tugas gerontik

24
Teori Seluler Kelompok 2 Linda Pitria Pebriana 04091003001 Julia Avliyanti 04091003004 Ades Santri 04091003006 Detti Maharani 04091003008 Dwi Cahyati 04091003009 Tiara Dwi Yunianti 04091003015 Dosen Pengajar: Herliawati, S.Kep M.Kes PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Transcript of tugas gerontik

Page 1: tugas gerontik

Teori Seluler

Kelompok 2

Linda Pitria Pebriana 04091003001

Julia Avliyanti 04091003004

Ades Santri 04091003006

Detti Maharani 04091003008

Dwi Cahyati 04091003009

Tiara Dwi Yunianti 04091003015

Dosen Pengajar:

Herliawati, S.Kep M.Kes

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

TAHUN AJARAN 2012– 2013

Page 2: tugas gerontik

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang

telah memberikan rahmatNya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini

sebagai bentuk tugas kelompok mata kuliah Keperawatan Gerontik.

Selanjutnya kami ucapkan terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada

semua pihak yang telah ikut andil dalam proses pembuatan makalah ini.Terkhusus

kepada Dosen Pengajar mata kuliah Keperawatan Gerontik, Ibu Herliawati yang

telah memberikan motivasi kepada kami dalam proses pembuatan makalah ini.

Makalah ini membahas mengenai Teori Proses Penuaan.Makalah ini

dibuat untuk memberikan wawasan dan pengetahuan yang bermanfaat bagi yang

membacanya. Semuanya ini merupakan usaha untuk meningkatkan kualitas

pembelajaran yang ada di Universitas Sriwijaya khususnya bagi para mahasiswa

Program Studi Ilmu Keperawatan.

Akhirnya kami sadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan,oleh

karena itu kami mengharapkan kritikan-kritikan yang bersifat membangun demi

peningkatan mutu makalah ini.Demikian semoga makalah ini dapat bermanfaat

bagi kita semua.Amin..

Indralaya, 19 September 2012

Penyusun

Kelompok 2

Page 3: tugas gerontik

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.. .......................................................................................... i

KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 2

1.3 Tujuan ..................................................................................................... 2

1.4 Manfaat ..................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Proses Penuaan ....................................................................... 4

2.2 Teori Proses Penuaan................................................................................ 4

2.3 Teori Seluler.............................................................................................. 5

2.4 Perubahan yang Terjadi Pada Lansia Berdasarkan Teori Seluler............. 6

2.5 Tugas Perawat Dalam Teori Seluler.......................................................... 9

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan.................................................................................................11

3.2 Saran...........................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................iv

Page 4: tugas gerontik

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Gerontologis, studi ilmiah tentang efek penuaan dan penyakit yang

berhubungan dengan penuaan pada manusia, meliputi aspek biologis,

fisiologis, psikososial, dan aspek rohani dari penuaan. Perawat yang

merencanakan dan memberikan perawatan pada orang diusianya yang telah

lanjut mendukung dan mengembangkan teori yang menjadi dasar untuk

asuhan keperawatan selama tahap akhir kehidupan ini.

Sejak awal, manusia telah berusaha menjelaskan bagaimana dan

mengapa terjadi penuaan ; namun, tidak ada teori tunggal yang dapat

menjelaskan proses penuaan. Setiap orang akan mengalami penuaan. Tetapi

penuaan pada setiap individu akan berbeda bergantung faktor herediter,

stressor lingkungan, dan sejumlah besar faktor yang lain. Walaupun tidak ada

satu teori yang dapat menjelaskan peristiwa fisik, psikologis, dan psikososial,

dan peristiwa sosial yang kompleks yang terjadi dari waktu ke waktu, suatu

pemahaman dari penelitian dan teori-teori yang dihasilkan sangat penting bagi

perawat untuk membantu orang lanjut usia memelihara kesehatan fisik dan

psikis yang sempurna.

Penuaan adalah normal, dengan perubahan fisik dan tingkah laku yang

dapat diramalkan yang terjadi pada semua orang pada saat mereka mencapai

usia tahap kronologis tertentu. Ini merupakan suatu fenomena yang kompleks

dan multidimensional yang dapat diobervasi didalam satu sel dan berkembang

sampai pada seluruh sistem. Walaupun hal itu terjadi pada tingkat kecepatan

yang berbeda, didalam parameter yang cukup sempit, proses tersebut tidak

tertandingi.

Teori-teori yang menjelaskan bagaimana dan mengapa penuaan terjadi

biasannya dikelompokkan ke dalam dua kelompok besar, yaitu teori biologi

dan psikososial. Penelitian yang terlibat dengan jalur biologi telah

memusatkan perhatian pada indikator yang dapat dilihat dengan jelas pada

Page 5: tugas gerontik

proses penuaan, banyak pada tingkat seluler, sedangkan ahli teori psikososial

mencoba untuk menjelaskan bagaimana proses tersebut dipandang dalam

kaitan dengan kepribadian dan perilaku.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud proses penuaan ?

2. Apa yang dimaksud Teori Seluler ?

3. Apa saja perubahan yang terjadi pada lansia berdasarkan teori seluler ?

4. Apa saja tugas perawat dalam teori seluler ?

1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan Umum

Mahasiswa diharapkan  mampu  menjelaskan  tentang  proses penuaan  terutama

Teori Seluler serta dampak dan perubahan-perubahan  yang  terjadi pada lansia.

1.3.2 Tujuan Khusus

Mahasiswa dapat memahami :

1. Menjelaskan tentang  pengertian proses penuaan

2. Menjelaskan tentang teori seluler

3. Menjelaskan perubahan yang terjadi pada lansia berdasarkan teori seluler

4. Mengetahui tugas perawat dalam teori seluler

1.4 Manfaat

Adapun manfaat dari makalah ini dapat dilihat dari tiga segi :

Bagi Institusi Pendidikan

Sebagai sumber kajian keilmuan yang berkaitan dengan proses penuaan

berdasarkan Teori Seluler

Bagi Pembaca

Diharapkan dapat memberikan pengetahuan tambahan tentang masalah

Keperawatan Gerontik. Mahasiswa dapat menjelaskan proses penuaan

Page 6: tugas gerontik

berdasarkan teori seluler dan perubahan yang terjadi akibat teori seluler

pada lansia.

Bagi Penulis

Penulis dapat memahami dan mengolah informasi yang ada sehingga

dapat bermanfaat bagi orang yang membutuhkan informasi tentang

Keperawatan Gerontik.

Page 7: tugas gerontik

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Proses Penuaan

Penuaan adalah  konsekuensi yang tidak dapat dihindarkan. Menua

(menjadi tua) adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan-lahan

kemampuan jaringan untuk memeperbaiki diri/mengganti dan

mempertahankan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap

infeksi dan memperbaiki kerusakan yang diderita (Constantindes, 1994)

Proses menua bukan merupakan suatu penyakit, melainkan suatu masa

atau  tahap hidup manusia, yaitu; bayi, kanak-kanak, dewasa, tua, dan lanjut

usia. Orang mati bukan karena lanjut usia tetapi karena suatu penyakit, atau

juga suatu kecacatan.

Akan tetapi proses menua dapat menyebabkan berkurangnya daya

tahan tubuh dalam nenghadapi rangsangan dari dalam  maupun luar tubuh.

Walaupun demikian, memang harus diakui bahwa ada berbagai penyakit yang

sering menghinggapi kaum lanjut usia.

Proses menua sudah mulai berlangsung sejak seseorang mencapai usia

dewasa. Misalnya dengan terjadinya kehilangan jaringan pada otot, susunan

saraf, dan jaringan lain sehingga tubuh mati sedikit demi sedikit.

Sebenarnya tidak ada batas yang tegas, pada usia berapa penampilan

seseorang mulai menurun. Pada setiap orang, fungsi fisiologis alat tubuhnya

sangat berbeda, baik dalam  hal pencapain puncak maupun  menurunnya.

2.2 Teori Proses Penuaan

Teori-teori yang menjelaskan bagaimana dan mengapa penuaan terjadi

biasannya dikelompokkan ke dalam dua kelompok besar, yaitu teori biologi

dan psikososial.

Page 8: tugas gerontik

Tabel Teori-Teori Penuaan

Teori Biologis Teori Psikososial

1. Seluler

2. Genetik Clock

3. Sintesis Protein

4. Sistem Imun

5. Keracunan Oksigen atau

Radikal Bebas

1. Pelepasan

2. Aktivitas

2.3 Teori Seluler

Kemampuan sel hanya dapat membelah dalam jumlah tertentu dan

kebanyakan sel-sel tubuh “diprogram” untuk membelah 50 kali. Jika sebuah

sel pada lansia dilepas dari tubuh dan dibiakkan di laboratorium, lalu

diobservasi, jumlah sel-sel yang akan membelah, jumlah sel yang akan

membelah akan terlihat sedikit. (Spence & Masson dalam Waton, 1992). Hal

ini akan memberikan beberapa pengertian terhadap proses penuaan biologis

dan menunjukkan bahwa pembelahan sel lebih lanjut mungkin terjadi untuk

pertumbuhan dan perbaikan jaringan, sesuai dengan berkurangnya umur.

Pada beberapa sistem, seperti sistem saraf, sistem muskuloskeletal dan

jantung, sel pada jaringan dan organ dalam sistem itu tidak dapat diganti jika

sel tersebut dibuang karena rusak atau mati. Oleh karena itu, sistem tersebut

beresiko mengalami proses penuaan dan mempunyai kemampuan yang

sedikit atau tidak sama sekali untuk tumbuh dan memperbaiki diri. Ternyata

sepanjang kehidupan ini, sel pada sistem ditubuh kita cenderung mangalami

kerusakan dan akhirnya sel akan mati, dengan konsekuensi yang buruk karena

sistem sel tidak dapat diganti.

Page 9: tugas gerontik

2.4 Perubahan Yang Terjadi Pada Lansia Berdasarkan Teori Seluler

Perubahan – Perubahan Fisik

1. Sel

a) Lebih sedikit jumlahnya

b) Lebih besar ukurannya

c) Berkurangnya jumlah cairan tubuh dan berkurangnya cairan

intraseluler

d) Menurunnya proporsi protein di otak, otot, darah, dan hati.

e) Jumlah sel otak menurun.

f) Terganggunya mekanisme perbaikan sel

g) Otak menjadi atrofi, beratnya berkurang 5-10%

2. Sistem Persyarafan

a) Berat otak menurun 10-20% (setiap orang berkurang sel otaknya

dalam setiap harinya)

b) Mengecilnya saraf panca indra. Berkurangnya penglihatan,

hilangnya pendengaran, mengecilnya saraf pencium dan perasa,

lebih sensitif terhadap perubahan suhu dengan rendahnya dengan

ketahanan terhadap dingin.

c) Kurang sensitif terhadap sentuhan

3. Sistem Pendengaran

a) Presbiakusis (gangguan pada pendengaran). Hilangnya kemampuan

(daya) pendengaran pada telinga dalam, terutama terhadap bunyi

suara atau nada-nada yang tinggi, suara yang tidak jelas, sulit

dimengerti kata-kata, 50% terjadi pada usia diatas 60 tahun

b) Membran timpani menjadi atrofi menyebabkan otosklerosis

4. Sistem Penglihatan

a) Sfingter pupil timbul skelerosis dan hilangnya tespon terhadap sinar

b) Hilangnya daya akomodasi

Page 10: tugas gerontik

c) Menurunnya lapangan pandang; berkurang luas pandangannya

5. Sistem Kardiovaskuler

a) Elastisitas dinding aorta menurun

b) Katup jantung menebal dan menjadi kaku

c) Kemampuan jantung untuk memompa menurun 1% setiap tahun

sesudah berumut 20 tahun, hal ini menyebabkan menurunnya

kontraksi dan volumenya.

d) Kehilangan elatisitas pembuluh darah; kurang efektifitas pembuluh

darah perifer untuk oksigenisasi, perubahan posisi dari tidur ke

duduk (duduk ke berdiri) bisa menyebabkan tekanan darah menurun

menjadi 65 mmHg (menyebabkan pusing mendadak)

e) Tekanan darah meninggi diakibatkan oleh meningkatnya resistensi

dari pembuluh darah perifer; sistolis normal 170 mmHg, diastolis

normal 90 mmHg.

6. Sistem Pengaturan Temperatur Tubuh

Pada sistem pengaturan suhu, hipotalamus dianggap bekerja

sebagai suatu termostat, yaitu menetapkan suatu suhu tertntu, kemunduran

terjadi sebagai faktor yang mempengaruhinya. Yang sering ditemui antara

lain :

1. Sistem Temperatur

1) Temperatur tubuh menurun (hipotermia) secara fisiologik ± 35o ini

akibat metabolisme yang menurun

2) Keterbatasan refleks menggigil dan tidak dapat memproduksi

panas yang banyak sehingga terjadi rendahnya aktivitas otot.

2. Sistem respirasi

1) Otot-otot pernapasan kehilangan kekuatan dan menjadi kaku

2) Menurunnya aktivitas dari silia

Page 11: tugas gerontik

3) Paru-paru kehilangan aktivitas; kapasitas residu meningkat,

menarik nafas menjadi berat, kapasitas pernafasan maksimum

menurun, dan kedalaman bernafas menurun

4) Alveoli ukurannya melebar dari biasa dan jumlahnya berkurang

5) O2 pada arteri menurun menjadi 75 mmHg.

6) Kemampuan pegas, dinding, dada, dan kekuatan otot pernapasan

akan menurun seiring degan bertambahnya usia.

3. Sistem gastrointestinal

1) Indera pengecap menurun; adanya iritasi yang kronis, dari selaput

lendir, atropi indera pengecap (±80%), hilangnya sensitifitas dari

saraf pengecap di lidah terutama rasa tentang rasa asin, asam, dan

pahit.

2) Eofagus melebar

3) Peristaltik lemah dan biasanya timbul konstipasi

4) Fungsi absobsi melemah (daya absobsi terganggu)

5) Liver (hati) makin mengecil dan menurunnya tempat

penyimpanan, berkurangnya aliran darah.

4. Sistem reproduksi

1) Menciutnya ovari dan uterus

2) Atrofi payudara

3) Pada laku-laki testis masih dapat memproduksi spermatozoa,

meskipun adanya penurunan secara beransur-ansur

4) Selaput lendir vagina menurun, permukaan menjadi halus, sekresi

menjadi berkurang, reaksi sifatnya menjadi alkali, dan terjadi

perubahan-perubahan warna.

5. Sistem genito urinaria

1) Vesika urinaria (kandung kemih); otot-ototnya menjadi lemah,

kapasitasnya menurun sampai 200ml atau menyebabkan frekuensi

Page 12: tugas gerontik

buang air kecil meningkat. Vesika urinari susah dikosongkan

sehingga meningkatkan retensi urine.

2) Atrofi vulva

6. Sistem kulit

1) Kulit mengerut atau keriput akibat kahilangan jaringan lemak

2) Kulit kasar dan bersisik,

3) Mekanisme proteksi kulit menurun

Produksi serum menurun

Gangguan pigmentasi kulit

4) Kulit kepala dan rambut menipis

5) Kelenjar  keringat berkurang jumlahnya

7. Sistem muskuloskeletal

1) Persendian membesar dan  menjadi pendek

2) Tendon mengerut dan mengalami skelrosis

2.5 Tugas Perawat Dalam Teori Seluler

1. Tugas Perawat dalam Teori Biologi

Perawatan yang memperhatikan kesehatan objektif, kebutuhan,

kejadian-kejadian yang dialami klien lansia semasa hidupnya, perubahan

fisik pada organ tubuh, tingkat kesehatan yang masih bisa dicapai

dikembangkan, penyakit yang dapat dicegah atau ditekan progresifitasnya.

Perawatan fisik secara umum bagi klien lansia dapat dibagi atas 2

bagian yakni :

a) Klien lansia yang masih aktif, dimana keadaan fisiknya masih mampu

bergerak tanpa bantuan orang lain sehingga untuk kebutuhannnya

sehari-hari masih mampu melakukan sendiri.

b) Klien lansia yang pasif atau tidak dapat bangun, dimana keadaan

fisiknya mengalami kelumpuhan atau sakit.

Page 13: tugas gerontik

Perawat harus mengetahui dasar perawatan klien lansia ini terutama

hal-hal yang berhubungan dengan kebersihan  perorangan untuk

mempertahankan kesehatannya. Kebersihan perorangan sangat penting

dalam usaha mencegah timbulnya penyakit/peradangan mengingat sumber

infeksi dapat timbul bila kebersihan kurang mendapat perhatian.

Disamping itu kemunduran kondisi fisik akibat proses penuaan

dapat mempengaruhi ketahanan tubuh terhadap gangguan atau serangan

infeksi dari luar.

Untuk klien lansia yang aktif dapat diberikan bimbingan mengenai

kebersihan  mulut dan gigi, kebersihan kulit dan badan, kebersihan  kuku

dan rambut, kebersihan tempat tidur serta posisinya, hal makan, cara

memakan obat, dan cara pindah dari tempat tidur ke kursi atau sebaliknya.

Komponen  pendekatan fisik yang lebih mendasar adalah

memperhatikan dan membantu para klien lansia untuk bernafas dengan

lancar, makan (termasuk memilih dan menentukan makanan), minum

melakukan eliminasi, tidur, menjaga sikap tubuh waktu berjalan, duduk,

merubah  posisi tiduran, beristrahat, kebersihan tubuh, memakai dan

menukar pakaian, mempertahankan suhu badan, melindungi kulit dari

kecelakaan.

Page 14: tugas gerontik

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa:

Proses menua bukan merupakan suatu penyakit, melainkan suatu masa

atau  tahap hidup manusia, yaitu; bayi, kanak-kanak, dewasa, tua, dan lanjut

usia. Orang mati bukan karena lanjut usia tetapi karena suatu penyakit, atau

juga suatu kecacatan. Akan tetapi proses menua dapat menyebabkan

berkurangnya daya tahan tubuh dalam nenghadapi rangsangan dari dalam

maupun luar tubuh. Walaupun demikian, memang harus diakui bahwa ada

berbagai penyakit yang sering menghinggapi kaum lanjut usia.

Menurut Teori seluler kemampuan sel hanya dapat membelah dalam

jumlah tertentu dan kebanyakan sel-sel tubuh “diprogram” untuk membelah

50 kali. Jika sebuah sel pada lansia dilepas dari tubuh dan dibiakkan di

laboratorium, lalu diobservasi, jumlah sel-sel yang akan membelah, jumlah

sel yang akan membelah akan terlihat sedikit. (Spence & Masson dalam

Waton, 1992). Hal ini akan memberikan beberapa pengertian terhadap proses

penuaan biologis dan menunjukkan bahwa pembelahan sel lebih lanjut

mungkin terjadi untuk pertumbuhan dan perbaikan jaringan, sesuai dengan

berkurangnya umur.

Perawat harus mengetahui dasar perawatan klien lansia ini terutama

hal-hal yang berhubungan dengan kebersihan  perorangan untuk

mempertahankan kesehatannya. Kebersihan perorangan sangat penting dalam

usaha mencegah timbulnya penyakit/peradangan mengingat sumber infeksi

dapat timbul bila kebersihan kurang mendapat perhatian. Disamping itu

kemunduran kondisi fisik akibat proses penuaan dapat mempengaruhi

ketahanan tubuh terhadap gangguan atau serangan  infeksi dari luar.

Page 15: tugas gerontik

3.2 Saran

Dalam keterbatasan pengetahuan yang kami miliki dan sedikitnya

referensi yang kami dapatkan mengenai Teori Proses Menua khususnya Teori

Seluler tentu dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan dan

kejanggalan dalam penulisannya, maka untuk itu kami sangat mengharapkan

motivasi dan bimbingan dari Bapak/Ibu Dosen pengajar serta teman-teman,

sehingga dapat kami gunakan sebagai acuan dalam penulisan makalah

berikutnya.

Page 16: tugas gerontik

DAFTAR PUSTAKA

Isma. 2012. Teori Biologi dalam Proses Menua, (online),

(harmonisma.blogspot.com, diakses tanggal 18 september 2012)

Maryam, R. Siti.dkk. 2001. Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya.Jakarta:

Salemba Medika.

Nisyadewi. 2011. Konsep Dasar Keperawatan Gerontik dan Proses menua,

(online), (nisyadewi.blogspot.com, diakses tanggal 18 september 2012)

Stanley,Mickey.Patricia Gauntlett Beare.2002. Buku Ajar Keperawatan Gerontik.

Jakarta: EGC

Yayan. 2011. Patologi- Proses Penuaan, (online),

(http://ya2n9imoet.blogspot.com/, diakses tanggal 18 september 2012)