Tugas Farmakologi

22
TUGAS FARMAKOLOGI Penggunaan Lithium Pada Pasien Bipolar Disorder Oleh : Dina Rahayu Saputri (GIA108016) Elita Purnama Sari (GIA108018) Gita Mediana (GIA108020) Muhammad Irga (GIA108023) Ana Agustina (GIA108025) Zentya Agustriani (GIA108026) Debby Triyuni (GIA108052) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER UNIVERSITAS JAMBI 2011

Transcript of Tugas Farmakologi

Page 1: Tugas Farmakologi

TUGAS FARMAKOLOGIPenggunaan Lithium Pada Pasien Bipolar

DisorderOleh :

Dina Rahayu Saputri (GIA108016)Elita Purnama Sari (GIA108018)

Gita Mediana (GIA108020)Muhammad Irga (GIA108023)Ana Agustina (GIA108025)

Zentya Agustriani (GIA108026)Debby Triyuni (GIA108052)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTERUNIVERSITAS JAMBI

2011

Page 2: Tugas Farmakologi

Seorang pasien didiagnosa mengalami bipolar disorder dan terapi lithium. pasien mengalami poliuria selama mengkonsumsi obat tersebut.

a) Apa yang dimaksud bipolar disorderb) Bagaimana mekanisme kerja lithium ?

(farmakokinetik dan farmakodinamik)c) Apa efek samping yang dapat ditimbulkan pada

dosis terapi dan toksik?d) Bagaiman litium dapat menyebabkan poliuria?e) Bagaimana cara pemberian terapi lithium?f) Sebut dan jelaskan obat-obatan lain yang digunakan

dalam bipolar disorder?

Page 3: Tugas Farmakologi

a) Apa yang dimaksud bipolar disorder?Jawab :

Bipolar disorder merupakan gangguan yang menyebabkan perubahan yang tidak biasa pada perasaan dan proses berfikir.

Disebut bipolar karena penyakit kejiwaan ini didominasi adanya fluktuasi periodik dua kutub, yakni :

1)kondisi manis (bergairah tinggi yang tidak terkendali)

2)depresif.

Page 4: Tugas Farmakologi
Page 5: Tugas Farmakologi

b) Bagaimana mekanisme kerja dari lithium?Jawab :

LITHIUM KARBONAT

Lithium karbonat adalah jenis garam lithium yang paling sering digunakan untuk mengatasi gangguan bipolar

menyusul kemudian lithium sitrat. Sejak disahkan oleh Food and Drug Administration (FDA) pada tahun 1970 untuk mengatasi mania akut

Page 6: Tugas Farmakologi

Bagaimana kerja lithium sebenarnya dalam mengatasi mania belum diketahui secara pasti

diduga ion lithium menimbulkan efek menstabilkan mood dengan menghambat inositol monophosphatase (IMPase) dengan subsitusi satu dari dua ion magnesium pada sisi aktif IMPase.

IMPase merupakan enzim yang diyakini sebagai penyebab beberapa gangguan bipolar.

Page 7: Tugas Farmakologi

Pendapat lain mengatakan bahwa efek antimania lithium disebabkan oleh kemampuannya mengurangi dopamine receptor supersensitivity dengan meningkatkan cholinergic-muscarinic activity dan menghambat Cyclic AMP.

Page 8: Tugas Farmakologi

3) Apa efek samping yang ditimbulkan pada dosis terapi dan dosis toksik?Jawab :

a. Gejala efek samping dini : Mulut kering,haus.gastrointestinal distress

(mual,muntah,diare,feces lunak), kelemahan otot,polyuria,tremor halus.

Efek samping lain :Hypothyroidism, peningkatan berat badan, perubahan fungsi thyroid,oedema pada tungkai, “metallic taste” , lekositosis,gangguan daya ingat dan konsentrasi pikiran.

Page 9: Tugas Farmakologi

b. Gejala intoksikasi :

Gejala dini : muntah, diare,tremor kasar,mengantuk, konsetrasi pikiran menurun,bicara sulit,pengucapan kata tidak jelas, dan gaya berjalan tidak stabil.

Semakin beratnya intoksikasi terdapat gejala : kesadaran menurun dapat sampai coma dengan hipertoni otot dan kedutan,oliguria,kejang-kejang.

Page 10: Tugas Farmakologi

c. Efek non klinik

Efek nonklinik neurologic dan pskiatri : tremor merupakan gejala non klinik yang paling sering disebabkan oleh lithium.

kelainan neurologic termasuk : koreaoatetosis,hiperaktivitas,motoric,ataksia Gangguan pskiatrik yang umumnya adalah keracunan mental dan gerakan otot yang kacau.

Page 11: Tugas Farmakologi

d. Efek pada fungsi tiroid

e. Efek nonklinik pada ginjal Polydipsia dan polyuria

f. Edema mungkin ada hubungan efek lithium pada retensi natrium.

g. Efek samping pada jantung sindrom dengan takikardi-bradikardi merupakan kontrakidikasi pada penggunaan lithium karena ioannya akan dapat menekan nodus sinus.

h. Penggunaan dalam kehamilan

Page 12: Tugas Farmakologi

c) Bagaiman litium dapat menyebabkan poliuria?jawab :

Hal ini merupakan efek samping dari pemberian litium yang mempengaruhi fungsi ginjal.

Page 13: Tugas Farmakologi
Page 14: Tugas Farmakologi

d) Bagaimana cara pemberian lithium?jawab :Sebelum pengobatan, diperlukan :data laboraturium seperti jumlah darah lengkap, urinalisis, tes biokimia yang rutin, dan EGC pada pasien berumur atau dengan ganggguan jantung

Tes ini merupakan ukuran dasar dalam pengukuran kemungkinan adanya komplikasi pengobatan.

Page 15: Tugas Farmakologi

Umur pasien, berat bedan, fungsi ginjal perlu diperhatikan dalam menetapkan dosis litium karbonat pertama.

Volume distribusi litium pertama akan sama dengan air badan atau kira-kira 0,5-0,6 L/kg berat badan untuk wanita dan 0,55-0,7 L/kg untuk pria.

Karena litium dieksresikan hanya melalui ginjal, dosis perlu dikurangi jika bersihan kreatinin terganggu, misalnya pada pasien tua

Page 16: Tugas Farmakologi

Dosis litium harian 0,5 meq/kg akan memberikan konsentrasi litium serum yang diinginkan dengan kisaran 0,6-1,4 mcq/L setelah satu minggu pengobatan pada fungsi ginjal normal.

Tiap 300 mg dosis litium karbonat terdapat kira-kira 8 mcq litium.

Dosis litium harian dapat antara 600 dan 3600 mg untuk pelbagai individu.

Umumnya memerlukan antara 1500 dan 1800 mg/hari.

Page 17: Tugas Farmakologi

e) Sebut dan jelaskan obat-obat lain yangdigunakan dalam bipolar disorder?

KARBAMAZEPINKarbamazepin adalah suatu obat iminodibenzyl yang secara structural mirip dengan imipramine (tofranil) Karbamazepin sering digunakan sebagai terapi alternatif pengganti lithium walaupun efeknya tidak sekuat lithium. Cara kerja karbamazepin belum diketahui dengan pasti, dapat digunakan sebagai antimania akut dan terapi profilaksis. Efek sampingnya jauh lebih sedikit dibandingkan dengan lithium

Page 18: Tugas Farmakologi

NATRIUM DIVALPROEX 

Natrium divalproex adalah obat antikonvulsan, namun juga digunakan dalam terapi mania dan untuk membantu mencegah sakit kepala migrain.

Obat ini secara kimia dibentuk oleh gabungan antara natrium valproat dan asam valproat dengan perbandingan 1 : 1.

Pertama kali ditemukan pada tahun 1963 mempunyai efek sebagai antikonvulsan Melalui penelitian yang dilakukan pada tahun 1995 ditemukan bahwa natrium divalproex juga efektif sebagai antimania.

Page 19: Tugas Farmakologi

Natrium divalproex juga merupakan alternatif terapi yang penting sebagai pengganti lithium dalam penggunaan dengan tujuan pemeliharaan untuk kasus kasus gangguan bipolar (terutama pada pasien dengan siklus berulang)

Page 20: Tugas Farmakologi

ASAM VALPROAT Valproat (depakene) juga disebut asam valproat karena obat ini dengan cepat diubah menjadi bentuk asam di dalam lambung.

Pertama kali diperkenalkan sebagai obat anti epileptik yang efektif di tahun 1963.

Di samping itu valproat dan karbamazepin telah terbukti efektif dalam terapi gangguan bipolar.

Page 21: Tugas Farmakologi

Indikasi Indikasi pemberian asam valproat adalah :

Epilepsi Gangguan bipolar Gangguan skizoafektif Gangguan mental lain :

gangguan depresif berat, gangguan panik, ganguan stres pasca trauma, gangguan bulimia nervosa, putus alkohol, dan hipnotik atau ansiolitik dan gangguan eksplosif intermiten.  

Page 22: Tugas Farmakologi