Tugas Indonesia
description
Transcript of Tugas Indonesia
-
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Semesta Alam, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya saya berkesempatan untuk menulis tentang Otobiografi Saya.Sholawat dan salam kepada
Nabi Muhammad SAW. Beliau yang berjasa atas kenikmatan iman dan Islam yang kita rasakan saat ini di bawah ridho Allah. Ungkapan terima kasih saya haturkan kepada kedua orang tua saya, kepada suami saya, dan dosen pembimbing mata kuliah Bahasa Indonesia yang telah sudi memberi pengarahan dan bimbingan kepada saya yang telah membantu dan memberikan motivasi atas suksesnya otobiografi ini.
Akhirnya kepada Allah saya berharap, semoga otobiografi ini berguna bagi semua pihak khususnya bagi saya sendiri, dan saya senantiasa menuggu saran dan kritik atas otobiografi ini sebagai upaya perbaikan dan penyempurnaan untuk masa-masa yang akan datang.
-
WAKTU DAN TEMPAT DIMANA SAYA DI
LAHIRKAN
Suatu siang tepatnya hari jumat tanggal 03
februari 1984 disebuah ibukota provinsi yg ada di pulau
Sumatra yaitu tepatnya di Sumatra bagian tengah yg
bernama provinsi RIAU,dengan ibukota provinsi yang
bernama kota PEKANBARU,ada seorang ibu yang
bernama NURSIAH yang berumur sekitar 50 tahun
sedang merintih kesakitan dibagian perutnya yang lagi
hamil.
Melihat istrinya yang lagi kesakitan seorang
pria yang bernama ABDUL AZIZ MAHIDIN yang
merupakan suami dari ibu tersebut bergegas membawa
istrinya tersebut kesebuah rumah sakit terdekat yang
ada di kota pekanbaru. Sesampainya dirumah sakit
tersebut,sang ibu langsung dibawa kesebuah ruangan
,dan dua orang perawat rumah sakit tersebut langsung
melakukan tindakan medis.
-
Tak lama kemudian datanglah seorang pria yang
menggunakan baju seragam putih bersih dengan
testoscop dilehernya dan langsung menghampiri sang
ibu.dan ternyata pria itu adalah dokter spesialis
kandungan dirumah sakit tersebut.dengan nada yang
ramah dokter itu mengatakan bahwa ibu ini mau
melahirka. Dengan ramahnya dokter tersebut
memerintahkan dua orang perawat tersebut untuk
mempersiapkan alat-alat untuk proses melahirkan ibu
tersebut.
Tak lama berselang,kira-kira 2 jam terdengarlah
suara tangisan seorang bayi dari dalam ruangan tempat
melahirkan tersebut. Setelah itu sang dokter keluar dari
dalam ruangan dan langsung menghampiri suami ibu
tersebut,sang dokter mempersilahkan suami ibu
tersebut untuk masuk dan melihat kedalam ruangan itu.
Kemudian suami ibu tersebut masuk keruangan itu,dan
melihat dua orang perawat tersebut sedang
memandikan bayi mungil yang baru lahir itu.
-
Foto saya berumur 4 bulan
Setelah perawat tersebut memandikan bayi itu,suami ibu
tersebut lalu meminta izin kepada perawat tersebut
untuk untuk mengqomad kan bayi itu.karena dalam
agama islam bayi yang baru lahir harus diazan kan bagi
laki-laki,dan qomad bagi bayi perempuan.
Karena bayi yang lahir tersebut
perempuan,makanya suami ibu tersebut mengqomad
kan bayi itu.setelah diqomadkan suami ibu tersebut
langsung memberikan nama bayi perempuan tersebut
dengan nama RATNA JUWITA SARI,dan bayi
tersebut adalah saya sekarang,dan ibu NURSIAH dan
bapak ABDUL AZIZ MAHIDIN itu adalah orang tua
saya.
-
SILSILAH KELUARGA
Foto kedua orang tua saya
-
Saya merupakan anak ke-6 dari enam
bersaudara,anak pertama dari keluarga kami adalah
seorang laki-laki yang bernama AZMAN AZIZ,anak
kedua seoarang perempuan yang bernama NURMILA
AZIZ,anak ketiga seorang laki-laki bernama
ZULKARNAEN AZIZ,anak keempat seorang
perempuan yang bernama NUR ASNI AZIZ,anak
kelima seorang perempuan yang bernama ROZALINA
AZIZ,dan anak terakhir dari keluarga ini adalah saya
yang bernama RATNA JUWITA SARI.
Dalam keenam bersaudara ini hanya saya yang
tidak memakai nama AZIZ dibelakang nama,saya pun
tidak tahu persis apa maksud dari orang tua saya tidak
menuliskan nama AZIZ dibelakang nama saya.tapi
bukan berarti saya tidak anak kandung mereka
heheheh.,mungkin suster yang menulis nama akte
lahir saya lupa menuliskan nama AZIZ dibelakang nama
saya.
-
MASA-MASA KECIL SAYA
Masa kecil saya sama dengan anak-anak pada
umumnya,bermain dengan teman-teman disekitar
rumah saya. Pada masa kecil saya tinggal bersama
orang tua dan kelima saudara saya. Hidup kami sangat
bahagia,ayah saya bekerja disebuah instansi pemerintah
tepatnya pada departemen peternakan dan perikanan
dikota pekanbaru dan ibu saya hanya seorang ibu rumah
tangga.
Kami tinggal disebuah rumah yang berada
dijalan lembaga tepatnya didaerah gobah pekanbaru.
Rumah kami kira-kira berukuran 10x20m,dengan
keadan rumah kami yang permanen tetapi tidak begitu
mewah seperti rumah permanen lainnya. Saya
menghabiskan masa-masa kecil saya dirumah tersebut,
lebih kurang selama hampir 20 tahun keluarga saya
tinggal dirumah tersebut, dan hampir 17 tahun saya
menghabiskan masa-masa hidup saya di rumah tersebut.
Saya sangat senang sekali bermain dengan
teman-teman rumah saya, kami sangat akrab sekali.
Banyak kegiatan yang kami laksanakan setiap
-
harinya,dari bermain, makan bersama, dan juga pergi
ngaji bersama. Kami sangat suka apabila disuruh untuk
pergi mengaji karena disana kami bisa bertemu dengan
semua teman-teman dan dapat bersenda gurau dengan
mereka. Satu hal yang saya ingat adalah ketika saya
belajar naik sepeda, saya belajar dengan kakak saya dan
saya baru aja dibelikan sepeda baru oleh orangtua saya.
Saya sangat senang sekali karena saya akan pergi
bermain sama teman-teman sya dengan sepeda itu.
Masa kecil saya tidak mengikuti masa sekolah
diTK seperti anak yang lainnya, karena saya dulu
merasa takut sekali apabila saya disuruh untuk masuk
TK, itu karena saya merasa anak-anak diTK bersifat
nakal yang setiap hari kerjanya hanya menganggu anak-
anak yang laiannya. Sampai sekarangpun saya masih
berpikir entah kenapa saya sampai berpikiran seperti itu
disamping anak-anak yang lain sangat senang sekali
bila disuruh untuk masuk keTK.
-
Namun hal yang tidak pernah saya lupakan
adalah pada saat pertama kali saya masuk sekolah
dasar,dimana pada hari itu saya tidak tidur sampai hari
besoknya,karena saya terlalu sangat gembira
mendengar kabar kalau saya akan sekolah esok
hari,hingga saya tidak bisa memejamkan mata karena
terlalu memikirkan bagaimana saya sekolah esok
hari,karena saya sudah sangat ingin sekali bersekolah
pada saat itu.
-
SUKA-DUKA SAAT SAYA BERSEKOLAH
1.Sekolah Dasar
Awal memasuki sekolah dasar sudah saya
jelaskan seperti yang diatas,dimana pada saat saya ingin
memasuki sekolah dasar saya hampir tidak bisa tidur
seharian karena merasa sangat senang sekali sebab saya
besok harinya sudah bersekolah.
Hari ini saya pergi kesekolah baru saya dengan
diantar oleh ayah saya,ternyata saya idak begitu sulit
untuk beradaptasi dengan kawan-kawan baru saya yang
seusia denagan saya.Disisi lain saya melihat ada
beberapa anak yang menangis bila orangtua yang
mengantarnya meninggalkannya.Dikelas saya sudah
mulai bisa mengikuti pelajaran yang diberikan oleh
guru saya yang sangat lemah lembut dan penuh
kesabaran untuk mengajar murid seusia kami saat itu.
Hari kedua sekolah saya hanya diantar sama
ayah saya tanpa ditunggu lagi dikelas.hari demi hari
sberjalan saya mulai belajar serius untuk mengikuti
pelajaran yang diberikan,menurut guru kelas saya
-
termasuk anak yang sangat aktif dalam mengikuti
pelajaran disekolah dan mampu bersaing dengan
kawan-kawan yang lainnnya.Akhirnya tibalah saat
untuk ujian caturwulan pertama,dalam ujian
alhamdulilah saya bisa mengikutinya dengan baik dari
hari pertama sampai hari terakhir ujian.Setelah ujian
seminggu lagi kami akan menerima rapor hasil dari
ujian yang kami jalani,hari itupun tiba.Hari ini adalah
hari dimana juara-juara kelas akan diumumkan
dimukasemua murid dan wali murid yang sudah
hadir.Hati saya saat itu sangat gelisah karena saya
sangat berharap sya akan mendapat rengking satu
dikelas,dan ternyata alhamdulliah nama saya disebut
ketika mengumumkan juara satu dari kelas saya.Hati
saya sangat gembira sekali karena mendapat juara
satu,orangtua juga sangat gembira karena anak mereka
mendapat juara satu.Sampai dirumah saya langsung
diajak oleh ayah saya dan kakak kelima saya untuk pergi
makan ayam goreng kesukaan saya.Bertambahlah
kebahagiaan saya pada hari itu.
-
Hari demi hari berjalan dimasa sekolah
dasarku,satu hal yang kuingat pada kelas empat ketika
penerimaan rapor,saat pengumuman juara kelas aku
tidak dipanggil aku langsung nangis karena sedih
namaku tidak dipanggil.Sampai acara selesai aku masuk
kekelas dengan ditemani oleh ayahku kami menanyakan
knapa aku tidak juara lagi,guru kelasku ketawa melohat
aku menangis ternyata kata guruku bukan aku tidak
juara tapi karena aku terlalu sering maju kedepan
makanya aku tidak dipanggil lagi karena ada orang baru
yang yang juara dan nilainya sama denganku dan
rangkingnya juga sama makanya aku tidak dipanggil
karena untuk memunculkan wajah baru.
Ketika saya naik kelas lima, disitulah masa saya
belajar naik sepeda motor. Hal yang paling saya ingat
adalah ketika saya belajar sepeda motor yang
mengajarkan saya adalah kakak saya sendiri ketika itu
saya tidak tahu mana yang rem dan mana yang gigi,
karena saya salah menekan yang saya tekan adalah gigi
dan juga sekalian mengeraskan gas ternyata sepeda
motor kami melaju dan saya terkejut dan tidak bisa
melepaskan gas yang ada ditangan saya maka kami
-
melaju dan akhirnya menabrak tembok rumah orang
dan kami berduapun terjatuh, dan kami snagt takut
sejali untuk pulang kerumah karena sepeda motor
rjusak berat dan kami takut dimarahi oleh ayah. Dan
semenjak itu saya tidak berani lagi untuk belajar naik
sepeda motor.
Akhirnya tiba juga aku dikelas enam ,ini
memang masa-masa yang sangat menegangkan aku
harus bekerja keras agar lulus nanti aku mendapat nilai
akhir yang bagus agar aku bisa masuk kesekolah
lanjutan pertama yang favorit.Kami giat untuk belajar
kelompok bersama sahabat-sahabatku.Dimasa sekolah
dasar aku mempunyai sahabat karib yaitu
Tami,Sri,Ronald,kami selalu bersama-sama dalam
prestasipun kami selalu bersaing.Kami bertekat bila
lulus nanti kami harus bisa masuk SMP yang
sama,makanya kami sangat giat belajar bersama.Saat
ujian akhir sekolah dasarpun tiba,saya mengikutinya
dengan lancar dari hari pertama sampai hari terakhir.
-
Foto ketika saya menari diacara perpisahan
SD.023 SAIL
Setelah ujian kami sibuk dengan kegiatan
mempersiapkan kesenian untuk hari perpisahan kami
nanti.Akhirnya hari perpisahan juga tiba dan acara yang
kami persiapkan berjalan juga dengan lancar,saya dan
teman-teman sangat sedih karena harus berpisah
dengan teman-teman dan guru-guru yang selama ini
mengisi hari-hari selam enam tahun disekolah dasar
yang kami cintai.Seminggu berselang pengumuman
hasil ujianpun tiba kami semua berdebar-debar
-
menunggu hasil ujian kami,alhamdulllah aku masih
mendapatkan nilai yang lumayan yang bisa untuk
masuk keSMP yang saya inginkan,begitu juga dengan
sahabat saya nilai kami tidak terlalu berbeda jauh.
2.Sekolah Menengah Pertama
Setelah lulus dari sekolah dasar saya
melanjutkan kejenjang menengah,dalam hal ini saya
memilih sekolah lanjutan pertama 14.mungkin karena
dorongan teman-teman saya yang banyak memasuki
sekolah tersebut makanya saya tertarik juga masu
kesekolah tersebut.Pada saat pendaftaran kami bertiga
ditemani oleh orangtua kami masing-masing,tetapi kami
sangat sedih karena sahabat saya yeng bernama sri
tidak ikut mendaftar diSMP yang kami rencanakan
karena dia dimasukkan diSMP yang dekat dengan
tempat tinggalnya,jadi kami hanya tinggal bertiga.
Setelah pendaftaran kami menunggu
pengumuman dan pada saat pengumuman ternyata
kami bertiga lulus untuk masuk keSMP tersebut,kami
bertiga sangat senang karena perjuangan kami dalam
belajar selama ini mebuat kami bisa untukbersekolah
-
bersama kembali.Hari pertama saya sekolah diSMP saya
berpisah kelas dengan sahabt-sahabt saya tetapi dengan
demikian saya banyak mendapat kawan yang baru yang
berasal dari berbagai sekolah dasar yang ada
dipekanbaru.Hari demi hari saya jalani diSMP N.014
tapi sepertinya saya agak menemui keslitan untk
bersaing dengan teman-teman sekelas saya,memang
saya akui pada saat sekolah disini prestasi saya mulai
menurun saya tidak pernah lagi mendapatkan juara
pertama lagi.Saya hanya masuk kerengking lima belas
besar saja,dan orang tua saya pun mulai kecewa melihat
saya tidak pernah lagi mendapatkan peringkat pertama
disekolah,namun apa yang bisa diperbuat,karena
memang disekolah tersebut merupakan anak-anak yang
memang juara pada saat di sekolah dasar,berarti saingan
saya untuk mendapatkan juara memang sangat berat.
Memasuki tahun 1997 waktu itu saya kelas dua
SMP,orangtua saya mendapatkan anggota baru,karena
abang tertua saya memutuskan untuk menikah,ini
merupakan hal yang sangat menggembirakan karena
orangtua saya menerima menantu pertamanya.Kakak
ipar saya itu sangat baik kepada keluarga saya,dia
-
sangat perhatian terhadap keluarga kami.Hari
berbahagia itu pun tiba,tapi ada kejadian yang sangat
tidak kami inginkan dihari bahagia kami,malam sebelum
acara resepsi ibuku tersiram dengan air panas yang baru
saja masak dari tungku,Kaki ibuku melepuh karena
tersiram dengan air panas,malam itu juga ibu dilarikan
kerumah sakit untuk mendapatkan perawatan pada luka
bakarnya.
Hampir larut malam ibu baru pulang dari rumah
sakit,dengan wajah yang merintih karena sakit yang
dideritanya,saya sangat sedih melihat keadaan ibu saat
itu.Tapi apa maudikata undangan semua sudah tersebar
mau tidak mau acara harus dilanjutkan.Keesokan
paginya Acara resepsi abangkupun dilaksanakan,kami
sekeluarga mengantar abang kerumah mempelai
perempuan walau ibu tidak ikut dalam acara
tersebut,alhamdulilah acara berjalan denagn lancar
sampai sore harinya.
-
Tahun 1998 aku naik kekelas tiga,ini juga masa
paling berat bagiku karena aku harus bisa bersaing
dengan teman-teman yang lain untuk mendapatkan
nilai yang bagus.DiSMP aku menambah sahabat satu
orang yang namanya sama dengan sahabat lamaku yaitu
sri.Ini SMP kami dikenal tiga serangkai karena kemana-
mana kami selalu bertiga,yaitu aku,tami, dan sri.Kami
sangat akrab sekali hingga sampai saat ini juga.Untuk
mendapatkan nilai yang bagus kami bertiga mengikuti
les ditempat yang sama.Masa-masa diSMP pun saya
jalani dengan penuh rasa senang karena saya merasa
masa itu adalah masa-masa anak reamaja untuk
bersukaria.UJian akhirpun tiba kami sangat tegang
mengahdapi ujian akhir tersebut.Saya menjalani ujian
dengan tenang kareana saya tidak terlalu mengharap
nilai yang sangat bagus tetapi yang penting saya bisa
melanjutkan keSekolah Menengah Atas dengan mudah.
Sesudah ujian akhir saya dan sahabat saya mulai
mencari-cari sekolah mana yang akan kita masuki
besok.Saya juga bertanya kepada keluarga saya sekolah
apa yang bagus untuk saya masuki.Ayah saya saat itu
mempunyai suatu pilihan agar saya masuk kesekolah
-
Farmasi seperti kakak tetengga saya,karena sekolah itu
sangat bagus peluangnya untuk masa depan,karena
tamatan dari farmasi bisa langsung kerja.Kenapa ayah
mempunyai pilihan seperti itu karena tahun depan ayah
sudah pensiun,beliau takut tidak bisa membiayai saya
lagi untuk kuliah.Sayapun memikirkan pendapat dari
ayah tersebut walaupun saya sama sekali tidak pernah
tahu apa itu farmasi.
Saat yang dinanti-natipun tiba,sebentar lagi
akan diumumkan kelulusan kami diSMP
tersebut.Alhamdulillah aku lulus dengan nilai yang
cukup baik.Saya mencoba untuk mendaftar diSMU
negeri dan juga mendaftar disekolah farmasi yang telah
disarankan oleh ayah saya.Sedangkan kedua sahabat
saya mendaftar diSMU yang berbeda.Karena orangtua
kami memiliki keinginan yang berbeda-beda.Hasil
pendaftaran saya keSMU negeri dinyatakan lulus dan
disekolah farmasi juga saya lulus,maka saya
mengahadapi kebingungan mana yang harus saya pilih
SMU atau sekaloh Farmasi yang sudah disarankan oleh
ayah saya,banyaknya saya mendengar pendapat dari
kelurga saya dan kakak saya semuanya menyarankan
-
untuk masuk kesekolah farmasi tersebut,dan akhirnya
saya memutuskan untuk mengambil sekolah farmasi
tersebut.Semua tes yang ada untuk memasuki saya
jalani dan akhirnya dari sekian orang yang mendaftar
kami hanya diterima sebanyak 80 siswa saja.
3.Sekolah Menengah Farmasi
Tahun 1999,mungkin tahun yang menurut saya
cukup berat bagi keluarga saya,karena pada tahun itu
ayah saya pensiun dari kerjanya karena usia yang sudah
cukup untk pensiun.Aku pernah sedikit gamang untuk
menjalani sekolah farmasi karena saya merasa sekolah
disini cukup mahal bila disbanding dengan sekolah
SMU lainnya.Tapi aku harus yakin untuk menjalani ini
semua.Ternyata istri dari abangku mau ikut serta
membiayai sekolahku ini,aku sangat merasa lega karena
beban yah sedikit berkurang untuk mananggung biaya
sekolahku.
Hari pertamuku sekolah farmasi,disini aku
banyak sekali bertemu dengan teman-teman dari luar
daerah pekanbaru dan berbagai macam bahasa daerah
yang aku dengar.Kami semua saling berkenalan satu
-
sama lainnya.Kira-kira jam 10 pagi itu kami
dikumpulkan disebuah ruangan,untk mendengarkan
kata sambutan dari pihak sekolah dan juga ada
pengarahan dari kakak kelas,ternyata untk masuk
sekloah farmasi kami harus menjalani OSPEK (Orentasi
Sekolah)itu masalah yang sangat berat saya hadapi
karena diacara itu pasti kita semua akan dimarahi dan
dihukum oleh kakak kelas kita.Tapi itu juga mungkin
ada serunya karena kita lebihakrab dengan kakak kelas
kita.Untk mengikuti OSPEK kita diberi tugas untuk
mempersiapkan semua yang akan kita bawa untuk hari
tersebut,ternyata alat yang ahrus dibawa sangat banyak
sekali dan pakaian serta asesoris yang dipakai membuat
kita sangat jelek sekali kalau saya bilang seperti pakain
orang yang kurang waras.Tapi semua harus dipakai
walaupun secara terpaksa.
Hari pertama OSPEK kami disuruh datang
sekitar jam 6 subuh,tetapi sesampai disana jam yang
berlaku hanyalah jam panitia,walaupun kami datang
tepat atau malah ada yang datang sebelum jamnya
semua tetap kena hukuman dari panitai,karena mereka
semua menganggap kita semua salah.Kami hanya
-
menerima dengan pasrah saja.Menjelang siang banyak
kegiatan yang kami lakukan disekolah dari yang
hukuman rinagn samapi kehukuman yang
berat.Bermacam-macam ekspresi yang ada,tapi saya
hanya bisa menangis karena saya memang tidak tahan
untuk dibentak-bentak dan mendengar suara keras
orang yang sedang marah-marah sampai-sampai saya
hanya diistirahatkan saja karena panita sudah kewlahan
menghadpi saya yang menangis tidak henti-
hentinya.Tiga hari saya jalani OSPEK walaupun kurang
berkesan karena saya tidak begitu mengikuti acaranya
tapi sya merasaka keakraban antara senior dan
juniornya.hari terakhirpun tiba dana saatnya acar
keakraban tiba kami bersalam-salaman antara senior
dan junior,saya sampai dikenal oleh seluruh panitia
karena saya sering buat mereka repot dengan tangisan
saya yang tidak pernah berhenti.Walapun demikian
saya sangat gembira bisa brsukacita dengan senior dan
teman-teman seangkatan saya.
Keesokan harinya hari pertama saya untuk
mengikuti pelajaran di sekolah farmasi,pertama kali
pelajaran yang saya jumapai yaitu farmakologi tentang
-
bahasa latin dibidanag obat-obatan,saya akui sangat
sulit bagi saya untuk mengikuti pelajaran tersebut
begitu juga dengan teman-teman saya yang lain mereka
juga kebingungan apa yang harus kita lakukan agar bisa
mengikuti pelajaran disekolah farmasi tersebut.Tapi
kami sepakat untuk menjalani denagn senang hati
bersama teman-taman kelasku,hari pertama belajar aja
kami sudah dikasi tugas untuk dirumah supaya
menghapal minimal sepuluh buah kata bahas latin dan
akan dites setiap kali mau mulai pelajaran dengan
ancaman siapa yang tidak dapat maka kami akan
dihukum untuk berdiri didepan kelas.Hari demi hari
saya jalani disekolah farmasi dengan sukacita denagn
bergaia kesulitan yang dihadapi namun berkat teman-
teman yang solit maka kesulita itu saya jalani dengan
senang hati.
Dua bulan sudah saya berada disekolah farmasi,
kini tiba saatnya kami mulai mengikuti praktek resep
yang mana ilmunya sudah kami pelajari sebelum
mengikuti praktek tersebut. Untuk mengikuti
praktikum tersebut saya sanagt senag sekali karena apa
yang kami pelajari selama ini akan dibuktikan dengan
-
praktikum tersebut.Disinilah kamai dididik menjadi
orang yang teliti dalam bekerja tetapi harus dengan
kecepatan yang maksimal namun tidak boleh ceroboh
karena kata guru disekolah ini akan berkaitan dengan
nyawa seseorang yang akan kita berikan obatnya.
Satu semester sudah saya jalani, kini tiba saatnya
kami mengikuti ujian semester gena, say amenjalani
ujian dengan cara belajar kelompok sesama teman
sekelas saya, mereka sanagt setia menemani saya untuk
belajar bersama.Dari hari pertama saya jalani ujian
sampai hari terakhir saya jalani dengan lancar. Setelah
ujian kami sekelas mengisi kegiatan dengan membetuk
ekstrakulikuler yang pertama ada disekolah farmasi
yaitu PMR ( Palang Merah Remaja ),itu adalah sebuah
ide dari teman-teman laki-laki kami agar sekolah
farmasi tidak kalah dari sekolah lainnya. Sekolahpun
menanggapi dengan baik ide dari teman-teman saya
tersebut hingga dibentuklah untuk pertama kalinya
ekstrakulikuler tersebut, hampir setenagah dari kami
mengikuti ekstrkulikuler tersebut termasuk saya,karena
saya sangat senang dengan kegiatan-kegiatan yang ada
didalam ekstrakulikuler PMR tersebut.
-
Dua minggu sudah berselang kamipun
menerima rapor dari hasil ujian yang kami jalani,
Alhamdulillah saya mendapat rangking lima belas besar
dikelas, itu sangat mengembirakan saya karena saya
masih mampu untuk bersaing denagn teman-teman
sekalas saya. Setelah menerima rapor kamipun
diliburkan untuk dua minggu, teman-taman saya yang
berasal dari luar kota semua pulang kampung untk
menemui orangtua masing-masing, pekanbaru terasa
sunyi karena teman-teman saya pada pulang semua.
Saya mengisi hari libur saya dengan keluarga saya
dengan berbagai macam kegiatan. Tanpa terasa waktu
liburpun sudah habis, hari senin waktunya kami untuk
masuk sekolah kembali, saya banyak sekali mendapat
oleh-oleh makanan dari teman-taman,mereka membawa
makanan khas dari daerah masing-masing.
Hari ini kami memasuki awal semester
ganjil,pelajaran yang saya hadapi tidak jaun berbeda
dengan semester genap, saya hanya melanjutkan aja
pelajaran dari semester genap tersebut. Saya dan teman-
teman yang lain menjalani hari demi hari dengan
semangat, tak terasa semester ganjilpun sudah selesai
-
saya jalani dan rapor saya kali ini menaglami penurunan
mungkin karena pelajaran yang dihadapi makin sulit.
Orangtua ku tidak begitu menghitraukan tentang
prestasiku karena menurut mereka aku dapat mengikuti
pelajaran dan tidak dido dari sekolah aja sudah
Alhamdulillah karena disekolah farmasi untuk kelas satu
naik kekelas dua kami mempunyai system DO (Drop
Out) atau apabila tidak naik kelas kami akan
dikeluarkan dari sekolah. Dan dari kami yang delapan
puluh orang tidak ada yang diDO dari sekolah.
Selesai ujian semester ganjil kami libur hampir
satu bulan, kegiatan libur saya isi dengan pulang
kampung bersama keluarga,ini kali pertama kami
pulang kampung bersama seluruh keluarga
menggunakan mobil pribadi yang lumayan untuk bisa
mengantar kami kekampung kami yang perjalanannya
cukup jauh kira-kira 7-8 jam perjalanan.Diperjalanan
menuju kekampung kami mendapat hambatan karena
mobil kami rusak ditengah jalan,perlu waktu kira-kira
dua jam untuk memperbaiki mobil kami tersebut.
Akhirnya kami sampai juga dikampung, badan terasa
penat kami semua istirahat dirumah nenek kami yang
-
rumahnya sudah tua,dan lama sudah tidak ditempati.
Hari pertama kami sampai kami berjalan mengitari kota
dikampung kami sampai semua rumah keluarga sudah
kami kunjungi, kami semua senang sekali karena
bertemu dengan semua sanak keluarga yang sudah lama
tidak berjumpa. Saya dan keluaraga liburan dikampung
hanya satu minggu saja karena ayah dan kakak ipar saya
harus masuk kerja kembali. Hari terakhir saya
dikampung ayah dan ibu saya sibuk berbelanja oleh-oleh
untuk orang yang dipekanbaru. Akhirnya siang itu
kamipun pamit dengan saudara-saudara yang
dikampung untuk kembali kepekanbaru, banyak cerita
yang berkesan yang saya dapat walau hanya seminggu
dikampung.
Alhamdulillah perjalanan pulang kami lancar
tanpa hambatan sedikitpun dan kami akhirnya sampi
kekota pekanbaru dengan selamat. Keesokan harinya
saya mulai bingung lagi apa yang harus saya lakukan
dikota pekanbaru ini tetapi ternya kawan-kawan saya
mengundang saya untuk datang keacara OSPEK untuk
anak baru masuk disekolah farmasi kami. Saya dan
beberapa teman hanya datang untuk menghadiri acara
-
puncak saja karena saya memang tidak sanggup untuk
mengikuti acara seperti itu. Acara berlangsung sampai
sore dan lumayan seru acara yang diadakan oleh panitia
OSPEK tersebut.
Tak terasa liburan kenaikkan kelaspun sudah
habis, saatnya untuk saya dan teman-teman untuk
belajar kembali agar kami lulus nanti mempunyai
keterampilan yang sangat berguna bagi masa depan
kami nantinya. Hari pertama masuk kami diumukan
untk pembagian kelas dan ternyata kami dibaur lagi dan
menjumpai kawan-kawan yang belum pernah sekelas.
Bagi kami tidak masalah siapapun yang berada dikelas
tersebut karena kami satu angkatan semua sudah saling
kenal satu sama lainnya. Diawal semester ini banyak
teman-teman saya yang ingin menggati kosnya
ketempat kos yang baru, karena berbagai macam alas an
yang diungkapkan oleh teman-teman saya, dan saya
menawarka rumah saudara saya yang berada dekat
dengan rumahku dan juga dekat dengan sekolah. Saya
membantu teman-teman saya yang pindah seru juga
rasanya, dari angkat barang yang berat sampai barang
yang ringan, dan akhirnya selesai juga pekerjaan kami.
-
Saya sangat senang mereka pindah kesana karena makin
banyaklah teman saya untuk belajar bersama, mereka
juga sangat dekat dengan keluarga saya, kadang
merekapun makan dirumah saya, orangtua saya sanagta
senang karena orangtua saya suka dengan suasana yang
ramai.
Perjalanan saya diawal semester dikelas dua
berjalan dengan lancar, sehingga suatu saat kami
mendengar kabar yang sangat mengembirakan yaitu
kakak ipar saya yang sudah lama menikah ternya sudah
hamil, ayah sangat gembira karena orangtua saya akan
menimang cucu pertamanya. Lima bulan sudah berjalan
aku duduk dikelas dua semester genap, karena pelajaran
kami makin lama makin sulit maka kami memutuskan
untuk meminta seorang guru untuk mengajari kami les
tambahaan agar pelajaran yang diberikan disekolah
kami bisa lebih mantap lagi. Akhirnya salah satu
gurupun menyetujuinya dan kami membuat les tersebut
disalahsatu kos teman sekelas saya yang tidak jauh dari
sekolah. Selain belajar kami disana juga diajarkan
berdiskusi sesame teman agar bisa lebih kreatif lagi dan
menghadapi pelajaran yang kami hadapi.
-
Foto saya dan teman-teman Sekolah Menengah Farmasi
diacara pesta ulang tahunku yang ke-17
Foto Ulang tahun saya yang ke-17
-
Hari itu bulan februari tanggal tiga tahun
duaribu umur saya genap tujuh belas tahun, kakak ipar
saya yuang saat itu lagi hamil menginginkan merayakan
ulang tahunku dirumahnya, beliau membuat acara ulang
tahunku dimalam minggu dan dihadiri oleh semua
teman-temanku dan sahabat-sahabat sekolah dasar dan
sekolah menengah pertama. Saya sangat senag sekali
karena acara yang diadakan cukup meriah layaknya
acara ulang tahun yang ketujuh belas yang aku selama
ini bayangkan. Saya mendapat banyak sekali kado-kado
dari teman-teman yang sangat unik dan menarik, saya
sangat berterimakasih sekali kepada kakak ipar saya
yang telah membuat acara ulangtahun saya yang
ketujuhbelas menjadi kenangan yang sanagt indah dan
tidak akan aku lupakan seumur hidupku. Disaat saya
akan mengikuti ujian semester ayahku mengabari
bahwa ayah berencana akab menjual rumah kami,
karena ibuku sudah tidak tahan lagi dengan kondisi
lingkungan yang setiap saat selalu mendengar suara-
suara bising kendaraan dan kecelakaan yang hampir
seruing terjadi karena rumah saya terletak dipinggir
jalan raya besar. Saya sebenarnya kurang setuju karena
-
saya sangat banyak mempunyai teman didaerah tempat
saya tinggal dan sedikit sedih bila harus meninggalkan
lingkungan yang telah aku jalani dari aku lahir sampai
aku berumur tujuh belas tahun ini, tapi apa boleh buat
karena kondisi ibu kami amu tidak mau harus
menyetujuinya. Tidak butuh waktu lama untuk ayah
menunggu laku rumah ini terjual, setelah rumah terjual
ayah langsung membeli tanah dijalan bukit barisan
gg.gunung tidar tangkerang, yang mana disitulah
orangtua saya sampai sekarang tinggal. Kami diberi
waktu untuk tinggal dirumah yang lama selama rumah
kami yang baru itu siap.
Suatu malam kami berdiskusi keluarga untuk
menentukan disketsa rumah yang akan kami bangun
nantinya, saya ikut juga merancangnya dan ternyata
rancangan saya disetujui oleh orang tua dan keluarga
yang lain. Besoknya ayah langsung memanggil tuakang
agar rumah kami segera dibangun karena kami tidak
enak tinggal diruamah yang sudah bukan hak kami lagi.
Tiga bulan berselang rumah kami yang barupun selesai
dibangun saya dan kakak saya sering sekali datang
memantau pembangan rumah baru saya. Saat kami
-
pindahpun tiba, saya dan keluarga sangat sibuk dengan
kegiatan mengemas dan mengangkut barang-barang
yang ada dirumah. Memerlukan waktu yang cukup lama
kira-kira 2minggu untuk kami mengemas rumah agar
tertata denagn rapi, karena saya mengalami kesulitan
dalam pejalanan saya dari rumah kesekolah saya maka
saya meminta kepada orangtua saya agar saya
diperbolehkan untuk ikut kos bersama teman-teman
saya, dan permintaan saya dipenuhi oleh orangtua saya
dan saya memilih kos dijalan kembang harapan yang
disana saya kos dengan sahabat-sahabat saya. Setiap
sabtu saya dijemput oleh orang tua saya untuk dibawa
pulang kerumah. Hidup saya jadi mandiri karena selama
ini saya termasuk anak yang tidak mandiri dalam
mengurus diri sendiri, selalu bergantung kepada
orangtua terutama pada ibu saya.
Akhirnya ujian kenaikan kelas tiba juga saya dan
teman-teman lebih giat lagi untuk belajar. Seperti biasa
selesai ujian kami menerima rapaor kenaikkan kelas dan
Alhamdulillah kami satu kos naik kekelas tiga semua.
Untuk liburan kali ini saya dan keluarga tidak ada
rencana untuk pergi liburan karena saya dan keluarga
-
masih sibuk dengan mengurus rumah yang baru saja
kami tempati. Ayah saya juga mengadakan syukuran
dirumah baru kami sekalian berkenalan dengan
masyarakat sekitarnya, dan juga sekalian syukuran
karena kakak kedua dan kakak kempat saya yang
perempuan sudah mendapatka kerja menjadi guru TK
ditempat yang berbeda. Tanpa terasa liburan yang saya
jalani ternya sudah habis dan waktunya saya untk
kembalai kerumah kos saya dan belajar dengan tekun
agar saya bisa lulus karena saya sudah kelas tiga dan
merupakan jenjang terakhir saya disekolah menengah
farmasi.
Awal langkah saya disemester awal dikelas tiga,
pelajaran yang saya hadapi makin bertambah bidang
matapelajarannya tapi makin senang aku menjalaninya
karena banyak pelajaran baru yang sangat seru untuk
diikuti. Hari itu sekitar tanggal tanggal dua puluh tiga
desember saya dijemput ke kos karena kakak ipar saya
dirawat dirumah sakit mau melahirkan anak
pertamanya, hati saya merasa senang karena sebentar
lagi kami akan mempunyai keponakan pertama kami.
Aku bergegas untuk kerumah sakit dan sampainya saya
-
diruamah sakit kami dihadapi suasana yang tegang
karena kakak ipar kami tidak bisa melahirkan secara
normal karena beliu mengalami takanan darah tinggi
yang mengahruskan untuk melahirkan dengan cara
dioperasi. Kami semua pasrah dengan semua keputusan
dokter spesialis yang menanganinya. Hari itu tanggal
dua puluh empat desember tahun duaribu satu lahirlah
bayi perempuan yang sekarang diberi nama Alyah, hati
kami sekeluarga semuanya sangat senang karena bayi
yang kami tunggu-tunggu kelahirannya selama ini lahir
juga kedunia ini. Tapi berselang waktu hanya sekitar
dua belas jam kakak ipar saya tiba-tiba mengalami koma
karena menurut keterangan dokter gula darah kakak
ipar saya tiba-tiba naik tinggi diatas normal dan tak
tahu apa penyebab dari naiknya gula darah tersebut.
Saya yang siang itu baru saja pulang dari sekolah
kembali dijemput oleh ayah saya karena kaka kipar saya
tersebut dalam keadaan keritis sekarang dirawat
diruang ICU. Saya sangat terkejut mendengar kabar
buruk tersebut denag perasaan yang tidak menentu saya
langsung ikut denag ayah saya menuju rumah sakit
dimana kakak ipar saya dirawat. Saya dan ayah saya
-
langsung menuju keruang ICU tersebut disana kami
hanya diperbolehkan masuk secara bergantian karena
ruangan tersebut sangat steril dan dijaga ketat oleh
petugasnya. Disana saya melihat orangtua dari kakak
ipar saya sudah sibuk membaca ayat-ayat suci alquran
sambil meneteskan iar mata, tidak ada satupun yang
tidak menagis melihat keadaan kakak ipar yang kami
cintai itu. Diluar ruangan kamipun sibuk memanjatkan
doa untk kesembuhan kakak ipar saya. Saya sedikit
seram apabila masuk keruangan tersebut karena disana
ada tiga pasien yang bernasib sama denagan kakak ipar
saya, denagn bunyi detak jantuk yang tak henti-
hentinya secara bergantian satu dengan yang lainnya.
Salah satu dari pasien tersebut sudah ada yang
meninggal dunia dan tak bisa lagi tertolong oleh tim
medis yang ada disana, bertambah sudah kegelisahan
hati kami semua yang ada disekitar ruang tersebut. Tapi
kira-kira jam sepuluh malam kakak ipar saya sadar dari
komanya dan kami semua lega dengan perubahan
kondisi yang dialaminya, dia sudah bisa sedikit demi
sedikit berkomunikasi denagn orang-orang terdekatnya.
-
Setelah keadaan tersebut kami sangat lega dan
kami bisa beristirahat dengan tenang, kami secara
bergantian untuk tidur disekitar ruamgan tersebut.
Malam itu kira-kira pukul setengah satu dini hari kami
kembali dikejutkan karena kondisi kakak ipar kami
kembali drop dan kembali tidak sadarkan diri, kami
kembali merisaukannya karena kami berharap dia akan
membaik seperti semula. Saya lihat tim medis sibuk
untk mengurusi kakak ipar saya segala upaya sudah
dijalankan sesuai prosedur yang ada, dan entah mekapa
kami semua diperbolehkan untuk masuk semua
keruangan tersebut untuk melihat kondisi kakak ipar
saya tersebut, namun hari itu kira-kira jam dua dini hari
kenyataan yang pahit harus kami terima kakak ipar saya
tidak lagi tertolong nyawanya dan diapun meninggal
dunia dengan satu hal yang kami kesalkan dia belum
sempat melihat anak yang dilahirkannya. Hiruk
pikukpun terjadi diruangan tersebut suara tangis kami
yang ramai mendabah suasana menjadi semakin sedih
karena kami tidak pernah menyangka kakak ipar saya
itu akakn pergi secepat itu denagn meninggalkan duak
yang begitu mendalam. Kamipun semua sibuk denagn
-
mengurus kepulanagan jenazah dari rumah sakit
kerumah kakak ipar saya, saya dan beberapa keluarga
pulang duluan untuk mempersiapkan rumah dan yang
lainnya sibuk untuk mengurus ambulan untuk
transportasi yang digunakan. Sesampai dirumah suasan
dukapun terasa begitu mendalam bagi keluarga yang
ditinggalkan apalagi bagi abang saya selaku suami yang
ditinggalkan. Siangnya sesudah salat zuhur jenazah
kakak ipar sayapun dikebumikan dimakam yang tidak
jauh dari rumahnya dan juga tidak jauh dari rumah saya
yang baru. Seingat saya kakak ipar saya baru hanya tiga
kali melihat kerumah baru kami karena kondisinya yang
kagi hamil besar yang tidak mungkin untuk terlalu
banyak berjalan. Kakak ipar saya dimakamkan perseis
disebelah ayahandanya yang telah lama
meninggalkannya. Acara pemakamanpun selesai dan
kami semua pulang kerumah duka, setelah salat asar
kamipun harus kembali kerumah sakit untuk melihat
kondisi keponakan saya yang masih dirawat disana.
Memang batin seorang anak tidak bisa pisah dari
orantua yang melahirkannya, keponakan saya agak
rewel mungkin karena diapun ikut sedih karena ibu
-
yang melahirkannya meninggal dunia dan tidak sempat
untuk memanjakannya.
Foto saya dan almarhumah kakak ipar saya
Selang hari berganti kami secara bergantian
mengujungi keponakan kami dirumah sakit karena dia
diwajibka dirawat secara intensif dirumah sakit karena
mengalami kekurangan air susu sehingga mata dan
badannya sedikit berwana kuning. Setelah sepuluh hari
dirawat kami kembali dikejutkan kemabali denagn
kondisi keponakan kami yang sedikit menghawatirkan,
-
menurut hasil pemeriksaan laboratorium HB keponakan
saya murun dan diwajibkan untuk tranfusi darah. Abang
saya sibuk mencari donor darah untuk keponakan saya
karena golongan darahnya B maka saya tidak bisa
mendonorkan darah untuknya karena golongan darah
saya O. Akhirnya dapatlah sudah darah yang diinginkan
dan sesegera mungkin ditranfusikan kepada keponakan
saya tersebut selain mengalami tranfusi darah
keponakan sayapun mengalami proses laser karena
badannya sering berwana kuning secara tiba-tiba,
sungguh sangat kasihan saya melihat kondisi keponakan
saya tersebut.
Karena sibuknya keadan keluarga saya tanpa
terasa saya sudah mengahadapi ujian semester genap
dikelas tiga, saya kembali belajar tekun agar saya
mendapatkan nilai yang cukup untuk standar kelulusan
saya. Ujianpun selesai dan saatnya penerimaan rapor
dan kamipun libur sekolah, karena keponakan saya
sudah sebulan lebih mengina dirumah sakit maka pada
hari itu dia diperbolehkan pulang dan harus wajib
control seminggu sekali, kami sanagt senang
mendenagr kabar tersebut dan kakak kelima saya yang
-
perempuan sudah tamat dari kursusnya dimnita untuk
merawat keponakan saya tersebut sampai umur
keponakan saya tiga bulan. Semester akhir sudah saya
masuki saya harus lebih giat lagi untuk belajar agar bisa
lulus dengan nilai yang memuaskan. Hari demi hari
saya jalani dengan tekun belajar dan ujian akhirpun tiba
saya menjalani ujian akhir denagan tenang dan saya
belajar keras hingga larut malam. Akhirnya selesai juga
ujian akhir yang kami hadapi saya merasa senang hari
ini karena kami dinyatakan lulus dan siang itu layaknya
anak SMU yang baru lulus kami mengikuti tradisi
coret-coret baju, kami saling bergantian mengukirkan
kenangan dibaju teman-teman. Kami bersorak gembira
merayak kelulusan kami tersebut dan kami menunggu
waktu ubtuk diwisuda dan pengambilan sumpah.
Orangtua saya sangat senag mendengar kabar tersebut
beliau bersyukur sekali akhirnya akku lulus juga dari
sekolah farmasi itu. Teman-temanku sibuk
merencanakan akan melanjutkan kuliah dimana, tetapi
aku memutuskan untuk bekerja dulu setamat aku dari
sekolah, karena aku melihat orangtuaku tidak sanggup
untuk membiayai kuliahku. Dua hari berselang
-
kelulusan kami sepakat seluruh yang lulus mengadakan
perpisahan antar sesame kami yang mana pilihan
tempat acar jatuh kerumahku karena menurut mereka
rumah sayalah yang paling seru untuk diadakan acara
perpisahan tersebut. Saya setuju saja dengan
permintaan teman-teman saya, saya langsung
mengabarinya kepada orangtua saya agar dizinkan
untuk membuat acara dirumah saya dan orangtua
sayapun mengizinkannya. Untuk mempersiapkan acara
malam itu kami yang perempuan sibuk membuat
makanan dan minuman yang akan disantap untuk
malam nanti, kami sepakat untuk bakar ayam sebagi
menu makaknan kami. Semua bergembira dimalam
acara itu kami berfoto-foto untuk membuat kenang-
kenangan, acara kami buat sampai jam sebelas malam
karena itulah waktu yang diperbolehkan untuk
orangtua saya hanya sampai jam sebelas malam karena
takut menganggu ketenangan tetangga yang lain.
Teman-teman yang tidak pulang boleh menginap
dirumahku dan rata-rata dari mereka semua menginap
dirumahku karena sudah cukup larut malam untk
pulang kerumah masing-masing.
-
Keesokkan paginya kami berkemas-kemas dan
memberskan alat-alat yang kami pakai tadi malam,
setelah selesai satu persatu teman sayapun beransur
pamit untuk pulang kerumah karena kami besok akan
mempersiapkan diri untuk gelada bersih untuk acara
yang selama ini kami nantikan, yaitu acara pengambilan
sumpah kami sebagai tenaga Asisten Apoteker. Kami
semua sibuk mencari asesoris yang akan dipakai dihari
itu, kami diwajibkan untuk menggunakan baju kebaya
yang sudah kami tempah seragam dan menggunakan
riasan wajah layaknya seperti orang yang mau diwisuda.
Acara kami dilaksanakan dihotel Said, keluarga semua
boleh datang sesuai dengan undangan. Hati saya sangat
gembira selain orangtua saya yang hadir keponakan
sayapun ikut hadir pada hari bahagia saya tersebut,
karena saya menganggap keponakan saya adalah
pengganti dari kakak ipar saya yang selama ini ikut
andil dalam membiyai sekolah saya. Diacara tersebut
kami dipanggil satu persatu untuk maju kedepan
denagn disebutkan nama darin orang tua kami masing-
masing, kami semua sangat senang pada acara hari itu,
dan sampai akhirnya kami tiba diacara hiburan kami,
-
kami semua berjoget dan menari melepaskan lelah yang
kami hadapi selama disekolah yang kami cintai. Suka
riangpun terpancarkan dari acara tersebut. Dan tiba
saatnya acara terakhir yaitu kami semua saling
bersalamn dan mengucapkan kata perpisahan kepada
guru-guru yang telah membimbing kami selama kami
disekolah dan kepada teman-teman yang selama ini
menemani dalam suka maupun duka. Akhirnya kami
kembali kerumah masing-masing dan menyusun
rencana apa yang harus diambil untuk melanjutkan
perjalanan kami yang masih panjang.
-
KEHIDUPAN BARU SAYA SETELAH SELESAI
SEKOLAH
Setelah selesai bersekolah di sekolah menengah
farmasi pekanbaru,saya memutuskan untuk mencari
kerja. Saya dan beberapa orang teman saya sibuk
mencari inforamasi tenteng tempat kerja yang
membutuhkan asisten apoteker seperti saya. Dan
ternyata kami mendengar kabar ada lowongan dikota
dumai, saya dan tiga orang teman saya berminat untk
kerja dikota dumai tersebut dan saya langsung
mengabari orangtua saya kabar tersebut, namun orang
tau saya sedikit tidak setuju dengan keputusan saya,
karena selama ini saya tidak pernah pisah dari orangtua
saya, orang tua saya tidak begitu yakin saya bisa hidup
tanpa orangtua saya disamping saya, namun keinginan
saya yang sangat kuat dan tidak bisa ditawar-tawar lagi
orangtua sayapun mengizinkan saya untuk kerja
didumai, karena adik dari ayah saya tinggal dikota
dumai itu, jadi ayah saya sedikit lega kalau saya ada
yang mengawasinya. Siang itupun kami diajak kerumah
saudar yang punya apotik didumai tersebut, bapak
-
itulah yang besok akan mengatarkan kami kedumai
ketempat kami bekerja.
Hari itu hari minggu kami, pagi jam tujuh saya
dan ketiga teman say yang terdiri dari dua laki-laki dan
dua perpempuanpun berangkat kekota dumai. Dengan
berbekal banyak nasehat yang orangtua saya sampaikan
saya memberanikan diri untk berangkat kekota duami
yang mana saya tidak dapat membayangkan seperti apa
kota tersebut dan saya bertanya pada diri saya sendiri
mampukah saya hidup disana dengan berbekal hanya
surat keterangan lulus karena sekolah kami belum bisa
mengeluarakan ijazah asli kami.
Akhirnya kami siang itu sampai juga kekota
dumai denag menempuh perjalan sekitar empat jam dan
juga sangat melelahkan. Sesampai kami disana kami
sudah ditunggu sama pemilik apotik tempat kami
bekerja, dan kami langsung dibawa kerumah bapak
tersebut. Kami disambut dengan senang hati oleh
sipemilik rumah. Kami disuguhi makan siang oleh orang
yang dirumah tersebut dan kami disediakan tempat
untuk istirahat mala mini, karena hanya untk yang
-
cowok aja yang akan disediakan tempat tinggal dan
kami yang perempuan harus mengontrak rumah sendiri.
Hari sudah pagi kamipun bersiap-siap untuk
melanjutkan perjalanan kami, kami dijadwalkan hari ini
untuk melihat-lihat suasana apotik tempat kami bekerja
dan juga berkanalan dengan karyawan yang sudah ada
disana. Saya dan teman-teman saya disambut senang
oleh karayawan senior yang disana, kamipun diantar
untuk melihat-lihat letak obat yang ada diapotik
tersebut, baru saya tahu ternyata nama apotiknya
adalah apotik Citra Pratama. Saya dan teman saya
diperbolehkan untuk pulang cepat karena kami akan
mencari tempat tinggal untuk kami selama tinggal
didumai. Saya dan teman perempuan saya mencari
informasi tempat tinggal yang aman untuk kami berdua,
tiba-tiba saya teringat pada kakak satu kos saya yang
dulunya dia orang dumai asli maka saya langsung
menghubunginya untk bertanya-tanya, alahamdulillah
kami diberi saran oleh kakak tersebut untuk tinggal
dirumah tantenya didaerah pasar, saya dan teman saya
-
tersebut langsung menuju kerumah tersebut dan kami
langsung melihat lokasi yang disarankan. Sesampainya
kami disana saya sanagt terkejut karena daerah
rumahnya sangat sempit dan padat penduduknya, kami
dipersilahkan masuk oleh tuan rumah dan dilihatkan
kamar yang akan kami tempati,kami tinggal dilantai dua
karena rumah tersebut sangat sempit, tetapi untuk
sementara tidak apa-apalah kami tinggal disana.
Kamipun pamit untuk pulang ketempat pemilik apotek
tersebut karena barang-barang kami masih berada
disana.
Malam haripun tiba, setelah makan malam
sayapun permisi keluar untuk mencari TELKOM
karena saya ingin menghubungi orangtua saya yang
dipekanabaru untk mengabari bahwa saya sudah dapat
tempat tinggal, untuk pertama kalinya saya menelepon
orangtua saya dari jarak yang begitu jauh, orangtua
saya langsung menanyakan keadaan saya disana. Setelah
panjang lebar saya bercerita maka ayah saya langsung
memutuskan untuk berangkat kedumai karena ingin
melihat tempat tinggal dan tempat kerja saya. Hati saya
sangat senang mendengar kabar ayah saya akan
-
kedumai. Hari ketiga saya didumai saya berpamitan
kepada yang punya apotik karena kami mau pindah
kerumah yang sudah kami kontrak dan meminta izin
hari ini tidak masuk kerja karena sibuk untuk
mengurusi kepindahan kami. Siang harinya ayahpun
tiba dan saya menjemputnya diterminal denagn
menggunakan oplet. Saya langsung mengajak ayah saya
kerumah kontrkan saya dan bertemu dengan pemilik
rumah, setelah panjang lebar bercerita ayah sayapun
pamit karena ayah saya akan menginap dirumah
adiknya yang ada didumai dan kami pergi berdua. Itulah
kali pertama saya pergi kerumah saudara saya tersebut
dan kamipun menginap disana.
Keesoakan harinya ayah sayapun memutusaka
untuk pulang kepekanbaru dan sayapun memulai hari
saya untuk bekerja diapotik. Hari pertama saya masuk
kerja kami diajarkan untuk membaca resep yang sering
masuk keapotik tersebut karena apotik tersebut adalah
apotik nomor dua yang terkenal didumai dan resep
sangat banyak masuk keapotik Citra. Untuk pertama
kalinya saya melihat resep asli dari dokter spesialis
ternyata agak sedikit sulit bagi saya untuk membaca
-
resep tulisan dokter spesialis, tapi saya tidak amu
menyerah begitu saja, saya harus terus dan rajin
bertanya kepada kakak senior yang ada diapotik
tersebut. Sepuluh hari berselang saya sudah mulai
lancar dan hapal dimana letak obat yang ada diapotik
tersebut. Selain mamahami tulisan dokter dan
menghapal letak obat kami juga harus menghapal harga
obat yang ada diapotik tersebut secara perlahan-lahan,
namun setelah hampir sebulan saya bekerja disitu saya
mulai memahami seluruhnya. Tapi ada hal yang sangat
menyedihkan hati saya karena dua orang teman lelaki
saya harus meninggalkan kota duamai karena mereka
dipanggil kembali oleh orang tua untuk bekerja
dipakanbaru dan yang satunya lagi disuruh orangtuanya
untuk melanjutkan pendidikan, sekarang kami tinggal
hanya berdua.
Dua bulan sudah berlalu, saya dan teman saya
masih merasa betah untuk bekerja disana. Dan diawal
bulan ketiga saya mendapat tawaran oleh kakak senior
saya yang sudah pindah dari sana untuk kerja disuatu
rumah sakit swasta, saya sungguh bingung bagai mana
saya harus membilangnya kepada pemilik apotik yang
-
selama ini sudah banyak membantu kami selama berada
dikota dumai, tapi dengan segenap keberanian saya
mencoba berbicara secara baik-baik kepda bapak
tersebut dan ternyata bapak tersebut memaklumi
keadaan saya dan saya dizinkan untuk berhenti dari
apotik tersebut. Dan saya meninggalkan kawan saya
yang selama ini menemani saya, kami sepakat akan
selalu saling mengunjungi karena jarak dari apotik dan
rumah sakit tidak terlalau jauh.
Akhirnya saya membuat lamaran kerumah sakit
yang bernama Rumah Sakit Putri Tujuh yang bernaung
dibawah kantor Perairan Indonesia. Sehari sesudah saya
memesuki lamaran saya langsung dipanggil oleh atasan
dan dinyatakan diterima dirumah sakait tersebut, dan
saya harus mulai bekerja besok hari karena mereka
sangat membutuhkan tenaga asisten apoteker. Saya
dengan senang hati menerima pekerjaan tersebut, disini
saya belajar hal baru lagi saya harus tahu persamaan isi
obat yang sama karena saya harus bisa mengganti obat
yang sejenis apabila obat yang diresepkan tidak ada
diapotik rumah sakit tersebut. Seru juga bisa belajar
-
banyak nama obat yang komposisinya sejenis walaupun
merek dagangnya berbeda.
Sebulan sudah saya jalani kerja dirumah sakit
tersebut, saya diberi tawaran untuk tinggal
diperumahan ruamh sakit yang diperuntukkan untuk
pegawai rumah sakit yang masih honor, saya sangat
gembira karena saya tidak lagi mengeluarkan biaya
untuk mengontrak rumah, karena tinggal disana secara
gratis dan hanya membayar listrik aja secara patungan
karena kami ada beberapa kamar disana. Saya harus
sekamar dengan seorang perawat yang bekerja dirumah
sakit tersebut,beliau juga pegawai baru sama seperti
saya. Dihari libur kerja kami berdua berkemas
membersihkan kamar yang akan kami tempati berdua,
kami juga sibuk membeli peralatan ruamha yang kami
perlukan untuk dirumah kami yang baru. Dan dua hari
setelah itu kami sudah tinggal ditempat itu, teman saya
yang dari pekanbarupun saya kabari agar dia sering
main kerumah saya yang baru. Gaji kedua saya, saya
belikan untuk pertamakalinya keHP karena itu sangat
berguna bagi saya, agar orangtua saya mudah untuk
menghubungi saya.
-
Setelah beberapa bulan saya kerja disana saya
bertemu dan berteman dengan pemuda setempat,
mereka rata-rata seumuran saya dan kami sering
ngumpul-ngumpul untuk menambah kegembiraan
dihari-hari kami yang lelah telah mengahadapi
pekerjaan yang kami jalani. Disela-sela pertemanan
kami ternyata ada seorang laki-laki yang mungkin
tertarik dengan saya, karena hanya dia yang pertama
kali mengajak saya untuk jalan-jalan keliling kota
dumai, memang saya akui selama saya didumai belum
pernah saya berkeliling kota duamai yang saya tahu
hanya jalan itu-itu saja.
-
AWAL PERTEMUAN SAYA DENGAN SUAMI
Seminggu setelah dia mengajak saya, ternyata
diam-diam dia memang tertarik kepada saya dan dia
mengungkapkan persaannya kepada saya, karena saya
menggap sudah lama kenal dia sebagai teman tidak ada
salahnya saya menerima pernyatan hatinya kepada saya.
Hari itu tepatnya tanggal lima belas bulan mei duaribu
tiga kami jadian, hari jadi kami tidak jauh dari hari
ulangtahunnya karena hari ulang tahunnya tanggal dua
belas mei. Semenjak kami jadian banyak hal-hal baru
yang kami rasakan, karena saya merasa ada orang yang
melindungi saya karena saya seorang diri berada dikota
dumai. Kami menjalani hubungan seperti air mengalir
aja kami ikuti arus yang telah ada, setelah sebulan
jadian saya baru membri tahu kakak saya yang
dipekanbru dan mereka memakluminya tapi banyak
nasehat yang harus saya ingat terutama pandai-pandai
jaga diri jangan sampai membuat malu nama keluarga,
kepercayaan dari kakak sayalah yang harus saya jaga
selama sya berada dinegeri orang.
-
Hampir enam bulan saya bekerja disana kembali
saya mendapatkan tawaran utnuk bekerja disebuah
klinik yang apotiknya baru buka, saya tertarik karena
saya boleh kerja dobel, diklinik saya boleh kerja dan
dirumah sakitpun saya boleh kerja asal pandai mengatur
waktu saja. Dan tawaran itupun saya terima karena saya
merasa masih banyak waktu saya yang terbuang
percuma, dan hitung-hitung untuk menambah
penghasilan saya. Tapi hanya berlansung sebulan saja
saya sanggup untuk bekerja didua tempat secara
sekaligus. Badan saya langsung drop karena saya harus
bekerja dari malam langsung masuk pagi. Saya
memutuskan untuk berhenti kerja yang diklinik, dan
saya melanjutkan kerja saya yang dirumah sakit. Setelah
tujuh bulan saya bekerja disana saya tiba-tiba ditelepon
oleh ayah saya karena mau mengabari ada penerimaan
calon pegawai negeri sipil dikampung saya di
Bagansiapiapi,dan peluang untuk asisten apoteker
sangat besar makanya ayah saya sangat bersemangat
untuk mengurus saya untuk masuk lamaran sebagai
calon pegawai negeri sipil disana.
-
Keesokan harinya saya minta izin kepada kepala
apotik karena saya harus pulang kampung karena saya
harus mengurus syarat-syarat yang harus dipenuhi.
Pacar saya bersedia menemani saya untuk mengurus
surat-surat karena lokasinya jauh dari kampung saya.
Hanya butuh waktu tiga hari saya mengurus semua
persyaratan tersebut dan saya harus kembali lagi
kedumai untk melanjutkan kerja saya.
Hari pengumuman lulus administrasipun tiba
dan ternyata saya lulus dalam seleksi adminstrasi
tersebut. Saya kembali harus pulang kampung untuk
mengikuti ujian tertulis selam satu hari. Dan saat
pengumuman ujian tulis sayapun lulus, formasi untuk
asisten apoteker hanya diikuti oleh lima orang dan
dengar-denagr yang akan diterima dua orang dan saya
berharap salah satunya adalah saya, tetapi saya harus
melewati tes terakhir yaitu tes interview, tes tersebut
sudah saya jalani dan saya harus menunggu sekitar tiga
minggu untuk mendengarkan hasil ujian saya. Namun
Alhamdulillah ternyata saya lulus dan resmi menjadi
calon pegawai negeri sipil dikampung saya sendiri. Hati
orangtua saya sangat senang sekali mendengar kabar
-
yang sangat mengembirakan tersebut. Ditahun dua ribu
tigalah saya resmi menajadi penagawai negeri sipil.
Dibalik kebahgiaan saya, ternyata ada kesdihan yang
saya rasakan karena saya harus berpisah dengan pacar
saya yang baru aja saya jalani hubungannya. Namun
demikian dia selalu menyemangati saya untuk menerima
kenyataan ini dengan senang hati, dia berjanji setia
kepada hubungan kami, dan hati saya merasa sedikit
lega bila akan meninggalkan kota yang selama ini
banyak kenangan yang indah.
-
PERJALANAN HIDUP SAYA SELAMA MENJADI
PNS
Tempat pertama saya bekerja, saya ditempatkan
disebuah PUSKESMAS yang berada dikecematan
bangko kanan, disana saya diberi tempat tinggal yang
berada dilingkungan PUSKESMAS. Hari pertama saya
kerja saya disambut dengan senag hati oleh pegawai
yang sudah senior disana, dan kepala PUSKESMAS
sangat senang menerima kehadiran saya karena disana
belum ada tenaga asisten apoteker yang mengelola
instalasi farmasi yang ada diPUSKESMAS tersebut.
Sehari saya tinggal disana saya merasa
kesunyian karena listrik disana hanya hidup dari jam
enam sore sampai jam enam pagi karena kami masih
menggunakan disel, lingkungannya pun sunyi karena
kami tinggal dipinggir jalan yang jauh dari tempat
tinggal penduduk. Dua minggu saya tinggal disana saya
dikunjungi oleh kedua orangtua saya yang ingin tahu
dimana dan bagai mana lokasi tempat kerja anak
bungsunya. Saya sangat senang karena rumah saya jadi
ramai karena kehadiran orangtua saya. Baru aja
-
orangtua saya datang kami pegawai PUSKESMAS yang
tinggal disana direpotkan dengan adanya kasus tabraka
yang mengakibatkan satu orang meninggal dunia, ini
pengalaman say yang pertama kali melihat langusung
kejadian yang mengerikan tersebut, tetapi saya dipaksa
harus bisa beralih profesi sebagai perawat yang bisa
mengurus korban tersebut, dengan terpaksa saya
mengerjakan pekerjaan tersebut. Untungnya orangtua
saya hari itu datang, jadi saya tidak merasa takut untuk
tidur dirumah saya yang lingkungannya sedikit sunyi.
Semenjak kejadian itu saya langsung meminta kepada
ayah saya untuk segera memindahkan saya kerumah
sakit yang ada dikota bagansiapiapi, karena selain ilmu
saya tidak bertambah dan banyak kejadian yang diluar
dugaan saya.
Hanya sebulan saja saya bekerja diPUSKESMAS
tersebut ternyata SK yang saya terima saya telah
dipindahkan kerumah sakit yang ada dikota
bagansiapiapi. Sekarang say kembali berkumpul denag
keluaraga saya, karena kakak saya yang nomor lima
sudah tiga tahun tinggal disana dan bekerja sebagai
guru sekolah dasar disana, begitu juga ayah saya yang
-
sering bolak balik dari pekanbaru kebagansiapiapi
karena ada sedikit urusan yang harus diselesaikannya.
Hari pertama saya bekerjha diruamh sakit saya
diperkenalkan pada seluruh bagian yang ada dirumah
sakit tersebut. Dan saya besoknya baru boleh masuk
langsung bekerja, awal saya bekerja diinstalsi farmnasi
rumah sakit saya banyak diajari oleh kakak senior saya
yang dulu juga merupakan kakak senior saya sewaktu
saya disekolah farmasi, kami hanya berjarak satu tahun
saja dalam tingkatan disekolah. Tidak terasa sudah
sebulan saya bekerja disana dan sudah lama juaga kami
tidak berjumpa namun demikian hubungan kami masih
tetap lancar walaupun hanya lewat telepon saja.
Sudah tidak terasa satu tahun saya bekerja
sebagai PNS disana, kembali kami mendapat kabar yang
gembira untuk kedua kalinya ayah saya akan menerima
menantu karena kakak saya yang nomor lima akan
segera menikah dan acara akan diadakan dipekanbaru
karena itu keinginan dari orangtua saya karena rumah
itu belum pernah ada yang nikah disana. Hari bahagia
itupun tiba saya berngkat kepekanbaru bersama saudar-
-
saudara saya yang ingin melihat acara tersebut dan
yang sanagt membahagiakan saya pacar saya dan dua
orang teman saya dari dumaipun ikut hadir pada acara
tersebut. Dan setelah acara selesai kami semuapun harus
kembali ketempat masing-masing dan melanjutkan
pekerjaan yang sudah lama ditinggalkan.
Hari demi hari saya jalani dengan senang hati
dan bersuka cita dengan teman-teman sekantor kantor
saya. Dan tepatnya tanggal tiga puluh satu desember
tahun duaribu empat cucu kedua orangtua saya lahir
tepat dimalam pergantian tahun dengan cara diopersai
juga karena ada masalah dengan kondisi ibunya. Bayi
yang lahir dalah seorang laki-laki yang diberi nama
Habib, dan sekarang umurnya sudah enam tahun. Dan
berlanjut satu persatu kakak perempuan saya menikah
dan melahirkan keponakan-keponakan yang cantik-
cantik. Dan seiring berjalannya waktu pekerjaan saya
dikantor makin banyak karena rumah sakit kami makin
lama makin diperbesar dan obat-obatan yang harus
kami kelola makin lebih banyak. Namun sesuai dengan
perkembangan karyawan diinstlasi farmasipun makin
bertamabah dari kami yang hanya beranggotakan empat
-
orang sehingga menjadi dua belas orang. Berbagai
macam karekter dari teman-teman saya namun
demikian kami begitu kompak karena pesan yang selalu
diucapkan oleh kepala instalasi kami harus bersatu
walau apapun keadaannya, saling membantu satu
samalainnya.
Hari demi hari, bulan demi bulan dan tahu demi
tahun saya jalani hidup saya banyak sekali pengalaman
yang saya peroleh, namun satu pengalaman yang tidak
pernah saya lupakan karena kecerobohan yang saya
perbuat, yaitu kesalahan dalam menyerahkan resep
karena kurang teliti dalam membaca resep yang
seharusnya obat tetes mata yang saya berikan tetapi
saya memberikan obat tetes telinga, itupun sebenarnya
tidak murni kesalahan saya tetapi karena berbedanya
pendapat antara saya dan dokter dalam mengartikan
bahasa latin dalam penulisan diresep. Karena menurut
pendapat saya itu adalah tanda untuk obat tetes telinga
namun menurut pendapat dokter tersebut adalah kode
untuk tetes mata. Untung saja pasien tidak kenapa-napa
karena hanya baru sekali meneteskan kematanya, dan
utnug saja keluraga pasien tidak menutut saya dengan
-
hal-hal yang sudah terjadi. Kami memilih jalan damai
dengan keluarag pasien dan semenjak itu saya sangat
berhati-hati dalam berkerja dan itu merupakan
pengalaman yang sangat berhaga bagi saya. Saya
berjanji terhadap diri saya akan selalu berhati-hati
dalam bekerja karena pekerjaan saya sangat erat
kaitannya dengan nyawa orang yang kita beri obatnya.
Dan tak jarang tgeman-teman sekantor saya juga
mengalami kejadian yang sama dan kami secara
bersama-sama memecahkan masalah yang ada didalam
lingkup instalasi farmasi yang kami semuanya sudah
menggap seperti satu keluarga.
Selama saya bekerja dirumah sakit umum
bagansiapiapi banyak sekali pengalaman yang saya
dapatkan, baik pengalaman kerja maupun pengalaman
dalam bergaul sesama orang yang beda propesinya,
beda usianya, dan beda karakternya. Dan semua
pengalaman membuat saya menjadi lebih dewasa lagi
dalam menjalani hidup ini.
-
Tahun itu tahun duaribu lima, ketika itu saya
sedang menjalankan dinas malam dirumah sakit tiba-
tiba saya mendapat telepon dari pekanabaru, saya
dikejutkan dengan kabar bahwa ayah mendadak
dilarikan kerumah sakit karena ayah tiba-tiba muntah
darah dan mengeluarkan kotoran darah, perasaan saya
menjadi tidak menentu lagi ingin rasanya saya langsung
pulang kerumah untuk mengabari ibu saya yang secara
kebetulan lagi ada dibagansiapiapi namun apa dikata
saya lagi menjalankan dinas dan lagi ada pasien yang
mau berobat mau tidak mau saya harus menyelesaikan
dulu kewajiban saya untuk melayani pasien. Kira-kira
jam empat subuh pasien tidak ada lagi langsung saja
saya perimisi kepada kakak perawat yang satu dinas
malam itu agar mau mengizinkan saya pulang kerumah
dan juga mau menggantikan saya sementara waktu
sebagai tenaga instalasi farmasi saat itu, walaupun
sebenarnya saya tahu itu hal yang salah karena kami
disan dilarang untuk menyerahkan kunci kepada yang
bukan tenaga farmasi, tapi apa boleh buat karena
terpaksa itu semua saya langgar. Sesampai saya dirumah
ternyata ibu dan abang saya sudah siap-siap untuk
-
berangkat kepekanbaru karena kondisi ayah disana
tidak sadar dan kabarnya juga HB ayah drastis turun
menjadi 4. Kira-kira jamlima lewat setelelah salat subuh
kamipun semua berangkat dan disepanjang perjalanan
kami selalu berkomunikasi dengan kakak yang menjaga
ayah saat itu, kakak saya mengabari bahwa kondisi ayah
sudah lumayan agak membaik karena ayah sudah dapat
donor darah sebanyak dua kantong, tetapi kesadaran
ayah belum pulih betul. Sesampai dipekanbaru kami
langsung turun dirumah sakit karena langsung melihat
kondisi ayah, disana saya melihat ayah sudah terbaring
lemah dengan selang terpasang dihidung dan dialat
kelaminnya, disana baru kami mendengar cerita yang
sesungguhnya. Ternyata penyebab dari pendarahan
tersebut karena lambung ayah terluka parah akibat
mengkomsusi obat rematik yang berasal dari ramuan
cina, karena mungkin lambung ayah tidak kuat menaha
sifat asam dari obat tersebut.
-
Siang harinya setelah pemeriksaan laboratorium
ternyata HB ayah masih kurang dari normal dan harus
tranfusi lagi, dan siang itu juga ayah langsung trnafusi
dua kantong lagi. Lima hari sudah ayah dirawat kondisi
ayah sudah pulih dan sudah disarankan oleh dokter
untuk berobat jalan saja. Kami semua merasa senang,
dan siang itupun ayah kami bawa pulang kerumah.
Sudah tujuh hari saya dipekanbaru, sudah cukup
rasanya saya untuk menemani ayah dipekanbaru, maka
saya pamit dengan keluarga saya untuk pulang
kebagansiapiapi, karena sudah banyak kerja saya yang
menumpuk disana dan juga saya sudah terlalu banyak
hutang dinas dengan teman-teman saya. Siang itupu
saya langsung pulang bersama kakak saya yang juga
mau pulang kebagan.
Sampai dibagan saya langsung menjalankan
aktifitas kerja saya seperti biasanya. Dan semenjak itu
kami semua selalu memantau setiap obat yang mau
dikomsumsi oleh ayah, seumur hidup ayah sampai saat
itu pertama kalinya dia sakit dan sekali sakit langsung
merasakan hal yang parah seperti yang dialaminya.
-
MASA PERNIKAHAN SAYA
Memasuki awal tahun duaribu delapan saya dan
pacar saya merencanakan untuk melangkah kejenjang
pernikahan karena selama hampir lima tahu kami
pacaran kami merasakan kecocokan dalam hubungan
kami. Kabar itupun saya beritahukan kepada orangtua
saya, namun orangtua saya menaggapinya namun ayah
saya menyarakan untuk bertunangan aja dahulu karena
ada abang saya yang belum menikah, karena saya anak
paling terakhir maka disuruh bersabar dahulu karena
ayah ingin sayalah yang menikah terakahir. Sayapun
memahami pendapat ayah tersebut dan akan bersabar
untuk menunggu setelah abang saya melangsungkan
pernikahannya. Tidak lama dari kabar tersebut abang
saya langsung segera melangsungkan pernikahannya
kira-kira bulan maret tahun dua ribu delapan tersebut,
karena dia juga memikirka nasib saya.
Setelah acara abang saya selesai satu bulan,
maka ayah saya kembali menanyakan niat saya dan
pacar saya yang ingin melangsungkan pernikahan,
-
sayapun menyampaikan kepada kepada pacar saya agar
keluarga pacar saya bisa segera untuk membicarakan
kemauan dari orangtua saya. Setelah dua minggu
kamipun menerima kabar bahwa keuarga dari pacar
saya ingin datang kerumah dengan niat ingin
bersilahturami terlebih dahulu kepada kelurag saya,
karena selama lima tahun kami berpacaran belum
pernah sekalipun kedua keluarga kami bertemu secara
langsung, maka keluarga sayapun menyetujuinya.
Setelah perundingan selesai maka ditetapkanlah acara
pertunangan kami pada tanggal dua puluh dua juni
tahun dua ribu delapan. Saya sangat senag mendengar
kabar tersebut karena akhirnya hubungan kami bisa
lebih serius lag dan sudah mendapat restu dari kedua
orangtua kami masing-masing.
Segala persiapan untuk acara nanti sudah saya
persiapkan dengan matang, agar acara yang akan kami
buat dapat berjalan dengan lancar. Hari itupun tiba
seluruh keluarga sebelah laki-laki datang semua dari
dumai dan sampai dibagansiapiapi kira-kira pukul
sebelas pagi, dan acara kami berlansung kira-kira pukul
satu dan akhirnya selesai pukul empat sore, teman-
-
teman sekantor saya datang semua dan menemani saya
didalam kamar, karena adat melayu dalam acara tukar
cincin yang perempuannya tidak boleh keluar kamar
kalau belum dipanggil untuk keluar. Acarapun selesai
dan hati saya lega karena acara berjalan dengan lancar
dan kamipun sekarang sudah resmi bertunangan. Dalam
acara pertunangan tersebut juga dibahas kapan hari
pernikahan kami akan dilangsungkan dan ternyatahari
itu jatuh pada tanggal empat januari tahun dua ribu
sembilan, karena keluarga dari saya menunggu
kepulangan nenek saya dari tanah suci.
Mulai dari saat itu hingga menjelang hari
pernikahan saya, saya sibuk untuk mempersiapkan
segala sesuatunya karena yang semua acara diberikan
tanggung jawabnya kepada saya, karena orangtua saya
sudah tidak sanggup lagi untuk banyak kegiatan. Saya
sedikit kerepotan karena mulai dari persiapan pribadi
sampai acara saya mengurusnya dengan sendiri dan
sedikit dibantu oleh kakak-kakak saya. Tetapi karena itu
adalah acara yang akan saya jalani satu kali seumur
hidup maka saya menjalaninya dengan senang hati dan
beban yang berat tidak terasa bagi saya. Hari demi hari,
-
bulan demi bulan berjalan begitu cepat dan kira-kira
pada bulan November akhir tahun dua ribu delapan,
saya mendadak diberi tugas untuk menyiapkan
perencanaan obat-obatan untuk rumah sakit yang harus
siap sebelum tanggal dua puluh desember tahun dua
ribu delapan. Sayapun merasa serbasalah tetapi saya
menganggap itu semua adalah ujian bagi saya agar saya
bisa lebih pandai lagi untuk mengatur waktu antara
tugas dengan masalah keluarga, maka semuanya saya
jalani dengan senang hati walaupun saya harus lembur
kerja siang dan malam hari. Itu semua saya anggap
sebagai pendewasaan diri saya menjelang saya akan
menjadi istri orang nantinya yang akan mengurus
keluarga sekaligus menjadi ibu rumah tangga yang
harus selalu siap sedia menghadapi masalah-masalah
yang akan kami hadapi nanti setelah resmi menjadi
suami istri.
Akhirnya pekerjaan sayapun selesai dengan baik
dan diawal tahun dua ribu sembilan tepatnya tanggal
dua januari saya mengambil cuti kerja saya untuk
keperluan pernikahan saya. Dan tidak terasa pada
tanggal dua tersebut pelaminan pernikahan saya sudah
-
terpasang dan suasana pestapun sudah terasa dirumah
saya. Acara pernikahan saya dilaksanakan
dibagansiapiapi karena itu merupakan permintaan dari
orangtua saya. Besok harinya tanggal tiga januari
rangakaian acara saya sudah dimulai dari pertama acara
malam berinai dan siangnya lanjut keacara khatam kaji
dan rencana malamnya akan dilangsung acara akad
nikah saya.
Setelah acara khatam kaji selesai dan sayapun
mempersiapkan diri untuk acara akad nikah saya, karena
dari semua acara maka acara akad nikahlah suatu hal
yang sangat mendebarkan hati saya, karena saya selalu
berpikir apakah ayah atau calon suami saya nantinya
akan lancar membaca ijab Kabul. Malam itupun tiba
detik-detik acarapun akan dimulai, hati sayapun
semakin gelisah tak menentu, untung saja ada teman-
teman saya yang selalu setia menemani saya sampai
acara selesai nantinya.
Selepas salat isya acarapun dimulai sudah ramai
tamu yang datang yang ingin menyaksikan acara akad
nikah saya, dan dengan hanya boleh mendengarkan dari
-
dalam kamar saya saja, sayup-sayup terdengar ijab
Kabul yang diucapakan oleh ayah saya dan calon suami
saya, dan Alhamdulillah semua berjalan denagan lancar
kamipun resmi menjadi suami istri setelah menjalani
masa pacaran kira-kira selama enam tahun. Satu hal
yang saya syukuri sampai saat ini adalah wali dari
pernikahan saya adalah ayah kandung saya sendiri,
karena tidak semua akan beruntung mendapatkan ayah
kandungnya sebagai wali pernikahannya.
Acara berlangsung sampai tengah malam karena
setelah acara akad nikah masih ada acara hiburan dan
tarian tradisional yang disuguhkan untuk memeriahkan
acara malam ini. Setelah acara selesai kami disuruh
istirahat karena harus mempersiapkan tenaga untuk
menjalani acara resepsi pernikahan kami, suami saya
dan keluarganya pulang kerumah yang sudah kami
khususkan untuk tempat tinggal mereka.
-
Foto pernikahan saya
Hari itu tanggal lima januari dua ribu sembilan,
resepsi pernikahan sayapun akan segera dilangsungkan,
dari pagi saya sudah bersiap-siap untuk mempersiapkan
diri baik dalam hal merias dan sampai menunggu
mempelai laki-lakipun tiba kerumah kami. Sebelum
mempelai laki-laki datng tiba-tiba hari hujan, saya
sudah gelisah saja takut hujan tidak mau berhenti, tapi
-
Alhamdulillah hujannya hanya sebentar saja dan
sekarang sudah berhenti. Haripun sudah jam satu siang
terdengar suara dari luar musik menyambut mempelai
laki-lakipun dihidupkan, itu bertanda mempelai laki-laki
sudah datang dan juga disambut dengan persembahan
silat yang telah diundang khusus untuk menyabut
rombongan dari sebelah mempelai laki-laki. Setelah
acara silat mempelai laki-laki kembali disambut denga
acar berbalas pantun antara keluarga saya dan keluarga
mempelai laki-laki, karena saya orang melayu maka
memang banyak adat melayu yang harus saya jalani
diacara pernikahan saya ini, namun semuanya berjalan
dengan lancar. Tamu undanganpun berdatangan baik
dari teman-teman satu rumah sakkit saya, teman-teman
dari orangtua saya, tetangga saya, dan saudara-saudara
saya yang datang dari berbagai daerah. Hati saya sangat
senang karena semua yang kami undang hampir
semuanya menghadiri acara pernikahan saya tersebut.
Diujung acara kira-kira sesudah salat asar acara
dilanjutkan dengan makan adat, namun entah mengapa
setelah saya bersiap-siap untuk acara makan tiba-tiba
kepala saya pusing dan tanpa saya sadri saya jatuh
-
pinsan dan tak sadarkan diri lagi, kata suami saya
seluruh keluarga dan tamu panik melihat keadaan saya,
saya langsung dibawa kekamar dan dibaringkan, setelah
kira-kira sepuluh menit saya sadarkan diri dan langsung
diberi minum agar tenaga saya segera pulih karena
masih banyak lagi acara yang saya harus ikuti.
Setelah saya merasa sudah kuat saya kembali
dirias oleh peris saya dan langsung mengikuti acara
yang tertunda tadi, setelah acara makan adat kami
langsung mengikuti acara selanjutnya, yaitu acara
hiburan karena suami saya sudah merencanakan akan
bermain band dengan teman-teman bandnya yang
khusus datang dari dumai untuk meriahkan acara
pernikahan kami dan sebelum itu kami memasuki acara
pemotongan kue yang diadakan diluar rumah agar
semua tamu undangan dapat menyaksikannya dan acara
potong kuepun selesai dan dilanjutkan denagn acara
hiburan dari suami saya dan teman-temannya. Acara
hari itupun selesai pukul enam sore dan keluarga dan
semua teman-teman suami saya pamit pung sore itu
juga untuk balik kedumai, karena mereka mempunyai
kesibukan masing-masing yang harus dijalaninya besok.
-
PERJALANAN HIDUP SAYA DARI MULAI
BERUMAH TANGGA SAMPAI SEKARANG
Saya memulai perjalanan hidup saya dengan
suami saya, dua hari sesudah acara semua keluarga say
semuanya sudah kembali kerumah masing-masing dan
menjalankan aktifitas masing-masing, tinggalah kami
beremapt dirumah yaitu kedua orangtua saya, saya, dan
suami saya. Snyi rasanya rumah ini setelah hampir satu
minggu rumah ini diramaikan oleh sanak saudara yang
berdatangan. Kamipun sibuk membereskan rumah yang
bisa dibilang sangat berserakan karena habis acara
pernikahan saya. Tak terasa sudah satu minggu kami
menjalani hidup berumah tangga semua pekerjaan
rumah sayapun sudah selesai kami laksanakan, namun
cuti kerjaku masih sisa sekitar satu minggu lagi kami
merasa sedikit bosan menjalani liburan dirumah saja,
dan kamipun berencana untuk berlibur kedumai
ketempat orangtua suami saya. Keinginan saya tersebut
saya sampaikan kepada orangtua saya dan orangtua
sayapun mengizinkan saya berangakat kedumai, besok
paginyapun kami berangkat kedumai menuju kerumah
mertua saya.
-
Setibanya kami didumai kamipun disibukkan
dengan kegiatan yang harus mengunjungi semua sanak
keluarga mertua saya, dan kegiatan itupun sudah selesai
kami laksanakan. Ahri kedua didumai teman-teman
suami saya mengajak saya untuk liburan kekota
bengkalis berhubung saya belum pernah kesana saya
dan suami sayapun menyetujuinya kami menggap itu
sebagai ganti kami untuk berbulan madu walaupun
hanya secara sederhana tetapi sangat mengesankan
karena kami menjalaninya dengan senang hati. Satu hari
kami disana kamipun pulang kedumai lagi dan
berencana untuk langsung pulang kebagansiapiapi.
Setelah kami sampai dibagansiapiapi, saya melihat
keadaan ayah saya yang agak sedikit lemah dan suhu
badannyapun sedikit tinggi. Sore itupun saya langsung
membawa ayah berobat kedokter dan menurut dokter
ayah saya hanya sedikit kelelahan saja, dan dokter
menyarankan untuk makan obat dulu, kamipun
alngsung membawa ayah pulang kerumah dan
menyuruh ayah untuk beristirahat.
Dua hari sudah berselang tapi sakit ayahpun tak
kunjung sehat, badannya makin lemas saya langsung
-
berinisiatif untuk membawa ayah saya kerumah sakit
karena saya takut sakit ayah yang lama kambuh lagi,
karena cirri-cirinya sama ketika ayah saya sakit muntah
darah kemarin. Dan setelah selesai cek laboratorium
ternyata kecurigaan saya benar HB ayah saya turun lagi
dan secara spontan saya langsung menanyakan kepada
ayah saya apakah ayah saya ada mengkomsumsi obat-
obat ramuan cina, dan ayah saya menyatakan iya. Apa
boleh buat ayah sayapun langsung dirawat dan kembali
disarankan untuk tranfusi darah namun kali ini hanya
perlu dua kantong saja karena HB ayah tidak jauh
turunnya. Sudah sepuluh hari say menikah saya
langsung menemani ayah saya yang sedang dirawat
inap dirumah sakit tapi itu merupakan pengalaman
hidup saya dalam menjalani rumah tangga saya yang
baru.
Hanya empat hari aja ayah dirawat dan
diperbolehkan pulang dengan dokter yang merawatnya,
kami merasa tenang sekarang. Masa cutiku pun sudah
selesai dan aku harus kembali bekerja dan melaksanakan
aktifitas saya yang baru baik dikantor maupun dirumah.
Hari berjalan begitu cepat berlalu, tanpa terasa sudak
-
empat bulan saya berumah tangga dan tiba-tiba saya
mendapat kabar bahwa saya akan diangkat untuk
sementara menjadi kepala diinstalasi farmasi
menggantikan kepala yang lama karena sudah naik
jabatan dan mendapat jabatan yang lebih tinggi lagi,
saya merasa terkejut karena saya merasa apa bisa saya
memimpin suatu management yang selama ini tidak
pernah saya bayangkan, namun berkat dorongan dari
teman-teman saya menerima keputusan yang diberikan
kepada saya. Namun setelah saya menjalani memang
terasa agak berat karena saya harus mengurus segala
keperluan untuk rumah sakit dibidang obat-obatan,
tidak mudah bagi saya untuk menjalaninya karena saya
akui hanya sedikit pengalaman yang saya punya untuk
menjadi modal saya memimpin orang yang semuanya
mempunyai umur lebih tua dari saya, karena saya
memang yang paling muda didalamnya.
Hari demi hari saya jalani dengan senang hati,
walaupun mulai banyak masalah yang saya hadapi
karena satu persatu dari anggota saya pindah kerja
karena berbagai alasan, ada yang ikut suami ada juga
yang sibuk dan tidak bisa lagi dinas siang malam karena
-
sudah berkeluarga dan mempunyai anak, itu memang
cobaan yang berat bagi saya dan saya merasa sangat
pusing bagai mana untuk mengatur jadwal dinas karena
kami hanya tinggal tiga orang saja. Hati saya sedih
sekali kadang saya sampai menangis sendiri karena
kebingungan sendiri dan belum lagi mendengar kabar-
kabar yang kurang sedap didengar oleh telinga saya,
anggota saya pindah karena saya tidak beres dalam
memimpin, tapi semua itu saya anggap sebagai ujian
bagi saya karena saya harus bisa memecahkan masalah
yang belemtentu juga sangup untuk menghadapinya.
Hari demi hari saya jalani dengan tenang dan satu
persatu masalah dapat saya atasi walaupun tak jarang
saya harus bekerja secara lembur dan sedikit
mengabaikan kepentingan keluarga saya tapi
alhamdulillahnya suami saya memahami kesulitan yang
sedang saya hadapi karena setiap masalah saya selalu
menceritakan kepada suami saya.
Secara tidak terasa usia pernikahan saya sudah
memasuki satu tahun namun yang kami herankan saya
belum juga berhasil mendapatkan seorang anak, yang
mana setiap orang yang sudah menikah pasti
-
mengharapkan akan hadirnya seorang anak ditengah-
tengah keluarganya, namun kami tidak pernah
menyerah, kami terus berusaha dan berdoa agar kami
diberi keturunan secepatnya. Setiap orang memberikan
saran tempat berobat kamioun pergi untuk mencoba
keberuntungan disana, namun mngkin belum rejeki
untuk kami mempunyai anak yang kami harapkan. Tapi
itu semua tidak membuat saya larut dalam masalah kami
terus menjalani hidup sesuai jalan yang sudah
digariskan oleh Tuhan Yang Maha Esa dengan tidak
lupa selalu berdoa dan banyak-banyak berusaha. Semua
keluarga dan teman-teman mendukung saya agar
jangan mudah menyerah.
-
PERJALANAN SAYA MASUK KULIAH DISTIFAR
PEKANBARU
Saya mulai lagi dengan kegiatan rutin saya,
namun setelah saya pikir-pikir sepertinya untuk
mengahadapi masa depan saya pengalam kerja yang
sudah delapan tahun saya anggap tidak cukup untuk
modal saya untuk maju kejenjang yang lebih tinggi,
karena dari segi pengalaman kerja memang saya sudah
cukup lumayan, tapi kalau dari segi pendidikan saya
jelas jauh ketinggalan dari yang lainnya, karena saya
hanya tamatan sekolah menengah farmasi saja,
sedangkan karyawan yang lainnya rata-rata sudah
berpendidikan strata satu, begitu juga dengan teman-
teman saya sudah banyak juga yang menjadi seorang
Apoteker. Malu rasanya saya kalau lagi ngumpul
bersama teman-teman yang sudah menjadi apoteker
atau paling tidak tamatan D-3 farmasi. Maka secara