Tugas Herman .

37
PENYAKIT MALARIA DISUSUN OLEH : NAMA : SUHERMAN NIM : 210240057 SEMESTER : V EPIDEMIOLOGI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PAREPARE TAHUN 2013 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Kami juga bersyukur atas berkat rezeki dan kesehatan yang diberikan kepada kami sehingga kami dapat mengumpulkan bahan-bahan materi makalah ini dari buku yang kami pelajari. Kami telah berusaha semampu kami untuk mengumpulkan berbagai macam bahan tentang mata kuliah survailans epidemiologi yang berjudul penyakit malaria Kami sadar bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari kesempurnaan, karena itu kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk menyempurnakan makalah ini menjadi lebih baik lagi. Oleh karena itu kami mohon bantuan dari para pembaca,

Transcript of Tugas Herman .

Page 1: Tugas Herman .

PENYAKIT MALARIA

DISUSUN OLEH :

NAMA : SUHERMAN

NIM : 210240057

SEMESTER : V EPIDEMIOLOGI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PAREPARE

TAHUN 2013

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Kami juga bersyukur atas berkat rezeki dan kesehatan yang diberikan kepada kami sehingga kami dapat mengumpulkan bahan-bahan materi makalah ini dari buku yang kami pelajari. Kami telah berusaha semampu kami untuk mengumpulkan berbagai macam bahan tentang mata kuliah survailans epidemiologi yang berjudul penyakit malaria

Kami sadar bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari kesempurnaan, karena itu kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk menyempurnakan makalah ini menjadi lebih baik lagi. Oleh karena itu kami mohon bantuan dari para pembaca,

Demikianlah makalah ini kami buat, apabila ada kesalahan dalam penulisan, kami mohon maaf yang sebesarnya dan sebelumnya kami mengucapkan terima kasih.

Page 2: Tugas Herman .

Parepare, 8 januari 2013

Penyusun

DAFTAR ISIKATA PENGANTAR DAFTAR ISI........................................................................................................BAB 1 PENDAHULUAN ......................................................................................

A. LATARBELAKANG.........................................................................................B. RUMUSAN MASALAH..................................................................................C. TUJUAN PENULISAN.....................................................................................

BAB 2 Tinjauan pustaka ....................................................................................• Pengertian ?................................................................................................• Etiologi........................................................................................................• patologi.......................................................................................................• jenis-jenis...................................................................................................• Gambaran kliniks.......................................................................................• Diagnose.....................................................................................................• pengobatan................................................................................................• Pecegahan..................................................................................................

BAB 3 TINJAUAN PUSTAKA• Egent..........................................................................................................• Distribusi.....................................................................................................• Ferekwensi..................................................................................................• Feterminan.................................................................................................

BAB 4 PEMBAHASAN ........................................................................................• Perinsip survailans malaria • Tindakan yang penting dalam sisitem survailans malaria. • Tujuan survailan malaria • Eradikasi atau pemberantasan penyebaran penyakit malaria • Pilihan setrategi era dikasi malaria. • Kebijakan pemerintahan terhadap malaria • Indikator strategis penyakit malaria • Langkah-langkah kegiatan survailans malaria

BAB 5PENUTUP kesimpulan saran daftar pustaka

Page 3: Tugas Herman .

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Malaria adalah penyakit yang menyerang manusia, burung, kera, dan primata lainnya,

hewan melata dan hewan pengerat, yang disebabkan oleh infeksi Protozoa dari genus

plasmodium dan mudah dikenali dari gejala meriang (panas dingin menggigil ) serta demam

berkepanjangan.

Penyakit malaria memiliki 4 jenis plasmodium, dan masing-masing disebabkan oleh

spesies parasit yang berbeda. Gejala tiap-tiap jenis biasanya berupa meriang, panas dingin

menggigil dan keringat dingin. Dalam beberapa kasus yang tidak disertai pengobatan, gejala-

gejala ini muncul kembali secara periodik.

Malaria adalah penyakit yang bersifat cepat maupun lama prosesnya, malaria

disebabkan oleh parasit malaria / protozoa genus plasmodium bentuk aseksual yang masuk

kedalam tubuh manusia ditularkan oleh nyamuk malaria (anopheles) betina (WHO 1981)

ditandai dengan demam, muka nampak pucat dan pembesaran organ tubuh manusia. Parasit

malaria pada manusia yang menyebabkan malaria adalah plasmodium falciparum,

plasmodium vivax, plasmodium ovale dan plasmodium malariae. Parasit malaria yang

terbanyak di Indonesia adalah plasmodium falciparum dan plasmodium vivax atau campuran

keduanya, sedangkan plasmodium ovale dan malariae pernah ditemukan di sulawesi, irian

jaya dan negara timor leste.

Proses penyebaran penyakit ini dimulai dari nyamuk malaria yang mengandung parasit

malaria menggigit manusia sampai pecahnya sizon darah atau timbulnya gejala demam.

Page 4: Tugas Herman .

Proses penyebaran ini akan berbeda dari setiap jenis parasit malaria yaitu antara 9-40 hari

( WHO 1997).

Malaria termasuk penyakit yang ikut bertanggung-jawab terhadap tingginya angka

kematian di banyak negara dunia. Diperkirakan, sekitar 1,5-2,7 juta jiwa melayang setiap

tahunnya akibat penyakit ini. Walau sejak 1950 malaria telah berhasil dibasmi di hampir

seluruh benua Eropa, Amerika Tengah dan Selatan, tapi di beberapa bagian benua Afrika dan

Asia Tenggara, penyakit ini masih menjadi masalah besar. Sekitar seratus juta kasus penyakit

malaria terjadi setiap tahunnya, satu persen diantaranya berakibat fatal. Seperti kebanyakan

penyakit tropis lainnya, malaria merupakan penyebab utama kematian di negara berkembang.

Penyebaran malaria juga cukup luas di banyak negara, termasuk Indonesia.

Berdasarkan Survei Kesehatan Rumah Tangga 1995, diperkirakan 15 juta penduduk

Indonesia menderita malaria, 30 ribu di antaranya meninggal dunia. Morbiditas (angka

kesakitan) malaria sejak tiga tahun terakhir menunjukkan peningkatan. Di Jawa dan Bali

terjadi peningkatan: dari 18 kasus per 100 ribu penduduk (1998) menjadi 48 kasus per 100

ribu penduduk (2000). Peningkatan terjadi terutama di Jawa Tengah (Purworejo dan

Banyumas) dan Yogyakarta (Kulon Progo). Di luar Jawa dan Bali, peningkatan terjadi dari

1.750 kasus per 100 ribu penduduk (1998) menjadi 2.800 kasus per 100ribu penduduk (2000):

tertinggi di NTT, yaitu 16.290 kasus per 100 ribu penduduk.

Banyumas, seperti diklaim pemerintah, merupakan daerah yang sudah bebas malaria

sejak 10-15 tahun terakhir. Tapi tiba-tiba, Juli 2001 terjadi kejadian luar biasa (KLB) malaria

yang menjangkiti sekitar 150 penduduk; Desember 2001-Januari 2002, kembali terjadi

lonjakan kasus malaria, terutama di empat kecamatan (Kemrajen, Somagede, Sumpiuh dan

Tambak) yang meliputi 17 desa. Sejak Juli 2001 sampai pertengahan Januari 2002 itu, tercatat

5.409 penderita malaria klinis, 1.127 orang di antaranya positif ada parasit dalam darahnya.

KLB malaria pun memakan korban jiwa delapan orang.

Pemerintah menilai Banyumas sebagai wilayah pantai selatan yang merupakan habitat

nyamuk Anopheles sp, tidak mungkin memberantas nyamuk itu sampai habis. Karena

Page 5: Tugas Herman .

perubahan iklim global meningkatkan populasi nyamuk secara drastis. Yang bisa dilakukan

hanyalah menekan populasi nyamuk dengan, misalnya menebar ikan di persawahan. Selain

itu, adanya lonjakan KLB juga disebabkan, kendurnya pemantauan populasi nyamuk oleh

petugas kesehatan, lantaran sudah lama tidak ada kasus malaria. Masyarakat pun menjadi

lengah. Sementara itu, krisis ekonomi membuat kemampuan menyediakan insektisida untuk

menyemprot nyamuk juga menjadi terbatas, sehingga timbul KLB pertama pada Juli 2001.

KLB kedua terjadi lebih dikarenakan selama bulan Puasa dan Lebaran, banyak penduduk

yang merantau pulang kampung. Penduduk yang merantau di daerah endemis, seperti

Lampung, Riau atau Kalimantan, pulang membawa parasit dan menularkannya ke penduduk

desa.

Memang, cepatnya pertumbuhan penduduk, migrasi, sanitasi yang buruk dan daerah

yang terlalu padat, memudahkan penyebaran penyakit ini. Pembukaan lahan-lahan baru serta

perpindahan penduduk dari desa ke kota (urbanisasi) telah memungkinkan kontak antara

nyamuk dengan manusia yang bermukim di daerah itu. Selain itu, perubahan iklim, perubahan

lingkungan seperti penelantaran tambak, genangan air di bekas galian pasir juga penebangan

hutan bakau, juga mempercepat penyebaran penyakit malaria. Hal itu diperparah dengan

perpindahan penduduk dari daerah endemis ke daerah bebas malaria dan sebaliknya.

Hasil analisis Geographic Health Information System yang dikembangkan di enam

provinsi termasuk Jawa Tengah, menunjukkan seluruh Jawa Tengah berpotensi terjadi KLB

malaria. Didukung Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pemerintah daerah endemik malaria

mulai mencanangkan Gerakan Berantas Kembali (Gebrak) Malaria secara komprehensif dan

terpadu. Upaya penanggulangan lewat Gebrak Malaria dilakukan dimulai sejak 2000 untuk

daerah Kabupaten Kepulauan Riau (Riau), Kabupaten Cilacap (Jawa Tengah) dan Kabupaten

Lombok Barat (NTB). Pada 2001, Gebrak Malaria dikembangkan di beberapa kabupaten di

Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tengah, Kalimantan Selatan, Sumatera Selatan, Jawa Barat

dan Jawa Tengah. 

1.2 Rumusan masalah

Page 6: Tugas Herman .

berdasarkan urain yang telah di paparkan pada latar belakang di atas ,maka rumusan masalah

dalam penulisan makalah ini dapat di rumuskan sebagai berikut :

• Pengertian penyakit malaria ?

• Bagaimana etiologi dan patogenesis malaria?

• Apa jenis-jenis penyakit malaria?

,1.3 Tujuan penuliasan

Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas dari dosen pembimbing, selain

itu penulisan makalah ini juga bertujuan untuk membuka wawasan dan cara berpikir kita agar

dapat memahami berapa pentingnya menjaga kesehatan.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Page 7: Tugas Herman .

• Pengertian Penyakit.

Malaria adalah penyakit menular yang disebabkan oleh parasit ( protozoa ) dari genus

plasmodium, yang dapat ditularkan melalui gigitan nyamuk anopheles. Istilah malaria diambil

dari dua kata dari bahasa Italia, yaitu Mal ( buruk ) dan Area ( udara ) atau udara buruk, karena

dahulu banyak terdapat didaerah rawa – rawa yang mengeluarkan bau busuk. Penyakit ini juga

mempunyai beberapa nama lain seperti demam roma, demam rawa, demam tropic, demam

pantai, demam charges, demam kura dan paludisme ( Arlan prabowo 2004: 2 )

Malaria adalah penyakit protozoa yang ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk anopheles

( N’ach, 2003 : 207 ).

Malaria adalah penyakit yang menyerang manusia, burung, kera, dan primata lainnya, hewan

melata dan hewan pengerat yang disebabkan oleh protozoa dari genus plasmodium dan mudah

dikenali gejala meriang ( panas dingin menggigil ) serta demam berkepanjangan

Malaria adalah penyakit yang dapat bersifat cepat maupun lama prosesnya, malaria disebabkan

oleh parasit malaria / protozoa genus plasmodium bentuk aseksual yang masuk kedalam tubuh

manusia yang ditularkan oleh nyamuk anopeles betina ditandai dengan demam, muka nampak

pucat dan pembesaran organ tubuh manusia, ( WHO. 1981 ).

Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit plasmodium yang hidup dan

berkembang biak dalam sel darah merah manusia, Penyakit ini secara alami ditularkan melalui

gigitan nyamuk anopheles betina. ( Drs. Bambang Mursito, Apt.M.Si.2002 )

Malaria adalah penyakit yang terjadi bila eritrosit di inovasi oleh salah satu dari empat spesies

parasit protozoa plasmodium ( Ilmu Kesehatan Anak, Edisi 15, Volume 2. 2002 ).

• Etiologi malaria

Plasmodium adalah parasit yang termasuk vilum Protozoa, kelas sporozoa. Terdapat empat

spesies Plasmodium pada manusia yaitu : Plasmodium vivax menimbulkan malaria vivax

(malaria tertiana ringan). Plasmodium falcifarum menimbulkan malaria falsifarum (malaria

Page 8: Tugas Herman .

tertiana berat), malaria pernisiosa dan Blackwater faver. Plasmodium malariae menimbulkan

malaria kuartana, dan Plasmodium ovale menimbulkan malaria ovale.

Keempat spesies plasmodium tersebut dapat dibedakan morfologinya dengan membandingkan

bentuk skizon, bentuk trofozoit, bentuk gametosit yang terdapat di dalam darah perifer maupun

bentuk pre-eritrositik dari skizon yang terdapat di dalam sel parenkim hati.

• patologi malaria

Sporozoit pada fase eksoeritrosit bermultiplikasi dalam sel hepar tanpa menyebabkan reaksi

inflamasi, kemudian merozoit yang dihasilkan menginfeksi eritrosit yang merupakan proses

patologi dari penyakit malaria. Proses terjadinya patologi malaria serebral yang merupakan salah

satu dari malaria berat adalah terjadinya perdarahan dan nekrosis di sekitar venula dan kapiler.

Kapiler dipenuhi leukosit dan monosit, sehingga terjadi sumbatan pembuluh darah oleh roset

eritrosit yang terinfeksi. (Harijanto.P.N. 2006)

• Jenis-jenis malaria

dibedakan pada jenis parasit malaria yang menjadi penyebab malaria yaitu protozoa dari

jenis Plasmodium. Parasit malaria ini ditularkan melalui gigitan nyamuk Anophheles yang

habitat hidupnya adalah tempat-tempat basah dan lembab.

Jenis-jenis Malaria digolongkan menjadi 4, yaitu:

• Malaria tertiana, disebabkan oleh Plasmodium vivax, dimana penderita merasakan demam

muncul setiap hari ketiga. Merupakan penyebab kira-kira 43% kasus malaria pada manusia

• Malaria quartana, disebabkan oleh Plasmodium malariae, penderita merasakan demam setiap

hari keempat. Menyebabkan kira-kira 7% malaria didunia.

• Malaria tropica, disebabkan oleh Plasmodium falciparum, merupakan malaria yang paling

patogenik dan seringkali berakibat fatal. Jenis penyakit malaria ini adalah yang terberat, karena

dapat menyebabkan berbagai komplikasi berat seperti cerebral malaria (malaria otak), anemia

Page 9: Tugas Herman .

berat, syok, gagal ginjal akut, perdarahan, sesak nafas, dll.Penderita Malaria jenis ini mengalami

demam tidak teratur dengan disertai gejala terserangnya bagian otak, bahkan memasuki fase

koma dan kematian yang mendadak.

• Malaria pernisiosa, disebabkan oleh Plasmodium ovale. Malaria jenis ini jarang sekali dijumpai,

umumnya banyak di Afrika dan Pasifik Barat. Seorang penderita dapat dihinggapi oleh lebih dari

satu jenis plasmodium. Infeksi demikian disebut infeksi campuran (mixed infection). Biasanya

campuran Plasmodium falciparumdengan Plasmodium Vivax atau Plasmodium Malariae. Infeksi

campuran tiga jenis sekaligus jarang sekali terjadi. Infeksi jenis ini biasanya terjadi di daerah

yang tinggi angka penularannya. Malaria yang disebabkan oleh P.Vivax dan P.Malariae dapat

kambuh jika tidak diobati dengan baik. Malaria yang disebabkan oleh spesies selain

P.Falciparum jarang berakibat fatal, namun menurunkan kondisi tubuh; lemah, menggigil dan

demam yang biasanya berlangsung 10-14 hari.

Dengan adanya tanda dan gejala yang dikeluhkan serta tampak oleh Tim kesehatan, maka akan

segera dilakukan pemeriksaan laboratorium (khususnya pemeriksaan darah) untuk memastikan

penyebabnya dan diagnosa yang akan diberikan kepada penderita.

• gejala kelinis penyakit malaria

Gambaran khas dari penyakit malaria adalah adanya demam yang periodik, pembesaran limpa dan

anemia (turunnya tingkat haemoglobin dalam darah).

a. Demam

Biasanya sebelum timbul demam, penderita malaria akan mengeluh lesu, sakit kepala, nyeri pada

tulang dan otot, kurang nafsu makan, rasa tidak enak pada perut, diare ringan dan kadang-kadang

merasa dingin dipunggung.Umumnya keluhan seperti ini timbul pada malaria yang disebabkan

oleh P. Vivax dan P. ovale, sedangkan pada malaria yang disebabkan

oleh P.Falciparum dan P.malriae , keluhan-keluhan tersebut tidak jelas.Serangan demam yang

khas pada malaria terdiri dari tiga stadium. Berikut ditampilkan stadium demam yang khas pada

Page 10: Tugas Herman .

malaria:

1). Stadion Menggigil

Dimulai dengan perasaan kedinginan sampai menggigil. Penderita sering membungkus tubuhnya

dengan selimut atau sarung. Pada saat menggigil, seluruh tubuhnya bergetar, denyut nadinya

cepat tetapi lemah, bibir dan jari-jari tangannya biru dan kulitnya pucat. Pada anak-anak sering

disertai dengan kejang - kejang. Stadium ini berlangsung 15 menit sampai satu jam yang diikuti

dengan meningkatnya suhu tubuh.

2). Stadion Puncak Demam

Penderita yang sebelumnya merasa kedinginan berubah menjadi panas sekali. Wajah penderita

merah, kulitkering dan terasa panas seperti terbakar, frekuensi pernapasan meningkat, nasdi

penuh dan berdenyut keras, sakit kepala semakin hebat, muntah-muntah, kesadaran menurun

sampai timbul kejang (pada anak-anak). Suhu tubuh bisa mencapai 41 0 C. Stadium ini

berlangsung selama 2 jam atau lebih yang diikuti dengan kondisi berkeringat.

3). Stadion Berkeringat

Penderita berkeringat banyak diseluruh tubuhnya hingga tempat tidurnya basah. Suhu badan

turun dengan cepat, penderita merasa sangat lelah dan sering tertidur. Setelah bangun dari

tidurnya, penderita akan merasa sehat dan dapat melakukan pekerjaan seperti biasa padahal

sebenarnya penyakit ini masih bersarang dalam tubuh penderita. Stadium ini berlangsung 2

sampai 4 jam.

b. Pembesaran Limpa

Pembesaran limpa merupakangejala khusus pada malaria kronis atau menahun. Limpa menjadi

bengkak danterasa nyeri. Limpa membengkak akibat penyumbatan oleh sel-sel darah merah yang

mengandung parasit malaria.Lama-lama, konsistensi limpa menjadi keras karena jaringan ikat

Page 11: Tugas Herman .

pada limpa semakin bertambah. Dengan pengobatan yang baik, limpa berangsur normal kembali.

c. Anemia

Pada penyakit malaria, anemia atau penurunan kadar hemoglobin darah sampai di bawah nilai

normal karena penghancuran sel darah merah yang berlebihan oleh parasit malaria. Selain itu,

anemia timbul akibat gangguan pembentukan sel darah merah disum - sum tulang. Gejala anemia

berupa badan yang terasa lemas, pusing, pucat, penglihatan kabur, jantung berdebar-debar dan

kurang nafsu makan. Diagnosis anemia ditentukan dengan pemeriksaan kadar hemoglobin dalam

darah. Anemia yang paling berat adalah anemia yang disebabkan oleh P.falciparum

• Masa ingkubasi malaria

Masa inkubasi intrinsik adalah rentang waktu sejak sporozoit masuk ke tubuh manusia

sampai timbulnya gejala klinis pertama yang biasa di tandai dengan demam. Masa inkubasi pada

penularan secara alamiah bagi masing-masing spesies parasit adalah sebagai berikut :

             Parasit Masa inkubasi

Plasmodium falciparum

Plasmodium vivax

Plasmodium ovale

Plasmodium malariae

9 – 14 hari (12)

12 – 17 hari (15)

16 – 18 hari (17)

18 – 40 hari (28)

Page 12: Tugas Herman .

Beberapa strain dari Plasmodium vivax mempunyai masa inkubasi yang jauh lebih

panjang yakni sampai 9 bulan. Strain ini terutama dijumpai didaerah Utara dan Rusia nama yang

diusulkan untuk strain ini adalah Plasmodium vivax hibernans.

• penyebab malaria

Saat ini, sekitar 2 juta kematian per tahun di seluruh dunia karena infeksi Plasmodium. Sebagian

besar terjadi pada anak di bawah usia 5 tahun di negara-negara Afrika sub-Sahara. Ada sekitar

400 juta kasus baru per tahun di seluruh dunia. Di Amerika, kebanyakan orang didiagnosis

terinfeksi malaria yang diperoleh dari luar negeri, biasanya ketika tinggal atau melakukan

perjalanan melalui daerah dimana merupakan kawasam endemik penyakit malaria.

Penyakit malaria merupakan masalah kesehatan utama di banyak daerah tropis dan subtropis.

Diperkirakan bahwa ada 300-500 juta kasus malaria setiap tahun, dan lebih dari 1 juta orang

meninggal. Ini menyajikan bahaya penyakit utama bagi wisatawan untuk iklim hangat. Di

beberapa wilayah di dunia, nyamuk yang membawa malaria telah mengembangkan resistensi

terhadap insektisida, sedangkan parasit telah mengembangkan resistensi terhadap antibiotik. Hal

ini mengakibatkan kesulitan dalam mengendalikan baik tingkat infeksi

Malaria adalah suatu infeksi pada bagian dari sel darah yaitu infeksi pada sel darah

merah. Penyakit malaria ini ditularkan oleh nyamuk yang membawa parasit yang menyebabkan

malaria. Bila nyamuk pembawa parasit ini menggigit Anda, parasit dapat masuk ke dalam darah

Anda. Parasit tersebut bertelur, yang kemudian akan berkembang, melakukan replikasi sehingga

Page 13: Tugas Herman .

menjadi banyak, dan parasit tersebut hidup dari sel darah Anda sampai Anda menjadi sakit. Jika

tidak dilakukan pengobatan, malaria dapat sangat fatal sehingga berakibat pada kematian

seseorang.

• Diagnosa malaria

Sejak Charles Laveran pertama divisualisasikan parasit malaria dalam darah pada tahun 1880,

andalan diagnosis malaria telah pemeriksaan mikroskopis darah.

Demam dan syok septik biasanya didiagnosis sebagai malaria berat di Afrika, mengarah ke

kegagalan untuk mengobati lain penyakit yang mengancam jiwa. Di daerah endemik malaria,

parasitemia tidak menjamin diagnosis malaria parah karena parasitemia dapat insidentil untuk

penyakit konkuren lainnya. Penyelidikan terbaru menunjukkan bahwa retinopati malaria adalah

lebih baik (sensitivitas 95% kolektif dan spesifisitas 90%) daripada fitur klinis atau laboratorium

lain di malaria membedakan dari non-malaria koma.

Meskipun darah adalah sampel yang paling sering digunakan untuk membuat diagnosis, baik air

liur dan urin telah diteliti sebagai alternatif, spesimen kurang invasif.

Pemeriksaan mikroskopik dari film darah

Diagnosis yang paling ekonomi, disukai, dan dapat diandalkan malaria adalah pemeriksaan

mikroskopis dari film darah karena masing-masing dari spesies parasit empat besar telah

membedakan karakteristik. Dua jenis apus darah secara tradisional digunakan. Film tipis yang

mirip dengan film darah yang biasa dan memungkinkan identifikasi spesies parasit karena

penampilan adalah yang terbaik diawetkan dalam persiapan ini. Film tebal memungkinkan

microscopist untuk layar lebih besar volume darah dan sekitar sebelas kali lebih sensitif

dibandingkan dengan film tipis, sehingga mengambil tingkat rendah infeksi lebih mudah pada

film tebal, tetapi penampilan parasit jauh lebih menyimpang dan karenanya membedakan antara

spesies yang berbeda dapat jauh lebih sulit. Dengan pro dan kontra dari pap kedua tebal dan tipis

Page 14: Tugas Herman .

dipertimbangkan, sangat penting untuk memanfaatkan kedua Pap ketika mencoba untuk

membuat diagnosis definitif.

Dari film tebal, sebuah microscopist berpengalaman dapat mendeteksi tingkat parasit (atau

parasitemia) turun ke level 0,0000001% dari sel darah merah. Diagnosis spesies dapat sulit

karena trophozoites awal ("bentuk cincin") dari semua empat spesies terlihat sama dan tidak

pernah mungkin untuk mendiagnosa spesies berdasarkan bentuk cincin tunggal, identifikasi

spesies selalu didasarkan pada beberapa trophozoites.

Lapangan tes

Di daerah di mana mikroskop tidak tersedia, atau di mana staf laboratorium tidak berpengalaman

di diagnosis malaria, ada tes deteksi antigen yang hanya membutuhkan setetes darah. Tes

immunochromatographic (juga disebut: Malaria Tes Diagnostik Cepat, Antigen-Capture Assay

atau "dipsticks") telah dikembangkan, didistribusikan dan fieldtested. Tes ini menggunakan jari-

tongkat atau darah vena, tes menyelesaikan membutuhkan total 15-20 menit, dan laboratorium

tidak diperlukan. Ambang deteksi oleh tes diagnostik cepat adalah di kisaran 100 parasit / ml

darah dibandingkan dengan 5 dengan mikroskop film tebal. Tes pertama diagnostik cepat yang

menggunakan''P. falciparum glutamat dehidrogenase''sebagai antigen.

PGluDH segera digantikan oleh''''dehidrogenase laktat P.falciparum, sebuah kDa 33

oxidoreductase 1.1.1.27. Ini adalah enzim terakhir dari jalur glikolisis, penting untuk generasi

ATP dan salah satu enzim yang paling banyak diungkapkan oleh P.falciparum''''. PLDH tidak

bertahan di dalam darah tetapi membersihkan sekitar waktu yang sama seperti parasit setelah

pengobatan berhasil. Kurangnya ketekunan antigen setelah perawatan membuat tes pLDH

berguna dalam memprediksi kegagalan pengobatan. Dalam hal ini, pLDH mirip dengan

pGluDH. Alat tes Optimal-TI dapat membedakan antara''P. falciparum''dan''P. vivax''karena

perbedaan antigen antara isoenzim pLDH mereka.

Optimal-TI dipercaya akan mendeteksi''P. falciparum''turun ke 0,01% parasitemia dan spesies

Page 15: Tugas Herman .

lainnya turun ke 0,1%. Paracheck-Pf akan mendeteksi parasitemias turun ke 0,002% tetapi tidak

akan membedakan antara falciparum dan non-falciparum malaria. Asam nukleat parasit yang

terdeteksi menggunakan polymerase chain reaction. Teknik ini lebih akurat daripada mikroskop.

Namun, mahal, dan membutuhkan laboratorium khusus. Selain itu, tingkat parasitemia yang

tidak selalu korelatif dengan perkembangan penyakit, khususnya ketika parasit mampu

mematuhi dinding pembuluh darah. Oleh karena itu lebih sensitif, alat berteknologi rendah

diagnosis perlu dikembangkan dalam rangka untuk mendeteksi tingkat rendah parasitemia di

lapangan.

Molekul metode

Metode molekuler yang tersedia di beberapa laboratorium klinis dan cepat real-time tes

(misalnya, QT-NASBA berdasarkan reaksi rantai polimerase) sedang dikembangkan dengan

harapan untuk dapat menyebarkan mereka di daerah endemik.

Cara Pencegahan dan Pengobatan

    Bagi orang yang hendak berkunjung ke daerah endemik malaria, agar tak tertular

dianjurkan mengonsumsi chloroquin tablet 300 mg satu kali seminggu dimulai satu minggu

sebelum berangkat sampai empat minggu setelah pulang. Hal ini untuk memastikan tidak ada

parasit yang berkembang di masa inkubasi, kita masih terlindungi oleh obat tersebut.Di daerah

yang parasitnya telah resisten terhadap chloroquin bisa digunakan doksisiklin tablet 100 mg satu

kali seminggu dengan cara sama. “Makan obatnya harus setelah makan agar tidak terjadi iritasi

lambung. Alternatif lain adalah tablet kina atau primakuin. Namun, primakuin tidak boleh

dikonsumsi ibu hamil karena bisa memengaruhi pertumbuhan janin. Yang perlu diperhatikan,

obat tidak 100 persen melindungi dari malaria. Karenanya, menghindari gigitan nyamuk tetap

yang terbaik, di daerah endemik malaria. Upaya yang tidak mudah, namun bisa dicoba agar

terhindar dari penyakit malaria antara lain :

• penngobatan malaria

Page 16: Tugas Herman .

Dalam pengobatan malaria terapi antiplasmodium dan perawatan suportif sangat penting untuk

mengurangi morbiditas dan mortalitas klorokuin merupakan obat anti malaria yang efektif

terhadap p falciparum yang sensitive terhadap klorokuin .keuntunganya tidak menyebabkan

hipoglikemi dan tidak mengganggu kehamilan namun dengan meluasnya resistensi terhadap

klorokuin maka obat ini sudah jarang di pakai untuk pengobatan malaria berat kona merupakan

obat-anti malaria yang sangat efektif untuk semua jenis plasmodium dan dipilih sebagai obat

utama untuk menangani malaria berat karna masih berefek kuat terhadap p falciparum yang

resisten terhadap klorokuin meskipun kina dpat digunakan pada masa mkehamilan , tetapi

dapat menyebabkan kontraksi uterus dan memberikan konstribusi untuk hipoglikemia

(Wilson.2001.)

• Pencegahan malaria

• Pasang kawat kasa pada semua ventilasi rumah

• Usahakan untuk tidak membuat kandang ternak dengan jarak yang sangat dekat dengan

tempat tinggal anda

• Gunakan baju dan celana panjang jika hendak keluar rumah

• Gunakan kelambu jika nyamuk anopheles masih bisa masuk missal karena dinding rumah

anda masih terbuat dari kayu atau bamboo

• Laporkan pada dinas kesehatan setempat bahwa didaerah tempat anda tinggal termasuk

daerah endemic malaria

• Segera berobat kerumah sakit jika anda atau orang-orang disekiling anda mengalami gejala

diatas.

Mencegah selalu lebih baik dari pada mengobati! Salam sehat.

Page 17: Tugas Herman .

BAB III

TINJAUAN PUSTAKA

Malaria adalah penyakit infeksi parasit yang disebabkan oleh Plasmodium yang menyerang

eritrosit dan ditandai dengan ditemukannya bentuk aseksual di dalam darah. Infeksi malaria

memberikan gejala berupa demam, menggigil, anemia, dan splenomegali. Dapat berlangsung

akut ataupun kronik. Infeksi malaria dapat berlangsung tanpa komlikasi ataupun mengalami

komlikasi sistemik yang dikenal sebagai malaria berat. Sejenis infeksi parasit yang menyerupai

malaria ialah infeksi babesiosa yang menyebabkan babesiosis.  Plasmodium yang sering

dijumpai adalah Plasmodium vivax yang menyebabkan malaria tertiana (Benign Malaria) dan

Plasmodium falciparum yang menyebabkan malaria tropika (Malignan Malaria). Plasmodium

Page 18: Tugas Herman .

malariae pernah juga dijuumpai pada suatu kasus, tetapi sangat jarang. Plasmodium ovale pernah

dilaporkan dijumpai di Irian Jaya, pulau Timor, pulau Owi (utara Irian Jaya). 

• agent malaria

Agent atau penyebab penyakit adalah semua unsur atau elemen hidup ataupun tidak hidup

dimana kehadirannya, bila diikuti dengan kontak efektif dengan manusia yang rentan akan

terjadi stimulasi untuk memudahkan terjadi suatu proses penyakit.

Agent penyebab penyakit malaria termasuk agent biologis yaitu protozoa.

• Jenis Parasit (Plasmodium)

Sampai saat ini dikenal empat macam agent penyebab malaria yaitu :

• Plasmodium Falciparum, penyebab malaria tropika yang sering menyebabkan malaria

berat/malaria otak yang fatal, gejala serangnya timbul berselang setiap dua hari (48 jam)

sekali.

• Plasmodium vivax, penyebab penyakit malaria tertiana yang gejala serangannya timbul

berselang setiap tiga hari (Sering Kambuh)

• Plasmodium malariae, penyebab penyakit malaria quartana yang gejala serangnya timbul

berselang setiap empat hari sekali.

• Plasmodium ovale, jenis ini jarang sekali dijumpai, umumnya banyak di Afrika dan Pasifik

Barat.

Seorang penderita dapat ditulari oleh lebih dari satu jenis Plasmodium, biasanya

infeksi semacam ini disebut infeksi campuran (mixed infection). Tapi umumnya paling

banyak hanya dua jenis parasit, yaitu campuran antara Parasit falsiparum dengan parasit

vivax atau parasit malariae. Campuran tiga jenis parasit jarang sekali dijumpai

• Distribusi Frekuensi Malaria

Penyebaran masalah kesehatan. Menunjuk pada keadaan masalah kesehatan yang

Page 19: Tugas Herman .

dikelompokan berdasarkan orang (man), tempat (place), dan waktu (time).  • Orang

Di Indonesia, malaria merupakan masalah kesehatan yang penting, oleh karena penyakit ini

endemik di sebagian besar wilayah Indonesia terutama di luar Jawa dan Bali. Epidemi malaria

seringkali dilaporkan dari berbagai wilayah dengan angka kematian yang lebih tinggi pada anak-

anak di bawah 5 tahun dibanding orang dewasa.

• tempat

Batas dari penyebaran malaria adalah 64°LU (Rusia) dan 32°LS (Argentina). Ketinggian yang

dimungkinkan adalah 400 meter di bawah permukaan laut (Laut mati dan Kenya) dan 2600 meter

di atas permukaan laut (Bolivia). Plasmodium vivax mempunyai distribusi geografis yang paling

luas, mulai dari daerah beriklim dingin, subtropik sampai kedaerah tropik.

• waktu

Berdasarkan data laporan bulanan malaria, kejadian malaria di Kawasan Ekosistem Leuser

berdasarkan Annual Malaria Incidence (AMI) terjadi peningkatan malaria, yaitu dari 12,8 ‰

tahun 2003 meningkat menjadi 14,3 ‰ tahun 2004 dan 25,4 ‰ tahun 2005.21

• ferekwensi

Frekuensi masalah kesehatan Untuk mengetahui frekuensi suatu masalah kesehatan terlebih

dahulu harus dilakukan 2 hal pokok yaitu menemukan atau mengidentifikasi dan

mengukur jadi untuk mengetahui ferekwensi penyakit malaria perlu dilakukan identifikasi

penyakit malaria .

• determinan malaria

Dalam epidemiologi selalu ada 3 faktor yang diselidiki : Host (umumnya manusia), Agent

(penyebab penyakit) dan Environment (lingkungan).17

• Faktor Host

Page 20: Tugas Herman .

Penyakit malaria mempunyai keunikan karena ada 2 macam host yakni manusia sebagai host

intermediate (dimana siklus aseksual parasit terjadi) dan nyamuk anopheles betina sebagai host

definitive (tempat siklus seksual parasit berlangsung).

Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya masalah kesehatan atau factor determinan.

adapun fakto yang mempengaruhi penyakit malaria adalah nyamuk , perilaku dan linkungan ,

• Faktor Agent

Penyebab penyakit malaria adalah genus plasmodia family plasmodiidae dan ordo coccidiidae.

Sampai saat ini di Indonesia dikenal 4 macam parasit malaria yaitu:

1. Plasmodium vivax

2. Plasmodium malariae

3. Plasmodium ovale

4. Plasmodium falciparum.

• Faktor Environment

Penelitian Suwito, dkk, tahun 2005 di Puskesmas Benteng Bangka Belitung dengan desain

penelitian kasus kontrol, diperoleh bahwa adanya rawa-rawa di sekitar lingkungan rumah juga

merupakan faktor risiko kejadian malaria. Hasil analisis diperoleh nilai OR 2,6 (95% CI: 1,08-

6,14). Artinya responden yang menderita malaria 2,6 kali kemungkinan di sekitar rumahnya

terdapat rawa-rawa dibandingkan dengan responden yang tidak menderita malaria.

Page 21: Tugas Herman .

BAB IV

PEMBAHASAN

• perinsip survailans Malaria

prinsip survailans malaria dilakukan dengan mengambil serta mengatasi maslaah melalui

penyuluhan serta pemberantasan penyakit malaria di masyarakat dan mengambil sampel

menijau serta memantau terus penderita penyakit malaria agar tidak menyebar ke masyarakat

yang lain .

• tindakan yang penting dalam sisitem survailans malaria.

• melakukan penyuluhan kemasyarakat tentang bahaya ,gejala serta penyebab penyakit malria

• melakukan pendeteksian gejala awal penyakit malria

• melakukan penyemprotan pembasmi nyamuk anhopeles

• pemberian pengobatan kepada penderita penyakit malria .

• tujuan survailan malaria

Sementara pengertian Surveilans epidemiologi menurut Depkes RI (2003),  merupakan

suatu proses pengamatan terus menerus dan sistematik terhadap terjadinya penyebaran penyakit

serta kondisi yang memperbesar risiko penularan dengan melakukan pengumpulan data, analisis,

interpretasi dan penyebaran interpretasi serta tindak lanjut perbaikan dan perubahan.Sedangkan

surveilans malaria menurut Depkes R.I (1998), adalah kegiatan terus menerus, teratur dan

Page 22: Tugas Herman .

sistimatis dalam pengumpulan, pengolahan, analisis, interpretasi data malaria untuk

menghasilkan informasi yang akurat yang dapat disebarluaskan dan digunakan sebagai dasar

untuk melaksanakan tindakan penanggulangan yang cepat dan tepat sesuai dengan kondisi

daerah setempat.

Tujuan  surveilans dalam program pemberantasan malaria antara lain :

• Melakukan pengamatan dini (SKD) malaria di Puskesmas dan unit pelayanan kesehatan

lainnya dalam rangka mencegah kejadian luar biasa (KLB) malaria

• Menghasilkan informasi yang cepat dan akurat yang dapat disebarluaskan dan dipergunakan

sebagai dasar penanggulangan malaria yang cepat dan tepat yang direncanakan sesuai dengan

permasalahan.

• Penanggulangan kejadian luar biasa (KLB) secara dini. d). Mengetahui trend penyakit dari

waktu ke waktu.

• Mendapatkan gambaran distribusi penyakit malaria menurut orang, tempat dan waktu.

Tujuan diatas kemudian dioperasionalkan dalam bentuk beberapa kebijakan yang telah

ditetapkan oelh kementerian kesehatan, sebagai berikut :

• Pengumpulan, pengolahan, interpretasi data malaria dilakukan pada semua tingkatan

administratif mulai dari Puskesmas pembantu, Puskesmas, Rumah sakit, Dinas Kesehatan

dan Departemen Kesehatan.

• Meningkatkan peran-serta masyarakat seperti kader malaria, pos obat desa (POD), terutama

dalam kegiatan pengobatan

• Meningkatkan kemitraan dalam jaringan informasi malaria dengan sektor terkait.Upaya

Page 23: Tugas Herman .

pemberantasan malaria yang tepat dan cepat yang berpedoman pada petunjuk dasar atau

“evidence based”.

• Meningkatkan kerja sama lintas batas wilayah administratif (perbatasan wilayah Puskesmas,

kabupaten, propinsi dan antar negara) dalam perencanaan dan upaya penanggulangan

malaria.

Pelaksanaan kebijakan diatas, kemudian diterapkan dalam bentuk penyelenggaraan surveilans

program pencegahan penyakit malaria, yang antara lain meliputi tahap pengamatan dan survei.

Pada tahap pengamatan penyakit malaria beberapa kegiatan yang dilakukan antara lain berupa

kegiatan penemuan penderita malaria. Tujuan penemuan penderita adalah menemukan penderita

secara dini dan secepatnya memberikan pengobatan, memantau fluktuasi malaria pada suatu

tempat, sebagai alat bantu menentukan musim penularan, dan peringatan dini terhadap kejadian

luar biasa (KLB).

Tahap diatas dilaksanakan dengan beberapa jenis kegiatan yang seperti Active Case Detection

(ACD). Kegiatan ini  dilakukan secara aktif oleh juru malaria desa atau petugas lapangan

malaria, dengan jenis kunjungan dilakukan pada beberapa jenis kriteria desa endemik malaria,

antara lain :

• Desa  High Case Incidence (HCI), dengan melakukan kunjungan rumah 2 minggu sekali.

• Desa Middle Case Incidence (MCI), dengan melakukan kunjungan rumah 1 bulan sekali.

• Desa Low Cace Incidence (LCI), dengan melakukan kunjungan ditingkat dusun sebulan

sekali.

Tindak lanjut kunjungan diatas, kemudian diikuti dengan kegiatan pengambilan sediaan darah

Page 24: Tugas Herman .

(SD). Kegiatan ini hanya dilakukan pada penduduk yang memenuhi beberapa criteria yang

dipersyaratkan seperti demam, menggigil, baik disertai sakit kepala atau tidak dalam tiga hari

terakhir.

Selain pengambilan sediaan darah juga dilakukan kegiatan passive case detection (PCD). PCD

dilakukan dengan mengintensifkan pengambilan sediaan darah di institusi/pusat pelayanan

kesehatan swasta maupun pemerintah dan kader pelayanan kesehatan.

Sebagai indikator kinerja petugas, target pengambilan sediaan darah ditetapkan sebagai berikut:

• Pada Desa High Case Incidence (HCI) sebesar 5%K

• Pada Desa Middle Case Incidence (MCI) sebesar 5%K

• Pada Desa Low Case Incidence (LCI) sebesar 3%K

(Keterangan : K merupakan kunjungan ke Puskesmas dengan standard 60 % dari populasi).

Setelah beberapa tahap kegiatan diatas dilakukan, selanjutnya dilaksanakan tahap kegiatan

penyidikan epidemiologi. Kegiatan ini dilakukan pada seluruh penghuni rumah, tempat tinggal

penderita positip malaria dan seluruh penghuni pada empat rumah ddisekeliling rumah penderita

tersebut. Selain itu juga dilaksanakan survey penderita malarai. Survei yang dilakukan dalam

pemberantasan malaria meliputi jenis survei malariometrik (MS), Mass fever survei (MFS),

Survei kontak, dan survei migrasi. Kegiatan lain yang tidak kalah penting dalam surveilans

malaria adalah pengamatan vektor.

• eradikasi atau pemberantasan penyebaran penyakit malaria

Upaya pemberantasan penyakit malaria akan dilakukan peningkatan terhadap penemuan dan

Page 25: Tugas Herman .

pengobatan penderita serta melakukan pemeriksaan sedian darah. Sedangkan untuk

menghilangkan vector akan dilakukan pengontrolan terhadap nyamuk dewasa dengan melakukan

penyemprotan dengan insektisida (secara kimiawi). Pemberantasan vector penyakit secara

mekanis seperti penggunaan kelambu dan secara biologis dengan menggunakan ikan pemakan

jentik. Pencegahan penyakit malaria dapat juga dilakukan dengan Pembersihan Sarang Nyamuk

(PSN), berusaha menghindarkan diri dari gigitan nyamuk, atau upaya pencegahan dengan

pemberian obat Chloroquine bila mengunjungi daerah endemik malaria.Pemberantasan penyakit

malaria bertujuan untuk menurunkan angka kesakitan serendah mungkin dan mencegah

penyebarabn penyakit.Penyuluhan kesehatan hendaknya diselenggarakan terus-menerus di

tingkat desa untuk membimbing masyarakat mengenal malaria, mendorong segera mencari

pengobatan bila terserang malaria dan menyadarkan pendududk bahwa penyakit malaria dapat

dicegah dan diberantas.Peranan dan tanggung jawab masyarakat dalam upaya pencegahan dan

pemberantasan penyakit malaria perlu ditingkatkan antara lain dalam hal pelaksanaan upaya

yang bersifat sederhana misalnya menggalakkan perilaku hidup bersih dan sehat, melapporkan

kejadian penyakit malaria secepatnya.

• pilihan setrategi era dikasi malaria.

• Melakukan penemuan dini dan pengobatan dengan tepat.

• Memberdayakan dan menggerakan masyarakat untuk mendukung secara aktif upaya

eliminasi malaria.

• Menjamin akses pelayanan berkualitas terhadap masyarakat yang berisiko.

• Melakukan komunikasi, advokasi, motivasi dan sosialisasi kepada Pemerintah dan

Pemerintah Daerah untuk mendukung secara aktif eliminasi malaria.

• Menggalang kemitraan dan sumber daya baik lokal, nasional maupun internasional, secara

terkoordinasi dengan seluruh sector terkait termasuk sektor swasta, organisasi profesi, dan

organisasinkemasyarakatan melalui forum gebrak malaria atau forum kemitraan lainnya.

• Menyelenggarakan sistem surveilans, monitoring dan evaluasi serta informasi kesehatan.

Page 26: Tugas Herman .

• Melakukan upaya eliminasi malaria melalui forum kemitraan Gebrak Malaria atau forum

kemitraan lain yang sudah terbentuk. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan

mengembangkan teknologi dalam upaya eliminasi malaria.

• kebijakan pemerintahan terhadap malaria

• Rumah sakit : melakukan pengobatan untuk penderita penyakit malria melakukan

pelaporan, dan pendataan pada Dinas Kesehatan Setempat dalam bentuk laporan yang

berisi narasi singkat, tabel, atau grafik yang menarik serta di lakukan secara berkala.

• Puskesmas : melakukan penyuluhan tentang penyakit malria , dan melakukan pencegahan

dan pengobatan penyakit malria.

• Eliminasi Malaria dilakukan secara menyeluruh dan terpadu oleh Pemerintah, Pemerintah

Daerah bersama mitra kerja pembangunan termasuk LSM, dunia usaha, lembaga donor,

organisasi profesi, organisasi kemasyarakatan dan masyarakat.

• Eliminasi Malaria dilakukan secara bertahap dari kabupaten/kota, provinsi, dan dari satu

pulau atau ke beberapa pulau sampai ke seluruh wilayah Indonesia menurut tahapan yang

didasarkan pada situasi malaria dan kondisi sumber daya yang tersedia.

• indikator setrategis penyakit malaria

• Surveilans rutin : pengamatan epidemiologi kasus penyakit malria yang telah di lakukan

secara rutin berdasarkan sumber data rutin yang telah ada serta sumber data lain yang

dapat di jangkau pengumpulannya.

• Pemeriksaan laboratorium pada kondisi tertentu.

• mengenal penyakit malria

• mengetahui etiolog penyakit malaria

• mengetahui patologi penyakit malaria

• mengetahui gejala klinis penyakit malria

• mengetahui jenis-jenis penyakit malria

Page 27: Tugas Herman .

• mengetahui cara pencegahan dan pengobatan penyakit kelinis

• mengetahui tujuan survailans malaria

• mengetahui kebijakan pemerintah terhadap penyebaran penyakit malria di masyarakat.

• langkah-langkah kegiatan survailans malaria.

langkah-langkah kegiatan survailans melelui penyuluhan terhadap bahaya penyakit malaria serta

penyemprotan bahan anti nyamuk anhopeles di tempat masyarakat .

pencarian msyarakat yang terinfeksi penyakit malaria dan menaganinya secara serius .

Page 28: Tugas Herman .

BAB V

PENUTUP

• kesimpulan

• malaria adalah penyakit teropis

• malaria adalah penyakit infeksi parasit yang disebabkan oleh plasmodium yang

menyerang eritrosit dan di tandai dengan ditemukan bentuk aseksual di dalam darah

• penyebab infeksi malaria ialah pelasmodium .ada 4 jenis plasmodium penyebab

penyakit malaria yaitu pelasmodium vivax yang menyebabkan malaria tertiana

(beningan malaria )dan plasmodium falciparum yang menyebabkan malaria tropika

(malignan malaria ). plasmodium malariae dan plasmodium ovale

• Proses terjadinya patologi malaria serebral yang merupakan salah satu dari malaria

berat adalah terjadinya perdarahan dan nekrosis di sekitar venula dan kapiler.

• Dalam menginfeksi manusia, plasmodium membutuhkan vector yaitu nyamuk

Anopheles. 

• Bagi orang yang hendak berkunjung ke daerah endemik malaria, agar tak tertular

dianjurkan mengonsumsi chloroquin tablet 300 mg satu kali seminggu dimulai satu

minggu sebelum berangkat sampai empat minggu setelah pulang.

• Gambaran khas dari penyakit malaria adalah adanya demam yang periodik,

pembesaran limpa dan anemia (turunnya tingkat haemoglobin dalam darah).

Page 29: Tugas Herman .

• saran

Diharapakan Dinas Kesehatan Melakukan penyuluhan secara intensif guna

memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang cara mencegah dan

menanggulangi malaria yaitu dengan memasang kasa nyamuk pada ventilasi rumah,

menggunakan kelambu dan menggunakan obat anti nyamuk waktu tidur. Melakukan

kegiatan surveilens malaria secara menyeluruh, baik pemantauan parasit dan spesies

vektor serta kepadatan vektor malaria.

Bagi masyarakat agar memperbaiki lingkungan dalam rumah seperti pemasangan

kasa nyamuk pada ventilasi rumah. Menghindari gigitan nyamuk malaria dengan cara

pemakaian kelambu dan menggunakan obat anti nyamuk waktu tidur.

Page 30: Tugas Herman .

Daftar pustaka

• Prabowo A. 2004. Malaria; Mencegah dan Mengatas inya. Jakarta: Penerbit Puspa Swara.

• Cross, C. 2004. The Life Cycle of Anopheles Mosquitoes.

• Murti, B. 1997. Prinsip dan Metodologi Riset Epidemiologi. Yogyakarta: Gadjah Mada University

Press. 

• http://malaria.welcoome.ac.uk/mosquito . diakses pada tanggal 28 Mei 2010. 

Sudoyo, A. 2006. Ilmu Penyakit Dalam. Pusat penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI: Jakarta.

• Wilson, R. 2001. Current Diagnosis and Treatment in Infectious Disease. The McGraw – Hill

Companies, Inc united states of America.