Tutorial Uin
-
Upload
muhammad-ihsan-sasraningrat -
Category
Documents
-
view
62 -
download
14
Transcript of Tutorial Uin
TU : Mahasiswa mampu melakukan proses anamnesis keluhan yang berkaitan dengan gangguan pada mata.
TK : Mahasiswa mampu melakukan komunikasi efektif untuk mendapatkan keterangan mengenai mata merah dan gangguan penglihatan.
1 Menyapa pasien , menyambut pasien sambil berdiri, memperkenalkan diri sambil menjabat tangan pasien, menyilakan pasien duduk
2 Menunjukkan wajah ramah, Berbasa-basi
3 Suara ramah, vokal jelas, kecepatan cukup, volume cukup, Sikap tubuh condong ke depan, kaki tidak bersilang, Kontak mata dipertahankan 70%
4 Tidak melakukan gerakan/ hal-hal yang tak berhubungan dengan tindakan anamnesis, pertanyaan diajukan satu-persatu , mengajukan pertanyaan terbuka dan mendalam, selain pertanyaan tertutup, melakukan refleksi perasaan bila diperlukan, menunjukkan empati secara verbal dan non-verbal
5 Mendapatkan identitas pasienNama, usia, alamat,pendidikan, suku, status pernikahan, pekerjaan
6 Mendapatkan keluhan utama: Keluhan utama adalah keluhan yang menyebabkan pasien dibawa berobat (pada saat dilakukan anamnesa).
7 Menanyakan riwayat penyakit sekarang yang sesuai: - Waktu dan lamanya keluhan berlangsung - Sifat dan beratnya serangan: mendadak, perlahan-lahan, terus menerus, hilang timbul, progresif/tidak - Lokalisasi dan penyebarannya (bila kasus nyeri) - Hubungan dengan waktu ada/tidak - Hubungan dengan aktivitas - Keluhan pertama kali atau sudah berulang - Pertanyaan lain yang spesifik/khas untuk suatu penyakit, misalnya: riwayat perjalanan ke daerah endemis pada - Upaya pengobatan yang telah dilakukan dan efeknya terhadap keluhan
8 Menanyakan keluhan/penyakit penyerta:
- keluhan spesifik/khas lainnya yang sesuai dengan keluhan dan dugaan penyakit sekarang - keluhan/penyakit yang diduga berperan sebagai penyebab dari keluhan utama
- keluhan/penyakit yang diduga sebagai dampak/komplikasi dari keluhan utama
9 Menanyakan penyakit dahulu: (tergantung kasus)
- riwayat penyakit sebelumnya yang diduga berhubungan dengan keluhan atau dugaan penyakit sekarang
- riwayat penyakit yang sama seperti keluhan sekarang
- riwayat penyakit penting lain yang tidak ada hubungannya dengan keluhan sekarang
10 Menanyakan Penyakit Keluarga (tergantung kasus)
- riwayat penyakit yang ada hubungannya dengan keluhan dan dugaan penyakit sekarang - riwayat penyakit degeneratif
11 Menanyakan Riwayat /Keadaan Sosial, dikaitkan dengan keluhan dan dugaan penyakit tertentu
- pola makan dan aktivitas fisik
- kebiasaan buruk: merokok, minum alkohol
- kebiasaan/hal lain yang spesifik untuk penyakit tertentu, terutama yang ada kaitannya dengan keluhan sekarang
- keadaan rumah dan lingkungan, bila ada hubungannya dengan keluhan sekarang
Menanyakan riwayat penyakit sekarang yang sesuai:Anamnesa secara jelas dan tepat segala sesuatu yang akan mendukung diagnosa dan menyingkirkan differential diagnosaDisusun secara sistematis
12 Mengucapkan terima kasih
13 Menuliskan hasil anamnesis ke dalam rekam medik/status pasien
14 Menyebutkan kesimpulan/kemungkinan diagnosis dan menjelaskan tata laksana selanjutnya
Konjungtivitis Akut Baterial
Konjungtivitis Viral
Konjungtivitis Kronis
Konjungtivitis Alergi
BlanoresGonoreaDifteri
FolikulerKataral
Blefarokonjung
KerakotonjEpidemikHarpetik
Demam FaringoKonjungtivitis
New-CastleBlefarokonjung
Trakoma K.VernalK. Flikten
MERAH MERATA
MATA
MATA MERAH
MATA TENANG
VISUS NORMAL (GOL 1 )
MERAH TAK MERATA
EpiskleritisSkleritis
Perd.Subkonjungtiva
PterigiumPsedopterigium
Konjungtivitis FliktenPinguekula iritans
VISUS TURUN (GOL 2 )
KeratitisUlkus KorneaEndoftalmitis
Glaukoma Akut
Iridosiklitis Akut
OftalmiaSimpatika
PanoftalmitisHifema
VISUS TURUN MENDADAK
VISUS TURUN
PERLAHAN
Ablatio RetinaPerdarahan Badan KacaSumbatan A/V. Retina
sentralNeuritis Optikal
Iskermis Optika Neuropati Akut
Gangguan Jalur penglihatan
Retinopati Serosa sentralIntroksikasi Metil Alkohol
Retinopati Eklampsia
Kelainan RefraksiKatarakRetinopatiRetinitis PigmentosaDegenerasi makulaIntoksikasi makulaGlaukoma kronis
TU : Mahasiswa mampu melakukan langkah-langkah pemeriksaan oftalmoskopi direk dan tonometer
TK : Mahasiswa mampu menerapkan langkah-langkah pemeriksaan, mengetahui indikasi, dan kontraindikasi oftalmoskopi direk dan tonometer sebagai bagian dari penatalaksanaan pasien dengan keluhan penglihatan.
Mengetahui tujuan, indikasi, komplikasi dan kontraindikasi oftalmoskopi direk dan tonometri schiotz.
Dapat melakukan langkah-langkah pemeriksaan oftalmoskopi direk dan tonometri schiotz.
Menggunakan prinsip komunikasi efektif dalam mengkomunikasikan tujuan, langkah-langkah pemeriksaan, dan hasilnya pada pasien.
Menilai kekeruhan media refraksi yaitu kornea, aquos humor, dan korpus vitreus.
Menilai Papil : bentuk, warna, batas, c/d Arteri vena : perbandingan penampang,
penyempitan, dilatasi, crossing, dll Retina : normal atau ada perdarahan,
eksudat, sikatriks, ablasio, degenerasi, dll Makula : refleks fovea normal atau ada
kelainan
Infeksi segmen anterior (resiko
penularan)
Pemeriksaan dengan pupil lebar
pada :
bilik mata depan dangkal
Tekanan bola mata tinggi
1
Memperkenalkan diri, memberikan informasi tentang pemeriksaan yang akan dilakukan dan meminta ijin kepada pasien
Informasi yang dijelaskan adalah indikasi yaitu pasien dengan keluhan pada mata, kontraindikasinya adalah infeksi atau trauma/ulkus pada mata.
2 Mempersilahkan pasien duduk di tempat yang telah disediakan
3Menyuruh pasien melihat terfiksasi ke satu titik jauh di dinding arah depan. Pasien diminta tidak menggerakkan bola matanya selama pemeriksaan
4 Melakukan setting gigi power dan aperture oftalmoskop
5Melakukan pemeriksaan mata kanan pasien dengan mata kanan pemeriksa, dengan oftalmoskop dipegang dg tangan kanan dengan jarak dimulai dari terjauh 30 cm
6 Meletakkan tangan kiri pemeriksa ke dahi atau bahu pasien sebagai fiksasi
7Perlahan-lahan mendekat dengan sumbu 15° temporal dari sumbu penglihatan, dengan memutar tombol fokus hingga jelas terlihat papil saraf optik, retina, pembuluh darah retina, dan makula
8 Melakukan pemeriksaan mata kiri pasien dengan prosedur yang sama9 Melakukan pemeriksaan dengan lege artis10 Mengucapkan terima kasih11 Melaporkan dan menuliskan/menggambarkan hasil pemeriksaan ke rekam medik/status pasien
dengan benar
Pasien yang dicurigai kelainan
tekanan bola mata (TIO) seperti :
Peninggian TIO : Glaukoma, Uveitis, Katarak
Hipermatur
Penurunan TIO : Ablatio, perforasi, Uveitis
kronis
Terdapat defek pada permukaan kornea seperti : Erosi kornea Infiltrat kornea Ulkus kornea Perforasi kornea Sikatriks kornea Pterigium yang luas
Infeksi : karena desinfeksi alat yang
tidak benar
Erosi kornea karena sisa alkohol
pada alat atau tindakan tonometri
yang berulang-ulang.
1
Memperkenalkan diri, memberikan informasi tentang pemeriksaan yang akan dilakukan dan meminta ijin kepada pasienInformasi yang diberikan adalah indikasi yaitu pada kasus dengan kecurigaan peningkatan tekanan bola mata, dan komplikasi yaitu erosi kornea.
2Mempersilahkan pasien tidur terlentang atau setengah duduk di tempat yang telah disediakan
3Memasang tonometer dengan beban 5.5 gram dan melakukan desinfeksi tip tonometer dengan swab alkohol dan membiarkannya kering
4 Simulasi anestesi kornea dengan tetes mata pantocain
5Simulasi menyuruh pasien melihat ke satu titik jauh di atap atau kearah ibu jari tangan yang diacungkan ke atas
6 Melakukan pemeriksaan tonometri pada berbagai permukaan7 Simulasi memberikan tetes mata antibiotik pada mata yang diperiksa
8Mencatat hasil pemeriksaan dalam satuan mm Hg dengan merujuk tabel konversi tonometer Schiotz
9 Melakukan pemeriksaan dengan lege artis10 Mengucapkan terima kasih11 Mencatat hasil pemeriksaan dalam satuan mm Hg dengan merujuk tabel konversi tonometer
Schiotz
TU : Mahasiswa mampu melakukan langkah-langkah pemeriksaan tajam penglihatan .
TK : Mahasiswa mampu menerapkan langkah-langkah pemeriksaan tajam penglihatan sebagai bagian dari penatalaksanaan pasien dengan keluhan penglihatan.
Mengetahui tujuan dan indikasi
pemeriksaan tajam penglihatan
Dapat melakukan langkah-langkah
pemeriksaan tajam penglihatan
Menggunakan prinsip komunikasi efektif
dalam mengkomunikasikan tujuan,
langkah-langkah pemeriksaan, dan hasilnya
pada pasien
INDIKASI
Merupakan pemeriksaan rutin mata. Jadi semua pasien harus dilakukan pemeriksaan tajam penglihatan kecuali tidak kooperatif.
TUJUANUntuk menilai tajam penglihatan normal atau tidak
Mempergunakan kartu snellen Tajam penglihatan : baris terakhir yang dapat
dibaca dengan benar semuanya. Kalau ada salah (f) <1/2 jumlah huruf dalam
baris tersebut, visus sesuai baris tersebut ditambah berapa salah (f1, f2).
Kalau ada salah (f) >1/2 jumlah huruf dalam baris tersebut, visus sesuai baris diatasnya.
Kalau tidak dapat membaca huruf terbesar pada kartu snellen, pemeriksaan visus tanpa kartu snellen.
Menggunakan Hitung jari (CF / Counting Finger)Hitung jari jarak 1 meter visus 1/60
diteruskan 2 meter, 3 meter, sampai 5 meter.
Menggunakan Hand Movement ( Gerakan tangan) Pasien hanya mengetahui arah gerakan
tangan, visus 1/300 Menggunakan Sinar (Light Perception)
Pasien hanya mengetahui ada atau tidak cahaya lampu senter, visus 1/~
Visus 1/~ proyeksi baik atau proyeksi jelek
1Memperkenalkan diri, memberikan informasi tentang pemeriksaan yang akan dilakukan dan meminta ijin kepada pasien
2Mempersilahkan pasien duduk di tempat yang telah disediakan, 6 meter dari snellen chart, dengan pencahayaan cukup
3Menyuruh pasien menutup mata kiri dengan occluder atau telapak tanganApabila pasien biasa memakai kacamata biarkan pasien memakai kacamatanya
4
Meminta pasien menyebutkan obyek yang ditunjuk pada Kartu Snellen/E chart/ Autochart projector dari obyek terbesar sampai terkecil yang masih bisa dibaca. Untuk E chart pasien diminta menyebutkan arah huruf E
5 Melakukan pemeriksaan dengan menggunakan pinhole occluder bila visus 6/12 atau kurang
6
Mengetahui prosedur bila pasien tidak bisa melihat objek terbesar pada chart. Jarak diperkecil menjadi 2 m, penghitungan jari (CF 1m: 1/60), lambaian tangan (HM: 1/300), membedakan gelap-terang saja (LP: 1/~), atau visus nol (No Light Perception)
7 Mengulang prosedur pemeriksaan untuk mata kiri 8 Mengucapkan terima kasih9 Melaporkan dan menuliskan hasil pemeriksaan ke rekam medik/status pasien dengan
benar
TU :
Mahasiswa mampu menulis resep obat
topikal untuk mata .TK :
Mahasiswa mampu menulis resep obat
topikal untuk mata dengan
menggunakan bahasa resep dalam
bahasa Latin .
1 Memilih sediaan obat2 Menghitung dosis/jumlah obat3 Mampu menulis resep (sesuai bagian-bagian resep) a. Superscriptio b. Inscriptio c. Subscriptio d. Signatura4 Edukasi kepada pasien dengan menjelaskan jenis dan khasiat
obat yang diberikan, cara pemakaiannya, dosis, dan lama pengobatan.
5 Tulisan rapi dan jelas
LENGKAP : Nama, alamat, No SIP Dokter Tanggal penulisan resep Nama setiap/komponen obat Tanda R/ pada bagian kiri setiap penulisan resep Paraf dokter penulis resep Tanda seru dan paraf dokter untuk resep yang mengandung
obat yang jumlahnya melebihi dosis maksimum, atau bila meresepkan obat gol. opioid
JELAS Tulisan terbaca Tulisan nama obat yang betul Tulisan nama obat sempurna
Codein → Codein HCl/FosfatLuminal → Luminal Na
Obatnya tepat
Dosisnya tepat
Bentuk sediaan obat yang tepat
Waktu yang tepat
Cara pemakaian yang tepat
Penderita yang tepat.
1. Superscription Mencantumkan tanggal resep dibuat,nama, alamat dan usia
pasien, dan symbol R/ (singkatan dari “recipe”, atau ambilah). 2. Inscription
mencantumkan nama obat, kuantitas/banyaknya kandungan utama obat yang diresepkan (termasuk bahan adjuvant, dan vehikulum), dosis dan bentuk sediaan obat, misalnya tablet, suspensi, kapsul atau sirup.
3. Subscription Bagian resep yang menyatakan petunjuk spesifik untuk farmasis
tentang cara membuat obat. Contohnya : m f pulv da in caps4. Signatura
artinya menulis, membuat atau melabelkan. Bagian ini menyatakan petunjuk cara minum obat bagi pasien. Umumnya tertulis dalam bahasa Latin, contohnya : S 3 d d tab 1. Bagian ini mencakup paraf dokter.
dr. Gilman
Jl. Kertamukti no 1
Tlp : 7123456
SIP : 678890________
No. 2 Jakarta, 2 Maret 2011
R/ Kloramfenikol eye drops fls No. I
S 4 dd gtt I ODS ____ paraf
Pro: Tn. Fulan
Umur: 25 tahun
Alamat : Jl. Kertamukti no 3
Tanda R/ segera :
Cito : segera
Urgent : penting
Statim : penting
Pim : periculum in mora : berbahaya bila ditunda (dapat menyebabkan
kematian)
Tanda-tanda ini ditulis di sebelah atas dari blanko resep
Tanda resep diulang, ditulis iter. Contoh iter 3x, artinya resep
dapat dilayani 1 resep asli ditambah 3 kali ulangan, jadi totalnya 4
kali mengambil obat.
Tanda resep tidak boleh diulang, ditulis “ni” atau “ne it” (ne
iteretur), di bagian atas blanko resep.