UNIVERSITAS JEMBER 2013haris.web.unej.ac.id/wp-content/uploads/sites/636/2015/04/... · FAKULTAS...

18
i PEMBUATAN AIR BERSIH DARI AIR LIMBAH RUMAH TANGGA BERBASIS FILTER SEDERHANA SISTEM TERPUSAT DI KABUPATEN JEMBER Oleh : Ach. Haris Efendy 101810301021 FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS JEMBER 2013

Transcript of UNIVERSITAS JEMBER 2013haris.web.unej.ac.id/wp-content/uploads/sites/636/2015/04/... · FAKULTAS...

i

PEMBUATAN AIR BERSIH DARI AIR LIMBAH RUMAH TANGGA

BERBASIS FILTER SEDERHANA SISTEM TERPUSAT

DI KABUPATEN JEMBER

Oleh :

Ach. Haris Efendy

101810301021

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS JEMBER

2013

ii

iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulilla kita ucapkan kepada Allah SWT, karena atas segala rahmat

yang telah diberikan, sehingga kami dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini

dengan semaksimal mungkin. Karya tulis ini mengambil pokok bahasan tentang

“Pembuatan Air Bersih dari Air Limbah Rumah Tangga Berbasis Filter Sederhana

Sitem Terpusat di Kabupaten Jember”.

Dalam penyelesaikan karya tulis ini tentunya tidak lepas dari peran serta

berbagai pihak baik dari segi moral, material, maulpun keilmuan. Untuk itu saya

mengucapkan terima kasih kepada pihak – pihak yang banyak membantu sebagai

berikut :

1. Ibu Nurul Priyantari, S.Si., M.Si. selaku Pembantu Dekan III Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Jember.

2. Teman – teman yang selalu menyemangati dan mendukung pembuatan karya

tulis ini.

3. Kedua orang tua saya yang telah memberikan segala restu dan dukungannya

kepada kami.

4. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan sumbangan pemikiran

dalam menyelesaikan makalah ini yang tidak dapat kami sebutkan.

Akhirnya penyusun menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih belum

dikatakan sempurna, masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki. Untuk itu,

kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan bagi perbaikan

di masa yang akan datang. Semoga karya tulis ilmiah ini nantinya dapat

menambah wacana keilmuan. Sekian dari kami, terima kasih.

Jember, 18 Oktober 2013

Penyusun

iv

DAFTAR ISI

JUDUL DEPAN .................................................................. i

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................. ii

KATA PENGANTAR .................................................................. iii

DAFTAR ISI .................................................................. iv

DAFTAR GAMBAR .................................................................. iv

RINGKASAN .................................................................. v

BAB I. PENDAHULUAN .................................................................. 1

Latar Belakang .................................................................. 1

Rumusan Masalah .................................................................. 2

Tujuan .................................................................. 2

Manfaat .................................................................. 3

Luaran yang Diharapkan................................................................... 3

BAB II. LANDASAN TEORI................................................................. 4

Kebutuhan Air Bersih Masyarakat Indonesia................................... 4

Air Limbah Rumah Tangga............................................................... 4

Filtarasi Sederhana ................................................................... 5

BAB III. PEMBAHASAN ................................................................... 7

Analisis SWOT ................................................................... 8

BAB IV. PENUTUP

Kesimpulan ................................................................. 10

Saran ................................................................. 10

DAFTAR PUSTAKA ................................................................. 11

BIODATA ................................................................. 12

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Sistem air limbah terpusat dengan filtrasi sederhana............ 8

v

RINGKASAN

Air merupakan senyawa kimia yang memiliki peranan penting bagi

kehidupan mahluk hidup. Bagi manusia, air diperlukan untuk keperluan sehari –

hari baik sebagai air minum, mandi, memasak, pertanian, dan mencuci. Rata - rata

dalam satu hari tiap orang di Indonesia memakai air bersih sebesar 144 liter.

Ketersediaan air bersih Pulau Jawa sebesar 1.750 meter kubik per kapita per

tahun. Data ini masih jauh dibawah data standar kecukupan air bersih sebesar

2.000 meter kubik per kapita per tahun. Rendahnya angka ketersediaan air bersih

yang tidak segera dicari solusinya, maka dipastikan pada tahun 2020 di Indonesia

akan mengalami kelangkaan air bersih.

Air bersih yang telah dipakai akan menjadi limbah yang terbuang ke

lingkungan. Berdasarkan data Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Jember (2010),

menyebutkan bahwa kandungan BOD dan DO di Sungai Bedadung hulu,

Bedadung hilir, dan Kali Jompo tengah telah melebihi baku mutu. Penggunaan air

bersih secara belebihan selain dapat mencemari lingkungan juga mengurangi

ketersediaan air bersih. Sehingga timbul masalah kekurangan air bersih saat

musim kemarau. Tercatat 14 Desa dan Kelurahan di Kabupaten Jember

mengalami krisis air bersih (Kompas, 2013). Sehingga diperlukan solusi yang

tepat dan berkelanjutan dalam mengatasi masalah air bersih.

Karya tulis ini mengambil judul “Pembuatan Air Bersih dari Air Limbah

Rumah Tangga Berbasis Filter Sederhana Sitem Terpusat di Kabupaten Jember”.

Tujuan karya tulis ini adalah mengetahui sistem air limbah rumah tangga terpusat.

Serta mengetahui pembuatan air bersih dari limbah rumah tangga dengan filtrasi

sederhana. Metode yang digunakan adalah air limbah sistem terpusat, dimana

limbah cair dari rumah tangga dipusatkan dalam satu tempat (kolam

penampungan). Air yang tertampung diendapkan secara dekantasi yang kemudian

disaring melalui medium filtrasi (batu, ijuk, arang aktif, kapas, sekam, dan silika).

Ditinjau dari segi kondisi fisik wilayah Jember dan padatnya pemukiman di

daerah perkotaan. Maka metode ini sangat efektif digunakan pada pemukiman

vi

yang padat penduduk. Air limbah rumah tangga dapat dijadikan air bersih dengan

proses filtrasi sederhana. Sehingga tidak mencemari aliran Sungai yang ada di

Kabupaten Jember. Selain sebagai metode yang ramah lingkungan, air bersih yang

dihasilkan dapat digunakan sebagai media penyiraman tanaman, pertanian, dan

budidaya perikanan. Namun, perlu adanya penelitian lebih lanjut mengenai

kualitas air hasil penyaringan yang ditinjau dari segi kandungan kimianya. Serta

perlunya sosialiasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kualitas air

dan pemanfaatan air bersih melalui prinsip ramah lingkungan.

1

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Air merupakan senyawa kimia yang memiliki peranan penting bagi

kehidupan mahluk hidup. Bagi manusia, air diperlukan untuk keperluan sehari –

hari baik sebagai air minum, mandi, memasak, pertanian, dan mencuci.

Berdasarkan data survei Direktorat Pengembangan Air Minum (2006),

menyebutkan bahwa dalam satu hari tiap orang di Indonesia rata – rata memakai

air bersih sebesar 144 liter. Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur menyebutkan

bahwa jumlah penduduk Kabupten Jember tahun 2011 sebesar 2,3 juta jiwa,

sehingga dalam satu hari dibutuhkan air bersih kurang lebih 300 juta liter.

Air bersih yang telah dipakai kebanyakan terbuang ke lingkungan sebagai

limbah. Limbah air yang berasal dari rumah tangga pada daerah padat penduduk

umumnya dibuang melalui parit dan bermuara ke sungai. Jika air limbah rumah

tangga tidak ditangani secara serius dan berkelanjutan maka akan mengakibatkan

pencemaran lingkungan dan menurunkan kualitas air sungai. Parameter kualitas

air yang cukup penting adalah BOD (Biochemical Oxygen Deman) dan DO

(Dissolved Oxygen) (Salmin, 2005). Berdasarkan data Kantor Lingkungan Hidup

(KLH) Jember (2010), menyebutkan bahwa kandungan BOD dan DO di Sungai

Bedadung hulu, Bedadung hilir, dan Kali Jompo tengah telah melebihi baku mutu.

Kandungan BOD Sungai Bedadung hulu, hilir, dan Kali Jompo tengah masing –

masing 9,07; 7,55; dan 8,12 mg/liter. Sedangkan kandungan DO masing – masing

1,50; 3,11; dan 1,93 mg/liter. Sampai saat ini belum ada solusi dari pemerintah

untuk mengatasi pencemaran sungai tersebut.

Penggunaan air bersih secara belebihan selain dapat mencemari lingkungan

juga mengurangi ketersediaan air bersih. Sehingga timbul masalah kekurangan air

bersih saat musim kemarau. Berita yang tercantum di kompas.com edisi 24

September 2013, tercatat sebanyak 14 desa dan kelurahan yang tersebar di 9

kecamatan mulai mengalami krisis air bersih. Desa dan kelurahan yang dilanda

krisis air bersih antara lain : Sanenrejo, Pakis, Kemiri, Karang Bayat, Gelang,

Jatiroto, Silo, Sumbersari, Jumerto, Patrang, Arjasa, Panduman, Suco Pangepok,

2

dan Pakusari. Solusi yang diakan dilakukan Badan Penanggulangan Bencana

Daerah (BPBD) Jember untuk mengatasi krisis air bersih yaitu pendirian tandon

air bersih dan program pipanisasi air bersih. Namun solusi tersebut belum

terealisasikan karena membutuhkan dana yang tidak sedikit, dan solusi jangka

pendek yang dilakukan oleh BPBD Jember adalah mengirim dua truk tangki air

bersih setiap hari (Tempo.co, 2013). Sehingga diperlukan solusi yang tepat dan

berkelanjutan.

Mahasiswa sebagai unsur perguruan tinggi harus menjunjung tinggi Tri

Darma perguruan tinggi, yang meliputi pendidikan, penelitian, dan pengabdian

kepada masyarakat. Mahasiswa dituntut kritis dalam berfikir dan cepat dalam

memberikan solusi permasalahan yang ada dimasyarakat. Berdasarkan

pemasalahan air bersih dan dampak pencemaran air, maka muncul ide kreatif

untuk memanfaatkan air limbah rumah tangga sebagai air bersih berbasis fitrasi

sederhana. Pembuatan air bersih dari rumah tangga melalui dua tahapan yaitu:

pemusatan limbah air rumah tangga, proses dekantasi limbah yang mengandung

padatan, dan proses penyaringan air limbah. Sehingga hasil penyaringan air ini

dapat dimanfaatakan sebagai air penyiram tanaman dan tidak berbahaya saat

dibuang kelingkungan.

1.2 Rumusan Masalah

Beradasarkan latar belakang diatas diperoleh rumusan masalah sebagai

berikut:

a. Bagaimana penggunaan sistem air limbah rumah tangga terpusat?

b. Bagaimana cara membuat air bersih dari air limbah rumah tangga berbasis

filtrasi sederhana?

1.3 Tujuan

Tujuan yang hendak dicapai melalui karya tulis ini antara lain:

a. Mengetahui sistem air limbah rumah tangga terpusat.

b. Mengetahui pembuatan air bersih dari limbah rumah tangga dengan filtrasi

sederhana.

3

1.4 Manfaat

Manfaat yang dapat diperoleh antara lain:

a. Air bersih yang dihasilkan dapat digunakan sebagai penyiram tanaman.

b. Mengurangi pencemaran air limbah rumah tangga.

1.5 Luaran yang Diharapkan

Luaran yang hendak dicapai dalam karya tulis ini adalah terciptanya suasana

lingkungan yang sehat. Serta mewujudkan budaya peduli lingkungan kepada

masyarakat, sehingga dapat menghemat dan memaksimalkan penggunaan air

secara berkelanjutan.

4

BAB II. LANDASAN TEORI

2.1 Kebutuhan Air Bersih Masyarakat Indonesia

Air merupakan senyawa kimia yang memiliki peranan penting bagi

kehidupan mahluk hidup. Bagi manusia, air diperlukan untuk keperluan sehari –

hari baik sebagai air minum, mandi, memasak, pertanian, dan mencuci.

Berdasarkan survei Direktorat Pengembangan Air Minum (2006), menyebutkan

bahwa dalam satu hari tiap orang di Indonesia rata – rata memakai air bersih

sebesar 144 liter. Badan Pusat Statistik memprediksikan jumlah penduduk

Indonesia akan melonjak menjadi 247,5 juta jiwa pada tahun 2015. Jumlah

tersebut mengakibatkan pemenuhan kebutuhan air meningkat hingga 9,391 miliar

meter kubik atau naik 47% dari tahun 2000.

Pulau Jawa dengan jumlah penduduk terpadat se Indonesia memiliki jumlah

ketersediaan air bersih sebesar 1.750 meter kubik per kapita per tahun. Data ini

masih jauh dibawah data standar kecukupan air bersih sebesar 2.000 meter kubik

per kapita per tahun. Rendahnya angka ketersediaan air bersih yang tidak segera

dicari solusinya, maka dipastikan pada tahun 2020 di Indonesia akan mengalami

kelangkaan air bersih (Ruzardi, 2007).

Kabupaten Jember merupakan kabupaten di Pulau Jawa yang berada di

Propinsi Jawa Timur dengan jumlah penduduk terpadat se Eks Keresidenan

Besuki. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur menyebutkan

bahwa jumlah penduduk Kabupten Jember tahun 2011 sebesar 2,3 juta jiwa,

sehingga dalam satu hari dibutuhkan air bersih kurang lebih 300 juta liter. Angka

ini akan terus meningkat seiring dengan peningkatan pertumbuhan masyarakat

yang ada di Kabupaten Jember.

2.2 Air Limbah Rumah Tangga

Limbah merupakan buangan atau bekas yang berbentuk gas, cair, dan

padat. Menurut Menteri Negara Lingkungan Hidup menyebutkan bahwa air

limbah domestik merupakan air limbah yang berasal dari usaha dan atau kegiatan

pemukiman (real estate), rumah makan (restauran), perkantoran, perniagaan,

5

apartemen, dan asrama. Air limbah rumah tangga adalah limbah yang berasal dari

kamar mandi, cucian, dan air bekas indistri rumah tangga. Jumlah air limbah

rumah tangga yang terbuang akan selalu bertambah sesuai dengan peningkatan

pertumbuhan penduduk.

Berdasarkan data survei Direktorat Pengembangan Air Minum (2006),

menyebutkan bahwa dalam satu hari tiap orang di Indonesia rata – rata memakai

air bersih sebesar 144 liter. Sebagian besar penggunaan air bersih digunaan untuk

proses mencuci pakaian dan mandi. Jika dalam satu hari setiap dibutuhkan 100

liter air untuk mandi dan mencuci maka sejumlah itulah air bersih terbuang ke

lingkungan. Air bekas cucian dan kamar mandi sudah terkontaminasi dengan

senyawa basa yang didominasi dengan limbah sabun dan deterjen. Sehingga

pembuangan limbah deterjen secara langsung ke lingkungan akan menurunkan

kualitas tanah. Limbah detergen yang dibuah ke sungai akan menurunkan kualitas

air sungai dan membunuh mikroorganisme yang hidup di sungai.

Berdasarkan data Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Jember (2010),

menyebutkan bahwa kandungan BOD dan DO di Sungai Bedadung hulu,

Bedadung hilir, dan Kali Jompo tengah telah melebihi baku mutu. Kandungan

BOD Sungai Bedadung hulu, hilir, dan Kali Jompo tengah masing – masing 9,07;

7,55; dan 8,12 mg/liter. Sedangkan kandungan DO masing – masing 1,50; 3,11;

dan 1,93 mg/liter. Tingkat cemaran di Sungai Bedadung dapat membawa dampak

buruk terutama dari sisi kesehatan. Masyarakat yang memanfaatkan aliran sungai

untuk kebutuhan sehari – hari, lebih beresiko terkena penyakit akibat kualitas air

yang kurang baik.

2.3 Filtrasi Sederhana

Filtrasi merupakan proses penjernihan atau penyaringan air limbah melalui

media, dimana selama air melalui media akan terjadi perbaikan kualitas. Hal ini

disebabkan adanya proses pemisahan antara partikel – partikel tersuspensi dan

koloid, reduksi bakteri dan organisme lainnya dan pertukaran konstituen kimia

yang ada dalam air limbah. Faktor yang perlu diperhatikan untuk menjaga

efisiensi filtrasi adalah menghilangkan partikulat dan koloidal yang tidak

mengendap setelah terjadinya proses flokulasi biologis atau kimia. Kedua,

6

menaikkan kehilangan suspensi padatan, kekeruhan, phospor, BOD, COD, dan

bakteri. Keriga, mengurangi adanya desinfektan (Endahwati dan Suprihatin,

2009).

Filtrasi secara sederhana merupakan proses pemisahan dengan

menggunakan alat dan bahan yang mudah ditemui dalam kehidupan. Bahan yang

dapat digunakan sebagai media penyaringan antara lain pasir, ijuk, kerikil, arang,

dan batu (Agustini, 2010). Media lain yang dapat digunakan adalah kapas, silika,

karbon aktif, terumbu karang (biofilter), dan batu kapur. Filter yang digunakan

harus sesuai dengan kandungan kimia air limbah yang digunakan. Medium filter

tidak bisa digunakan selamnya, akan ada waktu dimana filter menjadi jenuh dan

tidak dapat digunakan sebagai medium penyaringan. Oleh karena itu, medium

harus rutin diganti, dan bahan baku filter harus tersedia melimpah di lingkungan

sekitar untuk mengurangi biaya pembuatan medium filter.

7

BAB III. PEMBAHASAN

Berdasarkan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 112

Tahun 2003 Tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik. Menyebutkan bahwa air

limbah domestik harus dikelola secara terpadu sebelum dibuang ke air permukaan

atau lingkungan. Para prosesnya, air limbah buangan rumah tangga disalurkan

pada satu tempat (terpusat), dimana ditempat tersebut disediakan kolam

penampungan air limbah yang telah diisi dengan bebatuan pada bagian dasar

kolam. Fungsi kolam ini sebagai medium pengendapan limbah padat, sehingga air

yang melewati medium filter bebas dari padatan.

Proses selanjutnya adalah penyaringan melalui medium (filter). Filter

mempunyai kemampuan untuk memisahkan partikulat semua ukuran termasuk

didalamnya algae, virus, asbestos, dan koloid-koloid tanah. Media filter yang

umum dan sering digunakan yaitu pasir. Secara garis besar kemampuan filtrasi

dapat dibedakan atas saringan pasir lambat, saringan pasir cepat, saringan

berkecepatan tinggi dan saringan bertekanan.

Medium yang digunakan harus sesuai dengan senyawa tersuspensi

didalam air limbah. Jika senyawa tersuspensi tersebut tidak sesuai dengan

medium filter, maka senyawa tersuspensi akan tatap terbawa oleh air melalui

medium penyaringan. Hasil penyaringan ditampung terlebih dahulu dalam kolam

besar untuk diendapkan jika masih terdapat partikel – partikel padatan lain.

Setelah diendapkan secara dekantasi, maka air bersih sudah bisa dibuang ke

lingkungan. Agar pemanfaatan air semakin bertambah, maka air bersih hasil

penyaringan bisa digunakan sebagai penyiram tanaman rumah tangga, taman kota,

maupun budidaya ikan lele. Sehingga air yang terbuang tidak mubadir dan tidak

mencemari lingkungan. Namun, sistem seperti ini efektif digunakan pada

perumahan yang padat penduduk dan lingkungan dengan tingkat pencemaran air

yang sudah melebihi batas normal.

Berikut skema sistem pembungan air limbah rumah tangga terpusat yang

ramah lingkungan.:

8

Analisis SWOT

Analisa ide atau gagasan harus mempertimbangkan kekuatan (strengths),

kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats).

Kekuatan (strengths)

Ide karya tulis ini sangat relevan dilakukan mengingat tingkat

pencemaran sungai sudah melebihi batas normal. Pemanfaatan air bersih

yang berlebihan mengakibatkan jumlah air bersih semakin berkurang.

Sehingga perlu inovasi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan untuk

mengatasi permasalahan tersebut. Proses pengolahan air limbah menjadi air

bersih juga akan menjaga lingkungan dari cemaran limbah air rumah tangga.

Gambar 1. Sistem air limbah terpusat dengan filtrasi sederhana

Air limbah rumah tangga

Kolam penampungan

Sistem penyaringan

sederhana (filtrasi) Air besih dialirkan ke sungai

dan dapat dimanfaatkan

sebagai media penyiraman

dan budidaya ikan

9

Kelemahan (weaknesses)

Kelemahan yang timbul adalah belum adanya penelitian mengenai

kualitas air hasil filtrasi. Sehingga air bersih hasil filtrasi hanya bisa

digunakan untuk keperluan penyiraman tanaman, budidaya perikanan, dan

pengairan.

Peluang (opportunities)

Peluang yang tersedia pada pemukiman padat penduduk di Kabupaten

Jember sangat terbuka lebar. Mengingat belum pernah ada pemanfaatan

fiilter sederhana sebagai penyaring air limbah rumah tangga di Kabupaten

Jember.

Ancaman (threats)

Ancaman yang mungkin timbul adalah ketersediaan dana dan

administrasi. Sehingga perlu sosialiasi yang intensif kepada masyarakat agar

mendukung program ini.

10

BAB IV. PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan, data, dan fakta dilapangan. Maka dapat

disimpulkan bahwa:

a. Sistem air limbah rumah tangga terpusat sangat efektif digunakan pada

pemukiman yang padat penduduk.

b. Air limbah rumah tangga dapat dijadikan air bersih dengan proses filtrasi

sederhana.

c. Air bersih hasil penyaringan dapat digunakan sebagai media penyiraman

tanaman dan budidaya perikanan.

4.2 Saran

Perlu adanya penelitian lebih lanjut mengenai kualitas air hasil penyaringan

yang ditinjau dari segi kandungan kimianya. Seta perlunya sosialiasi kepada

masyarakat tentang pentingnya menjaga kualitas air dan pemanfaatan air bersih

melalui prinsip ramah lingkungan.

11

DAFTAR PUSTAKA

Agustini, Sri. 2010. Pengembangan Rancangan PIKAB (Pasir, Ijuk, Kerikil,

Arang, dan Batu). Malang: Universitas Islam Negeri Maulana Malik

Ibrahim.

Badan Pusat Statistik. 2011. Jumlah Penduduk Jawa Timur per Kabupaten / Kota.

Jawa Timur: BPS.

Direktorat Pengembangan Air Minum. 2006. Pemakaian Air Rumah Tangga

Perkotaan 144 Liter Perhari. [on line]. http:// jdfi.co.id

/greenfestival/GreenFest08-kmandi.php. Diakses pada 15 Oktober 2013.

Edahwati, Luluk dan Suprihatin. 2009. Kombinasi Proses Aerasi, Adsorpsi, dan

Filtrasi pada Pengolahan Air Limbah Industri Perikanan. Surabaya: UPN

“Veteran”. Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan Vol.1No. 2.

Kantor Lingkungan Hidup. 2010. Rekapitulasi Hasil Analisa untuk Sampling Air

Sungai Kabupaten Jember. [on line]. http://cgauliz. blogspot. com/2012

/03/kualitas-air-sungai-kabupaten-jember.html. Diakses pada 15 Oktober

2013.

Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 112 Tahun 2003 Tentang

Baku Mutu Air Limbah Domestik. Jakarta .

Kompas.com. 2013. 14 Desa di Jember Krisis Air Bersih. [on line].

http://regional.kompas.com/. Diakses pada 16 Oktober 2013.

Ruzardi, DR. 2007. Ketahanan Air Nasional. Yogyakarta: Universiatas Islam

Indonesia.

Tempo.co. 2013. Kekeringan Landa 14 Desa di Jember. [on line].

http://www.tempo.co/. Diakses pada 16 Oktober 2013.

12

Biodata Penulis :

Nama Lengkap : Ach. Haris Efendy

NIM : 101810301021

Tempat dan tgl. lhr. : Banyuwangi, 18 Juni 1992

Alamat tempat tinggal : RT 03 / RW 03, Dusun Kaligoro, Desa Sukomaju,

Kecamatan Srono, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

Nomor Hp : 085-785-228-490

Riwayat Pendidikan

- TK Nahdlatuthtullab Kaligoro 1996 – 1998

- MI Miftahul Huda Kaligoro 1998 – 2004

- MTs Negeri Srono 2004 – 2007

- SMA Negeri 1 Cluring 2007 – 2010

- S1 Kimia Universitas Jember 2010 – Sekarang

Karya – karya Ilmiah yang Pernah Dibuat

- Pemanfaatan Bakteri Probiotik untuk Meningkatkan

Produktivitas Usaha Budidaya Itik Potong.

- Pemanfaatan Kulit Buah Kakao sebagai Edible Film Berbasis

Pektin.

- Pemanfaatan Belerang, Garam Air Laut, dan Sinar Matahari

sebagai Alternatif Energi Listrik Berbasis Baterai NaS (Sodium

Sulfur).

Penghargaan – Penghargaan Ilmiah yang Pernah Diraih

- Lolos PKM Kewirausahaan didanai DIKTI tahun 2010

- Lolos PKM Penelitian didanai DIKTI tahun 2012

- Penyaji terbaik 1 lomba karya tulis ilmiah kepemudaan Dinas

Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Banyuwangi tahun 2013