Tugas Pak Arif Finacing
-
Upload
kukuh-ardian -
Category
Documents
-
view
224 -
download
0
Transcript of Tugas Pak Arif Finacing
-
8/17/2019 Tugas Pak Arif Finacing
1/31
In 2004, the Indonesian government committed to provide health insurance coverage to
its entire population through a mandatory health insurance pr ogr am. As of 2008, its public
budget provided coverage for 76.4 million poor and near poor , but more than half of the
po pulation still lacked health insur ance. The authors of Health F inancing in I ndone sia
develo p a baseline of current health policies, highlighting their strengths and eaknesses in
light of current epidemiological and socioeconomic tr ends, and provide a com pr ehensive
f r ameor k for reform in the key !nancing functions involved in providing universal coverage "#$%&
revenue collection, risk pooling, and pur chasing.
The book also provides an analytica l frameork based on global good pr actices, as ell as
rudimentary cost options for the transition to #$. Health F inancing in I ndone sia ill be of interest
to readers orking in the areas of health care and public health, social pr otection, and social
analysis and policy, in Indonesia and in other countries aiming for universal cover age.
' I ( ) $ T I * + , I + ' ) - ) . * / 0 ) + T
1uman 'evelopment
1ealth 2inancing in Indonesia
A Reform Road Map
$laudia (ok3
4eorge ,chieber
/andu 1arimurti
A5ayTandon
Aparnaa ,omanathan
-
8/17/2019 Tugas Pak Arif Finacing
2/31
| 1
Pendahuluan
Pada tahun 2004 pemerintah Indonesia membuatkomitmen untuk menyediakan jaminan asuransi
kesehatan bagi seluruh masyarakat melalui suatu
sistem asuransi kesehatan publik yang bersifat
wajib. Pemerintah telah mengambil langkah-langkah yang
berani dengan menyediakan jaminan asuransi yang
mencakup sekitar !,4 juta warga miskin dan hampir miskin,
yang dibiayai melalui anggaran pemerintah. "alaupun
demikian, lebih dari setengah jumlah penduduk masih
belum memiliki jaminan asuransi kesehatan, dan dampak
#skal dari program pemerintah untuk kaum miskin ini
belum sepenuhnya ditelaah atau dirasakan. $elain itu,
kelemahan-kelemahan yang signi#kan dari e#siensi dan
kepemerataan sistem kesehatan yang ada sekarang, jikatidak ditangani akan semakin meningkatkan tekanan biaya
dan dapat mengganggu penerapan efektif dari %akupan
$emesta &Universal C over age' dan peningkatan status kesehatan
masyarakat serta perlindungan keuangan yang diinginkan.
(agi Indonesia, untuk dapat mencapai cakupan
perlindungan kesehatan yang menyeluruh &%akupan
$emesta', kinerja sistem kesehatan perlu ditingkatkan
dan perlu dirumuskan beberapa pilihan kebijakan utama
berkaitan dengan sistem pembiayaan kesehatan.
$istem kesehatan Indonesia memiliki kinerja yang
baik untuk beberapa indikator status &outcome'
kesehatan dan perlindungan keuangan, tetapi masih
ada banyak peluang untuk mencapai peningkatan yang
signi#kan. )ibutuhkan adanya keputusan politik tingkat tinggi
dalam beberapa unsur kunci dari paket ref ormasi
pembiayaan kesehatan. Isu transisi utama untuk mencapai
hal tersebut termasuk*
-
8/17/2019 Tugas Pak Arif Finacing
3/31
| 1
+ Paket pelayanan yang dapat dibayardibeli, dan
berdampak positif pada status kesehatan
&outcome', dan perlindungan keuangan
-
8/17/2019 Tugas Pak Arif Finacing
4/31
+ bagaimana lebih dari 0 persen dari mereka yang
sekarang belum memiliki jaminan asuransidapat tercakup oleh asuransi
+ bagaimana cara membayar para penyedia layanan
kesehatan untuk menjamin akses, e#siensi dan
kualitas
+ mengembangkan suatu sistem administrasi yang
terpadu dan e#sien
+ bagaimana mengatasi permasalahan hambatan yang
ada saat ini dalam hal pasokan untuk menjamin
ketersediaan layanan- layanan yang dijanjikan dan,
+ bagaimana mengumpulkan pendapatan untuk
membiayai sistem tersebut, termasuk program untuk
kaum miskin serta kelompok-kelompok yang saat
ini belum tercakup asuransi yang mungkin akan
membutuhkan subsidi dari pemerintah, misalnya
lebih dari !0 juta pekerja pada sektor inf ormal, /
persen pekerja di badan-badan usaha yang
memiliki pekerja kurang dari lima, dan 0 persen dari
penduduk yang bertempat- tinggal di daerah-daerah
perdesaan.
$ementara Indonesia tengah memodernisasi dan
mengembangkan lebih lanjut sistem kesehatannya
dengan berbagai reformasi besar seperti desentralisasi
dan penerapan %akupan $emesta, transisi demogra#s,
gii dan epidemiologis akan membawa implikasi-
implikasi yang besar bagi rancangan dan biaya dari
berbagai reformasi ini. Populasi penduduk tua akan
menimbulkan tambahan beban bagi infrastruktur &butuh
lebih banyak rumah sakit', para tenaga kesehatan &lebih
banyak spesialis dan perawat' serta tunjangan sosial bagi
para lansia. Pada saat yang sama, berkurangnya
-
8/17/2019 Tugas Pak Arif Finacing
5/31
kesempatan kerja yang ditandai dengan pergerakan ke
dalam sektor formal yang terhenti, akan kian
meningkatkan tekanan biaya. 1da perbedaan
2 |
-
8/17/2019 Tugas Pak Arif Finacing
6/31
yang besar dalam kemajuan transisi-transisi ini di seluruh
Indonesia, dengan proinsi-proinsi di Indonesia bagian timurmasih berada pada tahap-tahap awal transisi dan memiliki
tingkat penyakit menular serta kematian anak yang tinggi,
sementara proinsi-proinsi di 3awa dan (ali memiliki tingkat
penyakit tidak menular & Non-Communicable Di seases, %)s'
yang lebih tinggi.
)ari segi positifnya, pertumbuhan ekonomi
Indonesia telah jauh membaik sejak krisis keuangan
tahun 566/, dan negara ini tampaknya berada dalam
posisi yang baik untuk menangkal krisis keuangan saat
ini, walau pengaruhnya pada pertumbuhan ekonomi di
masa yang akan datang tetap belum jelas. "alaupun
demikian, tingkat kemiskinan masih tetap tinggi untuk
sebuah negara yang berpenghasilan rendah-menengah,
walau telah ada banyak kemajuan sejak tahun 566/
dan dengan adanya krisis baru yang mengancam, tingkat
kemiskinan masih menjadi masalah yang serius. 7ambahan
pula, sekitar 0 persen dari penduduk masih tergolong
miskin atau hampir miskin, yang membuat sebagian besar
penduduk rentan terhadap guncangan-guncangan ekonomimaupun kesehatan yang dapat membawa bencana
&katastro#k' dan menjerumuskan rumah tangga ke dalam
kemiskinan. $elain itu, dinamika pasar tenaga kerja
merupakan sesuatu yang penting untuk dipertimbangkan
dalam mengembangkan suatu roadmap untuk menuju
asuransi kesehatan dengan cakupan yang menyeluruh8
misalkan saja, besarnya proporsi kerja informal pada pasar
tenaga kerja akan mempersulit penggunaan iuran berbasis
pekerja untuk membiayai sistem tersebut.
7ujuan yang melatar-belakangi kajian pembiayaan
kesehatan ini adalah untuk memberikan masukan-
-
8/17/2019 Tugas Pak Arif Finacing
7/31
masukan termutakhir dan berbasis bukti kepada
Penilaian $ektor 9esehatan menyeluruh
| 3
-
8/17/2019 Tugas Pak Arif Finacing
8/31
&:ealth $ector ;eiew' yang diadakan Pemerintah
Indonesia dan membantu pemerintah untukmengembangkan serta mengimplementasikan program
asuransi kesehatan dengan %akupan $emestanya. 9ajian
bermaksud untuk membantu Pemerintah Indonesia dengan
mengumpulkan dasar-dasar bukti yang spesi#k Indonesia
maupun dari dunia internasional, dengan fokus spesi#k
pada pengembangan dan implementasi opsi-opsi
kebijakan untuk mencapai cakupan asuransi kesehatan
semesta untuk memperbaiki tingkat kesehatan dan
perlindungan keuangan bagi seluruh masyarakat Indonesia.
$tudi ini difokuskan pada fungsi-fungsi utama
pembiayaan kesehatan yaitu pengumpulan pendapatan
&revenue collection', pemusatan risiko &risk pooling ', danpembelian & purchasing ' serta tujuan mereka masing-
masing yakni* &i' secara e#sien, adil dan merata
menumbuhkan pendapatan yang dapat terus
dipertahankan untuk mendukung %akupan $emesta &ii'
melakukan risk pooling secara e#sien, adil dan merata untuk
menjamin perlindungan keuangan bagi penduduk Indonesia
dan, &iii' membeli pelayanan kesehatan secara e#sien
dalam hal alokasi dan teknis &allocative and technical efficienc '.
$tudi ini mengembangkan baseline kebijakan kesehatan
Indonesia saat ini berdasarkan analisis kekuatan-kekuatan
dan kelemahan-kelemahan sistem saat ini dan
kecenderungan-kecenderungan epidemiologis dan sosio-
ekonomi di masa yang akan datang, serta menyajikan
sebuah kerangka menyeluruh yang merinci isu-isu
reformasi penting yang perlu segera diselesaikan. 9ajian
ini juga memberikan suatu kerangka kebijakan analitis
berdasarkan bukti
-
8/17/2019 Tugas Pak Arif Finacing
9/31
%akupan $emesta. 1khirnya, studi mendiskusikan
sistem penyelenggaraan layanan di masa yang akan datang,
kesehatan masyarakat, dan ref ormasi
4 |
-
8/17/2019 Tugas Pak Arif Finacing
10/31
dari sisi permintaan &demand-sideref orms'.
Pembiayaan kesehatan sejak desentralisasi menjadi
semakin kompleks, dan penyelenggaraan pelayanan
kesehatan tampaknya
semakinmenurun,sebagianbesarkarenaisu-
isutatapemerintahan. $istem kesehatan nasional belum
beradaptasi terhadap kenyataan desentralisasi, dankeputusan untuk menuju asuransi kesehatan semesta yang
wajib juga belum diikuti dengan restrukturisasi yang
diperlukan. $istem tetap bersumber pada pemerintah dan
terus didasarkan pada prinsip-prinsip dan #tur-#tur 1lma
1ta &akses menyeluruh terhadap layanan kesehatan dasar
bagi publik', walaupun separuh dari seluruh belanja
kesehatan berada pada sektor swasta, sebagian besar
berasal dari kantong sendiri, dan hampir separuh dari mereka
yang sakit mencari layanan kesehatan dari para penyedia
layanan swasta.
9emampuan pemerintah pada semua tataran untuk
melakukan pembayaran langsung dalam bentukpembayaran gaji dan biaya-biaya modal serta
menyediakan cakupan tambahan akan tergantung pada
kapasitas #skal mereka. 9apasitas #skal semacam ini
sangat tergantung pada kapasitas daerah dalam
mengumpulkan pendapatan maupun pada aliran dana-
dana sistem #skal antar pemerintah di mana beberapa
dana dianggarkan oleh pemerintah pusat, sementara
beberapa lainnya tidak, dan formula-formula yang
digunakan untuk mendistribusikan kembali dana dari
pemerintah pusat ke pemerintah-pemerintah daerah
seringkali tidak mencerminkan kebutuhan daerah dan
kapasitas #skal setempat.
-
8/17/2019 Tugas Pak Arif Finacing
11/31
1kses #sik terhadap layanan kesehatan di Indonesia
pada umumnya tergolong memadai, walaupun ada
kekurangan dalam hal jumlah dan distribusi tenaga-
tenaga kesehatan profesional.
| 5
-
8/17/2019 Tugas Pak Arif Finacing
12/31
)engan lebih dari /.000 pusat kesehatan masyarakat &5untuk setiap
2>.000 penduduk', sebuah sistem yang berjangkauan luas
serta lebih dari 5.20 rumah sakit pemerintah dan swasta,
akses terhadap layanan kesehatan umumnya baik kecuali
di daerah-daerah yang terpencil. amun demikian, kualitas
infrastruktur, keberfungsian peralatan, dan ketersediaan
pasokan obat-obatan seringkali masih menjadi masalah
besar. 3umlah dokter masih terlalu sedikit, terutama para
spesialis, dan hal ini akan menjadi masalah besar dengan
meningkatnya kebutuhan untuk menangani penyakit-
penyakit tidak menular. $elain jumlah dokter dan
spesialis yang terlalu sedikit, distribusi para dokter ini di
seluruh Indonesia juga tidak merata. $ecara signifikan ada
lebih banyak bidan dan perawat, dan mereka
terdistribusikan dengan lebih baik, dengan setidaknya adaseorang bidan untuk setiap desa. "alaupun begitu,
serupa dengan yang terjadi pada infrastruktur, walau
jumlah absolut tidak menjadi masalah, penyebaran dan
kualitas masih menjadi masalah.
Peningkatan pada infrastruktur kesehatan merupakan
salah satu produk dari peningkatan keseluruhan pada
belanja kesehatan yang naik dari 5,6 persen dari P)(
tahun 566! menjadi 2,2 persen pada tahun 200!. Pada
saat yang sama, pangsa pemerintah telah meningkat
secara signi#kan dari 42 persen pada tahun 566! menjadi 0
persen pada tahun 200!. Pengeluaran kesehatan
pemerintah sebagai bagian dari anggaran telah
meningkat dari 4,> persen menjadi ,> persen,
sementara pengeluaran rumah tangga dari kantong
sendiri berkurang sedikit dari >! persen dari seluruh
pengeluaran &!2 persen dari / persen dari seluruh
belanja swasta' pada tahun 566! menjadi
>> persen &!! persen dari 0 persen' pada tahun 200!.
-
8/17/2019 Tugas Pak Arif Finacing
13/31
)alam dolar 1$
berbasis nilai tukar, belanja kesehatan meningkat dari ? 1$ 20pada tahun
566! menjadi ? 1$ >4 pada tahun 200! dan dalam dolar
internasional dari ? menjadi ? /.
6 |
-
8/17/2019 Tugas Pak Arif Finacing
14/31
(elanja kesehatan swasta telah secara historis
memainkan peranan yang lebih penting daripadabelanja kesehatan pemerintah dalam hal keseluruhan
pembiayaan kesehatan di Indonesia. amun,
kecenderungan ini mulai berubah pada kurun waktu
200!, dan diharapkan belanja kesehatan pemerintah
akan semakin memainkan peranan yang kian penting pada
tahun-tahun ke depan sejalan dengan upaya pemerintah
untuk memperluas %akupan $emesta kepada seluruh
penduduk Indonesia. Pembentukan 3amkesmas ! 1skeskin
pada tahun 2004 telah membawa dampak, baik pada
keseluruhan belanja kesehatan maupun pada pangsa
pemerintah atas belanja kesehatan. Pembayaran dari
kantong sendiri masih merupakan pangsa yang cukup
besar dari belanja kesehatan, dan tantangannya bagi
pemerintah adalah bagaimana menyalurkan pengeluaran-
pengeluaran ini ke dalam mekanisme pemusatan risiko
&risk pooling ' agar dapat memberikan perlindungan yang
efektif terhadap pengeluaran kesehatan yang dapat
menimbulkan masalah besar &katastro#k' bagi masyarakat.
"alaupun ada ketergantungan historis pada belanjakesehatan swasta, 1suransi 9esehatan $ukarela
$wasta & "rivate # oluntar Health InsuranceP@:I' belum
berkembang baik di Indonesia. 9etiga program
pembiayaan kesehatan utama yang ada merupakan milik
pemerintah. Para pegawai negeri dan tanggungan mereka
dicakup dalam program 1$9A$, yang dikelola oleh badan
usaha milik negara, P. 7. 1skes. 3amkesmas pada awalnya
dirancang untuk melayani kaum miskin tetapi kemudian
diperluas untuk juga mencakup mereka yang hampir miskin.
Pada mulanya program ini dikelola oleh 1$9A$ tetapi pada
tahun
200/ )epartemen 9esehatan &)epkes' mengambil alih
-
8/17/2019 Tugas Pak Arif Finacing
15/31
sebagian besar fungsi-fungsi administratif utamanya,
termasuk pembayaran kepada para penyedia layanan.
3amsostek serupa dengan program asuransi
sosial klasik untuk para pegawai swasta yang bekerjadalam badan-
| 7
-
8/17/2019 Tugas Pak Arif Finacing
16/31
badan usaha dengan jumlah pegawai 50 orang atau
lebih dan juga dikelola oleh sebuah badan usaha miliknegara. Para pengusaha dapat memilih untuk tidak turut
serta, dengan mengasuransi sendiri atau dengan membeli
asuransi swasta bagi para pegawai mereka. (aik P. 7. 1skes
maupun 3amsostek juga menjual polis komersial swasta.
1da tiga pendekatan yang mungkin ditempuh,
berdasarkan program-program pembiayaan kesehatan
Indonesia yang ada sekarang, diskusi kebijakan saat
ini dan Bndang-undang tahun
2004 tentang 3aminan $osial, sebagai opsi untuk
mencapai %akupan $emesta. 9etiga opsi tersebut
akan dapat membantu mewujudkan cakupan asuransi
kesehatan semesta, dan ketiganya memiliki jumlah
peserta yang cukup besar untuk pemusatan risiko &risk
pooling' yang efektif. Cepas dari pendekatan yang dipilih,
keputusan- keputusan penting berkaitan dengan paket
manfaat, mekanisme berbagi biaya, pengaturan
pembayaranpengontrakkan dan modalitas untuk menangani
hambatan-hambatan dari sisi penyediaan pelayanan
kesehatan perlu dibuat. 9etiga pendekatan tersebutadalah sebagai berikut*
+ Pendekatan pertama menyerupai Cayanan 9esehatan
asional seperti yang ada di $ri Canka dan
Dalaysia, dan termasuk di dalamnya ekspansi program
3amkesmas yang didanai pendapatan umum yang
diawali untuk mencakup warga miskin dan hampir
miskin dan kemudian untuk seluruh penduduk.
+ Pendekatan kedua menyerupai model 1suransi
9esehatan $osial
-
8/17/2019 Tugas Pak Arif Finacing
17/31
sektor swasta &dan para pensiunan' dan kontribusi dari
pemerintah untuk membiayai kaum miskin dan
kelompok-kelompok lain yang kurang beruntung.
8 |
-
8/17/2019 Tugas Pak Arif Finacing
18/31
+ Pendekatan ketiga, yang dapat dianggap sebagai ariandari Epsi
2 atau kombinasi dari Epsi 5 dan 2, memberikan
cakupan jaminan kesehatan bagi kaum miskin dan
kelompok-kelompok lain yang kurang beruntung
melalui sebuah sistem yang dibiayai oleh
pemerintah, sementara lain-lainnya dicakup melalui
dana-dana 19" lainnya, masing-masing dibiayai
berdasarkan kontribusi iuran.
3elaslah, opsi apapun yang dipilih, gerakan menuju
cakupan jaminan kesehatan semesta akan memiliki
dampak yang besar pada pengeluaran kesehatan
Indonesia. 1nalisis-analisis mikro atas biaya-biaya program
yang ada saat ini dan pola-pola pemanfaatan setelah
diluncurkannya 1skeskin ! 3amkesmas dapat memberikan
proyeksi-proyeksi kasar atas biaya-biaya di masa yang
akan datang. $ebagai contohnya, perkiraan kasar atas
biaya-biaya 3amkesmas di masa mendatang dapat
meningkat sekitar 20 persen bahkan sampai meningkat
enam kali lipat dari pengeluaran 3amkesmas saat ini,
tergantung pada skenario ekspansi cakupan dan asumsi inFasikesehatan yang dipilih.
3ika ekspansi tersebut dibiayai melalui belanja
pemerintah, akan ada
-
8/17/2019 Tugas Pak Arif Finacing
19/31
lebih canggih untuk masa depan, dan perlunya proses
reformasi menangani isu-isu sistem kesehatan yang lebih
luas selain perubahan-perubahan dalam pembiayaan. 3ika,
sebagai akibat dari %akupan $emesta, belanja
| 9
-
8/17/2019 Tugas Pak Arif Finacing
20/31
kesehatan Indonesia meningkat sampai tingkat yang
setara dengan negara-negara lain dengan penghasilanserupa, sementara negara ini menerapkan kebijakan untuk
menjamin e#siensi dan mengendalikan biaya-biaya yang
mengikuti kecenderungan historisnya, belanja
kesehatan pada tahun 2040 akan menjadi sekitar !
persen dari P)( dibandingkan dengan hanya lebih dari 2
persen saat ini. 3ika hal itu tidak terjadi dan Indonesia
menghadapi tekanan-tekanan biaya seperti yang dialami
negara-negara industri maju di masa-masa lalu, belanja
kesehatan akan menjadi sekitar 50 persen dari P)(.
$alah satu cara untuk menilai ketersediaan ruang #skal
untuk kesehatan adalah dengan memeriksa berbagai
opsi melalui mana sumber-sumber pembiayaan
pemerintah untuk kesehatan dapat ditingkatkan
&danatau ditingkatkan secara de facto melalui e#siensi
belanja kesehatan danatau belanja publik lainnya yang ada
sekarang'. :al ini meliputi*
kondisi-kondisi ekonomi makro seperti pertumbuhan
ekonomi dan kenaikan pendapatan pemerintah secara
umum yang pada gilirannya, mengarah padapeningkatan belanja pemerintah untuk kesehatan
penyusunan ulang prioritas untuk kesehatan di dalam
anggaran pemerintah
peningkatan pada bantuan dan hibah asing
spesi#k untuk kesehatan-
peningkatan pada sumber-sumber daya lainnya
spesi#k untuk kesehatan, misalkan saja melalui
pemajakan dengan peruntukan khusus atau
pemberlakuan premi bagi asuransi kesehatan wajib
dan
peningkatan pada e#siensi pada pengeluarankesehatan
-
8/17/2019 Tugas Pak Arif Finacing
21/31
pemerintah.
10 |
-
8/17/2019 Tugas Pak Arif Finacing
22/31
)ari opsi-opsi yang disebutkan di atas, dua yang pertama
berada di luar jangkauan ranah sektor kesehatan per se.
7igaopsi sisanya berada langsung pada ranah sektor
kesehatan dan patut diberi perhatian khusus karena
mereka mengandung potensi untuk sumber-sumber daya
yang spesi#k sektor kesehatan.
Indonesia telah membangun landasan hukum yang luas
untuk maju menuju %akupan $emesta, dan )ewan
3aminan $osial telah memfokuskan diri pada isu-isu
implementasi yang spesi#k. Pemerintah Indonesia juga
telah mengadakan sejumlah studi bersama para donor dan
pemangku kepentingan lainnya yang memberikan
kontribusi yang relean untuk pengambilan keputusan
sementara pemerintah terus mengembangkan dan
mengimplementasikan reformasi. Bpaya-upaya ini
memang berguna dalam hal menanam pohon-pohon
indiidual dalam hutan reformasi layanan kesehatan yang
kompleks, tetapi yang belum jelas sampai saat ini adalah
kon#gurasi akhir dari bentuk hutan itu sendiri dan peta
jalan untuk akhirnya mencapai tempat tersebut. $ingkatnya,
Pemerintah Indonesia perlu memutuskan sistem %akupan$emesta #nal yang ingin dikembangkannya dan
kemudian menetapkan dengan hati-hati langkah-langkah
transisi untuk mencapai itu.
)alam mengembangkan kebijakan-kebijakan
besar seperti itu, Indonesia seperti juga banyak
negara lainnya kekurangan informasi kritis, baik berupa
kebijakan dan data, yang dibutuhkan untuk
pengambilan keputusan yang berdasarkan informasi.
$elain itu, pilihan kebijakan secara makro dari %akupan
$emesta dan langkah- langkah transisi menuju %akupan
-
8/17/2019 Tugas Pak Arif Finacing
23/31
$emesta hanya dapat dilakukan bersamaan dengan
pilihan-pilihan kebijakan yang sifatnya spesi#k
| 11
-
8/17/2019 Tugas Pak Arif Finacing
24/31
mengenai isu-isu yang lebih mikro seperti penentuan
kelompok- kelompok yang berhak dicakup oleh program,mekanisme penetapan sasaran, syarat-syarat
kontribusiiuran &indiidu, badan usaha, dan pemerintah',
mekanisme pembayaran penyedia layanan dan tingkat-
tingkatnya, serta kondisi lingkungan ekonomi makro di masa
yang akan datang. Pilihan-pilihan kebijakan yang rasional
perlu didasarkan pada baik dampak kuantitatif maupun
kualitatif dari kebijakan-kebijakan tersebut pada, antara lain,status kesehatan &outcome', perlindungan keuangan, respons
terhadap konsumen, akses, kepemerataan, e#siensi, biaya-
biaya &pemerintah dan swasta' dan keberlanjutan ekonomi
makro.
(erdasarkan pengalaman-pengalaman global, isu-isu
kebijakan penting berikut ini harus menjadi bagian dari
kerangka implementasi cakupan jaminan kesehatan
menyeluruh*
5. )ibutuhkan pengembangan lebih lanjut pada
)ata untuk Pengambilan 9eputusan &)ata for )ecision
making, ))D' seperti pemutakhiran )ata 1kuntansi
9esehatan asional &:1', data-data klaim dari program-
program yang ada, dan analisis-analisis biaya, tingkat
pemerataan &ekuitas', insiden manfaat untuk
menganalisis opsi-opsi kebijakan. Penting untuk
memberikan prioritas bagi pengembangan baseline
aktuarial dari program-program asuransi kesehatan
yang ada sekarang dan yang diusulkan di masa yang
akan datang serta mendapatkan perkiraan-perkiraan
yang lebih baik akan respons-respons konsumen
maupun pemasok terhadap perubahan-perubahan
dalam cakupan asuransi. 1nalisis ini juga harus
menyertakan pengkajian atas Paket-paket Danfaat
)asar &PD)' yang ada, baik dalam hal
keekonomisannya maupun perlindungan keuangan
-
8/17/2019 Tugas Pak Arif Finacing
25/31
terhadap pengeluaran langsung dari kantong sendiri
yang berlebihan, untuk memungkinkan adanya
pilihan-pilihan rasional atas PD) di bawah reformasi
%akupan
$emesta
12 |
-
8/17/2019 Tugas Pak Arif Finacing
26/31
2. Pengkajian awal berkaitan dengan hambatan-hambatan
dari sisi penyediaan pelayanan kesehatan yangberkaitan baik dengan infrastruktur manusia maupun
#sik, menggarisbawahi sejumlah bidang penting di
mana ine#siensi masih perlu diperbaiki dan bidang-
bidang lainnya yang akan mengalami tekanan yang
lebih besar seiring dengan perubahan-perubahan pada
aspek demogra#, gii dan epidemiologi-
>. (erdasarkan pengkajian sektor farmasi dan identi#kasi
awal atas peluang-peluang potensial dalam ekspansi
1suransi 9 esehatan "ajib, Pemerintah Indonesia
disarankan untuk mengadakan ealuasi lebih lanjut
atas kebijakan-kebijakan sektor farmasi dan atas
perubahan-perubahan yang dibutuhkan untuk
membantu implementasi reformasi %akupan $emesta
4. )esentralisasi yang tengah berjalan dan reformasi
%akupan $emesta perlu didukung dengan penegasan
atas peran-peran )epkes di masa yang akan
datang berkaitan dengan kesehatan publik dan
fungsi-fungsi kepemimpinan serta pembiayaan yang
masih dipegangnya dalam kaitannya dengan dengan
sistem asuransi publik. )alam peran kepemimpinannyayang lebih luas, )epkes juga harus memberi prioritas
yang tinggi untuk menilai pengaruh kebijakan-kebijakan
di sektor-sektor yang lain yang mempengaruhi kesehatan
seperti pada sektor air dan pendidikan, termasuk juga
mengkaji kebutuhan akan kebijakan-kebijakan tambahan
dari sisi permintaan seperti (antuan Cangsung 7unai
(ersyarat
. $etelah Pemerintah mengambil keputusan-keputusan
berkaitan dengan opsi-opsi pembiayaan sebagai bagian
dari r oadmap menuju %akupan $emesta, penting untuk
mengembangkan, bereksperimen dengan, dan
mengealuasi dampak berbagai alternatif mekanisme
-
8/17/2019 Tugas Pak Arif Finacing
27/31
pembayaran bagi para penyedia layanan terutama dalam
hal biaya,
kualitas dan akses
| 13
-
8/17/2019 Tugas Pak Arif Finacing
28/31
!. Cingkup struktur administratif yang
dibutuhkan untuk melaksanakan reformasi perluditetapkan, termasuk menilai biaya- biaya
administratifnya dan mengembangkan sistem-sistem
untuk menjamin kualitas, menilai e#siensi serta
mengealuasi dampak- dampak ref ormasi
. Pengalaman berbagai daerah yang kaya dalam upaya
menyediakan cakupan jaminan asuransi kesehatan perlu
ditelaah dengan seksama karena
-
8/17/2019 Tugas Pak Arif Finacing
29/31
sekali serta mungkin tak dapat tercukupi &dalam jangka
pendek karena krisis ekonomi global
14 |
-
8/17/2019 Tugas Pak Arif Finacing
30/31
sekarang' dari ekspansi asuransi kesehatan kepada sekitar !
juta warga miskin dan hampir miskin, menjadikan saat iniadalah waktu yang ideal untuk memfokuskan ulang upaya-
upaya kita pada rangkaian kebijakan menyeluruh yang
dibutuhkan untuk mengimplementasikan ref ormasi
%akupan $emesta denganef ektif .
-
8/17/2019 Tugas Pak Arif Finacing
31/31
| 15DAFTAR PUSTAKA
; Clodia Rokx, 2014. Heath Finacing In Indonesia A Reform
Road Ma.
!c. Health Financing In Indonesia "ord #ank.
1ealth