unud-215-480591577-gambaran umum.pdf

18
1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Kabupaten Sambas 4.1.1 Sejarah Kabupaten Sambas Pemerintahan Sambas, pada masa Pemerintahan Belanda merupakan daerah Afdelling Van Singkawang. Setelah perang dunia ke-2 status Kabupaten Sambas berubah menjadi Afdelling Administratif terbagi menjadi 3 (tiga) daerah, yaitu : 1. Daerah Kesultanan Sambas yang meliputi Onderafdeling Singkawang, Bengkayang, Pemangkat, dan Sambas dengan sebutan kewedanan. 2. Daerah Kerajaan/Penembahan Mempawah 3. Daerah Kerajaan (Kesultanan) Pontianak dan sebagian daerahnya adalah mandor. Setelah perang dunia ke-2 berakhir, daerah ini berubah menjadi daerah otonom Kabupaten Sambas dengan Ibukota Singkawang yang terdiri dari 4 (empat) kewedanan yaitu: a. Kewedanan Singkawang b. Kewedanan Pemangkat c. Kewedanan Sambas d. Kewedanan Bengkayang

Transcript of unud-215-480591577-gambaran umum.pdf

  • 1BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN

    4.1 Gambaran Umum Kabupaten Sambas4.1.1 Sejarah Kabupaten Sambas

    Pemerintahan Sambas, pada masa Pemerintahan Belanda merupakan

    daerah Afdelling Van Singkawang. Setelah perang dunia ke-2 status Kabupaten

    Sambas berubah menjadi Afdelling Administratif terbagi menjadi 3 (tiga) daerah,

    yaitu :

    1. Daerah Kesultanan Sambas yang meliputi Onderafdeling Singkawang,

    Bengkayang, Pemangkat, dan Sambas dengan sebutan kewedanan.

    2. Daerah Kerajaan/Penembahan Mempawah

    3. Daerah Kerajaan (Kesultanan) Pontianak dan sebagian daerahnya adalah

    mandor.

    Setelah perang dunia ke-2 berakhir, daerah ini berubah menjadi daerah

    otonom Kabupaten Sambas dengan Ibukota Singkawang yang terdiri dari 4

    (empat) kewedanan yaitu:

    a. Kewedanan Singkawang

    b. Kewedanan Pemangkat

    c. Kewedanan Sambas

    d. Kewedanan Bengkayang

  • 2Berdasarkan UU Nomor 27 tahun 1959 tentang penetapan Undang-undang

    Darurat Nomor 3 tahun 1953 tentang pembentukan Daerah Tingkat II di

    Kalimantan Barat (LNRI Nomor 72 tahun 1959 Tambahan LNRI Nomor 1820).

    Pembentukan Kabupaten Sambas mulai terealisir dan sejak tahun 1963 sistem

    kewedanan dihapuskan sehingga wilayah Pemerintahan Kabupaten Sambas

    berubah menjadi 15 wilayah kecamatan dan pada tahun 1988 berubah menjadi 19

    kecamatan dimana 2 kecamatan diantaranya Kota Administratif Singkawang.

    Dengan terbitnya Undang-undang Nomor 10 Tahun 1999 tentang pembentukan

    daerah tingkat II Bengkayang, maka kedudukan Pemerintah Daerah Kabupaten

    Sambas pindah dari Kota Singkawang ke Kota Sambas, sehingga wilayah

    Kabupaten Sambas tinggal 9 Kecamatan saja.

    Pada tahun 2007, wilayah Kabupaten Sambas dimekarkan kembali

    menjadi 19 Kecamatan dengan 3 kecamatan baru, yaitu Kecamatan Tangaran,

    Selakau Timur dan Salatiga yang berasal dari pemekaran Kecamatan Teluk

    Keramat, Selakau dan Pemangkat.

    4.1.2 Kondisi Geografis dan Topografis

    Kabupaten Sambas terletak di bagian paling utara Provinsi Kalimantan

    Barat atau di antara 2008 Lintang Utara serta 0033 Lintang Utara dan 108039

    Bujur Timur serta 110004 Bujur Timur.

    Secara administratif, batas wilayah Kabupaten Sambas adalah:

    Utara : Serawak ( Malaysia Timur ) & Laut Natuna

    Selatan : Kabupaten Bengkayang & Kota Singkawang

    Barat : Laut Natuna

  • 3Timur : Kabupaten Bengkayang & Serawak

    Luas Kabupaten Sambas adalah 6.395,70 km2 atau sekitar 4,36 % dari

    luas wilayah Provinsi Kalimantan Barat. Daerah Pemerintah Kabupaten Sambas

    pada tahun 2010 terbagi menjadi 19 Kecamatan dan 183 Desa serta 1 UPT.

    Kecamatan terluas adalah Kecamatan Sajingan Besar dengan luas 1.391,20 km2

    atau 21, 75 %, sedangkan yang terkecil adalah Kecamatan Tekarang dengan luas

    sebesar 83,16 km2 atau 1,30% dari luas wilayah Kabupaten Sambas. Curah hujan

    di suatu tempat antara lain dipengaruhi oleh keadaan iklim, keadaan orografi dan

    perputaran/pertemuan arus udara. Oleh karena itu jumlah curah hujan beragam

    menurut bulan dan letak stasiun pengamat. Jumlah curah hujan tertinggi pada

    tahun 2009 di Kabupaten Sambas mecapai 3.019,56 milimeter atau rata-rata

    251,63 milimeter per bulan di Kecamatan Selakau, sedangkan curah hujan

    terendah terjadi di Kecamatan Jawai dengan rata-rata 110,79 milimete per bulan.

    Pada tahun 2009 berdasarkan data dari stasiun meteorology Paloh, suhu

    udara rata-rata berkisar antara 23,460C sampai 31,730C. suhu udara maksimum

    terjadi pada bulan juni yaitu sebesar 33,700C, sedangkan suhu minimum terjadi

    pada bulan februari sebesar 22,700C.

    4.1.3 Penduduk dan Demografi

    Kesejahteraan penduduk merupakan sasaran utama dari pembangunan

    sebagaimana tertuang dalam Garis Besar Haluan Negara (GBHN). Sasaran ini

    tidak mungkin tercapai bila pemerintah tidak dapat memecahkan masalah

    kependudukan, seperti besarnya jumlah penduduk dan tidak meratanya

    penyebaran penduduk. Berdasarkan angka hasil proyeksi, penduduk Kabupaten

  • 4Sambas pada tahun 2009 berjumlah sekitar 496.464 jiwa perkilometer persegi

    atau 2.699 jiwa per desa. Karena itu, persoalan mendesak bagi daerah adalah

    minimnya sumber daya manusia untuk mengelola pembangunan di daerah yang

    potensinya amat besar.

    4.1.4 Kondisi Ekonomi, Sosial Dan Budaya

    a. Angkatan Kerja

    Pertumbuhan tenaga kerja yang kurang diimbangi dengan pertumbuhan

    lapangan kerja sehingga menyebabkan tingkat kesempatan kerja cenderung

    menurun. Meski demikian jumlah penduduk yang berkerja tidak selalu

    menggambarkan jumlah kesempatan kerja yang ada. Hal ini dikarenakan sering

    terjadinya mismatch dalam pasar kerja.

    Tenaga kerja adalah modal bagi geraknya roda pembangunan. Jumlah dan

    komposisi tenaga kerja akan terus mengalami perubahan seiring dengan

    berlangsungnya proses demografi. Pada tahun 2009, di Kabupaten Sambas

    terdapat 344,12 ribu penduduk usia kerja atau 69,% dari total penduduk. Bagian

    dari tenaga kerja yang aktif dalam kegiatan ekonomi disebut angkatan kerja.

    Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK), merupakan ukuran yang

    menggambarkan jumlah angkatan kerja tenaga kerja untuk setiap 100 tenaga

    kerja. Banyaknya masyarakat Kabupaten Sambas yang berkerja sebagai Tenaga

    Kerja Indonesia (TKI) di luar negeri khususnya di negara tetangga ( Serawak,

    Malaysia Timur) menandakan bahwa masyarakat Kabupaten Sambas masih

    banyak memerlukan lapangan pekerjaan yang baru, dapat dilihat pada Tabel 4.1

    b. Mata Pencaharian

  • 5Mata pencaharian penduduk Kabupaten Sambas pada umumnya berkerja

    di bidang pertanian, erkebunan, perternakan, perikanan, dan kehutanan. Hasil

    pembangunan di sektor pertanian, terutama pertanian tanaman pangan

    memanfaatnya sudah dirasakan oleh sebagian besar penduduk di Kalimantan

    Barat, khususnya Kabupaten Sambas. Untuk itu produksi pangan baik beras

    maupun non beras perlu terus ditingkatkan guna lebih memantapkan swasembada

    pangan. Di samping itu juga ditujukan untuk memperbaiki mutu gizi masyarakat

    melalui penganekaragaman jenis bahan makanan.

    Tabel 4.1Banyaknya Tenaga Indonesia Asal Kabupaten Sambas Menurut Jenis

    Pekerjaan dan Jenis Kelamin

    No Jenis Pekerjaan Laki-laki Perempuan Jumlah

    1234

    Pembantu Rumah TanggaBuruh Perusahaan SawitIndustri PlywoodLainnya

    -333676

    -

    -183813106

    -516

    1.489106

    20092008200720062005

    1.009644910883

    1.459

    1.1021.23019312.1533.687

    2.1111.8742.8413.0365.146

    Sumber : Dinas Tenaga Kerja, Tranmigrasi & Sosial Kabupaten Sambas

    Kabupaten Sambas dengan luas 0.64 juta Ha merupakan salah satu

    Kabupaten yang memiliki kawasan hutan yang cukup banyak yaitu sekitar 2,20%

    dari luas kawasan hutan Propinsi Kalimantan Barat. Luas kawasan hutan

    Kabupaten Sambas berdasarkan data Dinas Kehutanan dan Perkebunan

    Kabupaten Sambas pada tahun 2009 terdiri dari 58,32% hutan produksi biasa,

  • 611,62% kawasan hutan lindung, 13,22% hutan tanaman wisata, 5,27 % hutan

    produksi terbatas, 7,49% hutan produksi yang dapat dikonversikan dan 4,07%

    hutan lindung bakau.

    c. Pendidikan

    Keberhasilan proses pendidikan sangat tergantung oleh tersedianya sarana

    dan prasarana serta tenaga pengajar yang memadai. Pada tahun 2009, jumlah

    sekolah SD mengalami penurunan 5,35% dibandingkan dengan tahun

    sebelumnya, yaitu dari 467 buah sekolah menjadi 442 buah sekolah. Prasarana

    SLTP mengalami penambahan dari 123 sekolah pada tahun 2008 menjadi 126

    sekolah di tahun 2009 atau mengalami peningkatan terbesar 3,92%, begitu juga

    untuk perguruan tinggi, di Kabupaten Sambas terdapat dua Perguruan Tinggi

    Swasta, yaitu Sekolah Tinggi Agama Islam Sambas (STAIS) dan Politeknik

    Terpikat Sambas. Tingkat dan mutu pendidikan sangat mempengaruhi dari

    kualitas Sumber Daya Manusia penduduk Kabupaten Sambas.

    4.1.5 Industri Energi dan Pariwisata

    4.1.5.1 Industri Energi Listrik dan air minum

    Berbagai usaha telah dilakukan pemerintah dalam memenuhi kebutuhan

    masyarakat akan tenaga listrik, usaha-usaha tersebut tampak lebih nyata setelah

    dilaksanakannya program pembangunan listrik masuk desa. Air bersih merupakan

    salah satu kebutuhan pokok bagi penduduk baik untuk mamasak/minum maupun

    mencuci/mandi.

    Daerah Kabupaten Sambas, khususnya di daerah pedalaman secara

    tradisional pembangunan air bersih masih bersumber dari sungai/danau dan air

  • 7hujan. Akan tetapi sebagian kecamatan air bersih dikelola sebagai komoditas

    industry oleh PDAM. Untuk menyediakan sarana air bersih dan sehat, Perusahaan

    Daerah Air Minum harus berupaya meningkatkan peranannya.

    4.1.5.2 Pariwisata dan Perhotelan

    a. Daya Tarik Wisata

    Pembangunan kepariwisataan diarahkan pada peningkatan peran

    pariwisata dalam kegiatan ekonomi yang dapat menciptakan lapangan kerja serta

    kesempatan berusaha dengan tujuan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat

    serta pendapatan daerah. Upaya yang dilakukan pemerintah adalah melalui

    pengembangan dan pendayagunaan berbagai potensi kepariwisataan. Saat ini

    terdapat 37 daya tarik wisata (data terlampir).

    Potensi yang besar ini sesungguhnya akan berdampak cukup besar bagi

    perkembangan ekonomi masyarakat Kabupaten Sambas apabila dikelola dan

    dikembangkan secara professional. Perlunya kerjasama yang baik dengan

    berbagai stakeholders akan menjamin potensi-potensi pariwisata yang ada dapat

    berkembang dengan lebih baik.

    b. Hotel

    Hotel merupakan bagian integral dari usaha pariwisata dan dapat

    dikatakan sebagai usaha akomodasi yang dikomersialkan dengan penyedian

    fasilitas-fasilitas seperti, kamar tamu, makanan dan minuman, pelayanan-pelayaan

    lain seperti fasilitas rekreasi, olahraga, penyewaan ruangan, dll.

  • 8Hotel merupakan salah satu sarana akomodasi yang tidak kalah pentingnya

    dalam dunia pariwisata, hotel-hotel maupun tempat penginapan sederhana juga

    telah disediakan sekitar 23 meskipun jumlahnya masih sedikit, tatapi cukup untuk

    menampung tamu-tamu asing maupun domestik.

    4. 2 Gambaran Umum Kawasan Danau Sebedang4.2.1 Lokasi Kawasan Danau Sebedang

    Secara administratif Kawasan Danau Sebedang termasuk dalam wilayah

    Desa Sempalai Sebedang Kecamatan Sebawi Kabupaten Sambas. Luas Desa

    Sempalai Sebedang ini sekitar 32,00 Km2. Desa ini terbagi menjadi 3Dusun, 7

    Rukun Warga, 14 Rukun Tetangga.

    Kawasan perairan danau seluas 65 Ha, dimana kawasan sekitar danau ini

    di batasi oleh lereng bukit, hutan lindung, kawasan perkuburan yang melingkari

    kawasan perairan. Kawasan ini terletak 17 Km sebelah Selatan Kota Sambas

    (Ibukota Kabupaten) yang memiliki akses tinggi ke jalan Provinsi (Singkawang-

    Sambas).

    4.2.2 Kondisi dan Daya Dukung Kawasan Danau Sebedang

    4.2.2.1 Klimatologi

    Umumnya kawasan Danau Sebedang iklimnya dipengaruhi oleh dua

    musim, yaitu musim angin barat yang berlangsung antara bulan November- Maret

    dan musim angin timur yang berlangsung antara bulan Mei-September, sedangkan

    bulan-bulan peralihan terjadi pada bulan April dan Oktober. Kecepatan angin rata-

    rata 0,18 m per detik, temperatur udara di kawasan ini setiap tahunnya berkisar

    22-340C dengan rata-rata suhu udara sebesar 26,30C.

  • 9Kawasan Danau Sebedang dan sekitarnya tiap tahunnya mempunyai 1

    bulan kering dan 11 bulan basah. Dengan demikian dapat dikategorikan bahwa di

    wilaya ihi termasuk kedalaman klasifikasi iklim tropis basah dan dari pemantauan

    kurun waktu di ats mempunyai curah hujan rata-rata di atas 3.000 mm per tahun.

    Curah hujan di kawasan ini termasuk curah hujan tertinggi dibandingkan wilayah

    lain di Kabupaten Sambas. Rata-rata curah hujan perbulannya mencapai lebih 275

    mm, meskipun dengan hari hujan hanya rata-rata 7 hari perbulannya.

    4.2.2.2 Hidrologi

    Danau Sebedang merupakan komponen terpenting dari system hidrologis

    kawasan ini. Air danau bersal dari aliran air permukaan dan air tanah di wilayah

    perbukitan yang berhutan di sekitarnya terutama di bagian selatan dan barat

    danau. Dimusim hujan danau ini menampung air dari perbukitan di sekitarnya.

    Kelebihan debit air dialirkan ke arah utara melalui buah saluran terpisah di bagian

    barat (dekat jalan masuk barat) dan timur (dekat jalan masuk sebelah timur).

    Air Danau Sebedang selama bertahun-tahun telah dimanfaatkan sebagai

    sumber air baku PDAM Sambas maupun penduduk sekitarnya, terutama yang

    berada di sebelah utara danau. Sebuah pompa bertenaga disel terpasang diujung

    utara danau dekat saluran pelimpah bagian barat untuk mengambil air danau guna

    memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat sekitar bahakan sampai ke Kota

    Pemangkat dapat dilihat pada Gambar 4.1

    Secara fisik, kualitas air Danau Sebedang masih cukup layak untuk

    digunakan sebagai sumber air bersih terutama bila dilihat kadar keruhnya yang

    masih dibawah kadar maksimal yang diperbolehkan. Hanya saja permasalahannya

  • 10

    ada pada warna air yang melebihi batas maksimal (50 skala TCU), demikian pula

    kualitas kimiawi dari air Danau Sebedang masih memenuhi syarat bagi

    pemenuhan kebutuhan masyarakat akan air bersih yang sehat. Beberapa bahan

    kimia yang terkandung dalam air danau ini adalah air raksa (Hg), besi (Fe), dan

    Khlorida (C1), namun dalam kadar yang sangat rendah.

    Gambar 4.1 Sarana Penyediaan Air Bersih di KawasanDanau SebedangSumber : Dokumentasi Peneliti, 2011

    4.2.2.3 Topografi

    Kawasan Danau Sebedang merupakan kawasan perbukitan kecil di tengah

    dataran aluvial DAS (daerah aliran sungai) Sambas. Danau ini berbentuk

    mangkok besar yang dikelilingi lereng beberapa bukit di utara, selatan, barat dan

    timurnya. Ketinggian permukaan air danau dalam keadaan normal adalah sekitar

    11 meter di atas permukaan laut. Beberapa puncak bukit yang mengelilingi

    perairan Danau Sebedang adalah Bukit Damar di sebelah barat dengan ketinggian

  • 11

    puncakn 98 m di atas permukaan laut, Bukit Amor dan Gunung Majau (250 m)

    di sebelah selatan, Gunung Sepuk (90 m) di sebelah timur dan Bukit/Mungguk

    Lonceng (47m) di sebelah utara. Daerah datar hanya berupa kawasan-kawasan

    sempit diantara lereng bukit dan kawasan perairan di sekeliling danau serta

    kawasan sebelah utara Bukit Lonceng yang meluas hingga ke ruas jalan

    Singkawang-Sambas. Berikut Gambar 4.2 peta topografi Kawasan Danau

    Sebedang.

    Gambar 4.2 Peta Topografi Kawasan Danau SebedangSumber : BAPPEDA Kabupaten Sambas

    4.2.2.4 Pola Vegetasi

    Vegetasi sering meninmbulkan konflik kepentingan antara

    pemanfaatannya sebagai sumber daya alam dan fungsinya dalam menjaga

    kestabilan lingkungan. Pohon-pohon yang tinggi dan besar sering menjadi incaran

    penduduk sekitarnya baik untuk bahan bangunan maupun sebagai sumber mata

    pencahariaan. Sebaliknya sebagai salah satu elemen ligkungan, vegetasi

    mempunyai pengaruh yang langsung terhadap perubahan kondisi lingkungan,

  • 12

    karena vegetasi merupakan penyeimbang siklus air di permukaan bumi, menjaga

    kestabilan kelerengan, pengatur iklim mikro setempat, penawar pencemaran udara

    serta sebagai tempat kehidupan berbagai binatang. Pengembangan suatu kawasan

    wisata peranan vegatasi juga tidak kalah pentingnya, karena vegetasi juga

    merupakan unsur dasar pembentuk landscape. Secara visual, bentuk permukaan

    bumi juga depengaruhi oleh keadaan vegetasi yang beragam di atasnya akan lebih

    menarik jika dibandingkan dengan permukaan bumi tanpa disertai vegetasi. Selain

    itu vegetasi dapat menciptakan suasana yang teduh, segar, dan nyaman. Suasana

    seperti ini adalah suasana yang dibutuhkan dalam suatu lingkungan kehidupan

    manusia.

    Ekosistem Kawasan Danau Sebedang sangat bervariasi dari segi tutupan

    vegetasinya. Beberapa kelompok akasia (acacia mangirum) mendominasi

    sebagian kawasan yang relatif tinggi di bagian utara, barat, selatan dan ujung

    tenggara kawasan. Dibagian selatan dan barat, yang sebagaian besar masih berupa

    hutan bagian dari hutan lindung Gunung Majau seluas 280 Ha terdapat beberapa

    jenis tanaman hutan termasuk hutan bulian seluas 30 Ha di lereng selatan Bukit

    Amor, sedangkan di sebelah timur daerah perbukitan lereng sepuk sebagian besar

    di tutupi rumput dan ilalang yang tumbuh di sela-sela perkuburan. Di beberapa

    bagian seperti di kawasan Samalanjak dan Basung, dengan kelompok-kelompok

    kecil terdapat areal perkebunan baru dengan tanaman lada, karet dan durian.

    4.2.3 Gambaran Sosial Ekonomi

    Jumlah penduduk di sekitar danau saat ini diperkirakan sekitar 2500 jiwa

    atau sekitar 500 KK. Mereka umumnya dari etnis Melayu dengan mata

  • 13

    pencahariaan utama di sektor pertanian dan perikanan (nelayan). Dan sebagian

    dari mereka berusaha pada sektor perdagangan. Struktur budaya dan pola

    kehidupan masyarakat yang khas dapat menjadi obyek wisata menarik yang

    berlaku sinergis terhadap daya tarik wisata yang berorientasi pada sumber daya

    alam. Dari dua etnis terbesar ( Melayu dan China ) di sekitar Kawasan Danau

    Sebedang, terdapat dua daya tarik budaya yang dapat dikembangkan seperti

    sejarah sejarah Kesultanan Sambas terkait dengan keberadaan areal tempat

    permandian Sultan serta Lagenda Bujang Nadi dan Dara Nandung (etnis Melayu)

    dan Perayaan Sam Pho Kong, Cap Go Meh, sembahyang kubur ( etnis Cina )

    dapat di lihat pada Gambar 4.3 dan Gambar 4.4

    Kegiatan usaha pertanian sebagai kegiatan dominan di sekitar Kawasan

    Danau pada umumnya meliputi pengembangan tanaman hortikultra, perkebunan

    rakyat, budidaya ikan air tawar. Sementara komoditas yang paling menonjol dari

    kawasan danau ini adalah lada, durian, jeruk dan karet. Sektor industri yang

    dikembangkan penduduk sekitar terbatas pada industri kecil rumah tangga yang

    mengelola hasil pertanian setempat seperti industri makanan ringan.

  • 14

    Gambar 4.3 Makam Bujang Nadi & Dara NandungSumber : Dokumentasi Peneliti, 2011

    Gambar 4.4 Lokasi Sembahyang KuburSumber : Dokumentasi Peneliti, 2011

    4.2.4 Sarana dan Prasarana

    Kawasan Danau Sebedang merupakan kawasan yang telah di kembangkan

    walaupun belum cukup memadai sesuai dengan rencana yang telah di susun.

    Kawasan ini berada di sebelah timur ruas jalan Singkawang-Sambas kira-kira 17

    Km dari Kota Sambas. Dari ruas jalan utama ini, ada dua jalan masuk ke Kawasan

    Danau Sebedang . Pertama jalan masuk barat berupa jalan aspal dengan lebar

    perkerasan 3 m sepanjang 600 m serta yang kedua adalah jalan masuk timur

  • 15

    dengan konstruksi batu. Kedua ujung jalan masuk ini, di tepian danau bagian

    utara dihubungkan ruas jalan aspal sepanjang 670 m, sementara dibagian barat

    menuju selatan telah dibangun jalan sepanjang tepian barat danau hingga bukit

    Amor saat ini masih dalam kondisi jalan tanah dengan lebar 6 m seperti Gambar

    4.5 dan Gambar 4.6

    Gambar 4.5 Jalan Masuk Barat ke Jalur UtaraSumber : Dokumentasi Peneliti, 2011

  • 16

    Gambar 4.6 Jalan Masuk Barat ke Jalur SelatanSumber : Dokumentasi Peneliti, 2011

    Pengadaan sarana telekomunikasi dan air bersih sudah tersedia, sementara

    untuk pelayanan listrik PLN belum tersedia melainkan penduduk setempat hanya

    menggunakan mesin diesel untuk keperluan aktivitas mereka baik disiang hari

    maupun malam hari. Sistem telekomunikasi di kawasan danau ini dapat

    diusahakan melalui layanan transmisi radio dari STO Singkawang, Pemangkat,

    Sambas. Sementara itu, dukungan jaringan telpon seluler (GSM) dari PT.

    Telkomsel, Satelindo,XL sudah dapat menjangkau Kawasan Danau Sebedang.

    Penyediaan tempat ibadah seperti mesjid/musola serta toilet umum di

    siapkan sederhana di kawasan danau ini dapat terlihat pada Gambar 4.7 dan

    Gambar 4.8

  • 17

    Gambar 4.7 Tempat Ibadah (Surau) di Kawasan Danau SebedangSumber : Dokumentasi Peneliti, 2011

    Gambar 4.8 Penyediaan Toilet di Kawasan Danau SebedangSumber : Dokementasi Peneliti, 2011

    Selain itu di sediakan juga tempat-tempat istirahat (shelter). Tempat

    istirahat tersebut yang disediakan khusus untuk menikmati keindahan panorama

    danau yang di bangun di pinggir danau di jalur jalan masuk barat menuju jalur

    selatan seperti Gambar 4.9

  • 18

    Gambar 4.9 Tempat Peristirahatan (Shelter)Sumber : Dokumentasi Peneliti, 2011