Tugas Mpo Komoditi Kakao

10
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam menformulasikan strategi pengembangan komoditi karet untuk memenuhi kebutuhan industri nasional dan internasional digunakan metode Analytical Hierachi Process (AHP). Langkah-langkah yang digunakan dalam menformulasikan strategi pengembangan komoditi karet tersebut dalam memenuhi kebutuhan industri nasional dan internasional ini adalah sebagi berikut : 4.1 Identifikasi Masalah Goal, tujuan dari analisis ini adalah menentukan alternatif strategi yang terbaik untuk pengembangan komoditi karet untuk memenuhi kebutuhan industri nasional dan internasional. Kriteria/faktor, yaitu kriteria yang digunakan dalam menentukan alternatif strategi yang akan dipilh dalam pengembangan komoditi karet untuk memenuhi kebutuhan industri nasional dan internasional , yaitu: Sumber Daya Manusia, sumber daya manusia yang handal dapat menangani proses produksi, penanganan pasca panen dan pemasaran hasil panen dengan bai,. sehingga karet yang dihasilkan memiliki mutu yang baik. Teknologi, teknologi merupakan faktor penting karena penggunaan teknologi dapat memberikan nilai tambah bagi

description

kakao

Transcript of Tugas Mpo Komoditi Kakao

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam menformulasikan strategi pengembangan komoditi karet untuk memenuhi

kebutuhan industri nasional dan internasional digunakan metode Analytical Hierachi Process

(AHP). Langkah-langkah yang digunakan dalam menformulasikan strategi pengembangan

komoditi karet tersebut dalam memenuhi kebutuhan industri nasional dan internasional ini

adalah sebagi berikut :

4.1 Identifikasi Masalah

Goal, tujuan dari analisis ini adalah menentukan alternatif strategi yang terbaik untuk

pengembangan komoditi karet untuk memenuhi kebutuhan industri nasional dan

internasional.

Kriteria/faktor, yaitu kriteria yang digunakan dalam menentukan alternatif strategi

yang akan dipilh dalam pengembangan komoditi karet untuk memenuhi kebutuhan

industri nasional dan internasional , yaitu:

Sumber Daya Manusia, sumber daya manusia yang handal dapat menangani

proses produksi, penanganan pasca panen dan pemasaran hasil panen dengan bai,.

sehingga karet yang dihasilkan memiliki mutu yang baik.

Teknologi, teknologi merupakan faktor penting karena penggunaan teknologi

dapat memberikan nilai tambah bagi petani, baik dari segi peningkatan kualitas

maupun kuantitas karet yang diproduksi.

Permodalan, alam pelaksanaan proses produksi dibutuhkan sarana dan prasarana

produksi yang memadai sehingga membutuhkan biaya yang tidak sedikit, maka

faktor modal menentukan keberhasilan dalam pengembangan komoditi tersebut.

Infrastruktur, infrastruktur merupakan faktor penting dalam pengembangan

komoditi pertanian karena infrastruktur yang memadai akan membantu kelancaran

proses produksi dan penanganan pasca panen sehingga karet yang dihasilkan

memiliki mutu yang sesuai dengan kebutuhan industri nasional dan internasional.

Pelaku/Aktor, adalah siapa saja (instansi) yang terlibat dan berperan penting dalam

mencapai sasaran yang ingin kita capai. Dalam hal faktor-faktor yang berperan dalam

pengembangan komoditi karet tersebut adalah :

Pemerintah Pusat, Pemerintah pusat berperan dalam pengembangan komoditi

karet karena karena kebijakan-kebijakan dalam pengembangan tanaman pangan

secara nasional masih tersentralisasi di pemerintahaan pusat.

Pemerintah Daerah, implikasi dari pemberlakuan otonomi daerah adalah adanya

peran serta pemerintah daerah dalam pengembangan komoditi karet.

Koperasi Primer, koperasi primer juga perlu dilibatkan dalam pengembangan

komoditi karet karena koperasi primer merupakan salah satu lembaga yang terlibat

dalam penanganan produksi.

Pengusaha, pengusaha dibutuhkan dalam pengembangan komoditi karet dalam hal

pembiayaan dan penyerapan hasil produksi pertanian.

Petani, petani sebagai salah satu pelaku dalam produksi yang memegang peranan

penting dalam pengembangan produksi karet karena petani terlibat langsung

dalam proses produksi karet tersebut.

Akademis, akademis dilibatkan dalam pengembangan karet karena diharapkan pihak

akademis mampu menciptakan dan mengembangkan komoditi karet dari sisi ilmu

pengetahuan sehingga dapat membantu meningkatkan produktivitas karet tersebut.

Sasaran/Tujuan, yaitu menentukan sasaran apa saja yang ingin dicapai dalam

pengembangan komoditi karet yang ditinjau dari berbagai pelaku, yang meliputi

sasaran sebagai berikut:

Kesejahteraan Petani, kesejahteraan petani merupakan salah satu tujuan yang

harus dicapai karena karenan peran petani dalam meningkatkan produktivitas

komoditas karet sangat besar. Apabila kesejahteraan petani meningkat maka akan

memacu petani untuk lebih giat lagi dalam melakukan proses produksinya.

Keuntungan Usaha, keuntungan usaha juga akan mendorong petani untuk

meningkatkan produktivitas usahanya.

Meningkatkan Devisa, komoditi karet merupakan salah satu komoditi yang

memiliki posisi strategis dalam perdagangan dunia sehingga kebijakan secara

makro akan turut mempengaruhi komoditas karet nasional dan internasional.

Kesinambungan Usaha, kesinambungan usaha akan berdampak pada

kelangsungan hidup petani dan para pekerja.

Alternatif/Skenario, yaitu alternatif strategi apa saja yang perlu dilakukan agar

pengembangan komoditi karet tersebut dapat berjalan dengan baik, optimal dan

memberikan keuntungan disemua pihak, efektif, dan efisien. Adapun Skenarionya,

yakni :

Menaikkan Bea Impor, menaikan bea impor karet merupakan salah satu alternatif

strategi yang tidak memerlukan biaya besar namun memberikan dampak yang

sangat besar bagi pengembangan komoditi karet.

Pola kemitraan, pola kemitaan merupakan salah satu strategi guna memicu para

pelaku usaha pertanian karet.

Alih teknologi, salah satu alternatif strategi, karena pemanfaatan teknologi di

tingkat petani masih sangat sederhana.

Investasi, investasi dibutuhkan untuk pengadaan sarana dan prasarana pasca

panen.

4.2 Penyusunan Hierarki

Berdasarkan elemen-elemen tersebut diatas maka formulasi hierarki strategi

pengembangan komoditi karet untuk memenuhi kebutuhan industri nasional dan internasional

adalah sebagai berikut :

Gbr 4.1 Struktur Hierarki Strategi Pengembangan Komoditi Karet untuk Memenuhi Kebutuhan Industri Nasional dan Internasional

Tujuan

Alternatif Strategi

Aktor

Faktor

Goal

AkademisPetaniPengusahaKoperasi Primer

Pemerintah Daerah

Pemerintah Pusat

PermodalanSDMInfrastrukturTeknologi

Strategi penggembangan komoditi karet untuk memenuhi kebutuhan Industri nasional dan Internasional

InvestasiAlih

TeknologiPola

KemitraanMenaikan

Bea Import Karet

Kesinambungan Usaha

Peningkatan Devisa

Keuntungan Usaha

Kesejahtraan Petani

4.3 Hasil Metode AHP

Hasil Analisis pengembangan komoditas karet untuk memenuhi kebutuhan industri

nasional dan internasional dilakukan dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy

Process (AHP). Metode AHP dilakukan dengan teknik komparasi berpasangan antar elemen

yang dibandingkan. Nilai yang diberikan pada skala dasar penilaian tingkat kepentingan

berdasarkan matriks penilaian para ahli yang memiliki tingkat konsistensi dibawah 0,4.

apablia tidak memenuhi syarat konsistensi rasio maka dilakukan revisi terhadap penilaian

matriks. Apabila jumlah matriks yang berada dalam kondisi tidak konsisten adalah sebesar

kurang dari 35 persen maka revisi dilakukan oleh pihak pemeriksa. namun apabila jumlah

matriks yang berada dalam kondisi tidak konsistem adalah lebih dari 35 persen maka revisi

dilakukan oleh responden.

Setelah seluruh matriks individu setiap responden telah memenuhi syarat konsistensi

maka dilakukan pengolahan lanjut untuk menggabungkan matriks individu menjadi matriks

pendapat gabungan. Kemudian dilakukan analisis vertikal matriks gabungan untuk

mengetahu hasil prioritas elemen terhadap sasaran utama atau fokus yaitu pengembangan

komoditas karet untuk memenuin kebutuhan industri nasional dan internasional.

Hasil analisis alternatif dalam strategi pengembangan agribisnis Pengembangan

komoditi karet untuk memenuhi kebutuhan industri Nasional dan International, adalah

sebegai berikut

1. Prioritas Faktor

No. Faktor Vektor Prioritas Prioritas1. Teknologi 0.567 12. Infrastruktur 0.268 23. Sumberdaya Manusia 0.74 44. Permodalan 0.91 3

Tabel 4.1 Prioritas faktor dalam pengembangan komoditi karet

Dari hasil analisa tersebut pada table 4.1, diperoleh bahwa faktor penentu utama

dalam pengembangan komoditi karet dalam memenuhi kebutuhan nasional dan international

adalah melalui pengembangan ilmu dan teknologi dengan skor tertinggi (0.567), dengan

demikian diperlukan kemajuan teknologi yang dan tepat guna dalam mengelola komoditi

karet, yaitu dari mulai panen, pengolahan dan distribusi, sehingga effisiensi dan kerusakan

produk dan bahan baku dapat di hindari.

2. Prioritas Aktor

No. Aktor Vektor Prioritas Prioritas1. Pemerintah Pusat 0.382 12. Pemerintah Daerah 0.232 23. Koperasi 0.085 54. Pengusaha 0.172 35. Petani 0.062 66. Akademisi 0.130 4

Tabel 4.2 Prioritas Aktor dalam pengembangan komoditi karet

Dari hasil analisa tersebut pada table 4.2, diperoleh bahwa Aktor penentu utama

dalam pengembangan komoditi karet dalam memenuhi kebutuhan nasional dan international

adalah melalui campur tangan pemerintah pusat (0.382), dengan kata lain pemerintah harus

bijak dan memihak dalam mengluarkan kebijakan dalam hal agroindustri.

3. Prioritas Tujuan

No. Tujuan Vektor Prioritas Prioritas1. Kesejahteraan petani 0.534 12. Keuntungan Usaha 0.287 23. Peningkatan Devisa 0.117 34. Kesinambungan Usaha 0.060 4

Tabel 4.3 Prioritas Tujuan dalam pengembangan komoditi karet

Dari hasil analisa tersebut pada table 4.3, diperoleh bahwa tujuan utama dalam

pengembangan komoditi karet dalam memenuhi kebutuhan nasional dan international adalah

kesejahtraan petani (0.534), sehingga produktifitas akan semakin meningkat dan akhirnya

akan meningkatkan produksi itu sendiri.

4. Alternatif

Gbr.4.2 hasil analisa AHP yang diproses ooleh sofware Expert Choice dalam pengembangan Komoditi karet untuk memenuhi kebutuhan Industri Nasional dan International.

Dari process tersebut dihasilkan alternatif utama yang terpilih dalam mengembangkan

komoditi karet yaitu, alternatif Menaikan Bea Impor Karet (0.369), kemudian disusul Alih

teknologi (0.256), dan selanjutnya adalah Pola kemitraan (0.206) dan Investasi (0.169).

Diharapkan dengan adanya kebijakan pemerintah dalam hal menaikan bea impor karet, maka

deman dari dalam negeri sendiri akan meningkat, dan akhirnya akan diikuti dengan

peningkatan produksi dan peningkatan kesejahtraan petani, karena sekarang ini impor bahan

baku di Negara kita bagaikan tsunami yang membanjiri Negara, dan banyak sekali para

petani meninggalkan profesinya dan hijrah ke kota untuk mencari nafkah, akibatnya kaum

urban akan semakin tinggi dan pemerataan penduduk tidak merata.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

1.1 Kesimpulan

Berdasarkan perhitungan AHP dengan menggunakan software Expert Choice dalam

menganalisa penentuan alternatif dalam mengembangkan komoditas karet untuk memenuhi

kebutuhan Nasional dan International untuk saat ini adalah faktor dari pemerintah pusat

dalam menentukan kebijakan bea impor, karena sekarang ini importir karet semakin

membanjiri, dan pemerintahnya pun membiarkannya mengalir, sehingga banyak para petani

meninggalkan profesinya dan menjadi kaum urban di kota akibat dari beratnya persaingan

harga yang lebih murah, karena kita tahu dan menyadari teknologi yang kita gunakan sangat

jauh oleh para pesaing yang bermain di pasar global, sehingga cost produksi dari sistem

konvensional menjadi sangat tinggi, akhirnya karga produk menjadi mahal, dan akhirnya

tidak mampu menandingi harga impor.

5.2 Saran

Selain kebijakan pemerintah yang perlu di kaji ulang, presiapan para petani dan

akademisi dalam menghadapi persaingan global diperlukan teknologi yang tepat guna,

sehingga bisa meningkatkan produktifitas daan kinerja, karena tujuan utama dari

pengembangan komoditas karet ini adalah untuk meningkatkan kesejahtraan para petani.