UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

286
Laporan Tahunan Annual Report 2015 PT. Bank of India Indonesia Tbk Bersama Membangun Kinerja Yang Berkembang Berkelanjutan UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE PERFORMANCE A Subsidiary of Bank of India

Transcript of UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

Page 1: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

Laporan TahunanAnnual Report2015

PT. Bank of India Indonesia Tbk

Bersama Membangun Kinerja Yang Berkembang Berkelanjutan

UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE PERFORMANCE

A Subsidiary of Bank of India

Page 2: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

4 PENJELASAN TEMA

THEME EXPLANATION

5 VISI & MISI

VISION & MISSION

DAFTAR ISI TABLE OF CONTENT

28 PROFIL PERUSAHAANCOMPANY PROFILE

28 Sekilas Bank of India Indonesia

Bank of India Indonesia at A Glance

31 Jejak Langkah

Milestones

33 Informasi Perseroan

Corporate Information

34 Produk dan Jasa Bank

Products and Services

38 Laporan Keuangan Bank of India

Bank of India Financial Statements

39 Struktur Pemegang Saham PT Bank of India

Indonesia Tbk

PT Bank of India Indonesia Tbk Shareholders

Structure

40 Struktur Organisasi

Organization Structure

41 Nilai-Nilai Budaya Perusahaan

Corporate Values

43 Profil Komisaris

Board of Commissioners Profile

45 Profil Direksi

Board of Directors Profile

49 Ikhtisar Saham 2015

Shares Highligths 2015

51 Peristiwa Penting

Important Event

56 Kejadian Penting Setelah Tanggal Neraca

Subsequent Event After Balance Sheet Date

59 Penghargaan

Awards

60 Profil Pejabat Eksekutif

Executives Officers Profile

66 Profil Komite di Bawah Dewan Komisaris

Commitees Under the Board of Commisioners

12 LAPORAN MANAJEMENMANAGEMENT’S REPORT

12 Sambutan Komisaris

The Board of Commissioners Report

20 Sambutan Direktur Utama

President Director Report

26 Surat Pernyataan Dewan Komisaris dan

Direksi tentang Tanggung Jawab Atas

Laporan Tahunan Bank of India Indonesia

2015

Board of Commissioners and Board of Directors

Affidavit on Responsibility of Annual Reporting

Bank of India Indonesia 2015

6 IKHTISAR KEUANGANFINANCIAL HIGHLIGHT

Page 3: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

70 ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMENMANAGEMENT’S DISCUSSION AND ANALYSIS

70 Tinjauan Ekonomi Nasional dan Global 2015

General Overview Global and Domestic Economy Outlook 2015

74 Kinerja Keuangan PT Bank of India Indonesia Tbk 2015

Financial Performance of PT Bank of India Indonesia Tbk 2015

76 Laporan Pendapatan Perusahaan

Income Statements

78 Laporan Neraca Perusahaan

Balance Sheets

81 Pembahasan Rasio Keuangan

Financial Ratios

94 Sumber Daya Manusia

Human Capital

98 Jaringan Kantor

Office Network

100 Teknologi Informasi

Information Technology

102 Rencana Bisnis 2016

Business Plan 2016

107 Manajemen Risiko

Risk Management

121 Transaksi Pihak Berelasi

Related Party Transaction

126 TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIKGOOD CORPORATE GOVERNANCE

126 Rapat Umum Pemegang Saham

General Meetings of Shareholders

131 Dewan Komisaris

Board of Commissioners

137 Dewan Direksi

Board of Directors

142 Divisi Sekretaris Perusahaan

Corproate Secretary Division

150 TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

150 Dasar Pelaksanaan

Framework

150 Realisasi Kegiatan

Activity Realization

152 LAPORAN KEUANGAN

FINANCIAL STATEMENTS

Page 4: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

4 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Penjelasan TemaTheme Explanation

Bersama Membangun Kinerja, yang Berkembang Berkelanjutan

Unity in Building Progressive and Sustainable Performance

Perekonomian Indonesia pada 2015 belum menggembirakan. Pertumbuhan ekonomi melambat, yakni hanya mencapai angka 4,79%. Pencapaian sebesar itu masih di bawah pertumbuhan tahun 2014, yang mencapai angka 5,1%. Kondisi itu berimbas pada menurunnya kegairahan dunia usaha di Tanah Air, yang pada gilirannya berpengaruh juga pada kinerja perbankan. Itu sebabnya, sejumlah bank labanya tumbuh melambat, atau malah merugi.

Tergerusnya laba terjadi, antara lain, karena perbankan memilih untuk membentuk atau menambah Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan (CKPN). Kebijakan itu diambil seiring dengan meningkatnya rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL). Upaya itu pula yang diambil oleh PT Bank of India Indonesia Tbk. Langkah memperbesar cadangan diambil sebagai bentuk antisipasi Bank apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dalam penyaluran kredit.

Selain langkah antisipatif, Bank juga terus melakukan konsolidasi dan pembenahan internal. Salah satu yang menjadi fokus pembenahan adalah Bank akan lebih selektif dalam memberikan kredit, yakni diutamakan kepada kalangan Small Medium Enterprise (SME). Hal itu dilakukan karena jumlah mereka cukup besar dan sudah teruji daya tahannya dalam menghadapi krisis ekonomi.

Dengan berbagai upaya dan kebijakan itu, Bank berusaha untuk membangun kinerja yang berkembang berkelanjutan.

In 2015, Indonesian economy was below expectation. The economic growth decelerated only arriving at 4.79%. The achievement was below growth booked in 2014 that was 5.1%. The condition affected to slowing business sector development at National Level, that in turn also implied performance of Banking sector. Therefore, several banks recorded lower profit or even experienced loss.

Decreasing profit was namely due the banking sector tended to reserve or added allowance for impairment losses (CKPN). The policy was taken in line with higher Non-Peroforming Loan (NPL) ratio. Efforts were also taken by PT Bank of India Indonesia Tbk. Step enlarge reserves taken in anticipation of the Bank in case things are not desirable in loan disbursement.

As anticipatory plan, the Bank continued consolidation and internal restructuring process. One of main focus of the consolidation is that the Bank will be more selective in loan disbursement, prioritizing Small Medium Enterprise(SME). This will eb done due large population and reslience in encountering economic crisis.

Within set of initiatives and policies, Bank is strive to build progressive and sustainable performance.

Page 5: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

5Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Visi & Misi Vision & Mission

VisiMenjadi Bank yang progresif dan terpercaya dengan Standar Internasional dalam memenuhi kebutuhan nasabah, dalam transaksi perbankan nasional maupun internasional

MisiMenyediakan layanan nasabah berdasarkan prinsip Kehati-hatian Bank dan Good Corporate Governance untuk meningkatkan nilai bagi Stakeholder

VisionTo be a sound and progressive Bank with International Standards and meet the domestic and foreign banking requirements of our customers

MissionTo provide customer services on the principles of Prudential Banking and Good Corporate Governance to enhance value to our Stakeholder

Page 6: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

6 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlights

(dalam Jutaan Rupiah) / (in million of Rupiah)

IKHTISAR KEUANGAN TAHUN 2011-2015 / FINANCIAL HIGHLIGHTS 2011-2015

KETERANGAN / DESCRIPTION 2015 2014 2013 2012 2011

Neraca / Balance Sheet :

Total AsetTotal Assets 6.087.483 5,200,631 3,601,336 2,540,741 2,080,428

Kredit Yang DiberikanLoans 3.592.787 3,157,427 2,569,313 1,836,288 1,436,233

Kredit yang diberikan - BersihLoans - Net 3.401.455 3,129,867 2,547,310 1,825,423 1,413,687

CKPNAllowance for Impairment Losses (191.332) 27,560 22,009 15,690 24,937

Dana Pihak KetigaThird Party Fund 4.378.123. 3,585,345 2,740,214 1,972,256 1,675,845

- Giro- Current Accounts 297.976. 322,718 320,868 201,367 194,364

- Tabungan- Saving Accounts 144.583 168,516 196,609 110,678 92,163

- Deposito- Time Deposit 3.935.564 3,094,112 2,222,737 1,660,211 1,389,318

EkuitasEquity 1.114.888 556,249 454,861 373,769 346,488

Laba Rugi / Profit And Loss :

Pendapatan BungaInterest Income 553,936 441,365 275,921 203,913 177,634

Beban BungaInterest Expense (364,277) (266,673) (134,876) (106,251) (81,127)

Pendapatan Bunga BersihInterest Income - Net 189,659 174,692 141,045 97,662 96,507

Pendapatan Operasional LainnyaOther Operating Incomes 25,176 34,098 29,518 14,373 14,080

Beban Operasional Lainnya BersihOther Operating Expenses Net (235,403) (32,368) (54,747) (47,612) (39,434)

Laba (Rugi) OperasionalOperating Income (Loss) (45,746) 142,324 110,002 73,838 65,031

Laba (Rugi) Sebelum PajakProfit (Loss) Before Tax (47,601) 142,022 109,583 73,921 64,542

Laba (Rugi) BersihNet Profit (Loss) (44,668) 106,387 81,495 54,996 48,072

Laba (Rugi) BersihPer Saham DasarEarning per Share

(43) 123 94 63 55

IKHT

ISAR

KEU

ANGA

N FI

NANC

IAL

HIGH

LIGH

TS

Page 7: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

7Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlights

(dalam Jutaan Rupiah) / (in million of Rupiah)

IKHTISAR KEUANGAN TAHUN 2011-2015 / FINANCIAL HIGHLIGHTS 2011-2015

KETERANGAN / DESCRIPTION 2015 2014 2013 2012 2011

Rasio Keuangan / Financial Ratios :

Laba Bersih Terhadap Rata-rata Aset (ROA)Return on Assets (ROA)

-0,77% 3,36% 3,80% 3,14% 3,66%

Laba Bersih Terhadap Rata-rata Modal (ROE)Return of Equity (ROE)

-4,50% 23,92% 22,03% 16,82% 15,26%

Net Interest Margin (NIM)Net Interest Margin (NIM) 3,70% 4,97% 5,92% 5,12% 6,39%

Kredit terhadap Dana Pihak Ketiga (LDR)Loan to Deposit Ratio (LDR)

82,06% 88,06% 93,76% 93,21% 85,71%

Kecukupan Modal (CAR)Capital Adequacy Ratio (CAR) 23,85% 15,39% 15,26% 21,10% 23,19%

Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)Operating Expenses to Operating Income Ratio (BOPO)

110,20% 74,92% 69,09% 72,31% 67,51%

Kredit Bermasalah terhadap Total Kredit (NPL)Non-Performing Loan (NPL)

8,90% 1,17% 1,59% 1,40% 1,98%

Kredit Bermasalah terhadap Total Kredit-Bersih (NPL-net)Non-Performing Loan Net(NPL-net)

4,96% 0,58% 0,81% 0,86% 1,41%

Posisi Devisa Netto (PDN)Net Open Position (PDN) 6,23% 1,51% 1,28% 1,40% 4,29%

Dana MurahLow-Cost Deposit 13,05% 13,70% 18,88% 15,82% 17,10%

Biaya Dana (Rupiah)Cost of Fund (Rupiah) 9,05% 9,57% 8,01% 6,49% 6,91%

Biaya Dana (USD)Cost of Fund (USD) 2,48% 3,41% 2,33% 1,95% 2,15%

Suku Bunga Kredit Rupiah (rata-rata)Credit Interest Rate in Rupiah (average)

14,25% 14,21% 13,09% 12,09% 13,08%

Suku Bunga Kredit USD (rata-rata)Credit Interest Rate in USD (average)

9,05% 8,19% 7,36% 7,78% 8,07%

Page 8: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

8 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlights

Rasio Keuangan / Financial Ratios :

Kredit terhadap Dana Pihak Ketiga (LDR)Loan to Deposit Ratio (LDR)

Kecukupan Modal (CAR)Capital Adequacy Ratio (CAR)

CAR2011 23.19%2012 21.10%2013 15.26%2014 15.39%2015 23.85%

0.00%

5.00%

10.00%

15.00%

20.00%

25.00%

2011 2012 2013 2014 2015

CAR

CAR

LDR2011 85.71%2012 93.21%2013 93.76%2014 88.06%2015 82.06%

76.00%

78.00%

80.00%

82.00%

84.00%

86.00%

88.00%

90.00%

92.00%

94.00%

2011 2012 2013 2014 2015

LDR

LDR

Page 9: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

9Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

TabunganGIRO 6.81%TABUNGAN 3.30%DEPOSITO BERJANGKA 89.89%

Komponen Dana Pihak Ketiga (%)

GIRO

TABUNGAN

DEPOSITO BERJANGKA

Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga2011 36.64%2012 17.69%2013 38.94%2014 30.84%2015 22.11%

0.00%

5.00%

10.00%

15.00%

20.00%

25.00%

30.00%

35.00%

40.00%

2011 2012 2013 2014 2015

Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga

Pertumbuhan D

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlights

Data Pertumbuhan / Growth Data :

Pertumbuhan Kredit (%)Loan Growth (%)

Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (%)Third Party Fund Growth (%)

Komponen Dana Pihak Ketiga (%)Third Party Fund Component (%)

Pertumbuhan Neraca (%) Balance Sheet Growth (%)

Pertumbuhan Laba Bersih (%) Net Profit Growth (%)

Pertumbuhan Pendapatan (Beban) Bunga Bersih (%) Net Interest Income (Expenses) Growth (%)

Pertumbuhan Kredit (%)

2011 34.53%2012 27.85%2013 39.92%2014 22.89%2015 13.79%

0.00%

5.00%

10.00%

15.00%

20.00%

25.00%

30.00%

35.00%

40.00%

2011 2012 2013 2014 2015

Pertumbuhan Kredit (%)

Pertum

LABA BERSIH2015 -142.00%2014 30.28%2013 48.18%2012 14.40%2011 35.99%

-160.00%

-140.00%

-120.00%

-100.00%

-80.00%

-60.00%

-40.00%

-20.00%

0.00%

20.00%

40.00%

60.00%

2015 2014 2013 2012 2011

LABA BERSIH

Pendapatan Bunga Beban Bunga Pendapatan (Beban) Bunga-Bersih2015 25.51% 36.60% 8.57%2014 59.96% 97.72% 23.86%2013 35.31% 26.94% 44.42%2012 14.79% 30.97% 1.20%2011 6.14% -1.06% 13.06%

-10.00%

0.00%

10.00%

20.00%

30.00%

40.00%

50.00%

60.00%

70.00%

80.00%

90.00%

100.00%

2015 2014 2013 2012 2011

Pe

Be

Pe

total aset total liabilitas total ekuitas2015 17.05% 7.07% 100.43%2014 44.37% 49.07% 23.27%2013 41.74% 45.02% 21.70%2012 22.13% 24.97% 7.87%2011 32.48% 38.54% 8.71%

0.00%

20.00%

40.00%

60.00%

80.00%

100.00%

120.00%

2015 2014 2013 2012 2011

total aset

total liabilitas

total ekuitas

Page 10: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

10 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlights

NNet Interest Income (in million)

PARTICIPANT UNITS SOLD

2015 189,659

2014 174,692

2013 141,045

2012 97,662

2011 96,507

Pie Chart

14%

14%

20% 25%

27%

20152014201320122011

Column, bar, and pie charts compare values in a single category, such as the number of products sold by each salesperson. Pie charts show each category’s value as a percentage of the whole.

Net Interest Income (in million)

NNet Interest Income (in million)

PARTICIPANT UNITS SOLD

2015 44,668

2014 106,386

2013 81,495

2012 54,996

2011 48,072

Pie Chart

14%

16%

24%

32%

13%

20152014201320122011

Column, bar, and pie charts compare values in a single category, such as the number of products sold by each salesperson. Pie charts show each category’s value as a percentage of the whole.

Net Income (in million)

NNet Interest Income (in million)

PARTICIPANT UNITS SOLD

2015 1,114,888

2014 556,249

2013 454,861

2012 373,769

2011 346,488

Pie Chart

12%

13%

16%

20%

39%

20152014201320122011

Column, bar, and pie charts compare values in a single category, such as the number of products sold by each salesperson. Pie charts show each category’s value as a percentage of the whole.

Equity (in million)

NNet Interest Income (in million)

PARTICIPANT UNITS SOLD

2015 6,087,483

2014 5,200,630

2013 3,601,336

2012 2,540,741

2011 2,080,428

Pie Chart

11%

13%

18%

27%

31%

20152014201320122011

Column, bar, and pie charts compare values in a single category, such as the number of products sold by each salesperson. Pie charts show each category’s value as a percentage of the whole.

Total Assets (in million)

Pendapatan Bunga Bersih (dalam Jutaan)

Net Interest Income (in million)

Laba Bersih (dalam Jutaan)

Net Income (in million)

Ekuitas (dalam jutaan)

Equity (in million)

Total Aset (dalam jutaan)

Total Assets (in million)

Page 11: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

11Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlights

Page 12: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

12 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

The Board of Commissioners Report

Sambutan Komisaris

Leland Gerrits RompasKomisaris Independen / Independent Commissioner

LAPO

RAN

MAN

AJEM

EN M

ANAG

EMEN

T’S

REPO

RT

Page 13: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

13Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Para pemegang saham dan pemangku kepentingan yang terhormat

Kita semua bersyukur atas segala berkat dan anugerah Tuhan Yang Maha Kuasa sehingga Bank of India Indonesia dapat melalui tahun 2015 yang penuh tantangan dengan baik.

Perkembangan Ekonomi dan Perbankan 2015

Kondisi perekonomian Indonesia pada 2015 belum menggembirakan, termasuk bagi dunia perbankan. Pertumbuhan ekonomi melambat, yakni hanya mencapai angka 4,79%. Pencapaian sebesar itu masih di bawah pertumbuhan tahun 2014, yang mencapai angka 5,1%. Apabila dibandingkan asumsi dasar ekonomi makro dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2015 yang mematok pertumbuhan ekonomi sebesar 5,8%, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2015 kian jauh.

Selain melambat, kondisi ekonomi Indonesia juga diwarnai dengan merosotnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Jika asumsi nilai tukar APBN 2015 dipatok rata-rata Rp 11.900/dolar AS, yang terjadi justru jauh di atas itu. Bahkan, pada Agustus 2015, nilai tukar rupiah terhadap dolar sempat tembus Rp 14.006/dolar AS.

Melambatnya laju pertumbuhan ekonomi Indonesia tak lepas dari melemahnya pertumbuhan ekonomi dunia. Diperkirakan, pertumbuhan ekonomi global pada 2015 hanya mencapai 3,1%, lebih rendah apabila dibandingkan tahun 2014, yang mencapai 3,4%. Pertumbuhan tersebut merupakan hasil terendah perekonomian global sejak 2010.

Melambatnya pertumbuhan ekonomi ditandai dengan merosotnya harga-harga komoditas, termasuk komoditas andalan ekspor Indonesia, seperti minyak sawit. Kondisi itu berimbas pada menurunnya kegairahan dunia usaha di Tanah Air, yang pada gilirannya berpengaruh juga pada kinerja perbankan. Itu sebabnya, sejumlah bank labanya tumbuh melambat, atau malah merugi. Tergerusnya laba terjadi, antara lain, karena perbankan memilih untuk membentuk atau menambah cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan (CKPN). Kebijakan itu diambil seiring dengan meningkatnya rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL). Sekadar gambaran, statistik perbankan Indonesia periode Oktober 2015 yang diterbitkan Otoritas Jasa Keuangan menunjukkan

To our esteemed shareholders and stakeholders,

We are all grateful fot the blessings of God Almighty enabling Bank of India Indonesia to succesfully pass 2015 as a challenging year.

2015 Economy and Banking Outlook

In 2015, Indonesian economic condition remained sluggish, including banking industry. Economic growth was slowing down and growth was booked at 4.79% level. In 2015 as against 5.1% growth achieved in 2014. If compared with macro economic basic assumption explained in State Revenue and Budget (APBN) 2015, that targeted 5.8% economic growth level, the realization of Indonesian economic growth in 2015 was below the expectation.

Not only decelerated, Indonesian economic condition was also shadowed by exchange rate depreciation of Rupiah against US Dollar which was averagely targeted at Rp11,900/US Dollar, but it depreciated far below. As of August 2015, exchange rate of Rupiah against US Dollar hit Rp14,006/US Dollar.

Moderation in Indonesian economic growth was implied from global economic growth slow-down. In 2015, global economic growth was 3.1%, slower than 3.4% achieved in 2014. Growth in 2015 became the lowest record of global economic growth ever since 2010.

Economic growth deceleration was indicated by fall of commodity prices, including Indonesian primary export commodities such as palm oil. This affected decreasing business sector appetite at National Level which later had impact on performance of banking sector. Therefore, several banks experienced slow profit growth or booked loss.Decreasing profit was namely due to banking sector tended to reserve or added allowance for impairment losses (CKPN). The policy was taken in line with higher Non-Peroforming Loan (NPL) ratio. As an illustration, Indonesian banking statistic in October 2015 period, was published by Financial Service Authority, indicating that NPL ratio of national banking was increasing. In October 2015, NPL stood at 2.67%

Sambutan KomisarisThe Board of Commissioners Report

Page 14: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

14 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

bahwa rasio NPL perbankan nasional meningkat. Pada Oktober 2015, NPL tercatat sebesar 2,67%, atau naik 33 basis poin secara tahunan (year-on-year) dari 2,34%.

Walau laba perbankan terkoreksi, Bank Indonesia melaporkan adanya pertumbuhan pinjaman atau kredit perbankan nasional pada 2015 sebesar 10,1 persen dibandingkan tahun 2014. Hal itu dipengaruhi, antara lain, oleh turunnya suku bunga kredit. Pada Desember 2015, suku bunga kredit tercatat 12,83%, menurun dibandingkan dengan November 2015, yang tercatat sebesar 12,89%.

Sementara iti, ihwal Dana Pihak Ketiga atau simpanan masyarakat tahun 2015, merujuk data yang dirilis Bank Indonesia pada 29 Januari 2016 juga mencatat adanya kenaikan, yakni sebesar 8% dibanding tahun 2014. Jumlah DPK pada 2015 tercatat sebesar Rp 4.333 triliun, sedangkan tahun 2014 sebesar Rp 4.083 triliun.

Ulasan Kinerja PT Bank of India Indonesia Tbk

Dewan Komisaris mengapresiasi kebijakan Direksi yang memperbesar cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan (CKPN) tahun 2015, bahkan di atas pencapaian profit tahun 2014. Dana yang dicadangkan mencapai sebesar Rp 197,50 miliar, naik signifikan dibanding tahun 2014, yang hanya sebesar Rp 5,91 miliar. Adapun profit Bank pada 2014 adalah sebesar Rp 106,39 miliar.

Sulit dimungkiri bahwa naiknya CKPN akan menggerus perolehan laba Bank, atau malah Bank mencatatkan kerugian. Merujuk pada Laporan Keuangan PT Bank of India Indonesia Tbk, pada Laba (Rugi) Bersih tahun berjalan, Bank mencatatkan Rugi Bersih sebesar Rp 44,67 miliar. Angka itu mengoreksi pencapaian Laba Bersih tahun sebelumnya sebesar Rp 106,39 miliar.

Kebijakan untuk memperbesar CKPN merupakan gejala yang umum dilakukan kalangan perbankan pada 2015. Ini merupakan langkah kehati-hatian agar perbankan tidak terperosok pada masalah yang lebih serius, seperti membengkaknya kredit bermasalah, yang bisa berbuntut dengan runtuhnya bisnis bank tersebut. Oleh sebab itu, Dewan Komisaris bisa memahami dan mendukung kebijakan Direksi PT Bank of India Indonesia Tbk untuk mengambil langkah tersebut.

or increased 33 basis point annually (year on year) from 2.34%>

Despite the banking profit was corrected, Bank Indonesia reported growth in national banking loan or credit by 10.1 per cent in 2015 comparable with 2014. This was namely affected by decreasing credit interest rate. In December 2015, credit interest rate was 12.83%, lower than 12.89% brevailing in November 2015.

On the other hand, in terms of Third Party Funds or public deposit in 2015, referring to data released by Bank Indonesia on January 29, 2016, was also increasing 8% from 2014. Total deposit collected in 2015 was Rp4,333 trillion from Rp4,083 trillion booked in 2014.

Performance Highlight of PT Bank of India Indonesia TbkBoard of Commissioners appreciated policy implemented by the Board of Directors who increased allowance for impairments losses (CKPN) for 2015, exceeding the profit realization booked in 2014. Allowance fund achieved Rp197.50 billion, significantly higher than Rp5.91 billion allocated in 2014. Profit of the Bank in 2014 amounted Rp106.39 billion.

It is inevitable that increasing CKPN will reduce Bank’s profit realization or bring losses. Referrign to Financial Statements of PT Bank of Indonesia Tbk, in Profit (Loss) for the year account, the Bank booked Net Loss amounted Rp44.67 billion. The achievement corrected Net Income realization in previous year with Rp106.39 billion achievement.

Policy to increase CKPN was a common symptom to be implemented by banking industry in 2015. This was part of prudent initiative that the banking sector not to be fell on worst condition, that might be entailed with the Bank’s business constraint. Therefore, the Board of Commissioners understood and supported policy taken by PT Bank of India Indonesia Tbk’s Board of Directors to implement this policy.

Sambutan KomisarisThe Board of Commissioners Report

Page 15: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

15Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Di luar soal Rugi Bersih, Direksi patut mendapatkan apresiasi karena berhasil meningkatkan nilai kredit pada 2015. Adapun nilai Kredit yang Diberikan Bersih oleh PT. Bank of India Indonesia Tbk. mengalami peningkatan sebesar 0,87%, yakni dari Rp 3,24 triliun pada 2014, menjadi Rp 3,40 triliun pada 2015. Hal ini didukung oleh tingkat pertumbuhan Dana Simpanan Nasabah yang naik signifikan sebesar 17,41%, yakni dari Rp 3,59 triliun pada 2014 menjadi Rp 4,38 triliun pada 2015.

Sejalan dengan fokus perusahaan untuk meningkatkan komposisi dana murah, aktivitas penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) PT. Bank of India Indonesia Tbk. secara signifikan juga berhasil mencetak kenaikan sebesar 17,41% menjadi Rp 4,38 triliun. Pencapaian itu sejalan dengan tren perbankan nasional di Indonesia.

Yang patut mendapat perhatian adalah adanya peningkatan rasio Non-Performing Loan (NPL) Netto, yakni dari 0,58% pada 2014 menjadi 4,96% pada 2015. Walau masih di bawah nilai maksimum 5%, seperti ketentuan Bank Indonesia, namun peningkatan ini membutuhkan usaha keras Direksi agar bisa kembali diturunkan pada tahun-tahun mendatang. Usaha serupa diperlukan untuk menurunkan rasio Rasio BOPO (Beban Operasional Pendapatan Operasional) yang naik menjadi sebesar 110,20% pada tahun 2015, dari sebelumnya sebesar 74,92% pada tahun 2014.

Kemampuan Direksi pada tahun berikutnya juga diuji karena tahun 2015, Return of Assets (ROA) dan Return of Equity (ROE) PT Bank of India Indonesia Tbk mencatat angka minus. ROA pada 2015 tercatat -0,77%, turun signifikan dari sebelumnya sebesar 3,37% pada 2014 ; sedangkan ROE -4,50%, turun dari sebelumnya 23,92% pada 2014. Dewan Komisaris menaruh kepercayaan besar bahwa Direksi bisa menakhlukkan semua ujian tersebut.

Pelaksanaan Tata Kelola

Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corparate Governance/GCG) PT Bank of India Indonesia Tbk sempat terganggu pada semester II tahun 2015. Hal itu terjadi karena mundurnya Direktur Utama Ibu Ningsih Suciati (24 Maret 2015), dan habisnya masa kerja Wakil Direktur Utama P.L. Ramachandran Iyer sehingga harus kembali ke India (7 Mei 2015).

Besides Net Loss booked, the Board of Directors was also reserved and appreciation after succesfully boost amount of credit in 2015. Net Loans disbrusement booked by PT Bank of India Indonesia Tbk grew 0.87% from Rp3.24 trillion in 2014 tto Rp3.40 trillion in 2015. This was also supported with significant growth in Deposits from Customers by 17.41% from Rp3.59 trillion in 2014 to Rp4.38 trillion in 2015.

Simultaneously with our focus to increase low-cost fund composition, Deposit collection activity done by PT Bank of India Indonesia Tbk had also significantly scored 17.41% to RP4.38 trillion. Achievement was consistent with national trend prevalent in Indonesia.

Another concern was higher Non-Performing Loan (NPL) Net which incrased from 0.58% in 2014 to 4.96% in 2015. Although was still below 5% maximum limit regulated by Bank Indonesia, the increase NPL required preseverance from the Board of Directors to be brought at lower level in next coming years. Similar effort was also needed to reduce BOPO (Operating Expense to Operating Income) Ratio that rose to 110.20% in 2015 from 74.92% level in 2014.

Within the next year, Board of Directors’ ability will be also challenged due, to negative realization in Return on Assets (ROA) and Return on Equity (ROE) booked by PT Bank of India Indonesia Tbk in 2015. The ROA stood at -0.77% in 2015, way below 3.37% booked in 2014; meanwhile, ROE was 04.50%, decreased from 23.92% booked in 2014. The Board of Commissioners is optimistic that the Board of Directors will overcome these challenging conditions.

Governance Practice

Good Corporate Governance (GCG) Implementation in PT Bank of India Indonesia Tbk experience a burden in the second half of 2015. This was due resignation of former President Director, Mrs. Ibu Ningsih Suciati on March 24, 2015 and end of Vice President Directors’ tenure, P.L. Ramachandran Iyer, who had to fly back to India on May 7, 2015.

Sambutan KomisarisThe Board of Commissioners Report

Page 16: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

16 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Page 17: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

17Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Sambutan KomisarisThe Board of Commissioners Report

Sulit dimungkiri bahwa ketidaklengkapan Direksi, apalagi keduanya merupakan pejabat tertinggi di struktur Direksi, membuat jalannya operasional Bank menjadi timpang. Hal itu pula yang menjadi salah satu penyebab kinerja Bank pada 2015 tidak sebaik yang diharapkan. Ibarat kapal yang tidak memiliki nakhoda, maka jalannya tidak akan mulus, bahkan terguncang-guncang.

Kesulitan itu mulai teratasi dengan masuknya Bapak Sindbad Rijadi Hardjodipuro sebagai Direktur Utama, dan Bapak Gopinathan Ekamurthy sebagai Wakil Direktur Utama. Sehingga, per 31 Desember 2015, struktur Direksi PT Bank of India Indonesia Tbk sudah terisi semua.

Sepanjang tahun 2015, Dewan Komisaris menjalin kerja sama dengan Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, serta Komite Remunerasi dan Nominasi, untuk memastikan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi, dan Direksi telah menjalankan tugas dan tanggungjawabnya dengan standar kompetensi dan kualitas terbaik.

Komitmen PT Bank of India Indonesia Tbk dalam penerapan tata kelola perusahaan yang baik sebagai bagian dari upaya untuk tumbuh berkelanjutan mendapat berbaga apresiasi. Misalnya, meraih Investor Best Bank 2015 category Commercial Bank Asset Above 1 triliun, Tempo Indonesia Banking Award 2015 sebagai The Most Efficient Bank, category National Private Conventional Bank Asset Under 20 T, serta Infobank Predicate Very Good on Finance Perfomance Year 2015Optimis Melangkah ke Depan

Persaingan di dunia perbankan akan semakin ketat pada tahun-tahun mendatang, termasuk dibukanya masyarakat ekonomi ASEAN (MEA) sejak 31 Desember 2015. Persaingan akan semakin sulit karena kondisi perekonomian nasional dan global diperkirakan belum sepenuhnya pulih.

Walau begitu, optimisme semakin tumbuh sejalan dengan langkah Direksi melakukan konsolidasi internal, yang pada gilirannya menjadi modal penting dalam melakukan ekspansi bisnis pada tahun-tahun mendatang.

It should be admitted that two vacant Directors position at the highest level in Board of Directors structure also led to Bank’s operational condition to be unstable. This conditon also impacted the Bank’s performance below the expectation in 2015. As a sailing ship without captain, the road was uneasy and even shaken off.

This issue was overcome after Mr. Sindbad Rijadi Hardjodipuro and Mr. Gopinathan Ekamurthy joining as President Director and Vice President Director. As the result, as of December 31, 2015, Board of Directors structure in PT Bank of India Indonesia Tbk had been complete.

Throughout 2015, the Board of Commissioners collaborated with Audit Committee, Risk Monitoring Committee and Remuneration and Nomination Committee to ensure Board of Directors’ duty and responsibility implementation and that the Board of Directors had carried out these duties and responsibilities with competency standard and excellent quality.Commitment of PT Bank of India Indonesia Tbk in good corporate governance implementation as part of sustainable development initiative had obtained various appreciations. The awards were among others Investor Best Bank 2015 in Commercial Bank Asset Above 1 trillion category, Tempo Indonesia Banking Award 2015 as The Most Efficient Bank, in National Private Conventional Bank Asset Under 20 T category, and Infobank Predicate Very Good on Finance Perfomance Year 2015.Our Optimistic Steps Ahead

Banking industry competition will be harder in coming years, including the implementation of ASEAN Economic Community (AEC) with effect from December 31, 2015. Fiercer competition will be driven by national and global economic condition that had not been fully recovered yet.

However, optimism grows consistently with initiatives taken by the Board of Directors in doing internal consolidation that will, in turn, become significant potential for business expansion in the future.

Page 18: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

18 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Jakarta, April 2016Atas nama Dewan Komisaris

On behalf of Board of Commissioners

Leland Gerrits RompasKomisaris Independen / Independent Commissioner

Penutup

Atas seluruh pencapaian kinerja pada tahun 2015, Bank of India Indonesia dengan semangat membangun kinerja yang berkembang berkelanjutan, akan terus melayani dengan komitmen. Untuk mewujudkan hal tersebut, kami mengharapkan dukungan penuh dari seluruh pemangku kepentingan, khususnya para pemegang saham dan pihak regulator.

Akhir kata, atas nama Dewan Komisaris, kami menyampaikan terimakasih kepada Jajaran Manajemen dan seluruh karyawan atas dedikasi yang telah diberikan sepanjang tahun 2015. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pemangku kepentingan khususnya para nasabah, atas kepercayaan dan dukungan yang telah diberikan selama ini.

Harapan kami, mari melangkah bersama menghadapi berbagai tantangan untuk mencapai kinerja yang maksimal

Acknowledgement

Upon all performance in 2015, Bank of India Indonesia, with the spirit of to develop a progressive and sustainable performance. To achieve this goal, we expect full support of all stakeholders, particularly shareholders adn regulators.

Eventually, on behalf of the Board of Commisioners, we expressed our gratitude to all levels of management and all employees for dedications throught the year 2015. We also would like to thank all our stakeholders, especially our customers, for the trust and support that have been given.

It is our hope to let us walk together to face various challenges in order to achieve maximum goodness.

Sambutan KomisarisThe Board of Commissioners Report

Page 19: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

19Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Page 20: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

20 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

President Director Report

Sambutan Direktur Utama

Sindbad R. HardjodipuroDirektur Utama / President Director

Page 21: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

21Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Para Pemegang Saham, Pemangku Kepentingan dan Nasabah yang Terhormat

Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT, izinkan kami atas nama Direksi menyampaikan Laporan Tahunan PT Bank of India Indonesia Tbk 2015 sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada seluruh masyarakat dan stakeholder. Melalui Laporan ini, kami menyampaikan berbagai informasi berkaitan dengan kinerja Bank selama 2015.

Kondisi Ekonomi Nasional dan GlobalTahun 2015, kondisi pereknomian Indonesia masih belum menggembirakan. Hal itu ditandai dengan melambatnya pertumbuhan ekonomi yang hanya mencapai 4,79%. Pencapaian itu jauh dari asumsi dasar ekonomi makro dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2015 yang mematok pertumbuhan ekonomi sebesar 5,8%. Pertumbuhan ekonomi pada 2015 itu juga lebih rendah dibanding tahun 2014, yang mencapai 5,1%.

Kondisi ekonomi yang belum menggembirakan pada 2015 juga juga ditandai dengan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat. Pada Agustus, sekadar gambaran, nilai tukar rupiah sempat menembus Rp 14.006/dolar AS, jauh dari asumsi nilai tukar rupiah APBN 2015 yang ditetapkan rata-rata Rp 11.900/dollar AS. Pelemahan nilai tukar itu sempat membuat sejumlah ekonom menyuarakan ihwal pentingnya pemerintah menyiapkan rencana darurat untuk menghadapi kemungkinan terburuk, terutama dari sisi stabilitas harga pangan.

Lesunya pertumbuhan ekonomi Indonesia tak lepas dari lesunya perekonomian global, terutama di negara-negara mitra dagang Indonesia. Ekonomi Amerika Serikat (AS) misalnya, melemah dari 2,7 persen menjadi 2 persen, Cina dari 7 persen jadi 6,9 persen, dan Singapura terkoreksi dari 1,7 persen menjadi 1,4 persen

Ihwal pertumbuhan ekonomi global, Dana Moneter Internasional (IMF) sempat menyatakan proyeksi optimis, namun belakangan proyeksi tersebut direvisi. Lembaga keuangan itu sempat memprediksi pertumbuhan ekonomi global 2015 akan mencapai 3,5%, kemudian direvisi menjadi 3,3%, bahkan direvisi lagi sehingga angkanya turun menjadi 3,1%. Itu berarti, pertumbuhan ekonomi global pada 2015 melambat dibanding tahun sebelumnya, yang mencapai 3,4%. Proyeksi pertumbuhan ekonomi sebesar 3,1% pada 2015 juga merupakan proyeksi terendah sejak 2010.

REPORT FROM PRESIDENT DIRECTOR

Our Honored Shareholders, Stakeholders and Customers,By praising gratitude to Allah SWT, allow us on behalf of Board of Director to present Annual Report of PT Bank of India Indonesia Tbk 2015 as our accountability to the society and stakeholders. Through this report, we will convey several information related with the Bank’s performance throughout 2015.National and Global Economy Outlook

Indonesian economy condition remained sluggish throughout 2015. This was indicated by economic slow down that only achieved 4.79%. This realization was below macroeconomic basic asumption stated in State Budget and Revenue (APBN) 2015 that targeted 5.8% economic growth. In 2015, the economic growth was way below 2014 thatonly reached 5.1%.

This less favorable economic condition during 2015 was also specified withthe weakening of Rupiah exchange rate againts US Dollar Rupiah against United States Dollar exchange rate depreciation. As an illustration, Rupiah exchange rate hit Rp14,006/US Dollar in August, significantlydeviated from Rupiah exchange rate assumption in 2015 that was targeted averagely Rp11,900/US Dollar. The ecxchange rate depreciation led to several assumptions from economic expert regarding urgency for the Government to prepare the contigency plan for the worst, primarily in terms of food price stability.

Moderation on Indonesian economic growth was also affected by global economic slow down, mainly in several countries as Indonesia’s trading partners. United States (US) economy fell from 2.7 per cent to 2 per cent, China slowed from 7 per cent to 6.9 per cent and Singapore was corrected from 1.7 per cent to 1.4 per cent.

In the event of global economic growth, International Monetary Fund (IMF) precedingly had released an optimisitc projection before finally revising this projection. This financial organization estimated global economic growth in 2015 will achieve 3.5% and had it revised to 3.3% and released another lower revision at 3.1% level. This indicated that global economic growth in 2015 was lower than previous year that achieved 3.4%. The 3.1% economic growth projection in 2015 remained the lowest projection ever since 2010.

Sambutan Direktur UtamaPresident Director Report

Page 22: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

22 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Kelesuan perekonomian global semakin terasa dengan merosotnya harga berbagai komoditas yang menjadi andalan ekspor Indonesia. Merosotnya harga komoditas tersebut berdampak pada kelesuan dunia usaha di Tanah Air, dan berimbas pada dunia perbankan, termasuk PT Bank of India Indonesia Tbk. Hal itu tidak bisa dimungkiri karena berdasarkan klasifikasi kredit, Bank memberikan kredit ke berbagai sektor perekonomian utama, seperti perdagangan, industri, jasa bisnis, transportasi, pertambangan, konstruksi, dan jasa pelayanan sosial. Adapun sektor perdagangan besar dan eceran mendapat porsi kredit terbesar, disusul sektor industri pengolahan.

Adanya perlambatan ekonomi di Indonesia otomatis membuat kegiatan nasabah mengalami kelesuan. Pada gilirannya, kondisi tersebut mempengaruhi kinerja PT Bank of India Indonesia Tbk tahun 2015.

Kinerja PT Bank of India Indonesia Tbk 2015PT Bank of India Indonesia Tbk terkena imbas dari perekonomian Indonesia yang melambat pada 2015. Laba (Rugi) Bersih Tahun Berjalan, Bank mencatatkan Rugi sebesar Rp 44,67 miliar. Angka itu mengoreksi pencapaian tahun sebelumnya, yang mencatat Laba Bersih sebesar Rp 106,39 miliar.

Kerugian terjadi karena sejumlah faktor, antara lain, meningkatnya Pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan. Jika pada 2014, pos ini tercatat angkanya sebesar Rp 5,91 miliar, naik menjadi Rp 197,50 miliar pada 2015. Faktor lain adalah meningkatnya Beban Operasional Lainnya-Bersih, yakni Rp 235,40 miliar pada 2015, naik signifikan dibanding tahun 2014 sebesar Rp 32,37 miliar.

Pembentukan dana cadangan tahun 2015 merupakan yang paling besar dan signifikan dalam lima tahun terakhir. Bahkan, jumlah cadangan tersebut lebih besar daripada profit tahun 2014. Langkah memperbesar cadangan diambil sebagai bentuk antisipasi Bank apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dalam penyaluran kredit.

Walau mencatatkan Rugi, Bank of India Indonesia Tbk masih mencatatkan pencapaian positif pada beberapa pos. Antara lain, Pendapatan Bunga sebesar Rp 553,94 miliar, naik 25,50% dari tahun sebelumnya, yakni Rp 441,37 miliar; Pendapatan Bunga Bersih sebesar Rp 189,66 miliar, naik 8,57% dari tahun 2014, yang mencapai sebesar Rp 174,69 miliar.

Global economic dedownturn was also pereceivedby declining price of several maincommodities of Indonesian export. The commodities price fall implied to moderate business outlook at national level and also hit banking sector, including PT Bank of India Indonesia Tbk. This was inveitable as based on credit classification, the Bank disbrused loan to several main economic sectors such as trading, industry, business services, transportation, mining, construction and social services. Wholesaler and retailer trading sectors held the largest credit contribution followed by manufacturing industry.

Indonesian economic slowdown was automatically decrease appetite on the customers’ activities. All of these conditions finally brought impact on PT Bank of India Indonesia Tb performance throughout 2015.

Performance of PT Bank of India Indonesia Tbk 2015PT Bank of India Indonesia Tbk was affected by Indonesian economic moderation in 2015. In terms of Profit (Loss) For The Year, the Bank recorded Loss amounted Rp44.67 billion. The figure downgraded previous year achievement that recorded Net Income amounting Rp106.39 billion.

Loss was of due to several factors, among others, increasing Allowance for Impairment Losses on Financial Assets. If in 2014 the account booked atRp5.91 billion, it grew to Rp197.50 billion in 2015.

In 2015, allowance for impairmaent losses on financial assetsallocation remained the highest and most significant amount within the last five years. The reserves amount was even higher than profit booked in 2014. Initiatives to increase reserves was taken as the Bank’s anticipation for several unexpected issues that may arise in loan disbrusement process.

Despite the loss booked, Bank of India Indonesia Tbk still recorded other positive achievements for some accounts. The achievements were among others areRp553.94 billion Interest Income, grew 25.50% from Rp441.37 billion booked in previous year; Net Interest Income amounted Rp189.66 billion, increased 8.57% from 2014 that achieved Rp174.69 billion.

Sambutan Direktur UtamaPresident Director Report

Page 23: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

23Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Nilai Kredit yang Diberikan Bersih oleh PT. Bank of India Indonesia Tbk. juga mengalami peningkatan sebesar 0,87%, yakni dari Rp 3,24 triliun pada 2014, menjadi Rp 3,40 triliun pada 2015. Hal ini didukung oleh tingkat pertumbuhan Dana Simpanan Nasabah yang naik signifikan sebesar 17,41%, yakni dari Rp 3,59 triliun pada 2014 menjadi Rp 4,38 triliun pada 2015. Kenaikan Dana ini tak lepas dari bunga yang diberikan Bank sangat kompetitif dan menarik.

Sementara itu, posisi aset, liabilitas dan ekuitas PT. Bank of India Indonesia pada 2015 mengalami kenaikan. Aset meningkat sebesar 17,06%, yakni menjadi Rp 6,09 triliun pada 2015, sedangkan pada 2014, aset tercatat Rp 5,2 triliun. Total liabilitas pada tahun 2015 mencapai Rp 4,97 triliun, atau naik sebesar 7,08% dari tahun 2014, yang mencapai Rp 4,64 triliun. Sedangkan ekuitas Bank pada tahun 2015 sebesar Rp 1,12 triliun, atau mengalami kenaikan sebesar 100,54% dibandingkan tahun 2014, yang tercatat sebesar Rp 556,25 miliar.

Secara umum, PT Bank of India Indonesia Tbk memiliki struktur permodalan yang sangat kuat. Hal ini terlihat dari rasio kecukupan modal/kewajiban penyediaan modal minimum (Capital Adequacy Ratio-CAR) sebesar 23,85%, melebihi persyaratan rasio kecukupan modal minimum yang ditentukan oleh Bank Indonesia, yaitu 8%. Rasio CAR PT Bank of India Indonesia Tbk pada 2015 mengalami peningkatan sebesar 8,46% dari nilai CAR di tahun 2014 sebesar 15,39% penambahan modal.

Tata Kelola yang BaikSelain faktor eksternal berupa perlambatan ekonomi nasional dan global, kinerja PT Bank of India Indonesia Tbk pada 2015 kurang optimal karena adanya ketidaklengkapan dalam struktur tata kelola yang baik (Good Corporate Governance/GCG). Pada semester I pada tanggal 24 Maret 2015 Direktur Utama Ibu Ningsih Suciati mengundurkan diri dari jabatannya, sedangkan Wakil Direktur Utama P.L. Ramachandran Iyer kembali ke India karena sudah habis masa jabatannya per 7 Mei 2015.

Berkurangnya dua direktur tersebut, menjadi hanya tiga direktur, berpengaruh signifikan terhadap operasional Bank. Terutama karena, keduanya merupakan pejabat tertinggi di struktur Direksi yang menjadi pengambil keputusan. Upaya untuk mengisi kedua posisi penting yang kosong itu baru terwujud pada 25 November 2015, yakni masuknya Bapak Sindbad Rijadi Hardjodipuro sebagai Direktur Utama, dan Bapak Gopinathan Ekamurthy sebagai Wakil Direktur Utama.

Amount of Loans disbursed by PT Bank of India Indonesia Tbk. also increased 0.87% from Rp3.24 trillion in 2014 to Rp3.40 trillion in 2015. This was driven by significant growth in Deposits from customers by 17.41% from Rp3.59 trillion in 2014 to Rp4.38 trillion in 2015. Increase in fund was attributable from thevery competitive and attentiveinterest provided by the Bank.

However, position of assets, liabilities and equity booked by Bank India in 2015 were also higher. Assets grew 17.06% to Rp6.09 trillion in 2015 where assets realization was only Rp5.2 trillion in 2014. In 2015, total liabilities achieved Rp4.97 trillion or increased 7.08% from 2014 that achieved Rp4.64 trillion. Whereas, equity achieved Rp1.12 trillion in 2015 or grew 100.54% from Rp556.25 billion booked in 2014.

In general, PT Bank of India Indonesia Tbk has a very strong capital structure. This was refletedby Capital Adequacy Ratio (CAR) stood at 23.85%, exceeding minimum capital adequacy ratio regulated by Bank Indonesia at 8%. CAR of PT Bank of India Indonesia Tbk booked 8.46% increase from 15.39% CAR realization in 2014 as additional capital through right issue.

Good GovernanceOther than external factors from national and global economic growth, performance of PT Bank of India Indonesia Tbk was less satisfactory due insufficiency in Good Corporate Governance (GCG) structure. In the first semester of March 24, 2015, Mrs. Ningsih Suciati as President Director demittedfrom her position, meanwhile, P.L RamachandranIyer as Vice President Director was repatriated to India after completing his tenure as of May 7, 2015.

The resignation of these two Directors with only 3 Directors remained brought significant impact on the Bank’s operational activities. This was mainly due their positions as the highest executives in the Board of Directors structureon their role as as decision makers. The vacant positions were completed on November 25, 2015 with the joining of Mr. Sindbad Rijadi Hardjodipuro as President Director and Mr. Gopinathan Ekamurthy as Vice President Director.

Sambutan Direktur UtamaPresident Director Report

Page 24: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

24 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Dengan demikian, per 31 Desember 2015, struktur Direksi PT Bank of India Indonesia Tbk adalah sebagai berikut:

Setelah struktur Direksi kembali lengkap, maka konsolidasi segera dilakukan. Ibarat kapal, dengan kembalinya sang nakhoda, maka arah dan kebijakan PT Bank of India Indonesia Tbk semakin jelas.

Dalam rangka melaksanakan prinsip tata kelola yang baik, Direksi telah membentuk Satuan Kerja Audit Internal (SKAI), Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR), dan Satuan Kerja Kepatuhan (SKK). Mereka telah bekerja secara efektif untuk membantu Direksi dalam melaksanakan pengawasan dan pengendalian terhadap kegiatan usaha Bank.

Di samping ketiga komite tersebut, Direksi juga dibantu oleh beberapa Komite Eksekutif, yakni Komite Dana (ALCO), Komite Kredit, Komite Kebijakan Perkreditan, Komite Pengarah Teknologi Informasi, Komite Manajemen Risiko, Komite Rencana Kerja dan Anggaran, serta Komite Personalia. Melalui berbagai pertemuan, semua satuan kerja dan komite bersama Direksi kian solid untuk menata kembali Bank agar bisa kinerjanya kian membaik pada 2015 dan pada tahun-tahun mendatang.

Prospek Usaha 2016Tantangan dan Peluang pada Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 sudah dimulai akhir tahun 2015. Hal ini memberikan suatu tantangan tersendiri pada para Entrepreneur untuk lebih berkreasi dan inovatif mengembangkan usahanya ke kancah Internasional. Untuk mencapai kinerja bank yang lebih baik, konsolidasi dan pembenahan internal akan terus dimatangkan. Salah satu yang menjadi fokus pembenahan adalah Bank akan lebih selektif dalam memberikan kredit, yakni diutamakan kepada kalangan small medium Enterpreneurship (SME). Hal itu dilakukan karena jumlah mereka cukup besar dan sudah teruji daya tahannya dalam menghadapi krisis ekonomi.

Therefore, as of December 31, 2015, Board of Directors structure in PT Bank of India Indonesia Tbk was as follows:

After the Board of Directors composition completed, consolidation will be carried out. Like a ship welcoming back its captain, direction and policy of PT Bank of India Indonesia Tbk are heading towards clearer direction.

To implement good corporate governance principles, the Board of Directors has established Internal Audit Unit (SKAI), Risk Management Unit (SKMR) and Compliance Unit (SKK). They have been effectively cooperated in assisting the Board of Directors in performing monitoring and controlling towards the Bank’s business activities.

Besides these three committees, the Board of Directors is also supported with several Executive Committees, among others, Assets liabilities Committee (ALCO), Credit Committtee, Information Technology Steering Committee, Risk Management Committee, Working and Budget Plan Committee and Human Capital Committee. By means of various meetings, altogether with the Board of Directors, entire working units and committees were getting stronger to reorganize the Bank to have higher performance in 2015 and in the next coming years.

2016 Business ProspectChallenge and Opportunity from ASEAN Economic Community (AEC 2015) has been started at the end of 2015. This brought a notable challenge for the Entrepreneurs to be more creative and innovative to develop their business to international level. To achieve greater performance of the Bank, consolidation and internal arrangement are continuously developed. One of consolidation focus of the Bank is to be more selective in disbursing loanby prioritizing Small Medium Entrepreneurship (SME). These initiatives are considering high number of SME entrepreneurs which resilience against economic crisis is aftested.

Name Position

Sindbad Rijadi Hardjodipuro President Director

Gopinathan Ekamurthy Vice President Director

Ferry Koswara Operational Directo

Primasura Pandu Dwipanata Compliance Director

Sambutan Direktur UtamaPresident Director Report

Page 25: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

25Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Dalam hal ini, keberadaan cabang PT Bank of India Indonesia Tbk di semua kota besar di Indonesia sangat mendukung target tersebut. Apabila konsolidasi sudah solid, maka Bank akan melakukan ekspansi, dan optimistis akan memetik keberhasilan.

ApresiasiDireksi mengucapkan terima kasih kepada semua Pemangku Kepentingan dan nasabah atas kepercayaan yang diberikan selama ini kepada PT Bank of India Indonesia Tbk. Kepada seluruh Dewan Komisaris, kami menyampaikan penghargaan sebesar-besarnya atas semua dukungan, arahan dan bimbingan demi tercapainya kinerja yang baik dan berkelanjutan.

Dan juga, kepada segenap karyawan, kami mengucapkan terima kasih atas dedikasi dan komitmennya untuk bekerja dan memberikan yang terbaik di tengah kondisi perekonomian Indonesia yang kurang menggembirakan. Kami berharap, etos keja seperti itu terus dipertahankan karena tantangan pada tahun 2016 tidaklah ringan. Dengan kerjasama tim yang solid, kami percaya bahwa PT Bank of India Indonesia Tbk akan kembali meraih kinerja yang positif pada tahun mendatang

Semoga Tuhan yang Maha Esa memberkati kita dengan memberikan perlindungan dan petunjuk guna meraih masa depan yang cemerlang.

In this condition, availability of branch offices of PT Bank of India Indonesia Tbk across major cities in Indonesia will highly support this target. If the consolidation has been solid, the Bank will be able to expand and optimistic to generate income.

RecognitionThe Board of Directors thanked all of our Stakeholders and customers for trusts given to PT Bank of India Indonesia Tbk. For all the Board of Commissioners, we expressed our utmost gratitude for every support, direction and guidance to achieve sound and sustainable performances.

And also, we appreciated dedication and commitment from our employees in working and delivering excellent result amidst challenging Indonesian economic condition. We expect this work ethic will sustain due challenge in coming 2016 will be uneasy. With solid team work, we believe that PT Bank of India Indonesia Tbk will record another positive performance in years to come.

May God the Almightly bless us withher safe guarding and guidance to achieve bright future.

Jakarta, April 2016Atas nama Dewan Direksi

On behalf of Board of Directors

Sindbad R. HardjodipuroDirektur Utama / President Director

Sambutan Direktur UtamaPresident Director Report

Page 26: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

26 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Surat Pernyataan Anggota Dewan Direksi dan Dewan Komisaris tentang Tanggung Jawab Atas Kebenaran Isi Laporan Tahunan 2015 PT Bank of India Indonesia Tbk

Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan PT Bank of India Indonesia Tbk Tahun 2015 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan Perseroan.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya

Jakarta, April 2016

Board of Directors and Board of Commissioners Responsibility for Annual Reporting 2015 PT Bank of India Indonesia Tbk

We, the undersigned, hereby confirm that all information in PT Bank of India Indonesia Tbk 2015 Annual Report have been fully disclosed and are solely responsible on the accuracy of the Annual Report Content.

This affidavit is made solemnly.

Jakarta, April 2016

Board of Commissioners and Board of Directors Responsibility of Annual Reporting Bank of India Indonesia 2015

Surat Pernyataan Dewan Komisaris dan Direksi tentang Tanggung Jawab Atas Laporan Tahunan Bank of India Indonesia 2015

Dewan DireksiBoard of Directors

Sindbad Rijadi Hardjodipuro Direktur Utama / President Director

Gopinathan EkamurthyWakil Direktur Utama / Vice President Director

Ferry KoswaraDirektur Operasional / Operation Director

Primasura Pandu DwipanataDirektur Kepatuhan / Compliance Director

Dewan KomisarisBoard of Commissioners

Prakash Rupchand ChuganiKomisaris / Commissioners

Leland Gerrits RompasKomisaris Independen / Independent Commissioner

Handadjaja SulaimanKomisaris Independen / Independent Commissioner

Page 27: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

27Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Page 28: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

28 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

PROF

IL P

ERUS

AHAA

N CO

MPA

NY P

ROFI

LE

Keberadaan Bank Swadesi berawal dari sebuah bank pasar bernama Bank Pasar Swadesi yang berdiri pada 1968 di Surabaya. Pada 1984, kepemilikan Bank diambil alih oleh Keluarga Chugani yang menumbuh-kembangkan bank ini sehingga pada 2 September 1989, Bank Swadesi secara resmi beroperasi menjadi Bank Umum dengan nama PT Bank Swadesi.

Pada 1990, Bank Swadesi melakukan penggabungan usaha (merger) dengan PT Bank Perkreditan Rakyat Panti Daya Ekonomi yang berkedudukan di Surakarta untuk dapat membuka kantor cabang di Jakarta. Setelah memperoleh ijin dari Bank Indonesia, pada 1992 Bank Swadesi menjalankan usaha sebagai pedagang valuta asing.

Proses tumbuh dan berkembang ini terus berlanjut di bawah kepemilikan dan manajemen yang baru. Pada 11 November 1994, Bank Swadesi mendapatkan peningkatan status dari Bank Indonesia dan secara resmi beroperasi menjadi Bank Devisa. Status ini semakin memperkokoh posisi Bank Swadesi sebagai lembaga kepercayaan yang memberikan jasa dan layanan perbankan yang lebih beragam sesuai dengan kebutuhan nasabah.

Dalam upaya pengembangan usaha dan sekaligus untuk mendekatkan diri pada sentra bisnis nasional, pada 1995 dilakukan pemindahan Kantor Pusat dari Surabaya ke Jakarta. Konsistensi pada komitmen untuk terus berkembang dan memberikan yang terbaik dengan berpedoman pada prinsip kehati-hatian telah menjadi bukti keberhasilan Bank Swadesi dalam melewati masa-masa sulit di tengah krisis muitidimensi yang melanda Indonesia. Berdasarkan hasil due diligence yang dilakukan oleh pihak independen, Bank Swadesi termasuk dalam kategori bank “A” sehingga tidak perlu masuk dalam program rekapitalisasi.

Sebagai langkah strategis untuk mengantisipasi perkembangan perbankan di masa mendatang, khususnya dalam aspek permodalan, pada 2002, Bank Swadesi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan tercatat sebagai lembaga perbankan ke-22 yang go public. Sejalan dengan program kegiatan Arsitektur Perbankan Indonesia (API), Bank Swadesi telah memenuhi kriteria sebagai Bank Fokus dengan modal minimal Rp 100 miliar, dan dengan kondisi permodalan yang cukup akan memberikan keunggulan kompetitif bagi Bank Swadesi dalam memanfaatkan segala peluang yang ada.

Existence of Bank Swadesi was started from a rural bank named Bank Pasar Swadesi established in 1968 at Surabaya. In 1984, ownership of the Bank was taken over by Chugani Family that was running the Bank until September 2, 1989, Bank Swadesi was officially operated as Commercial Banks under the name of PT Bank Swadesi.

In 1990, Bank Swadesi mergered with PT Bank Perkreditan Rakyat Panti Daya Ekonomi located in Surakarta to open branch office in Jakarta. After obtaining permitting from Bank Indonesia, Bank Swadesi continued business as foreign exchange trader in 1992.

Transofrmation process was continued under the new ownership and management. On November 11, 1994 granted status upgrade from Bank Indonesia and officially operated as Foreign Exchange Bank. The status strengthened position of Bank Swadesi as prominent institution who provides various banking services in accordance with customers’ needs.

As part of business development and bring itself closer to national business center, Headquarter relocation from Surabaya to Jakarta was done in 1995. Consistency in growing commitment and providing excellence by referrign to prudential banking have become evident of Bank Swadesi’s success in dealign with harsh times during multidimensional crisis occurred in Indonesia. Based on due dilligence result from independent party, Bank Swadesi was classified in “A” bank category that had no longer needed to join with recapitalization program.

As strategic initiatives to anticipate banking development in the future,especially in capital aspect, Bank Swadesi listed its shares at Jakarta Stock Exchange in 2002 and being the 22nd banking institution that was go public. In line with Indonesian Banking Architecture (API) activity program, Bank Swadesi had complied with criteria as Focus Bank with capital minimum Rp100 billion and with sufficient capital condition would bring competitive advantages for Bank Swadesi in addressing every possible opportunities.

Bank of India Indonesia at A Glance

Sekilas Bank of India Indonesia

Page 29: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

29Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Page 30: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

30 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Sampai akhir 2007, Bank Swadesi telah mengembangkan jaringan operasional di dua kota terbesar di Indonesia, yaitu Jakarta dan Surabaya dengan jaringan unit kerja terdiri dari 4 Kantor Cabang, 5 Kantor Cabang Pembantu. Berpedoman pada visi dan misi yang baru, komitmen unluk memberikan yang terbaik dan penerapan prinsip kehati-hatian, Bank Swadesi bertekad untuk memberikan jasa dan layanan yang terbaik bagi masyarakat dan pembangunan perekonomian Indonesia.

Untuk dapat mewujudkan visi dan misi, sekaligus memperkuat posisinya di peta perbankan nasional, Bank Swadesi memandang perlu untuk menjalin aliansi strategis dengan mengundang investor yang kuat. Upaya tersebut direalisasikan dengan penandatanganan Akta Akuisisi antara pemegang saham mayoritas Bank Swadesi dengan Bank Of India terkait dengan pengambilalihan saham sebanyak 235.600.000 lembar saham, atau yang mewakili 76% dari keseluruhan saham Bank Swadesi pada 22 Juni 2007. Dengan demikian, secara resmi Bank of India telah menjadi pemegang saham mayoritas dan mengambil alih pengendalian Bank Swadesi.

Dengan dukungan Bank of India, Bank Swadesi ke depan diharapkan akan terus membangun fondasi yang kokoh untuk mencapai kinerja terbaik dengan pertumbuhan yang berkelanjutan melalui alih pengetahuan dan teknologi, penempatan individu dan meningkatkan modal pada saat dibutuhkan. Bank of India, sebagai bank yang telah berusia 100 tahun dan memiliki 25 kantor cabang di luar negeri, meliputi: USA, United Kingdom, Channel Islands, France, Kenya, Singapore, Indonesia, Hongkong, West Indies, Japan, China. Vietnam, South Africa, serta 2.718 kantor cabang di seluruh India, memberikan keyakinan kepada Bank Swadesi untuk tumbuh dan berkembang serta dapat berperan di perbankan nasionai maupun internasional.

As end of 2007, Bank Swadesi had developed operational network in two major cities of Indonesia, Jakarta and Surabaya with total working unit networks comprising of 4 Branch Offices, 5 Sub-Branch Offices. Referring to our new vision and misison, commitment to deliver the best and implementation of prudential banking principle, Bank Swadesi is committed to deliver excellent services for Indonesian society and economic development.

To achieve its vision and mission, as well as to strengthen its position in national banking landscape, Bank Swadesi viewed the importance to invite investors with strong potential. The initiative was brought by signing Acqusition Deeds between majority shareholders of Bank Swadesi with Bank of India concerning shares acquisition of 235,600,000 shares or 76% of total Bank Swadesi’s shares that represented 76% of total shares of the Bank as of June 22, 2007. Therefore, Bank of India was officially becoming majority shareholders and taking the ownership of Bank Swadesi.

Within the support from Bank of India, Bank Swadesi is expected to continue building firm foundation in the future to achieve excellent performane with sustainable development through knolwedge and technology transfer, personnel recruitment and increasing capital when needed. Bank of India is a Bank with 100 years of operation and having 25 branch officies overseas including USA, United Kingdom, Channel Islands, France, Kenya, Singapore, Indonesia, Hongkong, West Indies, Japan, China, Vietnam, South Africa and 2,718 branch offices across India region and giving assurance to Bank Swadesi to grow and evolve as well as contribute in national and international banking sector.

Page 31: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

31Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

1968Bank of India Indonesia berawal dari bank pasar di Surabaya dengan nama Bank Pasar Swadesi.

Bank of India Indonesia was initiated from rural bank in Surabaya named Bank Pasar Swadesi.

1989Bank Swadesi memperoleh izin dari Menteri Keuangan RI untuk beroperasi sebagai Bank Umum.

Bank Swadesi obtained permitting from Ministry of Finance RI to be operated as Commercial Bank.

1994Seiring dengan upaya memenuhi kebutuhan dan perkembangan transaksi nasabah, maka Bank Swadesi meningkatkan statusnya menjadi bank devisa.

In line with effort to fulfill customer transaction needs and development, Bank Swadesi upgraded its status into foreign exchange bank.

1995Kantor Pusat pindah dari Surabaya ke Jakarta dalam rangka pengembangan bisnis dan jaringan pemasaran yang lebih cepat dan luas.

Headquarter relocation from Surabaya to Jakarta for further business expansion as well as faster and broader marketing network.

2007Bank of India Indonesia (d/h Bank Swadesi) menjalin aliansi strategis dengan Bank of India berupa pengambilalihan saham sebanyak 235.600.000 lembar saham, atau yang mewakili 76% dari keseluruhan saham Bank Swadesi. Dengan demikian, secara resmi Bank of India telah menjadi pemegang saham mayoritas dan mengambil alih pengendalian Bank Swadesi.

Bank of India Indonesia (formerly known as Bank Swadesi) entered strategic alliance with Bank of India by acquiring 253,600,000 shares or representing 76% of total shares of Bank Swadesi. Therefore, Bank of India was officially becoming majority shareholders and taking the ownership of Bank Swadesi.

2008Diadakan RUPS Luar Biasa yang menyetujui Penawaran Terbatas I dalam rangka Memesan Efek Terlebih Dahulu sebanyak 558 juta saham biasa atas nama dengan total nilai nominal Rp 139.500 juta. Tetapi Penawaran Terbatas I tersebut tidak mengubah komposisi saham Bank of India, yaitu tetap 76%.

Extraordinary GMS to approve 1st Limited Public Offering with Pre-emptive Rights for 558 million regular shares with total par value Rp139,500 million. However, the 1st Limited Offering did not change shareholders composition of Bank of India that remained 76%.

2009Bank of India Indonesia (d/h Bank Swadesi) memperluas jaringan kantor dengan membuka kantor di Denpasar, Bali

Bank of India Indonesia (formerly known as Bank Swadesi expanded office network by opening branch office in Denpasar, Bali.

2010Bank of India Indonesia (d/h Bank Swadesi) memperluas jaringan kantor kembali dengan membuka kantor cabang di Medan, Sumatera Utara.

Bank of India indonesia (formerly known as Bank Swadesi expanded ofice network by opening another branch office in Medan, North Sumatera.

2011Bank of India Indonesia (d/h Bank Swadesi) memperluas jaringan kantor kembali dengan membuka dua kantor cabang, yakni di Bandung dan Makassar.

Bank of India Indonesia (formerly known as Bank Swadesi expaned office network by opening other two branch offices, in Bandung and Makassar.

Milestones

Jejak Langkah

Page 32: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

32 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

2012Peresmian penggunaan nama dan logo baru dari PT Bank SwadesiTbk menjadi PT Bank of India Indonesia Tbk dengan hasil keputusan rapat Perubahan Anggaran Dasar yang tertuang pada Akta No. 69. Sampai dengan tahun 2012, jaringan operasional Bank of India Indonesia (d/h. Bank Swadesi) terdiri dari 8 Kantor Cabang, termasuk di kota besar provinsi di luar Jawa, 5 Kantor Cabang Pembantu, dan Kantor Kas sehingga mampu memberikan pelayanan bagi para nasabah.

Inauguration of new name and logo use of PT Bank Swadesi Tbk into PT Bank of India Indonesia Tbk with reference to Articles of Association Meeting Resolution declared in Deeds Number 69. As of 2012, operational network of Bank of India Indonesia (formerly known as Bank Swadesi) comprised of 8 Branch Offices, including at non-java provincial major cities, 5 sub-branch offices and cash offie to deliver service to the customers.

2014Diadakan RUPS Luar Biasa yang menyetujui Penawaran Terbatas II dalam Rangka Memesan Efek Terlebih Dahulu sebanyak 173,6 juta saham biasa atas nama dengan total nilai nominal Rp 486.080 juta. Tetapi Penawaran Terbatas II tersebut komposisi saham Bank of India tetap 76%.

Extraordinary GMS was organized to approve Right Issue (II) with Pre-emptive rights for 173.6 million regular shares with total par value was Rp486.080 million. However, Right Issue (II) did not change shareholders composition of Bank of India that remained 76%.

2015Perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan yang telah resmi di tunjuk melalui RUPS LB pada 28 Agustus 2015 serta lulus Fit & Proper Tes dari Otoritas Jasa Keuangan yaitu Bapak Sindbad R. Hardjodipuro sebagai Direktur Utama, Bapak Gopinathan sebagai Wakil Direktur Utama, Bapak Prashant Thapliyal sebagai Direktur Kredit & Internasional Banking, serta Bapak R.A Sankara Narayanan sebagai Komisaris Utama namun beliau melaksanakan Fit & Proper Tes pada awal Tahun 2016.

Change to Board of Commissioners and Board of Director’s composition who have been officially appointed in EGMS on August 28, 2015 and passed Fit and Proper Test from Financial Service Authority, Mr. Sindbad R. Hardjodipuro as President Director, Mr. Gopinathan as Vice President Director, Mr. Prashant Thapliyal as Credit & International Banking Director, as well as Mr. R.A Sankara Narayanan as President Commisisoner, although he has not conducted Fit & Proper Test until beginning of 2016.

Page 33: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

33Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Corporate Information

Informasi PerseroanName : Bank of India Indonesia TbkHead Office : Jl. K.H. Samanhudi No. 37 Jakarta-10710, Indonesia Telp : (021) 3500007 (hunting) Fax : (021) 3808178, 3500007 Ext. 6 SWIFT BIC : BKIDIDJA E-mail : [email protected] Website: www.boiindonesia.co.idLine of Business : Banking ServiceDate of Establishment : 28 September 1968Notarial Deeds : Njoo Sioe Liep, S.H. No. 20 Ratification from Ministry of Law and Human Rights No. Y.A. 5/35/8 dated February 3, 1975 Announced in Republic of Indonesia State Gazzette No. 19 dated March 5, 1976, Appendix No. 162Authorized Capital : Rp 690.000.000.000Stock Exchange : Bursa Efek JakartaDate of Initial Public Offering : May 2002Price : Rp 250Ticker Code : BSWDUnderwriter : PT Ciptadana Sekuritas Plaza ASIA (d/h. ABDA) Office Park Unit 2 Jl. Jenderal Sudirman Kav. 59 Jakarta 12190, Indonesia Date of Right Issue (II) Desember 2014Price : Rp. 2800Ticker code : BSWDSecurities Registrar : PT Adimitra Jasa Korpora Plaza Property Lt. 2, Komplek Pertokoan Pulomas Blok VIII No.2 Jl. Perintis Kemerdekaan Jaktim 13210Public Accountant : KAP Gani Mulyadi & Handayani International Financial Centre Lantai 15 Jl. Jenderal Sudirman Kav. 22-23 Jakarta 12920, Indonesia

Investor Relation : PT Bank of India IndonesiaCorporate Secretary : Ferry Koswara (also served as Operational Director) Jl. K.H. Samanhudi No. 37Jakarta-10710, Indonesia Telp : (021) 3500007 (hunting) Fax : (021) 3808178

Page 34: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

34 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Products and Services

Produk dan Jasa Bank

“Kualitas layanan adalah salah satu kunci sukses dalam industri perbankan. Dalam menjaga kepuasan, loyalitas nasabah, serta memperluas customer base, Bank of India Indonesia berkomitmen untuk terus memberikan kualitas layanan prima”

Semenjak pasca akuisisi oleh Bank of India, Kami telah tumbuh dan berkembang dengan pesat. Reputasi internasional Bank of India mampu untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat secara signifikan.

Sebagai wujud kepedulian atas kepercayaan yang diberikan, Bank of India Indonesia terus berupaya untuk memenuhi seluruh kebutuhan masyarakat melalui layanan jasa dan produk perbankan premium, melalui produk-produk yang berorientasi pada kebutuhan nasabah.

Adapun jenis produk dan jasa yang disediakan oleh Bank of India Indonesia terdiri dari:Produk Simpanan• Giro Merupakan produk simpanan masyarakat yang

mekanisme penarikannya menggunakan cek atau bilyet giro. Rekening Giro dipergunakan untuk tujuan komersial, baik pribadi maupun badan usaha. Bank of India Indonesia menawarkan produk Giro dalam mata uang Rupiah maupun USD dengan bunga yang kompetitif serta pelayanan yang prima.

• RekeningStarDollar Merupakan produk simpanan dalam mata uang

USD, dimana pengambilannya dapat dilakukan kapan saja dengan menggunakan slip penarikan.

• Tabungan Merupakan produk simpanan masyarakat dalam

mata uang rupiah, dimana pengambilannya dapat dilakukan kapan saja dengan menggunakan slip penarikan. Bank akan menerbitkan laporan mutasi setiap bulannya (seperti rekening Koran) kepada pemilik Tabungan.

Terdapat berbagai jenis tabungan yang bisa disesuaikan dengan permintaan nasabah penabung • TabunganSIBOS Merupakan produk simpanan masyarakat dalam

mata uang rupiah dan berbunga tinggi, dimana pengambilannya dapat dilakukan kapan saja dengan menggunakan slip penarikan. Mutasi pada rekening akan dicetak pada buku tabungan/passbook.

“Quality of service is one of the keys to achieve the success in the banking industry. In order to maintain the satisfaction and loyalty of the customers, and to expand the customer base, Bank of India Indonesia is always committed to continually provide high quality of services “

Since the post-acquisition by Bank of India, We have grown and thrived rapidly. Bank of India’s international reputation has been able to significantly improve public confidence.

As a form of concern for the trust given, Bank of India Indonesia continually strives to meet all the needs of the people through premium banking services and products, through the products which are oriented to the needs of customers.

The types of products and services provided by Bank of India Indonesia consist of:Savings Product• CurrentAccount(Giro) A product of the public savings whose withdrawal

mechanism use a check or bank draft. Current Account is used for commercial purposes, both by persons or corporate entities. Bank of India Indonesia offers Current Account products in Rupiah and USD with competitive rates and excellent service.

• StarDollarAccount Is a product of deposits in USD, which can be

withdrawn at any time using a withdrawal slip.

• Savings A product of public savings in Rupiah, which can

be withdrawn any time using a withdrawal slip. The Bank will publish a mutation report every month (such as bank account statements) to the Saving owners.

There are various types of savings that can be customized to meet customers demand • SIBOSSavings A public savings product denominated in Rupiah

with high interest rate, which can be withdrawn at any time by using a withdrawal slip. The mutation on the account will be printed in savings book / passbook.

Page 35: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

35Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

“Kualitas layanan adalah salah satu kunci sukses dalam industri perbankan.”“Quality of service is one of the keys to achieve the success in the banking industry. “

Page 36: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

36 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

• TabunganSuka-Suka Merupakan produk simpanan masyarakat dalam

mata uang rupiah dan pengambilan dananya dapat dilakukan kapan saja dengan menggunakan slip penarikan.

Keistimewaan produk ini adalah jumlah simpanan dan suku bunga yang dapat ditentukan sendiri oleh nasabah sesuai jenjang suku bunga yang berlaku, bebas biaya administrasi.

• TabunganKu Keistimewaan Produk TabunganKu ini adalah

bebas biaya administrasi, ditujukan bagi penabung pemula. Selain itu, produk TabunganKu merupakan program tabungan nasional yang dipasarkan secara bersama-sama oleh sejumlah Bank-Bank di Indonesia.

• Deposito Merupakan simpanan berjangka yang tersedia

baik dalam mata uang rupiah maupun mata uang USD. Bank of India Indonesia selalu berusaha memberikan produk yang prima, baik dalam suku bunga maupun fleksibilitas penarikan, setoran awal, serta tanggal pencairan deposito sesuai dengan kebutuhan nasabah.

Periode yang dapat dipilih nasabah adalah: 1

(satu) bulan, 3 (tiga) bulan, 6 (enam) bulan dan 12 (dua belas) bulan.

• DepositoonCall Serupa dengan simpanan berjangka Deposito,

namun jangka waktu penempatannya kurang dari 1 (satu) bulan.

Produk Pendanaan / Kredit• KreditModalKerja Kredit yang diberikan kepada perusahaan

atau individu dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan modal kerjanya. Adapun bentuk kredit yang diberikan dapat berupa :

Adapun bentuk kredit yang diberikan dapat berupa :• PinjamanRekeningKoran(PRK),• KreditDemandLoan(DL)• FixedLoan(FL)• Kredit Ekspor (KE), Pre Shipment dan Post

Shipment• DiskontoTagihan/Piutang• KreditAngsuranModalKerja• KreditInvestasi

• Suka–SukaSavings A public savings product denominated in Rupiah

which can be withdrawn any time by using a withdrawal slip.

The specialty of this product is the amount of deposits and interest rates that can be decided by the customers in accordance with the prevailing level of interest rates, free of administrative charge.

• TabunganKuSavings The specialty of TabunganKu is free of

administrative charge, intended for beginner savers. Moreover, the product of Tabunganku savings is a national savings program which is marketed simultaneously by several banks in Indonesia.

• TimeDeposit A term deposit that available both in Rupiah

and USD. Bank of India Indonesia always strive to provide excellent products, both in interest rates and withdrawal flexibility, initial deposit and disbursement date of deposit is in accordance with customers needs.

The customers can choose period: 1 (one) month, 3 (three) months, 6 (six) months and 12 (twelve) months.

• OnCallDeposit Similar with Time Deposit, but the period of the

placement is less than 1 (one) month

Financing / Credit (Loan) Product • WorkingCapitalLoan Credit applied to companies or individuals with the

aim to meet their working capital needs. The form of credits can be:

The form of Loan can be:• Current Account Loan (PRK),• Demand Loan Credit (DL)• Fixed Loan (FL)• Export Credit (KE), Pre Shipment and Post

Shipment• Discount Billing / Accounts Receivable• Working Capital Installment Loan• Investment Loan

Produk dan Jasa BankProducts and Services

Page 37: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

37Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Kredit yang diberikan kepada perusahaan atau pengusaha untuk membiayai investasinya, baik investasi untuk pembelian/pembangunan gedung/ruko, pembelian kendaraan, pembelian mesin dan alat produksi lainnya.

• KreditKonsumsi Merupakan kredit yang diberikan kepada individu

untuk pembelian rumah tinggal berupa KPR (Kredit Kepemilikan Rumah/Apartment), KKB (Kredit Kendaraan Bermotor), dan lain-lain.

Produk Jasa Perbankan Lainnya• AnjunganTunaiMandiri(ATM)• BankGaransi• Pelayananperpajakan• Paymentpointlistrikdantelephone• Payrollsystem• SMSBanking• LetterofCredit(L/C)• BankDraft• Jualbelimatauangasing/moneychanger• Transaksiderivativevalasuntukhedgingpelbagai

posisi valas• PengirimanDanaInternasional• Kliring/Inkaso• PembayaranPajak

Bank of India Indonesia berkomitmen untuk mampu menyediakan pelayanan perbankan yang komprehensif dan menyediakan pelayanan yang bersifat ‘satu atap’ (one stop service) atas seluruh kebutuhan nasabah.

Pelayanan perbankan ini akan mampu untuk mendukung usaha perluasan customer base, dan menunjang usaha peningkatan jumlah nasabah baik perorangan maupun perusahaan.

Bank telah memiliki program employee get customer, dimana setiap karyawan dihimbau untuk merekomendasikan teman, saudara dan orang yang disekitarnya untuk membuka rekening tabungan dan giro di Bank of India Indonesia Karyawan akan mendapat insentif dari setiap rekening yang direkomendasikan.

Loans which are given to corporation or entrepreneurs to finance their investment, such as investment for purchase / construction / shop, purchase of vehicles, purchase of machinery and other production equipment.

• Consumer Loan Loans which are given to individuals for facilitating

residential purchases in the form of mortgage-KPR (Housing/Apartment Loan), Motor Vehicle Credit (KKB), and others.

Other Banking Services Products• Automated Teller Machine (ATM)• Bank Guarantee• Tax Services• Payment of electricity and telephone bills• Payroll system• SMS Banking• Letter of Credit (L/C)• Bank Draft• Buying and selling of foreign currency / money

changer • Transactions in foreign currency derivatives to

hedge many currency positions• International Fund Transfer• Clearing / Inkaso• Tax Payment

Bank of India Indonesia is committed to provide a comprehensive banking service with the one stop service concept towards all of the customer’s demands.

Various banking services will be able to support the expansion of the customer base, and support efforts to increase the number of customers, both individuals and corporate.

The Bank is launching the “ employee get customer” program, under which every employee is encouraged to recommend his/her friend, relatives, and persons close to him/her to open a savings and current account at Bank of India Indonesia. The Employee will earned incentives from each of the accounts recommended

Produk dan Jasa BankProducts and Services

Page 38: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

38 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

(dalam Jutaan Rupiah) / (in million of Rupiah)

Laporan Keuangan Bank of India / Bank of India Financial Statemetns

KETERANGAN / DESCRIPTION 2015 2014

Capital & Liabilities

Capital 3.805 3.087

Reserve & Surplus 147.890 148.438

Deposito 2.538.389 2.545.309

Borrowings 186.637 178.982

Other Liabilities & Provision 74.375 76.327

TOTAL 2.951.097 2.952.143

Assets

Cash & Balance with reserve Bank of India 114.875 97.665

Balance with Bank & Money at call & short notice 288.713 234.596

Investment 588.36 600.508

Advances 1.827.787 1.932.868

Fixed Assets 28.159 28.033

Other Assets 103.203 58.474

TOTAL 2.951.097 2.952.143

Income

Interest Earned -0,77% 3,37%

Other Income -4,50% 23,13%

TOTAL INCOME 3,70 4,80%

Expenditure

Interest Expended 109.249 114.098

Operating Expended 32.332 26.627

Provision and Contingencies 40.113 16.501

TOTAL EXPENDITURE 141.581 140.725

Profit

Net Profit for the period (18.168) 12.597

Add: Profit brought forward

TOTAL (18.168) 12.597

Tax Expense (6.157) 4.123

Net Profit (12.012) 8.473

Bank of India Financial Statements

Laporan Keuangan Bank of India

Page 39: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

39Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

PT Bank of India Indonesia Tbk Shareholders Structure

Struktur Pemegang Saham PT Bank of India Indonesia Tbk

BankofIndia(UltimateShareholders)StrukturPemegamSaham/ShareholdingStructure

As on December 2015

0.79% 7.49% 1.65% 70.13%

51.00% 51.00% 76.00% 100% 51.00%

18.00%

1.61%

4.39%

14.32% 5.35% 0.28%

29.96% 20.00% 100% 48.00% 100% 100%

5.00% 5.56% 26.02% 10.17% 5.00% 4.00%

Reksadana/Mutual Funds

Perseorangan / Individuals

Perusahaan/ Corporate

Pemerintah India / Goverment India

Ultimate Shareholder

Perusahaan Asuransi / Insurance

Companies

Investor dari Institusi Asing /

Foreign Institutional

Investors

Institusi Keuangan /

Financial Institution

STCI Finance Ltd

Indo Zambia

Bank Ltd

Bank of India TanzaniaLtd

Star union Dai- Chai Ltd

Bank of India

Bank of India Uganda Ltd

Bank of India Bostwana Ltd

Bank of India New Zealand

Ltd

Bank of India Shareholding

Ltd

BOI AXA Investment Mgt Pte Ltd

BOI AXA Trusteeship

Service Pte Ltd

PT. Bank of India Indonesia

Tbk

Central Depository

Service (India) Ltd

Swift India Domestic

Services Ltd

Publik / Publics

Prakash Rupchand

PT. Panca Mantra

Jaya

SME Rating Agency of India Ltd

Credit Information

Bureau (India) Ltd

National Collateral

Management Service Ltd

ASREC (India) Ltd

Page 40: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

40 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Organization Structure

Struktur Organisasi

Pemegang Saham / Shareholders

Komisaris / Commissioners

Direktur Utama / President Director

Wakil Direktur Utama / Vice President Director

Direktur Operasional / Operational

Director

Direktur Kepatuhan / Compliance

Director

Direktur Kredit & Internasional Banking /

Credit & International Banking Director

Komite Dibawah Direksi / Directors Committees

SKAI / Internal Audit

Task Force

Divisi Analis Kredit / Credit Analysis

Division

Divisi Administrasi Kredit & Remedial /

Credit Admin & Remedial Division

Divisi Hukum / Legal Division

Divisi Indian Desk / Indian Desk Division

Divisi Treasury / Treasury Division

Divisi Perencanaan Strategi /

Strategic Planning & Business

Developmet Division

Divisi Customer Support /

Customer Support Division

Divisi MIS & Pelaporan /

MIS & Reporting Division

Kantor Cabang, Kantor Kas /

Branch Office, Cash Office

Divisi Kontrol Akuntansi dan Finansial /

Accounting & Fin. Control Division

Divisi Teknologi Informasi / IT Division

Divisi Umum & Corporate Support /

Corporate Support & GA Division

Unit Internal Control/ Internal Control Unit

Divisi Internasional & Koresponden Bank /

International & Correspondent Banking

Division

Divisi SDM / HR Division

Divisi Kepatuhan / Compliance

Division

Divisi Manajemen Resiko /

Risk Management Division

Divisi Sekretaris Perusahaan /

Corporate Secretary Division

Komite Nominasi & Remunerasi / Nomination &

Remunneration Committee

Komite Pemantauan Risiko / Risk Monitoring Committee

Komite Audit / Audit Committee

= Garis Arahan / Command Line from top to down

= Garis Kordinasi / Coordinate Line

Page 41: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

41Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Corporate Values

Nilai-Nilai Budaya Perusahaan

Bank of India Indonesia mempunyai nilai – nilai perusahaan dalam memberikan pelayanan prima. Nilai – nilai perusahaan inilah yang akan menjadi pedoman perilaku para karyawan Bank of India Indonesia berupa : Pelayanan kepada Nasabah, Kebersamaan dan Kreativitas, Sumber Daya Manusia sebagai Aset Utama, Dedikasi dan Etos Kerja, Efisien dan Efektif, Profesionalisme, Pembentukan Citra Perusahaan.

Pelayanan kepada NasabahKelangsungan suatu bank sangat bergantung kepada nasabahnya. Untuk itu kualitas layanan harus selalu ditingkatkan dengan memberikan layanan yang sebaik dan seoptimal mungkin, penuh perhatian, sopan santun dan cepat tanggap dalam memenuhi kebutuhan nasabah secara professional.

Kebersamaan dan KreativitasBank of India Indonesia adalah suatu wadah bergabungnya individu – individu yang mau mengembangkan semangat kebersamaan, saling menghargai, selalu ingin maju sehingga dapat meningkatkan kreativitas kerjanya yang pada gilirannya akan meningkatkan kreativitas perusahaan.

Sumber Daya Manusia sebagai Aset UtamaSumber Daya Manusia merupakan aset utama Bank of India Indonesia. Untuk itu dituntut peranan dan kontribusi dari semua sumber daya manusia yang ada agar dapat meningkatkan kekayaaan perusahaan sebagai tujuan utama yang akan dicapai. Hal tersebut secara timbal balik juga akan meningkatkan kesejahteraan karyawan yang ada.

Dedikasi dan Etos KerjaKeberhasilan perusahaan dapat dicapai apabila seluruh manajemen, staf, dan karyawan mempunyai dedikasi dan menjunjung tinggi etika, moral dan etos kerja yang luhur dalam semangat kerjasama, melaksanakan tugas dengan jujur, disiplin, loyalitas yang tinggi, serta mendahulukan kepentingan perusahaan di atas kepentingan individu.

Efisien dan EfektifDalam menjalankan tugasnya setiap individu maupun bersama-sama harus bekerja efisien dan efektif, sehingga dapat memaksimalkan keuntungan perusahaan yang pada gilirannya juga memberikan manfaat kepada pemegang saham, karyawan dan masyarakat.

Bank of India Indonesia embedded with corporate values in providing excellent services. Corporate values will be the code of conduct of the employees of the Bank of India Indonesia include: Excellent Service to the Customer, Unity and Creativity, Human Resources as Key Assets, Dedication and Work Ethics, Efficiency and Effectiveness, Professionalism, Developing of Company Image.

ExcellentServicetotheCustomerSustainability of a bank relies heavily on its customers. The quality of service should be improved by providing the best and optimum services with artentive courteus and respontive in meeting the needs of customers in a professional manner.

UnityandCreativityBank of India Indonesia is a means for individuals who want to develop a spirit of togetherness, respect each other, always want to move forward and want to improve its creativity, which will increase the creativity of the company.

HumanResourcesasKeyAssetsHuman Resources is the most important asset of Bank of India Indonesia. Theresove it require inudvement and role and contribution of all existing human resources in order to increase the wealth of the company as the main objective to be achieved. The asurementioned will recoprocally improve employees welfare.

DedicationandWorkEthicsThe company’s success can be achieved if the entire management, staff, and employees are dedicated and uphold ethics, morals and work ethic that is noble in the spirit of cooperation, carry out duties with honesty, discipline, high loyalty, and put the interests of the company above individual interests.

Efficiency and EffectivenessIn performing its duties each individual or jointly must work efficiently and effectively, so that it could maximize profits which in turn also provide benefits to shareholders, employees and society.

Page 42: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

42 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Profesionalisme Dalam menjalankan bisnis perbankan, seluruh jajaran manajemen dan karyawan harus selalu berlandaskan kepada asas profesionalisme. Prinsip itu menjadi bagian hidup dari setiap individu untuk selalu meningkatkan pengetahuan, menguasai bidangnya serta mencurahkan segenap keahlian dalam menjalankan tugasnya dengan dilandasi moral dan perilaku yang baik.

Pembentukan Citra PerusahaanStrategi dan kekompakan dari masing-masing individu sangat menentukan tujuan yang telah ditetapkan sehingga dapat menimbulkan citra positif bagi Bank of India Indonesia.

ProfessionalismIn carrying out banking business, all management and employees should always be based on the principle of professionalism. It becomes part of the life principle of every individual to constantly improve their knowledge, conversant in their specialization and devote its expertise in carrying out their duties based on morals and good behavior.

Developing of Company ImangeStrategy and compactness of each individual is crucial in setting the goals so as to generate a positive image for the Bank of India Indonesia.

Nilai-Nilai Budaya PerusahaanCorporate Values

Bank of India Indonesia mempunyai nilai – nilai perusahaan dalam memberikan pelayanan prima.

Bank of India Indonesia embedded with corporate values in providing excellent services.

Page 43: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

43Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

PRAKASH RUPCHAND CHUGANIKomisaris / Commissioner

Warga Negara Indonesia, 46 tahun, menjabat sebagai Komisaris PT Bank of India Indonesia Tbk sejak tahun 1996. Menyandang gelar Bachelor of Science bidang Keuangan dari Bentley College Boston, USA. Beliau memulai karirnya sebagai Trainee di Prudential Insurance Co. Boston, USA, 1991-1992. Sejak tahun 1996, beliau menjabat Direktur di PT Classic Prima Carpet Industries, dan sekarang menduduki jabatan Komisaris. Sejak tahun 1997, beliau menduduki jabatan Komisaris PT Panca Mantra Jaya. Beliau bergabung dengan PT Bank of India Indonesia Tbk sejak 1992 sebagai Asisten Direktur, kemudian menjadi Direktur Pemasaran.

Indonesian citizen, 46 years. Holds the position as Commissioner of PT Bank of India Indonesia Tbk. Indonesia from 1996. Earned his Bachelor of Science in Finance from Bentley College Boston, USA. Started his career as a Trainee in Prudential Insurance Co. Boston, USA, 1991- 1992. Held the position as Director in PT Classic Prima Carpet Industries since 1996 and now is the Commissioner. Became Commissioner in PT Panca Mantra Jaya since 1997. Joined PT Bank Swadesi.Tbk. in 1992 as Assistant Director and then as Marketing Director

LELAND GERRITS ROMPASKomisaris Independen / Independent Commissioner

Warga Negara Indonesia, 71 tahun, memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia. Sangat berpengalaman di industri keuangan, baik di sektor merchant banking, pasar modal dan perbankan karena pernah menduduki berbagai tingkat manajerial secara luas, Direktur PT Inter-Pacific Securities, Komisaris PT Bursa Efek Jakarta, Direktur Utama, dan dilanjutkan sebagai Komisaris Utama Bank Prima Master. Sejak tahun 2002, beliau memegang jabatan sebagai Komisaris Independen PT Bank India Indonesia Tbk. Mulai pertengahan tahun 2007, beliau diangkat sebagai Komisaris PT Lintas Artha mewakili Yayasan Perbanas.

Indonesian citizen, 71 years. Awarded Bachelor Degree in Economics from University of Indonesia. Highly experienced in the financial industry, specifically in the field of merchant banking, capital market and banking due to experience in holding various managerial positions such as Director of PT Inter-Pacific Financial Corporation, President Director of PT Inter-Pacific Securities, Commissioner of Jakarta

Board of Commissioners Profile

Profil Komisaris

Page 44: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

44 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Stock Exchange, President Director followed by President Commissioner of Bank Prima Master. Holds the position as Independent Commissioner of PT Bank Swadesi Tbk. from 2002. In mid 2007, he was appointed as a member of the Board of Commissioners of PT Lintas Artha, representing Perbanas Institution.

HANDADJAJA SULAIMANKomisaris Independen / Independent Commissioner

Warga Negara Indonesia, 58 tahun, menjabat sebagai Komisaris Independen PT. Bank od India Indonesia, Tbk, sejak tahun 2013. Menyandang gelar insinyur dari Universitas Katolik Parahyangan pada tahun 1982, lima tahun kemudian, yaitu pada tahun 1987, menyandang gelar Master of Business Administration dari California State University, Long Beach. Beliau memulai karirnya sebagai Contruction Manager di Mulia Group pada tahun 1983. Kemudian menjadi Business Development di PT. The First National Glassware pada tahun 1983. Selanjutnya, bergabung di PT. Procon Indah dari tahun 1990 – 2007. Sejak tahun 2007 - sekarang masih menjadi Executive Director di PT. Cushman & Wakefield Indonesia.

Indonesian Citizen, 58 years, appointed as Independent Commissioner at PT.Bank of India Indonesia, Tbk since 2013. Holds Engineering degree in 1982 from Universitas Katolik Parahyangan and five years later, in 1987 got a Master of Business Administration degree from California State University, Long Beach. He began his career as a Construction Manager at Mulia Group in 1983. Then became Business Development at PT. The First National Glassware in 1988. Then joined PT. Procon Indah from 1990 – 2007. And in 2007 until now, he still serves as Executive Director at PT. Cushman & Wakefield Indonesia. In 2013, he joined PT. Bank of India Indonesia Tbk.

Profil KomisarisBoard of Commissioners Profile

Page 45: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

45Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Board of Directors Profile

Profil Direksi

SINDBAD RIJADI HARDJODIPURODirektur Utama / President Director

Warga Negara Indonesia, 53 tahun, menjabat sebagai Direktur Utama PT Bank of India Indonesia Tbk sejak November 2015. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Katolik Parahyangan Bandung. Memulai karir dalam industri perbankan sejak tahun 1987 sampai dengan 2008 di Bank Niaga dengan posisi Executive Development Program - Jakarta, Operational Officer - Cirebon, Branch Manager – Bandung, Branch Manager – Makassar, Banking Head – Surabaya, Area Manager – Medan, Area Manager – Jakarta serta Group Head – Jakarta. Selanjutnya, pada bulan November 2008, menduduki jabatan sebagai Deputy Director SME Commercial di Commonwealth Bank. Pada tahun 2012 – April 2015, beliau menduduki jabatan sebagai Business Director di Bank ICB Bumiputera --yang pada tahun 2014 berubah menjadi Bank MNC.

Indonesian citizen, 53 years, appointed as president Director of PT Bank of India Indonesia Tbk since November 2015. He earned his Bachelor Degree in Economics from Universitas Katolik Parahyangan Bandung. He started his career in banking industry since 1987 until 2008 in Bank Niaga with position as Executive Development Program – Jakarta, Operational Officer - Cirebon, Branch Manager – Bandung, Branch Manager – Makassar, Banking Head – Surabaya, Area Manager – Medan, Area Manager – Jakarta and Group Head – Jakarta. Later on in November 2008, He was assigned as Deputy Director SME Commercial in Commonwealth Bank. Between 2012 – April 2015, He was appointed as Business Director in Bank ICB Bumiputera – that changed its name into Bank MNC in 2014.

GOPINATHAN EKAMURTHYWakil Direktur Utama / Vice President Director

Warga Negara India, 54 tahun, menjabat sebagai Wakil Direktur Utama PT Bank of India Indonesia Tbk sejak November 2015. Sebelumnya menjabat sebagai Direktur Kredit dan Internasional pada tahun 2013. Memperoleh gelar Bachelor of Science pada tahun 1983 dari Tamil Nadu Agricultural University Coimbatore, dan pada tahun 1986 memperoleh gelar Master of Science dari universitas yang sama. Memulai karir di Bank of India sebagai Agricultural Officer, pernah menduduki jabatan sebagai Chief Executive Officer (CEO) di Bank of India Cabang London, serta berbagai posisi penting di Bank of India di seluruh dunia (1985 – 2012). Pengalaman perbankannya lebih dari 27 tahun di bidang Agricultural Banking, Community Banking, Corporate Credit, dan International Operations.

Indian citizen, 54 years, appointed as Vice President Director of PT Bank of India Indonesia Tbk since November 2015. He previously served as Credit and International Director in 2013. He earned Bachelor of Science Degree in 1983 from Tamil Nadu Agricultural University Coimbatore and obtained Master of Science in 1986 from the same university. He started his career in Bank of India as Agricultural Officer, and was appointed as Chief Executive Officer (CEO) in Bank of India London Branch, and other key positions in other branch office sof Bankf of India worldwide (1985 – 2012). He holds more than 27 years of experience in Agricultural Banking, Community Banking, Corporate Credit, and International Operations sectors.

Page 46: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

46 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

FERRY KOSWARADirektur / Director

PRIMASURA PANDU DWIPANATADirektur / Director

SINDBAD RIJADI HARDJODIPURODirektur Utama / President Director

GOPINATHAN EKAMURTHYWakil Direktur Utama / Vice President Director

Page 47: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

47Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

FERRY KOSWARADirektur / Director

Warga Negara Indonesia, 49 tahun, diangkat menjadi Direktur PT Bank of India Indonesia Tbk sejak Januari 2013. Memperoleh gelar Sarjana dari Universitas Katholik Parahyangan, Bandung, pada tahun 1989, dan gelar Magister Manajemen dari STIE IBII pada tahun 2003. Beliau memulai karir di Bank Bali cabang Bandung sebagai Account Officer / Assistant Manager pada tahun 1989. Melanjutkan karir di pasar modal Indonesia di Bali Securities pada tahun 1993 – 1995, dan Bhakti Investama pada tahun 1995 – 1996. Kembali ke industri perbankan pada periode 1996 – sekarang.

Indonesian citizen, 49 years old, appointed as Director in Bank of India Indonesia since January 2013. He earned Bachelor Degree from Parahyangan Catholic University in 1989 and pursued Masters Degree in Management from STIE IBII in the year 2003. He began his career in Bank Bali Bandung branch as Account Officer/Assistant Manager in 1989. He then resumed his career in the Indonesian Capital Market in Bali Securities during the year of 1993-1995 and in Bhakti Investama in 1995-1996. He returned to the banking business in1996 until now.

PRIMASURA PANDU DWIPANATADirektur / Director Warga Negara Indonesia, 46 tahun, menjabat sebagai Direktur PT Bank of India Indonesia, Tbk sejak tahun 2013. Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi pada tahun 1996 dari STIE Perbanas.Memulai karirnya sebagai Management Trainee pada tahun 1996 di Bank Swadesi --sebelum berganti nama menjadi Bank of India Indonesia Tbk, kemudian menjabat berbagai posisi penting pada rentang waktu tahun 2001 – 2013, seperti Kepala Bagian Biro Direksi, Sekretaris Perusahaan dan Kepala Divisi Manajemen Resiko.

Indonesian citizen, 46 years old, hold the position of PT Bank of India Indonesia, Tbk Director since 2013. He earned his Bachelor Degree in Economics from STIE Perbanas in 1996. He began his career as Management Trainee in 1996 in Bank Swadesi - prior to change its name to PT Bank of India Indonesia, Tbk, and was appointed in various key positions during the period of 2001-2003 such as Head of Directors Bureau, Corporate Secretary and Head of Risk Management Division.

Profil DireksiBoard of Directors Profile

Page 48: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

48 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Page 49: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

49Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

2015 Shares Highligths

Ikhtisar Saham 2015

Page 50: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

50 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

KOMPOSISI PEMEGANG SAHAM/ SHAREHOLDERS COMPOSITION

2015 Monthly Stock Data

Ikhtisar Saham 20152015 Shares Highligths

52-wk Shares Data

Share Price Data (IDR)

Highest Price 5,700

Lowest Price 1,275

52-wk Avg. 3,271

Volume Data Shares

Highest Price 35,100

Lowest Price 100

52-wk Avg. 750

Fwd PE Ratio (X)

Highest Price (132.92)

Lowest Price (29.73)

52-wk Avg. (76)

Month Closing Highest Lowest Average Volume

Januari 2,565 2,565 2,565 1,724

Februari 2,565 2,565 2,565 -

Maret 5,350 5,800 5,325 213

April 3,600 3,600 3,600 1,519

Mei 2,635 2,640 2,635 726

Juni 1,450 1,450 1,450 338

Juli 2,900 2,900 2,900 595

Agustus 3,350 3,350 3,350 890

September 4,420 4,420 4,420 557

Oktober 4,330 4,330 4,325 438

November 3,850 3,850 3,645 410

Desember 3,595 3,635 3,595 1,647

PEMEGANG SAHAM

BANK OF INDIA PT. PANCA MANTRA JAYAPRAKASH RUPCHAND CHUGANIMASYARAKAT UMUM

76.00%18.00%1.61%4.39%

Page 51: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

51Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Event Highligths

Peristiwa Penting

24 Maret 2015Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan dengan keputusan penting, antara lain :“Tidak ada pembagian Dividen untuk tahun buku periode 2014 karena Bank akan menuju BUKU 2, di mana salah satu upayanya adalah Penambahan Modal secara organik melalui Laba Ditahan.”

Annual General Meetings of Shareholders with key resolutions:“There is no Dividend distributed for fiscal year 2014 period to the Bank heading BUKU 2 category, where one of the efforts is by increasing organic additional paid-in capital from Retained Earnings.”

24 Maret 2015Pada tahun 2015, Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB) dilaksanakan sebanyak 3 (tiga) kali. RUPS LB I (pertama) dilaksanakan pada tanggal 24 Maret 2015, bersamaan dengan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan yang diadakan di Kantor Pusat Bank of India Indonesia di Jakarta. Rapat di tunda sampai RUPSLB selanjutnya.

In 2015, Extraordinary General Meetings of Shareholders (EGMS) organized in 3 (three) meetings. First EGMS was held on March 24, 2015, concurrently with Annual General Meetings of Shareholders organized at Headquarter of Bank of India Indonesia in Jakarta.

8 April 2015Relokasi Kantor Cabang Medan dari Jl. Jend. Ahmad Yani No. 4 Kesawan ke Jl. H. Zainul Arifin No. 55-C/31 Medan.

Medan Branch Office Relocation from Jl. Jend. Ahmad Yani No. 4 Kesawan to Jl. H. Zainul Arifin No. 55-C/31, Medan.

10 Juli 2015Buka Puasa bersama sebagai salah satu sarana untuk mempererat kebersamaan seluruh karyawan Bank. Acara ini dihadiri oleh pihak manajemen, pimpinan dan seluruh karyawan PT. Bank of India Indonesia Tbk.

Fasting break activity as event to strengthen unity among Bank’s employees. The event was attended by management, executives and employees of PT Bank of India Indonesia Tbk.

Page 52: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

52 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

28 Agustus 2015Pada tahun 2015, Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB) dilaksanakan sebanyak 3 (tiga) kali. RUPS LB II (kedua) dilaksanakan pada tanggal 28 Agustus 2015, di Kantor Pusat Bank of India Indonesia di Jakarta. Keputusan penting pada RUPS LB Agenda 1 yaitu : 1. Menyetujui dan menetapkan periode masa

jabatan Direktur Independen dan Komisaris Independen, adalah sesuai dengan Keputusan Direksi Bursa Efek Indonesia No. Kep-00001/BEI/01-2014 tertanggal 20 Januari 2014 dengan memperhatikan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 033/POJK.04/2014 tertanggal 8 Desember 2014, tentang Direksi Dan Dewan Komisaris Emiten Atau Perusahaan Publik, serta memberikan wewenang dan kuasa kepada Direksi, dengan hak substitusi, untuk melakukan segala dan setiap tindakan yang diperlukan, termasuk tetapi tidak terbatas untuk mengubah Anggaran Dasar Perseroan dan menuangkan/menyatakan hal tersebut, dalam akta tersendiri yang dibuat di hadapan Notaris, sehubungan dengan keputusan ini, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku, sampai dengan dilakukannya perubahan Anggaran Dasar pada Rapat Umum Pemegang Saham selanjutnya, maka periode masa jabatan Direktur dan Komisaris Independen akan tetap berpedoman pada Anggaran Dasar Perseroan;

2. Tidak Menyetujui pembayaran bertahap dividen untuk kuartal yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2015, 30 Juni 2015, 30 September 2015 dan 31 Desember 2015, dan untuk pembayaran dividen tahun buku 2015 akan dibahas dan diputuskan pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan tahun buku 2015 yang akan diselenggarakan pada tahun 2016;

Keputusan penting pada RUPS LB Agenda 2 yaitu : 1. Menyetujui pengunduran diri Nyonya NINGSIH

SUCIATI selaku Direktur Utama Perseroan;2. Menyetujui pelepasan dan selanjutnya

memberhentikan dengan hormat Tuan P. L. RAMACHANDRAN IYER selaku Wakil Direktur Utama Perseroan sehubungan penugasan yang bersangkutan di Kantor Pusat Pemegang Saham Pengendali di India;

3. Menyetujui pengangkatan Tuan SINDBAD RIYADI HARDJODIPURO selaku Direktur Utama Perseroan yang berlaku efektif setelah disetujuinya proses Fit and Proper Test oleh Otoritas Jasa

In 2015, Extraordinary General Meetings of Shareholders (EGMS) was organized in 3 (three) meetings. The second EGMS was held on August 28, 2015 at Headquarter of Bank of India Indonesia in Jakarta. Key resolutions in this EGMS II were among others: 1. Approved and stipulated serving period

of Independent Director and Independent Commissioner, pursuant to Indonesia Stock Exchange Decree Number Kep-00001/BEI/01-2014 dated January 20, 2014 by concerning Financial Service Authority Regulation Number 033/POJK.04/2014 dated December 8, 2014 concerning Board of Directors and Board of Commissioners in Listed Entity or Company, and delegating full authority and attorney to the Board of Directors with substitutive right to undertake every necessary actions including but not limited to amend Articles of Association and disclose/declare the amendment, in separated Deeds drafted before the Notary, in relation with this resolution, by complying with prevailing Law until Articles of Association amendment in next General Meetings of Shareholders, during the serving period of the Board of Directors and Independent Commissioner will always refer to Articles of Association;

2. Not approving gradual dividend payment for quarters ended on March 31, 2015, June 30, 2015, September 30, 2015 and December 31, 2015 to be further discussed and decided in Annual General Meetings Shareholders fiscal year 2015 that will be held in 2016;

EGMS Key Resolutions for 2nd Agenda, as follows:1. Approving resignation of Mrs. NINGSIH SUCIATI

as President Director;2. Approving discharge and honorary dismissed Mr.

P.L. RAMACHANDRAN IYER as Vice President Director in relation with his assignment in Controlling Shareholders Headquarter in India;

3. Approving appointment of Mr. SINDBAD RIYADI HARDJODIPURO as President Director that is effective after passing Fit and Proper Test from Financial Service Authority (OJK) where the

Peristiwa PentingEvent Highlights

Page 53: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

53Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Peristiwa PentingEvent Highlights

Keuangan (OJK) dimana pengangkatan tersebut menjadi batal demi hukum bila proses Fit and

Proper Test tidak disetujui oleh OJK;4. Menyetujui pengangkatan Tuan R.A. SANKARA

NARAYANAN selaku Komisaris Utama Perseroan yang berlaku efektif setelah disetujuinya proses Fit and Proper Test oleh OJK dimana pengangkatan tersebut menjadi batal demi hukum bila proses Fit and Proper Test tidak disetujui oleh OJK;

5. Menyetujui pengangkatan Tuan GOPINATHAN EKAMURTHY selaku Wakil Direktur Utama yang berlaku efektif setelah disetujuinya proses Fit and Proper Test oleh OJK dimana pengangkatan tersebut menjadi batal demi hukum bila proses

Fit and Proper Test tidak disetujui oleh OJK;

6. Menyetujui pengangkatan Tuan PRASHANT THAPLIYAL selaku Direktur yang berlaku efektif setelah disetujuinya proses Fit and Proper Test oleh OJK dimana pengangkatan tersebut menjadi batal demi hukum bila proses Fit and Proper Test tidak disetujui oleh OJK;

7. Menyetujui untuk memberikan kuasa kepada Direksi Perseroan, dengan hak substitusi, untuk menyatakan/menuangkan keputusan mengenai perubahan susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan tersebut dalam akta tersendiri yang dibuat dihadapan Notaris, dan untuk menyampaikan pemberitahuan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sehubungan dengan perubahan susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi tersebut, serta melakukan segala tindakan yang diperlukan dan disyaratkan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku.

appointment will be legally revoked if the Fit and Proper Test was not approved by OJK;

4. Approving appointment of Mr. R.A. SANKARA NARAYAN as President Commissioner hat is effective after passing Fit and Proper Test from Financial Service Authority (OJK) where the appointment will be legally revoked if the Fit and Proper Test was not approved by OJK;

5. Approving appointment of Mr. GOPINATHAN EKAMURTHY as Vice President Director hat is effective after passing Fit and Proper Test from Financial Service Authority (OJK) where the appointment will be legally revoked if the Fit and Proper Test was not approved by OJK;

6. Approving appointment of Mr. PRASHANT THAPLIYAL as Director hat is effective after passing Fit and Proper Test from Financial Service Authority (OJK) where the appointment will be legally revoked if the Fit and Proper Test was not approved by OJK;

7. Approving to give authority to the Board of Directors, with substitutive right to declare/disclose the resolution on change to Board of Commissioners and Board of Directors in a separated deeds drafted before a Notary and to send announcement to Ministry of Law and Human Rights in relation with change to the Board of Commissioners and Board of Directors as well as to undertake every necessary and required action pursuant to prevailing Law.

6 November 2015Penghargaan Economy Review Anugrah Perbankan Indonesia 2015 Jakarta, di Balai Sarbini. Bank mendapatkan berbagai penghargaan, yakni:a. Economy Review Anugrah Perbankan Indonesia

2015 Ranking 1 “Finance (Efficiency & Profit)” category BUKU 1 Asset 5 Triliun Above Tbk.

b. Economy Review Anugrah Perbankan Indonesia 2015 Ranking 1 “Finance (Value Creation)” category BUKU 1 Asset 5 Triliun Above Tbk.

c. Economy Review Anugrah Perbankan Indonesia 2015 Ranking 1 “Human Capital” category BUKU 1 Asset 5 Triliun Above Tbk.

d. Economy Review Anugrah Perbankan Indonesia 2015 Ranking 1 “Corporate Communication” category BUKU 1 Asset 5 Triliun Above Tbk.

e. Economy Review Anugrah Perbankan Indonesia

Economy Review Indonesia Banking Award 2015 Jakarta at Balai Sarbini. The Bank won several awards, as follows:(a) Economy Review Indonesia Banking Award 2015,

1st Rank “Finance (Efficiency & Profit)” in Listed BUKU 1 Assets 5 Trillion Above category.

(b) Economy Review Indonesia Banking Award 2015, 1st Rank “Finance (Value Creation” in Listed BUKU 1 Assets 5 Trillion category.

(c) Economy Review Indonesia Banking Award 2015, 1st Rank “Human Capital” in Listed BUKU 1 Assets 5 Trillion Above category.

(d) Economy Review Indonesia Banking Award 2015, 1st Rank “Corporate Communication” in Listed BUKU 1 Assets 5 Trillion Above category.

(e) Economy Review Indonesia Banking Award 2015,

Page 54: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

54 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Peristiwa PentingEvent Highlights

2015 Ranking 1 “Risk Management” category BUKU 1 Asset 5 Triliun Above Tbk.

f. Economy Review Anugrah Perbankan Indonesia 2015 Ranking 1 “Finance (Efficiency & Profit) category BUKU 1 Asset 5 Triliun Above Tbk.

17 September 2015Penghargaan Tempo Indonesia Banking Award di Bali Room Hotel Kempinski Indonesia, Jakarta, Bank mendapatkan berbagai penghargaan, yakni:a. Tempo Indonesia Banking Award 2015, “The

Most Efficient Bank” category National Private Conventional Bank Asset Under 20 T .

b. Tempo Indonesia Banking Award 2015, “The Most Reliable Bank” category National Private Conventional Bank Asset Under 20 T

1st Rank “Risk Management” in Listed BUKU 1 Assets 5 Trillion category.

(f) Economy Review Indonesia Banking Award 2015, 1st Rank “Finance (Efficiency & Profit) in Listed BUKU 1 Asset 5 Trillion category.

Tempo Indonesia Banking Award at Bali Room, Kempinski Hotel Indonesia, Jakarta, the Bank won several awards, as follows:(a) Tempo Indonesia Banking Award 2015, “The Most

Efficient Bank” in National Private Conventional Bank Assets Under 20 Trillion category.

(b) Tempo Indonesia Banking Award 2015, “The Most Reliable Bank” in National Private Conventional Bank with Assets Under 20 Trillion category.

3 Desember 2015RUPS LB III (ketiga) dilaksanakan pada tanggal 04 Desember 2015 di Kantor Pusat Bank of India Indonesia di Jakarta. Keputusan penting pada RUPS LB III ini, antara lain: “Perubahan Anggaran Dasar Perseroan, sehubungan dengan penyesuaian terhadap POJK No. 32/ POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang rencana dan penyelenggaraan rapat umum pemegang saham perusahaan rapat terbuka dan POJK No. 33/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris, emiten atau perusahaan publik.

Third EGMS was held on December 3, 2015 at Headquarter of Bank of India Indonesia in Jakarta. Key resolutions in the EGMS III were among others:“Articles of Association amendment as adjustment to POJK Nu, 32/POJK.04/2014 dated December 8, 2014 regarding General Meetings of Shareholders implementation plan in listed company and POJK No. 33/POJK.04/2014 dated December 8, 2014 regarding Board of Directors and Board of Commissioners in Listed Entity or Company.

Page 55: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

55Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Peristiwa PentingEvent Highlights

23 Desember 2015Paparan Publik (Public Expose) di Kantor Pusat Bank of India Indonesia di Jakarta. Bank menjelaskan mengenai informasi, antara lain:a. Susunan Kepengurusan baru dengan telah

ditetapkannya Direktur Utama serta Wakil Direktur Utama.

b. Peningkatan Core Banking system dari Alphabith

versi 2.01 menjadi Alphabith versi 2.03.

Public Expose at Headquarter of Bank of India Indonesia in Jakarta. The Bank presented several information, as follows:(a) New management composition within the

appointment of President Director and Vice President Director.

(b) Core Banking System upgrade from Alphabith version 2.01 to Alphabith version 2.03.

30 Desember 2015Aktivitas Corporate Social Responsible PT. Bank of India Indonesia Tbk. dengan melakukan bakti sosial berupa pemberian santunan kepada anak yatim di 2 (dua) Panti Asuhan di Jakarta Pusat, yakni berlokasi di Cempaka Putih dan Senen.

Corporate Social Responsibility of PT Bank of India Indonesia Tbk by oganizing social charity as donation for orphans in 2 (two) orphanages in Central Jakarta, located in Cempaka Putih and Senen.

Page 56: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

56 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

“Perubahan Anggaran Dasar Perseroan, sehubungan dengan penyesuaian terhadap POJK No. 32/ POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang rencana dan penyelenggaraan rapat umum pemegang saham perusahaan rapat terbuka dan POJK No. 33/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris, emiten atau perusahaan publik.

Berdasarkan surat dari Direktur Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. SR-228/D.03/2015 tanggal 22 Desember 2015, perihal Keputusan Uji Kemampuan dan Kepatutan (Fit & Proper) atas pengangkatan Direktur PT Bank of India Indonesia, Tbk dan No. SR-15/D.03/2016 tanggal 1 Februari 2016, perihal Keputusan Uji kemampuan OJK telah menyetujui pengangkatan Komisaris Utama PT Bank of India Indonesia, Tbk. Dengan ini Otoritas Jasa Keuangan telah menyetujui pengangkatan Bapak R.A Sankara Narayanan sebagai Komisaris Utama dan Bapak Prashant Thapliyal sebagai Direktur Kredit . Dengan demikian, terhitung tanggal persetujuan tersebut Komisaris Utama yang baru telah dapat menjalankan tugasnya. Khusus untuk Bapak Prashant Thapliyal masih menunggu surat persetujuan dari departemen terkait lain.

“Articles of Association amendment as adjustment to POJK Nu, 32/POJK.04/2014 dated December 8, 2014 regarding General Meetings of Shareholders implementation plan in listed company and POJK No. 33/POJK.04/2014 dated December 8, 2014 regarding Board of Directors and Board of Commissioners in Listed Entity or Company.

Pursuant to Letter from Financial Service Authority (OJK) Number SR-228/D.03/2015 dated December 22, 2015 regarding Fit and Proper Test on PT Bank of India Indonesia Tbk Board of Directors Appointment and Number SR-15/D.03/2016 dated February 1, 2016 concerning OJK Fit and Proper Test Decision that approved appointment of PT Bank of India Indonesia Tbk President Commissioner. Herewith, the Financial Service Authority had approved appointment of Mr. R.A. Sankara Narayanan as President Commissioner and Mr. Prashant Thapliyal as Credit Director. Therefore, since the approval date, new President Director is eligible to carry out his duties. Especially for Mr. Prashant Thapliyalt is still awaiting for approval from other related departments.

RADHAMANGALAM ANANTHARAMAN SANKARA NARAYANAN (KOMISARIS UTAMA)

Warga Negara India, usia 55 tahun. Lulus Master of Business Administartion dari University of Madras tahun 1987. Bergabung dengan Bank of India Mumbai pada tahun 1983 sebagai Direct Recruit

RADHAMANGALAMANANTHARAMAN SANKARANARAYANAN (PRESIDENT COMMISSIONER)

Indian Citizen, 55 years old. Earned Master Degree of Business Administration from University of Madras in 1987. Joining with Bank of India Mumbai in 1983 as Direct Recruit Officer, and was appointed as Head

Subsequent Event

Kejadian Penting Setelah Tanggal Neraca

Page 57: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

57Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Officer, lalu menjadi Head Treasury, Zonal Manager dan menjadi General Manager sejak September 2014 dan menjadi Executive Director pada May 2015. Saat ini, beliau mengawasi Operasional Internasional Bank of India di 59 Kantor yang tersebar di 22 negara yang memberikan kontribusi sebesar 29% dari keseluruhan bisnis Bank.

PRASHANT THAPLIYAL (DIREKTUR KREDIT & INTERNATIONAL BANKING)

Warga negara India, usia 49 tahun. Lulus Master of Arts dari University of Garhwal tahun 1987. Bergabung dengan Bank of India tahun 1992 sebagai Direct recruit Officer, lalu menjadi Branch Manager, Manager Finance, Chief Manager dan terakhir Assistant General Manager di CPC Andheri-India.

Treasury, Zonal Manager and General Manager since September 2014 and was promoted to Executive Director in May 2015. He currently supervises Bank of India International Operation in 59 offices across 22 countries with 29% contribution of total Bank’s business.

PRASHANTTHAPLIYAL (CREDIT & INTERNATIONAL BANKING DIRECTOR)

Indian Citizen, 49 years old. Earned Master of Arts from University of Garhwal in 1987. Joining with Bank of India in 1992 as Direct Recruit Officer and promoted as Branch Manager, Finance Manager, Chief Manager and the latest position as General Manager in CPC Andheri – India.

Page 58: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

58 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Peristiwa PentingEvent Highlights

Page 59: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

59Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Awards

Penghargaan

1. Investor Best Bank 2015 kategori Commercial Bank Asset Above 1 triliun

2. Tempo Indonesia Banking Award 2015, “The Most Efficient Bank” kategori National Private Conventional Bank Asset Under 20 T

3. Tempo Indonesia Banking Award 2015, “The Most Reliable Bank” kategori National Private Conventional Bank Asset Under 20 T

4. Infobank Predicate “Very good” on Finance Perfomance Year 2014

5. Economy Review Anugrah Perbankan Indonesia 2015 Ranking 1 “Finance (Efficiency & Profit)” kategori BUKU 1 Asset 5 Triliun Above Tbk.

6. Economy Review Anugrah Perbankan Indonesia 2015 Ranking 1 “Finance (Value Creation)” kategori BUKU 1 Asset 5 Triliun Above Tbk.

7. Economy Review Anugrah Perbankan Indonesia 2015 Ranking 1 “Human Capital” category BUKU 1 Asset 5 Triliun Above Tbk.

8. Economy Review Anugrah Perbankan Indonesia 2015 Ranking 1 “Corporate Communication” kategori BUKU 1 Asset 5 Triliun Above Tbk.

9. Economy Review Anugrah Perbankan Indonesia 2015 Ranking 1 “Risk Management” kategori BUKU 1 Asset 5 Triliun Above Tbk.

10. Economy Review Anugrah Perbankan Indonesia 2015 Ranking 1 “Finance (Efficiency & Profit) kategori BUKU 1 Asset 5 Triliun Above Tbk.

1. Investor Best Bank 2015 category Commercial Bank Asset Above 1 triliun

2. Tempo Indonesia Banking Award 2015, “The Most Efficient Bank” category National Private Conventional Bank Asset Under 20 T

3. Tempo Indonesia Banking Award 2015, “The Most Reliable Bank” category National Private Conventional Bank Asset Under 20 T

4. Infobank Predicate “Very good” on Finance Perfomance Year 2014

5. Economy Review Anugrah Perbankan Indonesia 2015 Ranking 1 “Finance (Efficiency & Profit)” category BUKU 1 Asset 5 Triliun Above Tbk.

6. Economy Review Anugrah Perbankan Indonesia 2015 Ranking 1 “Finance (Value Creation)” category BUKU 1 Asset 5 Triliun Above Tbk.

7. Economy Review Anugrah Perbankan Indonesia 2015 Ranking 1 “Human Capital” category BUKU 1 Asset 5 Triliun Above Tbk.

8. Economy Review Anugrah Perbankan Indonesia 2015 Ranking 1 “Corporate Communication” category BUKU 2 category Asset 5 Triliun Above Tbk.

9. Economy Review Anugrah Perbankan Indonesia 2015 Ranking 1 “Risk Management” category BUKU 2 catergory Asset 5 Triliun Above Tbk.

10. Economy Review Anugrah Perbankan Indonesia 2015 Ranking 1 “Finance (Efficiency & Profit) category BUKU 2 category Asset 5 Triliun Above Tbk.

Page 60: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

60 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Executives and Committee

Pejabat Eksekutif dan Komite

Profil Pejabat Eksekutif yang merangkap sebagai anggota komite – komite di bawah Direksi, yaitu Komite Manajemen Risiko, Komite ALCO, Komite Pengarah TSI, Komite Personalia, Komite Kredit, Komite Kebijakan Perkreditan dan Komite Rencana Kerja & Anggaran.

Ade Devi Butar ButarKadiv Strategic & Planning / Strategic & Planning Division HeadBerkewarganegaraan Indonesia, 38 tahun, memulai karir perbankan sebagai Analis Kredit pada tahun 2001 – 2005 di Bank Central Asia, kemudian pada tahun 2005 – 2007 sebagai Account Officer di Bank Central Asia, dan sebagai Supervisor UAT dan Prosedur Aplikasi Kredit di Bank Central Asia pada tahun 2007 – 2010. Selanjutnya, berkarir di Bank of India Indonesia sebagai Analis Kredit mulai tahun 2010 -2011, pada tahun 2011 – 2015 menjadi Kabag Strategic Planning dan Budgeting dan diangkat sebagai Kadiv Strategic Planning sejak Mei 2015

Siti Yanti E. GultomKadiv Analis Kredit / Credit Analyst Division HeadBerkewarganegaraan Indonesia, 46 tahun, memulai karir perbankan sebagai Account Officer pada tahun 1993-1995 di Bank Nasional, kemudian di Bank State Bank India dari 1996 – 2015 dengan jabatan terakhir sebagai kepala cabang, selanjutnya bergabung dengan Bank of India Indonesia sejak Januari 2015 sebagai Kadiv Analis Kredit.

The following are the profiles of Executive Officers who are also members of the committees under the Board of Directors, namely: Risk Management Committee, ALCO Committee, TSI Steering Committee, Personnel Committee, Credit Committee, Credit Policy Committee and Work Plan & Budget Committee.

Indonesian Citizen, 38 years old, began her career as Credit Analyst in 2001 – 2005 at Bank Central Asia and was promoted as Account Officer at Bank Central Asia in 2005 – 2007, UAT and Credit Application Procedure Supervisor at Bank Central Asia in 2007 – 2010. Later on, she joined with Bank of India Indonesia as Credit Analyst from 2010 – 2011 and was promoted as Strategic Planning and Budgeting Division Head in 2011 – 2015 until appointed as Strategic Planning Division Head since May 2015.

Indonesian citizen, 46 years old, began her banking career as Account Officer in 1993 – 1995 at National Bank and continued at Bank State Bank India from 1996 – 2015 with the latest position as branch head, she later joined with bank of India Indonesia as Credit Analyst Division Head since January 2015. Indonesian citizen, 52 years old, started his banking career as an Assistant Head Department of Finance at Bank Surya Kencana in 1988, and was appointed as Accounting Head Division since 2005.

No. NAMA KARYAWAN JENIS KELAMIN

CABANG JABATAN UNIVERSITAS

1 ADE DEVI BUTAR BUTAR P KPNO KADIV STRATEGIC PLANNING, MARKETING, BUSINESS DEV. BPR & PRODUCTIVITY

Universitas Indonesia

2 SITI YANTI E. GULTOM P KPNO KADIV ANALIS KREDIT Universitas Gajah Mada

3 HERU HERMAWAN INDRASAPUTRA L KPNO KADIV KEPATUHAN Universitas Krisnadwipayana

4 E.C TIMO TINARKO L KPNO KADIV ACCOUNTING & FINANCIAL CONTROL Universitas Brawijaya

5 WAHYU HIMMAH R L KPNO KADIV TEKNOLOGI & INFORMASI ITS

6 SRI BUDIARTI P KPNO KADIV LEGAL STHB Bandung

7 EKA SURYACHANDRA L KPNO KADIV PERSONALIA STIE Perbanas

8 AMINAH P KPNO KADIV ADMIN KREDIT & REMEDIAL Universitas Pancasila

9 ARDI HERMAWAN L KPNO KA. SKAI UPN Veteran Jogjakarta

10 YULI HARTANTO L KPO PIMPINAN KPO STIE Perbanas Jakarta

11 HARY SURYAWAN DWIPUTRA L M.DUA PIMPINAN CABANG Universitas Indonesia

12 MERRY TIORIS P TUNJUNGAN PIMPINAN CABANG Universitas Atma Jaya Ujung Pandang

13 IRVINA P COKLAT PIMPINAN CABANG UPN Yogyakarta

14 I PUTU PARWATA L BALI PIMPINAN CABANG Univ. Mahasaraswati

15 INDARMAWAN L MEDAN PIMPINAN CABANG Universitas ITNI

16 ANHAR BAHARUDDIN L MAKASSAR PIMPINAN CABANG Universitas Hasanuddin & Universitas Muslim Indonesia

17 FINE IRFINA P BANDUNG Pjs. PIMPINAN CABANG STIE YPKP Bandung

Page 61: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

61Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Pejabat Eksekutif dan KomiteExecutives and Committee

Ade Devi Butar ButarKadiv Strategic & Planning / Strategic & Planning Division Head

E.C Timotius TinarkoKadiv Accounting & Financial Controller

Siti Yanti E. GultomKadiv Analis Kredit / Credit

Analyst Division Head

Wahyu Himmah R.Kadiv Teknologi & Informasi / Technology & Information Division Head

AminahKadiv Administrasi & Pelaporan Kredit / Administration & Credit Reporting Division Head

Eka SuryachandraKadiv Personalia / Human Capital Division Head

I Putu ParwataPimpinan Cabang Denpasar / Denpasar Branch Manager

Heru Hermawan IndrasaputraKadiv Kepatuhan / Compliance Division Head

Ardi HermawanKadiv Satuan Kerja Audit Internal (SKAI) / Internal Audit Unit (IAU) Head

Hary Suryawan DwiputraPimpinan Cabang Mangga Dua / Mangga Dua Branch Manager

IrvinaPimpinan Cabang

Coklat / Coklat Branch Manager

Merry TiorisPimpinan Cabang Tunjungan / Tunjungan Branch Manager

IndarmawanPimpinan Cabang Medan / Medan Branch Manager

Anhar BaharuddinPimpinan Cabang Makassar / Makassar Branch Manager

Page 62: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

62 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

E.C Timotius TinarkoKadiv Accounting & Financial ControllerBerkewarganegaraan Indonesia, 52 tahun, memulai karir perbankan sebagai Asisten Kabag. Keuangan di Bank Surya Kencana pada tahun 1988, dan diangkat sebagai Kadiv. Accounting sejak tahun 2005.

Wahyu Himmah R.Kadiv Teknologi & Informasi / Technology & Information Division HeadBerkewarganegaraan Indonesia, 49 tahun, bergabung di Bank of India Indonesia sejak tahun 1993 sebagai staf teknologi, dan diangkat sebagai Kadiv. Teknologi Informasi sejak tahun 2006.

Sri BudiartiKadiv Legal & Remedial / Legal & Remedial Division HeadBerkewarganegaraan Indonesia, 54 tahun, bergabung di Bank of India Indonesia sejak tahun 1992 sebagai Staf Legal, dan menjabat Kadiv Legal & Remedial sejak tahun 2005

AminahKadiv Administrasi & Pelaporan Kredit / Administration & Credit Reporting Division HeadBerkewarganegaraan Indonesia, 50 tahun, mengawali karir perbankan di Bank Yudha Bhakti pada tahun 1992 sebagai Staf Legal dan administrasi kredit, kemudian bergabung di Bank of India Indonesia pada tahun 1995 serta mulai menjabat sebagai Kadiv Administrasi & Pelaporan Kredit sejak tahun 2006.

Eka SuryachandraKadiv Personalia / Human Capital Division HeadBerkewarganegaraan Indonesia, 45 tahun, mengawali perbankan di Bank Swadesi Tbk pada tahun 1993 sebagai Staf Pembukuan, tahun 1994 sebagai Staf Admin Kredit, dan tahun 2006 sebagai Staf Personalia, kemudian tahun 2015 menjabat sebagai Kadiv Personalia di Bank of India Indonesia

Heru Hermawan IndrasaputraKadiv Kepatuhan / Compliance Division HeadBerkewarganegaraan Indonesia, 47 tahun, mengawali karir perbankan di Bank Indonesia, Direktorat (DH) Pemeriksaan Bank I Pemeriksa Non Organik dari tahun 2001 – 2004. Kemudian, di Bank Mega dari tahun 2005 – 2008 di bagian SKAI. Selanjutnya, berkarir di Bank Agroniaga dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2013. Untuk selanjutnya bergabung dengan Bank of India Indonesia sejak Februari 2014 sebagai Kadiv Kepatuhan

Pejabat Eksekutif dan KomiteExecutives and Committee

Indonesian citizen, 52 years old, started his banking career as an Assistant Head Department of Finance at Bank Surya Kencana in 1988, and was appointed as Accounting Head Division since 2005.

Indonesian citizen, 49 years old, joined Bank of India Indonesia in 1993 as a technology staff and was appointed as Technology & Information Head Division since 2006.

Indonesian citizen, 54 years old, joined Bank of India Indonesia in 1992 as Legal Staff and was appointed as Legal & Remedial Head Division since 2005.

Indonesian citizen, 50 years old, started his banking career at Bank Yudha Bhakti in 1992 as Legal and administrative credits staff, then joined Bank of India, Indonesia in 1995 and began serving as Head of Credit Administration & Reporting since 2006.

Indonesian citizen, 45 years old, began his banking career at Bank Swadesi Tbk in 1993 as Administration Staff, in 1994 as Credit Administration Staff and 2006 as Human Capital Staff, and was appointed as Human Capital Division Head at Bank of India Indonesia in 2015.

Indonesian citizen, 47 years old, began his banking career at Bank Indonesia, Directorate of Banking Examination / Non Organic Examiner from 2001 - 2004. Then, in Bank Mega from the year 2005 to 2008 in the Internal Audit Unit. Furthermore, continued his career in Agroniaga Bank from 2008 until 2013. Then he joined Bank of India Indonesia since February 2014 as Compliance Head Division.

Page 63: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

63Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Ardi HermawanKadiv Satuan Kerja Audit Internal (SKAI) / Internal Audit Unit (IAU) HeadBerkewarganegaraan Indonesia, 50 tahun, mengawali karir di Bank of India Indonesia sejak tahun 1993 sebagai Account Officer. Karirnya terus berkembang hingga di percaya untuk memimpin beberapa cabang pembantu seperti Kramat Jati, Kelapa Gading dan Sunter. Dengan berbekal beberapa pelatihan tentang evaluasi pelaksanaan audit, beliau di percaya menjadi Kepala Divisi Satuan Kerja Internal Audit (SKAI) sejak Juni 2015.

Yuli HartantoPimpinan Kantor Pusat OperasionalBerkewarganegaraan Indonesia, 44 tahun, mengawali karir di Bank of India Indonesia sejak tahun 1993 sebagai Kasie Ops. Karirnya terus berkembang hingga menjadi Pincapem pada tahun 2012, pernah menjadi Kadiv Kredit Korporasi pada tahun 2014, selanjutnya diangkat menjadi Pimpinan Kantor Pusat Operasional pada Januari 2015

Hary Suryawan DwiputraPimpinan Cabang Mangga Dua / Mangga Dua Branch ManagerBerkewarganegaraan Indonesia, 44 tahun, bergabung dengan Bank of India Indonesia pada tahun 1993 sebagai Account Officer, dan diangkat sebagai Pimpinan Cabang sejak tahun 2011.

Merry TiorisPimpinan Cabang Tunjungan / Tunjungan Branch Manager Berkewarganegaraan Indonesia, 49 tahun, mengawali karir sebagai Teller di Bank Agung Asia, kemudian bergabung dengan Bank of India Indonesia pada tahun 1993 sebagai Account Officer, dan diangkat sebagai Pimpinan Cabang sejak tahun 2004.

IrvinaPimpinan Cabang Coklat / Coklat Branch Manager Berkewarganegaraan Indonesia, 49 tahun, bergabung dengan Bank of India Indonesia sejak Januari1994.

Pejabat Eksekutif dan KomiteExecutives and Committee

Indonesian citizen, 50 years old, began his career at Bank of India Indonesia since 1993 as Account Officer. His career was soaring until promoted as head of several sub-branch offices namely Kramat Jati, Kelapa Gading and Sunter. Holding competency from several trainings in audit evaluation, he was appointed as Internal Audit Unit (IAU) Head since June 2015.

Indonesian citizen, 44 years old, began his career at Bank of India Indonesia since 1994 as Operation Section Head. His career continues to growth became Sub Branch Manager in 2012, and then became Corporate Credit Head Division in 2014.

Indonesian citizen, 42 years old, joined the Bank of India, Indonesia in 1993 as an Account Officer and was appointed Branch Manager since 2011.

Indonesian citizen, 47 years old, began his career as a Teller at Bank Agung Asia, and then joined Bank of India, Indonesia in 1993 as an Account Officer and was appointed as Branch Manager since 2004.

Indonesian citizen, 49 years old, joined Bank of India Indonesia since January 1994.

Page 64: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

64 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

I Putu ParwataPimpinan Cabang Denpasar / Denpasar Branch ManagerBerkewarganegaraan Indonesia, 48 tahun, mengawali karir sebagai Account Officer di Bank Dagang Bali, dan bergabung dengan Bank of India Indonesia pada tahun 2009 sebagai Account Officer, dan diangkat sebagai Pimpinan Cabang sejak tahun 2010. IndarmawanPimpinan Cabang Medan / Medan Branch ManagerBerkewarganegaraan Indonesia, 32 tahun, mengawali karir sebagai Account Officer di Standard Chartered Bank, kemudian bergabung dengan Bank of India Indonesia sebagai Pimpinan Cabang sejak tahun 2010.

Anhar BaharuddinPimpinan Cabang Makassar / Makassar Branch ManagerBerkewarganegaraan Indonesia, 44 tahun, bergabung dengan Bank of India Indonesia sejak April 2013.

Fine IrfinaPjs.Pimpinan Cabang Bandung / Interim Bandung Branch HeadBerkewarganegaraan Indonesia, 49 tahun, bergabung dengan Bank of India Indonesia sejak September 2011.

Pejabat Eksekutif dan KomiteExecutives and Committee

Indonesian citizen, 48 years old, began his career as an Account Officer at Bank Dagang Bali, and joined the Bank of India Indonesia in 2009 as an Account Officer and was appointed Branch Manager since 2010.

Indonesian citizen, 32 years old, began his career as an Account Officer at Standard Chartered Bank, and later joined Bank of India Indonesia as Branch Manager since 2010.

Indonesian citizen, 44 years old, joined the Bank of India Indonesia since April 2013.

Indonesian Citizen, 49 years old, joined the Bank of India since September 2011.

Page 65: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

65Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Pejabat Eksekutif dan KomiteExecutives and Committee

Page 66: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

66 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Pejabat Eksekutif dan KomiteExecutives and Committee

KOMITE AUDIT / AUDITCOMMITTEE

Leland Gerrits RompasKetua / ChairmanWarga Negara Indonesia, 70 tahun. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia. Sangat berpengalaman di industri keuangan, baik di sektor merchant banking, pasar modal dan perbankan karena pernah menduduki berbagai tingkat manajerial secara luas, Direktur PT Inter-Pasific Financial Corporation, Direktur Utama PT Inter-Pasific Securities, Komisaris PT Bursa Efek Jakarta, Direktur Utama dan dilanjutkan sebagai Komisaris Utama Bank Prima Master. Sejak tahun 2002 beliau memegang jabatan sebagai Komisaris Independen PT Bank Swadesi Tbk. Mulai pertengahan tahun 2007, beliau diangkat sebagai Komisaris PT Lintas Artha mewakili Yayasan Perbanas. Saat ini, beliau juga duduk sebagai Komisaris di PT. Metropolitan Land Tbk.

Indonesian citizen, 70 years old. Awarded Bachelor Degree in Economics by University of Indonesia. Highly experienced in the financial industry, specifically in the field of merchant banking, capital market and banking due to experience in holding various managerial positions such as at Director of PT Inter-Pacific Financial Corporation, President Director of PT Inter-Pacific Securities, Commissioner of Jakarta Stock Exchange, President Director followed by President Commissioner of Bank Prima Master. Holds the position as Independent Commissioner of PT Bank Swadesi Tbk. from 2002. In mid 2007, he was appointed as a member of the Board of Commissioners of PT Lintas Artha, representing Perbanas Institution. Currently, he serves as Commissioner of PT. Metropolitan Tbk

Haryono Adi PrasetyoAnggota / MemberWarga Negara Indonesia, 47 tahun, memimpin Kantor Akuntan Publik Haryono Adi Prasetyo sejak Januari 2012 serta telah memiliki sertifikat Fraud Examiner, dan menjadi anggota Komite Audit Bank of India Indonesia sejak tahun 2009, yang juga merangkap sebagai anggota Komite Pemantau Risiko

Indonesian citizen 47 years old, run a Certified Public Accountant Firm of Haryono Adi Prasetyo since January 2012 and has been certified Fraud Examiner and became a member of Bank of India Indonesia Audit Committee in 2009 who is also member of Risk Oversight Committee.

Page 67: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

67Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Pejabat Eksekutif dan KomiteExecutives and Committee

Monesh Dileep AmarnaniAnggota / MemberWarga Negara Indonesia, 31 tahun. Pada tahun 2003 menyandang gelar Bachelor of Business Management dari Monash University, Melbourne, Australia. Beliau memulai karirnya pada tahun 2004 sebagai Independent Professional Trader. Kemudian menjadi Investment Manager di PT. Ravindo Jaya hingga Desember 2013. Pada April 2013 hingga saat ini, beliau berkarir di PT. Ravindo Bangun Persada sebagai Business Development Manaager. Pada Januari 2014 hingga sekarang berkarir sebagai Market Strategist & Business Development di PT. Monex Investindo Futures.

Indonesian citizen, 31 years old. In 2003, awarded the degree Bachelor of Business Management by Monash University, Melbourne Australia. He began his career in 2004 as an Independent Professional Trader. Then became Investment Manager at PT. Ravindo Jaya until December 2013. In April 2013 until today, he joined PT. Build Ravindo Persada as Business Development Manaager. And in January 2014 to the present he has been working as a Market Strategist & Business Development at PT. Monex Investindo Futures.

KOMITE PEMANTAU RESIKO / RISK OVERSIGHT COMMITTEE

Leland Gerrits RompasKetua / Chairman

Haryono Adi PrasetyoAnggota / Member

Teddy Reinier SondakhAnggota / Member

Warga Negara Indonesia, 66 tahun. Memperoleh gelar Sarjana Hukum dari Universitas Katholik Darma Cendika Surabaya, Sarjana Psikologi dari Universitas Putra Bangsa Surabaya, Magister Hukum dari Universitas Surabaya, dan telah menyelesaikan Program Doktor Ilmu Hukum di Universitas Brawijaya Malang. Memulai karirnya pada tahun 1999 sebagai Partners pada Law Office Remmy & Darus, selanjutnya sebagai Branch Manager. Saat ini, menjabat sebagai Komisaris PT. Mitra Cemerlang Abadi Surabaya, Dosen Fakultas Hukum Universitas Katholik Darma Cendika Surabaya, Chairman & Founding Partners pada Lawa Firm Teddy & partners Surabaya dan Komisaris PT. Hasta Gemilang Surabaya.

Indonesian citizen, 66 years. He earned a law degree from Catholic University of Darma Cendika Surabaya, Bachelor of Psychology from the University Putra Nation Surabaya, Master of Law from the University of Surabaya and has completed the Doctoral Program of Legal Studies at the University of Brawijaya. Started his career in 1999 as Partners in Law Office Remmy & Darus, then as Branch Manager. Currently, a Commissioner of PT. Shining Mitra Abadi Surabaya, Faculty of Law, Catholic University of Darma Cendika Surabaya, Chairman and Founding Partners in the Firm Lawa Teddy & partners

Page 68: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

68 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Surabaya and Commissioner of PT. Hasta Gemilang Surabaya. Komite REMUNERASI & NOMINASI / REMUNERATION AND NOMINATION COMMITTEE

Handadjaja SulaimanKetua / Chairman

Warga Negara Indonesia, 57 tahun. Pada tahun 1982 menyandang gelar insinyur dari Universitas Katolik Parahyangan, dan lima tahun kemudian yaitu pada tahun 1987 menyandang gelar Master of Business Administration dari California State University, Long Beach. Beliau memulai karirnya sebagai Construction Manager di Mulia Group pada tahun 1983. Kemudian menjadi Business Development di PT. The First National Glassware pada tahun 1988. Selanjutnya bergabung di PT. Procon Indah dari tahun 1990 – 2007. Pada tahun 2007- sekarang masih menjadi Executive Director di PT. Cushman & Wakefield Indonesia. Pada tahun 2013 bergabung dengan PT. Bank of India Indonesia Tbk.

Indonesian Citizen, 57 years old. Awarded Engineer degree in 1982 by Universitas Katolik Parahyangan and five years later, in 1987, received a Master of Business Administration degree from California State University, Long Beach. He began his career as a Construction Manager at Mulia Group in 1983. Then became Business Development at PT. The First National Glassware in 1988. Then joind PT. Procon Indah from 1990 – 2007. And 2007 until now, he still as a Executive Director at PT. Cushman & Wakefield Indonesia. In 2013, he joined PT. Bank of India Indonesia Tbk.

Prakash Rupchand ChuganiAnggota / Member

Warga Negara Indonesia, 45 tahun. Menyandang gelar Bachelor of Science Bidang Keuangan dari Bentley College Boston, USA. Beliau memulai karirnya sebagai Trainee di Prudential Insurance Co. Boston, USA, 1991-1992. Sejak tahun 1996, beliau menjabat Direktur di PT Classic Prima Carpet Industries, dan sekarang menduduki jabatan Komisaris. Sejak tahun 1997, beliau menduduki jabatan Komisaris PT Panca Mantra Jaya. Beliau bergabung dengan PT Bank Swadesi Tbk. sejak tahun 1992 dengan jabatan Asisten Direktur untuk selanjutnya menjadi Direktur Pemasaran.

Indonesian citizen, 45 years old. Earned his Bachelor of Science in Finance from Bentley College Boston, USA. Started his career as a Trainee in Prudential Insurance Co. Boston, USA, 1991- 1992. Held the position as Director in PT Classic Prima Carpet Industries from 1996 and now is the Commissioner. Became Commissioner in PT Panca Mantra Jaya since 1997. Joined PT Bank Swadesi.Tbk. in 1992 as Assistant Director and then as Marketing Director.

Pejabat Eksekutif dan KomiteExecutives and Committee

Page 69: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

69Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Pejabat Eksekutif dan KomiteExecutives and Committee

Eka SuryachandraKadiv Personalia / Kadiv Personalia

Berkewarganegaraan Indonesia, 45 tahun, mengawali perbankan di Bank Swadesi Tbk pada tahun 1993 sebagai Staf Pembukuan, tahun 1994 sebagai Staf Admin Kredit, dan tahun 2006 sebagai Staf Personalia, kemudian tahun 2015 menjabat sebagai Kadiv Personalia di Bank of India Indonesia

Berkewarganegaraan Indonesia, 45 tahun, mengawali perbankan di Bank Swadesi Tbk pada tahun 1993 sebagai Staf Pembukuan, tahun 1994 sebagai Staf Admin Kredit, dan tahun 2006 sebagai Staf Personalia, kemudian tahun 2015 menjabat sebagai Kadiv Personalia di Bank of India Indonesia

Page 70: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

70 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Management’s Discussion And Analysis

Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Perekonomian Indonesia pada 2015 masih tidak menggembirakan. Pertumbuhan ekonomi hanya mencapai 4,79%, melambat apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yang mencapai 5,1%. Pencapaian itu jauh dari asumsi dasar ekonomi makro dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2015 yang mematok pertumbuhan ekonomi sebesar 5,8%.

Perlambatan ekonomi tersebut tak lepas dari lesunya perekonomian global, terutama di negara-negara mitra dagang Indonesia.Tak hanya itu, kelesuan terjadi karena adanya penurunan harga komoditas yang menjadi andalan ekspor Indonesia. Di luar itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tidak optimal juga dipengaruhi oleh lambatnya penyerapan anggaran pada 2015

Pencapaian pertumbuhan ekonomi sebesar 4,79% meruntuhkan prediksi berbagai lembaga ekonomi, seperti Bank Indonesia, Bank Dunia, maupun Dana Moneter Internasional (IMF). Bahkan, angka itu tetap lebih rendah dari angka prediksi setelah dilakukan koreksi. Bank Indonesia misalnya, sempat melansir prediksi awal pertumbuhan ekonomi Indonesia 2015 sebesar 5,4-5,8%, kemudian dilakukan koreksi menjadi: kecenderungan batas bawah 5,4%. Hal yang sama diungkap oleh Bank Dunia yang sempat memprediksi 5,6%, kemudian dikoreksi menjadi 5,2%.

Turunnya pertumbuhan ekonomi Indonesia sejalan dengan pertumbuhan ekonomi global. Dana Moneter Internasional (IMF) yang sempat melansir proyeksi optimis, belakangan melakukan revisi proyeksi atas pertumbuhan ekonomi dunia tersebut. Sempat menyebut pertumbuhan ekonomi global pada 2015 akan mencapai 3,5%, kemudian direvisi menjadi 3,3%, bahkan turun lagi menjadi 3,1%. Itu berarti, pertumbuhan ekonomi global pada 2015 melambat dibanding tahun sebelumnya, yang mencapai 3,4%. Proyeksi pertumbuhan ekonomi sebesar 3,1% pada 2015 juga merupakan proyeksi terendah sejak 2010.

Ada banyak faktor di balik melambatnya ekonomi global pada 2015. Antara lain, lebih rendahnya perrtumbuhan ekonomi Amerika Serikat, ditambah adanya turbulensi atau pergolakan pasar keuangan di China dan Yunani. Rencana kenaikan suku bunga di AS juga berdampak secara global dan menambah ketidakpastian ekonomi dunia.

In 2015, Indonesian economic was less than expected. The economic growth only arrived at 4.79%, lower than previous year that achieved 5.1%. The achievement was way below macro economic basic assumption stated in State Revenue and Budget Plan (APBN) 2015 that targeted 5.8% economic growth.

The economic deceleration was attributable from globale conomy downfall, especially in several countries as trading partner of Indonesia. In addition, moderation was took place due decreasing commodity price as Indonesian export backbone. On the other hand, less optimum growth of Indonesian economy was also driven by slow budget absorption throughout 2015.

Realization of economic growth at 4.79% revised projection released by several economic organizations namely Bank Indonesia, World Bank and International Moentary Fund (IMF). The figure was way below the projection and had been revised. Bank Indonesia, for instance, released initial projection of Indonesian economic growth in 2015 would achieve 5.4 – 5.8% and had it revised to: lower trend below 5.4%. Similar condition was also published by World Bank that was estiamted 5.6% growth and had it revised to 5.2%.

Fall of Indonesian economic growth was also in line with global economic growth. International Monetary Fund (IMF) who previously published an optimistic projection and then revising the global economic growth projection at the end. The projection said global economic growth in 2015 will achieve 3.5%, had it revised to 3.3% and even lower to 3.1%. This indicated that global economic growth in 2015 was decelerated than previous year that achieved 3.4%. Economic projection of 3.1% for 2015 remained the lowest projection ever since 2010.

There were several factors behind this global economic downturn in 2015. Some of the factors were slow economic growth in United States, folowed with financial market turbulence or volatility in China and Greece. Initiative to increase interest rate in US also brought global implication and brought global economic uncertainty into higher level.

ANAL

ISIS

DAN

PEM

BAHA

SAN

MAN

AJEM

EN M

ANAG

EMEN

T’S

DISC

USSI

ON A

ND A

NALY

SIS

Page 71: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

71Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Page 72: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

72 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Page 73: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

73Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Management’s Discussion And AnalysisAnalisa Dan Pembahasan Manajemen

Pertumbuhan ekonomi AS pada 2015 diprediksi hanya mencapai 2,5%. Sementara itu, untuk China, pertumbuhannya diperkirakan mencapai 6,8%, jauh dibanding tahun 2014 yang mencapai 7,3%. Adapun untuk lima negara ASEAN (Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand dan Vietnam), IMF memprediksi perekonomian akan tumbuh mencapai 4,6%. Angka itu merupakan hasil revisi dari perkiraan sebelumnya, yakni 4,7%.

Kondisi perekonomian di Indonesia berdasarkan data Pokok-pokok Kebijakan Fiskal dan Postur APBN 2015, seperti dilansir oleh Kementerian Keuangan, juga tersurat optimisme ihwal pertumbuhan ekonomi negeri ini. Asumsi dasar ekonomi makro dalam APBN 2015, antara lain, ditetapkan dan disepakati bahwa pertumbuhan ekonomi sebesar 5,8%, tingkat inflasi 4,4%, dan nilai tukar rupiah rata-rata Rp 11.900/USD.

Dalam perjalanannya, optimisme Indonesia seperti diungkap dalam Pokok-pokok kebijakan tersebut ternyata tak bisa terwujud. Pertumbuhan ekonomi, sekedar contoh, tahun 2015 hanya sebesar 4,79%, melambat dibanding tahun 2014, yang mencapai 5,1%. Meski terjadi perlambatan dibanding tahun sebelumnya, tetapi angkanya masih di atas prediksi IMF, yakni sebesar 4,6%.

Kondisi ekonomi yang belum menggembirakan pada 2015 juga juga ditandai dengan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat. Pada Agustus, sekadar gambaran, nilai tukar rupiah sempat menembus Rp 14.006/dolar AS, jauh dari asumsi nilai tukar rupiah APBN 2015 yang ditetapkan rata-rata Rp 11.900/dollar AS. Pelemahan nilai tukar itu sempat membuat sejumlah ekonom menyuarakan ihwal pentingnya pemerintah menyiapkan rencana darurat untuk menghadapi kemungkinan terburuk, terutama dari sisi stabilitas harga pangan.

Walau menghadapi berbagai masalah, beruntung bahwa perekonomian Indonesia masih stabil, meski pertumbuhannya tak seperti yang diharapkan. Ihwal merosotnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS, hal itu juga dialami oleh banyak negara, dan Indonesia bukan yang paling jelek.

Perlambatan ekonomi dan merosotnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS tentu berimplikasi pada kinerja perbankan di Tanah Air. Secara umum, volume dan ekspansi bisnis bank akan turun. Bahkan, tak tertutup kemungkinan adanya bank yang mengalami kerugian pada 2015.

In 2015, US economic growth was predicated would only arrive at 2.5%. However, for China, the growth was projected to achieve 6.8%, way below 7.3% booked in 2014. For five ASEAN countries (Indonesia, Malaysia, Philippines, Thailand and Vietnam), IMF estimated that economy would grow to 4.6%. The figure was coming from revision of previous estimation which was 4.7%.

Based on Fiscal Policy and APBN Figure 2015 Principal as released by Ministry of Finance, economic condition in Indonesia also drew an optimistic view regarding the domestic economic growth. Macroeconomic basic assumption in APBN 2015 was including stipulation and confirmation of economic growth at 5.7%, inflation rate was 4.4% and average Rupiah exchange rate was Rp11,900/USD.

In its journey, Indonesia’s confidence declared in the policy principle was failed to be realized. For example, economic growth only reached 4.79% in 2015 or lower than 2014 that achieved 5.1%. Despite the slow down from previous year, this figure still exceeded IMF predication of 4.6%.

Sluggish economic condition in 2015 was also marked with Rupiah exchange rate depreciation against United State Dollar. As an illustration, Rupiah hit Rp14,006/US Dollar in August, deviated from Rupiah exchange rate assumption published in APBN 2015 that was averagely Rp11,900/US Dollar. This exchange rate depreciation led several economists to assume importance for the Government to prepare emergency plan to deal with worst case scenario, primarily from food price stability aspect.

Despite facing several issues, fortunately, Indonesian economy remain stable despite the growth was less than expected. Regarding the depreciation of Rupiah exchange rate against US Dollar, this also severed by several countries where Indonesia was not the worst.

Economic slow down and depreciation of Rupiah against US Dollar exchange rate surely implied national bankign performance. In general, bank’s business voluem and expansion will decrease. There was also a possibility that banks will book loss in 2015.

Page 74: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

74 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

PT Bank of India Indonesia Tbk Financial Perforamnce 2015

Kinerja Keuangan PT. Bank of India Indonesia Tbk di Tahun 2015

Pada 2015, kinerja PT. Bank of India Indonesia Tbk. kurang menggembirakan. Hal itu terjadi sebagai dampak dari perlambatan pertumbuhan ekonomi Indonesia dan di tingkat global. Jajaran Direksi dan karyawan telah berupaya semaksimal mungkin agar faktor eksternal tersebut tidak semakin memperlemah daya saing Bank. Antara lain, dengan melakukan efisiensi dan meningkatkan kehatian-hatian guna meminimalkan terjadinya risiko dalam operasional Bank.

Dengan berbagai upaya itu, dalam Laba (Rugi) Bersih Tahun Berjalan, Bank mencatatkan Rugi sebesar Rp 44,67 miliar. Angka itu jauh dari pencapaian tahun sebelumnya, yang mencatat Laba Bersih sebesar Rp 106,39 miliar. Kerugian terjadi dipicu oleh sejumlah faktor, antara lain, meningkatnya Pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan. Jika pada 2014, pos ini tercatat angkanya sebesar Rp 5,91 miliar, naik menjadi Rp 197,50 miliar.

Walau mencatatkan Rugi, Bank of India Indonesia Tbk masih mencatatkan pencapaian positif pada beberapa pos. Antara lain, Pendapatan Bunga sebesar Rp 553,94 miliar, naik 25,50% dari tahun sebelumnya, yakni Rp 441,37 miliar; Pendapatan Bunga Bersih sebesar Rp 189,66 miliar, naik 8,57% dari tahun 2014, yang mencapai sebesar Rp 174,69 miliar.

Efisiensi dan efektivitas dalam penggunaan dan pengembangan asset keuangan perusahaan secara optimal melalui pembatasan faktor resiko perbankan menjadi salah satu fokus perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional sehari-hari. Nilai Kredit yang Diberikan Bersih oleh PT. Bank of India Indonesia Tbk. mengalami peningkatan sebesar 0,87%, yakni dari Rp 3,24 triliun pada 2014, menjadi Rp 3,40 triliun pada 2015. Hal ini didukung oleh tingkat pertumbuhan Dana Simpanan Nasabah yang naik signifikan sebesar 17,41%, yakni dari Rp 3,59 triliun pada 2014 menjadi Rp 4,38 triliun pada 2015.

Yang kurang menggembirakan, peningkatan nilai DPK PT. Bank of India Indonesia Tbk. dan nilai pemberian kredit di tahun 2015, diikuti dengan meningkatnya rasio Non-Performing Loan (NPL) Netto, yakni dari 0,58% pada 2014 menjadi 4,96% pada 2015. Walau masih di bawah nilai maksimum 5%, seperti ketentuan Bank Indonesia, meningkatnya NPL Net tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi

In 2015, performance of PT Bank of India Indonesia Tbk was below expectation. This was occurred as the impact of Indonesian and global economic growth slow down. Board of Directors and employees had delivered best effort that these external factors would not weaken the Bank’s competitive advantages. The plans were among others through efficiency and increasing prudent initiative to minimize risks in the Bank’s operational activities.

Within these efforts, the Bank booked Loss in Net Income(Loss) For the Year account amounted Rp44.67 billion. The realization was below the previous year that recorded Rp106.39 billion. Loss was triggered by sevral fators, among others, increasing Provision of allowance for impairment losses on financial assets. If in 2014 the account achieved Rp5.91 billion, it grew to Rp197.50 billion.

Despite the Loss booked, Bank of India Indonesia Tbk still managed to record positive growth in several accounts. Among others, Interest income amounted RP553.94 billion, increased 25.50% from preceding year that was Rp441.37 billion; Net Interest Income achieved Rp189.66 billion, grew 8.57% from Rp174.69 billion booked in 2014.

Optimal efficiency and effectiveness of Financial assets utlization and development by limiting banking risk factor became one of the Company’s focus in carrying out day to day operational activity. Net Loans disbursed by PT Bank of India indonesia Tbk rose 0.87% from Rp3.24 trillion in 2014 to Rp3.40 trillion in 2015. This was also underpinned by increase in Deposits from customers that recorded significant growth by 17.41% from Rp3.59 trillion in 2014 to Rp4.38 trillion in 2015.

Less satisfying achievement was recorded in toal deposits and total Loans disbursement of PT Bank of India Indonesia Tbk. in 2015 were followed by higher Net Net Performing Loan (NPL) ratio was increasing from 0.58% in 2014 to 4.96% in 2015. Although was below 5% amximum ratio as regualted by Bank Indonesia, increasing NPL Net became a notable challenge for Bank of India Indonesia Tbk to bring

Page 75: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

75Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

PT Bank of India Indonesia Tbk Financial Perforamnce 2015

Kinerja Keuangan PT. Bank of India Indonesia Tbk di Tahun 2015

Bank of India Indonesia Tbk agar NPL Net bisa diturunkan pada tahun berikutnya.

Rasio BOPO (Beban Operasional Pendapatan Operasional) PT. Bank of India Indonesia Tbk. menjadi sebesar 110,20% di tahun 2015 dari sebelumnya sebesar 74,92% pada tahun 2014. Peningkatan rasio BOPO yang sangat signifikan ini, yakni sebesar 35,28%, juga menjadi tantangan tersendiri bagi Bank of India Indonesia Tbk agar bisa meningkatkan efisiensi perusahaan dalam menyelenggarakan kegiatan operasional dalam bisnis perbankan. Bank of India Indonesia Tbk terus berupaya agar nilai rasio BOPO kembali berada pada nilai ideal sesuai ketentuan Bank Indonesia, yakni 50-75%.

Bahasan mengenai operasional PT. Bank of India Indonesia Tbk. untuk tahun 2015 ini sebaiknya dibaca bersama-sama dengan laporan keuangan yang lengkap. Bahasan ini disusun berdasarkan Laporan Keuangan Audited PT. Bank of India Indonesia Tbk. yang disajikan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia (PSAK).

Berikut analisa singkat mengenai hasil-hasil operasional dan kondisi keuangan PT. Bank of India Indonesia Tbk. selama tahun 2015. Adapun data-data yang berkenaan dengan hal di atas untuk posisi tahun 2014, menjadi perbandingan untuk keperluan analisa.

the NPL Net lower in next coming years.

BOPO (Operating Expense to Operating Income) Ratio of PT Bank of India Indonesia Tbk. stood at 110.20% in 2015 from previously 74.92% booked in 2014. Sharp increase in this BOPO ratio by 35.28% also became another challenge for Bank of India Indonesia Tbk to improve efficiency of the Company in the operational activity of banking business. Bank of India Indonesia Tbk continued to manage this BOPO ratio to back in ideal level according to Bank Indonesia Regulation that is around 50 – 75%.

PT Bank of India Indonesia Tbk operational review for 2015 period shall be read altogether with complete financial statements. Following discussion is prepared based on Audited Financial Statements of PT Bank of India Indonesia Tbk that is presented in accordance with accounting principles generally applied in Indonesia.

Following are brief analysis on operational record and financial condition of PT Bank of India Indonesia Tbk throughout 2015. The datae related to these explanations for 2014 position are comparable for analysis purpose.

Page 76: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

76 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Statements of Income

Laporan Pendapatan Perusahaan

Pendapatan BungaDi tahun 2015, PT. Bank of India Indonesia Tbk berhasil meraih pertumbuhan pendapatan bunga sebesar 25,51%, yakni dari Rp 441,36 miliar pada 2014, menjadi Rp 553,94 miliar pada 2015. Kenaikan pendapatan bunga perusahaan utamanya disebabkan oleh peningkatan nilai pendapatan bunga kredit yang meningkat 25,55% menjadi Rp 552,41 miliar pada 2015, dari semula tahun 2014 sebesar Rp 440,01 miliar.

Beban BungaTotal beban bunga perusahaan mengalami peningkatan pertumbuhan sebesar 36,60% yakni dari 266,67 miliar pada 2014, menjadi Rp 364,28 miliar pada 2015. Hal tersebut disebabkan oleh adanya peningkatan beban bunga sebesar 36,48% dari tahun sebelumnya. Jika pada 2014, beban bunga deposito sebesar Rp 260,23 miliar, naik menjadi Rp 355,16 miliar pada 2015 atau meningkat sebesar 36,48%.

Pendapatan Bunga BersihNilai Pendapatan Bunga Bersih mengalami kenaikan sebesar 8,57%, yakni dari Rp 174,69 miliar pada 2014, menjadi Rp 189,66 miliar pada 2015. Namun, hal itu tidak dapat tercermin dari rasio Net Interest Margin karena Net Interest Margin mengalami penurunan yaitu menjadi 3,70% pada 2015, sedangkan tahun 2014 berada di angka 4,97%.

Pendapatan Operasional LainnyaPendapatan operasional Lainnya PT Bank of India Indonesia Tbk pada tahun 2015 mencapai Rp 25,18 miliar, atau turun sebesar 26,16% apabila dibandingkan dengan tahun 2014, yang mencapai Rp 34,08 miliar. Faktor utama penyebab penurunan ini, antara lain, turunnya provisi dan komisi selain dari kredit-bersih sebesar 23,48% dari semula Rp 17,59 miliar pada 2014 menjadi Rp 13,46 miliar pada 2015. Penurunan juga dipengaruhi oleh turunnya keuntungan transaksi mata uang asing-bersih sebesar 32% dari Rp 15,72 miliar pada 2014 menjadi Rp 10,69 miliar pada 2015.

Beban Operasional LainnyaBeban operasional Lainnya mengalami peningkatan sebesar 4,16% apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pada tahun 2015, Beban Operasional tercatat sebesar Rp 63,08 miliar, sedangkan tahun 2014 sebesar Rp 60,56 miliar. Peningkatan beban operasional disebabkan oleh naiknya beban tenaga kerja dan tunjangan sebesar 1,63% dari Rp 35,55

Interest IncomeIn 2015, PT Bank of India Indonesai Tbk managed to record interest income growth at 25.51% from Rp441.36 billion in 2014, to Rp553.94 billion in 2015. Increasing interest income was mainly driven by amount of loan interest income grew 25.55% to Rp552.41 billion in 2015 from previouly Rp440.01 billion.

Interest ExpenseTotal interest expense experienced positive growth by 36.60% from Rp26.67 billion in 2014 to Rp364.28 billion in 2015. This was contributed from 38.48% increase in interest expense if compared with previous year. If the time deposit interest expense was Rp260.23 billion in 2014, it grew to Rp355.16 billion in 2015 or increased 26.48%.

Net Interest IncomeNet Interest Income grew 8.57% from Rp174.69 billion in 2014 to Rp189.66 billion in 2015. This was not reflected from Net Interest Margin ratio due the Net Interest Margin ratio was decreasing to 3.70% in 2015 while in 2014 achieved 4.97%.

Other Operating IncomeIn 2015, other operating income of PT Bank of India indonesia Tbk achieved Rp25.18 billion or 26.16% lower than Rp34.08 billion achieved in 2014. Main factor of the decrease was among others decreasing fees and commissions by 23.48% from previously Rp17.59 billion in 2014 to Rp13.46 billion in 2015. Decrease was also affected by decreasing gain on foreign exchange-net by 32% from Rp15.72 billion in 2014 to Rp10.69 billion booked in 2015.

Other Operating ExpensesOther operating expenses increased 4.16% if compared with previous year. In 2015, Other operating expenses was recorded at Rp 63.08 billion, meanwhile achieved Rp60.56 billion in 2014. Increasing operating expenses was attributable from higher personnel and benefits expenses by 1.63% from Rp 35.55 billion in 2014 to Rp36.13 billion in

Page 77: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

77Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Statements of Income

Laporan Pendapatan Perusahaan

miliar pada 2014 menjadi Rp 36,13 miliar pada 2015, serta naiknya beban umum dan administrasi sebesar 7,84% dari Rp 25 miliar pada tahun 2014 menjadi Rp 26,96 miliar pada 2015.

Pendapatan Operasional BersihPT Bank of India Indonesia Tbk telah berupaya untuk melakukan efisiensi dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Namun, hal itu belum mampu mendorong terciptanya kinerja yang positif, yang ditandai dengan kemampuan perusahaan mencetak pendapatan operasional bersih. Pada 2015, PT Bank of India Indonesia Tbk justru menanggung beban operasional bersih sebesar Rp 45,74 miliar, menurun 132,14% apabila dibandingkan dengan tahun 2014 yang mampu membukukan pendapatan operasional bersih sebesar Rp 142,32 miliar.

Laba Sebelum PajakPosisi Laba (Rugi) Sebelum Pajak PT Bank of India Indonesia Tbk. pada 2015 menurun sebesar 133,45%. Tahun 2015, perusahaan mengalami Rugi sebelum pajak sebesar Rp 47,60 miliar, sedangkan tahun 2014 masih mencetak Laba sebelum pajak sebesar Rp 142,31 miliar.

Laba Bersih PT Bank of India Indonesia Tbk.

Laba (Rugi) Bersih PT Bank of India Indonesia Tbk pada 2015 mencatatkan penurunan sebesar 141,99% Hal itu ditandai dengan ditanggungnya Rugi bersih tahun berjalan sebesar Rp 44,67 miliar pada 2015, sementara pada 2014 masih mencetak Laba bersih tahun berjalan sebesar Rp 106,39 miliar.

2015, and increasing general and administration expenses by 7.84% from Rp25 billion in 2014 to Rp26.96 billion in 2015.

Net Operating IncomePT Bank of India indonesia Tbk is committed to apply efficiency in carrying out daily activities. However, this had not been able to drive a positive performance that was indicated by Company’s ability in scoring net operating income. In 2015, PT Bank of India Indonesia Tbk also recognized net operating expenses amounting Rp45.74 billion, decreasing 132.14% if compared with 2014 that was scoring Rp142.32 billion net operating income.

Income Before TaxPT Bank of India Indonesia Tbk recorded income before tax position that was decreasing 133.45% in 2015, where the Company booked Loss before tax amounted Rp47.60 billion and recorded Rp142.31 billion income before tax in 2014.

Net Income of PT Bank of India Indonesia Tbk.

In 2015, PT Bank of India Indonesia Tbk experienced 141.99% decrease in Net Income (Loss) as indicated by realization of Net Loss in current year amounting Rp44.67 billion in 2015, however, the Bank still recorded Net Income for the year amounting Rp106.39 billion in 2014.

Page 78: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

78 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Statements of Balance Sheet

Laporan Neraca Perusahaan

Pemberian Kredit PT Bank of India Indonesia

Perusahaan memiliki fokus kebijakan dalam menyalurkan pemberian kredit kepada nasabah individu dan perseroan sebagai salah satu core business utama dalam menjalankan peran dan fungsinya sebagai suatu lembaga intermediasi.Total nilai kredit PT Bank of India Indonesia Tbk. mengalami kenaikan sebesar 13,61% senilai Rp 3.593 miliar pada 2015 dibandingkan tahun 2014 sebesar Rp 3.157 miliar.

PT Bank of India Indonesia memiliki komposisi portfolio kredit yang terdiri dari tiga komponen utama, yakni Kredit Modal Kerja, Investasi dan Konsumsi. Komponen kredit modal kerja merupakan bagian terbesar dengan persentase sebesar 87,41%. atau senilai Rp 3,14 miliar, diikuti oleh kredit investasi sebesar 9,66% senilai Rp 0,35 miliar, dan kredit konsumsi sebesar 2,88% senilai Rp 0,10 miliar dan kredit karyawan 0,00050 % atau sebesar 0,002 miliar.

Secara klasifikasi kredit berdasarkan sektor ekonomi, PT Bank of India Indonesia memiliki komposisi kredit yang dibagi kedalam sembilan sektor perekonomian utama, yakni: Perdagangan, Industri, Jasa Bisnis, Transportasi, Pertambangan, Konstruksi, Jasa Pelayanan Sosial, dan Lain-lain.

Di tahun 2015, perusahaan paling banyak memberikan kredit kepada sektor perdagangan besar dan eceran yang mencapai 43,43% dari total portfolio kredit perusahaan, atau senilai Rp 1.560 miliar. Kemudian diikuti oleh sektor Industri pengolahan yang sebesar 30,52% senilai Rp 1.096 miliar.

Peningkatan Kualitas Kredit PT Bank of India Indonesia

Pengelolaan kredit perusahaan yang efektif dengan tujuan untuk meminimalkan kerugian dan mengoptimalkan penggunaan modal yang dialokasikan demi menekan risiko kredit belum berhasil diwujudkan secara optimal. Hal itu terlihat dari peningkatan nilai rasio Non-Performing Loan (NPL) bersih pada 2015 menjadi 4,96% dari angka NPL 2014 sebesar 0,58%.

AsetDi akhir tahun 2015, posisi Aset PT. Bank of India Indonesia mengalami kenaikan sebesar 17,06%, yakni menjadi Rp 6.087 miliar. Pada 2014, Aset

PTBankofIndiaIndonesiaLoansDisbursement

The Company has a policy focus in disbursing loan to individual and corporate customers as one of main core business in carrying out role and function as intermediary institution. Total loans of PT Bank of India Indonesia Tbk increased 13.61% or amounted Rp3,593 billion in 2015 if compared with Rp3,157 billion booked in 2014.

PT Bank of India Indonesia has loan portfolio composition comprising of three main components, among others, Working Capital, Investment and Consumer Loans. Working capital loan was the largest contributor with 87.41% percentage or valued Rp3.14 billion, followed with 9.66% investment loan amounted Rp0.35 billion and 2.88% consumer loan amounting Rp0.10 billion and employee loan of 0.00050% or Rp0.002 billion.

From loan classification by economic sector, PT Bank of India Indonesia has loan composition classified into nine primary economy sectors, which are: Trading, Industry, Business Service, Transportation, Mining, Construction, Social Services and Others.

In 2015, the Company disbursed loan mostly in wholesaler and retailer sectors achieving43.43% of total loan portfolio, or amounted Rp1.560 billion. This was followed with manufacturing industry sector with 30.52% amounted Rp1,096 billion.

PTBankofIndiaIndonesiaLoanQualityImprovement

Effective loan management aimed to minimize loss and optimize capital utilization that was allocated to reduce credit risk that had not been optimally realized. This was indicated from increasing Net Non-Performing Loan (NPL) ratio to 4.96% in 2015 from 0.58% NPL ratio booked in 2014.

AssetsBy the end of 2015, PT Bank of India Indonesia recorded assets position with 17.06% growth to Rp6,087 billion. In 2014, assets was recorded

Page 79: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

79Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Statements of Balance SheetLaporan Neraca Perusahaan

tercatat Rp 5.200 miliar. Kenaikan aset dipengaruhi oleh meningkatnya nilai surat berharga yang dimiliki hingga jatuh tempo, yakni dari Rp 754,28 miliar pada 2014 menjadi Rp 1.569 milyar pada 2015.

LiabilitasTotal liabilitas perusahaan pada tahun 2015 mencapai Rp 4.972 miliar, atau mencerminkan peningkatan sebesar 7,07%. Hal ini Peningkatan liabilitas ini bersumber terutama pada peningkatan nilai jumlah simpanan nasabah berjangka yang naik 22,12% menjadi Rp 4.378 miliar pada tahun 2015 dari Rp 3.585 miliar di tahun 2014.

Dana Simpanan NasabahPertumbuhan nilai pemberian kredit PT Bank of India Indonesia Tbk yang bertumbuh 22,12% ditunjang oleh kenaikan Dana Pihak Ketiga (DPK) dan pihak berelasi. Simpanan nasabah dari pihak ketiga naik sebesar 17,41% yakni menjadi Rp 4.100 miliar pada 2015, dari sebelumnya Rp 3.492 miliar pada 2014. Kenaikan juga terjadi pada pos Dana Pihak Berelasi, yakni sebesar 121% menjadi Rp 278 miliar pada 2015, dari sebelumnya Rp 93,27 miliar pada 2014.

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan tahun 2015, Dana Pihak Ketiga yang berhasil dihimpun perusahaan terdiri atas tiga komponen utama yakni giro, tabungan, dan deposito berjangka yang secara umum mengalami peningkatan. Adapun komponen yang menyebabkan peningkatan dana pihak ketiga adalah komponen deposito berjangka rupiah yang mengalami kenaikan sebesar 12,9% dari Rp 2.573 miliar pada 2014 menjadi Rp 2.905 miliar pada 2015, serta deposito berjangka dolar Amerika Serikat dari Rp 435,82 miliar pada 2014 menjadi Rp 769,45 miliar pada 2015, atau naik 76,55%.

Simpanan dari Bank LainSimpanan dari bank lain terdiri dari liabilitas terhadap bank lain, baik lokal maupun luar negeri, dalam bentuk giro, inter-bank call money dengan periode jatuh tempo menurut perjanjian kurang dari atau 90 hari dan deposito berjangka. Selama periode tahun 2015, PT Bank of India Indonesia Tbk. mengalami kenaikan dari akun simpanan dari bank lain sebesar 0,56% menjadi Rp 442,83 miliar, dari sebelumnya Rp 440,37 miliar.

EkuitasTotal ekuitas perusahaan di tahun 2015 adalah sebesar Rp 1.115 miliar, atau mengalami kenaikan sebesar 100,45% dibandingkan nilai ekuitas di tahun

Rp5,200 billion. Increase in assets was attributable from increasing marketable securities held to maturity from Rp754.28 billion in 2014 to Rp1,569 billion booked in 2015.

LiabilitiesIn 2015, total liabiliities achieved Rp4,972 billion or reflecting 7.07% growth. This increase in liabilities was attributable from increasing time deposit deposits from customers that grew 22.12% to Rp4,378 billion in 2015 from Rp3,585 billion in 2014.

Deposits from CustomersPT Bank of India Indonesia Tbk recorded increasing loans disbursement with 22.12% growth that was underpinned by increasing Deposits (Third Party Fund) and related party. Deposits from customers with third parties increased 17.41% to Rp4,100 billion in 2015, from Rp3,492 billion booked previously in 2014. Increase was also booked in Related party Fund account, by 121% to Rp278 billion in 2015 from Rp93.27 billion previously booked in 2014.

According to financial statements of the Company in 2015, Deposit collected by the Company comprising of three main components which are current accounts saving accounts, and time deposit that were generally increasing. The accounts with contribution to higher deposits realization was time deposit in Rupiah currency that booked 12.9% growth from Rp2,573 billion in 2014 to Rp2,905 billion in 2015, and time deposit in United States Dollar currency from Rp435.82 billion in 2014 to Rp769.45 billion in 2015, or recorded 76.55% growth.

Deposits with Other BanksDeposits with other banks consisted of payable to other banks, both local and overseas, in demand deposits, inter-bank call money with maturity date based on agreement less than or 90 days and time deposits. Throughout 2015, PT Bank of India Indonesia Tbk. experienced increase from deposits with other banks by 0.56% to Rp442.83 billion from previously Rp440.37 billion.

EquityIn 2015, total equity amounted Rp1,115 billion, or increased 100.45% comparable with equity realization in 2014 that was Rp556.25 billion. Main contributor of

Page 80: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

80 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

2014 sebesar Rp 556,25 miliar. Sebab utama kenaikan ekuitas perusahaan adalah adanya Tambahan modal disetor, dari Rp 28,9 miliar pada 2014 menjadi Rp 478,3 miliar pada 2015, atau naik sebesar 655%.

Secara umum, PT Bank of India Indonesia memiliki struktur permodalan yang sangat kuat, hal ini terlihat dari rasio kecukupan modal/kewajiban penyediaan modal minimum (Capital Adequacy Ratio-CAR) sebesar 23,85%, melebihi persyaratan rasio kecukupan modal minimum yang ditentukan oleh Bank Indonesia, yaitu 8%.

Rasio CAR PT Bank of India Indonesia Tbk, mengalami peningkatan sebesar 8,46% dari nilai CAR di tahun 2014 sebesar 15,39% akibat peningkatan signifikan dari pertumbuhan kredit pinjaman. Struktur permodalan perusahaan yang tangguh memiliki kapabilitas untuk mengimbangi risiko pasar, risiko kredit dan risiko operasional serta dampak negatif yang mungkin ditimbulkan. Aktiva perusahaan utamanya dibiayai oleh struktur permodalan yang terdiri dari 81,70% liabilitas dan 18,3% ekuitas.

equity growth was attributable from additional paid-in capital from Rp28.9 billion in 2014 to Rp478.3 billion in 2015, or recorded 655% growth.

In general, PT Bank of India Indonesia has very strong capital structure, this was seen from minimum capital adequacy ratio (CAR) at 23.85%, exceeding minimum capital adequacy ratio requirement regualted by Bank Indonesia, at 8%.

PT Bank of India Indonesia Tbk recorded 8.46% increase in CAR ratio from 15.39% CAR ratio recorded in 2014 driven by significant increase in loan credit growth. Strong capital structure of the Company, has capability to mitigate market risk, credit risk and operational risk as well as other negative impacts that might be occurred. The corporate activity was financed by capital structure comprising of 81.70% liabilities and 18.3% equity.

Statements of Balance SheetLaporan Neraca Perusahaan

Page 81: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

81Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Financial Ratio

Pembahasan Rasio Keuangan

Net Interest Margin (NIM)Pada tahun 2015, Bank of India Indonesia memiliki posisi rasio NIM sebesar 3,70%, berada di bawah target bank untuk tahun 2015 sebesar 4,74% dengan spread positif sebesar 3,7%.

Return on Assets (ROA) dan Return on Equity (ROE)PT Bank of India Indonesia Tbk. berhasil mencetak nilai ROA sebesar -0,77 pada tahun 2015, nilai ROA ini berada di bawah target bank sebesar 2,98% akibat pertumbuhan pemberian kredit serta perolehan dana pihak ketiga yang meningkat tahun lalu. Sementara itu, posisi ROE 2015 sebesar -4,50%, turun sangat signifikan dibandingkan tahun 2014 sebesar 23,92%.

Non-PerformingLoan(NPL)Manajemen PT Bank of India Indonesia Tbk Keberhasilan berkomitmen penuh untuk menekan adanya NPL. Walau begitu, pada 2015, NIL Netto tetap meningkat sangat signifikan, yakni mencapai 4,96% pada 2015, dari semula tahun 2014 sebesar 0,58%.Kenaikan juga terjadi pada Gross NPL 2015, yakni mencapai 8,90%, dari semula 1,17% pada 2014.

Rasio BOPOPerusahaan memiliki rasio Beban Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) sebesar 110,20% pada tahun 2015. Angka aktual rasio BOPO perusahaan itu jauh di atas kisaran perkiraaan sebelumnya sebesar 69,5%.

LoantoDepositRatio-LDRPerusahaan mencatat posisi LDR di tahun 2015 sebesar 82,06%, atau turun 6% dari posisi sebelumnya di tahun 2014 sebesar 88,06%. Posisi LDR tersebut berada di bawah target bank sebelumnya sebesar 87,10%, yang dapat diinterpretasikan belum maksimal upaya perusahaan dalam menjaga perputaran asset produktifnya.

NetInterstMargin(NIM)In 2015, Bank of India Indonesia has 3.70% NIM ratio position or below the bank’s target for 2015 that was 4.74% with positive spread at 3.7%.

Return on Assets (ROA) and Return on Equity (ROE)PT Bank of India Indonesia Tbk scored -0.77% ROA ratio in 2015, the ROA ratio was below the Bank’s target that was 2.98% driven by higher loans disbursement and deposits collection that were increasing than previous year. However, in 2015, ROE position stood at 04.50% or sharply decreased by 23.92% comparable with 2014 position.

Non-PerformingLoan(NPL)Management of PT Bank of India Indonesia Tbk was successfully delivered firm commitment to decrease NPL. However, throughout 2015, NIL Net was still significantly increasing, that achieved 4.96% in 2015, from 0.58% previously booked in 2014.

BOPO RatioThe Company booked 110.20% Operating Expenses to Operating Income (BOPO) ratio in 2015. This actual BOPO ratio was exceeding initial proejction that was 69.5%.

LoantoDepositRatio–LDRIn 2015, the Company recorded LDR ratio was stood at 82.06% or decreased 6% from 88.06% position recorded in 2014. This LDR ratio was below the bank’s initial target that was 87.10% where the Company’s effort in maintaining its earning assets circulation was interpreted less optimum.

Page 82: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

82 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Page 1 of 2

(dalam jutaan Rupiah)Jatuh Tempo*)

> 1 minggu s.d > 2 minggu s.ds.d 1 minggu 2 minggu 1 bulan > 1 bln s.d 3 bln > 3 bln s.d 6 bln > 6 bln s.d 12 bln > 12 bulan

I. NERACAA. Aset

1. Kas 13,519,538,000.00 13,519,538,000.00 - - - - - -

2. Penempatan pada Bank Indonesia 1,949,752,917,078.18 488,904,175,851.41 - 400,000,000,000.00 405,000,000,000.00 500,848,741,226.77 155,000,000,000.00 -

a. Giro 409,940,362,070.94 409,940,362,070.94 - - - - - -

b. SBI 318,728,527,956.27 - - - - 163,728,527,956.27 155,000,000,000.00 -

c. Lainnya 1,221,084,027,050.97 78,963,813,780.47 - 400,000,000,000.00 405,000,000,000.00 337,120,213,270.50 - -

3. Penempatan pada bank lain 83,661,612,628.77 12,646,731.57 - 83,076,294,539.20 - - - 572,671,358.00

4. Surat Berharga **) 129,984,464,421.19 - - 13,250,918,166.55 95,219,187,222.00 3,631,303,699.80 17,451,506,816.00 431,548,516.84

a. SUN - - - - - - - -

1) diperdagangkan - - - - - - - -

2) tersedia untuk dijual - - - - - - - -

3) dimiliki hingga jatuh tempo - - - - - - - -

4) pinjaman yang diberikan dan piuta - - - - - - - -

b. Surat berharga korporasi 129,984,464,421.19 - - 13,250,918,166.55 95,219,187,222.00 3,631,303,699.80 17,451,506,816.00 431,548,516.84

1) diperdagangkan - - - - - - - -

2) tersedia untuk dijual - - - - - - - -

3) dimiliki hingga jatuh tempo 17,883,055,332.84 - - - - - 17,451,506,816.00 431,548,516.84

4) pinjaman yang diberikan dan piuta 112,101,409,088.35 - - 13,250,918,166.55 95,219,187,222.00 3,631,303,699.80 - -

c. Lainnya - - - - - - - -

5. Kredit Yang Diberikan 3,592,787,460,232.01 63,676,418,341.69 260,056,011,975.32 636,263,257,564.46 471,419,947,227.70 483,154,830,669.87 1,018,292,823,140.94 659,924,171,312.03

a. belum jatuh tempo 3,472,625,309,285.91 63,676,418,341.69 260,056,011,975.32 636,263,257,564.46 471,156,047,227.70 482,376,166,669.87 905,225,008,972.54 653,872,398,534.33

b. sudah jatuh tempo ***) 120,162,150,946.10 - - - 263,900,000.00 778,664,000.00 113,067,814,168.40 6,051,772,777.70

6. Tagihan lainnya 101,539,238,718.60 23,717,349.00 277,438,296.00 36,432,438,263.85 24,400,153,347.35 40,405,491,462.40 - -

a.

- - - - - - - -

b. Lainnya 101,539,238,718.60 23,717,349.00 277,438,296.00 36,432,438,263.85 24,400,153,347.35 40,405,491,462.40 - -

7. Lain-lain 280,686,177,886.40 1,032,358,199.30 5,357,000.00 62,628,786,084.79 4,227,997,024.88 36,275,430,609.27 147,116,260,919.63 29,399,988,048.53

Total Aset 6,151,931,408,965.15 567,168,854,472.97 260,338,807,271.32 1,231,651,694,618.85 1,000,267,284,821.93 1,064,315,797,668.11 1,337,860,590,876.57 690,328,379,235.40

B Kewajiban1. Dana Pihak Ketiga 4,378,123,136,999.07 654,090,956,239.85 153,688,708,402.88 1,438,705,133,352.47 1,275,688,843,390.09 589,921,231,970.44 252,744,763,643.34 13,283,500,000.00

a. Giro 297,976,382,082.07 295,946,728,997.32 - 2,029,653,084.75 - - - -

b. Tabungan 144,582,576,136.21 144,582,576,136.21 - - - - - -

c. Simpanan Berjangka 3,935,564,178,780.79 213,561,651,106.32 153,688,708,402.88 1,436,675,480,267.72 1,275,688,843,390.09 589,921,231,970.44 252,744,763,643.34 13,283,500,000.00

1) Deposit on call 5,514,000,000.00 5,514,000,000.00 - - - - - -

2) Deposito berjangka 3,930,050,178,780.79 208,047,651,106.32 153,688,708,402.88 1,436,675,480,267.72 1,275,688,843,390.09 589,921,231,970.44 252,744,763,643.34 13,283,500,000.00

3) Lainnya - - - - - - - -

2. Kewajiban kepada Bank Indonesia - - - - - - - -

3. Kewajiban kepada bank lain 442,826,224,803.54 86,052,082,143.99 70,425,000,000.00 192,990,000,000.00 39,946,212,955.70 53,412,929,703.85 - -

4. Surat Berharga yang Diterbitkan - - - - - - - -

a. Obligasi - - - - - - - -

b. Subordinasi ****) - - - - - - - -

c. Lainnya - - - - - - - -

5. Pinjaman yang Diterima - - - - - - - -

a. Pinjaman Subordinasi ****) - - - - - - - -

b. Lainnya - - - - - - - -

6. Kewajiban lainnya 101,456,947,729.60 17,383,409.00 267,922,364.00 36,432,438,263.85 24,336,168,618.35 40,403,035,074.40 - -

Z(RUPIAH)

Pos-Pos Saldo

Tagihan atas Surat Berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (Reverse Repo)

31 DESEMBER 2015 AUDITED

Financial RatioPembahasan Rasio Keuangan

Page 2 of 2

(dalam jutaan Rupiah)Jatuh Tempo*)

> 1 minggu s.d > 2 minggu s.ds.d 1 minggu 2 minggu 1 bulan > 1 bln s.d 3 bln > 3 bln s.d 6 bln > 6 bln s.d 12 bln > 12 bulan

Z(RUPIAH)

Pos-Pos Saldo

31 DESEMBER 2015 AUDITED

a.- - - - - - - -

b. Lainnya 101,456,947,729.60 17,383,409.00 267,922,364.00 36,432,438,263.85 24,336,168,618.35 40,403,035,074.40 - -

7. Lain-lain 54,306,377,677.88 3,083,739,516.09 6,303,213,797.80 13,127,462,588.18 8,552,303,497.06 3,847,301,811.59 2,768,632,667.10 16,623,723,800.06

Total Kewajiban 4,976,712,687,210.09 743,244,161,308.93 230,684,844,564.68 1,681,255,034,204.50 1,348,523,528,461.20 687,584,498,560.28 255,513,396,310.44 29,907,223,800.06

Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca 1,175,218,721,755.06 (176,075,306,835.96) 29,653,962,706.64 (449,603,339,585.65) (348,256,243,639.27) 376,731,299,107.83 1,082,347,194,566.13 660,421,155,435.34

II. REKENING ADMINISTRATIFA. Tagihan Rekening Administratif

1. Komitmen 147,761,198,424.89 4,631,256,373.60 19,988,250,000.00 12,318,497,662.80 86,786,274,548.59 23,358,451,501.55 678,468,338.35 -

a. Fasilitas pinjaman yang belum ditarik - - - - - - - -

b. 79,070,256,373.60 4,631,256,373.60 19,988,250,000.00 - 51,693,750,000.00 2,757,000,000.00 - -

1) Spot 3,252,756,373.60 3,252,756,373.60 - - - - - -

2) Derivatif 75,817,500,000.00 1,378,500,000.00 19,988,250,000.00 - 51,693,750,000.00 2,757,000,000.00 - -

c. Lainnya 68,690,942,051.29 - - 12,318,497,662.80 35,092,524,548.59 20,601,451,501.55 678,468,338.35 -

2. Kontijensi *****) 318,852,121,078.29 - - 3,695,841,918.58 236,477,225,499.98 69,219,107,075.22 8,324,110,959.03 1,135,835,625.48

Total Tagihan Rekening Administratif 466,613,319,503.18 4,631,256,373.60 19,988,250,000.00 16,014,339,581.38 323,263,500,048.57 92,577,558,576.77 9,002,579,297.38 1,135,835,625.48

B Kewajiban Rekening Administratif1. Komitmen 697,413,819,616.57 5,428,614,195.03 24,853,858,403.08 99,010,466,641.75 259,911,281,872.33 153,216,631,630.16 154,928,336,315.27 64,630,558.95

a. Fasilitas kredit yang belum ditarik 549,724,227,233.83 315,592,195.03 5,217,121,078.08 86,691,968,978.95 173,326,866,317.29 129,858,180,128.61 154,249,867,976.92 64,630,558.95

b. Irrevocable L/C yang masih berjalan 68,690,942,051.29 - - 12,318,497,662.80 35,092,524,548.59 20,601,451,501.55 678,468,338.35 -

c. Posisi penjualan spot dan derivatif yan 78,998,650,331.45 5,113,022,000.00 19,636,737,325.00 - 51,491,891,006.45 2,757,000,000.00 - -

1) Spot 3,734,522,000.00 3,734,522,000.00 - - - - - -

2) Derivatif 75,264,128,331.45 1,378,500,000.00 19,636,737,325.00 - 51,491,891,006.45 2,757,000,000.00 - -

d. Lainnya - - - - - - - -

2. Kontijensi ******) 331,499,985,475.00 18,624,760,551.00 3,650,537,144.00 2,490,004,867.00 232,821,412,913.00 66,992,270,000.00 6,921,000,000.00 -

Total Kewajiban Rekening Administratif 1,028,913,805,091.57 24,053,374,746.03 28,504,395,547.08 101,500,471,508.75 492,732,694,785.33 220,208,901,630.16 161,849,336,315.27 64,630,558.95

Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening (562,300,485,588.39) (19,422,118,372.43) (8,516,145,547.08) (85,486,131,927.37) (169,469,194,736.76) (127,631,343,053.39) (152,846,757,017.89) 1,071,205,066.53

Selisih [(IA-IB)+(IIA-IIB)] 612,918,236,166.67 (195,497,425,208.39) 21,137,817,159.56 (535,089,471,513.02) (517,725,438,376.03) 249,099,956,054.44 929,500,437,548.24 661,492,360,501.87

Selisih Kumulatif 612,918,236,166.67 (195,497,425,208.39) (174,359,608,048.83) (709,449,079,561.85) (1,227,174,517,937.88) (978,074,561,883.44) (48,574,124,335.20) 612,918,236,166.67

*)

**) Termasuk Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo)***) Diisi berdasarkan perkiraan diperoleh pembayaran atas kredit yang berdasarkan kontrak sudah jatuh tempo****) Termasuk yang diperhitungkan dalam KPMM dan dilaporkan di LBU pada pos Modal Pinjaman*****) Yang diperkirakan akan mempengaruhi arus kas (menjadi tagihan)******) Yang diperkirakan akan mempengaruhi arus kas (menjadi kewajiban)

Posisi pembelian spot dan derivatif

Angka-angka berdasarkan jatuh tempo sesuai dengan kontrak untuk yang memiliki jatuh tempo kontraktual dan/atau estimasi dengan menggunakan berbagai asumsi untuk yang tidak memiliki jatuh tempo kontraktual

j g y g dijual dengan janji dibeli kembali (Repo)

Page 83: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

83Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Perhitungan ATMR Risiko Kredit Pendekatan Standar - Bank secara IndividualTabel 6.1.1 Pengungkapan Eksposur Aset di Neraca AUDITED (dalam jutaan rupiah)

ATMR Sebelum

ATMR Setelah

ATMR Sebelum

ATMR Setelah

No

Kategori Portofolio Tagihan Bersih

MRK MRK Tagihan Bersih

MRK MRK

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1 Tagihan Kepada Pemerintah 1,949,753 - - 821,104 - -

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 465 93 93 463 93 93

3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional

- - - - - -

4 Tagihan Kepada Bank 83,504 20,452 20,452 513,881 105,273 105,273

5 Kredit Beragun Rumah Tinggal 92,560 32,397 30,486 80,066 28,023 27,223

6 Kredit Beragun Properti Komersial - - - 2,039 2,039 2,039

7 Kredit Pegawai/Pensiunan - - - - - -

8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel

120,658 90,494 87,100 129,071 96,803 92,974

9 Tagihan Kepada Korporasi 3,273,243 3,273,243 2,627,995 3,516,941 3,516,941 2,660,160

10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo 147,352 219,151 219,151 4,793 6,270 6,234

11 Aset Lainnya 380,808 470,730 123,448 120,291

6,048,343 3,635,830 3,456,007 5,191,806 3,755,442 3,014,287

31-Dec-15 31-Dec-14

TOTAL

Tabel 6.1.2 Pengungkapan Kewajiban Komitmen / Kontinjensi pada Transaksi Rekening Administratif (dalam jutaan rupiah)

ATMR Sebelum

ATMR Se telah

ATMR Sebe lum

ATMR Sete lah

No Kategori Portofolio Tagihan Bersih

MRK MRK Tagihan Bersih

MRK MRK

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)1 Tagihan Kepada Pemerintah - - - - - -2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik - - - - - -3 Tagihan kepada Bank Pembangunan

Multilateral dan Lembaga Internasional - - - - - -

4 Tagihan kepada Bank5 Kredit Beragun Rumah Tinggal6 Kredit Beragun Properti Komersial7 Kredit Pegawai/Pensiunan8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil

dan Portofolio Ritel 4 3 3 4 3 3

9 Tagihan Kepada Korporasi 166,999 166,999 12,419 150,494 150,494 12,208 10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo - - - - - -

167,003 167,002 12,422 150,498 150,497 12,211

31-Dec-15 31-Dec-14

TOTAL

Financial RatioPembahasan Rasio Keuangan

Page 84: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

84 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Tabel 6.1.3 Eksposur yang menimbulkan Risiko Kredit akibat Kegagalan Pihak Lawan(Counterparty Credit Risk)

(dalam jutaan rupiah)

No Kategori Portofolio Tagihan Bersih

ATMR Sebelum

ATMR Setelah

Tagihan Bersih

ATMR Sebelum

ATMR Setelah

MRK MRK MRK MRK(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1 Tagihan Kepada Pemerintah - - - - - -

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik - - - - - -

3 Tagihan kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional

- - - - - -

4 Tagihan kepada Bank 998 200 200 16,350 3,270 3,270

5 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel

55 41 41 - - -

6 Tagihan Kepada Korporasi 2,233 2,233 2,233 2,702 2,702 2,702

3,286 2,474 2,474 19,052 5,972 5,972

31-Dec-15 31-Dec-14

TOTAL

Tabel 6.1.4 Eksposur yang menimbulkan Risiko Kredit akibat Kegagalan Setelmen( settlement risk)

(dalam jutaan rupiah)

No Je nis Transaksi Nilai Eksposur

Faktor Pengurang

ATMR Setelah

Nilai Eksposur

Faktor Pengurang

ATMR Setelah

Modal MRK Modal MRK(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1 Delivery versus payment 0 0 0 0 0 0

a. Beban Modal 8% (5-15 hari) 0 0 0 0 0 0

b. Beban Modal 50% (16-30 hari) 0 0 0 0 0 0

c. Beban Modal 75% (31-45 hari) 0 0 0 0 0 0

d. Beban Modal 100% (lebih dari 45 hari) 0 0 0 0 0 0

2 Non-delivery versus payment 0 0 0 0 0 0

0 0 0 0 0 0

31-Dec-15 31-Dec-14

TOTAL

Financial RatioPembahasan Rasio Keuangan

Page 85: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

85Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Tabel 6.1.5 Pengungkapan Eksposur Sekuritisasi

(d

Faktor Pengurang

Faktor Pengurang

No Jenis Trans aksi Modal ATMR M odal

(1) (2) (3) (4) (5)1 Fasilitas Kredit Pendukung yang memenuhi persyaratan 0 0 02 Fasilitas Kredit Pendukung yang tidak memenuhi persyaratan 0 0 0

3 Fasilitas Likuiditas yang memenuhi persyaratan 0 0 0

4 Fasilitas Likuiditas yang tidak memenuhi persyaratan 0 0 0

5 Pembelian Efek Beragun Aset yang memenuhi persyaratan 0 0 0

6 Pembelian Efek Beragun Aset yang tidak memenuhi persyaratan 0 0 0

7 Eksposur Sekuritisasi yang tidak tercakup dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai prinsip- prinsip kehati-hatian dalam aktivitas sekuritisasi aset bagi bank umum.

0 0 0

0 0 0

31-

TOTAL

31-Dec-15

Tabel 6.1.6 Pengungkapan Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)

(dalam jutaan rupiah)

Faktor Pengurang

Faktor Pengurang

No Jenis Transaksi Modal ATMR Modal ATMR(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1 Total Eks posur 0 0 0 0

31-Dec-15 31-Dec-14

Financial RatioPembahasan Rasio Keuangan

Page 86: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

86 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

No. JenisRisiko

BebanModal

ATMR Beban Modal

ATMR Beban Modal

ATMR Beban Modal

ATMR

-1 -2 -3 -4 -5 -6 -7 -8 -9 -10

1 Risiko Suku Bungaa. Risiko Spesifikb. Risiko Umum

2 Risiko Nilai Tukar

3 Risiko Ekuitas *)

4 Risiko Komoditas *)

5 Risiko Option

Total

ntuk bank yang memiliki perusahaan anak yang memiliki eksposur risiko dimaksud

(dalam jutaan rupiah)

31 Des 2015 31 Des 2014Bank Konsolidasi Bank Konsolidasi

No. Jenis Risiko

VaR Akhir VaR Akhir

Periode Periode-1 -2 -3 -4 -5 -6 -8 -9 -10 -11

1 Risiko Suku Bunga

2 Risiko Nilai Tukar

3 Risiko Option

Total

(dalamjutaan

31-Dec-15 31-Dec-14VaRRata-Rata

VaRMaksimum

VaRMinimum

VaRRata-Rata

VaRMaksimum

VaRMinimum

Page 87: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

87Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

No. Pendekatan Yang Digunakan

Pendapatan Bruto (Rata-rata 3 tahun

terakhir)

Beban Modal ATM R Pendapatan Bruto (Rata-rata 3 tahun

terakhir)

BebanModal

ATM R

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)1 Pendekatan Indikator

Dasar 156,647.00 23,497.05 293,713 127,360.67 19,104.10 238,801

31-Dec-15 31-Dec-14

Tabel 8.1.a Pengungkapan Kuantitatif Risiko Operasional

No. Saldo > 6 bln s.d. Saldo > 6 bln s.d.

< 1 bulan 12 bln > 12 bulan < 1 bulan 12 bln > 12 bulan

-1 -3 -4 -5 -6 -7 -8 -9 -10 -11 -12 -13 -14

I

A

1 Kas

2 Penempatan pada Bank Indonesia

3 Penempatan pada bank lain

4 Surat Berharga

5 Kredit yang diberikan

6 Tagihan lainnya

7 Lain- lain

B.

1 Dana Pihak Ketiga

2 Kewajiban pada Bank Indonesia

3 Kewajiban pada bank lain

4 Surat Berharga yang Diterbitkan

5 Pinjaman yang Diterima

6 Kewajiban lainnya

7 Lain- lain

II

A.

1 Komitmen

2 Kontijensi

B.

1 Komitmen

2 Kontijensi

Selisih [(IA-IB)+(IIA-IIB)]

-2

NERACA

Aset

Total Aset

Se lisih Kumulatif

Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca

REKENING ADM INISTRATIF

Tagihan Rekening Administratif

Total Tagihan Rekening Administratif

Pos-pos

Jatuh Te mpo

Kewajiban

Total Kewajiban

Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif

Kewajiban Rekening Administratif

Total Kewajiban Rekening Administratif

(dalam jutaan rupiah)

Posisi Tanggal Laporan Posisi Tanggal Laporan Tahun Se be lumnya

Jatuh Tempo

> 1 bln s.d. 3 bln

> 3 bln s.d. 6 bln

> 1 bln s.d. 3 bln

> 3 bln s.d. 6 bln

Page 88: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

88 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

No.

Saldo > 6 bln s.d. Saldo > 6 bln s.d.

< 1 bulan 12 bln > 12 bulan < 1 bulan 12 bln > 12 bulan

(1) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)

I

A

1 Kas

2 Penempatan pada Bank Indonesia

3 Penempatan pada bank lain

4 Surat Berharga

5 Kredit yang diberikan

6 Tagihan lainnya

7 Lain-lain

B.

1 Dana Pihak Ketiga

2 Kewajiban pada Bank Indonesia

3 Kewajiban pada bank lain

4 Surat Berharga yang Diterbitkan

5 Pinjaman yang Diterima

6 Kewajiban lainnya

7 Lain-lain

II

A.

1 Komitmen

2 Kontijensi

B.

1 Komitmen

2 Kontijensi

Selisih [(IA-IB)+(IIA-IIB)]

(2)

NERACA

Aset

Total Aset

Se lisih Kumulatif

Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca

REKENINGADMINISTRATIF

Tagihan Rekening Administratif

Total Tagihan Rekening Administratif

Pos-pos

Jatuh Tempo

Kewajiban

Total Kewajiban

Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif

Kewajiban Rekening Administratif

Total Kewajiban Rekening Administratif

(dalam jutaan rupiah)

Posisi Tanggal Laporan Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya

Jatuh Te mpo

> 1 bln s.d. 3 bln

> 3 bln s.d. 6 bln

> 1 bln s.d. 3 bln

> 3 bln s.d. 6 bln

Page 89: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

89Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Tabel 1.a Pengungkapan Kuantitatif Struktur Permodalan Bank Umum

Bank Konsolidasi Bank Konsolidasi(1) (2) (3) (4) (5) (6)I

A Modal Inti 468,012 - 380,160 - 1. Modal Disetor 173,600 - 173,600 - 2. Cadangan Tambahan Modal 294,412 - 206,560 - 3. Modal Inovatif - - - -4. Faktor pengurang Modal Inti - - - -5. Kepentingan Non Pengendali - - - -r

B Modal Pelengkap 40,745 - 31,459 - 1. Level Atas (Upper Tier 2) 40,745 - 31,459 - 2. Level Bawah (Lower Tier 2) maksimum 50% Modal Inti - - - -3. Faktor Pengurang Modal Pelengkap - - - -

C Faktor Pengurang Modal Inti dan Modal Pelengkap - - - - Eksposur Sekuritisasi

D Modal Pelengkap Tambahan Yang Memenuhi Persyaratan (Tier 3) - - - -E MODAL PELENGKAP TAMBAHAN YANG DIALOKASIKAN UNTUK MENGANTISIPASI RISIKO PASAR - - - -

II 508,757 - 411,619 - III

508,757 - 411,619 - IV 3,326,434 - 2,494,184 - V 238,801 - 200,148 - VI - - - -

A Metode Standar - - - -B Model Internal - - - -

VII14.27% - 15.28% -

TOTAL MODAL INTI, MODAL PELENGKAP DAN MODAL PELENGKAP TAMBAHAN

RISIKO OPERASIONAL DAN RISIKO PASAR [ III : ( IV + V + VI ) ]

ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) RISIK KREDITASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) RISIK OPERASIONALASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) RISIK PASAR

RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM UNTUK RISIKO KREDIT

YANG DIALOKASIKAN UNTUK MENGANTISIPASI RISIKO PASAR ( A+B-C+E )

31 Desember 2014 31 Desember 2013

TOTAL MODAL INTI DAN MODAL PELENGKAP ( A+B-C )

KOMPONEN MODAL

(dalam jutaan rupiah)

SebelumnyaKOMPONEN MODAL

Tabel 2.1.a Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah

Kategori PortofolioWilayah 1 Wilayah 2 Wilayah 3 dst. Total Wilayah 1 Wilayah 2 Wilayah 3 dst. Total

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)1 Tagihan Kepada Pemerintah - - 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik - - 3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan

Lembaga Internasional - -

4 Tagihan Kepada Bank - - 5 Kredit Beragun Rumah Tinggal 85,606 6,957 - 92,563 69,541 10,511 80,0526 Kredit Beragun Properti Komersial - 2,040 2,040 7 Kredit Pegawai/Pensiunan - - - - - 8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan

Portofolio Ritel 115,150 4,387 1,127 120,664 125,347 1,955 1,741 129,043

9 Tagihan kepada Korporasi 2,800,239 174,985 95,206 3,070,430 2,695,969 165,375 84,403 2,945,747 10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo 138,352 16,896 4,939 160,187 6,776 86 29 6,891 11 Aset Lainnya - - 12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) - -

Total 3,139,347 203,225 101,272 - 3,443,844 2,899,673 167,416 96,684 - 3,163,773

(dalam jutaan No. Posisi Tanggal Laporan Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya

Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah

Page 90: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

90 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Tabel 2.2.a Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak

No. Kategori Portofolio< 1 tahun >1 thn s.d. 3 thn >3 thn s.d. 5 thn > 5 thn Non-Kontraktual Total

(1) (2) (9) (10) (11) (12) (13) (14)1 Tagihan Kepada Pemerintah - 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik - 3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional - 4 Tagihan Kepada Bank - 5 Kredit Beragun Rumah Tinggal 1,012 9,636 15,826 53,577 80,051 6 Kredit Beragun Properti Komersial 2,040 - - - 2,040 7 Kredit Pegawai/Pensiunan - 8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 92,736 14,198 17,014 5,095 129,043 9 Tagihan kepada Korporasi 2,364,635 165,320 349,460 66,333 2,945,748

10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo 3,329 1,390 282 1,890 6,89111 Aset Lainnya - 12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) -

Total 2,463,752 190,544 382,582 126,895 - 3,163,773

(dalam jutaan rupiah)Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya

Tagihan bersih berdasarkan sisa jangka waktu kontrak

Tabel 2.3.a Tagihan Bersih Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank secara Individual

No. Sektor Ekonomi TagihanKepada

TagihanKepadaE tit

TagihanKepada

KreditBeragun

KreditBeragunP ti

KreditPegawai/P

i

Tagihankepada

TagihanyangT l h

AsetLainnya

Eksposurdi Unit U hPemerintah Bank Rumah

TinggalKorporasi

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)Posisi Tanggal Laporan

1 Pertanian, perburuan dan Kehutanan 750 27,366 2 Perikanan 11 8,861 3 Pertambangan dan Penggalian 1,001 192,907 8,190 4 Industri pengolahan 12,161 937,310 60,629 5 Listrik, Gas dan Air6 Konstruksi 13,021 50,576 7 Perdagangan besar dan eceran 61,314 1,371,216 78,453 8 Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan

minum 1,801 13,890 9,161

9 Transportasi, pergudangan dan komunikasi 4,634 93,331 10 Perantara keuangan11 Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan 10,890 197,805

12 Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib

13 Jasa pendidikan - 1,210 77,331 14 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial - 183 11,996 15 Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan

perorangan lainnya - 12,559 79,280

16 Jasa perorangan yang melayani rumah tangga 1,007 77 17 Badan internasional dan badan ekstra internasional

lainnya18 Kegiatan yang belum jelas batasannya 1,391 19 Bukan Lapangan Usaha 92,563 122 6,993 3,754 20 Lainnya

Total 92,563 120,664 3,070,330 160,187 Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya

1 Pertanian, perburuan dan Kehutanan 757 21,744 2 Perikanan 53 5,898 3 Pertambangan dan Penggalian 1,048 168,271 4 Industri pengolahan 41 14,856 829,030 3,279 5 Listrik, Gas dan Air6 Konstruksi 8,769 47,106 7 Perdagangan besar dan eceran 69,831 1,396,369 1,703 8 Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan

minum 2,040 2,453 22,275 43

9 Transportasi, pergudangan dan komunikasi 3,595 133,076 24 10 Perantara keuangan 807 11 Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan 79 11,128 183,645

12 Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib

13 Jasa pendidikan 1,686 76,254 14 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial 113 462 7,981 15 Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan

perorangan lainnya 14,316 45,455 3

16 Jasa perorangan yang melayani rumah tangga 450 17 Badan internasional dan badan ekstra internasional

lainnya18 Kegiatan yang belum jelas batasannya 15 19 Bukan Lapangan Usaha20 Lainnya 79,819 88 7,372 1,839

Total 80,052 2,040 - 129,042 2,945,748 6,891

(dalam jutaan rupiah)

TagihanKepadaBank

Pembangunan

Multilater

TagihanKepadaUsahaMikro,Usaha

Kecil dan

Page 91: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

91Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Tabel 2.4.a Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Wilayah - Bank secara Individual

No. KeteranganWilayah 1 Wilayah 2 Wilayah 3 dst. Total Wilayah 1 Wilayah 2 Wilayah 3 dst. Total

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)1 Tagihan2 Tagihan yang mengalami penurunan nilai (impaired )

a. Belum jatuh tempob. Telah jatuh tempo

3 Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) - Individual

11,315 2,727 73 14,115 6,326 7,789 14,115

4 Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) - Kolektif 10,559 1,112 1,774 13,445 6,673 6,772 13,445

5 Tagihan yang dihapus buku

(dalam jutaan Posisi Tanggal Laporan Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya

Wilayah Wilayah

Tabel 2.5.a Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank secara Individual

No. Sektor Ekonomi Tagihan Belum JatuhTempo

Telahjatuhtempo

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)Posisi Tanggal Laporan

1 Pertanian, perburuan dan Kehutanan 513 2 Perikanan3 Pertambangan dan Penggalian 257 2,063 4 Industri pengolahan 60,773 36,596 5 Listrik, Gas dan Air6 Konstruksi 773 7 Perdagangan besar dan eceran 60,026 9,033 8 Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan

minum 3,693 943

9 Transportasi, pergudangan dan komunikasi 6,000 771 10 Perantara keuangan11 Real estate, usaha persewaan dan jasa

perusahaan 6,133

12 Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib

13 Jasa pendidikan14 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial 564 15 Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan

dan perorangan lainnya 205

16 Jasa perorangan yang melayani rumah tangga

17 Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya

18 Kegiatan yang belum jelas batasannya19 Bukan Lapangan Usaha 1,469 1,520 20 Lainnya

Total 132,731 58,601 Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya

1 Pertanian, perburuan dan Kehutanan 6 2 Perikanan 2 3 Pertambangan dan Penggalian 1,820 4 Industri pengolahan 7,221 196 5 Listrik, Gas dan Air6 Konstruksi 16 7 Perdagangan besar dan eceran 139 8,635 8 Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan

minum 992

9 Transportasi, pergudangan dan komunikasi 6,000 530 10 Perantara keuangan11 Real estate, usaha persewaan dan jasa

perusahaan 37 62

12 Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib

13 Jasa pendidikan 18 14 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial 8 15 Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan

dan perorangan lainnya 62

16 Jasa perorangan yang melayani rumah tangga

17 Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya

18 Kegiatan yang belum jelas batasannya19 Bukan Lapangan Usaha 718 1,098 20 Lainnya

Total 14,115 13,445

(dalam jutaan rupiah)Tagihan yang Cadangan

kerugianpenurunan

nilai (CKPN) di id l

Cadangankerugian

penurunannilai (CKPN) -

l k if

Tagihan yang dihapus buku

Page 92: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

92 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Tabel 2.6.a Pengungkapan Rincian Mutasi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai - Bank secara Individual(dalam jutaan rupiah)

No.CKPN Individual CKPN Kolektif CKPN Individual CKPN Kolektif

(1) (3) (4) (5) (6)1 14,115 13,445 17,401 4,153

2 118,616 44,970 (3,286) 9,292

128,396 44,970 - 14,080

(9,780) - (3,286) (4,788)

3 186

4 - -

132,731 58,601 14,115 13,445

Posisi Tanggal Laporan Tahun

Sebelumnya

Pembentukan (pemulihan) lainnya pada periode berjalan

Keterangan Posisi Tanggal Laporan

Saldo akhir CKPN

(2)Saldo awal CKPN

Pembentukan (pemulihan) CKPN pada periode berjalan (Net)

2.a Pembentukan CKPN pada periode berjalan

2.b Pemulihan CKPN pada periode berjalan

CKPN yang digunakan untuk melakukan hapus buku atas tagihan pada peride berjalan

Page 93: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

93Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Page 94: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

94 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Human Capital

Sumber Daya Manusia

Komposisi Karyawan

Per 31 Desember 2015, jumlah karyawan Bank of India Indonesia sebanyak 317 orang, turun 3,35% dari tahun sebelumnya, yang tercatat sebanyak 328 orang.

Tabel Komposisi Karyawan Menurut Jenjang Jabatan 2015 dan 2014

Tabel Komposisi Karyawan Menurut Jenjang Pendidikan 2015 dan 2014/ Table of employee profile by education level 2015 and 2014

Tabel Komposisi Karyawan Menurut Jenjang Usia 2015 dan 2014/ Table of Employee profile by age 2015 and 2014

Employee Demography

As of December 31, 2015, total employees of Bank of India Indonesia reached 317 employees, decreased 3.35% from 328 employees recored in previous year.

Table of employees profile by position level in 2015 and 2014 are as follwos:

Jabatan/ Position

2015 2014

Jumlah Total

Persentase Percentage

Jumlah Total

Persentase Percentage

Direksi / Directors 4 1,26 5 1,17

Manajer / Manager 17 5.36 20 6,73

Supervisor / Supervisors 44 13,88 45 11,40

Staff / Staffs 188 59,31 190 60,82

Non-Staf / Non-Staffs 64 20,19 68 19,88

Total / Total 317 100 328 100

Berdasarkan Pendidikan

Education level

2015 2014

JumlahTotal

PersentasePercentage

JumlahTotal

PersentasePercentage

S2 / Master Degree 6 1,89 10 3,05

S1 / Bachelor Degree 180 56,78 177 53,96

D1,D2,D3 / Diploma 35 11,04 40 12,20

SLTA / High School 85 26,81 86 26,22

SMP & SD / Junior High School & Elementary School

11 3,47 15 4,57

Total / Total 317 100 328 100

Berdasarkan Usia / Age Group

2015 2014

JumlahTotal

PersentasePercentage

JumlahTotal

PersentasePercentage

S/D 30 57 17,98 67 20,43

31-40 95 29,97 98 29,88

41-60 165 52,05 162 49,39

> 60 0 - 1 0,30

Total / Total 317 100 328 100

Page 95: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

95Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Human Capital

Sumber Daya Manusia

Tabel Komposisi Karyawan Menurut Lokasi Kerja 2015 / Table of employee profile by working location 2015

Berdasarkan Lokasi Kerja Working Location

1 KPNO 67

2 KPO 84

3 MANGGA DUA BRANCH 11

4 KELAPA GADING SUB-BRANCH 10

5 KRAMAT JATI SUB-BRANCH 8

6 SUNTER SUB-BRANCH 8

7 MD PLACE SUB-BRANCH 8

8 TUNJUNGAN BRANCH 54

9 COKLAT BRANCH 11

10 NGAGEL SUB-BRANCH 14

11 WIYUNG SUB-BRANCH 11

12 BALI BRANCH 9

13 MEDAN BRANCH 8

14 MAKASSAR BRANCH 7

15 BANDUNG BRANCH 7

Total 317

Pendidikan dan Pelatihan

Fokus utama program pendidikan dan pelatihan pada tahun 2015 adalah pelatihan hard skill, yang menjadi pilihan utama untuk meningkatkan keahlian karyawan di bidang operasional perbankan. Bank juga mengadakan pelatihan untuk meningkatkan kompetensi karyawan lokal agar setara dengan Tenaga Kerja Asing (TKA), yang diselenggarakan secara inhouse training maupun melalui lembaga pelatihan terkemuka lainnya. Bank juga meningkatkan kompetensi budaya sadar risiko melalui program sertifikasi manajemen risiko untuk pejabat-pejabat bank.

Sepanjang 2015, Bank of India Indonesia telah menyelenggarakan program pendidikan dan pelatihan sebanyak 50 kali, yang berasal dari internal Bank of India Indonesia maupun pihak eksternal.

Berikut adalah jenis pendidikan dan pelatihan yang dilakukan selama 2015:

Pendidikan dan Pelatihan

Fokus utama program pendidikan dan pelatihan pada tahun 2015 adalah pelatihan hard skill, yang menjadi pilihan utama untuk meningkatkan keahlian karyawan di bidang operasional perbankan. Bank juga mengadakan pelatihan untuk meningkatkan kompetensi karyawan lokal agar setara dengan Tenaga Kerja Asing (TKA), yang diselenggarakan secara inhouse training maupun melalui lembaga pelatihan terkemuka lainnya. Bank juga meningkatkan kompetensi budaya sadar risiko melalui program sertifikasi manajemen risiko untuk pejabat-pejabat bank.

Sepanjang 2015, Bank of India Indonesia telah menyelenggarakan program pendidikan dan pelatihan sebanyak 50 kali, yang berasal dari internal Bank of India Indonesia maupun pihak eksternal.

Berikut adalah jenis pendidikan dan pelatihan yang dilakukan selama 2015:

Page 96: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

96 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

PendidikanEkstern / External Education

NO. NAMA PELATIHAN / NAME OF TRAINING

1 AO TRAINING &CREDIT ANALYST

2 SERVICE EXCELLENT

3 RISK MANAGEMENT LEVEL 2 FOR COMMISSIONER CANDIDATE

4 SEMINAR IN HONG KONG

5 RISK MANAGEMENT REFRESHMENT LEVEL 1, 2 & 3

6 SERVICE EXCELLENT BM

7 BI GATHERING FOR TELLER

8 TAX PAYMENT LETTER FOR INCOME TAX ARTICLE 21 SEMINAR

9 BI CLEARING EVALUATION

10 STRESS TEST LHBU

11 DHE-BI VALAS

12 ASWIFTINDO SEMINAR

13 BITRAINING -MEDAN

14 TRAINING AT MAYAPADA

15 PARTICIPATION AT IKPB GATHERING

16 RISK MANAGEMENT TRAINING &TEST LEVEL 1,2 & 3

17 CASH FLOW &CREDIT ANALYSIS

18 ASWIFTINDO WORKSHOP

19 OJK SEMINAR

20 FKDKP SEMINAR

21 BI SEMINAR

22 SKN-BI 2nd GEN SEMINAR

23 RISK MANAGEMENT COMPETENCY TEST

24 CREDIT ANALYST SEMINAR

25 ASWIFTINDO WORKSHOP

26 STRESS TESTING ON BANKING EXPOSURE TRAINING

27 LLD TRAINING

28 PERBANAS SEMINAR

29 OPERATIONAL RISK, LIQUIDITY RISK & LIQUIDITY STRESS TESTING WORKSHOP

30 BI CLEARING EVALUATION

31 FKKJ BI SOCIALIZATION

32 RISK BASED AUDIT TRAINING

33 DEALER TREASURY CERTIFICATION

34 COMPLIANCE TRAINING

35 DHN & SKN BI SEMINAR

36 TUKAB-BI TRAINING

37 RISK MANAGEMENT TRAINING & TEST LEVEL 3

38 SKNBI TRAINING

39 BI CLEARING SOCIALIZATION

40 SECURITY TRAINING

41 FKDKP SEMINAR

Human CapitalSumber Daya Manusia

Page 97: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

97Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

NO. NAMA PELATIHAN / NAME OF TRAINING

1 BPJS & DPLK SOCIALIZATION

2 APU-PPT TRAINING

3 KYC & APU-PPT TRAINING

4 CORE BANKING SOCIALIZATION

42 CLEARING& TELLER EVALUATION ACTIVITY

43 SWIFT SEMINAR

44 AUDIT WORKSHOP

45 TREASURY DEALER COMPETENCY TEST

46 SECURITY TRAINING

Pendidikan Intern / Internal Education

Human CapitalSumber Daya Manusia

Page 98: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

98 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Office Network

Jaringan Kantor

Strategi perluasan dan/ atau perubahan jaringan kantor merupakan salah satu langkah utama yang dilakukan oleh PT. Bank of India Indonesia Tbk. dalam mengantisipasi ketatnya persaingan di industri perbankan, sekaligus juga untuk memenuhi tingginya kebutuhan nasabah akan kemudahan jasa layanan perbankan. Untuk itu, pada tahun 2015 PT. Bank of India Indonesia Tbk telah merelokasi kantor cabang yang ada di Medan dari awalnya beralamatkan di Jl. Jend. Ahmad Yani No. 4 Kesawan, menjadi di Jl. H. Zainul Arifin No. 55-C/31 Medan.

Di akhir tahun 2015, Bank of India Indonesia telah memiliki 17 kantor yang tersebar di 6 kota besar yang ada di Indonesia, dan rencananya akan terus bertambah dalam rangka ekspansi bisnis. Dalam rangka pengembangan jaringan kantor, Penambahan dan/ atau pengembangan jaringan kantor bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, khususnya Nasabah Bank of India Indonesia.

Head Office :Jl. H. Samanhudi No. 37 Jakarta Pusat 10710Telp. : (021) 350 0007 (Hunting)Fax : 021 380 8178Website : www.boiindonesia.co.idAlamat E-mail : corporate @boiindonesia.co.idSWIFT BIC : BKIDIDJA

Jakarta Region1. Mangga Dua Branch OfficeWisma Eka JiwaJl. Arteri Mangga Dua Raya Blok RM No. 17Mangga Dua Selatan Jakarta 10730Telp : (021) 626 0007, 612 9113 – 14Fax : (021) 626 7879

2. Kelapa Gading Sub Branch OfficeGraha KNS Jl. Raya Boulevard Barat Blok XC 5-6, Kelapa Gading - 14240Telp : (021) 452 2244, 4534909-11Fax : (021) 452 8713

3. Kramat Jati Sub Branch OfficeJl. Raya Bogor Km. 21 No. 18Kramat Jati Jakarta Timur 13830Telp : (021) 8779 9864 – 65Fax : (021) 8779 9863

Expansion strategy and / or changes in the office network is one of the main steps undertaken by PT. Bank of India Indonesia Tbk. to anticipate competition in the banking industry, as well as to meet the high requirements of customers for the ease in banking services. To that end, in 2014 PT. Bank of India Indonesia Tbk. has opened 1 (one) Sub-Branch Office in a premium location in South Jakarta namely MD Place Sub-Branch Office, and close PGS Cash Office, Sepanjang Cash Office and ITC Mangga Dua Cash Office.

By the end of 2014, Bank of India Indonesia already has 17 offices in six major cities in Indonesia, and plans to continue to grow to expand its business. The addition and / or development of office network is done in order to develop a network of offices which aims to improve services to the community, especially the Customer of Bank of India Indonesia

4. Sunter Sub Branch OfficeKomplek Sunter GardenJl. Danau Sunter Utara Blok D-1 Kav. 12-13/3 Sunter AgungJakarta Utara 14350Telp : (021) 6530 1010 (Hunting)Fax : (021) 6530 1602

5. MD Place Tower I Sub Branch OfficeJl. Setiabudi Selatan No. 7Jakarta SelatanTelp : (021) 2931 6888, 2952 9995, 2952 9996, 2952 9997Fax : (021) 29529998

6. Gandhi Memorial School Cash Office Jl. Pangandaran IXB B4Ancol Barat Jakarta Utara Telp : (021) 690 9902 - 03

7. Gandhi Memorial International School Cash Office Jl. HBR Motik Blok D 6 No. 1 Kemayoran Jakarta Pusat Telp : (021) 6586 5670

Page 99: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

99Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Office Network

Jaringan Kantor

Surabaya Region

1. Tunjungan Branch OfficeJl. Tunjungan No. 32Surabaya 60275 Jawa TimurTelp : (031) 532 6666 (Hunting)Fax : (031) 531 1959

2. Coklat Branch OfficeJl. Coklat No. 20 – 22Surabaya 60161 Jawa TimurTelp : (031) 352 1156 – 57, 352 1188 – 89Fax : (031) 353 4101

3. Ngagel Sub Branch OfficeJl. Ngagel Jaya Selatan No. 169ASurabaya 60284 Jawa TimurTelp : (031) 502 2073 – 74, 502 0726, 502 3725, 504 0949, 504 1359Fax : (031) 502 2074

4.WiyungSub-BranchOfficeRuko Taman Pondok Indah Blok A-37 Wiyung(Jl. Raya Menganti 211 Blok A-37)Telp : (031) 766 7115, 766 7119, 766 7121Fax : (031) 766 2600

5. Santa Clara Cash OfficeJl. Ngagel Madya No. 1Surabaya Jawa TimurTelp : (031) 7236 1577

Bali Region

1. Denpasar Branch OfficeRuko IndahJl. Diponegoro No. 135 – 137 Blok 27Denpasar 80114 BaliTelp : (0361) 842 4241, 842 4243Fax : (0361) 842 4248

Medan Region

1.Medan Branch OfficeJl. H. Zainul Arifin, No. 55-C/31Sumatera UtaraTelp : (061) 451 7943, 451 7950Fax : (061) 451 7945

Makassar Region

1. Makassar Branch OfficeJl. Ujung Pandang (Ex. Taman Bahari) No. 13 Telp : (0411) 363 6430 – 31 Fax : (0411) 363 6432

Page 100: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

100 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Information Technology

Teknologi Informasi

Penerapan PSAK 50/55 dan Risk Management sangat memerlukan dukungan teknologi mutakhir. Untuk itu, Bank tengah melakukan upgrading pada core banking program pendukung sesuai keperluan, dimana proses tersebut ditargetkan selesai pada ahir tahun 2016. a) Implementasi aplikasi MIS.b) Implementasi Internet Banking.c) Standarisasi Kartu ATM :

• Pengembangan Kartu ATM berbasis chip(NSICCS=National Standard Indonesia Chip Card Spesification)

d) Pengembangan Core Banking System untuk penerapan Sistem Kliring Nasional (SKN) Generasi 2 dan RTGS Generasi 2 sebagaimana yang dipersyaratkan OJK.

Pengembangan Teknologi Informasi pada 2015

Guna mendukung strategi pengembangan bisnis bank serta meningkatkan pelayanan kepada nasabah, Bank sebagai perusahaan penyedia jasa layanan perbankan sangat bergantung pada dukungan teknologi informasi terbaru untuk memberikan nilai tambah bagi nasabah.

Sejalan dengan hal itu, serta untuk mendukung kelancaran operasional Bank, maka telah disediakan dan disempurnakan beberapa aplikasi, antara lain:

Up gradation Core Banking System

Pada akhir tahun 2015, Bank telah melakukan implementasi upgradation core banking system (CBS) dari Alphabith versi 2.01 menjadi Alphabith versi 2.03. Proses implementasiupgradation tersebut telah berjalan baik dengan melibatkan tim IT Bank of India Indonesia dengan tim Telkom Sigma. Pelaksanaan proses Upgrade CBS tersebut telah selesai dilaksanakan pada tanggal 05 Desember 2015.

Implementation of PSAK 50/55 and Risk Management requires up-to-date technology support. Therefore, Bank has ugpraded core banking in supporting program according to this needs, where the process is targeted to be completed by the end of 2016.

(a) MIS application implementation.(b) Internet banking implementation.(c) ATM Card standardization:

• Chip Based ATM Card development (NSICCS = National Standard Indonesia Chip Card Spesification)

(d) Core Banking System development for national Clearing System implementation.

2nd Generation SKN and 2nd Generation RTGS as required by OJK.

Information Technology Development in 2015

To support bank’s business development strategy and to improve service to customers, as banking service provider company, the Bank highly relies on up-to-date information technology support to provide added-value for the customers.

In line with this condition, as well as to support Bank’s smooth operation, several applications had been provided and improved, among others:

CoreBankingSystemUpgrade

At the end of 2015, Bank had implemented core banking system (CBS) upgrade from Alphabith version 2.01 to Alphabith version 2.03. The upgradation implementation process had been well implemented by involving Bank of India Indonesia IT team in collaboration with Telkom Sigma team. The CBS Upgrade process had been completed on December 5, 2015.

Page 101: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

101Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Page 102: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

102 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Target pencapaian bisnis 2016-2018 disusun berdasarkan pada asumsi mikro dan makro ekonomi. Jika terjadi perubahan faktor eksternal yang signifikan, Bank dapat melakukan penyesuaian atas target pencapaian tersebut.

I. Target Jangka Pendek dan Jangka Menengah

Bank telah menetapkan target untuk periode 3 (tiga) tahun kedepan, dan untuk mencapai target tersebut Bank membaginya ke dalam target jangka pendek dan menengah.

a) Target Jangka Pendek Merupakan target pencapaian dengan jangka waktu penyelesaian ≤ 1 tahun, adalah sebagai berikut :

Achievement of business target 2016 – 2018 is prepared based on micro and macro economic assumptions. If there is any significant shifting in the external factor, the Bank may adjust the target achivement plan.

ShortTermandMediumTermTarget

Bank has set the target for next 3 (three) years period, and to achieve this target, Bank classified into short-term and medium-term target.

a)Short-TermTargetAchievement of target with ≤ 1 year achievement time frame, with explanations as follows:

Tabel 1: Target Jangka Pendek RBB 2016-2018 / Table 1: RBB 2016 – 2018 Short Term Target

Business Plan 2016

Rencana Bisnis 2016

JangkaPendek Program/ Strategi yang akandilakukan

I. Fulfillment Management Board

1. MenetapkankanKomisarisUtama dan Direktur. Completing the fit and proper test of President CommisionerandDirector.

II. Fulfillment Head Officer Executive Officer (IBO)

1. Rekrutmen 1 IBO untukpengembangan IT – posisi MIS & Reporting Division Head, yang akanbertanggungjawabatas proses upgrading core banking, internet banking, SMS banking dan MIS application. Hiring 1 (one) IBO for the development process of IT as MIS & Reporting Division Head, who will be responsible to upgrade core banking, internet banking, SMS Banking and MIS application

2. Rekrutmen 1 IBO posisi India Desk Division, yang akanbertanggungjawabuntukpengembanganprodukpembiayaan, khususnyadalamcakupanpembiayaanasing. Recruitment 1 IBO position of Indian Desk Division, who will be responsible for product development financing, especially the scope of foreign financing.

III. Expansion of office networt and ATM

1. Rencanapemindahan/ relokasiKantorCabangBandung. Relocation of Bandung Premises.

2. Rencana pengembangan Pengembangan jaringan ATM BOII di Kantor Pusat Operasional Samanhudi. Expansion of BOII ATM networksatHead office Samanhudi.

IV. Existing Strategy

1. Loan/Kredit a) Pengembangan program pembiayaan

Depelopment offinancing program b) Membuat kebijakan bank dalam hal target market, negative list, dan risk appetite Bank dalam kebijakan kredit.

Making of credit policy about market target, negative list, and appetite. c) Fokus pada pembiayaansektortertentu, misalnya : telekomunikasi, energi, dan lain-lain

Focuson specific sectors financing such as: telecomunication, powerplan, etc; d) Special Task Force

- Good Bank : Meningkatkan portofolio kredit lancar sesuai target RBB; Good Bank : To increase good performance loan base on business plan;

- Bad Bank : menyelesaikan pinjaman bermasalah baik yang sudah NPL maupun pinjaman lancar yang berpotensi masuk NPL termasuk AYDA. Bad Bank : To improve credit quality existing and special mention including AYDA.

2. Dana PihakKetiga The Party of Fund a) Penawaranproduk DPK denganlebihagresif.

To promote more aggresive funding product. b) Kegiatan marketing melaluijoint promotion dan program denganPihakKetigadan/ atausales activities di pameran,

open tabledan seminar. Joint promotion of marketing activities and programs with Third Parties or sales activities in the exhibition, open table and seminar.

V. Growth Strategy

1. Trade Finance andTreasury a) Development of Trade Finance and Treasury acitivities;

PengembanganaktivitasTrade Finance dan Treasury. b) Pelatihandan/ atausosialisasi staff terkaitdengantrade finance dan treasury.

Training and/orstaff sosialisation staff related totrade finance dan treasury; c) Pelatihan/ peningkatankompetensikaryawanlokal di

bidang Trade Finance and Treasury Training to improve employe in Trade Finance and Treasury major.

2. Payment Point Listrikand Telephone a) Development ofproduct services;

Pengembanganlayananproduk. b) Fokuspada marketing danpengenalanprodukpadacustomer.

Focus on introducing bank product to customers.

3. SME Loan/Kredit UMKM a) Pengembanganprodukpembiayaan.

Development of financing product; b) Fokuspadaakuisisicustomer barudancross sellingpadaexisting customer.

Focus on new customer acquisitions and cross selling to existing customer. c) Melakukanekspansikreditmikrosecaraagresisfbaikdarisegijaringanmaupun portfolio kredit.

To expansion more agressive to micro credit; d) Membuatkebijakan bank dalamhal target market, negative list, dan risk appetite Bank dalamkebijakankredit

UMKM. To make credit policy related to market target, negative list, and risk appetite mainly for SME loan.

4. Program Layanan Keuangan Tanpa Kantor (Laku Pandai) Brancless Banking Program a) Melakukan analisa pemasaran yang berkaitan dengan program laku pandai dalam rangka program keuangan

inklusif. Analysis of marketing related to brancless banking program.

VI. Innovative Strategy

1. SMS Banking a. Peningkatanawareness&kompetensi staff pemasarandanoperasionalatasfasilitastransaksiberbasis SMS (BOII SMS

Banking). UAT (user acceptance test) and implementation of BOII SMS Banking.

b. Fokuskepadapengenalanfasilitas SMS Banking padacustomer. Focus on introducing BOII SMS Banking facility to all customer.

2. Internet Banking a. UAT danImplementasifasilitastransaksiperbankanberbasis internet pada website Bank (BOII Internet Banking).

UAT and implementation of BOII Internet Banking; b. Fokuskepadapengenalanfasilitas Internet Banking padacustomer.

Focus on introducing BOII Internet Banking to allcustomer.

3. Standardization of ATM Card. PengembanganKartu ATM berbasis chip (NSICCS – national standard Indonesia Chip Card Specification).

Develop ATM – chip card (NSICCS – national standard Indonesia Chip Card Specification).

c. Risk Management

Finalisasikelengkapanorganisasifungsionalmanajemenrisikodenganmelakukanpenambahan SDM yang memilikikompetensidibidangnya. Provide and maintain Capital Adequacy Ratio and banking health measurement.

Page 103: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

103Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

JangkaPendek Program/ Strategi yang akandilakukan

I. Fulfillment Management Board

1. MenetapkankanKomisarisUtama dan Direktur. Completing the fit and proper test of President CommisionerandDirector.

II. Fulfillment Head Officer Executive Officer (IBO)

1. Rekrutmen 1 IBO untukpengembangan IT – posisi MIS & Reporting Division Head, yang akanbertanggungjawabatas proses upgrading core banking, internet banking, SMS banking dan MIS application. Hiring 1 (one) IBO for the development process of IT as MIS & Reporting Division Head, who will be responsible to upgrade core banking, internet banking, SMS Banking and MIS application

2. Rekrutmen 1 IBO posisi India Desk Division, yang akanbertanggungjawabuntukpengembanganprodukpembiayaan, khususnyadalamcakupanpembiayaanasing. Recruitment 1 IBO position of Indian Desk Division, who will be responsible for product development financing, especially the scope of foreign financing.

III. Expansion of office networt and ATM

1. Rencanapemindahan/ relokasiKantorCabangBandung. Relocation of Bandung Premises.

2. Rencana pengembangan Pengembangan jaringan ATM BOII di Kantor Pusat Operasional Samanhudi. Expansion of BOII ATM networksatHead office Samanhudi.

IV. Existing Strategy

1. Loan/Kredit a) Pengembangan program pembiayaan

Depelopment offinancing program b) Membuat kebijakan bank dalam hal target market, negative list, dan risk appetite Bank dalam kebijakan kredit.

Making of credit policy about market target, negative list, and appetite. c) Fokus pada pembiayaansektortertentu, misalnya : telekomunikasi, energi, dan lain-lain

Focuson specific sectors financing such as: telecomunication, powerplan, etc; d) Special Task Force

- Good Bank : Meningkatkan portofolio kredit lancar sesuai target RBB; Good Bank : To increase good performance loan base on business plan;

- Bad Bank : menyelesaikan pinjaman bermasalah baik yang sudah NPL maupun pinjaman lancar yang berpotensi masuk NPL termasuk AYDA. Bad Bank : To improve credit quality existing and special mention including AYDA.

2. Dana PihakKetiga The Party of Fund a) Penawaranproduk DPK denganlebihagresif.

To promote more aggresive funding product. b) Kegiatan marketing melaluijoint promotion dan program denganPihakKetigadan/ atausales activities di pameran,

open tabledan seminar. Joint promotion of marketing activities and programs with Third Parties or sales activities in the exhibition, open table and seminar.

V. Growth Strategy

1. Trade Finance andTreasury a) Development of Trade Finance and Treasury acitivities;

PengembanganaktivitasTrade Finance dan Treasury. b) Pelatihandan/ atausosialisasi staff terkaitdengantrade finance dan treasury.

Training and/orstaff sosialisation staff related totrade finance dan treasury; c) Pelatihan/ peningkatankompetensikaryawanlokal di

bidang Trade Finance and Treasury Training to improve employe in Trade Finance and Treasury major.

2. Payment Point Listrikand Telephone a) Development ofproduct services;

Pengembanganlayananproduk. b) Fokuspada marketing danpengenalanprodukpadacustomer.

Focus on introducing bank product to customers.

3. SME Loan/Kredit UMKM a) Pengembanganprodukpembiayaan.

Development of financing product; b) Fokuspadaakuisisicustomer barudancross sellingpadaexisting customer.

Focus on new customer acquisitions and cross selling to existing customer. c) Melakukanekspansikreditmikrosecaraagresisfbaikdarisegijaringanmaupun portfolio kredit.

To expansion more agressive to micro credit; d) Membuatkebijakan bank dalamhal target market, negative list, dan risk appetite Bank dalamkebijakankredit

UMKM. To make credit policy related to market target, negative list, and risk appetite mainly for SME loan.

4. Program Layanan Keuangan Tanpa Kantor (Laku Pandai) Brancless Banking Program a) Melakukan analisa pemasaran yang berkaitan dengan program laku pandai dalam rangka program keuangan

inklusif. Analysis of marketing related to brancless banking program.

VI. Innovative Strategy

1. SMS Banking a. Peningkatanawareness&kompetensi staff pemasarandanoperasionalatasfasilitastransaksiberbasis SMS (BOII SMS

Banking). UAT (user acceptance test) and implementation of BOII SMS Banking.

b. Fokuskepadapengenalanfasilitas SMS Banking padacustomer. Focus on introducing BOII SMS Banking facility to all customer.

2. Internet Banking a. UAT danImplementasifasilitastransaksiperbankanberbasis internet pada website Bank (BOII Internet Banking).

UAT and implementation of BOII Internet Banking; b. Fokuskepadapengenalanfasilitas Internet Banking padacustomer.

Focus on introducing BOII Internet Banking to allcustomer.

3. Standardization of ATM Card. PengembanganKartu ATM berbasis chip (NSICCS – national standard Indonesia Chip Card Specification).

Develop ATM – chip card (NSICCS – national standard Indonesia Chip Card Specification).

c. Risk Management

Finalisasikelengkapanorganisasifungsionalmanajemenrisikodenganmelakukanpenambahan SDM yang memilikikompetensidibidangnya. Provide and maintain Capital Adequacy Ratio and banking health measurement.

a) Target Jangka Menengah

Merupakan target pencapaian dengan jangka waktu penyelesaian > 1 – 3 tahun, adalah sebagai berikut :

Tabel 3 : Target Jangka Menengah RBB 2016-2018

JangkaMenengah Program/ Strategi yang akandilakukan I. Growth Strategy Bank Garansi / Bank Guarantee

a) Fokuspada marketing danpengenalanprodukpadacustomer baru. Focus in Marketing and knowingproductto new customer

b) Fokus pada garansisegmentertentu, misalnyamaskapaipelayaran. Focustocertainsegmentguarantee, forexampleshippingcompany

II. Innovative Strategy

1. SMS Banking a) Pengembanganfiturjasalayanan SMS Banking.

Developing features of SMS Banking service b) Training peningkatanawarenessdankompetensi staff pemasarandanoperasional.

Training of awareness enhancement and competency of marketing and operational staff c) Peningkatanpenggunaanolehnasabah.

Increase the using by customer 2. ATM

a) Pengembanganfitur jasa layanan ATM. Developing features of ATM service.

b) UAT danImplementasi. UAT and Implementation

3. Internet Banking a) Pengembanganfiturjasalayanan Internet Banking.

Developing features of Internet Banking b) UAT danImplementasi.

UAT and Implementation

III. ManajemenRisiko

1. Industry Risk Review a) Kajianperkembangan industry, terutama yang terkaitdenganpembiayaanutama yang diberikanoleh Bank

melaluiKreditKoorporasi. Industry development study, especially related to main payment that is given by Bank through Corporate Credit

b) PenyusunanIndustry Limit. Setting of Industry Limit

2. Review proseduroperasionaldan/ ataudisesuaikandengankebijakanmanajemenrisiko Bank. Review of Operational Procedure and/ or adjust with Bank Risk Management Policy

3. Review terkaitProfilRisiko Bank : Review related to Bank Risk Profile: a) ProfilRisikoTriwulanan.

Quarterly Risk Profile b) InitiateProfilRisikoCabang.

Initiate of Branch Risk Profile c) ReviewIndikatorProfilRisiko.

Review of Risk Profile Indicator

4. PeningkatankompetensiSumberDayaManusiaterkaitdenganmanajemenrisiko. Enhancement Human Resource competency related to Risk Management.

d. Frontliner Transformation

Point aktivitasiniberkaitandenganPerformance Culture. This work plan related to the Performance Culture. 1. Perubahandesignbajuseragam Teller dan CS (frontliner) yang lebih representative.

Change the uniform style (design) Teller and Customer Service to be more representative. 2. Rambut CS dan Teller yang panjangwajibdisangguldan/ ataubentukjilbabharusdistandarkan.

CS or Teller who have long hair are mandatory bun and/ or shape of the veil (Hijab) should be standardized. PetugasFrontlinerwajibmemakai ID Card. The frontliner officer must be use (wear) ID Card.

e. Performance Culture

1. Pemberianpelatihan yang memadaiuntukkaryawan, antara lain meliputi : Giving good training for employee, such as: a) Pembuatanmoduldanpelaksanaan training terkaitpengembangan marketing.

Preparing module and training implementation related to marketing development b) Pembuatanmoduldanpelaksanaan training yang akanmelatihcaraberbicaradangesture

darikaryawanfrontlinerdalammelayanicustomer. Preparing module and training implementation which train how to speak and gesture from front liner in serving customer

c) Pembuatanmoduldanpelaksanaan training terkaitdenganpengenalanproduk Bank padakaryawanbarudan/ atau refreshment untukkaryawan lama. Preparing module and training implementation related to know Bank product for new employee and/ or refreshment for old employee.

2. Peningkatanpemahamanbudayaperusahaan (7 NP – NilaiPerusahaan), etoskerja dan disiplinkaryawan. Enhancement in understanding of company culture (7 NP-Company Value), work ethic and employee discipline

3. Peningkatankompetensikaryawanlokal agar setaradengan TKA. Enhancement in local employee competency in order to be equal with Foreign Worker.

f. Pembukaan pick up service Pembukaan pick up service di Kedutaan India, Denpasar Opening of pick up service at India Embassy, Denpasar

g. StrukturOrganisasi

1. Realesestrukturorganisasibaru yang disesuaikan/ sejalandenganperkembanganbisnis Bank. Release the adjustable new organization structure/ according to Bank Business development.

2. Pemenuhanakan proses rekrutmenpejabat bank sesuaidenganstrukturorganisasibaru. Fulfillment of Bank Officer Recruitment process according to new organization structure.

3. Pembentukan Associate Director untuk Direktur Operasional dan Direktur Kredit, serta pembentukan Divisi Retail, Divisi UMKM, Divisi Komersial, Divisi Funding dan Divisi Remedial. Formatting Associate Director for Operational Director and Credit Director, also formatting Retail Division, Small Medium Enterprise Division, Commercial Division, Funding Division and Remedial Division.

h. PengembanganCore Banking System PengembanganCore Banking SystemuntukpenerapanSistemKliringNasional (SKN) Generasi 2 dan RTGS Generasi 2sebagaimana yang dipersyaratkan OJK. Developing Core Banking System for National Clearing System Generation 2 and RTGS generation 2 as required by OJK

i. Edukasi Perbankan ke Sekolah Melakukan edukasi perbankan ke Sekolah-sekolah sebagaimana yang dipersyaratkan OJK Carrying out Banking Education to schools as required by OJK

j. OptimalisasiEfisiensiOperasional Peningkatanproporsidanamurah (girodantabungan) – Employee Get Customer. Increasing the current account and saving account proportion (Employee Get Customer)

Page 104: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

104 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Working Program 2016Program Kerja 2016

a) Target Jangka Menengah

Merupakan target pencapaian dengan jangka waktu penyelesaian > 1 – 3 tahun, adalah sebagai berikut :

Tabel 3 : Target Jangka Menengah RBB 2016-2018

JangkaMenengah Program/ Strategi yang akandilakukan I. Growth Strategy Bank Garansi / Bank Guarantee

a) Fokuspada marketing danpengenalanprodukpadacustomer baru. Focus in Marketing and knowingproductto new customer

b) Fokus pada garansisegmentertentu, misalnyamaskapaipelayaran. Focustocertainsegmentguarantee, forexampleshippingcompany

II. Innovative Strategy

1. SMS Banking a) Pengembanganfiturjasalayanan SMS Banking.

Developing features of SMS Banking service b) Training peningkatanawarenessdankompetensi staff pemasarandanoperasional.

Training of awareness enhancement and competency of marketing and operational staff c) Peningkatanpenggunaanolehnasabah.

Increase the using by customer 2. ATM

a) Pengembanganfitur jasa layanan ATM. Developing features of ATM service.

b) UAT danImplementasi. UAT and Implementation

3. Internet Banking a) Pengembanganfiturjasalayanan Internet Banking.

Developing features of Internet Banking b) UAT danImplementasi.

UAT and Implementation

III. ManajemenRisiko

1. Industry Risk Review a) Kajianperkembangan industry, terutama yang terkaitdenganpembiayaanutama yang diberikanoleh Bank

melaluiKreditKoorporasi. Industry development study, especially related to main payment that is given by Bank through Corporate Credit

b) PenyusunanIndustry Limit. Setting of Industry Limit

2. Review proseduroperasionaldan/ ataudisesuaikandengankebijakanmanajemenrisiko Bank. Review of Operational Procedure and/ or adjust with Bank Risk Management Policy

3. Review terkaitProfilRisiko Bank : Review related to Bank Risk Profile: a) ProfilRisikoTriwulanan.

Quarterly Risk Profile b) InitiateProfilRisikoCabang.

Initiate of Branch Risk Profile c) ReviewIndikatorProfilRisiko.

Review of Risk Profile Indicator

4. PeningkatankompetensiSumberDayaManusiaterkaitdenganmanajemenrisiko. Enhancement Human Resource competency related to Risk Management.

d. Frontliner Transformation

Point aktivitasiniberkaitandenganPerformance Culture. This work plan related to the Performance Culture. 1. Perubahandesignbajuseragam Teller dan CS (frontliner) yang lebih representative.

Change the uniform style (design) Teller and Customer Service to be more representative. 2. Rambut CS dan Teller yang panjangwajibdisangguldan/ ataubentukjilbabharusdistandarkan.

CS or Teller who have long hair are mandatory bun and/ or shape of the veil (Hijab) should be standardized. PetugasFrontlinerwajibmemakai ID Card. The frontliner officer must be use (wear) ID Card.

e. Performance Culture

1. Pemberianpelatihan yang memadaiuntukkaryawan, antara lain meliputi : Giving good training for employee, such as: a) Pembuatanmoduldanpelaksanaan training terkaitpengembangan marketing.

Preparing module and training implementation related to marketing development b) Pembuatanmoduldanpelaksanaan training yang akanmelatihcaraberbicaradangesture

darikaryawanfrontlinerdalammelayanicustomer. Preparing module and training implementation which train how to speak and gesture from front liner in serving customer

c) Pembuatanmoduldanpelaksanaan training terkaitdenganpengenalanproduk Bank padakaryawanbarudan/ atau refreshment untukkaryawan lama. Preparing module and training implementation related to know Bank product for new employee and/ or refreshment for old employee.

2. Peningkatanpemahamanbudayaperusahaan (7 NP – NilaiPerusahaan), etoskerja dan disiplinkaryawan. Enhancement in understanding of company culture (7 NP-Company Value), work ethic and employee discipline

3. Peningkatankompetensikaryawanlokal agar setaradengan TKA. Enhancement in local employee competency in order to be equal with Foreign Worker.

f. Pembukaan pick up service Pembukaan pick up service di Kedutaan India, Denpasar Opening of pick up service at India Embassy, Denpasar

g. StrukturOrganisasi

1. Realesestrukturorganisasibaru yang disesuaikan/ sejalandenganperkembanganbisnis Bank. Release the adjustable new organization structure/ according to Bank Business development.

2. Pemenuhanakan proses rekrutmenpejabat bank sesuaidenganstrukturorganisasibaru. Fulfillment of Bank Officer Recruitment process according to new organization structure.

3. Pembentukan Associate Director untuk Direktur Operasional dan Direktur Kredit, serta pembentukan Divisi Retail, Divisi UMKM, Divisi Komersial, Divisi Funding dan Divisi Remedial. Formatting Associate Director for Operational Director and Credit Director, also formatting Retail Division, Small Medium Enterprise Division, Commercial Division, Funding Division and Remedial Division.

h. PengembanganCore Banking System PengembanganCore Banking SystemuntukpenerapanSistemKliringNasional (SKN) Generasi 2 dan RTGS Generasi 2sebagaimana yang dipersyaratkan OJK. Developing Core Banking System for National Clearing System Generation 2 and RTGS generation 2 as required by OJK

i. Edukasi Perbankan ke Sekolah Melakukan edukasi perbankan ke Sekolah-sekolah sebagaimana yang dipersyaratkan OJK Carrying out Banking Education to schools as required by OJK

j. OptimalisasiEfisiensiOperasional Peningkatanproporsidanamurah (girodantabungan) – Employee Get Customer. Increasing the current account and saving account proportion (Employee Get Customer)

5. MembangunBudayaSadarRisikoKredit, RisikoPasar, danRisikoOperasional (semuarisiko yang kemungkinanbesar Bank akanterpaparlangsungdampakdaririsikotersebut). Building the culture of Credit Risk awareness, Market Risk and Operational Risk (all risk that impact to Bank directly).

IV. KesejahteraanKaryawan

1. Kontinuitaspelaksanaan program kesejahteraankaryawan yang telahada di RBB sebelumnya. Continuity of employeewelfareprogramimplementationthatisonprevious RBB

2. Pengembangan program kesejahteraankaryawan. Developingtheemployeewelfareprogram

3. Pelaksanaanrencanakerjaterkaitdengankesejahteraankaryawan di-initiateolehKomiteRemunerasi dan Nominasi. Implementation of work plan relatedtoemployeewelfare and initiatebyRemuneration and NominationCommittee

V. OptimalisasiEfisiensiOperasional 1. Penghematanbiayaoperasional, misalnyabiayalistrik, telepon, air dll. Rasio BOPO dipertahankan pada kisaran 65-70%. Operational cost saving, such as electrical cost, phone, water, etc. Ratio BOPO is keeping on 65-70%.

Page 105: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

105Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Working Program 2016

Program Kerja 2016

Page 106: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

106 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Page 107: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

107Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Risk Management

Manajemen Risiko

Dalam menjalankan usahanya, Bank of India Indonesia Tbk menyadari bahwa perkembangan bisnis perbankan juga diikuti oleh semakin kompleksnya risiko-risiko yang dihadapi, baik risiko internal maupun risiko eksternal Bank. Selain itu, Bank juga perlu menyelenggarakan praktek tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance) yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Sebagai upaya merespons kondisi tersebut, Bank telah menerapkan kebijakan manajemen risiko yang bertujuan memastikan bahwa risiko-risiko yang timbul dalam aktivitas bisnisnya telah teridentifikasi, terukur, dikelola dengan baik dan dilaporkan secepat waktu.

Dalam pelaksanaan manajemen risiko maupun pelaksanaan good corporate governance, Bank senantiasa berpedoman pada ketentuan-ketentuan yang ada, seperti Peraturan Bank Indonesia dan Surat Edaran Bank Indonesia tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum maupun ketentuan terkait implementasi good corporate governance.

Bank telah mengelola 8 (delapan) jenis risiko sesuai ketentuan Bank Indonesia, yaitu risiko kredit, risiko likuiditas, risiko pasar, risiko operasional, risiko kepatuhan, risiko hukum, risiko reputasi dan risiko strategik. Penerapan manajemen risiko pada Bank juga mencakup pengelolaan risiko produk dan aktivitas baru.

Penerapan manajemen risiko pada Bank merupakan suatu proses yang meliputi kegiatan identifikasi, pengukuran, pengendalian dan pemantauan risiko, yang mencakup hal-hal sebagai berikut:

• Pengukuran, yang dilakukan melalui beberapa program, antara lain:a. Bank telah menetapkan limit transaksi antar bank berupa money market dan foreign exchange limit. Sedangkan limit transaksi lainnya seperti legal lending limit / BMPK, Posisi Devisa Netto, serta batasan lainnya ditetapkan sesuai ketentuan yang berlaku.b. Bank secara kontinyu per triwulanan melaporkan ke Bank Indonesia/Otoritas Jasa Keuangan Laporan Profil Risiko Bank.

• Pemantauan, yang dilakukan melalui beberapa program, antara lain: a. Pengawasan aktif Dewan Komisaris, berupa

In carrying out its business, Bank of India Indonesia Tbk realized that the growth of banking business is followed with more complex risk exposures, both internal and external risks encountered by the Bank. In addition, bank also needs to exercise good corporate governance practice in compliance with prevailing law and regulation.

As an effort to respond to this condition, Bank has implemented risk management policy aiming to ensure that the risks occurred in the business activity had been well identified, measured and mitigated and reported as soon as possible.

In the risk management and good corporate governance implementation, Bank always complies with prevailing regulation, such as Bank Indonesia Regulation and Bank Indonesia Circular Letter regarding Risk Management Implementation for Commercial Bank as well as other regulations related with good corporate governance implementation.

Bank has managed 8 (eight) type of risks according to Bank Indonesia regulation, including credit risk, liquidity risk, market risk, operational risk, compliance risk, legal risk, reputationr isk and strategic risk. The risk management implementation in the Bank also covered risk management for new product and activity.

Risk management implementation in the Bank refers to a process that includes risk identification, measurement, mitigation and montioring process that also covering following aspects:

Measurement, whch is done through several programs, namely:(a) Bank has set up interbank transaction limit as money market and foreign exchange limit. Meanwhile, limit for other transactions such as legal lending limit/BMPK, Net Open Position and other limits are set in accordance with prevailing regulation.(b) Bank continuously reports Bank Risk Profile to Bank Indonesia/Financial Service Authority in quarter basis.

Monitoring, which is done through several programs, among others:a) Active Supervision of the Board of Commissioners, in the form of oversight of the general policy of

Page 108: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

108 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

pengawasan atas kebijakan operasional bank secara umum, seperti pelaksanaan GCG, penentuan strategi, pengendalian intern, kepatuhan, investasi, target kinerja, dan manajemen risiko.

Dalam menjalankan fungsi pengawasan, Dewan Komisaris dapat melakukan komunikasi langsung dengan Dewan Direksi.

b. Pengawasan aktif oleh Direksi dilakukan melalui rapat-rapat yang membahas pelbagai masalah operasional seperti : Marketing, Cabang dan Cabang Pembantu, Legal & Remedial, pembahasan temuan SKAI, rapat antar Divisi, ALCO, dan Komite Manajemen Risiko.

c. Keputusan kredit kepada pihak terkait serta kredit untuk di atas nominal tertentu, memerlukan persetujuan dari Anggota Dewan Komisaris.

d. Direksi juga aktif dalam mereview kebijakan dan prosedur kerja Bank, serta evaluasi atas pencapaian rencana bisnis Bank. Proses keputusan pemberian kredit diputuskan dalam rapat komite kredit.

e. Pengawasan berkala dari Direksi dan Dewan Komisaris atas seluruh aktivitas yang memiliki resiko maupun potensi risiko di masa mendatang dilakukan setiap triwulan dalam Rapat Komite Pemantau Risiko.

f. Pemantauan atas eksposur risiko dilakukan oleh satuan kerja yang independen atas unit pengambil risiko, yaitu Divisi Manajemen Risiko, Satuan Kerja Audit Intern, dan Divisi Kepatuhan dan Komite ALCO.

•Pengendalian, yang dilakukan melalui beberapa program, antara lain:a. Bank menyusun kebijakan dan prosedur

pengelolaan risiki mencakup antara lain produk/transaksi yang mengandung risiko, penetapan limit, penetapan tugas, wewenang dan tanggung jawab masing-masing bagian, sistem pelaporan dan dokumentasi, serta sistem pengendalian intern.

b. Bank menetapkan assets and liabilities management (ALMA) dalam melaksanakan fungsi pengendalian risiko suku bunga, risiko nilai tukar (valuta asing) dan risiko likuiditas

c. Bank melaksanakan sistem pengendalian internal secara kontinyu terhadap seluruh pelaksanaan kegiatan usaha dan operasional pada seluruh jenjang organisasi Bank melalui Satuan Kerja Audit Intern (SKAI).

bank’s operations, such as the implementation of GCG, strategy determination, internal control, compliance, investment, performance targets, and risk management. In conducting its oversight function, the Board of Commissioners can do directly with the Board of Directors meeting.

b) Active supervision by the Board of Directors are conducted through meetings to discuss operational issues such as: Marketing, Branch and Branch, Legal & Remedial, discussion of the findings of the Internal Audit Unit, a meeting between the Division, ALCO, and Risk Management Committee. c) Loan decisions to related parties as well as loans for above a certain nominal require prior approval of the Board of Commissioners. d) The Board of Directors is also active in reviewing Bank policies and procedures as well as the evaluation of the achievement of the Bank’s business plan. The process of lending decisions is decided in the credit committee meeting.e) Periodic supervision of the Board of Directors and Board of Commissioners of all activities that pose a risk or potential risk in the future is done quarterly through Risk Oversight Committee Meeting.

f) Monitoring of the risk exposure is done by an independent working unit on a risk taker unit of the Division of Risk Management, Internal Audit and Compliance Division and ALCO Committee.

Controlling, which is conducted through several programs, among others:a) Bank formulate risk management policies and procedures which among others include products / transactions involving risks, limits, setting the duties, powers and responsibilities of each section, reporting and documentation, as well as the internal control system

b) Bank applies the assets and liabilities management (ALMA) in carrying out the functions of interest rate risk control, exchange rate risk (foreign exchange) and liquidity risk c) Bank implements continued internal control system for the entire execution of business activities and operations at all levels in the organization through Bank’s Internal Audit Unit (SKAI).

In addition, the application of risk management is also

Risk ManagementManajemen Risiko

Page 109: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

109Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Selain itu, penerapan manajemen risiko juga dilakukan dalam bentuk kegiatan pelatihan risk awareness dalam bentuk sosialisasi dan peningkatan kompetensi. Sosialisasi diberikan dalam rangka meningkatkan budaya sadar risiko. Sosialisasi tersebut dilaksanakan antara lain dalam bentuk pelatihan sertifikasi manajemen risiko dan ketentuan manajemen risiko. Peningkatan kompetensi dilaksanakan antara lain dengan senantiasa ikut serta dalam pelatihan manajemen risiko.

Profil Risiko

Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia (SEBI) No. 13/23/DPNP perihal Perubahan atas Surat Edaran No. 5/2/DPNP perihal Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum disebutkan bahwa Bank wajib menerapkan risiko yang dilakukan atas 8 (delapan) jenis risiko sesuai ketentuan, yaitu risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko hukum, risiko reputasi, risiko stratejik, dan risika kepatuhan.

Penilaian profi risiko Bank dilakukan sesuai dengan ketentuan yang disebutkan dalam SEBI No. 13/23/PDNP dengan menggunakan 2 (dua) indikator penilaian, yakni:

a. Risiko inherenBerupa hasil penilaian berdasarkan faktor penilaian dan indikator kuantitatif maupun kualitatif sehingga dapat menggambarkan risiko yang melekat pada Bank.

Penilaian peringkat risiko inheren terdiri dari 5 (lima) skala, yaitu low, low to moderate, moderat, moderate to high, dan high.

b. Kualitas Penerapan Manajemen RisikoMerupakan suatu kesimpulan atas penerapan manajemen risiko Bank yang terdiri dari tata kelola risiko, kerangka manajemen risiko, proses manajemen risiko, SDM, dan MIS serta pengendalian risiko. Penilaian peringkat kualitas penerapan manajemen risiko terdiri dari 5 (lima) skala, yaitu strong, satisfactory, fair, marginal dan unsatisfactory.

Berikut adalah Penilaian Profil Risiko Bank of India Indonesia Tbk untuk periode awal tahun sampai dengan posisi September 2015 (posisi terakhir pada saat dilakukan penyusunan RBB 2016 – 2018):

carried out in the form of risk awareness training activities through competence socialization and improvement programs. Socialization is given in order to improve the risk awareness culture, which is carried out through risk management and provision of risk management certification training. Competency improvement is carried out continuous participation in risk management trainings

Risk ProfileBased on Bank Indonesia Circular Letter (SEBI) No. 13/23 / DPNP regarding Amendment to Circular No. 5/21 / DPNP subject matter Application of Risk Management for Commercial Banks which states that Bank is required to apply risk management on eight (8) types of risks, namely credit risk, market risk, liquidity risk, operational risk, legal risk, reputation risk, strategic risk and compliance risk.Bank’s risk profile assessment is carried out in accordance with the provisions mentioned in SEBI 13/23 / DPNP by using two (2) assessment indicators, namely:

a. Inherent RiskAssessment result based on the assessment factors and quantitative and qualitative indicators in order to describe the inherent risk (inherent) in the Bank.

Assessment of inherent risk ratings consist of five (5) scale, namely Low, Low to Moderate, Moderate, Moderate to High, and High.

b. Quality Risk Management. A conclusion on the application of Bank’s risk management that consists of risk governance, risk management framework, risk management processes, human resources, MIS and risk control. Rating of the quality of risk management consists of 5 (five) scale namely Strong, Satisfactory, Fair, Marginal and Unsatisfactory.Here is the Risk Profile Assessment Bank of India Indonesia for an initial period of up to the position in September 2015 (latest position during RBB 2016 – 2018 preparation)

Risk ManagementManajemen Risiko

Page 110: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

110 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Risk ManagementManajemen Risiko

Page 111: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

111Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Risk ManagementManajemen Risiko

    Berdasarkan data penilaian profil risiko di atas, diketahui bahwa Peringkat Risiko Bank secara komposit untuk periode awal tahun 2015 sampai dengan posisi Desember 2015 adalah level 2 (Low to Moderate). 

Based on the above risk profile assessment data, Bank’s composite risk rating for the period beginning in 2015 until the position in December 2015 is 2 (Low to Moderate). 

  

   Credit Rating  :  3  Inherent Risk  :  3  MODERATE  Hal‐hal yang melandasi penilaian sehingga risiko inheren atas risiko kredit dinilai “Moderate”, antara lain: 1) Posisi kredit bermasalah (NPL) pada 31 

Desember 2015 mengalami kenaikan apabila dibandingkan dengan posisi 30 September 2015, dimana NPL gross pada posisi 31 Desember 2015 adalah 8,23% dan pada 30 September 2015 adalah 6,00%. Naiknya rasio NPL dikarenakan naiknya jumlah kredit bermasalah yang terjadi pada periode penilaian, dimana kredit bermasalah pada 31 Desember 2015 adalah Rp 295.613.452.688, sedangkan pada periode 30 September 2015 adalah Rp. 219.055.499.642. 

2) Bank juga menaikkan pencadangan kredit (CKPN) pada posisi 31 Desember 2015 menjadi sebesar Rp 122.631.143.526 dari Rp. 79.822.767.502 pada 30 September 2015. Hal 

The following underlines the risk assessment of Credit risk inherent to be Moderate:  1) Non‐

Performing  Loan  (NPL)  Position  as  on December  31,  2015  was  increased  if compared with position as on September 30, 2015,  where  gross  NPL  on  December  31, 2015 was 8.23% and  increased  to 6.00% on September  30,  2015.  Higher  NPL  ratio  was driven  by  increasing  number  of  non‐performing  loan  occurred  during  the assessment  period  where  non‐performing loan  amounted  Rp295,613,452,688  on December 31, 2015  and RP219,055,499,642 on September 30, 2015. 

2) Bank  also increased  credit  allowance    for  impairment (CKPN) as on December 31, 2015 position to 

1.  Analisa Risiko Kredit/ Credit Risk Analysis

Berdasarkan data penilaian profil risiko di atas, diketahui bahwa Peringkat Risiko Bank secara komposit untuk periode awal tahun 2015 sampai dengan posisi Desember 2015 adalah level 2 (Low to Moderate).

Berdasarkan data penilaian profil risiko di atas, diketahui bahwa Peringkat Risiko Bank secara komposit untuk periode awal tahun 2015 sampai dengan posisi Desember 2015 adalah level 2 (Low to Moderate).

Page 112: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

112 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

1. Analisa Risiko Kredit / Credit Risk Analysis Credit Rating : 3Inherent Risk : 3 MODERATE

Hal-hal yang melandasi penilaian sehingga risiko inheren atas risiko kredit dinilai “Moderate”, antara lain:1) Posisi kredit bermasalah (NPL) pada 31 Desember

2015 mengalami kenaikan apabila dibandingkan dengan posisi 30 September 2015, dimana NPL gross pada posisi 31 Desember 2015 adalah 8,23% dan pada 30 September 2015 adalah 6,00%. Naiknya rasio NPL dikarenakan naiknya jumlah kredit bermasalah yang terjadi pada periode penilaian, dimana kredit bermasalah pada 31 Desember 2015 adalah Rp 295.613.452.688, sedangkan pada periode 30 September 2015 adalah Rp. 219.055.499.642.

2) Bank juga menaikkan pencadangan kredit (CKPN) pada posisi 31 Desember 2015 menjadi sebesar Rp 122.631.143.526 dari Rp. 79.822.767.502 pada 30 September 2015. Hal ini menurunkan NPL menjadi 4,82% (NPL netto) pada 31 Desember 2015.

3) Persentase debitur inti pada bulan Desember 2015 adalah 43,29% dengan nominal sebesar Rp 1.480.246 juta (setelah dikurangi dengan jaminan deposito) dengan total kredit adalah Rp 3.592.787 juta. Hal ini tentu akan memperbesar ekposur untuk terjadinya risiko konsentrasi kredit, khususnya pada kredit korporasi. Untuk ke depan, yaitu pada Rencana Bisnis Bank (RBB) 2016, Bank menetapkan akan lebih fokus mengembangkan kredit UMKM (SME) sehingga eksposur untuk terjadinya risiko konsentrasi kredit dapat dikurangi.

4) Berdasarkan Laporan Tinjauan Kebijakan Moneter Bank Indonesia – Desember 2015, diketahui bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia melambat di akhir tahun 2015, diperkirakan mencapai 4,8% (yoy) lebih rendah dari 5,0% (yoy) pada tahun 2014. Perlambatan ekonomi nasional ini sejalan dengan perlambatan ekonomi secara global, khususnya pasca kenaikan suku bunga Bank Sentral AS (Fed Fund Rate).

5) Meningkatnya jumlah kredit bermasalah pada periode penilaian 31 Desember 2015 dinilai juga dipengaruhi dengan masih lemahnya pertumbuhan ekonomi sebagaimana yang disebutkan pada point 4.

The following underlines the risk assessment of Credit risk inherent to be Moderate:

1) Non-Performing Loan (NPL) Position as on December 31, 2015 was increased if compared with position as on September 30, 2015, where gross NPL on December 31, 2015 was 8.23% and increased to 6.00% on September 30, 2015. Higher NPL ratio was driven by increasing number of non-performing loan occurred during the assessment period where non-performing loan amounted Rp295,613,452,688 on December 31, 2015 and RP219,055,499,642 on September 30, 2015.

2) Bank also increased credit allowance for impairment (CKPN) as on December 31, 2015 position to Rp122,631,143,526 from Rp79,822,767,502 on September 30, 2015. This also decreased NPL to 4.82% (NPL Net) as of December 31, 2015.

3) Core depositor percentage in December 2015 was 43.29% with nominal value Rp1,480,246 million (net after time deposit guarantee) with total loans amounted Rp3,592,787 million. This will surely enlarge exposure on credit concentration risk, especially for corporate loan. Going forward, as stated in Bank Business Plan (RBB) 2016, Bank has implemented to be more focus in developing SME Loan to reduce credit concentration risk exposure.

4) According to Bank Indonesia Monetary Policy Review - December 2015, it can be inferred that Indonesian economic growth was slowing down by the end of 2015, estimated to achieve 4.8% (yoy), lower than 5.0% (yoy) that was booked in 2014. The national economic deceleration was in line with global economic moderation, particularly after increasing interest rate of US Central Bank (Fed Fund Rate).

5) Increasing number of non-performing loan for assessment period as on December 31, 2015 that was evaluated also affected by slow economic growth as explained at point 4.

Risk ManagementManajemen Risiko

Page 113: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

113Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Kualitas Penerapan : 3 FAIR Risk Management Quality : 3 FAIR

Manajemen RisikoKualitas penerapan manajemen risiko kredit dinilai pada Level 3 (“Fair”). Penilaian ini tercermin dari penerapan manajemen risiko kredit yang dijalankan Bank, antara lain :1. Bank dinilai perlu untuk melakukan perbaikan

dan/ atau pengkinian Pedoman Operasi dan Prosedur (PODP) Kredit. Sehingga proses kredit, mulai dari pengajuan kredit, pelaksanaan rapat Komite Kredit sampai dengan persetujuan kredit dapat dilakukan dengan lebih prudent, dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian.

2. Proses manajemen risiko kredit dinilai perlu mendapatkan peningkatan yang lebih baik terutama menyangkut SDM.

3. Sistem pengendalian internal dinilai harus lebih efektif dalam mendukung pelaksanaan manajemen risiko kredit, baik dari sisi metodologi, frekuensi, maupun pelaporan kepada Dewan Komisaris dan Direksi.

2. Market Risk Analysis

Risk Rating : 2Inhrent Risk : 2 LOW TO MODERATE

Risiko Inheren dari Risiko Pasar yang dihadapi Bank of India Indonesia Tbk pada Triwulan IV 2015 tergolong rendah, yaitu pada level 2 (“Low to Moderate”).Hal-hal yang melandasi penilaian ini, antara lain

adalah:1) Eksposur risiko pasar yang dihadapi Bank relatif

rendah untuk portfolio surat berharga pada banking book.

2) Portfolio surat berharga Bank terdiri dari instrument keuangan pemerintah (SBI,SDBI dan SUN) yang relatif tidak berisiko tinggi/ risk free.

3) Aktivitas bisnis bank terkait dengan trading dan posisi di pasar juga dinilai masih sedikit dan konservatif (Plain Vanilla), dimana Bank berupaya untuk tidak memegang posisi pada akhir hari (square position).

Risk managementQuality of credit risk management implementation arrived at Level 3 (“Fair”). The assessment was reflected from credit risk management implemented by the Bank, among others:1) Bank is considered needs to undertake Credit

Standard Operating Procedure (SOP) revision and/or update. So that, credit process starting from loan proposal, Credit Committee meeting implementation until loan approval can be done in more prudent way by always concerning prudential banking principle.

2) Credit risk management process is considered needs to be improved especially related with Human Capital aspect.

3) Internal control system is considered needs to be more effective in supporting credit risk management in terms of methodology, frequency or reporting to Board of Commissioners and Board of Directors.

Inherent risk of Market Risk encountered by Bank of India Indonesia Tbk at 4th quarter of 2015 was classified Low, at Level 2 (“Low to Moderate”).

The following underlines the risk assessment:

1) Market risk exposure encountered by the Bank was relatively low for marketable securities portfolio in banking book.

2) Marketable securities portfolio of the Bank consisted of Government Financial Instrument (SBI, SDBI and SUN) that were relatively risk free.

3) Bank’s business activity related with trading and market position were also considered low and conservative (Plain Vanilla), where the Bank seek not to hold position at day end (square position)

Risk ManagementManajemen Risiko

Page 114: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

114 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Kualitas Penerapan : 2 SATISFACTORY

Manajemen RisikoKualitas penerapan manajemen risiko pasar dinilai pada Level 2 (“Satisfactory”). Penilaian ini tercermin dari penerapan manajemen risiko pasar yang dijalankan Bank, antara lain :1. Pada tanggal 31 Desember 2015 diketahui

bahwa BOII melakukan pengambilan interbank (call money) dengan Bank Yudha Bhakti. Hal ini dikarenakan pada tanggal tersebut, bank yang mempunyai money market line dengan BOII dan mempunyai kelebihan dana dalam rupiah hanya Bank Yudha Bhakti. Risiko dari tranksaksi ini relatif kecil karena pada esok harinya BOII telah melakukan pengembalian.

2. Secara umum, sumber daya manusia unit kerja terkait (unit kerja yang berhubungan langsung dengan risiko pasar/treasury) dinilai perlu ditingkatkan dari segi kuantitas dan kualitas.

3. Sistem pengendalian internal dinilai perlu ditingkatkan untuk mendukung pelaksanaan manajemen risiko pasar. Kebijakan, prosedur dan limit risiko pasar dinilai perlu diperbaiki sejalan dengan penerapan manajemen risiko, serta direview secara terus menerus dari waktu ke waktu.

3. Liquidity Risk Analysis

Risk Rating : 2Inherent Risk : 2 LOW TO MODERATE

Risiko Inheren dari Risiko Likuiditas yang dihadapi Bank of India Indonesia pada Triwulan IV 2015 tergolong rendah yaitu pada level 2 (“Low to Moderate”).Hal-hal yang melandasi penilaian ini, antara lain

adalah :1) Bank menempatkan idle fund pada instrumen SBI

dalam jumlah yang cukup untuk mengantisipasi kebutuhan likuiditas harian.

2) Sumber pendanaan berupa pendanaan volatile tidak signifikan. Dana Pihak Ketiga (DPK) sampai dengan periode penilaian (31 Desember 2015) masih didominasi oleh Deposito (persentase deposito sebesar 89,39% dari total DPK yang berhasil dihimpun Bank; di mana total DPK pada 31 Desember 2015 adalah Rp 4,378.123.136.999).

3) Walaupun komposisi dana didominasi oleh penempatan dana jangka pendek, namun nasabah cenderung untuk terus memperpanjang periode penempatannya (evergreen/ senantisa

Risk Management Quality: 2 SATISFACTORY

Risk ManagementQuality of market risk management implementation arrived at Level 2 (“Satisfactory”). The assessment was reflected from market risk management implemented by the Bank, among others:1) On December 31, 2015, BOOI was acknowledged

to perform interbank (call money) acquisition with Bank Yudha Bhakti. This was due the Bank who had money market line with BOII and fund outstanding in Rupiah was only Bank Yudha Bhakti on respective date. Risk occurring from this transaction was relatively low due BOII had repaid within the next day.

2) In general, human capital from related unti (working unit that was directly related with market risk/treasury) was considered needs to be improved in terms of quantity and quality.

3) Internal control system is considered needs to be improved to support market risk management. Market risk policy, procedure and limit are considered need to be improved in line with risk management implementation as well as continuously reviwed over time.

Inherent Risk of Liquidity Risk encountered by Bank of India Indoneisa at 4th Quarter of 2015 remained low at Level 2 (“Low to Moderate”).The following underlines the assessment:

1) Bank placed idle fund with SBI instrument in adequate amount to anticipate daily liquidity requirement.

2) Source of fund as volatile financing was less significant. As of the assessment period (December 31, 2015), Deposits was still dominated by Time Deposits (time deposits percentage was 89.39% from total deposits collected by the Bank; where as on December 31, 2015, total Deposits amounted Rp4,378,123,136,999).

3) Despite the fund composition was dominated by short-term fund placement, the customers tended to roll over (evergreen) their placements. Therefore, concentration in unstable (volatile) financing source

Risk ManagementManajemen Risiko

Page 115: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

115Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

di roll over). Dengan demikian, konsentrasi pada sumber pendanaan yang tidak stabil (volatile) tidak signifikan, dimana berdasarkan “Analisa Core Deposit” yang dilakukan dari bulan Januari – Desember 2015 diketahui bahwa dari 100 (seratus) deposan inti hanya ada 10 (sepuluh) nasabah yang tidak memperpanjang penempatannya (10,00%) pada periode penilaian.

Kualitas Penerapan : 2 SATISFACTORY

Manajemen Risiko

Kualitas penerapan manajemen risiko likuiditas dinilai pada Level 2 (“Satisfactory”). Penilaian ini tercermin dari penerapan manajemen risiko likuiditas yang dijalankan Bank, antara lain :1) Bank dirasa belum melaksanakan secara

komprehensif pengelolaan risiko likuiditas Bank, antara lain :

a) Bank belum memiliki pedoman internal stress testing risiko likuiditas.

b) Bank belum memiliki pedoman internal contigency funding plan.

c) Bank belum menetapkan indikator buffer alat likuid yang dipelihara oleh Bank sebagai

alat monitoring kondisi likuiditas.Terkait poin 1 di atas, Bank sudah memulai untuk mempersiapkan instrumen-instrumen yang dibutuhkan untuk pengelolaan risiko likuiditas, misalnya pedoman internal stress testing risiko likuiditas.

4. Operational Risk Analaysis

Risk Rating : 3Inherent Risk : 2 LOW TO MODERATE

Risiko Inheren dari Risiko Operasional yang dihadapi Bank of India Indonesia pada Triwulan III 2015 tergolong rendah yaitu pada level (“Low to Moderate”).Hal-hal yang melandasi penilaian ini, antara lain adalah :1) Bisnis yang dijalankan Bank memiliki karakteristik

yang dinilai belum terlalu kompleks. Produk dan jasa yang ditawarkan relatif belum banyak , jumlah unit bisnis termasuk kantor cabang relatif sedikit, struktur organisasi tidak kompleks, dan penggunaan jasa alih (outsourcing) yang relatif tidak banyak/ minimal.

2) Selain itu, dinilai juga perlu dilakukan peningkatan jumlah kuantitas dan kualitas SDM. Karena

was less significant, where according to “Core Deposit Analysis” conducted in from January - December 2015, concluded that of 100 (one hundred) core depositors only 10 (ten) customers who did not roll over their placements (10.00) during the assessment period.Z

Risk Management Quality: 2 SATISFACTORY

Risk Management

Quality of liquidity risk management arrived at Level 2 (“Satisfactory”). The assessmentwas reflected from market risk management implemented by the Bank, among others:1) The Bank is considered had not undertaken

comprehensive liquidity risk management.

(a) Bank has not had internal stress testing manual for liquidity risk.

(b) Bank has not had internal contingency funding plan manual.

(c) Bank has not set liquid instrument buffer indicators maintained by the Bank as liquidity condition monitoring tools.

2) In relation with point 1 above, the Bank has started to prepare instruments required to manage liquidity risk, namely liquidity risk internal stress testing manuZal.

Inherent risk of Operational Risk encountered by Bank of India Indonesia at 3rd Quarter of 2015 remained low, at Level 2 (“Low to Moderate”).

The following underlines the assessment:

1) Business operated by the Bank has less complex characteristic. Products and services offered were relatively few, number of business unit including branch office was also relatively low, with less complex organization structure and minimum outsourcing service utilization.

2) In addition, increasing quantity and improving quality of Human Capital were also considered need to be done. This was due several issue due human

Risk ManagementManajemen Risiko

Page 116: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

116 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

masih terjadinya beberapa kesalahan akibat human error yang mengakibatkan denda dari regulator dan kerugian, maka perlu peningkatan dari kualitas SDM dari semua unit kerja. Tanpa mengembangkan kualitas dan kuantitas, maka besar peluang untuk terjadinya human error (risiko operasional yang mengganggu operasional Bank).

3) Tidak ada kegagalan aktivitas operasional yang bersifat fatal, tidak terjadi shutdown core-banking system, tidak terdapat penerobosan dari pihak eksternal kedalam sistem bank, juga tidak terdapat ancaman pihak eksternal terhadap kelangsungan operasional bank

Kualitas Penerapan : 3 FAIR

Manajemen Risiko

Kualitas penerapan manajemen risiko operasional dinilai pada Level 3 (“Fair”). Penilaian ini tercermin dari penerapan manajemen risiko operasional yang dijalankan Bank, antara lain :1) Pada periode penilaian terjadi aktivitas di Kantor

Cabang Pembantu MD Place yang diindikasikan sebagai fraud internal yang merugikan Bank secara finansial. Aktivitas cabang yang diindikasikan sebagai fraud internal tersebut terjadi pada transaksi Kliring. Sebagai salah satu langkah Bank dalam menangani hal ini antara lain adalah dengan pembentukan Tim Khusus Fraud Capem MD Place dengan Surat Keputusan No. 16/KP-BD/INT/SK/VRT/XII/15. Pada periode penilaian profil risiko Bank, proses investigasi yang dilakukan oleh tim khusus ini masih berlangsung.

2) Fraud internal sebagaimana yang disebutkan pada point 1 mengindikasikan bahwa Bank perlu untuk segera melakukan perubahan dan/ atau peningkatan petunjuk pelaksanaan operasi serta pengawasan yang ketat dari manajemen untuk menekan terjadinya peningkatan risiko operasional, terutama probabilitas untuk terjadinya fraud.

3) Salah satu langkah mitigasi risiko yang akan di-provide oleh Bank untuk menekan probabilitas terjadinya fraud adalah dengan membuat PODP Risiko Operasional, dengan mempertimbangkan untuk adanya operasional instruments (RCSA – Risk Control Self Assessment, LED – Loss Event Database dan KRI – Key Risk Indicator). Hal ini akan dicantumkan sebagai salah satu working plan dari Satuan Kerja Manajemen Risiko di tahun 2016.

error that causing penalty from the regulator and loss for the Bank, that the Human Capital quality improvement from entire working units is needed. Without developing quality and quantity, human error potential remains high (operational risk that disrupts Bank’s operational activity).

3) There was no major operational activity failure, there was also no core banking system shutdown, or trespassing from external party into the Bank’s system, while there was also no threat from external party against the Bank’s operational continuity.

Risk Management Quality: 3 FAIR

Risk Management

Quality of operational risk management arrived at Level 3 (“Fair”). The assessment was reflected from operational risk management implementation in the Bank, among others:1) During the assessment period, there was activity

in MD Place Sub-Branch Office that was indicated as internal fraud and bring financial loss to the Bank. Branch activity that was indicated as internal fraud was occurred in Clearing transaction. As an initiative of the Bank to mitigate this issue namely by establishing Fraud Special Team for MD Place Sub-Branch under Decree Number 16/KP-BD/INT/SK/VRT/XII/15. During the Bank’s risk profile assessment period, investigation process done by this special team is currently on going.

2) Internal fraud as explained at point 1 indicated that the Bank needs to immediately undertake revision and/or improvement in standard operating procedure as well as tight supervision from the management to reduce growing operational risk, especially in terms of fraud probability.

3) One of risk mitigation plan that will be provided by the Bank in reducing fraud probability is by preparing Operational RISK SOP by considering urgency of operational instruments (RCSA – Risk Control Self Assessment, LED – Loss Event Database and KRI – Key Risk Indicator). This will be mentioned as a working plan of Risk Management Unit in 2016.

Risk ManagementManajemen Risiko

Page 117: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

117Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

5. Legal Risk Analysis

Risk Rating : 2Inherent Risk : 2 LOW TO MODERATE

Risiko Inheren dari Risiko Hukum yang dihadapi Bank of India Indonesia pada Triwulan IV 2015 tergolong rendah yaitu pada level 2 (“Low to Moderate”).Hal-hal yang melandasi penilaian ini, antara lain adalah :1) Pada periode penilaian, tidak terdapat tuntutan

hukum berkaitan dengan permasalahan hukum yang dapat menimbulkan kerugian yang siginifikan bagi bank. Terdapat beberapa kasus hukum khususnya terkait dengan Non Performing Loan (NPL), namun kasus tersebut merupakan kasus lama yang masih dalam proses hukum (litigasi).

2) Perjanjian yang dibuat Bank dinilai perlu lebih ditingkatkan ke depannya, dalam menjalankan penerapan manajemen risiko secara menyeluruh.

3) Pelaksanaan operasional produk bank harus senantiasa dimonitor agar dijalankan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Kualitas Penerapan : 3 FAIR

Manajemen RisikoKualitas penerapan manajemen risiko hukum dinilai pada Level 3 (“Fair”). Penilaian ini tercermin dari penerapan manajemen risiko hukum yang dijalankan Bank, antara lain :1) Kebijakan dan prosedur manajemen risiko

hukum dinilai perlu terus menerus direview dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan risiko hokum, terkait dengan kondisi yang terus menerus berubah.

2) Pelaksanaan kaji ulang oleh SKAI dinilai belum cukup memadai, baik dari sisi metodologi, frekuensi, maupun pelaporan kepada Dewan Komisaris dan Direksi

Inherent Risk of Legal Risk encountered by Bank of India Indonesia at 4th Quarter of 2015 was classified Low at Level 2 (“Low to Moderate”).The following underlines this assessment:

1) During the assessment period, there was no law suit related with litigation that may bring significant loss to the Bank. There were several law cases, especially related with Non-Performing Loan (NPL), where the cases were cold cases under legal process (litigation).

2) Agreement made by the Bank is considered needs to be improved to undertake comprehensive risk management implementation.

3) Bank’s product operational activity has to be closely monitored to be implemented in compliance with prevailing law.

Risk Management Quality : 3 FAIR

Risk ManagementQuality of legal risk management arrived at Level 3 (“Fair”). The assessment was reflected from legal risk management implementation in the Bank, among others:1) Legal risk management policy and procedure is

considered needs to be continuously reviewed to identify, measure, monitor and mitigate legal risk in relation with changing condition.

2) Review activity by IAU is considered less sufficient, in terms of methodology, frequency or reporting to the Board of Commissioners and Board of Directors.

Risk ManagementManajemen Risiko

Page 118: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

118 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

6. Strategic Risk Analysis

Risk Rating : 2Inherent Risk : 3 MODERATE

Hal-hal yang melandasi penilaian ini, antara lain adalah :1) Pencapaian / realisasi Rencana Bisnis Bank

(“RBB”) 2015 dinilai memadai, dan mayoritas target dapat tercapai. Hal ini dapat terlihat antara lain pada pencapaian :a) Bank berhasil menghimpun Dana Pihak

Ketiga senilai Rp. 4.378.123 juta; 2,87% di atas budget RBB yaitu sebesar Rp. 4.256.000 juta.

b) Bank menyalurkan kredit sebesar Rp. 3.592.787 juta; 7,08% di bawah budget RBB, yaitu sebesar Rp. 3.707.000 juta.

c) Total Aset Bank pada 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp. 6.136.071 juta; 7,52%, di bawah budget RBB yaitu sebesar Rp. 6.635.000 juta.

d) Laba Tahun Berjalan (sebelum pajak) mengalami penurunan yaitu sebesar Rp. 10.663 juta pada 31 Desember 2015 (di mana realisasi ini berada di bawah budget RBB untuk laba tahun berjalan, yaitu sebesar Rp 169.200 juta).

e) Rendahnya realisasi laba tahun berjalan pada periode penilaian juga dipengaruhi karena naiknya kredit bermasalah pada periode penilaian sehingga mengakibatkan kenaikan pencadangan CKPN kredit bermasalah pada periode penilaian.

f) Produk dan/atau aktivitas usaha Bank tergolong tidak kompleks. Pada RBB 2015, Bank melanjutkan strategi yang sama dan menambahkan beberapa strategi baru namun masih dalam core bisnis dan kompetensi yang ada

Kualitas Penerapan : 2 SATISFACTORY

Manajemen RisikoKualitas penerapan manajemen risiko stratejik

dinilai pada Level 2 (“Satisfactory”). Penilaian ini tercermin dari penerapan manajemen risiko stratejik yang dijalankan Bank, antara lain :

1) Pemantauan kinerja Bank dijalankan secara aktif oleh Direksi, serta dilaporkan kepada Komisaris melalui mekanisme Rapat Komisaris.

The following underlines the assessment:

1) Achivement/realization of Bank Business Plan (“RBB”) 2015 was considered sufficient, and majority of the targets were achieved. This indicated in following achievements:(a) Bank managed to collect Deposit amounted

Rp4,378,123 million, 2.87% exceeding the RBB budget that was Rp4,256,000 million.

(b) Bank disbursed loans amounted Rp3,592,787 million; 7.08% lower than RBB budget that was Rp3,707,000 million.

(c) As on December 31, 2015, Total Assets of the Bank was Rp6,136,071 million; 7.52% below the RBB budget that was Rp6,635,000 million.

(d) Net Income (before tax) was corrected and booked Rp10,663 million on December 31, 2015 (where the achievement was below the RBB budget for profit for the year that was Rp169,200 million).

(e) Low achievement in profit for the year during the reporting period was also affected by increasing non-performing loan during the period that encouraged higher allowance for impairment losses for Non-Perofrmign Loan during the reporting period.

(f) Bank’s business product and/or activity was less complex. In 2015, Bank continued consistent strategy and improved new strategies while remained under existing core business and competency.

RiskManagementQuality:2SATISFACTORY

Risk managementQuality of strategic risk management arrived at Level 2 (“Satisfactory”). The assessment was reflected from strategic risk management implemented by the Bank, among others:1) Bank’s performance monitoring was carried out

actively by the Board of Directors, and reported to the Commissioners in Board of Commissioners meeting mechanism.

Risk ManagementManajemen Risiko

Page 119: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

119Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

2) Budaya manajemen risiko stratejik telah diinternalisasikan dengan baik, melalui sosialisasi dan rapat kerja yang dilaksanakan secara berkala.

3) Manajemen Bank akan melakukan revisi terhadap RBB yang telah ditetapkan sebelumnya, dengan mempertimbangkan kondisi makro ekonomi nasional maupun global, dan pertumbuhan bisnis Bank.

7. Compliance Risk Analysis

Risk Rating : 3Inherent Risk : 3 MODERATE

Hal-hal yang melandasi penilaian ini, antara lain adalah :1) Masih kosongnya posisinya Komisaris Utama

pada periode penilaian. Namun, manajemen Bank telah melakukan upaya dalam melakukan pemenuhan posisi ini, antara lain dalam pembahasan rapat Komisaris dan Surat kepada pemegang saham pengendali.

2) Selama periode penilaian, Bank masih terkena denda-denda terkait pelaporan yang belum sesuai dengan ketentuan regulator. Total denda yang dibayarkan Bank per 31 Desember 2015 yaitu sebesar 1,05% dibandingkan dengan Laba Tahun Berjalan (sebelum pajak) 31 Desember 2015.

Kualitas Penerapan : 3 FAIR

Manajemen RisikoKualitas penerapan manajemen risiko kepatuhan dinilai pada Level 3 (“Fair”). Penilaian ini tercermin dari penerapan manajemen risiko kepatuhan yang dijalankan Bank, antara lain :1) Masih banyak hal yang perlu dilakukan dan

diselesaikan untuk memenuhi penyelesaian temuan/ komitmen kepada OJK.

2) Bank juga dinilai kooperatif dengan melakukan konfirmasi atas temuan-temuan pelanggaran yang diinformasikan oleh regulator.

3) Bank dinilai juga memadai di dalam menyampaikan laporan-laporan terkait publikasi; misalnya laporan publikasi keuangan, laporan realisasi RBB, dan lain-lain.

4) Sebagai salah satu bentuk keterbukaan publik, Bank telah mengadakan Public Expose pada tanggal 23 Desember 2015 yang dihadiri oleh beberapa jurnalis antara lain dari harian Bisnis Indonesia, Kontan dan Jakarta Globe

2) Strategic risk management culture had been well internalized in periodic socialization and working meeting implementation.

3) Bank’s management will revise previous RBB by considering national and global macroeconomic condition and Bank’s business growth.

The following underlines this assessment:

1) President Commissioner position was vacant during the assessment period. However, the Bank’s management has undertaken several initiatives to fulfill this position, namely through discussion in the Board of Commissioners meeting and sending letter to controlling shareholders.

2) During the assessment period, Bank was still charged by penalties related with reporting that still not complied with provisions applied by the regulator. Total penalty paid by the Bank as on December 31, 2014 was 1.05% of Profit For The Year (before tax) as on December 31, 2015.

Risk Management Quality: 3 FAIR

Risk ManagementQuality of compliance risk management implementation arrived at Level 3 (“Fair). The assessment was reflected from compliance risk management implemented by the Bank, among others:1) Several issues need to be done and settled to fulfill

finding/commitment settlement to OJK.

2) Bank is also considered cooperative by confirming the fraud findings informed by the regulators.

3) Bank is also considered sufficient in submitting reports related with publication; namely published financial statements, RBB realization report and other reports.

4) As a means of public disclosure, Bank also organized Public Expose on December 23, 2015 that was attended by journalists including from Bisnis Indonesia, Kontan and Jakarta Globe newspapers.

Risk ManagementManajemen Risiko

Page 120: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

120 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

8. Reputation Risk Analysis

Risk Rating : 2Inherent Risk : 2 LOW TO MODERATE

Risiko Inheren dari Risiko Reputasi yang dihadapi Bank of India Indonesia pada Triwulan IV 2015 dinilai pada level 2 (“Low to Moderate”).

Hal-hal yang melandasi penilaian ini, antara lain adalah :1) Bank of India selaku controlling shareholder dari

PT. Bank of India Indonesia Tbk. memiliki reputasi internasional yang baik, dan memiliki kemampuan finansial yang kuat serta sepenuhnya didukung oleh pemerintah India selaku pemilik mayoritas.

2) Selama periode penilaian, tidak ditemukan adanya publikasi negatif yang secara signifikan dapat mengganggu jalannya operasional bank.

3) Frekuensi pengaduan nasabah relatif sedikit. Keluhan yang terjadi mayoritas dikarenakan kelalaian nasabah sendiri dan karena kelalaian Bank pemilik ATM.

Kualitas Penerapan : 2 SATISFACTORY

Manajemen RisikoKualitas penerapan manajemen risiko reputasi dinilai pada Level 2 (“Satisfactory”). Penilaian ini tercermin dari penerapan manajemen risiko reputasi yang dijalankan Bank, antara lain :

1) Manajemen Bank dinilai bertindak aktif dalam menjaga reputasi Bank. Hal ini dapat terlihat dari komitmen Manajemen Bank dalam rangka meningkatkan kompetensi frontliner untuk mengoptimalkan pelayanan kepada nasabah.

2) Seluruh pengaduan nasabah dapat diselesaikan dengan baik, tanpa adanya perpanjangan kasus pengaduan nasabah (dapat diselesaikan < 40 hari kerja).

Inherent risk of Reputation Risk encountered by Bank of India Indonesia at 4th Quarter of 2015 arrived at Level 2 (“Low to Moderate”).

The following underlines this assessment:

1) As controlling shareholder of PT Bank of India Indonesia Tbk., Bank of India has prominent international reputation and strong financial capacity as well as fully supported by Indian Government as majority shareholders.

2) During the assessment period, there was no negative publication that significantly disrupted Bank’s operational activity.

3) Customer complaint frequency was relatively low. The complaints occurred were majority due the fault committed by customers or Bank as ATM owner.

RiskManagementQuality:2SATISFACTORY

Risk ManagementQuality of reputation risk management arrived at Level 2 (“Satisfactory”). The assessment was reflected from reputation risk management implemented by the Bank, among others:

1) Bank’s management is considered had been active in maintaining the Bank’s reputation. This is seen from commitment from the Bank’s management to develop frontline competency and to optimize services to the customers.

2) Entire complaints from the customers can be well completed, without any extension of the customer complaint cases (settled < 40 working days).

Risk ManagementManajemen Risiko

Page 121: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

121Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Bank melakukan transaksi dengan pihak berelasi. Definisi pihak berelasi yang digunakan sesuai dengan ketentuan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 7 (revisi 2010) mengenai “Pengungkapan pihak-pihak berelasi”:

a. Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika

orang tersebut: i. Memiliki pengendalian atau pengendalian

bersama atas entitas pelapor; ii. Memiliki pengaruh signifikan atas entitas

pelapor; atauiii. Personel manajemen kunci entitas pelapor

atau entitas induk entitas pelapor.

b. Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: i. Entitas dan entitas pelapor adalah anggota

dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain);

ii. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya);

iii. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama;

iv. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga;

v. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor;

vi.Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a);

vii.Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a)(i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).

viii. Jenis transaksi dan saldo dengan pihak berelasi, telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.

The Bank enters into transactions with relatedparties. The definition of related parties used isin accordance with Statement of FinancialAccounting Standards No. 7 (revised 2010) “Related Party Disclosures” as:

a. A person or a close member of the person’s family is related to a reporting entity if that person:

i. Has control or joint control over thereporting entity;

ii. Has significant influence over thereporting entity; or

iii. Is a member of the key managementpersonnel of the reporting entity or of aparent of the reporting entity.

b. An entity is related to a reporting entity if Zany of the following conditions applies:i. The entity and the reporting entity aremembers of

the same group (whichmeans that each parent, subsidiary andfellow is related to the others);

ii. One entity is an associate or jointventure of the other entity (or anassociate or joint venture of a memberof a group of which the other entity is amember);

iii. Both entities are joint ventures of the same third party;

iv. One entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity;

v. The entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity is itself such a plan, the sponsoring entity are also related to the reporting entity;

vi. The entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (a);

vii. A person identified in (a)(i) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or of a parent of the entity).

viii. Types of transaction and balances with related parties are disclosed in the notes to the financial statements.

Transactions With Related Parties

Transaksi Pihak Berelasi

Page 122: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

122 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Transactions With Related PartiesTransaksi Pihak Berelasi

No Pihak Yang Berelasi / Name of Related Perties

Sifat Relasi Istimewa / Nature Of SpecialRelationship

Jenis Transaksi/ Type Of Transaction

1 Bank of India Pemegang Saham/Shareholders Giro pada bank lain/Demand deposits with other banks

2 PT Panca Mantra jaya Pemegang Saham/Shareholders Simpanan nasabah/Deposit from customers

3 Deepak Rupo Chugani Keluarga Komisaris/Commisioner’s Family

Kredit yang diberikan/Loans

4 PT Putra Mahkota Perkasa Perusahaan Keluarga Komisaris/The Company of Commisioner’s Family

Kredit yang diberikan/Loans

5 PT GTL Indonesia Penjamin oleh Pemegang Saham/ Guarantee by Shareholders

Kredit yang diberikan/Loans

6 Ramesh Shamdas Khubani

"Penjamin oleh Pemegang Saham/ Guarantee by Shareholders

Kredit yang diberikan/Loans

7 Ramesh Motiram Keluarga Komisaris/Commisioner’s Family

Kredit yang diberikan/Loans

8 Ananthachari Sampathkumar

Penjamin oleh Pemegang Saham/ Guarantee by Shareholders

Kredit yang diberikan/Loans

9 PT Classic Prima Carpet Perusahaan Komisaris/Commisioner's Company

Kredit yang diberikan/Loans

10 PT Faltec Classic Automotive M

Perusahaan Komisaris/Commisioner's Company

Bank Garansi/ Bank Guarantee

11 PT Metro Global Services Penjamin oleh Pemegang Saham/ Guarantee by Shareholders

Kredit yang diberikan/Loans

12 PT Classic Carpetama Ind Perusahaan Komisaris/Commisioner's Company

Kredit yang diberikan/Loans

13 PT Kemang Jaya Indo Perusahaan Komisaris/Commisioner's Company

Kredit yang diberikan/Loans

14 PT VVF Indonesia Penjamin oleh Bank Pihak Terkait/ Guarantee by Shareholders

Tagihan akseptasi dan kredit yang diberikan/Acceptance Receivables and loans

15 PT Multindo Velvet Industries

Perusahaan Keluarga Komisaris/The Company of Commisioner’s Family

Kredit yang diberikan dan tagihan akseptasi/Loans and Acceptance Receivables

16 Dilip R. Chugani Keluarga Komisaris/Commisioner’s Family

Kredit yang diberikan/Loans

17 Narwani Prakash Kotumal Pengurus Perusahaan Keluarga Komisaris /Key Person of Company is Commisioner’s Family

Kredit yang diberikan/Loans

18 PT Universal Carpet and Rugs

Perusahaan Keluarga Komisaris/The Company of Commisioner’s Family

Kredit yang diberikan/Loans

Rincian sifat hubungan dan jenis transaksi yang signifikan dengan pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagaiberikut:

The details of the relationship and type of significant transactions with related parties as of December 31, 2015 and 2014 are as follows:

Page 123: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

123Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

19 PT Tawang Swasti Rawikara

Penjamin oleh Pemegang Saham/ Guarantee by Shareholders

Kredit yang diberikan/Loans

20 PT Classic Automotive Manufacturing

Perusahaan Keluarga Pemegang Saham/Stockholder's Family Company

Simpanan nasabah dan kredit yang di berikan/Deposit from customers and loans

21 Personil manajemen kunci dan keluarga/key management personnel and family

Hubungan Pengendalian Kegiatan Bank/ Relation of the Bank's Activity

Kredit yang diberikan dan simpanan nasabah/Loans deposit from customers

Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Bank juga mengadakan transaksi tertentu dengan pihak-pihakberelasi. Menurut manajemen Bank, transaksi transaksi tersebut dilakukan dengan persyaratan dan kondisi normal seperti yang dilakukan dengan pihak ketiga lainnya, kecuali pinjaman yang diberikan kepada para karyawan. Transaksi transaksi tersebut meliputi:

a. Giro pada bank lain Merupakan penempatan pihak berelasi pada Bank of India. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, persentase giro pada bank lain kepada pihak berelasi terhadap jumlah keseluruhan giro pada bank lain masingmasing sebesar kurang lebih 91,77% dan 16,66%.

b. KreditPada tanggal laporan posisi keuangan, persentase kredit yang diberikan kepada pihak berelasi terhadap jumlah keseluruhan kredit yang diberikan adalah sebesar kurang lebih 5,37% dan 4,32% pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. Tingkat bunga per tahun untuk kredit yang diberikan kepada pihak berelasi adalah antara 10%-13,75% untuk mata uang Rupiah dan 8% untuk mata uang asing untuk periode 31 Desember 2015, 10%-15% untuk mata uang Rupiah dan 8%-9% untuk mata uang asing pada tahun 2014.

c. Penempatan dana dari pihak-pihak berelasi dalam bentuk simpanan

GiroPada tanggal laporan posisi keuangan, persentase rekening giro pihak berelasi dari jumlah rekening giro adalah 4,25% dan 2,06% pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. Untuk rekening giro Rupiah, tingkat suku bunga rata-rata yang

In conducting its business, the Bank entered into certain transactions with its related parties. According to the Bank management, transactions with related parties were made at similar conditions and terms as those done with third parties, except for loans to employees. These transactions include the following:

a. Demand deposits from other banksDemand deposits with related party which were placed with Bank of India. As of December 31, 2015 and 2014, percentage of demand deposits from other banks from related parties accounted for 91.77% and 16.66% respectively.

b. LoansAt statement of financial position date, percentage of loans from related parties accounted for 5.37% and 4.32% respectively, of the total loans as of December 31, 2015. Interest rates per annum on loans for related parties ranged from 10%-13,75% for Rupiah currency and 8% for foreign currency for the period of 31 December 2015, 10% to 15% for Rupiah currency and 8%-9% for foreign currency in 2014.

c. Placements of funds from related parties in the form of deposits

Demand depositsAt statement of financial positions date, percentage of demand deposits from related parties accounted for 4.25% and 2.06% as of December 31, 2015 and 2014. Interest rate demand deposits on Rupiah inDecember 31, 2015 and 2014 are 1.05% and

Page 124: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

124 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

diberikan pada 31 Desember 2015 adalah 1,05% dan tahun 2014 adalah 1,00%. Sedangkan untuk Dolar Amerika Serikat pada 31 Desember 2015 dan 2014 adalah 0,52% dan 0,25%.

Tabungan Pada tanggal laporan posisi keuangan, persentase tabungan pihak berelasi dari jumlah tabungan adalah sebesar 3,04% dan 1,05% pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. Tingkat bunga rata-rata yang diberikan adalah 4,04% dan 4.00% untuk 31 Desember 2015 dan 2014.

Deposito berjangka Pada tanggal laporan posisi keuangan, persentase deposito berjangka pihak berelasi dari jumlah deposito berjangka adalah sebesar 6,63% dan 2,74% pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. Untuk deposito berjangka Rupiah, tingkat bunga rata-rata yang diberikan adalah 10,10% dan 9,00% pada 31 Desember 2015 dan 2014. Untuk Dolar Amerika Serikat adalah 3,15% dan 3,00% pada 31 Desember 2015 dan 2014.

1.00%, respectively. While, interest rate for demand deposits on United States Dollar in December 31, 2015 and 2014 are 0.52% and 0.25%, respectively.

Saving depositsAt statement of financial positions date, percentage of saving deposits from related parties accounted for 3.04% and 1.05% as of December 31, 2015 and 2014. Average interest rates on saving deposits in December 31, 2015 and 2014 are 4.04% and 4.00%, respectively.

Time depositsAt statement of financial positions date, percentage of time deposits from related parties accounted for 6.63% and 2.74% as of December 31, 2015 and 2014. Average interest rate for time deposits on Rupiah is 10.10% and 9,00% in December 31, 2015and 2014. Average interest rate on United States Dollar deposits are 3.15% and 3.00% in December 31, 2015 and 2014.

Page 125: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

125Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Giro pada bank lain 2015 2014

Bank of India 5,096,716,683 400,177,152,577

Persentase giro pada bank lain dari jumlah aset / Percentage of demand deposits with other banks to total assets

0.08% 7.69%

Kredit 2015 2014

PT Multindo Velvet Industries 63,640,622,043 65,668,805,559

PT Kemang Jaya Indo - 0

PT Putra Mahkota Perkasa - 42,580,000,000

Ramesh Shamdas Khubani - 3,058,318,410

Narwani Prakash Kotumal 5,800,000,000 5,500,000,000

PT Metro Global Service 2,896,500,029 4,400,000,000

Ananthachari Sampathkumar - 1,548,125,000

Deepak Rupo Chugani 97,815,446,218 7,976,926,164

PT Classic Prima Carpet 75,671,707 70,182,493

Dilip R.C 14,400,000,000 -

Classic Automotive 6,487,583,642 -

Keluarga Direksi dan Karyawan Kunci 1,813,260,568 1,948,395,350

Jumlah 192,929,084,207 132,750,752,976

Persentase kredit dari jumlah aset 3.17% 2.55%

Simpanan

Giro 12,660,824,702 6,645,634,806

Tabungan 4,392,995,176 1,772,427,896

Deposito berjangka 261,090,315,551 84,853,989,848

Jumlah 278,144,135,429 93,272,052,550

Persentase simpanan dari jumlah liabilitas 5.59% 2.01%

Simpanan dari bank lain

Giro 24,519,472 249,393,554

Interbank Call Money 385,980,000,000 346,780,000,000

Deposito berjangka 32,504,142,660 28,758,781,465

Jumlah 418,508,662,132 375,788,175,019

Persentase simpanan dari bank lain dari jumlah liabilitas

8.42% 8.10%

Pendapatan bunga - Kredit 16,782,932,858 16,431,988,776

Persentase Pendapatan bunga kredit dari jumlah pendapatan bunga

3.81% 3.72%

Page 126: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

126 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

TATA

KEL

OLA

PERU

SAHA

AN YA

NG B

AIK

GOOD

COR

PORA

TE G

OVER

NANC

E

Good Corporate Governance

Tata Kelola Perusahaan Yang Baik

Tata Kelola Perusahaan yang Baik merupakan bagian penting dan mutlak harus diterapkan oleh industri perbankan dalam menghadapi perkembangan risiko bisnis dan tantangan usaha yang kian meningkat. Seluruh jajaran Dewan Komisaris dan Direksi senantiasa memberikan komitmen untuk menerapkan tata kelola perusahaan yang baik secara konsisten dan melakukan penyempurnaan secara terus-menerus dengan melibatkan seluruh karyawan PT Bank of India Indonesia Tbk.

Perusahaan juga berupaya menanamkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik sebagai bagian dari budaya perusahaan dan senantiasa dipelihara, dijaga, dan terus ditingkatkan kualitasnya dalam rangka pencapaian visi, misi dan nilai-nilai perusahaan. Tata kelola perusahaan yang baik merupakan penopang penting dalam PT Bank of India Indonesia Tbk di tengah persaingan bisnis.

Pelaksanaan tata kelola di perusahaan di lingkungan PT Bank of India Indonesia Tbk selalu didasarkan pada prinsip keterbukaan, akuntabilitas, tanggung jawab, independensi dan kewajaran. Berikut adalah penjelasan dari prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang dijalankan oleh PT Bank of India Indonesia Tbk.Keterbukaan Informasi

PT Bank of India Indonesia Tbk selalu menerapkan tata kelola perusahaan yang baik di setiap pelaksanaan kegiatan usahanya, dan selalu berusaha untuk memberikan informasi yang jelas terkait dengan kegiatan usaha maupun produk yang ditawarkan kepada stakeholders. Dengan demikian, stakeholder memperoleh nilai yang lebih dalam melakukan hubungan kerjasamanya dengan PT Bank of India Indonesia Tbk.

AkuntabilitasPT Bank of India Indonesia Tbk telah memiliki fungsi, sistem dan pertanggungjawaban yang jelas dari seluruh bagian dalam perusahaan sehingga terdapat pemisahan antara kewajiban dan wewenang antara pemegang saham, dewan komisaris dan direksi.

Tanggung JawabSebagai tanggung jawab terhadap stakeholder, maka dalam melaksanakan aktivitas usaha PT Bank of India Indonesia Tbk selalu berpedoman dan mematuhi setiap ketentuan peraturan dan undang-undang yang berlaku.

Good Corporate Governance is necessary and essential to be implemented by banking industry in encountering higher business risk and challenge. Entire Board of Commissioners and Board of Directors are always committed to deliver commitment on good corporate governance implementation consistently and perform continuous improvement by involving all employees of PT Bank of India Indonesia Tbk.

The Company also seeks to internalize good corporate governance principles as part of corporate culture that has to be maintained, controlled and improved for its quality to achieve vision, mission and corporate values. Good corporate governance is important pillar in PT Bank of India Indoensia Tbk amidst the business challenge.

Corporate governance implementation in PT Bank of India Indonesia Tbk circumstances always refers to transparency, accountability, responsibility, independency and fairness principles. Explanation of corporate governance principles implemented by PT bank of India Indonesia Tbk is as follows:Information Disclosure

PT Bank of India Indonesia Tbk always implements good corporate goverannce in every business activity, and always seeks to provideclear information in terms of business activity and products offered to the stakeholders. Therefore, the stakeholders will obtain added-value from partnership with PT Bank of India Indonesia Tbk.

AccountabilityPT Bank of India Indonesia Tbk has clear function, system and accountability from all part of the Company to arrange segregation between obligation and authority among the shareholders, Board of Commissioners and Board of Directors.

ResponsibilityAs responsibility to the stakeholders, in carrying out its business activity, PT Bank of India Indonesia Tbk always refers and complies with prevailing law and regulation.

Page 127: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

127Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

IndependensiUntuk menjaga independensi, maka dalam kegiatan usahanya, PT Bank of India Indonesia Tbk senantiasa melaksanakannya secara profesional tanpa adanya benturan kepentingan maupun gangguan dari pihak lain, sehingga dapat dipertanggungjawabkan.

Kesetaraan dan KewajaranUntuk tercapainya kesetaraan dan kewajaran, maka dalam pelaksanaan kegiatan usaha, PT Bank of India Indonesia Tbk berpegang pada prinsip kehati-hatian dan kewajaran serta adil dalam memenuhi kebutuhan para stakeholder serta melindungi hak minoritas. Hal ini juga tercermin dari mayoritas direksi yang independen dan tidak memiliki hubungan dengan pemegang saham maupun stakeholder lainnya.

Struktur Tata Kelola Perusahaan

Rapat Umum Pemegang SahamSesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) diselenggarakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam setahun sebagai forum bagi para Pemegang Saham untuk mengambil keputusan penting yang berkaitan dengan Bank, di luar wewenang Dewan Komisaris dan Direksi.

RUPS memiliki wewenang, antara lain, mengangkat dan memberhentikan anggota Dewan Komisaris dan Direksi, mengevaluasi kinerja Dewan Komisaris dan Direksi, menyetujui perubahan Anggaran Dasar, menyetujui Laporan Tahunan dan menetapkan bentuk dan jumlah imbalan, tunjangan dan fasilitas bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi, menetapkan penggunaan laba dan penunjukan akuntan publik.

Dalam RUPS dapat juga dibahas strategi, kebijakan, serta hal-hal penting lainnya yang diusulkan oleh Direksi, Dewan Komisaris, ataupun pemegang saham.

Pada 2015, Bank of India Indonesia mengadakan 1 (satu) kali RUPS Tahunan, yakni pada 24 Maret 2015, dan 3 (tiga) kali RUPS Luar Biasa, yakni pada 24 Maret 2015, 28 Agustus 2015 dan 3 Desember 2015. Beberapa keputusan penting yang dihasilkan dalam rapat-rapat tersebut adalah sebagai berikut:

RUPS TahunanUntuk RUPS Tahunan, keputusannya antara lain :Tidak adanya pembagian Dividen untuk tahun buku periode 2014 karena Bank akan menuju BUKU 2, di mana salah satu upayanya adalah Penambahan Modal secara organik melalui Laba Ditahan

IndependencyTo maintain independency, in its business activity, PT Bank of India Indonesia Tbk always being professional without conflict of interest or intervention from other parties that also ensures its accountability.

Equality and FairnessTo achieve fairness and equality, in its business activity, PT Bank of India Indonesia Tbk firmly upholds to prudential banking and fairness principles in fulfilling needs of the stakeholders and protecting minority rights. This also reflected from majority Independent Directors without affiliation with shareholders or other stakeholders.

Corporate Governance Structure

General Meetings of ShareholdersPursuant to Articles of Association, the General Meetings of Shareholders (GMS) is organized minimum 1 (once) a year as forum for the shareholders to take decide important resolutions related with the Bank, beyond authority of the Board of Commissioners and Board of Directors.

GMS has authorities, among others, appointing and dismissing Board of Commissioners and Board of Directors members, approving Articles of Association members, approving Annual Report and stipulating type and amount of remuneration, allowance, and facilities for Board of Commissioners and Board of Directors members, determining profit allocation and public accountant appointment.

The GMS also discusses strategy, policy and other important issues proposed by the Board of Directors, Board of Commissioners or Shareholders.

In 2015, Bank of India Indonesia organized 1 (one) Annual GMS on March 24, 2015 and 3 (three) Extraordinary GMS on March 24, 2015, August 28, 2015 and December 3, 2015. Several key resolutions in the meetings are as follows:

Annual GMSFor Annual GMS, the resolutions is as follows:There was no Dividend distribution for fiscal year 2014 period due the Bank towards Book 2, with one of the efforts was through organic additional capital by Retained Earnings.

Good Corporate GovernanceTata Kelola Perusahaan Yang Baik

Page 128: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

128 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

RUPS Luar BiasaUntuk RUPS Luar Biasa, keputusannya antara lain:a. RUPS-LB, 24 Maret 2015, mekanisme

pengambilan keputusan, hasil pemungutan suara dan keputusan Rapat belum dilaksanakan berhubung Rapat di-skors.

b. RUPS-LB, 28 Agustus 2015, memiliki 2 (dua) agenda rapat yaitu sebagai kelanjutan Rapat sebelumnya yang di-skors dan perubahan susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan mengeluarkan Keputusan Rapat sebagai berikut:

1. Menyetujui dan menetapkan periode masa jabatan Direktur Independen dan Komisaris Independen adalah sesuai dengan Keputusan Direksi Bursa Efek Indonesia No. Kep-00001/BEI/01-2014 tertanggal 20 Januari 2014, dengan memperhatikan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 033/POJK.04/2014 tertanggal 8 Desember 2014, tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten Atau Perusahaan Publik, serta memberikan wewenang dan kuasa kepada Direksi, dengan hak substitusi, untuk melakukan segala dan setiap tindakan yang diperlukan, termasuk tetapi tidak terbatas untuk mengubah Anggaran Dasar Perseroan dan menuangkan/menyatakan hal tersebut, dalam akta tersendiri yang dibuat di hadapan Notaris, sehubungan dengan keputusan ini, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku, sampai dengan dilakukannya perubahan Anggaran Dasar pada Rapat Umum Pemegang Saham selanjutnya, maka periode masa jabatan Direktur dan Komisaris Independen akan tetap berpedoman pada peraturan Perseroan;

2. Tidak Menyetujui pembayaran bertahap dividen untuk kuartal yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2015, 30 Juni 2015, 30 September 2015 dan 31 Desember 2015, dan untuk pembayaran dividen tahun buku 2015 akan dibahas dan diputuskan pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan tahun buku 2015 yang akan diselenggarakan pada tahun 2016;

Agenda Ke 2a. Menyetujui pengunduran diri Ibu Ningsih

Suciati selaku Direktur Utama Perseroan;b. Menyetujui pelepasan dan selanjutnya

memberhentikan dengan hormat Bapak P.L. Ramachandran Iyer selaku Wakil Direktur Utama Perseroan sehubungan penugasan yang bersangkutan di Kantor Pusat Pemegang Saham Pengendali di India;

Extraordinary GMSFor Extraordinary GMS, the resolutions are as follows:(a) EGMS, March 24, 2015, decision-making

mechanism, result of Meeting voting and resolution had not been implemented due the Meeting was suspended.

(b) EGMS, August 28, 2015, with 2 (two) meeting agenda as sequence of previous Meeting that was suspended and change to Board of Commissioners and Board of Directors composition where the meeting decided following resolutions:

1. Approved and stipulated serving period for Independent Director and Independent Commissioner had complied with Indonesia Stock Exchange Board of Directors Decree Number Kep-00001/BEI/01-2014 dated November 20, 2014 dated January 20, 2014 by concerning Financial Service Authority Regulation Number 033/POJK.04/2014 dated December 8, 2014 concerning Board of Directors and Board of Commissioners in Listed Entity or Company as well as granted authority and attorney to the Board of Directors with substitutive rights to perform every necessary action, including but not limited to amend Articles of Association and declare/present the amendment, in separated Deeds made before Notary, in relation with this resolution by complying with prevailing law, until the implementation of Articles of Association amendment in the Next General Meetings of Shareholders, the serving period of Independent Director and Commissioner will continue referring to regulation of the Company.

2. Not approving gradual dividend payment for quarters ended on March 31, 2015, June 30, 2015, September 30, 2015 and December 31, 2015 and for dividend payment fiscal year 2015 will be discussed and decided in Annual General Meetings of Shareholders fiscal year 2015 that will be implemented in 2016.’

Second Agenda(a)Approved resignation of Mrs. Ningsih Suciati

as President Director of the Company;(b)Approved dismissal and later honorary

discharging Mr. P.L. Ramachandran Iyer as Vice President Director in relation with his assignment at Headquarter of Controlling

Shareholders in India;

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Page 129: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

129Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

c. Menyetujui pengangkatan Bapak Sindbad Rijadi Hardjodipuro selaku Direktur Utama Perseroan yang berlaku efektif setelah disetujuinya proses Fit and Proper Test oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dimana pengangkatan tersebut menjadi batal demi hukum bila proses Fit and Proper Test tidak disetujui oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

d. Menyetujui pengangkatan Bapak R.A Sankara Narayanan selaku Komisaris Utama Perseroan yang berlaku efektif setelah disetujuinya proses Fit and Proper Test oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dimana pengangkatan tersebut menjadi batal demi hukum bila proses Fit and Proper Test tidak disetujui oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

e. Menyetujui pengangkatan Bapak Gopinathan Ekamurthy selaku Wakil Direktur Utama yang berlaku efektif setelah disetujuinya proses Fit and Proper Test oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dimana pengangkatan tersebut menjadi batal demi hukum bila proses Fit and Proper Test tidak disetujui oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

f. Menyetujui pengangkatan Bapak Prashant Thapliyal selaku Direktur yang berlaku efektif setelah disetujuinya proses Fit and Proper Test oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dimana pengangkatan tersebut menjadi batal demi hukum bila proses Fit and Proper Test tidak disetujui oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

g. Menyetujui untuk memberikan kuasa kepada Direksi Perseroan, dengan hak substitusi, untuk menyatakan/menuangkan keputusan mengenai perubahan susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan tersebut dalam akta tersendiri yang di hadapan Notaris, dan untuk menyampaikan pemberitahuan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sehubungan dengan perubahan susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi tersebut, serta melakukan segala tindakan yang diperlukan dan disyaratkan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku.

c. RUPS-LB, 3 Desember 2015:1. Menyetujui, mengubah dan menyatakan

kembali Anggaran Dasar Perseroan termasuk mengubah Anggaran Dasar dalam rangka menyesuaikan dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan, mengubah Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan disesuaikan dengan Peraturan Nomor IX.J.1 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik, sebagaimana telah dijelaskan dalam Rapat;

(c) Approved appointment of Mr. Sinbad Rijadi Hardjodipuro as President Director of the Company that will effective after passed Fit and Proper Test by Financial Service Authority (OJK) where the appointment will be revoked under legal cause if the Fit and Proper Test result was not approved by the Financial Service Authority (OJK).

(d) Approved appointment of Mr. R.A Sankara Narayanan as President Commissioner of the Company that will be effective after passed Fit and Proper Test by Financial Service Authority where the appointment will be revoked under legal cause if the Fit and Proper Test result was not approved by the Financial Service Authority (OJK).

(e) Approved appointment of Mr. Gopinathan Ekamurthy as Vice President Director that will be effective after passed Fit and Proper Test by Financial Service Authority where the appointment will be revoked under legal cause if the Fit and Proper Test result was not approved by the Financial Service Authority (OJK).

(f) Approved appointment of Mr. Prashant Thapliyal as Director that will be effective after passed Fit and Proper Test by Financial Service Authority where the appointment will be revoked under legal cause if the Fit and Proper Test result was not approved by the Financial Service Authority (OJK).

(g) Approved to grant authority to the Board of Directors with substitutive rights to declare/stated the resolution regarding Change to Board of Commissioners and Board of Directors in separated Deeds made before Notary, and to send announcement to Minister of Law and Human Rights in relation with this change to Board of Commissioners and Board of Directors composition, as well as undertaking other actions that are necessary and required by prevailing Law.

(c) EGMS, December 3, 2015:1. Approved, amended and restated Articles

of Association, including revising Articles of Association to comply with Financial Service Authority Regulation, revising Article 3 in Articles of Association to conform with Regulation Number IX.J.1 concerning Principals of Articles of Association for Company Who Entered Equity Securities Public Offering and Listed Ocmpany as explained in the Meeting;

Good Corporate GovernanceTata Kelola Perusahaan Yang Baik

Page 130: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

130 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

2. Menyetujui untuk memberikan wewenang dan kuasa kepada Direksi Perseroan, dengan hak substitusi, untuk melakukan segala dan setiap tindakan yang diperlukan sehubungan dengan keputusan tersebut, termasuk tetapi tidak terbatas untuk menyatakan/menuangkan keputusan tersebut dalam akta-akta yang dibuat dihadapan Notaris, untuk mengubah dan/atau menyusun kembali seluruh ketentuan Anggaran Dasar Perseroan sesuai keputusan tersebut (termasuk menegaskan susunan pemegang saham dalam akta tersebut bilamana diperlukan), sebagaimana yang disyaratkan oleh serta sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, membuat atau suruh membuat serta menandatangani akta-akta dan surat-surat maupun dokumen-dokumen yang diperlukan, yang selanjutnya untuk mengajukan permohonan persetujuan dan/atau menyampaikan pemberitahuan atas keputusan Rapat ini dan/atau perubahan Anggaran Dasar Perseroan, kepada instansi yang berwenang, serta melakukan semua dan setiap tindakan yang diperlukan, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2. Approved to grant authority and attorney to the Board of Directors with substitutive rights to undertake every and each action erquired in relation with the resolution, including bu tnot limited to present/dsiclose the resolutions in Deeds made before Notary, to amend and/or revise entire provisions in Articles of Association in accordance with the resolution (including confirming shareholders composition as stated in the Deeds, if necessary), as required and in compliance with prevailing Law, prepare or delegating and signing Deeds and Documents that are required, to later propose approval proposal and/or announcement on this Meeting resolution and/or Articles of Association amendment to authorized institution, and to perform all and every action needed, in compliance with prevailing Law.

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Page 131: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

131Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Dewan KomisarisBerdasarkan ketentuan Anggaran Dasar, Dewan Komisaris bertugas melakukan pengawasan atas kebijakan Direksi dalam menjalankan pengelolaan PT Bank of India Indonesia Tbk dan memberikan nasihat kepada Direksi, serta melakukan hal-hal lain sebagaimana ditentukan dalam Anggaran Dasar, atau sebagaimana ditetapkan dari waktu ke waktu oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Dalam melaksanakan tugasnya, Dewan Komisaris dilengkapi dengan Komite Audit yang bertugas, antara lain, melakukan evaluasi atas hasil temuan pemeriksaan satuan kerja audit inter PT Bank of India Indonesia Tbk dalam rangka pengendalian umum sebagaimana ditetapkan dalam standar pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank yang ditetapkan oleh instansi yang berwenang. Dewan Komisaris juga dibantu oleh dua komite lainnya, yaitu Komite Nominasi dan Remunerasi, serta Komite Pemantau Risiko.

Pada akhir 2015, Dewan Komisaris PT Bank of India Indonesia Tbk terdiri dari tiga orang anggota, termasuk dua orang anggota Komisaris Independen yang bebas dari pengaruh pemegang saham pengendali. Dengan komposisi ini memungkinkan pengambilan keputusan secara efektif, tepat dan cepat, serta dapat bertindak independen.

Jumlah itu memenuhi ketentuan Bank Indonesia bahwa sedikitnya 50% dari anggota Dewan Komisaris merupakan Komisaris Independen. Tugas Komisaris Independen adalah memperjuangan kepentingan pemegang saham minoritas Bank of India Indonesia Tbk, yang merupakan salah satu prinsip utama dalam tata kelola perusahaan yang baik. Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh RUPS, dengan masa jabatan sampai dengan RUPS ketiga setelah tahun pengangkatan, kecuali apabila ditentukan lain.Susunan Dewan Komisaris PT Bank of India Indonesia Tbk per 31 Desember 2015 terdiri dari:

Komisaris Utama : R.A Sankara Narayanan*)Komisaris : Prakash Rupchand ChuganiKomisaris Independen : Leland Gerrits RompasKomisaris Independen : Handadjaja Sulaiman

*)Berlaku efektif setelah mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan/atau ketentuan lain yang berlaku.

Untuk menjalankan fungsinya Dewan Komisaris selama tahun 2015 telah menyelenggarakan rapat sebanyak 3 kali dengan kehadiran sebagai berikut:

Board of CommissionersIn accordance with Articles of Association, the Board of Commissioners is in charge to perform supervision upon Board of Directors policy in running management of PT Bank of India Indonesia Tbk and providing recommendation to the Board of Directors, and to perform other activities as regulated in Articles of Association, or stipulated over time by the General Meetings of Shareholders (GMS).

In carrying out its duties, the Board of Commissioners is assisted by Audit Committee who is in charge naley to evaluate internal audit unit finding result in PT Bank of India Indonesia Tbk in relation with general audit as stipulated in Bank Internal Audit Function Implementation Standard regulated by authorized institution. The Board of Commissioners is also hepled by two other committees, Nomination and Remuneration Committee and Risk Monitoring Committee.

As end of 2015, the Board of Commissioners in PT Bank of India Indonesia Tbk consisted of three members, including two Independent Commissioners who are free from influence from controlling shareholders. Within this composition, it has enabled effective, fast and accurate decision-making as well as independent action.

The Composition has complied with Bank Indonesia Regulation governing that minimum 50% of Board of Commissioners members are Independent Commissioners. Duty of Independent Commissioner is to fight for minority shareholders of PT Bank of India Indonesia Tbk, as one of fundamental principle in good corporate governance practice. The Board of Commissioners is appointed and dismissed by the General Meetings of Shareholders, with serving period until the third GMS after appointment year except regulated different. As of December 31, 2015, Board of Commissioners composition in PT Bank of India Indonesia was as follows:President Commissioner : R.A Sankara Narayanan*)Commissioner : Prakash Rupchand ChuganiIndependent Commissioner : Leland Gerrits RompasIndependent Commissioner : Handadjaja Sulaiman

*) Effective after approved by Financial Service Authority (OJK) and/or other prevailing regulation.

To carry out its function, throughout 2015, the Board of Commissioners held 3 meetings with attendance list as follows:

Good Corporate GovernanceTata Kelola Perusahaan Yang Baik

Page 132: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

132 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

*)Berlaku efektif setelah mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan/atau ketentuan lain yang berlaku.

Untuk mengembangkan kemampuan Dewan Komisaris, pelatihan yang diikuti oleh Dewan Komisaris sebagai berikut:

Komite AuditKomite Audit bertugas melakukan pemantauan dan evaluasi atas perencanaan dan pelaksanaan audit, serta pemantauan atas tindak lanjut hasil audit dalam rangka menilai kecukupan pengendalian intern termasuk kecukupan proses pelaporan keuangan.

Dalam rangka melaksanakan tugas sesuai angka 1 di atas, Komite Audit paling kurang melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap:

a. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan Perusahaan kepada publik dan/atau pihak otoritas antara lain laporan keuangan, proyeksi, dan kaporan lainnya terkait dengan informasi keuangan Perusahaan;

b. Melakukan penelaahan atas ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan kegiatan Perusahaan;

c. Memberikan pendapat independen dalam hal terjadi perbedaan antara manajemen dan Akuntan atas jasa yang diberikannya;

d. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai penunjukan Akuntan yang didasarkan pada independensi, ruang lingkup penugasan, dan fee;

e. Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh auditor internal dan mengawasi pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas temuan auditor internal;

f. Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh auditor internal dan mengawasi pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas temuan auditor internal;

g. Menelaah pengaduan yang berkaitan dengan proses akuntansi dan pelaporan keuangan Perusahaan;

h. Menelaah dan memberikan saran kepada Dewan Komisaris terkait dengan adanya potensi benturan kepentingan Perusahaan; dan

i. Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi Perusahaan

*) Effective after approved by Financial Service Authority (OJK) and/or other prevailing regulation.

To develop Board of Commissioners competency, trainings participated by the Board of Commissioners are as follows:

Audit CommitteeAudit Committee is in charge to perform monitoring and evaluation on audit planning and implementation as well as monitoring on audit result follow-up to evalaute sufficiency of internal audit including adequacy of financial reporting process.

To implement the duties based on point 1 mentioned above, the Audit Committee performs monitoring and evaluation at least on:

(a)Perform review on financial information to be published by the Company to public and/or other authorized parties including financial statements, projection and other reports related with financial reports of the Company;

(b)Perform review on compliance with Law related with activities of the Company;

(c)Provide independent opinion in the event of dissenting opinion between the management and Accountant regarding ths service provided;

(d)Provide recommendation to the Board of Commissioners regarding Accountant appointment baed on independency, scope of assignment and fee;

(e)Perform review on audit activity done by internal auditor and supervise follow-up action taken by the Board of Directors on the internal auditor finding;

(f) Perform review on audit activity done by internal auditor and supervise follow-up action taken by the Board of Directors on the internal auditor finding;

(g)Examine complaint related with the Company’s accounting process and financial reporting.

(h)Examine and provide recommendation to the Board of Commissioners regarding conflict of interest potential in the Company’ and

(i) Maintain confidentiality of the Company’s

documents, data and information.

Name Position Total Meeting Attendance Percentage

R.A Sankara Narayanan *) President Commissioner Non Active Non Active Non Active

Prakash Rupchand Chugani Independent Commissioner 3 meetings 3 meetings 100%

Leland Gerrits Rompas Independent Commissioner 3 meetings 3 meetings 100%

Handadjaja Sulaiman Independent Commissioner 3 meetings 3 meetings 100%

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Page 133: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

133Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Komite Audit wajib memberikan rekomendasi mengenai penunjukan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham

Untuk terlaksananya tugas dan kewajiban tersebut di atas dengan baik, Komite Audit berwenang untuk:a. mengakses dokumen, data, dan informasi

Perusahaan tentang hal-hal yang dibutuhkan dalam pelaksanaan kerjanya;

b. berkomunikasi langsung dengan karyawan, termasuk Direksi dan pihak yang menjalankan fungsi audit Internal, manajemen risiko, dan Akuntan terkait tugas dan tanggung jawab Komite Audit;

c. melibatkan pihak independen di luar anggota Komite Audit yang diperlukan untuk membantu pelaksanaan tugasnya (jika diperlukan); dan

d. melakukan kewenangan lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris.

Struktur Keanggotaan Komite Audit PT Bank of India Indonesia Tbk per 31 Desember 2015 sebagai berikut:•Ketua:LelandGerritsRompas•Anggota:HaryonoAdiPrasetyo•Anggota:MoneshDileepAmarnani

Masing-masing anggota Komite Audit mempunyai kompetensi dan pengalaman dalam bidang akuntansi, keuangan, hukum dan perbankan. Semua anggota Komite bertindak independen terhadap Direksi dan auditor ekstern, serta melaporkan kegiatannya kepada Dewan Komisaris berupa rekomendasi atas hasil evaluasi dan identifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian khusus dalam bidang laporan keuangan dari Direksi, laporan dari auditor internal maupun eksternal, serta ketaaan pada peraturan perundang-undangan dan pelaksanaan manajemen risiko.

Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, fungsi Komite Audit adalah membantu Dewan Komisaris dalam memastikan DIreksi telah menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari satuan kerja audit intern Bank, auditor eksternal, hasil pengawasan Bank Indonesia dan/atau hasil pengawasan otoritas lain.

Sesuai dengan fungsi tersebut, tugas utama dari Komite Audit adalah meyakini bahwa:• Struktur pengendalian internal PT Bank of India

Indonesia Tbk telah dapat dilaksanakan dengan baik

Audit Committee is regulated to provide recommendation regardign Public Accountant and Public Accountant Firm appointment to be presented to the General Meetings of Shareholders.

For the implementation of these duty and responsibility, the Audit Committee has following authorities:(a) Accessing corproate document, data and

information regarding several aspects required in the duty implementation;

(b) Communicating directly with employees, including the Board of Directors and parties who perform internal audit, risk management and Accountant functions in relation with duty and responsibility of Audit Committee;

(c) Involve independent Party non-Audit Committee member, if considered necessary to help its duty implementation; and

(d) Perform other duties assigned by the Board of Commissioners.

As of December 31, 2015, PT Bank of India Indonesia Tbk Audit Committee membership composition was as follows:• Chairman : Leland Gerrits Rompas• Member : Haryono Adi Prasetyo• Member : Monesh Dileep Amarnani

Each of Audit Committee member has competency and expertise in Accounting, Finance, Legal and Banking. Every Committee’s members act independently agains the Board of Directors and External Auditor and report their activities to the Board of Commissioners as recommendation on evaluation result and identification several issues that require special concern in financial reporting aspect from the Board of Directors, report from internal and external auditors, as well as compliance with Law and risk management implementation.

According to prevailing Law, Audit Committee function is to help the Board of Commissioners in ensuring the Board of Directors has followed-up audit finding and recommendation from Bank’s internal audit unit, external audit, audit result from Bank Indonesia and/or other authorized parties.

Based on these functions, main duty of Audit Committee is ensuring that:• Internal audit structure in PT Bank of India

Indonesia Tbk has been well implemented

Good Corporate GovernanceTata Kelola Perusahaan Yang Baik

Page 134: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

134 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

• Pelaksanaanauditinternalmaupuneksternaltelahdilaksanakan sesuai dengan standar auditing yang berlaku, dan

• Tindaklanjuttemuanhasilauditdilaksanakanolehmanajemen

Dalam menjalankan tugasnya, Komite Audit melakukan interaksi yang intensif dengan Direksi, SKAI dan auditor eksternal.

Selama tahun 2015, Komite Audit telah melaksanakan rapat sebanyak 4 kali dengan kehadiran sebagai berikut:

Agenda rapat antara lain membahas :- Tentang pencapaian rencana kerja. - Tentang Audit Issue dengan Kantor Akuntan Publik

Grant Thornton.- Membahas tentang pembahasan temuan Otoritas

Jasa Keuangan - Membahas tentang pembahasan temuan Satuan

Kerja Audit Internal.- Peningkatan sumber daya manusia.

Komite Pemantau RisikoKomite Pemantau Risiko dibentuk oleh Dewan Komisaris dengan tanggung jawab untuk memberikan masukan kepada Dewan Komisaris mengenai isu-isu manajemen risiko, untuk mengevaluasi manajemen risiko, dan sistem pengawasan intern serta menyediakan berbagai informasi bagi Dewan Komisaris dalam rangka mengantisipasi risiko.

Sesuai hasil keputusan Dewan Komisaris, Direksi telah membentuk Komita Pemantau Risiko melalui Surat Keputusan Direksi No. 010/KP-BD/INT/SK/PRM/XI/14 tertanggal 27 November 2014 tentang Komite Pemantau Risiko Bank of India Indonesia Tbk. Keanggotaan Komite Renumerasi dan Nominasi di PT Bank of India Indonesia terdiri dari 3 (tiga) orang anggota yaitu masing-masing:

• Internal and external audit practices had been carried out based on prevailing auditing standard, and

• Audit finding follow-up had been implemented by the management.

In carrying out its duties, the Audit Committee engages in intensive interaction with the Board of Directors, SKAI and external auditor.

Throughout 2015, Audit Committee held 4 meetings with attendance list as follows:

The meeting agenda discussed following issues:• Working plan achievement.• Audit Issue discussion with Public Accountant

Firm Grant Thornton.• Discussing Financial Service Authority audit

finding.

• Discussing Internal Audit Unit finding.

• Human Capital development.

Risk Monitoring CommitteeRisk Monitoring Committee was established by Board of Commissioners with responsibility to provide recommendation to the Board of Commissioners regarding risk management issues to evaluate risk management and internal audit system as well as providing various information for the Board of Commissioners to anticipate risk.

Pursuant to Board of Commissioners meeting resolution, the Board of Directors has established Risk Monitoring Committee under Board of Directors Decree Number 010/KP-BD/INT/SK/PRM/XI/14 dated November 27, 2014 concerning PT Bank of India Indonsia Tbk Risk Monitoring Committee. Remuneration and Nomination Committee membership in PT Bank of India Indonesia comprises

Training/Seminar/Workshop Participated by Board of Commissioners

Risk Management Certification President Commissioner Candidate

Name Position Total Meeting Attendance Percentage

Leland Gerrits Rompas Chairman 4 meetings 4 meetings 100%

Haryono Adi Prasetyo Member 4 meetings 3 meetings 75%

Monesh Dileep Amarnani Member 4 meetings 2 meetings 50%

Dalam melaksanakan tugas-tugasnya, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit, Komita Pemantau Risiko dan Komite Remunerasi dan Nominasi.

In carrying out its duties, the Board of Commissioners is assisted by Audit Committee, Risk Monitoring Committee and Remuneration and Nomination Committee.

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Page 135: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

135Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

a) Seorang Komisaris Independan yang sekaligus sebagai Ketua Komite

b) Seorang Pihak Independen yang memiliki keahlian di bidang keuangan;

c) Seorang Pihak Independen yang memiliki keahlian di bidang manajeman risiko.

Susunan Komite Pemantau Risiko per 31 Desember 2015 sebagai berikut:•Ketua:LelandGerritsRompas•Anggota:HaryonoAdiPrasetyo•Anggota:TeddyR.Sondakh

Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, tugas, wewenang dan tanggung jawab komite adalah:1. Memberi masukan kepada Dewan Komisaris

sebagai bahan pertimbangan Dewan Komisaris dalam memberikan persetujuan dan evaluasi terhadap kebijakan Manajemen Risiko;

2. Monitoring terhadap pelaksanaan kebijakan Manejemen Risiko melalui paparan-paparan program kerja yang dilakukan Satuan Kerja Manajemen Risiko, dan hasil monitoring dijadikan bahan evaluasi pelaksanaan Kebijakan Manajemen Risiko;

3. Memberikan masukan-masukan kepada Dewan Komisaris dalam mengevaluasi dan memutuskan permohonan Direksi yang berkaitan dengan transaksi yang memerlukan persetujuan dewan Komisaris.

Selama tahun 2015, Komite Pemantau Risiko telah menjalankan tugas dan fungsinya sesuai ketentuan yang berlaku, antara lain, telah melakukan rapat sebanyak 4 Kali.

Rapat antara lain membahas tentang Profil Risiko PT Bank of India Indonesia Tbk serta beberapa topik terkini lainnya.

Komite Remunerasi dan NominasiTugas Wewenang dan Tanggung Jawab Komita Remunerasi dan Nominasi adalah sebagai berikut:1. RemunerasiMembantu dan memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris dalam melakukan evaluasi terhadap kebijakan Remunerasi dan Nominasi, mengenai: a. Kebijakan Remunerasi bagi Dewan Komisaris

dan Direksi disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)

3 (three) members, who respectively as:(a) An Independent Commissioner also as Committee

Chairman(b) An Independent Party with expertise in Finance;

(c) An Independent party with expertise in risk management.

As of December 31, 2015, Risk Monitoring Committee composition was as follows:• Chairman : Leland Gerrits Rompas• Member : Haryono Adi Prasetyo• Member : Teddy R. Sondakh

According to prevailing regulation, duty, authority and responsbility of the committee are:1. Providing recommendation to the Board of

Commissioners to grant approval and evaluation on Risk Management Policy;

2. Monitoring on Risk Management policy implementation through working program presentation from Risk Management unit and the monitoring result is used as evaluation material for Risk Management Policy implementation.

3. Providing recommendations to the Board of Commissioners to evaluate and approve Board of Directors’ proposal related with transaction that requires Board of Commissioners approval.

Throughout 2015, Risk Monitoring Committee had carried out duties and functions according to prevailing law, namely by organizing 4 meetings.

The meeting discussed namely Risk Profile of PT Bank of India Indonesia Tbk and other updated topics.

Remuneration and Nomination CommitteeDuty, Authority and Responsibility of Remuneration and Nomination Committee are as follows:1. RemunerationAssist and provide recommndation to the Board of Commissioners in evaluating Remuneration and Nomination policy regarding:(a) Remuneration policy for the Board of

Commissioners and Board of Directors to be presented to The General Meetings of Shareholders (GMS)

Name Position Total Meeting Attendance Percentage

Leland Gerrits Rompas Chairman 4 meetings 4 meetings 100%

Haryono Adi Prasetyo Member 4 meetings 4 meetings 75%

Monesh Dileep Amarnani Member 4 meetings 4 meetings 50%

Good Corporate GovernanceTata Kelola Perusahaan Yang Baik

Page 136: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

136 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

b. Kebijakan Remunerasi bagi Pejabat Eksekutif dan pegawai secara keseluruhan untuk disampikan kepada Direksi

c. Dalam memberikan rekomendasi yang terkait dengan Remunerasi ini juga harus memperhatikan faktor-faktor sebagai berikut:1. Kinerja keuangan Bank dan kecukupan

pemenuhan cadangan2. Prestasi kerja individu3. Kewajiban dengan peer group dan4. Pertimbangan sasaran dan strategi jangka

pendek Bank.

2. Nominasia. Menyusun kebijakan sistem dan prosedur

pemilihan dan/atau penggantian anggota Komisaris dan Direksi untu disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)

b. Memberikan rekomendasi mengenai calon anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi, kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham

c. Memberikan rekomendasi mengenai pihak Independen yang akan menjadi:1. Anggota Komite Audit yang memiliki keahlian di

bidang hukum/perbankan2. Anggota Komite Pemantau Resiko, seorang

yang memiliki keahlian di bidang keuangan dan seorang di bidang Manajemen Risiko

3. Dalam melaksanakan wewenang, Komite Remunerasi dan Nominasi bekerjasama dengan Divisi/Unit Kerja/Satuan Kerja yang menanganai Sumber Daya Manusia.

4. Mengevaluasi kebijakan atau keputusan yang telah diambil oleh Direksi terkait dengan penerapan Remunerasi dan Nominasi

5. Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi Bank

Keanggotaan Komite Remunerasi dan Nominasi terdiri dari 3 (tiga) orang anggota, masing-masing:

a. Seorang Komisaris Independen yang sekaligus sebagai Ketua Komite

b. Seorang Komisarisc. Seorang pejabat eksekutif dari Divisi yang

membawahi Sumber Daya Manusia

Berdasarkan SK No. 052B/KP-PERS/INT/SK/ESC/VI/2015 tanggal 9 Juni 2015, Susunan Komite Remunerasi dan Nominasi mengalami perubahan sehingga susunan per 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:

(b) Remuneration Policy for Executives and employees generally to be presented to the Board of Directors.

(c) In providing recommendation related with the remenuration has to concern following factors:

1. Bank’s Financial Performance and reserve allowance sufficiency.

2. Individual working achievement3. Fairness with peer group and4. Consideration of Bank’s short term target and

strategy.

2. Nomination(a) Preparing Board of Commissioners and Board

of Directors members appointment and/or succession system and procedure policy to be presented to the General Meetings of Shareholders.

(b) Providing recommendation on Board of Commissioners and/or Board of Directors members candidates, to the Board of Commissioners to be presented in General Meetings of Shareholders.

(c) Providing recommendation on Independent Party to be appointed as:

1. Audit Committee member with expertise in Legal/Banking

2. Risk Monitoring Committee member with expertise in Finance and another member with expertise in Risk Management.

3. In carrying out its authority, the Remuneration and Nomination Committee cooperates with Division/Workng Unit/Unit who is in charge in Human Capital Aspect.

4. Evaluating policy or resolution taken by the Board of Directors regarding Remuneration and Nomination implementation.

5. Protecting confidentiality of Ban’s document, data and information.

Remuneration and Nomination Committee membership comprises of 3 (three) members who respectively as:

(a)Independent Commissioner who also Chairman of the Committee

(b)A Commissioner(c)An Executive officer from Division supervising

Human Capital.

Pursuant to Decree Number 0528/KP-PERS/INT/SK/ESC/VI/2015 dated June 9, 2015, Remuneration and Nomination Committee composition was changed that as of December 31, 2015 the compositions was follows:

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Page 137: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

137Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

•Ketua :HandadjajaSulaiman•Anggota:PrakashR.Chugani•Anggota:EkaSuryaChandra

Selama tahun 2015, Komite Remunerasi dan Nominasi telah mengadakan rapat sebanyak 6 kali.

Dewan DireksiDireksi PT Bank of India Indonesia Tbk per 31 Desember 2015 berjumlah 4 (empat) orang, yakni:

Direktur Utama : Sindbad R. HardjodipuroWakil Direktur Utama : Gopinathan EkamurthyDirektur Operasional : Ferry KoswaraDirektur Kepatuhan : Primasura Pandu DwipanataDirektur Kredit & Internasional Banking : Prashant Thapliyal*)

*)Berlaku efektif setelah mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan/atau ketentuan lain yang berlaku.

Seusai Anggaran Dasar, Direksi bertanggungjawab penuh terhadap pelaksanaan tugasnya kepada pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham.

Dalam rangka melaksanakan prinsip Good Corporate Governance, Direksi telah membentuk Satuan Kerja Audit Internal (SKAI), Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR), dan Satuan Kerja Kepatuhan (SKK) yang telah bekerja secara efektif untuk membantu Direksi dalam melaksanakan pengawasan dan pengendalian terhadap kegiatan usaha Bank.

Di samping ketiga komite tersebut di atas, Direksi juga dibantu oleh beberapa Komite Eksekutif, yakni Komite Dana (ALCO), Komite Kredit, Komite Kebijakan Perkreditan, Komite Pengarah Teknologi Informasi, Komite Manajemen Risiko, Komite Rencana Kerja dan Anggaran, serta Komite Personalia.

Selama tahun 2015, Direksi telah mengadakan rapat sebanyak 6 kali dengan kehadiran sebagai berikut:

• Chairman : Handadjaja Sulaiman• Member : Prakash R. Chugani• Member : Eka Surya Chandra

Throughout 2015, Remuneration and Nomination Committee held 6 meetings.

Board of DirectorsAs of December 31, 2015, Board of Directors of PT bank of India Indonesia comprised of 4 (four) Directors, as follows:

President Director : Sindbad R. HardjodipuroVice President Director : Gopinathan EkamurthyOperation Director : Ferry KoswaraCompliance DIrector : Primasura Pandu DwipanataCredit & International Banking Director : Prashant Thapliyal*)

*) Effective after approved from Financial Service Authority (OJK) and/or other prevailing regulation.

Pursuant to Articles of Association, the Board of Directors is fully responsible on its duty implementation to the shareholders through General Meetings of Shareholders.

To implement Good Corporate Governance principles, the Board of Directors also has established Internal Audit Unit (SKAI), Risk Management Unit (SKMR) and Compliance Unit (SKK) that have been effectively working to help the Board of Directors to perform monitoring and controlling upon the Bank’s business activity.

Besides these three committees, the Board of Directors is also assisted by several Executive Committees such as Fund Committe (ALCO), Credit Committee, Credit Policy Committee, Information Technology Steering Committee, Risk Management Committee, Working and Budget Plan Committee and Human Resources Committee.

Throughout 2015, the Board of Directors held 6 meetings with attendance list, as follows:

Name Position Total Meeting Attendance Percentage

Handadjaja Sulaiman Chairman 6 meetings 6 meetings 100%

Prakash R. Chugani Member 6 meetings 4 meetings 66%

Eka Surya Chandra Member 6 meetings 2 meetings 35%

Good Corporate GovernanceTata Kelola Perusahaan Yang Baik

Page 138: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

138 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Name Position Total Meeting Attendance Percentage

Sindbad R. Hardjodopuro President Director 6 meetings 6 meetings 100%

Gopinathan Ekamurthy Vice President Director 6 meetings 6 meetings 100%

Ferry Koswara Operation Director 6 meetings 6 meetings 100%

Primasura Pandu Dwipanata Compliance Director 6 meetings 6 meetings 100%

Prashant Thapliyal *)Credit & International Banking Director

Non Active Non Active 100%

Name Position Total Meeting Attendance Percentage

R.A Sankara Narayanan*) President Commissioner 6 meetings Non-Active Non-Active

Prakash Rupchand Chugani Komisaris 6 meetings 1 meeting 17%

Leland Gerrits Rompas Komisaris Independen 6 meetings 6 meetings 100%

Handadjaja Sulaiman Komisaris Independen 6 meetings 6 meetings 100%

Sindbad R. Hardjodopuro Direktur Utama 6 meetings Non-Active

Gopinathan Ekamurthy Wakil Direktur Utama 6 meetings 6 meetings 100%

Ferry Koswara Direktur Operasional 6 meetings 6 meetings 100%

Primasura Pandu Dwipanata Direktur Kepatuhan 6 meetings 6 meetings 100%

Prashant Thapliyal*) Direktur Kredit & Internasional Banking 6 meetings Non-Active

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

*) Berlaku efektif setelah mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan/atau ketentuan lain yang berlaku.

Segala kebijakan dan keputusan strategis ditetapkan Direksi melalui rapat Direksi. Segala pengambilan keputusan dalam rapat Direksi dilakukan berdasarkan musyawarah mufakat.

*)Berlaku efektif setelah mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan/atau ketentuan lain yang berlaku.

Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi

Dewan Komisaris dan Direksi juga melaksanakan rapat gabungan yang membahas berbagai persoalan strategis PT Bank of India Indonesia Tbk. Sepanjang tahun 2015, Dewan Komisaris dan Direksi melakukan sebanyak 6 kali rapat gabungan. Tingkat kehadiran masing-masing anggota di setiap rapat adalah sebagai berikut:

*) Effective after approved by Financial Service Authority (OJK) and/or other prevailing regulation.

Every strategic policy and policy is implemented by the Board of Directors in Board of Directors meeting. Every decision making taken in the Board of Directors meeting is based on collective consensus.

*) Effective after approved by Financial Service Authority (OJK) and/or other prevailing regulation.

Board of Commissioners and Board of Directors Joint Meeting

Board of Commissioners and Board of Directors also organize joint meeting to discuss several strategic issues of PT Bank of India Indonesia Tbk. Throughout 2015, the Board of Commissioners and Board of Directors held 6 meetings. Attendance level of each member in the meeting is as follwos:

Training/Seminar/Workshop Participated by Board of Directors

1 Seminar in OJK Compliance Director

2 Risk Management Certification Credit Director Candidate

3 FKDKP Seminar Compliance Director

4 Workshop Operational Risk, Liquidity Risk, & Liquidity Stress Testing

President Director

Page 139: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

139Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Good Corporate GovernanceTata Kelola Perusahaan Yang Baik

Komite Manajemen Dana ( ALCO)Komite Manjemen Dana/ALCO dibentuk dengan tugas dan tanggung jawab:• Menetapkan arah, kebijakan, strategi,

manajemen struktur neraca, likuiditas, suku bunga, profitabilitas dan pertumbuhan dengan memegang teguh prinsip kehati-hatian.

• Pengelolaan neraca dan likuiditas serta resiko di dalamnya melalui proses identifikasi, pengukuran eksposur risiko, monitoring serta penetapan strategi pengelolaan likuiditas dan interest rate risk.

Selama 2015, Komite Manajemen Dana/ALCO telah mengadakan rapat sebanyak 3 kali. Adapun keputusan penting dari rapat-rapat tersebut adalah:1. 29 Mei 2015 mengenai suku bunga2. 16 September 2015 mengenai suku bunga 3. 22 Desember 2015 mengenai suku bunga dan

SME.

Komite KreditKomite kredit dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 032/KPBD/INT/SK/XII/2007 tertanggal 17 Desember 2007 tentang Komite Kredit PT Bank of India Indonesia Tbk dengan tugas dan tanggung jawab memutuskan persetujuan pemberian kredit sesuai batas/limit yang telah ditentukan. Komite Kredit terdiri dari Komite Cabang dan Komite Pusat yang beranggotakan para pejabat yang terkait. Komite kredit baik di tingkat pusat maupun cabang melakukan rapat sesuai dengan kebutuhan proses persetujuan kredit.

Komite Pengarah Teknologi Informasi Komite ini dibentuk melalui Sk Direksi No.014/KPBD/INT/IV/2008 tanggal 23 April 2008 tentang Komite Pengarah Teknologi Informasi PT Bank of India Indonesia Tbk. Komite ini memiliki tugas dan tanggung jawab menentukan arah dan strategi pengembangan sistem teknologi informasi dan sistem operasi perusahaan dalam jangka pendek maupun jangka panjang (Rencana Strategi Teknologi Informasi ) Komite Informasi dan Teknologi melakukan rapat sesuai kebutuhan.

Komite Manajemen RisikoKomite ini dibentuk melalui SK Direksi No 286/KPBD/INT/XII/2003 tanggal 30 Desember 2003 tentang Komite Manajemen Risiko PT Bank Swadesi Tbk. Tugas dan tanggung jawab komite adalah menjadi wadah dalam perencanaan dan penetapan

FundManagementCommittee(ALCO)Fund Managment Committee/ALCO was established with following duties and responsibilities:• Stipulate direction, policy, strategy, management

of balance sheet, liquidity, interest rate, earning and growth management by upholding prudential banking principle.

• Balance sheet and liquidity management altogether with the risks contained by risk identification, exposure measurement, monitoring process as well as liquidity and interest risk management strategy.

Throughout 2015, Fund Management Committe/ALCO organized 3 meetings. Key resolutions of the meeting were:(a) May 29, 2015 concerning interest rate(b) September 2015 concerning ...(c) December 22, 2015 concerning interest Rate

and SME.

Credit CommitteeCredit Committee was established under Board of Directors Decree Number 032/KPBD/INT/SK/XII/2007 dated December 17, 2007 concerning PT Bank of India Indonesia Tbk Credit Committee with duty and responsibility to approve loans disbursement accordign to regulated limit. The Credit Committee consists of Branch Committee and Central Committee with members from related executives. Both in central and branch levels, the Credit Committee organizes meeting according to necessity in loan approval process.

InformationTechnologySteeringCommitteeThe Committee was established under Board of Directors Decree Number 014/KPBD/INT/IV/2008 dated April 23, 2008 concerning PT Bank of India indonesia Tbk Information Technology Steering Committee. The committee has duty and responsibility to determine information technology system and corporate operation system direction and strategy in short-term and long-term (Information Technology Strategic Plan), the Information and Technology Committee organizes meeting according to necessity.

Risk Management CommitteeThe Committee was established under Board of Directors Decree Number 286/KPBD/INT/XII/2003 dated December 30, 2003 concerning PT Bank Swadesi Tbk Risk Management Committee. Duty and responsibility of the committee is being the

Page 140: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

140 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

arah, kebijakan dan strategi manajemen risiko, serta sekaligus mengevaluasi penerapan proses manajemen risiko dan melakukan penyempurnaan sesuai dengan perubahan eksternal dan internal yang mempengaruhi kecukupan permodalan dan profil risiko.

Salah satu pencapaian Komite ini pada 2015 adalah:

• Meraih Juara 1 Risk Management Bank Buku 1- Economic Review

• Telah siapnya beberapa PODP risk management, antara lain, PODP risk management risiko, laporan profil risiko, laporan profil risiko, laporan risk based bank rating, laporan KPMM, pengaduan nasabah.

Komite Rencana Kerja & AnggaranKomite ini dibentuk berdasarkan SK DIreksi No. 202/KPBD/INT/XI/2002 tanggal 06 November 2002 tentang Komite Rencana Kerja dan Anggaran PT Bank of India Indonesia Tbk. Adapun tugas dan tanggung jawabnya adalah:a. Menyusun, mengevaluasi dan menyempurnakan

pola perencanaan dan pengembangan usaha Bank dengan memperhatikan kemampuan intern dan faktor ekstrem yang mempengaruhi usaha bank, yang sekurang-kurangnya mencakup :

• Permodalan• Penghimpunan Dana• Pemberian jasa bank• Pengembangan Produk Perbankan• Perluasan Jaringan kantor• Pengembangan Sumber Daya Manusiab. Bertanggung jawab atas penerapan pola

perencanaan dan pengembangan usaha bank dalam Rencana Jangka Panjang (Corporate Plan), Rencana Jangka Pendek (Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan).

Komite PersonaliaKomite ini dibentuk melalui SK Direksi No. 008/KPBD/INT/VII/05 tanggal 29 Juli 2005 tentang Komite Personalia PT Bank of India Indonesia Tbk. Tugas dan tanggung jawab komite adalah menetapkan sasaran dan strategi sumber daya manusia sesuai dengan sasaran dan strategi PT Bank of India Indonesia Tbk dan merumuskan, memantau dan menilai pelaksanaan program-program sumber daya manusia secara menyeluruh agar konsisten dengan prinsip, falsafah, kebijakan dan prosedur yang berlaku.

forum for risk management direction, planning and strategy planning and stipulation as well as to evaluate risk management process implementation and improvement in accordance with external and internal shifting that affect sufficiency of equity and risk profile.

One of the committee’s achievement in 2015 was ...

The committee’s achievement in 2015, among others:• 1st winner of Risk Management in Buku 1 Bank

category, Economic Review• readiness of several risk management PODP

namely risk management PODP, risk profile report, risk-based rating report, KPMM report and customer complaints.

Working&BudgetPlanCommitteeThe Committee was established under Board of Directors Decree Number 202/KPBD/INT/XI/2002 dated November 6, 2002 concerning PT Bank of India Indonesia Tbk Working and Budget Plan Committee with duty and responsibility as follows:(a) Prepare, evaluate and improve Bank’s business

planning and development by concerning internal capacity and external factor that affected the Bank’s business at least including:

• Equity• Fund Collection• Bank’s Service delivery• Banking Products Development• Office Network Expansion• Human Capital Development(b) Being responsible on the implementation of

bank’s business planning and development sheme as disclsoed in Corproate Plan and Short-Term Plan (Annual Working and Budget Plan)

Human Resources CommitteeThe Committee was established under Board of Directors Decree Number 008/KPBD/INT/VII/05 dated July 29, 2004 concerning PT Bank of India Indonesia Tbk Human Resoures Committee. Duty and responsibility of the Committee is to stipulate target and strategy of PT Bank of India indonesia Tbk and formulate, supervise and evaluate human capital program implementation comprehensively to be consistent with prevailing principle, philosophy, policy and procedure.

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Page 141: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

141Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Fungsi KepatuhanSepanjang tahun 2015 PT Bank of India Indonesia Tbk berhasil menjaga kepatuhan terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku dan standar-standar kepatuhan lainnya yang telah ditetapkan. Fungsi kepatuhan yang telah berjalan dengan baik, secara berkesinambungan akan terus dikembangkan dengan meningkatkan kualitas pemahaman terhadap ketentuan yang berlaku, peningkatan pemantauan dan pengujian terhadap rencana keputusan dana atau kebijakan manajemen.

Direktur Kepatuhan senantiasa melakukan pemantauan atas implementasi prinsip kepatuhan, termasuk di dalamnya adalah pelaksanaan tindakan koreksi yang harus dilakukan, hasil dari pemantauan dituangkan dalam laporan secara berkala. Untuk menggalang komitmen dalam pelaksanaan prinsip kepatuhan, Direktur serta Pimpinan Divisi terkait yang dikoordinasikan oleh Divisi Kepatuhan, Penelitian dan Pengembangan (KPP) termasuk melakukan komunikasi dan sosialisasi mengenai hal-hal yang terkait dengan hukum, peraturan dan standar baru yang berlaku.

Berdasarkan hasil penilaian Bank Indonesia per akhir tahun 2015, tingkat kepatuhan Bank terhadap seluruh ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku dinilai “Moderate” dan Kualitas penerapan manajemen risiko kepatuhan dinilai pada “Fair”

Peringkat risiko “Moderate” di karenakan antara lain, Masih kosongnya posisinya Komisaris Utama pada periode penilaian. Namun, manajemen Bank telah melakukan upaya dalam melakukan pemenuhan posisi ini, antara lain dalam pembahasan rapat Komisaris dan Surat kepada pemegang saham pengendali.Selama periode penilaian, Bank masih terkena denda-denda terkait pelaporan yang belum sesuai dengan ketentuan regulator. Total denda yang dibayarkan Bank per 31 Desember 2015 yaitu sebesar 1,05% dibandingkan dengan Laba Tahun Berjalan (sebelum pajak) 31 Desember 2015.

Sementara itu, dari sisi kualitas penerapan Manajemen Risiko dinilai “Fair”, hal ini di karenakan antara lain , masih banyak hal yang perlu dilakukan dan diselesaikan untuk memenuhi penyelesaian temuan/ komitmen kepada OJK. Bank juga dinilai kooperatif dengan melakukan konfirmasi atas temuan-temuan pelanggaran yang diinformasikan oleh regulator. Bank dinilai juga memadai di dalam

Compliance FunctionThroughout 2015, PT Bank of India Indonesia Tbk successfully maintained compliance to prevailing law and regulation as well as other compliance standards that have been applied. Compliance function had been well implemented, and will be continuously developed by improving quality of understanding to prevailing regulation, intensifying monitoring and evaluation towards fund approval plan and management policy.

Compliance Director also consistently conducts monitoring on compliance principle implementation, including execution of necessary corrective actions, result of this monitoring is disclosed in periodic report. To ignite commitment on compliance principle implementation, Directors and Head of related Division coordinated by Compliance, Research and Development (KPP) Division including communication and socialization on several issues related with prevailing law, regulation and new standard.

According to bank Indonesia assessment result as end of 2015, Bank’s compliance score to entire prevailing law and regulation was evaluated “Moderate” and quality of compliance risk management implementation was evaluated “Fair.”

“Moderate” risk rating was driven by vacant President Commissioner position during the assessment period. However, the Bank’s management had undertaken several initiatives to fill this position namely discussing in Board of Commissioners meeting and sending letter to controlling shareholders. Throughout the assessment period, the Bank was still constrained by several penalties related with reporting that were still not complied with provisions set by the regulators. Total penalty paid by the Bank as of December 31, 2015 was 1.05% of Profit For the Year (before tax) on December 31, 2015.

On the other hand, from quality of risk management implementation was evaluated “Fair,” affected by several factors, among others several issues that needed to be done and settled to fulfill finding/commitment to OJK. Bank was also evaluated cooperative by confirming fraud finding as informed by the regulator. Bank was also considered sufficient in delivering reports related with publication; such as

Good Corporate GovernanceTata Kelola Perusahaan Yang Baik

Page 142: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

142 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

menyampaikan laporan-laporan terkait publikasi; misalnya laporan publikasi keuangan, laporan realisasi RBB, dan lain-lain. Sebagai salah satu bentuk keterbukaan publik, Bank telah mengadakan Public Expose pada tanggal 23 Desember 2015 yang dihadiri oleh beberapa jurnalis antara lain dari harian Bisnis Indonesia, Kontan dan Jakarta Globe.

Fungsi kepatuhan sampai dengan 31 Desember 2015 ini belum berjalan secara baik, karena organisasi, personalia dan budaya kepatuhan yang belum memadai. Untuk memastikan bahwa kegiatan usaha Bank telah dilaksanakan sesuai dengan prinsip berkesinambungan akan terus dikembangkan dan dikuatkan, antara lain dengan peningkatan kualitas pemahaman terhadap ketentuan yang berlaku, pemantauan dan pengujian terhadap rencana keputusan dan atau kebijakan manajemen Bank serta mengupayakan adanya sinergi antara Satuan Kerja Audit Intern, Divisi Satuan Kerja Divisi Sekretaris Perusahaan Divisi Sekretaris Perusahaan dibentuk melalui SK Direksi No. 182.A/KP-BD/INT/XII/2001 tanggal 3 Desember 2001 tentang Pembentukan Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary) PT Bank of India Indonesia Tbk. Divisi ini mengemban misi untuk mendukung terciptanya citra perusahaan yang baik secara konsisten dan berkesinambungan melalui pengelolaan program komunikasi yang efektif kepada segenap pemangku kepentingan.

Melalui surat keputusan No. 025/KP-BD/Int/SK/DKI/X/2013 tentang penunjukan Corporate Secretary PT Bank of India Indonesia Tbk telah mengangkat Bapak Ferry Koswara (Direktur Operasional) untuk melaksanakan tugas sebagai Corporate Secretary (Sekretaris Perusahaan).

Secara umum, Sekretaris Perusahaan bertanggungjawab untuk mengkomunikasikan kondisi umum PT Bank of India Indonesia Tbk dan kinerjanya kepada seluruh pihak yang berkepentingan di pasar keuangan maupun kepada masyarakat luas. Semua pengumuman yang material harus dilaksanakan secara adil dan diungkapkan secara serentak kepada semua pihak sesuai dengan peraturan dan Anggaran Dasar perusahaan. Tugas Sekretaris Perusahaan lainnya adalah mengingatkan Direksi tentang tanggung jawab dan akuntabilitas mereka dalam menerapkan tata kelola perusahaan yang baik.

published financial reports, RBB realization report and other reports. As a means of public disclosure, Bank had organized Public Expose on December 23, 2015 attended by journalists such as Bisnis indonesia, Kontan and Jakarta Globe newspapers.

As on December 31, 2015, compliance function had not running well due the organization, personnel and compliance culture were less adequate. To assure that every Bank’s business activity had been carried out under sustainable principle and will be continuously developed and enforced, among others, by improving quality of understanding on prevailing law, monitoring and evaluation on policy paper and or Bank’s management policy and encourage synergy among Internal Audit, Risk Management Division and Compliance Division.

CorporateSecretaryDivisionCorporate Secretary Division was established under Board of Directors Decree Number 182.A/KP-BD/INT/XII/2001 dated December 3, 2001 regarding PT Bank of India Indonesia Tbk Corporate Secretary Establishment. The division carries a mission to support positive corporate image in consistent and ongoing basis through management of effective communication program to all stakeholders.

Under Decree Number 025/KP-BD/INT/SK/DKI/X/2013 regarding Corporate Secretary appointment at PT Bank of India Indonesia Tbk, that appinted Mr. Ferry Koswara (Operational Director) to carry out duty as Corporate Secretary.

In general, Corporate Secretary is in charge to communicate general condition of PT Bank of India Indonesia Tbk and its performance to all interested parties in financial market and the society at large. Every material announcement has to be conducted fairly and disclosed simultaneously to all parties in accordance with prevailing law and Articles of Association. Another duty of the Corporate Secretary includes reminding the Board of Diretors of its responsibility and accountability in implementing Good Corporate Goveranance.

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Page 143: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

143Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Berkaitan dengan penanganan pengaduan nasabah yang menjadi salah satu tugas dari Sekretaris Perusahaan, sepanjang tahun 2015 PT Bank of India Indonesia Tbk menerima keluhan dari nasabah sejumlah sejumlah 56 pengaduan yang diterima melalui kantor cabang, kantor cabang pembantu dan unit kerja lainnya. Dari total pengaduan tersebut, seluruhnya terkait dengan mekanisme pembayaran khususnya penggunaan kartu ATM dan seluruh pengaduan tersebut telah diselesaikan dengan baik. (Mohon data jika ada pengaduan yang belum diselesaikan).

Satuan Kerja Audit InternBank memiliki personel Satuan Kerja Internal Audit (SKAI) yang terdiri dari:

Related with customer complaint handling as part of Corporate Secretary duties, throughout 2015, PT Bank of India Indonesia Tbk received complaint from customers in 56 complaints submitted to branch office, sub-branch office and other working units. From the total complaints, all complaints are related with payment mechanism, particularly ATM card use and all of the complaints had been completed very well.

InternalAuditUnitBank has an Internal Audit Unit personnel comprising of:

Good Corporate GovernanceTata Kelola Perusahaan Yang Baik

No Nama Jabatan Pengalaman

1. Ardi Hermawan Kepala SKAI - Account Officer Bank Swadesi- Pimpinan Cabang Bank of India Indonesia- Penanggungjawab sementara Kepala Internal Audit

Bank of India Indonesia - Kepala Internal Audit Bank of India Indonesia

2. Riko Jaya Syafei Staf Audit - Junior Bank examiner Bank Indonesia 3 tahun - Senior Inspector Bank Mega 3 tahun- Senior Manager of Permata Bank 3 tahun- Senior Auditor Bank of India Indonesia 11 tahun

3 Nery Staf Audit - Staf KAP Teguh Heru Irianto 1 tahun- Senior Auditor Bank of India Indonesia 2 tahun

4 Lima Safti Sapoetri Staf Audit - Auditor KAP Huni, mucharam & Rasdi 3 tahun- Staf Internal Audit Bank of India Indonesia 3 tahun

5 Dwi Achmad Fauzi Staf Audit - Staf Accounting PT Siantar top Tbk 7 bulan- Staff Administrasi PT Gagas Mandiri 1 tahun- Staf Internal Auditor Bank of India Indonesia 2 tahun

6 Ckolib Wibowo Staf Audit - Manager Information Technology PT. Katahati Paramacitta Adhikara 2 tahun

- Divisi Pengelolaan Sistem Informasi Bank Indonesia 3 tahun

- Staf Internal Auditor Bank of India Indonesia 2 tahun

7 Purwo Widodo Staf Audit - Staf EDP PT. Bank Dipo International 3 tahun- Staf IT PT Bank Sahabat Sampoerna 4 tahun- Staf Internal Audit IT Bank of India Indonesia 2

bulan

8 Arief Setiawan Staf Audit - Staf HR GA Bank Mega 1 tahun- Staf Logistic & Purchase PT Ardico 4 tahun- Staf Internal Auditor Bank of India Indonesia 2 bulan

Page 144: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

144 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Secara keseluruhan, kualitas sistem pengendalian intern menunjukkan hasil yang memadai. Pada tahun 2015, PT Bank of India Indonesia Tbk terus berupaya agar sistem pengendalian intern dapat berjalan dengan efektif dan efisien, pelaksanaan sistem dan prosedur pengawasan secara konsisten, serta mempertahankan kondisi lingkungan kerja yang kondusif dalam upaya pengendalian intern.

Fungsi pengawasan intern dilaksanakan dengan metode audit yang sistematik dan saat ini telah dikembangkan penggunaan pendekatan risk based, sehingga prioritas pengawasan akan dilakukan terhadap proses atau unit yang memiliki risiko lebih besar disesuaikan dengan maksud agar pelaksanaan Audit Intern tersebut dapat ditetapkan.

Pejabat Kepala SKAI saat ini dijabat oleh Ardi Hermawan, yang diangkat berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 053/KP-PERS/SK/ESC/VI/15, tanggal 18 Juni 2015.

Independensi atas organisasi SKAI dinyatakan oleh manajemen dalam Internal Audit Charter kepada Kepala SKAI, untuk dapat berkomunikasi secara langsung dengan Dewan Komisaris dalam kaitannya dengan penyampaian informasi seluas-luasnya bank memberikan akses tetap berada pada tingkat yang optimal. Selain itu, Manajemen juga memberikan akses yang seluas-luasnya kepada kepala SKAI untuk dapat secara langsung berkomunikasi dengan Dewan Komisaris dalam kaitannya dengan pencapaian informasi atas berbagai hal yang berhubungan dengan pelaksanaan audit organisasi. SKAI juga diberi kebebasan untuk menetapkan metode, cara, teknik dan pendekatan audit yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan kegiatan pengawasan Bank.

Kegiatan pengawasan yang dilakukan oleh SKAI mencakup pemeriksaan secara on site dan pemantauan secara off site, serta pemberian saran perbaikan dan informasi yang obyektif tentang kegiatan yang dikaji ulang kepada semua jenjang organisasi.

Ruang lingkup pekerjaan audit SKAI dalam hal ini meliputi pemeriksaan dan penilaian atas kecukupan dan efektivitas struktur pengendalian intern, kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku, serta efektivitas dalam penerapan manajemen risiko dan tata kelola perusahaan.

Overall, quality of internal audit system showed a satisfying result. In 2015, PT Bank of India Indonesia Tbk was committed that the internal audit system to be implemented effectively and efficiently, consistent implementation of audit system and procedure, as well as maintain conducive working environment in terms of internal audit initiative.

The internal audit function is carried out with systematic audit method and has developed risk-based approach implementation nowadays, that audit priority will be done upon proess or unit with higher risk and adjusted with objectives that the Internal Audit practice will be implemented.

Head of IAU is currently served by Ardi Hermawan, who was appointed according to Board of Directors Decree number 053/KP-PERS/SK/ESC/VI/15 dated June 18, 2015.

Independency of IAU organization is declared by the management in Internal Audit Charter to the IAU Head, to have direct communication with the Board of Commissioners in relation to information disclosure best practice, the Bank provides access to remain at optimum level. In addition, the Management also provides extensive access to IAU to communicate directly with the Board of Commissioners in relation to information dissemination on various issues related with organization audit implementation. IAU is also granted flexibility in stipulating audit method, procedure, practice and approach required in Bank’s audit activity implementation.

Audit activity carried by IAU reflects on site audit and off site monitoring, as well as providing objective improvement recommendation and information regarding the audited activity for entire organization levels.

Scope of IAU audit duty, including audit and evaluation on sufficiency and effectivenes sof internal audit structure, compliance with prevailing law as well as risk management and corporate governance implementation effectiveness.

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Page 145: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

145Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Hasil temuan SKAI dilaporkan langsung kepada Direktur Utama dengan tembusan kepada Komite Audit, yang kemudian melaporkan hasil-hasil tersebut kepada Dewan Komisaris beserta rekomendasi untuk tindak lanjutnya. Selanjutnya, Dewan Komisaris akan memantau dan mengkonfirmasi apakah manajemen telah mengambil langkah-langkah yang memadai atas hasil temuan audit tersebut.

Akuntan Publik

Dewan Komisaris berdasarkan kewenangan yang diberikan oleh RUPS Tahunan telah menunjuk Akuntan Publik Gani Sigiro & Handayani (Member of Grant Thornton) untuk mengaudit laporan keuangan PT Bank of India Indonesia untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2015. Akuntan Publik tersebut memberikan pernyataan pendapat tentang kewajaran laporan keuangan PT Bank of India Indonesia Tbk. Laporan keuangan PT Bank of India Indonesia Tbk telah disajikan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

Rencana Strategis Bank

Bank telah menyusun dan menyampaikan kepada Bank Indonesia Rencana Korporasi untuk periode 2012-2017 (corporate plan) dan Rencana Bisnis tahun 2015-2017 (business plan) sesuai dengan visi dan misi Bank.

Rencana Bisnis Bank untuk periode tahun 2015-2017 disusun secara realistis, komprehensif, terukur (achievable) dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian dan responsif terhadap perubahan internal dan eksternal.

Dalam penyusunan dan penyampaian RBB berpedoman pada ketentuan Bank Indonesia tentang Rencana Bisnis Bank dan Bank telah memperhatikan:a. Faktor eksternal dan internal yang dapat

mempengaruhi kelangsungan usaha Bank;b. Prinsip kehati-hatian;c. Penerapan manajemen risiko;d. Azas perbankan yang sehat;

Pemilik menunjukkan keseriusan dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan dalam rangka mendukung rencana strategis Bank, antara lain, tercermin dari RUPS Tahunan tanggal 24 Maret 2015 yang tidak membagikan dividen kepada pemegang saham dalam rangka untuk memperkuat permodalan Bank.

IAU audit result is directly reported to the President Director with copy sent to Audit Committee that will report the result to Board of Commissioners altogether with the recomemndation for further action. Later on, the Board of Commissioners wil monitor and perform appropriate actions upon the audit finding result.

Public Accountant

Based on authority granted by the Annual GMS, the Board of Commissioners has appointed Public Accountant Gani Sigiro & Handayani (Member of Grant Thornton) to audit financial statements of PT Bank of India Indonesia for fiscal year ended on December 31, 2015. The Public Accountant gave opinion on fairness of the financial statements of PT Bank of India Indonesia Tbk. The financial statements of PT Bank of India Indonesia Tbk has been presented in accordance with accounting principles that are generally applied in Indonesia.

BankStrategicPlan

Bank has prepared and submitted Corporate Plan for 2012 – 2017 period and Business Plan for 2015 – 2017 period to Bank Indonesia in accordance with Bank’s vision and mission.

Bank Business Plan for 2015 – 2017 period is prepared systematically, comprehensively and achievable by concerning prudential banking principle and being responsive with changing internal and external conditons.

In RBB preparation and presentation, it refers to Bank Indonesia Regulation regarding Bank Business Plan where the Bank has also concerned:

(a) External and internal factors with impact to the Bank’s business sustainability;

(b) Prudential bankign principle;(c) Risk management implementation;(d) Sound banking principle;

The owner has taken firm commitment and necessary initiatives to support Bank’s strategic plan, among others, as reflected in Annual GMS on March 24, 2015 that did not distribute dividend to the shareholders to strengthen the Bank’s equity.

Good Corporate GovernanceTata Kelola Perusahaan Yang Baik

Page 146: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

146 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Sejalan dengan visi dan misi Bank untuk menjadi Bank yang menjadi pilihan bagi seluruh segmen usaha, maka kebijakan strategis Bank diarahkan pada upaya untuk mencapai kinerja yang tinggi dan memberikan pelayanan yang optimal kepada nasabah.

Beberapa kebijakan strategis yang akan dilakukan secara berkesinambungan diantaranya adalah:• Peningkatan penerapan prosedur pengelolaan

risiko yang lebih ketat dan hati-hati.• Pemberdayaan fungsi SKAI, Divisi Manajemen

Risiko dan Fungsi Kepatuhan sehingga pengawasan dapat lebih ditingkatkan.

• Mempertahankan efisiensi dan efektivitasoperasional di setiap lini.

• Peningkatan aktivitas remedial untukmeminimalkan kerugian.

• Peningkatan pembinaan kepada cabang-cabang/cabang pembantu, terutama untuk kantor cabang atau cabang pembantu yang mempunyai kinerja yang kurang baik agar kinerjanya lebih ditingkatkan.

• Peningkatankualitaspelayanannasabahmelaluipelaksanaan pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia, serta kemudahan dalam layanan bertransaksi melalui pengembangan layanan teknologi informasi.

• Peningkatan kebijakan di bidang SDM antaralain melalui kebijakan remunerasi keryawan yang telah mempertimbangkan peer group Bank, kepastian jenjang karir, mutasi, promosi, demosi, pelatihan serta penciptaan suasan kerja yang kondusif

Peningkatan dan perluasan hubungan kerja dengan bank lokal dan inernasional dalam rangka untuk memperkenalkan keberadaan Bank di lingkungan industri perbankan nasional maupun internasional.

Kepemilikan saham dan Hubungan Dewan Komisaris, Direksi dan Pemegang Saham PengendaliMayoritas anggota Komisaris dan Direksi bank berasal dari pihak yang independen terhadap pemegang saham pengendali, dan masing-masing tidak memiliki hubungan keluarga sampai derajat kedua dengan sesama anggota Direksi dan/atau dengan anggota Dewan Komisaris lainnya.

Seluruh anggota Komisaris dan Direksi Bank tidak ada yang memiliki saham sebesar 5% (lima perseratus)

In line with vision and mission of the Bank to be most preferred Bank for all business segments, Bank’s strategic policy is aligned toward efforts achievement of excellent performance and delivering optimum service to the customers.

Several strateic policies to be implemented in ongoing basis are including:• Improvement of tighter and more prudent risk

management procedure implementation.• Empowering ISU function, Risk management

Division and Compliance Function to intensify monitoring.

• Maintain operational effciency and effectiveness at entire lines.

• Increasing remedy activity to minimize loss.• Intensify development for branch/sub-branch

mainly for branch and sub-branch offies with performance below expectation to improve their performances.

• Improve quality of service to the customers through human capital training and development as well as transaction service support through information technology service development.

• Improve Human Capital policy namely through employee remuneration policy that concern the Bank’s peer group, career path assurance, mutation, promotion, demotion, training as well as creation of conducive working condition.

Working partnership improvement and expansion with local and international banks to introduce Bank’s existence in national and international banking industry.

SharesOwnershipandAffiliationamongBoardofCommissioners, Board of Directors and Controlling ShareholdersMajority of Board of Commissioners and Board of Directors of the Bank are appointed from independent parties against controlling shareholders, and does not have any family afiliation until second degree, individually, with other members of Board of Directors and/or Board of Commissioners.

Every Board of Commissioners and Board of Directors members in the Bank do not have 5% (five

Page 147: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

147Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Tata Kelola Perusahaan Yang Baik

atau lebih dari modal disetor pada Bank, perusahaan atau Bank lainnya, baik yang berkedudukan di dalam maupun di luar negeri, kecuali anggota Komisaris atas nama Bapak Prakash Rupchand Chugani yang memiliki lebih besar dari 5% pada dua perusahaan non lembaga keuangan dalam negeri.

Paket/kebijakan Remunerasi Dewan Komisaris dan DireksiSebagai suatu perusahaan yang menjunjung tinggi nilai profesionalisme, maka sebagai wujud penghargaan terhadap tenaga dan waktu yang telah diberikan oleh Komisaris dan Direksi untuk melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya sesuai dengan yang telah digariskan dalam anggaran dasar, Bank telah memberikan kompensasi berupa remunerasi dan fasilitas lainnya dalam bentuk natura selama tahun 2015 sebesar IDR 1.276 juta kepada Dewan Komisaris, dan IDR 4.656 juta kepada Direksi.

per cent) or more shares ownership of paid-in capital in the Bank or other companies and Banks located domestic or overseas, except for Commissioner, Mr. Prakash Rupchand Chugani who owned more than 5% shares in two domestic non-financial institution companies.

RemunerationPolicy/PackageforBoardofCommissioners and Board of DirectorsAs a Company who upholds professionalism value and realization of appreciatin to dedication and contribution from the Board of Commissioners and Board of Directors who had carried out duty and responsibility in acordance with the Articles of Association, the Bank provided compensation as remuneration and other facilities in natura form throughout 2015 that amounted IDR1,276 million for the Board of Commissioners and IDR4,656 million for the Board of Directors.

Board of Commissioners

Person IDR (million) per annum Person IDR (million) per annum

Remuneration (salary, bonus, regular allowance, incentives, and other facilities in non natura form)

3 1.085 4 3.964

Other facilities in natura form (housing, transportation, ASKES and others) that:

3 1.085 4 3.964

a. Can be owned 0 0 0 0

b. Can not be owned 1 191 4 692

TOTAL 4 1.276 8 4.656

Total Annual Remuneration per Person

Total Commissioners Total Directors

More than IDR 2 billion 0 0

More than IDR 1 billion - IDR 2 Billion

0 0

>IDR500 million until Rp1 billion

1 3

Less than IDR500 million 2 1

Page 148: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

148 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Permasalahan Hukum Perdata Pidana

Telah selesai (telah mempunyai kekuatan hukum tetap )

0 1

Belum selesai 8 1

Total 8 2

Shares OptionBank tidak memiliki kebijakan dan/atau program shares option dalam bentuk ESOP atau MSOP kepada anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif.

Internal FraudSelama tahun 2015, Bank mengalami internal fraud sebanyak 2 kasus, yaitu kasus tersebut terjadi pada kantor cabang pembantu Sunter dan MD Place. Kerugian yang dialami oleh Bank akibat kasus ini diperkirakan sebesar Rp. 13.046.659.008 dan senilai USD 2.200.

Permasalahan HukumSepanjang tahun 2015 terdapat sepuluh permasalahan hukum yang dihadapi Bank. Dari kasus itu, sebanyak semuanya sudah diselesaikan, dan telah mempunyai kekuatah hukum tetap. Sejauh ini, permasalahan hukum yang dihadapi tidak berpengaruh secara sigfnifikan terhadap kondisi

SharesOptionBank does not have shares option policy and/or program as ESOP or MSOP for the Board of Commissioners and Board of Directors members or Executives officers.

Internal FraudDuring 2015, two cases of internal fraud occured. The fraud occured in Sunter and MD Place subbranches loses suffered by the Bank due to occurence of the fraud is amounting IDR 13.046.659.008 and loses in bank notes amounting USD 2.200.

LegalIssuesThere were ten legal issues encountered by the Bank throughout 2015. All of these cases had been completely settled, with inkracht status. The legal issues that are involving the Bank so far do not bring material impact against the Bank’s financial condition.

Type of Ratio Ratio

Highest and Lowest Salary RatioHighest and Lowes Directors Salary RatioHighest and Lowest Commissioners Salary RatioHighest Directors Salary to Highest Employee Salary Ratio

8,873,333,135,37

Rasio Gaji Tertinggi dan TerendahGaji adalah hak pegawai yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari perusahaan kepada pegawai yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturan perundang-undangan, termasuk tunjangan bagi pegawai dan keluarganya atas suatu pekerjaan dan/atau jasa yang telah dilakukannya. Berikut ini disajikan rasio gaji terendah dan tertinggi pegawai, direksi dan anggota Dewan Komisaris per bulan dalam skala perbandingan sebagai berikut:

HighestandLowestSalaryRatioSalary is rights of the employees received and expressed in cash as remuneration from the Company to the employees that is stipulated and paid based on working contract, agreement or prevailing Law, including allowance or employees and their families regarding particular job and/or services committed. The highest and lowest monthly salary ratio of employees and Board of Directors and Board of Commissioners members in comparison scale is explained below:

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Page 149: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

149Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Transaction with Conflict of InterestBank is committed to prevent any transactionw ith conflict of interest. According to Bank’s Operational Policy, entire operational activities have to be carried out by concerning internal control factor upon prudential banking principle and without any violation against prevailing law/regulation.

Bank’sSharesandBondsBuybackThroughout 2015, there was no Bank’s shares and bonds buyback.

Additional Capital from Right IssueConcurrently with additional capital process done in 2014, Bank’s additional capital listing was also conducted in 2015 by right issue/2nd Limited Offering/Pre-Emptive Rights with additional shares from 868,000,000 shares to 1,041,000,000 shares or amounted from total Rp173,600,000,000,000 into Rp208,320,000,000,000.

FundDonationforSocialActivityAs manifestation of social awareness and responsibility of the Bank for the community, the Bank had allocated Rp15,000,000 budget throughout 2015 for social community activities.

GCGSelf-AssessmentResultIn general, GCG implementation at PT Bank of India Indonesia Tbk was evaluated Good (Rating 3 – Moderate). This is reflected from sufficient compliance on governance structure, governance process and governance outcome. In the second semester, two EGMS had been organized; one of them was held on August 28, 2015 to stipulate Governance Structure that was mostly fulfilled by the Bank’s Management. The positions were among others fulfillment of President Director and Vice President Director and fit and proper test implementation for President Commissioner. However, EGMS on December 3, 2015 discussed Articles of Association amendment. Further, as a means of public disclosure, Bank also held Public Expose on December 23, 2015 attended by Journalists namely from Bisnis Indonesia, Kontan and Jakarta Globe (Subsequent Event, OJK evaluated Good Corporate Governance [GCG] as 3).

Good Corporate GovernanceTata Kelola Perusahaan Yang Baik

keuangan Bank.Transaksi Benturan KepentinganBank senantiasa berupaya untuk menghindari adanya transaksi yang mengandung benturan kepentingan. Sesuai dengan Kebijakan Operasional Bank, seluruh kegiatan operasonal wajib dilaksanakan dengan memperhatikan faktor pengendalian internal, atas dasar prinsip kehati-hatian dan tidak boleh melangggar/bertentangan dengan peraturan/ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Buyback Saham dan Obligasi BankSelama 2015, Bank tidak ada buyback saham dan obligasi bank

Penambahan Modal melalui Right IssueBerkelanjutan dari proses penambahan modal di tahun 2014, pada tahun 2015 telah dilakukan pencatatan penambahan modal Bank melalui right issue/Penawaran Umum Terbatas II/ HMETD dengan penambahan jumlah saham sebelumnya 868.000.000 saham menjadi 1.041.000.000 saham, atau seluruhnya sebesar Rp. 173.600.000.000.000 menjadi Rp. 208.320.000.000.000.

Pemberian Dana untuk Kegiatan SosialSebagai wujud kepedulian dan tanggung jawab sosial Bank kepada lingkungan, selama tahun 2015, Bank telah mengeluarkan dana sebesar Rp 15.000.000,- untuk kegiatan sosial kemasyarakatan.

Hasil Self Assesment Pelaksanaan GCGSecara umum, pelaksanaan prinsip GCG di PT Bank of India Indonesia Tbk dinilai Baik (peringkat 3 - Moderate). Hal ini tercermin dari pemenuhan yang memadai atas governance structure, governance process dan governance outcome. Dalam semester 2 telah telah dilakukan dua kali RUPSLB, salah satunya tanggal 28 Agustus 2015 untuk menentukan Governance Structure yang sebagian besar sudah dapat terpenuhi oleh Manajemen Bank. Antara lain, sudah terisinya posisi Direktur Utama dan Wakil Direktur Utama, serta terselenggaranya proses fit and proper test untuk posisi Komisaris Utama. Sementara itu, RUPSLB pada tanggal 3 Desember 2015 perihal perubahan Anggaran Dasar. Selain itu, sebagai salah satu bentuk keterbukaan publik, Bank telah mengadakan Public Expose pada tanggal 23 Desember 2015 yang dihadiri oleh beberapa jurnalis antara lain dari Bisnis Indonesia, Kontan dan Jakarta Globe.(Subsequent event, OJK menetapkan Good Corporate Governance [GCG] adalah 3).

Page 150: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

150 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

TANG

GUNG

JAW

AB S

OSIA

L PE

RUSA

HAAN

COR

PORA

TE S

OCIA

L RE

SPON

SIBI

LITY

Corporate Social Responsibility

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Dasar Pelaksanaan CSRUndang-undang No 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, khususnya Pasal 1 ayat 3 yang menegaskan bahwa “Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan adalah komitmen Perseroan untuk berperan serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik bagi Perseroan sendiri, komunitas setempat, maupun masyarakat pada umumnya” menjadi dasar acuan pelaksanaan program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan/Corporate Social Responsibility (CSR) di Perseroan.

PT Bank of India Indonesia Tbk menyadari bahwa pelaksanaan program CSR Perseroan secara normatif merupakan kewajiban moral bagi Perseroan, baik terhadap internal perusahaan ataupun eksternal perusahaan. Perseroan berusaha untuk berperan aktif dalam mendukung pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas hidup dan lingkungan yang bermanfaat bagi komunitas setempat dan masyarakat. Hal itu penting guna terjalinnya hubungan antara Perseroan dengan masyarakat luas yang serasi, seimbang dan sesuai dengan lingkungan, nilai, norma dan budaya masyarakat.

Realisasi Kegiatan Aktivitas Corporate Social Responsibility Perseroan selama 2015 diwujudkan dengan melakukan bakti sosial berupa pemberian santunan kepada kaum yatim dhu’afa yang dilaksanakan di 2 (dua) tempat. Masing-masing adalah panti asuhan Yayasan Bhakti Bunda Sejahtera di Kwitang, Senen, Jakarta, pada 30 Desember 2015; sedangan kegiatan di Graha Yatim & Dhu’afa, Cempaka Putih, Jakarta, berlangsung pada 30 Desember 2015. Santunan untuk kedua lokasi itu, Perseroan mengalokasikan dana sebesar Rp 15.000.000. Selain itu, sebagai wujud kepedulian Bank pada karyawan Bank of India Indonesia Tbk, maka Bank memberikan beasiswa bagi anak-anak karyawan yang berprestasi sebesar Rp 21.750.000 per 31 Desember 2015

CSRimplementationFrameworkLaw Number 40 of 2007 on Limited Company, particularly in Article 1 point 3 declaring that “Social and Environment Responsibility is commitment o fthe Company to contribute in sustainable economic development to improve quality of life and beneficiary environment, either for the Company, local community or the society at large” as framework of Corproate Social Responsibility (CSR) program implementation in the Company.

PT Bank of India Indonesia Tbk realized that implementation of CSR program in the Company is being a moral obligation normatively for the Company, both towards internal and external parties of the Company. The Company is committed to actively contribute in suppoting sustainable economic development to improve quality of life and beneficiary environment for local community and the society. This becomes important to build harmonious and balance relationship between the Companya nd the society conforming with values, norms and culture of the society.

Activity RealizationThroughout 2015, Corporate Social Responsibility activity in the Company was carried out by organizing social charity as doantion to dhu’afa (poor) orphans at 2 (two) places. The locations were Bhakti Bunda sejahtera Foundation orphanage in Kwitang, Senen, Jakarta on December 30, 2015; while event at Graha Yatim & Dhu’afa, Cempaka Putih, Jakarta, was held on December 30, 2015. Donation given to the both location was allocated in cash amounting Rp15,000,000. In addition, as manifestation of the Bank’s concern to employees of Bank of India Indonesia Tbk, the Bank also provided scholarship for employee’s students with excellent academic record amounted Rp21,750,000 as of December 31, 2015.

Page 151: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

151Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight

Laporan ManajemenManagement’s Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Page 152: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

152 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

THIS PAGE IS INTENTIONALLY LEFT BLANK

HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN

Page 153: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

153Laporan Tahunan 2015 Annual Report

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AND SUPPLEMENTARY INFORMATION FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014

AND INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN DAN INFORMASI TAMBAHAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

Page 154: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

154 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

THIS PAGE IS INTENTIONALLY LEFT BLANK

HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN

Page 155: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

155Laporan Tahunan 2015 Annual Report

PT Bank of India Indonesia Tbk Laporan keuangan tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut beserta laporan auditor independen/ Financial statements as of December 31, 2015 and for the year then ended with independent auditor’s report

Page 156: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

156 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

The original financial statements included herein are in

the Indonesian language. PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED WITH INDEPENDENT AUDITOR’S REPORT

Daftar Isi Halaman/ Page

Table of Contents

Surat Pernyataan Direksi Directors’ Statement Letter Laporan Auditor Independen Independent Auditor’s Report Laporan Posisi Keuangan…………………………… 1 - 3 .………………Statement of Financial Position Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif lain…………………....................

4 - 5

Statement of Profit or Loss and Other .............................. Comprehensive Income

Laporan Perubahan Ekuitas………………………… 6 ..……………. Statement of Changes in Equity Laporan Arus Kas……………………………………. 7 - 8 ..……………………..Statement of Cash Flows Catatan atas Laporan Keuangan…………………. 9 - 124 ..…………….Notes to the Financial Statements

Page 157: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

157Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Page 158: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

158 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Page 159: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

159Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Page 160: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

160 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Page 161: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

161Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.

The accompanying notes are an integral part of these financial statements.

1

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk STATEMENT OF FINANCIAL POSITION As of December 31, 2015 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

1 Januari 2014/

31 Desember/December 31, 31 Desember 2013*) Catatan/ January 1, 2014 Notes 2015 2014*) December 31, 2013*)

ASET ASSETS Kas 2c,2e,4,34,37 13.519.538.000 25.900.713.185 25.103.372.800 Cash Giro pada Bank 2c,2e,2j Demand deposits with Bank Indonesia 5,34,37 409.940.362.071 344.063.686.309 338.262.360.588 Indonesia Giro pada bank lain Demand deposits with other banks Pihak berelasi 2c,2d,2e,2j,2p, 5.096.716.683 400.177.152.577 3.621.101.242 Related parties Pihak ketiga 6,32,34,37 78.564.895.946 35.881.186.688 18.117.848.835 Third parties Dikurangi: cadangan kerugian penurunan Less: Allowance for impairment nilai (157.066.213) (157.031.580) (494.656.900) losses

Giro pada Demand deposits with bank lain - bersih 83.504.546.416 435.901.307.685 21.244.293.177 other banks - net

Penempatan pada Placements with

Bank Indonesia 2e,2k,2p Bank Indonesia dan bank lain 7,37 78.963.813.780 236.971.738.195 207.982.755.509 and other banks 2c,2e,2l, Efek-efek - bersih 2z,2p,8,34,37 1.568.731.873.714 754.277.112.827 278.304.754.249 Securities - net Tagihan derivatif 2c,2e,2m, 1.663.978.466 5.862.255.525 5.451.710.492 Derivative receivables 2p,9,37 Kredit yang diberikan 2c,2d,2e,2n, Loans 2p,10,32,34,37 Pihak berelasi 192.929.084.207 132.750.753.976 154.149.939.003 Related party Pihak ketiga 3.399.858.376.025 3.024.676.196.195 2.415.169.110.471 Third parties Dikurangi: cadangan Less: Allowance for kerugian penurunan impairment nilai (191.332.047.488) (27.559.967.326) (22.008.718.049) losses

Kredit yang diberikan - bersih 3.401.455.412.744 3.129.866.982.845 2.547.310.331.425 Loans - net Tagihan akseptasi 2c,2e,2o,2p, 99.866.533.741 130.151.656.834 114.034.185.030 Acceptance receivables 11,34,37 Biaya dibayar dimuka 2q,12 3.035.352.801 4.245.954.553 2.697.012.026 Prepayments Aset tetap 2r,13 162.263.041.838 49.117.622.637 47.972.549.725 Fixed asset Dikurangi: akumulasi penyusutan (17.429.351.641) (29.307.547.394) (27.872.038.709) Less: accumulated depreciation

Aset tetap – net 144.833.690.197 19.810.075.243 20.100.511.016 Fixed asset - net Aset takberwujud 2s,14 7.027.878.087 7.570.449.027 1.528.242.527 Intangible assets Dikurangi: amortisasi (2.180.320.373) (1.351.924.495) (1.296.556.788) Less: amortization

Aset takberwujud - net 4.847.557.714 6.218.524.532 231.685.739 Intangible assets - net Aset pajak tangguhan - bersih 2ac,30 - 5.646.365.734 4.832.585.663 Deferred tax assets - net Aset lain-lain 2c,2e,2p,2t, 15,34,37 277.120.121.095 101.714.321.734 36.988.121.327 Other assets

JUMLAH ASET 6.087.482.780.739 5.200.630.695.201 3.602.543.679.041 TOTAL ASSETS

*) Disajikan kembali (Catatan 2b) *) As restated (Note 2b)

Page 162: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

162 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.

The accompanying notes are an integral part of these financial statements.

2

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (continued) As of December 31, 2015 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

1 Januari 2014/

31 Desember/December 31, 31 Desember 2013*) Catatan/ January 1, 2014 Notes 2015 2014*) December 31, 2013*)

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY LIABILITAS LIABILITIES 2c,2f,2v,16, Liabilitas segera 34,37 9.576.669.338 426.963.541.635 5.600.437.879 Obligation due immediately Simpanan nasabah 2c,2f,2x, Deposits from customers Pihak berelasi 2d,32 278.144.135.429 93.272.052.550 110.500.451.592 Related parties Pihak ketiga 17,34,37 4.099.979.001.570 3.492.073.431.655 2.629.713.678.497 Third parties

Jumlah simpanan nasabah 4.378.123.136.999 3.585.345.484.205 2.740.214.130.089 Total deposits from customers Simpanan dari bank lain 2c,2f,2y, Deposits from other banks Pihak berelasi 2d,32 418.508.662.132 375.788.175.019 220.480.811.282 Related parties Pihak ketiga 18,34,37 24.317.562.672 64.581.003.470 24.742.530.068 Third parties

Jumlah simpanan dari bank lain 442.826.224.804 440.369.178.489 245.223.341.350 Total deposits from other banks Liabilitas derivatif 2c,2f,2m,9,37 1.585.522.944 3.410.617.009 4.026.088.228 Derivative liabilities 2c,2f,2o, Utang akseptasi 11,34,37 99.866.533.741 130.151.656.834 114.034.185.030 Acceptance payables 2c,2ac,19, Utang pajak 30,34 6.188.184.776 10.145.662.316 8.685.389.383 Taxes payable Pendapatan diterima dimuka 2c,2ab,34 2.197.231.714 2.416.876.712 2.209.812.864 Unearned income Liabilitas imbalan Obligation for post- pasca-kerja 2w,20 4.465.116.018 22.585.462.930 19.330.342.648 employment benefits Liabilitas pajak tangguhan 1.806.149.085 - - Deferred tax liabilities 2c,2f,2aa, Liabilitas lain-lain 21,34,37 25.959.958.628 22.992.897.738 11.981.846.676 Other liabilities

JUMLAH LIABILITAS 4.972.594.728.047 4.644.381.377.868 3.151.305.574.147 TOTAL LIABILITIES

*) Disajikan kembali (Catatan 2b) *) As restated (Note 2b)

Page 163: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

163Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.

The accompanying notes are an integral part of these financial statements.

3

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (continued) As of December 31, 2015 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

1 Januari 2014/

31 Desember/December 31, 31 Desember 2013*) Catatan/ January 1, 2014 Notes 2015 2014*) December 31, 2013*)

EKUITAS EQUITY Modal saham nilai nominal Rp 200 per saham Modal dasar 3.450.000.000 Capital stock lembar saham pada Rp 200 par value 31 Desember 2015 dan 2014 per share dan 2.000.000.000 Authorized capital lembar saham pada 3,450,000,000 shares tanggal 31 Desember 2013 in December 31, 2015 and 2014 Modal ditempatkan dan and 2,000,000,000 shares in disetor penuh 868.000.000 December 31, 2013. lembar saham Issued and fully paid in 22 208.320.000.000 173.600.000.000 173.600.000.000 868,000,000 shares

Tambahan modal disetor 2z,23 478.301.320.814 28.902.005.054 28.902.005.054 Additional paid in capital

Surplus revaluasi Surplus on revaluation of aset tetap-bersih 2r,13,23 117.070.216.228 - - fixed assets-net Laba belum direalisasi Unrealized gain atas pemilikan efek on available tersedia untuk dijual 2e,2l,8 451.506.817 864.037.996 1.305.763.110 for sale securities

Pengukuran kembali atas program Remeasurement of imbalan pasti-bersih 2b,2w,20 (2.027.549.893) (4.557.327.938) (3.623.437.269) defined benefit plan-net Saldo laba Retained earnings Ditentukan penggunaannya 20.000.000.000 18.000.000.000 18.000.000.000 Appropriated Tidak ditentukan penggunaannya 292.772.558.726 339.440.602.221 233.053.773.999 Unappropriated

JUMLAH EKUITAS 1.114.888.052.692 556.249.317.333 451.238.104.894 TOTAL EQUITY

JUMLAH LIABILITAS TOTAL LIABILITIES DAN EKUITAS 6.087.482.780.739 5.200.630.695.201 3.602.543.679.041 AND EQUITY

*) Disajikan kembali (Catatan 2b) *) As restated (Note 2b)

Page 164: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

164 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.

The accompanying notes are an integral part of these financial statements.

4

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME For the Year Ended December 31, 2015 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan/ Notes 2015 2014*)

PENDAPATAN DAN BEBAN OPERATING INCOME AND OPERASIONAL EXPENSES Pendapatan bunga Interest income Bunga 2d,2aa,25,32 552.414.395.187 440.007.442.022 Interest earned Provisi dan komisi 2ab 1.521.204.470 1.357.244.560 Fees and commissions

Jumlah pendapatan bunga 553.935.599.657 441.364.686.582 Total interest income

Beban bunga Interest expenses Bunga 2d,2aa,26,32 (355.160.899.253) (260.234.930.064) Interest incurred Premi program penjaminan Premium on deposit simpanan 36 (9.116.124.916) (6.438.001.151) guarantees program

Jumlah beban bunga (364.277.024.169) (266.672.931.215) Total interest expenses

Pendapatan bunga - bersih 189.658.575.488 174.691.755.367 Net interest income Pendapatan operasional lainnya Other operating income Provisi dan komisi selain Fees and commissions not dari kredit - bersih 2ab 13.460.480.998 17.593.747.583 related to loans - net Keuntungan transaksi mata uang asing - bersih 2c 10.687.119.483 15.721.347.754 Gain on foreign exchange - net Lain-lain 1.028.660.029 782.862.140 Others

Jumlah pendapatan Total other operasional lainnya 25.176.260.510 34.097.957.477 operating income

Pembentukan cadangan Provision kerugian penurunan nilai of allowance for impairment aset keuangan 2p,27 (197.497.235.808) (5.910.728.779) losses on financial assets

Beban operasional lainnya Other operating expenses Tenaga kerja dan tunjangan 2w,28 (36.126.734.284) (35.554.604.747) Personnel and benefits Umum dan administrasi 29 (26.955.597.434) (25.000.588.598) General and administrative

Jumlah beban operasional lainnya (63.082.331.718) (60.555.193.345) Total other operating expenses

Beban operasional Other operating lainnya - bersih (235.403.307.016) (32.367.964.647) expenses - net

PENDAPATAN (BEBAN) OPERASIONAL - BERSIH (45.744.731.528) 142.323.790.720 NET OPERATING INCOME (LOSS)

PENDAPATAN DAN BEBAN NON-OPERATING INCOME NON OPERASIONAL AND EXPENSES Laba penjualan aset tetap – bersih 2r,13 116.400.000 281.220.922 Gain on sale of fixed assets - net Lainnya - bersih (1.972.900.322) (290.394.961) Others - net

BEBAN NON-OPERATING NON OPERASIONAL - BERSIH (1.856.500.322) (9.174.039) EXPENSES - NET

LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK (47.601.231.850) 142.314.616.681 INCOME (LOSS) BEFORE TAX MANFAAT (BEBAN) PAJAK : 2ac,30 TAX BENEFIT (EXPENSES) : Kini - (36.430.271.640) Current Tangguhan 2.933.188.355 502.483.181 Deferred

LABA BERSIH TAHUN BERJALAN (44.668.043.495) 106.386.828.222 NET INCOME FOR THE YEAR

*) Disajikan kembali (Catatan 2b) *) As restated (Note 2b)

Page 165: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

165Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.

The accompanying notes are an integral part of these financial statements.

5

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME For the Year Ended December 31, 2015 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan/ Notes 2015 2014*)

PENGHASILAN KOMPREHENSIF OTHER COMPREHENSIVE INCOME LAIN SETELAH PAJAK NET AFTER TAX: Pos-pos yang tidak akan Items that will not be reclassified direklasifikasi ke laba rugi : subsequently to profit or loss : Surplus on revaluation of Surplus revaluasi aset tetap 126.612.660.054 - fixed assets Pengukuran kembali atas program Remeasurement of defined imbalan pasti 3.373.037.393 (1.245.187.559) benefit plan Pajak atas penghasilan terkait Income tax relating to items pos-pos yang tidak akan that will not be reclassified direklasifikasi ke laba rugi (10.385.703.174) 311.296.890 to profit or loss Pos-pos yang akan Items that will be reclassified direklasifikasi ke laba rugi : subsequently to profit or loss : Kerugian neto yang belum direalisasi atas perubahan Unrealized net loss on nilai efek-efek changes in value of yang tersedia untuk dijual (412.531.179) (441.725.114) available-for-sale securities

JUMLAH PENGHASILAN (RUGI) TOTAL OTHER COMPREHENSIVE KOMPREHENSIF LAIN INCOME (LOSS) TAHUN BERJALAN FOR THE YEAR SETELAH PAJAK 119.187.463.094 (1.375.615.783) NET OF TAX

JUMLAH PENGHASILAN TOTAL COMPREHENSIVE KOMPREHENSIF INCOME TAHUN BERJALAN 74.519.419.599 105.011.212.439 FOR THE YEAR

LABA (RUGI) PER SAHAM DASAR 2ad,31 (43) 123 BASIC EARNINGS (LOSS) PER SHARE

*) Disajikan kembali (Catatan 2b) *) As restated (Note 2b)

Page 166: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

166 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Catatan atas laporan keuangan m

erupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.

The accompanying notes are an integral part of these financial statem

ents. 6

The original financial statements included here in are in the Indonesian language.

PT BA

NK

OF IN

DIA

IND

ON

ESIA Tbk

LAPO

RA

N PER

UB

AH

AN

EKU

ITAS

Untuk Tahun yang B

erakhir pada Tanggal 31 D

esember 2015

(Disajikan dalam

Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT B

AN

K O

F IND

IA IN

DO

NESIA

Tbk STA

TEMEN

T OF C

HA

NG

ES IN EQ

UITY

For the Year Ended Decem

ber 31, 2015 (Expressed in R

upiah, unless otherwise stated)

Laba (rugi)

belum direalisasi

atas efek

Pengukuran

Modal

Surplus

tersedia

kem

bali

ditem

patkan Tam

bahan

revaluasi

untuk dijual/

atas program

Saldo laba/Retained earnings

dan disetor

m

odal

aset tetap/

Unrealized

im

balan pasti/

penuh/Shares disetor/

Surplus

gain (loss) on R

emeasurem

ent D

itentukan

Tidak ditentukan

capital issued A

dditional

on revaluation available-for-

of defined

penggunaannya/

penggunaannya/ Jumlah ekuitas/

and fully paid

paid-in capital

of fixed assets sale securities

benefit plan

Appropriated

U

nappropriated Total equity

Saldo per 31 Desem

ber 2013 173.600.000.000

28.902.005.054 -

1.305.763.110 -

18.000.000.000 233.053.773.999

454.861.542.163 B

alance as of Decem

ber 31, 2013 P

enyesuaian neto yang timbul

Net adjustm

ent arising from the

dari P

enerapan Standar

adoption of Financial

Akuntansi K

euangan

A

ccounting Standards

(P

SA

K N

o. 24 (Revisi 2003),

(S

FAS

No. 24 (R

evised 2013),

“Imbalan kerja”)

- -

- -

(3.623.437.269) -

- (3.623.437.269)

“Em

ployee benefits”)

Saldo per 31 Desem

ber 2013

Balance as of D

ecember 31, 2013

setelah disajikan kem

bali *) 173.600.000.000

28.902.005.054 -

1.305.763.110 (3.623.437.269)

18.000.000.000 233.053.773.999

451.238.104.894 at restated

*) Laba tahun berjalan

- -

- -

-

106.386.828.222 106.386.828.222

Net incom

e for the year P

enghasilan komprehensif lain-bersih

-

- -

(441.725.114) (933.890.669)

- -

(1.375.615.783) O

ther comprehensive incom

e-net

Saldo per 31 Desem

ber 2014*)

173.600.000.000 28.902.005.054

- 864.037.996

(4.557.327.938) 18.000.000.000

339.440.602.221 556.249.317.333 B

alance as of Decem

ber 31, 2014*)

Penerbitan saham

baru

Issuance of new

shares

melalui penaw

aran umum

through lim

ited

terbatas II-bersih

34.720.000.000

449.399.315.760 -

- -

- -

484.119.315.760 offering II-net

Penyisihan cadangan um

um

- -

- -

- 2.000.000.000

(2.000.000.000) -

Appropriation of general reserve

Laba tahun berjalan

-

- -

- -

- -

- N

et income for the year

Rugi tahun berjalan

- -

- -

- -

(44.668.043.495) (44.668.043.495)

Net loss for the year

P

enghasilan komprehensif lain-bersih

-

- 117.070.216.228

(412.531.179) 2.529.778.045

- -

119.187.463.094 O

ther comprehensive incom

e-net

Saldo per 31 Desem

ber 2015 208.320.000.000

478.301.320.814 117.070.216.228

451.506.817 (2.027.549.893)

20.000.000.000 292.772.558.726 1.114.888.052.692

Balance as of D

ecember 31, 2015

*) Setelah disajikan kem

bali (Catatan 2b)

*) As restated (N

ote 2b)

Page 167: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

167Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.

The accompanying notes are an integral part of these financial statements.

7

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk LAPORAN ARUS KAS Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk STATEMENT OF CASH FLOWS For the Year Ended December 31, 2015 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan/ Notes 2015 2014*)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM OPERASI OPERATING ACTIVITIES Penerimaan bunga, provisi Interest, fees and commissions dan komisi 544.468.452.386 413.762.001.985 received Penerimaan operasional lainnya 19.974.496.604 20.753.935.667 Other operating received Pembayaran bunga, provisi Interest, fees and commissions dan komisi (361.435.272.145) (255.957.854.287) paid Pembayaran beban tenaga kerja dan tunjangan (50.874.043.802) (33.544.672.026) Personnel expenses paid Pembayaran beban umum, General, administrative, administrasi, pemeliharaan repairs and maintenance dan perbaikan (24.818.649.330) (23.694.255.807) expenses paid Beban non-operasional (1.971.535.381) (290.394.961) Non-operating expenses Pembayaran beban pajak (28.104.774.789) (36.980.200.388) Income tax paid

Laba operasi sebelum perubahan Operating income before changes aktivitas operasi 97.238.673.543 84.048.560.183 in operating activities

Kenaikan dalam aset operasi: Increase in operating assets: Kredit (435.360.510.061) (588.107.900.697) Loans Aset lain-lain (154.955.625.794) (40.029.702.896) Other assets Kenaikan (penurunan) Increase (decrease) dalam liabilitas operasi: in operating liabilities: Liabilitas segera (417.386.872.296) 421.363.103.756 Obligation due immediately Simpanan 792.777.652.794 845.131.354.116 Deposits Liabilitas lain-lain 2.127.757.653 197.217.351.685 Other liabilities

Arus Kas Bersih Diperoleh(digunakan) Net Cash Generated (used in) from dari Aktivitas Operasi (115.558.924.161) 919.622.766.147 Operating Activities

ARUS KAS DARI CASH FLOWS FROM AKTIVITAS INVESTASI INVESTING ACTIVITIES Penurunan efek yang dimiliki Decrease in held-to- hingga jatuh tempo (836.556.092.821) (475.972.358.578) maturity securities Hasil dari penjualan aset tetap 13 116.399.865 362.750.000 Proceeds from sale of fixed assets Pembelian aset tetap 13,14 Acquisitions of fixed assets dan aset takberwujud (2.137.587.946) (8.713.341.340) and intangible assets

Kas Bersih Digunakan Net Cash Used in untuk Aktivitas Investasi (838.577.280.902) (484.322.949.918) Investing Activities

ARUS KAS DARI CASH FLOWS FROM AKTIVITAS PENDANAAN FINANCING ACTIVITIES Penawaran umum saham - - Initial public offering Tambahan modal disetor 484.119.315.760 - Additional paid in capital Pembayaran dividen - - Deviden paid

Kas Bersih (Digunakan Net Cash (Used in) untuk) Aktivitas Pendanaan 484.119.315.760 - Financing Activities

KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS INCREASE (DECREASE) IN CASH DAN SETARA KAS (470.016.889.303) 435.299.816.229 AND CASH EQUIVALENTS KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS AWAL TAHUN 1.042.994.476.953 593.087.438.974 AT BEGINNING OF YEAR Pengaruh perubahan kurs Effect of foreign exchange mata uang asing 13.107.738.830 14.607.221.750 rate changes

KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS AKHIR TAHUN 586.085.326.480 1.042.994.476.953 AT END OF YEAR

*) Disajikan kembali (Catatan 2b) *) As restated (Note 2b)

Page 168: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

168 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.

The accompanying notes are an integral part of these financial statements.

8

The original financial statements included herein are in the Indonesian

language. PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk LAPORAN ARUS KAS (lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk STATEMENT OF CASH FLOWS (continued) For the Year Ended December 31, 2015 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan/ Notes 2015 2014*)

PENGUNGKAPAN TAMBAHAN SUPPLEMENTAL DISCLOSURE Kas dan setara kas terdiri dari: Cash and cash equivalents consist of: Kas 4 13.519.538.000 25.900.713.185 Cash Demand deposits with Giro pada Bank Indonesia 5 409.940.362.071 344.063.686.309 Bank Indonesia Giro pada bank lain 6 83.661.612.629 436.058.339.264 Demand deposits with other banks Penempatan pada Bank Indonesia Placement in Bank Indonesia dan bank lain 7 78.963.813.780 236.971.738.195 and other banks

Jumlah Kas dan Setara Kas 586.085.326.480 1.042.994.476.953 Total Cash and Cash Equivalents

*) Disajikan kembali (Catatan 2b) *) As restated (Note 2b)

Page 169: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

169Laporan Tahunan 2015 Annual Report

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

9

1. UMUM 1. GENERAL

a. Pendirian dan Informasi Umum a. Establishment and General Information

PT Bank of India Indonesia Tbk (dahulu PT Bank Swadesi Tbk) (Bank) didirikan pada tahun 1968 berdasarkan akta No. 20 tanggal 28 September 1968 dari Njoo Sioe Liep, SH, notaris di Surabaya, dengan nama PT Bank Pasar Swadesi. Akta pendirian ini telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. Y.A.5/35/8 tanggal 3 Pebruari 1975 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 19 tanggal 5 Maret 1976, Tambahan No. 162.

PT Bank of India Indonesia Tbk (formerly PT Bank Swadesi Tbk) (the “Bank”) was established based on notarial deed No. 20 dated September 28, 1968 of Njoo Sioe Liep, SH, notary in Surabaya, under the name of PT Bank Pasar Swadesi. The deed of establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia through Decision Letter No. Y.A.5/35/8 dated February 3, 1975 and was published in State Gazette of the Republic of Indonesia No. 19, Supplement No. 162 dated March 5, 1976.

Anggaran Dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan terakhir Anggaran Dasar Bank dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 36 tanggal 3 Desember 2015 yang dibuat di hadapan notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si notaris di Jakarta sehubungan dengan perubahan modal dan disetor menjadi sejumlah 1.041.600.000 lembar saham, dengan nilai nominal sebesar Rp 208.320.000.000. Perubahan tersebut telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan surat keputusan No. AHU-0948823.AH.01.02.Tahun 2015 tanggal 23 Desember 2015 serta telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0948823.AH.01.02.Tahun 2015 tanggal 23 Desember 2015.

The Bank’s Articles of Association have been amended several times. The latest amended The Bank’s Articles of Association by Notarial deed No. 36 dated December 3, 2015 of Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si, notary in Jakarta in connection with the change of the Bank capital and placed amounted to 1,041,600,000 shares, with a nominal value Rp 208,320,000,000. The amendments were approved by the Minister of Justice and Human Rights on the decision letter No. AHU-0948823.AH.01.02.Tahun 2015 dated December 23, 2015 and has been registered in the Register of Company No. AHU-0948823.AH.01.02.Tahun 2015 dated December 23, 2015.

Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Bank, ruang lingkup kegiatan Bank adalah menjalankan kegiatan yang berhubungan dengan perbankan.

In accordance with article 3 of the Bank’s Articles of Association, the scope of its activities is to engage in activities related to banking.

Kantor pusat Bank berlokasi di Jalan H. Samanhudi No. 37, Jakarta Pusat. Bank mempunyai 7 kantor cabang, 6 kantor cabang pembantu dan 6 kantor kas.

The Bank’s head office is located at Jalan H. Samanhudi No. 37, Central Jakarta. The Bank has 7 branch offices, 6 sub-branch offices and 6 cash offices.

Bank mendapat ijin usaha sebagai bank umum dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. 906/KMK.013/1989 tanggal 16 Agustus 1989. Sesuai dengan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 27/68/KEP/DIR tanggal 12 Oktober 1994, Bank memperoleh ijin untuk melakukan kegiatan usaha sebagai Bank Devisa.

The Bank obtained its license to operate as a commercial bank from the Minister of Finance of the Republic of Indonesia through Decision Letter No. 906/KMK.013/1989 dated August 16, 1989. Based on the Decision Letter of Bank Indonesia No. 27/68/KEP/DIR dated October 12, 1994, the Bank obtained approval to conduct foreign exchange banking activities.

Pemegang saham mayoritas Bank adalah Bank of India yang didirikan di India.

The Bank’s majority shareholder is Bank of India which is incorporated in India.

Page 170: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

170 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

10

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

a. Pendirian dan Informasi Umum (lanjutan) a. Establishment and General Information (continued)

Berdasarkan surat keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 13/91A/KEP.GBI/2011 tanggal 17 November 2011, Bank Indonesia telah menyetujui:

Based on the decision letter of Governor of Bank Indonesia No. 13/91A/KEP.GBI/2011 dated November 17, 2011, Bank Indonesia has approved:

1. Perubahan nama PT Bank Swadesi Tbk menjadi PT Bank of India Indonesia Tbk.

1. The change in the name of PT Bank Swadesi Tbk to PT Bank of India Indonesia Tbk.

2. Ijin usaha Bank sebagai bank umum berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 906/KMK.013/1989 tanggal 16 Agustus 1989 tetap berlaku bagi PT Bank of India Indonesia Tbk.

2. The Bank’s business license as commercial bank based on the Decree of the Minister of Finance of the Republic of Indonesia No. 906/KMK.013/1989 dated August 16, 1989 is still valid for PT Bank of India Indonesia Tbk.

b. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit,

Komite Pemantau Risiko, Divisi Audit Internal, Karyawan Kunci dan Corporate Secretary

b. Board of Commissioners, Directors, Audit Committee, Risk Monitoring Committee, Internal Audit Division, Key Employees and Corporate Secretary

Susunan pengurus dan komite audit dan pemantau risiko Bank pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

The Bank’s management and audit and risk monitoring committees as of December 31, 2015 and 2014 are as follows:

2015

Komisaris Utama a) Tn./Mr. Radhamangalam Anantharaman Sankara Narayana President Commissioner Komisaris a)Tn./Mr. Prakash Rupchand Chugani Commissioner Komisaris Independen a)Tn./Mr. Leland Gerrits Rompas Independent Commissioners a)Tn./Mr.Handadjaja Sulaiman a)Tn./Mr.Monesh Dileep Amarnani Direktur Utama d) Ny./Mrs. Ningsih Suciati President Director b) Tn/Mr.Sindbad Riyadi Hardjodipuro Wakil Direktur Utama e) Tn./Mr. Payllore Lakshman Ramachandran Iyer Vice President Director c) Tn/Mr Gopinathan Ekamurthy Direktur a) Tn/Mr Ferry Koswara Directors f) Tn./Mr. Prashant Thapliyal a)Tn./Mr. Primasura Pandu Dwipanata Ketua Komite Audit Tn./Mr. Leland Gerrits Rompas Chairman Audit Committee Anggota Tn./Mr. Haryono Adi Prasetyo Members Tn./Mr. Monesh Dileep Amarnani Ketua Pemantau Risiko Tn./Mr. Leland Gerrits Rompas Chairman Risk Monitoring Anggota Tn./Mr. Haryono Adi Prasetyo Members Tn./Mr. Teddy Reinier Sondakh

a) Diangkat melalui RUPS-LB tanggal 27 Nopember 2015,

melalui akta No.186 dan berlaku efektif setelah mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan dan / atau institusi lainnya.

a) Appointed by the Extraordanory Meeting Shareholders on November 27, 2015, based on the Deed No.186 and will become effective after obtaining Financial Services Authority approval and / or others institution approval.

b) Telah efektif melalui Surat Otoritas Jasa Keuangan tanggal 18 Nopember 2015 No. SR-210/D.03/2015 sehubungan dengan pengangkatan Tuan Sindbad Riyadi Hardjodipuro.

b) Has become effective by Financial Services Authority’s letter dated November 18, 2015 No. SR-210/D.03/2015 in conjuction with appointment of Mr. Sindbad Riyadi Hardjodipuro.

c) Telah efektif melalui Surat Otoritas Jasa Keuangan tanggal 18 Nopember 2015 No. SR-211/D.03/2015 sehubungan dengan pengangkatan Tuan Gopinathan Ekamurthy.

c) Has become effective by Financial Services Authority’s letter dated November 18, 2015 No. SR-210/D.03/2015 in conjuction with appointment of Mr. Gopinathan Ekamurthy.

d) Mengundurkan diri efektif sejak tanggal 27 Nopember 2015.

d) Resignation effective since November 27, 2015.

e) Pelepasan jabatan efektif sejak tanggal 27 Nopember 2015.

e) Release of position effective since November 27, 2015.

f) Telah efektif melalui Surat Otoritas Jasa Keuangan tanggal 22 Desember 2015 No. SR-228/D.03/2015 sehubungan dengan pengangkatan Tuan Prashant Thapliyal.

f) Has become effective by Financial Services Authority’s letter dated December 22, 2015 No. SR-2128D.03/2015 in conjuction with appointment of Mr. Prashant Thapliyal.

Page 171: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

171Laporan Tahunan 2015 Annual Report

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

11

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

b. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, Divisi Audit Internal, Karyawan Kunci dan Corporate Secretary (lanjutan)

b. Board of Commissioners, Directors, Audit Committee, Risk Monitoring Committee, Internal Audit Division, Key Employees and Corporate Secretary (continued)

Susunan pengurus dan komite audit dan pemantau risiko Bank pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut (lanjutan):

The Bank’s management and audit and risk monitoring committees as of December 31, 2015 and 2014 are as follows (continued):

2014

Komisaris Utama a)Ny./Mrs. Iyer Vijayalakshmi Rajaram President Commissioner Komisaris Tn./Mr. Prakash Rupchand Chugani Commissioner Komisaris Independen Tn./Mr. Leland Gerrits Rompas Independent Commissioners b)Tn./Mr. Krishan Kumar Aggarwal c)Tn./Mr.Handadjaja Sulaiman a)Tn./Mr.Monesh Dileep Amarnani a)Tn./Mr.Jamsandekar Kamalkumar D. Direktur Utama Ny./Mrs. Ningsih Suciati President Director Wakil Direktur Utama Tn./Mr. Payllore Lakshman Ramachandran Iyer Vice President Director Direktur Tn./Mr. Ferry Koswara Directors d)Tn./Mr. Gopinathan Ekamurthy e)Tn./Mr. Primasura Pandu Dwipanata Ketua Komite Audit f)Tn./Mr. Krishan Kumar Aggarwal Chairman Audit Committee Ketua Komite Audit g)Tn./Mr. Leland Gerrits Rompas Chairman Audit Committee Anggota g)Tn./Mr. Haryono Adi Prasetyo Members f)Tn./Mr. Teddy Reinier Sondakh g)Tn./Mr. Monesh Dileep Amarnani Ketua Pemantau Risiko h)Tn./Mr. Leland Gerrits Rompas Chairman Risk Monitoring Anggota h)Tn./Mr. Haryono Adi Prasetyo Members i)Tn./Mr. Ian Febrian h)Tn./Mr. Teddy Reinier Sondakh

a) Diangkat melalui RUPS-LB tanggal 29 Desember 2014, melalui akta No.48 dan berlaku efektif setelah mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan dan / atau institusi lainnya.

a) Appointed by the Extraordanory Meeting Shareholders on December 29, 2014, based on the Deed No.48 and will become effective after obtaining Financial Services Authority approval and / or others institution approval.

b) Mengundurkan diri efektif sejak tanggal 29 Desember 2014.

b) Resignation effective since December 29, 2014.

c) Telah efektif melalui Surat Otoritas Jasa Keuangan tanggal 7 Agustus No. SR-132/D.03/2014 sehubungan dengan pengangkatan Tuan Handadjaja Sulaiman.

c) Has become effective by Financial Services Authority’s letter dated August 7, 2014 No. SR-132/D.03/2014 in conjuction with appointment of Mr. Handjaja Sulaiman.

d) Telah efektif melalui Surat Otoritas Jasa Keuangan tanggal 20 Maret 2014 No. SR-33/D.03/2014 sehubungan dengan pengangkatan Tuan Gopinathan Eka Murthy.

d) Has become effective by Financial Services Authority’s letter dated March 20, 2014 No. SR-33/D.03/2014 in conjuction with appointment of Mr. Gopinathan Eka Murthy.

e) Telah efektif melalui Surat Otoritas Jasa Keuangan tanggal 20 Maret 2014 No. SR-32/D.03/2014 sehubungan dengan pengangkatan Tuan Primasura Pandu Dwipanata.

e) Has become effective by Financial Services Authority’s letter dated March 20, 2014 No. SR-32/D.03/2014 in conjuction with appointment of Mr. Primasura Pandu Dwipanata.

f) Telah mengundurkan diri berdasarkan Surat Keputusan No. 009/KP-BD/INT/SK/PRM/XII/2014 tertanggal 1 Desember 2014.

f) Resignation based on Decision Letter No. 009/KP-BD/INT/SK/PRM/XII/2014 dated December 1, 2014.

g) Telah diangkat berdasarkan Surat Keputusan No. 009/KP-BD/INT/SK/PRM/XII/2014 tertanggal 1 Desember 2014.

g) Has been appointed based on Decision Letter No. 009/KP-BD/INT/SK/PRM/XII/2014 dated December 1, 2014.

h) Telah diangkat melalui Surat Keputusan No. 010/KP-BD/INT/SK/PRM/XI/2014 tertanggal 27 Nopember 2014.

h) Has been appointed based on Decision Letter No. 010/KP-BD/INT/SK/PRM/XI/2014 dated November 27, 2014.

i) Telah mengundurkan diri berdasarkan Surat Keputusan No. 010/KP-BD/INT/SK/PRM/XI/2014 tertanggal 27 Nopember 2014.

i) Resignation based on Decision Letter No. 010/KP-BD/INT/SK/PRM/XI/2014 dated November 27, 2014.

Page 172: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

172 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK OF INDIA INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2015 danUntuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK OF INDIA INDONESIA TbkNOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 andFor the Year Then Ended(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

12

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

b. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, Divisi Audit Internal, Karyawan Kunci dan Corporate Secretary (lanjutan)

b. Board of Commissioners, Directors, Audit Committee, Risk Monitoring Committee, Internal Audit Division, Key Employees and Corporate Secretary (continued)

Pembentukan Komite Audit Bank sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 8/4/PBI/2006 yang telah diubah dengan PBI No. 8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 dan Peraturan No. IX.I.5 merupakan Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM-LK No. Kep-643/BL/2012 tanggal 7 Desember 2012.

Establishment of Bank’s Audit Committee is in compliance with the requirements of Bank Indonesia Regulation (PBI) No. 8/4/PBI/2006 which has been amended with PBI No. 8/14/PBI/2006 dated October 5, 2006 and Regulation No. IX.I.5 which is the attachment of the Decree of Chairman of BAPEPAM-LK No. Kep-643/BL/2012 dated December 7, 2012.

Kepala Divisi Audit Internal Bank pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing adalah Ardi Hermawan dan M. Nizar Mukhyidin.

The Bank’s Internal Audit Head Division as of December 31, 2015 and 2014 are Ardi Hermawan and M. Nizar Mukhyidin, respectively.

Corporate Secretary Bank pada tanggal 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014adalah Ferry Koswara.

The Bank’s Corporate Secretary as of December 31, 2015 and 2014 is Ferry Koswara.

Personil manajemen kunci mencakup anggota Dewan Komisaris dan Direksi, serta pejabat eksekutif yaitu pejabat yang bertanggungjawab langsung kepada Direksi atau mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kebijakan dan/atau aktivitas operasional Bank.

Key management personnel consists of members of the Board of Commisioners and Board of Directors, and key executives who have direct responsibility to the Board of Directors or have significant influence over policies and/or operational activities of the Bank.

Jumlah gaji, tunjangan dan bonus yang diberikan kepada dewan komisaris, direksi, komite audit dan pemantau risiko Bank padatahun 2015 dan 2014 masing-masing sebesarRp 5.132.494.581 dan Rp 4.378.130.903 (Catatan 28).

Total salaries, benefits and bonuses given to board of commisioners, directors, audit andrisk monitoring committees of the Bank in 2015 and 2014 amounted to Rp 5,132,494,581 and Rp 4,378,130,903 , respectively (Note 28).

Jumlah karyawan tetap Bank pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing272 dan 260 karyawan (tidak diaudit).

As of December 31, 2015 and 2014, the Bank has a total of 272 and 260 permanent employees (unaudited).

c. Penawaran Umum Saham Bank c. Public Offering of the Bank’s Shares

Pada tanggal 12 April 2002, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) dengan suratnya No. S-75/PM/2002 untuk melakukan penawaran umum atas 60.000.000 saham biasa atas nama kepada masyarakat. Nilai nominal per saham Rp 200 dengan harga penawaran Rp 250. Pada tanggal 1 Mei 2002 saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek Indonesia).

As of April 12, 2002, the Bank obtained the notice of effectivity from the Chairman of Capital Market Supervisory Agency (“BAPEPAM”) through letter No. S-75/PM/2002 for its public offering of 60,000,000 common shares. The nominal value per share is Rp 200 with an offering price Rp 250 per share. As of May 1, 2002, these shares were listed on the Jakarta Stock Exchange (currently Indonesia Stock Exchange or IDX).

Page 173: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

173Laporan Tahunan 2015 Annual Report

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

13

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

c. Penawaran Umum Saham Bank (lanjutan) c. Public Offering of the Bank’s Shares (continued)

Pada tanggal 24 Juni 2008, Bank memperoleh pernyataan efektif dari ketua BAPEPAM-LK dengan suratnya No. S-4071/BL/2008 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas I Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebesar 558.000.000 saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 2 Juli 2008.

As of June 24, 2008, the Bank obtained the notice of effectivity from the Chairman of BAPEPAM-LK through letter No. S-4071/ BL/2008 for its Limited Public Offering I of 558,000,000 shares through rights issue to stockholders. These shares were listed on the Indonesia Stock Exchange as of July 2, 2008.

Berdasarkan surat pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. S-500/D.04/2014 tanggal 3 Desember 2014, Bank telah melakukan Penawaran Umum Terbatas II dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyak 173.600.000 lembar saham dari tanggal 17 Desember 2014 sampai dengan tanggal 6 Januari 2015 dengan harga penawaran sebesar Rp 2.800 per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 6 Januari 2015.

Based on effective notification from Financial Services Authority (OJK) No. S-500/D.04/2014 dated December 3, 2014, the Bank has undertaken the Limited Public Offering II in order to Right Issue of 173,600,000 shares from December 17, 2014 up to January 6, 2015 with an offering price of Rp 2,800 per share. These shares were listed on the Indonesia Stock Exchange as of January 6, 2015.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

a. Pernyataan kepatuhan dan dasar

pengukuran dan penyusunan laporan keuangan

a. Statements of compliance and basis of measurement and preparation of financial statements

Laporan keuangan telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”), yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (“DSAK IAI”) termasuk Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (“PAPI”) 2008.

The financial statements have been prepared and presented in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (“SAK”), which comprise the Statements and Interpretations issued by the Financial Accounting Standards Board of Institute of Indonesia Chartered Accountants (“DSAK IAI”) which include the Accounting Guidelines for Indonesia Banking Industry (“PAPI”) 2008.

Laporan keuangan juga disusun dan disajikan sesuai dengan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“BAPEPAM-LK”, yang fungsinya dialihkan kepada Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) sejak tanggal 1 Januari 2013) No. VIII.G.7 yang merupakan Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM-LK NO. KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 tentang “Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik”.

The financial statements has also been prepared and presented in accordance with Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency (“BAPEPAM-LK”, whose function has been transferred to the Financial Services Authority (“OJK”) starting January 1, 2013), rule No. VIII.G.7, Appendix of the Decree of Chairman of the BAPEPAM-LK NO. KEP-347/BL/2012 dated June 25, 2012 regarding “Financial Statements Presentation and Disclosure of the Issuer or Public Company”.

Page 174: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

174 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

14

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

a. Pernyataan kepatuhan dan dasar

pengukuran dan penyusunan laporan keuangan (lanjutan)

a. Statements of compliance and basis of measurement and preparation of financial statements (continued)

Dasar penyusunan laporan keuangan Bank, kecuali untuk laporan arus kas, adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan adalah mata uang Rupiah (Rp), sebagai mata uang fungsional. Laporan keuangan Bank disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun, berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.

The basic preparation of Bank’s financial statements, except for the statements of cash flows, are prepared under the accrual basis. The reporting currency used in the preparation of the finanlcial statements is the Indonesian Rupiah (IDR), its functional currency. The financial statements is measured based on historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies.

Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Kas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain dan Sertifikat Bank Indonesia (SBI) yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.

The statements of cash flows are prepared using the direct method by classifying the cash flows into operating, investing and financing activities. Cash and cash equivalent consist of cash, demand deposits with Bank Indonesia and other banks, placements with Bank Indonesia and other banks and Bank Indonesia Certificates (SBI) with maturities of three months or less from the date of placements and not pledged nor restricted.

Dalam penyusunan laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia, dibutuhkan pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi:

The preparation of financial statements in conformity with financial accounting standards in Indonesia, requires the use of judgements, estimations and assumptions that affect:

penerapan kebijakan akuntansi; nilai aset dan liabilitas dilaporkan dan

pengungkapan atas aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan keuangan; dan

the application of accounting policies; the reported amounts of assets and

liabilities and disclosure of contingent assets and liabilities at the date of the financial statements; and

jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan.

the reported amounts of revenues and expenses during the reporting period.

Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula.

Although these estimates are based on management’s best knowledge of current events and activities, actual results may differ from those estimates.

Estimasi dan asumsi yang digunakan ditelaah secara berkesinambungan. Revisi atas estimasi akuntansi diakui pada tahun dimana estimasi tersebut direvisi dan tahun yang akan datang yang dipengaruhi oleh revisi estimasi tersebut.

Estimates and underlying assumptions are reviewed on an ongoing basis. Revisions to accounting estimates are recognized in the year in which the estimate is revised and in any future year affected.

Secara khusus, informasi mengenai hal-hal penting yang terkait dengan ketidakpastian estimasi dan pertimbangan penting dalam penerapan kebijakan akuntansi yang memiliki dampak yang signifikan terhadap jumlah yang diakui dalam laporan keuangan dijelaskan dalam Catatan 3.

In particular, information about significant areas of estimation uncertainty and critical judgements in applying accounting policies that have significant effect on the amounts recognized in the financial statements are described in Note 3.

Page 175: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

175Laporan Tahunan 2015 Annual Report

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

15

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

b. Perubahan kebijakan akuntansi dan

pengungkapan b. Change in accounting policies and

disclosures

Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan telah diterapkan secara konsisten, kecuali bagi penerapan beberapa standar dan perubahan yang berlaku efektif untuk laporan keuangan dengan periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2015, yang relevan terhadap laporan keuangan Bank:

The accounting policies adopted in preparing the financial statements have been consistently applied, except for the adoption of several standards and amendments which become effective for the financial statements beginning on or after January 1, 2015, that are relevant to the Bank’s financial statements:

PSAK No. 1 (Revisi 2013), “Penyajian Laporan Keuangan”

SFAS No.1 (Revised 2013), “Presentation of Financial Statements”

PSAK revisi mengubah laporan laba rugi komprehensif menjadi laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain serta mengharuskan pos-pos yang disajikan dalam penghasilan komprehensif lain dikelompokkan ke dalam dua kategori: (1) pos-pos yang tidak akan direklasifikasi selanjutnya ke laba rugi dan (2) pos-pos yang akan direklasifikasi selanjutnya pada laba rugi ketika kondisi tertentu terpenuhi. Perubahan tersebut hanya mempengaruhi penyajian dan tidak memiliki dampak signifikan lainnya terhadap jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan Bank.

The revised SFAS renamed the statement of comprehensive income as statement of profit or loss and other comprehensive income and also requires that items presented in other comprehensive income be grouped into two categories: (1) items that will not be reclassified subsequently to profit or loss; and (2) items that will be reclassified subsequently to profit or loss when specific conditions are met. The amendments only affect the presentation and have no other significant impact on the amounts reported in the Bank’s financial statements.

PSAK No. 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja” SFAS No. 24 (Revised 2013), “Employee

Benefits”

PSAK ini, antara lain, menghapus mekanisme koridor dan pengungkapan atas informasi liabilitas kontinjensi untuk menyederhakan klarifikasi dan pengungkapan.

This SFAS, among others, removes the corridor mechanism and contingent liability disclosures to simplify clarifications and disclosures.

Keuntungan dan kerugian aktuaria langsung diakui dalam penghasilan komprehensif lain dan tidak akan direklasifikasi ke laba rugi pada periode berikutnya. Jumlah neto dalam laba rugi dipengaruhi oleh penghapusan imbal hasil atas aset program dan komponen biaya bunga dan digantikannya dengan biaya atau pendapatan bunga neto atas liabilitas (aset) imbalan pasti neto dan tingkat diskonto digunakan dalam mengukur kewajiban imbalan pasti. Biaya jasa lalu diakui sebagai beban dalam laba rugi pada awal ketika amandemen terjadi atau ketika biaya restruktur terkait atau pesangon diakui. Perubahan lainnya termasuk pengungkapan baru seperti pengungkapan analisa sensitivitas.

Actuarial gains and losses are now immediately recognized in other comprehensive income and will not be reclassified to profit or loss in subsequent periods. The net amount in profit or loss is affected by the removal of the expected return on plan assets and interest cost components and their replacement by a net interest expense or income based on the net defined benefit liability (asset) and discount rate used to measure the defined benefit obligation. Past service costs are now recognized as expense in profit or loss at the earlier of when the amendment occurs or when the related restructuring or termination costs are recognized. Other amendments include new disclosures such as sensitivity analysis disclosures.

Page 176: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

176 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

16

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

b. Perubahan kebijakan akuntansi dan

pengungkapan (lanjutan) b. Change in accounting policies and

disclosures (continued)

Perubahan kebijakan akuntansi terkait dengan PSAK 24 telah diterapkan secara retrospektif. Efek penerapan terhadap laporan keuangan adalah sebagai berikut:

The changes in accounting policies with respect to SFAS 24 have been applied retrospectively. The effects of adoption on the financial statements are as follows:

1 Januari 2014/January 1, 2014 31 Desember 2013/December 31, 2013

Dilaporkan sebelumnya/ Disajikan As previously Kenaikan (penurunan)/ kembali/ Keterangan/Description reported Increase (decrease) As restated

Laporan posisi keuangan/ Statements of financial position

Aset/Assets Aset pajak tangguhan/ Deferred tax assets 3.624.773.240 1.207.812.423 4.832.585.663

Liabilitas/Liabilities Liabilitas imbalan pasca-kerja/ Post-employment benefits liabilities 14.499.092.956 4.831.249.692 19.330.342.648

Ekuitas/Equity Pengukuran kembali program atas program imbalan pasti/ Remeasurement of defined benefits plan - (3.623.437.269) (3.623.437.269)

Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain/ Statements of profit or loss and other

comprehensive income Pengukuran kembali atas program imbalan pasti - bersih/ Remeasurement of defined benefits plan - net - (3.623.437.269) (3.623.437.269)

31 Desember 2014/December 31, 2014

Dilaporkan sebelumnya/ Disajikan As previously Kenaikan (penurunan)/ kembali/ Keterangan/Description reported Increase (decrease) As restated

Laporan posisi keuangan/ Statements of financial position

Aset/Assets Aset pajak tangguhan/ Deferred tax assets 4.200.289.162 1.446.076.572 5.646.365.734

Liabilitas/Liabilities Liabilitas imbalan pasca-kerja/ Post-employment benefits liabilities 16.801.156.644 5.784.306.286 22.585.462.930

Ekuitas/Equity Pengukuran kembali program atas program imbalan pasti/ Remeasurement of defined benefits plan - (4.557.327.938) (4.557.327.938) Saldo laba - tidak ditentukan penggunaannya/ Retained earnings - unappropriated 339.221.503.997 219.098.224 339.440.602.221 Laporan laba rugi dan penghasilan

komprehensif lain/ Statements of profit or loss and other comprehensive income Beban operasional lainnya - beban tenaga kerja/ Other operating expenses - personnel expenses 35.846.735.712 (292.130.965) 35.554.604.747 Pendapatan pajak tangguhan/ Deferred tax income (575.515.922) 73.032.741 (502.483.181) Pengukuran kembali atas program imbalan pasti - bersih/ Remeasurement of defined benefits plan - net - (933.890.669) (933.890.669)

Page 177: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

177Laporan Tahunan 2015 Annual Report

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

17

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

b. Perubahan kebijakan akuntansi dan

pengungkapan (lanjutan) b. Change in accounting policies and

disclosures (continued)

PSAK No. 46 (Revisi 2014), “Pajak Penghasilan”

SFAS No. 46 (Revised 2014), “Income Taxes”

PSAK ini mengatur tentang ketentuan tambahan untuk aset pajak tangguhan atau liabilitas pajak tangguhan yang timbul dari aset yang tidak disusutkan yang diukur dengan menggunakan model revaluasi, dan yang berasal dari properti investasi yang diukur dengan menggunakan model nilai wajar. Perubahan tersebut tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan Bank.

This SFAS sets out additional provision for deferred tax asset or deferred tax liability arising from non-depreciable asset measured using the revaluation model, and those arising from investment property that is measured using the fair value model. The amendments do not have any significant impact to the Bank’s financial statements.

PSAK No. 48 (Revisi 2014), “Penurunan Nilai Aset”

SFAS No. 48 (Revised 2014), “Impairment of Assets”

PSAK ini memberikan tambahan persyaratan pengungkapan untuk setiap aset individual atau unit penghasil kas yang mana kerugian penurunan nilai telah diakui atau dibalik selama periode. Perubahan tersebut hanya mempengaruhi pengungkapan dan tidak memiliki dampak signifikan lainnya terhadap jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan Bank.

This SFAS provides additional disclosure terms for each individual asset (including goodwill) or a cash generating unit, for which an impairment loss has been recognized or reversed during the period. The amendments only affect the disclosures and have no other significant impact on the amounts reported in the Bank’s financial statements.

PSAK No. 50 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Penyajian”

SFAS No. 50 (Revised 2014), “Financial Instruments: Presentation”

PSAK ini mengatur lebih dalam kriteria mengenai hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan kriteria penyelesaian secara neto. Perubahan tersebut hanya mempengaruhi penyajian dan tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan Bank.

This SFAS provides deeper criterion on legally enforceable right to set off the recognized amounts and criterion to settle on a net basis. The amendments only affect the presentation and have no other significant impact on the amounts reported in the Bank’s financial statements.

PSAK No. 55 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”

SFAS No. 55 (Revised 2014), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”

PSAK ini, antara lain, menambah pengaturan kriteria instrumen lindung nilai yang tidak dapat dianggap telah kedaluarsa atau telah dihentikan, serta ketentuan untuk mencatat instrumen keuangan pada tanggal pengukuran dan pada tanggal setelah pengakuan awal. Hal ini tidak berdampak signifikan terhadap laporan keuangan Bank.

This SFAS, among others, provides additional provision for the criteria of not an expiration or termination of the hedging instrument, and provision to account for financial instruments at the measurement date and after initial recognition. This had no significant impact on the Bank’s financial statements.

Page 178: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

178 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

18

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

b. Perubahan kebijakan akuntansi dan

pengungkapan (lanjutan) b. Change in accounting policies and

disclosures (continued)

PSAK No. 60 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”

SFAS No. 60 (Revised 2014), “Financial Instruments: Disclosures”

PSAK ini, antara lain, menambah pengaturan pengungkapan saling hapus dengan informasi kuantitatif dan kualitatif, serta pengungkapan mengenai pengalihan instrumen keuangan. Perubahan tersebut hanya mempengaruhi pengungkapan dan tidak memiliki dampak signifikan lainnya terhadap jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan Bank.

This SFAS, among others, sets out additional provision on offsetting disclosures with quantitative and qualitative information, and disclosures on transfers of financial instruments. The amendments only affect the disclosures and have no other significant impact on the amounts reported in the Bank’s financial statements.

PSAK No. 68, “Pengukuran Nilai Wajar” SFAS No. 68, “Fair Value Measurement”

PSAK ini menyediakan satu sumber panduan tentang bagaimana nilai wajar diukur tetapi tidak menetapkan persyaratan baru mengenai kapan nilai wajar diperlukan. Standar ini menyediakan kerangka untuk menentukan nilai wajar dan menjelaskan faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam mengestimasi nilai wajar.

This SFAS provides a single source of guidance on how fair value is measured but does not establish new requirements for when fair value is required. This standard provides a framework for determining fair value and clarifies the factors to be considered in estimating fair value.

PSAK ini mengatur penggunaan harga keluar (exit price) dalam pengukuran nilai wajar dan persyaratan pengungkapan yang lebih ekstensif, khususnya dengan memasukkan instrumen non-keuangan ke dalam pengungkapan hirarki nilai wajar. PSAK No. 68 diterapkan secara prospektif. Perubahan ini tidak memiliki dampak signifikan terhadap pengukuran aset dan liabilitas Bank. Bank telah menambahkan pengungkapan baru yang diwajibkan oleh PSAK No. 68 di Catatan 37 atas laporan keuangan.

This SFAS regulate the use of an exit price in fair value measurement, as well as extensive disclosure requirements, particulary the inclusion of non-financial instruments into the fair value hierarchy disclosure. SFAS No. 68 is applied prospectively. The change had no significant impact on the measurements of the Bank’s assets and liabilities. The Bank has included the new disclosures required under SFAS No.68 in Note 37 to the financial statements.

c. Penjabaran mata uang asing c. Foreign currency translation

i. Mata uang pelaporan dan mata uang

fungsional i. Reporting currency and functional currency

Laporan keuangan dijabarkan dalam mata uang Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Bank.

The financial statements are presented in Indonesian Rupiah, which is the functional currency of the Bank.

ii. Transaksi dan saldo dalam mata uang

asing ii. Transactions and balances in foreign

currency

Kebijakan akuntansi atas transaksi dan saldo dalam mata uang asing didasarkan pada peraturan BAPEPAM-LK No. VIII.G.7 dan Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (“PAPI”).

Accounting policies for transactions and balances in foreign currency is based on BAPEPAM-LK rule No. VIII.G.7 and the Accounting Guidelines for Indonesia Banking Industry (“PAPI”).

Page 179: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

179Laporan Tahunan 2015 Annual Report

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

19

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

c. Penjabaran mata uang asing (lanjutan) c. Foreign currency translation (continued)

ii. Transaksi dan saldo dalam mata uang

asing ii. Transactions and balances in foreign

currency

Bank mengacu pada Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (“PAPI”) dimana transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs laporan (penutupan) yang ditetapkan oleh Bank Indonesia yaitu kurs tengah yang merupakan rata-rata kurs beli dan kurs jual berdasarkan Reuters pada pukul 16.00 Waktu Indonesia Barat (WIB) yang berlaku pada tanggal tersebut.

The Bank refers to the Accounting Guidelines for Indonesia Banking Industry (“PAPI”) where transactions denominated in foreign currency are converted into Indonesian Rupiah using the reporting (closing) rate set by Bank Indonesia that is middle rate which is the average of bid rate and ask rate based on Reuters at 16.00 Western Indonesian Time (WIB) prevailing at the time.

Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing, diakui pada laporan laba rugi komprehensif.

Exchange gains and losses arising on transactions in foreign currency and on the translation of foreign currency monetary assets and liabilities are recognized in the statement of comprehensive income.

Selisih penjabaran mata uang asing atas efek utang dan aset moneter keuangan lain yang diukur berdasarkan nilai wajar dicatat sebagai bagian dari keuntungan dan kerugian selisih kurs.

Translation differences on debt securities and other monetary financial assets measured at fair value are included in foreign exchange gains and losses.

Berikut ini adalah kurs mata uang asing utama yang digunakan untuk penjabaran ke dalam Rupiah pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 yang menggunakan kurs tengah Reuters yang ditetapkan oleh Bank Indonesia (Pukul 16.00 WIB):

Below are the major exchange rates used for translation to Rupiah as of December 31, 2015 and 2014 using the Reuters middle rate (at 16.00 WIB) set by Bank Indonesia:

2015 2014

Pound Sterling Inggris 20.439,02 19.288,40 Great Britain Pound Sterling Euro Eropa 15.056,67 15.053,35 Euro European Dolar Amerika Serikat 13.785,00 12.385,00 United States Dollar Dolar Singapura 9.758,95 9.376,19 Singapore Dollar Dolar Hongkong 1.778,70 1.596,98 Hongkong Dollar Rupee India 208,31 195,91 India Rupee Yen Jepang 114,52 103,56 Japanese Yen

d. Transaksi dengan Pihak Berelasi d. Transactions with Related Parties

Bank melakukan transaksi dengan pihak berelasi. Definisi pihak berelasi yang digunakan sesuai dengan ketentuan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 7 (revisi 2010) mengenai “Pengungkapan pihak-pihak berelasi”:

The Bank enters into transactions with related parties. The definition of related parties used is in accordance with Statement of Financial Accounting Standards No. 7 (revised 2010) “Related Party Disclosures” as:

a. Orang atau anggota keluarga terdekat

mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut:

a. A person or a close member of the person’s family is related to a reporting entity if that person:

i. Memiliki pengendalian atau

pengendalian bersama atas entitas pelapor;

i. Has control or joint control over the reporting entity;

Page 180: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

180 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

20

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

d. Transaksi dengan Pihak Berelasi (lanjutan) d. Transactions with Related Parties

(continued)

a. Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut (lanjutan):

a. A person or a close member of the person’s family is related to a reporting entity if that person (continued):

ii. Memiliki pengaruh signifikan atas

entitas pelapor; atau iii. Personil manajemen kunci entitas

pelapor atau entitas induk entitas pelapor.

ii. Has significant influence over the reporting entity; or

iii. Is a member of the key management personnel of the reporting entity or of a parent of the reporting entity.

b. Suatu entitas berelasi dengan entitas

pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:

b. An entity is related to a reporting entity if any of the following conditions applies:

i. Entitas dan entitas pelapor adalah

anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain);

i. The entity and the reporting entity are members of the same group (which means that each parent, subsidiary and fellow is related to the others);

ii. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya);

ii. One entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member);

iii. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama;

iii. Both entities are joint ventures of the same third party;

iv. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga;

iv. One entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity;

v. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca-kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor;

v. The entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity is itself such a plan, the sponsoring entity are also related to the reporting entity;

vi. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a);

vi. The entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (a);

vii. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a)(i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).

vii. A person identified in (a)(i) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or of a parent of the entity).

Jenis transaksi dan saldo dengan pihak berelasi, telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.

The nature of transactions and balances of accounts with related parties, are disclosed in the notes to the financial statements.

Page 181: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

181Laporan Tahunan 2015 Annual Report

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

21

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

e. Aset keuangan e. Financial assets

Efektif pada 1 Januari 2015, Bank menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Penyajian”, PSAK No. 55 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” dan PSAK No. 60 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”.

Effective on January 1, 2015, the Bank applied SFAS No. 50 (Revised 2014), “Financial Instruments: Presentation”, SFAS No. 55 (Revised 2014), “Financial Instruments: Recognition and Measurement” and SFAS No. 60 (Revised 2014), “Financial Instruments: Disclosures”.

Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2014) diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo dan aset keuangan tersedia untuk dijual. Aset keuangan pada awalnya diukur pada nilai wajar, dan dalam hal aset keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.

Financial assets within the scope of the SFAS No. 55 (Revised 2014) are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-to-maturity investments and available-for-sale financial assets. Financial assets are recognized initially at fair value, in the case of financial assets not at fair value through profit or loss, plus transaction costs that are directly attributable.

Aset keuangan Bank diklasifikasikan sebagai berikut:

The Bank’s financial assets are classified as follows:

Nilai wajar melalui laporan laba rugi (FVTPL) Dimiliki hingga jatuh tempo Pinjaman yang diberikan dan piutang

Fair value through profit or loss (FVTPL) Held-to-maturity Loans and receivable

Nilai Wajar Melalui Laporan Laba Rugi (FVTPL)

Fair Value Through Profit or Loss (FVTPL)

Aset keuangan diklasifikasikan dalam FVTPL, jika aset keuangan sebagai kelompok diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada FVTPL.

Financial assets are classified as at FVTPL where the financial asset is either classified as held for trading or designated upon initial recognition as at FVTPL.

Aset keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan, jika:

A financial asset is classified as held for trading if:

diperoleh atau dimiliki terutama untuk

tujuan dijual kembali dalam waktu dekat; atau

it has been acquired principally for the purpose of selling in the near future; or

merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini; atau

it is a part of an identified portfolio of financial instruments that the entity manages together and has a recent actual pattern of short-term profit-taking; or

merupakan derivatif yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai.

it is a derivative that is not designated nor effective as a hedging instrument.

Aset keuangan selain aset keuangan yang diperdagangkan, dapat ditetapkan sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal, jika:

A financial asset other than a financial asset held for trading may be designated as at FVTPL upon initial recognition, if:

penetapan tersebut mengeliminasi atau

mengurangi secara signifikan ketidak-konsistenan pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau

such designation eliminates or significantly reduces a measurement or inconsistency recognition that would otherwise arise; or

Page 182: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

182 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

22

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

e. Aset keuangan (lanjutan) e. Financial assets (continued)

Nilai Wajar Melalui Laporan Laba Rugi (FVTPL) (lanjutan)

Fair Value Through Profit or Loss (FVTPL) (continued)

aset keuangan merupakan bagian dari

kelompok aset keuangan, yang dikelola dan kinerjanya berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan dokumentasi manajemen risiko atau strategi investasi Bank, dan informasi tentang kelompok tersebut disediakan secara internal kepada manajemen kunci; atau

the financial asset forms part of a group of financial assets, which is managed and its performance is evaluated on a fair value basis, in accordance with the Bank documented risk management or investment strategy, and information about the grouping is provided internally on that basis; or

merupakan bagian dari kontrak yang mengandung satu atau lebih derivatif melekat, dan PSAK No. 55 (revisi 2011) memperbolehkan kontrak gabungan (aset atau liabilitas) ditetapkan sebagai FVTPL.

it forms part of a contract containing one or more embedded derivatives, and SFAS No. 55 (revised 2011) permits the entire combined contract (asset or liability) to be designated as at FVTPL.

Aset keuangan FVTPL Bank diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk diperdagangkan.

The Bank’s FVTPL financial assets are classified as held for trading.

Aset keuangan FVTPL disajikan sebesar nilai wajar, keuntungan atau kerugian yang timbul diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. Keuntungan atau kerugian bersih yang diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain mencakup deviden atau bunga yang diperoleh dari aset keuangan. Nilai wajar ditentukan dengan cara seperti dijelaskan pada Catatan 2g.

Financial assets at FVTPL are stated at fair value, with any resultant gain or loss recognized in statements of profit or loss and other comprehensive income. The net gain or loss recognized in statement of comprehensive income incorporates any dividend or interest earned on the financial asset. Fair value is determined in the manner described in Note 2g.

Dimiliki hingga jatuh tempo Held-to-maturity

Aset keuangan diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo hanya jika investasi tersebut memiliki pembayaran yang tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan serta Bank mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Pada saat pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan aset keuangan. Setelah pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi kerugian penurunan nilai yang ada.

Financial assets are classified as held-to-maturity investment only if these investments have fixed or determined payments and their maturity date has been determined and the Bank has the positive intention and ability to hold such financial assets to maturity. Held-to-maturity investments are initially measured at fair value plus transaction costs which are attributable directly to the acquisition of the financial assets. After initial recognition, held-to-maturity investments are measured at amortized acquisition cost, using effective interest rate method less any impairment losses.

Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivables

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif.

Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market.

Page 183: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

183Laporan Tahunan 2015 Annual Report

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

23

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

e. Aset keuangan (lanjutan) e. Financial assets (continued)

Pinjaman yang diberikan dan piutang (lanjutan) Loans and receivables (continued)

Pada saat pengakuan awal, aset keuangan ini diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya dinyatakan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Pendapatan dari aset keuangan dalam kelompok ini disajikan sebagai pendapatan keuangan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.

These financial assets are initially recognized at fair value plus transaction costs and subsequently carried at amortized cost using the effective interest rate method. Interest income on this financial assets classification is presented as finance income in the statement of profit or loss and other comprehensive income.

Dalam hal terjadi penurunan nilai, kerugian penurunan nilai dilaporkan sebagai pengurang dari nilai tercatat dari aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang dan diakui di dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.

In the case of impairment, the impairment loss is reported as a deduction from the carrying value of the financial assets classified as loan and receivables and recognized in the statement of profit or loss and other comprehensive income.

Metode suku bunga efektif Effective interest rate method

Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga dan beban bunga selama periode yang relevan.

The effective interest rate method is a method of calculating the amortized acquisition cost of a financial instrument and of allocating interest income and interest expense over the relevant period.

Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.

The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash receipts (including all fees and points paid or received that form an integral part of the effective interest rate, transaction costs and other premiums or discounts) through the expected life of the financial instrument, or, where appropriate, a shorter period to the net carrying amount on initial recognition.

Perhitungan dari suku bunga efektif termasuk semua fee dan pembayaran atau penerimaan poin yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Biaya transaksi termasuk biaya incremental yang secara langsung berkaitan dengan akuisisi atas penerbitan aset atau liabilitas keuangan.

The calculation of the effective interest rate includes all fees and paid or received points which are integral parts of the effective interest rate. Transaction costs, including incremental cost, is directly attributable to the acquisition or issuance of financial assets or liabilities.

Page 184: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

184 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

24

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

e. Aset keuangan (lanjutan) e. Financial assets (continued)

Klasifikasi Classification

Bank mengklasifikasikan aset keuangan kedalam klasifikasi tertentu yang mencerminkan sifat dari informasi dan mempertimbangkan karakteristik dari aset keuangan tersebut. Klasifikasi ini dapat dilihat pada tabel berikut:

The Bank classified the financial assets into specific classifications that reflect the nature of information and take into account the characteristics of those financial assets. The classification can be seen in the table below:

Penghentian pengakuan aset keuangan Derecognition of financial assets

Bank menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Bank mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain.

The Bank derecognizes a financial asset only when the contractual rights to the cash flows from the asset expired, or when the Bank transfers the financial asset and substantially all the risks and benefit on ownership of the asset to another entity.

Jika Bank tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Bank mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar.

If the Bank neither transfers nor retains substantially all the risks and rewards of ownership and continues to control the transferred asset, the Bank recognizes its retained interest in the asset and an associated liability for amounts it may have to pay.

Jika Bank memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Bank masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima.

If the Bank retains substantially all the risks and rewards of ownership of a transferred financial asset, the Bank continues to recognize the financial asset and also recognize a collateralized borrowing for the proceeds received.

Kategori instrumen keuangan/ Category of financial instrument

Golongan (ditentukan oleh Bank)/ Class (as determined by the Bank)

Subgolongan/ Subclasses

Aset keuangan/ Financial assets

Dimiliki untuk diperdagangkan diukur pada nilai wajar melalui laba rugi/Held for trading fair value through profit or loss

Tagihan derivatif/Derivative receivables

Pinjaman yang diberikan dan piutang/Loans and receivables

Kas/Cash Giro pada Bank Indonesia/Demand deposits with Bank Indonesia Giro pada bank lain/Demand deposits with other banks Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain/Placements with Bank Indonesia and other banks Efek-efek/Securities Kredit/Loans Tagihan akseptasi/Acceptance receivable

Aset lain-lain/Other assets Setoran jaminan/ Security deposits

Dimiliki hingga jatuh tempo /Held-to-maturity

Efek-efek/Securities

Page 185: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

185Laporan Tahunan 2015 Annual Report

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

25

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

f. Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas f. Financial liabilities and equity instrument

Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas Classification as debt or equity

Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Bank diklasifikasi sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrument ekuitas.

Financial liabilities and equity instruments issued by the Bank are classified according to the substance of the contractual arrangements entered into and the definitions of a financial liability and an equity instrument.

Instrumen ekuitas Equity instruments

Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset entitas setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Bank dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung.

An equity instruments is any contract that evidences a residual interest in the assets of an entity after deducting all of its liabilities. Equity instruments issued by the Bank are recorded at the proceeds received, net of direct issue costs.

Liabilitas keuangan Financial liabilities

Bank mengklasifikasikan liabilitas keuangannya sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan biaya perolehan yang diamortisasi.

The Bank classified its financial liabilities as financial liabilities at fair value through profit or loss and measured at amortized acquisition cost.

Nilai Wajar Melalui Laporan Laba Rugi Fair Value Through Profit or Loss

Kategori ini terdiri dari liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan.

This category consists of financial liabilities classified as held for trading.

Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Derivatif diklasifikasikan sebagai diperdagangkan kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.

A financial liability is classified as held for trading if it is acquired or incurred principally for the purpose of selling or repurchasing it in the near term. Derivatives are classified as held for trading unless they are designated and effective as hedging instruments.

Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar liabilitas keuangan yang diklasifikasikan sebagai diperdagangkan disajikan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.

Gains and losses are arising from changes in fair value of financial liabilities classified held for trading are stated in the statement of profit or loss and other comprehensive income.

Liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi

Financial liabilities measured at amortized costs

Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dikategorikan dan diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.

Financial liabilities that are not classified as financial liabilities measured at fair value through profit and loss category are measured at amortized acquistion cost.

Setelah pengakuan awal, Bank mengukur seluruh liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

After initial recognition, the Bank measures all financial liabilities at amortized cost using effective interest rate method.

Page 186: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

186 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

26

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

f. Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas

(lanjutan) f. Financial liabilities and equity instrument

(continued)

Klasifikasi Classification

Bank mengklasifikasikan liabilitas keuangan kedalam klasifikasi tertentu yang mencerminkan sifat dari informasi dan mempertimbangkan karakteristik dari liabilitas keuangan tersebut. Klasifikasi ini dapat dilihat pada tabel berikut:

The Bank classifed the financial liabilities into specific classifications that reflect the nature of information and take into account the characteristics of those financial liabilities. The classification can be seen in the table below:

Kategori instrument keuangan/

Category of financial instrument Golongan (ditentukan oleh Bank)/ Class (as determined by the Bank)

Subgolongan/ Subclasses

Aset keuangan/ Financial assets

Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi/ Financial liabilities at amortized cost

Liabilitas segera/Obligations due immediately Simpanan pihak ketiga/Deposits Simpanan dari bank lain/Deposits from other banks Liabilitas derivatif/Derivative liabilities Utang akseptasi/Acceptance payable Liabilitas lain-lain/Other liabilities Safe deposits box

Penghentian pengakuan liabilitas keuangan Derecognition of financial liabilities

Bank menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Bank telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa.

The Bank derecognizes financial liabilities if and only if, the Bank’s obligations are discharged or cancelled or they expired.

g. Nilai wajar instrumen keuangan g. Fair value of financial instruments

Bank melakukan pengukuran nilai wajar atas instrumen keuangan yang dimilikinya berdasarkan hirarki berikut:

The Bank measures the fair value of the financial instruments held based on the following hierarchy:

1. Harga kuotasi dalam pasar aktif untuk

instrumen yang serupa. Untuk aset keuangan yang dimiliki, nilai wajar yang digunakan adalah bid price (harga penawaran). Sedangkan untuk liabilitas keuangan yang dimiliki, nilai wajar yang digunakan adalah ask price (harga permintaan). Jika instrumen keuangan tersebut tidak memiliki harga kuotasi di pasar aktif, maka digunakan teknik penilaian dalam menentukan nilai wajarnya.

1. Quoted market price in an active market for similar instruments. For financial assets owned, the fair value used is the bid price. Whereas for financial liabilities held, the fair value used is the ask price. If the financial instrument has no quoted price in an active market, then valuation techniques are used in determining the fair value.

2. Teknik penilaian yang berdasarkan pada

input yang dapat diobservasi. Termasuk dalam kategori ini adalah instrumen yang dinilai menggunakan: harga kuotasi pada pasar aktif untuk instrumen yang serupa; harga kuotasi untuk instrumen serupa pada pasar yang dianggap kurang aktif; atau teknik penilaian dimana semua input yang signifikan didapatkan secara langsung atau tidak langsung dari data pasar yang diobservasi.

2. Valuation techniques are based on observable inputs. Included in this category are instruments assessed using: the quoted prices at an active market for similar instruments; quoted prices for similar instruments at markets considered to be less active; or valuation techniques in which all significant inputs are obtained directly or indirectly from observed market data.

Page 187: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

187Laporan Tahunan 2015 Annual Report

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

27

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

g. Nilai wajar instrumen keuangan (lanjutan) g. Fair value of financial instruments

(continued)

Bank melakukan pengukuran nilai wajar atas instrumen keuangan yang dimilikinya berdasarkan hirarki berikut (lanjutan):

The Bank measures the fair value of the financial instruments held based on the following hierarchy (continued):

3. Teknik penilaian menggunakan input yang

tidak dapat diobservasi. Termasuk dalam kategori ini adalah semua instrumen dimana input untuk teknik penilaian yang digunakan tidak berdasarkan pada data yang dapat diobservasi dan penggunaan input yang tidak dapat diobservasi memiliki dampak yang signifikan terhadap penilaian instrumen.

3. Valuation techniques use unobservable inputs. Included in this category are all instruments in which the inputs to valuation techniques used are not based on observable data and the use of unobservable inputs has a significant impact on the assessment of the instrument.

Termasuk dalam kategori ini adalah instrumen yang dinilai berdasarkan harga kuotasi untuk instrumen serupa dimana penyesuaian atau asumsi yang tidak dapat diobservasi secara signifikan diperlukan untuk menggambarkan perbedaan antara instrumen-instrumen yang ada.

Included in this category are instruments which are valued at quoted price for similar instruments where adjustments or significant unobservable assumptions are necessary to describe the differences between existing instruments.

h. Reklasifikasi aset keuangan h. Reclassifications of financial assets

Bank tidak diperkenankan untuk melakukan reklasifikasi instrumen keuangan dari atau ke kategori instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba/rugi selama instrumen keuangan tersebut dimiliki atau diterbitkan. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba/rugi dapat diklasifikasikan ke pinjaman yang diberikan dan piutang jika memenuhi ketentuan sebagai kredit yang diberikan dan piutang dan terdapat intensi dan kemampuan untuk dimiliki di masa yang akan datang yang dapat diperkirakan atau sampai jatuh tempo.

Bank shall not reclassify any financial instruments out of or into the fair value through profit/loss category while it is held or issued. Financial assets at fair value through profit/loss could be reclassified as loans and receivables if it could fulfill the requirements as loans and receivables and there’s intention and capability to hold until the predictable date in the future or maturity date.

Bank tidak boleh mengklasifikasikan aset keuangan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo, jika dalam tahun berjalan atau dalam kurun waktu dua tahun sebelumnya, telah menjual atau mereklasifikasi investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo (lebih dari jumlah yang tidak signifikan dibandingkan dengan jumlah nilai investasi dimiliki hingga jatuh tempo), kecuali penjualan atau reklasifikasi tersebut:

Bank shall not classify any financial assets as held-to-maturity, if during the current financial year or during the two preceding financial years, sold or reclassified more than an insignificant amount of held-to-maturity investments before maturity (more than insignificant in relation to the total amount of held-to-maturity investments) other than sales or reclassifications that:

(i) dilakukan ketika aset keuangan sudah

mendekati jatuh tempo atau tanggal pembelian kembali dimana perubahan suku bunga tidak akan berpengaruh secara signifikan terhadap nilai wajar aset keuangan tersebut;

(i) are so close to maturity or the financial asset’s maturity date that changes in the market rate of interest would not have a significant effect on the financial asset’s fair value;

Page 188: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

188 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

28

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

h. Reklasifikasi aset keuangan (lanjutan) h. Reclassifications of financial assets

(continued)

(ii) terjadi setelah Bank telah memperoleh secara substansial seluruh jumlah pokok aset keuangan tersebut sesuai jadwal pembayaran atau Bank telah memperoleh pelunasan dipercepat; atau

(iii) terkait dengan kejadian tertentu yang berada di luar kendali Bank, tidak berulang, dan tidak dapat diantisipasi secara wajar oleh Bank.

(ii) are occured after Bank has collected substantially all of the financial asset’s original principal through scheduled payments or prepayments; or

(iii) are attributable to a certain event that is

beyond the Bank’s control, is non-recurring and could not have been reasonably anticipated by Bank.

Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok dimiliki hingga jatuh tempo ke kelompok tersedia untuk dijual dicatat sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi tetap dilaporkan dalam komponen ekuitas sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya, dan pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus diakui sebagai laba/rugi.

Reclassification of financial assets from held-to-maturity classification to available-for-sale is recorded at fair value. The unrealized gains or losses are recorded in the equity section and shall be recognized directly in equity section until the financial assets is derecognized, at which time the cumulative gain or loss previously recognized in equity shall be recognized as profit/loss.

Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok tersedia untuk dijual ke kelompok dimiliki hingga jatuh tempo dicatat pada nilai tercatat. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi harus diamortisasi menggunakan suku bunga efektif sampai dengan tanggal jatuh tempo instrumen tersebut.

Reclassification of financial assets from available-for-sale to held-to-maturity classification is recorded at carrying amount. The unrealized gains or losses is amortized by using effective interest rate up to the maturity date of that instrument.

i. Saling hapus instrumen keuangan i. Off setting financial instrument

Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan keuangan jika, dan hanya jika, Bank:

Financial assets and liabilities are off setting and the net amount reported in the financial statement if, and only if, Bank:

- saat ini memiliki hak yang berkekuatan

hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan

- has a legally enforceable right to offset the recognized amount; and

- berniat untuk menyelesaikan secara neto

atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.

- has an intention to settle on a net basis or to realize the asset and settle the liability simultaneously.

Pendapatan dan beban disajikan dalam jumlah bersih hanya jika diperkenankan oleh standar akuntansi.

Income and expenses are presented on a net basis only when permitted by the accounting standards.

j. Giro pada Bank Indonesia dan bank lain j. Demand deposits with Bank Indonesia and

other banks

Giro pada Bank Indonesia disajikan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan suku bunga efektif. Giro pada bank lain disajikan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan suku bunga efektif setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai (Catatan 2e).

Demand deposits with Bank Indonesia are stated at amortized acquisition costs using effective interest rate. Demand deposits with other banks stated at amortized acquisition costs using effective interest rate net of impairment losses (Note 2e).

Page 189: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

189Laporan Tahunan 2015 Annual Report

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

29

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

k. Penempatan pada Bank Indonesia dan bank

lain k. Placements with Bank Indonesia and other

banks

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain merupakan penanaman dana dalam bentuk call money dan Fasilitas Simpanan Bank Indonesia (FASBI).

Placements with Bank Indonesia and other banks are placements in call money and Bank Indonesia Deposit Facility (FASBI).

Penempatan pada Bank Indonesia disajikan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan suku bunga efektif. Penempatan pada bank lain disajikan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan suku bunga efektif dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai (Catatan 2e).

Placements with Bank Indonesia are stated at amortized acquisition costs using effective interest rate. Placements with other banks are stated at amortized acquisition costs using effective interest rate net of allowance for impairment losses (Note 2e).

l. Efek-efek l. Securities

Efek efek terdiri dari Sertifikat Bank Indonesia, Sertifikat Deposito Bank Indonesia, obligasi korporasi dan wesel impor/ ekspor.

Securities consist of Certificates of Bank Indonesia, Certificates Deposits of Bank Indonesia, corporate bonds and import/ export bills.

Efek-efek pada saat pengakuan awal diukur sebesar nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan efek-efek, dan selanjutnya pengukuran dilakukan berdasarkan klasifikasi efek-efek kedalam kelompok aset keuangan tertentu dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai (Catatan 2e).

At initial recognition, securities are measured at fair value plus transaction costs which are directly attributable to the acquisition of securities and subsequent measurement is done based on classification of securities into groups of certain financial assets net of impairment losses (Note 2e).

m. Tagihan dan liabilitas derivatif m. Derivative receivables and liabilities

Tagihan dan liabilitas derivatif disajikan sebesar keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi yang berasal dari kontrak derivatif dengan tujuan untuk perdagangan dan lindung nilai. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi tersebut dihitung dari selisih antara nilai kontrak dan nilai wajar instrumen derivatif pada tanggal laporan.

Derivative receivables and liabilities are stated at the amount of unrealized gains or losses arising from derivative contracts with purposes for trading and hedging. The unrealized gains or losses are calculated from the difference between contract value and fair value of derivative instruments at the reporting date.

Nilai wajar ditentukan berdasarkan harga pasar, model penentuan harga atau harga pasar instrumen lain yang memiliki karakteristik serupa. Keuntungan atau kerugian dari instrumen derivatif yang tidak memenuhi kriteria untuk dapat diklasifikasikan sebagai lindung nilai diakui sebagai laba rugi tahun berjalan.

The fair value is determined based on market price, pricing models or quoted prices for instruments with similar characteristics. Gains or losses from derivative instruments that do not qualify to be classified as hedges are recognized as profit or loss for the year.

n. Kredit n. Loans

Kredit diakui sebesar biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai (Catatan 2e).

Loans are recognized at amortized acquisition costs using effective interest rate net of allowance for impairment losses (Note 2e).

Page 190: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

190 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

30

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

n. Kredit (lanjutan) n. Loans (continued)

Untuk kredit yang direstrukturisasi, kerugian yang timbul dari restrukturisasi kredit yang berkaitan dengan modifikasi persyaratan kredit diakui bila nilai sekarang dari jumlah penerimaan kas yang akan datang yang telah ditentukan dalam persyaratan kredit yang baru, termasuk penerimaan yang diperuntukkan sebagai bunga maupun pokok, adalah lebih kecil dari nilai kredit yang diberikan yang tercatat sebelum restrukturisasi.

For restructured loans, loss which occurs from loan restructuring related to the modification of terms is recognized if the present value of future cash receipts specified in terms of new loans, including receipts designated as interest or principal, is less than the value of loans recorded prior to restructuring.

Agunan digunakan untuk memitigasi risiko kredit dan kebijakan mitigasi risiko menentukan jenis agunan yang dapat diterima oleh Bank. Umumnya jenis agunan yang diterima Bank untuk memitigasi risiko kredit diantaranya adalah giro, tabungan deposito berjangka, tanah dan bangunan, logam mulia, kendaraan bermotor, piutang, mesin dan persediaan barang.

Collateral is held to mitigate credit risk and risk mitigation policies determine the eligibility of collateral types. Typically, the Bank uses demand deposits, savings, time deposits, land and buildings, gold, vehicles, account receivables, machines and inventories.

Umumnya agunan yang diperlukan dalam setiap pemberian kredit sebagai sumber terakhir pelunasan kredit (‘secondary source of credit repayment’) dan sebagai salah satu bentuk mitigasi risiko kredit. Sumber utama pelunasan kredit adalah dari hasil usaha debitur.

Generally, collateral is required for all credits extended as a secondary source of credit repayment and also as a form of credit risk mitigation. The primary source of credit repayment is the funds generated from business operations of the borrowers.

Kredit dihapuskan jika tidak ada peluang yang realistis untuk pengembalian masa datang dan semua agunan telah terealisasi atau sudah diambil alih oleh Bank.

Loans are written-off when there is no realistic prospect of future recovery and all collateral has been realized or has been transferred to the Bank.

Kriteria penghapusbukuan kredit kepada debitur adalah sebagai berikut:

The criteria for loan write-off to debtors are as follows:

a. Kredit yang memiliki kualitas macet; a. “Loss” loan category; b. Fasilitas kredit telah dibentuk cadangan

kerugian penurunan nilai aset sebesar 100% dari pokok kredit;

b. Loan facility has been provided with 100% provision from the loan principal;

c. Hapus buku dilakukan terhadap seluruh liabilitas kreditnya, sehingga penghapusbukuan tidak boleh dilakukan pada sebagian kreditnya (partial write-off);

c. The write-offs are performed for all loan obligations, the loan obligations shall not be written-off partially;

d. Telah dilakukan berbagai upaya penagihan dan pemulihan, namun tidak berhasil;

d. Collection and recovery efforts have been performed, but the results are unsuccessful;

e. Usaha debitur sudah tidak mempunyai prospek atau kinerja debitur buruk atau tidak ada kemampuan membayar.

e. The debtors’ business has no prospect or performance is bad or they do not have the ability to repay the loan.

Page 191: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

191Laporan Tahunan 2015 Annual Report

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

31

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

o. Tagihan dan utang akseptasi o. Acceptance receivables and payables

Tagihan akseptasi dinyatakan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif setelah dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai, sedangkan utang akseptasi dinyatakan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif (Catatan 2e).

Acceptance receivables are stated at amortized acquisition costs using the effective interest rate net of allowance for impairment losses, whereas acceptance payables are stated at amortized acquisition costs using the effective interest rate method (Note 2e).

p. Penurunan nilai aset keuangan dan non-

keuangan p. Impairment of financial and non-financial

assets

Penurunan nilai aset keuangan Impairment of financial assets

Aset keuangan, selain aset keuangan FVTPL, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal laporan posisi keuangan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.

Financial assets, other than those at FVTPL, are evaluated for indicators of impairment at each statements of financial position date. Financial assets are impaired where there is objective evidence, as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the financial assets and the estimated future cash flows of the investment have been impacted.

Bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut:

The objective evidence of impairment could include:

kesulitan keuangan signifikan yang

dialami penerbit atau pihak peminjam; atau

significant financial difficulty of the issuer or counterparty; or

pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau

default or delinquency in principal payments or interest; or

terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan; atau

it becomes probable that the borrower will enter bankruptcy or financial re-organization; or

penurunan yang signifikan atau jangka panjang pada nilai wajar dari investasi ekuitas dibawah biaya perolehannya.

significant or prolonged decline in the fair value of the security below its cost.

Estimasi periode antara peristiwa dan kerugian identifikasinya ditentukan oleh manajemen untuk setiap portofolio yang diidentifikasi. Pada umumnya, periode tersebut bervariasi antara 1 (satu) dan 12 (dua belas) bulan, dan untuk kasus tertentu diperlukan periode yang lebih lama.

The estimation of period between the occurrence of events and identification of loss are determined by management for every identified portfolio. Generally, that period varies between 1 (one) and 12 (twelve) months, and for specific case, it needs a longer period.

Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan.

For financial assets measured at amortized acquisition cost, the amount of the impairment is the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows, discounted at the financial asset’s original effective interest rate.

Page 192: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

192 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

32

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

p. Penurunan nilai aset keuangan dan non-

keuangan (lanjutan) p. Impairment of financial and non-financial

assets (continued)

Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan) Impairment of financial assets (continued)

Kerugian penurunan nilai dihitung secara individual untuk aset keuangan yang signifikan secara individual, Bank melakukan penilaian secara individual untuk kredit yang diberikan diatas Rp 1.000.000.000 dan terdapat bukti objektif penurunan nilai serta kolektif untuk aset yang secara individual tidak signifikan atau secara individual signifikan namun tidak terdapat bukti obyektif penurunan nilai. Didalam menentukan penurunan nilai kolektif, aset keuangan dikelompokkan pada kelompok aset keuangan berdasarkan karakteristik risiko kredit yang serupa. Arus kas masa depan dari kelompok aset keuangan ini diestimasi berdasarkan arus kas kontraktual dan pengalaman kerugian historis untuk aset yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa. Pengalaman historis kerugian disesuaikan berdasarkan hasil pengamatan data pada masa kini, untuk merefleksikan efek dari kondisi masa kini yang tidak mempengaruhi periode dari pengalaman historis.

Impairment loss is calculated individually for financial assets that are individually significant, the Bank performs individual assessment for loans with amount above Rp 1,000,000,000 and there is objective evidence of impairment and collective for assets that are individually not significant, or individually significant but there is no objective evidence of impairment. In determining collective impairment, financial assets are grouped into groups of financial assets based on similar credit risk characteristics. Future cash flow from a group of financial assets is estimated based on contractual cash flows and historical loss experience for assets that have similar credit risk characteristics. Historical loss experience is adjusted based on data observations in the present, to reflect the effects of current conditions that do not affect the period of historical experiences.

Dalam melakukan penilaian secara kolektif, Bank harus menghitung:

In conducting collective assessment, the Bank must calculate:

Probability of Default (”PD”) - model ini

menilai probabilitas konsumen gagal melakukan pembayaran kembali secara penuh dan tepat waktu.

Probability of Default (“PD”) - this model asseses the probability of customers failing to repay fully and on time.

Loss Given Default (”LGD”) - Bank mengestimasi kerugian ekonomis yang mungkin akan diderita Bank apabila terjadi tunggakan fasilitas kredit. LGD menggambarkan jumlah utang yang tidak dapat diperoleh kembali dan umumnya ditunjukkan dalam persentase dari Exposure At Default (EAD). Model perhitungan LGD mempertimbangkan jenis peminjam, fasilitas dan mitigasi risiko, misalnya ketersediaan agunan.

Loss Given Default (“LGD”) - the Bank estimates economic losses that may be suffered by the Bank if there were arrears in loan facilities. LGD describes the amount of debt that may not be recovered and is generally expressed as a percentage of the Exposure At Default (EAD). The LGD calculation model considers the type of borrower, facility and any risk mitigation such as availability of collateral.

PD dan LGD diperoleh dari observasi data kredit selama minimal tiga tahun.

PD and LGD are derived from observation of credit data for at least three years.

Bank menerapkan statistical model analysis method yaitu migration analysis method dengan menggunakan data historis kerugian kredit minimal 3 tahun dan mempertimbangkan hal-hal berikut ini dalam menentukan penyisihan kerugian penurunan nilai kredit secara kolektif:

The Bank applied statistical model analysis method, namely migration analysis method using historical loan loss data minimum 3 years and taking into account the following in determining the allowance for collective impairment loan loss:

Page 193: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

193Laporan Tahunan 2015 Annual Report

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

33

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

p. Penurunan nilai aset keuangan dan non-

keuangan (lanjutan) p. Impairment of financial and non-financial

assets (continue)

Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan) Impairment of financial assets (continue)

Data historis probability of default, Historical trend of the probability of default, Waktu pemulihan, The timing of recoveries, Jumlah kerugian yang terjadi (loss given

default), dan The amount of loss incurred (loss given

default), and Pertimbangan pengalaman manajemen

mengenai apakah kondisi ekonomi dan kredit saat ini mungkin menyebabkan kerugian aktual lebih besar atau lebih kecil daripada jumlah yang didasarkan pada pengalaman historis.

Management’s experienced judgment as to whether the current economic and credit conditions are such that the actual level of incurred losses is likely to be greater or less than that suggested by historical experience.

Jika pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai yang sebelumnya diakui (seperti meningkatnya peringkat kredit debitur) harus dipulihkan, baik secara langsung maupun dengan menyesuaikan akun cadangan. Jumlah pemulihan penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi komprehensif.

If in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognized (such as an improvement in the debtor’s credit rating), the previously recognized impairment loss is reversed directly or by adjusting the allowance account. The amount of the impairment reversal is recognized in the statement of comprehensive income.

Saldo aset produktif dihapusbukukan pada saat manajemen Bank berpendapat bahwa aset produktif tersebut tidak dapat tertagih. Ketika pinjaman yang diberikan tidak tertagih, kredit tersebut dihapusbukukan dengan menjurnal balik cadangan kerugian penurunan nilai. Pinjaman yang diberikan tersebut dapat dihapusbukukan setelah semua prosedur yang diperlukan telah dilakukan dan jumlah kerugian telah ditentukan.

The outstanding balances of earning assets are written-off against the respective allowance for impairment losses when the Bank’s management believes that the earning assets are uncollectible. When a loan is uncollectible, it is written-off against the related allowance for impairment losses. Such loans are written-off after all the necessary procedures have been completed and the amount of the loss has been determined.

Penerimaan kemudian atas pinjaman yang diberikan yang telah dihapusbukukan, pada periode berjalan dikreditkan dengan menyesuaikan pada akun cadangan kerugian penurunan nilai.

Recoveries from loans previously written-off in the current period are credited to the allowance for impairment losses.

Penurunan nilai aset non-keuangan Impairment of non-financial assets

Nilai tercatat dari aset yang bukan aset keuangan Bank, kecuali aset pajak tangguhan, ditelaah setiap tanggal pelaporan untuk menentukan apakah terdapat indikasi penurunan nilai. Jika indikasi tersebut ada, maka nilai yang dapat dipulihkan dari aset tersebut akan diestimasi.

The carrying amount of the Bank’s non financial assets, other than deferred tax assets, are reviewed at each reporting date to determine whether there is any indication of impairment. If any such indication exists then the asset’s recoverable amount is estimated.

Page 194: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

194 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

34

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

p. Penurunan nilai aset keuangan dan non-

keuangan (lanjutan) p. Impairment of financial and non-financial

assets (continued)

Penurunan nilai aset non-keuangan (lanjutan) Impairment of non-financial assets (continued)

Nilai yang dapat diperoleh kembali dari suatu aset atau unit penghasil kas adalah sebesar jumlah yang lebih tinggi antara nilai pakainya dan nilai wajar aset atau unit penghasil kas dikurangi biaya untuk menjual. Dalam menilai nilai pakai, estimasi arus kas masa depan didiskontokan ke nilai sekarang dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar saat ini terhadap nilai kas kini dan risiko spesifik terhadap aset tersebut.

The recoverable amount of an asset or cash generating unit is the greater of its value in use and its fair value less costs to sell. In assessing value in use, the estimated future cash flows are discounted to their present value using pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset.

Cadangan kerugian penurunan nilai diakui pada tahun sebelumnya dinilai pada setiap tanggal pelaporan untuk melihat adanya indikasi bahwa kerugian telah menurun atau tidak ada lagi. Kerugian penurunan nilai dijurnal balik jika terdapat perubahan estimasi yang digunakan dalam menentukan nilai yang dapat dipulihkan.

Allowance for impairment losses reserve recognized in prior year are assessed at each reporting date for any indications that the loss has decreased or no longer exists. An impairment loss is reversed if there has been a change in the estimates used to determine the recoverable amount.

Cadangan kerugian penurunan nilai dijurnal balik hanya hingga nilai tercatat yang telah ditentukan, dikurangi dengan depresiasi atau amortisasi, jika cadangan penurunan nilai tidak pernah diakui.

Allowance for impairment losses are reserved only to the extent that the asset’s carrying amount does not exceed the carrying amount that would have been determined, net of depreciation or amortization, if allowance for impairment had not been recognized.

Bank menentukan cadangan kerugian penurunan nilai atas komitmen dan kontinjensi yang memiliki risiko kredit berdasarkan selisih antara nilai amortisasi (nilai tercatat) dan present value atas pembayaran liabilitas yang diharapkan akan terjadi (ketika pembayaran atas jaminan tersebut menjadi probable).

The Bank determines allowance for impairment losses on commitments and contingencies with credit risk by the difference between the amortized amount (carrying amount) and the present value of any expected payment (when a payment under the guarantee has become probable).

Bank menentukan cadangan kerugian penurunan nilai atas agunan yang diambil alih berdasarkan pada nilai yang lebih rendah antara nilai tercatat dan nilai bersih yang dapat direalisasi (net realizable value).

The Bank determines allowance for impairment losses on foreclosed assets by the lower of the carrying amount and their net realizable value.

q. Biaya dibayar dimuka q. Prepayments

Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.

Prepayments are amortized over their beneficial periods using the straight-line method, respectively.

Page 195: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

195Laporan Tahunan 2015 Annual Report

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

35

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

r. Aset tetap r. Fixed assets

Aset tetap yang dimiliki oleh Bank digunakan semata-mata untuk operasional bank.

Fixed assets owned by the Bank, are solely used for the Banks operations.

Biaya perolehan awal aset tetap meliputi harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak boleh dikreditkan dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan sesuai dengan tujuan penggunaan yang ditetapkan.

The initial cost of fixed assets consists of its purchase price, including non-refundable import duties and taxes and any directly attributable costs in bringing the premises and equipment to its working condition and location for its intended use.

Sejak Desember 2015, Bank melakukan perubahan kebijakan akuntansi atas tanah dan bangunan dari modal biaya menjadi model revaluasi.

Since December 2015, the Bank changed their accounting policies of land and buildings from cost model to revaluation model.

Tanah dan bangunan disajikan sebesar nilai wajar, dikurangi akumulasi penyusutan untuk bangunan. Penilaian terhadap tanah dan bangunan dilakukan oleh penilai independen eksternal yang telah memiliki sertifikasi. Penilaian atas aset tersebut dilakukan secara berkala untuk memastikan bahwa nilai wajar asset yang direvaluasi tidak berbeda secara material dengan nilai tercatatnya. Akumulasi penyusutan pada tanggal revaluasi dieliminasi terhadap nilai tercatat bruto aset, dan nilai netonya disajikan kembali sebesar nilai revaluasian aset tetap.

Land and buildings are stated at fair value, less subsequent depreciation for buildings. Valuation of land and buildings are performed by external independent valuers with certain qualification. Valuations are performed with sufficient regularity to ensure that the fair value of a revalued asset does not differ materially from its carrying amount. Accumulated depreciation at the date of revaluation is eliminated against the gross carrying amount of the asset, and the net amount is restated to the revalued amount of the asset.

Revaluasi dilakukan dengan keteraturan yang memadai untuk memastikan bahwa nilai wajar dari aset yang dinilai kembali tidak berbeda material dari nilai tercatatnya.

Revaluation is made with sufficient regularity to ensure that their fair value of a revaluated assets do not differ materially from its carrying amount.

Kenaikan nilai tercatat yang timbul dari revaluasi tanah dan bangunan dicatat sebagai “Cadangan Revaluasi Aset” dan disajikan sebagai “Pendapatan Komprehensif Lain”. Penurunan nilai tercatat yang timbul dari revaluasi dicatat sebagai beban pada tahun berjalan. Apabila aset tersebut memiliki saldo “Keuntungan Revaluasi Aset Tetap” yang disajikan sebagai “Pendapatan Komprehensif Lain”, maka selisih penurunan nilai tercatat tersebut dibebankan terhadap “Keuntungan Revaluasi Aset Tetap” dan sisanya diakui sebagai beban tahun berjalan.

Increasing in the carrying amount arising on revaluation of land and buildings recorded in “Asset Revaluation Reserve” and presented as “Other Comprehensive Income”. Decreasing in carrying amount as the result of revaluation is recorded as expenses in the current year. If the asset does have balance on its “Gain of Revaluation of Fixed Assets”, loss from revaluation of fixed asset is charged to “Gain of Revaluation of Fixed Assets” which presented as “Other Comprehensive Income” and the rest of the amount is charged to current year’s expenses.

Surplus revaluasi tanah dan bangunan yang telah disajikan dalam ekuitas dipindahkan langsung ke saldo laba pada saat aset tersebut dihentikan pengakuannya.

The revaluation surplus of land and buildings are directly transferred to retained earnings when the asset is derecognized.

Page 196: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

196 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

36

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

r. Aset tetap (lanjutan) r. Fixed assets (continued)

Aset tetap, kecuali tanah dan bangunan, dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Biaya perolehan aset tetap diakui sebagai aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis dimasa depan berkenaan dengan aset tersebut mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal.

Fixed assets, except land and buildings, are stated at cost less accumulated depreciation and impairment losses. If the recognition criteria are met, the acquisition cost will include the cost of replacing part of the fixed assets when that cost is incurred. Acquisition costs of fixed assets is recognized as asset if, and only if it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the entity and the cost of the item can be measured reliably.

Beban pemeliharaan dan perbaikan

dibebankan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain pada saat terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis dimasa depan berkenaan dengan aset tersebut mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal.

The cost of maintenance and repairment are charged to statements of profit or loss nd other comprehensive income as incurred. Other cost incurred subsequently to add to, replace part of or service an item of aset is recorded as acquisition of asset if, and only if it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the entity and the cost of the item can be measured reliably.

Penyusutan dihitung dengan menggunakan

metode saldo menurun ganda (double declining balance method), kecuali untuk bangunan yang dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method), berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:

Depreciation is computed using the double declining balance method, except for buildings, which depreciation is computed using the straight-line method, based on the estimated useful life of the fixed assets as follows:

Masa manfaat

tahun/ The estimated % per tahun/ useful life year % per year

Bangunan 20 5 Buildings Perlengkapan dan peralatan kantor 4 - 8 25 - 50 Office furniture and equipment Kendaraan bermotor 4 - 8 25 - 50 Vehicles Renovasi sewa 4 25 Leasehold improvement

Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direviu setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.

The estimated useful life, residual values and depreciation method are reviewed at the end of each year and the effect of any changes in estimate for on a prospective basis.

Sebelum Desember 2015, tanah dinyatakan sebesar harga perolehan dan tidak diamortisasi karena manajemen berpendapat bahwa besar kemungkinan hak atas tanah tersebut dapat diperbaharui/ diperpanjang pada saat jatuh tempo.

Before December 2015, land is stated at cost and not amortized as the management has the opinion that it is probable the titles of land rights can be renewed/ extended upon expiration.

Sebelum Desember 2015, bangunan dicatat menggunakan metode biaya dan dinyatakan sebesar harga perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutan.

Before December 2015, buildings recorded by using cost method and stated at cost net of accumulated depreciation.

Page 197: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

197Laporan Tahunan 2015 Annual Report

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

37

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

r. Aset tetap (lanjutan) r. Fixed assets (continued)

Bank menerapkan ISAK No. 25, “Hak atas Tanah”. ISAK No. 25 menetapkan bahwa biaya pengurusan legal hak atas tanah dalam bentuk Hak Guna Bangunan (“HGB”) yang dikeluarkan ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah pada akun “Aset Tetap” dan tidak diamortisasi.

The Bank adopted ISAK No. 25, “Land Rights”. ISAK No. 25 prescribes that the legal cost of land rights in the form of Building Usage Rights (“HGB”) incurred when the land was acquired initially are recognized as part of the cost of the land under “Fixed Assets” account and not amortized.

Biaya pengurusan perpanjangan atau pembaruan legal hak atas tanah diakui sebagai aset takberwujud dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak atau umur ekonomik tanah, mana yang lebih pendek.

The legal cost incurred to extend or renew the land rights are recorded as intangible assets and amortized over the shorter of the rights’ legal life or land’s economic life.

Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan nilai tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.

An item of fixed assets is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is included in the statement of profit or loss and other comprehensive income in the year the asset is derecognized.

Aset dalam penyelesaian disajikan dalam “Aset Tetap” dan dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan untuk aset dalam penyelesaian akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan sesuai dengan tujuannya.

Construction in progress is presented as part of “Fixed Assets” and is stated at cost. The accumulated cost of the asset constructed is transferred to the appropriate fixed assets account when the construction is completed and the asset is ready for its intended use.

s. Aset takberwujud s. Intangible assets

Aset takberwujud terdiri dari perangkat lunak

yang dibeli Bank dan biaya perpanjangan Hak atas Tanah.

Intangible assets consist of software acquired by Bank and renewal fees of Land Rights.

Aset takberwujud yang diperoleh oleh Bank dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi amortisasi dan akumulasi kerugian penurunan nilai.

Intangible assets acquired by Bank is stated at cost less accumulated amortization and accumulated impairment losses.

Pengeluaran selanjutnya untuk perangkat lunak akan dikapitalisasi hanya jika pengeluaran tersebut menambah manfaat ekonomis aset yang bersangkutan di masa mendatang. Semua pengeluaran lainnya dibebankan pada saat terjadinya.

Subsequent expenditure on software is capitalized only when it increases the future economic benefits embodied in the specific asset to which it relates. All other expenditures are expensed as incurred.

Aset takberwujud dihentikan pengakuannya jika dilepas atau ketika tidak terdapat lagi manfaat ekonomi masa depan yang diperkirakan dari penggunaan atau pelepasannya.

An intangible asset is derecognized on disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal.

Page 198: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

198 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

38

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

s. Aset takberwujud (lanjutan) s. Intangible assets (continued)

Amortisasi diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dengan menggunakan metode saldo menurun ganda (double declining balance method), kecuali untuk biaya perpanjangan Hak atas Tanah yang dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method), dari tanggal aset takberwujud tersebut tersedia untuk dipakai. Estimasi masa manfaat dari asset takberwujud adalah empat hingga dua puluh tahun.

Amortization is recognized in statements of profit or loss and other comprehensive income using the double declining balance method, except for the extend cost of land right is computed using the straight-line method, from the date it is available for use. The estimated useful life of intangible assets is four until twenty years.

Metode amortisasi, estimasi masa manfaat dan nilai residual ditelaah pada setiap akhir tahun pelaporan dan disesuaikan jika dianggap tepat.

Amortization method, useful life and residual values are reviewed at each financial year-end and adjusted if appropriate.

t. Agunan yang diambil alih t. Foreclosed assets

Agunan yang diambil alih disajikan dalam akun “Aset Lain-lain” pada laporan posisi keuangan.

Foreclosed assets are presented in the “Other Assets” account in the statements of financial position.

Agunan yang diambil alih diakui sebesar nilai realisasi bersih. Selisih lebih saldo kredit di atas nilai realisasi bersih dari agunan yang diambil alih yang telah diterima pada saat kredit diambil alih, dibebankan ke dalam akun cadangan kerugian penurunan nilai kredit. Sedangkan jika terdapat selisih lebih nilai realisasi bersih diatas saldo kredit, agunan yang diambil alih diakui sebesar saldo kredit dan selisihnya dicatat dalam catatan administratif Bank.

Foreclosed assets are recognized at net realizable value. The difference of loan balance over the net realizable value of foreclosed assets when the loan was taken over, is charged to allowance for possible losses on loans. However, if net realizable value exceeds the loan balance, foreclosed assets are recognized at the amount of loan balance and the difference is recorded in the Bank’s administrative accounts.

Selisih antara nilai agunan yang telah diambil alih dan hasil penjualannya diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada saat penjualan agunan.

Gains or losses on the sale of foreclosed assets are recognized in the current statement of income.

Beban-beban yang berkaitan dengan pemeliharaan agunan yang diambil alih dibebankan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain pada saat terjadinya.

Expenses for maintaining foreclosed assets are charged in the statements of profit or loss and other comprehensive income as incurred.

Manajemen mengevaluasi nilai agunan yang di ambil alih secara berkala. Penyisihan kerugian agunan yang diambil alih dibentuk berdasarkan penurunan nilai agunan yang di ambil alih dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain tahun berjalan.

Management evaluates the value of foreclosed assets periodically. An allowance for possible losses on foreclosed assets is provided based on the decline in value of foreclosed assets and the loss is recognized in statement of profit or loss and other comprehensive income at current year.

u. Aset lain-lain u. Other assets

Aset lain-lain terdiri dari agunan yang diambil alih, pendapatan bunga yang akan diterima, beban yang ditangguhkan dan lainnya.

Other assets consist of foreclosed assets, accrued interest incomes, deferred expense and others.

Page 199: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

199Laporan Tahunan 2015 Annual Report

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

39

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

v. Liabilitas segera v. Obligations due immediately

Liabilitas segera dicatat pada saat timbulnya kewajiban atau diterima perintah dari pemberi amanat, baik dari masyarakat maupun dari bank lain. Liabilitas segera disajikan sebesar biaya perolehan diamortisasi (Catatan 2f).

Obligation due immediately is recorded at the time of the obligations occurred or receipt of transfer order from customers or other banks. Obligation due immediately is stated at amortized acquisition cost (Note 2f).

w. Liabilitas Imbalan Pasca-kerja w. Obligation for Post-Employment Benefits

Efektif pada 1 Januari 2015, Bank menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”. Untuk program imbalan pasti, PSAK revisi mengharuskan seluruh keuntungan dan kerugian aktuarial diakui dalam penghasilan komprehensif lain dan biaya jasa lalu non-vested sebelumnya diakui selama rata-rata periode vesting diakui segera dalam laba rugi pada saat terjadinya.

Effective on January 1, 2015, the Bank adopted SFAS No. 24 (Revised 2013), “Employee Benefits”. For defined benefit plans, the revised SFAS requires all actuarial gains and losses to be recognized in other comprehensive income and unvested past service costs previously recognized over the average vesting period to be recognized immediately in profit or loss when incurred.

Bank menghitung imbalan pasca-kerja sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 dan PSAK No. 24 (Revisi 2013) “Imbalan Kerja”.

The Bank calculates post-employment benefits to its employees in accordance with Labour Law No. 13/2003 dated March 25, 2003 and SFAS No.24 (Revised 2013), “Employee Benefits”.

Liabilitas atau aset imbalan pasti neto adalah keseluruhan nilai kini dari kewajiban imbalan pasti pada akhir periode pelaporan dikurangi dengan nilai wajar dari aset program (jika ada), disesuaikan untuk setiap dampak atas pembatasan aset imbalan pasti neto ke batas atas aset. Batas atas aset merupakan nilai kini dari manfaat ekonomis yang tersedia dalam bentuk pengembalian dana dari program atau pengurangan kontribusi masa depan untuk program tersebut.

The net defined benefit liability or asset is the aggregate of the present value of the defined benefit obligation at the end of the reporting period reduced by the fair value of plan assets (if any), adjusted for any effect of limiting a net defined benefit asset to the asset ceiling. The asset ceiling is the present value of any economic benefits available in the form of refunds from the plan or reductions in future contributions to the plan.

Menurut PSAK No. 24 (Revisi 2013), beban imbalan dalam program imbalan pasti secara aktuarial ditentukan dengan menggunakan projected unit credit.

According to SFAS No. 24 (Revised 2013), the cost of providing benefits under the defined benefit plans is actuarially determined using the projected unit credit method.

Biaya imbalan pasti terdiri dari: Defined benefit costs comprise the following:

Biaya jasa; Service cost; Bunga neto atas liabilitas atau aset neto; Net interest on the net defined benefit

liability or asset Pengukuran kembali liabilitas atau aset

neto Remeasurements of net defined benefit

liability or asset

Biaya jasa terdiri atas biaya jasa kini, biaya jasa lalu dan keuntungan atau kerugian atas penyelesaian yang diakui sebagai beban dalam laba rugi. Biaya jasa lalu diakui ketika amandemen atau kurtailmen program terjadi. Jumlah ini dihitung secara berkala oleh aktuaris independen.

Service costs include current service costs, past service costs and gains or losses on nonroutine settlements which are recognized as expense in profit or loss. Past service costs are recognized when plan amendment or curtailment occurs. These amounts are calculated periodically by independent qualified actuaries.

Page 200: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

200 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

40

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

w. Liabilitas Imbalan Pasca-kerja (lanjutan) w. Obligation for Post-Employment Benefits

(continued)

Bunga neto atas liabilitas atau aset adalah perubahan selama periode pada liabilitas atau aset imbalan pasti neto yang timbul dari berlalunya waktu yang ditentukan dengan mengalikan tingkat diskonto berdasarkan obligasi pemerintah dengan liabilitas atau aset imbalan pasti neto. Bunga neto atas liabilitas atau aset imbalan pasti neto diakui sebagai beban atau pendapatan dalam laba rugi.

Net interest on the net defined benefit liability or asset is the change during the period in the net defined benefit liability or asset that arises from the passage of time which is determined by multiplying the discount rate based on government bonds to the net defined benefit liability or asset. Net interest on the net defined benefit liability or asset is recognized as expense or income in profit or loss.

Pengukuran kembali terdiri atas keuntungan dan kerugian aktuarial; imbal hasil atas aset program dan setiap perubahan atas dampak batas atas aset (tidak termasuk bunga neto atas liabilitas imbalan pasti neto) diakui langsung dalam penghasilan komprehensif lain pada periode terjadinya. Pengukuran kembali tidak direklasifikasi ke laba rugi pada periode berikutnya.

Remeasurements comprising actuarial gains and losses, return on plan assets and any change in the effect of the asset ceiling (excluding net interest on net defined benefit liability) are recognized immediately in other comprehensive income in the period in which they arise. Remeasurements are not reclassified to profit or loss in subsequent periods.

Selain program imbalan pasti, sejak Januari 2015 Bank juga mempunyai program pensiun iuran pasti dimana Bank membayar iuran kepada PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia. Iuran dibebankan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain periode berjalan.

In addition to defined benefits plan, since January 2015 the Bank also has a defined contribution pension retirement program where the Bank pays contribution to PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia. The contribution is charged to current period’s statement of profit or loss and other comprehensive income.

Sebelum 1 Januari 2015, keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial bersih yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal tersebut. Kelebihan yang timbul diakui sebagai keuntungan atau kerugian aktuarial diakui dengan menggunakan metode garis lurus sepanjang rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari para pekerja.

Before January 1, 2015, Actuarial gains or losses are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarial gains or losses at the end of the previous reporting year exceeded 10% of the present value of defined benefit obligation at that date. The excess is determined as actuarial gains or losses recognized using the straight-line basis over the expected average remaining working lives of the employees.

Selanjutnya biaya jasa lalu yang timbul saat

pengenalan program imbalan pasti atau saat perubahan imbalan terhutang pada program imbalan pasti yang ada harus diamortisasi selama periode sampai dengan imbalan tersebut menjadi hak pekerja.

Further, past service costs arising fom the introduction of a defined benefit plan or changes in the benefits payable of an existing plan are required to be amortized over the period until the benefits concerned become vested.

x. Simpanan nasabah x. Deposits from customers

Simpanan nasabah adalah dana yang dipercayakan oleh masyarakat kepada Bank berdasarkan perjanjian penyimpanan dana. Termasuk didalamnya adalah giro, tabungan dan deposito berjangka.

Deposits from customers are the funds placed by customers to the Bank based on fund deposits agreements. Included in these accounts are demand deposits, savings and time deposits.

Page 201: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

201Laporan Tahunan 2015 Annual Report

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

41

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

x. Simpanan nasabah (lanjutan) x. Deposits from customers (continued)

Pada saat pengakuan awal simpanan diukur sebesar nilai wajar dikurangi dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung, dan selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif (Catatan 2f).

At initial recognition deposits are measured at fair value net of transaction costs directly attributable to the deposits, and are measured subsequently at amortized acquisition costs using the effective interest rate method (Note 2f).

y. Simpanan dari bank lain y. Deposits from other banks

Simpanan dari bank lain terdiri dari liabilitas terhadap bank lain, baik lokal maupun luar negeri, dalam bentuk giro, inter-bank call money dengan periode jatuh tempo menurut perjanjian kurang dari atau 90 hari dan deposito berjangka.

Deposits from other banks consists of payable to other banks, both local and overseas, in demand deposits, inter-bank call money with maturity date based on agreement less than or 90 days and time deposits.

Pada saat pengakuan awal simpanan dari bank lain diukur sebesar nilai wajar dikurangi dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung, dan selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif (Catatan 2f).

At initial recognition, deposits from other banks was measured at fair value net of transaction costs which directly attributable to deposits, and measured subsequently at amortized acquisition costs using effective interest rate (Note 2f).

z. Biaya emisi saham z. Share issuance costs Sesuai dengan Peraturan No. VIII.G.7

lampiran Surat Keputusan Bapepam No. Kep-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 mengenai ”Pedoman Penyajian Laporan Keuangan”, biaya-biaya emisi efek yang terjadi sehubungan dengan penawaran saham kepada masyarakat (termasuk penerbitan hak memesan efek terlebih dahulu) dikurangkan langsung dari hasil emisi dan disajikan sebagai pengurang pada akun ”Tambahan Modal Disetor-Neto”, sebagai bagian dari Ekuitas pada laporan posisi keuangan.

Based on the regulation No. VIII.G.7, appendix of Bapepam Decision Letter No. Kep-06/PM/2000 dated March 13, 2000 regarding “Guidance for Financial Statements Presentation”, costs related to the public offering of shares (including pre-emptive rights issue) are deducted from the proceeds and presented as a deduction from the “Additional Paid-in-Capital-Net” account, under Equity section in the statement of financial position.

aa. Pengakuan pendapatan dan beban bunga aa. Recognition of interest income and

expenses

Pendapatan dan beban bunga untuk semua instrumen keuangan dengan interest bearing dicatat dalam “Pendapatan bunga” dan “Beban bunga” di dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain menggunakan metode suku bunga efektif.

Interest income and expense for all interest bearing financial instruments are recognized within “Interest income” and “Interest expense” in the statement of profit or loss and other comprehensive income using the effective interest rate method.

Page 202: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

202 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

42

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

aa. Pengakuan pendapatan dan beban bunga

(lanjutan) aa. Recognition of interest income and

expenses (continued)

Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan atau liabilitas keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Bank mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, namun tidak mempertimbangkan kerugian kredit di masa datang. Perhitungan ini mencakup seluruh komisi, provisi, dan bentuk lain yang diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi, dan seluruh premi atau diskon lainnya.

The effective interest rate method is a method of calculating the amortized cost of a financial asset or a financial liability and of allocating the interest income or interest expense over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash payments or receipts through the expected life of the financial instrument or, when appropriate, a shorter period to the net carrying amount of the financial asset or financial liability. When calculating the effective interest rate, the Bank estimates cash flows considering all contractual terms of the financial instrument but does not consider future credit losses. The calculation includes all fees, commissions and other fees received between parties to the contract that are an integral part of the effective interest rate, transaction costs and all other premiums or discounts.

Jika aset keuangan atau kelompok aset keuangan serupa telah diturunkan nilainya sebagai akibat kerugian penurunan nilai, maka pendapatan bunga yang diperoleh setelahnya diakui berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskonto arus kas masa datang dalam menghitung kerugian penurunan nilai.

Once a financial asset or a group of similar financial assets has been written down as a result of an impairment loss, interest income is recognized using the rate of interest used to discount the future cash flows for the purpose of measuring the impairment loss.

Pada saat pinjaman yang diberikan diklasifikasikan sebagai bermasalah, bunga yang telah diakui tetapi belum tertagih akan dibatalkan pengakuannya. Selanjutnya bunga yang dibatalkan tersebut diakui sebagai tagihan kontinjensi.

When a loan is classified as non-performing, any interest income previously recognized but not yet collected is reversed against interest income. The reversed interest income is recognized as a contingent receivable.

Penerimaan tunai atas pinjaman yang diberikan yang diklasifikasikan sebagai diragukan atau macet dipergunakan terlebih dahulu untuk mengurangi pokok pinjaman yang diberikan. Kelebihan penerimaan dari pokok pinjaman yang diberikan diakui sebagai pendapatan bunga dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.

Cash receipts from loans that are classified as doubtful or loss are first applied to the loan principal. The excess of cash receipts over loan principal is recognized as interest income in the statement of profit or loss and other comprehensive income.

Page 203: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

203Laporan Tahunan 2015 Annual Report

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

43

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

ab. Pengakuan pendapatan dan beban provisi

dan komisi ab. Recognition of income and expenses on

fees and commissions

Provisi dan komisi yang berkaitan langsung dengan kegiatan perkreditan atau jangka waktu tertentu yang jumlahnya signifikan ditangguhkan dan diamortisasi sesuai dengan jangka waktunya dengan menggunakan suku bunga efektif.

Significant fees and commissions which are directly related to credit activities or period of time are treated as deferred income and systematically amortized over the period of the related loan commitments using effective interest rate method.

Untuk kredit yang dilunasi sebelum jatuh temponya, saldo pendapatan provisi dan/atau komisi yang ditangguhkan diakui pada saat kredit dilunasi.

For loan settled before maturity date, deferred fees or commissions are recognized at settlement date.

Provisi dan komisi yang berkaitan langsung dengan kegiatan perkreditan dan jangka waktu, ataupun tidak material menurut Bank diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat terjadinya transaksi.

Fees and commissions which are related directly to lending activities and period of time, or not material according to the bank are recognized as income or expenses at the time the transactions are made.

Provisi dan komisi yang tidak berkaitan langsung dengan kegiatan perkreditan diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat terjadinya transaksi.

Fees and commissions which are not related to lending activities are recognized as incomes or expenses at the time the transactions are made.

ac. Pajak penghasilan ac. Income tax

Efektif pada 1 Januari 2015, Bank menerapkan PSAK No. 46 (Revisi 2014), “Pajak Penghasilan”.

Effective on January 1, 2015, The Bank applied SFAS No. 46 (Revised 2014), “Income Taxes”.

Beban pajak terdiri dari beban pajak kini dan beban pajak tangguhan. Beban pajak diakui pada laporan laba rugi, kecuali untuk akun yang langsung diakui di komponen ekuitas lainnya, dimana beban pajak yang terkait dengan akun tersebut diakui di penghasilan komprehensif lain.

Income tax expense comprises of current and deferred tax. Income tax expense is recognized in the statement of profit or loss, except to the extent it relates to accounts recognized directly in other equity components, in which case it is recognized in other comprehensive income.

Beban pajak kini untuk tahun berjalan dihitung

berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak dalam periode yang bersangkutan. Penangguhan pajak penghasilan dilakukan untuk mencerminkan pengaruh pajak atas beda temporer antara dasar pelaporan komersial dan pajak atas aset dan liabilitas dan akumulasi rugi fiskal.

Current tax expense is calculated based on the estimated taxable income for the year. Deferred taxes are recognized to reflect the tax effects of the temporary differences between financial and tax reporting bases of assets and liabilities and accumulated tax losses carry forwards.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas

konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas.

Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to differences between the financial statement carrying amount of existing assets and liabilities and their respective tax basis.

Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua

perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.

Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences to the extent that it is probable that taxable income will be available in future periods against which the deductible temporary differences can be utilized.

Page 204: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

204 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

44

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

ac. Pajak penghasilan (lanjutan) ac. Income tax (continued)

Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan

tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.

Deferred tax is calculated using the tax rates that have been enacted or substantively enacted as of the statement of financial position date. Deferred tax is charged or credited in the statements of profit or loss and other comprehensive income, except when it relates to items charged or credited directly to equity, in which case the deferred tax is also charged or credited directly to equity.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan di

laporan posisi keuangan, atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan liabilitas pajak kini.

Deferred tax assets and liabilities are offset in the statement of financial position in the same manner the current tax assets and liabilities are presented.

Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima, atau jika mengajukan banding, pada saat keputusan atas banding tersebut telah ditetapkan.

Amendments to taxation obligations are recorded when a tax assessment letter is received or, if appealed against, when the results of the appeal are determined.

ad. Laba (rugi) per saham dasar ad. Basic earnings (loss) per share

Laba (rugi) per saham dasar dihitung

berdasarkan PSAK No. 56 (Revisi 2011), dengan membagi laba (rugi) tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham biasa entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.

Basic earnings (loss) per share is computed based on SFAS No. 56 (Revised 2011), by dividing income (loss) for the year attributable to ordinary equity holders of the parent company by the weighted average number of shares outstanding during year.

Bank tidak memiliki efek berpotensi saham

biasa yang bersifat dilutif pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, dan oleh karenanya, laba per saham dilusian tidak dihitung dan disajikan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.

The Bank has no outstanding dilutive potential ordinary shares as of December 31, 2015 and 2014, and accordingly, no diluted earnings per share is calculated and presented in the statements of profit or loss and other comprehensive income.

ae. Informasi segmen ae. Segment information

Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan.

Segment information is prepared using the accounting policies adopted for preparing and presenting the financial statements.

Segmen wilayah adalah komponen Bank yang secara jelas operasionalnya dapat dibedakan mengenai aset, kinerja dan aktivitas suatu wilayah dengan wilayah lain dalam Bank.

An area segment is a distinguishable component of the Bank that is distinguishable from one area to another with regards to its assets, performances and activities.

Bank menyajikan segmen berdasarkan laporan internal bank yang disajikan kepada pengambil keputusan operasional sesuai PSAK No. 5 (Revisi 2009). Pengambil keputusan operasional Bank adalah Direksi.

The Bank presents segment based on the Bank’s internal reporting to the chief operating decision-maker in accordance with SFAS No. 5 (Revised 2009). The Bank’s chief operating decision-maker is Board of Director.

Aset dan liabilitas yang digunakan bersama dalam satu segmen atau lebih dialokasikan kepada setiap segmen jika, dan hanya jika, pendapatan dan beban yang terkait dengan aset tersebut juga dialokasikan kepada segmen-segmen tersebut.

Assets and liabilities that are used in one segment or more are allocated to each segment if, and if only, income and expenses that are related to those assets are also allocated to those segments.

Page 205: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

205Laporan Tahunan 2015 Annual Report

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

45

3. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING

3. USE OF CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGMENTS

Beberapa estimasi dan asumsi dibuat dalam rangka penyusunan laporan keuangan, dimana dibutuhkan pertimbangan manajemen dalam menentukan metodologi yang tepat untuk penilaian aset dan liabilitas.

Certain estimates and assumption are made in the preparation of the financial statements, these often require management judgment in determining the appropriate methodology for valuation of assets and liabilities.

Manajemen membuat estimasi dan asumsi yang berimplikasi pada pelaporan nilai aset dan liabilitas atas tahun keuangan satu tahun kedepan. Semua estimasi dan asumsi yang diharuskan oleh PSAK adalah estimasi terbaik yang didasarkan standar yang berlaku. Estimasi dan pertimbangan dievaluasi secara terus menerus dan berdasarkan pengalaman masa lalu dan faktor-faktor lain termasuk harapan atas kejadian yang akan datang.

Management makes estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities within the next financial year. All estimates and assumptions required in conformity with SFAS are best estimates undertaken in accordance with the applicable standard. Estimates and judgments are evaluated on a continuous basis, and are based on past experience and other factors, including expectations with regard to future events.

Walaupun estimasi dan asumsi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan estimasi dan asumsi semula.

Although these estimates and assumption are based on management’s best knowledge of current events and activities, actual result may differ from those estimates and assumptions.

Pengungkapan ini melengkapi pengungkapan pada manajemen risiko keuangan (Catatan 39).

This disclosure supplements the commentary on financial risk management (Note 39).

a. Sumber utama ketidakpastian estimasi a. Key sources of estimation uncertainty

a.1. Cadangan kerugian penurunan nilai aset

keuangan a.1. Allowance for impairment losses of

financial assets

Kondisi spesifik komponen counterparty yang mengalami penurunan nilai dalam pembentukan cadangan kerugian atas aset keuangan dievaluasi secara individu berdasarkan estimasi terbaik manajemen atas nilai kini arus kas yang diharapkan akan diterima. Dalam mengestimasi arus kas tersebut, manajemen membuat pertimbangan tentang situasi keuangan counterparty dan nilai realisasi bersih dari setiap agunan.

The specific counterparty component of the total allowances for impairment applies to financial assets evaluated individually for impairment and is based upon management's best estimate of the present value of the cash flows that are expected to be received. In estimating these cash flows, management makes judgments about the counterparty's financial situation and the net realizable value of any underlying collateral.

Perhitungan cadangan penurunan nilai

kolektif meliputi kerugian kredit yang melekat dalam portofolio aset keuangan dengan karakteristik ekonomi yang sama ketika terdapat bukti objektif penurunan nilai terganggu, tetapi penurunan nilai secara individu belum dapat diidentifikasikan.

Collectively assessed impairment allowances cover credit losses inherent in portfolios of financial assets with similar economic characteristics when there is objective evidence to suggest that they contain impaired financial assets, but the individual impaired items cannot yet be identified.

Page 206: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

206 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

46

3. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

3. USE OF CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGMENTS (continued)

a. Sumber utama ketidakpastian estimasi

(lanjutan) a. Key sources of estimation uncertainty

(continued)

a.1. Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan (lanjutan)

a.1. Allowance for impairment losses of financial assets (continued)

Dalam menilai kebutuhan untuk cadangan kolektif, manajemen mempertimbangkan faktor-faktor seperti kualitas kredit dan jenis produk. Guna membuat estimasi cadangan yang diperlukan, manajemen membuat asumsi untuk menentukan kerugian yang melekat, dan untuk menentukan parameter input yang diperlukan, berdasarkan pengalaman masa lalu dan kondisi ekonomi saat ini. Keakuratan penyisihan tergantung pada seberapa baik estimasi arus kas masa depan untuk cadangan counterparty tertentu dan asumsi model dan parameter yang digunakan dalam menentukan cadangan kolektif.

In assessing the need for collective allowances, management considers factors such as credit quality and type of product. In order to estimate the required allowance, assumptions are made to define the way inherent losses are modeled and to determine the required input parameters, based on historical experience and current economic conditions. The accuracy of the allowances depends on how well these estimate future cash flows for specific counterparty allowances and the model assumptions and parameters used in determining collective allowances.

a.2. Imbalan kerja karyawan a.2. Employee benefits

Present value atas imbalan kerja

karyawan tergantung dari banyaknya faktor yang dipertimbangkan oleh aktuari berdasarkan beberapa asumsi. Perubahan atau asumsi-asumsi tersebut akan mempengaruhi carrying amount atas imbalan kerja karyawan.

The present value of the employee benefits obligations depends on a number of factors that are determined on an actuarial basis using a number of assumptions. Any changes in these assumptions will impact the carrying amount of employee benefits obligations.

Asumsi yang digunakan dalam menentukan biaya (pendapatan) untuk imbalan kerja termasuk tingkat diskonto. Bank menentukan tingkat diskonto yang tepat pada setiap akhir tahun. Ini merupakan tingkat suku bunga yang digunakan untuk menentukan present value atas arus kas masa depan yang diestimasi akan digunakan untuk membayar imbalan kerja. Dalam menentukan tingkat diskonto yang tepat, Bank mempertimbangkan tingkat suku bunga atas surat berharga pemerintah yang mempunyai jatuh tempo yang menyerupai jangka waktu rata-rata sisa masa kerja karyawan (Catatan 20).

The assumptions used in determining the net cost (income) for pensions include the discount rate. The Bank determines the appropriate discount rate at the end of each year. This is the interest rate that should be used to determine the present value of estimated future cash outflows expected to be required to settle the pension obligations. In determining the appropriate discount rate, the Bank considers the interest rates of government bonds that have terms to maturity approximating the terms of the service periods of employees (Notes 20).

a.3. Estimasi masa manfaat aset tetap a.3. Estimated useful life of fixed assets

Masa manfaat dari masing-masing aset tetap Bank diestimasi berdasarkan jangka waktu aset tersebut diharapkan tersedia untuk digunakan. Estimasi tersebut didasarkan pada penilaian kolektif berdasarkan bidang usaha yang sama, evaluasi teknis internal dan pengalaman dengan aset sejenis.

The useful life of each item of the Bank’s fixed assets is estimated based on the period over which the asset is expected to be available for use. Such estimation is based on a collective assessment of similar business, internal technical evaluation and experience with similar assets.

Page 207: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

207Laporan Tahunan 2015 Annual Report

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

47

3. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

3. USE OF CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGMENTS (continued)

a. Sumber utama ketidakpastian estimasi

(lanjutan) a. Key sources of estimation uncertainty

(continued)

a.3. Estimasi masa manfaat aset tetap (lanjutan)

a.3. Estimated useful life of fixed assets (continued)

Estimasi masa manfaat setiap aset ditelaah secara berkala dan diperbarui jika estimasi berbeda dari perkiraan sebelumnya yang disebabkan karena pemakaian, usang secara teknis atau komersial serta keterbatasan hak atau pembatasan lainnya terhadap penggunaan aset.

The estimated useful life of each asset is reviewed periodically and updated if expectations differ from previous estimates due to physical wear and tear, technical or commercial obsolescence, and legal or other limits on the use of the asset.

Dengan demikian, hasil operasi di masa mendatang mungkin dapat terpengaruh secara signifikan oleh perubahan dalam jumlah dan waktu terjadinya biaya karena perubahan yang disebabkan oleh faktor-faktor yang disebutkan di atas.

Therefore, it is possible that future result of operations could be materially affected by changes in the amounts and timing of recorded expenses brought about by changes in the factors mentioned above.

Penurunan estimasi masa manfaat ekonomis setiap aset tetap akan menyebabkan kenaikan beban penyusutan dan penurunan nilai tercatat aset tetap.

A reduction in the estimated useful life of any item of premises and equipments would increase the recorded depreciation and decrease the carrying values of these fixed assets.

Estimasi masa manfaat aset tetap diungkapkan pada Catatan 2r dan nilai tercatat aset tetap diungkapkan pada Catatan 13.

The estimated useful life and carrying value of fixed assets are disclosed in Notes 2r and 13, respectively.

a.4. Aset dan liabilitas pajak tangguhan a.4. Deferred tax assets and liabilities

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer antara nilai tercatat aset dan liabilitas pada laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak jika besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal akan memadai untuk pemanfaatan perbedaan temporer yang diakui. Estimasi manajemen yang signifikan diperlukan untuk menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang diakui berdasarkan kemungkinan waktu terealisasinya dan jumlah laba kena pajak pada masa mendatang serta strategi perencanaan pajak masa depan.

Deferred tax assets and liabilities are recognized for all temporary differences between the financial statements’ carrying amounts of existing assets and liabilities and their respective taxes basis to the extent that it is probable that taxable profit will be available against which the temporary differences can be utilized. Significant management estimates are required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized based upon the likely timing and the level of future taxable profits together with future tax planning strategies.

Aset pajak tangguhan diungkapkan pada Catatan 30.

The deferred tax assets are disclosed in Note 30.

Page 208: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

208 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

48

3. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

3. USE OF CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGMENTS (continued)

a. Sumber utama ketidakpastian estimasi

(lanjutan) a. Key sources of estimation uncertainty

(continued)

a.5. Penurunan nilai aset non-keuangan a.5. Impairment of non-financial assets

Penelaahan atas penurunan nilai dilakukan apabila terdapat indikasi penurunan nilai aset tertentu. Penentuan nilai wajar aset membutuhkan estimasi arus kas yang diharapkan akan dihasilkan dari pemakaian berkelanjutan dan pelepasan akhir atas aset tersebut.

Impairment review is performed when certain impairment indicators present. Determining the fair value of assets requires the estimation of cash flows expected to be generated from the continuing use and ultimate disposition of such assets.

Perubahan signifikan dalam asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan nilai wajar dapat berdampak signifikan pada nilai terpulihkan dan jumlah kerugian penurunan nilai yang terjadi mungkin berdampak material pada hasil operasi Bank.

Any significant changes in the assumptions used in determining the fair value may materially affect the assessment of recoverable values and any resulting impairment loss could have a material impact on results of operations.

Nilai tercatat aset non-keuangan berupa aset tetap, aset takberwujud dan aset lain-lain (agunan yang diambil alih) diungkapkan pada Catatan 13, 14 dan 15.

The carrying value of these assets in the form of fixed assets, intangible assets and other assets (foreclosed assets) are disclosed in Notes 13, 14 and 15.

a.6. Revaluasi aset tetap a.6. Revaluation on fixed assets

Revaluasi aset tetap Bank bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh penilai independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut antara lain: nilai, harga, nilai pasar, biaya reproduksi dan penggunaan terbaik dan tertinggi.

The Bank’s fixed assets revaluation depends on its selection of certain assumptions used by the independent appraiser in calculating such amounts. Those assumptions include, among others: value, price, market value, reproduction cost and the best highest used.

Bank berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Bank dapat mempengaruhi secara material nilai aset tetap yang direvaluasi (Catatan 13).

The Bank believes that its assumptions are reasonable and appropriate and significant differences in the Bank’s assumptions may materially affect the valuation of its fixed assets (Note 13).

b. Pertimbangan akuntansi yang penting

dalam penerapan kebijakan akuntansi Bank b. Critical accounting judgments in applying

the Bank's accounting policies

Pertimbangan akuntansi penting yang dibuat dalam menerapkan kebijakan akuntansi Bank meliputi:

Critical accounting judgments made in applying the Bank's accounting policies include:

b.1. Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan b.1. Classification of financial assets and

liabilities

Kebijakan akuntansi Bank memberikan ruang atas aset dan liabilitas keuangan, pada saat awal pengakuan, untuk diklasifikasikan ditentukan kedalam kategori berbeda dalam kondisi tertentu.

The Bank’s accounting policies provide scope for financial assets and liabilities to be designated initially at inception into different accounting categories in certain circumstances.

Page 209: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

209Laporan Tahunan 2015 Annual Report

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

49

3. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

3. USE OF CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGMENTS (continued)

b. Pertimbangan akuntansi yang penting

dalam penerapan kebijakan akuntansi Bank (lanjutan)

b. Critical accounting judgments in applying the Bank's accounting policies (continued)

b.1. Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan

(lanjutan) b.1. Classification of financial assets and

liabilities (continued)

Dalam mengklasifikasikan aset keuangan sebagai “dimiliki hingga jatuh tempo”, Bank telah menetapkan bahwa Bank memiliki intensi positif dan kemampuan untuk memilki aset keuangan tersebut hingga tanggal jatuh tempo seperti yang dipersyaratkan (Catatan 2e).

In classifying financial assets as “held-to-maturity”, the Bank has determined that Bank has the positive intention and ability to hold the financial assets until their maturity date as required (Note 2e).

4. KAS 4. CASH 2015 2014

Rupiah 11.285.747.675 19.161.279.200 Rupiah Mata uang asing Foreign currencies Dolar Amerika Serikat 2.233.790.325 6.739.433.985 United States Dollar

Jumlah 13.519.538.000 25.900.713.185 Total

Kas diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang. Nilai wajar dari kas adalah nilai tercatatnya (Catatan 37).

Cash is classified as loan and receivable. The fair value of cash is its carrying amount (Note 37).

Cash In Safe dan Cash In Transit diasuransikan terhadap risiko asuransi kebongkaran kepada PT Asuransi Jasa Indonesia (pihak ketiga), PT Asuransi Wahana Tata (pihak ketiga), PT Asuransi Rama Satria Wibawa (pihak ketiga) dan PT Asuransi Eka Llyod Jaya (pihak ketiga).

Cash In Safe and Cash In Transit are insured for burglary risks with PT. Asuransi Jasa Indonesia (third party), PT Asuransi Wahana Tata (third party), PT Asuransi Rama Satria Wibawa (third party) and PT Asuransi Eka Llyod Jaya (third party).

Manajemen Bank berpendapat bahwa nilai

pertanggungan tersebut telah memadai untuk menutupi kemungkinan kerugian dari risiko tersebut.

The management of the Bank believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses arising from such risks.

5. GIRO PADA BANK INDONESIA 5. DEMAND DEPOSITS WITH BANK INDONESIA

2015 2014

Rupiah 274.847.362.071 252.414.686.309 Rupiah Dolar Amerika Serikat 135.093.000.000 91.649.000.000 United States Dollar

Jumlah 409.940.362.071 344.063.686.309 Total

Saldo giro pada Bank Indonesia disediakan untuk memenuhi persyaratan Giro Wajib Minimum (GWM) dari Bank Indonesia.

The balances of demand deposits with Bank Indonesia are maintained to comply with Bank Indonesia’s Minimum Statutory Requirements (GWM).

Page 210: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

210 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

50

5. GIRO PADA BANK INDONESIA (lanjutan) 5. DEMAND DEPOSITS WITH BANK INDONESIA (continued)

Rasio GWM pada tanggal 31 Desember 2015 dihitung berdasarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 17/21/2015 tertanggal 26 Nopember 2015 tentang “Perubahan Kedua atas Peraturan Bank Indonesia No. 15/15/PBI/2013 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum dalam Rupiah dan Valuta Asing bagi Bank Umum Konvensional”, sedangkan rasio GWM pada tanggal 31 Desember 2014 dihitung berdasarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 15/15/2013 tertanggal 24 Desember 2013 tentang “Giro Wajib Minimum Bank Umum dalam Rupiah dan Valuta Asing bagi Bank Umum Konvensional”.

The calculation of the GWM ratios as of December 31, 2015 is based on Regulation of Bank Indonesia (PBI) No. 17/21/2015 dated November 26, 2015, regarding “Second Amendment to Regulation of Bank Indonesia No. 15/15/PBI/2013 on Minimum Reserve Requirements in Rupiah and Foreign Currencies for Conventional Commercial Banks”, whereas GWM ratios as of December 31, 2014 is based on Regulation of Bank Indonesia (PBI) No. 15/15/2013 dated December 24, 2013, regarding “Reserve Requirement in Rupiah and Foreign Currencies for Conventional Commercial Banks”.

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, GWM

Bank masing-masing sebesar 50,53% dan 18,82% untuk mata uang Rupiah dan sebesar 8,46% dan 8,20% untuk mata uang asing.

As of December 31, 2015 and 2014, GWM of the Bank were 50.53% and 18.82% for Rupiah currency, and 8.46% and 8.20% for foreign currency respectively.

GWM Bank dalam Rupiah pada tanggal

31 Desember 2015 dan 2014 sebesar 50,53% dan 18,82% terdiri dari GWM Primer sebesar 8,11% dan 8,41% dengan menggunakan saldo rekening giro Rupiah pada BI dan GWM Sekunder sebesar 42,42% dan 10,41% dengan menggunakan Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Sertifikat Deposito Bank Indonesia (SDBI) dan Excess Reserve.

GWM of the Bank in Rupiah as of December 31, 2015 and 2014 was 50.53% and 18.82% which consists of Primary GWM of 8.11% and 8.41% through Rupiah demand deposits with BI and Secondary GWM of 42.42% and 10.41% through Bank Indonesia Certificates, Bank Indonesia Deposit Certificates and Excess Reserve.

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Bank

telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia yang berlaku tentang Giro Wajib Minimum (GWM) Bank Umum.

As of December 31, 2015 and 2014, the Bank has complied with the Bank Indonesia’s regulation regarding Minimum Reserve Requirement of Commercial Banks.

6. GIRO PADA BANK LAIN 6. DEMAND DEPOSITS WITH OTHER BANKS

2015 2014

Pihak berelasi Related parties Mata uang asing Foreign currencies Bank of India, Bank of India, Cabang New York 3.232.820.153 399.233.265.712 New York Branch Bank of India, Bank of India, Cabang Singapore 697.919.019 13.106.695 Singapore Branch Bank of India, Bank of India, Cabang Mumbai 399.808.298 427.000.818 Mumbai Branch Bank of India, Bank of India, Cabang London 377.361.334 273.424.450 London Branch Bank of India, Bank of India, Cabang Paris 245.902.674 105.470.845 Paris Branch Bank of India, Bank of India, Cabang Hongkong 123.743.679 115.252.977 Hongkong Branch Bank of India, Bank of India, Cabang Tokyo 19.161.526 9.631.080 Tokyo Branch

Jumlah pihak berelasi 5.096.716.683 400.177.152.577 Total related party

Page 211: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

211Laporan Tahunan 2015 Annual Report

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

51

6. GIRO PADA BANK LAIN (lanjutan) 6. DEMAND DEPOSITS WITH OTHER BANKS (continued)

2015 2014

Pihak ketiga Third parties Rupiah Rupiah PT Panin Bank Tbk 12.504.188.441 8.331.955.441 PT Bank Panin Tbk PT Bank Central Asia Tbk 12.541.732 16.193.081 PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Permata Tbk 105.000 508.000 PT Bank Permata Tbk Mata uang asing Foreign currencies Bank of America 56.831.511.997 - Bank of America PT Bank Central Asia Tbk 8.566.652.271 8.004.474.792 PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 492.830.292 1.533.513.301 (Persero) Tbk Bank Indover 157.066.213 157.031.580 Indover Bank HSBC Bank USA - 17.837.510.493 HSBC Bank USA

Jumlah pihak ketiga 78.564.895.946 35.881.186.688 Total third parties Cadangan kerugian Allowance for impairment penurunan nilai (157.066.213) (157.031.580) losses

Jumlah pihak ketiga - bersih 78.407.829.733 35.724.155.108 Total third parties - net

Jumlah giro pada bank Total demand deposits with lain - bersih 83.504.546.416 435.901.307.685 other banks - net

2015 2014

Tingkat suku bunga efektif Average effective interest rate rata-rata per tahun per annum Rupiah 0,00% 0,00% Rupiah Valas 0,00% 0,50% Foreign

Berdasarkan ketentuan Bank Indonesia yang berlaku, giro pada bank lain (sebelum cadangan kerugian penurunan nilai) digolongkan sebagai berikut:

Based on prevailing Bank Indonesia’s regulation, demand deposits with other banks (before allowance for impairment losses) are classified as follows:

2015 2014

Rupiah Rupiah Lancar 12.516.835.173 8.348.656.522 Current

Mata uang asing Foreign currencies Lancar 70.987.711.243 427.552.651.163 Current Macet 157.066.213 157.031.580 Loss

Jumlah 83.661.612.629 436.058.339.265 Total

Giro pada bank lain diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang, diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Nilai wajar dari giro pada bank lain adalah nilai tercatatnya (Catatan 37).

Demand deposits with other banks are classified as loan and receivable, measured at amortized acquisition cost using the effective interest rate method. The fair value of demand deposits with other banks is its carrying amount (Note 37).

Informasi mengenai transaksi dengan pihak berelasi dan jatuh tempo diungkapkan pada Catatan 32.

Information on related parties and maturities are disclosed in Note 32.

Giro pada bank lain dengan klasifikasi mengalami penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 merupakan giro pada Bank Indover. Pada tanggal 27 Januari 2014, Bank telah menerima pembayaran sebagian giro pada Bank Indover, yaitu sejumlah Euro 19.084 atau setara dengan Rp 317.420.376.

Demand deposits with other banks which are classified as impaired as of December 31, 2015 and 2014 represents the demand deposits with Bank Indover. As of January 27, 2014, the Bank had received Euro 19,084 or equivalent to Rp 317,420,376, as partial payment of the demand deposits with Bank Indover.

Page 212: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

212 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

52

6. GIRO PADA BANK LAIN (lanjutan) 6. DEMAND DEPOSITS WITH OTHER BANKS (continued)

Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai giro pada bank lain pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

The changes in the allowance for impairment losses on demand deposits with other banks as of December 31, 2015 and 2014 are as follows:

2015

Mata uang asing/Foreign Jumlah/ Rupiah currencies Total

Saldo awal tahun - 157.031.580 157.031.580 Balance at beginning of year Selisih kurs - 34.633 34.633 Exchange rate differences

Saldo akhir tahun - 157.066.213 157.066.213 Balance at end of year

2014

Mata uang asing/Foreign Jumlah/ Rupiah currencies Total

Saldo awal tahun - 494.656.900 494.656.900 Balance at beginning of year Pemulihan cadangan Reversal of allowance

kerugian penurunan nilai - (317.420.376) (317.420.376) for impairment losses Selisih kurs - (20.204.944) (20.204.944) Exchange rate differences

Saldo akhir tahun - 157.031.580 157.031.580 Balance at end of year

Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai telah memadai untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya giro pada bank lain.

Management believes that the allowance for impairment losses is adequate to cover the losses, which might arise from uncollectible demand deposits with other banks.

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, tidak terdapat giro pada bank lain yang dijaminkan.

As of December 31, 2015 and 2014, there were no demand deposits with other banks which are pledged.

7. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN

BANK LAIN 7. PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND

OTHER BANKS

Seluruh penempatan pada bank lain dilakukan dengan pihak ketiga.

All placements with other banks are made with third parties.

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang, diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Nilai wajar dari penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain adalah sebesar nilai tercatatnya (Catatan 37).

Placements with Bank Indonesia and other banks is classified as loan and receivable measured at amortized acquisition cost using the effective interest rate method. The fair value of placements with Bank Indonesia and other banks is its carrying amount (Note 37).

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain berdasarkan jenis penempatan adalah sebagai berikut:

Placements with Bank Indonesia and other banks by types of placements are as follows:

2015

Tingkat bunga rata-rata efektif Jangka waktu per tahun/Average (hari)/ annual effective Jumlah/ Jenis penempatan Term (days) interest rate Total Type of placements

Rupiah Rupiah Penempatan pada Bank Indonesia 4 5,50% 78.963.813.780 Placements with Bank Indonesia

Fasilitas simpanan Bank Indonesia Deposit facilities of Bank Indonesia

Jumlah - bersih 78.963.813.780 Total - net

Page 213: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

213Laporan Tahunan 2015 Annual Report

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

53

7. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN (lanjutan)

7. PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND OTHER BANKS (continued)

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain berdasarkan jenis penempatan adalah sebagai berikut (lanjutan) :

Placements with Bank Indonesia and other banks by types of placements are as follows (continued) :

2014

Tingkat bunga rata-rata efektif Jangka waktu per tahun/Average (hari)/ annual effective Jumlah/ Jenis penempatan Term (days) interest rate Total Type of placements

Rupiah Rupiah Call Money 2 6.07% 60.000.000.000 Call Money Penempatan pada Bank Indonesia Placements with Bank Indonesia

Fasilitas simpanan Bank Indonesia 2 5.75% 176.971.738.195 Deposit facilities of Bank Indonesia

Jumlah - bersih 236.971.738.195 Total - net

Berdasarkan ketentuan Bank Indonesia yang berlaku, seluruh penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 digolongkan sebagai lancar.

Based on the prevailing Bank Indonesia’s regulation, all placements with Bank Indonesia and other banks as of December 31, 2015 and 2014 are classified as current.

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, tidak ada penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain yang dijaminkan.

As of December 31, 2015 and 2014, there were no placements with Bank Indonesia and other banks which are pledged.

Jumlah tercatat penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain berdasarkan sisa umur jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

Placements with Bank Indonesia and other banks as of December 31, 2015 and 2014 classified according to remaining period to maturity are as follows:

2015

Kurang dari Lebih dari 1 bulan/ 1 s.d 12 bulan/ Less than More than Jumlah/ Jenis penempatan 1 month 1 to 12 months Total Type of placements

Rupiah Rupiah Penempatan pada Bank Indonesia Placements with Bank Indonesia

Fasilitas simpanan Bank Indonesia 78.963.813.780 - 78.963.813.780 Deposit facilities of Bank Indonesia

Jumlah 78.963.813.780 - 78.963.813.780 Total

2014

Kurang dari Lebih dari 1 bulan/ 1 s.d 12 bulan/ Less than More than Jumlah/ Jenis penempatan 1 month 1 to 12 months Total Type of placements

Rupiah Rupiah Call Money 60.000.000.000 - 60.000.000.000 Call Money Penempatan pada Bank Indonesia Placements with Bank Indonesia

Fasilitas simpanan Bank Indonesia 176.971.738.195 - 176.971.738.195 facilities of Bank Indonesia

Jumlah 236.971.738.195 - 236.971.738.195 Total

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 tidak terdapat penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain yang mengalami penurunan nilai.

As of December 31, 2015 and 2014, there were no impairment losses in respect of placements with Bank Indonesia and other banks.

Manajemen berpendapat bahwa tidak diperlukan cadangan kerugian penurunan nilai penempatan pada bank lain yang perlu dibentuk pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.

The management believes that no allowance for impairment losses on placements with other banks to be provided as of 31 December 2014 and 2013.

Page 214: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

214 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

54

8. EFEK-EFEK 8. SECURITIES

Berdasarkan jenis dan tujuan investasi efek-efek dapat dikelompokkan sebagai berikut:

Details of securities by type and purpose of investment are as follows:

2015

Peringkat/ Rp Rating

Dimiliki hingga jatuh tempo Held-to-maturity Rupiah Rupiah Sertifikat Bank Indonesia Certificates of Bank Indonesia setelah dikurangi diskonto yang belum net of unamortized discount of diamortisasi sebesar Rp 11.271.472.044 Rp 11,271,472,044 as of pada 31 Desember 2015 318.728.527.956 - December 31, 2015

Sertifikat Deposito Bank Indonesia Certificates Deposits of Bank Indonesia setelah dikurangi diskonto yang belum net of unamortized discount of diamortisasi sebesar Rp 12.879.786.730 Rp 12,879,786,730 as of pada 31 Desember 2015 1.142.120.213.271 - December 31, 2015 Dimiliki hingga jatuh tempo Held-to-maturity Rupiah Rupiah Obligasi Subordinasi Bank Mandiri I Subordinated Bank Mandiri Tahun 2009 17.451.506.816 idAA+ Bonds I -2009 Obligasi Jasa Marga JORR II tahun 2005: Jasa Marga JORR bonds II - 2005: Tranche A 129.464.555 - Tranche A Tranche B 129.464.555 - Tranche B Tranche C 172.619.407 - Tranche C Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivables Rupiah Rupiah Promes 4.000.000.000 - Promisory Notes Dolar Amerika Serikat United States Dollar Diskonto wesel ekspor 92.166.149.935 - Discounted export bills Diskonto wesel import 15.935.259.153 - Discounted import bills Cadangan kerugian penurunan nilai (22.101.331.934) Allowances for impairment losses

Efek-efek - bersih 1.568.731.873.714 Securities - net

2014

Peringkat/ Rp Rating

Dimiliki hingga jatuh tempo Held-to-maturity Rupiah Rupiah Sertifikat Bank Indonesia Certificates of Bank Indonesia setelah dikurangi diskonto yang belum net of unamortized discount of diamortisasi sebesar Rp 1.896.090.329 Rp 1,896,090,329 as of pada 31 Desember 2014 112.842.909.671 - December 31, 2014 Sertifikat Deposito Bank Indonesia Certificates Deposits of Bank Indonesia setelah dikurangi diskonto yang belum net of unamortized discount of diamortisasi sebesar Rp 2.774.237.018 Rp 2,774,237,018 as of pada 31 Desember 2014 187.225.762.982 - December 31, 2014 Dimiliki hingga jatuh tempo Held-to-maturity Rupiah Rupiah Obligasi Subordinasi Bank Mandiri I Subordinated Bank Mandiri Tahun 2009 17.864.037.995 idAA+ Bonds I -2009 Obligasi Jasa Marga JORR II tahun 2005: Jasa Marga JORR bonds II - 2005: Tranche A 129.464.555 - Tranche A Tranche B 129.464.555 - Tranche B Tranche C 172.619.407 - Tranche C Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivables Rupiah Rupiah Promes 80.525.000.000 - Promisory Notes Dolar Amerika Serikat United States Dollar Diskonto wesel ekspor 338.458.641.235 - Discounted export bills Diskonto wesel import 16.929.212.427 - Discounted import bills Cadangan kerugian penurunan nilai - Allowances for impairment losses

Efek-efek - bersih 754.277.112.827 Securities - net

Page 215: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

215Laporan Tahunan 2015 Annual Report

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

55

8. EFEK-EFEK (lanjutan) 8. SECURITIES (continued)

Efek-efek di atas telah diperingkat oleh Pefindo. Securities as mentioned above were rated by Pefindo.

Berdasarkan efek pemerintah dan bukan pemerintah:

Based on government and non government securities:

2015 2014

Efek pemerintah 1.460.848.741.227 300.068.672.653 Government securities Efek bukan pemerintah 129.984.464.421 454.208.440.174 Non government securities

Jumlah efek-efek 1.590.833.205.648 754.277.112.827 Total securities Cadangan kerugian Allowance for impairment penurunan nilai (22.101.331.934) - losses

Jumlah efek-efek - bersih 1.568.731.873.714 754.277.112.827 Total securities - net

Menurut jangka waktunya, efek-efek dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

Classification of securities according to maturity dates are as follows:

2015 2014

Rupiah Rupiah > 3 bulan ≤ 60 bulan 1.464.848.741.227 380.593.672.653 > 3 months ≤ 60 months > 60 bulan 17.883.055.333 18.295.586.512 > 60 months

Jumlah Rupiah 1.482.731.796.560 398.889.259.165 Total Rupiah

Dolar Amerika Serikat United States Dollar ≤ 3 bulan 104.470.105.388 342.073.482.643 ≤ 3 months > 3 bulan ≤ 60 bulan 3.631.303.700 13.314.371.019 > 3 months ≤ 60 months

Jumlah mata uang asing 108.101.409.088 355.387.853.662 Total foreign currency

Jumlah efek-efek 1.590.833.205.648 754.277.112.827 Total securities Cadangan kerugian Allowance for impairment penurunan nilai (22.101.331.934) - losses

Jumlah efek-efek - bersih 1.568.731.873.714 754.277.112.827 Total securities - net

Klasifikasi efek-efek berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo adalah sebagai berikut:

Classification of securities according to remaining periods until maturity dates are as follows:

2015 2014

Rupiah Rupiah Kurang dari 1 bulan 402.723.304.529 - Less than 1 month Lebih dari 1 bulan s.d. 3 bulan 400.460.722.982 264.713.672.653 More than 1 month to 3 months Lebih dari 3 s.d. 60 bulan 679.375.149.642 134.002.967.105 More than 3 to 60 months Lebih dari 60 bulan 172.619.407 172.619.407 More than 60 months

Jumlah Rupiah 1.482.731.796.560 398.889.259.165 Total Rupiah

Dolar Amerika Serikat United States Dollar Kurang dari 1 bulan 107.006.735.621 - Less than 1 month Lebih dari 1 bulan s.d.3 bulan 1.094.673.467 123.665.681.476 More than 1 month to 3 months Lebih dari 3 s.d. 60 bulan - 231.722.172.186 More than 3 to 60 months

Jumlah mata uang asing 108.101.409.088 355.387.853.662 Total foreign currency

Jumlah efek-efek 1.590.833.205.648 754.277.112.827 Total securities

Cadangan kerugian Allowance for impairment penurunan nilai (22.101.331.934) - losses

Jumlah efek-efek - bersih 1.568.731.873.714 754.277.112.827 Total securities - net

Page 216: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

216 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

56

8. EFEK-EFEK (lanjutan) 8. SECURITIES (continued) Nilai wajar dari aset yang diklasifikasikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo adalah berdasarkan harga pasar atau harga kuotasi dari pedagang perantara/penjual. Apabila informasi ini tidak tersedia, maka nilai wajar diestimasi menggunakan harga kuotasi pasar untuk efek dengan karakteristik kredit, jatuh tempo, dan pengembalian yang serupa.

The fair value of assets classified as held-to-maturity is based on market price or price quotation from a broker/seller. If this information is not available, the fair values are estimated using the quoted market price for securities with credit characteristics, maturity, and a similar return.

Nilai wajar dari efek-efek pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut (Catatan 37):

The fair value of securities as of December 31, 2015 and 2014 are as follows (Note 37):

2015 2014

Rupiah Rupiah Sertifikat Bank Indonesia 318.728.527.956 112.842.909.671 Certificates of Bank Indonesia Sertifikat Deposito Bank Certificates Deposit Indonesia 1.142.120.213.271 187.225.762.982 of Bank Indonesia Obligasi Bonds Obligasi Subordinasi Subordinated Bank Mandiri Bank Mandiri I Tahun 2009 17.408.000.000 17.535.500.000 Bonds I - 2009 Obligasi Jasa Marga Jasa Marga JORR Bonds II - JORR II Tahun 2005 431.548.517 431.548.517 2005 Promes 4.000.000.000 80.525.000.000 Promisory notes

Jumlah Rupiah 1.482.688.289.744 398.560.721.170 Total Rupiah

Dolar Amerika Serikat United States Dollar Diskonto wesel ekspor 92.166.149.935 338.458.641.235 Discounted export bills Diskonto wesel import 15.935.259.153 16.929.212.427 Discounted import bills

Jumlah 1.590.789.698.832 753.948.574.832 Total

Obligasi Jasa Marga JORR II tahun 2005 dapat dijelaskan sebagai berikut:

Jasa Marga JORR Bonds II - 2005 are as follows:

- Tranche A jatuh tempo pada tanggal 5 Januari

2016 dengan tingkat bunga per tahun untuk 5 tahun pertama sebesar 11,50% dan 5 tahun berikutnya sebesar 15,25%. Bunga obligasi dibayar setiap 6 bulanan.

- Tranche A bonds will mature as of January 5, 2016 with the interest rate per annum at 11.50% for the first five years and 15.25% for the next five years. The interest is paid semi-annually.

- Tranche B jatuh tempo pada tanggal 5 Januari

2018 dengan tingkat bunga per tahun untuk 5 tahun pertama sebesar 12,50% dan tahun keenam sampai jatuh tempo sebesar 15,25%. Bunga obligasi dibayar setiap 6 bulanan.

- Tranche B bonds will mature as of January 5, 2018 with the interest per annum at 12.50% for the first five years and 15.25% on the sixth year up to maturity. The interest is paid semi-annually.

- Obligasi JORR II ini diperoleh dari

penyelesaian sebagian kredit milik PT Marga Nurindo Bakti yang merupakan anak perusahaan dari Jasa Marga (Persero) yang telah dihapusbukukan.

- The Bank received the JORR II bonds as par tial settlement of the loan of PT Marga Nurindo Bakti, subsidiary of Jasa Marga (Persero), which have been previously written-off.

Obligasi Subordinasi Bank Mandiri I tahun 2009 jatuh tempo pada tanggal 11 Desember 2016 dengan tingkat bunga 11,85% per tahun. Bunga obligasi dibayar setiap tanggal 11 setiap 3 bulanan.

The Subordinated Bank Mandiri Bonds I - 2009 will mature as of December 11, 2016 with the interest at 11.85% per annum. The interest is paid on the 11th day of every quarter.

Page 217: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

217Laporan Tahunan 2015 Annual Report

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

57

8. EFEK-EFEK (lanjutan) 8. SECURITIES (continued)

Pada tanggal 15 Desember 2010, Bank melakukan perubahan tujuan investasi terhadap obligasi subordinasi dengan nilai nominal sebesar Rp 29.405.032.149 dari klasifikasi “tersedia untuk dijual” ke klasifikasi “dimiliki hingga jatuh tempo”. Manajemen berpendapat Bank memiliki kemampuan dan berkeinginan untuk memiliki obligasi subordinasi tersebut hingga jatuh tempo. Nilai wajar obligasi subordinasi pada tanggal perpindahan menjadi nilai buku awal obligasi subordinasi dalam klasifikasi “dimiliki hingga jatuh tempo”.

As of December 15, 2010, the Bank changed its investment objective on the subordinated bonds with a total nominal value of Rp 29,405,032,149 and transferred such bonds from “available-for-sale” into the “held-to-maturity” classification. Management believes that the Bank has the ability and intention to hold the subordinated bonds until maturity. The fair values of the subordinated bonds on the date of the transfer are deemed as the cost of the subordinated bonds under “held-to-maturity” classification.

Laba yang belum direalisasi atas obligasi yang dipindahkan sebesar Rp 2.425.580.370 dicatat sebagai bagian dari keuntungan yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar efek-efek tersedia untuk dijual di ekuitas dan diamortisasi sampai dengan tanggal jatuh tempo dari obligasi komprehensif dengan metode suku bunga efektif.

The unrealized gain resulting from the transfer of such bonds amounted to Rp 2,425,580,370 is reported in the equity section of the statement of financial positions as part of the unrealized gain on available-for-sale securities, which are amortized using the effective interest rate method over the term of the bonds.

Laba yang belum direalisasikan atas obligasi yang dipindahkan tersebut pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp 451.506.817 dan Rp 864.037.996.

The unrealized gain resulting from the transfer of such bonds as of December 31, 2015 and 2014 amounted to Rp 451,506,817 and Rp 864,037,996, respectively.

Berdasarkan ketentuan BI yang berlaku, efek-efek (sebelum cadangan kerugian nilai) pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 diklasifikasikan sebagai berikut :

Based on the prevailing BI regulation, securities (before allowance impairment losses) as of December 31, 2015 and 2014 were classified as follow :

2015 2014 Lancar 1.498.168.646.559 754.277.112.827 Current Dalam perhatian khusus 6.552.580.581 - Special mentions Macet 86.111.978.508 - Loss

Jumlah 1.590.833.205.648 754.277.112.827 Total

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 tidak ada efek-efek yang dijaminkan.

As of December 31, 2015 and 2014, there were no securities which are pledged.

Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai efek-efek pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

The changes in the allowance for impairment losses on securities as of December 31 2015 and 2014 are as follows:

2015

Dolar Amerika Serikat/ Jumlah/ Rupiah United States Dollar Total

Saldo awal tahun Balance at beginning of year Pembentukan cadangan - - Provision of allowance selama tahun berjalan - 22.101.331.934 22.101.331.934 during the year

Saldo akhir tahun - 22.101.331.934 22.101.331.934 Balance at end of year

2014

Dolar Amerika Serikat/ Jumlah/ Rupiah United States Dollar Total

Saldo awal tahun - - - Balance at beginning of year Pembentukan cadangan Provision of allowance selama tahun berjalan - - - during the year

Saldo akhir tahun - - - Balance at end of year

Page 218: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

218 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

58

8. EFEK-EFEK (lanjutan) 8. SECURITIES (continued)

Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai telah memadai untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya efek-efek.

Management believes that the allowance for impairment losses is adequate to cover the losses, which might arise from uncollectible securities.

9. TAGIHAN DAN LIABILITAS DERIVATIF 9. DERIVATIVE RECEIVABLES AND LIABILITIES

Bank melakukan transaksi derivatif dalam bentuk kontrak berjangka mata uang asing dan foreign currency swaps. Kontrak berjangka valuta asing merupakan komitmen kepada penjual atau pembeli kontrak untuk menjual dan membeli sejumlah mata uang tertentu pada tanggal di masa mendatang dengan harga yang telah ditentukan terlebih dahulu.

The Bank’s derivative financial instruments principally consist of forward foreign currency contracts and foreign currency swaps. Swap and forward foreign exchange contracts are agreements to the seller or buyer to buy and sell a currency for another currency at a future date and at a specified price.

Transaksi perangkat moneter derivatif di atas menimbulkan risiko pasar dan risiko kredit. Risiko pasar dari transaksi perangkat moneter derivatif timbul sebagai akibat dari adanya fluktuasi dalam tingkat bunga dan kurs mata uang. Sedangkan risiko kredit timbul dalam hal pihak lain tidak memenuhi kewajibannya kepada Bank. Jangka waktu dari transaksi perangkat moneter derivatif Bank berjangka valuta asing berkisar antara 4 sampai 184 hari.

The Bank’s derivative financial instruments give rise to market and credit risks. The market risk of derivative financial instruments arises from the potential changes in value due to fluctuations in interest and foreign exchange rates. Credit risk is the possibility that a loss may occur due to the failure of the counter party to fulfill its obligations according to the terms of the contract. The Bank’s derivative financial instruments have terms ranging from 4 days to 184 days.

Tagihan dan liabilitas derivatif diklasifikasikan sebagai nilai wajar melalui laba rugi. Nilai wajar dari tagihan dan liabilitas derivatif adalah sebesar nilai tercatat (Catatan 37).

The derivative receivables and liabilities classified as fair value through profit loss. Fair value from derivative receivables and liabilities its carrying amount (Note 37).

Rincian tagihan dan liabilitas derivatif pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

The details of derivative receivables and liabilities as of December 31, 2015 and 2014 are as follows:

2015

Jumlah nosional/ Nilai Wajar/ Notional amount Fair Value

Tagihan Liabilitas Derivatif/ Derivatif/ Beli/ Jual/ Derivative Derivative Transaksi Buyl Sell Receivables Liabilities Transactions

Terkait instrumen lindung nilai Hedging instrument Pihak ketiga Third parties Kontrak Forward Forward Contracts Dolar Amerika Serikat United States Dollar PT Shakuntala 2.792.000.000 - - 34.879.221 PT Shakuntala PT Nasco 4.294.200.000 - - 156.101.411 PT Nasco PT Essar - 69.843.639.414 1.460.807.694 - PT Essar Standard Chartered Bank 70.330.250.000 4.301.000.000 162.808.164 1.394.542.312 Standard Chartered Bank Permata - 2.797.500.000 40.362.608 - Permata Jumlah 77.416.450.000 76.942.139.414 1.663.978.466 1.585.522.944 Total

Page 219: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

219Laporan Tahunan 2015 Annual Report

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

59

9. TAGIHAN DAN LIABILITAS DERIVATIF (lanjutan)

9. DERIVATIVE RECEIVABLES AND LIABILITIES (continued)

Rincian tagihan dan liabilitas derivatif pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut (lanjutan):

The details of derivative receivables and liabilities as of December 31, 2015 and 2014 are as follows (continued):

2014

Jumlah nosional/ Nilai Wajar/ Notional amount Fair Value

Tagihan Liabilitas Derivatif/ Derivatif/ Beli/ Jual/ Derivative Derivative Transaksi Buy Sell Receivables Liabilities Transactions

Tidak terkait instrumen lindung nilai Non hedging instrument Pihak ketiga Third parties Kontrak Forward Forward Contracts Dolar Amerika Serikat United States Dollar PT Essar Indonesia - 38.931.441.483 229.269.425 238.447.093 PT Essar Indonesia PT Sunrise Bumi Textiles 33.016.850.000 - 59.236.557 253.929.012 PT Sunrise Bumi Textiles PT Global Vision Impex 20.509.275.000 - 42.743.245 115.733.925 PT Global Vision Impex PT Nasco 11.505.870.000 - 56.439.709 92.353.082 PT Nasco PT Jaya International 2.210.625.000 - - 43.109.171 PT Jaya International PT Jaya 936.000.000 - - 7.101.143 PT Jaya PT Oorja Indo KGS 43.367.000.000 - 370.025.668 384.106.323 PT Oorja Indo KGS PT Plantex Sembada International 9.319.600.000 - 35.034.449 65.431.250 PT Plantex Sembada International PT Van Aroma 20.509.875.000 - 42.144.203 115.733.925 PT Van Aroma PT Matrix 6.371.250.000 - - 178.126.172 PT Matrix Standard Chartered Bank 39.292.525.000 322.157.550.000 1.868.984.256 771.459.557 Standard Chartered Bank The Hongkong and Shanghai The Hongkong and Shanghai

Banking Corporation, Ltd - 195.919.500.000 852.586.580 - Banking Corporation, Ltd BOI Mumbai 369.420.800.008 - - 1.145.086.356 BOI Mumbai

Kontrak Swap Swap Contracts Dolar Amerika Serikat United States Dollar

The Hongkong and Shanghai The Hongkong and Shanghai Banking Corporation, Ltd - 68.950.200.000 832.200.495 - Banking Corporation, Ltd

Standard Chartered Bank - 131.517.500.000 1.473.590.938 - Standard Chartered Bank

Jumlah 556.459.670.008 757.476.191.483 5.862.255.525 3.410.617.009 Total

Berdasarkan sisa umur hingga jatuh tempo: Based on remaining period until maturity: 2015

Beli/Buy Jual/Sell

Kontrak Forward Forward Contracts Dolar Amerika Serikat United States Dollar Kurang dari 1 bulan 21.647.500.000 21.308.014.893 Less than 1 month Lebih dari 1 s.d 3 bulan 52.879.950.000 52.742.624.521 More than 1 - 3 months Lebih dari 3 s.d 60 bulan 2.889.000.000 2.891.500.000 More than 3 - 60 months

Jumlah 77.416.450.000 76.942.139.414 Total

2014

Beli/Buy Jual/Sell

Kontrak Forward Forward Contracts Dolar Amerika Serikat United States Dollar Kurang dari 1 bulan 446.679.650.008 447.219.916.868 Less than 1 month Lebih dari 1 s.d 3 bulan 86.079.670.000 86.068.974.615 More than 1 - 3 months Lebih dari 3 s.d 60 bulan 23.700.350.000 23.719.600.000 More than 3 - 60 months

Jumlah kontrak forward 556.459.670.008 557.008.491.483 Total forward contracts

Kontrak Swap Swap Contracts Dolar Amerika Serikat United States Dollar Kurang dari 1 bulan - 200.467.700.000 Less than 1 month

Jumlah kontrak swap - 200.467.700.000 Total swap contracts

Jumlah - bersih 556.459.670.008 757.476.191.483 Total - net

Page 220: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

220 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

60

9. TAGIHAN DAN LIABILITAS DERIVATIF (lanjutan)

9. DERIVATIVE RECEIVABLES AND LIABILITIES (continued)

Berdasarkan jangka waktu: Based on terms:

2015

Beli/Buy Jual/Sell

Kontrak Forward Forward Contracts Dolar Amerika Serikat United States Dollar Lebih dari 1 s.d 3 bulan 67.542.250.000 67.021.887.965 More than 1 - 3 months Lebih dari 3 s.d 60 bulan 9.874.200.000 9.920.251.449 More than 3 - 60 months

Jumlah kontrak forward 77.416.450.000 76.942.139.414 Total forward contracts

Jumlah - bersih 77.416.450.000 76.942.139.414

2014

Beli/Buy Jual/Sell

Kontrak Forward Forward Contracts Dolar Amerika Serikat United States Dollar Kurang dari 1 bulan 374.795.800.008 375.601.925.000 Less than 1 month Lebih dari 1 s.d 3 bulan 110.465.725.000 110.217.241.868 More than 1 - 3 months Lebih dari 3 s.d 60 bulan 71.198.145.000 71.189.324.615 More than 3 - 60 months

Jumlah kontrak forward 556.459.670.008 557.008.491.483 Total forward contracts

Kontrak Swap Swap Contracts Dolar Amerika Serikat United States Dollar Kurang dari 1 bulan - 200.467.700.000 Less than 1 month

Jumlah kontrak swap - 200.467.700.000 Total swap contracts

Jumlah - bersih 556.459.670.008 757.476.191.483 Total - net

Seluruh tagihan derivatif pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 digolongkan sebagai lancar.

All derivative receivables as of December 31, 2015 and 2014 are classified as current.

Pada 31 Desember 2015 dan 2014, tidak terdapat tagihan derivatif yang mengalami penurunan nilai.

As of December 31, 2015 and 2014, there are no impairments in respect of derivative receivables.

10. KREDIT 10. LOANS

Kredit yang diberikan diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang, diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif (Catatan 37).

Loans is classified as loan and receivable, measured at amortized acquisition costs using effective interest rate method (Note 37).

Estimasi nilai wajar kredit ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas masa datang menggunakan suku bunga saat ini.

Estimation of fair value loan is determined by discounted the estimate future cash flow using current interest rate method.

a. Jenis Kredit a. By type of Loan

2015

Dalam Perhatian Khusus/ Kurang Lancar/ Special Lancar/ Diragukan/ Macet/ Jumlah/ Current mentions Substandard Doubtful Loss Total

Pihak berelasi Related parties Rupiah Rupiah Kredit modal kerja 124.474.598.389 - - - - 124.474.598.389 Working capital Kredit investasi 5.800.000.000 - - - - 5.800.000.000 Investment Kredit konsumsi 80.091.514 - - - - 80.091.514 Consumer Karyawan 133.169.054 - - - - 133.169.054 Employee

Jumlah Rupiah 130.487.858.957 - - - - 130.487.858.957 Total Rupiah Cadangan kerugian Allowance for penurunan nilai - - - - - - impairment losses

Jumlah Rupiah - Bersih 130.487.858.957 - - - - 130.487.858.957 Total Rupiah - Net

Page 221: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

221Laporan Tahunan 2015 Annual Report

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

61

10. KREDIT (lanjutan) 10. LOANS (continued)

a. Jenis Kredit (lanjutan) a. By type of Loan (continued)

2015

Dalam Perhatian Khusus/ Kurang Lancar/ Special Lancar/ Diragukan/ Macet/ Jumlah/ Current mentions Substandard Doubtful Loss Total

Pihak berelasi Related parties Dolar Amerika Serikat United States Dollar Kredit modal kerja 62.441.225.250 - - - - 62.441.225.250 Working capital Kredit konsumsi - - - - - - Consumer

Jumlah mata uang asing 62.441.225.250 - - - - 62.441.225.250 Total foreign currency Cadangan kerugian Allowance for penurunan nilai - - - - - - impairment losses

Jumlah mata uang Total foreign asing - Bersih 62.441.225.250 - - - - 62.441.225.250 currency - Net

Jumlah pihak berelasi 192.929.084.207 - - - - 192.929.084.207 Total related parties

Pihak ketiga Third parties Rupiah Rupiah Kredit modal kerja 1.531.992.463.772 258.422.980.460 - 1.848.882.636 110.147.723.098 1.902.412.049.966 Working capital Kredit investasi 179.453.302.413 38.153.686.342 710.510.577 513.177.105 21.115.274.907 239.945.951.344 Investment Kredit konsumsi 94.692.614.433 2.019.452.704 - 517.776.154 6.120.165.514 103.350.008.805 Consumer Karyawan 1.714.404.630 - - - 14.632.327 1.729.036.957 Employee

Jumlah Rupiah 1.807.852.785.248 298.596.119.506 710.510.577 2.879.835.895 137.397.795.846 2.247.437.047.072 Total Rupiah Cadangan kerugian Allowance for penurunan nilai (53.323.449) (25.714.341.254) (564.003.296) (1.394.998.342) (52.784.493.398) (80.511.159.739) impairment losses

Jumlah Rupiah - Bersih 1.807.799.461.799 272.881.778.252 146.507.281 1.484.837.553 84.613.302.448 2.166.925.887.333 Total Rupiah - Net

Dolar Amerika Serikat United States Dollar Kredit modal kerja 618.522.600.999 276.298.774.895 - - 150.418.397.105 1.045.239.772.999 Working capital Kredit investasi 74.043.078.898 4.647.820.780 - - 28.349.075.503 107.039.975.181 Investment Kredit konsumsi 141.580.773 - - - - 141.580.773 Consumer

Jumlah mata uang asing 692.707.260.670 280.946.595.675 - - 178.767.472.608 1.152.421.328.953 Total foreign currency Cadangan kerugian Allowance for penurunan nilai - (24.175.815.472) - - (86.645.072.277) (110.820.887.749) impairment losses

Jumlah mata uang Total foreign asing - Bersih 692.707.260.670 256.770.780.203 - - 92.122.400.331 1.041.600.441.204 currency - Net

Jumlah pihak ketiga 2.500.506.722.469 529.652.558.455 146.507.281 1.484.837.553 176.735.702.779 3.208.526.328.537 Total third parties

Jumlah Kredit - Bersih 2.693.435.806.676 529.652.558.455 146.507.281 1.484.837.553 176.735.702.779 3.401.455.412.744 Net - Loans

2014

Dalam Perhatian Khusus/ Kurang Lancar/ Special Lancar/ Diragukan/ Macet/ Jumlah/ Current mentions Substandard Doubtful Loss Total

Pihak berelasi Related parties Rupiah Rupiah Kredit modal kerja 123.061.087.610 - - - - 123.061.087.610 Working capital Kredit investasi 5.500.000.000 - - - - 5.500.000.000 Investment Karyawan 164.541.366 - - - - 164.541.366 Employee

Jumlah Rupiah 128.725.628.976 - - - - 128.725.628.976 Total Rupiah Cadangan kerugian Allowance for penurunan nilai (35.372.338) - - - - (35.372.338 ) impairment losses

Jumlah Rupiah - Bersih 128.690.256.638 - - - - 128.690.256.638 Total Rupiah - Net

Dolar Amerika Serikat United States Dollar Kredit modal kerja 4.025.125.000 - - - - 4.025.125.000 Working capital

Jumlah mata uang asing 4.025.125.000 - - - - 4.025.125.000 Total foreign currency Cadangan kerugian Allowance for penurunan nilai (1.151.878) - - - - (1.151.878 ) impairment losses

Jumlah mata uang Total foreign asing - Bersih 4.023.973.122 - - - - 4.023.973.122 currency - Net

Jumlah pihak berelasi 132.714.229.760 - - - - 132.714.229.760 Total related parties

Page 222: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

222 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

62

10. KREDIT (lanjutan) 10. LOANS (continued)

a. Jenis Kredit (lanjutan) a. By type of Loan (continued)

2014

Dalam Perhatian Khusus/ Kurang Lancar/ Special Lancar/ Diragukan/ Macet/ Jumlah/ Current mentions Substandard Doubtful Loss Total

Pihak ketiga Third parties Rupiah Rupiah Kredit modal kerja 1.865.105.798.053 19.695.134.767 13.379.496.729 1.263.547.917 12.942.884.809 1.912.386.862.275 Working capital Kredit investasi 229.278.490.629 71.228.423.057 2.042.206.675 331.645.845 3.359.207.386 306.239.973.592 Investment Kredit konsumsi 82.298.949.162 2.610.017.435 244.833.629 - 3.275.185.719 88.428.985.945 Consumer Karyawan 1.715.415.840 - - - - 1.715.415.840 Employee

Jumlah Rupiah 2.178.398.653.684 93.533.575.259 15.666.537.033 1.595.193.762 19.577.277.914 2.308.771.237.652 Total Rupiah Cadangan kerugian Allowance for penurunan nilai (2.494.672.499) (5.767.563.535) (3.875.868.514) (263.693.643) (14.296.398.755) (26.698.196.946) impairment losses

Jumlah Rupiah - Bersih 2.175.903.981.185 87.766.011.724 11.790.668.519 1.331.500.119 5.280.879.159 2.282.073.040.706 Total Rupiah - Net

Dolar Amerika Serikat United States Dollar Kredit modal kerja 599.829.108.374 - - - - 599.829.108.374 Working capital Kredit investasi 106.430.458.374 9.624.577.688 - - - 116.055.036.062 Investment Kredit konsumsi - 20.814.107 - - - 20.814.107 Consumer

Jumlah mata uang asing 706.259.566.748 9.645.391.795 - - - 715.904.958.543 Total foreign currency Cadangan kerugian Allowance for penurunan nilai (171.654.370) (653.591.794) - - - (825.246.164) impairment losses

Jumlah mata uang Total foreign asing - Bersih 706.087.912.378 8.991.800.001 - - - 715.079.712.379 currency - Net

Jumlah pihak ketiga 2.881.991.893.563 96.757.811.725 11.790.668.519 1.331.500.119 5.280.879.159 2.997.152.753.085 Total third parties

Jumlah Kredit - Bersih 3.014.706.123.323 96.757.811.725 11.790.668.519 1.331.500.119 5.280.879.159 3.129.866.982.845 Net - Loans

b. Sektor Ekonomi b. By Economic Sector

2015

Dalam Perhatian Khusus/ Kurang Lancar/ Special Lancar/ Diragukan/ Macet/ Jumlah/ Current mentions Substandard Doubtful Loss Total

Rupiah Rupiah Perdagangan 964.309.759.602 54.199.063.194 - 1.848.882.636 75.085.873.314 1.095.443.578.746 Trade Jasa bisnis 83.440.700.575 71.305.649.101 - 513.177.105 - 155.259.526.781 Business services Jasa pelayanan sosial 11.943.799.593 - 710.510.577 - - 12.654.310.170 Public services Industri 267.611.083.488 143.174.303.717 - - 34.971.015.998 445.756.403.203 Manufacturing Transportasi 84.315.144.942 2.125.299.419 - - 6.586.677.062 93.027.121.423 Transportation Konstruksi 62.214.542.082 717.676.298 - - 710.759.079 63.642.977.459 Construction Pertanian 27.705.827.874 - - - - 27.705.827.874 Agriculture Pertambangan 152.684.820.024 23.990.000.000 - - - 176.674.820.024 Mining Lain-lain 284.114.966.025 3.084.127.777 - 517.776.154 20.043.470.393 307.760.340.349 Others

Jumlah Rupiah 1.938.340.644.205 298.596.119.506 710.510.577 2.879.835.895 137.397.795.846 2.377.924.906.029 Total Rupiah Cadangan kerugian Allowance for penurunan nilai (53.323.449) (25.714.341.254) (564.003.296) (1.394.998.342) (52.784.493.398) (80.511.159.739) impairment losses

Jumlah rupiah - Bersih 1.938.287.320.756 272.881.778.252 146.507.281 1.484.837.553 84.613.302.448 2.297.413.746.290 Total Rupiah - Net

Page 223: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

223Laporan Tahunan 2015 Annual Report

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

63

10. KREDIT (lanjutan) 10. LOANS (continued)

b. Sektor Ekonomi (lanjutan) b. By Economic Sector (continued)

2015

Dalam Perhatian Khusus/ Kurang Lancar/ Special Lancar/ Diragukan/ Macet/ Jumlah/ Current mentions Substandard Doubtful Loss Total

Dolar Amerika Serikat United States Dollar Perdagangan 392.156.445.286 - - - 72.812.608.894 464.969.054.180 Trade Jasa bisnis 57.535.746.999 - - - - 57.535.746.999 Business services Industri 271.839.962.819 280.946.595.675 - - 97.507.360.750 650.293.919.244 Manufacturing Transportasi 10.312.903.007 - - - - 10.312.903.007 Transportation Pertambangan 16.296.916.485 - - - 8.447.502.964 24.744.419.449 Mining Lain-lain 7.006.511.324 - - - - 7.006.511.324 Others

Jumlah mata uang asing 755.148.485.920 280.946.595.675 - - 178.767.472.608 1.214.862.554.203 Total foreign currency Cadangan kerugian Allowance for penurunan nilai - (24.175.815.472) - - (86.645.072.277) (110.820.887.749) impairment losses

Jumlah mata uang Total foreign asing - Bersih 755.148.485.920 256.770.780.203 - - 92.122.400.331 1.104.041.666.454 currency - Net

Jumlah Kredit - Bersih 2.693.435.806.676 529.652.558.455 146.507.281 1.484.837.553 176.735.702.779 3.401.455.412.744 Net – Loans

2014

Dalam

Perhatian Khusus/ Kurang Lancar/ Special Lancar/ Diragukan/ Macet/ Jumlah/ Current mentions Substandard Doubtful Loss Total

Rupiah Rupiah Perdagangan 1.167.124.522.044 70.918.616.330 1.201.140.050 1.595.193.763 2.962.852.552 1.243.802.324.739 Trade Jasa bisnis 136.022.959.860 992.453.752 - - - 137.015.413.612 Business services Jasa pelayanan sosial 8.397.816.534 116.612.459 - - - 8.514.428.993 Public services

Industri 429.417.967.703 95.531.148 14.220.563.352 - 5.827.030.962 449.561.093.165 Manufacturing Transportasi 122.435.920.667 36.174.382 - - 6.518.000.000 128.990.095.049 Transportation Konstruksi 55.171.930.840 - - - - 55.171.930.840 Construction Pertanian 22.136.429.098 - - - - 22.136.429.098 Agriculture

Pertambangan 124.285.114.316 16.654.045.332 - - - 140.939.159.648 Mining Lain-lain 242.131.621.598 4.720.141.857 244.833.629 - 4.269.394.400 251.365.991.484 Others

Jumlah Rupiah 2.307.124.282.660 93.533.575.260 15.666.537.031 1.595.193.763 19.577.277.914 2.437.496.866.628 Total Rupiah Cadangan kerugian Allowance for penurunan nilai (2.530.044.837) (5.767.563.535) (3.875.868.514) (263.693.643) (14.296.398.755) (26.733.569.284 ) impairment losses

Jumlah rupiah - Bersih 2.304.594.237.823 87.766.011.725 11.790.668.517 1.331.500.120 5.280.879.159 2.410.763.297.344 Total Rupiah - Net

Dolar Amerika Serikat United States Dollar Perdagangan 215.700.033.239 - - - - 215.700.033.239 Trade Jasa bisnis 55.585.546.752 - - - - 55.585.546.752 Business services

Industri 398.233.589.045 - - - - 398.233.589.045 Manufacturing Transportasi 13.004.250.000 - - - - 13.004.250.000 Transportation Pertambangan 17.859.772.732 9.624.577.688 - - - 27.484.350.420 Mining Lain-lain 9.901.499.980 20.814.107 - - - 9.922.314.087 Others

Jumlah mata uang asing 710.284.691.748 9.645.391.795 - - - 719.930.083.543 Total foreign currency Cadangan kerugian Allowance for penurunan nilai (172.806.248) (653.591.794) - - - (826.398.042) impairment losses

Jumlah mata uang Total foreign asing - Bersih 710.111.885.500 8.991.800.001 - - - 719.103.685.501 currency - Net

Jumlah Kredit - Bersih 3.014.706.123.323 96.757.811.726 11.790.668.517 1.331.500.120 5.280.879.159 3.129.866.982.845 Net - Loans

c. Jangka Waktu c. By Term of Loans

Jangka waktu kredit diklasifikasikan berdasarkan periode pinjaman sebagaimana yang tercantum dalam perjanjian kredit dan waktu yang tersisa sampai dengan saat jatuh temponya adalah sebagai berikut:

The classification of loans according to term of credit agreements and remaining periods from statement of financial position date to maturity dates are as follows:

Page 224: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

224 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

64

10. KREDIT (lanjutan) 10. LOANS (continued)

c. Jangka Waktu (lanjutan) c. By Term of Loans (continued)

Berdasarkan periode perjanjian kredit : Based on term of credit agreements :

2015

Pihak berelasi/Related parties Pihak ketiga/Third parties

Dolar Amerika Dolar Amerika Serikat/ Serikat/ United States United States Rupiah Dollar Rupiah Dollar Jumlah/Total

Sampai dengan 1 tahun 55.688.125.000 - 460.993.133.700 437.680.103.633 954.361.362.333 Up to 1 year Lebih dari 1 s.d 2 tahun 74.586.473.389 62.441.225.250 1.313.911.681.906 501.881.103.196 1.952.820.483.741 More than 1 - 2 years Lebih dari 2 s.d 5 tahun 80.091.514 - 119.536.657.071 41.572.666.909 161.189.415.494 More than 2 - 5 years Lebih dari 5 tahun 133.169.054 - 352.995.574.395 171.287.455.215 524.416.198.664 More than 5 years

Jumlah 130.487.858.957 62.441.225.250 2.247.437.047.072 1.152.421.328.953 3.592.787.460.232 Total Cadangan kerugian Allowance for impairment penurunan nilai - - (80.511.159.739) (110.820.887.749) (191.332.047.488) losses

Jumlah - bersih 130.487.858.957 62.441.225.250 2.166.925.887.333 1.041.600.441.204 3.401.455.412.744 Total - net

2014

Pihak berelasi/Related parties Pihak ketiga/Third parties

Dolar Amerika Dolar Amerika Serikat/ Serikat/ United States United States Rupiah Dollar Rupiah Dollar Jumlah/Total

Sampai dengan 1 tahun 72.869.281.050 1.548.125.000 1.677.102.909.784 497.290.881.181 2.248.811.197.015 Up to 1 year Lebih dari 1 s.d 2 tahun 55.691.806.558 2.477.000.000 101.384.701.864 22.905.749.980 182.459.258.402 More than 1 - 2 years Lebih dari 2 s.d 5 tahun - - 148.343.613.452 43.001.087.098 191.344.700.550 More than 2 - 5 years Lebih dari 5 tahun 164.541.366 - 381.940.012.554 152.707.240.284 534.811.794.204 More than 5 years

Jumlah 128.725.628.974 4.025.125.000 2.308.771.237.654 715.904.958.543 3.157.426.950.171 Cadangan kerugian Allowance for impairment penurunan nilai (35.372.338) (1.151.878) (26.698.196.946) (825.246.164) (27.559.967.326) losses

Jumlah - bersih 128.690.256.636 4.023.973.122 2.282.073.040.708 715.079.712.379 3.129.866.982.845 Total - net

Berdasarkan sisa umur jatuh tempo: Based on remaining periods until maturity

dates:

2015

Pihak berelasi/Related parties Pihak ketiga/Third parties

Dolar Amerika Dolar Amerika Serikat/ Serikat/ United States United States Rupiah Dollar Rupiah Dollar Jumlah/Total

Sampai dengan 1 tahun 130.274.598.389 62.441.225.250 1.801.416.689.666 940.673.922.993 2.934.806.436.298 Up to 1 year Lebih dari 1 s.d 2 tahun - - 55.722.886.472 58.026.607.577 113.749.494.049 More than 1 - 2 years Lebih dari 2 s.d 5 tahun 213.260.568 - 254.105.240.457 148.330.215.081 402.648.716.106 More than 2 - 5 years Lebih dari 5 tahun - - 136.192.230.477 5.390.583.302 141.582.813.779 More than 5 years

Jumlah 130.487.858.957 62.441.225.250 2.247.437.047.072 1.152.421.328.953 3.592.787.460.232 Total Cadangan kerugian Allowance for impairment

penurunan nilai - - (80.511.159.739) (110.820.887.749) (191.332.047.488) losses

Jumlah - bersih 130.487.858.957 62.441.225.250 2.166.925.887.333 1.041.600.441.204 3.401.455.412.744 Total - net

2014

Pihak berelasi/Related parties Pihak ketiga/Third parties

Dolar Amerika Dolar Amerika Serikat/ Serikat/ United States United States Rupiah Dollar Rupiah Dollar Jumlah/Total

Sampai dengan 1 tahun 128.561.087.610 4.025.125.000 1.794.610.656.520 526.438.028.874 2.453.634.898.004 Up to 1 year Lebih dari 1 s.d 2 tahun - - 43.029.631.788 4.205.294.544 47.234.926.332 More than 1 - 2 years Lebih dari 2 s.d 5 tahun 164.541.366 - 346.929.180.473 180.435.323.314 527.529.045.153 More than 2 - 5 years Lebih dari 5 tahun - - 124.201.768.870 4.826.311.811 129.028.080.681 More than 5 years

Jumlah 128.725.628.976 4.025.125.000 2.308.771.237.651 715.904.958.543 3.157.426.950.170 Total Cadangan kerugian Allowance for impairment

penurunan nilai (35.372.337) (1.151.878) (26.698.196.946) (825.246.164) (27.559.967.325) losses

Jumlah - bersih 128.690.256.639 4.023.973.122 2.282.073.040.705 715.079.712.379 3.129.866.982.845 Total - net

Page 225: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

225Laporan Tahunan 2015 Annual Report

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

65

10. KREDIT (lanjutan) 10. LOANS (continued)

d. Kredit yang diberikan kepada karyawan Bank termasuk pengurus dibebani bunga 11% dan 10% per tahun masing-masing untuk 31 Desember 2015 dan 2014 dengan jangka waktu pelunasan berkisar antara 1 sampai dengan 5 tahun dan diterima kembali melalui pemotongan gaji bulanan.

d. Loans to the Bank’s employees and officers bears interest at 11% and 10% per annum in December 31, 2015 and 2014, respectively, matures between 1 to 5 years and are collected through monthly salary deductions.

e. Kredit yang diberikan dijamin dengan benda

bergerak dan/atau tidak bergerak dengan pengikatan secara hak tanggungan dan hipotik atau akta pemberian hak tanggungan dan surat kuasa memasang hipotik atau surat kuasa untuk menjual, atau jaminan lain seperti deposito berjangka yang umumnya diterima oleh Bank.

e. Loans are collateralized by movable and/or immovable assets with fiduciary transfer of proprietary rights or mortgages and authorization letters to hypothecate or to sell and other collaterals such as time deposits which are generally acceptable to the Bank.

f. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014,

rincian kredit bermasalah (klasifikasi kurang lancar, diragukan dan macet) menurut sektor ekonomi adalah sebagai berikut:

f. The details of nonperforming loans (classified as substandard, doubtful and loss) as of December 31, 2015 and 2014, based on economic sector are as follows:

2015 Cadangan kerugian Kredit penurunan nilai/ bermasalah/ Allowance for Nonperforming impairment loans losses

Rupiah Rupiah Perdagangan 76.934.755.950 (22.681.850.723) Trade Jasa Pelayanan Sosial 710.510.577 (564.003.296) Public services Konstruksi 710.759.079 (710.759.079) Construction Jasa bisnis 513.177.105 (512.817.881) Business services Industri 34.971.015.998 (16.041.382.981) Manufacturing Transportasi 6.586.677.062 (6.586.677.062) Transportation Lain-lain 20.561.246.547 (7.646.004.014) Others

Jumlah Rupiah 140.988.142.318 (54.743.495.036) Total Rupiah

Mata Uang Asing U.S. Dollar Perdagangan 72.812.608.894 (41.651.838.790) Trade Industri 97.507.360.750 (44.736.043.562) Manufacture Pertambangan 8.447.502.964 (257.189.925) Mining

Jumlah Dollar Amerika 178.767.472.608 (86.645.072.277) Total U.S. Dollar

Jumlah 319.755.614.926 (141.388.567.313) Total

2014 Cadangan kerugian Kredit penurunan nilai/ bermasalah/ Allowance for Nonperforming impairment loans losses

Rupiah Rupiah Perdagangan 5.759.186.368 (4.037.652.162) Trade Industri 20.047.594.314 (5.274.868.384) Manufacturing Lain-lain 11.032.228.029 (9.123.440.366) Others

Jumlah Rupiah 36.839.008.711 (18.435.960.912) Total Rupiah

Jumlah 36.839.008.711 (18.435.960.912) Total

Page 226: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

226 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

66

10. KREDIT (lanjutan) 10. LOANS (continued)

Rasio jumlah cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan yang telah dibentuk terhadap jumlah minimum cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan sesuai ketentuan Bank Indonesia pada 31 Desember 2015 dan 2014 sebesar 56,71% dan 42,41%.

The ratio of the allowance for impairment losses of financial assets has been set to the minimum allowance for impairment losses of financial assets in accordance with Bank Indonesia’s regulation as of Desember 31, 2015 and 2014 by 56.71% and 42.41%.

g. Rasio Non Performing Loan (NPL) pada

tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

g. Non-performing loans (NPL) ratio as of December 31, 2015 and 2014 are as follows:

2015 2014

NPL Gross 8,90% 1,17% Gross NPL NPL Netto 4,96% 0,58% Net NPL

h. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014,

tidak terdapat kredit yang dijaminkan. h. As of December 31, 2015 and 2014, there

were no loans which are pledged.

i. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Bank tidak melampaui Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) kepada pihak terkait.

i. As of December 31, 2015 and 2014, the Bank did not exceed its Legal Lending Limit (LLL) to related parties.

j. Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai

pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

j. The changes in the allowance for impairment losses as of December 31, 2015 and 2014 are as follows:

2015

Dolar Amerika Serikat/ United States Rupiah Dollar Jumlah/Total

Saldo awal tahun 26.733.569.284 826.398.042 27.559.967.326 Balance at beginning of year Pembentukan Provision cadangan selama of allowance tahun berjalan 53.777.590.455 109.384.047.895 163.161.638.350 during the year Selisih kurs - 610.441.812 610.441.812 Exchange rate differences

Saldo akhir tahun 80.511.159.739 110.820.887.749 191.332.047.488 Balance at end of year

2014

Dolar Amerika Serikat/ United States Rupiah Dollar Jumlah/Total

Saldo awal tahun 12.511.850.476 9.496.867.573 22.008.718.049 Balance at beginning of year Pembentukan (pemulihan) Provision (reversal) cadangan selama of allowance tahun berjalan 14.221.718.808 (7.993.569.653) 6.228.149.155 during the year Selisih kurs - (676.899.878) (676.899.878) Exchange rate differences

Saldo akhir tahun 26.733.569.284 826.398.042 27.559.967.326 Balance at end of year

Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai telah memadai untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya kredit.

Management believes that the allowance for impairment losses/allowance for losses on loans is adequate to cover the losses which might arise from uncollectible loans.

k. Mutasi kredit yang dihapusbukukan adalah

sebagai berikut: k. Changes in loans written-off are as follows:

2015 2014

Saldo awal tahun 10.464.013.893 10.464.013.893 Balance at beginning of year Penghapusbukuan kredit dalam tahun berjalan - - Written-off during the year

Saldo akhir tahun 10.464.013.893 10.464.013.893 Balance at end of year

Page 227: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

227Laporan Tahunan 2015 Annual Report

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

67

10. KREDIT (lanjutan) 10. LOANS (continued)

l. Rasio kredit mikro usaha kecil dan menengah terhadap total kredit yang diberikan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing adalah sebesar 9,24% dan 13,04%.

l. The ratio of loans to small medium enterprises to total loans as of December 31, 2015 and 2014 were 9.24% and 13.04%, respectively.

m. Tingkat suku bunga rata-rata efektif per tahun m. Average effective interest rates per annum

2015 2014

Rupiah 14,06% 14,21% Rupiah Dollar Amerika Serikat 8,49% 8,19% United States Dollar

n. Rasio KUK terhadap jumlah kredit yang

diberikan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing adalah sebesar 1,88% dan 2,70%.

n. The ratio of KUK enterprises to total loans as of December 31, 2015 and 2014 were 1,88% and 2.70%, respectively.

o. Kredit yang direstrukturisasi o. Restructured loans

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

rincian kredit yang direstrukturisasi adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2015 and 2014 details of restructured loans as follows:

2015

Dalam Perhatian Khusus/ Kurang Lancar/ Special Lancar/ Diragukan/ Macet/ Jumlah/ Current mentions Substandard Doubtful Loss Total

Perpanjangan jangka waktu dan Extension of credit terms

skema lain 180.714.583 - - - 16.783.750.000 16.964.464.583 and others scheme

Jumlah 180.714.583 - - - 16.783.750.000 16.964.464.583 Total

2014

Dalam Perhatian Khusus/ Kurang Lancar/ Special Lancar/ Diragukan/ Macet/ Jumlah/ Current mentions Substandard Doubtful Loss Total

Perpanjangan jangka waktu dan Extension of credit terms

skema lain 16.855.536.173 158.751.273 - - - 17.014.287.446 and others scheme

Jumlah 16.855.536.173 158.751.273 - - - 17.014.287.446 Total

11. TAGIHAN DAN UTANG AKSEPTASI 11. ACCEPTANCE RECEIVABLES AND PAYABLES

a. Tagihan Akseptasi a. Acceptance Receivables

2015 2014

Pihak ketiga Third parties Rupiah 36.611.963.715 8.928.670.190 Rupiah Mata uang asing Foreign currencies Dolar Amerika Serikat 63.254.570.026 116.267.423.824 United States Dollar Euro - 4.955.562.820 Euro

Jumlah Tagihan Total Acceptance Akseptasi - Bersih 99.866.533.741 130.151.656.834 Receivables - Net

Tagihan akseptasi diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang, dan diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif (Catatan 37).

Acceptance receivables is classified as loan and receivable, and measured at amortized costs using the effective interest rate method (Note 37).

Page 228: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

228 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

68

11. TAGIHAN DAN UTANG AKSEPTASI (lanjutan) 11. ACCEPTANCE RECEIVABLES AND PAYABLES (continued)

a. Tagihan Akseptasi (lanjutan) a. Acceptance Receivables (continued)

Estimasi nilai wajar dari tagihan akseptasi yang merupakan instrumen tanpa suku bunga adalah jumlah yang akan dibayarkan debitur kepada Bank. Sedangkan estimasi nilai wajar dari utang akseptasi yang juga merupakan instrumen tanpa suku bunga adalah jumlah yang harus dikembalikan saat ada permintaan. Nilai wajar dari tagihan akseptasi dan utang akseptasi adalah sebesar nilai tercatatnya (Catatan 37).

The estimated fair value of acceptance receivables which is a non interest bearing instrument is the amount to be paid by the debtors to the Bank. Whereas the estimated fair value of acceptance payables which is a non interest bearing instrument is the amount repayable on demand. The fair value of acceptance receivables and payables is its carrying amount (Note 37).

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, tidak terdapat tagihan akseptasi yang mengalami penurunan nilai.

As of December 31, 2015 and 2014, there were no impairment losses on acceptance receivables.

Manajemen Bank berpendapat bahwa tidak

ada cadangan kerugian penurunan nilai tagihan akseptasi yang perlu dibentuk pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.

The Bank’s management believes that there were no allowance for impairment losses on acceptance receivables to be provided as of December 31, 2015 and 2014.

b. Utang Akseptasi b. Acceptance Payables

Utang akseptasi berdasarkan counterparty pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp 99.866.533.741 dan Rp 130.151.656.834.

Acceptance payables based on counterparty as of December 31, 2015 and 2014 amounted to Rp 99,866,533,741 and Rp 130,151,656,834.

Utang akseptasi dikategorikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif (Catatan 37).

Acceptance payable is categorized as financial liabilities measured at amortized acquisition costs using effective interest rate method (Note 37).

Estimasi nilai wajar dari utang akseptasi yang juga merupakan instrumen tanpa suku bunga adalah jumlah yang harus dikembalikan saat ada permintaan. Nilai wajar dari tagihan akseptasi dan utang akseptasi adalah sebesar nilai tercatatnya.

The estimated fair value of acceptance payables which is the instrument without interest rate is the amount that should be payable on demand. The fair value of acceptance receivables and payables is at its carrying amount.

Tagihan dan utang akseptasi diklasifikasikan berdasarkan periode akseptasi sebagaimana yang tercantum dalam perjanjian akseptasi dan waktu yang tersisa sampai dengan saat jatuh temponya adalah sebagai berikut:

The classification of acceptance receivables and acceptance payables according to term of acceptances agreements and remaining periods from statement of financial position date to maturity dates are as follows:

Berdasarkan jangka waktu akseptasi: Based on term of acceptance agreements:

2015

Tagihan Utang Akseptasi/ Akseptasi/ Acceptance Acceptance Receivables Payables

Mata uang rupiah: Rupiah currency: 1 - 3 bulan 33.611.963.715 33.611.963.715 1 - 3 months 3 - 6 bulan 3.000.000.000 3.000.000.000 3 - 6 months

Jumlah 36.611.963.715 36.611.963.715 Total

Page 229: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

229Laporan Tahunan 2015 Annual Report

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

69

11. TAGIHAN DAN UTANG AKSEPTASI (lanjutan) 11. ACCEPTANCE RECEIVABLES AND PAYABLES (continued)

b. Utang Akseptasi (lanjutan) b. Acceptance Payables (continued)

Berdasarkan jangka waktu akseptasi (lanjutan):

Based on term of acceptance agreements (continued):

2015

Tagihan Utang Akseptasi/ Akseptasi/ Acceptance Acceptance Receivables Payables

Mata uang asing: Foreign currency: 1 - 3 bulan 25.981.244.563 25.981.244.563 1 - 3 months 3 - 6 bulan 37.273.325.463 37.273.325.463 3 - 6 months

Jumlah 63.254.570.026 63.254.570.026 Total

Jumlah - bersih 99.866.533.741 99.866.533.741 Total - net

2014

Tagihan Utang Akseptasi/ Akseptasi/ Acceptance Acceptance Receivables Payables

Mata uang rupiah: Rupiah currency: 1 - 3 bulan 3.444.180.190 3.444.180.190 1 - 3 months 3 - 6 bulan 3.984.490.000 3.984.490.000 3 - 6 months Lebih dari 6 bulan 1.500.000.000 1.500.000.000 More than 6 months

Jumlah 8.928.670.190 8.928.670.190 Total

Mata uang asing: Foreign currency: 1 - 3 bulan 50.515.911.001 50.515.911.001 1 - 3 months 3 - 6 bulan 47.887.295.688 47.887.295.688 3 - 6 months Lebih dari 6 bulan 22.819.779.955 22.819.779.955 More than 6 months

Jumlah 121.222.986.644 121.222.986.644 Total

Jumlah - bersih 130.151.656.834 130.151.656.834 Total - net

Berdasarkan sisa umur jatuh tempo: Based on remaining periods until maturity:

2015

Tagihan Utang Akseptasi/ Akseptasi/ Acceptance Acceptance Receivables Payables

Mata uang rupiah: Rupiah currency: Kurang dari 1 bulan 36.611.963.715 36.611.963.715 Less than 1 month

Jumlah 36.611.963.715 36.611.963.715 Total

Mata uang asing: Foreign currency:

Kurang dari 1 bulan 19.072.396.932 19.072.396.932 Less than 1 months 1 - 3 bulan 44.182.173.094 44.182.173.094 1 - 3 months

Jumlah 63.254.570.026 63.254.570.026 Total

Jumlah - bersih 99.866.533.741 99.866.533.741 Total - net

Page 230: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

230 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

70

11. TAGIHAN DAN UTANG AKSEPTASI (lanjutan) 11. ACCEPTANCE RECEIVABLES AND PAYABLES (continued)

b. Utang Akseptasi (lanjutan) b. Acceptance Payables (continued)

Berdasarkan sisa umur jatuh tempo (lanjutan): Based on remaining periods until maturity

(continued): 2014

Tagihan Utang Akseptasi/ Akseptasi/ Acceptance Acceptance Receivables Payables

Mata uang rupiah: Rupiah currency: Kurang dari 1 bulan 5.294.180.190 5.294.180.190 Less than 1 month 1 - 3 bulan 2.134.490.000 2.134.490.000 1 - 3 months Lebih dari 6 bulan 1.500.000.000 1.500.000.000 More than 6 months

Jumlah 8.928.670.190 8.928.670.190 Total

Mata uang asing: Foreign currency: Kurang dari 1 bulan 41.036.065.033 41.036.065.033 Less than 1 month 1 - 3 bulan 57.643.805.545 57.643.805.545 1 - 3 months 3 - 6 bulan 22.543.116.066 22.543.116.066 3 - 6 months

Jumlah 121.222.986.644 121.222.986.644 Total

Jumlah - bersih 130.151.656.834 130.151.656.834 Total - net

Berdasarkan hasil penelaahan dan evaluasi manajemen Bank, seluruh tagihan akseptasi pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 digolongkan lancar. Manajemen Bank berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 tidak diperlukan.

Based on the Bank’s management review and evaluation, all acceptance receivables as of December 31, 2015 and 2014 were classified as current. The Bank’s management believes that the allowance for impairment losses as of December 31, 2015 and 2014 are not required.

12. BIAYA DIBAYAR DIMUKA 12. PREPAYMENTS

Biaya dibayar dimuka pada tanggal 31 Desember

2015 dan 2014 terdiri dari: Prepayments as of December 31, 2015 and 2014 consisted of the following:

2015 2014

Sewa gedung 1.301.717.593 1.743.073.148 Building rent Asuransi 210.859.812 164.048.544 Insurance Iklan dan Promosi 143.129.688 45.243.750 Advertisement and Promotion Lain-lain 1.379.645.708 2.293.589.111 Others

Jumlah 3.035.352.801 4.245.954.553 Total

Lain-lain terdiri dari biaya dibayar dimuka atas

emisi saham dan lainnya. Others consists of prepayment of shares issuance and other.

Page 231: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

231Laporan Tahunan 2015 Annual Report

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

71

13. ASET TETAP 13. FIXED ASSETS 2015 Selisih penilaian kembali aset tetap/ Saldo awal/ Revaluation Saldo akhir/ Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ increment in Ending balance Additions Deduction Reclassification fixed assets Balance

Harga perolehan: Gross amount Tanah 5.046.115.250 - - - 88.442.884.750 93.489.000.000 Land Bangunan 21.975.936.121 - - (13.125.145.752) 37.944.952.632 46.795.743.001 Buildings Leasehold Improvement - - - 532.000.000 - 532.000.000 Leasehold Improvement Perlengkapan dan Office furniture and peralatan kantor 15.793.363.958 664.968.425 1.919.364.852 - - 14.538.967.529 equipment Kendaraan bermotor 6.302.207.308 941.250.000 336.126.000 - - 6.907.331.308 Vehicles

Jumlah 49.117.622.637 1.606.218.425 2.255.490.852* (12.593.145.752) 126.387.837.382 162.263.041.838 Total

Akumulasi penyusutan: Accumulated epreciation: Bangunan 12.009.538.724 875.529.468 - (12.613.095.753) - 271.972.439 Buildings Leasehold Improvement - 26.600.000 - 19.950.000 - 46.550.000 Leasehold Improvement Perlengkapan dan Office furniture and peralatan kantor 12.167.935.643 1.702.775.580 1.917.999.987 - - 11.952.711.236 equipment Kendaraan bermotor 5.130.073.027 364.170.934 336.125.995 - - 5.158.117.966 Vehicles

29.307.547.394 2.969.075.982 2.254.125.982 (12.593.145.753) - 17.429.351.641

Jumlah Tercatat 19.810.075.243 144.833.690.197 Net Carrying Value

2014

1 Januari/ 31 Desember/ January 1, Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ December 31, 2014 Additions Deductions Reclassification 2014

Biaya perolehan: At cost: Kepemilikan langsung Direct ownership Tanah 5.046.115.250 - - - 5.046.115.250 Land Bangunan 21.414.436.121 195.778.688 - 265.071.312 21.875.286.121 Buildings Perlengkapan dan Office furniture and peralatan kantor 13.835.519.734 2.475.356.152 517.511.928 100.650.000 15.894.013.958 equipment Kendaraan bermotor 7.310.757.308 - 1.008.550.000 - 6.302.207.308 Vehicles

Jumlah 47.606.828.413 2.671.134.840 1.526.061.928 365.721.312 49.117.622.637 Total

Aset dalam penyelesaian 365.721.312 - - (365.721.312) - Construction in progress

Jumlah 47.972.549.725 2.671.134.840 1.526.061.928 - 49.117.622.637 Total

Akumulasi penyusutan: Accumulated depreciation: Bangunan 10.990.727.692 1.018.811.032 - - 12.009.538.724 Buildings Perlengkapan dan Office furniture and peralatan kantor 11.240.925.849 1.444.521.633 517.511.839 - 12.167.935.643 equipment Kendaraan bermotor 5.640.385.168 416.708.870 927.021.011 - 5.130.073.027 Vehicles

Jumlah 27.872.038.709 2.880.041.535 1.444.532.850 - 29.307.547.394 Total

Jumlah Tercatat 20.100.511.016 19.810.075.243 Net Carrying Value

Perhitungan laba atas penjualan aset tetap adalah sebagai berikut:

Calculation of gains on sale of fixed assets were as follows:

2015 2014

Hasil penjualan bersih 116.400.000 362.750.000 Net sales proceed Nilai buku - (81.529.078) Book value

Laba atas penjualan Gains on sale of aset tetap 116.400.000 281.220.922 fixed assets

Laba yang timbul dari hasil penjualan aset tetap dicatat sebagai bagian dari akun “Pendapatan (Beban) Non-Operasional” pada laporan laba rugi komprehensif.

Gains from sale of fixed assets were recognized as part of “Non-Operating Income (Expenses)” in the statements of comprehensive income.

Beban penyusutan pada 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar Rp 2.969.075.982 dan Rp 2.880.041.535 pada tahun 2014 yang disajikan sebagai beban umum dan administrasi (Catatan 29).

Depreciation expense in 2015 and 2014 amounted to Rp 2,969,075,982 and Rp 2,880,041,535 in 2014 are presented in general and administrative expenses (Note 29).

Page 232: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

232 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

72

13. ASET TETAP (lanjutan) 13. FIXED ASSETS (continued)

Penilaian untuk nilai wajar atas tanah yang dimiliki oleh Bank telah dilakukan oleh KJPP Kampianus Roman, S.E., penilai independen, melalui laporannya tertanggal 25 Nopember 2015. Berdasarkan laporan KJPP Kampianus Roman, S.E. tertanggal 25 Nopember 2015, tanah tersebut dinilai kembali beserta bangunannya. Penilaian dilakukan sesuai dengan Standar Penilaian Indonesia (SPI) yang ditentukan berdasarkan transaksi terkini dalam ketentuan yang wajar dan Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang pedoman penilaian dan penyajian laporan penilaian aset di pasar modal. Metode penilaian yang digunakan adalah Pendekatan Data Pasar dan Biaya.

Valuation to determine the fair value of the Bank’s land was performed by “KJPP Kampianus Roman, S.E.”, an independent, through its report dated November 25, 2015. Based on reports of “KJPP Kampianus Roman, S.E.” dated November 25, 2015, the land has been revalued, included the buildings. The valuation was determined in accordance with the Indonesian Appraisal Standards (SPI), referring to recent arm’s length market transaction and Bapepam-LK’s Rule No. VIII.C.4 regarding valuation and presentation of asset valuation report in capital market. Appraisal method used is the Market Data and Cost Approach Methods.

Elemen-elemen yang digunakan dalam perbandingan data untuk menentukan nilai wajar aset, antara lain:

Elements used in data comparison process to determined assets’ fair value are as follows:

1. Jenis hak yang melekat pada properti; 1. Type of right on property; 2. Kondisi pasar; 2. Market condition; 3. Lokasi; 3. Location; 4. Karakteristik fisik; dan 4. Physical characteristics; and 5. Zoning, pembatasan pembangunan. 5. Zoning, restrictions on construction.

Selisih nilai wajar atas tanah dan bangunan dengan nilai tercatat dibukukan pada pendapatan komprehensif lainnya dan terakumulasi dalam ekuitas pada bagian “Surplus revaluasi aset tetap”.

The difference between the fair value and carrying amount of land and buildings, were recorded in other comprehensive income and accumulated in equity as “Surplus on revaluation of fixed assets”.

Rincian revaluasi aset tetap adalah sebagai berikut:

The details of revaluation of fixed assets were as follows:

Nilai buku sebelum revaluasi/ Surplus Book value revaluasi-bersih/ before Nilai pasar/ Surplus revaluation Market value revaluation-net

Tanah 5.046.115.250 93.489.000.000 88.442.884.750 Land Bangunan 9.238.387.395 47.183.340.027 37.944.952.632 Building

Jumlah 14.284.502.645 140.672.340.027 126.387.837.382 Total

Revaluasi yang dilakukan atas bangunan menghasilkan jumlah kenaikan nilai tercatat sebesar Rp 126.387.837.382 yang terdiri dari kenaikan nilai tanah dan bangunan yang dicatat di penghasilan komprehensif lain masing-masing sebesar Rp 88.442.884.750 dan Rp 38.169.775.304 serta penurunan nilai bangunan yang diakui sebagai beban tahun berjalan sebesar Rp 224.822.672.

Revaluation on buildings resulting increase in the carrying amounting to Rp 126,387,837,382 which consists of the increase in the carrying amount of land and buildings recognized in other comprehensive income amounting to Rp 88,442,884,750 and Rp 38,169,775,304 and the decrease in the carrying amount of buildings recognized in the current year expenses amounting to Rp 224,822,672.

Kenaikan dari revaluasi sebesar Rp 117.070.216.228 setelah pajak penghasilan sebesar Rp 9.542.443.826, diakui dalam penghasilan komprehensif lain dan disajikan dalam bagian ekuitas “Surplus revaluasi aset tetap”.

The increase arising on the revaluation of Rp 117,070,216,228, net of income tax of Rp 9,542,443,826 was recognized in other comprehensive income and presented in equity as “Surplus revaluation of fixed assets”.

Nilai pasar tanah dan bangunan sebesar Rp 140.672.340.027 merupakan observasi harga jual dari objek yang sejenis dan termasuk dalam hirarki nilai wajar tingkat 2.

Market value of land and buldings amounting to Rp 140,672,340,027 is an observation selling price from similar objects is included in the fair value measurement of level 2.

Page 233: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

233Laporan Tahunan 2015 Annual Report

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

73

13. ASET TETAP (lanjutan) 13. FIXED ASSETS (continued) Tanah dan bangunan jika dicatat pada harga perolehan, nilai tercatatnya adalah sebagai berikut:

Land and buildings if it is recorded at historical cost are as follows:

Bangunan/ Tanah/Land Building

Nilai perolehan 5.046.115.250 21.443.936.121 Acquisition cost Akumulasi penyusutan - (12.722.927.097) Accumulation depreciation

Jumlah nilai buku 5.046.115.250 8.721.009.024 Total book value

Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai wajar dan nilai tercatat aset selain tanah dan bangunan jika diukur menggunakan nilai wajar.

Management believes that there is no significant difference between the fair value and carrying value of assets other than land and buildings if have been measured at fair value basis.

Berdasarkan surat No. 203/KP-BD/PJK/XII/2015 tanggal 4 Desember 2015, Bank mengajukan kepada Kepala Kantor Wilayah DJP Jakarta mengenai permohonan penilaian kembali aset tetap untuk tujuan perpajakan yang diajukan pada tahun 2015 oleh wajib pajak yang telah melakukan penilaian kembali aset tetap.

Based on letter No. 203/KP-BD/PJK//XII/2015 dated December 4, 2015, The Bank submitted to the Head of the Tax Office Wilayah DJP Jakarta regarding the request for revaluation for tax purposes were filed in 2015 by taxpayer who has revalued fixed assets.

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 191/PMK.010/2015 tanggal 15 Oktober 2015, sebagaimana telah diubah dengan PMK No. 233/PMK.03/2015 tanggal 21 Desember 2015, permohonan yang diajukan sampai dengan tanggal 31 Desember 2015, akan mendapatkan perlakuan khusus berupa pajak penghasilan yang bersifat final menjadi 3%. Sehubungan dengan hal tersebut, Bank melakukan estimasi atas nilai wajar aset tetap berupa tanah dan bangunan, serta kemudian atas kenaikan nilai wajar dibandingkan dengan nilai buku aset tetap yang ada, dilakukan pembayaran pajak sebesar Rp 3.798.379.802 pada tanggal 3 Desember 2015 yang dicatat dalam akun aset lainnya (Catatan 15).

Based on Finance Minister Regulation (PMK) No. 191/PMK.010/2015 dated October 15, 2015, as amended by PMK No. 233/PMK.03/2015 dated December 21, 2015, the petition filed until the date of December 31, 2015, will receive special treatment such as final income tax to be 3%. Regarding to that matter, the Bank estimated the fair value of fixed assets such as land and buildings, as well as later on increase in fair value compared to the book value of existing fixed assets, conducted tax payment amounted to Rp 3,798,379,802 as of December 3, 2015, recorded in other assets account (Note 15).

Bank memiliki beberapa bidang tanah yang digunakan sebagai kantor pusat dan cabang dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu 20 tahun dan akan jatuh tempo antara tahun 2015 hingga tahun 2041. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.

The Bank owns several pieces of land with Building Use Rights (Hak Guna Bangunan) for a period of 20 years and will expire 2015 until 2041 where its head office and branch offices are located. Management believes that there will be no difficulty in the extension of the land rights since all of these properties were acquired legally and supported by sufficient evidence of ownership.

Aset tetap kecuali tanah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko kerugian lainnya kepada PT Rama Satria Wibawa (pihak ketiga), PT Asuransi Umum Mega (pihak ketiga), PT Munich Lloyd International Brokers (pihak ketiga) dan PT Asuransi Jaya Indonesia (Persero) (pihak ketiga) dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 67.288.948.659 pada tanggal 31 Desember 2015 dan kepada PT KSK Insurance Indonesia (pihak ketiga), PT Rama Satria Wibawa (pihak ketiga), PT Asuransi Umum Mega (pihak ketiga), PT Asuransi Eka Lloyd Jaya (pihak ketiga), dan PT Asuransi Jaya Indonesia (Persero) (pihak ketiga) dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 46.719.407.692 pada tanggal 31 Desember 2014.

Fixed asset except for land, are covered by insurance against losses by fire and other risks with PT Asuransi Rama Satria Wibawa (third party), PT Asuransi Umum Mega (third party), PT Munich Lloyd International Brokers (third party) and PT Asuransi Jaya Indonesia (Persero) (third party) with insurance coverage of Rp 67,288,948,659 as of December 31, 2015 and with PT KSK Insurance Indonesia (third party), PT Asuransi Rama Satria Wibawa (third party), PT Asuransi Umum Mega (third party), PT Asuransi Eka Lloyd Jaya (third party), and PT Asuransi Jaya Indonesia (Persero) (third party) with insurance coverage of Rp 46,719,407,692 as of December 31, 2014.

Page 234: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

234 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

74

13. ASET TETAP (lanjutan) 13. FIXED ASSETS (continued)

Pada tanggal 31 Desember 2015, jumlah tercatat bruto dari setiap aset tetap yang telah disusutkan penuh dan masih digunakan adalah sebesar Rp 10.083.663.979.

As of December 31, 2015, the gross amount of fixed assets which have been fully depreciated and are still used amounted to Rp 10,083,663,979.

Berdasarkan penilaian manajemen Bank, tidak ada kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetap pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.

Based on the assessment of the management of the Bank, there are no events or changes in circumtances that indicate any impairment in the value of fixed assets as of December 31, 2015 and 2014.

14. ASET TAKBERWUJUD 14. INTANGIBLE ASSETS

Aset takberwujud pada tanggal 31 Desember 2015

dan 2014 terdiri dari: Intangible assets as of December 31, 2015 and 2014 consisted of the following:

2015

1 Januari/ 31 Desember/ January 1, Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ December 31, 2015 Additions Deductions Reclassification 2015

Harga perolehan: Cost: Perangkat lunak 7.397.964.691 333.850.000 1.073.940.461 - 6.657.874.230 Software Hak atas Tanah 172.484.336 197.519.521 - - 370.003.857 Land Rights

Jumlah 7.570.449.027 531.369.521 1.073.940.461 - 7.027.878.087 Total

Akumulasi amortisasi: Accumulated amortization: Perangkat lunak 1.309.014.687 1.883.836.140 1.073.940.455 - 2.118.910.372 Software Hak atas Tanah 42.909.808 18.500.193 - - 61.410.001 Land Rights

Jumlah 1.351.924.495 1.902.336.333 1.073.940.455 - 2.180.320.373 Total

Jumlah Tercatat 6.218.524.532 4.847.557.714 Net Carrying Value

2014

1 Januari/ 31 Desember/ January 1, Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ December 31, 2014 Additions Deductions Reclassification 2014

Harga perolehan: Cost: Perangkat lunak 1.355.758.191 6.042.206.500 - - 7.397.964.691 Software Hak atas Tanah 172.484.336 - - - 172.484.336 Land Rights

Jumlah 1.528.242.527 6.042.206.500 - - 7.570.449.027 Total

Akumulasi amortisasi: Accumulated amortization: Perangkat lunak 1.262.271.197 46.743.490 - - 1.309.014.687 Software Hak atas Tanah 34.285.591 8.624.217 - - 42.909.808 Land Rights

Jumlah 1.296.556.788 55.367.707 - - 1.351.924.495 Total

Jumlah Tercatat 231.685.739 6.218.524.532 Net Carrying Value

Beban amortisasi pada tanggal 31 Desember 2015

dan 2014 adalah sebesar Rp 1.902.336.333 dan Rp 55.367.707 yang dibebankan dalam beban umum dan administrasi (Catatan 29).

Amortization charged to general and administrative expenses as of December 31, 2015 and 2014 amounted to Rp 1,902,336,333 and Rp 55,367,707 (Note 29).

15. ASET LAIN-LAIN 15. OTHER ASSETS 2015 2014

Agunan yang diambil alih 206.882.712.340 45.488.371.456 Foreclosed assets Pendapatan bunga yang masih harus diterima 42.573.973.703 34.422.442.262 Interest receivables Pajak dibayar dimuka 23.764.129.964 - Prepaid taxes Beban yang ditangguhkan 673.274.834 1.028.567.221 Deferred expense Uang muka asuransi - 16.801.156.642 Insurance advance Lainnya 3.226.030.254 3.973.784.153 Others

Jumlah Bersih 277.120.121.095 101.714.321.734 Total - Net

Page 235: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

235Laporan Tahunan 2015 Annual Report

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

75

15. ASET LAIN-LAIN (lanjutan) 15. OTHER ASSETS (continued) Agunan yang diambil alih Foreclosed assets

Agunan yang diambil alih merupakan jaminan kredit berupa tanah dan bangunan yang telah diambil alih oleh Bank.

Foreclosed assets represents loan collaterals such as land and buildings that have been foreclosed by the Bank.

Untuk memenuhi Peraturan Bank Indonesia, Bank telah melakukan upaya penyelesaian atas agunan yang diambil alih.

As required by Bank Indonesia Regulation, the Bank has taken actions for the settlement of foreclosed assets.

Agunan yang diambil alih yang dijual selama tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp 1.239.659.116 dan Rp 681.079.490.

Total foreclosed assets sold for the years ended December 31, 2015 and 2014 amounted to Rp 1,239,659,116 and Rp 681,079,490, respectively.

Manajemen berpendapat bahwa saldo agunan yang diambil alih merupakan nilai bersih yang dapat direalisasi.

Management believes that the foreclosed assets balance represents net realisable value.

Manajemen berpendapat bahwa tidak ada cadangan kerugian penurunan nilai aset non produktif yang perlu dibentuk pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.

Management believes that there were no allowance for impairment losses on non-earning assets to be provided as of December 31, 2015 and 2014.

Pajak dibayar dimuka Prepaid taxes

Pajak dibayar dimuka merupakan pajak atas kelebihan pajak badan (PPh 28A) dan pajak atas surplus revaluasi.

Prepaid taxes is a excess corporate taxes that has been paid (PPh 28A) and the tax on surplus revaluation.

Uang muka asuransi Insurance advance

Merupakan pembayaran asuransi kepada PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia.

Insurance advance is a payment to PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia.

16. LIABILITAS SEGERA 16. OBLIGATIONS DUE IMMEDIATELY 2015 2014

Rupiah: Rupiah: Kiriman uang 7.323.559.977 6.671.980.379 Fund transfer Bunga yang masih harus dibayar 470.087.163 236.788.356 Accrued interest Biaya yang masih harus dibayar 13.553.132 22.285.000 Accrued expenses Lainnya 183.152.355 559.038.479 Others

Jumlah Rupiah 7.990.352.627 7.490.092.214 Total Rupiah

Mata uang asing: Foreign currencies: Biaya yang masih harus dibayar 849.956.081 738.372.398 Accrued expenses Kiriman uang 417.019.939 418.447.984.549 Fund transfer Bunga yang masih harus dibayar 319.340.691 287.092.474 Accrued interest

Jumlah mata uang asing 1.586.316.711 419.473.449.421 Total foreign currencies

Jumlah 9.576.669.338 426.963.541.635 Total

Simpanan nasabah diklasifikasikan dalam kategori liabilitas keuangan, diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif (Catatan 37).

Deposits from customers are classified as financial liabilities measured at amortized acquisition cost using effective interest rate method (Note 37).

Page 236: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

236 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

76

17. SIMPANAN NASABAH 17. DEPOSITS FROM CUSTOMERS

Simpanan nasabah diklasifikasikan dalam kategori liabilitas keuangan, diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif (Catatan 37).

Deposits from customers are classified as financial liabilities measured at amortized acquisition cost using effective interest rate method (Note 37).

Simpanan nasabah berdasarkan jenis dan mata uang terdiri dari:

Deposits from customers by type and currency consist of:

2015

Pihak berelasi/ Pihak ketiga/ Related parties Third parties Jumlah/Total

Rupiah Rupiah Giro 8.911.349.090 135.144.739.012 144.056.088.102 Demand deposits Tabungan 4.392.995.176 140.189.580.960 144.582.576.136 Saving deposits Deposito berjangka 148.439.866.663 2.905.022.939.454 3.053.462.806.117 Time deposits

Jumlah Rupiah 161.744.210.929 3.180.357.259.426 3.342.101.470.355 Total Rupiah

Dolar Amerika Serikat United States Dollar Giro 3.749.475.612 150.170.818.368 153.920.293.980 Demand deposits Deposito berjangka 112.650.448.888 769.450.923.776 882.101.372.664 Time deposits

Jumlah mata uang asing 116.399.924.500 919.621.742.144 1.036.021.666.644 Total foreign currency

Jumlah 278.144.135.429 4.099.979.001.570 4.378.123.136.999 Total

2014

Pihak berelasi/ Pihak ketiga/ Related parties Third parties Jumlah/Total

Rupiah Rupiah Giro 941.911.184 161.848.988.869 162.790.900.053 Demand deposits Tabungan 1.772.427.896 166.743.516.329 168.515.944.225 Saving deposits Deposito berjangka 82.012.043.158 2.573.437.459.732 2.655.449.502.890 Time deposits

Jumlah Rupiah 84.726.382.238 2.902.029.964.930 2.986.756.347.168 Total Rupiah

Dolar Amerika Serikat United States Dollar Giro 5.703.723.622 154.223.146.027 159.926.869.649 Demand deposits Deposito berjangka 2.841.946.690 435.820.320.698 438.662.267.388 Time deposits

Jumlah mata uang asing 8.545.670.312 590.043.466.725 598.589.137.037 Total foreign currency

Jumlah 93.272.052.550 3.492.073.431.655 3.585.345.484.205 Total

a. Giro terdiri atas: a. Demand deposits consist of: 2015

Pihak berelasi/ Pihak ketiga/ Related parties Third parties Jumlah/Total

Rupiah 8.911.349.090 135.144.739.012 144.056.088.102 Rupiah Dolar Amerika Serikat 3.749.475.612 150.170.818.368 153.920.293.980 United States Dollar

Jumlah 12.660.824.702 285.315.557.380 297.976.382.082 Total

2014

Pihak berelasi/ Pihak ketiga/ Related parties Third parties Jumlah/Total

Rupiah 941.911.184 161.848.988.869 162.790.900.053 Rupiah Dolar Amerika Serikat 5.703.723.622 154.223.146.027 159.926.869.649 United States Dollar

Jumlah 6.645.634.806 316.072.134.896 322.717.769.702 Total \

2015 2014

Tingkat bunga efektif Average annual effective rata-rata per tahun: interest rates: Rupiah 1,05% 1,08% Rupiah Dolar Amerika Serikat 0,52% 0,49% United States Dollar

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 tidak terdapat giro yang diblokir dan dijadikan jaminan kredit.

As of December 31, 2015 and 2014, there were no demand deposits which were blocked nor pledged as loan.

Page 237: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

237Laporan Tahunan 2015 Annual Report

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

77

17. SIMPANAN NASABAH (lanjutan) 17. DEPOSITS FROM CUSTOMERS (continued)

b. Tabungan terdiri atas: b. Saving deposits consist of: 2015

Pihak berelasi/ Pihak ketiga/ Related parties Third parties Jumlah/Total

Rupiah Rupiah Tabungan Star 530.857.184 25.640.408.734 26.171.265.918 Tabungan Star Tabungan Si Boss 1.152.665.039 88.453.827.590 89.606.492.629 Tabungan Si Boss Tabungan lainnya 2.709.472.953 26.095.344.636 28.804.817.589 Other savings deposits

Jumlah 4.392.995.176 140.189.580.960 144.582.576.136 Total

2014

Pihak berelasi/ Pihak ketiga/ Related parties Third parties Jumlah/Total

Rupiah Rupiah Tabungan Star 481.449.742 37.278.243.318 37.759.693.060 Tabungan Star Tabungan Si Boss 936.653.371 105.776.749.960 106.713.403.331 Tabungan Si Boss Tabungan lainnya 354.324.783 23.688.523.051 24.042.847.834 Other savings deposits

Jumlah 1.772.427.896 166.743.516.329 168.515.944.225 Total

2015 2014

Tingkat bunga efektif Average annual effective rata-rata per tahun 4,04% 4,00% interest rates

c. Deposito berjangka terdiri atas: c. Time deposits consist of:

2015

Pihak berelasi/ Pihak ketiga/ Related parties Third parties Jumlah/Total

Rupiah 148.439.866.663 2.905.022.939.454 3.053.462.806.117 Rupiah Dolar Amerika Serikat 112.650.448.888 769.450.923.776 882.101.372.664 United States Dollar

Jumlah 261.090.315.551 3.674.473.863.230 3.935.564.178.781 Total

2014

Pihak berelasi/ Pihak ketiga/ Related parties Third parties Jumlah/Total

Rupiah 82.012.043.158 2.573.437.459.732 2.655.449.502.890 Rupiah Dolar Amerika Serikat 2.841.946.690 435.820.320.698 438.662.267.388 United States Dollar

Jumlah 84.853.989.848 3.009.257.780.430 3.094.111.770.278 Total

2015 2014

Tingkat bunga efektif Average annual effective rata-rata per tahun: interest rates: Rupiah 10,10% 10,43% Rupiah Dolar Amerika Serikat 3,15% 3,41% United States Dollar

Klasifikasi deposito berjangka berdasarkan jangka waktu dan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo adalah sebagai berikut:

The classification of time deposits based on maturity dates and remaining period to maturity dates are as follows:

Berdasarkan periode deposito berjangka: By maturity dates:

2015

Pihak berelasi/ Pihak ketiga/ Related parties Third parties

Dolar Amerika Dolar Amerika Serikat/ Serikat/ United States United States Rupiah Dollar Rupiah Dollar Jumlah/Total

Sampai dengan < 1 bulan 2.754.302.975 286.161.574 283.153.099.618 104.208.447.065 390.402.011.232 Up to 1 month > 1 s.d 3 bulan 43.202.348.098 673.177.655 871.336.034.787 326.256.140.532 1.241.467.701.072 > 1 to 3 months > 3 s.d 6 bulan 42.511.673.878 111.691.109.659 878.230.377.143 136.627.727.748 1.169.060.888.428 > 3 to 6 months > 6 s.d 12 bulan 59.971.541.712 - 872.303.427.906 202.358.608.431 1.134.633.578.049 > 6 to 12 months

Jumlah 148.439.866.663 112.650.448.888 2.905.022.939.454 769.450.923.776 3.935.564.178.781 Total

Page 238: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

238 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

78

17. SIMPANAN NASABAH (lanjutan) 17. DEPOSITS FROM CUSTOMERS (continued)

c. Deposito berjangka terdiri atas (lanjutan): c. Time deposits consist of (continued):

Klasifikasi deposito berjangka berdasarkan jangka waktu dan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo adalah sebagai berikut (lanjutan):

The classification of time deposits based on maturity dates and remaining period to maturity dates are as follows (continued):

Berdasarkan periode deposito berjangka (lanjutan):

By maturity dates (continued):

2014

Pihak berelasi/ Pihak ketiga/ Related parties Third parties

Dolar Amerika Dolar Amerika Serikat/ Serikat/ United States United States Rupiah Dollar Rupiah Dollar Jumlah/Total

Sampai dengan < 1 bulan 6.460.000.000 - 5.545.143.357 4.954.000.000 16.959.143.357 Up to 1 month

> 1 s.d 3 bulan 73.124.543.158 2.841.946.690 1.965.453.870.548 353.812.831.043 2.395.233.191.439 > 1 to 3 months > 3 s.d 6 bulan 2.420.000.000 - 390.836.424.245 39.893.290.184 433.149.714.429 > 3 to 6 months > 6 s.d 12 bulan 7.500.000 - 211.602.021.582 37.160.199.471 248.769.721.053 > 6 to 12 months

Jumlah 82.012.043.158 2.841.946.690 2.573.437.459.732 435.820.320.698 3.094.111.770.278 Total

Berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo:

By remaining periods to maturity dates:

2015

Pihak berelasi/ Pihak ketiga/ Related parties Third parties

Dolar Amerika Dolar Amerika Serikat/ Serikat/ United States United States Rupiah Dollar Rupiah Dollar Jumlah/Total Sampai dengan < 1 bulan 62.694.510.185 959.339.229 1.231.675.594.169 381.597.163.051 1.676.926.606.634 Up to 1 month

> 1 s.d 3 bulan 31.428.814.766 111.691.109.659 1.115.659.767.231 201.027.643.384 1.459.807.335.040 > 1 to 3 months > 3 s.d 6 bulan 36.159.041.712 - 330.307.566.952 144.405.229.160 510.871.837.824 > 3 to 6 months > 6 s.d 12 bulan 18.157.500.000 - 227.380.011.102 42.420.888.181 287.958.399.283 > 6 to 12 months

Jumlah 148.439.866.663 112.650.448.888 2.905.022.939.454 769.450.923.776 3.935.564.178.781 Total

2014

Pihak berelasi/ Pihak ketiga/ Related parties Third parties

Dolar Amerika Dolar Amerika Serikat/ Serikat/ United States United States Rupiah Dollar Rupiah Dollar Jumlah/Total Sampai dengan < 1 bulan 79.584.543.158 - 29.875.718.817 10.192.943.553 119.653.205.528 Up to 1 month > 1 s.d 3 bulan - 2.841.946.690 2.174.908.585.749 361.831.712.315 2.539.582.244.754 > 1 to 3 months > 3 s.d 6 bulan 2.427.500.000 - 236.195.568.345 45.384.985.207 284.008.053.552 > 3 to 6 months > 6 s.d 12 bulan - - 132.457.586.821 18.410.679.623 150.868.266.444 > 6 to 12 months

Jumlah 82.012.043.158 2.841.946.690 2.573.437.459.732 435.820.320.698 3.094.111.770.278 Total

Deposito berjangka yang diblokir dan dijadikan jaminan pinjaman dan hal lain sebesar Rp 337.878.464.256 dan USD 11.010.395 pada 31 Desember 2015, Rp 498.063.000.000 dan USD 7.069.826 pada tahun 2014.

Time deposits which pledged as loan collateral and others amounted to Rp 337,878,464,256 and USD 11,010,395 in December 31, 2015, Rp 498,063,000,000 and USD 7,069,826 in 2014.

Page 239: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

239Laporan Tahunan 2015 Annual Report

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

79

18. SIMPANAN DARI BANK LAIN 18. DEPOSITS FROM OTHER BANKS

Simpanan dari bank lain diklasifikasikan dalam kategori liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif.

Deposits from other banks are classified as financial liabilities measured at amortized acquisition costs using effective interest rate method.

Simpanan dari bank lain berdasarkan jenis dan mata uang terdiri dari:

Deposits from other banks by type and currency consist of:

2015 2014

Pihak berelasi Related parties Rupiah Rupiah Giro 24.519.472 249.393.554 Demand deposits Dolar Amerika Serikat United States Dollar Interbank Call Money 385.980.000.000 346.780.000.000 Interbank Call Money Deposito berjangka 32.504.142.660 28.758.781.465 Time deposits

Jumlah pihak berelasi 418.508.662.132 375.788.175.019 Total related parties

Pihak ketiga Third parties Rupiah Rupiah Giro 3.117.562.672 2.181.003.470 Demand deposits Deposito berjangka 21.200.000.000 62.400.000.000 Time deposits

Jumlah pihak ketiga 24.317.562.672 64.581.003.470 Total third parties

Jumlah 442.826.224.804 440.369.178.489 Total

Tingkat bunga efektif Average annual effective rata-rata per tahun: interest rates: Rupiah Rupiah Giro 3,75% 1,00% Demand deposits Deposito berjangka 9,28% 10,00% Time deposits Dolar Amerika Serikat United States Dollar Interbank Call Money 1,01% 1,06% Interbank Call Money Deposito berjangka 3,32% 3,50% Time deposits

19. UTANG PAJAK 19. TAXES PAYABLE 2015 2014

Pajak Penghasilan Badan (Catatan 30) - 1.385.894.325 Corporate Income Tax (Note 30) Pajak Penghasilan Income taxes Pasal 4(2) 5.565.661.586 5.371.825.870 Article 4(2) Pasal 21 613.398.369 406.295.873 Article 21 Pasal 23/26 5.484.821 23.035.748 Article 23/26 Pasal 25 - 2.954.750.500 Article 25 Pajak Pertambahan Nilai - bersih 3.640.000 3.860.000 Value Added Tax - net

Jumlah 6.188.184.776 10.145.662.316 Total

20. LIABILITAS IMBALAN PASCA-KERJA 20. OBLIGATION FOR POST-EMPLOYMENT

BENEFITS

Sejak Januari 2015, Bank menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk seluruh karyawan tetapnya dan dikelola serta diadministrasikan oleh PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia yang merupakan pihak ketiga Bank.

Since January 2015, the Bank had a defined contribution pension plan that cover all permanent employees and managed by PT. Asuransi Jiwa Manulife Indonesia which is the Bank’s third party.

Bank membukukan imbalan kerja (termasuk dana pensiun) sesuai dengan perjanjian kesepakatan antara Bank dan karyawan yang telah disesuaikan dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan pasca-kerja tersebut pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah 272 dan 260 (tidak diaudit).

The Bank provides employee benefits (including pension fund) in accordance with agreements between the Bank and employees which has complied with Labor Law No. 13/2003. The number of employees entitled to the benefits as of December 31, 2015 and 2014 are 272 and 260 (unaudited).

Page 240: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

240 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

80

20. LIABILITAS IMBALAN PASCA-KERJA (lanjutan) 20. OBLIGATION FOR POST-EMPLOYMENT BENEFITS (continued)

Seluruh jumlah yang disajikan di bawah ini didasarkan pada laporan penilaian aktuaria yang diperoleh dari PT Padma Radya Aktuaria, aktuaris independen, dengan laporan aktuaria tertanggal 15 Pebruari 2016 termasuk tahun perbandingan yang telah disajikan kembali sesuai dengan penerapan PSAK 24 (Revisi 2013).

All amounts presented below are based in the actuarial valuation report obtained from PT Padma Radya Aktuaria, an independent actuary, with the actuarial report dated February 15, 2016 including the comparative years which have been restated in line with the adoption of SFAS 24 (Revised 2013).

Jumlah beban yang diakui dalam laporan laba-rugi komprehensif adalah:

Total expense recognized in the statements of comprehensive income are as follows:

2015 2014*)

Biaya jasa kini 1.605.954.325 1.472.608.316 Current service cost Biaya bunga-bersih 447.892.800 1.507.786.876 Interest cost-net Biaya jasa lalu - 149.894.179 Past service cost

Jumlah 2.053.847.125 3.130.289.371 Total

*) Disajikan kembali (Catatan 2b) *) As restated (Note 2b)

Mutasi (aset) liabilitas di dalam laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:

The charges in the (assets) liability recognized in the statement of financial positions are as follows:

2015 2014

Saldo awal tahun 22.585.462.930 19.330.342.648 Beginning of the year Beban tahun berjalan Expense during the year (Catatan 28) 2.053.847.125 3.130.289.371 (Note 28) Biaya yang diakui pada penghasilan Cost recognized in other komprehensif lain (3.373.037.393) 1.245.187.559 comprehensive income Pembayaran selama tahun berjalan - (1.120.356.648) Payment during the year Iuran kontribusi perusahaan (16.801.156.644) - Corporate contibution

Saldo akhir tahun 4.465.116.018 22.585.462.930 End of the year

Rekonsiliasi saldo awal dan saldo akhir dari nilai wajar aset program:

Reconciliation beginning balance and ending balance from fair value asset plan:

2015 2014

Nilai wajar aset – awal periode - - Fair value assets – Beginning period Iuran pemberi kerja 16.801.156.644 - Employer contribution Ekspektasi imbal hasil dari aset program 1.300.954.121 - Expected return on plan assets Pengukuran kembali liabilitas imbalan Remeasurement of defined benefit pasti-bersih : Imbal hasil aset program 129.575.981 - liabilities-net : return on plan assets Imbalan yang dibayarkan (1.594.311.685) - Payment during the year

Nilai wajar aset – Akhir periode 16.637.375.061 - Fair value assets – Ending period

Mutasi nilai kini liabilitas selama tahun berjalan adalah sebagai berikut:

Movements in the present value of obligation in the current year were as follows:

2015 2014

Saldo awal nilai kini liabilitas 22.585.462.930 19.330.342.648 Beginning present value of obligation Biaya jasa kini 1.605.954.325 1.472.608.316 Current service cost Biaya bunga 1.748.846.921 1.507.786.876 Interest cost Biaya jasa lalu - 149.894.179 Past service cost Pembayaran selama tahun berjalan (1.594.311.685) (1.120.356.648) Payment during the year (Keuntungan) kerugian actuarial Actuarial (gains) losses yang timbul dari: arising from: - asumsi keuangan (4.799.502.565) 402.816.577 - financial assumption - asumsi pengalaman 1.556.041.153 842.370.982 - experience assumption

Saldo akhir nilai kini liabilitas 21.102.491.079 22.585.462.930 Ending present value of obligation

Page 241: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

241Laporan Tahunan 2015 Annual Report

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

81

20. LIABILITAS IMBALAN PASCA-KERJA (lanjutan) 20. OBLIGATION FOR POST-EMPLOYMENT BENEFITS (continued)

Jumlah tercatat dalam laporan posisi keuangan per 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

The amounts included in the statements of financial position as of December 31, 2015 and 2014 are as follows:

2015 2014

Nilai kini kewajiban imbalan pasti 21.102.491.079 22.585.462.930 Present value of defined benefit liabilities Nilai wajar aset (jika didanai) (16.637.375.061) - Fair value assets (if funded)

Status pendanaan 4.465.116.018 22.585.462.930 Funding status

Program ini memberikan eksposur risiko aktuarial terhadap Bank seperti risiko suku bunga dan gaji.

The program provides actuarial risk exposure to the Bank such as interest rate risk and salary risk.

Risiko Suku Bunga Interest Rate Risk

Nilai kini kewajiban imbalan pasti dihitung dengan menggunakan tingkat diskonto ditentukan dengan mengacu pada tingkat pengembalian pasar atas obligasi pemerintah. Umumnya, penurunan suku bunga dari obligasi pemerintah akan meningkatkan kewajiban program.

The present value of the defined benefits obligation is calculated using a discount rate determined by reference to market yields of government bonds. Generally, a decrease in the interest rate of a government bonds will increases the plan obligation

Risiko Tingkat Kenaikan Gaji Salary Rate Risk

Nilai kini kewajiban imbalan pasti dihitung dengan estimasi tingkat kenaikan gaji, semakin tinggi tingkat kenaikan gaji akan menyebabkan semakin besarnya kewajiban.

The present value of the defined benefit is calculated using the estimated of salary growth rate, higher salary growth rate will lead to higher obligation.

Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan penilaian aktuaria pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

The actuarial valuation as of December 31, 2015 and 2014 were carried out using the following key assumptions:

Tingkat diskonto/Discount rate : 9,00% tahun 2015/in 2015 8,00% tahun 2014/in 2014 Tingkat kenaikan gaji/Salary increment rate : 8,00% tahun 2015/in 2015 10,00% tahun 2014/in 2014 Tingkat kematian/Mortality rate : 100% TMI3 Tingkat pengunduran diri/Resignation rate : 7% sampai dengan umur 40, kemudian menurun hingga 0% di umur 55, kemudian tetap/ 7% until age 40 then decreasing linearly into 0% at 55 then fixed Tingkat pensiun normal/Normal retirement rate : 100%

Asumsi aktuarial yang signifikan untuk penentuan kewajiban imbalan pasti adalah tingkat diskonto dan kenaikan gaji yang diharapkan. Sensitivitas analisis di bawah ini ditentukan berdasarkan masing-masing perubahan asumsi yang mungkin terjadi pada akhir periode pelaporan, dengan semua asumsi lain konstan.

Significant actuarial assumptions for the determination of the defined obligation are discount rate and expected salary increase. The sensitivity analysis below has been determined based on reasonably possible changes of the respective assumptions occurring at the end or the assumptions constant.

Nilai kini kewajiban imbalan pasti/

Suku bunga/ Present value of Discount rate benefits obligation

Analisis Sensitifitas Tingkat Diskonto/ Sensitivity Analysis of Discount Rate Kenaikan suku bunga 1%/ Increase of 1% the discount rate 10,00% 19.862.004.741 Penurunan suku bunga 1%/ Decrease of 1% the discount rate 8,00% 25.901.993.645

Page 242: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

242 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

82

20. LIABILITAS IMBALAN PASCA-KERJA (lanjutan) 20. OBLIGATION FOR POST-EMPLOYMENT BENEFITS (continued)

Nilai kini kewajiban imbalan pasti/

Suku bunga/ Present value of Discount rate benefits obligation

Analisis Sensitifitas Kenaikan Gaji/ Sensitivity Analysis of Salary Increase Kenaikan suku bunga 1%/ Increase of 1% the discount rate 9,00% 22.552.422.173 Penurunan suku bunga 1%/ Decrease of 1% the discount rate 7,00% 19.772.661.293

Analisis sensitivitas yang disajikan di atas mungkin tidak mewakili perubahan yang sebenarnya dalam kewajiban imbalan pasti mengingat bahwa perubahan asumsi terjadinya tidak terisolasi satu sama lain karena beberapa asumsi tersebut mungkin berkorelasi.

The sensitivity analysis presented above may not be representative of the actual change in the defined benefit obligation as it is unlikely that the change in assumptions would occur in isolation of one another as some of the assumptions may be correlated.

Selanjutnya, dalam menyajikan analisis sensitivitas di atas, nilai kini kewajiban imbalan pasti dihitung dengan menggunakan metode projected unit credit pada akhir periode pelaporan, yang sama dengan yang diterapkan dalam menghitung liabilitas manfaat pasti yang diakui dalam laporan posisi keuangan.

Furthermore, in presenting the above sensitivity analysis, the present value of the defined benefit obligation has been calculated using the projected unit credit method at the end of the reporting period, which is the same as that applied in liability recognized in the statements of financial position.

Rata-rata durasi kewajiban imbalan pasti pada tanggal 31 Desember 2015 adalah 7,99 tahun.

The weighted average duration of the defined benefit obligation as of December December 31, 2015 is 7.99 years.

Perkiraan analisis jatuh tempo atas imbalan pensiun tidak terdiskonto per 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:

Expected maturity analysis of undiscounted pension benefit as of December 31, 2015 is presented below:

31 Desember/December 31, 2015

Lebih dari Sampai dengan 5 tahun/ 1 tahun/ 1 – 2 tahun/ 2 – 5 tahun/ More than Jumlah/ Until 1 year 1 – 2 years 2 – 5 years 5 years Total

Imbalan pensiun 1.047.962.572 2.252.390.784 8.364.758.217 18.410.177.632 30.075.289.205 Pension benefits

Jumlah 1.047.962.572 2.252.390.784 8.364.758.217 18.410.177.632 30.075.289.205 Total

21. LIABILITAS LAIN-LAIN 21. OTHER LIABILITIES

2015 2014

Bunga yang masih harus dibayar 24.821.596.742 21.774.256.080 Accrued interest Setoran jaminan 758.500.000 755.500.000 Security deposit Lainnya 379.861.886 463.141.658 Others

Jumlah 25.959.958.628 22.992.897.738 Total

Bunga yang Masih Harus Dibayar Accrued Interest

Merupakan bunga yang masih harus dibayar atas simpanan dan simpanan dari bank lain.

Represents accrued interest on deposits and deposits from other banks.

Page 243: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

243Laporan Tahunan 2015 Annual Report

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

83

21. LIABILITAS LAIN-LAIN (lanjutan) 21. OTHER LIABILITIES (continued)

Setoran Jaminan Security Deposits

Merupakan setoran jaminan atas sewa safe deposit.

Represents security deposits of safe deposit rentals.

Setoran jaminan diklasifikasikan dalam kategori liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif.

Security deposit is classified as other financial liabilities measured at cost, amortized using effective interest rate method.

Estimasi nilai wajar dari liabilitas lain-lain yang merupakan liabilitas tanpa suku bunga dan tanpa jangka waktu adalah jumlah yang harus dikembalikan saat ada permintaan. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, nilai wajar dari liabilitas ini adalah sebesar nilai tercatatnya (Catatan 37).

The estimated fair value of other liabilities which are non interest bearing liabilities and with indefinite term, is the amount that should be payable on demand. As of December 31, 2015 and 2014, fair value of these financial liabilities approximates its carrying value (Note 37).

Lainnya Others

Liabilitas lainnya terdiri dari pos penyelesaian, titipan kliring dan lainnya.

Others account consists of suspense account, funds clearing and others.

22. MODAL SAHAM 22. CAPITAL STOCK

Susunan kepemilikan saham Bank pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

The composition of Bank’s shareholders as of December 31, 2015 and 2014 are as follows:

31 Desember 2015/ December 31, 2015

Jumlah Persentase Jumlah Modal Saham/ Pemilikan/ Disetor/ Number of Percentage Total Paid-in Pemegang Saham/Shareholders Shares of Ownership Capital

Bank of India 791.616.000 76,00% 158.323.200.000 PT Panca Mantra Jaya 187.473.442 18,00% 37.494.688.400 Tn./Mr. Prakash Rupchand Chugani 16.800.000 1,61% 3.360.000.000 Masyarakat/public (masing-masing di bawah 5%/below 5% each) 45.710.558 4,39% 9.142.111.600

Jumlah/Total 1.041.600.000 100,00% 208.320.000.000

31 Desember 2014/ December 31, 2014

Jumlah Persentase Jumlah Modal Saham/ Pemilikan/ Disetor/ Number of Percentage Total Paid-in Pemegang Saham/Shareholders Shares of Ownership Capital

Bank of India 659.680.000 76,00% 131.936.000.000 PT Panca Mantra Jaya 148.609.500 17,12% 29.721.900.000 Tn./Mr. Prakash Rupchand Chugani 14.000.000 1,61% 2.800.000.000 Masyarakat/public (masing-masing di bawah 5%/below 5% each) 45.710.500 5,27% 9.142.100.000

Jumlah/Total 868.000.000 100,00% 173.600.000.000

Page 244: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

244 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

84

22. MODAL SAHAM (lanjutan) 22. CAPITAL STOCK (continued)

Dalam Pernyataan Keputusan Pemegang Saham yang didokumentasikan dalam Akta Notaris No. 26 tanggal 9 Juni 2014 yang dibuat di hadapan Aryanti Artisari,S.H.,M.Kn., notaris di Jakarta, pemegang saham Bank menyetujui untuk meningkatkan modal dasar sebesar Rp 290.000.000.000 (nilai penuh) dari semula Rp 400.000.000.000 (nilai penuh) menjadi Rp 690.000.000.000 (nilai penuh) dengan cara menerbitkan 1.450.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 200 (nilai penuh). Perubahan tersebut telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan surat keputusan No. AHU-03743.40.20.2014 tanggal 9 Juni 2014 serta telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-03743.40.20.2014 tanggal 9 Juni 2014.

In the Statement of Stockholders’ Decision as documented in Notarial Deed No. 26 dated June 9, 2014 of Aryanti Artisari S.H., M.Kn., notary in Jakarta, the Bank’s stockholders approved to increase the authorized capital amounted to Rp 290,000,000,000 (full amounts) from previous amount to Rp 400,000,000,000 (full amounts) become Rp 690,000,000,000 (full amounts) by issuing 1,450,000,000 shares with par value Rp 200 (full amounts). The amendments as approved by the Minister of Justice and Human Rights on the decision letter No. AHU-03743.40.20.2014 dated June 9, 2014 and has been registered in the Register of Company No. AHU-03743.40.20.2014 dated June 9, 2014.

Dalam Pernyataan Keputusan Pemegang Saham yang didokumentasikan dalam Akta Notaris No. 36 tanggal 3 Desember 2015 yang dibuat di hadapan Dr. Irawan Soerodjo S.H., MSi., notaris di Jakarta, pemegang saham Bank menyetujui modal dasar Bank sebesar Rp 690.000.000.000 (nilai penuh) terbagi atas 3.450.000.000, masing-masing saham bernilai nominal sebesar Rp 200 (nilai penuh). Modal dasar telah ditempatkan dan disetor penuh sebesar 30,19% atau sejumlah 1.041.600.000 saham, dengan nilai nominal sebesar Rp 208.320.000.000. Pernyataan Keputusan Pemegang Saham tersebut telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan surat keputusan No. AHU-0948823.AH.01.02.Tahun 2015 tanggal 23 Desember 2015.

In the Statement of Stockholders’ Decision as documented in Notarial Deed No. 36 dated December 3, 2015 of Dr, Irawan Soerodjo S.H., MSi, notary in Jakarta, the Bank’s stockholders approved the authorized capital amounted Rp 690,000,000,000 (full amounts) by issuing 3,450,000,000 shares with par value Rp 200 (full amounts). Authorized capital which has been placed and fully paid amounted to 30.19% or amounted to 1,041,600,000 shares, with a nominal value of Rp 208,320,000,000. The Statements of stockholders’ Decision were approved by the Minister of Justice and Human Rights on the decision letter No. AHU-0948823.AH.01.02.TAHUN 2015 dated December 23, 2015

23. TAMBAHAN MODAL DISETOR 23. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL

Akun ini merupakan agio saham sehubungan dengan penawaran umum pada tahun 2002 dan penawaran umum terbatas I dengan hak untuk memesan efek terlebih dahulu pada tahun 2008 dan penawaran umum terbatas II dengan hak memesan efek terlebih dahulu pada tahun 2014 setelah dikurangi biaya emisi saham, dengan perincian sebagai berikut:

This account represents additional paid-in capital after deducting share issuance costs in connection with the Bank’s initial public offering in 2002, limited public offering I in 2008 and limited public offering II in 2014 with details as follows:

Agio saham/ Biaya Paid in emisi saham/ capital in Share Jumlah/ excess of par issuance cost Total

Pengeluaran 60.000.000 saham melalui penjualan saham Bank pada penawaran Sale of 60,000,000 the Bank shares umum tahun 2002 3.000.000.000 (1.296.051.046) 1.703.948.954 through public offering in 2002 Pengeluaran 558.000.000 saham melalui penawaran umum Issuance of 558,000,000 shares terbatas I kepada pemegang through limited public offering I saham tahun 2008 27.900.000.000 (701.943.900) 27.198.056.100 to stockholders in 2008

Saldo per 31 Desember 2014 30.900.000.000 (1.997.994.946) 28.902.005.054 Balance as of December 31, 2014

Pengeluaran 173.600.000 saham Issuance of 173,600,000 melalui penawaran umum shares through limited terbatas II kepada offering II to stockholders pemegang saham tahun 2014 451.360.000.000 (1.960.684.240) 449.399.315.760 in 2014

Saldo per 31 Desember 2015 482.260.000.000 (3.958.679.186) 478.301.320.814 Balance as of December 31, 2015

Page 245: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

245Laporan Tahunan 2015 Annual Report

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

85

24. CADANGAN UMUM DAN DIVIDEN TUNAI 24. GENERAL RESERVE AND CASH DIVIDENDS

Berdasarkan akta berita acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT Bank of India Indonesia Tbk No. 218 tanggal 24 Maret 2015 dari Dr. Irawan, SH., M.Si., telah disetujui sebagai berikut:

Based on the deed Stockholders’ Resolution PT Bank of India Indonesia Tbk No. 218 dated March 24, 2015 of Dr. Irawan, SH., M.Si., the stockholders approved to:

a. Tidak ada pembagian deviden tahun buku

periode 2014. a. There will be no cash dividends distribution for

the year 2014.

b. Sejumlah Rp 2.000.000.000 dari laba tahun 2014 digunakan sebagai cadangan umum sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Bank.

b. The amount of Rp 2,000,000,000 from 2014 net income will be appropriated as general reserve to be in compliance with the Bank’s Articles of Association.

Pada tahun 2015, tidak membagikan dividen tunai serta tidak melakukan pembentukan cadangan umum.

On 2015, the bank has not paid cash dividend and did not make allowance for general reserve.

25. PENDAPATAN BUNGA 25. INTEREST INCOME

2015

Mata uang asing/Foreign Jumlah/ Rupiah currencies Total

Kredit 364.494.950.995 74.270.247.622 438.765.198.617 Loans Penempatan pada Bank Placements with Bank Indonesia dan bank lain 17.426.703.027 370.030 17.427.073.057 Indonesia and other banks Efek-efek 86.864.174.473 9.357.949.040 96.222.123.513 Securities

Jumlah 468.785.828.495 83.628.566.692 552.414.395.187 Total

2014

Mata uang asing/Foreign Jumlah/ Rupiah currencies Total

Kredit 333.588.987.183 49.456.609.520 383.045.596.703 Loans Penempatan pada Bank Placements with Bank Indonesia dan bank lain 16.556.638.875 - 16.556.638.875 Indonesia and other banks Efek-efek 18.632.389.794 21.633.640.140 40.266.029.934 Securities Giro pada bank lain - 139.176.510 139.176.510 Demand deposits with other banks

Jumlah 368.778.015.852 71.229.426.170 440.007.442.022 Total

Jumlah bunga yang diperoleh dari pihak berelasi masing-masing sebesar Rp 16.782.932.858 dan Rp 16.431.988.776 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Catatan 32).

Interest income from related parties amounted to Rp 16,782,932,858 and Rp 16,431,988,776 for the years ended December 31, 2015 and 2014, respectively (Note 32).

26. BEBAN BUNGA 26. INTEREST EXPENSE

2015

Mata uang asing/ForeiSgn Jumlah/ Rupiah currencies Total

Simpanan Deposits Deposito berjangka 316.325.444.697 26.518.087.471 342.843.532.168 Time deposits Tabungan 5.532.977.496 - 5.532.977.496 Saving deposits Jasa giro 1.934.173.315 992.690.089 2.926.863.404 Demand deposits Interbank Call Money - 3.857.526.185 3.857.526.185 Interbank Call Money

Jumlah 323.792.595.508 31.368.303.745 355.160.899.253 Total

Page 246: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

246 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

86

26. BEBAN BUNGA (lanjutan) 26. INTEREST EXPENSE (continued) 2014

Mata uang asing/Foreign Jumlah/ Rupiah currencies Total

Simpanan Deposits Deposito berjangka 236.522.611.206 12.711.248.645 249.233.859.851 Time deposits Tabungan 5.077.089.760 - 5.077.089.760 Saving deposits Jasa giro 2.295.344.629 707.073.917 3.002.418.546 Demand deposits Interbank Call Money - 2.921.561.907 2.921.561.907 Interbank Call Money

Jumlah 243.895.045.595 16.339.884.469 260.234.930.064 Total

Jumlah beban bunga kepada pihak berelasi masing-masing sebesar Rp 17.850.540.247 dan Rp 3.862.157.236 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Catatan 32).

Total interest expense to related parties amounted to Rp 17,850,540,247 and Rp 3,862,157,236 for the years ended December 31, 2015 and 2014, respectively (Note 32).

27. PEMBENTUKAN (PEMULIHAN) KERUGIAN

PENURUNAN NILAI DAN PENGHAPUSAN ASET PRODUKTIF DAN NON PRODUKTIF

27. PROVISION (REVERSAL) OF IMPAIRMENT LOSSES AND LOSSES OF EARNING ASSETS AND NON-EARNING ASSETS

2015 2014

Aset produktif : Earning assets : Giro pada Demand deposits with bank lain (Catatan 6) - (317.420.376) other banks (Note 6) Efek-efek (Catatan 8) 21.974.115.698 - Securities (Note 8) Kredit (Catatan 10) 163.161.638.350 6.228.149.155 Loans (Note 10)

Jumlah aset produktif 185.135.754.048 5.910.728.779 Total earning assets

Aset non produktif : Non-earning assets : Aset Tetap (Catatan 13) 224.822.672 - Fixed assets (Note 13) Aset lainnya (Catatan 15) 12.136.659.088 - Other assets (Note 15)

Jumlah aset non produktif 12.361.481.760 - Total non-earning assets

Pembentukan (pemulihan) cadangan kerugian penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi komprehensif berdasarkan klasifikasi aset keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

Provision (reversal) of impairment losses recognized in the statement of comprehensive income based on classification of financial assets for the years ended December 31, 2015 and 2014 are as follows:

2015

Pinjaman yang Dimiliki hingga diberikan dan jatuh tempo/ piutang/Loan Held and receivables to maturity Jumlah/Total

Giro pada Demand deposits with bank lain (Catatan 6) other banks (Note 6) Efek-efek (Catatan 8) 21.974.115.698 - 21.974.115.698 Securities (Note 8) Kredit (Catatan 10) 163.161.638.350 - 163.161.638.350 Loans (Note 10)

Jumlah 185.135.754.048 - 185.135.754.048 Total

2014

Pinjaman yang Dimiliki hingga diberikan dan jatuh tempo/ piutang/Loan Held and receivables to maturity Jumlah/Total

Giro pada Demand deposits with bank lain (Catatan 6) (317.420.376) - (317.420.376) other banks (Note 6) Efek-efek (Catatan 8) - - - Securities (Note 8) Kredit (Catatan 10) 6.228.149.155 - 6.228.149.155 Loans (Note 10)

Jumlah 5.910.728.779 - 5.910.728.779 Total

Page 247: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

247Laporan Tahunan 2015 Annual Report

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

87

28. TENAGA KERJA DAN TUNJANGAN 28. PERSONNEL EXPENSES 2015 2014

Gaji 29.050.551.705 28.842.885.349 Salary Tunjangan 5.022.335.453 - Benefits Imbalan kerja (Catatan 20) 2.053.847.126 3.130.289.371 Post-employment benefits (Note 20) Lainnya - 3.581.430.025 Others

Jumlah 36.126.734.284 35.554.604.745 Total

Rincian gaji dan bonus atas dewan komisaris, dewan direksi, komite audit dan komite pemantau risiko Bank adalah sebagai berikut:

Details of salary and benefits given to commissioners, directors, audit committee and risk monitoring committee of the Bank are as follows:

2015

Jumlah pejabat/ Number of Gaji/ Tunjangan/ Bonus/ Jumlah/ officers Salary Benefits Bonuses Total

Komisaris 3 685.564.500 179.706.950 220.057.394 1.085.328.844 Commissioners Direksi 4 1.940.699.997 887.497.787 1.135.430.453 3.963.628.237 Directors Komite audit dan komite Audit committee and risk

pemantau risiko 2 78.000.000 5.537.500 - 83.537.500 monitoring committee

Jumlah 9 2.704.264.497 1.072.742.237 1.355.487.847 5.132.494.581 Total

2014

Jumlah pejabat/ Number of Gaji/ Tunjangan/ Bonus/ Jumlah/ officers Salary Benefits Bonuses Total

Komisaris 2 501.000.000 193.695.570 200.000.000 894.695.570 Commissioners Direksi 5 2.019.239.154 929.861.879 444.146.800 3.393.247.833 Directors Komite audit dan komite Audit committee and risk

pemantau risiko 2 83.500.000 6.687.500 - 90.187.500

Jumlah 9 2.603.739.154 1.130.244.949 644.146.800 4.378.130.903 Total

29. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 29. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES

Rincian gaji dan bonus atas dewan komisaris, dewan direksi, komite audit dan komite pemantau risiko Bank adalah sebagai berikut:

Details of salary and benefits given to commissioners, directors, audit committee and risk monitoring committee of the Bank are as follows:

2015 2014

Komunikasi 5.661.872.032 5.917.310.384 Communication Penyusutan dan Depreciation and amortisasi (Catatan 13 dan14) 4.871.412.315 2.935.409.242 amortization (Notes 13 and 14) Barang cetak dan keperluan kantor 3.140.492.296 3.488.591.577 Printing and office supplies Honorarium tenaga ahli 1.939.522.100 623.149.259 Professional fees Pendidikan dan pelatihan 1.882.061.859 1.972.063.275 Education and training Transportasi 1.841.587.217 2.550.371.478 Transportation Perbaikan dan pemeliharaan 1.811.266.593 2.003.497.358 Repairs and maintenance Sewa 1.415.139.503 1.948.839.171 Rental Pajak dan perijinan 569.707.752 401.719.641 Taxes and licenses Asuransi 434.430.663 347.494.992 Insurance Iklan dan promosi 233.486.142 440.538.402 Advertisement and promotion Lain-lain 3.154.618.962 2.371.603.819 Others

Jumlah 26.955.597.434 25.000.588.598 Total

Page 248: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

248 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

88

30. (BEBAN) PENDAPATAN PAJAK PENGHASILAN 30. INCOME TAX (EXPENSE) INCOME

(Beban) pendapatan pajak Bank terdiri dari: Tax (expense) income of the Bank consists of the following:

2015 2014

Pajak kini – (beban) - (36.430.271.640) Current tax - (expense) Pajak tangguhan - pendapatan 2.933.188.355 502.483.181 Deferred tax - income

Jumlah 2.933.188.355 (35.927.788.459) Total

Pajak Kini Current Tax

Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif dengan laba kena pajak adalah sebagai berikut:

A reconciliation between income before tax per statements of comprehensive income and taxable income are as follows:

2015 2014

Laba (rugi) sebelum pajak menurut laporan laba rugi Income before tax per statements komprehensif (47.601.231.850) 142.314.616.681 of comprehensive income

Perbedaan temporer: Temporary difference: Imbalan pasca-kerja (14.747.309.518) 2.009.032.723 Post-employment benefits Penyusutan dan penurunan nilai Depreciation and impairment aset tetap 363.150.760 - on fixed assets

Jumlah (14.384.158.758) 2.009.032.723 Total

Perbedaan yang tidak dapat Non deductible expenses diperhitungkan menurut fiskal: (non-taxable income): Depreciation expenses Penyusutan aset tetap 463.994.952 496.666.909 on fixed assets Cadangan kerugian penurunan nilai 34.777.421.522 - Allowance for impairment Beban lain yang tidak dapat diperhitungkan untuk tujuan perpajakan 627.061.956 899.870.249 Other non deductible expenses

Jumlah 35.868.478.430 1.396.537.158 Total

Laba (Rugi) Kena Pajak (26.116.912.178) 145.720.186.562 Taxable Income

Laba kena pajak hasil rekonsiliasi tahun 2015 menjadi dasar dalam pengisian Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) Pajak Penghasilan Badan.

The reconciliation of taxable income in 2015 will be the basis in filling Annual Corporate Income Tax Return (“SPT”).

Perhitungan Pajak Penghasilan Badan tahun 2014 sesuai dengan yang akan dan telah dilaporkan Bank dalam Surat Pemberitahuan Tahunan (“SPT”) kepada kantor layanan pajak.

The calculation of Corporate Income Tax in 2014 conform with the amounts had been reported by the Bank to the tax office in its Annual Tax Return (“SPT”).

Perhitungan pajak penghasilan dan utang pajak badan adalah sebagai berikut:

Income tax and income tax payable are computed as follows:

2015 2014

Beban pajak penghasilan - 36.430.271.640 Income tax expense Dikurangi pajak penghasilan dibayar dimuka Less prepayments of Pasal 25 (19.965.750.162) (35.044.377.315) income taxes Article 25

Kurang bayar (lebih bayar) pajak Underpayment (overpayment) of Penghasilan badan (19.965.750.162) 1.385.894.325 corporate income tax

Page 249: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

249Laporan Tahunan 2015 Annual Report

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

89

30. (BEBAN) PENDAPATAN PAJAK PENGHASILAN (lanjutan)

30. INCOME TAX (EXPENSE) INCOME (continued)

Pajak Kini (lanjutan) Current Tax (continued)

Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:

A reconciliation between the total tax expense and the amounts computed by applying the effective tax rates to income before tax are as follows:

2015 2014

Laba sebelum pajak menurut Income before tax per statements laporan laba rugi komprehensif (47.601.231.850) 142.314.616.681 of comprehensive income

Tarif pajak yang berlaku (11.900.307.962) 35.578.654.170 Tax expense at effective tax rate Pengaruh pajak atas perbedaan yang tidak dapat diperhitungkan Tax effect of non-taxable income menurut fiskal 8.967.119.607 349.134.289 (non deductible expense)

Beban (pendapatan) pajak (2.933.188.355) 35.927.788.459 Tax expense (income)

Pajak Tangguhan Deferred Tax

Rincian aset pajak tangguhan - bersih Bank adalah sebagai berikut:

The details of the Bank’s - net deferred tax assets are as follows:

2015

Dibebankan (dikreditkan) ke penghasilan komprehensif Dibebankan lain/ (dikreditkan) ke Charged laba rugi/ (credited) to other Aset (liabilitas) pajak 1 Januari 2015/ Charged (credited) comprehensive 31 Desember 2015/ tangguhan 1 January, 2015 to profit or loss income 31 December 2015 Deferred tax assets (liabilities)

Liabilitas imbalan pasca-kerja 5.646.365.734 (3.686.827.379) (843.259.348) 1.116.279.007 Obligation for post-employment benefits Penyusutan dan penurunan nilai - 90.787.690 (9.542.443.826) (9.451.656.136) Depreciation and impairment Rugi fiskal - 6.529.228.044 - 6.529.228.044 Fiscal loss Jumlah 5.646.365.734 2.933.188.355 (10.385.703.174) (1.806.149.085) Total

2014

Dibebankan (dikreditkan) ke penghasilan komprehensif Dibebankan lain/ (dikreditkan) ke Charged laba rugi/ (credited) to other Aset (liabilitas) pajak 1 Januari 2014/ Charged (credited) comprehensive 31 Desember 2014/ tangguhan 1 January, 2014 to profit or loss income 31 December 2014 Deferred tax assets (liabilities)

Liabilitas imbalan pasca-kerja 4.832.585.663 502.483.181 311.296.890 5.646.365.734 Obligation for post-employment benefits Jumlah 4.832.585.663 502.483.181 311.296.890 5.646.365.734 Total

Berdasarkan Undang-Undang Pajak Penghasilan No. 36 tahun 2008 pengganti UU pajak No. 7/1983, tarif pajak badan adalah sebesar 25% yang berlaku efektif 1 Januari 2010. Aset dan liabilitas pajak tangguhan disesuaikan dengan tarif pajak yang berlaku pada periode ketika aset direalisasikan dan liabilitas diselesaikan berdasarkan tarif pajak yang akan ditetapkan.

Based on Tax Law No. 36/2008 the amendment of tax law No. 7/1983 on income taxes, the new corporate tax rate is set at flat rate of 25% effective from January 1, 2010. Accordingly, deferred tax assets and liabilities has been adjusted to the tax rates that are expected to apply at the period when the asset is realized or liability is settled, based on the tax rates that will be enacted.

Page 250: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

250 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

90

31. LABA (RUGI) PER SAHAM DASAR 31. BASIC EARNINGS (LOSS) PER SHARE

Berikut ini adalah data yang digunakan untuk perhitungan laba per saham dasar:

Below are the data used to calculate the basic earnings per share:

2015 2014

Laba bersih Net income Laba bersih untuk perhitungan Net income for computation of laba per saham dasar (44.668.043.495) 106.386.828.222 basic earnings per share

Lembar / Share Lembar / Share

Jumlah saham Number of shares Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa untuk perhitungan laba ordinary shares for computation per saham dasar 1.027.133.333 868.000.000 of basic earnings per share

Laba (rugi) per saham dasar (43) 123 Basic earnings (loss) per share

32. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI 32. NATURE OF RELATIONSHIP AND

TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES

Sifat yang Berelasi Nature of Relationship

Dalam kegiatan normal usahanya, Bank juga mengadakan transaksi-transaksi tertentu dengan pihak-pihak yang berelasi.

In the normal course of business, the Bank entered into certain transaction with related parties.

Transaksi dengan pihak berelasi dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, yang mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi.

Transactions with related parties are made based on terms agreed by the parties, which may not be the same as those of the transaction between unrelated parties.

Rincian sifat hubungan dan jenis transaksi yang signifikan dengan pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

The details of the relationship and type of significant transactions with related parties as of December 31, 2015 and 2014 are as follows:

No./ Pihak-pihak berelasi/ Sifat relasi istimewa/ Jenis transaksi/ No. Related parties Nature of relationship Type of transactions

1. Bank of India Pemegang Saham/ Giro pada bank lain/ Shareholders Demand deposits with other banks

2. PT Panca Mantra jaya Pemegang Saham/ Simpanan nasabah/ Shareholders Deposit from customers

3. Deepak Rupo Chugani Keluarga Komisaris/ Kredit yang diberikan/Loans Commisioner’s Family 4. PT Putra Mahkota Perkasa Perusahaan Keluarga Komisaris/ Kredit yang diberikan/Loans The Company of Commisioner’s Family 5. PT GTL Indonesia Penjamin oleh Kredit yang diberikan/Loans Pemegang Saham/ Guarantee by Shareholders 6. Ramesh Shamdas Khubani Penjamin oleh Kredit yang diberikan/Loans Pemegang Saham/ Guarantee by Shareholders

7. Ramesh Motiram Keluarga Komisaris/ Kredit yang diberikan/Loans Commisioner’s Family 8. Ananthachari Sampathkumar Penjamin oleh Kredit yang diberikan/Loans Pemegang Saham/ Guarantee by Shareholders 9. PT Classic Prima Carpet Perusahaan Komisaris/ Kredit yang diberikan/Loans Commisioner’s Company 10. PT Faltec Classic Automotive M Perusahaan Komisaris/ Bank Garansi/ Bank Guarantee Commisioner’s Company

Page 251: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

251Laporan Tahunan 2015 Annual Report

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

91

32. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI (lanjutan)

32. NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)

Sifat yang Berelasi (lanjutan) Nature of Relationship (continued)

Rincian sifat hubungan dan jenis transaksi yang signifikan dengan pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut (lanjutan):

The details of the relationship and type of significant transactions with related parties as of December 31, 2015 and 2014 are as follows (continued):

No./ Pihak-pihak berelasi/ Sifat relasi istimewa/ Jenis transaksi/ No. Related parties Nature of relationship Type of transactions

11. PT Metro Global Services Penjamin oleh Kredit yang diberikan/Loans Pemegang Saham/ Guarantee by Shareholders 12. PT Classic Carpetama Ind Perusahaan Komisaris/ Kredit yang diberikan/Loans Commisioner’s Company

13. PT Kemang Jaya Indo Perusahaan Komisaris/ Kredit yang diberikan/Loans Commisioner’s Company 14. PT VVF Indonesia Penjamin oleh Tagihan akseptasi dan kredit Bank Pihak Terkait/ yang diberikan/Acceptance Guarantee by Bank Receivables and loans Related Party

15. PT Multindo Velvet Industries Perusahaan Keluarga Komisaris/ Kredit yang diberikan dan The Company of tagihan akseptasi/Loans and Commisioner’s Family Acceptance Receivables 16. Dilip R. Chugani Keluarga Komisaris/ Kredit yang diberikan/Loans Commisioner’s Family

17. Narwani Prakash Kotumal Pengurus Perusahaan Kredit yang diberikan/Loans Keluarga Komisaris/ Key Person of Company Is Commisioner’s Family 18. PT Universal Carpet and Rugs Perusahaan Keluarga Komisaris/ Kredit yang diberikan/Loans The Company of Commisioner’s Family 19. PT Tawang Swasti Rawikara Penjamin oleh Kredit yang diberikan/Loans Pemegang Saham/ Guarantee by Shareholders 20. PT Classic Automotive Manufacturing Perusahaan Keluarga Simpanan nasabah dan kredit Pemegang saham Bank/ yang diberikan/Deposit from customers Stockholder’s Family Company and loans

21. Personil manajemen kunci Hubungan Pengendalian Kredit yang diberikan dan dan keluarga/key management Kegiatan Bank/ simpanan nasabah/Loans personnel and family Relation of the Bank’s Activity deposit from customers

Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Bank juga mengadakan transaksi tertentu dengan pihak-pihak berelasi. Menurut manajemen Bank, transaksi-transaksi tersebut dilakukan dengan persyaratan dan kondisi normal seperti yang dilakukan dengan pihak ketiga lainnya, kecuali pinjaman yang diberikan kepada para karyawan. Transaksi-transaksi tersebut meliputi:

In conducting its business, the Bank entered into certain transactions with its related parties. According to the Bank management, transactions with related parties were made at similar conditions and terms as those done with third parties, except for loans to employees. These transactions include the following:

a. Giro pada bank lain (Catatan 6) a. Demand deposits from other banks (Note 6)

Merupakan penempatan pihak berelasi pada Bank of India. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, persentase giro pada bank lain kepada pihak berelasi terhadap jumlah keseluruhan giro pada bank lain masing-masing sebesar kurang lebih 91,77% dan 16,66%.

Demand deposits with related party which were placed with Bank of India. As of December 31, 2015 and 2014, percentage of demand deposits from other banks from related parties accounted for 91.77% and 16.66% respectively.

Page 252: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

252 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

92

32. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI (lanjutan)

32. NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)

Sifat yang Berelasi (lanjutan) Nature of Relationship (continued)

b. Kredit (Catatan 10) b. Loans (Note 10)

Pada tanggal laporan posisi keuangan, persentase kredit yang diberikan kepada pihak berelasi terhadap jumlah keseluruhan kredit yang diberikan adalah sebesar kurang lebih 5,37% dan 4,32% pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. Tingkat bunga per tahun untuk kredit yang diberikan kepada pihak berelasi adalah antara 10%-13,75% untuk mata uang Rupiah dan 8% untuk mata uang asing untuk periode 31 Desember 2015, 10%-15% untuk mata uang Rupiah dan 8%-9% untuk mata uang asing pada tahun 2014.

At statement of financial position date, percentage of loans from related parties accounted for 5.37% and 4.32% respectively, of the total loans as of December 31, 2015. Interest rates per annum on loans for related parties ranged from 10%-13,75% for Rupiah currency and 8% for foreign currency for the period of 31 December 2015, 10% to 15% for Rupiah currency and 8%-9% for foreign currency in 2014.

c. Penempatan dana dari pihak-pihak berelasi

dalam bentuk simpanan (Catatan 17): c. Placements of funds from related parties in the

form of deposits (Note 17):

- Giro - Demand deposits

Pada tanggal laporan posisi keuangan, persentase rekening giro pihak berelasi dari jumlah rekening giro adalah 4,25% dan 2,06% pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. Untuk rekening giro Rupiah, tingkat suku bunga rata-rata yang diberikan pada 31 Desember 2015 adalah 1,05% dan tahun 2014 adalah 1,00%. Sedangkan untuk Dolar Amerika Serikat pada 31 Desember 2015 dan 2014 adalah 0,52% dan 0,25%.

At statement of financial positions date, percentage of demand deposits from related parties accounted for 4.25% and 2.06% as of December 31, 2015 and 2014. Interest rate demand deposits on Rupiah in December 31, 2015 and 2014 are 1.05% and 1.00%, respectively. While, interest rate for demand deposits on United States Dollar in December 31, 2015 and 2014 are 0.52% and 0.25%, respectively.

- Tabungan - Saving deposits

Pada tanggal laporan posisi keuangan, persentase tabungan pihak berelasi dari jumlah tabungan adalah sebesar 3,04% dan 1,05% pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. Tingkat bunga rata-rata yang diberikan adalah 4,04% dan 4.00% untuk 31 Desember 2015 dan 2014.

At statement of financial positions date, percentage of saving deposits from related parties accounted for 3.04% and 1.05% as of December 31, 2015 and 2014. Average interest rates on saving deposits in December 31, 2015 and 2014 are 4.04% and 4.00%, respectively.

- Deposito berjangka - Time deposits

Pada tanggal laporan posisi keuangan, persentase deposito berjangka pihak berelasi dari jumlah deposito berjangka adalah sebesar 6,63% dan 2,74% pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. Untuk deposito berjangka Rupiah, tingkat bunga rata-rata yang diberikan adalah 10,10% dan 9,00% pada 31 Desember 2015 dan 2014. Untuk Dolar Amerika Serikat adalah 3,15% dan 3,00% pada 31 Desember 2015 dan 2014.

At statement of financial positions date, percentage of time deposits from related parties accounted for 6.63% and 2.74% as of December 31, 2015 and 2014. Average interest rate for time deposits on Rupiah is 10.10% and 9,00% in December 31, 2015 and 2014. Average interest rate on United States Dollar deposits are 3.15% and 3.00% in December 31, 2015 and 2014.

Page 253: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

253Laporan Tahunan 2015 Annual Report

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

93

32. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI (lanjutan)

32. NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)

Sifat yang Berelasi (lanjutan) Nature of Relationship (continued)

c. Penempatan dana dari pihak-pihak berelasi

dalam bentuk simpanan (Catatan 17) (lanjutan) :

c. Placements of funds from related parties in the form of deposits (Note 17) (continued):

Saldo giro pada bank lain, kredit, simpanan dan simpanan dari bank lain dari pihak berelasi dapat diikhtisarkan sebagai berikut:

The balance of demand deposits with other banks, loans, deposits and deposits from other banks with related parties can be summarized as follows:

2015 2014

Giro pada bank lain Demand deposits with other banks Bank of India 5.096.716.683 400.177.152.577 Bank of India

Persentase giro pada Percentage of demand bank lain dari deposits with other banks jumlah aset 0,08% 7,69% from total assets

Kredit Loans PT Multindo Velvet PT Multindo Velvet Industries 63.640.622.043 65.668.805.559 Industries PT Kemang Jaya Indo - - PT Kemang Jaya Indo PT Putra Mahkota Perkasa - 42.580.000.000 PT Putra Mahkota Perkasa Ramesh Shamdas Khubani - 3.058.318.410 Ramesh Shamdas Khubani Narwani Prakash Kotumal 5.800.000.000 5.500.000.000 Narwani Prakash Kotumal PT Metro Global Services 2.896.500.029 4.400.000.000 PT Metro Global Services Ananthachari Sampathkumar - 1.548.125.000 Ananthachari Sampathkumar Deepak Rupo Chugani 97.815.446.218 7.976.926.164 Deepak Rupo Chugani PT Classic Prima Carpet 75.671.707 70.182.493 PT Classic Prima Carpet Dilip R.C 14.400.000.000 - Dilip R.C Classic Automotive 6.487.583.642 - Classic Automotive Keluarga direksi dan Director’s family and karyawan kunci 1.813.260.568 1.948.395.350 key personnel

Jumlah 192.929.084.207 132.750.752.976 Total

Persentase kredit dari Percentage of loans from jumlah aset 3,17% 2,55% total assets

Simpanan Deposits Giro 12.660.824.702 6.645.634.806 Demand deposits Tabungan 4.392.995.176 1.772.427.896 Saving deposits Deposito berjangka 261.090.315.551 84.853.989.848 Time deposits

Jumlah 278.144.135.429 93.272.052.550 Total

Persentase simpanan Percentage of deposits from dari jumlah liabilitas 5,59% 2,01% total liabilities

Simpanan dari bank lain Deposits from other banks Giro 24.519.472 249.393.554 Demand deposits Interbank Call Money 385.980.000.000 346.780.000.000 Interbank Call Money Deposito berjangka 32.504.142.660 28.758.781.465 Time deposits

Jumlah 418.508.662.132 375.788.175.019 Total

Persentase simpanan dari bank lain dari Percentage of other banks jumlah liabilitas 8,42% 8,10% deposits from total liabilities

Pendapatan bunga - Kredit 16.782.932.858 16.431.988.776 Interest income - Loans Persentase pendapatan Percentage of loans interest bunga kredit dari jumlah income from total pendapatan bunga 3,81% 3,72% interest income

Page 254: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

254 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

94

32. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI (lanjutan)

32. NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)

Sifat Transaksi (lanjutan) Nature of Transaction (continued)

c. Penempatan dana dari pihak-pihak berelasi

dalam bentuk simpanan (Catatan 17) (lanjutan):

c. Placements of funds from related parties in the form of deposits (Note 17) (continued):

Saldo giro pada bank lain, kredit, simpanan dan simpanan dari bank lain dari pihak berelasi dapat diikhtisarkan sebagai berikut (lanjutan):

The balance of demand deposits with other banks, loans, deposits and deposits from other banks with related parties can be summarized as follows (continued):

2015 2014

Beban bunga Interest expenses Giro 62.656.877 36.357.094 Demand deposits Tabungan 26.703.136 34.476.859 Saving deposits Deposito berjangka 17.761.180.234 3.791.323.283 Time deposits

Jumlah 17.850.540.247 3.862.157.236 Total

Persentase beban bunga simpanan Percentage of deposit and dan simpanan dari bank deposit from other banks lain dari jumlah interest expense from beban bunga 4,90% 1,44% total interest expenses

Saldo liabilitas komitmen dan kontinjensi kepada pihak berelasi per 31 Desember 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar Rp 55.229.841.640 dan Rp 5.337.885.824.

Outstanding commitments and contingencies liabilities to related parties as of December 31, 2015 and 2014 were Rp 55,229,841,640 and Rp 5,337,885,824, respectively.

33. KOMITMEN DAN KONTINJENSI 33. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES

Bank memiliki tagihan dan liabilitas komitmen dan kontinjensi sebagai berikut:

The Bank has commitments and contingencies receivables and payables as follows:

2015 2014

KOMITMEN COMMITMENTS Tagihan komitmen Commitment receivables Dolar Amerika Serikat United States Dollar Pembelian berjangka valuta asing Unsettled purchase of yang belum selesai 75.817.500.000 554.681.384.223 foreign currencies forward Pembelian tunai valuta asing Unsettled purchase of yang belum selesai 3.252.756.374 - foreign currencies forward Lainnya 68.690.942.051 145.056.586.078 Others

Jumlah tagihan komitmen 147.761.198.425 699.737.970.301 Total commitment receivables

Liabilitas komitmen Commitment liabilities Rupiah Rupiah

Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum Unused loan commitments digunakan 481.652.935.733 552.610.372.808 granted to customers

Dolar Amerika Serikat United States Dollar Fasilitas kredit kepada nasabah Unused loan commitments yang belum digunakan 68.071.291.504 77.999.634.299 granted to customers L/C yang irrevocable dan Outstanding irrevocable masih berjalan 68.690.942.051 145.056.586.078 letters of credit Penjualan berjangka Unsettled sales of foreign valuta asing yang currencies forward belum selesai 75.264.128.331 753.243.239.699 and swap Penjualan tunai Unsettled sales of foreign valuta asing yang currencies spot belum selesai 3.734.522.000 3.096.250.000

Jumlah liabilitas komitmen 697.413.819.619 1.532.006.082.884 Total commitment liabilities

Jumlah liabilitas komitmen - bersih 549.652.621.194 832.268.112.583 Total commitment liabilities - net

Page 255: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

255Laporan Tahunan 2015 Annual Report

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

95

33. KOMITMEN DAN KONTINJENSI (lanjutan) 33. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

Bank memiliki tagihan dan liabilitas komitmen dan kontinjensi sebagai berikut (lanjutan) :

The Bank has commitments and contingencies receivables and payables as follows (continued) :

2015 2014

KONTINJENSI CONTINGENCIES Tagihan kontinjensi Contingent receivables Rupiah Rupiah Pendapatan bunga dalam penyelesaian 11.667.263.966 3.166.711.407 Past due interest receivable Garansi yang diterima 234.948.357.913 228.262.759.703 Guarantee received Dolar Amerika Serikat United States Dollar Garansi yang diterima 72.578.025.000 14.710.283.750 Guarantee received

Jumlah tagihan kontinjensi 319.193.646.879 246.139.754.860 Total contingent receivables

Liabilitas kontinjensi Contingent liabilities Rupiah Rupiah Penerbitan jaminan dalam bentuk bank garansi 234.948.357.913 228.262.759.703 Bank guarantees issued Dolar Amerika Serikat United States Dollar Penerbitan jaminan dalam bentuk bank garansi 72.578.025.000 14.710.283.750 Bank guarantees issued

Jumlah liabilitas kontinjensi 307.526.382.913 242.973.043.453 Total contingent liability

Jumlah tagihan kontinjensi Total contingent receivable - bersih 11.667.263.966 3.166.711.407 - net

Jumlah liabilitas komitmen Total commitment and dan kontinjensi 537.985.357.228 829.101.401.176 contingent liabilities

LAIN-LAIN OTHERS Titipan cek dan bilyet giro 24.973.602.562 109.076.850.540 Cheques for clearing

Jumlah 24.973.602.562 109.076.850.540 Total

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 tidak terdapat komitmen dan kontinjensi yang mengalami penurunan nilai.

As of December 31, 2015 and 2014, there was no impairment on commitment and contingencies.

Manajemen berpendapat bahwa tidak diperlukan adanya cadangan kerugian penurunan nilai.

Management believes that no allowance for impairment losses is necessary.

34. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING

34. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES

a. Posisi aset dan liabilitas moneter dalam mata

uang asing pada tanggal laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:

a. The balances of monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies at statements of financial position dates are as follows:

2015

Mata Uang Mata Uang Asing/ Ekuivalen dalam/ Foreign Equivalent in currencies Rp

Aset Assets Kas USD 162.045 2.233.790.325 Cash Demand deposits with Giro pada Bank Indonesia USD 9.800.000 135.093.000.000 Bank Indonesia

Page 256: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

256 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

96

34. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING (lanjutan)

34. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES (continued)

a. Posisi aset dan liabilitas moneter dalam mata

uang asing pada tanggal laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut (lanjutan):

a. The balances of monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies at statements of financial position dates are as follows (continued):

2015

Mata Uang Mata Uang Asing/ Ekuivalen dalam/ Foreign Equivalent in currencies Rp

Aset Assets Demand deposits with Giro pada bank lain USD 5.014.423 69.123.814.714 other banks INR 1.919.295 399.808.298 EUR 26.763 402.968.886 GBP 18.463 377.361.334 SGD 71.516 697.919.019 HKD 69.570 123.743.679 JPY 167.320 19.161.526 Cadangan kerugian penurunan nilai EUR (10.432) (157.066.213) Allowance for impairment losses Efek-efek USD 7.841.959 108.101.409.088 Securities Cadangan kerugian penurunan nilai (1.603.280) (22.101.331.934) Allowance for impairment losses Kredit Loans Pihak berelasi USD 4.529.650 62.441.225.250 Related parties Pihak ketiga USD 83.599.661 1.152.421.328.953 Third parties Cadangan kerugian penurunan nilai USD (8.039.237) (110.820.887.749) Allowance for impairment losses Tagihan akseptasi USD 4.588.652 63.254.570.026 Acceptance receivables Aset lain-lain USD 772.288 10.645.995.456 Other assets

Jumlah Aset 1.472.256.810.658 Total Assets

Liabilitas Liabilities Liabilitas segera USD 602.127 8.300.328.828 Obligations due immediately INR 22.564 4.700.388 Simpanan nasabah Deposits from customers Giro Demand deposits Pihak berelasi USD 271.997 3.749.475.612 Related parties Pihak ketiga USD 10.893.784 150.170.818.368 Third parties Deposito berjangka Time deposits Pihak berelasi USD 8.171.959 112.650.448.887 Related parties Pihak ketiga USD 55.817.988 769.450.923.777 Third parties Simpanan dari bank lain Deposits from other banks Interbank Call Money USD 28.000.000 385.980.000.000 Interbank Call Money Deposito berjangka USD 2.357.936 32.504.142.660 Time deposits Utang akseptasi USD 4.588.652 63.254.570.026 Acceptance payables Pendapatan diterima dimuka USD Unearned income Utang pajak USD Taxes payable Liabilitas lain-lain USD 1.017 14.016.588 Other liabilities EUR 30 451.700

Jumlah Liabilitas 1.526.079.876.834 Total Liabilities

Aset (Liabilitas) - bersih (53.823.066.176) Asset (Liabilities) - net

Page 257: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

257Laporan Tahunan 2015 Annual Report

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

97

34. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING (lanjutan)

34. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES (continued)

a. Posisi aset dan liabilitas moneter dalam mata

uang asing pada tanggal laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut (lanjutan):

a. The balances of monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies at statements of financial position dates are as follows (continued):

2014

Mata Uang Mata Uang Asing/ Ekuivalen dalam/ Foreign Equivalent in currencies Rp

Aset Assets Kas USD 544.161 6.739.433.985 Demand deposits with Giro pada Bank Indonesia USD 7.400.000 91.649.000.000 Bank Indonesia Demand deposits with Giro pada bank lain USD 34.445.601 426.608.764.298 other banks INR 2.179.576 427.000.818 EUR 17.438 262.502.425 GBP 14.176 273.424.450 SGD 1.398 13.106.695 HKD 72.169 115.252.977 JPY 93.000 9.631.080 Cadangan kerugian penurunan nilai EUR (10.432) (157.031.580) Allowance for impairment losses Efek-efek USD 28.695.022 355.387.853.662 Securities Cadangan kerugian penurunan nilai Allowance for impairment losses Kredit Loans Pihak berelasi USD 325.000 4.025.125.000 Related parties Pihak ketiga USD 57.804.195 715.904.958.541 Third parties Cadangan kerugian penurunan nilai USD (66.726) (826.398.042) Allowance for impairment losses Tagihan akseptasi USD 9.387.761 116.267.423.824 Acceptance receivables EUR 329.200 4.955.562.820 Aset lain-lain USD 365.612 4.528.104.744 Other assets

Jumlah Aset 1.726.183.715.697 Total Assets

Liabilitas Liabilities Liabilitas segera USD 33.586.860 415.973.265.435 Obligations due immediately INR (466.957) (91.481.524) GBP (40) (771.536) SGD (4.441) (41.636.003) EUR (1.030) (15.505.101) JPY (9.300) (963.144) Simpanan nasabah Deposits from customers Giro Demand deposits Pihak berelasi USD 460.535 5.703.723.622 Related parties Pihak ketiga USD 12.452.414 154.223.146.027 Third parties Deposito berjangka Time deposits Pihak berelasi USD 229.467 2.841.946.690 Related parties Pihak ketiga USD 35.189.368 435.820.320.698 Third parties Simpanan dari bank lain Deposits from other banks Interbank Call Money USD 28.000.000 346.780.000.000 Interbank Call Money Deposito berjangka USD 2.322.066 28.758.781.465 Time deposits Utang akseptasi USD 9.787.887 121.222.986.644 Acceptance payables Pendapatan diterima dimuka USD 137.134 1.698.402.732 Unearned income Utang pajak USD 19.359 239.765.550 Taxes payable Liabilitas lain-lain USD 235.436 2.915.870.278 Other liabilities EUR 30 451.601

Jumlah Liabilitas 1.516.028.303.434 Total Liabilities

Aset (Liabilitas) - bersih 210.155.412.263 Asset (Liabilities) - net

Kurs yang digunakan untuk menjabarkan aset dan liabilitas dalam mata uang asing adalah kurs Reuters jam 16.00 WIB.

The foreign exchange rates used for assets and liabilities denominated in foreign currencies were Reuters’ spot rates at 16:00 hours Western Indonesian Time.

Page 258: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

258 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

98

35. INFORMASI SEGMEN 35. SEGMENT INFORMATION

Bank beroperasi di dua wilayah utama yaitu Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta dan di luar DKI Jakarta.

The Bank is operating in two main areas which are in Special District of Jakarta (DKI Jakarta) and outside DKI Jakarta.

Berikut ini adalah informasi segmen berdasarkan segmen wilayah:

The areas segment information is as follows:

2015

DKI Luar DKI Jakarta/ Jakarta/ Special District Outside Eliminasi/ Jumlah/ of Jakarta DKI Jakarta Elimination Total

PENDAPATAN INCOME Pendapatan bunga 477.594.612.754 75.025.371.072 - 552.619.983.826 Pendapatan lainnya 21.820.049.185 2.629.950.655 - 24.449.999.840 Other income

499.414.661.939 77.655.321.727 - 577.069.983.666

Hasil segmen (38.198.259.203) (7.546.472.325) (45.744.731.528) Segment income Laba sebelum pajak (40.108.232.409) (7.492.999.441) (47.601.231.850) Income before tax

Laba bersih (44.668.043.495) Net income

INFORMASI LAINNYA OTHER INFORMATION ASET ASSETS Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain - Placements with Bank Indonesia bersih 572.396.075.536 12.646.732 572.408.722.268 Efek-efek - bersih 1.568.731.873.714 - 1.568.731.873.714 Kredit - bersih 2.860.951.117.441 540.504.295.302 3.401.455.412.743 Loans - net Aset tetap - bersih 102.457.608.941 42.376.081.255 144.833.690.196 Fixed assets - net Aset lain-lain - bersih 522.294.800.443 283.695.314.893 (399.049.833.811) 406.940.281.525 Other assets - net

Jumlah Aset 5.626.831.476.075 866.588.338.182 (399.049.833.811) 6.094.369.980.446 Total Assets

LIABILITAS LIABILITIES Simpanan 3.573.708.082.008 804.415.054.991 4.378.123.136.999 Deposits Liabilitas lain-lain 523.008.256.391 69.657.185.572 592.665.441.963 Other liabilities

Jumlah Liabilitas 4.096.716.338.399 874.072.240.563 - 4.970.788.578.962 Total Liabilities

Pengeluaran modal 2.061.589.521 75.998.425 - 2.137.587.946 Capital expenditures Penyusutan dan amortisasi 4.294.920.523 581.360.630 - 4.876.281.153 Depreciation and amortization

2014

DKI Luar DKI Jakarta/ Jakarta/ Special District Outside Eliminasi/ Jumlah/ of Jakarta DKI Jakarta Elimination Total

PENDAPATAN INCOME Pendapatan bunga 373.715.526.007 66.291.916.015 - 440.007.442.022 Interest income Pendapatan lainnya 30.779.994.007 2.239.465.592 - 33.019.459.599 Other income

404.495.520.014 68.531.381.607 - 473.026.901.621

Hasil segmen 142.941.167.102 (617.376.382) - 142.323.790.720 Segment income Laba sebelum pajak 142.976.824.232 (662.207.551) - 142.314.616.681 Income before tax

Laba bersih 106.386.828.222 Net income

INFORMASI LAINNYA OTHER INFORMATION ASET ASSETS Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain - Placements with Bank Indonesia bersih 236.971.738.195 - - 236.971.738.195 and other banks - net Efek-efek - bersih 754.277.112.827 - - 754.277.112.827 Securities - net Kredit - bersih 2.631.132.355.598 498.734.627.247 - 3.129.866.982.845 Loans - net Aset tetap - bersih 22.959.964.185 2.892.317.558 - 25.852.281.743 Fixed assets - net Aset lain-lain - bersih 842.744.953.190 820.917.576.300 (611.446.026.471) 1.052.216.503.019 Other assets - net

Jumlah Aset 4.488.086.123.995 1.322.544.521.105 (611.446.026.471) 5.199.184.618.629 Total Assets

LIABILITAS LIABILITIES Simpanan 2.809.224.366.081 776.121.118.124 - 3.585.345.484.205 Deposits Liabilitas lain-lain 930.214.783.211 123.036.804.166 - 1.053.251.587.377 Other liabilities

Jumlah Liabilitas 3.739.439.149.292 899.157.922.290 - 4.638.597.071.582 Total Liabilities

Pengeluaran modal 8.656.750.240 56.591.100 - 8.713.341.340 Capital expenditures Penyusutan dan amortisasi 2.416.376.974 519.032.268 - 2.935.409.242 Depreciation and amortization

Kegiatan Bank sepenuhnya adalah bank konvensional sehingga informasi segmen usaha tidak signifikan.

The Bank operations are all under conventional banking therefore the business segment is not significant.

Page 259: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

259Laporan Tahunan 2015 Annual Report

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

99

36. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP LIABILITAS PEMBAYARAN BANK UMUM

36. GOVERNMENT’S GUARANTEE ON COMMERCIAL BANKS’ OBLIGATIONS

Berdasarkan Undang-Undang No. 24 tentang Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) tanggal 22 September 2004, efektif sejak tanggal 22 September 2005, sebagaimana diubah dengan Undang-Undang No. 7 Tahun 2009 tanggal 13 Januari 2009 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No. 3 Tahun 2008, LPS dibentuk untuk menjamin liabilitas tertentu bank-bank umum berdasarkan program penjaminan yang berlaku, yang besaran nilai jaminannya dapat berubah jika memenuhi kriteria tertentu yang berlaku.

Based on Law No. 24 concerning the Indonesia Deposit Insurance Agency (LPS) dated September 22, 2004, effective on September 22, 2005, which was amended by Law No. 7 Year 2009 dated January 13, 2009 regarding with the Determination of Government Regulation as Substitution of Law No. 3 Year 2008, LPS was formed to guarantee certain liabilities of commercial banks under the applicable guarantee program, which the amount of guarantee can be adjusted if meet certain criterias.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 66 Tahun 2008 tanggal 13 Oktober 2008, yang menyatakan bahwa sejak tanggal 13 Oktober 2008 besaran nilai simpanan yang dijamin Lembaga Penjamin Simpanan untuk setiap nasabah pada satu bank yang semula maksimal Rp 100.000.000 diubah menjadi maksimal Rp 2.000.000.000.

In accordance with Indonesia Government Regulation No. 66 Year 2008 dated October 13, 2008, starting October 13, 2008 the “Lembaga Penjamin Simpanan” will guarantee bank deposits of each customers in one bank for maximum of Rp 100,000,000, previously, then was changed to maximum of Rp 2,000,000,000.

Berdasarkan Surat Edaran No. 21 Tahun 2015

tentang Evaluasi Tingkat Bunga Penjaminan Untuk Simpanan di Bank Umum tertanggal 16 Nopember 2015, tingkat bunga penjaminan periode 8 Oktober 2015 sampai dengan 14 Januari 2016 untuk simpanan di Bank Umum adalah 7,50% untuk mata uang Rupiah dan 1,25% untuk mata uang asing.

Based on Circular No. 21 Year 2015 on the Evaluation Interest Rate Guarantee for Deposits at Commercial Banks dated November 16, 2015, the interest rate guarantee period October 8, 2015 up to January 14, 2016 for deposits in Commercial Banks is 7.50% for Rupiah and 1.25% for foreign currency.

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Bank adalah peserta dari program penjaminan tersebut.

As of December 31, 2015 and 2014, the Bank is a participant of the program.

Beban premi penjaminan yang dibayarkan pada 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp 9.116.124.916 dan Rp 6.438.001.151.

Guarantee premium expense paid as of December 31, 2015 and 2014 amounted to Rp 9,116,124,916 and Rp 6,438,001,151, respectively.

37. KLASIFIKASI DAN NILAI WAJAR ATAS ASET

DAN LIABILITAS KEUANGAN 37. CLASSIFICATION AND FAIR VALUE FINANCIAL

ASSETS AND FINANCIAL LIABILITIES

Tabel di bawah ini menunjukkan nilai tercatat dan nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan, per 31 Desember 2015 dan 2014.

The following table summarises the carrying amounts and fair values of those financial assets and liabilities, as of December 31, 2015 and 2014.

2015 2014

Nilai Tercatat/ Nilai wajar/ Nilai Tercatat/ Nilai wajar/ Carrying value Fair value Carrying value Fair value

Aset keuangan Financial assets Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivables Kas 13.519.538.000 13.519.538.000 25.900.713.185 25.900.713.185 Cash Demand deposits with Giro pada Bank Indonesia 409.940.362.071 409.940.362.071 344.063.686.309 344.063.686.309 Bank Indonesia Demand deposits with Giro pada Bank lain-bersih 83.504.546.416 83.504.546.416 435.901.307.685 435.901.307.685 other banks-net Penempatan pada Bank Placements with Bank Indonesia dan Bank lain 78.963.813.780 78.963.813.780 236.971.738.195 236.971.738.195 Indonesia and other banks Efek-efek 112.101.409.088 112.101.409.088 355.387.853.662 355.387.853.662 Securities Kredit 3.592.787.460.232 3.592.787.460.232 3.157.426.950.171 3.157.426.950.171 Loans Tagihan akseptasi 99.866.533.741 99.866.533.741 130.151.656.834 130.151.656.834 Acceptance receivables Aset lain-lain 277.120.121.096 277.120.121.096 101.714.321.734 101.714.321.734 Other assets

Page 260: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

260 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

100

37. KLASIFIKASI DAN NILAI WAJAR ATAS ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN (lanjutan)

37. CLASSIFICATION AND FAIR VALUE FINANCIAL ASSETS AND FINANCIAL LIABILITIES (continued)

Tabel di bawah ini menunjukkan nilai tercatat dan nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan, per 31 Desember 2015 dan 2014. (lanjutan)

The following table summarises the carrying amounts and fair values of those financial assets and liabilities, as of December 31, 2015 and 2014. (continued)

2015 2014

Nilai Tercatat/ Nilai wajar/ Nilai Tercatat/ Nilai wajar/ Carrying value Fair value Carrying value Fair value

Aset keuangan Financial assets Nilai wajar melalui Fair value through laba rugi profit or loss Tagihan derivatif 1.663.978.466 1.663.978.466 5.862.255.525 5.862.255.525 Derivative receivables Dimiliki hingga jatuh tempo Held-to-maturity Efek-efek 1.478.731.796.560 1.478.688.289.744 318.364.259.165 318.035.721.170 Securities

Jumlah asset keuangan 6.148.199.559.450 6.148.156.052.634 5.111.744.742.465 5.111.416.204.470 Total financial assets

Liabilitas keuangan Financial liabilities Biaya perolehan Others amortized diamortisasi lainnya cost Liabilitas segera 9.576.669.338 9.576.669.338 426.963.541.635 426.963.541.635 Obligation due immediately Simpanan pihak ketiga 4.378.123.136.999 4.378.123.136.999 3.585.345.484.205 3.585.345.484.205 Deposits Simpanan dari bank lain 442.826.224.804 442.826.224.804 440.369.178.489 440.369.178.489 Deposits from other banks Liabilitas derivatif 1.585.522.944 1.585.522.944 3.410.617.009 3.410.617.009 Derivative liabilities Utang akseptasi 99.866.533.741 99.866.533.741 130.151.656.834 130.151.656.834 Acceptance payable Liabilitas lain-lain 758.500.000 758.500.000 755.500.000 755.500.000 Other liabilities

Jumlah liabilitas keuangan 4.932.736.587.826 4.932.736.587.826 4.586.995.978.172 4.586.995.978.172 Total financial liabilities

Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan di atas diukur dengan dasar sebagai berikut:

The fair values of the above financial assets and liabilities are determined based on the following:

Aset keuangan Financial assets

Nilai wajar aset keuangan lancar (umumnya kurang dari satu tahun) seperti giro pada Bank Indonesia dan bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, efek-efek, pendapatan bunga yang masih akan diterima dan aset lain-lain adalah sebesar nilai tercatat karena nilai tercatat tersebut telah mendekati estimasi nilai wajarnya.

The fair values of financial assets that are short-term in nature (generally less than one year) such as demand deposits with Bank Indonesia and other banks, placements with Bank Indonesia and other banks, securities, interest receivables and other asset represent their carrying amounts as these approximates their fair values.

Estimasi nilai wajar kredit yang diberikan (umumnya kredit dengan bunga mengambang) merupakan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan yang diharapkan akan diterima yang didiskontokan pada suku bunga pasar.

The estimated fair value of loans (normally floating interest bearing loans) represents the present value amount of estimated future cash flows expected to be received discounted at current market rates.

Nilai wajar untuk surat berharga yang dimiliki hingga jatuh tempo ditetapkan berdasarkan harga pasar atau harga kuotasi perantara (broker)/pedagang efek (dealer). Jika informasi ini tidak tersedia, nilai wajar diestimasi dengan menggunakan harga pasar kuotasi efek yang memiliki karakteristik kredit, jatuh tempo dan yield yang serupa.

The fair values of held-to-maturity marketable securities are based on the market prices or broker/dealer price quotations. When this informations is not available, the fair value is estimated using quoted market prices for securities with similar credit, maturity and yield characteristics.

Page 261: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

261Laporan Tahunan 2015 Annual Report

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

101

37. KLASIFIKASI DAN NILAI WAJAR ATAS ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN (lanjutan)

37. CLASSIFICATION AND FAIR VALUE FINANCIAL ASSETS AND FINANCIAL LIABILITIES (continued)

Liabilitas keuangan Financial liabilities

Nilai wajar liabilitas keuangan lancar (biasanya kurang dari satu tahun) seperti simpanan dari nasabah dan bank lain, bunga yang masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain adalah sebesar nilai tercatat karena nilai tercatat tersebut telah mendekati estimasi nilai wajarnya.

The fair values of financial liabilities that are short-term in nature (generally less than one year) such as deposits with customers and other banks, accrued interest and other liabilities represent their carrying amounts as these approximates their the estimated fair values.

Estimasi nilai wajar simpanan tanpa jatuh tempo adalah sebesar jumlah terutang ketika utang tersebut harus segera dibayar pada saat ditagih.

The estimated fair value of deposits with no stated maturity is equal to the amount owed when the debt must be paid at the time billed.

Hirarki nilai wajar Fair value hierarchy

PSAK 68, “Pengukuran nilai wajar” mensyaratkan pengungkapan atas pengukuran nilai wajar dengan tingkat hirarki nilai wajar sebagai berikut:

SFAS 68, “Fair value measurement” requires disclosure of fair value measurements by level of the following fair value measurement hierarchy:

harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam

pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik (tingkat 1);

quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities (level 1);

input selain harga kuotasian yang termasuk dalam tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya derivasi dari harga) (tingkat 2); dan

inputs other than quoted prices included within level 1 that are observable for the asset or liability, either directly (as prices) or indirectly (as derived from prices) (level 2); and

input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi) (tingkat 3).

inputs for the asset or liability that are not based on observable market data (unobservable inputs) (level 3).

Tabel di bawah ini menyajikan nilai wajar instrumen keuangan sesuai dengan masing-masing level pada hirarki nilai wajar:

The tables below sets out the fair values of financial instruments by the level in the fair value hierarcy:

31 Desember 2015/December 31, 2015 Jumlah tercatat/ Total carrying Level 1/ Level 2/ Jumlah/ amount Level 1 Level 2 Total

Aset keuangan Financial assets Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivables Kas 13.519.538.000 - 13.519.538.000 13.519.538.000 Cash Demand deposits with Giro pada Bank Indonesia 409.940.362.071 - 409.940.362.071 409.940.362.071 Bank Indonesia Demand deposits with Giro pada bank lain-bersih 83.504.546.416 - 83.504.546.416 83.504.546.416 other banks-net Penempatan pada Placements with Bank Indonesia Bank Indonesia dan bank lain 78.963.813.780 - 78.963.813.780 78.963.813.780 and other banks Efek-efek 112.101.409.088 112.101.409.088 112.101.409.088 Securities: Kredit yang diberikan 3.592.787.460.232 - 3.592.787.460.232 3.592.787.460.232 Loans Tagihan akseptasi 99.866.533.741 - 99.866.533.741 99.866.533.741 Acceptances receivables Aset lain-lain 277.120.121.096 - 277.120.121.096 277.120.121.096 Other assets Nilai wajar melalui Fair value through Laba rugi profit or loss Tagihan Derivatif 1.663.978.466 - 1.663.978.466 1.663.978.466 Derivative receivables Dimiliki hingga jatuh tempo Held-to-maturity Efek-efek 1.478.731.796.560 1.478.688.289.744 1.478.688.289.744 Securities:

Jumlah aset keuangan 6.148.199.559.450 1.590.789.698.832 4.557.366.353.802 6.148.156.052.634 Total financial assets

Page 262: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

262 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

102

37. KLASIFIKASI DAN NILAI WAJAR ATAS ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN (lanjutan)

37. CLASSIFICATION AND FAIR VALUE FINANCIAL ASSETS AND FINANCIAL LIABILITIES (continued)

Tabel di bawah ini menyajikan nilai wajar instrumen keuangan sesuai dengan masing-masing level pada hirarki nilai wajar (lanjutan):

The tables below sets out the fair values of financial instruments by the level in the fair value hierarcy (continued):

31 Desember 2015/December 31, 2015 Jumlah tercatat/ Total carrying Level 1/ Level 2/ Jumlah/ amount Level 1 Level 2 Total

Liabilitas keuangan Financial liabilities Biaya perolehan Others amortized diamortisasi lainnya cost Liabilitas segera 9.576.669.338 - 9.576.669.338 9.576.669.338 Obligation due immediately Simpanan pihak ketiga 4.378.123.136.999 - 4.378.123.136.999 4.378.123.136.999 Deposits Simpanan dari bank lain 442.826.224.804 - 442.826.224.804 442.826.224.804 Deposits from other banks Liabilitas derivatif 1.585.522.944 - 1.585.522.944 1.585.522.944 Derivative liabilities Utang akseptasi 99.866.533.741 - 99.866.533.741 99.866.533.741 Acceptances payable Liabilitas lain-lain 758.500.000 - 758.500.000 758.500.000 Other liabilities

Jumlah liabilitas keuangan 4.932.736.587.826 - 4.932.736.587.826 4.932.736.587.826 Total financial liabilities

31 Desember 2014/December 31, 2014 Jumlah tercatat/ Total carrying Level 1/ Level 2/ Jumlah/ amount Level 1 Level 2 Total

Aset Assets Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivables Kas 25.900.713.185 - 25.900.713.185 25.900.713.185 Cash Demand deposits with Giro pada Bank Indonesia 344.063.686.309 - 344.063.686.309 344.063.686.309 Bank Indonesia Demand deposits with Giro pada bank lain 436.058.339.265 - 436.058.339.265 436.058.339.265 other banks Penempatan pada Placements with Bank Indonesia Bank Indonesia dan bank lain 236.971.738.195 - 236.971.738.195 236.971.738.195 and other banks Efek-efek 435.912.853.662 435.912.853.662 435.912.853.662 Loans and receivables Kredit yang diberikan 3.157.426.950.171 - 3.157.426.950.171 3.157.426.950.171 Loans Tagihan akseptasi 130.151.656.834 - 130.151.656.834 130.151.656.834 Acceptances receivables Aset lain-lain 101.714.321.734 - 101.714.321.734 101.714.321.734 Other assets Nilai wajar melalui Fair value through Laba rugi profit or loss Tagihan Derivatif 5.862.255.525 - 5.862.255.525 5.862.255.525 Derivative receivable Dimiliki hingga jatuh tempo Held-to-maturity Efek-efek 318.364.259.165 318.035.721.170 318.035.721.170 Held-to-maturity

Jumlah aset keuangan 5.192.426.774.045 753.948.574.832 4.438.149.661.218 5.192.098.236.050 Total financial assets

Liabilitas keuangan Financial liabilities Biaya perolehan Others amortized diamortisasi lainnya cost Liabilitas segera 426.963.541.635 - 426.963.541.635 426.963.541.635 Obligation due immediately Simpanan pihak ketiga 3.585.345.484.205 - 3.585.345.484.205 3.585.345.484.205 Deposits Simpanan dari bank lain 440.369.178.489 - 440.369.178.489 440.369.178.489 Deposits from other banks Liabilitas derivative 3.410.617.009 - 3.410.617.009 3.410.617.009 Derivative liabilities Utang akseptasi 130.151.656.834 - 130.151.656.834 130.151.656.834 Acceptances payable Liabilitas lain-lain 755.500.000 - 755.500.000 755.500.000 Other liabilities

Jumlah liabilitas keuangan 4.586.995.978.172 - 4.586.995.978.172 4.586.995.978.172 Total financial liabilities

Tidak terdapat pengalihan antara tingkat 1 dan 2 selama periode berjalan.

There were no transfers between levels 1 and 2 during the period.

Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan kuotasi nilai pasar pada tanggal pelaporan.

The fair value of financial instruments traded in active markets is based on quoted market prices at the reporting date.

Page 263: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

263Laporan Tahunan 2015 Annual Report

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

103

37. KLASIFIKASI DAN NILAI WAJAR ATAS ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN (lanjutan)

37. CLASSIFICATION AND FAIR VALUE FINANCIAL ASSETS AND FINANCIAL LIABILITIES (continued)

Hirarki nilai wajar (lanjutan) Fair value hierarchy (continued)

Nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian tertentu. Teknik tersebut menggunakan data pasar yang dapat diobservasi sepanjang tersedia dan seminimal mungkin mengacu pada estimasi. Apabila seluruh input signifikan atas nilai wajar dapat diobservasi, instrumen keuangan ini termasuk dalam tingkat 2.

The fair value of financial instruments that are not traded in an active market is determined using specific valuation techniques. These valuation techniques use the observable market data where it is available and rely as little as possible on estimates. If all significant inputs of fair value are observable, these financial instruments is included in level 2.

Teknik penilaian tertentu digunakan untuk menentukan nilai instrumen keuangan mencakup: penggunaan kuotasi harga pasar atau dealer

untuk instrumen sejenis; dan teknik lain, seperti analisis arus kas diskonto,

digunakan untuk menentukan nilai wajar instrumen keuangan lainnya.

Specific valuation techniques used to determine the financial instruments value include of: the use of quoted market prices or dealer

quotes for similar instruments; and other techniques, such as discounted cash

flows analysis, are used to determine fair value for the remaining financial instruments.

38. INFORMASI LAINNYA 38. OTHER INFORMATION

a. Rasio aset produktif yang diklasifikasikan terhadap total aset produktif pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar 7,45% dan 0,95%.

a. The ratio of classified earning assets to total earning assets as of Desember 31, 2014 and 2014 are 7.45% and 0.95%, respectively.

b. Jumlah penyediaan dana kepada pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 menurut surat keputusan Bank Indonesia No. 31/177/KEP/DIR tanggal 31 Desember 1998 tentang batas maksimum pemberian kredit adalah sama dengan jumlah penyediaan dana kepada pihak berelasi.

b. The amount of funds provided to related parties as of December 31, 2015 and 2014, according to Director of Bank Indonesia’s Decision Letter No. 31/177/KEP/DIR dated December 31, 1998, concerning legal lending limit is the same with the funds granted to related parties as stated in this report.

c. Rasio kredit terhadap total simpanan pada

tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing adalah sebesar 82,06% dan 88,06%.

c. The ratio of loans to total deposits as of December 31, 2015 and 2014 were 82.06% and 88.06%, respectively.

39. MANAJEMEN RISIKO 39. RISK MANAGEMENT

Bank menyadari bahwa perkembangan bisnis perbankan juga diikuti oleh semakin kompleksnya risiko-risiko yang dihadapi, baik risiko internal maupun risiko eksternal Bank dalam menjalankan usahanya,. Selain itu, Bank juga perlu menyelenggarakan praktek tata kelola perusahaan yang sehat (good corporate governance) yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

The Bank realized that the development of the banking business was also followed by the increasing complexity of risks faced, both internal and external risks of the Bank In conducting its business. In addition, the Bank also needs to organize the practice of good corporate governance (GCG) which is in accordance with applicable regulations.

Sebagai upaya merespon kondisi tersebut, Bank telah menerapkan kebijakan manajemen risiko yang bertujuan memastikan bahwa risiko-risiko yang timbul dalam aktivitas bisnisnya telah teridentifikasi, terukur, dikelola dengan baik dan dilaporkan secara tepat waktu.

In an effort to respond to these conditions, the Bank has implemented a risk management policy which aims to ensure that the risks that arise in their business activities have been identified, measured, managed and reported in a timely manner.

Page 264: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

264 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

104

39. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 39. RISK MANAGEMENT (continued)

Dalam pelaksanaan manajemen risiko maupun pelaksanaan good corporate governance, Bank senantiasa berpedoman pada ketentuan-ketentuan yang ada seperti Peraturan Bank Indonesia dan Surat Edaran Bank Indonesia tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum maupun ketentuan terkait implementasi good corporate governance.

In the implementation of risk management and the implementation of good corporate governance, the Bank always be guided by the existing regulations such as Bank Indonesia Regulation and Bank Indonesia’s Circular Letter regarding to Risk Management for Commercial Banks and related regulations to the implementation of good corporate governance.

Bank telah mengelola 8 (delapan) jenis risiko sesuai ketentuan Bank Indonesia yaitu risiko kredit, risiko likuiditas, risiko pasar, risiko operasional, risiko kepatuhan, risiko hukum, risiko reputasi dan risiko strategik. Penerapan manajemen risiko pada Bank juga mencakup pengelolaan risiko produk dan aktivitas baru.

The Bank has managed 8 (eight) types of risk according to Bank Indonesia which are credit risk, liquidity risk, market risk, operational risk, compliance risk, legal risk, reputation risk and strategic risk. Application of risk management in the Bank includes management new products and activities.

Penerapan manajemen risiko pada Bank merupakan suatu proses yang meliputi kegiatan identifikasi, pengukuran, pengendalian dan pemantauan risiko, yang mencakup hal-hal sebagai berikut:

Application of risk management in the Bank is a process that includes the identification, measurement, control and monitoring of risks, which include the following:

- Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan

Direksi; - Active supervision of the Board of

Commissioners and Directors; - Kecukupan kebijakan, prosedur dan

penetapan limit; - Adequacy of policies, procedures and limits;

- Kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko serta sistem informasi manajemen risiko; dan

- Adequacy of risk identification, measurement, monitoring, control of risk and risk management information system; and

- Sistem pengendalian intern yang menyeluruh. - A comprehensive internal control system.

Untuk membantu pelaksanaan tugas tersebut, Bank telah membentuk Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR) yang independen terhadap Satuan Kerja Operasional maupun Satuan Kerja Audit Intern (“SKAI”) dengan harapan pengelolaan risiko secara keseluruhan dapat dilakukan secara terpadu, terarah, terkoordinir dan berkesinambungan. Dalam upaya mengelola risiko-risiko yang ada Bank telah memiliki Komite Manajemen Risiko yang terdiri dari pejabat-pejabat Bank yang terkait yang bertugas mengidentifikasi, mengukur, mengendalikan serta melakukan pemantauan risiko secara reguler. Untuk membantu pelaksanaan tugas tersebut, Bank telah membentuk Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR) yang independen terhadap Satuan Kerja Operasional maupun Satuan Kerja Audit Intern (“SKAI”) dengan harapan pengelolaan risiko secara keseluruhan dapat dilakukan secara terpadu, terarah, terkoordinir dan berkesinambungan.

To assist the implementation of these tasks, the Bank has established a Risk Management Unit (SKMR) that are independent of the Operational Unit and the Internal Audit Unit ("Internal Audit") in the hope of an overall risk management can be integrated, focused, coordinated and sustainable. In an effort to manage the existing risks, the Bank has a Risk Management Committee consisting officials of the Bank related charge of identifying, measuring, controlling and monitoring risk on a regular basis.

Page 265: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

265Laporan Tahunan 2015 Annual Report

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

105

39. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 39. RISK MANAGEMENT (continued)

Adapun SKMR memiliki fungsi utama untuk melakukan telaah risiko terhadap seluruh jenis risiko yang melekat (risiko inheren) maupun terhadap kualitas penerapan manajemen risiko pada risiko-risiko tersebut. SKMR juga melakukan penyusunan laporan-laporan terkait manajemen risiko seperti laporan profil risiko serta laporan pelaksanaan good corporate governance. Selain itu SKMR juga melakukan kajian atas rencana peluncuran produk atau aktivitas baru di Bank serta melakukan penilaian (‘rating’) terhadap proposal kredit debitur.

SKMR main function is to conduct research on all types of risks inherent risk and the quality of risk management on such risks. SKMR also undertake the preparation of related reports such as risk management and risk profile reports the implementation of good corporate governance report. In addition SKMR also reviews the planned launch of new products or activities in the Bank and make an assessment ('rating') against the debtor credit proposals.

Selanjutnya untuk memantau efektifitas dari pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko, Bank juga telah membentuk Komite Pemantau Risiko yang bertanggung jawab secara langsung kepada Dewan Komisaris.

Furthermore, to monitor the effectiveness of the implementation of the Risk Management Committee and the Risk Management Unit, the Bank has also established a Risk Oversight Committee who responsible directly to the Board of Commissioners.

Profil Risiko Risk Profile

Dalam penyusunan profil risiko, Bank secara garis besar memetakan aktivitas yang memiliki risiko maupun potensi risiko yang dapat mengganggu kelangsungan bisnis Bank.

Banks also create risk profiles which can broadly map the activity that has risks as well as potential risks that disrupt the Bank business continuity.

Penilaian jenis risiko merupakan kombinasi dari risiko-risiko yang melekat pada setiap aktivitas fungsional (inherent risk) dan sistem pengendalian risiko.

Assessment of risk type is a combination of the inherent risks in any functional activity (inherent risk) and risk control systems.

Penilaian profil risiko dilakukan oleh Bank terhadap 8 (delapan) risiko, yaitu risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko hukum, risiko reputasi, risiko strategik dan risiko kepatuhan yang terdapat pada aktivitas fungsional bank yang memiliki potensi kerugian bagi bank.

The assessment made by the Bank risk profile against 8 (eight) types of risk, namely credit risk, market risk, liquidity risk, operational risk, legal risk, reputation risk, strategic and compliance risks found in the functional activity of banks that have the potential losses for the bank.

Penilaian profil risiko Bank secara keseluruhan berdasarkan self assessment per 31 Desember 2015 berada pada Tingkat Komposit 3 dengan hasil penilaian risiko Moderate.

Assessment of the overall the Bank’s risk profile is based on self assessment by December 31, 2015 was at Composite Level 3 with Moderate risk assessment.

1. Risiko Kredit 1. Credit Risk

Risiko kredit timbul dari kemungkinan kegagalan counterparty dalam memenuhi liabilitasnya kepada Bank. Dalam pengelolaan risiko kredit ini, kebijakan perkreditan Bank dirumuskan sejalan dengan fungsi Bank sebagai lembaga intermediasi. Dalam menyalurkan kredit, Bank berlandaskan pada prinsip kehati-hatian sebagaimana digariskan oleh Bank Indonesia maupun kebijakan yang dirumuskan manajemen bank. Selain itu, pengelolaan risiko kredit juga dilakukan antara lain melalui diversifikasi risiko kredit dan portofolio (segmen usaha/sektor industri/ debitur), pemantauan terhadap kualitas aset produktif dan peningkatan aktivitas remedial serta kecukupan pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai.

Credit risk represents the inability of counterparties to meet their obligations to the Bank. In managing credit risk, the Bank’s credit policies are prepared in line with the Bank’s function as an intermediary institution. In providing credits, the Bank implements prudential banking as required by Bank Indonesia and bank management. Also credit risk is managed, among others by the diversification of portfolio and credit risk (business segment/industry sector/debtor), monitoring of the quality of earning assets and increase in remedial activity and adequacy of allowance for losses.

Page 266: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

266 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

106

39. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 39. RISK MANAGEMENT (continued)

Profil Risiko (lanjutan) Risk Profile (continued)

1. Risiko Kredit (lanjutan) 1. Credit Risk (continued)

Pengelolaan kredit yang efektif dapat meminimalkan kerugian dan mengoptimalkan penggunaan modal yang dialokasikan untuk risiko kredit. Pengelolaan kredit Bank diarahkan untuk melakukan ekspansi kredit dan mengelola kualitas setiap kredit sejak saat diberikan sampai dengan dilunasi untuk mencegah kredit tersebut menjadi Non Performing Loan (NPL).

Effective loan management can minimize the risk of losses and optimize the use of capital allocated for credit risks.The Bank’s loan management is geared towards supporting loan expansion and managing the quality of each loan from the time it is granted until it is paid in full by the borrower, to prevent these from becoming Non Performing Loans (NPL).

Bank telah memiliki kebijakan dan pedoman tertulis terkait dengan kegiatan perkreditan yang antara lain mengatur prosedur analisa kredit, persetujuan kredit, pencatatan dan pengawasan kredit, dan restrukturisasi kredit. Kebijakan dan prosedur tersebut dikaji secara berkala untuk disesuaikan dengan ukuran dan kompleksitas bisnis Bank.

The Bank already has written policies and guidelines on its lending activities in order to manage, among others, credit analysis procedures, credit approval procedures, credit recording and monitoring procedures, and credit restructuring. Policies and procedures are reviewed periodically to suit the size and complexity of the Bank’s business.

Bank juga telah menerapkan standar dan prosedur untuk mendukung terciptanya suatu proses pemberian kredit yang mempertimbangkan risiko dan perolehan hasil. Bank mengukur dan memantau risiko untuk setiap debitur baik secara individual, sektor ekonomi maupun seluruh portofolio kredit dengan menerapkan four-eyes principle secara konsisten.

The Bank was implemented procedures and measures to support the process of granting credit by considering risk and return. The Bank also measures and monitors risk for every debtor either individually, or the economic sector as well as the entire credit portfolio by implementing the four-eyes principle consistenly.

Bank senantiasa melakukan pemantauan terhadap perkembangan risiko portofolio kredit melalui laporan Profil Risiko Kredit yang disusun secara bulanan yang merupakan penilaian komposit dari penilaian terhadap Risiko Inheren dan Kualitas Penerapan Manajemen Risiko, dimana hal ini secara khusus diatur oleh Bank Indonesia.

The Bank continues to monitor the development of credit portfolio risk through credit risk profile reports that a composite assessment of the assessment of Inherent Risk and Risk Control System, which is specifically regulated by Bank Indonesia

Dalam penilaian profil risiko kredit antara lain parameter penilaian yang dilakukan adalah pada konsentrasi pemberian kredit berdasarkan sektor ekonomi tertentu, kualitas kredit bermasalah, konsentrasi pembelian surat berharga, kecukupan cadangan dan agunan.

In the assessment of credit risk profile is using the concentration of credit based on certain economic sectors, credit quality problems, the concentration of purchasing securities, the adequacy of reserves and collateral.

Page 267: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

267Laporan Tahunan 2015 Annual Report

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

107

39. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 39. RISK MANAGEMENT (continued)

Profil Risiko (lanjutan) Risk Profile (continued)

1. Risiko Kredit (lanjutan) 1. Credit Risk (continued)

Berikut ini adalah tabel dari eksposur maksimum terhadap risiko kredit, analisis risiko konsentrasi kredit dan konsentrasi kredit berdasarkan jenis debitur:

Below is the table of maximum exposure to credit risk, concentration of credit risk analysis and credit concentration by the type of debtors:

i. Eksposur maksimum terhadap risiko kredit

i. Maximum exposure to credit risk

Uraian 2015 2014 Descriptions

Laporan posisi Statements of financial keuangan position Giro pada Bank Demand deposits with Indonesia 409.940.362.071 334.063.686.309 Bank Indonesia Giro pada bank Demand deposits with lain - bersih 83.504.545.416 435.901.307.685 other banks - net Penempatan Bank Indonesia Placements with Bank dan pada bank Indonesia and lain - bersih 78.963.813.780 236.971.738.195 other banks - net Tagihan derivatif - bersih 1.663.978.466 5.862.255.525 Derivative receivables - net Kredit yang diberikan – bersih 3.401.455.412.744 3.129.866.982.845 Loans - net Efek-efek - bersih 1.568.731.873.714 754.277.112.827 Securities - net Tagihan akseptasi - bersih 99.866.533.741 130.151.656.834 Acceptance receivables - net

Sub Jumlah 5.644.126.519.932 5.027.094.740.220 Sub Total

Komitmen dan Commitments and Kontinjensi Contingencies Fasilitas kredit yang kepada Unused loan nasabah belum commitments granted digunakan 549.724.227.237 630.610.007.107 to customers Bank garansi yang diterbitkan 307.526.382.913 242.973.043.453 Bank guarantees issued L/C yang irrevocable dan Outstanding irrevocable masih berjalan 68.690.942.051 145.056.586.078 letters of credit

Sub Jumlah 925.941.552.201 1.018.639.636.638 Sub Total

Jumlah 6.570.068.072.133 6.045.734.376.858 Total

ii. Analisis risiko konsentrasi kredit ii. Concentration of credit risk analysis

Konsentrasi kredit yang diberikan berdasarkan jenis kredit, sektor ekonomi dan wilayah geografis.

Concentration of credit risk of loans by type of loans, economic sector and geographic region.

Tabel berikut menyajikan konsentrasi kredit berdasarkan jenis kredit yang diberikan:

The following table presents the credit concentration by type of loans:

2014 2013

Jumlah/Amount % Jumlah/Amount %

Modal kerja 3.134.567.646.601 87,24% 2.639.302.183.258 83,59% Working capital Investasi 352.785.926.525 9,81% 427.795.009.656 13,54% Investment Konsumsi 105.433.887.106 2,95% 90.329.757.257 2,87% Consumption

Jumlah 3.592.787.460.232 100,00% 3.157.426.950.171 100,00% Total

Page 268: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

268 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

108

39. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 39. RISK MANAGEMENT (continued)

Profil Risiko (lanjutan) Risk Profile (continued)

1. Risiko Kredit (lanjutan) 1. Credit Risk (continued) Tabel berikut menyajikan konsentrasi kredit berdasarkan sektor ekonomi:

The following table presents the credit concentration by economic sector:

2015

Jumlah/Amount %

Perdagangan 1.560.412.632.926 43,43% Trade Industri 1.096.050.322.447 30,51% Manufacturing Jasa bisnis 212.795.273.780 5,92% Business services Pertambangan 201.419.239.473 5,61% Mining Transportasi 103.340.024.430 2,88% Transportation Konstruksi 63.642.977.459 1,77% Construction Pertanian 27.705.827.874 0,77% Agriculture Jasa pelayanan sosial 12.654.310.170 0,35% Public services Lain-lain 314.766.851.673 8,76% Others

Jumlah 3.592.787.460.232 100% Total

2014

Jumlah/Amount %

Perdagangan 1.459.502.357.978 46,22% Trade Industri 847.794.682.210 26,85% Manufacturing Jasa bisnis 192.600.960.364 6,10% Business services Pertambangan 168.423.510.068 5,33% Mining Transportasi 141.994.345.049 4,50% Transportation Konstruksi 55.171.930.840 1,75% Construction Pertanian 22.136.429.098 0,70% Agriculture Jasa pelayanan sosial 8.514.428.993 0,27% Public services Lain-lain 261.288.305.571 8,28% Others

Jumlah 3.157.426.950.171 100,00% Total

Page 269: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

269Laporan Tahunan 2015 Annual Report

The

orig

inal

fina

ncia

l sta

tem

ents

incl

uded

her

ein

are

in th

e In

done

sian

lang

uage

.

PT B

AN

K O

F IN

DIA

IND

ON

ESIA

Tbk

C

ATA

TAN

ATA

S LA

POR

AN

KEU

AN

GA

N

Tang

gal 3

1 D

esem

ber 2

014

dan

Unt

uk T

ahun

yan

g B

erak

hir p

ada

Tang

gal T

erse

but

(Dis

ajik

an d

alam

Rup

iah,

kec

uali

diny

atak

an la

in)

PT

BA

NK

OF

IND

IA IN

DO

NES

IA T

bk

NO

TES

TO T

HE

FIN

AN

CIA

L ST

ATE

MEN

TS

As

of D

ecem

ber 3

1, 2

014

and

For t

he Y

ear T

hen

Ende

d (E

xpre

ssed

in R

upia

h, u

nles

s ot

herw

ise

stat

ed)

109

39.

MA

NA

JEM

EN R

ISIK

O (l

anju

tan)

39.

RIS

K M

AN

AG

EMEN

T (c

ontin

ued)

1.

Ris

iko

Kre

dit (

lanj

utan

)

1.

Cre

dit R

isk

(con

tinue

d)

iii

. K

onse

ntra

si k

redi

t ber

dasa

rkan

jeni

s de

bitu

r

iii.

Cre

dit c

once

ntra

tion

by ty

pe o

f deb

tors

31

Des

embe

r / D

ecem

ber 3

1, 2

015

Pe

nem

pata

n

Giro

pad

a B

I

pa

da B

I

K

omitm

en

dan

bank

la

in/

da

n ba

nk la

in/

Ta

giha

n

Tagi

han

dan

kont

inje

nsi/

Dem

and

depo

sits

Plac

emen

t

Der

ivat

if/

Pinj

aman

A

ksep

tasi

/

C

omm

itmen

ts

w

ith B

I and

w

ith B

I and

Ef

ek-e

fek/

D

eriv

ativ

e

ya

ng d

iber

ikan

/

A

ccep

tanc

e

an

d

ot

her b

anks

ot

her b

anks

Se

curit

ies

rece

ivab

les

Loan

s

re

ceiv

able

s

co

ntin

genc

ies

Jum

lah/

Tota

l

%

Bank

Indo

nesi

a

409.

940.

362.

071

78.9

63.8

13.7

80

1.4

60.8

48.7

41.2

27

-

-

-

-

1.94

9.75

2.91

7.07

8

30

,43%

Ba

nk In

done

sia

Pem

erin

tah

-

-

-

-

-

-

-

-

- G

over

nmen

t

Bank

-ban

k

83.6

61.6

12.6

29

-

17

.451

.506

.816

203.

170.

772

-

-

- 10

1.31

6.29

0.21

7

1,

58%

Ba

nks

En

titas

Sek

tor

Pu

blic

Sec

tor

Pu

blik

-

-

112.

532.

957.

605

1.46

0.80

7.69

4

-

-

-

113.

993.

765.

299

1,78

%

Entit

ies

Korp

oras

i

-

-

-

- 1.

135.

517.

636.

344

99.8

66.5

33.7

41

19

0.02

4.99

0.63

9

1.42

5.40

9.16

0.72

4

22

,25%

C

orpo

rate

Ret

ail

-

-

-

-

2.

457.

269.

823.

887

-

359.

699.

236.

597

2

.816

.969

.060

.484

43,9

6%

Ret

ail

La

inny

a

-

-

-

-

-

-

-

-

- O

ther

s

Jum

lah

49

3.60

1.97

4.70

0

78

.963

.813

.780

1

.590

.833

.205

.648

1.66

3.97

8.46

6

3.59

2.78

7.46

0.23

1

99

.866

.533

.741

549.

724.

227.

236

6.

407.

441.

193.

802

100%

To

tal

31 D

esem

ber /

Dec

embe

r 31,

201

4

Pe

nem

pata

n

Giro

pad

a B

I

pa

da B

I

K

omitm

en

dan

bank

la

in/

da

n ba

nk la

in/

Ta

giha

n

Tagi

han

dan

kont

inje

nsi/

Dem

and

depo

sits

Plac

emen

t

Der

ivat

if/

Pinj

aman

A

ksep

tasi

/

C

omm

itmen

ts

w

ith B

I and

w

ith B

I and

Ef

ek-e

fek/

D

eriv

ativ

e

ya

ng d

iber

ikan

/

A

ccep

tanc

e

an

d

ot

her b

anks

ot

her b

anks

Se

curit

ies

rece

ivab

les

Loan

s

re

ceiv

able

s

co

ntin

genc

ies

Jum

lah/

Tota

l

%

Bank

Indo

nesi

a

344.

063.

686.

309

60.0

00.0

00.0

00

-

-

-

-

-

404.

063.

686.

309

14,1

6%

Bank

Indo

nesi

a Pe

mer

inta

h

-

-

-

-

-

-

- -

-

Gov

ernm

ent

Ba

nk-b

ank

43

6.05

8.33

9.26

5

17

6.97

1.73

8.19

5

67

3.32

0.56

4.31

0

5.

027.

362.

268

-

-

- 1.

291.

378.

004.

038

45,2

6%

Bank

s

Entit

as S

ekto

r

Publ

ic S

ecto

r

Publ

ik

-

-

80

.956

.548

.517

-

-

-

- 80

.956

.548

.517

2,84

%

Entit

ies

Korp

oras

i

-

-

-

834.

893.

257

-

13

0.15

1.65

6.83

4

65

3.73

6.87

9.08

3

784.

723.

429.

174

27,5

0%

Cor

pora

te

R

etai

l

-

-

-

-

-

-

292.

140.

846.

078

292.

140.

846.

078

10,2

4%

Ret

ail

La

inny

a

-

-

-

-

-

-

-

-

- O

ther

s

Jum

lah

78

0.12

2.02

5.57

4

23

6.97

1.73

8.19

5

75

4.27

7.11

2.82

7

5.

862.

255.

525

-

13

0.15

1.65

6.83

4

94

5.87

7.72

5.16

1

2.85

3.26

2.51

4.11

6

10

0.00

%

Tota

l

Page 270: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

270 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

110

39. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 39. RISK MANAGEMENT (continued)

2. Risiko Likuiditas 2. Liquidity Risk

Pengelolaan likuiditas selain meliputi pemeliharaan likuiditas pada tingkat yang cukup untuk memenuhi liabilitas yang jatuh tempo disuatu waktu tetapi juga melalui Asset and Liability Committee (ALCO) yang mengawasi posisi dan kondisi laporan posisi keuangan Bank sehubungan dengan kondisi pasar melalui rapat-rapat bulanannya dalam menentukan strategik optimal untuk mengelola risiko likuiditas. Risiko likuiditas merupakan suatu ketidakmampuan untuk mengakomodasikan jatuh tempo liabilitas dan penarikan serta pembiayaan pertumbuhan aset keuangan dan untuk memenuhi kewajiban pada tingkat harga pasar yang layak.

Managing the ability of the Bank to meet maturing obligations, liquidity management is also performed through its Asset and Liability Committee (ALCO) which monitors the Bank’s statement of financial position in line with market condition through monthly meetings and decides the optimum strategy to manage liquidity risk. Liquidity risk represents the inability to accommodate maturing liabilities and withdrawals as well as financial asset growth and inability to comply with its obligations at fair market price.

Bank mengukur dan memantau risiko likuiditas melalui analisis konsentrasi aset dan liabilitas dan transaksi rekening administratif, serta kemampuan akses pada sumber-sumber pendanaan. Bank juga memantau risiko likuiditas dengan memantau gap jatuh tempo likuiditas Bank termasuk rasio-rasio likuiditas. Salah satu rasio likuiditas adalah rasio dari aset likuid terhadap liabilitas likuid. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, rasio dari aset likuid (aset likuid primer dan sekunder) terhadap liabilitas likuid adalah sebagai berikut:

The Bank measures and monitors liquidity risk through assets and liabilities concentration analysis and administrative account transaction, also ability to access financial sources. The Bank also monitors the liquidity risk through monitoring the Bank’s liquidity maturity gap included liquidity ratio. One of the liquidity ratios is liquid assets to liquid liabilities. As of December 31, 2015 and 2014, the ratios from liquid assets (primary and secondary liquid assets) to liquid liabilities are as follows:

2015 2014

Kas 13.519.538.000 25.900.713.185 Cash Giro, SBI dan Demand deposits, penempatan BI BI Certificate and lainnya 488.904.175.851 581.035.424.504 other BI placements Obligasi pemerintah - - Government bonds

Jumlah aset likuid 502.423.713.851 606.936.137.689 Total liquid assets

Simpanan nasabah 4.738.123.135.999 3.585.345.484.205 Deposits from customers

Rasio likuiditas 10,60% 16,93% Liquidity ratio

Analisa perbedaan jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan

Maturity mismatch analysis between financial assets and liabilities

Tabel di bawah ini menyajikan analisa jatuh tempo aset dan liabilitas bank pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, berdasarkan jangka waktu yang tersisa sampai tanggal jatuh tempo kontrak dan asumsi perilaku (behavior assumptions):

The table below shows the maturity mismatch analysis between financial assets and liabilities as of December 31, 2015 and 2014 based on the remaining period to the contractual maturity date and behavior assumptions:

Page 271: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

271Laporan Tahunan 2015 Annual Report

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

111

39. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 39. RISK MANAGEMENT (continued)

2. Risiko Likuiditas (lanjutan) 2. Liquidity Risk (continued)

Analisa perbedaan jatuh tempo aset dan liabilitas (lanjutan)

Maturity mismatch analysis between assets and liabilities (continued)

31 Desember/December 31, 2015

> 1 bulan s.d > 3 bulan s.d > 1 tahun s.d Sampai dengan 3 bulan/ 12 bulan/ 5 tahun/ Lainnya/ 1 bulan/ > 1 month to > 3 months to > 1 year > 5 tahun/ Jumlah/ Others Up to 1 month 3 months 12 months to 5 years > 5 years Total

Aset/Asset Tanpa suku bunga/ Without interest Kas/Cash - 13.519.538.000 - - - - 13.519.538.000 Giro pada Bank Indonesia/ Demand deposits with Bank Indonesia - 409.940.362.071 - - - - 409.940.362.071 Tagihan derivatif/ Derivative receivables Tagihan Akseptasi/ Acceptance receivables - 55.684.360.647 44.182.173.094 - - - 99.866.533.741 Pendapatan bunga/ Interest receivable 42.573.973.703 - - - - - 42.573.973.703 Suku bunga variabel/ Variable interest Giro pada bank lain/ Demand deposits with other banks - 83.661.612.629 - - - - 83.661.612.629 Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai/Allowance for impairment losses (157.066.213) - - - - - (157.066.213) Kredit/Loans 17.439.463.740 185.698.100.334 751.223.798.259 2.114.009.899.232 524.416.198.664 3.592.787.460.229 Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai/Allowance for impairment losses (191.332.049.488) - - - - - (191.332.049.488) Suku bunga tetap/ Fixed interest Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain/ Placements with Bank Indonesia and other banks - 78.963.813.780 - - - - 78.963.813.780 Efek-efek/Securities - 506.842.937.933 401.801.411.224 681.886.772.529 129.464.555 172.619.407 1.590.833.205.648 Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai/ Allowance for impairment losses (22.101.331.934) - - - - - (22.101.331.934)

Jumlah Aset/ Total Assets (171.016.473.932 ) 1.166.052.088.800 631.681.684.652 1.433.110.570.788 2.114.139.363.787 524.588.818.071 5.698.556.052.166

Liabilitas/Liabilities Tanpa suku bunga/ Without interest Liabilitas segera/ Obligation due Immediately - 9.576.669.338 - - - - 9.576.669.338 Liabilitas derivatif/ Derivative liabilities - 1.585.522.944 - - - - 1.585.522.944 Utang akseptasi/ Acceptance payables - 55.684.333.647 44.182.173.094 - - - 99.866.506.741 Pendapatan diterima dimuka/ Unearned income 2.197.231.714 - - - - - 2.197.231.714 Suku bunga variabel/ Variable interest Simpanan nasabah (Giro dan Tabungan)/ Deposits from customer (Demand and Saving deposits) - 442.558.958.218 - - - - 442.558.958.218 Simpanan dari bank lain (Giro)/ Deposits from other banks (Demand deposits) - 3.142.082.144 - - - - 3.142.082.144

Page 272: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

272 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

112

39. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 39. RISK MANAGEMENT (continued)

2. Risiko Likuiditas (lanjutan) 2. Liquidity Risk (continued)

Analisa perbedaan jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)

Maturity mismatch analysis between financial assets and liabilities (continued)

31 Desember/December 31, 2015

> 1 bulan s.d > 3 bulan s.d > 1 tahun s.d Sampai dengan 3 bulan/ 12 bulan/ 5 tahun/ Lainnya/ 1 bulan/ > 1 month to > 3 months to > 1 year > 5 tahun/ Jumlah/ Others Up to 1 month 3 months 12 months to 5 years > 5 years Total

Liabilitas/Liabilities Suku bunga tetap/ Fixed interest Simpanan nasabah (Deposito berjangka)/ Deposits from customer (Time deposits) - 390.402.011.232 1.241.467.701.072 2.303.694.466.477 - - 3.935.564.178.781 Simpanan dari bank lain (Deposito berjangka)/ Deposits from other banks (Time deposits) - - 2.200.000.000 51.504.142.660 - - 53.704.142.660

Jumlah Liabilitas Total Liabilities 2.197.231.714 902.949.577.523 1.287.849.874.166 2.355.198.609.137 - - 4.548.195.292.540

Selisih/Net (168.819.242.218 ) 263.102.511.277 (656.168.189.514) (922.088.038.349) 2.114.139.363.787 524.588.818.071 1.150.360.759.626

31 Desember/December 31, 2014

> 1 bulan s.d > 3 bulan s.d > 1 tahun s.d Sampai dengan 3 bulan/ 12 bulan/ 5 tahun/ Lainnya/ 1 bulan/ > 1 month to > 3 months to > 1 year > 5 tahun/ Jumlah/ Others Up to 1 month 3 months 12 months to 5 years > 5 years Total

Aset/Asset Tanpa suku bunga/ Without interest Kas/Cash - 25.900.713.185 - - - - 25.900.713.815 Giro pada Bank Indonesia/ Demand deposits with Bank Indonesia - 344.063.686.309 - - - - 344.063.686.309 Tagihan derivatif/ Derivative receivables Tagihan Akseptasi/ Acceptance receivables - 46.330.245.223 59.778.295.545 24.043.116.066 - - 130.151.656.834 Pendapatan bunga/ Interest receivable 34.422.442.262 - - - - - 34.422.442.262 Suku bunga variabel/ Variable interest Giro pada bank lain/ Demand deposits with other banks - 436.058.339.265 - - - - 436.058.339.265 Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai/ Allowance for impairment losses (157.031.580) - - - - - (157.031.580 ) Kredit/Loans 40.156.847.226 431.659.218.725 361.455.720.808 1.620.363.111.247 574.763.971.485 129.028.080.682 3.157.426.950.173 Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai/ Allowance for impairment losses (27.559.967.326) - - - - - (27.559.967.326 ) Suku bunga tetap/ Fixed interest Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain/ Placements with Bank Indonesia and other banks - 236.971.738.195 - - - - 236.971.738.195 Efek-efek/Securities - 292.549.681.476 330.431.844.839 113.129.464.555 17.993.502.550 172.619.407 754.277.112.827 Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai/ Allowance for impairment losses - - - - - - -

Jumlah Aset/ Total Assets 46.862.290.582 1.813.533.622.378 756.336.188.540 1.757.535.691.868 592.757.474.035 129.200.700.089 5.091.555.640.774

Page 273: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

273Laporan Tahunan 2015 Annual Report

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

113

39. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 39. RISK MANAGEMENT (continued)

2. Risiko Likuiditas (lanjutan) 2. Liquidity Risk (continued)

Analisa perbedaan jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)

Maturity mismatch analysis between financial assets and liabilities (continued)

31 Desember/December 31, 2014

> 1 bulan s.d > 3 bulan s.d > 1 tahun s.d Sampai dengan 3 bulan/ 12 bulan/ 5 tahun/ Lainnya/ 1 bulan/ > 1 month to > 3 months to > 1 year > 5 tahun/ Jumlah/ Others Up to 1 month 3 months 12 months to 5 years > 5 years Total

Liabilitas/Liabilities Tanpa suku bunga/ Without interest Liabilitas segera/ Obligation due Immediately - 426.963.541.645 - - - - 426.963.541.645

Liabilitas derivatif/ Derivative liabilities - 3.410.617.011 - - - - 3.410.617.011 Utang akseptasi/ Acceptance payables - 46.330.245.223 59.778.295.545 24.043.116.066 - - 130.151.656.834 Pendapatan diterima dimuka/Unearned income 2.416.876.712 - - - - - 2.416.876.712 Suku bunga variabel/ Variable interest Simpanan nasabah (Giro dan Tabungan)/ Deposits from customer (Demand and Saving deposits) - 2.430.397.024 - - - - 2.430.397.024 Simpanan dari bank lain (Giro)/ Deposits from other banks (Demand deposits) - 322.717.769.702 - - - - 322.717.769.702 Suku bunga tetap/ Fixed interest Simpanan nasabah (Deposito berjangka)/ Deposits from customer (Time deposits) - 16.959.143.357 2.395.233.191.439 681.919.435.482 - - 3.094.111.770.278 Simpanan dari bank lain (Deposito berjangka)/ Deposits from other banks (Time deposits) - 62.400.000.000 28.758.781.465 - - - 91.158.781.465

Jumlah Liabilitas Total Liabilities 2.416.876.712 881.211.713.962 2.483.770.268.449 705.962.551.548 - - 4.073.361.410.671

Selisih/Net 44.445.413.870 932.321.908.416 (1.727.434.079.909) 1.051.573.140.320 592.757.474.035 129.200.700.089 1.022.864.556.821

3. Risiko Pasar 3. Market Risk

Potensi timbulnya kerugian yang diakibatkan oleh gejolak pasar, seperti perubahan tingkat suku bunga dan nilai tukar valuta asing dapat di kategori sebagai Resiko Pasar. Risiko pasar dikelola dalam batas risiko secara menyeluruh. Seluruh aktivitas perdagangan sehubungan dengan pertukaran mata uang asing, derivatif, dan pasar uang dipantau tiap hari dan dikaji dengan basis mark to market sesuai limit yang telah ditetapkan.

The potential loss due to market fluctuations, such as changes in interest and exchange rates is categorize as Market Risk. Market risk is managed within established limits. The entire trading activity related to foreign exchange transactions, derivative and money market are monitored on a daily basis and revalued using mark to market methods within established limit.

Page 274: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

274 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

114

39. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 39. RISK MANAGEMENT (continued)

3. Risiko Pasar (lanjutan) 3. Market Risk (continued)

Risiko Nilai Tukar Forex Risk Risiko pasar dalam hal ini dibagi menjadi dua bagian:

Market risk is divided into two parts:

Risiko nilai tukar merupakan risiko yang timbul dari transaksi valuta asing baik dari posisi laporan posisi keuangan maupun dari sisi off the statement of financial position.

Forex risk is risk that arises from forex transactions, both on and off statement of financial position.

Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 5/13/PBI/2003 tanggal 17 Juli 2003 dan perubahannya, Peraturan Bank Indonesia No. 6/20/PBI/2004 tanggal 15 Juli 2004, No. 7/37/PBI/2005 tanggal 30 September 2005 dan No. 12/10/ PBI/2010 tanggal 1 Juli 2010, bank-bank diwajibkan untuk memelihara posisi devisa netonya setinggi-tingginya 20% dari modal. Berdasarkan pedoman Bank Indonesia, “posisi devisa neto” merupakan penjumlahan dari nilai absolut atas selisih bersih aset dan liabilitas untuk setiap mata uang asing dan selisih bersih tagihan dan liabilitas, berupa komitmen dan kontinjensi di rekening administratif, untuk setiap mata uang, yang semuanya dinyatakan dalam Rupiah.

Based on Bank Indonesia Regulation No. 5/13/PBI/2003 dated July 17, 2003 and its amendment, Bank Indonesia Regulation No. 6/20/PBI/2004 dated July 15, 2004, No. 7/37/PBI/2005 dated September 30, 2005 and No. 12/10/PBI/ 2010 dated July 1, 2010 the banks are required to maintain their net foreign exchange position/net open position at a maximum of 20% of its capital. Under Bank Indonesia guidelines, “net open position” means the sum of the absolute value of the net differences between assets and liabilities balances for each foreign currency, and the net differences between claims and liabilities, in the form of both commitments and contingencies in administrative accounts, for each foreign currency, which are stated in Rupiah.

Berikut ini disajikan rincian Posisi Devisa Neto (PDN) Bank:

Following is the Bank’s Net Open Position:

31 Desember / December 31, 2015

Liabilitas dan Aset dan tagihan liabilitas komitmen dan komitmen dan kontinjensi/ kontinjensi/ Assets, Liabilities, commitment and commitment and contingent contingent Bersih - absolut/ Mata uang asing receivables liabilities Net - absolute Foreign currencies

Rp000 Rp000 Rp000 Dolar Amerika Serikat 1.687.089.795 1.742.607.981 55.518.186 United States Dollar Euro Eropa 245.903 452 245.451 Euro European India Rupee 1.160.827 775.447 385.380 Indian Rupee Dolar Singapura 697.919 - 697.919 Singapore Dollar Dolar Hongkong 123.744 - 123.744 Hongkong Dollar Yen Jepang 19.162 - 19.162 Japanese Yen Pound Sterling Inggris 377.361 - 377.361 Great Britain Pound Sterling

Jumlah 1.689.714.711 1.743.383.880 57.367.203 Total

Modal *) 920.195 Total Capital *)

Persentase PDN Percentage of Net Open terhadap modal 6,23 Position to capital

Page 275: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

275Laporan Tahunan 2015 Annual Report

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

115

39. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 39. RISK MANAGEMENT (continued)

3. Risiko Pasar (lanjutan) 3. Market Risk (continued) Risiko Nilai Tukar (lanjutan) Forex Risk (continued)

Berikut ini disajikan rincian Posisi Devisa Neto (PDN) Bank (lanjutan) :

Following is the Bank’s Net Open Position (continued) :

31 Desember / December 31, 2014

Liabilitas dan Aset dan tagihan liabilitas komitmen dan komitmen dan kontinjensi/ kontinjensi/ Assets, Liabilities, commitment and commitment and contingent contingent Bersih - absolut/ Mata uang asing receivables liabilities Net - absolute Foreign currencies

Rp000 Rp000 Rp000 Dolar Amerika Serikat 2.430.518.926 2.424.055.805 6.463.121 United States Dollar Euro Eropa 5.061.034 4.940.509 120.525 Euro European India Rupee 5.031.594 4.513.112 518.482 Indian Rupee Dolar Singapura 54.743 - 54.743 Singapore Dollar Dolar Hongkong 115.253 - 115.253 Hongkong Dollar Yen Jepang 10.594 - 10.594 Japanese Yen Pound Sterling Inggris 274.196 - 274.196 Great Britain Pound Sterling

Jumlah 2.441.066.340 2.433.509.426 7.556.914 Total

Modal *) 499.037 Total Capital *)

Persentase PDN Percentage of Net Open terhadap modal 1.51% Position to capital *) Sesuai dengan peraturan Bank Indonesia,

perhitungan persentase PDN terhadap modal menggunakan modal bulan sebelumnya.

*) According to BI regulation, the previous month’s capital should be used in the calculation of the percentage of Net Open Position to Capital.

Batas nilai (absolut) Posisi Devisa Neto yang diperkenankan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp 99.807 juta dan Rp 82.924 juta. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 tidak terdapat pelampauan dari batas nilai (absolut) yang diperkenankan oleh Bank Indonesia.

Maximum limit of the Net Open Position (absolute) as of December 31, 2015 and 2014 amounted to Rp 99,807 million and Rp 82,924 million, respectively. The Bank’s Net Open Position as of December 31, 2015 and 2014 did not exceed the maximum limit (absolute) required by Bank Indonesia.

Untuk memperkecil dampak perubahan risiko suku bunga terhadap pendapatan Bank, Bank mencoba mengurangi gap antara aset dan liabilitas yang sensitif terhadap suku bunga. Apabila terjadi perubahan suku bunga secara paralel pada aset dan liabilitas Bank tidak terekspos risiko suku bunga yang besar.

To minimize the impact of changes in interest rate on the Bank’s earnings, the Bank seeks to reduce the gap between rate sensitive assets (RSA) and rate sensitive liabilities (RSL). If interest rates move in parallel in both assets and liabilities, the Bank is not exposed to much interest rate risk.

Sensitifitas Suku Bunga Interest Rate Sensitivity

Analisa sensitifitas suku bunga diukur dengan kemampuan ekses modal Bank untuk menyerap potential loss dari perubahan suku bunga, yaitu membuat asumsi perubahan/ fluktuasi suku bunga. Fluktuasi suku bunga dipilih mana lebih tinggi antara asumsi fluktuasi masing-masing suku bunga laporan posisi keuangan Rupiah dan laporan posisi keuangan valas atau fluktuasi bredasarkan historical data selama setahun kebelakang.

Interest rate sensitivity analysis is measured by the ability of the Bank’s excess capital to absorb potential loss from interest rate movements by making assumptions about interest rate movement. The interest rate fluctuation chosen is higher for the interest rate assumption for Rupiah statement of financial position and forex statement of financial position or historical data for the preceding one year.

Page 276: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

276 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

116

39. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 39. RISK MANAGEMENT (continued)

4. Risiko Operasional 4. Operational Risk

Pengelolaan risiko operasional meliputi hal-hal yang terkait dengan pengembangan produk, sistem, sumber daya manusia dan prinsip “know your customer” sebagai aspek pencegahan terhadap kemungkinan adanya hal-hal yang tidak diinginkan. Risiko operasional merupakan peluang kerugian yang disebabkan adanya kegagalan proses, kelemahan sistem atau personil, kelalaian, kejahatan, kombinasi faktor diatas maupun karena faktor yang tidak selalu berada dibawah kendali Bank. Dalam pengelolaan risiko operasional, masing-masing unit usaha bertanggung jawab untuk risiko yang terjadi pada kegiatan operasional sehari-hari dengan mengacu pada kebijakan dan prosedur, pengendalian dan pengawasan rutin.

Operational risk management also includes matters related to the development of products, systems, human resources and the principle of "know your customer" as a precaution against possible aspect of things that are not desirableOperational risk is the chance of loss due to failure of processes, systems or personnel weaknesses, omissions, crime, the combination of the above factors as well as factors that are not always under the control of the Bank. Operational risk management, each business unit is responsible for the risks that occur in day-to-day operational activities with reference to the policies and procedures, controls and monitoring routine.

Bank telah meningkatkan fungsi kontrol dalam pemrosesan transaksi yang dilakukan antara lain dengan cara menerapkan prosedur yang menjamin ketepatan waktu penyelesaian transaksi, melakukan penyesuaian metode akuntansi terhadap standar yang berlaku, memelihara dokumen dan arsip secara tertib, mengamankan akses terhadap aset, data dan aset dalam kustodian melalui penggunaan password dan menerapkan prinsip mengenal nasabah untuk meminimalisasi risiko operasional yang timbul. Penambahan intensitas pelatihan dan sosialisasi yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan awareness setiap individu dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya merupakan suatu langkah untuk Minimalisasi risiko operasional dari segi sumber daya manusia.

Bank has increased its control function in the processing of transactions conducted, among others, by implementing procedures that ensure timely completion of the transaction, make adjustments to the accounting methods applicable standards, document and maintain records in an orderly, secure access to asset,, data and assets in custody through the use of passwords and apply the principle of know your customer to minimize the operational risks incurred. By increasing the intensity of training and socialization that aims to increase the understanding and awareness of each individual in carrying out their duties and responsibilities is to minimization of operational risk in terms of human resources..

5. Risiko Hukum 5. Legal Risk

Risiko hukum merupakan risiko yang disebabkan oleh kelemahan sistem yuridis atau oleh adanya gugatan hukum, ketiadaan hukum yang jelas dan mendukung atau adanya kelemahan dalam kontrak, klaim atau agunan. Risiko hukum di Bank dikelola dengan memastikan seluruh aktivitas dan hubungan kegiatan usaha Bank dengan semua pihak telah sesuai dan didasarkan pada aturan dan persyaratan yang dapat melindungi kepentingan Bank dari segi hukum. Bank terus menerus meningkatkan kompetensi karyawan dalam bidang hukum dan meningkatkan sosialisasi nilai-nilai bank sebagai upaya menurunkan risiko.

Legal risk is the risk caused by the weakness of judicial system or by the legal challenge, the absence of clear legal support or a weakness in the contract, claims or collaterals. Legal risk in Bank is managed by ensuring all activities and business of the bank with all parties are appropriate and based on rules and requirements that can protect the interests of the Bank from a legal perspective. The Bank continuously improves the competence of its employees in the field of law and enhances socialization bank values as an effort to reduce risk.

Page 277: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

277Laporan Tahunan 2015 Annual Report

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

117

39. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 39. RISK MANAGEMENT (continued)

5. Risiko Hukum (lanjutan) 5. Legal Risk (continued)

Antisipasi terhadap Resiko hukum, Bank memiliki Divisi Legal dan Remedial yang bertugas memantau atau mengurangi risiko hukum yang mungkin timbul melalui pengadministrasian dokumentasi hukum yang tertib dan memadai, melakukan prosedur analisis aspek hukum terhadap produk dan aktivitas baru, meyakinkan bahwa transaksi-transaksi telah memenuhi ketentuan aspek hukum dan apabila dibutuhkan, melakukan konsultasi dengan penasihat hukum.

Anticipating to legal risks, the Bank has Legal and Remedial Division tasked with monitoring or reducing legal risks that may arise through the orderly administration of legal documentation and adequate, perform analytical procedures on the legal aspects of new products and activities, assuring that transactions have been complied with aspects law and if necessary, consult with legal counsel.

6. Risiko Strategis 6. Strategic Risk

Risiko yang disebabkan oleh adanya pengambilan keputusan dan/atau penerapan strategi bank yang tidak tepat atau kegagalan bank dalam merespon perubahan-perubahan dari kondisi eksternal dapat dikategorikan sebagai Resiko Strategis. Risiko strategis dikelola oleh Bank setiap akhir tahun untuk penetapan strategi pada awal tahun berikutnya, dengan melibatkan berbagai pihak internal Bank sehingga diharapkan pencapaian strategi bank dapat lebih terfokus dan dipahami oleh setiap key-person.

The risk caused by the decision making and/or implementation on strategy that is not appropriate to the bank, or bank failures in responding to the changes of external conditions can categorized as Strategic Risk. Strategic risk is managed by Bank in the end of each year to decide strategies for the next year, with the involvement of internal parties thus achievement of Bank’s strategies can be more focused and understood by all key-person.

Rencana Kerja dan Rencana Strategik yang telah ditetapkan Bank dikomunikasikan kepada pejabat dan pegawai Bank pada setiap jenjang organisasi, dan memantau kemajuan yang dicapai dari realisasi anggaran dan kinerja sesuai dengan yang telah ditetapkan.

Work Plan and Strategic Plan established the Bank communicated to the Bank’s officers and employees at every level of the organization, and monitor the progress of the budget and performance in accordance with a predetermined.

7. Risiko Reputasi 7. Reputational Risk

Reputasi Bank dikelola dengan memperhatikan keluhan nasabah serta dengan cepat merespon setiap berita yang dapat menimbulkan dampak negatif bagi Bank Risiko reputasi timbul dari adanya publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan usaha bank atau persepsi negatif mengenai Bank.

Bank Reputational Risk is managed in compliance with customer complaints as well as quick respond to any news that may cause negative impacts on the Bank. Reputational risk arises from negative publicity related to the business of banks or negative perceptions on the Bank.

Pemberian pelayanan terbaik kepada nasabah, pembentukan unit pengaduan nasabah merupakan upaya yang dilakukan untuk mengendalikan risiko reputasi, Bank berupaya antara lain dengan sesegera mungkin menyelesaikan pengaduan nasabah yang masuk, serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar setiap proses terkait transaksi perbankan dapat dilaksanakan secara benar dan tepat waktu.

Providing the best service to the customers, customer complaints unit formation were attempts by the Bank to control reputational risk, the Bank seeks to among others, as soon as possible to resolve customer complaints that arise, as well as improving the quality of human resources for every process related to banking transactions can be done correctly and on time.

Page 278: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

278 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

118

39. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 39. RISK MANAGEMENT (continued)

8. Risiko Kepatuhan 8. Compliance Risk

Risiko kepatuhan adalah risiko yang disebabkan Bank tidak mematuhi atau tidak memenuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku, antara lain pemenuhan rasio Kewajiban Pemenuhan Modal Minimum (KPMM), Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK), Posisi Devisa Neto (PDN), penerapan tata kelola perusahaan (GCG) dan lain-lain, termasuk juga pemenuhan target-target laporan yang harus disampaikan baik ke Bank Indonesia maupun ke institusi pasar modal terkait status Bank sebagai perusahaan terbuka dan tercatat di Bursa Efek Indonesia.

Compliance risk is the risk that arises because the Bank does not comply with legislation implementation and other applicable provisions, such as, the fulfillment of Capital Adequacy Ratio (CAR), Legal Lending Limit (LLL), Net Open Position (PDN), implementation of good corporate governance (GCG) and others, including the fulfillment of targets that must be submitted both reports to Bank Indonesia and the capital market institutions regarding the status of the Bank as a public company and listed on the Indonesia Stock Exchange.

Tidak terpenuhinya ketentuan-ketentuan tersebut membawa risiko bagi Bank antara lain pengenaan sanksi denda dan juga sanksi lainnya terhadap Manajemen Bank. Dalam pelaksanaannya, Direktur Kepatuhan dibantu sepenuhnya oleh Divisi Kepatuhan dalam hal memantau terlaksananya pemenuhan atas peraturan-peraturan yang ada, baik internal maupun eksternal.

Non-fulfillment of these requirements carries risks for the Bank, which will lead to the imposition of sanctions of fines and other sanctions against the management of the Bank. In practice, the Director of Compliance is fully supported by the Compliance Division in terms of monitoring the implementation of compliance with existing regulations, both internal and external.

Laporan Profil Risiko Risk Profile Report

Secara berkala Bank melakukan penilaian risiko terhadap kedelapan risiko diatas sebagaimana telah diatur oleh Bank Indonesia. Penilaian risiko dilakukan melalui proses penilaian sendiri (self-assessment) untuk menghasilkan profil risiko yang terdiri dari risiko inheren yaitu risiko yang melekat pada aktivitas bank dan sistem pengendalian risiko yaitu pengendalian terhadap risiko inheren.

The Bank periodically conducts a risk assessment of the risks above eighth as stipulated by Bank Indonesia. Risk assessment is done through a process of self-assessment to produce a risk profile which consists of inherent risk is the risk inherent in bank activities and risk control systems that control the inherent risks.

Hasil penilaian profil Bank yang telah disampaikan kepada Direktur Utama dan Komite Manajemen Risiko segera disampaikan kepada Bank Indonesia secara triwulanan.

The Bank profile assessment results which have been submitted to the President Director and Risk Management Committee and be submitted to Bank Indonesia on a quarterly basis.

40. MANAJEMEN RISIKO PERMODALAN 40. CAPITAL RISK MANAGEMENT

Bank memelihara modal yang dikelola untuk mengatasi risiko yang melekat dalam bisnis perbankan. Kecukupan modal Bank dipantau menggunakan rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (Capital Adequacy Ratio atau CAR), sebagaimana disyaratkan oleh Bank Indonesia.

The Bank maintains its managed capital base to cover inherent risks in the banking business. The adequacy of the Bank’s capital is monitored using a Capital Adequacy Ratio (CAR), as requested by Bank Indonesia.

Page 279: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

279Laporan Tahunan 2015 Annual Report

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

119

40. MANAJEMEN RISIKO PERMODALAN (lanjutan) 40. CAPITAL RISK MANAGEMENT (continued)

Pengelolaan modal Bank berfokus pada kepatuhan terhadap jumlah modal minimum yang disyaratkan dan pemeliharaan rasio KPMM yang memadai untuk membiayai dan menopang operasi dan untuk memaksimalkan nilai kepemilikan pemegang saham. Bank dapat mengubah struktur modal apabila terjadi perubahan kondisi ekonomi dan karakteristik risiko bisnis. Salah satu strategi dalam manajemen modal adalah penerbitan saham. Pengelolaan modal dilakukan oleh Direksi dan Dewan Komisaris Bank.

The Bank’s capital management focuses on compliance with the minimum required capital and maintenance of an adequate CAR to finance and sustain its day-to-day operations and to maximize ownership value. The Bank may change its capital structure based on changes of economic conditions and risk characteristics of business. One of the capital management strategies is issuance of capital stock. Capital management is performed by the Bank’s Directors and Commissioners.

Mulai tanggal 1 Januari 2015, Bank menghitung kebutuhan modal berdasarkan peraturan BI No. 15/12/PBI/2013, dimana modal yang diwajibkan regulator dianalisa dalam dua tier sebagai berikut:

Starting January 1, 2015, the Bank calculates its capital requirements in accordance with BI regulation No. 15/12/PBI/2013, where the regulatory capital is analyzed into two tiers as follows:

Modal inti (tier 1) merupakan modal inti utama.

Modal inti utama antara lain meliputi modal ditempatkan dan disetor penuh, tambahan modal disetor, cadangan umum, laba tahun-tahun lalu dan periode/tahun berjalan (100%), penghasilan komprehensif lainnya, selisih kurang dari penyisihan penghapusan aset produktif sesuai ketentuan Bank Indonesia dan cadangan kerugian penurunan nilai asset produktif yang diperbolehkan. Perhitungan pajak tangguhan dan aset takberwujud merupakan faktor pengurang modal inti utama.

Core capital (tier 1) is core capital. Core capital includes issued and fully paid-up capital, additional paid-in capital, general reserve, retained earnings and profit for the period/year (100%), other comprehensive income, shortfall between allowable amount of allowance for uncollectible account on productive assets according to Bank Indonesia regulation and allowance for impairment losses on productive assets. Calculation of deferred tax and intangible assets are deducted from core capital.

Modal pelengkap (tier 2) meliputi penyisihan

penghapusan asset produktif sesuai ketentuan Bank Indonesia.

Suplementary capital (tier 2), which includes allowance for uncollectible account on productive assets according to Bank Indonesia regulation.

Bank tidak mempunyai modal inti tambahan yang memenuhi kriteria peraturan BI yang berlaku.

The Bank does not have any additional core capital which meets the criteria under prevailing BI regulation.

Sebelum tanggal 1 Januari 2015, Bank menghitung kebutuhan modal berdasarkan peraturan BI No. 14/18/PBI/2012, dimana modal yang diwajibkan regulator juga dianalisa dalam dua tier sebagai berikut:

Prior to January 1, 2015, the Bank calculated its capital requirements in accordance with BI regulation No. 14/18/PBI/2012, where the regulatory capital is also analyzed into two tiers as follows:

Modal tier 1, antara lain meliputi modal

ditempatkan dan disetor penuh, tambahan modal disetor, cadangan umum, saldo laba dan laba periode/tahun berjalan (50%).

Tier 1 capital, which includes issued and fully paid-up capital, additional paid-in capital, general reserve, retained earnings and profit for the period/year (50%).

Modal tier 2, meliputi cadangan umum aset

produktif . Tier 2 capital, which includes the amount of

allowable general allowance for productive assets.

Page 280: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

280 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

120

40. MANAJEMEN RISIKO PERMODALAN (lanjutan) 40. CAPITAL RISK MANAGEMENT (continued)

Penyediaan modal minimum sebagaimana dimaksud ditetapkan sebagai berikut:

Minimum capital requirements are as follows:

8% dari ATMR untuk bank dengan profil risiko peringkat 1.

9% sampai dengan kurang dari 10% dari ATMR untuk bank dengan profil risiko peringkat 2.

10% sampai dengan kurang dari 11% dari ATMR untuk bank dengan profil risiko peringkat 3.

11% sampai dengan 14% dari ATMR untuk bank dengan profil risiko peringkat 4.

8% of RWA for bank with risk rating 1.

9% up to less than 10% of RWA for bank with risk rating 2.

10% up to less than 11% of RWA for bank with

risk rating 3.

11% up to 14% of RWA for bank with risk rating 4.

Posisi rasio kecukupan modal (CAR) Bank pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar 23,85% dan 15,39% dengan rincian sebagai berikut:

The Bank’s capital adequacy ratio (CAR) as of December 31, 2015 and 2014 are 23,85% and 15.39%, respectively, computed as follows:

2015 2014

Rp juta/ Rp juta/ Rp million Rp million

Modal Capital Modal Inti (Tier 1) 882.496 465.446 Core capital (Tier 1) Modal pelengkap (Tier 2) 15.479 37.906 Supplementary capital (Tier 2)

Jumlah Modal 897.975 503.352 Total Capital

Aset tertimbang menurut risiko: Risk weighted assets: Tanpa memperhitungkan risiko pasar 3.470.903 3.032.470 Excluding market risk Dengan memperhitungkan risiko pasar 3.470.903 3.032.470 Including market risk Dengan memperhitungkan risiko kredit, pasar, Including credit, market and dan operasional 3.764.616 3.271.271 operational risks Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM): Capital Adequacy Ratio (CAR): Rasio CET 1 23,44% 14,23% Ratio CET 1 Rasio Tier 1 23,44% 14,23% Ratio Tier 1 Rasio Tier 2 0,41% 1,16% Ratio Tier 2 Rasio total 23,85% 15,39% Ratio total

Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum yang Minimum Capital Adequacy Diwajibkan 9,00% - 10,00% 9,00% - 10,00% Ratio

41. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI

KEUANGAN YANG DIKELUARKAN DAN DIREVISI

41. REVISED AND ISSUED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS

Berikut ini ikhtisar beberapa Pernyataan Standar

Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK), yang disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) - Ikatan Akuntansi Indonesia yang relevan untuk Bank, namun belum berlaku efektif untuk laporan keuangan 31 Desember 2015:

The following summarizes the several Statement of Financial Accounting Standards (SFAS) and the Interpretation of Financial Accounting Standards (IFAS) which were issued by the Financial Accounting Standards Board (DSAK) of Institute of Indonesia Chartered Accountant and are relevant to the Bank, but not yet effective to the Bank’s financial statements as of December 31, 2015:

Page 281: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

281Laporan Tahunan 2015 Annual Report

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

121

41. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN YANG DIKELUARKAN DAN DIREVISI (lanjutan)

41. REVISED AND ISSUED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (continued)

Efektif dan berlaku pada tanggal atau setelah tanggal 1 Januari 2016:

Effective on or after January 1, 2016:

a. ISAK 30, “Pungutan”, merupakan interpretasi

atas PSAK 57 “Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan Aset Kontinjensi” yang mengklarifikasi akuntansi liabilitas untuk membayar pungutan, selain daripada pajak penghasilan yang berada dalam ruang lingkup PSAK 46 “Pajak Penghasilan” serta denda lain atas pelanggaran perundang-undangan, kepada Pemerintah.

a. IFAS 30, “Fees”, is an interpretation of SFAS 57 “Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets” that clarify accounting liability to pay fees, in addition to income tax that is covered in SFAS 46, “Income Tax” along with other fine for violating the regulation of the Government.

b. Amandemen PSAK 16, “Asset Tetap tentang

Klasifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi”, memberikan tambahan penjelasan tentang indikasi perkiraan keusangan teknis atau komersial suatu aset. Amandemen PSAK 16 ini juga mengklarifikasi bahwa penggunaan metode penyusutan yang berdasarkan pada pendapatan adalah tidak tepat.

b. Amendment SFAS 16 “Acceptable Depreciation and Amortization Method of Fixed Assets”, added explanation for indication of technical or commercial obsolescence of an asset. Amendment SFAS 16 clarified that depreciation using income cash flow method is no longer viable.

c. Amandemen PSAK 24, “Imbalan Kerja tentang

Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja”, menyederhanakan akuntansi untuk kontribusi iuran dari pekerja atau pihak ketiga yang tidak bergantung pada jumlah tahun jasa, misalnya iuran pekerja yang dihitung berdasarkan persentase tetap dari gaji.

c. Amendment SFAS 24 “Employee Benefit: Defined Contribution Plans”, simplify the accounting method for defined contribution plans for workers nor third parties that does not rely on the total number of dedication years, for instance contribution plans that measured using percentage of salary.

d. PSAK 5 (Penyesuaian 2015), “Segmen

Operasi”, menambahkan pengungkapan deskripsi singkat segmen operasi yang telah digabungkan dan indikator ekonomik memiliki karakteristik yang serupa.

d. SFAS 5 (Adaption 2015), “Operating Segments”, addict short disclosure on combined operating segment and economic indicators that have similar characteristics.

e. PSAK 7 (Penyesuaian 2015), “Pengungkapan

Pihak-pihak Berelasi”, menambahkan persyaratan pihak-pihak berelasi dan mengklarifikasi pengungkapan imbalan yang dibayarkan oleh entitas manajemen.

e. SFAS 7 (Adaption 2015), “Related Party Disclosure”, addict requirements and clarify disclosure for payable that are given by management.

f. PSAK 16 (Penyesuaian 2015), “Aset tetap”,

memberikan klarifikasi pada paragraf 35 terkait model revaluasi, bahwa ketika entitas menggunakan model revaluasi, jumlah tercatat aset disajikan kembali pada jumlah revaluasiannya.

f. SFAS 16 (Adaption 2015), “Property, Plant and Equipment”, have clarified in paragraph 35 relating revaluation model, that when an entity uses revaluation model, carrying amount of assets are percentage in the revaluated value.

g. PSAK 19 (Penyesuaian 2015), “Aset

Takberwujud”, memberikan klarifikasi metode yang diterima untuk penyusutan dan amortisasi.

g. SFAS 19 (Adaption 2015), “Intangible Assets”, provide clarification accepted method for depreciation and amortization.

Page 282: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

282 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

122

41. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN YANG DIKELUARKAN DAN DIREVISI (lanjutan)

41. REVISED AND ISSUED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (continued)

Efektif dan berlaku pada tanggal atau setelah tanggal 1 Januari 2016:

Effective on or after January 1, 2016:

h. PSAK 25 (Penyesuaian 2015), “Kebijakan

Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan”, memberikan koreksi editorial pada PSAK 25 paragraf 27 tentang keterbatan penerapan retrospektif.

h. SFAS 25 (Adaption 2015), “Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors”, given editorial correction to SFAS 25 paragrapgh 27 about limitation in applying retrospective.

i. PSAK 53 (Penyesuaian 2015), “Pembayaran

Berbasis Saham”, mengklarifikasi definisi kondisi vesting dan secara terpisah mendifinisikan kondisi kinerja dan kondisi jasa.

i. SFAS 53 (Adaption 2015), “Share-Based Payment”, clarified definition of vesting conditions and separately defined performance and service condition.

j. PSAK 68 (Penyesuaian 2015), “Pengukuran

Nilai Wajar”, mengklarifikasi bahwa pengecualian portofolio, yang memperkenankan entitas mengukur nilai wajar kelompok aset keuangan dan liabilitas keuangan secara neto, diterapkan pada seluruh kontrak (termasuk kontrak non-keuangan) dalam ruang lingkup PSAK 55.

j. SFAS 68 (Adoption 2015), “Fair Value Measurement”, clarified that portfolio exception, for companies that allow fair value measurement of asset group or liability group as net value, is to be applied for the whole contract (including non-financial contract) in the scope of SFAS 55.

k. PSAK 110 (Revisi 2015), “Akuntansi Sukuk”, mengatur pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan transaksi sukuk ijarah dan mudharabah, baik sebagai penerbit maupun investor sukuk.

k. SFAS 110 (Revised 2015), “Sukuk Accounting”, regulated recognition, measurement, presentation and disclosure or sukuk ijarah and sukuk mudharabah transaction, both as either buyer or seller.

Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2017:

Effective on or after January 1, 2017:

Amandemen PSAK 1, “Penyajian Laporan Keuangan tentang Prakarsa Pengungkapan”, memberikan klarifikasi terkait penerapan persyaratan materialitas, fleksibilitas urutan sistematis catatan atas laporan keuangan dan pengidentifikasian kebijakan akuntansi signifikan. Amandemen PSAK 1 ini juga mengakibatkan amandemen terhadap PSAK (consequential amendment) sebagai berikut: PSAK 3 “Laporan Keuangan Interim”, PSAK 5 “Segmen Operasi”, PSAK 60 “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”, dan PSAK 62 “Kontrak Asuransi”.

Amendment SFAS 1, “Presentation of Financial Statement”, have given clarification regarding materiality, hierarchy flexibility, systematic notes for financial statements and identification of significant accounting policy. Amendment SFAS 1 have impacted impacted other SFAS (consequential amendment) such as: SFAS 3 “Interim Financial Reporting”, SFAS 5 “Operating Segment”, SFAS 60 “Financial Instrument: Disclosures” and SFAS 62 “Insurance Contract”.

Pada saat penerbitan laporan keuangan, Bank masih mempelajari dampak yang mungkin timbul dari penerapan standar baru dan revisi tersebut serta pengaruhnya pada laporan keuangan Bank.

As at the authorization date of these financial statements, the Bank is still evaluating the potential impact of these new and revised standards to the Bank’s financial statements.

Page 283: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

283Laporan Tahunan 2015 Annual Report

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

123

42. REKLASIFIKASI AKUN 42. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS

Beberapa akun dalam laporan keuangan tanggal 31 Desember 2014 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan tanggal 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:

Certain accounts in the financial statements as of December 31, 2014 has been reclassified to conform with the presentation of the financial statements as of December 31, 2015 are as follows:

Sebelum Setelah reklasifikasi/ reklasifikasi/ Before Reklasifikasi/ After Keterangan/Description reclassification Reclassification reclassification

ASET/ASSETS Aset tetap - bersih/Fixed asset - net 25.852.281.743 (6.042.206.500) 19.810.075.243 Aset takberwujud - bersih/Intangible asset - net 176.318.032 6.042.206.500 6.218.524.532

43. TRANSAKSI NON KAS 43. NON CASH TRANSACTION

Aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

Activities not effecting cash flows as of December 31, 2015 and 2014 are as follows:

2015 2014

Kenaikan (Penurunan) tagihan dan Increase (Decrease) in acceptances utang akseptasi (Catatan 11) (30.285.123.093) 16.117.471.804 receivable and payable (Note 11) Mutasi sehubungan dengan Mutation in respect of perubahan nilai wajar fair value change of pemilikan efek yang tersedia available-for-sale untuk dijual - bersih (Catatan 8) (412.531.179) (441.725.114) securities-net (Note 8) Penambahan aset tetap atas Increase of fixed assets through surplus revaluasi-bersih (Catatan 13) 126.612.660.054 - revaluation surplus-net (Note 13)

44. INFORMASI SIGNIFIKAN 44. SIGNIFICANT INFORMATION

Pada tanggal 31 Desember 2015, Bank mempunyai tagihan atas pinjaman yang diberikan kepada kreditur grup tertentu dengan total kredit sebesar Rp 394.112.814.106. Bank telah membuat estimasi penyisihan kerugian atas kredit tersebut yang dipandang memadai sesuai dengan estimasi terbaik manajemen saat ini. Apabila dikemudian hari terjadi perubahan estimasi yang signifikan, maka akan memberikan dampak yang signifikan di masa yang akan datang.

As of December 31, 2015, the Bank has receivable of loans to a certain group of debtor amounting to Rp 394,112,814,106. The Bank has provided allowance for impairment losses of loans which is adequate in accordance with currently management’s best estimate. If in the future there is a significant change in estimation, it will have a significant impact in the future.

Berdasarkan informasi tersebut, terdapat beberapa konsekuensi potensial yang mungkin akan berdampak signifikan terhadap Bank salah satunya adalah sebagai berikut:

Based on those information, there are several potential consequences that may have a significant impact on the Bank , e.g. is as follow:

Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/26/PBI/2012 tentang kegiatan usaha dan jaringan kantor berdasarkan modal inti Bank, Bank akan mengalami perubahan dari kategori Bank Buku 2 menjadi Bank Buku 1 sebagai akibat menurunnya modal inti Bank sehubungan dengan tambahan cadangan kerugian penurunan nilai yang masih harus dibentuk oleh Bank dan atas hal tersebut Bank tidak dapat melakukan penghimpunan dana, penyaluran dana, pembiayaan perdagangan dalam mata uang asing.

Based on Bank Indonesia Regulation Number 14/26/PBI/2012 regarding business activities and office network based on Bank’s core capital, the Bank will have a change of category from Bank “Buku 2” to Bank “Buku 1” as a result of decreased on Bank’s core capital in connection to additional allowance of impairment losses that are still be provided by the Bank and on terms that the Bank can not do fund rising, fund distributing, trade finance in foreign currency.

Page 284: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

284 Laporan Tahunan 2015 Annual Report

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

124

44. INFORMASI SIGNIFIKAN (lanjutan) 44. SIGNIFICANT INFORMATION (continued)

Atas konsekuensi yang mungkin akan timbul tersebut, Bank telah menetapkan rencana yang diantaranya adalah sebagai berikut:

The consequences that might arise, the Bank has set-up a plan as follows:

1. Crash program 1. Crash program

Bank telah mengajukan permohonan penambahan modal untuk menjaga Bank tetap berada pada kategori Bank Buku 2 dengan modal inti diatas Rp 1 triliun. Hal ini telah diketahui oleh Bank of India - Mumbai selaku pemegang saham pengendali, dan saat ini sedang dalam proses pengajuan.

Bank has proposed for capital injection in order to keep Bank’s position into category of Bank “Buku 2” which is core capital above Rp 1 trillion. Bank of India – Mumbay are already aware, and currently are in the process of consideration.

2. Rencana jangka pendek 2. Short-term plan

- Melakukan pendekatan dan penagihan

intensif kepada debitur-debitur bermasalah dengan memperkuat unit kerja remedial dengan menambah SDM;

- Conduct the approach and intensive collectibility to non-perform debtors, by way of strengthening the remedial work unit by adding more human resources (SDM);

- Secara rutin melakukan rapat remedial untuk memonitor hasil kerja unit remedial;

- Conduct a weekly remedial meeting regularly to monitor the work progress of remedial unit;

- Melakukan kajian atas kemungkinan dilakukannya restrukturisasi kredit, termasuk pula kajian kemungkinan dilakukannya hapus buku;

- Review the possibilities for loan restructuring of some certain non-perform debtors, including the possibilities to conduct write-off;

- Melakukan fungsi intermediasi, yaitu melakukan penyaluran kredit secara selektif dengan tetap menjalankan prudential banking;

- Doing intermediary functions, such as to selective the loan disbursement by way of prudential banking;

- Menetapkan risk appetite Bank, antara lain pemilihan sector ekonomi;

- Decide Bank’s risk appetite based on the economic sector;

- Melakukan penyesuaian Rencana Bisnis Bank (RBB) 2016 - 2018; dan

- Adjust Bank Business Plan (RBB) 2016 - 2018; and

- Menjalin komunikasi intensif dengan pemegang saham guna mencari solusi efektif.

- Maintain intensive communication with shareholders in order to seek effective solution.

3. Rencana jangka menengah 3. Middle-term plan

Menjalankan Rencana Bisnis Bank (RBB) yang telah disetujui oleh Regulator secara konsisten.

Be consistent with Bank Business Plan (RBB) as approved by the Regulator.

45. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN 45. COMPLETION OF THE FINANCIAL STATEMENTS

Manajemen Bank bertanggung jawab penuh terhadap penyusunan dan penyajian laporan keuangan terlampir yang diselesaikan dan disetujui oleh Direksi untuk diterbitkan pada tanggal 16 Maret 2016.

The management of the Bank is responsible for preparation and presentation of the accompanying financial statements that were completed and authorized for issue by the Bank’s Directors on March 16, 2016.

Page 285: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

285Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Page 286: UNITY IN BUILDING PROGRESSIVE AND SUSTAINABLE …

Laporan TahunanAnnual Report

2015

PT BANK OF INDIA INDONESIA TbkJl. H. Samanhudi No. 37Pasar Baru, Sawah BaruJakarta 10710, IndonesiaTelp : (021) 3500007 (Hunting)Fax : (021) 3808178

www.boiindonesia.co.id