Tugas Online p.sulton

8
TUGAS ONLINE KE 1 (T0_01) MATAKULIAH LANDASAN PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN (Program Studi: S2 Manajemen Pend Islam UNHASY) Dosen Pembina: Prof. Dr. H. M. Sulthon Masyhud, M.Pd) Nama : Ida Nur Atika NIM : 13.02.0587 Prodi : Pendidikan Agama Islam Kelas : A No. Absen : 12 a. kelas A: [email protected] TUGAS: 1. Seiring dengan perkembangam IPTEK yang cepat dalam era global, tuntutan profesionalisme ketenagaan, termasuk tenaga guru semakin gencar. Di Indonesia pengakuan terhadap profesionalisme guru dapat dikatakan sangat terlambat. Bagaimanakah pendapat anda tentang hal-hal berikut: a.Faktor-faktor apakah yang menyebabkan kurang adanya pengakuan terhadap keberadaan profesionalisme guru di Indonesia? b.Bagaimanakah usul/saran anda untuk peningkatan profesionalisme tenaga guru agar sejajar dengan guru- guru di negara lain yang lebih maju? c.Buatlah ”profil harapan” tentang guru yang profesional di Indonesia di masa yang akan datang! Jawab : a) Faktor-faktor yang menyebabkan kurang adanya pengakuan terhadap keberadaan profesionalisme guru di Indonesia : - Kurang linier mata pelajaran dan ijazah yang diampu guru propesional tersebut,

description

unshasy jombang coy

Transcript of Tugas Online p.sulton

TUGAS ONLINE KE 1 (T0_01)MATAKULIAH LANDASAN PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN(Program Studi: S2 Manajemen Pend Islam UNHASY)Dosen Pembina: Prof. Dr. H. M. Sulthon Masyhud, M.Pd)Nama: Ida Nur AtikaNIM: 13.02.0587Prodi: Pendidikan Agama IslamKelas: ANo. Absen: 12 a. kelas A: [email protected]

TUGAS:1. Seiring dengan perkembangam IPTEK yang cepat dalam era global, tuntutan profesionalisme ketenagaan, termasuk tenaga guru semakin gencar. Di Indonesia pengakuan terhadap profesionalisme guru dapat dikatakan sangat terlambat. Bagaimanakah pendapat anda tentang hal-hal berikut:a. Faktor-faktor apakah yang menyebabkan kurang adanya pengakuan terhadap keberadaan profesionalisme guru di Indonesia?b. Bagaimanakah usul/saran anda untuk peningkatan profesionalisme tenaga guru agar sejajar dengan guru-guru di negara lain yang lebih maju?c. Buatlah profil harapan tentang guru yang profesional di Indonesia di masa yang akan datang!Jawab :a) Faktor-faktor yang menyebabkan kurang adanya pengakuan terhadap keberadaan profesionalisme guru di Indonesia : Kurang linier mata pelajaran dan ijazah yang diampu guru propesional tersebut, Kecemburuan sosial diluar lembaga maupun didalamnya, Kurangnya etos kerja guru profesional Minimnya gaji guru profesional tidak sesuai dengan kebutuhan pokokb) usul/saran saya untuk peningkatan profesionalisme tenaga guru agar sejajar dengan guru-guru di negara lain yang lebih maju : Pengadaan diklat mapel yang relevan oleh tutor profesional. Membatasi mahasiswa yang masuk ke akademi keguruan. ( minimal tes IQ ) atau peringkat 10 besar di SMU. Memantau kwalitas akademi keguruan swasta. Supervisi guru profesional sesuai arti yang sebenarnya.c) Profil harapan Adanya universitas keguruan yang ketat dan profesional Pembatasan mahasiswa yang masuk jurusan keguruan. Gaji guru swasta murni minimal tiga kali sesuai UMK. Meningkatkan semangat pengabdian yang tinggi, mencintai dunia pendidikan

2. Anak-anak sekolah sekarang ini tampak semakin pandai dilihat dari penguasaan IPTEK dibandingkan dengan anak-anak pada jaman dahulu. Namun dilihat dari sisi moral, tampak anak-anak sekarang memiliki moralitas yang lebih rendah jika dibandingkan dengan anak-anak jaman dahulu. Buatlah analisis berdasarkan acuan ilmu pendidikan dengan berpedoman di bawah ini:a. Mengapa hal itu terjadi?b. Apa saran anda untuk pendidikan calon guru di masa mendatang, agar dapat mengajarkan ilmu pengetahuan yang tinggi dan sekaligus dapat mendidik moral yang bagus pada anak didiknya?Jawab :a) Karena dunia IPTEK yang begitu bebasnya sehingga anak telah banyak mengetahui yang seharusnya belum patut diketahui. Pengawasan dan pengarahan dalam penggunaan iptek yang sesuai dengan kebutuhan yang baik.b) saran saya untuk pendidikan calon guru di masa mendatang, agar dapat mengajarkan ilmu pengetahuan yang tinggi dan sekaligus dapat mendidik moral yang bagus pada anak didiknya : Calon guru harus mempunyai moral yang tinggi pula. Calon guru harus punya etos kerja tinggi, semangat kerja yang mumpuni, rasa cinta kasih kepada peserta didik yang tulus ihlas mengabdi.

3. Bacalah Undang-undang No. 14/2005 tentang Guru dan Dosen. Setelah membaca secara teliti, tugas anda adalah sebagai berikut:a. Apa sasaran utama dari diterbitkan Undang-Undang tersebut? Jelaskan!b. Apakah menurut anda UU tersebut dapat menjamin terciptanya kemajuan pendidikan di tanah air kita? Beikan alasan yang rasional atas jawaban anda!c. Buatlah kritik. Terhadap isi Undang-Undang tersebut, terutama dari sisi kepentingan pendidikan dan guru sebagai pendidik profesional yang ideal.d. Buatlah usul perbaikan (amandement) terhadap Undang-undang No. 14 tersebut agar memenuhi harapan peningkatan kalitas pendidikan di Indonesia di masa mendatang.

Jawab :a) sasaran utama dari diterbitkan Undang-Undang tersebut adalah guru dan dosen profesional, dimana seorang guru dan dosen profesional tidak hanya bertugas mendidik tetapi juga mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didiknya.

b) menurut saya UU tersebut dapat menjamin terciptanya kemajuan pendidikan di tanah air kita : karena UU tersebut sudah mencakup kewajiban mulya seorang guru dan dosen profesional.c) Kritik Terhadap isi Undang-Undang tersebut, terutama dari sisi kepentingan pendidikan dan guru sebagai pendidik profesional yang ideal adalah dimana UU tersebut hanyalah menyebutkan tugas utama guru dan dosen profesional saja, belumlah lengkap jika tidak diimbangi dengan tugas utama peserta didik, karena komponen pendidikan tidak hanya dititik beratkan pada guru dan dosen profesional, akan tetapi seluruh komponen yang terlibat didalamnya, termasuk komponen yang paling penting yaitu peserta didik.d) usul perbaikan (amandement) terhadap Undang-undang No. 14 tersebut agar memenuhi harapan peningkatan kalitas pendidikan di Indonesia di masa mendatang.Yaitu : - tentang kwajiban peserta didik- hukuman resmi terhadap guru dan dosen jika melanggar kode etik guru- hukuman resmi terhadap pesrta didik jika melanggar tata tertib, tidak disiplin, apalagi jika melawan guru dan dosen profesional.- perlindungan terhadap guru dan dosen profesional, jika menghukum peserta didik ( selama tidak menyakiti fisik dan hukuman tersebut bersifat mendidik ) agar wali murid tidak mudah mengajukan tuntutan tanpa mengetahui latar belakang permasalahan.

4. Akhir-akhir ini peran manusia banyak digantikan oleh teknologi/komputer, termasuk dalam hal pembelajaran. Bagaimana pendapat anda, apakah dengan kemajuan teknologi ini peran guru dalam mendidik anak dapat juga digantikan oleh komputer? Jelaskan pendapat anda dengan berbagai alasan yang berkaitan dengan teori pendidikan. Untuk itu sebelum menjawab, anda perlu membaca hal-hal yang berkaitan dengan masalah ilmu pendidikan.

Jawab : Kemajuan IPTEK sangatlah membantu proses pembelajaran, akan tetapi tetaplah peran guru tidak bisa diwakilkan oleh komputer, karena komputer hanyalah transfer ilmu saja tetapi tidak bisa mendidik, tidak bisa menanamkan karakter ahlak manusia, tetapi justru jika penggunaanya salah arah akan berakibat fatal.Salah satu komponen penting dalam kegiatan pendidikan dan proses pembelajaran adalah pendidik atau guru. Betapapun kemajuan taknologi telah menyediakan berbagai ragam alat bantu untuk meningkatkan efektifitas proses pembelajaran, namun posisi guru tidak sepenuhnya dapat tergantikan. Itu artinya guru merupakan variable penting bagi keberhasilan pendidikan.Menurut Suyanto (2006: 1), guru memiliki peluang yang amat besar untuk mengubah kondisi seorang anak dari gelap gulita aksara menjadi seorang yang pintar dan lancar baca tulis alfabetikal maupun fungsional yang kemudian akhirnya ia bisa menjadi tokoh kebanggaan komunitas dan bangsanya. Tetapi segera ditambahkan: guru yang demikian tentu bukan guru sembarang guru. Ia pasti memiliki profesionalisme yang tinggi, sehingga bisa digugu lan ditiru.Lebih jauh Suyanto (2006: 28) menjelaskan bahwa guru yang profesional harus memiliki kualifikasi dan ciri-ciri tertentu. Kualifikasi dan ciri-ciri dimaksud adalah: (a) harus memiliki landasan pengetahuan yang kuat, (b) harus berdasarkan atas kompetensi individual, (c) memiliki sistem seleksi dan sertifikasi, (d) ada kerja sama dan kompetisi yang sehat antar sejawat, (e) adanya kesadaran profesional yang tinggi, (f) meliki prinsip-prinsip etik (kide etik), (g) memiliki sistem seleksi profesi, (h) adanya militansi individual, dan (i) memiliki organisasi profesi.

Dari ciri-ciri atau karakteristik profesionalisme yang dikemukakan di atas jelaslah bahwa guru tidak bisa datang dari mana saja tanpa melalui sistem pendidikan profesi dan seleksi yang baik. Itu artinya pekerjaan guru tidak bisa dijadikan sekedar sebagai usaha sambilan, atau pekerjaan sebagai moon-lighter. Namun kenyataan dilapangan menunjukkan adanya guru terlebih terlebih guru honorer, yang tidak berasal dari pendidikan guru, dan mereka memasuki pekerjaan sebagai guru tanpa melalui system seleksi profesi. Singkatnya di dunia pendidikan nasional ada banyak, untuk tidak mengatakan sangat banyak, guru yang tidak profesioanal. Inilah salah satu permasalahan internal yang harus menjadi pekerjaan rumah bagi pendidikan nasional masa kini.5. Di jaman modern ini dikenal dengan jaman instnat. Hal in ternyata berpengaruh juga dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah. Banyak orang tua dan guru yang menginginkan anak-anaknya dapat menyelesaikan pendidikan dengan cepat pula. Untuk merespon hal tersebut, banyak sekolah menyelenggarakan pendidikan AKSELERASI. Bagaimana pendapat anda tentang pendidikan akselerasi tersebut. Anda harus menentukan sikap setuju atau tidak setuju, dan kemudian anda harus menjelaskan alasannya dari berbagai sudut pandang. Paling tidak alasan anda harus bertolak dari sudut pandang ilmu pendidikan dan psikologi, namun dapat juga ditambah alasan lainnya. Jawab : Saya setuju dengan program akselerasi, Karena : Dari segi pendidikan, siswa akselerasi akan lebih cepat menggapai cita-cita yang menjadi tujuanya, tanpa harus menunggu teman-temanya yang lebih lambat cara berfikirnya, Dari segi psikologi , peserta didik akselerasi akan lebih bersemangat belajar, karena daya saingnya memadai, akan tetapi guru dan orang tua pun harus tetap memantau agar tetap berahlak baik dan tidak sombong.

6. Apakah perbedaan pelaksanaan pendidikan berdasar teori psikologi behavioristik, kognitif, dan humanistik. Jelaskan dan berikan masing-masing sebuah contoh praktis dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah/luar sekolah.Jawab : Teori psikologi belajar adalah Belajar terjadi karena gerakan terakhir yang dilakukan mengubah situasi stimulus sedangkan tidak ada respon lain yang dapat terjadi. Penguatan sekedar hanya melindungi hasil belajar yang baru agar tidak hilang dengan jalan mencegah perolehan respon yang baru. Hubungan antara stimulus dan respon bersifat sementara, oleh karena dalam kegiatan belajarpeserta didikperlu sesering mungkin diberi stimulus agar hubungan stimulus dan respon bersifat lebih kuat dan menetap. Contoh : Hukuman yang diberikan pada saat yang tepat akan mampu mengubah tingkah laku seseorang.Saran utama dari teori ini adalah guru harus dapat mengasosiasi stimulus respon secara tepat. Pebelajar harus dibimbing melakukan apa yang harus dipelajari. Dalam mengelola kelas guru tidak boleh memberikan tugas yang mungkin diabaikan oleh anak (Bell, Gredler, 1991).Menurut aliran humanistik, para pendidik sebaiknya melihat kebutuhan yang lebih tinggi dan merencanakan pendidikan dan kurikulum untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan ini. Beberapa psikolog humanistik melihat bahwa manusia mempunyai keinginan alami untuk berkembang, untuk lebih baik, dan juga belajar. Jadi sekolah harus berhati-hati supaya tidak membunuh insting ini dengan memaksakan anak belajar sesuatu sebelum mereka siap. Jadi bukan hal yang benar apabila anak dipaksa untuk belajar sesuatu sebelum mereka siap secara fisiologis dan juga punya keinginan. Dalam hal ini peran guru adalah sebagai fasilitator yang membantu siswa untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang lebih tinggi, bukan sebagai konselor seperti dalam Freudian ataupun pengelola perilaku seperti pada behaviorisme.contohnya, penedekatan humanistik dalam pendidikan menekankan pada perkembangan positif. Pendekatan yang berfokus pada potensi manusia untuk mencari dan menemukan kemampuan yang mereka punya dan mengembangkan kemampuan tersebut. Hal ini mencakup kemampuan interpersonal sosial dan metode untuk pengembangan diri yang ditujukan untuk memperkaya diri, menikmati keberadaan hidup dan juga masyarakat. Ketrampilan atau kemampuan membangun diri secara positif ini menjadi sangat penting dalam pendidikan karena keterkaitannya dengan keberhasilan akademik.Dalam teori belajar humanistik, belajar dianggap berhasil jika si pelajar memahami lingkungannya dan dirinya sendiri. Siswa dalam proses belajarnya harus berusaha agar lambat laun ia mampu mencapai aktualisasi diri dengan sebaik-baiknya. Teori belajar ini berusaha memahami perilaku belajar dari sudut pandang pelakunya, bukan dari sudut pandang pengamatnya.

Tujuan utama para pendidik adalah membantu si siswa untuk mengembangkan dirinya, yaitu membantu masing-masing individu untuk mengenal diri mereka sendiri sebagai manusia yang unik dan membantu dalam mewujudkan potensi-potensi yang ada dalam diri mereka.

Teori Psikologi Kognitif,dikembangkan olehJean Piaget, seorangpsikologSwiss yang hidup tahun1896-1980.Teorinyamemberikan banyak konsep utama dalam lapanganpsikologi perkembangandan berpengaruh terhadap perkembangan konsepkecerdasan, yang bagi Piaget, berarti kemampuan untuk secara lebih tepat merepresentasikan dunia dan melakukan operasi logis dalam representasi konsep yang berdasar pada kenyataan. Teori ini membahas munculnya dan diperolehnyaschemataskema tentang bagaimana seseorang mempersepsi lingkungannya dalam tahapan-tahapan perkembangan, saat seseorang memperoleh cara baru dalam merepresentasikaninformasisecara mental. Teori ini digolongkan ke dalamkonstruktivisme, yang berarti, tidak seperti teorinativisme(yang menggambarkan perkembangan kognitif sebagai pemunculan pengetahuan dan kemampuan bawaan), teori ini berpendapat bahwa kita membangun kemampuan kognitif kita melalui tindakan yang termotivasidengan sendirinya terhadap lingkungan. Untuk pengembangan teori ini, Piaget memperolehErasmus Prize. Piaget membagi skema yang digunakananakuntuk memahami dunianya melalui empat periode utama yang berkorelasi dengan dan semakin canggih seiring pertambahanusia:contoh teori psikologi kognitif : Periode sensorimotor (usia 02 tahun) Periode praoperasional (usia 27 tahun) Periode operasional konkrit (usia 711 tahun) Periode operasional formal (usia 11 tahun sampai dewasa)