Tugas Kelompok Modul i

download Tugas Kelompok Modul i

of 33

Transcript of Tugas Kelompok Modul i

  • 7/22/2019 Tugas Kelompok Modul i

    1/33

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Penulisan Kasus

    Tn.Andi 70Th, TB 168 cm, BB saat ini 55 Kg, mengeluh belakangan ini

    mengalami masalah saat makan atau minum. Ia seringkali merasakan nyeri

    membakar dibagian tengah dada saat menelan makanan dan kadang

    memuntahkan makanan yang belum tercerna. Keadaan ini sudah berlangsung

    lama tapi 2bulan belakangan ini makin berat sehingga berat badannya

    menurun. Sebelumnya Tn.Andi cukup ideal dengan BMI 24.

    GASTROESOFAGUS REFLUKS ( GERD )

    1. KONSEP DASAR MEDIS

    a. DEFINISI

    Gastroesofagus refluks adalah merupakan kembalinya isi lambung ke

    esofagus atau lebih proksimal. Isi lambung tersebut dapat berupa asam

    lambung,udara maupun makanan (resto,2000)

    Refluks gastro merupakan aliran balik isi lambung atau duodenum ke

    dalam esofagus.

    Esofagus adalah saluran yang meghubungkan mulut ke lambung. Otot

    berbentuk cincin di bagian bawah esofagus (spinkter esofagus bawah)

    membuka dan menutup agar makanan masuk ke dalam lambung.

    Spinkter ini membuka agar udara dapat keluar setelah makanan masuk.

    Ketika spinkter terbuka,isi lambung masuk ke dalam esofagus dan dapat

    keluar dari rogga mulut,menyebabkan regurgitasi(aliran balik) meludah

    dan muntah.

    b. ETIOLOGI

    Beberapa penyebab terjadinya GERD :

    1. Bersihan asam dari lumen esofagus menurun. Disebabkan karena

    kemampuan esofagus untuk membersihkan asam tersebut menurun,

    sedangkan asam semakin menigkat.

  • 7/22/2019 Tugas Kelompok Modul i

    2/33

    2. Gangguan fungsi (relaksasi sementara LES (lower esophageal

    sphincter)) atau mekanikal (penurun tekanan LES) menyebabkan

    peingkatan refluks gastro esofagus

    3. Komponen makanan (misalnya kafein,alkohol) obat obatan dapat

    menurunkan tekanan LES

    4. Kegemukan,merupakan faktor penting yang mengontribusi refluks

    gastro esofagus yang berhubungan dengan peningkatan intra

    abdomen

    5. Usia,meskipun refluks gastro esofagus dapat terjadi pada semua

    usia,tetapi pada usia lanjut kondisi gastro esofagus meningkat seiring

    dengan penurunan tekanan LES.

    c. MANIFESTASI KLINIK

    Gejala yang timbul kadang kadang sukar di bedakan dengan kelainan

    fungsional lain dari traktus gastro intestinal,antara lain :

    1. Rasa panas di dada (heart burn) heart burn adalah gejala khas

    umum dari GERD. Hal ini dirasakan sebagai sensasi retrosternal

    pembakaran atau ketidaknyamanan yang biasa terjadi setelah

    makan atau ketika berbaring terlentang/membungkuk. Timbulnya

    keluhan ini akibat rangsangan kemoreseptor (bagian yang berfungsi

    untuk menangkap rangsangan kimia yang larut dalam air) pada

    mukosa.

    2. Sendawa,di karenakan isi lambung yang keluar itu berupa udara.

    3. Mual,di karenakan lambung yang terlalu terisi penuh,sehingga gerak

    peristaltik lambung tidak dapat bekerja secara maksimal.

    4. Muntah,dikarenakan SEB (spinkter esofagus bawah) mengalami

    penurunan sehingga makanan yang tadinya berada di lambung

    keluar melalui mulut.

    5. Disfagia,yaitu gangguan menelan bisa di sebabkan oleh paresis

    saraf pasialis atau saraf hipoglosus dimana makanan sukar di pindah

    pindahkan.

    6. Odinofagia,yaitu kondisi nyeri akut saat menelan,di sebabkan karena

    radang esofagus atau esofagitis.

  • 7/22/2019 Tugas Kelompok Modul i

    3/33

    d. PATOFISIOLOGI

    Episode refluks bervariasi tergantung kandungan

    isinya,volume,lamanya,dan hubungannya dengan makanan. Pada

    proses terjadinya refluks,spinkter esofagus bawah dalam keadaan

    relaksasi atau melemah oleh peningkatan tekanan intraabdominal

    sehingga terbentuk rongga diantara esofagus dan lambung. Isi lambung

    mengalir atau terdorong kuat ke dalam esofagus. Jika isi lambung

    mencapai esofagus bagian proksimal dan spinkter esofagus atas

    berkontraksi,maka isi lambung tersebut tetap berada di esofagus dan

    peristaltik akan mengembalikannya ke dalam lambung. Jika spikter

    esofagus atas relaksasi sebagai respon terhadap distensi esofagus

    maka isi lambung akan masuk ke faring,laring,mulut atau nasofaring.

    Secara ringkas dapat dilihat pada skema di bwah ini.

    e. PENATALAKSANAAN MEDIS

    Pengobatan penderita PRGE terdiri dari :

    Tahap 1

    Bertujuan untuk mengurangi refluks ,menetralisasi bahan

    refluks,memperbaiki barrier anti refluks dan mempercepat proses

    pembersihan esofagus dengan cara :

    a. Posisi kepala/ranjang di tinggikan(6-8inci)

    b. Diet dengan menghindari makanan tertentu seperti makanan

    berlemak,berbumbu,asam,coklat,alkohol,dll.

    c. Menurunkan berat badan bagi penderita yang gemuk

    d. Jangan makan terlalu kenyang

    e. Jangan segera tidur setelah makan dan menghidari makan

    malam terlambat

    f. Jangan merokok dan hindari obat obat yang dapat menurunkan

    SEB (spinkter esofagus bawah) seperti kafein,aspirin,teofilin,dll.

    Tahap II

    Menggunakan obat obatan seperti :

    a. Obat prokinetik yang bersifat mempercepat peristaltik dan

    meninggikan tekan SEB,misalnya metokloramid : 0,1Mg per

  • 7/22/2019 Tugas Kelompok Modul i

    4/33

    kilogram BB 2 X 1 sebelum makan dan sebelum tidur. Obat

    betanekol : 0,1Mg/Kg BB 2X1 sebelum makan dan sebelum tidur.

    b. Obat anti sekretorik untuk mengurangi keasaman lambung dan

    menurunkan jumlah sekresi asam lambung,umumnya

    menggunakan antagonis reseptor H2 seperti ranitidin : 2Mg/Kg

    BB 2X1, famotidin : 20Mg 2X1 atau 40Mg sbelum tidur

    (dewasa),dan jenis penghambat pompa ion hidrogen seperti

    omeprazole : 20Mg 1-2X/hari untuk dewasa dan 0,7Mg/KG

    BB/hari untuk anak.

    c. Obat pelindung mukosa seperti subtralvat : 0,1-1G/dosis 2X1, di

    berikan sebagai campuran dalam 5-15 Ml air

    d. Antasida dosis 0,5-1Mg/Kg BB 1-2jam setelah makan atau

    sebelum tidur,untuk menurukan refluks asam lambung ke

    esofagus

    Tahap III

    Pembedahan anti refluks pada kasus kasus tertentu denga indikasi

    antara lain malnutrisi berat PRGE persisten,dll. Oprasi yang tersering

    dilakukan yaitu fundoplikasi nissen,hill dan belsey. Yaitu dibuat

    semacam katup buatan pada pertemuan gastro sampai esofagus

    dengan menutup atau merajut fundus gaster di sekitar bagian bawah

    esofagus.

    f. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

    1. Endoskopi

    Dewasa ini endoskopi merupakan pemeriksaan pertama yang dipiliholeh evaluasi pasien dengan dugaan PRGE (penyakit refluks gastro

    esofagus).namun harus di ingat bahwa PRGE tidak selalu di sertai

    kerusakan mukosa yang dapat dilihat secara mikroskopik dan dalam

    keadaan ini merupakan biopsi. Endoskopi menetapkan tempat asal

    perdarahan,striktur,dan berguna pula untuk pengobatan(dilatasi

    endoskopi).

  • 7/22/2019 Tugas Kelompok Modul i

    5/33

    2. Radiologi

    Pemeriksaan ini kurang peka dan sering kali tidak menunjukan

    kelainan,terutama pada kasus esofagitis ringan.disamping itu hanya

    sekitar 25% pasien PRGE menunjukan refluks barium secara

    spontan pada pemeriksaan fluoroskopi. Pada keadaan yang lebih

    berat,gambar radiologi dapat berupa penebalan dinding dan lipatan

    mukosa,tungkak,atau penyempitan lumen.

    3. Tes Provokatif

    a. Tes Perfusi Asam (Bernstein) untuk mengevaluasi kepekaan

    mukosa esofagus terhadap asam. Pemeriksaan ini degan

    menggunakan HCL 0,1 % yang dialirkan ke esofagus. Tes

    Bernstein yang negatif tidak memiliki arti diagnostik dan tidak

    bisa menyingkirkan nyeri asal esofagus. Kepekaasn tes perkusi

    asam untuk nyeri dada asal esofagus menurut kepustakaan

    berkisar antara 80-90 %

    b. Tes Edrofonium

    Tes farmakologis ini menggunakan endrofonium yang

    disuntikkan intravena. Dengan dosis 80 g/kg BB untuk

    menentukkan adanya komponen nyeri motorik yang dapat dilihat

    dari rekaman gerak peristaltik esofagus secara manometrik

    untuk memastikan nyeri dada asal esofagus.

    4. Pengukuran Ph dan tekanan esofagus

    Pengukuran pH pada esofagus bagian bawah dapat memestikan

    ada tidaknya RGE (Refluks gastro esofagus), pH dibawah 4 pada

    jarak 5 cm diatas SEB (Sfhingter esofagus bawah) dianggap

    diagnostik untuk RGE. Cara lai untuk memastikan nyeri dada

    dengan RGE adalah menggunakan alat yang mencatat secara terus

    menerus selama 24 jam pH intra esofagus dan tekanan manometrik

    esofagus. Selama rekaman pasien dapat memberi tanda serangan

    dada yang dialamiya, sehingga dapat dilihat pada hubungan antara

    serangan dan pH esofagus / gangguan motorik esofagus. Dewasa

  • 7/22/2019 Tugas Kelompok Modul i

    6/33

    ini tes terssebut dianggapa sebagai gold standar untuk memastikan

    adaya PRGE.

    5. Tes PPI (Proton Pump Inhibitor)

    Gologan obat ini menyekresi produksi asam lambung dengan

    menghambat molekul di kelenjar lambung yang bertanggung jawab

    menyekresi asam lambung, biasa disebut pompa asam lambung

    (Lowe, 2004).

    6. Tes Gastro-Esophageal scintigraphy

    Tes ini mengguakan bahan radio isotop untuk penilaian

    pengosongan esofagus yang sifatnya non invasif

    (Djajapranata,2001).

    7. Pemeriksaan Esofagogram

    Pemeriksaan ini dapat menemukan kelainan berupa penebalan

    lipatan mukosa esofagus, erosi, dan striktur (penyempitan).

    g. PROGNOSIS

    Gejala GERD biasanya berjalan perlahan-lahan, sangat jarang terjadi

    episode akut atau keadaan yang bersifat mengancam nyawa (jarang

    menyebabkan kematian). Prognosis dari penyakit ini baik jika derajat

    kerusakan esofagus masih rendah dan pengobatan yang diberikan

    benar pilihan dan pemakaiannya. Pada kasus-kasus dengan esofagitis

    grade D dapat masuk tahap displasia sel sehingga menjadi Barrets

    Esofagus dan pada akhirnya Ca Esofagus.

    2. KONSEP KEPERAWATAN

    a. Pengkajian Keperawatan

    1. Keluhan utama

    Keluhan pirosis (nyeri dengan sensasi terbakar pada

    esophagus)

    Disfagia (gangguan menelan). Tentukan berapa lama keluhan

    muncul dan apakah disertai dengan penurunan berat badan.

  • 7/22/2019 Tugas Kelompok Modul i

    7/33

    Odinofagia (nyeri saat menelan)

    2. Riwayat Penyakit Sekarang

    Sering kali merasakan nyeri dua bulan terkhir dan merasakanmembakar ditengah dada saat menelan makanan

    Memuntahkan makanan yang belum selesai tercerna

    Mengalami kesulitan saat makan dan minum

    3. Pola Fungsi Keperawatan

    Aktivitas dan istirahat

    Data Subyektif:

    Klien mengatakan agak sulit beraktivitas karena nyeri di

    daerah epigastrium, seperti terbakar.

    Data obyektif :

    Tidak terjadi perubahan tingkat kesadaran.

    Tidak terjadi perubahan tonus otot.

    Sirkulasi

    Data Subyektif:

    Klien mengatakan bahwa ia tidak mengalami demam.

    Data Obyektif:

    Suhu tubuh normal (36,5-37,5 oC)

    Kadar WBC meningkat.

    Eliminasi

    Data Subyektif:

    Klien mengatakan tidak mengalami gangguan eliminasi.

    Data obyektif:

    Bising usus menurun (

  • 7/22/2019 Tugas Kelompok Modul i

    8/33

    Klien mengatakan tidak nafsu makan.

    Klien mengatakan susah menelan.

    Klien mengatakan ada rasa pahit di lidah.

    Data Obyektif: Klien tampak tidak memakan makanan yang disediakan.

    Nyeri / kenyamanan

    Data Subyektif:

    Klien mengatakan mengalami nyeri pada daerah

    epigastrium.

    P : nyeri terjadi akibat perangsangan nervus padaesophagus oleh cairan refluks.

    Q : klien mengatakan nyeri terasa seperti terbakar

    R : klien mengatakan nyeri terjadi pada daerah

    epigastrium.

    S : klien mengatakan skala nyeri 1-10.

    T : klien mengatakan nyerinya terjadi pada saat menelan

    makanan. Nyeri pada dada menetap.

    Data Obyektif:

    Klien tampak meringis kesakitan.

    Klien tampak memegang bagian yang nyeri.

    b. Diagnosa Keperawatan

    1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan

    2. Kekurangan volume cairan kurang dari kebutuhan

    3. Nyeri Akut

    4. Ansietas

    5. Gangguan menelan

    c. Intervensi

    NO DIAGNOSA

    KEPERAWATAN

    TUJUAN DAN

    KRITERIA HASIL

    INTERVENSI (NIC)

  • 7/22/2019 Tugas Kelompok Modul i

    9/33

    (NOC)

    1 Ketidakseimbangan

    nutrisi kurang dari

    kebutuhan

    Setelah dilakukan

    tindakan keperawatan

    selama .....x 24 jam,nutrisi pada klien dapat

    diatasi dengan kriteria

    hasil:

    Status hasil:

    Peningkatan berat

    badan sesuai

    dengan tujuan skala

    4

    Tidak ada tanda-

    tanda malnutrisi

    skala 4

    Tidak ada

    penurunan berat

    badan yang berarti

    skala 4

    Mengidentifikasi

    skala nutrisi skala 4

    Stamina dan energi

    ada skala 4

    Diskusikan pada

    pasien makanan

    yang disukainyadan makanan

    yang tidak

    disukainya.

    Buat jadwal

    masukan tiap

    jam.

    Anjurkan

    mengukur

    cairan/makanan

    dan minum

    sedikit demi

    sedikit atau

    makan secara

    perlahan.

    Beritahu pasien

    untuk duduk saat

    makan/minum.

    Tekankan

    pentingnya

    menyadari

    kenyang dan

    menghentikan

    masukan.

    Timbang berat

    badan tiap hari.

    Buat jadwal

    teratur setelah

    pulang.

    Kolaborasi

  • 7/22/2019 Tugas Kelompok Modul i

    10/33

    dengan ahli gizi

    2 Kekurangan volume

    cairan kurang darikebutuhan

    Setelah dilakukan

    tindakan keperawatanselama .....x 24 jam,

    defisit volume cairan

    pada klien dapat

    diatasi dengan kriteria

    hasil:

    Mempertahankan

    urine output sesuai

    dengan usia BB, BJ

    urine normal skala

    4

    Monitor status

    hidrasi Kaji tanda vital,

    catat perubahan

    TD, takikardi,

    turgor kulit dan

    kelembaban

    membran

    mukosa.

    Berikan cairan

    tambahan IV

    sesuai indikasi.

    Dorong masukan

    oral bila mampu

    3 Nyeri Akut Setelah dilakukan

    tindakan keperawatan

    selama ......x 24 jam,

    pasien tidak

    mengalami nyeri,

    dengan kriteria hasil:

    Mampu mengontrol

    nyeri (tahu

    penyebab nyeri,

    mampu

    menggunakan

    tehnik

    nonfarmakologi

    untuk mengurangi

    nyeri, mencari

    bantuan).

    Melaporkan bahwa

    Kurangi faktor

    presipitasi nyeri

    Tingkatkan

    istirahat

    Berikan informasi

    tentang nyeri

    seperti penyebab

    nyeri, berapa

    lama nyeri akan

    berkurang, dan

    antisipasi

    ketidaknyamana

    n prosedur.

    Ajarkan tentang

    teknik

    nonfarmakologi

    seperti teknik

  • 7/22/2019 Tugas Kelompok Modul i

    11/33

    nyeri berkurang

    dengan

    menggunakan

    manajemen nyeri.

    Mampu mengenali

    nyeri (skala,

    intensitas, frekuensi

    dan tanda.

    Tanda vital dalam

    rentang normal

    relaksasi nafas

    dalam, distraksi

    dan kompres

    hangat/dingin.

    Berikan

    analgesik untuk

    mengurangi nyeri

    4 Ansietas Setelah dilakukan

    tindakan keperawatan

    selama .....x 24 jam,

    ansietas pada klien

    dapat diatasi dengan

    kriteria hasil:

    Menyingkirkan

    tanda kecemasan

    skala 4.

    Merencanakan

    strategi koping skala

    4.

    Intensitas

    kecemasan skala.

    Mencari informasi

    untuk menurunkan

    cemas skala 4

    Dorong pasien

    untuk

    mengungkapkan

    pikiran dan

    perasaan.

    Berikan informasi

    yang dapat

    dipercaya dan

    konsisten dan

    dukungan untuk

    orang terdekat.

    Tingkatkan rasa

    tenang dan

    lingkungan

    tenang.

    Pertahankan

    kontak sering

    dengan pasien,

    bicara dengan

    menyentuh bila

    tepat.

    5 Gangguan menelan

    berhubungan dengan

    Setelah dilakukan

    tindakan keperawatan

    Pantau gerakan

    lidah klien saat

  • 7/22/2019 Tugas Kelompok Modul i

    12/33

    penyakit refluks

    gastroesofagus

    selama 2x24 jam, klien

    dapat menunjukkan

    perawatan diri : makan

    yang ditandai dengan :

    Mengidentifikasi

    factor

    emosi/psikologis

    yang memengaruhi

    menelan

    Makan tanpa

    tersedak atau

    aspirasi

    Tidak ada

    kerusakan otot

    tenggorok atau

    fasial, menelan,

    menggerakkan

    makan

    Pantau adanya

    penutupan bibir

    saat makan,minum, dan

    menelan.

    Kaji mulut dari

    adanya makanan

    setelah makan.

    Pendidikan untuk

    pasien/keluarga

    Ajarkan pasien

    untuk menggapai

    makanan di bibir

    atau di pipi

    dengan

    menggunakan

    lidah

    Ajarkan

    pasien/pemberi

    perawatan

    tentang tindakan

    kegawatan

    terhadap

    tersedak

    Aktivitas

    kolaboratif

    Konsultasikan

    dengan ahli gizi

    tentang makanan

    yang mudah

    ditelan

    Kolaborasikan

  • 7/22/2019 Tugas Kelompok Modul i

    13/33

    dengan ahli

    terapi wicara

    untuk

    mengajarkan

    keluarga pasien

    tentang program

    d. Daftar Kata Sulit

    1. BMI

    2. Djfhkg

    3. Dfkdghf

    4. Dfksdhk

    5. Djfhdk

    6. Dhdk

    7. Dhfkdh

    8. Hdfkdhfgk

    9. Djfhksdfg

    10. Djffdfgk

    11. Dhfjhsdfgki

    12. Dhfksdhgk

    13. Hfjsdgfj

    14. Dgfjgd

    15. Dfjgdfgj

    16. Dgfdjg

    17. Ddfgjdghj

    18. Dfjdgk

    19. Dhfjsdgk

    20. Dhkdhgk

    21. Dhgjdfhgf

    22. Vhkdghfk

    23. Gfdjghsj

    24. Vghkghk

    25. djsgisgt

  • 7/22/2019 Tugas Kelompok Modul i

    14/33

    e. Daftar Pertanyaan

    1. Tuliskan anatomi sistem gastrointestinal atas mulai dari mulut sampai

    esofagus

    2. Fungsi dari sistem gastrointestin==al atas mulai dari mulut sampai esofagus

    3. Tuliskan sekresi yang terdapat pada mulut sampai esofagus dan cara

    mengaturnya

    4. Apa yang terjadi pada proses menelan

    5. Jelaskan proses pencernaan dalam mulut

    6. Apa hubungannya jumlah pemasukan kalori yang kurang dengan penurunan

    BB

    7. Penyebab masalah utama dan bagaimana dampak kehidupannya

    8. Jelaskan gangguan pada proses menelan

    9. Tuliskan pemeriksaan diagnostik pada Tn.Andi

    10. tuliskan diagnosa pada masalah Tn.Andi

    BAB II

    HASIL

    A. Jawaban kata sulit

    1. BMI dalah Body Maks Indeks adalah sebuah angka kalkulasi dari berat

    badan dan tinggi badan seseorang. Indeks massa tubuh memberikan

    indikator yang bisa dipercaya mengenai kegemukan tubuh bagi kebanyakan

    orang dan pengukuran ini digunakan untuk screening kategori berat badan

    yang mungkin bisa mengarah atau mendorong serta berpengaruh pada

    gangguan atau masalah kesehatan.

  • 7/22/2019 Tugas Kelompok Modul i

    15/33

    Rumus:

    Satuan Metrik menurut sistem satuan internasional : BMI = kilogram / meter2

    BMI = b / t2

    dimana b adalah berat badan dalam satuan metrik kilogram dan t adalah

    tinggi badan dalam meter.

    BMI Klasifikasi

  • 7/22/2019 Tugas Kelompok Modul i

    16/33

    Bagian rongga mulut ( bagian ) dalam yaitu rongga yang dibatasi

    sisinya oleh tulang maksilaaris, palatum dan mandibularis di

    sebelah belakang bersambung dengan faring.

    Selaput lendir mulut ditutupi ephitelium yang ber lapis-lapis ,

    dibawahnya terletak kelenjar-kelenjar halus yang mengeluarkan

    lendir, selaputini kaya akan pembuluh daraah juga memuat banyak

    ujung saraf asesoris. Di sebealh luar mulut ditutupi oleh kulit dan di

    sebelah dalam ditutupi oleh selaput lendir mukosa

    Ada beberapa bagian yang perlu diketahui :

    Palatum

    Palatum durum yang tersusun atas tajuk-tajuk palatum dari

    sebelah depan tulang maksilaris

    Palatum mole terletak dibelakang yang merupakan lipatan

    menggantung yang dapat bergerak, terdiri dari jaringan fibrosa

    dan selaput lendir.

    Rongga mulut

    Bagian gigi terdapat gigi (anterior) tugasnya memotong yang

    sangat kuat dan gigi posterior tugasnya menggiling.

    Pada umumnya otot-otot pengunyah di persarafi oleh cabang

    motorik dari saraf cranial ke 5. Dan proses mengunyah di control

    oleh nucleus dalam batang otak. Perangsangan formasio

    retikularis dekat pusat batang otak untuk pengecapan dapat

    menimbulakan pergerakan mengunyah secara ritmis dan kontinu.

    Mengunyah makanan bersifat penting untuk pencernaan semua

    makanan, terutama untuk sebagian besar buah dan syur-sayuran

    mentah karena zat ini mempunyai membrane selulosa yang tidak

    dapat dicerna diantara bagian-bagian zat nutrisi yang harus di

    uraikan sebelum dapat digunakan

  • 7/22/2019 Tugas Kelompok Modul i

    17/33

    Manusia memiliki susunan gigi primer dan sekunder

    Gigi primer, dimulai dari tuang diantara dua gigi depan

    yang terdiri dari 2 gigi seri, 1 taring, 3 geraham dan untu

    total keseluruhan 20 gigi

    Gigi sekunder, terdiri dari 2 gig seri, 1 taring, 2 premoral

    dan 3 geraham utuk total keseluruhan 32 buah.

    Juga gigi ada 2 macam yaitu,

    Gigi sulung, mulai tumbuh pada anak-anak umur 6-7

    bulan.

    Gigi tetap (gigi permanen) tumbuh pada umur 6-18

    tahun jumlahnya 32 buah

    Fungsi gigi adalah dalam proses matrikasi

    (pengunyahan). Makanan yang masuk kekedalam

    mulut di potong menjaid bagian-bagian kecil dan

    bercamput dengan saliva unutk membentuk bolus

    makanan yang dapat ditelan

    Lidah

    Indera pengecap terdiri dari kurang lebih 50 sel-sel epitel bebrapadiantaranya disebut sel sustentakular dan yang lainnya di sebut

    sel pengecap. Lidah berfungsi untuk menggerakan makan saat

    dikunyah atau ditelan. Lidah terdiri dari otot serat lintang dan

    dilapisi selaput lendir. Dibagian pangkal lidah terdapat epiglottis

    berfungsi untuk menutup jalan nafas pada waktu menelan supaya

    makanan tidak masuk kejalan nafas. Kerja otot dapat di gerakkan

    3 bagian:

    Radiks lingua = pangkal lidah

    Dorsum lingua = punggung lidah

    Apek lingua = ujung lidah

    Pada lidah terdapat indera peraba dan perasa

    Asin dibagian lateral lidah

    Manis dibagian ujung dan anterior lidah

    Asam, dibagian lateral lidah

  • 7/22/2019 Tugas Kelompok Modul i

    18/33

    Pahit dibagian belakang lidah

    Kelenjar ludah

    Yaitu kelenjar yang memiliki duktus yaitu duktus duktus wartoni

    dan duktus stensoni. Kelenjar ii mensekresikan saliva jedalan

    rongga oral di hasilkan di dalam rongga mulut dipersarafi oleh

    saraf tak sadar

    Kelenjar parotis, letaknya dibawah depan dari telinga diantara

    proses mastoid kiri dan kanan mandibularis pada duktus

    stensoni.

    Kelenjar submaksilaris terletak dibawah fongga mulut bagian

    belakang, dukts wartoni

    Kelenjar subliingualis, dibawah selaput lendir, bermuara di

    dasar raongga mulut.

    KENDALI SYARAF PADA SALIVA

    Aliran saliva dapt dipicu oleh oleh stimulus psikis (pikiran dan

    makanan), mekanis atau kimiawi. Stimulus dibawa melalui syaraf

    eferen melalui syaraf cranial 5,7,9,10 menuju medulla. Semua

    kelenjar saliva di persyarafi serabut simpati dan para simpatis

    Kandungan saliva Terdiri dari sekresi serosa 98% air da

    mengandung amylase serta ion. Juga sekresi mucus yang lebih

    kental dan lebih sedikit mengandung glikoprotein

    b. Faring

    Faring merupakan sauran yang memyiki panajng sekitar 1 cm yang

    menghubungkan nasal dan rongga mulut kepada laring. Faring dibagi

    menjadi 3 bagian yaitu nashoparing, oroparing, laringoparing.

    Nasoparhing

    Nasofaring terdapt 2 struktur yaitu saluran yang menghubungkan

    tuba eustachius dan tuba audithory yang menghubungkan

    nashoparing dengan telinga bagian tengah.

  • 7/22/2019 Tugas Kelompok Modul i

    19/33

    Oropharing

    Orofaring yaitu bagian tengah pharing antara paratum lunak dan

    tulang hyoid. Pada bagian ini traktus respiratory dan traktus

    digestif menyilang dimana oropharing merupakan bagian kedua

    saluran ini.

    Laryngoparing

    Laryngofaring merupakan posisi terendah dari pharing. Pada

    bagian ini system respirasi menjadi terpisah dari system digestive.

    Makan masuk kebagian belakang eshopagus dan udara masuk

    ke laring. Faring merupakan organ yang menghubungkan rongga

    mulut dengan kerongkongan didalam lengkung faring terdapat

    tonsil. Makanan melalui epiglottis lateral melalui resus reformis

    masuk ke eshofagus tanpa membahayakan jalan udara. Gerakan

    menelan mencegah masuknya makanan ke jalan udara, pada

    waktu yang sama jalan udara ditutup sementara. Permulaan

    menelan, otot mulut da lidah berkontraksi secara bersaman

    c. Esofagus.

    Merupakan saluran yang menghubungkan tekak dengan lambung.

    Fungsi eshopagus menggerakkan makanan dari faring ke lambung

    panjangnya sekitar 9-25 cm diameter 2,54 cm dari faring sampai pintu

    masuk kardiak dibawah lambung.

    Esophagus berawal dari laringoraring melalui hiatus eshopagus.

    Esophagus terletak dibelakang trakea depan tulang punggung

    menembus dia fragma masuk keabdomen dan menyambung

    kelambung.

    Lapisan terdiri dari 4 lapisan yaitu mucosa, submucosa , otot dan

    jaringan ikat regang. Makanan berjalan dalam esophagus dengan

    gerakkan peristaltic. Mucosa eshopagus memproduksi mucus untuk

  • 7/22/2019 Tugas Kelompok Modul i

    20/33

    melumasi dan melindungi eshopagus tetapi eshopagus tidak

    memproduksi enzim pencernaan.

    Dinding esofagus terdiri dari 4 lapisan, yaitu :

    1. Mukosa

    Terbentuk dari epitel berlapis gepeng bertingkat yang berlanjut ke

    faring bagian atas, dalam keadaan normal bersifat alkali dan tidak

    tahan terhadap isi lambung yang sangat asam

    2. Sub Mukosa

    Mengandung sel-sel sekretoris yang menghasilkan mukus yang

    dapat mempermudah jalannya makanan sewaktu menelan dan

    melindungi mukosa dari cedera akibat zat kimia.

    3. Muskularis

    otot bagian esofagus, merupakan otot rangka. Sedangkan otot

    pada separuh bagian bawah merupakan otot polos, bagian yang

    diantaranya terdiri dari campuran antara otot rangka dan otot

    polos.

    4. lapisan bagian luar (Serosa)

    Terdiri dari jaringan ikat yang jarang menghubungkan esofagus

    dengan struktur-struktur yang berdekatan, tidak adanya serosa

    mengakibatkan penyebaran sel-sel tumor lebih cepat (bila ada

    kanker esofagus) dan kemungkinan bocor setelah operasi lebih

    besar.

    2) Fungsi dari sistem gastrointestinal atas mulai dari mulut sampai esofagus

    mulut

    Mulut merupakan saluran pertama yang di lalui makanan. Pada rongga

    mulut, dilengkapi dengan alat cerna dan kelenjar pencernaan untuk

    membantu pencernaan makanan. Pada mulut terdapat.

    Gigi memiliki fungsi memotong,mengoyak danmenggiling makanan

    menjadi partikel yang kecil kecil.

  • 7/22/2019 Tugas Kelompok Modul i

    21/33

    Lidah memiliki peranmengatur letak makanan di dalam mulut serta

    mengecap rasa makanan.

    Kelenjar ludah memiliki 3 kelenjar ludah pada rongga mulut,ketiga

    kelenjar ludah tersebut menghasilkan ludah setiap harinya sampai

    1 sampai 2,5 liter ludah.

    Kerongkongan (esofagus)

    Merupakan saluran yang menghubungkan antara rongga mulut dengan

    lambung.pada ujung saluran esofagus setelah mulut terdapat daerah

    yang disebut faring. Pada faring terdapat klep,yaitu epiglotis yang

    mengatur makanan agar tidak masuk ke trakea (tenggorokan). Fungsi

    esofagus adalah menyalurkan makanan ke lambung. Agar makanan

    dapat berjalan sepanjang esofagus, terdapat gerakan peristaltik

    sehingga makanan dapat berjalan menuju lambung.

    sekresi saliva

    Saliva mengandung 2 tipe sekresi protein yang utama :

    Sekresi serous (kelenjar parotis) yang mengandung ptialin

    (amilase) untuk mencerna serat

    Sekresi mukus (kelenjar submandibularis) yang mengandung

    musin untuk tujuan pelumasan dan perlindungan permukaan.

    3) Tuliskan sekresi yang terdapat pada mulut sampai esofagus dan cara

    mengaturnya?

    Jawab:

    sekresi saliva

    Saliva mengandung 2 tipe sekresi protein yang utama :

    Sekresi serous (kelenjar parotis) yang mengandung ptialin (amilase)

    untuk mencerna serat

    Sekresi mukus (kelenjar submandibularis) yang mengandung musin

    untuk tujuan pelumasan dan perlindungan permukaan.

    Kelenjar sublingualis (Tipe mukus anserous) cara pengaturannya

    dikendalikan melalui refleks lidah. Refleks tersebut tidak di atur oleh

  • 7/22/2019 Tugas Kelompok Modul i

    22/33

    lidah,esofagus,lambung dan usus halus,melainkan di atur di daerah

    korteksserebri dengan rangsangan

    melihat,menghidu,mendengar,dan memikirkan makanan. Dengan

    perangsangan saraf simpatik,sekresi saliva menjadi encer,volume

    menjadi besar,dan kandungan bahan organik sedikit fasodilatasi

    pada kelenjar ludah/saliva.

    Sekresi esofagus bersifat mukoid yaitu memberi pelumas untuk

    pergerakan makanan melalui esofagus.pada permukaan esofagus

    terdapat kelenjar mukosa komposita. Bagian badan utamanya dibatasi

    oleh banyak kelenjar mukosa simplek yang berfungsi untuk mencegah

    sekresi mukosa oleh makanan yang baru masuk. Kelenjar komposita

    yang terletak pada perbatasan esofagus dengan lambung berfungsi

    untuk melindungi dinding esofagus dari pencernaan getah lambung.

    Pada peralihan esofagus ke lambung terdapat spinter kardiac yang di

    bentuk oleh lapisan otot sirkuler esofagus. Spinter ini secara refleks

    pada akhir proses menelan.

    4) Apa yang terjadi pada proses menelan?

    Jawab:

    Proses menelan ada beberapa fase yaitu:

    FASE ORAL

    Pada fase oral ini akan terjadi proses pembentukan bolus makanan

    yang dilaksanakan oleh gigi geligi, lidah, palatum mole, otot-otot pipi dan

    saliva untuk menggiling dan membentuk bolus dengan konsistensi dan

    ukuran yang siap untuk ditelan. Proses ini berlangsung secara di sadari.

    FASE FARINGEAL

    Fase ini dimulai ketika bolus makanan menyentuh arkus faring anterior

    (arkus palatoglosus) dan refleks menelan segera timbul. Pada fase

    faringeal ini terjadi :

    Tensor veli palatini (n.V) dan m. Levator veli palatini (n.IX, n.X dan

    n.XI) berkontraksi menyebabkan palatum mole terangkat, kemudian

  • 7/22/2019 Tugas Kelompok Modul i

    23/33

    uvula tertarik keatas dan ke posterior sehingga menutup daerah

    nasofaring.

    genioglosus (n.XII, servikal 1), m ariepiglotika (n.IX,nX)

    m.krikoaritenoid lateralis (n.IX,n.X) berkontraksi menyebabkan

    aduksi pita suara sehingga laring tertutup.

    Laring dan tulang hioid terangkat keatas ke arah dasar lidah karena

    kontraksi m.stilohioid, (n.VII), m. Geniohioid, m.tirohioid (n.XII dan

    n.servikal I).

    Kontraksi m.konstriktor faring superior (n.IX, n.X, n.XI), m.

    Konstriktor faring inermedius (n.IX, n.X, n.XI) dan m.konstriktor

    faring inferior (n.X, n.XI) menyebabkan faring tertekan kebawah

    yang diikuti oleh relaksasi m. Kriko faring (n.X)

    Pergerakan laring ke atas dan ke depan, relaksasi dari introitus

    esofagus dan dorongan otot-otot faring ke inferior menyebabkan

    bolus makanan turun ke bawah dan masuk ke dalam servikal

    esofagus. Proses ini hanya berlangsung sekitar satu detik untuk

    menelan cairan dan lebih lama bila menelan makanan padat.

    FASE ESOFAGEAL

    Pada fase esofageal proses menelan berlangsung tanpa disadari. Bolus

    makanan turun lebih lambat dari fase faringeal yaitu 3-4 cm/ detik.

    Fase ini terdiri dari beberapa tahapan :

    dimulai dengan terjadinya relaksasi m.kriko faring. Gelombang

    peristaltik primer terjadi akibat kontraksi otot longitudinal dan otot

    sirkuler dinding esofagus bagian proksimal. Gelombang peristaltik

    pertama ini akan diikuti oleh gelombang peristaltik kedua yang

    merupakan respons akibat regangan dinding esofagus.

    Gerakan peristaltik tengah esofagus dipengaruhi oleh serabut saraf

    pleksus mienterikus yang terletak diantara otot longitudinal dan otot

    sirkuler dinding esofagus dan gelombang ini bergerak seterusnya

    secara teratur menuju ke distal esofagus.

  • 7/22/2019 Tugas Kelompok Modul i

    24/33

    Cairan biasanya turun akibat gaya berat dan makanan padat turun

    karena gerak peristaltik dan berlangsung selama 8-20 detik. Esophagal

    transit time bertambah pada lansia akibat dari berkurangnya tonus otot-

    otot rongga mulut untuk merangsang gelombang peristaltik primer.

    5) Proses pencernaan dalam mulut terdapat 2 fase :

    - Secara mekanik dan kimiawi

    Proses pencernaan secara mekanik yag terjadi di dalam mulut di lakukan

    oleh gigi yaitu gigi insisifus yang berfungsi memotong makanan, kaninus

    yang berfungsi sebagai menyobek makanan dan graham diantara

    premolar dan molar yang berfungsi menghancurkan makanan dari yang

    besar hingga mejadi kecil.

    - Proses pencernaan secara kimiawi yang terjadi di dalam mulut dilakukan

    oleh beberapa kelenjar di antaranya sublingual,mengeluarkan enzim

    lipase yang mengubah tepung/glukosa menjadi maltosa.

    Submandibularis mengeluarkan enzim pitialin yang berfungsi mencerna

    makanan berserat, submandibularis mengeluarkan mukus yang bersifat

    serusin yang berfungsi melumasi permukaan makanan. Dan enzim

    amilase yang berfungsi mencerna penyerapan makanan.

    6) Apa hubungannya jumlah pemasukan kalori yang kurang dengan penurunan

    BB?

    Jawab:

    Kalori berfungsi sebagai sumber energy dan cadangan makanan dalam

    tubuh hubungannya adalah jika jumlah pemasukan kalori kurang dari

    kebutuhan tubuh maka akan menyebabkan penurunan BB

    7) Penyebab masalah utama dan bagaimana dampak kehidupannya?

    Jawab:

    Penyebabnya sering merasakan nyeri membakar pada bagian tengah dada

    saat menelan makanan dan kadang memuntahkan makanan yang belum

    tercerna.karena nyeri dapat di sebabkan karena refluks asam lambung /

  • 7/22/2019 Tugas Kelompok Modul i

    25/33

    sekret empedu kedalam esofagus bagian bawah kedua sangat mengiritasi

    mukosa. Refluks yang menetap di sebabkan oleh inkopetensi spingter

    esofagus bagian bawah. Nyeri saat menelan dapat dirasakan sebagai

    sensasi ketat/ membakar itu juga dapat disebkan oleh spasme esofagus

    yang di sebabkan oleh peradangan akut.

    8) Jelaskan gangguan pada proses menelan?

    Jawab:

    Secara medis gangguan pada peristiwa deglutasi disebut disfagia atau sulit

    menelan, yang merupakan masalah yang sering dikeluhkan baik oleh pasien

    dewasa, lansia ataupun anak-anak.

    Menurut catatan rata-rata manusia dalam sehari menelan sebanyak kurang

    lebih 2000 kali, sehingga masalah disfagia merupakan masalah yang sangat

    menggangu kualitas hidup seseorang.

    Disfagia merupakan gejala kegagalan memindahkan bolus makanan dari

    rongga mulut sampai ke lambung. Kegagalan dapat terjedi pada kelainan

    neuromuskular, sumbatan mekanik sepanjang saluran mulai dari rongga

    mulut sampai lambung serta gangguan emosi .

    Disfagia dapat disertai dengan rasa nyeri yang disebut odinofagia.

    Berdasarkan difinisi menurut para pakar (Mettew, Scott Brown dan Boeis)

    disfagia dibagi berdasarkan letak kelainannya yaitu di rongga mulut,

    orofaring, esofagus atau berdasarkan mekanismenya yaitu dapat menelan

    tetapi enggan, memang dapat menelan atau tidak dapat menelan sama

    sekali, atau baru dapat menelan jika minum segelas air, atau kelainannya

    hanya dilihat dari gangguan di esofagusnya.

    9) Tuliskan pemeriksaan diagnostik pada Tn.Andi?

    Jawab:

    Endoskopi

    Endoskopi adalah prosedur di mana alat yang disebut Endoskopi

    memeriksa bagian esofagus. Ini adalah sebuah tipis panjang tabung

  • 7/22/2019 Tugas Kelompok Modul i

    26/33

    fleksibel dengan kamera di ujungnya. Kamera mengirim gambar dari

    wilayah diperiksa ke monitor eksternal. Endoskopi dimasukkan ke dalam

    mulut dan dilewatkan ke dalam kerongkongan.

    Pasien biasanya terjaga tetapi sedated selama prosedur. Endoskopi

    memeriksa bagian esofagus mungkin iritasi dan peradangan yang

    disebabkan oleh asam regurgitating. Itu juga dapat menyingkirkan lebih

    serius kondisi yang juga dapat menyebabkan mulas, seperti kanker

    perut atau esofagus.

    Setelah Endoskopi lesi dinilai untuk keparahan menggunakan sistem

    penilaian Savary Miller;

    1. Grade 1: satu atau beberapa erosi pada satu lipatan.

    2. Grade 2: beberapa erosi yang mempengaruhi beberapa lipatan.

    Erosi mungkin anak sungai.

    3. Grade 3: beberapa erosi lingkar atau bulat.

    4. Grade 4: Maag, stenosis atau memperpendek esofagus.

    5. Grade 5: Barrett's epitelium. Metaplasia kolumnar (selular

    perubahan pada tingkat miscroscopic) dalam bentuk ekstensi

    (Kepulauan atau lidah) melingkar atau non-melingkar.

    Manometry

    Manometry disarankan jika Endoskopi tidak menemukan bukti

    kerusakan esofagus. Ini menilai kekuatan rendah esophageal sphincter

    (LES). Mengukur tingkat tekanan di dalam otot sphincter.

    Selama prosedur salah satu lubang hidung akan numbed menggunakan

    topikal penawar sakit. Sebuah tabung kecil akan kemudian diteruskan ke

    bawah ke dalam kerongkongan sampai LES.

    Tabung berisi sejumlah tekanan sensor yang terhubung ke komputer

    eksternal. Pasien kemudian diberikan beberapa makanan dan minuman

    untuk menelan dan tekanan pada LES direkam.

  • 7/22/2019 Tugas Kelompok Modul i

    27/33

    Tes manometry mengambil sekitar 20 sampai 30 menit dan biasanya

    tidak menyakitkan. Ini dapat meninggalkan mimisan sedikit atau sakit

    tenggorokan, tetapi ini biasanya menyelesaikan tanpa pengobatan.

    Manometry dapat berguna untuk mengkonfirmasi diagnosis GERD dan

    juga membantu untuk mendeteksi kondisi lain seperti kejang otot atau

    achalasia cardia (cacat esofagus otot).

    24 jam pH pemantauan

    Jika manometry mampu mendeteksi GERD 24 jam pH pemantauan

    dianjurkan. pH adalah satuan ukur yang digunakan dalam kimia, dan

    menjelaskan bagaimana asam solusi. Semakin rendah tingkat pH, lebih

    asam solusi.

    Tes ini terlihat pada tingkat pH sekitar esofagus. Sebelum ujian pasien

    disarankan untuk menghentikan semua GERD obat untuk setidaknya 7

    hari. Selama tes, tabung kecil yang mengandung pesawat akan

    melewati lubang hidung ke esofagus. Hal ini biasanya dilakukan setelah

    menerapkan anestesi lokal dalam hidung. Probe terhubung ke perangkat

    rekaman portabel yang dipakai di sekitar pergelangan tangan.

    Sepanjang periode 24 jam tes pasien menekan tombol ketika dia

    menyadari gejala. Diet biasa memastikan rekaman biasa. Jika hasil tes

    menunjukkan peningkatan tingkat pH yang tiba-tiba setelah makan,

    GERD dapat didiagnosis.

    PH nirkabel pemantauan kapsul juga akan dituntut untuk tujuan yang

    sama. Ada tidak ada standar emas untuk mendiagnosa GERD namun

    24 jam pH pemantauan adalah standar diterima untuk mendirikan atau

    tidak termasuk kehadirannya. Impedansi esofagus dan pH melalui

    hidung kateter digunakan untuk memeriksa refluks sebenarnya dan

    perubahan di pH.

  • 7/22/2019 Tugas Kelompok Modul i

    28/33

    Tes menelan barium

    Ini menilai kemampuan untuk menelan dan juga menemukan situs

    masalah. Tes sering dapat mengidentifikasi penyumbatan atau masalah

    dengan otot-otot yang digunakan selama menelan.

    Pasien diberikan barium solusi untuk minum. Barium adalah kimia

    beracun. Kemudian serangkaian sinar x dada diambil untuk melihat

    bagaimana Barium bergerak ke bawah esofagus ke perut. Tes

    membantu dalam deteksi hiatus hernia juga.

    Tes menelan Barium melibatkan puasa selama paling sedikit 6 jam

    sebelum ujian. Menelan barium biasanya memakan waktu sekitar 15

    menit untuk melakukan. Mungkin ada ringan mual atau sembelit setelah

    tes. Ini biasanya menyelesaikan tanpa terapi.

    Bangku mungkin putih selama beberapa hari setelah itu seperti barium

    melewati sistem. Barium radiologi jarang berguna untuk mendiagnosa

    GERD.

    Tes darah

    Tes darah rutin dilakukan untuk mencegah anemia.

    10) Tuliskan diagnosa keperawatan dari kasus Tn. Andi?

    Jawab:

    Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan peningkatan

    asam lambung ditandai dengan :

    Ds : - klien mengeluh mengalami masalah makan dan minum

    -Klien mengeluh sering memuntahkan makanan yang belum

    tercerna

    - Klien mengeluh merasakan nyeri pada bagian tengah dada saat

    menelan makanan.

    Do : - BB menurun selama 2bulan

    -Klien nampak muntah saat makan.

    - resiko intoleransi aktifitas berhubungan dengan intake inadekuat.

  • 7/22/2019 Tugas Kelompok Modul i

    29/33

    Defisit volume cairan berhubungan dengan peningkatan asam lambung

    ditadai dengan:

    Ds : - Klien mengeluh mengalami mual dan muntah

    Do : - BB menurun

    -Klien tampak mual dan muntah

    nyeri akut berhubungan dengan iritasi mukosa lambung ditandai dengan

    :

    Ds : - klien mengeluh nyeri pada bagian tengah dada

    Do : - klien nampak meringis kesakitan

    Ansietas berhubungan dengan kurangnya informasi tentang penyakit

    Ds : -

    Do: - klien tampak tidak dapat mengatasi penyakitnya

    Kurang pengetahuan berhubungan dengan kecemasan

  • 7/22/2019 Tugas Kelompok Modul i

    30/33

    SKEMA/BAGAN SOLUSI

    Komponen makanan ( kafein,

    alkohol dan obat-obatan )

    Tekanan LES

    Gangguan fungsi

    kontraksi dan

    relaksasi LES

    Sfingter esofagus bawah

    mengalami gangguan ( relaksasi )

    tidak adekuat

    Kadar keasaman isi lambung

    Refluks lambung ke esofagus

    Tingkat keasaman

    mengiritasi lambung

    Perasaan panas pada

    dada ( heartburn )

    NYERI AKUT

    Penurunan nafsumakan

    KEBUTUHANNUTRISI KURANGDARI KEBUTUHANTUBUH

    ANSIETAS

    Odinofagia

    GANGGUAN

    MENELAN

    Intake nutrisi inadekuat

    BB menurun

    Mual

    Muntah

    DEFISIT VOLUME

    CAIRAN

  • 7/22/2019 Tugas Kelompok Modul i

    31/33

    DAFTAR PUSTAKA

    Brunner and Sudarth. 1996. Buku Ajar Keperawatan medikal Bedah. Jilid

    2. Penerbit Buku Kedokteran EGC : Jakarta.

    Price, Sylvia, dkk. 1994. Patofisiologi Konsep Klinik, Proses-Proses

    Penyakit. Penerbit Buku Kedokteran EGC : Jakarta.

    Corwin, elizabeth J. 1999. Buku Saku PATOFISIOLOGI. Penerbit Buku

    Kedokteran EGC : Jakarta.

    http://doc-alfarisi.blogspot.com/2011/04/apa-yang-di-maksud-dengan-

    body-mass.html

    http://www.news-medical.net/health/Diagnosis-of-Gastro-Esophageal-

    Reflux-Disease-%28GERD%29-%28Indonesian%29.aspx

    http://juniatinkline-health.blogspot.com/2008/anatomi-gastrointestinal.html

    http://doc-alfarisi.blogspot.com/2011/04/apa-yang-di-maksud-dengan-body-mass.htmlhttp://doc-alfarisi.blogspot.com/2011/04/apa-yang-di-maksud-dengan-body-mass.htmlhttp://doc-alfarisi.blogspot.com/2011/04/apa-yang-di-maksud-dengan-body-mass.htmlhttp://www.news-medical.net/health/Diagnosis-of-Gastro-Esophageal-Reflux-Disease-%28GERD%29-%28Indonesian%29.aspxhttp://www.news-medical.net/health/Diagnosis-of-Gastro-Esophageal-Reflux-Disease-%28GERD%29-%28Indonesian%29.aspxhttp://www.news-medical.net/health/Diagnosis-of-Gastro-Esophageal-Reflux-Disease-%28GERD%29-%28Indonesian%29.aspxhttp://juniatinkline-health.blogspot.com/2008/anatomi-gastrointestinal.htmlhttp://juniatinkline-health.blogspot.com/2008/anatomi-gastrointestinal.htmlhttp://juniatinkline-health.blogspot.com/2008/anatomi-gastrointestinal.htmlhttp://www.news-medical.net/health/Diagnosis-of-Gastro-Esophageal-Reflux-Disease-%28GERD%29-%28Indonesian%29.aspxhttp://www.news-medical.net/health/Diagnosis-of-Gastro-Esophageal-Reflux-Disease-%28GERD%29-%28Indonesian%29.aspxhttp://doc-alfarisi.blogspot.com/2011/04/apa-yang-di-maksud-dengan-body-mass.htmlhttp://doc-alfarisi.blogspot.com/2011/04/apa-yang-di-maksud-dengan-body-mass.html
  • 7/22/2019 Tugas Kelompok Modul i

    32/33

    LAPORAN KELOMPOK

    MAKALAH TUTORIAL SKENARIO I

    OLEH

    KELOMPOK 1

    1. FITRI AYU SANTRI

    2. AYU ANDIRA WARDANA

    3. FIRDA RUSDIN4. UMY RESTU MARANTY

    5. CITA ANGGRAENI

    6. RISNA

    7. WA ODE SITTI EKA JUMRIANI

    8. ASTATI

    9. RABIATUL ADAWIAH

    10. KARMI LESTARI

    11. AHMAD MUHAYA

    12. IRNAYANTI

    PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

    SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

    MANDALA WALUYA

    KENDARI

    2013

  • 7/22/2019 Tugas Kelompok Modul i

    33/33