Tugas Pengendalian Kekeringan Psda Echa
-
Upload
yudhi-salman-dwi-satya -
Category
Documents
-
view
47 -
download
11
Transcript of Tugas Pengendalian Kekeringan Psda Echa
Kelompok 4 2012
PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DALAM PENANGGULANGAN
KEKERINGAN DI DAERAH BANTEN
A. Latar Belakang Masalah
Salah satu permasalahan yang selalu hadir di musim kemarau adalah
kekeringan. Tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di seluruh dunia.
Amerika Serikat sebagai salah satu negara maju pun tidak luput dari masalah
kekeringan. Penyebab kekeringan bisa diakibatkan oleh hal yang bersifat
alamiah atau bisa juga diakibatkan oleh ulah manusia. Hal yang bersifat
alamiah misalnya tingkat curah hujan dibawah normal dalam satu musim
sedangkan kekeringan akibat ulah manusia antara lain kerusakan kawasan
tangkapan air oleh perbuatan manusia seperti penebangan liar, pencemaran
sungai dan lain-lain.
Saat ini, beberapa daerah di Indonesia sedang dilanda kekeringan
termasuk diantaranya adalah Provinsi Banten. Kekeringan di Provinsi Banten
tersebar di lima kabupaten/kota. Kabupaten Lebak merupakan wilayah dengan
kekeringan terluas yaitu sekitar 7.659 ha yang tersebar di 16 kecamatan.
Kabupaten Serang sebanyak 2.384 ha tersebar di 11 kecamatan, Kabupaten
Pandeglang 5.229 ha di 10 kecamatan, Kabupaten Tangerang sekitar 2.214 ha
tersebar di 10 kecamatan.
Di Kota Serang, sawah yang mengalami puso (gagal panen)
diperkirakan sebanyak 30 ha, sementara seluas 1.672 ha lainnya mengalami
kekeringan yang tersebar di Kecamatan Walantaka, Kasemen, Taktakan,
Curug, Serang dan Kecamatan Cipocok Jaya.
Disamping menimbulkan permasalahan pangan, kekeringan juga
menyebabkan krisis air bersih di beberapa tempat di Provinsi Banten.
1
Kelompok 4 2012
B. Penanganan yang telah dilakukan
Dalam penanggulangan masalah kekeringan ini, Provinsi Banten
melalui Dinas Sumber Daya Air dan Pemukiman turut serta dalam upaya
penanggulangan tersebut.
Salah satu upaya darurat yang dilakukan antara lain dengan
memberikan bantuan pompa air. Bantuan pompa air yang telah disalurkan
yaitu dua unit di Kabupaten Serang, tiga unit untuk Kota Serang dan lima unit
untuk Kabupaten Lebak. Dengan adanya bantuan pompa air ini diharapkan
wilayah yang terancam gagal panen bisa berkurang, seperti yang terjadi di
Desa Kemuning Kecamatan Tunjung Teja Kabupaten Serang, dimana sekitar
20 ha sawah bisa diselamatkan dari ancaman puso.
Selain pemberian pompa air, upaya darurat yang dilakukan Dinas
Sumber Daya Air dan Pemukiman Provinsi Banten untuk mengatasi
kekeringan adalah dengan membuat irigasi sumur dalam.
Upaya dari Penanggulangan kekeringan dengan melakukan tindakan
darurat dirasakan belum cukup, maka Dinas Sumber Daya Air dan
Pemukiman Provinsi Banten juga melakukan beberapa upaya konservasi air
dengan membangun atau merehabilitasi bangunan penampung air.
C. Bangunan Utama dan Penunjang dalam penanganan kekeringan
tersebut
Salah satu bangunan yang sudah selesai dilaksanakan antara lain
Tandon Kronjo di Kabupaten Tangerang. Pembangunan Tandon Kronjo
diharapkan menjadi solusi terhadap permasalahan di daerah Kronjo, dimana
dampak kekeringan di musim kemarau dan banjir di musim hujan semakin
dirasakan dan berdampak buruk bagi aktivitas masyarakat khususnya yang
bergerak di bidang pertanian.
2
Kelompok 4 2012
Dinas Sumber Daya Air dan Pemukiman Banten melakukan realisasi
pembangunan Tandon Kronjo secara multi years (tahun jamak) yaitu tahun
anggaran 2009 dan 2010 dengan total anggaran sebesar Rp.11,47 miliar.
Fungsi dari Tandon air atau waduk lapangan ini sebagai wadah untuk
menampung air hujan maupun aliran air permukaan. Selain dapat
dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan air baku masyarakat, juga dapat
mengurangi debit air berlebih yang mengalir di musim penghujan, mengairi
areal persawahan serta bagian dari fungsi konservasi dan pengendalian daya
rusak air.
Tandon Air Kronjo dibangun pada lahan seluas 5,6 ha dengan luas
genangan air mencapai 4,5 ha. Manfaat dari tandon secara teknis adalah
sebagai cadangan air irigasi 3 bulan musim kering.
Selain itu, Pemerintah Provinsi Banten melalui Dinas Sumber Daya
Air dan Pemukiman juga telah melakukan rehabilitasi Situ di Kota Serang
yaitu Situ Ciwaka. Rehabilitasi Situ Ciwaka ini dilakukan secara bertahap
dimulai tahun anggaran 2008 sampai dengan tahun 2010.
Situ Ciwaka merupakan bangunan peninggalan zaman Belanda yang
pernah direhabilitas Pemerintah Pusat pada tahun 1971. Keberadaan Situ
Ciwaka dinilai sangat penting dalam rangka turut menciptakan keseimbangan
hidrologis atau tata air permukaan antara lain bermanfaat untuk air irigasi, air
baku domestik, pengendalian banjir dan konservasi sehingga perlu adanya
perlindungan dan pelestarian terhadap situ tersebut.
3
Kelompok 4 2012
Gambar Situ Ciwaka
Pada tahun anggaran 2012, Dinas Sumber Daya Air dan Pemukiman
juga melakukan upaya konservasi sumber daya air dengan melakukan
rehabilitasi Situ Ciranjeng yang terletak di Desa Alaswangi Kecamatan Menes
Kabupaten Pandeglang.
Gambar Situ Ciranjeng
Saat ini Pemerintah Provinsi Banten juga tengah melaksanakan
pembangunan Waduk Sindang Heula di Kabupaten Serang dengan volume
tampungan mencapai 9 juta meter kubik. Pembangunan dari waduk ini sudah
memasuki tahapan pembebasan lahan yang fungsinya diharapkan dapat
4
Kelompok 4 2012
membantu mengatasi berbagai permasalahan banjir dan kekeringan di
Kabupaten Serang dan Kota Cilegon.
Gambar Sindang Heula
Disamping itu, Pemerintah Provinsi Banten bersama-sama dengan
Pemerintah Pusat serta didukung pemerintah kabupaten/kota juga akan
merencanakan pembangunan waduk besar yaitu Waduk Karian di Kabupaten
Lebak dengan volume tampungan mencapai 219 juta meter kubik.
Gambar Waduk Karian
Manfaat pembangunan Waduk Karian ini tidak hanya untuk
Kabupaten Lebak tapi juga untuk penyediaan air baku bagi masyarakat,
industri dan pertanian di seluruh wilayah Banten, bahkan sangat
5
Kelompok 4 2012
dimungkinkan untuk memenuhi kebutuhan air baku masyarakat di DKI
Jakarta.
6