Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Menyelesaikan Pengerjaan Hitung Pecahan Dengan...

86
i UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MENYELESAIKAN PENGERJAAN HITUNG PECAHAN DENGAN MENGGUNAKAN KARTU PECAHAN DAN DISKUSI KELOMPOK BAGI SISWA KELAS III MI MA’ARIF BLOTONGAN SALATIGA TAHUN AJARAN 2004/2005 Skripsi Diajukan dalam Rangka Penyelesaian Studi Strata 1 Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh : Nama : Ghufron NIM : 4102903073 Program Studi : Pendidikan Matematika Jurusan : Matematika FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2005

description

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MENYELESAIKAN PENGERJAAN HITUNG PECAHAN DENGAN MENGGUNAKAN KARTU PECAHAN DAN DISKUSI KELOMPOK

Transcript of Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Menyelesaikan Pengerjaan Hitung Pecahan Dengan...

Page 1: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Menyelesaikan Pengerjaan Hitung Pecahan Dengan Menggunakan Kartu Pecahan Dan Diskusi Kelompok

i

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM

MENYELESAIKAN PENGERJAAN HITUNG PECAHAN DENGAN

MENGGUNAKAN KARTU PECAHAN DAN DISKUSI KELOMPOK

BAGI SISWA KELAS III MI MA’ARIF BLOTONGAN SALATIGA

TAHUN AJARAN 2004/2005

Skripsi

Diajukan dalam Rangka Penyelesaian Studi Strata 1

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

Nama : Ghufron

NIM : 4102903073

Program Studi : Pendidikan Matematika

Jurusan : Matematika

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2005

Page 2: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Menyelesaikan Pengerjaan Hitung Pecahan Dengan Menggunakan Kartu Pecahan Dan Diskusi Kelompok

ii

Kita tahu bahwa matematika merupakan ilmu yang memiliki

kecenderungan deduktif, aksiomatik, dan abstrak (fakta, konsep dan prinsip).

Karakteristik matematika inilah yang menyebabkan matematika menjadi suatu

pelajaran yang sulit dan begitu ditakuti oleh siswa. Oleh sebab itu pembelajaran

matematika khususnya pada Sekolah Dasar membutuhkan perhatian yang

sungguh-sungguh dari siswa, guru dan instansi pendidikan yang terkait. Dalam

hal ini perlu diciptakan suatu kondisi belajar yang menyenangkan, sehingga

proses pembelajaran matematika dapat menjadi kegiatan yang diminati siswa

Salah satu cara menumbuhkan kondisi belajar yang menyenangkan

sehingga dapat meningkatkan hasil belajar matematika menggunakan media kartu

pecahan dan metode diskusi kelompok bagi siswa kelas III MI Ma’arif Blotongan

Salatiga Tahun Ajaran 2004/2005 . Berdasarkan hal tersebut peneliti tertarik untuk

mengadakan penelitian tindakan kelas.

Permasalahan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah bagaimana hasil

belajar matematika pokok bahasan Penjumlahan dan pengurangan dengan

menggunakan kartu pecahan dan metode diskusi kelompok bagi siswa kelas III

MI Ma’arif Blotongan Salatiga Tahun Ajaran 2004/2005.

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk

meningkatkan hasil belajar matematika siswa pada pokok bahasan Penjumlahan

dan pengurangan dengan menggunakan kartu pecahan dan metode diskusi

kelompok bagi siswa kelas III MI Ma’arif Blotongan Salatiga Tahun Ajaran

2004/2005.

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dengan melaksanakan dengan

melakukan proses pengkajian yang terdiri dari 2 tahap Yaitu: Perencanaan,

tindakan, observasi, dan refleksi. Dalam penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 2

siklus.Tiap siklus terdiri dari 1 pertemuan dan diakhir siklus diberi tes siklus

secara individu untuk mengetahui adanya peningkatan hasil belajar siswa dalam

pelajran matematika pokok bahasan penjumlahan dan pengurangan. Setelah

diadakan siklus I diperoleh nilai > 7,5 ada 77,7 % atau sebanyak 14 anak dari 18

siswa, kemudian siklus II diperoleh nilai > 7,5 ada 94,4 % atau sebanyak 17 anak

dari 18 siswa

Dari hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa dengan

menggunakan media kartu pecahan dan metode diskusi kelompok pada pokok

bahasan penjumlahan dan pengurangan hasil belajar siswa dapat meningkat.

Selain itu dengan adanya media dapat mengkonkritkan konsep penjumlahan dan

pengurangan pecahan sehingga siswa lebih mudah memahaminya. Saran yang

dapat diajukan bahwa untuk menanamkan konsep penjumlahan dan pengurangan

pecahan, guru dapat menggunakan media kartu pecahan serta metode diskusi

kelompok

ABSTRAK

Page 3: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Menyelesaikan Pengerjaan Hitung Pecahan Dengan Menggunakan Kartu Pecahan Dan Diskusi Kelompok

iii

NOTA PEMBIMBING

Disetujui oleh Dosen Pembimbing untuk dipertahankan dihadapan panitia

penguji skripsi pada Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang.

Hari : Rabu

Tanggal : 27 Juli 2005

Pembimbing I Pembimbing II

Walid, S. pd, M. Si Isnaini Rosyida, S. Si, M. Si

NIP. 132299121 NIP. 132205927

Page 4: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Menyelesaikan Pengerjaan Hitung Pecahan Dengan Menggunakan Kartu Pecahan Dan Diskusi Kelompok

iv

PENGESAHAN

Skripsi

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM

MENYELESAIKAN PENGERJAAN HITUNG PECAHAN DENGAN

MENGGUNAKAN KARTU PECAHAN DAN DISKUSI KELOMPOK

BAGI SISWA KELAS III MI MA’ARIF BLOTONGAN SALATIGA

TAHUN AJARAN 2004/2005

Telah dipertahankan di hadapan Sidang Panitia Ujian Skripsi

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang

pada :

Hari : Senin

Tanggal : 1 Agustus 2005

Panitia Ujian

Ketua Sekretaris,

Drs. Kasmadi Imam S, M. S. Drs. Supriyono, M. Si.

NIP. 130781011 NIP. 130 815 345

Pembimbing Utama, Ketua Penguji,

Walid, S. pd, M. Si Muh. Fajar Safa’atullah, S. Si, M. Si

NIP. 132299121 NIP. 132231408

Pembimbing Pendamping, Anggota Penguji,

Isnaini Rosyida, S. Si, M. Si Isnaini Rosyida, S. Si, M. Si

NIP. 132205927 NIP. 132205927

Anggota Penguji,

Walid, S. pd, M. Si

NIP. 132299121

Page 5: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Menyelesaikan Pengerjaan Hitung Pecahan Dengan Menggunakan Kartu Pecahan Dan Diskusi Kelompok

v

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat kata

yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan

Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat

yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis

diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Semarang, 25 Juli 2005

GHUFRON

NIM. 4102903073

Page 6: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Menyelesaikan Pengerjaan Hitung Pecahan Dengan Menggunakan Kartu Pecahan Dan Diskusi Kelompok

vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto

...��� �� ...در��ت ا�� � أو��ا وا���� ���� ءا���ا ا���� ا�

Allah akan meninggikan dan mengangkat diantaramu orang-orang

yang beriman dan berilmu beberapa derajat”

ور����)3(0/�ك أ$.- ���يا)2(وزرك *�% وو(���)1()'رك �% $#�ح أ��

89�� 4�ذا)6(5�ا ا5��� �� إن�)5(5�ا ا5��� �� 4�ن�)4(ذآ�ك �%

:;$�8(��ر9: ر<=% وإ�>)7(�(

“Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu?, Dan Kami

telah menghilangkan daripadamu bebanmu, yang memberatkan

punggungmu? Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu.

Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.

Maka apabila kamu telah selesai (dari urusan satu urusan),

kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain. Dan

hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap”.

Persembahan

Skripsi ini kupersembahkan untuk :

1. Ayah dan Ibu tercinta

2. Kakakku Mahfudi S. Ag dan Nila

Chikmawati A. Ma

3. Ustadz Mukhlas

4. Mursidah A. Ma

5. Rekan-rekan seperjuangan

Page 7: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Menyelesaikan Pengerjaan Hitung Pecahan Dengan Menggunakan Kartu Pecahan Dan Diskusi Kelompok

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Illahi Robbi berkat

limpahan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

“UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM

MENYELESAIKAN PENGERJAAN HITUNG PECAHAN DENGAN

MENGGUNAKAN KARTU PECAHAN DAN DISKUSI KELOMPOK BAGI

SISWA KELAS III MI MA’ARIF BLOTONGAN SALATIGA TAHUN

AJARAN 2004/2005”.

Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan untuk mencapai

gelar Sarjana Pendidikan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Negeri Semarang.

Terima kasih penulis sampaikan atas bimbingan, bantuan dan nasehat

kepada :

1. Dr. A.T Soegito, SH., M.M., Rektor Universitas Negeri Semarang

2. Drs. Kasmadi Imam S., M.S, Dekan FMIPA Universitas Negeri Semarang.

3. Drs. Supriyono, M.Si, Ketua Jurusan Matematika FMIPA Universitas Negeri

Semarang.

4. Walid, S. Pd, M.Si., Dosen Pembimbing utama dalam penyusunan skripsi ini.

5. Drs. Wardono, M.Si., Koordinator Senter Semarang A Universitas Negeri

Semarang.

Page 8: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Menyelesaikan Pengerjaan Hitung Pecahan Dengan Menggunakan Kartu Pecahan Dan Diskusi Kelompok

viii

6. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Matematika FMIPA Universitas Negeri

Semarang.

7. Rekan-rekan angkatan 2004/2005, PMPD Matematika FMIPA Universitas

Negeri Semarang.

8. Kepala Sekolah MI Ma’arif Blotongan Salatiga yang telah memberi ijin

penelitian.

9. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini masih terdapat

kekurangan, maka saran dan kritik konstruktif para pembaca budiman sangat

penulis harapkan.

Semoga skripsi ini bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi semua

pihak.

Semarang, 27 Juli 2005

Penulis

Page 9: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Menyelesaikan Pengerjaan Hitung Pecahan Dengan Menggunakan Kartu Pecahan Dan Diskusi Kelompok

ix

DAFTAR ISI

Halaman Judul ……………………………………………………………….

Abstrak ……………………………………………………………………….

Nota Pembimbing ……………………………………………………………

Pengesahan …………………………………………………………………..

Pernyataan ……………………………………………………………………

Motto dan Persembahan ……………………………………………………..

Kata Pengantar ……………………………………………………………….

Daftar Isi ……………………………………………………………………..

i

ii

iii

iv

v

vi

vii

ix

BAB I PENDAHULUAN

A. Pendahuluan …………………………………....................

B. Permasalahan ……………………………………………...

C. Tujuan Penelitian ………………………………………….

D. Manfaat Penelitian ………………………………………...

E. Penegasan Istilah ………………………………………….

F. Sistematika Penulisan Skripsi …………………………….

1

2

3

3

4

6

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN

A. Landasan Teori ……………………………………………

1. Hakikat Belajar ……………………. …………..…….

2. Hakikat Belajar Matematika ………………………….

8

8

10

Page 10: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Menyelesaikan Pengerjaan Hitung Pecahan Dengan Menggunakan Kartu Pecahan Dan Diskusi Kelompok

x

3. Materi Pelajaran penjumlahan dan pengurangan Kelas

III……............................................................................

a. Matematika SD…………………………......................

b. Hasil Belajar Matematika …………………………….

c. Pengertian Media …………………………………….

1. Kegunaan Media Pembelajaran …………………

2. Dasar pertimbangan pemilihan Media ………….

3. Kriteria Pemilihan Media ………………………

4. Prosedur pemilihan Media ……………………...

B. Kerangka Berpikir ………………………………………...

C. Hipotesis Penelitian ……………………………………….

15

15

18

21

22

23

23

24

28

28

BAB III METODE PENELITIAN

A. Subjek Penelitian ………………………………………….

B. Rencana Penelitian ………………………………………..

C. Data dan Cara Pengumpulan ……………………………...

D. Indikator Keberhasilan ……………………………………

29

29

34

34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian dan Pembahasan ………………….……...

B. Pembahasan ……………………………………………….

35

39

Page 11: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Menyelesaikan Pengerjaan Hitung Pecahan Dengan Menggunakan Kartu Pecahan Dan Diskusi Kelompok

xi

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan ……………………………………………….….

B. Saran ………………………………………………………

41

41

Daftar Pustaka

Daftar Riwayat Penulis

Lampiran-Lampiran

Page 12: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Menyelesaikan Pengerjaan Hitung Pecahan Dengan Menggunakan Kartu Pecahan Dan Diskusi Kelompok

xii

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM Gedung D, Kampus Sekarang Gunungpati Telp. 7499375 Semarang (50229)

Yth. Dekan FMIPA UNNES

Up. Pembantu Dekan Bid. Akademik

Di –

Semarang

Sesuai dengan surat penetapan pembimbing penyusunan thesis / skripsi tanggal

……………………… dengan ini saya laporkan, bahwa thesis / skripsi yang disusun oleh :

Nama / NIM : Ghufron / 4102903073

Tempat / Tgl Lahir : Demak, 4 Juli 1981

SKS yang telah lulus : 74 SKS

Judul Thesis / Skripsi :

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

DALAM MENYELESAIKAN PENGERJAAN HITUNG

PECAHAN DENGAN MENGGUNAKAN KARTU

PECAHAN DAN DISKUSI KELOMPOK BAGI SISWA

KELAS III MI MA’ARIF BLOTONGAN SALATIGA

TAHUN AJARAN 2004/2005

Telah selesai dan siap diujikan.

Pembimbing Pembantu Pembimbing Utama

……………………….. ……………………

NIP. NIP.

Mengetahui / Mengusulkan Penguji

Ketua Jurusan ……………………

……………………………………

NIP .

Jadwal Ujian :

Hari / Tanggal :

Jam :

Susunan Pengurus :

1. …………………………………………………………. (Penguji Utama)

2. …………………………………………………………. (Anggota)

3. …………………………………………………………. (Anggota)

Page 13: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Menyelesaikan Pengerjaan Hitung Pecahan Dengan Menggunakan Kartu Pecahan Dan Diskusi Kelompok

xiii

BAB I

PENDAHULUAN

A. Alasan Pemilihan Judul

Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan dan pengajaran yang

layak bagi kemanusiaan. Tujuannya agar mereka dapat memenuhi hajat hidup

mereka.

Seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan Iptek pemahaman dan

penguasaan ilmu matematika semakin menempati peranan yang penting

sebagai pengantar dalam kecepatan atau keakuratan penghitungan dan

prediksi. Sayang motivasi anak biasanya stagnan dan bahkan menurun yang

berdampak kualitas keilmuan mereka dalam ilmu matematika kurang.

Seorang guru matematika harus pandai-pandai mensiasati untuk

memaksimalkan usahanya untuk membawa para peserta didik untuk

memahami dan menerapkan keilmuan mereka dalam kehidupan sehari-hari.

Sesungguhnya matematika itu merupakan ilmu abstrak yang butuh ketelitian,

kesabaran, ketekunan, keuletan dan kesungguhan guru dalam menerapkan

konsep dan mengetahui keadaan kondisi murid. Cara meminimalisir turunnya

motivasi anak dalam belajar matematika. Pada gilirannnya siswa dapat

menangkap makna pengajaran dari guru dan pada akhirnya siswa dapat

menjadi manusia yang handal di daerahnya.

Page 14: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Menyelesaikan Pengerjaan Hitung Pecahan Dengan Menggunakan Kartu Pecahan Dan Diskusi Kelompok

xiv

“Semakin profesional guru dalam melaksanakan tugasnya semakin

terjamin tercipta dan terbinanya kesiapan dan kehandalan seseorang sebagai

tunas bangsa”.

Keterlibatan latar belakang keluarga (cultur sosial masyarakat) dan

ketimpangan ekonomi yang begitu minim berdampak pada motivasi anak

dalam belajar matematika dan juga berpengaruh pada hasil belajar anak

kurang begitu memuaskan.

Kondisi riil di Madrasah Ibtidaiyah Blotongan tahun pelajaran

2003/2004 yang berjumlah 130 siswa mereka tergolong low motivation. Akan

tetapi hal ini memungkinkan untuk ditingkatkan dengan melalui penangan

pendidikan.

Berdasarkan diskripsi di atas penulis ingin mengadakan penelitian

dengan judul : UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

DALAM MENYELESAIKAN PENGERJAAN HITUNG PECAHAN

DENGAN MENGGUNAKAN KARTU PECAHAN DAN DISKUSI

KELOMPOK BAGI SISWA KELAS III MI MA’ARIF BLOTONGAN

SALATIGA TAHUN AJARAN 2004/2005

B. Permasalahan

Bagaimana pengaruh penggunaan kartu pecahan dan metode diskusi

kelompok bagi siswa kelas III MI Ma’arif Blotongan Salatiga Tahun Ajaran

2004/2005 dalam Upaya Peningkatan Hasil belajar?

Page 15: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Menyelesaikan Pengerjaan Hitung Pecahan Dengan Menggunakan Kartu Pecahan Dan Diskusi Kelompok

xv

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil belajar anak

dalam menyelesaikan pengerjaan hitung pecahan dengan kartu pecahan dan

diskusi kelompok pada pelajaran matematika di kelas III MI Ma’arif

Blotongan Salatiga tahun 2004/2005.

D. Manfaat Penelitian

Beberapa manfaat pelaksanaan ini digunakan sebagai umpan balik

guru untuk melaksanakan proses belajar mengajar di kelas, sebagai landasan

perbaikan pemilihan metode dan variatif mengajar. Serta meningkatkan mutu

dan kualitas dalam proses pembelajaran baik sekarang maupun yang akan

datang. Selain itu juga dapat memberikan manfaat bagi murid/siswa :

1. Manfat bagi siswa :

a. Meningkatkan pemahaman siswa dalam operasi hitung pecahan

b. Memudahkan siswa menyelesaikan soal-soal dalam operasi hitung

pecahan

c. Menghilangkan image bahwa matematika sulit dan pelajaran yang

ditakuti siswa

d. Meningkatkan hasil belajar dan prestasi siswa

e. Meningkatkan kemajuan anak dalam belajar matematika

2. Manfaat Bagi guru :

a. Meningkatkan kemampuan guru dalam menguasai materi pada operasi

hitung pecahan

Page 16: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Menyelesaikan Pengerjaan Hitung Pecahan Dengan Menggunakan Kartu Pecahan Dan Diskusi Kelompok

xvi

b. Guru akan lebih mengerti akan pentingnya alat peraga dan metode

yang di terapkan setelah di uji cobakan

c. Melatih guru dalam melakukan penelitian khususnya penelitian

tindakan kelas.

Dari uraiaan diatas dapat disimpulkan bahwa penelitian ini bertujuan

untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan konsep operasi hitung pecahan

dengan menggunakan kartu pecahan dan diskusi kelompok serta sistem

belajar siswa kelas III MI Ma’arif Blotongan Salatiga.

E. Penegasan Istilah

Untuk menghindari agar tidak terjadi kekeliruan dalam memahami atau

menafsirkan dari istilah-istilah yang ada. Maka Kami perlu memberikan

penegasan dan pembahasan dari istilah-istilah yang berkaitan dengan judul

skripsi:

1. Meningkatkan

Berasal dari kata tingkat yang artinya jenjang,babak,mendapat imbuhan

me-kan menjadi meningkatkan yang artinya membawa ke jenjang yang

lebih tinggi atau membawa ke jenjang berikutnya.

2. Pemahaman

Berasal dari kata paham yang artinya mengerti atau mengetahui mendapat

imbuhan pe-an yang artinya menjadi lebih mengerti atau menjadi lebih

mengetahui

Page 17: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Menyelesaikan Pengerjaan Hitung Pecahan Dengan Menggunakan Kartu Pecahan Dan Diskusi Kelompok

xvii

3. Konsep

Konsep adalah suatu yang diterima dalam pikiran atau sebuah ide yang

umum dan abstrak sehingga konsep merupakan penyajian-penyajian

internal dari sekelompok stimulus, konsep-konsep itu tidak dapat diamati

tapi konsep dapat disimpulkan dari perilaku.

4. Operasi hitung Pecahan

Bilangan pecahan adalah bilangan yang berbentuk a/b dimana a dan b

bilangan bulat dan b bukan nol, a di sebut pembilang dan b disebut dengan

penyebut dan b bukan faktor. ( Darhim, 1996: 272)

Operasi hitung pecahan adalah pengerjaan hitung bilangan pecahan yang

meliputi penjumlahan pengurangan perkalian dan pembagian

(Darhim,1996:317)

Dalam skripsi ini yang dimaksud operasi hitung pecahan adalah

penjumlahan dan pengurangan

Jadi meningkatkan pemahaman konsep operasi hitung pecahan dalam

hal ini adalah membawa siswa untuk mengetahui suatu rancangan menuju

jenjang yang lebih tinggi sehingga siswa lebih mengerti dan memahami

konsep operasi hitung pecahan

Page 18: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Menyelesaikan Pengerjaan Hitung Pecahan Dengan Menggunakan Kartu Pecahan Dan Diskusi Kelompok

xviii

F. Sistematika

Skripsi ini terdiri dari tiga bagian yakni bagian awal bagian inti dan

bagian Akhir penutup

1. Bagian awal Skripsi

Bagian ini berisi tentang halaman judul, abstrak, halaman pengesahan,

halaman motto, persembahan, kata pengantar, daftar isi dan daftar

lampiran

2. Bagian inti skripsi

Bagian ini terdiri dari lima bab yang meliputi:

a. BAB I PENDAHULUAN

BAB I pendahuluan meliputi pemilihan judul, permasalahan, cara

pemecahan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penegasan

istilah dan sistimatika skripsi.

b. BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

Bab II Landasan teori dan hipotesis meliputi pengertian belajar dan

pembelajaran, faktor-faktor yang mempengaruhi pembelajaran di MI,

Prinsip-prinsip belajar, teori-teori belajar, penggunaan alat peraga

dalam pembelajaran, operasi hitung pecahan

c. BAB III METODE PENELITIAN

Bab III menguraikan tentang subyek penelitian variabel siklus

penelitian, analisis uji coba perangkat tes, cara pengambilan data dan

indikatornya.

Page 19: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Menyelesaikan Pengerjaan Hitung Pecahan Dengan Menggunakan Kartu Pecahan Dan Diskusi Kelompok

xix

d. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV Berisikan tentang analisis data penelitian membahas pengujian

hipotesis dan data hasil penguji.

e. BAB V PENUTUP

Bab V penutup berisikan tentang simpulan dan saran untuk

meningkatkan proses pembelajaran baik secara kuantitatif dan

kualitatif.

3. Bagian Akhir skripsi

Berisi tentang daftar pustaka dan lampiran-lampiran.

Page 20: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Menyelesaikan Pengerjaan Hitung Pecahan Dengan Menggunakan Kartu Pecahan Dan Diskusi Kelompok

xx

BAB II

LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN

A. Landasan Teori

1. Hakikat belajar

Pembahasan perihal belajar pada hakikatnya cenderung untuk ingin

mengetahui kegiatan atau proses psikologis yang terjadi di dalam diri

seseorang. Para tokoh ilmuwan dalam perkembangan mutakhir telah

berhasil mencoba memaparkan beberapa teori-teori belajar dalam berbagai

jenis. Ada yang mereka sebut teori Thorndike, teori Skinner, teori Piaget

dan lain sebagainya.

Dengan demikian kemampuan pemikiran antara ahli satu dengan

yang lainnya berbeda titik permasalahannya. Berikut penulis coba

paparkan beberapa pendapat ahli yakni.

a. Theori Thorndike

Menurut hukum ini belajar akan lebih berhasil bila respon siswa

terhadap suatu stimulus segera diikuti dengan rasa senang atau

kepuasan.

b. Teori Skinner

Dalam bagian ini Burhus Frederic Skinner menyatakan bahwa

ganjaran atau penguatan mempunyai peranan yang amat penting dalam

proses belajar.

Page 21: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Menyelesaikan Pengerjaan Hitung Pecahan Dengan Menggunakan Kartu Pecahan Dan Diskusi Kelompok

xxi

c. Teori Ausebel

Toeri ini terkenal dengan belajar bermakna dan pentingnya

pengulangan sebelum belajar di mulai.

d. Teori Piaget

John Piaget berpendapat bahwa struktur kognitif sebagai skema, yaitu

kumpulan skema-skema. Seorang individu dapat mengikat,

memahami, dan memberikan respon terhadap stimulus disebabkan

karena bekerjanya skema itu. Skema itu berkembang akibat interkasi

antara individu dengan lingkungannya.

Dari beberapa pendapat ahli di atas penulis mengambil hakikat

belajar yakni adanya perubahan tingkah laku berkat pengalaman dan

interaksi sehingga dapat menemukan ataupun bahkan memecahkan suatu

masalah dan akhirnya dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Adapun beberapa hal perubahan-perubahan yang terjadi akibat

dampak dari belajar :

1) Hasil belajar adalah hasil pencapaian tujuan

2) Hasil belajar merupakan suatu proses

3) Hasil belajar merupakan produk proses latihan

4) Hasil belajar merupakan perilaku efektif dalam kurun

waktu tertentu

Dalam kegiatan belajar mengajar tujuan utama adalah adanya

perubahan tingkah laku dan transfer motivasi tinggi akan sangat tertarik

dengan berbagai tugas tanpa mengenal lelah dan putus asa. Ciri yang lain

Page 22: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Menyelesaikan Pengerjaan Hitung Pecahan Dengan Menggunakan Kartu Pecahan Dan Diskusi Kelompok

xxii

dari orang yang sudah mendapatkan pelajaran adalah tingkatan

kematangan. Kreatifitas dan dinamisasi pemikiran serta perilaku ke dalam

suatu situasi yang bermakna.

Secara umum belajar adalah proses interaksi antara diri dan

lingkungan yang mungkin berujud fakta, konsep ataupun bahkan teori.

Dari pemaparan di atas jelas bahwa proses perubahan tingkah laku

dalam arti luas ditimbulkan atau diubah melalui praktik latihan dan

berlangsung secara kontinue atau berkelanjutan yang dimuarakan pada

suatu tujuan.

Hakikat mengajar

Hakikat mengajar adalah merupakan sebuah proses pembelajaran

dimana guru berfungsi sebagai transformator dan siswa sebagai mediator

dengan menggunakan media dan alat peraga tertentu untuk membantu

memperjelas pemahaman suatu konsep.

Selain itu juga mengajar dapat diartikan mengatur dan

mengorganisasikan lingkungan yang ada di sekitar siswa sehingga dapat

mendorong dan menumbuhkan siswa untuk melakukan kegiatan belajar.

2. Hakikat belajar matematika

Matematika sebagai sistem yang deduktif formal mengandung arti

bahwa matematika harus dikembangkan berdasarkan pola pikir atau

penalaran edukatif dan setiap prinsip, teori, sifat, dalil dalam matematika

harus dibuktikan kebenarannya secara formal berdasarkan konsistensi

kebenaran. Namun semua prinsip dalam matematika perlu dibuktikan

Page 23: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Menyelesaikan Pengerjaan Hitung Pecahan Dengan Menggunakan Kartu Pecahan Dan Diskusi Kelompok

xxiii

dengan pola pikir deduktif hal ini dimaksudkan agar matematika yang

dibangun terhindar dari kontradiksi.

Tujuan pembelajaran matematika.

Secara umum tujuan pembelajaran matematika meliputi :

1. Mempersiapkan siswa dalam menghadapi masalah sehingga mampu

menyelesaikan secara logis, rasional kritis, cermat dan jujur.

2. Mempersiapkan siswa agar dapat menggunakan matematika

dan pola pikir matematika dalam kehidupan sehari-hari dan

dalam mempelajari berbagai ilmu pengetahuan.

Secara kusus tujuan pembelajaran matematika meliputi :

1. Siswa memiliki kemampuan yang dapat dialih gunakan melalui kegiatan

matematika.

2. Siswa memiliki ketrampilan matematika untuk dapat digunakan dalam

kehidupan sehari-hari.

3. Siswa memiliki pandangan yang lebih luas serta memiliki sikap

menghargai kegunaan matematika, sikap kritis, logis, objektif, terbuka,

kreatif serta inovatif.

4. Hakikat pengajaran dengan diskusi kelompok

Sejauh mana siswa memahami konsep pengerjaan operasi hitung

pecahan dan seberapa jauh siswa memahami serta menguasai cara

pengerjaan hitung pecahan pada sub pokok penjumlahan dan pengurangan

Page 24: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Menyelesaikan Pengerjaan Hitung Pecahan Dengan Menggunakan Kartu Pecahan Dan Diskusi Kelompok

xxiv

Guru menyajikan bermacam-macam informasi yang harus

dipelajari oleh siswa, siswa diharapkan untuk dapat menerima dan

mengolah informasi ini menjadi bentuk yang dapat disimpan di dalam

ingatannya dan memakainya kembali atau memindahkannya ke dalam

situasi lain apabila diperlukan. Kemampuan siswa untuk menerima dan

mengolah informasi tersebut sangat bervariasi, siswa tidak mungkin

dapat menerima secara mempelajari semua informasi yang ada, dia

akan menyeleksi sesuai dengan kemampuan dan karakteristiknya.

Memori dikenal sebagai ingatan yang sesungguhnya adalah

fungsi mental yang menangkap informasi dari stimuli, dan merupakan

tempat penyimpanan informasi dan pengetahuan yang terdapat di

dalam otak manusia. Kegiatan belajar mengajar dikatakan efisien kalau

hasil belajar yang diinginkan dapat dicapai dengan usaha yang sekecil

mungkin. Perwujudan perilaku belajar biasanya terlihat dalam

perubahan-perubahan kebiasaan, keterampilan, dan pengamatan, sikap

dan kemampuan yang biasanya disebut sebagai hasil belajar. Secara

umum belajar adalah proses perubahan tingkah laku sebagai hasil

pengalaman individu dalam berinteraksi dengan lingkungannya.

Hasil dari proses belajar disebut sebagai hasil belajar yang

dapat dilihat dan diukur. Keberhasilan seseorang di dalam mengikuti

satuan program pengajaran pada satu jenjang pendidikan tertentu dapat

dilihat dari hasil belajarnya dalam program tersebut. Bloom, (1976 :

76) membagi hasil belajar ke dalam tiga ranah yaitu ranah kognitif,

Page 25: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Menyelesaikan Pengerjaan Hitung Pecahan Dengan Menggunakan Kartu Pecahan Dan Diskusi Kelompok

xxv

afektif dan ranah psikomotor. Untuk dapat belajar sesuatu

diperlukannya kondisi yang mempengaruhi belajar, meliputi kondisi

internal yang ada pada diri orang yang belajar. Kondisi internal ini

sebagai karakteristik siswa yang merupakan diskripsi umum dari sifat-

sifat siswa yang akan menerima pelajaran misalnya, usia, kelas, minat,

profesi, kesehatan, motivasi, tingkat prestasi, kemampuan, status social

ekonomi, atau kemampuan berbahasa asing. (Dick & Carey,

1985 : 95).

Kondisi eksternal adalah rangsangan yang bersumber dari luar

yang dapat menyebabkan terjadinya proses belajar mengajar. Kondisi

eksternal ini dalam proses belajar mengajar dipengaruhi antara lain

oleh guru. Dalam hal ini bagaimana guru merancang dan menyediakan

kondisi yang khusus agar siswa berhasil dalam belajarnya. Kegagalan

seseorang dalam belajar tidak semata-mata disebabkan oleh

kemampuannya tetapi antara lain adanya gangguan dari informasi lain

yang menghambat untuk mengingat kembali apa yang telah pernah

dipelajarinya.

Menurut Assubel (1978 : 151-153) bila bahan yang dipelajari

masa lalu menghambat bahan yang dipelajari sesudahnya disebut

hambatan proaktif. Sedangkan bila bahan baru yang dipelajari

menghambat ingatan kembali tentang apa yang telah dipelajari di masa

lalu disebut menjadi hambatan retroaktif.

Page 26: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Menyelesaikan Pengerjaan Hitung Pecahan Dengan Menggunakan Kartu Pecahan Dan Diskusi Kelompok

xxvi

Tidak semua materi pelajaran dapat dipelajari dengan ingatan

saja melainkan harus dengan percobaan atau dengan didemonstrasikan.

Pengaitan antara informasi yang telah ada dalam struktur kognitif

siswa dengan informasi baru oleh Aussubel disebut advanced

organizer. Hal ini dapat dilakukan dengan mengaitkan pelajaran

matematika menjadi pelajaran yang penekanannya pada belajar

penemuan (discovery learning) yang artinya belajar untuk mencari dan

menemukan konsep baru bagi siswa dan belajar bermakna (meaningful

learning) yang artinya hasil belajar dapat diaplikasikan dan

dikembangkan bagi siswa.

Selanjutnya siswa diharapkan dapat mengaitkan informasi itu

pada struktur kognitif yang sudah dipunyainya. Bila siswa telah dapat

menghubungkan atau mengaitkan informasi itu pada pengetahuan yang

telah dimilikinya maka dalam hal ini telah terjadi belajar bermakna.

Bila siswa hanya mencoba menghafalkan informasi baru ini tanpa

menghubungkan pada konsep-konsep yang telah ada pada struktur

kognitifnya, maka dalam hal ini telah terjadi belajar hafalan.

Suatu konsep yang kompleks dalam ilmu pengetahuan

khususnya matematika hanya difahami jika konsep-konsep yang lebih

mendasar dan ikut dalam pembentukan konsep baru telah benar-benar

dipahami. Gagne (1977 : 142), menyarankan penggunaan kumpulan

pengetahuan (learning set) yang dapat mengurutkan pengajaran

dengan tepat. Kumpulan pengetahuan ini dapat didefinisikan sebagai

Page 27: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Menyelesaikan Pengerjaan Hitung Pecahan Dengan Menggunakan Kartu Pecahan Dan Diskusi Kelompok

xxvii

sub-sub konsep yang berhubungan dengan suatu tingkat konsep

tertentu dalam hierarki konsep. Gagne selanjutnya mengemukakan

bahwa suatu program belajar terstruktur terdiri dari kumpulan

pengetahuan yang terorganisasi secara hierarkis. Sebagai contoh bila

diamati bagaimana seseorang mempelajari konsep matematika yang

terkait dengan matematika, maka terlihat bahwa penguasaan

pengetahuan yang berurutan tergantung pada penguasaan sebelumnya.

Penguasaan sebelumnya dapat merupakan persyaratan sebelum

pengetahuan lanjutnya dipelajari.

Keberhasilan dalam mempelajari sesuatu banyak dipengaruhi

oleh bagaimana cara siswa mempelajari dan apa karakteristik materi

atau bidang yang sedang dipelajari itu. Matematika merupakan salah

satu cabang ilmu pengetahuan yang sebagian konsepnya bersifat

abstrak meskipun beberapa konsep dalam isinya terdiri dari hal-hal

yang konkrit serta sebagian materinya memerlukan pemahaman secara

bermakna yang dapat diukur dengan seperangkat tes secara tertulis.

Untuk itu dalam penelitian ini selanjutnya untuk mengukur hasil

belajar matematika digunakan alat ukur berupa tes.

a. Matematika SD

Bagian inti matematika di SD mencakup aritmatika, pengantar

aljabar, geometri, pengukuran dan kajian data (statistika). Penekanan

matematika SD terletak pada penguasaan bilangan yang didalamnya

termasuk berhitung.

Page 28: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Menyelesaikan Pengerjaan Hitung Pecahan Dengan Menggunakan Kartu Pecahan Dan Diskusi Kelompok

xxviii

Karena sifatnya masih anak-anak, sebaiknya matematika di SD

disampaikan dalam bentuk permainan atau nyanyian yang sebelumnya

telah dikenal siswa, hal ini bertujuan agar anak merasa senang belajar

matematika. Melalui permainan dan nyanyian siswa belajar dengan

penuh kegembiraan dan penuh semangat, baru kemudian

menumbuhkan kemampuan logika secara sederhana. Hal ini berarti

bahwa dalam menyampaikan materi matematika SD tidak cukup

bagaimana menyampaikan materi kepada siswa dan bagaimana agar

siswa dapat menyelesaikan soal, namun justru terletak pada bagaimana

anak memiliki logika secara sederhana untuk menemukan sendiri cara

penyelesaiannya dan sikap yang baik ketika belajar matematika.

Sutrisman Murtadho dan Tambunan (1987 : 24)

mendefinisikan matematika sebagai ilmu yang dapat membantu

manusia menafsirkan secara eksak berbagai ide dan kesimpulan-

kesimpulan serta dalam mengambil keputusan. Salah satu cara yang

dapat digunakan guru untuk membuat siswa memahami dan mengerti

konsep dalam matematika SD adalah dengan objek langsung kepada

anak. Anak dikenalkan benda secara konkrit yang dihubungkan dengan

konsep angka dan perhitungan. Objek langsung dalam matematika

terdiri dari fakta, konsep, dan prinsip. Selain objek langsung dalam

matematika juga terdapat objek tidak langsung yang terdiri dari

mengalihkan perhatian, kemampuan menyelidiki, kemampuan

pemecahan soal, disiplin diri, dan apresiasi terhadap struktur

Page 29: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Menyelesaikan Pengerjaan Hitung Pecahan Dengan Menggunakan Kartu Pecahan Dan Diskusi Kelompok

xxix

matematika. Setiap objek langsung pengajaran matematika tersebut

memiliki tingkat kesulitan yang menuntut kemampuan kognitif yang

berbeda, maka mengajarkan objek langsung dalam pengajaran

matematika memerlukan strategi mengajar tersendiri yang sesuai

dengan objek yang sedang dipelajari siswa.

Fakta matematika menurut Sutrisman Murtadho dan Tambunan

(1987 : 26) diartikan sebagai ide abstrak yang memudahkan orang

dapat mengklasifikasikan objek atau kejadian dan menentukan apakah

objek atau kejadian itu adalah contoh dari ide abstrak itu. Konsep

dapat dipelajari melalui definisi-definisi atau melalui pengamatan

langsung. Dalam belajar konsep, siswa yang masih berada dalam tahap

operasi konkrit, biasanya perlu melihat dan memegang benda (objek)

yang dinyatakan oleh konsep itu, sedangkan siswa dalam tahap operasi

formal, mempelajari konsep melalui diskusi dan memperhatikannya

dengan sungguh-sungguh. Seseorang telah belajar konsep, jika

seseorang itu telah mampu memisahkan contoh konsep dari bukan

contoh konsep.

Prinsip adalah hubungan dari satu atau lebih dari objek

langsung pengajaran matematika yang berupa fakta, konsep, operasi

atau prinsip yang lain. Prinsip dapat dipelajari melalui proses inkuiri

ilmiah, penemuan yang dituntun, diskusi kelompok menggunakan

strategi pemecahan masalah soal dan demonstrasi. Seorang siswa telah

belajar prinsip, apabila siswa itu mampu menentukan konsep-konsep

Page 30: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Menyelesaikan Pengerjaan Hitung Pecahan Dengan Menggunakan Kartu Pecahan Dan Diskusi Kelompok

xxx

itu pada relasi yang benar satu dengan lainnya dan mampu

menggunakan prinsip itu pada situasi tertentu.

Operasi adalah keterampilan menggunakan fakta, konsep, dan

prinsip yang dipelajari. Pemahaman fakta, konsep, dan prinsip sangat

diperlukan untuk mendapatkan kemahiran keterampilan. Tetapi ada

kalanya terlihat seorang siswa memiliki keterampilan yang baik, tetapi

waktu diminta menyebut prinsip apa yang digunakan siswa tidak

mampu menyebutnya. Operasi dapat dipelajari melalui demonstrasi

dan berbagai jenis latihan dan praktikum, seperti lembaran kertas

kerja, bekerja dipapan tulis, kegiatan kelompok dan permainan

kelompok. Siswa telah dianggap menguasai operasi apabila mereka

telah dapat mendemonstrasikan operasi itu secara tepat dan benar

dalam penyelesaian berbagai jenis soal atau menggunakan operasi itu

dalam berbagai situasi.

b. Hasil Belajar Matematika

Nana Sudjana (1995: 22) mengemukakan bahwa hasil belajar

matematika adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa

setelah ia memperoleh pengalaman belajarnya. Dalam belajar

matematika terjadi proses berpikir dan terjadi kegiatan mental dan

dalam kegiatan dalam menyusun hubungan-hubungan antara bagian-

bagian informasi yang diperoleh sebagai pengertian. Karena itu orang

menjadi memahami dan menguasai hubungan-hubungan tersebut.

Dengan demikian ia dapat menampilkan pemahaman dan penguasaan

Page 31: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Menyelesaikan Pengerjaan Hitung Pecahan Dengan Menggunakan Kartu Pecahan Dan Diskusi Kelompok

xxxi

bahan yang dipelajari tersebut, inilah yang disebut hasil belajar. Gagne

(1977 : 47-48) mengelompokkan hasil belajar menjadi lima bagian

dalam bentuk kapabilitas yakni ketrampilan intelektual, strategi

kognitif, informasi verbal, keterampilan motorik, dan sikap.

Gagne dan Briggs (1978 : 49-55) menerangkan bahwa hasil

belajar yang berkaitan dengan lima kategori tersebut adalah (1)

keterampilan intelektual adalah kecakapan yang berkenaan dengan

pengetahuan procedural yang terdiri atas deskriminasi jamak, konsep

konkret dan terdefinisi, kaidah serta prinsip, (2) strategi kognitif

adalah kemampuan untuk memecahkan masalah-masalah baru dengan

jalan mengatur proses internal masing-masing individu dalam

memperhatikan, mengingat, dan berpikir. (3) Informasi verbal adalah

kemampuan untuk mendiskripsikan sesuatu dengan kata-kata dengan

jalan mengatur informasi-informasi yang relevan, (4) keterampilan

motorik adalah kemampuan untuk melaksanakan dan

mengkoordinasikan gerakan-gerakan yang berhubungan dengan otot,

(5) sikap merupakan kemampuan internal yang berperan dalam

mengambil tindakan untuk menerima atau menolak berdasarkan

penilaian terhadap objek tersebut.

Bloom (1976 : 201-207) membagi hasil belajar menjadi tiga

kawasan yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor. Kawasan kognitif

berkenaan dengan ingatan atau pengetahuan dan kemampuan

intelektual serta keterampilan-keterampilan. Kawasan afektif

Page 32: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Menyelesaikan Pengerjaan Hitung Pecahan Dengan Menggunakan Kartu Pecahan Dan Diskusi Kelompok

xxxii

menggambarkan sikap-sikap, minat, dan nilai serta pengembangan

pengertian atau pengetahuan dan penyesuaian diri yang memadai.

Kawasan psikomotor adalah kemampuan-kemampuan menggiatkan

dan mengkoordinasikan gerak. Kawasan kognitif dibagi atas enam

macam kemampuan intelektual mengenai lingkungan yang disusun

secara hirarkis dari yang paling sederhana sampai kepada yang paling

kompleks, yaitu (1) pengetahuan adalah kemampuan mengingat

kembali hal-hal yang telah dipelajari, (2) pemahaman adalah

kemampuan menangkap makna atau arti sesuatu hal, (3) penerapan

adalah kemampuan mempergunakan hal-hal yang telah dipelajari

untuk menghadapi situasi-situasi baru dan nyata, (4) analisis adalah

kemampuan menjabarkan sesuatu menjadi bagian-bagian sehingga

struktur organisasinya dapat dipahami, (5) sintesis adalah kemampuan

untuk memadukan bagian-bagian menjadi suatu keseluruhan yang

berarti, (6) penilaian adalah kemampuan memberi harga sesuatu hal

berdasarkan criteria intern atau kelompok atau criteria ekstern ataupun

yang ditetapkan lebih dahulu.

Berdasarkan pandangan-pandangan dari para ahli tersebut

diatas maka yang dimaksud dengan hasil belajar matematika dalam

penelitian ini adalah hasil dari seseorang siswa dalam mengikuti proses

pengajaran matematika pada jenjang pendidikan Sekolah Dasar yang

diukur dari kemampuan siswa tersebut dalam menyelesaikan suatu

permasalahan matematika.

Page 33: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Menyelesaikan Pengerjaan Hitung Pecahan Dengan Menggunakan Kartu Pecahan Dan Diskusi Kelompok

xxxiii

Hasil belajar di atas sangat dipengaruhi oleh penggunaan media

pembelajaran contohnya media komputer, disamping itu minat belajar

juga sangat berpengaruh terhadap hasil belajar matematika. Hasil

belajar dapat diukur dari dimensi kemampuan belajar siswa secara

kognitif, afektif, dan psikomotorik. Kemampuan siswa tersebut dapat

dimaksimalkan dengan penggunaan media di atas.

c. Pengertian Media

Bahwa dalam menggunakan media pembelajaran dianjurkan

untuk merencanakan secara sistematik agar pembelajaran berjalan

efektif dan penggunaan media pembelajaranpun berjalan secara efektif

pula. Pembelajaran efektif dengan menggunakan media perlu

direncanakan dengan baik agar : 1) menumbuhkan minat peserta didik,

2) menyampaikan materi baru, 3) melibatkan peserta didik secara aktif,

4) mengevaluasi tingkat pemahaman peserta didik, 5) menetapkan

tindak lanjut.

Hubungan dengan media pembelajaran selanjutnya Arief

Sadiman (1996 : 16-84) menjelaskan kegunaan-kegunaan media

pendidikan dalam proses belajar mengajar, pertimbangan-

pertimbangan dalam memilih media pembelajaran, criteria pemilihan

serta model atau prosedur pemilihan media pembelajaran.

Page 34: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Menyelesaikan Pengerjaan Hitung Pecahan Dengan Menggunakan Kartu Pecahan Dan Diskusi Kelompok

xxxiv

1) Kegunaan media pembelajaran

Kegunaan media pembelajaran dalam proses belajar

mengajar, antara lain : a) memperjelas penyajian pesan agar tidak

terlalu bersifat verbalistik (dalam bentuk kata-kata tertulis atau

lisan belaka), b) mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya

indera, seperti misalnya (1) obyek yang teralu besar bisa digantikan

dengan realita, gambar film bingkai, film atau model, (2) obyek

yang kecil dibantu dengan proyektor mikro, film bingkai atau

gambar, (3) gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat, dapat

dibantu dengan timelapse atau high speed photography, (4)

Kejadian atau peristiwa yang terjadi dimasa lalu bisa ditampilkan

lewat rekaman film, video, film bingkai, foto maupun secara

verbal, (5) konsep yang terlalu luas (missal gunung berapi, gempa

bumi, iklim dan lain-lain) dapat divisualkan dalam bentuk film,

film bingkai, gambar dan lain-lain. (6) obyek yang terlalu

kompleks (misalnya mesin-mesin) dapat disajikan dengan model,

diagram dan lain-lain. c) Dengan menggunakan model pendidikan

secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif anak didik.

Dalam hal ini media pendidikan berguna untuk (1) menumbuhkan

kegairah belajar, (2) memungkinkan interaksi yang lebih langsung

antara anak didik dengan lingkungan dan kenyataan-kenyataan, (3)

memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut

kemampuan dan minatnya. d) Dengan media dapat mengatasi

Page 35: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Menyelesaikan Pengerjaan Hitung Pecahan Dengan Menggunakan Kartu Pecahan Dan Diskusi Kelompok

xxxv

keunikan siswa, lingkungan dan pengalaman yang berbeda

sedangkan kurikulum dan materi pendidikan sama, karena media

pendidikan memiliki kemampuan-kemampuan (1) memberikan

perangsang yang sama, (2) mempersamakan pengalaman, (3)

menimbulkan persepsi yang sama.

2) Dasar Pertimbangan Pemilihan Media

Beberapa dasar pertimbangan pemilihan media antara lain :

a) bermaksud untuk mendemonstrasikan media itu, b) merasa

sudah akrab dengan media itu, c) ingin memberikan penjelasan

yang lebih konkrit, d) merasa bahwa media dapat berbuat lebih dari

yang bisa dilakukannya, misalnya untuk menarik minat atau gairah

belajar siswa.

3) Kriteria Pemilihan

Pemilihan media seyogyanya tidak terlepas dari konteksnya

bahwasannya media merupakan komponen dari system

instruksional secara keseluruhan. Karena itu, meskipun tujuan dan

isinya sudah diketahui, faktor-faktor lain seperti karakteristik

siswa, strategi belajar-mengajar, organisasi kelompok belajar,

alokasi waktu dan sumber, serta prosedur penilaiannya juga perlu

dipertimbangkan.

Di samping kesesuaian dengan tujuan perilaku belajarnya,

setidaknya masih ada empat faktor lagi yang perlu

dipertimbangkan dalam pemilihan media, yaitu :

Page 36: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Menyelesaikan Pengerjaan Hitung Pecahan Dengan Menggunakan Kartu Pecahan Dan Diskusi Kelompok

xxxvi

1) ketersediaan sumber setempat, artinya bila media yang

bersangkutan tidak terdapat pada sumber-sumber yang ada, maka

harus dibeli atau dibuat sendiri. 2) Apakah untuk membeli atau

memproduksi sendiri tersebut ada dana, tenaga, dan fasilitasnya. 3)

Adakah faktor yang menyangkut keluwesan, kepraktisan, dan

ketahanan media yang bersangkutan untuk waktu lama. Artinya

bisa digunakan dimanapun dengan peralatan yang ada disekitarnya

dan kapanpun serta mudah dijinjing dan dipindahkan. 4) Efektifitas

biasanya dalam jangka waktu yang panjang. Hakekat dari

pemilihan media ini pada akhirnya adalah keputusan untuk

memakai, tidak memakai atau mengadaptasi media yang

bersangkutan.

4) Prosedur Pemilihan Media

Menurut Atwi Suparman (1997 : 180) dalam proses

pemilihan media pengembang instruksional mungkin dapat

mengidentifikasi beberapa media yang sesuai untuk tujuan

instruksional tertentu. Langlah selanjutnya adalah memilih salah

satu atau dua media diantaranya atas dasar berbagai pertimbangan

sebagai berikut : a) Biaya yang lebih murah, baik pada saat

pembelian maupun pemeliharaan, b) Kesesuaian dengan metode

instruksional, c) Kesesuaian dengan karakteristik mahasiswa

(siswa atau peserta didik), d) Pertimbangan praktis, meliputi :

Page 37: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Menyelesaikan Pengerjaan Hitung Pecahan Dengan Menggunakan Kartu Pecahan Dan Diskusi Kelompok

xxxvii

(1) Kemudahan dipindahkan atau ditempatkan, (2)

Kesesuaiannya dengan fasilitas yang ada di kelas. (3) Keamanan

dalam penggunaannya. (4) Daya tahannya, (5) Kemudahan

perbaikannya. e) Ketersediaan media tersebut berikut suku

cadangnya di pasaran serta ketersediannya bagi

mahasiswa/siswa/peserta didik.

Dalam melakukan proses analisis peserta didik yang

menggunakan media pembelajaran agar pemanfaatan media

pembelajaran tersebut efektif, harus ada arahan antara karakteristik

peserta didik dengan metode, media, dan materi. Itulah perlunya

analisis peserta didik. Sedangkan hal-hal yang perlu dianalisis

dalam proses ini meliputi : 1) Karakteristik umum yang meliputi :

usia, kelas, posisi, budaya, dan sosial ekonomi seorang siswa, 2)

Kompotensi-kompetensi khusus yang terkait, antara lain :

kecakapan pre-rekuisit/kecakapan awal, sikap dan target

kemampuan yang harus dicapai dalam suatu proses pembelajaran

tertentu. 3) Gaya belajar, yang terdiri dari : tingkat kecemasan,

bakat yang dimiliki peserta didik, tipe belajar apakah termasuk

audio, visual atau audio-visual dan lain-lain aspek spectrum

psikologik.

Briggs (1977 : 184) mengemukakan tentang hal-hal yang

berhubungan dengan pembelajaran efektif yang menggunakan

media pembelajaran yang terdiri dari :

Page 38: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Menyelesaikan Pengerjaan Hitung Pecahan Dengan Menggunakan Kartu Pecahan Dan Diskusi Kelompok

xxxviii

1) Mengurutkan pengajaran terdiri : a) Pengurutan

keterampilan intelektual. b) Pengurutan informasi verbal. c)

Pengurutan strategi cognitive. d) Pengurutan sikap-sikap khusus. e)

Pengurutan keterampilan motorik. 2) Merencanakan kegiatan-

kegiatan pengajaran.

Briggs dan Wager dalam Atwi Suparman (1997 : 156-157)

mengutarakan bahwa sebagian pelajaran hanya menggunakan

beberapa di antara sembilan urutan kegiatan tersebut, tergantung

pada karakteristik siswa dan jenis perilaku yang ada dalam tujuan

instruksional. Para ahli sepakat bahwa strategi instruksional

berkenaan dengan pendekatan pengajaran dalam mengelola

kegiatan instruksional untuk menyampaikan materi atau isi

pelajaran secara sistematik, sehingga kemampuan yang diharapkan

dapat dikuasai oleh para siswa secara efektif dan efisien. Didalam

strategi instruksional terkandung empat pengertian sebagai

berikut : 1) Urutan kegiatan instruksional, yaitu urutan kegiatan

belajar dalam menyampaikan isi pelajaran kepada para siswa. 2)

Metode instruksional, yaitu cara pengajar mengorganisasikan

materi pelajaran dan siswa agar terjadi proses belajar secara efektif

dan efisien. 3) Media instruksional, yaitu peralatan dan bahan

instruksional yang digunakan pengajar dan para siswa dalam

kegiatan instruksional. 4) Waktu yang digunakan oleh pengajar dan

Page 39: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Menyelesaikan Pengerjaan Hitung Pecahan Dengan Menggunakan Kartu Pecahan Dan Diskusi Kelompok

xxxix

siswa dalam menyelesaikan setiap langkah dalam kegiatan

instruksional.

Dari pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa yang

dimaksud dengan media pembelajaran adalah segala sesuatu bentuk

yang dipergunakan untuk proses penyampaian informasi dalam proses

pembelajaran agar terjadi proses belajar pada diri seorang siswa.

Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa anak-anak,

khususnya di usia Sekolah Dasar, gaya belajar sebagian dari mereka

berpikir secara konkrit yang membutuhkan bantuan berupa gambar-

gambar atau benda-benda yang mewakili suatu ukuran tertentu. b)

untuk memperbesar perhatian para siswa terhadap suatu materi dalam

mata pelajaran. c) untuk meletakkan dasar-dasar yang penting dalam

perkembangan proses pembelajaran. Oleh karena itu pembelajaran

dapat berjalan lebih mantap, apalagi dalam menanamkan konsep

tertentu pada anak, d) memberikan pengalaman berpikir yang nyata

yang dapat menumbuhkan kreatifitas, kemandirian dalam belajar dan

kegiatan berusaha sendiri bagi siswa. e) menumbuhkan cara berpikir

secara teratur dan kontinu. f) membantu menumbuhkan pengertian dan

pemahaman tentang suatu konsep yang tidak mudah diperoleh dengan

cara lain serta membantu berkembangnya efisiensi yang lebih

mendalam dan keragaman yang lebih banyak dalam belajar.

Page 40: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Menyelesaikan Pengerjaan Hitung Pecahan Dengan Menggunakan Kartu Pecahan Dan Diskusi Kelompok

xl

B. Kerangka Berpikir

Penggunaan kartu pecahan dan metode diskusi kelompok dalam

pembelajaran diduga dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Ketepatan

pemilihan dan penggunaan media dalam pembelajaran matematika akan

berpengaruh terhadap kelancaran proses pembelajaran matematika serta dapat

meningkatkan hasil belajar siswa. Untuk itu penggunaan media pembelajaran

akan membantu siswa dalam mencapai tujuan yang telah direncanakan dan

membantu guru untuk menyampaikan materi pelajaran. Pembelajaran dengan

menggunakan kartu pecahan dan metode diskusi kelompok diduga dapat

meningkatkan hasil belajar matematika.

C. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kerangka berpikir di atas maka hipotesis tindakan yang

diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Dengan menggunakan

kartu pecahan dan diskusi kelompok pada pengerjaan hitung pecahan dalam

materi penjumlahan dan pengurangan maka hasil belajar siswa akan

meningkat.

Page 41: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Menyelesaikan Pengerjaan Hitung Pecahan Dengan Menggunakan Kartu Pecahan Dan Diskusi Kelompok

xli

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas III MI

Ma’rif Blotongan Salatiga tahun ajaran 2004/2005. Adapun siswa yang

menjadi objek penelitian sebanyak 18 anak.

B. Rencana Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini direncanakan terdiri dari dua siklus.Tiap

siklus direncanakan 2 pertemuan. Tiap-tiap siklus direncanakan

berkesinambungan artinya proses dan hasil siklus I akan ditindaklanjuti dalam

siklus 2.

Prosedur Penelitian tindakan kelas ini setiap siklus meliputi:

a. Perencanaan (planning)

b. Tindakan (Acting)

c. Observasi(Observing)

d. Refleksi(reflekting)

Siklus I

1. Perencanaan ( Planning)

a. Menyusun rencana pembelajaran dan skenario pembelajaran dengan

menggunakan kartu pecahan dan metode diskusi kelompok

b. Menyiapkan alat bantu mengajar dan mengumpulkan data

Page 42: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Menyelesaikan Pengerjaan Hitung Pecahan Dengan Menggunakan Kartu Pecahan Dan Diskusi Kelompok

xlii

c. Menyiapkan media kartu pecahan beserta program perencanaan kerja

kelompok.

d. Menyusun latihan evaluasi

2. Tindakan (acting)

a. Guru melakukan apersepsi dengan metode tanya jawab tentang

penjumlahan dengan tujuan:

1) Mengingat kembali konsep pecahan

2) Agar siswa memahami materi dengan tepat

3) Pencapaian materi tepat waktu yang direncanakan

4) Memusatkan perhatian pada situasi belajar

b. Guru memberikan motifasi siswa tentang materi yang akan di ajarkan

c. Proses transformasi materi

1) Guru memperagakan penjumlahan dan pengurangan dengan media

kartu pecahan dan metode diskusi kelompok

2) Guru membimbing dan mengamati siswa dalam menyelesaikan

soal penjumlahan dan pengurangan pecahan.

3) Setelah selesai menyelesaikan soal siswa diminta guru menulis

hasil kerjanya di papan tulis. Dengan bimbingan guru siswa di

harapkan dapat menarik kesimpulan dari materi yang sedang di

pelajari.

4) Guru memberikan tes siklus

Page 43: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Menyelesaikan Pengerjaan Hitung Pecahan Dengan Menggunakan Kartu Pecahan Dan Diskusi Kelompok

xliii

3. Observasi

a. Teknik Pengumpulan data

- Peneliti mengamati jalannya proses pembelajaran dan kemampuan

siswa dalam menyelesaikan lembar kerja siswa

- Observer mengamati dan memberikan penilaian proses

pembelajaran dari awal hingga akhir

b. Alat pengumpulan data

- Tes Formatif : Pelaksanaan tes ini di gunakan untuk memperoleh

data kuantitatif berupa tes siswa setiap akhir pembelajaran.

- Tes Siklus I di laksanakan setelah selesai siklus I untuk

Memperoleh data kuantitatif di akir siklus I

- Instrumen monitoring observasi guru di kelas

4. Refleksi

Hasil refleksi merupakan landasan untuk menentukan tindakan pada siklus

II meliputi:

a. Mengetahui kemampuan hasil belajar siswa

b. Mengetahui kreativitas siswa dalam menyelesaikan permasalahan

dengan metode diskusi kelompok.

Siklus II

1. Perencanaan ( Planning)

a. Menyusun rencana pembelajaran dan skenario pembelajaran dengan

menggunakan kartu pecahan dan metode diskusi kelompok

b. Menyiapkan alat bantu mengajar dan mengumpulkan data

Page 44: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Menyelesaikan Pengerjaan Hitung Pecahan Dengan Menggunakan Kartu Pecahan Dan Diskusi Kelompok

xliv

c. Menyiapkan media kartu pecahan beserta program perencanaan kerja

kelompok.

d. Menyusun latihan evaluasi

2. Tindakan (acting)

a. Guru melakukan apersepsi dengan metode tanya jawab tentang

penjumlahan dengan tujuan:

1) Mengingat kembali konsep pecahan

2) Agar siswa memahami materi dengan tepat

3) Pencapaian materi tepat waktu yang direncanakan

4) Memusatkan perhatian pada situasi belajar

b. Guru memberikan motifasi siswa tentang materi yang akan diajarkan

c. Proses transformasi materi

1) Guru memperagakan penjumlahan dan pengurangan dengan media

kartu pecahan dan metode diskusi kelompok

2) Guru membimbing dan mengamati siswa dalam menyelesaikan

soal penjumlahan dan penngurangan pecahan.

3) Setelah selesai menyelesaikan soal siswa diminta guru menulis

hasil kerjanya di papan tulis.Dengan bimbingan guru

siswa di harapkan dapat menarik kesimpulan dari materi yang sedang

di pelajari.

4) Guru memberikan siklus II

Page 45: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Menyelesaikan Pengerjaan Hitung Pecahan Dengan Menggunakan Kartu Pecahan Dan Diskusi Kelompok

xlv

3. Observasi

a. Teknik Pengumpulan data

- Peneliti mengamati jalannya proses pembelajaran dan kemampuan

siswa dalam menyelesaikan lembar kerja siswa

- Observer mengamati dan memberikan penilaian proses

pembelajaran dari awal hingga akhir

b. Alat pengumpulan data

- Tes Formatif : Pelaksanaan tes ini digunakan untuk memperoleh

data kuantitatif berupa tes siswa setiap akhir pembelajaran.

- Tes Siklus II di laksanakan setelah selesai siklus I untuk

Memperoleh data kuantitatif di akir siklus II

- Instrumen monitoring observasi guru di kelas

4. Refleksi

Pada tahap ini di lakukan analisis data pembahasannya. Kegiatan

ini untuk melihat sejauh mana efektifitas kegiatan belajar dengan

menggunakan media kartu pecahan dan diskusi kelompok pada pokok

bahasan penjumlahan dan pengurangan pecahan serta untuk mengetahui

perubahan-perubahan yang terjadi baik pada siswa, suasana kelas, maupun

guru.

Page 46: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Menyelesaikan Pengerjaan Hitung Pecahan Dengan Menggunakan Kartu Pecahan Dan Diskusi Kelompok

xlvi

C. Data dan Cara Pengumpulan

Untuk memperoleh informasi yang valid dan reabel dari pelaksanaan

penelitian tindakan kelas ini, maka perlu kelengkapan data, kualitas alat

pengumpulan data dan ketepatan analisisnya.

1. Jenis Data

a. Data hasil belajar siswa

b. Data siswa dan guru selaku peneliti

c. Data keaktifan siswa

2. Cara pengumpulan data

Cara pengumpulan data dalam penelitian tindakan kelas ini sebagai

berikut:

a. Melalui hasil tes

b. Hasil pengamatan dari observasi

c. Hasil pengamatan dari peneliti

D. Indikator Keberhasilan

Tolok ukur keberhasilan pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini

dapat dilihat dari:

1. Nilai rata-rata kelas minimal 7.5

2. Prosentasi siswa yang memperoleh skor > 7.5 minimal 85% dari 18 siswa

Page 47: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Menyelesaikan Pengerjaan Hitung Pecahan Dengan Menggunakan Kartu Pecahan Dan Diskusi Kelompok

xlvii

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian dan Pembahasan

Reduksi data telah dilaksanakan sejak pengambilan data penelitian

telah dilakukan proses penyelesaiaan sehingga diperoleh hasil sebagai berikut:

1. Siklus I

a. Hasil Pengamatan

Siklus I merupakan proses pembelajaran operasi hitung

pecahan dengan menggunakan kartu pecahan dan daerah yang diarsir

sebagai alat peraga,dengan sub pokok bahasan penjumlahan 2 pecahan

penyebut sama yang dilaksanakan hari rabu tanggal 16 Maret 2005

dengan alokasi waktu satu kali pertemuan 2 jam pelajaran (2x 40

menit)

Pada jam pelajaran pertama untuk persiapan dan pelaksanaan

tindakan sedangkan jam pelajaran kedua digunakan untuk

melaksanakan tes siklus I.

Sebelum pelaksanaan tindakan guru menjelaskan terlebih dulu

tentang tatacara menjumlahkan dua pecahan berpenyebut sama. Pada

saat guru menjelaskan materi siswa kelihatan tegang, apabila guru

memberikan pertanyaan secara lisan kepada siswa terlibat beberapa

siswa diam dan tidak menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru

Page 48: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Menyelesaikan Pengerjaan Hitung Pecahan Dengan Menggunakan Kartu Pecahan Dan Diskusi Kelompok

xlviii

hal itu dilihat dari data yang telah terangkum mengenai partisipasi

siswa dalam pembelajaran siswa antara lain:

1) Banyak siswa yang bertanya 25% dari jumlah siswa

2) Banyak siswa yang terlibat dan aktif dalam mengikuti proses

pembelajaran 12 siswa

3) Siswa yang memperoleh nilai > 7.5 sebanyak 77.7% atau 14 dari

18 siswa.

Dari data di atas dapat diambil suatu kesimpulan bahwa siswa

merasa takut untuk bertanya kepada guru hal itu menyebabkan ketidak

aktifan siswa dalam pembelajaran .

Selanjutnya guru dan siswa melaksanakan skenario yang telah

di tentukan, yakni guru menjelaskan cara penggunaan kartu pecahan

pada operasi hitung pecahan,guru menyuruh salah seorang siswa

untuk mengambil dua kartu pecahan yang sama penyebutnya

kemudian guru menyuruh lagi salah seorang siswa untuk mengambil

pecahan yang nilainya sama dengan kedua pecahan yang diambil

temannya tadi. Setelah berhasil mengambil kartu pecahan sebagai

jawaban yang benar, maka siswa harus memasangkan pada daerah

yang diarsir sehingga konsep benar-benar tertanam pada siswa.

b. Data hasil tes siklus I

Rata-Rata nilai 153: 18=8.5

Siswa yang memperoleh nilai > 7.5 sebanyak 77.7% atau 14 dari 18

siswa.

Page 49: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Menyelesaikan Pengerjaan Hitung Pecahan Dengan Menggunakan Kartu Pecahan Dan Diskusi Kelompok

xlix

2. Siklus II

a. Hasil pengamatan

Siklus II merupakan proses pembelajaran operasi hitung

pecahan dengan menggunakan kartu pecahan dan daerah yang diarsir

sebagia alat peraga, dengan sub pokok bahasan pengurangan dua

pecahan berpenyebut sama, yang dilaksanakan pada hari Rabu tanggal

23 Maret 2005 dengan alokasi waktu satu kali pertemuan 2 jam

pelajaran (2 x 40 menit) jam pelajaran pertama digunakan untuk

pelaksanaan tes siklus II

Pelaksanaan tindakan pada siklus II ini dimulai guru

menjelaskan terlebih dahului tentang cara mengurangkan dua pecahan

berpenyebut sama, berbeda pada siklus I, pada siklus II siswa tidak

kelihatan tegang, karena teknik bertanya dilakukan guru berbeda

dengan siklus I. Pada siklus II pertanyaan guru diberikan kepada siswa

dengan kemampuan bervariasi sehingga sebagian siswa dapat

menjawab pertanyaan guru dengan benar.

Selanjutnya siswa dan guru melaksanakan skenario yang telah

direncanakan yakni guru menjelaskan cara mengurangkan dua

pecahan dengan mengunakan gambar daerah yang diarsir, selanjutnya

menggunakan garis bilangan, kemudian siswa disuruh mengerjakan

soal pengurangan dua pecahan dengan menggunakan alat peraga.

Setelah siswa secara bergiliran maju mengerjakan di papan tulis

benar-benar dapat memahami konsep maka guru melanjutkan

Page 50: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Menyelesaikan Pengerjaan Hitung Pecahan Dengan Menggunakan Kartu Pecahan Dan Diskusi Kelompok

l

pengurangan dua pecahan berpenyebut sama tanpa mengunakan alat

peraga. Di sini siswa mulai tampak keberanian serta keaktifan siswa

secara menyeluruh,sudah muncul, hal ini dapat dilihat dari tingkat

partisipasi siswa mulai meningkat .

Hal tersebut dapat ditunjukkan adanya indikator sebagai

berikut:

1) Banyak siswa yang bertanya 75% dari jumlah

2) Banyak siswa yang terlibat dan aktif dalam mengikuti proses

pembelajaran 18 siswa

3) Siswa yang memeperoleh nilai > 7.5 sebanyak 94.4% atau 17 dari

18 siswa.

Setelah pelaksanaan tindakan kelas selesai dilaksanakan tes,

untuk lebih jelasnya gambaran tentang hasil pengamatan proses

pembelajaran pada operasi hitung pengurangan berpenyebut sama

dapat dilihat pada lampiran.

b. Data hasil tes Siklus II

Rata-rata nilai tes 160.2 :18 =8.9

Siswa yang memeperoleh nilai > 7.5 sebanyak 94.4% atau 17 dari 18

siswa.

Page 51: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Menyelesaikan Pengerjaan Hitung Pecahan Dengan Menggunakan Kartu Pecahan Dan Diskusi Kelompok

li

B.Pembahasan

Sebelum pelaksanaan penelitian tindakan kelas, guru mengadakan uji

coba tes yang dilaksanakan setiap siklus yang dilaksanakan di MI Ma’arif

Blotongan Salatiga. Uji coba tes dilaksanakan setiap siklus, daftar peserta uji

coba dapat dilihat pada lampiran berikutnya, dan Siklus II pada lampiran

terakhir.

Dari analisis data hasil penelitian tindakan kelas ini yakni analisis

terhadap pengamatan proses pembelajaran dan hasil belajar dengan

menggunakan kartu pecahan dengan metode diskusi kelompok pada pokok

bahasan operasi hitung pecahan dengan penyebut sama pada siswa kelas III

MI Ma’arif Blotongan Salatiga diperoleh hasil menuju arah perbaikan dan

peningkatan pemahaman konsep operasi hitung pecahan serta

meningkatkannya prestasi belajar serta layanan guru dalam menangani proses

belajar. Penggunaan kartu pecahan sangatlah efektif karena dapat

meningkatkan kualitas proses pembelajaran . Hal itu dapat terlihat dari

peranan guru dan siswa dalam kegiatan belajar mengajar dalam penelitian

tindakan kelas ini. Dalam penelitian tindakan kelas ini guru menempatkan diri

sebagai sosok yang dapat membantu siswa belajar sesuai dengan kebutuhan

dan minatnya. Hal ini ditunjukkan dengan sikap guru sebagai pemimpin

belajar, fasilitator belajar, moderator belajar sekaligus sebagai evaluator

belajar.

Hal ini guru bertugas menentukan tujuan belajar, sumber belajar serta

mengarahkan bagaiman cara siswa melaksanakan kegiatan belajar,

Page 52: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Menyelesaikan Pengerjaan Hitung Pecahan Dengan Menggunakan Kartu Pecahan Dan Diskusi Kelompok

lii

memotivasi siswa, mengawasi memberikan bantuan, bimbingan, petunjuk,

menilai proses belajar dan hasil belajar yang dicapai siswa.

Sedangkan untuk siswa sendiri dalam pelaksanaan tindakan kelas ini

siswa tidak hanya terlibat dalam fisik semata, namun terlibat secara mental

emosional intelektual dalam pencapaian dan perolehan pengetahuan serta

pembentukan sikap dan nilai dalam pembentukan ketrampilan. Hal ini

ditunjukkan dengan keaktifan siswa dalam bermain kartu pecahan.

Dalam proses pembelajaran siswa menjadi semangat, lebih bergairah

dan tidak bosan. Untuk meningkatkan penguasaan berhitungnya, siswa

berusaha bermain kartu pecahan semaksimal mungkin, sehingga jelas bahwa

penggunaan kartu pecahan dan daerah yang diarsir dalam pembelajaran

operasi hitung pecahan dapat membangkitkan minat siswa. Minat belajar

siswa merupakan faktor yang mempunyai peran penting dalam belajar

matematika. Dengan minat belajar yang besar akan menimbulkan motivasi

belajar yang tinggi, karena motivasi belajar yang tinggi akan menentukan

keberhasilan belajar siswa.

Page 53: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Menyelesaikan Pengerjaan Hitung Pecahan Dengan Menggunakan Kartu Pecahan Dan Diskusi Kelompok

liii

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Dari hasil keseluruhan kegiatan PTK di kelas III MI Ma’arif Blotongan

Salatiga dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan kartu pecahan dan

metode diskusi kelompok, dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam

menyelesaikan konsep operasi penjumlahan dan pengurangan pada pecahan

hal ini terbukti pada siklus 1:

Rata-Rata nilai 153: 18=8.5

Siswa yang memperoleh nilai > 7.5 sebanyak 77.7% atau 14 dari 18 siswa.

Dan pada siklus 11:

Rata-rata nilai tes 160.2 :18 =8.9

Siswa yang memeperoleh nilai > 7.5 sebanyak 94.4% atau 17 dari 18 siswa.

B. Saran

Setelah dilakasanakan PTK dikelas III MI Ma’arif Blotongan Salatiga

Pada Tahun Ajaran 2004/2005 bahwa salah satu cara untuk meningkatkan

hasil belajar siswa pada konsep penjumlahan dan pengurangan bilangan

pecahan dapat digunakan pembelajaran menggunakan alat peraga kartu

pecahan dan metode diskusi kelompok.

Page 54: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Menyelesaikan Pengerjaan Hitung Pecahan Dengan Menggunakan Kartu Pecahan Dan Diskusi Kelompok

liv

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, Ronald H, Pemilihan dan Pengembangan Media Untuk Pembelajaran,

(Edisi terjemahan oleh Yusuf Hadi Miarso, dkk) Jakarta, PT. Rajawali,

1987

Arief S. Sadiman, et. Al., Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan, dan

Pemanfaatannya, Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada, 1996

Atwi Suparman, Desain Intruksional, Jakarta, PAU PPAI Universitas Terbuka.

Ausubel, David. P., Joseph D. Novak and Helen Hanesian, Educational

Psychology : A Cognitive View, New York : Holt, Renehart and Winston.

1978

Bloom, Benyamin S.1976. Human Characteristic and School Learning. New

York: MeGraw-Hill book Company.

Briggs, Leslie, J., Intructional Design, Principle and Aplication, NewYork : Mc.

Graw-Hill Book Company, 1977

Crow, Lester D. And Crow, Alice, Educational Psychology, New York,

American, Book Company, 1989

De Porter, Bobbi and Hernarcki, Mike, Quantum Learning (Edisi Terjemahan

Oleh Alwiyah Abdurrahman), Bandung : CV. Kaifa, 2002

Dick, Walter, and Lou Carey, The Systematic Design Of Instruction, 3ed, Ed,

Florida : Harper Collins, 1985

Djamarah, Syaiful Bahri, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, Cet. I,

Jakarta, Rineka Cipta, 1999

Gagne, Robert M., The Conditions of Learning, New York, Holt, Renehart and

Winston, 1977

Marks, John L, Hiatt Arthur. A, dan Neufeld Evelyn, M., Metode Pengajaran

Matematika untuk Sekolah Dasar, Terjemahan oleh Bambang Sumantri,

Jakarta, PT. Gelora Aksara Pratama, 1988

Nana Sudjana, Psikologi Pendidikan, Suatu Pendekatan Baru, Bandung : PT.

Remaja Rosdakarya

Page 55: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Menyelesaikan Pengerjaan Hitung Pecahan Dengan Menggunakan Kartu Pecahan Dan Diskusi Kelompok

lv

Oemar Hamalik, Media Pendidikan, Bandung : PT. Citra Aditya Bakti, 1994

Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Cet. II, Jakarta,

Rineka Cipta, 1991

Sutrisman Murtadho dan Tambunan, Pengajaran Matematika, Jakarta :

Universitas Terbuka, 1987

Toeti Soekamto, Perancangan dan Pengembangan Sistem Instruksional, Jakarta,

Intermedia, 1983

Winkel, W.S., Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar, Cet. II, Jakarta,

Gramedia, 1989

R.Soedjadi., Matematika 3a, cet 1,Jakarta Balai Pustaka .

Page 56: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Menyelesaikan Pengerjaan Hitung Pecahan Dengan Menggunakan Kartu Pecahan Dan Diskusi Kelompok

lvi

DAFTAR PESERTA UJI COBA TES

DAN KODENYA

Nomor

Urut Induk Nama Siswa Kode

1 210 Fauzi A1

2 211 Wisnu A2

3 212 Agus A3

4 213 Wahyu A4

5 214 Saroh A5

6 215 Asa A6

7 216 Ayu A7

8 217 Eka A8

9 218 Nana A9

10 219 Engga A10

11 220 Eka A11

12 221 Debi A12

13 222 Roko A13

14 223 Bagas A14

15 224 Hafid A15

16 225 Wibi A16

17 226 Iqbal A17

18 227 Idi A18

Page 57: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Menyelesaikan Pengerjaan Hitung Pecahan Dengan Menggunakan Kartu Pecahan Dan Diskusi Kelompok

lvii

DATA HASIL TES SIKLUS I

Nomor

Urut Induk Nama Siswa Nilai

1 210 Fauzi 10

2 211 Wisnu 8

3 212 Agus 10

4 213 Wahyu 6.5

5 214 Saroh 10

6 215 Asa 10

7 216 Ayu 9

8 217 Eka 10

9 218 Nana 10

10 219 Engga 10

11 220 Eka 10

12 221 Debi 9

13 222 Riko 9

14 223 Bagus 6.5

15 224 Hafid 10

16 225 Wibi 10

17 226 Iqbal 6.5

18 227 Idi 7

Rata-rata 8.5

Page 58: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Menyelesaikan Pengerjaan Hitung Pecahan Dengan Menggunakan Kartu Pecahan Dan Diskusi Kelompok

lviii

DATA HASIL TES SIKLUS II

Nomor

Urut Induk Nama Siswa Nilai

1 210 Fauzi 10

2 211 Wisnu 8

3 212 Agus 9

4 213 Wahyu 10

5 214 Saroh 10

6 215 Asa 10

7 216 Ayu 10

8 217 Eka 9

9 218 Nana 9

10 219 Engga 9

11 220 Eka 8

12 221 Debi 7

13 222 Riko 8

14 223 Bagus 9

15 224 Hafid 9

16 225 Wibi 8

17 226 Iqbal 9

18 227 Idi 9

Rata-rata 8.9

Page 59: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Menyelesaikan Pengerjaan Hitung Pecahan Dengan Menggunakan Kartu Pecahan Dan Diskusi Kelompok

lix

PEDOMAN OBSERVASI GURU

KEGITAN BELAJAR MENGAJAR

Mata pelajaran : Matematika

Pokok Bahasan : Pecahan

Sub Pokok Bahasan : Penjumlahan Pecahan

Subyek Penelitian : Guru Peneliti tindakan kelas

Nama sekolah : MI Ma’arif Blotongan Salatiga

Hari Tanggal : Selasa, 16 Maret 2005

Waktu : 09.00-selesai

Petunjuk pengisian

Berilah tanda cek(v) pada kolom yang sesuai dengan keadaan yang di amati

no Butir-butir Sasaran 1 2 3 4 5

1 ASPEK KOGNITIF

1.Kemampuan menentukan buku sumber

a. Penggunaan bahan pelajaran sesuai dengan

kurikulum

V

b. Sumber belajar sesuai dengan pembelajaran

yang telah di rencanakan

V

2. Kemampuan pengorganisasian materi

pelajaran

a. Materi sesuai dengan perkembangan siswa V

b. Urutan materi dari yang mudah ke yang sulit V

3. Kemapuan mendemonstrasikan bahan

pembelajaran

a. Mendemonstrasikan bahan dengan cermat V

b. Memecahkan masalah kehidupan melalui

konsep yang telah di pelajari

V

4. Kemampuan dalam membuat alat penilaian

a. Rumusan tugas sesuai dengan tujuan

pembelajaran khusus yang akan di capai

V

b. Menggunakan bahasa yang efektif dalam

merumuskan pertanyaan

V

5. Kemampuan merencanakan pembelajaran

a. Bahan pembelajaran sesuai dengan

kurikulum disertai penjabaran secara terperinci

V

b. Rumusan tujuan pembelajaran khusus

jelas,lengkap dan dirumuskan secara berjenjang

V

c. Tulisan dalam rencana pembelajaran mudah

di baca

V

II ASPEK AFEKTIF

1. Membantu siswa menumbuhkan kepercayaan

diri

v

a. Mendorong siswa agar berani mengerjakan di V

Page 60: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Menyelesaikan Pengerjaan Hitung Pecahan Dengan Menggunakan Kartu Pecahan Dan Diskusi Kelompok

lx

muka kelas

b. Memberi penguatan kepada siswa yang

berhasil

V

c. Memberi dorongan semangat kepada yang

belum berhasil

V

2. Mendorong dan menggalakkan keterlibatan

siswa dalam proses pembelajaran

a. Menggunakan prosedur yang melibatkan

siswa pada awal pembelajaran

V

.b. Memberi kesempatan kepada siswa untuk

berpartisipasi dalam pembelajaran

V

c. Memelihara Ketertiban siswa dalam

pembelajaran

V

d. Upaya guru untuk meningkatkan keterlibatan

siswa dalam proses belajar mengajar

V

3. Menunjukkan sikap ramah, penuh pengertian

dan sabar terhadap siswa

a. Menampilkan sikap bersahabat baik kepada

siswa

V

b. Mengendalikan diri bila menghadapi

perilaku siswa yang tidak diinginkan

V

c. Menggunakan kata-kata halus dalam

menegur siswa

V

4. Menunjukkan ke gairahan dalam mengajar

a. Menunjukkkan kesungguhan melalui

pemandangan mata dan ekspresi wajah

V

b. Keras dan lemahnya suara dalam proses

belajar mengajar

V

5. Mengembangkan hubungan antar pribadi

yang sehat dan serasi

a. Mendorong terjadinya tukar pendapat V

b. Menunjukkan sikap adil terhadap semua

siswa

V

c. Menerapkan peraturan yang sesuai selama

pelajaran

V

III ASPEK PSIKOMOTORIK

1.Kemampuan menggunakan waktu secara

efesien

a. Memahami pembelajaran tepat waktu V

b. Melaksanakan setiap kegiatan dalam

langkah-langkah pembelajaran sesuai waktu

yang direncanakan

V

c. tidak ada waktu yang terbuang sia-sia dalam

pembelajaran

v

Page 61: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Menyelesaikan Pengerjaan Hitung Pecahan Dengan Menggunakan Kartu Pecahan Dan Diskusi Kelompok

lxi

2. Kemampuan menggunakan alat bantu

pembelajaran yang sesuai dengan tujuan siswa,

situasi lingkungan

a. Guru menggunakan sendiri alat bantu

pembelajaran

V

b. Sebagian siswa dilibatkan dalam

pembelajaran

V

c. Semua siswa mendapat kesempatan

menggunakan alat bantu

V

d. Guru menggunakan alat bantu yang sesuai

secara terampil dan tepat sesuai dengan tujuan

V

3. Mendemonstrasikan kemampuan

pembelajaran dengan menggunakan berbagai

metode yang tepat

a. Menggunakan satu metode dengan tujuan,

materi, dan siswa

V

b. Menggunakan dua metode dengan tujuan,

materi, dan siswa

V

c. Menggunakan lebih dari dua metode yang

semuanya relevan dengan tujuan, materi, dan

siswa

V

. 4. Melakuakn pelaksanaan evaluasi baik

dengan tertulis lisan maupun dengan

pengamatan

a. Melakuakn tes tertulis sesuai dengan

pembelajaran

V

b.Melakukan tes lisan sesuai dengan

pembelajaran

V

c. Melakukan penilaian dengan pengamatan V

KETERANGAN:

1. Sangat kurang

2. Kurang

3. Sedang

4. Baik

5. Baik sekali

Salatiga , 16 Maret 2005

Observer

Siti Zumratun SpdI

Page 62: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Menyelesaikan Pengerjaan Hitung Pecahan Dengan Menggunakan Kartu Pecahan Dan Diskusi Kelompok

lxii

PEDOMAN OBSERVASI GURU

KEGITAN BELAJAR MENGAJAR

Mata pelajarn : Matematika

Pokok Bahasan : Pecahan

Sub Pokok Bahasan : Penjumlahan Pecahan

Subyek Penelitian : Guru Peneliti tindaklan kelas

Nama sekolah : MI Ma’arif Blotongan Salatiga

Hari Tanggal : Selasa, , 23 Maret 2005

Waktu : 09.00-selesai

Petunjuk pengisian

Berilah tanda cek(v) pada kolom yang sesuai dengan keadan yang di amati

no Butir-butir Sasaran 1 2 3 4 5

1 ASPEK KOGNITIF

a. Siswa dapat memahami bahasa yang

digunakan guru dalam menjelaskan materi

pelajaran

V

b. Siswa dapat memahami penjelasan guru

mengenai materi operasi pecahan

V

c. Siswa dapat mengerti maksud dari

pertanyaan yang diberikan guru

V

d. Siswa dapat menjawab pertanyaan yang

diberikan guru

V

e. Siswa dapat menyelesaikan operasi pecahan V

f. Banyak siswa yang benar (>75%) dalam

mengerjakan seluruh soal operasi penjumlahan

dengan penyebut yang sama

V

g. Banyak siswa yang benar (>75%) dalam

mengerjakan seluruh soal operasi penjumlahan

dengan penyebut yang sama

V

II ASPEK AFEKTIF

a. Siswa siap duduk di meja saat pelajaran

dimulai

V

b. Siswa siap dengan buku dan alat pelajaran V

c. Siswa memperhatikan pada waktu guru

menjelaskan

V

d. Siswa senang dan tertarik dengan penjelasan

guru

V

e. Siswa mencatat materi yang dijelaskan guru V

f. Siswa aktif bertanya V

Page 63: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Menyelesaikan Pengerjaan Hitung Pecahan Dengan Menggunakan Kartu Pecahan Dan Diskusi Kelompok

lxiii

g. Siswa menjawab setiap pertanyaan guru V

h. Siswa senang dan tertarik menggunakan alat

peraga

v

i. Siswa senang bermain kartu pecahan V

III ASPEK PSIKOMOTORIK

a. Siswa cepat dalam merespon atau

menanggapi pertanyaan yang di berikan

V

b.Siswa terampil dengan menggunakan kartu

pecahan dalam mengoperasikan pecahan

V

KETERANGAN:

1. Sangat kurang

2. Kurang

3. Sedang

4. Baik

5. Baik sekali

Salatiga, 23 Maret 2005

Observer

Siti Zumratun SpdI

Page 64: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Menyelesaikan Pengerjaan Hitung Pecahan Dengan Menggunakan Kartu Pecahan Dan Diskusi Kelompok

lxiv

LEMBAR PENGAMATAN SISWA

KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR

Siklus : I

Petunjuk :

1. Isilah kolom jumlah. dengan jumlah siswa yang mengikuti kegiatan sesuai

dengan aktifitas.

2. Skala penilaian diisi dengan tanda cek ( V )

3. Jumlah siswa kelas III ada 18 siswa

Jumlah Skala Penilaian No. Keaktifan Siswa

Siswa % SB B S K

1. Hadir dalam kegiatan pembelajaran V

2. Mengerjakan tugas rumah (PR) V

3. Aktif bertanya V

4. Aktif menjawab pertanyaan/ siap

menjawab (tunjuk jari)

V

5. Aktif mengerjakan tugas di depan/

siap mengerjakan

V

6. Mengikuti secara aktif pengoperasian

penjumlahan dan pengurangan

menggunakan kartu pecahan dan

metode diskusi kelompok

V

7. Menguasai konsep penjumlahan dan

pengurangan pecahan

V

Keterangan : Salatiga, 16 Maret 2005

SB : Sangat Baik ( 76 % - 100 % )

B : Baik ( 75 % - 51 % )

S : Sedang ( 50 % - 40 % )

K : Kurang ( < 39 % )

Page 65: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Menyelesaikan Pengerjaan Hitung Pecahan Dengan Menggunakan Kartu Pecahan Dan Diskusi Kelompok

lxv

LEMBAR PENGAMATAN SISWA

KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR

Siklus : II

Petunjuk :

1. Isilah kolom jumlah. dengan jumlah siswa yang mengikuti kegiatan

sesuai dengan aktifitas.

2. Skala penilaian diisi dengan tanda cek ( V )

3. Jumlah siswa kelas III ada 18 siswa

Jumlah Skala Penilaian No. Keaktifan Siswa

Siswa % SB B S K

1. Hadir dalam kegiatan pembelajaran V

2. Mengerjakan tugas rumah (PR) V

3. Aktif bertanya V

4. Aktif menjawab pertanyaan/ siap

menjawab (tunjuk jari)

V

5. Aktif mengerjakan tugas di depan/

siap mengerjakan

V

6. Mengikuti secara aktif pengoperasian

penjumlahan dan pengurangan

menggunakan kartu pecahan dan

metode diskusi kelompok

V

7. Menguasai konsep penjumlahan dan

pengurangan pecahan

V

Keterangan : Salatiga, 23 Maret 2005

SB : Sangat Baik ( 76 % - 100 % )

B : Baik ( 75 % - 51 % )

S : Sedang ( 50 % - 40 % )

K : Kurang ( < 39 % )

Page 66: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Menyelesaikan Pengerjaan Hitung Pecahan Dengan Menggunakan Kartu Pecahan Dan Diskusi Kelompok

66

KISI-KISI SOAL TES

Mata Pelajaran : Matematika

Pokok bahasan : Pecahan

Penjumlahan Pecahan

Kelas : 111

Semester : 1

No Tujuan Pembelajaran Pokok

Bahasan/Sub

Pokok Bahasan

Kls Materi Jml Indikator

1 Siswa mampu melakukan

penjumlahan pecahan

perduaan, pertigaan,

perempatan dan perenaman.

Pecahan III Penjumlahan

dua pecahan

berpenyebut

sama

10 - Siswa dapat menjumlahkan dua pecahan

berpenyebut sama.

- Siswa dapat menjumlahkan dua pecahan

berpenyebut sama pecahan pertigaan.

- Siswa dapat menjumlahkan dua pecahan

berpenyebut sama pecahan perempatan.

- Siswa dapat menjumlahkan dua pecahan

berpenyebut sama pecahan perenaman.

1,10

2,6

5,3,8

4,7,9

Page 67: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Menyelesaikan Pengerjaan Hitung Pecahan Dengan Menggunakan Kartu Pecahan Dan Diskusi Kelompok

67

RENCANA PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Matematika

Pokok bahasan : Penjumlahan Pecahan

Kelas : 111

Semester : 1

No TPK MATERI KBM Waktu

1 Siswa dapat:

1. Menjumlahkan

dua pecahan

berpenyebut

sama.

2. Menyelesaikan

soal yang

mengandung

penjumlahan

berpenyebut

sama

Untuk menjumlahkan dua pecahan berpenyebut sama

kita dapat lakukan sebagai berikut:

a. Penjumlahan dua pecahan dengan pecahan perpaduan.

Contoh:

1. Dengan menggunakan model konkret kartu

pecahan dengan metode diskusi:

2

2

2

1

2

1=+

2. Dengan menggunakan garis bilangan.

0 1 2

2 2

2

2

2

1

2

1=+

I. Pendahuluan

Apersepsi:

- Mengisi kembali pecahan

6

1,

4

1,

3

1,

2

1dan

- Mengingat kembali pecahan dengan

garis bilangan

II. Kegiatan Pokok

1. Guru mengajak anak dengan metode

diskusi tutor sebaya untuk

menyelesaikan penjumlahan

pecahan:

Contoh:

a. 2

2

2

1

2

1=+

Page 68: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Menyelesaikan Pengerjaan Hitung Pecahan Dengan Menggunakan Kartu Pecahan Dan Diskusi Kelompok

68

b. Penjumlahan dua pecahan dengan pecahan pertigaan

1. Dengan menggunakan model konkret kartu

pecahan

Contoh:

3

2

3

1

3

1=+

2. Dengan menggunakan garis bilangan.

Contoh:

0 1 2

3 3

c. Penjumlahan dua pecahan dengan perempatan

1. Dengan model konkrit pecahan.

Contoh: ....4

1

4

2=+

4

3

4

1

4

2=+

2. Dengan menggunakan garis bilangan

Contoh: 4

3

4

1

4

2=+

0 4

1

4

2

4

3

4

4

b. 3

2

3

1

3

1=+

c. 4

3

4

1

4

2=+

d. 4

4

4

2

4

2=+

e. 6

4

6

2

6

2=+

1.

2. Siswa mengerjakan penjumlahan

dengan alat peraga

3. Guru menjelaskan cara

menjumlahkan pecahan berpenyebut

sama tanpa alat peraga.

- 12

2

2

1

2

1==+

- 3

2

3

11

3

1

3

1=

+=+

- 4

2

4

11

4

1

4

1=

+=+

Page 69: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Menyelesaikan Pengerjaan Hitung Pecahan Dengan Menggunakan Kartu Pecahan Dan Diskusi Kelompok

69

d. Penjumlahan dua pecahan dengan pecahan perenaman

1) Dengan model konkret kartu pecahan. Contoh:

...6

2

6

2=+

2) Dengan menggunakan garis bilangan. Contoh:

6

4

6

2

6

2=+

0 6

1

6

2

6

3

6

4

6

5

6

6

6

7

4. Siswa disuruh mengerjakan latihan

soal.

1) Siswa A memegang kartu senama.

Contoh:

4

2

4

1dan

2) Siswa B diminta mengambil kartu

hasil penjumlahan.

III. PENUTUP

Dilaksanakan Post Test

Page 70: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Menyelesaikan Pengerjaan Hitung Pecahan Dengan Menggunakan Kartu Pecahan Dan Diskusi Kelompok

70

SOAL UJI COBA TES SIKLUS I

Mata Pelajaran : Matematika

Pokok Bahasan : 7.1 Pecahan

Sub. Pokok : Penjumlahan Pecahan

Kelas/Semester : 111

Waktu : 2x45

Petunjuk Umum

1. Tulis dahulu Nama, Kelas dan No.Absen mu pada lembar jawaban.

2. Kerjakan terlebih dahulu soal yang kamu anggap lebih mudah

3. Periksalah kembali seluruh pekerjaanmu sebelum diserahkann pengawas.

Petunjuk khusus:

Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang benar:

1. ...3

1

3

1=+

2. ...2

1

2

1=+

3. ...6

1

6

1=+

4. ...4

1

4

1=+

5. ...4

1

4

2=+

6. ...3

3

3

1=+

7. ...6

2

6

1=+

8. ...4

3

4

1=+

9. ...6

1

6

3=+

Page 71: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Menyelesaikan Pengerjaan Hitung Pecahan Dengan Menggunakan Kartu Pecahan Dan Diskusi Kelompok

71

10. ...6

2

6

2=+

LEMBAR JAWAB UJI COBA TEST

Mata Pelajaran : Matematika

Pokok Bahasan : 7.1 Pecahan

Sub Pokok Bahasan : Penjumlahan Pecahan

Kelas :

Waktu : 60 menit

Nama :

No :

Isilah titik-titik di bawah ini!

1. ….

2. ….

3. ….

4. ….

5. ….

6. ….

7. ….

8. ….

9. ….

10. ….

Page 72: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Menyelesaikan Pengerjaan Hitung Pecahan Dengan Menggunakan Kartu Pecahan Dan Diskusi Kelompok

72

KISI-KISI SOAL TES

Mata Pelajaran : Matematika

Pokok Bahasan : 7.1 Pecahan

Pengurangan Pecahan

Kelas : 111

Waktu : 60 menit

No Tujuan Pembelajaran Pokok Bhsn/Sub

Pokok Bahasan Kls Materi Jml Indikator

No.

Soal

1 Siswa mampu

melakukan pengurangan

pecahan perduaan,

pertigaan, perempatan

dan perenaman

Pecahan III Pengurangan dua pecahan

penyebut sama

10 • Siswa dapat mengurangkan dua

pecahan berpenyebut sama pecahan

perduaan

• Siswa dapat mengurangkan dua

pecahan berpenyebut sama pecahan

pertigaan

• Siswa dapat mengurangkan dua

pecahan berpenyebut sama pecahan

perempatan

• Siswa dapat mengurangkan dua

pecahan berpenyebut sama pecahan

perenaman

1,3

2,6

4,9,5

7,10,8

Page 73: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Menyelesaikan Pengerjaan Hitung Pecahan Dengan Menggunakan Kartu Pecahan Dan Diskusi Kelompok

73

RENCANA PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Matematika

Pokok Bahasan : Pengurangan Pecahan

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

Kelas / Semester : 111/1

TPK MATERI KBM WAKTU

Siswa dapat:

1. Mengurangkan

dua pecahan

berpenyebut

sama

2. Menyelesaikan

soal yang

mengandung

pengurangan

berpenyebut

sama

Untuk mengurangkan dua pecahan

berpenyebut sama dapat kita lakukan dengan:

a. Pengurangan dua pecahan dengan pecahan

perpaduan. Contoh:

1. Dengan model konkret kartu pecahan

2

1

2

1

2

2=−

2. Dengan menggunakan garis bilangan.

0 2

1

2

2

2

`3

1. PENDAHULUAN

Apersepsi

- Mengulang kembali penjumlahan pecahan.

Contoh:

2

4

2

1

2

3=+

- Mengingat kembali penjumlahan pecahan

dengan garis bilangan

2. KEGIATAN POKOK

1. Guru menjelaskan cara mengurangkan

pecahan berpenyebut sama dengan bantuan

gambar daerah yang diarsir.

Contoh:

a). ...2

1

2

2=−

- =

Page 74: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Menyelesaikan Pengerjaan Hitung Pecahan Dengan Menggunakan Kartu Pecahan Dan Diskusi Kelompok

74

b. Pengurangan pecahan dengan pecahan

pertigaan

1. Dengan menggunakan model konkret

kartu pecahan. Contoh:

- =

3

2 -

3

1 =

3

1

2. Dengan menggunakan garis bilangan.

Contoh:

0 3

1

3

2

3

3

c. Pengurangan dua pecahan dengan pecahan

perempatan

2

2 -

2

1 =

2

1

b). ...3

1

3

2=−

3

2 -

3

1 =

3

1

c). ...4

1

4

3=−

- =

4

3 -

4

1 =

4

2

d). ...6

2

6

4=−

- =

6

4 -

6

2 =

6

2

2. Siswa mengerjakan pengurangan dengan

alat peraga

3. Guru menjelaskan cara mengurangkan dua

pecahan berpenyebut sama tanpa alat

- =

- =

Page 75: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Menyelesaikan Pengerjaan Hitung Pecahan Dengan Menggunakan Kartu Pecahan Dan Diskusi Kelompok

75

peraga.

1) Dengan model konkret kartu pecahan.

Contoh: 1...4

1

4

3=−

- =

4

3 -

4

1 =

4

2

2) Dengan menggunakan garis bilangan

0 4

1

4

2

4

3

4

4

...4

2

4

3=−

d. Dengan pengurangan dua pecahan dengan

pecahan perenaman.

1. Dengan menggunakan kartu kontrit kartu

pecahan. Contoh:

6

2

6

2

6

4=−

- =

6

4 -

6

2 =

6

2

� 2

1

2

12

2

1

2

2=

−=−

� 3

2

3

13

3

1

3

3=

−=−

� 4

2

4

13

4

1

4

3=

−=−

� 6

2

6

24

6

2

6

4=

−=−

4. Siswa disuruh mengerjakan latihan soal

penerapan.

- Siswa A memegang kartu senama

Misal: 6

2

6

5dan

- Siswa B diminta mengambil kartu hasil

pengurangan.

III. PENUTUP

Page 76: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Menyelesaikan Pengerjaan Hitung Pecahan Dengan Menggunakan Kartu Pecahan Dan Diskusi Kelompok

76

2. Dengan menggunakan garis bilangan

0 6

1

6

2

6

3

6

4

6

5

6

6

6

7

6

2

6

2

6

4=−

Page 77: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Menyelesaikan Pengerjaan Hitung Pecahan Dengan Menggunakan Kartu Pecahan Dan Diskusi Kelompok

77

Page 78: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Menyelesaikan Pengerjaan Hitung Pecahan Dengan Menggunakan Kartu Pecahan Dan Diskusi Kelompok

lxxviii

SOAL UJI COBA TES SIKLUS II

Mata Pelajaran : Matematika

Pokok Bahasan : 7.1 Pecahan

Sub Pokok Bahasan : Pengurangan Pecahan

Kelas/Semester : 111/1

Waktu : 60 menit

Petunjuk Umum

1. Tulislah dahulu Nama, Kelas dan Nomer Absen pada lembar jawab.

2. Kerjakan terlebih dahulu soal yang dianggap mudah

3. Periksalah kembali seluruh pekerjaanmu sebelum diserahkan bapak atau ibu gurumu

Petunjuk Khusus:

I. Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang benar!

1. ...4

1

4

2=−

2. ...`4

1

4

3=−

Page 79: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Menyelesaikan Pengerjaan Hitung Pecahan Dengan Menggunakan Kartu Pecahan Dan Diskusi Kelompok

lxxix

3. ...6

1

6

3=−

4. ...3

2

3

4=−

5. ...3

2

3

5=−

6. ...4

2

4

5=−

7. ...6

2

6

5=−

8. ...4

3

4

5=−

9. ...4

3

4

7=−

10. ...6

5

6

7=−

LEMBAR JAWAB UJI COBA TES

Mata Pelajaran : Matematika

Pokok Bahasan : 7.1 Pecahan

Page 80: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Menyelesaikan Pengerjaan Hitung Pecahan Dengan Menggunakan Kartu Pecahan Dan Diskusi Kelompok

lxxx

Sub Pokok Bahasan : Pengurangan pecahan

Kelas/Semester : 111/1

Waktu : 60 menit

Nama :

No :

Isilah titik-titik di bawah ini!

1. ….

2. ….

3. ….

4. ….

5. ….

6. ….

7. ….

8. ….

9. ….

10. ….

Page 81: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Menyelesaikan Pengerjaan Hitung Pecahan Dengan Menggunakan Kartu Pecahan Dan Diskusi Kelompok

lxxxi

Page 82: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Menyelesaikan Pengerjaan Hitung Pecahan Dengan Menggunakan Kartu Pecahan Dan Diskusi Kelompok

lxxxii

Page 83: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Menyelesaikan Pengerjaan Hitung Pecahan Dengan Menggunakan Kartu Pecahan Dan Diskusi Kelompok

lxxxiii

Page 84: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Menyelesaikan Pengerjaan Hitung Pecahan Dengan Menggunakan Kartu Pecahan Dan Diskusi Kelompok

lxxxiv

Page 85: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Menyelesaikan Pengerjaan Hitung Pecahan Dengan Menggunakan Kartu Pecahan Dan Diskusi Kelompok

lxxxv

Page 86: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Menyelesaikan Pengerjaan Hitung Pecahan Dengan Menggunakan Kartu Pecahan Dan Diskusi Kelompok

lxxxvi