Ujian Glaukoma Absolut + Katarak Imatur

66
Glaukoma Marcella Trixie Kartika .N. 01.207.5518

Transcript of Ujian Glaukoma Absolut + Katarak Imatur

Page 1: Ujian Glaukoma Absolut + Katarak Imatur

Glaukoma

Marcella Trixie Kartika .N.01.207.5518

Page 2: Ujian Glaukoma Absolut + Katarak Imatur

Humor Aquos• Humor Aquos terdapat di

Camera Oculi Anterior ( COA )– Pemeriksaan COA :

– Kedalamannya Diperiksa dengan

focal ilumination– Kejernihannya

Diperiksa tyndall effect

• Dibentuk di korpus siliaris – Sekresi dari prosesus

siliaris– Dipengaruhi oleh tekanan

darah

Page 3: Ujian Glaukoma Absolut + Katarak Imatur

• Dikumpulkan di COP celah antara lensa dan iris (pupil) ke COA trabekulum kanalis Schlemm vena siliaris anteriorOut flow tergantung pada :

• Lebar sudut COA• Kerapatan jaringan trabekulum

• Fungsi– Untuk mengatur tekanan bola mata

• Tekanan normal 10 – 20 mmHg• Sebagai media refrakta• Bila keruh penglihatan kabur (pd Iridosiklitis)

– Untuk nutrisi lensa dan kornea• Nutrisi dengan cara difusi dan osmosis

Page 4: Ujian Glaukoma Absolut + Katarak Imatur
Page 5: Ujian Glaukoma Absolut + Katarak Imatur
Page 6: Ujian Glaukoma Absolut + Katarak Imatur

Glaukoma

• Sindroma dengan TIO sebagai faktor risiko utama• Ditandai dengan :

– TIO tinggi– Pencekungan papil N II– Penyempitan lapang pandangan yang spesifik

• Disebabkan gangguan dinamika humor aquos :– Pembentukan humor aquos berlebihan– Hambatan pengaliran humor aquos

• Blok pupil• Sudut COA sempit

– Hambatan pembuangan ( out flow ) humor aquos

Page 7: Ujian Glaukoma Absolut + Katarak Imatur

• Produksi berlebihan– Terjadi pada iridosiklitis, tetapi biasanya

kenaikan tidak nyata, karena diimbangi dengan outflow yang meningkat (selama tak ada hambatan)

• Hambatan pengaliran humor– Blok pupil

• Predisposisi– Lensa lebih tebal

• Presipitasi– Synekhia posterior (occlutio pupil / seclutio pupil)

Page 8: Ujian Glaukoma Absolut + Katarak Imatur

– Sudut COA sempit• Predisposisi

– Sumbu mata pendek– Lensa menebal

• Presipitasi– Pupil middilatasi tonus iris tinggi, iris

melipat menjadi lebih tebal iris menempel ke kornea perifer sudut menjadi tertutup

• Hambatan pada pembuangan cairan humor– Gangguan pada trabecular meshwork– Hambatan pada kanalis Schlemm– Bendungan sistem vena

Page 9: Ujian Glaukoma Absolut + Katarak Imatur

• Pembagian Glaukoma– Glaukoma primer

• Sudut tertutup• Sudut terbuka

– Glaukoma sekunder• Akibat obat – obat tertentu, trauma atau

komplikasi penyakit di bola mata / sistemik– Glaukoma kongenital

• Glaukoma yang timbul sejak lahir / anak-anak

Page 10: Ujian Glaukoma Absolut + Katarak Imatur

Glaukoma primer sudut tertutup

• Stadium– Prodromal

( subakut )– Akut / inflamasi– Kronis– Absolut– Degeneratif

Disebut juga :•Inflamatoir glaucoma•Narrow angle glaucoma•Glaukoma kongestif

Page 11: Ujian Glaukoma Absolut + Katarak Imatur

Glaukoma primer sudut tertutup

• Stadium Prodromal• Subjektif

– Sakit kepala sebelah pada mata yang sakit (timbul pada waktu sore hari karena pupil middilatasi sehingga iris menebal dan menempel pada trabekulum out flow terhambat)

– Penglihatan sedikit menurun – Melihat pelangi di sekitar lampu

(hallo)– Mata merah

• Objektif– Injeksi silier ringan– Edema kornea ringan– TIO meningkat

Page 12: Ujian Glaukoma Absolut + Katarak Imatur

Glaukoma primer sudut tertutup

• Stadium Akut / inflamasi• Subjektif

– Sakit kepala hebat sebelah pada mata yang sakit

– Kdg disertai mual, muntah– Mata merah– Penglihatan kabur– Melihat hallo

• Objektif – Injeksi silier– Edema kornea– COA dangkal, Tyndall effect

(+)– Pupil melebar / lonjong, RP

(-)– TIO sangat tinggi

Page 13: Ujian Glaukoma Absolut + Katarak Imatur

Glaukoma primer sudut tertutup

• Stadium Absolut• Visus = 0 • Sakit kepala• Mata merah• TIO sangat tinggi, dolorosa atau non

dolorosa

• Stadium Degeneratif• Visus = 0• Degenerasi kornea ( bullae, vesikel )• TIO tinggi, rasa sakit timbul akibat

degenerasi kornea

Page 14: Ujian Glaukoma Absolut + Katarak Imatur

Glaukoma primer sudut tertutup

• Merupakan kegawatdaruratan di bidang mata satu serabut akson mati dalam waktu 24 jam ( TIO > 30 mmHg )

• TIO harus segera diturunkan dengan obat• Prinsip terapi : operatif• Bila segera teratasi, penurunan visus bersifat

reversibel• Bila berlanjut excavatio glaucomatosa

penyempitan lapang pandangan

Perjalanan penyakit ( stadium akut )

Page 15: Ujian Glaukoma Absolut + Katarak Imatur

Glaukoma primer sudut terbuka

• Subjektif– Tak banyak keluhan sehingga sering

terlambat ditemukan– Deteksi dengan tonometri rutin ( di atas 40

th )– Perlu anamnesa keluarga herediter

• Mekanisme – Degenerasi jaringan trabekulum terlalu

rapat outflow humor akuos terganggu

•Glaukoma primer sudut terbuka•Primary open angle glaucoma•Chronic simple glaucoma

Page 16: Ujian Glaukoma Absolut + Katarak Imatur

• Perjalanan penyakit– Mata tenang, tak ada tanda-tanda dari luar– Perjalanan pelan-pelan tapi progresif merusak

N.II terjadi excavatio glaucomatosa– Tekanan bola mata tidak terlalu tinggi (border

line 24 mmHg)– Mula–mula visus masih baik, ada skotoma sentral

lanjut lapang pandangan makin sempit ( tunnel vision )

– Keluhan kabur pada sore hari, sering kesandung– Objektif : COA dalam.– Prinsip terapi : medikamentosa

Glaukoma primer sudut terbuka

Page 17: Ujian Glaukoma Absolut + Katarak Imatur

Glaukoma sekunder

• Kelainan cornea– Leucoma adherent

• Kelainan di C.O.A– Hyphema dan hypopyon

• Kelainan di iris– Rubeosis iridis

• Kelainan di pupil– Oclutio dan seclutio pupil

• Kelainan di lensa– Cataract immatur dan hyper

matur• Kelainan di corpus vitreum

– Haemophthalmos• Kelainan di retina

– Thrombosis vena centralis retina

Page 18: Ujian Glaukoma Absolut + Katarak Imatur

Glaukoma kongenital• Terjadi oleh karena trabekulum

tertutup membran• Tanda dini :

– Lakrimasi– Photophobia– Kornea suram– Diameter kornea besar

• Tanda lanjut– Buphtalmos

• Terapi – Goniotomi

Page 19: Ujian Glaukoma Absolut + Katarak Imatur

Akibat glaukoma

• Kerusakan pada N.II• Penyempitan lapangan

pandang dgn keluhan :– Sering terantuk– Sering nabrak meja/

kursi– Buta senja– Penglihatan kabur

Page 20: Ujian Glaukoma Absolut + Katarak Imatur

Pemeriksaan untuk glaukoma

• Ukur tekanan bola mata– Cara digital– Dengan tonometer Schiotz– Dengan tonometer aplanasi– Dengan tonometer non kontak

• Tonografi– Untuk mengukur jumlah penyaluran cairan

humor (outflow facility) • Funduskopi

– Perhatikan pada papil N.II, adanya excavatio glaucomatosa

Page 21: Ujian Glaukoma Absolut + Katarak Imatur

• Pemeriksaan lapangan pandang– Dengan test konfrontasi– Dengan perimeter– Dengan tangent screen

• Gonioskopi– Dengan lensa gonioskop untuk menilai lebar sudut

COA• Tes provokasi

– Dengan cara minum air– Dengan masuk ke kamar gelap– Dengan pemberian midriatikum– Dengan cara tidur tengkurap– Perbedaan tekanan 8 mmHg antara sebelum tes

dan sesudah tes dianggap menderita glaukoma, harus mulai diberi terapi

Page 22: Ujian Glaukoma Absolut + Katarak Imatur

Pemeriksaan Glaukoma

• Pengukuran tekanan bola mata– Secara digital (dengan

palpasi)– Dengan tonometer Schiotz– Dengan tonometer aplanat

Page 23: Ujian Glaukoma Absolut + Katarak Imatur

Pemeriksaan Glaukoma• Pengukuran tekanan

bola mata dengan tonometer aplanat

Page 24: Ujian Glaukoma Absolut + Katarak Imatur

Pengukuran tekanan bola mata Dengan tonometer aplanat

Page 25: Ujian Glaukoma Absolut + Katarak Imatur

Pemeriksaan Glaukoma• Funduskopi

– Untuk menilai papil n.II

– Cari adanya excavatio glaucomatosa

Page 26: Ujian Glaukoma Absolut + Katarak Imatur

Pemeriksaan lapang pandangan

• Pemeriksaan lapangan pandang– Dengan test konfrontasi– Dengan perimeter– Dengan tangent screen

Page 27: Ujian Glaukoma Absolut + Katarak Imatur

Terapi glaukoma• Obat-obatan

– Karbonik anhydrase inhibitor (azetazolamide 250 mg)

– Miotikum (pilocarpin 2%, eserin 0,25%)

– Simpatomimetik (epinephrin 0,5%)

– Beta blocker (Timolol maleat)• Operasi

– Iridotomi – Filtrasi : trabekulektomi

Page 28: Ujian Glaukoma Absolut + Katarak Imatur

KATARAK

Page 29: Ujian Glaukoma Absolut + Katarak Imatur

DEFINISI

• Lensa mata yang biasanya jernih dan bening menjadi keruh. Katarak berasal dari bahasa Yunani cataracta yang berarti air terjun.

• Katarak adalah setiap keadaan kekeruhan pada lensa yang terjadi akibat hidrasi (penambahan cairan) lensa, denaturasi protein lensa, atau keduanya

Page 30: Ujian Glaukoma Absolut + Katarak Imatur

KLASIFIKASI

• Berdasarkan waktu perkembangannya1. Katarak kongenital2. Katarak juvenile3. Katarak senilis

• Berdasarkan stadiumnya:1. Katarak insipiens2. Katarak imatur3. Katarak matur4. Katarak hipermatur

Page 31: Ujian Glaukoma Absolut + Katarak Imatur

Klasifikasi lain

• Katarak rubella • Katarak Brunesen• Katarak Komplikata • Katarak Diabetik • Katarak Sekunder• Katarak Traumatika

Page 32: Ujian Glaukoma Absolut + Katarak Imatur

PATOFISIOLOGI

• Perubahan kimia pada protein inti lensa pigmentasi progresif nukleus menjadi kuning atau kecokelatan penurunan konsentrasi glutation dan kalium, peningkatan konsentrasi natrium dan kalsium serta peningkatan hidrasi lensa.

• Meningkatnya usia penurunan enzim yang menyebabkan proses degenerasi pada lensa.

Page 33: Ujian Glaukoma Absolut + Katarak Imatur

GEJALA DAN TANDA

1.Pengurangan ketajaman penglihatan secara bertahap

2.Pandangan seperti ada kabut atau air terjun

3.Silau, sehingga penglihatan di malam hari lebih nyaman dibandingkan siang hari

4.Miopia5.Kesulitan membaca bila tidak cukup

cahaya6.Sering berganti kacamata

Page 34: Ujian Glaukoma Absolut + Katarak Imatur

DIAGNOSISANAMNESIS :• Penurunan ketajaman penglihatan secara bertahap (gejala

utama katarak)• Mata tidak merasa sakit, gatal , atau merah• Gambaran umum gejala katarak yang lain seperti :

• Berkabut, berasap, penglihatan tertutup film• Perubahan daya lihat warna• Gangguan mengendarai kendaraan malam hari,

lampu besar sangat menyilaukan mata• Lampu dan matahari sangat mengganggu• Sering meminta resep ganti kacamata

• Penglihatan ganda (diplopia)

Page 35: Ujian Glaukoma Absolut + Katarak Imatur

PEMERIKSAAN KLINIS

1. Pemeriksaan ketajaman penglihatan2. Melihat lensa dengan penlight dan loop3. Dengan penyinaran miring (45 derajat dari poros

mata) dapat dinilai kekeruhan lensa dengan mengamati lebar pinggir iris pada lensa yang keruh (iris shadow). Bila letak bayangan jauh dan besar berarti kataraknya imatur, sedangkan bayangan dekat dan kecil dengan pupil terjadi katarak matur.

4. Slit lamp5. Pemeriksaan opthalmoskop (sebaiknya pupil

dilatasi)

Page 36: Ujian Glaukoma Absolut + Katarak Imatur

DIAGNOSA BANDING

1.Leukokoria2.Oklusi pupil3.Ablasi retina4.Retinoblastoma

Page 37: Ujian Glaukoma Absolut + Katarak Imatur

PENATALAKSANAAN

• Pembedahan (operasi). • Medikamentosa diberikan dengan

tujuan:– Mengatasi gejala yang ditimbulkan

oleh penyulit

Page 38: Ujian Glaukoma Absolut + Katarak Imatur

KOMPLIKASI

• Dislokasi lensa dan subluksasi sering ditemukan bersamaan dengan katarak traumatic.

• Komplikasi lain yang dapat berhubungan, seperti blok pupil,glaukoma sudut tertutup, uveitis,retinal detachment , rupture koroid, hifema,perdarahan retrobulbar, neuropati optik traumatic

Page 39: Ujian Glaukoma Absolut + Katarak Imatur

STATUS PASIEN

Page 40: Ujian Glaukoma Absolut + Katarak Imatur

IDENTITAS PASIEN

• Nama lengkap : Ny. T• Umur : 67 tahun• Agama : Islam• Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga• Alamat : Mijen 06/01 Kudus• No. RM : 519.408• Tanggal Pemeriksaan: 19 Juli 2011• Pemeriksa : Marcella Trixie Kartika .N.• Moderator : dr. Djoko Heru S., Sp.M

Page 41: Ujian Glaukoma Absolut + Katarak Imatur

ANAMNESIS

Anamnesis secara : Auto anamnesis dan allo

anamnesis pada tanggal 19 Juli 2011 pukul 10.30 WIBKeluhan Utama : Kontrol. Mata kanan terasa cekot-cekot.

Page 42: Ujian Glaukoma Absolut + Katarak Imatur

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Pasien datang ke poliklinik mata pada tanggal 19 Juli 2011. Ini adalah kunjungan yang ke 22 kalinya. Pada kunjungan yang pertama (tanggal 26 Mei 2010), pasien mengeluh penglihatan mata kanan kabur sejak + 3 bulan yang lalu. Kemudian pasien datang kembali pada tanggal 19 Juli 2011 karena dirasakan mata kanan masih terasa cekot-cekot dan penglihatan pada mata kanan masih terasa gelap. Sebelum penglihatan menjadi gelap, penglihatan mata kanan pasien terasa kabur dan sering melihat gambaran pelangi di sekitar lampu, kemudian terdapat titik kehitaman ketika melihat dan pada akhirnya lama kelamaan penglihatan mata kanan menjadi gelap. Penglihatan mata kanan terasa gelap sejak + 1 tahun yang lalu. Pasien juga mengatakan bahwa pada mata kanan sering nrocos dan perih. Pada penglihatan mata kiri juga dirasakan kabur seperti ada kabut yang menghalangi sejak + 6 bulan yang lalu. Pasien mengaku kabur pada mata kirinya terjadi secara tiba-tiba. Kabur pada mata kiri dirasakan sepanjang waktu dan tidak semakin membaik maupun memburuk. Pasien mengatakan tidak ada riwayat kemasukan debu atau benda asing ke dalam mata atau riwayat trauma pada mata yang sakit. Pada mata yang sakit tidak terdapat kotoran dan mata tidak lengket.

Page 43: Ujian Glaukoma Absolut + Katarak Imatur

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

Pasien mengatakan bahwa belum pernah merasakan sakit seperti ini

sebelumnya.

• Riwayat Hipertensi (+)• Riwayat diabetes melitus (-)• Riwayat decompensatio cordis (-)

Page 44: Ujian Glaukoma Absolut + Katarak Imatur

CATATAN MEDIKTanggal

PemeriksaanVisus Keluhan Diagnosis

Medikamentos

a

26 Mei 2010

VOD: 0

VOS: 6/15

 

TIO

OD: -

OS: 10,6 mmHg

Penglihatan OS

kabur

OD Glaukoma

Absolut

Timolol, Glukon,

B12

14 Juni 2010VOD: 0

VOS: 6/15

Penglihatan OD

gelap, kadang

kemeng

OD Glaukoma

Absolut

Timolol, Glukon,

B12

2 September

2010

VOD: 0

VOD: 6/12 F2

Penglihatan ODS

kabur

OD Glaukoma

Absolut

OS Retinopati

Hipertensi

Timolol, B12,

Glukon

Page 45: Ujian Glaukoma Absolut + Katarak Imatur

5 September

2010

VOD: 0

VOS:

Penglihatan ODS

kabur

OD Glaukoma

AbsolutTimolol, Glukon

1 Oktober 2010 VOD: 0

VOS: 6/15 F2

 

TIO

OD: -

OS: 9,3 mmHg

Penglihatan ODS

kabur

OD Glaukoma

Absolut

Timolol,

Glukon

27 Oktober 2010 VOD: 0

VOS: 6/15

 

TIO

OD: -

OS: 11,3 mmHg

Kontrol.

Penglihatan ODS

kabur.

OD Glaukoma

Absolut

Timolol, Glukon

1 Desember 2010 VOD: 0

VOS: 6/15

 

TIO

OD: 44,8 mmHg

OS: 12,2 mmHg

OD kemeng. OD Glaukoma

Absolut

Glukon, Timolol

Page 46: Ujian Glaukoma Absolut + Katarak Imatur

10 Desember

2010

VOD: 0

VOS: 6/21 F1

ODS kemeng,

gatal

OD Glaukoma

Absolut

OS Retinopati

Hipertensi

Timolol 0,5%,

Glukon, KCL

22 Desember

2010

VOD: 0

VOS: 6/21

Penglihatan ODS

blereng

OD Glaukoma

Absolut

Glukon, Timolol

5 Januari 2011 VOD: 0

VOS: 6/21

 

TIO

OD: 43,9 mmHg

OS: 8,9 mmHg

Kontrol. Penglihatan

ODS blereng.

OD Glaukoma

Absolut

Glukon, Timolol

14 Januari 2011 VOD: 0

VOS: 6/15

Kontrol OD Glaukoma

Absolut

OS Katarak Senilis

Imatur

Glukon, Timolol

27 Januari 2011 VOD: 0

VOS: 6/21

Kontrol OD Glaukoma

Absolut

Timolol, B12

9 Februari 2011 VOD: 0

VOS: 6/15

Kontrol OD Glaukoma

Absolut

OS Katarak Senilis

Imatur

Timolol, Glukon,

B12

Page 47: Ujian Glaukoma Absolut + Katarak Imatur

25 Februari

2011

VOD: 0

VOS: 6/15

Penglihatan

OD gelap,

kadang terasa

kemeng

OD Glaukoma

Absolut

OS Katarak

Senilis Imatur

Timolol 0,5%,

Glukon

11 Maret 2011 VOD: 0

VOS: 6/21

Penglihatan OD

kabur

OD Glaukoma

Absolut

OS Katarak

Senilis Imatur

Timolol 0,5%,

Glukon, B12

23 Maret 2011 VOD: 0

VOS: 6/15 F2

 

TIO

OD: 32 mmHg

OS: 9 mmHg

Kontrol. OD Glaukoma

Absolut

Glukon, Timolol

7 April 2011 VOD: 0

VOS: 6/21

OD tidak bisa

melihat

Penglihatan OS

kabur

OD Glaukoma

Absolut dengan

papil atrofi

OS Katarak

Senilis Imatur

Timolol, Glukon,

KCL

Page 48: Ujian Glaukoma Absolut + Katarak Imatur

25 April 2011 VOD: 0

VOS: 6/21

 

TIO

OD: 46 mmHg

OS: 11 mmHg

Penglihatan

OD kabur

OD Glaukoma

Absolut

Timolol 0,5%,

Glukon, KCL

20 Mei 2011 VOD: 0

VOS: 6/9 F2

 

TIO

OD: 57 mmHg

OS: 16 mmHg

Kontrol. OD Glaukoma

Absolut

Timolol, Glukon,

B12`

26 Mei 2011 VOD: 0

VOS: 6/15

Penglihatan OD

kabur.

OD Glaukoma

Absolut

 

10 Juni 2011 VOD: 0

VOS: 6/15 F2

OS kadang

nrocos

OD Glaukoma

Absolut

Timolol, Glukon

Page 49: Ujian Glaukoma Absolut + Katarak Imatur

Riwayat Penyakit Keluarga :Tidak ada keluarga pasien yang mengalami keadaan serupa.

Riwayat sosial ekonomi :Pasien adalah seorang ibu rumah tangga. Berobat menggunakan Jamkesmas. Kesan ekonomi kurang.

Page 50: Ujian Glaukoma Absolut + Katarak Imatur

PEMERIKSAAN FISIK

• Tensi (T) : 160/110 mmHg• Nadi (N) : 84 kali/ menit• Suhu (T) : tidak diukur • Respiration Rate (RR) : 22 x / menit• Keadaan Umum : Baik• Kesadaran : Compos mentis• Status Gizi : Cukup

Page 51: Ujian Glaukoma Absolut + Katarak Imatur

STATUS OFTALMOLOGI

Page 52: Ujian Glaukoma Absolut + Katarak Imatur

OCULI DEXTRA(OD) PEMERIKSAAN OCULI SINISTRA(OS)

0 Visus 6/18

Tidak dikoreksi Koreksi Tidak dikoresi

Gerak bola mata

normal, enoftalmus (-),

eksoftalmus (-),

strabismus (-)

 

 

Bulbus okuli

Gerak bola mata normal,

enoftalmus (-),

eksoftalmus (-),

strabismus (-)

Edema (-),

hiperemis(-), nyeri

tekan (-),

blefarospasme (-),

lagoftalmus (-),

ektropion (-),

entropion (-)

Palpebra

Edema (-), hiperemis(-),

nyeri tekan (-),

blefarospasme (-),

lagoftalmus (-)

ektropion (-),

entropion (-)

Page 53: Ujian Glaukoma Absolut + Katarak Imatur

Edema (-),

injeksi konjungtiva (-),

injeksi siliar (+),

infiltrat (-),

hiperemis (-)

Konjungtiva

Edema (-),

injeksi konjungtiva (-),

injeksi siliar (-),

infiltrat (-),

hiperemis (-)

Putih Sklera Putih

Bulat, jernih, edema (+)

menyeluruh,

keratik presipitat (-),

infiltrat (-), sikatriks (-)

 

Kornea

Bulat, edema (-),

keratik presipitat (-), infiltrat

(-), sikatriks (-)

Keruh, dangkal,

Arkus senilis (+),

hipopion (-),

hifema (-),

 

Camera Oculi Anterior

(COA)

Jernih, dangkal,

Arkus senilis (+)

hipopion (-),

hifema (-),

Kripta(+), warna coklat,

(-), edema(-), synekia (-) IrisKripta(+), warna coklat,(-),

edema(-), synekia (-)

Page 54: Ujian Glaukoma Absolut + Katarak Imatur

bulat, mid-dilatasi Ø 5 mm,

letak sentral,

refleks pupil langsung (-),

refleks pupil tak langsung

(-)

Pupil

bulat, diameter ± 3 mm,

letak sentral,

refleks pupil langsung (+),

refleks pupil tak langsung

(+)

Jernih, Intumesensi (-)

Lensa

Keruh tidak merata di bagian

posterior lensa, Intumesensi

(+)

Jernih Vitreus Sulit dinilai

Atrofi papil (+), CDR 0,9

Ekskavasio glaukomatosa

(+), ablatio (-), eksudat (-)

Retina Sulit dinilai

(-) Persepsi Warna (+)

(-) Light Projection (+)

(+); Suram Fundus Refleks (+); Suram

Tonometri digital: N+3 TIO Tonometri digital: N+1

Epifora (-), lakrimasi (-) Sistem Lakrimasi Epifora (-), lakrimasi (+)

Tidak dilakukan Shadow Test (+)

Tidak dapat diperiksa Lapang Pandang (Metode

Konfrontasi)

Normal

Page 55: Ujian Glaukoma Absolut + Katarak Imatur

RESUME SUBJEKTIF• Pasien datang ke poliklinik mata pada tanggal 19 Juli 2011. Ini adalah kunjungan yang ke

22 kalinya. • Pada kunjungan yang pertama (tanggal 26 Mei 2010), pasien mengeluh penglihatan

mata kanan kabur sejak + 3 bulan yang lalu. • Pasien datang kembali pada tanggal 19 Juli 2011 karena dirasakan mata kanan masih

terasa cekot-cekot dan penglihatan pada mata kanan masih terasa gelap. • Sebelum penglihatan menjadi gelap, penglihatan mata kanan pasien terasa kabur

dan sering melihat gambaran pelangi di sekitar lampu, hingga lama kelamaan terdapat titik kehitaman ketika melihat dan penglihatan mata kanan menjadi gelap. Penglihatan mata kanan terasa gelap sejak + 1 tahun yang lalu.

• Mata kanan sering nrocos dan perih. • Penglihatan mata kiri juga dirasakan kabur seperti ada kabut yang

menghalangi sejak + 6 bulan yang lalu. Pasien mengaku kabur pada mata kirinya terjadi secara tiba-tiba.

• Kabur pada mata kirinya terjadi secara tiba-tiba, dirasakan sepanjang waktu dan tidak semakin membaik maupun memburuk.

• Tidak ada riwayat kemasukan debu atau benda asing ke dalam mata atau riwayat trauma pada mata yang sakit.

• Tidak terdapat kotoran dan mata tidak lengket. • Pasien belum pernah merasakan sakit seperti ini sebelumnya. • Riwayat Hipertensi (+)

Page 56: Ujian Glaukoma Absolut + Katarak Imatur

RESUME OBJEKTIFOCULI DEXTRA(OD) PEMERIKSAAN OCULI SINISTRA(OS)

0 Visus 6/18

Tidak dikoreksi Koreksi Tidak dikoresi

Injeksi siliar (+) Konjungtiva Injeksi siliar (-)

Edema (+) menyeluruh Kornea Edema (-)

Keruh, dangkal,

Arkus senilis (+)

Camera Oculi Anterior

(COA)

Jernih, dangkal,

Arkus senilis (+)

bulat, mid-dilatasi Ø 5 mm,

letak sentral,

refleks pupil langsung (-),

refleks pupil tak langsung

(-)

 

Pupil

bulat, diameter ± 3 mm, letak

sentral,

refleks pupil langsung (+),

refleks pupil tak langsung (+)

Jernih, Intumesensi (-)

Lensa

Keruh tidak merata di bagian

posterior lensa, Intumesensi (+)

Page 57: Ujian Glaukoma Absolut + Katarak Imatur

Jernih Vitreus Sulit dinilai

Atrofi papil (+), CDR

0,9

Ekskavasio

glaukomatosa (+),

ablatio (-), eksudat (-)

Retina Sulit dinilai

(-) Persepsi Warna (+)

(-) Light Projection (+)

(+); Suram Fundus Refleks (+); Suram

Tonometri digital: N+3 TIO Tonometri digital: N+1

Lakrimasi (-) Sistem Lakrimasi Lakrimasi (+)

Tidak dilakukan Shadow Test (+)

Tidak dapat diperiksa Lapang Pandang

(Metode Konfrontasi)

Normal

Page 58: Ujian Glaukoma Absolut + Katarak Imatur

DIAGNOSA BANDING

• OD Glaukoma primer sudut tertutup stadium absolut

• OD Glaukoma primer sudut tertutup stadium degeneratif

• OS Katarak senilis imatur • OS Katarak senilis matur • OS Retinoblastoma

Page 59: Ujian Glaukoma Absolut + Katarak Imatur

DIAGNOSA KERJA

OD Glaukoma Primer Sudut Tertutup Stadium Absolut

OS Katarak Senilis Imatur dengan Intumesensi

dengan suspek glaukoma primer sudut tertutup

Page 60: Ujian Glaukoma Absolut + Katarak Imatur

Dasar Diagnosis

OD Glaukoma Primer Sudut Tertutup Stadium Absolut

Dasar diagnosis:Gejala Subjektif:

– Penglihatan mata kanan terasa gelap.– Cekot-cekot yang dirasakan pada mata kanan.

Tanda Objektif:– VOD: 0– TIO OD tinggi (45 mmHg)– Mata merah, ditunjukkan dengan adanya injeksi siliar (+) pada

mata kanan.– COA (Camera Oculi Anterior) OD dangkal– Pupil OD mid-dilatasi dengan diameter 5 mm.– Refleks pupil langsung dan tak langsung pada mata kanan

negatif.– Atrofi papil, CDR 0,9, dan ekskavasio glaukomatosa pada mata

kanan.

Page 61: Ujian Glaukoma Absolut + Katarak Imatur

Dasar Diagnosis

OS Katarak Senilis Imatur dengan intumesensi dengan suspek glaukoma primer sudut tertutup

Dasar diagnosis:Gejala Subjetif:

– Penglihatan mata kiri kabur seperti ada kabut.

Tanda Objektif:– Terdapat kekeruhan lensa yang tidak merata di bagian

posterior lensa OS.– Shadow Test OS (+)– Intumesensi lensa OS (+)– Glaukoma primer biasanya terjadi bilateral, sehingga apabila mata

kanan mengalami glaukoma primer maka mata kiri pun juga mengalami keadaan yang sama.

Page 62: Ujian Glaukoma Absolut + Katarak Imatur

TERAPI1. Medikamentosa:

– Timolol maleate 0,5 % ED 2 dd gtt II OD– Glukon (acetazolamid) Tablet 250 mg 4 dd I – KCL Tablet 250 mg 2 dd I– Vit. B12 Tablet 60 mg 3 dd I

2. Operatif:a. Ektraksi katarak OS, baik secara EKEK maupun EKIK disertai

dengan pemberian IOL (Intra Okuler Lensa). • Untuk menghindari terjadinya glaukoma sudut tertutup• Turunkan dahulu hipertensi pasien.

b. Enukleasi ODAlasan:• Visus OD sudah nol (0), persepsi warna dan light projection negatif,

yang menunjukkan bahwa mata sudah tidak berfungsi lagi. Sehingga pengangkatan bola mata pun dapat menjadi terapi yang efektif.

• Tindakan enukleasi dapat mengurangi nyeri (cekot-cekot) pada mata kanan.

Page 63: Ujian Glaukoma Absolut + Katarak Imatur

PROGNOSIS VOD VOS

Quo ad visam Ad malam Dubia ad bonam

Quo ad sanam Dubia ad malam Dubia ad malam

Quo ad cosmeticam Ad bonam Dubia ad bonam

Quo ad Vitam Ad bonam Ad bonam

Page 64: Ujian Glaukoma Absolut + Katarak Imatur

USUL

• Dilakukan pemeriksaan dengan gonioskopi• Dilakukan pemeriksaan dengan OCT (Optical

Coherence Tomography)• Dilakukan pemeriksaan USG mata• Pengawasan dan evaluasi TIO dengan tonometri

secara rutin dan berulang pada kedua mata.– Pada mata kanan (OD), untuk melihat kemajuan terapi

medikamentosa.– Pada mata kiri (OS), untuk mengawasi supaya jangan

sampai katarak senilis imatur dengan intumesensi menyebabkan terjadinya glaukoma sudut tertutup.

• Dilakukan operasi EKEK + IOL OS• Dilakukan operasi enukleasi OD

Page 65: Ujian Glaukoma Absolut + Katarak Imatur

SARAN

• Gunakan tetes mata secara teratur.• Konsumsi obat secara teratur.• Kontrol pasca operasi EKEK dilakukan 1 minggu setelah

operasi, 1 bulan setelah operasi, 2 bulan setelah operasi, maupun jika terdapat keluhan maupun masalah-masalah lain sebelum jadwal kontrol yang telah ditentukan.

• Lindungi mata dari debu ataupun benda asing pasca operasi untuk mencegah terjadinya infeksi sekunder.

• Melakukan pola hidup sehat serta menyarankan pasien memeriksakan diri ke bagian penyakit dalam untuk mengobati hipertensi yang diderita pasien, karena penyakit tersebut sangat berkaitan erat dengan kenaikan tekanan intra okular.

Page 66: Ujian Glaukoma Absolut + Katarak Imatur

TERIMA KASIH