Tugas Kel 5 Gejala-gejala Moneter Dalam Perekonomian

22
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penulisan Dalam kehidupan ekonomi terdapat hubungan antara jumlah uang yang beredar dengan jumlah barang yang diperdagangkan. Keseimbangan antara jumlah uang yang beredar dengan jumlah uang yang dibutuhkan harus diperhatikan. Apabila uang yang beredar di masyarakat kurang atau melampaui jumlah yang dibutuhkan untuk membeli barang-barang yang diperdagangkan, maka akan berpengaruh terhadap harga. Pada gejala moneter menurut Irving Fisher Equation dan beberapa agregate ekonomi makro, seperti inflasi dan defaluasi. Dalam suatu perekonomian akan dibahs mengenai efek dari mix policy (kebijaksanaan ganda), kebijaksanaan konstruktif dan kebijaksanaan yang ekspansif. Dalam kehidupan perekonomian sehari-hari, harga selalu berubah-ubah dari waktu ke waktu, adakalanya turun dan dapat juga naik, namun kecenderungan harga meningkat lebih besar dirasakan di berbagai Negara. Keadaan sepeti ini menunjukkan tidak keseimbangan jumlah uang yang beredar dibandingkan dengan barang yang beredar. 1

Transcript of Tugas Kel 5 Gejala-gejala Moneter Dalam Perekonomian

Page 1: Tugas Kel 5 Gejala-gejala Moneter Dalam Perekonomian

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penulisan

Dalam kehidupan ekonomi terdapat hubungan antara jumlah uang yang

beredar dengan jumlah barang yang diperdagangkan. Keseimbangan antara

jumlah uang yang beredar dengan jumlah uang yang dibutuhkan harus

diperhatikan. Apabila uang yang beredar di masyarakat kurang atau melampaui

jumlah yang dibutuhkan untuk membeli barang-barang yang diperdagangkan,

maka akan berpengaruh terhadap harga.

Pada gejala moneter menurut Irving Fisher Equation dan beberapa

agregate ekonomi makro, seperti inflasi dan defaluasi. Dalam suatu perekonomian

akan dibahs mengenai efek dari mix policy (kebijaksanaan ganda), kebijaksanaan

konstruktif dan kebijaksanaan yang ekspansif.

Dalam kehidupan perekonomian sehari-hari, harga selalu berubah-ubah

dari waktu ke waktu, adakalanya turun dan dapat juga naik, namun kecenderungan

harga meningkat lebih besar dirasakan di berbagai Negara. Keadaan sepeti ini

menunjukkan tidak keseimbangan jumlah uang yang beredar dibandingkan

dengan barang yang beredar.

Gejala meningkatnya harga merupakan kejadian yang umum di dalam

perekonomian suatu Negara yang disebut gejala inflasi. Namun, adakalanya

terjadi sebaliknya, yaitu masa-masa harga menurun yang disebut dengan masa

deflasi, walaupun kenyataannya lebih besar kecenderungan harga-harga naik

dibandingkan dengan merosotnya harga. Baik inflasi maupun deflasi merupakan

penyakit ekonomi yang kerap melanda suatu Negara dan akan mengakibatkan

terjadinya hambatan-hambatan dalam kegiatan ekonomi. Oleh karena itu, setiap

Negara berusaha untuk mengatasi naik-turunnya harga dengan berbagai kebijakan.

Oleh karena itu penulis membuat sebuah makalah yang berjudul “gejala

moneter dalam suatu perekonomian”. Makalah ini merupakan tugas kelompok

mata kuliah ekonomi moneter program studi pendidikan ekonomi semester tiga.

1

Page 2: Tugas Kel 5 Gejala-gejala Moneter Dalam Perekonomian

1.2 Identifikasi Masalah

Dari latar belakang penulisan di atas maka dapat diperoleh identifikasi

masalah sebagai berikut :

1. Apa yang dimaksud dengan Inflasi ?

2. Bagaimana peran pemerintah dalam usaha untuk mengatasi inflasi ?

3. Apa dampak inflasi terhadap perekonomian nasional dan masyarakat ?

1.3 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah tersebut, rumusan

masalah pada penulisan ini adalah “ apa saja kebijakan yang dilakukan dalam

usaha mengatasi dampak inflasi ? “.

1.4 Batasan Masalah

Tulisan ini membatasi permasalahan mengenai gejala moneter dalam suatu

perekonomian yang berkaitan dengan inflasi.

1.5 Tujuan Penulisan

Adapun yang menjadi tujuan dalam penulisan makalah ini adalah sebagai

berikut :

1. Untuk mengetahui gejala-gejala moneter dalam suatu perekonomian

seperti inflasi dan deflasi.

2. Untuk mengetahui dampak inflasi dan deflasi dalam suatu perekonomian.

3. Untuk mengetahui kebijakan-kebijakan pemerintah untuk mengatasi laju

inflasi dan deflasi.

4. Untuk mengetahui langkah-langkah penanggulangan inflasi.

1.6 Manfaat Penulisan

Penulisan makalah ini diharapkan dapat bermanfaat bagi penulis dan

pembaca :

1. Sebagai pengetahuan mengenai gejala-gejala moneter dalam suatu

perekonomian.

2

Page 3: Tugas Kel 5 Gejala-gejala Moneter Dalam Perekonomian

2. Sebagai pengetahuan mengenai pengertian inflasi dan deflasi serta

dampaknya terhadap suatu perekonomian.

3. Sebagai pengetahuan mengenai antisipasi pengelolaan keuangan dalam

kehidupan sehari-hari.

4. Sebagai pengetahuan penanggulangan dampak inflasi dan deflasi.

3

Page 4: Tugas Kel 5 Gejala-gejala Moneter Dalam Perekonomian

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Inflasi

Jika arus uang yang beredar dalam masyarakat melampaui arus barang,

sedangkan alat-alat produksi sudah dipergunakan sepenuhnya namun penambahan

barang tidak mengimbangi penambahan peredaran uang, harga-harga cenderung

naik dan daya beli uang menurun, maka terjadilah apa yang disebut inflasi.

Namun kenaikan harga satu-dua jenis barang saja belum bisa dikatakan inflasi,

kecuali bila kenaikan harga tersebut meluas pada sebagian besar harga-harga

lainnya. Demikian juga dengan kenaikan harga yang bersifat musiman misalnya,

kenaikan harga menjelang hari-hari besar seperti lebaran atau kenaikan harga

yang terjadi sekali saja tidak bisa dikatakan inflasi. Kenaikan harga semacam itu

tidak dianggap sebagai masalah ekonomi dan tidak memerlukan kebijakan khusus

untuk mengatatasinya.

Jadi inflasi adalah suatu keadaan yang mengakibatkan naiknya harga

secara umum dan terus menerus (continue). Dengan kata lain inflasi merupakan

proses menurunnya nilai uang secara continue. Inflasi merupakan proses suatu

peristiwa dan bukan tinggi rendahnya tingkat harga. Artinya, tingkat harga yang

dianggap tinggi belum menunjukkan inflasi, dianggap inflasi jika terjadi proses

kenaikan harga yang terus menerus dan saling pengaruh mempengaruhi.

Walaupun inflasi tidak secara otomatis menurunkan standar hidup, namun

inflasi tetap merupakan masalah, karena tiga alas an, yaitu :

1. Inflasi dapat menyebabkan penurunan efisiensi ekonomi.

2. Inflasi mengakibatkan redistribusi pendapatan di antaa anggota

masyarakat.

3. Inflasi dapat menyebabkan perubahan output dan kesempatan kerja.

2.2 Penggolongan Inflasi

1. Berdasarkan Asal Timbulnya Inflasi dibedakan menjadi dua :

4

Page 5: Tugas Kel 5 Gejala-gejala Moneter Dalam Perekonomian

Inflasi yang berasal dari dalam negeri, misalnya sebagai akibat terjadinya

defisit anggaran belanja yang dibiayai dengan cara mencetak uang baru

dan gagalnya pasar yang berakibat harga bahan makanan menjadi mahal.

Inflasi yang berasal dari luar negeri, yaitu inflasi sebagai akibat naikkya

harga barang impor. Hal ini terjadi akibat biaya produksi barang di luar

negeri tinggi atau adanya kenaikan tariff impor barang.

2. Berdasarkan cakupan pengaruh kenaikan harga

Jika terjadi kenaikan harga secara umum hanya berkaitan dengan beberapa

barang tertentu secara kontiniu disebut inflasi tertutup (closed inflation)

dan apabila kenaikan harga terjadi secara keseluruhan disebut inflasi

terbuka (open inflation), sedangkan apabila serangan inflasi demikian

hebatnya dan setiap saat harga-harga terus berubah dan meningkat

sehingga orang tidak dapat menahan uang lebih lama disebabkan nialai

uang terus merosot disebut inflasi yang tidak terkendali (hyper inflation).

3. Berdasarkan parah atau tidaknya inflasi

Berdasarkan parah tidaknya, inflasi dapat digolongkan :

Inflasi ringan (di bawah 10 % setahun)

Inflasi sedang (antara 10 % - 30 %)

Inflasi berat (antara 30 % - 100 %)

Inflasi tak terkendali (di atas 100%).

2.3 Sebab-Sebab Timbulnya inflasi

Tarikan Permintaaan

Bertambahnya permintaan terhadap barang-barang dan jasa-jasa

menyebabkan bertambahnya permintaan factor-faktor produksi.

Menigkatnya permintaan trhadap produksi menyebabkan harga factor-

faktor produksi meningkat. Jadi inflasi trjadi karena suatu kenaikan dalam

permintaan total sewaktu perekonomian yang bersangkutan berada dalam

situasi full employment.. infalsi yang ditimbulkan oleh pemintaan total

5

Page 6: Tugas Kel 5 Gejala-gejala Moneter Dalam Perekonomian

yang berlebihan sehingga terjadi perubahan pada tingkat harga dikenal

dengan istilah demand pull inflation.

Desakan Biaya (cosh push inflastion)

Biasanya pada batas demand pull inflation ada kecenderungan untuk

meningkatkan produksinya akibat meningkatnya permintaan dalam

masyarakat, akan tetapi kenaikan harga tersebut diikuti dengan

menurunnya omzet penjualan sebagai akibat kelesuan pasar sekalipun

harga meningkat namun pendapatan nyata berkurang karena penurunan

penawaran agregat. Contohnya bila panen raya petani gagal atau

penurunan penawaran minyak bumi akan menurunkan penawaran agregat

sehingga tingkat harga naik. Inflasi yang terjadi karena penurunan agregat

sering di sebut cost push inflation.

Inflasi Campuran

Inflasi campuran adalah inflasi yang terjadi disebabkan oleh kombinasi

(campuran) antara unsure inflasi terikan permintaan dan inflasi dorongan

biaya.

Inflasi Impor (imported Inflation)

Imported imflation adalah inflasi yang terjasi karena pengaruh inflasi dari

luar negeri. Hal ini terjadi sebagai akibat adanya perdagangan antar

Negara. Pengaruh ekonomi luar negeri dapat mempengaruhi ekonomi

dalam negeri misalnya suatu Negara sedang mengalami inflasi, kemudian

barang dari Negara tersebut dibutuhkan oleh Negara lain dan diimpor

maka barang tersebut menjadi lebih mahal.

Sebab-sebab timbulnya gejala Moneter :

1. Sektor Impor ekspor

Sebelumnya sudah dijelaskan, keseimbangan external balance (X-M) +

(Xs – Ms) + T = AD + AE dimana ekspor merupakan sumber penerimaan

devisa sedangkan impor merupakan sumber penerimaan devisa sedangkan

impor merupakan pengeluaran devisa.

6

Page 7: Tugas Kel 5 Gejala-gejala Moneter Dalam Perekonomian

- Jika ekspor lebih besar dari pada impor maka aka nada tekanan

inflasi karena semakin besarnya jumlah unag yang beedar (valuta

asing).

- Jika impor lebih besar dari ekspor maka akan terjadi deficit neraca

pembayaran. Bila pemerintah tidak berhasil menjalankan

kebijaksanaan eektif untuk mendorong ekspor dan tidak berhasil

membendung ekspor dan tidak berhasil membendung impor, maka

devaluasi sebagai salah satu alternative.

2. Devaluasi

Devaluasi adalah menurunkan nilai tukar mata uang sendiri terhadap mata

unag asing. Dalam hal inii ada keergantungan terhadap mata uang yang

dianggap kuat yaitu dollar amerika.

Akibat dari devaluasi :

- Devaluasi mengakibatkan harga jual barang impor relative lebih

mahal jika dibandingkan dengan harga jual produk local.

- Devaluasi membuat harga jual produk dalam negeri relative lebih

murah dibandingkan harga jual barang impor.

2.4 Cara-Cara Mengatasi Inflasi

Usaha mengatasi inflasi haruslah dimulai dar sebab-sebab terjadinya.

Inflasi supaya dapat dicari jalan keluarnya, yaitu bagaimana memecahkan masalah

inflasi atau bagaimana membebaskan masyarakat dari tekanan inflasi.

Beberapa ahli ekonomi, baik dari kaum klasik maupun Keynes menyetujui

bahwa inflasi tidak hanya ada kaitannya dengan jmlah uang yang beredar, tetapi

juga dengan jumlah barang dan jasa yang tersedia dalam perekonomian. Oleh

karena itu, untuk menanggulangi inflasi yang utama ialah bagaimana menekan

laju pertumbuhan jumlah uang yang beredar pula mengurangi jumlah uang yang

beredar. Untuk mencapai sasaran dalam mengatasinya ada 3 kebijakan yang dapat

ditempuh, yaitu kebijakan moneter, kebijakan fiscal, dan kebijakan non moneter

atau kebijakan riil.

7

Page 8: Tugas Kel 5 Gejala-gejala Moneter Dalam Perekonomian

1. Kebijakan Moneter

Kebijakan moneter adalah segala kebijakan pemerintah di bidang moneter

(keuangan) yang bertujuan menjaga kestabilan moneter untuk meningkatkan

kesejahteraan rakyat. Kebijakan moneter dilakukan melalui Bank Indonesia

sebagai bank Sentral. Kebijakan moneter tersebut adalah sebagai berikut :

Politik Diskonto terhadap bank umum

Bank Indonesia memerintahkan bank umum agar mengurangi atau

mempersempit pemberian kredit kepada masyarakat dengan cara

menaikkan bunga pengaman sehingga uang yang beredar akan menurun.

Politik Pasar Terbuka

Bank Indonesia akan menjula surat-surat berharga seperti obligasi ke pasar

modal. Apabila surat berharga ini terjual, maka uang masyarakat dari

peredaran akan masuk ke bank sentral sehingga uang yang beredar akan

berkurang.

Menaikkan Cash Ratio

Untuk mempengaruhi jumlah uang yang beredar bank sentral dapat

mengubah-ubah besarnya kas ratio. Bank sentral pada umumnya

menentukan angka banding minimum antara uang tunai dengan kewajiban

giral bank. Angka banding tersebut biasa disebut minimum cash ratio. Bila

pemerintah menurunkan minimum kas ratio maka uang tunai yang sama

bank dapat menciptakan uang lebih banyak dari jumlah sebelumnya,

sebaliknya jika pemerintah menghendaki mengurangi jumlah unag yang

beredar pemerintah akan menaikkan minimum kas ratio bank, supaya uang

tertahan di kas lebih banyak.

Kebijakan kredit

Kebijakan kredit dapat dilakukan dengan cara pemberian kredit secara

selektif. Bank sentral (BI) berusaha mempengaruhi bank-bank umum

dalam hal aturan pemberian kredit kepada nasabah.

2. Kebijakan Fiskal

8

Page 9: Tugas Kel 5 Gejala-gejala Moneter Dalam Perekonomian

Kebijakan ini dilakukan oleh pemerintah sejalan dengan kebijakan

moneter : ada 3 (tiga) cara yang dilakukan sebagai berikut :

Mengatur Penerimaan dan Pengeluaran Pemerintah

Inflasi dapat timbul dari sektor swasta dan sektor pemerintah. Apabila

sektor swasta dapat dibendung pengeluarannya dengan menerapkan politik

moneter, maka pemerintah harus bersedia menekan anggaran

pengeluarannya.

Menaikkan Tarif Pajak

Jika tarif pajak dinaikkan tentu uang yang dibelanjakan oleh masyarakat

semakin berkurang sehingga harga akan turun. Tentu saja pemerintah

perlu pula mempertimbangkan golongan masyarakat mana yang harus

dinaikkan pajaknya agar tidak terjadi ketimpangan.

Mengadakan pinjaman pemerintah

Pelaksanaannya dapat dilakukan secara otomatis tanpa kompromi terlebih

dahulu, misalnya agar uang tidak terlalu banyak beredar, pemerintah

menerapkan kebijakan memotong sekian persen dari gaji pegawai negeri

contohnya pemerintah pinjam pada masa orde lama.

3. Kebijakan Non Moneter (Kebijakan Riil)

Kebijakan ini bisa ditempuh dengan cara berikut :

Menaikkan Hasil Produksi

Dengan meningkatnya hasil produksi berarti tingkat konsumsi akan

bertambah, cara ini akan menambah uang beredar.

Kebijakan Upah

Pemerintah menganjurkan kepada serikat-serikat buruh untuk tidak

menuntut kenaikan upah selagi masih inflasi.

Pengawasan Harga

Agar harga barang tidak selalu naik, pemerintah dapat melakukan

pengawasan dan kalau perlu menerapkan harga. Pengawasan yang tidak

intensif dapat menimbulkan pasar gelap (black market).

9

Page 10: Tugas Kel 5 Gejala-gejala Moneter Dalam Perekonomian

2.5 Hubungan antara Inflasi dengan Penganguran

Terdapat suatu trade-off antara inflasi dan tingkat penganguran, yaitu bila

tingakt pengangguran tinggi laju inflasi rendah, sedangkan bila tingkat

pengangguran endah, laju inflasi tinggi (A.W Philips tahun 1958).

Tingkat upah akan naik dengan tajam apabila tingkat pengangguran rendah

karena apabila tingakt pengangguran rendah karena bila tidak banyak orang

menganggur, perusahaan akan sulit untuk mendapatkan tenaga kerja yang

dibutuhkan, sebaliknya bila tingkat pengangguran tinggi, maka pekerjaan akan

sulit didapat, dan perusahaan akan mudah mengisi lowongan kerja yang ada tanpa

harus menaikkan upah bahkan tingakt upah dapat saja turun karena para pencari

kerja akan bersaing satu sama lainnya untuk mendapatkan pekerjaan langka.

2.6 Dampak Inflasi

1. Dampak inflasi Bagi Perekonomian Nasional

Investasi berkurang

Mendorong tingkat bunga

Mendorong penanam modal yang bersifat spekulatif

Menimbulkan kegagalan pelaksanaan pembangunan

Menimbulkan ketidakpastian keadaaan ekonomi masa yang akan dating

Menyebabkan daya saing produk nasional berkurang

Menimbulkan defisit neraca pembayaran

Merosotnya tingakt kehidupan dan kesejahteraan masyarakat.

2. Dampak inflasi bagi masyarakat

Inflasi dapat menimbulkan hal-hal berikut ini :

Pengaruh negative bagi bagi mereka yang memiliki uang secara nominal

tetap.

Debitur akan diuntungkan sementara kreditur akan mengalami kerugian.

Memperbesar kesenjangan distribusi pendapatan

Menguntungkan para spekulan

Mempengaruhu para pedangang/industriawan/pengusaha.

10

Page 11: Tugas Kel 5 Gejala-gejala Moneter Dalam Perekonomian

2.7 Deflasi

Deflasi adalah kebalikan dari inflasi. Deflasi ditandai oleh kegiatan

produksi yang merosot, kesempatan kerja berkurang, harga-harga secara

keseluruhan turun secara terus-menerus atau suatu keadaan yang menyatakan nilai

uang meningkat. Dalam keadaan deflasi, arus uang lebih sedikit (berkurang) jika

dibandingkan dengan arus barang sehingga harga barang secara keseluruhan

turun.

Deflasi memberikan dampak perekonomian sebagai berikut :

Pengusaha kurang berminat untuk memproduksi barang karena harga yang

terus turun.

Kesempatan kerja berkurang disebabkan terjadinya pemutusan hubungan

kerja.

Pajak-pajak tidak dapat ditarik oleh Negara.

Kegiatan perekonomian secaa keseluruhan mengalami kemunduran.

Cara mengatasi deflasi adalah dengan jalan menambah jumlah uang yang

beredar di masyarakat dengan cara berikut :

Pemerintah menambah pembelanjaan.

Masyarakat menambah pengeluarannya, baik untuk konsumsi maupun

investasi.

BAB III

11

Page 12: Tugas Kel 5 Gejala-gejala Moneter Dalam Perekonomian

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari hasil pembahasan di atas dapar disimpulkan hal-hal sebagai berikut :

1. inflasi adalah suatu keadaan yang mengakibatkan naiknya harga secara

umum dan terus menerus (continue). Dengan kata lain inflasi merupakan

proses menurunnya nilai uang secara continue.

2. Berdasarkan asal timbulnya inflasi berasal dari dalam negeri dan luar

negeri.

3. Tingkatan inflasi (ringan, sedang, berat, dan tak terkendali).

4. Sebab-sebab timbulnya inflasi karena dari tarikan permintaan, desakan

biaya, inflasi campuran, dan inflasi impor (imported inflation).

5. Cara-cara mengatasi inflasi ada tiga (kebijakan moneter, kebijakan fiscal,

dan kebijakan non moneter).

6. Terdapat trade off antara inflasi dan tingakt pengangguran.

7. Inflasi berdampak terhadap perekonomian nasional dan pada masyarakat

pada umumnya.

8. Deflasi adalah kebalikan dari inflasi. Deflasi ditandai oleh kegiatan

produksi yang merosot, kesempatan kerja berkurang, harga-harga secara

keseluruhan turun secara terus-menerus atau suatu keadaan yang

menyatakan nilai uang meningkat.

3.2 Saran

Dari kesimpulan di atas dapat disarankan berupa :

1. Inflasi dapat berdampak pada masyarakat untuk itu diharapkan mulai saat

ini dapat berinvestasi dan menabung untuk masa depan.

2. Untuk mengatasi masalah keuangan diharapkan untuk bisa melakukan

pengeluaran yang dibutuhkan saja/tidak boros.

3. Bagi pelaku usaha disarankan untuk dapat bekerja sama dengan badan

usaha lain agar kerugian dapat ditanggung bersama.

GEJALA MONETER

12

Page 13: Tugas Kel 5 Gejala-gejala Moneter Dalam Perekonomian

DALAM SUATU PEREKONOMIAN

TUGAS MATA KULIAH EKONOMI MONETER ( EKO 306 )

Dosen Pengampu : Drs. H. Arpizal, M.Pd

Disusun Oleh :

Kelompok V

1. Dwi Lestari (A1A1080 )

2. Hermansyah (A1A1080 )

3. Lydiana Rizki. S (A1A1080 )

4. Ririn Ariani (A1A1080 )

5. Robin Pratama (A1A108030)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2009

KATA PENGANTAR

13

Page 14: Tugas Kel 5 Gejala-gejala Moneter Dalam Perekonomian

وبركاته الله ورحمة عليكم السالم

Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam atas rahmat dan hidayah-Nya,

sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah kelompok pada mata kuliah

Ekonomi Moneter. Yang membahas tentang “ Gejala moneter Dalam Suatu

Perekonomian “.

Shalawat serta salam sejahtera semoga senantiasa terlimpahkan keharibaan

junjungan Nabi besar Muhammad SAW beserta seluruh keluarganya dan para

sahabatnya serta para pengikutnya hingga akhir zaman.

Tersusunnya makalah ini berkat usaha saya, dan saya ucapkan terima kasih

kepada dosen mata kuliah Ekonomi moneter Bapak Drs. H. Arpizal, M.Pd yang

telah memberikan penjelasan dan pengarahan kepada saya. Saya menyadari masih

banyak kekurangan dalam pembuatan makalah ini, oleh karena itu saya

mengharapkan saran dan kritiknya agar demi kesempurnaan makalah yang saya

buat selanjutnya.

Semoga makalah yang saya buat bermanfaat bagi saya khususnya dan para

pembacanya.

Jambi, Oktober 2009

Penulis

DAFTAR ISI

14

ii

Page 15: Tugas Kel 5 Gejala-gejala Moneter Dalam Perekonomian

HALAMAN JUDUL................................................................................. i

KATA PENGANTAR............................................................................... ii

DAFTAR ISI............................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................ 1

1.1 Latar Belakang Penulisan........................................................ 1

1.2 Identifikasi Masalah................................................................. 2

1.3 Perumusan Masalah................................................................. 2

1.4 Batasan Masalah...................................................................... 2

1.5 Tujuan Penulisan...................................................................... 2

1.6 Manfaat Penulisan.................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN......................................................................... 4

2.1 Pengertian Inflasi..................................................................... 4

2.2 Penggolongan Inflasi............................................................... 4

2.3 Sebab-Sebab Timbulnya Inflasi............................................... 5

2.4 Cara-Cara Mengatasi Inflasi.................................................... 7

2.5 Hubungan Antara Inflasi Dan tingkat Pengangguran.............. 10

2.6 Dampak Inflasi......................................................................... 10

2.7 Deflasi...................................................................................... 11

BAB III PENUTUP................................................................................. 12

4.1 Kesimpulan.............................................................................. 12

4.2 Saran........................................................................................ 12

15

iii