UNSUR TRANSISI

17
D. UNSUR LOGAM TRANSISI PERIODE KEEMPAT 1. PENGERTIAN Terdiri dari unsur-unsur Scandium (Sc), Titanium (Ti), Vanadium (V), Kromium (Cr), Mangan (Mn), Besi (Fe), Kobalt (Co), Nikel (Ni), Tembaga (Cu) dan Seng (Zn). 2. SIFAT-SIFAT Sifat Umum @ Logam padat dan dapat menghantarkan arus listrik dan panas dengan baik. @ Membentuk senyawa yang pada umumnya berwarna, mempunyai beberapa biloks. @ Pada umumnya dapat membentuk senyawa kompleks, bersifat paramagnetik. @ Memiliki titik leleh > unsur golongan utama yang merupakan logam. @ Unsur transisi dan senyawanya dapat bertindak sebagai katalis. Sifat Logam @ Memiliki banyak elektron tak berpasangan yang bebas bergerak pada kisi kristalnya sehingga dapat membentuk ikatan logam yang kuat. Akibatnya logamnya bersifat kekerasan dan kerapatan tinggi, titik leleh tinggi, dan penghantar listrik yang baik. Sifat Kemagnetan

Transcript of UNSUR TRANSISI

Page 1: UNSUR TRANSISI

D UNSUR LOGAM TRANSISI PERIODE KEEMPAT

1 PENGERTIAN

Terdiri dari unsur-unsur Scandium (Sc) Titanium (Ti) Vanadium (V) Kromium (Cr) Mangan

(Mn) Besi (Fe) Kobalt (Co) Nikel (Ni) Tembaga (Cu) dan Seng (Zn)

2 SIFAT-SIFAT

Sifat Umum

Logam padat dan dapat menghantarkan arus listrik dan panas dengan baik

Membentuk senyawa yang pada umumnya berwarna mempunyai beberapa biloks

Pada umumnya dapat membentuk senyawa kompleks bersifat paramagnetik

Memiliki titik leleh gt unsur golongan utama yang merupakan logam

Unsur transisi dan senyawanya dapat bertindak sebagai katalis

Sifat Logam

Memiliki banyak elektron tak berpasangan yang bebas bergerak pada kisi kristalnya sehingga

dapat membentuk ikatan logam yang kuat Akibatnya logamnya bersifat kekerasan dan kerapatan

tinggi titik leleh tinggi dan penghantar listrik yang baik

Sifat Kemagnetan

Pada umumnya memiliki elektron yang tidak berpasangan sehingga dapat diinduksi oleh medan

magnet dan bersifat paramagnetik (dapat ditarik oleh magnet) seperti Sc Ti V Cr dan Mn

Unsur yang memiliki elektron berpasangan (Zn dan Cu) bersifat diamagnetik (tidak tertarik oleh

medan magnet) Unsur Fe Co Ni bersifat ferromagnetik meski logam ini dijauhi medan

magnet tetapi induksi magnet logam ini tidak hilang

Ion Berwarna

Warna disebabkan oleh tingkat energi elektron yang hampir sama Elektron-elektron dapat

bergerak ke tingkat yang lebih tinggi dengan mengabsorpsi sinar tampak yang terlihat oleh mata

Unsur Ion Warna Unsur Ion Warna

Sc Sc3+ Tidak berwarna

Mn

Mn2+ Merah muda

Ti

Ti2+ Ungu Mn3+ Merah-coklat

Ti3+ Ungu-hijau MnO4- Coklat-ungu

Ti4+ Tidak berwarnaFe

Fe2+ Hijau

V

V2+ Ungu Fe3+ Jingga

V3+ HijauCo

Co2+ Merah muda

VO2+ Biru Co3+ Biru

VO43- Merah

NiNi2+ Hijau

Cr

Cr2+ Biru Ni3+ Merah

Cr3+ HijauCu

Cu+ Tidak berwarna

CrO42- Kuning Cu2+ Biru

Cr2O72- jingga Zn Zn2+ Tidak berwarna

Bilangan Oksidasi

Logam transisi pada umumnya memiliki gt 1 biloks

Unsur +1 +2 +3 +4 +5 +6 +7

Sc - - - - - -

Ti - deg deg - - -

V deg deg deg - -

Cr - deg - - -

Mn - deg - deg

Fe - deg - deg -

Co - deg - - - -

Ni - deg - - - -

Cu deg - - - - -

Zn - - - - - -

Keterangan biloks yang stabil

deg biloks yang tidak stabil

Katalis

Logam dan senyawanya digunakan sebagai katalis pada pembuatan ammonia katalis Fe

pembuatan H2SO4 katalis V2O5 reaksi organik katalis logam Ni dan Pt

3 KEGUNAAN UNSUR-UNSUR PERIODA KEEMPAT

Skandium (Sc) sebagai komponen pada lampu listrik yang berintensitas tinggi

Titanium (Ti) di alam terdapat sebagai TiO2 dan FeTiO3 sebagai paduan logam yang sangat

keras dan tahan karat

Vanadium (V) di alam sebagai V2O5 katalis pada pembuatan H2SO4 (proses kontak) dengan

Fe baja vanadium yang keras kuat dan tahan karat (untuk per mobil)

Krom (Cr) logam keras dan tahan karat dihasilkan dari bijih ferokromit FeOCr2O3

penyepuh (plating) pada peralatan logam (menahan korosi dan menambah keindahan) pigmen

dan penyamak kulit Nikrom 15 Cr + 60 Ni + 25 Fe (alat pemanas)

Mangan (Mn) di alam sebagai MnO2 bercampur dengan oksida besi digunakan dalam

proses pembuatan baja karena dapat mengikat oksigen agar tidak terjadi gelembung-gelembung

gas yang dapat menyebabkan baja keropos

Besi (Fe) di alam dalam bijih hematite siderit dan magnetit logam yang murah mudah

berkarat (dicampur dibuat V Mn baja) besi cair (besi tuang) banyak mengandung C yang

menjadi sangat keras jika dingin

Kobalt (Co) dan Nikel (Ni) paduan logam (alloy) misal alnico (campuran Al Ni dan Co)

yang memiliki sifat kemagnetan kuat Ni sebagai bahan campuran stainless steel Co sebagai

bahan sintesis vitamin B-12

Tembaga (Cu) di alam dalam senyawa kalkopirit (CuFeS2) kalkosit (Cu2S) dan malasit

(Cu2(OH)2CO3) ditemukan bersama Au dan Ag Cu kabel listrik dan peralatan rumah tangga

Cu paduan logam seperti kuningan (+ Zn) perunggu (+ Zn Mn Sn) monel (+ Ni Fe)

Seng (Zn) di alam sebagai zinsit (ZnO) sfalerit zink blende (ZnS) pembuatan atap (tidak

mudah berkarat) batu baterai campuran kuningan melapisi logam besi agar tidak berkarat

pigmen lithopone (putih) pada pembuatan cat alat elektronik (menghamburkan sinar X) pada

tabung televisi oscilloscope dan fluoroscope sinar X

PEMBUATAN BESI

Besi merupakan unsur keempat terbanyak di muka bumi Di alam besi

terdapat dalam bentuk senyawa antara lain sebagai hematit (Fe2O3) magnetit

(Fe3O4) pirit (FeS2) dan siderit (FeCO3) Selain sangat reaktif yaitu cepat

teroksidasi membentuk karat dalam udara lembap besi murni bersifat lunak

dan liat

Proses pembuatan besi dilakukan melalui dua tahap

1 Peleburan Besi

Peleburan besi dilakukan dalam suatu alat yang disebut blast furnace

(tungku sembur) dengan tinggi 40 m dan lebar 14 m dan terbuat dari batu

bata yang tahan panas tinggi Bahan yang dimasukkan dalam tanur ini ada

tiga macam yaitu bijih besi yang dikotori pasir (biasanya hematit) batu

kapur (CaCO3) untuk mengikat kotoran (fluks) dan karbon (kokas) sebagai

zat pereduksi (Martin S Silberberg 2000 973)

Reaksi 2 FeO3 + 3 C4 Fe + 3 CO2

Suhu reaksi sangat tinggi dan tekanan tanur sekitar 1 ndash 3 atm gauge

sehingga besi mencair dan disebut besi gubal (pig iron)

Besi cair pada umumnya langsung diproses untuk membuat baja tetapi

sebagian ada juga yang dialirkan ke dalam cetakan untuk membuat besi

tuang (cast iron) yang mengandung 3 ndash 4 karbon dan sedikit pengotor

lain seperti Mn Si P Besi yang mengandung karbon sangat rendah (0005

ndash 02) disebut besi tempa (wrought iron)

Batu kapur berfungsi sebagai fluks yaitu untuk mengikat pengotor yang

bersifat asam seperti SiO2 membentuk terak Reaksi pembentukan terak

adalah sebagai berikut Mula-mula batu kapur terurai membentuk kalsium

oksida (CaO) dan karbon dioksida (CO2)

Reaksi CaCO3(s)rarr CaO(s) + CO2(g)

Kalsium oksida kemudian bereaksi dengan pasir

membentuk kalsium silikat komponen utama dalam

terak (Martin S Silberberg 2000 974)

Reaksi CaO(s) + SiO2(s) CaSiO3(l)

Terak ini mengapung di atas besi cair dan

harus dikeluarkan dalam selang waktu tertentu

2 Peleburan Ulang Besi-Baja

Proses pembuatan baja dibagi menjadi

beberapa tahap sebagi berikut

a Menurunkan kadar karbon dalam besi

gubal dari 3 ndash 4 menjadi 0 ndash 15

yaitu dengan mengoksidasikannya

dengan oksigen

b Membuang Si Mn dan P serta pengotor

lain melalui pembentukan terak

c Menambahkan logam aliase seperti

Cr Ni Mn V Mo dan W sesuai dengan jenis baja yang diinginkan (Oxtoby

Gillis Nachtrieb 2003 210)

Teknologi pengolahan besi gubal (pig iron) menjadi baja secara murah

dan cepat diperkenalkan oleh Henry Bessemer (1856) tetapi sekarang sudah

tidak digunakan lagi William Siemens tahun 1860 mengembangkan tungku

terbuka (open herth furnace) dan sekarang tungku yang banyak digunakan

adalah tungku oksigen

Berbagai jenis zat ditambahkan pada pengolahan baja yang berguna

sebagai ldquoscavangersrdquo (pengikat pengotor) terutama untuk mengikat oksigen

dan nitrogen Scavangers yang terpenting adalah aluminium ferosilikon

feromangan dan ferotitan Zat tersebut bereaksi dengan nitrogen atau

oksigen yang terlarut membentuk oksida yang kemudian terpisah ke dalam

terak

Baja dapat digolongkan ke dalam tiga golongan yaitu

a Baja karbon terdiri atas besi dan karbon

b Baja tahan karat (stainless stell) mempunyai kadar karbon yang rendah

dan mengandung sekitar 14 kromium

c Baja aliase yaitu baja spesial yang mengandung unsur tertentu sesuai

dangan sifat yang diinginkan

Untuk mencegah perkaratan pada baja dapat dilakukan dengan berbagai

cara yaitu

a Menambahkan logam lain

b Menggunakan lapisan pelindung

c Menggunakan logam yang dapat dikorbankan

d Melindungi secara katodik

PENGOLAHAN BIJIH BESI

a) Bahan baku terdiri atas bijih besi Fe2O3 atau

Fe2O4 CaCO3 atau SiO2 kokas (C)

b) Pengolahan dengan proses tanur tinggi

c) Bagan pengolahan besi dengan proses tanur tinggi

Campuran bahan baku akan turun ke bagian bawahdengan suhu yang lebih tinggi plusmn 800 degC Di sini karbonterbakar menjadi CO2 dan gas CO2 yang terjadi direduksioleh karbon menjadi gas COC + O2 1048687CO2 CO2 + C 10486872 COGas CO yang terjadi mereduksi bijih besiReaksinya3 Fe2O3 + CO 2 Fe3O4 + CO2Fe3O4 + CO 3 FeO + CO2FeO + CO Fe + CO2

ndash Besi yang terbentuk masih dalam bentuk padat (titiklebur besi plusmn 1540 degC) dan terus turun ke bagian lebihbawah lagi Di sini besi yang terbentuk menyerap karbonOleh karena itu daerah ini disebut daerah karburasiatau daerah hangus (plusmn 1000 degC) karena menyerapkarbon sehingga titik lebur besi turun

- Besi yang telah menyerap karbon ini meluncur lagi kebawah dan mencair (daerah pencairan) besi cairberkumpul di bagian bawah tanurndash Pada bagian atas besi cair terjadi reaksi pembentukankerakCaCO3 CaO + CO2CaO + SiO2 CaSiO3 pasir kerak

Pembuatan Besi

Besi diperoleh dari bijih besi dengan cara mereduksi bijih dalam

tanur (tungku)

Bahan-bahan yang diperlukan meliputi

a) bijih besi (hematit) Fe2O3 sebagai bahan baku

b) batu kapur CaCO3 untuk mengikat zat pengotor

c) kokas (C) sebagai reduktor

d) udara untuk mengoksidasi C menjadi CO

Proses yang terjadi padapembuatan besi

a) Bahan-bahan (biji besi batukapur dan kokas) dimasukkan ke dalam tungku dari puncak tanurb) Udara panas dialirkan melalui dasar tanur sehingga mengoksidasi karbon menjadi gas CO2C (s) + O2(g) CO2(g)H = -394 Kj

c) Kemudian gas CO2bergerak naik danbereaksi lagi dengan kokas manjadi COCO2(g) + C(s) 2CO(g) H = +173 kJ

d) Gas CO yang terjadi mereduksi bijih besi secara bertahap menjadi besi3Fe2O3 + CO 2Fe3O4 + CO2 (pada suhu 500 degC)Fe3O4 + CO 3FeO + CO2 (pada suhu 850 degC)FeO + CO Fe + CO2 (pada suhu 1000 degC

Besi yang terbentuk berwujud cair turun ke bawah mengalir melaluidasar tungkuZat pengotor yang tercampur dengan bijih besi seperti SiO2 P4O10dan Al2O3 diikat oleh CaO yang berasal dari penguraian batu kapur padasuhu tinggiCaCO3(s) CaO(s) + CO2(g) (pada suhu 800 ndash 900 degC)Selanjutnya CaO mengikat zat pengotor dengan reaksiCaO(s) + SiO2(s) CaSiO3(l) (pada suhu 1200 degC)6CaO(s) + P4O10(s) 2Ca3(PO4)2(l) (pada suhu 1200 degC)CaO(s) + Al2O3(s) Ca(AlO2)2(l) (pada suhu 1200 degC)

Hasil-hasil reaksi ini disebut slag mengapung di atas lelehan besisehingga dapat dipisahkan untuk bahan dalam industri semen dan pupukBesi yang dihasilkan dalam proses tanur ini disebut besi kasar (pigiron) yang mengandung 95 Fe 4 C dan sedikit Si P dan S Besi kasar

ini keras tapi rapuh (mudah patah)

Skandium (Sc)

Scandium adalah unsur yang jarang terdapat di alam Walaupun ada

umumnya terdapat dalam bentuk senyawa dengan biloks +3 Misalnya

ScCl3 Sc2O3 dan Sc2(SO4)3

Sifat-sifat senyawa skandium semuanya mirip tidak berwarna dan

bersifat diamagnetik Hal ini disebabkan dalam semua senyawanya

scandium memiliki konfigurasi elektron ion Sc3+ sedangkan sifat warna

dan kemagnetan ditentukan oleh konfigurasi elektron dalam orbital d

Logam skandium dibuat melalui elektrolisis lelehan ScCl3 Dalam

jumlah kecil scandium digunakan sebagai filamen lampu yang memiliki

intensitas tinggi

Skandium adalah salah satu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki

lambang Sc dan nomor atom 21 Skandium berupa logam transisi yang lembut

dan warnanya putih keperakan merupakan mineral yang langka dari Skandinavia

dan kadang-kadang disebut sebagai elemen mineral langka

Page 2: UNSUR TRANSISI

Ion Berwarna

Warna disebabkan oleh tingkat energi elektron yang hampir sama Elektron-elektron dapat

bergerak ke tingkat yang lebih tinggi dengan mengabsorpsi sinar tampak yang terlihat oleh mata

Unsur Ion Warna Unsur Ion Warna

Sc Sc3+ Tidak berwarna

Mn

Mn2+ Merah muda

Ti

Ti2+ Ungu Mn3+ Merah-coklat

Ti3+ Ungu-hijau MnO4- Coklat-ungu

Ti4+ Tidak berwarnaFe

Fe2+ Hijau

V

V2+ Ungu Fe3+ Jingga

V3+ HijauCo

Co2+ Merah muda

VO2+ Biru Co3+ Biru

VO43- Merah

NiNi2+ Hijau

Cr

Cr2+ Biru Ni3+ Merah

Cr3+ HijauCu

Cu+ Tidak berwarna

CrO42- Kuning Cu2+ Biru

Cr2O72- jingga Zn Zn2+ Tidak berwarna

Bilangan Oksidasi

Logam transisi pada umumnya memiliki gt 1 biloks

Unsur +1 +2 +3 +4 +5 +6 +7

Sc - - - - - -

Ti - deg deg - - -

V deg deg deg - -

Cr - deg - - -

Mn - deg - deg

Fe - deg - deg -

Co - deg - - - -

Ni - deg - - - -

Cu deg - - - - -

Zn - - - - - -

Keterangan biloks yang stabil

deg biloks yang tidak stabil

Katalis

Logam dan senyawanya digunakan sebagai katalis pada pembuatan ammonia katalis Fe

pembuatan H2SO4 katalis V2O5 reaksi organik katalis logam Ni dan Pt

3 KEGUNAAN UNSUR-UNSUR PERIODA KEEMPAT

Skandium (Sc) sebagai komponen pada lampu listrik yang berintensitas tinggi

Titanium (Ti) di alam terdapat sebagai TiO2 dan FeTiO3 sebagai paduan logam yang sangat

keras dan tahan karat

Vanadium (V) di alam sebagai V2O5 katalis pada pembuatan H2SO4 (proses kontak) dengan

Fe baja vanadium yang keras kuat dan tahan karat (untuk per mobil)

Krom (Cr) logam keras dan tahan karat dihasilkan dari bijih ferokromit FeOCr2O3

penyepuh (plating) pada peralatan logam (menahan korosi dan menambah keindahan) pigmen

dan penyamak kulit Nikrom 15 Cr + 60 Ni + 25 Fe (alat pemanas)

Mangan (Mn) di alam sebagai MnO2 bercampur dengan oksida besi digunakan dalam

proses pembuatan baja karena dapat mengikat oksigen agar tidak terjadi gelembung-gelembung

gas yang dapat menyebabkan baja keropos

Besi (Fe) di alam dalam bijih hematite siderit dan magnetit logam yang murah mudah

berkarat (dicampur dibuat V Mn baja) besi cair (besi tuang) banyak mengandung C yang

menjadi sangat keras jika dingin

Kobalt (Co) dan Nikel (Ni) paduan logam (alloy) misal alnico (campuran Al Ni dan Co)

yang memiliki sifat kemagnetan kuat Ni sebagai bahan campuran stainless steel Co sebagai

bahan sintesis vitamin B-12

Tembaga (Cu) di alam dalam senyawa kalkopirit (CuFeS2) kalkosit (Cu2S) dan malasit

(Cu2(OH)2CO3) ditemukan bersama Au dan Ag Cu kabel listrik dan peralatan rumah tangga

Cu paduan logam seperti kuningan (+ Zn) perunggu (+ Zn Mn Sn) monel (+ Ni Fe)

Seng (Zn) di alam sebagai zinsit (ZnO) sfalerit zink blende (ZnS) pembuatan atap (tidak

mudah berkarat) batu baterai campuran kuningan melapisi logam besi agar tidak berkarat

pigmen lithopone (putih) pada pembuatan cat alat elektronik (menghamburkan sinar X) pada

tabung televisi oscilloscope dan fluoroscope sinar X

PEMBUATAN BESI

Besi merupakan unsur keempat terbanyak di muka bumi Di alam besi

terdapat dalam bentuk senyawa antara lain sebagai hematit (Fe2O3) magnetit

(Fe3O4) pirit (FeS2) dan siderit (FeCO3) Selain sangat reaktif yaitu cepat

teroksidasi membentuk karat dalam udara lembap besi murni bersifat lunak

dan liat

Proses pembuatan besi dilakukan melalui dua tahap

1 Peleburan Besi

Peleburan besi dilakukan dalam suatu alat yang disebut blast furnace

(tungku sembur) dengan tinggi 40 m dan lebar 14 m dan terbuat dari batu

bata yang tahan panas tinggi Bahan yang dimasukkan dalam tanur ini ada

tiga macam yaitu bijih besi yang dikotori pasir (biasanya hematit) batu

kapur (CaCO3) untuk mengikat kotoran (fluks) dan karbon (kokas) sebagai

zat pereduksi (Martin S Silberberg 2000 973)

Reaksi 2 FeO3 + 3 C4 Fe + 3 CO2

Suhu reaksi sangat tinggi dan tekanan tanur sekitar 1 ndash 3 atm gauge

sehingga besi mencair dan disebut besi gubal (pig iron)

Besi cair pada umumnya langsung diproses untuk membuat baja tetapi

sebagian ada juga yang dialirkan ke dalam cetakan untuk membuat besi

tuang (cast iron) yang mengandung 3 ndash 4 karbon dan sedikit pengotor

lain seperti Mn Si P Besi yang mengandung karbon sangat rendah (0005

ndash 02) disebut besi tempa (wrought iron)

Batu kapur berfungsi sebagai fluks yaitu untuk mengikat pengotor yang

bersifat asam seperti SiO2 membentuk terak Reaksi pembentukan terak

adalah sebagai berikut Mula-mula batu kapur terurai membentuk kalsium

oksida (CaO) dan karbon dioksida (CO2)

Reaksi CaCO3(s)rarr CaO(s) + CO2(g)

Kalsium oksida kemudian bereaksi dengan pasir

membentuk kalsium silikat komponen utama dalam

terak (Martin S Silberberg 2000 974)

Reaksi CaO(s) + SiO2(s) CaSiO3(l)

Terak ini mengapung di atas besi cair dan

harus dikeluarkan dalam selang waktu tertentu

2 Peleburan Ulang Besi-Baja

Proses pembuatan baja dibagi menjadi

beberapa tahap sebagi berikut

a Menurunkan kadar karbon dalam besi

gubal dari 3 ndash 4 menjadi 0 ndash 15

yaitu dengan mengoksidasikannya

dengan oksigen

b Membuang Si Mn dan P serta pengotor

lain melalui pembentukan terak

c Menambahkan logam aliase seperti

Cr Ni Mn V Mo dan W sesuai dengan jenis baja yang diinginkan (Oxtoby

Gillis Nachtrieb 2003 210)

Teknologi pengolahan besi gubal (pig iron) menjadi baja secara murah

dan cepat diperkenalkan oleh Henry Bessemer (1856) tetapi sekarang sudah

tidak digunakan lagi William Siemens tahun 1860 mengembangkan tungku

terbuka (open herth furnace) dan sekarang tungku yang banyak digunakan

adalah tungku oksigen

Berbagai jenis zat ditambahkan pada pengolahan baja yang berguna

sebagai ldquoscavangersrdquo (pengikat pengotor) terutama untuk mengikat oksigen

dan nitrogen Scavangers yang terpenting adalah aluminium ferosilikon

feromangan dan ferotitan Zat tersebut bereaksi dengan nitrogen atau

oksigen yang terlarut membentuk oksida yang kemudian terpisah ke dalam

terak

Baja dapat digolongkan ke dalam tiga golongan yaitu

a Baja karbon terdiri atas besi dan karbon

b Baja tahan karat (stainless stell) mempunyai kadar karbon yang rendah

dan mengandung sekitar 14 kromium

c Baja aliase yaitu baja spesial yang mengandung unsur tertentu sesuai

dangan sifat yang diinginkan

Untuk mencegah perkaratan pada baja dapat dilakukan dengan berbagai

cara yaitu

a Menambahkan logam lain

b Menggunakan lapisan pelindung

c Menggunakan logam yang dapat dikorbankan

d Melindungi secara katodik

PENGOLAHAN BIJIH BESI

a) Bahan baku terdiri atas bijih besi Fe2O3 atau

Fe2O4 CaCO3 atau SiO2 kokas (C)

b) Pengolahan dengan proses tanur tinggi

c) Bagan pengolahan besi dengan proses tanur tinggi

Campuran bahan baku akan turun ke bagian bawahdengan suhu yang lebih tinggi plusmn 800 degC Di sini karbonterbakar menjadi CO2 dan gas CO2 yang terjadi direduksioleh karbon menjadi gas COC + O2 1048687CO2 CO2 + C 10486872 COGas CO yang terjadi mereduksi bijih besiReaksinya3 Fe2O3 + CO 2 Fe3O4 + CO2Fe3O4 + CO 3 FeO + CO2FeO + CO Fe + CO2

ndash Besi yang terbentuk masih dalam bentuk padat (titiklebur besi plusmn 1540 degC) dan terus turun ke bagian lebihbawah lagi Di sini besi yang terbentuk menyerap karbonOleh karena itu daerah ini disebut daerah karburasiatau daerah hangus (plusmn 1000 degC) karena menyerapkarbon sehingga titik lebur besi turun

- Besi yang telah menyerap karbon ini meluncur lagi kebawah dan mencair (daerah pencairan) besi cairberkumpul di bagian bawah tanurndash Pada bagian atas besi cair terjadi reaksi pembentukankerakCaCO3 CaO + CO2CaO + SiO2 CaSiO3 pasir kerak

Pembuatan Besi

Besi diperoleh dari bijih besi dengan cara mereduksi bijih dalam

tanur (tungku)

Bahan-bahan yang diperlukan meliputi

a) bijih besi (hematit) Fe2O3 sebagai bahan baku

b) batu kapur CaCO3 untuk mengikat zat pengotor

c) kokas (C) sebagai reduktor

d) udara untuk mengoksidasi C menjadi CO

Proses yang terjadi padapembuatan besi

a) Bahan-bahan (biji besi batukapur dan kokas) dimasukkan ke dalam tungku dari puncak tanurb) Udara panas dialirkan melalui dasar tanur sehingga mengoksidasi karbon menjadi gas CO2C (s) + O2(g) CO2(g)H = -394 Kj

c) Kemudian gas CO2bergerak naik danbereaksi lagi dengan kokas manjadi COCO2(g) + C(s) 2CO(g) H = +173 kJ

d) Gas CO yang terjadi mereduksi bijih besi secara bertahap menjadi besi3Fe2O3 + CO 2Fe3O4 + CO2 (pada suhu 500 degC)Fe3O4 + CO 3FeO + CO2 (pada suhu 850 degC)FeO + CO Fe + CO2 (pada suhu 1000 degC

Besi yang terbentuk berwujud cair turun ke bawah mengalir melaluidasar tungkuZat pengotor yang tercampur dengan bijih besi seperti SiO2 P4O10dan Al2O3 diikat oleh CaO yang berasal dari penguraian batu kapur padasuhu tinggiCaCO3(s) CaO(s) + CO2(g) (pada suhu 800 ndash 900 degC)Selanjutnya CaO mengikat zat pengotor dengan reaksiCaO(s) + SiO2(s) CaSiO3(l) (pada suhu 1200 degC)6CaO(s) + P4O10(s) 2Ca3(PO4)2(l) (pada suhu 1200 degC)CaO(s) + Al2O3(s) Ca(AlO2)2(l) (pada suhu 1200 degC)

Hasil-hasil reaksi ini disebut slag mengapung di atas lelehan besisehingga dapat dipisahkan untuk bahan dalam industri semen dan pupukBesi yang dihasilkan dalam proses tanur ini disebut besi kasar (pigiron) yang mengandung 95 Fe 4 C dan sedikit Si P dan S Besi kasar

ini keras tapi rapuh (mudah patah)

Skandium (Sc)

Scandium adalah unsur yang jarang terdapat di alam Walaupun ada

umumnya terdapat dalam bentuk senyawa dengan biloks +3 Misalnya

ScCl3 Sc2O3 dan Sc2(SO4)3

Sifat-sifat senyawa skandium semuanya mirip tidak berwarna dan

bersifat diamagnetik Hal ini disebabkan dalam semua senyawanya

scandium memiliki konfigurasi elektron ion Sc3+ sedangkan sifat warna

dan kemagnetan ditentukan oleh konfigurasi elektron dalam orbital d

Logam skandium dibuat melalui elektrolisis lelehan ScCl3 Dalam

jumlah kecil scandium digunakan sebagai filamen lampu yang memiliki

intensitas tinggi

Skandium adalah salah satu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki

lambang Sc dan nomor atom 21 Skandium berupa logam transisi yang lembut

dan warnanya putih keperakan merupakan mineral yang langka dari Skandinavia

dan kadang-kadang disebut sebagai elemen mineral langka

Page 3: UNSUR TRANSISI

deg biloks yang tidak stabil

Katalis

Logam dan senyawanya digunakan sebagai katalis pada pembuatan ammonia katalis Fe

pembuatan H2SO4 katalis V2O5 reaksi organik katalis logam Ni dan Pt

3 KEGUNAAN UNSUR-UNSUR PERIODA KEEMPAT

Skandium (Sc) sebagai komponen pada lampu listrik yang berintensitas tinggi

Titanium (Ti) di alam terdapat sebagai TiO2 dan FeTiO3 sebagai paduan logam yang sangat

keras dan tahan karat

Vanadium (V) di alam sebagai V2O5 katalis pada pembuatan H2SO4 (proses kontak) dengan

Fe baja vanadium yang keras kuat dan tahan karat (untuk per mobil)

Krom (Cr) logam keras dan tahan karat dihasilkan dari bijih ferokromit FeOCr2O3

penyepuh (plating) pada peralatan logam (menahan korosi dan menambah keindahan) pigmen

dan penyamak kulit Nikrom 15 Cr + 60 Ni + 25 Fe (alat pemanas)

Mangan (Mn) di alam sebagai MnO2 bercampur dengan oksida besi digunakan dalam

proses pembuatan baja karena dapat mengikat oksigen agar tidak terjadi gelembung-gelembung

gas yang dapat menyebabkan baja keropos

Besi (Fe) di alam dalam bijih hematite siderit dan magnetit logam yang murah mudah

berkarat (dicampur dibuat V Mn baja) besi cair (besi tuang) banyak mengandung C yang

menjadi sangat keras jika dingin

Kobalt (Co) dan Nikel (Ni) paduan logam (alloy) misal alnico (campuran Al Ni dan Co)

yang memiliki sifat kemagnetan kuat Ni sebagai bahan campuran stainless steel Co sebagai

bahan sintesis vitamin B-12

Tembaga (Cu) di alam dalam senyawa kalkopirit (CuFeS2) kalkosit (Cu2S) dan malasit

(Cu2(OH)2CO3) ditemukan bersama Au dan Ag Cu kabel listrik dan peralatan rumah tangga

Cu paduan logam seperti kuningan (+ Zn) perunggu (+ Zn Mn Sn) monel (+ Ni Fe)

Seng (Zn) di alam sebagai zinsit (ZnO) sfalerit zink blende (ZnS) pembuatan atap (tidak

mudah berkarat) batu baterai campuran kuningan melapisi logam besi agar tidak berkarat

pigmen lithopone (putih) pada pembuatan cat alat elektronik (menghamburkan sinar X) pada

tabung televisi oscilloscope dan fluoroscope sinar X

PEMBUATAN BESI

Besi merupakan unsur keempat terbanyak di muka bumi Di alam besi

terdapat dalam bentuk senyawa antara lain sebagai hematit (Fe2O3) magnetit

(Fe3O4) pirit (FeS2) dan siderit (FeCO3) Selain sangat reaktif yaitu cepat

teroksidasi membentuk karat dalam udara lembap besi murni bersifat lunak

dan liat

Proses pembuatan besi dilakukan melalui dua tahap

1 Peleburan Besi

Peleburan besi dilakukan dalam suatu alat yang disebut blast furnace

(tungku sembur) dengan tinggi 40 m dan lebar 14 m dan terbuat dari batu

bata yang tahan panas tinggi Bahan yang dimasukkan dalam tanur ini ada

tiga macam yaitu bijih besi yang dikotori pasir (biasanya hematit) batu

kapur (CaCO3) untuk mengikat kotoran (fluks) dan karbon (kokas) sebagai

zat pereduksi (Martin S Silberberg 2000 973)

Reaksi 2 FeO3 + 3 C4 Fe + 3 CO2

Suhu reaksi sangat tinggi dan tekanan tanur sekitar 1 ndash 3 atm gauge

sehingga besi mencair dan disebut besi gubal (pig iron)

Besi cair pada umumnya langsung diproses untuk membuat baja tetapi

sebagian ada juga yang dialirkan ke dalam cetakan untuk membuat besi

tuang (cast iron) yang mengandung 3 ndash 4 karbon dan sedikit pengotor

lain seperti Mn Si P Besi yang mengandung karbon sangat rendah (0005

ndash 02) disebut besi tempa (wrought iron)

Batu kapur berfungsi sebagai fluks yaitu untuk mengikat pengotor yang

bersifat asam seperti SiO2 membentuk terak Reaksi pembentukan terak

adalah sebagai berikut Mula-mula batu kapur terurai membentuk kalsium

oksida (CaO) dan karbon dioksida (CO2)

Reaksi CaCO3(s)rarr CaO(s) + CO2(g)

Kalsium oksida kemudian bereaksi dengan pasir

membentuk kalsium silikat komponen utama dalam

terak (Martin S Silberberg 2000 974)

Reaksi CaO(s) + SiO2(s) CaSiO3(l)

Terak ini mengapung di atas besi cair dan

harus dikeluarkan dalam selang waktu tertentu

2 Peleburan Ulang Besi-Baja

Proses pembuatan baja dibagi menjadi

beberapa tahap sebagi berikut

a Menurunkan kadar karbon dalam besi

gubal dari 3 ndash 4 menjadi 0 ndash 15

yaitu dengan mengoksidasikannya

dengan oksigen

b Membuang Si Mn dan P serta pengotor

lain melalui pembentukan terak

c Menambahkan logam aliase seperti

Cr Ni Mn V Mo dan W sesuai dengan jenis baja yang diinginkan (Oxtoby

Gillis Nachtrieb 2003 210)

Teknologi pengolahan besi gubal (pig iron) menjadi baja secara murah

dan cepat diperkenalkan oleh Henry Bessemer (1856) tetapi sekarang sudah

tidak digunakan lagi William Siemens tahun 1860 mengembangkan tungku

terbuka (open herth furnace) dan sekarang tungku yang banyak digunakan

adalah tungku oksigen

Berbagai jenis zat ditambahkan pada pengolahan baja yang berguna

sebagai ldquoscavangersrdquo (pengikat pengotor) terutama untuk mengikat oksigen

dan nitrogen Scavangers yang terpenting adalah aluminium ferosilikon

feromangan dan ferotitan Zat tersebut bereaksi dengan nitrogen atau

oksigen yang terlarut membentuk oksida yang kemudian terpisah ke dalam

terak

Baja dapat digolongkan ke dalam tiga golongan yaitu

a Baja karbon terdiri atas besi dan karbon

b Baja tahan karat (stainless stell) mempunyai kadar karbon yang rendah

dan mengandung sekitar 14 kromium

c Baja aliase yaitu baja spesial yang mengandung unsur tertentu sesuai

dangan sifat yang diinginkan

Untuk mencegah perkaratan pada baja dapat dilakukan dengan berbagai

cara yaitu

a Menambahkan logam lain

b Menggunakan lapisan pelindung

c Menggunakan logam yang dapat dikorbankan

d Melindungi secara katodik

PENGOLAHAN BIJIH BESI

a) Bahan baku terdiri atas bijih besi Fe2O3 atau

Fe2O4 CaCO3 atau SiO2 kokas (C)

b) Pengolahan dengan proses tanur tinggi

c) Bagan pengolahan besi dengan proses tanur tinggi

Campuran bahan baku akan turun ke bagian bawahdengan suhu yang lebih tinggi plusmn 800 degC Di sini karbonterbakar menjadi CO2 dan gas CO2 yang terjadi direduksioleh karbon menjadi gas COC + O2 1048687CO2 CO2 + C 10486872 COGas CO yang terjadi mereduksi bijih besiReaksinya3 Fe2O3 + CO 2 Fe3O4 + CO2Fe3O4 + CO 3 FeO + CO2FeO + CO Fe + CO2

ndash Besi yang terbentuk masih dalam bentuk padat (titiklebur besi plusmn 1540 degC) dan terus turun ke bagian lebihbawah lagi Di sini besi yang terbentuk menyerap karbonOleh karena itu daerah ini disebut daerah karburasiatau daerah hangus (plusmn 1000 degC) karena menyerapkarbon sehingga titik lebur besi turun

- Besi yang telah menyerap karbon ini meluncur lagi kebawah dan mencair (daerah pencairan) besi cairberkumpul di bagian bawah tanurndash Pada bagian atas besi cair terjadi reaksi pembentukankerakCaCO3 CaO + CO2CaO + SiO2 CaSiO3 pasir kerak

Pembuatan Besi

Besi diperoleh dari bijih besi dengan cara mereduksi bijih dalam

tanur (tungku)

Bahan-bahan yang diperlukan meliputi

a) bijih besi (hematit) Fe2O3 sebagai bahan baku

b) batu kapur CaCO3 untuk mengikat zat pengotor

c) kokas (C) sebagai reduktor

d) udara untuk mengoksidasi C menjadi CO

Proses yang terjadi padapembuatan besi

a) Bahan-bahan (biji besi batukapur dan kokas) dimasukkan ke dalam tungku dari puncak tanurb) Udara panas dialirkan melalui dasar tanur sehingga mengoksidasi karbon menjadi gas CO2C (s) + O2(g) CO2(g)H = -394 Kj

c) Kemudian gas CO2bergerak naik danbereaksi lagi dengan kokas manjadi COCO2(g) + C(s) 2CO(g) H = +173 kJ

d) Gas CO yang terjadi mereduksi bijih besi secara bertahap menjadi besi3Fe2O3 + CO 2Fe3O4 + CO2 (pada suhu 500 degC)Fe3O4 + CO 3FeO + CO2 (pada suhu 850 degC)FeO + CO Fe + CO2 (pada suhu 1000 degC

Besi yang terbentuk berwujud cair turun ke bawah mengalir melaluidasar tungkuZat pengotor yang tercampur dengan bijih besi seperti SiO2 P4O10dan Al2O3 diikat oleh CaO yang berasal dari penguraian batu kapur padasuhu tinggiCaCO3(s) CaO(s) + CO2(g) (pada suhu 800 ndash 900 degC)Selanjutnya CaO mengikat zat pengotor dengan reaksiCaO(s) + SiO2(s) CaSiO3(l) (pada suhu 1200 degC)6CaO(s) + P4O10(s) 2Ca3(PO4)2(l) (pada suhu 1200 degC)CaO(s) + Al2O3(s) Ca(AlO2)2(l) (pada suhu 1200 degC)

Hasil-hasil reaksi ini disebut slag mengapung di atas lelehan besisehingga dapat dipisahkan untuk bahan dalam industri semen dan pupukBesi yang dihasilkan dalam proses tanur ini disebut besi kasar (pigiron) yang mengandung 95 Fe 4 C dan sedikit Si P dan S Besi kasar

ini keras tapi rapuh (mudah patah)

Skandium (Sc)

Scandium adalah unsur yang jarang terdapat di alam Walaupun ada

umumnya terdapat dalam bentuk senyawa dengan biloks +3 Misalnya

ScCl3 Sc2O3 dan Sc2(SO4)3

Sifat-sifat senyawa skandium semuanya mirip tidak berwarna dan

bersifat diamagnetik Hal ini disebabkan dalam semua senyawanya

scandium memiliki konfigurasi elektron ion Sc3+ sedangkan sifat warna

dan kemagnetan ditentukan oleh konfigurasi elektron dalam orbital d

Logam skandium dibuat melalui elektrolisis lelehan ScCl3 Dalam

jumlah kecil scandium digunakan sebagai filamen lampu yang memiliki

intensitas tinggi

Skandium adalah salah satu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki

lambang Sc dan nomor atom 21 Skandium berupa logam transisi yang lembut

dan warnanya putih keperakan merupakan mineral yang langka dari Skandinavia

dan kadang-kadang disebut sebagai elemen mineral langka

Page 4: UNSUR TRANSISI

PEMBUATAN BESI

Besi merupakan unsur keempat terbanyak di muka bumi Di alam besi

terdapat dalam bentuk senyawa antara lain sebagai hematit (Fe2O3) magnetit

(Fe3O4) pirit (FeS2) dan siderit (FeCO3) Selain sangat reaktif yaitu cepat

teroksidasi membentuk karat dalam udara lembap besi murni bersifat lunak

dan liat

Proses pembuatan besi dilakukan melalui dua tahap

1 Peleburan Besi

Peleburan besi dilakukan dalam suatu alat yang disebut blast furnace

(tungku sembur) dengan tinggi 40 m dan lebar 14 m dan terbuat dari batu

bata yang tahan panas tinggi Bahan yang dimasukkan dalam tanur ini ada

tiga macam yaitu bijih besi yang dikotori pasir (biasanya hematit) batu

kapur (CaCO3) untuk mengikat kotoran (fluks) dan karbon (kokas) sebagai

zat pereduksi (Martin S Silberberg 2000 973)

Reaksi 2 FeO3 + 3 C4 Fe + 3 CO2

Suhu reaksi sangat tinggi dan tekanan tanur sekitar 1 ndash 3 atm gauge

sehingga besi mencair dan disebut besi gubal (pig iron)

Besi cair pada umumnya langsung diproses untuk membuat baja tetapi

sebagian ada juga yang dialirkan ke dalam cetakan untuk membuat besi

tuang (cast iron) yang mengandung 3 ndash 4 karbon dan sedikit pengotor

lain seperti Mn Si P Besi yang mengandung karbon sangat rendah (0005

ndash 02) disebut besi tempa (wrought iron)

Batu kapur berfungsi sebagai fluks yaitu untuk mengikat pengotor yang

bersifat asam seperti SiO2 membentuk terak Reaksi pembentukan terak

adalah sebagai berikut Mula-mula batu kapur terurai membentuk kalsium

oksida (CaO) dan karbon dioksida (CO2)

Reaksi CaCO3(s)rarr CaO(s) + CO2(g)

Kalsium oksida kemudian bereaksi dengan pasir

membentuk kalsium silikat komponen utama dalam

terak (Martin S Silberberg 2000 974)

Reaksi CaO(s) + SiO2(s) CaSiO3(l)

Terak ini mengapung di atas besi cair dan

harus dikeluarkan dalam selang waktu tertentu

2 Peleburan Ulang Besi-Baja

Proses pembuatan baja dibagi menjadi

beberapa tahap sebagi berikut

a Menurunkan kadar karbon dalam besi

gubal dari 3 ndash 4 menjadi 0 ndash 15

yaitu dengan mengoksidasikannya

dengan oksigen

b Membuang Si Mn dan P serta pengotor

lain melalui pembentukan terak

c Menambahkan logam aliase seperti

Cr Ni Mn V Mo dan W sesuai dengan jenis baja yang diinginkan (Oxtoby

Gillis Nachtrieb 2003 210)

Teknologi pengolahan besi gubal (pig iron) menjadi baja secara murah

dan cepat diperkenalkan oleh Henry Bessemer (1856) tetapi sekarang sudah

tidak digunakan lagi William Siemens tahun 1860 mengembangkan tungku

terbuka (open herth furnace) dan sekarang tungku yang banyak digunakan

adalah tungku oksigen

Berbagai jenis zat ditambahkan pada pengolahan baja yang berguna

sebagai ldquoscavangersrdquo (pengikat pengotor) terutama untuk mengikat oksigen

dan nitrogen Scavangers yang terpenting adalah aluminium ferosilikon

feromangan dan ferotitan Zat tersebut bereaksi dengan nitrogen atau

oksigen yang terlarut membentuk oksida yang kemudian terpisah ke dalam

terak

Baja dapat digolongkan ke dalam tiga golongan yaitu

a Baja karbon terdiri atas besi dan karbon

b Baja tahan karat (stainless stell) mempunyai kadar karbon yang rendah

dan mengandung sekitar 14 kromium

c Baja aliase yaitu baja spesial yang mengandung unsur tertentu sesuai

dangan sifat yang diinginkan

Untuk mencegah perkaratan pada baja dapat dilakukan dengan berbagai

cara yaitu

a Menambahkan logam lain

b Menggunakan lapisan pelindung

c Menggunakan logam yang dapat dikorbankan

d Melindungi secara katodik

PENGOLAHAN BIJIH BESI

a) Bahan baku terdiri atas bijih besi Fe2O3 atau

Fe2O4 CaCO3 atau SiO2 kokas (C)

b) Pengolahan dengan proses tanur tinggi

c) Bagan pengolahan besi dengan proses tanur tinggi

Campuran bahan baku akan turun ke bagian bawahdengan suhu yang lebih tinggi plusmn 800 degC Di sini karbonterbakar menjadi CO2 dan gas CO2 yang terjadi direduksioleh karbon menjadi gas COC + O2 1048687CO2 CO2 + C 10486872 COGas CO yang terjadi mereduksi bijih besiReaksinya3 Fe2O3 + CO 2 Fe3O4 + CO2Fe3O4 + CO 3 FeO + CO2FeO + CO Fe + CO2

ndash Besi yang terbentuk masih dalam bentuk padat (titiklebur besi plusmn 1540 degC) dan terus turun ke bagian lebihbawah lagi Di sini besi yang terbentuk menyerap karbonOleh karena itu daerah ini disebut daerah karburasiatau daerah hangus (plusmn 1000 degC) karena menyerapkarbon sehingga titik lebur besi turun

- Besi yang telah menyerap karbon ini meluncur lagi kebawah dan mencair (daerah pencairan) besi cairberkumpul di bagian bawah tanurndash Pada bagian atas besi cair terjadi reaksi pembentukankerakCaCO3 CaO + CO2CaO + SiO2 CaSiO3 pasir kerak

Pembuatan Besi

Besi diperoleh dari bijih besi dengan cara mereduksi bijih dalam

tanur (tungku)

Bahan-bahan yang diperlukan meliputi

a) bijih besi (hematit) Fe2O3 sebagai bahan baku

b) batu kapur CaCO3 untuk mengikat zat pengotor

c) kokas (C) sebagai reduktor

d) udara untuk mengoksidasi C menjadi CO

Proses yang terjadi padapembuatan besi

a) Bahan-bahan (biji besi batukapur dan kokas) dimasukkan ke dalam tungku dari puncak tanurb) Udara panas dialirkan melalui dasar tanur sehingga mengoksidasi karbon menjadi gas CO2C (s) + O2(g) CO2(g)H = -394 Kj

c) Kemudian gas CO2bergerak naik danbereaksi lagi dengan kokas manjadi COCO2(g) + C(s) 2CO(g) H = +173 kJ

d) Gas CO yang terjadi mereduksi bijih besi secara bertahap menjadi besi3Fe2O3 + CO 2Fe3O4 + CO2 (pada suhu 500 degC)Fe3O4 + CO 3FeO + CO2 (pada suhu 850 degC)FeO + CO Fe + CO2 (pada suhu 1000 degC

Besi yang terbentuk berwujud cair turun ke bawah mengalir melaluidasar tungkuZat pengotor yang tercampur dengan bijih besi seperti SiO2 P4O10dan Al2O3 diikat oleh CaO yang berasal dari penguraian batu kapur padasuhu tinggiCaCO3(s) CaO(s) + CO2(g) (pada suhu 800 ndash 900 degC)Selanjutnya CaO mengikat zat pengotor dengan reaksiCaO(s) + SiO2(s) CaSiO3(l) (pada suhu 1200 degC)6CaO(s) + P4O10(s) 2Ca3(PO4)2(l) (pada suhu 1200 degC)CaO(s) + Al2O3(s) Ca(AlO2)2(l) (pada suhu 1200 degC)

Hasil-hasil reaksi ini disebut slag mengapung di atas lelehan besisehingga dapat dipisahkan untuk bahan dalam industri semen dan pupukBesi yang dihasilkan dalam proses tanur ini disebut besi kasar (pigiron) yang mengandung 95 Fe 4 C dan sedikit Si P dan S Besi kasar

ini keras tapi rapuh (mudah patah)

Skandium (Sc)

Scandium adalah unsur yang jarang terdapat di alam Walaupun ada

umumnya terdapat dalam bentuk senyawa dengan biloks +3 Misalnya

ScCl3 Sc2O3 dan Sc2(SO4)3

Sifat-sifat senyawa skandium semuanya mirip tidak berwarna dan

bersifat diamagnetik Hal ini disebabkan dalam semua senyawanya

scandium memiliki konfigurasi elektron ion Sc3+ sedangkan sifat warna

dan kemagnetan ditentukan oleh konfigurasi elektron dalam orbital d

Logam skandium dibuat melalui elektrolisis lelehan ScCl3 Dalam

jumlah kecil scandium digunakan sebagai filamen lampu yang memiliki

intensitas tinggi

Skandium adalah salah satu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki

lambang Sc dan nomor atom 21 Skandium berupa logam transisi yang lembut

dan warnanya putih keperakan merupakan mineral yang langka dari Skandinavia

dan kadang-kadang disebut sebagai elemen mineral langka

Page 5: UNSUR TRANSISI

oksida (CaO) dan karbon dioksida (CO2)

Reaksi CaCO3(s)rarr CaO(s) + CO2(g)

Kalsium oksida kemudian bereaksi dengan pasir

membentuk kalsium silikat komponen utama dalam

terak (Martin S Silberberg 2000 974)

Reaksi CaO(s) + SiO2(s) CaSiO3(l)

Terak ini mengapung di atas besi cair dan

harus dikeluarkan dalam selang waktu tertentu

2 Peleburan Ulang Besi-Baja

Proses pembuatan baja dibagi menjadi

beberapa tahap sebagi berikut

a Menurunkan kadar karbon dalam besi

gubal dari 3 ndash 4 menjadi 0 ndash 15

yaitu dengan mengoksidasikannya

dengan oksigen

b Membuang Si Mn dan P serta pengotor

lain melalui pembentukan terak

c Menambahkan logam aliase seperti

Cr Ni Mn V Mo dan W sesuai dengan jenis baja yang diinginkan (Oxtoby

Gillis Nachtrieb 2003 210)

Teknologi pengolahan besi gubal (pig iron) menjadi baja secara murah

dan cepat diperkenalkan oleh Henry Bessemer (1856) tetapi sekarang sudah

tidak digunakan lagi William Siemens tahun 1860 mengembangkan tungku

terbuka (open herth furnace) dan sekarang tungku yang banyak digunakan

adalah tungku oksigen

Berbagai jenis zat ditambahkan pada pengolahan baja yang berguna

sebagai ldquoscavangersrdquo (pengikat pengotor) terutama untuk mengikat oksigen

dan nitrogen Scavangers yang terpenting adalah aluminium ferosilikon

feromangan dan ferotitan Zat tersebut bereaksi dengan nitrogen atau

oksigen yang terlarut membentuk oksida yang kemudian terpisah ke dalam

terak

Baja dapat digolongkan ke dalam tiga golongan yaitu

a Baja karbon terdiri atas besi dan karbon

b Baja tahan karat (stainless stell) mempunyai kadar karbon yang rendah

dan mengandung sekitar 14 kromium

c Baja aliase yaitu baja spesial yang mengandung unsur tertentu sesuai

dangan sifat yang diinginkan

Untuk mencegah perkaratan pada baja dapat dilakukan dengan berbagai

cara yaitu

a Menambahkan logam lain

b Menggunakan lapisan pelindung

c Menggunakan logam yang dapat dikorbankan

d Melindungi secara katodik

PENGOLAHAN BIJIH BESI

a) Bahan baku terdiri atas bijih besi Fe2O3 atau

Fe2O4 CaCO3 atau SiO2 kokas (C)

b) Pengolahan dengan proses tanur tinggi

c) Bagan pengolahan besi dengan proses tanur tinggi

Campuran bahan baku akan turun ke bagian bawahdengan suhu yang lebih tinggi plusmn 800 degC Di sini karbonterbakar menjadi CO2 dan gas CO2 yang terjadi direduksioleh karbon menjadi gas COC + O2 1048687CO2 CO2 + C 10486872 COGas CO yang terjadi mereduksi bijih besiReaksinya3 Fe2O3 + CO 2 Fe3O4 + CO2Fe3O4 + CO 3 FeO + CO2FeO + CO Fe + CO2

ndash Besi yang terbentuk masih dalam bentuk padat (titiklebur besi plusmn 1540 degC) dan terus turun ke bagian lebihbawah lagi Di sini besi yang terbentuk menyerap karbonOleh karena itu daerah ini disebut daerah karburasiatau daerah hangus (plusmn 1000 degC) karena menyerapkarbon sehingga titik lebur besi turun

- Besi yang telah menyerap karbon ini meluncur lagi kebawah dan mencair (daerah pencairan) besi cairberkumpul di bagian bawah tanurndash Pada bagian atas besi cair terjadi reaksi pembentukankerakCaCO3 CaO + CO2CaO + SiO2 CaSiO3 pasir kerak

Pembuatan Besi

Besi diperoleh dari bijih besi dengan cara mereduksi bijih dalam

tanur (tungku)

Bahan-bahan yang diperlukan meliputi

a) bijih besi (hematit) Fe2O3 sebagai bahan baku

b) batu kapur CaCO3 untuk mengikat zat pengotor

c) kokas (C) sebagai reduktor

d) udara untuk mengoksidasi C menjadi CO

Proses yang terjadi padapembuatan besi

a) Bahan-bahan (biji besi batukapur dan kokas) dimasukkan ke dalam tungku dari puncak tanurb) Udara panas dialirkan melalui dasar tanur sehingga mengoksidasi karbon menjadi gas CO2C (s) + O2(g) CO2(g)H = -394 Kj

c) Kemudian gas CO2bergerak naik danbereaksi lagi dengan kokas manjadi COCO2(g) + C(s) 2CO(g) H = +173 kJ

d) Gas CO yang terjadi mereduksi bijih besi secara bertahap menjadi besi3Fe2O3 + CO 2Fe3O4 + CO2 (pada suhu 500 degC)Fe3O4 + CO 3FeO + CO2 (pada suhu 850 degC)FeO + CO Fe + CO2 (pada suhu 1000 degC

Besi yang terbentuk berwujud cair turun ke bawah mengalir melaluidasar tungkuZat pengotor yang tercampur dengan bijih besi seperti SiO2 P4O10dan Al2O3 diikat oleh CaO yang berasal dari penguraian batu kapur padasuhu tinggiCaCO3(s) CaO(s) + CO2(g) (pada suhu 800 ndash 900 degC)Selanjutnya CaO mengikat zat pengotor dengan reaksiCaO(s) + SiO2(s) CaSiO3(l) (pada suhu 1200 degC)6CaO(s) + P4O10(s) 2Ca3(PO4)2(l) (pada suhu 1200 degC)CaO(s) + Al2O3(s) Ca(AlO2)2(l) (pada suhu 1200 degC)

Hasil-hasil reaksi ini disebut slag mengapung di atas lelehan besisehingga dapat dipisahkan untuk bahan dalam industri semen dan pupukBesi yang dihasilkan dalam proses tanur ini disebut besi kasar (pigiron) yang mengandung 95 Fe 4 C dan sedikit Si P dan S Besi kasar

ini keras tapi rapuh (mudah patah)

Skandium (Sc)

Scandium adalah unsur yang jarang terdapat di alam Walaupun ada

umumnya terdapat dalam bentuk senyawa dengan biloks +3 Misalnya

ScCl3 Sc2O3 dan Sc2(SO4)3

Sifat-sifat senyawa skandium semuanya mirip tidak berwarna dan

bersifat diamagnetik Hal ini disebabkan dalam semua senyawanya

scandium memiliki konfigurasi elektron ion Sc3+ sedangkan sifat warna

dan kemagnetan ditentukan oleh konfigurasi elektron dalam orbital d

Logam skandium dibuat melalui elektrolisis lelehan ScCl3 Dalam

jumlah kecil scandium digunakan sebagai filamen lampu yang memiliki

intensitas tinggi

Skandium adalah salah satu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki

lambang Sc dan nomor atom 21 Skandium berupa logam transisi yang lembut

dan warnanya putih keperakan merupakan mineral yang langka dari Skandinavia

dan kadang-kadang disebut sebagai elemen mineral langka

Page 6: UNSUR TRANSISI

dan nitrogen Scavangers yang terpenting adalah aluminium ferosilikon

feromangan dan ferotitan Zat tersebut bereaksi dengan nitrogen atau

oksigen yang terlarut membentuk oksida yang kemudian terpisah ke dalam

terak

Baja dapat digolongkan ke dalam tiga golongan yaitu

a Baja karbon terdiri atas besi dan karbon

b Baja tahan karat (stainless stell) mempunyai kadar karbon yang rendah

dan mengandung sekitar 14 kromium

c Baja aliase yaitu baja spesial yang mengandung unsur tertentu sesuai

dangan sifat yang diinginkan

Untuk mencegah perkaratan pada baja dapat dilakukan dengan berbagai

cara yaitu

a Menambahkan logam lain

b Menggunakan lapisan pelindung

c Menggunakan logam yang dapat dikorbankan

d Melindungi secara katodik

PENGOLAHAN BIJIH BESI

a) Bahan baku terdiri atas bijih besi Fe2O3 atau

Fe2O4 CaCO3 atau SiO2 kokas (C)

b) Pengolahan dengan proses tanur tinggi

c) Bagan pengolahan besi dengan proses tanur tinggi

Campuran bahan baku akan turun ke bagian bawahdengan suhu yang lebih tinggi plusmn 800 degC Di sini karbonterbakar menjadi CO2 dan gas CO2 yang terjadi direduksioleh karbon menjadi gas COC + O2 1048687CO2 CO2 + C 10486872 COGas CO yang terjadi mereduksi bijih besiReaksinya3 Fe2O3 + CO 2 Fe3O4 + CO2Fe3O4 + CO 3 FeO + CO2FeO + CO Fe + CO2

ndash Besi yang terbentuk masih dalam bentuk padat (titiklebur besi plusmn 1540 degC) dan terus turun ke bagian lebihbawah lagi Di sini besi yang terbentuk menyerap karbonOleh karena itu daerah ini disebut daerah karburasiatau daerah hangus (plusmn 1000 degC) karena menyerapkarbon sehingga titik lebur besi turun

- Besi yang telah menyerap karbon ini meluncur lagi kebawah dan mencair (daerah pencairan) besi cairberkumpul di bagian bawah tanurndash Pada bagian atas besi cair terjadi reaksi pembentukankerakCaCO3 CaO + CO2CaO + SiO2 CaSiO3 pasir kerak

Pembuatan Besi

Besi diperoleh dari bijih besi dengan cara mereduksi bijih dalam

tanur (tungku)

Bahan-bahan yang diperlukan meliputi

a) bijih besi (hematit) Fe2O3 sebagai bahan baku

b) batu kapur CaCO3 untuk mengikat zat pengotor

c) kokas (C) sebagai reduktor

d) udara untuk mengoksidasi C menjadi CO

Proses yang terjadi padapembuatan besi

a) Bahan-bahan (biji besi batukapur dan kokas) dimasukkan ke dalam tungku dari puncak tanurb) Udara panas dialirkan melalui dasar tanur sehingga mengoksidasi karbon menjadi gas CO2C (s) + O2(g) CO2(g)H = -394 Kj

c) Kemudian gas CO2bergerak naik danbereaksi lagi dengan kokas manjadi COCO2(g) + C(s) 2CO(g) H = +173 kJ

d) Gas CO yang terjadi mereduksi bijih besi secara bertahap menjadi besi3Fe2O3 + CO 2Fe3O4 + CO2 (pada suhu 500 degC)Fe3O4 + CO 3FeO + CO2 (pada suhu 850 degC)FeO + CO Fe + CO2 (pada suhu 1000 degC

Besi yang terbentuk berwujud cair turun ke bawah mengalir melaluidasar tungkuZat pengotor yang tercampur dengan bijih besi seperti SiO2 P4O10dan Al2O3 diikat oleh CaO yang berasal dari penguraian batu kapur padasuhu tinggiCaCO3(s) CaO(s) + CO2(g) (pada suhu 800 ndash 900 degC)Selanjutnya CaO mengikat zat pengotor dengan reaksiCaO(s) + SiO2(s) CaSiO3(l) (pada suhu 1200 degC)6CaO(s) + P4O10(s) 2Ca3(PO4)2(l) (pada suhu 1200 degC)CaO(s) + Al2O3(s) Ca(AlO2)2(l) (pada suhu 1200 degC)

Hasil-hasil reaksi ini disebut slag mengapung di atas lelehan besisehingga dapat dipisahkan untuk bahan dalam industri semen dan pupukBesi yang dihasilkan dalam proses tanur ini disebut besi kasar (pigiron) yang mengandung 95 Fe 4 C dan sedikit Si P dan S Besi kasar

ini keras tapi rapuh (mudah patah)

Skandium (Sc)

Scandium adalah unsur yang jarang terdapat di alam Walaupun ada

umumnya terdapat dalam bentuk senyawa dengan biloks +3 Misalnya

ScCl3 Sc2O3 dan Sc2(SO4)3

Sifat-sifat senyawa skandium semuanya mirip tidak berwarna dan

bersifat diamagnetik Hal ini disebabkan dalam semua senyawanya

scandium memiliki konfigurasi elektron ion Sc3+ sedangkan sifat warna

dan kemagnetan ditentukan oleh konfigurasi elektron dalam orbital d

Logam skandium dibuat melalui elektrolisis lelehan ScCl3 Dalam

jumlah kecil scandium digunakan sebagai filamen lampu yang memiliki

intensitas tinggi

Skandium adalah salah satu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki

lambang Sc dan nomor atom 21 Skandium berupa logam transisi yang lembut

dan warnanya putih keperakan merupakan mineral yang langka dari Skandinavia

dan kadang-kadang disebut sebagai elemen mineral langka

Page 7: UNSUR TRANSISI

PENGOLAHAN BIJIH BESI

a) Bahan baku terdiri atas bijih besi Fe2O3 atau

Fe2O4 CaCO3 atau SiO2 kokas (C)

b) Pengolahan dengan proses tanur tinggi

c) Bagan pengolahan besi dengan proses tanur tinggi

Campuran bahan baku akan turun ke bagian bawahdengan suhu yang lebih tinggi plusmn 800 degC Di sini karbonterbakar menjadi CO2 dan gas CO2 yang terjadi direduksioleh karbon menjadi gas COC + O2 1048687CO2 CO2 + C 10486872 COGas CO yang terjadi mereduksi bijih besiReaksinya3 Fe2O3 + CO 2 Fe3O4 + CO2Fe3O4 + CO 3 FeO + CO2FeO + CO Fe + CO2

ndash Besi yang terbentuk masih dalam bentuk padat (titiklebur besi plusmn 1540 degC) dan terus turun ke bagian lebihbawah lagi Di sini besi yang terbentuk menyerap karbonOleh karena itu daerah ini disebut daerah karburasiatau daerah hangus (plusmn 1000 degC) karena menyerapkarbon sehingga titik lebur besi turun

- Besi yang telah menyerap karbon ini meluncur lagi kebawah dan mencair (daerah pencairan) besi cairberkumpul di bagian bawah tanurndash Pada bagian atas besi cair terjadi reaksi pembentukankerakCaCO3 CaO + CO2CaO + SiO2 CaSiO3 pasir kerak

Pembuatan Besi

Besi diperoleh dari bijih besi dengan cara mereduksi bijih dalam

tanur (tungku)

Bahan-bahan yang diperlukan meliputi

a) bijih besi (hematit) Fe2O3 sebagai bahan baku

b) batu kapur CaCO3 untuk mengikat zat pengotor

c) kokas (C) sebagai reduktor

d) udara untuk mengoksidasi C menjadi CO

Proses yang terjadi padapembuatan besi

a) Bahan-bahan (biji besi batukapur dan kokas) dimasukkan ke dalam tungku dari puncak tanurb) Udara panas dialirkan melalui dasar tanur sehingga mengoksidasi karbon menjadi gas CO2C (s) + O2(g) CO2(g)H = -394 Kj

c) Kemudian gas CO2bergerak naik danbereaksi lagi dengan kokas manjadi COCO2(g) + C(s) 2CO(g) H = +173 kJ

d) Gas CO yang terjadi mereduksi bijih besi secara bertahap menjadi besi3Fe2O3 + CO 2Fe3O4 + CO2 (pada suhu 500 degC)Fe3O4 + CO 3FeO + CO2 (pada suhu 850 degC)FeO + CO Fe + CO2 (pada suhu 1000 degC

Besi yang terbentuk berwujud cair turun ke bawah mengalir melaluidasar tungkuZat pengotor yang tercampur dengan bijih besi seperti SiO2 P4O10dan Al2O3 diikat oleh CaO yang berasal dari penguraian batu kapur padasuhu tinggiCaCO3(s) CaO(s) + CO2(g) (pada suhu 800 ndash 900 degC)Selanjutnya CaO mengikat zat pengotor dengan reaksiCaO(s) + SiO2(s) CaSiO3(l) (pada suhu 1200 degC)6CaO(s) + P4O10(s) 2Ca3(PO4)2(l) (pada suhu 1200 degC)CaO(s) + Al2O3(s) Ca(AlO2)2(l) (pada suhu 1200 degC)

Hasil-hasil reaksi ini disebut slag mengapung di atas lelehan besisehingga dapat dipisahkan untuk bahan dalam industri semen dan pupukBesi yang dihasilkan dalam proses tanur ini disebut besi kasar (pigiron) yang mengandung 95 Fe 4 C dan sedikit Si P dan S Besi kasar

ini keras tapi rapuh (mudah patah)

Skandium (Sc)

Scandium adalah unsur yang jarang terdapat di alam Walaupun ada

umumnya terdapat dalam bentuk senyawa dengan biloks +3 Misalnya

ScCl3 Sc2O3 dan Sc2(SO4)3

Sifat-sifat senyawa skandium semuanya mirip tidak berwarna dan

bersifat diamagnetik Hal ini disebabkan dalam semua senyawanya

scandium memiliki konfigurasi elektron ion Sc3+ sedangkan sifat warna

dan kemagnetan ditentukan oleh konfigurasi elektron dalam orbital d

Logam skandium dibuat melalui elektrolisis lelehan ScCl3 Dalam

jumlah kecil scandium digunakan sebagai filamen lampu yang memiliki

intensitas tinggi

Skandium adalah salah satu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki

lambang Sc dan nomor atom 21 Skandium berupa logam transisi yang lembut

dan warnanya putih keperakan merupakan mineral yang langka dari Skandinavia

dan kadang-kadang disebut sebagai elemen mineral langka

Page 8: UNSUR TRANSISI

ndash Besi yang terbentuk masih dalam bentuk padat (titiklebur besi plusmn 1540 degC) dan terus turun ke bagian lebihbawah lagi Di sini besi yang terbentuk menyerap karbonOleh karena itu daerah ini disebut daerah karburasiatau daerah hangus (plusmn 1000 degC) karena menyerapkarbon sehingga titik lebur besi turun

- Besi yang telah menyerap karbon ini meluncur lagi kebawah dan mencair (daerah pencairan) besi cairberkumpul di bagian bawah tanurndash Pada bagian atas besi cair terjadi reaksi pembentukankerakCaCO3 CaO + CO2CaO + SiO2 CaSiO3 pasir kerak

Pembuatan Besi

Besi diperoleh dari bijih besi dengan cara mereduksi bijih dalam

tanur (tungku)

Bahan-bahan yang diperlukan meliputi

a) bijih besi (hematit) Fe2O3 sebagai bahan baku

b) batu kapur CaCO3 untuk mengikat zat pengotor

c) kokas (C) sebagai reduktor

d) udara untuk mengoksidasi C menjadi CO

Proses yang terjadi padapembuatan besi

a) Bahan-bahan (biji besi batukapur dan kokas) dimasukkan ke dalam tungku dari puncak tanurb) Udara panas dialirkan melalui dasar tanur sehingga mengoksidasi karbon menjadi gas CO2C (s) + O2(g) CO2(g)H = -394 Kj

c) Kemudian gas CO2bergerak naik danbereaksi lagi dengan kokas manjadi COCO2(g) + C(s) 2CO(g) H = +173 kJ

d) Gas CO yang terjadi mereduksi bijih besi secara bertahap menjadi besi3Fe2O3 + CO 2Fe3O4 + CO2 (pada suhu 500 degC)Fe3O4 + CO 3FeO + CO2 (pada suhu 850 degC)FeO + CO Fe + CO2 (pada suhu 1000 degC

Besi yang terbentuk berwujud cair turun ke bawah mengalir melaluidasar tungkuZat pengotor yang tercampur dengan bijih besi seperti SiO2 P4O10dan Al2O3 diikat oleh CaO yang berasal dari penguraian batu kapur padasuhu tinggiCaCO3(s) CaO(s) + CO2(g) (pada suhu 800 ndash 900 degC)Selanjutnya CaO mengikat zat pengotor dengan reaksiCaO(s) + SiO2(s) CaSiO3(l) (pada suhu 1200 degC)6CaO(s) + P4O10(s) 2Ca3(PO4)2(l) (pada suhu 1200 degC)CaO(s) + Al2O3(s) Ca(AlO2)2(l) (pada suhu 1200 degC)

Hasil-hasil reaksi ini disebut slag mengapung di atas lelehan besisehingga dapat dipisahkan untuk bahan dalam industri semen dan pupukBesi yang dihasilkan dalam proses tanur ini disebut besi kasar (pigiron) yang mengandung 95 Fe 4 C dan sedikit Si P dan S Besi kasar

ini keras tapi rapuh (mudah patah)

Skandium (Sc)

Scandium adalah unsur yang jarang terdapat di alam Walaupun ada

umumnya terdapat dalam bentuk senyawa dengan biloks +3 Misalnya

ScCl3 Sc2O3 dan Sc2(SO4)3

Sifat-sifat senyawa skandium semuanya mirip tidak berwarna dan

bersifat diamagnetik Hal ini disebabkan dalam semua senyawanya

scandium memiliki konfigurasi elektron ion Sc3+ sedangkan sifat warna

dan kemagnetan ditentukan oleh konfigurasi elektron dalam orbital d

Logam skandium dibuat melalui elektrolisis lelehan ScCl3 Dalam

jumlah kecil scandium digunakan sebagai filamen lampu yang memiliki

intensitas tinggi

Skandium adalah salah satu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki

lambang Sc dan nomor atom 21 Skandium berupa logam transisi yang lembut

dan warnanya putih keperakan merupakan mineral yang langka dari Skandinavia

dan kadang-kadang disebut sebagai elemen mineral langka

Page 9: UNSUR TRANSISI

Pembuatan Besi

Besi diperoleh dari bijih besi dengan cara mereduksi bijih dalam

tanur (tungku)

Bahan-bahan yang diperlukan meliputi

a) bijih besi (hematit) Fe2O3 sebagai bahan baku

b) batu kapur CaCO3 untuk mengikat zat pengotor

c) kokas (C) sebagai reduktor

d) udara untuk mengoksidasi C menjadi CO

Proses yang terjadi padapembuatan besi

a) Bahan-bahan (biji besi batukapur dan kokas) dimasukkan ke dalam tungku dari puncak tanurb) Udara panas dialirkan melalui dasar tanur sehingga mengoksidasi karbon menjadi gas CO2C (s) + O2(g) CO2(g)H = -394 Kj

c) Kemudian gas CO2bergerak naik danbereaksi lagi dengan kokas manjadi COCO2(g) + C(s) 2CO(g) H = +173 kJ

d) Gas CO yang terjadi mereduksi bijih besi secara bertahap menjadi besi3Fe2O3 + CO 2Fe3O4 + CO2 (pada suhu 500 degC)Fe3O4 + CO 3FeO + CO2 (pada suhu 850 degC)FeO + CO Fe + CO2 (pada suhu 1000 degC

Besi yang terbentuk berwujud cair turun ke bawah mengalir melaluidasar tungkuZat pengotor yang tercampur dengan bijih besi seperti SiO2 P4O10dan Al2O3 diikat oleh CaO yang berasal dari penguraian batu kapur padasuhu tinggiCaCO3(s) CaO(s) + CO2(g) (pada suhu 800 ndash 900 degC)Selanjutnya CaO mengikat zat pengotor dengan reaksiCaO(s) + SiO2(s) CaSiO3(l) (pada suhu 1200 degC)6CaO(s) + P4O10(s) 2Ca3(PO4)2(l) (pada suhu 1200 degC)CaO(s) + Al2O3(s) Ca(AlO2)2(l) (pada suhu 1200 degC)

Hasil-hasil reaksi ini disebut slag mengapung di atas lelehan besisehingga dapat dipisahkan untuk bahan dalam industri semen dan pupukBesi yang dihasilkan dalam proses tanur ini disebut besi kasar (pigiron) yang mengandung 95 Fe 4 C dan sedikit Si P dan S Besi kasar

ini keras tapi rapuh (mudah patah)

Skandium (Sc)

Scandium adalah unsur yang jarang terdapat di alam Walaupun ada

umumnya terdapat dalam bentuk senyawa dengan biloks +3 Misalnya

ScCl3 Sc2O3 dan Sc2(SO4)3

Sifat-sifat senyawa skandium semuanya mirip tidak berwarna dan

bersifat diamagnetik Hal ini disebabkan dalam semua senyawanya

scandium memiliki konfigurasi elektron ion Sc3+ sedangkan sifat warna

dan kemagnetan ditentukan oleh konfigurasi elektron dalam orbital d

Logam skandium dibuat melalui elektrolisis lelehan ScCl3 Dalam

jumlah kecil scandium digunakan sebagai filamen lampu yang memiliki

intensitas tinggi

Skandium adalah salah satu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki

lambang Sc dan nomor atom 21 Skandium berupa logam transisi yang lembut

dan warnanya putih keperakan merupakan mineral yang langka dari Skandinavia

dan kadang-kadang disebut sebagai elemen mineral langka

Page 10: UNSUR TRANSISI

a) Bahan-bahan (biji besi batukapur dan kokas) dimasukkan ke dalam tungku dari puncak tanurb) Udara panas dialirkan melalui dasar tanur sehingga mengoksidasi karbon menjadi gas CO2C (s) + O2(g) CO2(g)H = -394 Kj

c) Kemudian gas CO2bergerak naik danbereaksi lagi dengan kokas manjadi COCO2(g) + C(s) 2CO(g) H = +173 kJ

d) Gas CO yang terjadi mereduksi bijih besi secara bertahap menjadi besi3Fe2O3 + CO 2Fe3O4 + CO2 (pada suhu 500 degC)Fe3O4 + CO 3FeO + CO2 (pada suhu 850 degC)FeO + CO Fe + CO2 (pada suhu 1000 degC

Besi yang terbentuk berwujud cair turun ke bawah mengalir melaluidasar tungkuZat pengotor yang tercampur dengan bijih besi seperti SiO2 P4O10dan Al2O3 diikat oleh CaO yang berasal dari penguraian batu kapur padasuhu tinggiCaCO3(s) CaO(s) + CO2(g) (pada suhu 800 ndash 900 degC)Selanjutnya CaO mengikat zat pengotor dengan reaksiCaO(s) + SiO2(s) CaSiO3(l) (pada suhu 1200 degC)6CaO(s) + P4O10(s) 2Ca3(PO4)2(l) (pada suhu 1200 degC)CaO(s) + Al2O3(s) Ca(AlO2)2(l) (pada suhu 1200 degC)

Hasil-hasil reaksi ini disebut slag mengapung di atas lelehan besisehingga dapat dipisahkan untuk bahan dalam industri semen dan pupukBesi yang dihasilkan dalam proses tanur ini disebut besi kasar (pigiron) yang mengandung 95 Fe 4 C dan sedikit Si P dan S Besi kasar

ini keras tapi rapuh (mudah patah)

Skandium (Sc)

Scandium adalah unsur yang jarang terdapat di alam Walaupun ada

umumnya terdapat dalam bentuk senyawa dengan biloks +3 Misalnya

ScCl3 Sc2O3 dan Sc2(SO4)3

Sifat-sifat senyawa skandium semuanya mirip tidak berwarna dan

bersifat diamagnetik Hal ini disebabkan dalam semua senyawanya

scandium memiliki konfigurasi elektron ion Sc3+ sedangkan sifat warna

dan kemagnetan ditentukan oleh konfigurasi elektron dalam orbital d

Logam skandium dibuat melalui elektrolisis lelehan ScCl3 Dalam

jumlah kecil scandium digunakan sebagai filamen lampu yang memiliki

intensitas tinggi

Skandium adalah salah satu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki

lambang Sc dan nomor atom 21 Skandium berupa logam transisi yang lembut

dan warnanya putih keperakan merupakan mineral yang langka dari Skandinavia

dan kadang-kadang disebut sebagai elemen mineral langka

Page 11: UNSUR TRANSISI

ini keras tapi rapuh (mudah patah)

Skandium (Sc)

Scandium adalah unsur yang jarang terdapat di alam Walaupun ada

umumnya terdapat dalam bentuk senyawa dengan biloks +3 Misalnya

ScCl3 Sc2O3 dan Sc2(SO4)3

Sifat-sifat senyawa skandium semuanya mirip tidak berwarna dan

bersifat diamagnetik Hal ini disebabkan dalam semua senyawanya

scandium memiliki konfigurasi elektron ion Sc3+ sedangkan sifat warna

dan kemagnetan ditentukan oleh konfigurasi elektron dalam orbital d

Logam skandium dibuat melalui elektrolisis lelehan ScCl3 Dalam

jumlah kecil scandium digunakan sebagai filamen lampu yang memiliki

intensitas tinggi

Skandium adalah salah satu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki

lambang Sc dan nomor atom 21 Skandium berupa logam transisi yang lembut

dan warnanya putih keperakan merupakan mineral yang langka dari Skandinavia

dan kadang-kadang disebut sebagai elemen mineral langka

Page 12: UNSUR TRANSISI

dan warnanya putih keperakan merupakan mineral yang langka dari Skandinavia

dan kadang-kadang disebut sebagai elemen mineral langka