TUGAS MATAKULIAH KOMUNIKASI DATA JUDULdocshare01.docshare.tips/files/27442/274424260.pdf · 2016....

33
TUGAS MATAKULIAH KOMUNIKASI DATA JUDUL SMS GATEWAY Disusun Oleh: 1. Crishmunandar (2112R0504) SEKOLAH TINGGI MANAGEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER S T M I K H I M S Y A 2014

Transcript of TUGAS MATAKULIAH KOMUNIKASI DATA JUDULdocshare01.docshare.tips/files/27442/274424260.pdf · 2016....

  • TUGAS MATAKULIAH KOMUNIKASI DATA

    JUDUL

    SMS GATEWAY

    Disusun Oleh:

    1. Crishmunandar (2112R0504)

    SEKOLAH TINGGI MANAGEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

    S T M I K H I M S Y A

    2014

  • PENDAHULUAN

    Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi memang tidak akan pernah “mati”.

    Beraneka ragam teknologi yang hadir untuk ikut meramaikan dunia teknologi informasi dan

    komunikasi saat ini, salah satunya adalah teknologi SMS (Short Message Service) atau

    layanan pesan singkat, teknologi SMS memungkinkan orang saling berkirim atau bertukar

    informasi (berupa teks) melalui mobile device misalnya handphone. Seiring dengan derasnya

    arus informasi dan komunikasi serta semakin meningkatnya kebutuhan akan dua hal tersebut,

    maka semakin banyak pula media atau sarana penyedia informasi yang bermunculan. Berawal

    dari teknologi SMS, ada sebuah ide menarik yang saat ini banyak diadopsi dan

    dikembangkan, yaitu SMS Gateway. SMS Gateway hadir sebagai media atau sarana penyedia

    informasi berbasis SMS. Melihat perkembangannya, saat ini SMS Gateway semakin banyak

    digunakan oleh banyak instansi-instansi sebagai salah satu alat pengelola informasi.

    LANDASAN TEORI

    SMS (SHORT MESSAGE SERVICE)

    Definisi SMS

    Short Message Service (SMS) (Talukder, 2005.) merupakan sebuah layanan yang banyak

    diaplikasikan pada sistem komunikasi tanpa kabel, memungkinkan dilakukannya pengiriman

    pesan dalam bentuk teks. SMS didukung oleh GSM (Global System For Mobile

    Communication), TDMA (Time Division Multiple Access), CDMA (Code Division Multiple

    Access) yang berbasis pada telepon seluler yang saat ini banyak digunakan. SMS (Short

    Message Service) adalah merupakan salah satu layanan pesan teks yang dikembangkan dan

    distandarisasi oleh suatu badan yang bernama ETSI (European Telecommunication Standards

    Institute) sebagian dari pengembangan GSM (Global System for Mobile Communication)

    Phase 2, yang terdapat pada dokumentasi GSM 03.40 dan GSM 03.38. Fitur SMS ini

    memungkinkan perangkat Stasiun Seluler Digital (Digital Cellular Terminal, seperti Ponsel)

    untuk dapat mengirim dan menerima pesan-pesan teks dengan panjang sampai dengan 160

    karakter melalui jaringan GSM. SMS dapat dikirimkan ke perangkat stasiun seluler digital

    lainnya hanya dalam beberapa detik selama berada pada jangkauan pelayanan GSM. Lebih

    dari sekedar pengiriman pesan biasa, layanan SMS memberikan garansi SMS akan sampai

    pada tujuan meskipun perangkat yang dituju sedang tidak aktif yang dapat disebabkan karena

    sedang dalam kondisi mati atau berada di luar jangkauan layanan GSM. Dengan adanya

  • feature seperti ini maka layanan SMS juga cocok untuk dikembangkan sebagai aplikasi-

    aplikasi seperti: pager, e-mail, dan notifikasi voice mail, serta layanan pesan banyak pemakai

    (multiple user). Namun pengembangan aplikasi tersebut masih bergantung pada tingkat

    layanan yang disediakan oleh operator jaringan.

    Karakteristik SMS

    Karakteristik utama SMS adalah SMS merupakan sebuah sistem pengiriman data dalam paket

    yang bersifat out-of-band dengan bandwith kecil. Dengan karakteristik ini, pengiriman suatu

    burst data yang sangat pendek dapat dilakukan dengan efisiensi yang sangat tinggi.

    Keuntungan SMS

    Pada tingkat minimum keuntungan yang dapat diberikan oleh SMS bagi pemakai meliputi

    pengiriman notifikasi dan peringatan (alert), penyampaian pesan SMS yang terjamin, handal,

    mekanisme komunikasi dengan biaya rendah, kemampuan untuk menyaring pesan SMS dan

    menanggapi panggilan secara selektif sehingga meningkatnya produktifitas customer. Untuk

    fungsionalitas yang lebih canggih, SMS memberikan beberapa keuntungan tambahan bagi

    user yaitu pengiriman pesan SMS ke beberapa user sekaligus dalam waktu yang bersamaan,

    kemampuan menerima informasi yang beragam, dan integrasi dengan aplikasi lain yang

    berbasis internet dan data.

    Cara Kerja SMS

    Dalam sistem SMS, mekanisme utama yang dilakukan dalam suatu sistem adalah melakukan

    pengiriman short message dari satu terminal customer ke terminal yang lain. Hal ini dapat

    dilakukan berkat adanya sebuah entitas dalam sistem SMS yang bernama Short Message

    Service Center (SMSC), disebut juga Message Center (MC). Pada saat pesan SMS dikirim

    dari handphone (mobile orginated) pesan tersebut tidak langsung dikirim ke handphone tujuan

    (mobile terminated), akan tetapi terlebih dahulu ke SMSC, baru kemudian pesan tersebut

    dikirimkan ke handphone tujuan. SMSC merupakan sebuah perangkat yang melakukan tugas

    store and forward trafik short message. Di dalamnya termasuk penentuan atau pencarian rute

    tujuan akhir dari short message. Sebuah SMSC biasanya didesain untuk dapat menangani

    short message dari berbagai sumber seperti Voice Mail System (VMS), Web-based messaging,

    Email Integration, External Short Message Entities (ESME), dan lain-lain.

  • SISTEM KERJA SMS

    1) AT Command

    Dibalik teks SMS yang diterima dan dikirim pada sebuah telepon seluler sebenarnya adalah

    berupa perintah AT Command yang bertugas mengirim atau menerima data dari dan ke SMS

    Center (Zvonar, 2000). Perintah AT Command tiap-tiap SMS device bisa berbeda-beda, setiap

    vendor biasanya memberikan referensi tentang daftar perintah AT yang tersedia atau bisa di

    download di internet. AT Command digunakan untuk berkomunikasi dengan terminal melalui

    serial port pada komputer. Dengan menggunakan perintah AT, kita dapat mengetahui kekuatan

    sinyal dari terminal, mengirim pesan, menambahkan item pada buku alamat, mematikan

    terminal dan banyak fungsi lainnya. Salah satu software yang digunakan untuk mengetes

    perintah AT Command adalah windows HyperTerminal yang biasanya telah tersedia bersama

    windows installer, sehingga hanya perlu menambahkan software tersebut dari control panel.

    Tidak semua perintah AT digunakan pada program, yang diambil hanya yang diperlukan saja,

    misal untuk mengirim, membaca, menghapus dan menerima pesan dari terminal. AT

    command yang umum digunakan adalah:

  • AT Command sebenarnya hampir sama dengan perintah > ( prompt ) pada DOS. Perintah-

    perintah yang dimasukkan ke port dimulai dengan kata AT, lalu diikuti oleh karakter lainnya,

    yang memiliki fungsi unik. Contoh : ATE1 digunakan untuk menanyakan status port. Output

    “OK” akan tampak dilayar jika kondisi port tersebut siap untuk berkomunikasi.

    2) SMS Center ( SMSC )

    Pada saat kita mengirim pesan SMS dari handphone (mobile originated) pesan tersebut tidak

    langsung dikirimkan ke handphone tujuan ( mobile terminated), akan tetapi dikirim terlebih

    dahulu ke SMS Center (SMSC), baru kemudian pesan tersebut diteruskan ke handphone

    tujuan. Dengan adanya SMSC ini kita dapat mengetahui status dari pesan SMS yang dikirim,

    apakah telah sampai atau gagal diterima oleh handphone tujuan. Apabila handphone tujuan

    dalam keadaan aktif dan dapat menerima pesan SMS yang dikirm, handphone tersebut akan

    mengirimkan kembali pesan konfirmasi ke SMSC yang menyatakan bahwa pesan telah

    diterima. Kemudian SMSC mengirimkannya kembali status tersebut kepada si pengirim. Jika

    handphone tujuan dalam keadaan mati, pesan yang kita kirimkan akan disimpan pada SMSC

    sampai periode validity terpenuhi.

    3) Koneksi ke SMSC

    Untuk dapat mengirim dan menerima pesan, kita harus melakukan koneksi ke SMSC. Ada

    beberapa cara untuk melakukan koneksi ke SMSC antara lain :

    a) Menggunakan Terminal Baik Berupa GSM Modem atau Handphone.

    Cara ini adalah yang paling mudah tetapi memiliki kekurangan antara lain jumlah pesan yang

    dikirim permenit sangat terbatas(sekitar 6-10 pesan per menit). Untuk mengantisipasi hal ini

    biasanya digunakan lebih dari satu terminal.

    b) Koneksi Langsung ke SMSC

    Dengan melakukan koneksi langsung ke SMSC kita dapat mengirim pesan dalam jumlah

    banyak, dapat mencapai sekitar 600 SMS per menit bergantung pada kapasitas dari SMSC itu

    sendiri. Untuk melakukan koneksi ke SMSC diperlukan protokol pengubung. Protokol yang

    umum digunakan adalah UCP, SMPP, CIMD2, OIS dan TAP. Masing-masing operator GSM

    menyediakan tipe protokol yang berbeda-beda.

  • c) Menggunakan Software Bantu

    Saat ini banyak vendor telekomunikasi menawarkan software bantu untuk melakukan koneksi

    ke SMSC, dari yang bersifat freeware, open source sampai dengan komersial. Pemilihan

    koneksi ke SMSC biasanya disesuaikan dengan jumlah pesan SMS yang akan dikirim.

    4) PDU sebagai bahasa SMS

    Data yang mengalir ke atau dari SMSC harus berbentuk PDU (Protocol Data Unit). PDU

    berisi bilangan-bilangan heksadesimal yang mencerminkan bahasa I/O. PDU terdiri dari

    beberapa header yang berbeda pada saat kirim SMS ke SMSC dengan saat SMS diterima dari

    SMSC. PDU untuk mengirim SMS terdiri dari dari delapan header, sebagai berikut :

    a) Nomor SMSC

    Header pertama ini terdiri dari tiga subheader, yaitu :

    (1) Jumlah pasangan heksadesimal SMSC dalam bilangan heksa.

    (2) National atau Internasional code

    (3) Nomor SMSC dalam pasangan heksa dibalik-balik, jika tertinggal satu angka yang tidak

    memiliki pasangan, angka tersebut akan dipasangkan dengan huruf F didepannya. Berikut ini

    adalah daftar SMSC pada beberapa operator Indonesia dan cara penulisannya:

    b) Tipe SMS Untuk send tipe SMS = 1. Jadi bilangan heksanya adalah 01.

    c) Nomor Referensi SMS Nomor referensi ini diartikan 0, jadi bilangan heksanya adalah 00.

    Nanti akan diberikan sebuah nomor referensi otomatis oleh ponsel atau alat SMS gateway.

  • d) Nomor ponsel penerima Sama seperti cara penulisan PDU header untuk SMSC, header ini

    juga terbagi atas tiga bagian, yaitu :

    (1) Jumlah pasangan heksadesimal nomor ponsel yang dituju dalam bilangan heksa.

    (2) National atau International code

    (3) Nomor ponsel yang dituju dalam pasangan heksa dibalik-balik.

    e) Bentuk SMS 00 dikirim sebagai SMS, 01 dikirim sebagai telex, 02 dikirim sebagai fax.

    f) Skema encoding data I/O Yaitu skema 7 bit dan 8 bit

    g) Jangka waktu sebelum SMS Expired

    Jika bagian ini di-skip, berarti waktu berlakunya SMS tidak dibatasi, sedangkan jika diisi

    dengan suatu bilangan integer yang kemudian diubah ke pasangan heksa tertentu, bilangan

    tersebut akan mewakili jumlah waktu validitas SMS tersebut.

    h) Isi SMS

    Header ini terdiri dari dua subheader, yaitu :

    (1) Panjang isi (jumlah huruf dari isi)

    Contoh : “hello” = 5 huruf ( 05 heksa ).

    (2) Isi berupa pasangan bilangan heksa.

    Sesungguhnya, terdapat dua mode untuk mengirim dan menerima SMS, yaitu mode teks dan

    mode PDU ( Protocol Data Unit ). Akan tetapi, sistem mode teks tidak didukung oleh semua

    operator GSM maupun terminal. Pada terminal, kita dapat mengecek menggunakan perintah

    “AT+CMGF=1”. Jika hasilnya error, dapat dipastikan bahwa terminal Anda tidak mendukung

    mode teks.

    a) Text Mode

    Mode ini adalah cara termudah untuk mengirim pesan. Pada mode teks pesan yang kita kirim

    tidak dilakukan konversi. Teks yang dikirim tetap dalam bentuk aslinya dengan panjang

    mencapai 160 (7 bit default alphabet) atau 140 (8 bit) karakter. Sesungguhnya, mode teks

    adalah hasil enkode yang direpresentasikan dalam bentuk format PDU. Kelemahannya, kita

  • tidak dapat menyisipkan gambar dan nada dering ke dalam pesan yang akan dikirim serta

    terbatasnya tipe encoding.

    b) PDU (Protocol Data Unit) Mode

    PDU Mode adalah format message dalam heksadesimal octet dan semi-decimal octet dengan

    panjang mencapai 160 (7 bit default alphabet) atau 140 (8 bit) karakter. Kelebihan

    menggunakan mode PDU adalah kita dapat melakukan encoding sendiri yang tentunya harus

    pula didukung oleh Hardware dan operator GSM, melakukan kompresi data, menambahkan

    nada dering dan gambar pada pesan yang akan dikirim. Beberapa tipe encoding yang umum

    digunakan adalah “PCCP437”, ”PCDN”, “8859-1”, “IRA” dan “GSM”. Anda dapat

    mengeceknya dengan perintah “AT+CSCS”. Kita juga dapat menambahkan header ke dalam

    pesan yang akan dikirim, seperti timestamp, nomor SMSC dan meta-informasi lainnya.

    Keterangan lengkap mengenai mode ini dapat dilihat pada ETSI GSM 03.40 dan GSM 03.38.

    Aplikasi yang akan dibuat menggunakan mode PDU dengan encoding 7 bit default alphabet.

    5) SMS Deliver PDU (Mobile Terminated)

    SMS Deliver PDU ialah terminal menerima pesan yang datang atau masuk dari SMSC dalam

    format PDU. Gambar 2 dibawah merupakan gambar dari skema format SMS deliver PDU.

    Contoh: Kita menerima pesan dari 628122888374 dengan isi pesan SMS adalah ‘hellohello”

    pada tanggal 6 Januari 2004 pukul 16.22 wib. Maka format PDU adalah:

    06912618010000040C912618228838470000401060612202820AE8 329BFD4697D9EC37

    Dibawah ini merupakan penjelasan masing-masing format dari gambar 2 yaitu sebagai berikut

    : a) Service Center Address (SCA) SCA adalah alamat (nomor) dari SMSC. SCA memiliki

    tiga komponen utama yaitu, type of number, dan service center number.

  • b) PDU Type

    Nilai default dari PDU Type untuk SMS Deliver adalah 04 heksa, yang memiliki arti 04 heksa

    = 00000100

    Keterangan :

    1) RP: Reply Path. Parameter yang menunjukkan bahwa alur jawaban ada.

    2) UDHI : User Data Header Indicator. Bit ini bernilai 1 jika data pengirim dimulai dengan

    suatu judul atau tema.

    3) SRI: Status Report Indication. Bit ini bernilai 1 jika suatu status laporan akan dikembalikan

    ke SME.

    4) MMS: More Message to Send. Bit ini bernilai 0 jika ada pesan lebih yang akan dikirim.

    5) MTI: Message Type Indicator. Bit ini bernilai 0 untuk menunjukkan bahwa PDU ini adalah

    suatu SMS Deliver.

  • c) Originator Address (OA)

    OA adalah alamat (nomor) dari pengirim, yang terdiri dari atas panjangnya nomor pengirim

    (Len), format dari nomor pengirim (Type Number), dan nomor pengirim (Originator

    Number). Nilai dari OA pada contoh diatas adalah 0C91261822883847.

    Dibawah ini contoh format penulisan OA:

    (1) Nomor OA : ABCDEFGHIJKLMNOPQRST Format dalam PDU : 14 81 BA DC FE HG

    JI LK NM PO RQ TS

    (2) Nomor OA : +ABCDEFGHIJKL Format dalam PDU : 0C 91 BA DC FE HG JI LK

    d) Protocol Identifier (PID)

    Protocol Identifier adalah tipe atau format dari cara pengiriman pesan, yang biasanya diatur

    dari handphone pengirim. Misalnya tipe Standard Text, Fax, E- mail, Telex, X400, dan lain-

    lainnya. Nilai default dari PID adalah 00 = “Standard Text”. Untuk contoh diatas nilai dari

    PID adalah 00, sehingga pesan yang diterima berupa text standard.

    e) Data Coding Scheme

    Data Coding Scheme adalah rencana dari pengkodean data untuk menentukan kelas dari

    pesan tersebut apakah berupa SMS teks standar, Flash SMS, atau bahkan Blinking SMS

    seperti terlihat pada tabel 6 berikut ini.

  • Hal yang perlu diperhatikan di sini, pada beberapa handphone dengan message class 0 dengan

    encoding 7 bit berupa flash SMS, sedangkan dengan encoding 16 bit Unicode (ucs2), message

    yang didahului “0001” dengan class 0 berupa blinking flash SMS.

    Pada contoh di atas DCS adalah 00 yang berarti bahwa pesan yang diterimamerupakan pesan

    text standard.

    f) Service Center Time Stamp (SCTS)

    Service Center Time Stamp adalah waktu dari penerimaan pesan oleh SMSC penerima. SCTS

    terdiri dari tahun, bulan, tanggal, jam, menit dan detik, serta zona waktu. Nilai SCTS pada

    contoh diatas adalah 40106061220282.

  • g) User Data Length (UDL)

    User Data Length adalah panjang dari pesan yang diterima dalam bentuk teks standar. Pada

    contoh di atas nilai dari UDL adalah 0A, yang berarti pesan yang diterima adalah sebanyak 10

    karakter.

    h) User Data (UD)

    User Data adalah pesan yang diterima dalam format heksadesimal. Pada contoh di atas

    nilainya adalah E8329BFD4697D9EC37. pengkodean dari nilai heksadesimal menjadi teks

    standar dengan bantuan tabel kode ASCII (Tabel 9) dapat dilihat pada tabel 8:

    Dari tabel di atas terlihat bahwa nilai heksadesimal dari E8329BFD4697D9EC37 adalah

    “hellohello”. Ini berarti pesan yang diterima adalah “hellohello”.

  • 6) SMS Submit PDU (Mobile Originated)

    SMS Submit PDU ialah pesan yang dikirim dari handphone ke terminal yangkemudian

    dikirimkan ke SMSC (Wesołowski, 2002). Pada prinsipnya apabila kita mengirim pesan

    ke nomor tujuan, pesan itu akan melalui SMSC.

    Pesan yang akan dikirimkan oleh terminal masih dalam bentuk teks, sedangkandalam

    pengiriman ke SMSC harus dalam bentuk PDU. Untuk itu sebelum dikirim, terminal atau

    handphone akan melakukan perubahan dari format teks menjadi format PDU, proses ini

    disebut proses encodec. Adapun skema dari format SMS Submit PDU telah diatur dan

    diteteapkan oleh ETSI sebagai berikut:

  • Misalnya kita mengirim pesan SMS ke nomor 628569976796 dengan isi pesan “pesan

    pendek” dengan batas waktu pengiriman (waktu penyimpanan pesan di SMSC, jika nomor

    tujuan tidak dapat menerima pesan) 5 hari. Maka format PDU adalah :

    0011000C912618229888040000AB0CD0F23CEC06C1CB6E72790D

    Dibawah ini merupakan penjelasan masing-masing format dari gambar 3 yaitu sebagai berikut

    : a) Service Center Address (SCA) SCA adalah alamat (nomor) dari SMSC. SCA memiliki

    tiga komponen utama yaitu, type of number, dan service center number. Pada contoh di atas

    nilai dari SCA adalah 00.

    b) PDU Type

    Nilai default dari PDU Type untuk SMS Submit adalah 11 heksa. Pada contoh diatas, PDU

    Type adalah 11 yang memiliki arti:

    Keterangan :

    (1) RP : Reply Path. Parameter yang menunjukkan bahwa alur jawaban ada.

    (2) UDHI : User Data Header Indicator. Bit ini bernilai 1 jika data pengirim dimulai dengan

    suatu judul atau tema.

  • (3) SRI : Status Report Indication. Bit ini bernilai 1 jika suatu status laporan akan

    dikembalikan ke SME.

    (4) VPF : Validity Period Format. Format dari abats waktu pengiriman jika pesan gagal

    diterima.

    0 0 Jika pesan tidak sampai di SMSC.

    1 0 Format relatif (satu oktet).

    0 1 Format enhanced (tujuh oktet).

    1 1 Format absolut (tujuh oktet).

    (5) RD : Reject Duplicates. Parameter yang menandakan ya atau tidaknya Service Center

    akan menerima suatu pengiriman pesan SMS untuk suatu pesan yang masih disimpan dalam

    Service Center tersebut. Ia mempunyai MR dan DA yang sama sebagai pesan dikirimkan dari

    OA yang sama.

    (6) MTI : Message Type Indicator. Bit ini bernilai 0 untuk menunjukkan bahwa PDU ini

    adalah suatu SMS Deliver.

    c) Message Reference (MR)

    Message Reference adalah acuan dari pengaturan SMS. Unutk membiarkan pengaturan pesan

    SMS dilakukan sendiri oleh handphone tujuan, maka nilai yang diberikan adalah “00”. Jadi

    pada message Reference hasilnya adalah 00.

    d) Destination Address (DA)

    DA adalah alamat (nomor) tujuan, yang terdiri atas panjang nomor tujuan (Len), format dari

    nomor tujuan (Type Number) dan nomor tujuan (Destination Number).

  • e) Protocol Identifier (PID) Untuk contoh diatas nilai dari PID adalah 00.

    f) Data Coding Scheme Pada contoh di atas DCS adalah 00.

    g) Validity Period (VP) Validity Period adalah lama waktu pesan SMS disimpan di SMSC

    apabila pesan tersebut gagal diterima oleh handphone penerima.

    Pada contoh di atas, waktu VP-nya 5 hari, maka nilai VP adalah 166 + 5 = 171 d = AB h. Jadi

    pada Validity Period hasilnya adalah AB.

    h) User Data Length (UDL) Pada contoh di atas nilai dari UDL adalah 0C, yang berarti pesan

    yang dikirim adalah sebanyak 12 karakter.

    i) User Data (UD) User Data adalah pesan yang akan dikirim dalam format heksadecimal.

    Pada contoh ini pesan SMS yang dikirim adalah “Pesan pendek”. Pengkodean dari nilai teks

    standar menjadi heksadesimal dilakukan dengan bantuan Default Alphabet yang dibekukan

    oleh ETSI GSM 03.38 (Tabel ASCII) (Park, 2003).

    Hal ini dapat dilihat pada tabel 15 berikut ini :

  • Dari tabel di atas terlihat bahwa hasil dari pengkodean adalah :

    D0F23CEC06C1CB6E72790D. Jadi pada User Data hasilnya adalah

    D0F23CEC06C1CB6E72790D. Dari penjelasan di atas di peroleh hasil unuk pengiriman

    SMS dalam format PDU

    unutk contoh tersebut adalah :

    0011000C912618229888040000AB0CD0F23CEC06C1CB6E72790D

    7) Layanan Aplikasi SMS

    Layanan aplikasi SMS pada dasarnya memiliki karakteristik yang berbeda dengan aplikasi

    internet dan internet pada umumnya, yaitu layar monitor yang berukuran kecil, keterbatasan

    jumlah karakter yang dapat dituliskan, serta keterbatasan tombol pada ponsel untuk

    pengoperasian aplikasi. Tiga karakteristik tersebut selalu menjadi fokus yang mendasari pada

    pengembangan aplikasi tersebut, sehingga informasi yang disediakan singkat dan jelas dengan

    pengoperasian aplikasi mudah dan sederhana yang merupakan penggunaan tombol pada

    ponsel. Dengan demikian akan dapat dikenal aplikasi yang cocok untuk dikembangkan

    menjadi aplikasi berbasis SMS.

    Pada akhirnya SMS menjadi layanan messagging yang populer dan digemari oleh customer

    telepon seluler. Layanan SMS dapat diintegrasikan dengan layanan GSM yang lain seperti

    voice, dan fax. Oleh karena itu pesan SMS selain digunakan untuk pengiriman pesan person

    to person juga digunakan untuk notifikasi voice dan fax mail yang dating kepada customer.

    Selain itu SMS juga berharga murah, bersifat sederhana dan personal,

    serta dalam pengoperasiannya tidak terlalu mengganggu kesibukan pemakainya, karena

    mereka dapat mengirim atau menerima pesan SMS pada waktu yang mereka kehendaki.

    ANALISA MASALAH DAN PERANCANGAN PROGRAM

    Permasalahan yang Ada Informasi terpenting bagi siswa atau wali siswa yang terkait dengan

    kegiatan belajar disekolah seperti informasi nilai, jadwal ujian, absensi siswa atau lainnya.

    Biasanya diperoleh saat pihak sekolah sudah mengumumkannya, dan informasi tersebut bisa

    diperoleh hanya di sekolah saja. Artinya, akan sulit bagi para siswa atau wali siswa untuk

    memperoleh informasi yang diinginkan pada saat kapan pun dan dimanapun.

  • Masalah lain yang ditemukan adalah sulitnya para orang tua atau wali siswa untuk

    mengetahui secara detil bagaimana prestasi dan prilaku anaknya selama di sekolah. Selama ini

    para orang tua atau wali siswa memperoleh informasi tentang putra-putri mereka sebatas

    hanya pada saat pembagian laporan hasil belajar saja.

    Strategi Pemecahan Masalah Sebuah solusi yang cukup ideal untuk menyelesaikan

    permasalahan di atas adalah dengan dibuatnya program aplikasi SMS Gateway. Keuntungan

    yang didapatkan jika menggunakan aplikasi ini adalah mempermudah serta membuat lebih

    efisien dan efektif dalam hal penerimaan maupun pengiriman informasi melalui SMS.

    1. Program Aplikasi

    a. Analisa Aplikasi Usulan Program aplikasi yang diusulkan yakni sebuah aplikasi SMS

    Gateway. Aplikasi SMS Gateway berperan sebagai pengolah informasi, dimana informasi

    tersebut dikemas dalam bentuk SMS. Informasi yang disajikan sesuai dengan apa yang

    direquest oleh siswa atau wali siswa. Proses request informasi dapat dilakukan dengan

    mengirimkan SMS.

    b. Metode Kerja Sistem Usulan SMS Gateway Aplikasi SMS Gateway ini dengan nama SMK

    SATRIA yang dijalankan pada sebuah komputer yang terhubung dengan database. Dan

    menggunakan sebuah handphone yang dihubungkan melalui USB port sebagai penerima SMS

    (receiver). Aplikasi ini akan menerima semua SMS yang masuk dan meresponnya secara

    otomatis. Di bawah ini adalah tahapan-tahapan proses yang dilakukan oleh aplikasi ini:

    a) Siswa atau wali siswa mengirim SMS dengan format tertentu yang telah ditentukan,

    kemudian diterima oleh handphone yang sudah dihubungkan dengan komputer tadi.

    b) Tahap selanjutnya, aplikasi membaca SMS yang masuk ke handphone dan segera

    menyimpannya ke dalam database dengan status “Belum diproses”.

    c) Setelah SMS tersimpan didalam database, aplikasi membuat SMS balasan dan

    menyimpannya kedalam database dengan status “Belum dikirim”.

    d) Tahapan yang terakhir adalah: aplikasi SMS Gateway mengirimkan SMS balasan yang

    tersimpan didatabase dan merubah statusnya menjadi “Telah dikirim”, serta merubah status

    SMS yang diterima menjadi “Telah diproses”. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

    gambar 5, di bawah ini:

  • Sedangkan tahapan–tahapan yang dilakukan pada proses broadcast adalah sebagai berikut:

    melalui aplikasi SMS Gateway petugas sekolah mengetik SMS berisi informasi sekolah yang

    ingin disampaikan, kemudian petugas sekolah menentukan nomor-nomor handphone yang

    dituju, dan selanjutnya petugas dapat mengirimkannya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat

    pada gambar 6 di bawah ini:

    Pada aplikasi SMS Gateway terdapat beberapa ketentuan, yaitu SMS balasan akan dikirim

    setelah siswa atau wali siswa mengirimkan request SMS berdasarkan format tertentu. Apabila

    ada kesalahan format pada request SMS, maka aplikasi kesalahan. Seperti aplikasi SMS

    Gateway pada umumnya, agar memudahkan dalam pengolahan data, maka ditentukan

    beberapa format untuk melakukan request SMS. Ada 14 format SMS request yang ditentukan

    pada aplikasi SMS Gateway ini. Pada tabel 16 berikut ini adalah format yang telah ditentukan

    untuk melakukan request .

  • Sedangkan untuk broadcast tidak dibuat khusus, karena hanya berbentuk informasi sekolah

    yang ditulis oleh petugas sekolah dan dikirimkan ke siswa atau wali yang sudah terdaftar.

  • 2. Rancangan Basis Data

    Dalam membuat program aplikasi sistem informasi akademik berbasis SMS ini, dibutuhkan

    database untuk menyimpan data. Berikut dibawah ini adalah gambar rancangan ER-Diagram

    (gambar 7), transformasi dari ER-Diagram ke LRS (gambar 8), rancangan Logical Record

    Structure (LRS) (gambar 9), berikut spesifikasinya:

  • IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM

    1. Spesifikasi Hardware dan Software

    a. Untuk Komputer

    1) Hardware Dibawah ini merupakan spesifikasi hardware komputer yang harus dipenuhi

    untuk menjalankan aplikasi SMS Gateway dengan baik.

    a) Processor Intel Pentium IV 3.00 GHz

    b) RAM/Memory 512 MB

    c) Keyboard dan Mouse.

    d) Monitor

  • e) Harddisk 80 GB.

    f) Handphone (Telepon selular)

    g) SIM Card

    h) Kabel Data USB.

    2) Software

    Dibawah ini merupakan spesifikasi perangkat lunak yang harus dipenuhi untuk menjalankan

    aplikasi SMS Gateway dengan baik

    a) Sistem Operasi Ms Windows XP Profesional

    b) Java Runtime Environment 1.6.0

    c) MySQL Database

    d) Driver Handphone PC Suite

    2. Implementasi Program

    Implementasi sistem berguna untuk mengetahui apakah program yang telah dibuat dapat

    berjalan secara maksimal, untuk itu maka program tersebut harus diuji dahulu mengenai

    kemampuannya agar dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan pada saat implementasi

    nantinya. Pada aplikasi yang dibuat penulis ini terdapat dua tahap implementasi program,

    yaitu pada program aplikasi SMS Gateway yang terinstall pada komputer untuk digunakan

    sebagai pengolah data yang dikirimkan oleh siswa atau wali siswa dan program aplikasi

    mobile yang terinstall pada handphone siswa atau wali siswa untuk digunakan sebagai media

    pengiriman request informasi.

    Implementasi Aplikasi SMS Gateway

    Sebelum aplikasi SMS Gateway dioperasikan, yang harus dilakukan pertama kali adalah

    menghubungkan komputer dengan handphone melalui media perantara sebuah kabel data.

    Pada sistem ini handphone yang digunakan oleh penulis adalah Sony Ericcson Z610i. untuk

    lebih jelasnya lihat gambar 10 berikut ini:

  • 3. Cara Pengoperasian Aplikasi SMS Gateway

    Setelah semua kebutuhan yang diperlukan dipenuhi, langkah selanjutnya adalah menjalankan

    aplikasi SMS Gateway. Saat pertama kali dijalankan, aplikasi akan memeriksa apakah

    database sudah dibuat atau sudah belum, jika belum maka aplikasi akan memberikan

    pertanyaan apakah ingin membuat database baru?, jika pilih “ya” maka database dengan nama

    “satria” akan dibuat dengan username dan password default “admin”. Setelah itu akan muncul

    sebuah form login, user harus mengisi UserName dan Password agar dapat masuk ke sistem.

    Berikut adalah tampilan layar semua form yang ada pada sistem ini.

    a. Tampilan Layar Form Login

    Pada tampilan layar form Login terdapat textfield UserName dan Password yang harus diisi

    oleh user yang berhak dan sudah terdaftar, setelah UserName dan Password diisi, tombol

    Login harus diklik, jika UserName dan Password sudah terdaftar dan yang dimasukan adalah

    benar barulah akan ditampilkan layar menu utama. Tetapi jika UserName dan Password tidak

    terdaftar atau sudah terdaftar tapi salah dalam menginputnya, maka akan tampil pesan

    kesalahan login gagal. Untuk keluar dari form Login gunakan tombol “Exit” Bentuk

    tampilannya dapat dilihat pada Gambar 11:

  • b. Tampilan Layar Menu Utama

    Pada menu utama terdapat tiga menu pilihan, yaitu “File”, “Form”, “SMS Gateway”. Apabila

    user memilih menu “File” terdapat submenu “Administrator”, “Edit Account”, “Logout”, dan

    “Exit”. Apabila user memilih menu “Form” terdapat submenu “Siswa”, “Mata Pelajaran”,

    “Ekstra Kurikuler”, “Absensi”, “Nilai Mata Pelajaran”, “Nilai Ekstra Kurikuler”, “Jadwal

    Ujian”, “Kasus”, “Siswa Kasus”, “SPP”, dan “Buku Pelajaran”, “Tunggakan”, “Tunggakan

    Siswa”. Apabila user memilih menu “SMS Gateway” terdapat submenu “SMS Gateway”.

    Tampilan layar Menu Utama dapat dilihat pada Gambar 12 berikut ini:

    c. Tampilan Layar Form SMS Gateway

    Form SMS Gateway adalah inti dari sistem informasi berbasis SMS gateway ini. Pada Form

    SMS Gateway terdapat lima buah tab, yang pertama adalah tab “KOTAK MASUK”, pada tab

    ini terdapat textarea pesan masuk yang akan menampilkan SMS masuk, dan textarea pesan

    balasan yang menampilkan SMS balasan yang ditulis otomatis oleh aplikasi SMS Gateway.

    Bentuk tampilannya terdapat pada gambar 13 berikut ini:

  • Tab yang kedua adalah tab “KOTAK KELUAR”, pada tab ini terdapat textarea untuk menulis

    SMS, pada tab ini juga terdapat tabel nomor yang dituju yang dilengkapi dengan fasilitas

    pencarian. Untuk mengirim SMS (broadcast) pertama kali user harus menulis SMS pada

    textarea tulis pesan, kemudiantentukan nomor yang dituju barulah klik tombol kirim. Bentuk

    tampilannya dapat dilihat pada gambar 14 berikut ini:

    Tab yang ketiga adalah tab “TABEL PESAN”, pada tab ini terdapat tiga buah tab yang

    masing-masing berisi daftar pesan yang masuk, daftar pesan keluar, dan daftar saran/kritik

    yang masuk. Bentuk tampilannya dapat dilihat pada gambar 15, 16, dan 17 berikut ini:

  • Tab yang terakhir adalah tab “PENGATURAN”, pada tab ini terdapat beberapa pengaturan

    yang dibutuhkan seperti pengaturan port, bits per second, data bits, parity, stop bits, dan flow

    control. Untuk memulai penyambungan ke terminal user harus mengklik tombol “Sambung”,

    sedangkan untuk memutuskan sambungan user harus mengklik tombol “Putus”. Pada tab ini

    juga ditampilkan informasi mengenai handphone yang digunakan. Bentuk tampilannya dapat

    dilihat pada gambar 19 berikut ini:

  • 4. Tampilan SMS balasan dari Aplikasi SMS Gateway Berikut ini adalah tampilan SMS

    balasan dari aplikasi SMS Gateway untuk setiap request yang dikirimkan oleh siswa atau wali

    siswa.

    a. Request INFO

    Request “INFO” untuk mengetahui informasi format SMS, aplikasi SMS Gateway akan

    membalasnya dengan 6 pesan SMS yang berisi informasi format SMS untuk request, seperti

    pada gambar 20, 21 dan 22 berikut ini:

    b. Request REG

    Request “REG” berfungsi untuk melakukan pendaftaran agar bisa menggunakan fasilitas

    request, aplikasi SMS Gateway akan membalasnya dengan pesan yang berbeda untuk siswa

    dan wali siswa, seperti pada gambar 23, untuk siswa dan untuk wali berikut ini:

  • 5. Evaluasi Program

    Setiap program aplikasi sudah pasti memiliki kekurangan dan kelebihan masing- masing,

    sama halnya dengan aplikasi SMS Gateway ini. Adapun kekurangan dan kelebihan pada

    aplikasi ini adalah sebagai berikut:

    Aplikasi SMS Gateway

    1) Kelebihan Program

    a) Aplikasi dapat dijalankan dengan mudah karena mempunyai tampilannya yang user

    friendly.

    b) Siswa atau wali siswa bisa mendapatkan informasi akademik untuk semester yang lalu atau

    yang sudah lewat.

    c) Untuk fasilitas broadcast, user dapat memilih bebas memilih nomor- nomor ponsel yang

    ingin dituju. Baik nomor ponsel siswa, wali siswa, maupun keduanya.

    2) Kekurangan Program

    a) Kondisi handphone yang sering digunakan akan mengurangi kondisi sinyal dan jenis

    simcard yang digunakan. Oleh sebab itu lokasi, tempat dan juga pemillihan jenis simcard

    yang digunakan akan menunjang kelancaran aplikasi SMS Gateway ini.

    b) Pemasangan aplikasi ini masih tergolong sulit, karena harus tersedia beberapa aplikasi

    pendukung lain seperti Java 2 SDK 1.6.0 dan mysql SERVER.

  • PENUTUP

    Berdasarkan analisa yang telah dilakukan terhadap permasalahan dan penyelesaian yang telah

    dibuat, maka dapat ditarik kesimpulan untuk pengembangan sistem ke tahap yang lebih

    komplek. Dari hasil analisis terhadap masalah dan aplikasi yang dikembangkan maka dapat

    ditarik beberapa kesimpulan, antara lain:

    a. Dengan adanya aplikasi SMS Gateway dan Mobile Application (Request Sender), maka

    akan lebih memudahkan siswa atau wali siswa untuk dapat me-request dan mengetahui

    informasi-informasi penting dari sekolah.

    b. Dengan aplikasi SMS Gateway, informasi yang diinginkan siswa atau wali siswa bisa

    didapatkan kapanpun dan dimanapun.

    c. Dengan Mobile Application (Request Sender), untuk mendapatkan informasi yang

    diinginkan siswa atau wali siswa tidak perlu repot-repot untuk mengetik SMS dengan format

    tertentu yang panjang dan sulit diingat.

    d. Pihak sekolah akan lebih mudah dalam mengumumkan atau menyampaikan informasi yang

    sifatnya masal, baik untuk siswa maupun wali siswa. Pihak sekolah dapat menjalin

    komunikasi dengan orang tua siswa secara lebih baik.

    DAFTAR PUSTAKA

    Anuff, Ed., ”Java Source Book”, Andi, Yogyakarta, 2003.

    Asoke K. Talukder, Moblie Computing, 2005.

    Krzysztof Wesołowski, Mobile communication systems, 2002.

    John Park, Practical data communications for instrumentation and control, 2003.

    Jogiyanto, “Sistem Teknologi Informasi”, Andi, Yogyakarta, 2005.

    Kadir, Abdul, “Penuntun Praktis Belajar SQL”, Andi, Yogyakarta, 2002.

    Kadir, Abdul, “Dasar Pemrograman JAVA2”, Andi, Yogyakarta, 2003.

    Munawar, “Pemodelan Visual dengan UML”, Graha Ilmu, Jakarta, 2005. Prasetyo, Dwi,

    Didik, “150 Rahasia Pemrograman Java”, Elex Media Komputindo, Jakarta, 2007.