Tugas K3 Organisasi Perlengkapan DLL.docx

download Tugas K3 Organisasi Perlengkapan DLL.docx

of 27

Transcript of Tugas K3 Organisasi Perlengkapan DLL.docx

  • 8/10/2019 Tugas K3 Organisasi Perlengkapan DLL.docx

    1/27

    1

    Organisasi dan Perlengkapan K3

    Secara umum ada empat bentuk organisasi pengelola keselamatan dan

    kesehatan kerja yang diterapkan dalam usaha pertambangan atau pun usaha

    lainnya, yakni :

    1) Safety Department

    Model organisasi ini memberikan kedudukan khusus kepada bagian

    keselamatan kerja (seafety department) sebagai subsistem organisasi

    perusahaan untuk mengurusi segala hal yang berhubungan dengan

    keselamatan dan kesehatan kerja dalam perusahaan.Untuk dapat

    melaksanakan tugas-tugas organisasi, mestinya personil safety department

    terdiri dari orang-orang yang punya percekapan teknik dan praktis tentang

    keselamatan dan kesehatan kerja (setifikasi khusu safety).. Secara umum

    tugas dari staf department adalah :

    o Memberikan petunjuk teknik dan praktis tentang keselamatan dan

    kesehatan kerja.

    o Melakukan isnpeksi penerapan norma keselamtan dan kesehatan kerja oleh

    para pekerja dibawah pimpinananya.

    o

    Melakukan pengusutan tentang sebab-sebab kecelakaan.o Mencatat statistik kecelakaan yang terjadi pada perusahaan.

    o Membuat laporan tentang keselamatan dan kesehatan kerja.

    2) Safety Committee

    Komite keselamatan kerja (Safety Committee) merupakan suatu forum

    rapat para pimmpinan tingkat atas mengenai masalah keselamatan dan

    kesehatan kerja. Biasanya komite diketuai oleh pimpinan tertinggi ( Kuasa

    Direksi/General Manager) dan sekretarisnya adalah Kepala bagian

    keselamatan dari kesehatan kerja serta anggotanya terdiri dari kepala-kepaladinas/ anager dan kepala bagian Superintendent, sehingga keputusan yang

    dikeluarkann mempunyai kekuatan moral dan dilaksanakan.Tugas Safety

    Committer antara lain :

    o Menetapkan kebijaksanaan perusahaan, pengarahan dan pedoman untuk

    rencana keselamatan dan kesehatan kerja (corporate level).

    o Mempelajari usulan proses, fasilitas dan peralatan baru safety (technical

    level).

    o Menilai dan mengevaluasi segi penerapann norma keselamatan dan

    kesehatan kerja dan tata cara kerja standar (management level).

  • 8/10/2019 Tugas K3 Organisasi Perlengkapan DLL.docx

    2/27

    2

    o Mengusut, memeriksa, dan melaporkan setiap tindakan dan kondisi tidak

    aman dari masing-masing bagian dan mengusulkan tindakan koreksi

    (supervisory-in-plant level).

    3) Bagian Personalia

    Pada sistem organisasi ini penanganan masalah keselamatan dan

    kesehatan kerja tidak dilakukan oleh suatu badan khusus, tetapi oleh bagian

    personalia.Tugas dari bagian ini sama dengan tugas staf safety department,

    yakni antara lain :

    o Memberikan petunjuk teknik dan praktis kepada pekerja tentang

    keselamatan dan kesehatan kerja.

    o Melakukan onspeksi penerapan norma keselamatan dan kesehatan kerja.

    o

    Melakukan pengusutan sebab-sebab kecelakaan.o Mencatat data statistik kecelakaan kerja.

    o Membuat laporan tentang keselamatan dan kesehatan kerja.

    Model manajeman pengelolaan seperti ini biasanya hasil kerjanya kurang

    memuaskan, kerena terkesan keselamatan dan kesehatan kerja diurus secara

    sambilan.

    4) Organisasi staf dan garis

    Organisasi perusahaan tambang yang berbentuk staf dan garis memberi

    tugas tambahan kepada staf yang ada pada posisi pengawas untuk terjun

    langsung dalam menangani keselamatan dan kesehatan kerja di bidang

    masing-masing.

    Seorang staf dalam organisasi ini haruslah mempunyai sertifikasi khusus,

    motivasi tinggi, pengetahuan, dan pengalaman yang cukup dalam masalah

    keselamatan dan kesehatan kerja. Mereka bertugas :

    o Memberikan contoh langsung (mendemonstrasikan) cara dan kebiasaan

    kerja yang aman.

    o Mengamati dan mengoreksi tindakan dan kondisi tidak aman.

    o Membangkitkankan dan memilhara minat sert partisipasi anak buahnya

    dalam penerpan norma keselamatan dan kesehatan kerja.o Membuat laporan keselamatan dan kesehatan kerja.

    Staf and line organization menetapkan bahwa keselamatan dan kesehatan

    kerja merupakan tanggung jawab penuh organisasi dan aspek keselamatan

    dan kesehatan kerja adalah merupakan bagian integral dari kegiatan produksi.

  • 8/10/2019 Tugas K3 Organisasi Perlengkapan DLL.docx

    3/27

    3

    Organisasi Penanganan K-3

    Penanganan K-3 adalah tanggung jawab seluruh individual yang terlibat didalam perusahaan, namun secara struktural perlu dibentuk Bagian K3 dan

    Lingkungan, dimanaKepala Bagian-nya diposisikan sebagai Wakil Kepala

    Teknik Tambang yang langsung bertanggung jawab kepada General

    Manager sebagaiKepala Teknik Tambang. Bagian tersebut selain melakukan

    inspeksi juga sebagai evaluatordan bersifat administratif, dengan tugas :

    a) Mengumpulkan data dan mencatat rincian dari setiap kejadian kecelakaan dan

    menganalisanya

    b) Mengumpulkan data kegiatan dan lokasi yang berpotensi bahaya dan

    membuat Standart Operation Procedure(SOP) yang aman untuk bekerja

    pada kegiatan tersebut.

    c) Membuat peraturan dan petunjuk keselamatan dan kesehatan kerja terhadap

    seluruh pekerja.

    d) Mengkoordinir pertemuan-pertemuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

    e) Melakukan evaluasi terhadap seluruh kegiatan keselamatan dan kesehatan

    kerja.

    Untuk mewujudkan pelaksanaan program Keselamatan dan Kesehatan

    Kerja (K3), perusahaan membentuk organisasi dan menunjuk personil yang

    bertanggungjawab atas keberhasilan pelaksanaan program K3 tersebut. Wadah

    organisasi tersebut adalah: Kepala Teknik Tambang (KTT).

    Pengawas operasional.

    Pengawas teknik.

    Petugas K3 (safety officer).

    Komite K3 (safety committee).

    Pada pelaksanaan operasionalnya nanti, Perusahaan akan menempatkan

    orang-orang yang menguasai operasional penambangan dengan tujuan agar

    implementasi aturan Keselamatan dan Kesehatan Kerja ini dapat berjalan dengan

    baik.Selain organisasi yang bersifat struktural terdapat organisasi yang

    bersifat fungsional atau sering disebut Safety Committeeyaitu tempat berkumpul

    dari beberapa department didalam struktur organisasi. Komitee ini secara berkala

    melakukan inspeksi dan evaluasi.

    Elemen program K3 adalah sebagai berikut :

    a. Kepemimpinan & Administrasi

    b. Inspeksi dan Perawatan

    c. Prosedur dan Analisa Pekerjaan

    d. Investigasi Kecelakaan/Insiden

    e. Observasi pekerjaan

  • 8/10/2019 Tugas K3 Organisasi Perlengkapan DLL.docx

    4/27

  • 8/10/2019 Tugas K3 Organisasi Perlengkapan DLL.docx

    5/27

    5

    a. Membuat peraturan perusahaan

    Berdasarkan Kep Men No.555.K disebutkan bahwa Kepala Inspeksi

    Tambang harus menerbitkan sekurang-kurangnya 12 pedoman teknis. Selain

    itu juga membuat peraturan perusahaan atau pedoman-pedomankerja dan

    operasi berupa SOP (Standart Operation Procedure) yang khusus

    menyangkut keselamatan dan kesehatan kerja sesuai dengan peraturan

    pemerintah tentang masalah ini.

    Jadi dukungan manajemen terhadap keberhasilan dari pengelolaan

    keselamatan dan kesehatan kerja sangat menentukan, karena bagaimanapun

    baiknya suatu organisasi dengan program keselamatan kerja yang baik pula,

    tidak akan berhasil tanpa dukungan dari manajemen. Dukungan dari

    manajemen dapat dibuat dengan tertulis bahwa manajemen mempunyaikomitmen terhadap keselamatan dan kesehatan kerja, dan dukungan tersebut

    harus diikuti dengan penyediaan dana dan perhatian yang cukup.

    Peraturan perusahaan dapat bersifat umum dan khusus, Peraturan

    perusahaan yang bersifat umum berlaku untuk seluruh kegiatan yang ada,

    mulai dari lokasi penambangan, jalan angkut Batubara danstock pile.

    Peraturan yang bersifat khusus dibuat pada masing-masing kegiatan, karena

    masing-masing kegiatan tersebut memiliki potensi bahaya yang berbeda,

    sehingga harus dibuat peraturan khusus yang spesifik.

    b.

    Program pendidikan dan latihan dasar K3

    Program pendidikan dan pelatihan ini sangat diperlukan, agar pekerja

    dapat memahami bagaimana dan pentingnya untuk melakukan pekerjaannya

    dengan aman. Program pendidikan atau pelatihan, adalah untuk pekerja baru,

    pelatihan untuk pekerja dengan tugas baru dan pelatihan penyegaran untuk

    pekerja lama. Materi-materi yang biasa disampaikan dalam pelatihan ini

    adalah: membuat tata cara yang aman untuk melakukan pekerjaan,

    mengidentifikasi potensi bahaya yang ada dalam lingkungan kerja dan

    bagaimana cara pencegahan dan tindakan yang harus dilakukan untuk

    menghindari apabila bahaya tersebut terjadi. Program pendidikan danpelatihan akan dilaksanakan selama kegiatan tambang berlangsung.

    c. Perawatan peralatan kerja.

    Guna mencegah terjadinya kecelakaan, maka perlu dilakukan perawatan

    secara berkala terhadap semua peralatan yang dipergunakan. Peralatan

    pelindung diri, sebaiknya diberikan secara secara berkala dan dibatasi waktu

    pemakaiannya, untuk menjamin keefektifan alat ketika dipergunakan.

  • 8/10/2019 Tugas K3 Organisasi Perlengkapan DLL.docx

    6/27

    6

    d. Kesehatan kerja.

    Selain penggunaan peralatan dalam upaya perlindungan terhadap

    kecelakan, pemeriksaan kesehatan karyawan wajib dilakukan, baik pada awal

    mulai bekerja maupun secara berkala selama dinas kerja. Hal ini dapat

    mengurangi tingkat kecelakaan akibat penurunannya tingkat kesehatan

    pekerja dan karyawan. Rencana pelaksanaan kesehatan dan keselamatan kerja

    harus termasuk tetapi tidak terbatas pada hal-hal sebagai berikut :

    1. Tingkatan kewenangan dan tanggung jawab untuk kesehatan dan

    keselamatan kerja di organisasi.

    2. Detail program pelatihan dan induksi.

    3. Sistem pencatatan kesehatan & pengobatan

    4. Penilaian resiko.5. Prosedur operasional standar untuk daerah beresiko tinggi.

    6. Program pencanangan keselamatan kerja.

    7. Pengurus keselamatan kerja dan rapat.

    8. Waktu dan format untuk rapat toolboxkeselamatan kerja.

    9. Laporan Kecelakaan/bahaya dan prosedur investigasi.

    10. Analisa statistika keselamatan kerja.

    11. Program audit & inspeksi keselamatan kerja.

    12. Pencanangan dan pengawasan kesehatan.

    13. Persyaratan keselamatan kerja.

    14. Kebijakan peralatan keselamatan.

    15. Analisa pekerjaan keselamatan kerja.

    16. Perizinan.

    e. Pengawasan

    Pengawasan dilakukan secara aktif dan berjenjang mulai dari pekerja di

    lapangan sampai manajer sehingga efektif dan kondisi aman dari suatu

    kegiatan akan terjaga terus. Selain itu juga dilakukan pengawasan silang,

    karena sering terjadi pengawas dan pekerja disuatu bagian tertentu menjadi

    terbiasa dan tidak menyadari akan adanya suatu potensi bahaya. Pengawasansilang diharapkan akan dapat menemukan hal-hal seperti ini dan harus segera

    dikoreksi.

    f. Evaluasi program.

    Perbaikan dan peningkatan program K3 Apabila menurut penilaian

    Inspektur Tambang tingkat kecelakaan cukup memprihatinkan yang

    penyebabnya diduga berkaitan dengan lemahnya program K3 perusahaan

    tersebut. Tim Evaluasi, yang anggotanya terdiri dari beberapa inspektur

  • 8/10/2019 Tugas K3 Organisasi Perlengkapan DLL.docx

    7/27

    7

    tambang akan mengevaluasi, memperbaiki, dan meningkatkan program K3

    dari perusahaan yang bersangkutan.

    Tabel 1. Peralatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

    No. Lokasi Peralatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

    1 Tambang a)Helm pengaman / Safety helmet

    b)Sepatu pengaman / Safety shoes

    c)Kacamata/ Sunglasses

    d)Sarung tangan kuli t/ leather gloves

    e)

    Masker + ear plug

    f)Reflector vest

    g)Pemadam api

    h)

    Bendera tanda kendaraani) Kotak P3K di setiap kendaraan tambang

    )

    Rambu lalu lintas

    2 Bengkel a)Helm pengaman / Safety helmet

    b)Sepatu pengaman / Safety shoes

    c)Kacamata/ Sunglasses

    d)Sarung tangan kulit / leather gloves

    e)Masker + ear plug

    f) Penampung minyak pelumas bekas

    g)

    Penampung besi-besi / suku cadang bekas

    h)

    Pemadam apii) Kotak P3K

    ) Pembersih tumpahan minyak

    3 Gudang

    Suku

    Cadang

    a)Helm pengaman / Safety helmet

    b)

    Sepatu pengaman / Safety shoes

    c)Sarung tangan kulit / leather gloves

    d)

    Pemadam api

    e)Kotak P3K

    4 InstalasiPengolahan

    a)Helm pengaman / Safety helmetb)

    Sepatu pengaman / Safety shoes

    c)Sarung tangan kulit / leather gloves

    d)

    Masker + ear plug

    e) Jas laboratorium

    f) Pemadam api

    g)Kotak P3K

    5 Jalur Belt

    Conveyot

    a)Penutup belt conveyor

    b)

    Rambu-rambu keamanan

    c)Pagar pengaman

    d)

    Lampu penerangan

  • 8/10/2019 Tugas K3 Organisasi Perlengkapan DLL.docx

    8/27

    8

    e)Kabel pemutus aliran listrik darurat

    6 Jalanangkut dari

    tambang

    kestockpile

    instalasi

    pengolahan.

    a)

    Helm pengaman / Safety helmetb)

    Sepatu pengaman / Safety shoes

    c)Kacamata/ Sunglasses

    d)

    Sarung tangan kulit / leather gloves

    e)Masker + ear plug

    f)

    Bendera tanda kendaraan

    g)Rambu lalu lintas

    7 Pelabuhan a)Helm pengaman / Safety helmet

    b)

    Sepatu pengaman / Safety shoes

    c)Kacamata/ Sunglasses

    d)

    Sarung tangan kulit / leather glovese)Masker + ear plug

    f) Pemadam api

    g)

    Bendera tanda kendaraan

    h)Kotak P3K di setiap kendaraan tambang

    i)

    Rambu lalu lintas

    Tabel 2. Langkah-langkah Pelaksanaan K-3 Pertambangan

    No. Kegiatan Uraian

    1 Patroli

    Keamanan

    a)peninjauan / pengecekan untuk mengantisipasi

    kekurangan dan kondisi tidak aman

    b)penertiban sesuai peraturan K-3

    c)

    melaporkan secara lisan / tertulis kepada supervisor bagi

    pelanggar peraturan

    d)mengontrol batas kecepatan kendaraan tambang

    2 Inspeksi

    Keamanan

    a)cek kondisi pemadam api, mela-kukan inventarisasi dan

    pengisian kembali jika perlu

    b)

    cek kondisi fasilitas transportasic)cek kondisi fasilitas bengkel

    d)

    cek kondisi dan penataan gudang

    e)cek kondisi dan penataan camp utama dan lokasi kerja

    3 Diskusi

    Masalah

    Keselamatan

    a)masalah keselamatan pada setiap jam

    b)

    diskusi pagi, membantu dan memonitor realisasi diskusi

    pagi

    4 Kampanye

    Keselamatan

    a) secara pendekatan pribadi, pembe-lajaran, mengedarkan

    slogan, leaflet, dsb

    b)

    evaluasi

  • 8/10/2019 Tugas K3 Organisasi Perlengkapan DLL.docx

    9/27

    9

    5 Pelindung

    Keamanan

    a) inventarisasi Alat Pelindung Diri (APD)

    b)cek kelengkapan pengaman alat-alat

    c)

    cek kelengkapan rambu-rambud)melengkapi kekurangan

    6 Pemilihan

    Operator

    a)

    cek jenis peralatan

    7 Laporan

    Keamanan

    a) laporan kecelakaan tambang

    b)laporan bulanan

    c) laporan tahunan

    d)laporan pelatihan

    Rincian pengadaan peralatan pelindung diri (APD) dan peralatan

    kesehatan keselamatan kerja Untuk mendukung pelaksanaan Keselamatan dan

    Kesehatan Kerja (k-3), perusahaan melaksanakan hal-hal sebagai berikut:

    1.

    Klinik darurat (ruang P3K) disediakan disite. Klinik dikelola oleh paramedic

    untuk 24 jam selama masa produksi.

    2.

    Pemeriksaan kesehatanpre-employmentdilaksanakan sebagai bagian dari

    kriteria seleksi.

    3.

    Pemberian peralatan Alat Pelindung Diri (APD) pada karyawan bagian

    tambang dan workshopantara lain seperti :safety helmet, safety shoes,

    masker, hand gloves (hand picker dan crew cabin), safety glasses (crew

    cabin).

    4.

    Pada jalan angkut Batubara dan lokasi tambang dipasang rambu-rambu lalu

    lintas, lampu-lampu penerangan, wafer truck, tanda-tanda pemberitahuan,

    himbauan, peringatan dan larangan.

    5. Pada sekitar kantor workshop, gudang peralatan dan base campdisediakan

    ditempat yang mudah dilihat, pemasangan dan penala aliran listrik dan

    pengunaaan sarana yang sesuai dengan kapasitasnya, penyediaan

    perlengkapan P3K disetiap unit bagian.6. Pada alat produksi dan peralatan listrik dilakukan hal-hal berikut:

    memberikan petunjuk pemakaian alat (SOP); memasang perlindungan pada

    mesin bergerak; memasang perlindungan pada bagian perlistrikan yang

    bertegangan tinggi; memasang tanda-tanda peringatan dan larangan.

    7.

    Pelatihan K3, yang meliputi: mengirimkan beberapa karyawan untuk

    mengikuti kursus K3; pelatihan pemadam kebakaran, dan pelatihan lain yang

    berkaitan dengan K3.

    8.

    Program komunikasi dan sosialisasi K3, yang mencakup:

    8.1 Safety Talk(setiap hari sebelum kerja selama 5 menit).

  • 8/10/2019 Tugas K3 Organisasi Perlengkapan DLL.docx

    10/27

    10

    8.2

    Daily meeting, toolbox meeting, tentang masalah keselamatan dan

    kesehatan kerja dengan melibatkan karyawan, kontraktor sub

    kontraktor.

    8.3 Pembuatan SOP yang berhubungan dengan K3.

    8.4 Safety Inspection, yakni pemeriksaan kondisi lapangan serta

    menginventarisasi segala hal yang berhubungan dengan K3, yang

    dilakukan Safety Committee.

    8.5 Pemasangan spanduk dan motto K3, papan pengumuman, peringatan dan

    imbauan.

    9. Pembuangan sampah ke lokasi disposal tambang

    10.

    Tersedianya tenaga trampil untuk penanganan keadaan darurat.

    11.

    Pelaksanaan administrasi dan pelaporan, yang meliputi:11.1

    Laporan kecelakan tambang.

    11.2

    Laporan jumlah rata-rata karyawan.

    11.3

    Laporan tingkat kekerapan kecelakaan tambang.

    11.4 Laporan tingkat keparahan kecelakaan tambang.

    11.5 Safety performance.

    11.6 Laporan Produksi.

    11.7 Laporan Eksploitasi.

    12. Survey debu dan kebisingan individu akan dilaksanakan disite setiap tahun

    untuk para karyawan yang lebih banyak bekerja di daerah yang berdebu dan

    bising.

    13. Divisi keselamatan kerja dan klinik melaksanakan bagian dari

    operasional,surveykesehatan dan kebersihan industrial di mess dan dapur

    beserta kualitas air.

    14. Perusahaan berencana untuk mengembangkan rencana respon bahaya selama

    triwulan pertama. Daerah-daerah beresiko tinggi sudah diidentifikasikan di

    tambang.

  • 8/10/2019 Tugas K3 Organisasi Perlengkapan DLL.docx

    11/27

    11

    JOB SAFETY ANALYSIS

    Salah satu cara untuk mencegah kecelakaan di tempat kerja adalah dengan

    menetapkan dan menyusun prosedur pekerjaan dan melatih semua pekerja untuk

    menerapkan metode kerja yang efisien dan aman. Menyusun prosedur kerja yang

    benar merupakan salah satu keuntungan dari menerapkan Job Safety Analysis

    (JSA) yang meliputi mempelajari dan membuat laporan setiap langkah

    pekerjaan, identifikasi bahaya pekerjaan yang sudah ada atau potensi (baik

    kesehatan maupun keselamatan), dan menentukan jalan terbaik untuk mengurangi

    dan mengeliminasi bahaya ini.

    JSA digunakan untuk meninjau metode kerja dan menemukan bahaya

    yang :

    Mungkin diabaikan dalam layout pabrik atau bangunan dan dalam desain

    permesinan, peralatan, perkakas, stasiun kerja dan proses.

    Memberikan perubahan dalam prosedur kerja atau personel.

    Mungkin dikembangkan setelah produksi dimulai.

    Pengertian Job Safety Analysis

    JSA merupakan identifikasi sistematik dari bahaya potensial di tempat

    kerja yang dapat diidentifikasi, dianalisa dan direkam. Hal-hal yang dilakukan

    dalam penerapan JSA :

    Identifikasi bahaya yang berhubungan dengan setiap langkah dari

    pekerjaan yang berpotensi untuk menyebabkan bahaya serius.

    Menentukan bagaimana untuk mengontrol bahaya.

    Membuat perkakas tertulis yang dapat digunakan untuk melatih staf

    lainnya.

    Bertemu dengan pelatih OSHA untuk mengembangkan prosedur dan

    aturan kerja yang spesifik untuk setiap pekerjaan.

    Keuntungan dari melaksanakan JSA adalah :

    Memberikan pelatihan individu dalam hal keselamatan dan prosedur kerja

    efisien.

    Membuat kontak keselamatan pekerja.

    Mempersiapkan observasi keselamatan yang terencana.

    Mempercayakan pekerjaan ke pekerja baru.

    Memberikan instruksi pre-job untuk pekerjaan luar biasa.

    Meninjau prosedur kerja setelah kecelakaan terjadi.

    Mempelajari pekerjaan untuk peningkatan yang memungkinkan dalam

    metode kerja.

    Mengidentifikasi usaha perlindungan yang dibutuhkan di tempat kerja.

  • 8/10/2019 Tugas K3 Organisasi Perlengkapan DLL.docx

    12/27

    12

    Supervisor dapat belajar mengenai pekerjaan yang mereka pimpin.

    Partisipasi pekerja dalam hal keselamatan di tempat kerja.

    Mengurangi absent.

    Biaya kompensasi pekerja menjadi lebih rendah.

    Meningkatkan produktivitas.

    Adanya sikap positif terhadap keselamatan.

    Mengembangkan Sebuah JSA

    a. Memilih Pekerjaan

    Pekerjaan dengan sejarah kecelakaan yang buruk mempunyai prioritas dan

    harus dianalisa terlebih dulu. Dalam memilih pekerjaan yang akan dianalisa,

    supervisor sebuah departemen harus memenuhi faktor berikut ini : frekuensi kecelakaan.

    Sebuah pekerjaan yang sering kali terulang kecelakaan merupakan

    prioritas utama dalam JSA.

    Tingkat cedera yang menyebabkan cacat.

    Setiap pekerjaan yang menyebabkan cacat harus dimasukan ke dalam

    JSA.

    kekerasan potensi

    Beberapa pekerjaan mungkin tidak mempunyai sejarah kecelakaan namun

    mungkin berpotensi untuk menimbulkan bahaya.

    Pekerjaan baru

    JSA untuk setiap pekerjaan baru harus dibuat sebisa mungkin. Analisa

    tidak boleh ditunda hingga kecelakaan atau hamper terjadi kecelakaan.

    mendekati bahaya

    Pekerjaan yang sering hampir terjadi bahaya harus menjadi prioritas JSA.

    b. Membagi Pekerjaan

    Untuk membagi pekerjaan, pilihlah pekerja yang benar untuk melakukan

    observasi. Pilihlah pekerja yang berpengalaman, mampu dan kooperatif

    sehingga mampu berbagi ide. Jelaskan tujuan dan keuntungan dari JSA kepada

    pekerja.

    Observasi performa pekerja terhadap pekerjaan dan tulis langkah dasar

    JSA. Rekaman video pekerjaan dapat digunakan untuk peninjauan di masa

    mendatang. Pertanyakan langkah awal pekerjaan dilanjutkan langkah

    selanjutnya dan seterusnya.

    c. Identifikasi Bahaya dan Potensi Kecelakaan Kerja

    Tahap berikutnya untuk mengembangkan JSA adalah identifikasi semua

    bahaya termasuk dalam setiap langkah. Identifikasi semua bahaya baik yang

    diproduksi oleh lingkungan dan yang berhubungan dngan prosedur kerja.

    Tanyakan pada diri masing-masing pertanyaan berikut untuk setiap tahap:

  • 8/10/2019 Tugas K3 Organisasi Perlengkapan DLL.docx

    13/27

    13

    Adakah bahaya mogok, akan mogok atau kontak yang berbahaya dengan

    objek pekerjaan?

    Dapatkah pekerja memegang objek dengan aman?

    Dapatkah gerakan mendorong, menarik, mengangkat, menekuk atau

    memutar yang dilakukan menyebabkan ketegangan?

    Adakah potensi tergelincir atau tersandung?

    Adakah bahaya jatuh ketika pekerja berada di tempat tinggi?

    Dapatkah pekerja mencegah bahaya saat kontak dengan sumber listrik dan

    kontak putus?

    Apakah lingkungan berbahaya bagi keselamatan dan kesehatan? Adakah

    konsentrasi gas beracun, asap, kabut, uap, debu, panas atau radiasi?

    Adakah bahaya ledakan?d.

    Mengembangkan Solusi

    Langkah terakhir dalam JSA adalah mengembangkan prosedur kerja yang

    aman untuk mencegah kejadian atau potensi kecelakaan. Beberapa solusi yang

    mungkin dapat diterapkan:

    Menemukan cara baru untuk suatu pekerjaan

    Mengubah kondisi fisik yang menimbulkan bahaya.

    Mengubah prosedur kerja,

    Mengurangi frekuensi pekerjaan.

    Poin utama dari job safety analysis adalah : mencegah kecelakaan dengan

    antisipasi dan eliminasi serta mengontrol bahaya yang ada. Contoh work sheet

    Job Safety Analysis :

    No. Tahapan Pekerjaan Potensi Bahaya Tindakan Pengendalian

  • 8/10/2019 Tugas K3 Organisasi Perlengkapan DLL.docx

    14/27

    14

    Gas dan Debu Tambang

    Pada posisi diam kita rata-rata bernapas kira-kira 16 kali pada per/menit

    dan mengkonsumsi sekitar 480 inci cubic udara. Pada saat olahraga biasa kita

    nafas kira-kira 30 kali /menit. dan mengkonsumsi 3.000 inci cubic. udara. Gas-gas

    yang mungkin terdapat didalam tambang1. C = Carbon

    2. Cl = Clor

    3. H = Hidrogen

    4. N = Nitrogen

    5.

    O = Oksigen

    6.

    Rn = Radon,

    7.

    S = Sulfur

    Amonia (NH3)

    Amonia dapat terbakar & tidak berwarna, baunya tajam, aroma yang

    bersifat iritasi yang kuat ini disebut sebagai dapat membuat tercekik. Amonia

    mempunyai dapat meledak pada kadar 16-25 %, dalam air amonia dikenal

    sebagai Ammonium Hidroxida.

    Karbondioksida (CO2)

    Meskipun merupakan hasil dari metabolisme manusia, CO2 menyebabkan

    respon psikologis pada konsentrasi yang tinggi.Konsentrasi yang tinggi dapat

    menghasilkan efek Narkotik, merangsang sistem pernapasan & menyebabkan

    sesak napas karena kekurangan O2 tergantung pada konsentrasi & lamanya

    berinteraksi. Konsentrasi CO2yang tinggi dihasilkan dari proses

    kebakaran&operasi peledakan. Oxidasi secara biologis, seperti pembusukan

    akan meningkatkan konsentrasi CO2, pada area tertutup dapat menguras

    konsentrasi O2dan memungkinkan tercapainya kadar membahayakan

    Karbon Monoksida (CO)

    CO sangat beracun, gas CO yang terhisap akan dengan mudah terikat padaHemoglobin darah mengurangi kapasitas darah dalam mengangkut Oksigen

    (300kali lebih menarik bagi Hemoglobin dibanding pada O2), Seperti gas-gas

    beracun lainnya tingkatan & lamanya berinteraksi dapat menentukan seberapa

    parah akibatnya CO hasil dari pembakaran yang tidak sempurna bahan-bahan

    berbasis karbon. Proses pembakaran dan paledakan juga menghasilkan CO, CO

    juga dihasilkan oleh proses pembakaran pada mesin. Sifat-Sifat CO antara lain:

    dapat terbakar, tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau, punya sifat

    meledak pada kadar 12,5 - 74 % (membutuhkan 16% O2 untuk memicunya)

    Chlorine (Cl)

  • 8/10/2019 Tugas K3 Organisasi Perlengkapan DLL.docx

    15/27

    15

    Mengakibatkan iritasi yang sangat kuat pada kulit mata dan saluran

    pernapasan bagian atas. Jumlah tertentu Chlor yang terhisap dapat

    menyebabkan Bronchitis, terbentuknya cairan pada paru-paru (pulmonory

    edema) dan penyumbatan saluran pernapasan. Kadar yang tinggi dapat

    menyebabkan kematian yang cepat. Chlor tidak bisa terbakar, warnanya kuning

    kehijauan, dan baunya yang khas seperti larutan pemutih, aromanya dapat

    dicium pada kadar 0,3 ppm.

    Chlor adalah bahan oksidator dan akan bereaksi menjadi bersifat explosive

    atau akan membentuk campuran bahan peledak digabung dengan Gas dan Zat

    Kimia Lain. Chlor memiliki berat jenis yang lebih besar dibanding dengan

    udara sehingga gas ini akan berada di bawah pada udara yang diam. Gas Chlor

    biasa digunakan dalam pengolahan air minum, pada beberapa kasus gas Chlordigunakan pada fasilitas pengolahan air limbah

    Gas-gas yang Dapat Meledak

    Methane(CH4)

    Propane (C3H8)

    Acetylene (C2h2)

    Sumber pengapian pada gas :

    1) Peledakan (blasting)

    2) Listrik

    3) Lampu keamanan

    4) Rokok (api)

    5) Swabakar atau kebakaran tambang

    6) Bunga api gesekan

    Hidrogen (H)

    Pada konsentrasi yang tinggi Hidrogen menyebabkan sesak napas,

    Hydrogen tidak berbau, tidak berwarna dan tidak berasa, gas ini sangat mudah

    terbakar dan mudah meledak ketika dicampur atau terkena panas atau api atau

    ketika dicampur dengan Clorine, udara, Oksigen atau oksidator dan bahan

    mudah nyala. Kisaran gas Hidrogen bisa meledak adalah 4 75%.

    Hidrogen bisa dihasilkan dari proses pembakaran tapi memang hal inijarang terjadi. Sebagai contoh pembetukan Hidrogen yaitu ketika terjadi

    ledakan uap pada saat logam cair menyebabkan air terurai menjadi Hidrogen

    dan Oksigen jadi hidrogen adalah gas yang sangat mudah meledak dan

    terbakar.

    Nitrogen (N)

    Efek terhadap kesehatan, Nitrogen tidak beracun tetapi pada konsentrasi

    diatas 78 % Nitrogen bisa menggantikan Oksigen sehingga bisa menyebabkan

    kekurangan oksigen, oleh sebab itu jangan sampai konsentrasi oksigen kurang

    dari 19% volume (The Saskachewan Mine Regulation). Sifat Nitrogen tidak

  • 8/10/2019 Tugas K3 Organisasi Perlengkapan DLL.docx

    16/27

    16

    berwarna, tidak berbau, tidak berasa,. Nitrogen adalah bukan Gas yang bisa

    meledak dan tidak akan terbakar. Nitrogen adalah komponen terbesar pada

    udara normal. Udara kering murni diatas permukaan air laut mengandung

    78,09% Nitrogen.

    Hidrogen Sianida (HCN)

    Sianida sangat beracun ketika terhisap kedalam pernapasan dalam bentuk

    Hidrogen Sianida atau termakan dalam bentuk Sianida terlarutkan. Jumlah

    sianida yang cukup mematikan juga dapat masuk terserap ke dalam tubuh

    melalui kulit. Efek racunnya berakibat pada metabolisme sel. Sianida dalam

    darah menghalangi penggunaan oksigen oleh sel tubuh (Cytotoxic anoxia).

    Ambang Batas HCN adalah 5 mg/m3 atau 4,5 ppm ( The Occupational

    Health and Safety Regulation USA 1996). Sifat Gas Hidrogen Sianida mudahterbakar dan tidak berwarna, memiliki bau yang menyebabkan orang pingsang

    yang mungkin tidak dapat tercium jika kadarnya hanya 20-40%, Kisaran kadar

    yang dapat menyebabkan mempunyai sifat ledak yaitu 5,6 40%.

    Nitrogen Oksida (NO)

    Sifat gas NO tidak berwarna dan baru tercium pada kadar 0,3 1ppm

    dengan bau manis. Gas NO dihasilkan proses pembakaran atau peledakan

    bahan peledak berbasis Nitrogen dan pembakaran mesin disel. Percikan listrik,

    gas alat las juga menimbulkan gas NO, Gas No juga dihasilkan dari api las

    Oxyacetylene karena kenaikan temperaturnya dari 3093 oC sampai 3316oC

    (5600 6000oF).

    Ambang batas rata selama 8 jam gas ini adalah 31 mg/m3 atau 25 ppm (the

    occupational healthand safety regulation USA 1996).

    Nitrogen Dioksida (NO2)

    Banyak kematian terjadi disebabkan karena terbentuknya cairan di dalam

    paru-paru (pulmonary edema) hal ini terjadi karena berinteraksi dengan

    konsentrasi NO2 yang tinggi. NO2 gas yang relatip tidak dapat larut hal ini

    memungkinkan NO2masuk ke jalur pernapasan yang lebih rendah dimana

    dapat menyebabkan kematian. Proses ini berlangsung dalam jangka waktu

    yang lama, yaitu kurang lebih 2 sampai 30 jam terhitung saat pertama kontakdengan NO2sampai ke gejala potensial penyakit paru-paru fatal

    Sifat NO2dalam bentuk yang paling murni berwarna coklat kemerahan

    dan baunya tajam, bau NO2 sudah digambarkan seperti bau manis dan tajam

    seperti obat pemutih. Gas ini tercium pada kadar 0,04 5 ppm.NO2tidak mudah

    terbakar atau meledak.

    Proses pembakaran atau peledakan bahan peledak berbasis Nitrat

    menghasilkan Nitrogen Dioksida.Nitrogen Dioksida juga merupakan gas

    buangan mesin disel tapi emisi mesin disel ini tidak sampai menimbulkan

    bahaya.

  • 8/10/2019 Tugas K3 Organisasi Perlengkapan DLL.docx

    17/27

    17

    Hidrogen Sulfida (H2S)

    H2S tidak berwarna baunya seperti telur busuk dan baunya dapat tercium

    pada 0,003 ppm. Pada konsentrasi yang lebih tinggi baunya tidak dapat tercium

    karena terjadi kelelahan indera penciuman. H2S dapat meledak pada kisaran

    kadar 4,3 s/d 46%.

    Oksigen (O2)

    Oksigen adalah hal pokok untuk kehidupan. Hal berbahaya menghirup

    udara yang kandungan oksigennya rendah atau disebut Oxigen Deficient

    Atmosphere.

    Oksigen tidak boleh kurang dari 19% volume. Untuk daerah berbahaya

    yang tertutup, Oksigen tidak boleh kurang dari 19,5% atau lebih dari 23% (the

    accupational Health and Safety Regulation USA 1996). Sifat-sifat Oksigentidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa,oksigen bukan gas yang dapat

    meledak tetapi membantu pembakaran, pada konsentrasi 21% dapat

    mempercepat pembakaran.

    Penyebab potensial berkurangnya oksigen adalah termasuk digantikan oleh

    gas lain selain udara dan pemakaian oksigen dalam pembakaran, proses

    oksidasi biologi akan menyebabkan berkurangnya oksigen dengan

    terbentuknya gas CO2. Pada kasus peledakan dan kebakaran memungkinkan

    timbulnya gas-gas beracun dan berbahaya sebelum lingkungan menjadi bahaya

    karena kekurangan oksigen. Dalam Tambang kebutuhan Oksigen pd working

    area kira-kira 500-1,000(m3/min) tergantung metoda penambangan dan kondisi

    gas. Kebutuhan udara manusia kira 1 orang 3 (m3/min), pada kondisi tidak ada

    gas atau debu dan panas.

    Radon (Rn)

    Secara kimia radon tidak beracun tetapi Radon dan Radon Progeny

    (produk pembusukan dari radon) bersifat radio aktif dan memancarkan radiasi.

    Radon tidak secara langsung mengancam kehidupan, tetapi akan memancarkan

    radiasi kepada manusia jika udara yang dihisap mengandung gas radon.

    Interaksi secara terus menerus dengan gas ini akan menyebabkan kangker.

    Para pekerja mendapat dosis radiasi dari menghisap radon progeny yangmelekat pada debu yang mengendap di paru-paru, dimana ini terus membusuk

    dan merusak jaringan paru-paru. Jika kadar radon di tempat kerja tinggi maka

    perlu dipakai pelindung pernapasan untuk mengurangi radiasi.

    Phosgene (COCl2)

    COCl2sangat iritatip terhadap seluruh saluran pernapasan. Satu tarikan

    napas yang dangkal pada konsentrasi cukup tinggi dapat menyebabkan parau

    dan rasa terbakar di hidung, hulu kerongkongan dan pangkal tenggorokan.

    Akibat yang serius ketika phosgene menyebabkan iritasi yang menyebabkan 30

    50 % dari total plasma darah sudah berkumpul di paru-paru. Konsentrasi

  • 8/10/2019 Tugas K3 Organisasi Perlengkapan DLL.docx

    18/27

    18

    Phosgene yang tinggi akan menghancurkan jaringan paru-paru dalam waktu

    yang singkat dan mengakibatkan kematian yang tiba-tiba berupa mati lemas.

    Sulphur Dioksida (SO2)

    Akibat paling besar dari Sulphur Dioksida adalah di saluran pernapasan

    bagian atas juga menyebabkan iritasi pada mata. Dalam konsentrasi yang tinggi

    kerusakan paru-paru, celah suara dan kelumpuhan sistem pernapasan dapat

    terjadi. Ambang batas untuk SO2 adalah 5,3mg/m3 atau 2 ppm, Sulphur

    dioksida tidak berwarna dapat menyebabkan iritasi, baunya tajam,

    menyebabkan mati lemas, Dapat tercium atau dirasakan pada kadar 0,3 1 ppm.

    SO2 dapat dihasilkan dari proses peledakan pada bijih sulfida, gas ini

    adalah yang paling banyak dihasilkan pada proses pengambilan tembaga yang

    menggunakan metoda pembakaran oksida.Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui kondisi udara

    tambang yaitu dengan menggunakan detektor Gas.

    Mengontrol Gas-gas Tambang

    Pada KONDISI-KONDISI NORMAL meningkat jumlah udara menjadi

    Cara utama Menangani gas yang tidak dikehendaki

    Mengontrol Gas-gas Tambang

    KONDISI-KONDISI ABNORMAL dapat diciptakan oleh;

    o Permasalahan ventilasi

    o Semburan gas

    o

    Kebakaran

    o Peledakan

    Persiapan Keadaan darurat apabila terjadi Kondisi-Kondisi Gas yg tidak

    normal:

    o Ketahui rute jalan keluar

    o Ketahui kapan dan bagaimana caranya untuk menggunakan self-rescuer

    o Penggunaan perlindungan berhubung pernapasan Yang lain

    o Penempatan tempat perlindungan

    o Bagaimana cara membangun suatu barikade

    Debu Tambang

    Debu yang menyebabkan Penyakit (Fibrogenic Dust)

    o Crystalline Silica (Quartz)

    o Asbestos

    o Beryllium

    o Debu yang tdk mengandung jumlah membahayakan dari Asbes dan kurang

    dari 1%silika (Nuisance Dust )

    Klasifikasi Debu Berdasarkan Ukuran :

  • 8/10/2019 Tugas K3 Organisasi Perlengkapan DLL.docx

    19/27

    19

    Respirable Dust : Debu yang masuk badan, tetapi terjerat di (dalam) hidung,

    kerongkongan, dan saluran pernapasan bagian atas.

    Inhalable Dust : Sifat atau ciri-ciri debu tambang yang sangat berbahaya bagi

    kesehatan adalah :

    debu yang berukuran kurang dari 10 m mempunyai akibat yang serius bagi

    kesehatan dan tidak mempunyai tanda-tanda identitas diudara (tdk nampak),

    partikel debu yang berukuran antara 0,5 m 3 m aktivitas kimia akan bertambah

    dengan bertambahnya luas permukaan partikel dapat menimbulkan bahaya

    ledakan misalnya debu yang terdapat ditambang batubara. Debu yang

    mengakibatkan bahaya ledakan dapat mencapai ukuran 1 mm baik yang berada

    diudara maupun yang telah mengendap.

    Klasifikasi debupulmonary dust : adalah debu menimbulkan akibat buruk yang ditimbulkan bagi

    sistem pernafasan antara lain adalah debu silica timah, asbes, batu bara, talk dan

    biji besi.

    debu beracun : adalah debu yang mengakibat toxic pada tubuh manusia antara lain

    timah hitam dan arsen.

    debu radio active : adalah bahaya radiasi misalnya teranium

    debu yang dapat meledak misalnya debu batubara, debu bijih sulfida. Sumber

    debu utama terbesar adalah pada peledakan, penggalian, kegiatan pemboran dan

    sumber debu yang kedua adalah yang berhubungan dengan penanganan biji atau

    bahan galian serta pemindahannya, yang terdiri dari: penanganan bijih/ bahan

    galian yaitu pada pekerjaan pekerjaan crushing (pemecahan), grinding,

    pencampuran, pengayakan, pengepakan dan lain-lain. Sedangkan pada proses

    pemindahan mencangkup pengangkutan bahan galian yang berbentuk butiran oleh

    truck, conveyor, lori, pengepakan dan lain lain. Bahaya debu terhadap kesehatan

    dapat dibagi dalam tiga kelas:

    Pulmonary dust

    Debu beracun

    Debu radio active

    Pulmonary Dust

    Debu debu yang termasuk dalam golongan ini sangat merugikan atau

    merusak terhadap sistem pernapasan. Kerusakan paru-paru dapat terjadi bilamana

    debu berukuran ? 5 ? terhisap dalam jumlah yang lebih, mempunyai sifat kimia

    yang active akan terkena terus- menerus dalam jangka waktu yang lama

    Penyakit pernafasan yang dapat ditimbulkan oleh penghisapan debu-debu dalam

    kelompok ini dapat menyebabkan kerusakan fibrasis pada paru- paru, sehingga

    nafas menjadi pendek dan memperberat penyakit pernapasan ringan yang lainnya.

  • 8/10/2019 Tugas K3 Organisasi Perlengkapan DLL.docx

    20/27

    20

    Silicosis

    Penyakit ini diakibatkan oleh silica bebas diudara yang dihirup pada waktu

    pernafasan dan ditimbun di paru-paru. Gejala terlihat baru 2 4 tahun. Dan

    terkantung pada banyak debu dan kadar silica bebas yang terhirup dalam paru

    paru. Silicosisdapat mengakibatkan cacat total paru paru dan tanda kegagalan

    jantung kanan.

    Asbestosis

    Asbestosis adalah salah satu jenis penyakit yang diakibatkan oleh debu

    asbes. Asbes adalah campuran berbagai silikat. Debu asbes yang terhirup masuk

    kedalam paruparu mengalami perubahan menjadi badan asbestes oleh

    pengendapan disekitar serat asbes tersebut. Gejala sesak napas dan batuk

    mengeluarkan riak. Sedangkan tanda-tanda fisik adalah pelebaran pada ujung jari.Debu racun

    Keracunan oleh debu ini dapat terjadi karena kontak langsung atau

    menghirup debu-debu logam atau metalloid yang bersifat racun. Sifat racun

    tergantung dari persenyawa kimia dan jalan masuknya kedalam tubuh pekerja

    serta organ tubuh yang dipengaruhinya

    Keracunan oleh timah hitam

    Keracunan oleh timah hitam, penderita mengalami gejala menitiknya

    butir-butir darah merah, anemi, insomnia dan kekacauan pikiran.

    Masuknya timah hitam kedalam tubuh bisa terjadi karena absorbsi oleh tubuh,

    mungkin melalui pernafasan atau diserap melalui kulit sehingga kadar timah

    hitam dalam darah melebihi kadar normal.

    Kadar normalnya ialah 0,03 mg per cc darah. Jika kadar melebihi kadar normal

    yang lebih besar 0,01 mg/ 100cc darah, maka keracunan akan terjadi.

    Keracunan Arsen

    Keracunan arsen disebabkan oleh persenyawaan arsen anorganis ini

    bersifat perangsangan setempat pada selaput lendir, kulit dan mungkin bersifat

    karsinogenik yang bekerja secara langsung atau melaui mekanisme sekunder dan

    merubah beberapa bahan sel atau cairan jaringan yang berakibat pertumbuhan

    kanker. Gejala pada kulit dan selaput lendirKeracunan mangan

    Biasanya terjadi karena menghisap debu mangan yang cukup banyak.

    Gejala ialah tidak dapat tidur atau insomnia malam hari, nyeri otot, kejang-kejang,

    gerakan diluar kesadaran

    Debu radio aktif

    Debu ini berbahaya karena racun dan pancaran radiasi bahan radio aktiv

    yang merusak jaringan tubuh seperti radiasi uranium. Jalan masuknya kedalam

    tubuh bisa melalui kulit, pernapasan, percernaan dan organ tubuh yang

  • 8/10/2019 Tugas K3 Organisasi Perlengkapan DLL.docx

    21/27

    21

    dipengaruhinya adalah kulit, tulang-tulang, alat-alat pembuat darah, paru-paru dan

    sinus hidung.

    Debu yang dapat meledak

    Debu batubara pyrite atau sulfida adalah debu yang dapat meledak diudara

    dalam kondisi yang tepat. Terjadinya peledakan debu debu tersebut adalah karena

    adanya suatu kenaikan tekanan yang tiba-tiba oleh pembakaran yang dengan cepat

    dari debu dalam udara.

    Faktor Utama Ledakan Debu Batubara :

    o Besar butiran debu batubara

    o Kualitas batubara

    o Konsentrasi debu Batubara

    o

    Keberadaan gas metanPenanganan Debu Batubara

    (1)Cara pengontrolan munculnya debu batubara

    (2)cara pengontrolan terbangnya debu batubar

    (3)Penanganan debu batubara yang terakumulasi

    Pencegahan debu batubara dengan pembersihan

    Memberikan kapur atau air dll yang memiliki sifat tidak terbakar sebagai

    pencegah ledakan

    Pengumpulan sebagai pencegahan agar tidak berterbangan

    Peledakan debu batubara, biasanya diawali oleh adanya nyala api atau dari

    peledakan gas-gas, yang kemudian merambat dan menyebabkan peledakan debu

    batubara. Dari hasil penelitian juga menunjukkan bahwa kemampuan debu

    batubara meledak tergantung pada kandungan volatile matter(VM) dan

    konsentrasi. Pada kandungan VM yang lebih tinggi, akan mudah meledak, oleh

    karena itu jenis bituminous lebih mudah meledak.

    Kandungan VM yang kurang dari 10 % tidak akan meledak oleh akibat

    ledakan gas methane. Ukuran partikel debu yang ambil bagian dalam peledakan

    umunya berukuran kurang dari 240 m, dimana biasanya debu-debu yang halus

    cenderung terkumpul pada baigan-bagian atap dan dinding jalan tambang, sedang

    yang berukuran > 75 m akan jatuh di lantai. Sedangkan konsentrasi debu dalamudara mulai menjadi mudah meledak ialah pada konsentrasi 30-40 gr/meter kubik

    udara, tetapi pada konsentrasi 1.500-2.000 gr/meter kubik tidak akan meledak

    Moisture content & ask contentbatubara juga mempunyai pengaruh terhadap

    kemudahan meledak. Pada ash contenct60 & - 70 % atau bila moisture

    contentnyamencapai 50 % debu batubara tidak mudah meledak. Disamping itu

    adanya gasmethanedengan konsentrasi < 5 % tidak hanya menurunkan penyalaan

    batubara, tetapi juga menghambat perambatan peledakan.

    Usaha Pencegahan Ledakan Debu Batubara

    o

    Penanganan timbulnya debu batu bara & berterbangannya debu batubara

  • 8/10/2019 Tugas K3 Organisasi Perlengkapan DLL.docx

    22/27

    22

    o Penanganan akumulasi debu batubara

    o Sistem pengawasan & pengelolaan

    o

    Pengontrolan dan Pengendalian debu:

    o Pemasangan Water Spray

    o Ventilasi

    o Pengotrolan debu pada pengangkutan

    o Pengotrolan pada Ore pass

    o Pengotrolan padaMuckingdan Pemuatan

    o Pengotrolan Pada Penggalian (Rod Header)

    o Pengotrolan Udara masuk

    oDamper(peredam) Air & Pasir untuk Peledakan

    o

    Penyemprotan Air Pada saat Penggalian dan Pengangkutan Materialo Pengaturan sistem Ventilasi

    Pengawasan Sumber Api

    1.

    Pengawasan sumber api yang berhubungan dengan peledakan

    2. Usaha pencegahan munculnya api yang disebabkan alat penggalian

    3. Usaha pencegahan munculnya api akibat listrik statis

    4. Usaha pencegahan munculnya api yang lain

    5. Pembatasan penggunaan api

    Kebakaran dan Ledakan Tambang Batubara Bawah Tanah

    Secara umum kebakaran dapat terjadi bila dipenuhi tiga unsur pemicu

    kebakaran itu, yakni adanya api, oksigen dan bahan bakar (triangle fire).

    Sedangkan ledakan dapat terjadi jika ada 5 syarat yang terpenuhi, yakni ada panas

    (heat), bahan bakar (fuel), udara (oxygen), ruang terisolasi (confinement), dan ada

    tahanan (suspension). Untuk jelasnya perhatikan gambar berikut.

  • 8/10/2019 Tugas K3 Organisasi Perlengkapan DLL.docx

    23/27

    23

    Gas yang Dapat Meledak (Explosive Gas)

    Kecelakaan kerja pada tambang batubara bawah tanah berupa kebakaran dan

    ledakan disebabkan adanya gas methan (CH4).

    Gas methan yang terdapat dari batubara kadarnya bervariasi, yakni:

    1. Batubara coklat dan antrasit (brown coal and anthracite) umumnya sedikit

    gas methan, sedangkan pada batubara bituminousdansub bituminouslebih

    banyak.

    2. Batubara keras/padat (hard and dense coal) sedikit gas methan, sedangkan

    batubara lunak (brittle coal) lebih banyak.

    3. Batubara yang pengendapannya terganggu (high volatile matter) mungkin

    sangat banyak melepaskan gas methan.

    4. Lapisan batubara pada patahan (faults) dan lipatan (folds) atau rekahan

    mungkin banyak melepaskan gas methan.

    5. Bagian atas (roof) dan bagian bawah (floor) terbentuk dari serpihan

    material lempungan yang tahan api (impermeable clay shale) dapat

    Gambar Segilima Ledakan

  • 8/10/2019 Tugas K3 Organisasi Perlengkapan DLL.docx

    24/27

    24

    mengeluarkan banyak gas methan, sedangkan pada lapisan endapan pasir

    kasar akan sedikit gas methan yang dilepaskan.

    6.

    Semakin dalam letak lapisan batubara dari permukaan tanah, akan semakin

    banyak gas methan yang dapat keluar dari padanya, hal inidisebabkan oleh

    adanya tekanan dan panas yang semakin tinggi.

    Pada umumnya pelepasan gas methan dari lapisan batubara itu dapat berupa

    pelepasan bebas, pemancaran (emission), dan keluar dari celah bebatuan

    (outburst)

    Keberadaan Gas Methan (Presence Of Methane)

    Gas methan yang keluar dari batubara teremisi ke udara di sekitarnya. Karena gas

    ini lebih ringan dari udara, maka dia berada pada bahagian atas (langit-langit

    terowongan). Gas ini cenderung berada pada bahagian akhir lobang bukaantambang bawah tanah (tail gate of the longwall face), lobang naik (raise end),

    dan bahagian atap (caved roofs).

    Potensi Ledakan Gas Methan dan Debu Batubara

    Berikut ini dijelaskan bagaimana komposisi masing-masing bahan tersebut,

    sehingga terjadi ledakan tambang.

    Konsentrasi gas methan

    Gas methan dapat meledak pada konsentrasi antara 5 15% di udara sekitarnya

    pada tekanan normal. Sedangkan ledakan terbesar dan berbahaya akan

    terjadi pada konsentrasi 9,5%.

    Pengaruh debu tertahan

    Bila debu batubara, yang butirannya sangat halus, dengan konsentrasi 10,3

    gram/m3volume udara, beterbangan ke udara sekitarnya, membentuk awan

    debu batubara, dan jika pada saat bersamaan ada pijaran bunga api, maka

    akan terjadi ledakan debu batubara itu.

    Berdasarkan hasil percobaan, didapatkan bahwa konsentrasi campuran antara

    debu batubara dengan gas methan yang dapat meledak adalah sebagai

    tertera pada tabel.

    Tabel. Konsentrasi Minimum campuran Gas Methan dan Debu Batubara yang

    Dapat Meledak

    Jumlah Debu

    Batubara(g

    r/m3)

    0,00 10,3 17,4 27,9 37,7 47,8

    Konsentrasi

    Gas

    Methan

    (%)

    4,85 3,70 3,00 1,70 0,60 0,00

    Gejala ledakan gas methan

  • 8/10/2019 Tugas K3 Organisasi Perlengkapan DLL.docx

    25/27

    25

    Apabila terjadi campuran antara udara dan gas methan dan di sana terjadi

    pijaran api, maka pertama akan terjadi kebakaran. Proses kebakaran ini

    menghasilkan karbon dioksida (CO2) dan uap air dengan reaksi kimia :

    CH4+ 2O2= CO2+ 2H2O.

    Ledakan akan timbul bila pada lokasi tersebut sedang ada awan debu batubara

    (debu batubara yang sedang beterbangan. Ledakan pada suatu lokasi akan

    memberikan getaran ke daerah tetangganya sehingga debu batubara yang

    tadinya terendapkan akan berhamburan pula, dan untuk selanjutnya akan

    terjadi lagi ledakan beruntun sampai semua bahan potensial ledakan habis

    terbakar dan meledak.

    Bila jumlah oksigen berkurang, gas akan terbakar secara tidak sempurna

    menghasilkan karbon monoksida (CO) yang sangat beracun, hydrogen (H),dan air (H2O). Reaksi kimianya: CH4+ O2= CO + H2+ H2O

    Statistik Ledakan Gas Dan Debu Batubara

    Tabel 4 dan 5 memperlihatkan rekapitulasi kejadian kecelakaan ledakan tambang

    di Jepang antara tahun 1950 sampai dengan tahun 1984.

    Tabel 4. Statistik Kecelakaan Ledakan Tambang Berdasarkan Penyebabnya

    Penyebab Jumlah Kejadian Persentase

    Peledakan (blasting)

    Swabakar (spontaneous

    combustion)

    Peralatan listrik (Electricity)

    Nyala api (naked flame)

    Gesekan (friction)

    Tidak diketahui (unknown)

    80

    22

    103

    100

    15

    24

    23,2

    6,4

    29,9

    29,1

    4,4

    7,0

    Total 344 100,0

    Tabel 5. Statistik Kecelakaan Ledakan Tambang Berdasarkan Lokasi Kejadian di

    Jepang

    Lokasi Jumlah Kejadian Persentase

    Lubang naik (raise)

    Daerah kerja (working face)

    Lapisan batubara (coal seam)

    Terowongan silang (main crosscut)

    Kemiringan (slop)

    Jalur keluar tambang (mined out area)

    Ruang fasilitas mekanik

    Lubang masuk (main entry)

    Lubang miring (inclined shaft)

    114

    70

    64

    21

    16

    13

    12

    8

    6

    33,2

    20,4

    18,6

    6,1

    4,7

    3,8

    3,5

    2,3

    1,7

  • 8/10/2019 Tugas K3 Organisasi Perlengkapan DLL.docx

    26/27

    26

    Terowongan silang (crosscut)

    Lubang vertikal (vertical shaft)

    Lainnya

    6

    6

    6

    1,7

    1,7

    1,7

    Total 344 100,0

    Teknik Pencegahan Ledakan

    Guna menghindari berbagai kecelakaan kerja pada tambang batubara bawah

    tanah, terutama dalam bentuk ledakan gas dan debu batubara, perlu

    dilakukan tindakan pencegahan. Tindakan pencegahan ledakan ini harus

    dilakukan oleh segenap pihak yang terkait dengan pekerjaan pada tambang

    bawah tanah tersebut.

    Beberapa hal yang perlu dipelajari dalam rangka pencegahan ledakan batubara

    ini adalah:

    Pengetahuan dasar-dasar terjadinya ledakan, membahas:

    o Gas-gas dan debu batubara yang mudah terbakar/meledak

    o Karakteristik gas dan debu batubara

    o Sumber pemicu kebakaran/ledakan

    Metoda eliminasi penyebab ledakan, antara lain:

    o Pengukuran konsentrasi gas dan debu batubara

    o Pengontrolan sistem ventilasi tambang

    o

    Pengaliran gas (gas drainage)o Penggunaan alat ukur gas dan debu batubara yang handal

    o Penyiraman air (sprinkling water)

    o Pengontrolan sumber-sumber api penyebab kebakaran dan

    ledakan

    Teknik pencegahan ledakan tambang

    o Penyiraman air (water sprinkling)

    o Penaburan debu batu (rock dusting)

    o Pemakaian alat-alat pencegahan standar.

    Fasilitas pencegahan penyebaran kebakaran dan ledakan, antara lain:

    o Lokalisasi penambangan dengan penebaran debu batuan

    o Pengaliran air ke lokasi potensi kebakaran atau ledakan

    o Penebaran debu batuan agak lebih tebal pada lokasi rawan

    Tindakan pencegahan kerusakan akibat kebakaran dan ledakan:

    o Pemisahan rute (jalur) ventilasi

    o Evakuasi, proteksi diri, sistemperingatandini, dan

    penyelamatansecara tim.

    Sesungguhnya kebakaran tambang dan ledakan gas atau debu batubara tidak

    akan terjadi jika sistem ventilasi tambang batubara bawah tanah itu cukup

    baik.

  • 8/10/2019 Tugas K3 Organisasi Perlengkapan DLL.docx

    27/27

    Sumber :

    http://dunia-atas.blogspot.com/2012/10/organisasi-yang-mengelola-k3.html

    http://infotambang.com/organisasi-prosedur-dan-perlengkapan-pelaksanaan-k-

    p451-142.htm

    http://k3-community.blogspot.com/p/sop-jsa.html

    http://ilfayusmadi.blogdetik.com/2009/09/18/pengenalan-gas-dan-debu-

    tambang-asli/

    http://teknikpertambangan.wordpress.com/2009/11/28/kebakaran-dan-ledakan-

    tambang-batubara-bawah-tanah/

    http://dunia-atas.blogspot.com/2012/10/organisasi-yang-mengelola-k3.htmlhttp://dunia-atas.blogspot.com/2012/10/organisasi-yang-mengelola-k3.htmlhttp://infotambang.com/organisasi-prosedur-dan-perlengkapan-pelaksanaan-k-p451-142.htmhttp://infotambang.com/organisasi-prosedur-dan-perlengkapan-pelaksanaan-k-p451-142.htmhttp://infotambang.com/organisasi-prosedur-dan-perlengkapan-pelaksanaan-k-p451-142.htmhttp://infotambang.com/organisasi-prosedur-dan-perlengkapan-pelaksanaan-k-p451-142.htmhttp://infotambang.com/organisasi-prosedur-dan-perlengkapan-pelaksanaan-k-p451-142.htmhttp://k3-community.blogspot.com/p/sop-jsa.htmlhttp://k3-community.blogspot.com/p/sop-jsa.htmlhttp://ilfayusmadi.blogdetik.com/2009/09/18/pengenalan-gas-dan-debu-tambang-asli/http://ilfayusmadi.blogdetik.com/2009/09/18/pengenalan-gas-dan-debu-tambang-asli/http://ilfayusmadi.blogdetik.com/2009/09/18/pengenalan-gas-dan-debu-tambang-asli/http://ilfayusmadi.blogdetik.com/2009/09/18/pengenalan-gas-dan-debu-tambang-asli/http://ilfayusmadi.blogdetik.com/2009/09/18/pengenalan-gas-dan-debu-tambang-asli/http://teknikpertambangan.wordpress.com/2009/11/28/kebakaran-dan-ledakan-tambang-batubara-bawah-tanah/http://teknikpertambangan.wordpress.com/2009/11/28/kebakaran-dan-ledakan-tambang-batubara-bawah-tanah/http://teknikpertambangan.wordpress.com/2009/11/28/kebakaran-dan-ledakan-tambang-batubara-bawah-tanah/http://teknikpertambangan.wordpress.com/2009/11/28/kebakaran-dan-ledakan-tambang-batubara-bawah-tanah/http://teknikpertambangan.wordpress.com/2009/11/28/kebakaran-dan-ledakan-tambang-batubara-bawah-tanah/http://teknikpertambangan.wordpress.com/2009/11/28/kebakaran-dan-ledakan-tambang-batubara-bawah-tanah/http://teknikpertambangan.wordpress.com/2009/11/28/kebakaran-dan-ledakan-tambang-batubara-bawah-tanah/http://ilfayusmadi.blogdetik.com/2009/09/18/pengenalan-gas-dan-debu-tambang-asli/http://ilfayusmadi.blogdetik.com/2009/09/18/pengenalan-gas-dan-debu-tambang-asli/http://k3-community.blogspot.com/p/sop-jsa.htmlhttp://infotambang.com/organisasi-prosedur-dan-perlengkapan-pelaksanaan-k-p451-142.htmhttp://infotambang.com/organisasi-prosedur-dan-perlengkapan-pelaksanaan-k-p451-142.htmhttp://dunia-atas.blogspot.com/2012/10/organisasi-yang-mengelola-k3.html