UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …eprints.ums.ac.id/73766/24/publikasi FIX nanda...
Transcript of UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …eprints.ums.ac.id/73766/24/publikasi FIX nanda...
UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM
MENINGKATKAN KARAKTER KEDISIPLINAN SISWA DI SMP
NEGERI 1 BAKI
Tahun Pelajaran 2018/2019
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada
Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam
Oleh :
NOVIANANDA DWI NINGRUM HARYADI
G000150186
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2019
i
ii
iii
1
UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM
MENINGKATKAN KARAKTER KEDISIPLINAN SISWA DI SMP
NEGERI 1 BAKITahun Pelajaran 2018/2019
Abstrak
Karakter Disiplin merupakan tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan
patuh kepada berbagai ketentuan dan peraturan, yang mengalir sendirinya dari
kebiasaan sejak kanak-kanak. Karakter disiplin ini merupakan salah satu upaya
yang digunakan untuk meningkatkan kualitas moral serta kualitas pendidikan
dengan menciptakan peserta didik yang berkualitas. Dalam penelitian ini akan
mendeskripsikan apa upaya guru pendidikan agama Islam dalam meningkatkan
karakter kedisiplinan siswa di SMP Negeri 1 Baki dan mengidentifikasi faktor
pendukung serta faktor penghambat apa saja dalam meningkatkan karakter
kedisiplinan siswa di SMP Negeri 1 Baki. Jenis penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah penelitian lapangan. Metode pengumpulan data yang
digunakan adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Metode analisis yang
digunakan adalah pengumpulan data, penggabungan data, pengolahan data, dan
kesimpulan. Dari penelitian tersebut peneliti memperoleh upaya guru pendidikan
agama islam dalam meningkatkan karakter disiplin siswa di SMP Negeri 1Baki
yaitu dengan diadakannya kegiatan-kegiatan seperti penguatan pendidikan
karakter dilakukan setiap pagi sebelum bel masuk guru di depan pintu gerbang
menyalami siswa-siswi yang baru masuk serta mengecek atribut yang digunakan
siswa-siswi lengkap tidak dan juga sepeda siswa tidak boleh dinaiki, literasi
dilakukan 15 menit sebelum jam pertama dimulai didalam literasi terdapat
pembacaan buku pengetahuan ataupun umum kemudian ada hafalan Al-Qur’an
dan juga menyanyikan lagu nasional, shalat dhuha berjamaah dilakukan secara
individu-individu dengan pengawasan guru, shalat dhuhur berjamaah dilakukan
secara bergilir yang diimami oleh bapak guru dan diikuti oleh siswa guru serta
karyawan, shalat jum’at dilakukan secara terjadwal dan sebelum nasehat selesai
baik siswa maupun guru tidak boleh meninggalkan tempat guna untuk
mendengarkan nasehat. Pembentukan karakter ini dilaksanakan dengan beberapa
metode, yaitu: metode pembiasaan dan metode keteladanan. Upaya meningkatkan
karakter disiplin siswa berjalan dengan lancar. Sedangkan untuk faktor
pendukungnya meliputi keluarga, teman, guru, sarana prasarana serta lingkungan
baik di sekolah maupun dirumah selalu memberi motivasi dan mengajak dalam
hal positif . Faktor penghambat yang dialami di SMP Negeri 1 Baki ialah meliputi
kurangnya perhatian dari orang tua, masih ada siswa yang belum disiplin,
lingkungan teman yang tidak baik (selalu mengajak kedalam hal-hal yang
negatif).
Kata Kunci : karakter disiplin, guru pendidikan agama islam, smp negeri 1 baki
Abstract
Discipline character is an action that shows orderly behavior and adheres to
various rules and regulations, which flow itself from habits from childhood. The
2
character of this discipline is one of the efforts used to improve moral quality and
the quality of education by creating quality students. In this study, we will
describe the efforts of Islamic religious education teachers to improve the
character of students 'discipline in Middle School 1 Baki and identify supporting
factors and any inhibiting factors in improving the character of students' discipline
in Middle School 1 Baki. The type of research used in this study is field research.
Data collection methods used were interviews, observation, and documentation.
The analytical method used is data collection, data merging, data processing, and
conclusions. From the research, the researcher obtained the efforts of Islamic
religious education teachers to improve the character of student discipline in
Middle School 1 Baki, namely by holding activities such as strengthening
character education carried out every morning before the teacher's doorbell in
front of the gate greeting new students and checking attributes that are used by
complete students not and also student bikes are not allowed to be climbed,
literacy is done 15 minutes before the first hour begins in literacy there is a
reading of knowledge books or general then there are memorized Al-Qur'an and
also singing national songs, dhuha prayers in congregation done by individuals
with teacher supervision, the dhuhur prayer in congregation is carried out in
rotation by the teacher and followed by the teacher and employee students, Friday
prayers are conducted on a scheduled basis and before the advice is finished both
students and teachers cannot leave the place to listen advice. The character
formation is carried out by several methods, namely: habituation methods and
exemplary methods. Efforts to improve student discipline character run smoothly.
As for the supporting factors including family, friends, teachers, facilities and the
environment both at school and at home always motivate and invite in positive
terms. The inhibiting factor experienced in SMP Negeri 1 Baki is that it includes a
lack of attention from parents, there are still students who have not been
disciplined, a friend's environment that is not good (always inviting into negative
things).
Keywords: discipline character, islamic education teacher, public middle school 1
baki
1. PENDAHULUAN
Guru merupakan pahlawan tanpa tanda jasa, pengajar yang menjadi panutan untuk
siswa dan lingkungan guru. Sebagai guru hendaknya menguasai tekhnik
pembelajaran dikelas mulai bagaimana cara mendidik siswa, mengajarkan materi
dengan bahasa kemampuan siswa sehingga mudah dipahami, memberikan
bimbingan sekaligus mengarahkan ketika proses pembelajaran kedalam hal yang
positif, dan juga melatih capaian yang diperoleh siswa melalui soal-soal dan
dievaluasi dengan sebaik-baiknya oleh guru. Dan guru yang berperan penting
3
dalam aspek spiritual adalah guru PAI. Keberhasilan suatu pembelajaran spiritual
tidak lain dipengaruhi oleh karakter kedisiplinan siswa.
Sesuai pada Permendiknas NO.16 Tahun 2007 menyatakan bahwa guru
pada Sekolah Menengah Pertama/ Madrasah Tsanawiyah, ataupun bentuk yang
lainnya diharuskan mempunyai tingkat akademik penddikan paling rendah D4
atau S1 program study yg sesuai dengan mapel yang sudah diajarkan/ diampu dan
didapatkan dari study yang ter-akreditasi.1
Karakter menurut Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan terdapat 18
karaker, diantarannya yaitu karakter religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras,
kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah
air, menghargai prestasi, komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, dan tanggung jawab.2
Karakter yang baik ialah sesuatu yang
diidamkan atau diinginkan pada diri kita untuk anak-anak kita, karakter yang baik
terdiri atas mengetahui kebaikan, menginginkan kebaikan, dan sesuatu yang baik
kebiasaan pikiran, hati, dan kebiasaan pikiran.3
Disiplin merupakan tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh
pada berbagai ketntuan dan peraturan.4 Disiplin merujuk pada instruksi sistematis
yang diberikan kepada peserta didik. Untuk mendisiplinkan berarti memberi
instruksi kepada orang untuk selalu mengikuti tatanan melalui aturan-aturan
tertentu. Biasanya kata “disiplin” berkonotasi negatif. Dikarenakan melakukan
tatanan melalui. Dengan arti lain, disiplin merupakan ilmu tertentu yang
diberikan kepada peserta didik. Diadakannya program peningkatan karakter
disiplin ini karena masih banyak siswa yang belum menaati peraturan sekolah
seperti bolos sekolah, datang terlambat, sudah bel masuk kelas tetapi banyak
siswa-siswi yang masih duduk diluar kalau belum ada guru kelas, tidak
menggunakan atribut lengkap. SMP Negeri 1 Baki merupakan salah satu sekolah
1http://www.slideshare.net/mobile/YaniPitoy/permendiknas-nomor-16-tahun-2007-
standar-kompetensi-guru 2 Muhammad Ali, Pendidikan Karakter, dikutip dari solopos, 5 April 2017
3 Thomas Lickona, Pendidikan Karakter, (Bandung: Nusa Media, 2014), 71.
4 Mohamad Mustari, Nilai Karakter Refleksi Untuk Pendidikan, (Depok: PT Rajagrafindi
Persada,2014), 35.
4
SMP Negeri 1 Baki beralamatkan di Jln. Mawar No. 1 Kadilangu Kecamatan Baki
Kabupaten Sukoharjo Provinsi Jawa Tengah dengan kode pos 57556.5
Dilihat dari latar belakang diatas penulis tertarik untuk meneliti dan
penulis mengambil judul ialah upaya guru pendidikan agama islam dalam
meningkatkan karakter kedisiplinan siswa di SMP Negeri 1 Baki Tahun
Pelajaran 2018/2019 dimulai dari proses peningkatan hingga apa saja yang
menjadi faktor pendukung dan penghambat dalam peningkatan tersebut.
Tujuan dalam penulisan skripsi ini adalah mendeskripsikan apa upaya
guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan karakter kedisiplinan di SMP
N 1 Baki dan mendeskripsikan faktor penghambat dan faktor pendorong dalam
meningkatkan karakter kedisiplinan di SMP N 1 Baki.
Dilakukan penelitian ini, penulis berharap dapat memberikan manfaat bagi
semua pihak baik secara teoritis maupun praktis: secara teoritik diharapkan untuk
menambah hazanah keilmuan dan pengembangan teori dalam bidang pendidikan
agama islam. Terlebih khusus pada lembaga pendidikan Muhammadiyah, supaya
dijadikan sebagai inovasi dalam mengembangkan sekolah-sekolah
Muhammadiyah. Sedangkan manfaat praktis bagi sekolah-sekolah
Muhammadiyah, untuk memberikan kemanfaatan bagi pengembangan praktik
pendidikan islam, baik secara institusional, regional, maupun nasional.6
2. METODE
Jenis penelitian yang digunakan penulis adalah penelitian lapangan (Feild
Research). Penelitian lapangan adalah penelitian yang melibatkan kerja lapangan
secara langsung dan sesuai dengan fakta (real) dilapangan yang berhubungan
dengan data-data yang terkumpul.7 Peneliti melakukan penelitian secara langsung
di SMP Negeri 1 Baki. Oleh sebab itu peneliti melakukan penelitian langsung
tentang fakta-fakta yang terkait dengan upaya guru pendidikan agama Islam
5 Data SMP Negeri 1 Baki Sukoharjo
6 Mohammad Ali, dkk, Pedoman Penulisan Skripsi Program Studi Pendidikan Agama
Islam, (Suakarta: Muhammadiyah University press, 2017), 4. 7 Abdurrahman Fathoni, Metodologi Penelitian dan Teknik Penyusunan Skripsi, (Jakarta,
Rineka Cipta, 2016), 96.
5
dalam meningkatan karakter kedisiplinan siswa di SMP Negeri 1 Baki Tahun
Pelajaran 2018/2019. Pendekatan dalam penelitian ialah pendekatan
Fenomenologis, ialah ilmu (logos) mengenai suatu yang tampak (phenomenon),
setiap penelitian atau setiap karya yang membahas cara penampakan dari apa saja
merupakan fenomenologis. Sebagai pelengkap data berupa wawancara dengan
subjek penelitian, untuk memperoleh hasil yang utuh, maka wawancara itu harus
direkam. Kelengkapan data dapat diperdalam dengan menggunakan teknik lain,
seperti observasi, dokumentasi dan lain-lain.8
Adapun sumber data dalam penelitian ini adalah kepala sekolah SMP
Negeri 1 Baki, Guru PAI, serta siswa SMP Negeri 1 Baki.
Subjek dan tempat penelitian: penelitian dilakukan di SMP Negeri 1 Baki
yang beralamatkan di Jln. Mawar No. 1 Kadilangu Kecamatan Baki Kabupaten
Sukoharjo Provinsi Jawa Tengah dengan kode pos 57556. Adapun Subjek
penelitiannya ialah kepala sekolah SMP Negeri 1 Baki, guru PAI dan siswa SMP
Negeri 1 Baki.
Teknik pengumpulan data : dalam teknik pengumpulan data penulis
melakukan dengan beberapa cara yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi.
Wawancara ialah segala hal yang dilakukan dengan percakapan, kegiatan tersebut
dilakukan oleh 2 orang, yang pertama biasanya disebut dengan pewawancara yaitu
orang yang memberikan pertanyaan, sedangkan terwawancara ialah orang yang
memberi informasi atas apa yang, sehingga dapat ditemukan makna dalam suatu
topik tertentu. Wawancara ini dibagi menjadi tiga, yaitu wawancara terstruktur,
wawancara semistruktur dan wawancara tidak terstruktur.9 Wawancara dilakukan
terhadap guru pendidikan agama islam, kepala sekolah SMP Negeri 1 Baki dan
siswa SMP Negeri 1 Baki. Dalam penelitian ini yg digunakan adalah observasi
dimana peneliti mengamati guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan
karakter disiplin pada siswa. Dokumentasi berupa gambar saat melakukan
wawancara serta observasi terhadap guru pendidikan agama Islam, kepala sekolah
serta siswa disekolah SMP Negeri 1 Baki.
8 Bertens, Fenomenologi Eksistensial, (Jakarta: Gramedia, 1987). 3
9 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R dan
D, (Bandung: Alfabeta, 2013), 317.
6
Metode analisis data: suatu langkah yang dilakukan dengan mengurutkan
data, mengelompokkan kedalam susunan yang sudah dibentuk dalam hal ini
penulis menggunakan analisis data kualitatif yang bersifat deskriptif yaitu
menuliskan segala sesuatu dalam bentuk ungkapan yang diuraikan. Adapun
tahapan analisis data kualitatif memiliki tiga komponen metode analisis data
kualitatif, menurut Sugiono antara lain meliputi :10
yang pertama adalah reduksi
data ialah kegiatan yang dilakukan dengan cara mencatat sesuatu hal secara rinci
dan teliti yang hanya diambil hal yang pokok saja dan fokus pada hal yang
penting saja. Dengan reduksi data lebih mempermudah peneliti dalam
menyampaikan gambaran yang lebih jelas lagi serta dapat mengumpulkan data
yang lainnya dengan mudah.Peneliti mencari informasi-informasi sebagai data
yang berkaitan dengan aspek penelitian yang dilakukan oleh peneliti, dalam
penelitian ini ialah tentang upaya guru pendidikan agama Islam dalam
meningkatkan karakter disiplin siswa di SMP Negeri 1 Baki dan faktor
pendukung serta faktor penghambat kegiatan tersebut. Yang kedua adalah
penyajian data ialah proses menyusun dan menggabungkan informasi data yang
memungkinkan untuk ditarik kesimpulan. Penyajian data biasa berbentuk apa saja,
misalnya dalam bentuk essay, bagan, ataupun flowcart sera sejenisnya dan yang
sering dipakai ialah narasi teks. Kemudian yang terakhir adalah verifikasi
(conclusion drawing) ialah menyimpulkan dan verifikasi data yang telah
didapatkan, menguji ulang data yang diperoleh nyata di lapangan. Kesimpulan
awal biasanya bersifat sementara saja dan kemungkinan bisa mengalami
perubahan, jika data yang ditemukan ditahap awal didukung oleh hasil
pengumpulan data yang berikutnya, maka kesimpulan yang didapatkan menjadi
kesimpulan yang benar.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan pada data-data yang telah diuraikan pada BAB III dan menggunakan
teori-teori yang telah dibahas pada BAB II. Tujuan dilakukan analisis ini adalah
10 Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,
2011), 247.
7
untuk mengetahui dan mendeskripsikan Upaya Guru Pendidikan Agama Islam
dalam Meningkatkan Karakter Disiplin Siswa di SMP Negeri 1 Baki Sukoharjo
Tahun pelajaran 2018/2019.
3.1 Upaya Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan Karakter
Kedisiplinan Siswa Di SMP N 1 Baki.
Berdasarkan pemaparan data yang telah diperoleh selama melakukan penelitian di
SMP Negeri 1 Baki, secara umum di SMP Negeri 1 Baki telah memenuhi kriteria-
kriteria untuk melakukan peningkatan kedisiplinan.
3.1.1 Tujuan meningkatkan karakter disiplin di SMP Negeri 1 Baki.
Dalam Meningkatkan Karakter Kedisiplinan di SMP Negeri 1 Baki terbilang
sangat baik hal ini sesuai dengan BAB II11
tujuan disiplin dan telah dipaparkan
pada BAB III12
, selain itu juga karna adanya dukungan dari orang tua/ wali murid
dengan mengajarkan kedisiplinan dirumah dan ditambah disekolahkan di SMP
Negeri 1 Baki. Tujuan dari disiplin ialah untuk terlatih disiplin dan juga untuk
mengembangkan, pengendalian diri anak agar terarah kedalam hal yang positif
tidak terpengaruh pengendalian di luar sekolah, sepereti keluarga yang kurang
perhatian dengan anak sehingga anak tidak disiplin ataupun teman yang tidak
sekolah mengajak bolos. Maka dari itu ditanamkan kedisiplinan di sekolah agar
peserta didik sedikit demi sedikit terlatih untuk menjadi disiplin.
3.1.2 Terdapat beberapa kegiatan yang terdapat pada BAB III13
untuk meningkatkan karakter kedisiplin siswa di SMP Negeri 1 Baki antara lain
yaitu:
3.1.2.1 PPK (penguatan Pendidikan Karakter)
Dalam penelitian di SMP Negeri 1 Baki penulis menemukan kegiatan untuk
meningkatkan karakter disiplin siswa dengan cara penguatan pendidikan karakter
yang dilakukan setiap pagi sebelum bel masuk, yaitu guru piket berada di depan
gerbang sekolah untuk menyalami dan juga memberi nasehat jika masih ada anak
yang belum memakai atribut lengkap. Penguatan pendidikan karakter juga untuk
pembiasaan diri kearah yang lebih baik agar selalu disiplin tanpa disadari oleh diri
sendiri.
3.1.2.2 Literasi
11 Lihat BAB II. 24.
12 Lihat BAB III. 47.
13 Lihat BAB III. 47.
8
Di dalam penelitian di SMP Negeri 1 Baki ditemukan kegiatan literasi yang mana
dilakukan 15 menit sebelum dimulai pelajaran jam pertama didalam literasi
terdapat penghafalan alqur’an, membaca buku pengetahuan/ Agama,
menyanyikan lagu nasional yang bertujuan untuk meningkatkat wawasan
pengetahuan dan agama, serta selalu mengingat dan mengamalkan lagu nasional
dan setiap kelas literasinya tidak sama semua ada kelas yang menghafal Al-
Qur’an ada yang membaca buku ada yang menyanyikan lagu nasional jadi setiap
kelas tidak diwajibkan literasi sama tetapi terserah guru yang mengajar jam
pertama.
3.1.2.3 Shalat dhuha
Dalam penelitian di SMP Negeri 1 Baki ditemukan shalat dhuha yang dilakukan
secara berjamaah tetapi pelaksanaannya secara individu/ sendiri-sendiri oleh siswa
dengan dipantau oleh bapak ibu guru, dan yang mengikuti tidak hanya siswa saja
melainkan bapak ibu guru serta staf karyawan SMP Negeri 1 Baki. Shalat dhuha
berjalan secara tertib walaupun dilakukan sendiri-sendiri dan itu dilakukan setiap
hari tanpa harus disuruh guru siswa sudah melaksanakan shalat dhuha.
3.1.2.4 Shalat dhuhur
Di dalam penelitian ini penulis menemukan bahwa di SMP Negeri 1 Baki
melakukan shalat dhuhur berjamaah dan bergilir, secara terjadwal walaupun
begitu kelas yang tidak jadwalnya juga mengikuti shalat dikarenakan guru telah
mengizinkan, malah sebelum jam shalat siswa sudah disuruh untuk bersiap-siap.
Diimami oleh guru secara bergilir dan berkloter dikarenakan perkelas tidak sama
jam keluar untuk shalatnya tergantung guru yang mengajar.
3.1.2.5 Shalat Jum’at
Penulis menemukan kegiatan di SMP Negeri 1 Baki yitu shalat jum’at berjamaah
sesuai jadwal dan diimami oleh bapak guru yang telah ditunjuk, dan sebelum
shalat jum’at selesai siswa tidak boleh meninggalkan tempat terlebih dahulu,
harus mendengarkan nasehat terlebih dahulu dengan di ikuti oleh guru serta staf
karyawan SMP Negeri 1 Baki. Karena shalat jum’at hukumnya wajib bagi laki-
laki dan juga untuk melatih siswa dalam mentertibkan shalatnya agar shalat
mereka tidak bolong-bolong baik dirumah, serta melatih siswa agar lebih peduli
lagi terhadap antar sesama.
3.1.3 Fungsi Karakter Disiplin Siswa di SMP Negeri 1 Baki
Dalam penelitian di SMP Negeri 1 Baki penulis menemukan fungsi disiplin pada
teori BAB II14
dan dipaparkarkan padaBAB III15
yaitu melatih dan membangun
14 Lihat BAB II. 25.
15 Lihat BAB III. 52.
9
kedisiplinan anak agar disiplin selalu tertanam pada diri anak dan selalu
melakukan hal-hal yang bisa mendorong diri untuk selalu berbuat sesuatu yang
baik dan meninggalkan hal-hal yang negatif, selalu taat pada tertib yang sudah
ada. Fungsi disiplin sangatlah berpengaruh untuk menjadikan diri peserta didik
lebih bisa diandalkan dalam menentukan sesuatu hal yang baik.
3.1.4 Macam-macam Karakter Disiplin Siswa di SMP Negeri 1 Baki
Selain ada fungsi disiplin ada juga macam-macam disiplin seperti yang terdapat
pada penelitian di SMP Negeri 1 Baki penulis menukan macam-macam
kedisiplinan yang dimiliki oleh peserta didik yang sesuai dengan teori BAB II16
dan sesuai dengan yang dipaparkan pada BAB III17
, yaitu yang pertama disiplin
pribadi yang dimaksudkan disiplin pribadi ialah disiplin waktu kehadiran peserta
didik itu sendiri terlambat atau tidaknya peserta didik itu sendiri, yang kedua
disiplin sosial peserta didik dimana peserta didik harus mematui tata tertib sekolah
yang telah ditetapkan hal ini berawal dari kemauan diri sendiri agar berdisiplin
dalam berseragram dan beratribut lengkap, dan disiplin yang selanjutnya adalah
disiplin tugas dimana peserta didik harus mengerjakan dan mengumpulkan tugas
yang telah diperintahkan oleh guru dengan tepat waktu.
3.1.5 Metode untuk Meningkatan Karakter Disiplin Siswa di SMP Negeri 1
Baki.
Dalam mendidik ataupun mengajar seseorang perlu menggunakan cara yang dapat
membantu dalam meningkatkan karakter disiplin dan setiap pembelajaran selalu
terdapat beberapa metode yang dapat membantu proses pndidikan yang mana
sesuai dengan teori yang terdapat pada BAB II18
. Adapun macam-macam metode
yang digunakan di SMP Negeri 1 Baki sebagai berikut:
3.1.5.1 Metode Pembiasaan
Sesuai dengan hasil pembahasan di BAB III19
Penulis menemukan metode yang
digunakan untuk meningkat karakter disiplin siswa di SMP Negeri 1 Baki yaitu
yang pertama ialah pembiasaan yang mana sudah menjadi kebiasaan setiap hari
dengan menerapkan hal-hal yang positif untuk siswa yang mana agar siswa dapat
meningkatkan kedisiplinan dengan sendirinya yang pertama tidak terbiasa
menjadi terbiasa, misalnya dalam hal kegiatan penanaman pendidikan karakter,
literasi, shalat dhuha, shalat dhuhur, dan shalat Jum’at yang dilakukan setiap
harinya akan menjadi kebiasaan dan tertanam pada dirinya.
3.1.5.2 Metode Keteladanan
16 Lihat BAB II. 25.
17 Lihat BAB III. 53.
18 Lihat BAB II. 29.
19 Lihat BAB III. 54.
10
Yang kedua adalah metode keteladanan yang digunakan untuk meningkatkan
karakter disiplin di SMP Negeri 1 Baki, metode ini dicontoh oleh siswa
maksutnya tingkah laku, sifat dan lain-lain dalam hal poitif atau negatif bisa
ditirukan oleh siswa maka dari itu guru harus memiliki teladan yang baik agar
tercipta hasil yang baik bagi siswa. Metode keteladanan dikatakan sangat penting
karena guu adalah contoh pertama disekolahan, setiap yang dilakukan guru pasti
akan ditiru oleh siswa , jadi seorang harus selalu berperilaku baik agar siswa juga
bisa meniru apa yang sudah diajarkan gurunya.
3.2 Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat dalam Meningkatan
Karakter Kedisiplinan Siswa di SMP Negeri 1 Baki
terdapat pada teori BAB II20
dan dipaparkan pada BAB III21
3.2.1 Faktor pendukung
Dari hasil penelitian penulis menemukan faktor pendukung dalam peningkatan
karakter kedisiplinan siswa. Dalam hal ini faktor pendukung sangatlah dibutuhkan
dan sangat penting tujuannya ialah untuk meningkatkan kualitas peserta didik dan
untuk mengukur keberhasilan dalam peningkatan kedisiplinan di SMP Negeri 1
Baki. Faktor pendukung dalam peningkatan kedisiplinan siswa antara lain bisa
dilihat dari keluarga, teman, guru, serta lingkungan masyarakat.
Keluarga yang paling berperan sangat penting terutama orang tua siswa
dalam mendisiplinkan anaknya dan mengajarkan kebaikan terhadap anaknya serta
dorongan untuk menyemangati anak agar anak tersebut senang, nyaman, dan
disiplin yang diajarkan oleh keluarga tertanam pada dirinya selalu memberikan
masukan, nasehat yang positif agar anak menjadi lebih baik lagi.
Teman yang baik, semangat yang diberikan teman bisa mendorong
seorang siswa menjadi dirinya sendiri tidak mudah terpengaruh dengan teman
yang berperilaku negatif, dengan dikelilingi teman yang baik maka akan tertanam
juga kedisiplinan yang baik.
Guru banyaknya guru yang komit terhadap agama walaupun bukan guru
agama sangat berpengaruh bear untuk peserta didik karna engan guru yang
mendidik dan mengajarkan keisiplinan dengan cara baik maka peserta didik juga
akan terdorong untuk meningkatkan keisiplinan agar terus tertanam pada dirinya.
Lingkungan di dalam lingkungan juga sangat berpengaruh dimana
lingkungan terdapat orang-orang yang saling mendukung bukan merendahkan
akan membawa diri kedalam hal-hal yang positif juga jadi pengaruh lingkungan
sangatlah besar.
20 Lihat BAB II. 31
21 Lihat BAB III. 55.
11
3.2.2 Faktor penghambat
Dari hasil penelitian ini juga terdapat faktor penghambat yang mana bisa
mengurangi kelancaran dalam meningkatkan mutu kualitas pendidikan sekolah.
Dalam hal ini peneliti menemukan faktor penghambat diantaranya yaitu
kebanyakan dari keluarga karena adanya beberapa keluarga dengan tipe masing-
masing misal keluarganya merantau ataupun broken home lalu masuk sekolah
terlambat pada saat itu jam pertama pelajaran agama pasti guru agama bertanya
kok terlambat siswa bilang kesiangan selanjutnya guru bertanya lagi kalau
kesiangan sholat subuh tidak? Kaitannya dengan kendali disiplin siswa bilang
tidak sholat subuh, mengapa tidak karena tidak dibangunkan, bisa saja karna siswa
berbohong atau memang tidak dibangunkan. Anak yang bolos bilang pamit dari
rumah sekolah padahal tidak sampai sekolah itu juga sebagai penghambat
kedisiplinannya kurang.
4. PENUTUP
4.1 Simpulan
4.1.1 Upaya Guru Pendidikan Agama Islam dalam meningkatkan karakter disiplin
ialah melalui kegiatan-kegiatan seperti penguatan pendidikan karakter,
literasi, shalat dhuha, shalat dhuhur, shalat jum;at secara berjamaah untuk
meningkatkan kedisiplinan peserta didik. kemudian guru-guru memberikan
bimbingan dan arahan terhadap peserta didik dalam hal berdisiplin agar
peserta didik bisa menanamkan dan memperbaiki diri agar berdisiplin secara
terus menerus dan secara bertahap.
4.1.2 Dalam peningkatan karakter disiplin terdapat faktor pendukung dan faktor
penghambat. Faktor pendukung yaitu antara lain keluarga, teman, guru,
serta lingkungannya yang selalu memberi dukungan kearah yang lebih
positf. Sedangkan faktor penghambat meliputi kurangnya perhatian dari
orang tua, lingkungan teman yang tidak baik (selalu mengajak pada hal-hal
yang negatif).
4.2 Saran 4.2.1 Kepala sekolah dan jajaran guru hendaknya lebih meningkatkan lagi dalam
hal mengembangkan penanaman kedisiplinan pada peserta didik agar lebih
melekat pada dirinya. Seperti dengan meningkatkan metode pembiasaan,
supaya siswa terbiasa dengan hal-hal yang baik.
4.2.2 Hendaknya sekolah memiliki program tambahan untuk meningkatkan
penanaman karakter disiplin peserta didik. Dengan diadakannya metode
tambahan yaitu metode reward dan punishment.
12
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Mohammad & dkk. (2017) Pedoman Penulisan Skripsi Program Studi
Pendidikan Agama Islam, Suakarta: Muhammadiyah University press.
Ali, Muhammad. (5 April 2017). “Pendidikan Karakter”, dikutip dari solopos.
Bertens. (1987). Fenomenologi Eksistensial, Jakarta: Gramedia.
Fathoni, Abdurrahman. (2016). Metodologi Penelitian dan Teknik Penyusunan
Skripsi, Jakarta, Rineka Cipta.
http://www.slideshare.net/mobile/YaniPitoy/permendiknas-nomor-16-tahun-2007-
standar-kompetensi-guru
Lickona, Thomas. (2014). Pendidikan Karakter, Bandung: Nusa Media.
Mustari, Mohamad. (2014). Nilai Karakter Refleksi Untuk Pendidikan, Depok: PT
Rajagrafindi Persada.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R dan D, Bandung: Alfabeta.
_______. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R dan D, Bandung: Alfabeta.