TUGAS PETROLOGI

19
Deskripsi Megaskopis dan Mikroskopis Mineral Pada Deret Bowen A. Deret Diskontinu 1. Olivin (Mg,Fe)2 Si 04 Mineral Olivin Ini adalah salah satu mineral yang paling umum di atas permukaan bumi, dantelah  pula teridentifikas i pada permukaan Bulan, Ma rs, dan komet. Mineral Olivin pad aumumnya sebagai m ineral  pembentuk ba tuan dan juga se bagai minera l pengiring, dalam batuan basa s eperti gabro, pe ridotit,dll.  Megaskopis Mikroskopis Warna hijau terkadang cokelat Rumus kimia (Mg)Fe 2 SiO 4 Belahan Tidak ada Geometri Kristal  poligonal Pecahan konkoidal Sistem Kristal ortokhlas Kilap gelas unsur Magnesium, Besi, silikat Gores  putih Berat Jenis 3,27    3,37 Kekerasan 6,5-7

Transcript of TUGAS PETROLOGI

Deskripsi Megaskopis dan Mikroskopis Mineral Pada Deret Bowen

A. Deret Diskontinu1. Olivin (Mg,Fe)2 Si 04Mineral Olivin Iniadalah salah satu mineral yang paling umum diatas permukaan bumi, dantelah pula teridentifikasi pada permukaan Bulan, Mars, dan komet.Mineral Olivin padaumumnya sebagai mineral pembentuk batuan danjuga sebagai mineral pengiring, dalambatuan basa seperti gabro, peridotit,dll.MegaskopisMikroskopis

Warnahijau terkadang cokelatRumus kimia(Mg)Fe2SiO4

BelahanTidak adaGeometri Kristalpoligonal

PecahankonkoidalSistem Kristalortokhlas

KilapgelasunsurMagnesium, Besi, silikat

Goresputih

Berat Jenis3,27 3,37

Kekerasan6,5-7

2. Piroksen (Mg,Fe,Ca) Si O3Piroksin, berwarna hitam, opak, dengan bidang belahan dua arah membentuk sudut 90o.Struktur kristalnya disusun oleh rantai tunggal tertrahedrayang diikat bersama-sama dengan ion ion besi dan magnesium karena ikatan silikon dan oksigen lebih kuat daripada ikatan antara struktur silikat, makapiroksinmudah terbelah sejajar dengan rantai silikat. Piroksinmerupakan salah satu mineral yang dominan dalam batuanbeku basalt yang merupakan batuan yang umum pada keraksamudera.

MegaskopisMikroskopis

Warnacoklat tua sampai hitam, putihRumus kimia(Ca,Mg,Fe)SiO4

Belahan2 arahGeometri kristalmonoklin, ada yang triklin

PecahankolomSistem kristalortokhlas

KilapkacaUnsurMagnesium, Besi, silikat

Goresputih

Berat jenis2,9-3,6Bentuk kristalprismatik pendek

Kekerasan5-6,5StrukturKristalin

Derajat kejernihantranslucent-opak

Kemagnetanparamagnerik

Daya tahanbrittle

3. Hornblenda Na Ca2 (Mg,Fe,Al)3 (Al,Si)8 O22 (OH)22Genesa : merupakan batuan beku yang membeku lebih lambat dan mengakibatkan memiliki warna campuran antara hitam dan putih dan memiliki mineral hornblende yang cukup tinggi. Hornblende merupakan mineral yang umum dari kelompok amfibol. Mineral ini umumnya berwarna hijau gelap sampai hitam. Belahannya dua arah membentuk sudut 60o dan 120o. Di dalam batuan, hornblende berbentuk prismatik panjang. Bentuk inilah yang umumnya membedakan dengan piroksin yang umumnya berbentuk prismatik pendek. Hornblende umumnya dijumpai pada batuan yang menyusun kerak benua

MegaskopisMikroskopis

WarnaHitam, Hijau tua kehitamanRumus kimiaCa2(Mg,Fe,Al)5(Al,Si)8O22(OH)2

BelahanTidak Sempurna dengan sudut antara 60-900Geometri kristalPoligonal

Pecahantidak rataSistem kristalOrtokhlas atau monoklin

KilapkacaUnsurFe, Mg, Ca,Al, Si, dan O

Goresabu-abu pucat, abu-abu putih

Berat jenis3,28-3,41BentukJarum

Kekerasan5,0-6,0Geomteri kristalGranular, masif (agregat besar)

Derajat kejernihanTranslucent-opak

Habitheksagonal/ granular, kristal prismatik, terkadang massive, berserat, bladed, columnar .

Warna LapukHitam putih

4. BiotitBiotit merupakan anggota dari mika yang berwarna gelap karena kaya akan besi. Seperti mineral mika lainnya, biotit disusun oleh struktur lembaran yang memberikan belahan satu arah. Biotit mempunyai warna hitam mengkilap yang membedakan dari mineral ferromagnesian lainnya. Seperti hornblende, biotit juga banyak dijumpai pada batuan penyusun kerak benua, termasuk batuan beku granit.

MegaskopisMikroskopis

WarnaHitam atau coklatRumus kimiaK(Mg,Fe)3AlSi3O10(F,OH)2

BelahanSempurnaGeometri Kristal

Pecahantidak rataSistem KristalTrigonal, atau monoklin

Kilapkaca dan mutiaraUnsurK, Mg, Fe, Al, Si, O, F, H

GoresputihBentukJarum

Berat Jenis2,7-3,3Geomteri kristalprismatik

Kekerasan2,5-3Habitmassive sampai platy

Derajat kejernihantransparans sampai opakKembarancommon on (310), less common on (001)

HabitLembaranSifat optikbiaxial

B. Deret Kontinue1. Anortit ( Ca Al2Si2O8)Anorthit mempunyai kandungan komposisi kimia kurang lebih 10% sodium dan 90% calcium. Dengan karakteristik fisik mineral anorthit adalah mempunyai warna putih, abu-abu, dengan kilat kaca dan bersifattransclucent-opaquedengan belahan 1 arah, pecahan konkoidal dengan kekerasan 6-6,5 dan berat jenis 2,76 dan berasosiasi dengan mineral biotit, augit, hornblende dan piroksen. Sedangkan sifat-sifat optik: tidak berwarna (colorless) dengan bentuk kristal anhedra-subhedra, mempunyai belahan 1 arah pada{001}sempurna,{010}kurang sempurna dan tidak sempurna{110}, mempunyai relief sedang n > balsam, dengan warna interferensi abu-abu, putih atau kuning pada orde 1 dan juga mempunyai kembaran albit.

MegaskopisMikroskopis

WarnaPutih, keabu-abuan, kemerah-merahanRumus kimiaCaAl2Si2O8

Belahansempurna (001), good (010), poor (110)Geometri kristalmonoklin, ada yang triklin

Pecahantidak rata sampai konkoidalSistem kristalTriklinik 1 pinacoidal

KilapkacaBidang belahconcoidal

Gores

Putih, bening keabu-abuanSifat optikbiaxial (-)

Berat jenis2,72-2,75Bentuk kristalAnhedral-subhedral

Kekerasan6-6,5Strukturkristalin

Derajat kejernihantransparan sampai translusentUnsurkalsium, Aluminium, Silikat, Oksigen

Kembarancommon

Daya tahanbrittleAsosiasi MineralBiotit, Augit, hornblende, piroksen

Habitanhedral sampai subhedral granularKomposisi Kimia10% sodium, dan 90% Kalsium

Warna InterferensiAbu-abu, putih, atau kuning pada orde 1

2. Bitownit ( (Al,Si) Al Si2O8)Bitonit mempunyai kandungan komposisi kimia kurang lebih 30-10% sodium dan 70-90% calcium, mempunyai karakteristik fisik: berwarna putih, abu-abu bahkan tidak berwarna (colorless), kilat kaca, cerat putih, bersifat transparan-opaque, mempunyai belahan 1 arah, dan pecahan konkoidal dengan kekerasan 6-6,5 dan berat jenis 2,74-2,76 dan berasosiasi dengan mineral biotit, hornblende dan piroksen. Sedangkan sifat-sifat optik mineral bitonit: tidak berwarna (colorless) dengan bentuk kristal subhedra-anhedra, relief rendah n > balsam, dengan belahan 1 arah pada{001}sempurna,{010}kurang sempurna dan{110) tidak sempurna. Warna interferensi abu-abu, putih atau kuning pada orde 1 dengan kembaran albit. Keterdapatan pada gabbro, anorthosit atau basalt.

MegaskopisMikroskopis

Warnaabu-abu, coklat muda agak putih, putih kekuningan, ada yang tidak berwarna

Rumus kimiaA12 O3 4SiO2 x H2O.

Belahan1 arahGeometri kristal

PecahankonkoidalSistem kristaltetrahedral dan oktahedral yang dibatasi kation

KilaplilinUnsurMontmorilonit, kristobalit, feldspar, kalsit, gypsum, kaolinit, plagioklas, illit.

Goresputih

Berat jenis2,74-2,76BentukSubhedral-anhedral

Kekerasan6-6,5

Derajat kejernihanOpakKomposisiSiO2, Al2O3, CaO, MgO, Na2O, Fe2O3H2O dll.

HabitDiameter Butir< 2mikrometer

Sifat PartikelplastisAsosiasi MineralBiotit, Hornblenda, dan Pirokse

3.Labradorit ( (Al, Si) Al Si2O8)Labradorit termasuk jenis dari plagioklas yang mempunyai warna kegelap-gelapan, dan dapat menghasilkan warna yang terjadi karena warna tersebut memotong bidang belahan yang disebutlabradorescence. Labradorit biasanya mempunyai batas intensitas warna bertipe biru dan violet-hijau, kuning dan orange. Selain itu warna yang dihasilkan adalah hasil dari pertumbuhan kristal, pertumbuhan ini adalah hasil dari kandungan susunan kimia yang serasi ketika pada temperatur yang tinggi, sedangkan efek warna yang dihasilkan disebabkan karena sinar yang masuk pada lapisan dan terefraksi kembali. Sinar refraksi ini sangat pelan dan bergabung dengan sinar-sinar lain yang datang dan kemudian keluar, yang mana sinar-sinar tersebut mempunyai panjang gelombang yang berbeda-beda. Panjang gelombang tersebut berhubungan dengan panjang gelombang pada warna partikular seperti biru.MegaskopisMikroskopis

WarnaAbu-abu,coklat, kehijauan,kebiruan,Rumus kimia(Ca,Na)Al(Si,Al)3O8

BelahanSempurna (001), Kurang Sempurna (010), tidak sempurna

Pecahantidak rata sampai konkoidalSistem Kristaltriklin

Kilapkaca sampai mutiaraunsurKalsium, Natrium, Aluminium, Silikat, Oksigen

Goresputih

Berat Jenis2,68 2,72Bentuk kristalEuhedral-Anhedal

Kekerasan6-6,5Bidang Belahconcoidal

KembaranAlbit

Derajat kejernihantranslusen sampai transparan

3.Andesin ( (Al,Si) Al Si2O8)Andesin mempunyai kandungan komposisi kimia kurang lebih 70 50% sodium dan 30 50% calcium, mempunyai karakter fisik berwarna putih atau abu-abu, kilat kaca, sifat kristal transclucent transparan dengan belahan 1 arah dan pecahan konkoidal, mempunyai kekerasan 6-6,5 dan berat jenis 2,68-2,71 dengan cerat putih dan karakteristik lain berupa index refraksi 1,545-1,562. Karakteristik optik mineral andesin: tidak berwarna (colorless), bentuk kristal euhedral sampai anhedral, mempunyai belahan 1 arah pada{001}sempurna, kurang sempurna{010}dan tidak sempurna{110}. Mempunyai relief rendah n > balsam. Warna interferensi abu-abu atau putih pada orde 1, mempunyai kembaran albit, keterdapatan pada batuan beku yaitu diorit dan andesit, andesin juga terbentuk pada batuan metamorf

MegaskopisMikroskopis

Warnaputih, abu-abu,hijau, kuning, kemerahanRumus kimia(Ca,Na)(Al,Si)4O8

Belahansempurna di (001) dan baik di (010)UnsurKalsium, Natrium, Aluminium, Silikat, Oksigen

Pecahankonkoidal

Kilapkaca sampai mutiaraKembaranterkadang diikuti albite

goresputihSifat optikbiaxial

Berat Jenis2,68 2,72Bentuk kristalEuhedral- Anhedral

kekerasan6-6,5Bidang belahconcoidal

Derajat kejernihantransparan sampai translucentKomposisi Kimia 70-50% sodium dan 30-50% Kalsium

habitmassive atau granularIndex Refraksi1,545-1,562

daya tahanbrittlereliefRendah

Warna InterferensiAbu-abu atau putih pada orde 1

4.OligoklasOligoklas mempunyai kandungan kimia sebesar 7090% sodium dan 10-30% calcium. Karakteristik fisik mineral oligoklas: berwarna putih buram atau putih keabu-abuan dapat juga bercorak hijau, kuning atau coklat, dengan kilat kaca, dengan sifat kristaltransclucent-transparan, mempunyai belahan 1 arah dan pecahan konkoidal, mempunyai kekerasan 6 6,5, berat jenis 2,64-2,68 dengan cerat berwarna putih dan berasosiasi dengan mineral kuarsa, muscovit dan K-feldspar.

MegaskopisMikroskopis

WarnaPutih buram, putih keabu-abuan, bercorak kuning, hijau atau cokelatRumus kimia(Na,Ca)AlSi3O8

Belahan1 arah, sempurna{001}, kurang sempurna{110}, tidak sempurna{110},Warna InterferensiAbu-abu sampai putih pada orde 1

PecahanKonkoidalSistem Kristal

Kilapkacaunsur

Goresputih

Berat Jenis2,64-2,68Bentuk kristalAnhedral, Subhedral, Euhedral

Kekerasan6-6,5Bidang Belah

Derajat kejernihanTranlucent- transparanKomposisi Kimia70-90% sodium dan 10-30% Kalsium

Asosiasi MineralKuarsa, Muscovit, Feldspar

ReliefRendah

3. AlbitNama albit sendiri diambil dari bahasa latin yaitualbusyang artinya putih. Albit juga merupakan kelompok alkali atau K-feldspar yang mana mempunyairangekomposisi kimia dari Na Al Si3O8sampai K Al Si3O8. Rangkaian ini hanya ada pada temperatur tinggi dengan mineral sanidin dan juga potasium sedangkan pada temperatur rendah dengan mineral K-feldspar akan terpisah dari albit pada proses yang disebutexsolution.Albit mempunyai komposisi kimia kurang lebih 90% sodium dan 10% potasiumMegaskopisMikroskopis

WarnaPutih abu-abu, kebiruan, kehijauan, kemerahanRumus kimiaNaAlSi3O8 KAlSi3O8

Belahan1 arahGeometri kristaltabular

PecahanTidak rata (konkoidal)Sistem kristalTriklin atau Monoklin

KilapkacaUnsurNatrium, silikat, aluminium

GoresputihSifat optikbiaxial

Berat jenis2,62-2,65Asosiasi MineralKuarsa, Tourmalin, Muscovit

Kekerasan6-6,5Komposisi90% sodium , 10% potasium

Derajat kejernihanTranslusen-opakBelahan Optik3 arah, Sempurna pada {001}, sangat baik pada {010}, tidak sempurna pada {110}

Daya tahanrapuhBentuk GeometriEuhedral

Habitdivergent agregats, granular, cleavable massiveKembaranPolysintetik dengan sudut antara 150-370

K- Feldspar (K-Al-Silikat)Mineral ortoklas berwarna krem terang sampai merah jambu, sedangkan plagioklas berwarna putih sampai abu-abu terang. Meskipun keduanya mempunyai warna yang berbeda, tetapi warna tersebut tidak dapat dijadikan sebagai dasar untuk membedakannya. Salah satu sifat fisik yang dapat membedakannya adalah adanya striasi yang sejajar pada mineral plagioklas yang tidak dijumpai pada mineral ortoklas.

MegaskopisMikroskopis

Warnapink, putih, abu-abu, kuning kecoklatanRumus kimiaKAlSi3O8

BelahanbaikGeometri kristaltabular

PecahanSistem kristalTriklin atau Monoklin

KilapkacaUnsurKalsium, Aluminium, Silikat, Oksigen

goresputih

Berat Jenis2,55-2,76

kekerasan6

Derajat kejernihantranslucent

Daya Tahanbrittle

Muskovit (K-Al-Cr-Silikat)Muskovit adalah jenis mineral mika yang sangat umum. Berwarna terang dengan kilap seperti mutiara (pearly) dan seperti mineral mika lainnya belahannya satu arah. Di dalam bataun muskovit sangat mudah dikenali karena sangat bercahaya.MegaskopisMikroskopis

Warnaabu-abu terang, putih hingga tak berwarnaRumus kimia KAl2[(OH)2IAlSi3O10

Belahan1 arahUnsurkalsium atau Natrium

PecahanmicaeousBentuk kristalprismatik

KilapkacaKembaranterkadang diikuti albite

GoresputihSifat optik

Berat jenis2,76-3

Kekerasan2-2,5

Derajat kejernihantranslucent

Habitmassive atau granular

Kuarsa (SiO2)uarsa merupakan mineral silikat yang hanya disusun oleh silikon dan oksigen. Mineral kuarsa juga sering disebut silika karena komposisinya SiO2. Karena struktur kuarsa mengandung dua atom oksigen untuk tiap atom silikon, maka tidak dibutuhkan lagi ion positif untuk menjadikan mineral kuarsa ini netral. Struktur kristal kuarsa membentuk jaringan tiga dimenasi yang lengkap antara ion oksigen disekitar ion silikon, sehingga membentuk suatu ikatan yang kuat antara keduanya. Akibatnya kuarsa tidak mempunyai bidang belahan, sangat keras dan resisten terhadap proses pelapukan. Kuarsa mempunyai belahan konkoidal. Pada bentuknya yang sempurna kuarsa sangat jernih, membentuk kristal heksagonal dengan bentuknya piramidal. Warna mineral kuarsa sangat bervariasi tergantung pada proses pengotoran pada waktu pembentukannya. Variasi warna ini menyebabkan adanya bermacam mineral kuarsa. Mineral kuarsa yang umum adalah kuarsa susu (putih), kuarsa asap (abu-abu), kuarsa ros (pink), ametis (purple) dan kristal batuan (clear).

MegaskopisMikroskopis

WarnaBening-putih, merah muda coklatRumus kimiaSiO2

Belahantidak adaUnsurSilikat dan Oksigen

PecahankonkoidalSistem kristalHeksagonal

KilapkacaGeometri kristalpoligonal

GoresputihBidang belahconcoidal

Berat jenis2,6-2,7

Kekerasan7

Derajat kejernihantransparan

Habitmassive atau granular

TUGASPETROLOGIDESKRIPSI MINERAL SECARA MIKROSKOPIS DAN MEGASKOPIS PADA DERET BOWEN

OLEHNURSYAMSU1202084TEKNIK PERTAMBANGAN S.1

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS NEGERI PADANG2014

LAPORANKUNJUNGAN INDUSTRICV. BARA MITRA KENCANA

OLEHJANTRI DIO PRATAMA1202064TEKNIK PERTAMBANGAN S.1

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS NEGERI PADANG2014

LAPORANKUNJUNGAN INDUSTRICV. BARA MITRA KENCANA

OLEHARIEF RAHMAT KHUSAIRI1206355TEKNIK PERTAMBANGAN S.1

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS NEGERI PADANG2014

LAPORANKUNJUNGAN INDUSTRICV. BARA MITRA KENCANA

OLEHMUHAMAD IRVAN1206355TEKNIK PERTAMBANGAN S.1

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS NEGERI PADANG2014

DAFTAR ISIKATA PENGANTAR..........................................................................................iDAFTAR ISI........................................................................................................iiBAB IPENDAHULUAN1. Latarbelakang.......................................................................................11. Rumusan masalah................................................................................21. Tujuan Dan Manfaat...........................................................................2BAB II PEMBAHASANA. Kondisi Pertambangan batubara di Indonesia......................................3B. Jenis Batubara.......................................................................................3C.Tahapan Penambangan..........................................................................4

1. Dampak penambangan batubara.........................................................9

E.Solusi terhadap dampak dan pengaruh penambangan batubara..........15BAB III PENUTUP1. Kesimpulan...................................................................................... 161. Saran..................................................................................................17DAFTAR PUSTAKA

ii