TULISAN BG 2010_076_100

83
D TULISAN BG 2010_076_100 076. SATU BULAN TERAKTIF 077. BEDA 40 TAHUN YANG MENYENANGKAN 078. PAK EDDY SUNARSO YANG AWET MUDA 079. DUA TAHUN GURU TERBAIK DI IPEKA PLUIT 080. 1975-1985 GURU FOTOGRAFI 081. ISWANTO SURYANTO DAN KOTA BOGOR 082. DUA TAHUN WEBMASTER PAHOA 083. APAKAH BETUL WEBSITE DIBUTUHKAN SEKOLAH? 084. KETEMU ISWANTO SURYANTO 085. JANTUNG SEHAT DISELAMATKAN OLEH LINUX 086. BUKU INDAH PADA WAKTUNYA MARYAM RUDYANTO 087. USIA 12 TAHUN TOP TEN SPORTSWOMEN OF THE YEAR 2000 088. PERANAN OPA OMA RUBEN BUDHISETIAWAN YANG PUNYA CUCU TUNARUNGU 089. TUNARUNGU ERIKA LEVI MEMANFAATKAN POWER POINT 090. KEKUATIRAN DAN HARAPAN ERIKA LEVI 091. SLIDE BERAKASARA (CAPTION) TAHUN 1979 092. JUUL TAN JOE NIO BUKAN KEPALA TKK 2 093. FOTO 1987 DARI PPPK PETRA SURABAYA 094. ED VAN DEN BERG YANG KUKENAL SEJAK 1985 095. PROYEKTOR 1993 BESAR, BERAT, MAHAL 096. PROYEKTOR GAJAH 1994 DI PPPK PETRA SURABAYA 097. INSTALL ULANG BUKAN KARENA VIRUS 098. PENGUKUHAN GURU BESAR FRIEDA MARYAM MANGUNSONG- SIAHAAN 099. VERSI E-BOOK INDAH PADA WAKTUNYA MARYAM RUDYANTO 100. HADIAH HUT 76 PAK SINGGIH

description

Kumpulan tulisan BG kelompok D 2010_076_100.

Transcript of TULISAN BG 2010_076_100

Page 1: TULISAN BG 2010_076_100

D TULISAN BG 2010_076_100

076. SATU BULAN TERAKTIF077. BEDA 40 TAHUN YANG MENYENANGKAN078. PAK EDDY SUNARSO YANG AWET MUDA079. DUA TAHUN GURU TERBAIK DI IPEKA PLUIT080. 1975-1985 GURU FOTOGRAFI081. ISWANTO SURYANTO DAN KOTA BOGOR082. DUA TAHUN WEBMASTER PAHOA083. APAKAH BETUL WEBSITE DIBUTUHKAN SEKOLAH?084. KETEMU ISWANTO SURYANTO085. JANTUNG SEHAT DISELAMATKAN OLEH LINUX086. BUKU INDAH PADA WAKTUNYA MARYAM RUDYANTO� �

087. USIA 12 TAHUN TOP TEN SPORTSWOMEN OF THE YEAR 2000088. PERANAN OPA OMA RUBEN BUDHISETIAWAN YANG PUNYA CUCU TUNARUNGU089. TUNARUNGU ERIKA LEVI MEMANFAATKAN POWER POINT090. KEKUATIRAN DAN HARAPAN ERIKA LEVI091. SLIDE BERAKASARA (CAPTION) TAHUN 1979092. JUUL TAN JOE NIO BUKAN KEPALA TKK 2093. FOTO 1987 DARI PPPK PETRA SURABAYA094. ED VAN DEN BERG YANG KUKENAL SEJAK 1985095. PROYEKTOR 1993 BESAR, BERAT, MAHAL096. PROYEKTOR GAJAH 1994 DI PPPK PETRA SURABAYA097. INSTALL ULANG BUKAN KARENA VIRUS098. PENGUKUHAN GURU BESAR FRIEDA MARYAM MANGUNSONG-SIAHAAN099. VERSI E-BOOK INDAH PADA WAKTUNYA MARYAM RUDYANTO� �

100. HADIAH HUT 76 PAK SINGGIH

Page 2: TULISAN BG 2010_076_100

076. SATU BULAN TERAKTIF

Kaget dan surprise pada tanggal 14 Mei 2010 dapat score 90.00 jadi anggota TERAKTIF di http://b2w-indonesia.or.id/

Satu bulan kemudian pada tanggal 14 Juni 2010 dapat score 198,90 masih jadi anggota TERAKTIF.

Selasa, tanggal 15 Juni 2010, score telah berubah lagi menjadi 200,90 seperti terlihat di atas dan tetap masih jadi anggota TERAKTIF.

Kalau di Canigowes penulis menjadi anggota tertua dan belum ada yang mengalahkan. Entahlah bagaimana kalau di http://b2w-indonesia.or.id/ ini ?

Semoga bisa memotivasi yang muda-muda lebih aktif, hanya itu saja yang diharapkan.

Apa manfaatnya kalau sudah lansia naik sepeda? Selain untuk sehat karena olah raga, ternyata ada keuntungan lain yang tidak diduga sebelumnya yaitu PENAMPILAN MENJADI LEBIH MUDA.

Ini buktinya:

1. Terjadi pada hari Senin pagi, tanggal 27 November 2006, baca laporannya pada: http://b2w-indonesia.or.id/bacanote/cerita_lucu_gara_gara_tukang_roti

2. Terjadi pada tanggal 7 Juli 2007 atau terkenal dengan angka 07.07.07 ketika gowes bersama Menteri Lingkungan Hidup, silakan baca laporannya pada: http://b2w-indonesia.or.id/bacanote/foto_close_up_tante_nita_di_detik_com

3. Pada hari Sabtu, 12 Juni 2010, ada dua foto menarik yang dibuat pada hari yang sama, hanya beda beberapa jam saja. Baca laporannya pada: http://b2w-indonesia.or.id/bacanote/berkat_sepeda_beda_penampilan_hanya_sehari

Page 3: TULISAN BG 2010_076_100

Pada saat kita sedih dan berduka karena Om Aga Tewas Saat Bersepeda, kampanye harus jalan terus bukan hanya untuk mengajak bersepeda tetapi kini sasarannya harus lebih luas yaitu kampanye untuk sopan berlalulintas bagi pengendara sepeda motor dan mobil. SELF DISIPLIN untuk para SOPIR adalah PENTING dan PERLU SEKALI.

Bambang Gunawan, 15 Juni 2010

Page 4: TULISAN BG 2010_076_100

077. BEDA 40 TAHUN YANG MENYENANGKAN

Menarik sekali komentar dari Henny Kurn untuk foto di bawah ini: “Pak Bambang lagi reuni tapi masih tetap ngajar via laptop”.

Betul sekali dan hanya saya sendiri yang bawa netbook. Saya yakin di restoran tsb ada wifi dan benar saja ada. Saya sedang memperlihatkan foto Ibu Milly yang ada di FB Muljati. Hampir 40 tahun baru ketemu Ibu Milly lagi.

Oh ya, sebaiknya hari itu bawa projector juga sehingga foto-foto jadul di FB Muljati bisa ditayangkan. Pasti akan ramai sekali deh melihat foto-foto yang lucu waktu SMP.

Ibu Milly ketika ketemu saya, tidak kenal. Sama, saya juga kalau tidak diberitahu bahwa yang datang itu adalah Ibu Milly tentu tidak akan tahu. Masing-masing sudah berubah banyak. Inilah manfaatnya reuni dan kelihatannya reuni juga telah menjadi salah

Page 5: TULISAN BG 2010_076_100

satu kebutuhan hidup manusia. Bukan saja murid dengan murid yang kangen tetapi guru dengan guru juga bisa kangenan.

Menyenangkan sekali kalau murid masih ingat dengan gurunya. Hal ini terjadi lagi pada hari Sabtu, 12 Juni 2010, walaupun cukup jauh mereka tetap mencari Pak Jahja. Kedua foto di bawah ini yang berbeda hampir 40 tahun, saya peroleh dari mereka.

Page 6: TULISAN BG 2010_076_100

Ketika saya mengajar keterampilan Fotografi untuk siswa-siswi SMAK1, 2 dan 3 pada tahun1975-1985 bisa dapat hadiah keliling Eropa pada tahun 1984, klik: http://issuu.com/bg440507/docs/bg-1984

Ketika saya mengajar Ilmu Ukur untuk siswa-siswi SMPK 5 pada tahun 1970-1973 bisa dapat hadiah ikutan reuni pada tanggal 12 Juni 2010 oleh murid-muridku SMPK 5 angkatan tahun 1973. Terima kasih murid-muridku dan terima kasih kepada Muljati Setiawan yang menjadi coordinator.

Page 7: TULISAN BG 2010_076_100

Jangan lupa kalau sudah sempat tolong kirimkan softcopy dari daftar nama yang hadir karena saya lebih senang menyimpan dalam bentuk softcopy dari pada hard copy.

Juga jangan lupa menuliskan di Facebook laporan ke rumah Pak Jahja yang dikirimkan via sms. Laporan tersebut bisa menjadi kenangan yang indah bukan saja untuk Pak Jahja tetapi juga untuk rekan guru lain serta murid-muridnya.

Bambang Gunawan, 17 Juni 2010

Page 8: TULISAN BG 2010_076_100
Page 9: TULISAN BG 2010_076_100
Page 10: TULISAN BG 2010_076_100

078. PAK EDDY SUNARSO YANG AWET MUDA

Kalau melihat foto di atas, siapa yang lebih tua? Pak Bambang Gunawan yang sebelah kiri atau Pak Eddy Sunarso yang sebelah kanan? Kalau lihat wajah, jelas sekali Pak Eddy yang lebih muda tetapi kalau lihat pada umur ternyata Pak Eddy yang lebih tua karena sudah kepala 7 sedangkan Pak Bambang Gunawan baru 66 tahun.

Berbeda dengan Ibu Milly Karmila Sareal SH yang baru ketemu kembali setelah hampir 40 tahun, dengan Pak Eddy, saya masih sering ketemu ketika sama-sama masih di BPK PENABUR. Jadi hanya baru beberapa tahun saja tidak ketemu setelah saya bebas tugas dari BPK PENABUR.

Bapak Wage Eddy Soenarso, begitulah nama lengkapnya, pernah menjadi Kepala SLTPK I (SMPK1) di Jalan Pintu Air 11 dari tahun1992 s.d tahun 2000. Ada cerita menarik ketika saya membantu untuk akreditasi.

Pada tanggal 25 November 1996 SLTPK I (SMPK1) diakreditasi ulang oleh tim akreditasi yang terdiri dari Dra. Siti Woeryan sebagai Ketua dan Drs. Subroto serta Bapak Komarudin sebagai Anggota. Ketika tim akreditasi datang saya sudah siap dengan computer berikut

Page 11: TULISAN BG 2010_076_100

projector. Segera data-data SMPK1 ditayangkan dan saya yang menerangkan.

Begitu selesai ditayangkan lalu tim akreditasi bilang: “Sudah selesai akreditasinya karena semua sudah ada di situ”. Sambil menunjuk ke layar. Ternyata peristiwa ini masih diingat oleh Pak Eddy dan Pak Eddy menceritakannya kembali pada waktu reuni hari Sabtu, 12 Juni 2010. Jadi setelah 14 tahun berlalu masih diingat oleh Pak Eddy. Luar biasa !

Yang saya masih ingat ada seorang guru guyonan: “Ini yang jadi kepala sekolah siapa ya, Pak Bambang atau Pak Eddy?”.

Inilah nikmatnya reuni, semua peristiwa lama keluar kembali dan selalu menjadi kenangan manis baik untuk guru-guru maupun untuk murid-murid.

Lena Santosa sudah menuliskan kesan-kesannya dengan judul “MENGAGUMKAN”. Siapa lagi menyusul? Ditunggu ya.

Bambang Gunawan, 18 Juni 2010

Page 12: TULISAN BG 2010_076_100
Page 13: TULISAN BG 2010_076_100

079. DUA TAHUN GURU TERBAIK DI IPEKA PLUIT

Kalau dua kali bikin kesalahan yang sama namanya BODOH, kalau dua kali dapat penghargaan yang sama namanya HEBAT. Moga-moga demikian dan menjadi kebanggaan untuk ortu, suami dan anak.

Page 14: TULISAN BG 2010_076_100

Terus terang, mula-mula saya kaget dan tidak percaya. Maka jadi teringat ketika pada tahun pertama Sophia menjadi guru di TK IPEKA Pluit. Waktu itu Sophia masih kuliah S2 Teknologi Pendidikan di UPH dan saya menemaninya ketika harus belajar bersama dengan temannya di Apartemen MGR1 Tanjung Duren.

Besok paginya ketika sedang menunggu jemputan cicinya Alvina, ada dua guru melihat kami menunggu di persimpangan Tanjung Duren. Yang seorang guru IPEKA Pluit teman anak saya, Sophia dan seorang lagi adalah guru BPK PENABUR Muara Karang. Bagaimana dialog mereka berdua?

Guru BPK PENABUR tersebut kaget dan heran kenapa anaknya Pak Bambang Gunawan menjadi guru di IPEKA. Tentu saja tidak logis karena Pak Bambang Gunawan dengan istrinya Ibu Nita sudah puluhan tahun di BPK PENABUR, kenapa anaknya tidak demikian?

Memang banyak kejadian ortu yang jadi guru di BPK PENABUR kemudian anaknya juga jadi guru di BPK PENABUR.

Yang menarik ialah waktu proses melamar. Saat yang sama, Sophia, melamar baik di BPK PENABUR maupun di IPEKA. Ketika belum ada

Page 15: TULISAN BG 2010_076_100

kepastian dari keduanya, tiba-tiba bentrok hari yang sama harus ikutan training di IPEKA dan psikotes untuk BPK PENABUR.

Sophia lebih memilih psikotes di BPK PENABUR. Kemudian ada telepon dari IPEKA menanyakan, kenapa tidak datang training? Terus terang istri saya, Ibu Nita, bingung juga menjawab dan menerangkannya. Tetapi dari pihak IPEKA dengan penuh simpatik menawarkan untuk datang esok harinya. Training belum selesai, Sophia sudah disodorkan tanda tangan surat perjanjian kerja di IPEKA. Maka terpaksa BPK PENABUR ditinggalkan.

Saya salut dengan IPEKA mengenai personal approachnya yang manis sekali. Selamat untuk Sophia dan selamat untuk IPEKA.

Bambang Gunawan, 22 Juni 2010

Page 16: TULISAN BG 2010_076_100

080. 1975-1985 GURU FOTOGRAFI

Pada tahun 1975 berlaku kurikulum 1975 yang mewajibkan SMA memberikan pelajaran keterampilan. Di BPK PENABUR salah satu yang diajarkan adalah Fotografi.

Kebetulan penulis pada tahun 1966 ketika ikut demontrasi mahasiswa selalu bersama dengan D.A. Peransi, seorang fotografer yang cukup terkenal waktu itu. Dengan beliau belajar fotografi sambil ikut demo.

Karena kegiatan fotografi ini membutuhkan waktu banyak tetapi menyenangkan apalagi kalau harus bekerja di kamar gelap maka diusulkan sebagai kegiatan positif kepada siswa-siswi SMA yang umumnya banyak waktu luang.

Syukurlah peminatnya cukup banyak dari SMAK 1, 2 dan 3 serta bersedia datang ke Jalan Pembangunan III/1A belajar Fotografi.

Foto di atas memperlihatkan guru-guru PPPK Petra Surabaya khusus datang meninjau pelajaran keterampilan Fotografi. Semua pelajaran teori sudah disiapkan dengan slide projector lengkap dengan kaset untuk narasinya yang waktu itu dinamakan SLIDE SUARA.

Page 17: TULISAN BG 2010_076_100

Tamu dari Belanda khusus datang diantarkan oleh D.A. Peransi (paling kiri) dan Prof. Dr. Jusuf Hadimiarso (ke empat dari kiri).

Page 18: TULISAN BG 2010_076_100

Untuk pelajaran praktek di kamar gelap dibantu oleh Pak Subandi. Foto kiri Pak Subandi di depan enlarger dan foto kanan Pak Subandi sedang mengajarkan proses cuci film yang harus dimasukan dalam reel khusus.

Page 19: TULISAN BG 2010_076_100

Untuk membuat slide suara juga disediakan peralatan untuk merekam lengkap dengan kamar kedap suara. Yang pakai tanda x adalah Pak Suwandi yang waktu itu sebagai Ketua PPPK Perta Surabaya datang khusus untuk meninjau.

Hasil dari mengajar keterampilan Fotografi dapat hadiah keliling Eropa pada tahun 1984, klik: http://issuu.com/bg440507/docs/bg-1984 dan dapat mobil unit Media Keliling, klik: http://issuu.com/bg440507/docs/bg-1982

Bambang Gunawan, 25 Juni 2010

Page 20: TULISAN BG 2010_076_100

Hasil dari mengajar keterampilan Fotografi dapat hadiah keliling Eropa pada tahun 1984, klik: http://issuu.com/bg440507/docs/bg-1984 dan dapat mobil unit Media Keliling, klik: http://issuu.com/bg440507/docs/bg-1982

Bambang Gunawan, 25 Juni 2010

Page 21: TULISAN BG 2010_076_100

Hasil dari mengajar keterampilan Fotografi dapat hadiah keliling Eropa pada tahun 1984, klik: http://issuu.com/bg440507/docs/bg-1984 dan dapat mobil unit Media Keliling, klik: http://issuu.com/bg440507/docs/bg-1982

Page 22: TULISAN BG 2010_076_100

081. ISWANTO SURYANTO DAN KOTA BOGOR

Siapakah Iswanto Suryanto? Fajar Priyanto memberikan komentar terhadap laporan “1975-1985 GURU FOTOGRAFI”: “Menarik kisah Pak Bambang. O iya itu mantan murid Bapak, ada di FB sepertinya? http://www.facebook.com/profile.php?id=1472621217&v=wall&ref=search Benar bukan yah?”

Kemudian Iswanto Suryanto menambahkan sbb: “Saya juga salah satu muridnya pak Bambang di SMAK I, di pelajaran Eks Kul Fotografi, satu2nya pelajaran yang saya ngak bakal mau bolos hahahahaha...... kalo pelajaran lain bodo amat, tapi kalau fotografi jangan sampai bolos.”

Ternyata menarik sekali melihat dan membaca FB Iswanto Suryanto khususnya mengenai kecintaannya terhadap KOTA BOGOR.

Pada notesnya yang berjudul “Antara Bogor Dan Jakarta” yang ditulisnya pada tanggal 6 Januari 2009 menuai 26 komentar yang positif dari teman-temannya.

Hi, Teman2 apa kabar di tahun 2009 ini? semoga kita semua memulainya dengan penuh semangat!. Tahun 2008 membawa berkat bagi saya yang sangat patut disyukuri yaitu berkumpulnya kita kembali. Dan satu lagi adalah saya jadi sering pulang balik Jakarta Bogor, saat ini saya sedang mengumpulkan data utk sebuah tulisan mengenai riwayat Jl. Surya Kencana dan sekitarnya.

Photo Album saya "Yang Selalu Bikin Kangen Ke Bogor" tadinya hanya saya upload dengan foto2 jajanan, sekarang akan saya tambah dengan berbagai foto tentang segala aspek kehidupan warga di sekitarnya, dari mulai profile, arsitektur, pernak-pernik bersejarah, hingga hal2 unik lainnya.

Saya mohon comment, kritik, koreksi dan sarannya yah dan jangan lupa utk selalu buka album tersebut karena akan ada yang baru terus, juga kalo yang mau sumbang foto2 boleh banget khususnya yang berhubungan dengan jl. Surken. Thanks sebelumnya.

Memang menarik sekali kumpulan fotonya dalam album “Yang Selalu Bikin Kangen Ke Bogor". Walaupun saya bukan orang BOGOR tetapi pernah datang ke Bogor khusus untuk ketemu papinya

Page 23: TULISAN BG 2010_076_100

Iswanto guna menyusun metode yang tepat menghadapi Iswanto yang sering bolos ketika di SMAK 1.

Juga menarik membaca “Bioskop City dan Sekolah Kesatuan” yang ditulis oleh Iswanto Suryanto sbb: “Saya mampir ke jl. Ranggagading untuk sekedar menengok almamater tercinta dan hati saya tak kuasa menahan haru menyaksikan puing-puing Bioskop City. Bioskop City adalah Landmarknya Kota Bogor yang patut dipertahankan keberadaannya, tapi alangkah sayangnya, sekarang, karena ketidakpahaman atau ketidakpedulian beberapa pihak akan arti pentingnya peninggalan sejarah, maka gedung Bioskop City yang tadinya pernah jadi penanda kota sekarang telah rata tanah tinggal tersisa bagian depan gedung yang sekarang sedang menunggu ajal sampai semua rata dengan tanah. Maka hilang juga sebagian kenangan-kenangan indah hidup kita semasa sekolah.”

Mari kita bantu Iswanto Suryanto mewujudkan impiannya karena ini bukan pekerjaan ringan, butuh kerja keras serta pengorbanan yang besar.

Bambang Gunawan, 27 Juni 2010

Page 24: TULISAN BG 2010_076_100
Page 25: TULISAN BG 2010_076_100

082. DUA TAHUN WEBMASTER PAHOA

Terus terang saya sempat bingung ketika Pak Koko telepon, meminta saya agar membantu PAHOA serta mengundang untuk hadir pada saat peresmian LAHIRNYA KEMBALI SEKOLAH TERPADU PAHOA pada hari Minggu tanggal 16 Maret 2008 di Gading Serpong.

Apa itu PAHOA? Cari di google, ketemunya PAHOA di Hawai. Segera saya usulkan agar PAHOA bikin website untuk promosi dan memperkenalkan dirinya. Maka terkejut dan kagum karena dalam buletin yang dibagikan pada tanggal 16 Maret 2008 ada tertulis website PAHOA dengan alamat: http://www.pahoa.co.id (kemudian diusulkan agar diubah menjadi http://www.pahoa.or.id)

Setiap hari saya buka website tersebut, tetap tidak ada perubahan. Maka pada hari Senin, 24 Maret 2008, ketika rapat dengan Pak Soetjipto Nagaria, saya menawarkan diri untuk mengelola website PAHOA tersebut.

Berhubung program yang dipakai berbeda sekali dengan program yang biasa saya pakai baik di website BPK PENABUR maupun website Ora et Labora maka terpaksa minta pelatihan dari pembuat website PAHOA yaitu Pak Jefrey yang bersedia datang ke rumah saya di Roxy.

Maka perlu ditayangkan permohonan maaf kepada Pak Wu Hu Chien karena sajak yang dikirimkan pada tanggal 5 April 2008 via e-mail tetapi baru diketahui dan dibuka e-mailnya pada awal Mei 2008. Suatu sajak yang bagus sekali, semoga bisa menambah semangat untuk generasi muda PAHOA. Baca pada alamat: http://www.pahoa.or.id/readarticle.php?article_id=15

Prinsip saya mengelola website adalah CONTENT IS THE KING serta SPEED IS IMPORTANT. Tidak heran kalau selanjutnya setiap ada kegiatan di PAHOA yang saya hadir maka pada hari yang sama berita dan fotonya sudah bisa dilihat di website PAHOA.

Karena usia saya sudah kepala enam dan tidak mungkin hadir tiap hari di PAHOA maka tahap berikutnya ialah mencari kader yang bisa menggantikan dan meneruskan. Untunglah ketemu Laoshi Theresia The dengan tulisannya yang pertama yaitu KESAN-KESAN MENGIKUTI ACARA PEMBEKALAN GURU & KARYAWAN SEKOLAH

Page 26: TULISAN BG 2010_076_100

TERPADU PAHOA 05/07/2008 pada alamat: http://www.pahoa.or.id/readarticle.php?article_id=29

Ada peristiwa menarik pada keterangan foto dalam laporan saya tentang MERASAKAN MENJADI “ALUMNI PAHOA” yaitu: “Ada peristiwa lucu. Ada alumni PAHOA, yaitu Bapak yang paling kiri pada foto di atas, bertanya kepada penulis yang bukan alumni PAHOA, siapa nama alumni PAHOA yaitu bapak paling kanan pada foto di atas. Kebetulan, penulis tahu, namanya Aswin Harriman yang khusus datang dari Vancouver, Canada. “ Lihat pada alamat: http://www.pahoa.or.id/readarticle.php?article_id=51

Berkat menjadi webmaster PAHOA selama dua tahun jadi banyak kenalan alumni PAHOA yang tinggal di luar negeri. Inilah keuntungan dan segi positifnya.

Ada yang surprise ketika ketemu dengan penulis. Saat itu penulis sedang duduk di ruang Humas PAHOA. Tiba-tiba ada seseorang datang dan ketika sedang diperiksa suhu badan, tangannya menunjuk ke penulis sambil tertawa. Terus terang karena belum pernah ketemu, penulis sendiri masih bertanya: “Apakah ini Pak Erdy Oey Kam Ho?”. Ketika ditanya koq bisa langsung kenal dengan penulis? Dijawab: “Karena lihat alis matanya”. Foto dan laporannya ada di: http://www.pahoa.or.id/news.php?readmore=94 dengan judul: KETEMU DENGAN MANTAN GURU PAHOA ERDY OEY KAM HO

Tentu masih banyak kenangan menarik selama dua tahun menjadi webmaster PAHOA dan tidak mungkin semuanya dituliskan.

Yang paling menyenangkan ketemu dan kenal dengan Faline Valencia, siswi SMA PAHOA, yang bisa menuliskan dalam tiga bahasa (Indonesia, English dan Mandarin) tentang “Kesan-kesan saya selama setengah tahun bersekolah di Sekolah Pahoa” pada alamat: http://www.pahoa.or.id/readarticle.php?article_id=54

Semoga website PAHOA, http://www.pahoa.or.id terus berkembang dan bermanfaat baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

Bambang Gunawan, 30 Juni 2010

Pak CHL, terima kasih untuk pertanyaannya.

Jawaban ada di bawah tiap pertanyaan.

Page 27: TULISAN BG 2010_076_100

Berikut ini saya kirimkan tulisan saya selama dua tahun di website PAHOA.

Saya teruskan email ini kepada Pak Chien Wu yang pernah tanya juga dan Laoshi Tere yang telah membantu saya selama dua tahun.BG

2010/8/21 CHL <[email protected]>Halo Pak Bambang, Sudah lama tidak berhubungan. Apakah semua, termasuk anggota familie, sehat2? Sejak achir Juni yang lalu, dengan istri saya berlibur di Thailand, KL dan ber-stopover di Singapore. Achir minggu ini saya baru kembali di Swiss. Waktu saya membuka website Pahoa/JPP (http://www.pahoa.or.id/news.php), ternyata, bahwa baik bentuknya, maupun isinya kini sangat beda sekali dibandingkan dengan bentuk dan isi sebelumnya. Ternyata website yang sekarang terbuka untuk umum, dan masuk tanpa mendaftar user. Disamping itu, dalam website sekarang ini tidak terlihat lagi tulisan2, foto2 yang pernah tercantum dalam website sebelumnya. Ma’af, saya ingin tanya:1). Apakah website Pahoa/JPP yang baru ini, meskipun menggunakan http yang sama (http://www.pahoa.or.id/news.php), tetapi tidak ada sangkut pautnya dengan yang semula?

BG: Betul, telah didesain ulang oleh tim teknis yang beda.

2). Menurut pengetahuan saya, sejak adanya website Pahoa/JPP, yalah Pak Bambang sebagai stuff radaksi yang bertanggung jawab. Dengan bentuk dan isi website Pahoa/JPP baru ini, apakah telah ada perobahan dalam pimpinan stuff redaksi? Kini siapa yang bertanggung jawab?

Page 28: TULISAN BG 2010_076_100

BG: Sejak 1 Juli 2010 saya telah bebas tugas, Laoshi Tere yang sudah saya siapkan dan membantu saya, diharapkan dapat meneruskan.

3). Apakah semua tulisan2, foto2 yang pernah tercantum dalam website bentuk sebelumnya telah disimpan dalam archiv atau telah dihapus sama sekali?

BG: Menurut Laoshi Tere, tim teknis janji tetap ada link ke website lama, tetapi saya juga belum lihat dan ketemu link tsb. Mungkin belum sempat dibuat.

4). Bagi saya yang agak aneh yalah diwebsite tidak ada pengumuman tentang perobah bentuk website. Sehingga saya sangsi, apakah ini semuanya website plagiat.

BG: Pasti bukan plagiat karena prosesnya saya ikut bantu.

Ma’af, saya tidak bisa langsung menanya kepada stuff redaksi, karena dalam website (contact us) sama sekali tidak tercantum alamat e-mail.

BG: Mohon maaf, mungkin lupa dicantumkan oleh tim teknis.Mohon sabar karena masih terus diperbaiki dan disempurnakan, terima kasih untuk masukannya.

Salam Chia H.L.

Page 29: TULISAN BG 2010_076_100

083. APAKAH BETUL WEBSITE DIBUTUHKAN SEKOLAH?

Semula segan untuk menjawab pertanyaan di atas, rasanya aneh, saat ini masih ada yang bertanya demikian. Tiba-tiba timbul ide untuk melemparkan pertanyaan tersebut di Facebook dan banyak komentar masuk. Terima kasih untuk partisipasi ini.

Page 30: TULISAN BG 2010_076_100

Jadi masalah kebutuhan sudah tidak perlu diperdebatkan lagi. Yang menarik adalah bentuk website yang terus berkembang. Kalau semula sifatnya satu arah saja, hanya informatif saja kemudian berkembang menjadi semakin interaktif.

Contoh kasus yang menarik adalah website B2W Indonesia pada alamat http://www.b2w-indonesia.or.id

Kalau semula hanya satu arah, kini telah berubah mengikuti trend seperti FACEBOOK sehingga dapat julukan menjadi FACEBIKE.

Kelebihan dari FACEBIKE ini yang tidak ada di FACEBOOK ialah ada pemilihan anggota teraktif dan penulis sempat selama satu bulan yaitu dari tanggal 14 Mei 2010 sampai dengan tanggal 14 Juni 2010

Page 31: TULISAN BG 2010_076_100

menjadi anggota teraktif, baca pada alamat: http://b2w-indonesia.or.id/bacanote/satu_bulan_teraktif

Kini bagaimana dengan website PAHOA? Kebutuhan adanya website tentu tidak perlu diperdebatkan lagi, yang penting ialah terus menerus mencari bentuk atau ciri yang khas atau unik sehingga bisa menjadi kebanggaan.

Bambang Gunawan, 3 Juli 2010

Page 32: TULISAN BG 2010_076_100

084. KETEMU ISWANTO SURYANTO

Senang sekali pada hari Minggu, 18 Juli 2010, ketemu Iswanto Suryanto di Reuni SMAK 1 angkatan 1985. Luar biasa dan istimewa, karena ketika kelas 1, saya diminta bantuan oleh keluarganya sebagai psikolog yang merangkap guru Fotografi, secara diam-diam melakukan terapi dengan gejala suka bolos.

Pada tahun 1995 ketika seminar di Fakultas Psikologi UNTAR, juga mau datang sebagai nara sumber atau saksi hidup. Kisah lengkapnya bisa dibaca pada: http://issuu.com/bg440507/docs/bg-1982

Bambang Gunawan, 18 Juli 2010

Page 33: TULISAN BG 2010_076_100
Page 34: TULISAN BG 2010_076_100

085. JANTUNG SEHAT DISELAMATKAN OLEH LINUX

Salah satu acara yang menarik ketika REUNI AKBAR SMAK 1 ANGKATAN 1985 hari Minggu, 18 Juli 2010, adalah ceramah tentang “APAKAH JANTUNG SAYA SEHAT?” Oleh Dr. Taswin Prawira, SpPD, alumnus SMAK 1.

Mula-mula terjadi sedikit kepanikan karena Dr. Taswin Prawira, SpPD hanya bawa flashdisk untuk presentasi.

Sebelumnya dengan netbook BENQ saya, dipresentasikan YEARBOOK SMAK 1 ANGKATAN 1985 yang banyak gambar karikatur buatan Tunggono. Acara ini sempat bikin heboh karena membandingkan wayah sekarang dengan 25 tahun yang lalu. Menarik sekali.

Akibatnya ceramah jantung juga pakai netbook BENQ saya yang murahan. Apa yang terjadi? File powerpoint Dr. Taswin tidak bisa dibuka karena pakai Office 2007 sedangkan Office di computer saya masih Office 2003.

Ada yang mengusulkan agar extention pptx dibuang saja huruf x-nya, tetapi tetap saja tidak bisa dibuka.

Page 35: TULISAN BG 2010_076_100

Di situ ada computer apple, lalu dianjurkan ganti laptop, tapi dapat jawaban tidak bawa kabel VGA untuk projector. Nah, bingung ya?

Pada saat stress ini tiba-tiba ingat bahwa di netbook BENQ saya ada dua OS yaitu LINUX dan MICROSOFT. Segera RESTART pindah ke LINUX UBUNTU 9.4 yang ada Distro Onno W. Purbo yang dibuat khusus untuk sekolah yaitu SCHOOLONOFFLINE.

Dengan hati berdebar-debar karena belum pernah coba sebelumnya, file POWERPOINT 2007 MICROSOFT dibuka oleh OFFICE UBUNTU 9.4. Syukurlah berhasil sehingga ada foto di atas.

Terima kasih kepada Dr. Taswin untuk ceramahnya yang menarik khususnya untuk penulis yang telah berusia 66 tahun, jadi tahu bentuk pembuluh darah yang tersumbat.

Sayang lupa copy file powerpointnya karena waktu sudah pk. 14:30 ketika Dr. Taswin selesai ceramah sedangkan pk 15:00 ada janji lagi sehingga saya harus cepat pulang.

Bambang Gunawan, 19 Juli 2010

Page 36: TULISAN BG 2010_076_100
Page 37: TULISAN BG 2010_076_100
Page 38: TULISAN BG 2010_076_100
Page 39: TULISAN BG 2010_076_100

086. BUKU “INDAH PADA WAKTUNYA” MARYAM RUDYANTO

Page 40: TULISAN BG 2010_076_100

Terima kasih kepada Maryam Rudyanto yang telah membagikan secara gratis bukunya yang berjudul “INDAH PADA WAKTUNYA”, Perjalanan Seorang Ibu Selama 21 Tahun Mendampingi Putrinya Yang Tunarungu.

Foto di atas dibuat hari Sabtu, 17 Juli 2010, di Lobby SMAK 1 BPK PENABUR Jakarta, ketika ikut Seminar Nasional Pendidikan BPK PENABUR “EDUCATION FOR CHANGE”. Nana Sih Retno Hastuti (kanan), wartawan Tabloid PENABUR Jakarta, bangga memegang buku tersebut bersama pengarangnya Maryam Rudyanto (kiri) dan Julianita S. Gunawan (tengah), staf Terapi Edukatif, yang telah mengabdi selama 36 tahun di BPK PENABUR Jakarta.

Terus terang penulis belum selesai baca buku tersebut tetapi sudah gatal untuk menulis komentarnya.

Page 41: TULISAN BG 2010_076_100

Suatu yang mengharukan ketika membaca pada halaman 19, surat yang dibuat oleh Maryam Rudyanto ketika putrinya yang tunarungu tepat berusia dua tahun.

Berlinang air mata saya ketika membaca kalimat: “Hari ini, usiamu tepat dua tahun, usia di mana anak-anak lain sudah pintar mengoceh dan mulai banyak berbicara. Kamu ………..belum mampu …….Sayang, dibutuhkan usaha yang besar, waktu yang lama untuk kamu bisa berbicara. Tabah dan berjuanglah terus, Nak! ……………..dst”.

Kebetulan sekali ketika sedang menulis tulisan ini, Sabtu, 17 Juli 2010, cucu penulis Gwyneth yang baru berusia dua tahun pada tanggal 29 Juni 2010, memanggil dengan kata-kata yang jelas “Opa Bambang” berkali-kali untuk minta tolong dipakaikan kaos kaki karena mau pergi dengan kedua orang tuanya.

Jadi bisa dibayangkan betapa berat tantangan yang harus dihadapi oleh Maryam pada tanggal 29 Oktober 1990 ketika putrinya Erika berusia dua tahun.

Syukurlah pada tahun 2010 Erika telah berusia 21 tahun, telah banyak kemajuan serta prestasi yang telah diukirnya. Apa saja?

Maaf, saya sendiri belum tahu karena belum selesai bacanya, sabar ya. Jadi sekian dulu saja.

Bambang Gunawan, 17 Juli 2010

Page 42: TULISAN BG 2010_076_100
Page 43: TULISAN BG 2010_076_100
Page 44: TULISAN BG 2010_076_100
Page 45: TULISAN BG 2010_076_100

087. USIA 12 TAHUN TOP TEN SPORTSWOMEN OF THE YEAR 2000

Hari Senin, 19 Juli 2010, selesailah saya baca buku “INDAH PADA WAKTUNYA” MARYAM RUDYANTO. Apa yang istimewa?

Page 46: TULISAN BG 2010_076_100

Pada hal. 65 tertulis sbb: “Penghargaan tertinggi yang didapatkannya adalah Erika terpilih sebagai ‘top ten sportwomen of the year 200’ oleh CISS (Comite International des Sports des Sourds) atau International Committee of Deaf Sports. Ini berarti adalah top atlit tunarunggu terbaik di dunia. Luar biasa! Erika menduduki tempat kedelapan, dan atlit termuda berusia 12 tahun.”

Masih banyak prestasi lain dan masih banyak kisah lain, rasanya satu buku tidak cukup untuk mengabadikan dan merekam kegiatan Erika Levi, apalagi pada tahun 2010 sudah berusia 21 tahun.

Sayang sekali dalam buku “INDAH PADA WAKTUNYA” MARYAM RUDYANTO yang diterbitkan tahun 2010 ada tertulis: “Untuk kalangan terbatas”. Berarti tidak dijual maka tidak bisa dicari atau dibeli di toko buku manapun.

Pada tanggal 19 Juli 2010, Jeffry dari Bandung menulis komentar pada http://bg440507.multiply.com/journal/item/161/PUNYA_ANAK_CACAT_BACA_BUKU_INI_ sbb: “Saya baru tahu kalau ada buku ini. Nanti saya coba cari di toko buku di Bandung, karena anak saya juga seorang tunarungu.”

Seorang pembaca di Yogya telah membuat ringkasan dari buku ini yang bisa dibaca pada alamat: http://cwung.multiply.com/journal/item/76

Berarti buku ini sudah beredar luas, bukan saja di Indonesia tetapi di luar negeri karena Maryam Rudyanto juga sering ke Singapura dan Melbourne, Australia.

Komentar yang sudah baca buku ini juga banyak sekali, salah satunya dikemukakan oleh Ongkie Hananto sbb: “Saya mulai membaca sesudah makan malam. Selesai dalam satu single seating! Waktu halaman terakhir ditutup, jadi lebih kaya ! Jiwani dan perspektif pemikiran. Lebih Kenyang! karena ini so pasti: food for the soul. Lebih kagum dan hormat! Akan kasih sayang dan ketulusan yg mengalir. dan Ngototnya itu! Lebih Puji Tuhan! Karena SEKARANG semua mengerti, bahwa DIA turut kerja dalam Segala sesuatu. Untuk kebaikan! Dulu ngga ngerti kan ? Pikir DIA cicing cicing wae....ternyata DIA sangat Aktif ! Wow. Mau lebih Kaya?Lebih

Page 47: TULISAN BG 2010_076_100

Kenyang?Lbh kagum dan hormat dan lbh PTL? Tulis juga dong bisa di beli dimana buku na...?”

Yang menarik, Maryam Rudyanto menyumbangkan buku ini ke perpustakaan sekolah, baik BPK PENABUR maupun ORA et LABORA serta sekolah-sekolah lain.

Bagi sekolah-sekolah yang sudah terima buku “INDAH PADA WAKTUNYA” MARYAM RUDYANTO, tentu bisa dipakai sebagai alat untuk memotivasi siswa dan siswi. Sebaiknya kepala sekolah dan guru BK membacanya lebih dahulu.

Kelebihan lain dari buku ini banyak fotonya, hanya sayang hitam putih semuanya. Karena biaya cetak warna jauh lebih mahal, ada baiknya dibuatkan versi DIGITAL, bisa secara offline menggunakan CD/DVD dan bisa secara online dalam format pdf yang terkenal dengan nama E-BOOK.

Bagaimana kalau dilaporkan ke ANDY F. NOYA agar masuk dalam acara KICK ANDY, sehingga sharingnya bisa bermanfaat dan menjadi berkat buat lebih banyak orang.

Bambang Gunawan, 20 Juli 2010

Page 48: TULISAN BG 2010_076_100

088. PERANAN OPA OMA RUBEN BUDHISETIAWAN YANG PUNYA CUCU TUNARUNGU

Tertarik pada komentar Opa Suwandi, mantan Ketua PPPK Petra Surabaya pada tanggal 21 Juli 2010 : “Juga tidak kalah hebatnya peran Opa Bambang yang sangat cinta pada Gwyneth dengan memakaikan kaus kaki pada waktu hendak diajak papi maminya pergi. Inilah kasih seorang opa. Sudah punya berapa cucu sekarang? Cucu saya empat orang, yang terbesar kelas II SMA, yang terkecil kelas VI SD.”

Timbul minat untuk mengutip peranan Opa Oma Ruben Budhisetiawan yang pasti lebih hebat dan memuaskan ketika menghadapi cucunya yang tunarungu, seperti tertulis oleh Maryam Rudyanto dalam buku “INDAH PADA WAKTUNYA” pada halaman 1 : “Saat ini saya teringat pada almarhum papi dan mami yang terus mendoakan kami. Pada saat kami mendengar vonis dokter bahwa Erika tunarungu, mami dan papi ada bersama kami, mendukung kami secara emosionil, memberikan perhatian “lebih” (dalam arti positif) kepada Erika dibandingkan dengan cucu-cucu lainnya. Dari papi mami saya belajar dab memperoleh teladan, apa artinya “berjuang”. Papi tidak ingin anak-anaknya bergantung pada orang tua, seperti mengharapkan harta warisan atau bisnis orang tua. Kami menjalankan semua kehidupan kami sendiri, mulai dari bawah. Dari mami khususnya saya belajar apa artinya “tekun dan gigih”. Mami menguasai bahasa Inggris, Belanda, Indonesia, Jawa, dan pada usianya yang ke-85 saat ini masih bersemangat belajar bahasa Mandarin dan berlatih kolintang. Saya tahu apa artinya “tahan banting” karena mami papi dulu setia mengantarkan kami berlatih renang sampai sepuluh kali seminggu, setiap pagi dan sore terutama menjelang pertandingan. Demikianlah karakter saya dibentuk untuk siap membesarkan Erika”.

Sebenarnya setelah buku “INSPIRASI DARI SEORANG URIPTO WIDJAJA”, saya juga ingin menulis tentang RUBEN BUDHISETIAWAN.

Pada tanggal 30 Oktober 2004, ketika HUT 80 tahun, saya berhasil mempresentasikan sebagian perjalanan hidup Pak Ruben

Page 49: TULISAN BG 2010_076_100

Budhisetiawan dalam bentuk powerpoint, ini dokumentasinya:

Berikut ini tulisan saya tentang beliau.

Kenal Ruben Budhisetiawan pertama kali ketika saya harus ikut rombongan BPK PENABUR berkunjung ke PPPK PETRA Surabaya pada tahun 1978. Tidak akan terlupakan karena ketika Pak Ruben memperkenalkan nama dirinya ditambahkan sebagai berikut: "Ruben Budhisetiawanita tua". Tentu saja, semua yang mendengar tidak tahan untuk tidak tertawa.

Kesan berikutnya yang tidak terlupakan ialah ketika ikut naik bus keliling ke kota-kota yang ada sekolah BPK PENABUR untuk melakukan pemeriksaan psikologis bersama rekan-rekan psikolog yang dipimpin oleh Prof. Dr. Singgih D. Gunarsa. Pak Ruben yang waktu itu baru menjabat sebagai Ketua BPK PENABUR ikut serta

Page 50: TULISAN BG 2010_076_100

dalam bus. Sepanjang perjalanan tidak pernah bosan karena ada saja yang menjadi bahan guyonan yang keluar dari Pak Ruben.

Pada tahun 2000-an ketika Pak Uripto Widjaja mulai rajin pakai e-mail untuk komunikasi, sehingga tiap hari selalu berada di depan komputer. Kepada Pak Ruben dianjurkan hal yang sama, agar bisa terus mengikuti perkembangan sekolah-sekolah BPK PENABUR. Jawaban Pak Ruben sbb: "Saya lebih senang tiap hari berada di depan wanita cantik dari pada di depan komputer".

Ibu Dinah Tanuatmadja pada tanggal 26 Oktober 2004 juga menulis dengan judul: Ruben Budhisetiawan, A Man of Humane Character

Oom Ruben, sosok yang rendah hati dan lembut, selalu menaruh perhatian kepada siapa saja, di segala event dan situasi di mana beliau hadir, baik sebagai tuan rumah maupun sebagai peserta undangan. Saya belajar dari beliau nilai rendah hati dan caring terhadap orang lain. Tak segan beliau bangkit dari tempat duduknya dan datang menghampiri dan menjabat satu persatu tamu yang datang. Saya tahu bahwa mereka baru pertama kali bertemu, tetapi keakraban yang saya lihat, menunjukkan betapa beliau mempunyai sense of interpersonal relation yang sangat baik

Beliau juga sosok yang hangat dengan sapaan dan guyonan yang segera dapat menyegarkan dan menghidupkan suasana…..gerrrr…… Kaya dengan cerita dan akronim lucu-lucu dan nyerempet-nyerempet. Pernah di acara yang diadakan oleh OSIS SMK Kristen 1 (SMEA Kristen) maupun oleh Ikatan Alumni, beliau memperkenalkan lagu disertai dengan gerakan yang sangat disukai oleh siswa-siswa. Tak ayal lagi suasana jadi semakin meriah.

Kadar sense of belonging atas BPK PENABUR yang dimilikinya tiada batas. Setelah sekian lama tidak terlibat aktif di BPK PENABUR Jakarta, Oom Ruben came back ke Sekolah Menengah Kejuruan (STM dan SMEA Kristen). Beliau beserta rekan-rekan mantan pengurus BPK PENABUR Jakarta bergabung kembali dalam Majelis Sekolah, sebagai salah satu komponen kelembagaan yang diminta dalam Kurikulum SMK th. 1994. Untuk memajukan STM dan SMEA Kristen, beliau (sebagai ketua) beserta rekan-rekan dalam MS merangkul dunia usaha, orang tua, siswa dan bahkan birokrat (Direktorat Dikmenjur Depdiknas). Sering dalam rapat MS beliau menyumbang snack karena takut melebihi “jatah standard”

Page 51: TULISAN BG 2010_076_100

keuangan sekolah. Dari kantong pribadinya, beliau memberi hadiah bagi para juara, dan pernah menawarkan bea siswa masuk ke Ukrida. Menjadi sponsor kegiatan sekolah, baik dana maupun perhatian, sudah tidak terhitung.

Saya melihat figure ayah saya pada diri beliau. Setiap kali saya menelpon, selalu yang dia tanyakan adalah bagaimana keluarga saya, suami dan anak-anak. Bagaimana tugas dan pekerjaan saya maupun suami. Bagaimana sekolah anak-anak. Kini di usianya ke 80 tahun, saya sampaikan ucapan terima kasih atas keteladanan yang selama ini sudah dicontohkan beliau kepada saya khususnya dan akan saya kenang selalu.

Selamat ulang tahun, Oom. Tuhan memberkati Oom beserta Tante sekeluarga.

Kedua tulisan di atas diabadikan dalam album foto yang dibuat oleh Seminari untuk sesepuh yang pernah menjadi Ketua BPK PENABUR Jakarta, Ketua PH BPK PENABUR 1974-1975, Ketua PH BPK PENABUR 1977-1980, Ketua Majelis Sekolah Pendidikan Sistim Ganda 1997-2000

Melalui buku “INDAH PADA WAKTUNYA”, Perjalanan Seorang Ibu Selama 21 Tahun Mendampingi Putrinya Yang Tunarungu, saya jumpa lagi sosok Ruben Budhisetiawan yang saya selalu kagum dengan humornya yang berkwalitas tinggi.

Bambang Gunawan, 22 Juli 2010

Page 52: TULISAN BG 2010_076_100
Page 53: TULISAN BG 2010_076_100

089. TUNARUNGU ERIKA LEVI MEMANFAATKAN POWER POINT

Membaca buku “INDAH PADA WAKTUNYA” Maryam Rudyanto tidak cukup satu kali. Terus menerus ketemu hal-hal yang menarik.

Sengaja discan halaman 146 ini karena khusus membahas pemanfaatan teknologi untuk memperjelas ide dan pendapatnya dalam bahasa visual agar dapat menutupi kelemahannya dalam bahasa verbal akibat cacat tunarungu.

Kebetulan memang hobby penulis untuk selalu memanfaatkan bahasa Visual. Ketika penulis menjadi guru Fotografi pada tahun 1975-1985, semua bahan ajar Fotografi sudah dibuatkan dalam bentuk slide 35 mm dengan alat bantu slide projector seperti terlihat pada foto di bawah ini ketika guru-guru PPPK PETRA Surabaya berkunjung.

Page 54: TULISAN BG 2010_076_100

Waktu itu belum ada computer, belum ada laptop, belum ada notebook, belum ada netbook, belum ada program Microsoft Office lengkap dengan powerpointnya.

Melalui buku “INDAH PADA WAKTUNYA” Maryam Rudyanto banyak hal yang bisa dipetik bukan saja untuk orang tua yang punya anak tunarungu tetapi juga siapa saja yang tidak tunarungu alias punya kemampuan mendengar yang baik dan sempurna, misalnya memanfaatkan program powerpoint untuk presentasi ide dan pendapat kita.

Bambang Gunawan, 23 Juli 2010

Page 55: TULISAN BG 2010_076_100

090. KEKUATIRAN DAN HARAPAN ERIKA LEVI

Sudah empat komentar atau tulisan yang berasal dari buku “INDAH PADA WAKTUNYA” Maryam Rudyanto.

1. BUKU “INDAH PADA WAKTUNYA” MARYAM RUDYANTO

2. USIA 12 TAHUN TOP TEN SPORTSWOMEN OF THE YEAR 2000

3. PERANAN OPA OMA RUBEN BUDHISETIAWAN YANG PUNYA CUCU TUNARUNGU

4. TUNARUNGU ERIKA LEVI MEMANFAATKAN POWER POINT

Sudah cukup banyak. Sebenarnya sudah tidak ingin nulis lagi. Tetapi entah kenapa masih terus penasaran dengan judul sub-bab “KEKUATIRAN DAN HARAPAN” pada hal. 150.

Mula-mula diceritakan segi positif dari Erika Levi, wajarlah. Setiap orang tua pasti bangga dengan prestasi anak-anaknya. Yang bikin penasaran adanya tulisan di bawah ini:

Jelas hal ini membahas segi negatif dari Erika Levi. Apakah Erika Levi tidak marah, ditulis secara terbuka seperti ini?

Bahkan kakak kandung Erika yaitu Eric bersama istri juga turut andil memberikan nasehat kepada Erika. Lebih lengkap lagi, teman Erika juga ada andilnya dalam ulang tahun Erika ke-21.

Inilah yang membuat saya selalu bertanya-tanya dalam hati, kenapa semua hal ini diungkapkan?

Syukurlah, sub-bab tersebut ditutup dengan kalimat: “Ya Tuhan dengarlah doa kami, tarik Erika makin dekat padamu. Amin”.

Page 56: TULISAN BG 2010_076_100

Karena itulah Maryam tidak setuju usulan saya agar yang menerima buku “INDAH PADA WAKTUNYA” secara cuma-cuma, diminta komentarnya. Yang Maryam butuhkan hanya DOA.

Mari kita terus bantu dalam DOA untuk hari depan Erika Levi.

Bambang Gunawan, 31 Juli 2010

Page 57: TULISAN BG 2010_076_100

091. SLIDE BERAKASARA (CAPTION) TAHUN 1979

Saat ini, tahun 2010, kalau ingin bikin slide beraksara atau caption, sangat mudah karena ada computer dan ada program powerpoint.

Mau pakai warna apa saja bisa, mau pakai backbround apa saja juga bisa, semua bisa dikerjakan dalam sekejap, hanya hitungan detik dan menit saja.

Bagaimana 30 tahun yang lalu? Sulit sekali.

Adji AS, mantan murid penulis, pada tahun 2002, menulis sbb:

“Suatu siang, di jl Pembangunan, sang guru tampak gembira. Karena berhasil bikin slide beraksara dengan background biru bersih. Hasil eksperimen berkali-kali.”

Dikutip dari tulisan “DARI MURID FOTOGRAFI: PERKAWINAN SANG GURU” pada alamat:

http://bg440507.multiply.com/journal/item/158 dan

http://www.facebook.com/notes.php?id=1201528695&start=10#!/note.php?note_id=405081296361

Page 58: TULISAN BG 2010_076_100

Ini contoh slide 35 mm beraksara yang sudah disimpan selama 30 tahun:

Pada tahun 1979 ada peristiwa menarik yang sulit untuk dilupakan. Ketika istri saya sedang hamil setiap bulan harus ke dokter kandungan di Rumah Sakit Bersalin CITARUM tidak jauh dari rumah. Bahkan pernah dirawat karena panas yang cukup tinggi.

Suatu hari ketika sedang nunggu istri saya, ada kiriman slide projector baru untuk Dr Handaya, dokter kandungan yang selalu merawat istri saya. Karena alat itu digunakan oleh saya setiap hari, maka tanya ke Dr Handaya buat apa alat tersebut di RSB Citarum? Dijawab, untuk memberikan penyuluhan kepada pasien.

Page 59: TULISAN BG 2010_076_100

Akibatnya terjadilah pembicaraan menarik saling tukar pengalaman bikin slide. Bahkan Dr Handaya pernah ke rumah penulis di Roxy untuk pinjam lensa macro. Hubungan menjadi akrab dan mesrah.

Suatu hari ketika istri saya harus periksa lagi pada saat sudah mendekati untuk melahirkan, tiba-tiba ada perawat yang panggil saya di ruang tunggu untuk ketemu dengan Dr Handaya. Segera pikiran saya menjadi negative, ada apa dengan kandungan istri saya? Ada apa dengan anak saya di kandungan?

Dengan hati berdebar saya masuk ke ruang praktek untuk ketemu dengan Dr Handaya. Ketika ketemu, segera Dr Handaya keluarkan dan perlihatkan SLIDE 35 MM BERAKSARA DENGAN BACKGROUND BIRU hasil karyanya.

Ya ampun, saya sudah stress dan senewen, mikirin kandungan istri saya, malahan diajak ngomong pengalaman bikin slide.

Kejadian itu, 31 tahun yang lalu, ketika masih sulit untuk bikin slide beraksara, beda dengan sekarang di tahun 2010 ini. Karena itu jangan sia-siakan kemajuan teknologi ini, manfaatkan agar bisa terus menjadi berkat buat orang banyak. Amin.

Bambang Gunawan, 25 Juli 2010

Page 60: TULISAN BG 2010_076_100

092. JUUL TAN JOE NIO BUKAN KEPALA TKK 2

Berikut ini kutipan dari Tabloid PENABUR Jakarta, No. 33 THN. VIII, Edisi Juli – Agustus 2010, Halaman 27:

Pada Facebook, puteri Ibu Juul Tan Joe Nio, Debora T Santoso memberi koreksi sbb:

Pada tahun 2005, cerita tentang Ibu Juul Tan Joe Nio lengkap dengan CD hasil karyanya pernah dimuat di website BPK PENABUR.

CD ONE DAY WHEN WE WERE YOUNG

Page 61: TULISAN BG 2010_076_100

Pada tanggal 20 September 2005, bertempat di GKI Samanhudi, dalam rangka HUT PWK HANA ke-25, Pdt. Andar Ismail ceramah mengenai lansia dan salah satu ciri khas dari lansia adalah "tidak punya masa depan lagi" dan yang dimiliki hanya "masa lalu saja". Memang tidak salah pernyataan ini. Hal ini dibuktikan oleh Ibu Juul Santoso (Tan Joe Nio, 76 tahun), Kepala SDK 2 BPK PENABUR Jakarta, 1 Oktober 1955-31 Juli 1962, berkat bantuan dari mantan murid-muridnya a.l. Indra Wiharsa dan Irwan Gunawan, menerbitkan CD dengan judul ONE DAY WHEN WE WERE YOUNG, suatu kumpulan cerita suka dan duka guru-guru TK dan SDK Pagi di Jalan Pembangunan I/23, Jakarta, dari tahun 1955 s/d 1965. (Silakan klik image di atas agar terlihat lebih besar). Ketika daftar isi di bawah ini dikirimkan ke Belanda, mendapat sambutan yang luar biasa.

Sambutan pertama datang dari Anne L. Ranti, mantan Kepala Bagian Pendidikan BPK PENABUR Jakarta. "Aduhai indahnya tulisan isi CD ini, selamat kepada yang membuat CD ini. Tgl. 22 November saya akan kembali dari Indonesia ke Belanda, bisa saya bawa CD ini untuk Ibu Edith. Bang, bagaimana acara Pdt.Andar Ismail untuk para lansia di GKI Samanhudi? GBU, Anne."

Page 62: TULISAN BG 2010_076_100

Ibu Edit Go, mantan guru SDK 2 BPK PENABUR Jakarta, juga memberikan komentar sbb: "Dear pak Bambang, Terima kasih! Hati jadi lebih kangen mau pulang ke Indonesia nih! Terima kasih buat ibu/bapak yang mengumpulkan ceritera-ceritera ini. Idee dan inisiatief untuk membuatnya itu memang sangat dijunjung tinggi. De CD is echt goud waard!! Terima kasih kalau saya boleh dapat kopie dari CD itu. Saya tunggu titipan dari Ongkie dengan hati yang sangat rindu. Salam manis dan Tuhan memberkati Pak Bambang dan staf, juga tak lupa salam manis untuk Pak Uripto. Edith Visser-Go"

Selesai CD ONE DAY WHEN WE WERE YOUNG, Ibu Yuul Tan terus berkarya dengan CD ke-2 berjudul SECRET LOVE, kumpulan kisah nyata dan foto guru-guru dan murid-murid SDK 2 BPK PENABUR Jakarta, Jalan Pembangunan I/23, tahun 1951 - 1962. Yang menarik pada CD ke-2 ini ada foto unik yaitu Ibu Tan menang lomba dengan pakai baju dari kain sepre tempat tidur. Penulis langsung dapat telepon dari Ibu Tan dengan ancaman bahwa foto tsb tidak boleh dipasang di internet. Ingin lihat foto tsb? Baca komentar Ibu Edith Go. "Dear Pak Bambang, Mudah-mudahan saya boleh juga dapat CD keduanya ya. Senang sekali kalau bisa lihat ibu Tan. Memang masih seperti dulu saja ya. Salam manis. Edith Visser"

Menarik sekali komentar dari Ongkie Hananto, psikolog alumni BPK PENABUR, yang menulis sbb: "Berkat kebaikan hati Ibu Anne di Belanda, dan Pak Yohan Sumaiku di Golden, Bing dan Ibu Edith, Anda berdua sudah dapat bayangan akan menikmati CD nya enci Tan. Ih, seru amat ya, seperti menanti peluncuran Film Hollywood

Page 63: TULISAN BG 2010_076_100

yang jadi winner of academy awards.....Ini makin asyik, sebab Oom Uripto ikut mendukung, salam hormat oom, oh"

Bagi yang membutuhkan kedua CD hasil karya dari Ibu Yuul Tan, silakan menghubungi Pak Irwan Gunawan via e-mail irgun496@............ atau nomor HP 08188xxxxx.

DARI BELANDADate: Friday 23 September 2005 23:54From: "Yvonne S. Mulyati"Hallo Pak Bambang, Aku pesen satu CD ya. Buat obat kangen suasana sekolahan.

DARI SINGAPOREHi Pak Irwan,Ini Joice yah, alumni BPK penabur juga. Saat ini saya berdomisili di Singapore. Pak Bambang masih ingat saya? Waktu itu saya bertemu dengan anak perempuan Bapak saat paduan suara BPK Penabur menyanyi di Gereja Bukit Batok - Singapore sehabis olympiade di Belanda. Pak Irwan, saya ingin sekali utk bisa memiliki CD hasil harya Ibu Yuul Tan. Boleh tahu bagaimana saya bisa mendaptkannya? Apakah mungkin Pak Irwan mengirimkan ke saya melalui post? Berapa biayanya, saya akan transfer melalui bank account..

Terimakasih utk waktunya Pak IrwanRegardsJoice

Page 64: TULISAN BG 2010_076_100

093. FOTO 1987 DARI PPPK PETRA SURABAYA

Terima kasih kepada PPPK Petra Surabaya, terima kasih kepada Ir. Suwandi, terima kasih kepada Dra. Indrawati, yang telah mengirimkan foto ini:

Ketika melihat foto ini, ada foto penulis paling kiri, bingung, tahun berapa ya foto ini? Segera cari arsip laporan ke PPPK Petra Surabaya, ketemu yaitu tahun 1987. Ciri khas dari foto di atas adalah ada slide projector merk CABIN yang khusus dibawa dari Jakarta untuk memperlihatkan program slide suara MARTIN LUTHER dan PERPUSTAKAAN kepada guru-guru PPPK Petra Surabaya. Berikut ini kutipan laporannya:

Page 65: TULISAN BG 2010_076_100

Luar biasa arsip atau dokumentasi yang masih disimpan di PPPK Petra Surabaya. Sekali lagi terima kasih.

Memang luar biasa PPPK Petra Surabaya ini. Ketika pada tahun 2005, penulis kembali ke PPPK Petra Surabaya untuk memberikan pelatihan tentang FLAT STANLEY, bagaimana hasilnya?

Sampai dengan hari Senin, tanggal 1 Juni 2005, tercatat ada 51 topik dari Indonesia yang berhasil dipublikasikan di website Flat Stanley. Dari BPK PENABUR ada 5 dan dari PPPK PETRA ada 23.

Salah seorang pengurus PPPK Petra Surabaya yaitu Pak Irwan Santoso menulis sbb: “Terimakasih Pak Bambang. Ini hasil Bapak membangkitkan semangat di PPPK Petra. Memang luar biasa, saya juga terkejut..dan bangga. Selamat untuk semuanya. Irwan santoso”

Ada komentar menarik pada Friday, 18 March 2005, 15:04, Thomas W Agung Sutjiono, BPK PENABUR Tasikmalaya, menulis: “Wah kayaknya, kemajuan PPPK Petra dengan Flatstanley-nya pesat pisan, nih. Gimana insan PENABUR mengejarnya ? salam-thom's”

Bambang Gunawan, 28 Juli 2010

Page 66: TULISAN BG 2010_076_100

094. ED VAN DEN BERG YANG KUKENAL SEJAK 1985

Foto di atas ketika Natal 2009 memperlihatkan keluarga Ed van den Berg. Paling kiri tentu Dr. Ed van den Berg, di tengah adalah puteri tunggal yaitu Anjulie dan paling kanan Ibu Daday, isteri Pak Ed.

Kenal Dr. Ed van den Berg sudah cukup lama, sekitar tahun 1985 ketika ke rumah Dr. Arief Budiman di Salatiga yang kini jadi profeseor di Australia, Dr. Arief Budiman berkata: "Kamu harus kenal Dr. Ed van den Berg!". Sejak itu jadi penasaran siapa sih Dr. Ed van den Berg tsb.

Kebetulan BPK PENABUR Jakarta membutuhkan Ahli Pendidikan Fisika untuk membimbing guru-guru mempersiapkan media pembelajaran dalam Bidang Studi Fisika. Segera diusulkan nama Dr. Ed van den Berg. Setelah disetujui oleh pengurus maka Dr. Ed van den Berg diundang ke Jakarta. Dra. B. Ginarti Karim alm. mendapat tugas untuk menjemput di bandara. Karena Dr. Ed van den Berg adalah orang Belanda diperkirakan tentu orangnya tinggi besar. Tetapi ketika ketemu ternyata mirip orang Asia tingginya juga tidak besar. Itulah selintas kenangan kenal pertama kali dengan Dr. Ed van den Berg tsb.

Selama di Jakarta pernah dijamu makan malam di rumah Dra. Ny. R. Sadikin, alm. di Pondok Indah. Kepribadiannya sederhana dan selalu makan apa yang telah disediakan sehingga hubungan menjadi cepat akrab. Sejak itu Dr. Ed van den Berg sering diminta bantuan dalam bidang pendidikan Fisika bahkan sampai membantu mencarikan guru-guru Fisika dari Universitas Kristen Satya Wacana di Salatiga.

Ketika BPK PENABUR Jakarta membuat Video Profile, Dr. Ed van den Berg juga ikutan jadi aktor yang sedang memberikan penataran

Page 67: TULISAN BG 2010_076_100

kepada guru-guru Fisika. Ibu Daday juga pernah ikut memberikan penataran kepada guru-guru di lingkungan BPK PENABUR Jakarta.

Juga ada cerita menarik. Waktu itu D.A. Peransi alm. sedang mempersiapkan slide suara bidang studi Fisika. Salah satu narasinya tertulis "oxygen sedang keluar dari daun". Dr. Willi Toisuta yang mengusulkan pembuatan slide suara tsb meminta bantuan Dr. Ed van den Berg mengoreksi. Ternyata narasi tsb SALAH BESAR karena oxygen tidak dapat dilihat maka tidak dapat dipotret, yang terlihat pada foto adalah uap air.

Banyak jasa yang telah diberikan oleh Dr. Ed van den Berg kepada BPK PENANUR Jakarta. Walaupun kini telah tidak tinggal di Indonesia karena telah menetap di Filipina, kemudian balik ke Belanda, tetapi tetap ingat kepada BPK PENABUR Jakarta.

Hampir setiap tahun selalu mengirimkan laporan, juga ada cerita menarik tentang makan sawo di Belanda pada tahun 1992 dan email pertama pada tahun 1995.

Informasi lengkap bisa dilihat pada alamat: http://issuu.com/bg440507/docs/1985_2009_ed

Bambang Gunawan, 29 Juli 2010

Page 68: TULISAN BG 2010_076_100

095. PROYEKTOR 1993 BESAR, BERAT, MAHAL

Pada tahun 2010 proyektor untuk komputer sudah kecil, ringan, dan murah. Bandingkan dengan tahun 1993, 17 tahun yang lalu, seperti terlihat pada foto ini: Besar, Berat, Mahal.

Pengalaman tidak terlupakan terjadi pada tanggal 23 Juli 1993 di IKIP Jakarta yang kini telah menjadi UNJ. Berikut ini sebagian kutipannya, sedang laporan lengkapnya bisa dibaca pada alamat:

Page 69: TULISAN BG 2010_076_100

http://issuu.com/bg440507/docs/ceramah_1993

Berapa harga projector tersebut pada tahun 1993? Baca kutipan ini.

Salut kepada perkembangan teknologi yang demikian pesat. Berbahagialah guru-guru yang kini bisa mengajar dengan menggunakan netbook dan projector yang sudah murah meriah.

Bambang Gunawan, 11 Agustus 2010

Page 70: TULISAN BG 2010_076_100
Page 71: TULISAN BG 2010_076_100

096. PROYEKTOR GAJAH 1994 DI PPPK PETRA SURABAYA

Semula hanya iseng ingin menampilkan kembali foto tahun 1993 ketika presentasi dengan proyektor gajah di IKIP Jakarta (kini UNJ). Berhubung ada yang memberi komentar maka jadi berlanjut ceritanya.

Yang hebat dan salut ialah ketika BPK PENABUR belum memiliki proyektor gajah tersebut, sejak 1989 PPPK PETRA Surabaya telah memilikinya. Silakan baca kutipan ini:

Berarti proyektor gajah milik PPPK PETRA Surabaya ini hanya bisa untuk VIDEO dan untuk menampilkan data dari computer harus ada alat tambahan yang bernama AVERKEY.

Baca kutipan berikutnya dan kalau ingin baca laporan lengkapnya telah dipasang pada alamat: http://issuu.com/bg440507/docs/projector_gajah

Page 72: TULISAN BG 2010_076_100

Memang untuk investasi peralatan PPPK PETRA Surabaya jauh lebih cepat dan berani bila dibandingkan dengan BPK PENABUR.

Pasti setiap yayasan memiliki kelebihan masing-masing, kalau bisa kerjasama menjadi suatu teamwork yang kuat pasti menarik sekali.

Bambang Gunawan, 12 Agustus 2010

Page 73: TULISAN BG 2010_076_100

097. INSTALL ULANG BUKAN KARENA VIRUS

Biasanya saya selalu install ulang karena kena virus, tetapi sejak pakai LINUX tidak pernah lagi walaupun tetap harus install ulang. Buat apa?

Jawabannya adalah untuk ganti VERSION.

Pada bulan April 2010 telah menggunakan UBUNTU version 9.10 yang laporannya bisa dibaca pada alamat:

http://www.facebook.com/notes.php?id=1201528695#!/note.php?note_id=386390571361

atau

http://bg440507.multiply.com/journal/item/119

Awal Juli 2010 karena ikut Quinndi, teknisi komputer Ora et Labora, ke Mangga Dua, sempat beli CD UBUNTU version 10.04. Ketika coba

Page 74: TULISAN BG 2010_076_100

diinstall sempat bingung karena cari-cari tidak ketemu menu untuk upgrade dari version 9.10 ke version 10.04 maka urung dilakukan.

Hari Sabtu, 14 Agustus 2010, tiba-tiba tertarik karena baca tawaran untuk upgrade ke version 10.04 langsung via internet yang membutuhkan waktu empat jam untuk download. Segera dicoba dan semua berjalan dengan mulus.

Wah senang sekali karena mulai hari ini Minggu, 15 Agustus 2010, saya telah menggunakan UBUNTU version 10.04 dan ketika dicoba program SMEOnffLine buatan Onno W. Purbo tetap masih ada dan masih bisa digunakan.

Karena masing-masing OS punya kelebihan maka sangat dianjurkan agar selalu pasang DUA OS sekaligus di tiap komputer. Kalau menggunakan internet maka saya lebih senang pakai LINUX. Siapa mau coba?

Bambang Gunawan, 15 Agustus 2010

Page 75: TULISAN BG 2010_076_100

098. PENGUKUHAN GURU BESAR FRIEDA MARYAM MANGUNSONG-SIAHAAN

Pada hari Rabu, 18 Agustus 2010, di Depok, Prof.Dr.Frieda Maryam Mangunsong-Siahaan M.Ed, Psi telah pidato pada Upacara Pengukuhan sebagai Guru Besar Tetap Ilmu Psikologi, Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. YPK Ora et Labora diwakili oleh Tikky Suwantikno mengucapkan selamat seperti terlihat pada foto ini.

“KEPEMIMPINAN INKLUSIF dalam PENDIDIKAN KAUM MARJINAL di INDONESIA” begitulah judul yang disampaikan oleh guru besar yang beragama Protestan dan banyak memberikan ceramah di sekolah-sekolah Kristen di Indonesia.

Page 76: TULISAN BG 2010_076_100

Kegembiraan menjadi lengkap bagi Direktur Pelaksana Ora et Labora, Tikky Suwantikno, karena berhasil foto bersama Prof. Dr. Conny Semiawan yang siap menjadi sponsor untuk untuk studi lanjutnya di jenjang S3.

Keluarga Besar Ora et Labora mengucapkan selamat dan semoga peristiwa ini dapat ikut memotivasi guru-guru Ora et Labora untuk terus bertambah maju.

Intisari dari pidato pengukuhan bisa dibaca pada:http://edukasi.kompas.com/read/2010/08/18/21201160/Anak.Marjinal.Tak.Cocok.Sekolah.Formal

Bambang Gunawan, 19 Agustus 2010

Page 77: TULISAN BG 2010_076_100

099. VERSI E-BOOK “INDAH PADA WAKTUNYA” MARYAM RUDYANTO

Bagi yang membutuhkan buku INDAH PADA WAKTUNYA (Maryam Rudyanto), Perjalanan Seorang Ibu Selama 21 Tahun Mendampingi Putrinya Yang Tunarungu, versi E-BOOK dapat diunduh pada alamat:

http://issuu.com/bg440507/docs/ipw

Ketika saya mengerjakan versi e-book yang paling repot ialah mengecilkan foto-foto karena fotonya cukup banyak. Kelebihan dari versi e-book ialah foto-foto bisa lebih besar dan yang berwarna tetap berwarna, jadi beda dengan versi BUKU atau HARD COPY (semua foto hitam putih dan kecil-kecil).

Kemudian timbul kesadaran baru, koq ada foto yang jarang dimiliki kebanyakan keluarga, misalnya foto “Erika yang tidak pernah diam di dalam bis”.

Penulis adalah penggemar berat fotografi, bahkan pernah jadi guru fotografi minimal 10 (sepuluh) tahun untuk siswa-siswi SMA, tiap hari bawa camera, tetapi tidak pernah bikin foto anak-anaknya ketika masih kecil di dalam bis.

Maka menurut penulis kedua foto di bawah ini cukup istimewa kalau tidak mau disebut luar biasa.

Page 78: TULISAN BG 2010_076_100
Page 79: TULISAN BG 2010_076_100

Kemudian ada foto “Erika yang komunikatif di halte bis dan tepi jalan”. Hebat ya?

Kemudian ada foto di super market yang bikin penasaran.

Page 80: TULISAN BG 2010_076_100
Page 81: TULISAN BG 2010_076_100

Terus terang saya langsung tanya ke Maryam, siapa yang bikin foto tsb? Apakah Erick kakaknya Erika yang paling tua? Mungkin gantian dengan Rudy dan Maryam?

Kemudian saya menduga karena ada foto Erika tersebut yang baru berusia 6 tahun, berarti rencana bikin buku “Indah Pada Waktunya” memang sudah lama?

Semua pertanyaan tersebut langsung saya kirimkan ke Maryam. Bagaimana jawaban Maryam? Semua di luar dugaan saya.

Ingin tahu jawabannya?

Bambang Gunawan, 21 Agustus 2010

Page 82: TULISAN BG 2010_076_100

100. HADIAH HUT 76 PAK SINGGIH

Hari Sabtu, 21 Agustus 2010, Prof. Dr. Singgih D. Gunarsa ulang tahun ke 76, seperti biasa saya selalu mengirimkan email mengucapkan selamat.

Tiba-tiba teringat dengan buku “KENANGAN BERSAMA PAK SINGGIH SELAMA TIGA DEKADE” yang dibagikan gratis pada saat purna bakti sebagai guru besar di Fakultas Psikologi UI pada tahun 1999.

Hard copy dari buku tersebut sudah tidak dimiliki oleh penulis karena dipinjam teman lalu tidak kembali. Jadi benar yang diajarkan oleh Prof. Dr. Fuad Hassan, almarhum: “Meminjamkan buku adalah pekerjaan bodoh, mengembalikan buku yang dipinjam adalah lebih bodoh”.

Syukurlah penulis pernah minta ijin kepada Pak Singgih untuk pasang isi buku tersebut di website BPK PENABUR tetapi sayang sejak tahun 2008 sudah tidak bisa diakses.

Page 83: TULISAN BG 2010_076_100

Berkat buku inilah penulis bisa menyusun buku: “INSPIRASI DARI SEORANG URIPTO WIDJAJA”.

Segera cari backupnya, ketemu dan masih dalam bentuk HTML. Setelah diedit ulang, format HTML dapat diganti menjadi format PDF, yang biasa disebut E-BOOK sehingga bisa diakses dari alamat:

http://issuu.com/bg440507/docs/singgih01

Selamat HUT ke 76 Pak Singgih, semoga buku ini bisa terus memberikan inspirasi bagi terbitnya buku-buku yang lain.

Bambang Gunawan, 22 Agustus 2010