bagi
anak. Sebelum anak berangkat ke sekolah dan diasuh oleh guru, mereka terlebih
dahulu mendapatkan pendidikan dari orang tuanya, namun berdasar pengamatan
banyak orang tua yang tidak mampu mengajari anaknya khususnya dalam
membaca huruf hijaiyah. Hal ini didukung dengan fakta banyaknya orang tua
yang menyerahkan anaknya ke guru ngaji atau RA agar anaknya dapat membaca
huruf hijaiyah, dan banyak anak sebelum menjadi siswa RA belum pernah
memperoleh pengalaman membaca huruf hijaiyah dari orang tuanya . Faktor yang
1 Biro Hukum dan Organisasi Seketariat Jenderal Departemen Pendidikan Nasional, Undang-
Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Bandung: Citra Umbara,2003
), hlm. 8.
2 Zuhairini dkk, Filsafat Pendidikan Islam, ( Jakarta : Bumi Aksara,1995 ), hlm. 42.
3 Zukiyah Drajat , Ilmu Pendidikan Islam, ( Jakarta Bumi Aksara, 1986 ), hlm. 34.
2
menyebabkan terjadinya hal tersebut antara lain orang tua memang tidak bisa
membaca huruf hijaiyah, atau karena kesibukannya sehingga tidak mempunyai
waktu untuk mengajari membaca huruf hijaiyah pada anaknya.
Keadaan serupa juga mewarnai kondisi siswa RA An-Nahl Kalikabong
Kalimanah Purbalingga. Bukti konkrit yang dapat ditunjukkan dalam mendukung
pernyataan ini adalah rendahnya kemampuan membaca huruf hijaiyah siswa RA
An-Nahl Kalikabong Kalimanah Purbalingga ini. Hanya sekitar 7,14% siswa yang
cukup lancar membaca dari 14 anak, 21,43% kurang lancar membaca, dan 71,43%
siswa belum bisa membaca huruf hijaiyah.
Pembelajaran sebagai usaha sadar sistemik selalu bertolak dari landasan
dan mengindahkan sejumlah asas-asas tertentu. Landasan dan asas tersebut sangat
penting, karena pembelajaran merupakan pilar utama terhadap pengembangan
manusia dan masyarakat.4
Proses belajar adalah tuntunan perubahan yang diakibatkan oleh
perbuatan belajar. Belajar selalu mempunyai kaitan yang erat dengan arti
perubahan. Sehingga, seseorang yang katanya telah belajar tetapi tidak mengalami
perubahan apa-apa, maka pada hakekatnya ia telah tidak belajar.
Agar kegelisahan di RA An-Nahl Kalikabong tidak semakin meningkat,
maka perlu dicari solusi sebagai antisipasi terhadap permasalahan ini. Ada
beberapa metode dalam menyampaikan pembelajaran, salah satunya dengan
metode Drill. Yang dimaksud metode drill adalah ” Latihan ” atau ” Ulangan”
Diharapkan dengan metode drill ini anak dapat lebih mudah dalam membaca
huruf hijaiyah.
Dari pemaparan di atas segera dapat dilihat bahwa pada intinya metode
bertujuan mengantarkan sebuah pembelajaran kearah tujuan tertentu yang ideal
dengan tepat dan cepat sesuai yang diinginkan.5 Dengan demikian metode sangat
berfungsi dalam menyampaikan pembelajaran.
Dari latar belakang inilah, maka penulis mencoba menyusun skripsi ini
agar dapat meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an dimulai dengan
4 Ismail SM, M. Ag, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis P. A. I. K. E. M., (
Semarang: RaSAIL Media Group, 2009), hlm. 10.
5 Ibbid hlm 18
3
belajar membaca huruf hijaiyah melalui metode Drill dengan judul ” Upaya
Meningkatkan Kemaampuan Membaca Huruf Hijaiyah dengan Metode Drill
Siswa RA An- Nahl Kalikabong Kecamatan Kalimanah Kabupaten Purbalingga
Tahun Pelajaran 2010/2011”.
B. Penegasan Istilah
Judul dalam suatu penelitian mempunyai arti yang sangat penting, karena
dengan judul tersebut dapat diketahui isi dari suatu masalah dalam penelitian,
maka penulis perlu menjelaskan tentang istilah dalam judul ” Upaya
Meningkatkan Kemaampuan Membaca Huruf Hijaiyah dengan Metode Drill
Siswa RA An- Nahl Kalikabong Kalimanah Purbalingga Tahun Pelajaran
2010/2011”. Penegasan istilah ini juga dimaksudkan untuk membatasi ruang
lingkup penelitian. Agar tidak terjadi kesalahan dalam memahami pengertian atau
maksud dari judul skripsi ini. Maka dibawah ini kami uraikan tentang apa yang
penulis maksud dalam judul tersebut, yaitu :
1. Kemampuan Membaca
- Kemampuan adalah 1 kesanggupan; kecakapan; kekuatan. 2
kekayaan.6
- Membaca adalah 1 melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis (
dengan melisankan atau hanya dalam hati); 2 mengeja atau melafalkan
apa yang tertulis; 3 mengucapkan; 4 mengetahui; 5 memperhitungkan.7
- Lisan adalah 1 lidah; 2 kata-kata yang diucapkan; 3 berkenaan dengan
kata-kata yang diucapkan; 4 dengan mulut bukan dengan surat.
- Kemampuan membaca adalah 1 kesanggupan , kecakapan atau
kekuatan untuk memahami isi dari apa yang tertulis dengan
melisankan atau hanya dalam hati; 2 kesanggupan , kecakapan atau
kekuatan untuk mengeja atau melafalkan apa-apa yang tertulis; 3
kesanggupan , kecakapan atau kekuatan untuk
mengucapkan; 4
6 Hasan Alwi, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga ,( Jakarta, Balai Pustaka , 2000),
hlm. 707
7 Ibbid, hlm. 83.
4
kesanggupan , kecakapan atau kekuatan untuk
mengetahui 5
kesanggupan , kecakapan atau kekuatan untuk memperhitungkan.
8
2. Metode Drill
Adalah metode atau cara teratur yang digunakan dalam suatu pembelajaran
dengan latihan yang diulang-ulang di waktu singkat.9 Metode drill adalah
suatu teknik yang dapat diartikan sebagai suatu cara mengajar dengan
melaksanakan kegiatan-kegiatan latihan, siswa memiliki ketangkasan atau
keterampilan yang tinggi dari apa yang telah dipelajari.10
Metode drill adalah suatu metode dalam pendidikan dan pengajaran
dengan jalan melatih terhadap bahan pelajaran yang sudah diberikan. 11
Metode drill adalah suatu kegiatan dalam melakukan hal yang sama secara
berulang-ulang dan sungguh-sungguh dengan tujuan untuk memperkuat
suatu asosiasi atau menyempumakan suatu keterampilan supaya menjadi
permanen.12
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian latar belakang dan judul tersebut maka penulis
membatasi permasalahan sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui kemampuan membaca huruf hijaiyah siswa RA An-
Nahl.
2. Untuk mengetahui apakah metode drill dapat meningkatkan kemampuan
membaca Huruf Hijaiyah atau tidak.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang dan judul tersebut maka penulis
merumuskan permasalahan sebagai berikut :
8 Hasan Alwi, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga ,( Jakarta, Balai Pustaka , 2000),
hlm. 707
9 Ismail SM, M. Ag, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis P. A. I. K. E. M.,
(Semarang: RaSAIL Media Group,2009), hlm. 21.
10
Roestiyah NK, Strategi Belajar Mengajar. (Jakarta: Bina Aksara , 1985), hlm. 125.
11
Zuhairini, dkk, Metodik Khusus Pendidikan Agama. ( Suarabaya: Usaha Nasional, 1983),
hlm. 106.
12
Shalahuddin, dkk, Metodohgi Pengajaran Agama. ( Surabaya: Bina Ilmu, 1987), hlm. 100.
5
1. Apakah metode drill mampu meningkatkan kemampuan membaca Huruf
Hijaiyah siswa RA An-Nahl Kalikabong Kalimanah Purbalingga ?
E. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitiannya adalah:
1. Sebagai masukan dan informasi kepada dunia pendidikan, khususnya RA
An-Nahl Kalikabong Kalimanah Purbalingga
2. Sebagai bahan masukan bagi para orang tua dan diri penulis dalam
memotivasi agar anak mau belajar membaca huruf hijaiyah khususnya
siswa Ra An-Nahl Kalikabong Kalimanah Purabalingga.
3. Untuk mengembangkan pengetahuan dalam pembelajaran.
4. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam kebijakan di
sekolah.
5. Secara teori akan memberikan informasi tentang macam-macam metode
dalam pembelajaran terutama penggunaan metode drill dalam
meningkatkan kemampuan membaca huruf hijaiyah.
6. Memberikan masukan pada perpustakaan IAIN Walisongo Semarang
berupa hasil penelitian untuk menambah pustaka.
6
BAB II
LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teori
1. Kemampuan membaca
Istilah pembelajaran berhubungan erat dengan pengertian belajar dan
mengajar. Belajar, mengajar dan pembelajaran terjadi bersama-sama. Belajar dapat
terjadi tanpa guru atau tanpa kegiatan mengajar dan pembelajaran formal lainnya.
Sedangkan mengajar meliputi sagala hal yang guru lakukan di dalam kelas. Ada
beberapa pendapat mengenai pengertian pembelajaran, salah satunya menurut
Oemar Hamalik, pembelajaran adalah sebuah kombinasi yang tersusun dari unsur-
unsur manusiawi, materiil, fasilitas, perlengakapan, dan prosedur yang saling
mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran1.
Membaca adalah sebuah aktifitas belajar yang sering kita dengar, di mana
membaca adalah mengeja atau melafalkan apa-apa yang ditulis. Sedangkan
menurut Sudarso, membaca adalah proses melisankan paparan bahasa tulis melalui
aktivitas yang kompleks yakni harus menggunakan pengertian, hayalan,
menghayati dan mengingat-ingat hasil bacaan.2
Membaca adalah mengeja atau melafalkan apa yang ditulis. 3
Sesuai dengan QS Surat Al-alaq yaitu pada ayat 1-5 yang artinya :
1 Saiful Amien, “Pembelajaran Taman Pendidikan Al-Qur’an”
http:/saifulamien.staff.umm.ac.id/24/06/2010, hlm. 2.
2 Ibid.
3 Hasan Alwi, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga , ( Jakarta, Balai Pustaka , 2000), hlm.
83.
7
1). Bacalah dengan menyebut nama Tuhannu yang telah menciptakan.
2). Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
3). Bacalah dan Tuhanmulah yang Maha Pemurah.
4).Yang mengajar manusia dengan perantaraan qalam.
5). Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.4
Sebelum mengajarkan membaca pada anak, dasar-dasar kemampuan membaca
kemampuan kesiapan membaca perlu dikuasai anak terlebih dahulu. Hal ini agar
kita dapat mengetahui apakah anak sudah siap diajarkan membaca. Kemampuan
membaca yang perlu dikembangkan adalah sebagai berikut:
Sebelum mengajarkan membaca pada anak, dasar-dasar kemampuan membaca
atau kemampuan kesiapan membaca perlu dikuasai anak terlebih dahulu. Hal ini
bertujuan agar kita dapat mengetahui apakah anak sudah siap diajarkan membaca.
Kemampuan kesiapan membaca yang perlu dikembangkan adalah sebagai
berikut:
1.Kemampuan membedakan auditorial.
Anak-anak harus memahami suara-suara umum di lingkungan mereka. Mereka
harus memahami suara yang dihasilkan oleh konsonan atau vokal.
2. Kemampuan diskriminasi visual.
3. Kemampuan membuat hubungan suara-simbol.
4. Kemampuan perseptual motoris.
5. Kemampuan bahasa lisan.
6. Membangun sebuah latar belakang pengalaman.
7. Interpretasi gambar.
8. Progesi dari kiri ke kanan.
9. Kemampuan merangkai.
10. Penggunaan bahasa mulut.
4 Departemen Agama RI, Al-Qur‟an dan Terjemahannya, ( Bandung : CV Diponegoro, 2001 ),
hlm.563.
8
11. Pengenalan melihat kata.
12. Lateralisasi.
13. Koordinasi gerak.
Tanda-tanda kesiapan membaca:
1. Apakah anak sudah dapat memahami bahasa lisan?
2. Apakah anak sudah dapat mengujarkan kata-kata dengan jelas?
3. Apakah anak sudah dapat mengingat kata-kata?
4. Apakah anak sudah dapat mengujarkan bunyi huruf?
5. Apakah anak sudah menunjukkan minat membaca?
6. Apakah anak sudah dapat membedakan bunyi dengan baik?
Secara khusus, Flood dan Laap (1981:350), mengidentifikasi tahap-
tahap perkembangan kemampuan membaca pada anak yakni: “(1) tahap fantasi
(magical stage), (2) tahap pembentukan konsep diri (self concept stage), (3)
tahap membaca gambar (bridging reading stage), (4) tahap pengenalan bacaan
(teke-off reader stage), dan (5) tahap membaca lancer (independent reader
stage)”. Tahapan-tahapan tersebut dapat dijelaskan berikut ini.
1. Tahap Fantasi (magical stage)
Pada tahap ini anak mulai menggunakan buku, mulai berpikir bahwa
buku ini penting, melihat atau membolak-balikkan dan kadang-kadang anak
membawa buku kesukaannya. Pada tahap pertama, orang tua atau guru
dapat memberikan atau menunjukkan model/contoh tentang perlunya
membaca, membacakan sesuatu pada anak, membicarakan buku pada anak.
2. Tahap Pembentukan Konsep Diri (self concept stage)
Pada tahap kedua, orang tua atau guru memberikan rangsangan dengan
jalan membacakan sesuatu pada buku-buku yang diketahui anak-anak. Orang
tua atau guru juga hendaknya melibatkan anak membacakan berbagai buku.
9
3. Tahap Membaca gambar (bridging reading stage)
Pada tahap ketiga, orang tua dan guru membacakan sesuatu pada
anak-anak, menghadirkan berbagai kosa kata pada lagu dan puisi,
memberikan kesempatan menulis sesering mungkin.
4. Tahap Pengenalan Bacaan (take-of reader stage)
Pada tahap keempat, orang tua dan guru masih harus membacakan sesuatu
untuk anak-anak sehingga mendorong anak membaca sesuatu pada berbagai
situasi. Orang tua dan guru juga jangan memaksa anak membaca huruf secara
sempurna.
5. Tahap Membaca Lancar (independent reader stage)
Pada tahap ini, orang tua dan guru masih tetap membacakan berbagai jenis
buku pada anak-anak. Tindakan ini mendorong anak agar dapat
memperbaiki bacaannya. Membantu menyeleksi bahan-bahan bacaan yang
sesuai serta mengajarkan cerita yang berstruktur.
Qiroati merupakan media berupa buku yang berisi materi-materi untuk
tingkat dasar ( huruf hijaiyah ), karena buku tersebut diberikan untuk tingkat
pemula. Oleh karena itu dalam penyajiannya pun materi yang pertama diberikan
adalah pengenalan huruf hijaiyah mulai dari 2 huruf, 3 huruf, sampai huruf yang
bersambung sebagai titik awal bagi anak mengenal huruf arab.5
Tujuan dalam proses belajar mengajar merupakan komponen pertama
yang harus ditetapkan yang berfungsi sebagai indikator keberhasilan pengajaran.
Dalam tujuan ini terhimpun sejumlah norma yang akan ditanamkan dalam anak
didik. Sehingga berhasil atau tidaknya tujuan pembelajaran dapat diketahui dari
penguasaan anak didik terhadap bahan yang diberikan selama proses belajar
mengajar berlangsung. Pengenalan membaca huruf hijaiyah pada anak usia dini
diharapkan dapat meningkatkan kemampuan membaca seiring bertambahnya usia
siswa . Disamping itu tujuannya diharapkan siswa mampu membaca huruf hijaiyah
5 Ibid., hlm. .68.
10
dengan baik dan benar sesuai dengan kaidah ilmu tajwid, memahami dengan baik
dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Al-Qur’an diturunkan oleh Allah untuk ummat manusia melalui bangsa Arab.
Oleh karena itu bahasa yang digunakan juga bahasa arab. Ini senada dengan
ungkapan ayat Al- Qur’an .
“Sesungguhnya kami menurunkan berupa Qiroati dengan bahasa Arab, agar
kamu memahaminya”. 6
Sama juga dengan dalam Al-Qur’an pada ayat yang berikut:
Artinya: “Sesungguhnya kami menjadikan Al-Qur‟an dalam bahasa Arab supaya
kamu memahami(nya)”7.
Karena bahasa Al-Qur’an adalah bahasa Arab, tentu pemahaman terhadap bahasa
tersebut sangat membantu kita dalam menghafalnya. Dengan pemahaman tersebut
kita dapat mengerti arti/makna dari ayat yang kita baca.
Dalam pengajaran bahasa salah satu segi yang sering disoroti adalah segi metode.
Sukses tidaknya suatu program pengajaran bahasa seringkali dinilai dari segi
metode yang digunakan. Sebab metodelah yang menentukan isi dalam
mengajarkan bahasa.8
Uraian di atas menunjukkan, metode baik metode secara umum maiupun
metode untuk pengajaran bahasa Arab bisa mengarahkan keberhasilan belajar anak
didik serta mendorong kerjasama dalam kegiatan belajar mengajar antara pendidik
dengan anak didik. Di samping itu metode juga dapat memberikan inspirasi pada
6 Ibid., hlm. .235.
7 Ibid., hlm. .489.
8 Sumardi, Muljanto, Pengajaran Bahasa Asing Sebuah Tinjauan dari Segi Metodohgi,
(Jakarta: Bulan Bintang, 1974), hlm. 7.
11
anak didik melalui proses hubungan yang serasi antara pendidik dan anak didik
seiring dengan tujuan pendidikan.9
Jadi jelas bahwa salah satu komponen yang sangat menentukan terhadap
berhasil atau tidaknya proses pengajaran adalah metodenya. Sebab dengan metode
motivasi belajar siswa akan bertambah. Sehingga transformasi pelajaran dari guru
kepada siswa akan mencapai sasaran dan keberhasilan. Namun dalam pengajaran
bahasa Arab sering terjadi perbedaan metode yang digunakan oleh seorang guru
dengan guru lainnya. Hal ini disebabkan karena perbedaan pandangan atau
approach yang digunakan.
Untuk menentukan metode mana yang tepat, erat sekali hubungannya dengan
approach yang digunakan. Sebab pada dasamya metode-metode merupakan
penjabaran dari approach. Yang dimaksud dengan approach di sini adalah suatu
keyakinan tentang hakikat bahasa dan pengajaran bahasa.
Di samping itu, metode pembelajaran bahasa dipengaruhi pula oleh tujuan
pengajaran bahasa itu sendiri. Sebab tujuan pengajaran bahasa Arab itu akan
sangat berpengaruh dalam menentukan materi yang harus diajarkan dan
menentukan sistem serta metode yang hendak dipergunakan. Secara garis besar
tujuan pengajaran bahasa ada dua kategori, kategori bahasa sebagai alat dan
kategori bahasa sebagai tujuan. Bahasa Arab sebagai alat yaitu alat untuk
memahami ajaran-ajaran agama Islam dari sumber asli yang berbahasa Arab.
Tentu saja materi pengajarannya ditekankan pada qira'ah (membaca). Bagaimana
membaca yang benar serta bagaimana bisa memahami bacaan. Dengan kata lain,
penekanan pengajaran pada penguasaan 10
9 Muhaimin dan Abdul Mujib, Pemiksran Pendidikan Islam. (Bandung: Trigenda Kaiya, 1993),
hlm. 232.
10
Asadullah, Metodik Khustis Pengajaran Bahasa Arab, (Mataram: Fak. Tarbiyah IAIN Sunan
Ampel) , 1995, hlm. 49.
12
2. Metode Drill
a. Difinisi metode drill
Metode drill (latihan diulang-ulang) itu sendiri menurut beberapa pendapat
memiliki arti sebagai berikut;
1) Suatu teknik yang dapat diartikan sebagai suatu cara mengajar dengan
melaksanakan kegiatan-kegiatan latihan, siswa memiliki ketangkasan atau
keterampilan yang tinggi dari apa yang telah dipelajari.11
2) Suatu metode dalam pendidikan dan pengajaran dengan jalan melatih
terhadap bahan pelajaran yang sudah diberikan. 12
3) Suatu kegiatan dalam melakukan hal yang sama secara berulang-ulang dan
sungguh-sungguh dengan tujuan untuk memperkuat suatu asosiasi atau
menyempurnakan suatu keterampilan supaya menjadi permanen.13
Dari beberapa pendapat di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa metode
drill (latihan diulang-ulang) adalah suatu cara menyajikan bahan pelajaran
dengan Jalan melatih siswa agar menguasai pelajaran dan terampil.
Tujuan metode drill (latihan diulang-ulang) adalah untuk memperoleh
suatu ketangkasan, keterampilan tentang sesuatu yang dipelajari anak dengan
melakukannya secara praktis pengetahuan-pengetahuan yang dipelajari anak
itu, dan siap dipergunakan bila sewaktu-waktu diperlukan.14
b. Kegunaan metode drill
Dalam strategi belajar mengajar teknik metode drill (latihan diualang-ulang)
ini biasanya dipergunakan untuk tujuan agar siswa:
11
Roestiyah NK, Strategi Belajar Mengajar. (Jakarta: Bina Aksara , 1985), hlm. 125.
12
Zuhairini, dkk, Metodik Khusus Pendidikan Agama. ( Suarabaya: Usaha Nasional, 1983), hlm.
106.
13
Shalahuddin, dkk, Metodohgi Pengajaran Agama. ( Surabaya: Bina Ilmu, 1987), hlm. 100.
14
Pasaribu dan B. Simandjuntak, Didaktikdan Metodik.( Bandung: Tarsito, 1986), hlm. 112.
13
1) Memiliki keterampilan motoris/gerak, seperti menghafal kata-kata,
menulis mempergunakan alat atau membuat suatu benda;
melaksanakan gerak dalam olah raga.
2) Mengembangkan kecakapan intelek, seperti mengalikan, membagi,
menjumlahkan mengurangi, menarik akar dalam hitungan mencongak.
Mengenal benda/bentuk dalam pelajaran matematika, ilmu pasti, ilmu
kimia, tanda baca dan sebagainya.
3) Memiliki kemampuan menghubungkan antara sesuatu keadaan dengan
hal lain, seperti sebab akibat banjir - hujan; antara tanda huruf dan
bunyi -ing, -nya dan lain sebagainya; penggunaan lambang/simbol di
dalam peta dan lain-lain.15
Dari keterangan-keterangan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan
dari metode drill (latihan diulang-ulang) adalah untuk melatih kecakapan-
kecakapan motoris dan mental untuk memperkuat asosiasi yang dibuat.
c. Kebaikan Metode drill (Latihan diulang-ulang) adalah;
1) Dalam waktu yang tidak lama siswa dapat memperoleh pengetahuan dan
keterampilan yang diperlukan.
2) Siswa memperoleh pengetahuan praktis dan siap pakai, mahir dan lancar.
3) Menumbuhkan kebiasaan belajar secara kontinue dan disiplin diri, melatih
diri belajar mandiri.
4) Pada pelafaran agama dengan melalui metode latihan siap ini anak didJk
menjadi terbiasa dan menumbuhkan semangat untuk beramal kepada
Allah.16
Kebaikan metode drill yang lain adalah ;
1) Dalam waktu relatif singkat, cepat dapat diperoleh penguasaan dan
keterampilan yang diharapkan
15
Roestiyah N.K , Strategi Belajar Mengajar. ( Jakarta: Bina Aksara, 1985), hlm. 125-126.
16
Yusuf dan Syaifiil Anwar, Metode Pengajaran Agama dan Bahasa Arab. (Jakarta: Raja
Grafindo Persada, 1997), hlm. 66.
14
2) Para murid akan memiliki pengetahuan siap.
3) Akan menanamkan pada anak-anak kebiasaan belajar secara rutin dan
disiplin.17
d. Kekurangan Metode Drill (Latihan diulang-ulang) sebagai berikut:
1) Menghambat bakat dan inisiatif siswa mengajar dengan metode drill
berarti minat dan inisiatif siswa dianggap sebagai gangguan dalam belajar
atau dianggap tidak layak dan kemudian dikesampingkan. Para siswa
dibawa kepada kofomuitas dan diarahkan menjadi uniformitas.
2) Menimbulkan penyesuaian secara statis kepada lingkungan perkembangan
inisiatif di dalam menghadapi situasi baru atau masalah baru pelajar
menyelesaikan persoalan dengan cara statis. Hal ini bertentangan dengan
prinsip belajar di mana siswa seharusnya mengorganisasi kembali
pengetahuan dan pengalaman sesuai dengan situasi yang mereka hadapi.
3) Membentuk kebiasaan yang kaku dengan metode latihan siswa belajar
secara mekanis. Dalam memberikan respon terhadap suatu stimulus siswa
dibiasakan secara otomatis. Kecakapan siswa dalam memberikan respon
stimulus dilakukan secara otomatis tanpa menggunakan intelegensi.
Tidaklah itu irrasional, hanya berdasarkan routin saja.
4) Menimbulkan verbalisme. Setetah mengajarkan bahan pelajaran siswa
berulang kali, guru mengadakan ulangan lebih-lebih jika menghadapi
ujian. Siswa dilatih menghafal pertanyaan-pertanyaan (soal-soal). Mereka
harus tahu, dan menghafal jawaban-jawaban atau pertanyaan-pertanyaan
tertentu. Siswa harus dapat menjawab soal-soal secara otomatis. Karena
itu maka proses belajar yang lebih realistis menjadi terdesak. Dan sebagai
gantinya timbullah respon-respon yang bersifat verbalistis.18
17
Zuhairini, dkk, Metodik Khusus Pendidikan Agama. (Suarabaya: Usaha Nasional, 1983), hlm.
107.
18
Harahap dan Djamal Abu Bakar, Didaktik Metodik Kurikulum ( Surabaya: IKIP Surabaya ,
1981), hlm. 45-46.
15
e. Metode membaca Huruf Hijaiyah
Dalam membaca huruf hijaiyah terdapat beberapa cara, diantaranya yaitu :
1). Teknik memahami huruf / kata
2). Teknik mendengarkan sebelum mulai membaca
3). Teknik mengulang-ulang ( Drill )
Belajar membaca huruf hijaiyah dengan teknik mengulang-ulangnya
akan cepat hafal dan lebih mudah diingat. Tentunya tidak hanya sekedar membaca,
tetapi dengan teliti letak dari kata yang dibaca.19
Guru harus mempertimbangkan semua jawaban anak didik, tetapi setiap
jawaban tidak selalu harus dinyatakan dengan angka untuk mengisi rapor. Banyak
hal yang tidak dapat bahkan tidak perlu dinyatakan dengan angka, karena
masalahnya dikaitkan dengan tujuan bagaimana pengetahuan dan kecakapan itu
dapat dimilki sepenuhnya oleh anak didik secara nyata. Hal inilah yang
menyebabkan perlunya menggunakan metode latihan. latihan/ulangan ini dapat
dilakukan dengan secara klasikal dan individual
Penilaian seperti dimaksud di atas mempunyai faedah/arti sebagai berikut:
Pertama : Untuk memberikan umpan baik (feedback) kepada guru sebagai
dasar untuk memperbaiki proses belajar mengajar.
Kedua : Untuk menentukan angka kemajuan/hasil belajar masing-masing
anak didik.
Ketiga : Untuk menempatkan anak didik dalam situasi belajar-mengajar
yang tepat. Sesuai dengan tingkat kemampuan dan kecerdasan
yang dimiliki oleh anak didik.
Keempat : Untuk mengenal latar belakang (psikologis, fisik, dan lingkungan)
anak didik yang mengalami kesulitan belajar, yang hasilnya dapat
digunakan sebagai dasar dalam memecahkan kesulitan tersebut.20
19 Zaki Zamani Muhammad Syukron Maksum, Menghafal Al-Qur‟an Itu Gampang, (Yogyakarta:
Mutiara Media, 2009), hlm. 47.
16
Fungsi guru dalam menilai latihan dan ulangan terletak pada fungsi untuk
memberikan umpan balik dan untuk menentukan angka kemajuan. Sedangkan
untuk menentukan anak didik dalam situasi belajar mengajar yang tepat dan
fungsi untuk mengenal situasi latar belakang dari anak didik, adalah fungsi dari
petugas bimbingan dan penyuluhan.
Dalam menerapkan metode drill ini harus diperhatikan pula antara lain:
1) Harus diusahakan latihan tersebut jangan sampai membosankan anak didik,
karena itu waktu yang digunakan cukup singkat.
2) Latihan betul-betul diatur sedemikian rupa sehingga latihan itu menarik
perhatian anak didik, dalam hal ini guru harus berusaha menumbuhkan motif
untuk berpikir.
3) Agar anak didik tidak ragu maka anak didik lebih dahulu diberikan
pengertian dasar tentang materi yang akan diberikan.21
Melihat hal-hal yang tersebut diatas, maka guru pada saat memberikan
latihan haruslah siap lebih dahulu, tidak secara spontanitas saja memberi latihan,
sehingga waktu mengadakan evaluasi terhadap hasil latihan segera guru dapat
melihat segi-segi kemajuan anak didik, diantaranya: daya tanggap, ketrampilan
dan ketepatan berpikir dari tiap-tiap anak didik yang diberi tugas latihan22
.
Metode latihan merupakan suatu metode yang memberikan kesempatan
kepada siswa untuk berlatih melakukan suatu ketrampilan tertentu berdasarkan
penjelasan atau petunjuk guru.
Ciri khas dari metode ini ialah kegiatan yang berupa pengulangan yang
berkali-kali dilakukan dari sesuatu hal yang sama. Pengulangan itu sengaja
dilakukan berkali-kali, supaya asoaiasi antara stimulus dan respon menjadi sangat
kuat atau tidak mudah dilupakan. Dengan demikian terbentuklah ketrampilan siap
20 DR. Zakiah Dradjat, dkk. Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam. (Jakarta, Bumi
Aksara.1995), hlm. 302.
21
Ibid., hlm. 304.
22
Ibit.
17
(pengetahuan siap) yang setiap saat siap untuk digunakan. Ada sebuah pendapat
dari Dr. Zafar Alam yang mengatakan :
“One very important item of the Islamic method of teaching is to instruct the
student gradually and step by step”. ( satu hal yang sangat penting dari metode
belajar islam adalah belajar yang teratur dan setahap demi setahap)
B. Hubungan Penerapan Metode Drill dengan Kemampuan Membaca Huruf
Hijaiyah
Penggunaan istilah “latihan” sering disamakan artinya dengan istilah
“Ulangan”. Padahal maksudnya berbeda. Latihan bermaksud agar pengetahuan
dan kecakapan tertentu dapat menjadi milik anak didik dan dikuasai sepenuhnya,
sedangkan ulangan hanyalah untuk sekedar mengukur sejauh mana dia telah
menyerap pengajaran tersebut.
Metode latihan merupakan suatu metode yang memberikan kesempatan
kepada siswa untuk berlatih melakukan suatu ketrampilan tertentu berdasarkan
penjelasan atau petunjuk guru. Ciri khas dari metode ini ialah kegiatan yang
berupa pengulangan berkali-kali dilakukan dari sesuatu hal yang sama.
Pengulangan itu sengaja dilakukan berkali-kali, supaya asosiasi antara stimulus
dan respon menjadi sangat kuat atau tidak mudah dilupakan.23
Metode
pengulangan berkali-kali ini sering juga disebut dengan istilah metode drill.
Pengajaran yang diberikan melalui metode drill dengan baik selalu akan
menghasilkan hal-hal sebagai berikut :
1. Anak didik itu akan dapat mempergunakan daya berpikirnya yang makin lama
makin bertambah baik, karena dengan pengajaran yang baik maka anak didik
akan menjadi lebih teratur dan teliti dalam mendorong daya ingatnya. Ini berarti
daya berpikir bertambah.
23 Abdul Rachman Shaleh, Pendidikan Agama dan Keagamaan, ( Yogyakarta: PT Gemawindu
Pancaperkasa, 2001), hal. 72.
18
2. Pengetahuan anak didik bertambah dari berbagai segi, dan anak didik tersebut
akan memperoleh paham yang lebih baik dan lebih mendalam. Guru
berkewajiban menyelidiki sejauh mana kemajuan yang telah dicapai oleh anak
didik dalam proses belajar mengajar. Salah satu cara ialah mengukur kemampuan
tersebut melalui ulangan (tes) tertulis atau lisan.24
C. Kajian Penelitian Yang Relevan
Sebagaimana telah disebutkan bahwa penelitian ini difokuskan pada
pembahasan upaya meningkatkan kemampuan membaca huruf hijaiyah dengan
metode drill siswa RA An-Nahl kalikabong Kalimanah Purbalingga tahun pelajaran
2010/2011.
Sepanjang penelaahan penulis, pernah diadakan penelitian seperti yang
penulis lakukan, diantaranya skripsi yang pernah diangkat oleh saudari Rina Nur
Azizah, jurusan PAI, Fakultas Tarbiyah, UIN Yogyakarta yang berjudul “ Upaya
Guru dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-qur‟an Pada Siswa Kelas I dan
II MIN Patuk Gunungkidul”. Dalam skripsi tersebut tindakan yang dilakukan adalah
menerapkan pembelajaran dengan latihan yang diulang-ulang selama pembelajaran
yang meliputi langkah-langkah pembelajaran : (1) menyiapkan buku bacaan Iqro’, (2)
mendengarkan bacaan Iqro’, (3) membaca Iqro’ bersama-sama, (4) mengulang-ulang
bacaan Iqro’. Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa: data awal menyatakan
sebagian besar siswa belum mampu membaca (93,02%), dalam siklus I siswa yang
mampu membaca naik menjadi 16,28%, setelah siklus II siswa yang mampu
membaca 39,53%, pada akhir siklus III siswa yang mampu membaca mencapai
60,46%. Dalam penelitian tersebut disimpulkan bahwa penelitian tersebut telah
mampu meningkatkan kemampuan membaca Al-qur’an namun belum memuaskan.25
24 Ibid., hal. 73.
25
Rina Nur Azizah, Upaya Guru dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-qur‟an Pada
Siswa Kelas I dan II MIN Patuk Gunungkidul, (Yogyakarta, Fakultas Tarbiyah UIN Yogyakarta,
1997), hlm. ii
19
Ada kesamaan skripsi yang akan penulis angkat yaitu sama-sama menyoroti upaya
peningkatan membaca huruf hijaiyah atau huruf Al-qur’an dan obyek penelitian pada
skripsi saudari Rina Nur Azizah adalah keseluruhan siswa kelas I dan II MIN Patuk
Gunungkidul yang berjumlah 43 siswa. Perbedaan lokasi penelitian dan waktu
penelitian.
Tulisan diatas secara umum membahas upaya guru untuk meningkatkan
kemampuan membaca Al-Qur’an. Namun belum ada yang secara khusus membahas
tentang “Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Huruf Hijaiyah dengan
Metode Drill Siswa RA An-Nahl Kalikabong Kalimanah Purbalingga Tahun
Pelajaran 2010/2011”. Maka penulis mengangkat judul tersebut untuk melengkapi
dan menyempurnaka tulisan yang telah ada.
C. Hipotesis
Berdasarkan kajian teori di atas, hipotesis tindakan penelitian ini adalah
“ Dengan metode drill, kemampuan siswa membaca huruf hijaiyah dapat
meningkat”
20
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Dalam penyusunan skripsi ini penulis menggunakan Penelitian Tindakan
Kelas (PTK). Penelitian tersebut adalah penelitian yang dimaksudkan sebagai
upaya menyelesaikan masalah yang terjadi dalam kelas dengan memperbaiki
proses pembelajaran, sehingga akan mencapai pembelajaran sesuai dengan tujuan
yang diharapkan.
Pengertian lain Penelitian Tindakan Kelas dalam bahasa Asing yaitu
Classroom Action Research ( CAR ) adalah action Research yang dilakukan guru
di dalam kelas. Pada hakikatnya merupakan rangkaian riset tindakan yang
dilakukan secara siklik dalam rangka memecahkan masalah, sampai masalah itu
21
dipecahkan. Action research termasuk penelitian kualitatif walaupun data yang
dikumpulkan bisa saja bersifat kuantitatif.26
B. Setting dan Subyek Penelitian
1. Subyek Penelitian
Merupakan sumber dimana data yang diperlukan dapat diperoleh.
Sumber tersebut dapat berupa data, benda gerak dan sebagainya27
. Subyek
berkaitan erat dengan populasi sebuah penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Jumlah siswa Ra An-Nahl tahun 2010/2011 ada 14 Anak.
b. Jumlah guru Ra An-Nahl tahun 2010/2011 ada 3 Orang.
dari sumber data tersebut akan penulis teliti seluruhnya sehingga penelitian
ini adalah penelitian populasi.
2. Narasumber
Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari :
a. Pengelola RA An- Nahl
b. Kepala Sekolah RA An-Nahl
c. Guru RA An-Nahl
d. Siswa RA An-Nahl
3. Metode Pengumpulan Data
a. Metode Interview / Wawancara
Metode ini dipilih untuk menggali data guna melengkapi data penelitian.
Kisi-kisi wawancara yang peneliti lakukan diantaranya :
1. Bagaiman proses pembelajaran guru ?
2. Bagaimana motivasi belajar peserta didik ?
3. Bagaimana implementasi metode drill ?
26
Departemen Pendidikan Nasional, Pedoman Teknis Pelaksanaan Classroom Action
Research, 2001; Hlm 4 27
Suharsini Arikunto, Manajemen Pendidikan, 1991,hlm 144
22
Wawancara dilakukan oleh pewawancara / interver kepada siswa dengan
menanyakan berbagai pertanyaan yang berhubungan dengan penelitian atau
sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara (interver) untuk memperoleh
informasi dari terwawancara.28
b. Metode Observasi
Metode ini digunakan untuk mengamati secara langsung dan sistemis
seperti keaktifan dalam menyelesaikan pertanyaan antusias mengikuti pelajaran,
semangat peseta didik dalam belajar, perhatian saat pelajaran berlangsung.
Peneliti membuat lembar observasi peserta didik sebagai bahan untuk menilai
keaktifan peserta didik di kelas. Metode ini dilakukan dengan pengamatan
kepada siswa pada waktu proses belajar mengajar dilakukan dalam kelas
dengan tujuan untuk melihat kelebihan dan kekuranganya. Teknik
pengumpulan datanya yaitu dengan cara mengadakan pengamatan terhadap
objek penelitian, disertai aktivitas penulisan secara sistemis, sehingga data yang
diperoleh lebih akurat.29
c. Metode Dokumentasi
Selain dengan menggunakan metode interview dan observasi peneliti
menggunakan metode dokumentasi, karena dengan mengguanakan
dokumentasi peneliti dapat mengumpulkan data yang berupa catatan, buku,
surat kabar, majalah, prasati, agenda dan sebagainya. Metode ini penulis
gunakan untuk menggali catatan-catatan dari guru. Salah satunya dengan
melihat buku perkembangan anak. Metode ini digunakan untuk mendapatkan
data rekapitulasi tentang absensi kehadiran, daftar nilai, prestasi peserta didik
dan aktivitas peserta didik, berupa foto selama kegiatan pembelajaran.
4. Metode Analisis Data
Peneliti menggunakan metode analisa data yang terbagi menjadi dua yaitu
analisa kuantitatif yaitu berupa prosentase keaktifan peserta didik yang diketahui
28
Ibbid, hlm. 126 29
Mustaqim, Psikologi Pendidikan,Semarang 2009,hlm.6
23
melalui penilaian lembar observasi peserta didik serta hasil tes peserta didik. Data
kuantitatif berupa nilai berupa nilai hasil belajar peserta didik tersebut, dapat
dianalisis secara deskriptif. Oleh karena itu peneliti menggunakan analisis statistik
deskripfif misalnya, dengan mencari nilai rata-rata atau prosentase keberhasilan
belajar dan lain-lain. Kemudian analisa kuantitatif adalah data yang berupa
deskripsi data yang menggambarkan data dari hasil pengamatan observasi
terhadap aktivitas peserta didik selama berlangsungnya pembelajaran.
1. Rencana Tindakan
1) Siklus I
a. Rencana Tindakan
1. Membuat Rencana Kegiatan Harian / RKH yang disesuaikan dengan
metode pembelajaran yang telah dipilih.
2. Menyusun dan mempersiapkan lembar observasi mengenai partisipasi
siswa.
3. Menyusun pedoman wawancara dan lembar angket siswa
4. Mempersiapkan media / alat pembelajaran
b. Pelaksanaan Tindakan
Tindakan pembelajaran dilakukan sesuai perencanaan yang telah dibuat
dalam RKH
c. Observasi dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung
menggunakan lembar observasi
d. Refleksi dilaksanakan setelah tindaan berdasar data yang diperoleh,
permasalahan yang muncul, kelebihan dan kekurangan yang telah
dilakukan, mencari solusi untuk tindakan berikutnya.
2) Siklus II
3) Siklus III
C. Letak Geografis
Dilihat dari lokasi, lembaga Pendidikan Raudhlatul Athfal ( RA )
memang kurang strategis karena tidak berada atau menempati lokasi yang mudah
24
untuk didlihat orang, akan tetapi dapat dengan mudah untuk mencapai lokasi
karena dengan mengandalkan lingkungan pesantren yaitu Pondok Pesantren
Putra-Putri Ar-Rohman Kalikabong dan Madrasah Tsanawiyah Al-Hikmah maka
orang akan dapat dengan mudah menjumpai dan menemukan lokasi tersebut,
karena memang lembaga RAudhlatul Athfal ( RA ) An-Nahl terletak di
lingkungan pesantren dan penyelenggaraannya adalah pendiri pesantren tersebut.
Adapun batasan wilayah Kelurahan Kalikabong Kecamatan
Kalimanah Kabupaten Purbalingga di mana Radhlatul Athfal ( RA ) An-Nahl
berada adalah sebagai berikut :
1. Batas sebelah utara adalah Kelurahan Kandanggampang Kecamatan
Kalimanah Kabupaten Purbalingga.
2. Batas sebelah barat adalah Desa Selabaya Kecamatan Kalimanah.
3. Batas sebelah selatan adalah Desa Grecol Kecamatan Kalimanah.
4. Batas sebelah timur adalah Kelurahan Karangmanyar kecamatan Kalimanah30
.
a. Sejarah Berdirinya Raudlatul Athfal ( RA ) An-Nahl Kalikabong
Pendiddikan adalah kebutuhan yang tidak bisa lepas dari manusia.
Pada tahun 2005 adalah dimana pemerintah sedang semangat-semangatnya
dengan pembangunan, terutama pembangunan dalam bidang pendidikan. Di
antaranya adalah dengan adanya tekad pemerintah khususnya kabupaten
Purbalingga untuk mensejahterakan masyarakat. Berbagai lembaga didirikan,
diantaranya Pendidikan Anak Usia Dini. RA An-Nahl juga merupakan lembaga
pendidikan yang ikut serta berperan dalam program pemerintah untuk memajukan
pendidikan Anak Usia Dini. RA An-Nahl Adalah salah satu lembaga untuk
mengentaskan kemiskinan, karena pendididkan anak tidak akan ketinggalan
informasi. RA An-Nahl terletak di Kelurahan Kalikabong adalah salah satu
kelurahan yang sebenarnya lebih dekat dengan perkotaan dan pusat keramaian,
diantaranya terminal induk Purbalingga, pasar induk Purbalingga, swalayan,
30
Wawancara dengan pengelola Yayasan Al-Hikmah Kalikabong, Hj. Siti Aminah pada
tanggal 10 Agustustus 2010
25
Pabrik Atau PT yang mampu menyerap tanaga kerja yang cukup besar khususnya
kaum perempuan.
Dengan adanya komitmen Pemerintah untuk memajukan pendididkan
terutama bagi anak usia pra saekolah serta melihat kondisi lingkungan yang
semacam itu, maka tergeraklah hati Hj. Siti Aminah, A.Md. untuk mendidrikan
suatu tempat penampungan anak-anak kecil tanpa penjagaan dari orang tuanya
masing-masing bermain-main,dan secara kebetulan pula beliau saat itu masih
menjabat sebagai Kepala Sekolah sebuah Madrasah Tsanawiyah yaitu Madrasah
Tsanawiyah AL- Hikmah Kalikabong yang masih di bawah naungan yayasan Al-
Hikmah, sedangkan yayasan Al-Hikmah ketuanya adalah almarhum K.H.
Mochammad Yazid Abdurrahman sekaligus sebagai pendiri dan pengasuh
Pondok Pesantren Ar-Rohman Kalikabong pada waktu itu.
Dengan semangat dan jiwa pejuang dan pendidik yang tinggi dan
dengan melihat hal tersebut maka, beliau mengumpulkan jamaah pengajian Al-
Khasanah yang mempunyai basis pendidikan untuk membentuk panitia
penyelenggara. Pada waktu itu yang menjadi tujuannya adalah pendirian
Raudlatul Athfal ( RA ), akan tetapi karena pada saat itu pemerintah sedang
memeajukan pendidikan di antaranya pendidikan anak usia dini, maka setelah itu
terbentuk suatu kepanitiaan kemudian seluruh panitia mencari informasi yang
lebih lengkap, sehingga diputuskan untuk melakukan studi banding pada beberapa
lembaga pendidikan anak di antaranya PAUD Fatimatuz Zahra di jalan kampus
Purwokerto yang berdekatan dengan kampus UNSOED Purwokerto.
Setelah melihat kondisi dan cara pembelajaran pendidikan anak usia
dini di berbagai lembaga pendidikan anak, maka semakin mantaplah untuk
mendirikan lembaga pendidikan anak pra sekolah. Seiring dengan pendirian
PAUD juga tidak melupakan tujuan awal yaitu mendirikan Raudlatul Athfal
(RA), sehingga sekaligus berdiri dua lembaga pendidikan anak sekaligus yaitu
Raudlatul Athfal ( RA ) dan PAUD An-Nahl Di mana sebelum tahun pelajaran
26
baru 2006/ 2007 sudah dapat beroperasi. Karena tempatnya di kelurahan
Kalikabong sering disebut juga RA dan PAUD An-nahl Kalikabong.
Sedangkan nama atau identitas lembaga pendidikan An-Nahl tersebut
diambil melalui sebuah kata dalam Al-Qur’an yaitu kata An-Nahl yang berarti “
lebah” , hal itu dilakukan seperti yang dilakukan oleh Almarhum K.H.
Mochammad Yazid Abdurrahman ketika akan memberikan nama orang atau
sebuah majlis pengajian maka akan mengambil dari Al-Qur’an dengan harapan
akan membawa berkah dan dapat berkembang dengan baik dan pesat. Terbukti
tahun pelajaran baru sudah cukup banyak anak-anak baik dari daerah Kalikabong
maupun sekitarnya yang belajar di RA dan PAUD An-NAhl.
b. Struktur Organisasi Raudlatul Athfal ( RA ) An-Nahl Kalikabong
Untuk menunjang kelancaran dalam pendidikan maka dibentuk
kepengurusan, di mana pengurus ini bertanggungjawab dalam masalah
pendidikan dan segala yang berhubungan dengan kegiatan RA An-Nahl.
Kepengurusan tersebut tergambar dalam bagan struktur organisasi RA An-Nahl
Kalikabong yang terdiri dari struktur organisasi penyelenggara RA An-Nahl dan
struktur pendidik RA An-Nahl Kalikabong.31
Struktur Organisasi Penyelenggara RA An_nahl Kalikabong
31
Wawancara dengan pengelola yayasan Al-Hikmah dan Guru RA An-Nahl Kalikabong pada
tanggal 10 Agustus 2010
27
Struktur Pendidik RA An-Nahl Kalikabong32
32
Dokumen RA An-Nahl Kalikabong, dikutip tanggal 13 Juli 2010
Ketua
Hj. Siti Aminah, A.Md.
Sekretaris
Tenti Kusumawardani,SE.
Bendahara
Innani Nur Azizah
Seksi Pendidikan
1.Suparti, A. Ma
2. Ummi M, S.Pd
3. Mulyani
YPI AL-HIKMAH
KALIKABONG
28
c. Keadaan Guru Raudlatul Athfal ( RA ) An-Nahl Kalikabong
Guru memiliki kedudukan yang sangat penting dalam suatu lembaga
pendidikan. Guru merupakan pelaksana dalam kegiatan pembelajaran yang
akan membawa siswa atau anak didik dalam suasana pembelajaran yang
menyenangkan. Faktor guru pada proses belajar mengajar banyak menentukan
KEPALA
SEKOLAH HJ. SITI
NUR KHASANAH
GURU
SEPTI SUSILOWATI,AMd
GURU
KHUJEMAH
SISWA
29
keberhasilan dalam mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan tenaga-
tenaga pendidik yang profesional.
Guru atau pendidik yang professional diantaranya memiliki criteria
berakhlak Islami, menguasai kurikulum, menguasai metode pembelajaran, yang
bervariasi, menguasai metode evaluasi, mampu mengelola kelas dengan baik,
mampu melaksanakan bimbingan dan penyuluhan, mempu menyelesaikan masalah
pendidikan yang dihadapi, mampu mengerjakan administrasi pendidikan dan
pengajaran, loyal terhadap tugas, disiplin, dan memiliki dedikasi yang tinggi.
Adapun jumlah guru atau pengajar di RA An-Nahl pada tahun 2010/
2011 semuanya berjumlah 3 tenaga pengajar, dengan perincian sebagai berikut :33
NO. NAMA TTL ALAMAT PENDIDIKAN
1. HJ. Siti Nurkhasanah Purbalingga,
19 Februari
1970
Kalikabong,
Rt 05/IV,Kec.
Kalimanah.
PGA 3th
2. Septi Susilowati, A.
Md.
Purbalingga,
20 Sept. 1983
Kertanegara,
Rt 01/01, Kec.
Kertanegara
D3
3. Khujemah Purbalingga,
29 Des. 1964
Penolih,
Purbalingga
SMA
)
d. Keadaan Siswa Raudlatul Athfal ( RA ) An-Nahl Kalikabong
Siswa merupkan salah satu factor yang penting dalam proses
pendidikan. Berhasil dan tidaknya siswa atau anak didik bergantung pada penerimaan
materi pelajaran yang diberikan oleh guru, dan khususnya di Raudlatul ( RA ) An-
Nahl keberhasilan pendidikan akhlak, ibadah, dan akhlak, di samping kemampuan
anak didik sendiri, baik yang berkaitan dengan fisik maupun psikis.
33
Dokumen RA An-Nahl Kalikabong, dikutip tanggal !3 Juli 2010
30
Adapun Jumlah siswa yang ada di RA An-Nahl Kalikabong tahun pelajaran 2010/
2011 sebanyak 14 anak, adapun nama-nama siswa dapat dilihat dalam table berikut :
No. Nama Siswa L/P Tempat Tanggal Lahir Alamat
1 Aniqo Shofia Rahma P Purbalingga, 10-08-05 Kalikabong, RT
06/ RW II
2 Alya Anindya Putri P Purbalingga, 04-01-06 Kalikabong RT
03/ RW II
3 Amanda Nur Adista P Purbalingga, 03-06-05 Kalikabong, RT
03/ RW II
4 Dimas Setiawan L Purbalingga, 01-06-05 Kalikabong, RT
05 / Rw IV
5 Dina Nur Hanfah P Purbalingga, 06-05-05 Kalikabong, RT
02/ RW II
6 Filia Larasati P Purbalingga, 01-04-05 Kalikabong RT
05/ RW IV
7 Fiyan Barun Syah L Purbalingga, 06-05-05 Kalikabong, RT
05/ RW IV
8 Iqbal Maulana L Purbalingga, 16-09-05 Jl. Pengalusan,
RT 04 / RW I
9 Kevin Febrian Nurhidayah L Purbalingga, 10-06-05 Kalikabong, RT
02/ RW III
10 Melda Amalia Wafiq N. A P Purbalingga, 14-12-05 Kalikabong RT
02 /Rw IV
11 Widi Tri Anjani P Purbalingga, 27-10-05 Klaikabong, RT
02 / RW II
12 Zahwa Noer Azizah P Purbalingga, 10-01-06 Kalikabong, RT
31
05 / RW IV
13 Fatoni Nur Hidayah L Purbalingga, 05-09-05 Kalikabong, RT
02/ RW II
14 Kurnia Ramadhani L Purbalingga, 07-10-05 Kalikabong, RT
02/ RW II
e. Keadaan Karyawan atau Staf Administrasi Raudlatul Athfal ( RA ) An-Nahl
Kalikabong
Karyawan atau staf administrasi di Raudlatul Athfal (RA) An-Nahl
Kalikabong adalah pegawai yang menangani dan bertanggungjawab dalam bidang
ketaausahaan sekolah antara lain kesiswaan, kepegawaian, ada keuangan,. Untuk
tugas karyawan dirangkap oleh guru.
f. Visi dan Misi Raudlatul Athfal ( RA ) An-Nahl Kalikabong
1. Visi RA An-Nahl adalah tumbuhnya generasi yang terampil, berprestasi,
dan berakhlak Islami”
2. Misi
a. Menyelenggarakan pendidikan secara optimal
3. Tujuan Raudlatul Athfal (RA) An-Nahl Kalikabong
Membantu anak didik mengembangakan berbagai potensi baik psikis dan fisik
yang meliputi moral dan nilai-nilai agama, social, emosional, kognitif, bahasa,
fisik atau motorik, kemandirian, dan seni untuk siap memasuki pendidikan
dasar
g. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana adalah merupakan salah satu faktor yang berpengaruh
dalam proses pembelajaran. Sarana dan prasarana sangat diperlukan agar
pembelajaran dapat berjalan dengan lancar, karena sarana dan prasarana
merupakan faktor dalam proses pendidikan.
32
Adapun sarana dan Prasarana yang dimiliki oleh Raudlatul Athfal
(RA) An-Nahl Kalikabong sudah cukup memadai dan membantu bagi guru dan
anak didik atau siswa dalam proses belajar-mengajar. Media-media yang ada
juga cukup. Untuk lebih jelasnya, data mengenai sarana dan prasarana di
Raudlatul Athfal (RA) An-Nahl dapat dilihat dalam tabel berikut :
No. Nama Barang Jumlah Keadaan
1. Data Gedung
- Ruang Belajar
- Ruang Guru
- Ruang Kepala Sekolah
- Ruang Kantor
- WC/ Kamar mandi
1
1
1
1
2
baik
baik
baik
baik
baik
2. Alat Bermain
- Jungkitan
- Ayunan
- Papan luncur
- Papan Titian
- Bak Pasir
- Bak air
1
1
1
1
baik
baik
baik
baik
33
- Bola Besar/ Kecil
- Alat-alat pertukangan
- Kebun dan taman
- Ban bekas
- Terowongan
- Jalan panjatan
2
1
3/60
1 set
ada
4
1
1
baik
baik
baik
baik
baik
baik
baik
baik
3. Alat Peraga
- Peng. Huruf
- Peng. Angka
- Peng. Bentuk
- Peng. Binatang
1 set
1 set
1 set
1 set
baik
baik
baik
baik
4. Meubelair
- Meja kursi guru
- Meja kursi anak
- Papan tulis
- Papan absent
- Papan statistik murid
- Papan data guru
1 set
1 set
1
1
baik
baik
baik
baik
34
1
1
baik
baik
5. Administrasi sekolah
- Buku induk
- Buku absent guru
- Buku absent murid
- Raport (LPPAD)
- Buku kegiatan
- Buku tamu
- Buku kas
- RPPAD
ada
ada
ada
ada
ada
ada
ada
ada
baik
baik
baik
baik
baik
baik
baik
baik
h. Pembelajaran Keagamaan secara Umum Raudlatul Athfal ( RA ) An-Nahl
Kalikabong
Sesuai dengan judul skripsi, maka apa yang dipaparkan adalah
pembelajaran tentang keimanan khususnya pengenalan membaca huruf hijaiayah.
Pembelajaran secara umum Raudlatul Athfal (RA) An-Nahl Kalikabong dimulai
pukul 08.00-10.00 WIB dengan jadwal pembelajaran setiap hari. Untuk
membedakan dengan penelitian lain maka, dalam penelitian ini lebih terfokus
pada pembelajaran tentang membaca huruf hijaiayah yaitu yang meliputi
35
pengenalan bentuk huruf dari alif sampai ya, dan cara membacanya dan
melafalkannya. Kemudian diterapkannya metode drill guna meningkatkan
kemampuan siswa An-Nahl dalam membaca qiroati jilid I.
Adapun strategi yang dilakukan oleh guru Raudlatul Athfal (RA) An-
Nahl Kalikabong adalah sebagai berikut :
1. Dimulai dari persiapan pembelajaran yang dilakukan oleh guru Raudlatul
Athfal (RA) An-Nahl Kalikabong.
2. Strategi yang digunakan dalam pembelajaran di Raudlatul Athfal (RA) An-
Nahl Kalikabong adalah memfokuskan diri dan lingkungan, mendengarkan,
pengamatan suatu objek, mengingat, fokus pada satu tema, memberikan
contoh, memberikan penghargaan.
3. Menemukan atau mencari solusi dalam mengatasi masalah yang menghambat
proses pembelajaran.
D. Metode Pengumpulan Data
a. Metode Interview / Wawancara
metode ini dipilih untuk menggali data guna melengkapi data penelitian.
Kisi-kisi wawancara yang peneliti lakukan diantaranya :
1. Bagaiman proses pembelajaran guru ?
2. Bagaimana motivasi belajar peserta didik ?
3. Bagaimana implementasi metode drill ?
Wawancara dilakukan oleh pewawancara / interver kepada siswa dengan
menanyakan berbagai pertanyaan yang berhubungan dengan penelitian atau
sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara
( interver ) untuk memperoleh informasi dari terwawancara.34
b. Metode Observasi
Metode ini digunakan untuk mengamati secara langsung dan sistemis
seperti keaktifan dalam menyelesaikan pertanyaan antusias mengikuti pelajaran,
34
Ibbid, hlm. 126
36
semangat peseta didik dalam belajar, perhatian saat pelajaran berlangsung.
Peneliti membuat lembar observasi peserta didik sebagai bahan untuk menilai
keaktifan peserta didik di kelas. Metode ini dilakukan dengan pengamatan
kepada siswa pada waktu proses belajar mengajar dilakukan dalam kelas
dengan tujuan untuk melihat kelebihan dan kekuranganya. Teknik
pengumpulan datanya yaitu dengan cara mengadakan pengamatan terhadap
objek penelitian, disertai aktivitas penulisan secara sistemis, sehingga data yang
diperoleh lebih akurat.35
c. Metode Dokumentasi
Selain dengan menggunakan metode interview dan observasi peneliti
menggunakan metode dokumentasi, karena dengan mengguanakan
dokumentasi peneliti dapat mengumpulkan data yang berupa catatan, buku,
surat kabar, majalah, prasati, agenda dan sebagainya. Metode ini penulis
gunakan untuk menggali catatan-catatan dari guru. Salah satunya dengan
melihat buku perkembangan anak. Metode ini digunakan untuk mendapatkan
data rekapitulasi tentang absensi kehadiran, daftar nilai, prestasi peserta didik
dan aktivitas peserta didik, berupa foto selama kegiatan pembelajaran.
35
Drs. H. Mustaqim, M.Pd, Psikologi Pendidikan, 2009,hlm.6
37
BAB IV
ANALISIS HASIL PENELITIAN
A. Penyajian Data
Berdasarkan pada metode penelitian yang penulis gunakan dalam
pengambilan data yaitu menggunakan metode observasi, tindakan, dan
dokumentasi, maka setelah dilakukan penelitian. Penulis ingin melakukan
tindakan dalam melakukan upaya meningkatkan kemampuan siswa membaca
qiroati jilid I siswa RA An-Nahl Kalikabong Tahun 2010/ 2011 dengan metode
drill. Dalam pelaksanaan tindakan ini adalah inti dari proses pembelajaran
menurut rencana kegiatan harian yang disusun oleh guru, dapat dilihat dalam data
yang disajikan sebagai berikut :
Data Awal Atau Prasiklus kemampuan Siswa Dalam Membaca Qiroati Jilid I
NO.
NAMA SISWA
Kriteria Kemampuan Membaca
Belum Bisa
Membaca
Kurang
lancar
Membaca
Cukup
Lancar
Membaca
Lancar
Membaca
Tidak
fasih
Membaca
Fasih
Membaca
1.
Aniqo Shofia Rahma - - V - -
2.
Alya Anindya Putri V - - - - -
3.
Amanda Nur Adista V - - - - -
4. Dimas Setiawan V - - -
- -
5.
Dina Nur Hanifah V - - - - -
6.
Filia Larasati V - - - - -
7.
Fiyan Barun Syah V - - - - -
38
8. Iqbal Maulana - V
- - -
9.
Kevin Febrian N V - - - - -
10. Melda Amalia Wafiq
N.A V - - - - -
11.
Widi Tri Anjani - V - - - -
12. Zahwa Noer Azizah V -
- - - -
13.
Fatoni Nur Hidayah V - - - - -
14.
Kurnia Ramadhani - V - - - -
Keterangan kriteria :
1. Belum bisa membaca jika siswa sama sekali tidak bisa membaca qiroati
jilid I
2. Kurang lancar membaca jika siswa terdapat kesalahan membaca
sebanyak 5-6 kali
3. Cukup lancar membaca jika siswa terdapat kesalahan membaca sebanyak
3-4 kali
4. Lancar membaca jika siswa terdapat kesalahan membaca sebanyak kali
5. Tidak fasih membaca jika siswa terdapat kesalahan membaca sebanyak 1-
2 kali
6. Fasih membaca jika siswa tidak terdapat kesalahan dalam membaca.
Perihal dalam kemampuan membaca qiroati jilid I siswa RA AN-Nahl
cukup bervariasi dan belum semuanya bisa membaca qiroati jilid I secara
keseluruhan. Menurut data yang diperoleh dari 14 siswa RA AN-Nahl, siswa yang
belum bisa membaca qiroati jilid I ada 10 anak ( 71.43% ). Siswa yang kurang
lancar membaca qiroati jilid I ada 3 anak ( 21.43% ). Siswa yang cukup lancar
39
membaca ada 1 anak ( 7.14% ). Siswa yang tidak fasih membaca ada 14 anak (
0% ), dan siswa yang fasih membaca huruf hijaiyah ada 0 anak ( 0% ).
Dengan melihat data tersebut maka dilakukan tahapan dengan beberapa tindakan
yang dilaksanakan menggunakan siklus.
A. Siklus I
1. Perencanaan
Adapun persiapan guru dalam mengajarkan kemampuan
membaca dengan metode drill di RA AN-Nahl kalikabong adalah :
a. Guru menyiapkan qiroati sesuai dengan jumlah siswa
b. Guru menbacakan huruf hijaiyah terlebih dahulu dan siswa mendengarkan
c. Siswa membaca huruf hijaiyah bersama-sama dengan Guru
d. Siswa menyebutkan huruf hijaiyah satu-persatu dari alif sampai ya secara
berulang –ulang 2-3 kali.
2. Pelaksanaan
Sesuai dengan tujuan dan prosedur penelitian yang telah
ditetapkan, maka hasil penelitian yang akan dideskripsikan datanya adalah
menurut beberapa kriteria kemampuan membaca yaitu : belum bisa
membaca, tidak lancar membaca, kurang lancar membaca, cukup lancar
membaca, lancar membaca, dan lancar sekali. Dalam siklus I ini setelah
siswa membaca qiroati secara klasikal Siswa satu – persatu disuruh untuk
membaca qiroati jilid I secara berulang –ulang 2-3 kali. Guru dan siswa
secara bersama-sama memberikan apresiasi dengan bertepuk tangan.
3. Pengamatan
40
Berdasarkan hasil observasi terhadap berbagai instrumen yang
digunakan dapat diuraikan hasil pencapaian tingkat kemamapuan siswa
RA An-nahl dalam membaca qiroati jilid I yang disajikan dalam bentuk
tabel sebagai berikut :
Data kemampuan Siswa Dalam Membaca Qiroati Jilid I Pada Siklus I
NO.
NAMA
SISWA
Kriteria Kemampuan Membaca
Belum
Bisa
Membaca
Kurang
lancar
Membaca
Cukup
lancar
Membaca
Lancar
Membaca
Tidak
Fasih
Membaca
Fasih
Membaca
1.
Aniqo Shofia
Rahma - - - V - -
2.
Alya Anindya
Putri - V - - - -
3.
Amanda Nur
Adista - V - - - -
4.
Dimas
Setiawan - V - - - -
5.
Dina Nur
Hanifah - - V - - -
6. Filia Larasati - V - - - -
7.
Fiyan Barun
Syah - V - - - -
8. Iqbal Maulana - - - V - -
9.
Kevin
Febrian N. - V - - - -
41
10.
Melda Amalia
Wafiq N.A - V - - -
11.
Widi Tri
Anjani - - - V - -
12.
Zahwa Noer
Azizah - - V - - -
13.
Fatoni Nur
Hidayah - - V - - -
14.
Kurnia
Ramadhani - - V - -
Keterangan kriteria :
1. Belum bisa membaca jika siswa sama sekali tidak bisa membaca qiroati
jilid I
2. Kurang lancar membaca jika siswa terdapat kesalahan membaca
sebanyak 5-6 kali
3. Cukup lancar membacq jika siswa terdapat kesalahan membaca sebanyak
3-4 kali
4. Lancar membaca jika siswa terdapat kesalahan dalam membaca
5. Tidak fasih membaca jika siswa terdapat kesalahan membaca sebanyak 1-
2 kali
6. Fasih membaca jika siswa tidak terdapat kesalahan dalam membaca
4. Refleksi
Pada siklus I siswa membaca qiroati jilid I dengan membaca diulang
sampai 2-3 kali. Siswa yang kurang lancar membaca qiroati jilid I ada 7 anak
( 50% ). Siswa yang cukup lancar membaca qiroati jilid I ada 4 anak
42
( 28.57%). Siswa yang lancar membaca qiroati jilid I ada 3 anak (21.43%).
Dan siswa yang tidak fasih dan fasih membaca qiroati jilid I ada 14 anak (
100%).
Adapun kelemahan pada data siklus I adalah :
a. Masih ada siswa yang sering lupa bunyi huruf qiroati jilid I yang baru saja
dibacanya.
b. Masih ada siswa yang belum hafal bentuk beberapa huruf qiroati jilid I.
c. Masih ada siswa yang kurang terfokus saat disuruh membaca huruf-qiroati
jilid I.
Analisis terhadap hasil observasi, catatan harian singkat yang dipakai sebagai
bahan untuk menentukan tindakan selanjutnya. Setelah diadakan refleksi atau
renungan dan diskusi antara guru, maka diperoleh hasil sebagai berikut :
1. Guru harus lebih aktif dalam memantau kegiatan belajar membaca
qiroati jilid I siswa RA AN-Nahl Kalikabong
2. Guru harus lebih memahami hambatan-hambatan yang dialami oleh
siswa dalam belajar membaca qiroati jilid I
3. Memberikan pujian atau hadiah bagi siswa yang berhasil memahami
atau lancar dalam membaca qiroati jilid I dan memberikan semangat
bagi siswa yang belum bisa membaca
4. Membimbing siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami
qiroati jilid I.
Akan tetapi pada pelaksanaan siklus pertama ini siswa juga sudah mulai tertarik
untuk mengikuti pembelajaran membaca qiroati jilid I dengan metode drill.
Siswa sudah mulai aktif mengikuti bimbingan dari guru, bahkan ada beberapa
siswa yang berani untuk belajar secara perseoranagan.
Dengan menambah motivasi terhadap siswa guru yakin akan memberikan
semangat kepada siswa untuk mengikuti pembelajaran membaca qiroati jilid I
yang guru ajarkan. Motivasi belajar membaca siswa meningkat ditandai dengan
43
menigkatnya keinginan dan keaktivan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar
membaca qiroati jilid I.
Melihat data dalam siklus I tersebut tentang hasil pencapaian tingkat
kemampuan membaca para siswa RA An-Nahl masih sangat kurang, maka
Penulis akan melaksanakan tindakan dalam bentuk siklus II.
B. Siklus II
1. Perencanaan
Langkah-langkah pada tingkat perencanaan dalam siklus II ini
kegiatan yang dilakukan sama dengan siklus I, yaitu :
Adapun persiapan guru dalam mengajarkan kemampuan
membaca dengan metode drill di RA AN-Nahl kalikabong adalah :
a. Siswa membaca qiroati jilid I secara bersama-sama
b. Siswa ditunjuk guru untuk membaca qiroati satu-persatu.
c. Siswa membaca qiroati dengan diulang 4-5 kali.
d. Guru mengamati siswa yang belum lanacar membaca qiroati akan
diberikan tambahan waktu untuk mengulanginya agar dapat lancar
membaca.
2. Pelaksanaan
Bagi siswa yang tidak lancar membaca qiroati jilid I dan siswa
yang kurang lancar membaca qiroati jilid I, guru memberikan tambahan
waktu untuk latihan terus dengan menambah pengulangannya 4-5 kali
dalam membacanya. Hal ini ditujukan agar siswa-siswa tersebut mampu
mengejar ketertinggalan dengan siswa yang sudah lancar membaca
qiroati jilid I. Sedangkan bagi siswa yang cukup lancar dalam membaca
qiroati jilid I diharapkan bisa berkurang tingkat kesalahan dalam
membaca qiroati jilid I dan meningkat kriterianya menjadi lancar
membaca dan nantinya lancar sekali.
3. Pengamatan
44
Setelah dilakukan tindakan kembali dengan tingkat pengulangan
yang lebih banyak maka dapat disajikan hasil observasi dalam tahap
siklus II sebagai berikut :
Data kemampuan Siswa Dalam Membaca Qiroati Jilid I Pada Siklus II
NO
NAMA SISWA
Kriteria Kemampuan Membaca
Belum
Bisa
Membaca
Kurang
lancar
Membaca
Cukup
lancar
Membaca
Lancar
Membaca
Tidak
Fasih
Membaca
Fasih
Membaca
1. Aniqo Shofia
Rahma
- - - - - V
2. Alya Anindya
Putri
- - - V - -
3. Amanda Nur
Adista
- - - V
-
4. Dimas Setiawan - - V - - -
5. Dina Nur
Hanifah
- - - - V -
6. Filia Larasati - - - V - -
7. Fiyan
Barun Syah
- - - V - -
8. Iqbal Maulana - - - - V
9. Kevin
Febrian N.
- ¤ - V - - -
10. Melda Amalia
Wafiq N.A
- - - - V -
11. Widi Tri Anjani - - - - - V
12. ZahwaNoer
Azizah
- - - V - -
13. Fatoni Nur
Hidayah
- - - - V -
14. Kurnia
Ramadhani
- - - - - V
45
Keterangan kriteria :
1. Belum bisa membaca jika siswa sama sekali tidak bisa membaca qiroati
jilid I.
2. Kurang lancar membaca jika siswa terdapat kesalahan membaca
sebanyak 5-6 kali.
3. Cukup lancar membaca jika siswa terdapat kesalahan membaca sebanyak
3-4 kali.
4. Lancar membaca jika siswa tidak terdapat kesalahan dalam membaca.
5. Tidak fasih membaca jika siswa terdapat kesalahan membaca sebanyak 1-
2 kali.
6. Fasih membaca jika siswa tidak terdapat kesalahan dalam membaca.
4. Refleksi
Pada siklus II siswa membaca qiroati jilid I dengan membaca
diulang samapi 4-5 kali, siswa yang cukup lancar membaca ada 1 anak (
7.14%) . Siswa yang lancar membaca qiroati jilid I ada 5 anak ( 35.71% ).
Siswa yang tidak fasih membaca ada 4 anak ( 28.57% ). Siswa yang sudah
fasih membaca qiroati jilid I ada 4 anak ( 28.57%).
Dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif maka seorang
siswa akan selalu terlibat secara langsung dalam pembelajaran, sehingga
minat siswa akan tumbuh dalam pembelajaran. Karena minat dan keterlibatan
siswa ini maka materi yang dibahas akan selalu teringat dalam pemikirannya
dan konsep yang harus dikuasai siswa akan mudah diterimanya.
C. Siklus III
1.Perencanaan
Adapun persiapan guru dalam mengajarkan kemampuan
membaca dengan metode drill di RA AN-Nahl kalikabong adalah :
46
e. Siswa ditunjuk guru untuk membaca qiroati satu-persatu.
f. Siswa membaca qiroati dengan diulang 2 kali saja.
g. Guru mengamati siswa yang sedang membaca qiroati untuk
mengetahui kefasihan siswa dalam membaca.
2. Pelaksanaan
Siswa yang sudah lancar membaca qiroati jilid I tetapi belum
fasih membaca akan di latih lagi dengan cara diulang-ulang, kemudian
guru mengamati tingkat kefasihan dalam melafalkan huruf. Hal ini
ditujukan agar semua siswa yang sudah lancar membaca juga mampu
membacanya dengan fasih menurut makhrajnya.
3. Pengamatan
Hasil observasi dalam tahap siklus III sebagai berikut :
Data kemampuan Siswa Dalam Membaca Qiroati jilid I Pada Siklus III
NO
NAMA SISWA
Kriteria Kemampuan Membaca
Belum
Bisa
Membaca
Kurang
lancar
Membaca
Cukup
lancar
Membaca
Lancar
Membaca
Tidak
Fasih
Membaca
Fasih
Membaca
1. Aniqo Shofia
Rahma
- - - - - V
2. Alya Anindya
Putri
- - - - - V
3. Amanda Nur
Adista
- - - -
V
4. Dimas Setiawan - - - - - V
5. Dina Nur Hanifah - - - - - V
6. Filia Larasati - - - - V -
7. Fiyan Barun Syah - - - - V
8. Iqbal Maulana - - - - V
9. Kevin Febrian N - ¤ - - V
10. Melda Amalia
Wafiq N.A
- - - - - V
47
11. Widi Tri Anjani - - - - - V
12. Zahwa Noer
Azizah
- - - - - V
13. Fatoni Nur
Hidayah
- - - - - V
14. Kurnia
Ramadhani
- - - - - V
4. Refleksi
Pada siklus III prosentase siswa yang membaca qiroati jilid I semuanya
sudah masuk kriteria lancar membaca. Siswa yang tidak fasih membaca
tinggal 2 anak ( 28.57% ). Sedangkan siswa yang sudah fasih sudah
mencapai 85.71% sebanyak 12 anak.
Dengan menggunakan metode drill yang diterapkan dalam
pembelajaran membaca qiroati jilid I, maka kemampuan siswa RA An-
Nahl Kalikabong tahun pelajaran 2010/ 2011 dalam membaca qiroati jilid
I terus meningkat sehingga tercapai hasil sesuai yang diharapkan. Dengan
menggunakan metode drill guru juga dapat melatih kefasihan siswa dalam
membaca qiroati. Karena dengan metode drill ini siswa tidak mudah lupa
dengan bunyi dan bentuk qiroati jilid I yang diajarkan.
BAB V
KESIMPULAN, SARAN, DAN PENUTUP
A. KESIMPULAN
48
Dari hasil penelitian dan observasi yang dilakukan, maka Penulis dapat
mengambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi siswa dalam membaca qiroati
yaitu kemampuan siswa, kondisi siswa, kondisi lingkungan. Hal ini sangat
berpengaruh sekali terhadap kemampuan siswa dalam membaca qiroati.
2. Penerapan metode drill dalam pembelajaran membaca qiroati jilid I siswa RA
An-Nahl Kalikabong dapat berlangsung secara aktif, efektif, dan efisien sesuai
tujuannya.
3. Pelaksanaan proses pembelajaran qiroati jilid I dengan metode drill terbukti
mampu meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca qiroati serta siswa
dapat membaca qiroati jilid I dengan baik dan fasih.
B. SARAN-SARAN
1. Bagi lembaga pendidikan
Sekolah sebagai lembaga pendidikan harus meningkatkan proses belajar
mengajar dan kualitas pendidikan, terutama bagi sekolah yang berbazis agama
dalam hal ini pembelajaran membaca huruf hijaiyah pada pendidikan
prasekolah yaitu anak usia dini / Taman Kanak - kanak, karena hal ini menjadi
yang paling dasar sebagai landasan kegiatan belajar - mengajar.
2. Bagi pendidik
Selain memberikan ilmu pengetahuan yang dimilikinya, hendaknya
guru atau pendidik mampu menjadi suri tauladan yang terpuji bagi anak
didikny, dalam istilah jawa guru adalah digugu lan ditiru. Ini akan menjadikan
seorang pendidik harus berkelakuan yang baik, agar anak didiknya
dapat mengikuti dan menjadikannya sebagai pedoman. Dengan cara seperti ini
akan tercipta out put (lulusan) yang berilmu pengetahuan, beriman, dan
bertaqwa kepada Allah SWT, berbudi pekerti luhur, cinta tanah air
sebagaimana yang dinyatakan dalam Pendidikan Nasional kita.
3. Bagi orang tua
49
Sebagai orang tua hendaknya menyadari bahwa pendidikan bukan
hanya di sekolah tetapi yang utama dan pertama adalah di rumah atau
keluarga. Pendidikan tidak hanya diserahkan kepada pihak sekolah dan guru
agama saja. Perlu diingat bahwa pendidikan agama adalah terpadu antara
keluarga, sekolah dan masyarakat.
4. Bagi Pemerintah
Sebagai bentuk tanggung jawab terhadap kemajuan dunia pendidikan,
Pemerintah diharapkan dapat memberikan fasilitas yang memadai pada
setiap lembaga pendidikan. Hal ini dapat dilakukan dengan menyediakan
sarana dan prasarana pendidikan yang dibutuhkan dan memadai.
C. PENUTUP
Tidak ada ucapan yang pantas Penulis ucapkan selain rasa syukur
kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat,taufiq, hidayah dan inayah-Nya
Penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.
Penulis menyadari skripsi ini masih kurang sempurna, karena
keterbatasan kemampuan dan sempitnya pengetahuan. Penulis
mengharapkan saran dan kritik yang bersifat konstruktif dari para pembaca
demi kesempurnaan skripsi ini.
Selanjutnya tak lupa Penulis sampaikan terimakasih yang tak terhingga
kepada semua pihak yang telah ikut membantu dalam menyelesaikan
penulisan skripsi ini. Mudah-mudahan apa saja yang Penulis sajikan dalam
skripsi ini akan ada manfaatnya, serta mendapat ridho dari Allah SWT,
khususnya bagi Penulis sendiri, umumnya bagi para pembaca maupun
masyarakat.
Akhirnya dengan mengucapkan Alhamdulillahi rabbil „alamiin, maka
selesailah penulisan skripsi ini.
50
Pada siklus II ini akan dilakukan sesuai rencana tindakan, pelaksana
tindakan, observasi dan Refleksi
20
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian yang akan dilakukan adalah untuk memperoleh jawaban
dari rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah :
untuk menguji penggunaan metode drill dalam meningkatkan kemampuan
membaca huruf hijaiyah siswa RA An-nahl Kalikabong Kalimanah Purbalingga
tahun pelajaran 2010/ 2011
B. Waktu dan Tempat Penelitian
1. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal : 1 – 31 Agustus 2010
2. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di RA An-Nahl Kalikabong Kecamatan
Kalimanah Kabupaten Purbalingga.
C. Variabel Penelitian
Variabel adalah segala sesuatu yang akan menjadi obyek pengamatan peneliti.
Sering pula diartikan sebagai faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau
gejala yang akan diteliti1.
Pada umumnya dalam penelitian variabel dibedakan menjadi dua jenis yaitu:
- Variabel bebas disebut juga variabel pengaruh Independent variable) atau
variabel X, yakni variabel yang diselidiki pengaruhnya.
1 Maman Rahman, Strategi dan Langkah-langkah Pendidikan,( Semarang: IKIP Semarang Press,
1993), hlm. 52.
21
- Variabel terikat disebut juga variabel terpengaruh atau tergantung (dependent
variable) atau variabel Y, yakni variabel yang diramalkan akan timbul dalam
hubungan yang fungsional dari variabel bebas2.
Dengan melihat dua pengertian variabel di atas, maka dapat diketahui
bahwa dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah penggunaan metode drill,
dengan mengandung maksud penerapan metode drill dalam pembelajaran
membaca huruf hijaiyah. Sedangkan variabel terikatnya adalah kemampuan
membaca huruf hijaiyah siswa.
D. Metode Penelitian
Metode berasal dari bahasa Yunani yaitu methodos yang berarti cara atau
jalan. Penelitian terjemahan dari bahasa Inggris yaitu kata research yang berarti
usaha atau jalan untuk mencari kembali jawaban dari suatu permasalahan3. Jadi
metode penelitian merupakan suatu cara atau jalan untuk memperoleh kembali
pemecahan terhadap suatu permasalahan dengan cara mengumpulkan dan
menganalisis data.
Sedangkan menurut pendapat yang lain metode penelitian adalah cara-cara
yang digunakan untuk mengumpulkan data yang kemudian dikembalikan untuk
memperoleh pengetahuan dengan mengajukan prosedur yang reliabel dan
terpercaya4.
Prosedur penelitian yang akan dilaksanakan dalam penelitian menggunakan
model Kemmis dan Taggart 1998, adapun bentuknya sebagai berikut :
2 Joko Subagyo, Metode Penelitian dalam Teori dan Praktek, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1999) Cet.
3, hlm. 2.
3 Joko Subagyo, Metode Penelitian dalam Teori dan Praktek, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1999)
Cet. 3, hlm. 2.
4 Ibnu Hajar, Dasar-dasar Metodologi Kuantitatif dalam pendidikan , (Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada , 1996), hlm. 10.
22
Gambar: 1 Alur Penelitian
PTK MODEL SPIRAL, ADAPTASI KEMMIS DAN TAGGART5
5 http://htmlimg1.scribdassets.com/6cyypwb4n4v7n6s/images/1-01c306a26e.jpg
Identifikasi Masalah
Rumusan Masalah
Penyusunan Rencana Tindakan
Pelaksanaan Tindakan
Observasi Pelaksanaan Tindakan Refleksi III
Simpulan
Penyusunan Rencana Tindakan
Pelaksanaan Tindakan
Observasi Pelaksanaan Tindakan Refleksi I
Penyusunan Rencana Tindakan
Pelaksanaan Tindakan
Observasi Pelaksanaan Tindakan Refleksi II
S I
K
L
U
S
S I
K
L
U
S
S
I
K
L
U
S
23
Siklus I
1. Perencanaan adalah persiapan yang dilakukan untuk pelaksanaan penelitian
tindakan kelas antara lain :
a. Peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengtahui kompetensi dasar
yang harus dicapai oleh peserta didik.
b. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran
c. Membuat media pembelajaran dalam rangka implementasi penelitian
tindakan kelas
d. Membuat instrumen yang diperlukan dalam siklus penelitian tindakan
kelas
e. Menyusun alat evaluasi pembelajaran
2. Pelaksanaan tindakan
a. Menghafal surat Al-Kautsar
b. Bergai ceritera
c. Membaca huruf hijaiyah bersama-sama Alif sampai Ya
d. Memberikan tes kemampuan membaca
3. Pengamatan atau Observasi
Pengamatan atau observasi tentang aktivitas guru dan siswa pada saat
pembelajaran berlangsung
4. Refleksi
Setelah pengamatan selesai dilakukan, kemudian peneliti mengadakan
kegiatan refleksi pada akhir tindakan. Pada kegiatan refleksi peneliti dan
observer mendiskusikan hasil pengamatan tindakan yang telah dilaksanakan
berupa hasil pasca tes dan lembar observasi. Refleksi dilakukan untuk
mengetahui sejauh mana peningkatan yang ingin dicapai dalam pembelajaran
siklus I sebagai masukan untuk pelaksanaan tindakan siklus II.
24
Siklus II
1. Perencanaan
Peneliti membuat rencana pembelajaran berdasarkan hasil refleksi pada siklus
pertama
2. Pelaksanaan tindakan
Guru melaksanakan pembelajaran berdasarkan rencana pembelajaran hasil
refleksi siklus pertama
3. Pengamatan atau observasi
Tim peneliti (guru dan kolaborator) melakukan pengamatan terhadap aktivitas
pembelajaran.
4. Refleksi
Peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus kedua dan menyusun
rencana untuk siklus ketiga.
Siklus III
1. Perencanaan
Peneliti membuat rencana pembelajaran berdasarkan hasil refleksi pada siklus
kedua
2. Pelaksanaan tindakan
Guru melaksanakan pembelajaran berdasarkan rencana pembelajaran hasil
refleksi siklus kedua
3. Pengamatan atau observasi
Tim peneliti (guru dan kolaborator) melakukan pengamatan terhadap aktivitas
pembelajaran.
4. Refleksi
Peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus ketiga dan
menganalisis serta membuat kesimpulan atas peleksanaan pembelajaran yang
telah direncanakan dengan melaksanakan tindakan tertentu. Apakah
pembelajaran yang telah dikemas dengan tindakan tertentu dapat
25
meningkatkan atau memperbaiki masalah yang diteliti dalam penelitian
tindakan kelas tersebut.
Penelitian ini dengan tujuan untuk memperoleh data konkrit yang terjadi di
kelas pada watu pembelajaran di kelas dengan acuan penghitungan data hasil
observasi dan evaluasi pada waktu pembelajaran berlangsung di dalam kelas.
Data tersebut kemudian dianalisa dengan menggunakan metode prosentase
sederhana untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan kemampuan membaca
huruf hijaiyah dengan penggunaan metode drill.
E. Populasi
Populasi dapat diartikan sebagai kelompok besar dan wilayah yang menjadi
lingkup penelitian6. Dalam penelitian ini adalah seluruh siswa RA An-Nahl
Kalikabong kecamatan Kalimanah Kabupaten Purbalingga tahun pelajaran
2010/2011 sejumlah 14 anak.
F. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan data antara lain :
1. Wawancara yaitu dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk
memperoleh informasi dari obyek penelitian, wawancara yang dilakukan
dalam hal ini kepada siswa dan guru RA An-Nahl Kalikabong Kalimanah
Purbalingga untuk memperoleh data tentang kondisi geografis, keadaan guru
dan karyawan, latar belakang siswa RA An-Nahl Kalikabong Kalimanah
Purbalingga.
2. Obsevasi yaitu teknik pengumpulan data dengan jalan mengadakan
pengamatan langsung terhadap peristiwa-peristiwa yang terjadi di lokasi
penelitian dalam hal ini di RA An-Nahl Kalikabong Kalimanah Purbalingga.
6 Nana Syaodih.S, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Remaja rosdakarya, 2005), hlm. 250.
26
Untuk mempermudah proses pengumpulan data melalui observasi,
penulis akan menggunakan tiga siklus yang masing-masing berisikan empat
tahapan yaitu:
a. Perencanaan
Pada tahap perencanaan telah dilakukan hal-hal berikut:
- Membuat Rencana Kegiatan Harian / RKH yang disesuaikan dengan
metode pembelajaran yang telah dipilih.
- Menyusun dan mempersiapkan lembar observasi mengenai partisipasi
siswa.
- Menyusun pedoman wawancara
- Mempersiapkan media / alat pembelajara
b. Pelaksanaan atau tindakan
Tindakan pembelajaran dilakukan sesuai perencanaan yang telah dibuat
dalam RKH
c. Pengamatan atau observasi
Pengamatan atau observasi dilaksanakan selama proses pembelajaran
berlangsung menggunakan lembar observasi seperti pada lampiran-1.
d. Refleksi
Pada tahap refleksi dilaksanakan setelah tindakan berdasar data yang
diperoleh, permasalahan yang muncul, kelebihan dan kekurangan yang
telah dilakukan, mencari solusi untuk tindakan berikutnya.
3. Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel
yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, prasasti, notulen rapat,
27
agenda dan sebagainya7. Selain dengan menggunakan metode interview dan
observasi peneliti menggunakan metode dokumentasi, karena dengan
mengguanakan dokumentasi peneliti dapat mengumpulkan data yang berupa
catatan, buku, surat kabar, majalah, prasati, agenda dan sebagainya. Metode
ini penulis gunakan untuk menggali catatan-catatan dari guru. Salah satunya
dengan melihat buku perkembangan anak. Metode ini digunakan untuk
mendapatkan data rekapitulasi tentang absensi kehadiran, daftar nilai, prestasi
peserta didik dan aktivitas peserta didik, berupa foto selama kegiatan
pembelajaran.
G. Teknik Analisis Data
Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan tujuan untuk
memperoleh data konkrit yang terjadi di kelas dengan menggunakan metode
deskriptif kuantitatif yaitu suatu metode penelitian yang berusaha
mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi pada watu
pembelajaran di kelas dengan acuan penghitungan data hasil observasi dan
evaluasi pada waktu pembelajaran berlangsung di dalam kelas.
Data tersebut kemudian dianalisa dengan menggunakan metode prosentase
sederhana untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan kemampuan membaca
huruf hijaiyah dengan penggunaan metode drill.
7 Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta,
2006), hlm.231.
29
BAB IV
ANALISIS HASIL PENELITIAN
A. Penyajian Data
Berdasarkan pada metode penelitian yang penulis gunakan dalam
pengambilan data yaitu menggunakan metode observasi, tindakan, dan
dokumentasi, maka setelah dilakukan penelitian. Penulis ingin melakukan
tindakan dalam melakukan upaya meningkatkan kemampuan siswa membaca
qiroati jilid I siswa RA An-Nahl Kalikabong Tahun 2010/ 2011 dengan metode
drill. Dalam pelaksanaan tindakan ini adalah inti dari proses pembelajaran
menurut rencana kegiatan harian yang disusun oleh guru, dapat dilihat dalam data
yang disajikan sebagai berikut :
Data Awal Atau Prasiklus kemampuan Siswa Dalam Membaca Qiroati Jilid I
NO.
NAMA SISWA
Kriteria Kemampuan Membaca
Belum Bisa
Membaca
Kurang
lancar
Membaca
Cukup
Lancar
Membaca
Lancar
Membaca
Tidak
fasih
Membaca
Fasih
Membaca
30
1.
Aniqo Shofia Rahma - - V - -
2.
Alya Anindya Putri V - - - - -
3.
Amanda Nur Adista V - - - - -
4. Dimas Setiawan V - - -
- -
5.
Dina Nur Hanifah V - - - - -
6.
Filia Larasati V - - - - -
7.
Fiyan Barun Syah V - - - - -
8. Iqbal Maulana - V
- - -
9.
Kevin Febrian N V - - - - -
10. Melda Amalia Wafiq
N.A V - - - - -
11.
Widi Tri Anjani - V - - - -
12. Zahwa Noer Azizah V -
- - - -
13.
Fatoni Nur Hidayah V - - - - -
14.
Kurnia Ramadhani - V - - - -
Keterangan kriteria :
1. Belum bisa membaca jika siswa sama sekali tidak bisa membaca qiroati
jilid I
2. Kurang lancar membaca jika siswa terdapat kesalahan membaca
sebanyak 5-6 kali
3. Cukup lancar membaca jika siswa terdapat kesalahan membaca sebanyak
3-4 kali
4. Lancar membaca jika siswa terdapat kesalahan membaca sebanyak kali
5. Tidak fasih membaca jika siswa terdapat kesalahan membaca sebanyak 1-
2 kali
6. Fasih membaca jika siswa tidak terdapat kesalahan dalam membaca.
31
Perihal dalam kemampuan membaca qiroati jilid I siswa RA AN-Nahl
cukup bervariasi dan belum semuanya bisa membaca qiroati jilid I secara
keseluruhan. Menurut data yang diperoleh dari 14 siswa RA AN-Nahl, siswa yang
belum bisa membaca qiroati jilid I ada 10 anak ( 71.43% ). Siswa yang kurang
lancar membaca qiroati jilid I ada 3 anak ( 21.43% ). Siswa yang cukup lancar
membaca ada 1 anak ( 7.14% ). Siswa yang tidak fasih membaca ada 14 anak (
0% ), dan siswa yang fasih membaca huruf hijaiyah ada 0 anak ( 0% ).
Dengan melihat data tersebut maka dilakukan tahapan dengan beberapa tindakan
yang dilaksanakan menggunakan siklus.
A. Siklus I
1. Perencanaan
Adapun persiapan guru dalam mengajarkan kemampuan
membaca dengan metode drill di RA AN-Nahl kalikabong adalah :
a. Guru menyiapkan qiroati sesuai dengan jumlah siswa
b. Guru menbacakan huruf hijaiyah terlebih dahulu dan siswa mendengarkan
c. Siswa membaca huruf hijaiyah bersama-sama dengan Guru
d. Siswa menyebutkan huruf hijaiyah satu-persatu dari alif sampai ya secara
berulang –ulang 2-3 kali.
2. Pelaksanaan
Sesuai dengan tujuan dan prosedur penelitian yang telah
ditetapkan, maka hasil penelitian yang akan dideskripsikan datanya adalah
menurut beberapa kriteria kemampuan membaca yaitu : belum bisa
membaca, tidak lancar membaca, kurang lancar membaca, cukup lancar
membaca, lancar membaca, dan lancar sekali. Dalam siklus I ini setelah
32
siswa membaca qiroati secara klasikal Siswa satu – persatu disuruh untuk
membaca qiroati jilid I secara berulang –ulang 2-3 kali. Guru dan siswa
secara bersama-sama memberikan apresiasi dengan bertepuk tangan.
3. Pengamatan
Berdasarkan hasil observasi terhadap berbagai instrumen yang
digunakan dapat diuraikan hasil pencapaian tingkat kemamapuan siswa
RA An-nahl dalam membaca qiroati jilid I yang disajikan dalam bentuk
tabel sebagai berikut :
Data kemampuan Siswa Dalam Membaca Qiroati Jilid I Pada Siklus I
NO.
NAMA
SISWA
Kriteria Kemampuan Membaca
Belum
Bisa
Membaca
Kurang
lancar
Membaca
Cukup
lancar
Membaca
Lancar
Membaca
Tidak
Fasih
Membaca
Fasih
Membaca
1.
Aniqo Shofia
Rahma - - - V - -
2.
Alya Anindya
Putri - V - - - -
3.
Amanda Nur
Adista - V - - - -
4.
Dimas
Setiawan - V - - - -
5.
Dina Nur
Hanifah - - V - - -
6. Filia Larasati - V - - - -
7.
Fiyan Barun
Syah - V - - - -
8. Iqbal Maulana - - - V - -
33
9.
Kevin
Febrian N. - V - - - -
10.
Melda Amalia
Wafiq N.A - V - - -
11.
Widi Tri
Anjani - - - V - -
12.
Zahwa Noer
Azizah - - V - - -
13.
Fatoni Nur
Hidayah - - V - - -
14.
Kurnia
Ramadhani - - V - -
Keterangan kriteria :
1. Belum bisa membaca jika siswa sama sekali tidak bisa membaca qiroati
jilid I
2. Kurang lancar membaca jika siswa terdapat kesalahan membaca
sebanyak 5-6 kali
3. Cukup lancar membacq jika siswa terdapat kesalahan membaca sebanyak
3-4 kali
4. Lancar membaca jika siswa terdapat kesalahan dalam membaca
5. Tidak fasih membaca jika siswa terdapat kesalahan membaca sebanyak 1-
2 kali
6. Fasih membaca jika siswa tidak terdapat kesalahan dalam membaca
4. Refleksi
Pada siklus I siswa membaca qiroati jilid I dengan membaca diulang
sampai 2-3 kali. Siswa yang kurang lancar membaca qiroati jilid I ada 7 anak
( 50% ). Siswa yang cukup lancar membaca qiroati jilid I ada 4 anak
34
( 28.57%). Siswa yang lancar membaca qiroati jilid I ada 3 anak (21.43%).
Dan siswa yang tidak fasih dan fasih membaca qiroati jilid I ada 14 anak (
100%).
Adapun kelemahan pada data siklus I adalah :
a. Masih ada siswa yang sering lupa bunyi huruf qiroati jilid I yang baru saja
dibacanya.
b. Masih ada siswa yang belum hafal bentuk beberapa huruf qiroati jilid I.
c. Masih ada siswa yang kurang terfokus saat disuruh membaca huruf-qiroati
jilid I.
Analisis terhadap hasil observasi, catatan harian singkat yang dipakai sebagai
bahan untuk menentukan tindakan selanjutnya. Setelah diadakan refleksi atau
renungan dan diskusi antara guru, maka diperoleh hasil sebagai berikut :
1. Guru harus lebih aktif dalam memantau kegiatan belajar membaca
qiroati jilid I siswa RA AN-Nahl Kalikabong
2. Guru harus lebih memahami hambatan-hambatan yang dialami oleh
siswa dalam belajar membaca qiroati jilid I
3. Memberikan pujian atau hadiah bagi siswa yang berhasil memahami
atau lancar dalam membaca qiroati jilid I dan memberikan semangat
bagi siswa yang belum bisa membaca
4. Membimbing siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami
qiroati jilid I.
Akan tetapi pada pelaksanaan siklus pertama ini siswa juga sudah mulai tertarik
untuk mengikuti pembelajaran membaca qiroati jilid I dengan metode drill.
Siswa sudah mulai aktif mengikuti bimbingan dari guru, bahkan ada beberapa
siswa yang berani untuk belajar secara perseoranagan.
Dengan menambah motivasi terhadap siswa guru yakin akan memberikan
semangat kepada siswa untuk mengikuti pembelajaran membaca qiroati jilid I
yang guru ajarkan. Motivasi belajar membaca siswa meningkat ditandai dengan
35
menigkatnya keinginan dan keaktivan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar
membaca qiroati jilid I.
Melihat data dalam siklus I tersebut tentang hasil pencapaian tingkat
kemampuan membaca para siswa RA An-Nahl masih sangat kurang, maka
Penulis akan melaksanakan tindakan dalam bentuk siklus II.
B. Siklus II
1. Perencanaan
Langkah-langkah pada tingkat perencanaan dalam siklus II ini
kegiatan yang dilakukan sama dengan siklus I, yaitu :
Adapun persiapan guru dalam mengajarkan kemampuan
membaca dengan metode drill di RA AN-Nahl kalikabong adalah :
a. Siswa membaca qiroati jilid I secara bersama-sama
b. Siswa ditunjuk guru untuk membaca qiroati satu-persatu.
c. Siswa membaca qiroati dengan diulang 4-5 kali.
d. Guru mengamati siswa yang belum lanacar membaca qiroati akan
diberikan tambahan waktu untuk mengulanginya agar dapat lancar
membaca.
2. Pelaksanaan
Bagi siswa yang tidak lancar membaca qiroati jilid I dan siswa
yang kurang lancar membaca qiroati jilid I, guru memberikan tambahan
waktu untuk latihan terus dengan menambah pengulangannya 4-5 kali
dalam membacanya. Hal ini ditujukan agar siswa-siswa tersebut mampu
mengejar ketertinggalan dengan siswa yang sudah lancar membaca
qiroati jilid I. Sedangkan bagi siswa yang cukup lancar dalam membaca
qiroati jilid I diharapkan bisa berkurang tingkat kesalahan dalam
membaca qiroati jilid I dan meningkat kriterianya menjadi lancar
membaca dan nantinya lancar sekali.
3. Pengamatan
36
Setelah dilakukan tindakan kembali dengan tingkat pengulangan
yang lebih banyak maka dapat disajikan hasil observasi dalam tahap
siklus II sebagai berikut :
Data kemampuan Siswa Dalam Membaca Qiroati Jilid I Pada Siklus II
NO
NAMA SISWA
Kriteria Kemampuan Membaca
Belum
Bisa
Membaca
Kurang
lancar
Membaca
Cukup
lancar
Membaca
Lancar
Membaca
Tidak
Fasih
Membaca
Fasih
Membaca
1. Aniqo Shofia
Rahma - - - - - V
2. Alya Anindya
Putri - - - V - -
3. Amanda Nur
Adista - - -
V -
4. Dimas Setiawan - - V - - -
5. Dina Nur
Hanifah - - - - V -
6. Filia Larasati - - - V - -
7. Fiyan
Barun Syah - - - V - -
8. Iqbal Maulana - - - - V
9. Kevin
Febrian N. - ¤ - V - - -
10. Melda Amalia
Wafiq N.A - - - - V -
11. Widi Tri Anjani - - - - - V
12. ZahwaNoer
Azizah - - - V - -
13. Fatoni Nur
Hidayah - - - - V -
14. Kurnia
Ramadhani - - - - - V
Keterangan kriteria :
1. Belum bisa membaca jika siswa sama sekali tidak bisa membaca qiroati
jilid I.
2. Kurang lancar membaca jika siswa terdapat kesalahan membaca
sebanyak 5-6 kali.
37
3. Cukup lancar membaca jika siswa terdapat kesalahan membaca sebanyak
3-4 kali.
4. Lancar membaca jika siswa tidak terdapat kesalahan dalam membaca.
5. Tidak fasih membaca jika siswa terdapat kesalahan membaca sebanyak 1-
2 kali.
6. Fasih membaca jika siswa tidak terdapat kesalahan dalam membaca.
4. Refleksi
Pada siklus II siswa membaca qiroati jilid I dengan membaca
diulang samapi 4-5 kali, siswa yang cukup lancar membaca ada 1 anak (
7.14%) . Siswa yang lancar membaca qiroati jilid I ada 5 anak ( 35.71% ).
Siswa yang tidak fasih membaca ada 4 anak ( 28.57% ). Siswa yang sudah
fasih membaca qiroati jilid I ada 4 anak ( 28.57%).
Dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif maka seorang
siswa akan selalu terlibat secara langsung dalam pembelajaran, sehingga
minat siswa akan tumbuh dalam pembelajaran. Karena minat dan keterlibatan
siswa ini maka materi yang dibahas akan selalu teringat dalam pemikirannya
dan konsep yang harus dikuasai siswa akan mudah diterimanya.
C. Siklus III
1.Perencanaan
Adapun persiapan guru dalam mengajarkan kemampuan
membaca dengan metode drill di RA AN-Nahl kalikabong adalah :
e. Siswa ditunjuk guru untuk membaca qiroati satu-persatu.
f. Siswa membaca qiroati dengan diulang 2 kali saja.
g. Guru mengamati siswa yang sedang membaca qiroati untuk
mengetahui kefasihan siswa dalam membaca.
2. Pelaksanaan
38
Siswa yang sudah lancar membaca qiroati jilid I tetapi belum
fasih membaca akan di latih lagi dengan cara diulang-ulang, kemudian
guru mengamati tingkat kefasihan dalam melafalkan huruf. Hal ini
ditujukan agar semua siswa yang sudah lancar membaca juga mampu
membacanya dengan fasih menurut makhrajnya.
3. Pengamatan
Hasil observasi dalam tahap siklus III sebagai berikut :
Data kemampuan Siswa Dalam Membaca Qiroati jilid I Pada Siklus III
NO
NAMA SISWA
Kriteria Kemampuan Membaca
Belum
Bisa
Membaca
Kurang
lancar
Membaca
Cukup
lancar
Membaca
Lancar
Membaca
Tidak
Fasih
Membaca
Fasih
Membaca
1. Aniqo Shofia
Rahma - - - - - V
2. Alya Anindya
Putri - - - - - V
3. Amanda Nur
Adista - - -
- V
4. Dimas Setiawan - - - - - V
5. Dina Nur Hanifah - - - - - V
6. Filia Larasati - - - - V -
7. Fiyan Barun Syah - - - - V
8. Iqbal Maulana - - - - V
9. Kevin Febrian N - ¤ - - V
10. Melda Amalia
Wafiq N.A - - - - - V
11. Widi Tri Anjani - - - - - V
12. Zahwa Noer
Azizah - - - - - V
13. Fatoni Nur
Hidayah - - - - - V
14. Kurnia
Ramadhani - - - - - V
4. Refleksi
39
Pada siklus III prosentase siswa yang membaca qiroati jilid I semuanya
sudah masuk kriteria lancar membaca. Siswa yang tidak fasih membaca
tinggal 2 anak ( 28.57% ). Sedangkan siswa yang sudah fasih sudah
mencapai 85.71% sebanyak 12 anak.
Dengan menggunakan metode drill yang diterapkan dalam
pembelajaran membaca qiroati jilid I, maka kemampuan siswa RA An-
Nahl Kalikabong tahun pelajaran 2010/ 2011 dalam membaca qiroati jilid
I terus meningkat sehingga tercapai hasil sesuai yang diharapkan. Dengan
menggunakan metode drill guru juga dapat melatih kefasihan siswa dalam
membaca qiroati. Karena dengan metode drill ini siswa tidak mudah lupa
dengan bunyi dan bentuk qiroati jilid I yang diajarkan.
BAB V
KESIMPULAN, SARAN, DAN PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari hasil penelitian dan observasi yang dilakukan, maka Penulis dapat
mengambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi siswa dalam membaca qiroati
yaitu kemampuan siswa, kondisi siswa, kondisi lingkungan. Hal ini sangat
berpengaruh sekali terhadap kemampuan siswa dalam membaca qiroati.
2. Penerapan metode drill dalam pembelajaran membaca qiroati jilid I siswa RA
An-Nahl Kalikabong dapat berlangsung secara aktif, efektif, dan efisien sesuai
tujuannya.
40
3. Pelaksanaan proses pembelajaran qiroati jilid I dengan metode drill terbukti
mampu meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca qiroati serta siswa
dapat membaca qiroati jilid I dengan baik dan fasih.
B. SARAN-SARAN
1. Bagi lembaga pendidikan
Sekolah sebagai lembaga pendidikan harus meningkatkan proses belajar
mengajar dan kualitas pendidikan, terutama bagi sekolah yang berbazis agama
dalam hal ini pembelajaran membaca huruf hijaiyah pada pendidikan
prasekolah yaitu anak usia dini / Taman Kanak - kanak, karena hal ini menjadi
yang paling dasar sebagai landasan kegiatan belajar - mengajar.
2. Bagi pendidik
Selain memberikan ilmu pengetahuan yang dimilikinya, hendaknya
guru atau pendidik mampu menjadi suri tauladan yang terpuji bagi anak
didikny, dalam istilah jawa guru adalah digugu lan ditiru. Ini akan menjadikan
seorang pendidik harus berkelakuan yang baik, agar anak didiknya
dapat mengikuti dan menjadikannya sebagai pedoman. Dengan cara seperti ini
akan tercipta out put (lulusan) yang berilmu pengetahuan, beriman, dan
bertaqwa kepada Allah SWT, berbudi pekerti luhur, cinta tanah air
sebagaimana yang dinyatakan dalam Pendidikan Nasional kita.
3. Bagi orang tua
Sebagai orang tua hendaknya menyadari bahwa pendidikan bukan
hanya di sekolah tetapi yang utama dan pertama adalah di rumah atau
keluarga. Pendidikan tidak hanya diserahkan kepada pihak sekolah dan guru
agama saja. Perlu diingat bahwa pendidikan agama adalah terpadu antara
keluarga, sekolah dan masyarakat.
4. Bagi Pemerintah
Sebagai bentuk tanggung jawab terhadap kemajuan dunia pendidikan,
Pemerintah diharapkan dapat memberikan fasilitas yang memadai pada
41
setiap lembaga pendidikan. Hal ini dapat dilakukan dengan menyediakan
sarana dan prasarana pendidikan yang dibutuhkan dan memadai.
C. PENUTUP
Tidak ada ucapan yang pantas Penulis ucapkan selain rasa syukur
kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat,taufiq, hidayah dan inayah-Nya
Penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.
Penulis menyadari skripsi ini masih kurang sempurna, karena
keterbatasan kemampuan dan sempitnya pengetahuan. Penulis
mengharapkan saran dan kritik yang bersifat konstruktif dari para pembaca
demi kesempurnaan skripsi ini.
Selanjutnya tak lupa Penulis sampaikan terimakasih yang tak terhingga
kepada semua pihak yang telah ikut membantu dalam menyelesaikan
penulisan skripsi ini. Mudah-mudahan apa saja yang Penulis sajikan dalam
skripsi ini akan ada manfaatnya, serta mendapat ridho dari Allah SWT,
khususnya bagi Penulis sendiri, umumnya bagi para pembaca maupun
masyarakat.
Akhirnya dengan mengucapkan Alhamdulillahi rabbil ‘alamiin, maka
selesailah penulisan skripsi ini.
Pada siklus II ini akan dilakukan sesuai rencana tindakan, pelaksana
tindakan, observasi dan Refleksi
28
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Kondisi Tempat Penelitian
1. Sejarah Singkat RA An-Nahl Kalikabong
Raudhlatul Athfal ( RA ) An-Nahl Kalikabong Kecamatan Kalimanah
Kabupaten Purbalingga berdiri pada tahun 2005 atas prakarsa dari Hj. Siti
Aminah, A.Md. Dengan semangat dan jiwa pejuang dan pendidik yang tinggi dan
dengan melihat hal tersebut maka, beliau mengumpulkan jamaah pengajian Al-
Khasanah yang mempunyai basis pendidikan untuk membentuk panitia
penyelenggara. Pada waktu itu yang menjadi tujuannya adalah pendirian
Raudlatul Athfal ( RA ), akan tetapi karena pada saat itu pemerintah sedang
memajukan pendidikan di antaranya pendidikan anak usia dini, maka setelah itu
terbentuk suatu kepanitiaan kemudian seluruh panitia mencari informasi yang
lebih lengkap, sehingga diputuskan untuk melakukan studi banding pada beberapa
lembaga pendidikan anak di antaranya PAUD Fatimatuz Zahra di jalan kampus
Purwokerto yang berdekatan dengan kampus UNSOED Purwokerto. Setelah
melihat kondisi dan cara pembelajaran pendidikan anak usia dini di berbagai
lembaga pendidikan anak, maka semakin mantaplah untuk mendirikan lembaga
pendidikan anak pra sekolah. Seiring dengan pendirian PAUD juga tidak
melupakan tujuan awal yaitu mendirikan Raudlatul Athfal (RA), sehingga
sekaligus berdiri dua lembaga pendidikan anak sekaligus yaitu Raudlatul Athfal (
RA ) dan PAUD An-Nahl dimana sebelum tahun pelajaran baru 2006/ 2007 sudah
dapat beroperasi. Karena tempatnya di kelurahan Kalikabong sering disebut juga
RA dan PAUD An-nahl Kalikabong.
Sedangkan nama atau identitas lembaga pendidikan An-Nahl tersebut diambil
melalui sebuah kata dalam Al-Qur’an yaitu kata An-Nahl yang berarti “ lebah” ,
hal itu dilakukan seperti yang dilakukan oleh Almarhum K.H. Mochammad Yazid
Abdurrahman ketika akan memberikan nama orang atau sebuah majlis pengajian
29
maka akan mengambil dari Al-Qur’an dengan harapan akan membawa berkah
dan dapat berkembang dengan baik dan pesat. Terbukti tahun pelajaran baru
sudah cukup banyak anak-anak baik dari daerah Kalikabong maupun sekitarnya
yang belajar di RA dan PAUD An-NAhl.
RA An-Nahl merupakan tempat penampungan anak-anak kecil tanpa
penjagaan dari orang tuanya. Masing-masing bermain-main, dan secara kebetulan
pula beliau saat itu masih menjabat sebagai Kepala Sekolah sebuah Madrasah
Tsanawiyah yaitu Madrasah Tsanawiyah AL- Hikmah Kalikabong yang masih di
bawah naungan yayasan Al-Hikmah, sedangkan yayasan Al-Hikmah ketuanya
adalah almarhum K.H. Mochammad Yazid Abdurrahman sekaligus sebagai
pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Ar-Rohman Kalikabong pada waktu itu.
RA An-Nahl merupakan lembaga pendidikan yang ikut serta berperan dalam
program pemerintah untuk memajukan pendidikan Anak Usia Dini. RA An-Nahl
terletak di Kelurahan Kalikabong adalah salah satu kelurahan yang dekat dengan
perkotaan dan pusat keramaian, diantaranya terminal induk Purbalingga, pasar
induk Purbalingga, swalayan, Pabrik Atau PT yang mampu menyerap tanaga
kerja yang cukup besar khususnya kaum perempuan.
2. Letak Geografis
Dilihat dari lokasi, lembaga Pendidikan Raudhlatul Athfal ( RA ) memang kurang
strategis karena tidak berada atau menempati lokasi yang mudah untuk didlihat
orang, akan tetapi dapat dengan mudah untuk mencapai lokasi karena dengan
mengandalkan lingkungan pesantren yaitu Pondok Pesantren Putra-Putri Ar-
Rohman Kalikabong dan Madrasah Tsanawiyah Al-Hikmah maka orang akan
dapat dengan mudah menjumpai dan menemukan lokasi tersebut, karena memang
lembaga RAudhlatul Athfal ( RA ) An-Nahl terletak di lingkungan pesantren dan
penyelenggaraannya adalah pendiri pesantren tersebut.
30
Batas wilayah Kelurahan Kalikabong Kecamatan Kalimanah Kabupaten
Purbalingga di mana Radhlatul Athfal ( RA ) An-Nahl berada adalah sebagai
berikut :
Batas sebelah utara adalah Kelurahan Kandanggampang Kecamatan Kalimanah
Kabupaten Purbalingga. Batas sebelah barat adalah Desa Selabaya Kecamatan
Kalimanah. Batas sebelah selatan adalah Desa Grecol Kecamatan Kalimanah.
Batas sebelah timur adalah Kelurahan Karangmanyar kecamatan Kalimanah1.
3. Keadaan Guru, Siswa, dan Karyawan
a. Keadaan Guru
Guru memiliki kedudukan yang sangat penting di RA An-Nahl. Faktor guru
pada proses belajar mengajar banyak menentukan keberhasilan dalam mencapai
tujuan pendidikan yang telah ditetapkan tenaga-tenaga pendidik yang profesional.
Guru atau pendidik yang professional diantaranya memiliki kriteria berakhlak
Islami, menguasai kurikulum, menguasai metode pembelajaran, yang bervariasi,
menguasai metode evaluasi, mampu mengelola kelas dengan baik, mampu
melaksanakan bimbingan dan penyuluhan, mempu menyelesaikan masalah
pendidikan yang dihadapi, mampu mengerjakan administrasi pendidikan dan
pengajaran, loyal terhadap tugas, disiplin, dan memiliki dedikasi yang tinggi.
Adapun jumlah guru atau pengajar di RA An-Nahl pada tahun 2010/ 2011
semuanya berjumlah 3 tenaga pengajar, dengan perincian sebagai berikut :2
1 Hj. Siti Aminah , Wawancara dengan pengelola Yayasan Al-Hikmah , Kalikabong, pada tanggal
10 Agustustus 2010
2 Dokumen RA An-Nahl Kalikabong, dikutip tanggal !3 Juli 2010
31
Tabel-1
KEADAAN GURU RADHATUL ATHFAL AN-NAHL KALIKABONG
KECAMATAN KALIMANAH PURBALINGGA
No. Nama Tempat
Tanggal Lahir Alamat Pendidikan
1. HJ. Siti
Nurkhasanah
Purbalingga,
19 Februari
1970
Kalikabong,
Rt 05/IV,Kec.
Kalimanah.
PGA 3th
2. Septi Susilowati,
A. Md.
Purbalingga,
20 Sept. 1983
Kertanegara,
Rt 01/01, Kec.
Kertanegara
D3
3. Khujemah Purbalingga,
29 Des. 1964
Penolih,
Purbalingga SMA
Struktur Organisasi Penyelenggara RA An-Nahl Klikabong3
3 Wawancara dengan pengelola yayasan Al-Hikmah dan Guru RA An-Nahl Kalikabong pada
tanggal 10 Agustus 2010
Ketua
HJ. Siti Aminah, A.Md.
Bendahara
Innani Nur Azizah
Sekretaris
Tenti Kusumawardani,SE.
Seksi Pendidikan 1. Suparti, A. Ma
2. Ummi M, S.Pd
3. Mulyani
32
Struktur Organisasi Pendidik RA An-Nahl Kalikabong4
b. Keadaan Siswa
Kedadaan siswa RA An-Nahl Kalikabong tahun pelajaran 2010/ 2011
sebanyak 14 anak, adapun nama-nama siswa dapat dilihat dalam table berikut 5:
4 Dokumen RA An-Nahl Kalikabong, dikutip tanggal 13 Juli 2010
5 Dokumen RA An-Nahl Kalikabong, dikutip tanggal 13 Juli 2010
YPI AL-HIKMAH
KALIKABONG
Kepala Sekolah
HJ. Siti Nurkhasanah
Guru
Septi Susilowati, A.Md.
Guru
Khujemah
Siswa
33
Tabel-2
KEADAAN SISWA RA AN-NAHL KALIKABONG KECAMATAN
KALIMANAH PURBALINGGA TH. PEL. 2010/2011
No. Nama Siswa L/P Tempat Tanggal Lahir Alamat
1 Aniqo Shofia Rahma P Purbalingga, 10-08-05 Kalikabong, RT
06/ RW II
2 Alya Anindya Putri P Purbalingga, 04-01-06 Kalikabong RT
03/ RW II
3 Amanda Nur Adista P Purbalingga, 03-06-05 Kalikabong, RT
03/ RW II
4 Dimas Setiawan L Purbalingga, 01-06-05 Kalikabong, RT
05 / Rw IV
5 Dina Nur Hanfah P Purbalingga, 06-05-05 Kalikabong, RT
02/ RW II
6 Filia Larasati P Purbalingga, 01-04-05 Kalikabong RT
05/ RW IV
7 Fiyan Barun Syah L Purbalingga, 06-05-05 Kalikabong, RT
05/ RW IV
8 Iqbal Maulana L Purbalingga, 16-09-05 Jl. Pengalusan,
RT 04 / RW I
9 Kevin Febrian
Nurhidayah L Purbalingga, 10-06-05
Kalikabong, RT
02/ RW III
10 Melda Amalia Wafiq
N. A P Purbalingga, 14-12-05
Kalikabong RT
02 /Rw IV
11 Widi Tri Anjani P Purbalingga, 27-10-05 Klaikabong, RT
02 / RW II
12 Zahwa Noer Azizah P Purbalingga, 10-01-06 Kalikabong, RT
05 / RW IV
13 Fatoni Nur Hidayah L Purbalingga, 05-09-05 Kalikabong, RT
02/ RW II
14 Kurnia Ramadhani L Purbalingga, 07-10-05 Kalikabong, RT
02/ RW II
34
c. Keadaan Karyawan atau Staf Administrasi.
Karyawan atau staf administrasi di Raudlatul Athfal (RA) An-Nahl
Kalikabong adalah pegawai yang menangani dan bertanggungjawab dalam
bidang ketaausahaan sekolah antara lain kesiswaan, kepegawaian, ada
keuangan,. Untuk tugas karyawan dirangkap oleh guru.
4. Visi, Misi, Tujuan Raudlatul Athfal ( RA ) An-Nahl Kalikabong
Visi : Tumbuhnya generasi yang terampil, berprestasi, dan berakhlak
Islami”
Misi : Menyelenggarakan pendidikan secara optimal
Tujuan : Membantu anak didik mengembangakan berbagai potensi baik
psikis dan fisik yang meliputi moral dan nilai-nilai agama, social, emosional,
kognitif, bahasa, fisik atau motorik, kemandirian, dan seni untuk siap
memasuki pendidikan dasar 6.
5. Sarana dan Prasarana
Untuk mendukung kegiatan belajar mengajar setiap instansi pendidikan
harus mempunyai sarana dan prasarana sekolah, karena dengan sarana dan
prasarana sekolah itulah setiap aktifitas kegiatan belajar mengajar berlangsung
seperti: gedung sekolah, halaman, meja kursi , papan tulis dan sebagainya.
Adapun sarana dan Prasarana yang dimiliki oleh Raudlatul Athfal (RA)
An-Nahl Kalikabong sudah cukup memadai dan membantu bagi guru dan
anak didik atau siswa dalam proses belajar-mengajar. Media-media yang ada
juga cukup. Untuk lebih jelasnya, data mengenai sarana dan prasarana di
Raudlatul Athfal (RA) An-Nahl dapat dilihat dalam tabel berikut :
6 Dokumen RA An-Nahl Kalikabong, dikutip tanggal 13 Juli 2010
35
Tabel-3
DAFTAR INVENTARIS RA AN-NAHL KALIKABONG TAHUN 20117
No Nama Barang Jumlah Keadaan
1. Data Gedung
- Ruang Belajar
- Ruang Guru
- Ruang Kepala Sekolah
- Ruang Kantor
- WC/ Kamar mandi
1
1
1
1
2
baik
baik
baik
baik
baik
2. Alat Bermain
- Jungkitan
- Ayunan
- Papan luncur
- Papan Titian
- Bak Pasir
- Bak air
- Bola Besar/ Kecil
- Alat-alat pertukangan
- Kebun dan taman
- Ban bekas
- Terowongan
- Jalan panjatan
1
1
1
1
2
1
3/60
1 set
ada
4
1
1
baik
baik
baik
baik
baik
baik
baik
baik
baik
baik
baik
baik
3. Alat Peraga
- Peng. Huruf
- Peng. Angka
- Peng. Bentuk
- Peng. Binatang
1 set
1 set
1 set
1 set
baik
baik
baik
baik
4. Meubelair
- Meja kursi guru
- Meja kursi anak
- Papan tulis
- Papan absent
- Papan statistik murid
- Papan data guru
1 set
1 set
1
1
1
1
baik
baik
baik
baik
baik
baik
7 Dokumen RA An-Nahl Kalikabong, dikutip tanggal 13 Juli 2010
36
5. Administrasi sekolah
- Buku induk
- Buku absent guru
- Buku absent murid
- Raport (LPPAD)
- Buku kegiatan
- Buku tamu
- Buku kas
- RPPAD
ada
ada
ada
ada
ada
ada
ada
ada
baik
baik
baik
baik
baik
baik
baik
baik
B. Deskripsi Data Hasil Penelitian
1. Hasil Observasi Awal
Untuk mengetahui kondisi awal pembelajaran membaca huruf hijaiyah
RA An-Nahl Kalikabong Kecamatan Kalimanah Kabupaten Purbalingga,
dilaksanakan tes awal dan pengamatan/ observasi pada siswa. Dari hasil tes
awal dan pengamatan secara umum keadaannya menunjukkan: a) kurangnya
pengetahuan siswa tentang huruf hijaiyah, b) kesulitan siswa untuk merangkai
huruf hijaiyah, dan c) sebagian besar siswa belum mendapatkan pendidikan
tentang membaca huruf hijaiyah dari orang tuanya.
Dari tes awal tentang membaca huruf hijaiyah diperoleh data bahwa
dari 14 siswa yang ikut tes , siswa yang belum bisa membaca huruf hijaiyah
ada 10 anak (71.43%), siswa yang kurang lancar membaca ada 3 anak
( 21.43%), siswa yang cukup lancar membaca hanya ada 1 anak ( 7.14% ),
siswa yang lancar membaca tidak ada (0%), dan siswa yang lancar membaca
dengan fasih, tidak ada ( 0% ).
Dengan demikian kemampuan membaca huruf hijaiyah siswa RA An-
Nahl Kalikabong Kecamatan Kalimanah Kabupaten Purbalingga masih sangat
minim (rendah). Untuk lebih memperjelas disajikan data berikut :
37
Tabel-5
Data Awal (Pra-siklus) Kemampuan Siswa Membaca Huruf Hijaiyah
NO.
NAMA SISWA
Nilai Kriteria
1.
Aniqo Shofia Rahma 5 Cukup lancar membaca
2.
Alya Anindya Putri 1 Belum bisa membaca
3.
Amanda Nur Adista 2 Belum bisa membaca
4. Dimas Setiawan 1 Belum bisa membaca
5.
Dina Nur Hanifah 2 Belum bisa membaca
6.
Filia Larasati 2 Belum bisa membaca
7.
Fiyan Barun Syah 2 Belum bisa membaca
8. Iqbal Maulana 4 Kurang lancar membaca 9.
Kevin Febrian N 2 Belum bisa membaca
10. Melda Amalia Wafiq N.A 1 Belum bisa membaca
11.
Widi Tri Anjani 3 Kurang lancar membaca
12. Zahwa Noer Azizah 0 Belum bisa membaca 13.
Fatoni Nur Hidayah 2 Belum bisa membaca
14.
Kurnia Ramadhani 3 Kurang lancar membaca
Rata-rata Nilai 2,14 Belum bisa membaca
Keterangan kriteria :
Siswa dikatakan :
Belum bisa membaca, jika siswa memperoleh nilai 0-2
Kurang lancar membaca, jika siswa memperoleh nilai 3-4
Cukup lancar membaca, jika siswa memperoleh nilai 5-6
Lancar membaca, jika siswa memperoleh nilai 7-8
Lancar membaca dengan fasih, jika siswa memperoleh nilai 9-10
38
2. Siklus I
a. Perencanaan
Pada siklus I ini penelitian tindakan kelas dilakukan dengan Tema “
Huruf” dan Sub Tema “ Jenis-jenis Huruf”. Kegiatan belajar mengajar
diawali dengan berbaris dan mengabsen kehadiran siswa, berdoa,
mengucapkan salam, menggerakkan badan ke kanan ke kiri, menghafal
surat Al-Kautsar, berbagi cerita untuk 3 anak. Kegiatan inti (individu di
area); membaca huruf hijaiyah bersama-sama sampai istirahat. Dalam
waktu istirahat ada kegiatan cuci tangan, berdo’a makan. Kegiatan akhir
melakukan menyanyikan lagu menthog-menthog, diskusi, kesan-pesan,
do’a, dan salam.
b. Pelaksanaan
Siswa berbaris dan guru mengabsen kehadiran siswa, salah satu siswa
memimpin do’a, guru mengucapkan salam, guru memimpin
menggerakkan badan ke kanan ke kiri, guru memimpin untuk menghafal
surat Al-Kautsar secara bersama-sama, guru meminta seorang siswa maju
berbagi cerita sampai 3 anak. Kemudian guru memimpin membaca huruf
hijaiyah bersama-sama diulang 2 kali , selanjutnya siswa secara individu
membaca huruf hijaiyah diulang 2 kali di depan guru sampai istirahat.
Dalam waktu istirahat ada kegiatan cuci tangan, berdo’a makan. Kegiatan
akhir melakukan menyanyikan lagu menthog-menthog, diskusi, kesan-
pesan, do’a, dan salam.
Dalam pelaksanaan tindakan ini masih banyak siswa yang
kemampuan membacanya masih rendah. Hal ini terbukti dari 14 masih 7
siswa (50%) kurang lancar membaca, 4 siswa (28,57%) yang cukup lancar
membaca, 3 siswa (21,43%) lancar membaca, dan belum ada siswa yang
lancar membaca dengan fasih.
Dengan demikian kemampuan membaca huruf hijaiyah siswa RA An-
Nahl Kalikabong Kecamatan Kalimanah Kabupaten Purbalingga pada
39
siklus I masih rendah dengan rata-rata nilai 4,86 dalam penelitian ini
dikategorikan kurang lancar membaca. Untuk lebih memperjelas disajikan
data berikut :
Tabel-6
Data Kemampuan Siswa Membaca Huruf Hijaiyah Pada Siklus I
NO.
NAMA SISWA
Nilai Kriteria
1.
Aniqo Shofia Rahma 7 Lancar membaca
2.
Alya Anindya Putri 3 Kurang lancar membaca
3.
Amanda Nur Adista 4 Kurang lancar membaca
4. Dimas Setiawan 3 Kurang lancar membaca 5.
Dina Nur Hanifah 6 Cukup lancar membaca
6.
Filia Larasati 4 Kurang lancar membaca
7.
Fiyan Barun Syah 3 Kurang lancar membaca
8. Iqbal Maulana 7 Lancar membaca 9.
Kevin Febrian N 4 Kurang lancar membaca
10. Melda Amalia Wafiq N.A 3 Kurang lancar membaca 11.
Widi Tri Anjani 7 Lancar membaca
12. Zahwa Noer Azizah 6 Cukup lancar membaca 13.
Fatoni Nur Hidayah 5 Cukup lancar membaca
14.
Kurnia Ramadhani 6 Cukup lancar membaca
Rata-rata Nilai 4,86 Kurang lancar membaca
Keterangan kriteria :
Siswa dikatakan :
Belum bisa membaca, jika siswa memperoleh nilai 0-2
Kurang lancar membaca, jika siswa memperoleh nilai 3-4
Cukup lancar membaca, jika siswa memperoleh nilai 5-6
Lancar membaca, jika siswa memperoleh nilai 7-8
Lancar membaca dengan fasih, jika siswa memperoleh nilai 9-10
40
c. Pengamatan
Berdasarkan hasil observasi ditemukan adanya kenaikan kemampuan
membaca hiruf hijaiyah siswa, dari 14 siswa pada siklus I ini tidak ada lagi
(0%) siswa yang belum bisa membaca huruf hijaiyah, semula siswa yang
kurang lancar membaca ada 3 anak (21,43%) pada siklus I naik jumlahnya
menjadi 7 anak (50%), pada data awal siswa yang cukup lancar membaca
hanya 1 anak (7,14%) pada siklus I naik jumlahnya menjadi 4 anak
(28,57%), dan data awal tidak ada siswa yang lancar membaca (0%) pada
siklus I ada 3 anak (21,43%).
Berdasarkan pengamatan kolaborator, kinerja guru mengalami
kemajuan yang cukup besar. Pada awal pembelajaran guru kelihatannya
masih canggung dan belum menguasai kelas, masih ada anak berlarian dan
belum siap mengikuti pelajaran.
d. Refleksi
Refleksi dari siklus I dan dari jurnal harian yang terungkap beberapa
hambatan, antara lain: 1) dalam pembelajaran siklus I ini masih banyak
siswa yang masih mengalami kesulitan dalam melafalkan huruf hijaiyah,
2) suasana pembelajaran agak kurang kondusif karena beberapa siswa
yang menunggu giliran membaca kurang mendapat kesibukan.
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, disarankan
kepada guru untuk menggunakan media tulisan huruf hijaiyah yang lebih
besar dan dilafalkan dengan suara yang lebih keras. Di samping itu pada
waktu siswa menunggu giliran membaca secara individu agar guru
membagi kelompok untuk saling mengajari temannya.
41
3. Siklus II
Berdasarkan hasil refleksi, observasi dan penilaian pada siklus I, maka siklus
II merupakan kelanjutan dari siklus I. Tema yang disajikan berjudul “ Huruf”
dengan Sub Tema “ Jenis-jenis Huruf” Hal-hal yang ditemukan pada siklus I
diperbaiki pada siklus II dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Perencanaan
Langkah-langkah pada tingkat perencanaan siklus II ini kegiatan
yang dilakukan sama dengan siklus I dengan tema, sub tema , dan metode
yang sama pula.
b. Pelaksanaan
Pada pelaksanaan siklus II ini dimulai dari siswa berbaris dan guru
mengabsen kehadiran siswa, salah satu siswa memimpin do’a, guru
mengucapkan salam, guru meminta seorang siswa untuk memimpin
menggerakkan badan ke kanan ke kiri, guru memimpin untuk menghafal
surat An-Nas secara bersama-sama, guru meminta seorang siswa maju
berbagi cerita sampai 3 anak. Kemudian guru memimpin membaca huruf
hijaiyah bersama-sama diulang 3 kali , selanjutnya siswa secara individu
membaca huruf hijaiyah diulang 3 kali di depan guru sampai istirahat.
Siswa yang menunggu giliran membaca secara individu dibuat kelompok
untuk saling mengajari temannya. Dalam waktu istirahat ada kegiatan cuci
tangan, berdo’a makan. Kegiatan akhir melakukan menyanyikan lagu
gelang sipatu gelang, diskusi, kesan-pesan, do’a, dan salam.
Dalam pelaksanaan tindakan siklus II ini khususnya membaca huruf
hijaiyah secara individu ada peningkatan pada kemampuan siswa dalam
membaca huruf hijaiyah walaupun belum seperti yang diharapkan. Hal ini
terbukti dari 14 siswa sudah tidak ada siswa (0%) yang belum bisa
membaca, masih ada 2 siswa (14,28%) dalam kategori cukup lancar
membaca, 8 siswa (57,14%) kategori lancar membaca, siswa (28,57%)
42
lancar membaca kurang fasih, sudah ada 4 siswa (28,57%) yang lancar
membaca dengan fasih. Pada siklus II ini rata-rata nilai siswa 7,71 dalam
kategori lancar membaca. Untuk lebih memperjelas disajikan data berikut
:
Tabel-7
Data Kemampuan Siswa Membaca Huruf Hijaiyah Pada Siklus II
NO.
NAMA SISWA
Nilai Kriteria
1.
Aniqo Shofia Rahma 9 Lancar membaca dengan fasih
2.
Alya Anindya Putri 7 Lancar membaca
3.
Amanda Nur Adista 9 Lancar membaca dengan fasih
4. Dimas Setiawan 6 Cukup lancar membaca 5.
Dina Nur Hanifah 7 Lancar membaca
6.
Filia Larasati 8 Lancar membaca
7.
Fiyan Barun Syah 7 Lancar membaca
8. Iqbal Maulana 9 Lancar membaca 9.
Kevin Febrian N 5 Cukup lancar membaca
10. Melda Amalia Wafiq N.A 8 Lancar membaca 11.
Widi Tri Anjani 9 Lancar membaca dengan fasih
12. Zahwa Noer Azizah 7 Lancar membaca 13.
Fatoni Nur Hidayah 8 Lancar membaca
14.
Kurnia Ramadhani 9 Lancar membaca dengan fasih
Rata-rata Nilai 7,71 Lancar membaca
Keterangan kriteria :
Siswa dikatakan :
Belum bisa membaca, jika siswa memperoleh nilai 0-2
Kurang lancar membaca, jika siswa memperoleh nilai 3-4
Cukup lancar membaca, jika siswa memperoleh nilai 5-6
Lancar membaca, jika siswa memperoleh nilai 7-8
Lancar membaca dengan fasih, jika siswa memperoleh nilai 9-10
43
c. Pengamatan
Berdasarkan hasil observasi terdapat kenaikan kemampuan membaca
hiruf hijaiyah siswa walaupun belum seperti yang diharapkan. Pada
tindakan pada siklus II ini terdapat peningkatan kemampuan siswa dalam
membaca huruf hijaiyah, dari 14 siswa ada 2 siswa (14,28%) yang cukup
lancar membaca, 8 siswa ( 57,14 %) siswa yang lancar membaca, 4 anak
(28,57%) yang sudah lancar membaca dengan fasih.
Berdasarkan pengamatan kolaborator, kemampuan guru dalam
mengajar rata-rata meningkat. Keadaan kelas mulai kondusif, walaupun
masih ada anak berlarian ingin masuk ke kelompok lain.
d. Refleksi
Refleksi pada siklus II dan dari jurnal harian yang terungkap beberapa
hambatan, antara lain: 1) dalam pembelajaran siklus II ini secara umum
kemampuan membaca huruf hijaiyah siswa mengalami peningkatan, 2)
suasana pembelajaran lebih kondusif , hanya masih ada beberapa siswa yang
berlarian ingin mengikuti kelompok lain.
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, disarankan
kepada guru untuk tetap menggunakan media tulisan huruf hijaiyah yang lebih
besar dan dilafalkan dengan suara yang lebih keras dan diulangi sampai 4 kali.
Di samping itu pembagian kelompok siswa yang menunggu giliran membaca
secara individu lebih dikecilkan (2 orang ) untuk membaca dan menyimak
temannya.
4. Siklus III
Berdasarkan hasil refleksi, observasi dan penilaian pada siklus II, maka siklus
III merupakan kelanjutan dari siklus II. Tema yang disajikan berjudul “
44
Huruf” dengan Sub Tema “ Jenis-jenis Huruf” Hal-hal yang ditemukan pada
siklus II diperbaiki pada siklus III dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Perencanaan
Langkah-langkah pada tingkat perencanaan siklus III ini kegiatan
yang dilakukan sama dengan siklus II dengan tema, sub tema , dan metode
yang sama pula.
b. Pelaksanaan
Pada pelaksanaan siklus III ini dimulai dari siswa berbaris dan guru
mengabsen kehadiran siswa, salah satu siswa memimpin do’a, guru
mengucapkan salam, guru meminta seorang siswa untuk memimpin
menggerakkan badan ke kanan ke kiri, guru memimpin untuk menghafal surat
Al-Ikhlas secara bersama-sama, guru meminta seorang siswa maju berbagi
cerita sampai 3 anak. Kemudian guru memimpin membaca huruf hijaiyah
bersama-sama diulang 5 kali , selanjutnya siswa secara individu membaca
huruf hijaiyah diulang 5 kali di depan guru sampai istirahat. Siswa yang
menunggu giliran membaca secara individu dibuat kelompok masing-masing
2 anak tiap kelompok untuk saling berlatih membaca dan menyimak
bergantian. Dalam waktu istirahat ada kegiatan cuci tangan, berdo’a makan.
Kegiatan akhir melakukan menyanyikan lagu Sayo Nara Sayo, diskusi, kesan-
pesan, do’a, dan salam.
Dalam pelaksanaan tindakan siklus III ini khususnya membaca huruf
hijaiyah secara individu bergantian secara umum ada peningkatan yang besar
pada kemampuan siswa dalam membaca huruf hijaiyah. Hal ini terbukti dari
14 siswa semuanya telah lancar membaca , dan 12 siswa (85,71%) yang telah
lancar membaca dengan fasih. Rata-rata nilai 9,21 dalam penelitian ini
dikategorikan lancar membaca dengan fasih. Untuk lebih memperjelas
disajikan data berikut :
45
Tabel-8
Data Kemampuan Siswa Membaca Huruf Hijaiyah Pada Siklus III
NO.
NAMA SISWA
Nilai Kriteria
1.
Aniqo Shofia Rahma 10 Lancar membaca dengan fasih
2.
Alya Anindya Putri 9 Lancar membaca dengan fasih
3.
Amanda Nur Adista 10 Lancar membaca dengan fasih
4. Dimas Setiawan 9 Lancar membaca dengan fasih 5.
Dina Nur Hanifah 9 Lancar membaca dengan fasih
6.
Filia Larasati 8 Lancar membaca
7.
Fiyan Barun Syah 7 Lancar membaca
8. Iqbal Maulana 10 Lancar membaca dengan fasih 9.
Kevin Febrian N 9 Lancar membaca dengan fasih
10. Melda Amalia Wafiq N.A 10 Lancar membaca dengan fasih 11.
Widi Tri Anjani 10 Lancar membaca dengan fasih
12. Zahwa Noer Azizah 9 Lancar membaca dengan fasih 13.
Fatoni Nur Hidayah 9 Lancar membaca dengan fasih
14.
Kurnia Ramadhani 10 Lancar membaca dengan fasih
Rata-rata Nilai 9,21 Lancar membaca dengan fasih
Keterangan kriteria :
Siswa dikatakan :
Belum bisa membaca, jika siswa memperoleh nilai 0-2
Kurang lancar membaca, jika siswa memperoleh nilai 3-4
Cukup lancar membaca, jika siswa memperoleh nilai 5-6
Lancar membaca, jika siswa memperoleh nilai 7-8
Lancar membaca dengan fasih, jika siswa memperoleh nilai 9-10
46
c. Pengamatan
Pada siklus III pembelajaran lebih berjalan dengan baik, suasana
kelas lebih kondusif, secara umum sebagian besar siswa sudah lancar
membaca huruf hijaiyah dengan lebih fasih. Siswa yang belum lancar
membaca dengan fasih akan dibimbing membaca huruf hijaiyah secara
diulang-ulang sampai lancar membaca dengan fasih.
Kelompok-kelompok kecil siswa yang menanti giliran membaca
secara individu secara umum sudah saling membetulkan bacaan temannya.
d. Refleksi
Pada siklus III prosentase siswa yang membaca huruf hijaiyah
sebagian besar sudah masuk kriteria lancar membaca dengan fasih, siswa
yang lancar membaca tidak fasih tinggal 2 anak (14, 28% ). Sedangkan
siswa yang sudah lancar membaca dengan fasih sudah mencapai 85.71%
sebanyak 12 anak.
Dengan menggunakan metode drill yang diterapkan dalam pembelajaran
membaca huruf hijaiyah, maka kemampuan siswa RA An-Nahl
Kalikabong tahun pelajaran 2010/ 2011 dalam membaca huruf hijaiyah
terus meningkat sehingga tercapai hasil sesuai yang diharapkan. Dengan
menggunakan metode drill guru juga dapat melatih kefasihan siswa dalam
membaca huruf hijaiyah. Karena dengan metode drill ini siswa tidak
mudah lupa dengan bunyi dan bentuk huruf hijaiyah yang diajarkan.
47
C. Pengujian Hipotesis
Dari deskripsi dan hasil penelitian di atas dapat kita peroleh data sebagai berikut:
Tabel-9
Data Hasil Penelitian dari Pra-Siklus, Siklus I, Siklus II, dan Siklus III
No Kemampuan Membaca
Tingkat ketercapaian
Pra
Siklus Siklus I Siklus II Siklus III
1 Belum bisa membaca 71,43% 0% 0% 0%
2 Kurang lancar
membaca 21,43% 50% 0% 0%
3 Cukup lancar membaca 7,14% 28,57% 14,28% 0%
4 Lancar membaca 0% 21,43% 57,14% 14,28%
5 Lancar membaca dengan fasih 0% 0% 28,57% 85,71%
Rata-rata Nilai 2,14 4,86 7,71 9,21
Dari uji hipotesa melalui perhitungan prosentase sederhana, dapat ditarik
kesimpulan bahwa “ Metode drill dapat meningkatkan kemampuan membaca
huruf hijaiyah siswa”
D. Pembahasan Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini adalah penerapan metode drill dapat meningkatkan
kemampuan membaca huruf hijaiyah siswa RA An-Nahl Kalikabong Kalimanah
Purbalingga Tahun Pelajaran 2010/2011. Hal tersebut dapat diketahui dari data hasil
penelitian dari pra-siklus, siklus I, siklus II, dan siklus III bahwa prosentase
kemampuan membaca huruf hijaiyah siswa sebagai berikut: 1) sebelum diberi
tindakan (pra-siklus) siswa yang belum mampu membaca 71,43%, siswa yang kurang
lancar membaca 21,43%, siswa yang cukup lancar membaca 7,14%, siswa yang
lancar membaca 0%, siswa yang lancar membaca dengan fasih 0%. 2) Pada tindakan
I (siklus I) siswa yang belum mampu membaca 0%, siswa yang kurang lancar
48
membaca 50%, siswa yang cukup lancar membaca 28,57%, siswa yang lancar
membaca 21,43%, siswa yang lancar membaca dengan fasih 0%. 3) Pada tindakan II
(siklus II) siswa yang belum mampu membaca 0%, siswa yang kurang lancar
membaca 0%, siswa yang cukup lancar membaca 14,28%, siswa yang lancar
membaca 57,14% , siswa yang lancar membaca dengan fasih 28,57%. 4) Pada
tindakan III (siklus III) siswa yang belum mampu membaca 0%, siswa yang kurang
lancar membaca 0%, siswa yang cukup lancar membaca 0%, siswa yang lancar
membaca 14,28%, siswa yang lancar membaca dengan fasih 85,71%. Hasil yang
dicapai dalam pembelajaran membaca huruf hijaiyah dengan metode drill mengalami
peningkatan sesuai tujuan yang diharapkan.
E. Keterbatasan Penelitian
Penulis menyadari bahwa dalam penelitian pasti terjadi banyak kendala dan
hambatan. Hal tersebut bukan karena faktor kesengajaan, namun terjadi karena
keterbatasan dalam melakukan penelitian. Adapun beberapa faktor yang menjadi
kendala dan hambatan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Dalam hal individu penulis
Sebagai manusia biasa penulis mempunyai kekurangan-kekurangan
diantaranya keterbatasan waktu, biaya, dan intelektual.
2. Dalam melakukan praktek mengajar
Dalam mengajar sambil mengamati penulis memiliki keterbatasan
kemampuan yang berhubungan kurangnya pengalaman mengajar, pengelolaan
kelas, dalam penilaian kelas, serta dipengaruhi oleh subyektifitas lainnya.
Oleh karena itu , kemungkinan ada perbedaan hasil penelitian, jika dilakukan
pada obyek penelitian yang lain.
3. Faktor waktu
Waktu mempunyai peranan yang sangat penting. Penulis menyadari
bahwa dalam melakukan penelitian ini, kurang dapat membagi waktu.
49
Meskipun banyak hambatan dan tantangan yang harus dihadapi dalam
melakukan penelitian ini, penulis bersyukur bahwa penelitian ini telah berhasil
dengan sukses dan lancar.
51
KESIMPULAN, SARAN, DAN PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari hasil penelitian dan observasi yang dilakukan, maka Penulis dapat
mengambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi siswa dalam membaca qiroati
yaitu kemampuan siswa, kondisi siswa, kondisi lingkungan. Hal ini sangat
berpengaruh sekali terhadap kemampuan siswa dalam membaca qiroati.
2. Penerapan metode drill dalam pembelajaran membaca qiroati jilid I siswa RA
An-Nahl Kalikabong dapat berlangsung secara aktif, efektif, dan efisien sesuai
tujuannya.
3. Pelaksanaan proses pembelajaran qiroati jilid I dengan metode drill terbukti
mampu meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca qiroati serta siswa
dapat membaca qiroati jilid I dengan baik dan fasih.
B. SARAN-SARAN
1. Bagi lembaga pendidikan
Sekolah sebagai lembaga pendidikan harus meningkatkan proses belajar
mengajar dan kualitas pendidikan, terutama bagi sekolah yang berbazis agama
dalam hal ini pembelajaran membaca huruf hijaiyah pada pendidikan
prasekolah yaitu anak usia dini / Taman Kanak - kanak, karena hal ini menjadi
yang paling dasar sebagai landasan kegiatan belajar - mengajar.
2. Bagi pendidik
Selain memberikan ilmu pengetahuan yang dimilikinya, hendaknya
guru atau pendidik mampu menjadi suri tauladan yang terpuji bagi anak
didikny, dalam istilah jawa guru adalah digugu lan ditiru. Ini akan menjadikan
seorang pendidik harus berkelakuan yang baik, agar anak didiknya
dapat mengikuti dan menjadikannya sebagai pedoman. Dengan cara seperti ini
akan tercipta out put (lulusan) yang berilmu pengetahuan, beriman, dan
52
bertaqwa kepada Allah SWT, berbudi pekerti luhur, cinta tanah air
sebagaimana yang dinyatakan dalam Pendidikan Nasional kita.
3. Bagi orang tua
Sebagai orang tua hendaknya menyadari bahwa pendidikan bukan
hanya di sekolah tetapi yang utama dan pertama adalah di rumah atau
keluarga. Pendidikan tidak hanya diserahkan kepada pihak sekolah dan guru
agama saja. Perlu diingat bahwa pendidikan agama adalah terpadu antara
keluarga, sekolah dan masyarakat.
4. Bagi Pemerintah
Sebagai bentuk tanggung jawab terhadap kemajuan dunia pendidikan,
Pemerintah diharapkan dapat memberikan fasilitas yang memadai pada
setiap lembaga pendidikan. Hal ini dapat dilakukan dengan menyediakan
sarana dan prasarana pendidikan yang dibutuhkan dan memadai.
C. PENUTUP
Tidak ada ucapan yang pantas Penulis ucapkan selain rasa syukur
kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat,taufiq, hidayah dan inayah-Nya
Penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.
Penulis menyadari skripsi ini masih kurang sempurna, karena
keterbatasan kemampuan dan sempitnya pengetahuan. Penulis
mengharapkan saran dan kritik yang bersifat konstruktif dari para pembaca
demi kesempurnaan skripsi ini.
Selanjutnya tak lupa Penulis sampaikan terimakasih yang tak terhingga
kepada semua pihak yang telah ikut membantu dalam menyelesaikan
penulisan skripsi ini. Mudah-mudahan apa saja yang Penulis sajikan dalam
skripsi ini akan ada manfaatnya, serta mendapat ridho dari Allah SWT,
khususnya bagi Penulis sendiri, umumnya bagi para pembaca maupun
masyarakat.
53
Akhirnya dengan mengucapkan Alhamdulillahi rabbil ‘alamiin, maka
selesailah penulisan skripsi ini.
Pada siklus II ini akan dilakukan sesuai rencana tindakan, pelaksana
tindakan, observasi dan Refleksi
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dengan berpedoman pada hasil akhir penelitian ini, maka penulis dapat
mengambil kesimpulan bahwa upaya peningkatan kemampuan membaca huruf
hijaiyah dengan metode drill menunjukkan semakin diulang-ulang siswa membaca
huruf hijaiyah, maka semakin baik pula kemampuan membaca huruf hijaiyah siswa.
Hal tersebut dapat diketahui dari data hasil penelitian dari pra-siklus, siklus I, siklus
II, dan siklus III bahwa prosentase kemampuan membaca huruf hijaiyah siswa
sebagai berikut: 1) Siswa yang lancar membaca mengalami kenaikan secara berturut-
turut dari sebelum diberi tindakan (pra-siklus) belum ada siswa yang lancar membaca
0%, pada tindakan I (siklus I) siswa yang lancar membaca ada 3 anak (21,43%), pada
tindakan II (siklus II) siswa yang lancar membaca ada 8 anak (57,14%), pada
tindakan III (siklus III) siswa yang lancar membaca dengan fasih ada 12 anak
(85,71%). 2) Rata-rata nilai mengalami peningkatan dari sebelum diberi tindakan
(pra-siklus) rata-rata nilai kelas 2,14, pada tindakan I (siklus I) rata-rata nilai kelas
meningkat menjadi 4,86, pada tindakan II (siklus II) rata-rata nilai menjadi 7,71, dan
pada akhir tindakan (siklus III) rata-rata nilai kemampuan membaca mencapai 9,21.
Dengan demikian hasil penelitian akhir menyatakan bahwa metode drill
dapat meningkatkan kemampuan membaca huruf hijaiyah siswa RA An-Nahl
Kalikabong.
B. SARAN-SARAN
1. Bagi lembaga pendidikan
Sekolah sebagai lembaga pendidikan harus meningkatkan proses belajar
mengajar dan kualitas pendidikan, terutama bagi sekolah yang berbazis agama
dalam hal ini pembelajaran membaca huruf hijaiyah pada pendidikan
prasekolah yaitu anak usia dini / Taman Kanak - kanak, karena hal ini menjadi
yang paling dasar sebagai landasan kegiatan belajar - mengajar.
2. Bagi pendidik
Selain memberikan ilmu pengetahuan yang dimilikinya, hendaknya
guru atau pendidik mampu menjadi suri tauladan yang terpuji bagi anak
didiknya, dalam istilah jawa guru adalah digugu lan ditiru. Ini akan
menjadikan seorang pendidik harus berkelakuan yang baik, agar anak
didiknya dapat mengikuti dan menjadikannya sebagai pedoman. Dengan cara
seperti ini akan tercipta out put (lulusan) yang berilmu pengetahuan, beriman,
dan bertaqwa kepada Allah SWT, berbudi pekerti luhur, cinta tanah air
sebagaimana yang dinyatakan dalam Pendidikan Nasional kita.
3. Bagi orang tua
Sebagai orang tua hendaknya menyadari bahwa pendidikan bukan
hanya di sekolah tetapi yang utama dan pertama adalah di rumah atau
keluarga. Pendidikan tidak hanya diserahkan kepada pihak sekolah dan guru
agama saja. Perlu diingat bahwa pendidikan agama adalah terpadu antara
keluarga, sekolah dan masyarakat.
Tidak ada ucapan yang pantas Penulis ucapkan selain rasa syukur
kehadirat Allah SWT atas rahmat, dan hidayah-Nya Penulis dapat
menyelesaikan penulisan skripsi ini. Penulis menyadari skripsi ini masih
kurang sempurna, karena keterbatasan kemampuan dan sempitnya
pengetahuan. Oleh karena itu, Penulis mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat konstruktif dari para pembaca demi kesempurnaan skripsi ini.
Penulis sampaikan terima kasih banyak kepada semua pihak yang telah
ikut membantu dalam menyelesaikan penulisan skripsi in. Akhirnya dengan
mengucapkan Alhamdulillahi rabbil ‘alamiin, maka selesailah penulisan
skripsi ini, semoga bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca
pada umumnya, serta mendapat ridho dari Allah SWT, Amin.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Rachman Shaleh, Pendidikan Agama dan Keagamaan, Yogyakarta: PT
Gemawindu Pancaperkasa, 2001.
Arikunto Suharsini, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka
Cipta, 2006.
Asadullah, Metodik Khustis Pengajaran Bahasa Arab, Mataram: Fak. Tarbiyah IAIN
Sunan Ampel , 1995.
Biro Hukum dan Organisasi Seketariat Jenderal Departemen Pendidikan Nasional,
Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional,
Bandung: Citra Umbara,2003.
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, Bandung : CV Diponegoro,
2001.
Departemen Agama RI, Al-qur’an dan Terjemahannya, Jakarta:Yayasan
Penyelenggara Penterjemah/Pentafsir Al Qur’an, 1971.
Harahap dan Djamal Abu Bakar, Didaktik Metodik Kurikulum, Surabaya: IKIP
Surabaya , 1981.
Hasan Alwi, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga , Jakarta, Balai Pustaka ,
2000.
Ibnu Hajar, Dasar-dasar Metodologi Kuantitatif dalam pendidikan , (Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada , 1996.
Ismail SM, M. Ag, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis P. A. I. K. E. M.,
Semarang: RaSAIL Media Group, 2009.
Joko Subagyo, Metode Penelitian dalam Teori dan Praktek, Jakarta: PT Rineka
Cipta, 1999.
Maman Rahman, Strategi dan Langkah-langkah Pendidikan, Semarang: IKIP
Semarang Press, 1993.
Muhaimin dan Abdul Mujib, Pemiksran Pendidikan Islam. Bandung: Trigenda
Kaiya, 1993.
Nana Syaodih.S, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Remaja rosdakarya, 2005.
Pasaribu dan B. Simandjuntak, Didaktikdan Metodik. Bandung: Tarsito, 1986.
Rina Nur Azizah, Upaya Guru dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-
qur’an Pada Siswa Kelas I dan II MIN Patuk Gunungkidul, Yogyakarta:
Fakultas Tarbiyah UIN Yogyakarta, 1997.
Roestiyah NK, Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Bina Aksara , 1985.
Saiful Amien, “Pembelajaran Taman Pendidikan Al-Qur’an”
http:/saifulamien.staff.umm.ac.id/24/06/2010
Shalahuddin, dkk, Metodohgi Pengajaran Agama. Surabaya: Bina Ilmu, 1987.
Sumardi, Muljanto, Pengajaran Bahasa Asing Sebuah Tinjauan dari Segi Metodohgi,
Jakarta: Bulan Bintang, 1974.
Yusuf dan Syaifiil Anwar, Metode Pengajaran Agama dan Bahasa Arab. Jakarta:
Raja Grafindo Persada, 1997.
Zakiah Dradjat, dkk. Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam. Jakarta, Bumi
Aksara.1995.
Zaki zamani, Muhammad Syukron, Menghafal Al-Qur’an Itu Gampang, Yogyakarta:
Mutiara Media, 2009.
Zuhairini dkk, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta : Bumi Aksara,1995.
Metodik Khusus Pendidikan Agama. Suarabaya: Usaha Nasional, 1983.
Zukiyah Drajat , Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1986.
LAMPIRAN-I
LEMBAR OBSERVASI SISWA DALAM
PROSES BELAJAR MENGAJAR
Petunjuk pengisian :
Berilah tanda ceklist () pada kolom yang sesuai di setiap nomor soal, jika siswa
benar dalam membaca!
No.
Urt Nama Siswa
Nilai pada nomor soal Jml
benar 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Aniqo Shofia Rahma
2 Alya Anindya Putri
3 Amanda Nur Adista
4 Dimas Setiawan
5 Dina Nur Hanifah
6 Filia Larasati
7 Fiyan Barun Syah
8 Iqbal Maulana
9 Kevin Febrian N
10 Melda Amalia Wafiq N.A
11 Widi Tri Anjani
12 Zahwa Noer Azizah
13 Fatoni Nur Hidayah
14 Kurnia Ramadhani
Rata-rata
Purbalingga, ..................... 2011
Observer,
-----------------------------------
LAMPIRAN-II
PEDOMAN WAWANCARA
1. Bagaimana pembelajaran hari ini anak-anak ?
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
2. Apa yang paling disenangi anak-anak pada pembelajar hari ini ?
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
3. Apa yang paling tidak disenangi anak-anak pada pembelajaran hari ini ?
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
4. Apa usul dan saran anak-anak untuk pembelajaran yang akan datang ?
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
Purbalingga, .............................
Pewawancara
-----------------------------
LEMBAR OBSERVASI
Data Awal (Pra Siklus)
Aniqo Shofia Rahma
No Kriteria 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
1 Belum bisa membaca
2 Kurang bisa membaca
3 Cukup lancar membaca
4 Lancar membaca
5 Fasih
Alya Anindya Putri
No Kriteria 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
1 Belum bisa membaca
2 Kurang bisa membaca
3 Cukup lancar membaca
4 Lancar membaca
5 Fasih
Amanda Nur Adista
No Kriteria 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
1 Belum bisa membaca
2 Kurang bisa membaca
3 Cukup lancar membaca
4 Lancar membaca
5 Fasih
Dimas Setiawan
No Kriteria 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
1 Belum bisa membaca
2 Kurang bisa membaca
3 Cukup lancar membaca
4 Lancar membaca
5 Fasih
Dina Nur Hanfah
No Kriteria 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
1 Belum bisa membaca
2 Kurang bisa membaca
3 Cukup lancar membaca
4 Lancar membaca
5 Fasih
Filia Larasati
No Kriteria 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
1 Belum bisa membaca
2 Kurang bisa membaca
3 Cukup lancar membaca
4 Lancar membaca
5 Fasih
Fiyan Barun Syah
No Kriteria 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
1 Belum bisa membaca
2 Kurang bisa membaca
3 Cukup lancar membaca
4 Lancar membaca
5 Fasih
Iqbal Maulana
No Kriteria 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
1 Belum bisa membaca
2 Kurang bisa membaca
3 Cukup lancar membaca
4 Lancar membaca
5 Fasih
Kevin Febrian Nurhidayah
No Kriteria 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
1 Belum bisa membaca
2 Kurang bisa membaca
3 Cukup lancar membaca
4 Lancar membaca
5 Fasih
Melda Amalia Wafiq N. A
No Kriteria 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
1 Belum bisa membaca
2 Kurang bisa membaca
3 Cukup lancar membaca
4 Lancar membaca
5 Fasih
Widi Tri Anjani
No Kriteria 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
1 Belum bisa membaca
2 Kurang bisa membaca
3 Cukup lancar membaca
4 Lancar membaca
5 Fasih
Zahwa Noer Azizah
No Kriteria 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
1 Belum bisa membaca
2 Kurang bisa membaca
3 Cukup lancar membaca
4 Lancar membaca
5 Fasih
Fatoni Nur Hidayah
No Kriteria 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
1 Belum bisa membaca
2 Kurang bisa membaca
3 Cukup lancar membaca
4 Lancar membaca
5 Fasih
Kurnia Ramadhani
No Kriteria 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
1 Belum bisa membaca
2 Kurang bisa membaca
3 Cukup lancar membaca
4 Lancar membaca
5 Fasih
LEMBAR OBSERVASI
Siklus I
Aniqo Shofia Rahma
No Kriteria 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
1 Belum bisa membaca
2 Kurang bisa membaca
3 Cukup lancar membaca
4 Lancar membaca
5 Fasih
Alya Anindya Putri
No Kriteria 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
1 Belum bisa membaca
2 Kurang bisa membaca
3 Cukup lancar membaca
4 Lancar membaca
5 Fasih
Amanda Nur Adista
No Kriteria 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
1 Belum bisa membaca
2 Kurang bisa membaca
3 Cukup lancar membaca
4 Lancar membaca
5 Fasih
Dimas Setiawan
No Kriteria 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
1 Belum bisa membaca
2 Kurang bisa membaca
3 Cukup lancar membaca
4 Lancar membaca
5 Fasih
Dina Nur Hanfah
No Kriteria 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
1 Belum bisa membaca
2 Kurang bisa membaca
3 Cukup lancar membaca
4 Lancar membaca
5 Fasih
Filia Larasati
No Kriteria 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
1 Belum bisa membaca
2 Kurang bisa membaca
3 Cukup lancar membaca
4 Lancar membaca
5 Fasih
Fiyan Barun Syah
No Kriteria 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
1 Belum bisa membaca
2 Kurang bisa membaca
3 Cukup lancar membaca
4 Lancar membaca
5 Fasih
Iqbal Maulana
No Kriteria 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
1 Belum bisa membaca
2 Kurang bisa membaca
3 Cukup lancar membaca
4 Lancar membaca
5 Fasih
Kevin Febrian Nurhidayah
No Kriteria 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
1 Belum bisa membaca
2 Kurang bisa membaca
3 Cukup lancar membaca
4 Lancar membaca
5 Fasih
Melda Amalia Wafiq N. A
No Kriteria 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
1 Belum bisa membaca
2 Kurang bisa membaca
3 Cukup lancar membaca
4 Lancar membaca
5 Fasih
Widi Tri Anjani
No Kriteria 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
1 Belum bisa membaca
2 Kurang bisa membaca
3 Cukup lancar membaca
4 Lancar membaca
5 Fasih
Zahwa Noer Azizah
No Kriteria 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
1 Belum bisa membaca
2 Kurang bisa membaca
3 Cukup lancar membaca
4 Lancar membaca
5 Fasih
Fatoni Nur Hidayah
No Kriteria 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
1 Belum bisa membaca
2 Kurang bisa membaca
3 Cukup lancar membaca
4 Lancar membaca
5 Fasih
Kurnia Ramadhani
No Kriteria 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
1 Belum bisa membaca
2 Kurang bisa membaca
3 Cukup lancar membaca
4 Lancar membaca
5 Fasih
LEMBAR OBSERVASI
Siklus II
Aniqo Shofia Rahma
No Kriteria 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
1 Belum bisa membaca
2 Kurang bisa membaca
3 Cukup lancar membaca
4 Lancar membaca
5 Fasih
Alya Anindya Putri
No Kriteria 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
1 Belum bisa membaca
2 Kurang bisa membaca
3 Cukup lancar membaca
4 Lancar membaca
5 Fasih
Amanda Nur Adista
No Kriteria 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
1 Belum bisa membaca
2 Kurang bisa membaca
3 Cukup lancar membaca
4 Lancar membaca
5 Fasih
Dimas Setiawan
No Kriteria 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
1 Belum bisa membaca
2 Kurang bisa membaca
3 Cukup lancar membaca
4 Lancar membaca
5 Fasih
Dina Nur Hanfah
No Kriteria 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
1 Belum bisa membaca
2 Kurang bisa membaca
3 Cukup lancar membaca
4 Lancar membaca
5 Fasih
Filia Larasati
No Kriteria 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
1 Belum bisa membaca
2 Kurang bisa membaca
3 Cukup lancar membaca
4 Lancar membaca
5 Fasih
Fiyan Barun Syah
No Kriteria 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
1 Belum bisa membaca
2 Kurang bisa membaca
3 Cukup lancar membaca
4 Lancar membaca
5 Fasih
Iqbal Maulana
No Kriteria 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
1 Belum bisa membaca
2 Kurang bisa membaca
3 Cukup lancar membaca
4 Lancar membaca
5 Fasih
Kevin Febrian Nurhidayah
No Kriteria 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
1 Belum bisa membaca
2 Kurang bisa membaca
3 Cukup lancar membaca
4 Lancar membaca
5 Fasih
Melda Amalia Wafiq N. A
No Kriteria 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
1 Belum bisa membaca
2 Kurang bisa membaca
3 Cukup lancar membaca
4 Lancar membaca
5 Fasih
Widi Tri Anjani
No Kriteria 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
1 Belum bisa membaca
2 Kurang bisa membaca
3 Cukup lancar membaca
4 Lancar membaca
5 Fasih
Zahwa Noer Azizah
No Kriteria 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
1 Belum bisa membaca
2 Kurang bisa membaca
3 Cukup lancar membaca
4 Lancar membaca
5 Fasih
Fatoni Nur Hidayah
No Kriteria 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
1 Belum bisa membaca
2 Kurang bisa membaca
3 Cukup lancar membaca
4 Lancar membaca
5 Fasih
Kurnia Ramadhani
No Kriteria 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
1 Belum bisa membaca
2 Kurang bisa membaca
3 Cukup lancar membaca
4 Lancar membaca
5 Fasih
LEMBAR OBSERVASI
Siklus III
Aniqo Shofia Rahma
No Kriteria 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
1 Belum bisa membaca
2 Kurang bisa membaca
3 Cukup lancar membaca
4 Lancar membaca
5 Fasih
Alya Anindya Putri
No Kriteria 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
1 Belum bisa membaca
2 Kurang bisa membaca
3 Cukup lancar membaca
4 Lancar membaca
5 Fasih
Amanda Nur Adista
No Kriteria 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
1 Belum bisa membaca
2 Kurang bisa membaca
3 Cukup lancar membaca
4 Lancar membaca
5 Fasih
Dimas Setiawan
No Kriteria 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
1 Belum bisa membaca
2 Kurang bisa membaca
3 Cukup lancar membaca
4 Lancar membaca
5 Fasih
Dina Nur Hanfah
No Kriteria 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
1 Belum bisa membaca
2 Kurang bisa membaca
3 Cukup lancar membaca
4 Lancar membaca
5 Fasih
Filia Larasati
No Kriteria 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
1 Belum bisa membaca
2 Kurang bisa membaca
3 Cukup lancar membaca
4 Lancar membaca
5 Fasih
Fiyan Barun Syah
No Kriteria 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
1 Belum bisa membaca
2 Kurang bisa membaca
3 Cukup lancar membaca
4 Lancar membaca
5 Fasih
Iqbal Maulana
No Kriteria 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
1 Belum bisa membaca
2 Kurang bisa membaca
3 Cukup lancar membaca
4 Lancar membaca
5 Fasih
Kevin Febrian Nurhidayah
No Kriteria 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
1 Belum bisa membaca
2 Kurang bisa membaca
3 Cukup lancar membaca
4 Lancar membaca
5 Fasih
Melda Amalia Wafiq N. A
No Kriteria 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
1 Belum bisa membaca
2 Kurang bisa membaca
3 Cukup lancar membaca
4 Lancar membaca
5 Fasih
Widi Tri Anjani
No Kriteria 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
1 Belum bisa membaca
2 Kurang bisa membaca
3 Cukup lancar membaca
4 Lancar membaca
5 Fasih
Zahwa Noer Azizah
No Kriteria 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
1 Belum bisa membaca
2 Kurang bisa membaca
3 Cukup lancar membaca
4 Lancar membaca
5 Fasih