Tugas Teori Belajar Dan Pembelajaran

60
Tugas Teori Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Kimia Reguler 2012 1. Apakah membuat pembelajaran menyenangkan menghasilkan pembelajaran yang baik…. 2. Ketika banyak guru pemula ditanya tentang bagaimana memotivasi siswa, mereka sering menyebutkan “dengan membuat belajar menyenangkan”, akan tetapi perlukah membuat pembelajaran menyenangkan? 3. Point : Guru seharusnya membuat pembelajaran terasa menyenangkan Counterpoint : Bersenang-senang dapat mengganggu pembelajaran Jawaban teman-teman Pendidikan Kimia Reguler 2012 Ade Nurul Hidayat 3315122112 …wah tidak asyik nih guru…, membosankan…,…bikin ngantuk,..kalau menerangkan tidak jelas,…ceramah terus tiap hari, mending aku baca komik aja deh…Sering terucap dari mulut siswa komentar tentang guru dengan metode pembelajaran yang dianggap siswa membosankan. Siswa yang merasa bosan akan melakukan aktivitas-aktivitas lain di luar kontrol guru. Karena mereka merasa percuma, dengan mendengarkan ataupun tidak, mereka tetap tidak paham, sehingga mereka melakukan hal-hal yang membuat mereka tidak bosan. Prihatin sekali melihat siswa-siswa kita! Selama jam pelajaran di sekolah, mereka sibuk mencatat ringkasan materi pelajaran atau mengerjakan LKS berupa lembar tumpukan soal-soal yang diberikan guru. Mereka mencatat ringkasan-ringkasan atau mengerjakan soal-soal yang ada pada LKS itu tanpa mengerti tujuan dari yang ia kerjakan itu. Di rumah, mereka menghafal ringkasan-ringkasan itu untuk mempersiapkan diri menghadapi ulangan. Karena banyaknya ringkasan tersebut, para siswa tiap hari harus menghafal begitu banyak. Karena banyak sekali tugas menghafal yang harus dilakukannya, para siswa menjadi tidak punya waktu untuk membaca. Jangankan membaca, untuk bermainpun mereka tidak sempat, mereka harus menghafal dan menghafal. Proses belajar mengajar yang menyenang sangat perlu,hal ini dikarenakan proses pembelajaran akan menjadi efektif dan membuat siswa menjadi menyukai mata pelajaran sehingga membuat siswa semangat untuk

description

ini adalah tugas mata kuliah TBP di UNJ

Transcript of Tugas Teori Belajar Dan Pembelajaran

Tugas Teori Belajar dan PembelajaranPendidikan Kimia Reguler 2012

1. Apakah membuat pembelajaran menyenangkan menghasilkan pembelajaran yang baik….2. Ketika banyak guru pemula ditanya tentang bagaimana memotivasi siswa, mereka sering

menyebutkan “dengan membuat belajar menyenangkan”, akan tetapi perlukah membuat pembelajaran menyenangkan?

3. Point : Guru seharusnya membuat pembelajaran terasa menyenangkanCounterpoint : Bersenang-senang dapat mengganggu pembelajaran

Jawaban teman-teman Pendidikan Kimia Reguler 2012

Ade Nurul Hidayat3315122112

“…wah tidak asyik nih guru…, membosankan…,…bikin ngantuk,..kalau menerangkan tidak jelas,…ceramah terus tiap hari, mending aku baca komik aja deh…”

Sering terucap dari mulut siswa komentar tentang guru dengan metode pembelajaran yang dianggap siswa membosankan. Siswa yang merasa bosan akan melakukan aktivitas-aktivitas lain di luar kontrol guru. Karena mereka merasa percuma, dengan mendengarkan ataupun tidak,  mereka tetap tidak paham, sehingga mereka melakukan hal-hal yang membuat mereka tidak bosan. Prihatin sekali melihat siswa-siswa kita! Selama jam pelajaran di sekolah, mereka sibuk mencatat ringkasan materi pelajaran atau mengerjakan LKS berupa lembar tumpukan soal-soal yang diberikan guru. Mereka mencatat ringkasan-ringkasan atau mengerjakan soal-soal yang ada pada LKS itu tanpa mengerti tujuan dari yang ia kerjakan itu. Di rumah, mereka menghafal ringkasan-ringkasan itu untuk mempersiapkan diri menghadapi ulangan. Karena banyaknya ringkasan tersebut, para siswa tiap hari harus menghafal begitu banyak. Karena banyak sekali tugas menghafal yang harus dilakukannya, para siswa menjadi tidak punya waktu untuk membaca. Jangankan membaca, untuk bermainpun mereka tidak sempat, mereka harus menghafal dan menghafal.

Proses belajar mengajar yang menyenang sangat perlu,hal ini dikarenakan proses pembelajaran akan menjadi efektif dan membuat siswa menjadi menyukai mata pelajaran sehingga membuat siswa semangat untuk mengikuti pelajaran tersebut.Berbicara pengalaman waktu sekolah tentang kebiasaan siswa yaitu jika sebuah mata pelajaran yang disukai diawali dengan guru yang mengajarnya.Guru yang membuat proses pembelajaran yang menyenangkan pasti akan disukai dan menyukai mata pelajarannya juga

Mengapa perlu dilakukan proses pembelajaran yang menyenangkan?Proses pembelajaran yang menyenangkan akan membuat siswa tertarik dengan apa yang

dipelajarinya.Siswa yang merasa senang dan nyaman dalam proses pembelajaran akan menjadikan timbulnya kebiasaan yang akan berdampak positif tapi bisa juga negatif terhadap siswanya.Positifnya siswa akan menjadi senang dan bersemangat dalam mengikuti kegiatan belajar-mengajar sehingga mereka mengikutinya dengan tanpa beban.Akan tetapi jika guru tiba-tiba tidak melakukan proses pembelajaran yang menyenangkan pasti siswa akan menjadi malas dan tidak akan fokus dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar.

Jika kita ketahui tugas guru yang sebenarnya adalah bisa membuat siswa itu senang dan nyaman dalam proses pembelajaran sehingga siswa memahami dan mengerti terkait mata pelajaran tersebut.Tidak hanya mentransfer ilmu tetapi bagaimana mengubah siswa dari yang belum mengetahui menjadi mengetahui,dari yang belum benar menjadi benar,dll

Apa manfaat pembelajaran menyenangkan ?Dalam upaya menciptakan proses pembelajaran yang menyenangkan, banyak hal bisa dilakukan

oleh guru. Sosok Guru harus mampu menciptakan proses, lingkungan dan atmosfer pembelajaran yang menyenangkan. Semakin guru berhasil menciptakan pembelajaran yang menyenangkan, anak didik pun memahami dan mengerti akan yang dipelajarinya serta akan semakin termotivasi untuk memiliki rasa ingin tahu yang lebih dan guru pun bisa berprestasi gemilang.

Namun pembelajaran yang menarik bukanlah sekadar menyenangkan yang tanpa target. Ada sesuatu yang ingin dicapai dalam proses pembelajaran, yaitu pengetahuan atau keterampilan baru serta perubahan perilaku menjadi baik. Jadi, pembelajaran yang menarik haruslah memfasilitasi serta memotivasi siswa untuk berhasil mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan optimal, dengan cara yang mudah, cepat, dan menyenangkan( pendapat ini justru disampaikan oleh siswa).

Adapun manfaat dari pembelajaran yang menyenangkan tersebut, karena dapat membuat siswa dalam memperoleh ilmu tanpa beban baik fisik serta pikiran sehingga siswa menjadi senang dan nyaman dalam zona tersebut.

Lebih-lebih jika kita menginginkan proses pembelajaran yang standar, yaitu proses pembelajaran yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik sebagaimana diamanatkan oleh pasal 19 ayat (1) PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, jelas, pertama-tama pembelajaran harus menarik.Point : Guru menjadi pihak yang paling bertanggung jawab dalam pengelolaan pembelajaran di ruang kelas.Baik strategi maupun metode pembelajaran yang digunakan sangat menentukan efektif dan kondusif atau tidaknya suasana belajar.Guru tidak hanya perlu menguasai materi pelajaran,tetapi yang sangat penting adalah mampu menguasai dinamika kelas yang dihuni oleh berbagai sifat dan watak siswa yang berbeda-beda dalam satu tempat, serta guru seharusnya membuat proses pembelajaran terasa menyenangkan dan mengubah perilaku siswa menjadi baik atau lebih baik. Jika guru tidak mampu menguasai dinamika kelas, suasana kelas akan gaduh dan ribut oleh sikap dan perbuatan siswa yang beraneka ragam serta timbulnya rasa malas dan bodo amat terhadap guru yang menyampaikan materi pelajaranCounterpoint : Bersenang-senang yang terlalu sering juga dapat mengganggu pelajaran, jika suasana belajar tidak nyaman akan membuat dampak negatif bagi siswa yaitu kosentrasi belajar siswa terganggu. Jadi, suasana belajar yang kondusif akan tercipta apabila suasana di ruang kelas dan di lingkungan sekitarnya, mendukung terlaksananya proses belajar siswa. Proses belajar yang kondusif akan menghantarkan siswa pada hasil belajar yang optimal dan perilaku siswa menjadi lebih baik

Agisna Siti Nur Falah3315122087

Menurut Munib Chotib pembelajaran adalah proses transfer ilmu dua arah antara guru dan murid. Dengan begitu dalam pembelajaran terdapat interaksi antara guru dan murid dimana interaksi tersebut harus menyenangkan agar tercipta suasana yang nyaman dalam belajar dan mendapatkan hasil belajar yang maksimal. Kenyamanan belajar, suasana yang menarik , pembelajaran yang kreatif itu mempengaruhi proses dan hasil belajar. Terbukti ketika saya mencoba mewawancarai adik saya yang masih merupakan siswa SMP tentang pembelajaran yang diharapkan dan dia pun menjawab bahwa pembelajaran yang diharapkan ada disekolah adalah pembelajaran yang menantang dan menyenangkan. Adik saya tersebut menyatakan bahwa nilai tertinggi dia ada dimata pelajaran yang gurunya dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan tidak membosankan.

Konteks menyenang disini adalah menciptakan suasana belajar yang rileks, nyaman, pembelajaran kreatif yang ditunjang dengan media dan bebas dari tekanan, dengan tidak menghilangkan norma – norma kesopanan dan etika antara guru dan murid. Adapun menurut Mulyasa, pembelajaran menyenangkan (joyfull instruction) merupakansuatu proses pembelajaran yang didalamnya terdapat suatu kohesi yang kuat antara guru dansiswa, tanpa ada perasaan terpaksa atau tertekan. Mengapa pembelajaran diperlukan ? karena menurut penelitian hal hal yang menyenangkan dapat meningkatkan konsentrasi sesorang dimana struktur kimia didalam otaknya mendukung untuk meningkatkan konsentrasinya dan meningkatnya konsentrasi ini dapat meningkatkan hasil belajar seseorang.Bersenang – senang memang dapat mengganggu pembelajaran tetapi pembelajaran yang menyenangkan berbeda dengan bersenang – senang . pembelajaran menyenangkan adalah meningkatkan minat belajar siswa dengan strategi tertentu tanpa melanggar norma dan etika antara guru dan murid, dan dalam hal ini kreatifitas guru amat diperlukan.

Aini Rizka3315122110

1.Pembelajaran yang menyenangkan bukan berarti harus selalu dengan games atau pun tugas yang sedikit. Menyenangkan dapat diartikan pembelajaran tersebut dapat dipahami siswa dan menjadi bermakna karena guru selalu memberikan ilmu-ilmu dengan metode yang bervariasi tentunya sesuai dengan materi yang akan diajarkannya. Tentunya pembelajaran menyenangkan menghasilkan pembelajaran yang baik karena sebelum mengajar, guru telah mendesain metode apa yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan kepada siswa agar menjadi meaningfull learning.

2.Pembelajaran yang menyenangkan perlu diterapkan apalagi untuk memotivasi siwa. Disini pembelajaran menyenangkan untuk memotivasi siswa bisa dilakukan dengan cara menyelipkan pengalaman-pengalaman atau nilai moral di materi yang akan diajarkan guru. Implikasinya siswa menjadi bersemangat khususnya pada pelajaran guru tersebut.

3. Point: Iya karena memori yang tersimpan di otak kita adalah pengalaman menyenangkan dan menyedihkan. Belajar termasuk pengalaman, jika guru membuat proses pembelajaran terasa menyenangkan akan membuat siswa memahami serta mengingat pelajaran dalam jangka waktu yang lama.Counterpoint: Tidak selamanya bersenang-senang dapat mengganggu pembelajaran. Menurut buku yang pernah say abaca, otak perlu istirahat ringan selama 5-10menit setiap 45 menit belajar. Misalkan 45 menit dipakai untuk belajar kimia membuat otak menjadi tidak seimbang karena yang dipakai hanya otak belahan kiri saja, diperlukan sesuatu yang menyenangkan untuk otak belahan kanan. Akan tetapi bersenang-senang disini masih dalam situasi pendidikan.

Aldy Kelvianto3315120232

Dalam proses pembelajaran akan berlangsung efektif apabila situasinya menyenangkan. proses menyenangkan yang di rasakan antar kedua belah pihak baik pendidik maupun peserta didik. apabila peserta didik telah merasa senang dengan pendidik pasti secara tidak langsung ia akan menyenangi materi yang disampaikan, dan itu akan sangat membantu proses pembelajaran peserta didik itu sendiri. seauai hukum aksi reaksi, maka jika peserta didik antusias dalam belajar maka pendidikpun akan merasa senang dan semakin meningkatkan kinerja pengajarannya.

Alasan mengapa belajar itu harus menyenangkan karena proses pembelajaran akan mudah diterima dan dipahami bila situasi hati kita senang. Perasaan senang tersebut menghasilkan rasa sayang, ini artinya bila anak didik sudah berhasil timbul rasa senangnya terhadap apa yang dipelajari, akan menumbuhkan rasa sayang terhadap pelajaran yang ia peroleh. Jika sudah sayang, mereka akan rela melakukan apapun demi menjalani yang mereka sayangi. Sehingga belajar bukan lagi aktivitas yang harus disuruh terlebih dahulu, tetapi timbul kesadaran dari dirinya sendiri, tanpa adanya paksaan dari faktor eksternal.

Membuat siswa senang dalam belajar merupakan tugas wajib setiap guru. Hal ini bertujuan agar apa yang sudah disampaikan oleh guru tidak menjadi sia-sia saja, melainkan dapat terserap dan diaplikasikan oleh anak didiknya. Mengajarkan anak didik, dapat diibaratkan seperti mengisikan air ke botol tertutup. Guru perlu membuka tutup botol terlebih dahulu dengan cara menciptakan rangsangan untuk menggugah minat belajar anak didiknya. Jika tutup botol sudah terbuka, kita akan mudah untuk menuangkan isi kedalamnya dengan berbagai materi sesuai yang kita harapkan.

pemanfaatan belajar yang menyenangkan. Dalam upaya menciptakan kegiatan belajar mengajar yang menyenangkan, banyak hal bisa dilakukan oleh guru. Guru harus mampu menciptakan proses, lingkungan dan atmosfer pembelajaran yang menyenangkan. Semakin guru berhasil menciptakan pembelajaran yang menyenangkan, anak didik pun akan semakin termotivasi untuk memiliki rasa ingin tahu yang lebih dan guru pun bisa berprestasi gemilang.

Namun pembelajaran yang menarik bukanlah sekadar menyenangkan yang tanpa target. Ada sesuatu yang ingin dicapai dalam proses pembelajaran, yaitu pengetahuan atau keterampilan baru. Jadi, pembelajaran yang menarik haruslah memfasilitasi siswa untuk berhasil mencapai tujuan pembelajaran secara optimal, dengan cara yang mudah, cepat, dan menyenangkan; dan, pendapat ini justru disampaikan oleh siswa.

Adapun manfaat dari pembelajaran yang menyenangkan tersebut, karena dapat mengurangi atau bahkan menghilangkan beban psikiologis siswa, tentunya akan mengefektifkan sekaligus mengefisienkan aktivitas belajar-mengajar di kelas. Kita menyadari bahwa pembelajaran yang efektif dan efisien membutuhkan kerja sama yang kompak antara guru dan siswa. Dalam proses pembelajaran itu harus terjadi interaksi yang intensif antarberbagai komponen sistem pembelajaran (guru, siswa, materi belajar, lingkungan). Proses pembelajaran yang menyenangkan ternyata juga dapat bermanfaat bagi kesehatan, karena situasi yang terbentuk selalu menyenangkan, hati gembira, nyaman dan pikiran tanpa beban, hal ini akan berpengaruh terhadap kesehatan jiwa dan psikis bagi guru dan anak didik.

Lebih-lebih jika kita menginginkan proses pembelajaran yang standar, yaitu proses pembelajaran yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik sebagaimana diamanatkan oleh pasal 19 ayat (1) PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, jelas, pertama-tama pembelajaran harus menarik.Point : Guru menjadi pihak yang paling bertanggung jawab dalam pengelolaan pembelajaran di ruang kelas. Strategi dan metode pembelajaran yang digunakan sangat menentukan kondusif atau tidaknya suasana belajar. Kemudian bagaimana guru menguasai situasi belajar siswa. Guru tidak hanya perlu menguasai materi pelajaran, namun yang lebih penting adalah mampu menguasai dinamika kelas yang dihuni oleh berbagai sifat dan watak siswa, serta guru seharusnya membuat pembelajaran terasa menyenangkan. Jika guru tidak mampu menguasai dinamika kelas, suasana kelas akan gaduh dan ribut oleh sikap dan perbuatan siswa yang beraneka ragam.Counterpoint : Bersenang-senang dapat mengganggu pelajaran, jika suasana belajar tidak nyaman karena akan membuat kosentrasi belajar siswa terganggu. Jadi, suasana belajar yang kondusif akan tercipta apabila suasana di ruang kelas dan di lingkungan sekitarnya, mendukung terlaksananya proses belajar siswa. Proses belajar yang kondusif akan menghantarkan siswa pada hasil belajar yang optimal.

Arief Setiawan3315122101

Proses belajar mengajar yang menyenang sangat perlu,hal ini dikarenakan proses pembelajaran akan menjadi efektif dan membuat siswa menjadi menyukai mata pelajaran sehingga membuat siswa semangat untuk mengikuti pelajaran tersebut.Berbicara pengalaman waktu sekolah tentang kebiasaan siswa yaitu jika sebuah mata pelajaran yang disukai diawali dengan guru yang mengajarnya.Guru yang membuat proses pembelajaran yang menyenangkan pasti akan disukai dan menyukai mata pelajarannya jugaMengapa perlu dilakukan proses pembelajaran yang menyenangkan?

Proses pembelajaran yang menyenangkan akan membuat siswa tertarik dengan apa yang dipelajarinya.Siswa yang merasa senang dan nyaman dalam proses pembelajaran akan menjadikan timbulnya kebiasaan yang akan berdampak positif tapi bisa juga negatif terhadap siswanya.Positifnya siswa akan menjadi senang dan bersemangat dalam mengikuti kegiatan belajar-mengajar sehingga mereka mengikutinya dengan tanpa beban.Akan tetapi jika guru tiba-tiba tidak melakukan proses pembelajaran yang menyenangkan pasti siswa akan menjadi malas dan tidak akan fokus dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar.

Jika kita ketahui tugas guru yang sebenarnya adalah bisa membuat siswa itu senang dan nyaman dalam proses pembelajaran sehingga siswa memahami dan mengerti terkait mata pelajaran tersebut.Tidak hanya mentransfer ilmu tetapi bagaimana mengubah siswa dari yang belum mengetahui menjadi mengetahui,dari yang belum benar menjadi benar,dllApa manfaat pembelajaran menyenangkan ?

Dalam upaya menciptakan proses pembelajaran yang menyenangkan, banyak hal bisa dilakukan oleh guru. Sosok Guru harus mampu menciptakan proses, lingkungan dan atmosfer pembelajaran yang menyenangkan. Semakin guru berhasil menciptakan pembelajaran yang menyenangkan, anak didik pun memahami dan mengerti akan yang dipelajarinya serta akan semakin termotivasi untuk memiliki rasa ingin tahu yang lebih dan guru pun bisa berprestasi gemilang.

Namun pembelajaran yang menarik bukanlah sekadar menyenangkan yang tanpa target. Ada sesuatu yang ingin dicapai dalam proses pembelajaran, yaitu pengetahuan atau keterampilan baru serta perubahan perilaku menjadi baik. Jadi, pembelajaran yang menarik haruslah memfasilitasi serta memotivasi siswa untuk berhasil mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan optimal, dengan cara yang mudah, cepat, dan menyenangkan( pendapat ini justru disampaikan oleh siswa).

Adapun manfaat dari pembelajaran yang menyenangkan tersebut, karena dapat membuat siswa dalam memperoleh ilmu tanpa beban baik fisik serta pikiran sehingga siswa menjadi senang dan nyaman dalam zona tersebut.

Lebih-lebih jika kita menginginkan proses pembelajaran yang standar, yaitu proses pembelajaran yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik sebagaimana diamanatkan oleh pasal 19 ayat (1) PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, jelas, pertama-tama pembelajaran harus menarik.Point : Guru menjadi pihak yang paling bertanggung jawab dalam pengelolaan pembelajaran di ruang kelas.Baik strategi maupun metode pembelajaran yang digunakan sangat menentukan efektif dan kondusif atau tidaknya suasana belajar.Guru tidak hanya perlu menguasai materi pelajaran,tetapi yang sangat penting adalah mampu menguasai dinamika kelas yang dihuni oleh berbagai sifat dan watak siswa yang berbeda-beda dalam satu tempat, serta guru seharusnya membuat proses pembelajaran terasa menyenangkan dan mengubah perilaku siswa menjadi baik atau lebih baik. Jika guru tidak mampu menguasai dinamika kelas, suasana kelas akan gaduh dan ribut oleh sikap dan perbuatan siswa yang beraneka ragam serta timbulnya rasa malas dan bodo amat terhadap guru yang menyampaikan materi pelajaran

Counterpoint : Bersenang-senang yang terlalu sering juga dapat mengganggu pelajaran, jika suasana belajar tidak nyaman akan membuat dampak negatif bagi siswa yaitu kosentrasi belajar siswa terganggu. Jadi, suasana belajar yang kondusif akan tercipta apabila suasana di ruang kelas dan di lingkungan sekitarnya, mendukung terlaksananya proses belajar siswa. Proses belajar yang kondusif akan menghantarkan siswa pada hasil belajar yang optimal dan perilaku siswa menjadi lebih baik.

Bernike Goinxha Rumondang Hutagaol331512214

1. pembelajaran menyenangkan akan menghasilkan pembelajaran yang baik karena dengan belajar yang menyenangkan akan meningkatkan motivasi siswa akan pelajaran, sehingga membuat siswa tidak mudah bosen untuk belajar dan ketika siswa mulai bosen untuk belajar hal ini akan membuat siswa malas untuk belajar. Proses pembelajaran yang menyenangkan akan membuat siswa menjadi lebih konsentrasi dan lebih mudah mengerti konsep dari materi, dengan begitu akan tercipta hasil pembelajaran yang baik.

2. sangat diperlukan. Karena dengan membuat belajar menyenangkan akan membuat siswa tertarik akan materi yang dipelajari dan membuat proses pembelajaran menjadi efektif. Pembelajaran yang efektik akan membuat suasana yang menimbulkan konsentrasi belajar siswa sehingga keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan menjadi lebih baik.

3. Point : ya. Sebagai seorang guru mempunyai tugas yaitu membuat suasana pembelajaran menjadi menyenangkan, agar siswa tidak cepat bosan selama proses pembelajaran dan bisa membuat motivasi belajar siswa meningkat. Karena seorang guru dituntut bukan hanya sebagai pendidik dan pengajar, tetapi juga sebagai fasilitator dan motivator yang baik untuk siswa. Proses pembelajaran yang menyenangkan dapat dibuat dengan berbagai cara. Sebagai contoh belajar yang variatif, ice breaking, playing games, dll. Belajar yang variatif karena guru menyadari bahwa setiap siswa memiliki gaya belajar yang berbeda-beda sehingga guru harus mampu memahaminya. Ice breaking dapat dibuat ketika dalam proses pembelajaran siswa sudah mulai tidak konstrasi. Dengan ice breaking dapat menarik kembali perhatian siswa, seperti menggerakan organ tubuh, yel-yel, bernyanyi,dll. Dan yang paling penting dalam proses pembelajaran guru harus bisa ramah kepada siswa agar siswa dapat rileks sehingga tercapai proses pembelajaran ang menyenangkan.

Counterpoint :bersenang-senang tidak akan mengganggu proses pembelajar jika masih dalam batas yang baik dalam proses pembelajaran dan tidak bertolak belakang dengan materi yang disampaikan. Bahkan dengan proses pembelajaran yang menyenangkan siswa akan menjadi lebih mengerti tentang materi yang disampaikan. Dengan proses pembelajaran yang menyenangkan akan menciptakan suasana belajar yang rileks dan siswa menjadi lebih termotivasi untuk belajar.

BungaYovita Martines3315122109

1. Menurut teori Mulyasa, pembelajaran menyenangkan merupakan suatu proses pembelajaran yang di dalamnya terdapat suatu kohesi yang kuat antara guru dan siswa, tanpa ada perasaan terpaksa atau tertekan. Karena kuatnya kohesi antara guru dan siswa, maka komunikasi antara guru dan siswa akan belajar lebih baik sehingga meningkatkan hasil belajar. Menurut saya, teori penjelasan diatas, benar

adanya. Hanya saja, perlu adanya pembatasan pada definisi menyenangkan itu sendiri. Perlu adanya pertimbangan waktu pembelajaran, materi yang disampaikan dan faktor-faktor lainnya yang mungkin dapat meciptakan pembelajaran yang efektif dan efisien.

2. Menurut buku ajar Teori Belajar dan Pembelajaran yang diterbitkan UNJ, menyenangkan adalah salah satu unsur dari PAKEM (Pembelajaran Aktif Kreatif, Efektif dan Menyenangkan) yang pertama kali dikenalkan oleh Pemerintah RI, UNICEF dan UNESCO. Pengembangan model belajar ini terus dilakukan. Model belajar ini dirasa baik untuk pendidikan di dunia. Oleh sebab itu, membuat belajar menyenangkan perlu dilakukan saat ini. Tidak hanya pada guru baru, tetapi menurut saya guru yang senior pun seharusnya dapat memakai model belajar ini.

3. Point: Guru seharusnya membuat pembelajaran menyenangkan. Seperti yang telah dibahas pada nomor 1 dan 2. Guru memang seharusnya dapat membuat suasana yang menyenagkan di dalam kelas agar memaksimalkan proses dan hasil pembelajaran yang akan didapat nantinyaCounterpoint: Bersenang-senang dapat mengganggu pembelajaran.Tidak semua hal yang menyenangkan dalam proses pembelajaran dapat mengganggu pembelajaran. Begitu pula semua hal yang yang menyenangkan tidak semua dapat mendukung pembelajaran. Sehingga pada proses pembelajaran tersebut harus ada batas-batas yang mampu memilah proses yang paling baik untuk menyampaikan materi yang akan diajarkan. Oleh sebab itu, guru diharapkan memiliki kemampuan dalam mempertimbangkan cara mengajar untuk mendapatkan hasil yang maksimal

Dewi Damayanti3315122120

1. Belum tentu. Karena proses pembelajaran yang menyenangkan belum cukup untuk menghasilkan pembelajaran yang baik. Pembelajaran yang baik itu adalah proses pembelajaran yang efektif yaitu yang menghasilkan apa yang harus dikuasai siswa setelah proses pembelajaran berlangsung. Oleh karena itu, jika hanya menyenangkan tetapi tidak efektif dan aktif, maka pembelajaran tersebut tak ubahnya seperti bermain biasa. Akan tetapi, pembelajaran yang menyenangkan ini dapat menghasilkan siswa yang aktif fisik maupun aktif mental. Dan pembelajaran yang menyenangkan, kegembiraan belajar merupakan penentu utama kualitas dan kuantitas dalam belajar.

2. Sangat perlu. Karena pembelajaran yang menyenangkan dapat menjadikan siswa aktif fisik maupun mental. Kegembiraan dalam belajar merupakan penentu utama kualitas dan kuantitas dalam belajar. Menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan maka tentunya akan membuat anak didik senang untuk memperhatikan proses pembelajaran yang diberikan sehingga dapat menghilangkan kejenuhan, kemalasan serta sikap acuh tak acuh bagi anak didik. Bagi anak didik yang tertanam rasa suka dan senang akan senang untuk terus belajar tanpa ada tekanan dan batasan waktu tertentu.

3. Point: Iya, guru seharusnya membuat pembelajaran terasa menyenangkan dikarenakan dapat menghilangkan kejenuhan, dan peserta didik akan terus belajar tanpa ada unsur tekanan dan batasan waktu tertentu. Kegembiraan dalam belajar merupakan penentu utama kualitas dan kuantitas belajar, serta dapat menghasilkan siswa yang aktif fisik maupun mental.Counterpoint: Iya, dalam artian bersenang-senang hanya bermain main saja, tidak menghasilkan apa yang dikuasai siswa setelah proses pembelajaran berlangsung. Jika seperti ini bisa mengikis keseriusan dan kesungguhan yang dibutuhkan dalam pembelajaran atau kerja intelektual tingkat tinggi. Selain itu dapat menyebabkan peserta didik menghindari tekanan dan tantangan dan menjungkirbalikan kerja keras pada kelakar, tidak meyelesaikan masalah.

Dinda Novia Wulandari3315122090

Iya, membuat pembelajaran yang menyenangkan akan menghasilkan pembelajaran yang baik. Karena dengan membuat proses pembelajaran yang menyenangkan maka tentunya akan membuat siswa senang untuk memperhatikan proses pembelajaran yang diberikan sehingga dapat menghilangkan kejenuhan, kemalasan serta sikap acuh tak acuh bagi siswa. Bagi siswa yang tertanam rasa suka dan senang terhadap belajar, mereka akan senang untuk terus belajar tanpa ada tekanan dan batasan waktu tertentu.

Membuat pembelajaran yang menyenangkan merupakan tugas guru, guru sebagai pendidik harus mampu memiliki keikhlasan yang tinggi dalam mengajar. Setelah ikhlas tumbuh di hati, maka akan terlihatlah kebahagiaan seorang guru. Pada saat guru senang maka akan terlihat wajah yang ramah dan penuh dengan senyuman. Pembelajaran yang menyenangkan akan dimulai dari wajah yang penuh dengan senyuman. Ketika seorang pengajar memiliki perasaan bahagia atau senang dan penuh antusias maka semua siswa akan memperhatikan serta mendengarkan apa yang disampaikan walaupun materi yang disampaikan materi yang sulit. Jam pelajaran yang berlangsung selama beberapa jam tidak akan terasa karena semua siswa memperhatikan dan mendengarkan materi yang disampaikan dengan penuh rasa antusias yang tinggi. Oleh sebab itu, sangat perlu membuat pembelajaran yang menyenangkan.

Point: Suasana belajar-mengajar yang menyenangkan akan membuat siswa memusatkan perhatiannya secara penuh pada belajar sehingga waktu curah perhatiannya (“time on task”) tinggi. Menurut hasil penelitian, tingginya waktu curah perhatian terbukti meningkatkan hasil belajar. Sehingga pembelajaran yang menyenangkan perlu dilakukan oleh guru untuk menghasilkan pembelajaran yang baik. Guru dapat menggunakan alat bantu dan berbagai cara dalam membangkitkan semangat, termasuk menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar untuk menjadikan pembelajaran yang menarik dan menyenagkan yang cocok bagi siswa. Lingkungan (fisik, sosial, budaya) merupakan sumber yang sangat kaya untuk belajar siswa. Penggunaan lingkungan sebagai sumber belajar sering membuat siswa merasa senang dalam belajar. Belajar dengan menggunakan lingkungan tidak selalu harus keluar kelas, bahan dari lingkungan dapat dibawa ke ruang kelas untuk menghemat biaya dan waktu. Pemanfaatan lingkungan dapat mengembangkan sejumlah ketrampilan seperti mengamati (dengan seluruh indera), mencatat, merumuskan pertanyaan, berhipotesis, mengklasifikasikan, dan membuat gambar/diagram.Counterpoint: Membuat pembelajaran yang menyenangkan tidaklah cukup jika proses pembelajaran tidak efektif, yaitu tidak menghasilkan apa yang harus dikuasai siswa setelah proses pembelajaran berlangsung, sebab pembelajaran memiliki sejumlah tujuan pembelajaran yang harus dicapai. Jika pembelajaran hanya aktif dan menyenangkan tetapi tidak efektif, maka pembelajaran tersebut seperti bermain biasa. Oleh karena itu, keseluruhan kegiatan perlu dirancang dalam kurikulum, diwujudkan dalam pelaksanaan pembelajaran, dan penilaian yang terukur sehingga pembelajaran yang menyenangkan (bersenang-senang) tidak akan mengganggu pembelajaran, tetapi dapat memotivasi siswa untuk lebih giat belajar.

Dita Indah Lestari3315122093

1. Ya, karena dengan pembelajaran yang menyenangkan, makasiswa akan memahami materi dengan baik sehingga outputnya pun akan baik. Selain itu, siswa juga merasa lebih nyaman belajar karena proses pembelajaran berlangsung menyenangkan sehingga pelajaran yang sulit akan menjadi mudah.

2. Pembelajaran menyenangkan diperlukandalam proses belajar dan mengajar karena membuat beban psikologi siswa berkurang sehingga siswa menjadi lebih aktif saat proses pembelajaran berlangsung dan membuat siswa termotivasi untuk mencari konsep dari materi yang disampaikan sehingga menjadi proses belajar yang bermakna.

3. Point : Ya, seharusnya guru sebagai pendidik membuat suatu pembelajaran yang menyenangkan agar siswa lebih memahami materi yang diajarkan. Selain itu, siswa juga lebih aktif di dalam kelas sehingga stimulus yang diberikan guru akan mendapat respon yang baik dari siswa.

Counter point :Hal ini tergantungs ituasi dan kondisi. Belajar yang terfokus pada metode ceramah akan membuat murid jenuh dan tidak focus, untuk itu diperlukan relaksasi dalam pembelajaran seperti diskusi tentang materi yang disampaikan yang dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari atau dapat juga menyelipkan games di tengah-tengah proses pembelajaran sehingga siswa tidak menjadi bosan dan proses pembelajaran tidak menjadi monoton.

Dwi Ayu Damayanti3315122088

Iya, pembelajaran yang menyenangkan akan menghasilkan pembelajaran yang baik. Dalam hal ini, pembelajaran menyenangkan bukan berarti bersenang-bersenang saat belajar yang dapat mengganggu pembelajaran, menyenangkan di sini berarti saat berlangsungnya pembelajaran terdapat suasana yang rileks, bebas dari tekanan, aman, menarik, bangkitnya minat belajar, adanya keterlibatan dan perhatian penuh dari peserta didik, lingkungan belajar yang menarik, bersemangat, perasaan gembira, dan konsentrasi yang tinggi. Dalam hal ini perlu diciptakan suasana yang demokratis dan tidak ada beban, baik guru maupun siswa dalam melakukan proses pembelajaran. Pembelajaran yang menyenangkan selalu melibatkan peran aktif siswa atau student center, sehingga siswa merasa dirinya memiliki peran yang besar dalam proses pembelajaran dan semakin antusias dalam belajar.

Belajar yang menyenangkan dapat diwujudkan melalui proses belajar yang menarik dan tidak membosankan. Sehingga mereka tertarik terhadap materi yang disampaikan. Oleh karena itu penting bagi guru untuk mengaplikasikan kegiatan pembelajaran yang menarik di kelas misalnya dengan cara menyapa siswa dengan ramah dan bersemangat, menciptakan suasana rileks, memotivasi siswa, dan menggunakan metode pembelajaran yang variatif.

Namun pembelajaran yang menarik bukanlah sekadar menyenangkan yang tanpa target. Ada sesuatu yang ingin dicapai dalam proses pembelajaran, yaitu pengetahuan atau keterampilan baru. Jadi, pembelajaran yang menarik haruslah memfasilitasi siswa untuk berhasil mencapai tujuan pembelajaran secara optimal, dengan cara yang mudah, cepat, dan menyenangkan. Adapun manfaat dari pembelajaran

yang menarik tersebut, karena dapat mengurangi atau bahkan menghilangkan beban psikiologis siswa, tentunya akan mengefektifkan sekaligus mengefisienkan aktivitas belajar-mengajar di kelas. Kita menyadari bahwa pembelajaran yang efektif dan efisien membutuhkan kerja sama yang kompak antara guru dan siswa. Dalam proses pembelajaran itu harus terjadi interaksi yang intensif antarberbagai komponen sistem pembelajaran (guru, siswa, materi belajar, lingkungan).

Aplikasi dari belajar menyenangkan yaitu seorang guru dapat memberikan motivasi kepada siswanya. Motivasi adalah sebuah konsep utama dalam banyak teori pembelajaran. Motivasi ini sangatlah dikaitkan dengan dorongan, perhatian, kecemasan, dan umpan balik/penguatan. Adanya dorongan dalam diri individu untuk belajar bukan hanya tumbuh dari dirinya secara langsung, tetapi bisa saja karena rangsangan dari luar, misalnya berupa stimulusmodel pembelajaran yang menarik memungkinkan respon yang baik dari diri peserta didik yang akan belajar. Respon yang baik tersebut, akan berubah menjadi sebuah motivasi yang tumbuh dalam dirinya, sehingga ia merasa terdorong untuk mengikuti proses pembelajaran dengan penuh perhatian dan antusias. Apabila dalam diri peserta didik telah tumbuh respon, hingga termotivasi untuk belajar, maka tujuan belajar akan lebih mudah dicapai. Peserta didik yang antusias dalam proses pembelajaran memiliki kecenderungan berhasil lebih besar dibanding mereka yang mengikuti proses dengan terpaksa.

Dalam penjelasan di atas telah terbukti bahwa dalam proses belajar, siswa membutuhkan suasana yang menyenangkan dengan belajar aktif dan demokratis. Seorang guru juga harus pandai mengemas pembelajaran menjadi menarik dengan tujuan yang jelas dan terarah, bukan hanya bersenang-senang tanpa mengahasilkan apapun. Karena dengan pembelajaran yang menyenangkan siswa semakin antusias dan termotivasi untuk belajar, sehingga hasil pembelajaran menjadi lebih baik.

Elisa Zulia Fitri3315122095

1. Ya ,Karena dengan pembelajaran yang menyenangkan memberikan efek positif terhadap siswa seperti:

Terciptanya suasana belajar yang rileks dan menyenangkan sehingga konsentrasi belajar siswa menjadi tinggi

Mendorong siswa untuk terlibat akif secara fisik,emosional dan mental dalam proses belajar sehingga akan tercipta hal-hal yang kreatfi,produktif dan inovatif

Meningkatkan minat belajar siswa Menarik perhatian dan fokus siswa sehingga antusias untuk menerima pelajaran

Hal – hal tersebut yang menjadikan proses pembelajaran efektif sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai secara maksimal dan meningkatnya hasil belajar.

2. Perlu, Motivasi tidak hanya tumbuh dari diri sendiri secara langsung , rangsangan dari luar memungkinkan untuk meningkatkan motivasi seseorang. Dengan stimulus proses belajar yang baik dan menyenangkan akan mendapatkan respon yang baik pula dari siswa sehingga ia terdorong untuk mengikuti proses pembelajaran dengan penuh perhatian dan antusias serta siswa termotivasi untuk semakin aktif dan berprestasi pada kegiatan belajar berikutnya.

3. Point : Ya saya setuju dengan pernyataan tersebutBanyak faktor yang menyebabkan ketidakmampuan siswa untuk menyerap pelajaran antara lain proses pembelajaran yang tidak menyenangkan dan membosankan sehingga siswa tidak termotivasi dan antusias untuk mengikuti kegiatan belajar. Hal seperti inilah yang menjadi tolak ukur bagi guru untuk menciptakan proses pembelajaran yang menyenangkan sehingga dapat meningkatkan keberhasilan dalam proses pembelajaran. Seorang pendidik harus memahami bahwa ketika proses belajar dibuat menyenangkan maka akan meningkatkan minat dan motivasi siswa sehingga tujuan

pembelajaran dapat dicapai secara maksimal serta siswa lebih mudah untuk menyerap informasi dan pengetahuan yang disampaikan.Counter point : Saya tidak setuju dengan pernyataan tersebutKata “ bersenang-senang” dapat mengandung banyak presepsi. Disini saya mengartikannya dengan makna yang positif .Penyampaian materi tidak harus disampaikan dengan cara yang monoton. Guru bisa menyajikan dengan berbagai cara yang menarik minat siswa untuk memberikan fokus dan perhatiannya. Dengan media pembelajaran, guru dapat menyajikan materi dengan metode yang bervariasi. Contohnya seperti games , games bukan hanya dilakukan diluar kegiatan belajar, tapi ketika kegiatan belajar berlangsung pun bisa dilakukan. Memberikan ice breaking ketika kegiatan belajar bisa mengembalikan kembali konsentrasi dan fokus belajar siswa. Hal-hal inilah yang saya artikan sebagai bersenang-senang.

Fiah Ismi Shintya3315122098

Pada hakekatnya inti dari pendidikan di sekolah adalah proses belajar mengajar. Semua pihak yang tersangkut di dalamnya, baik kepala sekolah, guru, konselor, siswa, petugaslainnyamaupun orang tuasiswasangatmengharpkanterjadinya proses belajarmengajar yang optimal. Terjadinya proses belajar yang optimal, diharapkan siswa akan mampu meraih prestasi yang tinggi. Untu kitu, selain senantiasa menyempurnakan system pengajarannya, disekolah juga mengupayakan terjadinya motivasi belajar.Beberapa cara yang dapat dilakukan agar siswa mempunyai motivasi belajar yaitu menciptakan rasa aman dan menyenangkan bagi siswa untuk mengeksplorasi serta mengekspresikan seluruh potensinya. Siswa adalah makhluk yang memiliki rasa ingin tahu. Untuk memenuhi rasa ingin tahunya, ia akan mengeksplorasi lingkungan di sekitarnya. Proses belajar berjalan lancer manakala siswa dapat menguji kemampuannya dan mencoba pengalaman baru, atau bahkan membuat kesalahan-kesalahan tanpa mendapat kecaman yang dapat menyinggung perasaan mereka. Rasa aman juga dating dari sikap yang disiplin dan konsisten. Dengan keteraturan, siswa akan merasa pasti mengenai apa yang boleh dan tidak boleh dilakukannya. Ketidakpastian akan menimbulkan keraguan dan ketakutan berbuat salah, yang menyebabkan hilangnya motivasi. Disiplin yang baik dan tidak kaku harus diterapkan oleh guru dan orang tua, karena tujuan disiplin adalah menolong siswa guna menjadi individu yang independen, mandiri, dan dapat menentukan peran mereka sendiri. Disiplin harus ditegakkan berdasarkan aturan yang masuk akal, kooperatif dan tidak otoriter.

Begitu juga seorang guru juga harus mempunyai strategi pembelajaran yang menarik bagi siswa salahsatunya adalah pembelajaran yang menyenangkan. Strategi pembelajaran merupakan komponen yang penting dalam pembelajaran, strategi pembelajaran terkait dengan bagaimana materi disiapkan, metode apa yang terbaik untuk menyampaikan materi pembelajaran tersebut, dan bagaimana bentuk eveluasi yang tepat digunakan untuk mendapatkan umpan balik pembelajaran.

Pengertian strategi pembelajaran adalah siasat atau kiat yang sengaja direncanakan oleh guru, berkenaan dengan segala persiapan pembelajaran agar pelaksaan pembelajaran berlajan dengan lancer dan tujuannya yang berupa hasil belajar bisa tercapai secara optimal.

Pembelajaran menyenangkan adalah adanya pola hubungan baik antara guru dengan siswa dalam proses pembelajaran,, tanpa adaya peraasaan. Guru memposisikan diri sebagai mitra belajar siswa, bahkan dalam hal tertentu tidak menutup kemungkinan guru belajar dari siswanya. Dengan demikian, pembelajaran menyenangkan menjadis arana yang membuat fasilitator maupun siswa menjadi santai menjalani materi per materi pelajaran sehingga hasilnya akan maksimal.

Pembelajaran yang menyenagkan apabila di dalamnya terdapats uasana yang rileks, bebas tekanan, aman, menarik, bangkitnya minat belajar, adanya ketelibatan penuh, perhatian peserta didik tercurah, lingkungan belajar yag menarik, bersemangat, perasaan gembira, konsentrasi tinggi. Sementara

sebaliknya pembelajaran menjadi tidak menyenanangkan apabila suasana tertekan, perasaan terancam, perasaan menakutkan, merasa tidak berdaya, tidak bersemangat, malas/tidak berminat, jenuh/bosan, suasana pembelajara monoton, pembelajaran tidak menariksiswa. Jadi, kesimpulannya pembelajaran yang menyenangkan sanga tdibutuhkan dalam proses pembelajaran. Tetapi, kategori menyenangkan dalam proses pembelajaran harus masih berada dalam konteks materi yang sedang dipelajari sehingga siswa dapat menerima ilmu pengetahuan dengan mudah.

Fitra Hidayani3315122089

1. Ya, pembelajaran yang menyenangkan dapat menghasilkan pembelajaran yang baik. Karena pembelajaran yang menyenangkan dapat diciptakan dengan pembelajaran yang disesuaikan dengan gaya belajar anak didik. Sehingga dapat tercipta suasana pembelajaran yang menyenangkan.

2. Perlu. Karena penerimaan informasi ataupun pengetahuan itu mudah diterima, mengerti dan diingat terus menerus apabila terjadi proses pembelajaran yang terus menurus, step by step, dan bersifat menyenangkan.

3. Point: Ya, guru seharusnya membuat terasa menyenangkan karena dengan begitu akan tercipta proses belajar mengajar yang efektif. Dengan cara yang menyenangkan maka siswa dapat menyimak dan memahami materi yang sedang diberikan hingga akhir proses pembelajaran.Counterpoint: Tidak karena pembelajaran yang menyenangkan tidak selalu tercipta dengan bersenang senang, pembelajaran menyenangkan dapat diciptakan dengan media yang menarik perhatian anak didik dan memerlukan peran anak didik dalam menciptakan pembelajarannya sehingga anak dapat memahami dengan baik sehingga dapat kembali diaplikasikan oleh anak didik.

Gita Rochaya3315122117

1. Ya, sebab pembelajaran yang menyenangkan akan lebih diingat siswa karena adanya pengalaman baik dan menyenangkan. Tugas utama guru adalah menciptakan situasi agar siswa dapat dan memahami konsep sehingga akan menghasilkan pembelajaran yang baik sesuai dengan tujuan belajar. Guru yang hanya bisa mengajar dengan metode konvesional akan membuat suasana yang membosankan, mengatuk, pasif dan hanya mencatat dan mendengarkan saja. Hal ini kurang efektif dalam pembelajaran.

2. Perlu. Karena dengan membuat pelajaran yang menyenangkan akan lebih menumbuhkan minat belajar yang lebih giat lagi. Berkaitan dengan proses belajar, agar tercipta suasana kegiatan belajar mengajar yang efektif yang dapat mewujudkan hasil belajar yang memuaskan ternyata dibutuhkan suatu dorongan dari dalam jiwa siswa (motivasi). Peran motivasi sangat potensial untuk mendukung keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini juga sesuai dengan teori yang pertama kali diperkenalkan oleh Pogram Mnajemen Brbasis Skolah (Mlam proyek MBE (managiing Basic Education) dengan bantuan teknis dari USAID. Dalam perkembanganya kemudian, PAKEM telah diadopsi sebagai salah satu kebijakan dalam peningkatan mutu kegiatan belajar dan pembelajaran di sekolah. Model pembelajaran aktif sekarang telah memperoleh dukungan legal yang tercantum dalam peraturan pemerintah No. 19 Tahun 2005 Pasal 19 Ayat (1), yang menetapkan, bahwa proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivbasi peserta didik untuk berpatisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreatifitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

3. Point: Sangat setuju, sebab dengan pembelajaran yang menyenangkan semua mata pelajaran yang sulit akan terasa lebih mudah dan tidak akan menjadi beban. Dan juga akan menumbuhkan minat untuk lebih memahami konsep. Dibandingkan dengan pembelajaran dengan ceramah pembelajaran yang menyenangkan lebih efektif. Suasana belajar yang nyaman memungkinkan siswa untuk memusatkan pikiran dan perhatian kepada apa yang sedang dipelajari. Sebaliknya, suasana belajar yang tidak nyaman dan membosankan akan membuat kosentrasi belajar siswa terganggu. Tentu saja akan sia-sia untuk berharap hasil belajar yang optimal.Counterpoint: Bersenang-senang dapat mengganggu pembelajaran hal ini mungkin saja bisa terjadi apabila pembelajaran yang menyenangkan tersebut tidak sesuai atau tidak berhubungan dengan materi atau tujuan pembelajaran dalam arti keluar dari konteks.

Hendy Santoso3315122092

Pendapat saya : meurut saya benar pembelajaran yang menyenangkan dapat menghasilkan yang baik, karena konteks menyenangkan disini yaitu bagaimana membuat peserta didik dapat mengikuti pelajaran dengan konsisten/berkelanjutan, membuat semangat peserta didik untuk menunggu apa yang akan disampaikan selanjutnya dengan kata lain membuat peserta didik berpacu dalam ‘penasaran’nya. Agar materi yang guru sampaikan dapat dipahami dengan benar dan jelas. Sehingga peserta didik dapat termotivasi dan membuat peserta didik yang menunggu guru bukan guru yang menunggu peserta didik .

Pendapat saya : menurut saya perlu, sebagai guru pemula membuat pembelajaran yang menyenangkan sangat perlu untuk guru pemula, kerena guru pemula berarti guru itu pertama kali mengajar, dan apa jadinya jika pertama kali mengajar guru tidak membuat suasana kelas itu menyenangkan atau bahkan membuat peserta didik merasa takut diajarnya?. Akan membuat guru tersebut tidak diharapkan lagi kedatangannya. Maka dari itu sebagai guru pemula dapat memberikan kesan pertama dengan baik dan menarik yang akan membuat peserta didik itu senang mengikuti pelajaran yang diajarnya. Bila diperlukan usahakan sesekali memberikan sedikit joke/humor kepada peserta didik agar mereka tidak merasa bosan.

Point : Pendapat saya : menurut saya guru harus membuat pembelajaran menyenangkan seperti yang sudah saya jabarkan diatas, mengapa guru harus membuat pembelajaran yang menyenangkan. Salah satunya membuat peserta didik merasa nyaman dan tidak bosan. Sehingga menginginkan guru untuk masuk ke kelasnya lagi.Counterpoint : Pendapat saya : konteks menyenangkan disini bukan untuk bersenang-senang sehingga membuang-buang waktu. Karena sudah jelas perkataan Imam Syafi’i : Jika engkau tidak disibukan dengan kebaikan maka engkau disibukan dengan keburukan. Namun menyenangkan yang membuat peserta didik merasa senang menerima pembelajaran dari guru.Ketika saya berdiskusi dengan Ibu saya sebagai guru PAUD bersenang-senang sangat dibutuhkan karena peserta didik akan mudah menyerap ketika suasana hati mereka senang. Ketika peserta didik sedang bersenang-senang selalu dalam pengawasan agar si peserta didik tetap pada jalur yang benar. Kebanyakan guru PAUD selalu membuat permainan yang menyenangkan, permainan yang penuh hikmah yang bisa diambil manfaatnya. Contohnya ketika belajar angka dan sturktur tubuh hewan/manusia guru PAUD sering menggunakan puzzle agar peserta didik dengan penuh semangat untuk belajarnya. Dan terakhir guru PAUD sering menerapkan teori bahavioristik yaitu dengan teknik reward membuat perserta didik menjadi semangat kembali ketika semangatnya sudah mulai turun. Itulah yang dilakukan guru PAUD agar tetap memberikan nilai-nilai akhlak dengan baik. Karena akhlak dibentuk sejak dini.

Ilham Samara3315122086

1. Iya, karena dengan pembelajaran yang menyenangkan maka siswa/peserta didik akan merasa tertarik dengan pembelajaran (materi) yang akan disampaikan oleh pengajar dan peserta didik dapat menyerap materi yang diberikan dengan lebih mudah

2. Sangat perlu apabila pembelajaran tersebut menyenangkan. Karena dengan adanya pembelajaran yang menyenangkan pasti peserta didik akan lebih mudah tanpa ada nya tekanan sedikit pun. Siswa dapat mengeluarkan semua kemampuan nya untuk menyerap ilmu-ilmu yang diberikan karena pembelajaran yang menyenangkan

3. Point: Iya seharusnya guru membuat pembelajaran menyenangkan kalau bukan guru siapa lagi karena dalam pembelajaran guru lah yang dominan didalamnya tanpa melepas peran peserta didik yang juga aktif. Dengan guru membuat pembelajaran menyenangkan siswa akan lebih minat kepada pembelajaran bila tidak pembelajaran tersebut akan sangat tidak menarik atau membosankan dan konsentrasi siswa terhadap pembelajaran akan menurunCounterpoint: Bisa jadi pembelajaran yang terlewat menyenangkan bias menjadi melupakan pembelajaran yang sesungguhnya, berbahaya kalau guru tersebut terlalu banyak games atau yang lain nya. Menyenangkan dalam belajar nya harus normal jangan terlalu senang dan melupakan inti dari pembelajaran tersebut

Inayah Maulida Sandini3315122105

Menurut Mulyasa, pembelajaran menyenangkan (joyfull instruction) merupakan suatu proses pembelajaran yang didalamnya terdapat suatu kohesi yang kuat antara guru dan siswa, tanpa ada perasaan terpaksa atau tertekan. Pembelajaran menyenangkan adalah adanya pola hubungan baik antara guru dengan siswa dalam proses pembelajaran. Guru memosisikan diri sebagai mitra belajar siswa, bahkan dalam hal tertentu tidak menutup kemungkinan guru belajar dari siswanya. Dalam hal ini perlu diciptakan suasana yang demokratis dan tidak ada beban, baik guru maupun siswa dalam melakukan proses pembelajaran. (DR.Rusman, M.Pd, 2011, hlm.326)Pembelajaran dikatakan menyenangkan apabila di dalamnya terdapat suasana yang rileks, bebas dari tekanan, aman, menarik, bangkitnya minat belajar, adanya keterlibatan penuh, perhatian peserta didik tercurah, lingkungan belajar yang menarik, bersemangat, perasaan gembira, konsentrasi tinggi. (Dra. Indrawati, M.Pd dan Drs. Wawan Setiawan, 2009, hlm. 24)Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, pembelajaran merupakan aktivitas yang paling utama. Ini berarti bahwa keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung pada bagaimana proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif. Pembelajaran efektif adalah apabila terciptanya suasana yang menimbulkan konsentrasi belajar siswa.Menurut hasil penelitian, konsentrasi yang tinggi meningkatkan hasil belajar. Tentu saja konsentrasi yang tinggi tidak akan terwujud jika kondisi kelas tidak nyaman. Oleh karena itu pengaturan lingkungan belajar sangat diperlukan agar anak mampu melakukan kontrol terhadap pemenuhan kebutuhan emosionalnya. Lingkungan belajar yang demokratis memberi kebebasan kepada anak untuk melakukan pilihan-pilihan tindakan belajar dan akan mendorong anak untuk terlibat secara fisik, emosional dan mental dalam proses belajar, sehingga akan dapat memunculkan kegiatan-kegiatan yang kreatif-produktif. (DR. C. Asri budiningsih, 2005, hlm. 7)Karena pembelajaran menyenangkan menciptakan suasana belajar yang demokratis, dan menimbulkan konsentrasi belajar siswa, maka proses pembelajaran dapat berlangsung dengan efektif, sehingga hasil belajar pun akan meningkat, maka jawabannya YA.

Jeremy Harmer menjelaskan bahwa motivasi belajar siswa datang dari dua faktor. Pertama; faktor ekstrinsik, yaitu faktor dari luar yang bisa membuat siswa mau belajar karena hasil yang akan mereka dapatkan, seperti nilai bagus, lulus ujian, dan sebagainya. Kedua; faktor intrinsik atau faktor dari dalam, yang berasal dari dalam diri siswa untuk belajar karena mereka memang suka dan tertarik dengan apa yang akan dipelajarinya. Faktor internal bisa memberikan dampak besar terkait dengan keberhasilan proses belajar siswa. Pasalnya, bila siswa mempunyai ketertarikan dan minat, secara otomatis akan lebih mudah menguasai subjek yang dipelajari. Tapi ada pula faktor dari luar siswa yang juga bisa menumbuhkan minat/ketertarikan belajar di kelas. Faktor itu antara lain sikap guru dalam mengajar, metode yang digunakan, dan suasana belajar yang menyenangkan, karena dalam konteks pembelajaran menyenangkan, siswa lebih diarahkan untuk memiliki motivasi tinggi dalam belajar dengan menciptakan situasi yang menyenangkan dan mengembirakan. Oleh karena itu, membuat pembelajaran menyenangkan diperlukan sebagai salah satu upaya memotivasi siswa.

Point : Ya. Para guru hendaknya menyadari bahwa pembelajaran yang menyenangkan dapat meningkatkan keberhasilan dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, guru hendaknya dapat menciptakan suasana yang menyenangkan dalam setiap proses pembelajaran. Beberapa cara yang dapat dipakai guru untuk menciptakan pembelajaran yang menyenangkan antara lain dengan menambahkan ice bereaking dalam proses pembelajaran, metode yang bervariasi, menciptakan suasana yang rileks, memotivasi siswa, dan menyapa peserta dengan hangat dan antusias. Dalam konteks pembelajaran menyenangkan guru dituntut tidak hanya memerankan diri sebagai pengajar atau pendidik, tetapi juga sebagai fasilitator dan motivator bagi peserta didik.Counterpoint: Ya, karena terkadang dalam penerapan pembelajaran menyenangkan membuat situasi kelas kurang terkoordinir (dalam pembelajaran ini guru harus selalu dapat menciptakan suasana kelas yang kondusif dan menyenangkan), sehingga program pembelajaran kurang terkonsep dengan baik.

Irma Ubaedah3315122104

Menurut saya, pembelajaran yang menyenangkan itu sangat dibutuhkan oleh siswa. Karena dengan pembelajaran yang menyenangkan dapat membuat siswa aktif dan antusias dalam belajar. Sehingga pengalaman belajar yang mereka terima dapat lebih bermakna dan dapat dikenang selamanya. Contoh pembelajaran yang menyenangkan adalah pembelajaran yang materi belajarnya menggunakan metode diskusi, permainan, praktikum sederhana, dan sebagainya sehingga siswa tidak hanya aktif, tetapi juga kreatif, merasa tertantang, serta dapat meningkatkan rasa keingintahuan siswa.

Menurut Carl Rogers (pendukung Teori Belajar Humanistik) mengemukakan bahwa siswa yang belajar hendaknya tidak dipaksa, melainkan dibiarkan belajar bebas, siswa diharapkan dapat mengambil keputusan sendiri dan berani bertanggungjawab atas keputusa-keputusan yang diambilnya sendiri. Dalam konteks tersebut, Rogers mengemukakan 5 hal penting dalam proses belajar humanistik, yaitu sebagai berikut:

a. Hasrat untuk belajar : disebabkan adanya hasrat ingin tahu yang terus menerus terhadap dunia sekelilingnya. Dalam proses belajar mencari jawabnya, seseorang mengalami aktivitas-aktivitas belajar.

Dengan pembelajaran yang menyenangkan, siswa dapat meningkatkan hasrat ingin tahu melalui aktivitas-aktivitas belajar yang menyenangkan, seperti bereksperimen sederhana.

b. Belajar bermakna : seseorang yang beraktivitas akan selalu menimbang-nimbang apakah aktivitas tersebut mempunyai makna bagi dirinya. Jika tidak, tentu tidak akan dilakukannya.

Dengan melakukan aktivitas-aktivitas belajar yang menyenangkan, dapat membuat siswa merasa pembelajaran yang dilakukannya adalah pembelajaran yang bermakna karena

dapat membuat siswa senang dan terkenang atau tidak mudah melupakan pembelajaran tersebut. Karena sejatinya pembelajaran yang menyenangkan adalah pembelajaran yang lebih banyak mengasah otak kanan, dimana otak kanan itu bersifat Long Term Memory (memori jangka panjang). Contohnya belajar sambil bermain (games).

c. Belajar tanpa hukuman : belajar yang terbebas dari ancaman hukuman mengakibatkan anak bebas melakukan apa saja, mengadakan eksperimentasi hingga menemukan sendiri sesuatu yang baru.

Contohnya : melakukan eksperimen sederhana. Sehingga siswa dapat memahami teori suatu mata pelajaran secara mendalam melalui eksperimen tersebut. Dan pembelajaran juga terasa lebih menyenangkan karena dalam bereksperimen tidak ada ancaman hukuman. Sebaliknya siswa akan merasa tertantang dan rasa ingin tahu siswa pun bertambah.

d. Belajar dengan inisiatif sendiri : menyiratkan tingginya motivasi internal yang dimiliki. Siswa yang banyak berinisiatif, mampu mengarahkan dirinya sendiri, menentukan pilihannya sendiri serta berusaha menimbang sendiri hal yang baik bagi dirinya.

Contohnya : belajar sambil diskusi. Diskusi merupakan salah satu metode pembelajaran menyenangkan yang dapat diterapkan kepada siswa karena dengan berdiskusi siswa dapat dilatih untuk berinisiatif sendiri, berani mengajukan pendapat, bekerja sama dengan teman-temannya dan masih banyak yang dapat dilakukan siswa dengan berdiskusi. Tugas guru disini hanyalah sebagai fasilitator dan memonitor diskusi yang dilakukan siswa.

e. Belajar dan perubahan : dunia terus belajar, karena itu siswa harus belajar untuk dapat menghadapi kondisi dan situasi yang terus berubah. Dengan demikian, belajar yang hanya sekedar mengingat fakta atau menghafal sesuatu, dipandang tak cukup.

Disinilah pentingnya pembelajaran yang menyenangkan yaitu belajar untuk perubahan. Karena dengan pembelajaran yang menyenangkan siswa dapat meningkatkan rasa kesukaanya dalam belajar terhadap suatu mata pelajaran sehingga siswa tidak hanya sekedar menghafal tetapi memahami materi dalam pelajaran tersebut. Sehingga diharapkan dengan pemahaman yang dimiliki, siswa dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari serta dapat mengembangkannya seiring perkembangan zaman.

Kesimpulannya : pembelajaran yang menyenangkan sangat dibutuhkan oleh siswa. Dan pembelajaran yang menyenangkan dapat menghasilkan pembelajaran yang baik karena dengan pembelajaran yang menyenangkan dapat meningkatkan minat siswa dalam belajar.

Jeniper Oktapyany3315120240

1. Ya, karena dengan pembelajaran yang menyenangkan, makasiswa akan memahami materi dengan baik sehingga outputnya pun akan baik. Selain itu, siswa juga merasa lebih nyaman belajar karena proses pembelajaran berlangsung menyenangkan sehingga pelajaran yang sulit akan menjadi mudah.

2. Pembelajaran menyenangkan diperlukandalam proses belajar dan mengajar karena membuat beban psikologi siswa berkurang sehingga siswa menjadi lebih aktif saat proses pembelajaran berlangsung dan membuat siswa termotivasi untuk mencari konsep dari materi yang disampaikan sehingga menjadi proses belajar yang bermakna.

3. Point : Ya, seharusnya guru sebagai pendidik membuat suatu pembelajaran yang menyenangkan agar siswa lebih memahami materi yang diajarkan. Selain itu, siswa juga lebih aktif di dalam kelas sehingga stimulus yang diberikan guru akan mendapat respon yang baik dari siswa.

Counter point :Hal ini tergantungs ituasi dan kondisi. Belajar yang terfokus pada metode ceramah akan membuat murid jenuh dan tidak focus, untuk itu diperlukan relaksasi dalam pembelajaran seperti diskusi tentang materi yang disampaikan yang dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari atau dapat juga menyelipkan games di tengah-tengah proses pembelajaran sehingga siswa tidak menjadi bosan dan proses pembelajaran tidak menjadi monoton

Jumiati3315120239

1. Benar, karena dengan pembelajaran menyenangkan dapat memotivasi siswa dalam belajar dan mengurangi atau bahkan menghilangkan beban psikiologis siswa ketika saat proses pembelajaran , tentunya akan mengefektifkan sekaligus mengefisienkan aktivitas belajar-mengajar di kelas. Pembelajaran yang menyenangkan dapat membuat suasana kelas yang aktif sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan. Suasana belajar-mengajar yang menyenangkan dapat memusatkan perhatiannya siswa secara penuh pada belajar sehingga waktu curah perhatiannya (“time on task”) tinggi.

2. Perlu, karena dengan belajar yang menyenangkan siswa akan merasa tertantang dan termotivasi dalam menjalankan proses pembelajaran, sehingga dengan demikian tujuan pembelajaran dapat tercapai. Namun pembelajaran yang menyenangkan harus diselaraskan dengan pembelajaran yang aktif dan efektif, untuk itu untuk menciptakan pembelajaran yang menyenangkan harus ada kerja sama antara siswa, guru dan lingkungan disekitar pembelajaran. Agar pembelajaran dapat terlaksana dengan baik.

3. Point: Tentu sudah seharusnya guru menciptakan dan membuat pembelajaran yang menyenangkan agar siswa akan membuat mind set terkait mata pelajaran tersebut dengan kalimat “mudah dan mengasyikan”, karena ketika mind set siswa menimbulkan semangat dan motivasi dalam belajar maka proses penerimaan materi akan mudah ditangkap oleh siswa dan pada akhirnya tujuan pembelajaran itu sendiri tercapai.Counterpoint: Ya benar, karena sesuatu yang berlebihan itu pada dasarnya tidak baik. Bersenang – senang diperbolehkan tetapi dalam waktu yang sepantasnya dan tidak diperkenankan secara terus menerus, sebab dapat menimbulkan rasa malas dan keterbuaian dalam kesenangan. Karena sesungguhnya dalam pembelajaran dibutuhkan usaha untuk proses pembelajaran yang baik.

Maria Ulfa Mahmudah3315120237

Iya, “Membuat pembelajaran menyenangkan dapat menghasilkan pembelajaran yang baik”. Hal ini dikarenakan ketika proses dari pembelajaran itu sendiri ada unsur menyenangkan didalamnya, maka otomatis peserta didik dapat merespon dengan baik stimulus (rangsangan) yang diberikan oleh pendidik. Pembelajaran yang menyenangkan disini dapat dimulai dari wajah pendidik yang penuh dengan senyuman kebahagiaan. Dalam artian, pendidik memiliki rasa semangat dan antusias yang

tinggi ketika hedak menyampaikan materi peajaran sehingga peserta didik juga memiliki rasa antusias yang tinggi pula ketika mendengarkan materi yang disampaikan oleh pendidik. Selain itu, pendidik yang pintar memotivasi juga dapat membuat pembelajaran menjadi menyenangkan. Betapa tidak, dalam pembelajaran sering kali peserta didik merasa sedikit lesu dan tidak bersemangat dalam menerima materi pelajaran yang akan disampaikan. Hal ini dikarenakan pendidik yang kurang pandai dalam memotivasi siswanya untuk dapat menjadi lebih baik. Nah oleh sebab itu, pendidik harus pandai memotivasi setiap siswa nya dengan berbagai cara. Diantaranya pemberian nasihat atau nilai-nilai keagamaan agar peserta didik mempunyai bekal dari segi ruhaninya. Apabila dalam diri peserta didik telah tumbuh respon, hingga termotivasi untuk belajar, maka tujuan belajar akan lebih mudah dicapai. Peserta didik yang antusias dalam proses pembelajaran memiliki kecenderungan berhasil lebih besar dibanding mereka yang mengikuti proses dengan terpaksa atau asal-asalan. Selain itu dapat juga berupa pemberian reward (hadiah) kepada peserta didik yang dapat menjawab soal yang diberikan oleh pendididk. Hal ini bertujuan agar peserta didik lebih terpacu dalam menggali ilmunya. Kemudian pendidik harus menyajikan materi semenarik mungkin agar siswa tidak merasa bosan dengan penyampaian materi yang biasa saja. Dan melibatkan siswa secara langsung dalam proses pembelajarantersebut.

Sangat perlu membuat pembelajaran menjadi menyenangkan. Karena hal ini dapat meningkatkan keberhasilan dalam proses pembelajaran itu sendiri. Ketika siswa merasakan pembelajaran yang menyenangkan otomatis siswa merasa nyaman dan rileks ketika menerima materi pelajaran tersebut. Sehingga materi yang disampaikan oleh guru dapat diserap dengan baik oleh siswa. Oleh karena itu, guru hendaknya dapat menciptakan suasana yang menyenangkan dalam setiap proses pembelajaran.

Point: Guru seharusnya membuat pembelajaran terasa menyenangkan dengan cara:Membuat bahan ajar semenarik mungkin dengan menggunakan mediaMelibatkan siswa secara langsung dalam proses pembelajaranMemotivasi peserta didik agar peserta didik dapat terpacu untuk belajarSesekali mengadakan games agar siswa tidak merasa jenuh dan bosanMemberi reward (hadiah) kepada peserta didik yang berhasil mengerjakan soalCounterpoint: Bersenang-senang dapat mengganggu pembelajaran, dikarenakan dengan bersenang-senang dapat membuat siswa menjadi kurang fokus terhadap pelajaran. Konsentrasi siswa akan terpecah karena situasi seperti itu (bersenang-senang) dapat membuat mereka lengah dan akhirnya pencapaian dari pembelajaran itu sendiri kurang maksimal.

Maruni Triwana3315122119

Ya, tentu saja diperlukan pembelajaran yang menyenangkan karena dengan membuat proses belajar menyenangkan akan menghasilkan pembelajaran yang baik. Pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajarannya. Namun, sebagai pendidik guru sebaiknya memahami arti dari pembelajaran yang menyenangkan itu. Menyenangkan dalam pembelajaran bukan berarti bersenang-senang yang dapat menggangggu proses pembelajaran. Bersenang-senang dalam pembelajaran diperbolehkan asalkan bersifat edukatif dan sesuai tujuan pembelajaran.

Menyenangkan berarti tidak membelenggu, sehingga siswa memusatkan perhatiannya secara penuh pada pembelajaran, dengan demikian waktu untuk mencurahkan perhatian (time of task) siswa menjadi tinggi. Dengan demikian diharapkan siswa dapat meningkatkan hasil belajarnya dalam proses pembelajaran. Pembelajaran yang menyenangkan adalah yang membuat siswa belajar dapat memanfaatkan potensi dirinya secara optimal dengan hati dan kecerdasan pikirannya.

Pembelajaran yang menyenangkan memerlukan dukungan suasana yang mempersepsikan siswa secara positif yang didasari dengan keyakinan tinggi siswa dapat berkembang dan adaptif terhadap perubahan peradaban.

Adapun hal yang harus diperhatikan oleh guru dalam menciptakan suasana belajar dan mengajar yang menyenangkan adalah mengikutsertakan partisipasi siswa Hal ini akan berguna untuk membangun komunikasi antara guru dengan siswa, sehingga guru dapat mengetahui apa yang menjadi kebutuhan siswa. Jika tidak adanya komunikasi antara siswa dengan guru, maka siswa akan merasa canggung dan guru tidak dapat mengetahui apa yang siswa inginkan dalam proses belajarnya.

Adapun sebaiknya guru dapat menciptakan kesan awal yang baik karena hal ini akan mempengaruhi proses selanjutnya. Jika awalnya baik, menarik, maka proses pembelajaran akan lebih menggairahkan dan akan mendapatkan suasana belajar yang nyaman disana. Menyapa siswa dengan ramah dan bersemangat adalah salah satu cara memberikan kesan awal yang baik.

Berkaitan dengan pembelajaran menyenangkan adalah menciptakan lingkungan pembelajaran yang nyaman. Penciptaan lingkungan yang nyaman dapat dilakukan dengan menciptakan lingkungan yang rileks, yaitu dengan menciptakan lingkungan yang nyaman. Selajutnya, pemebelajaran yang menyenangkan juga diperlukan pemberian motivasi dari guru. Kebanyakan pendidik mengajar hanya untuk mengejar target tanpa memperdulikan pemahaman peserta didik. Padahal belajar adalah suatu bentuk aktivitas manusia yang memerlukan adanya motivasi untuk mencapai tujuan. Semakin tinggi motivasi yang didapat siswa maka semakin tinggi pula keberhasilan yang akan dicapai.

Adanya dorongan dalam diri individu untuk belajar bukan hanya tumbuh dari dirinya secara langsung, tetapi bisa saja karena rangsangan dari luar, misalnya berupa stimulus model pembelajaran yang menarik memungkinkan respon yang baik dari diri peserta didik yang akan belajar. Respon yang baik tersebut, akan berubah menjadi sebuah motivasi yang tumbuh dalam dirinya, sehingga ia merasa terdorong untuk mengikuti proses pembelajaran dengan penuh perhatian dan antusias.

Agar pembelajaran dapat menyenangkan dan efektif perlu melibatkan pembelajaran multi-inde , seperti yang dikatakan oleh Hernowo(2005), yaitu berkaitan dengan gaya belajar visual, auditorial, dan kinestetik. Oleh karena itu, untuk mengakomodir semua siswa belajar dengan latar belakang yang berbeda tersebut guru dapat menggunakan metode yang bervariasi sehingga melibatkan secara sadar semua indera dan juga pikiran otak kiri dan otak kanan. Pembelajaran juga dapat dikatakan menyenangkan jika guru dapat menjadikan materi yang diajarkan menjdi lebih menantang.

Mei Wanita Simanjuntak3315120233

1) Ya,dengan membuat pembelajaran menyenangkan akan menghasilkan pembelajaran yang baik, karena istilah pembelajaran mengacu pada dua aktivitas yaitu mengajar dan belajar. Aktivitas mengajar berkaitan dengan apa yang dilakukan oleh guru dan aktivitas belajar berkaitan dengan siswa. Hal ini seperti yang diungkap oleh Munib Chatib bahwa pembelajaran adalah proses transfer ilmu dua arah, antara guru sebagai pemberi informasi dan siswa sebagai penerima informasi. Sementara Achjar Chalil mendefiniskan pembelajaran sebagai proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Dari kedua definisi tersebut dapat dipahami bahwa dalam pembelajaran memuat tiga unsur penting yaitu :1. Proses yang direncanakan guru,

2. Sumber belajar,3. dan siswa yang belajar.Maka dalam konteks pembelajaran menyenangkan, siswa lebih diarahkan untuk memilikimotivasi tinggi dalam belajar dengan menciptakan situasi yang menyenangkan dan mengembirakan.

2) Ya perlu. Karena membuat pembelajaran menyenangkan memiliki nilai positif yang tinggi,diantaranya adalah :1. Dapat menjadikan siswa berprestasi lebih baik

2. Dapat menghilangkan beban psikologis siswa ,tentunya akan mengefektifkan sekaligus mengefisienkan aktifitas belajar-mengajar.

3. Membuat siswa mempelajari sesuatu yang menyenangkan sehingga membuatnya seolah tidak bekerja atau tidak membosankan.4. Suasananya yang rileks, bebas dari tekanan, aman, menarik, bangkitnya minat belajar.

5. adanya keterlibatan penuh, perhatian peserta didik tercurah, lingkungan belajar yang menarik, bersemangat,perasaan gembira,dan konsentrasi tinggi.

3) Point: Ya, guru sudah seharusnya membuat pembelajaran terasa menyenangkan,dengan beberapa point sebagai berikut ini :

Menyapa siswa dengan ramah dan bersemangatMenciptakan awal yang berkesan adalah penting karena akan mempengaruhi prosesselanjutnya. Jika awalnya baik, menarik, dan memikat, maka proses pembelajaran akanlebih hidup dan menggairahkan

Menciptakan suasana rileks Ciptakanlah lingkungan yang releks, yaitu dengan menciptakan lingkungan yang nyaman.Oleh

karena itu aturlah posisi tempat duduk secara berkala sesuai keinginan siswa. Bisa memakai format U, lingkaran, Cevron, dan lain-lain. Selain itu, ciptakanlah suasana kelas dimana siswa tidak takut melakukan kesalahan.

Memotivasi siswaMotivasi adalah sebuah konsep utama dalam banyak teori pembelajaran. Motivasi inisangatlah dikaitkan dengan dorongan, perhatian, kecemasan, dan umpan balik/penguatan. Adanya dorongan dalam diri individu untuk belajar bukan hanya tumbuh dari dirinya secara langsung, tetapi bisa saja karena rangsangan dari luar, misalnya berupa stimulus model pembelajaran yang menarik memungkinkan respon yang baik dari diri peserta didik yang akan belajar. Respon yang baik tersebut, akan berubah menjadi sebuah motivasi yang tumbuh dalam dirinya, sehingga ia merasa terdorong untuk mengikuti proses pembelajaran dengan penuh perhatian dan antusias.

Menggunakan ice breakingDalam pelajaran terkadang kita melihat timbulnya suasana yang kurang mendukung hingga menyebabkan tidak tercapainya tujuan dari pembelajaran. Suasana yang dimaksud adalah kaku, dingin, atau beku sehingga pembelajaran saat itu menjadi kurang nyaman.

Menggunakan metode yang variatif Individu adalah makhluk yang unik memiliki kecenderungan, kecerdasan, dan gaya belajar yang

berbeda-beda. Paling tidak ada 4 gaya belajar siswa seperti yang diungkapkan Howard Gardner yaitu Auditory, Visual, Reading dan Kinesthetic.

Counterpoint: Ya dengan bersenang – senang dapat menggangu pembelajaran,sebab bersenang-senang berbeda dengan mwenyenangkan.Dimana kondisi bersenang-senang tersebut akan menimbulkan perilaku-perilaku yang negative atau perilaku yang menganggu kondisi pembelajaran tersebut. Selain hal itu, tujuan pembelajaran yang hendak dicapai tidak akan pernah tercapai bila pelaksannaannya seperti itu.

Moh. Yudariansyah3315120236

1. Iyah, menurut teori Ausebel pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang menyeangkan dan berarti, pembelajaran yang menyenangkan akan selalu diingat karna pembelajaran yang menyenangkan juga merangsang otak kanan aktif untuk mengingat pembelajaran yang baru saja disampaikan. Jadi kita sebagai seorang guru harus menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan bervariasi.

2. Iyah, karna banyak Banyak faktor yang menyebabkan ketidakmampuan siswa dalam menyerap pelajaran yang diberikan guru diantaranya bermula dari proses pembelajaran yang tidak menarik dan membosankan. Sebagai akibatnya siswa menjadi malas dan tidak tertarik terhadap materi yang disampaikan. Oleh karena itu penting bagi guru untuk mengaplikasikan kegiatan pembelajaran yang menarik di kelas misalnya dengan cara menyapa siswa dengan ramah dan bersemangat, menciptakan suasana rileks, memotivasi siswa, dan menggunakan metode pembelajaran yang variatif.Key words : pembelajaran, menyenangkanDan akan membuat prose pembelajaran pun berjalan dengan baik dan menyenagkan.

3. Point: Sebuah pernyataan yang patut menjadi renungan bagi para guru adalah apa yang diungkapkan oleh Andi Wira Gunawan dalam buku “Genius Learning Strategy”, bahwa sesungguhnya tidak ada mata pelajaran yang membosankan, yang ada adalah guru yang membosankan, suasana belajar yang membosankan. Hal ini terjadi karena proses belajar berlangsung secara monoton dan merupakan proses perulangan dari itu ke itu juga tiadakbervariasi. Proses belajar hanya merupakan proses penyampaian informasi satu arah, siswa terkesan pasif menerima materi pelajaran. Jadi seorang guru harus bisa membuat suasana menyenagkan dalam pembelajaran.Counterpoint: Ya, bersenang-senang yang berlebihan dapat menggangu proses belajar mengajar karna siswa tidak akan memperhatikan materi yang disampaikan oleh guru tersebut. Guru dapat menggunakan metode ice breaking( Dalam pelajaran terkadang kita melihat timbulnya suasana yang kurang mendukung hingga menyebabkan tidak tercapainya tujuan dari pembelajaran. Suasana yang dimaksud adalah kaku, dingin, atau beku sehingga pembelajaran saat itu menjadi kurang nyaman.) untuk merilekskan otak atau tubuh siswa. Ice breaking sangat cocok untuk bersenang-senang dalam belajar.

Muhammad Alamsyah3315122103

1. Iya, pembelajaran yang menyenangkan akan menghasilkan pembelajaran yang baik, karena dengan pembelajaran yang menyenangkan siswa akan merasa lebih tertarik dengan pelajaran tersebut serta lebih memahami materi yang diberikan oleh guru.

2. Membuat pembelajaran yang menyenangkan itu perlu. Karena pembelajaran yang menyenangkan akan membuat siswa menjadi nyaman pada saat belajar. Dengan peserta didik nyaman, maka peserta didik akan lebih mudah memahami pelajaran yang diberikan oleh guru. Pembelajaran yang menyenangkan juga meciptakan hubungan yang baik antara guru dan siswa, sehingga siswa tidak merasa tertekan oleh cara mengajar guru tersebut, karena dengan perasaan tertekan siswa menjadi sulit untuk konsentrasi dalam belajar. Sebaliknya jika siswa belajar dengan nyaman, siswa akan lebih mudah berkonsentrasi dalam belajar.

3. Point: Ya, guru seharusnya membuat pembelajaran yang menyenangkan. Dengan pembelajaran yang menyenangkan siswa akan lebih cepat memahami pelajaran. Jika pembelajaran itu tidak menyenangkan, siswa akan merasa bosan sehingga konsentrasi siswa terhadap pelajaran akan berkurang. Oleh karena itu guru harus membuat pembelajaran yang menyenangkan, karena dengan pembelajaran yang menyenangkan siswa akan lebih mudah berkonsentrasi dalam belajar. Selain itu pembelajaran yang menyenangkan akan membuat siswa menjadi lebih aktif, sehingga stimulus yang diberikan guru akan direspon dengan baik oleh siswa.Counterpoint: Belum tentu, karena dengan dengan pembelajaran yang menyenangkan akan membuat situasi belajar menjadi lebih nyaman, sehingga tidak monoton saat belajar, karena kalau terlalu monoton siswa menjadi cepat bosan dalam belajar. Kalau belajar terlalu banyak bersenang-senang juga akan mengganggu pembelajaran, apalagi bersenang-senangnya diluar konteks pembelajaran. Yang ada siswa tidak fokus terhadap pelajaran, yang ada akan fokus terhadap kesenangan- kesenangan yang diberikan oleh guru, jadi terkesan menyepelekan pelajaran. Oleh sebab itu, dalam pembelajaran boleh saja menyenangkan, tetapi tidak boleh berlebihan apalagi diluar konteks pembelajaran.

Muhammad Ansori3315122094

1. pembelajaran yang menyenangkan dapa tmenghasilkan pembelajaran yang baik sebab bila pembelajaran itu membuat pengalaman belajar yang efektif. Anak didik akan lebih memperhatikan saat sang pengajar memberikan mata pelajaran dengan cara yang menyenangkan. Namun bila pembeljaran itu mejenuhkan siswa akan sulit untuk memahami pembelajara yang akan di sampaikan siswa akan merasa jenuh dan cenderung tidak memperhatikan pengajar. Siswa pun akan tidak menyukai suatu bidang tersebut karena pembawaan yang kurang menarik

2. Perlu cara tersebut akan membuat siswa termotivasi untuk mengetahui pelajaran dengan baik, karena sesuatu yang menyenagkan atau berkesan akan membuat orang lebih mengingat hal tersebut dibandingkan hal yang membosankan akan membuat tidak terciptanya pembelajaran yang kondusif. Agar pembelajaran menyenangkan digunakan media pembelajaran penting untuk menunjang materi yang akan di sampaikan. Media yang digunakan media yang harus mudah dimengerti dan media yang sederhana.

3. Point: Guru seharusnya menciptakan proses belajar dan mengajar dengan baik, membuat suasana pembelajaran lebih kondusif, hal tersebut akan memberikan proses pembeljaran yang baik, proses belaja rmnyenangkan yang diciptakan guru harus dipenuhi agar siswa tidak mudah jenuhCounterpoint: Tidak bergantung konteks bersenang-senang kalau bersenang senang tanpa tujuan yang jelas, itu tidak bermanfaat tetapi bersenang-senang untuk mengembalikan pikiran yang jenuh menjadi kembali bugar itu tidak apa-apa.

Muhammad Banyu Hernuseputro 3315120234

1. Menurut saya, tidak semua pembelajaran yang menyenangkan, dapat menghasikan pembelajaran yang baik. Saya akan menjelaskan kenapa belajar menyenangkan tidak semuanya baik, pembelajaran menyenangkan saja tidak cukup, belajar dengan keadaan aktif dan menyenangkan (dapat kita sebut juga pembelajaran PAKEM {Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan}) tidaklah cukup bila proses dari pembelajaran itu tidak efektif, yaitu tidak menghasilkan apa yang seharusnya dikuasai siswa dalam pembelajaran tersebut, sebab pembelajaran memiliki beberapa tujuan yang harus terpenuhi. Jika memang pembelajaran menyenangkan namun tidak efektif, maka pembelajaran tersebut tidak berbeda jauh dengan suatu permainan saja (hanya bermain biasa). Itu dia menurut saya, semoga kita sebagai guru tidak melakukan hal yang demikian, hal yang membuat pembelajaran menyenangkan tidak efektif, mari kita buat suatu rancangan terlebih dahulu sebelum mengajar agar tujuan dari pembelajaran itu dapat tercapai dan terlaksana dengan baik.

2. Kalau saya boleh berpendapat, sebenarnya sangat perlu sekali seorang guru baru (pemula) mengadakan atau membuat suatu pembelajaran yang menyenangkan, karena dengan pembelajaran yang menyenangkan dapat memicu keaktifan siswa sehingga mereka dapat membangun pengetahuannya (bukan menerima pengetahuan guru yang mereka “kucurkan” melalui ceramah), karena jika siswa tidak aktif, sungguh sangat bertentangan sekali dengan hakikat pendidikan. Namun, perlu di tekankan lagi, sebagai pemula, tidak hanya membuat pembelajatan itu menyenangkan, namun juga efektif yaitu sesuai tujuan dari pembelajaran itu sendiri. Jika tidak, sama saja seperti bermain saja. Semoga saja mereka menerapkannya sesuai tujuan, tidak hanya sebatas permainan atau dapat membuat para siswanya terhibur dan tidak mengantuk. Pembelajaran menyenangkan adalah suasana belajar-mengajar yang menyenangkan sehingga siswa memusatkan perhatiannya secara penuh pada belajar sehingga waktu curah perhatiannya tinggi.

3. Sepertinya terkesan bermain main bila ada kata kata menyenangkan, jika saya menanggapi hal ini, memang sesuat yang menyenangkan biasanya timbul dari suatu permainan. Namun, sekali lagi dan memang ini point utamanya menurut saya, bila belajar menyenangkan di terapkan secara efektif, tentunya itu tidak mengganggu dalam pembelajaran itu sendiri, malah sebaliknya, akan menimbulkan suatu pembelajaran yang bermakna dan dapat tersimpan lama, bahkan terkenang di ingatan para siswa asal belajar menyenangkan nya harus seperti ini:

Siswa terlibat dalam berbagai kegiatan yang mengembangkan pemahaman dan kemampuan mereka dengan penekanan pada belajar melalui berbuat.

Guru menggunakan berbagai alat bantu dan cara membangkitkan semangat, termasuk menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar untuk menjadikan pembelajaran menarik, menyenangkan, dan cocok bagi siswa.

Guru mengatur kelas dengan memajang buku-buku dan bahan belajar yang lebih menarik dan menyediakan ‘pojok baca’

Guru menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif dan interaktif, termasuk cara belajar kelompok.

Guru mendorong siswa untuk menemukan caranya sendiri dalam pemecahan suatu masalah, untuk mengungkapkan gagasannya, dan melibatkam siswa dalam menciptakan lingkungan sekolahnya.

Jika kita lihat dari gambaran pembelajaran yang menyenangkan tersebut, kita tahu bahwa yang mengganggu pembelajaran itu, bukanlah suatu pembelajaran yang menyenangkan, karena pembelajaran menyenangkan ada aspek aspek yang harus dipenuhi, sepertis yang tertulis di atas. Dengan memakai metode belajar menyenangkan akan mampu menumbuhkan minat dan kecintaan murid karena materi disampaikan dengan suasana yang menyenangkan. Terima kasih Pak

Muhammad Harly3315122085

Pembelajaran yang menyenangkan akan menghasilkan pembelajaran yang baik. Pembelajaran yang menyenangkan akan mudah diingat oleh siswa karena pembelajaran yang menyenangkan dapat memberikan pengalaman menarik dan berkesan dalam ingatannya.

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar nasional Pendidikan pada pasal 19, ayat 1 mengamanatkan bahwa: Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Dari pernyataan  tersebut dapat disimpulkan bahwa seorang guru haruslah menciptakan sebuah pembelajaran yang menyenangkan.

Point: Perlunya seorang guru membuat proses belajar menjadi menyenangkan dapat dikaitkan pada sisi psikologis siswa terbeut. Jika secara psikologis siswa kurang tertarik dengan metode yang digunakan guru, maka dengan sendirinya siswa akan memberikan umpan balik psikologis yang kurang mendukung dalam proses pembelajaran. Indikasinya adalah timbul rasa tidak simpati terhadap guru, tidak tertarik dengan materi-materi pembelajaran, dan lama-kelamaan timbul sikap acuh tak acuh terhadap mata pelajaran.Counterpoint: Akan tetapi, pembelajaran yang menyenangkan seharusnya tidak mengesampingkan materi inti dari pembelajaran tersebut, dan tetap berjalan secara serius supaya tidak menggangu pembelajaran.

Neneng Nurfahriza3315122107

1. Ya, karena belajar itu seharusnya membuat pengalaman belajar yang menarik bagi siswa sehingga siswa akan mengingat pembelajaran tersebut . pembelajaran menyenangkan termasuk belajar bermakna (meaningfull learning “Ausubell”). Seperti yang di paparkan pada teori kognitif, bahwa belajar yang penting adalah prosesnya bukan hasilnya. Jadi, ketika proses belajarnya sudah baik dan menyenangkan, kemungkinan besar hasil daripada belajarnya pun akan bagus. Karena proses belajar yang tidak menyenangkan biasanya akan lebih mudah dilupakan begitu saja oleh para siswa. Pembelajaran juga termasuk teori konstruktivisme. Pembelajaran menyenangkan (Joyfull Learning) sendiri berarti suasana belajar mengajar yang menyenangkan sehingga siswa memusatkan perhatiannya secara penuh pada belajar sehingga waktu curah perhatiannya tinggi (Depdiknas, 2004:3, 3). Sedangkan menurut Prof. Dr. Mukhlas Samni, M.Pd (2000 : 1 ) pembelajaran yang menyenangkan adalah penciptaan lingkungan pembelajaran yang menyenangkan dan merangsang anak untuk belajar. Suasana kelas yang diciptakan penuh kegembiraan akan membawa kegembiraan pula dalam belajar. Keberhasilan belajar tidak ditentukan atau diukur lamanya kita duduk di belakang meja belajar, tetapi ditentukan oleh kualitas cara belajar .

2. Membuat pembelajaran menyenangkan itu perlu. Kebanyakan siswa tidak menyukai belajar dikarenakan tidak adanya motivasi. Motivasi belajar itu merupakan kekuatan mental yang mampu mendorong terjadinya suatu proses belajar yang ditandai oleh reaksi-reaksi yang berupa semangat dan perilaku secara progresif untuk mencapai tujuan belajar. Dalam buku Accelerated Learning for the 21st Century yang ditulis oleh Colin Penfield Rose dan Malcolm J. Nicholl, penulis mengenalkan istilah MASTER , yang salah satu poin pentingnya adalah Motivating your mind (memotivasi pikiran). Dalam bukunya penulis mengemukakan bahwa orang-orang yang belajar dengan asyik dan

menyenangkan berarti ia mempunyai motivasi belajar dalam dirinya. Secara bawah sadar otak akan dengan senang hati mempersilakan informasi untuk masuk. Disini lah salah satu peran guru harus muncul yaitu “motivator”, dan salah satu cara memotivasi siswa adalah dengan membuat belajar yang menyenangkan. Siswa akan lebih termotivasi pada sesuatu yang menurutnya itu menyenangkan, dengan demikian efektivitas belajar akan berjalan dengan baik.

3. Point: Ya, guru harus membuat pembelajaran terasa menyenangkan karena itu akan memengaruhi hasil belajar siswa. Salah satu konsep belajar yang menyenangkan yaitu PAIKEM. Istilah PAIKEM ini terdapat buku Rambu-Rambu Penyelenggaraan PLPG yang diterbitkan oleh Departemen Pendidikan Nasional tahun 2007. PAIKEM berarti Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. Dapat dilihat bahwa pemerintah juga sudah mewajibkan setiap guru harus membuat pembelajaran yang menyenangkan bagi seluruh siswanya. Karena belajar yang menyenangkan menghasilkan pola hubungan yang baik antara guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Jika siswa terlibat langsung sebagai subjek belajar, mereka selalu senang dalam belajar sehingga pembelajaran tidak terasa membosankan. (Zuroidah, 2005:36).

Counterpoint: Pada dasarnya merasa senang dalam belajar tidak mengganggu pembelajaran, namun hal ini dapat menjadi pengganggu jika proses pembelajarannya tidak efektif, yaitu tidak menghasilkan apa yang harus dikuasai siswa setelah proses pembelajaran berlangsung, sebab pembelajaran memiliki sejumlah tujuan pembelajaran yang dicapai. Jika pembelajaran hanya aktif dan menyenangkan tetapi tidak efektif, maka pembelajaran tersebut tak ubahnya seperti bermain biasa (Depdiknas, 2004:3, 3-8). Jadi, belajar selain menyenangkan juga harus efektif. Siswa tahu ia belajar untuk apa sehingga ia dapat memadukan konsep pembelajaran yang sedang dipelajarinya dengan kehidupan sehari-hari, bahkan dengan berbagai topik yang sedang berkembang di masyarakat.

Nindya Fereza 3315122099

Menurut pendapat saya, membuat pembelajaran yang menyenangkan dapat menghasilkan pembelajaran yang baik karena dengan pembelajaran yang menyenangkan, siswa akan lebih semangat dan terfokus saat belajar sehingga hasil yang diperoleh akan lebih baik dibandingkan dengan suasana belajar yang pasif atau suasana yang serius. Hal ini sesuai dengan model pembelajaran Quantum Teaching yang mengatakan bahwa membuat pembelajaran yang menyenangkan akan menghasilkan pembelajaran yang baik karena dengan menciptakan situasi pembelajaran yang menyenangkan, peserta didik akan dapat lebih aktif dalam mengeksplorasi materi pelajaran. Suasana belajar dan pembelajaran yang menyenangkan, membuat siswa memusatkan perhatiannya secara penuh pada saat belajar sehingga waktu curah perhatiannya tinggi. Tingginya waktu curah terbukti dapat meningkatkan hasil belajar, menurut hasil penelitian.

Membuat pembelajaran menyenangkan sangatlah perlu karena seperti yang telah diuraikan sebelumnya bahwa di dalam model pembelajaran quantum teaching, dikatakan bahwa pada saat pembelajaran diperlukan suasana kelas yang menyenangkan dan santai. Menyenangkan berarti suasana kelas penuh diliputi dengan nuansa demokrasi, siswa bebas menyampaikan gagasan-gagasan dalam berpendapat. Dan menurut teori ini, membuat pembelajaran yang menyenangkan dapat menghasilkan pembelajaran yang baik.

Menurut pendapat saya, sebaiknya guru membuat pembelajaran terasa menyenangkan. Apabila guru membuat pembelajaran terasa menyenangkan, materi yang dikaji lebih bermakna bagi siswa. Menurut teori quantum teaching, ketika proses pembelajaran berlangsung, seluruh aspek kejiwaan siswa dan guru terlibat. Bukan hanya fisik pikiran, perasaan, pengalaman, bahasa tubuh dan emosipun terlibat. Sebagai

contoh apabila pada awal pembelajaran seorang guru memasuki ruang belajar dengan wajah yang merenggut atau suram, proses pembelajaran dapat diperkirakan berlangsung dalam suasana yang menegangkan dan melelahkan. Siswa tidak berani bertanya apalagi mengemukakan suatu pendapat yang berbeda dengan sang guru. Suasana demokrasi akan lenyap. Selama pembelajaran berlangsung jiwa siswaa berada dalam ketidaknyamanan. Pembelajaran tidak menghasilkan apa-apa bagi siswa. Sebaliknya, ketika seorang guru memasuki ruang belajar dengan wajah ceria dan menampilkan seuntai senyuman, susasana pembelajaran akan sangat jauh berbeda disbanding suasana pertama. Rasa senang belajar akan tumbuh di diri siswa dan kedekatan guru dengan siswa mulai terbangun dan kaitan emosi terjalin. Jadi dapat dikatakan bahwa sebaiknya guru membuat pembelajaran terasa menyenangkan agar proses dan hasil pembelajaran dapat berlangsung dengan baik.

Menurut pendapat saya, bersenang-senang dalam belajar boleh saja asalkan sesuai pada situasi kondisi yang ada dan tidak berlebihan. Bersenang-senang berarti dalam kondisi tidak fokus dan cenderung mengarah keada kemalasan, hal ini berbeda dengan “berada di dalam kondisi yang menyenangkan”. Menurut penerapan pendekatan teori quantum teaching yaitu strategi PAKEM, pembelajaran itu mencakup aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Pembelajaran tidak akan efektif apabila dalam belajar terlalu banyak bersenang-senang karena pikiran siswa pada saat belajar tidak dalam keadaan yang.penuh dengan perhatian tinggi sehingga hasil belajar akan kurang maksimal. Jadi, bersenang-senang dalam belajar tidak masalah asalkan sesuai dengan porsi dan situasi.

Nisa Ulfa Sanah 3315122111

Tidak selalu pembelajaran yang menyenangkan dapat menghasilkan pembelajaran yang baik. Tetapi itu dapat menjadi salah satu faktor penunjang apalagi tantangan yang dihadapi guru saat ini adalah harus menyesuaikan diri terhadap tekhnologi yang ada. Mereka harus mengembangkan kemampuan agar tidak kalah saing sehingga tetap dapat mencuri perhatian peserta didik agar tetap mau belajar dengan menyenangkan namun siswa tetap dapat menyerap materi dengan baik.

Pembelajaran menyenangkan diperlukan tetapi itu hanya sebagai faktor penunjang keberhasilan sebuah pembelajaran. Karena kualitas guru dan materi tetap harus dijaga. Justru dengan membuat pembelajaran menyenangkan siswa diharapkan dapat lebih memahami materi karena penggunaan media danpendekatan emosi terhadap siswa dapat membuat guru lebih mudah untuk memahami karakter belajar siswa sehingga kompetensi dan kemampuan siswa dalam pemahaman materi dapat dicapai.

Guru sudah seharusnya dapat dan mampu membuat pembelajaran yang menyenangkan tetapi aspek kualitas dan arti dari belajar itu harus dipahami dan dijunjung lebih tinggi dari sekedar menyenangkan. Pembelajaran menyenangkan itu adalah faktor penunjang bukan faktor utama dalam keberhasilan mengajar seorang guru. Terlalu menyenangkan malah akan membuat siswa lupa dengan makna penting dari setiap materi yang diberikan. Mereka harus tetap mendapat pengawasan dan berada di bawah kontrol seorang guru profesional. Sebaiknya pembelajaran menyenangkan dilaksanakan sesuai kebutuhan peserta didik. Untuk itu seorang guru harus menganalisis dan mempelajari terlebih dahulu sebelum memberikan tekhnik menyenangkan itu terhadap siswa. Setiap pembelajaran yang akan dilaksanakan pastinya akan melalui perencanaan yang matang dengan strategi yang telah teruji sesuai kurikulum yang berlaku.

Nopja Atni Radjlin 3315122121

Dalam proses belajar mengajar akan lebih efektif bila dilakukan dalam situasi yang menyenangkan, baik bagi anak didik maupun guru. Keduanya merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Bila guru mengajar dengan cara menyenangkan, anak didik pun menjadi ikut senang. Sebaliknya, bila anak didik sudah merasa senang, maka belajarpun menjadi semangat. Melihat anak didiknya antusias dalam belajar tentunya guru pun akan senang dan merasa puas bahwa proses pembelajaran berhasil dilakukan.

Kenapa belajar itu harus senang?

Proses pembelajaran akan mudah diterima dan dipahami bila situasi hati kita senang. Perasaan senang tersebut menghasilkan rasa sayang, ini artinya bila anak didik sudah berhasil timbul rasa senangnya terhadap apa yang dipelajari, akan menumbuhkan rasa sayang terhadap pelajaran yang ia peroleh. Jika sudah sayang, mereka akan rela melakukan apapun demi menjalani yang mereka sayangi. Sehingga belajar bukan lagi aktivitas yang harus disuruh terlebih dahulu, tetapi timbul kesadaran dari dirinya sendiri, tanpa adanya paksaan dari faktor eksternal.

Membuat siswa senang dalam belajar merupakan tugas wajib setiap guru. Hal ini bertujuan agar apa yang sudah disampaikan oleh guru tidak menjadi sia-sia saja, melainkan dapat terserap dan diaplikasikan oleh anak didiknya. Mengajarkan anak didik, dapat diibaratkan seperti mengisikan air ke botol tertutup. Guru perlu membuka tutup botol terlebih dahulu dengan cara menciptakan rangsangan untuk menggugah minat belajar anak didiknya. Jika tutup botol sudah terbuka, kita akan mudah untuk menuangkan isi kedalamnya dengan berbagai materi sesuai yang kita harapkan.

Manfaat pembelajaran menyenangkan

Dalam upaya menciptakan kegiatan belajar mengajar yang menyenangkan, banyak hal bisa dilakukan oleh guru. Guru harus mampu menciptakan proses, lingkungan dan atmosfer pembelajaran yang menyenangkan. Semakin guru berhasil menciptakan pembelajaran yang menyenangkan, anak didik pun akan semakin termotivasi untuk memiliki rasa ingin tahu yang lebih dan guru pun bisa berprestasi gemilang.

Namun pembelajaran yang menarik bukanlah sekadar menyenangkan yang tanpa target. Ada sesuatu yang ingin dicapai dalam proses pembelajaran, yaitu pengetahuan atau keterampilan baru. Jadi, pembelajaran yang menarik haruslah memfasilitasi siswa untuk berhasil mencapai tujuan pembelajaran secara optimal, dengan cara yang mudah, cepat, dan menyenangkan; dan, pendapat ini justru disampaikan oleh siswa.

Adapun manfaat dari pembelajaran yang menyenangkan tersebut, karena dapat mengurangi atau bahkan menghilangkan beban psikiologis siswa, tentunya akan mengefektifkan sekaligus mengefisienkan aktivitas belajar-mengajar di kelas. Kita menyadari bahwa pembelajaran yang efektif dan efisien membutuhkan kerja sama yang kompak antara guru dan siswa. Dalam proses pembelajaran itu harus terjadi interaksi yang intensif antarberbagai komponen sistem pembelajaran (guru, siswa, materi belajar, lingkungan). Proses pembelajaran yang menyenangkan ternyata juga dapat bermanfaat bagi kesehatan, karena situasi yang terbentuk selalu menyenangkan, hati gembira, nyaman dan pikiran tanpa beban, hal ini akan berpengaruh terhadap kesehatan jiwa dan psikis bagi guru dan anak didik.

Lebih-lebih jika kita menginginkan proses pembelajaran yang standar, yaitu proses pembelajaran yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat,

minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik sebagaimana diamanatkan oleh pasal 19 ayat (1) PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, jelas, pertama-tama pembelajaran harus menarik.

Point : Guru menjadi pihak yang paling bertanggung jawab dalam pengelolaan pembelajaran di ruang kelas. Strategi dan metode pembelajaran yang digunakan sangat menentukan kondusif atau tidaknya suasana belajar. Kemudian bagaimana guru menguasai situasi belajar siswa. Guru tidak hanya perlu menguasai materi pelajaran, namun yang lebih penting adalah mampu menguasai dinamika kelas yang dihuni oleh berbagai sifat dan watak siswa, serta guru seharusnya membuat pembelajaran terasa menyenangkan. Jika guru tidak mampu menguasai dinamika kelas, suasana kelas akan gaduh dan ribut oleh sikap dan perbuatan siswa yang beraneka ragam.

Counterpoint : Bersenang-senang dapat mengganggu pelajaran, jika suasana belajar tidak nyaman karena akan membuat kosentrasi belajar siswa terganggu. Jadi, suasana belajar yang kondusif akan tercipta apabila suasana di ruang kelas dan di lingkungan sekitarnya, mendukung terlaksananya proses belajar siswa. Proses belajar yang kondusif akan menghantarkan siswa pada hasil belajar yang optimal.

Novi Ayuningtiyas 3315122102

1. Ya, karena suasana yang menyenangkan memberikan kesempatan untuk guru dan murid untuk memaksimalkan potensinya dengan suasana nyaman yang mendukung keduanya untuk menunjukan keterbukaan sehingga proses penilaian dan analisis terhadap pembelajaran yang sesuai dapat dilakukan.

2. Perlu, agar tujuan belajar untuk memaksimalkan potensi murid dapat terwujud. Kembali ke poin satu jika kenyamanan dalam proses pembelajaran dapat terwujud penyesuaian dalam prosesnyapun dapat terjadi, misalnya dengan mengetahui gaya belajar atau tingkat materi apa yang harus diberikan kepada siswa, sehingga akan lebih efisien bagi siswa maupun guru.

3. Menurut saya seharusnya memang diperlukan suasana belajar yang menyenangkan, agar dapat terwujud proses pembelajaran yang maksimal, efisien dan tepat sasaran karena keterbukaan yang timbul dari kenyamanan akibat suasana pembelajaran yang menyenangkan tersebut, namun yang dapat menganggu adalah jika karena susana nyaman tersebut berjalan tetapi guru tidak dapat mengendalikan suasana belajar yang diharapkan, misalnya ketika murid lebih senang bercanda saat KBM karena guru menerapkan metode yang kurang tepat dengan kurang menjaga wibawanya dengan alasan semata mata ingin mewujudkan suasana belajar yang menyenangkan. Sehingga yang paling terpenting dari poin dan counterpoin pada pandangan tentang proses pembelajaran yang menyenangkan ini adalah ketika sang guru dapat menempatkan diri sehingga saling menghargai antara guru dan siswa tetap terjaga.

Nurnian Sari 3315120235

Pembelajaran yang dilaksanakan haruslah dilakukan dengan tetap memperhatikan suasana belajar yang menyenangkan. Mengapa pembelajaran harus menyenangkan? Dryden dan voss (2000) mengatakan bahwa belajar akan efektif jika suasana pembelajarannya menyenangkan. Seseorang yang secara aktif mengkonstruksi pengetahuannya memerlukan dukungan suasana dan fasilitas belajar yang maksimal. Suasana yang menyenangkan dan tidak diikuti suasana tegang sangat baik untuk membangkitkan

motivasi untuk belajar. Anak-anak pada dasarnya belajar paling efektif pada saat mereka sedang bermain atau melakukan sesuatu yang mengasyikkan. Menurut penelitian, anak-anak menjadi berminat untuk belajar jika topik yang dibahas sedapat mungkin dihubungkan dengan pengalaman mereka dan disesuaikan dengan alam berpikir mereka. Yang dimaksudkan adalah bahwa pokok bahasannya dikaitkan dengan pengalaman siswa sehari-hari dan disesuaikan dengan dunia mereka dan bukan dunia guru sebagai orang dewasa. Apa lagi jika disesuaikan dengan kebiasaan mereka dalam belajar.

Membuat pembelajaran menyenangkan akan membuat pembelajaran yang baik. Siswa akan lebih mudah mengingat pembelajaran yang menyenangkan karena otak kiri dan otak kanan berfungsi secara bersamaan sehingga memberikan dampak longterm memory.

Membuat pembelajaran menyenangkan sangat diperlukan karena siswa secara aktif mengkonstruksi pengetahuannya dengan suasana dan fasilitas belajar yang menyenangkan. Suasana belajar efektif akan dirasakan siswa ketika ia belajar dalam suasana menyenangkan atau mengasyikan.

Guru memang tak harus selalu membuat suasana menyenangkan namun berilah kesan pertama bahwa guru ini adalah seseorang yang menyenangkan dan pelajaran yang diajarkan menyenangkan juga. Guru bisa memberikan jadwal kapan pembelajaran menyenangkan dilaksanakan dan pembelajaran biasa dilaksanakan.

Jika pembelajaran selalu menyenangkan atau mengasyikan ini juga dapat membuat siswa terlena. Jadi, hal yang perlu diperhatikan untuk melaksanakan pembelajaran menyenangkan adalah dibuat jadwal atau waktu, diimbangi dengan latihan soal dan ujian, menerapkan sikap disiplin kepada siswa.

Rahma Esi Andina 3315122116

Pada proses pendidikan, pembelajaran merupakan aktivitas yang paling utama dan keberhasilan dalam mencapai tujuan pendidikan banyak dipengaruhi oleh proses pembelajaran yang efektif. Hal ini terjadi ketika tercipta suasana yang menimbulkan konsentrasi belajar siswa. Konsentrasi yang tinggi dari siswa tidak akan terwujud jika kondisi kelas tidak nyaman. Oleh karena itu, guru hendaknya dapat menciptakan suasana yang menyenangkan dalam setiap proses pembelajaran. Sebuah pembelajaran dikatakan menyenangkan apabila di dalamnya terdapat suasana yang rileks, bebas dari tekanan, aman, menarik, menimbulkan minat belajar, adanya keterlibatan penuh, adanya perhatian dari peserta didik, lingkungan belajar yang menarik, bersemangat, suasana gembira, dan konsentasi tinggi. Dengan terciptanya kondisi pembelajaran yang menyenangkan, fokus dan perhatian siswa akan tertuju pada materi yang dikemas pula dengan cara yang menarik, sehingga siswa merasa senang dalam belajar sehingga pembelajaran yang efektif pun dapat terlaksana dengan baik.Pembelajaran yang kurang menyenangkan dan membosankan merupakan salah satu faktor penyebab siswa kurang dapat menyerap pelajaran yang disampaikan guru. Sebagai akibatnya siswa menjadi kurang tertarik pada materi sehingga tidak memperhatikan apa yang disampaikan oleh guru. Untuk itu, seorang guru sangat perlu membuat pelajaran yang menyenangkan dalam pembelajaran. Seorang guru sangat diharuskan untuk dapat membuat suasana belajar yang menyenangkan sehingga sebagai pendidik, tentunya diperlukan sebuah usaha keras untuk senantiasa memperbaiki pola pengajaran. Hindari metode pengajaran yang stagnan atau monoton yang akan menyebabkan siswan menjadi jenuh. Kejenuhan serta kebosanan siswa dalam menjalani proses belajar di kelas akan terlihat dari respon yang ditunjukkan oleh siswa. Banyak macam bentuk kejenuhan yang dapat anda jumpai. Seperti contoh, seorang siswa yang merasa jenuh, akan acuh tak acuh terhadap penyampaian yang guru sampaikan, bahkan ada siswa yang tertidur di kelas saat pelajaran berlangsung. Akibat dari kejenuhan yang datang dari suasana belajar yang membosankan akan membuat siswa malas bahkan membenci pelajaran yang disampaikan. Akibatnya, tentu saja tujuan pendidikan yang seharusnya berprinsip untuk mencerdaskan anak bangsa tidak akan tercapai. Jika semua hal negatif di atas bisa teratasi dan dihilangkan, tentu saja

kesan suasana belajar yang membosankan tidak perlu ada lagi. Sebaliknya, suasana belajar akan terasa menyenangkan dan membuat siswa semangat dalam menerima semua pelajaran yang disampaikan di kelas.Pembelajaran yang menarik bukanlah sekadar menyenangkan yang tanpa target. Ada sesuatu yang ingin dicapai dalam proses pembelajaran, yaitu pengetahuan atau keterampilan baru. Jadi, pembelajaran yang menarik haruslah memfasilitasi siswa untuk berhasil mencapai tujuan pembelajaran secara optimal, dengan cara yang mudah, menarik, dan menyenangkan.Jangan sampai dalam proses pembelajaran yang menarik ini siswa hanya merasa senang namun tidak memperhatikan. Karena jika hal tersebut terjadi, maka tujuan pembelajaran tidak akan tercapai. Oleh karena itu, sebelum membuat pembelajaran yang menyenangkan, perlu dibuat rancangan dari konsep kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan. Hal ini dilakukan dengan tujuan supaya pembelajaran tetap berada pada koridornya, artinya, pembelajaran tetap dilakukan secara menyenangkan, tetapi tidak melebihi batas yang dapat mengganggu pembelajaran itu sendiri.

Reni Oktavia Kurniasari 3315120241

Dalam gaya belajar behavioristik belajar merupakan suatu proses interaksi yang melibatkan stimulus dan respon maka dari itu untuk memperoleh respon yang baik di perlukan serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh stimulus yang baik pula, skinner pun mengatakan bahwa hubungan antara stimulus dan respon harus dalam pengkondisian karena peran guru adalah dapat menciptakan situasi belajar. Pembelajaran yang menyenangkan bisa diartikan suatu pembelajaran dimana gaya belajar guru sama dengan gaya belajar siswa oleh karena itu proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik.

Membuat pembelajaran yang menyenangkan diperlukan dalam proses belajar akan tetapi untuk memperoleh hasil pembelajaran tidak selalu melibatkan proses pembelajaran yang menyenangkan karena dalam memotivasi siswa untuk belajar juga bisa datang dari proses pembelajaran yang kurang menyenangkan,dari hasil pengalaman yag saya alami yaitu ketika seorang guru yang mengajarkan di dalam kelas membuat situasi pembelajaran yang menegangkan biasanya siswa akan lebih disiplin dalam mengikuti pembelajaran sehingga setiap kali pertemuan pembelajaran seorang siswa akan merasa tertantang,karena salah satu faktor motivasi juga bisa datang dari ketakutan.

Guru yang efektif adalah yang membuat muridnya belajar, akan tetapi guru yang hebat adalah yang menginspirasi. Dari kalimat tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam proses pembelajaran tidak hanya membuat siswanya belajar tetapi juga dapat menginspirasi siswa sehingga proses pembelajarannya terasa menyenangkan. Tugas utama guru dalam pembelajaran adalah merencanakan atau mendesain pembelajaran yang berkualitas dan menyiaapkan lingkungan belajar yang menyenangkan.

Bersenang-senang dapat mengganggu pembelajaran adalah benar jika pengartian bersenang-senang tersebut adalah belajar menjadi tidak bermakna karena antara bersenang-senang dan proses pembelajaran menyenangkan memiliki arti yang berbeda-beda, bersenang-senang hanya membuat seorang siswa senang ketika belajar tetapi memberikan hasil yang tidak efektif karena belajarnya tidak bermakna sedangkan proses belajar yang menyenangkan selain memotivasi siswa dalam belajar, pembelajaran juga terasa bermakna untuk siswa.

Rokhimah Rahayu 3315122082

Undang-undang No. 20 pasal 40 ayat 2 berbunyi “guru dan tenaga kependidikan berkewajiban menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis, dan dialogis”. Sementara Peraturan Pemerintah No.19 pasal 19 ayat 1 berbunyi “proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif, memberikan ruang gerak yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik,serta psikologi siswa”. Sesuai dengan teori di atas, maka guru seharusnya membuat pembelajaran terasa menyenangkan. Pada konteks pembelajaran menyenangkan siswa lebih diarahkan untuk memiliki motivasi tinggi dalam belajar dengan menciptakan situasi yang menyenangkan dan mengembirakan tanpa melupakan materi pembelajaran itu sendiri. Menurut Mulyasa, pembelajaran menyenangkan (joyfull instruction) merupakan suatu proses pembelajaran yang didalamnya terdapat suatu kohesi yang kuat antara guru dan siswa, tanpa ada perasaan terpaksa atau tertekan. Pembelajaran dikatakan menyenangkan apabila di dalamnya terdapat suasana yang rileks, bebas dari tekanan, aman, menarik, bangkitnya minat belajar, adanya keterlibatan penuh, perhatian peserta didik tercurah, lingkungan belajar yang menarik, bersemangat, perasaan gembira, konsentrasi tinggi.Pembelajaran yang menyenangkan menghasilkan pembelajaran yang lebih baik. Menurut hasil penelitian, apabila sesuatu dipelajari sungguh-sungguh (dimana perhatian yang tinggi dari seorang tercurah) maka struktur sistem syaraf kimiawi seseorang berubah. Di dalam diri seseorang tercipta hal-hal baru seperti jaringan syaraf baru, jalur elektris baru, asosiasi baru dan koneksi baru.(Dra. Indrawati, M.Pd dan Drs. Wawan Setiawan, 2009, hlm. 22). Dan konsentrasi tinggi dapat diwujudkan bila lingkungan belajar kondusif. Lingkungan belajar ini memberi kebebasan kepada anak untuk melakukan pilihan-pilihan tindakan belajar dan akan mendorong anak untuk terlibat secara fisik, emosional dan mental dalam proses belajar, sehingga akan dapat memunculkan kegiatan-kegiatan yang kreatif-produktif sehingga pembelajaran lebih bermakna.

Rudy Romansyah 3315122097

1. Ya, Pembelajaran yang baik adalah apabila terciptanya suasana yang menimbulkan konsentrasiBelajar siswa yang disebabkan suasan menyenangkan dalam belajar. Konsentrasi di sini maksudnya siswa mencapai pada konsentrasi rileks dengan gelombang alfa. Bebas dari tekanan, nyaman, menarik, bangkitnya minat belajar, bersemangat, perasaan gembira, konsentrasi tinggi. Tentu saja konsentrasi tidak akan terwujud jika kondisi kelas dalam keadaan sebaliknya, seperti pembelajaran dalam suasana tertekan, perasaan menakutkan, tidak bersemangat, malas/tidak berminat, jenuh/bosan, suasana pembelajaran monoton, pembelajaran tidak menarik siswa. Oleh karena itu pengaturan lingkungan belajar sangat diperlukan agar anak mampu melakukan control terhadap pemenuhan kebutuhan emosionalnya

2. Ya, karena faktor yang menyebabkan ketidak mampuan siswa dalam menyerap pelajaran yang diberikan guru diantaranya bermula dari proses pembelajaran yang tidak menarik dan membosankan. Sebagai akibatnya siswa menjadi malas dan tidak tertarik terhadap materi yang disampaikan. Oleh karena itu penting bagi guru untuk mengaplikasikan kegiatan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan di kelas misalnya dengan cara menyapa siswa dengan ramah dan bersemangat, menciptakan suasana rileks, memotivasi siswa, dan menggunakan metode pembelajaran yang variatif.

3. Point: Guru tidak hanya membuat pembelajaran yang menyenangkan namun juga harus menciptakan pembelajaran yang menarik, kreatif dan inovatif, sehingga dalam pembelajaran siswa menjadi lebih bermakna, belajar bermakna inilah yang kemudian dapat mudah diingat dan tahan lama karena pusat ingatan terdapat pada otak bagian kanan. Suatu pembelajaran yang berhasil ialah makakala murid menanti-nanti proses ‘kejutan’ pembelajaran yang dilakukan gurunya.

Counterpoint: Tidak sependapat ,belajar yang efektif ialah yang memberikan makna/kesan bagisiswa. Bersenang-senang tidaklah mengganggu pembelajaran selama konteks bersenang-senang merupakan bentuk dari metode pembelajaran yang membuat siswa menjadi lebih ceria dan bersemangat kembali dalam belajar.Contoh: ice breaking merupakan kegiatan cenderung mengarah kepada kata bersenang-senang, namun jika ice breaking ini dipergunakan untuk trik menyegarkan perhatian dan metode pembelajaran yang memberikan hikmah atau pelajaran maka ice breaking tidaklah dikatakan mengganggu pelajaran. Suatu kegiatan dikatakan mengganggu jika kegiatan tersebut dapat merusak jalannya pembelajaran.

Santi Heryani R 3315122100

Dalam proses belajar mengajar akan lebih efektif bila dilakukan dalam situasi yang menyenangkan, baik bagi anak didik maupun guru. Keduanya merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Bila guru mengajar dengan cara menyenangkan, anak didik pun menjadi ikut senang. Sebaliknya, bila anak didik sudah merasa senang, maka belajarpun menjadi semangat. Melihat anak didiknya antusias dalam belajar tentunya guru pun akan senang dan merasa puas bahwa proses pembelajaran berhasil dilakukan.

Alasan kenapa belajar itu harus menyenangkan? Karena proses pembelajaran akan mudah diterima dan dipahami bila situasi hati kita senang. Perasaan senang tersebut menghasilkan rasa sayang, ini artinya bila anak didik sudah berhasil timbul rasa senangnya terhadap apa yang dipelajari, akan menumbuhkan rasa sayang terhadap pelajaran yang ia peroleh. Jika sudah sayang, mereka akan rela melakukan apapun demi menjalani yang mereka sayangi. Sehingga belajar bukan lagi aktivitas yang harus disuruh terlebih dahulu, tetapi timbul kesadaran dari dirinya sendiri, tanpa adanya paksaan dari faktor eksternal.

Membuat siswa senang dalam belajar merupakan tugas wajib setiap guru. Hal ini bertujuan agar apa yang sudah disampaikan oleh guru tidak menjadi sia-sia saja, melainkan dapat terserap dan diaplikasikan oleh anak didiknya. Mengajarkan anak didik, dapat diibaratkan seperti mengisikan air ke botol tertutup. Guru perlu membuka tutup botol terlebih dahulu dengan cara menciptakan rangsangan untuk menggugah minat belajar anak didiknya. Jika tutup botol sudah terbuka, kita akan mudah untuk menuangkan isi kedalamnya dengan berbagai materi sesuai yang kita harapkan.

manfaat jika belajar itu menyenangkan yaitu dalam upaya menciptakan kegiatan belajar mengajar yang menyenangkan, banyak hal bisa dilakukan oleh guru. Guru harus mampu menciptakan proses, lingkungan dan atmosfer pembelajaran yang menyenangkan. Semakin guru berhasil menciptakan pembelajaran yang menyenangkan, anak didik pun akan semakin termotivasi untuk memiliki rasa ingin tahu yang lebih dan guru pun bisa berprestasi gemilang.

Namun pembelajaran yang menarik bukanlah sekadar menyenangkan yang tanpa target. Ada sesuatu yang ingin dicapai dalam proses pembelajaran, yaitu pengetahuan atau keterampilan baru. Jadi, pembelajaran yang menarik haruslah memfasilitasi siswa untuk berhasil mencapai tujuan pembelajaran

secara optimal, dengan cara yang mudah, cepat, dan menyenangkan; dan, pendapat ini justru disampaikan oleh siswa.

Adapun manfaat dari pembelajaran yang menyenangkan tersebut, karena dapat mengurangi atau bahkan menghilangkan beban psikiologis siswa, tentunya akan mengefektifkan sekaligus mengefisienkan aktivitas belajar-mengajar di kelas. Kita menyadari bahwa pembelajaran yang efektif dan efisien membutuhkan kerja sama yang kompak antara guru dan siswa. Dalam proses pembelajaran itu harus terjadi interaksi yang intensif antarberbagai komponen sistem pembelajaran (guru, siswa, materi belajar, lingkungan). Proses pembelajaran yang menyenangkan ternyata juga dapat bermanfaat bagi kesehatan, karena situasi yang terbentuk selalu menyenangkan, hati gembira, nyaman dan pikiran tanpa beban, hal ini akan berpengaruh terhadap kesehatan jiwa dan psikis bagi guru dan anak didik.

Lebih-lebih jika kita menginginkan proses pembelajaran yang standar, yaitu proses pembelajaran yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik sebagaimana diamanatkan oleh pasal 19 ayat (1) PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, jelas, pertama-tama pembelajaran harus menarik.

Point : Guru menjadi pihak yang paling bertanggung jawab dalam pengelolaan pembelajaran di ruang kelas. Strategi dan metode pembelajaran yang digunakan sangat menentukan kondusif atau tidaknya suasana belajar. Kemudian bagaimana guru menguasai situasi belajar siswa. Guru tidak hanya perlu menguasai materi pelajaran, namun yang lebih penting adalah mampu menguasai dinamika kelas yang dihuni oleh berbagai sifat dan watak siswa, serta guru seharusnya membuat pembelajaran terasa menyenangkan. Jika guru tidak mampu menguasai dinamika kelas, suasana kelas akan gaduh dan ribut oleh sikap dan perbuatan siswa yang beraneka ragam.

Counterpoint : Bersenang-senang dapat mengganggu pelajaran, jika suasana belajar tidak nyaman karena akan membuat kosentrasi belajar siswa terganggu. Jadi, suasana belajar yang kondusif akan tercipta apabila suasana di ruang kelas dan di lingkungan sekitarnya, mendukung terlaksananya proses belajar siswa. Proses belajar yang kondusif akan menghantarkan siswa pada hasil belajar yang optimal.

Siti Khairunisa 3315122113

1. Menurut buku Teori Belajar dan Pembelajaran, jika kondisi psikologis seseorang dalam keadaan bagus, gembira atau menyenangkan maka kecenderungan motivasinya akan tinggi. Sedangkan motivasi memegang peranan penting dalam memberikan semangat dan rasa senang dalam belajar sehingga siswa yang mempunyai motivasi tinggi mempunyai energi yang banyak untuk melaksanakan kegiatan belajar. Jadi ketika pembelajaran dibuat menyenangkan maka itu akan membuat siswa termotivasi untuk belajar sehingga dapat menghasilkan pembelajaran yang baik yaitu dapat mengubah perilaku siswa untuk rajin belajar secara permanen.

2. Perlu dibuat pembelajaran yang menyenangkan karena akan meningkatkan motivasi belajar siswa. Dimana motivasi merupakan keadaan internal manusia yang mendorongnya untuk berbuat sesuatu. Sehingga ketika motivasi siswa meningkat, maka keadaan internal siswa tersebut akan mendorongnya untuk lebih giat dalam belajar. Salah satu faktor yang mempengaruhi motivasi dalam proses pembelajaran adalah kondisi fisik dan psikologis pembelajar. Ketika siswa sedang tidak sehat dan stres maka motivasi untuk belajarnya akan turun, sebaliknya jika siswa sehat dan dalam keadaan

gembira maka motivasinya akan tinggi. Dengan adanya motivasi yang baik dan tinggi dalam belajar, maka akan menunjukkan hasilbelajar yang baik.

3. Point: Ya, guru seharusnyamembuat pembelajaran terasa menyenangkan. Dimana menyenangkan berasal dari kata senang yang artinya keadaan psikis seseorang tidak merasa susah dan kecewa. Sehingga ketika pembelajaran itu menyenangkan, siswa tidak akan merasa susah untuk belajar justru akan senang ketika sedang belajar. Selain itu, interaksi guru dengan murid penting karena ketika siswa tidakmenyukaiguru yang mengajarkanpelajaran x maka secara otomatis siswa itu tidak akan menyukai pelajaran x tersebut. Cara penyajian guru dalam proses pembelajaran juga berperan, karena guru yang memiliki metode pembelajaran yang menyenangkan dapat meningkatkan kondisi danmotivasibelajarsiswa.

Counterpoint: Bersenang-senang dapat mempermudah dan mengganggu pembelajaran tergantung situasi dan kondisi yang diberikan guru. Maksud dari pembelajaran yang menyenangkan yaitu keadaan dalam proses pembelajaran dibuat agar siswa nyaman, gembira dan tidak jenuh saat proses tersebut tanpa mengabaikan ilmu yang ingin disampaikan. Tetapi guru yang terlalu berlebihan dalam memberikan pembelajaran yang menyenangkan akan mengganggu pembelajaran karena tidak fokus terhadap ilmu yang ingin disampaikan. Contohnya, seorang guru membuat permainan selama 1 pertemuan yang seharusnya diisi untuk materi berikutnya. Oleh karena itu, sebaiknya guru mempunyai strategi dalam menciptakan proses pembelajaran yang menyenangkan tanpa mengabaikan kurikulum yang ditentukan dengan cara menggabungkan metode-metode pembelajaran yang berbeda.

Siti Nuryana Hasyrin 3315122084

1. Ya, karena pembelajaran yang menyenangkan akan lebih mudah dipahami siswa karena proses pembelajaran yang melibatkan emosi. Keefektikan suatu pembelajaran tidak hanya dapat dilihat dari hasil evaluasi yang guru berikan terhadap siswanya, tetapi juga dilihat dari suasana serta metode yang digunakan guru saat mengajar. Guru selain bertugas sebagai fasilitator yang menyediakan apa yang dibutuhkan siswa juga bertugas untuk menciptakan suasana atau bahkan pengalaman yang berkesan bagi siswanya sehingga mudah memahami konsep sehingga akan menghasilkan pembelajaran yang baik sesuai dengan tujuan belajar. Guru yang mengajar dengan metode biasa akan membuat suasana yang membosankan, pasif, tidak menarik perhatian siswa tentunya akan membuat proses pembelajaran yang kurang efektif.

2. Membuat pembelajaran yang menyenangkan perlu. Karena dengan membuat pembelajaran menyenangkan akan lebih menumbuhkan minat atau ketertarikan yang lebih bagi siswa untuk memahami apa yang akan diberikan oleh gurunya. Dalam proses belajar, suasana kegiatan belajar mengajar yang efektif yang dapat mewujudkan hasil belajar yang memuaskan ternyata dibutuhkan suatu dorongan dari dalam jiwa siswa (motivasi). Peran motivasi sangat potensial untuk mendukung keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Model pembelajaran aktif sekarang telah memperoleh dukungan legal yang tercantum dalam peraturan pemerintah No. 19 Tahun 2005 Pasal 19 Ayat (1), yang menetapkan, bahwa proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpatisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreatifitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

3. Point: Sangat setuju bahwa seharusnya guru membuat pembelajaran yang menyenangkan, sebab dengan pembelajaran yang menyenangkan, tidak mungkin ada kesulitan yang akan dialami siswa, materi

akan terasa lebih mudah. Dibandingkan dengan pembelajaran dengan metode konvensional, pembelajaran menyenangkan lebih efektif. Suasana belajar yang nyaman memungkinkan siswa untuk memusatkan pikiran dan perhatian kepada apa yang sedang dipelajari. Sebaliknya, suasana belajar yang tidak nyaman dan membosankan akan membuat kosentrasi belajar siswa terganggu.

Counterpoint: Tentu saja bersenang-senang dapat mengganggu pembelajaran. Walaupun pembelajaran akan lebih efektif jika pembelajaran itu menyenangkan atau dalam kata lain belajar sambil bersenang-senang lebih efektif, tetap saja ada batasan dimana bersenang-senang itu tidak melebihi batas. Mungkin pembelajaran yang menyenangkan tersebut tidak sesuai atau tidak berhubungan dengan materi atau tujuan pembelajaran dalam arti keluar dari konteks sehingga kegiatan bersenang-senang itu merusak nilai keefektifan pembelajaran tersebut. Atau bahkan dalam proses pembelajaran tersebut lebih banyak bersenang-senang untuk hal yang tidak penting daripada menghubungkan materi dengan cara yang menyenangkan.

Tamia Agustina 3315120238

Dalam proses belajar mengajar akan lebih efektif bila dilakukan dalam situasi yang menyenangkan, baik bagi anak didik maupun guru. Keduanya merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Bila guru mengajar dengan cara menyenangkan, anak didik pun menjadi ikut senang. Sebaliknya, bila anak didik sudah merasa senang, maka belajarpun menjadi semangat. Melihat anak didiknya antusias dalam belajar tentunya guru pun akan senang dan merasa puas bahwa proses pembelajaran berhasil dilakukan.

manfaat jika belajar itu menyenangkan yaitu dalam upaya menciptakan kegiatan belajar mengajar yang menyenangkan, banyak hal bisa dilakukan oleh guru. Guru harus mampu menciptakan proses, lingkungan dan atmosfer pembelajaran yang menyenangkan. Semakin guru berhasil menciptakan pembelajaran yang menyenangkan, anak didik pun akan semakin termotivasi untuk memiliki rasa ingin tahu yang lebih dan guru pun bisa berprestasi gemilang.

Namun pembelajaran yang menarik bukanlah sekadar menyenangkan yang tanpa target. Ada sesuatu yang ingin dicapai dalam proses pembelajaran, yaitu pengetahuan atau keterampilan baru. Jadi, pembelajaran yang menarik haruslah memfasilitasi siswa untuk berhasil mencapai tujuan pembelajaran secara optimal, dengan cara yang mudah, cepat, dan menyenangkan; dan, pendapat ini justru disampaikan oleh siswa.

Adapun manfaat dari pembelajaran yang menyenangkan tersebut, karena dapat mengurangi atau bahkan menghilangkan beban psikiologis siswa, tentunya akan mengefektifkan sekaligus mengefisienkan aktivitas belajar-mengajar di kelas. Kita menyadari bahwa pembelajaran yang efektif dan efisien membutuhkan kerja sama yang kompak antara guru dan siswa. Dalam proses pembelajaran itu harus terjadi interaksi yang intensif antarberbagai komponen sistem pembelajaran (guru, siswa, materi belajar, lingkungan). Proses pembelajaran yang menyenangkan ternyata juga dapat bermanfaat bagi kesehatan, karena situasi yang terbentuk selalu menyenangkan, hati gembira, nyaman dan pikiran tanpa beban, hal ini akan berpengaruh terhadap kesehatan jiwa dan psikis bagi guru dan anak didik.

Lebih-lebih jika kita menginginkan proses pembelajaran yang standar, yaitu proses pembelajaran yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik sebagaimana diamanatkan oleh pasal 19 ayat (1) PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, jelas, pertama-tama pembelajaran harus menarik.

Alasan kenapa belajar itu harus menyenangkan? Karena proses pembelajaran akan mudah diterima dan dipahami bila situasi hati kita senang. Perasaan senang tersebut menghasilkan rasa sayang, ini artinya bila anak didik sudah berhasil timbul rasa senangnya terhadap apa yang dipelajari, akan menumbuhkan rasa sayang terhadap pelajaran yang ia peroleh. Jika sudah sayang, mereka akan rela melakukan apapun demi menjalani yang mereka sayangi. Sehingga belajar bukan lagi aktivitas yang harus disuruh terlebih dahulu, tetapi timbul kesadaran dari dirinya sendiri, tanpa adanya paksaan dari faktor eksternal.

Membuat siswa senang dalam belajar merupakan tugas wajib setiap guru. Hal ini bertujuan agar apa yang sudah disampaikan oleh guru tidak menjadi sia-sia saja, melainkan dapat terserap dan diaplikasikan oleh anak didiknya. Mengajarkan anak didik, dapat diibaratkan seperti mengisikan air ke botol tertutup. Guru perlu membuka tutup botol terlebih dahulu dengan cara menciptakan rangsangan untuk menggugah minat belajar anak didiknya. Jika tutup botol sudah terbuka, kita akan mudah untuk menuangkan isi kedalamnya dengan berbagai materi sesuai yang kita harapkan.

Point : Guru menjadi pihak yang paling bertanggung jawab dalam pengelolaan pembelajaran di ruang kelas. Strategi dan metode pembelajaran yang digunakan sangat menentukan kondusif atau tidaknya suasana belajar. Kemudian bagaimana guru menguasai situasi belajar siswa. Guru tidak hanya perlu menguasai materi pelajaran, namun yang lebih penting adalah mampu menguasai dinamika kelas yang dihuni oleh berbagai sifat dan watak siswa, serta guru seharusnya membuat pembelajaran terasa menyenangkan. Jika guru tidak mampu menguasai dinamika kelas, suasana kelas akan gaduh dan ribut oleh sikap dan perbuatan siswa yang beraneka ragam.

Counterpoint : Bersenang-senang dapat mengganggu pelajaran, jika suasana belajar tidak nyaman karena akan membuat kosentrasi belajar siswa terganggu. Jadi, suasana belajar yang kondusif akan tercipta apabila suasana di ruang kelas dan di lingkungan sekitarnya, mendukung terlaksananya proses belajar siswa. Proses belajar yang kondusif akan menghantarkan siswa pada hasil belajar yang optimal.

Tiara Prayuda 3315122096

Ya. Dapat dimungkinkan bahwa dengan adanya peembelajaran yang menyenangkan dapat membuat siswa merasa senang. Jika siswa sudah merasa senang maka kemungkinan besar siswa akan senang juga untuk mengikuti pembelajaran yang akan dilaksanakan. Jika pembelajaran membosankan, maka siswa akan antipati terhadap materi yang diberikan sehingga siswa sulit menerima materi. Bila siswa sulit menerima materi yang diberikan, maka kemungkinan siswa tersebut akan mengalami kekurangmampuan untuk menyelesaikan evaluasi yang akan diberikan pada hasil pembelajaran. Hal ini dapat menyebabkan siswa memiliki hasil yang kurang baik.

Ya, perlu. Pembelajran yang menyenangkan amat diperlukan agar pada awal pembelajaran, gelombang alfa pada siswa dapat diaktifkan terlebih dahulu sehingga siswa dapat menerima pembelajaran lebih baik. Apabila siswa dapat menerima pembelajaran yang lebih baik, maka proses pembelajaran yang dilakukan siswa pun akan baik. Apabila proses pembelajaransiswa baik, maka kemungkinan besar hasil yang diperoleh dari pembelajaran tersebut pun baik. Sehingga, pembeelajaran yang menyenangkanharis dilakukan pada setiap kesempatan dalam proses belajar-mengajar.

Point : Guru yang baik seharusnya membuat pembelajaran menjadi terasa menyenangkan. Kesenangan dalam proses pembelajaran bukan hanya dapat dilakukan dengan melakukan ice breaking ataupun game yag dapat memakan waktu. Menularkan sinyal positif pun dapat meenjadikan pembelajaran yang dilakukan terasa menyenaangkan. Selain itu, menggunaakaan mediaa yaang unik dan berbeda juga dapat dijadikan salah satu opsi untuk melakukan pembelajaran yang menyenangkan. Lalu, melakukan kegiatan secara langsung (praktek, bukan hanya teori) juga dapat dijadikan pembelajarann yang menyenangkan.

Counterpoint : Bersenang-senang tidaklah mengganggu pembelajaran. Bahkan bersenang-senang dapat membantu proses pembelajaran menjadi lebih aktif dan menarik. Bersenang-senang dapat dilakukan dengan cara apapun sehingga tidak menggganggu proses pembelajaran secara utuh. Siswa tetap dapat merasakan kesenangan walaupun materi terasa sulit bila hati siswa dan suasananya terasa menyenangkan.

Tri Istia Handayani 3315122118

YaKonsep pembelajaran mengacu pada dua aktivitas yaitu mengajar dan belajar. Aktivitas mengajar berkaitan dengan apa yang dilakukan oleh guru dan aktivitas belajar berkaitandengan siswa. Hal ini seperti yang diungkap oleh Munib Chatib bahwa pembelajaran adalah proses transfer ilmu dua arah, antara guru sebagai pemberi informasi dan siswa sebagai penerima informasi. Sementara Achjar Chalil mendefiniskan pembelajaran sebagai proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Sedangkan menurut Arief.S Sadiman pembelajaran adalah proses penyampaian pesan dari sumber pesan ke penerima pesan melalui saluran atau media tertentuDari ketiga definisi tersebut dapat dipahami bahwa dalam pembelajaran memuat tigaunsur penting yaitu :1. Proses yang direncanakan guru,2. Sumber belajar,3. dan siswa yang belajar.Dalam konteks pembelajaran menyenangkan, siswa lebih diarahkan untuk memiliki motivasi tinggi dalam belajar dengan menciptakan situasi yang menyenangkan dan mengembirakan.Menurut Mulyasa, pembelajaran menyenangkan (joyfull instruction) merupakan suatu proses pembelajaran yang didalamnya terdapat suatu kohesi yang kuat antara guru dan siswa, tanpa ada perasaan terpaksa atau tertekan. Pembelajaran menyenangkan adalah adanya pola hubungan baik antara guru dengan siswa dalam proses pembelajaran. Guru memosisikan diri sebagai mitra belajar siswa, bahkan dalam hal tertentu tidak menutup kemungkinan guru belajar dari siswanya. Dalam hal ini perlu diciptakan suasana yang demokratis dan tidak adabeban, baik guru maupun siswa dalam melakukan proses pembelajaran.

Belajar yang menyenangkan adalah berinteraksi sosial. John Dewey (Wikipedia,2011) menegaskan bahwa pendidikan hendaknya berpusat pada siswa, berbasis minat siswa, belajar menyenangkan melalui pengalaman belajar yang sesungguhnya.  Untuk itu guru harus mengenali siswa dengan baik, mengamati mereka, mengembangkan interaksi sosial sebagaimana yang siswa perlukan.

Pembelajaran dikatakan menyenangkan apabila di dalamnya terdapat suasana yang rileks, bebas dari tekanan, aman, menarik, bangkitnya minat belajar, adanya keterlibatan penuh, perhatian peserta didik tercurah, lingkungan belajar yang menarik, bersemangat, perasaan gembira, konsentrasi tinggi. Sementara sebaliknya pembelajaran menjadi tidak menyenangkan apabila suasana tertekan, perasaan terancam,

perasaan menakutkan, merasa tidak berdaya, tidak bersemangat, malas/tidak berminat, jenuh/bosan, suasana pembelajaran monoton, pembelajaran tidak menarik siswa Jadi dengan pembelajaran yang menyenagkan dapat menghasilkan belajar yang bermakna (meaningfull learning). Dengan meaningfull learning materi akan lebih mudah diserap dan lebih bersifat long term memory. Pembelajaran yang menyenangkan akan menghasilkan pembelajaran yang baik.

Ketika banyak guru pemula ditanya tentang bagaimana memotivasi siswa mereka sering menyebutkan “dengan membuat belajar menyenangkan “, akan tetapi perlukah membuat pembelajaran yang menyenangkan…

Perlu,Karena Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, pembelajaran merupakan aktivitas yang paling utama. Ini berarti bahwa keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung pada bagaimana proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif.Pembelajaran efektif adalah apabila terciptanya suasana yang menimbulkan konsentrasibelajar siswa.dengan menimbulkan konsentrasi maeri akan lebih mudah untuk dipahami oleh siswa selain itu dengan adanya pembelajaran yang menyenangkan juga dapat memotivasi siswa dalam belajar.

Point :Guru seharusnya membuat pembelajaran terasa menyenangkan?

Perlu,Karena Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, pembelajaran merupakan aktivitas yang paling utama. Ini berarti bahwa keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung pada bagaimana proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif.Pembelajaran efektif adalah apabila terciptanya suasana yang menimbulkan konsentrasibelajar siswa.dengan menimbulkan konsentrasi maeri akan lebih mudah untuk dipahami oleh siswa selain itu dengan adanya pembelajaran yang menyenangkan juga dapat memotivasi siswa dalam belajar.

Counterpoint: bersenang-senang dapat mengganggu pembelajaran?

Besenang-senang tidak selalu mengganggu pembelajaran, bersenang-senang diperlukan dalam pembelajaran karena dengan suasana yang senang siswa dapat menerima materi dengan baik, jadi materi yang disampaikan tidak monoton dan lebih menarik, namun adakalanya bersenang-senang dapat mengganggu pembelajaran jika bersenang-senang secara berlebihan karena dengan begitu siswa menjadi kurang focus terhadap materi yang disampaikan oleh guru. Pembelajaran yang menyenangkan tidak diperlukan apabila materi yang disampaikan tidak sesuai dengan materi yang seharusnya