UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013 - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/18750/1/1601408037.pdf ·...
Transcript of UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013 - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/18750/1/1601408037.pdf ·...
PERBEDAAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR ANAK
MENGGUNAKAN LEMBAR KERJA DAN MEDIA
FUN WORKS BERDASARKAN KURIKULUM
PERMENDIKNAS NO. 58 TAHUN 2009
SKRIPSI
di susun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
Oleh
Titik Khomsatun
1601408037
PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013
PERBEDAAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR ANAK
MENGGUNAKAN LEMBAR KERJA DAN MEDIA
FUN WORKS BERDASARKAN KURIKULUM
PERMENDIKNAS NO. 58 TAHUN 2009
SKRIPSI
di susun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
Oleh
Titik Khomsatun
1601408037
PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013
PERBEDAAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR ANAK
MENGGUNAKAN LEMBAR KERJA DAN MEDIA
FUN WORKS BERDASARKAN KURIKULUM
PERMENDIKNAS NO. 58 TAHUN 2009
SKRIPSI
di susun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
Oleh
Titik Khomsatun
1601408037
PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi yang berjudul
Perbedaan “Aktivitas dan Hasil Belajar Anak Menggunakan Lembar
Kerja dan Media Fun Works Berdasarkan Kurikulum Permendiknas No. 58 Tahun
2009” disusun oleh
Titik Khomsatun
1601408037
telah dipertahankan di hadapan Sidang Panitia Ujian Skripsi Jurusan Pendidikan Guru
Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang.
Hari : Rabu
Tanggal : 28 Agustus 2013
Panitia Ujian SkripsiKetua Sekretaris
Drs. Budiyono, M.S Amirul Mukminin, S.Pd., M.KesNIP. 1963120919870310 NIP. 19780330 200501 1 001
Penguji I
Amirul Mukminin, S.Pd., M.KesNIP. 19780330 200501 1 001
Penguji II Penguji III
Edi Waluyo, M.Pd Dra. Istyarini, M.PdNIP. 19790425 200501 1 001 NIP. 195911 221 985 032 001
iii
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi yang berjudul
“Aktivitas dan Hasil Belajar Anak Menggunakan Lembar Kerja dan Media Fun
Works Berdasarkan Kurikulum Permendiknas No. 58 Tahun 2009” benar–benar
hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya orang lain, baik sebagian atau
keseluruhan. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau
dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Semarang, 29 Juli 2013
Penulis
Titik Khomsatun1601408037
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO:
1. “Katakanlah: “Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang
tidak mengetahui?” “Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima
pelajaran” (QS: Az-Zumar 39: 9)
2. Belajar akan lebih efektif apabila merupakan sebuah proses yang aktif
3. Learning is shown by change in behavior as result of experience (Cronbach)
4. Hasil akhir pendidikan ditentukan oleh keberhasilan proses pembelajaran
5. Bangsa yang besar adalah bangsa yang membudayakan tradisi belajar
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada
1.Ibu dan Bapak
2.Keluargaku
3.Guru, Dosen dan Almamaterku
4.PAUD di Indonesia
5.Ponpes Durrotu Aswaja
v
PRAKATA
Segala Puji hanya bagi Allah sumber segala kebaikan, Dzat yang ditaati, yang
memiliki, mendidik dan memelihara alam semesta, Maha pemurah lagi Maha penyayang
dan yang menguasai hari pembalasan. Hanya Engkaulah yang kami sembah dan hanya
Engkaulah kami meminta pertolongan, mengharapkan bantuan untuk dapat
menyelesaikan pekerjaan kami yang kami tidak sanggup mengerjakannya sendiri. Hal ini
dalam menyelesaikan skripsi yang berjudul “Perbedaan Aktivitas dan Hasil. Pekerjaan
Anak Menggunakan Lembar Kerja dan Media Fun Works Berdasarkan Kurikulum
Permendiknas No. 58 Tahun 2009”. Tunjukilah kami jalan yang lurus yaitu jalan orang
telah engkau beri nikmat (jalan kebenaran) kepada mereka.
Shalawat serta salam teruntuk Nabi Muhammad SAW, yang telah
menyampaikan kepada kita semua ajaran rukun iman dan rukun islam yang terbukti
kebenarannya dan semakin terbukti kebenarannya.
Skripsi ini disusun semata-mata untuk memperoleh ridho Allah dalam
menyelesaikan studi Strata 1 yaitu memperoleh gelar Sarjana Pendidikan dan bentuk
pertanggungjawaban kami secara akademik. Selain itu maksud penulisan skripsi ini untuk
mengetahui Perbedaan Aktivitas dan Hasil Pembelajaran Menggunakan lembar Kerja dan
Media Fun Works Berdasarkan Kurikulum Permendiknas No.58 Tahun 2009.
Terselesaikannya Skripsi ini, ada orang bijak yang begitu mendorong saya
untuk menyelesaikannya, Abah Nasihuddin Seorang yang tidak memiliki gelar depan
maupun belakang, gaya bicaranya lembut tetapi tegas, seorang yang mendalami berbagai
vi
kitab kuning yang tetap rendah hati. Saya ingin mengucapkan terima kasih yang amat
sangat atas bimbingan dan ilmu yang disampaikan kepada saya.
Khusus kepada kedua orang tua saya, Bapak Rasidi dan Ibu Rusmiyati sebagai
sumber kehidupan saya, pembimbing utama hidup saya, membesarkan dan mendidik saya
untuk menjadi orang yang terbiasa hidup biasa mensyukuri nikmat Allah SWT.
Kebahagiaan itulah yang memberi kuatan motivasi tidak ternilai yaitu memberi saya
pemikiran mendasar dengan menanamkan dalam hati bahwa kecintaan kepada orang tua
akan mengundang kecintaan kepada Allah dan sebaliknya kemurkaan orang tua
mengundang kemurkaan Allah. Ucapan terima kasih tidaklah cukup untuk
menggambarkan wujud penghargaan saya.
Penghargaan dan ucapan terima kasih tak terhingga kepada dermawan ilmu
pengetahuan yaitu para penulis buku referensi skripsi ini yang banyak memberikan
inspirasi baik secara langsung atau tidak langsung. Selama penulisan dan penyusun
skripsi ini banyak pihak-pihak yang membantu penulis, pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Fathur Rahman, M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang
2. Drs. Hardjono, M.Pd., Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan
3. Edi waluyo, M. Pd., Ketua jurusan Pendidikan Guru Pendidik Anak Usia Dini
sekaligus Pembimbing pertama.
4. Dra. Istyarini, M.Pd., Pembimbing kedua bagi penulis
5. Segenap keluarga, sebagai pemicu awal dan pendorong semangat saya
vii
6. RA Rudlatul Huda Sekaran, RA Al-Iman Banaran, RA Al-Islam 02 Mangunsari, RA
Raudhatussibyan, RA Al Islam Gunungpati, RA Al Islam Sumurrejo yang berkenan
memberikan Izin penelitian
7. Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) Unnes, yang
berkenan mendanai penelitian ini
8. Abah Masrokhan, Pengasuh Ponpes Durrotu Aswaja
9. Semua pihak yang telah membantu kelancaran skripsi ini yang tidak bisa penulis
sebut satu persatu.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan dapat diamalkan bagi penulis pada
khususnya dan pembaca pada umumnya. Amin.
Semarang, 29 Juli 2013
Penulis
viii
ABSTRAK
Khomsatun, Titik, 2013. Perbedaan Aktivitas dan Hasil Pembelajaran MenggunakanLembar Kerja dan Media Fun Works Berdasarkan Kurikulum Permendiknas No.58Tahun 2009. Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini. FakultasIlmu Pendidikan. Universitas Negeri Semarang. Dosen Pembimbing I: Edy Waluyo,M.Pd dan Dosen Pembimbing II: Dra. Istyarini, M.Pd
Kata Kunci: Perbedaan, aktivitas, lembar kerja, media fun works, hasil Pembelajaran,Kurikulum Permendiknas No. 58 tahun 2009
Pendidikan anak usia dini pada hakikatnya untuk membantu menstimulasi anak tumbuhdan berkembang sesuai tingkat perkembangannya dengan dilandasi hasil studimultidisiplin. Pembelajaran merupakan proses komunikasi melalui media pembelajaranbaik berupa lembar kerja atau media fun works supaya pesan pendidikan yangdisampaikan dapat diterima dengan baik, efektif dan efisien.
Rumusan masalah penelitian ini yaitu apakah ada perbedaan aktivitas dan hasil belajarmenggunakan lembar kerja dan media fun works berdasarkan kurikulum permendiknasNo. 58 tahun 2009. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan aktivitas dan hasilbelajar anak menggunakan lembar kerja dan media fun works berdasarkan kurikulumpermendiknas No.58 tahun 2009.
Metode penelitian ini adalah metode eksperimen dengan True Eksperimental designmelalui Pretest-posttest Control Group Design yaitu mengontrol semua variabel luaryang mempengaruhi jalannya eksperimen sebelum dan sesudah diberi perlakuan.Eksperimen dilakukan pada aktivitas dan hasil belajar menggunakan media fun works
Populasi penelitian ini adalah Lembaga PAUD Kecamatan Gunungpati yangmenggunakan lembar kerja pada proses pembelajarannya. Pengambilan sampelmenggunakan teknik Random sampling, yaitu empat RA di Kecamatan Gunungpati.Metode Pengumpulan data melalui dokumentasi, observasi dan angket. Analisis datamenggunakan t paired sample t-test antara pretest-posttest aktivitas dan hasil belajarkelompok kontrol dan eksperimen.
Peningkatan rata-rata aktivitas kelompok kontrol sebesar 7,2 dari rata-rata pretest 86,47menjadi 93,67 nilai posttest yaitu 0,083% sedangkan kelompok eksperimen sebesar21,94 dari rata-rata pretest 88,23 menjadi 110,17 nilai posttest yaitu 0,248%. Peningkatantersebut ditunjukkan dari hasil uji t kelompok kontrol (-3,630<-2,015) dan kelompokeksperimen (-19,162<-2,015) dengan nilai Sig. (2-tailed) kurang dari 0,05.
Peningkatan rata-rata hasil belajar kelompok kontrol sebesar 4,44 dari rata-rata pretest77,43 menjadi 81,87 nilai posttest yaitu 0,057% sedangkan kelompok eksperimensebesar 9,93 dari rata-rata nilai pretest 79,17 menjadi 89,10 nilai posttest yaitu 0,125%.
ix
Peningkatan tersebut ditunjukkan hasil uji t kelompok kontrol (-4,466<-2,032) dankelompok eksperimen (-5,179<-2,032) dengan nilai Sig. (2-tiled) kurang dari 0,05.
Berdasarkan uraian tersebut disimpulkan bahwa secara umum aktivitas dan hasil belajarmenggunakan lembar kerja dan media fun works terdapat perbedaan. Disarankan kepadalembaga PAUD untuk mengurangi penggunaan lembar kerja dan menggunakanpendekatan pembelajaran aktif dengan media fun works.
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ……………………………………………………... i
HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………... . ii
PERNYATAAN ……………………………………………………………… iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ……………………………………………… iv
PRAKATA ……………………………………………………………………… . v
ABSTRAK ……………………………………………………………………… viii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………… .. x
DAFTAR TABEL ……………………………………………………………… ….xv
DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………... . xviii
DARTAR LAMPIRAN ……………………………………………………… xix
BAB 1 PENDAHULUAN ……………………………………………… 1
1.1 Latar Belakang ……………………………………………………… 1
1.2 Rumusan Masalah ……………………………………………… 10
1.3 Batasan Masalah ……………………………………………… 11
1.3.1 Lingkup Perkembangan Bahasa ……………………………… 9
1.4 Tujuan Penelitian ……………………………………………… 10
1.5 Manfaat Penelitian ……………………………………………… 12
1.5.1 Bagi Peserta Didik ……………………………………………… 12
1.5.2 Bagi Lembaga dan Guru ……………………………………………… 13
1.5.3 Bagi Peneliti ……………………………………………………… 13
1.5.4 Bagi Pengembang kurikulum ……………………………………… 13
1.5.5 Bagi Orang Tua dan Masyarakat ……………………………………… 14
1.6 Sistematika Penulisan Skripsi ……………………………………… 14
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ……………………………………………… 16
2.1 Aktivitas ……………………………………………………… 16
2.1.1 Pengertian Aktivitas ……………………………………………… 17
2.1.2 Konsep Aktivitas Anak Usia Dini ……………………………… 17
2.2 Pembelajaran ……………………………………………………… 20
xi
2.2.1 Pengertian Pembelajaran ……………………………………… 20
2.2.2 Paradigma Pembelajaran ……………………………………… 22
2.2.3 Pembelajaran Untuk Anak Usia Dini ……………………………… 24
2.2.4 Karakteristik Pembelajaran Anak Usia Dini ……………………… 25
2.3 Aktivitas Pembelajaran ……………………………………………… 29
2.3.1 Aktivitas Belajar Anak Usia Dini ……………………………… 30
2.3.2 Teori Pembelajaran ……………………………………………… 31
2.3.3 Asas Pembelajaran Untuk Anak Usia Dini ……………………… 37
2.3.4 Strategi Pembelajaran ……………………………………………… 39
2.3.5 Model Pembelajaran ……………………………………………… 42
2.3.6 Pembelajaran Untuk Mengaktifkan Anak ……………………… 54
2.3.7 Indikator Tingkat Keaktifan Anak ……………………………… 58
2.3.8 Makna Pembelajaran ……………………………………………… 59
2.3.9 Perlengkapan Pembelajaran ……………………………………… 60
2.4 Media Pembelajaran ……………………………………………… 61
2.4.1 Pengertian Media ……………………………………………… 61
2.4.2 Pengertian Media Pembelajaran ……………………………… 62
2.5 Hasil Belajar ……………………………………………………… 63
2.5.1 Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar Anak ……………… 66
2.5.2 Prinsip dan Syarat Evaluasi Hasil Belajar ……………………… 66
2.5.3 Prosedur Evaluasi Hasil Belajar ……………………………………… 67
2.5.4 Indikator Hasil Belajar Lingkup Perkembangan Bahasa ……………… 68
2.6 Lembar Kerja ……………………………………………………… 69
2.6.1 Pengertian Lembar Kerja ……………………………………… 70
2.6.2 Ciri-Ciri Lembar Kerja ……………………………………………… 71
2.7 Media Fun Works ……………………………………………… 72
2.7.1 Keunggulan dan Kelemahan Media Fun Works ……………………… 74
2.7.2 Landasan Teori Media Fun Works ……………………………… 75
2.8 Implementasi Lembar kerja dan Media Fun works ……………… 80
2.8.1 Implementasi Lembar kerja ……………………………………… 80
2.8.2 Implementasi Media Fun Works ……………………………………… 81
xii
2.9 Kurikulum ……………………………………………………… 82
2.9.1 Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini ……………………………… 83
2.9.2 Lingkup Perkembangan Bahasa Untuk Anak Usia 5-6 tahun ……… 83
2.10 Penilaian, Pengukuran atau Evaluasi (Assassment) ……………… 84
2.11 Kerangka Berpikir ……………………………………………… 90
2.11.1 Penjelasan Kerangka Berpikir ……………………………………… 93
2.12 Hipotesis ……………………………………………………………… 94
BAB 3 METODE PENELITIAN ……………………………………… 95
3.1 Populasi dan Sampel ……………………………………………… 95
3.1.1 Populasi ……………………………………………………………… 95
3.2.2 Sampel ……………………………………………………………… 96
3.3 Variabel Penelitian ……………………………………………… 97
3.3.1 Variabel bebas (Independent Variabel) ................................................ 97
3.3.2 Variabel terikat (Dependent Variabel) ................................................ 97
3.3.3 Variabel Kontrol .................................................................................... 98
3.4 Metode Penelitian ……………………………………………… 99
3.4.1 Penyamaan Kondisi Kelas Kontrol dan Eksperimen ……………… 100
3.5 Prosedur Penelitian ……………………………………………… 101
3.5.1 Tahap Pra Lapangan ……………………………………………… 101
3.5.2 Tahap Lapangan ……………………………………………… 101
3.5.3 Tahap Paska Lapangan ……………………………………………… 101
3.6 Metode Pengumpulan Data ……………………………………… 104
3.6.1 Metode Dokumentasi ……………………………………………… 104
3.6.2 Metode Observasi ……………………………………………… 104
3.6.3 Angket (Formatif Test) ……………………………………………… 104
3.7 Instrumen Penelitian ……………………………………………… 106
3.7.1 Lembar Pengamatan Tingkat Keaktifan Anak ……………………… 107
3.7.2 Instrumen Penelitian Hasil Pembelajaran Lingkup Perkembangan Bahasa
Berdasarkan Kurikulum Permendiknas No. 58 Tahun 2009 ……….. 109
3.8 Validitas dan Reliabilitas ……………………………………… 110
3.8.1 Validitas Instrumen ……………………………………………… 110
xiii
3.8.2 Reliabilitas Instrumen ……………………………………………… 113
3.9 Analisis Data ……………………………………………………… 115
3.9.1 Analisis Data Awal (Pre test) ……………………………………… 115
3.9.2 Analisis Data Akhir (Posttest) ……………………………………… 115
3.9.3 Uji Kesamaan Dua Varians Data Nilai Pretest-Posttest Kelompok
Kontrol dan Eksperimen ……………………………………………... 115
3.10 Analisis Hasil Angket ……………………………………………… 117
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ……………………… 119
4.1 Hasil Penelitian ……………………………………………………… 119
4.1.1 Lokasi dan Pelaksanaan Penelitian ……………………………… 119
4.1.2 Jadwal Pelaksanaan Penelitian ……………………………………… 119
4.1.3 Hasil Pengolahan Data ……………………………………………… 120
4.1.4 Hasil Penelitian Aktivitas Anak Menggunakan Lembar Kerja dan
Media Fun Works Pada Lingkup Perkembangan Bahasa ……… 120
4.1.5 Perbedaan Aktivitas Anak Menggunakan Lembar Kerja dan Media Fun
Works Pada Lingkup Perkembangan Bahasa ……………………... 129
4.1.6 Hasil Penelitian Hasil Belajar Anak Menggunakan Lembar Kerja dan
Media Fun Works Pada Lingkup Perkembangan Bahasa ……………... 134
4.1.7 Perbedaan Hasil Belajar Anak Menggunakan Lembar Kerja dan Media
Fun Works pada Lingkup Perkembangan Bahasa ……………… 143
4.1.8 Hasil Penelitian Aktivitas Posttest Menggunakan Lembar Kerja dan
Media Fun Works Pada Kelompok Kontrol-Eksperimen ……… 147
4.1.9 Perbedaan Aktivitas Anak Menggunakan Lembar Kerja dan Media
Fun Works Pada Lingkup Perkembangan Bahasa Kelompok Kontrol-
Eksperimen …………………………………………………….. 151
4.1.10 Hasil Penelitian Hasil belajar Posttest Menggunakan Lembar Kerja dan
Media Fun Works Pada Kelompok Kontrol-Eksperimen ……………… 154
4.1.11 Perbedaan Hasil Belajar Menggunakan Lembar Kerja dan Media Fun
Works Pada Lingkup Perkembangan Bahasa Kelompok Kontrol-
Eksperimen ……………………………………………………… 158
4.2 Pembahasan ……………………………………………………… 161
xiv
4.2.1 Pembahasan Lembar Kerja ……………………………………… 163
4.2.2 Pembahasan Media Fun Works ……………………………………… 167
BAB 5 PENUTUP ……………………………………………………… 172
5.1 Simpulan ……………………………………………………… 172
5.2 Saran ……………………………………………………………… 174
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………… 176
LAMPIRAN
xv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Perbedaan Aktivitas Positif dan Negatif ……………………………… 16
2.2 Perubahan Paradigma dari Pengajaran Bergeser Menjadi Pembelajaran
………………………………………………………………………….. 23
2.3 Pembelajaran Aktif dan Pasif Menurut De Poter dan Hernacki ……… 55
3.1 Desain penelitian ……………………………………………………… 99
3.2 Rating Scale Aktivitas dan Hasil Pembelajaran Anak ……………… 105
3.3 Kisi-Kisi Tingkat Keaktifan Anak ……………………………… 107
3.4 Kisi-Kisi Hasil Pembelajaran Lingkup Perkembangan Bahasa
Berdasarkan Kurikulum Permendiknas No. 58 Tahun 2009 ……… 109
3.5 Rekapitulasi Validitas Aktivitas Anak ……………………………… 111
3.6 Rekapitulasi Validitas Hasil belajar Anak ……………………… 112
3.7 Iterpretasi nilai r ……………………………………………………… 113
3.8 Rumus statistik yang digunakan dalam uji normalitas ……………… 116
4.1 Lokasi Penelitian ……………………………………………… 119
4.2 Pelaksanaan Penelitian ……………………………………………… 119
4.3 Data Hasil Pretest Aktivitas Kelompok Kontrol ……………… 120
4.4 Kategorisasi Nilai Pretest Kelompok Kontrol ……………………… 120
4.5 Hasil Posttest Aktivitas Kelompok ……………………………… 121
4.6 Kategorisasi Nilai Posttest Kelompok Kontrol Kontrol ……………… 122
4.7 Perubahan Aktivitas Anak Menggunakan Lembar Kerja Pada Kelas
Kontrol ……………………………………………………………… 123
4.8 Data Hasil Pretest Aktivitas Kelompok Eksperimen ……………… 124
4.9 Kategorisasi Nilai Pretest Kelompok Eksperimen ……………… 125
4.10 Data Hasil Posttest Aktivitas Kelompok Eksperimen ……………… 126
4.11 Kategorisasi Nilai Posttest Kelompok Eksperimen ……………… 126
4.12 Perubahan Aktivitas Anak Menggunakan Media Fun works Pada
Kelompok Eksperimen ……………………………………………… 128
xvi
4.13 Uji Normalitas Data Pretest Kelompok Kontrol dan Eksperimen
………………………………………………………………………….. 129
4.14 Uji Normalitas Data Posttest Kelompok Kontrol dan Eksperimen
………………………………………………………………………….. 130
4.15 Uji Normalitas Data Pretest-Posttest Kelompok Kontrol dan
Eksperimen ……………………………………………………… 130
4.16 Hasil Uji Homogenitas Pretest Kelompok Kontrol dan Eksperimen
………………………………………………………………………….. 131
4.17 Hasil Uji Homogenitas Data Posttest Kelompok Kontrol dan
Eksperimen ……………………………………………………... 131
4.18 Uji Homogenitas Data Pretest-Posttest Kelompok Kontrol dan
Eksperimen …………………………………………………....... 131
4.19 t-test Kelompok Kontrol ……………………………………………... 132
4.20 t-test Kelompok Eksperimen ……………………………………... 133
4.21 Data Hasil Pretest Hasil Belajar Kelompok Kontrol ……………… 134
4.22 Kategorisasi Nilai Pretest Kelompok Kontrol ……………………… 134
4.23 Data Hasil Posttest Hasil Belajar Kelompok Kontrol ……………… 135
4.24 Kategorisasi Nilai Posttest Kelompok Kontrol ……………………… 136
4.25 Perubahan Hasil Belajar Anak Menggunakan Lembar Kerja Pada
Kelompok Kontrol ……………………………………………… 137
4.26 Data Hasil Pretest Hasil Belajar Kelompok Eksperimen ……………… 138
4.27 Kategorisasi Nilai Pretest Kelompok Eksperimen ……………… 139
4.28 Data Hasil Posttest Hasil Belajar Kelompok Eksperimen ……… 140
4.29 Kategorisasi Nilai Posttest Kelompok Eksperimen ……………… 140
4.30 Perubahan Hasil Belajar Anak Menggunakan Media Fun works Pada
Kelompok Eksperimen ........................................................................ 142
4.31 Uji Normalitas Data Pretest Kelompok Kontrol dan Eksperimen
………………………………………………………………………….. 143
4.32 Uji Normalitas Data Posttest Kelompok Kontrol dan Eksperimen
………………………………………………………………………….. 144
4.33 Uji Normalitas Pretest-Posttest Kelompok Kontrol dan Eksperimen
xvii
………………………………………………………………………….. 144
4.34 Hasil Uji Homogenitas Pretest Kelompok Kontrol dan Eksperimen
………………………………………………………………………….. 145
4.35 Hasil Uji Homogenitas Posttest Kelompok Kontrol dan Eksperimen
………………………………………………………………………….. 145
4.36 Uji Homogenitas Pretest-Posttest Kelompok Kontrol dan Eksperimen
………………………………………………………………………….. 145
4.37 t-test Kelompok Kontrol ……………………………………… 146
4.38 t-test Kelompok Eksperimen ……………………………………… 147
4.39 Data Hasil Posttest Aktivitas Kelompok Kontrol-Eksperimen ……… 148
4.40 Kategorisasi Nilai Posttest Kelompok Kontrol-Eksperimen ……… 148
4.41 Perubahan Aktivitas Anak Menggunakan Lembar Kerja Pada Kelas
Kontrol-Eksperimen ……………………………………………… 150
4.42 Uji Normalitas Data Posttest Kelompok Kontrol dan Eksperimen
………………………………………………………………………….. 151
4.43 Hasil Uji Homogenitas Data Posttest Kelompok Kontrol dan
Eksperimen ……………………………………………………… 152
4.44 t-test Kelompok Kontrol-Eksperimen ……………………………… 153
4.45 Data Hasil Posttest Hasil Belajar Kelompok Kontrol-Eksperimen
………………………………………………………………………….. 154
4.46 Kategorisasi Nilai Posttest Kelompok Kontrol-Eksperimen ……… 154
4.47 Perubahan Hasil Belajar Anak Menggunakan Lembar Kerja Pada
Kelompok Kontrol-Eksperimen ……………………………………… 157
4.48 Uji Normalitas Data Posttest Kelompok Kontrol dan Eksperimen
………………………………………………………………………….. 158
4.49 Hasil Uji Homogenitas Data Posttest Kelompok Kontrol-Eksperimen
………………………………………………………………………….. 159
4.50 t-test Kelompok Kontrol ……………………………………………… 160
xviii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Proses Komunikasi …………………………………………….. 63
2.2 Bagan Kerangka Berpikir Penelitian ………………………………… 92
3.1 Variabel Penelitian ……………………………………………… 98
3.2 Prosedur Penelitian ……………………………………………… 103
3.3 Pengujian Reliabilitas Gabungan ……………………………………… 114
4.1 Kategorosasi Nilai Pretest Kelompok Kontrol ……………………… 121
4.2 Kategorisasi Nilai Posttest Kelompok Kontrol ……………………… 122
4.3 Kategorisasi Nilai Pretest Kelompok Eksperimen ……………… 124
4.4 Kategorisasi Nilai Posttest Kelompok Eksperimen …………….... 127
4.5 Kategorisasi Nilai Pretest Hasil Belajar Kelompok Kontrol ……… 135
4.6 Kategorisasi Nilai Posttest Hasil Belajar Kelompok Kontrol ……… 136
4.7 Kategorisasi Nilai Pretest Hasil Belajar Kelompok Eksperimen ……... 139
4.8 Kategorisasi Nilai Posttest Hasil belajar Kelompok Eksperimen……… 141
4.9 Kategorisasi Nilai Posttest Kelompok Kontrol ……………………… 149
4.10 Kategorisasi Nilai Posttest Kelompok Eksperimen ……………… 149
4.11 Kategorisasi Nilai Posttest Hasil Belajar Kelompok Kontrol ……… 155
4.12 Kategorisasi Nilai Posttest Hasil Belajar Kelompok Eksperimen …….. 156
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1 Daftar Peserta Didik ……………………………………………… 179
2 Perhitungan Validitas Item ……………………………………… 181
3 Hasil Analisis Uji Coba Aktivitas ……………………………… 184
4 Hasil Analisi Uji Coba Hasil belajar ……………………………… 188
5 Perhitungan Reliabilitas Instrumen ……………………………… 192
6 Instrumen Penelitian Aktivitas Anak ……………………………… 193
7 Instrumen Penelitian Hasil Belajar ……………………………… 200
8 Rencana Kegiatan Mingguan Menggunakan Lembar Kerja ……… 207
9 Rencana Kegiatan Mingguan Menggunakan Media Fun works ……… 211
10 Rencana Kegiatan Harian Menggunakan Lembar Kerja ……………… 215
11 Rencana Kegiatan Harian Menggunakan Media Fun Works ……… 230
12 Lembar Evaluasi Pembelajaran Menggunakan Lembar Kerja ……… 245
13 Lembar Evaluasi Pembelajarn Menggunakan Media Fun Works……… 249
14 Kurikulum Permendiknas No.58 Tahun 2009 ……………………… 253
15 Permainan Menggunakan Media Fun works ……………………… 256
16 Gambar Media Fun Works ……………………………………… 257
17 Hasil Pretest Aktivitas Kelompok Kontrol dan Eksperimen ……… 258
18 Uji Normalitas Pretest Aktivitas Anak Pada Kelompok Kontrol dan
Eksperimen ……………………………………………………… 260
19 Uji Homogenitas Pretest Aktivitas Anak Pada Kelompok Kontrol dan
Eksperimen ……………………………………………………… 261
20 Hasil Uji Perbedaan Rata-Rata (T-test) Pretest dan Posttest Kelompok
Kontrol ……………………………………………………………… 262
21 Hasil Posttest Aktivitas Kelompok Kontrol dan Eksperimen ……… 263
22 Uji Normalitas Posttest Aktivitas Anak Pada Kelompok Kontrol dan
Eksperimen ……………………………………………………… 265
23 Uji Homogenitas Posttest Aktivitas Anak Pada Kelompok Kontrol dan
xx
Eksperimen ……………………………………………………… 266
24 Hasil Uji Perbedaan Rata-Rata (T-test) Pretest-Posttest Kelompok
Eksperimen ……………………………………………………… 267
25 Hasil Pretest Hasil Belajar Kelompok Kontrol dan Eksperimen ……… 268
26 Uji Normalitas Pretest Hasil Belajar Anak Pada Kelompok Kontrol
dan Eksperimen ……………………………………………………… 270
27 Uji Homogenitas Pretest Hasil Belajar Anak Pada Kelompok Kontrol
dan Eksperimen ……………………………………………………… 271
28 Hasil Posttest Hasil Belajar Kelompok Kontrol dan Eksperimen …….. 272
29 Uji Normalitas Posttest Hasil Belajar Anak Pada Kelompok Kontrol
dan Eksperimen ……………………………………………………… 274
30 Uji Homogenitas Posttest Hasil Belajar Anak Pada Kelompok Kontrol
dan Eksperimen ……………………………………………………… 275
31 Uji Perbedaan Hasil Belajar Antara Pretest-Posttest Kelompok
Kontrol ……………………………………………………………… 276
32 Uji Perbedaan Hasil Belajar Antara Pretest-Posttest Kelompok
Eksperimen ……………………………………………………… 277
33 Uji Perbedaan Aktivitas Anak Antara Posttest Kelompok Kontrol
dengan Kelompok Eksperimen ……………………………………… 278
34 Uji Perbedaan Hasil Belajar Antara Posttest Kelompok Kontrol
dengan Eksperimen ……………………………………………… 279
35 R Tabel (Pearson Product Moment) (Level of Satistics Significance
0.05 and 2 Tailed) ……………………………………………………… 280
36 T Table Statistics ……………………………………………………… 281
37 Surat Keputusan Dekan FIP UNNES ……………………………… 282
38 Ijin Penelitian ……………………………………………………… 283
39 Surat Keterangan Penelitian ……………………………………… 287
40 Dokumentasi ……………………………………………………… 291
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Lembaga PAUD di Semarang yang didirikan semakin banyak akhir-akhir ini,
Lembaga PAUD yang tergabung dengan IGTKI tahun 2012 sebanyak 28 dan tahun 2013
menjadi 29 lembaga (3,6 %), yang tergabung dengan HIMPAUDI tahun 2012 sebanyak
18 dan tahun 2013 menjadi 27 lembaga (66, 7 %), yang tergabung dengan IGRA dari
tahun 2012-2013 sebanyak 12 lembaga. Semakin tinggi tuntutan masyarakat berharap
anak usia dini terpenuhi hak dan kebutuhannya. Pendidikan Anak usia dini saat ini,
dihadapkan pada bagaimana upaya mempersiapkan anak menuju jenjang pendidikan
selanjutnya secara tepat dan aman. Berlakunya Undang-undang No. 20 Tahun 2003
tentang sistem pendidikan nasional Bab I, pasal I, butir 14 menyatakan bahwa
“Pendidikan Anak usia Dini adalah suatu pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak
lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan
pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar
anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut”.
Pro-kontra tuntutan masyarakat di Era-komunikasi sekarang ini, gurupun lebih
memfokuskan pembelajaran yang berorientasi akademik tanpa memikirkan apakah siswa
tertekan atau merasa menikmati kegiatan pembelajaran. Pada hakikatnya pendidikan anak
usia dini, termasuk didalamnya membantu menstimulasi agar tumbuh dan berkembang
sesuai dengan tingkat perkembangannya (Dunn & kontos, 1997). Stimulasi
2
tersebut harus dilakukan secara tepat dan aman, oleh karena itu PAUD harus
dilandasi oleh hasil studi multidisiplin.
Kondisi PAUD di Kecamatan Gungungpati saat ini masih jauh dari target
pencapaian ideal. Diantara permasalahan pokok PAUD yang sangat dilematis yang
disebabkan tuntutan masyarakat terhadap uotput PAUD masih berorientasi akademik,
bukan developmental. Media pembelajaran siap pakai masih sedikit jumlahnya terutama
yang dapat digunakan oleh pendidik dalam “membelajarkan anak”. Stimulasi persiapan
anak menuju jenjang pendidikan lebih lanjut masih menjadi sorotan utama bagi praktik
PAUD di Indonesia. Pertentangan dua kepentingan, yakni kepentingan untuk melejitkan
“prestasi” anak dan kepentingan untuk melindungi anak dari praktik pengajaran yang
merugikan anak.
Fakta riil dilapangan menunjukkan bahwa sebagian pendidik atau lembaga
PAUD masih terus melakukan praktik-praktik semacam itu, padahal sebagaimana
dinyatakan Vygotsky (Bodrova & leong, 1996) cara-cara pemaksaan dalam pembelajaran
tidak akan membuat anak memperoleh ilmu dan pengalaman, tetapi justru akan
kehilangan masa-masa emas proses pemerolehan pembelajaran yang menyenangkan.
Proses pembelajaran merupakan proses komunikasi antara guru (communicator) yang
bertugas menyampaikan pesan pendidikan (massage) kepada anak (Communican).
Menurut Heinich, Molenda, dan Russell (1993) Media adalah alat saluran komunikasi.
Agar pesan pendidikan yang disampaikan guru dapat diterima dengan baik oleh anak
secara efektif dan efisien.
Proses komunikasi diperlukan penyalur pesan yaitu media pembelajaran yang
bermanfaat. Media pembelajaran akan menarik perhatian anak sehingga terasa
3
menyenangkan dan membangkitkan minat belajar. Media pembelajaran adalah segala
sesuatu yang digunakan atau disediakan oleh guru dimana penggunanya diintegrasikan
kedalam tujuan dan isi pembelajaran, sehingga dapat membantu meningkatkan kualitas
kegiatan pembelajaran serta mencapai kompetensi pembelajarannya. Sedangkan media
dalam pembelajaran adalah segala bentuk alat komunikasi yang dapat digunakan untuk
meyampaikan pesan/informasi dari sumber kepada anak didik yang bertujuan agar dapat
merangsang pikiran, perasaan, minat dan perhatian anak didik mengikuti kegiatan
pembelajaran. Jika pada pendidikan orang dewasa mengenal istilah learning by doing
(belajar sambil bekerja), pada anak usia dini sewajarnya menerapkan istilah learning by
playing (belajar sambil bermain). Anak akan menganggap kegiatan belajar itu
menyenangkan seperti bermain yang berbentuk permainan yang mudah dipahami.
Permainan di Lembaga PAUD tidak terlepas dari media yang dapat digunakan untuk
menyampaikan pesan dari pengirim pesan kepada penerima pesan sehingga dapat
merangsang pikiran, perasaan dan perhatian anak didik untuk tercapainya tujuan
pendidikan.
Anak usia 5-7 tahun telah memasuki masa prasekolah, yakni masa taman
kanak-kanak/masa persiapan untuk memasuki usia sekolah dasar. Meskipun berada pada
masa prasekolah namun dunianya tetap dunia bermain, maka anak usia prasekolah masih
senang bermain. Piaget menyatakan bahwa permainan adalah proses berpikir (Carol &
Barbara 2008: 23) permainan adalah jalan bagi anak mengembangkan kemampun
menggunakan lambang dan memahami lingkungan mereka. Pembelajaran sebaiknya
menerapkan learning by playing secara maksimal dengan media yang tepat. Hasil
4
pembelajaran anak akan sesuai dengan tahap usia perkembangannya yang diperoleh dari
kegiatan pembelajaran yang menyenangkan.
Lembaga PAUD di Kecamatan Gunungpati Semarang sebagian besar
memberikan PR (pekerjaan rumah) dan menggunakan lembar kerja dalam hal ini
termasuk majalah yang merupakan media pembelajaran berupa pemberian tugas. Lembar
kerja yang beredar di Semarang banyak digunakan di Lembaga PAUD di Gunungpati
pada rentang waktu tertentu. Lembar kerja adalah lembaran yang dibuat atau disusun oleh
guru dan diberikan kepada siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran. Bentuk
Lembar kerja sangat bervariasi, baik yang berwarna maupun tidak berwarna,
harganyapun bervariasi dari yang murah hingga yang mahal. Menurut poerwodarminto,
lembar kerja (Majalah) adalah surat kabar berkala yang diterbitkan secara mingguan,
bulanan dan sebagainya. Majalah memiliki andil yang sangat besar sebagai sarana
peningkatan ilmu pengetahuan bagi pembacanya. Selain itu majalah merupakan media
belajar yang mudah dijangkau oleh sekolah dan dapat diperoleh dimana-mana. Namun
demikian, sampai saat ini belum diketahui model majalah yang tepat sehingga dapat
difungsikan guru sebagai pembelajaran.
Perkembangan yang terjadi saat ini, beberapa penerbit swasta bekerjasama
dengan Lembaga PAUD sebagai media penunjang kegiatan pembelajaran. Peredaran
lembar kerja (majalah) tidak hanya lewat toko buku saja melainkan mengedarkan
langsung ke Lembaga PAUD dengan bekerjasama dengan kepala sekolah, yang tentunya
dengan berbagai penawaran yang menarik. Lembar kerja yang digunakan dijadikan
sebagai media pengajaran yang menunjang pelaksanaan pembelajaran di Lembaga PAUD
di Kecamatan Gunungpati Semarang. Stimulasi dengan menggunakan lembar kerja yang
5
mengharuskan anak duduk menyimak penjelasan guru, melaksanakan perintah guru, dan
tidak terlibat aktif dalam proses pencarian makna melalui pembelajaran yang
menyenangkan.
Sampul majalah yang beredar di Kota Semarang seringkali bertuliskan
“Sesuai Standar Pendidikan Anak Usia Dini” atau “Sesuai Kurikulum Terbaru
PAUD/KB-TK”. Tulisan tersebut sebagai salah satu jaminan lembar kerja tersebut layak
sebagai media pembelajaran anak di Sekolah. Meskipun majalah dianggap media praktis,
namun isi lembar kerja pada pemberian tugas dari tahun ketahun bersifat monoton dan
belum sesuai dengan pendekatan kurikulum permendiknas No.58 tahun 2009.
Kompetensi dasar yang dituliskan pada bagian atas majalah biasanya dikembangkan
menjadi indikator yang hanya terdapat sedikit perbedaan antara majalah yang
diperuntukkan anak TK A (usia 4-5 tahun) dengan anak TK B (usia 5-6 tahun) bahkan
ada kegiatan pemberian tugas yang sama. Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan
lembar kerja, anak belum sepenuhnya terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran.
Proses pembelajaran menggunakan lembar kerja bersifat sementara, yaitu
hanya digunakan pada rentang satu bulan atau sesuai dengan terbitan lembar kerja
tersebut. Apabila terjadi keterlambatan dalam penerbitan atau pendistribusian lembar
kerja di lembaga PAUD, maka tema yang berlangsung sudah berganti sehingga
pembelajaran tematik pada lembar kerja tersebut sudah tidak dapat digunakan. Dilihat
dari cara menyelesaikan lembar kerja pada lingkup perkembangan bahasa lebih baik
dipraktikkan secara langsung untuk memperjelas pembelajaran. Pada indikator
memahami hubungan bunyi dan bentuk huruf, suku kata, kata, tulisan dan yang
melambangkannya tidak akan efektif apabila pembelajarannya menggunakan lembar
6
kerja. Bunyi atau suara akan lebih baik apabila dilafalkan dengan lisan atau media yang
menimbulkan bunyi/suara.
Pelaksanaaan pembelajaran aktif di lembaga PAUD menjadi harapan
mempersiapkan anak menuju jenjang pendidikan lebih lanjut sesuai dengan
perkembangan usianya. Hasil penelitian Musfiroh, (2006) menunjukkan bahwa para guru
belum memperoleh cukup bekal untuk membuat kegiatan-kegiatan bermain, serta belum
memiliki kematangan bekal. Prinsip “bermain sambil belajar” atau “belajar melalui
bermain” belum sepenuhnya dilaksanakan sebagai landasan pembelajaran. Sebagian guru
masih memilah antara belajar dan bermain, sehingga ada pengaturan waktu belajar dan
bermain. Belajar diartikan sebagai aktivitas produktif dan bermain sebagai aktivitas tidak
produktif. Padahal, baik belajar maupun bermain merupakan aktivitas yang
komplementer dan integralistik dalam kehidupan anak. Melalui proses pembelajaran
dengan kegiatan yang menyenangkan bagi anak-anak yaitu melalui bermain, diharapkan
dapat merangsang dan memupuk kreativitas anak sesuai dengan potensi yang dimilikinya
untuk pengembangan diri sejak usia dini. Hal ini sejalan dengan apa yang dikemukakan
oleh (Mulyasa, 2005:164) bahwa “Proses pembelajaran pada hakekatnya untuk
mengembangkan aktivitas dan kreativitas peserta didik, melalui berbagai interaksi dan
pengalaman belajar”.
Berdasarkan pemaparan diatas penulis mencoba membedakan dari aktivitas
dan hasil pembelajaran anak dengan menggunakan lembar kerja dan Media fun works
berdasarkan kurikulum permendiknas No.58 tahun 2009. Kurikulum permendiknas yang
dijadikan fokus penelitian adalah pada lingkup perkembangan bahasa, karena pada usia
5-6 tahun bahasa anak terus berkebang. Perbendaharaan kata mereka meluas mencapai
7
5000 ke 8000 kata, jumlah kata dalam kalimat bertambah dan struktur kalimat menjadi
lebih rumit. Mereka semakin pandai mengkomunikasikan gagasan dan perasaan mereka
dengan kata-kata (Ninio & Snow, 1996). Anak usia 5-6 tahun juga senang bicara,
bercakap-cakap dan senang menggunakan bahasa untuk meragakan permainan dan cerita.
Apabila pembelajaran lingkup perkembangan bahasa pada anak dikembangkan
menggunakan lembar kerja yang terbatas beberapa lembar saja pada tiap majalah, maka
perkembangan bahasa anak akan terbatasi kesempatannya. Selain itu perkembangan
bahasa anak usia 5-6 tahun dapat belajar kata-kata sulit terkait dengan hal yang mereka
minati (misalnya Tyrannosaurus, Stegosaurus dan Tarantula).
Bahasa menjadi sarana untuk perkembangan baca tulis, salah satu pertanda
paling penting untuk baca tulis adalah perkembangan bahasa (Snow & Tabors, 1998;
Woodward, Haskins, & Schaefer, 2004). Bahasa menjadi sarana akses pengalaman,
perkembangan pengetahuan tentang huruf, dan kemampuan penting lainnya yang perlu
dicapai agar mereka siap menerima manfaat dari instruksi membaca dan berinteraksi
dengan orang lain. Selain itu bahasa bagi anak akan memberi kesempatan menyelidiki
lingkungan mereka dan membangun dasar-dasar untuk belajar baca tulis, mulai terlibat
dan bereksperimen dengan membaca dan menulis. Baca tulis dapat dikembangkan
menggunakan pendekatan seluruh bahasa dan penggunaan metode ilmu bunyi bahasa
(orang baru belajar membaca), apabila jenis bacaan berupa lembar kerja yang mendekati
teks pada kenyataannya sebatas penyelesaian tugas saja.
Media fun works digunakan sebagai media pembelajaran yang dapat
digunakan sebagai media untuk mengembangkan perkembangan bahasa dengan
mempersiapkan sendiri media yang dibutuhkan masing-masing sekolah atau guru/orang
8
tua. Media Fun works dapat digunakan di dalam kelas dengan meminimalkan
penggunaan lembar kerja yang bersifat sementara dan kurang bervariasi. Media fun works
dibuat dari gambar, kertas HVS yang sudah tidak digunakan lagi (masih dapat
dimanfaatkan) yang dirancang sedemikian rupa untuk media pembelajaran. Media fun
works disesuaikan dengan tema yang dikembangkan Lembaga PAUD berdasarkan
kurikulum permendiknas No.58 tahun 2009. Media fun works yang dikembangkan
diharapkan dapat membantu Lembaga PAUD atau guru agar anak terlibat aktif dalam
kegiatan pembelajaran.
Prinsip media fun works pada dasarnya mengacu pada alat permainan edukatif
yaitu sesuatu yang dapat digunakan sebagai sarana atau alat permainan yang mengandung
nilai pendidikan dan dapat mengembangkan seluruh aspek kemampuan anak. Media fun
works disini adalah sarana yang dibuat peneliti yang dapat merangsang aktivitas anak
untuk mempelajari sesuatu dengan prinsip learning by playing tanpa anak menyadarinya,
yang bersifat sederhana. Menurut Hughes seorang ahli perkembangan anak dalam
bukunya Children, play, and development (Andang Ismail, 2006: 14), menyatakan bahwa
bermain merupakan hal yang berbeda dengan belajar dan bekerja. Suatu kegiatan yang
disebut bermain harus ada lima unsur didalamnya, yaitu mempunyai tujuan, memilih
dengan bebas, menyenangkan, imajinatif dan anak melakukan secara aktif dan sadar.
Setiap aktivitas bermain selalu didasarkan pada perolehan kesenangan dan kepuasan.
Sebab, fungsi utama bermain adalah untuk relaksasi dan menyegarkan kembali
(Refreshing) kondisi fisik dan mental yang berada diambang ketegangan.
Proses pembelajaran dengan menggunakan media fun works diharapkan anak
ingin bermain dan tampak dorongan keinginan yang demikian besar dalam dirinya. Anak
9
melakukannya dengan sukarela, tanpa paksaan, atau mengharapkan penghargaan.
Keinginan anak untuk bermain dengan media fun works, anak akan menemukan sesuatu
yang baru merupakan cermin kerja seorang ilmuwan. Bermain merupakan potensi terbaik
dalam diri anak untuk menumbuhkembangkan minat belajar dan kreativitasnya, maka
anak akan siap mempelajari segala sesuatu untuk mempersiapkan diri menuju jenjang
pendidikan lebih lanjut.
Media fun works akan disusun sedemikian rupa supaya menyenangkan,
gembira dan demokratis sehingga menarik anak untuk terlibat dalam setiap kegiatan
pembelajaran. Hasil pembelajaran anak dengan menggunakan media fun works akan
diperoleh dengan memberikan kesempatan menyenangkan yang dilakukan tanpa beban,
sukarela dan secara spontan. Bermain dengan menggunakan media fun works diharapkan
menjadi cara efektif untuk mempersiapkan anak usia 5-6 tahun untuk menuju jenjang
pendidikan lebih lanjut. Variasi bentuk media fun works memberikan ragam dalam
penggunaannya. Penggunaan media fun works yang digunakan dengan mengacu pada
totalitas, komunikasi, sesuatu yang baru, kognitif, percaya diri, imajinasi, kreatif,
sosialisasi, toleransi dan bekerjasama, motorik kasar dan motorik halus.
Berdasarkan pemaparan tersebut diatas, peneliti berharap pembelajaran
dikelas tidak lagi menjadi pembelajaran pasif dan membosankan bagi anak. Anak lebih
aktif dan menikmati kegiatan pembelajaran di sekolah. Apabila media fun works yang
digunakan di sekolah lebih efektif sebagai media pembelajaran, diharapkan guru dapat
mengembangkan sesuai prinsip “belajar sambil bermain atau belajar dengan bermain”.
Atas dasar tersebut, maka keberadaan lembar kerja dalam bentuk cetakan terutama
majalah yang beredar di Kecamatan Gunungpati perlu dipilah-pilah terlebih dahulu.
10
Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar anak menggunakan
lembar kerja dan fun works berdasarkan kurikulum Permendiknas No.58 tahun 2009,
Indeks keaktifan siswa pada kegiatan pembelajaran.
Hasil belajar anak akan menjadi motivasi untuk meningkatkan pembelajaran,
selain mengembangkan ekspresi, fantasi dan imajinasi juga dapat meningkatkan
pemahaman anak terhadap sesuatu. Hasil belajar anak merupakan sesuatu yang terjadi
oleh suatu kerja atau peolehan/output. Hasil pembelajaran anak yang didokumentasi
sebagai bahan evaluasi lembaga PAUD dapat menjadi bahan pertimbangan untuk
mempersiapkan anak menuju pendidikan lebih lanjut.
Penelitian ini bermaksud untuk membantu menerapkan pembelajaran dengan
prinsip learning by playing atau belajar sambil bermain dan belajar dengan bermain
dengan judul penelitian “Perbedaan Aktivitas dan Hasil Pembelajaran Anak
Menggunakan Lembar Kerja dan Media Fun Works Berdasarkan Kurikulum
Permendiknas No.58 Tahun 2009”. Berdasarkan pemaparan tersebut peneliti berharap
bahwa pembelajaran pada Anak Usia Dini dapat meningkatkan keaktifan anak agar siap
menuju jenjang pendidikan lebih lanjut.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah Perbedaan aktivitas dan hasil pembelajaran anak
menggunakan lembar kerja dan fun works berdasarkan kurikulum Permendiknas No.58
tahun 2009 adalah sebagai berikut:
1) Apakah ada perbedaan tingkat keaktifan anak pada pembelajaran yang menggunakan
lembar kerja dan media fun works?
11
2) Apakah ada perbedaan hasil pembelajaran anak dengan menggunakan lembar kerja
dan media fun works?
1.3 Batasan Masalah
Luasnya pembelajaran di lembaga PAUD maka peneliti memberikan
pembatasan masalah pada tingkat pencapaian perkembangan lingkup perkembangan
bahasa berdasarkan kurikulum permendiknas No.58 tahun 2009. Indikator yang
dikembangkan adalah sebagai berikut:
1.3.1 Lingkup perkembangan Bahasa
1.3.1.1 Menerima Bahasa
1) Mengerti beberapa perintah secara bersamaan.
2) Mengulang kalimat yang lebih kompleks.
3) Memahami aturan dalam suatu permainan.
1.3.1.2 Mengungkapkan Bahasa
1) Menjawab pertanyaan yang lebih kompleks.
2) Menyebutkan kelompok gambar yang memiliki bunyi yang sama.
3) Berkomunikasi secara lisan, memiliki perbendaharaan kata, serta
mengenal simbol-simbol untuk persiapan membaca, menulis dan
berhitung.
4) Menyusun kalimat sederhana dalam struktur lengkap (pokok kalimat-
predikat-keterangan).
5) Memiliki lebih banyak kata-kata untuk mengekpresikan ide pada orang
lain.
12
6) Melanjutkan sebagian cerita/dongeng yang telah diperdengarkan.
1.3.1.3 Keaksaraan
1) Menyebutkan simbol-simbol huruf yang dikenal.
2) Mengenal suara huruf awal dari nama benda-benda yang ada disekitarnya.
3) Menyebutkan kelompok gambar yang memiliki bunyi/huruf awal yang
sama.
4) Memahami hubungan antara bunyi dan bentuk huruf.
5) Membaca nama sendiri.
6) Menuliskan nama sendiri.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Mengetahui perbedaan tingkat keaktifan anak pada pembelajaran dengan
menggunakan lembar kerja dan media fun works
2) Mengetahui perbedaan hasil pembelajaran anak dengan menggunakan
lembar kerja media fun works.
1.5 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian perbedaan aktivitas dan hasil pembelajaran anak menggunakan
lembar kerja dan dengan fun works berdasarkan kurikulum Permendiknas No.58 tahun
2009 yang digunakan Lembaga PAUD diharapkan memberi kontribusi sebagai berikut:
13
1.5.1 Bagi Peserta Didik
1) Anak memiliki kesempatan untuk menggali potensi dirinya secara aktif
serta dapat tumbuh dan berkembang secara optimal
2) Anak benar-benar siap menuju jenjang pendidikan lebih lanjut tanpa
merasa terbebani dan terpaksa.
3) Hasil pembelajaran anak dapat mencapai tingkat pencapaian
perkembangan berdasarkan kurikulum permendiknas No.58 tahun 2009
1.5.2 Bagi Lembaga dan Guru
1) Sebagai masukan bagi guru agar dapat memanfatkan media pembelajaran
yang menunjang untuk mempersiapkan anak menuju jenjang pendidikan
lebih lanjut
2) Sebagai bahan pertimbangan dalam memilih dan menentukan lembar
Kerja yang akan digunakan oleh siswa sebagai penunjang pembelajaran.
3) Diharapkan guru dapat mengimplementasikan pembelajaran “bermain
sambil belajar dan belajar dengan bermain” dengan media fun works
4) Guru dapat menggunakan variasi media yang disertai permainan
menyenangkan berdasarkan kurikulum permendiknas No.58 tahun 2009.
1.5.3 Bagi Peneliti
1) Peneliti memperoleh pengalaman langsung pelaksanaan pembelajaran
yaitu mengetahui perbedaan aktivitas dan hasil pembelajaran anak
menggunakan lembar kerja dan media fun works berdasarkan kurikulum
Permendiknas no.58 tahun 2009
14
2) Peneliti dapat mengembangkan kurikulum Permendiknas No.58 tahun
2009 untuk membentuk generasi berkualitas dan mengembangkan potensi
luar biasa pada diri masing-masing anak.
1.5.4 Bagi Pengembang kurikulum
1) Sebagai bahan pertimbangan untuk menyeleksi dan menentukan kelayakan
lembar kerja (majalah) yang ditinjau dari beberapa aspek berdasarkan
kurikulum Permendiknas No.58 tahun 2009
2) Para pemegang kebijakan sepenuhnya memihak pada kepentingan anak
1.5.5 Bagi Orang Tua dan Masyarakat
1) Masyarakat tidak lagi menuntut terhadap Lembaga PAUD dengan uotput
yang berorientasi akademik, tetapi berorientasi developmental.
2) Terciptanya sumber belajar siap pakai berupa media fun works yang dapat
digunakan oleh pendidik dan orang tua dalam “membelajarkan anak”.
1.6 Sistematika Penulisan Skripsi
Skripsi ini terdiri atas beberapa bagian yang masing-masing diuraikan sebagai
berikut:
1. Bagian awal skripsi, terdiri dari halaman judul, halaman pengesahan, pernyataan,
motto, persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar gambar dan daftar
tabel.
2. Bagian isi, merupakan bagian yang pokok dalam skripsi yang terdiri dari lima bab
sebagai berikut:
15
BAB I : Pendahuluan berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah,
batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika
penulisan.
BAB II :Tinjauan Pustaka berisi tentang teori-teori yang mendukung dan
berkaitan dengan permasalahan skripsi sehingga dapat dijadikan sebagai
teori penunjang yang menjadi dasar-dasar disusunnya skripsi.
BAB III : Metode penelitian berisi tentang langkah atau proses penelitian. Bab ini
meliputi identifikasi masalah, perumusan masalah, studi pustaka,
pemecahan masalah, dan penarikan simpulan.
BAB IV : Hasil dan pembahasan berisi tentang hasil penelitian dan Pembahasan
yang mengkaji perbedaan aktivitas dan hasil Pekerjaan anak dengan
menggunakan majalah dan media fun works berdasarkan kurikulum
permendiknas No. 58 tahun 2009.
BAB V : Penutup berisi tentang simpulan dari pembahasan dan saran-saran yang
berkaitan dengan simpulan sehingga bermanfaat bagi penulis dan
pembaca.
3. Bagian akhir, merupakan bagian yang terdiri atas daftar pustaka yang bertujuan
untuk memberikan informasi tentang semua buku, sumber, jurnal dan literatur
lainnya yang digunakan dalam penulisan skripsi ini yang dijadikan penulis sebagai
acuan penulisan skripsi.
16
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Aktivitas
Setiap individu memiliki aktivitas untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Aktivitas adalah suatu kegiatan. Aktivitas ada dua macam yakni aktivitas positif dan
aktivitas negatif. Aktivitas positif adalah suatu kegiatan yang dilakukan atas dirinya
sendiri maupun kehendak orang lain yang bersifat serius/sungguh-sungguh,
menggunakan waktu secara efektif yang dilakukan untuk sesuatu yang
berguna/bermanfaat. Aktivitas negatif adalah kegiatan yang dilakukan atas diri sendiri,
bebas, apabila atas kehendak orang lain akan dilakukan tanpa paksaan dengan tujuan
untuk memperoleh kesenangan pada waktu mengadakan kegiatan tersebut. Berikut adalah
tabel perbedaan aktivitas positif dan negatif (Dani, 2009:20)
Tabel. 2.1 Perbedaan Aktivitas Positif dan Negatif
NoPerbedaan Aktivitas
Positif Negatif1 Serius/Sungguh-sungguh Keasyikan/remeh-temeh2 Kadang-kadang dipaksa Tanpa paksaan sama sekali3 Berarti/berguna: bekerja Tidak berarti/tidak berguna:
bermain4 Waktu efektif Waktu tidak efektif5 Terikat oleh syarat tertentu Bebas/tidak terikat6 Pokok/Utama Sebagai penunjang/pelengkap7 Berorientasi hasil/materi Kesenangan/hiburan8 Ditujukan orang dewasa Ditujukan untuk anak-anak9 Terkadang mengeluarkan biaya Tidak mengeluarkan biaya
17
Aktivitas adalah bagaimana mengubah sesuatu yang kita pikirkan dari suara hatimenjadi sesuatu yang kita jalani baik kegiatan positif atau negatif.Aktivitas positif adalah suatu kegiatan yang bersifat serius, dilakukan denganpaksaan, berguna, penggunaan waktu efektif, terikat syarat tertentu, bersifat utama,berorientasi pada hasil yang ditujukan orang dewasa dengan mengeluarkan biaya.Aktivitas negatif adalah suatu kegiatan yang bersifat remeh, dilakukan atas kehendaksendiri dengan bebas pada waktu yang tidak efektif, bersifat sebagai pelengkap untukkesenangan, ditujukan untuk anak-anak yang tidak mengeluarkan biaya
2.1.1 Pengertian Aktivitas
Pengertian aktivitas menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti kegiatan,
usaha, kekuatan, ketangkasan serta kegairahan. Aktivitas adalah suatu energi atau
keadaan bergerak di mana manusia memerlukannya untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya (2011). Sedangkan menurut Syaifudin (2010) kegiatan adalah upaya yang
dilakukan dalam jangka waktu tertentu. Aktivitas anak usia dini adalah kegiatan yang
dilakukan anak pada proses belajar anak usia dini yang menitikberatkan pada usaha
belajar sambil beraktivitas. Aktivitas anak usia dini merupakan aktivitas yang sesuai
dengan karakteristik anak usia dini yaitu bermain/aktivitas negatif.
2.1.2 Konsep Aktivitas Anak Usia Dini
Setiap bentuk aktivitas hidup yang mengarah pada tujuan peningkatan kualitas
diri dengan cara tertentu, terutama memberdayakan seluruh atau sebagian panca indra
secara sadar dan sengaja dapat dinamakan belajar. Begitu pula dengan konsep aktivitas
anak usia dini tujuannya untuk mengoptimalkan kinerja panca indra supaya menghasilkan
keahlian, pengetahuan dan ketrampilan baru sesuai karakteristik anak.
Aktivitas anak usia dini adalah kegiatan yang dilakukan anak usia 0-6 tahun atas
kehendak sendiri maupun orang lain sesuai dengan karakteristiknya (bermain) untuk
memenuhi kebutuhannya dalam jangka waktu tertentu.
18
Montessori (Seldin 2011: 18) mengatakan bahwa: “Anak yang diperlakukan
dengan hormat untuk mencoba aktivitas baru akan lebih siap belajar untuk melakukan
hal-hal bagi dirinya sendiri. Anak lebih percaya bahwa dirinya mampu dan mandiri
apabila diberi kebebasan belajar untuk memilih aktivitas yang mereka inginkan, dan
berkreasi selama yang mereka mau, menarik minatnya, mencoba eksplorasi baru,
mengatur komunitasnya sendiri dan mengembangkan ketrampilan kepemimpinan” .
Anak usia dini beraktivitas dengan caranya sendiri yaitu melalui bermain.
Bermain merupakan cara belajar yang sangat penting bagi anak usia dini. Guru dan orang
tua sering mengajarkan anak sesuai jalan pikiran orang
dewasa, seperti melarang anak untuk bermain. Akibatnya apa yang diajarkan orang tua
sulit diterima anak dan banyak hal yang disukai anak dilarang oleh
orangtua; sebaliknya banyak hal yang disukai orangtua tidak disukai anak. Untuk itu
orang tua dan guru perlu memahami hakikat perkembangan
anak dan hakikat PAUD agar dapat memberi pendidikan yang sesuai dengan jalan
pikiran anak.
Proses pendidikan yang bersifat holistik pada aktivitas anak usia dini, proses
sama pentingnya dengan hasil. Aktivitas anak usia dini akan berdaya guna apabila
indikator dibawah ini dapat tercapai secara maksimal. Adapun indikator komponen
aktivitas adalah sebagai berikut:
1) Totalitas, yaitu perilaku serius, asyik dan menikmati dengan permainan media yang
sedang ia mainkan.
19
2) Komunikasi (Oral activities), yaitu anak dapat merkomunikasi dari ide-ide dan
imajinasi yang ada dalam pikirannya, dengan bertanya/menjawab pertanyaan,
bercakap-cakap, berdialog atau bercerita sederhana.
3) Inovatif/sesuatu yang baru, yaitu media yang baru, permainan baru yang akan tercipta
sikap yang baru pula dari anak.
4) Kognitif (Mental activities), yaitu anak dilatih untuk merealisasikan ide-ide dan
imajinasi dalam pikirannya untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam
permainannya
5) Percaya diri (Emotional activities), yaitu anak akan merasa nyaman ketika bermain
dengan teman-temannya, menunjukan hasil karyanya dan tidak merasa minder ketika
melakukan kesalahan
6) Imajinasi, yaitu anak dapat melakukan apa saja sesuai imajinasinya dengan sarana
media yang disediakan
7) Kreatif, yaitu media dapat dikreasikan dengan permainan yang dapat dilakukan oleh
anak.
8) Sosialisasi, yaitu anak dapat menghargai orang lain, tidak memaksakan kehendak,
toleransi dan bekerjasama baik dengan teman maupun guru
9) Motorik kasar dan motorik halus yaitu media dapat digunakan dengan berbagai variasi
yang dapat mendukung perkembangan motorik kasar dan motorik halus anak.
10) Pengamatan (Visual activities) yaitu anak mampu membaca, memperhatikan dan
mengamati pembelajaran
Konsep aktivitas anak usia dini adalah kegiatan anak yang dapat mengaktifkanunsur totalitas, komunikasi, inovatif, kognitif, percaya diri, imajinasi, sosialisasi,motorik kasar dan motorik halus serta pengamatan
20
2.2 Pembelajaran
2.2.1 Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran untuk anak usia dini akan lebih bermakna apabila pembelajaran
dilakukan dengan menggabungkan suatu tema pada kehidupan nyata, karena akan lebih
menarik dan lebih cepat dipahami oleh anak. Pembelajaran dilakukan dengan melihat
keseluruhan materi yang akan disampaikan dan mengkombinasikan seluruh aspek
kemampuan anak usia dini. Menurut Feuestein (Gunawan 218: 2004) mengatakan bahwa:
”Kecerdasan anak dapat dimodifikasi (Modifiable Intelligence) antara kemampuan
kognitif dengan dasar pengalaman yang dialami anak”
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
pasal 1 menyatakan bahwa, pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan
pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Menurut Dimyati dan
Mudjiono (Sagala, 2003) “Pembelajaran adalah kegiatan guru secara terprogram dalam
desain instruksional, untuk membuat siswa belajar secara aktif, yang menekankan pada
penyediaan sumber belajar”
Menurut Nana Sujana 1990 dalam Purwati 2011 didalam Tinjauan Pustaka
mengatakan bahwa proses belajar mengajar yang optimal mempunyai ciri-ciri (1)
Kepuasan dan kebanggaan yang dapat menumbuhkan motivasi belajar pada diri anak, (2)
Menambah keyakinan akan kemampuan diri anak, (3) Hasil belajar anak bermakna bagi
anak, (4) hasil belajar anak diperoleh siswa secara menyeluruh, (5) kemampuan siswa
untuk mengontrol dan menilai kemampuannya.
Sudjana dalam Ramli (2010) menjelaskan bahwa pembelajaran adalah fungsi
pendidik untuk membelajarkan peserta didik terhadap materi pelajaran untuk mencapai
21
hasil belajar yang menimbulkan pengaruh belajar. Definisi pembelajaran tersebut
mengandung berbagai fungsi seperti membantu, membimbing, melatih, memelihara,
merawat, menumbuhkan, mendorong, membentuk, meluruskan, menilai, dan
mengembangkan.
Peraturan Pemerintah RI No. 19/2005 pasal 19 (2010) bahwa: “Proses
pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta
memberikan ruang yang cukup untuk berprakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai
dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologi peserta didik”
Alan Roger (2003) menyatakan “Pembelajaran sebagai sebuah produk dan
sebuah proses tentang pembelajaran tugas-sadar atau kemahiran, serta pembelajaran sadar
atau terformalisasikan”. Pembelajaran sebagai sebuah produk didefinisikan sebagai
perubahan dalam perilaku atau adanya sebuah hasil yang bisa diakui dan dilihat yang
menyoroti pembelajaran yang krusial (perubahan). Pembelajaran sebagai sebuah proses
yakni ada sebuah perhatian dengan apa yang terjadi ketika pembelajaran berlangsung,
pembelajaran bisa diajarkan sebagai sebuah proses yang dengannya perubahan perilaku
terjadi sebagai hasil dari pengalaman.
Pembelajaran menurut Saljo (1979) adalah sebagai berikut:
1. Pembelajaran sebagai sebuah peningkatan pengetahuan kuantitatif yaitu
mendapatkan informasi atau mengetahui banyak hal.
2. Pembelajaran sebagai proses mengingat yaitu menyimpan informasi yang bisa
direproduksi
22
3. Pembelajaran sebagai proses memperoleh fakta-fakta, ketrampilan, dan metode yang
dapat dikuasai dan digunakan sesuai kebutuhan
4. Pembelajaran sebagai proses memahami atau mengabstraksikan makna yaitu
melibatkan satu sama lain antara subyek permasalahan dengan dunia nyata
5. Pembelajaran sebagai proses penafsiran dan pemahaman akan realitas dalam sebuah
cara yang berbeda yaitu dengan menafsirkan kembali pengetahuan (Mark, 2010: 30).
2.2.2 Paradigma Pembelajaran
Pembelajaran pada UU Sisdiknas No.20/2003 menunjuk peranan siswa aktif
sekaligus mengoreksi peranan dominan guru. Perubahan paradigma pendidikan dari
pengajaran bergeser menjadi pembelajaran. Perubahan paradigma dari pengajaran
bergeser menjadi pembelajaran dapat dibandingkan dalam tabel berikut:
Pembelajaran adalah kegiatan yang dilakukan berdasarkan rencana yangterorganisir secara sistematis yang mencakup tujuan pembelajaran, materipembelajaran melalui kegiatan pembelajaran yang mencakup metode, mediapembelajaran, evaluasi pembelajaran, dan umpan balik evaluasi pembelajaran.
23
Tabel 2.2 Perubahan Paradigma dari Pengajaran Bergeser Menjadi Pembelajaran
No Pengajaran Pembelajaran1 Berpusat pada guru Berpusat pada anak/pembelajar2 Guru dominan dalam aktor kelas Guru sebagai fasilitator (penulis skenario)
3Suasana “tertib”, tenang, kaku danmembosankan
Suasana “Hidup”, menyenangkan, daninteraktif
4Anak terlibat dalam kompetensidengan siswa lain, dengan motivasimengalahkan teman
Siswa didorong bekerjasama mencapaitujuan. Tolong-menolong dalammemecahkan masalah dan bertukar pikiran
5
Anak adalah tempat gurumencurahkan pengetahuan(banking system). Prestasinyaadalah sejumlah hapalan/reproduksipengetahuan
Anak adalah pelaku proses pengalamanmengambil keputusan, memecahkanmasalah, menganalisis dan mengevaluasi.Kegiatan intelektual memproduksipengetahuan
6Evaluasi oleh guru bersifatmenyeleksi dan merangkingkuantitas hapalan
Evaluasi oleh anak bersifat refleksi danberperan memperbaiki proses untukmeningkatkan prestasi
7Sumber belajar buku teks dan guru
Sumber belajar adalah pengalamaneksplorasi mandiri dan pengalamankeberhasilan temannya dalammemecahkan masalah
8 Tempat belajar sebatas ruang kelas Tempat belajar seluas jagat raya
Pengajaran merupakan kegiatan yang dilakukan didalam kelas, kegiatan berpusatpada guru (guru sebagai aktor kelas), suasana tertib, tenang, kaku dan membosankan.Anak terlibat dalam kompetensi dengan motivasi mengalahkan teman, anak adalahtempat mencurahkan pengetahuan berupa reproduksi pengetahuan dengan sumberbelajar berupa buku teks dan guru.Pembelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan baik didalam/luar kalas, kegiatanberpusat pada anak, guru sebagai fasilitator dengan suasana hidup, menyenangkan,interaktif. Siswa didorong bekerjasama mencapai tujuan, tolong menolong dalammemecahkan masalah, menganalisis, mengevaluasi kegiatan intelektual,memproduksi pengetahuan, evaluasi bersifat refleksi yang memperbaharui prosesmeningkatkan prestasi dan sumber belajar merupakan pengalaman eksplorasi mandiridan pengalaman keberhasilan temannya dalam memecahkan masalah
24
2.2.3 Pembelajaran Untuk Anak Usia Dini
Pembelajaran anak usia dini/TK pada hakikatnya adalah pembelajaran yang
berorientasi bermain (belajar sambil bermain dan bermain sambil belajar), pembelajaran
yang berorientasi perkembangan yang lebih banyak memberi kesempatan kepada anak
untuk dapat belajar dengan cara-cara yang tepat. Setiap kegiatan harus mencerminkan
jiwa bermain, yaitu senang, merdeka, volunter, dan demokratis. Setiap permainan yang
diberikan harus diberi muatan pendidikan sehingga anak dapat belajar. Bermain adalah
sebuah kegiatan yang berulang-ulang yang menimbulkan rasa senang dan puas bagi anak.
Bermain sebagai sarana bersosial, kesempatan bereksplorasi, mengekspresikan perasaan,
berkreasi dan menemukan sarana pembelajaran yang menyenangkan sekaligus sebagai
wahana pengenalan diri dan lingkungan sekitar anak mendapati kehidupannya (Trianto,
2011: 28).
Pembelajaran menurut Sudjana (2000) adalah upaya pendidik untuk
membantu peserta didik melakukan kegiatan belajar. Surya (2004) menyatakan bahwa,
pembelajaran ialah suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu
perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu
itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Definisi tersebut menunjukan bahwa
pembelajaran sebagai usaha memperoleh perubahan perilaku dalam diri individunya.
Proses pembelajaran merupakan aktivitas yang menghubungkan anak dengan subyek dan
berkaitan dengan dunia nyata (Utomo, 2010: 28).
Beberapa pengertian pembelajaran adalah sebagai berikut:
1. Menurut teori behavioristik pembelajaran adalah suatu usaha guru membentuk
tingkah laku yang diinginkan dengan menyediakan lingkungan, agar terjadi
25
hubungan dengan subjek belajar serta perlu diberikan reinforcement untuk
meningkatkan motivasi kegiatan belajar.
2. Menurut teori kognitif pembelajaran adalah cara guru memberikan kesempatan
kepada siswa untuk berpikir agar memahami apa yang dipelajari.
3. Menurut teori Gestalt, pembelajaran adalah usaha guru memberikan mata pelajaran
sedemikian rupa sehingga siswa lebih mudah mengaturnya menjadi suatu yang
bermakna (pola bermakna). Bantuan guru diperlukan untuk mengaktualkan potensi
yang terdapat pada diri siswa.
4. Menurut teori Humanistik, pembelajaran adalah memberikan kebebasan kepada si
belajar untuk memilih bahan pelajaran dan cara mempelajarinya sesuai dengan minat
dan kemampuannya (Haryanto 2003:8).
2.2.4 Karakteristik Pembelajaran Anak Usia Dini
Anak memiliki karakteristik yang berbeda dengan orang dewasa dalam hal
belajar. Karakteristik cara belajar anak merupakan fenomena yang harus dipahami dan
dijadikan acuan dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran untuk anak usia
dini. Adapun karakterisktik cara belajar anak menurut Masitoh dkk. (2009: 6.9 – 6.12)
adalah :
1. Anak belajar melalui bermain.
Pembelajaran untuk anak usia dini adalah mempersiapkan anak untuk siapbelajar (ready to learn), yaitu siap belajar berhitung, membaca dan menulis yangmengembangkan aspek moral agama, emosional, sosial, fisik-motorik,kemampuan berbahasa, seni, dan intelektual, membimbing anak yang premoralagar berkembang ke arah moral realism dan moral relativism, dari yang bersifategosentris-individual ke arah prososial dan sosial-komunal, melatih anakmengenal jati diri (Self-identity), menghargai dirinya (self-esteem), dankemampuan akan dirinya (self-efficacy).
26
2. Anak belajar dengan cara membangun pengetahuannya.
3. Anak belajar secara alamiah
Anak belajar paling baik jika apa yang dipelajarinya mempertimbangkan
keseluruhan aspek pengembangan, bermakna, menarik, dan fungsional. Kegiatan
pembelajaran pada anak usia dini, menurut Sujiono dan Sujiono (Yuliani Nurani Sujiono,
2009: 138), pada dasarnya adalah pengembangan kurikulum secara konkret berupa
seperangkat rencana yang berisi sejumlah pengalaman belajar melalui bermain yang
diberikan pada anak usia dini berdasarkan potensi dan tugas perkembangan yang harus
dikuasainya dalam rangka pencapaian kompetensi yang harus dimiliki oleh anak.
Atas dasar pendapat di atas dapat dinyatakan bahwa pembelajaran untuk anak
usia dini memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Belajar, bermain, dan bernyanyi
Pembelajaran untuk anak usia dini menggunakan prinsip belajar, bermain, dan
bernyanyi (Slamet Suyanto, 2005: 133). Pembelajaran untuk anak usia dini diwujudkan
sedemikian rupa sehingga dapat membuat anak aktif, senang, bebas memilih. Anak-anak
belajar melalui interaksi dengan alat-alat permainan dan perlengkapan serta manusia.
Anak belajar dengan bermain dalam suasana yang menyenangkan. Hasil belajar anak
menjadi lebih baik jika kegiatan belajar dilakukan dengan teman sebayanya. Dalam
belajar, anak menggunakan seluruh alat inderanya.
2. Pembelajaran yang berorientasi pada perkembangan
Pembelajaran yang berorientasi pada perkembangan mengacu pada tiga hal
penting, yaitu : 1) berorientasi pada usia yang tepat, 2) berorientasi pada individu yang
tepat, dan 3) berorientasi pada konteks sosial budaya (Masitoh dkk., 2005: 3.12).
27
Pembelajaran yang berorientasi pada perkembangan harus sesuai dengan
tingkat usia anak, artinya pembelajaran harus diminati, kemampuan yang diharapkan
dapat dicapai, serta kegiatan belajar tersebut menantang untuk dilakukan anak di usia
tersebut.
Praktik pembelajaran yang berorientasi perkembangan menekankan pada hal-
hal sebagai berikut: (1) anak secara holistik, (2) program pendidikan yang bersifat
individual, (3) pentingnya kegiatan yang diprakarsai anak, (4) fleksibel, lingkungan kelas
menstimulasi anak, (5) pentingnya bermain sebagai wahana belajar, (6) kurikulum
terpadu, (7) belajar melalui bekerja, (8) memberikan pilihan kepada anak tentang apa dan
bagaimana caranya belajar, (9) penilaian bersifat kontinu, dan (10) bermitra dengan orang
tua untuk mendukung perkembangan dan belajar anak.
Prinisp-prinsip pembelajaran yang berorientasi perkembangan dapat
diidentifikasi dari beberapa dimensi, sebagai berikut:
1. Menciptakan iklim yang positif dan kondusif untuk belajar.
2. Membantu keeratan kelompok dan memenuhi kebutuhan individu.
3. Lingkungan dan jadwal hendaknya memberi kesempatan kepada anak untuk
berpartisipasi aktif, mengambil inisiatif, melakukan eksplorasi terhadap objek dan
lingkungannya.
4. Pengalaman belajar hendaknya dirancang secara konkret dan memberi kesempatan
kepada anak untuk memilih kegiatannya sendiri.
5. Mendorong anak-anak untuk mengembangkan keterampilan berkomunikasi dan
berbahasa secara menyeluruh yang meliputi kemampuan berbicara, mendengarkan,
membaca dan menulis dini.
28
6. Strategi pembelajaran dirancang agar anak dapat berinteraksi dengan anak lainnya
secara individual dan dalam kelompok kecil.
7. Motivasi dan bimbingan diberikan agar anak mengenal lingkungannya,
mengembangkan keterampilan sosial, pengendalian dan disiplin diri.
8. Kurikulum diorganisasikan secara terpadu untuk mengembangkan seluruh aspek
perkembangan anak yang meliputi aspek fisik motorik, sosial emosi, kognitif,
bahasa, dan seni.
9. Penilaian terhadap anak dilakukan secara kontinu, melalui observasi.
10. Mencatat dan mendokumentasikan hal-hal yang telah dilakukan anak dan cara
melakukan kegiatan tersebut.
Manusia merupakan makhluk individu. Perbedaan individual juga harus
manjadi pertimbangan guru dalam merancang, menerapkan, mengevaluasi kegiatan,
berinteraksi, dan memenuhi harapan anak. Selain berorientasi pada usia dan individu
yang tepat, pembelajaran berorientasi perkembangan harus mempertimbangkan konteks
sosial budaya anak. Untuk dapat mengembangkan program pembelajaran yang bermakna,
guru hendaknya melihat anak dalam konteks keluarga, masyarakat, faktor budaya yang
melingkupinya.
Karakteristik pembelajaran PAUD merupakan pembelajaran menggunakanprinsip belajar, bermain, dan bernyanyi sehingga dapat membuat anak aktif,senang, bebas memilih Pembelajaran yang berorientasi pada perkembangan yangsesuai dengan tingkat usia anak, artinya pembelajaran harus diminati, kemampuanyang diharapkan dapat dicapai, serta kegiatan belajar tersebut menantang untukdilakukan anak secara alamiah
29
2.3 Aktivitas Pembelajaran
Proses aktivitas belajar harus melibatkan seluruh aspek psikofisis peserta
didik, baik jasmani maupun rohani sehingga akselerasi perubahan perilakunya dapat
terjadi secara cepat, tepat, mudah dan benar, baik berkaitan dengan aspek kognitif, afektif
dan psikomotor. Kegiatan pembelajaran memerlukan sebuah perencanaan agar
pencapaian tujuan pendidikan dapat terselenggara dengan efektif dan efisien. Aktivitas
dalam belajar dapat memberikan nilai tambah (added value) bagi peserta didik berupa:
1) Peserta didik memiliki kesadaran (awareness) untuk belajar sebagai wujud adanya
motivasi internal (driving force) untuk belajar sejati
2) Peserta didik mencari pengalaman dan langsung mengalami sendiri, yang dapat
memberikan dampak terhadap pembentukan pribadi yang integral.
3) Peserta didik belajar berdasarkan minat dan kemampuannya
4) Menumbuhkembangkan sikap disipin dan suasana belajar yang demokratis
dikalangan peserta didik
5) Pembelajaran dilaksanakan secara kongkret sehingga dapat menumbuhkembangkan
pemahaman dan berpikir kritis serta menghindarkan terjadinya verbalisme
6) Menumbuhkembangkan sikap kooperatif dikalangan peserta didik sehingga sekolah
menjadi hidup, sejalan, serasi dengan kehidupan masyarakat disekitarnya.
Aktivitas pembelajaran merupakan kegiatan yang direncanakan agar pencapaian tujuanpendidikan dapat terselenggara dengan efektif dan efisien yang melibatkan seluruhaspek psikofisis peserta didik, baik jasmani maupun rohani sehingga akselerasiperubahan perilakunya dapat terjadi secara cepat, tepat, mudah dan benar, baikberkaitan dengan aspek kognitif, afektif dan psikomotor.
30
2.3.1 Aktivitas Belajar Anak Usia Dini
Dierich yang dikutip Hamalik (1980: 288-209) menyatakan, aktivitas belajar
anak usia dini dibagi dalam delapan kelompok yaitu:
1) Kegiatan visual yaitu membaca, melihat gambar, mengamati eksperimen,
demonstrasi, pameran, mengamati orang lain bekerja atau bermain.
2) Kegiatan lisan (oral) yaitu, mengemukakan suatu fakta atau prinsip, menghubungkan
suatu kejadian, mengajukan pertanyaan, memberi saran, mengemukakan pendapat,
berwawancara, diskusi dan interupsi.
3) Kegiatan mendengarkan, yaitu mendengarkan penyajian bahan, mendengarkan
percakapan atau diskusi kelompok, mendengarkan suatu permainan, dan
mendengarkan radio.
4) Kegiatan menulis, yaitu menulis cerita, menulis laporan, memeriksa karangan,
membuat out line atau rangkuman, mengerjakan tes, serta mengisi angket
5) Kegiatan menggambar yaitu menggambar, membuat chart, diagram, pola, dan peta.
6) Kegiatan metrik yaitu melakukan percobaan, memilih alat-alat, melaksanakan
pameran, membuat model, menyelenggarakan permainan, menari dan berkebun.
7) Kegiatan mental yaitu merenungkan, mengingat, memecahkan masalah, menganalisa
faktor-faktor, melihat hubungan, dan membuat keputusan.
8) Kegiatan emosional yaitu minat, membedakan, berani, tenang dan lain-lain
Aktivitas Pembelajaran anak usia dini merupakan kegiatan yang direncanakanagar pencapaian tujuan pendidikan dapat terselenggara dengan efektif dan efisienyang melibatkan kegiatan visual, lisan, mendengarkan, menulis, menggambar,metrik/percobaan, mental dan emosional
31
2.3.2 Teori Pembelajaran
Pengikut perspektif pembelajaran (learning perspective) memberikan
perhatian kepada perilaku yang dapat diobservasi. Teoritisi aliran ini mempertahankan
pendapat bahwa perkembangan merupakan hasil pembelajaran (learning), perubahan
didasari oleh pengalaman atau adaptasi kepada lingkungan. Teori aliran pembelajaran
adalah behaviorisme (behaviorism) dan teori pembelajaran sosial (social learning
theory). Behaviorisme adalah teori mekanistik yang mendeskripsikan perilaku yang dapat
diobservasi sebagai respon terhadap pengalaman yang dapat diprediksi. Penelitian
behavioral fokus kepada pembelajaran asosiatif (assosiatif learning), dimana hubungan
mental antara dua peristiwa terbentuk.
Pembelajaran asosiatif adalah classical conditioning (pengkondisian klasik)
dipelopori oleh Ivan Pavlov, John B Watson dan operant conditioning (pengkondisian
operant) dipelopori oleh B. F. Skinner. Teori Pembelajaran sosial dipelopori Albert
Bandura yang menyatakan bahwa dorongan utama perkembangan bersumber dari orang.
Teori ini ada dua macam yaitu (1) pembelajaran sosial klasik menyatakan bahwa orang
belajar perilaku sosial dengan mengobservasi dengan mengimitasi model disebut
pembelajaran observasional (2) Teori kognitif Bandura yaitu proses kognitif terjadi saat
seseorang mengamati model dan secara mental menyatukan pola kepingan kedalam
sebuah pola perilaku baru yang kompleks (Diane 44: 2008).
Teori Pembelajaran merupakan landasan yang mendasari hasil pembelajaran yaituperkembangan dengan perubahan yang didasari oleh pengalaman atau adaptasiterhadap lingkungan yang dapat diprediksi melalui observasi respon terhadapperilaku.
32
2.3.2.1 Teori Pembelajaran Aktif
2.3.2.1.1 Teori Organimistik
Jaques Rousseau seorang filsuf Perancis percaya bahwa anak dilahirkan
sebagai “makhluk liar yang bersifat luhur” yang akan berkembang sesuai dengan
kecenderungan alamiah positif kecuali kecenderungan tersebut dikorupsi oleh masyarakat
yang reseptif. Rousseau merupakan pelopor model organismik perkembangan yang
menyatakan bahwa anak sebagai organism yang aktif dan tumbuh yang kemudian dalam
perjalanannya mempengaruhi perkembangan mereka, dorongan perubahan berasal dari
dirinya sendiri. Perilaku manusia adalah sebuah keutuhan organik karena tidak dapat
diprediksi dengan hanya memecah-mecahnya kedalam respon sederhana terhadap
stimulus lingkungan (Diane 35:2008).
2.3.2.1.2 Teori Sosiokultural
Teori Sosiokultural Lev Vygotsky (1896-1934), ia berpendapat untuk
memahami perkembangan kognitif, seseorang harus melihat kepada proses sosial yang
menjadi sumber pikiran anak. Vygotsky menekankan keterlibatan aktif anak dengan
lingkungan mereka, anak belajar melalui interaksi sosial. Aktivitas bersama membantu
anak untuk menanamkan cara berpikir dan bersikap masyarakat mereka serta menjadikan
semua itu sebagai caranya sendiri. Orang dewasa seharusnya membantu mengarahkan
dan mengorganisasi proses pembelajaran sebelum anak mampu menguasai dan
menginternalisanya. Bimbingan ini sangat efektif dalam membantu anak untuk melewati
Zone of proximal development (zona perkembangan antara), kesenjangan antara apa yang
telah dapat mereka lakukan sendiri dan apa yang belum dapat dilakukan seorang dari
mereka (Diane, 2008:56)
33
2.3.2.1.3 Teori Active Learning
Menurut Melvin Silberman, belajar bukan konsekuensi otomatis dari
penyampaian informasi kepada siswa. Belajar membutuhkan keterlibatan mental dan
tindakan sekaligus. Pada saat kegiatan belajar berlangsung, anak melakukan sebagian
besar pekerjaan belajar. Mereka mempelajari gagasan, memecahkan berbagai masalah
dan menerapkan yang mereka pelajari (Baharuddin 134: 2008).
Pernyataan Confusius oleh Silberman cara belajar yang diabadikan dengan
kredo:
“What I hear, I forget.
What I hear and see, I remember a little
What I hear, see, and ask questions about or discuss whit someone else, I begin to
understands.
What I hear, see, discuss, and do, I acquire knowledge and skill.
What I teach to another, I maste”.
Belajar dengan cara mendengarkan akan lupa, dengan cara mendengarkan dan
melihat akan ingat sedikit, dengan cara mendengar, melihat dan mendiskusikan dengan
anak lain akan paham, dengan cara mendengar, melihat, diskusi, dan ketrampilan, dan
cara untuk menguasai pelajaran terbagus adalah dengan mengajarkan. Belajar aktif
merupakan langkah menyenangkan yang menyajikan berbagai strategi pembelajaran aktif
yang diterapkan semua pembelajaran.
2.3.2.1.4 Teori masa peka; periode sensitif; masa emas
Teori Montessori menyatakan bahwa pada usis 5-6 tahun (TK B) termasuk
masa paling penting dalam perkembangannya, dimana anak mudah menyerap apapun dari
34
lingkungannya. Masa Peka merupakan masa peletak dasar pertama untuk mengabungkan
kemampuan kognitif, afektif, psikomotorik, bahasa, sosioemosional dan spiritual.
Pendidikan pada usia 5-6 tahun merupakan wahana pendidikan sangat fundamental dalam
memberikan kerangka dasar terbentuk dan berkembangnya dasar pengetahuan,
kemampuan dan ketrampilan anak. Keberhasilan pembentukan pada sentra persiapan
sangat menentukan keberhasilan tahap-tahap jenjang pendidikan selanjutnya.
Beberapa pemikiran Montessori tentang belajar:
1) Anak memiliki kemampuan sangat besar, dalam realita tak seorangpun mampu
mengaktualkan semua potensi kemampuan yang dimiliki. Manusia terlahir dengan
kekayaan yang sangat melimpah, sehingga mampu memanfaatkan warisannya,
mampu memilih bagian mana yang akan dimanfaatkan sesuka hatinya.
2) Montessori membagi tahap perkembangan anak menjadi umur 0-6, 6-12, 12-18. Ia
menganggap masa kehidupan yang paling penting adalah masa pertumbuhan yang
pertama, yaitu intelegensi mengalami pembentukan. Keberhasilan pembentukan tahap
ini sangat menentukan keberhasilan tahap-tahap selanjutnya.
3) Menurut Montessori manusia terlahir dianugerahi dengan kemampuan untuk
mempelajari bahasa lingkungannya, jadi anak menjadi sangat peka terhadap bunyi-
bunyi ujaran, menyimak dengan cermat.
4) Periode awal umur 0-6 tahun adalah periode sensitif, masa peka atau masa emas,
dimana pikiran anak mudah menyerap apapun dari lingkungannya.
5) Masa emas seyogyanya didayagunakan pendidik sebaik-baiknya, jika tersia-sia masa
ini tidak akan pernah dapat dicari gantinya.
35
6) Semakin utuh dan sempurna kebutuhan-kebutuhan pada masa perkembangan
terpenuhi, maka semakin besar keberhasilan perkembangan pada masa berikutnya
7) Montessori berkata ketika kita ingin meleburkan gagasan baru untuk merubah atau
memperbaiki adat-istiadat dan kebiasaan masyarakat untuk perubahan watak
bangsanya, kita harus memanfaatkan anak-anak sebagai sarananya, karena tidak
banyak prestasi yang dapat kita raih jika berbekal dengan orang dewasa.
Teori Maria Montessori menyatakan bahwa anak usia 5-6 tahun sudah dapat
mempelajari bahasa lingkungannya melalui stimulasi yang tepat. Jika masa ini disia-
siakan maka anak akan semakin kesulitan untuk mempersiapkan diri menuju jenjang
pendidikan lebih lanjut. Jika anak telah siap menuju jenjang pendidikan lebih lanjut,
maka anak akan lebih mudah meraih prestasi sebagai bekal masa depannya.
2.3.2.1.5 Teori Kognitif
Piaget memandang perkembangan kognitif sebagai produk usaha anak untuk
memahami dan bertindak dalam dunia mereka. Piaget yakin bahwa perkembangan
kognitif dimulai dari kemampuan bawaan untuk beradaptasi dengan lingkungan. Fungsi
mental berkembang dari pembelajaran berbasis sensorik sederhana serta aktivitas motorik
kepada pemikiran yang abstrak dan logis. Pertumbuhan kognitif terjadi melalui tiga fase
yang saling berhubungan: organisasi, adaptasi dan ekuilibrasi.
Organisasi adalah kecenderungan untuk membuat struktur kognitif yang
semakin kompleks: sistem pengetahuan atau cara berpikir yang disertai dengan
pencitraan realitas yang semakin akurat. Adaptasi merupakan istilah Piaget untuk cara
anak memperlakukan informasi baru dengan mempertimbangkan apa yang telah mereka
36
ketahui. Ekulibrasi adalah usaha konstan untuk mendapatkan kestabilan atau ekuilibrium-
menghendaki perpindahan dari asimilasi ke akomodasi.
Piaget menyatakan bahwa permainan adalah proses berpikir (Carol & Barbara
2008: 23) permainan adalah jalan bagi anak mengembangkan kemampun menggunakan
lambang dan memahami lingkungan mereka. Anak usia 5-7 tahun telah memasuki masa
prasekolah, yakni masa taman kanak-kanak/masa persiapan untuk memasuki usia
Sekolah Dasar. Meskipun berada pada masa prasekolah namun dunianya tetap dunia
bermain, maka anak usia pra sekolah masih senang bermain. Dengan bermain, hasil
belajar anak akan sesuai dengan tahap usia perkembangannya yang diperoleh dari
kegiatan pembelajaran yang menyenangkan.
Pada teori perkembangan kognitif dalam psikologi pendidikan (Rifa’i dan
Anni, 2010: 25-26) terdapat empat konsep pada teori belajar Piaget yaitu:
1) Skema, merupakan kategori pengetahuan yang membantu seseorang dalam
memahami dan menafsirkan dunianya.
2) Asimilasi, merupakan proses memasukkan informasi ke dalam skema yang telah
dimiliki.
3) Akomodasi, merupakan proses mengubah skema yang telah dimiliki dengan
informasi baru.
4) Ekuilibrium, merupakan keseimbangan antara asimilasi dan akomodasi.
Menurut Piaget pada masa ini anak berada pada masa peralihan dari tahap pra-
operasional ketahap operasional kongkrit. Mereka mulai menguasai lambang yang
memungkinkan manipulasi secara mental, tetapi penalaran masih sangat dipengaruhi oleh
persepsi. Anak mulai tahu beberapa aturan atau strategi berpikir, seperti: penjumlahan,
37
pengurangan, penggandaan atau mengurutkan sesuatu secara berseri. Dari teori tersebut
berarti anak sudah mulai mampu mengguasai penalaran/persepsi anak.
2.3.3 Asas Pembelajaran Untuk Anak Usia Dini
Asas Pembelajaran anak usia dini adalah sebagai berikut:
1) Asas Apersepsi
Perkembangan mental anak dalam mengolah proses hasil belajar dipengaruhi
oleh pengetahuan dan pengalaman serta ketrampilan yang telah dimiliki sebelumnya.
Oleh sebab itu, pembelajaran yang dilakukan pendidik hendaknya memperhatikan
pengetahuan dan pengalaman, latihan, ketrampilan awal yang telah dimiliki oleh anak
sehingga anak dapat mencapai proses hasil belajar yang lebih optimal.
2) Asas Kekongkritan
Melalui interaksi dengan objek-objek nyata dan pengalaman kongkrit,
pembelajaran perlu menggunakan berbagai media dan sumber belajar agar suatu tema
yang telah atau akan dipelajari oleh anak menjadi lebih bermakna. Misalnya
menggunakan gambar binatang untuk mempelajari binatang, melakukan eksperimen
gejala alam, dan menggunakan audio visual tentang bencana.
3) Asas Motivasi
Belajar akan optimal jika anak memiliki dorongan untuk belajar. Oleh sebab
itu, pembelajaran hendaknya dirancang sesuai dengan kebutuhan, minat, dan kemauan
Teori pembelajaran aktif merupkan landasan belajar secara aktif yang dapatmempengaruhi perkembangan anak baik berasal dari dirinya sendiri maupun denganlingkunganya melalui interaksi sosial yang menyenangkan pada periode masa peka(rentang 0-6 tahun) dengan memanfaatkan pertumbuhan kognitif (melalui faseorganisasi, adaptasi dan ekuilibrasi), sosial dan emosi yang tepat
38
anak. Misalnya memberi penghargaan kepada anak yang berprestasi dengan pujian atau
hadiah, memajang setiap hasil karya anak, melibatkan setiap anak pada berbagai kegiatan
lomba dan melakukan pencatatan unjuk kemampuan anak.
4) Asas Kemandirian
Kemandirian merupakan upaya yang dimaksudkan untuk melatih anak dalam
memecahkan masalahnya. Oleh sebab itu pembelajaran hendaknya dirancang untuk
mengembangkan kemandirian anak. Misalnya tata cara makan, menggosok gigi,
memakai atau melepas baju, buang air besar dan buang air kecil serta merapikan mainan
setelah bermain.
5) Asas kerjasama (kooperatif)
Kerjasama menjadi asas karena dengan bekerja sama ketrampilan sosial anak
akan berkembang secara optimal. Oleh karena itu, pembelajaran hendaknya dirancang
untuk mengembangkan ketrampilan sosial anak, misalnya bertanggung jawab terhadap
kelompok, menghargai pendapat anak lain, bergantian, aktif dalam kerja kelompok dan
membantu anak lain.
6) Asas Perbedaan Individu
Anak adalah individu yang bersifat unik, berbeda antara individu satu dengan
individu lainnya. Oleh sebab itu, pembelajaran hendaknya memperhatikan perbedaan
individu, misalnya, perbedaan latar belakang keluarga, perbedaan kemampuan, perbedaan
minat, dan perbedaan gaya belajar agar anak mencapai hasil belajar secara optimal.
7) Asas Keterpaduan
Korelasi menjadi asas karena aspek pengembangan diri anak yang satu dengan
aspek pengembangan diri yang lain saling berkaitan. Oleh sebab itu pembelajaran di
39
PAUD dirancang dan dilaksanakan secara terpadu. Misalnya perkembangan kognitif anak
berkaitan dengan perkembangan bahasa anak.
8) Asas Belajar Sepanjang Hayat
Proses pembelajaran anak tidak hanya berlangsung di PAUD tetapi sepanjang
hayat anak. Oleh sebab itu, pembelajaran di PAUD hendaknya diupayakan untuk
membekali anak agar dapat menjadi pembelajar sepanjang hayat dan mendorong anak
selalu ingin dan berusaha belajar kapanpun dan dimanapun.
2.3.4 Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran adalah pola umum perbuatan guru dan murid dalam
mewujudkan kegiatan belajar mengajar. Strategi pembelajaran adalah segala usaha guru
untuk menerapkan berbagai metode pembelajaran dalam mencapai tujuan yang
diharapkan. Dengan demikian strategi pembelajaran menekankan kepada bagaimana
aktivitas guru mengajar dan aktivitas anak belajar.
Terdapat beberapa kriteria yang harus menjadi pertimbangan guru dalam
memilih strategi pembelajaran, yaitu (1) karakteristik tujuan pembelajaran apakah untuk
pengembangan aspek kognitif, aspek afektif atau psikomotor. Pembelajaran itu bertujuan
untuk mengembangkan domain fisik-motorik, kognitif, sosial emosi, bahasa, dan estetika;
(2) karakteristik anak sebagai peserta didik baik usianya maupun kemampuannya; (3)
karakteristik tempat yang akan digunakan untuk kegiatan pembelajaran apakah di luar
atau di dalam ruangan; (4) karakteristik tema atau bahan ajar yang akan disajikan kepada
Asas pembelajaran untuk anak usia dini merupakan hukum dasar/tumpuan berpikirdalam pembelajaran bagi anak usia dini yang mencakup asas apersepsi (mengolahproses hasil belajar), kekongkritan, motivasi, kemandirian, kerjasama, perubahanindividu, keterpaduan, dan belajar sepanjang hayat
40
anak; dan (5) karakteristik pola kegiatan yang akan digunakan apakah melalui
pengarahan langsung, semi kreatif atau kreatif
2.3.4.1 Strategi Pembelajaran Untuk Anak Usia Dini
Strategi pembelajaran untuk anak usia dini dirancang agar anak dapat
berinteraksi dengan anak lainnya secara individual dan dalam kelompok kecil. Program
kegiatan tersebut berupa kegiatan bermain untuk membantu meletakkan dasar ke arah
perkembangan sikap, pengetahuan, ketrampilan dan kreativitas/daya cipta yang
diperlukan oleh anak untuk dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan untuk
pertumbuhan dan perkembangan pada tahapan berikutnya. Untuk mencapai program
kegiatan bermain, maka diperlukan strategi pembelajaran bagi anak usia dini yang lebih
berorientasi pada:
1) Tujuan yang mengarah pada tugas-tugas perkembangan disetiap rentang usia anak.
2) Materi yang diberikan harus mengacu dan sesuai dengan karakteristik yang sesuai
dengan perkembangan dan pertumbuhan serta tahap perkembangan setiap anak.
3) Metode yang dipilih seharusnya bervariasi sesuai dengan tujuan kegiatan belajar yang
mampu melibatkan anak secara aktif serta menyenangkan dan inovatif
4) Media dan kegiatan bermain yang digunakan haruslah aman, nyaman dan
menimbulkan ketertarikan bagi anak dan perlu adanya waktu yang cukup untuk
bereksplorasi.
Strategi pembelajaran merupakan ilmu dan seni menggunakan sumberdaya dalampembelajaran yang meliputi karakteristik tujuan pembelajaran, karakteristik siswa,karakteristik tempat pembelajaran, karakteristik pola kegiatan pembelajaran
41
5) Evaluasi yang terbaik dan diajurkan untuk dilakukan adalah assessment melalui
observasi partisipatif secara berkesinambungan terhadap apa yang dilihat, didengar
dan diperbuat oleh anak.
2.3.4.2 Jenis-jenis Strategi Pembelajaran Untuk Anak Usia Dini
2.3.4.2.1 Strategi Pembelajaran Umum Pada PAUD
Ada beberapa jenis strategi pembelajaran umum yang dapat digunakan pada
Pendidikan Anak Usia Dini. Strategi pembelajaran tersebut pada umumnya lebih
menekankan pada aktivitas anak dalam belajar, namun, tidak berarti peranan guru pasif.
Guru harus berperan sebagai fasilitator yang dapat memberikan kemudahan dan
kelancaran kepada anak dalam proses belajar.
Jenis-jenis strategi pembelajaran umum tersebut adalah: (1) meningkatkan
keterlibatan indra, (2) mempersiapkan isyarat lingkungan, (3) analisis tugas, (4)
scaffolding, (5) praktik terbimbing, (6) undangan/ajakan, (7) refleksi tingkah
laku/tindakan, (8) refleksi kata-kata, (9) contoh atau modelling, (10) penghargaan
efektif), (11) menceritakan/menjelaskan/menginformasikan, (12) do-it-signal, (13)
tantangan, (14) pertanyaan, dan (15) kesenyapan.
Strategi pembelajaran anak usia dini merupakan ilmu dan seni menggunakansumberdaya dalam pembelajaran bagi anak usia dini yang berorientasi pada tujuanyang mengarah pada tugas perkembangan, materi yang sesuai karakteristik anak,metode yang sesuai (variasi, aktif, inovatif, menyenangkan), media dan kegiatanbermain yang tepat (aman, nyaman, menarik, cukup waktu), dan menggunakanevaluasi partisipatif yang berkesinambungan
Strategi Pembelajaran umum pada PAUD merupakan ilmu dan seni menggunakansumberdaya dalam pembelajaran PAUD yang dapat diintegrasikan/digabungkandalam keseluruhan proses pembelajaran, sehingga tercipta kegiatan belajar yangbervariasi
42
2.3.4.2.2 Strategi Pembelajaran Khusus pada PAUD
Terdapat beberapa jenis strategi pembelajaran khusus yang dapat diterapkan di
Taman Kanak-kanak. Penerapan strategi pembelajaran khusus tersebut pada prinsipnya
sama dengan penerapan strategi pembelajaran umum, yaitu harus mempertimbangkan
karakteristik tujuan, karakteristik anak dan cara belajarnya, karakteristik tempat yang
akan digunakan, dan pola kegiatan.
Jenis-jenis strategi pembelajaran khusus tersebut adalah (1) kegiatan
eksploratori, (2) Penemuan Terbimbing, (3) Pemecahan Masalah, (4) Diskusi, (5) Belajar
Kooperatif, (6) Demonstrasi, dan (7) Pengajaran Langsung.
2.3.5 Model Pembelajaran
Model pembelajaran merupakan salah satu pendekatan dalam rangka
mensiasati perubahan perilaku siswa yang berkaitan dengan gaya belajar siswa dan gaya
mengajar guru.
Model pembelajaran peserta didik adalah sebagai berikut:
1) Examples Non-Examples yaitu pembelajaran dengan memberikan contoh atau
tanpa contoh
2) Ficture and ficture yaitu pembelajaran dengan memanggil murid secara bergantian
untuk menyelesaikan tugas
Strategi Pembelajaran khusus pada PAUD merupakan ilmu dan senimenggunakan sumberdaya dalam pembelajaran PAUD yang dapatdiintegrasikan/digabungkan dalam keseluruhan proses pembelajaran, sehinggatercipta kegiatan eksploratori, penemuan terbimbing, pemecahan masalah, diskusi,belajar kooperatif, demosntrasi dan pengajaran langsung
43
3) Numbered Head Together yaitu pembelajaran dengan cara bekerjasama dengan
membagi kelompok yang telah diberi nomor kepala pada tiap kelompok untuk
menyelesaikan aktivitas belajar
4) Cooperative Scritp yaitu pembelajaran berpasangan untuk menyelesaikan aktivitas
belajar
5) Kepala Bernomor Struktur yaitu pembelajaran dengan membagi kelompok yang
telah diberi nomor, didalam kelompok tiap anak diberikan nomor. Anak
menyelesaikan kegiatan secara bersama, selanjutnya masing-masing individu
memaparkan pendapat secara bergantian.
6) Student Eams Achievement Divisions (STAD) pembelajaran dengan membagi
kelompok 4-5 anak secara heterogen menurut prestasi, jenis kelamin dan lain-lain,
anak bekerja dalam tim untuk menyelesaikan aktivitas pembelajaran.
7) Jigsaw (Model Tim Ahli) yaitu pembelajaran kelompok tim pada tiap tim diberi
tugas yang berbeda, ahli dalam tim menyampaikan hasil aktivitas pembelajarannya.
8) Problem Based Instruction yaitu pembelajaran dengan menyelesaikan/memecahkan
masalah yang sedang terjadi atau yang sedang dihadapi
9) Artikulasi yaitu pembelajaran untuk mengetahui daya serap peserta didik dengan
materi yang telah disampaikan.
10) Mind Mapping yaitu pembelajaran yang digunakan untuk pengetahuan awal peserta
didik untuk menemukan alternatif jawaban.
11) Make a Match yaitu pembelajaran dengan cara mencari jawaban dengan
memasangkan
44
12) Think and Share yaitu pembelajaran yang dilakukan untuk mengetahui hasil
pemikiran peserta didik, guru membantu memberikan kesimpulan
13) Debate yaitu pembelajaran dengan menyampaikan pendapat pro dan kontra
terhadap aktivitas pembelajarannya.
14) Role Playing yaitu pembelajaran dengan mempersiapkan scenario sebelum aktivitas
pembelajaran berlangsung, setelah pementasan peserta didik mengambil kesimpulan
15) Group Investigation yaitu pembelajaran yang membahas tentang penemuan peserta
didik
16) Talking Stik yaitu pembelajaran yang diawali penjelasan guru, murid mengulang
kembali materi yang telah disampaikan.
17) Bertukar Pasangan yaitu pembelajaran dengan berpasangan untuk menyelesaikan
permasalahan, selanjutnya anak bertukar pasangan untuk mengukuhkan jawaban
atau penyelesaian masalah
18) Snowball Throwing yaitu pembelajaran dengan memberikan intruksi kepada salah
satu anak untuk menjelaskan materi kepada kelompoknya.
19) Student Fasilitator and Explaining yaitu peserta didik mempresentasikan gagasan
kepada rekan peserta lainnya
20) Course Review Horray yaitu pembelajaran dengan memberikan tanga x pada
jawaban salah dan √ pada jawaban benar selanjutnya menghitung masing-masing
jumlahnya dan berteriak horre dari jawaban benar yang diperoleh
21) Desmonstration yaitu pembelajaran dengan pertagaan dan percobaan untuk
didemokrasikan baik oleh guru maupun peserta didik
45
22) Explicit Instruction yaitu pembelajaran langsung yang dirancang khusus untuk
mengembangkan belajar peserta didik tentang pengetahuan prosedural dan
pengetahuan deklaratif dengan pola tahap demi tahap.
23) Cooperative Integrated Reading and Composition yaitu kooperatif terpadu
membaca dan menulis
24) Inside-Outside Cyrcle yaitu peserta didik saling membagi informasi pada saat yang
bersamaan, dengan pasangan yang berbeda dengan singkat dan teratur
25) Tebak Kata yaitu pembelajaran menggunakan kartu untuk ditebak dengan klu
(memberikan ciri-ciri) yang mengarah pada jawaban (istilah) yang akan ditebak
26) Word Square yaitu pembelajaran dengan menggunakan kotak yang berisi materi
pembelajaran, kemudian peserta didik menjawab dengan lembar kerja
27) Scramble yaitu pembelajaran dengan memberikan jawaban yang diacak hurufnya
28) Take and Give yaitu pembelajaran dengan memberikan kartu pada masing-masing
peserta didik untuk dipelajari dan selanjutnya memberikan informasi kepada
pasangannya.
29) Concept Sentence yaitu pembelajaran dengan membuat kalimat daru kata kunci
yang telah disediakan guru
30) Complete Sentence yaitu pembelajaran dengan melengkapi kalimat pada suatu
paragraf
31) Time Taken Arend 1998 yaitu pembelajaran yang dapat digunakan untuk
mengajarkan ketrampilan sosial, untuk menghindari dominasi pembicaraan atau
siswa diam sama sekali.
46
32) Keliling kelompok yaitu pembelajaran untuk bertukar pikiran antar anggota
kelompok dengan memberikan kontribusi, mendengarkan pandangan dan pemikiran
33) Tari Bambu yaitu pembelajaran agar peserta didik saling berbagi informasi pada
saat yang bersamaan dengan pasangan yang berbeda dalam waktu singkat secara
teratur.
34) Dua Tinggal Dua Tamu (Two Stay Two Stray) yaitu pembelajaran dengan
memberikan kesempatan kepada kelompok hasil dan informasi dengan kelompok
lainnya.
2.3.5.1 Model atau Pendekatan Khusus Amerika Serikat Pada PAUD
2.3.5.1.1 Model High/Scope PAUD.
Pembelajaran memberikan kerangka terbuka mengenai gagasan-gagasan dan
praktik pendidikan bagi guru berbasis perkembangan anak. Model High/Scope mengakui
anak-anak sebagai pembelajar aktif, belajar dengan cara terbaik melalui kegiatan yang
mereka rencanakan, laksanakan dan refleksikan sendiri Guru mendorong anak
mengambil keputusan, memecahkan masalah, atau terlibat dalam kegiatan kurikulum
yang menyumbang pada pembelajaran yang didasarkan pada indikator perkembangan
yang meliputi bidang intelektual, sosial dan perkembangan fisik (Jaipul, 2011:217)
2.3.5.1.2 Model Budaya-Sejarah atau Pendekatan Vigotsky pada PAUD
Model budaya-sejarah benar-benar memahami proses psikologi unik pada
manusia, seseorang harus mempelajari sejarah perkembangan dengan memadukan dua
Model pembelajaran merupakan salah satu pendekatan dalam rangka mensiasatiperubahan perilaku peserta didik secara adaptif maupun generatif yang berkaitandengan gaya belajar peserta didik dan gaya mengajar guru (Style of learning andteaching) dengan menggunakan model yang sudah ada atau membuat yang baru
47
aspek yang berbeda, namun saling berkaitan yaitu perorangan (ontogeni) dan sejarah
umat manusia (filogeni).Vigotsky lebih fokus pada komponen budaya beragam tanda dan
simbol yang berfungsi sebagai piranti budaya dan peran mereka dalam perkembangan
proses mental manusia yang unik yang disebut (fungsi mental yang lebih tinggi).
Vigotsky memandang konteks sosiokultural khusus pembelajaran dan perkembangan
untuk melihat bagaimana piranti budaya khusus serta praktik budaya khusus yang
digunakan untuk mengajar dan mempelajari hal yang mempengaruhi perkembangan
fungsi mental yang lebih tinggi dalam diri perseorangan atau kelompok tertentu (Jaipul,
2011:244)
2.3.5.1.3 Model Spectrum ke Bridging atau Pendekatan Pada Penggabungan Penilaian
Dengan Kurikulum dan Pengajaran Dalam Kelas Anak Usia Dini.
Apabila guru adalah seorang pengamat yang teliti, ia tahu apa yang telah dikuasai anak-
anak dan apa yang mereka pelajari. Penilaian merupakan tugas terpenting dan tersulit
untuk mengetahui bagaimana menilai anak-anak secara individual dengan tepat dan
secara efektif untuk menginformasikan perkembangan kegiatan pembelajaran. Penilaian
membantu guru mengenali kelebihan dan kebutuhan anak-anak dan mengawasi kemajuan
mereka, sementara mereka terlibat dalam kegiatan pembelajaran (Jaipul, 2011:265)
2.3.5.1.4 Model Bank Street College Of Education atau Pendekatan Perkembangan
Interaksi
Prinsip pendekatan ini berperan sebagai konteks bagi pengambilan keputusan
guru mengenai pilihan isi, metodelogi, dan lingkungan fisik dan sosial kelas. Pendekatan
perkembangan-interaksi merupakan pembelajaran melalui pengalaman langsung, anak-
anak dan orang dewasa terlibat aktif dengan lingkungan, memperluas pengetahuan dasar
48
mereka dan memperkuat kemampuan dan penguasaan. Guru diharapkan memiliki
pemahaman Pembelajaran, kebutuhan perkembangan anak dan kemampuan untuk
menciptakan kelas yang peduli, menantang secara cerdas dan demokratis.
2.3.5.1.5 Model Proyek atau Pendekatan Tinjauan
Metode ini merupakan penyelidikan anak-anak merupakan salah satu elemen
penting pada kurikulum PAUD yang mendukung perkembangan dan pembelajaran anak.
Kerja proyek sifatnya melengkapi pengajaran formal, anak-anak memiliki kesempatan
untuk menerapkan ketrampilan dasar mereka dalam mempelajari topik –topik yang
bermakna.
2.3.5.2 Model Eropa atau Pendekatan Eropa
2.3.5.2.1 Model Reggio Emilia pada Pengasuhan dan Pendidikan Dini: Menciptakan
Konsep Bagi Discassion.
Pendekatan Regio Emilia bahwa inovasi pendidikan apapun berubah
sementara yang lain berupaya memahami dan menggunakan. Perubahan terjadi secara
tidak sengaja atau memang tak bisa dihindari. Lingkungan anak usia dini Regio Emilia
tidak hanya menyenangkan untuk dilihat dan merupakan pengingat yang terkait secara
pribadi dengan budaya masyarakat yang lebih luas untuk membantu perkembangan
kegiatan sosial, memancing rasa ingin tahu dan penjelajahan, dan meningkatkan akan
sejarah masyarakat.
2.3.5.2.2 Model Waldorf pada Pendidikan Anak Usia Dini
Model pembelajaran yang bertujuan untuk meningkatkan lingkungan
pembelajaran yang sehat, tidak tergesa-gesa, sesuai perkembangan anak. Keseluruhan diri
anak sebagai sesuatu bersifat fisik, sosial, emosional, linguistik, estetis dan kognitif,
49
Woldorf membawa keseluruhan ini pada tingkat yang lebih dalam dengan juga
mempertimbangkan perkembangan spiritual dan moral anak.
2.3.5.2.3 Model Pembelajaran Montessori pada Pendidikan Anak Usia Dini
Pembelajaran anak melalui masa-masa peka saat mereka siap untuk belajar,
ketertarikan dan keingintahuan terhadap lingkungannya. Pendekatan ini merupakan
pendekatan menyeluruh yang dimulai sejak kelahiran dan terbentuk selama bertahun-
tahun hingga anak-anak menjadi lebih matang. Model Montessori memberikan kebebasan
belajar yaitu memilih aktivitas yang mereka inginkan dan berkreasi selama mereka mau,
penemuan melaui indra yaitu dengan membantu membangun kepekaan sensoris yang
membantu anak belajar.
Kemandirian merupakan dorongan paling besar seorang anak, mereka
menikmati latihan dan penguasaan banyak ketrampilan. Memberikan kesempatan bekerja
dan bermain merupakan cara terbaik mendorong anak mencoba ketrampilan baru yang
mudah dimengerti. Pembelajaran Montessori membantu anak berperilaku baik, sopan,
dan penuh kasih, dengan menunjukkan cinta yang tulus dan tanpa syarat. Memberi
kesempatan anak untuk bereksplorasi lebih luas, menghidupkan kebudayaan.
2.3.5.2.4 Model Piramida Pada Pendidikan anak Usia Dini
Metode ini memiliki ciri-ciri khusus bagi anak-anak yang memerlukan
bantuan tambahan meliputi rangsangan bahasa, bercerita secara interaktif, kegiatan
bermain dan pembelajaran inisiatif tambahan, kegiatan untuk anak yang berbakat, dan
pelajaran tambahan. Anak belajar dan mempelajari kembali ketrampilan baru melalui
pengaturan diri dan penyangga oleh orang dewasa. Penyangga berfungsi membantu anak
bila diperlukan, dan perlahan-lahan dikurangi saat kemampuan anak mulai meningkat
50
2.3.5.3 Model Pembelajaran Untuk Anak Usia Dini di Indonesia
Model secara kaffah dimaknai sebagai suatu objek atau konsep yang
digunakan untuk merepresentasikan sesuatu hal. Pendidikan untuk anak usia dini
merupakan masa pendek tetapi merupakan masa yang sangat penting bagi kehidupan
seseorang. Oleh karena itu, pada masa ini seluruh potensi yang dimiliki anak perlu
dikembangkan secara optimal. Ada banyak model pembelajaran di PAUD, namun yang
terpenting dalam mengembangkan model pembelajaran harus memperhatikan
karakteristik anak dan kompetensi yang akan dicapai, interaksi dalam pembelajaran,
alat/media, dan evaluasi/penilaian.
Pendekatan pembelajaran anak usia dini di indonesia adalah sebagai berikut:
2.3.5.3.1 Pengembangan Nilai-nilai Moral dan Agama
Pembalajaran pembiasaan merupakan kegiatan yang dilakukan secara terus
menerus dalam kegiatan sehari-hari anak, sehingga timbul perkembangan moral dan
nilai-nilai agama serta sosial agar dapat mengembangkan emosional dan kemandirian.
2.3.5.3.2 Bermain Sambil Belajar dan Belajar Melalui Bermain
Bermain merupakan pendekatan dalam melaksanakan pembelajaran di PAUD.
Kegiatan pembelajaran yang disiapkan oleh pendidik hendaknya dilakukan dalam
suasana yang menyenangkan dengan menggunakan strategi, untuk materi/bahan, dan
media yang menarik serta mudah dimengerti oleh anak. Melalui bermain anak diajak
untuk bereksplorasi, menemukan dan memanfaatkan objek-objek yang dekat dengan
lingkungan anak sehingga pembelajaran menjadi bermakna bagi anak, ketika bermain
anak membangun pengertian dengan pengalamannya.
51
2.3.5.3.3 Pembelajaran Berorientasi Pada Tumbuh Kembang Anak
Anak merupakan individu yang unik, maka perlu memperhatikan perbedaan
secara individu. Pendidik perlu memberikan kegiatan sesuai dengan tahap perkembangan
anak, dengan demikian dalam kegiatan yang disiapkan perlu memperhatikan cara yang
sederhana kerumit, kongkrit ke abstrak, gerakan ke verbal dan dari keakuan (ego) ke rasa
sosial. Pembelajaran berorientasi pada perkembangan anak yaitu Pembelajaran dengan
memahami karakteristik perkembangan anak dengan memberikan kontribusi terhadap
pendidik untuk merancang kegiatan, menata lingkungan belajar, mengimplementasikan
pembelajaran serta mengevaluasi perkembangan dan belajar anak.
2.3.5.3.4 Pembelajaran Berorientasi Pada Kebutuhan Anak
Kegiatan pembelajaran pada anak harus senantiasa berorientasi pada
kebutuhan anak. Anak usia dini sedang membutuhkan proses belajar untuk
mengoptimalkan perkembangan kebutuhan anak. Berbagai jenis kegiatan pembelajaran
hendaknya dilakukan berdasarkan pada perkembangan anak secara psikologis, nilai-nilai
agama, penerapan disiplin, sosial emosional, bahasa, kognitif, seni serta lingkungan sosial
budaya dimana anak tinggal.
2.3.5.3.5 Pembelajaran Menggunakan Pendekatan Tematik
Kegiatan pembelajaran dirancang dengan menggunakan pendekatan tematik.
Tema sebagai wadah pengenalan berbagai konsep untuk mengenal dirinya dan
lingkungan sekitarnya. Tema dipilih dan dikembangkan dari hal-hal yang paling dekat
dengan anak, sedehana, media yang mudah dan murah untuk didapat, aman serta
menarik. Pembelajaran tematik yaitu model pembelajaran terpadu yang menggunakan
52
tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman
bermakna kepada anak.
Pembelajaran terpadu sebagai konsep Integrated teaching and learning,
Integrated curiculum approach, a coherent curiculum approach artinya terlahir dari
kurikulum terpadu yaitu anak dapat mengeksplorasi pengetahuannya kedalam berbagai
mata pelajaran yang berkaitan dengan aspek-aspek tertentu dari lingkungan mereka
(Depdiknas, 2006: 5).
2.3.5.3.6 Kegiatan Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan
(PAKEM)
Proses pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan menyenangkan dapat
dilakukan anak usia dini yang disiapkan oleh pendidikan melalui kegiatan yang menarik
dan menyenangkan untuk membangkitkan rasa ingin tahu anak dan memotivasi anak
berpikir kritis dan menemukan hal-hal baru. Pengenalan pembelajaran dilakukan secara
demokrasi, mengingat PAUD merupakan subjek dalam proses pembelajaran, anak dapat
berinteraksi dengan mudah.
Pembelajaran anak usia dini dilaksanakan dengan cara:
Learning by Playing, pembelajaran dilakukan secara langsung oleh anak, (hands on
experience, dimana kelima indera anak terlibat secara langsung, sehingga anak
memperoleh pengetahuan dari interaksi anak dengan lingkungan secara langsung.
Learning by stimulating, pembelajaran ini menitikberatkan pada stimulasi perkembangan
anak secara bertahap, jadi pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan tahap perkembangan
anak.
53
Learning by modelling, pembelajaran dimana anak meniru orang dewasa atau teman
dilingkungannya. Anak belum dapat memfilter atau membedakan model peniruan yang
dilakukan tersebut merupakan perilaku baik atau buruk.
2.3.5.3.7 Pembelajaran Mengembangkan Kecakapan Hidup
Proses pembelajaran harus diarahkan untuk mengembangkan kecakapan hidup
melalui penyiapan lingkungan belajar yang menunjang berkembangnya kemampuan anak
untuk dapat menolong diri sendiri, disiplin, dan memperoleh kemampuan dasar yang
berguna untuk kelangsungan hidup.
2.3.5.3.8 Pembelajaran yang Bermakna
Kegiatan untuk menstimulasi perkembangan potensi anak agar pembelajaran
bermakna, sehingga perlu memanfaatkan berbagai media bahan alam, bahan sisa, bahan
sintetik, dan sumber belajar dari lingkungan sekitar yang disediakan oleh pendidik.
2.3.5.3.9 Pembelajaran Mediatif
Pembelajaran mediatif yaitu pembelajaran dengan memberikan mediatif yang
dirancang dan dikembangkan guru sehingga pengetahuan siswa dapat dikontruksikan
dari pengalamannya, proses pembentukan berjalan terus-menerus dan setiap kali terjadi
rekonstruksi karena adanya pemahaman yang baru (dikembangkan dari teori
konstruktivistik).
Model pembelajaran AUD di Indonesia merupakan salah satu pendekatan dalamrangka mensiasati perubahan perilaku peserta didik secara adaptif maupun generatifmelalui pengembangan nilai-nilai moral & agama, berprinsip bermain sambilbelajar & belajar melalui bermain, pembelajaran yang berorientasi pada tumbuhkembang dan kebutuhan anak, menggunakan pendekatan tematik, pembelajaranaktif, kreatif, efektif & menyenangkan, mengembangkan kecakapan hidup,bermakna dan mediatif
54
2.3.6 Pembelajaran Untuk Mengaktifkan Anak
Pembelajaran untuk mengaktifkan anak adalah segala kegiatan belajar
mengajar yang dirancang oleh guru untuk memfasilitasi kegiatan pembelajaran agar anak
terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran seperti kegiatan percobaan/eksperimen,
bermain sentra, simulasi dan praktek langsung. Pembelajaran dimaksudkan untuk
merangsang aktivitas anak dalam mempelajari sesuatu khususnya pada lingkup
Perkembangan bahasa.
Proses pembelajaran pada anak usia dini seharusnya dapat menimbulkan
aktivitas dalam berpikir maupun bertindak. Siswa dapat melaksanakan perintah,
menyelesaikan tugas yang diberikan guru, sehingga dari hal itu timbul interaksi timbal
balik dan respon dari siswa. Dari proses pembelajaran akan menghasilkan hasil belajar
yang dapat digunakan guru sebagai bahan evaluasi atau penilaian.
Hasil belajar anak merupakan cerminan kemampuan anak yang dicapai dari
suatu tahapan pengalaman belajar dalam satu kompetensi dasar. Perubahan sebagai hasil
proses kegiatan setelah melaksanakan aktivitas pembelajaran dapat ditunjukkan dalam
berbagai bentuk seperti menerima bahasa, dapat mengungkapkan bahasa dan mengenal
keaksaraan pada lingkup perkembangan bahasa. Hasil belajar anak disebabkan oleh
beberapa faktor diantaranya adalah kegiatan pengajaran, minat dan motivasi. Hasil
belajar anak dapat digunakan sebagai petunjuk untuk mengetahui sejauh mana
perkembangan bahasa anak dalam pembelajaran yang telah dilakukan.
Metode pembelajaran yang dapat merangsang keaktifan anak usia dini adalah
dengan permainan sederhana, yang menyenangkan (fun), dan anak menyukainya. Ide
55
hebat dan teknik yang menyenangkan hanyalah sekedar ide dan teknik tidak akan ada
artinya jika tidak diterapkan.
Aktif dalam pembelajaran pada dasarnya mengajak anak untuk berinteraksi
dalam kegiatan belajar mengajar. Terdapat perbedaan pembelajaran aktif dan pasif
menurut De Poter dan Hernacki adalah sebagai berikut.
Tabel. 2.3 Pembelajaran Aktif dan Pasif Menurut De Poter dan Hernacki
Belajar aktif Belajar pasifBelajar apa saja dari setiap situasi Tidak dapat melihat adanya potensi belajarMenggunakan apa yang dipelajari untukkeuntungan sendiri
Mengabaikan kesempatan untukberkembang dari pengalaman belajar
Mengupayakan agar semua terlaksana Membiarkan segalanya terjadiBerdasar pada kehidupan Menarik diri dari kehidupan
2.3.6.1 Model Pembelajaran Untuk Merangsang Aktivitas Anak Usia Dini
Model pembelajaran untuk merangsang aktivitas anak usia dini Menurut Septi
adalah sebagai berikut:
1) Permainan dilakukan tidak terlalu lama (15-30 menit) perhari
2) Menggunakan metode “porsi kecil tetapi terus-menerus (continue)
3) Adanya penghargaan (Reward)
4) Mengulang kembali pembelajaran apabila masih banyak kesalahan
5) Menggunanak media yang menyenangkan dan menarik bagi anak
Pembelajaran untuk mengaktifkan anak merupakan segala kegiatan belajarmengajar yang dirancang oleh guru untuk memfasilitasi kegiatan pembelajaranagar anak terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran yaitu belajar dari setiapsituasi, menggunakan apa yang dipelajari untuk keuntungan sendiri, mengupayakanagar semua terlaksana berdasar pada kehidupan
56
Pembelajaran berpusat pada anak bersifat strategis dan inovatif, strategis
karena memfasilitasi siswa aktif dalam pembelajaran yang mengembangkan potensi
dirinya, dan menempatkan anak sebagai subyek yang bertanggung jawab atas proses
pembelajaran, hal ini dikenal dengan istilah active learning/Student Centre Learning
(cara belajar siswa aktif) yang dikembangkan oleh Cony R. Semiawan. Inovatif, karena
anak tidak terikat oleh belajar kelas, guru sebagai sumber dan penentu tujuan tetapi
mewujudkan prinsip “manusia memproduksi dirinya sendiri dalam pengalaman realitas
sosial” sehingga anak mempunyai proses pengalaman untuk belajar bagaimana cara
belajar yang akan menjadi pedoman sepanjang hayat.
2.3.6.2 Konsep Pembelajaran yang Dapat Mengaktifkan Anak
Konsep pembelajaran yang dapat mengaktifkan anak adalah sebagai berikut:
1) Pembelajaran merupakan proses aktif anak yang mengembangkan potensi dirinya.
Anak dilibatkan kedalam pengalaman yang difasilitasi guru sehingga anak mengalir
Model pembelajaran untuk merangsang aktivitas AUD merupakan pendekatanpembelajaran yang bersifat strategis (memfasilitasi siswa aktif dalam pembelajaranyang mengembangkan potensi diri, menempatkan anak sebagai subyek yangbertanggung jawab atas proses pembelajaran) dan inovatif (anak tidak terikat olehbelajar kelas, guru sebagai sumber dan penentu tujuan tetapi memproduksi dirinyasendiri dalam pengalaman realitas sosial) yang akan menjadi pedoman sepanjanghayat.
Konsep pembelajaran yang dapat mengaktifkan anak adalah rancanganpembelajaran yang melibatkan anak secara aktif untuk mengembangkan potensidirinya yang bersumber dari realitas sosial dalam proses pengalaman anak(mengingat, menyimpan, memproduksi informasi, gagasan yang memperkayakemampuan dan karakter anak) untuk memperoleh inspirasi yang menantang danmemotivasi untuk bebas berkarya, kreatif dan mandiri.
57
dalam pengalaman melibatkan pikiran, emosi, terjalin dalam kegiatan yang
menyenangkan dan menantang serta mendorong keterlibatan siswa.
2) Pengalaman aktivitas siswa harus bersumber dengan relitas sosial. Pengalaman
praktik itu berupa kegiatan berkomunikasi, kerjasama, mengambil keputusan,
memecahkan masalah dan menghargai prestasi.
3) Dalam proses pengalaman anak memperoleh inspirasi dari pengalaman yang
menantang dan memotivasi untuk bebas berkarya, kreatif dan mandiri.
4) Pengalaman proses pembelajaran merupakan aktivitas mengingat, menyimpan, dan
memproduksi informasi, gagasan-gagasan yang memperkaya kemampuan dan
karakter anak.
Pembelajaran aktif berlangsung ketika anak-anak berinteraksi dengan
temannya ketika mengembangkan pengetahuan, anak terlibat dalam aktivitas mengamati,
mengklasifikasi, mencari hubungan, membuat hipotesis, menginterprestasi,
menyimpulkan dan mengkomunikasikan secara sederhana. Kegiatan tersebut dapat
berupa diskusi sederhana yang bersumber dari:
1) Pikiran/gagasan anak
2) Masalah yang belum diselesaikan
3) Tanggapan positif akan gagasan
4) Berbagi kasus/masalah/pengalaman dalam kehidupannya
5) Pendapat hangat/kontroversional dan hangat yang sedang terjadi
Selain diskusi juga dapat dilakukan pembelajaran project of inquiry atau
penugasan dan games/permainan. Permainan merupakan hiburan yang menyenangkan
dan menantang dengan skenario yang dibuat oleh guru. Pelaksanaan permainan,
58
keberhasilan atau kegagalannya menjadi pengalaman yang aturannya diketahui anak.
Proses pengalaman dari setiap kejadian dalam permainan menjadi bahan analisis dan
pengambilan kesimpulan.
2.3.7 Indikator Tingkat Keaktifan Anak
Indikator tingkat keaktifan anak yang digunakan adalah sebagai berikut:
1) Totalitas, Yaitu perilaku serius, asyik dan menikmati yang sedang ia
mainkan/dikerjakan.
2) Komunikasi, yaitu anak dapat merkomunikasi dari ide-ide dan imajinasi yang ada
dalam pikirannya, dengan bertanya/menjawab pertanyaan, bercakap-cakap, berdialog
atau bercerita sederhana.
3) Sesuatu yang baru, yaitu media yang baru, permainan baru yang akan tercipta sikap
yang baru pula dari anak.
4) Kognitif, yaitu anak dilatih untuk merealisasikan dide-ide dan imajinasi dalam
pikirannya untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya.
5) Percaya diri, yaitu anak akan merasa nyaman ketika bermain dengan teman-temannya,
menunjukan hasil karyanya dan tidak merasa minder ketika melakukan kesalahan
6) Imajinasi, yaitu anak dapat melakukan apa saja sesuai imajinasinya dengan sarana
media pembelajaran
7) Kreatif, Yaitu media pembelajaran yang dikreasikan dengan permainan yang dapat
dilakukan oleh anak
8) Sosialisasi, yaitu anak dapat menghargai orang lain, tidak memaksakan kehendak,
toleransi dan bekerjasama baik dengan teman maupun guru
59
9) Motorik kasar dan motorik halus yaitu media pembelajaran digunakan dengan
berbagai variasi yang dapat mendukung perkembangan motorik kasar dan motorik
halus anak.
2.3.8 Makna Pembelajaran
2.3.8.3 Makna Pembelajaran Bagi Anak Usia Dini
Makna pembelajaran bagi anak adalah sebagai berikut:
1) Proses pembelajaran memerlukan refleksi mental sebagai proses kesadaran mental
dan kepribadian, kecerdasan dan akhlak mulia.
2) Anak memproduksi pengetahuan sendiri secara lebih luas, lebih dalam, dan lebih
maju dengan modifikasi pemahaman terhadap konsep awal pengetahuan (prior
knowledge).
2.3.8.2 Makna Pembelajaran Bagi Pendidik
Makna Pembelajaran bagi pendidik adalah sebagai berikut:
1) Pendidik mengutamakan perbedaan individu daripada persamaan-persamaan dalam
menentukan program pendidikan, didasarkan pada pandangan bahwa individu adalah
unik dan bergerak bebas menanggapi kondisi personal dan sosial.
2) Pendidik secara moral memandang anak setara (demokratis dan berkeadilan) dan
memperoleh kesempatan yang setara pula dalam memperoleh ganjaran, intelektual
dan sosial secara adil (tidak diskriminatif).
Makna pembelajaran merupakan arti/maksud pembelajaran dapat disampaikanpendidik dengan baik kepada peserta didik, sehingga tujuan pembelajaran dapatterwujud
Indikator tingkat keaktifan anak adalah sesuatu yang dapat memberikanketerangan/petunjuk tingkat keaktifan anak yang mencakup totalitas, komunikasi,sesuatu yang baru, kognitif, percaya diri, imajinasi, kreatif, sosialisasi, motorikkasar dan halus.
60
2.3.9 Perlengkapan Pembelajaran
Perlengkapan Pembelajaran diantaranya:
2.3.9.1 Pengaturan Ruang Kelas
Pengaturan ruang kelas dapat mendorong motivasi murid dalam aktivitas
pembelajaran. Ruang kelas menjadi tempat yang menyenangkan, membuat anak merasa
aman, menimbulkan rasa bangga yang memungkinkan terjadinya aktivitas-aktivitas,
maka guru akan merasa nyaman dan anak semakin senang belajar. Pengaturan ruang
kelas dapat mendukung pembelajaran apabila anak dapat melihat dengan jelas hal yang
berkaitan dengan pembelajaran diantaranya: terbebas dari hambatan pergerakan, anak
dapat melihat guru dan semua temannya, bahan dan perlengkapan anak dapat dicapai
dengan mudah, ruangan bervariasi warna/gambar serta adanya tempat sampah.
2.3.9.2 Mendapatkan Mitra Belajar
Cara untuk mengaktifkan kegiatan pembelajaran dengan membagi kelas
menjadi berpasang-pasangan, kelompok dan membentuk kemitraan dalam belajar.
2.3.9.3 Pertanyaan Untuk Mengetahui Harapan Anak
Pengajaran dapat membuat variasi pertanyaan yang diajukan guru untuk
mengetahui apa yang menjadi tujuan anak. Lingkungan belajar aktif merupakan tempat
dimana kebutuhan, harapan, dan persoalan anak mempengaruhi rencana pembelajaran
guru
2.3.9.4 Strategi Pembentukan Kelompok Anak
Pembelajaran aktif, anak berhak memilih sesuai dengan yang mereka
inginkan. Guru sebagai fasilitator dan pengontrol sehingga tercipta lingkungan yang
mendukung.
61
2.4 Media Pembelajaran
2.4.1 Pengertian Media
Menurut Heinich, Molenda, dan Russell (1993) Media adalah alat saluran
komunikasi. Istilah media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata
“Medium” yang secara harfiah berarti “perantara”yaitu perantara sumber pesan (a
source) dengan penerima pesan (a receiver). Media adalah segala sesuatu yang dapat
digunakan untuk menyampaikan pesan dari pengirim pesan kepada penerima pesan
sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan dan perhatian anak didik untuk tercapainya
tujuan pendidikan. NEA (National Education Association) Media adalah bentuk-bentuk
komunikasi baik tercetak maupun audiovisual serta peralatannya. Media hendaknya dapat
dimanipulasi, dilihat, didengar, dan dibaca. AECT (Association Of Education and
Communication Technology) Media adalah sebagai salah satu bentuk dan saluran yang
digunakan orang untuk menyalurkan pesan/informasi.
Menurut Gagne (1970) media adalah berbagi jenis komponen dalam
lingkungan anak didik yang dapat memotivasi anak didik untuk belajar. Brogs, (1970)
media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang anak didik
untuk belajar. Arif S. Sadiman, media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan dari pengirim kepenerima sehigga dapat merangsang pikiran,
perasaan, minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.
Umar H. Malik media adalah alat, metode dan teknik yang digunakan dalam rangka lebih
Perlengkapan pembelajaran merupakan seluruh komponen pembelajaran yangmeliputi pengaturan ruang kelas, mitra belajar, harapan anak, dan strategipembentukan kelompok anak.
62
mengefektifkan komunikasi dan interest antara guru dan anak didik dalam proses
pendidikan dan pembelajaran disekolah. E. De Corte (Ws. Winkel) media pembelajaran
adalah suatu sarana non personal (bukan manusia) yang digunakan atau yang disediakan
oleh tenaga pengajar yang memegang peranan penting dalam proses belajar mengajar,
untuk mencapai tujuan interuksional. Russell (1993) media merupakan saluran
komunikasi. Pesan yang dikomunikasikan merupakan isi dari tema atau topik
pembelajaran.
2.4.2 Pengertian Media Pembelajaran
Media dalam pembelajaran adalah segala bentuk alat komunikasi yang dapat
digunakan untuk meyampaikan pesan/informasi dari sumber kepada anak didik yang
bertujuan agar dapat merangsang pikiran, perasaan, minat dan perhatian anak didik
mengikuti kegiatan pembelajaran. Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang
digunakan atau disediakan oleh guru dimana penggunanya di integrasikan kedalam tujuan
dan isi pembelajaran, sehingga dapat membantu meningkatkan kualitas kegiatan
pembelajaran serta mencapai kompetensi pembelajarannya. Sedangkan media dalam
pembelajaran adalah segala bentuk alat komunikasi yang dapat digunakan untuk
meyampaikan pesan/informasi dari sumber kepada anak didik yang bertujuan agar dapat
merangsang pikiran, perasaan, minat dan perhatian anak didik mengikuti kegiatan
pembelajaran.
Jadi dapat disimpulkan bahwa Media Pembelajaran adalah segala sesuatu
yang dapat digunakan sebagai perantara untuk menyampaikan pesan pembelajaran guru
kepada anak agar anak tertarik mempelajari sesuatu pada kegiatan pembelajaran sesuai
prinsip learning by playing berdasarkan kurikulum permendiknas No.58 tahun 2009.
63
Berikut adalah gambar untuk memperjelas pemahaman kita mengenai
pembelajaran sebagai proses komunikasi dengan gambar sebagai berikut:
Guru Pesan (Messege)(Communicator)
Media pembelajaran Anak(a source) (Communican)
Gambar .2.1 Proses Komunikasi
2.5 Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan output/keluaran dari proses pembelajaran maupun
hasil akhir pembelajaran. Untuk menilai hasil belajar peserta didik dilakukan melalui
evaluasi. Evaluasi pembelajaran merupakan bagian integral dari proses pembelajaran,
artinya dalam pembelajaran akan melibatkan tiga aktivitas yaitu perencanaan,
pelaksanaan dan penilaian. Tanpa kegiatan evaluasi guru tidak akan tahu bagaimana
proses belajar terjadi dan seberapa jauh tujuan pembelajaran dapat dicapai. Upaya untuk
Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan atau disediakan olehguru dimana penggunanya di integrasikan kedalam tujuan dan isi pembelajaran,sehingga dapat membantu meningkatkan kualitas kegiatan pembelajaran sertamencapai tujuan pembelajaran.
64
memperbaiki tahap pembelajaran diperlukan kegiatan evaluasi, mungkin kegagalan
pembelajaran terjadi pada perencanaan, pelaksanaan maupun hasil belajar. Untuk
mencapai tujuan pembelajaran, peserta didik melakukan kegiatan belajar dengan cara dan
kemamuan masing-masing. Mereka bersifat unik artinya kondisi fisik, mental, dan sosial
mereka berbeda satu sama lain. Perbedaan itu membawa konsekuensi perolehan hasil
belajar yang tidak sama, meskipun mereka mendapat pembelajaran yang sama.
Menurut Woordworth (dalam Ismihyani 2000), hasil belajar merupakan
perubahan tingkah laku sebagai akibat dari proses belajar. Woordworth juga mengatakan
bahwa hasil belajar adalah kemampuan aktual yang diukur secara langsung. Hasil
pengukuran belajar inilah akhirnya akan mengetahui seberapa jauh tujuan pendidikan dan
pengajaran yang telah dicapai. Pada anak usia dini hasil belajar adalah kemampuan-
kemampuan yang dimiliki anak setelah menerima pengalaman belajarnya atau setelah
memperoleh perlakuan dari pengajarnya (Sudijdono, 2004: 22). Sedangkan menurut
Horwatr Kingsley dalam bukunya Sudjana membagi hasil pembelajaran menjadi tiga
yaitu: (1) Ketrampilan dan kebiasaan, (2) Pengetahuan dan pengarahan, (3) Sikap dan
cita-cita (Sudjana, 2004: 22). Kegiatan belajar mengajar seperti mengorganisasi
pengalaman belajar, menilai proses dan hasil belajar, termasuk dalam cakupan tanggung
jawab guru dalam pencapaian hasil belajar siswa.
Berdasarkan teori Taksonomi Bloom hasil belajar dalam rangka studi dicapai
melalui tiga kategori ranah antara lain kognitif, afektif, psikomotor. Perinciannya adalah
sebagai berikut:
1. Ranah Kognitif, berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari 6 aspek
yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan penilaian.
65
2. Ranah Afektif, berkenaan dengan sikap dan nilai. Ranah afektif meliputi lima jenjang
kemampuan yaitu menerima, menjawab atau reaksi, menilai, organisasi dan
karakterisasi dengan suatu nilai atau kompleks nilai.
3. Ranah Psikomotor, meliputi keterampilan motorik, manipulasi benda-benda,
koordinasi neuromuscular (menghubungkan, mengamati).
Tipe hasil belajar kognitif lebih dominan daripada afektif dan psikomotor
karena lebih menonjol, namun hasil belajar psikomotor dan afektif juga harus menjadi
bagian dari hasil penilaian dalam proses pembelajaran di sekolah. Hasil belajar digunakan
oleh guru untuk dijadikan ukuran atau kriteria dalam mencapai suatu tujuan pendidikan.
Hal ini dapat tercapai apabila siswa sudah memahami belajar dengan diiringi oleh
perubahan tingkah laku yang lebih baik lagi.
Howard Kingsley membagi 3 macam hasil belajar: (1) Keterampilan dan
kebiasaan, (2) Pengetahuan dan pengertian, (3) Sikap dan cita-cita. Pendapat dari
Horward Kingsley ini menunjukkan hasil perubahan dari semua proses belajar. Hasil
belajar ini akan melekat terus pada diri siswa karena sudah menjadi bagian dalam
kehidupan siswa tersebut.
Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disintesiskan bahwa hasil belajar
adalah suatu penilaian akhir dari proses dan pengenalan yang telah dilakukan berulang-
ulang. Serta akan tersimpan dalam jangka waktu lama atau bahkan tidak akan hilang
selama-lamanya karena hasil belajar turut serta dalam membentuk pribadi individu yang
selalu ingin mencapai hasil yang lebih baik lagi sehingga akan merubah cara berpikir
serta menghasilkan perilaku kerja yang lebih baik.Sedangkan yang di maksud dengan
66
indikator adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk menunjukkan
ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran.
2.5.1 Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar Anak
Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar anak ada dua faktor, yakni:
faktor dari dalam diri siswa yaitu perubahan yang dimiliki anak seperti yang
dikemukakan Clark (Sudjana, 1981: 21) menyatakan bahwa hasil belajar anak disekolah
70% dipengaruhi oleh kemampuan anak dan 30% dipengaruhi lingkungan dan faktor dari
luar anak yakni lingkungan yang paling dominan berupa kualitas pembelajaran
(Sudjana, 2002: 39). Kualitas pembelajaran yang dimaksud adalah profesionalisme yang
dimiliki oleh guru baik dibidang kognitif (intelktual), bidang sikap (afektif), dan bidang
perilaku (psikomotorik).
2.5.2 Prinsip dan Syarat Evaluasi Hasil Belajar
Mengukur hasil belajar termasuk dalam pengkuran psikologis. Prinsip
pengukuran hasil belajar adalah sebagai berikut:
1. Pengukuran psikologis bersifat tidak langsung (Indirect) berarti mengukur gejala hasil
belajar perlu diungkap dahulu dengan alat yang disebut tes.
2. Hasil pengukuran psikologis dipengaruhi oleh jenis instrumennya (tesnya). Untuk
mendapatkan hasil ukur yang obyektif diperlukan alat yang valid dan reliabel.
Hasil belajar adalah kemampuan ketrampilan, sikap, pengetahuan yang telahdiperoleh anak setelah memperoleh perlakuan yang diberikan oleh guru sehinggadapat mengkontruksikan pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari.Evaluasi hasil belajar adalah evaluasi dengan sasaran hasil belajar sesuai dengantujuan pembelajaran, yaitu aspek kognitif, afektif dan psikomotor
67
3. Hasil pengukuran psikologis diwarnai oleh kondisi orang yang diukur. Pengukuran
hasil belajar perlu dilakukan dengan cermat, khususnya pada saat pengukuran hasil
belajar berlangsung.
Syarat evaluasi yang baik adalah sebagai berikut:
1. Syarat kesahihan (validitas)
Evaluasi yang memenuhi syarat kesahihan ialah bilamana evaluasi tepat sesuai
dengan tujuan evaluasi. Upaya meningkatkan kesahihan evaluasi hasil belajar
berdasarkan “content validity” dilakukan melalui penyusunan soal test hasil belajar
disesuaikan dengan program pembelajaran.
2. Syarat keterandalan (Reliabilitas)
Keteladanan dalam evaluasi berada pada kestabilan alat ukur dalam
melaporkan hasil ukurannya. Alat ukur yang terandalan atau reliabel merupakan alat ukur
yang konsisten, bila memberikan laporan hasil ukur sama biarpun dari pengukuran pada
situasi yang berbeda. Faktor yang mempengaruhi keterandalan alat ukur adalah jumlah
soal, homogenitas, waktu untuk menyelesaikan soal, keseragaman kondisi, dan tingkat
kesukaran tes.
2.5.3 Prosedur Evaluasi Hasil Belajar
Prosedur evaluasi hasil belajar anak usia dini adalah sebagai berikut:
1. Guru melaksanakan penilaian seiring dengan kegiatan pembelajaran. Guru tidak
secara khusus melaksanakan penilaian, tetapi ketika pembelajaran dan kegiatan
bermain berlangsung, guru dapat sekaligus melaksanakan penilaian.
2. Dalam pelaksanaan penilaian sehari-hari guru menilai kemampuan (indikator) yang
hendak dicapai seperti yang telah diprogramkan dalam SKH.
68
Hal-hal yang perlu dicatat oleh guru sebagai bahan penilaian harian adalah
sebagai berikut:
a. Pencapaian Indicator tertentu yang ada di SKH, dicatat pada saat itu juga pada
SKH di kolom penilaian anak.
b. Untuk penilaian KBM dicatat keterlaksanaan kegiatan hari itu, sekaligus mengukur
keberhasilan KBM nya.
Laporan hasil evluasi anak usia dini dapat dilakukan berdasarkan hasil
rangkuman perkembangan anak didik setiap penggalan waktu tertentu, penilaian
dilaporkan dalam bentuk uraian/deskripsi/narasi singkat dari masing-masing program
pengembangan di PAUD. Uraian (deskripsi) dirumuskan dan dibuat seobyektif mungkin
sehingga tidak menimbulkan persepsi yang salah bagi orang tua/wali atau bagi yang
berkepentingan yaitu: (1) Program pengembangan pembiasaan, (2) Program
pengembangan kemampuan dasar.
2.5.4 Indikator Hasil Belajar Lingkup Perkembangan Bahasa
Indikator hasil belajar pada lingkup perkembangan bahasa berdasarkan
kurikulum Permendiknas No. 58 tahun 2009 adalah sebagai berikut:
1. Menerima bahasa yaitu anak dapat menyambut, mengambil (mendapat, menampung)
lambang bunyi yang digunakan sebagai alat komunikasi untuk melahirkan perasaan
dan pikiran yag dipakai suatu bangsa/negara/daerah. Menerima bahasa dapat diartikan
bahwa anak dapat mengesahkan, membenarkan, menyetujui (usul, anjuran),
mengabulkan (meluluskan) permintaan, menerima, menganggap bahasa yang
disampaikan seseorang (communicator).
69
2. Mengungkapkan bahasa yaitu anak mampu mengemukakan, menyatakan,
memaparkan, menguraikan, menerangkan dengan jelas, menunjukkan, membuktikan,
menyingkapan perasaan hati dengan perkataan, mimik dan gerak gerik tentang
sesuatu yang masih menjadi rahasia atau tidak banyak diketahui banyak orang dengan
budi bahasa, peragai dan tutur kata yang baik, sopan dan santun.
3. .Keaksaraan yaitu anak mampu mengenal simbol bahasa (bukan angka) untuk
persiapan membaca maupun menulis (Scribd, 2011)
2.6 Lembar Kerja
Lembar kerja Kegiatan pembelajaran di Lembaga PAUD masih menggunakan
lembar kerja, anak belum sepenuhnya terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran pada
lingkup perkembangan bahasa. Lembar kerja (termasuk didalamnya majalah) merupakan
lembaran yang dibuat guru/swasta sebagai media pembelajaran PAUD. Sampul majalah
yang digunakan bertuliskan “Sesuai Standar Pendidikan Anak Usia Dini” atau “Sesuai
Kurikulum Terbaru PAUD/KB-TK”. Tulisan tersebut sebagai salah satu jaminan lembar
kerja tersebut layak sebagai media pembelajaran anak. Majalah dianggap media praktis,
namun isi lembar kerja pada pemberian tugas dari tahun ketahun bersifat monoton dan
belum sesuai dengan pendekatan kurikulum permendiknas No.58 tahun 2009.
Kompetensi dasar yang dituliskan pada bagian atas majalah biasanya
dikembangkan menjadi indikator yang hanya terdapat sedikit perbedaan antara majalah
yang diperuntukkan anak TK A (usia 4-5 tahun) dengan anak TK B (usia 5-6 tahun)
bahkan ada kegiatan pemberian tugas yang sama
70
2.6.1 Pengertian Lembar Kerja
Lembar kerja (majalah) menurut KBBI adalah terbitan yang berisi berbagai
liputan jurnalistik, pandangan tentang aktual pembaca, penerbitannya dibedakan atas
bulanan, tengah bulanan, dan mingguan. Menurut isi majalah dibedakan atas berita,
wanita, olah raga, sastra, dan ilmu pengetahuan tertentu. Harga lembar kerja menurut
tema berkisar Rp 2.500,- sampai dengan Rp 3.500,- yang dibeli pada tiap bulannya,
sedangkan tiap semester ada yang membeli majalah dengan harga berkisar Rp 75.000,-
sampai dengan Rp 150.000,-.
Lembar kerja (majalah) adalah lembaran yang dibuat atau disusun oleh guru
dan diberikan kepada siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran. Bentuk lembar
kerja sangat bervariasi, baik yang berwarna maupun tidak berwarna, Menurut
poerwodarminto, lembar kerja (Majalah) adalah surat kabar berkala yang diterbitkan
secara mingguan, bulanan dan sebagainya. Majalah memiliki andil yang sangat besar
sebagai sarana peningkatan ilmu pengetahuan bagi pembacanya. Selain itu majalah
merupakan media belajar yang mudah dijangkau oleh sekolah dan dapat diperoleh
dimana-mana. Namun demikian, sampai saat ini belum diketahui model majalah yang
tepat sehingga dapat difungsikan guru sebagai media pembelajaran.
Dilihat dari isinya, lembar kerja memuat kompetensi dasar yang harus
dikuasai anak diantaranya, kompetensi berbahasa, daya pikir dan ketrampilan. Ketiga
kompetensi tersebut disajikan dengan berbagai variasi strategi pembelajaran, namun
sampai saat ini belum diketahui model yang dapat difungsikan oleh guru untuk
meningkatkan kompetensi anak dan diminati anak. Pada umumnya, guru hanya
71
menyajikan lembar kerja sebagai model dan sekaligus sebagai media pembelajaran tanpa
mempertimbangkan kesesuaian dengan anak, akibatnya anak merasa jenuh.
2.6.2 Ciri-Ciri Lembar Kerja
Dilihat dari segi bahasa, lembar kerja anak memiliki ciri :
1) Kosa kata yang digunakan harus sesuai dengan kemampuan anak
2) Kalimatnya sederhana
Dari segi teknis, lembar kerja anak menggunakan permainan pasif (duduk).
Syarat lembar kerja anak adalah sebagai berikut:
1) Edukatif, sarana pembelajaran harus sesuai dengan kurikulum permendiknas No.58
tahun 2009 dan didaktik metodik. Artinya, sarana pembelajaran harus sesuai dengan
tingkat kemampuan anak, dapat mendorong kelancaran dan keberhasilan kegiatan
belajar mengajar
2) Teknis, sarana pembelajaran harus memenuhi syarat, kebenaran ditinjau dari konsep
ilmu, ketelitian, keawetan, ketahanan, kejelasan teknis, kemudahan pemakaian,
keamanan, ketepatan ukuran dan keluwesan (konstabilitas)
3) Estetika, sarana pembelajaran harus memenuhi syarat estetis, kesesuaian ukuran,
warna serta kombinasinya serasi.
Lembar kerja merupakan lembaran (termasuk majalah) yang dibuat guru/swastadalam jangka waktu tertentu digunakan sebagai media pembelajaran yang edukatif,teknis yang sesuai, dan mengandung nilai estetika
72
2.7 Media Fun Works
Media fun works merupakan suatu media yang menyenangkan untuk
dikerjakan anak. Media tersebut dikembangkan dari bahan dan alat sederhana dari kertas
HVS, gambar, spidol warna, dan krayon. Media fun works dilengkapi dengan media dari
metode baca canthol Roudoh. Penggunaan media fun works yang digunakan dengan
mengacu pada totalitas, komunikasi, sesuatu yang baru, kognitif, percaya diri, imajinasi,
kreatif, sosialisasi, toleransi dan bekerjasama, motorik kasar dan motorik halus.
Media fun works dirancang dengan satu jalinan yang efisien dalam kegiatan
pembelajaran yang meliputi anak didik, guru, proses pembelajaran dan lingkungan
pembelajaran. Anak sebagai pusat dari proses pembelajaran, sebagai subyek pendidikan.
Proses pengajaran guru diharapkan diikuti proses pembelajaran bagi anak secara
bersamaan melalui media fun works yang menyenangkan. Sedangkan proses
pembelajaran yang menyenangkan diawali dengan menggali dan mengerti kebutuhan
anak didik melalui suatu metode pembelajaran yang benar, untuk berkembang sesuai
dengan potensi mereka seutuhnya.
Tujuan dari media fun works adalah membuat proses pembelajaran menjadi
efektif, efisien dan menyenangkan bagi guru dan anak, sehingga diharapkan anak siap
untuk menuju jenjang pendidikan lebih lanjut. Media fun works merupakan
pengembangan belajar holistik yaitu belajar yang melibatkan badan, pikiran, perasaan,
ingatan dan kesadaran.
73
Asumsi yang digunakan pada pembelajaran menggunakan fun works adalah
sebagai berikut:
1) Setiap anak dilahirkan genius, yaitu memiliki kombinasi kecerdasan yang beragam.
Perbedaan perjalanan dan pengalaman anak, maka timbul perbedaan dalam dominasi
dan tingkat perkembangan kecerdasan, kondisi sosial dan budaya serta sifat dan
proses pembelajaran yang dialami anak akan menentukan perkembangan
kecerdasannya.
2) Kecerdasan anak adalah suatu fenomena yang unik. Banyak cara dimana anak
melihat dan mengerti dunia sekelilingnya dan cara ia mengungkapkan pengetahuan
yang ia dapatkan.
3) Konsep diri anak berbanding lurus dengan potensi yang ia gali dan dikembangkan.
4) IQ tinggi dapat membantu keberhasilan akademik namun bukan satu-satunya faktor
utama. IQ rendah (dalam konotasi yang pasif) bukan garansi kegagalan.
5) Guru dapat mempengaruhi dan menggunakan strategi serta teknik yang tepat untuk
membantu mempersiapkan anak menuju jenjang pendidikan lebih lanjut.
6) Kecerdasan anak berkembang secara bertahap, yaitu:
a) Stimulasi, dalam penelitian ini menggunakan media fun works
b) Penguatan, Guru memperjelas meteri yang disampaikan melalui kegiatan
bermain
c) Bernain dan mengerti, melalui kegiatan bermain yang menyenangkan anak dapat
dengan sendirinya mengerti apa yang ia pelajari.
74
d) Transfer dan pengaruh, Pemindahan informasi/pengetahuan pada proses
pembelajaran dari guru kepada murid dapat mempengaruhi pola berpikir anak
untuk memahami peasan/materi.
2.7.1 Keunggulan dan Kelemahan Media Fun Works
2.7.1.1 Keunggulan Media Fun Works
Keunggulan meia media Fun works adalah sebagai berikut:
1) Mudah dibuat dan lebih menarik bagi anak, praktis bagi guru
2) Dapat dikembangkan pada pembelajaran sentra
3) Media fun works diterapkan dengan prinsip learning by playing berdasarkan
kurikulum permendiknas No.58 tahun 2009
4) Anak dapat terlibat aktif pada pembelajaran
5) Mendorong peserta didik untuk berani mengemukakan pendapat serta menyusunnya
dalam bentuk kalimat yang baik.
6) Memberi kesempatan kepada anak untuk mengutarakan maksudnya dengan gaya
bahasa dan cara mereka sendiri.
7) Dapat diketahui sejauh mana peserta didik telah siap menuju jenjang pendidikan
lebih lanjut.
Media Fun works adalah media yang dibuat dari kertas HVS yang berwujudgambar dan tulisan yang menarik dengan mengabungkan permainan sederhana,sehingga pembelajaran lebih menyenangkan dan merangsang anak untuk terlibataktif dalam pembelajaran
75
2.7.1.2 Kelemahan Media Fun works
Kelemahan Media Fun works adalah sebagai berikut:
1) Kurang representatif dalam hal mewakili seluruh media permainan yang akan
digunakan anak dalam pembelajaran.
2) Pembelajaran antara kelas eksperimen dan kelas kontrol harus seimbang pada
indikatornya, sehingga harus menyediakan media Fun works yang sesuai dengan
lembar kerja berdasarkan tema yang diprogramkan sekolah.
2 7.2 Landasan Teori Media Fun Works
2.7.2.1 Teori Power Of Learning (Klass Mellender)
Pembelajaran dengan menggunakan media fun works juga dikembangkan dari
pernyataan Klass Mellander dalam bukunya power of lerning mengatakan bahwa ”If
people are given the Opportunity to discover things for them selves and to draw their own
conclusion, then there is a great likelihood that they will embracethe opportunity to make
change happen” Belajar akan memberi individu pengalaman “How it feels” dan “How it
works” pengalaman inilah yang kemudian tumbuh menjadi Knowledge basenya. Individu
perlu merasakan hal-hal yang kritis bukan sekedar otaknya, tetapi juga dihati dan
“nerves”nya. Begitu pula ungkapan Einstein “The Only source of knowledge is
experience” (Kompas, 21 Juli 2012).
Dari pemaparan tersebut hasil pekerjaan anak yang menggunakan fun works
diharapkan dapat mempersiapkan anak menuju jenjang pendidikan lebih lanjut dengan
prinsip learning by playing yang benar-benar diterapkan pada pembelajaran.
Pembelajaran dapat menjadi pembelajaran yang dapat melibatkan anak secara aktif dan
76
lebih perhatian dengan adanya variasi kegiatan bermain anak yang melibatkan sumua
panca indranya.
Implikasi kurikulum permen Diknas No.58 tahun 2009 bahwa proses
pembelajaran harus dapat membuat hubungan antara pengalaman masa lalu anak dengan
materi yang diajarkan. Selain itu guru harus membantu anak menghubungkan materi
(kegiatan bermain) dengan kegunaan atau aplikasi dimasa depan. Diharapkan media fun
works akan memberikan perhatian terhadap materi apa yang disampaikan guru tidak saja
masuk akal tetapi juga punya arti bagi anak yang tidak mudah terlupakan.
2.7.3.2 Teori Hughes
Menurut Hughes seorang ahli perkembangan anak dalam bukunya Children,
play, and development (Andang Ismail, 2006: 14), menyatakan bahwa bermain
merupakan hal yang berbeda dengan belajar dan bekerja. Suatu kegiatan yang disebut
bermain harus ada lima unsur didalamnya, yaitu:
1) Mempunyai tujuan, yaitu permainan itu sendiri untuk mendapat kepuasan
2) Memilih dengan bebas dan atas kehendak sendiri, tidak ada yang menyuruh ataupun
memaksa.
3) Menyenangkan dan dapat menikmati
4) Mengkhayal untuk mengembangkan daya imajinatif dan kreativitas
5) Melakukan secara aktif dan sadar
2.7.3.3 Teori Accelerated Learning Institute and Training Centre
Teori ini digunakan pakar accelerated learning dunia seperti Thomas L.
Maden, Jeanete Vos, bobbi DePorter, Colin Rose, Dave Meier, Eric jensen, Bill Lucas, A.
Smith, David Lazear, david sausa dan Paul Ginnis. Teori ini dikembangkan Adi W.
77
Gunawan untuk menerapkan Accelerated learning menjadi Genius Learning di
Indonesia. Dave Meier, menyarankan kepada guru agar dalam mengelola kelas
menggunakan pendekatan Somatic, Auditory, Visual, dan Intellectual (SAVI). Somatic
dimaksudkan sebagai Learning by moving and doing (belajar dengan bergerak dan
berbuat). Auditory adalah Learning by Talking and hearing (belajar dengan berbicara dan
mendengarkan). Visual artinya Learning by observing and picturing (belajar dengan
mengamati dan menggambarkan). Intellectual maksudnya learning by problem solving
and reflecting (belajar dengan pemecahan masalah dan melakukan refleksi).
Accelerated learning memungkinkan siswa belajar dengan cara menyatukan
unsur yang sekilas tampak tidak mempunyai persamaan, misalnya hiburan, permainan,
cara berpikir positif, kebugaran fisik dan kesehatan emosional. Semua unsur ini
bekerjasama untuk menghasilkan pengalaman belajar yang efektif (Baharuddin 135:
2008).
Adi mengatakan dalam proses pembelajaran, selalu ada tiga komponen
penting yang saling terkait satu sama lain, yaitu:
1) Kurikulum, materi yang akan diajarkan
Dalam hal ini kurikulum permendiknas No.58 tahun 2009 yang diperuntukkan
sebagai standar pendidikan anak usia dini di Indonesia Khususnya Lembaga PAUD
Kecamatan Gunungpati
2) Proses, bagaimana materi diajarkan
Proses dari kegiatan pembelajaran materi yang diajarkan artinya kegiatan
bermain di lembaga PAUD yang menggunakan lembar kerja dan media fun works oleh
peneliti berdasarkan kurikulum permendiknas No.58 tahun 2009. Proses pembelajaran
78
pada lingkup perkembangan bahasa untuk anak usia 5-6 tahun bertujuan untuk
mempersiapkan anak menuju jenjang pendidikan lebih lanjut yaitu SD-MI. Proses materi
yang diajarkan diharapkan dapat menstimulasi anak secara aktif dan lebih
berkonsentrasi/perhatian, sehingga anak tumbuh dan berkembang secara optimal.
3) Produk, hasil dari proses pembelajaran
Hasil dari proses pembelajaran berupa pemberian tugas dan unjuk kerja yang
diperoleh dari kerja anak pada lembar kerja dan media fun works yang didasarkan pada
kurikulum permendiknas No.58 tahun 2009. Dari hasil pembelajaran anak yang telah
didokumentasi akan menjadi bahan pertimbangan penggunaan lembar kerja yang beredar
di lembaga PAUD, sehingga Lembaga PAUD lebih selektif dalam memilih majalah yang
sesuai dengan kebutuhan anak.
2.7.3.4 Teori Stauss dan Werner
Strauss dan Werner melakukan penelitiannya diawal abad 20 banyak para ahli
pendidikan anak prasekolah (usia dini) seperti Dewey, Montessori dan Piaget yang turut
berperan yang mempengaruhinya menyumbangkan pengetahun tentang proses berpikir
pada anak-anak. Terutama dewasa ini dari hasil pengembangan teorinya banyak mainan
anak-anak sebagai media untuk belajar dirancang khusus guna meningkatkan cipta,
rasa dan karsa pada anak-anak.
PAUD yang telah digagas memiliki dasar berpijak dari berbagai macam
pendekatan dalam pendidikan. Terutama PAUD yang berbasis learning by playing
artinya proses belajar anak usia dini yang menitikberatkan pada usaha belajar sambil
beraktivitas. Pendekatan ini dilakukan untuk mendukung suasana belajar yang
menyenangkan dengan penataan ruang yang representatif. Tentu saja
79
dengan memperhatikan sarana dan prasarana, di tempat mana anak sering
bermain, bagaimana posisinya apakah membahayakan dirinya atau tidak.
Semuanya dirancang agar motivasi belajar anak tumbuh sesuai dengan kebutuhannya.
Di samping itu, anak usia dini memerlukan kedekatan fisik, kondisi
dan suasana yang akrab di mana komunikasi guru di sekolah atau orang tua di rumah
sangat membantu proses belajarnya, sehingga orangtua tidak akan merasa gelisah
karena anaknya belum bisa mengenal huruf dan belum bisa menulis. Bermain di sini
bukan berarti menerima peran anak apa adanya tapi memberikan kesempatan pada anak
untuk berpartisipasi dengan berkomunikasi dan bekerjasama untuk mempersiapkan anak
menuju jenjang pendidikan lebih lanjut.
Demikian dari berbagai macam permainan yang ditawarkan media fun works
sangat penting diajarkan untuk melatih daya kerja otak pada anak usia dini, tidak
menutup kemungkinan belajar dengan aktivitas bermain akan membangkitkan
keterampilan fisik, keterampilan matematis, yang dapat melahirkan keterampilan
membaca dan menulis. Dalam konteks pedagogis aktivitas bermain sepenuhnya dengan
media bermain dalam bentuk yang mudah dijangkau harganya, tidak berbahaya, menarik
perhatian anak serta memotivasi anak untuk belajar.
Teori media fun works merupakan landasan yang digunakan untukmengembangkan pembelajaran aktif dengan media yang dibuat khusus, disertaipermainan sederhana, sehingga anak dapat mengembangkan potensi perkembanganbahasanya secara optimal
80
2.8 Implementasi Lembar Kerja dan Media Fun works
2.8.1 Implementasi Lembar Kerja
Pembelajaran dengan menggunakan lembar kerja diiplementasikan sebagai
berikut:
I. Pembukaan (15 menit)
Pembelajaran dilakukan secara klasikal oleh guru kelas dimulai salam
pembuka, lagu pembuka dan pembahasan tema. Kegiatan selanjutnya dilakukan
dengan demostrasi tema dan ditulis dipapan tulis. Kegiatannya berupa pemberian
contoh latihan kerja di lembar kerja atau buku individu kelas.
II. Inti (45 menit)
Pembelajaran dilakukan dengan membagi tiga kelompok rolling yang sudah
disediakan tiga kegiatan pada masing-masing kelompok. Kegiatan ini biasanya
berupa pemberian tugas dengan menggunakan majalah/lembar kerja, buku tulis dan
buku cetak. Tiap anak memilih kegiatan pada satu kelompok, setelah selesai anak
berpindah mengerjakan tugas dikelompok yang lainnya. Pada tiga kelompok
pembelajaran diharapkan terselesaikan oleh masing-masing individu
III. Refleksi (15 menit)
Pembelajaran dengan memberikan refleksi atau pembenaran tugas yang
diberikan. Biasanya dilakukan pada saat anak mengumpulkan hasil pembelajarannya
pada guru, setelah dikoreksi maka guru memberikan pembenaran dan reward berupa
gambar diatas buku pembelajarannya.
IV. Penutup (15 menit)
81
Kegiatanya berupa penutup penyampaian pesan, kesan kepada anak, dan
salam penutup. Kegiatan ini dilanjutkan dengan makan dan istirahat
2.8.2 Implementasi Media Fun Works
Pembelajaran dengan menggunakan media Fun works dapat
diimplementasikan sebagai berikut:
I. Fase Happy Morning (15 menit)
Fase penggalian kosa kata yang dikenal anak sesuai dengan tema. Kegiatan ini
dilakukan oleh salah satu leader yang memimpin bernyanyi/bersayair suku kata
pengingat (cantholan) yang diikuti gerakan. Tanya jawab suku kata sesuai dengan
tema antara 4-7 kata.
II. Fase Knowledge (15 menit)
Fase menggali pengetahuan umum sesuai dengan materi hari ini. kegiatan ini
juga dipimpin seorang leader yang bercerita dengan gambar seri media fun works
yang disediakan antara 3-4 gambar seri atau bercerita pengalaman anak
III. Fase Playing Together/live together (15 menit)
Fase bermain bersama yang dibagi menjadi beberapa kelompok/berpasangan
yang dipimpin masing-masing leader. Kegiatannya berupa permainan kepekaan
panca indra dengan melatih pendengaran, penglihatan, pengucapan, perabaan, dan
perasaan/mental/psikis.
Implementasi Lembar Kerja merupakan penggunaan lembar kerja sebagai mediapembelajaran yang dimulai dari pembukaan, inti, refleksi dan penutup.
82
IV. Fase Private (15 menit)
Fase bermain individu sesuai dengan keinginan anak yang disediakan 3-4
permainan. Kegiatannya berupa menulis suku kata, huruf, kata dengan media fun
works yang disediakan dan permainan sederhana yang dilakukan secara individu.
V. Fase Reflektions (15 menit)
Fase semua anak berkumpul pada satu tempat untuk berdiskusi bersama
tentang masalah yang dihadapi anak. Kegiatannya berupa diskusi hal-hal yang telah
dipelajari bersama, Pemberian penguatan dan pengulangan singkat materi yang
disampaikan.
VI. Fase Reward (15 menit)
Fase pemberian penghargaan atas keberhasilan anak, apabila anak melanggar
aturan atau belum sesuai dengan hasil yang diharapkan maka anak akan memperoleh
hukuman berupa pembuatan karya bebas dengan media fun works yang disediakan
peneliti
2.9 Kurikulum
Nurhadi (2005: 1) menyatakan bahwa kurikulum merupakan sebuah alat yang
digunakan untuk mencapai suatu tujuan pendidikan secara efektif dan efisien. Oemar
Implementasi Media fun works merupakan penggunaan media Fun works sebagaimedia pembelajaran yang dimulai dari fase knowlwdge, playing together, privat,reflections, reward
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi danbahan belajar serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelengaraankegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
83
Hamalik (2001: 18) menyatakan bahwa “kurikulum adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar”.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional
yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan.
2.9.1 Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini
Kurikulum pendidikan anak usia dini yang digunakan secara umum adalah
kurikulum Permendiknas No.58 tahun 2009 yaitu peraturan Menteri Pendidikan Republik
Indonesia No 58 tahun 2009 tentang standar Pendidika Anak usia Dini di Indonesia.
2.9.2 Lingkup Perkembangan Bahasa Untuk Anak Usia 5-6 tahun
2.9.2.1 Menerima Bahasa
1) Mengerti beberapa perintah secara bersamaan.
2) Mengulang kalimat yang lebih kompleks.
3) Memahami aturan dalam suatu permainan.
2.9.3.2 Mengungkapkan Bahasa
1) Menjawab pertanyaan yang lebih kompleks.
2) Menyebutkan kelompok gambar yang memiliki bunyi yang sama.
3) Berkomunikasi secara lisan, memiliki perbendaharaan kata, serta mengenal simbol-
simbol untuk persiapan membaca, menulis dan berhitung.
Kurikulum PAUD merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenaitujuan, isi dan bahan belajar serta cara yang digunakan sebagai pedomanpenyelengaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan anak usiadini yaitu kurikulum permendiknas No.58 tahun 2009
84
4) Menyusun kalimat sederhana dalam struktur lengkap (pokok kalimat-predikat-
keterangan).
5) Memiliki lebih banyak kata-kata untuk mengekpresikan ide pada orang lain.
6) Melanjutkan sebagian cerita/dongeng yang telah diperdengarkan.
2.9.3.3 Keaksaraan
1) Menyebutkan simbol-simbol huruf yang dikenal.
2) Mengenal suara huruf awal dari nama benda-benda yang ada disekitarnya.
3) Menyebutkan kelompok gambar yang memiliki bunyi/huruf awal yang sama.
4) Memahami hubungan antara bunyi dan bentuk huruf.
5) Membaca nama sendiri.
6) Menuliskan nama sendiri.
2.10 Penilaian, pengukuran atau Evaluasi (Assassment)
Hasil pembelajaran peserta didik dapat diketahui melalui penilaian/evaluasi.
Evaluasi berasal dari bahasa inggris evaluation yang berarti pengukuran/penaksiran.
Panilaian menurut KBBI artinya harga/angka kepandaian, menaksirkan/memperkirakan.
(John M. Echols dan Hasan Shadily: 1983). Menurut Stufflebeam, dkk (1971)
mendefinisikan evaluasi sebagai “The process of delineating, obtaining, and providing
useful information for judging decision alternatives”. Artinya evaluasi merupakan proses
menggambarkan, memperoleh, dan menyajikan informasi yang berguna untuk
merumuskan suatu alternatif keputusan.
Evaluasi adalah kegiatan mengukur dan menilai. Mengukur lebih besifat
kuantitatif, sedangkan menilai lebih bersifat kualitatif. Viviane dan Gilbert de Lansheere
85
(1984) menyatakan bahwa evaluasi adalah proses penentuan apakah materi dan metode
pembelajaran telah sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Penentuannya bisa dilakukan
salah satunya dengan cara pemberian tes kepada pembelajar. Terlihat disana bahwa acuan
tes adalah tujuan pembelajaran.
Penilaian atau evaluasi adalah usaha mengumpulkan dan menafsirkan
berbagai informasi secara sistematis, berkala, berkelanjutan, menyeluruh tentang proses
dan hasil dari pertumbuhan serta perkembangan yang telah dicapai oleh anak didik
melalui kegiatan pembelajaran. Penilaian (assessment) adalah penerapan berbagai cara
dan penggunaan beragam alat penilaian untuk memperoleh informasi tentang sejauh
mana hasil belajar peserta didik atau ketercapaian kompetensi (rangkaian kemampuan)
peserta didik. Penilaian menjawab pertanyaan tentang sebaik apa hasil atau prestasi
belajar seorang peserta didik. Hasil penilaian dapat berupa nilai kualitatif (pernyataan
naratif dalam kata-kata) dan nilai kuantitatif (berupa angka). Pengukuran berhubungan
dengan proses pencarian atau penentuan nilai kuantitatif tersebut (2011). Spesifikasi
pengertian evaluasi, penilaian dan pengukuran adalah sebagai berikut.
1) Evaluasi pembelajaran adalah suatu proses atau kegiatan untuk menentukan nilai,
kriteria-judgment atau tindakan dalam pembelajaran.
2) Penilaian dalam pembelajaran adalah suatu usaha untuk mendapatkan berbagai
informasi secara berkala, berkesinambungan, dan menyeluruh tentang proses dan
hasil dari pertumbuhan dan perkembangan yang telah dicapai oleh anak didik melalui
program kegiatan belajar.
3) Pengukuran (measurement) merupakan suatu proses atau kegiatan untuk menentukan
kuantitas sesuatu yang bersifat numerik. Pengukuran lebih bersifat kuantitatif, bahkan
86
merupakan instrumen untuk melakukan penilaian. Dalam dunia pendidikan, yang
dimaksud pengukuran sebagaimana disampaikan Cangelosi (1995: 21) adalah proses
pengumpulan data melalui pengamatan empiris.
Menurut Terry D brink (1974), menyantakan “Evaluation is the process of
obtaining information and using it from judgment which in turn are to be used decision
making”. Evaluasi merupakan proses pengumpulan informasi dan memanfaatkannya
sebagai penimbang dalam pengambilan keputusan. Unsur evaluasi diantaranya
pengumpulan informasi, penimbangan dengan suatu kriteria dan pengambilan keputusan.
Menurut Groundlund (1974) evaluasi diartikan suatu proses yang sistematis untuk
menentukan sejauh mana tujuan pengajaran dicapai oleh peserta didik.
Menurut tujuannya evaluasi dibedakan menjadi evaluasi formatif dan sumatif.
Evaluasi formatif bertujuan mengetahui hasil belajar peserta didik dalam rangka mencari
balikan untuk memperbaiki proses belajar mengajar. Evaluasi sumatif bertujuan
mengetahui hasil belajar peserta didik dalam rangka menentukan perkembangan hasil
belajar selama proses pendidikan tertentu Sedangkan evaluasi pembelajaran merupakan
cara untuk memperbaiki kualitas proses pembelajaran, mengetahui hasil belajar peserta
didik, mengetahui faktor-faktor system pembelajaran (program pembelajaran) dan
pelaksanaan sistem pembelajaran ( Ahmad, 2006: 112). Tujuan evaluasi pada PAUD
adalah sebagai berikut:
1. Memberikan umpan balik pada guru untuk memperbaiki kegiatan pembelajaran
2. Sebagai bahan pertimbangan untuk melakukan kegiatan bimbingan
3. Sebagai bahan pertimbangan menempatkan anak sesuai minat & kebutuhannya
87
4. Memberikan informasi pada orangtua tentang tumbuh kembang yang telah dicapai
anak
5. Sebagai bahan informasi pada orang tua untuk melaksanakan pendidikan yang sesuai
& terpadu dengan kegiatan di lembaga PAUD
Sedangkan prinsip penilaian PAUD adalah sebagai berikut:
1. Sistematis yaitu Penilaian dilakukan secara teratur dan terprogram dengan baik.
2. Menyeluruh yaitu Penilaian mencakup semua aspek perkembangan anak.
3. Berkesimabungan yaitu Penilaian dilakukan secara terencana, bertahap dan terus
menerus untuk memperoleh gambaran tentang pertumbuhan dan perkembangan anak
didik.
4. Obyektif yaitu Penilaian dilaksanakan terhadap semua aspek perkembangan
sebagaimana adanya.
5. Mendidik yaitu Proses dan hasil penilaian dapat dijadikan dasar untuk memotivasi,
mengembangkan dan membina anak agar tumbuh dan berkembang secara optimal.
6. Kebermaknaan yaitu hasil penilaian harus bermanfaat bagi guru, orang tua, anak didik
dan pihak lain.
Evaluasi hasil belajar adalah evaluasi dengan sasaran hasil belajar. Sasaran
tersebut sesuai dengan tujuan pembelajaran, yaitu aspek kognitif, afektif dan psikomotor.
Teknik evaluasi hasil belajar baik yang berfungsi formatif maupun sumatif. Tahap
pengumpilan informasi hasil belajar dapat dilakuakan dengan cara testing dan nontesting.
Teknik tes dilakukan dalam rangka mengakhiri tahun ajaran atau semester. Tes adalah
sejumlah pertanyaan atau perintah yang harus dijawab atau dilakukan oleh testee (orang
yang dites) dalam keadaan dikuasai oleh tester (orang yang mengetes). Teknik tes
88
digunakan untuk mengukur kemampuan kognitif yang dinyatakan terutama dalam
kemampuan berpikir. Tes evaluasi dilihat dari pola jawabannya diklasifikasikan menjadi:
1. Tes obyektif: pilihan ganda, menjodohkan, benarsalah
2. Tes jawaban singkat: isian, melengkapi, member nama
3. Tes uraian: Jawaban terpimpin, jawaban terbatas, jawaban terbuka
Tenik nontest dilakukan melalui observasi, wawancara atau angket. Teknik non tes
digunakan untuk mengungkap kemampuan psikomotorik dan hasil belajar efektif.
Penilaian hasil belajar pada dasarnya adalah mempermasalahkan, bagaimana
pengajar (guru) dapat mengetahui hasil pembelajaran yang telah dilakukan. Sedangkan
penilaian pada anak usia dini merupakan evaluasi perkembangan. Evaluasi
perkembangan anak merupakan proses pengumpulan data melalui pengamatan yang
dicatat dan didokumentasikan, sehingga melalui data hasil pengamatan yang tercatat
tersebut dapat disimpulkan perkembangan belajar anak (2010). Sasaran penilaian di
PAUD mencakup dua aspek yaitu proses dan hasil. Cara paling tepat untuk megevaluasi
pembelajaran anak adalah observasi. Alat evaluasi di PAUD yang digunkan adalah
sebagai berikut.
1) Penilaian unjuk kerja yaitu penilaian yang dilakukan dengan mengamati kegiatan
anak dalam melakukan sesuatu.
2) Daftar cek (chek-list) yaitu penilaian mutlak pada penugasan kompetensi tertentu
dengan menggunakan melalui daftar cek yang telah disiapkan
3) Penilaian produk/hasil karya yaitu penilaian terhadap proses pembuatan dan kualitas
suatu produk yang meliputi tiga tahap yaitu persiapan, proses dan hasil/appraisal
89
4) Portofolio yaitu koleksi secara sistematis karya seseorang/kumpulan hasil karya anak
yang dipilih anak dan guru untuk menunjukkan usaha, kemajuan, dan prestasi yang
dicapai.
5) Catatan anekdot (anekdotal record) yaitu kumpulan catatan tentang sikap dan
perilaku anak yang khusus baik perilaku positif atau negatif
6) Pemberian tugas yaitu penilaian yang dilakukan dengan memberikan tugas-tugas
tertentu sesuai dengan kemampuan yang akan diungkap.
7) Percakapan yaitu penilaian yang dilakukan melalui percakapan, cerita antara anak
dan anak atau guru dan anak.
8) Observasi yaitu pengumpulan data dengan menggunakan alat indra dengan cara
merekan atau mencatat
9) Catatan menyeluruh dan lengkap (running record) yaitu pengumpulan data secara
terperinci dan berurutan ditulis mencerminkan apa yang diamati tanpa memberikan
asumsi (penilai terlibat secara langsung)
10) Catatan Specimen (Speciment record) yaitu pemerolehan data deskripsi legkap
tentang perilaku anak dengan menjaga jarak dari anak.
11) Time sampling yaitu penilaian pada perilaku yang sering terjadi pada perilaku
memecahkan masalah yang tidak bisa diamati.
12) Event sampling yaitu mencatat perilakukhusus yang sudah dipilih untuk mempelajari
kondisi dimana perilaku tertentu terjadi atau sering terjadi.
13) Skala penilaian (rating scale) yaitu pencatatan hasil observasi/ pengamatan yang
memuat daftar kata-kata pernyataan mengenai tigkah laku, sikap dan atau
kemampuan anak berbentuk bilangan, huruf dan uraian.
90
2.11 Kerangka Berpikir
Pembelajaran di kelas RA B terdapat beberapa kemampuan yang harus
dicapai anak menuju jenjang pendidikan lebil lanjut, diantaranya:
1) Memiliki pengetahuan umum
2) Mengetahui konsep bentuk, waktu dan ukuran
3) Konsep Bilangan, Lambang Bilangan dan Huruf
4) Menerima Bahasa
5) Mengungkapkan Bahasa
6) Keaksaraan
Pembelajaran di PAUD akan lebih efektif dan menyenangkan bagi anak
apabila guru mempersiapkan perangkat pembelajaran mulai dari RKB, RKM, RKH dan
media pembelajaran berdasarkan kurikulum permendiknas No.58 tahun 2009 yang
dikembangkan oleh masing-masing lembaga PAUD. Kebutuhan anak belum sepenuhnya
terpenuhi sebagaimana pembelajaran dengan prinsip learning by playing yang melibatkan
semua fungsi panca indera. Jika anak menikmati proses pembelajaran, maka anak
semakin berminat mempelajari segala sesuatu sehingga anak siap menuju jenjang
pendidikan lebih lanjut. Disamping itu anak juga akan lebih aktif dalam pembelajaran
dengan melibatkan panca inderanya diharapkan hasil pembelajaran anak juga lebih
optimal.
Evaluasi (Assasment) PAUD merupakan usaha mengumpulkan dan menafsirkanberbagai informasi secara sistematis, berkala, berkelanjutan, menyeluruh tentangproses dan hasil dari pertumbuhan serta perkembangan yang telah dicapai oleh anakdidik melalui kegiatan pembelajaran untuk merumuskan alternatif keputusantentang sebaik apa hasil atau prestasi belajar seorang peserta didik
91
Dari uraian diatas, peneliti ingin mengetahui perbedaan aktivitas dan hasil
belajar anak dengan menggunakan lembar kerja dan media fun works berdasarkan
kurikulum permendiknas No.58 tahun 2009. Harapan peneliti adalah untuk
mempersiapkan anak menuju jenjang pendidikan lebih lanjut dengan kebutuhan anak
yang bersifat menyenangkan.
Kerangka berpikir penelitian ini mengacu pada standar kompetensi PAUD
dengan TPP permendiknas No. 58 tahun 2009. Selanjutnya dikembangkan dalam
kurikulum operasional berupa kompetensi dasar indikator PAUD. Kerangka berpikir ini
dapat dikembangkan sebagai berikut:
1) Pembuatan rencana pembelajaran berupa RKB, RKM
2) Pembuatan kurikulum aktual pembelajaran perkembangan bahasa berupa RKH
3) Pada kelas kontrol pembelajaran mengunakan lembar kerja, sedangkan kelas
Eksperimen pembelajaran menggunakan media fun works
4) Proses pembelajaran kedua kelas tersebut akan terlihat tingkat keaktifan anak yang
dilakukan dengan observasi
5) Dari proses pembelajaran dapat diperoleh hasil pembelajaran pada kelas kontrol dan
eksperimen
6) Pembelajaran kedua kelas tersebut dapat dibedakan aktivitas dan hasil
pembelajarannya
7) Hasil perbedaan tersebut dapat dinyatakan pembelajaran yang dapat mengaktifkan
anak, apakah penggunaan lembar kerja atau dengan media fun works
92
Bagan kerangka berpikir penelitian perbedaan aktivitas dan hasil belajar
dengan menggunakan lembar kerja dan media fun works adalah sebagai berikut.
Gambar. 2.2. Bagan Kerangka Berpikir Penelitian
Keterangan:Pembelajaran berdasarkan kurikulum Permendiknas No.58 tahun 2009 dilakukan denganpemberian tugas dengan menggunakan lembar kerja sedangkan media fun works denganproses unjuk kerja untuk mengetahui tingkat keaktifan dan hasil pembelajaran anak.
Standar Kompetensi PAUDTPP Permendiknas No.58
tahun 2009
Kurikulum operasional:Kompetensi DasarIndikator PAUD
Rencana PembelajaranRKB, RKM, RKH
Kurikulum aktualProses pembelajaran lingkup
perkembangan Bahasa
Pembelajaran denganMedia Fun Works
Pembelajaran denganMedia Lembar Kerja
Hasil Pembelajaranlembar kerja & media fun works
Tingkat keaktifan
Perbedaan
93
2.11.1 Penjelasan Kerangk a Berpikir
Penjelasan kerangka berpikir penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Standar Kompetensi PAUD bagian integral dari standar yang dijadikan acuan
minimal dalam penyelenggaraan PAUD yang dirumuskan dengan
mempertimbangkan karakteristik penyelenggaraan PAUD yaitu standar tingkat
pencapaian perkembangan Permendiknas No. 58 tahun 2009
2) Kurikulum operasional berupa kompetensi dasar PAUD yang dikembangkan menjadi
indikator PAUD dengan menyusun perencanaan pembelajaran mulai dari Rencana
Kegiatan Bulanan (RKB), Rencana Kegiatan Mingguan (RKM) hingga Rencana
Kegiatan Harian (RKH)
3) Kurikulum aktual proses pembelajaran pada lingkup perkembangan bahasa
4) Pelaksanaan pembelajaran menggunakan lembar kerja dan media fun works
berdasarkan kurikulum Permendiknas No. 58 tahun 2009
5) Pembelajaran menggunakan lembar kerja dan media fun works pada proses
pembelajarannya dapat diketahui tingkat aktivitas peserta didik
6) Pembelajaran menggunakan lembar kerja dan media fun works pada hasil akhir
pembelajaran tersebut menghasilkan hasil belajar/output belajar
7) Tingkat aktivitas dan hasil belajar menggunakan lembar kerja dan media fun works
dapat diketahui perbedaannya
94
2.12 Hipotesis
Adapun hipotesis yang diambil adalah menjawab permasalahan perbedaan
hasil pekerjaan anak dengan menggunakan lembar kerja dan media Fun works
berdasarkan kurikulum permendiknas No.58 tahun 2009 adalah sebagai berikut:
2.12.1 Ada perbedaan tingkat keaktifan anak pada pembelajaran dengan
menggunakan lembar kerja dan media fun works.
2.12.2 Ada perbedaan hasil belajar anak pada pembelajaran dengan menggunakan
lembar kerja dan media fun works
95
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Populasi dan Sampel
3.1.1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian (Arikunto, 2006: 130). Populasi
dalam penelitian ini adalah lembaga PAUD sekecamatan Gunungpati Semarang yang
menggunakan lembar kerja (majalah). Lembaga PAUD yang tergabung dengan IGTKI
tahun 2012 sebanyak 28 dan tahun 2013 menjadi 29 lembaga (3,6 %), yang tergabung
dengan HIMPAUDI tahun 2012 sebanyak 18 dan tahun 2013 menjadi 27 lembaga (66, 7
%), yang tergabung dengan IGRA dari tahun 2012-2013 sebanyak 12 lembaga.
Pemilihan lembaga Raudlatul Athfal karena lembaga tersebut masih
menggunakan lembar kerja yang dibuat guru/swasta yaitu terbitan IGRA (Ikatan Guru
Raudlatul Athfal), media yang digunakan untuk merangsang perkembangan bahasa anak
masih menggunakan buku tulis dan pekerjaan rumah masih diberlakukan. Alasan
pemilihan populasi dalam penelitian ini adalah untuk mengurangi penggunaan lembar
kerja pada pembelajaran lingkup perkembangan bahasa anak. Pembelajaran
menggunakan lembar kerja cenderung pasif dan membutuhkan konsentrasi penuh untuk
mengerjakannya
Alasan penggunaan media fun works yang disertai permainan sederhana untuk
melatih daya kerja otak pada anak usai dini. Pembelajaran dengan aktivitas bermain
akan membangkitkan keterampilan fisik, keterampilan matematis, yang dapat melahirkan
keterampilan membaca dan menulis. Pembelajaran dengan menggunakan media fun
96
works anak akan terlibat aktif dalam pembelajaran. Pada konteks pedagogis
aktivitas bermain sepenuhnya dengan media bermain dalam bentuk yang mudah dibuat,
tidak berbahaya, menarik perhatian anak serta memotivasi anak untuk belajar.
3.2.2 Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti (Arikunto,
2006: 131). Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik probability
sampling dengan simple random sampling. Hal ini dilakukan setelah memperhatikan ciri-
ciri antara lain: peserta didik mendapatkan materi berdasarkan kurikulum yang sama,
peserta didik yang menjadi obyek penelitian pada tingkat kelas dan usia yang sama, dan
pembagian kelas tidak berdasarkan kecerdasan tertentu. Jadi dapat dilakukan
pengambilan sampel secara random.
Melalui teknik random sampling peserta didik memperoleh materi
berdasarkan kurikulum permendiknas No.58 tahun 2009, peserta didik yang menjadi
obyek penelitian adalah 4 RA pada kelas B dengan usia antara 5-6 tahun . Kelompok
Kontrol adalah RA dengan pembelajaran yang menggunakan lembar kerja yaitu RA
Raudlatussibyan Plalangan dan RA Al-Islam 02 Mangunsari. Sedangkan kelompok
eksperimen dengan pembelajaran menggunakan media Fun works adalah RA Al-Islam
Sumurrejo dan RA Al-Islam Gunungpati. Peserta didik yang menjadi responden dalam
penelitian ini adalah 120 anak, masing-masing kelompok sebanyak 30 anak.
Populasi merupakan keseluruhan objek penelitian, yaitu keseluruhan lembagaPAUD yang menggunakan lembar kerja (majalah) IGRA di Kecamatan GunungpatiSemarang.
97
3.3 Variabel Penelitian
Variabel merupakan gejala yang menjadi fokus penelitian untuk diamati.
Variabel itu sebagai atribut dari sekelompok orang/objek yang mempunyai variasi antara
satu dengan yang lainnya dalam kelompok itu (Sugiyono, 1999: 2). Pada penelitian
eksperimen merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui sebab-akibat
dengan cara memanipulasikan salah satu atau beberapa variabel. Variabel yang
dimanipulasikan disebut variabel eksperimen (Sukardi, 2010: 181). Adapun variabel
dalam penelitian ini dilihat dari kaitan fungsional/statusnya adalah sebagai berikut:
3.3.1 Variabel Bebas (Independent Variabel)
Variabel bebas (variabel stimulus, prediktor, antecedent) adalah variabel yang
menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variabel dependen (variabel terikat)
(Sugiyono, 1999:3). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pembelajaran
menggunakan lembar kerja dan media fun works
3.3.2 Variabel Terikat (Dependent Variabel)
Variabel terikat (output, kriteria, konsekuen) merupakan variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 1999:3).
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Aktivitas dan hasil belajar lingkup
perkembangan bahasa
Sampel merupakan sebagian dari populasi, yaitu RA Kecamatan Gunungpati yangmenggunakan lembar kerja (majalah) dari IGRA yang dilengkapi peneliti
98
3.3.3 Variabel Kontrol
Variabel kontrol adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan
sehingga hubungan variabel independen terhadap dependen tidak dipengaruhi faktor luar
yang tidak diteliti pada penelitian yang bersifat membandingkan (Sugiyono, 2011: 65).
Variabel kontrol pada penelitian ini adalah kurikulum permendiknas No. 58 tahun 2009
lingkup perkembangan bahasa.
Gambar Variabel
Gambar 3.1 Variabel Penelitian
Adapun variabel dalam penelitian ini dilihat dari perakuannya adalah variabel
aktif yaitu variabel yang dimanipulasikan, artinya perlakuan yang dilakukan peneliti atas
dasar pertimbangan ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan secara terbuka guna
memperoleh perbedaan efek dalam variabel terikat (Sukardi, 2010:181)
Variabel merupakan gejala yang menjadi fokus penelitian untuk diamati.Variabel bebas yaitu sebab perubahan, yakni pembelajaran menggunakan lembarkerja dan media fun works.Variabel terikat yaitu akibat variabel bebas, yakni aktivitas dan hasil belajarperkembangan bahasaVariabel kontrol adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat, yakni kurikulumpermendiknas No. 58 lingkup perkembangan bahasaVariabel aktif yaitu variabel yang dimanipulasikan
Pembelajaran Menggunakanlembar kerja & media Fun works
(Variabel independen)
Aktivitas & hasil belajarPerkembangan bahasa
(Variabel dependen)
Kurikulum Permendiknas No.58tahun 2009 lingkup
perkembangan bahasa(Variabel Kontrol)
99
3.4 Metode Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
eksperimen (experimental research). eksperimen adalah metode penelitian yang
digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi
yang terkendalikan (Sugiyono 2011: 107). Penelitian eksperimen ini adalah kegiatan
penelitian yang bertujuan untuk menilai (assasment) pengaruh suatu
perlakuan/treatment/tindakan pembelajaran yang menggunakan lembar kerja dan media
fun works terhadap hasil kemampuan bahasa anak, atau menguji hipotesis tentang ada
tidaknya pengaruh tindakan itu jika dibandingkan dengan tindakan lain.
Desain peneitian yang digunakan adalah True Eksperimental design yaitu
eksperimen yang betul-betul, karena peneliti dapat mengontrol semua variabel luar yang
mempengaruhi jalannya eksperimen dengan bentuk desain Pretest-posttest Control
Group Design yaitu dua kelompok yang dipilih secara random, kemudian diberi pretest
untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok kontrol dan
eksperimen. Hasil pretest yang baik bila nilai kelompok eksperimen tidak berbeda secara
signifikan. (Sugiyono, 2011: 112-113).
Bentuk bagan desain penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1 Desain penelitian
Group Pretest Treatment Posttest
E O1 X1 O2
K O1 X2 O2
Pengaruh perlakuan (O2-O1) – (O2-O1)
Keterangan :
E : Kelas eksperimen O1 : Nilai pretes
K : Kelas kontrol O2 : Nilai posttest
100
X1 : Pembelajaran dengan lembar kerja
X2 : Pembelajaran dengan media fun works
(Azwar 2005)
Desain pada penelitian ini terdapat dua kelas yang masing-masing dipilih
dengan usia 5-6 tahun (RA B). Kelompok pertama menggunakan lembar kerja (X1) dan
kelas yang lain menggunakan media fun works (X2). Kelas yang menggunakan lembar
kerja disebut kelompok kontrol dan kelas yang menggunakan media fun works disebut
kelompok eksperimen. Pada penelitian, pengaruh treatment dianalisis dengan uji beda
dengan menggunakan statistik t-test. Apabila terdapat perbedaan yang signifikan antara
kelompok Kontrol dan eksperimen, maka perlakuan yang diberikan berpengaruh secara
signifikan (Sugiyono, 2011: 112).
3.4.1 Penyamaan Kondisi Kelas Kontrol dan Eksperimen
Peserta didik mendapatkan materi berdasarkan indikator yang telah ditentukan
dengan rencana kegiatan harian yang sama pada lingkup perkembangan bahasa. Peserta
didik yang menjadi obyek penelitian pada tingkat kelas/usia yang sama, dan pelaksanaan
pembelajaran dilakukan pada waktu yang sama. Adapun persamaan kondisi kedua
kelompok tersebut adalah sebagai berikut:
1) Jumlah siswa sebanyak 30 anak
2) Usia anak antara 5-6 tahun
3) Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan pada waktu yang sama
4) Indikator Pembelajaran setara
Metode penelitian yaitu cara yang digunakan untuk meneliti pengaruh pembelajaranmenggunakan lembar kerja dan media fun works terhadap hasil kemampuan bahasaMetode = experimen True Experimental design Pretest-posttest contol groupdesign.Experimen = Uji instrument penyamaan kondisi pretest treatmen (FW)Posttest t-test (LK-FW) hasil penelitian
101
3.5 Prosedur Penelitian
3.5.1 Tahap Pra Lapangan
Tahap ini meliputi penyusunan rancangan penelitian, memilih tempat,
pengurusan surat izin observasi awal, menyiapkan perlengkapan penelitian meliputi
pembuatan tes soal uji coba, lembar kerja dan media fun works, persiapan lembar
observasi
3.5.2 Tahap Lapangan
Tahap lapangan ini meliputi: uji coba soal, Pre test kelompok kontrol dan
eksperimen, pembelajaran dengan lembar kerja dan media fun works lalu pengumpulan
nilai posttest kelompok kontrol dan eksperimen, Pengambilan data observasi dan angket.
3.5.3 Tahap Paska Lapangan
Tahap paska lapangan dilakukan tabulasi data, analisis data, pemilihan
dokumentasi dan pembuatan laporan.
3.5.3.1 Tes Awal (Pretest)
Tes awal digunakan untuk mengukur tingkat aktivitas dan hasil belajar anak
menggunakan lembar kerja dan media fun works pada lingkup perkembangan bahasa
anak berdasarkan kurikulum permendiknas No.58 tahun 2009. Hasil pembelajaran awal
ini akan digunakan untuk mengetahui hasil pembelajaran awal.
3.5.3.2 Perlakuan (treatment)
Pemberian perlakuan dalam penelitian ini untuk mengetahui perbedaan
aktivitas dan hasil pembelajaran anak dengan menggunakan lembar kerja dan media fun
works berdasarkan kurikulum permendiknas No. 58 tahun 2009. Perlakuan yang
diberikan pada masing-masing kelompok selama 12 kali pertemuan (terlampir).
102
3.5.3.3 Test Akhir (Posttest)
Tes akhir untuk mengetahui hasil pembelajaran anak RA Al-Islam 02
Mangunsari dan RA Al-Islam Sumurrejo Kecamatan Gunungpati Semarang kelas RA B.
Tes akhir diberikan pada kelompok kontrol dan eksperimen, kelompok tersebut diberi tes
dengan materi yang sama berdasarkan kurikulum permendiknas No.58 tahun 2009
Prosedur penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Menguji cobakan instrumen menggunakan rating scale, yaitu cara mengisi instrumen
dengan angka 1, 2, 3 sesuai dengan arti instrumen dengan baik berbentuk tes untuk
mengukur aktivitas maupun nontest untuk mengukur aktivitas.
2. Menguji validitas dan reliabilitas instrumen
3. Penyamaana kondisi untuk menentukan kelompok kontrol dan eksperimen
4. Menentukan kelompok melalui random sampling
5. Melakukan pretest kelompok kontrol dan eksperimen
6. Melakukan pembelajaran menggunakan lembar kerja dan media fun works
7. Pengambilan data aktivitas dan hasil belajar kelompok kontol dan eksperimen
8. Menguji normalitas, homogenitas dan uji t (t test)
9. Memberikan perlakuan kelompok kontol (pembelajaran menggunakan lembar kerja)
eksperimen (pembelajaran menggunakan media fun works)
10. Pengambilan data posttest kelompok kontrol dan eksperimen
11. Analisis pretest-posttest dan t-test kelompok kontrol dan eksperimen
12. Menyusun hasil penelitian
Prosedur penelitian merupakan tata urutan dalam penelitian yang dimulai dari Pralapangan, lapangan dan paska lapangan yang meliputi tes awal (Pretest), perlakuan(treatment) dan tes akhir (Posttest)
103
Prosedur Penelitian
Gambar 3.2 Prosedur Penelitian
Menentukan sampelRandom Sampling
Penentuan kelompok
Uji NormalitasUji HomogenitasUji beda (t-test)
Pretest kelompok kontrolPretest kelompok eksperimen
Uji CobaInstrumen
Kontrol (X1) Eksperimen (X2)
ValiditasReliabilitas
Menyusun hasil penelitian
PembelajaranMedia Fun works
PembelajaranLembar kerja
Perlakuan kelompok kontrolPerlakuan kelompok eksperimen
Posttest kelompok kontrolPoststest kelompok eksperimen
Analisis pretest-posttest kontrolAnalisis pretest-posttest eksperimenAnalisis t-test kontrol-eksperimen
Aktivitas &hasil belajar
104
3.6 Metode Pengumpulan Data
3.6.1. Metode Dokumentasi
Dokumentasi adalah sesuatu yang tertulis, tercetak, atau terekam yang dapat
dipakai sebagai bukti atau keterangan (KBBI: 2011). Metode dokumentasi digunakan
untuk memperoleh informasi daftar identitas responden RA sekecamatan Gunungpati
Semarang. Pemotretan, dan lembar kerja dan media fun works.
3.6.2 Metode Observasi
Metode observasi merupakan metode pengumpulan data dengan pengamatan
langsung terhadap suatu objek dalam suatu periode tertentu dan mengadakan pencatatan
secara sistematis tentang hal-hal tertentu yang dihadapi (Blogger lombok: 2012). Metode
ini digunakan untuk mengetahui proses pembelajaran dan hasil pembelajaran anak selama
proses penelitian dengan mengamati secara langsung pembelajaran serta mencatat hasil
pengamatan penelitian. Proses pelaksanaan Observasi penelitian ini peneliti terlibat pada
kegiatan pembelajaran yang sering disebut dengan observasi peranserta (participant
observation). Berdasarkan instrumen observasi yang digunakan dalam penelitian ini
adalah observasi terstruktur, yaitu observasi yang telah dirancang secara sistematis,
tentang apa yang akan diamati, kapan dan dimana tempatnya (Sugiyono, 2011: 204-205)
3.6.3 Angket (Formatif Test))
Angket adalah daftar pertanyaan tertulis mengenai masalah tertentu dengan
ruang untuk jawaban bagi setiap pertanyaan (KBBI). Angket yang digunakan pada
penelitian ini berupa test dan non test. Instrumen test digunakan pada hasil pembelajaran
menggunakan lembar kerja berupa penugasan (Formatif assasment), dan pembelajaran
menggunakan media fun works berupa kegiatan dengan mengisi melalui medianya yang
105
harus dikerjakan anak dalam waktu tertentu baik secara perorangan maupun kelompok.
Instrumen non test digunakan untuk mengukur aktivitas belajar menggunakan dua media
tersebut. Tipe pertanyaan pada penelitian ini berupa pertanyaan tertutup, yaitu pertanyaan
yang mengharapkan jawaban singkat (Sugiyono, 2011: 201). Penelitian ini memberi
pertanyaan tertutup pada pembelajaran menggunakan lembar kerja dan media fun works.
Instrumen yang digunakan untuk mengisi tingkat aktivitas dan hasil belajar anak dibuat
dalam Rating Scale, menjelaskan bahwa data yang diperoleh semuanya adalah data
kualitatif yang kemudian dikuantitatifkan (Sugiyono, 2011:141). Bentuk rating scale
berupa skala numerik/kuantitatif yaitu menggunakan angka (skor-skor) untuk
menjelaskan gradasi disertai penjelasan singkat pada masing-masing angka
(Abahmarahsakti, 2010)
Tabel 3.2 Rating Scale Aktivitas dan Hasil Pembelajaran Anak
Aktivitas Jawaban Skor Hasil Belajar Jawaban SkorKurang Aktif (KA) Tidak terlibat 1 Berkembang (B) Dapat 1
Aktif DenganRangsangan (ADR)
Terlibat 2 Berkembang DenganBaik (BDB)
Dapat dengancepat
2
Aktif (A) Terlibat dengansenanghati
3 Berkembang SangatBaik (BSB)
Dapat denganterampil
3
Metode ini digunakan untuk mengambil data hasil belajar anak menggunakan
lembar kerja dan media fun works dengan cara anak mengerjakan secara langsung oleh
kegiatan pembelajarannya. Sedangkan seperangkat pertanyaan tertulis diberikan kepada
guru untuk dijawab yaitu berupa aktivitas anak pada pembelajaran menggunakan lembar
kerja dan media fun works. Angket dilakukan setelah kelas eksperimen dan kontrol
dikenai perlakuan. Sebelum kuesioner diberikan, pertanyaan terlebih dahulu diujicobakan
untuk mengetahui validitas, reliabilitas, daya pembeda . Jika terdapat butir-butir yang
tidak valid maka dilakukan perbaikan-perbaikan pada butir pertanyaan tersebut.
106
Kuesioner yang sudah melewati tahap perbaikan dan valid akan diberikan sebagai acuan
target tingkat aktivitas dan hasil pembelajaran anak dikelas kontrol dan kelas eksperimen
Angket yang peneliti gunakan pada hasil belajar menggunakan lembar kerja
adalah jenis angket langsung dimana daftar pertanyaan-pertanyaan itu langsung diisi oleh
subyek yang akan dikumpulkan datanya, dan bentuk pertanyaannya tertutup karena
responden hanya menulis jawaban-jawaban yang telah disediakan. Penggunaan angket ini
dimaksudkan untuk memperoleh keterangan mengenai aktivitas dan hasil pembelajaran
anak menggunakan lembar kerja dan media fun works pada anak kelas TK B (usia 5-6
tahun).
3.7 Instrumen Penelitian (Alat ukur)
Instrumen penelitian adalah semua alat yang digunakan untuk
mengumpulkan, memeriksa, menyelidiki suatu masalah, atau mengumpulkan, mengolah,
menganalisa dan menyajikan data-data secara sistematis serta objektif dengan tujuan
memecahkan suatu persoalan atau menguji hipotesis (Scribd Instrumen penelitian: 2012).
Instrumen penelitian ini menggunakan ratingscale karena cara mengisinya dengan
mengisi angka 1, 2 dan 3 sesuai dengan arti angka pada instrument (terlampir). Instrumen
penelitian ini berbentuk test untuk mengukur hasil belajar anak, sedangkan nontest untuk
mengukur aktivitas (Sugiyono, 2011: 174)
Metode pengumpulan data yaitu cara untuk memperoleh informasi sebagai buktiatau keterangan dalam penelitian, yakni berupa dokumentasi, abservasi, angket,instrument penelitian, dan media pembelajaran.
107
3.7.1 Lembar Pengamatan Tingkat Keaktifan Anak
Tingkat aktivitas anak dapat diketahui melalui lembar pengamatan yang
dilakukan peneliti dengan kisi-kisi sebagai berikut:
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Tingkat Keaktifan Anak
No KomponenAktivitas
Indikator
1 Totalitas 1) Anak serius mengikuti pembelajaran2) Anak asyik mengikuti pembelajaran3) Anak menikmati pembelajaran
2 Komunikasi/Oralactivities
1) Anak mampu berkomunikasi dari ide dalam pikirannya2) Anak mampu menyatakan sesuatu3) Anak mampu bertanya4) Anak mampu menjawab pertanyaan sederhana5) Anak mampu bercakap-cakap6) Anak mampu berdialog dengan guru dan teman7) Anak mampu bercerita sederhana8) Anak mampu memberi saran9) Anak mampu memberikan pendapat10) Anak mampu berdiskusi
3 Sesuatu yang baru 1) Anak tertarik dengan media yang baru2) Anak senang dengan media yang baru3) Anak mampu mengikuti permainan yang baru4) Anak memiliki sikap yang baru5) Anak mampu mengulang permainan yang baru
4 Kognitif/MentalActivities
1) Anak mampu merealisasikan ide-idenya2) Anak mampu menyelesaikan masalah yang dihadapinya3) Anak berani mengambil keputusan4) Anak mampu mengingat pembelajaran/permainan5) Anak mampu menanggapi pembelajaran
5 Percayadiri/emotionalactivities
1) Anak merasa nyaman ketika bermain/belajar2) Anak berani menunjukkan hasil karya/pekerjaannya3) Anak tidak merasa minder ketika melakukan kesalahan
Konsep aktivitas anak usia dini adalah kegiatan anak yang dapat mengaktifkan
unsur totalitas, komunikasi, inovatif, kognitif, percaya diri, imajinasi, sosialisasi,
motorik kasar dan motorik halus serta pengamatan
108
4) Anak senang menerima hadiah5) Anak mau melaksanakan hukuman6) Anak berani melakukan permainan sendiri atau
kelompok7) Anak menaruh minat dalam pembelajaran/permainan8) Anak tenang (tidak gugup) dalam mengikuti permainan9) Anak gembira dalam pembelajaran/permainan10) Anak ingin mengulang pembelajaran/permainan (tidak
bosan)6 Imajinasi 1) Anak mampu melakukan apa saja sesuai dengan
imajinasinya menggunakan media yang disediakan2) Anak mampu memperoleh inspirasi dari pengalamannya
7 Kreatifitas 1) Anak mampu berkreasi dalam pembelajaran/permainan2) Anak mampu membuat permainan baru dengan media
yang disediakan8 Sosialisasi 1) Anak mampu menghargai orang lain
2) Anak tidak memaksakan kehendak orang lain3) Anak mampu bertoleransi4) Anak mampu bekerjasama dengan orang lain5) Anak mampu membantu orang lain
9 Motorik kasar danmotorik halus
1) Anak mampu mengikuti kegiatan motorik kasar2) Anak mampu mengikuti kegiatan motorik halus
10 Pengamatan/Visualactivities
1) Anak mampu membaca tulisan sederhana2) Anak mampu memperhatikan pembelajaran3) Anak mampu mengamati kegiatan pembelajaran
109
3.7.2 Instrumen Penelitian Hasil Belajar Lingkup Perkembangan Bahasa
Berdasarkan Kurikulum Permendiknas No. 58 Tahun 2009
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Hasil Belajar Lingkup Perkembangan Bahasa Berdasarkan
Kurikulum Permendiknas No. 58 Tahun 2009
NO Aspek Penelitian Indikator1 Menerima Bahasa 1. Mengerti beberapa perintah secara bersamaan.
2. Mengulang kalimat yang lebih kompleks.3. Memahami aturan dalam suatu permainan.
2 MengungkapkanBahasa
1. Menjawab pertanyaan yang lebih kompleks.2. Menyebutkan kelompok gambar yang memiliki bunyi
yang sama.3. Berkomunikasi secara lisan, memiliki perbendaharaan
kata, serta mengenal simbol-simbol untuk persiapanmembaca, menulis dan berhitung.
4. Menyusun kalimat sederhana dalam struktur lengkap(pokok kalimat-predikat-keterangan).
5. Memiliki lebih banyak kata-kata untuk mengekpresikanide pada orang lain.
6. Melanjutkan sebagian cerita/dongeng yang telahdiperdengarkan.
3 Keaksaraan 1. Menyebutkan simbol-simbol huruf yang dikenal.2. Mengenal suara huruf awal dari nama benda-benda
yang ada disekitarnya.3. Menyebutkan kelompok gambar yang memiliki
bunyi/huruf awal yang sama.4. Memahami hubungan antara bunyi dan bentuk huruf.5. Membaca nama sendiri.6. Menuliskan nama sendiri.
Instrumen Penelitian Hasil Pembelajaran Lingkup Perkembangan Bahasamerupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan, mengolah, menganalisa,menyajikan proses dan hasil pembelajaran anak menggunakan lembar kerja danmedia fun works secara sistematis dan objektif untuk merumuskan alternatifkeputusan tentang sebaik apa aktivitas dan hasil belajar peserta didik
110
3.8 Validitas dan Reliabilitas
3.8.1 Validitas Instrumen
Hasil penelitian yang valid, apabila terdapat kesamaan antara data yang
terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti. Isntrumen
yang valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang
seharusnya diukur (Sugiyono, 2011: 172). Pengujian validitas istrumen digunakan
pengujian: (1) validitas konstrak (Contract validity), yaitu dikonsultasikan dengan para
ahli (Judgment expert) (Sugiyoni, 2011: 177); (2) Pengujian validitas isi (content
validity), yaitu pengujian test dilakukan dengan membandingkan antara isi instrument
dengan materi pelajaran yang telah diajarkan dibantu dengan kisi-kisi instrument atau
matrik pengembangan instrument; (3) Pengujian validitas eksternal yaitu dengan cara
membandingkan (mencari kesamaan) antara kriteria yang ada pada instrument dan fakta-
fakta empiris yang akan terjadi dilapangan dengan memperbesar jumlah sampel
(Sugiyono, 2011:182-183)
Cara menguji validitas digunakan rumus korelasi product moment sebagai
berikut:
= ∑ − ∑ ∑{ ∑ − (∑ ) }{ ∑ − (∑ ) }Keterangan :
: Koefisien korelasi
: Banyaknya butir
: Skor butir tiap item
: Skor total tiap peserta didik
111
Kriteria untuk melihat valid atau tidaknya dibandingkan dengan harga r pada
tabel product moment. Apabila rhitung lebih dari rtabel maka butir soal tersebut valid. Untuk
rtabel dapat dilihat pada tabel nilai-nilai r product moment.
Tabel 3.5 Rekapitulasi Validitas Aktivitas Anak
No Komponen AktivitasNo
ItemItemValid
ItemGugur
1 Totalitas 1, 2, 3 1, 3 2
2 Komunikasi/Oral activities 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 4, 5, 6, 7, 8, 9,10
3 Sesuatu yang baru 11, 12
4 Kognitif/Mental activities 13, 14, 15, 16, 1718, 19, 20, 21, 22
13, 14, 15, 16,19, 20, 21, 22
17, 18
5 Percaya diri/EmotionalActivities
23, 24, 25, 26, 27,28, 29, 30, 31, 32
23, 24, 25, 26,27, 29
28, 32
6 Imajinasi 33, 34 34
7 Kreatif 35, 36 35, 36
8 Sosialisasi 37, 38, 39, 40, 41 37, 38 39, 40,41
9 Motorik kasar dan MotorikHalus
42, 43 42, 43
10 Pengamatan/Visual activities 44, 45 44 45
112
Tabel 3.6 Rekapitulasi Validitas Hasil belajar Anak
No Kegiatan Pembelajaran NoItem
ItemValid
ItemGugur
1 Menulis identitas diri secarasederhana
1, 2, 1, 2
2 Membaca identitas dirisendiri secara sederhana
3, 4, 3, 4
3 Memahami hubungan antarabunyi dan bentuk huruf
5 5
4 Anak mampu menyebutkankelompok gambar yangmemiliki bunyi awal sama
6, 7 6, 7
5 Anak mampu mengenalbunyi huruf awal sesuainama benda (sesuai tema)
8 8
6 Menyebutkan simbol hurufvokal dan konsonan yangdikenal
9, 10 10
7 Melanjutkan sebagiancerita/dongeng yang telahdiperdengarkan
11, 12, 13 11, 12 13
8 Memiliki banyak kata untukmengekspresikan ide padaorang lain
14, 15 14, 15
9 Menyusun kalimat sederhanadalam struktur lengkap
16 16
10 Mengenal simbol untukpersiapan membaca
17, 18 17, 18
11 Mengenal simbol untukpersiapan menulis
19 19
12 Memiliki perbendaharaankata
20, 21 20, 21
13 Berkomunikasi secara lisan 22, 23, 24, 25 22, 23, 24, 25
14Menyebutkan kelompokgambar yang memiliki bunyisama
26, 27, 28, 29, 30,31 26, 27, 29, 30,
31 28
15Mengulangi kalimat yanglebih kompleks
32, 33 32 33
Mengerti beberapa perintahsecara bersamaan
3434
16 Mengenal berbagai macamlambang suku kata
35 35
113
Hasil perhitungan validitas ditampilkan pada lampiran 2 dan hasil seluruh
perhitungan ditampilkan pada lampiran 3. Kioefisien korelasi selalu terdapat -1, 00
sampai +1, 00, untuk menguji validitas butir dilakukan dengan menghitung korelasi antar
skor total. Untuk menginterpretasikan derajat validitas tes, dapat dilihat dari koefisien
korelasi yang diperoleh dari kriteria sebagai berikut (Arikunto, 2009: 75).
Tabel 3.7 Iterpretasi nilai r
Besarnya nilai r InterpretasiAntara 0,800 sampai dengan 1,00 Sangat tinggiAntara 0,600 sampai dengan 0,800 TinggiAntara 0,400 sampai dengan 0,600 CukupAntara 0,200 sampai dengan 0,400 RendahAntara 0,00 sampai dengan 0,200 Sangat Rendah
3.8.2 Reliabilitas Instrumen
Hasil penelitian yang reliabel, apabila terdapat kesamaan data dalam waktu
yang berbeda. Insterumen yang reliabel adalah bila instrumen yang digunakan beberapa
kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono,
2011: 173). Penelitian ini pengujian reliabilitas instrument dilakukan secara eksternal
maupun internal, secara eksternal pengujian dilakukan dengan gabungan test-retest dan
ekuivalen. Pengujian instrument dilakukan beberapa kali dengan responden berbeda,
instrument setara, dan mengkorelasikan dua instrument. Koefisien korelasi semua positif
dan signifikan, maka dapat dinyatakan instrument tersebut reliable (Sugiyono, 2011: 184-
185). Hal ini dapat digambarkan sebagai berikut:
114
Instrumen ekuivalen
Pengujianke I
Pengujianke II
Gambar 3.3 Pengujian Reliabilitas Gabungan
Untuk mencari reliabilitas soal bentuk uraian digunakan rumus Alpha sebagai
berikut. (Arikunto, 2002: 109)
= ( − 1) 1 − ∑dengan = ∑ − (∑ )− 1 dan = ∑ − (∑ )− 1Keterangan:
: reliabilitas yang dicari : banyaknya butir tugas
: banyaknya anak tiap butir soal : banyaknya anak∑ : jumlah varians skor tiap-tiap item : skor total masing-masing anak
: varians total : skor tiap butir soal
Setelah diperoleh kemudian dikonsultasikan dengan harga product
moment yang ada pada tabel nilai-nilai r product moment. Apabila lebih dari rtabel
maka butir soal tersebut reliabel. Berdasarkan perhitungan reliabilitas instrumen
menggunakan uji Cronbach’s Alpha aktivitas didapat r11 = 0,927 sedangkan rtabel = 0,294
Skor dataInstrumen
lembar kerjaA = 0,911
HB = 0,866
Skor dataInstrumen
media Fun worksA = 0,903
HB = 0,888
Skor dataInstrumen
lembar kerjaA = 0,911
HB = 0,894
Skor dataInstrumen
media Fun worksA = 0,927
HB = 0,949
r4
r1
r2
r6
r5
r3
115
(0,927 > 0,294), sedangkan Cronbach’s Alpha hasil belajar didapat r11 = 0,949 sedangkan
rtabel =0,334 (0,949 > 0,334) maka dapat dinyatakan instrumen aktivitas dan hasil belajar
anak yang diuji cobakan reliabel dan dapat digunakan untuk pengumpulan data penelitian
(Data terlampir).
3.9 Analisis Data
Data yang diperoleh dari penelitian ini adalah data kuantitatif, teknik analisis
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik statistik deskriptif, karena peneliti
ingin mendeskripsikan data sampel dan tidak ingin membuat kesimpulan yang berlaku
untuk populasi dimana sampel diambil.
3.9.1 Analisis Data Awal (Pre test)
Analisis data awal dilakukan untuk mengetahui apakah kelompok kontrol dan
eksperimen berangkat dari kondisi awal yang sama. Data yang digunakan adalah data pre
test aktivitas dan hasil belajar kelompok kontrol dan eksperimen pada lingkup
perkembangan bahasa berdasarkan kurikulum Permendiknas No. 58 tahun 2009.
3.9.2 Analisis Data Hasil Penilaian (Post Test)
Perlakuan pembelajaran dengan menggunakan lembar kerja dan media fun
works di kelompok kontrol dan eksperimen digunakan untuk mengambil data posttest.
Analisis yang digunakan adalah sebagai berikut:
3.9.2.1 Uji Normalitas Data Nilai Pretest-Post test
Uji Normalitas digunakan untuk menguji bahwa kelompok kontrol dan
eksperimen berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
116
3.8 Rumus statistik yang digunakan dalam uji normalitas
No Xi = − FT Fs |FT – FS |
12345dst
Keterangan :
Xi : Angka pada data
Z : Transformasi dari angka kenotasi pada distribusi normal
FT : Probabilitas kumulatif normal
FS : Probabilitas kumulatif empiris
FT : Kumulatif proporsi luasan kurva normal berdasarkan notasi Zi, dihitung dari
luasan kurva mulai dari ujung kiri kekurva sampai dengan titik Z= Banyaknya angka sampai angka ke niBanyaknya seluruh angka pada dataSignifikansi uji, nilai | FT – FS | terbesar dibandingkan dengan nilai tabel
Kolmogorov Smirnov. Jika nilai | FT – FS | terbesar kurang dari nilai tabel Kolmogorov
Smirnov, maka Ho diterima ; H1 ditolak. Jika nilai | FT – FS | terbesar lebih besar dari
nilai tabel Kolmogorov Smirnov, maka Ho ditolak ; H1 diterima. Tabel Nilai Quantil
Statistik Kolmogorov Distribusi Normal.
3.9.2.2 Uji Homogenitas Data Nilai Pretest-post test
Uji homogenitas varians digunakan untuk mengetahui apakah kedua
kelompok yaitu kelompok kontrol dan eksperimen mempunyai varians yang sama atau
tidak. Jika kedua kelompok mempunyai varians yang sama maka dikatakan kedua
kelompok homogen.
117
Hipotesis yang digunakan adalah:
H0 : 22
21 (variansnya homogen)
H1 : 22
21 (variansnya tidak homogen)
Keterangan : 21 : varians kelompok eksperimen.22 : varians kelompok kontrol.
Untuk menguji kesamaan varians menggunakan uji bartlett, rumus yang digunakan
adalah sebagai berikut:
= (ln 10) −Keterangan:
: Varian dua kelompok data
: n- 1 = Derajat kebebasan tiap kelompok
B : Nilai barttlett = (log S2gab)(dbi)
3.9.3 Uji Kesamaan Dua Varians Data Nilai Pre test-Post test Kelompok
Kontrol dan Eksperimen
Uji perbedaan dua rata-rata bertujuan untuk mengetahui apakah kelompok
kontrol (lembar kerja) dengan kelompok eksperimen (media fun works) mempunyai
tingkat aktivitas dan hasil belajar yang berbeda atau tidak.
Hipotesis yang digunakan dalam perbedaan rata-rata adalah:
210 : H
211 : H
Statistik yang digunakan adalah uji t dengan rumus
21
21
11
nns
xxt
2
11
21
222
2112
nn
snsns , 2,1 21 nndktabel tt (Sudjana, 2002: 243)
Keterangan:
118
1x : rata-rata nilai kelompok eksperimen.2s : varians gabungan.
2x : rata-rata nilai kelompok kontrol. 21s : varians kelompok eksperimen.
1n : banyaknya anggota kelompok eksperimen. 22s : varians kelompok kontrol.
2n : banyaknya anggota kelompok kontrol.
Kriteria pengujian yang digunakan adalah jika tabelhitung tt maka 0H ditolak.
3.10 Analisis Hasil Angket
Data ini diperoleh dari angket yang diisi guru dan peneliti yang berisi aktivitas
dan hasil pekerjaan anak terhadap proses pembelajaran yang telah berlangsung. Data
tersebut kemudian masing-masing option dianalisis presentasinya dengan menggunakan
rumus:
Jumlah jawaban respondenAngka presentase: X 100%
Banyaknya seluruh responden
3.10.1 Analisis data hasil observasi aktivitas anak
Hasil observasi tingkat aktivitas anak dilakukan untuk mengetahui tingkat
keaktifan anak dengan mengguakan lembar observasi berdasarkan kriteria totalitas,
komunikasi, inovatif, kognitif, percaya diri, imajinasi, kreatif, sosialisasi, motorik kasar
dan motorik halus yang telah dikembangkan
119
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Lokasi dan Pelaksanaan Penelitian.
Lokasi Penelitian Perbedaan Aktivitas dan Hasil Belajar Anak Menggunakan
Lembar Kerja dan Media Fun Works Berdasarkan Kurikulum Permendiknas No.58
Tahun 2009 adalah sebagai berikut.
Tabel. 4.1 Lokasi Penelitian
No Nama Sekolah Alamat1 RA Raudlatul Huda Jl. Sekaran Raya Gunungpati Semarang
2 RA Al-Iman BanaranJl. Taman siswa Banaran Sekaran GunungpatiSemarang
3 RA Al Islam 01 Gunungpati Jl. Sikrangkeng Gunungpati Semarang4 RA Al-Islam Sumurrejo Jl. Moedal No. 3 Gunungpati Semarang5 RA Al-Islam 02
MangunsariJl. Raya Muntal Mangunsari No. 01 GunungpatiSemarang
6 RA Raudhatussibyan Jl. Raya Plalangan No.26 Gunungpati Semarang
4.1.2 Jadwal Pelaksanaan Penelitian
Tabel. 4.2 Pelaksanaan Penelitian
No Nama Sekolah Pelaksanaan Keterangan1 RA Raudlatul Huda 3 kali Uji Coba2 RA Al-Iman Banaran 3 kali Uji Coba3 RA Raudhatussibyan 5 kali Pretest LK4 RA Al Islam 01 Gunungpati 5 kali Pretest FW
Perlakuan lembar kerja 12 kali Perlakuan LKPerlakuan Fun works 12 kali Perlakuan FW
5 RA Al-Islam 02 Mangunsari 1 kali Posttest LK6 RA Al-Islam Sumurrejo 2 kali Posttest FW
120
4.1.3 Hasil Pengolahan Data
Berdasarkan tujuan penelitian dan langkah-langkah pengolahan data, hasil
penelitian dapat digambarkan sebagai berikut.
4.1.4 Hasil Penelitian Aktivitas Anak Menggunakan Lembar Kerja dan
Media Fun Works Pada Lingkup Perkembangan Bahasa
4.1.4.1 Hasil Pretest Aktivitas Anak Menggunakan Lembar Kerja Pada Kelompok
Kontrol
Pelaksanaan pretest dalam kelompok kontrol yaitu melihat tingkat aktivitas
anak menggunakan lembar kerja pada lingkup perkembangan bahasa. Hasil dari pretest
untuk mengetahui aktivitas awal pada kelompok kontrol adalah sebagai berikut.
Tabel 4.3 Data Hasil Pretest Aktivitas Kelompok Kontrol
Data PretestNilai maksimum 105Nilai minimum 70
Total nilai 2594
Rata-rata 86,47Std. Deviation 7,195
Berdasarkan tabel diatas perhitungan hasil pretest kelompok kontrol nilai
maksimum adalah 105, maka dilakukan kategorisasi sebagaimana hasil tabel diatas.
Hasil kategorisasi pretest kelompok kontrol dapat dilihat dari tabel berikut.
Tabel 4.4 Kategorisasi Nilai Pretest Kelompok Kontrol
No Interval Jumlah Persen Keterangan1 70 – 76 1 3 % Sangat rendah2 77 – 83 9 30 % Rendah3 84 – 90 12 40 % Sedang4 91 – 97 6 20 % Tinggi5 98 – 105 2 7 % Sangat tinggi
Jumlah 30 100 %
121
Tabel diatas menunjukkan 5 kelas interval nilai pretest kolompok kontrol
terdapat 1 orang berada pada tingkat sangat rendah, 9 orang pada tingkat rendah, 12
pada tingkat sedang, 6 pada tingkat tinggi, dan 2 pada tingkat tinggi. Untuk lebih jelas
dapat dilihat pada diagram dibawah ini.
Gambar. 4.1 Kategorosasi Nilai Pretest Kelompok Kontrol
4.1.4.2 Hasil Posttest Aktivitas Anak Menggunakan Lembar Kerja Pada Kelas
Kontrol
Pelaksanaan posttest dalam kelompok kontrol yaitu melihat tingkat aktivitas
anak menggunakan lembar kerja pada lingkup perkembangan bahasa. Hasil dari posttest
untuk mengetahui aktivitas Akhir pada kelompok kontrol adalah sebagai berikut
Tabel Data 4.5 Hasil Posttest Aktivitas Kelompok Kontrol
Data PosttestNilai maksimum 117Nilai minimum 77
Total nilai 2810
Rata-rata 93,67Std. Deviation 9,132
98 – 10527%
Kategorisasi Nilai Pretest KelompokKontrol
Interval
121
Tabel diatas menunjukkan 5 kelas interval nilai pretest kolompok kontrol
terdapat 1 orang berada pada tingkat sangat rendah, 9 orang pada tingkat rendah, 12
pada tingkat sedang, 6 pada tingkat tinggi, dan 2 pada tingkat tinggi. Untuk lebih jelas
dapat dilihat pada diagram dibawah ini.
Gambar. 4.1 Kategorosasi Nilai Pretest Kelompok Kontrol
4.1.4.2 Hasil Posttest Aktivitas Anak Menggunakan Lembar Kerja Pada Kelas
Kontrol
Pelaksanaan posttest dalam kelompok kontrol yaitu melihat tingkat aktivitas
anak menggunakan lembar kerja pada lingkup perkembangan bahasa. Hasil dari posttest
untuk mengetahui aktivitas Akhir pada kelompok kontrol adalah sebagai berikut
Tabel Data 4.5 Hasil Posttest Aktivitas Kelompok Kontrol
Data PosttestNilai maksimum 117Nilai minimum 77
Total nilai 2810
Rata-rata 93,67Std. Deviation 9,132
70 – 7613%
77 – 83930%
84 – 901240%
91 – 97620%
98 – 10527%
Kategorisasi Nilai Pretest KelompokKontrol
70 – 76
77 – 83
84 – 90
91 – 97
98 – 105
Interval
121
Tabel diatas menunjukkan 5 kelas interval nilai pretest kolompok kontrol
terdapat 1 orang berada pada tingkat sangat rendah, 9 orang pada tingkat rendah, 12
pada tingkat sedang, 6 pada tingkat tinggi, dan 2 pada tingkat tinggi. Untuk lebih jelas
dapat dilihat pada diagram dibawah ini.
Gambar. 4.1 Kategorosasi Nilai Pretest Kelompok Kontrol
4.1.4.2 Hasil Posttest Aktivitas Anak Menggunakan Lembar Kerja Pada Kelas
Kontrol
Pelaksanaan posttest dalam kelompok kontrol yaitu melihat tingkat aktivitas
anak menggunakan lembar kerja pada lingkup perkembangan bahasa. Hasil dari posttest
untuk mengetahui aktivitas Akhir pada kelompok kontrol adalah sebagai berikut
Tabel Data 4.5 Hasil Posttest Aktivitas Kelompok Kontrol
Data PosttestNilai maksimum 117Nilai minimum 77
Total nilai 2810
Rata-rata 93,67Std. Deviation 9,132
70 – 76
77 – 83
84 – 90
91 – 97
98 – 105
Interval
122
Berdasarkan tabel diatas perhitungan hasil posttest kelompok kontrol nilai
maksimum adalah 117, maka dilakukan kategorisasi sebagaimana hasil tabel diatas.
Hasil kategorisasi posttest kelompok kontrol dapat dilihat dari tabel berikut.
Tabel 4.6 Kategorisasi Nilai Posttest Kelompok Kontrol
No Interval Jumlah Persen Keterangan1 77 - 84 5 17 % Sangat rendah2 85 – 92 8 27 % Rendah3 93 – 100 13 42 % Sedang4 101 – 108 2 7 % Tinggi5 109 – 117 2 7 % Sangat tinggi
Jumlah 30 100 %
Tabel diatas menunjukkan 5 kelas interval nilai posttest kolompok kontrol
terdapat 5 orang berada pada tingkat sangat rendah, 8 orang pada tingkat rendah, 13
pada tingkat sedang, 2 pada tingkat tinggi, dan 2 pada tingkat tinggi. Untuk lebih jelas
dapat dilihat pada diagram dibawah ini.
Gambar. 4.2 Kategorisasi Nilai Posttest Kelompok Kontrol
93 – 1001343%
101 – 10826%
Kategorisasi Nilai Posstest KelompokKontrol
122
Berdasarkan tabel diatas perhitungan hasil posttest kelompok kontrol nilai
maksimum adalah 117, maka dilakukan kategorisasi sebagaimana hasil tabel diatas.
Hasil kategorisasi posttest kelompok kontrol dapat dilihat dari tabel berikut.
Tabel 4.6 Kategorisasi Nilai Posttest Kelompok Kontrol
No Interval Jumlah Persen Keterangan1 77 - 84 5 17 % Sangat rendah2 85 – 92 8 27 % Rendah3 93 – 100 13 42 % Sedang4 101 – 108 2 7 % Tinggi5 109 – 117 2 7 % Sangat tinggi
Jumlah 30 100 %
Tabel diatas menunjukkan 5 kelas interval nilai posttest kolompok kontrol
terdapat 5 orang berada pada tingkat sangat rendah, 8 orang pada tingkat rendah, 13
pada tingkat sedang, 2 pada tingkat tinggi, dan 2 pada tingkat tinggi. Untuk lebih jelas
dapat dilihat pada diagram dibawah ini.
Gambar. 4.2 Kategorisasi Nilai Posttest Kelompok Kontrol
77 - 84517%
85 – 92827%
93 – 1001343%
109 – 11727%
Kategorisasi Nilai Posstest KelompokKontrol
77 - 84
85 – 92
93 – 100
101 – 108
109 – 117
Interval
122
Berdasarkan tabel diatas perhitungan hasil posttest kelompok kontrol nilai
maksimum adalah 117, maka dilakukan kategorisasi sebagaimana hasil tabel diatas.
Hasil kategorisasi posttest kelompok kontrol dapat dilihat dari tabel berikut.
Tabel 4.6 Kategorisasi Nilai Posttest Kelompok Kontrol
No Interval Jumlah Persen Keterangan1 77 - 84 5 17 % Sangat rendah2 85 – 92 8 27 % Rendah3 93 – 100 13 42 % Sedang4 101 – 108 2 7 % Tinggi5 109 – 117 2 7 % Sangat tinggi
Jumlah 30 100 %
Tabel diatas menunjukkan 5 kelas interval nilai posttest kolompok kontrol
terdapat 5 orang berada pada tingkat sangat rendah, 8 orang pada tingkat rendah, 13
pada tingkat sedang, 2 pada tingkat tinggi, dan 2 pada tingkat tinggi. Untuk lebih jelas
dapat dilihat pada diagram dibawah ini.
Gambar. 4.2 Kategorisasi Nilai Posttest Kelompok Kontrol
77 - 84
85 – 92
93 – 100
101 – 108
109 – 117
Interval
123
4.1.4.3 Perbedaan Aktivitas Anak Menggunakan Lembar Kerja
Hasil penelitian diperoleh bahwa terdapat perbedaan aktivitas dengan
menggunakan lembar kerja pada kelas Kontrol. Hasil Penelitian perubahan aktivitas
anak adalah sebagai berikut.
Tabel 4.7 Perbedaan Aktivitas Anak Menggunakan Lembar Kerja Pada Kelas
Kontrol
No Kode Pretest Posttest PerbedaanMeningkat Menurun
1 K1 85 100 152 K2 86 96 103 K3 103 100 -34 K4 88 87 15 K5 82 99 176 K6 84 96 127 K7 78 94 168 K8 83 79 -49 K9 84 85 110 K10 78 93 1511 K11 82 89 712 K12 95 90 -513 K13 85 96 1114 K14 88 95 715 K15 92 109 1716 K16 80 88 817 K17 92 99 718 K18 81 90 919 K19 80 99 1920 K20 87 104 1721 K21 70 108 3822 K22 80 84 423 K23 91 88 -324 K24 89 92 325 K25 87 77 -1026 K26 91 80 -1127 K27 88 95 728 K28 86 83 -329 K29 105 98 -730 K30 94 117 23
124
Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa terdapat perbedaan aktivitas anak
pada pembelajaran menggunakan lembar kerja. Hasil dari perhitungan aktivitas
pembelajaran menggunakan lembar kerja akhir mengalami peningkatan pada kode K1,
K2, K4, K5, K6, K7,K 9, K10, K11, K13, K14, K15, K16, K17, K18, K19, K20, K21,
K22, K24, K27, K30. Sedangkan yang menurun pada kode K3, K8, K12, K23, K25,
K26, K28, K29. Nilai rata-rata aktivitas kelompok kontrol Pretest adalah 86,67,
sedangkan Posttest adalah 93,67. Terdapat peningkatan sebesar 7,2 yaitu 0,083%
4.1.4.4 Hasil Pretest Aktivitas Anak Menggunakan Media Fun Works Pada
Kelompok Eksperimen
Pelaksanaan pretest dalam kelompok eksperimen yaitu melihat tingkat
aktivitas anak dengan menggunakan Media Fun works pada lingkup perkembangan
bahasa. Hasil dari pretest untuk mengetahui aktivitas awal pada kelompok eksperimen
adalah sebagai berikut
Tabel 4.8 Data Hasil Pretest Aktivitas Kelompok Eksperimen
Data PretestNilai maksimum 100Nilai minimum 80
Total nilai 2647
Rata-rata 88,23Std. Deviation 4,614
Berdasarkan tabel diatas perhitungan hasil pretest kelompok eksperimen
nilai maksimum adalah 100, maka dilakukan kategorisasi sebagaimana hasil tabel
diatas. Hasil kategorisasi pretest kelompok eksperimen dapat dilihat dari tabel berikut.
125
Tabel 4.9 Kategorisasi Nilai Pretest Kelompok Eksperimen
No Interval Jumlah Persen Keterangan1 80 – 83 5 17 % Sangat rendah2 84 – 87 10 33 % Rendah3 88 – 91 9 30 % Sedang4 92 – 95 3 10 % Tinggi5 96 – 100 3 10 % Sangat tinggi
Jumlah 30 100 %Tabel diatas menunjukkan 5 kelas interval nilai pretest kolompok
eksperimen terdapat 5 orang berada pada tingkat sangat rendah, 10 orang pada tingkat
rendah, 9 pada tingkat sedang, 3 pada tingkat tinggi, dan 3 pada tingkat tinggi. Untuk
lebih jelas dapat dilihat pada gambar diagram dibawah ini.
Gambar. 4.3 Kategorisasi Nilai Pretest Kelompok Eksperimen
4.1.4.5 Hasil Posttest Aktivitas Anak Menggunakan Media Fun Works Pada
Kelompok Eksperimen
Pelaksanaan posttest dalam kelompok eksperimen yaitu melihat tingkat
aktivitas anak menggunakan media Fun works pada lingkup perkembangan bahasa.
92 – 95310%
Kategorisasi Nilai Pretest KelompokEksperimen
125
Tabel 4.9 Kategorisasi Nilai Pretest Kelompok Eksperimen
No Interval Jumlah Persen Keterangan1 80 – 83 5 17 % Sangat rendah2 84 – 87 10 33 % Rendah3 88 – 91 9 30 % Sedang4 92 – 95 3 10 % Tinggi5 96 – 100 3 10 % Sangat tinggi
Jumlah 30 100 %Tabel diatas menunjukkan 5 kelas interval nilai pretest kolompok
eksperimen terdapat 5 orang berada pada tingkat sangat rendah, 10 orang pada tingkat
rendah, 9 pada tingkat sedang, 3 pada tingkat tinggi, dan 3 pada tingkat tinggi. Untuk
lebih jelas dapat dilihat pada gambar diagram dibawah ini.
Gambar. 4.3 Kategorisasi Nilai Pretest Kelompok Eksperimen
4.1.4.5 Hasil Posttest Aktivitas Anak Menggunakan Media Fun Works Pada
Kelompok Eksperimen
Pelaksanaan posttest dalam kelompok eksperimen yaitu melihat tingkat
aktivitas anak menggunakan media Fun works pada lingkup perkembangan bahasa.
80 – 83517%
84 – 871033%
88 – 91930%
96 – 100310%
Kategorisasi Nilai Pretest KelompokEksperimen
80 – 83
84 – 87
88 – 91
92 – 95
96 – 100
Interval
125
Tabel 4.9 Kategorisasi Nilai Pretest Kelompok Eksperimen
No Interval Jumlah Persen Keterangan1 80 – 83 5 17 % Sangat rendah2 84 – 87 10 33 % Rendah3 88 – 91 9 30 % Sedang4 92 – 95 3 10 % Tinggi5 96 – 100 3 10 % Sangat tinggi
Jumlah 30 100 %Tabel diatas menunjukkan 5 kelas interval nilai pretest kolompok
eksperimen terdapat 5 orang berada pada tingkat sangat rendah, 10 orang pada tingkat
rendah, 9 pada tingkat sedang, 3 pada tingkat tinggi, dan 3 pada tingkat tinggi. Untuk
lebih jelas dapat dilihat pada gambar diagram dibawah ini.
Gambar. 4.3 Kategorisasi Nilai Pretest Kelompok Eksperimen
4.1.4.5 Hasil Posttest Aktivitas Anak Menggunakan Media Fun Works Pada
Kelompok Eksperimen
Pelaksanaan posttest dalam kelompok eksperimen yaitu melihat tingkat
aktivitas anak menggunakan media Fun works pada lingkup perkembangan bahasa.
80 – 83
84 – 87
88 – 91
92 – 95
96 – 100
Interval
126
Hasil dari posttest untuk mengetahui aktivitas Akhir pada kelompok eksperimen adalah
sebagai berikut.
Tabel 4.10 Data Hasil Posttest Aktivitas Kelompok Eksperimen
Data PosttestNilai maksimum 119Nilai minimum 102
Total nilai 3305
Rata-rata 110,17Std. Deviation 4,850
Berdasarkan tabel diatas perhitungan hasil posttest kelompok eksperimen
nilai maksimum adalah 119, maka dilakukan kategorisasi sebagaimana hasil tabel
diatas. Hasil kategorisasi posttest kelompok kontrol dapat dilihat dari tabel berikut.
Tabel 4.11 Kategorisasi Nilai Posttest Kelompok Eksperimen
No Interval Jumlah Persen Keterangan1 102 – 104 4 14 % Sangat rendah2 105 – 107 7 23 % Rendah3 108 – 111 7 23 % Sedang4 112 – 115 7 23 % Tinggi5 116 -119 5 17 % Sangat tinggi
Jumlah 30 100 %Tabel diatas menunjukkan 5 kelas interval nilai posttest kolompok
eksperimen terdapat 4 orang berada pada tingkat sangat rendah, 7 orang pada tingkat
rendah, 7 pada tingkat sedang, 7 pada tingkat tinggi, dan 5 pada tingkat tinggi. Untuk
lebih jelas dapat dilihat pada gambar diagram dibawah ini.
127
Gambar. 4.4 Kategorisasi Nilai Posttest Kelompok Eksperimen
112 – 115723%
116 -119517%
Kategorisasi Nilai Posttest KelompokEksperimen
127
Gambar. 4.4 Kategorisasi Nilai Posttest Kelompok Eksperimen
102 – 104414%
105 – 107723%
108 – 111723%
112 – 115723%
116 -119517%
Kategorisasi Nilai Posttest KelompokEksperimen
102 – 104
105 – 107
108 – 111
112 – 115
116 -119
Interval
127
Gambar. 4.4 Kategorisasi Nilai Posttest Kelompok Eksperimen
102 – 104
105 – 107
108 – 111
112 – 115
116 -119
Interval
128
4.1.4.6 Perbedaan Aktivitas Anak Menggunakan Media Fun Works
Hasil penelitian diperoleh bahwa terdapat perbedaan aktivitas dengan
menggunakan Media Fun works pada kelas eksperimen. Hasil Penelitian perbedaan
aktivitas anak adalah sebagai berikut.
Tabel 4.12 Perbedaan Aktivitas Anak Menggunakan Media Fun works Pada
Kelompok Eksperimen
No Kode Pretest Posttest PerbedaanMeningkat Menurun
1 E1 96 108 122 E2 87 111 243 E3 96 107 114 E4 87 103 165 E5 90 115 256 E6 86 107 217 E7 83 108 258 E8 91 104 139 E9 83 119 3610 E10 91 108 1711 E11 90 112 2212 E12 94 106 1213 E13 92 115 2314 E14 88 112 2415 E15 87 107 2016 E16 80 116 3617 E17 83 105 2218 E18 85 102 1719 E19 91 109 1820 E20 84 106 2221 E21 85 106 2122 E22 88 111 2323 E23 93 115 2224 E24 84 110 2625 E25 87 117 3026 E26 85 104 1927 E27 90 116 2628 E28 88 115 2729 E29 83 113 3030 E30 100 118 18
129
Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa terdapat perbedaan aktivitas anak
pada pembelajaran menggunakan media Fun works. Hasil dari perhitungan aktivitas
pembelajaran menggunakan media Fun works akhir mengalami peningkatan mulai 11
s/d 36 poin. Nilai rata-rata aktivitas kelompok Eksperimen Pretest adalah 88,23
sedangkan Posttest adalah 110,17. Terdapat peningkatan sebesar 21,94 yaitu 0,24 %
4.1.5 Perbedaan Aktivitas Anak Menggunakan Lembar Kerja dan Media
Fun Works Pada Lingkup Perkembangan Bahasa
4.1.5.1 Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan dari nilai uji pretest dan posttest, uji normalitas
dianalisis dengan software SPSS 16.0 menggunakan uji One Sample Kolmogorov
Smirnov Test. Jika nilai yang diperoleh pada Kolmogorov Smirnova > taraf signifikan 5
% (ɑ= 0,05), Maka Ho diterima.
Ho : data berdistribusi normal
Hɑ: data tidak berdistribusi normal
4.1.5.1.1 Uji Normalitas Pretest Kelompok Kontrol dan Eksperimen
Tabel. 4.13 Uji Normalitas Data Pretest Kelompok Kontrol dan Eksperimen
Tests of Normality
Kelas
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic Df Sig.
Bahasa 1 .116 30 .200* .959 30 .287
2 .120 30 .200* .964 30 .381
130
4.1.5.1.2 Uji Normalitas Posttest Kelompok Kontrol dan Eksperimen
Tabel. 4.14 Uji Normalitas Data Posttest Kelompok Kontrol dan Eksperimen
4.1.5.1.3 Uji Normalitas Pretest-Posttest Kelompok Kontrol dan Eksperimen
Tabel. 4.15 Uji Normalitas Data Pretest-Posttest Kelompok Kontrol dan
Eksperimen
Kelompok Perlakuan Kolmog-Smirnova Keterangan
KontolPretest 0,116 > 0,05 NormalPosttest 0,111 > 0,05 Normal
EksperimenPretest 0,120 > 0,05 NormalPosttest 0,141 > 0,05 Normal
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa data kelompok kontrol dan
eksperimen berdistribusi normal karena nilai signifikansi (Kolmogorov-Smirnova) >
taraf signifikan 5 % = 0,05, Maka dapat disimpulkan Ho diterima. Uji normalitas
kelompok kontrol nilai pretest (0,116 > 0,05), posttest (0,111 > 0,05) dan Kelompok
eksperimen nilai pretest (0,120 > 0,05), posttest (0,141 > 0,05), maka Ho diterima yaitu
berdistribusi normal
4.1.5.2 Uji Kesamaan Dua Varians (Homogenitas)
Uji Homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah kedua kelas
mempunyai varians yang sama atau tidak. Untuk menganalisis homogenitas dalam
penelitian ini menggunakan Uji Bartlet dengan bantuan program SPSS 16.0 Jika nilai
pada kolom Sig > ɑ= 0,05 berarti Ho diterima.
Tests of Normality
Kelas
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic Df Sig.
Bahasa 1 .111 30 .200* .980 30 .814
2 .141 30 .135 .954 30 .213
131
Ho : α12 = α1
2 (Varian Homogen)
Hɑ : α12 ≠ α1
2 (Varian tidak homogeny)
4.1.5.2.1 Uji Homogenitas Pretest Kelompok Kontrol dan Eksperimen
Tabel 4.16 Hasil Uji Homogenitas Pretest Kelompok Kontrol dan Eksperimen
Test of Homogeneity of Variance
Levene Statistic df1 df2 Sig.
Bahasa Based on Mean 2.615 1 58 .111
Based on Median 2.541 1 58 .116
Based on Median and withadjusted df 2.541 1 47.139 .118
Based on trimmed mean 2.637 1 58 .110
4.1.5.2.2 Uji Homogenitas Posttest Kelompok Kontrol dan Eksperimen
Tabel 4.17 Hasil Uji Homogenitas Data Posttest Kelompok Kontrol dan
Eksperimen
4.1.5.2.3 Uji Homogenitas Pretest-Posttest Kelompok Kontrol dan Eksperimen
Tabel 4.18 Uji Homogenitas Data Pretest-Posttest Kelompok Kontrol dan
Eksperimen
Kelompok Perlakuan Sig. Keterangan
KontolPretest 0,111 > 0,05 HomogenPosttest 0,011 > 0,05 Homogen
EksperimenPretest 0,110 > 0,05 HomogenPosttest 0.010 > 0,05 Homogen
Test of Homogeneity of Variance
Levene Statistic df1 df2 Sig.
Bahasa Based on Mean 6.893 1 58 .011
Based on Median 6.556 1 58 .013
Based on Median and with
adjusted df6.556 1 39.403 .014
Based on trimmed mean 7.017 1 58 .010
132
Tabel 4.18 menunjukkan data Pretest dan posttest kelompok kontrol dan
eksperimen homogenitas karena nilai Sig. > 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho
diterima. Uji homogenitas kelompok kontrol nilai pretest (0,111 > 0,05), posttest (0,011
> 0,05) dan kelompok eksperimen nilai pretest (0,110 > 0,05), posttest (0.010 > 0,05),
maka Ho diterima yaitu berdistribusi normal.
Setelah uji normalitas dan homogenitas, maka dilanjutkan dengan uji t
4.1.5.3 Uji Perbedaan Rata-Rata (T-test)
Uji asumsi statistik telah terpenuhi, maka langkah selanjutnya adalaj uji t
paired dengan bantuan SPSS 16.0.
4.1.5.3.1 Uji Perbedaan Antara Pretest-Posttest Kelompok Kontrol
Paired sampel t test digunakan untuk mengetahui apakah ada perbedaan nilai
tes antara sebelum dan sesudah diadakan pembelajaran menggunakan tingkat
signifikansi 0,05.
Tabel 4.19 t-test Kelompok Kontrol
Pada t tabel statistik ada signifikansi 0,05 : 2 = 0,025 (uji 2 sisi) dengan
derajat kebebasan (df) n-1 atau 45-1 = 44. Hasil yang diperoleh untuk t tabel sebesar -
2,015 (lihat tabel t).
Paired Samples Test
Paired Differences
T DfSig. (2-tailed)Mean
Std.Deviation
Std. ErrorMean
95% ConfidenceInterval of the
Difference
Lower Upper
Pair1
Pretest –Postest
-7.200 10.864 1.983 -11.257 -3.143 -3.630 29 .001
133
Kriteria pengujian:
Jika –t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel, maka Ho diterima
Jika –t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel, maka Ho ditolak
Nilai -t hitung < -t tabel (-3,630 < -2,015) dan signifikansi < 0,05 (0,000 <
0,05), maka Ho ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan rata-rata nilai
antara pretest dan posttest kelompok kontrol.
4.1.5.3.2 Uji Perbedaan Antara Pretest-Posttest Kelompok Eksperimen
Tabel 4.20 t-test Kelompok Eksperimen
Hasil yang diperoleh untuk t tabel sebesar -2,015 (lihat tabel t). Nilai -t
hitung < -t tabel (-19,162 < -2,015) dan signifikansi < 0,05 (0,000 < 0,05), maka Ho
ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan rata-rata nilai antara pretest dan
posttest kelompok eksperimen.
Paired Samples Test
Paired Differences
T DfSig. (2-tailed)Mean
Std.Deviation
Std. ErrorMean
95% ConfidenceInterval of the
Difference
Lower Upper
Pair1
PretestE –PosttestE
-21.933 6.269 1.145 -24.274 -19.592 -19.162 29 .000
Berasarkan data tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan rata-ratanilai antara pretest dan posttest baik kelompok kontrol (-3,630 < -2,015) maupunkelompok eksperimen (-19,162 < -2,015), maka Ho ditolak
134
4.1.6 Hasil Penelitian Hasil Belajar Anak Menggunakan Lembar Kerja dan
Media Fun Works Pada Lingkup Perkembangan Bahasa
4.1.6.1 Hasil Pretest Hasil Belajar Anak Menggunakan Lembar Kerja Pada
Kelompok Kontrol
Pelaksanaan pretest dalam kelompok kontrol yaitu melihat hasil belajar anak
menggunakan lembar kerja pada lingkup perkembangan bahasa. Hasil dari pretest untuk
mengetahui hasil belajar awal pada kelompok kontrol adalah sebagai berikut.
Tabel 4.21 Data Hasil Pretest Hasil Belajar Kelompok Kontrol
Data PretestNilai maksimum 86Nilai minimum 66
Total nilai 2323
Rata-rata 77,43Std. Deviation 5,276
Berdasarkan tabel diatas perhitungan hasil pretest kelompok kontrol nilai
maksimum adalah 86, maka dilakukan kategorisasi sebagaimana hasil tabel diatas. Hasil
kategorisasi pretest kelompok kontrol dapat dilihat dari tabel berikut.
Tabel 4.22 Kategorisasi Nilai Pretest Kelompok Kontrol
No Interval Jumlah Persen Keterangan1 66 – 69 2 7 % Sangat rendah2 70 – 73 3 10 % Rendah3 74 – 77 13 43 % Sedang4 78 – 81 5 17 % Tinggi5 82 – 86 7 23 % Sangat tinggi
Jumlah 30 100 %
Tabel diatas menunjukkan 5 kelas interval nilai pretest kolompok kontrol
terdapat 2 orang berada pada tingkat sangat rendah, 3 orang pada tingkat rendah, 13
135
pada tingkat sedang, 5 pada tingkat tinggi, dan 7 pada tingkat tinggi. Untuk lebih jelas
dapat dilihat pada gambar diagram dibawah ini.
Gambar. 4.5 Kategorisasi Nilai Pretest Hasil Belajar Kelompok Kontrol
4.1.6.2 Hasil Posttest Hasil Belajar Anak Menggunakan Lembar Kerja Pada
Kelas Kontrol
Pelaksanaan posttest dalam kelompok kontrol yaitu melihat hasil belajar
anak menggunakan lembar kerja pada lingkup perkembangan bahasa. Hasil dari
posttest untuk mengetahui hasil belajar Akhir pada kelompok kontrol adalah sebagai
berikut.
Tabel 4.23 Data Hasil Posttest Hasil Belajar Kelompok Kontrol
Data PosttestNilai maksimum 90Nilai minimum 69
Total nilai 2456
Rata-rata 81,87Std. Deviation 5,231
78 – 81517%
Kategorisasi Nilai Pretest Hasil belajarKelompok Kontrol
135
pada tingkat sedang, 5 pada tingkat tinggi, dan 7 pada tingkat tinggi. Untuk lebih jelas
dapat dilihat pada gambar diagram dibawah ini.
Gambar. 4.5 Kategorisasi Nilai Pretest Hasil Belajar Kelompok Kontrol
4.1.6.2 Hasil Posttest Hasil Belajar Anak Menggunakan Lembar Kerja Pada
Kelas Kontrol
Pelaksanaan posttest dalam kelompok kontrol yaitu melihat hasil belajar
anak menggunakan lembar kerja pada lingkup perkembangan bahasa. Hasil dari
posttest untuk mengetahui hasil belajar Akhir pada kelompok kontrol adalah sebagai
berikut.
Tabel 4.23 Data Hasil Posttest Hasil Belajar Kelompok Kontrol
Data PosttestNilai maksimum 90Nilai minimum 69
Total nilai 2456
Rata-rata 81,87Std. Deviation 5,231
66 – 6927%
70 – 73310%
74 – 771343%
78 – 81517%
82 – 86723%
Kategorisasi Nilai Pretest Hasil belajarKelompok Kontrol
66 – 69
70 – 73
74 – 77
78 – 81
82 – 86
Interval
135
pada tingkat sedang, 5 pada tingkat tinggi, dan 7 pada tingkat tinggi. Untuk lebih jelas
dapat dilihat pada gambar diagram dibawah ini.
Gambar. 4.5 Kategorisasi Nilai Pretest Hasil Belajar Kelompok Kontrol
4.1.6.2 Hasil Posttest Hasil Belajar Anak Menggunakan Lembar Kerja Pada
Kelas Kontrol
Pelaksanaan posttest dalam kelompok kontrol yaitu melihat hasil belajar
anak menggunakan lembar kerja pada lingkup perkembangan bahasa. Hasil dari
posttest untuk mengetahui hasil belajar Akhir pada kelompok kontrol adalah sebagai
berikut.
Tabel 4.23 Data Hasil Posttest Hasil Belajar Kelompok Kontrol
Data PosttestNilai maksimum 90Nilai minimum 69
Total nilai 2456
Rata-rata 81,87Std. Deviation 5,231
Kategorisasi Nilai Pretest Hasil belajarKelompok Kontrol
66 – 69
70 – 73
74 – 77
78 – 81
82 – 86
Interval
136
Berdasarkan tabel diatas perhitungan hasil postest kelompok kontrol nilai
maksimum adalah 90, maka dilakukan kategorisasi sebagaimana hasil tabel diatas. Hasil
kategorisasi posttest kelompok kontrol dapat dilihat dari tabel berikut.
Tabel 4.24 Kategorisasi Nilai Posttest Kelompok Kontrol
No Interval Jumlah Persen Keterangan1 69 – 73 3 10 % Sangat rendah2 74 – 78 4 13 % Rendah3 79 – 82 8 27 % Sedang4 83 – 86 11 37 % Tinggi5 87 – 90 4 13 % Sangat tinggi
Jumlah 30 100 %Tabel diatas menunjukkan 5 kelas interval nilai posttest kolompok kontrol
terdapat 3 orang berada pada tingkat sangat rendah, 4 orang pada tingkat rendah, 8 pada
tingkat sedang, 11 pada tingkat tinggi, dan 4 pada tingkat tinggi. Untuk lebih jelas dapat
dilihat pada gambar diagram dibawah ini.
Gambar. 4.6 Kategorisasi Nilai Posttest Hasil Belajar Kelompok Kontrol
83 – 861137%
87 – 90413%
Kategorisasi Nilai Posttest KelompokKontrol
136
Berdasarkan tabel diatas perhitungan hasil postest kelompok kontrol nilai
maksimum adalah 90, maka dilakukan kategorisasi sebagaimana hasil tabel diatas. Hasil
kategorisasi posttest kelompok kontrol dapat dilihat dari tabel berikut.
Tabel 4.24 Kategorisasi Nilai Posttest Kelompok Kontrol
No Interval Jumlah Persen Keterangan1 69 – 73 3 10 % Sangat rendah2 74 – 78 4 13 % Rendah3 79 – 82 8 27 % Sedang4 83 – 86 11 37 % Tinggi5 87 – 90 4 13 % Sangat tinggi
Jumlah 30 100 %Tabel diatas menunjukkan 5 kelas interval nilai posttest kolompok kontrol
terdapat 3 orang berada pada tingkat sangat rendah, 4 orang pada tingkat rendah, 8 pada
tingkat sedang, 11 pada tingkat tinggi, dan 4 pada tingkat tinggi. Untuk lebih jelas dapat
dilihat pada gambar diagram dibawah ini.
Gambar. 4.6 Kategorisasi Nilai Posttest Hasil Belajar Kelompok Kontrol
69 – 73310%
74 – 78413%
79 – 82827%
83 – 861137%
87 – 90413%
Kategorisasi Nilai Posttest KelompokKontrol
69 – 73
74 – 78
79 – 82
83 – 86
87 – 90
Interval
136
Berdasarkan tabel diatas perhitungan hasil postest kelompok kontrol nilai
maksimum adalah 90, maka dilakukan kategorisasi sebagaimana hasil tabel diatas. Hasil
kategorisasi posttest kelompok kontrol dapat dilihat dari tabel berikut.
Tabel 4.24 Kategorisasi Nilai Posttest Kelompok Kontrol
No Interval Jumlah Persen Keterangan1 69 – 73 3 10 % Sangat rendah2 74 – 78 4 13 % Rendah3 79 – 82 8 27 % Sedang4 83 – 86 11 37 % Tinggi5 87 – 90 4 13 % Sangat tinggi
Jumlah 30 100 %Tabel diatas menunjukkan 5 kelas interval nilai posttest kolompok kontrol
terdapat 3 orang berada pada tingkat sangat rendah, 4 orang pada tingkat rendah, 8 pada
tingkat sedang, 11 pada tingkat tinggi, dan 4 pada tingkat tinggi. Untuk lebih jelas dapat
dilihat pada gambar diagram dibawah ini.
Gambar. 4.6 Kategorisasi Nilai Posttest Hasil Belajar Kelompok Kontrol
69 – 73
74 – 78
79 – 82
83 – 86
87 – 90
Interval
137
4.1.6.3 Perbedaan Hasil Belajar Anak Menggunakan Lembar Kerja
Hasil penelitian diperoleh bahwa terdapat perbedaan hasil belajar dengan
menggunakan lembar kerja pada kelompok Kontrol. Hasil Penelitian perubahan hasil
belajar anak adalah sebagai berikut.
Tabel 4.25 Perbedaan Hasil Belajar Anak Menggunakan Lembar Kerja PadaKeompok Kontrol
No Kode Pretest Posttest PerbedaanMeningkat Menurun
1 K1 77 89 122 K2 86 82 -43 K3 79 85 64 K4 76 77 15 K5 78 85 76 K6 85 83 -27 K7 77 89 128 K8 85 90 59 K9 74 81 710 K10 74 86 1211 K11 76 87 1112 K12 86 86 013 K13 81 84 314 K14 84 86 215 K15 76 73 -316 K16 71 80 917 K17 66 81 1518 K18 77 81 419 K19 67 72 520 K20 82 82 021 K21 74 77 322 K22 76 84 823 K23 77 79 224 K24 80 86 625 K25 81 83 226 K26 71 78 727 K27 76 75 -128 K28 84 79 -529 K29 75 87 1230 K30 72 69 -3
138
Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa terdapat perbedaan hasil belajar
pada pembelajaran menggunakan lembar kerja. Hasil dari perhitungan hasil belajar
menggunakan lembar kerja akhir mengalami peningkatan antara 1 sampai 15 point.
Sedangkan yang menurun pada kode K2, K6, K15, K27, K28, K30 dan yang tidak
mengalami perubahan pada Kode K12, K20. Nilai rata-rata hasil belajar kelompok
kontrol Pretest adalah 77,43 sedangkan Posttest adalah 81,87. Terdapat peningkatan
sebesar 4,44 yaitu 0,057%
4.1.6.4 Hasil Pretest Hasil Belajar Anak Menggunakan Media Fun Works Pada
Kelas Eksperimen
Pelaksanaan pretest dalam kelompok eksperimen yaitu melihat hasil belajar
anak dengan menggunakan Media Fun works pada lingkup perkembangan bahasa. Hasil
dari pretest untuk mengetahui hasil belajar awal pada kelompok eksperimen adalah
sebagai berikut.
Tabel 4.26 Data Hasil Pretest Hasil Belajar Kelompok EksperimenData Pretest
Nilai maksimum 91Nilai minimum 69
Total nilai 2375
Rata-rata 79,17Std. Deviation 6,240
Berdasarkan tabel diatas perhitungan hasil pretest kelompok eksperimen
nilai maksimum adalah 91, maka dilakukan kategorisasi sebagaimana hasil tabel diatas.
Hasil kategorisasi pretest kelompok eksperimen dapat dilihat dari tabel berikut.
139
Tabel 4.27 Kategorisasi Nilai Pretest Kelompok EksperimenNo Interval Jumlah Persen Keterangan1 65 – 69 1 3 % Sangat rendah2 70 – 74 6 20 % Rendah3 75 – 79 10 34 % Sedang4 80 – 85 6 20 % Tinggi5 86 – 91 7 23 % Sangat tinggi
Jumlah 30 100 %
Tabel diatas menunjukkan 5 kelas interval nilai pretest kolompok
eksperimen terdapat 1 orang berada pada tingkat sangat rendah, 6 orang pada tingkat
rendah, 10 pada tingkat sedang, 6 pada tingkat tinggi, dan 7 pada tingkat tinggi. Utuk
lebih jelas dapat dilihat pada gambar diagram dibawah ini.
Gambar.4.7 Kategorisasi Nilai Pretest Hasil Belajar Kelompok Eksperimen
80 – 85620%
Kategorisasi Nilai Pretest Hasil BelajarKelompok Eksperimen
139
Tabel 4.27 Kategorisasi Nilai Pretest Kelompok EksperimenNo Interval Jumlah Persen Keterangan1 65 – 69 1 3 % Sangat rendah2 70 – 74 6 20 % Rendah3 75 – 79 10 34 % Sedang4 80 – 85 6 20 % Tinggi5 86 – 91 7 23 % Sangat tinggi
Jumlah 30 100 %
Tabel diatas menunjukkan 5 kelas interval nilai pretest kolompok
eksperimen terdapat 1 orang berada pada tingkat sangat rendah, 6 orang pada tingkat
rendah, 10 pada tingkat sedang, 6 pada tingkat tinggi, dan 7 pada tingkat tinggi. Utuk
lebih jelas dapat dilihat pada gambar diagram dibawah ini.
Gambar.4.7 Kategorisasi Nilai Pretest Hasil Belajar Kelompok Eksperimen
65 – 6913%
70 – 74620%
75 – 791034%
80 – 85620%
86 – 91723%
Kategorisasi Nilai Pretest Hasil BelajarKelompok Eksperimen
65 – 69
70 – 74
75 – 79
80 – 85
86 – 91
Interval
139
Tabel 4.27 Kategorisasi Nilai Pretest Kelompok EksperimenNo Interval Jumlah Persen Keterangan1 65 – 69 1 3 % Sangat rendah2 70 – 74 6 20 % Rendah3 75 – 79 10 34 % Sedang4 80 – 85 6 20 % Tinggi5 86 – 91 7 23 % Sangat tinggi
Jumlah 30 100 %
Tabel diatas menunjukkan 5 kelas interval nilai pretest kolompok
eksperimen terdapat 1 orang berada pada tingkat sangat rendah, 6 orang pada tingkat
rendah, 10 pada tingkat sedang, 6 pada tingkat tinggi, dan 7 pada tingkat tinggi. Utuk
lebih jelas dapat dilihat pada gambar diagram dibawah ini.
Gambar.4.7 Kategorisasi Nilai Pretest Hasil Belajar Kelompok Eksperimen
Kategorisasi Nilai Pretest Hasil BelajarKelompok Eksperimen
65 – 69
70 – 74
75 – 79
80 – 85
86 – 91
Interval
140
4.1.6.5 Hasil Posttest Hasil Belajar Anak Menggunakan Media Fun Works Pada
Kelas Eksperimen
Pelaksanaan posttest dalam kelompok eksperimen yaitu melihat hasil belajar
anak menggunakan media Fun works pada lingkup perkembangan bahasa. Hasil dari
posttest untuk mengetahui hasil belajar Akhir pada kelompok eksperimen adalah
sebagai berikut.
Tabel 4.28 Data Hasil Posttest Hasil Belajar Kelompok Eksperimen
Data PosttestNilai maksimum 98Nilai minimum 76
Total nilai 2673
Rata-rata 89,10Std. Deviation 5,671
Berdasarkan tabel diatas perhitungan hasil posttest kelompok eksperimen
nilai maksimum adalah 98, maka dilakukan kategorisasi sebagaimana hasil tabel diatas.
Hasil kategorisasi posttest kelompok eksperimen dapat dilihat dari tabel berikut.
Tabel 4.29 Kategorisasi Nilai Posttest Kelompok Eksperimen
No Interval Jumlah Persen Keterangan1 76 – 79 2 7 % Sangat rendah2 80 – 83 3 10 % Rendah3 84 – 88 7 23 % Sedang4 89 – 93 9 30 % Tinggi5 94 – 98 9 30 % Sangat tinggi
Jumlah 30 100 %
Tabel diatas menunjukkan 5 kelas interval nilai posttest kolompok
eksperimen terdapat 2 orang berada pada tingkat sangat rendah, 3 orang pada tingkat
141
rendah, 7 pada tingkat sedang, 9 pada tingkat tinggi, dan 9 pada tingkat tinggi. Untuk
lebih jelas dapat dilihat gambar diagram dibawah ini. Untuk lebih jelas dapat dilihat
pada gambar diagram dibawah ini.
Gambar. 4.8 Kategorisasi Nilai Posttest Hasil belajar Kelompok Eksperimen
4.1.6.6 Perbedaan Hasil Belajar Anak Menggunakan Media Fun Works
Hasil penelitian diperoleh bahwa terdapat perbedaan hasil belajar dengan
menggunakan Media Fun works pada Kelompok eksperimen. Hasil Penelitian
perbedaaan hasil belajar anak adalah sebagai berikut.
76 – 7927%
Kategorisasi Nilai Posttest KelompokEksperimen
141
rendah, 7 pada tingkat sedang, 9 pada tingkat tinggi, dan 9 pada tingkat tinggi. Untuk
lebih jelas dapat dilihat gambar diagram dibawah ini. Untuk lebih jelas dapat dilihat
pada gambar diagram dibawah ini.
Gambar. 4.8 Kategorisasi Nilai Posttest Hasil belajar Kelompok Eksperimen
4.1.6.6 Perbedaan Hasil Belajar Anak Menggunakan Media Fun Works
Hasil penelitian diperoleh bahwa terdapat perbedaan hasil belajar dengan
menggunakan Media Fun works pada Kelompok eksperimen. Hasil Penelitian
perbedaaan hasil belajar anak adalah sebagai berikut.
76 – 7927% 80 – 83
310%
84 – 88723%
89 – 93930%
94 – 98930%
Kategorisasi Nilai Posttest KelompokEksperimen
76 – 79
80 – 83
84 – 88
89 – 93
94 – 98
Interval
141
rendah, 7 pada tingkat sedang, 9 pada tingkat tinggi, dan 9 pada tingkat tinggi. Untuk
lebih jelas dapat dilihat gambar diagram dibawah ini. Untuk lebih jelas dapat dilihat
pada gambar diagram dibawah ini.
Gambar. 4.8 Kategorisasi Nilai Posttest Hasil belajar Kelompok Eksperimen
4.1.6.6 Perbedaan Hasil Belajar Anak Menggunakan Media Fun Works
Hasil penelitian diperoleh bahwa terdapat perbedaan hasil belajar dengan
menggunakan Media Fun works pada Kelompok eksperimen. Hasil Penelitian
perbedaaan hasil belajar anak adalah sebagai berikut.
76 – 79
80 – 83
84 – 88
89 – 93
94 – 98
Interval
142
Tabel 4.30 Perbedaan Hasil Belajar Anak Menggunakan Media Fun works Pada
Kelas Eksperimen
No Kode Pretest PosttestPerbedaan
Meningkat Menurun1 E1 75 93 182 E2 86 86 03 E3 85 82 -34 E4 77 87 105 E5 80 90 106 E6 73 79 67 E7 88 91 38 E8 91 88 -39 E9 72 80 810 E10 87 92 511 E11 83 92 912 E12 88 89 113 E13 79 90 1114 E14 86 97 1115 E15 78 95 1716 E16 82 89 717 E17 77 96 1918 E18 83 90 719 E19 65 95 3020 E20 74 98 2421 E21 70 90 2022 E22 81 98 1723 E23 75 87 1224 E24 85 85 025 E25 78 76 -226 E26 77 92 1527 E27 74 85 1128 E28 76 84 829 E29 79 83 430 E30 71 94 23
143
Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa terdapat perbedaan hasil belajar anak
pada pembelajaran menggunakan media Fun works. Hasil dari perhitungan hasil belajar
menggunakan media Fun works akhir yang tidak mengalami perbedaan pada kode K2,
K24, sedangkan yang mengalami penurunan pada K3, K8, K25 sedangkan yang lain
meningkat 1 sampai 30 poin. Nilai rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen Pretest
adalah 79,17 sedangkan Posttest adalah 89,10. Terdapat peningkatan sebesar 9,93 yaitu
0,125%
4.1.7 Perbedaan Hasil Belajar Anak Menggunakan Lembar Kerja dan Media
Fun Works Pada Lingkup Perkembangan Bahasa
4.1.7.1 Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan dari nilai uji pretest dan posttest, Uji
normalitas dianalisis dengan software SPSS 16.0 menggunakan uji One Sample
Kolmogorov Smirnov Test. Jika nilai yang diperoleh pada Kolmogorov-Smirnova > taraf
signifikan 5 % (ɑ= 0,05), Maka Ho diterima.
Ho : data berdistribusi normal
Hɑ: data tidak berdistribusi normal
4.1.7.1.1 Uji Normalitas Pretest Kelompok Kontrol dan Eksperimen
Tabel. 4.31 Uji Normalitas Data Pretest Kelompok Kontrol dan Eksperimen
Tests of Normality
Kelas
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic Df Sig.
Bahasa 1 .133 30 .188 .960 30 .315
2 .093 30 .200* .983 30 .907
144
4.1.7.1.2 Uji Normalitas Posttest Kelompok Kontrol dan Eksperimen
Tabel. 4.32 Uji Normalitas Data Posttest Kelompok Kontrol dan Eksperimen
4.1.7.1.3 Uji Normalitas Pretest-Posttest Kelompok Kontrol dan Eksperimen
Tabel. 4.33 Uji Normalitas Pretest-Posttest Kelompok Kontrol Dan Eksperimen
Kelompok Perlakuan Kolmog.-Smirnova Keterangan
KontolPretest 0,133 > 0,05 NormalPosttest 0,101 > 0,05 Normal
EksperimenPretest 0, 093 > 0,05 NormalPosttest 0,096 > 0,05 Normal
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa data kelompok kontrol dan
eksperimen berdistribusi normal karena nilai signifikansi (Kolmogorov-Smirnova) >
taraf signifikan 5 % = 0,05, Maka dapat disimpulkan Ho diterima. Uji normalitas
kelompok kontrol nilai pretest (0,133 > 0,05), posttest (0,101 > 0,05) dan kelompok
eksperimen nilai pretest (0,093 > 0,05), posttest (0,096 > 0,05), maka dapat disimoulkan
Ho diterima yaitu berdistribusi normal.
4.1.7.2 Uji Kesamaan Dua Varians (Homogenitas)
Uji Homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah kedua kelas
mempunyai varians yang sama atau tidak. Untuk menganalisis homogenitas dalam
penelitian ini menggunakan Uji Bartlet dengan bantuan program SPSS 16.0 Jika nilai
pada kolom Sig > ɑ= 0,05 berarti Ho diterima.
Tests of Normality
Kelas
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic Df Sig.
Bahasa 1 .101 30 .200* .959 30 .295
2 .096 30 .200* .974 30 .655
145
Ho : α12 = α1
2 (Varian Homogen)
Hɑ : α12 ≠ α1
2 (Varian tidak homogeny)
4.1.7.2.1 Uji Homogenitas Pretest Kelompok Kontrol dan Eksperimen
Tabel 4.34 Hasil Uji Homogenitas Pretest Kelompok Kontrol dan Eksperimen
Test of Homogeneity of Variance
Levene Statistic df1 df2 Sig.
Bahasa Based on Mean 1.176 1 58 .283
Based on Median 1.253 1 58 .268
Based on Median and withadjusted df 1.253 1 57.763 .268
Based on trimmed mean 1.154 1 58 .287
4.1.7.2.2 Uji Homogenitas Posttest Kelompok Kontrol dan Eksperimen
Tabel 4.35 Hasil Uji Homogenitas Posttest Kelompok Kontrol dan Eksperimen
Test of Homogeneity of Variance
Levene Statistic df1 df2 Sig.
Bahasa Based on Mean .169 1 58 .683
Based on Median .119 1 58 .732
Based on Median and withadjusted df .119 1 57.273 .732
Based on trimmed mean .172 1 58 .680
4.1.7.2.3 Uji Homogenitas Pretest-posttest Kelompok Kontrol dan Eksperimen
Tabel 4.36 Uji Homogenitas Pretest-Posttest Kelompok Kontrol dan Eksperimen
Kelompok Perlakuan Sig. Keterangan
KontolPretest 0,283 > 0,05 HomogenPosttest 0,683 > 0,05 Homogen
EksperimenPretest 0,287 > 0,05 HomogenPosttest 0,680 > 0,05 Homogen
Tabel 4.36 menunjukkan data Pretest-posttest kelompok kontrol dan
eksperimen homogenitas karena nilai Sig. > 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho
diterima. Uji homogenitas kelompok kontrol nilai pretest (0,283 > 0,05), posttest (0,683
146
> 0,05) dan kelompok eksperimen pretest (0,287 > 0,05), posttest (0,680 > 0,05), maka
Ho diterima yaitu homogen. Setelah uji normalitas dan homogenitas, maka dilanjutkan
dengan uji t
4.1.7.3 Uji Perbedaan Rata-Rata (T-test)
Uji asumsi statistik telah terpenuhi, maka langkah selanjutnya adalaj uji t
paired dengan bantuan SPSS 16.0.
4.1.7.3.1 Uji Perbedaan Antara Pretest-Posttest Kelompok Kontrol
Paired sampel t test digunakan untuk mengetahui apakah ada perbedaan nilai
tes antara sebelum dan sesudah diadakan pembelajaran menggunakan tingkat
signifikansi 0,05.
Tabel 4.37 t-test Kelompok Kontrol
Pada t tabel statistik ada signifikansi 0,05 : 2 = 0,025 (uji 2 sisi) dengan
derajat kebebasan (df) n-1 atau 35-1 = 34. Hasil yang diperoleh untuk t tabel sebesar -
2,032 (lihat tabel t).
Kriteria pengujian:
Jika –t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel, maka Ho diterima
Jika –t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel, maka Ho ditolak
Paired Samples Test
Paired Differences
t DfSig. (2-tailed)Mean
Std.Deviation
Std. ErrorMean
95% ConfidenceInterval of the
Difference
Lower Upper
Pair1
PretestK –PosttestK
-4.433 5.437 .993 -6.464 -2.403 -4.466 29 .000
147
Nilai -t hitung < -t tabel (-4,466 < -2,032) dan signifikansi < 0,05 (0,000 <
0,05), maka Ho ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan rata-rata nilai
antara pretest-posttest kelompok kontrol.
4.1.7.3.2 Uji Perbedaan Antara Pretest-Posttest Kelompok Eksperimen
Tabel 4.38 t-test Kelompok Eksperimen
Hasil yang diperoleh untuk t tabel sebesar -2,032 (lihat tabel t). Nilai -t
hitung < -t tabel (--5,179 < -2,032) dan signifikansi < 0,05 (0,000 < 0,05), maka Ho
ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan rata-rata nilai antara pretest dan
posttest kelompok Eksperimen.
4.1.8 Hasil Penelitian Aktivitas Posttest Menggunakan Lembar Kerja dan
Media Fun Works Pada Kelompok Kontrol-Eksperimen
4.1.8.1 Hasil Posttest Aktivitas Anak Pada Kelompok Kontrol-Eksperimen
Pelaksanaan posttest dalam kelompok kontrol-eksperimen yaitu melihat
tingkat aktivitas anak menggunakan lembar kerja dan media fun works pada lingkup
Paired Samples Test
Paired Differences
t DfSig. (2-tailed)Mean
Std.Deviation
Std. ErrorMean
95% ConfidenceInterval of the
Difference
Lower Upper
Pair1
PretestE –PosttestE -8.600 9.096 1.661 -11.996 -5.204 -5.179 29 .000
Berasarkan data tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan rata-ratanilai antara pretest dan posttest baik kelompok kontrol (-4,466 < -2,032) maupunkelompok eksperimen (-5,179 < -2,032)
148
perkembangan bahasa. Hasil dari posttest untuk mengetahui aktivitas Akhir pada
kelompok kontrol-eksperimen adalah sebagai berikut.
Tabel 4.39 Data Hasil Posttest Aktivitas Kelompok Kontrol-Eksperimen
DataPosttest
Kontrol EksperimenNilai maksimum 117 119Nilai minimum 77 102
Total nilai 2810 3305
Rata-rata 93,67 110,17Std. Deviation 9,132 4,850
Berdasarkan tabel diatas perhitungan hasil posttest nilai maksimum
kelompok kontrol adalah 117 dan kelompok eksperimen adalah 119, maka dilakukan
kategorisasi sebagaimana hasil tabel diatas. Hasil kategorisasi posttest kelompok kontrol
dapat dilihat dari tabel berikut.
Tabel 4.40 Kategorisasi Nilai Posttest Kelompok Kontrol-Eksperimen
No
IntervalKontrol Jumlah Persen Interval
Eksperimen Jumlah Persen Keterangan
1 77 - 84 5 17 % 102 – 104 4 14 % Sangatrendah
2 85 – 92 8 27 % 105 – 107 7 23 % Rendah3 93 – 100 13 42 % 108 – 111 7 23 % Sedang4 101 – 108 2 7 % 112 – 115 7 23 % Tinggi5 109 – 117 2 7 % 116 – 119 5 17 % Sangat
tinggiJumlah 30 100 % Jumlah 30 100 %
Tabel diatas menunjukkan 5 kelas interval nilai posttest kolompok kontrol
terdapat 5 orang berada pada tingkat sangat rendah, 8 orang pada tingkat rendah, 13
pada tingkat sedang, 2 pada tingkat tinggi, dan 2 pada tingkat tinggi. Sedangkan nilai
posttest kolompok kontrol terdapat 4 orang berada pada tingkat sangat rendah, 7 orang
149
pada tingkat rendah, 7 pada tingkat sedang, 7 pada tingkat tinggi, dan 5 pada tingkat
tinggi. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar diagram dibawah ini.
Gambar. 4.9 Kategorisasi Nilai Posttest Kelompok Kontrol
Gambar. 4.10 Kategorisasi Nilai Posttest Kelompok Eksperimen
101 – 10826%
109 – 11727%
Kategorisasi Nilai Posttest KelompokKontrol
112 – 115723%
116 – 119517%
Kategorisasi Nilai Posttest KelompokEksperimen
149
pada tingkat rendah, 7 pada tingkat sedang, 7 pada tingkat tinggi, dan 5 pada tingkat
tinggi. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar diagram dibawah ini.
Gambar. 4.9 Kategorisasi Nilai Posttest Kelompok Kontrol
Gambar. 4.10 Kategorisasi Nilai Posttest Kelompok Eksperimen
77 - 84517%
85 – 92827%
93 – 1001343%
109 – 11727%
Kategorisasi Nilai Posttest KelompokKontrol
77 - 84
85 – 92
93 – 100
101 – 108
109 – 117
Interval
102 - 104414%
105 – 107723%
108 – 111723%
112 – 115723%
116 – 119517%
Kategorisasi Nilai Posttest KelompokEksperimen
102 - 104
105 – 107
108 – 111
112 – 115
116 – 119
Interval
149
pada tingkat rendah, 7 pada tingkat sedang, 7 pada tingkat tinggi, dan 5 pada tingkat
tinggi. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar diagram dibawah ini.
Gambar. 4.9 Kategorisasi Nilai Posttest Kelompok Kontrol
Gambar. 4.10 Kategorisasi Nilai Posttest Kelompok Eksperimen
77 - 84
85 – 92
93 – 100
101 – 108
109 – 117
Interval
102 - 104
105 – 107
108 – 111
112 – 115
116 – 119
Interval
150
4.1.8.2 Perbedaan Posttest Aktivitas Anak Menggunakan Lembar Kerja dan
Media Fun Works Kelompok Kontrol-Eksperimen
Hasil penelitian diperoleh bahwa terdapat perbedaan aktivitas dengan
menggunakan lembar kerja pada kelas Kontrol-eksperimen. Hasil Penelitian perbedaan
aktivitas anak adalah sebagai berikut.
Tabel 4.41 Perbedaan Aktivitas Anak Menggunakan Lembar Kerja dan Media
Fun works Pada Kelas Kontrol-Eksperimen
No Posttest PerbedaanKode Kontrol Kode Eksperimen Meningkat Menurun
1 K1 100 E1 108 82 K2 96 E2 111 153 K3 100 E3 107 74 K4 87 E4 103 165 K5 99 E5 115 166 K6 96 E6 107 117 K7 94 E7 108 148 K8 79 E8 104 259 K9 85 E9 119 3410 K10 93 E10 108 1511 K11 89 E11 112 2312 K12 90 E12 106 1613 K13 96 E13 115 1914 K14 95 E14 112 1715 K15 109 E15 107 -216 K16 88 E16 116 2817 K17 99 E17 105 618 K18 90 E18 102 1219 K19 99 E19 109 1020 K20 104 E20 106 221 K21 108 E21 106 -222 K22 84 E22 111 2723 K23 88 E23 115 2724 K24 92 E24 110 925 K25 77 E25 117 4026 K26 80 E26 104 2427 K27 95 E27 116 2128 K28 83 E28 115 3229 K29 98 E29 113 1530 K30 117 E30 118 1
151
Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa terdapat perbedaan aktivitas anak
pada pembelajaran menggunakan lembar kerja dan media Fun works. Hasil dari
perhitungan aktivitas pembelajaran menggunakan lembar kerja dan media Fun works
akhir mengalami peningkatan 1 s/d 40 poin. Sedangkan yang menurun pada kode
K15/E15, K21/E21.
4.1.9 Perbedaan Aktivitas Anak Menggunakan Lembar Kerja dan Media
Fun Works Pada Lingkup Perkembangan Bahasa Kelompok Kontrol-
Eksperimen
4.1.9.1 Uji Normalitas
Uji normalitas dianalisis dengan software SPSS 16.0 menggunakan uji
One Sample Kolmogorov Smirnov Test. Jika nilai yang diperoleh pada Kolmogorov
Smirnova > taraf signifikan 5 % (ɑ= 0,05), Maka Ho diterima.
Ho : data berdistribusi normal
Hɑ: data tidak berdistribusi normal
Tabel. 4.42 Uji Normalitas Data Posttest Kelompok Kontrol dan Eksperimen
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa data kelompok kontrol dan
eksperimen berdistribusi normal karena nilai signifikansi (Kolmogorov-Smirnova) >
taraf signifikan 5 % = 0,05, Maka dapat disimpulkan Ho diterima. Uji normalitas
kelompok kontrol posttest (0,111 > 0,05) dan Kelompok eksperimen nilai posttest
(0,141 > 0,05), maka Ho diterima yaitu berdistribusi normal
Tests of Normality
Kelas
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic df Sig.
Bahasa 1 .111 30 .200* .980 30 .814
2 .141 30 .135 .954 30 .213
152
4.1.9.2 Uji Kesamaan Dua Varians (Homogenitas)
Uji Homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah kedua kelas
mempunyai varians yang sama atau tidak. Untuk menganalisis homogenitas dalam
penelitian ini menggunakan Uji Bartlet dengan bantuan program SPSS 16.0 Jika nilai
pada kolom Sig > ɑ= 0,05 berarti Ho diterima.
Ho : α12 = α1
2 (Varian Homogen)
Hɑ : α12 ≠ α1
2 (Varian tidak homogeny)
4.1.9.2.1 Uji Homogenitas Posttest Kelompok Kontrol dan Eksperimen
Tabel 4.43 Hasil Uji Homogenitas Data Posttest Kelompok Kontrol dan
Eksperimen
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa data kelompok kontrol dan
eksperimen berdistribusi normal karena nilai signifikansi (Kolmogorov-Smirnova) >
taraf signifikan 5 % = 0,05, Maka dapat disimpulkan Ho diterima. Uji normalitas
kelompok kontrol nilai posttest (0,111 > 0,05) dan Kelompok eksperimen nilai posttest
(0,141 > 0,05), maka Ho diterima yaitu berdistribusi normal
4.1.9.3 Uji Perbedaan Rata-Rata (T-test)
Uji asumsi statistik telah terpenuhi, maka langkah selanjutnya adalaj uji t
paired dengan bantuan SPSS 16.0. Paired sampel t test digunakan untuk mengetahui
Test of Homogeneity of Variance
Levene Statistic df1 df2 Sig.
Bahasa Based on Mean 6.893 1 58 .011
Based on Median 6.556 1 58 .013
Based on Median and withadjusted df
6.556 1 39.403 .014
Based on trimmed mean 7.017 1 58 .010
153
apakah ada perbedaan nilai tes antara sesudah pembelajaran kelompok kontrol-
eksperimen menggunakan tingkat signifikansi 0,05.
Tabel 4. 44 t-test Kelompok Kontrol-Eksperimen
Paired Samples Test
Paired Differences
t DfSig. (2-tailed)Mean
Std.Deviation
Std. ErrorMean
95% ConfidenceInterval of the
Difference
Lower Upper
Pair1
PosttestK –PosttestE
-16.500 10.448 1.907 -20.401 -12.599 -8.650 29 .000
Pada t tabel statistik ada signifikansi 0,05 : 2 = 0,025 (uji 2 sisi) dengan
derajat kebebasan (df) n-1 atau 45-1 = 44. Hasil yang diperoleh untuk t tabel sebesar -
2,015 (lihat tabel t).
Kriteria pengujian:
Jika –t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel, maka Ho diterima
Jika –t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel, maka Ho ditolak
Nilai -t hitung < -t tabel (-8,650 < 2,015) dan signifikansi < 0,05 (0,000 < 0,05),
maka Ho ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan rata-rata nilai
antara posttest kelompok kontrol dan eksperiman, maka Ho ditolak
154
4.1.10 Hasil Penelitian Hasil belajar Posttest Menggunakan Lembar Kerja dan
Media Fun Works Pada Kelompok Kontrol-Eksperimen
4.1.10.1 Hasil Posttest Hasil Belajar Anak Menggunakan Lembar Kerja Pada
Kelompok Kontrol-Eksperimen
Pelaksanaan posttest dalam kelompok kontrol-eksperimen yaitu melihat
tingkat hasil belajar anak menggunakan lembar kerja dan media fun works pada lingkup
perkembangan bahasa. Hasil dari posttest untuk mengetahui hasil belajar Akhir pada
kelompok kontrol-eksperimen adalah sebagai berikut.
Tabel 4.45 Data Hasil Posttest Hasil Belajar Kelompok Kontrol-Eksperimen
DataPosttest
Kontrol EksperimenNilai maksimum 90 98Nilai minimum 69 76
Total nilai 2456 2673
Rata-rata 81,87 89,10Std. Deviation 5,231 5,671
Berdasarkan tabel diatas perhitungan hasil posttest nilai maksimum
kelompok kontrol adalah 90 dan kelompok eksperimen adalah 98, maka dilakukan
kategorisasi sebagaimana hasil table diatas. Hasil kategorisasi posttest kelompok
control-eksperimen dapat dilihat dari tabel berikut.
Tabel 4.46 Kategorisasi Nilai Posttest Kelompok Kontrol-Eksperimen
No IntervalKontrol Jumlah Persen Interval
Eksperimen Jumlah Persen Keterangan
1 69 – 73 3 10 % 76 – 79 2 7 % Sangat rendah2 74 – 78 4 13 % 80 – 83 3 10 % Rendah3 79 – 82 8 27 % 84 – 88 7 23 % Sedang4 83 – 86 11 37 % 89 – 93 9 30 % Tinggi5 87 – 90 4 13 % 94 – 98 9 30 % Sangat tinggi
Jumlah 30 100 % Jumlah 30 100 %
155
Tabel diatas menunjukkan 5 kelas interval nilai posttest kolompok kontrol
terdapat 3 orang berada pada tingkat sangat rendah, 4 orang pada tingkat rendah, 8 pada
tingkat sedang, 11 pada tingkat tinggi, dan 4 pada tingkat tinggi. Sedangkan nilai
posttest kolompok eksperimen terdapat 2 orang berada pada tingkat sangat rendah, 3
orang pada tingkat rendah, 7 pada tingkat sedang, 9 pada tingkat tinggi, dan 9 pada
tingkat tinggi. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar diagram dibawah ini.
Gambar. 4.11 Kategorisasi Nilai Posttest Hasil Belajar Kelompok Kontrol
69 – 73310%
74 – 78413%
79 – 82827%
83 – 861137%
87 – 90413%
Kategorisasi Nilai Posttest Kelompok Kontrol
69 – 73
74 – 78
79 – 82
83 – 86
87 – 90
Interval
156
Gambar. 4.12 Kategorisasi Nilai Posttest Hasil Belajar Kelompok Eksperimen
4.1.10.2 Perbedaan Posttest Hasil Belajar Menggunakan Lembar Kerja dan media
Fun Works Kelompok Kontrol-Eksperimen
Hasil penelitian diperoleh bahwa terdapat perbedaan hasil belajar dengan
menggunakan lembar kerja pada kelas Kontrol dan eksperimen. Hasil Penelitian
perbedaan hasil belajar adalah sebagai berikut.
94 – 98930%
Kategorisasi Nilai Posttest KelompokEksperimen
156
Gambar. 4.12 Kategorisasi Nilai Posttest Hasil Belajar Kelompok Eksperimen
4.1.10.2 Perbedaan Posttest Hasil Belajar Menggunakan Lembar Kerja dan media
Fun Works Kelompok Kontrol-Eksperimen
Hasil penelitian diperoleh bahwa terdapat perbedaan hasil belajar dengan
menggunakan lembar kerja pada kelas Kontrol dan eksperimen. Hasil Penelitian
perbedaan hasil belajar adalah sebagai berikut.
76 – 7927%
80 – 83310%
84 – 88723%
89 – 93930%
94 – 98930%
Kategorisasi Nilai Posttest KelompokEksperimen
76 – 79
80 – 83
84 – 88
89 – 93
94 – 98
156
Gambar. 4.12 Kategorisasi Nilai Posttest Hasil Belajar Kelompok Eksperimen
4.1.10.2 Perbedaan Posttest Hasil Belajar Menggunakan Lembar Kerja dan media
Fun Works Kelompok Kontrol-Eksperimen
Hasil penelitian diperoleh bahwa terdapat perbedaan hasil belajar dengan
menggunakan lembar kerja pada kelas Kontrol dan eksperimen. Hasil Penelitian
perbedaan hasil belajar adalah sebagai berikut.
76 – 79
80 – 83
84 – 88
89 – 93
94 – 98
157
Tabel 4.47 Perbedaan Hasil Belajar Anak Menggunakan Lembar Kerja Pada
Kelompok Kontrol-Eksperimen
No Posttest PerbedaanKode Kontrol Kode Eksperimen Meningkat Menurun
1 K1 89 E1 93 42 K2 82 E2 86 43 K3 85 E3 82 -34 K4 77 E4 87 105 K5 85 E5 90 56 K6 83 E6 79 -47 K7 89 E7 91 28 K8 90 E8 88 -29 K9 81 E9 80 -110 K10 86 E10 92 611 K11 87 E11 92 512 K12 86 E12 89 313 K13 84 E13 90 614 K14 86 E14 97 1115 K15 73 E15 95 2216 K16 80 E16 89 917 K17 81 E17 96 1518 K18 81 E18 90 919 K19 72 E19 95 2320 K20 82 E20 98 1621 K21 77 E21 90 1322 K22 84 E22 98 1423 K23 79 E23 87 824 K24 86 E24 85 -125 K25 83 E25 76 -726 K26 78 E26 92 1427 K27 75 E27 85 1028 K28 79 E28 84 529 K29 87 E29 83 -430 K30 69 E30 94 25
Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa terdapat perbedaan hasil belajar
anak pada pembelajaran menggunakan lembar kerja dan media Fun works. Hasil dari
perhitungan hasil belajar menggunakan lembar kerja dan media Fun works akhir
mengalami peningkatan 2 s/d 25 poin. Sedangkan yang menurun pada kode K3/E3,
K6/E6, K8/E8, K9/E9, K24/E24, K25/E25, K29/E29.
158
4.1.11 Perbedaan Hasil belajar Menggunakan Lembar Kerja dan Media Fun
Works Pada Lingkup Perkembangan Bahasa Kelompok Kontrol-
Eksperimen
4.1.11.1 Uji Normalitas
Uji normalitas dianalisis dengan software SPSS 16.0 menggunakan uji
One Sample Kolmogorov Smirnov Test. Jika nilai yang diperoleh pada Kolmogorov
Smirnova > taraf signifikan 5 % (ɑ= 0,05), Maka Ho diterima.
Ho : data berdistribusi normal
Hɑ: data tidak berdistribusi normal
Tabel. 4.48 Uji Normalitas Data Posttest Kelompok Kontrol dan Eksperimen
Tests of Normality
Kelas
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic df Sig.
Bahasa 1 .101 30 .200* .959 30 .295
2 .096 30 .200* .974 30 .655
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa data kelompok kontrol dan
eksperimen berdistribusi normal karena nilai signifikansi (Kolmogorov-Smirnova) >
taraf signifikan 5 % = 0,05, Maka dapat disimpulkan Ho diterima. Uji normalitas
kelompok kontrol posttest (0,101 > 0,05) dan Kelompok eksperimen nilai posttest
(0,096 > 0,05), maka Ho diterima yaitu berdistribusi normal
4.1.11.2 Uji Kesamaan Dua Varians (Homogenitas)
Uji Homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah kedua kelompok
mempunyai varians yang sama atau tidak. Untuk menganalisis homogenitas dalam
penelitian ini menggunakan Uji Bartlet dengan bantuan program SPSS 16.0 Jika nilai
pada kolom Sig > ɑ= 0,05 berarti Ho diterima.
159
Ho : α12 = α1
2 (Varian Homogen)
Hɑ : α12 ≠ α1
2 (Varian tidak homogeny)
4.1.11.2.1 Uji Homogenitas Posttest Kelompok Kontrol dan Eksperimen
Tabel 4.49 Hasil Uji Homogenitas Data Posttest Kelompok Kontrol-Eksperimen
Test of Homogeneity of Variance
Levene Statistic df1 df2 Sig.
Bahasa Based on Mean .169 1 58 .683
Based on Median .119 1 58 .732
Based on Median and withadjusted df .119 1 57.273 .732
Based on trimmed mean .172 1 58 .680
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa data posttest kelompok kontrol
dan eksperimen homogen karena nilai Sig. > 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa
Ho diterima. Uji homogenitas kelompok kontrol nilai signifikansi posttest (0,683 > 0,05)
dan kelompok eksperimen nilai signifikansi posttest (0,680 > 0,05), maka Ho diterima
atau homogen.
4.1.11.3 Uji Perbedaan Rata-Rata (T-test)
Uji asumsi statistik telah terpenuhi, maka langkah selanjutnya adalaj uji t
paired dengan bantuan SPSS 16.0. Paired sampel t test digunakan untuk mengetahui
apakah ada perbedaan nilai tes antara posttest kelompok kontrol-eksperimen
menggunakan tingkat signifikansi 0,05.
160
Tabel 4.50 t-test Kelompok Kontrol
Paired Samples Test
Paired Differences
t dfSig. (2-tailed)Mean
Std.Deviation
Std. ErrorMean
95% ConfidenceInterval of the
Difference
Lower Upper
Pair1
PosttestK –PosttestE
-5.900 8.739 1.596 -9.163 -2.637 -3.698 29 .001
Pada t tabel statistik ada signifikansi 0,05 : 2 = 0,025 (uji 2 sisi) dengan
derajat kebebasan (df) n-1 atau 45-1 = 44. Hasil yang diperoleh untuk t tabel sebesar -
2,015 (lihat tabel t).
Kriteria pengujian:
Jika –t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel, maka Ho diterima
Jika –t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel, maka Ho ditolak
Nilai -t hitung < -t tabel (-3,698 < 2,015) dan signifikansi < 0,05 (0,000 < 0,05),
maka Ho ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan rata-rata nilai antara
posttest kelompok kontrol dan eksperiman
161
4.2 Pembahasan
Berdasarkan uji hipotesis aktivitas dan tabel 4.7 menunjukkan uji posttest
kelompok kontrol mengalami perubahan yaitu meningkat sebanyak 22 responden,
sedangkan yang mengalami penurunan sebanyak 8 responden. Sedangkan uji hipotesis
aktivitas dan tabel 4.12 menunjukkan uji posttest kelompok eksperimen mengalami
perubahan yaitu meningkat mulai 11 sampai dengan 36 poin sebanyak 30 responden.
Analisis aktivitas antara pretest dan posttes kelompok kontrol dengan
menggunakan SPSS 16.0 uji t paired. Hasil menunjukkan bahwa terdapat perubahan
yaitu peningkatan rata-rata aktivitas pembelajaran perkembangan bahasa pada
kelompok Kontrol. Peningkatan rata-rata sebesar 7,2 dari rata-rata pretest 86,47
menjadi 93,67 nilai posttest yaitu 0,083%
Peningkatan tersebut ditunjukkan dari hasil uji t dengan nilai -t hitung = -
3,630 kurang dari –t tabel = -2,015 yaitu -3,630 < -2,015 dengan nilai Sig. (2-tailed)
kurang dari 0,05 yaitu 0,000 < 0,05.
Sedangkan analisis aktivitas antara pretest dan posttest kelompok
eksperimen menunjukkan perubahan yaitu peningkatan rata-rata aktivitas pembelajaran
perkembangan bahasa. Peningkatan rata-rata sebesar 21,94 dari rata-rata pretest 88,23
menjadi 110,17 posttest yaitu 0,248%. Peningkatan tersebut ditunjukkan hasil uji t
dengan nilai t hitung = -19,162 kurang dari –t tabel = -2,015 yaitu -19,162 < -2,015
dengan nilai Sig. (2-tiled) kurang dari 0,05 yaitu 0,000 < 0,05.
Uji hipotesis hasil belajar dan tabel 4.25 menunjukkan uji posttest kelompok
kontrol mengalami perubahan yaitu peningkatan 1 sampai dengan 15 poin sebanyak 22
responden, sedangkan yang menurun pada 6 responden dan yang tidak mengalami
162
perubahan adalah 2 responden. Sedangkan uji hipotesis hasil belajar dan tabel 4.30
menunjukkan uji posttest kelompok eksperimen mengalami peningkatan 1 sampai
dengan 30 poin sebanyak 25 responden, sedangkan yang menurun sebanyak 3
responden dan yang tidak berubah sebanyak 2 responden.
Analisis hasil belajar antara pretest dan posttest kelompok kontrol dengan
menggunakan SPSS 16.0 uji t paired. Hasil menunjukkan bahwa terdapat perubahan
yaitu peningkatan rata-rata hasil belajar pada kelompokran kontrol. Peningkatan rata-
rata sebesar 4,44 dari rata-rata pretest 77,43 menjadi 81,87 posttest yaitu 0,057%.
Peningkatan tersebut ditunjukkan dari hasil uji t dengan t hitung = -4,466 kurang dari –t
tabel = -2,032 yaitu -4,466 < -2,032 dengan nilai Sig. (2-tailed) kurang dari 0,05 yaitu
0,000 < 0,05.
Sedangkan analisis hasil belajar antara pretest dan posttest kelompok
eksperimen menunjukkan terdapat perubahan yaitu peningkatan rata-rata hasil belajar
pada perkembangan bahasa. Peningkatan rata-rata sebesar 9,93 dari rata-rata pretest
79,17 menjadi 89,10 posttest yaitu 0,125%. Peningkatan tersebut menunjukkan hasil uji
t dengan nilai -t hitung = -5,179 kurang dari –t tabel = -2,032 yaitu -5,179 < -2,032
dengan Sig. (2-tiled) kurang dari 0,05 yaitu 0,000 < 0,05.
Berdasarkan uji hipotesis aktivitas dan tabel 4.41 menunjukkan uji posttest
kelompok kontrol dan eksperimen mengalami perubahan yaitu peningkatan 1 sampai
dengan 40 poin sebanyak 28 responden, sedangkan yang mengalami penurunan
sebanyak 2 responden.
Analisis aktivitas antara posttest kelompok kontrol dan eksperimen dengan
menggunakan SPSS 16.0 uji t paired. Hasil menunjukkan bahwa terdapat perbedaan
163
yaitu peningkatan rata-rata perkembangan bahasa pada kelompok kontrol dan
eksperimen. Peningkatan rata-rata sebesar 16,5 dari rata-rata posttest kelompok kontrol
93,67 menjadi 110,17 nilai posttest kelompok eksperimen. Peningkatan tersebut
ditunjukkan dari hasil uji t dengan nilai -t hitung = -8,650 kurang dari –t tabel = -2,015
yaitu -8,650 < -2,015 dengan nilai Sig. (2-tailed) kurang dari 0,05 yaitu 0,000 < 0,05.
Uji hipotesis hasil belajar dan tabel 4.47 menunjukkan uji posttest kelompok
kontrol dan eksperimen mengalami perubahan yaitu meningkat 2 sampai dengan 25
poin sebanyak 23 responden, sedangkan yang mengalami penurunan sebanyak 7
responden.
Sedangkan analisis hasil belajar antara posttest kelompok kontrol dan
eksperimen menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yaitu peningkatan rata-rata
perkembangan bahasa. Peningkatan rata-rata sebesar 7,23 dari rata-rata posttest
kelompok kontrol 81,87 menjadi 89,10 posttest kelompok eksperimen. Peningkatan
tersebut ditunjukkan hasil uji t dengan nilai t hitung = -3,698 kurang dari –t tabel = -
2,015 yaitu -3,698 < -2,015 dengan nilai Sig. (2-tiled) kurang dari 0,05 yaitu 0,000 <
0,05.
4.2.1 Pembahasan Lembar Kerja
Secara umum tingkat aktivitas menggunakan lembar kerja mengalami
peningkatan. Tingkat keaktifan anak menggunakan lembar kerja mengalami perubahan
yaitu meningkat sebanyak 22 responden, sedangkan yang menurun sebanyak 8
responden dikarenakan anak tersebut sebagian besar tidak mau mengikuti pembelajaran
menggunakan lembar kerja. Pembelajaran yang sering diterapkan pada lembaga PAUD
diantaranya:
164
1. Menarik garis sesuai pasangan, gambar dengan tulisan
2. Memberi tanda x dan v pada kolom yang sudah disediakan
3. Mewarnai gambar tertentu dengan bunyi awal “ba”, mewarnai gambar binatang
yang bergerak dengan cara merayap (kompetensi: memiliki perbendaharaan kata)
4. Melengkapi kata/kalimat, menebali huruf/kata, melingkari huruf tertentu pada
kalimat
5. Adanya pekerjaan rumah untuk peserta didik seperti menulis huruf a satu halaman
penuh.
Proses pembelajaran tidak diawali dari yang mudah tetapi cenderung sulit
bagi peserta didik, misalnya perintah : (“Buatlah 6 kalimat dari kata dibawah, diatas,
didalam, diluar”, “Sebutkan 6 judul lagu kebangsaan Indonesia”, “Meneruskan kalimat
:”Negaraku:…. , Presidenku: …..”.
Pembelajaran menggunakan lembar kerja sering dilakukan didalam kelas,
kegiatan lebih berpusat pada guru yaitu guru memberikan demonstrasi pemberian tugas
yang akan dikerjakan anak. Pembelajaran dengan menggunakan lembar kerja
suasananya tertib, tenang, kaku dan membosankan. Misalnya anak harus menyelesaikan
3 lembar kerja dalam sehari, sehingga mau-tidak mau peserta didik harus menyelesaikan
atau peserta didik harus menulis suku kata ba hingga satu muka buku, jika belum
menyelesaikan berarti peserta didik kalah dengan yang lain atau tidak diijinkan
pulang/istirahat.
Sumber belajar dengan lembar kerja berupa buku teks dalam hal ini lembar
kerja (majalah) yang diterangkan guru, sehingga anak hanya dapat memproduksi
pengetahuan dan menghafal apa yang disampaikan buku teks. Evaluasi yang dilakukan
165
guru berupa rangking/menyeleksi misalnya memberikan gambar 1 bintang hingga 5
bintang artinya jika peserta didik memperoleh 1 bintang dan teman yang lain
memperoleh 5 bintang, maka peserta didik yang memperoleh 1 bintang akan merasa
tidak bisa menyelesaikan tugasnya.
Hasil penelitian pada pembelajaran menggunakan lembar kerja yang
digunakan Raudlatul Athfal sekecamatan gunungpati merupakan terbitan IGRA.
Lembar kerja (majalah) adalah lembaran yang dibuat atau disusun oleh guru dan
diberikan kepada siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran. Lembar kerja terbitan
IGRA tidak berwarna dan diterbitkan tiap satu bulan sekali. Lembar kerja tersebut kami
lengkapi sesuai dengan tema yang sedang berlangsung. Pembelajaran yang dilakukan
berupa pemberian tugas, pada aspek perkembangan bahasa hanya terdapat 3 sampai 5
aspek bahasa yang disediakan pada tiap majalah.
Kegiatan penyelesaian tugas peserta didik berupa mencontoh tulisan,
mewarnai, memberi tanda, melengkapi dan memasangkan. Pemberian perlakuan pada
kelas kontrol pada pembelajaran bahasa menggunakan pendekatan konvensional berupa
buku teks (majalah) atau lembaran yang dibuat peneliti. Pembelajaran tersebut menuntut
anak menyelesaikan tugas yang diberikan guru dalam waktu tertentu, penugasan
dikerjakan dengan duduk tenang dengan alat tulis yang tersedia.
Hasil belajar anak berupa pemberian tugas dengan wujud lembar kerja
setelah anak menerima perlakuan dari guru. Hasil belajar adalah kemampuan-
Pembelajaran menggunakan lembar kerja = Pengajaran merupakan kegiatan yangdilakukan didalam kelas, kegiatan berpusat pada guru (guru sebagai aktor kelas),suasana tertib, tenang, kaku dan membosankan. Anak terlibat dalam kompetensidengan motivasi mengalahkan teman, anak adalah tempat mencurahkan pengetahuanberupa reproduksi pengetahuan dengan sumber belajar berupa buku teks dan guru.
166
kemampuan yang dimiliki anak setelah menerima pengalaman belajarnya atau setelah
memperoleh perlakuan dari pengajarnya sehingga dapat mengkontruksikan pengetahuan
dalam kehidupan sehari-hari (Sudijdono, 2004: 22).
Sedangkan menurut Horwatr Kingsley dalam bukunya Sudjana membagi
hasil pembelajaran menjadi tiga yaitu: (1) Ketrampilan dan kebiasaan, (2) Pengetahuan
dan pengarahan, (3) Sikap dan cita-cita (Sudjana, 2004: 22). Pemberian perlakuan
dengan menggunakan lembar kerja menghasilkan ketrampilan menulis, mendengar,
visual, lisan, menggambar dan kebiasaan segera menyelesaikan tugas. Hasil
pembelajaran berupa pengetahuan dan pengarahan terbatas dari sumber yang disediakan
yaitu lembar kerja yang mencakup 3 sampai 6 kemapuan perkembangan bahasa. Hasil
pembelajaran menggunakan lembar kerja berupa sikap dan cita-cita sebatas ingatan
sesaat saja, karena rangsangan dari lembar kerja sangat sederhana/berupa gambar kecil.
Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan hasil pembelajaran
sesudah adanya pembelajaran menggunakan lembar kerja, namun ada 2 peserta didik
yang tidak mengalami perubahan dan menurun sebanyak 6 resonden. Peserta didik yang
tidak mengalami perubahan biasanya tidak mau mengerjakan pemberian tugas.
167
4.2.2 Pembahasan Media Fun Works
Pembelajaran dengan menggunakan media fun works tingkat keaktifan anak
mengalami perubahan yaitu meningkat mulai 11 sampai dengan 36 poin sebanyak 30
responden. Pembelajaran media fun works melibatkan seluruh aspek psikofisis peserta
didik, baik jasmani maupun rohani sehingga akselerasi perubahan perilakunya dapat
terjadi secara cepat, tepat, mudah dan benar, baik berkaitan dengan aspek kognitif,
afektif dan psikomotor.
Aktivitas pembelajaran media fun works melibatkan psikofisis peserta didik
dapat diamati pada konsentrasi perkenalan antar teman dengan diiringi variasi tepuk
tangan, yang melibatkan jasmani misalnya ketika anak mengenal huruf vocal a,i,u,e,o
anak berusaha berpindah dengan engklek 5 langkah sambil mengucap kartu yang
dibawa. Sedangkan yang melibatkan rohani anak misalnya ketika anak mendengarkan
cerita gambar seri “kucing yang terluka” anak cenderung memiliki rasa empati.
Aktivitas pembelajaran merupakan kegiatan yang direncanakan agar pencapaiantujuan pendidikan dapat terselenggara dengan efektif dan efisien yang melibatkanseluruh aspek psikofisis peserta didik, baik jasmani maupun rohani sehinggaakselerasi perubahan perilakunya dapat terjadi secara cepat, tepat, mudah danbenar, baik berkaitan dengan aspek kognitif, afektif dan psikomotor.
Pembelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan baik didalam/luar kalas,kegiatan berpusat pada anak, guru sebagai fasilitator dengan suasana hidup,menyenangkan, interaktif. Siswa didorong bekerjasama mencapai tujuan, tolongmenolong dalam memecahkan masalah, menganalisis, mengevaluasi kegiatanintelektual, memproduksi pengetahuan, evaluasi bersifat refleksi yangmemperbaharui proses meningkatkan prestasi dan sumber belajar merupakanpengalaman eksplorasi mandiri dan pengalaman keberhasilan temannya dalammemecahkan masalah
168
Aktivitas belajar menggunakan media fun works meliputi kegiatan visual
yaitu membaca (huruf, suku kata, kata, kalimat), melihat gambar (gambar seri, gambar
pengingat), mengamati eksperimen, demonstrasi, pameran, mengamati orang lain
bekerja atau bermain. Kegiatan lisan (oral) yaitu, mengemukakan suatu fakta atau
prinsip, menghubungkan suatu kejadian, mengajukan pertanyaan, memberi saran,
mengemukakan pendapat, berwawancara, diskusi dan interupsi (usul ketika belum
mengikuti permainan). Kegiatan mendengarkan yaitu mendengarkan penyajian bahan,
mendengarkan percakapan atau diskusi kelompok, dan mendengarkan aturan
permainan. Kegiatan menulis yaitu menulis huruf, suku kata, kata dan melengkapi
kalimat.
Kegiatan menggambar yaitu menggambar pada pembelajaran
menggunakan media fun works dilakukan ketika peserta didik sudah mengikuti semua
permainan, maka peserta didik bebas menggambar sesuai tema/perintah. Kegiatan
metrik yaitu memilih alat-alat pelengkap media fun works, menyelenggarakan
permainan sederhana yang digali dari peserta didik. Kegiatan mental yaitu
merenungkan, mengingat, memecahkan masalah, menganalisa faktor-faktor, melihat
hubungan, dan membuat keputusan, misalnya merenungkan kisah kucing yang terluka,
mengingat suku kata ca ci cu ce co dengan pengingat “cabe”. Kegiatan emosional yaitu
minat, membedakan, berani, dan tenang, misalnya membedakan cerita gambar seri
antara anak yang disiplin dengan anak yang tidak disiplin.
169
Pembelajaran menggunakan media fun works merangsang Peserta didik
memiliki kesadaran (awareness) belajar sebagai wujud adanya motivasi internal
(driving force) untuk belajar sejati, misalnya diberinya kesempatan bermain dengan
memilih kegiatan yang disediakan. Peserta didik yang memilih permainan yang
dikehendaki sendiri, maka peserta didik akan mencari pengalaman langsung, sehingga
dapat memberikan dampak terhadap pembentukan pribadi yang integral.
Media fun works mencoba memberikan pilihan bagi peserta didik untuk
belajar berdasarkan minat dan kemampuannya. Peraturan yang ditetapkan pada
pembelajaran menggunakan media fun works akan menumbuhkembangkan sikap disipin
dan suasana belajar yang demokratis dikalangan peserta didik. Pembelajaran
menggunakan media fun works dilaksanakan secara kongkret sehingga dapat
menumbuhkembangkan pemahaman dan berpikir kritis serta menghindarkan terjadinya
verbalisme. Misalnya pada pengenalan suku kata ba bi bu be bo diawali dengan
mengenalkan suku kata “baju” dan mengenalkan baju (benda yang sebenarnya kecuali
kata “gajah” diganti gambar gajah)
Media fun works dapat menumbuh kembangkan sikap kooperatif dikalangan
peserta didik sehingga sekolah menjadi hidup, sejalan, serasi dalam hal ini anak bekerja
Kesimpulan: Aktivitas anak pada pembelajaran menggunakan lembar kerjamengalami perubahan yaitu meningkat sebanyak 22 responden, menurun 8responden, media fun works meningkat 30 responden dan lembar kerja-media funworks meningkat sebanyak 28 responden yaitu 1 sampai dengan 40 poinsedangkan menurun sebanyak 2 respoden. Secara umum tingkat aktivitas anakmenggunakan media fun works mampu meningkatkan aktivitas dan hasil belajaranak dari pada menggunaka lembar kerja. Peserta didik lebih menikmati danterlibat aktif pada pembelajaran menggunakan media Fun works sehingga hasilpembelajaran yang diperoleh akan lebih baik
170
sama untuk menulis huruf, menggabungkan kata, menggabung kalimat sesuai media
yang disediakan.
Hasil penelitian pada kelompok eksperimen yaitu adanya perlakuan
pembelajaran menggunakan media Fun works secara keseluruhan meningkat sebanyak
25 responden, dan menurun 3 responden. 3 responden yang mengalami penurunan
merupakan peserta didik yang dipilih sebagai leader tiap kelompok. Leader dipilih
antara 3 sampai 5 orang untuk mengkoordinasi kelompok pada tiap permainan.
Media Fun works bertujuan untuk membuat proses pembelajaran menjadi
efektif, efisien dan menyenangkan bagi guru dan anak, sehingga diharapkan anak siap
untuk menuju jenjang pendidikan lebih lanjut. Media fun works merupakan
pengembangan belajar holistik yaitu belajar yang melibatkan badan, pikiran, perasaan,
ingatan dan kesadaran. Anak sebagai pusat dari proses pembelajaran, sebagai subyek
pendidikan. Proses pengajaran guru diharapkan diikuti proses pembelajaran bagi anak
secara bersamaan melalui media fun works yang menyenangkan. Sedangkan proses
pembelajaran yang menyenangkan diawali dengan menggali dan mengerti kebutuhan
anak didik melalui suatu metode pembelajaran yang benar, untuk berkembang sesuai
dengan potensi mereka seutuhnya.
Pemberian perlakuan pembelajaran perkembangan bahasa menggunakan
media fun works disertai dengan permainan sederhana yang dapat diikuti semua peserta
Pembelajaran menggunakan media Fun works merupakan segala kegiatanbelajar mengajar yang dirancang oleh guru untuk memfasilitasi kegiatanpembelajaran agar anak terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran yaitu belajardari setiap situasi, menggunakan apa yang dipelajari untuk keuntungan sendiri,mengupayakan agar semua terlaksana berdasar pada kehidupan
171
didik yang dibagi menjadi 3 sampai 5 kelompok. Masing-masing kelompok dipimpin
oleh 1 orang koordinator yang bertugas memberikan aba-aba pada permainan dan
mengumpulkan media fun works.
Hasil belajar dari pendekatan pembelajaran menggunakan media fun works
rata-rata perkembangan bahasa kelompok eksperimen meningkat lebih tinggi dari pada
kelompok kontrol yaitu pembelajaran menggunakan lembar kerja. Hasil akhir pada
perhitungan nilai posttest kelompok kontrol dengan ekperimen menunjukkan
peningkatan pada kelompok eksperimen 2 sampai 25 poin sebanyak 23 responden.
Kesimpulan: Hasil belajar menggunakan lembar kerja meningkat sebanyak 22responden, menurun 6 responden, tidak berubah 2 responden. Hasil belajarmenggunakan media fun works sebanyak 25 responden, menurun 3 responden.Hasil belajar menggunakan lembar kerja-media Fun works meningkat sebanyak23 responden, menurun sebanyak 7 responden sebanyak 2 sampai dengan 25 poin
172
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa pendekatan
pembelajaran menggunakan lembar kerja dan media Fun works terdapat
perbedaan. Tingkat aktivitas pada pembelajaran kelompok kontrol lebih tinggi
dari pada pembelajaran kelompok eksperimen.
Hasil perhitungan uji t paired aktivitas antara pretest dan posttes
kelompok kontrol peningkatan rata-rata sebesar 7,2 dari rata-rata pretest 86,47
menjadi 93,67 nilai posttest yaitu 0,083%. Peningkatan ditunjukkan hasil uji t
yaitu (-3,630 < -2,015) dengan nilai Sig. (0,000 < 0,05). Uji t paired aktivitas
antara pretest dan posttest kelompok eksperimen Peningkatan rata-rata sebesar
21,94 dari rata-rata pretest 88,23 menjadi 110,17 posttest yaitu 0,24%.
Peningkatan ditunjukkan hasil uji t yaitu (-19,162 < -2,015) dengan nilai Sig.
(0,000 < 0,05).
Uji t paired aktivitas antara posttest kelompok kontrol dan
eksperimen Peningkatan rata-rata sebesar 16,5 dari rata-rata posttest kelompok
kontrol 93,67 menjadi 110,17 nilai posttest kelompok eksperimen. Peningkatan
tersebut ditunjukkan hasil uji t (-8,650 < -2,015) dengan nilai Sig (0,000 < 0,05)
Berdasarkan perhitungan perhitungan tersebut diatas terlihat tingkat
aktivitas anak pada kelompok kontrol dan eksperimen mengalami perbedaan,
namun kelompok eksperimen meningkat lebih tinggi dari pada kelompok kontrol.
173
Tingkat aktivitas pada pembelajaran perkembangan bahasa menggunakan lembar
kerja dan media fun works terdapat perbedaan, yaitu hasil analisis menunjukkan
bahwa Ho ditolak Hα diterima.
Hasil perhitungan uji t paired hasil belajar antara pretest dan posttest
kelompok kontrol peningkatan rata-rata sebesar 4,44 dari rata-rata pretest 77,43
menjadi 81,87 posttest yaitu 0,05%. Peningkatan tersebut ditunjukkan dari hasil
uji t (-4,466 < -2,032) dengan nilai Sig. (0,000 < 0,05). Uji t paired hasil belajar
antara pretest dan posttest kelompok eksperimen peningkatan rata-rata
perkembangan bahasa. Peningkatan rata-rata sebesar 9,93 dari rata-rata pretest
79,17 menjadi 89,10 posttest 0,125%. Peningkatan tersebut menunjukkan hasil uji
t (-5,179 < -2,032) dengan Sig. (0,000 < 0,05)
Uji t paired hasil belajar antara posttest kelompok kontrol dan
eksperimen Peningkatan rata-rata sebesar 7,23 dari rata-rata posttest kelompok
kontrol 81,87 menjadi 89,10 posttest kelompok eksperimen. Peningkatan tersebut
ditunjukkan hasil uji t dengan (-3,698 < -2,015) dengan nilai Sig. (0,000 < 0,05)
Berdasarkan perhitungan perhitungan tersebut diatas terlihat hasil
belajar anak pada kelompok kontrol dan eksperimen mengalami peningkatan,
namun kelompok eksperimen meningkat lebih tinggi dari pada kelompok kontrol.
Hasil belajar pada pembelajaran perkembangan bahasa menggunakan lembar
kerja dan media fun works terdapat perbedaan, yaitu hasil analisis menunjukkan
bahwa Ho ditolak Hα diterima.
174
5.2 Saran
Berasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat
dikemukakan saran sebagai berikut:
Bagi Guru RA/Lembaga PAUD hendaknya menggunakan pendekatan
pembelajaran aktif dengan menggunakan media fun works sehingga dapat
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar anak, khususnya pada lingkup
perkembangan bahasa yang didasarkan pada kurikulum Permendiknas No.58
tahun 2009.
Penggunaan lembar kerja atau majalah sebaiknya dikurangi atau
dikombinasikan dengan kegiatan yang bersifat aktif. Jika menggunakan lembar
kerja sebaiknya dikombinasikan dengan pembelajaran aktif praktik langsung.
Penggunaan lembar kerja sebaiknya dilakukan 2-5 kali kegiatan dalam seminggu,
karena pembelajaran menggunakan benda/media yang bermanfaat akan mampu
meningkatkan aktifitas dan hasil belajar anak. Khusus pembelajaran
menggunakan lembar kerja pada keaksaraan sebaiknya langsung dipraktikan
dengan pelafalan dan simbol secara langsung. Diusahakan lembar kerja sesuai
dengan tema yang sedang berlangsung. Evaluasi dan pemberian reward
sebaiknya lebih variasi tidak sebatas pemberian gambar bintang pada lembar kerja
yang telah diselesaikan. Guru sebaiknya mengurangi ancaman pada peserta didik
apabila belum mampu atau belum minat menyelesaikan tugas pada lembar kerja.
Guru dapat mengganti lembar kerja dengan media yang lebih kreatif,
interaktif, inovatif, efektif dan menyanangkan bagi peserta didik (media fun
works). Guru sebaiknya menerapkan pembelajaran dengan prinsip “belajar sambil
175
bermain atau bermain dengan belajar” dengan kombinasi game sederhana dengan
media fun works. Pembelajaran sebaiknya tidak memaksa anak untuk memiliki
kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut tanpa didasari dengan strategi
pembelajaran yang sesuai.
Pengelolaan kelas pada pembelajaran yang menggunakan media fun
works sebaiknya dilakkan pada kelas kecil yaitu antara 15-25 anak. Jika
pembelajaran dilakukan pada kelas besar yaitu antara 26-60, sebaiknya kelas
dibagi dua. Pembuatan media fun works sebaiknya berukuran besar, jelas gambar
maupun tulisannya dan pewarnaan pada gambar sebaiknya serasi dan indah. Guru
sebaiknya mempersiapkan media fun works dengan disertai game sederhana
sebelum pemblajaran berlangsung. Evaluasi pembelajaran dilakukan pada proses
pembelajaran hingga pemerolehan hasil belajar anak. Pemberian reward
pembelajaran menggunakan media fun works lebih bersifat merangsang
kreativitas anak dari barang limbah yang ada disekitar anak.
Bagi peneliti dapat menindaklanjuti perbaikan media Fun works yang
dapat dikembangkan pada pembelajaran lingkup perkembangan yang lain seperti
kognitif, motorik, moral-agama dan sosial. Mendokumentasi aturan bermain yang
sesuai dengan kondisi peserta didik yang disertai media Fun works.
Bagi penerbit majalah anak sebaiknya disusun lebih bervariasi dan
kreatif. Indikator yang digunakan sebaiknya disesuaikan dengan tingkat
perkembangan anak. Gambar yang disertakan pada majalah sebaiknya jelas tau
mendekati benda yang sebenarnya. Penyelesaian kegiatan pada lembar kerja
sebaiknya lebih variasi dan lebih banyak.
176
DAFTAR PUSTAKA
Adams, Ken. 2006.Semua Anak Jenius. Jakarta : PT Gelora Aksara Pratama.
Ahira, Anne. 2001. Majalah anak untuk meningkatkan kreativitas anak. Bandung:BPS. http://scribd.com (diakses 11/3/2012)
Ardiansyah, M. Asrori. 2011. Perlengkapan Pembelajaran Aktif.http://www.majalahpendidikan.com/2011/03/perlengkapan-pembelajaran-aktif_28.html (diakses 13/2/2013)
Arsyad, Azhar. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Charner, Kathy & Murphy, Maureen. 2004. Aktivitas Pintar Untuk Prasekolah.Jakarta: Erlangga For Kids
Dananjaya, Utomo. 2011. Media Pembelajaran Aktif. Bandung: Penerbit Nuansa.
Depoter, Dobbi., Readon, Mark & Singer-Nourie, Sarah. 2011. Jakarta: PT. MizanPustaka
Drost. SJ, J. 1999. Proses Pembelajaran Sebagai Proses Pendidikan. Jakarta:Grasindo
Egen, Paul & Kauchak, Don. 2012. Strategi dan Model PembelajaranMengajarkan Konten dan Ketrampilan Berpikir. Jakarta: Indeks
Eliyawati, Cucu. 2005. Pemilihan Dan Pengembangan Sumber Belajar UntukAnak Usia Dini. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional DirektoratJenderal Pendidikan Tinggi Direktorat Pembinaan Pendidikan TenagaKependidikan Dan Ketenagaan Perguruan Tinggi.
Gunawan, Adi W. 2004. Genius Learning Strategy (Petunjuk Praktis UntukMeneparkan Accelerated Learning). Jakarta: PT Gramedia PustakaUtama.
177
Hadi, Sutrisno. 2000. Metodologi Reserch.Yogyakarta: ANDI Yogyakarta
Hanafiah, Nanang & Suhana, Cucu. 2010. Konsep Strategi Pembelajaran.Bandung: PT. Refika aditama.
Hermawan, Asep Herry. 2010. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran.Jakarta: Universitas Terbuka.
Khonsasultana. 2007. Kerangka Dasar kurikulum PAUD. Jakarta : TimPengembang Kurikulum pusat kurikulum direktorat PAUD direktoratPembinaan TK dan SD Universitas Negeri Jakarta. http://scribd.com(diakses 11/3/2012).
Kusumastuti. 2012. 52 Aktivitas Untuk Meluaskan Wawasan Anak. Jakarta: PTBhuana Ilmu Populer Kelompok Gramedia.
Kusumastuti. 2012. 52 Aktivitas Untuk Membuat Anak Aktif dan Cerdas. Jakarta:PT Bhuana Ilmu Populer Kelompok Gramedia.
Miller Nielsen, Dianne. 2008. Mengelola Kelas Untuk Kelas TK. Jakarta: PTIndeks.
Montessori, Maria. 2008. The Absorbent Mind (pikiran yang mudah menyerap).Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Munthe, Bermawy. 2009. Desain Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka InsanMadani.
Montolulu, B.E.F, dkk. 2010. Bermain dan Permainan anak. jakarta : UniversitasTerbuka
Nisak, Raisatun. 2011. Seabrek Games Asyik-Educatif untuk MengajarPAUD/TK.Yogyakarta: Diva Press
Nurhasanah, Erna & Kusnandar, Yudi. 2000. Metode Membaca Canthol Roudhoh.Bandung: Roudhoh
178
Nurani sudijono, Yuliani & Sudijono, bambang. 2010. Bermain kreatifberdasarkan Kecerdasan jamak. Jakarta: PT. Indeks.
Priyatno, Duwi. 2009. 5 Jam Belajar Olah Data dengan SPSS 1. Yogyakarta:Penerbit ANDI Yogyakarta.
Redaksi, Tim A. 2006. Dari A sampai Z Perkembangan anak buku peganganuntuk pasangan muda. Jakarta: PT. Gaya Favorit Press.
Roopnarine, Jaipul L. 2011. Pendidikan Anak Usia Dini Dalam BerbagaiPendekatan. Jakarta: Kencana Media Group.
Seldin, Tim. 2011. Membesarkan Anak Hebat Dengan Metode Montessori.Jakarta: PT Grafika Multi Warna.
Smith, Mark K. 2009. Teori Pembelajaran dan Pengajaran. Jogjakarta: MirzaMedia Pustaka
Surya, Sutan. 2007. Melejitkan multiple intelligence anak sejak dini. Yogyakarta:Andi
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung :CV. Penerbit alfabeta.
Trianto. 2011. Desain Pengembangan Pembelajaran Tematik Bagi Anak UsiaDini TK/RA Anak Usia Kelas Awal. Jakarta: Kencana Prenada MediaGroup
Wardani, Dani. 2009. Bermain Sambil Belajar. Bandung: Edukasi
Wulandari, Septi Peni. 2006. Abaca-baca. Jakarta: PT AgroMedia Pustaka
Yunanto, Sri Joko. 2004. Sumber Belajar Anak Cerdas. Jakarta: GrasindoGramedia Widiasarana Indonesia.
Lampiran 1
179
DAFTAR NAMA PESERTA DIDIKPRETEST
NoKelompok Kontrol
Kode NoKelompok Eksperimen
KodeNama Nama
1 Absyar Mirza ruzain K1 1 Faris E12 Cahya Adi Mahardhika K2 2 Aufa E23 Vemas Hendra Permana K3 3 Mutia E34 Zaki Ariza Aji Prasetyo K4 4 Putra E45 Firdaus M. Nursyahid K5 5 Firda E56 Iqbal Yogi saputra K6 6 Aldi E67 Lulu’ul K7 7 Intan E78 Mahesa galih Pratama K8 8 Azka E89 Angel K9 9 Via E910 Zahra K10 10 Farrel E1011 Avis K11 11 Rio E1112 Aya K12 12 Ahnaaf E1213 Audi K13 13 Sakti E1314 Dian K14 14 Wina E1415 Dimas K15 15 Mufti E1516 Yaya 16 16 Alan E1617 Fatah K17 17 Enda E1718 Dila K18 18 Elma E1819 Jaya K19 19 Anam E1920 Kenny K20 20 Fahri E2021 Anis K21 21 Syeiriel E2122 Fikri K22 22 Anggun E2223 Maulida K23 23 Anwar E2324 Zulfa K24 24 Lela E2425 Ridho K25 25 Rizal E2526 Rizki K26 26 Maysa E2627 Pandu K27 27 Risa E2728 Rafi K28 28 Dita E2829 Bella K29 29 Oky E2930 Sifa K30 30 Sheila E30
180
DAFTAR NAMA PESERTA DIDIKPOSTTEST
NoKelompok Kontrol
Kode NoKelompok Eksperimen
KodeNama Nama
1 Ayu Safitri Pamadhani K1 1 Ahmad Setiawan E12 Bunga Tiara Indah K2 2 Akbar Maulana Afandi E23 Damar Adi p K3 3 Alivia Hana’un Naila E34 Damar Yuliana Chairul K4 4 Andrean Saputra E45 Dania N Shabilla K5 5 Arina Syahbilla Maylista E56 Desti Avita Sari K6 6 Arina Syahila Maylista P E67 Firda Zulfa Aulia K7 7 Aufa Kaulila Raif E78 Muhammad Afiq N K8 8 Aulia Bahaudin Ulinnuha E89 M. Bagus AttaIllah K9 9 Buroiroh Bahy Bachtiar E910 M. Hasyim As’ari K10 10 Choirul Yoga Pamilih E1011 M. Khasan Masduki K11 11 Elma Karenina Deska E1112 Muhammad Latif K12 12 Fatima Amalia Azka E1213 Naela Dian Lestari K13 13 Intan Aiffah E1314 Noviana Enggar W K14 14 Laura Syeiriel Anggraini E1415 Natasya Putri K15 15 Mufty Syafi’I Asror E1516 Rizki Prasetyo W 16 16 Muhammad Faris Irsyad E1617 Sariful M. Kardi K17 17 M. Husauin Abdul J E1718 Zaki Ariza P K18 18 M. Khoirul Anam E1819 Zulfa Zahrunnisa’ K19 19 M. Alan Wardani E1920 M. Reval Sani K20 20 Nailli Zakiyyatun Nuriyah E2021 Amelia Fajar K21 21 Najih Ahmad Bahir E2122 Fadkun Nur Faiq K22 22 Qolrotul Firdaus E2223 Dava Ilham K23 23 Ranandika E2324 Maulidia Nurzain K24 24 Shella Nikmatul Maula E2425 M. Irfan Bagus M K25 25 Fatimatun Najah E2526 M Naufal Firmansyah K26 26 Wulan Putri Ardhita E2627 Rizkia Wahyu Exza Novian K27 27 Happy Kusuma Wardani E2728 Siska Umarlita K28 28 Syariful Muhammad latif E2829 Natasya Putri Oktaviani K29 29 Evi Maulina E2930 Siti Aisyah Nirmala Sari K30 30 Fika Aulia Salsabilla E30
Lampiran 2
181
PERHITUNGAN VALIDITAS ITEM
Rumus yang digunakan:
= ∑ − ∑ ∑{ ∑ − (∑ ) }{ ∑ − (∑ ) }Keterangan:
: Koefisien korelasi
: Banyaknya butir
: Skor butir tiap item
: Skor total tiap peserta didik
Kriteria:
Hasil perhitungan melihat valid atau tidaknya dibandingkan
dengan harga r pada tabel product momentpada tabel, dengan α = 5 %. Apabila
rhitunglebih dari rtabel atau >rtabelmaka butir item tersebut valid dan jika
<rtabelmaka item tidak valid.
182
Berikut Perhitungan validitas item aktivitas kelompok kontrol untuk
No. 1, untuk item yang lain dihitung dengan cara yang sama.
No Kode X Y X2 Y2 XY
1 Uc-1 3 102 9 10404 306
2 Uc-2 2 74 4 5476 148
3 Uc-3 1 98 1 9604 98
4 Uc-4 3 97 9 9409 291
5 Uc-5 3 93 9 8649 279
6 Uc-6 2 94 4 8836 188
7 Uc-7 2 95 4 9025 190
8 Uc-8 2 74 4 5476 148
9 Uc-9 3 79 9 6241 273
10 Uc-10 2 79 4 6241 158
11 Uc-11 3 98 9 9604 294
12 Uc-12 3 86 9 7396 258
13 Uc-13 2 90 2 8100 180
14 Uc-14 3 120 9 14400 240
15 Uc-15 1 69 1 4761 69
16 Uc-16 2 70 4 4900 140
17 Uc-17 3 125 9 15625 375
18 Uc-18 3 114 9 12996 342
19 Uc-19 3 125 9 15625 375
20 Uc-20 3 89 9 7921 267
21 Uc-21 2 74 4 5476 148
22 Uc-22 3 99 9 9801 297
23 Uc-23 3 114 9 12996 342
24 Uc-24 3 119 9 14161 357
Jumlah 60 2277 158 223123 5763
183
Perhitungan:
= ∑ − ∑ ∑{ ∑ − (∑ ) }{ ∑ − (∑ ) }= 45∑ − ∑ ∑{40∑ − (∑60) }{45∑ − (∑ ) }= 0,540
Pada α = 5 % dengan N = 45 diperoleh rtabel 0,294, karena >rtabel (0,540 >
0,294) maka item no. 1 valid
Lampiran 3
184
No.
Kode A24 A25 A26 A27 A28 A29 A30 A31 A32 A33 A34 A35 A36 A37 A38 A39 A40 A41 A42 A43 A44 A45
1 Uc-1 2 1 2 3 1 1 2 1 2 1 1 1 3 3 3 1 2 1 1 3 1 1
2 Uc-2 3 3 3 2 2 2 2 1 2 1 1 1 2 2 3 1 2 1 2 2 3 2
3 Uc-3 2 2 1 1 1 1 1 3 2 1 1 1 2 1 3 3 2 1 2 3 3 1
4 Uc-4 2 3 1 2 3 1 1 3 2 1 2 1 2 2 1 2 2 2 2 3 3 2
5 Uc-5 2 1 1 1 2 1 2 2 2 1 2 1 3 1 2 2 3 2 2 2 1 2
6 Uc-6 2 2 1 2 1 2 2 2 2 1 1 1 3 2 2 2 3 3 3 1 1 2
7 Uc-7 3 2 1 1 3 2 2 1 2 3 1 3 1 2 1 2 1 3 1 1 2 2
8 Uc-8 2 3 2 3 2 3 3 1 2 3 2 3 1 3 2 2 1 3 3 1 2 1
9 Uc-9 3 2 2 2 2 3 1 3 3 1 2 3 1 3 2 1 1 2 2 3 2 2
10 Uc-10 1 3 3 1 2 1 1 1 3 3 3 1 2 1 1 3 2 2 3 1 3 1
11 Uc-11 1 2 3 3 1 1 2 3 1 2 1 1 2 3 2 3 2 2 3 1 3 1
12 Uc-12 1 1 2 2 1 1 3 3 1 1 3 2 1 3 2 1 3 2 2 2 2 1
13 Uc-13 3 2 3 1 3 2 1 2 1 1 3 2 1 2 1 1 3 2 2 2 3 1
14 Uc-14 2 2 2 1 3 3 1 2 1 2 2 1 1 1 1 1 2 2 3 2 2 2
15 Uc-15 2 1 2 1 1 3 2 1 1 3 1 3 3 2 3 1 2 2 1 1 2 2
HASIL ANALISIS UJI COBA
No
HASIL UJI COBA INSTRUMEN PENELITIAN KELAS KONTROL
AKTIVITAS ANAK MENGGUNAKAN LEMBAR KERJA DI RA RAUDHATUL HUDA SEMARANG
Item
185
16 Uc-16 3 2 2 2 2 1 1 3 3 3 3 2 2 3 1 2 1 3 1 3 1 1
17 Uc-17 1 3 2 2 1 1 3 1 2 2 1 1 2 2 2 2 1 3 2 1 1 2
18 Uc-18 1 3 2 3 1 2 3 3 1 1 2 1 2 1 1 2 1 1 2 2 2 2
19 Uc-19 1 2 2 3 1 3 3 3 2 2 2 1 2 2 3 2 2 1 2 2 3 2
20 Uc-20 1 3 3 2 2 1 1 2 2 2 3 1 3 1 1 3 3 1 1 3 3 3
21 Uc-21 1 2 2 2 2 1 1 2 1 1 1 1 3 3 1 3 3 1 1 1 2 3
22 Uc-22 2 2 2 1 3 2 1 2 3 2 1 2 1 2 1 3 1 3 1 3 1 3
23 Uc-23 2 1 3 1 3 2 2 2 3 2 2 2 1 2 2 3 1 2 2 3 3 3
24 Uc-24 2 1 3 1 1 2 2 2 3 2 2 2 1 1 1 3 1 2 2 3 1 1
Σx 45 49 50 43 44 42 43 49 47 42 43 38 45 48 42 49 45 47 46 49 50 43
rxy 522 614 527 372 -80 674 177 480 253 86 471 614 811 405 808 -234 230 -54 592 808 696 -319
KetValid Valid Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Tidak Tidak Valid Valid Valid Tidak
r11
r tabel
Kriteria
VA
LID
ITA
SR
EL
IAB
ILIT
AS
0.911
0.294
Reliabel
186
No.
Kode A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 A11 A12 A13 A14 A15 A16 A17 A18 A19 A20 A21 A22 A23
1 Uc-1 3 2 3 1 2 3 3 3 3 2 3 3 2 1 3 3 2 1 2 3 3 3 1
2 Uc-2 2 3 2 3 2 1 2 1 2 3 1 1 1 1 1 1 3 1 1 2 1 1 2
3 Uc-3 1 3 1 3 3 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 3 3 2 2 1 2 3 2
4 Uc-4 3 1 3 3 1 2 3 2 1 2 2 2 2 3 2 3 1 2 3 2 2 3 2
5 Uc-5 3 1 3 3 2 1 3 2 3 3 1 3 3 3 3 3 1 1 1 2 1 2 1
6 Uc-6 2 3 2 2 2 3 1 2 2 2 3 1 2 2 2 1 3 2 2 2 3 2 1
7 Uc-7 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 1 1 3 1 2 2 2 3 2
8 Uc-8 2 3 2 2 1 1 1 3 2 2 1 1 2 3 2 2 3 1 2 1 1 2 1
9 Uc-9 3 3 3 3 1 1 3 1 2 1 1 3 1 1 1 1 3 3 3 1 1 2 1
10 Uc-10 2 2 2 1 3 1 3 1 2 1 1 3 1 2 1 1 2 1 1 3 1 2 1
11 Uc-11 3 2 1 3 2 2 3 2 3 3 2 3 1 1 2 1 2 2 3 2 2 2 2
12 Uc-12 3 3 1 2 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2 1 2 3 2 1 2 2 2 3
13 Uc-13 2 3 1 2 3 3 1 2 2 1 3 1 1 1 2 2 3 1 3 2 3 3 1
14 Uc-14 3 1 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 1 1 3 3 2 3 3 3
15 Uc-15 1 1 1 1 2 1 3 1 2 2 3 2 1 1 1 1 1 2 3 1 1 1 1
16 Uc-16 2 2 2 2 2 1 2 3 3 1 1 2 2 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1
17 Uc-17 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 1 3 3 3 3 2 1 3 3 3 3 3
ItemNo
HASIL ANALISIS UJI COBA
HASIL UJI COBA INSTRUMEN PENELITIAN
AKTIVITAS ANAK MENGGUNAKAN MEDIA FUN WORKS DI RA AL-IMAN SEMARANG
187
18 Uc-18 3 1 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 1 1 1 3 2 3 3 3
19 Uc-19 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3
20 Uc-20 3 1 2 3 2 1 1 1 1 2 3 3 2 3 3 2 1 2 3 2 1 3 2
21 Uc-21 2 1 2 3 2 2 2 1 2 1 1 2 2 1 2 1 1 3 1 1 2 1 1
22 Uc-22 3 1 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 1 2 1 1 3 2 3 2 2 2
23 Uc-23 3 1 3 3 1 3 3 3 2 3 3 3 1 2 3 2 1 1 3 1 3 3 3
24 Uc-24 3 1 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 1 3 3 2 3 3 3
Σx 60 46 52 60 51 49 58 51 49 52 52 55 45 50 48 42 46 42 54 46 49 57 45
rxy 554 -349 395 396 554 684 779 807 793 793 652 296 403 506 661 381 -349 49 401 639 638 738 747
Ket Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Tidak Valid Valid Valid Valid Valid
r11
r tabel
Kriteria
VA
LID
ITA
SR
EL
IAB
ILIT
AS
0.927
0.294
Reliabel
Lampiran 4
188
No NoKode S 19 S 20 S 21 S 22 S 23 S 24 S 25 S 26 S 27 S 28 S 29 S 30 S 31 S 32 S 33 S 34 S 35
1 UC-LK 1 3 3 3 2 3 1 2 1 2 1 3 3 1 2 3 3 3
2 UC-LK 2 3 3 2 3 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1 3 3 3
3 UC-LK 3 1 1 1 3 1 3 3 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1
4 UC-LK 4 3 3 3 1 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3
5 UC-LK 5 3 3 3 1 3 3 2 1 1 3 1 1 3 3 3 3 3
6 UC-LK 6 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 3 2
7 UC-LK 7 2 2 2 3 2 3 2 1 2 2 2 2 3 2 2 1 2
8 UC-LK 8 1 1 2 3 2 2 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1
9 UC-LK 9 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 3
10 UC-LK 10 1 1 2 2 2 1 2 1 3 1 1 1 2 1 2 3 2
11 UC-LK 11 1 1 3 2 1 3 2 1 2 2 2 2 1 1 1 1 1
12 UC-LK 12 1 2 3 3 1 2 3 2 1 2 2 2 1 2 3 3 2
13 UC-LK 13 2 3 2 3 1 2 3 3 2 1 3 3 3 3 3 3 2
14 UC-LK 14 1 2 3 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3
15 UC-LK 15 3 3 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 2 3 2 3 3
16 UC-LK 16 3 3 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 3 2 3 2 3
HASIL ANALISIS UJI COBA
HASIL UJI COBA INSTRUMEN PENELITIAN KELAS KONTROLHASIL BELAJAR MENGGUNAKAN LEMBAR KERJA DI RA RAUDLATUL HUDA GUNUNGPATI SEMARANG
Item
189
17 UC-LK 17 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2
18 UC-LK 18 1 1 3 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3
19 UC-LK 19 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3
20 UC-LK 20 2 2 3 1 2 3 1 3 2 2 1 1 1 1 2 3 2
21 UC-LK 21 1 1 2 1 2 3 1 2 1 1 2 2 2 1 2 1 1
22 UC-LK 22 2 2 3 1 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2
23 UC-LK 23 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
24 UC-LK 24 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Σx52 54 60 46 52 60 55 46 48 47 49 49 51 52 57 57 56
rxy 339 495 498 -288 500 230 595 598 592 660 708 708 436 772 595 462 534
KetValid Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid ValidValidValidValid Valid Valid
r11
r tabel
Kriteria
0.874
0.334
ReliabelRE
LIA
BIL
ITA
SV
AL
IDIT
AS
190
No No
Kode S 1 S 2 S 3 S 4 S 5 S 6 S 7 S 8 S 9 S 10 S 11 S 12 S 13 S 14 S 15 S 16 S 17 S 18
1 UC-FW 1 3 3 3 1 2 1 2 1 3 3 2 3 2 1 3 3 2 3
2 UC-FW 2 2 1 2 3 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 3 1
3 UC-FW 3 1 2 1 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2 3
4 UC-FW 4 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 2 3
5 UC-FW 5 3 1 3 3 2 1 1 3 1 1 1 1 3 3 3 3 1 2
6 UC-FW 6 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 1 3 2
7 UC-FW 7 2 2 2 3 2 1 2 2 2 2 2 3 3 3 1 1 2 3
8 UC-FW 8 2 1 2 2 2 1 2 2 1 1 2 3 2 3 2 2 1 2
9 UC-FW 9 3 1 3 3 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 2 2
10 UC-FW 10 2 1 2 1 2 1 3 1 1 1 3 3 3 2 1 1 1 2
11 UC-FW 11 3 2 1 3 2 1 2 2 2 2 2 3 3 1 2 1 2 2
12 UC-FW 12 3 2 1 2 3 2 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 1 2
13 UC-FW 13 2 3 1 2 3 3 2 1 3 3 2 3 2 1 2 2 2 3
14 UC-FW 14 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3
15 UC-FW 15 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 2 1
HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MEDIA FUN WORKS DI RA AL-IMAN BANARAN GUNUNGPATI SEMARANG
HASIL ANALISIS UJI COBA
HASIL UJI COBA INSTRUMEN PENELITIAN KELAS EKSPERIMEN
Item
191
16 UC-FW 16 2 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2
17 UC-FW 17 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
18 UC-FW 18 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 1 3 3
19 UC-FW 19 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3
20 UC-FW 20 3 1 2 3 1 3 2 2 1 1 2 3 1 3 3 2 2 3
21 UC-FW 21 2 2 2 3 1 2 1 1 2 2 1 2 1 1 2 1 2 1
22 UC-FW 22 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 1 2 1 2 2
23 UC-FW 23 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3
24 UC-FW 24 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3
Σx 60 49 52 60 55 46 48 47 49 49 48 60 56 50 48 42 51 57
rxy 551 784 369 469 525 789 790 820 784 784 790 447 325 549 680 367 660 746
KetValid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid
r11
r tabel
KriteriaRE
LIA
BIL
ITA
SV
AL
IDIT
AS
0.949
0.334
Reliabel
Lampiran 5 192
PERHITUNGAN RELIABILITAS INSTRUMEN
Rumus yang digunakan:
= ( − 1) 1 − ∑Keterangan:: reliabilitas yang dicari : banyaknya butir tugas
: banyaknya anak tiap butir soal : banyaknya anak∑ : jumlah varians skor tiap-tiap item
: varians total
: skor total masing-masing anak
: skor tiap butir soal masing-masing anak
Kriteria:
Apabila > rtabel, maka tes tersebut reliable
Perhitungan aktivitas kelompok kontrol:
= ( − 1) 1 − ∑= 45(45 − 1) 1 − 251,97111368.25= 0,911
Pada α = 5 % dengan N = 45, diperoleh rtabel = 0,294. Karena >rtabel (0,911 >
0,294) maka instrument reliablel
Lampiran 6
193
ANGKET PENELITIAN
AKTIVITAS ANAK MENGGUNAKAN LEMBAR KERJA DAN MEDIA FUN WORKS
BERDASARKAN KURIKULUM PERMENDIKNAS NO. 58 TAHUN 2009
Nama sekolah : ...............................................................
Alamat : ...............................................................
1. PETUNJUK PENGISIAN ANGKET
Pengisian jawaban dengan menulis salah satu alternatif jawaban diantaranya:
1 Berkembang (B)
2 Berkembang dengan Baik (BDB)
3 Berkembang Sangat Baik (BSB)
Frekuensi Berkembang = Dapat, Berkembang Dengan Baik = Dapat Dengan Cepat, Berkembang Sangat baik = Dapat
Dengan terampil.
194
2. PERTANYAAN KELAS KONTROL/EKSPERIMEN
NO KOMPONEN AKTIVITASNAMA ANAK
Totalitas
1Anak serius mengikuti pembelajaran dengan
menggunakan lembar kerja/media fun works
2Anak asyik mengikuti pembelajaran dengan
menggunakan lembar kerja/ media fun works
3Anak menikmati pembelajaran dengan
menggunakan lembar kerja/media fun works
Komunikasi/Oral activities
4Anak mampu berkomunikasi dari ide dalam
pikirannya/memberikan pendapat pada
pembelajaran yang menggunakan lembar kerja
media fun works
5Anak mampu menyatakan sesuatu Pada
pembelajaran
6 Anak mampu bertanya
195
7 Anak mampu menjawab pertanyaan sederhana
8 Anak mampu bercakap-cakap
9 Anak mampu berdialog dengan guru dan teman
10 Anak mampu bercerita sederhana
11 Anak mampu memberi saran
12 Anak mampu berdiskusi
Sesuatu yang baru
13 Anak tertarik dengan media yang baru (lembar
kerja/media fun works)
14 Anak senang dengan media yang baru (kegiatan
lembar kerja/media fun works)
15 Anak mampu mengikuti permainan yang baru
(kegiatan (lembar kerja/media fun works)
16 Anak memiliki sikap yang baru
17 Anak mampu mengulang permainan yang baru
Kognitif/Mental activities
196
18 Anak mampu merealisasikan ide-idenya
19Anak mampu menyelesaikan masalah yang
dihadapinya (kegiatan lembar kerja/media fun
works)
20 Anak berani mengambil keputusan
21 Anak mampu mengingat pembelajaran (kegiatan
(lembar kerja/media fun works)
22Anak mampu menanggapi pembelajaran
(kegiatan (lembar kerja/media fun works)
Percaya diri/Emotional Activities
23 Anak merasa nyaman pada pembelajaran
menggunakan lembar kerja/media fun works
24 Anak berani menunjukkan hasil
karya/pekerjaannya
25 Anak tidak merasa minder ketika melakukan
kesalahan
26 Anak senang menerima hadiah
197
27 Anak mau melaksanakan hukuman
28 Anak berani melakukan pembelajaran sendiri
atau kelompok
29Anak menaruh minat dalam
pembelajaran/permainan (lembar kerja/media
fun works)
30 Anak tenang (tidak gugup) dalam mengikuti
pembelajaran
31 Anak gembira dalam pembelajaran/permainan
menggunakan lembar kerja /media fun works
32 Anak ingin mengulang pembelajaran/permainan
(tidak bosan)
Imajinasi
33 Anak mampu melakukan apa saja sesuai dengan
imajinasinya
34
Anak mampu memperoleh inspirasi dari
pengalamannya mengerjakan lembar
kerja/media fun works
198
Kreatif
35 Anak mampu berkreasi dalam
pembelajaran/permainan
36Anak mampu membuat permainan baru dengan
lembar kerja/media fun works yang disediakan
Sosialisasi
37 Anak mampu menghargai orang lain
38 Anak tidak memaksakan kehendak orang lain
39 Anak mampu bertoleransi
40 Anak mampu bekerjasama dengan orang lain
41 Anak mampu membantu orang lain
Motorik kasar dan Motorik Halus
42 Anak mampu mengikuti kegiatan motorik kasar
43Anak mampu mengikuti pembelajaran motorik
halus
199
Pengamatan/Visual activities
44 Anak mampu membaca tulisan sederhana pada
lembar kerja/media fun works
45Anak mampu memperhatikan pembelajaran
dengan menggunakan lembar kerja/media
Semarang, 2013
Kepala
Peneliti
PG-PAUD Unnes
( ) Titik Khomsatun
Lampiran 7
200
ANGKET PENELITIAN
HASIL BELAJAR ANAK MENGGUNAKAN LEMBAR KERJA DAN MEDIA FUN WORKS
BERDASARKAN KURIKULUM PERMENDIKNAS NO. 58 TAHUN 2009
Nama sekolah : ...............................................................
Alamat : ...............................................................
1. PETUNJUK PENGISIAN ANGKET
Pengisian jawaban dengan menulis salah satu alternatif jawaban diantaranya:
4 Berkembang (B)
5 Berkembang dengan Baik (BDB)
6 Berkembang Sangat Baik (BSB)
Frekuensi Berkembang = Dapat, Berkembang Dengan Baik = Dapat Dengan Cepat, Berkembang Sangat baik = Dapat
Dengan terampil.
201
2. PERTANYAAN KELAS KONTROL
N
OKEGIATAN PEMBELAJARAN
NAMA ANAK
Menulis identitas diri secara sederhana
1 Anak mampu menuliskan nama panggilan
2 Anak mampu menuliskan alamatnya sendiri secara
sederhana
Membaca identitas diri sendiri secara sederhana
3 Anak mampu membaca nama panggilan
4 Anak mampu membaca Alamatnya sendiri
Memahami hubungan antara bunyi dan bentuk
huruf
5 Anak mampu mengenal bunyi suku kata ba bi bu
be bo s/d ga gi gu ge go
Anak mampu menyebutkan kelompok gambar yang
memiliki bunyi awal sama
6 Anak mampu memberi tanda gambar yang
memiliki bunyi suku kata awal sama ga
202
7 Anak mampu menyebutkan tulisan yang memiliki
bunyi awal sama (ga= ga-ru-da, ga= ga-ram, ko=
ko-ta, mo=mo-nas, na=na-ma, ga= ga-ris)
8 Anak mampu mengenal bunyi huruf awal sesuai
nama benda (sesuai tema = Ikan, ekor, obor,
udara, ayam)
Menyebutkan simbol huruf vokal dan konsonan yang
dikenal
9 Anak mampu menyebutkan simbol huruf vokal a i
u e o
10 Anak mampu menyebutkan simbol huruf konsonan
b, c, d, f, g
Melanjutkan sebagian cerita/dongeng yang telah
diperdengarkan
11 Anak mampu melanjutkan cerita gambar “RA.
Kartini”
12 Anak mampu bercerita gambar seri “tentara
berperang”
203
13 Mengurutkan gam gambar seri dengan angka 1-3
gambar
Memiliki banyak kata untuk mengekspresikan ide
pada orang lain
14 Anak mampu bercerita Lambang Negara (Perisai
garuda)
15 Anak mampu bercerita tentang gambar Pahlawan
yang dipilih (Kartini, Patimura, Diponegoro, cut
nyak dien)
Menyusun kalimat sederhana dalam struktur
lengkap
16 Anak mampu menyusun kata sesuai kalimat yang
benar sesuai dengan gambar yang dipilih:
“bendera-merah-putih”, “Lambang-Negara-
garuda”, “Patimura/kartini/diponegoro-pahlawan-
indonesia”
Mengenal simbol untuk persiapan membaca
17 Anak mampu membaca simbol huruf vocal a i u e o
204
secara acak
18 Anak mampu membaca simbol ba bi bu be bo s/d
ga gi gu ge go secara acak
Mengenal simbol untuk persiapan menulis
19 Anak mampu menulis simbol huruf a, b, c, d, e, f,
g, h, i
Memiliki perbendaharaan kata
20 Anak mampu mengenal perbendaharaan kata sesuai
tema (Nama, Kota, Negara, lambang, monas)
21 Anak mampu mengenal kata sesuai gambar perisai
garuda yang disediakan:bintang-rantai-pohon-
beringin-kepala-banteng-padi-dan-kapas
Berkomunikasi secara lisan
22 Anak mampu bercerita “Lahirnya Pancasila”
setelah mendengar cerita guru
23 Anak bercerita pengalamannya
Menyebutkan kelompok gambar yang memiliki bunyi
sama
205
24 Anak mampu menunjuk kelompok gambar
berbunyi a, i, u, e, o
25 Anak mampu memasangkan gambar sesuai bunyi
a, i, u, e o
Menjawab pertanyaan yang lebih kompleks
26 Anak mampu menjawab pertanyaan apa? “Apa
nama Negara Kita?” Indonesia
27 Anak mampu menjawab pertanyaan siapa? “Siapa
Presiden dan Wakil Presiden Kita?” Susilo
Bambang yudhoyono dan Budiyono
28 Anak mampu menjawab pertanyaan bagaimana?
“Bagaimana cara Indonesia Merdeka? “Mengusir
Penjajah
29 Anak mampu menjawab pertatanyaan kapan?
Kapan Indonesia merdeka? 17 Agustus 1945
30 Anak mampu menjawab pertanyaan mengapa?
“Mengapa ada lambang Negara?” Sebagai dasar
Negara
206
Semarang, 2013Kepala PenelitiRA PG-PAUD Unnes
( ) (Titik Khomsatun)
31 Anak mampu menjawab pertanyaan dimana?
“Dimana Ibu kota Indonesia?” Di Jakarta
Mengulangi kalimat yang lebih kompleks
32 Anak mampu mengulangi 3-5 kata yang
membentuk kalimat contoh “Nama negaraku
Indonesia”
33 Anak mampu mengurutkan kata untuk membentuk
kalimat “Bendera merah putih”
Mengerti beberapaperintah secara bersamaan
34 Anak mampu mengerti perintah kegiatan
pembelajaran, misalnya menulis nama ditengah
bagian bawah
Mengenal berbagai macam lambang suku kata
35 Anak mampu menulis lambang suku kata ba bi bu
be bo s/d ga gi gu ge go
207
RENCANA KEGIATAN MINGGUANKELOMPOK/USIA : B/5-6 TAHUNMINGGU/SEMESTER : I1/IITEMA : KEBUTUHANKU
FISIK OTORIK KASARFMK 4 Berjalan berbagai arahFMK 5 menggulirkan bola di tanah BAHASA
B 10 Menjawab pertanyaan sederhanaB 14 Komunikasi secara lisanB 25 Bercerita dengan kata ganti akuHari IB 28 Mengurutkan gambar seriB 13 Menyebutkan nama bendaB 32 Membuat tulisan suku kataHari IIB 28 Mengurutkan gmbar seri 4-6B 32 Membuat tulisan suku kataB 24 Bicara lancer dengan kalimat dari 4-5 kata
SUB TEMAKesukaan anakKebersihan diri
SOSIAL DAN EMOSISOSEM 4 Memecahkan masalahSOSEM 9 Menerima kritik dan saranSOSEM 33 Mau memuji teman
NILAI AGAMA DAN MORALNAM 5 Berdo’a pada setiap kegiatanNAM 30 membersihkan diriNAM 29 Mengurus diri sendiriNAM 27 Mengucap salam
208
RENCANA KEGIATAN MINGGUANKELOMPOK/USIA : B/5-6 TAHUNMINGGU/SEMESTER : II1/IITEMA : LINGKUNGAN
FISIK MOTORIK KASARFMK 3 membungkukkan badanFMK 6 Meloncat ketinggian 30-40 cmFMK 4 Berjalan dengan berbagai variasi
BAHASAB 10 Menjawab pertanyaan sederhanaB 14 Komunikasi secara lisanB 27 Mendengarkan ceritaHari IB 32 Mencontoh kalimat sederhanaB 3 Melingkari suku kata berakhiran o,
mengotaki a, menandai segitiga I padacerita”sekolah”B 31 Menyebut suku kata ba bi bu be bo sampaidengan da di du de doHari IIB 31 Menghitung huruf vocal pada cerita “Patuhpada Guru”B 32 Menulis fa fi fu fe foB 15 Menyusun urutan suku kataHari IIIB 9 Menulis nama sekolah beserta alamatnyaB 13 Melingkari kata benda yang ada disekolahB 32Menulis acak ga gi g u ge goHari IVB 32 Menulis bi ci di fi gi hiB 24 Melengkapi kalimatB 34 Menggarisbawahi suku kata dengan hurufvocal yang sama
SUB TEMAOrang yang ada di SekolahIdentitas SekolahJalan Menuju Ke Sekolah
SOSIAL DAN EMOSISOSEM 4 Memecahkan masalahSOSEM 9 Menerima kritik dan saranSOSEM 33 Mau memuji teman
NILAI AGAMA DAN MORALNAM 5 Berdo’a pada setiap kegiatanNAM 30 membersihkan diriNAM 29 Mengurus diri sendiriNAM 31 Menyimak cerita keagamaanNAM 27 Mengucapkan salam
209
RENCANA KEGIATAN MINGGUANKELOMPOK/USIA : B/5-6 TAHUNMINGGU/SEMESTER : IV/IITEMA : BINATANG
FISIK MOTORIK KASARFMK 26 Melemparkan obyek kesasaranFMK 11 Meniru gerakan binatang
BAHASAB 10 Menjawab pertanyaan sederhanaB 14 Komunikasi secara lisanB 23 Menceritakan pengalaman sederhanaB 27 mendengarkan ceritaHari IB 31 Membedakan suku kataB 33 Menyebutkan lambang vocalB 32 Membuat tulisan suku kataHari IIB 7 Meniru kembali 4-5 urutan kataB 33 Menyebut tulisan huruf vokalB 32 Membuat tulisan suku kataHari IIIB 13 menyebutkan nama bendaB 33 Menghubungkan kata dengan symbolB 31 Membedakan suku kata dengankonsonanHari IVB 6 Menulis suku kata sesuai yang didengar boco do fo go hoB 31 Menyusun suku kata dengan akhiran
vocal yang samaB 29 Menceritakan gambar yang dilihat
SUB TEMABinatang Kesayangan
Binatang PeliharaananMacam-macam Serangga
Perkembangbiakanserangga
SOSIAL DAN EMOSISOSEM 4 Memecahkan masalahSOSEM 9 Menerima kritik dan saranSOSEM 33 Mau memuji teman
NILAI AGAMA DAN MORALNAM 5 Berdo’a pada setiap kegiatanNAM 30 membersihkan diriNAM 29 Mengurus diri sendiriNAM 5 Berdo’a pada setiap kegiatanNAM 27 Mengucap salam
210
RENCANA KEGIATAN MINGGUANKELOMPOK/USIA : B/5-6 TAHUNMINGGU/SEMESTER : 1/IITEMA : NEGARAKU
FISIK MOTORIK KASARFMK11 Senam fantasiFMK 5 Melompat berbagai arahFMK 21 Merangkak berbagai variasiFMK 4 Berjalan berbagai arahFMK 5 Melompat berbagai arah
BAHASAB 10 Menjawab pertanyaan sederhanaB 14 Komunikasi secara lisanHari IB 35 Menulis nama panggilanB 9 Menulis nama diri dan kota tinggalB 31 Melingkari suku kata “ga”ga= ga-ru-da, ga= ga-ram, Ko= ko-ta, mo= mo-nas, na= na-ma, ga= ga-risHari IIB 1 Menulis nama dibagian bawah-tengah pada lembarkerjaB 2 Menulis nama negara, lambang negara,B 33 Menarik garis kata benda sesuai a, i, u, e, oHari IIIB 5 Mengelompokkan a, i, u, e, oB 6 Melengkapi kata yang belum diisiB 8 Bermain suku kata ba bi bu be boHari IVB 33 Menarik garis gambar pahlawan dengan kataB 13 Menulis nama pahlawan sesuai gambarB 32 Mencontoh ba bi bu be bo s/d ga gig u ge goHari VB 6 Meniru suara vocal pada tulisan perisai garudaB 5 Menulis huruf vocal dan mengucapkannya padaperisai garudaB 33 Melingkari suku kata awal kata “bintang, kepalabanteng, pohon beringin, rantai, padi dan kapas
SUB TEMAIdentitas Negara
Presiden dan wakilPresiden
Bendera NegaraPahlawan
Lambang Negara
SOSIAL DAN EMOSISOSEM 4 Memecahkan masalahSOSEM 9 Menerima kritik dan saranSOSEM 33 Mau memuji teman
NILAI AGAMA DAN MORALNAM 5 Berdo’a pada setiap kegiatanNAM 30 membersihkan diriNAM 29 Mengurus diri sendiriNAM 27 Mengucap salam
211
RENCANA KEGIATAN MINGGUANKELOMPOK/USIA : B/5-6 TAHUNMINGGU/SEMESTER : 1/IITEMA : DIRI SENDIRI
Semarang, 2013
Mengetahui, Guru Kelas Peneliti
Kepala PG-PAUD Unnes
( ) ( ) ( )
FISIK MOTORIK KASARFMK11 Senam fantasiFMK 9 Berlari berbagai variasiFMK 5 Melompat berbagai arahFMK 21 Merangkak berbagai variasiFMK 4 Berjalan berbagai arah
BAHASAB 10 Menjawab pertanyaan sederhanaB 14 Komunikasi secara lisanHari IB 35 Menulis nama panggilan dirinyaB 9 Menyebut nama sendiriB 31 Membedakan kata yang mempunyai sukukata awal samaHari IIB 9 Menyebutkan alamat rumahB 5 Membedakan bunyi huruf vocalB 32 Membuat tulisan berbentuk hurufHari IIIB 33 Menghubungkan gambar dengan tulisanB 3 Menerima pesan sederhanaB 32 Membuat tulisan suku kataHari IVB 33 Memasangkan kata dengan gambarB 13 Menyebut nama bendaB 32 Membuat tulisan suku kataHari VB 6 Meniru suara huruf vocalB 5 Membedakan bunyi huruf vocalB 33 Menyebutkan symbol lambang tulisan
KOGITIFK 34 Membedakan konsep gemuk-kurus
SUB TEMAIdentitas Diri
Alamat rumahPanca Indera
Kegunaan Panca InderaCiri-ciri Fisik
SOSIAL DAN EMOSISOSEM 33 Mau memuji temanSOSEM 26 berani mengemukakanpendapat secara sederhana
NILAI AGAMA DAN MORALNAM 5 Berdo’a pada setiap kegiatanNAM 30 membersihkan diriNAM 29 Mengurus diri sendiriNAM 27 Mengucap salam
212
RENCANA KEGIATAN MINGGUAN
KELOMPOK/USIA : B/5-6 TAHUN
MINGGU/SEMESTER: 1I/II
TEMA : KEBUTUHANKU
Semarang, 2013
Mengetahui, Guru Kelas Peneliti
Kepala PG-PAUD Unnes
( ) ( ) ( )
FISIK OTORIK KASARFMK 22 Melambungkan berbagaiobyekFMK 5 menggulirkan bola di tanah BAHASA
B 10 Menjawab pertanyaan sederhanaB 14 Komunikasi secara lisanB 25 Bercerita dengan kata ganti akuHari IB 28 Mengurutkan gambar seriB 13 Menyebutkan nama bendaB 32 Membuat tulisan suku kataHari IIB 28 Mengurutkan gmbar seri 4-6B 32 Membuat tulisan suku kataB 24 Bicara lancer dengan kalimat dari 4-5 kata
SUB TEMAKesukaan anakKebersihan diri
SOSIAL DAN EMOSISOSEM 33 Mau memuji temanSOSEM 26 berani mengemukakanpendapat secara sederhana
NILAI AGAMA DAN MORALNAM 5 Berdo’a pada setiap kegiatanNAM 30 membersihkan diriNAM 29 Mengurus diri sendiriNAM 27 Mengucap salam
213
RENCANA KEGIATAN MINGGUAN
KELOMPOK/USIA : B/5-6 TAHUN
MINGGU/SEMESTER: 1II/II
TEMA : LINGKUNGAN
Mengetahui,Kepala
( )
Wali Kelas
( )
Semarang,Peneliti
PG-PAUD Unnes
(Titik Khomsatun)
FISIK MOTORIK KASARFMK 3 membungkukkan badanFMK 6 Meloncat ketinggian 30-40 cmFMK 4 Berjalan dengan berbagai variasi BAHASA
B 10 Menjawab pertanyaan sederhanaB 14 Komunikasi secara lisanB 27 Mendengarkan ceritaHari IB 32 Membuat tulisan suku kataB 15 Mengurutkan suku kataHari IIB 9 Menyebutkan nama dan alamat sekolahB 13 Menyebutkan nama benda pada gambarB 32 Membuat tulisan suku kataHari IIIB 32 Membuat tulisan suku kataB 24 berbicara lancer dengan kalimatB 34 Membaca tulisan yang dilihat
SUB TEMAOrang yang ada di SekolahIdentitas SekolahJalan Menuju Ke Sekolah
SOSIAL DAN EMOSISOSEM 33 Mau memuji temanSOSEM 26 berani mengemukakanpendapat secara sederhana
NILAI AGAMA DAN MORALNAM 5 Berdo’a pada setiap kegiatanNAM 30 membersihkan diriNAM 29 Mengurus diri sendiriNAM 31 Menyimak cerita keagamaanNAM 27 Mengucapkan salam
214
RENCANA KEGIATAN MINGGUANKELOMPOK/USIA : B/5-6 TAHUNMINGGU/SEMESTER: 1V/IITEMA : BINATANG
Semarang, 2013
Mengetahui, Guru Kelas Peneliti
Kepala PG-PAUD Unnes
( ) ( ) ( )
FISIK MOTORIK KASARFMK 11 Meniru gerakan binatangFMK 23 menangkap obyek 2 tanganFMK 11 Meniru gerakan binatangFMK 26 Melemparkan obyek kesasaran
BAHASAB 10 Menjawab pertanyaan sederhanaB 14 Komunikasi secara lisanB 23 Menceritakan pengalaman sederhanaB 27 mendengarkan ceritaHari IB 31 Membedakan suku kataB 33 Menyebutkan lambang vocalB 32 Membuat tulisan suku kataHari IIB 7 Meniru kembali 4-5 urutan kataB 33 Menyebut tulisan huruf vokalB 32 Membuat tulisan suku kataHari IIIB 13 menyebutkan nama bendaB 33 Menghubungkan kata dengan symbolB 31 Membedakan suku kata dengankonsonan
SUB TEMABinatang Kesayangan
Binatang PeliharaananMacam-macam Serangga
Perkembangbiakanserangga
SOSIAL DAN EMOSISOSEM 33 Mau memuji temanSOSEM 26 berani mengemukakanpendapat secara sederhana
NILAI AGAMA DAN MORALNAM 5 Berdo’a pada setiap kegiatanNAM 30 membersihkan diriNAM 29 Mengurus diri sendiriNAM 5 Berdo’a pada setiap kegiatanNAM 27 Mengucap salam
215
RENCANA KEGIATAN HARIAN
KELOMPOK/USIA : B/5-6 TAHUN
TEMA/SUB TEMA: KEBUTUHANKU/KEBERSIHAN DIRI
WAKTU INDIKATOR KEGITAN PEMBELAJARAN SUMBER/ALATBELAJAR
PENILAIANPERKEMBANGANALAT HASIL
07.00-07.15NAM 5 Berdo’a pada setiap kegiatanFMK 5 menggulirkan bola di tanahB 25 Bercerita dengan kata ganti aku,
B 14 Berkomunikasi secara lisan
I. PEMBUKAANBerbaris, berdo’a dan salam“Menggelindingkan bola”Bercerita “cuci tangan sebelum
makan”Demonstrasi Pemberian tugas
Guru, anakBolaGuru, anak
Majalah, Spidol
07.15-08.15
B 28 Mengurutkan gmbar seri 4-6
B 32 Membuat tulisan suku kataB 24 Bicara lancer dengan kalimatdari 4-5 kata
II. INTIMengurutkan 4 gambar seri cucitangan sebelum makanMenulis da di du de doMenyusun kalimat sederhana
Majalah, Spidol
Majalah, SpidolMajalah
08.15-08.30SOSEM 4 Memecahkan masalahSOSEM 9 Menerima kritik dan saranSOSEM 33 Mau memuji teman
III. REFLEKSIMerefleksi pembelajaranMengoreksi hasil belajar anakPemberian reward pada majalah
Papan tulis, SpidolSpidol warnaSpidol warna
08.30-09.30NAM 30 membersihkan diriNAM 29 Mengurus diri sendiriNAM 5 Berdo’a pada setiap kegiatan
IV. PENUTUPCuci tangan, Berdo’aMakanBerdo’a dan Salam
Air, lap, guru, anakBekalGuru, anak
Mengetahui,Kepala
( )
Wali Kelas
( )
Semarang, 6 Mei 2013Peneliti
PG-PAUD Unnes
(Titik Khomsatun)
216
RENCANA KEGIATAN HARIAN
KELOMPOK/USIA : B/5-6 TAHUN
TEMA/SUB TEMA: LINGKUNGAN/SEKOLAH
WAKTU INDIKATOR KEGITAN PEMBELAJARAN SUMBER/ALATBELAJAR
PENILAIANPERKEMBANGANALAT HASIL
07.00-07.15
NAM 27 Mengucapkan salamFMK 22 Melambungkan berbagaiobyekB 26 Bercerita berdasarkan ingatannyaB 14 Berkomunikasi secara lisan
I. PEMBUKAANBerbaris, berdo’a dan salam“Melambungkan bola”
Bercerita “anak disiplin”Demonstrasi Pemberian tugas
Guru, anakBola
Guru, anakMajalah, Spidol
07.15-08.15
B 32 membuat tulisan berupa kalimatB 3 Menyebut symbol huruf vocal
B 31 Membedakan suku kata
II. INTIMencontoh kalimat sederhanaMelingkari suku kata berakhiran o,mengotaki a, menandai segitiga Ipada cerita”sekolah”Menyebut suku kata ba bi bu be bosampai dengan da di du de do
Majalah, SpidolMajalah, Spidol
Majalah, spidol
08.15-08.30SOSEM 4 Memecahkan masalahSOSEM 9 Menerima kritik dan saranSOSEM 33 Mau memuji teman
III. REFLEKSIMerefleksi pembelajaranMengoreksi hasil belajar anakPemberian reward pada majalah
Papan tulis, SpidolSpidol warnaSpidol warna
08.30-09.30NAM 30 membersihkan diriNAM 29 Mengurus diri sendiriNAM 5 Berdo’a pada setiap kegiatan
IV. PENUTUPCuci tangan, Berdo’aMakanBerdo’a dan Salam
Air, lap, guru, anakBekalGuru, anak
Mengetahui,Kepala
( )
Wali Kelas
( )
Semarang, 6 Mei 2013Peneliti
PG-PAUD Unnes(Titik Khomsatun)
217
RENCANA KEGIATAN HARIAN
KELOMPOK/USIA : B/5-6 TAHUN
TEMA/SUB TEMA: LINGKUNGAN/ORANG YANG ADA DI SEKOLAH
WAKTU INDIKATOR KEGITAN PEMBELAJARAN SUMBER/ALATBELAJAR
PENILAIANPERKEMBANGANALAT HASIL
07.00-07.15
NAM 5 Berdo’a pada setiap kegiatanFMK 3 membungkukkan badan
B 10 Menjawab pertanyaan sederhana
B 14 berkomunikasi secara lisan
I. PEMBUKAANBerbaris, berdo’a dan salam“Lomba memakai kaos kaki dansepatu”Tanya jawab “orang yang adadisekolah”Demonstrasi Pemberian tugas
Guru, anakSepatu. Kaos kaki
Guru, anak
Majalah, Spidol
07.15-08.15NAM 31 Menyimak cerita keagamaan
B 32 Membuat tulisan suku kataB 15 Mengurutkan suku kata
II. INTIMenghitung huruf vocal pada cerita“Patuh pada Guru”Menulis fa fi fu fe foMenyusun urutan suku kata
Majalah, SpidolMajalah, Spidol
Majalah, spidol
08.15-08.30 SOSEM 4 Memecahkan masalahSOSEM 9 Menerima kritik dan saranSOSEM 33 Mau memuji teman
III. REFLEKSIMerefleksi pembelajaranMengoreksi hasil belajar anakPemberian reward pada majalah
Papan tulis, SpidolSpidol warnaSpidol warna
08.30-09.30NAM 30 membersihkan diriNAM 29 Mengurus diri sendiriNAM 5 Berdo’a pada setiap kegiatan
IV. PENUTUPCuci tangan, Berdo’aMakanBerdo’a dan Salam
Air, lap, guru, anakBekalGuru, anak
Mengetahui,Kepala
( )
Wali Kelas
( )
Semarang, 8 Mei 2013Peneliti
PG-PAUD Unnes
(Titik Khomsatun)
218
RENCANA KEGIATAN HARIAN
KELOMPOK/USIA : B/5-6 TAHUN
TEMA/SUB TEMA: LINGKUNGAN/IDENTITAS SEKOLAH
WAKTU INDIKATOR KEGITAN PEMBELAJARAN SUMBER/ALATBELAJAR
PENILAIANPERKEMBANGANALAT HASIL
07.00-07.15NAM 27 Mengucapkan salamFMK 6 Meloncat ketinggian 30-40 cmB 10 Menjawab pertanyaan sederhanaB 14 Berkomunikasi secara lisan
I. PEMBUKAANBerbaris, berdo’a dan salamMeloncat ketinggian 30 cmTanya jawab Identitas sekolahDemonstrasi Pemberian tugas
Guru, anaktaliGuru, anakMajalah, Spidol
07.15-08.15
B 9 Menyebutkan nama dan alamatsekolahB 13 Menyebutkan nama benda padagambarB 32 Membuat tulisan suku kata
II. INTIMenulis nama sekolah besertaalamatnyaMelingkari kata benda yang adadisekolahMenulis acak ga gi g u ge go
Majalah, Spidol
Majalah, Spidol
Majalah. spidol
08.15-08.30 SOSEM 4 Memecahkan masalahSOSEM 9 Menerima kritik dan saranSOSEM 33 Mau memuji teman
III. REFLEKSIMerefleksi pembelajaranMengoreksi hasil belajar anakPemberian reward pada majalah
Papan tulis, SpidolSpidol warnaSpidol warna
08.30-09.30NAM 30 membersihkan diriNAM 29 Mengurus diri sendiriNAM 5 Berdo’a pada setiap kegiatan
IV. PENUTUPCuci tangan, Berdo’aMakanBerdo’a dan Salam
Air, lap, guru, anakBekalGuru, anak
Mengetahui,Kepala
( )
Wali Kelas
( )
Semarang, 9 Mei 2013Peneliti
PG-PAUD Unnes
(Titik Khomsatun)
219
RENCANA KEGIATAN HARIANKELOMPOK/USIA : B/5-6 TAHUN
TEMA/SUB TEMA: LINGKUNGAN/JALAN MENUJU SEKOLAH
WAKTU INDIKATOR KEGITAN PEMBELAJARANSUMBER/ALAT
BELAJAR
PENILAIANPERKEMBANGANALAT HASIL
07.00-07.15
NAM 5 Berdo’a pada setiap kegiatanFMK 4 Berjalan dengan berbagaivariasiB 27 Mendengarkan ceritaB 14 berkomukasi secara lisan
I. PEMBUKAANBerbaris, berdo’a dan salam“Berjalan diatas papan titian denganmembawa beban”Mendengarkan cerita “kesekolah”Demonstrasi Pemberian tugas
Guru, anakGuru, anak
Majalah, SpidolMajalah, Spidol
07.15-08.15B 32 Membuat tulisan suku kataB 24 berbicara lancer dengan kalimatB 34 Membaca tulisan yang dilihat
II. INTIMenulis bi ci di fi gi hiMelengkapi kalimatMenggarisbawahi suku kata denganhuruf vocal yang sama
Majalah, SpidolMajalah, SpidolMajalah, spidol
08.15-08.30SOSEM 4 Memecahkan masalahSOSEM 9 Menerima kritik dan saranSOSEM 33 Mau memuji teman
III. REFLEKSIMerefleksi pembelajaranMengoreksi hasil belajar anakPemberian reward pada majalah
Papan tulis, SpidolSpidol warnaSpidol warna
08.30-09.30NAM 30 membersihkan diriNAM 29 Mengurus diri sendiriNAM 5 Berdo’a pada setiap kegiatan
IV. PENUTUPCuci tangan, Berdo’aMakanBerdo’a dan Salam
Air, lap, guru, anakBekalGuru, anak
Mengetahui,Kepala
( )
Wali Kelas
( )
Semarang, 20 Juli 2013Peneliti
PG-PAUD Unnes
(Titik Khomsatun)
220
RENCANA KEGIATAN HARIANKELOMPOK/USIA : B/5-6 TAHUN
TEMA/SUB TEMA: BINATANG/BINATANG KESAYANGAN
WAKTU INDIKATOR KEGITAN PEMBELAJARANSUMBER/ALAT
BELAJAR
PENILAIANPERKEMBANGANALAT HASIL
07.00-07.15
NAM 5 Berdo’a pada setiap kegiatanFMK 26 Melemparkan obyekkesasaranB 23 Menceritakan pengalamansederhanaB 14 Komunikasi secara lisan
I. PEMBUKAANBerbaris, berdo’a dan salam“Melambungkan bola kedepan”
Bercerita “binatang kesayangananak”Demonstrasi Pemberian tugas
Guru, anakBola
Guru, anak
Majalah, Spidol
07.15-08.15B 31 Membedakan suku kata
B 33 Menyebutkan lambang vocalB 32 Membuat tulisan suku kata
II. INTIMewarnai gambar sesuai suku kataha hi hu he hoMenempel puzzle huruf vocalMenulis suku kata bu cu du fu gu hu
Majalah, Spidol
Majalah, SpidolMajalah
08.15-08.30SOSEM 4 Memecahkan masalahSOSEM 9 Menerima kritik dan saranSOSEM 33 Mau memuji teman
III. REFLEKSIMerefleksi pembelajaranMengoreksi hasil belajar anakPemberian reward pada majalah
Papan tulis, SpidolSpidol warnaSpidol warna
08.30-09.30NAM 30 membersihkan diriNAM 29 Mengurus diri sendiriNAM 5 Berdo’a pada setiap kegiatan
IV. PENUTUPCuci tangan, Berdo’aMakanBerdo’a dan Salam
Air, lap, guru, anakBekalGuru, anak
Mengetahui,Kepala
( )
Wali Kelas
( )
Semarang, 21 Juli 2013Peneliti
PG-PAUD Unnes
(Titik Khomsatun)
221
RENCANA KEGIATAN HARIAN
KELOMPOK/USIA : B/5-6 TAHUN
TEMA/SUB TEMA: BINATANG/BINATANG PELIHARAAN
WAKTU INDIKATOR KEGITAN PEMBELAJARAN SUMBER/ALATBELAJAR
PENILAIANPERKEMBANGANALAT HASIL
07.00-07.15NAM 27 Mengucap salamFMK 11 Meniru gerakan binatangB 27 mendengarkan cerita
B 14 Komunikasi secara lisan
I. PEMBUKAANBerbaris, berdo’a dan salam“Meniru jalan binatang kesayangan”Mendengarkan Cerita “Kucing yang
terluka”Demonstrasi Pemberian tugas
Guru, anak
Guru, anak
Majalah, Spidol
07.15-08.15B 7 Meniru kembali 4-5 urutan kata
B 33 Menyebut tulisan huruf vokal
B 32 Membuat tulisan suku kata
II. INTIMengurutkan 3 kata membentukkalimatMenggunting huruf vocal yangdipilihMenulis suku kata fa fi fu fe fo
Majalah, Spidol
Majalah, Spidol
Majalah, spidol
08.15-08.30 SOSEM 4 Memecahkan masalahSOSEM 9 Menerima kritik dan saranSOSEM 33 Mau memuji teman
III. REFLEKSIMerefleksi pembelajaranMengoreksi hasil belajar anakPemberian reward pada majalah
Papan tulis, SpidolSpidol warnaSpidol warna
08.30-09.30NAM 30 membersihkan diriNAM 29 Mengurus diri sendiriNAM 5 Berdo’a pada setiap kegiatan
IV. PENUTUPCuci tangan, Berdo’aMakanBerdo’a dan Salam
Air, lap, guru, anakBekalGuru, anak
Mengetahui,Kepala
( )
Wali Kelas
( )
Semarang, 22 Juli 2013Peneliti
PG-PAUD Unnes
(Titik Khomsatun)
222
RENCANA KEGIATAN HARIAN
KELOMPOK/USIA : B/5-6 TAHUN
TEMA/SUB TEMA: BINATANG/MACAM-MACAM SERANGGA
WAKTU INDIKATOR KEGITAN PEMBELAJARAN SUMBER/ALATBELAJAR
PENILAIANPERKEMBANGANALAT HASIL
07.00-07.15NAM 27 Mengucapkan salamFMK 23 menangkap obyek 2 tanganB 10 Menjawab pertanyaan sederhanaB 14 Berkomunikasi secara lisan
I. PEMBUKAANBerbaris, berdo’a dan salam“Menangkap bola”Tanya jawab “macam serangga”Demonstrasi Pemberian tugas
Guru, anakBolaGuru, anakMajalah, Spidol
07.15-08.15
B 13 menyebutkan nama benda
B 33 Menghubungkan kata dengansymbolB 31 Membedakan suku kata dengankonsonan
II. INTIMenulis kata macam-macamseranggaMemasangkan suku kata sesuaidengan kata be ce de fe ge heMenarik garis huruf konsonansesuai dengan suku kata
Majalah, Spidol
Majalah, Spidol
Majalah, spidol
08.15-08.30 SOSEM 4 Memecahkan masalahSOSEM 9 Menerima kritik dan saranSOSEM 33 Mau memuji teman
III. REFLEKSIMerefleksi pembelajaranMengoreksi hasil belajar anakPemberian reward pada majalah
Papan tulis, SpidolSpidol warnaSpidol warna
08.30-09.30NAM 30 membersihkan diriNAM 29 Mengurus diri sendiriNAM 5 Berdo’a pada setiap kegiatan
IV. PENUTUPCuci tangan, Berdo’aMakanBerdo’a dan Salam
Air, lap, guru, anakBekalGuru, anak
Mengetahui,Kepala
( )
Wali Kelas
( )
Semarang, 23 Juli 2013Peneliti
PG-PAUD Unnes
(Titik Khomsatun)
223
RENCANA KEGIATAN HARIAN
KELOMPOK/USIA : B/5-6 TAHUN
TEMA/SUB TEMA: BINATANG/PERKEMBANGBIAKAN SERANGGA
WAKTU INDIKATOR KEGITAN PEMBELAJARAN SUMBER/ALATBELAJAR
PENILAIANPERKEMBANGANALAT HASIL
07.00-07.15
NAM 5 Berdo’a pada setiap kegiatanFMK 11 Meniru gerakan binatangB 10 Menjawab pertanyaan sederhana
B 14 Berkomunikasi secara lisan
I. PEMBUKAANBerbaris, berdo’a dan salam“Meniru gerakan kupu-kupuTanya jawab “perkembangbiakankupu-kupu”Demonstrasi Pemberian tugas
Guru, anakGuru, anakPapan tulis, spidol
Majalah, Spidol
07.15-08.15
B 6 meniru bunyi suku kata
B 31Membedakan suku kata akhiransamaB 29 Menceritakan gambar dibuku
II. INTIMenulis suku kata sesuai yangdidengar bo co do fo go hoMenyusun suku kata dengan akhiranvocal yang samaMenceritakan gambar yang dilihat
Majalah, Spidol
Majalah, Spidol
Majalah, spidol
08.15-08.30SOSEM 4 Memecahkan masalahSOSEM 9 Menerima kritik dan saranSOSEM 33 Mau memuji teman
III. REFLEKSIMerefleksi pembelajaranMengoreksi hasil belajar anakPemberian reward pada majalah
Papan tulis, SpidolSpidol warnaSpidol warna
08.30-09.30NAM 30 membersihkan diriNAM 29 Mengurus diri sendiriNAM 5 Berdo’a pada setiap kegiatan
I. PENUTUPCuci tangan, Berdo’aMakanBerdo’a dan Salam
Air, lap, guru, anakBekalGuru, anak
Mengetahui,Kepala
( )
Wali Kelas
( )
Semarang, 24 Juli 2013Peneliti
PG-PAUD Unnes
(Titik Khomsatun)
224
RENCANA KEGIATAN HARIAN
KELOMPOK/USIA : B/5-6 TAHUN
TEMA/SUB TEMA: NEGARAKU/IDENTITAS NEGARA
WAKTU INDIKATOR KEGITAN PEMBELAJARAN SUMBER/ALATBELAJAR
PENILAIANPERKEMBANGANALAT HASIL
07.00-07.15NAM 5 Berdo’a pada setiap kegiatanFMK11 Senam fantasiB 10 Menjawab pertanyaan sederhanaB 14 Komunikasi secara lisan
I. PEMBUKAANBerbaris, berdo’a dan salam“Senam sederhana”Tanya jawab “Identitas negara”Meniru urutan kata “nama negarakuindonesia”
Guru, anakTape, kasetGuru, anakLembar kerja,pensil
07.15-08.15
B 35 Menulis nama panggilanB 9 menyebut nama diri, kota tinggalB 31 Membedakan kata yangmempunyai suku kata awal sama
II. INTIMenulis nama panggilanMenulis nama diri dan kota tinggalMelingkari suku kata “ga”ga= ga-ru-da, ga= ga-ram, Ko= ko-ta, mo= mo-nas, na= na-ma, ga= ga-ris
Lembar Kerja,pensil
08.15-08.30SOSEM 4 Memecahkan masalahSOSEM 9 Menerima kritik dan saranSOSEM 33 Mau memuji teman
III. REFLEKSIMerefleksi pembelajaranMengoreksi hasil belajar anakPemberian reward pada majalah
Papan tulis, spidolSpidol warnaSpidol warna
08.30-09.30NAM 30 membersihkan diriNAM 29 Mengurus diri sendiriNAM 5 Berdo’a pada setiap kegiatan
IV. PENUTUPCuci tangan, Berdo’aMakanBerdo’a dan Salam
Air, lapBekalGuru, anak
Mengetahui,Kepala
( )
Wali Kelas
( )
Semarang, 15 Juli 2013Peneliti PG-PAUD Unnes
(Titik Khomsatun)
225
RENCANA KEGIATAN HARIAN
KELOMPOK/USIA : B UMAR/5-6 TAHUN
TEMA/SUB TEMA: NEGARAKU/PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN
WAKTU INDIKATOR KEGITAN PEMBELAJARAN SUMBER/ALATBELAJAR
PENILAIANPERKEMBANGANALAT HASIL
07.00-07.15NAM 5 Berdo’a pada setiap kegiatanFMK 9 Berlari berbagai variasiB 10 menjawab pertanyaan sederhana
B 14 Komunikasi secara lisan
I. PEMBUKAANBerbaris, berdo’a dan salam“Berlari kedepan 5 meter”Tanya jawab “nama presiden danwakil presiden”Meniru kembali urutan kata“Lambang negaraku garuda”
Guru, anakAnakGuru, anakLembar kerja, spidol
07.15-08.15B 1 Melakukan 3-5 perintah sederhana
B 2 Menerima pesan derhana danmenyampaikan dengan runtutB 33 mengubungkan tulisan dengansimbol
II. INTIMenulis nama dibagian bawah-tengah pada lembar kerjaMenulis nama negara,lambangnegara,Menarik garis kata benda sesuai a, i,u, e, o
Lembar kerja, pensil
08.15-08.30SOSEM 4 Memecahkan masalahSOSEM 9 Menerima kritik dan saranSOSEM 33 Mau memuji teman
III. REFLEKSIMerefleksi pembelajaranMengoreksi hasil belajar anakPemberian reward pada majalah
Papan tulis, SpidolSpidol warnaSpidol warna
08.30-09.30NAM 30 membersihkan diriNAM 29 Mengurus diri sendiriNAM 5 Berdo’a pada setiap kegiatan
IV. PENUTUPCuci tangan, Berdo’aMakanBerdo’a dan Salam
Air, lap, guru, anakBekalGuru, anak
Mengetahui,Kepala
( )Wali Kelas
( )
Semarang, 16 Juli 2013Peneliti PG-PAUD Unnes
(Titik Khomsatun)
226
RENCANA KEGIATAN HARIAN
KELOMPOK/USIA : B UMAR/5-6 TAHUN
TEMA/SUB TEMA: NEGARAKU/BENDERAKU
WAKTU INDIKATOR KEGITAN PEMBELAJARAN SUMBER/ALATBELAJAR
PENILAIANPERKEMBANGANALAT HASIL
07.00-07.15
NAM 5 Berdo’a pada setiap kegiatanFMK 21 Merangkak berbagai variasiB 10 Menjawab pertanyaan sederhanaB 7 meniru urutan kata
I. PEMBUKAANBerbaris, berdo’a dan salam“Merangkak melingkar“Tanya Jawab “warna bendera”
Meniru urutan kata “Benderaku-merah-putih”
Guru, anak
Guru, anakPapan tulis
07.15-08.15
B 5 Membedakan bunyi a, i, u, e,oB 6 Meniru bunyi a, I, u, e, oB 8 memahami atuan dan melakukanpermainan
II. INTIMengelompokkan a, i, u, e, oMelengkapi kata yang belum diisiBermain suku kata ba bi bu be bo
Lembar kerja, pensilLembar kerja, pensilSpidol, papan tulis
08.15-08.30SOSEM 4 Memecahkan masalahSOSEM 9 Menerima kritik dan saranSOSEM 33 Mau memuji teman
III. REFLEKSIMerefleksi pembelajaranMengoreksi hasil belajar anakPemberian reward pada majalah
Papan tulis, SpidolSpidol warnaSpidol warna
08.30-09.30NAM 30 membersihkan diriNAM 29 Mengurus diri sendiriNAM 5 Berdo’a pada setiap kegiatan
IV. PENUTUPCuci tangan, Berdo’aMakanBerdo’a dan Salam
Air, lap, guru, anakBekalGuru, anak
Mengetahui,Kepala
( )
Wali Kelas
( )
Semarang, 17 Juli 2013Peneliti
PG-PAUD Unnes
(Titik Khomsatun)
227
RENCANA KEGIATAN HARIANKELOMPOK/USIA : B/5-6 TAHUN
TEMA/SUB TEMA: NEGARAKU/PAHLAWAN
WAKTU INDIKATOR KEGITAN PEMBELAJARAN SUMBER/ALATBELAJAR
PENILAIANPERKEMBANGANALAT HASIL
07.00-07.15
NAM 27 mengucapkan salamFMK 4 Berjalan berbagai arah
B 10 Menjawab pertanyaan sederhana
B 14 Komunikasi secara lisan
I. PEMBUKAANBerbaris, berdo’a dan salam“Berjalan mengikuti suara denganmata tertutup”Tanya jawabnama-pahlawan sesuaigambarpada lembar kerjaDemonstrasi Pemberian tugas
Guru, anakGuru, anak
Gambar
Majalah, Spidol
07.15-08.15
B 33 Memasangkan kata dengangambar
B 13 Menyebut nama benda
B 32 Membuat tulisan suku kata
II. INTIMenarik garisgambar pahlawandengan kataMenulis nama pahlawan sesuaigambarMencontoh ba bi bu be bo s/d ga gigu ge go
Majalah, SpidolMajalah, Spidol
Majalah
08.15-08.30SOSEM 4 Memecahkan masalahSOSEM 9 Menerima kritik dan saranSOSEM 33 Mau memuji teman
III. REFLEKSIMerefleksi pembelajaranMengoreksi hasil belajar anakPemberian reward pada majalah
Papan tulis, SpidolSpidol warnaSpidol warna
08.30-09.30 NAM 30 membersihkan diriNAM 29 Mengurus diri sendiriNAM 5 Berdo’a pada setiap kegiatan
IV. PENUTUPCuci tangan, Berdo’aMakanBerdo’a dan Salam
Air, lap, guru, anakBekalGuru, anak
Mengetahui,Kepala
( )
Wali Kelas
( )
Semarang, 18 Juli 2013Peneliti
PG-PAUD Unnes(Titik Khomsatun)
228
RENCANA KEGIATAN HARIANKELOMPOK/USIA : B/5-6 TAHUN
TEMA/SUB TEMA: NEGARAKU/PERISAI GARUDA
WAKTU INDIKATOR KEGITAN PEMBELAJARAN SUMBER/ALATBELAJAR
PENILAIANPERKEMBANGANALAT HASIL
07.00-07.15NAM 27 Mengucap salamFMK 5 Melompat berbagai arahB 10 Mebjawab pertanyaan sederhanaB 14 Komunikasi secara lisan
I. PEMBUKAANBerbaris, berdo’a dan salam“Melompat dengan dua kaki”Tanya jawab “Perisai garuda”Demonstrasi Pemberian tugas
Guru, anakTaliGuru, anakMajalah, Spidol
07.15-08.15
B 6 Meniru suara huruf vocal
B 5 Membedakan bunyi huruf vocal
B 33 Menyebutkan symbol lambangtulisan
II. INTIMeniru suara vocal pada tulisanperisai garudaMenulis huruf vocal danmengucapkannya pada perisai garudaMelingkari suku kata awal kata“bintang, kepala banteng, pohonberingin, rantai, padi dan kapas
Majalah, crayonMajalah, Spidol
Majalah, Spidol
08.15-08.30SOSEM 4 Memecahkan masalahSOSEM 9 Menerima kritik dan saranSOSEM 33 Mau memuji teman
III. REFLEKSIMerefleksi pembelajaranMengoreksi hasil belajar anakPemberian reward pada majalah
Papan tulis, SpidolSpidol warnaSpidol warna
08.30-09.30NAM 30 membersihkan diriNAM 29 Mengurus diri sendiriNAM 5 Berdo’a pada setiap kegiatan
IV. PENUTUPCuci tangan, Berdo’aMakanBerdo’a dan Salam
Air, lap, guru, anakBekalGuru, anak
Mengetahui,Kepala
( )
Wali Kelas
( )
Semarang, 19 Juli 2013Peneliti
PG-PAUD Unnes
(Titik Khomsatun)
229
RENCANA KEGIATAN HARIANKELOMPOK/USIA : B/5-6 TAHUN
TEMA/SUB TEMA: NEGARAKU/EVALUASI NEGARAKU
WAKTU INDIKATOR KEGITAN PEMBELAJARAN SUMBER/ALATBELAJAR
PENILAIANPERKEMBANGANALAT HASIL
07.00-07.15
NAM 27 Mengucap salamFMK 4 Berjalan berbagai arahB 10 menjawab pertanyaansederhanaB 14 Komunikasi secara lisan
I. PEMBUKAANBerbaris, berdo’a dan salam“Berjalan mundur 5 meter”Tanya jawab “ semua sub temaNegaraku”Demonstrasi Pemberian tugas
Guru, anakTaliGuru, anak
Majalah, Spidol
07.15-08.15B 28 Mengurutkan gambar seri danbercerita
B 13 Menyebutkan nama benda
B 32 Membuat tulisan suku kata
II. INTIMengurutkan gambar seri“tentaraberperang sambil bercerita”Melingkari kata pada symbolperisai garudaMenulis nama pahlawan danidentitas negara
Majalah, Spidol
Majalah, spidolMajalah, spidol
08.15-08.30SOSEM 4 Memecahkan masalahSOSEM 9 Menerima kritik dansaranSOSEM 33 Mau memuji teman
III. REFLEKSIMerefleksi pembelajaranMengoreksi hasil belajar anakPemberian reward pada majalah
Papan tulis, SpidolSpidol warnaSpidol warna
08.30-09.30NAM 30 membersihkan diriNAM 29 Mengurus diri sendiriNAM 5 Berdo’a pada setiapkegiatan
IV. PENUTUPCuci tangan, Berdo’aMakanBerdo’a dan Salam
Air, lap, guru, anakBekalGuru, anak
230
RENCANA KEGIATAN HARIANKELOMPOK/USIA : B/5-6 TAHUN
TEMA/SUB TEMA: DIRI SENDIRI/IDENTITAS DIRI
WAKTU INDIKATOR KEGITAN PEMBELAJARAN SUMBER/ALATBELAJAR
PENILAIANPERKEMBANGANALAT HASIL
07.00-07.15 NAM 5 Berdo’a pada setiap kegiatanFMK11 Senam fantasi
I. HAPPY MORNINGBerbaris, berdo’a dan salamSenam bergembira
Guru, anakTape, kaset
07.15-07.30 B 23 menceritakan pengalamanB 14 Komunikasi secara lisan
II. KNOWLEDGEBercerita pengalamanPenggalian kosa kata
Gb. Jabat tanganKartu kata
07.30-07.45
B 35 Menulis nama panggilan dirinyaK 34 Membedakan konsep gemuk-kurusB 9 Menyebut nama sendiriB 31 Membedakan kata yang mempunyaisuku kata awal sama
III. PLAYING TOGETHERMenulis nama panggilanKartu gemuk dan kartu kurusSebut namakuBermain Kartu vocal
Majalah, SpidolMajalah, SpidolBukuMajalah
07.45-08.00
B 35 Menulis nama panggilan dirinyaK 34 Membedakan konsep gemuk-kurusB 9 Menyebut nama sendiriB 31 Membedakan kata yang mempunyaisuku kata awal sama
IV. PRIVATEMenulis dipapan ekspresiBermain kartu gemuk-kurusMenulis nama pada media kenalanMencontoh suku kataMemasangkan huruf vocal sama
Papan tulis, spidolKartu kurus-gemukSpidol, mediaSuku kataKartu vokal
08.00-08.30 SOSEM 26 berani mengemukakan pendapatsecara sederhana
V. REFLEKTIONSMengulang nama panggilan anak,kosa kata, huruf vocal
Guru, media FW
08.30-08.45 SOSEM 33 Mau memuji temanVI. REWARD
Melipat kertas bebasMenyusun geometri bebas
Kertas lipatKertas, geometri
Semarang, 27 Mei 2013
231
RENCANA KEGIATAN HARIANKELOMPOK/USIA : B/5-6 TAHUN
TEMA/SUB TEMA: DIRI SENDIRI/ALAMAT RUMAH
WAKTU INDIKATOR KEGITAN PEMBELAJARAN SUMBER/ALATBELAJAR
PENILAIANPERKEMBANGANALAT HASIL
07.00-07.15 NAM 5 Berdo’a pada setiap kegiatanFMK 9 Berlari berbagai variasi
I. HAPPY MORNINGBerbaris, berdo’a dan salam“Berlari kedepan 5 meter”
Guru, anakTape, kaset
07.15-07.30 B 10 Menjawab pertanyaan sederhanaB 14 Komunikasi secara lisan
II. KNOWLEDGETanya jawab “Alamat rumah”Penggalian kosa kata
Gb. Cirri fisikKartu kata
07.30-07.45 B 9 Menyebutkan alamat rumahB 5 Membedakan bunyi huruf vocalB 32 Membuat tulisan berbentuk huruf
III. PLAYING TOGETHERRumahku surgakuRumah adatLingkaran vocal
Kartu vocalK. vocal & BajuSpidol, lempeng
07.45-08.00 B 9 Menyebutkan alamat rumahB 5 Membedakan bunyi huruf vocalB 32 Membuat tulisan berbentuk huruf
IV. PRIVATEMembuat maze alamat rumahMelingkari huruf vokalMenulis vocal dalam vocal
Lempeng mazeSpidolSpidol
08.00-08.30 SOSEM 26 berani mengemukakanpendapat secara sederhana
V. REFLEKTIONSMengulang nama panggilan anak,kosa kata, huruf vocal
Guru, media FW
08.30-08.45SOSEM 33 Mau memuji teman
VI. REWARDMenggunting gambar rumah adat Gambar, gunting
Mengetahui,Kepala
( )
Wali Kelas
( )
Semarang, 28 Mei 2013Peneliti
PG-PAUD Unnes
(Titik Khomsatun)
232
RENCANA KEGIATAN HARIANKELOMPOK/USIA : B/5-6 TAHUN
TEMA/SUB TEMA: DIRI SENDIRI/PANCA INDERA
WAKTU INDIKATOR KEGITAN PEMBELAJARAN SUMBER/ALATBELAJAR
PENILAIANPERKEMBANGANALAT HASIL
07.00-07.15 NAM 5 Berdo’a pada setiap kegiatanFMK 21 Merangkak berbagai variasi
I. HAPPY MORNINGBerbaris, berdo’a dan salam“Merangkak melingkar“
Guru, anakTape, kaset
07.15-07.30 B 10 Menjawab pertanyaan sederhana
B 14 Komunikasi secara lisan
II. KNOWLEDGETanya Jawab “Macam-macam pancaindra”Penggalian kosa kata
Gb. seri
Kartu kata
07.30-07.45 B 33 Menghubungkan gambar dengantulisanB 3 Menerima pesan sederhanaB 32 Membuat tulisan suku kata
III. PLAYING TOGETHERPasang Inderaku
Game pesan sederhanaGame suku kata ba bi bu be bo
Gambar
Botol, kertas“dadu”
07.45-08.00 B 33 Menghubungkan gambar dengantulisanB 3 Menerima pesan sederhanaB 32 Membuat tulisan suku kata
IV. PRIVATEMenempel gambar panca indera sesuainamanyaPesan berantai menyusun kalimatMenulis suku kata ba bi bu be bo
Jepit, Gb. Indra,kataKata, indraSpidol
08.00-08.30 SOSEM 26 berani mengemukakanpendapat secara sederhana
V. REFLEKTIONSMacam-macam indera, kosa kata,suku kata ba bi bu be bo
Guru, media FW
08.30-08.45SOSEM 33 Mau memuji teman
VI. REWARDMembuat puzzle Kertas, lem
Semarang, 29 Mei 2013
233
RENCANA KEGIATAN HARIANKELOMPOK/USIA : B/5-6 TAHUN
TEMA/SUB TEMA: DIRI SENDIRI/FUNGSI DAN KEGUNAAN PANCA INDERA
WAKTU INDIKATOR KEGITAN PEMBELAJARAN SUMBER/ALATBELAJAR
PENILAIANPERKEMBANGANALAT HASIL
07.00-07.15 NAM 5 Berdo’a pada setiap kegiatanFMK 4 Berjalan berbagai arah
I. HAPPY MORNINGBerbaris, berdo’a dan salam“Berjalan mengikuti suara denganmata tertutup”
Guru, anakkain penutup,botol, sendok
07.15-07.30 B 10 Menjawab pertanyaan sederhana
B 14 Komunikasi secara lisan
II. KNOWLEDGETanya jawab Fungsi dan kegunaanpanca indraPenggalian kosa kata
Gb. indera
Kartu kata
07.30-07.45 B 33 Memasangkan kata dengan gambarB 13 Menyebut nama bendaB 32 Membuat tulisan suku kata
III. PLAYING TOGETHERGame panca indraGame suku kata Panca IndraMenulis ca ci cu ce co
Panca IndraSuku kataPapan ekspresi
07.45-08.00 B 33 Memasangkan kata dengan gambarB 13 Menyebut nama bendaB 32 Membuat tulisan suku kata
IV. PRIVATPasang panca indra dengan kataMenulis nama panca indra sesuaigambarMencontoh ca ci cu ce co
Kata dan gambar
LempengSpidol & “gajah”
08.00-08.30 SOSEM 26 berani mengemukakanpendapat secara sederhana
V. REFLEKTIONSGambar panca indra, kosa kata, sukukata ca ci cu ce co
Guru, media FW
08.30-08.45SOSEM 33 Mau memuji teman
VI. REWARDMembuat topeng Kertas, lem, tali
Mengetahui,Kepala
( )
WaliKelas RA B
( )
Semarang, 30 Mei 2013Peneliti PG-PAUD Unnes
(Titik Khomsatun)
234
RENCANA KEGIATAN HARIAN RA AL-IMAN SEMARANGKELOMPOK/USIA : B/5-6 TAHUN
TEMA/SUB TEMA: DIRI SENDIRI/CIRI-CIRI FISIK
WAKTU INDIKATOR KEGITAN PEMBELAJARAN SUMBER/ALATBELAJAR
PENILAIANPERKEMBANGANALAT HASIL
07.00-07.15 NAM 5 Berdo’a pada setiap kegiatanFMK 5 Melompat berbagai arah
I. HAPPY MORNINGBerbaris, berdo’a dan salam“Melompat dengan dua kaki”
Guru, anakTape, kaset
07.15-07.30 B 10 Menjawab pertanyaan sederhanaB 14 Komunikasi secara lisan
II. KNOWLEDGETanya jawab “Ciri-ciri fisik anak”Penggalian kosa kata
Gb. Cirri fisikKartu kata
07.30-07.45B 6 Meniru suara huruf vocalB 5 Membedakan bunyi huruf vocalB 33 Menyebutkan symbol lambangtulisan
III. PLAYING TOGETHERBermain kartu vocalVokal pasanganLingkaran vocal
Kartu vocalK. vocal & BajuSpidol, lempeng
07.45-08.00B 6 Meniru suara huruf vocalB 5 Membedakan bunyi huruf vocalB 33 Menyebutkan symbol lambangtulisan
IV. PRIVATEMelingkari suku kata ba bi bu be boMencontoh suku kata ciri-ciri fisikMeronce huruf vocal urut a, I, u, e, oMenulis huruf vocal sesuai pilihan
Papan tulis, spidolKartu vocalK. vocal & jepitSpidol
08.00-08.30 SOSEM 26 berani mengemukakanpendapat secara sederhana
V. REFLEKTIONSMengulang nama panggilan anak,kosa kata, huruf vocal
Guru, media FW
08.30-08.45 SOSEM 33 Mau memuji temanVI. REWARD
Melipat kertas bebasMenyusun geometri bebas
Kertas lipatKertas, geometri
Semarang, 31 Mei 2013
235
RENCANA KEGIATAN HARIANKELOMPOK/USIA : B/5-6 TAHUN
TEMA/SUB TEMA: KEBUTUHANKU/MAKANAN KESUKAAN ANAK
WAKTU INDIKATOR KEGITAN PEMBELAJARAN SUMBER/ALATBELAJAR
PENILAIANPERKEMBANGANALAT HASIL
07.00-07.15
NAM 5 Berdo’a pada setiap kegiatanFMK 4 Berjalan berbagai arah
I. HAPPY MORNINGBerbaris, berdo’a dan salam“Berjalan mundur 5 meter”
Guru, anakTape, kaset
07.15-07.30
B 10 Menjawab pertanyaan sederhana
B 14 Komunikasi secara lisan
II. KNOWLEDGETanya jawab “Makanan kesukaananak”Penggalian kosa kata
Gb. Cirri fisikKartu kata
07.30-07.45
B 28 Mengurutkan gambar seriB 13 Menyebutkan nama bendaB 32 Membuat tulisan suku kata
III. PLAYING TOGETHERCerita dengan gambar seriSebut namaku “kesukaanku”Bermain “baju” : ba bi bu be bo
Kartu vocalK. vocal & BajuSpidol, lempeng
07.45-08.00
B 28 Mengurutkan gambar seriB 13 Menyebutkan nama bendaB 32 Membuat tulisan suku kata
IV. PRIVATEPasang gambar seriSebut aku, gambar akuTulis kesukaanku
Gambar seriSpidol, papanspidol
08.00-08.30
SOSEM 26 berani mengemukakan pendapatsecara sederhana
V. REFLEKTIONSMengulang nama panggilan anak,kosa kata, huruf vocal
Guru, media FW
08.30-08.45 SOSEM 33 Mau memuji teman
VI. REWARDMembuat makanan kesukaan darilimbah
Kertas, gunting,limbah
Mengetahui,Kepala
( )Wali Kelas
( )
Semarang, 22 Juli 2013Peneliti PG-PAUD Unnes
(Titik Khomsatun)
236
RENCANA KEGIATAN HARIANKELOMPOK/USIA : B/5-6 TAHUN
TEMA/SUB TEMA: DIRI SENDIRI/KEBERSIHAN DIRI
WAKTU INDIKATOR KEGITAN PEMBELAJARAN SUMBER/ALATBELAJAR
PENILAIANPERKEMBANGANALAT HASIL
07.00-07.15
NAM 5 Berdo’a pada setiap kegiatanFMK 5 menggulirkan bola di tanah
I. HAPPY MORNINGBerbaris, berdo’a dan salamMenggelindingkan bola
Guru, anakBola
07.15-07.30
B 25 Bercerita dengan kata ganti aku,
B 14 Komunikasi secara lisan
II. KNOWLEDGEBercerita “cuci tangan sebelummakan”Penggalian kosa kata
Gb. indera
Kartu kata
07.30-07.45
B 28 Mengurutkan gambar seri 4-6B 32 Membuat tulisan suku kataB 24 Bicara lancar dengan kalimat dari 4-5kata
III. PLAYING TOGETHERGame gambar seri “kebersihan diri”Game suku kata kebersihan diriGame susun kalimat sederhana
Gambar seriSuku kataPapan ekspresi,kata bergambar
07.45-08.00
B 28 Mengurutkan gmbar seri 4-6B 32 Membuat tulisan suku kataB 24 Bicara lancar dengan kalimat dari 4-5kata
IV. PRIVATMenulis kata pada gambar seriMenulis suku kata da di du de doMenyusun kalimat sederhana
Kata dan gambarharimauKata, papan
08.00-08.30
SOSEM 26 berani mengemukakan pendapatsecara sederhana
V. REFLEKTIONSGambar seri kebersihan diri, kosakata, kalimat
Guru, media FW
08.30-08.45 SOSEM 33 Mau memuji teman
VI. REWARDMembuat cap dari anggota badan Kertas, pewarna
Mengetahui,Kepala
( )Wali Kelas
( )
Semarang, 23 Juli 2013Peneliti PG-PAUD Unnes
(Titik Khomsatun)
237
RENCANA KEGIATAN HARIANKELOMPOK/USIA : B/5-6 TAHUN
TEMA/SUB TEMA: LINGKUNGAN/SEKOLAH
WAKTU INDIKATOR KEGITAN PEMBELAJARAN SUMBER/ALATBELAJAR
PENILAIANPERKEMBANGANALAT HASIL
07.00-07.15
NAM 5 Berdo’a pada setiap kegiatanFMK 22 Melambungkan berbagai obyek
I. HAPPY MORNINGBerbaris, berdo’a dan salam“Melambungkan bola”
Guru, anakBola
07.15-07.30
B 26 Bercerita berdasarkan ingatannyaB 14 Komunikasi secara lisan
II. KNOWLEDGEBercerita “anak disiplin”Penggalian kosa kata
GambarKartu kata
07.30-07.45
B 32 membuat tulisan berupa kalimatB 3 Menyebut symbol huruf vocal
B 31 Membedakan suku kata
III. PLAYING TOGETHERGame susun kalimat sederhanaGame pasang vocal dengan kataakhiran vocalSuku kata bi ci di fi gi hi
Gambar sekolahgambarsuku kata
07.45-08.00
B 32 membuat tulisan berupa kalimatB 3 Menyebut symbol huruf vocalB 31 Membedakan suku kata
IV. PRIVATmenyusun kalimat sederhanaMelingkari vocal beserta kata akhiranvokalMenulis Suku kata bi ci di fi gi hi
SpidolKata, gambarSuku kata
08.00-08.30
SOSEM 26 berani mengemukakan pendapatsecara sederhana
V. REFLEKTIONSIdentitas sekolah, kosa kata, kalimat,bi ci di fi gi hi
Guru, media FW
08.30-08.45 SOSEM 33 Mau memuji teman
VI. REWARDMenjiplak huruf vocal Kertas, spidol
Mengetahui,Kepala
( )
Wali Kelas
( )
Semarang, 24 Juli 2013Peneliti
PG-PAUD Unnes(Titik Khomsatun)
238
RENCANA KEGIATAN HARIANKELOMPOK/USIA : B/5-6 TAHUN
TEMA/SUB TEMA: LINGKUNGAN/ORANG YANG ADA DI SEKOLAH
WAKTU INDIKATOR KEGITAN PEMBELAJARAN SUMBER/ALATBELAJAR
PENILAIANPERKEMBANGANALAT HASIL
07.00-07.15
NAM 5 Berdo’a pada setiap kegiatanFMK 3 membungkukkan badan
I. HAPPY MORNINGBerbaris, berdo’a dan salam“Lomba memakai kaos kaki dansepatu”
Guru, anakKaos kaki, sepatu
07.15-07.30
B 10 Menjawab pertanyaan sederhanaB 14 Komunikasi secara lisan
II. KNOWLEDGETanya jawab “orang yang adadisekolah”Penggalian kosa kata
GambarKartu kata
07.30-07.45
NAM 31 Menyimak cerita keagamaanB 32 Membuat tulisan suku kataB 15 Mengurutkan suku kata
III. PLAYING TOGETHERGame hitung huruf vocal pada ceritaGame tulis fa fi fu fe foGame urutkan suku kata
Cerita, vokalSuku katasuku kata
07.45-08.00
NAM 31 Menyimak cerita keagamaan
B 32 Membuat tulisan suku kataB 15 Mengurutkan suku kata
IV. PRIVATMenghitung huruf vocal pada cerita“Patuh pada Guru”Menulis fa fi fu fe foMenyusun urutan suku kata
cerita
Suku kata, spidolSuku kata baju,cabe, dadu, gajah
08.00-08.30
SOSEM 26 berani mengemukakan pendapatsecara sederhana
V. REFLEKTIONSOrang yang ada disekolah, kosa kata,fa fi fu fe fo, suku kata
Guru, media FW
08.30-08.45 SOSEM 33 Mau memuji teman
VI. REWARDTopi buatanku Kertas, lem
Semarang, 25 Juli 2013
239
RENCANA KEGIATAN HARIANKELOMPOK/USIA : B/5-6 TAHUN
TEMA/SUB TEMA: LINGKUNGAN/IDENTITAS SEKOLAH
WAKTU INDIKATOR KEGITAN PEMBELAJARAN SUMBER/ALATBELAJAR
PENILAIANPERKEMBANGANALAT HASIL
07.00-07.15 NAM 5 Berdo’a pada setiap kegiatanFMK 6 Meloncat ketinggian 30-40 cm
I. HAPPY MORNINGBerbaris, berdo’a dan salamMeloncat ketinggian 30 cm
Guru, anakTali
07.15-07.30 B 10 Menjawab pertanyaan sederhanaB 14 Komunikasi secara lisan
II. KNOWLEDGETanya jawab Identitas sekolahPenggalian kosa kata
GambarKartu kata
07.30-07.45 B 9 Menyebutkan nama dan alamatsekolah
B 13 Menyebutkan nama benda padagambarB 32 Membuat tulisan suku kata
III. PLAYING TOGETHERMenulis nama sekolah besertaalamatnyaGame melingkari kata benda yang adadisekolahGame suku kata ga gi gu ge go
Kertas, spidol
Spidol
Kartu baca
07.45-08.00 B 9 Menyebutkan nama dan alamatsekolahB 13 Menyebutkan nama benda padagambarB 32 Membuat tulisan suku kata
IV. PRIVATMenulis nama sekolah besertaalamatnyaMelingkari kata benda yang adadisekolahMenulisga gi gu ge go
Spidol
Kata, gambar
Suku kata, spidol
08.00-08.30 SOSEM 26 berani mengemukakanpendapat secara sederhana
V. REFLEKTIONSDisiplin, kosa kata, kalimat, ga gi guge go
Guru, media FW
08.30-08.45SOSEM 33 Mau memuji teman
VI. REWARDMencari jejak dengan pewarna Kertas, pewarna
Semarang, 26 Juli 2013
240
RENCANA KEGIATAN HARIANKELOMPOK/USIA : B/5-6 TAHUN
TEMA/SUB TEMA: LINGKUNGAN/JALAN MENUJU SEKOLAH
WAKTU INDIKATOR KEGITAN PEMBELAJARAN SUMBER/ALAT
BELAJAR
PENILAIANPERKEMBANGANALAT HASIL
07.00-07.15 NAM 5 Berdo’a pada setiap kegiatanFMK 4 Berjalan dengan berbagai variasi
I. HAPPY MORNINGBerbaris, berdo’a dan salamBerjalan diatas papan titian denganmembawa beban”
Guru, anakKeranjang/nampan
07.15-07.30 B 27 Mendengarkan ceritaB 14 Komunikasi secara lisan
II. KNOWLEDGEMendengarkan cerita “Kesekolah”Penggalian kosa kata
Gb. inderaKartu kata
07.30-07.45 B 32 Membuat tulisan suku kataB 24 berbicara lancer dengan kalimatB 34 Membaca tulisan yang dilihat
III. PLAYING TOGETHERMenulis bi ci di fi gi hiGame melengkapi kalimatGame pasang suku kata dengan hurufvocal
Suku katakatasuku kata, vocal
07.45-08.00 B 32 Membuat tulisan suku kataB 24 berbicara lancer dengan kalimatB 34 Membaca tulisan yang dilihat
IV. PRIVATMenulis bi ci di fi gi hiGame melengkapi kalimatGame pasang suku kata dengan hurufvocal
SpidolKata, gambarSuku kata, vocal
08.00-08.30 SOSEM 26 berani mengemukakanpendapat secara sederhana
V. REFLEKTIONSDisiplin, kosa kata, kalimat, bi ci di figi hi
Guru, media FW
08.30-08.45SOSEM 33 Mau memuji teman
VI. REWARDMembuat garis bebas Kertas, spidol
Mengetahui,Kepala
( )Wali Kelas
( )
Semarang, 27 Juli 2013Peneliti PG-PAUD Unnes
(Titik Khomsatun)
241
RENCANA KEGIATAN HARIANKELOMPOK/USIA : B/5-6 TAHUN
TEMA/SUB TEMA: BINATANG/BINATANG KESAYANGAN
WAKTU INDIKATOR KEGITAN PEMBELAJARAN SUMBER/ALATBELAJAR
PENILAIANPERKEMBANGANALAT HASIL
07.00-07.15
NAM 5 Berdo’a pada setiap kegiatanFMK 26 Melemparkan obyek kesasaran
I. HAPPY MORNINGBerbaris, berdo’a dan salam“Melambungkan bola kedepan”
Guru, anakBola
07.15-07.30
B 10 Menjawab pertanyaan sederhana
B 14 Komunikasi secara lisan
II. KNOWLEDGETanya jawab “Binatang keyayangananak”Penggalian kosa kata
Gb. Ciri fisikKartu kata
07.30-07.45
B 31 Membedakan suku kataB 33 Menyebutkan lambang vocal
B 32 Membuat tulisan suku kata
III. PLAYING TOGETHERCerita dengan gambar seriSebut namaku “Binatangkesayanganku”Bermain ha hi hu he ho
Kartu vocalK. vocal & BajuSpidol, lempeng
07.45-08.00
B 31 Membedakan suku kataB 33 Menyebutkan lambang vocalB 32 Membuat tulisan suku kata
IV. PRIVATEPasang gambar seriSebut aku, gambar akuTulis kesukaanku
Gambar seriSpidol, papanspidol
08.00-08.30
SOSEM 26 berani mengemukakan pendapatsecara sederhana
V. REFLEKTIONSUrutan gambar seri, kesukaan anak,kosa kata, suku kata ha hi hu he ho
Guru, media FW
08.30-08.45 SOSEM 33 Mau memuji teman
VI. REWARDMembuat miniature makanankesukaan dari limbah
Kertas, gunting,limbah
Mengetahui,Kepala
( )
Wali Kelas
( )
Semarang, 29 Juli 2013Peneliti PG-PAUD Unnes
(Titik Khomsatun)
242
RENCANA KEGIATAN HARIANKELOMPOK/USIA : B/5-6 TAHUN
TEMA/SUB TEMA: BINATANG/BINATANG PELIHARAAN
WAKTU INDIKATOR KEGITAN PEMBELAJARAN SUMBER/ALATBELAJAR
PENILAIANPERKEMBANGANALAT HASIL
07.00-07.15
NAM 5 Berdo’a pada setiap kegiatanFMK 11 Meniru gerakan binatang
I. HAPPY MORNINGBerbaris, berdo’a dan salam“Meniru jalan binatang Peliharaan”
Guru, anakTape, kaset
07.15-07.30
B 27 mendengarkan cerita
B 14 Komunikasi secara lisan
II. KNOWLEDGEMendengarkan Cerita “Kucing yangterluka”Penggalian kosa kata
Gb. seri
Kartu kata
07.30-07.45
B 7 Meniru kembali 4-5 urutan kataB 33 Menyebut tulisan huruf vokalB 32 Membuat tulisan suku kata
III. PLAYING TOGETHERBermain kata “Kucingku”Menghitung vocal pada cerita kucingGame bu cu du fu gu hu
Kartu kataSpidol“Cabe”
07.45-08.00
B 7 Meniru kembali 4-5 urutan kataB 33 Menyebut tulisan huruf vokalB 32 Membuat tulisan suku kata
IV. PRIVATEMencontoh kata yang dipilihMenghitung vocal pada cerita kucingMenulis bu cu du fu gu hu
Papan ekspresiSpidolspidol
08.00-08.30
SOSEM 26 berani mengemukakan pendapatsecara sederhana
V. REFLEKTIONSUrutan gambar seri, kosa kata, sukukata bu cu du fu gu hu
Guru, media FW
08.30-08.45 SOSEM 33 Mau memuji teman
VI. REWARDMenggabung remasan kertas Kertas, lem
Mengetahui,Kepala
( )
Wali Kelas
( )
Semarang, 30 Juli 2013Peneliti
PG-PAUD Unnes
(Titik Khomsatun)
243
RENCANA KEGIATAN HARIAN RA AL-IMAN SEMARANGKELOMPOK/USIA : B/5-6 TAHUN
TEMA/SUB TEMA: BINATANG/MACAM-MACAM SERANGGA
WAKTU INDIKATOR KEGITAN PEMBELAJARAN SUMBER/ALATBELAJAR
PENILAIANPERKEMBANGANALAT HASIL
07.00-07.15 NAM 5 Berdo’a pada setiap kegiatanFMK 23 menangkap obyek 2 tangan
I. HAPPY MORNINGBerbaris, berdo’a dan salam“Menangkap bola”
Guru, anakBola
07.15-07.30 B 10 Menjawab pertanyaan sederhanaB 14 Komunikasi secara lisan
II. KNOWLEDGETanya jawab “macam serangga”Penggalian kosa kata
GambarKartu kata
07.30-07.45 B 13 menyebutkan nama bendaB 33 Menghubungkan kata dengansymbolB 31 Membedakan suku kata dengankonsonan
III. PLAYING TOGETHERGame macam seranggaGame serangga dengan namaGame pasang konsonan dengan sukukata be ce de fe ge he
Gambar seranggaGambar, katasuku kata,konsonan
07.45-08.00 B 13 menyebutkan nama benda
B 33 Menghubungkan kata dengansymbol
B 31 Membedakan suku kata dengankonsonan
IV. PRIVATMenulis kata macam-macamseranggaMemasangkan suku kata sesuaidengangambar
Menarik garis huruf konsonan sesuaidengan suku kata
Spidol
Suku kata, kata
Konsonan, Sukukata
08.00-08.30 SOSEM 26 berani mengemukakanpendapat secara sederhana
V. REFLEKTIONSMacam serangga, kosa kata, kalimat,konsonan b c d f g h
Guru, media FW
08.30-08.45SOSEM 33 Mau memuji teman
VI. REWARDKolase Kertas, lem
244
RENCANA KEGIATAN HARIANKELOMPOK/USIA : B/5-6 TAHUN
TEMA/SUB TEMA: BINATANG/PERKEMBANGBIAKAN SERANGGA SERANGGA
WAKTU INDIKATOR KEGITAN PEMBELAJARAN SUMBER/ALATBELAJAR
PENILAIANPERKEMBANGANALAT HASIL
07.00-07.15 NAM 5 Berdo’a pada setiap kegiatanFMK 11 Meniru gerakan binatang
I. HAPPY MORNINGBerbaris, berdo’a dan salam“Meniru gerakan kupu-kupu
Guru, anakGuru, anak
07.15-07.30 B 27 Mendengarkan cerita
B 14 Komunikasi secara lisan
II. KNOWLEDGECerita “perkembangbiakan kupu-kupu”Penggalian kosa kata
Gambar
Kosa kata
07.30-07.45 B 6 meniru bunyi suku kataB 31Membedakan suku kata akhiran samaB 29 Menceritakan gambar dibuku
III. PLAYING TOGETHERGame suku kata bo co do fo go hoGame suku kata akhir samaCerita tiap kelompok dengan buku
Suku kataSuku kata akhirGambar serangga
07.45-08.00 B 6 meniru bunyi suku kata
B 31Membedakan suku kata akhiran samaB 29 Menceritakan gambar dibuku
IV. PRIVATMenulis suku kata sesuai yangdidengarMenyusun suku kata dengan akhiranvocal yang samaMenceritakan gambar yang dilihat
Spidol
Suku kata, vokal
gambar
08.00-08.30 SOSEM 26 berani mengemukakanpendapat secara sederhana
V. REFLEKTIONSMetamorfosis kupu, kosa kata,kalimat, bo co do fo go ho
Guru, media FW
08.30-08.45SOSEM 33 Mau memuji teman
VI. REWARDGeometri Spidol, geometri
Semarang, 1 Agustus 2013
Lampiran 12
245
EVALUASI PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN LEMBAR KERJA
BERDASARKAN KURIKULUM PERMENDIKNAS NO. 58 TAHUN 2009
Nama :
TGL Indikator Kegiatan Pembelajaran Hasil
6/5/2013
FMK 5 menggulirkan bola di tanah Menggelindingkan bolaB 26 Bercerita berdasarkan ingatannya Bercerita “anak disiplin”B 14 Komunikasi secara lisan Demonstrasi Pemberian tugasB 32 membuat tulisan berupa kalimat Mencontoh kalimat sederhanaB 3 Menyebut symbol huruf vocal Melingkari suku kata berakhiran o,
mengotaki a, menandai segitiga I padacerita”sekolah”
B 31 Membedakan suku kata Menyebut suku kata ba bi bu be bosampai dengan da di du de do
7/5/2013
FMK 22 Melambungkan berbagai obyek Melambungkan bola”B 10 Menjawab pertanyaan sederhana Tanya jawab “orang yang ada disekolah”
B 14 Komunikasi secara lisan Demonstrasi Pemberian tugas
B 32 membuat tulisan berupa kalimat Mencontoh kalimat sederhanaB 3 Menyebut symbol huruf vocal Melingkari suku kata berakhiran o,
mengotaki a, menandai segitiga I padacerita”sekolah”
B 31 Membedakan suku kata Menyebut suku kata ba bi bu be bosampai dengan da di du de do
8/5/2013
FMK 3 membungkukkan badan Lomba memakai kaos kaki dan sepatuB 10 Menjawab pertanyaan sederhana Tanya jawab “orang yang ada disekolah”B 14 Komunikasi secara lisan Demonstrasi Pemberian tugasNAM 31 Menyimak cerita keagamaan Menghitung huruf vocal pada cerita
“Patuh pada Guru”B 32 Membuat tulisan suku kata Menulis fa fi fu fe foB 15 Mengurutkan suku kata Menyusun urutan suku kata
9/5/2013
FMK 6 Meloncat ketinggian 30-40 cm Meloncat ketinggian 30 cmB 10 Menjawab pertanyaan sederhana Tanya jawab Identitas sekolahB 14 Komunikasi secara lisan Demonstrasi Pemberian tugasB 9 Menyebutkan nama dan alamatsekolah
Menulis nama sekolah beserta alamatnya
B 13 Menyebutkan nama benda padagambar
Melingkari kata benda yang ada disekolah
B 32 Membuat tulisan suku kata Menulis acak ga gi g u ge go
20/6/2013
FMK 4 Berjalan dengan berbagai variasi Berjalan diatas papan titian denganmembawa beban
B 27 Mendengarkan cerita Mendengarkan cerita “kesekolah”
246
B 14 Komunikasi secara lisan Demonstrasi Pemberian tugasB 32 Membuat tulisan suku kata Menulis bi ci di fi gi hiB 24 berbicara lancer dengan kalimat Melengkapi kalimatB 34 Membaca tulisan yang dilihat Menggarisbawahi suku kata dengan huruf
vocal yang sama
21/6/2013
FMK 26 Melemparkan obyek kesasaran Melambungkan bola kedepanB 10 Menjawab pertanyaan sederhana Bercerita “binatang kesayangan anak”B 14 Komunikasi secara lisan Demonstrasi Pemberian tugasB 31 Membedakan suku kata Mewarnai gambar sesuai suku kata ha hi
hu he hoB 33 Menyebutkan lambang vocal Menempel puzzle huruf vocalB 32 Membuat tulisan suku kata Menulis suku kata bu cu du fu gu hu
22/6/2013
FMK 22 Melambungkan berbagai obyek Melambungkan bola”B 10 Menjawab pertanyaan sederhana Tanya jawab “orang yang ada disekolah”B 14 Komunikasi secara lisan Demonstrasi Pemberian tugasB 32 membuat tulisan berupa kalimat Mencontoh kalimat sederhanaB 3 Menyebut symbol huruf vocal Melingkari suku kata berakhiran o,
mengotaki a, menandai segitiga I padacerita”sekolah”
B 31 Membedakan suku kata Menyebut suku kata ba bi bu be bosampai dengan da di du de do
23/6/2013
FMK 3 membungkukkan badan Lomba memakai kaos kaki dan sepatuB 10 Menjawab pertanyaan sederhana Tanya jawab “orang yang ada disekolah”B 14 Komunikasi secara lisan Demonstrasi Pemberian tugasNAM 31 Menyimak cerita keagamaan Menghitung huruf vocal pada cerita
“Patuh pada Guru”B 32 Membuat tulisan suku kata Menulis fa fi fu fe foB 15 Mengurutkan suku kata Menyusun urutan suku kata
24/6/2013
FMK 6 Meloncat ketinggian 30-40 cm Meloncat ketinggian 30 cmB 10 Menjawab pertanyaan sederhana Tanya jawab Identitas sekolahB 14 Komunikasi secara lisan Demonstrasi Pemberian tugasB 9 Menyebutkan nama dan alamatsekolah
Menulis nama sekolah beserta alamatnya
B 13 Menyebutkan nama benda padagambar
Melingkari kata benda yang ada disekolah
B 32 Membuat tulisan suku kata Menulis acak ga gi g u ge go
15/7/2013
FMK11 Senam fantasi Senam sederhanaB 35 Menulis nama panggilan Menulis nama panggilanB 9 menyebut nama diri, kota tinggal Menulis nama diri dan kota tinggalB 31 Membedakan kata yang mempunyaisuku kata awal sama
Melingkari suku kata “ga”ga= ga-ru-da,ga= ga-ram, Ko= ko-ta, mo= mo-nas, na=na-ma, ga= ga-ris
247
B 35 Menulis nama panggilan Menulis nama panggilanB 9 menyebut nama diri, kota tinggal Menulis nama diri dan kota tinggal
16/7/2013
FMK 9 Berlari berbagai variasi Berlari kedepan 5 meterB 10 Tanya jawab “nama presiden danwakil presiden”
Tanya jawab “nama presiden dan wakilpresiden”
B 14 Meniru kembali urutan kata“Lambang negaraku garuda”
Meniru kembali urutan kata “Lambangnegaraku garuda”
B 1 Melakukan 3-5 perintah sederhana Menulis nama dibagian bawah-tengahB 2 Menerima pesan derhana danmenyampaikan dengan runtut
Menulis nama negara, lambang negara,
B 33 mengubungkan tulisan dengansymbol
Menarik garis kata benda sesuai a, i, u, e,o
B 1 Melakukan 3-5 perintah sederhana Menulis nama dibagian bawah-tengah
17/7/2013
FMK 21 Merangkak berbagai variasi Merangkak melingkarB 10 Menjawab pertanyaan sederhana Tanya Jawab “warna bendera”B 7 meniru urutan kata Meniru urutan kata “Benderaku merah-
putih”B 5 Membedakan bunyi a, i, u, e,o Mengelompokkan a, i, u, e, oB 6 Meniru bunyi a, I, u, e, o Melengkapi kata yang belum diisiB 8 memahami atuan dan melakukanpermainan
Bermain suku kata ba bi bu be bo s/d ca cicu ce co
B 5 Membedakan bunyi a, i, u, e,o Mengelompokkan a, i, u, e, o
18/7/2013
FMK 4 Berjalan berbagai arah Berjalan mengikuti suara dengan matatertutup
B 10 Menjawab pertanyaan sederhana Tanya jawab nama-pahlawan sesuaigambarpada lembar kerja
B 14 Komunikasi secara lisan Penggalian kosa kata nama pahlawanB 33 Memasangkan kata dengan gambar Menarik garisgambar pahlawan dengan
kataB 13 Menyebut nama benda Menulis nama pahlawan sesuai gambarB 32 Membuat tulisan suku kata Mencontoh ba bi bu be bo s/d ga gig u ge
go
19/7/2013
FMK 5 Melompat berbagai arah Melompat dengan dua kakiB 10 Menjawab pertanyaan sederhana Tanya jawab “Ciri-ciri fisik anak”B 14 Komunikasi secara lisan Penggalian kosa kataB 6 Meniru suara huruf vocal Meniru suara vocal pada tulisan perisai
garudaB 5 Membedakan bunyi huruf vocal Menulis huruf vocal dan
mengucapkannya pada perisai garudaB 33 Menyebutkan symbol lambangtulisan
Melingkari suku kata awal kata “bintang,kepala banteng, pohon beringin, rantai,padi dan kapas
248
20/7/2013
FMK 4 Berjalan berbagai arah Berjalan mundur 5 meterB 25 Bercerita dengan kata ganti aku, Tanya jawab “Identitas, presiden dan
wakil presiden, lambing Negara, bendera,pahlawan, perisai garuda”
B 14 Komunikasi secara lisan Demonstrasi Pemberian tugasB 28 Mengurutkan gambar seriB 24 Bicara lancer dengan kalimat dari
4-5 kata
Mengurutkan gambar seri “tentaraberperang sambil bercerita”
B 13 Menyebutkan nama benda Melingkari kata pada symbol perisaigaruda
B 32 Membuat tulisan sesuaigambar/symbol
Menulis nama pahlawan dan identitasNegara
Semarang, 20Juli 2013MengetahuiKepala Peneliti
PG-PAUD Unnes
( ) (Titik Khomsatun)
Lampiran 13
249
EVALUASI PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MEDIA FUN WORKS
BERDASARKAN KURIKULUM PERMENDIKNAS NO. 58 TAHUN 2009
Nama :
TGL Indikator Kegiatan Pembelajaran Hasil
27
Mei
2013
FMK11 Senam fantasi Senam bergembira
B 23 menceritakan pengalaman Bercerita pengalaman
B 14 Komunikasi secara lisan Penggalian kosa kata
B 35 Menulis nama panggilan dirinya Menulis namanya sendiri
K 34 Membedakan konsep gemuk-kurus Bermain kartu gemuk-kurus
B 9 Menyebut nama sendiri Mencontoh suku kata
B 31 Membedakan kata yang mempunyai suku
kata awal sama
Memasangkan huruf vocal sama
28
Mei
2013
FMK 9 Berlari berbagai variasi Berlari kedepan 5 meter
B 10 Menjawab pertanyaan sederhana Tanya jawab “Alamat rumah”
B 14 Komunikasi secara lisan Penggalian kosa kata
B 9 Menyebutkan alamat rumah Membuat maze alamat rumah
B 5 Membedakan bunyi huruf vocal Melingkari huruf vocal
B 32 Membuat tulisan berbentuk huruf Menulis vocal dalam vocal
29
Mei
2013
FMK 21 Merangkak berbagai variasi Merangkak melingkar
B 10 Menjawab pertanyaan sederhana Tanya Jawab “Macam-macam panca
indra”
B 14 Komunikasi secara lisan Penggalian kosa kata
B 33 Menghubungkan gambar dengan tulisan Menempel gambar panca indera
sesuai namanya
B 3 Menerima pesan sederhana Pesan berantai menyusun kalimat
B 32 Membuat tulisan suku kata Menulis suku kata ba bi bu be bo
30
Mei
2013
FMK 4 Berjalan berbagai arah Berjalan mengikuti suara dengan mata
tertutup
B 10 Menjawab pertanyaan sederhana Tanya jawab Fungsi dan kegunaan
panca indra
B 14 Komunikasi secara lisan Penggalian kosa kata
B 33 Memasangkan kata dengan gambar Pasang panca indra dengan kata
B 13 Menyebut nama benda Menulis nama panca indra sesuai
gambar
250
B 32 Membuat tulisan suku kata Mencontoh ca ci cu ce Co
31
Mei
2013
FMK 5 Melompat berbagai arah Melompat dengan dua kaki
B 10 Menjawab pertanyaan sederhana Tanya jawab “Ciri-ciri fisik anak”
B 14 Komunikasi secara lisan Penggalian kosa kata
B 6 Meniru suara huruf vocal Mencontoh suku kata ciri-ciri fisik
B 33 Menyebutkan symbol lambang tulisan Melingkari suku kata ba bi bu be bo
II Treatmen
22
Juli
2013
FMK 4 Berjalan berbagai arah Berjalan mundur 5 meter
B 10 Menjawab pertanyaan sederhana Tanya jawab “Makanan kesukaan
anak”
B 14 Komunikasi secara lisan Penggalian kosa kata
B 28 Mengurutkan gambar seri Pasang gambar seri
B 13 Menyebutkan nama benda Sebut aku, gambar aku
B 32 Membuat tulisan suku kata Tulis kesukaanku
23
Juli
2013
FMK 5 menggulirkan bola di tanah Menggelindingkan bola
B 25 Bercerita dengan kata ganti aku, Bercerita “cuci tangan sebelum
makan”
B 14 Komunikasi secara lisan Penggalian kosa kata
B 28 Mengurutkan gmbar seri 4-6 Menulis kata pada gambar seri
B 32 Membuat tulisan suku kata Menulis suku kata da di du de do
B 24 Bicara lancar dengan kalimat dari 4-5 kata Menyusun kalimat sederhana
24
Juli
2013
FMK 22 Melambungkan berbagai obyek Melambungkan bola
B 26 Bercerita berdasarkan ingatannya Bercerita “anak disiplin”
B 14 Komunikasi secara lisan Penggalian kosa kata
B 32 membuat tulisan berupa kalimat Menyusun kalimat sederhana
B 3 Menyebut symbol huruf vocal Melingkari vocal beserta kata akhiran
vocal
B 31 Membedakan suku kata Menulis Suku kata bi ci di fi gi hi
25
Juli
2013
FMK 3 membungkukkan badan Lomba memakai kaos kaki dan sepatu
B 10 Menjawab pertanyaan sederhana Tanya jawab “orang yang ada
disekolah”
B 14 Komunikasi secara lisan Penggalian kosa kata
NAM 31 Menyimak cerita keagamaan Menghitung huruf vocal pada cerita
“Patuh pada Guru”
B 32 Membuat tulisan suku kata Menulis fa fi fu fe fo
251
B 15 Mengurutkan suku kata Menyusun urutan suku kata
26
Juli
2013
FMK 6 Meloncat ketinggian 30-40 cm Meloncat ketinggian 30 cm
B 10 Menjawab pertanyaan sederhana Tanya jawab Identitas sekolah
B 14 Komunikasi secara lisan Penggalian kosa kata
B 9 Menyebutkan nama dan alamat sekolah Menulis nama sekolah beserta
alamatnya
B 13 Menyebutkan nama benda pada gambar Melingkari kata benda yang ada
disekolah
B 32 Membuat tulisan suku kata Menulis ga gi gu ge go
27
Juli
2013
FMK 4 Berjalan dengan berbagai variasi Berjalan diatas papan titian dengan
membawa beban
B 27 Mendengarkan cerita Mendengarkan cerita “Kesekolah”
B 14 Komunikasi secara lisan Penggalian kosa kata
B 32 Membuat tulisan suku kata Menulis bi ci di fi gi hi
B 24 berbicara lancer dengan kalimat Game melengkapi kalimat
B 34 Membaca tulisan yang dilihat Game pasang suku kata dengan huruf
vocal
28
Juli
2013
FMK 26 Melemparkan obyek kesasaran Melambungkan bola kedepan
B 10 Menjawab pertanyaan sederhana Tanya jawab “Binatang keyayangan
anak”
B 14 Komunikasi secara lisan Penggalian kosa kata
B 31 Membedakan suku kata Pasang gambar seri
B 33 Menyebutkan lambang vocal Sebut aku, gambar aku
B 32 Membuat tulisan suku kata Tulis kesukaanku
29
juli
2013
FMK 11 Meniru gerakan binatang Meniru jalan binatang Peliharaan
B 27 mendengarkan cerita Mendengarkan Cerita “Kucing yang
terluka”
B 14 Komunikasi secara lisan Penggalian kosa kata
B 7 Meniru kembali 4-5 urutan kata Mencontoh kata yang dipilih
B 33 Menyebut tulisan huruf vokal Menghitung vocal pada cerita kucing
B 32 Membuat tulisan suku kata Menulis bu cu du fu gu hu
30
Juli
2013
FMK 23 menangkap obyek 2 tangan Menangkap bola
B 10 Menjawab pertanyaan sederhana Tanya jawab “macam serangga”
B 14 Komunikasi secara lisan Penggalian kosa kata
B 13 menyebutkan nama benda Menulis kata macam-macam serangga
252
B 33 Menghubungkan kata dengan symbol Memasangkan suku kata sesuai
dengangambar
B 31 Membedakan suku kata dengan konsonan Menarik garis huruf konsonan sesuai
dengan suku kata
31
Juli
2013
FMK 11 Meniru gerakan binatang Meniru gerakan kupu-kupu
B 27 Mendengarkan cerita Cerita “perkembangbiakan kupu-
kupu”
B 14 Komunikasi secara lisan Penggalian kosa kata
B 6 meniru bunyi suku kata Menulis suku kata sesuai yang
didengar
B 31Membedakan suku kata akhiran sama Menyusun suku kata dengan akhiran
vocal yang sama
B 29 Menceritakan gambar dibuku Menceritakan gambar yang dilihat
Semarang, 31 Juli 2013
Mengetahui,Kepala Peneliti
PG-PAUD Unnes
( ) Titik Khomsatun
Lampiran 14
253
PERATURANMENTERI PENDIDIKAN NASIONAL
REPUBLIK INDONESIANOMOR 58 TAHUN 2009
TENTANGSTANDAR PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESAMENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,
Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal 19 ayat (1), (2),
(3), Pasal 20, Pasal 21 ayat (1), (2), Pasal 22 ayat (1), (2), (3), Pasal
23, dan Pasal 24 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan perlu menetapkan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional tentang Standar Pendidikan
Anak Usia Dini;
Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003tentang
Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun
2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor
4301);
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005tentang
Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran
NegaraRepublikIndonesia Nomor 4496);
3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2005tentang
Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan TataKerja Kementerian
Negara Republik Indonesia sebagaimana telahbeberapa kali diubah terakhir
dengan Peraturan Presiden RepublikIndonesia Nomor 20 Tahun 2008;
4. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 187/M Tahun 2004mengenai
Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu sebagaimana telah beberapa kali
diubah terakhir dengan Keputusan Presiden
Republik Indonesia Nomor 77/P Tahun 2007;
254
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL TENTANG
STANDAR PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
Pasal 1
(1) Standar pendidikan anak usia dini meliputi pendidikan formal dan nonformal yang
terdiri atas :
a. Standar tingkat pencapaian perkembangan;
b. Standar pendidik dan tenaga kependidikan;
c. Standar isi, proses, dan penilaian; dan
d. Standar sarana dan prasarana, pengelolaan, dan pembiayaan.
(2) Standar pendidikan anak usia dini sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tercantum dalam Lampiran Peraturan Menteri ini.
Pasal 2
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 17 September 2009
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,
TTD.
BAMBANG SUDIBYO
Salinan sesuai dengan aslinya.
Kepala Biro Hukum dan Organisasi
Departemen Pendidikan Nasional,
Dr. A. Pangerang Moenta,S.H.,M.H.,DFM
NIP 196108281987031003
255
B. Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak
4. Tingkat Pencapaian Perkembangan Kelompok Usia 4 – ≤ 6 Tahun
Lingkup
Perkembangan
Tingkat Pencapaian Perkembangan
Usia 5 - ≤6 tahun
IV. Bahasa
A. Menerima bahasa
1. Mengerti beberapa perintah secara bersamaan.
2. Mengulang kalimat yang lebih kompleks.
3. Memahami aturan dalam suatu permainan.
B. Mengungkapkan
Bahasa
1. Menjawab pertanyaan yang lebihkompleks.
2. Menyebutkan kelompok gambar yang memiliki bunyi
yang sama.
3. Berkomunikasi secara lisan,memiliki perbendaharaan
kata,serta mengenal simbol-simbol untuk persiapan
membaca,menulis dan berhitung.
4. Menyusun kalimat sederhanadalam struktur lengkap
(pokokkalimat-predikat-keterangan).
5. Memiliki lebih banyak kata-katauntuk mengekpresikan
ide padaorang lain.
6. Melanjutkan sebagiancerita/dongeng yang
telahdiperdengarkan.
C. Keaksaraan 1. Menyebutkan simbol-simbolhuruf yang dikenal.
2. Mengenal suara huruf awal darinama benda-benda yang
ada disekitarnya.
3. Menyebutkan kelompok gambar yang memiliki
bunyi/huruf awalyang sama.
4. Memahami hubungan antarabunyi dan bentuk huruf.
5. Membaca nama sendiri.
6. Menuliskan nama sendiri.
Lampiran 15 256
PERMAINAN MENGGUNAKAN MEDIA FUN WORKS
No Media Permainan Keterangan1 Kokad anak Melingkar, tepuk sebut nama Semua anak2 Vocal a,i,u,e,o Barisan vocal a,I,u,e,o. 2
kelompok melompat sambilmengucap huruf yang dibawabergantian
10 anak dibagi 2kelompok
3 Pengingat sukukata/bendanyata
Demonstrasi pengingat sukukata “baju, cabe, dadu, fanta,gajah, harimau, jagung, kaki,laba-laba, matahari, nanas,payung, qasyim, rambutan, sapi,tali, vas, wayang, yana, Zahra”
Semua anakDiperkenalkan tiap 1pertemuan 1 pengingat
4 Suku kata Buka tutup suku kata, suku kataberbaris, suku kata acak, sukukata berpasangan, suku katabernyanyi, suku kata cerita,aktivitas suku kata
30 anak dibagi 6kelompok
5 Gambar seri Bercerita dengan gambar seri,Memasangkan gambar seridengan angka, Menuliskata/kalimat sesuai gambar seri
1 anak didengar semuasiswa, 1-2 anakbergantian
6 Lingkaran sukukata
Membaca huruf/suku kata yangditunjuk/diputar (tahap I-V)
1 anak 1-5 detikbergantian
7 Papan ekspresi Menulis, menggambar 1 untuk tiap kelompok8 Reward Media bebas Anak yang bermasalah9 Konsonan Kartu konsonan Sesuai kelompok10 Gambar vocal Menyebut, mencontoh,
mengingatSemua anak
11 Kata menyusun, melengkapi,memasang kata pada kalimatdisertai gambar
Semua anak sesuaikelompok
Lampiran 16 257
GAMBAR MEDIA FUN WORKS
Kokad Anak Benda nyata Vocal a, i, u, e, o
Suku Kata Lingkaran suku kata Papan ekspresi
Gambar seri ………… Gambar vocal
Firda
Lampiran 16 257
GAMBAR MEDIA FUN WORKS
Kokad Anak Benda nyata Vocal a, i, u, e, o
Suku Kata Lingkaran suku kata Papan ekspresi
Gambar seri ………… Gambar vocal
Firda
Lampiran 16 257
GAMBAR MEDIA FUN WORKS
Kokad Anak Benda nyata Vocal a, i, u, e, o
Suku Kata Lingkaran suku kata Papan ekspresi
Gambar seri ………… Gambar vocal
Firda
Lampiran 17
258
Hasil Pretest Aktivitas Kelompok Kontrol dan Eksperimen
Pretest Kontrol dan Eksperimen:
Uji Statistik:
Uji Statistic Deskriptives
Perhitungan (output):
Descriptives
Kelas Statistic Std. Error
bahasa 1 Mean 86.47 1.314
95% Confidence Interval forMean
Lower Bound 83.78
Upper Bound 89.15
5% Trimmed Mean 86.24
Median 86.00
Variance 51.775
Std. Deviation 7.195
Minimum 70
Maximum 105
Range 35
Interquartile Range 9
Skewness .553 .427
Kurtosis 1.330 .833
2 Mean 88.23 .842
95% Confidence Interval forMean
Lower Bound 86.51
Upper Bound 89.96
5% Trimmed Mean 88.06
Median 87.50
Variance 21.289
Std. Deviation 4.614
Minimum 80
Maximum 100
Range 20
Interquartile Range 6
Skewness .600 .427
Kurtosis .133 .833
259
Kesimpulan:
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa
kelompok kontrol memperoleh nilai rata-rata 86,47, nilai maksimum 105, nilai
minimum 70 dan standar deviasinya adalah 7,195. Sedangkan kelompok
eksperimen memperoleh nilai rata-rata 88,23, nilai maksimum 100, nilai
minimum 80 dan standar deviasinya adalah 4,614.
Lampiran 18 260
Uji Normalitas Pretest Aktivitas Anak Pada Kelompok Kontrol dan
Eksperimen
Hipotesis:
Ho: data berdistribusi normal
Hα: data tidan berdistribusi normal
Uji Statistik:
Uji Kolmogorov-Smirnova dengan taraf nyata 5 % (α = 0,05)
Kriteria:
Ho diterima jika nila Kolmogorov-Smirnovaa test> α = 0,05
Perhitungan (Output):
Tests of Normality
kelas
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Bahasa 1 .116 30 .200* .959 30 .287
2 .120 30 .200* .964 30 .381
Kesimpulan:
Berdasarkan Uji Kolmogorov-Smirnov diatas dapat dilihat bahwa nilai
signifikan Kolmogorov-SmirnovPretest kontrol dan eksperimen > α = 0,05 yaitu
(0,287 > 0,05 dan 0,381 > 0,05), maka dapat disimpulkan Hoditerima, artinya data
berdistribusi normal.
Lampiran 19 261
Uji HomogenitasPretest Aktivitas Anak Pada Kelompok Kontrol dan
Eksperimen
Hipotesis:
Ho: α12 = α1
2 (Varians homogen)
Ha : α12 ≠ α1
2 (Varians tidak homogen)
Uji Statistik:
Uji Bartlet
Kriteria:
Ho diterima jika nilai Signifikansi > 0,05
Perhitungan (output):
Test of Homogeneity of Variance
Levene Statistic df1 df2 Sig.
Bahasa Based on Mean 2.615 1 58 .111
Based on Median 2.541 1 58 .116
Based on Median and withadjusted df 2.541 1 47.139 .118
Based on trimmed mean 2.637 1 58 .110
Kesipulan:
Berdasarkan Uji Bartlet diatas dapat dilihat bahwa nilai signifikan Pretest kontrol
dan eksperimen > α = 0,05 yaitu (0,111> 0,05 dan 0,110 > 0,05), maka dapat
disimpulkan Hoditerima, artinya data berdistribusi normal
Lampiran 2 0 262
Hasil Uji Perbedaan Rata-Rata (T-test)Pretest dan Posttest Kelompok
Kontrol
Uji t pretest-Posttest Kelompok Kontrol
Hipotesis:
Ho: Tidak ada perbedaan rata-rata nilai aktivitas pretest dan posttest
Ha : Ada perbedaan rata-rata nilai aktivitas pretest dan posttest
Uji Statistik:
Paired Sample test
Kriteria:
Jika –t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel, maka Hoditerima
Jika –t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel, maka Ho ditolak
Perhitungan (output):
Paired Samples Test
Paired Differences
t dfSig. (2-tailed)Mean
Std.Deviation
Std. ErrorMean
95% ConfidenceInterval of the
Difference
Lower Upper
Pair1
Pretest –Postest -7.200 10.864 1.983 -11.257 -3.143 -3.630 29 .001
Kesimpulan:
Nilai -t hitung < -t tabel (-3,630 < 2,015) dan signifikansi < 0,05 (0,000 <
0,05), maka Ho ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan rata-rata
nilai antara pretest dan posttest kelompok kontrol
Lampiran 21
263
Hasil Posttest Aktivitas Kelompok Kontrol dan Eksperimen
Posttest Kontrol dan Eksperimen:
Uji Statistik:
Uji Statistic Deskriptives
Perhitungan (output):
Descriptives
Kelas Statistic Std. Error
Bahasa 1 Mean 93.67 1.667
95% Confidence Interval forMean
Lower Bound 90.26
Upper Bound 97.08
5% Trimmed Mean 93.41
Median 94.50
Variance 83.402
Std. Deviation 9.132
Minimum 77
Maximum 117
Range 40
Interquartile Range 11
Skewness .363 .427
Kurtosis .333 .833
2 Mean 110.17 .885
95% Confidence Interval forMean
Lower Bound 108.36
Upper Bound 111.98
5% Trimmed Mean 110.13
Median 109.50
Variance 23.523
Std. Deviation 4.850
Minimum 102
Maximum 119
Range 17
Interquartile Range 9
Skewness .165 .427
Kurtosis -1.146 .833
264
Kesimpulan:
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa
kelompok kontrol memperoleh nilai rata-rata 93,67 nilai maksimum 117, nilai
minimum 77 dan standar deviasinya adalah 9,132. Sedangkan kelompok
eksperimen memperoleh nilai rata-rata 110,17 nilai maksimum 119, nilai
minimum 102 dan standar deviasinya adalah 4,850
Lampiran 22 265
Uji Normalitas Posttest Aktivitas Anak Pada Kelompok Kontrol dan
Eksperimen
Hipitesis:
Ho: data berdistribusi normal
Hα: data tidan berdistribusi normal
Uji Statistik:
Uji Kolmogorov-Smirnova dengan taraf nyata 5 % (α = 0,05)
Kriteria:
Ho diterima jika nila Kolmogorov-Smirnovaa test> α = 0,05
Perhitungan (Output):
Tests of Normality
Kelas
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic Df Sig.
Bahasa 1 .111 30 .200* .980 30 .814
2 .141 30 .135 .954 30 .213
Kesimpulan:
Berdasarkan Uji Kolmogorov-Smirnov diatas dapat dilihat bahwa nilai
signifikan Kolmogorov-Smirnovposttest kontrol dan eksperimen > α = 0,05 yaitu
(0,814 > 0,05 dan 0,213 > 0,05), maka dapat disimpulkan Hoditerima, artinya data
berdistribusi normal.
266Lampiran 23
Uji HomogenitasPosttest Aktivitas Anak Pada Kelompok Kontrol dan
Eksperimen
Hipotesis:
Ho: α12 = α1
2 (Varians homogen)
Ha : α12 ≠ α1
2 (Varians tidak homogen)
Uji Statistik:
Uji Bartlet
Kriteria:
Ho diterima jika nilai Signifikansi > 0,05
Perhitungan (output):
Test of Homogeneity of Variance
Levene Statistic df1 df2 Sig.
Bahasa Based on Mean 6.893 1 58 .011
Based on Median 6.556 1 58 .013
Based on Median and with
adjusted df6.556 1 39.403 .014
Based on trimmed mean 7.017 1 58 .010
Kesipulan:
Berdasarkan Uji Bartlet diatas dapat dilihat bahwa nilai signifikan posttest
kontrol dan eksperimen > α = 0,05 yaitu (0,011> 0,05 dan 0,110 > 0,05), maka
dapat disimpulkan Hoditerima, artinya data berdistribusi normal.
Lampiran 24 267
Hasil Uji Perbedaan Rata-Rata (T-test)Pretest-Posttest Kelompok
Eksperimen
Uji t pretest-Posttest Kelompok Eksperimen:
Hipotesis:
Ho: Tidak ada perbedaan rata-rata nilai aktivitas pretest dan posttest
Ha : Ada perbedaan rata-rata nilai aktivitas pretest dan posttest
Uji Statistik:
Paired Sample test
Kriteria:
Jika –t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel, maka Hoditerima
Jika –t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel, maka Ho ditolak
Perhitungan (output):
Paired Samples Test
Paired Differences
t df
Sig. (2-
tailed)Mean
Std.
Deviation
Std. Error
Mean
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Pair
1
PretestE –
PosttestE-21.933 6.269 1.145 -24.274 -19.592 -19.162 29 .000
Kesimpulan:
Nilai -t hitung < -t tabel (-19,592 < 2,015) dan signifikansi < 0,05 (0,000 <
0,05), maka Hoditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan rata-rata nilai
antara pretest dan posttestkelompok eksperimen.
Lampiran 25
268
Hasil Pretest Hasil Belajar Kelompok Kontrol dan Eksperimen
PosttestHasil Belajar Kontrol dan Eksperimen:
Uji Statistik:
Uji Statistic Deskriptives
Perhitungan (output):Descriptives
Kelas Statistic Std. Error
Bahasa 1 Mean 77.43 .963
95% Confidence Interval forMean
Lower Bound 75.46
Upper Bound 79.40
5% Trimmed Mean 77.57
Median 77.00
Variance 27.840
Std. Deviation 5.276
Minimum 66
Maximum 86
Range 20
Interquartile Range 7
Skewness -.145 .427
Kurtosis -.296 .833
2 Mean 79.17 1.133
95% Confidence Interval forMean
Lower Bound 76.85
Upper Bound 81.48
5% Trimmed Mean 79.26
Median 78.50
Variance 38.489
Std. Deviation 6.204
Minimum 65
Maximum 91
Range 26
Interquartile Range 10
Skewness -.086 .427
Kurtosis -.451 .833
269
Kesimpulan:
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa
kelompok kontrol memperoleh nilai rata-rata 77,43 nilai maksimum 86, nilai
minimum 66 dan standar deviasinya adalah 5,276. Sedangkan kelompok
eksperimen memperoleh nilai rata-rata 79,17 nilai maksimum 91, nilai minimum
65 dan standar deviasinya adalah 6,240
Lampiran 26 270
Uji Normalitas Pretest Hasil Belajar Anak Pada Kelompok Kontrol Dan
Eksperimen
Hipitesis:
Ho: data berdistribusi normal
Hα: data tidan berdistribusi normal
Uji Statistik:
Uji Kolmogorov-Smirnova dengan taraf nyata 5 % (α = 0,05)
Kriteria:
Ho diterima jika nila Kolmogorov-Smirnovaa test> α = 0,05
Perhitungan (Output):
Tests of Normality
Kelas
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Bahasa 1 .133 30 .188 .960 30 .315
2 .093 30 .200* .983 30 .907
Kesimpulan:
Berdasarkan Uji Kolmogorov-Smirnov diatas dapat dilihat bahwa nilai
signifikan Kolmogorov-Smirnov Posttest kontrol dan eksperimen > α = 0,05 yaitu
(0,315> 0,05 dan 0,907 > 0,05), maka dapat disimpulkan Hoditerima, artinya data
berdistribusi normal.
Lampiran 27 271
Uji HomogenitasPretest Hasil Belajar Anak Pada Kelompok Kontrol dan
Eksperimen
Hipotesis:
Ho: α12 = α1
2 (Varians homogen)
Ha : α12 ≠ α1
2 (Varians tidak homogen)
Uji Statistik:
Uji Bartlet
Kriteria:
Ho diterima jika nilai Signifikansi > 0,05
Perhitungan (output):
Test of Homogeneity of Variance
Levene Statistic df1 df2 Sig.
Bahasa Based on Mean 1.176 1 58 .283
Based on Median 1.253 1 58 .268
Based on Median and with
adjusted df1.253 1 57.763 .268
Based on trimmed mean 1.154 1 58 .287
Kesipulan:
Berdasarkan Uji Bartlet diatas dapat dilihat bahwa nilai signifikan Pretest
kontrol dan eksperimen > α = 0,05 yaitu (0,283 > 0,05 dan 0,287 > 0,05), maka
dapat disimpulkan Hoditerima, artinya data berdistribusi normal.
Lampiran 28 272
Hasil Posttest Hasil Belajar Kelompok Kontrol dan Eksperimen
Posttest Kontrol dan Eksperimen:
Uji Statistik:
Uji Statistic Deskriptives
Perhitungan (output):
Descriptives
Kelas Statistic Std. Error
Bahasa 1 Mean 81.87 .955
95% Confidence Interval forMean
Lower Bound 79.91
Upper Bound 83.82
5% Trimmed Mean 82.09
Median 82.50
Variance 27.361
Std. Deviation 5.231
Minimum 69
Maximum 90
Range 21
Interquartile Range 7
Skewness -.659 .427
Kurtosis .013 .833
2 Mean 89.10 1.035
95% Confidence Interval forMean
Lower Bound 86.98
Upper Bound 91.22
5% Trimmed Mean 89.28
Median 90.00
Variance 32.162
Std. Deviation 5.671
Minimum 76
Maximum 98
Range 22
Interquartile Range 8
Skewness -.412 .427
Kurtosis -.295 .833
273
Kesimpulan:
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa
nilai posttest kelas kontrol memperoleh nilai rata-rata 81,87, nilai maksimum 90,
nilai minimum 69 dan standar deviasinya adalah 5,231. Sedangkan kelas
eksperimen memperoleh nilai rata-rata 89,10, nilai maksimum 98, nilai minimum
76 dan standar deviasinya adalah 5,671
Lampiran 29 274
Uji Normalitas Posttest Hasil Belajar Anak Pada Kelompok Kontrol dan
Eksperimen
Hipitesis:
Ho: data berdistribusi normal
Hα: data tidan berdistribusi normal
Uji Statistik:
Uji Kolmogorov-Smirnova dengan taraf nyata 5 % (α = 0,05)
Kriteria:
Ho diterima jika nila Kolmogorov-Smirnovaa test> α = 0,05
Perhitungan (Output):
Tests of Normality
Kelas
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Bahasa 1 .101 30 .200* .959 30 .295
2 .096 30 .200* .974 30 .655
Kesimpulan:
Berdasarkan Uji Kolmogorov-Smirnov diatas dapat dilihat bahwa nilai
signifikan Kolmogorov-Smirnov Posttest kontrol dan eksperimen > α = 0,05 yaitu
(0,295> 0,05 dan 0,655 > 0,05), maka dapat disimpulkan Hoditerima, artinya data
berdistribusi normal.
Lampiran 30 275
Uji HomogenitasPosttest Hasil Belajar Anak Pada Kelompok Kontrol dan
Eksperimen
Hipotesis:
Ho: α12 = α1
2 (Varians homogen)
Ha : α12 ≠ α1
2 (Varians tidak homogen)
Uji Statistik:
Uji Bartlet
Kriteria:
Ho diterima jika nilai Signifikansi > 0,05
Perhitungan (output):
Test of Homogeneity of Variance
Levene Statistic df1 df2 Sig.
Bahasa Based on Mean .169 1 58 .683
Based on Median .119 1 58 .732
Based on Median and with
adjusted df.119 1 57.273 .732
Based on trimmed mean .172 1 58 .680
Kesipulan:
Berdasarkan Uji Bartlet diatas dapat dilihat bahwa nilai signifikan posttest
kontrol dan eksperimen > α = 0,05 yaitu (0,683 > 0,05 dan 0,680 > 0,05), maka
dapat disimpulkan Hoditerima, artinya data berdistribusi normal.
Lampiran 31 276
Uji Perbedaan Hasil Belajar Antara Pretest-Posttest Kelompok Kontrol
Hipotesis:
Ho: tidak ada perbedaan rata-rata nilai pretest-posttest kelomok kontrol
Hα: ada perbedaan rata-rata nilai pretest-posttest kelompok kontrol
Uji Statistik:
Uji Paired sample t testtingkat signifikansi 0,05.
Kriteria:
Jika –t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel, maka Hoditerima
Jika –t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel, maka Ho ditolak
Perhitungan (Output):
Paired Samples Test
Paired Differences
t dfSig. (2-tailed)Mean
Std.Deviation
Std. ErrorMean
95% ConfidenceInterval of the
Difference
Lower Upper
Pair1
PretestK –PosttestK -4.433 5.437 .993 -6.464 -2.403 -4.466 29 .000
Kesimpulan:
Hasil yang diperoleh untuk t tabel sebesar -2,032 (lihat tabel t). Nilai -t
hitung < -t tabel (-4,466 < -2,032) dan signifikansi < 0,05 (0,000 < 0,05), maka Ho
ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan rata-rata nilai antara pretest-
posttest kelompok control.
Lampiran 32 277
Uji Perbedaan Hasil Belajar Antara Pretest-Posttest Kelompok Eksperimen
Hipotesis:
Ho: tidak ada perbedaan rata-rata nilai pretest-posttest kelompok eksperimen
Hα: ada perbedaan rata-rata nilai pretest-posttest kelompok eksperimen
Uji Statistik:
Uji Paired sample t testtingkat signifikansi 0,05.
Kriteria:
Jika –t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel, maka Hoditerima
Jika –t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel, maka Ho ditolak
Perhitungan (Output):
Kesimpulan:
Hasil yang diperoleh untuk t tabel sebesar -2,032 (lihat tabel t). Nilai -t
hitung < -t tabel (-5,179 < -2,032) dan signifikansi < 0,05 (0,000 < 0,05), maka Ho
ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan rata-rata nilai antara pretest
dan posttest kelompok eksperimen
Paired Samples Test
Paired Differences
t DfSig. (2-tailed)Mean
Std.Deviation
Std. ErrorMean
95% ConfidenceInterval of the
Difference
Lower Upper
Pair 1 PretestE –PosttestE -8.600 9.096 1.661 -11.996 -5.204 -5.179 29 .000
Lampiran 33 278
Uji Perbedaan Aktivitas Anak Antara Posttest Kelompok Kontrol
dengan Kelompok Eksperimen
Hipitesis:
Ho: tidak ada perbedaan rata-rata nilai antara posttest kelompok kontrol dan
kelompok eksperimen
Hα: ada perbedaan rata-rata nilai antara posttest kelompok kontrol dan kelompok
eksperimen
Uji Statistik:
Uji Paired sample t testtingkat signifikansi 0,05.
Kriteria:
Jika –t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel, maka Hoditerima
Jika –t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel, maka Ho ditolak
Perhitungan (Output):
Paired Samples Test
Paired Differences
t df
Sig. (2-
tailed)Mean
Std.
Deviation
Std. Error
Mean
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Pair
1
PosttestK –
PosttestE-16.500 10.448 1.907 -20.401 -12.599 -8.650 29 .000
Kesimpulan:
Hasil yang diperoleh untuk t tabel sebesar -2,032 (lihat tabel t). Nilai -t
hitung < -t tabel (-8,650 < -2,032) dan signifikansi < 0,05 (0,000 < 0,05), maka Ho
ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan rata-rata nilai antara posttest
kelompok kontrol dengan eksperimen
279Lampiran 34
UJi Perbedaan Hasil Belajar Antara Posttest Kelompok Kontrol
dengan EksperimenHipotesis:
Ho: tidak ada perbedaan rata-rata nilai antara posttest kelompok kontrol dan
eksperimen
Hα: ada perbedaan rata-rata nilai antara posttest kelompok kontrol dan eksperimen
Uji Statistik:
Uji Paired sample t testtingkat signifikansi 0,05.
Kriteria:
Jika –t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel, maka Hoditerima
Jika –t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel, maka Ho ditolak
Perhitungan (Output):
Paired Samples Test
Paired Differences
t dfSig. (2-tailed)Mean
Std.Deviation
Std. ErrorMean
95% ConfidenceInterval of the
Difference
Lower Upper
Pair1
PosttestK –PosttestE -5.900 8.739 1.596 -9.163 -2.637 -3.698 29 .001
Kesimpulan:
Hasil yang diperoleh untuk t tabel sebesar -2,032 (lihat tabel t). Nilai -t
hitung < -t tabel (-3,698 < -2,032) dan signifikansi < 0,05 (0,000 < 0,05), maka Ho
ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan rata-rata nilai antara posttest
kelompok control dan eksperimen.
280Lampiran 35
R Tabel (Pearson Product Moment)
(Level of Satistics Significance 0.05 and 2 Tailed)
N r N R
3 0.977 26 0.388
4 0.950 27 0.381
5 0.878 28 0.374
6 0.811 29 0.367
7 0.755 30 0.361
8 0.707 31 0.355
9 0.666 32 0.349
10 0.632 33 0.344
11 0.602 34 0.339
12 0.576 35 0.334
13 0.553 36 0.329
14 0.532 37 0.325
15 0.514 38 0.320
16 0.497 39 0.316
17 0.482 40 0.312
18 0.468 41 0.308
19 0.456 42 0.304
20 0.444 43 0.301
21 0.433 44 0.297
22 0.423 45 0.294
23 0.413 46 0.291
24 0.404 47 0.288
25 0.396 48 0.285
281Lampiran 36
T Table Statistics
Level of SignificanceDF 0.005 0.01 0.025 0.0511 -3.106 -2.593 -2.201 -1.79612 -3.055 -2.560 -2.179 -1.78213 -3.012 -2.533 -2.160 -1.77114 -2.977 -2.510 -2.145 -1.76115 -2.947 -2.490 -2.131 -1.75316 -2.921 -2.473 -2.120 -1.74617 -2.898 -2.458 -2.110 -1.74018 -2.878 -2.445 -2.101 -1.73419 -2.861 -2.433 -2.093 -1.72920 -2.845 -2.423 -2.086 -1.72521 -2.831 -2.414 -2.080 -1.72122 -2.819 -2.405 -2.074 -1.71723 -2.807 -2.398 -2.069 -1.71424 -2.797 -2.391 -2.064 -1.71125 -2.787 -2.385 -2.060 -1.70826 -2.779 -2.379 -2.056 -1.70627 -2.771 -2.373 -2.052 -1.70328 -2.763 -2.368 -2.048 -1.70129 -2.756 -2.364 -2.045 -1.69930 -2.750 -2.360 -2.042 -1.69731 -2.744 -2.356 -2.040 -1.69632 -2.738 -2.352 -2.037 -1.69433 -2.733 -2.348 -2.035 -1.69234 -2.728 -2.345 -2.032 -1.69135 -2.724 -2.342 -2.030 -1.69036 -2.719 -2.339 -2.028 -1.68837 -2.715 -2.336 -2.026 -1.68738 -2.712 -2.334 -2.024 -1.68639 -2.708 -2.331 -2.023 -1.68540 -2.704 -2.329 -2.021 -1.68441 -2.701 -2.327 -2.020 -1.68342 -2.698 -2.325 -2.018 -1.68243 -2.695 -2.323 -2.017 -1.68144 -2.692 -2.321 -2.015 -1.68045 -.2.690 -2.319 -2.014 -1.679
290
YAYASAN PENDIDIKAN AL ISLAM
RA AL ISLAM MANGUNSARI 02
KECAMATAN GUNUNGPATI KOTASEMARANG
Jl. Raya Muntal Mangunsari No 1 Gunungpati Semarang 50227 TELP. 024 76917587
SURAT KETERANGAN PENELITIANNomor: 01/YPA.RA/VII/2013
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Tarwiyah
Jabatan : Kepala Sekolah
Menerangkan bahwa:
Nama : Titik Khomsatun
NIM : 1601408037
Jurusan : Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
Telah melaksanakan penelitian di Raudlatul Athfal Islam 02 Mangunsari Pada
Tanggal 15 Juli sampai dengan 20 Juli 2013 guna menyusun skripsi yang berjudul
“Perbedaan Aktivitas dan Hasil belajar Anak Menggunakan Lembar Kerja
dan Media Fun Works Berdasarkan Kurikulum Permendiknas No.58 Tahun
2009”.
Demikian surat keterangan ini kami buat untuk dipergunakan sebagaimana
mestinya.
290
YAYASAN PENDIDIKAN AL ISLAM
RA AL ISLAM MANGUNSARI 02
KECAMATAN GUNUNGPATI KOTASEMARANG
Jl. Raya Muntal Mangunsari No 1 Gunungpati Semarang 50227 TELP. 024 76917587
SURAT KETERANGAN PENELITIANNomor: 01/YPA.RA/VII/2013
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Tarwiyah
Jabatan : Kepala Sekolah
Menerangkan bahwa:
Nama : Titik Khomsatun
NIM : 1601408037
Jurusan : Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
Telah melaksanakan penelitian di Raudlatul Athfal Islam 02 Mangunsari Pada
Tanggal 15 Juli sampai dengan 20 Juli 2013 guna menyusun skripsi yang berjudul
“Perbedaan Aktivitas dan Hasil belajar Anak Menggunakan Lembar Kerja
dan Media Fun Works Berdasarkan Kurikulum Permendiknas No.58 Tahun
2009”.
Demikian surat keterangan ini kami buat untuk dipergunakan sebagaimana
mestinya.
290
YAYASAN PENDIDIKAN AL ISLAM
RA AL ISLAM MANGUNSARI 02
KECAMATAN GUNUNGPATI KOTASEMARANG
Jl. Raya Muntal Mangunsari No 1 Gunungpati Semarang 50227 TELP. 024 76917587
SURAT KETERANGAN PENELITIANNomor: 01/YPA.RA/VII/2013
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Tarwiyah
Jabatan : Kepala Sekolah
Menerangkan bahwa:
Nama : Titik Khomsatun
NIM : 1601408037
Jurusan : Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
Telah melaksanakan penelitian di Raudlatul Athfal Islam 02 Mangunsari Pada
Tanggal 15 Juli sampai dengan 20 Juli 2013 guna menyusun skripsi yang berjudul
“Perbedaan Aktivitas dan Hasil belajar Anak Menggunakan Lembar Kerja
dan Media Fun Works Berdasarkan Kurikulum Permendiknas No.58 Tahun
2009”.
Demikian surat keterangan ini kami buat untuk dipergunakan sebagaimana
mestinya.
Lampiran 40
291
DOKUMENTASI
RA Al-Islam 02 Mangunsari
RA Al-Islam Sumurrejo
Lampiran 40
291
DOKUMENTASI
RA Al-Islam 02 Mangunsari
RA Al-Islam Sumurrejo
Lampiran 40
291
DOKUMENTASI
RA Al-Islam 02 Mangunsari
RA Al-Islam Sumurrejo
292
Kondisi pembelajaran menggunakan lembar kerja
Anak duduk diam mendengarkan guru
Proses pembelajaran menggunakan lembar kerja
292
Kondisi pembelajaran menggunakan lembar kerja
Anak duduk diam mendengarkan guru
Proses pembelajaran menggunakan lembar kerja
292
Kondisi pembelajaran menggunakan lembar kerja
Anak duduk diam mendengarkan guru
Proses pembelajaran menggunakan lembar kerja
293
Kondisi pembelajaran menggunakan media Fun works
Anak bercerita dengan gambar seri dari media Fun works
Anak terlibat aktif dalam pembelajaran menggunakan media fun works
293
Kondisi pembelajaran menggunakan media Fun works
Anak bercerita dengan gambar seri dari media Fun works
Anak terlibat aktif dalam pembelajaran menggunakan media fun works
293
Kondisi pembelajaran menggunakan media Fun works
Anak bercerita dengan gambar seri dari media Fun works
Anak terlibat aktif dalam pembelajaran menggunakan media fun works