Tugas Besar Yakub
-
Upload
tyler-christensen -
Category
Documents
-
view
219 -
download
0
description
Transcript of Tugas Besar Yakub
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Pengertian Transportasi
Secara umum pengertian Transportasi adalah Mobilitas manusia yang sudah dimulai sejak
jaman dahulu kala, kegiatan tersebut dilakukan dengan berbagai tujuan antara lain untuk mencari
makan, mencari tempat tinggal yang lebih baik, mengungsi dari serbuan orang lain dan
sebagainya. Dalam melakukan mobilitas tersebut sering membawa barang ataupun tidak
membawa barang. Oleh karenanya diperluhkan alat sebagai sarana transportasi, menurut Abbas
salim (1993:5). Transportasi adalah sarana bagi manusia untuk memindahkan sesuatu, baik
manusia atau benda dari satu tempat ke tempat lain, tanpa mempergunakan alat bantu. Alat bantu
tersebut dapat berupa tenaga manusia, binatang, alam ataupun benda lain dengan
mempergunakan mesin ataupun tidak bermesin .Transportasi atau perangkutan adalah
perpindahan dari suatu tempat ke tempat lain dengan menggunakan alat pengangkutan, baik yang
digerakkan oleh tenaga manusia, hewan (kuda, sapi, kerbau), atau mesin.Konsep transportasi
didasarkan pada adanya perjalanan(trip) antara asal (origin) dan tujuan (destination).Perjalanan
adalah pergerakan orang dan barang antara dua tempat kegiatan yang terpisah untuk melakukan
kegiatan perorangan atau kelompok dalam masyarakat. Perjalanan dilakukan melalui suatu
lintasan tertentu yang menghubungkan asal dan tujuan, menggunakan alat angkut atau kendaraan
dengan kecepatan tertentu. Jadi perjalanan adalah proses perpindahan dari satu tempat ke tempat
yang lain.pemindahan manusia atau barang dari satu tempat ke tempat lainnya dengan
menggunakan sebuah kendaraan yang digerakkan oleh manusia atau mesin. Transportasi
digunakan untuk memudahkan manusia dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Transportasi juga
merupakan alat mobilitas (kemudahan seseorang untuk bergerak) unsure pertahanan dan
keamanan yang harus selalu tersedia, bukan saja untuk keperluan ruting angkutan unsur-unsur
pertahanan dan keamanan. Masa perkembangan transportasi terwujud dalam bentuk bahwah
kemajuan alat angut selalu mengikuti dan mendorong kemajuan teknologi transportasi.
Perkembangan ini telah mempupus kegelapanb dalam kehidupan manusia yang tidak terjamah
oleh kemajuan untuk jutaan tahun lamanya. Transportasi dapat menciptakan dan meningkatkan
pengabukan system pengaturan tata guna lahan geografis dengan system jaringan transportasi
yang menghubungannya (aksebilitas). Transportasi juga terkait dengan produktivitas. Kemajuan
transportasi akan membawa peningkatan mobilitas manusia, mobilitas faktor-faktor produksi dan
mobilitas hasil olahan yang dipasarkan. Makin tinggi berarti lebih cepat dalam dari gerakan dan
peralatan yang refleksi dalam keancaran distribusi serta lebih singkat waktu yang diperlukan
untuk mengolah bahan dan memindahkannya dari tempat dimana bahan tersebut kurang
bermanfaat ke lokasi di mana manfaatnya lebih besar. Makin tinggi mobilitas dengan demikian
berarti lebih roduktif.
1.2. Peranan Transportasi
A. Peranan Transportasi dalam Peradaban Manusia
Perpindahan penduduk dan barang sudah seumur dengan sejarah manusia itu sendiri.
Manusia pada mulanya berpindah dari satu tempat ke tempat lain dalam mencari makanan
sambil membawa milik mereka yang jumlahnya belum begitu banyak. Perpindahan yang
terbatas itu merupakan suatu awal dari cara manusia untuk memnuhi kebutuhan hidupnya.
B. Peranan Transportasi dalam Pertumbuhan Ekonomi
Ekonomi berhubungan dengan produksi, distribusi dan konsumsi barang dan jasa yang
memiliki nilai bagi manusia. Penduduk harus mempergunakan sumber daya alam di bumi ini
untuk memnuhi kebutuhan hidup, menyediakan makanan, pakaian dan tempat tinggal.
Tetapi, sumber daya alam di muka bumi ini tidak merata sehingga tidak ada satu daerah pun
yang dapat memnuhi kebutuhannya sendiri. Oleh sebab itu, transportasi sangat di butuhkan
untuk memindahkan seseorang ataupun benda dari satu tempat ke tempat lainnya. Dalam
proses pertumbuhan ekonomi, kebutuhan transporasi terus meningkat, yang secara umum
dapat dilihat dari tiga fakor berikut :
1. Bila terjadi peningkatang produksi, maka semakin besar volume bahan yang diangkut
untuk memenuhi bahan baku produksi, dan semakin besar pula hasil roduksi yang
diangkut ke konsumen.
2. Peningkatan volume produksi, mugkin sekali mengandung arti perluasan wilayah
eksploitasi sumber bahan baku dan wilayah pemasaran.
3. Peningkatan jumlah barang yang dijual akan melipat gandakan pertumbuhan
kekhususan, dan peningkatan pendapatan akan menambah keragaman barang yag
diminta. Dengan kata lain, penigkatan kegiatan ekonomi mengikutisertakan peningkaan
mobilitas.
Selain itu, penyediaan sarana transportasi tidak sama dengan mataniaga yang lain,
dimana sarana tersebut tidak dapat digunakan untuk dilayankan pada waktu dan tempat yang
lain. Nilai tambah ekonomis akan dapat di perbesar manakala sisem ransportasi dapat
diselengarakan secara optimum, diantaranya :
1. Transportasi memperbesar jangkauan terhadap sumber-sumber yang dibutuhkan suatu
daerah suatu daerah dan memungkinkan digunakan sebagai tambahan, dimana barang
yang tidak bisa didapat didaerah setempat dapat menjadi tersedia.
2. Pemakaian sumber yang lebih efisien mengakibatkan timbulnya kekhususan setiap
daerah ataupun pembagian tenaga kerja yang sesuai, yang mengakibatkan bertambahnya
penjumlahan barang yang dapat di konsumsi. Berhubungan erat dengan ini ialah
kemungkinan untuk mengonsentrasikan produksi atau pada beberapa lokasi saja tetapi
memungkinkan untuk melayani daerah pemasaran yang luas, keuntungan ekonomis
dalam skala produksi dapat dimanfaatkan.
3. Karena penyaluran barang tidak lagi terbatas pada daerah setempat saja. Maka barang-
barang dapat disalurkan dari sumber alternatif lain apabila sumber yang biasa dipakai
tidak dapat memenuhi semua kebutuhan, hal ini penting apabila terjadi gagguan dalam
penyaluran bahan makanan pokok untuk kehidupan manusia.
C. Peranan Transportasi Dalam Kehidupan Sosial
Manisia sebagai individu pada umumnya bermasyarakat dan berusaha hidup selaras satu
sama lainnya dalam tatanan kegiatan sosial yang saling memerlukan interaksi antara
sesamanya, baik dalam kawasan yang sempit maupun kawasan yang luas atau jarak yang
relatif jauh. Oleh karena itu untuk memenuhi kebutuhan hubungan sosial tersebut secara
lebih baik, maka sistem transportasi menyediakan berbagai kemudahan, diantara berupa:
1. Pelayanan untuk perorangan ataupun kelompok
2. Pertukaran/penyampaian informasi.
3. Perjalanan rekreatif
4. Perluasan jangkauan perjalanan sosial.
5. Pemendekan jarak, baik antara rumah dengan tempat kerja maupun antara pusat kegiatan
masyarakat satu dengan pusat kegiatan lainnya.
6. Perluasan kawasan pusat kota ke daerah pingiran untuk pemancaran pemukiman yang
penduduknya masih sedikit atau masih terisolir.
D. Peranan Transportasi Dalam Kehidupan Berpolitik
Dunia terbagi atas berbagai satuan politis baik berupa Negara, daerah (otonom), maupun
regional. Untuk dapat mengawasi atau mengamankan daerah-daerah yang jauh dari pusat
pemerintahan, peranan transportasi sangat penting. Lancar/tidak lancarnya roda
pemerintahan sangat tergantung pada transportasi. Kunjungan pejabat pemerintahan ke suatu
daerah dapat terlaksana dengan baik kalau tersedia transportasi yang memadai.
Fungsi utama dari transportasi dalam politik adalah penyediaan komunikasi berupa
penyampaian pesan atau informasi dari satu tempat ke tempat lain. Pada zaman dahulu
penyediaan transportasi adalah untuk gerakan militer. Fungsi transportasi yang lain adalah
penyediaan prasarana dan sarana untuk perjalanan penduduk dan mengangkut barang-
barang. Negara Indonesia yang tersebar dalam ribuan pulau dengan luas ± ribuan Km2,
secara politis merupakan permasalahan yang rentan terhadap persatuan dan kesatuan bangsa.
Mengingat kondisi yang demikian maka diperlukan peranan politik untuk mengembangkan
sistem transportasi dalam rangka meningkatkan kualitas persatuan dan kesatuan bangsa.
Beberapa peranan ransportasi secara politik dalam pembangunan bangsa diantaranya :
1. Menciptakan persatuan nasional dengan meniadakan isolasi terhadap daerah yang
terpencil.
2. Pemerataan hasil-hasil pembangunan secara merata.
3. Meningkatkan/menudahkan mobilitas dalam pelayanan keamanan dan ketahanan
Nasional.
4. Memudahkkan mobilitas masyarakat yang terkena bencana.
1.3. Moda Angkutan Air
Angkutan air adalah jenis angkutan yang hampir sama tuanya dengan sejarah manusia,
namun selama ribuan tahun lamanya pelayaran dilakukan dengan kapal-kapal layar yang masih
terbatas daya angkut dan jangkauanya pelayaranya. Pelayaran maju pesat sesudah mesin kapal
diciptakan pada abad ke-18. Dalam tahu 1950-an, kapal bermesin motor diesel telah megantikan
kapal bermesin uap. Sepuluh tahun setelah itu diluncurkan kapal bertenaga nuklir, walau belum
dioperasikan secara penuh untuk komersial karena biayanya masih teramat mahal. Contoh moda
angkutan air yaitu :
A. Kapal
Merupakan alat transportsi yang digunakan untuk pengankutan barang dan jasa melalui
perairan. Kapal sebagai fasilitas operasi/sarana angkutan, dilihat dari pengunaanya dan
dibedakan atas kapal penumpang dan kapal barang.
B. Jenis Kapal
1. Kapal Penupag
Perkembangan kapal penumpang terjadi sewaktu menigkatnya arus imigrasi
Eropa, Amerika dan Australia pada awal abad ke-19. Kapal penumpang juga melayari
secara teratur arus penumpang antara Eropa dengan daerah koloni di Asia dan Afrika.
Kapal penumpang besar yang pernah beroprasi dimiliki oleh negara Inggris, Prances,
Jerman dan Italia. Masa jaya kapal penumpang berakhir seelah PD II, yaitu pada waktu
pesawat udara telah mulai beroperasi dalam penerbangan Internasional. Kapal Queen
Mary milik Inggris bahkan telah dijadikan ruang kuliah Universitas Terapung di pantai
Hongkong.
Untuk mengembalikan peranan kapal di lakukan dengan meningkatkan teknologi
perkapalan agar mampu bersaing dengan pesawat udara, yaitu dengan beroprasinya
Hooverscheft dan Hydrofil dengan kecepatan antara 60-100 Km/jam, dan pada tahun
1960 telah beroprasi kapal Savana yang bertenaga Nuklir milik Amerika Serikat.
2. Kapal Barang
Kapal barang terdiri atas ruag palka yang dapat memuat berbagai jenis barang dan
dilengkapi dengan peralatan bongkar muat barang. Kemajuan teknologi kapal barang
terjadi sekitar tahun 1960 dengan kapasitas kapal sampai 200 DWT yang digerakan
dengan mesin berkekuatan besar, ruag palka yang besar, dan peralatan bongkar muat
yang sempurna.
Berikut ini jenis kapal barang yang dapat dibedakan sebagai berikut :
1. Kapal General Cargo, yang erdiri atas :
a. Kapal Container
b. Kapal Ro-Ro (Roll on and Roll of)
c. Kapal Lash (Linghter abroad the ship) kapal tongkag; dan
d. Kapal dry bulk cargo.
2. Kapal tanker
3. Kapal bulk cargo (barang-barang curah)
4. Kapal serba guna (muli purpose vessel)
a. Kapal container
Kapal ini mempunyai ruang datar yang luas untuk memuat peti kemas yang
diangkut dari dan dermaga dengan menggunakan truk dan menggunakan crane
khusus serta dilengkapi dengan komputer agar penyusunan diruang kapal dapat
disesuaikan dengan tujuan dari peti kemas. Kapal container kapasitas sekitar 25.000
DWT panjang rata-rata 180-120 meter dengan kecepatan sekitar 33 Knots/jam. Daya
angkut mencapai empat kali daya angkut kapal barang biasa (konvensional) dan
proses bongkar muat barang lebih cepat. Satu Kapal container dapat meggantikan 6
kapal barang biasa. Jika kecepatan bongkar muat pada kapal biasa selama 4 hari,
maka dengan Kapal container dapat diselesaikan dalam 24 jam. Di Indonesia oleh
PT. Jakarta Lyod telah dioperasikan Kapal container dengan rute Jakarta-Eropa.
b. Kapal Ro-Ro
Kapal ini merupakan penyempurnaan dari Kapal container yang dilengkapi
dengan peralatan dengan roda untuk memudahkan pengaturan container di dalam
kapal tersebut. Peti kemas dimasukan dan dikeluarkan melalui ruang depan atau
samping kapal dengan pintu yang bisa dibuka dan ditutup.
Prinsip padal Roll-oni/Roll-of (Ro-Ro) adalah bahwa barang-barang yang
diangkut di tempat diatas trailer Rolling stock berikut dengan diatasnya (biasanya
barang dalam cantainer) ditarik oleh sebuah traktor kedalam kapal dan sebaliknya
melalui sebuah tramp pada bagian belakang dari kapal. Keuntungan dari angkutan ini
adalah bahwa waktu muat/bongkar dapat dipersingkat.
Kapal-kapal Ro-Ro dioperasiakan oleh ferry service pada trayek-trayek jarak
pendek dengan waktu berlayar 24 jam.
Walaupun persentase daya muat dalam pulka sangat rendah, kapal ini
memberikan hasil yang terbaik untuk mengangkut barang dari produsen sampai ke
konsume, tanpa mengalami hambatan dalam prosedur bongkar/muat di pelabuhan.
c. Kapal Lash (lingther abroad the ship)
Kapal Lash merupakan kalap cantainer yang dapat beroperasi sendiri setelah
dilepas dari kapal induknya berupa tongkang-tongkang. Hal ini disebabkan karena
kapal tidak dapat merapat kedermaga karena keadaan dermaga yang bersangkuan
tidak memungkinkan.
Dari sistem angkutan tongkang (barg carrying system) yang telah dikembangkan
terdapat beberapa sistem, yaitu sebagai berikut :
1) Sistem LASH (Linghter abroad the ship) yang dikembangkan oleh LASH Inc.
Dari New Orleans USA.
2) Sistem Seabee dirancang oleh J.J. Henry co. Inc. Dari New York, USA.
3) Sistem BACAT dirancang oleh Frederikshen Syipyard dan G. Drockse,
Demmark.
d. Kapal Dry Bulk Cargo (kapal barang kering curah)
Kapal dry bulk cargo merupakan kapal yang mengangkut barang-barang curah
seperti batu bara, biji besi, dan halis tambang lainnya.
Potensi armada yang dimiliki oleh Kapal Dry Bulk Cargo pada tahun 1993 adalah
sebagai berikut :
a) Armada Nasional : 1.263 = 3.430.341 DWT.
: 4.275 = 1.138.075 GRT.
838 = 9957.0199 HP
b) Charter Asing : 449 = 2.660.8995 DWT
: 1.443 = 1.866.945 GRT
: 508 = 9935.648 HP.
c) Keagenan Asing : 3.584 = 83.485.483 DWT.
Perkembangan potensi armada nasional dari Tahun 1980 dengan 1993 diperlihatkan
pada tabel 8.3.
Tabel 8.3
Perkembangan Potensi Armada Nasional (1988-1993)
Tahun Satuan Jenis Usaha Jumlah
Pelayaran Pely. Rakya Perintis Non-perinis
1988
1989
1990
1991
1992
1993
Unit/DWT
Unit/GRT
Unit/HP
Unit/DWT
Unit/GRT
Unit/HP
Unit/DWT
Unit/GRT
Unit/HP
Unit/DWT
Unit/GRT
Unit/HP
Unit/DWT
Unit/GRT
Unit/HP
Unit/DWT
Unit/GRT
Unit/HP
582
2.16
1.16
517
1.5
649
611
1.31
652
669
1.33
654
701
1.4
664
1.16
966
420
2. Kapal Tanker
Satuan ukuran kapasitas kapal dinyatakan dalam tonasi kapal. Ukuran tonasi kapal
dipakai sebagai penentuan besarnya sewa/charter kapal. Tonasi kapal dapat dibedakan
sebagai berikut :
a. Gross Registered Tonnaage (GRT) adalah ukuran kapasitas kapal yang dinyatakan dalam
100 cubic feet yang terletak dibawah dek kapal yang merupakan ruang tertutup.
b. Net Registered Tonnage (NRT) yang merupakan ukuran dari the real learning capacity
dari kapal sebagai bagian dari GRT yang tersedia untuk muatan.
c. Displacement Tonnage (DT) adalah berat kapal yang sama dengan banyaknya air yang
dipindahkan oleh kapal jika kapal dalam keadaan kosong disebut load displacement.
d. Deat Weight Tonnage (DWT) yaitu jumlah ton yang dapat diangkut kapal termasuk
BBM, air, awak kapal dan peralatan lainnya sampai mencapai batas maksimum permitted
draight. Sering juga ukuran ini disebut total dead weight capacity yang sama dengan
selisih antara loaded displacement dan merupakan ukuran dalam percateran kapal.
Kapasitas angkutan merupakan kemampuan suatu alat angkutan untuk memindahkan
muatan atau barang dari sesuatu tempat ke tempat lain dalam waktu tertentu. Unsur-unsur
kapasitas angkutan terdiri atas berat muatan, jarak yang ditempuh dan waktu yang
dibutuhkan untuk mengangkut barang tersebut.
Besarnya angkutan tergantung pada sifat barang yang diangkut, jenis alat angkut, jarak
yang ditempuh dan kecepatan rata-rata.
a. Sifat barang yang diangkut
Sifat barang yang diangkut merupakan sifat fisik, berat, isi dan bentuk, menguap,
mencair dan sebagainya serta nilainya diukur dalam satuan mata uang.
b. Jenis alat agkutan
Jenis alat-alat angkutan mencakup fisik-fisik dari alat angkutan yang bersangkuan,
apakah alat tersebut bergerak didaratan, dilaut, atau di udara. Alat angkut laut dapat
dikelompokan dalam jenis kapal-kapal penumpang, kapal barang, tengker, kapal pantai,
kapal samudra,. Jenis alat angkut tertentu, menunjukan kapasitas angkut dengan jenis
muatan yang tertentu.
c. Jarak yang ditempuh
Jarak yang ditempuh mencangkup kondisi fisik yang menunjukan, apakah pada waktu
tertentu jarak A-B dapat ditempuh melalui darat, laut, udara atau kombinasi. Kondisi
jarak yang harus ditempuh oleh kapal dipengaruhi oleh kondisi perairan, alur, kedalaman,
karang dan ombak.
d. Kecepatan rata-rata
Kecepatan rata-rata secara normal menunjukan kemampuan alat angkut untuk
mengangkut muatan sesui dengan jenisnya dalam waktu rata-rata yang dipegaruhi
dimana waktu berhenti untuk megisi bahan bakar telah diperhitungkan.
Kapal merupakan unit operasi yang mempunyai kapasitas angkut yang besar, yang mana
sebagian besar biaya operasinya merupakan biaya variabel. Kapal yang besar dapat melayari
jarak yang jauh, lebih ekonomis dari pada kapal berukuran kecil yang beroprasi dalam jarak
yang terbatas. Jenis kapal mempengaruhi biaya operasi. Kapal barang dan kapal penumpang
memerlukan waktu yang lama untuk melakukan bongkar muat sehingga biaya operasinya
tinggi, dibandingkan dengan kapal tenker atau container.
Jenis kapal yang efisien penggunaanya adalah sebagai berikut
1. Kapal yang megangkut barang terurai (bulk cargo), yaitu barang angkutan yang besar dan
volumenya besar, serta mudah bongkar muatnya.
2. Kapal yang mengangkut barang-barang yang tidak begitu tinggi nilainya dengan jarak
yang jauh.
Tujuan utama perancangan kapal-kapal modern adalah untuk menekankan biaya
menyedianaan jasa angkut yang lazimnya diyatakan untuk tiap ton yang diangkut. Biaya
penyediaan jasa angkutan laut sampai tingkat tertentu tergantung pada faktor trayek.
Kapal yang telah diatur pelayarannya (reguler) pada umumnya memiliki meggunakan
kapasitas berlayar relatif tinggi dengan faktor muat (load factor) yang relatif redah. Transport
laut yang tidak teratur trayeknya disebut tramper. Penggunaan kapasitasnya relatif tinggi
akan tetapi karena tidak teratur, maka kapal yang menggunakan muatan memerlukan waktu
lama di pelabuhan. Akibatnya penggunaan kapasitas kapal rendah, tetapi faktor muatanya
tinggi.
C. Karakteristik Kapal