tukak lambung
Transcript of tukak lambung
Farmakoterapi (Tugas Kasus)
Kelompok 2 - Farmasi 6A
Dienar Fitri PratamiMahmudahNeta Serian HadiatiNur SriatiTina Puspita
KASUS 5Tn C usia 34 tahun , menderita sakit perut, berat badan turun, mual. Pasien telah menggunakan ranitidine tetapi tidak ada perbaikan. Setelah dilakukan endoskopi terlihat adanya ulkus pada antrum lambung. Adanya limfoma non-Hodgkin tingkat rendah. Konsentrasi hemoglobinnya 10,1 g/dL dengan MCV 72 fl
PERTANYAAN
1. Pengobatan apa yang cocok untuk Tn C?
2. Apa saja informasi yang harus diketahui tentang pasien ini?
Analisa awalGejala yang dialami :
– Sakit perut– Berat badan turun– Mual Dari gejala tersebut , maka dilakukan pemeriksaan Uji lab, yaitu– Endoskopi
Hasil uji menunjukan adanya ulkus pada antrum lambung dan limfoma non-Hodgkin tingkat rendah.
– Uji hemoglobinHasil uji menunjukan konsentrasi hemoglobin : 10,1 g/dL (berada dibawah kadar normal)
– Uji leukosit Hasil uji menunjukan MCV 72 fl (berada di bawah kadar normal)
Dari diagnosa diatas dapat di duga bahwa tn C menderita peptic ulcer tingkat tinggi yang disertai dengan limfoma non-Hodgkin tingkat rendah.
TERAPI PEPTIC ULCER
Endoskopi = adanya ulkus pada antrum lambung
Ket: Uji H. Pylori dapat dilakukan dengan tes invasif dan non invasif.
Tes invasif : dengan endoskopi dan biopsi mukosa atas lambung untuk histologi, kultur bakteri dan mendeteksi aktivitas ureaseTes non invasif : uji pernafasan urea dan tes deteksi antibodi
Uji H.pylori
( - )( + )
H. Pylori ( + )
• Terapi dengan PPI yang didasarkan oleh regimen obat eradikasi H. Pylori
Apakah terjadi gejala setelah 1-2 minggu setelah terapi ??– Jika “ya”
• Sedang menggunakan obat AINS : terapi dengan PPI yang dibantu koterapi PPI atau misoprostol atau COX2 inhibitor
• Tidak menggunakan obat AINS : terapi dengan obat antagonis Reseptor H2 (ARH2)dan pump proton inhibitor (PPI)
– Jika “tidak”• Tidak ada terapi lanjutan.
H. Pylori ( - )• Jika menggunakan obat AINS : terapi
dengan PPI yang dibantu cotherapy PPI atau misoprostol atau COX2 inhibitor
• Jika tidak mengunakan obat AINS : terapi dengan obat antagonis Reseptor H2 (ARH2)dan pump proton inhibitor (PPI)
Analisa lanjutan• Nilai hemoglobin dan leukosit rendah dapat
disebabkan oleh adanya limfoma non hodgkin. • Limfoma non hodgkin adalah sekelompok
keganasan (kanker) yang berasal dari sistem kelenjar getah bening yang biasanya menyebar ke seluruh tubuh.
• Penyakit ini disebabkan oleh virus yang saat ini belum diketahui jenisnya.
• Gejala pada limfoma ini mendukung terjadinya penurunan sel darah merah yang merupakan salah satu gejala peptic ulcer tingkat tinggi
Terapi H. Pylori (+)• Terdapat beberapa perbandingan regimen obat untuk
eradikasi H. Pylori yang dapat dipilih, yaitu:– regimen 2 obat– regimen 3 obat, dan– regimen 4 obat dengan bismuth
• regimen 2 obat kurang efektif dibandingkan regimen 3 obat dan hanya 1 antibiotik yang dapat menyebabkan resistensi antimikroba
• regimen 4 obat dengan bismuth juga efektif tetapi memiliki aturan dosis yang kompleks dan tingginya efek yang tidak diinginkan
Regimen 3 obatProton pump inhibitor–based three-drug regimens
Omeprazole 20 mg twice dailyor lansoprazole 30 mg twice dailyor pantoprazole 40 mg twice daily
or esomeprazole 40 mg dailyor rabeprazole 20 mg daily
+Clarithromycin 500 mg twice daily
+Amoxicillin 1 g twice daily
or metronidazole 500 mg twice daily
Regimen 4 obatBismuth-based four-drug regimens b
Omeprazole 40 mg twice dailyor lansoprazole 30 mg twice dailyor pantoprazole 40 mg twice daily
or esomeprazole 40 mg dailyor rabeprazole 20 mg daily
or Standard ulcer-healing dosagesof an H2-receptor antagonist taken
for 4–6 weeks (see Table 33–9)+
Bismuth subsalicylate 525 mg four times daily+
Metronidazole 250–500 mg four times daily+
Tetracycline 500 mg four times dailyor amoxicillin 500 mg four times
daily, or, clarithromycin250–500 mg four times daily
Obat yang direkomendasikan• Disarankan menggunkan 3 regimen obat PPI untuk
eradikasi H. Pylori, yaitu:– Omeprazole – Clarithromycin– Amoxicillin• Omeprazole 20 mg
Dosis: 2 x 1 hari selama 10-14 hari
Efek samping: sakit kepala , diare , ruam, gatal-gatal dan pusing, urtikaria, mual-muntah, konstipasi, kembung, nyeri abdomen, lesu , demam, insomnia, berkeringat, gangguan kecap, agitasi.
Saran: telan seluruh kapsul atau buka kapsul dan campur isinya dengan buah atau yogurt.
• CLARITHROMYCIN 500 mg
Dosis : 2 x 1 hari selama 10-14 hari
Efek samping: diare, mual, gangguan pengecapan, dispepsia, rasa tidak nyaman pada perut, sakit kepala
Kontraindikasi: hipersensitif terhadap klaritromisin atau golngan makrolid lain
• AMOXICILLIN 1 gr
Dosis : 2x1 hari selama 10-14 hari
Efek samping: reaksi hipersensitifitas
Kontraindikasi : hipersensitif terhadap penisilin gangguan ginjal, leukimia limfatik, super infeksi
Interaksi Obat: probenesid meningkatkan waktu paruh amoksisilin dalam plasma dan alupurinol meningatkan insiden kemerahan.
Terapi H. Pylori (-)• Dan untuk pemeliharaan dapat digunakan
ARH2 dosis rendah, PPI atau sukralfat namun penggunaannya harus dibatasi (pemilihan obat in digunakan jika pasien tidak sedang mengkonsumsi obat AINS)
• Dan jika pasien sedang mengkonsumsi obat AINS, maka obat yang digunakan cukup dengan PPI.
Terapi H. Pylori (-)Obat Dosis
penyembuhanDosis
pemeliharaan
ARH2•Cimetidine
• Famotidine
• Nizatidine
•Ranitidine
300 four times daily 400–800 at bedtime400 twice daily800 at bedtime
20 twice daily40 at bedtime
150 twice daily300 at bedtime150 twice daily300 at bedtime
400–800 at bedtime20–40 at bedtime
150 twice daily
150–300 at bedtime
Obat Dosis penyembuhan
Dosis pemeliharaan
PPI•Omeprazole•Lansoprazole•Rabeprazol•Pantopraole•Esomeprazole
20–40 daily 15–30 daily 20 daily40 daily 20–40 daily
20–40 daily15–30 daily20 daily40 daily20–40 daily
Promote mucosal defenseSucralfate(g/dose)
1 four times daily2 twice daily
1–2 twice daily1 four times daily
Obat yang direkomendasikan, jika H.pylori ( - )
• Karena penggunaan obat ranitidin sudah tidak efektif lagi, maka disarankan untuk mengubah obat golongan antagonis reseptor H2 yang lain yaitu:– Famotidin
dosis: 40 mg sebelum tidur malam selama 4-8minggu. (anak-anak tidk dianjurkan)
ES : BAB berubah, pusing, ruam kulit, letih, keadaan bingung yang reversibel.
– Atau nizatidindosis : 300 mg sebelum tidur atau 150 mg 2 x sehari selama 4-8 minggu
ES : BAB berubah, pusing, ruam kulit, letih, keadaan bingung yang reversibel.
Dan Obat PPI jika h.pylori ( - )
OMEPRAZOLE
Dosis: 20 mg sehari selama 8 minggu
Efek samping: sakit kepala , diare , ruam, gatal-gatal dan pusing, urtikaria, mual-muntah, konstipasi, kembung, nyeri abdomen, lesu , demam, insomnia, berkeringat, gangguan kecap, agitasi.
Saran: telan seluruh kapsul atau buka kapsul dan campur isinya dengan buah atau yogurt.
Sediaan yang beredar:
Omeprazole (generik) kapsul 20 mg (K)
Lambuzol (bintang toedjoe) kapsul 20 mg (K) Loklor (medikon prima) kapsul 20 mg (K)
Losec (Merck Astra Indonesia)
OMZ (Dexa Medica) kapsul 20 mg (K)
Prilos (pyridam) kapsul 20 mg (K)
Protop (Interbat) kapsul 20 mg (K)
Pumpitor (Sanbe) kapsul 20 mg (K)
Socid (Soho) kapsul 20 mg (K)
Cat: • Pasien harus menggunakan seluruh obat (kecuali
PPI) dengan makanan dan pada waktu istirahat. Sedangkan untuk PPI harus dikonsumsi 15-30 menit sebelum makan.
• Eradikasi H. Pylori tidak menjamin kesembuhan pasien yang tidak patuh atau tidak toleran,pada pasien dengan tukak karena NSAID/AINS yang bebas H. Pylori atau pasien dengan Zollinger-Ellison
• Gejala yang menetap atau kambuh setelah beberapa minggu pengobatan, menunjukkan kegagalan penyembuhan tukak atau adanya penyakit alternatif seperti gastroesopageal refluks.
Terapi limfoma non-hodgkin• Terdapat 2 pilihan obat yang dapat digunakan untuk
menangani limfoma non-hodgkin, yaitu:– Obat tunggal :
Klorambusil oral :0,1-0,2 mg/kg/hari
6-12 mg/hari– Obat kombinasi
Siklofosfamid IV : 500-1500 mg/m
(interval 2-4 minggu)
+ oral : 60-120 mg/m 2/hari (bersama atau
sesudah makan)
– Obat kombinasi(lanjutan...)
+
Vinkristin oral : 1,4-2 mg/m2/minggu
(alkaloid vinka)
+
Prednison oral : 20-100 mg/1-2 hari
(hormon steroid & antagonis)
Terapi Tambahan • Berdasarkan hasil uji lab, Tn.C memiliki nilai
hemoglobin dan leukosit yang agak rendah (anemia), maka diperlukan obat antianemia. Disarankan untuk menggunakan obat yang mengandung besi (obat antianemia umum) seperti sangobion karena anemia tergolong ringan.
efek samping: cairan mengandung besi dapat menodai gigi untuk sementara (email tidak terpengaruhi) nyeri abdominal, konstipasi, diare, iritasi sal. Pencernaan, mual, muntah, feses berwarna lebih gelap
Kontraindikasi: hemokromatosis, hemosiderosis, anemia hemolitik, reaksi hipersnsitivitas.
Peringatan:
1. Individu dengan keseimbangan besi normal tidak boleh mengkonsumsi besi secara kronis
2.Overdosis produk yang mengandung besi menyebabkan keracunan fatal pada anak-anak berumur < 6th
3.kehamilan: kategori A
Terapi Nonformakologi• Mengurangi stress• Hindari merokok• Hentikan penggunaan NSAID• Jika tidak bisa menghentikan NSAID diganti
dengan asetaminofen, COX2 inhibitor selektif, COX2 inhibitor selektif kuat
• Menghindari makanan dan minuman yang menyebabkan dispepsia atau penyakit tukak, seperti: makanan pedas, kafein dan alkohol
• Kombiasi antasida dengan anti tukan lainnya.
Kesimpulan....• Dapat disimpulkan bahwa tn C yang
diduga menderita peptic ulcer tingkat tinggi yang disertai limfoma non hodgkin harus melakukan diagnosis tambahan untuk penentuan apakah terdapat H.pylori atau tidak.
• Selanjutnya terapi dapat dilakukan setelah hasil pemeriksaan H.Pylori keluar sesuai dengan jenis obat yang sesuai.
Daftar Pustaka
Dipiro, Joshep T.2000.PHARMACOTHERAPY. Mc.Graw-hill : medical publishing division
Sukandar, Prof.Dr.Elin Yulinah,Apt.dkk.2008.ISO FARMAKOTERAPI.Jakarta : ISFI
Sardjono,Prof.dr.dkk.2007.Farmakologi dan Terapi.Jakarta : UI
Kumala, Poppy.dr.dkk.1998.Kamus Saku Kedokteran Dorland.Jakarta : EGC