tugas makalah fiqjh
-
Upload
pondira-diningsih -
Category
Documents
-
view
431 -
download
6
Transcript of tugas makalah fiqjh
TAHARAH
A. Pengertian dan Hukum Taharah
Istilah “Taharah” berasal dari kata ( - طھر – ڍطھر رۃ , yang artinya bersuci ataupun bersih (طھا
yakni bersuci baik dari najis maupun hadas.
B. Najis dan Hadas
I. Najis.
Najis menurut bahasa artinya adalah kotoran, sedangkan menurut syara’ berarti yang
mencegah sahnya shalat.
Najis dalam macam dan tingkatannya di bagi pada tiga bagian:
a. Najis Mughallazah
Najis ini tergolong berat, yakni najis yang timbul dari najis anjing maupun
babi.
Adapun cara membersihkannya ialah lebih dahulu dihilangkan wujud najis
benda tersebut, kemudian dicuci bersih dengan air sampai tujuh kali dan pada
permulaan diantara pensucian tersebut dicuci dengan air yang bercampur
tanah atapun lumpur.
b. Najis Mutawassithah
Najis ini tergolong yang sedang, yakni najis yang timbul dari kotoran manusia
atau binatang (kecuali anjing dan babi), air kencing, nanah, darah, bangkai
(kecuali bangkai ikan, belalang, dan mayat manusia), dan najis-najis yang lain
selain yang tersebut dalam najis ringan dan berat.
Pada najis mutawassithah ini juga terbagi pada dua bagian:
a. Najis ‘Ainiyah
Najis ini yang bendanya berwujud. Dan cara mensucikannya dengan
menghilangkan zatnya terlebih dahulu, lalu menghilangkan rasa, bau,
dan warna, kemudian menyiraminya dengan air sampai bersih.
b. Najis Hukmiyah
Najis yang bendanya tiak berwujud bendanya, contohnya; seperti
bekas kencing, arak yang sudah kering. Dan cara mensucikannya
cukup dengan mengalirkan air pada bekas najis tersebut.
c. Najis Mukhaffafah
1
Najis ini tergolong ringan, contohnya; air kencing bayi yang umurnya kurang
dari dua tahun dan belum makan apa-apa kecuali air susu ibunya. Adapun cara
mensucikannya, cukup dengan memrcikkan air pada benda yang terkena najis
tersebut sampai bersih.
Walaupun dalam pembagian najis tersebut terbagi dalam tiga bagian, tetapi terdapat
pengecualian pada najis-najis berikut yaitu:
d. Najis yang dapat dimaafkan.
Najis tersebut antara lain:
a. Bangkai binatang yang darahnya tidak mengalir, seperti nyamuk, kutu
busuk, dan sebagainya.
b. Najis yang sedikit sekali.
c. Nanah atau darah dari kudis atau bisulnya sendiri yang belum bias
sembuh.
d. Debu yang campur najis dan lain-lain yang sukar dihindarkan.
Dan pada najis bersuci berlaku pada badan, pakaian, dan tempat.
II. Hadas
Hadas adalah keadaan seseorang yang menyebabkan tidak sahnya shalat ataupun
tawaf baik karena telah mengalami keadaan kotor/ berhadas.
Hadas terbagi kepada dua bagian:
1) Hadas kecil.
Hadas kecil meliputi:
a. Buang air besar;
b. Kentut;
c. Keluar madzi atau wadi.
Adapun cara mensucikan hadas kecil yaitu dengan mandi, atau tayammum
(bila tidak ada air atau tidak boleh terkena air).
2) Hadas besar
Hadas besar meliputi:
a. Keluar mani (khuruj al-mani);
b. Bersenggama (jima’);
2
Adapun terkhusus pada wanita:
c. Datang bulan (haid);
d. Melahirkan (nifas).
Adapun cara mensucikan hadas besar yaitu dengan cara melakukan wudhu
atau tayammum (pengganti wudhu dengan menggunakan debu) apabila tidak
ada air atau tidak boleh terkena air
.
C. Alat-Alat Taharah
I. Air
Air di bagi kapada empat golongan:
Air mutlaq
Yang termasuk air mutlaq yaitu:
a. Air hujan;
b. Air laut;
c. Air salju, es, dan embun;
d. Air zam-zam.
Air musta’mal
Air musta’mal adalah air sisa mengenai badan manusia karena telah
digunakan mandi atau berwudhu. Pada air musta’mal penggunaannya
adalah sah sebagaimana diungkapkan oleh beberapa hadis.
Air yang tercampur benda suci
Air yang tercampur benda suci seperti air sabun, air kapur, daun bidara,dll
hukumnya tetap suci asal tercampur dalam jumlah /kadar yang sedikit, dan
kemutlakannya tetap terjaga yaitu tidak berubah rasa, bau, ataupun warna.
Air sisa yang diminum hewan
Air sisa yang diminum hewan terbagi kepada dua hukum:
a. Air yang diminum oleh hewan yang tidak najis
Air yang diminum oleh hewan yang tidak najis adalah air yang
diminum oleh hewan seperti kucing dan himar, dan hukum pada air
tersebut adalah tidak najis.
3
b. Air yang diminum anjing dan babi
Air yang diminum oleh hewan anjing dan babi adalah najis, dan hukum
air pada air tersebut adalah tidak boleh digunakan.
II. Batu, tanah/ debu
Pada alat ini biasanya digunakan ketika bertayammum tetapi dengan syarat
bahwa tidak ada air ataupun adanya halangan yang menyebabkan seseorang
tidak dapat bersuci dengan air, dan sisi lain abatu. Tanah/ debu ini digunakan
untuk membersihkan najis yang berat/ najis mughallazah.
D. Cara-cara Taharah
I. Istinja’
Istinja’, yakni bersuci dari buang air besar ataupun buang air kecil. Istinja’
dapat dilakukan dengan salah satu dari tiga cara, yaitu:
1) Membasuh tempat keluarnya najis dengan air sampai bersih.
2) Mambersihkan dengan batu atau kertas sampai bersih. Sekurang-kurangnya
dengan tiga buah batu atau dengan tiga tepi dari sebuah batu. Jika tidak ada
batu dengan tiga tepi dari sebuah batu. Jika tidak ada batu dapat digunakan
banda-banda yang lain asal kesat/keras.
3) Dibersihkan terlabih dahulu dengan batu, kemudian baru dibasuhnya dengan
air.
II. Mandi
Mandi, yakni meratakan air yang suci pada seluruh badan disertai niat. Mandi
juga terbagi pada dua bagian yakni:
1. Mandi wajib
2. Mandi sunnat
III. Wudhu
Wudhu, yakni membersihkan anggota-anggota wudhu untuk menghilangkan
hadas kecil. Wudhu juga merupakan salah satu syarat untuk sahnya shalat
yang dikerjakan seseorang sebelum seseorang mengerjakan shalat.
IV. Tayammum
Tayammum, yakni mengusapkan tanah ke muka dan kedua tangan sampai
siku dengan beberapa syarat. Tayammum disebut juga pengganti wudhu atau
4
mandi sebagai rukhshah (keringanan) bagi orang yang tidak dapat
menggunakan air karena beberapa halangan.
Shalat
A. Pengertian Shalat
Shalat menurut bahasa adalah doa,sedangkan menurut istilah shalat adalah
ibadah yang tersusun dari beberapa perkataan dan perbuatan yang dimulai dengan
takbir,dan disudahi dengan salam,berdasar atas syarat-syarat dan rukun-rukun tertentu
yang kesemuanya sesuai dengan apa yang diwahyukan oleh Allah dan dicontohkan
pelaksanaannya oleh Rasulullah saw.
B. Wajibnya Shalat
Shalat merupakan ibadah yag diwajibkan melalui Al-Qur’an dan As-
Sunnah,yang diwajibkan oleh Allah kepada seluruh umat manusia yang beriman
melalui Rasulullah dalam peristiwa isra dan miraj.
Perintah wajibnya Shalat dapat dilihat di :
Dalil dari Al-Qur’an
“ Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang
yang beriman.”( Qs.An-Nisa : 103)
Dalil dari As-Sunnah
Islam didirikan di atas lima hal. Syahadat bahwa tiada tuhan kecuali Allah dan
bahwa Muhammad adalah utusan Allah, penegakan shalat, pelaksanaan zakat,
dan haji ke Baitullah, dan puasa di bulan Ramadhan . (HR. Bukhari dan Muslim)
Dalil dari Ijma
Seluruh umat Islam telah berijma atas :
- Adanya kewajiban shalat dalam Islam.
- Lima kali dalam sehari semalam
- 17 rakaat
C. Kedudukan Shalat dalam Islam
a. Shalat sebagai amalan yang akan pertama kali dihisab
b. Shalat adalah amalan yang paling terakhir akan hilang dari agama
c. Shalat adalah kewajiban pertama dari Allah
5
d. Shalat adalah pembeda antara orang beriman dan orang kafir,dll.
D. Syarat Wajib Shalat
Islam
Berakal
Baligh
Telah sampainya dakwah Rasulullah saw
E. Syarat sah Shalat
Suci dari hadats
Menutup Aurat
Sudah masuk waktu shalat
Menghadap kiblat(kabah)
F.Pembagian Waktu Shalat
A.Waktu wajib shalat
Waktu wajib shalat adalah waktu dimana datang nya saat untuk melakukan
shalat yang lima waktu.dalam waktu wajib shalat,waktu yang paling utama adalah
diawal waktu.
B.Waktu darurat shalat
Waktu darurat berlaku pada keadaan yang darurat,seperti pada saat melakukan
perjalanan(safar).waktu darurat merupakan keringanan yang diberikan kepada
musafir.yaitu dengan cara meringkas jumlah rakaat shalat.shalat yang dapat digabung
atau diringkas ialah shalat dzhuhur dengan ashar,shalat maghrib dengan
isya’.sedangkan untuk shalat shubuh tidak boleh diringkas.
C.Waktu terlarang
Adalah waktu yang tidak diperbolehkan untuk melakukan shalat.waktu
tersebut dibagi menjadi tiga,yaitu waktu terbit matahari, terbenamnya matahari,dan
waktu yang terletak antara selesainya shalat shubuh sampai terbit matahari.
6
F. MACAM-MACAM SHALAT
1. Berdasarkan hukumnya maka Shalat terbagi menjadi dua,yaitu :
Shalat Fardhu
Shalat Sunnah.
G. HIKMAH SHALAT
Shalat mengandung banyak hikmah dan manfaat.diantara nya yaitu :
Dengan Shalat akan menjadikan pribadi seorang mampu dan tangguh menjauhkan
diri dari segala perbuatan keji dan munkar.( QS Al-Ankabut :45)
Dengan shalat akan membentuk akhlak yang tangguh dan teguh.
(Al-Ma’arij:19-23)
Dengan Sholat akan menjadikan diri senantiasa ingat kepada Allah.
(QS Thaha :14)
Dengan Shalat mendidik disiplin terhadap waktu.(QS An-Nisa:103)
Membina persatuan dan persamaan Antar sesama Manusia
Shalat melatih Konsentrasi Fikiran
Shalat menumbuhkan jiwa kepemimpinan
ZAKAT
Pengertian Zakat
Secara etimologis, zakat berasal dari kata “zaka” yang artinya suci,bersih,tumbuh,dan berkah.Seperti firman Allah:
“Kalau bukan karena karunia Allah dan rahmatNya kepada kalian,niscaya tidak seorang pun diantara kalian selamanya bersih (dari perbuatan dosa).Akan tetapi Allah mensucikan siapa yang dikehendakiNya.Dan Allah Maha Mendengar Maha Mengetahui”.(QS An-Nur:21).
Sedangkan secara terminologi(istilah),menurut Al-Mawardi:
“Zakat adalah harta tertetu yang diberikan kepada orang tertentu,menurut syarat-syarat tertentu pula”.
A. Hukum Zakat
7
Zakat adalah rukun ke tiga dari rukun islam yang lima,yang merupakan pilar agama yang tidak dapat berdiri tanpa pilar ini.Zakat hukumnya wajib ‘ain (fardu ‘ain) bagi setiap muslim apabila telah memenuhi syarat-syarat yang telah disepakati oleh syariat dan merupakan kewajiban yang telah disepakati oleh umat islam dengan bedasarkan dalil Alquran,hadis dan ijma’.
“Ambilah zakat dari sebagian harta mereka,dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka,dan berdoa lah untuk mereka.Sesungguhnya doa kami menjadi ketenteraman jiwa mereka.Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”.(QS At-Taubah:103).
B. Tujuan dan Hikmah Zakat
Tujuan zakat
Tujuan ditetapkannya ketentuan zakat kapada manusia adalah agar harta kekayaan itu tidak beredar dikalangan orang-orang kaya saja.Sebagaimana firman Allah SWT:
“Agar harta itu tidak hanya beredar di kalangan orang-orang kaya saja di antara kalian”.(QS Al-Hasyr:7)
1. Hikmah zakat
Hikmah zakat diantaranya adalah:
a) Memperbaiki kondisi masyarakat,baik dari aspek moril maupun materilb) Menjaga harta dari pandangan dan tangan-tangan orang yang jahatc) Membantu fakir miskin dan orang-orang yang membutuhkand) Membersihkan jiwa dari penyakit kikir dan bakhil serta membiasakan orang mukmin
dengan pengorbanan dan kedermawanane) Mensyukuri nikmat Allah berupa harta bendaa) Di dalam zakat akan terdapat penyucian terhadap akhlak.
D. Rukun dan Syarat-syarat Zakat
a. Rukun zakat
Rukun adalah unsur-unsur yang terdapat dalam pelaksanaan zakat,yaitu:
1) Orang yang berzakat(muzaki)2) Harta yang dikenakan zakat,dan3) Orang yang menerima zakat(mustahik)
b.Syarat zakat
1) Syarat orang yang berzakat (muzaki),adalah:
8
-Islam-Akil-baligh-Memiliki harta yang telah memenuhi syarat
2) Syarat harta yang di zakatkan adalah:-Harta yang baik(halal)-Harta tersebut dimiliki sepenuhnya oleh orang yang berzakat-Telah mencapai nisab(jumlah tertentu) -Telah tersimpan selama satu tahun(haul)
3) Syarat orang yang berhak menerima zakat (mustahik) tertera dalam firman Allah berikut ini:“Sesungguhnya zakat-zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir,orang-orang miskin,pengurus-pengurus zakat,para mualaf yang dubujuk hatinya,untuk memerdekakan budak,orang-orang yang berutang,untuk jalan Allah dan mereka yang sedang dalam perjalanan,sebagai suatu ketetapan yang telah diwajibkan Allah,dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana”.(QS At-Taubah:60)
E. Orang yang berhak (mustahik) menerima zakat
Bedasarkan QS At-Taubah:60, ada delapan kelompok yang dinyatakan berhak menerima zakat .Di antaranya
1) Orang Fakir2) Orang Miskin3) Amil4) Mualaf5) Gharim6) Sabilillah7) Ibnusabil8) HambaF. Macam-macam zakat
Secara garis besar,zakat dapat dibagi menjadi dua macam,yaitu zalat mal(harta) dan zakat fitrah(jiwa).
1) Zakat Mal (Harta)Bagian dari harta kekayaan seseorang yang wajib dikeluarkan untuk golongan-golongan tertentu setelah dipunyai selama jangka waktu tertentu dalam jumlah minimal tertentu.
2) Zakat fitrah(jiwa)Zakat fitrah adalah pengeluaran wajib yang dilakukan setiap muslim yang mempunyai kelebihan dari keperluan keluarga yang wajar pada malam dan hari raya idul fithri. Zakat fitrah diwajibkan pada bulan sya’ban tahun kedua hijriyah.
Perbedaan zakat mal dan zakat fitrah adalah,zakat mal terkait pada jumlah dan ukuran harta seserang.Sedangkanzakat fitrah tidak terkait sama sekali dengan harta yang
9
dimiliki atau pendapatan yang diterima seseorang.Hanya saja yang menjadi ukurannya adalah seseorang mempunyai kelebihan makanan dari keperluan untuk sehari semalam pada hari raya idul fitri tersebut.Besarnya fitrah adalah satu sha’ atau tiga setengah liter beras.Sebagian ulama berpendapat cukup dengan setengah sha’.Hal ini di dasarkan pada sebuah hadis Ibnu Abbas:
“Zakat fitrah adalah dua mud(12 ons gandum)”.
G. Harta yang Wajib Dizakati
1) Binatang ternakJenis binatang yang wajib dikeluarkan zakatnya hanya unta,sapi,kerbau dan kambing.’Nisab’ ukurannya berbeda antara yang satu dengan yang lain.Selanjutnya dibedakan lagi,apakah hewan tersebut hidup lepas mencari makan sendiri dan telah dimilikinya dalam tempo satu tahun (haul) atau tidak,jika dibandingkan dengan keumuman hadis Nabi saw.Tentang zakat emas dan perak.
a. UntaJumlah zakat unta adalah sebagaimana dijelaskan dalam sabda Nabi saw yang artinya:
“Setiap 24 ekorunta atau kurang,maka zakatnya adalah seekor kambing betina untuk setiap 5 ekor unta.Jika jumlahnya 25 hingga 35 ekor,maka zakatnya seekor anak unta betina berumur 1-2 tahun atau seekor anak unta jantan berumur 2-3 tahun.Jika jumlahnya 36 ekor sampai 45 ekor,maka zakatnya seekor anak unta berumur 2-3 tahun.Jika jumlahnya 46-60 ekor unta,maka zakatnya adalah seekor unta betina berumur 3-4 tahun”.(HR.Bykhari)
b. KambingDalam satu hadis Nabi saw bersabda:”Jika seseorang memiliki kambing berjumlah 40-120 ekor,maka zakatnya seekor kambing.Jika mencapai 121-200 ekor,maka zakatnya 2 ekor kambing.Jika mencapai 201-300 ekor,maka zakatnya 3 ekor kambing”.(HR.Bukhari dari Anas r.a)
c. Sapi dan kerbauJumlah zakat sapi dan kerbau adalah sebagaimana dijelaskan Nabi saw:“Sesungguhnya ketika Nabi saw mengutusnya(mu’adz) ke yaman.Nabi memerintahkan untuk memungut zakat dari setiap 30 ekor sapi,seekor anak sapi jantan atau betina yang masih muda ,dan dari 40 ekor diambil zakatnya seekor sapi yang telah berumur”.(HR.Bukhari)
2)Emas dan Perak
Nisab emas-perak dan zakatnyaEmas dan perak wajib dizakati apabila yang bersihnya cukup satu nisab.-Nisab emas 20 misqal,berat timbangannya 93,6 gram;zakatnya ¼ (2 ½ % = ½ misqal = 2,125 gr).-Nisab perak 200 dirham (624 gr),zakatnya 1/40 (2 ½ %) = 5 dirham(15,6 gr).
10
Penjelasan timbangan dirhamPerbandingan timbangan dirham dan gram dari ukuran timbangan yang dipakai di sekolah-sekolah di mesir.
Penjelasan1 dirham=3,12 gr200 dirham=200x3,12 gr=624 gr.Di ambil ukuran timbangan,karena dirham itu dalam bahasa arab adalah nama bagi ukuran timbangan.
3)Biji makanan yang mengenyangkan
Separti beras,jagung,gandum,adas,dan sebagainya.Adapun biji makanan yang tidak mengenyangkan seperti kacang tanah,kacang panjang,buncis,tanaman muda,dan sebagainya tidak wajib dizakati.Firman Allah SWT:
4)Buah-buahanBuah-buahan yang wajib dizakati hanya kurma dan anggur saja. Nisab biji dan buah-buahanNisab biji makanan yang mengenyangkan dan buah-buahan adlah 300 sa’(lebih
kurang 930 liter) bersih dari kulitnya.
“Tidak ada sedekah(zakat) pada biji dan buah-buahan sehingga mencapai 5 wasaq”.(R,Muslim)1 sawaq =60 sa’5 sawaq =5x60 sa’=300 sa’1 sa’ =3,1 literJadi,300 x3,1 =930 liter(satu nisab)Zakatnya,kalau yang diairi dengan air sungai atau air hujan adalah 1/10 (10%).Tetapi kalau diairi dengan air kincir yang ditarik oleh binatang,atau disiram dengan alat yang memakai biaya ,zakatnya adalah 1/20 (50%).
5)Harta perniagaanHarta perniagaan wajib dizakati.seperti yang telah disebutkan pada zakat emas dan
perak.Sabda Rasulullah saw:
“Kain-kain yang disediakan untuk dijual,wajib dikeluarkan zakatnya”.(R.Hakim)
Nisab harta perniagaan adalah menurut pokoknya.Kalau pokoknya emas,nisabnya seperti emas.Kalau pokoknya perak,nisabnya seperti nisab perak.Dan harta perniagan hendaklah dihitung dengan harga pokok(emas atau perak),juga zakatnya sebangak zakat emas atau perak,yaitu 1/40 = 2 1/2 %.
11
PUASA
A. Definisi Puasa (shiyaam)
Secara bahasa, kata “shiyaam” adalah masdhar (bentuk kata benda –dari kata kerja) shaama –
yashuumu, yang maknanya adalah menahan.
Menurut syara’ (syariat), shiyaam adalah beribadah kepada Allah Subhana wa Ta'ala
dengan menahan diri dari makan dan minum serta seluruh yang membatalkannya sejak terbit
fajar sampai terbenam matahari.
B. Syarat Sah dan Wajib Puasa
Syarat wajib puasa :
a. Islam
b. Baligh dan berakal
c. Suci dari haid dan nifas
d. mampu berpuasa
Syarat sah puasa :
a. Islam
b. Tamyiz
c. Suci dari haid dan nifas
d. Bukan pada hari-hari yang diharamkan
berpuasa
C. Rukun Puasa
a. Niat
b. Meninggalkan sesuatu yang meninggalkan puasa mulai dari terbit fajar hingga
terbenam matahari.
D. Macam – Macam Puasa
A. Puasa Wajib
1. Puasa bulan Ramadhan
Seperti tersebut dalam sebuah hadis :
”Siapa yang puasa bulan Ramadhan karena iman, dan mengharap pahala dari Allah
maka akan diampunkan dosa-dosanya yang telah lalu, dan yang akan ddtang. Dan siapa
yang mendapatkan bulan Ramadhan, sedang ia belum menunaikan puasanya, maka tidak
akan diterima daripadanya hingga puasa.” (H.R. Ahmad)
12
2. Puasa Kafarat
Puasa kafarat adalah puasa yang wajib dikerjakan untuk menutupi suatu kesalahan
yang pernah dilakukan.
Puasa kafarat dapat disebabkan oleh :
- Merusak puasa dengan bersetubuh
- Membunuh orang secara sengaja
- Ketika ihram mengerjakan sesuatu yang haram
- Merusak sumpah
3. Puasa Nazar
Nadzar adalah janji akan melakukan kebaikan dengan niat untuk mendekatkan diri
kepada Allah Subhana wa Ta'ala baik dengan syarat maupun tidak dengan syarat.
B. Puasa Sunnah
Macam-macam puasa sunnat :
o Puasa enam hari dalam bulan Syawal.
o Puasa hari Arafah (tanggal 9 bulan Haji ) kecuali orang yang mengerjakan ibadah haji.
o Puasa hari ‘Asyura (tanggal 10 Muharram).
o Puasa bulan Sya’ban.
o Puasa hari Senin dan hari Kamis.
o Puasa tengah bulan (tanggal 13, 14, dan 15) dari tiap-tiap bulan Qamariah (tahun Hijriah).
C. Puasa Makruh
1. Hari yang diragukan menjelang Ramadhan
2. Dua tiga hari berpuasa tanpa berbuka (puasa wishal)
3. Satu tahun penuh mengerjakan puasa (puasa Dahr)
4. Puasa seorang istri tanpa izin suaminya
5. Hari besar dan tahun baru orang kafir
6. mengkhususkan bulan Rajab untuk berpuasa
D. Puasa Haram
a. Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha
b. Hari Tasyrik (11, 12, dan 13 Dzulhijjah)
13
c. Puasa Khusus pada Hari Jumat
d. Puasa khusu pada hari sabtu
e. Puasa pada pertengahan bulan Sya’ban ke atas
f.Puasa terus-menerus sepanjang tahun termasuk dua hari raya dan hari tasyirik
E. Cara Mengganti Puasa yang Ditinggalkan pada Bulan Ramadhan
a. Wajib mengganti puasa (qadha) pada hari yang lain, yaitu wajib bagi :
- Orang yang sakit
- Orang yang sedang dalam perjalanan
- Wanita yang sedang hamil
- Wanita yang menyusui bayinya
b. Tidak wajib mengganti puasa wajib membayar fidyah, yaitu memberi makan orang miskin
lebih kurang ¾ liter beras setiap hari, yaitu bagi :
- Orang yang sakit dan tidak ada harapan untuk sembuh
- Orang yang sudah tua dan tidak mampu berpuasa
c. Wajib mengganti puasa dan membayar fidyah dan masih berdosa, yaitu orang yang
sengaja meninggalkan puasa tanpa udzur syar’i.
HAJI
A. Definisi Haji
Haji berarti pergi menuju kota Mekkah untuk mengerjakan ibadah tawaf, sa’I, dan wuquf di ‘Arafah serta seluruh manasik lainnya. Ibadah tersebut ditujukan untuk memenuhi perintah Allah dan meraih keridhoannya. Haji adalah salah satu dari lima rukun Islam dn salah satu kewajiban yang diketahui secara pasti dalam agama ini. Sehingga jika ada orang yang mengingkari kewajibannya, maka dia menjadi kafir dan murtad dari agama Islam.
a. Hukum Ibadah haji
Diwajibkan menunaikan ibadah haji bagi orang muslim, baik lelaki maupun perempuan, yang mencukupi syarat-syaratnya.
14
b. Syarat wajib haji
1. Islam
2. Baligh / Dewasa
3. Berakal
4. Merdeka
5. Mampu
c. Rukun haji
1. Ihram
2. Wuquf di Arafah
3. Tawaf ifadah
4. Sa’i
5. Bercukur
6. Tertib
Rukun haji tidak boleh ditinggalkan dan apabila tidak dipenuhi, maka hajinya tidak sah.
d. Wajib haji
1. Niat ihram dari miqot
2. Mabit di Muzdalifah
3. Mabit di Mina
4. Melontar jumrah ula, wustda dan ‘aqabah
5. Tidak melakukan perbuatan yang dilarang (diharamkan) pada waktu melakukan
ibadah haji
6. Tawaf Wada’
e. Miqat
Miqat ialah suatu ketentuan mengenai kapan seseorang bole mengerjakan ihram dan amalan-amalan haji dan dimana ia mesti memulai ihram nya sehingga hajinya sah menurut syari’at Islam. Miqat terbagi dua : miqat zamani dan miqat makani.Miqat zamani ialah masa-masa mengerjakan ihram haji dan amalan haji lainnya. Miqat zamani disebut dalam al-Quran dalam surah al-Baqarah [2] ayat 189 dan 197. Bulan-bulan haji ialah bulan syawal, zulqaedah, dan zulhijjah.Miqat makani ialah tempat seseorang harus mulai menggunakan pakaian ihram dan berniat ketika hendak melakukan ibadah haji atau umrah.
15
f. Yang Di haramkan Bagi Orang Yang Sedang Irham
1. Haram bagi laki-laki memakai pakaian yang berjahit dan menutup kepala
meskipun hanya sedikit.
2. Haram wanita menutup muka.
3. Haram memakai wewangian.
4. Haram memakai sarung tangan
5. Haram memakai minyak rambut kepala
6. Haram mengeluarkan mani, beristimta’(melakukan hal-hal yang mendekati
kepada perbuatan suami istri)
7. Haram bersetubuh
8. Haram menanggalkan anggota tubuh yang termasuk memotong kuku, m,encabut
rambut dan bulu badan.
9. Haram menikah
10. Haram berburu binatang darat yang liar dan haram memakannya
11. Haram mencabut dan memetik tumbuh-tumbuhan yang ada di tanah haram.
Setiap orang yang melanggar larangan tersebut diatas berdosa dan wajib membayar dam.
B. Waktu mengerakan haji
Mengerjakan haji hanya pada musimnya saja. Musim haji ialah mulai dari awal-awal syawal hingga bulan julhijjah. Artinya seseorang boleh mulai berniat ihram haji dalam masa tersebut. Namun hari-hari boleh melakukan manasik haji mulai tanggal 8-13 julhijjah. Tetapi jauh sebelum itu jutaan kaum muslimin telah berdatangan ke tanah suci dari berbagai penjuru dunia yang datang dengan berjalan kaki, menunggang binatang, atau dengan kendaraan darat, laut, dan udara. Jemaah dari Indonesia, sekitar sebulan sebelum hari H telah mulai diberangkatkan.
C. Macam-macam haji
Ditinjau dari pelaksanaannya, maka haji ada 3 macam yaitu;1. Ifrad, yaitu mengerjakan haji terlebih dahulu kemudian mengerjakan umrah. Cara ini
tidak wajib membayar dam.
2. Tamattu’, yaitu mengerjakan umrah terlebih dahulu baru kemudan mengerjakan haji.
Cara ini wajib membayar dam.
3. Qiran, yaitu mengerjakan haji dan umrah dalam satu niat dan satu pekerjaan
sekaligus. Cara ini juga wajib membayar dam.
D. Pelaksanaan haji
1. Di Mekkah (pada tanggal 8 julhijjah).
2. Di Arafah pada tanggal 9 julhijjah
16
3. Berangkat menuju muzdalifah sehabis maghrib.
4. Di Muzdalifah pada malam tanggal 10 julhijjah
5. Di Mina
6. Thawaf Ifadah dan Sa’i
E. Haji Wada (Haji Terakhir)
Pada tahun 10 H, Nabi keluar beserta 100.000 kaum muslimin melakukan ibadah haji. Khutbah Nabi di dekat bukit Arafah menjadi pusaka abadi bagi ummat. Dalam Khutbah itu Nabi menyatakan landasan-landasan dan pengaturan-pengaturan agama Islam, serta menyerukan persamaan diantara sesama manusia.
Haji kali ini di beri nama ‘Haji Wada’ (perpisahan) karena inilah ibadah Rasulullah yang terakhir, dan dengan demikian sempurnalah kerasulan Muhammad SAW. Kepada umat manusia. Dan belum genap 3 bulan sesudah haji wada’ itu, rasulullah sakit, dan pada hari senin 13 Rabi’ul awwal 11 H. bertepatan dengan 8 juli 632 M. Rasulullah wafat dalam usia 63 tahun, sesudah sempurna beliau menyampaikan kerasulan beliau dan sesudah beliau mempersatukan bangsa Arab yang terdiri dari suku-suku yang selama ini bermusuhan.
F. Do’a Manasik Haji
1. Lafaz niat ihram haji
2. Zikir dan do’a di Arafah
3. Zikir dan do’a ketika berangkat ke Muzdalifah;
4. Zikir dan do’a ketika berada di Muzdalifah dan Masy’aril Haram
5. Zikir dan berdo’a pada hari raya qurban di Mina
6. Melontar Jumrah
Setiap melontar 1 zumrah 7 kali lontaran masng-masing dengan 1 kerikil;
Do’a tahallul pertama
7. Do’a thawaf
8. Do’a sesudah thawaf
17
UMRAH
A. Definisi Umrah
Umrah berarti ziyarah (kunjungan). Ada juga yang mengartikan, pergi menuju tempat yang ramai. Alasan penamaannya dengan umrah, karena boleh dilakukan sepanjang masa dalam hidupnya.
Menurut istilah, Umrah berarti pergi menuju ka’bah untuk mengerjakan ibadah dengan cara-cara tertentu.
a. Rukun Umrah
Ihram
Tawaf
Sa’i
Bercukur atau bergunting, sekurang-kurangnya memotong tiga helai rambut.
Menertibkan keempat rukun tersebut diatas
Apabila salah satu rukun ini tidak dikerjakan , maka umrahnya tidak sempurna (batal)
b. Kewajiban-kewajiban Umrah
Memulai ihram dari Miqat
Memendekkan rambut (bagi wanita)
c. Waktu pelaksanaan Umrah
Umrah boleh dikerjakan sepanjang tahun, tapi waktu yang paling utama adalah dibulan Ramadhan.
B. Tata Cara umrah
1. Disunnahkan mandi besar (janabah) sebelum ihram untuk umrah.
2. Memakai pakaian ihram. Untuk lelaki 2 kain yang dijadikan sarung dan selendang,
sedangkan untuk wanita memakai pakaian apa saja yang menutup aurat tanpa ada
hiasannya dan tidak memakai cadar atau sarung tangan.
3. Niat umrah dalam hati dan mengucapkan Labbaika 'umrotan atau Labbaikallahumma
bi'umrotin.
4. Sesampai di ka'bah, talbiyah berhenti sebelum thawaf. Kemudian menuju hajar aswad
sambil menyentuhnya dengan tangan kanan dan menciumnya jika mampu dan
18
mengucapkan Bismillahi wallahu akbar. Thawaf sebanyak 7 kali putaran. 3 putaran
pertama jalan cepat dan sisanya jalan biasa. Thowaf diawali dan diakhiri di hajar
aswad dan ka'bah dijadikan berada di sebelah kiri.
5. Salat 2 raka'at di belakang maqam Ibrahim jika bisa atau di tempat lainnya di masjidil
haram dengan membaca surah Al-Kafirun pada raka'at pertama dan Al-Ikhlas pada
raka'at kedua.
6. Sa'i dengan naik ke bukit Shofa dan menghadap kiblat sambil mengangkat kedua
tangan dan mengucapkan Innash shofa wal marwata min sya'aairillah. Amalan pada
poin 8 diulangi setiap putaran di sisi bukit Shofa dan Marwah disertai dengan doa.
7. Sa'i dilakukan sebanyak 7 kali dengan hitungan berangkat satu kali dan kembalinya
dihitung satu kali, diawali di bukit Shofa dan diakhiri di bukit Marwah.
8. Mencukur seluruh atau sebagian rambut kepala bagi lelaki dan memotongnya sebatas
ujung jari bagi wanita.
9. Dengan demikian selesai sudah amalan umrah
C. Tempat yang bersejarah yang mengandung nilai Ibadah saat melaksanakan Umrah
1) KA’BAH & MASJIDIL HARAM
2) DAAR MAULID NABI
Rumah Kelahiran Nabi Saw, Saat ini Menjadi PerpustakaanDaar Maulid Nabi yaitu rumah kelahiran Nabi SAW yang terletak dikampung Suuq Lail (dulu terkenal dengan sebutan Pasar Seng) yang jaraknya hanya 150 meter dari Masjidil Haram arah depan pintu Baabussalam. Disitulah Nabi Muhammad SAW dilahirkan pada tanggal 12 Rabi’ul Awwal (tahun 571 M) yang dikenal dengan Tahun Gajah.
3) GUA HIRA
Gua Hira adalah sebuah gua kecil di Jabal Nur yang letaknya sekitar 5 km di utara
Makkah. Di ujung kanan ada celah/lubang yang dapat digunakan untuk memandang
ke arah Ka’bah. Di Gua Hira inilah wahyu pertama (Q.S. AL-’alaq 1-5) turun kepada
Rasulullah SAW.
4) ARAFAH
Kawasan Arafah dulunya adalah wilayah padang pasir. Arafah terletak 25 km
sebelah timur kota Makkah. Hamparan padang pasir dan batu yang memiliki luas 5,5
19
x 3,5 km dan tidak berpenghuni dikelilingi ini dikelilingi bukit-bukit batu yang
berbentuk setengah lingkaran.
5) JABAL RAHMAH
Jabal Rahmah adalah bukit batu di Padang Arafah yang terletak sekitar 25 km
sebelah tenggara kota Makkah. Di puncak bukit tersebut terdapat tugu putih yang
dibangun untuk mengenang peristiwa yang sangat penting bagi umat manusia yaitu
pertemuan yang sangat mengharukan antara kedua nenek-moyang manusia, Nabi
Adam AS dan Siti Hawa setelah turun dari surga dan dipisahkan Allah SWT selama
200 tahun.
6) JABAL TSUR
Jabal Tsur adalah gunung tertinggi yang terletak sekitar ± 5 km dari kota Makkah.
Gunung ini menjadi sangat terkenal karena dipuncaknya terdapat gua. Di gua inilah
Rasulullah SAW dan Sahabatnya Abu Bakar RA bersembunyi saat dikejar kaum kafir
Quraisy, Peristiwa ini terjadi pada tahun 622 M sewaktu Rasulullah SAW akan hijrah
ke Madinah.
7) MUSEUM HARAMAIN
Museum Haramain terletak di Ummul Joud Kota Makkah. Museum ini
menyimpan benda-benda dari Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Di sini jamaah
bisa melihat pintu Ka’bah pertama yang dibuat dari kayu. Tapi sekarang sudah
dilapisi emas. Ada bekas sumur Zamzam. Dulu ngambil airnya pakai timba dengan
kerekan. Di simpan pula di sini, bekas mimbar Rasul dan bekas pilar Ka’bah sebelum
direhab. Terdapat pula di mesium Ka’bah, Al’Quran ratusan tahun dengan huruf Arab
yang berbeda. Ornamen Masjidil Haram tempo dulu serta ornament Masjid Nabawi.
8) MESJID JIN
Masjid ini disebut juga dengan nama masjid Al-Bai’ah karena ditempat itulah para
jin berbai’at (berjanji) kepada Rasulullah SAW untuk beriman kepada Al-Quran dan
ajaran yang dibawa Rasulullah SAW
20
MUNAKAHAT
1. PENGERTIAN MUNAKAHAT
Kata nikah berasal dari bahasa arab yang didalam bahasa Indonesia sering diterjemahkan dengan perkawinan. Nikah menurut istilah syariat Islam adalah akad yang menghalalkan pergaulan antara laki - laki dan perempuan yang tidak ada hubungan Mahram sehingga dengan akad tersebut terjadi hak dan kewjiban antara kedua insan.
Allah SWT berfirman dalam surat An - Nisa Ayat 3 sebagai berikut :
” Maka kawinilah wanita - wanita (lain) yang kamu senangi, dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan brlaku adil maka (kawinilah) seorang saja .” (An - Nisa : 3).
2. HUKUM MUNAKAHAT
a. Sunnah, bagi orang yang berkehendak dan baginya yang mempunyai biaya sehingga dapat memberikan nafkah kepada istrinya dan keperluan - keperluan lain yang mesti dipenuhi.
b. Wajib, bagi orang yang mampu melaksanakan pernikahan dan kalau tidak menikah ia akan terjerumus dalam perzinaan.
c. Makruh, bagi orang yang tidak mampu untuk melaksanakan pernikahan Karena tidak mampu memberikan belanja kepada istrinya atau kemungkinan lain lemah syahwat.
d. Haram, bagi orang yang ingin menikahi dengan niat untuk menyakiti istrinya atau menyia - nyiakannya. Hukum haram ini juga terkena bagi orang yang tidak mampu memberi belanja kepada istrinya, sedang nafsunya tidak mendesak.
e. Mubah, bagi orang - orang yang tidak terdesak oleh hal - hal yang mengharuskan segera nikah atau yang mengharamkannya.
3. SYARAT DAN RUKUN MUNAKAHAT
Rukun nikah ada lima macam, yaitu :
a. Calon suami
b. Calon istri
c. Wali
d. Dua orang saksi
e. Ijab dan Qabul
4. HIKMAH DAN TUJUAN
1. Perkawinan Dapat Menentramkan Jiwa
21
2. Perkawinan dapat Menghindarkan Perbuatan maksiad.
3.Perkawinan untuk Melanjutkan Keturunan.
JUAL BELI
Pengertian Jual Beli
Bahasa : saling menukar
Istilah : pertukaran harta atas dasar saling rela atau ridho dengan cara dan syarat tetentu.
Penjual = Ba’ialah
Pembeli = Musytari
Dasar Hukum Jual Beli = Mubah (boleh)
UTANG PIUTANG PENGERTIAN DAN HUKUM
o Pengertian :
Utang : yang dipinjam dari orang lain
Piutang : yg dipinjamkan kpd oang lain
Utang Piutang = Addain
o Hukum :
- Sunat
- wajib, spt kelaparan, utk menebus obat, dll
GADAI Gadai ialah pinjam meminjam uang dalam batas waktu tertentu dg menyerahkan
barang sebagai tanggungan utang (agunan) Hukum gadai = Mubah Ketentuan Gadai :
* yg melakukan gadai berakal sehat
* agunan/gadaian hrs ada saat transaksi
* agunan dipegang oleh yg terima gadaian
* tdk boleh memanfaatkan agunan mati
* boleh memanfaatkan agunan hidup
22
* jika batas waktu habis, yg pegang gadai boleh menjualnya
* anak barang gadaian(sapi,dsb) jadi milik yg menggadaikan (biaya jadi tanggungan penggadai)
UPAH Upah (Ajru) = gaji / imbalan : ialah uang/harta yg dibayarkan sbg balas jasa atau sbg
pembayar tenaga yg sdh dikeluarkan utk mengerjakan sesuatu.
SEWA Sewa / Ijaroh : ialah uang yg dibayarkan karena memakai/meminjam sesuatu. Rukun dan Syarat sewa :
1. Ijab dan Qabul
2. Penyewa atau yg menyewakan
3. Bermanfaat
RIBA Riba (tambahan) : yaitu keuntungan yg diperoleh dengan meminjamkan uang atau
benda yg disyaratkan pengembaliannya harus lebih
Riba hukumnya : HARAM termasuk dosa besar
Macam-macam Riba :
* Riba Fadhal : tukar menukar barang yg sejenis dengan ada kelebihan di salah satu pihak
* Riba Yad : antara penjual dan pembeli belum serah terima, lalu barang tsb dijual kpd orang lain
* Riba Qiradh : kelebihan pembayaran
* Riba Nasiah : jual beli atau pinjaman uang yg dilambatkan pembayarannya dg pembayaran lebih.
SYIRKAH.MUDHARABAH,MUSAQAH,MUZARA’AH,DAN MUKHARABAH1. SYIRKAH
Syirkah, menurut bahasa, adalah ikhthilath (berbaur). Adapun menurut istilah syirkah (kongsi)
ialah perserikatan yang terdiri atas dua orang atau lebih yang didorong oleh kesadaran untuk meraih
keuntungan.
2. MUDHARABBAH
23
Mudharabah adalah bahasa yang digunakan bangsa irak ,sedangkan penduduk Hijaz biasa
menyebutnya muqharadah.pada konteks istilah mudharabah ialah kerja sama antara dua orang untuk
melakukan usaha yang mana orang pertama sebagai pemilik modal 100 persen dan orang kedua
adalah pekerja yang mengandalkan keahlian yang dia miliki semata yakni kesepakatan antara pemilik
modal (shahibul maal) untuk menyertakan modalnya kepada pekerja (pengusaha) un¬tuk
diinvestasikan, sedangkan keuntungan yang diperoleh menjadi milik bersama dan dibagi menurut
kesepakatan bersama.
2. MUSAQQAH
Pada konteks fiqih Musaqqah ialah tindakan pemilik kebun yang memberikan kebunya
kepada pekerja kebun agar di kembnagkan dan hasil dari kebun tersebut di bagi bersama menurut
kesepakatan sebelumnya.Hukum Musaqqah ini adalah Jaiz (boleh). Pada awalnya objek musaqqah
hanya dua yakni kurma dan anggur,namun,Imam syafi’I menyataka diperbolehkan transaksi
mesaqqah atas apa saja. Hal yang sama juga dinyatakan oleh Imam Malik dan Imam Ahmad,serta
sebagian besar golongan ulama.
3. MUZARA’AH DAN MUKHARABAH
Muzara’ah adalah usaha kerja –sama antar pemilik tanah dengan penggarap untuk
dikerjakan sebagian dari tanah yang benih nya berasal dari yang mempunyai tanah yang
bersangkutan.Sedangkan mukharabah adalah usaha kerja-sama antara pemilik tanah dan penggarap
namun benihnya dari si penggarap.
A. IJARAH.ARIYAH (PINJAM MEMINJAM) , RAHN (GADAI) , HIWALAH , DAN
JIALAH.
1. IJARAH
Pengertian dan Dalil Hukum
Ijarah adalah berasal dari kata al-ajru yang berarti ganti atau upah,ijarah diartikan menjual
manfaat (bay’u manfaah),sedangkan menurut syara ijarah adalah suatu jenis akad untuk mengambil
manfaat dengan jalan penggantian . oleh karena itu, Jumhur ulama mengatakan bahwa menyewakan
pohon untuk dimanfaat buahnya ,tidak sah karena pohon bukan sebagai manfaat .demikian pula
menyewakan domba untuk diambil susunya,karena barang-barang ini tidak dapat dimanfaatkan
kecuali dengan menggunakan barang itu sendiri.
- Pekerjaan meminjam(Al-Iar)sebagai memperjelas pekerjaan meminjam.
- Lafaz shigat
2. RAHN
Pengertian dan Dalil Hukum
Rahn ialah suatu barang yang dapat dijadikan jaminan kepercayaan (penguat) dalam
utang piutang.namun barang yang menjadi jaminan ini tidak boleh diambil manfaatnya
24
oleh murtahin (yang menerima gadaian)maupun orang lain ,kecuali atas persetujuan
bersama antara murtahin dan rahin (yang menggadai) bahwa barang itu dapat
dipergunakan.
3. HIWALAH
Hiwalah didasarkan pada kata tahwil yang berarti perpindahan, sedangkan menurut
syarak’hiwalah adalah cara memindahkan utang dari tanggungan seseorang (muhil)
menjadi tanggungan orang lain (muhal alaih)
4. JI’ALAH
Menurut bahasa ji’alah berarti upah atas suatu prestasi baik prestasi itu tercapai oleh
suatu tugas maupun suatu perlombaan. Jialah adalah nama suatu pemberian kepada seseorang
karena mengerjakan sesuatu pekerjaan .menurut syara’ jialah adalah jenis akad yang
ditawarkan kepada orang lain untuk menemukan barang atau yang lain dan dibayar setelah
mencapai kesuksesan.
MAWARISA. Ketentuan Mawaris
Mawaris ialah cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari cara-cara pembagian harta waris. Mawaris disebut juga faraidh karena mempelajari bagian-bagian penerimaan yang sudah ditentukan sehingga ahli waris tidak boleh mengambil harta waris melebihi ketentuan. Adapun hukum mempelajarinya ialah fardhu kifayah.
1. Sebab-sebab seseorang menerima harta warisan
menurut Islam ialah sebagai berikut:
a. Adanya pertalian darah dengan yang meninggal(mayat) baik pertalian ke bawah ataupun ke atas.
b.Hubungan pernikahan, yaitu suami atau isteri.
c.Adanya pertalian agama.Contoh jika seorang hidup sebatang kara, lalu meninggal maka harta waris masuk baitul mal.
d.Karena memerdekakan budak
2. Sebab-sebab seseorang tidak mendapat harta waris
a.Hamba(budak)
b. Pembunuh
c. Murtad dan kafir,
3. Syarat berlakunya pewarisan ada tiga:
25
a. Adanya yang meninggal dunia, baik secara hakiki atau hukmi.
b. Adanya harta warisan.
c. Tidak penghalang untuk menerima harta warisan.
B. AHLI WARIS
1. Ahli Waris lelaki terdiri dari:
1. Anak laki-laki2. Cucu laki-laki sampai keatas dari garis anak laki-laki.3. Ayah4. Kakek sampai keatas garis ayah5. Saudara laki-laki kandung6. Saudara laki-laki seayah7. Saudara laki-laki seibu8. Anak laki-laki saudara kandung sampai kebawah.9. Anak laki-laki saudara seayah sampai kebawah.10. Paman kandung11. Paman seayah12. Anak paman kandung sampai kebawah.13. Anak paman seayah sampai kebawah.14. Suami15. Laki-laki yang memerdekakan
2. Ahli Waris wanita terdiri dari:
1. Anak perempuan2. Cucu perempuan sampai kebawah dari anak laki-laki.3. Ibu4. Nenek sampai keatas dari garis ibu5. Nenek sampai keatas dari garis ayah6. Saudara perempuan kandung7. Saudara perempuan seayah8. Yang Saudara perempuan seibu.9. Isteri10. Wanita yang memerdekakan
2. Ahli waris ashobah yaitu para ahli waris tidak mendapat bagian tertentu tetapi mereka dapat menghabiskan bagian sisa ashhabul furud.
Ashobah terbagi tiga jenis yaitu ashabah binafsihi, ashobah bighairi dan ashobah menghabiskan bagian tertentu
Ashobah binafsihi adalah yang ashobah dengan sndirinya. Tertib ashobah binafsihi sebagai berikut:
26
Anak laki-laki
Cucu laki-laki dari anak laki-laki terus kebawah
Ayah
Kakek dari garis ayah keatas
Saudara laki-laki kandung
Saudara laki-laki seayah
Anak laki-laki saudara laki-laki kandung sampai kebawah
Anak laki-laki saudara laki-laki seayah sampai kebawah
Paman kandung
Paman seayah
Anak laki-laki paman kandung sampai kebawah
Anak laki-laki paman seayah sampai kebawah
Laki-laki yang memerdekakan yang meninggal
Ashobah dengan dengan saudaranya
Anak perempuan bersama anak laki-laki atau cucu laki.
Cucu perempuan bersama cucu laki-laki
Saudara perempkuan kandung bersama saudara laki-laki kandung atau saudara laki-laki seayah.
Saudara perempuan seayah bersama saudara laki-laki seayah.
Menghabiskan bagian tertentu
Anak perempuan kandung satu orang bersama cucu perempuan satu atau lebih (2/3).
Saudara perempuan kandung bersama saudara perempuan seayah (2/3)
HARTA YANG HARUS DIKELUARKAN
Harta yang harus dikeluarkan sebelum dibagikan kepada ahli waris:
Biaya jenazah
Utang yang belum dibayar
Zakar yang belum dikeluarkan
Wasiat
27
FIQH SIYASAH
A. Pengertian Fiqh Siyasah
Kata fiqh secara bahasa berarti tahu, faham, mengerti, yaitu pengertian atau
pemahaman dan pengertian terhadap perkataan dan perbuatan manusia. Secara istilah,
menurut ulama-ulama syara’ (hukum Islam), fiqh ialah pengetahuan tentang hukum-hukum
yang sesuai dengan syara’ mengenai amal perbuatan yang diperoleh dari dalil-dalilnya yang
tafshil (terinci, yakni dalil-dalil atau hukum-hukum khusus yang diambil dari dasar-dasarnya,
Al-Qur’an dan Sunnah).
Kata siyasat berasal dari kata sasa.Kata ini dalam kamus Al-Munjid dan Lisan
al-‘Arab berarti mengatur, mengurus dan memerintah.1 Siyasat juga bisa berarti pemerintahan
dan politik, atau membuat kebijaksanaan. Menurut istilah dalam Lisan al-‘Arab, siyasat ialah
mengatur atau memimpin sesuatu dengan cara yang membawa kepada kemslahatan.
Dalam hubungan ini, Abdul Wahhab Khallaf menyatakan bahwa defenisi Siyasah
Syar’iyah (Fiqh Siyasah) adalah pengelolaan masalah umum bagi Negara bernuansai Islam
yang menjamin terealisirnya kemaslahatan dan terhindar dari kemudaratan dengan tidak
melanggar ketentuan syari’at dan prinsip-prinsip syari’at yang umum meskipun tidak sesuai
dengan pendapat-pendapat para imam mujtahid.2
B. Khilafah
Kata khilafat diturunkan dari khalafa, yang berarti seseorang yang menggantikan
orang lain sebagai penggantinya.3 Istilah khilafat adalah sebutan untuk masa pemerintahan
khalifah.4 Dalam sejarah, khilafah sebutan bagi suatu pemerintahan pada masa tertentu,
seperti Khilafah Abu Bakar, Khilafah Umar bin Khattab dan seterusnya5 untuk melaksanakan
wewenang yang diamanahkan kepada mereka. Kata khilafat analog pula dengan kata imamat
yang berarti keimanan, kepemimpinan, pemerintahan, dan dengan kata imarat yang berarti
keamiran, pemerintahan.6Imarat sebutan untuk jabatan amir dalam suatu negara kecil yang
berdaulat untuk melaksanakan pemerintahan oleh seorang amir.7
1 Dr. J. Suyuthi Pulungan, M. A., Fiqh Siyasah Ajaran, Sejarah, dan Pemikiran dinukil dari, Lois Ma’luf hlm. 362 dan Ibnu Mandzur, Lisan al-‘Arab, Vol. VI, hlm. 108.
2 Ibid, dinukil dari Abdul Wahhab Khallaf, Siyasat Al-Syar’iyat.3 Dr. J. Suyuthi Pulungan, M. A., Fiqh Siyasah Ajaran, Sejarah, dan Pemikiran dinukil dari, Ibn Manzhur,
Lisan al-‘Arab, Vol. IX, Dar Shadir, Bairut, 1968/1396, hlm. 834 Ibid, dinukil dari, Thomas Patrick Hughes, Dictionary of Islam, Oriental Books Print Corporition, New
Delhi, 1976, hlm. 270.5 Ibid, dinukil dari Lihat Muhammad al-Khudhari Bek, Itmam al-Wafa’ fi Sirat al-Khulada’, Dar Fikr, t.t.6 Ibid, dinukil dari Moh. E. Hasim, Kamus Istilah Islam, Penerbit Pustaka, Bandung, !987, hlm. 55.7 Ibid, dinukil dari Lois Ma’luf, Al-Munjid fi al-Lughat wa al-A’lam, Dar al-Masyriq, Bairut, 1973, hlm.192.
28
Menurut istilah, dan dalam kenyataan sejarah, khalifah adalah “pemimpin yang
menggantikan Nabi dalam tanggung jawab umum terhadap pengikut agama ini untuk
membuat manusia tetap mengikuti undang-undang-Nya yang mempersamakan orang lemah,
orang kuat, orang mulia dan orang hina di depan kebenaran sebagai khalifah Rasul dalam
memelihara agama dan mengatur dunia.”8
C.Imamah
Kata imamturunan dari kata ammayang “menjadi ikutan”. Kata imam berarti
“pemimpin, atau contoh yang harus diikuti,”9 dan atau “mendahului, memimpin.”10 Orang
yang menjadi pemimpin harus selalu di depan untuk diteladani sebagai contoh dan ikutan.
Kedudukan imam sama dengan khalifah, yaitu pengganti Rasul sebagai pemelihara agama
dan penanggung jawab urusan umat.11
Secara istilah, imam adalah “seseorang yang memegang jabatan umum dalam urusan agama
dan urusan dunia sekaligus.”12
D.Imarah
Kata amir diturunkan dari kata amira yang berarti menjadi amir. Amir bermakna
“pemimpin” (qaid, za’im).13 Amir didefenisikan dengan “seorang penguasa yang
melaksanakan urusan.”
Istilah amir digunakan untuk gelar bagi jabatan-jabatan penting yang bervariasi dalam sejarah
pemerintahan Islam dengan sebutan yang beragam. Seperti amir al-mu’minin, amir al-
muslimin, amir- al-umara’ dan amir saja. Karena itu ia bisa digunakan untuk gelar untuk
kepala pemerintahan di daerah dan gelar untuk penguasa militer.
E. Ahl Al-Ahl Wa Al-‘Alyd
“Ahl al-Hall wa al-Ahkam al-Jinayah ‘Aqd” adalah orang yang mempunyai
wewenang untuk melonggarkan dan mengikat. Istilah ini dirumuskan oleh ulam fiqh untuk
8 Ibid, dinukil dari Lihat Muhammad al-Khudhari Bek, op.cit., hlm. 6.9 Ibid, dinukil dari Thomas Patrick Hughes, hlm. 203.10 Ibid, dinukil dari CL. Huart, “Imam” dalam M. TH. Houstma, et.al., First Encyclopaedia of Islam, Vol. III,
hlm. 473.11 Ibid, dinukil dari Muhammad al-Khudhari Bek, op.cit., hlm. 14 dan 16.12 Ibid, dinukil dari Ali bin Muhammad al-Jarjani, Kitab al-Ta’rifat, al-Haramain, Singapura, t.t., hlm. 35.13 Ibid, dinukil dari Ibrahim Zaki Khursyid, et. Al (penerjamah), Dairat al-Ma’arif al-Islamiyat, Jilid II, tanpa
nama penerbit, tempat terbit dan t.t., hlm. 649.
29
sebutan bagi orang-orang yang bertindak sebagai wakil umat untuk menyuarakan hati nurani
mereka. Tugasnya antara lain, memilih khalifah, imam, kepala Negara secara langsung dan
mengadakan pengawasan terhadap jalannya roda pemerintahan.
“Ahl al-Hall wa Al-aqd ini merupakan suatu lembaga pemilih. Orang-orangnya
berkedudukan sebagai wakil-wakil rakyat dan salah satu tugasnya memilih khalifah atau
kepala negara. Mereka ini berkecimpung langsung dengan rakyat yang telah memberikan
kepercayaan kepada mereka. Rakyat menyetujui pendapat wakil-wakil itu karena ikhlas,
konsekuen, taqwa, adil, dan kecermelangan fikiran serta kegigihan mereka di dalam
memperjuangkan kepentingan rakyat.
JINAYAT
Jinayat mengandung arti perbuatan dosa, maksiat, atau kejahatan. Sedangkan menurut istilah fuqaha,jinayat ialah perbuatan yang dilarang oleh syara’ baik mengenai jiwa, harta dan sebagainya. Sebagian fuqaha memakai istilah jinayat hanya terbatas untuk tindak pidana yang menyangkut jiwa atau anggota badan saja dan tidak menyangkut agama atau harta benda. Oleh karena itu tindak pidana pencurian, murtad dan sejenisnya tidak termasuk kedalam istilah jinayat.
A. HUDUDHudud jamak dari Had yang berarti larangan atau batas antara dua barang yang
bertentangan. Menurut istilah syara’, hudud ialah batas-batas ketentuan dari Allah swt. Tentang hukuman yang diberikan kepada orang-orang yang berbuat dosa atau melanggar hukum. Hukuman itu harus dilaksanakan karena menyangkut masalah keamanan masyarakat.
Tindak kejahatan yang termasuk dalam perkara hudud ada tujuh macam, yaitu murtad, al-baqya, hirabah, zina, qazb, meminum minuman keras, dan pencurian.
1. Murtad
2. Al- Baghyu (Pemberontakan)
3. Hirabah
4. Perbuatan Zina
5. Qazb (menuduh berzina)
6. Meminum Minuman Keras
7. Pencurian
30
8. QISHASH
Kisas adalah hukuman yang dijatuhkan sebagai pembalasan yang serupa dengan perbuatan pembunuhan, melukai, merusakkan anggota badan, atau menghilangkan manfaatnya berdasarkan ketentuan yang diatur oleh syara’.
B. TAKZIR
Menurut istilah hukum syara’ takzir ialah pengajaran terhadap tindak pidana yang tidak mempunyai had,kifarat dan kisas/diyat sebagaimana tercantum dalam surat al-Fath 8 dan 9.
31
KESIMPULAN
Taharah adalah bersuci baik dari najis maupun hadas. Dan hukum taharah adalah
wajib.
Shalat merupakan ibadah yang sangat penting dalam islam.karena shalat merupakan
dasar dan pembeda keimanan antara orang yang beriman dan yang kafir.selain
daripada itu, shalat merupakan sarana untuk berkomunikasi dan berhubungan
langsung dengan Allah swt.
Zakat merupakan salah satu ketetapan Allah dalam penggunaan harta.Allah menjadikan harta benda sebagai sarana kehidupan umat manusia seluruhnya,dan karena itu harus diarahkan guna kepentingan bersama.Seseorang yang telah memenuhi syarat-syarat nya berkewajiban untuk menunaikannya.Begitu pentingnya ibadah zakat bagi peningkatan kehidupan ekonomi umat dan kesejahteraannya.
Secara bahasa, kata “shiyaam” adalah masdhar (bentuk kata benda –dari kata kerja)
shaama – yashuumu, yang maknanya adalah menahan.
Menurut syara’ (syariat), shiyaam adalah beribadah kepada Allah Subhana wa Ta'ala
dengan menahan diri dari makan dan minum serta seluruh yang membatalkannya
sejak terbit fajar sampai terbenam matahari.
Haji adalah salah satu dari lima rukun Islam dn salah satu kewajiban yang diketahui
secara pasti dalam agama ini. Sehingga jika ada orang yang mengingkari
kewajibannya, maka dia menjadi kafir dan murtad dari agama Islam.
Jual-beli atau bay’u adalah suatu kegiatan tukar-menukar barang dengan barang yang lain
dengan cara tertentu baik dilakukan dengan menggunakan akad maupun tidak dengan
menggunakan akad. Intinya para penjual dan pembeli mengetahui secara pasti bahwa
transaksi jual-beli telah dilakukan secara sempurna.
Hubungan antara seorang laki - laki dan perempuan adalah merupakan tuntunan yang telah diciptakan oleh Allah SWT dan untuk menghalalkan hubungan ini maka disyariatkanlah akad nikah. Pergaulan antara laki - laki dn perempuan yang diatur dengan pernikahan ini akan membawa keharmonisan, keberkahan dan kesejahteraan baik bagi laki - laki maupun perempuan, bagi keturunan diantara keduanya bahkan bagi masyarakat yang berada disekeliling kedua insan tersebut.
Mawaris ialah cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari cara-cara pembagian harta waris. Mawaris disebut juga faraidh karena mempelajari bagian-bagian penerimaan yang sudah ditentukan sehingga ahli waris tidak boleh mengambil harta waris melebihi ketentuan. Adapun hukum mempelajarinya ialah fardhu kifayah.
Jinayat ialah perbuatan yang dilarang oleh syara’ baik mengenai jiwa, harta dan lain
sebagainya. Ditinjau dari berat ringannya hukuman yang dikenakan terhadap pelaku
jinayat,maka jinayat dibagi 3, yaitu hudud, qishas, dan takzir.
32
Kata siyasat berasal dari kata sasa.Kata ini dalam kamus Al-Munjid dan Lisan
al-‘Arab berarti mengatur, mengurus dan memerintah aitu hudud,qishas, dan takzir.
33