UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK ... · UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN...

121
UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK ETANOL BUAH BUNI (Antidesma bunius (L.) Spreng) DENGAN METODE 2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl (DPPH) DAN METODE FOLIN-CIOCALTEU SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) Program Studi Farmasi Oleh: Margareta Novi Wijayanti NIM : 128114117 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK ... · UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN...

Page 1: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK ... · UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK ETANOL BUAH BUNI (Antidesma bunius (L.) Spreng) DENGAN

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK

TOTAL EKSTRAK ETANOL BUAH BUNI (Antidesma bunius (L.) Spreng)

DENGAN METODE 2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl (DPPH) DAN METODE

FOLIN-CIOCALTEU

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Farmasi

Oleh:

Margareta Novi Wijayanti

NIM : 128114117

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK ... · UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK ETANOL BUAH BUNI (Antidesma bunius (L.) Spreng) DENGAN

i

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK

TOTAL EKSTRAK ETANOL BUAH BUNI (Antidesma bunius (L.) Spreng)

DENGAN METODE 2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl (DPPH) DAN METODE

FOLIN-CIOCALTEU

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Farmasi

Oleh:

Margareta Novi Wijayanti

NIM : 128114117

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK ... · UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK ETANOL BUAH BUNI (Antidesma bunius (L.) Spreng) DENGAN

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK ... · UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK ETANOL BUAH BUNI (Antidesma bunius (L.) Spreng) DENGAN

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK ... · UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK ETANOL BUAH BUNI (Antidesma bunius (L.) Spreng) DENGAN

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

I can do all this through Him who gives me strength.

- Philippians 4:13-

“When you look closely to the path you have travel on, you will realise that God

was always with you, directing every step you took.”

-Lailah Gifty Akita-

“Life will always have a different plan for you. If you don’t give up, you will

eventually get to your destination. But towards the end of your life, you may look

back and realize that it was never really about the destination; it was the journey

that counted.”

-King Samuel Benson-

Kupersembahkan skripsi ini untuk :

- Tuhan Yesus yang selalu membimbing dan memudahkan dalam setiap

langkahku

- Kedua orang tua dan kakak yang selalu mendukung dan mendoakan

- Teman – teman yang selalu memberi semangat

- Almamaterku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK ... · UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK ETANOL BUAH BUNI (Antidesma bunius (L.) Spreng) DENGAN

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK ... · UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK ETANOL BUAH BUNI (Antidesma bunius (L.) Spreng) DENGAN

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK ... · UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK ETANOL BUAH BUNI (Antidesma bunius (L.) Spreng) DENGAN

vii

PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan atas berkat dan bimbingan-

Nya penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul “Uji Aktivitas

Antioksidan Dan Penetapan Kadar Fenolik Total Ekstrak Etanol Buah Buni

(Antidesma bunius (L.) Spreng) Dengan Metode 2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl

(DPPH) Dan Metode Folin Ciocalteu” ini dengan baik. Skripsi ini disusun untuk

memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Strata Satu Program Studi

Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma.

Penulis mengalami berbagai macam kesulitan dan masalah dalam proses

pengerjaan Skripsi ini. Kesulitan dan masalah ini dapat diatasi penulis dengan

bantuan dari segala pihak. Oleh karena itu penulis hendak mengucapkan terima

kasih kepada :

1. Aris Widayati, M.Si., Ph.D., Apt., selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas

Sanata Dharma.

2. Prof. Dr. C.J. Soegihardjo, Apt., selaku Dosen Pembimbing Utama dan

Dosen Penguji Skripsi atas segala kesabaran dan masukan sehingga Skripsi

ini dapat diselesaikan dengan baik.

3. Dr. Erna Tri Wulandari, M.Si., Apt.,selaku Dosen Pembimbing Pendamping

dan Dosen Penguji Skripsi atas segala kesabaran dan masukan sehingga

Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

4. Dr. Yustina Sri Hartini, M.Si., selaku Dosen Penguji Skripsi atas masukkan,

kritik, dan saran kepada penulis dalam penyusunan Skripsi ini.

5. Florentinus Dika Octa Riswanto, M.Sc selaku Dosen Penguji Skripsi atas

masukkan, kritik, dan saran kepada penulis dalam penyusunan Skripsi ini.

6. Agustina Setiawati, M.Sc., Apt., selaku Kepala Laboratorium Fakultas

Farmasi yang telah memberikan izin dalam penggunaan laboratorium.

7. Pak Wagiran selaku Laboran Laboratorium Farmakognosi - Fitokimia, Pak

Suparlanselaku Laboran Laboratorium Kimia Organik, Mas Bimo selaku

Laboran Laboratorium Kimia Analisis, Mas Sigit selaku Laboran Kebun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK ... · UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK ETANOL BUAH BUNI (Antidesma bunius (L.) Spreng) DENGAN

viii

Tanaman Obat atas segala bantuan dan kerja samanya selama proses

penelitian.

8. Ayah, Ibu dan Kakak yang selalu memotivasi dan mendukung penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

9. Astrid Pangestuty, selaku teman seperjuangan dalam menyelesaikan Skripsi

ini.

10. Grace Shelia P.P, Veronika Novaliana S.D., Monika M.W., dan Agnes Serlyta

sebagai sahabat yang selalu memberikan semangat dalam penyusunan skripsi

ini.

11. Bertha, Ossa, Kristi, Noven, dan Astrid sebagai sahabat yang selalu

mendukung dalam penyusunan skripsi ini.

12. Teman – teman satu kelompok praktikum Meda, Berto, Desion, Rosa, Agata,

Tika, dan teman – teman lain yang selalu mendukung dalam menyusun

skripsi ini.

13. Kelurga besar kos Griya Kanna Putri, Cindya, Macho, Gery, Edward,

Andrew, Tasya, Mala, Bertha, Nanda, David, Yosef, dan teman – teman yang

selalu mendukung dan memberikan semangat.

14. Teman-teman FST B 2012, FSM C 2012 dan teman-teman Fakultas Farmasi

Sanata Dharma angkatan 2012 yang selalu memberikan dukungan dan

semangat dalam penyusunan Skripsi ini.

15. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan yang tidak

dapat disebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa Skripsi ini masih memiliki kekurangan dalam

berbagai macam hal. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang

membangun dari segala pihak. Semoga Skripsi ini dapat berguna bagi seluruh

pembaca.

Yogyakarta, 19 Agustus 2016

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK ... · UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK ETANOL BUAH BUNI (Antidesma bunius (L.) Spreng) DENGAN

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................. iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..................................................... v

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ............... vi

PRAKATA... ............................................................................................... vii

DAFTAR ISI ............................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ....................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xiv

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xv

INTISARI..... ............................................................................................... xvi

ABSTRACT....... ........................................................................................... xvii

BAB I PENGANTAR ................................................................................. 1

A. Latar Belakang ................................................................................ 1

B. Permasalahan................................................................................... 5

C. Keaslian Penelitian .......................................................................... 5

D. Manfaat Penelitian .......................................................................... 6

E. Tujuan Penelitian ............................................................................ 7

BAB II PENELAAHAN PUSTAKA.......................................................... 8

A. Tanaman Buni ................................................................................. 8

1. Klasifikasi buah buni................................................................. 8

2. Nama umum .............................................................................. 8

3. Deskripsi tanaman ..................................................................... 9

4. Kandungan kimia buah buni ..................................................... 9

5. Aktivitas farmakologis .............................................................. 10

B. Ekstraksi .......................................................................................... 10

C. Senyawa Fenolik ............................................................................. 11

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK ... · UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK ETANOL BUAH BUNI (Antidesma bunius (L.) Spreng) DENGAN

x

D. Radikal Bebas.................................................................................. 13

E. Senyawa Antioksidan ...................................................................... 14

F. Metode Folin-Ciocalteu .................................................................. 15

G. Metode DPPH ................................................................................. 16

H. Spektrofotometri Visibel ................................................................. 17

I. Landasan Teori ................................................................................ 18

J. Hipotesis .......................................................................................... 20

BAB III METODOLOGI PENELITIAN.................................................... 21

A. Jenis dan Rancangan Penelitian ...................................................... 21

B. Variabel dan Definisi Operasional .................................................. 21

1. Klasifikasi variabel ................................................................... 21

2. Definisi operasional .................................................................. 21

C. Bahan Penelitian.............................................................................. 21

D. Alat Penelitian ................................................................................. 23

E. Tata Cara Penelitian ........................................................................ 23

1. Determinasi tanaman ................................................................. 23

2. Pengambilan bahan buah buni .................................................. 23

3. Pembuatan ekstrak .................................................................... 23

4. Uji pendahuluan ........................................................................ 24

a. Uji fenolik ........................................................................... 24

b. Uji aktivitas antioksidan ...................................................... 24

5. Skrining fitokimia ekstrak etanol 96% buah buni ..................... 25

a. Pembuatan larutan uji .......................................................... 25

b. Uji saponin .......................................................................... 25

c. Uji flavonoid ....................................................................... 25

d. Uji triterpenoid dan steroid ................................................. 25

e. Uji minyak atsiri .................................................................. 26

f. Uji alkaloid .......................................................................... 26

g. Uji tanin dan polifenol ........................................................ 26

h. Uji antosianin ...................................................................... 27

i. Uji antrakuinon.................................................................... 27

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK ... · UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK ETANOL BUAH BUNI (Antidesma bunius (L.) Spreng) DENGAN

xi

6. Penentuan kandungan fenolat total ........................................... 28

7. Penentuan aktivitas antioksidan ................................................ 30

F. Analisis Data ................................................................................... 32

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................... 33

A. Hasil Determinasi Tanaman ............................................................ 33

B. Hasil Pengumpulan Bahan .............................................................. 33

C. Hasil Preparasi Sampel ................................................................... 34

D. Uji Pendahuluan Ekstrak Etanol Buah Buni ................................... 35

1. Uji pendahuluan keberadaan senyawa fenolik .......................... 35

2. Uji pendahuluan keberadaan senyawa antioksidan ................... 37

E. Hasil Uji Skrining Fitokimia Ekstrak Etanol 96% Buah Buni ........ 38

a. Uji saponin ................................................................................ 40

b. Uji flavonoid ............................................................................. 40

c. Uji triterpenoid dan steroid ....................................................... 41

d. Uji minyak atsiri ........................................................................ 42

e. Uji alkaloid ................................................................................ 42

f. Uji tanin dan polifenol .............................................................. 43

g. Uji antosianin ............................................................................ 44

h. Uji antrakuinon.......................................................................... 45

F. Hasil Optimasi Metode Uji Fenolik Total ....................................... 45

1. Penentuan operating time .......................................................... 45

2. Penentuan panjang gelombang maksimum ............................... 47

G. Penetapan Kandungan Fenolik Total .............................................. 48

H. Hasil Uji Aktivitas Antioksidan ..................................................... 53

1. Penentuan Operating Time (OT) ............................................... 53

2. Penentuan panjang gelombang serapan maksimum .................. 55

I. Hasil Uji Aktivitas Antioksidan ...................................................... 56

BAB V KESIMPULAN .............................................................................. 64

A. Kesimpulan ..................................................................................... 64

B. Saran ................................................................................................ 64

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 65

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK ... · UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK ETANOL BUAH BUNI (Antidesma bunius (L.) Spreng) DENGAN

xii

LAMPIRAN ................................................................................................ 72

BIOGRAFI PENULIS ................................................................................ 103

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 65

LAMPIRAN ................................................................................................ 72

BIOGRAFI PENULIS ................................................................................ 103

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK ... · UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK ETANOL BUAH BUNI (Antidesma bunius (L.) Spreng) DENGAN

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel I. Hasil pengamatan uji tabung terhadap ekstrak etanol buah

buni …………………………………………………....…... 39

Tabel II. Hasil scanning panjang gelombang maksimumasam

galat yang direaksikan dengan pereaksi Folin-Ciocalteu....... 48

Tabel III. Hasil pengukuran absorbansi asam galat yang telah

direaksikan dengan reagen Folin-Ciocalteu pada λ 745 nm... 51

Tabel IV. Hasil penentuan jumlah fenolik total ekstrak etanol buah

Buni. ....................................................................................... 52

Tabel V. Hasil scanning panjang gelombang serapan maksimum

DPPH ..................................................................................... 56

Tabel VI. Hasil pengukuran aktivitas antioksidan dengan metode

DPPH ..................................................................................... 58

Tabel VII. Hasil pengukuran aktivitas antioksidan ekstrak etanol

buah buni dengan metode DPPH ........................................... 59

Tabel VIII. Hasil IC50 rutin dan ekstrak etanol buah buni ........................ 60

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK ... · UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK ETANOL BUAH BUNI (Antidesma bunius (L.) Spreng) DENGAN

xiv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Struktur rutin .......................................................................... 12

Gambar 2. Struktur asam galat ................................................................ 13

Gambar 3. Struktur DPPH ....................................................................... 16

Gambar 4. Reaksi penangkapan radikal DPPH oleh antioksidan ............ 17

Gambar 5. Buah buni ............................................................................... 34

Gambar 6. Hasil uji kualitatif senyawa fenolik pada ekstrak etanol

buah buni ................................................................................ 37

Gambar 7. Hasil uji kualitatif aktivitas antioksidan pada ekstrak

etanol buah buni ..................................................................... 38

Gambar 8. Reaksi flavonoid pada ekstrak etanol buah buni

berdasarkan uji Shinoda ........................................................ 41

Gambar 9. Mekanisme umum reaksi Liebermann-Burchard ................... 42

Gambar 10. Reaksi antara flavonoid dengan FeCl3 ................................... 44

Gambar 11. Perubahan struktur antosianin pada pH yang berberda ......... 45

Gambar 12. Grafik penentuan Operating Time asam galat ...................... 47

Gambar 13. Reaksi asam galat dengan senyawa molybdenum dari

reagen Folin-Ciocalteu .......................................................... 50

Gambar 14. Kurva baku asam galat dalam penetapan fenolik total

(Replikasi 3) .......................................................................... 51

Gambar 15. Grafik penentuan Operating Time rutin ................................ 55

Gambar 16. Kurva persamaan regresi linier aktivitas antioksidan rutin

replikasi 3 .............................................................................. 58

Gambar 17. Kurva persamaan regresi linier aktivitas antioksidan

ekstrak etanol buah buni replikasi 2 ..................................... 59

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK ... · UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK ETANOL BUAH BUNI (Antidesma bunius (L.) Spreng) DENGAN

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Surat determinasi tanaman .................................................. 73

Lampiran 2. Gambar tanaman buah buni di taman Kampus III

Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta ............................. 74

Lampiran 3. Ekstrak etanol buah buni ..................................................... 74

Lampiran 4. Foto hasil uji saponin .......................................................... 75

Lampiran 5. Foto hasil uji flavonoid ........................................................ 75

Lampiran 6. Foto hasil uji triterpenoid dan steroid .................................. 76

Lampiran 7. Foto hasil uji minyak atsiri .................................................. 76

Lampiran 8. Foto hasil uji alkaloid .......................................................... 77

Lampiran 9. Foto hasil uji tanin dan polifenol ......................................... 77

Lampiran 10. Foto hasil uji antosianin....................................................... 78

Lampiran 11. Foto hasil uji antrakuinon .................................................... 78

Lampiran 12. Perhitungan rendemen ekstrak etanol buah buni ................. 79

Lampiran 13. Data penimbangan untuk penetapan kadar fenolik total ..... 80

Lampiran 14. Data optimasi penetapan kandungan fenolik total............... 81

Lampiran 15. Data penetapan kandungan fenolik total ............................. 85

aktivitas antioksidan

Lampiran 16. Data penimbangan untuk pengujian aktivitas

antioksidan ........................................................................... 89

Lampiran 17. Data perhitungan konsentrasi DPPH, larutan pembanding

dan larutan uji ...................................................................... 90

Lampiran 18. Optimasi metode uji aktivitas antioksidan........................... 93

Lampiran 19. Uji aktivitas antioksidan menggunakan radikal DPPH ....... 97

Lampiran 20. Perhitungan nilai IC50 rutin dan ekstrak etanol

buah buni ............................................................................. 100

Lampiran 21. Data uji statistik ................................................................... 101

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK ... · UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK ETANOL BUAH BUNI (Antidesma bunius (L.) Spreng) DENGAN

xvi

INTISARI

Radikal bebas merupakan suatu atom atau molekul yang memiliki satu

atau lebih elektron yang tidak berpasangan, sehingga relatif tidak stabil yang

dapat menimbulkan berbagai macam penyakit. Antioksidan adalah senyawa yang

dapat menghambat reaksi oksidasi dengan mengikat radikal bebas dan molekul

yang sangat reaktif, akibatnya kerusakan sel dapat dihambat.

Belakangan ini banyak penelitian yang menunjukkan bahwa antioksidan

sintetik seperti butylated hydroxyanisole (BHA) dan butylated hydroxytoluene

(BHT)dalam dosis besar dapat menyebabkan penyakit seperti gangguan fungsi

ginjal dan hati, kanker, dan reaksi alergi. Oleh karena itu penelitian terkait bahan

alam yang efektif, tidak toksik, dan memiliki aktivitas sebagai antioksidan

semakin gencar dilakukan.

Buah buni (Antidesma bunius(L.)Spreng) dilaporkan mempunyai

kandungan senyawa fenolik yang mempunyai aktivitas antioksidan. Senyawa-

senyawa yang berperan sebagai antioksidan yaitu asam fenolik, antosianin dan

flavonoid. Etanol dapat menyari berbagai macam senyawa fenolik seperti

polifenol, flavonoid, antosianin dan tanin. Sehingga tujuan dari penelitian ini

adalah untuk menetapkan kandungan fenolik total dan menguji aktivitas

antioksidan ekstrak etanol buah buni.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol buah buni

mempunyai kandungan fenolik total sebesar 0,2794 ± 0,0048 mg GAE/g ekstrak

etanol buah buni yang diukur dengan metode Folin-Ciocalteu. Sedangkan ekstrak etanol

buah buni mempunyai aktivitas antioksidan dengan IC50 sebesar 2049,7099 ±

91,2742μg/mL yang diukur dengan metode DPPH.

Kata kunci : Buah Buni, (Antidesma bunius (L.) Spreng), Antioksidan, Fenolik

Total, Metode DPPH, Metode Folin-Ciocalteu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK ... · UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK ETANOL BUAH BUNI (Antidesma bunius (L.) Spreng) DENGAN

xvii

ABSTRACT

A free radical is an atom or molecule having one or more unpaired

electrons.It is relatively unstable which cause various diseases. Antioxidants are

compounds that can inhibit oxidation reactions by binding free radicals and highly

reactive molecules, resulting in inhibited of cell damage.

Lately, many studies show that synthetic antioxidants such as butylated

hydroxyanisole (BHA) and butylated hydroxytoluene (BHT) in large doses can

cause diseases such as kidney and liver function disorders, cancer, and allergic

reactions. Therefore, the research related to the natural ingredients that are

effective, non-toxic, and have antioxidant activity more intensively conducted.

Berry (Antidesma bunius (L.) Spreng) has been reported to have phenolic

compounds. Phenolic compounds are potent sources of natural antioxidants.

Compounds that act as antioxidants are phenolic acids, anthocyanins and

flavonoids.Ethanol can extract wide range of phenolic compounds such as

polyphenols, flavonoids, antocyanin and tanin.Therefore, the purpose of this study

was to specify a total phenolic content and antioxidant activity of ethanol extract

test of buni fruits.

The results showed that the ethanolic extract of berry fruits obtained total

phenolic content of 0.2794 ± 0.0048 mg GAE/g of ethanol extract of berry fruit as

measured by the Folin-Ciocalteu method. While the berry fruit ethanol extract has

antioxidant activity with IC50 2049.7099 ± 91.2742 mg/mL as measured by

DPPH method.

Keywords: Buni fruits, (Antidesma bunius (L.) Spreng), Antioxidants, phenolic

Total, DPPH method, Folin-Ciocalteu method.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK ... · UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK ETANOL BUAH BUNI (Antidesma bunius (L.) Spreng) DENGAN

1

BAB I

PENGANTAR

A. Latar Belakang

Di dalam tubuh kita setiap saat terjadi reaksi oksidasi sehingga memicu

terbentuknya radikal bebas yang sangat aktif yang dapat merusak struktur dan

fungsi sel. Tetapi reaktivitas radikal bebas tersebut dapat dihambat oleh sistem

antioksidan yang melengkapi sistem kekebalan tubuh (Damayanthi et al., 2010).

Oksidasi merupakan proses alami yang dapat terjadi ketika suatu zat berikatan

dengan oksigen (Chawda, 2011).

Radikal bebas merupakan suatu molekul yang kehilangan elektron

terluarnya yang dengan cepat dapat bereaksi dengan atom – atom atau senyawa –

senyawa di lingkungannya (Droge, 2002). Radikal bebas terbentuk melalui suatu

reaksi oksidasi. Kerusakan oksidatif yang ditimbulkan karena terpapar radikal

bebas dapat menyebabkan penuaan dan beragam penyakit seperti arterosklerosis,

diabetes, sirosis, dan kanker (Doss dan Thangavel, 2011).

Antioksidan adalah senyawa yang bertindak sebagai penangkal radikal

bebas dan mencegah terjadinya kerusakan yang diakibatkan oleh senyawa radikal

(Pham-Huy, 2008). Belakangan ini banyak penelitian yang menunjukkan bahwa

antioksidan sintetik seperti butylated hydroxyanisole (BHA) dan butylated

hydroxytoluene (BHT) berbahaya bagi kesehatan manusia. Antioksidan sintetik

tersebut dalam dosis yang besar dapat menyebabkan penyakit seperti gangguan

fungsi ginjal dan hati, kanker, dan reaksi alergi. Oleh karena itu penelitian terkait

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK ... · UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK ETANOL BUAH BUNI (Antidesma bunius (L.) Spreng) DENGAN

2

bahan alam yang efektif, tidak toksik, dan memiliki aktivitas sebagai antioksidan

semakin gencar dilakukan (Gupta dan Sharma, 2006).

Salah satu jenis bahan pangan yang mempunyai aktivitas antioksidan

adalah berbagai jenis buah berry. Buah buni (Antidesma bunius (L.) Spreng)

merupakan jenis berry lokal.Senyawa antioksidan yang terdapat dalam buah buni

antara lain antosianin, flavonoid dan asam fenolik. Buni merupakan jenis berry

yang tumbuh secara liar di Australia, China, India, Indonesia, Myanmar, Filipina,

Srilanka, Thailand, dan Vietnam (Orwa et al., 2009). Berdasarkan penelitian yang

dilakukan oleh Butkhup dan Samappito (2008) menunjukkan bahwa ekstrak

metanol buah buni mengandung antosianin (prosianidin B1, prosianidin B2),

flavonoid (katekin, epikatekin, rutin, mirisetin, resveratrol, luteolin, kuersetin,

naringenin, dan kaempferol) dan asam fenolik (asam galat, asam kafeat, asam

elagat, dan asam ferulat). Pada penelitian sebelumnya oleh Butkhup dan

Samappito (2011) telah dilakukan uji aktivitas antioksidan buah buni dari tahap

mentah (hijau muda), mentah menuju kematangan (hijau), setengah matang

(merah muda), matang (merah), dan matang sempurna (ungu kehitaman). Hasil

yang didapatkan yaitu buah buni dengan tahap matang sempurna berwarna ungu

kehitaman berpotensi mempunyai aktivitas antioksidan yang tinggi. Senyawa

yang berperan dalam aktivitas antioksidan tersebut adalah polifenol, antara lain

prosianidin B2, prosianidin B1, katekin, epikatekin, rutin dan tran-resveratrol.

Oleh karena itu pada penelitian kali ini buah yang dipilih adalah buah dengan

kematangan sempurna berwarna ungu kehitaman yang diharapkan mempunyai

aktivitas antioksidan yang tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK ... · UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK ETANOL BUAH BUNI (Antidesma bunius (L.) Spreng) DENGAN

3

Metode uji yang sering digunakan untuk penentuan kandungan fenolik

total adalah metode Folin – Cioucalteu. Metode ini merupakan metode yang

umum digunakan sebagai standar penentuan kandungan fenolik total karena

merupakan metode yang cepat dan sederhana yang dinyatakan sebagai masa

ekuivalen asam galat tiap mg sampel (Fu et al., 2011). Asam galat digunakan

sebagai pembanding karena telah diketahui sebagai salah satu senyawa fenolik

yang terdapat dalam tanaman, selain itu asam galat merupakan standar yang

direkomendasikan untuk mendapatkan hasil yang reliabel karena mempunyai

reaktivitas yang cukup tinggi terhadap reagen Folin-Ciocalteu (Prior et al., 2005).

Prinsip metode ini adalah reaksi oksidasi senyawa fenol dalam suasana basa oleh

pereaksi Folin – Ciocalteu menghasilkan kompleks berwarna biru yang

memberikan serapan kuat pada panjang gelombang 760 nm. Peningkatan

intensitas warna biru akan sebanding dengan jumlah senyawa fenolik yang ada

dalam sampel (Blainski et al., 2013).

Senyawa fenolik erat kaitannya dengan aktivitas antioksidan, tanaman

yang mempunyai kandungan senyawa fenolik yang tinggi diharapkan juga

mempunyai aktivitas antioksidan yang tinggi. Metode yang digunakan untuk

mengukur aktivitas antioksidan salah satunya adalah DPPH. Metode uji DPPH

menggunakan radikal bebas DPPH (2,2-difenil-1-pikrilhidrazil). Metode ini

menggunakan kontrol positif rutin karena rutin merupakan salah satu senyawa

flavonoid yang ada pada tanaman yang mempunyai aktivitas antioksidan. Nilai

aktivitas antioksidan diketahui melalui nilai IC50 (Inhibitory Concentration 50)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK ... · UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK ETANOL BUAH BUNI (Antidesma bunius (L.) Spreng) DENGAN

4

yang merupakan konsentrasi ekuivalen yang memberikan 50% efek aktivitas

antioksidan (Dehpour et al., 2009).

Radikal DPPH memberikan serapan kuat pada panjang gelombang 517

nm dengan warna violet gelap. DPPH dapat memberikan serapan karena memiliki

gugus kromofor dan auksokrom pada struktur kimianya dan dengan adanya

delokalisasi elektron pada DPPH akan memberikan warna violet (Dehpour et al.,

2009). Perubahan absorbansi akibat dari reaksi ini telah digunakan secara luas

untuk menguji kemampuan beberapa molekul sebagai penangkap radikal bebas.

Metode DPPH merupakan metode yang mudah, cepat, dan sensitif untuk

pengujian aktivitas antioksidan senyawa tertentu atau ekstrak tumbuhan (Koleva

et al., 2002).

Pelarut yang sering digunakan untuk mengekstraksi senyawa fenolik

antara lain metanol, etanol, aseton dan etil asetat (Taroreh et al., 2015). Etanol

tergolong pelarut yang memiliki sifat polar sehingga diharapkan mampu

melarutkan sebagian besar senyawa fenolik dalam buah buni yang bersifat polar.

Oleh karena itu peneliti menggunakan etanol sebagai pelarut dalam pembuatan

ekstrak. Penggunaan etanol sebagai pelarut juga merupakan pengembangan

penelitian yang pernah dilakukan Butkhup dan Samappito 2008 dan 2011.

Perbedaan kepolaran pelarut sangat mempengaruhi kemampuan pelarut

untuk menarik zat aktif yang ada pada buah buni. Selain itu, adanya perbedaan

tempat tumbuh tanaman ini tentu saja akan mempengaruhi kadar metabolit dari

buah buni karena kadar edafik tanah setiap daerah berbeda-beda. Pada penelitian

Buthkup dan Samappito 2008 dan 2011 menggunakan tanaman buni yang tumbuh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK ... · UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK ETANOL BUAH BUNI (Antidesma bunius (L.) Spreng) DENGAN

5

di Thailand sedangkan penelitian ini menggunakan tanaman buni yang tumbuh di

Indonesia.

B. Permasalahan

a. Berapakah kandungan fenolik total ekstrak etanol buah buni dalam massa

ekivalen asam galat yang diukur dengan metode Folin - Ciocalteu?

b. Berapakah nilai aktivitas antioksidan ekstrak etanol buah buni dalam nilai IC50

yang diukur dengan metode DPPH?

C. Keaslian Penelitian

Penelitian menggunakan tanaman Antidesma bunius (L.)Sprengpernah

dilakukan oleh :

a. Butkhup dan Samappito (2008) mengenai analisis total antosianin

menggunakan spectrophotometric pH differential protocol dan komponen

fenolik berupa (flavonoid, prosianidin, dan asam fenolik) menggunakan

metode RP-HPLC-DAD (Reverse Phase High-Performance Liquid

Chromatrography-Photodiode Detector), fenolik total dengan metode

Folin-Ciocalteu dan aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH

pada ekstrak metanol 50 % buah buni.

b. Butkhup dan Samappito (2011) melaporkan mengenai pengaruh

perkembangan dan kematangan buah buni pada perubahan fisika kimia,

aktivitas antioksidan dan akumulasi polifenol. Total fenolik diukur

menggunakan metode Folin-Ciocalteu, komponen polifenol dianalisis

menggunakan metode RP-HPLC-DAD (Reverse Phase High-Performance

Liquid Chromatrography-Photodiode Detector), dan aktivitas antioksidan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK ... · UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK ETANOL BUAH BUNI (Antidesma bunius (L.) Spreng) DENGAN

6

ditetapkan menggunakan metode DPPH. Hasil yang didapatkan adalah

pada ekstrak metanol 60% buah buni matang mempunyai aktivitas

antioksidan yang tinggi.

c. Butkhup dan Samappito (2011) melakukan penelitian mengenai penetapan

total flavonoid, jumlah antosianin, total fenolik, aktivitas antibakteri dan

aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH. Hasil yang diperoleh

yaitu pada ekstrak metanol 60 % kulit buah buni mempunyai kandungan

antosianin yang tinggi, sedangkan pada ektrak metanol 60 % biji buah

buni mempunyai kandungan fenolik yang tinggi.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian – penelitian sebelumnya adalah

pada tempat pengambilan sampel, pelarut etanol 96 % yang digunakan, dan cara

ekstraksi buah buni.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoritis. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan

pengetahuan mengenai aktivitas antioksidan yang dinyatakan dengan IC50

dalam ekstrak etanol 96 % buah buni yang diukur dengan metode DPPH,

sehingga hasil penelitian dapat menjadi acuan untuk penelitian selanjutnya.

2. Manfaat praktis. Penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi bagi

masyarakat mengenai potensi buah buni sebagai salah satu sumber antioksidan

alami yang dapat meningkatkan pertahanan tubuh manusia dari radikal bebas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK ... · UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK ETANOL BUAH BUNI (Antidesma bunius (L.) Spreng) DENGAN

7

E. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum : menguji aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH

dan menetapkan kandungan fenolik total menggunakan metode Folin-

Ciocalteu dari ekstrak etanol buah buni.

2. Tujuan khusus

a. Mengetahui nilai kandungan fenolik total pada ekstrak etanol buah buni

yang dinyatakan dengan massa ekuivalen asam galat menggunakan

metode Folin-Ciocalteu.

b. Mengetahui nilai aktivitas antioksidan ekstrak etanol buah buni yang

dinyatakan dalam nilai IC50 dengan metode DPPH.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK ... · UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK ETANOL BUAH BUNI (Antidesma bunius (L.) Spreng) DENGAN

8

BAB II

PENELAAHAN PUSTAKA

A. Tanaman Buni

1. Klasifikasi buah buni

Menurut United States Departement of Agriculture (USDA), tanaman buni

diklasifikasikan sebagai berikut :

Kerajaan : Plantae

Sub-kerajaan : Tracheobionta

Superdivisi : Spermatophyta

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsido

Sub-kelas : Rosidae

Bangsa : Euphorbiales

Suku : Euphorbiaceae

Marga : Antidesma L.

Jenis : Antidesma bunius (L.) Spreng

2. Nama umum

Tanaman ini dikenal dengan nama wuni di Jawa dan Sunda, burneh di

Madura, bune tedong di Sulawesi, dan di Melayu dikenal dengan nama buni

(Hariyana, 2013). Diluar negeri dikenal dengan nama bignai di Filipina, ma mao

luang di Tailand, choi moi di Vietnam, kywe-pyisin di Birma, antidesme di

Perancis dan di Inggris dikenal dengan nama Chinese laurel (Orwa et al., 2009).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK ... · UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK ETANOL BUAH BUNI (Antidesma bunius (L.) Spreng) DENGAN

9

3. Deskripsi tanaman

Tanaman ini berbentuk pohon, dengan tinggi 15 – 30 m. Daun bertangkai

pendek, bentuk lanset sampai eliptis dengan panjang 9 – 25 cm. Tanaman ini

berumah dua; bunga di ujung dan dalam ketiak tandan, tandan jantan bentuk

mulai mengecil. Bunga jantan duduk atau bertangkai pendek, bau tidak enak;

kelopak berbentuk bola cawan, pendek berlekuk 3 – 4, panjang 1 – 2 mm. Benang

sari 3 – 4; tonjolan penebalan dasar bunga dengan taju yang tidak sama, gundul,

dan berseling dengan kelopak; putik yang rudimenter besar. Bunga betina

bertangkai; kelopak bentuk cekungan, bertaju 3 – 4 pendek, panjang 1 mm, bakal

buah gundul, bentuk telur – botol; kepala putik 3 – 4, pendek dan tebal,

melengkung keluar. Buah eliptis lebar, hijau kemudian merah, akhirnya ungu

kehitaman, gundul, bentuk telur; kepala putik 3 – 4, pendek dan tebal,

melengkung keluar. Buah eliptis lebar, hijau kemudian merah, akhirnya dapat

dimakan dan biji berbentuk pipih dengan rusuk yang berbentuk jala. Pohon yang

tumbuh di hutan tingginya mencapai 1.300 m (Van Steenis, 1992).

4. Kandungan kimia buah buni

Menurut Butkhup dan Samappito (2008) ekstrak metanol buah buni

mengandung antosianin (prosianidin B1, prosianidin B2), flavonoid (katekin,

epikatekin, rutin, mirisetin, resveratrol, luteolin, kuersetin, naringenin, dan

kaempferol) dan asam fenolik (asam galat, asam kafeat, asam elagat, dan asam

ferulat).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK ... · UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK ETANOL BUAH BUNI (Antidesma bunius (L.) Spreng) DENGAN

10

5. Aktivitas farmakologis

Tanaman buni dapat digunakan untuk mengobati flu dan kanker (Micor,

2005). Tanaman buni juga dapat digunakan untuk mengobati kurang darah, darah

kotor, hipertensi, jantung berdebar, batuk, sifilis dan kencing nanah (Haryanto,

2009). Buah yang sudah matang dapat digunakan untuk mengatasi masalah pada

saluran cerna seperti disentri, diabetes, indigesti, dan konstipasi (Kassem et al.,

2013).

B. Ekstraksi

Ekstraksi merupakan proses pemisahan bahan dari campurannya dengan

menggunakan pelarut. Sedangkan ekstrak adalah sediaan yang diperoleh dengan

cara ekstraksi tanaman obat dengan ukuran partikel tertentu menggunakan cairan

penyari yang sesuai. Maserasi adalah metode penyarian simplisia sederhana yang

dilakukan dengan menggunakan berbagai macam pelarut pada suhu kamar selama

beberapa waktu (Agoes, 2009). Remaserasi adalah pengulangan penambahan

pelarut setelah dilakukan penyaringan maserat pertama, dan seterusnya (Depkes

RI, 2000).

Pada proses ekstraksi, pelarut berdifusi kedalam sel dan selanjutnya zat

aktif akan larut kedalam pelarut. Sehingga, akan dicapai kesetimbangan antara

solut dan solven (Agoes, 2009). Keuntungan metode ekstraksi yaitu dapat

diaplikasikan dalam sampel dengan jumlah yang sedikit, prosesnya mudah, dan

alat yang digunakan sederhana (List dan Schmidt, 2000).

Pelarut yang digunakan dalam proses pembuatan ekstrak adalah pelarut

optimal yang dapat menyari senyawa aktif atau berkhasiat, sehingga senyawa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK ... · UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK ETANOL BUAH BUNI (Antidesma bunius (L.) Spreng) DENGAN

11

tersebut dapat terpisah dari bahan atau kandungan lainnya. Pelarut yang dipilih

adalah pelarut yang bisa melarutkan hampir semua metabolit sekunder yang

terkandung. Pelarut yang sering digunakan untuk mengekstraksi senyawa fenolik

antara lain metanol, etanol, aseton dan etil asetat (Tarorehet al., 2015).

C. Senyawa Fenolik

Senyawa fenolik merupakan kelompok terbesar metabolit sekunder pada

tanaman. Senyawa ini termasuk dalam alkohol aromatik karena gugus

hidroksilnya selalu melekat pada cincin benzen. Senyawa fenolik secara umum

memiliki potensi sebagai bakterisidal, antiseptik, antioksidan, dan sebagainya

(Pengelly, 2006).

Beberapa senyawa yang termasuk dalam kelompok fenolik adalah fenol

sederhana, kumarin, tannin, saponin, dan flavonoid. Senyawa tersebut biasanya

berada dalam bentuk glikosida atau ester pada tanaman (Proestos, 2006).

Senyawa fenolik ini merupakan molekul yang dapat bertindak sebagai

antioksidan untuk mencegah penyakit jantung, mengurangi peradangan,

menurunkan kejadian kanker dan diabetes, serta mengurangi tingkat mutagenesis

pada sel manusia. Perlindungan yang diperoleh dari mengonsumsi produk

tanaman seperti buah-buahan, sayuran dan kacang-kacangan sebagian besar

terkait dengan adanya senyawa fenolik pada tanaman tersebut (Khoddami et al.,

2013). Senyawa fenolik dapat memberikan perlindungan sebagai antioksidan

dikarenakan senyawa fenolik dapat bereaksi dengan reactive oxygen species

(ROS) dan menghilangkan aktivitas radikalnya sehingga tidak berbahaya lagi

terhadap sel tubuh manusia (Sochor, 2010).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK ... · UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK ETANOL BUAH BUNI (Antidesma bunius (L.) Spreng) DENGAN

12

Flavonoid merupakan senyawa fenolik yang paling umum, karena tersebar

luas di jaringan tanaman, dan bersama karotenoid dan klorofil bertanggung jawab

memberikan warna seperti biru, ungu, kuning, oranye dan merah pada tanaman.

Flavonoid meliputi flavon, flavonol, iso-flavonol, anthocyanin, anthocyanidin,

proanthocyanidin dan katekin (Khoddami et al., 2013).

Flavonoid merupakan senyawa polar karena memiliki sejumlah gugus

hidroksil. Umumnya flavonoid larut dalam pelarut polar seperti air, etanol,

metanol, aseton, dimetilsulfoksida, dan dimetilformamida. Gula yang terikat pada

flavonoid dapat membantu meningkatkan kelarutan flavonoid dalam air, sehingga

dengan menggunakan campuran pelarut air dengan beberapa contoh pelarut polar

lain dapat menjadi pelarut yang baik untuk flavonoid khususnya glikosida.

Sebaliknya aglikon bersifat kurang polar, contohnya adalah isoflavon, flavon, dan

flavonol yang termetoksilasi. Mereka akan cenderung lebih mudah larut dalam

pelarut seperti eter dan kloroform (Markham, 1988).

Rutin (3’,4’,5,7-tetrahidroksiflavon-3β-D-rutinosida) adalah glukosida

flavonoid yang sangat umum dikenal dengan vitamin P. Dalam keseharian, rutin

biasa digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi serta penyakit lain yang

berkaitan dengan vaskuler (dos Santos, 2008).

Gambar 1. Struktur rutin (Lopez, 2003)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK ... · UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK ETANOL BUAH BUNI (Antidesma bunius (L.) Spreng) DENGAN

13

Golongan senyawa fenolik lainnya antara lain, asam fenolik, kumarin, dan

flavonol. Asam fenolik yang sering ditemukan antara lain asam hydroxylbenzoic,

dan yang tergolong didalamnya antara lain asam galat, asam salisilat, dan asam

vanillic (Vermerris dan Nicholson, 2008).

Asam galat (asam 3,4,5-trihidroksibenzoat) merupakan senyawa fenolik

yang bukan tergolong dalam flavonoid. Asam galat termasuk dalam golongan

antioksidan alami yang sering digunakan sebagai pengawet makanan (Lopez,

2003).

Gambar 2. Struktur asam galat (Lopez, 2003)

D. Radikal Bebas

Radikal bebas merupakan suatu atom atau molekul yang memiliki satu

atau lebih elektron yang tidak berpasangan, sehingga relatif tidak stabil. Atom

atau molekul tersebut bersifat reaktif mencari pasangan elektron disekitarnya

untuk menstabilkan diri atau sering disebut sebagai reactive oxygen species (ROS)

(Ardhie, 2011). Sifat sangat reaktif yang dimiliki oleh radikal bebas menyebabkan

radikal ini dapat bereaksi dengan protein, lipid, karbohidrat dan DNA untuk

memperoleh kembali pasangan elektronnya dan menjadi stabil (Badarinath et al.,

2010).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK ... · UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK ETANOL BUAH BUNI (Antidesma bunius (L.) Spreng) DENGAN

14

Efek berbahaya dari radikal bebas menyebabkan potensi kerusakan

biologis yang disebut dengan oxidative stress dan nitrosative stress. Efek tersebut

terjadi dalam sistem biologi bila ada produksi lebih dari ROS/RNS. Oxidative

Stress dapat merusak jaringan lipid, protein, atau DNA seluler sehingga

menghambat fungsi normal mereka. Maka oxidative stressdapat disimpulkan

terlibat dalam menimbulkan sejumlah penyakit pada manusia serta dalam proses

penuaan (Valko et al., 2006).

E. Senyawa Antioksidan

Menurut Pham-Huy (2008) antioksidan adalah senyawa yang bertindak

sebagai penangkal radikal bebas dan mencegah terjadinya kerusakan yang

diakibatkan oleh senyawa radikal. Radikal bebas dapat mengoksidasi asam

nukleat, protein, lipid, serta DNA, sehingga menyebabkan penyakit degeneratif.

Senyawa antioksidan seperti asam fenolik, polifenol, dan flavonoid dapat

meredam radikal bebas peroksida, hidroperoksida atau lipid peroksil dan

menghambat mekanisme oksidatif yang menimbulkan penyakit degeneratif

(Prakash et al., 2001).

Berdasarkan sifatnya antioksidan dibagi menjadi 2, yaitu antioksidan

enzimatis dan non enzimatis. Antioksidan enzimatis merupakan sistem pertahanan

terhadap kerusakan oksidatif dalam sel. Contoh antioksidan enzimatis adalah

superoksida dismutase (SOD), katalase, glutation reduktase dan glutation

peroksidase. Sedangkan antioksidan non-enzimatis adalah antioksidan yang

mempertahankan membran sel, seperti vitamin C di fase air, vitamin E, ubiquinol

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK ... · UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK ETANOL BUAH BUNI (Antidesma bunius (L.) Spreng) DENGAN

15

di fase lipid, karotenoid (β karoten), glutation, bilirubin, abumin,

transferin/laktoferin/serulo-plasmin, feritin, sistein, dan flavonoid (Ardhie, 2011).

Berdasarkan sumbernya, antioksidan dapat digolongkan menjadi dua jenis,

yaitu antioksidan alami dan antioksidan sintetis. Antioksidan sintetis adalah

antioksidan yang dibuat dengan melakukan sintetis kimia seperti TBHQ, BHT,

dan propil galat (Gulcin et al., 2004). Antioksidan alami terdapat pada makanan

sehari – hari, seperti buah dan sayuran yang mengandung berbagai senyawa

fenolik atau nitrogen dan karotenoid. Antioksidan alami dapat melindungi tubuh

manusia dari radikal bebas dan menurunkan terjadinya perkembangan penyakit

kronis (Sing, 2007).

F. Metode Folin-Ciocalteu

Metode ini didasarkan pada reduksi asam fosfotungstat dalam larutan

alkali menjadi fosfotungstat biru. Absorbansi yang terbentuk akibat fosfotungstat

biru sebanding dengan jumlah senyawa fenolik yang terdapat dalam sampel,

sehingga dapat diketahui seberapa besar jumlah kandungan senyawa dengan

gugus fenol dalam suatu sampel tanaman yang dinyatakan dengan ekuivalen asam

galat (Cindrić et al., 2011).

Metode spektrofotometri UV/VIS banyak menggunakan reaksi

kolorimetrik karena mudah, cepat dan biayanya terjangkau. Metode ini mengukur

konsentrasi total senyawa fenolik dalam ekstrak tumbuhan. Polifenol dalam

ekstrak tumbuhan akan bereaksi dengan reagen Folin Ciocalteu sehingga

membentuk kompleks berwarna biru yang dapat diukur dengan cahaya tampak

spektrofotometri. Reagen Folin Ciocalteu mempunyai kelemahan, yaitu sangat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK ... · UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK ETANOL BUAH BUNI (Antidesma bunius (L.) Spreng) DENGAN

16

cepat terurai dalam larutan alkali, sehingga perlu untuk menggunakan reagen

secara berlebih untuk mendapatkan reaksi yang lengkap. Tetapi penggunaan

reagen berlebih dapat menimbulkan endapan dan kekeruhan yang tinggi, sehingga

membuat analisis spektrofotometri tidak bisa dilakukan. Untuk mengatasi masalah

ini, didalam reagen Folin Ciocalteu terdapat garam lithium, yang dapat mencegah

kekeruhan. Reaksi ini pada umumnya memberikan data yang akurat dan spesifik

pada beberapa kelompok senyawa fenolik (Blainski et al., 2013).

G. Metode DPPH

Metode uji ini menggunakan radikal bebas DPPH (2,2-difenil-1-

pikrilhidrazil). Radikal bebas DPPH dapat bereaksi dengan senyawa yang dapat

mendonorkan atom hidrogen. Tujuan metode ini adalah untuk mengetahui

parameter konsentrasi yang ekuivalen memberikan 50% efek aktivitas antioksidan

(IC50) yaitu dengan cara menginterpretasikan data eksperimental dari metode

DPPH tersebut (Dehpour et al., 2009).

Metode DPPH dapat digunakan untuk sampel yang berupa padatan

maupun cairan. DPPH sering digunakan untuk menguji senyawa yang berperan

sebagai free radical scavengers atau donor hidrogen, mengevaluasi aktivitas

antioksidannya dan mengkuatifikasi jumlah kompleks radikal antioksidan yang

terbentuk (Prakash et al., 2001).

Gambar 3. Struktur DPPH (Molyneux, 2004)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK ... · UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK ETANOL BUAH BUNI (Antidesma bunius (L.) Spreng) DENGAN

17

Metode DPPH merupakan metode yang sederhana, cepat, sensitif, dan

reprodusibel untuk pengujian aktivitas antioksidan (Savatovic et al., 2012). DPPH

memberikan serapan kuat pada 517 nm dikarenakan adanya elektron yang tidak

berpasangan. Ketika elektronnya menjadi berpasangan oleh keberadaan

penangkap radikal bebas, maka absorbansinya akan menurun. Keberadaan

senyawa antioksidan dapat mengubah warna larutan DPPH dari ungu menjadi

kuning. Perubahan absorbansi akibat dari reaksi ini telah digunakan secara luas

untuk menguji kemampuan beberapa molekul sebagai penangkap radikal bebas

(Dehpour et al., 2009).

Gambar 4. Reaksi penangkapan radikal DPPH oleh antioksidan

(Prakash et al., 2001)

Warna DPPH yang berubah dari warna ungu menjadi kuning dikarenakan

adanya penambahan antioksidan yaitu saat elektron tunggal pada DPPH

berpasangan dengan hidrogen dari antioksidan. Hasil dekolorisasi oleh

antioksidan setara dengan jumlah elektron yang tertangkap (Prakash et al., 2001).

H. Spektofotometri Visibel

Prinsip spektrofotometri UV/Visibel yaitu radiasi pada rentang panjang

gelombang 200–700 nm dilewatkan melalui suatu larutan senyawa. Elektron pada

ikatan dalam molekul menjadi tereksitasi sehingga berada pada keadaan energi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK ... · UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK ETANOL BUAH BUNI (Antidesma bunius (L.) Spreng) DENGAN

18

yang lebih tinggi dalam proses menyerap sejumlah energi yang melewati larutan

tersebut (Watson, 2010). Absorpsi cahaya ultraviolet atau cahaya tampak

mengakibatkan adanya transisi elektronik, yaitu perpindahan elektron dari orbital

dasar yang energinya rendah menuju keadaan tereksitasi yang energinya lebih

tinggi (Fessenden dan Fessenden, 1982).

Hal - hal yang perlu diperhatikan dalam analisis spektrofotometri antara

lain waktu operasional dan panjang gelombang maksimum. Waktu operasional

ditentukan dengan mengukur hubungan antara waktu pengukuran dengan

absorbansi larutan. Tujuan dari waktu operasional untuk mengetahui waktu

pengukuran yang stabil. Pada awal terjadi reaksi absorbansi akan terus meningkat

hingga pada waktu tertentu absorbansi yang dihasilkan stabil. Terdapat

kemungkinan senyawa mengalami kerusakan atau terurai sehingga menyebabkan

intensitas warna dan absorbansinya menurun seiring bertambahnya waktu. Oleh

karena hal tersebut perlu dilakukan pengukuran pada saat waktu operasional yang

tepat (Gandjar dan Rohman, 2007).

Panjang gelombang yang digunakan dalam pengukuran adalah panjang

gelombang yang memiliki absorbansi maksimal. Pada panjang gelombang

maksimal kepekaan yang dihasilkan tinggi. Oleh karena itu perubahan absorbansi

untuk setiap satuan konsentrasi adalah yang paling besar (Gandjar dan Rohman,

2007).

I. Landasan Teori

Radikal bebas merupakan suatu atom atau molekul yang memiliki satu

atau lebih elektron yang tidak berpasangan, sehingga relatif tidak stabil.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK ... · UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK ETANOL BUAH BUNI (Antidesma bunius (L.) Spreng) DENGAN

19

Antioksidan seperti asam fenolik, polifenol, dan flavonoid merupakan senyawa

pemberi elektron yang dapat memerangi aktivitas oksidan dalam tubuh yang dapat

mencegah timbulnya penyakit degeneratif.

Buah buni merupakan sumber antioksidan yang memiliki kandungan

senyawa fenolik, flavonoid dan antosianin yang tinggi. Ekstrak metanol buah buni

mengandung antosianin (prosianidin B1, prosianidin B2), flavonoid (katekin,

epikatekin, rutin, mirisetin, resveratrol, luteolin, kuersetin, naringenin, dan

kaempferol) dan asam fenolik (asam galat, asam kafeat, asam elagat, dan asam

ferulat) yang tinggi.

Maserasi dipilih karena metodenya tidak menggunakan panas dan tidak

merusak kandungan senyawa dalam buah buni. Etanol 96 % dipilih sebagai

pelarut karena bersifat polar sehingga diharapkan senyawa – senyawa flavonoid

dan fenolik yang bersifat polar dapat tersari ke dalam etanol. Etanol dapat menyari

berbagai macam senyawa fenolik seperti polifenol, flavonoid, antosianindan tanin.

Metode yang sering digunakan untuk mengukur aktivitas antioksidan

adalah metode DPPH. Metode ini menggunakan rutin sebagai kontrol positif

karena rutin merupakan salah satu senyawa flavonoid dalam tanaman yang telah

diketahu mempunyai aktivitas antioksidan. Tujuan metode ini adalah untuk

mengetahui parameter konsentrasi yang ekuivalen memberikan 50% efek aktivitas

antioksidan (IC50), yaitu dengan cara menginterpretasikan data eksperimental dari

metode DPPH tersebut.

Aktivitas antioksidan juga berhubungan dengan kadar fenolik totalnya,

kadar fenolik total dapat ditentukan dengan metode Folin-Ciocalteu. Metode

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK ... · UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK ETANOL BUAH BUNI (Antidesma bunius (L.) Spreng) DENGAN

20

Folin-Ciocalteu didasarkan pada reduksi asam fosfotungstat dalam larutan alkali

menjadi fosfotungstat biru. Kandungan fenolik total dinyatakan dengan ekuivalen

asam galat sebagai pembanding karena asam galat merupakan salah satu senyawa

asam fenolik yang banyak terdapat dalam tanamanyang mempunyai aktivitas

antioksidan.

J. Hipotesis

1. Ekstrak etanol buah buni memiliki kandungan senyawa fenolik yang dapat

diukur dengan metode Folin-Cioucalteu dan dinyatakan dengan ekuivalen

asam galat.

2. Ekstrak etanol buah buni memiliki aktivitas antioksidan yang dapat diukur

dengan metode DPPH dan dinyatakan dalam nilai IC50.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK ... · UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK ETANOL BUAH BUNI (Antidesma bunius (L.) Spreng) DENGAN

21

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimental murni dengan

rancangan acak sederhana.

B. Variabel dan Definisi Operasional

1. Klasifikasi variabel

a. Variabel utama

1) Variabel bebas : konsentrasi ekstrak etanol buah buni

2) Variabel tergantung : aktivitas antioksidan dan kandungan fenolik total

ekstrak etanol buah buni.

b. Variabel pengacau

1) Variabel pengacau terkendali : waktu pemanenan, umur tanaman yang

dipanen, dan metode ekstraksi.

2) Variabel pengacau tak terkendali : kondisi cuaca dan lingkungan pada

tempat tumbuh tanaman.

2. Definisi operasional

a. Ekstrak etanol buah buni adalah ekstrak kental yang diperoleh dari

maserasi buah buni yang masih segar selama 24 jam dengan etanol 96%

dan diremaserasi sebanyak dua kali selama 24 jam dengan pelarut yang

sama lalu diuapkan menggunakan vacuum rotary evaporator hingga

diperoleh pengurangan berat ekstrak yang tetap sebesar 0,01.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK ... · UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK ETANOL BUAH BUNI (Antidesma bunius (L.) Spreng) DENGAN

22

b. Metode DPPH adalah salah satu metode pengujian aktivitas antioksidan

menggunakan radikal bebas DPPH (2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl).

Prinsip metode ini adalah penangkapan radikal bebas yang menyebabkan

elektron bebas menjadi berpasangan dan mengakibatkan pemudaran warna

ungu.

c. Persen inhibitory concentration (%IC) adalah persen yang menyatakan

kemampuan ekstrak etanol buah buni dalam menghambat radikal bebas

dalam hal ini DPPH.

d. Inhibitory concentration 50 (IC50) adalah konsentrasi ekstrak etanol buah

buni yang dapat menghambat 50 % radikal bebas (DPPH).

C. Bahan Penelitian

Bahan yang digunakan adalah buah buni yang diambil dari taman Kampus

III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Aquadest dan etanol 96 % diperoleh

dari CV. General Labora. Natrium karbonat p.a diperoleh dari laboratorium

Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Bahan kimia kualitas pro analitik Sigma

Chem. Co., USA berupa rutin, asam galat, reagen Folin-Ciocalteu, DPPH (2,2-

diphenyl-1-picrylhdrazyl). Reagen Mayer LP, Dragendroff LP, serbuk magnesium

P, gelatin 1%, dan bahan kimia pro analitik E. Merck berupa metanol, asam asetat

glasial, asam klorida 37%, kloroform, natrium hidroksida, besi (III) klorida, KOH,

hidrogen peroksida, asam sulfat, benzena, ammonia yang diperoleh dari

Laboratorium Farmakognosi-Fitokimia Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK ... · UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK ETANOL BUAH BUNI (Antidesma bunius (L.) Spreng) DENGAN

23

D. Alat Penelitian

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah : spektrofotometer UV-

Vis (Shimadzu), vacuum rotary evaporator (buchi rotavapor), maserator/orbital

shaker, corong Buchner, pompa vaccum, waterbath (Labo-tech, Haraeus), neraca

analitik (Scaltec SBC 22, BP 160p), oven, vortex (Junke & Kunkel), micropipet

50 – 200 μl, micropipet 200 – 1000 μl, dan alat – alat gelas (Pyrex-Germany dan

Iwaki).

E. Tata Cara Penelitian

1. Determinasi tanaman

Buah buni yang diteliti dideterminasi menurut pustaka acuan. Determinasi

dilakukan di Laboratorium Kebun Tanaman Obat, Fakultas Farmasi, Universitas

Sanata Dharma, Yogyakarta. Proses determinasi dilakukan dengan menggunakan

bagian tanaman buni seperti daun, buah, dan bunga.

2. Pengambilan bahan buah buni

Buah buni diperoleh dari taman Kampus III Universitas Sanata Dharma,

Yogyakarta. Cara pemanenan buah buni yang digunakan pada penelitian ini yaitu,

diambil buah yang berwarna ungu kehitaman berbentuk bulat telur dengan

permukaan kulit licin halus dan buah tidak jatuh ke tanah. Pemanenan buah buni

dilakukan bulan Februari 2015 pada pagi hari pukul 09.00 WIB.

3. Pembuatan ekstrak

Sebanyak 1000 g buah buni segar dicuci beberapa kali menggunakan air

mengalir dan diangin-anginkan, kemudian direndam dengan etanol 96% setinggi

kurang lebih dua sentimeter dari tinggi buah buni dan didiamkan dalam tempat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK ... · UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK ETANOL BUAH BUNI (Antidesma bunius (L.) Spreng) DENGAN

24

gelap selama 5 bulan, kemudian dilakukan maserasi selama 24 jam dengan etanol

96% dan diremaserasi sebanyak dua kali selama 24 jam dengan pelarut yang

sama. Hasil maserasi dan remaserasi disaring kemudian filtrat yang diperoleh

dipekatkan menggunakan vaccum rotary evaporator pada suhu 600C sehingga

diperoleh ekstrak kental etanol buah buni. Hasil penguapan dari rotary evaporator

diuapkan kembali di waterbath untuk menghilangkan seluruh pelarut yang masih

terdapat di dalam ekstrak. Ekstrak kental ditimbang dan dihitung rendemen

ekstrak kemudian disimpan dalam desikator.

4. Uji pendahuluan

a. Uji fenolik

Sebanyak 0,5 mL larutan uji dengan konsentrasi 11 mg/mL dan larutan

pembanding asam galat dengan konsentrasi 150,0 µg/mL masing – masing

dimasukkan ke dalam tabung reaksi, kemudian ditambah dengan 2,5 mL

reagen Folin-Ciocalteu yang telah diencerkan dengan akuades dengan

perbandingan 1:10 v/v dalam tabung reaksi. Campuran didiamkan selama 10

menit, lalu ditambah dengan 7,5 mL larutan natrium karbonat 1 M. Warna

larutan diamati secara visual dengan mata.

b. Uji aktivitas antioksidan

Sebanyak 1,0 mL larutan DPPH dimasukkan ke dalam masing –

masing tiga tabung reaksi, kemudian ke dalam masing – masing tabung reaksi

ditambahkan 1,0 mL metanol p.a., larutan pembanding rutin 25 µg/mL, dan

larutan uji 11 mg/mL. Campuran tersebut ditambah dengan 3 mL metanol p.a.,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK ... · UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK ETANOL BUAH BUNI (Antidesma bunius (L.) Spreng) DENGAN

25

lalu divortex selama 30 detik. Selama 30 menit, warna larutan tersebut diamati

secara visual dengan mata.

5. Skrining fitokimia ekstrak etanol 96% buah buni

a. Pembuatan larutan uji

Pembuatan larutan uji untuk uji fitokimia dilakukan dengan cara

melarutkan sebanyak 500 mg ekstrak etanol 96% buah buni dilarutkan dengan

50 mL etanol 96%, kemudian didapat larutan uji yang digunakan untuk

skrining fitokimia.

b. Uji saponin

Sebanyak 0,05 g sampel dilarutkan dalam 10 mL akuades, kemudian

dimasukkan ke dalam tabung reaksi. Dikocok vertikal selama 30 detik

kemudian dibiarkan selama 30 detik, diamati perubahan yang terjadi. Apabila

terbentuk busa yang tetap maka identifikasi menunjukkan adanya saponin

(Marliana et al., 2005).

c. Uji flavonoid

Sebanyak 3 mL larutan dimasukkan ke dalam tabung reaksi. Kemudian

ditambahkan serbuk Mg dan 5 tetes HCl pekat. Jika menghasilkan warna

kuning, oranye, dan merah menandakan adanya flavonoid (Nafisah et al.,

2014).

d. Uji triterpenoid dan steroid

Larutan uji sebanyak 2 mL diuapkan dalam cawan porselen. Residu

dilarutkan dengan 0,5 mL kloroform, setelah itu ditambahkan dengan asam

asetat anhidrat sebanyak 0,5 mL. Selanjutnya ditambahkan 2 mL asam sulfat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK ... · UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK ETANOL BUAH BUNI (Antidesma bunius (L.) Spreng) DENGAN

26

pekat melalui dinding tabung. Adanya triterpenoid ditandai dengan

terbentuknya cincin kecoklatan atau violet pada perbatasan larutan, sedangkan

adanya steroid ditandai dengan terbentuknya cincin biru kehijauan (Hayati dan

Halimah, 2010).

e. Uji minyak atsiri

Larutan uji dipipet sebanyak 1 mL kemudian diuapkan diatas cawan

porselen hingga diperoleh residu. Hasil positif minyak atsiri ditandai dengan

bau khas yang dihasilkan oleh residu tersebut (Padmasari et al., 2013).

f. Uji alkaloid

Sebanyak 2 mL larutan uji diuapkan diatas cawan porselen. Residu

yang terbentuk dilarutkan dengan 5 mL HCl 2 N. Larutan yang dihasilkan

dibagi ke dalam 3 tabung reaksi. Tabung pertama berfungsi sebagai blanko

yang ditambahkan dengan HCl, tabung kedua ditambahkan 3 tetes pereaksi

Dragendorff dan tabung ketiga ditambahkan 3 tetes pereaksi Mayer. Hasil

positif adanya alkaloid ditandai dengan terbentuknya endapan jingga pada

tabung kedua dan endapan kuning pada tabung ketiga (Puspitasari et al.,

2013).

g. Uji tanin dan polifenol

Sebanyak 3 mL larutan ekstrak uji dibagi ke dalam 3 bagian yaitu

tabung A, tabung B, dan tabung C. Tabung A digunakan sebagai blanko,

tabung B direaksikan dengan larutan besi (III) klorida 10%, warna biru tua

atau hitam kehijauan menunjukkan adanya tannin dan polifenol, sedangkan

pada tabung C hanya ditambahkan gelatin 1%. Apabila terbentuk endapan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK ... · UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK ETANOL BUAH BUNI (Antidesma bunius (L.) Spreng) DENGAN

27

pada tabung C maka larutan ekstrak positif mengandung tannin (Marliana et

al., 2005).

h. Uji antosianin

Sebanyak 10 mL larutan uji ditambahkan HCl 2 M kemudian

dipanaskan 1000C selama 5 menit. Hasil positif bila timbul warna merah. Juga

ditambahkan NaOH 2M tetes demi tetes sambil diamati perubahan warna yang

terjadi. Hasil positif bila timbul warna hijau biru yang memudar perlahan –

lahan (Putri dan Gunawan, 2015).

i. Uji antrakuinon

Uji Brontrager dilakukan dengan cara mengambil 0,05 gekstrak dan

dilarutkan dengan 10 mL akuades kemudian disaring, filtrat diekstrak dengan

5 mL benzena. Hasil ekstrak dibagi menjadi 2 bagian, A dan B. Filtrat A

digunakan sebagai blanko dan filtrat B ditambahkan 5 mL amonia kemudian

dikocok, bila terdapat warna merah berarti hasil positif (Marliana et al., 2005).

Uji Brontrager termodifikasi dilakukan dengan melarutkan 0,05 g

sampel dengan 10 mL 0,5 N KOH dan 1 mL larutan hidrogen peroksida.

Kemudian dipanaskan pada waterbath selama 10 menit, didinginkan dan

disaring. Pada filtratnya ditambahkan asam asetat bertetes – tetes sampai pada

kertas lakmus menunjukkan asam. Selanjutnya diekstrak dengan 5 mL

benzena. Hasil ekstrak dibagi menjadi 2 bagian, A dan B. Larutan A

digunakan sebagai blanko, sedangkan larutan B dibuat basa dengan 2 – 5 mL

larutan amonia. Perubahan warna pada lapisan basa diamati. Warna merah

atau merah muda menunjukkan adanya antrakuinon

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK ... · UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK ETANOL BUAH BUNI (Antidesma bunius (L.) Spreng) DENGAN

28

6. Penentuan kandungan fenolat total

a. Pembuatan larutan asam galat

Asam galat ditimbang sebanyak 25 mg, kemudian dimasukkan ke

dalam gelas Beker dan dilarutkan dengan aquades : metanol p.a (1:1).

Larutan dimasukkan ke dalam labu takar 50 mL, tambahkan akuades :

metanol p.a (1:1) sampai batas tanda. Larutan tersebut diambil sebanyak

0,5; 0,75 ; 1 ; 1,25 dan 1,5 mL, masukkan ke dalam labu takar 10 mL dan

tambahkan aquades : metanol p.a (1:1) sampai batas tanda, sehingga

diperoleh konsentrasi larutan baku asam galat sebesar 50; 75; 100; 125; dan

150 μg / mL.

b. Pembuatan larutan uji untuk penentuan kandungan fenolik total

Ekstrak etanol buah buni ditimbang sebanyak 250 mg, larutkan

menggunakan metanol p.a dalam gelas beker. Kemudian masukkan ke

dalam labu takar 10 mL dan ditambahkan metanol p.a hingga batas tanda.

Larutan intermediet dibuat dengan mengambil 3,6 mL dari larutan stok,

masukkan ke dalam labu takar 10 mL dan ditambahkan metanol p.a hingga

batas tanda. Sejumlah 2,5 mL larutan intermediet diambil, masukkan ke

dalam labu takar 10 mL dan ditambahkan metanol p.a hingga batas tanda.

Konsentrasi larutan uji sebesar 4500,0 μg / mL.

c. Penentuan operating time

Larutan asam galat dengan konsentrasi 50; 100; dan 150 μg/mL

diambil sebanyak 0,5 mL. Reagen Folin-Ciocalteu ditambahkan sebanyak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK ... · UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK ETANOL BUAH BUNI (Antidesma bunius (L.) Spreng) DENGAN

29

2,0 mL pada masing – masing larutan. Selanjutnya, ditambahkan dengan 4,0

mL natrium karbonat 1 M. Baca absorbansi larutan setiap 5 menit dengan

spektrofotometer visibel pada panjang gelombang 760 nm selama 60 menit.

d. Penentuan panjang gelombang maksimum

Larutan asam galat dengan konsentrasi 50; 100; dan 150 μg/mL

diambil sebanyak 0,5 mL. Reagen Folin-Ciocalteu ditambahkan sebanyak 2

mL pada masing – masing larutan. Selanjutnya, ditambahkan dengan 4,0

mL natrium karbonat 1 M. Diamkan selama operating time yang telah

didapat, kemudian dilakukan scanning panjang gelombang maksimum

dengan spektrofotometer visibel dengan panjang gelombang 600-800 nm.

e. Pembuatan kurva baku asam galat

Larutan asam galat dengan konsentrasi 50; 75; 100; 125; dan 150

μg/mL diambil sebanyak 0,5 mL. Reagen Folin-Ciocalteu ditambahkan

sebanyak 2 mL.Selanjutnya, ditambahkan dengan 4,0 mL natrium karbonat

1 M, diamkan selama operating time yang telah didapat. Baca

absorbansinya pada panjang gelombang maksimum yang telah diperoleh.

Lakukan replikasi sebanyak 3 kali.

f. Estimasi kandungan fenolik total larutan uji

Larutan uji dengan konsentrasi 4500,0 μg/mL diambil sebanyak 0,5

mL. Reagen Folin-Ciocalteu ditambahkan sebanyak 2mL. Selanjutnya,

ditambahkan dengan 4,0 mL natrium karbonat 1 M, diamkan selama

operating time yang telah didapat. Baca absorbansinya pada panjang

gelombang maksimum yang telah diperoleh.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK ... · UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK ETANOL BUAH BUNI (Antidesma bunius (L.) Spreng) DENGAN

30

7. Penentuan aktivitas antioksidan

a. Pembuatan larutan DPPH

Sejumlah DPPH ditimbang sebanyak 5 mg dan dilarutkan dengan

metanol p.a. di dalam labu ukur 50 mL sehingga diperoleh larutan stok

dengan konsentrasi 100 . Diambil sebanyak 5 mL larutan stok

DPPH kemudian ditambahkan metanol p.a sampai 25,0 mL. Larutan

ditutup dengan alumunium foil dan harus selalu dibuat baru.

b. Pembuatan larutan stok rutin

Sejumlah 5 mg rutin dilarutkan dalam metanol p.a sampai 50,0

mL.

c. Pembuatan larutan standar rutin

Kemudian diambil sebanyak 3,0 ; 4,0 ; 5,0; 6,0; dan 7,0 mL larutan

stok, lalu ditambahkan metanol p.a sampai 10,0 mL, sehingga diperoleh

konsentrasi larutan standar rutin sebesar 30; 40; 50; 60; dan 70 µg/mL.

d. Pembuatan larutan uji

Sejumlah 250,0 mg ekstrak etanol buah buni ditimbang kemudian

ditambahkan metanol p.a sampai 10,0 mL. Dari larutan tersebut diambil

sebanyak 2,0 mL untuk ditambahkan dengan metanol p.a sampai 10,0 mL,

menjadi larutan intermediet. Kemudian diambil 0,6; 1,0; 1,4; 1,8; dan 2,2

mL sehingga diperoleh konsentrasi larutan uji sebesar 600; 1000; 1400;

1800; 2200 µg/mL.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK ... · UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK ETANOL BUAH BUNI (Antidesma bunius (L.) Spreng) DENGAN

31

e. Pembuatan larutan kontrol

Larutan yang digunakan adalah 0,2 mL metanol p.a dimasukkan ke

dalam tabung reaksi dan ditambahkan 3,8 mL DPPH, divortex selama 30

detik. Didiamkan selama 30 menit (Reaction Time).

f. Penentuan operating time (OT)

Digunakan 3 konsentrasi rutin (5, 15, 25 µg/mL). Sebanyak 3,8 mL

larutan DPPH dimasukkan ke dalam tabung reaksi tertutup kemudian

ditambah dengan 0,2 mL larutan standar rutin. Campuran larutan tadi

kemudian divortex selama 30 detik. Larutan dibaca absorbansinya dengan

spektrofotometer visible pada panjang gelombang maksimal 517 nm setiap

5 menit selama 60 menit sampai diketahui terjadi penurunan absorbansi

secara nyata.

g. Penentuan panjang gelombang serapan maksimum

Larutan DPPH yang telah dibuat dengan konsentrasi 20, 30, 40

µg/mL ditentukan spektrum serapannya menggunakan spektrofotometer

UV pada panjang gelombang 400 nm hingga 700 nm. Dan ditentukan

panjang gelombang optimumnya.

h. Penentuan aktivitas antioksidan

Dari masing – masing larutan uji dipipet 0,2 mL dimasukkan ke

dalam tabung reaksi. Ditambahkan 3,8 mL DPPH 20 µg/mL, divortex

selama 30 detik, kemudian didiamkan selama 30 menit (Operating Time)

dan diukur serapannya pada panjang gelombang 516 nm. Dilakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK ... · UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK ETANOL BUAH BUNI (Antidesma bunius (L.) Spreng) DENGAN

32

pengujian yang sama untuk pembanding rutin. Replikasi dilakukan

sebanyak 3 kali.

i. Estimasi aktivitas antioksidan

Hasil dari prosedur, dihitung nilai %IC dan IC50 untuk rutin dan

ekstrak etanol buah buni.

F. Analisis Data

Kandungan fenolik total ekstrak etanol buah buni dinyatakan sebagai mg

ekivalen asam galat (GAE) per g ekstrak etanol buah buni. Nilai absorbansi

larutan uji yang telah didapatkan dimasukkan ke dalam persamaan kurva

persamaan regresi linear asam galat, sehingga diperoleh nilai ekivalensi larutanuji

terhadap asam galat. Kandungan fenolik total diperoleh berdasarkan rumus :

Konsentrasi ekstrak etanol buah buni x

Aktivitas penghambatan radikal bebas DPPH (%IC) dihitung dengan

menggunakan rumus :

%IC=

x 100 %

Setelah didapatkan presentase inhibisi dari masing – masing konsentrasi,

kemudian ditentukan persamaan y = a + bx dengan perhitungan secara regresi

linear dimana x adalah konsentrasi (µg/mL) dan y adalah presentase inhibisi (%).

Aktivitas antioksidan dinyatakan dengan Inhibition Concentration 50 % (IC50)

yaitu konsentrasi sampel yang dapat menghambat radikal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK ... · UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK ETANOL BUAH BUNI (Antidesma bunius (L.) Spreng) DENGAN

33

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Determinasi Tanaman

Determinasi tanaman dilakukan di Laboratorium Kebun Tanaman Obat,

Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma yang diidentifikasi menurut acuan

Flora untuk Sekolah di Indonesia (1992). Determinasi tumbuhan ini bertujuan

untuk memastikan bahwa tanaman yang digunakan benar Antidesma bunius (L.)

Spreng. Bagian tanaman yang digunakan untuk determinasi adalah daun, batang,

bunga dan buah. Determinasi dilakukan sampai kategori spesies, hasil determinasi

menunjukkan bahwa buah buni yang digunakan dalam penelitian ini memiliki

nama ilmiah Antidesma bunius (L.) Spreng (Lampiran 1) dengan warna kulit buah

ketika masih muda hijau, ketika hampir matang berwarna merah, dan ketika

matang berwarna ungu kehitaman dengan permukaan kulit yang licin dan halus.

B. Hasil Pengumpulan Bahan

Buah buni yang digunakan pada penelitian ini berasal dari taman Kampus

III Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta tepatnya di depan laboratorium

Farmasetika Dasar. Bahan berupa buah buni hanya berasal dari satu pohon di satu

tempat, hal tersebut bertujuan agar tidak terjadi variasi kandungan senyawa pada

tanaman yang dapat disebabkan oleh adanya perbedaan kondisi tanah, lingkungan,

dan unsur hara dari tempat tanaman berasal (Rahardjo et al., 2006).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK ... · UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK ETANOL BUAH BUNI (Antidesma bunius (L.) Spreng) DENGAN

34

Gambar 5. Buah buni (Dokumentasi pribadi, 2015).

Buah buni yang digunakan berwarna ungu kehitaman karena diharapkan

mengandung sejumlah senyawa kimia fenolik dengan jumlah maksimal.

Pemanenan dilakukan di pagi hari agar metabolit sekunder yang terkandung

dalam buah buni belum mengalami fotosintesis sehingga kadar metabolit

sekundernya tidak berkurang karena menurut Pallipane dan Rolle (2008)

pemanenan paling baik dilakukan pada kondisi tersejuk, yaitu pagi hari atau

malam hari ketika aktivitas fisiologi tanaman rendah.

C. Hasil Preparasi Sampel

Sampel yang digunakan dalam preparasi sampel berupa buah buni yang

masih segar. Menurut Markham (1988), alasan digunakan buah buni yang masih

segar adalah untuk menjaga kestabilan senyawa flavonoid dalam sampel, karena

bahan tumbuhan yang telah dikeringkan mempunyai kecenderungan adanya

perubahan susunan senyawa flavonoid berupa glikosida menjadi aglikonnya yang

disebabkan karena pengaruh fungi dan aglikon yang peka menjadi teroksidasi.

Perendaman dilakukan selama 5 bulan, menurut Cooper-Driver dan Balick

(1978), senyawa fenolik masih dapat terdeteksi didalam etanol 95 % yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK ... · UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK ETANOL BUAH BUNI (Antidesma bunius (L.) Spreng) DENGAN

35

digunakan untuk merendam bahan segar selama 1 bulan. Metode ekstraksi yang

dipilih adalah maserasi dengan bantuan shaker. Maserasi dipilih karena menurut

Williamson et al., (1996) maserasi tidak menggunakan pemanasan sehingga tidak

terjadi dekomposisi senyawa kimia yang terkandung didalamnya. Dekomposisi

senyawa kimia terjadi karena oksidasi senyawa fenolik, sehingga dapat

menyebabkan penurunan senyawa fenolik (Dai dan Mumper 2010).

Pada penelitian ini etanol dipilih karena merupakan pelarut polar,

sehingga diharapkan dapat menarik senyawa yang bersifat polar. Dasar pemilihan

pelarut yang lain yaitu, kemudahan penggunaan, efisiensi, selektivitas dan

penerapan yang luas (Dai dan Mumper, 2010). Menurut Schirmer (1990), etanol

memiliki indeks polaritas 5,2, sehingga dapat menarik senyawa senyawa fenolik

yang cenderung polar, seperti teori like dissolve like menurut Wagner (2013),

dimana senyawa yang bersifat polar cenderung akan menarik senyawa yang

bersifat polar juga, dan sebaliknya. Selain itu kelebihan dari etanol adalah tidak

berbahaya bagi lingkungan, dan dapat mencegah pertumbuhan kapang pada

konsentrasi lebih dari 20%. Hasil ekstrak kental yang didapat memiliki bobot

138,41 gram dari 1000 gram buah segar yang digunakan. Dari hasil perhitungan

rendemen yang diperoleh adalah 13,841 %.

D. Uji Pendahuluan Ekstrak Etanol Buah Buni

1. Uji pendahuluan keberadaan senyawa fenolik

Uji pendahuluan senyawa fenolik bertujuan untuk mengetahui keberadaan

senyawa fenolik pada ekstrak etanol buah buni. Uji kualitatif ini menggunakan

reagen Folin-Ciocalteu yang terdiri dari asam fosfomolibdat dan asam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK ... · UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK ETANOL BUAH BUNI (Antidesma bunius (L.) Spreng) DENGAN

36

fosfotungstad (Nunes, et al., 2012). Prinsip uji kualitatif ini adalah reaksi

oksidasi-reduksi dalam suasana basa menggunakan reagen Folin-ciocalteu dan

natrium karbonat. Senyawa fenolik akan berubah menjadi ion fenolat dalam

suasana basa. Ion fenolat yang terbentuk akan mereduksi asam fosfomolibdat-

fosfotungstat dalam reagen Folin-Ciocalteu selama proses oksidasi fenol menjadi

senyawa kompleks molybdenum-tungsten berwarna biru (Haciet al., 2009).

Perubahan menjadi warna biru inilah yang digunakan sebagai indikator

keberadaan senyawa fenolik dalam sampel.

Uji pendahuluan senyawa fenolik menggunakan kontrol positif dan kontrol

negatif. Kontrol positif yang digunakan yaitu reagen Folin-Ciocalteu yang

direaksikan dengan asam galat dan natrium karbonat untuk menunjukkan warna

larutan jika hasilnya positif (Gambar 6). Kontrol negatif yang digunakan yaitu

reagen Folin-Ciocalteu, metanol : air (1:1) dan natrium karbonat untuk

menunjukkan jika hasilnya negatif.

Gambar 6. Hasil uji kualitatif senyawa fenolik pada ekstrak etanol buah buni

[A = kontrol positif (asam galat + reagen Folin-Cioucalteu + natrium karbonat)] ;

B = sampel [larutan uji ekstrak etanol buah buni + reagen Folin-Ciocalteu +

natrium karbonat] ; C = kontrol negatif [air : metanol (1:1) + reagen Folin-

Ciocalteu + natrium karbonat]

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK ... · UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK ETANOL BUAH BUNI (Antidesma bunius (L.) Spreng) DENGAN

37

Hasil dari uji kualitatif ekstrak etanol buah buni (Gambar 6) menunjukkan

perubahan warna menjadi biru, sama seperti kontrol positif. Hal ini berarti dalam

ekstrak etanol buah buni mengandung senyawa – senyawa fenolik. Warna yang

dihasilkan oleh sampel yang direaksikan dengan pereaksi Folin dan natrium

karbonat tidak sepekat pada kontrol positif karena kandungan fenolik dalam

sampel rendah. Semakin tinggi kandungan fenolik dalam sampel maka intensitas

warna biru juga semakin meningkat. Asam galat digunakan sebagai senyawa

pembanding karena merupakan salah satu asam fenolik yang banyak terdapat

dalam tanaman, dan sering digunakan untuk mendeterminasi kandungan fenol

dalam tanaman melalui uji Folin-Ciocalteu (Fiuza et al., 2004)

2. Uji pendahuluan keberadaan senyawa antioksidan

Tujuan dilakukannya uji pendahuluan antioksidan pada ekstrak etanol

buah buni adalah untuk mengetahui aktivitas antioksidan secara kualitatif. Prinsip

uji ini adalah reaksi antara ekstrak etanol buah buni dengan DPPH (2,2-difenil-1-

pikirihidrazil). Senyawa antioksidan yang terdapat dalam ekstrak etanol buah buni

akan bereaksi dengan radikal bebas DPPH. Senyawa antioksidan akan mengikat

elektron bebas dari senyawa radikal. Keberadaan senyawa antioksidan inilah yang

dapat mengubah warna larutan DPPH dari warna ungu menjadi kuning (Dehpour

et al., 2009).

Uji pendahuluan aktivitas antioksidan menggunakan kontrol positif dan

kontrol negatif. Kontrol positif yang digunakan adalah DPPH yang direaksikan

dengan rutin. Rutin digunakan sebagai senyawa pembanding karena merupakan

jenis flavonoid yang paling sering dijumpai pada pemeriksaan flavonoid yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK ... · UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK ETANOL BUAH BUNI (Antidesma bunius (L.) Spreng) DENGAN

38

banyak terdapat dalam tumbuhan dan tersebar luas dalam pigmen tanaman. Rutin

juga telah terbukti mempunyai aktivitas antioksidan terhadap radikal bebas

(Mu’awwanah dan Ulfah, 2015). Kontrol negatif yang digunakan adalah DPPH.

Gambar 7. Hasil uji kualitatif aktivitas antioksidan pada ekstrak etanol buah

buni [A = kontrol negatif (larutan DPPH) ; B = kontrol positif (larutan DPPH +

rutin) ; C = sampel (larutan DPPH + larutan uji ekstrak etanol buah buni)

Hasil dari uji kualitatif ekstrak etanol buah buni (Gambar 7) menunjukkan

perubahan warna menjadi ungu menjadi kuning, sama seperti kontrol positif. Hal

ini berarti dalam ekstrak etanol buah buni mengandung senyawa – senyawa yang

mempunyai aktivitas antioksidan.

E. Hasil Uji Skrining Fitokimia Ekstrak Etanol 96% Buah Buni

Tujuan utama skrining fitokimia adalah untuk mengidentifikasi senyawa

bioaktif atau senyawa yang mempunyai aktivitas yang menguntungkan, yaitu

sebagai antioksidan. Skrining fitokimia ini menggunakan uji tabung yaitu dengan

mereaksikan bahan tanaman dengan larutan atau pereaksi tertentu menggunakan

tabung reaksi, sehingga diperoleh hasil yang mengarah ke kandungan senyawa

aktif dari bahan tanaman tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK ... · UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK ETANOL BUAH BUNI (Antidesma bunius (L.) Spreng) DENGAN

39

Tabel I. Hasil pengamatan uji tabung terhadap ekstrak etanol buah

buni

No Uji Tabung Pereaksi Hasil Keterangan

1. Uji saponin Akuades - Tidak terbentuk

buih

2. Uji flavonoid Mg dan HCl + Merah

3. Uji triterpenoid

dan steroid

Liebermann-

Burchard +

Terbentuk cincin

coklat, positif

mengandung

triterpenoid

4. Uji minyak atsiri - + Berbau khas

5. Uji alkaloid

Dragendroff -

Tidak terdapat

endapan berwarna

coklat muda sampai

kuning

Mayer -

Tidak terdapat

endapan berwarna

putih

6. Uji tannin dan

polifenol

Gelatin 1% + Hijau kehitaman,

ada endapan

FeCl3 + Hijau kehitaman

7. Uji antosianin HCl + Hijau

NaOH + Merah

8. Uji antrakuinon

Brontrager - Tidak berwarna

merah

Brontrager

termodifikasi -

Tidak berwarna

merah

Keterangan : - = negatif ; + = positif

Uji tabung meliputi uji alkaloid, antrakuinon, saponin, flavonoid,

triterpenoid dan steroid, antosianin, minyak atsiri, tanin dan polifenol. Salah satu

indikator terjadinya reaksi pada uji tabung adalah perubahan warna. Berdasarkan

hasil penelitian diduga bahwa ekstrak etanol buah buni mengandung minyak

atsiri, tanin dan polifenol, flavonoid, antosianin, fenolik, dan triterpenoid

sebagaimana dalam tabel I.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK ... · UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK ETANOL BUAH BUNI (Antidesma bunius (L.) Spreng) DENGAN

40

a. Uji saponin

Uji saponin dilakukan dengan menggojog kuat ekstrak dengan akuades

selama 30 detik hingga terbentuk buih setinggi 10 cm. Buih yang terbentuk ini

akan tahan dalam jangka waktu yang lama, tidak akan hilang selama 30 detik.

Saponin pada umumnya berada dalam bentuk glikosida, sehingga mempunyai

kemampuan membentuk buih dalam air (Marliana et al., 2005). Saponin

merupakan senyawa aktif permukaan yang dapat menimbulkan busa jika dikocok

dengan air. Hal ini karena saponin memiliki gugus polar dan non polar yang akan

membentuk misel. Apabila misel terbentuk maka gugus polar akan menghadap

keluar yang akan berikatan dengan air dan gugus non polar akan menghadap

kedalam menjauhi air yang tampak seperti busa (Padmasari et al., 2013),

akibatnya terjadi penurunan tegangan permukaan air yang dapat menimbulkan

buih. Hasil penelitian sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Rakasiwi dan Soegihardjo (2014), yaitu ekstrak etanol buah buni tidak

mengandung saponin karena tidak terbentuk buih pada saat pengocokan.

b. Uji flavonoid

Untuk mengetahui kandungan flavonoid pada ekstrak uji digunakan uji

Shinoda test, yaitu menggunakan larutan HCl pekat dan serbuk Mg yang

menghasilkan warna kuning, oranye, atau merah jika dinyatakan positif.

Mg(s) + 2HCl(l) MgCl2(aq) + H2(g)

MgCl2(aq) + 6ArOH(s) [Mg(OAr)6]-4

(aq) + 6H+ + 2Cl

-

Gambar 8. Reaksi flavonoid pada ekstrak etanol buah buni

berdasarkan uji Shinoda(Nafisah et al., 2014)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK ... · UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK ETANOL BUAH BUNI (Antidesma bunius (L.) Spreng) DENGAN

41

Menurut Rakasiwi dan Soegihardjo (2014), ekstrak etanol buah buni

mengandung senyawa flavonoid. Hasil penelitian yang dilakukan sesuai dengan

penelitian sebelumnya yaitu timbul warna merah pada ekstrak etanol buah buni

yang direaksikan dengan HCl dan Mg, hal ini menunjukkan bahwa ekstrak positif

mengandung flavonoid.

c. Uji triterpenoid dan steroid

Pada pengujian steroid dan triterpenoid, analisis senyawa didasarkan pada

kemampuan senyawa tersebut membentuk warna dengan H2SO4 pekat dalam

pelarut asam asetat anhidrat (Sangi et al., 2008). Pereaksi Lieberman-Burchard

yang terdiri dari campuran asam asetat anhidrat, asam sulfat pekat dan kloroform.

Hasil positif ditunjukkan dengan adanya cincin coklat atau violet untuk

triterpenoid, sedangkan untuk hasil positif steroid ditunjukkan dengan adanya

cincin biru kehijauan.

Gambar 9. Mekanisme umum reaksi Liebermann-Burchard (Nafisah, et al.,

2014).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK ... · UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK ETANOL BUAH BUNI (Antidesma bunius (L.) Spreng) DENGAN

42

Menurut Rakasiwi dan Soegihardjo (2014), ekstrak etanol buah buni

mengandung senyawa triterpenoid. Hasil penelitian sesuai dengan penelitian

sebelumnya yaitu ekstrak etanol buah buni positif mengandung triterpenoid

ditandai dengan terbentuknya cicin berwarna coklat.

d. Uji minyak atsiri

Minyak atsiri dapat dihasilkan dari berbagai tanaman (Kardinan, 2005).

Telah diketahui bahwa bunga, buah batang, dan akar rempah – rempah

mengandung bahan yang mudah menguap serta berbau khas yang dikenal dengan

minyak atsiri (Fachriyah dan Sumardi, 2007). Minyak atsiri didefinisikan sebagai

sebagai campuran kimiawi yang terdapat pada berbagai tumbuhan dan

mempunyai sifat mudah menguap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak

etanol buah buni mengandung minyak atsiri karena menimbulkan bau khas setelah

larutan ekstrak uji diuapkan. Hasil positif ini diperkuat dengan penelitian

sebelumnya yang dilakukan oleh Rakasiwi dan Soegihardjo (2014) bahwa ekstrak

etanol buah buni mengandung senyawa triterpenoid, sedangkan triterpenoid

merupakan komponen penyusun minyak atsiri.

e. Uji alkaloid

Pada uji ini larutan ekstrak uji yang telah diuapkan kemudian ditambahkan

asam klorida. Penambahan asam klorida bertujuan untuk mengubah alkaloid yang

bersifat basa menjadi garam alkaloid, agar bisa larut dalam air. Alkaloid

merupakan senyawa yang mengandung atom N dan sebagian besar bersifat basa.

Tujuan dari pemanasan adalah mempercepat pembentukan garam alkaloid.

Setelah dingin, larutan kemudian dimasukkan kedalam 2 tabung reaksi dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK ... · UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK ETANOL BUAH BUNI (Antidesma bunius (L.) Spreng) DENGAN

43

direaksikan dengan pereaksi Dragendroff dan Mayer masing – masing sebanyak 3

tetes. Reaksi positif jika terbentuk endapan berwarna coklat muda sampai kuning

pada penambahan Dragendroff dan endapan berwarna putih pada penambahan

Mayer (Marliana et al., 2005). Menurut Rakasiwi dan Soegihardjo (2014), ekstrak

etanol buah buni tidak mengandung alkaloid. Hasil penelitian yang didapatkan

sesuai dengan penelitian sebelumnya yaitu negatif dengan ditandai tidak adanya

endapan dari kedua tabung sampel.

f. Uji tanin dan polifenol

Pada uji tanin diperoleh hasil positif yaitu berwarna hijau dan terbentuk

endapan, adanya tanin akan mengendapkan protein pada gelatin. Tanin akan

bereaksi dengan gelatin membentuk kopolimer mantap yang tidak larut dalam air

(Marliana et al., 2005).

Uji tanin juga dilakukan dengan menggunakan pereaksi besi (III) klorida

untuk menentukan apakah sampel mengandung gugus polifenol atau tidak. Salah

satu senyawa polifenol adalah tanin. Adanya gugus fenol ditunjukkan dengan

perubahan warna sampel menjadi hijau kehitaman atau biru tua setelah

penambahan besi (III) klorida. Terjadinya pembentukan warna ini karena

terbentuknya senyawa kompleks antara logam Fe dan tanin.

FeCl3(aq) + 6ArOH(s) 6H+ + 3Cl

- + [Fe(OAr)6]

3-(aq)

Gambar 10. Reaksi antara flavonoid dengan FeCl3 (Nafisah et al., 2014).

Menurut Rakasiwi dan Soegihardjo (2014), ekstrak etanol buah buni

mengandung senyawa tanin. Hasil positif ditunjukkan pada penelitian ini adalah

adanya perubahan warna ekstrak menjadi hijau kehitaman, hal ini sesuai dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK ... · UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK ETANOL BUAH BUNI (Antidesma bunius (L.) Spreng) DENGAN

44

penelitian sebelumnya bahwa ekstrak etanol buah buni mengandung senyawa

tanin yang tergolong sebagai tanin kondensasi (Sangi et al., 2008).

g. Uji antosianin

Salah satu faktor yang mempengaruhi warna dari antosianin adalah

perubahan pH. Sifat asam akan menyebabkan warna antosinin menjadi merah,

sedangkan sifat basa menyebabkan antosianin menjadi biru.

Dalam penelitian ini digunakan asam kuat (HCl) dan basa kuat (NaOH).

Penambahan asam kuat akan mengubah pH antosinin menjadi lebih asam,

sedangkan penambahan basa akan mengubah pH antosinin menjadi basa (Putri et

al., 2015). Menurut Maulida dan Guntarti (2015), pada pH asam antosianin akan

berada pada bentuk ion flavilium yang berwarna merah dan berganti warna biru-

hijau pada keadaan basa. Warna biru-hijau disebabkan karena antosianin banyak

berada dalam bentuk ion anhidro basa.

Gambar 11. Perubahan struktur antosianin pada pH yang berbeda (Maulida

dan Guntarti 2015).

Saat larutan sampel ditambahkan dengan HCl terjadi perubahan warna

menjadi merah, dan ketika larutan sampel ditambahkan NaOH terjadi perubahan

warna menjadi biru sehingga dapat disimpulkan bahwa sampel mengandung

antosianin.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK ... · UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK ETANOL BUAH BUNI (Antidesma bunius (L.) Spreng) DENGAN

45

h. Uji antrakuinon

Uji Brontrager dan uji Brontrager termodifikasi bisa mendeteksi adanya

antrakuinon, antrakuinon akan memberikan karakteristik warna merah, violet,

hijau atau ungu dengan basa (Marliana et al., 2005). Uji Brontrager bisa

mendeteksi senyawa antrakuinon, namun uji ini akan menunjukkan negatif untuk

glikosida antrakuinon yang sangat stabil atau turunan tereduksi dari tipe antranol.

Oleh karena itu uji Brontrager dimodifikasi dengan melakukan uji Brontrager

sebelumnya untuk menghidrolisis dan mengoksidasi senyawa antrakuinon. Tidak

terjadinya perubahan warna pada uji Brontrager menunjukkan tidak adanya

antrakuinon pada ekstrak antrakuinon karena antrakuinon yang terdapat dalam

ekstrak kemungkinan sangat stabil atau turunan tereduksi dari tipe antranol

sehingga menyebabkan hasil negatif.

F. Hasil Optimasi Metode Uji Fenolik Total

1. Penentuan operating time

Penentuan operating time bertujuan untuk mendapatkan waktu dimana

reaksi antara sampel dan pereaksi berada pada kondisi optimum. Reaksi yang

optimum ditunjukkan dengan nilai absorbansi yang relatif stabil. Pada awal reaksi,

absorbansi senyawa yang berwarna akan terus meningkat hingga pada waktu

tertentu akan diperoleh absorbansi yang stabil. Tetapi, semakin lama waktu

pengukuran, ada kemungkinan senyawa berwarna tersebut akan mengalami

kerusakan sehingga menyebabkan intensitas warnanya menurun dan

absorbansinya juga menurun (Gandjar dan Rohman, 2007).

Penentuan OT dilakukan menggunakan asam galat sebagai senyawa

pembanding. Asam galat digunakan sebagai standar karena asam galat adalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK ... · UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK ETANOL BUAH BUNI (Antidesma bunius (L.) Spreng) DENGAN

46

salah satu senyawa fenolik dan memiliki aktivitas antioksidan (Fiuza et al., 2004).

Penentuan OT ini dilakukan dengan mereaksikan senyawa baku asam galat dan

reagen Folin-Ciocalteu. Hasil reaksi antara senyawa fenolik dengan pereaksi

Folin-Ciocalteu akan membentuk kompleks berwarna biru sehingga warna larutan

menjadi biru yang selanjutnya diukur dengan spektrofotometer visibel. Reaksi

dianggap optimal apabila absorbansi dari tiap selang waktu yang diukur telah

stabil. Absorbansi yang stabil terlihat dari makin kecilnya selisih absorbansi antar

selang waktu. Pengukuran OT dilakukan selama satu jam dengan waktu

pengamatan setiap 5 menit sekali.

Penentuan OT dilakukan pada 3 konsentrasi yang berbeda. Setiap

konsentrasi memberikan nilai absorbansi yang berbeda pada panjang gelombang

maksimum teoritis, sehingga ketiga konsentrasi tersebut akan mempresentasikan

OT pada masing – masing konsentrasinya. Konsentrasi yang digunakan yaitu 50

μg/mL, 100 μg/mL, dan 150 μg/mL.

Operating time dilakukan menggunakan panjang gelombang teoritis.

Panjang gelombang teoritis yang digunakan untuk menentukan operating time

dari reaksi penentuan fenolik total adalah 760 nm (Blainski et al., 2013).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK ... · UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK ETANOL BUAH BUNI (Antidesma bunius (L.) Spreng) DENGAN

47

Gambar 12. Grafik penentuan operating time asam galat

Dari grafik (Gambar 12) terlihat pada menit ke 30 nilai absorbansi yang

didapat telah stabil, berarti reaksi sudah berjalan sempurna. Sehingga dapat

disimpulkan OT untuk pengukuran asam galat adalah 30 menit.

2. Penentuan panjang gelombang maksimum

Penentuan panjang gelombang maksimum dilakukan untuk mendapatkan

panjang gelombang serapan maksimum dari hasil reaksi antara asam galat dengan

reagen Folin-Cioucalteu yang akan digunakan untuk pengukuran absorbansi

pengujian kandungan fenolik total sampel. Pembacaan panjang gelombang

dilakukan dengan mereaksikan asam galat dan pereaksi Folin-Ciocalteu dan

didiamkan selama 30 menit.

Penentuan panjang gelombang serapan maksimum sangat penting dalam

sensitifitas suatu analisis dengan menggunakan spektrofotometer. Hal ini

dikarenakan pada panjang gelombang maksimum kepekaannya tinggi, sehingga

perubahan absorbansi untuk setiap satuan konsentrasi adalah yang paling besar

(Gandjar dan Rohman, 2007).

0

0,1

0,2

0,3

0,4

0,5

0,6

0,7

0,8

0,9

0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70

Ab

sorb

an

si

Waktu (menit)

50 µg/mL

100 µg/mL

150 µg/mL

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK ... · UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK ETANOL BUAH BUNI (Antidesma bunius (L.) Spreng) DENGAN

48

Penentuan panjang gelombang maksimum dilakukan pada 3

konsentrasi yang berbeda, yaitu konsentrasi tinggi, tengah, dan rendah. Setiap

konsentrasi akan memberikan nilai absorbansi yang berbeda pada panjang

gelombang maksimum, sehingga ketiga konsentrasi larutan asam galat, yaitu yaitu

50 μg/mL, 100 μg/mL, dan 150 μg/mL.

Penggunaan tiga konsentrasi tersebut diharapkan akan

mempresentasikan panjang gelombang maksimum pada masing – masing

konsentrasinya. Scanning panjang gelombang maksimum dilakukan pada rentang

panjang gelombang 600 nm – 800 nm, dimana menurut Blainskiet al. (2013)

panjang gelombang serapan maksimum untuk pereaksi Folin-Ciocalteu yang

direaksikan dengan senyawa fenolik adalah 760 nm.

Tabel II. Hasil scanning panjang gelombang serapan maksimum asam

galat yang direaksikan dengan pereaksi Folin-Ciocalteu

Konsentrasi

larutan asam galat

λ maksimum hasil

scanning (nm)

λ maksimum yang

digunakan

50 750

745 100 746

150 µg/mL 740

Dari hasil scanning pada tiga seri konsentrasi asam galat pada tabel,

didapatkan rata – rata panjang gelombang maksimum sebesar 745 nm. Panjang

gelombang tersebut yang digunakan untuk pengukuran absorbansi kurva baku

asam galat dan pengujian kandungan fenolik total sampel.

G. Penetapan Kandungan Fenolik Total

Potensi senyawa fenolik sebagai antioksidan disebabkan oleh

keberadaan gugus hidroksil dalam senyawa fenol. Gugus hidroksil berfungsi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK ... · UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK ETANOL BUAH BUNI (Antidesma bunius (L.) Spreng) DENGAN

49

sebagai penyumbang atom hidrogen ketika bereaksi dengan senyawa radikal

melalui mekanisme transfer elektron sehingga proses oksidasi dapat terhambat.

Menurut Haci et al., (2009), prinsip reaksi pada metode Folin

Ciocalteu adalah ion fenolat akan mereduksi asam fosfomolibdat-fosfotungstat

dalam reagen Folin-Ciocalteu dalam suasana basa selama proses oksidasi fenol

menjadi senyawa kompleks molybdenum-tungsten berwarna biru.Ion fenolat

dibentuk melalui disosiasi proton dalam suasana basa yang didapatkan dari suatu

senyawa alkali. Senyawa alkali yang digunakan adalah natrium karbonat.

Semakin besar konsentrasi senyawa fenolik maka ion fenolat yang

terbentuk pun semakin banyak, sehingga semakin banyak ion fenolat yang

mereduksi fosfomolibdat dan fosfotungstat yang menyebabkan warna biru yang

terbentuk semakin pekat, hal ini menyebabkan absorbansi yang terukur pun akan

semakin besar.

Kandungan fenolik total dalam ekstrak etanol buah buni yang

diperoleh ditetapkan sebagai massa ekivalen asam galat. Asam galat digunakan

sebagai sebagai senyawa pembanding karena asam galat merupakan asam

heteropoli yang mempunyai 3 gugus hidroksi fenolat. Gugus hidroksi fenolat

tersebut yang akan dioksidasi oleh reagen Folin-Ciocalteu dalam suasana basa.

Reagen Folin-Ciocalteu akan mengoksidasi asam galat pada gugus hidroksi

fenolatnya membentuk kompleks molybdenum-tungsten yang memiliki warna biru

(Alfian dan Susanti, 2012). Pada saat reaksi berlangsung terjadi reduksi ion

molybdenum (Mo6+

) menjadi Mo5+

yang menyebabkan perubahan warna larutan

kuning menjadi biru (Prior, 2005).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK ... · UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK ETANOL BUAH BUNI (Antidesma bunius (L.) Spreng) DENGAN

50

Gambar 13. Reaksi asam galat dengan senyawa molybdenum dari reagen

Folin-Ciocalteu (Nunes, et al., 2012)

Pembuatan kurva baku ini dilakukan sebanyak tiga kali replikasi.

Kurva baku ini menghasilkan suatu persamaan regresi linier yang digunakan

dalam menentukan jumlah kandungan fenolik total dalam sampel. Tidak semua

persamaan regresi linier digunakan dalam menentukan kandungan fenolik total.

Menurut Gandjar dan Rohman (2007) persamaan regresi dengan linieritas terbaik

yaitu jika nilai r mendekati 1. Persamaan regresi linear terbaik akan digunakan

untuk menentukan kandungan fenolik total. Tabel III menunjukkan hasil

pengukuran absorbansi kurva baku asam galat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK ... · UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK ETANOL BUAH BUNI (Antidesma bunius (L.) Spreng) DENGAN

51

Tabel III. Hasil pengukuran absorbansi asam galat yang telah direaksikan

dengan reagen Folin-Ciocalteu pada λ 745 nm

Replikasi Konsentrasi

(µg/mL)

Absorbansi Persamaan regresi linear

1

50 0,268

y = 0,0050x + 0,0002

r = 0,9961

75 0.344

100 0,498

125 0,622

150 0,749

2

50 0,239

y = 0,0047x + 0,0040

r = 0,9989

75 0,369

100 0,475

125 0,585

150 0,724

3

50 0,232

y = 0,0048x – 0,0032

r = 0,9995

75 0,360

100 0,482

125 0,587

150 0,717

Gambar 14. Kuva baku asam galat dalam penetapan fenolik total (Replikasi 3)

Persamaan yang digunakan dalam menentukan kandungan fenolik

total adalah persamaan regresi dari replikasi ketiga, yaitu y = 0,0048x - 0,0032

dengan linieritas sebesar 0,9995. Nilai linieritas menunjukkan korelasi antara

y = 0.0048x - 0.0032

r = 0.9995

0

0,1

0,2

0,3

0,4

0,5

0,6

0,7

0,8

0 50 100 150 200

Ab

sorb

an

si

Konsentrasi μg/mL

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK ... · UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK ETANOL BUAH BUNI (Antidesma bunius (L.) Spreng) DENGAN

52

konsentrasi dan absorbansi yang dihasilkan. Semakin baik nilai linieritas (nilai R

sama dengan 1 atau mendekati 1) maka korelasi juga semakin baik.

Tabel IV. Hasil penentuan jumlah fenolik total ekstrak etanol buah buni

Absorbansi

Kandungan

fenolik total

(mg GAE/g)

Rata – rata

± SD (mg

GAE/g)

% CV

Replikasi 1 0,681 0,2849 0,2794 ±

0,0048 1,7180% Replikasi 2 0,661 0,2769

Replikasi 3 0,660 0,2764

Tabel IV menunjukkan hasil pengukuran sampel uji untuk penentuan

kandungan fenolik total. Absorbansi sampel yang diperoleh kemudian

dimasukkan ke dalam persamaan regresi linier yang telah didapatkan. Hasil

perhitungan menunjukkan bahwa ekstrak etanol buah buni memiliki nilai

kandungan fenolik total rata – rata sebesar 0,2794 ± 0,0048 mg ekivalen asam

galat gram ekstrak etanol buah buni.

Penelitian yang dilakukan oleh Butkhup dan Samappito (2011),

menunjukkan bahwa kadar fenolik total ekstrak metanol buah buni yang diperoleh

adalah sebesar 8,66 ± 1,14 mg ekivalen asam galat/gram, sedangkan hasil kadar

senyawa fenolik pada penelitian ini tergolong rendah. Hal ini karena jenis pelarut

yang digunakan dan cara ekstraksi yang berbeda.

Jenis pelarut yang digunakan dalam penelitian ini adalah etanol 96 %,

etanol mempunyai sifat polar tetapi tidak lebih polar dibandingkan dengan

metanol. Menurut Boeing et al. (2014) solvasi etanol dalam melarutkan senyawa

fenolik yang berefek antioksidan lebih rendah daripada metanol karena etanol

mempunyai rantai C yang lebih panjang daripada metanol, sehingga senyawa

senyawa fenolik yang bersifat polar akan lebih terlarut pada metanol.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK ... · UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK ETANOL BUAH BUNI (Antidesma bunius (L.) Spreng) DENGAN

53

Menurut Sari et al. (2013), lama waktu ekstraksi dapat mempengaruhi

kandungan senyawa fenolik yang ada dalam suatu tanaman. Waktu perendaman

buah buni yang terlalu lama dalam penelitian ini, dapat meningkatkan peluang

untuk terjadinya oksidasi senyawa fenolik sehingga kandungan total fenolik yang

terekstrak turun, dan kadar fenolik yang diperoleh kecil. Hal ini juga dibuktikan

pada penelitian yang dilakukan oleh Cooper-Driver dan Balick (1978) bahwa

bahan yang direndam dengan etanol selama 1 bulan masih mengandung senyawa

fenolik walaupun kadarnya rendah.

Menurut Blainski et al. (2013) reagen Folin-Ciocalteu mempunyai

kelemahan, yaitu sangat cepat terurai dalam larutan alkali sehingga dapat

menimbulkan endapan dan kekeruhan yang dapat menganggu pengukuran

absorbansi. Pengatasan kelemahan tersebut dalam penelitian ini adalah dengan

mengambil supernatan bagian atas untuk diukur dalam spektrofotometer.

Supernatan tersebut dianggap tidak mengandung endapan sehingga tidak

mengganggu dalam pengukuran.

H. Hasil Uji Aktivitas Antioksidan

1. Penentuan Operating Time (OT)

Penentuan OT bertujuan untuk mendapatkan rentang waktu pengukuran

absorbansi yang tepat, dimana reaksi antara senyawa uji, dan senyawa

pembanding sudah mereduksi radikal bebas DPPH dengan sempurna sehingga

memberikan absorbansi yang stabil. Apabila nilai absorbansi stabil maka

pengukuran bisa reprodusibel dan meminimalkan kesalahan analisis. DPPH dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK ... · UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK ETANOL BUAH BUNI (Antidesma bunius (L.) Spreng) DENGAN

54

memberikan serapan karena mempunyai gugus kromofor dan auksokrom, selain

itu juga adanya delokalisasi elektron sehingga menghasilkan warna ungu.

Pengukuran absorbansi dilakukan dengan mereaksikan larutan DPPH

dengan larutan rutin sebagai kontrol positif pada tiga konsentrasi yang berbeda

yaitu konsentrasi rendah, tengah, dan tinggi. Setiap konsentrasi akan memberikan

nilai absorbansi yang berbeda pada panjang gelombang maksimum, sehingga

ketiga konsentrasi tersebut akan mempresentasikan operating time pada masing –

masing konsentrasinya. Konsentrasi rutin yang digunakan yaitu 5 μg/mL,

15μg/mL, dan 25μg/mL.

Pengukuran OT dilakukan setiap 5 menit dalam jangka waktu 60 menit

menggunakan spektrofotometer visibel dengan panjang gelombang serapan

maksimum teoritis pada penelitian Dehpour et al. (2009) yaitu pada 517 nm.

Operating Time ditentukan berdasarkan waktu ketika nilai absorbansi mulai stabil

atau selisih nilai absorbansi tiap selang waktu mulai kecil.

Dari hasil yang ditampilkan grafik (Gambar 15) didapatkan operating time

rutin yaitu 30 menit. Hal ini ditunjukkan dengan absorbansi yang stabil pada

menit ke 30, yang berarti reaksi sudah berjalan sempurna setelah 30 menit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK ... · UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK ETANOL BUAH BUNI (Antidesma bunius (L.) Spreng) DENGAN

55

Gambar 15. Grafik penentuan OT rutin

2. Penentuan panjang gelombang serapan maksimum (λ maks)

Penentuan panjang gelombang maksimum bertujuan untuk menentukan

panjang gelombang yang dapat memberikan absorbansi optimal dengan adanya

sedikit perubahan konsentrasi dari hasil reaksi antara radikal DPPH dengan

senyawa uji atau senyawa pembanding. Penentuan panjang gelombang serapan

maksimum dilakukan pada 3 konsentrasi DPPH yang berbeda yaitu 20 30

, dan 40 . Setiap konsentrasi akan memberikan nilai absorbansi yang

berbeda pada panjang gelombang serapan maksimum, sehingga ketiga konsentrasi

tersebut akan mempresentasikan panjang gelombang maksimum pada masing –

masing konsentrasinya. Scanning panjang gelombang maksimum dilakukan pada

rentang panjang gelombang 400 nm – 700 nm. Pemilihan rentang panjang

gelombang 400 nm – 700 nm didasarkan pada penelitian Dehpour et al. (2009),

bahwa panjang gelombang maksimum DPPH secara teoritis adalah 517 nm yang

masuk kedalam rentang tersebut. DPPH memiliki kromofor dan auksokrom pada

strukturnya, serta adanya delokalisasi elektron disekitar molekulnya, sehingga

0,4

0,45

0,5

0,55

0,6

0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70

Ab

sorb

an

si

Waktu (menit)

5 µg/mL

15 µg/mL

25 µg/mL

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK ... · UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK ETANOL BUAH BUNI (Antidesma bunius (L.) Spreng) DENGAN

56

menimbulkan warna ungu yang dapat diukur serapannya pada panjang gelombang

visibel.

Tabel V. Hasil scanning panjang gelombang serapan maksimum DPPH

Konsentrasi

larutan DPPH

λ maksimum hasil

scanning (nm)

λ maksimum yang

digunakan

λ maksimum

teoritis

20 516

516 517 30 516

40 516

Panjang gelombang serapan maksimum yang didapatkan yaitu 516 (Tabel

V), sedangkan panjang gelombang serapan maksimum secara teoritisnya 517 nm.

Perbedaan panjang gelombang yang diperoleh dengan panjang gelombang secara

teoritis masih dapat diterima karena menurut Farmakope Indonesia edisi IV

(1995), pergeseran panjang gelombang yang diperbolehkan yaitu 2 nm dari batas

yang ditentukan.

I. Hasil Uji Aktivitas Antioksidan

Pengujian aktivitas antioksidan ekstrak etanol buah buni dilakukan dengan

metode penangkapan radikal bebas 2,2-difenil-1-pikrihidrazil (DPPH). Metode

DPPH merupakan salah satu metode yang paling sering digunakan untuk menguji

aktivitas antioksidan suatu tanaman. Prinsip metode DPPH adalah penangkapan

elektron bebas dari senyawa radikal yang menyebabkan berkurangnya intensitas

warna radikal DPPH dari warna ungu menjadi kuning (Dehpour et al., 2009).

Metode ini tidak spesifik untuk antioksidan jenis tertentu, tetapi dapat digunakan

untuk pengujian aktivitas antioksidan secara keseluruhan dalam sampel yang

dianalisis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK ... · UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK ETANOL BUAH BUNI (Antidesma bunius (L.) Spreng) DENGAN

57

Suatu senyawa dapat dikatakan memiliki aktivitas antioksidan jika mampu

mendonorkan elektronnya sehingga membuat DPPH menjadi stabil. Peristiwa

tersebut menyebabkan penurunan intensitas warna DPPH dari berwarna ungu

menjadi kuning, hal ini menandakan bahwa sifat DPPH sebagai radikal bebas

menurun atau bahkan hilang. Pada pengukuran dengan spektrofotometer visibel

nilai absorbansi yang terbaca adalah nilai warna ungu DPPH yang tersisa.

Menurut Molyneux (2004), penurunan warna DPPH ini diikuti juga oleh

penurunan absorbansi DPPH sehingga aktivitas antioksidan penangkapan radikal

dapat diketahui dengan menghitung rasio penurunan absorbansi DPPH. Makin

kuat suatu senyawa antioksidan yang ada dalam senyawa uji dapat menyebabkan

warna DPPH makin memudar.

Dalam penelitian ini menggunakan rutin sebagai kontrol positif karena

rutin merupakan senyawa golongan flavonoid yang telah diketahui mempunyai

aktivitas antioksidan.

Rutin memiliki gugus fenol didalam strukturnya yang bertanggung jawab

dalam aktivitas antioksidan dengan mereduksi DPPH sehingga terjadi penurunan

intensitas warna ungu menjadi kuning. Perubahan warna tersebut sebanding

dengan jumlah radikal bebas DPPH yang ditangkap oleh senyawa antioksidan.

Parameter pengukuran aktivitas antioksidan mengunakan DPPH adalah

IC50. Inhibitory concentration 50 adalah konsentrasi dari senyawa atau ekstrak

yang mempunyai aktivitas antioksidan yang dapat menghambat radikal bebas

(dalam penelitian ini DPPH) sebesar 50 % yang diperoleh dari suatu persamaan

regresi linear yang menyatakan hubungan antara konsentrasi senyawa atau ekstrak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK ... · UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK ETANOL BUAH BUNI (Antidesma bunius (L.) Spreng) DENGAN

58

dengan %IC. Semakin kecil konsentrasi yang dapat menimbulkan IC50 maka

aktivitas antioksidan dari senyawa atau ekstrak tersebut semakin baik (Zou et al.,

2004).

Tabel VI. Hasil pengukuran aktivitas antioksidan rutin dengan

metode DPPH

Replikasi Konsentrasi

( Absorbansi

kontrol

DPPH

Absorbansi

larutan

rutin

%IC

Persamaan

regresi

linear

1

29,4

0,535

0,403 24,6730

y = 0,8259x

+ 0,4674

r = 0,9990

39,2 0,361 32,5234

49 0,315 41,1215

58,8 0,268 49,9065

68,6 0,233 56,4486

2

30

0,501

0,365 27,1457

y = 0,6467x

+ 8,4231

r = 0,9963

40 0,324 35,3293

50 0,300 40,1198

60 0,260 48,1038

70 0,235 53,0938

3

30

0,514

0,373 27,4319

y = 0,7529x

+ 5,2335

r = 0,9993

40 0,332 35,4086

50 0,290 43,5798

60 0,255 50,3891

70 0,218 57,5875

Gambar 16. Kurva persamaan regresi linier aktivitas antioksidan

rutin replikasi 3

y = 0.7529x + 5.2335

r = 0.9993

0

10

20

30

40

50

60

70

0 20 40 60 80

% I

C

Konsentrasi μg/mL

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK ... · UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK ETANOL BUAH BUNI (Antidesma bunius (L.) Spreng) DENGAN

59

Tabel VII. Hasil pengukuran aktivitas antioksidan ekstrak etanol buah buni

dengan metode DPPH

Replikasi Konsentrasi

( Absorbansi

kontrol

DPPH

Absorbansi

ekstrak etanol

buah buni

%IC

Persamaan

regresi

linear

1

600

0,577

0,403 20,1040

y = 0,0222x

+ 6,8271

r = 0,9980

1000 0,361 28,0763

1400 0,315 39,1611

1800 0,268 47,1404

2200 0,233 54,9393

2

600

0,605

0,504 16,6942

y = 0,0221x

+ 3,7190

r = 0,9992

1000 0,444 26,6116

1400 0,400 33,8843

1800 0,342 43,4711

2200 0,288 52,3967

3

599.76

0,590

0,480 18,6441

y = 0,0211x

+ 5,4739

r = 0,9987

999.6 0,423 26,6116

1399.44 0,371 33,8843

1799.28 0,330 43,4711

2199.12 0,284 52,3967

Gambar 17. Kurva persamaan regresi linier aktivitas antioksidan ekstrak

etanol buah buni replikasi 2

Dari gambar 16 dan 17 dapat dilihat bahwa kurva persamaan regresi linear

rutin replikasi 3 dan ekstrak etanol buah buni replikasi 2 mempunyai nilai r paling

y = 0.0221x + 3.719

r = 0.9992

0

10

20

30

40

50

60

0 500 1000 1500 2000 2500

% I

C

Konsentrasi μg/mL

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK ... · UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK ETANOL BUAH BUNI (Antidesma bunius (L.) Spreng) DENGAN

60

baik yaitu yaitu 0,9993 dan 0,9992. Menurut Gandjar dan Rohman (2007)

persamaan regresi dengan linieritas terbaik yaitu jika nilai r mendekati 1.

Dari tabel VI dan VII dapat dilihat bahwa konsentrasi rutin dan ekstrak

buah buni berbanding lurus dengan %IC. Hal ini dikarenakan semakin besar

konsentrasi rutin ataupun ektrak etanol buah buni maka semakin banyak pula

pendonor elektron yang mereduksi DPPH, sehingga warna DPPH menjadi

memudar. Pengukuran aktivitas antioksidan rutin dan ektrak etanol buah buni

dilakukan sebayak 3 kali replikasi.

Tabel VIII. Hasil IC50 rutin dan ekstrak etanol buah buni

Rutin

Replikasi IC50 ( Rata-rata ± SD ( % CV

1 59,9741

61,2413 ± 2,6536 4,3330 2 64,2909

3 59,4588

Ekstrak Etanol Buah Buni

Replikasi IC50 ( Rata-rata ± SD ( % CV

1 1944,7252

2049,7099 ± 91,2742 4,4530 2 2094,1629

3 2110,2417

Hasil pengukuran aktivitas antioksidan yang dinyatakan dalam nilai IC50

ditunjukkan pada tabel VIII. Rata-rata IC50 rutin adalah 61,2413 ± 2,6536 ,

hasil IC50 dalam penelitian ini berbeda jauh dengan penelitian yang dilakukan

oleh Sintayehu et al. (2012) dengan IC50 rutin sebesar 3,53 , Sedangkan

rata – rata IC50 ekstrak etanol buah buni adalah 2049,7099 ± 91,2742 ,

Penelitian yang dilakukan oleh Haripyaree et al. (2010) didapatkan IC50 ekstrak

metanol buah buni sebesar 100,08 , sedangkan hasil kadar antioksidan

pada penelitian ini tergolong kecil.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK ... · UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK ETANOL BUAH BUNI (Antidesma bunius (L.) Spreng) DENGAN

61

Perbedaan IC50 yang besar tersebut disebabkan perbedaan pelarut, dan cara

ekstraksi yang digunakan peneliti. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan

etanol 96%, sehingga tidak semua fenolik yang bersifat polar tersari secara

sempurna. Etanol 96 % merupakan pelarut polar tetapi tidak lebih polar daripada

metanol. Menurut Boeing et al. (2014) solvasi etanol dalam melarutkan senyawa

fenolik yang berefek antioksidan lebih rendah daripada metanol, karena etanol

mempunyai rantai C yang lebih panjang daripada metanol, sehingga senyawa

senyawa fenolik yang bersifat polar akan lebih terlarut pada metanol. Jika kadar

senyawa fenolik yang diperoleh kecil maka dapat dimungkinkan kadar

antioksidan yang diperoleh juga kecil.

Perendaman yang terlalu lama menyebabkan buah buni kontak dengan

etanol terlalu lama. Menurut Maslukhah et al. (2016) terlalu lama kontak dengan

pelarut dapat berdampak negatif pada ekstrak yang dihasilkan. Waktu paparan

dengan pelarut yang terlalu lama menyebabkan paparan oksigen lebih banyak,

sehingga meningkatkan peluang terjadinya oksidasi senyawa fenolik. Waktu

ekstraksi yang berlebihan, tidak dapat mengekstrak komponen fenolik lebih

banyak, hal ini telah dijelaskan dalam hukum kedua difusi yaitu bahwa

kesetimbangan akhir akan dicapai antara konsentrasi zat terlarut dalam matriks

tanaman dan pelarutnya setelah waktu tertentu. Hal ini menyebabkan fenolik yang

terekstrak menjadi turun, sehingga kadar antioksidan yang dihasilkan pun juga

kecil.

Terdapat perbedaan besar antara IC50 rutin dan ekstrak etanol buah buni,

nilai IC50 rutin lebih rendah daripada ekstrak etanol buah buni. Menurut Fidrianny

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK ... · UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK ETANOL BUAH BUNI (Antidesma bunius (L.) Spreng) DENGAN

62

et al. (2014) kekuatan antioksidan dapat digolongkan menjadi 4, yaitu sangat kuat,

kuat, sedang, dan lemah. Dalam penelitian ini hasil yang didapatkan yaitu rutin

memiliki daya antioksidan yang kuat sedangkan ekstrak etanol buah buni

memiliki daya antioksidan yang lemah.

Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas antioksidan rutin lebih besar

daripada ekstrak etanol buah buni. Terdapat korelasi antara kandungan fenolik

total dengan aktivitas antioksidan (IC50), semakin banyak senyawa fenolik yang

terdapat dalam suatu ekstrak maka aktivitas antioksidan semakin tinggi (IC50

semakin kecil) (Sivaci dan Duman, 2014).

Uji statistik dilakukan setelah mendapatkan nilai IC50, hal ini untuk

menguji kebermaknaan nilai IC50 rutin dan ekstrak etanol buah buni. Uji statistik

dilakukan menggunakan software R seri i386 3.2.4. Pertama, dilakukan uji

normalitas data untuk melihat apakah data terdistribusi secara normal atau tidak.

Jumlah data yang dimiliki oleh peneliti kurang dari 50, maka digunakan uji

normalitas Shapiro-Wilk (Dahlan, 2012).

Hasil uji statistik yang didapatkan yaitu, nilai p-value IC50 rutin adalah

0,1857 sedangakan p-value IC50 ekstrak etanol buah buni adalah 0,1684. Nilai p-

value rutin dan ekstrak etanol buah buni lebih besar dari 0,05 (taraf kepercayaan

95%), hal ini menandakan bahwa nilai signifikansi yang dihasilkan lebih besar

daripada nilai signifikansi yang telah ditentukan, sehingga nilai IC50 rutin dan

ekstrak etanol buah buni terdistribusi secara normal.

Uji yang kedua yaitu uji variansi data yang bertujuan untuk mengetahui

apakah dua kelompok data atau lebih mempunyai variansi yang sama atau tidak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK ... · UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK ETANOL BUAH BUNI (Antidesma bunius (L.) Spreng) DENGAN

63

Hasil yang didapatkan untuk uji variansi ini adalah p-value = 0,001689. Nilai p

yang didapatkan < 0,05 (taraf kepercayaan 95%) sehingga dapat disimpulkan

bahwa IC50 rutin dan ekstrak etanol buah buni mempunyai variansi data yang

tidak homogen.

Uji yang ketiga adalah uji parametrik yaitu uji t tidak berpasangan, hal ini

bertujuan untuk menguji perbedaan antara dua kelompok data dengan objek yang

berbeda yaitu kontrol negatif dan ekstrak etanol buah buni, dilihat dari perbedaan

rata – ratanya IC50. Hasil pengujian statistik diperoleh nilai p-value sebesar 6,4695

x 10-3

. Nilai p-value tersebut menunjukkan bahwa ekstrak etanol buah buni

berbeda bermakna bermakna dengan kontrol negatif. Hal ini menunjukkan bahwa

ekstrak etanol buah buni mempunyai aktivitas antioksidan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK ... · UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK ETANOL BUAH BUNI (Antidesma bunius (L.) Spreng) DENGAN

64

BAB V

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

1. Kandungan fenolik total ekstrak etanol buah buni sebesar 0,2794 ±

0,0048 mg ekivalen asam galat per gram ekstrak etanol buah buni.

2. Nilai aktivitas antioksidan ekstrak etanol buah buni menggunakan

metode DPPH yang dinyatakan sebagai IC50 sebesar 2049,7099 ±

91,2742 μg/mL.

B. Saran

1. Perlu dilakukan optimasi lama waktu metode ekstraksi dengan maserasi

terhadap kandungan senyawa fenolik pada buah buni.

2. Perlu dilakukan identifikasi semua kandungan senyawa spesifik yang

berefek sebagai antioksidan pada buah buni.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK ... · UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK ETANOL BUAH BUNI (Antidesma bunius (L.) Spreng) DENGAN

65

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, G., 2009, Serial Farmasi Industri – 2 : Teknologi Bahan Alam, edisi

revisi, Penerbit ITB, Bandung, hal.31-32.

Alfian, R., Susanti, H., 2012, Penetapan Kadar Fenolik Total Ekstrak Metanol

Kelopak Bunga Rosella Merah (Hibiscus sabdariffa Linn) Dengan Variasi

Tempat Tumbuh Secara Spektrofotometri, Jurnal Ilmiah Kefarmasian, 2

(1), 73-80..

Ardhie, A.M., 2011, Radikal Bebas dan Peran Antioksidan Dalam Mencegah

Penuaan, Medicinus, 24 (1), 5.

Badarinath, A.V., Rao, K.M., Chetty, C.M.S., Ramkanth, S., Rajan, T.V.S.,

Gnanaprakash, K., 2010, A Review on In-vitro Antioxidant Methods :

Comparisions, Correlations and Considerations, International Journal of

PharTech Research, 2 (2), 1276-1285.

Budiarto, E., 2002, Biostatistika untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat,

Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, hal. 95.

Butkhup, L., Samappito, S., 2008, Analysis of Anthocyanin, Flavonoids, and

Phenolic Acid in Tropical Bignay Berries, International Journal of Fruit

Science, 8(1), 15–34.iradical and Antimicrobial Capacities, Journal of

Food Biochemistry, 35, 1671-1679.

Butkhup, L., Samappito, S., 2011, Phenolic Constituents of Extract From Mao

Luang Seeds and Skin-Pulp Residue and Its Antiradical and Antimicrobial

Capacities, Journal of Food Biochemistry,35, 1671-1679.

Butkhup, L., Samappito, S., 2011, Phenolic Constituents of Extract from Mao

Luang Seeds and Skin-Pulp Residue ands Its Antiradical and

Antimicrobial Capacities, Journal of Food Biochemistry, 35 (2011), 1671-

1679.

Blainski, A., Lopes, G.C., de Mello, J.C.P., 2013, Application and Analysis of the

Folin Ciocalteu Method for the Determination of the Total Phenolic

Content from Limonium brasiliense L, Molecules, 18 : 6852-6865.

Boeing, J.S., Barizao, E.O., Silva, B.C.E., Montanher, P.F., Almeida, V.D.C.,

Visentainer, J.V., 2014, Evaluation of Solvent Effect on the Extraction of

Phenolic Compounds and Antioxidant Capacities from the Berries :

Application of Principal Component Analysis, Chemistry Central Journal,

8 (48), 1-9.

Chawda, H.S., 2011, Prospective Study of Antioxidants, Its Mechanism and

Potential Role in Cancer, International Journal of Research in

Pharmaceutical and Biomedical Science, 2 (3), 888-894.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK ... · UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK ETANOL BUAH BUNI (Antidesma bunius (L.) Spreng) DENGAN

66

Cindrić I.J., Kunštic M., Zeiner M., Stingeder G., Rusak G., 2011, Sample

Preparation Methods for the Determination of the Antioxidative Capacity

of Apple Juices, Croat. Chem. Acta, 84 (3), 435-438.

Cooper-Driver, G.A., Balick, M.J., 1978, Effects of Fields Preservation on The

Flavonoid Content of Jessenia Bataua, Botanical Museum Leaflets

Harvard University, 26 (8), 257-265.

Dahlan, 2012, Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan, Salemba Medika,

Jakarta, hal.17.

Dai, J., Mumper, J., 2010, Plant Phenolics : Extraction, Analysis and Their

Antioxidant and Anticancer Properties, Molecules, 15, 7313-7352.

Damayanthi, E., Kustiyah, L., Khalid, M., Farizal, H., 2010, Aktivitas

Antioksidan Bekatul Lebih Tinggi Daripada Jus Tomat dan Penurunan

Aktivitas Antioksidan Serum Setelah Intervensi Minuman Kaya

Antioksidan, Journal of Nutrition and Food, 5(3) : 205-210.

Dehpour, A.A., Ebrahimzadeh, M.A., Fazel, N.S., Mohamad, N.S., 2009,

Antioxidant Activity of Methanol Extract of Ferula Assafoetida and Its

Essential Oil Composition, Grasas Aceites, 60(4), 405-412.

Depkes RI, 1995, Farmakope Indonesia, edisi 4, Departemen Kesehatan Republik

Indonesia, Jakarta, hal. 1006, 1036, 1066.

Depkes RI, 2000, Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat,

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta, pp. 10-11.

Doss, A.V., Thangavel, K.P., 2011, Antioxidant and Antimicrobial Activity Using

Different Extracts of Anacardium Occidentale L., International Journal of

Applied Biology and Pharmaceutical Technoloy, 2, 436-443.

Dos Santos, S, X., Mazo, L.H., Cavalheiro, E.T., 2008, The Use Of a Graphite-

Silicone Rubber Composite Electrode in The Determination of Rutin in

Pharmaceutical Formulation, J. Braz, Chem, Soc., 19 (8) : 1601.

Droge, W., 2002, Free Radicals in the Physiological Control, Physiol Rev.,82, 48-

94.

Fessenden, R. J., Fessenden, J.S., 1982, Kimia Organik, Edisi Ketiga, jilid 2,

Jakarta, Erlangga, pp. 436 – 437.

Fidrianny, I., Darmawati, A., Sukrasno, 2014, Antioxidant Capacities From

Different Polarities Extracts of Cucurbitaceae Leaves Using FRAP, DPPH

Assays and Corelation With Phenolic, Flavonoid, Carotenoid Content,

International Journal of Pharmachy and Pharmaceutical Science, 6 (2),

852-862.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK ... · UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK ETANOL BUAH BUNI (Antidesma bunius (L.) Spreng) DENGAN

67

Fiuza, et al., 2004, Phenolic Acid Derivates With Potential Anticancer Properties

a Structure Activity Relationship Study. Part 1 : Methyl, Propyl, and Octyl

Esters of Caffeic and Gallic Acids, Bioorganic and Medicinall

Chemistry,12, 3581-3589.

Fu, L., Xu, B.T., Gan, R.Y., Zhang, Y., Xu, X.R., Xia, E. Q., Li, H., B., 2011,

Total Phenolic Contents and Antioxidant Capacities of Herbal and Tea

Infusion, Int. J. Mol. Sci., 12, 2112-2124.

Gandjar, I. G., Rohman, A., 2007, Kimia Farmasi Analisis, Pustaka Pelajar,

Yogyakarta, pp. 253 – 254, 353-360.

Gulcin, I., Uguz, M.T., Oktay, M., Beydemir, S., Kufrevioglu, O.I., 2004,

Evaluation of the Antioxidant and Antimirobial Activities of Clary Sage

(Salvia sclarea L.), Turk. J. Agric. For., 28, 25-33.

Gupta, V. K., Sharma, S. K., 2006, Plants as Natural Antioxidant, Natural

Product Radiance, Vol. 5(4) : 326-334.

Haci, I.A.E., Didi, A., Bekkara, F.A., Gherib, M., 2009, In Vitro Antioxidant

Activity and Total Phenolic Contents in Methanol Crude Extracts From

The Algerian Medicinal Plant Limoniastrum feei, Scientific Study and

Research, X(4), 329-336.

Handa, S.S., Khanuja, S. P. S., Longo, G., Rakesh, D.D, 2008, Extraction

Technologies for Medicinal and Aromatic Plants, International Centre For

Science And High Technology, Trieste, pp. 22 – 23.

Hariana, A., 2013, 262 Tumbuhan Obat dan Khasiatnya, edisi revisi, Penerbit

Swadaya, Jakarta, pp.79.

Haryanto, S., 2009, Ensiklopedi Tanaman Obat Indonesia, Palmall, Yogyakarta,

pp. 109-111.

Hayati, E.K. Halimah, N., 2010, Phytochemical Test and Brine Shrimp Lethality

Test Against Artemia salina Leach of Anting – Anting (Acalypha indica

Linn.) Plant Extract, ALCHEMY, 1 (2), 53-103.

Kardinan, A., 2005, Tanaman Penghasil Minyak Atsiri, Agromedia, Jakarta,

hal.1-2.

Kassem, M. E. S., Hashim, A. N., Hassanein, H. M., 2013, Bioactivity of

Antidesma bunius Leaves (Euphorbiaceae) and Their Major Phenolic

Constituents, European Scientific Journal, 9 (18), 217-228.

Khoddami, A., Wilkes, M.A., Roberts, T.H., 2013, Techniques for Analysis of

Plant Phenolic Compounds, Molecules, 18 : 2328-2375.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK ... · UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK ETANOL BUAH BUNI (Antidesma bunius (L.) Spreng) DENGAN

68

Koleva, I.I., van Beek, T.A., Linssen, J.P.H., de Groot, A., Evstatieva, L.N., 2002,

Screening of Plant Extracts For Antioxidant Activity : A Comparative

Study on Three Testing Methods, Phytochemical Analysis, Vol. 13, 8-17.

Kovacs, et al., 1993, Process For The Complex Processing And Preservation of

Alimentary Plants, Particulary Seasonal Alimentary Plants, United States

Patent, 1-12.

List, P.H., Schmidt, P.C., 2000, Phytopharmaceutical Technology, CRC Press,

USA, pp.107,109.

Lizardo, R.C.M., Mabesa, L.B., Dizon, E.I., Aquino, N.A., 2015, Functional and

antimicrobial properties of bignay [Antidesma bunius (L.) Spreng],

International Food Research Journal 22 (1), 88-95.

Lopez, M., Martinez, F., Del-Valle, C., Ferrit, M., Luque, R., 2003, Study of

Phenolic Compounds as Natural Antioxidants by a Fluorescence Method,

J.Talanta, 60, 610-612.

Markham, K.R., 1988, Cara Mengidentifikasi Flavonoid, ITB, Bandung, hal.15.

Marliana, S.D., Suryanti, V., Suyono, 2005, Skrining Fitokimia dan Analisis

Kromatografi Lapis Tipis Komponen Kimia Buah Labu Siam (Sechium

edule Jacq. Swartz.) dalam Ekstrak Etanol, Biofarmasi, 3 (1), 26-31.

Maslukhah, Y.,L., Widyaningsih, T.D., Waziiroh, E., Wijayanti, N., Sriherfyna,

F.H., 2016, Faktor Pengaruh Ekstraksi Cincau Hitam (Mesona palustris

BL) Skala Pilot Plant : Kajian Pustaka, Jurnal Pangan dan Agroindustri, 4

(1), 245-252.

Maulida, R., Guntarti, A., 2015, Pengaruh Ukuran Partikel Beras Hitam (Oryza

sativa L.) Terhadap Rendemen Ekstrak dan Kandungan Total Antosianin,

Pharmaciana, 5 (1), 9-16.

Micor, J.R.L., Deocaris, C.C. Mojica, E.R.E, 2005, Biological Activity of Bignay

(Antidesma bunius (L.) Spreng) Crude Extract in Artemia Salina, J. Med.

Sci., 5 (3), 195 – 198.

Molyneux, P., 2004, The Use of The Stable Free Radical Diphenylpicrylhydrazyl

(DPPH) for Estimating Antioxidant Activity, Songklanakarin

J.Sci.Technol, 26 (2), 211-219.

Moniruzzaman, M., Khalil, M.I., Sulaiman, S.A., Gan, S.H., 2012, Advances in

the Analytical Methods For Determining the Antioxidant Properties of

Honey : A Review, Afr J Tradit Complement Altern Med., 9 (1), 36-42.

Nafisah, M., Tukiran, Suyatno, Hidayati, N., 2014, Phytochemical Screening Test

On Hexan, Chloroform and Methanol Extracts of Patikan Kebo

(Euphorbiae hirtae), Prosiding Seminar Nasional Kimia, hal.279-286.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK ... · UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK ETANOL BUAH BUNI (Antidesma bunius (L.) Spreng) DENGAN

69

Nunes, X.P., et al., 2012, Biological Oxidation and Antioxidant Activity of

Natural Products, University Federal Sao Fransisco, Brazil, pp. 1-20.

Orwa, C., Mutua, A., Kindt, R., Jamnadass, R., Anthony, S., 2009, Agroforestry

Database 4.0: Antidesma bunius,

http://www.worldagroforestry.org/treedb/AFTPDFS/Antidesma_bunius.P

DF, diakses pada tanggal 29 Mei 2016.

Padmasari, P.D., Astuti, K.W., Warditiani, N.K., 2013, Skrining Fitokimia

Ekstrak Etanol 70% Rimpang Bangle (Zingiber purpureum Roxb.), Jurnal

Farmasi Udayana, hal.1-7.

Putri, N.K., Gunawan, I.,W.,G., 2015, Aktivitas Antioksidan Antosianin Dalam

Ekstrak Etanol Kulit Buah Naga Super Merah (Hylocereus costaricensis)

Dan Analisis Kadar Totalnya, Jurnal Kimia, 9 (2), 243-251.

Pallipane, K.B., Rolle, R., 2008, Good Practice For Assuring The Post-Harvest

Quality Of Exotic Tree Fruit Crops Produced In Jamaica, FAO, Rome,

pp. 12.

Pengelly, A., 2006, The Constituents of Medicinal Plants : An Introduction To

The Chemistry and Theraputics of Herbal Medicines, 2nd

edition, Allen &

Unwin, Australia, pp.15-25.

Prakash, A., Rigelhof, F., Miller, E., 2001, Antioxidant Activity, Medallion

Laboratories-Analytical Progress, 19(2), 1-4.

Prior, R.L., Wu, X., Schaich, K., 2005, Standardized Methods for the

Determination of Antioxidant Capacity and Phenolics in Foods and

Dietary Supplements, J. Agric. Food Chem., 53, 4290-4302.

Proestos, C., Sereli, D., Komaitis, M., 2006, Determination of Phenolic

Compounds in Aromatic Plants by RP-HPLC and GC-MS, Food

Chemistry, 95, 44-52.

Puspitasari, L., Swastini, D.A., Arisanti, C.I.A., 2013, Skrining Fitokimia Ekstrak

Etanol 95% Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.), Jurnal

Farmasi Udayana,, hal.1-5.

Putri, N.K.M., Gunawan, I.W.G, Suarsa, I.W., 2015, Aktivitas Antioksidan

Antioksidan Dalam Ekstrak Etanol Kulit Buah Naga Super Merah

(Hylocereus costaricensis) Dan Analisis Kadar Totalnya, Jurnal Kimia, 9

(2), 243-251).

Rahardjo, M., Darwati, I., Shusena, A., 2006, Produksi Dan Mutu Simplisia

Purwoceng Berdasarkan Lingkungan Tumbuh Dan Umur Tanaman, Jurnal

Bahan Alam Indonesia, 5,310 – 316.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK ... · UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK ETANOL BUAH BUNI (Antidesma bunius (L.) Spreng) DENGAN

70

Rakasiwi, B.L., Soegihardjo, 2014, Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol

Daging Buah Buni (Antidesma bunius (L.) Spreng) Terhadap

Staphylococcus aureus ATCC 25922 dan Escherichia coli ATCC 25923,

Journal Farmasi Sains dan Komunitas, 11 (1), 23-31.

Sangi, M., Runtuwene, M.R.J., Simbala, H.E.I., Makang, V.M.A., 2008, Analisis

Fitokimia Tumbuhan Obat Di Kabupaten Minahasa Utara, Chem. Prog.,

1(1), 47-53.

Sari, D.K., Wardhani, D.H., Prasetyaningrum, A., 2013, Kajian Isolasi Senyawa

Fenolik Rumput Laut Euceuma Cottonii Berbantu Gelombang Micro

Dengan Variasi Suhu dan Waktu, Jurnal Teknik Kimia, 3 (19), 38-43.

Savatovis, S.M., Cetkovic, G.S., Canadonovic-Brunet, J.M., Djilas, S.M., 2012,

Kinetic behavior of the DPPH radical-scavenging activity of tomato waste

extracts, J. Serb. Chem. Soc., 77(0), 1-12.

Schirmer, R.E., 1990, Modern Methods of Pharmaceutical Analysis, 2nd

Edition,Volume III, CRC Press Inc., Boca Raton, Florida.

Sing, Y.Y., 2007, Determination of Synthetic Phenolic Antioxidant in Food Item

Using HPLC and Total Antioxidants Using Fia Approaches, Thesis, 3-5,

Universiti Sains Malaysia, Penang.

Sintayehu, B., Asres, K., Raghavendra, Y., 2012, Radical Scavenging Activities

of the Leaf extracts and a Flavonoid Glycoside Isolated fromCineraria

abyssinica Sch. Bip. Exa. Rich, Journal of Applied Science, 2 (4), 44-49.

Sivaci, A.,Duman, S., 2014, Evaluation of Seasonal Antioxidant Activity and

Total Phenolic Compounds in Stems and Leaves of Some Almond (Prunus

amygdalus L.) Varieties, Biological Research, 47 (9), 1-5.

Sochor, J., Zitka, O., Skutkova, H., Pavlik, D., Babula, P., Krska, B., Horna, A.,

Adam, V., Provaznik, I., Kizek, R., 2010, Content of Phenolic Compounds

and Antioxidant Capacity in Fruits of Apricot Genotypes, Molecules,

15(9) : 6285-6305.

Tanjung, B.LM., Utami, F.H., 2008, Pengaruh pH dan Kecepatan Pengadukan

Pada Ekstraksi Protein dari Tulang Ayam dengan Solvent Larutan NaOH,

Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro,

Semarang, hal.1-8.

Taroreh, M., Raharjo, S., Hastuti, P., Murdiati, A., 2015, Ekstraksi Daun Gedi

(Abelmoschus manihot L) Secara Sekuensial Dan Aktivitas

Antioksidannya, AGRITECH, 35 (3), 280-287.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK ... · UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK ETANOL BUAH BUNI (Antidesma bunius (L.) Spreng) DENGAN

71

Tiwari, P., Kumar, B., Kaur, M., Kaur, G., Kaur, H., 2011, Phytochemical

screening and Extraction : A review, International Pharmaceutica

Sciencia, 1 (1), 98-106.

United States Departemet of Agriculture, 2014, Antidesma bunius (L.) Spreng,

http:// plants. usda. gov/ core / profile ? symbol = ANBU3, diakses pada

tanggal 24 Januari 2016.

Valko, M., Leibfritz, D., Moncol, J., Cronin, M. T. D., Mazur, M., Telser, J.,

2007, Free Radicals and Antioxidants in Normal Physiological Functions

and Human Disease, The International Journal of Biochemistry & Cell

Biology, 39 : 44–84.

Van Steenis C.G.E., 1992, Flora : untuk sekolah di Indonesia, Cetakan keenam,

PT Pradnya Paraminta, Jakarta, hal. 35-259.

Vermerris, W., Nicholson, R., 2008, Phenolic Compound Biochemistry, Springer,

USA, pp. 1-2.

Wagner, K.M., 2013, Like Dissolves Like, Princeton University Chemistry

Department, pp. 1-5.

Watson, D. G., 2010, Analisis Farmasi : Buku Ajar Untuk Mahasiswa Farmasi

Dan Praktisi Kimia Farmasi, Edisi 2, EGC, Jakarta, pp. 105.

Williamson, E.M., David, T.T., &Fred., 1996, Selection, Preparation and

Pharmacological Evaluation of Plant Material, Wiley & Sons Ltd,

England, pp. 16-17.

Zou, Y., Lu, Y., Wei, D., 2004, Antioxidant Activity of a Flavonoid- Rich Extract

of Hypericum perforatum L. In Vitro, Journal of Agricultural and Food

Chemistry,52, 5032-5039.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK ... · UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK ETANOL BUAH BUNI (Antidesma bunius (L.) Spreng) DENGAN

72

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK ... · UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK ETANOL BUAH BUNI (Antidesma bunius (L.) Spreng) DENGAN

73

Lampiran 1. Surat determinasi tanaman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK ... · UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK ETANOL BUAH BUNI (Antidesma bunius (L.) Spreng) DENGAN

74

Lampiran 2. Gambar tanaman buah buni di taman Kampus III Universitas Sanata

Dharma, Yogyakarta.

Lampiran 3. Ekstrak etanol buah buni

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK ... · UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK ETANOL BUAH BUNI (Antidesma bunius (L.) Spreng) DENGAN

75

Lampiran 4. Foto hasil uji saponin

Lampiran 5. Foto hasil uji flavonoid

A B

Keterangan :

A. Blanko sampel

B. Sampel setelah digojog

Keterangan :

A. Blanko sampel

B. Sampel + logam Mg + HCl

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK ... · UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK ETANOL BUAH BUNI (Antidesma bunius (L.) Spreng) DENGAN

76

Lampiran 6. Foto hasil uji triterpenoid dan steroid

Blanko Sampel Sampel + Liebermann Burchard

Lampiran 7. Uji minyak atsiri

Larutan ekstrak etanol buah buni Larutan ekstrak etanol buah

buni setelah diuapkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK ... · UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK ETANOL BUAH BUNI (Antidesma bunius (L.) Spreng) DENGAN

77

Lampiran 8. Foto uji alkaloid

A B C

Lampiran 9. Foto uji tannin dan polifenol

A B C

Keterangan :

A. Blanko sampel

B. Sampel + pereaksi Mayer

C. Sampel + pereaksi

Dragendroff

Keterangan :

A. Blanko sampel

B. Sampel + FeCl310 %

C. Sampel + Gelatin 1 %

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK ... · UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK ETANOL BUAH BUNI (Antidesma bunius (L.) Spreng) DENGAN

78

Lampiran 10. Foto uji antosianin

A B C

Lampiran 11. Foto uji antrakuinon

Keterangan :

A. Blanko sampel

B. Sampel + HCl 2 M

C. Sampel + NaOH 2 M

Keterangan uji antrakuinon dengan

metode Brontrager :

A. Blanko sampel

B. Sampel + benzena + amonia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK ... · UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK ETANOL BUAH BUNI (Antidesma bunius (L.) Spreng) DENGAN

79

Keterangan uji antrakuinon dengan

metode Brontrager termodifikasi :

A. Blanko sampel

B. Sampel + KOH + H2O2 + benzena +

ammonia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK ... · UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK ETANOL BUAH BUNI (Antidesma bunius (L.) Spreng) DENGAN

80

Lampiran 12. Perhitungan rendemen ekstrak etanol buah buni

Bobot buah buni yang digunakan adalah 1000 gram

Total berat ekstrak etanol buah buni = 138,41 g

Rendemen ekstrak etanol buah buni =

=

= 13,841 %

Lampiran 13. Data penimbangan untuk penetapan kadar fenolik total

a. Data penimbangan asam galat

Replikasi

1 (g)

Replikasi

2 (g)

Replikasi

3 (g)

Berat kertas 0,2435 0,2403 0,2478

Berat kertas + asam

galat

0,2685 0,2655 0,2732

Berat kertas + sisa 0,2436 0,2405 0,2482

Berat asam galat 0,0249 0,0250 0,0250

b. Data penimbangan Natrium karbonat

Replikasi

1 (g)

Replikasi

2 (g)

Replikasi

3 (g)

Berat kertas 0,2466 0,2440 0,2408

Berat kertas +

Natrium karbonat

2,3683 2,3660 2,3628

Berat kertas + sisa 0,2468 0,2444 0,2409

Berat Natrium

karbonat

2,1215 2,1216 2,1219

c. Data penimbangan ekstrak etanol buah buni

Replikasi

1 (g)

Replikasi

2 (g)

Replikasi

3 (g)

Berat gelas arloji 33,3512 32,8026 32,5339

Berat gelas arloji +

ekstrak

33,6012 33,0526 32,7841

Berat gelas arloji +

sisa

33,3515 32,8027 32,5341

Berat ekstrak 0,2497 0,2499 0,2500

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK ... · UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK ETANOL BUAH BUNI (Antidesma bunius (L.) Spreng) DENGAN

81

Lampiran 14. Data optimasi penetapan kandungan fenolik total

a. Penentuan operating time (OT) asam galat

Waktu

(menit)

Absorbansi

konsentrasi

50 µg/mL

Absorbansi

konsentrasi

100 µg/mL

Absorbansi

konsentrasi

150 µg/mL

5 0,265 0,423 0,684

10 0,280 0,448 0,713

15 0,287 0,454 0,733

20 0,285 0,461 0,741

25 0,288 0,466 0,748

30 0,288 0,470 0,753

35 0,288 0,472 0,756

40 0,289 0,473 0,759

45 0,289 0,473 0,761

50 0,289 0,473 0,762

55 0,289 0,473 0,763

60 0,287 0,472 0,763

1. Spektrum asam galat konsentrasi 50 µg/mL

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK ... · UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK ETANOL BUAH BUNI (Antidesma bunius (L.) Spreng) DENGAN

82

2. Spektrum asam galat konsentrasi 100 µg/mL

3. Spektrum asam galat konsentrasi 150 µg/mL

OT yang diperoleh 30 menit

b. Penentuan λ maksimum asam galat

Konsentrasi seri asam

galat

Absorbansi λ maksimum

(nm)

50 0,264 750

100 0,501 746

150 0,778 740

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK ... · UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK ETANOL BUAH BUNI (Antidesma bunius (L.) Spreng) DENGAN

83

1. Spektrum λ maksimum asam galat konsentrasi seri asam galat 50

2. Spektrum λ maksimum asam galat konsentrasi seri asam galat 100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK ... · UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK ETANOL BUAH BUNI (Antidesma bunius (L.) Spreng) DENGAN

84

3. Spektrum λ maksimum asam galat konsentrasi seri asam galat 150

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK ... · UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK ETANOL BUAH BUNI (Antidesma bunius (L.) Spreng) DENGAN

85

Lampiran 15. Data penetapan kandungan fenolik total

a. Konsentrasi asam galat

1. Konsentrasi larutan stok asam galat

Replikasi 1

498

Replikasi 2

500

Replikasi 3

500

2. Konsentrasi seri larutan asam galat

Contoh perhitungan konsentrasi seri larutan asam galat replikasi 3 :

Seri 1

C1.VI = C2.V2

500 µg/mL.0,5 mL = C2.10 mL

C2 = 50 µg/mL

Seri 2

C1.V1 = C2.V2

500 µg/mL.0,75 mL = C2.10 mL

C2 = 75 µg/mL

Seri 3

C1.V1 = C2.V2

500 µg/mL.1 mL = C2.10 mL

C2 = 100 µg/mL

Seri 4

C1.V1 = C2.V2

500 µg/mL.1,25 mL = C2.10 mL

C2 = 125 µg/mL

Seri 5

C1.V1 = C2.V2

500 µg/mL.1,5 mL = C2.10 mL

C2 = 150 µg/mL

Perhitungan konsentrasi seri larutan asam galat :

Replikasi C1 (µg/mL) V1 (mL) C2 (µg/mL) V2 (mL)

1

498 1 49,8 10

498 1,5 74,7 10

498 2 99,6 10

498 2,5 124,5 10

498 3 149,4 10

2

500 1 50 10

500 1,5 75 10

500 2 100 10

500 2,5 125 10

500 3 150 10

3

500 1 50 10

500 1,5 75 10

500 2 100 10

500 2,5 125 10

500 3 150 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK ... · UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK ETANOL BUAH BUNI (Antidesma bunius (L.) Spreng) DENGAN

86

Kurva baku asam galat

Replikasi Konsentrasi (µg/mL) Absorbansi Persamaan regresi

linear

1

50 0,268

y = 0,0050x + 0,0002

r = 0,9961

75 0.344

100 0,498

125 0,622

150 0,749

2

50 0,239

y = 0,0047x + 0,0040

r = 0,9989

75 0,369

100 0,475

125 0,585

150 0,724

3

50 0,232

y = 0,0048x – 0,0032

r = 0,9995

75 0,360

100 0,482

125 0,587

150 0,717

b. Konsentrasi Natrium karbonat

Konsentrasi larutan Natrium karbonat 1 M

Molaritas = 1 M x 0,02 L

= 0,02 mol

Massa yang ditimbang = mol x Mr

= 0,02 mol x 106

= 2,12 gram

Replikasi 1

106075

Replikasi 2

106080

Replikasi 3

106095

Persamaan regresi linear yang digunakan adalah y = 0,0048x – 0,0032

c. Penetapan kandungan fenolik total larutan uji

1. Konsentrasi ekstrak etanol buah buni

Konsentrasi stok

Replikasi 1

25010

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK ... · UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK ETANOL BUAH BUNI (Antidesma bunius (L.) Spreng) DENGAN

87

Replikasi 2

24990

Replikasi 3

25000

Konsentrasi intermediet

Replikasi 1

C1 . V1 = C2 . V2

.3,6 mL = C2.10 mL

C2 = 9003,6

Replikasi 2

C1 . V1 = C2 . V2

.3,6mL= C2.10 mL

C2 = 8996,4

Replikasi 3

C1 . V1 = C2 . V2

.3,6 mL = C2 . 10 mL

C2 = 9000

Konsentrasi larutan seri Replikasi 1

C1 . V1 = C2 . V2

.2,5 mL = C2.5 mL

C2 = 4501,8

Replikasi 2

C1 . V2 = C2 . V2

. 2,5 mL = C2.5 mL

C2 = 4498,2

Replikasi 3

C1 . V1 = C2 . V2

. 2,5 mL = C2 . 5 mL

C2 = 4500

2. Absorbansi ekstrak etanol buah buni

Replikasi Absorbansi

1 0,681

2 0,661

3 0,660

3. Konsentrasi ekstrak etanol buah buni

Replikasi 1

Persamaan regresi linear

y = 0,0048x – 0,0032

0,681 = 0,0048x – 0,0032

x = 142,5417

Replikasi 2

Persamaan regresi linear

y = 0,0048x – 0,0032

0,661= 0,0048x – 0,0032

x = 138,3750

Replikasi 3

Persamaan regresi linear

y = 0,0048x – 0,0032

0,660 = 0,0048x – 0,0032

x = 138,1667

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK ... · UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK ETANOL BUAH BUNI (Antidesma bunius (L.) Spreng) DENGAN

88

4. Kandungan fenolik total ekstrak etanol buah buni

Kandungan fenolik total = konsentrasi ekstrak etanol .

Replikasi 1

Kandungan fenolik total = 0,1425 mg/mL .

= 0,2849 mg ekivalen asam galat per gram

ekstrak

Replikasi 2

Kandungan fenolik total = 0,1384 mg/mL .

= 0,2769 mg ekivalen asam galat per gram

ekstrak

Replikasi 3

Kandungan fenolik total = 0,1382 mg/mL .

= 0,2764 mg ekivalen asam galat per gram

ekstrak

Replikasi x

(mg/mL)

volume

(mL)

massa

(g)

Kandungan

fenolik total

x± SD %CV

(mg

ekivalen

asam galat

per gram

ekstrak

etanol buah

buni)

1 4501,8 0,5 0,2501 0,2849 0,2794

±

0,0048

1,718

0% 2 4498,2 0,5 0,2499 0,2769

3 4500 0,5 0,2500 0,2764

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK ... · UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK ETANOL BUAH BUNI (Antidesma bunius (L.) Spreng) DENGAN

89

Lampiran 16. Data penimbangan untuk pengujian aktivitas antioksidan

a. Penimbangan DPPH

Replikasi 1 (g) Replikasi 2 (g) Replikasi 3 (g)

Berat kertas 0,2412 0,2435 0,2480

Berat kertas +

DPPH

0,2464 0,2486 0,2534

Berat kertas + sisa 0,2414 0,2436 0,2484

Berat DPPH 0,0050 0,0050 0,0050

b. Penimbangan rutin

Replikasi 1 (g) Replikasi 2 (g) Replikasi 3 (g)

Berat kertas 0,2516 0,2362 0,2421

Berat kertas + rutin 0,2566 0,2415 0,2472

Berat kertas + sisa 0,2517 0,2365 0,2422

Berat rutin 0,0049 0,0050 0,0050

c. Data penimbangan ekstrak etanol buah buni

Replikasi 1

(g)

Replikasi 2 (g) Replikasi 3 (g)

Berat gelas arloji 32, 5350 33,3522 32,5349

Berat gelas arloji +

ekstrak

32,7851 33,6026 32,7850

Berat gelas arloji +

sisa

32,5351 33,3526 32,5351

Berat ekstrak 0,2500 0,2500 0,2499

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK ... · UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK ETANOL BUAH BUNI (Antidesma bunius (L.) Spreng) DENGAN

90

Lampiran 17. Data perhitungan konsentrasi DPPH, larutan pembanding dan

larutan uji

a. Konsentrasi DPPH

1. Konsentrasi stok

Replikasi 1

Replikasi 2

Replikasi 3

2. Konsentrasi DPPH yang digunakan

Replikasi 1

C1 . V1 = C2 . V2

. 5 mL = C2 . 25 mL

C2 = 19,6

Replikasi 2

C1 . V1 = C2 . V2

. 5 mL = C2 . 25 mL

C2 = 20

Replikasi 3

C1 . V1 = C2 . V2

. 5 mL = C2 . 25 mL

C2 = 20

b. Konsentrasi rutin

1. Konsentrasi larutan stok

Replikasi 1

Replikasi 2

Replikasi 3

2. Konsentrasi seri larutan rutin

Contoh perhitungan konsentrasi seri larutan rutin replikasi 2

Seri 1

C1 . VI = C2 . V2

. 3 mL = C2 . 10 mL

C2 = 30

Seri 2

C1 . V1 = C2 . V2

. 4 mL = C2 . 10 mL

C2 = 40

Seri 3

C1 . V1 = C2 . V2

. 5 mL = C2 . 10 mL

C2 = 50

Seri 4

C1 . V1 = C2 . V2

. 6 mL = C2 . 10 mL

C2 = 60

Seri 5

C1 . V1 = C2 . V2

. 7 mL = C2 . 10 mL

C2 = 70

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK ... · UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK ETANOL BUAH BUNI (Antidesma bunius (L.) Spreng) DENGAN

91

Perhitungan konsentrasi seri larutan rutin :

Replikasi C1 (µg/mL) V1 (mL) C2 (µg/mL) V2 (mL)

1

98 3 29,4 10

98 4 39,2 10

98 5 49 10

98 6 58,8 10

98 7 68,6 10

2

100 3 30 10

100 4 40 10

100 5 50 10

100 6 60 10

100 7 70 10

3

100 3 30 10

100 4 40 10

100 5 50 10

100 6 60 10

100 7 70 10

c. Konsentrasi ekstrak etanol buah buni

1. Konsentrasi larutan stok

Replikasi 1

Replikasi 2

Replikasi 3

2. Konsentrasi intermediet

Replikasi 1

C1 . V1 = C2 . V2

. 2 mL = C2 . 10 mL

C2 = 5000

Replikasi 2

C1 . V1 = C2 . V2

. 2 mL = C2 . 10 mL

C2 = 5000

Replikasi 3

C1 . V1 = C2 . V2

. 2 mL = C2 . 10 mL

C2 = 4998

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK ... · UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK ETANOL BUAH BUNI (Antidesma bunius (L.) Spreng) DENGAN

92

3. Konsentrasi larutan seri

Contoh perhitungan konsentrasi seri larutan sampel replikasi 3:

Replikasi 3

Seri 1

C1 . V1 = C2 . V2

. 0,6 mL = C2 . 5 mL

C2 = 599,76

Seri 2

C1 . V1 = C2 . V2

. 1 mL = C2 . 5 mL

C2 = 999,6

Seri 3

C1 . V1 = C2 . V2

. 1,4 mL = C2 . 5 mL

C2 = 1399

Seri 4

C1 . V1 = C2 . V2

. 1,8 mL = C2 . 5

mL

C2 = 1799.28

Seri 5

C1 . V1 = C2 . V2

. 2,2 mL = C2 . 5

mL

C2 = 2199.12

Perhitungan konsentrasi seri larutan ekstrak etanol buah buni :

Replikasi C1 (µg/mL) V1 (mL) C2 (µg/mL) V2 (mL)

1

5000 0,6 600 5

5000 1 1000 5

5000 1,4 1400 5

5000 1,8 1800 5

5000 2,2 2200 5

2

5000 0,6 600 5

5000 1 1000 5

5000 1,4 1400 5

5000 1,8 1800 5

5000 2,2 2200 5

3

0,6 599.76 5

4998 1 999.6 5

4998 1,4 1399.44 5

4998 1,8 1799.28 5

4998 2,2 2199.12 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK ... · UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK ETANOL BUAH BUNI (Antidesma bunius (L.) Spreng) DENGAN

93

Lampiran 18. Optimasi metode uji aktivitas antioksidan

a. Penentuan operating time (OT)

Waktu

(menit)

Absorbansi

konsentrasi

rutin 5

µg/mL

Absorbansi

konsentrasi

rutin 15 µg/mL

Absorbansi

konsentrasi

rutin 25 µg/mL

5 0,538 0,504 0,497

10 0,533 0,500 0,488

15 0,529 0,495 0,484

20 0,528 0,493 0,482

25 0,528 0,491 0,482

30 0,529 0,488 0,481

35 0,531 0,488 0,480

40 0,533 0,489 0,480

45 0,535 0,489 0,482

50 0,538 0,491 0,483

55 0,542 0,492 0,483

60 0,547 0,493 0,485

1. Spektrum rutin konsentrasi 5 µg/mL

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK ... · UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK ETANOL BUAH BUNI (Antidesma bunius (L.) Spreng) DENGAN

94

2. Spektrum rutin konsentrasi 15 µg/mL

3. Spektrum rutin konsentrasi 25 µg/mL

OT yang diperoleh 30 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK ... · UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK ETANOL BUAH BUNI (Antidesma bunius (L.) Spreng) DENGAN

95

b. Penentuan λ maksimum

Konsentrasi

seri DPPH

Absorbansi λ

maksimum

(nm)

x λ

maksimum

(nm)

λ maksimum

teoritis (nm)

20 0,558 516

516 517 30 0,680 516

40 0,786 516

1. Spektrum DPPH konsentrasi 20

2. Spektrum DPPH konsentrasi 30

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK ... · UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK ETANOL BUAH BUNI (Antidesma bunius (L.) Spreng) DENGAN

96

3. Spektrum DPPH konsentrasi 40

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK ... · UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK ETANOL BUAH BUNI (Antidesma bunius (L.) Spreng) DENGAN

97

Lampiran 19. Uji aktivitas antioksidan menggunakan radikal DPPH

%IC =

1. Rutin

Replikasi Konsentrasi

( Absorbansi

kontrol

DPPH

Absorbansi

larutan

pembanding

%IC

Persamaan

regresi

linear

1

29,4

0,535

0,403 24,6730

y = 0,8259x

+ 0,4674

r = 0,9990

39,2 0,361 32,5234

49 0,315 41,1215

58,8 0,268 49,9065

68,6 0,233 56,4486

Replikasi Konsentrasi

( Absorbansi

kontrol

DPPH

Absorbansi

larutan

pembanding

%IC

Persamaan

regresi

linear

2

30

0,501

0,365 27,1457 y =

0,6467x +

8,4231

r = 0,9963

40 0,324 35,3293

50 0,300 40,1198

60 0,260 48,1038

70 0,235 53,0938

Replikasi Konsentrasi

( Absorbansi

kontrol

DPPH

Absorbansi

larutan

pembanding

%IC

Persamaan

regresi

linear

3

30

0,514

0,373 27,4319 y =

0,7529x +

5,2335

r = 0,9993

40 0,332 35,4086

50 0,290 43,5798

60 0,255 50,3891

70 0,218 57,5875

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK ... · UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK ETANOL BUAH BUNI (Antidesma bunius (L.) Spreng) DENGAN

98

Contoh perhitungan %IC replikasi 3 :

a. Konsentrasi 30

%IC =

%IC = 27,4319 %

b. Konsentrasi 40

%IC =

%IC = 35,4086 %

c. Konsentrasi 50

%IC =

%IC = 43,5798 %

d. Konsentrasi 60

%IC =

%IC = 50,3891 %

e. Konsentrasi 70

%IC =

%IC = 57,5875 %

2. Ekstrak etanol buah buni

Replikasi Konsentrasi

( Absorbansi

kontrol

DPPH

Absorbansi

ekstrak

etanol buah

buni

%IC

Persamaan

regresi

linear

1

600

0,577

0,461 20,1040 y =

0,0222x +

6,8271

r = 0,9980

1000 0,415 28,0763

1400 0,351 39,1611

1800 0,305 47,1404

2200 0,260 54,9393

Replikasi Konsentrasi

( Absorbansi

kontrol

DPPH

Absorbansi

ekstrak

etanol buah

buni

%IC

Persamaan

regresi

linear

2

600

0,605

0,504 16,6942 y =

0,0221x +

3,7190

r = 0,9992

1000 0,444 26,6116

1400 0,400 33,8843

1800 0,342 43,4711

2200 0,288 52,3967

Replikasi Konsentrasi

( Absorbansi

kontrol

DPPH

Absorbansi

ekstrak

etanol buah

buni

%IC

Persamaan

regresi

linear

3

599.76

0,590

0,480 18,6441

y = 0,0211x

+ 5,4739

r = 0,9987

999.6 0,423 26,6116

1399.44 0,371 33,8843

1799.28 0,330 43,4711

2199.12 0,284 52,3967

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK ... · UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK ETANOL BUAH BUNI (Antidesma bunius (L.) Spreng) DENGAN

99

Contoh perhitungan %IC replikasi 2 :

a. Konsentrasi 600

%IC =

%IC = 16,6942 %

b. Konsentrasi 1000

%IC =

%IC = 26,6116 %

c. Konsentrasi 1400

%IC =

%IC = 33,8843 %

d. Konsentrasi 1800

%IC =

%IC = 43,4711 %

e. Konsentrasi 2200

%IC =

%IC = 52,3967 %

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK ... · UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK ETANOL BUAH BUNI (Antidesma bunius (L.) Spreng) DENGAN

100

Lampiran 20. Perhitungan nilai IC50 rutin dan ektrak etanol buah buni

1. Rutin

Replikasi Persamaan regresi linear y IC50 x (nilai IC50)

1 y = 0,8259x + 0,4674 50 59,9741

2 y = 0,6467x + 8,4231 50 64,2909

3 y = 0,7529x + 5,2335 50 59,4588

Replikasi IC50 SD x

( x SD % CV

1 59,9741 2,6536 61,2413 61,2413 ±

2,6536

4,3330%

2 64,2909

3 59,4588

Replikasi 1

Persamaan regresi linear

y = 0,8259x + 0,4674

50 = 0,8259x + 0,4674

x = 59,9741

Replikasi 2

Persamaan regresi linear

y = 0,6467x + 8,4231

50 = 0,6467x + 8,4231

x = 64,2909

Replikasi 3

Persamaan regresi linear

y = 0,7529x + 5,2335

50 = 0,7529x + 5,2335

x = 59,4588

2. Ekstrak etanol buah buni

Replikasi Persamaan regresi linear y IC50 x (nilai IC50)

1 y = 0,0222x + 6,8271 50 1944,7252

2 y = 0,0221x + 3,7190 50 2094,1629

3 y = 0,0211x + 5,4739 50 2110,2417

Replikasi IC50 SD x ( x SD % CV

1 1944,7252 91,2742 2049,7099 2049,7099

± 91,2742

4,4530 %

2 2094,1629

3 2110,2417

Replikasi 1

Persamaan regresi linear

y = 0,0222x + 6,8271

50 = 0,0222x + 6,8271

x = 1944,7252

Replikasi 2

Persamaan regresi linear

y = 0,0221x + 3,7190

50 = 0,0221x + 3,7190

x = 2094,1629

Replikasi 3

Persamaan regresi linear

y = 0,0211x + 5,4739

50 = 0,0211x + 5,4739

x = 2110,2417

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK ... · UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK ETANOL BUAH BUNI (Antidesma bunius (L.) Spreng) DENGAN

101

Lampiran 21. Data uji statistik

1. Uji normalitas

2. Uji homogenitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK ... · UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK ETANOL BUAH BUNI (Antidesma bunius (L.) Spreng) DENGAN

102

3. Uji t independen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK ... · UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK ETANOL BUAH BUNI (Antidesma bunius (L.) Spreng) DENGAN

103

BIOGRAFI PENULIS

Penulis skripsi yang berjudul “Uji Aktivitas

Antioksidan Dan Penetapan Kadar Fenolik Total

Ekstrak Etanolik Buah Buni (Antidesma bunius (L.)

Spreng) memiliki nama lengkap Margareta Novi

Wijayanti. Dilahirkan di Gunungkidul pada tanggal 28

November 1994 dari pasangan Bapak Antonius

Djumakir dan Ibu Lusia Sumiyem. Penulis merupakan

anak kedua dari dua bersaudara. Penulis telah

menyelesaikan pendidikan di TK Santa Ana pada

tahun 1999 hingga 2000 lalu melanjutkan pendidikan di SD Kanisius Petung pada

tahun 2000 hingga 2006. Penulis menempuh sekolah menengah di SMP 1

Wonosari pada tahun 2006 hingga 2009 kemudian melanjukan sekolah tingkat

atas di SMA 2 Wonosari pada tahun 2009 hingga 2012. Penulis melanjutkan

pendidikan perguruan tinggi di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta pada tahun 2012 hingga 2016. Selama menjadi mahasiswa di Fakultas

Farmasi Universitas Sanata Dharma penulis cukup aktif dalam organisasi,

kegiatan kemahasiswaaan dan kepanitiaan antara lain menjadi koordinator Divisi

Pengembangan dan Pengkaderan Organisasi JMKI periode 2014/2015, Panitia

Cara Belajar Ibu Aktif 2014, Panitia Pharmacy Road To School 2013, Panitia

Pharmacy Performance 2013, Panitia Makrab Jaringan Mahasiswa Kesehatan

Indonesia 2014, Panitia Seminar Nasional Interprofessional Health Care “Take

Care Your Miraculous Filter Perfectly” 2014, Asisten Dosen Praktikum Bentuk

Sediaan Farmasi 2013/2014, Asisten Dosen Praktikum Bentuk Sediaan Farmasi

2014/2015, Asisten Dosen Praktikum Kimia Organik II 2014/2015, dan Asisten

Dosen Praktikum Farmakognosi Fitokimia 2015/2016.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI