TUGAS I Brikke

download TUGAS I Brikke

of 31

Transcript of TUGAS I Brikke

TUGAS PERENCANAAN SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH KOTA PROBOLINGGO

TUGAS I1.1 Pengertian SampahTerdapat beberapa pengertian tentang sampah yang dapat dijadikan dasar dalam penanganan sampah, antara lain : Menurut WHO (World Health Organization) : Sampah adalah sesuatau yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi, atau sesuatu yang dibuang yang berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya. Menurut Undang Undang Republik Indonesia 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah : Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat. Menurut SNI 19-2454-1991 : Sampah adalah limbah yang bersifat padat terdiri atas zat organik dan zat anorganik yang dianggap tidak berguna lagi dan harus dikelola agar tidak membahayakan lingkungan dan melindungi investasi pembangunan. Sampah umumnya dalam bentuk sisa makanan (sampah dapur), daundaunan, ranting pohon, kertas/karton, plastik, kain bekas, kaleng-kaleng, debu sisa penyapuan, dsb. Menurut Tchobanoglous,et all., 1993 : Sampah adalah bahan buangan padat atau semi padat yang dihasilkan dari aktifitas manusia atau hewan yang dibuang karena tidak diinginkan atau digunakan lagi.

1.2 Analisa Karakteristik SampahKarakteristik sampah antara lain : a. Garbage, terdiri atas zat zat yang mudah membusuk dan dapat terurai dengan cepat, khususnya jika cuaca panas. Proses pembusukan seringkali menimbulkan bau busuk.samaph jenis ini dapat ditemukan di tempat permukiman, rumah makan, rumah sakit, pasar, dan sebagainya. b. Rubbish, terbagi menjadi dua : Rubbish mudah terbakar terdiri atas zat zat organik, misalnya kertas, kayu, karet, daun kering, dan sebagainya. Rubbish tidak mudah terbakar terdiri atas zat zat anorganik, misalnya kaca, kaleng, dan sebagainya. c. Ashes, yakni semua sisa pembakaran dari industri.

PUTRI BRIKKE SUKMA HARTATI 3308 100 079

TUGAS PERENCANAAN SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH KOTA PROBOLINGGO

d. Street sweeping, yakni sampah dari jalan atau trotoar akibat aktivitas mesin atau manusia. e. Dead animal, yakni bangkai binatang besar (anjing, kucing, dan sebagainya) yang mati akibat kecelakaan atau secara alami. f. House hold refuse, yakni sampah campuran (misalnya, garbage, ashes,rubbish) yang berasal dari perumahan. g. Abandoned vehicle, berasal dari bangkai kendaraan. h. Demolision waste, berasal dari hasil sisa sisa pembangunan gedung. i. Constructions waste, berasal dari hasil sisa sisa pembangunan gedung, seperti tanah, batu, dan kayu. j. Sampah industri, berasal dari pertanian, perkebunan, dan industry k. Santage solid, terdiri atas benda benda solid atau kasar yang biasanya berupa zat organic, pada pintu masuk pusat pengolahan limbah cair. l. Sampah khusus, yakni sampah yang memerlukan penanganan khusus, misalnya kaleng-kaleng cat, zat radioaktif, sampah pembasmi serangga, obatobatan dan lain-lain (Chandra., 2007).

1.3 Timbulan SampahTimbulan sampah adalah banyaknya sampah yang dihasilkan per orang per hari dalam datuan volume maupun berat. Kuantitas sampah yang dihasilkan suatu kota sangat tergantung dari jumlah penduduk dan aktifitas masyarakat yang ada di daerah tersebut. Kuantitas sampah dari pasar atau pertokoan tergantung dari luas bangunan dan jenis komoditi yang dijual oleh pasar tersebut. Komposisi dan Timbulan Limbah Padat Komposisi dan sifat-sifat limbah padat menggambarkan keanekaragaman aktivitas manusia. Untuk memudahkan dalam analisis penanganannya, maka limbah ini biasanya dikelompokkan berdasarkan sumbernya, seperti berikut. Domestik (rumah tangga) Institusional (sekolah, kantor, dsb.) Komersil (pasar, toko, dsb.) Industri Pertanian/peternakan Aktivitas perkotaan (penyapuan jalan, dsb.) Pengelompokkan yang paling sering dilakukan adalah berdasarkan komposisinya, misalkan dinyatakan sebagai % berat atau % volume dari kertas, kayu, kulit, karet, plastik, logam, kaca, kain, makanan, dll. Tabel 2.1 berikut menggambarkan komposisi sampah kota di beberapa tempat. Besarnya timbulan sampah kota sangat dipengaruhi antara lain oleh:PUTRI BRIKKE SUKMA HARTATI 3308 100 079

TUGAS PERENCANAAN SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH KOTA PROBOLINGGO

Tingkat hidup (semakin tinggi tingkat hidup, makin banyak sampahnya) Pola hidup serta mobilitas masyarakat Iklim Pola penyediaan kebutuhan hidup dan penanganan makanan Untuk kota-kota di Indonesia timbulan sampah rata-rata adalah 2,5-3,0 liter per orang per hari. Faktor-Faktor Faktor-faktor yang mempengaruhi timbulan sampah adalah: 1. Jenis bangunan yang ada; misalnya bangunan kantor yang sampahnya dominan sampah mudah terbakar, pasar yang sampahnya dominan garbage, atau industri yang sebagian besar sampahnya sejenis. 2. Tingkat aktifitas; jumlah sampah yang timbul pada setiap bangunan berhubungan langsung dengan tingkatan aktifitas orang-orang yang mempergunakannya. 3. Kepadatan penduduk dan jumlah penduduk; di kota-kota besar, makin padat penduduknya, makin besar pula timbulan sampah yang timbul. 4. Sosial ekonomi; apabila keadaan ekonomi baik, makin besar pula timbulan sampahnya, demikian juga sebaliknya. Kondisi iklim, musim, letak geografis, dan topografis mempengaruhi timbulan sampah. Besaran Timbulan Sampah Dalam SK SNI S-04-1991-03 ditetapkan suatu spesifikasi timbulan sampah untuk kota sedang dan kota kecil di Indonesia yang dimaksudkan sebagai pegangan bagi perencana dan pengelola persampahan di kota-kota yang ada di Indonesia. Besaran timbulan sampah dapat dilihat berdasarkan: a. Komponen Komponen Sumber Sampah Besaran timbulan sampah berdasarkan komponen-komponen sumbernya dapat dilihat pada Tabel 1.1 berikut.Tabel 1.1 Besaran Timbulan Sampah Berdasarkan Komponen-Komponen Sumber Sampah Komponen Sumber Volume No. Satuan Berat (Kg) Sampah (Liter) 1. Rumah permanen per orang/hari 2,25 2,50 0,350 0,400 2. Rumah semi permanen per orang/hari 2,00 2,25 0,300 0,350 3. Rumah non permanen per orang/hari 1,75 2,0 0,250 0,300 4. Kantor per 0,50 0,75 0,025 0,100 pegawai/hari 5. Toko/Ruko per petugas/hari 2,50 3,00 0,150 0,350 6. Sekolah per murid/hari 0,10 0,15 0,010 0,020 PUTRI BRIKKE SUKMA HARTATI 3308 100 079

TUGAS PERENCANAAN SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH KOTA PROBOLINGGO 7. Jalan arteri sekunder 8. Jalan kolektor sekunder 9. Jalan lokal 10. Pasar Sumber : SK SNI S-04-1991-03 per meter/hari per meter/hari per meter/hari per meter2/hari 0,10 0,15 0,10 0,15 0,05 0,10 0,20 0,60 0,020 0,100 0,010 0,050 0,005 0,025 0,100 0,300

b. Klasifikasi Kota Untuk besaran timbulan sampah berdasarkan klasifikasi kota dapat dilihat pada tabel 1.2 berikut.Tabel 1.2 Besaran Timbulan Sampah Berdasarkan Satuan Volume Berat No. Klasifikasi Kota (Liter/orang.hari) (Kg/orang.hari) 1. Kota Sedang 2,75 3,25 0,70 0,80 2. Kota Kecil 2,5 2,75 0,625 0,70 Sumber : SK SNI S-04-1991-03

Adapun yang dimaksud dengan kota sedang adalah kota yang jumlah penduduknya 100.000 < P < 500.000 jiwa. Sedangkan yang dimaksud dengan kota kecil adalah kota yang jumlah penduduknya P < 100.000 jiwa. Dengan P = jumlah penduduk.

1.4 Pengumpulan dan Pengangkutan Sampah 1.4.1 Pengumpulan SampahProses pengumpulan sampah merupakan kontributor terbesar dalam biaya pengelolaan sampah. Dimana pengumpulan sampah adalah proses penanganan sampah dengan cara mengumpulkan dari masing masing sumber sampah untuk diangkut ke tempat pembuangan sementara atau langsung ke tempat pembuangan akhir tanpa melalui proses pemindahan. Rute pengumpulan sampah adalah faktor penentu biaya pengelolaan sampah. Rute pengumpulan sampah dapat dibuat dengan memperhatikan keterbatasan yang ada seperti: jumlah kendaraan, waktu angkut dan sistem pengangkutan yang dilakukan (Fitria dkk., 2009).

PUTRI BRIKKE SUKMA HARTATI 3308 100 079

TUGAS PERENCANAAN SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH KOTA PROBOLINGGO

Gambar 1.1 Proses Pengumpulan Sampah Berdasarkan Kondisi Kawasan Tempat Tinggal dan Daerah Pelayanan 1. Pola Pengumpulan Sampah Pola pengumpulan sampah dapat dilaksankan dengan cara sebagai berikut: a. Pola individual (Door to door) Pengumpulan sampah dari rumah ke rumah dengan alat angkut jarak pendek, misalnya gerobak untuk diangkut ke Stasiun Transfer (ST) terdekat Pengumpulan sampah dari rumah ke rumah denga truk untuk dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). b. Pola Komunal Pengumpulan sampah beberapa rumah dilakukan pada satu titik pengumpulan Pengumpulan sampah untuk beberapa lokasi ada satu titik pengumpulan. Pola komunal ini sangat tepat untuk daerah pemukiman yang berpenghasilan rendah. Peralatan yang digunakan dalam pengumpulan sampah hampir sama dengan yang digunakan dalam pewadahan sampah, antara lain : a. Bin (tong sampah) dengan kapasitas 40 atau 60 liter bahkan 120 liter b. Kantong plastik dengan kapasitas 30 atau 50 liter c. Gerobak sampah dengan kapasitas 0,5 m3 atau 1,0 m3 2. Perencanaan Operasional Pengumpulan Perencanaan operasional pengumpulan harus memperhatikan : a. Ritasi antara 1- 4 rit/hari b. Periodisasi : 1 hari, 2 hari atu maksimal 3 hari sekali, bergantung dari kondisi komposisi sampah (semakin besar prosentase sampah organik, periodisasi pelayanan maksimal sehari), kapasitas kerja, desain peralatan, dan kualitas pelayanan c. Mempunyai petugas pelaksana yang tetap dan dipindahkan secara periodik d. Mempunyai daerah pelayanan tertentu dan tetapPUTRI BRIKKE SUKMA HARTATI 3308 100 079

TUGAS PERENCANAAN SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH KOTA PROBOLINGGO

e. Pembebanan pekerjaan diusahakan merata dengan criteria jumlah sampah terangkut, jarak tempuh dan kondisi daerah. 3. Pelaksana Pengumpulan Sampah Pengumpulan sampah dapat dilaksanakan oleh petugas kebersihan kota atau swadaya masyarakat (pribadi, institusi, badan swasta atau dikelola oleh RT atau RW).

1.4.2 Pengangkutan SampahPengangkutan sampah adalah pengangkutan sampah dari lokasi pemindahan atau langsung dari sumber sampah menuju langsung ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). 1. Pola Pengangkutan Pola pengangkutan sampah dapat dilakukan berdasarkan sistem pengumpulan sampah, sebagai berikut : a. Dengan sistem pemindahan (transfer depo) b. Untuk pengumpulan sampah dengan sistem kontainer, pola pengangkutan dapat dilakukan dengan sistem pengosongan kontainer. 2. Peralatan Menurut SK SNI T-13-1990-F, peralatan dan perlengkapan dalam pengangkutan sampah adalah sebagai berikut : 1. Persyaratannya antara lain : a. Sampah harus tertutup selama pengangkutan, minimal ditutup dengan jaring b. Disesuaikan dengan jalan yang akan dilalui c. Tinggi bak maksimum 1,6 m d. Sebaiknya ada alat ungkit e. Disesuaikan dengan kemampuan dana pengadaan dan teknik pemeliharaan 2. Jenis peralatan dapat berupa : a. Dump truck atau Tipper truck b. Truk (ukuran besar atau kecil) c. Compactor truck d. Armroll truck e. Multi loader f. Truk gandeng g. Mobil penyapu jalan h. Truck dengan crane i. Tracktor dan trailer j. Perahu

PUTRI BRIKKE SUKMA HARTATI 3308 100 079

TUGAS PERENCANAAN SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH KOTA PROBOLINGGO

1.5Pengolahan sampahPengolahan sampah adalah suatu upaya untuk mengurangi volume sampah atau merubah bentuk menjadi lebih bermanfaat, antara lain dengan cara pembakaran, pengomposan, pemadatan, penghancuran, pengeringan dan pendaur ulangan (SK SNI T-13-1990-F). Adapun teknologi pengolahan sampah adalah sebagai berikut : 1. Incineration atau insenerasi Merupakan suatu metode dengan membakar sampah secara besar besaran dengan menggunakan fasilitas pabrik. Manfaat sistem ini, antara lain : Volume sampah dapat diperkecil sampai sepertiganya Tidak memerlukan ruang yang luas Panas yang dihasilkan dapat dipakai sebgai sumber uap Pengelolaan dapat dilakukan secra terpusat dengan jadwal jam kerja yang dapat diatur sesuai dengan kebutuhan Kerugian sistem ini, antara lain : Biaya besar Lokalisasi pembuangan pabrik sukar didapat karena keberatan penduduk 2. Pengomposan (Composting). Adalah suatu cara pengolahan sampah organik dengan memanfaatkan proses dekomposisi zat organik oleh kuman kuman pembusuk pada kondisi tertentu. Proses ini menghasilkan bahan berupa kompos atau pupuk. Berikut tahap tahap di dalam pembuatan kompos : a. Pemisahan benda benda yang tidak dapat dipakai sebagai pupuk seperti, gelas, kaleng, dan sebagainya b. Penghancuran sampah menjadi partikel partikel lebih kecil (minimal 5 cm) c. Penyampuran sampah dengan memperhatikan kadar karbon dan nitrogen yang paling baik (C:N=1:30) d. Penempatan sampah dalam galian tanah yang tidak begitu dalam e. Pembolak balikan sampah 4-5 kali selama 15-21 hari agar pupuk dapat terbentuk baik. 3. Pemadatan Adalah upaya mengurangi volume sampah dengan cara dipadatkan baik secara manual maupun mekanis sehingga pengangkutan ke tempat pembuangan akhir lebih efisien. 4. Pendaur Ulangan (Recycling). Merupakan salah satu teknik pengolahan sampah, dimana dilakukan pemisahan atas benda-benda bernilai ekonomi seperti : kertas, plastik, karet,

PUTRI BRIKKE SUKMA HARTATI 3308 100 079

TUGAS PERENCANAAN SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH KOTA PROBOLINGGO

dan lain-lain dari sampah yang kemudian diolah sedemikian rupa sehingga dapat digunaklan kembali baik dalam bentuk yang sama atau berbeda dari bentuk semula. 5. Reuse. Merupakan teknik pengolahan sampah yang hampir sama dengan recycling, bedanya reuse langsung digunakan tanpa ada pengolahan terlebih dahulu. 6. Reduce. Adalah usaha untuk mengurangi potensi timbulan sampah, misalnya tidak menggunakan bungkus kantong plastik yang berlebihan (Chandra., 2007).

1.6 Pembuangan akhir (disposal)Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah adalah sarana fisik untuk berlangsungnya kegiatan pembuangan akhir sampah berupa tempat yang digunakan untuk mengkarantina sampah kota secara aman. Kriteria lokasi TPA harus memenuhi persyaratan atau ketentuan hukum, pengelolaan lingkungan hidup dengan Analisis Mengenai dampak Lingkungan (AMDAL) , serta tata ruang yang ada (SNI 03-3241-1994). 1. Persyaratan Umum Persyaratan umum lokasi pembuangan akhir adalah sebagai berikut : a. Jenis tanah kedap air b. Daerah yang tidak produktif untuk pertanian c. Dapat dipakai minimal 5 10 tahun d. Sudah tercakup dalam perencanaan tata ruang kota dan daerah e. Daerah yang bebas banjir f. Tidak membahayakan atau mencemarkan sumber air g. Jarak dari daerah pusat pelayanan 10 km (SK SNI T-13-1990-F). 2. Metode Pemrosesan dan Pembuangan Akhir Metode pembuangan akhir dapat dilakukan sebagai berikut : a. Open Dumping Menurut Joseh et al., sebuah area open dumping adalah area lahan pembuangan, dimana sampah dibuang dengan cara yang tidak mempertimbangkan kondisi lingkungan, rentan terhadap open burning, bibit penyakit dan pemulung karena sampah-sampah tersebut terbuka/ terekspos. Timbunan sampah terbuka yang tidak terencana tersebut,seringkali panas dan dikelilingi genangan air yang terpolusi, serbuan tikus dan lalat dengan hewan-hewan domestik disekitar lokasi pembuangan yng berkeliaran secara bebas dan para pemulung yangPUTRI BRIKKE SUKMA HARTATI 3308 100 079

TUGAS PERENCANAAN SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH KOTA PROBOLINGGO

mengambil sampah tidak hanya merusak pemandangan , tetapi juga sebuah bahaya lingkungan yang besar. Open dumping merupakan jenis pembuangan sampah akhir yang tidak saniter. Sampah yang ditimbun dibiarkan terbuka atau tidak ditutup secara harian dengan tanah, dan sistem pengumpulan dan pengolahan lindi (air sampah) tidak optimal. Gas metana yang timbul akibat reaksi biokimia sampah tidak dikendalikan. Sehingga sering terjadi kebakaran di TPA. TPA jenis ini sangat merusak lingkungan dan menjadi sumber berbagai penyakit dan masalah lainnya seperti longsor. Sehingga, jenis pembuangan sampah akhir ini tidak dianjurkan (ESP., 2006).

(b) Gambar 1.2 (a) dan (b) Open Dumping (Sumber : http://www.images.google.com) b. Controlled Landfill Controlled Landfill adalah sarana pengurugan sampah yang bersifat antara sebelum mampu melaksanakan operasi pengurugan berlapis bersih. Dimana tempat sampah yang telah diurug dan dipadatkan di area pengurugan ditutup dengan tanah, sedikitnya satu kali setiap tujuh hari.

(a)

PUTRI BRIKKE SUKMA HARTATI 3308 100 079

TUGAS PERENCANAAN SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH KOTA PROBOLINGGO

Gambar 1.3 Controlled Landfill Sumber : http://www.images.google.com) c. Sanitary landfill Sanitar landfill adalah sistem pembuangan sampah yang dilakukan dengan cara menimbun sampah dengan tanah yang dilakukan selapis demi selapis. Dengan demikian, sampah tidak berada di ruang terbuka dan tentunya tidak menimbulkan bau atau menjadi sarang binatang pengerat. Sanitary landfill yang baik harus memenuhi persyaratan berikut. Tersedia tempat yang luas Tersedia tanah untuk menimbunnya Tersedia alat alat besar Lokasi sanitary landfill yang lama dan sudah tidak dipakai lagi dapat dimanfaatkan sebagai tempat pemukiman, perkantoran, dan sebagainya. Terdapat tiga metode yang dapat digunakan dalam menerapkan teknik sanitary landfill ini, yaitu : a. Metode galian parit (trench method) Sampah dibuang ke dalam galian parit yang memanjang. Tanah bekas galian digunakan untuk menutup parit tersebut. Sampah yang ditimbun dan tanah penutup dipadatkan dan diratakan kembali. Setelah satu parit terisi penuh, dinuat parit baru di sebelah parit terdahulu. b. Metode area (area method) Sampah dibuang di atas tanah seperti pada tanah rendah, rawa rawa, atau pada lereng bukit kemudian ditutup dengan lapisan tanah yang diperoleh dari tempat tersebut.

PUTRI BRIKKE SUKMA HARTATI 3308 100 079

TUGAS PERENCANAAN SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH KOTA PROBOLINGGO

c. Metode ramp Merupakan teknik gabungan dari kedua metode di atas. Prinsipnya adalah bahwa penaburan lapisan tanah dilakukan setiap hari dengan tebal lapisan sekitar 15 cm di atas tumpukan sampah (Slamet, 2007). Secara jelas gambar dari sanitary landfill dapat dilihat pada gambar 2.5 berikut ini.

Gambar 1.4 Sanitary Landfill (Sumber : http://www.images.google.com) 3. Peralatan Peralatan dan perlengkapan yang digunakan adalah sebagai berikut ; a. Buldoser untuk perataan, pengurugan, dan pemadatan b. Crawl atau track dozer untuk pemadatan pada lahan lunak c. Wheel dozer untuk perataan, pengurugan d. Loader dan powershowel untuk penggalian, perataan, penggunungan dan pemadatan e. Dragline untuk penggalian dan pengurugan f. Scrapper untuk pengurugan tanah dan perataan g. Kompaktor (landfill compactor) untuk pemadatan timbunan sampah pada lokasi datar (SK SNI T-13-1990-F).

PUTRI BRIKKE SUKMA HARTATI 3308 100 079

TUGAS PERENCANAAN SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH KOTA PROBOLINGGO

2. Proyeksi PendudukUntuk memperkirakan jumlah timbulan sampah pada tahun-tahun ke depan, diperlukan adanya proyeksi penduduk untuk mendapatkan perkiraan jumlah penduduk pada kurun waktu tertentu. Dalam pengelolaan sampah Kota Probolinggo ini, diperlukan proyeksi jumlah penduduk pada tahun perencanaan. Pada perencanaan ini periode perencanaan adalah 10 tahun, yaitu sampai tahun 2021. Jumlah penduduk yang diproyeksikan adalah jumlah penduduk di daerah pelayanan saja, yaitu sebanyak 29 kelurahan. Rumus proyeksi yang digunakan sebagai berikut.

Contoh Perhitungan Proyeksi untuk Kelurahan Wiroborang tahun 2011

Berikut ini data proyeksi penduduk di kota Probolinggo dari tahun 2009 sampai tahun 2021.

PUTRI BRIKKE SUKMA HARTATI 3308 100 079

TUGAS PERENCANAAN SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH KOTA PROBOLINGGO Tabel 2.1 Proyeksi Penduduk Kota Probolinggo dari data asli :Kecamatan Kelurahan/desa Wiroborang Jati Mayangan Sukabumi Mangunharjo Mayangan Cerah Grinting Kanigaran Kanigaran Kebon Sari wetan Sukoharjo Kebon Sari Kulon Tisnonegaran Triwung Kidul Kademangan Kademangan Pohsangit Kidul Pilang Triwung Lor Ketapang Sumber Wetan Kareng Lor Kedopok Kedopok Jrebeng Kulon Jrebeng Wetan Jrebeng Lor Wonoasih Wonoasih Jrebeng Kidul 2009 6425 14646 10950 19773 10995 3627 18062 4988 7105 15425 6332 7917 7118 4989 5840 6072 6899 5404 4939 3531 4315 3496 8973 3696 5008 2010 6562 14958 11184 20195 11230 3704 18447 5094 7257 15754 6467 8086 7270 5095 5965 6201 7046 5519 5044 3606 4407 3571 9164 3775 5115 2011 6702 15277 11422 20625 11469 3783 18841 5203 7412 16090 6605 8258 7425 5204 6092 6334 7196 5637 5152 3683 4501 3647 9360 3855 5224 2012 6702 15277 11422 20625 11469 3783 18841 5203 7412 16090 6605 8258 7425 5204 6092 6334 7196 5637 5152 3683 4501 3647 9360 3855 5224 2013 6845 15603 11666 21065 11714 3864 19242 5314 7570 16433 6745 8434 7583 5315 6222 6469 7350 5757 5262 3762 4597 3724 9559 3938 5335 2014 6991 15936 11915 21515 11964 3946 19653 5427 7731 16783 6889 8614 7745 5428 6354 6607 7507 5880 5374 3842 4695 3804 9763 4022 5449 2015 7140 16275 12169 21973 12219 4031 20072 5543 7896 17141 7036 8798 7910 5544 6490 6748 7667 6005 5489 3924 4795 3885 9972 4107 5565 2016 7293 16622 12429 22442 12480 4116 20500 5661 8065 17507 7186 8986 8079 5662 6628 6892 7830 6133 5606 4008 4897 3968 10184 4195 5684 2017 7448 16977 12694 22921 12746 4204 20937 5782 8237 17880 7340 9177 8251 5783 6770 7039 7997 6264 5725 4093 5002 4053 10401 4284 5805 2018 7607 17339 12964 23410 13018 4294 21384 5905 8412 18262 7496 9373 8427 5907 6914 7189 8168 6398 5847 4180 5109 4139 10623 4376 5929 2019 7769 17709 13241 23909 13295 4386 21840 6031 8592 18651 7656 9573 8607 6033 7062 7342 8342 6534 5972 4270 5218 4227 10850 4469 6055 2020 7935 18087 13523 24419 13579 4479 22306 6160 8775 19049 7819 9777 8790 6161 7212 7499 8520 6674 6099 4361 5329 4317 11081 4564 6185 2021 8104 18472 13812 24939 13868 4575 22781 6291 8962 19455 7986 9986 8978 6293 7366 7659 8702 6816 6230 4454 5442 4409 11318 4662 6317

PUTRI BRIKKE SUKMA HARTATI 3308 100 079

TUGAS PERENCANAAN SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH KOTA PROBOLINGGO

Pakistaji Kedunggaleng Kedungasem Sumber Taman Jumlah

4751 2612 7241 9945 221074

4852 2668 7395 10157 225789

4956 2725 7553 10374 230605

4956 2725 7553 10374 230605

5062 2783 7714 10595 235523

5169 2842 7879 10821 240546

5280 2903 8047 11052 245676

5392 2965 8218 11287 250916

5507 3028 8394 11528 256267

5625 3092 8573 11774 261732

5745 3158 8756 12025 267315

5867 3226 8942 12282 273016

5992 3294 9133 12544 278838

Sumber: Hasil Perhitungan

PUTRI BRIKKE SUKMA HARTATI 3308 100 079

TUGAS PERENCANAAN SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH KOTA PROBOLINGGO

Untuk menggantikan perhitungan proyeksi fasilitas dalam kota, dalam tugas perencanaan ini dilakukan konversi hasil proyeksi penduduk data asli menjadi lebih besar jumlahnya berdasarkan jumlah penduduk awal yang diberikan oleh soal tugas. Dalam tugas ini konversi dilakukan dengan jumlah penduduk awal kota yang diberikan sebesar 375.000 jiwa. Konversi jumlah penduduk hasil proyeksi dilakukan dengan cara perbandingan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada contoh perhitungan berikut. Contoh Perhitungan Konversi Jumlah Penduduk untuk Kelurahan Wiroborang tahun 2011

PUTRI BRIKKE SUKMA HARTATI 3308 100 079

TUGAS PERENCANAAN SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH KOTA PROBOLINGGO

Tabel 2.2 Proyeksi Penduduk Kota Probolinggo menurut data tugas

2011 Probolinggo 375000

2012 388125

2013 401709

2014 415769

2015 430321

2016 445382

2017 460971

2018 477105

2019 493803

2020 511087

2021 528975

Sumber: Hasil Perhitungan

Tabel 2.3 Proyeksi Penduduk Kota Probolinggo tahun 2011-2021Kecamatan Kelurahan/desa Wiroborang Jati Mayangan Sukabumi Mangunharjo Mayangan Cerah Grinting Kanigaran Kebon Sari wetan Sukoharjo Kebon Sari Kulon Tisnonegaran Triwung Kidul Kademangan Kademangan Pohsangit Kidul Pilang Triwung Lor Ketapang Kedopok Sumber Wetan 2011 10899 24843 18575 33540 18651 6152 30638 8461 12053 26164 10740 13429 12074 8463 9906 10300 11703 9167 2012 11280 25712 19225 34714 19304 6367 31710 8757 12474 27080 11116 13899 12497 8759 10253 10660 12112 9487 2013 11675 26612 19898 35929 19979 6590 32820 9064 12911 28028 11505 14386 12934 9065 10612 11033 12536 9819 2014 12084 27544 20594 37187 20679 6821 33969 9381 13363 29009 11908 14889 13387 9383 10983 11419 12975 10163 2015 12507 28508 21315 38488 21402 7060 35158 9709 13831 30024 12324 15410 13855 9711 11368 11819 13429 10519 2016 12945 29505 22061 39835 22152 7307 36388 10049 14315 31075 12756 15950 14340 10051 11765 12233 13899 10887 2017 13398 30538 22833 41229 22927 7563 37662 10401 14816 32163 13202 16508 14842 10403 12177 12661 14385 11268 2018 13867 31607 23632 42673 23729 7827 38980 10765 15334 33288 13664 17086 15361 10767 12603 13104 14889 11662 2019 14352 32713 24459 44166 24560 8101 40344 11142 15871 34453 14143 17684 15899 11144 13045 13563 15410 12071 2020 14854 33858 25315 45712 25419 8385 41756 11532 16426 35659 14638 18303 16456 11534 13501 14037 15949 12493 2021 15374 35043 26201 47312 26309 8678 43218 11935 17001 36907 15150 18943 17032 11937 13974 14529 16508 12930

Kanigaran

PUTRI BRIKKE SUKMA HARTATI 3308 100 079

TUGAS PERENCANAAN SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH KOTA PROBOLINGGOKareng Lor Kedopok Jrebeng Kulon Jrebeng Wetan Jrebeng Lor Wonoasih Jrebeng Kidul Wonoasih Pakistaji Kedunggaleng Kedungasem Sumber Taman Jumlah 8378 5990 7319 5930 15221 6269 8495 8059 4431 12283 16869 375000 8671 6199 7576 6138 15753 6489 8792 8341 4586 12713 17460 388125 8975 6416 7841 6353 16305 6716 9100 8633 4746 13157 18071 401709 9289 6641 8115 6575 16875 6951 9418 8935 4912 13618 18703 415769 9614 6873 8399 6805 17466 7194 9748 9248 5084 14095 19358 430321 9950 7114 8693 7043 18077 7446 10089 9571 5262 14588 20035 445382 10299 7363 8997 7290 18710 7707 10442 9906 5446 15098 20737 460971 10659 7620 9312 7545 19365 7976 10808 10253 5637 15627 21463 477105 11032 7887 9638 7809 20043 8256 11186 10612 5834 16174 22214 493803 11418 8163 9976 8082 20744 8545 11578 10984 6039 16740 22991 511087 11818 8449 10325 8365 21470 8844 11983 11368 6250 17326 23796 528975

Sumber: Hasil Perhitungan

PUTRI BRIKKE SUKMA HARTATI 3308 100 079

TUGAS PERENCANAAN SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH KOTA PROBOLINGGO

3. Proyeksi Timbulan SampahPada tabel berikut dipaparkan data jumlah penduduk di Kota Probolinggo untuk tahun ke-0, tahun ke-5, dan tahun ke-10 perencanaan. Data inilah yang akan digunakan ketika menentukan timbulan sampah. Tabel 3.1 Data Penduduk yang digunakanKecamatan Kelurahan/desa Wiroborang Jati Mayangan Sukabumi Mangunharjo Mayangan Cerah Grinting Kanigaran Kanigaran Kebon Sari wetan Sukoharjo Kebon Sari Kulon Tisnonegaran Triwung Kidul Kademangan Kademangan Pohsangit Kidul Pilang Triwung Lor Ketapang Sumber Wetan Kareng Lor Kedopok Kedopok Jrebeng Kulon Jrebeng Wetan Jrebeng Lor Wonoasih Jrebeng Kidul Wonoasih Pakistaji Kedunggaleng Kedungasem Sumber Taman Jumlah 2011 10899 24843 18575 33540 18651 6152 30638 8461 12053 26164 10740 13429 12074 8463 9906 10300 11703 9167 8378 5990 7319 5930 15221 6269 8495 8059 4431 12283 16869 375000 2016 12945 29505 22061 39835 22152 7307 36388 10049 14315 31075 12756 15950 14340 10051 11765 12233 13899 10887 9950 7114 8693 7043 18077 7446 10089 9571 5262 14588 20035 445382 2021 15374 35043 26201 47312 26309 8678 43218 11935 17001 36907 15150 18943 17032 11937 13974 14529 16508 12930 11818 8449 10325 8365 21470 8844 11983 11368 6250 17326 23796 528975

Sumber: Hasil Perhitungan

Timbulan Sampah Kota Timbulan Sampah Awal (tahun 2011) > Timbulan sampah tahun 2011 (So) = 0,7 kg/orang.hari > Jumlah penduduk kota tahun 2011 (Po) = 375000 orang Sehingga, Total timbulan sampah kota Probolinggo tahun awal = S0 P0 = 0,7 375000 = 262500 kg/hariPUTRI BRIKKE SUKMA HARTATI 3308 100 079

TUGAS PERENCANAAN SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH KOTA PROBOLINGGO

= 262,5 ton/hari Timbulan Sampah Tahun ke-5 (tahun 2016) > pertambahan sampah per tahun = 3,5 % r = 0,035 > S0 = 0,7 kg/orang.hari > P5 = 445382 orang Sehingga, S5 = S0 (1+r)5 = 0,7 (1 + 0,035)5 = 0,83 kg/orang.hari Total timbulan sampah kota Probolinggo tahun 2016= S5 P5 = 0,83 445382 = 370280 kg/hari = 370,28 ton/hari Timbulan Sampah Tahun ke-10 (tahun 2021) > pertambahan sampah per tahun = 3,5 % r = 0,035 > S0 = 0,7 kg/orang.hari > P10 = 528975 orang Sehingga, S10 = S0 (1+r)10 = 0,7 (1 + 0,035)10 = 0,99 kg/orang.hari Total timbulan sampah kota Probolinggo tahun 2021= S10 P10 = 0,99 528975 = 522320 kg/har = 522,32 ton/hari Tabel 3.2 Kesimpulan Proyeksi Timbulan Sampah Tingkat KotaKota Tahun Populasi (orang) Timbulan sampah (kg/org/hari) Total timbulan sampah (ton/hari) 2011 375000 0,7 262,50 2012 388125 0,72 281,20 2013 401709 0,75 301,22 2014 415769 0,78 322,68 Probolinggo 2015 430321 0,80 345,66 2016 445382 0,83 370,28 2017 460971 0,86 396,66 2018 477105 0,89 424,91 2019 493803 0,92 455,17 2020 511087 0,95 487,59 2021 528975 0,99 522,32

Sumber: Hasil Perhitungan

Timbulan Sampah Kelurahan Berikut merupakan perhitungan timbulan sampah perkelurahan. Namun, dalam contoh akan dipaparkan perhitungan timbulan sampah pada kelurahan Wiroborang. Contoh perhitungan Kelurahan Wiroborang.PUTRI BRIKKE SUKMA HARTATI 3308 100 079

TUGAS PERENCANAAN SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH KOTA PROBOLINGGO

Timbulan Sampah Awal (tahun 2011) > Timbulan sampah tahun 2011 (So) = 0,7 kg/orang.hari > Jumlah penduduk tahun 2011 (Po) = 10899 orang Sehingga, Timbulan sampah kel. Wiroborang tahun 2011 = S0 P0 = 0,7 10899 = 7630 kg/hari = 7,63 ton/hari Timbulan Sampah Tahun ke-5 (tahun 2016) > pertambahan sampah per tahun = 3,5 % r = 0,035 > S0 = 0,7 kg/orang.hari > P5 = 12945 orang Sehingga, S5 = S0 (1+r)5 = 0,7 (1 + 0,035)5 = 0,83 kg/orang.hari Total timbulan sampah kel. Wiroborang tahun 2016 = S5 P5 = 0,83 12945 = 10760 kg/hari = 10,76 ton/hari Timbulan Sampah Tahun ke-10 (tahun 2021) > pertambahan sampah per tahun = 2,5 % > S0 = 0,7 kg/orang.hari > P10 = 15374 orang

r = 0,025

Sehingga, S10 = S0 (1+r)10 = 0,8 (1 + 0,035)10 = 0,99 kg/orang.hari Total timbulan sampah kel. Wiroborang tahun 2021 = S10 P10 = 0,99 15374 = 15180 kg/hari = 15,18 ton/hari

PUTRI BRIKKE SUKMA HARTATI 3308 100 079

TUGAS PERENCANAAN SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH KOTA PROBOLINGGO

Hasil perhitungan timbulan sampah per kelurahan selengkapnya ditampilkan dalam tabel berikut.Tabel 3.3 Timbulan sampah per kelurahan (dalam ton/hari)Kelurahan Wiroborang Jati Sukabumi Mangunharjo Mayangan Cerah Grinting Kanigaran Kebon Sari wetan Sukoharjo Kebon Sari Kulon Tisnonegaran Triwung Kidul Kademangan Pohsangit Kidul Pilang Triwung Lor Ketapang Sumber Wetan Kareng Lor Kedopok Jrebeng Kulon Jrebeng Wetan Jrebeng Lor Wonoasih Jrebeng Kidul Pakistaji Kedunggaleng Kedungasem Sumber Taman Total Timbulan Sampah (ton/hari) 2011 7,63 17,39 13,00 23,48 13,06 4,31 21,45 5,92 8,44 18,32 7,52 9,40 8,45 5,92 6,93 7,21 8,19 6,42 5,86 4,19 5,12 4,15 10,65 4,39 5,95 5,64 3,10 8,60 11,81 2016 10,76 24,53 18,34 33,12 18,42 6,07 30,25 8,35 11,90 25,84 10,60 13,26 11,92 8,36 9,78 10,17 11,56 9,05 8,27 5,91 7,23 5,86 15,03 6,19 8,39 7,96 4,37 12,13 16,66 2021 15,18 34,60 25,87 46,72 25,98 8,57 42,67 11,78 16,79 36,44 14,96 18,71 16,82 11,79 13,80 14,35 16,30 12,77 11,67 8,34 10,19 8,26 21,20 8,73 11,83 11,22 6,17 17,11 23,50

Sumber: Hasil Perhitungan

4. Rencana Pengumpulan dan Transport Sampah 4.1 Sistem pengumpulanPengumpulan yang dimaksud disini adalah pengumpulan sampah pada TPS (Tempat Pembuangan Sementara) yang disebar pada setiap daerah. Sampah yang dikumpulkan di TPS nantinya akan diangkut oleh truk sampah menuju TPA (Tempat Pembuangan Akhir) yang direncanakan ada satu di kecamatan Lumajang ini. Truk sampah yang digunakan ditempatkan pada garasi yang direncanakan bertempat di TPA.PUTRI BRIKKE SUKMA HARTATI 3308 100 079

TUGAS PERENCANAAN SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH KOTA PROBOLINGGO

Kebutuhan TPS dihitung per kelurahan. Perhitungan didasarkan pada volume timbulan sampah yang dihasilkan dari penduduk di tiap-tiap kelurahan. Perhitungan kebutuhan TPS dapat dilihat pada tabel 5.1 (untuk tahun 2016) dan pada tabel 5.2 (untuk tahun 2021).Tabel 4.1 Kebutuhan TPS tahun 2016 Volume Timbulan Sampah (m3/hari) Total 45,78 104,35 78,02 140,88 78,34 25,84 128,69 35,54 50,62 109,90 45,11 56,41 50,71 35,55 41,61 43,26 49,15 38,50 35,19 25,16 30,74 24,91 63,93 26,33 35,68 33,85 18,61 51,59 70,86 Organik 24,75 56,41 42,18 76,16 42,35 13,97 69,57 19,21 27,37 59,41 24,39 30,49 27,42 19,22 22,49 23,39 26,57 20,82 19,02 13,60 16,62 13,47 34,56 14,24 19,29 18,30 10,06 27,89 38,31 Kering 21,03 47,93 35,84 64,72 35,99 11,87 59,12 16,33 23,26 50,48 20,72 25,91 23,30 16,33 19,11 19,87 22,58 17,69 16,16 11,56 14,12 11,44 29,37 12,10 16,39 15,55 8,55 23,70 32,55 Kebutuhan Gerobak Sistem nonTPS 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Sistem TPS 46 105 79 141 79 26 129 36 51 110 46 57 51 36 42 44 50 39 36 26 31 25 64 27 36 34 19 52 71

No

Kelurahan

Populasi (orang)

Kebutuhan TPS

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29

Wiroborang Jati Sukabumi Mangunharjo Mayangan Cerah Grinting Kanigaran Kebon Sari wetan Sukoharjo Kebon Sari Kulon Tisnonegaran Triwung Kidul Kademangan Pohsangit Kidul Pilang Triwung Lor Ketapang Sumber Wetan Kareng Lor Kedopok Jrebeng Kulon Jrebeng Wetan Jrebeng Lor Wonoasih Jrebeng Kidul Pakistaji Kedunggaleng Kedungasem Sumber Taman

12945 29505 22061 39835 22152 7307 36388 10049 14315 31075 12756 15950 14340 10051 11765 12233 13899 10887 9950 7114 8693 7043 18077 7446 10089 9571 5262 14588 20035

2 4 3 5 3 1 5 1 2 4 2 2 2 1 2 2 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 3

Sumber: Hasil Perhitungan

PUTRI BRIKKE SUKMA HARTATI 3308 100 079

TUGAS PERENCANAAN SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH KOTA PROBOLINGGOTabel 4.2 Kebutuhan TPS tahun 2021 Volume Timbulan Sampah Kebutuhan (m3/hari) Gerobak Populasi Sistem (orang) Sistem Total Organik Kering nonTPS TPS 15374 51,25 15,40 35,85 0 52 35043 26201 47312 26309 8678 43218 11935 17001 36907 15150 18943 17032 11937 13974 14529 16508 12930 11818 8449 10325 8365 21470 8844 11983 11368 6250 17326 23796 116,83 87,35 157,73 87,71 28,93 144,08 39,79 56,68 123,04 50,51 63,15 56,78 39,80 46,58 48,44 55,03 43,11 39,40 28,17 34,42 27,89 71,58 29,48 39,95 37,90 20,84 57,76 79,33 35,11 26,25 47,40 26,36 8,69 43,30 11,96 17,03 36,98 15,18 18,98 17,06 11,96 14,00 14,56 16,54 12,95 11,84 8,46 10,34 8,38 21,51 8,86 12,01 11,39 6,26 17,36 23,84 81,72 61,10 110,33 61,35 20,24 100,78 27,83 39,65 86,06 35,33 44,17 39,72 27,84 32,59 33,88 38,49 30,15 27,56 19,70 24,08 19,51 50,07 20,62 27,94 26,51 14,57 40,40 55,49 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 117 88 158 88 29 145 40 57 124 51 64 57 40 47 49 56 44 40 29 35 28 72 30 40 38 21 58 80

No

Kelurahan

Kebutuhan TPS 2 4 3 6 3 1 5 1 2 5 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 1 1 3 1 1 1 1 2 3

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29

Wiroborang Jati Sukabumi Mangunharjo Mayangan Cerah Grinting Kanigaran Kebon Sari wetan Sukoharjo Kebon Sari Kulon Tisnonegaran Triwung Kidul Kademangan Pohsangit Kidul Pilang Triwung Lor Ketapang Sumber Wetan Kareng Lor Kedopok Jrebeng Kulon Jrebeng Wetan Jrebeng Lor Wonoasih Jrebeng Kidul Pakistaji Kedunggaleng Kedungasem Sumber Taman

Sumber: Hasil Perhitungan

4.2

Penempatan TPS

Setelah diketahui jumlah TPS yang dibutuhkan tiap kelurahan, maka dilakukan perencanaan penempatan TPA dan TPS di peta kecamatan yang ada. Plotting tempat TPS dapat dilihat pada peta di halaman berikut.

PUTRI BRIKKE SUKMA HARTATI 3308 100 079

TUGAS PERENCANAAN SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH KOTA PROBOLINGGO

4.3

Route dan armada transport sampah

Kemudian barulah dapat ditentukan hal-hal yang terkait dengan pengangkutan/transport sampah (jumlah truk pengangkut, rute, dan waktu yang dibutuhkan).Jarak GarasiTPS (Menit) Loading (Menit) Jarak TPS-TPA (Menit) Unloading (Menit) Waktu Cuci Truk (Menit) 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 Jarak TPAGarasi (Menit) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Total Waktu (Menit) Jumlah Truk yang Dibutuhkan

Kelurahan

TPS

Rit/day

Wiroborang Wiroborang Jati Jati Jati Jati Sukabumi Sukabumi Sukabumi Mangunharjo Mangunharjo Mangunharjo Mangunharjo Mangunharjo Mayangan Mayangan Mayangan Cerah Grinting Kanigaran Kanigaran Kanigaran Kanigaran Kanigaran Kebon Sari wetan Sukoharjo Sukoharjo Kebon Sari Kulon Kebon Sari Kulon Kebon Sari Kulon Kebon Sari Kulon Tisnonegaran Tisnonegaran Triwung Kidul Triwung Kidul

WB1 WB2 J1 J2 J3 J4 SK1 SK2 SK3 MH1 MH2 MH3 MH4 MH5 M1 M2 M3 CG K1 K2 K3 K4 K5 KW SH1 SH2 KK1 KK2 KK3 KK4 TN1 TN2 TK1 TK2

60

15 15 15

60

15 15 15

150 150 160 160 30 30 140 140 140 160 160 160 160 160 150 150 150 90 80 80 80 80 80 90 90 90 110 110 110 110 120 120 80 80

3 2 3

65

15 15 15 15

65

15 15 15 15

3 2 3

55

15 15 15 15

55

15 15 15 15

65

15 15 15 15

65

15 15 15 15

4 2

60

15 15

60

15 15

4

30

15 15 15

30

15 15 15

3

25

15 15 15

25

15 15 15

2 4

30 30

15 15 15 15

30 30

15 15 15 15

3

2 5

40

15 15 15

40

15 15 15

45

15 15 15 15

45

15 15 15 15

3 2 3

25

25

PUTRI BRIKKE SUKMA HARTATI 3308 100 079

TUGAS PERENCANAAN SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH KOTA PROBOLINGGO15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 25 15 15 TOTAL 25 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 70 70 60 110 110 80 80 100 100 60 70 60 60 70 80 80 50 60 50 50 50 50 80 80 80 22 3 3 2 5 3 5 2 3 4 2

Kademangan Kademangan Pohsangit Kidul Pilang Pilang Triwung Lor Triwung Lor Ketapang Ketapang Sumber Wetan Kareng Lor Kedopok Jrebeng Kulon Jrebeng Wetan Jrebeng Lor Jrebeng Lor Wonoasih Jrebeng Kidul Pakistaji Kedunggaleng Kedungasem Kedungasem Sumber Taman Sumber Taman Sumber Taman

KD1 KD2 PK P1 P2 TL1 TL2 KT1 KT2 SW KL KDP JK JW JL1 JL2 WNO JBK PT KDG KDA1 KDA2 STM1 STM2 STM3

20 15 40

20 15 40

25

25

3 2 3

35 15 20 15 15 20 25 10 15 10 10 10

35 15 20 15 15 20 25 10 15 10 10 10

3

2

PUTRI BRIKKE SUKMA HARTATI 3308 100 079

TUGAS PERENCANAAN SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH KOTA PROBOLINGGO

5. Komposisi SampahKomposisi dari timbulan sampah yang telah dihitung proyeksinya ditampilkan dalam tabel , tabel , dan . Tabel dan tabel menggambarkan kesimpulan dari hasil proyeksi komposisi sampah yang bersumber dari tabel dan tabel .

PUTRI BRIKKE SUKMA HARTATI 3308 100 079

TUGAS PERENCANAAN SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH KOTA PROBOLINGGO Tabel 5.1 Komposisi Sampah Awal (tahun 2011)

TOTAL Waste Material % ton/day %

Recycable Potential C ton/day Residu (ton/day) amount, ton 4,55 0,00 0,00 0,00 2,93 1,13 0,00 0,00 10,82 8,98 0,00 28,40 amount, ton 0,63 0,00 0,00 0,00 0,40 0,14 0,00 0,00 1,32 1,24 0,00 3,72 amount, ton 0,65 0,00 0,00 0,00 2,13 0,30 0,00 0,00 9,06 8,51 0,00 20,65 H O

Caloric Value, KJ/kg

Waste stream input Plastic film Plastic rigid Metal non-ferro Ferro Textile Rubber Leather Glass Wood, Bamboo Paper Others Total Dry Waste Food and Yard waste Moisture content Dry content Blotong TOTAL

100,00% 12,00% 1,00% 0,50% 1,00% 3,00% 1,00% 0,00% 1,00% 10,00% 10,00% 0,00% 39,50% 60,50% 70,00% 30,00% 100,00%

262,50 31,50 2,63 1,31 2,63 7,88 2,63 0,00 2,63 26,25 26,25 0,00 103,69 158,81 111,17 47,64 0,00 262,50 32,63 229,88 Organic + Residue 158,81 74,40% 100,00% 100,00% 100,00% 0,00% 0,00% 0,00% 100,00% 0,00% 0,00% 0,00% Total 23,44 2,63 1,31 2,63 0,00 0,00 0,00 2,63 0,00 0,00 0,00 32,63 8,06 0,00 0,00 0,00 7,88 2,63 0,00 0,00 26,25 26,25 0,00 71,06

% 56,40% 56,40% 0,00% 0,00% 37,20% 43,10% 43,10% 0,00% 41,20% 34,20% 0,00% 39,97%

% 7,79% 7,79% 0,00% 0,00% 5,02% 5,37% 5,37% 0,00% 5,03% 4,72% 0,00% 5,24%

% 8,05% 8,05% 0,00% 0,00% 27,10% 11,60% 11,60% 0,00% 34,50% 32,40% 0,00% 29,06%

28.633 28.633 0 0 14.853 20.087 20.087 0 14.903 12.476 0 15.750

48,00% 43%

22,87 51,27

6,20% 6%

2,95 6,68

37,60% 17%

17,91 38,56

18.305 19.562

PUTRI BRIKKE SUKMA HARTATI 3308 100 079

TUGAS PERENCANAAN SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH KOTA PROBOLINGGO

Tabel 5.2 Komposisi Sampah Tahun ke 5 (2016)TOTAL Waste Material % ton/day % ton/day Residu (ton/day) Recycable Potential C H O

Caloric Value, KJ/kg

Waste stream input Plastic film Plastic rigid Metal non-ferro Ferro Textile Rubber Leather Glass Wood, Bamboo Paper Others Total Dry Waste Food and Yard waste Moisture content Dry content Blotong TOTAL

100,00% 12,00% 1,00% 0,50% 1,00% 3,00% 1,00% 0,00% 1,00% 10,00% 10,00% 0,00% 39,50% 60,50% 70,00% 30,00% 100,00%

370,28 44,43 3,70 1,85 3,70 11,11 3,70 0,00 3,70 37,03 37,03 0,00 146,26 224,02 156,81 67,21 0,00 370,28 33,70 336,58 Organic + Residue 224,02 46,68% 100,00% 100,00% 100,00% 0,00% 0,00% 0,00% 100,00% 0,00% 0,00% 0,00% Total 20,74 3,70 1,85 3,70 0,00 0,00 0,00 3,70 0,00 0,00 0,00 33,70 23,69 0,00 0,00 0,00 11,11 3,70 0,00 0,00 37,03 37,03 0,00 112,56

% 56,40% 56,40% 0,00% 0,00% 37,20% 43,10% 43,10% 0,00% 41,20% 34,20% 0,00% 41,76%

amount, ton 13,36 0,00 0,00 0,00 4,13 1,60 0,00 0,00 15,26 12,66 0,00 47,01

% 7,79% 7,79% 0,00% 0,00% 5,02% 5,37% 5,37% 0,00% 5,03% 4,72% 0,00% 5,52%

amount, ton 1,85 0,00 0,00 0,00 0,56 0,20 0,00 0,00 1,86 1,75 0,00 6,21

% 8,05% 8,05% 0,00% 0,00% 27,10% 11,60% 11,60% 0,00% 34,50% 32,40% 0,00% 26,76%

amount, ton 1,91 0,00 0,00 0,00 3,01 0,43 0,00 0,00 12,77 12,00 0,00 30,12 28.633 28.633 0 0 14.853 20.087 20.087 0 14.903 12.476 0 17.160

48,00% 44%

32,26 79,27

6,20% 6%

4,17 10,38

37,60% 16%

25,27 55,39

18.305 20.134

PUTRI BRIKKE SUKMA HARTATI 3308 100 079

TUGAS PERENCANAAN SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH KOTA PROBOLINGGO

Tabel 5.3 Komposisi Sampah Tahun ke 10 (2021)TOTAL Waste Material % ton/day % ton/day Residu (ton/day) % 27,03% 100,00% 100,00% 100,00% 0,00% 0,00% 0,00% 100,00% 0,00% 0,00% 0,00% Total 16,94 5,22 2,61 5,22 0,00 0,00 0,00 5,22 0,00 0,00 0,00 35,22 45,74 0,00 0,00 0,00 15,67 5,22 0,00 0,00 52,23 52,23 0,00 171,09 56,40% 56,40% 0,00% 0,00% 37,20% 43,10% 43,10% 0,00% 41,20% 34,20% 0,00% 42,82% amount, ton 25,80 0,00 0,00 0,00 5,83 2,25 0,00 0,00 21,52 17,86 0,00 73,26 % 7,79% 7,79% 0,00% 0,00% 5,02% 5,37% 5,37% 0,00% 5,03% 4,72% 0,00% 5,68% amount, ton 3,56 0,00 0,00 0,00 0,79 0,28 0,00 0,00 2,63 2,47 0,00 9,72 % 8,05% 8,05% 0,00% 0,00% 27,10% 11,60% 11,60% 0,00% 34,50% 32,40% 0,00% 25,41% amount, ton 3,68 0,00 0,00 0,00 4,25 0,61 0,00 0,00 18,02 16,92 0,00 43,48 28.633 28.633 0 0 14.853 20.087 20.087 0 14.903 12.476 0 17.986 Recycable Potential C H O Caloric Value, KJ/kg

Waste stream input Plastic film Plastic rigid Metal non-ferro Ferro Textile Rubber Leather Glass Wood, Bamboo Paper Others Total Dry Waste Food and Yard waste Moisture content Dry content Blotong TOTAL

100,00% 12,00% 1,00% 0,50% 1,00% 3,00% 1,00% 0,00% 1,00% 10,00% 10,00% 0,00% 39,50% 60,50% 70,00% 30,00% 100,00%

522,32 62,68 5,22 2,61 5,22 15,67 5,22 0,00 5,22 52,23 52,23 0,00 206,32 316,00 221,20 94,80 0,00 522,32 35,22 487,10 Organic + Residue 316,00

48,00% 45%

45,50 118,76

6,20% 6%

5,88 15,60

37,60% 16%

35,65 79,12

18.305 20.496

PUTRI BRIKKE SUKMA HARTATI 3308 100 079

TUGAS PERENCANAAN SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH KOTA PROBOLINGGO Tabel 5.4 Volume Timbulan Sampah Tahun 2016Material Organik Plastik Kertas kayu/bambu metal glass karet kulit Textile Others TOTAL Awal BJ,t/m3 0,290717 0,065263 0,088995 0,23732 0,320382 0,195789 0,130526 0,160191 0,065263 0,2 0,161584613 %berat 60,50% 13,00% 10,00% 10,00% 1,50% 1,00% 1,00% 0,00% 3,00% 0,00% 100,00% Total berat, tpd 224,02 48,14 37,03 37,03 5,55 3,70 3,70 0,00 11,11 0,00 370,28 vol.m3/d 770,58 737,58 416,07 156,03 17,34 18,91 28,37 0,00 170,21 0,00 2291,57 BJ,t/m3 0,290717 0,065263 0,088995 0,23732 0,320382 0,195789 0,065263 0,065263 0,065263 0,065263 0,2580533 Grup organik %berat 93,2% 2,2% 1,7% 1,7% 0,3% 0,2% 0,2% 0,0% 0,5% 0,0% 100,00% Total berat, tpd 201,8 4,8 3,7 3,7 0,6 0,4 0,4 0,0 1,1 0,0 216,46 58% Jumlah populasi vol.m3/d 694,2 73,8 41,6 15,6 1,7 1,9 5,7 0,0 17,0 0,0 851,54 37% BJ,t/m3 0,290717 0,065263 0,088995 0,23732 0,320382 0,195789 0,065263 0,065263 0,065263 0,065263 0,09 %berat 16% 31% 24% 24% 4% 2% 2% 0% 7% 0% 100,00% Kering Total berat, tpd 22,2 43,3 33,3 33,3 5,0 3,3 3,3 0,0 10,0 0,0 140,50 38% vol.me3/d 76,3 663,8 374,5 140,4 15,6 17,0 51,1 0,0 153,2 0,0 1287,66 56%

445382

0,83

5,15

1,91

2,89

PUTRI BRIKKE SUKMA HARTATI 3308 100 079

TUGAS PERENCANAAN SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH KOTA PROBOLINGGO Tabel 5.5 Volume Timbulan Sampah Tahun 2021Material Organik Plastik Kertas kayu/bambu metal glass karet kulit Textile Others TOTAL Awal BJ,t/m3 0,290717 0,065263 0,088995 0,23732 0,320382 0,195789 0,130526 0,160191 0,065263 0,2 0,161584613 %berat 60,50% 13,00% 10,00% 10,00% 1,50% 1,00% 1,00% 0,00% 3,00% 0,00% 100,00% Total berat, tpd 316,00 67,90 52,23 52,23 7,83 5,22 5,22 0,00 15,67 0,00 522,32 vol.m3/d 1086,98 1040,43 586,91 220,09 24,45 26,68 40,02 0,00 240,10 0,00 3232,48 BJ,t/m3 0,290717 0,065263 0,088995 0,23732 0,320382 0,195789 0,065263 0,065263 0,065263 0,065263 0,2580533 Grup organik %berat 93,9% 2,0% 1,6% 1,6% 0,2% 0,2% 0,2% 0,0% 0,5% 0,0% 98,99% Total berat, tpd 316,0 6,8 5,2 5,2 0,8 0,5 0,5 0,0 1,6 0,0 336,63 64% Jumlah populasi vol.m3/d 1087,0 104,0 58,7 22,0 2,4 2,7 8,0 0,0 24,0 0,0 1308,85 40% BJ,t/m3 0,290717 0,065263 0,088995 0,23732 0,320382 0,195789 0,065263 0,065263 0,065263 0,065263 0,09 %berat 0% 33% 25% 25% 4% 3% 3% 0% 8% 0% 89,87% Kering Total berat, tpd 0,0 61,1 47,0 47,0 7,1 4,7 4,7 0,0 14,1 0,0 185,68 36% vol.me3/d 0,0 936,4 528,2 198,1 22,0 24,0 72,0 0,0 216,1 0,0 1996,82 62%

528975

0,99

6,11

2,47

3,77

PUTRI BRIKKE SUKMA HARTATI 3308 100 079