UJI NORMALITAS MENGGUNAKAN SPSS · UJI NORMALITAS MENGGUNAKAN SPSS 1. Langkah-Langkah Uji...
Transcript of UJI NORMALITAS MENGGUNAKAN SPSS · UJI NORMALITAS MENGGUNAKAN SPSS 1. Langkah-Langkah Uji...
UJI NORMALITAS MENGGUNAKAN SPSS
1. Langkah-Langkah Uji Normalitas Pada SPSS
a. Siapkan data yang akan dianalisis pada Ms. Excel
b. Buka program SPSS
c. Pindahkan data yang akan dianalisis dari Ms. Excel ke SPSS
2
d. Aktifkan “Variable View”
Isi bagian Name dan Label sesuai nama data yang akan dianalisis, Isi
bagian Type dengan numeric, Widht dengan 8, Decimals dengan 0,
Values dengan none, Missing dengan none, dan Measure dengan scale.
e. Pilih menu Analyze Descriptives Statistic Explore Ok
3
f. Setelah muncul kotak dialog uji normalitas, selanjutnya pilih variabel
nilai sebagai Dependent List.
4
g. Untuk menetukan nilai alpha (α) atau taraf signifikansi klik pilihan
Statistics.
Pilih/beri tanda pada Descriptives, kemudian isi berapa persen taraf
signifikasi yang akan digunakan, misalkan menggunakan taraf
signifikansi 5%, maka isi pada kolom dengan 95%, lalu klik Continue.
h. Kemudian klik Plot. Lalu pada Descritive pilih Histogram. Dan klik
pada kotak Normality plots with test, klik Continue.
i. Klik OK untuk melakukan analisis data.
5
2. Analisis Data Uji Normalitas
a. Hipoteses (HO dan H1) dalm bentuk uraian kalimat:
Ho : Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
H1 : Sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal
b. Tingkat signifikansi:
α = 5%
c. Hasil Uji Statistik:
6
7
d. Daerah kritik/Kriteria Pengambilan keputusan
a) Kriteria pengambilan keputusan menggunakan Test of Normality
“Kolmogrof-Smirnov dan Shapiro Walk”:
HO akan ditolak jika p-value < α
HO akan diterima jika p-value > α, dan diperoleh
p-valeu KS = 0.013 < α = 0.05
p-valeu SW = 0.003 < α = 0.05
b) Kriteria pengambilan keputusan menggunakan rasio Skewness dan
Kurtosis:
HO akan diterima jika rasio Skewness dan Kurtosis berada pada
rentang (-2, +2), dan diperoleh
Skewness (kemencegan) kurva adalah -0.382 dengan Standar
Error sebesar 0.374. Maka diperoleh nilai rasio Skewness =
-1.021
Kurtosis (keruncingan) kurva adalah -1.282 dengan Standar
Error sebesar 0.733. Maka diperoleh nilai rasio Kurtosis =
-1.749
c) Kriteria pengambilan keputusan menggunakan Histogram:
Dikatakan sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
apabila bentuk histogram menyerupai lonceng.
d) Kriteria pengambilan keputusan menggunakan Grafik Q-Q Plots:
Dikatakan sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
apabila titik-titik (yang merupakan data yang kita uji) berada sangat
dekat dengan garis diagonal bahkan menempel pada garis.
e. Kesimpulan:
a) Berdasarkan hasil p-value
Karena p-value < α = 0.05, maka tolak HO, artinya sampel tidak
berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
b) Berdasarkan rasio Skewness dan Kurtosis
Dari hasil tersebut terlihat bahwa rasio Skewness dan Kurtosis berada
pada kisaran (-2, +2), maka kurva statistik berdistribusi normal.
c) Berdasarkan histogram:
Karena histogram tidak menyerupai lonceng maka sampel tidak
berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
d) Berdasarkan grafik Q-Q plots:
Titik-titik(menunjukkan data yang kita uji) berada dekat dan
menempel pada garis maka sampel berasal dari populasi yang
berdistribusi normal.
8
UJI HOMOGENITAS MENGGUNAKAN SPSS
1. Langkah-Langkah Uji Homogenitas pada SPSS
a. Siapkan data yang akan dianalisis pada Ms. Excel
b. Buka program SPSS
c. Aktifkan “Data View”
Pindahkan kedua data yang ada pada Ms.Excel ke SPSS, dengan data
kedua berada dibawah data pertama. Sehingga apabila data 1 berjumlah
30 dan data 2 berjumlah 30, maka jumlah data yang ada pada SPSS 60.
9
d. Kemudian isi kolom “Var” kedua dengan nama data, misalkan untuk
data pertama disimbolkan X dan data kedua disimbolkan Y
e. Aktifkan “Variable View”, beri nama kolom satu dengan Nilai, dan
kolom dua dengan Statistik. Untuk Labels, isilah dengan Nilai UTS
Statistik untuk variabel Nilai, dan Kelas Statistik untuk variabel
Statistik (pada name dan label diisi sesuai nama data yang akan diuji).
Isi kolom Decimals dengan 0 pada semua kolom, isi kolom Missing
dengan “None” dikedua kolom, isi kolom Columns denga 8 dikedua
kolom, dana isi kolom Measure “Scale” untuk kolom pertama dan
“Nominal” untuk kolom kedua (tergantung jenis data yang digunakan).
10
f. Untuk kolom Value, kolom pertama diisi dengan “None”.
Kolom kedua, klik bagian kolom maka akan muncul kotak Value Labels
Kemudian isi bagian Value dengan 1, dan bagian Label isi dengak “Kelas
X”, lalu klik Add
11
Akan berubah menjadi
Kemudian isi kembali bagian Value dangan 2, dan bagian Label dengan
“Kelas Y”, kemudian klik Add
12
Akan berubah menjadi
Lalu klik OK.
g. Kemudian pilih menu Analyze – Descriptive Statistics – Explore
13
h. Setelah muncul kotak dialog dibawah ini, selanjutnya pilih variabel Nilai
UTS Statistik sebagai Dependent List, dan Kelas Statistik sebagai
Factor List.
14
i. Untuk menetukan nilai alpha (α) atau taraf signifikansi klik pilihan
Statistics.
Pilih/beri tanda pada Descriptives, kemudian isi berapa persen taraf
signifikasi yang akan digunakan, misalkan menggunakan taraf
signifikansi 5%, maka isi pada kolom dengan 95%, lalu klik Continue.
15
j. Kemudian klik menu Plots, beri tanda centang Transformed Power
pada “Spread vs Level with Levene Test”, lalu klik Continue.
k. Klik OK untuk melakukan analisis data.
2. Analisis Data Uji Homogenitas
a. Hipotesis (HO dan H1) dalam uraian kalimat:
HO : Varians kedua kelompok sama
H1 : Varians kedua kelompok berbeda
b. Tingkat Signifikansi:
α = 5%
c. Hasil Uji Statistik:
d. Daerah Kritik:
HO akan diterima jika p-value > α, dan
16
HO akan ditolak jika p-value < α
P-value Based on Mean = 0.229 > α = 0.05
P-value based on Median = 0.340 > α = 0.05
e. Kesimpulan:
Karena p-value > α = 0.05, maka tidak tolak HO artinya Varians kedua
populasi sama.