Tugas Kelompok DBSO
description
Transcript of Tugas Kelompok DBSO
TUGAS DESAIN BENTUK SEDIAAN OBAT 1
Nama : 1. Rizka Della Amelinda
2. Fitri Fadhilah
3. Biyadika Dhigtsan F. (13613146)
4. Yulvera Monica Selvy (13613147)
5. Abu Yazid Al Bastomy (13613148)
6. Rinta Arifatul Kholidah (13613150)
Kelas : B
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
2015
1. Zat Aktif : Kloramfenikol Palmitat
Bentuk Sediaan : Oral emulsi
Target Pasien : Dewasa dan anak-anak
Kekuatan Sediaan : 125 mg/ 5 mL
Pemerian : Serbuk hablur halus, licin, putih, bau lemah,rasa tawar
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, larut dalam 45 bagian etanol (95%)p,
dalam 6 bagian kloroform p, dan dalam 14 bagian eter p
Khasiat : antibiotik
Data stabilitas kimia
Cahaya : Tidak stabil terhadap cahaya
pH : Stabil terhadap perubahan pH
Oksigen : Tidak stabil terhadap oksigen
Suhu : Stabil terhadap pemanasan
Air : Tidak stabil dalam air (kelarutan rendah dalam air)
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya
Formula
I. Chloramphenicol palmitate..........................2.5 g
Lutrol E 400 [1].........................................4.0 g
Cremophor RH 40 [1] ................................4.0 g
II. Sucrose, crystalline ...................................40.0 g
Water.......................................................40.0 g
III. Water..................................................ad 100 ml
Proses pembuatan :
a. Dilarutkan formula I pada suhu 70°C hingga mendapat larutan yang bening dan
didinginkan hingga suhunya 40 °C
b. Dilarutkan Sucrose, crystalline dalam air (pada formula II)
c. Dicampurkan Larutan B kedalam campuran A, dan diaduk hingga larut sempurna
d. Ditambahkan air hingga 100 mL dan dihomogenkan
Alasan pemilihan basis dan bentuk sediaan
Karena kloramfenikol palmitat kelarutannya sangat rendah dalam air, maka sediaan
dibuat dalam bentuk emulsi. Selain itu, rasanya yang tawar akan ditutup dengan pemanis
berupa sukrosa.
2. Zat Aktif : Kloramfenikol Base
Bentuk Sediaan : Cream
Target Pasien : Dewasa dan anak-anak
Kekuatan Sediaan : 2%
Data stabilitas kimia
Cahaya : Terurai oleh cahaya
pH : Stabil pada pH 2-7, dan sangat tidak stabil dalam suasana basa
Oksigen : Tidak stabil terhadap oksigen
Suhu : Stabilitas baik pada suhu kamar (25°C)
Air : Kloramfenikol dalam media air adalah pemecahan hidrofilik pada
lingkungan amida
Formula
Kloramfenikol base...........2 g
Asam stearat…………….25 g
Adeps lanae………………5 g
Trietanolamin................1.5 g
Gliserin........................... 7 g
Aqua........................ad 100 g
Proses pembuatan :
a. Timbang bahan
b. Asam stearat + adeps lanae lebur di atas water bath sambil diaduk (Massa 1)
c. Trietanolamin dilarutkan dalam air panas (Massa 2)
d. Massa 2 selagi panas ditambahkan ke dalam Massa 1, aduk hingga homogen,
tambahkan gliserin aduk pelan-pelan hingga homogen
e. Timbang massa krim sebanyak 450 mg untuk pengenceran dan sebanyak 9.325 g
untuk basis krim
f. pada lumpang yang lain gerus kloramfenikol base dengan hasil pengenceran
prednisolon
g. Tambahkan basis krim secara bertahap sambil digerus homogen
h. Masukkan ke dalam tube dan diberi etiket biru
Alasan pemilihan basis dan bentuk sediaan
Karena Kloramfenikol sebagai zat aktif antimikroba mempunyai kelarutan yang rendah
dalam air dan dapat mengalami penurunan khasiat dalam jika dibuat dalam bentuk
larutan terutama apabila tidak didapar. Oleh sebab itu cara yang baik adalah
menggunakan dasar salep hidrokarbon menggunakan adeps lanae. Selain itu,rasa dari
kloramfenikol sangat pahit, sehingga dibuat sediaan topical.
3. Zat Aktif : Loratadine Base
Bentuk Sediaan : Suspensi oral
Target Pasien : Anak-anak usia 2 - 12 tahun
Kekuatan Sediaan : 5 mg/ 5 mL dalam botol 60 mL
Pemerian : bubuk putih atau hampir putih, bubuk kristal
Kelarutan : Tidak larut dalam air, tetapi mudah larut dalam alkohol, aseton dan
kloroform.
Data stabilitas kimia
Cahaya : Tidak stabil terhadap cahaya
pH : Tidak stabil terhadap perubahan pH
Oksigen : Stabil terhadap oksigen
Suhu : Tidak stabil terhadap pemanasan
Air : Relatif tidak stabil dalam air karena kelarutannya rendah
Formula
Loratadine base.........................................0,06 g
Lutrol F 127 [1].........................................3.0 g
Cremophor RH 40 [1] ................................3.6 g
Water......................................................92.2 g
Preservative................................................q.s.
Proses pembuatan :
a. Ditimbang semua bahan
b. Dilarutkan Lutrol F 127 dan Cremophor RH 40 dalam air pada suhu 40 ° C
c. Diaduk perlahan-lahan tambahkan loratadin, dan preservative
d. Dimasukkan dalam wadah
e. Digojog hingga terbentuk massa suspensi
Alasan pemilihan basis dan bentuk sediaan
Karena zat aktif yang digunakan bersifat tidak larut dalam air, maka dibuat sediaan
suspensi
4. Zat Aktif : Betamethason Valerate
Bentuk Sediaan : Gel
Target Pasien : Semua usia
Kekuatan Sediaan : 0,1%
Pemerian : Serbuk, putih sampai praktis putih; tidak berbau
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, mudah larut dalam aceton dan dalam
kloroform; larut dalam etanol; sukar larut dalam eter dan benzen.
Data stabilitas kimia
Cahaya : Tidak stabil terhadap cahaya
pH : stabil pada pH 4-5
Oksigen : Tidak stabil terhadap oksigen
Suhu : Stabil terhadap panas (suhu tinggi)
Air : Tidak stabil terhadap air (praktis tidak larut dalam air)
Formula
I. Betamethasone valerate ............................0.1 g
Ethanol 96%.............................................10.0 g
Propylene glycol [1] ................................20.0 g
II. Lutrol F 127 [1]........................................22.0 g
Water........................................................47.0 g
Proses pembuatan :
a. Ditimbang semua bahan
b. Dipanaskan propilen glikol (pada suhu 80°C), dilarutkan Betamethasone valerate,
kemudian ditambahkan ethanol
c. Dilarutkan Lutrol F 127 dalam air
d. Dicampurkan larutan B dan C
e. Diaduk dan dipertahankan hingga gelembung udara pada gel menghilang
Alasan pemilihan basis dan bentuk sediaan
Karena betamethason valerate mempunyai khasiat sebagai kortikosteroid topikal aktif
yang menghasilkan respon yang cepat dengan absorbsi melalui kulit jika dibentuk
dalam sediaan gel
5. Zat Aktif : Cefadroxil
Bentuk Sediaan : Suspensi kering (Dry Suspension)
Target Pasien : Dewasa dan anak-anak
Kekuatan Sediaan : 125 mg/ 5 mL dalam botol 60 mL
Data stabilitas kimia
Cahaya : Tidak stabil terhadap cahaya
pH : mempunyai pH 5,5-7,4
Oksigen : Tidak stabil terhadap oksigen
Suhu : Stabil pada penyimpanan suhu kamar
Air : Tidak stabil terhadap air (cincin beta laktam dapat terhidrolisis oleh
air)
Formula
Cefadroxil……………….125mg/5mL
CMC Na………………….…1,5 g
Sorbitol………………..…..….5 g
PVP………………………..….1 g
Na benzoat………….………0,1 g
Sunsset Yellow …..………0,025g
Orange essence…….….….0,025g
Aerosil…………….………..0,1 g
Etanol…………..…………...q.s
Proses pembuatan :
a. Alat dan bahan disiapkan
b. Bahan-bahan obat yang diperlukan ditimbang , botol 60 ml dikalibrasi
c. Cefadroxil dimasukkan kedalam lumpang digerus ad halus
d. Ditambahkan CMC Na , digerus hingga homogen
e. Ditambahkan Natrium Benzoat digerus hingga homogen
f. Ditambahkan Sunsset Yellow dan Orange Essens kedalam campuran serbuk, digerus
hingga homogen. Ditambahkan Aerosil, digerus hingga homogen. Ditambahkan Sorbitol,
digerus ad homogen.
g. Campuran homogen dimasukkan ke dalam baskom dan ditambahkan PVP sambil diaduk
hingga rata. Diteteskan dengan etanol. Dicampur hingga terbentuk massa yang kompak
yang dapat digranulasi
h. Massa yang telah terbentuk diayak dengan pengayak No.14, kemudian dikeringkan di
oven (suhu ±70ºC) , kemudian diayak lagi dengan ayakan No.16.
i. Granul ditimbang dan dimasukkan ke dalam wadah
Alasan pemilihan basis dan bentuk sediaan
Karena cefadroxil mempunyai struktur beta laktam, jika dibuat sediaan yang
mengandung air maka akan terhidrolisis. Selain itu Cefadroxil stabil dalam asam
lambung dan diabsorpsi dengan baik setelah pemberian oral. Maka dibuat sediaan oral
6. Zat Aktif : Hydrocortisone
Bentuk Sediaan : Cream
Target Pasien : semua usia
Kekuatan Sediaan : 1%
Pemerian : Kristal bubuk. putih atau hampir putih, polimorfisme.
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air; sedikit larut dalam alkohol dan aseton;
sedikit larut dalam diklorometana.
Data stabilitas kimia
Cahaya : Tidak stabil terhadap cahaya
pH : Relatif stabil terhadap perubahan pH
Oksigen : Tidak stabil terhadap udara
Suhu : Stabil pada suhu kamar (25°C), penyimpanan diijinkan antara 15°C
dan 30°C.
Air : Tidak stabil terhadap air (kelarutan rendah dalam air)
Formula
I. Cetylstearyl alcohol...................................7.0 g
Cremophor A 6 [1]....................................1.5 g
Cremophor A 25 [1]..................................1.5 g
Liquid paraffin .......................................12.0 g
Sodium benzoate.......................................0.2 g
II. Water.....................................................68.8 g
III. Propylene glycol [1] .................................8.0 g
Hydrocortisone..........................................1.0 g
Proses pembuatan :
a. Dipanaskan campuran I dan air II secara terpisah dengan suhu sekitar 80 ° C
b. Ditambahkan air II dalam campuran A (pada formula I) dengan pengadukan yang
kuat (massa B)
c. Dilarutkan hydrocortisone dalam propilen glikol yang telah dipanaskan (massa C)
d. Dicampurkan massa B dan C, diaduk terus menerus hingga suhunya mencapai suhu
kamar (25°C)
Alasan pemilihan basis dan bentuk sediaan
Karena zat aktif yang digunakan praktis tidak larut dalam air sehingga dibentuk dalam
sediaan krim. Hydrocortisone merupakan kortikosteroid topikal sebagai efek anti-inflamasi,
anti-alergi dan antipruritus pada penyakit kulit yang menggunakan basis hidrokarbon, dengan
maksud untuk memperpanjang kontak dengan kulit dan bertindak sebagai pembalut/penutup.
Digunakan basis Cremophor sebagai emulsifying agent karena tidak ada inkompatibel
dengan bahan yang lain.
7. Zat Aktif : Eritromisin Base
Bentuk Sediaan : Gel
Target Pasien : Dewasa
Kekuatan Sediaan : 1%
Formula
I. Erythromycin base.......................................1 g
Lutrol E 400 [1]..........................................20 g
Propylene glycol [1] ..................................20 g
II. Lutrol F 127 [1]..........................................20 g
III. Water..........................................................39 g
Data stabilitas kimia
Cahaya : Tidak stabil terhadap cahaya
pH : Stabil dalam pH 8-10,5
Oksigen : Tidak stabil terhadap oksigen
Suhu : Stabilitas berkurang lambat pada suhu kamar, berkurang cepat pada
suhu diatas atau sama dengan 60 °C.
Air : Kurang stabil dalam air
Proses pembuatan :
a. Ditimbang semua bahan
b. Dilarutkan Erythromycin base dan Lutrol E 400 dalam Propylene glycol yang telah
dipanaskan
c. Dilarutkan Lutrol F 127 dalam air (III)
d. Dicampurkan B dan C, diaduk hingga gelembung udaranya hilang
e. Dimasukkan dalam wadah
Alasan pemilihan basis dan bentuk sediaan
Karena eritromisin base dapat mengiritasi lambung jika diberikan secara per oral. Selain
itu eritromisin base mempunyai khasiat untuk mengobati jerawat secara topikal,
terutama bentuk inflamasi dengan papula dan pustula. Digunakan Lutrol sebagai gelling
agent karena Lutrol tidak mempunyai inkompatibilitas dengan bahan yang lain.
8. Zat Aktif : Eritromisin ethylsuccinate
Bentuk Sediaan : Dry suspensi
Target Pasien : Dewasa dan anak-anak
Kekuatan Sediaan : 200 mg/5 mL dalam botol 60 mL
Pemerian : serbuk kristal ,putih atau agak kuning, hampir tidak berasa, Tidak
berbau atau hampir tidak berbau.
Kelarutan : sangat sedikit larut dalam air, mudah larut dalam alkohol, kloroform
dan cairan makrogol.
Data stabilitas kimia
Cahaya : Tidak stabil terhadap cahaya
pH : Stabil pada pH 7-9 untuk suspensi oral (dry suspensi)
Udara : Tidak stabil terhadap udara
Suhu : Eritromisin etil suksinat setelah direkonstitusi dapat bertahan kurang
dari 10 hari dan harus dimpan di lemari es
Air : Tidak stabil terhadap air
Formula
Eritromisin etilsuksinat……….4 g
CMC Na………………………1 g
Sorbitol……………………….5 g
Nipagin……………………0,05 g
PVP…………………………..1 g
Strawberry essence…....…...0,2 g
Eritrosin…………………..0,05 g
Etanol……………………...5 mL
Aerosil……………………..0,1 g
Proses pembuatan :
Formula (Granulasi)
a. Alat dan bahan disiapkan.
b. Bahan-bahan ditimbang. Botol dikalibrasi 60 ml.
c. Digerus masing-masing bahan.
d. Eritromisin etilsuksinat dimasukkan ke dalam lumpang digerus sampai halus
e. Eritromisin etilsuksinat ditambahkan CMC Na, Nipagin, eritrosin, dan strawberry
essence, kemudian digerus sampai homogen
f. Campuran homogen dimasukkan ke dalam baskom dan ditambahkan PVP sambil diaduk
hingga rata. Diteteskan dengan etanol, dan dibentuk massa yang kompak.
g. Massa yang telah terbentuk diayak dengan pengayak No.14, kemudian dikeringkan di
oven (suhu ±70ºC) , kemudian diayak lagi dengan ayakan No.16.
h. Granul ditimbang sebanyak 6,93 gram dimasukkan ke dalam wadah,
Penyimpanan : Simpan di tempat sejuk (15°- 25°C) dan kering, terlindung
dari cahaya.
Alasan pemilihan basis dan bentuk sediaan
Karena Suspensi mudah penggunaannya terhadap anak-anak, bayi, dan juga untuk orang
dewasa yang sukar menelan tablet atau kapsul. Suspensi juga dapat diberi zat tambahan
untuk menutupi rasa tidak enak dari zat aktifnya, mudah diatur penyesuaian dosisnya
untuk anak. Selain itu Eritromisin etilsuksinat kelarutannya sangat rendah dalam air dan
sifatnya yang tidak stabil terhadap air maka dari itu dibuat dalam bentuk dry suspensi.
Dipilih basis NaCMC karena tidak ada inkompatibel dengan bahan lain.