Tugas FARMAKOLOGI
Transcript of Tugas FARMAKOLOGI
TUGAS INDIVIDU
FARMAKOLOGI
Farmakologi Hematologi
Dosen : Kodon Tarigan, S.Si.,Apt
Disusun Oleh
Nama : WAHYUDI QORAHMAN M.M
Nim : 2010.C.02a.0080
Tingkat : IV A
YAYASAN EKA HARAP
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
PALANGKA RAYA
2013
FARMAKOLOGI HEMATOLOGI
1. PENGERTIAN
a. Hematologi
Hematologi adalah ilmu yang mempelajari tentang marfologi darah dan jaringan
pembentuk darah. Hematinik adalah obat yang digunakkan untuk menstimulasi atau
memperbaiki proses pembentukan sel – sel darah merah. Asal katanya dari bahasa Yunani
haima artinya darah.
Fungsi Umum Darah:
1. Transportasi (sari makanan, oksigen, karbondioksida, sampah dan air)
2. Termoregulasi (pengatur suhu tubuh)
3. Imunologi (mengandung antibodi tubuh)
4. Homeostasis (mengatur keseimbangan zat, pH regulator)
b. Anemia
Adalah defisiensi hemoglobin dalam darah yang disebabkan akibat kekurangan sel darah
merah atau kandungan hemoglobinnya. Anemia terjadi bila konsentrasi Hb dalam darah
menurun di bawah nilai normal. Batas bawah dari nilai normal untuk wanita dan laki – laki
dewasa berbeda yaitu :
1. Untuk laki – laki dewasa : 13,0 gr / dl.
2. Untuk wanita dewasa : 11,5 gr / dl.
Sel darah merah ( eritrosit ) dibuat dalam sumsum tulang – tulang pipih dan
pembentukan eritrosit ini diperlukan zat besi ( fero ) untuk pembentukan warna sel darah
merah (hemopoese), sedang asam folat dan vitamin B12 untuk pembentukan sel darah merah
(eritropoese).
Penyebab tersering dari anemia adalah kekurangan zat gizi yang diperlukan untuk sintesis
eritrosit, antara lain besi, vitamin B12 dan asam folat. Selebihnya merupakan akibat dari
beragam kondisi seperti perdarahan, kelainan genetik, penyakit kronik, keracunan obat, dan
sebagainya.
Cara mudah mengenal anemia dengan 5L, yakni lemah, letih, lesu, lelah, lalai. Anemia
bisa menyebabkan kelelahan, kelemahan, kurang tenaga dan kepala terasa melayang. Jika
anemia bertambah berat, bisa menyebabkan stroke atau serangan jantung.
c. Kongulansia
Zat atau obat untuk menghentikan pendarahan Golongan obat koagulansia ini
dapat diberikan secara oral maupun parenteraI, berguna untuk menekan/menghentikan
perdarahan , Misalnya : Anaroxil, Adona AC, Coagulen, Transamin, vit K .
d. Antikongulan
adalah digunakan untuk mencegah pembekuan darah dengan jalan menghambat
pembentukan atau menghambat fungsi beberapa faktor pembekuan darah. Atas dasar ini
antikoagulan diperlukan untuk mencegah terbentuk dan meluasnya trombus dan emboli,
maupun untuk mencegah bekunya darah di luar tubuh pada pemeriksaan laboratorium atau
tranfusi.
2. PENGGOLONGAN OBAT
Menurut pengertian umum, obat dapat didefinisikan sebagai bahan yang
menyebabkan perubahan dalam fungsi biologis melalui proses kimia. Sedangkan definisi
yang lengkap, obat adalah bahan atau campuran bahan yang digunakan pengobatan,
peredaan, pencegahan atau diagnosa suatu penyakit, kelainan fisik atau gejala-gejalanya pada
manusia atau hewan; atau dalam pemulihan, perbaikan atau pengubahan fungsi organik pada
manusia atau hewan. Obat dapat merupakan bahan yang disintesis di dalam tubuh (misalnya :
hormon, vitamin D) atau merupakan merupakan bahan-bahan kimia yang tidak disintesis di
dalam tubuh.
Penggolongan sederhana dapat diketahui dari definisi yang lengkap di atas yaitu obat
untuk manusia dan obat untuk hewan. Selain itu ada beberapa penggolongan obat yang lain,
dimana penggolongan obat itu dimaksudkan untuk peningkatan keamanan dan ketepatan
penggunaan serta pengamanan distribusi.
Berdasarkan undang-undang obat digolongkan dalam :
1. Obat Bebas
2. Obat Keras
3. Obat Psikotropika dan Narkoba
Berikut penjabaran masing-masing golongan tersebut :
1. Obat Bebas
Obat bebas adalah obat yang boleh digunakan tanpa resep dokter (disebut obat OTC
= Over The Counter), terdiri atas obat bebas dan obat bebas terbatas.
a. Obat bebas
Ini merupakan tanda obat yang paling "aman" . Obat bebas, yaitu obat yang bisa
dibeli bebas di apotek, bahkan di warung, tanpa resep dokter, ditandai dengan lingkaran hijau
bergaris tepi hitam. Obat bebas ini digunakan untuk mengobati gejala penyakit yang ringan.
Misalnya : vitamin/multi vitamin (Livron B Plex, )
b. Obat bebas terbatas
Obat bebas terbatas (dulu disebut daftar W). yakni obat-obatan yang dalam jumlah
tertentu masih bisa dibeli di apotek, tanpa resep dokter, memakai tanda lingkaran biru
bergaris tepi hitam. Contohnya, obat anti mabuk (Antimo), anti flu (Noza). Pada kemasan
obat seperti ini biasanya tertera peringatan yang bertanda kotak kecil berdasar warna gelap
atau kotak putih bergaris tepi hitam, dengan tulisan sebagai berikut :
P.No. 1: Awas! Obat keras. Bacalah aturan pemakaiannya.
P.No. 2: Awas! Obat keras. Hanya untuk bagian luar dari badan.
P.No. 3: Awas! Obat keras. Tidak boleh ditelan.
P.No. 4: Awas! Obat keras. Hanya untuk dibakar.
P.No. 5: Awas! Obat keras. Obat wasir, jangan ditelan
Memang, dalam keadaaan dan batas-batas tertentu; sakit yang ringan masih
dibenarkan untuk melakukan pengobatan sendiri, yang tentunya juga obat yang dipergunakan
adalah golongan obat bebas dan bebas terbatas yang dengan mudah diperoleh masyarakat.
Namun apabila kondisi penyakit semakin serius sebaiknya memeriksakan ke dokter.
Dianjurkan untuk tidak sekali-kalipun melakukan uji coba obat sendiri terhadap obat - obat
yang seharusnya diperoleh dengan mempergunakan resep dokter.
Apabila menggunakan obat-obatan yang dengan mudah diperoleh tanpa menggunakan
resep dokter atau yang dikenal dengan Golongan Obat Bebas dan Golongan Obat Bebas
Terbatas, selain meyakini bahwa obat tersebut telah memiliki izin beredar dengan
pencantuman nomor registrasi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan atau Departemen
Kesehatan, terdapat hal- hal yang perlu diperhatikan, diantaranya: Kondisi obat apakah masih
baik atau sudak rusak, Perhatikan tanggal kadaluarsa (masa berlaku) obat, membaca dan
mengikuti keterangan atau informasi yang tercantum pada kemasan obat atau pada brosur /
selebaran yang menyertai obat yang berisi tentang Indikasi (merupakan petunjuk kegunaan
obat dalam pengobatan),kontra-indikasi (yaitu petunjuk penggunaan obat yang tidak
diperbolehkan), efek samping (yaitu efek yang timbul, yang bukan efek yang diinginkan),
dosis obat (takaran pemakaian obat), cara penyimpanan obat, dan informasi tentang interaksi
obat dengan obat lain yang digunakan dan dengan makanan yang dimakan.
2. Obat Keras
Obat keras (dulu disebut obat daftar G = gevaarlijk = berbahaya) yaitu obat berkhasiat
keras yang untuk memperolehnya harus dengan resep dokter,memakai tanda lingkaran merah
bergaris tepi hitam dengan tulisan huruf K di dalamnya. Obat-obatan yang termasuk dalam
golongan ini adalah antibiotik (tetrasiklin, penisilin, dan sebagainya), serta obat-obatan yang
mengandung hormon (obat kencing manis, obat penenang, dan lain-lain)
Obat-obat ini berkhasiat keras dan bila dipakai sembarangan bisa berbahaya bahkan
meracuni tubuh, memperparah penyakit atau menyebabkan mematikan.
3. PSIKOTROPIKA DAN NARKOTIKA
Obat-obat ini sama dengan narkoba yang kita kenal dapat menimbulkan ketagihan
dengan segala konsekuensi yang sudah kita tahu.
Karena itu, obat-obat ini mulai dari pembuatannya sampai pemakaiannya diawasi
dengan ketat oleh Pemerintah dan hanya boleh diserahakan oleh apotek atas resep dokter.
Tiap bulan apotek wajib melaporkan pembelian dan pemakaiannya pada pemerintah.
CONTOH OBAT
a. Obat paten : sangobion, hemobion, diabion, dosabion, hufabion, livron B plex dan
lain-lain
b. Obat generic : hibiron
Indikasi : pengobatan anemia disebabkan kekurangan zat besi dimana terapi
oral tidak efektif atau tidak dapat dilakukan
Kontraiindikasi : Hipersensitivitas, jangan diberikan pada penderita infeksi
ginjal akut
Dosis : Sebelum penyuntikan dilakukan test alergi dengan dosis :
Dewasa dan anak BB>20 kg : 25 mg atau 0,5 ml.
Anak berat badan 10-20 kg : 10-15 mg (0,2-0,3 ml)
Apabila dalam waktu 15-60 menit tidak terjadi reaksi alergi, penyuntikan dapat dilakuakn.
Dosis pemberian IM yang dianjurkan
Anak berat badan < 5 kg : 0,5 ml (25 mg)
Anak berat badan 5-9 kg : 1 ml (50 mg)
Dewasa dan anak yang lebih besar : 2 ml (100 mg)
Livron B. Plex
Komposisi:
Tiap dragee berisi: • Vitamin B1 HCl 15 mg • Vitamin B2 0,25 mg • Vitamin B6 HCl
0,25 mg • Vitamin B12 500 mcg • Vitamin C 12,5 mg • Kalsium pantotenat 1,5 mg •
Nikotinamida 10 mg • Asam folat 0,5 mg • Besi (II) glukonat 7,5 mg • Tembaga sulfat 0,65
mg • Substansi hati kering 100 mg • Aroma q.s
Indikasi:
Anemia makrositik hiperkromik, tropikal mega-loplastik anemia, anemia hiperkromik
sehabis keracunan, infeksi atau perdarahan, penyakit-penyakit karena kekurangan vitamin B,
sesudah pengobatan dengan antibiotika, sulfonamida, sebagai tambahan vitamin, sebagai
tonikum umum untuk pertumbuhan anak-anak yang tidak sehat, sesudah mengalami penyakit
infeksi dan dalam masa penyembuhan.
Dosis:
Dewasa: 3 x sehari 1–2 dragree Atau menurut petunjuk dokter. Anak-anak: 3 x sehari 1
dragree Atau menurut petunjuk dokter
Kemasan:
Doos isi 10 strip @ 10 dragree
Hemafort
Komposisi:
Tiap dragee berisi: • Besi (II) fumarat 300 mg • Mangan sulfat 0,4 mg • Tembaga sulfat
0,4 mg • Vitamin C 100 mg • Asam folat 2 mg • Vitamin B12 15 mcg • Faktor intrinsik 25
mg.
Indikasi:
Kekurangan darah karena kekurangan zat besi, perdarahan, anak dalam masa
pertumbuhan, haid, waktu hamil, baru sembuh dari suatu penyakit, sesudah operasi, anemia
makrositik hiperkromik, anemia karena kurang gizi, pencegahan anemia sehabis donor darah.
Dosis:
Dewasa: 1 x sehari 1 dragee sewaktu atau sesudah makan, atau menurut petunjuk dokter.
Anak-anak: menurut petunjuk dokter.
Kemasan:
Doos isi 10 strip @ 10 dragee.
Supra Livron
Komposisi:
Tiap dragree berisi: • Vitamin B1 HCl 3 mg • Vitamin B2 2 mg • Vitamin B6 HCl 1 mg •
Vitamin B12 2 mcg • Vitamin C 25 mg • Asam folat 1 mg • Kalsium pantotenat 3 mg •
Nikotinamida 20 mg • Mangan sulfat 0,75 mg • Tembaga sulfat 1,3 mg • Besi (II) glukonat
15 mg • Substansi hati kering 200 mg
Indikasi:
Berbagai penyakit kekurangan darah seperti anemia hipokromik mikrositik, anemia
hiperkromik, anemia tropikal, anemia karena kurang sempurnanya kualitas zat makanan,
sebagai roboran sehabis menderita sakit dan kelelahan.
Dosis:
Dewasa: Pencegahan, 1x sehari 1 dragree Pengobatan, 1–2x sehari 1 dragree Anak-anak:
Pencegahan, menurut petunjuk dokter Pengobatan, 1x sehari 1 dragree atau menurut petunjuk
dokter.
Kemasan:
Doos isi 10 catch cover @ 10 tablet salut gula
SIMARC-2
Golongan Generik
Indikasi :
Pencegahan & pengobatan trombosis vena. Obat tambahan pada pengobatan oklusi
(penutupan) koroner.
Kontra Indikasi :
Kondisi yang potensial terjadi perdarahan, sudah dekat pembedahan, anestesi lumbal,
pre-eklampsia & eklampsia (keadaan yang ditandai dengan kejang-kejang dan penurunan
kesadaran pada wanita hamil atau pada masa nifas karena keracunan kehamilan), terancam
aborsi, hamil.
Perhatian :
Kerusakan hati atau ginjal.
Interaksi Obat :
Efek dikurangi oleh Aminoglutetimida, Barbiturat, Karbamazepin, Griseofulvin,
Fenobarbiton, Primidon, Rifampisin, dan Vitamin K. Efek dikurangi oleh Aminoglutetimida,
Barbiturat, Karbamazepin, Griseofulvin, Fenobarbiton, Primidon, Rifampisin, dan Vitamin
K.
Efek Samping :
Perdarahan.
Ileus paralitikum, perdarahan rahim yang berlebihan, nekrosis kulit & jaringan lain.
Kemasan :
Tablet 2 mg x 10 x 10 biji.
WARFARIN (COUMADIN)
Obat antikoagulan yang satu ini berbentuk pil, sehingga, lebih mudah digunakan daripada
heparin. Namun, ada anggapan bahwa warfarin dapat berpengaruh pada kehamilan.
Karena itu, warfarin tidak selalu dianjurkan pada wanita hamil, terutama jika belum melewati
trimester pertama. Warfarin bisa digunakan pada wanita hamil dengan catatan jika
keuntungannya lebih besar dibandingkan dengan risikonya.
Indikasi :
Pencegahan & pengobatan trombosis vena. Obat tambahan pada pengobatan oklusi
(penutupan) koroner.
Kontra Indikasi :
Kondisi yang potensial terjadi perdarahan, sudah dekat pembedahan, anestesi lumbal, pre-
eklampsia & eklampsia (keadaan yang ditandai dengan kejang-kejang dan penurunan
kesadaran pada wanita hamil atau pada masa nifas karena keracunan kehamilan), terancam
aborsi, hamil.
Perhatian :
Kerusakan hati atau ginjal.
Interaksi obat :
Efek dikurangi oleh Aminoglutetimida, Barbiturat, Karbamazepin, Griseofulvin,
Fenobarbiton, Primidon, Rifampisin, dan Vitamin K.
Efek dikurangi oleh Aminoglutetimida, Barbiturat, Karbamazepin, Griseofulvin,
Fenobarbiton, Primidon, Rifampisin, dan Vitamin K.
Perdarahan.
Ileus paralitikum, perdarahan rahim yang berlebihan, nekrosis kulit & jaringan lain.
Kemasan :
Tablet 2 mg x 10 x 10 biji.
Dosis :
Induksi : awalnya 10-15 mg selama 2-3 hari, disesuaikan dengan respon waktu
protrombin. Atau, 40-60 mg untuk orang dewasa & 20-30 mg untuk lansia. Pemeliharaan : 2-
10 mg sehari
DAFTAR PUSTAKA
o http://mudiarsa.blogspot.com/2010/06/hematologi.html di unduh tanggal 04 Oktober
2013 jam 20.20 WIB
o http://robbysaputrasiakper.blogspot.com/2012/04/obat-hematologi-farmakologi.html
di unduh tanggal 04 Oktober 2013 jam 20.20 WIB