Tugas PBK Web Komunikasi Data Dan Jaringan Komputer
-
Upload
rizqy-luthfianto -
Category
Documents
-
view
244 -
download
0
description
Transcript of Tugas PBK Web Komunikasi Data Dan Jaringan Komputer
-
Page 1 of 60
KOMUNIKASI DATA
DAN
JARINGAN KOMPUTER
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
APRIL 2015
Oleh :
Rizqy Luthfianto (120534431468)
Bayu Setiawan (120534431476)
Ivan Achmat Ashari 120534431394
-
Page 2 of 60
Kata Pengantar
Buku ini merupakan pedoman pembelajaran mahasiswa yang mengambil mata kuliah
Komunikasi data dan jaringan computer. Jaringan komputer adalah sebuah sistem yang terdiri
atas komputer dan perangkat jaringan lainnya yang bekerja bersama-sama untuk mencapai
suatu tujuan yang sama. Sebagaimana yang disebutkan diatas, tujuan yang dimaksudkan yaitu
Untuk berbagi-pakai sumber daya seperti pemakaian printer, CPU, Memory, atau
hard disk.
Untuk komunikasi seperti surat elektronik, instant messaging, dan chatting.
Untuk akses informasi, misalnya web browsing.
Komunikasi data adalah proses pengiriman dan penerimaan data secara elektronik dari
dua atau lebih alat yang terhubung kedalam sebuah jaringan (network) melalui suatu media.
Agar data dapat berkomunikasi dari suatu tempat ke tempat yang lain, dibutuhkan tiga elemen
penting yang harus tersedia, yaitu sumber data, media tranmisi dan penerima. Media tranmisi
akan membawa data dari sumber data ke penerima.
-
Page 3 of 60
Daftar Isi
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI ................................................................................................................... 3
BAB 1 PENDAHULUAN ..................................................................................... 4
BAB 2 KOMUNIKASI DALAM JARINGAN KOMPUTER .............................. 11
BAB 3 KOMUNIKASI DALAM JARINGAN KOMPUTER .............................. 16
BAB 4 LAPISAN DALAM JARINGAN KOMPUTER ....................................... 24
BAB 5 KONFIGURASI PERANGKAT LUNAK ................................................ 27
BAB 6 KEAMANAN SISTEM JARINGAN ........................................................ 28
BAB 7 SISTEM PENANGANAN DATA ............................................................ 34
BAB 8 PENANGANAN KERUSAKAN JARINGAN ......................................... 37
BAB 9 PERLUASAN JARINGAN KOMPUTER ................................................ 40
BAB 10 WIRELESS ................................................................................................ 44
BAB 11 KUMPULAN ISTILAH, PENGERTIAN JARINGAN KOMPUTER .... 48
EVALUASI
DAFTAR PUSTAKA
-
Page 4 of 60
BAB I
PENDAHULUAN
Komunikasi Data
Komunikasi adalah suatu proses dalam mana seseorang atau beberapa orang, kelompok,
organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan menggunakan informasi agar terhubung dengan
lingkungan dan orang lain (Wikipedia, Komunikasi, 2013). Komunikasi dapat dibagi menjadi
dua yaitu komunikasi intraprersonal dan komunikasi interpersonal.
Telekomunikasi adalah salah satu bentuk dari komunikasi interpersonal, yaitu teknik
pengiriman atau penyampaian infomasi, dari suatu tempat ke tempat lain. Dalam mengubah
informasi menjadi sinyal listrik yang siap dikirim, ada dua cara pengiriman yang dipakai.
Pertama adalah sinyal analog, mengubah bentuk informasi ke sinyal analog dimana sinyal
berbentuk gelombang listrik yang terus menerus (continue) kemudian dikirim oleh media
transmisi. Kedua adalah sinyal digital, dimana setelah informasi diubah menjadi sinyal analog
kemudian diubah lagi menjadi sinyal yang terputus-putus (discrete).
a. Elemen Sistem Komunikasi Pokok yaitu :
1). Orang yang memberi pesan.
2). Orang yang menerima pesan.
3). Pesan yang disampaikan.
b. Elemen Sistem Komunikasi penunjang adalah:
1). Media penyimpanan data (input).
2). Media penyaluran/Proses data.
3). Media penampilan data (uotput).
c. Jarak komunikasi :
1). Jarak dekat langsung.
2). Jarak dekat melalui media.
3). Jarak menengah.
4). Jarak jauh
5). Jarak sangat jauh.
Terdapat beberapa tipe data dalam komunikasi data. Semua tipe data yang dapat disimpan dan
diolah pada sebuah komputer dapat ditransfer melalui jaringan komputer. Tipe data tersebut
adalah sebagai berikut.
Teks
Suara
-
Page 5 of 60
Gambar
Video
Jaringan Komputer
Sebuah sistem yang terdiri dari sejumlah komputer yang dirancang untuk:
Dapat berbagi sumber daya (misal: printer),
Dapat berkomunikasi (misal: e-mail, chatting), dan
Dapat mengakses informasi (misal: web browser)
Setiap bagian dari jaringan komputer dapat meminta dan memberikan layanan (service).
Perangkat Jaringan Komputer
Perangkat jaringan komputer merupakan komponen-komponen yang di perlukan untuk
membuat sebuah jaringan komputer. Komponen yang di maksud adalah media hardware.
1. Personal Computer (PC)
Tipe PC ini digunakan dalam jaringan akan sangat menentukan kinerja jaringan tersebut. PC
yang untuk kerja tinggi akan mengirim dan mengakses data dalam jaringan dengat cepat. Di
dalam jaringan Server-client PC yang digunakan untuk server (penyedia layanan data bagi
client) haruslah lebih tinggi spesifikasinya daripada computer Client. Karena server bekerja
untuk mengelola operasional jaringan dan penyedia fasilitas.
2. Network Interface Card (NIC)
Bedasarkan tipe bus ada beberapa tipe Network interface card atau Network Card itu seperti
ISA (Industry standard Architecture) dan PCI (Protocol Control Information) Nah PCI inilah
yang familiar dan paling banyak di gunakan sekarang.
3. Kabel
Kabel dalam bahasa Inggris disebut cable merupakan sebuah alat yang digunakan untuk
mentransmisikan sinyal dari satu tempat ke tempat lain. Berdasarkan jenisnya, kabel terbagi
menjadi 3 yakni kabel tembaga (copper), kabel koaksial, dan kabel serat optik (Wikipedia,
Kabel, 2013).
a. Kabel Coaxial
Coaxial (Kabel Coaxial) adalah kabel tembaga yang diselimuti oleh beberapa pelindung
(pelindung luar, pelindung anyaman tembaga, dan isolator pelasting), dimana pelindung-
pelindung tersebut memiliki fungsi sebagai berikut :
Pelindung luar
Pelindung berupa anyaman serat tembaga;
Isolator pelastik.
Kabel coaxial juga menawarkan performance yang jauh lebih baik dari kabel twisted-pair,
karena pelindung yang berupa ayaman tembaga pada kabel coaxial akan melindungi pusat
kabel dari interferensi gelombang elektomagnetik yang berasal dari luar kabel, sehingga akan
-
Page 6 of 60
mengurangi terjadinya error/noise dan cross talk. Hal ini memungkinkan kabel coaxial untuk
mencapai bit error rate sampai dengan 1/1.000.000.000. Intensitas error, noise dan crosstalk
yang lebih kecil ini akan berdampak pada berkurangnya jumlah amplifier yang dibutuhkan
untuk mengguatkan sinyal yang lemah sepanjang jalur transmisi, dimana dengan
menggunakan kabel coaxial amplifer hanya dibutuhkan setip jarak 2,5 km (Sajid, 2008).
b. Kabel Tembaga
Kabel tembaga terbagi atas UTP (Unshielded Twisted Pair) dan STP (Shielded Twisted Pair).
Perbedaan dari keduanya adalah adanya pelindung dan tidak adanya pelindung pada bagian
inti konduktornya. Kabel UTP terdiri dari 4 pasang kabel dengan jalinan yang berbeda-beda
tiap incinya. Semakin rapat jalinan tersebut, tingkat transimisi dan harganya semakin tinggi.
Kabel UTP ini menggunakan konektor RJ-45 yang biasa digunakan untuk Ethernet, ISDN,
atau sambungan telepon. Dengan kabel UTP, kita dapat mengirimkan data lebih banyak
dibandingkan LAN.
Sedangkan, kabel STP terdiri dari sepasang kabel yang dilindungi oleh timah, dan masing-
masing kabel tersebut dibungkus oleh pelindung (Wikipedia, Kabel, 2013).
c. Kabel Serat Optik
Kabel serat optik merupakan sebuah kabel yang terbuat dari kaca atau plastik yang berfungsi
untuk mentransmisikan sinyal cahaya. Kabel serat optik berukuran sangat tipis dan
berdiameter sehelai rambut manusia yang saat ini paling banyak digunakan sebagai media
transimisi dalam teknologi komunikasi modern.
4. Server
Komputer yang didesikan untuk menyediakan sejumlah layanan yang diperlukan komputer
lain (klien). Dilihat dari fungsinya, server bisa di kategorikan dalam beberapa jenis, seperti:
server aplikasi, server data maupun server proksi. Server aplikasi adalah server yang
digunakan untuk menyimpan berbagai macam aplikasi yang dapat diakses oleh klien, server
data sendiri digunakan untuk menyimpan data baik yang digunakan klien secara langsung
maupun data yang diproses oleh server aplikasi. Server proksi berfungsi untuk mengatur lalu
lintas di jaringan melalui pengaturan proksi. Kegunaan server sangat banyak, misalnya untuk
situs internet, ilmu pengetahuan, atau sekedar penyimpanan data. (Wikipedia, Server, 2013)
5. HUB dan Switch
Perbedaan Hub dan Switch terletak dari bagaimana packet data / informasi yang dikirim
kepada mereka diproses. Ketika data masuk atau datang ke Hub, Hub akan mengambil data
tersebut dan akan mentransmisikannya ke setiap komputer yang terhubung ke Jaringan. Tetapi
lain halnya dengan Switch, ia akan menerima data tersebut dan hanya akan mengirimkannya
ke komputer yang berkepentingan menerima data tersebut (Nico, 2010).
6. Repeater
-
Page 7 of 60
Repeater adalah sebuah stasiun untuk menerima sinyal yang masuk dan mengirimnya kembali
pada frekuensi yang berbeda. Tujuan utama repeater adalah memperluas jangkauan operasi
dari stasiun bergerak, atau stasiun di daerah rendah atau di daerah terpencil di mana
komunikasi simplex biasanya tidak mungkin.
7. Bridge
Fungsinya hampir sama dengan repeater akan tetapi bridge lebih fleksibel mempunyai
kecerdasan dari repeater. Yang dimaksud adalah bridge dapat menghubungkan jaringan
dengan menggunakan metode transmisi yang berbeda misalnya bridge menghubungkan base
band dan broad band. Bridge juga dapat digunakan untuk mengkoneksikan network dengan
menggunakan tipe kabel yang berbeda atau topologi yang berbeda. Perangkat jaringan ini juga
bisa mengetahui alamat masing-masing komputer.
8. Router
Sebuah router mampu mengirim data atau informasi dari satu jaringan ke jaringan yang lain.
Memiliki fungsi yang sama dengan bridge meski tidak lebih pintar dengan bridge tetapi
pengembangan perangkat ini sudah melampaui batas tuntunan teknologi yang di harapkan.
9. Modem
Modem berasal dari singkatan Modulator Demodulator. Modulator merupakan bagian yang
mengubah sinyal informasi ke dalam sinyal pembawa (carrier) dan siap untuk dikirimkan,
sedangkan Demodulator adalah bagian yang memisahkan sinyal informasi (yang berisi data
atau pesan) dari sinyal pembawa yang diterima sehingga informasi tersebut dapat diterima
dengan baik. Modem merupakan penggabungan kedua-duanya, artinya modem adalah alat
komunikasi dua arah (Wikipedia, Modem, 2013).
10. Access Point (AP)
Wireless Access Point perangkat keras yang memungkinkan perangkat wireless lain (seperti
laptop, ponsel) untuk terhubung ke jaringan kabel menggunakan Wi-fi, bluetooh atau
perangkat standar lainnya. Access Point berfungsi sebagai pengatur lalu lintas data, sehingga
memungkinkan banyak Client dapat saling terhubung melalui jaringan.
1. Definisi Jaringan Komputer
Jaringan Komputer dapat diartikan sebagai :
Kumpulan beberapa komputer yang saling berhubungan yang membentuk
suatu ikatan, diantaranya adalah ikatan pertukaran data / informasi, ikatan
penggunaan sumber daya secara bersama-sama, dan lain sebagainya.
Sumber daya yang dapat digunakan diantaranya adalah : Data, File,
Printer, Koneksi, dan lain sebagainya.
Komputer-komputer yang ada pada jaringan komputer, disebut computer atau
workstation, terhubung pada sebuah atau beberapa buah server, komputer yang
bertindak sebagai pengatur pemakai dalam pengiriman dan penerimaan informasi.
-
Page 8 of 60
Disamping komputer, yang dapat terhubung dalam jaringan adalah perangkat-
perangkat lain seperti printer, modem, router, dan sebagainya. Sehingga untuk
menyebutkan komputer dan perangkat yang terhubung dalam suatu jaringan cukup
disebut sebagai terminal.
Dalam sebuah Jaringan Komputer, ada komputer yang berfungsi sebagai Server dan
ada pula komputer yang berfungsi sebagai Client / Workstation.
Komputer Server adalah sebuah komputer yang berfungsi sebagai komputer pusat
yang mengatur lalulintas komunikasi data dari masing-masing komputer Client /
Workstation, sehingga jika seluruh komputer Client akan melakukan hubungan
komunikasi, akan melalui komputer Server ini.
Komputer Client adalah kumpulan komputer yang berada pada suatu Jaringan
Komputer, yang masing-masing terhubung ke komputer Server dengan
menggunakan media komunikasi, seperti kabel, fiber optic, dan gelombang radio.
2. Sejarah Jaringan Komputer
Konsep Jaringan Komputer lahir pada tahun 1940-an di Amerika Serikat dari
sebuah proyek pengembangan komputer MODEL I di Laboratorium BELL dan
Group Riset HARVARD UNIVERSITY, yang dipimpin oleh Professor H. Aiken.
Pada awal mulanya proyek tersebut adalah hanya ingin memanfaatkan
sebuah komputer yang dapat dipakai bersama untuk mengerjakan beberapa
proses tanpa harus banyak membuang waktu. Untuk itulah dibuat suatu Proses
Beruntun (Batch Processing), sehingga beberapa program dapat dijalankan
dalam sebuah komputer dengan kaidah Antrian.
Tahun 1950-an ketika jenis komputer mulai membesar maka sebuah komputer
harus melayani beberapa terminal, dapat dilihat pada Gambar 1. Sejak itu
ditemukan sebuah konsep Distribusi Proses berdasarkan waktu yang dikenal
dengan nama TSS (Time Sharing System). Mulai dari sinilah untuk
pertama kalinya bentuk Jaringan Komputer (Network) diaplikasikan.
Dalam proses TSS ini terlihat perpaduan antara Teknologi Komputer dengan
Teknologi Telekomunikasi yang pada awalnya berkembang sendiri-sendiri.
-
Page 9 of 60
Gambar 1. Konsep TSS (Time Sharing System)
Tahun 1970-an, setelah beban pekerjaan bertambah banyak, dan harga
komputer semakin mahal, maka dimulailah konsep Proses Terdistribusi
(Distributed Process). Seperti terlihat pada Gambar di bawah ini.
Gambar 2. Konsep Distributed Process
Dalam Proses Terdistribusi ini beberapa Host Komputer mengerjakan
pekerjaan secara paralel untuk melayani beberapa terminal yang terhubung
secara seri di setiap Host Komputer.
Dalam Proses Terdistribusi ini sudah mutlak diperlukan suatu perpaduan
yang mendalam antara teknologi Komputer dengan teknologi Telekomunikasi,
karena selain proses yang harus didistribusikan, semua Host Komputer
wajib melayani terminal-terminalnya.
Selanjutnya ketika harga komputer sudah semakin murah dan konsep
proses. Terdistribusi sudah semakin matang, maka penggunaan komputer dan
jaringannya sudah mulai beragam, mulai dari penanganan proses bersama
maupun komunikasi antar komputer (Peer to Peer) tanpa melalui komputer pusat.
Untuk itu mulailah berkembang teknologi jaringan lokal yang disebut dengan
LAN (Local Area Network). Demikian pula ketika internet mulai
-
Page 10 of 60
diperkenalkan, maka sebagian besar LAN yang berdiri sendiri mulai saling
berhubungan, dan terbentuklah apa yang dinamakan WAN (Wide Area Network).
Suatu jaringan komputer terdiri atas:
Minimal dua buah komputer
Kartu jaringan (network interface card / NIC) pada setiap komputer
Medium koneksi , yang menghubungkan kartu jaringan satu komputer ke
komputer lainnya, biasa disebut sebagai medium transmisi data, bisa berupa kabel
maupun nirkabel atau tanpa-kabel (wireless seperti radio, microwave, satelit, dsb).
Perangkat lunak sistem operasi jaringan (network operating system software /
NOSS) yang berfungsi untuk melakukan pengelolaan sistem jaringan, misalnya:
Microsoft Windows 2000 server, Microsoft Windows NT, Novell Netware,
Linux, dan sebagainya.
Peralatan interkoneksi seperti Hub, Bridge, Switch, Router, Gateway, apabila
jaringan yang dibentuk semakin luas jangkauannya.
-
Page 11 of 60
BAB II
JARINGAN KOMPUTER
1. Tipe Jaringan Komputer
Secara garis besar ada 2 buah tipe jaringan komputer yaitu :
Peer To Peer (Point To Point)
Client Server (Point To Multipoint)
Peer To Peer (Point To Point)
Dalam jaringan Peer To Peer ini, komputer dihubungkan langsung dengan
komputer lainnya tanpa melalui sebuah komputer yang berfungsi sebagai Server
(pengontrol jaringan).
Masing-masing komputer bisa berfungsi sebagai Server maupun Client
(Workstation) pada suatu saat, sehingga tidak ada penentuan secara tetap bahwa
komputer yang satu sebagai Server dan yang lainnya sebagai Client. Karena
peran dari Server yang tidak murni ini maka dikenal dengan istilah Non-
Dedicated Server. Dapat dilihat pada Gambar di bawah ini.
Gambar 3. Jaringan Peer To Peer
Keunggulan :
Biaya operasional relatif lebih murah, karena tidak memerlukan Server
untuk mengorganisasikan jaringan.
Kelangsungan kerja jaringan tidak bergantung pada satu Server,
sehingga bila ada salah satu komputer rusak, tidak akan menyebabkan
kerusakan pada seluruh jaringan.
Kelemahan :
Unjuk kerja lebih rendah karena setiap komputer harus mengelola
pemakaian aplikasi jaringan dan aplikasi di tempat sendiri
Sistem keamanan jaringan ditentukan oleh masing-masing user dengan
mengatur keamanan masing-masing fasilitas yang dimiliki
Proses Back up data harus dilakukan oleh masing-masing komputer.
-
Page 12 of 60
Client Server (Point To Multipoint)
Dalam jaringan Client Server ini, terdapat suatu ketetapan yaitu ada komputer
yang berfungsi sebagai Server dan ada yang berfungsi sebagai Client/
Workstation. Sehingga Server pada tipe jaringan ini disebut dengan Dedicated
Server.
Pada tipe jaringan ini, Server berfungsi untuk melayani dan menyediakan
fasilitas bagi komputer-komputer lain yang ada dalam suatu jaringan. Dapat
dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 4. Jaringan Client server
Keunggulan :
Kecepatan akses lebih tinggi, karena penyediaan fasilitas jaringan dan
pengelolaannya dilakukan secara khusus oleh satu komputer (Server)
Sistem keamanan dan administrasi jaringan lebih baik, karena
dilakukan oleh satu orang yang bertindak sebagai Administrator
Jaringan.
Sistem Back up data lebih baik, karena dilakukan secara terpusat.
Kelemahan :
Biaya operasional relatif lebih mahal.
Diperlukan adanya suatu komputer khusus yang memiliki kemampuan
lebih.
Kelangsungan jaringan sangat tergantung Server, sehingga jika Server
rusak maka seluruh jaringan akan rusak pula.
2. Topologi Jaringan Komputer
Topologi Jaringan Komputer dapat diartikan sebagai gambaran fisik dari suatu
pola hubungan antara komponen-komponen jaringan computer, diantaranya meliputi :
Server, workstation, Kabel, Hub, dan Switch.
Secara garis besar dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu :
Topologi Bus (Garis)
Topologi Ring (Cincin)
Topologi Star (Bintang)
-
Page 13 of 60
Topologi Bus (Garis)
Pada Topologi Bus ini digunakan sebuah kabel tunggal atau kabel pusat
dimana seluruh Workstation dan Server dihubungkan. Dapat dilihat pada gambar
di bawah ini.
Gambar 5. Topologi Bus
Keunggulan :
Pengembangan jaringan atau penambahan workstation baru dapat
dilakukan dengan mudah tanpa mengganggu workstation yang lain.
Kelemahan :
Jika terdapat kerusakan / gangguan pada kabel ini, maka keseluruhan
jaringan akan mengalami gangguan.
Topologi Ring (Cincin)
Pada Topologi Ring ini semua workstation dan server dihubungkan,
sehingga membentuk suatu pola lingkaran atau cincin. Pada Topologi ini tiap
workstation maupun server akan menerima dan melewatkan informasi dari satu
komputer ke komputer lainnya sesuai dengan alamat yang dimaksud, jika
tidak sesuai maka informasi tersebut akan dilewatkan. Terlihat pada gambar di
bawah ini.
Gambar 6. Topologi Ring
Keunggulan :
Tidak terjadi Collision atau tabrakan data pada saat pengiriman,
karena hanya satu Node saja yang dapat mengirimkan pada suatu saat.
Kelemahan :
-
Page 14 of 60
Setiap Node dalam jaringan akan selalu ikut mengelola informasi yang
dilewatkan dalam jaringan, sehingga bila terjadi gangguan pada suatu
Node maka seluruh jaringan akan terganggu.
Topologi Star (Bintang)
Pada Topologi Star, seluruh workstation dihubungkan ke Server melalui suatu
Hub atau Switch. Dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 7. Topologi Star
Keunggulan :
Unjuk kerja jaringan lebih tinggi, karena setiap Workstation
dihubungkan ke Server dengan jalur tersendiri, sehinggal bandwidth atau
lebar jalur dapat optimal.
Jika terdapat gangguan pada satu jalur komunikasi tidak akan
menyebabkan gangguan pada jalur komunikasi lainnya, hanya pada jalur
yang bersangkutan saja.
Kelemahan :
Biaya relatif lebih tinggi
Kebutuhan jalur komunikasi menjadi lebih banyak, karena setiap
Workstation harus dihubungkan ke Server
3. Komponen Jaringan Komputer
Beberapa komponen jaringan yang digunakan diantaranya adalah :
Perangkat Komputer : Server, Workstation
Kartu Jaringan / Network Car : ISA Bus, PCI Bus
Concentrator : Switch, Hub
Media Komunikasi : Kabel, Gelombang Radio, Fiber Optic
Sistem Operasi Jaringan : Windows, Novell Netware
Perangkat Komputer
Dapat dibagi menjadi 2 bagian yaitu yang berfungsi sebagai Server dan yang
berfungsi sebagai Workstation.
Server berfungsi untuk mengelola dan melayani Workstation dalam
penggunaan seluruh fasilitas yang ada dalam suatu jaringan.
-
Page 15 of 60
Workstation berfungsi sebagai penerima dari seluruh fasilitas yang ada pada
suatu jaringan, yang digunakan sebagai tempat bekerja.
Komputer Server dibagi menjadi 2 bagian yaitu :
1. Dedicated Server
Server yang berfungsi penuh sebagai Server, tidak bisa digunakan
untuk operasioanl lainnya, seperti yang ada pada Workstation.
Contoh dari Dedicated Server adalah Server yang menggunakan sistem
operasi Novell Netware.
2. Non-Dedicated Server
Server yang berfungsi selain sebagai Server, juga bisa digunakan
untuk tempat bekerja (Client / Workstation).
Contoh dari Non-Dedicated Server adalah Server yang menggunakan
sistem operasi Windows NT/Windows 2000.
Kartu Jaringan / Network Car
Kartu Jaringan adalah sebuah kartu/Card yang dipasang/ditancapkan pada
motherboard. Kartu Jaringan inilah yang menghubungkan komputer dengan
sistem jaringan.
Orang biasa menyebut kartu jaringan ini dengan istilah LAN Card (Local Area
Network) ataupun NIC (Network Interface Card).
Concentrator
Berfungsi sebagai pusat pengaturan hubungan dalam sistem jaringan.
Diantara peralatan yang digunakan adalah Switch, Hub.
Media Komunikasi
Untuk media komunikasi dalam sistem jaringan komputer dapat menggunakan
kabel, fiber optic, maupun gelombang radio.
Sistem Operasi Jaringan
Kita tahu fungsi dari Sistem Operasi yaitu untuk mengatur jalannya operasional
pada suatu sistem yang meliputi berbagai hal. Sistem Operasi Jaringan yang
banyak digunakan diantaranya adalah Novell Netware, Windows NT, Windows
2000.
-
Page 16 of 60
BAB III
KOMUNIKASI DALAM JARINGAN KOMPUTER
1. Media Komunikasi
Media komunikasi dalam sistem jaringan komputer yang banyak digunakan saat
ini diantaranya adalah Kabel, Fiber Optic, dan yang sedang ramai saat ini adalah
menggunakan sarana gelombang radio (Wireless Application).
Kabel Terdapat beberapa tipe kabel yang dapat digunakan dalam sistem jaringan
komputer, yaitu : Coaxial, Yellow Cable, UTP (Unshielded Twisted Pair).
Kabel Coaxial Tipe kabel Coaxial banyak digunakan dalam instalasi jaringan karena murah
harganya dan mudah dalam instalasinya.
Gambar : Kabel Coaxial
Semua tipe kabel Coaxial memiliki bagian-bagian sebagai berikut :
Konduktor, berupa kabel serabut tungal yang merupakan inti dari
kabek Coaxial. Bagian ini merupakan bagian yang digunakan untuk
transmisi data atau sebagai kabel data.
Isolator Dalam, merupakan lapisan isolator antara Konduktor dengan
Grounding, yang berfungsi untuk melindungi kabel inti.
Grounding (pelindung), bagian ini berupa kabel serabut yang dirangkai
menyilang mengelilingi isolator dalam. Disamping sebagai
pelindung juga berfungsi sebagai grounding dari pengaruh interferensi
frekuensi-frekuensi luar yang mengganggu.
Isolator Luar, bagian yang merupakan kulit kabel.
Beberapa tipe kabel Coaxial yang digunakan dalam jaringan komputer
adalah :
1. Coaxial RG-62A/U
2. Coaxial RG-58A/U
3. Coaxial RG8 (Yellow Cable)
-
Page 17 of 60
Kabel Coaxial RG-62A/U Berwarna hitam, kecil, kabel intinya berupa kabel serabut.
Berdiameter sekitar 0.25 inch, menggunakan terminator dengan
impedansi sebesar 93 ohm pada kedua ujung rangkaian kabel.
Banyak digunakan pada jaringan Archnet dengan topologi Star maupun
Bus.
Memiliki kecepatan transfer data 2.5 mbps pada jaringan Archnet
Jarak maksimal kabel :
2000 feet pada topologi Star dengan menggunakan Active Hub
100 feet pada topologi Star dengan menggunakan Passive Hub
1000 feet pada topologi Bus
Kabel Coaxial RG 58A/U Berwarna hitam, kabel intinya berupa kabel tembaga tunggal
Menggunakan terminator dengan impedansi sebesar 50 ohm
Banyak digunakan pada jaringan Ethernet dengan topologi Bus, karena
murah harganya dan mudah instalasinya. Sehingga sering disebut dengan
jaringan cheaper-net
Sering disebut dengan Thin Ethernet karena bentuk kabelnya yang kecil
Mampu menghubungkan 30 simpul jaringan (node) pada satu rangkaian
kabel
Jarak maksimum kabel pada satu rangkaian kabel mencapai 185 m
Kabel Coaxial RG-8 (Yellow Cable) Disebut dengan Yellow Cable karena warna kabelnya yang kuning
Ukurannya lebih besar dari RG-58A/U, berdiameter 0.5 inch
Menggunakan terminator dengan impedansi sebesar 50 ohm
Mampu menghubungkan 100 simpul jaringan (node) pada satu rangkaian
kabel
Jarak Maksimum kabel pada satu rangkaian kabel mencapai 500 m
Untuk menghubungkan komputer ke kabel RG-8 digunakan perangkat
tambahan berupa Transceiver
Transceiver dikaitkan pada kabel RG-8 dengan menggunakan Backbone
Connector yang terdapat pada perangkat Transceiver tersebut
Terdapat 2 jenis Backbone Connector yang digunakan yaitu : Clamp-on
Connector dan N-Series Connector
Selanjutnya komputer dihubungkan ke Transceiver menggunakan kabel
AUI atau Drop Cable, yaitu berupa kabel data dengan panjang maksimal
50 m, dan menggunakan konektor tipe D yang berukuran 15 pin atau
db-15.
Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair)
Salah satu jenis kabel yang paling banyak digunakan saat ini
Berisi 4 buah pasang (pair) kabel yang tiap pair-nya di pilin (twisted)
-
Page 18 of 60
Kabel ini berupa kabel tembaga yang tidak dilengkapi dengan pelindung
(unshielded)
Sampai saat ini terdapat 6 buah kategori kabel UTP, yaitu kabel UTP
kategori satu sampai dengan kategori enam.
Kabel kategori satu dan kategori dua tidak digunakan dalam jaringan
komputer karena kemampuan transfer datanya yang rendah, kabel
kategori ini banyak digunakan unuk komunikasi telepon, atau berfungsi
sebagai kabel telepon
Untuk jaringan komputer digunakan kabel kategori tiga sampai kategori
enam
Kabel kategori tiga digunakan untuk komunikasi pada jaringan dengan
kecepatan 10 Mbps seperti jaringan Ethernet
Pada jaringan Token Ring dapat menggunakan Kabel UTP dengan
kategori empat dan kategori lima
Kabel kategori lima bisa digunakan pada kedua buah jaringan tersebut di
atas
Saat ini kabel kategori lima dapat digunakan pada jaringan komputer
dengan kecepatan 100 Mbps, sehingga disebut dengan Fast Ethernet
Kabel kategori enam saat ini digunakan pada jaringan komputer dengan
kecepatan 100 Mbps , bahkan sekarang ini digunakan pada jaringan
dengan kecepatan hingga 1000 Mbps (1 Gbps)
Untuk menghubungkan kabel UTP ini digunakan konektor RJ-45
Fiber Optic Merupakan salah satu jenis media transfer data dalam jaringan
komputer dalam bentuk gelombang cahaya
Untuk menggunakan Fiber Optic ini digunakan kartu jaringan yang
memiliki konektor tipe ST (ST Connector)
Kelebihan Fiber Optic :
Kecepatan transfer datanya yang tinggi hingga 1000 Mbps (1 Gbps)
Kemampuan melakukan transfer data dalam jarak yang cukup jauh
hingga mencapai 1 kilometer tanpa bantuan perangkat repeater
Ketepatan dan keamanan transmisi data
Tidak terpengaruh oleh interferensi dari frekuensi-frekuensi luar yang
mengganggu
Kelemahan Fiber Optic :
Harganya yang mahal
Sulit dalam instalasinya mengingat media ini melakukan transfer
datanya dalam bentuk gelombang cahaya, tidak boleh ada jalur yang
berbelok tajam.
Gelombang Radio (Wireless)
-
Page 19 of 60
Media komunikasi lainnya yang sedang ramai dan banyak digunakan saat ini
adalah menggunakan Wireless (gelombang radion). Dengan Wireless kita
dapat melakukan komunikasi pada sebuah jaringan komputer. Media
Wireless ini bekerja pada gelombang 2.4 Ghz dan memiliki kecepatan akses
hingga 11 Mbps, hingga saat ini masih terus dikembangkan untuk kecepatan
akses diatas 11 Mbps.
Pembahasan lebih detail untuk media Wireless ini akan ditengahkan secara
tersendiri pada bab berikutnya.
2. Perangkat Komunikasi
Perangkat komunikasi adalah perangkat-perangkat (selain kabel) yang digunakan
dalam sistem jaringan komputer, diantaranya seperti : Hub, Switch, Repeater, Router,
Transceiver, Modem.
Hub
Berfungsi sebagai pusat konsentrasi jaringan atau sentral jaringan yang
mengatur komunikasi data dalam jaringan komputer dan mengontrol terjadinya
gangguan dalam jaringan.
Seluruh kabel yang berasal dari komputer terhubungke perangkat Hub ini
Sesuai dengan arsitektur jaringan, terdapat beberapa jenis Hub yaitu :
Archnet Hub, Token Ring Hub, Ethernet Hub.
Active Hub adalah Hub yang dapat menguatkan sinyal data, sehingga jarak
atau jangkauan kabel dapat lebih panjang.
Passive Hub adalah Hub yang tidak dapat menguatkan sinyal data,
sehingga jarak atau jangkauan kabel menjadi lebih pendek.
Ukuran Hub ditentukan oleh jumlah port yang ada pada Hub, seperti 8 port,
12 port, 24 port, 48 port.
Cascading Hub adalah suatu tehnik untuk menggabungkan beberapa Hub
menjadi satu, sehingga komputer seolah-olah terhubung ke satu Hub.
Swicth
Pada dasarnya sama dengan Hub, bahkan bentuk fisiknya pun dapat dikatakan
sama, terdiri dari beberapa port yang tersedia.
Perbedaannya terletak pada kemampuan, fasilitas yang tersedia, serta cara
transfer data diantara kedua perangkat tersebut.
Sistem pengiriman data dalam jaringan Ethernet diawali dengan pemeriksaan
apakah ada data yang akan dikirimkan, jika ada pengiriman data maka
pihak lain akan menunda untuk melakukan pengiriman data. Jika pada saat
bersamaan kedua belah pihak melakukan pengiriman data, maka akan terjadi
tabrakan (collision) diantara paket-paket data tersebut.
Jadi Collision Control adalah adalah suatu kemampuan untuk
melakukan pengontrolan terhadap paket-paket data yang akan dikirim untuk
-
Page 20 of 60
menghindari terjadinya tabrakan diantara paket-paket data.
Switch memiliki suatu kemampuan yang disebut dengan Collision Control ,
dimana setiap port- nya memiliki kemampuan untuk itu
Karena setiap port-nya memiliki fasilitas Collision Control, maka proses
pengiriman data akan lebih cepat karena tidak harus menunggu port-port
lainnya melakukan pengiriman data. Sehingga jelas bahwasanya Switch
dapat meningkatkan kinerja jaringan komputer.
Sedangkan pada Hub hanya satu buah portsaja yang berfungsi sebagai
Collision Control.
Repeater
Repeater berarti pengulang, alat ini berfungsi untuk mengulang atau
menguatkan sinyal data yang melemah pada sepanjang kabel jaringan.
Setiap kabel memiliki maksimal jarak, jika sebuah jaringan memiliki jarak
yang melebihi jarak maksimal kabel maka akan menyebabkan melemahnya
sinyal data yang ditransfer. Untuk menguatkan sinyal data yang
dikirimkan maka diperlukan adanya Repeater agar data dapat diterima
dengan baik.
Tidak diperkenankan memasang Repeater lebih dari 4 buah, karena
walaupun sinyal data menguat tetapi ada suatu pengaruh yang dinamakan
Propagation Delay dan Packet Jitter sebagai akibat adanya pemasangan
peralatan tersebut.
Propagation Delay adalah selisih waktu yang terjadi dalam proses perjalanan
sinyal data dari saluran masukan ke saluran keluaran.
Packet Jitter adalah fluktuasi yang terjadi terhadap paket data.
Router
Hampir sama dengan Repeater yaitu untuk memperpanjang jaringan, hanya
saja Router ini digunakan untuk sistem jaringan yang letaknya berjauhan.
Memiliki kemampuan untuk mencari jalur untuk pengiriman data ke tempat
yang dituju.
Memiliki kemampuan untuk mentransfer data dengan cepat dan mengontrol
pengiriman data dengan tepat ke tempat tujuan.
Tranceiver
Suatu alat yang digunakan untuk menghubungkan sebuah perangkat dengan
fasilitas konektor yang berbeda ke sebuah media transmisi yang berbeda pula.
Contohnya untu menghubungkan sebuah komputer dengan kabelCoaxial
RG-62A/U yang menjadi backbone sebuah jaringan.
Sebuah Transceiver tidak bisa digunakan untuk menguatkan sinyal data,
oleh karenanya pemasangan Transceiver ini tidak akan menambah jangkauan
kabel jaringan.
Umumnya sebuah Transceiver dilengkapi port dengan konektor tipe D, untuk
menghubungkan kabel AUI / Drop Cable.
-
Page 21 of 60
Modem
Singkatan dari Modulator Demodulator, yaitu suatu alat yang berfungsi untuk
mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital, begitu pula sebaliknya.
Menurut bentuknya terbagi menjadi 2 macam yaitu Internal Modem dan
External Modem.
Internal Modem adalah sebuah modem yang dipasangkan pada
perangkat komputer dengan cara menancapkannya pada slot expansi
mainboard komputer.
Keuntungan Internal Modem adalah tidak membutuhkan sumber
tegangan sendiri dan secara fisik lebih aman dan rapi.
Kelemahan Internal modem adalah tidak dapat dipindah-pindahkan
dengan mudah, membebani sumber daya komputer karena terpasang
langsung pada mainboard komputer. Jika terjadi gangguan seperti
petir kemungkinan berimbas pada perangkat komputer lebih besar.
External Modem adalah sebuah modem yang dipasang di luar
perangkat komputer, dengan cara menghubungkannya melalui salah satu
serial port yang ada pada perangkat komputer.
Keuntungan External Modem adalah mudah dipindah-pindahkan,
mudah dalam konfigurasinya, memiliki proteksi tersendiri (jika
terjadi gangguan petir tidak akan berimbas pada perangkat
komputer).
Kelemahan External Modem adalah membutuhkan sumber tegangan
sendiri, dan memakan tempat pada meja kerja.
Beberapa port yang terdapat pada Modem adalah :
Serial Port, digunakan untuk menghubungkan modem dengan komputer.
Port ini berupa konektor db-25 pin.
Phone Connector, digunakan untuk menghubungkan modem dengan
perangkat telepon, port ini berbentuk konektor RJ-11.
Phone Line, digunakan untuk menghubungkan modem dengan saluran
telepon pada komunikasi menggunakan saluran dial up, port ini
berbentuk konektor RJ-11.
Leased Line, port ini digunakan untuk menghubungkan modem
dengan saluran komunikasi leased line, yang merupakan saluran
khusus dengan bandwidth yang lebih lebar dari dial up. Port ini juga
berbentuk konektor RJ-11.
Beberapa pertimbangan dalam memilih modem :
Kecepatan transfer data (baut rate), diukur dalam satuan bps (bit per
second)
Kompresi data (Data Compression), dengan fasilitas ini maka
modem akan lebih cepat dalam melakukan pengiriman data, terutama
-
Page 22 of 60
untuk data-data yang besar.
Koreksi kesalahan (Error Correction), dengan fasilitas ini akan
mempercepat proses pengiriman data karena jika terjadi kesalahan
dalam pengiriman data, maka akan segera diinformasikan walaupun data
belum terkirim seluruhnya.
Fasilitas keamanan, diperlukan untuk menjaga kemungkinan adanya
pihak lain yang ingin mengakses sistem jaringan dengan
menggunakan modem. Beberapa fasilitas keamanan pada modem
diantaranya adalah Passcode, Data Encryption.
Passcode adalah fasilitas permintaan password pada user yang ingin mengakses modem.
Data Encryption adalah fasilitas penyandian data, sehingga jika ada data yang dikirim akan terhindar dari kemungkinan adanya
penyadapan.
Pin-pin komunikasi pada modem menurut standar RS-232
Pin 1 dan pin 7 adalah Ground
Pin 1 digunakan sebagai Proteksi ground, sedangkan pin 7 digunakan
sebagai Sinyal ground
Pin 2 adalah Transmit Data
Digunakan untuk mengirimkan data ke perangkat tujuan.
Pin 3 adalah Receive Data
Digunakan oleh komputer untuk menerima data yang dikrim oleh modem.
Pin ini berpasangan dengan pin 2 (Transmit Data)
Pin 4 adalah Request to Send (RTS)
Digunakan oleh komputer untuk memberitahukan modem bahwa komputer
siap untuk mengirimkan data.
Pin 5 adalah Clear to Send (CTS)
Digunakan oleh modem untuk memberitahukan komputer bahwa modem
siap untuk menerima data.
Pin 6 adalah Data Set Ready (DSR)
Digunakan oleh modem untuk memberitahukan komputer bahwa perangkat
dalam keadaan on. Pin ini berpasangan dengan pin 22 (DTR), yaitu untuk
menjawab sinyal DTR yang dikirimkan oleh komputer.
Pin 22 adalah Data Terminal Ready (DTR)
Digunakan oleh komputer untuk memberitahukan modem bahwa komputer
dalam keadaan siap berkomunikasi.
-
Page 23 of 60
Pin 8 adalah Carrier Detect (CD)
Digunakan untuk memberitahukan modem bahwa telah terjadi hubungan
dengan modem lain, dan telah terdapat jalur komunikasi.
Pin 20 adalah Ring Indicator(RI)
Digunakan untuk memberi tanda ke komputer bahwa modem menerima
sinyal masuk berupa dering.
-
Page 24 of 60
BAB IV
LAPISAN DALAM JARINGAN KOMPUTER
Untuk dapat melakukan komunikasi diantara berbagai vendor komputer, diperlukan
sebuah aturan baku yang standard dan disetujui oleh berbagai pihak. Dalam dunia
komputer, aturan baku yang standard ini disebut dengan nama Protokol.
Untuk itulah badan dunia yang menangani masalah standarisasi yaitu ISO
(International Standarization Organization) membuat sebuah aturan baku yang dikenal
dengan nama model referensi OSI (Open System Interconnection). Dengan demikian
diharapkan seluruh vendor perangkat telekomunikasi harus berpedoman pada model ini
dalam mengembangkan protokolnya.
Gamabr : Network Layer
1. Standar OSI (Open System Interconnection)
Terdapat 7 buah lapisan dalam standar OSI ini yaitu Application, Presentation,
Session, Transport, Network, Data Link, Phisical.
1. Application
Merupakan lapisan jaringan yang tertinggi. Pada lapisan ini terdapat
aplikasi yang menggunakan data dalam jaringan. Lapisan ini menjadi titik
masuknya sebuah pesan ke dalam jaringan.
2. Presentation
Lapisan yang digunakan untuk menentukan format data sebelum masuk ke dalam
-
Page 25 of 60
jaringan.
3. Session
Lapisan yang digunakan untuk mengatur komunikasi data diantara station-
station yang saling berkomunikasi.
4. Transport
Lapisan yang digunakan untuk mengatur proses pengiriman data dalam
jaringan. Juga berfungsi untuk mengontrol kemungkinan adanya pengiriman data
sama.
5. Network
Lapisan yang digunakan untuk menyalurkan data dari lapisan di atasnya. Pada
lapisan ini, data dipecah menjadi paket data yang dilengkapi dengan alamat asal dan
alamat tujuan.
6. Data Link
Lapisan yang digunakan untuk mendeteksi adanya kesalahan (error detection).
7. Physical
Lapisan paling bawah dalam struktur lapisan jaringan. Lapisan ini berupa
perangkat keras jaringan seperti kabel, hub, switch, dan lain-lain.
2. Standar DOD (Department Of Defense)
Selain standarisasi yang diberikan oleh OSI dengan ketujuh lapisannya, ada
standar lapisan jaringan lain yang dikenal dengan standar DOD, yaitu standar yang
ditentukan oleh Departemen Pertahanan Amerika.
Standarisasi ini selanjutnya dikembangkan sebagai bentuk standarisasi lapisan
jaringan pada internet yang menggunakan protokol TCP/IP. Dalam standar DOD ini
jaringan dibagi menjadi 4 lapisan yaitu :
1. Application / Process
Merupakan lapisan paling atas dari standar DOD, dimana lapisan ini mewakili
lapisan Application, Presentation, dan Session pada standar OSI.
2. Host to Host
Lapisan ini menjalankan fungsi yang sama dengan lapisan Transpot pada standar
OSI.
3. Internet
Lapisan ini menjalankan fungsi yang sama dengan lapisan Network pada standar
OSI.
4. Network Access
Lapisan ini menjalankan fungsi yang sama dengan lapisan Data Link dan Physical
pada standar OSI.
-
Page 26 of 60
Pada implementasinya, lapisan jaringan komputer berdasarkan ISO/OSI tidak digunakan
karena terlalu
kompleks dan ada banyak duplikasi tugas dari setiap lapisan. Lapisan OSI/ISO d
igunakan hanya sebagai referensi. Lapisan jaringan komputer yang banyak digunakan
adalah lapisan TCP/IP yang terdiri atas empat lapisan yaitu :
Link (Lapisan OSI 1 dan 2)
Contoh dari lapisan ini adalah Ethernet, Wi-
Fi dan MPLS. Implementasi untuk lapisan ini biasanya terletak pada device
driver ataupun chipset firmware.
Internetwork (Lapisan OSI 3)
Seperti halnya rancangan awal pada lapisan network (lapisan OSI 3), lapisan ini
bertanggung-jawab atas sampainya sebuah paket ke tujuan melalui sebuah
kelompok jaringan komputer. Lapisan Internetwork pada TCP/IP memiliki tugas
tambahan yaitu mengatur bagaimana sebuah paket akan sampai tujuan melalui
beberapa kelompok jaringan komputer apabila dibutuhkan.
Transport (Lapisan OSI 4 dan 5)
Contoh dari lapisan ini adalah TCP, UDP dan RTP
Applications (Lapisan OSI 5 sampai dengan 7)
Contoh dari lapisan ini adalah HTTP, FTP dan DNS.
Oleh sebab setiap lapisan memiliki tugas yang independen dari lapisan-
lapisan lainnya, maka transparansi data akan terjamin. Sebagai contoh, semua
jenis browser internet akan tetap digunakan, sekalipun media fisik yang digunakan berubah
dari kabel tembaga menjadi sinyal radio misalnya.
-
Page 27 of 60
BAB V
KONFIGURASI PERANGKAT LUNAK
Perangkat lunak dalam sebuah sistem jaringan komputer terdiri dari dua macam
yaitu, Perangkat Lunak Sistem Operasi Jaringan (Network Operating System), dan
Perangkat Lunak Aplikasi yang digunakan.
Proses konfigurasi perangkat lunak jaringan merupakan pekerjaan yang
menentukan bentuk dari sistem jaringan yang dibangun, diantaranya berkaitan dengan besar
kecilnya kapasitas komputer yang digunakan.
1. Sistem Operasi Jaringan Komputer
Ada bermacam-macam sistem operasi jaringan yang digunakan saat ini, tentunya
dengan kelebihan dan kelemahannya masing-masing, baik sistem operasi untuk jaringan
peer to peer seperti windows workgroup, maupun sistem operasi untuk jaringan client-
server seperti Novell Netware, Windows NT, Windows 2000 Server (baik yang
standard maupun advance).
Beberapa perbedaan pokok antara sistem operasi Novell Netware dengan Windows NT
adalah :
Novell Netware
Lebih menonjol sebagai sistem operasi berbasis teks
Menerapkan sistem Dedicated Server
Menggunakan protokol IPX/SPX
Windows NT
Lebih menonjol sebagai sistem operasi berbasis grafik
Menerapkan sistem Non-Dedicated Server
Menggunakan protokol TCP/IP
Beberapa pertimbangan dalam memilih sistem operasi jaringan komputer adalah :
Bentuk aplikasi yang dimiliki
Pengetahuan tentang sistem jaringan komputer
Biaya, serta rencana pengembangan sistem
-
Page 28 of 60
BAB VI
KEAMANAN SISTEM JARINGAN
1. Pengaturan User Jaringan
Dalam sistem jaringan perlu adanya pengaturan user, untuk menjaga agar
penggunaan sumber daya jaringan tidak tumpang tindih. Dimana user yang bisa
mengakses adalah user yang benar- benar memiliki hak untuk mengakses.
Untuk mengatur user-user yang ada dalam suatu jaringan komputer, perlu adanya
seseorang yang bertindak sebagai administrator jaringan, dimana bertanggung jawab
terhadap pengaturan, kelancaran, dan keamanan jaringan. Untuk itulah dalam sebuah
sistem operasi jaringan dibuat sebuah user yang bernama administrator yang memiliki
kewenangan penuh dan sangat luas.
Beberapa hal yang berkaitan dengan masalah pengaturan user jaringan adalah :
Hak dan Kewenangan User
Properti User
Pembatasan Waktu Akses User
Pembatasan Account User
Hak dan Kewenangan User
Pembatasan workstation yang digunakan untuk logon atau disebut Station
Restriction.
Langkah ini akan mencegah usaha pengaksesan dari orang yang tidak
berhak, terlebih dari luar organisasi.
Pembatasan kesalahan password.
Langkah ini sebagai upaya mencegah usaha pembobolan dari para hacker
yang biasanya menggunakan password coba-coba.
Pembatasan waktu akses ke jaringan.
Langkah ini akan membatasi akses jaringan oleh user pada jam-jam tertentu.
Pembatasan file atau direktori akses.
Pembatasan pemanfaatan sumber daya jaringan, meliputi printer dan
modem.
Pemberian attribut file atau direktori
Trustee Assignment
Adalah fasilitas yang digunakan untuk membatasi hak user dalam mengakses
sumber daya jaringan berupa file atau direktori. Pengaturan ini akan mencegah
user mengakses data yang tidak menjadi kewenangannya. Pada sistem operasi
Novell Netware bisa menggunakan menu Trustee Assignment untuk
melakukannya, diantara pilihannya adalah :
-
Page 29 of 60
Supervisory (S)
Merupakan hak tertinggi terhadap sebuah file atau direktori yang bisa dimiliki
user.
Read (R)
Adalah hak untuk membuka dan membaca semua file dalam direktori,
serta menjalankan program yang ada di dalamnya.
Write (W)
Adalah hak untuk membuka, membaca, dan mengubah isi file.
Create (C)
Adalah hak untuk membuat file atau direktori. User yang memiliki hak
Create tanpa memiliki hak lain, bisa membuat file atau direktori dan
mengubah isinya, namun setelah file tersebut maka user tersebut tidak akan
dapat membukanya kembali.
Erase (E)
Adalah hak untuk menghapus file atau direktori.
Modify (M)
Adalah hak untuk mengubah attribut file dan direktori, termasuk mengubah
nama file namun tidak bisa mengubah isi file.
File Scan (F)
Adalah hak untuk melihat atau menampilkan isi sebuah direktori atau
nama-nama file.
Access Control (A) Adalah hak untuk mengubah hak dalam sebuah direktori atau file,
kecuali memberikan hak Supervisory.
Properti User
Pengaturan Properti User meliputi penambahan dan penghapusan user.
Penambahan user pada jaringan meliputi penambahan user secara fisik dan
logika. Secara fisik adalah, user yang menggunakan komputer dalam suatu
jaringan. Secara logika adalah, user yang bisa dikenali oleh komputer-komputer
dalam jaringan, disebut dengan user name.
Beberapa pertimbangan dalam menentukan properti user :
Hak dan kewenangan pengguna user name dalam suatu organisasi
jaringan komputer
Contohnya seorang manager akan memiliki hak dan kewenangan berbeda
dengan seorang staf administrasi, sehingga hak dan kewenangannya dalam
penggunaan komputer berbeda.
Frekuensi penggunaan komputer pemilik user name
User yang frekuensi penggunaan komputernya tinggi dan waktu
penggunaan yang tidak terbatas, propertinya berbeda dengan user yang
sekali-sekali saja menggunakan komputer.
Hak dan kewenangan user pengguna sistem aplikasi
-
Page 30 of 60
Beberapa Attribut yang ada pada sistem operasi Novell Netware :
Archive Needed (A)
Atribut ini diberikan kepada file yang pernah mengalami perubahan.
Copy Inhibit (CI)
Atribut yang diberikan agar file tidak dapat dicopy. Atribut ini bisa
dihapus oleh user yang memiliki hak Modify (M).
Delete Inhibit (DI)
Atribut yang diberikan agar file tidak dapat dihapus. Atribut ini bisa
dihapus oleh user yang memiliki hak Modify (M).
Execute Only (X)
File yang telah diberikan atribut ini tidak dapat dicabut atributnya dan
tidak dapat dicopy. Atribut ini hanya bisa diberikan oleh user Supervisor.
Hidden (H)
Atribut ini dimaksudkan agar file atau direktori tidak dapat dilihat dengan
perintah DIR.
Indexed (I)
Atribut ini diberikan pada file-file yang berukuran besar, agar lebih cepat
prosesnya.
Purge (P)
Atribut ini mengijinkan proses penghapusan secara permanen, tidak dapat
diambil lagi.
Read Only (RO)
Atribut ini dimaksudkan agar file hanya dapat dibaca saja. Pemberian
atribut ini secara otomatis akan diikuti dengan atribut Delete Inhibit (DI)
dan Rename Inhibit (RI).
Read Write (RW)
Atribut ini adalah kebalikan dari atribut Read Only, sehingga jika atribut
Read Only dihapus maka secara otomatis atribut Read Write ini akan aktif.
Rename Inhibit (RI)
Atribut yang diberikan agar file tidak dapat dirubah namanya.
Shareable (S)
Atribut ini akan mengakibatkan file dapat digunakan oleh beberapa user
secara bersamaan dalam waktu yang sama.
System (Sy)
Atribut ini akan menyembunyikan file atau direktori agar tidak dapat
dihapus atau disalin, bahkan tidak dapat dilihat dengan perintah DIR.
Pembatasan Waktu Akses User
Diistilahkan dengan Time Restriction, fasilitas ini digunakan untuk mengatur
waktu user dalam mengakses suatu jaringan. Hal ini penting untuk dilakukan
agar jangan sampai ada user yang mengakses suatu jaringan pada waktu yang
bukan merupakan schedul waktu aksesnya, sehingga dapat dicegah penggunaan
user name oleh pihak-pihak yang tidak berhak.
-
Page 31 of 60
Pembatasan Account User
Diistilahkan dengan Account Restriction, beberapa hal yang dapat diatur
diantaranya adalah :
Account Disabled
Berfungsi untuk mengijinkan atau tidak mengijinkan penggunaan account
user.
Account Has Expiration Date
Berfungsi untuk menentukan batas akhir penggunaan account user.
Limit Concurrent Connections
Berfungsi untuk mengatur pembatasan penggunaan account user secara
bersamaan.
Allow User to Change Password
Berfungsi untuk mengijinkan user agar dapat mengganti passwordnya
sendiri.
Require Password
Berfungsi untuk menentukan apakah user name akan menggunakan
password.
Force Periodic Password Change
Berfungsi untuk mengatur penggantian password secara berkala.
Date Password Expired
Berfungsi untuk menentukan tanggal berakhirnya penggunaan sebuah
password.
2. Penggunaan Program Anti Virus dan Firewall
Program Anti Virus
Seperti kita ketahui bahwasanya dalam sistem jaringan komputer terjadi
komunikasi diantara beberapa komputer. Dengan adanya komunikasi diantara
beberapa komputer ini, besar kemungkinan terjadinya penyebaran virus komputer,
untuk itulah perlu adanya upaya-upaya pencegahan terhadap kemungkinan adanya
peneyebaran virus komputer.
Salah satu upaya pencegahan terhadap adanya virus komputer adalah dengan
menggunakan program anti virus. Ada banyak program anti virus yang dikenal
pada saat ini, diantara dapat disebut : Norton Anti Virus 2003, Mc Affe, Kaspersky,
Norman Virus Control, Panda, PC Cilin, Antiviral, dan lain-lain.
Inti kerja dari program antivirus ini adalah untuk mencegah terjadinya
penyebaran virus komputer (pada file, media penyimpan, email) meluas pada suatu
sistem jaringan komputer. Disini terjadi adu cepat diantara produsen program anti
virus dengan si-pembuat virus, sehingga untuk mengimbangi perkembangan virus ini,
produsen program anti virus secara periodik mengeluarkan versi up to date, biasanya
setiap 1 minggu sekali seperti yang dikeluarkan oleh MC Affe. Hal ini untuk
mengantisipasi dan mengimbangi keluarnya program virus komputer yang terbaru.
Untuk itulah seorang administrator jaringan harus selalu meng-update program
-
Page 32 of 60
anti virusnya secara priodik.
Firewall
Sesuai dengan asal katanya yang berarti dinding api, hal ini dimaksudkan
bahwasanya perlu adanya perlindungan terhadap suatu sistem jaringan, dengan
dipasangkan sebuah perangkat yang berfungsi seolah-olah seperti dinding api, hal ini
agar pihak-pihak luar tidak dapat mengakses sistem jaringan yang dimiliki.
Terutama sekali adalah jika sistem jaringan yang dimiliki memungkinkan dan
mengizinkan untuk dapat diakses oleh user dari luar, contohnya adalah pada aplikasi
e-commerce dimana seorang user ingin melakukan order barang, dengan dilakukannya
proses order ini berarti terjadi akses terhadap database yang ada pada jaringan
komputer yang kita miliki, hal ini rentan sekali akan terjadinya penyusupan oleh
hacker bisa berupa penyebaran virus komputer maupun manipulasi database.
Contoh lainnya adalah jika pada sistem jaringan yang ada memiliki fasilitas untuk
akses internet secara bersama-sama (ICS : Internet Connection Sharing), hal ini
sangat rentan sekali terjadinya penyusupan oleh hackers. Banyak para end user yang
tidak memahami dan menyadari bahwasanya kadangkala ada beberapa situs komputer
yang jika di donwload akan menyimpan suatu kode rahasia pada komputer kita jika
kita mengakses situs tersebut ataupun mendownloadnya. Kode rahasia yang
disimpan itulah yang sebenarnya merupakan suatu pola dimana pada suatu saat
tertentu, komputer akan secara otomatis melakukan akses ke internet dan mengirimkan
informasi-informasi rahasia dari komputer yang kita miliki, dengan demikian berarti
komputer kita yang berada dalam suatu sistem jaringan telah disusupi oleh pihakpihak
yang tidak bertanggung jawab.
Salah satu metoda yang dapat digunakan adalah dengan dipasangkannya sebuah
Firewall, bisa berupa perangkat keras maupun perangkat lunak. Pemasangan yang
baik adalah kombinasi keduanya yaitu perangkat keras dan perangkat lunak.
Beberapa program firewall yang cukup bagus yang pernah dicoba oleh penulis
diantaranya adalah : Tiny Personal Firewall, Zone Alarm, dan Armor2 Firewall. Cara
kerja dari program Firewall ini adalah : komputer yang telah dipasangkan program
firewal ini akan terus melakukan scanning pada sistem jaringan untuk menangkap
kalau-kalau ada workstation yang melakukan akses ke internet. Pengaksesan ke internet
ini bisa disengaja maupun tidak, yang tidak disengaja inilah yang perlu diperhatikan
karena bisa jadi merupakan suatu pola yang dijalankan oleh kode rahasia yang telah
ditanamkan oleh sebuah website yang sebelumnya pernah diakses.
Jika ada yang mencoba akan mengakses internet melalui sistem jaringan ini, maka
program firewall akan memberitahukan kepada kita apakah kegiatan ini bisa
diteruskan atau tidak ?, tentunya ada pertimbangan yang harus diperhatikan untuk
menjawab pertanyaan ini, diantaranya adalah akan terlihat situs apa yang akan
-
Page 33 of 60
diakses, dari situ kita dapat melihat kewajaran akses ini. Jika memang wajar maka
akses internet dapat diteruskan, jika tidak maka akses internet harus diblock.
-
Page 34 of 60
BAB VII
SISTEM PENANGANAN DATA
Salah satu keuntungan penggunaan sistem jaringan komputer adalah adanya
kemudahan akses data secara bersama-sama (data sharing). Dengan digunakannya data
secara bersama-sama maka besar kemungkinannya untuk terjadi kerusakan data.
Kerusakan data menjadi hal yang sangat mengganggu manakala data yang mengalami
kerusakan tersebut adalah data penting, yang berakibat lebih dari sekedar proses kerja yang
terganggu.
Beberapa faktor yang menjadi penyebab terjadinya kerusakan data adalah :
Perangkat keras komputer
Kondisi perangkat keras yang tidak stabil akan mengganggu proses pengaksesan
(pembacaan dan pengolahan) data, yang pada akhirnya dapat mengakibatkan
timbulnya kerusakan pada data tersebut.
Kerusakan data tidak dapat dihindari terutama jika terjadi kerusakan pada media
penyimpan data (hard disk).
Pengguna Data / User
Seringkali pengguna data kurang berhati-hati dalam menggunakan data yang ada,
sebagai contoh jika pengguna jaringan langsung memutus hubungan komputer tanpa
terlebih dahulu menutup data yang sedang terbuka.
Faktor Luar
Faktor luar ini adalah faktor yang tidak dapat diperkirakan dan tidak dapat diatasi
hanya dengan berbagai bentuk pendekatan keamanan, contohnya adalah adanya
hackers dan penyebaran virus komputer.
Kerusakan atau kelemahan yang terdapat perangkat keras merupakan suatu yang tidak
dapat dihindari, karena sebagus apapun perangkat keras yang dimiliki tetap memiliki
kelemahan.
Berkaitan dengan masalah sistem penanganan data, dalam sistem operasi jaringan terdapat
sebuah fasilitas keamanan data yang dikenal dengan istilah Fault Tolerance atau suatu
toleransi terhadap kesalahan, artinya adalah adanya batas toleransi terhadap suatu kelemahan
yang dimiliki oleh perangkat keras.
Namun toleransi ini tetap didasarkan atas pertimbangan seberapa cepat suatu sistem dapat
melakukan recovery terhadap kerusakan yang timbul serta kemampuan untuk
mengatasi kerusakan tersebut. Maksudnya adalah bahwa sistem memberikan toleransi
-
Page 35 of 60
terhadap terjadinya kerusakan pada sistem jaringan dengan memberikan perlindungan data
dalam bentuk lain, sehingga meskipun terjadi kerusakan maka hal tersebut tidak akan
mengakibatkan terhentinya seluruh proses dalam sistem jaringan tersebut.
Dengan adanya sistem Fault Tolerance ini diharapkan sistem dapat tetap berjalan
sebagaimana mestinya meski terjadi kerusakan pada media penyimpan data sekalipun.
Hampir semua sistem operasi jaringan menyediakan fasilitas Fault Tolerance untuk menjaga
keamanan dan ketersediaan data dalam bentuk manajemen media penyimpan. Ada dua
sistem utama yang hampir selalu tersedia pada sistem operasi jaringan, yaitu :
Disk Mirroring
Disk Duplexing
1. Disk Mirroring
Disk Mirroring adalah fasilitas Fault Tolerance dimana untuk sistem penanganan
datanya menggunakan dua buah partisi pada dua buah harddisk untuk menyimpan
data yang sama secara simultan.
Satu harddisk sebagai harddisk utama, sedangkan harddisk yang lain sebagai
harddsik bayangan atau mirror disk, dimana harddisk yang berfungsi sebagai mirror
disk memiliki kapasitas yang sama dengan harddisk utama atau lebih besar.
Meskipun menggunakan dua buah harddisk dan proses penulisan dilakukan terhadap
dua buah harddisk tersebut, sistem operasi tetap menganggapnya sebagai satu buah
harddisk. Begitu pula dengan user, merekan hanya akan mengenalinya sebagai satu
harddisk saja.
Keuntungan dari sistem Disk Mirroring ini adalah bahwa jika terjadi kerusakan pada
salah satu harddisk, maka harddisk yang lain akan mengambil alih, dan data akan tetap
aman sehingga proses kerja akan tetap berlangsung seolah tidak terjadi kerusakan.
Gambar 8. Disk Mirroring
Proses baca-tulis ke hard disk pada sistem Disk Mirroring ini berbeda dengan proses
baca-tulis pada satu harddisk. Pada sistem Disk Mirroring ini proses penulisan ke
harddisk dilakukan secara simultan pada kedua buah harddisk tersebut. Hal ini
berakibat pada menurunnya kecepatan proses penulisan data kedalam harddisk. Namun
dengan berkembangnya tehnologi disk controller hal ini sudah bisa diatasi.
Konfigurasi Sistem Disk Mirroring
-
Page 36 of 60
Untuk menerapkan sistem Disk Mirroring perlu dipertimbangkan penggunaan
disk SCSI (Small Computer System Interface), hal ini bukan berarti tidak bisa
menggunakan disk IDE (Integrated Device Electronic) karena pada dasarnya
sistem Disk Mirroring mendukung disk controller tipe apa saja.
Sedangkan untuk penerapan sistem Disk Duplexing dengan menggunakan disk
SCSI perlu dipertimbangan penggunaan controller yang mendukung Bus Mastering, hal
ini dikarenakan adanya dukungan terhadap bekerjanya dua controller secara simultan.
Dalam sistem Disk Mirroring dikenal sebuah sistem RAID (Redundant Array
Inexpensive Device) yaitu, suatu perangkat keras Disk Mirroring yang dirancang dapat
meningkatkan kerja Disk Mirroring tanpa tergantung pada kontrol dari perangkat lunak.
2. Disk Duplexing
Sistem Disk Duplexing ini pada dasarnya sama dengan sistem Disk Mirroring,
yaitu suatu fasilitas Fault Tolerance yang menerapkan sistem penulisan data pada dua
buah harddisk secara simultan, dimana satu harddisk berfungsi sebagai harddisk
uatama, sedangkan harddisk laonnya berfungsi sebagai harddisk bayangan.
Perbedaan utamanya adalah pada jumlah harddisk controller, pada sistem Disk
Mirroring digunakan hanya sebuah disk controller, sedangkan pada sistem Disk
Duplexing masing-masing harddisk dikontrol oleh disk controller sendiri.
Gambar 9. Disk Duplexing
Kelebihan sistem Disk Duplexing adalah bahwa dengan digunakannya disk controller
yang terpisah untuk kedua harddisk tersebut, maka kemungkinan terhentinya
sistem akibat kerusakan disk controller menjadi sangat kecil. Sedangkan pada sistem
Disk Mirroring jika disk controller mengalami kerusakan maka kedua harddisk yang
ada menjadi tidak berfungsi.
-
Page 37 of 60
BAB VIII
PENANGANAN KERUSAKAN JARINGAN
1. Dokumentasi Sistem Jaringan Komputer
Dokumentasi jaringan yang baik akan sangat membantu dalam melakukan
pemeliharaan jaringan dan perbaikan pada saat terjadi kerusakan pada jaringan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam hal dokumentasi jaringan, yaitu :
Dokumentasi Fisik Jaringan
Dokumentasi fisik jaringan ini meliputi :
Denah atau tata letak jaringan.
Jalur instalasi jaringan
Jenis dan tipe perangkat yang digunakan, baik yang berupa kartu
jaringan, hub, switch, router, modem, dan sebagainya.
Label yang merekat pada perangkat dan instalasi jaringan.
Dokumentasi Logika Jaringan
Dokumentasi jaringan secara logika meliputi :
Dokumentasi Penyimpanan Data
Misalnya data keuangan perusahaan tersimpan pada direktori
Finance pada komputer server 1, atau misalkan data stock gudang
perusahaan tersimpan pada direktori Warehouse pada komputer server 2.
Hal ini akan memudahkan dalam hal pencarian data, proses pemeliharaan,
dan backup data.
Konfigurasi logika jaringan
Meliputi konfigurasi sistem operasi dan pengaturan user dalam
jaringan. Misalkan konfigurasi file-file sistem dan pengaturan hak-hak user
dan penentuan grup user dalam jaringan.
Dokumentasi Perangkat Lunak Jaringan
Dokumentasi ini mengarah pada usaha untuk mendukung tersedianya
source program dan master installer dari perangkat lunak yang digunakan dalm
jaringan. Hal ini akan sangat berguna terutama jika terjadi kerusakan pada
perangkat lunak yang digunakan.
Dokumen Sarana Pendukung Jaringan
Semua perangkat yang ada dan digunakan memiliki fasilitas pendukung,
seperti buku petunjuk pengoperasian dan petunjuk pengoperasian.
2. Monitoring Sistem Jaringan Komputer
Monitoring merupakan suatu kegiatan rutin yang berguna untuk :
Pendeteksian sedini mungkin jika terjadi kerusakan atau masalah pada jaringan
-
Page 38 of 60
Mendeteksi kinerja dari sistem jaringan
Memantau penggunaan resource pada jaringan, berupa : space harddisk,
memori, processor
Mengantisipasi tingkat pertumbuhan jaringan
3. Perangkat Pengecekan Sistem Jaringan Komputer
Satu hal yang penting dalam sistem jaringan adalah masalah koneksi antar
titik-titik (node) dalam jaringan. Salah satu cara untuk memeriksa kualitas koneksi
antar titik-titik dalam jaringan adalah dengan melihat lampu indikator yang ada pada
perangkat concentrator.
Jika lampu indikator mati berarti bahwa titik yang terhubung pada port tersebut
sedang tidak aktif
Jika lampu indikator menyala berarti bahwa titik yang terhubung pada port
tersebut sedang aktif
Jika lampu indikator menyala dan berkedip-kedip (blink), hal ini menunjukkan
bahwa sedang terjadi proses transfer data pad port tersebut
Jika terjadi kerusakan pada kabel jaringan, maka diperlukan alat ukur dan alat
bantu untuk mengecek kondisi kabel jaringan. Beberapa alat ukur dan alat bantu yang
biasa digunakan adalah :
Multimeter
Cable Tester
Multimeter
Alat ini digunakan untuk mengukur beberapa jenis satuan listrik yaitu :
Tegangan Listrik (Volt)
Multimeter ini dapat difungsikan sebagai Voltmeter, yaitu suatu alat yang
berfungsi untuk mengukur tegangan listrik, baik tegangan listrik arus searah
(DC) maupun tegangan listrik arus bolak-balik (AC).
Arus Listrik (Ampere)
Multimeter ini dapat difungsikan sebagai Amperemeter, yaitu suatu alat
yang berfungsi untuk mengukur arus listrik.
Tahanan Listrik / Resistansi (Ohm)
Multimeter ini dapat difungsikan sebagai Ohmmeter, yaitu suatu alat yang
berfungsi untuk mengukur besarnya resistansi pada suatu komponen.
Alat ini juga dapat digunakan untuk menguji (tester) komponen atau
rangkaian elektronika, sehingga alat ini sering disebut dengan nama
Multitester.
Cable Tester
-
Page 39 of 60
Selain menggunakan Multimeter untuk mengecek kabel jaringan, dapat pula
digunakan alat Cabletester. Alat ini bisa digunakan untuk mengecek kabel Coaxial
dan kabel UTP.
Alat bantu Cabletester ini terdiri dari dua bagian, yaitu yang pertama adalah
sebagai tester, dan bagian yang kedua adalah sebagai terminator untuk kabel
UTP. Pada alat yang berfungsi sebagai tester terdapat dua buah konektor, yaitu
konektor BNC untuk kabel Coaxial, dan konektor RJ-4 untuk kabel UTP.
Untuk mengecek kabel Coaxial :
Hubungkan ujung kabel yang satu ke konektor BNC pada Cabletester,
dan ujung kabel yang lain pada terminator 50 ohm.
Nyalakan power pada Cabletester dan tekan tombol Ground Test.
Jika lampu indikator menyala berarti kabel tersebut normal, dan jika
sebaliknya maka kabel tersebut rusak.
Untuk mengecek kabel UTP :
Hubungkan ujung kabel yang satu ke konektor RJ-45 pada
Cabletester, dan ujung kabel yang lain ke terminator
Jika lampu menyala berarti kabel normal, jika sebaliknya maka kabel
tersebut rusak.
4. Permasalahan Sistem Jaringan Komputer
Perubahan konfigurasi perangkat lunak : pemisahan sistem
Kegagalan proses akibat faktor luar : padam listrik
Gangguan fisik jaringan : petir, tikus
Kekurang tahuan pengguna jaringan : salah satu sebab yang utama
Daya tahan perangkat jaringan :
Penurunan kinerja perangkat jaringan : banyaknya beban operasional
Prosedur penanganan permasalahan jaringan :
Pemisahan permasalahan
Lokalisasi permasalahan
Backup data
Penyelesaian permasalahan
-
Page 40 of 60
BAB IX
PERLUASAN JARINGAN KOMPUTER
1. Perluasan Jaringan
Tentunya penggunaan sistem jaringan komputer akan terus berkembang
pada suatu organisasi, sehingga harus dipikirkan untuk memperluas jaringan tersebut.
Misalkan jaringan yang mulanya terdiri dari 1 hingga 5 workstation, lama kelamaan
berkembang menjadi simpul yang lebih banyak lagi. Yang semula berada dalam satu
lantai, kemudian berkembang menjadi 4 lantai misalnya, ataupun misalkan yang
semula berada pada satu gedung, kemudian berkembang menjadi lain gedung.
Untuk menghubungkan satu jaringan dengan jaringan lokal lainnya dapat
menggunakan Switch atau Hub, selanjutnya Switch atau Hub tersebut dihubungkan
pada sebuah kabel yang bertindak sebagai Backbone (tulang belakang), sehingga
antara jaringan yang satu dengan jaringan yang lainnya terhubung melalui kabel
backbone ini. Terlihat pada gambar di bawah ini :
Gb 10. Perluasan Jaringan
Pada gambar di atas terlihat adanya 2 buah Jaringan Komputer Lokal yang
dihubungkan dengan menggunakan Backbone. Media Backbone ini sebaiknya
terpasang lebih dari satu, misalkan 2 3 buah, hal ini dimaksudkan jika ada Backbone
yang rusak maka kita masih memiliki beberapa cadangan. Backbone ini merupakan
jalur utama yang menghubungkan Jaringan Komputer Lokal yang satu dengan
Jaringan Komputer Lokal lainnya, otomatis jika Backbone ini rusak, maka Jaringan
Komputer Lokal lainnya yang terhubung menuju Server tidak akan bisa terhubung /
terkoneksi.
2. Internet
Kita semua tentu mengetahui apa itu internet. Dapat dikatakan bahwa
-
Page 41 of 60
internet itu merupakan gabungan dari puluhan, ratusan, bahkan ribuan komputer-
komputer yang saling berhubungan satu sama lainnya membentuk satu kesatuan
komunikasi.
Sehingga dapat dikatakan bahwa internet itu merupakan sebuah sistem jaringan
komputer besar, yang melibatkan ribuan orang.
Untuk menghubungkan internet dengan jaringan lokal dibutuhkan beberapa perangkat
seperti :
Modem
Saluran telepon
Perangkat lunak untuk browsing seperti internet explorer, eudora, netscape
navigator
Protokol TCP/IP, adalah protokol yang digunakan untuk hubungan internet
ISP (Internet Service Provider), adalah perusahaan penyedia jasa hubungan
internet ke dunia luar
Fasilitas Dial-up Networking, adalah fasilitas untuk memanggil dan
menghubungkan komputer kita dengan ISP.
Untuk membuat item koneksi pada Dial-up Networking, dapat dilakukan
langkah-langkah sebagai berikut :
Klik Start Program Accessories, lalu pilih Dial-up Networking
Selanjutnya klik dua kali icon Make New Connection, masukkan nama
item yang akan digunakan dan pilih modem yang digunakan, lalu klik
-
Page 42 of 60
Next
Lalu masukkan kode area dan nomor telepon ISP yang akan digunakan
untuk akses ke internet, kita juga dapat memilih country code dari koneksi
tersebut.
Selanjutnya akan tampil kotak dialog konfirmasi bahwa proses
pembuatan item koneksi telah selesai, klik Finish
Sampai dengan tahap ini kita sudah memiliki sebuah icon untuk koneksi
dial-up ke internet, seperti pada gambar di bawah ini.
Menghubungkan Jaringan Lokal dengan Internet
Karena sudah berada dalam suatu jaringan computer, kita bisa memanfaatkan
fasilitas koneksi ke internet dari masing-masing computer client. Artinya kita hanya
perlu memasang 1 buah modem di computer Server dimana seluruh computer client
yang terhubung ke jaringan computer bisa menikmati fasilitas tersebut.
Hal yang harus dipersiapkan diantaranya adalah : Modem, perangkat lunak untuk
Proxy Server (penulis menggunakan WinGate). Langkah pertama adalah pasang dan
install Modem di komputer Server, lalu install WinGate di komputer Server,
selanjutnya adalah setting pada seluruh komputer Client agar bisa koneksi ke Proxy
Server, caranya adalah :
Double click Internet Explorer
Pilih Menu Tools Internet Options
Pilih Connections LAN Settings
Pada pilihan Proxy Server, aktifkan pilihan Use a Proxy Server for your
LAN (these settings will not apply to dial-up or VPN connections)
Lalu masukkan nilai Address dengan nilai IP Address-nya Server, begitu juga
pilihan Port- nya, seperti tampak pada gambar di bawah ini :
-
Page 43 of 60
Jika sudah dilakukan langkah-langkah seperti yang disampaikan di atas, maka
masing-masing komputer Client sudah bisa terhubung ke Internet.
-
Page 44 of 60
BAB X
WIRELESS
Perkembangan jaringan komputer sekarang ini semakin maju saja, saat tulisan ini
dibuat sedang maraknya orang membicarakan dan menggunakan sistem jaringan komputer
Wireless yang menggunakan media gelombang radio pada frekuensi 2.4 Ghz. Aplikasi
Wireless LAN boleh dikatakan sebagai sebuah solusi dari adanya kebutuhan akses sistem
jaringan yang cepat dengan biaya murah.
Jaringan Wireless ini bermanfaat untuk membuat atau menghubungkan suatu
jaringan yang lokasinya berjauhan yang tidak berada dalam satu area tertentu. Misalkan kita
ingin menghubungkan suatu jaringan yang lokasinya berjauhan tetapi masih dalam
lingkungan satu kota. Jaringan Wireless adalah suatu solusi yang tepat, selain biaya murah
jangkauannya-pun bisa lebih panjang jika dibandingkan dengan menggunakan media
kabel biasa.
Gambar : Wireless
Sistem Wireless ini tidak menggunakan media kabel, tapi menggunakan media gelombang
radio, dan jarak maksimal yang dapat diakses adalah sekitar 25 km dengan kecepatan 11
mbps.
1. Perbedaan Wireless LAN dengan Wired LAN
Secara sekilas kita bisa membedakan diantara keduanya yaitu, jika
Wireless LAN menggunakan sarana media komunikasi gelombang radio, sedangkan
Wired LAN menggunakan sarana media komunikasi kabel.
Wireless LAN
Menggunakan sarana media komunikasi gelombang radio
Menggunakan perangkat Wireless Network Interface Card (WNIC) yang
terpasang pada komputer.
Tidak ada perlindungan secara fisik.
Dapat digunakan secara lokal maupun terhubung dengan ISP (Internet
-
Page 45 of 60
Service Provider).
Sebagai pusat pengaturan sistem jaringan-nya digunakan Access Point.
Tidak mengenal istilah kombinasi kabel straight maupun cross
Hubungan antara Node harus LOS (Line Of Sight) / bebas pandangan.
Wired LAN
Menggunakan sarana media komunikasi kabel.
Menggunakan perangkat Network Interface Card (NIC) yang terpasang pada
komputer
Ada perlindungan secara fisik
Sebagai pusat pengaturan sistem jaringan digunakan Hub atau Switch
Mengenal istilah kombinasi kabel straight dan cross
Hubungan antara Node tidak harus LOS (Line Of Sight)
2. Tipe Koneksi Wireless LAN
Secara garis besar ada dua tipe koneksi dalam Wirelss LAN yaitu : Ad Hoc Mode
dan Infrastructure Mode
Ad Hoc Mode
Suatu bentuk koneksi jaringan komputer Wireless secara langsung antar
komputer tanpa menggunakan Access Point sebagai pengatur sistem jaringan
komputer.
Seperti jaringan Peer To Peer pada Windows
Disebut juga dengan IBSS (Independent Basic Service Set)
Infrastructure Mode
Suatu bentuk koneksi jaringan komputer Wireless dengan menggunakan
Access Point sebagai pengatur sistem jaringan komputer.
Seperti jaringan Client Server pada Windows
Disebut juga dengan ESS (Extended Service Set)
3. Perangkat Wireless LAN
Perangkat untuk Wireless LAN yang diperlukan diantaranya adalah : WNIC
(Wireless Network Interface Card), Access Point, Driver WNIC.
WNIC
Pilih WNIC yang WI-FI Compliant, yaitu WNIC yang mampu
menjalankan program pencari sinyal (War Driving)
Tidak semua WNIC mampu melakukan War Driving Software, hanya
yang WI-FI Compliant saja
Contoh merk : Orinoco, Avaya, SMC
WNIC yang WI-FI Compliant harganya lebih mahal, selain dapat
menjalankan software War Driving, juga dapat menangkap sinyal yang
lemah, disampaing jangkauannya lebih jauh
-
Page 46 of 60
Access Point
Berfungsi seperti Hub atau Switch pada sistem jaringan Wired LAN
sebagai pengatur sistem jaringan komputer, dan sebagai pintu masuk ke
jaringan.
Pemilihan Access Point lebih didasarkan pada adanya fasilitas keamanan.
Diantaranya yang harus diperhatikan adalah : kemampuan membatasi
koneksi berdasarkan MAC Address, kemampuan WEP (Wireless Equivalent
Privacy) Encryption.
4. Wireless LAN Security
Masalah sistem keamanan pada jaringan komputer Wireless menjadi hal yang
serius untuk diperhatikan, mengingat banyak celah-celah yang memungkinkan para
hackers menyusup ke dalam sistem jaringan Wireless kita, diantaranya adalah apa
yang dikenal dengan istilah Nyantol (mendompleng) WLAN. Dengan cara ini
hackers dapat menggunakan akses Wireless LAN kita untuk kepentingan pribadinya.
Dalam WLAN dikenal istilah War Driving, yaitu suatu proses untuk menangkap
sinyal jaringan Wireless LAN dengan menggunakan software War Driving, diantara
software War Driving yang banyak digunakan adalah software NetStumbler (Network
Stumbler). Jika proses War Driving ini berhasil maka akan dapat diketahui SSID
(Service Set Identifier) dari sistem jaringan Wireless LAN tersebut, dan selanjutnya
hackers dapat ikut nyantol akses internet kita.
Beberapa celah yang memungkinkan hackers dapat mendompleng sistem jaringan
Wireless LAN kita adalah :
Banyak Wireless LAN yang disetting dengan Konfigurasi Standar (Default
Configuration).
Tidak melakukan setting WEP (Wireless Equivalent Privacy).
Adanya kelemahan pada protokol 802.11b itu sendiri.
Banyak Access Point yang menggunakan Default SSID (Service Set Identifier).
Sinyal Wireless LAN normalnya dapat ditangkap pada kisaran 200 m dari
Access Point, tetapi jika Client menggunakan external antena dapat menangkap
sinyal sejauh 1000 m
Koneksi Wireless LAN antar gedung dapat ditangkap dari bawah hingga sejauh
762 m, hal ini dikenal dengan nama War Flying.
Resiko-resiko yang mungkin muncul terhadap keamanan Wireless LAN diantaranya
adalah :
Pemasangan Access Point pribadi di kantor
Access Point pribadi dapat diaktifkan di tempat umum.
Dilakukannya Sniffing tanpa diketahui. Untuk melakukan Sniffing, suatu
komputer tidak harus terhubung pada Access Point, dengan demikian seorang
pemakai peroroangantidak akan mengetahui bahwa komputernya sedang
disadap oleh orang lain (Ad Hoc Mode).
-
Page 47 of 60
Penerapan Wireless :
Jaringan Peer to Peer diantara 2 buah notebook (WPAN : Wireless Personal Area
Network)
GSM (Global System for Mobile Communication) (WWAN : Wireless Wide
Area Network)
GPS (Global Position System) :
Suatu alat yang digunakan untuk mempointing suatu lokasi, nilai yang
dihasilkannya adalah koordinat suatu lokasi.
-
Page 48 of 60
BAB XI
KUMPULAN ISTILAH DAN PENGERTIAN
DALAM JARINGAN KOMPUTER
Dalam jaringan komputer banyak sekali kita menemukan istilah-istilah yang
digunakan didalamnya. Hambatan yang sering terjadi dalam belajar jaringan komputer adalah
banyaknya istilah atau kata yang digunakan terkadang istilah tersebut tidak didalam buku atau
kamus bahasa inggris karena memang istilah yang digunakan bukan merupakan kata-kata
namun singkatan seperti TCP/IP atau IP banyak orang yang terframe dipikirannya ketika
mendengar kata IP langsung mengartikan bahwa IP adalah nomor komputer atau komputer ini
nomornya berapa. Hal-hal yang demikian jika tidak dilurusankan nantinya dikhawatirkan
akan merubah makna dari singkatan tersebut.
Kebanyakan singkatan yang digunakan dalam jaringan komputer menjadikan
singkatan itu sebagai nama dari kata yang dimaksud seperti RJ 45, mendengar kata tersebut
pikiran kita langsung tertuju pada bendanya, langsung membayangkan RJ 45 padahal RJ 45
sendiri adalah sebuah singkatan yaitu Registered Jack nomor 45.
Kumpulan istilah ini sengaja di buat guna memberikan inputan bagi siapa saja yang
sedang atau akan belajar jaringan komputer atau sekedar menghangatkan kembali ingatan-
ingatan kita pada jaringan komputer.
10BaseT
Bagian dari standar asli IEEE 802.3, 10BaseT adalah spesifikasi Ethernet 10 Mbps
baseband yang menggunakan dua pasang kabel yang saling terbelit (twisted pair), kabel
kategori 3, 4, 5 menggunakan satu pasang kabel untuk mengirim data datu satu pasang
lainnya untuk menerima. 10BaseT mempunyai batas jarak sekita 100 meter per segmen.
100BaseT
Berdasarkan standar IEEE 802.3u, 100BaseT adalah spesifikasi Fast Ethernet untuk
baseband 100Mbps yang menggunakan kabel UTP. 100BaseT mengirimkan link pulse
(yang berisi lebih banyak informasi dibandingkan dengan yang digunakan 10BaseT)
melalui network ketika tidak ada lalu lintas data.
100BaseTX
Berdasarkan standar IEEE 802.3u, 100BaseTX adalah spesifikasi Fast Ethernet
baseband 100Mbps yang menggunakan dua pasang kabel UTP atau STP. Kabel pasang
pertama menerima data, pasang kedua mengirimkan data. Untuk memastikan waktu
sinyal yang tepat, sebuah segmen 100BaseTX panjangnya tidak bias melebihi 100
meter.
-
Page 49 of 60
A&B Bit Signaling
Pensinyalan bit A & B. digunalan dalam fasilitas transmisi T1 dan terkadang dinamakan
24th channel signaling (pensinyalan kanal ke 24). Setiap 24 T1 subchanel pada
procedur ini menggunakan satu bit untuk setiap frame keenam untuk mengirimkan
informasi sinyal pengawasan (supervisory).
AAA
Authentication, Authorization, Accounting. Sebuah system yang dibuat oleh cisco untuk
menyediakan keamanan jaringan.
AAL
ATM Adaption Layer. Sebuah sublayer yang service-dependent (bergantung pada
layanan) dari layer data link, yang menerima data dari aplikasi lain dan membawanya ke
layer ATM dengan segmen-segmen payload (data yang dikirim) berukuran 48 byte. CS
dan SAR adalah dua sublayer yang membentuk AAL-AAL. Saat ini empat tipe AAL
yang direkomendasikan oleh ITU-T adalah AAL1, AAL2, AAL3/4, dan AAL5. semua
AAL dibedakan oleh source-destination timming (waktu dari sumber ke tujuan) yang
digunakan, apakah CBR atau VBR, serta apakah mereka digunakan untuk transmisi data
yang connection-oriented atau connectionless.
AAL1
ATM Adaption Layer 1. satu dari empat AAL yang direkomendasikan oleh ITU-T
AAL1 digunakan untuk layanan yang connection-oriented dan time-sensitive yang
memerlukan bit rate yang stabil, seperti lalu lintas isochronous dan video yang tidak di
kompresi.
AAL2
ATM Adaption Layer 2. Satu dari empat AAL (sebuah produk dari dua layer yang
direkomendasikan oleh ITU-T. AAL2 digunakan untuk layanan connection-oriented
yang mendukung bit rate yang bervariasi, seperti lalu lintas suara (voice) yang
dikompresi.
AAL3/4
ATM Adaption Layer . Satu dari empat AAL (sebuah produk dari dua layer yang pada
awalnya berbeda) yang direkmendasikan oleh ITU-T, mendukung baik link
connectionless maupun link connection-oriented. Terutama digunakan untuk
mengirimkan paket-paket SMDS melalui network ATM.
AAL5
Adaption Layer 5. Satu dari empat AAL yang direkomendasikan oleh ITU-T, digunakan
untuk mendukung layanan VBR connection-oriented terutama untuk mentransfer
network IP yang klasik, melalui lalu lintas ATM dan LANE. Rekomendasi AAL yang
lebih sederhana ini menggunakan SEAL, menawarkan biaya bandwidt