tugas evaluasi.docx

6
1. Urgensi penilaian atau assesment minimal 5 poin. a. Assesment Untuk mengukur tingkat perkembangan hasil belajar pese Informasi hasil belajar ini berupa kompetensi dasar yang sudah dipahami yang belum dipahami oleh peserta didik. b. Assesment adalah prosedur yang digunakan untuk mendapatkan informasi pr atau kinerja seseorang yang hasilnya yang akan digunakan untuk evaluasi c. Assesment dilakukan untuk mengetahui seberapa tinggi kinerja ata seseorang, informasi tersebut diperoleh dari hasil pengukuran da serta nonpengukuran. Informasi disajikan dalam bentuk profil peserta di menetapkanapakah peserta didikdinyatakan sudah atau belum menguasai kompetensi yang ditargetkan. d. Pengukuran dan nonpengukuran adalah proses untuk memperoleh deskripsi tentang karakteristik seseorang dengan aturan tertentu. e. ahan pertimbangan dalam menentukan kenaikan kelas. f. !eningkatkan motivasi belajar sis"a. g. #valuasi diri terhadap kinerja sis"a, misalnya melalui portofolio. h. Penilaian digunakan sebagai patokan untuk mengambil suatu keputusan. i. !elaluipenilaian guru dapat memperkirakan seorangpeserta didik$sis"a mengalami kesulitan belajar atau tidak. %engan penilaian dapat diputusk program yang diberikan sesuai atau tidak untuk sis"a tersebut. j.agi guru,penilaian sebagai masukan dalam merancang kegiatan belajar selanjutnya untuk setiap peserta didik$ sis"a. k. agi sis"a, penilaian dimanfaatkan sebagai dorongan atau motivat dalam mengembangkan diri &perkembangan afektif, kognitif dan psikomotorik'. l. Umpan balik bagi perbaikan proses belajar mengajar. m. Perbaikan mungkin dilakukan dalam hal tujuan intruksional, kegia sis"a, strategi mengajar guru dan lain(lain. n. %asar dalam menyusun laporan kemajuan belajar sis"a kepada para orang %alam laporan tersebut dikemukakan kemampuan dan kecakapan belajar sis" dalam berbagai bidang studi dalam bentuk nilai(nilai prestasi yang dica o. Penilaian membantu guru untuk menetapkan apakah metode mengajar digunakannya telah memadai. p. Penilaian membantu guru membuat pertimbangan administrasi. ). P*+ #%U* P#- #!A- A- +A/ a) Menentukan tujuan Penilaian 0ujuan penilaian ini harus dirumuskan secara jelas dan tegas serta ditentu a"al, karena menjadi dasar untuk menentukan arah,ruang lingkupmateri, jenis$model, dan karakter alat penilaian. %alam penilaian hasil be kemungkinan tujuanpenelitian, yaituuntuk memperbaikikinerja tau proses

Transcript of tugas evaluasi.docx

1. Urgensi penilaian atau assesment minimal 5 poin.a. Assesment Untuk mengukur tingkat perkembangan hasil belajar peserta didik. Informasi hasil belajar ini berupa kompetensi dasar yang sudah dipahami dan yang belum dipahami oleh peserta didik.b. Assesment adalah prosedur yang digunakan untuk mendapatkan informasi prestasi atau kinerja seseorang yang hasilnya yang akan digunakan untuk evaluasi. c. Assesment dilakukan untuk mengetahui seberapa tinggi kinerja atau prestasi seseorang, informasi tersebut diperoleh dari hasil pengukuran dan pengolahan serta nonpengukuran. Informasi disajikan dalam bentuk profil peserta didik untuk menetapkan apakah peserta didik dinyatakan sudah atau belum menguasai kompetensi yang ditargetkan.d. Pengukuran dan nonpengukuran adalah proses untuk memperoleh deskripsi tentang karakteristik seseorang dengan aturan tertentu. e. Bahan pertimbangan dalam menentukan kenaikan kelas.f. Meningkatkan motivasi belajar siswa.g. Evaluasi diri terhadap kinerja siswa, misalnya melalui portofolio.h. Penilaian digunakan sebagai patokan untuk mengambil suatu keputusan.i. Melalui penilaian guru dapat memperkirakan seorang peserta didik/siswa mengalami kesulitan belajar atau tidak. Dengan penilaian dapat diputuskan apakah program yang diberikan sesuai atau tidak untuk siswa tersebut.j. Bagi guru, penilaian sebagai masukan dalam merancang kegiatan belajar selanjutnya untuk setiap peserta didik/ siswa.k. Bagi siswa, penilaian dimanfaatkan sebagai dorongan atau motivator dalam mengembangkan diri (perkembangan afektif, kognitif dan psikomotorik).l. Umpan balik bagi perbaikan proses belajar mengajar.m. Perbaikan mungkin dilakukan dalam hal tujuan intruksional, kegiatan belajar siswa, strategi mengajar guru dan lain-lain.n. Dasar dalam menyusun laporan kemajuan belajar siswa kepada para orang tua. Dalam laporan tersebut dikemukakan kemampuan dan kecakapan belajar siswa dalam berbagai bidang studi dalam bentuk nilai-nilai prestasi yang dicapainya o. Penilaian membantu guru untuk menetapkan apakah metode mengajar yang digunakannya telah memadai. p. Penilaian membantu guru membuat pertimbangan administrasi.

2. PROSEDUR PENGEMBANGAN SOALa) Menentukan tujuan PenilaianTujuan penilaian ini harus dirumuskan secara jelas dan tegas serta ditentukan sejak awal, karena menjadi dasar untuk menentukan arah, ruang lingkup materi, jenis/model, dan karakter alat penilaian. Dalam penilaian hasil belajar, ada emapat kemungkinan tujuan penelitian, yaitu untuk memperbaiki kinerja tau proses pembelajaran (formatif), untuk menentukan keberhasilan peserta didik (sumatif), untuk mengidentifikasi kesulitan belajar peserta didik dalam proses pembelajaran (diagnostik), atau untuk menempatkan posisi peseta didik sesuai dengan kemampuannya (penempatan). b) Mengidentifikasi Hasil BelajarKompetensi adalah pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai-nilai yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak. Peserta didik dianggap kompeten apabila dia memiliki pengetahuan keterampilan, sikap dan nilai untuk melakukan sesuatu setelah mengikuti proses pembelajaran. Dalam kurikulum berbasis kompetensi, semua jenis kompetensi dan hasil belajar sudah dirumuskan oleh tim pengembang kurikulum, seperti standar kompetensi, kompetensi dasar, hasil belajar, dan indikator. Guru tinggal mengidentifikasi kompetensi mana yang akan dinilai. c) Menyusun Kisi-Kisi Menyusun kisi-kisi dimaksudkan agar materi penilaian betul-betul representatif dan relevan dengan materi pelajaran yang sudah diberikan oleh guru kepada peserta didik. Jika materi penilaian tidak relevan dengan materi pelajaran yang telah diberikan, maka akan berakibat hasil penilaian itu kurang baik. Begitu juga jika materi penilaian terlalu banyak dibandingkan dengan materi pelajaran, maka akan berakibat sama. Untuk melihat apakah materi penilaian relevan dengan materi pelajaran atau apakah penilaian terlalu banyak atau kurang, guru harus menyusun kisi-kisi. Kisi-kisi adalah format pemetaan soal yang menggambarkan distribusi item untuk berbagai topik atau pokok bahasan berdasarkan jenjang kemampuan tertentu. Fungsi kisi-kisi adalah sebagai pedoman untuk menulis sosal atau merakit soal menjadi perangkat test. Dalam konteks penilaian hasil belajar, kisi-kisi soal disusun berdasarkan silabus setiap mata pelajaran. Jadi guru, harus melakukan analisis silabus terlebih dahulu sebelum menyusun kisi-kisi soal. Perhatikan langkah-langkah berikut ini:1. Analisis silabus 2. Menyusun pedoman pensekoran3. Membuat soal 4. Menyusun kisi-kisi3.

Sebenarnya format kisi-kisi tidak ada yang baku, kerena itu banyak model format yang dikembangkan para pakar evaluasi. Namun, sekedar untuk memperoleh gambaran, format kisi-kisi soal dapat dibagi menjadi dua komponen pokok, yaitu komponen identitas dan komponen matriks. Komponen identitas ditulis dibagian atas matriks, sedangkan komponen matriks dibuat dalam bentuk kolom yang sesuai. Komponen identitas meliputi jenis/jenjang sekolah, jurusan/program, mata pelajaran, tahun ajaran/smt, kurikulum acuan, alokasi waktu, jumlah soal keseluruhan, dan bentuk soal. Komponen matriks terdiri atas kompetensi dasar, materi, jumlah soal, jenjang kemampuan, indikator, dan nomor urut soal. Contoh:NoKompetensiDasarHasilBelajarIndikatorJenjang KemampuanBentuk SoalNomor Soal

Manfaat adanya indikator yaitu:1) Guru dapat memilih materi, metode, media, dan sumber belajar yang tepat, sesuai dengan kompetensi yang telah ditetapkan.2) Sebagai pedoman dan pegangan bagi guru untuk menyusun soal atau instrumen atau penilaian lain yang tepat, sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah ditetapkan. Untuk mengukur pencapaian target dalam indikator, sebaiknya disusun butir soal dalam format khusus.Selain format kisi-kisi di atas, ada juga format kisi-kisi terurai, dalam hal ini setiap tingkah kesukaran soal harus ditetapkan jumlah soal yang termasuk sukar, sedang, dan mudah. Adapun besar-kecilnya jumlah soal untuk tiap-tiap tingkat kesukaran tidak ada yang mutlak. Biasanya, jumlah soal sedang lebih banyak daripada jumlah soal mudah dan sukar,sedangkan jumlah soal mudah dan soal sukar sama banyaknya.

d) Mengembangkan draf instrumenMengembangkan draf instrumen penilaian merupakan salah satu langkah penting dalam prosedur penilaian. Instrumen penilaian dapat disusun dalam bentuk tes maupun nontes, dalam bentuk tes, berarti guru harus membuat soal. Penilaian sosial adalah penjabaran indikator menjadi pertanyaan-pertanyaan yang karakteristiknya sesuai dengan pedoman kisi-kisi. Setiap pertanyaan harus jelas dan terfokus serta menggunakan bahasa yang efektif, baik bentuk pertanyaan maupun bentuk jawabannya. Kualitas butir soal akan menentukan kualitas tes secara keseluruhan. Setelah semua soal ditulis, sebaiknya soal tersebut dibaca lagi, jika perlu didiskusikan kembali dengan tim penelaah soal, baik dari ahli bahasa, ahli bidang studi, ahli kurikulum, dan ahli evaluasi. Dalam bentuk notes, guru dapat membuat angket, pedoman observasi, pedoman wawncara, studi dokumentasi, skala sikap, penilaian bakat, minat, dan sebagainya.e) Uji coba dan analisis soalJika semua soal sudah disusun dengan baik, maka perlu di uji cobakan terlebih dahulu dilapangan. Tujuannya untuk mengetahui soal-soal mana yang perlu diubah, diperbaiki, bahkan dibuang sama sekali, serta soal-soal mana yang baik untuk dipergunakan selanjutnya. Soal yang baik adalah soal yang sudah mengalami beberapa kali uji coba dan revisi, yang didasarkan atas analisis empiris dan rasional. Analisis empiris dimaksudkan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan setiap soal yang diginakan. Dalam melaksanakan uji coba soal, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, anatara lain:1. Ruangan tempatnya tes hendaknya diusahakan seterang mungkin, jika perlu dibuat papan pengumuman diluar agar orang lain tahu bahwa ada tes yang sedang berlangsung.2. Perlu disusun tata tertib pelksanaan tes, baik yang berkenaan dengan peserta didik itu sendiri, guru, pengawas, maupun teknis pelksanaan tes.3. Para pengawas tes harus mengontrol pelaksanaan tes dengan ketat, tetapi tidak mengganggu suasana tes. Peserta didik yang melanggar tata tertib tes dapat dikeluarkan dari ruang tes.4. Waktu yang digunakan harus sesuai dengan banyaknya soal yang diberikan sehingga peserta didik dapat bekerja dengan baik. Kecepatan waktu sangat mempengaruhi nilai kelompok dan cara-cara dalam mengusahakan supaya kelompok tetap bekerja sebagai suatu kesatuan.5. Peserta didik harus benar-benar patuh mengerjakan semua petunjuk dan perintah dari penguji. Sikap ini harus tetap dipelihara meskipun diberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengajukan pertanyaan apabila ada soal yang tidak dimengerti atau kurang jelas. Tanggung jawab penguji dalam hal ini adalah memberikan petunjuk dengan sikap yang bersifat lugas, jujur, adil dan jelas. Namun, antara penguji dan peserta didik hendaknya dapat menciptakan suasana yang kondusif.6. Hasil uji coba hendaknya di olah, dianalisis, dan di administrasikan dengan baik sehingga dapat diketahui soal-soal mana yang lemah untuk selanjutnya dapat diperbaiki kembali.f) Revisi dan merakit soal (instrumen baru)Setelah soal diuji coba dan dianalisis, kemudian direvisi sesuai dengan proporsi tingkat kesukaran soal dan daya pembeda. Dengan demikian, ada soal yang masih dapat diperbaiki dari segi bahasa, ada juga soal yang harus direvisi total, baik yang menyangkut pokok soal (stem) maupun alternatif jawaban (option), bahkan ada soal yang harus dibuang atau disisihkan. Berdaarkan hasil revisi soal ini, barulah dilakukan perkaitan soal menjadi suatu instrumen yang terpadu. Untuk itu, semua hal yang dapat mempengaruhi validitas skor tes, seperti nomor urut soal, pengelompokan bentuk soal,penataan soal, dan sebagainya haruslah diperhatikan.

TUGAS EVALUASIURGENSI ASSESMENT DAN PROSEDUR PENGEMBANGAN SOAL

DISUSUN OLEH : NAMA: ROBIATUN DEVITANIM: E1A 012 044

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS MATARAM2014