Tugas Dan Fungsi Seorang Dokter
-
Upload
ian-m-ruang-icu -
Category
Documents
-
view
135 -
download
2
description
Transcript of Tugas Dan Fungsi Seorang Dokter
-
Tugas dan Fungsiseorang dokter
Dr. Christina Olly Lada, M.GiziBlok LS-IT; FK UNDANA
-
SETIAP ORANG BERHAK HIDUP SEJAHTERA LAHIR DAN
BATIN, BERTEMPAT TINGGAL DAN MENDAPATKAN LINGKUNGAN HIDUP
YANG BAIK DAN SEHAT SERTA BERHAKMEMPEROLEH PELAYANAN KESEHATAN.
KESEHATAN ADALAHHAK AZASI MANUSIA
UUD 1945
SETIAP ORANG BERHAK MEMPERTAHANKAN HIDUP
DAN KEHIDUPANNYA
-
CIRI Pelayanan KesehatanBERKUALITAS ABAD-21
Safe Effective Patient-centered Timely Efficient Equitable
(Institute of Medicine, (Institute of Medicine, Crossing the Quality ChasmCrossing the Quality Chasm, National Academy Press), National Academy Press)
-
INDIKATOR KEBERHASILAN PEMBANGUNAN
KESEHATAN (WHO)
80% DITENTUKAN SDM KESEHATAN, SELAIN
PEMBIAYAAN
-
PERAN TENAGA KESEHATANYANG DIHARAPKAN
Health Care Provider Decision Maker Community Leader Communicator Manager
-
KARAKTERISTIK NAKES YANG DIHARAPKAN
Memegang teguh 5 nilai-nilai (value)pembangunan kesehatan
Selalu memelihara dan meningkatkan kompetensi dan menjaga profesionalisme
Memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air
Amanah sesuai kompetensi dan batas kewenangan
-
UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIANOMOR : 29 TAHUN 2004
TENTANGPRAKTIK KEDOKTERAN
DISAHKAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA 6 OKTOBER 2004
-
UU Praktik Kedokteran
uu_praktik_kedokteran.pdf
-
UUPK TERDIRI DARI ( 12 BAB, 88 PASAL)
BAB I : KETENTUAN UMUM (pasal 1)
BAB II : ASAS DAN TUJUAN (pasal 2 - 3)
BAB III : KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA (pasal 4 - 25 )
BAB IV : STANDAR PENDIDIKAN PROFESI K & KG (psl 26)
BAB V : PENDIDIKAN & PELATIHAN K & KG (psl 27 28)Bab VI : REGISTRASI K & KG (psl 29 35 )
-
BAB VII : PENYELENGGARAAN PRAKTIK KEDOKTERAN( 36 54)
BAB VIII : DISPLIN DOKTER & DRG (psl 55 70)
BAB IX : PEMBINAAN DAN PENGAWASAN (psl 71 74 )
BAB X : KETENTUAN PIDANA (psl 75 80)
BAB XI : KETENTUAN PERALIHAN (psl 81 84)
BAB XII : KETENTUAN PENUTUP (psl 85 88)
-
UU PRAKTIK KEDOKTERAN
FILOSOFI UU PRAKTIK KEDOKTERAN
Pasal 3a. Memberi perlindungan kepada pasienb. Mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan
medis yang diberikan oleh dokter dan dokter gigic. Memberikan kepastian hukum kepada masyarakat, dokter,
dan dokter gigi
KKI
&
MKDKI
ORG.PROFESI
PEM.
DEPKES
INS.PENDIK
ASOS.RUMKIT
1. PROTECTING THE PEOPLE2. GUIDING DOCTORS / DENTISTS3. EMPOWERING THE PROFESION AND INSTITUTION4. PROMOTING MEDICAL CARE
-
IJIN PRAKTEK DOKTER
-
PENDIDIKAN
Administratif&
Kompetensi
Majelis EtikIDI / PDGI
PRAKTIKKOMPETENSI
RS Pendidikan
DinKesKab/Kota
( Privilege )KEWENANGAN
KolegiumIDI/PDGI
AIPKI / AFDokGIFK / FKG
MajelisKehormatanDisiplinKedokteran
REGISTRASI S I P
Undang-Undang No 29 / 2004 ttg Praktik Kedokteran
PendidikanBerkelanjutan
Profesi(IDI / PDGI)
Divisi Standar Pendidikan Divisi Registrasi Divisi Pembinaan
KONSIL KEDOK TERAN INDONESIA
KelalaianPelanggaran
Pembinaan etika profesiTeguranDiklatCabut S.T.RegistrasiPerdataPidana
Disiplin
EtikaProfesi
Hukum1
2
3
4
-
DR/DRG KKI
UJI KOMPETENSI OLEH KOLEGIUM
STR
DINKES KAB/KOTA
REKOMENDASI IDI
CBG
IJAZAH, UCAP SUMPAH DLL
S.I.P (MAX 3 TEMPAT)
-
SertifikasiKompetensi
Registrasidr/drg
PraktikKedokteran
SertifikatKompetensi
STR Surat IzinPraktik
(SIP)Ps 7, ayat (1)
Ps 37, ayat (1)
Ijazah
FK/FKG/PS
InstitusiPendidkan
Kolegium KKI Dinkes
Dik Dr/Drg/Sp SertifKompetensi Registrasi
MUTUPRA-DOK
Praktik Kedokteran
ROADMAP PRAKTIK KEDOKTERAN
-
PROFESIONALISME:KETERPADUAN KOMPETENSI & ETIK
PROFESIONALISME:PENGARUH SISTEM LAIN
PROFESIONALISME:ADVERSE EVENT
REGULA
SI:
SELF RE
GULATIO
N
REGULA
SI:
GOVERN
MENT
SOCEITY
EMPOWE
RING
Area of Patient Safety
Area of Doctor Safety
PROFESI MEDIS DALAM PELAYANAN MEDIS
-
PRAKTIK KEDOKTERAN (DINKES KAB/KOTA)
Proses OutputInputInput
Ijazah Dokter/Dokter Gigi/
SpesialisSTR
Rekom. IDISehat
Verifikasi SIP
Tatacara SIP (Permenkes/Perda)
-
MORAL(Etika, Agama)
HUKUM
DISIPLIN
NORMA
PRAKTIK KEDOKTERAN YANG BAIK
IDI/MKEKMKDKI
PeradilanUmum
-
Regulasi dan perlindungan tenagakesehatan oleh pemerintah
-
UU No. 36 Tahun 2009 ttg Kesehatan, mengamanatkan bahwa tenaga kesehatan perlu diperhatikan antara lain :
Pemerintah mengatur perencanaan, pengadaan, pendayagunaan, pembinaan dan pengawasan mutu tenaga kesehatan dalam rangka penyelenggaraan pelayanan kesehatan.
Tenaga Kesehatan harus memiliki kualifikasi minimum.
Tenaga Kesehatan berwenang menyelenggarakan pelayanan kesehatan sesuai dengan bidang keahlian yang dimiliki dan dilarang mengutamakan kepentingan yang bernilai materi.
Kebijakan Pemerintah dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan, telah diterbitkan antara lain
-
Lanjutan Tenaga Kesehatan harus memenuhi ketentuan kode
etik, standar profesi, hak penggunaan pelayanan kesehatan, standar pelayanan dan standar prosedur operasional.
Pengadaan dan peningkatan mutu tenaga kesehatan diselenggarakan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah dan atau masyarakat melalui pendidikan dan atau pelatihan.
Pemerintah mengatur penempatan tenaga kesehatan untuk pemerataan pelayanan kesehatan.
Pemerintah daerah dapat mengadakan dan memberdayakan tenaga kesehatan sesuai dengan kebutuhan daerah.
-
Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, mengamanatkan bahwa SDM di rumah sakit antara lain : Persyaratan sumber daya manusia Rumah Sakit harus memiliki
tenaga tetap yang meliputi tenaga medis dan penunjang medis, tenaga keperawatan, tenaga kefarmasian, tenaga manajemen Rumah Sakit, dan tenaga nonkesehatan.
Jumlah dan jenis sumber daya manusia harus sesuai dengan jenis dan klasifikasi Rumah Sakit.
Rumah Sakit harus memiliki data ketenagaan yang melakukan praktik atau pekerjaan dalam penyelenggaraan Rumah Sakit.
Rumah Sakit dapat mempekerjakan tenaga tidak tetap dan konsultansesuai dengan kebutuhan dan kemampuan.
Tenaga medis yang melakukan praktik kedokteran di Rumah Sakit wajib memiliki Surat Izin Praktik (SIP).
-
Tenaga kesehatan tertentu yang bekerja di Rumah Sakit wajib memiliki izin.
Setiap tenaga kesehatan yang bekerja di Rumah Sakit harus bekerja sesuai dengan standar profesi, standar pelayanan Rumah Sakit, standar prosedur operasional yang berlaku, etika profesi, menghormati hak pasien dan mengutamakan keselamatan pasien.
Rumah Sakit dapat mempekerjakan tenaga kesehatan asingsesuai dengan kebutuhan pelayanan.
Pendayagunaan tenaga kesehatan asing hanya dilakukan dengan mempertimbangkan kepentingan alih teknologi dan ilmu pengetahuan serta ketersediaan tenaga kesehatan setempat.
Pendayagunaan tenaga kesehatan asing hanya dilakukan bagi tenaga kesehatan asing yang telah memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) dan Surat Ijin Praktik (SIP).
-
Amanat Undang-Undang No. 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran :
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang diberikan dokter dan dokter gigi;
melindungi masyarakat atas tindakan yang dilakukan dokter dan dokter gigi;
memberikan kepastian hukum bagi masyarakat, dokter dan dokter gigi.
-
Dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan bidang kesehatan di daerah terdapat beberapa permasalahan, antara lain : Minimnya sarana dan prasarana pelayanan kesehatan. Kurangnya tenaga kesehatan yang bertugas di daerah
khususnya tertinggal, terpencil, perbatasan dan kepulauan. Sulit memperoleh mutu pelayanan kesehatan sesuai standar
yang berlaku. Kurangnya penyuluhan tentang pola hidup sehat kepada
masyarakat. Masih terbatasnya tenaga kesehatan dan belum merata
penyebarannya. Belum optimalnya koordinasi antara lintas sektor maupun
antara pemerintah dengan daerah dalam pengelolaan urusan pemerintahan bidang kesehatan.
Masih terbatasnya pemahaman, pengetahuan dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan kesehatan.
-
KEGIATAN KEPROFESIAN (DOKTER)
A. Kegiatan Pembelajaran: membaca jurnal, mengikuti pelatihan, dll
B. Kegiatan Profesional: menangani pasien, menjadi moderator, instruktur dalampelatihan, dll
C. Kegiatan Pengabdian Masyarakat/Profesi: memberi penyuluhan, bakti sosial, dll
D. Kegiatan Publikasi Ilmiah: menulis buku, menulis jurnal, dll
E. Kegiatan Pengembangan Ilmu danPendidikan: mendidik, mengajar, menguji, dll
-
ADVOKASI INPUT:
(III)Standar/Pedoman/Fatwa
(I)
(II)Model Praktik danSistem Pembiayaan
-
Etika & SistemHukum
SistemPelayanan
SistemPembiayaan
Sistem Pendidikan
..UU No 23/1992UU No 40/2004UU No.44.2009
Peningkatan mutu pelayanan kesehatan olehtenaga dokter
-
Komitmen Perdagangan Jasa Kesehatan
Komitmen WTO Penerapan Liberalisasi progresif semua sektor Jasa
Komitmen ASEAN Cetak Biru Masyarakat Ekonomi ASEAN 2007 Arus bebas jasa pada tahun 2015 Menghapus secara substansial semua pembatasan
pada tahun 2015 7 7 MRAsMRAs telahtelah disepakatidisepakati untukuntuk sektorsektor jasajasa professionalprofessional
(Accountancy Services, (Accountancy Services, Medical PractitionersMedical Practitioners, Dental , Dental Practitioners, Engineering Services, Nursing Services, Practitioners, Engineering Services, Nursing Services, Architectural Services, Surveying Qualifications)Architectural Services, Surveying Qualifications)
Komitmen Bilateral IJEPA Memfasilitasi, mempromosikan dan meliberalisasikan
perdagangan jasa31
-
Bagaimana Jasa Kesehatandiperdagangkan secara Internasional ?
Mode 1 : Cross Border Perdagangan jasa dilakukan seperti perdagangan barang (goods), dimana
jasa diperdagangkan secara lintas batas. Contoh: Dokter Singapuramemberikan penilaian kesehatan terhadap suatu penyakit menggunakaninternet (video conference/email).
Mode 2 : Consumption Abroad Jasa dapat diperdagangkan oleh konsumen yang temporary melakukan
perjalanan ke luar negeri. Contoh: Seorang Pasien asal Indonesia melakukan perjalanan ke Singapura untuk Medical Check-Up.
Mode 3 : Commercial Presence Perdagangan Jasa dilakukan atas capital/modal yang diinvestasikan di luar
negeri. Contoh: Rumah Sakit asal Amerika Serikat membangun RumahSakit di Indonesia.
Mode 4 : Temporary Movement of Natural Persons (or Movement of people) Perdagangan Jasa dilakukan dengan perpindahan produsen ke luar negeri.
Contoh: Seorang Dokter Spesialis asal Indonesia dipekerjakan oleh RumahSakit di Brunei Darussalam.
32
-
Bagaimana dengan Indonesia?
Negara Tujuan Ekspor Jasa Kesehatan: Malaysia, Singapore, Jepang, Saudi Arabia,
Australia Khususnya di Jasa nursing / perawat. Perdagangan Jasa Kesehatan umumnya
dilakukan melalui Mode 1 dan 4.
33