Tugas Artikel Sendiri
description
Transcript of Tugas Artikel Sendiri
ARTIKEL KEDOKTERAN GIGI
DAFTAR ISI
Contents
DAFTAR ISI..........................................................................................................................1
DAFTAR TABEL...................................................................................................................2
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................................3
JENIS JENIS KESALAHAN DAN UJI STATISTIK YANG SERING DITEMUKAN DALAM LAPORAN ARTIKEL ILMIAH KEDOKTERAN GIGI...................................................................................4
ABSTRAK............................................................................................................................4
BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................................5
BAB 2 BAHAN DAN CARA...................................................................................................8
BAB 3 HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................................................8
Tabel 1Rancangan penelitian dan eknik-teknik statistik yang dipergunakan.....................8
Tabel 2Ringkasan kesalahan teknik statistik yang dilakukan............................................10
BAB 4 KEPUSTAKAAN................................................................................................13
Yf.indah permata sari/112110236 1
ARTIKEL KEDOKTERAN GIGI
DAFTAR TABEL
Tabel 1Rancangan penelitian dan eknik-teknik statistik yang dipergunakan.....................8Tabel 2Ringkasan kesalahan teknik statistik yang dilakukan............................................10
Yf.indah permata sari/112110236 2
ARTIKEL KEDOKTERAN GIGI
DAFTAR GAMBARGAMBAR 1.Dokter gigi....................................................................................................6
Yf.indah permata sari/112110236 3
ARTIKEL KEDOKTERAN GIGI
JENIS JENIS KESALAHAN DAN UJI STATISTIK YANG SERING
DITEMUKAN DALAM LAPORAN ARTIKEL ILMIAH
KEDOKTERAN GIGI
ABSTRAK
Statistika dapat diartikan sebagai suatu metode ilmiah yang dapat
digunakan sebagai alat bantu dalam pengambilan keputusan ataupun mengadakan
analisis data penelitian.. Pemilihan ukuran maupun uji statistik yang kurang tepat
akan membawa konsekuensi pengambilan keputusan yang salah. Artikel ilmiah
sebagai acuan bagi penambahan pengetahuan bagi sejawat dokter gigi akan
membawa konsekuensi tinggi bagi pasien apabila hasil kesimpulan penelitian
yang dilaporkan dan akan diterapkan dalam praktek klinik keliru berdasarkan
pemilihan ukuran dan uji statistik yang keliru pula.Pertanyaan penelitian yang
diajukan adalah apakah terdapat kesalahan pemilihan ukuran statistik dan uji
statistik yang dilaporkan pada artkel ilmiah yang dimuat di jurnal ilmiah dan
bagaimanakah distribusi kesalahan tersebut ? Penelitian ini mengkaji 129 artikel
yang dimuat di Jurnal Kedokteran Gigi Indonesia tahun 2002.
Ternyata masih ada kesalahan pemilihan ukuran statistik yang dilaporkan
dalam artikel yang dimuat di jurnal. Antara lain tidak melaporkan ukuran dispersi
(standard deviasi), dan hanya melaorkan nilai mean-nya saja.Pada uji statistik
masih banyak dijumpai uji menggunakan t-test secara berulang, daripada
menggunakan uji ANOVA atau Bonferroni test. Masih ada analisis yag
menggunakan uji Chi-square pada sampel kecil. Ada juga yang menganalisis
secara deskriptif dengan tabel 2x2, tanpa melakukan uji hipotesis tetapi
menyimpulkan kemaknaan hasil. Ada peneliti yang melaporkan batas
kemaknaannya kalau p < 0,005 (padahal lebih tepat p<0,05). Ada pula yang
melaporkan p=0,000 , padahal dlebnih tepat kalau diaporkan p < 0,0001 Masih
dijumpai kesalahan-kesalahan atau kekurangtepatan dalam memilih ukuran
statistik maupun uji statistik yang sesuai dengam masalah serta metodologi
penelitiannya.Editor jurnal ilmiah kedokteran gigi sebaiknya membentuk tim
Yf.indah permata sari/112110236 4
ARTIKEL KEDOKTERAN GIGI
pakar statistik untuk dapat menyaring dan menyarankan perbaikan ukuran dan uji
statistik yang tepat kepada peneliti. Kursus-kursus statistik praktis sebagiknya
dilakukan untuk memperbaiki kemampuan sejawat dokter gigi dalam membaca
artikel ilmiah hasil penelitian.
Kata kunci : kesalahan statistik, pengambilan keputusan
BAB 1 PENDAHULUAN
tatistika berasal dari bahasa Italia : statista yang berarti pejabat negara.
Pada awal perkembangannya ilmu ini memang dipakai secara khusus
untuk kepentingan negara, yakni menghimpun data yang berisi jumlah
penduduk menurut umur, jenis kelamin dan pekerjaan. Data itu dipakai untuk
keperluan wajib militer dan penarikan pajak. Namun setelah itu perkembangan
penggunaan statistika terutama dalam bidang kedokteran (termasuk gigi) agak
terhambat. Sebabnya pada masa itu timbul suatu sinisme terhadap statistika. Huff
menulis suatu buku yang berjudul “Bagaimana Bebohong dengan Statistika”
untuk menggambarkan bahwa statistika hanya merupakan permainan angka-sngka
saja. Koestler menggambarkan statistika seperti bikini, dimana yang menarik
diperlihatkan sedangkan yang vital ditutupi. Bahkan Disraeli menyatakan ada 3
dusta di dunia ini, yakni dusta, dusta besar dan statistik. Namun demikian pada
dekade ini, sejalan dengan kemajuan ilmu kedokteran (gigi), teknik-teknik
statistika juga telah berkembang pesat terutama dipakai untuk meringkaskan data
dan dasar pengambilan keputusan.
s
Yf.indah permata sari/112110236 5
ARTIKEL KEDOKTERAN GIGI
GAMBAR 1.Dokter gigi
Pada saat ini terdapat 3 pengertian statika, yaitu :
1. statistika merupakan kumpulan angka yang dihasilkan dari pengukuran atau
penghitungan.
2. statistika dapat diartikan sebagai statistika sampel.
3. statitika merupakan suatu metode ilmiah yang dapat digunakan sebagai alat bantu
dalam pengambilan keputusan, dengan cara meringkaskan data, menghitung
estimasi dan menguji hipotesis.
Statitika disebut alat bantu karena bukan merupakan satu-satunya alat yang
digunakan untuk mengambil keputusan. Suatu kesimpulan ‘secara statistika
signifikans’ adalah suatu bukti terhadap hipotesis nol, yaitu probabilitasnya kecil
untuk mendapatkan hasil yang se-ekstrim atau lebih ekstrim daripada yang
diamati di dalam data, jika hipotesis nolnya benar. Di lain pihak untuk mengambil
keputusan masih harus dipertimbangkan suatu ‘signifikans klinik’, yaitu
kesimpulan implikasinya pada perwatan pasien. Mungkin suatu perhitungan
statitika pada percobaan obat mendapatkan hasil ‘tidak signifikans’, namun jika
dalam telaah ternyata secara klinik obat tersebut ternyata memberikan suatu
‘signifikansi klinik’ maka obat tersebut biasanya akan tetap dipakai. Namun akan
jauh lebih berharga jika percobaan obat tersebut memberikan hasil signifikans,
Yf.indah permata sari/112110236 6
ARTIKEL KEDOKTERAN GIGI
bak secara klinik maupun statistik. Karena dengan kedua jenis signifikansi ini kita
lebih yakin bahwa penemuan kita adalah sebagai hasil dari proses biologik
sebagai andil dari kelompok pasien dan dimungkinkan untuk melakukan
pengukuran, penjelasan, prediksi dan kontrol.Dapat dijelaskan secara singkat
bahwa perbedaan antara signifikansi statistik dengan signifikansi klinik adalah :
1. Signifikansi statistik merefleksikan pengaruh chance (kemungkinan) pada
outcome, sedangkan signifikansi klinik merefleksikan nilai-bnilai biologis dari
outcome.
2. Statistik dirunutkan dari kelompok individu; kedokteran gigi diterapkan pada
individu tertentu.
3. Kesimpulan statistik memerlukan jumlah data yang cukup besar untuk dikatakan
valid, keputusan klinik seringkali dibuat dengan data yang kurang besar.
4. Jawaban statistik adalah probabilistik, perawatan klinik membutuhkan keputusan
untuk dijalankan.
5. Analisis statistik selalu membutuhkan pengukuran, kedokteran gigi seringkali
6. membutuhkan intuisi.Pengertian ‘normal’ dalam statistik dengan klinik sangat
berbeda dan sering dirancukan.
Jurnal adalah suatu penerbitan yang menyajikan artikel ilmiah dan
sebagian besar merupakan hasil penelitian. Karena ilmu kedokteran gigi
merupakan ilmu empirik, maka banyak sekali melibatkan pengukuran kuantitatif.
Oleh sebab itu penggunaan statistika sangat diperlukan untuk pengambilan
keputusan.Penggunaan statistik dalam jurnal kedokteran dimulai secara intensif
sekitar tahun 1929 dan terus berkembang sampai sekarang. Penelitian oleh
Emerson dan Coditz (1983) menemukan teknik-teknik statistik yang paling sering
dipergunakan adalah : t-test, tabel kontingensi, tes-tes non-parametrik,
korelasi,Pearson, regresi linier sederhana, analisis varians, korelasi rank, analisis
lifetable, regresi berganda dan perbandingan berganda.Namun demikian pada
penelitian Felson dkk (1984) yang menggunakan jurnal Arthritis and Rheumatism
terbitan 1967-1968 ternyata menemukan banyak kesalahan pemilihan uji/teknik
Yf.indah permata sari/112110236 7
ARTIKEL KEDOKTERAN GIGI
statistik yang dilaporkan oleh peneliti yang mempublikasikan makalahnya pada
jurnak tersebut. Kesalahan-kesalahan itu meliputi:
1. Metode/teknik statistik tidak didefinisikan : 30%.
2. Deskripsi ukuran dekriptif yang tidak adekuat : 13%
3. Obseravasi berulang diuji dengan tes independen : 2%
4. Dua kelompok dibandingkan pada lebih dari 10 variabel dengan tetap.
5. T-test berulang-ulang daripada menggunakan analisis varians : 4%
6. Digunakan uji Chi-square padahal frekeunsi harapannya terlalu kecil : 6%
7. Paling sedikit salah satu klesalahan yang telah disebutkan di atas : 60%. 3
Artikel ini bertujuan melaporkan telaah pemakaian statistik pada jurnal
kedokteran gigi yang telah diterbitkan untuk memperoleh gambaran frekuesni
dan ketepatan pemakaan teknik statistiknya.
BAB 2 BAHAN DAN CARADitelaah sejumlah 129 artikel ilmiah yang dimuat di Jurnal Kedokteran
Gigi Indonesia Tahun ke-52, Edisi khusus yang diterbitkan bulan Maret dan
September 2002. Dilakukan penghitungan teknik-teknik statistik deskriptif dan
analitik yang dipergunakan, kemudian dinilai ketepatan penggunaan teknik
tersebut dihubungkan dengan permasalahan penelitian dan hipotesis yang
diajukan, dicocokkan dengan kesimpulan yang dibuat.
BAB 3 HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 1Rancangan penelitian dan eknik-teknik statistik yang dipergunakan
Yf.indah permata sari/112110236 8
ARTIKEL KEDOKTERAN GIGI
Teknik %
1. Tak mempergunakan statistik
-Studi kepustakaan :
-Laporan kasus :
25,6%
31,8%
2. Studi kros-seksional
-Persentase/distribusi :
-Mean±SD :
-X2 test :
-Regresi
-Anova :
-T-test :
25,6%
27,3%
45,4%
3,0 %
9,1%
9,1%
21,2%
3. Studi eksperimen :
-Persentase/distribusi :
-Mean±SD :
19,4%
16,0%
56,0%
Dari Tabel 1 terlihat bahwa sebagian besar makalah yang dipublikasikan
merupakan laporan kasus/serial kasus ((31,8%) dan studi kepustakaan (25,6%).
Jadi dari publikasi yang diperiksa hanya sebanyak 42,6% berupa suatu penelitian.
Mungkin penelitian sulit untuk dijalankan oleh banyak praktisi kedokteran gigi.
Walaupun belum ada sata konkrit kelihatnnya penelitian dilakukan terbayak oleh
pengajar pada Fakultas Kedokteran Gigi dan Staf Peneliti pada Unit Penelitian.
Hal ini dapat dimengerti karena untuk melakukan penelitian dibutuhkan sumber-
Yf.indah permata sari/112110236 9
ARTIKEL KEDOKTERAN GIGI
daya yang cukup terampil dalam metodologi penelitian sekaligus dana penelitian
yang relatif cukup besar. Sedangkan pada penelitian terbanyak menggunakan
studi kros-seksional 25,6%. Kemungkinan alasannya bahwa desain ini relatif
mudah dan murah untuk dilakukan. Agak mengherankan bahwa desain rancangan
epidemiologi analitik observasional yang lain, yaitu kasus-kontrol dan kohort
tidak pernah dipakai pada makalah publikasi kurun waktu tersebut. Padahal desain
ini sangat berguna untuk studi analitik baik pada setting lapangan maupun klinik.
Studi eksperimen banyak dilakukan (19,4%) mengingat banyak tujuan penelitian
yang ingin memperoleh keputusan pengaruh suatu perlakuan. Banyak dilakukan
studi-studi pada laboratorium. Berikut ini disampaikan ringkasan kemungkinan
kesalahan teknik statistik yang dilaporkan pada penerbitan jurnal tersebut.
Tabel 2Ringkasan kesalahan teknik statistik yang dilakukan
Jenis Kesalahan %
1) Teknik tidak dijelaskan
2) Tak dilaporkan ukuran deskriptif
3) Ukuran deskripsi tak adekuat :
4) T-test berulang-ulang :
5) Chi-square test pada frekuensi
harapan terlalu kecil :
6) Lain-lain :
12,1%
10,3%
5,2%
1,7%
3,4%
Dari Tabel 2 terlihat kesalahan yang paling banyak dilakukan adalah tidak
dilaporkannya ukuran deskriptif. Mungkin alasannya keterbatasan halaman yang
disyaratkan penerbit jurnal, sehingga membuat penulisnya sangat meringkas apa
yang hendak disampakan pada hasil. Mungkin juga penulisnya berpikir karena
Yf.indah permata sari/112110236 10
ARTIKEL KEDOKTERAN GIGI
penelitiannya analitik maka yang perlu disampaikan adalah hanya hasil dari uji
hipotesisnya. Padahal dalam penggunaan statistik, sebelum kesimpulan analitik
dipakai, harus dilihat dulu deskripsi data, khususnya ukuran deskriptif dan
distribusi data agar uji analitik yang akan dilakukan tidak menyesatkan. Misalnya
pada data yang sangat skewed, jika tidak dilihat distribusinya, maka peneliti akan
memilih suatu uji statistik yang seringkali mensyaratkan adanya normalitas data.
Konsekuensinya kesimpulan yang didapatkan kurang valid.
Pada peneliti yang telah melaporkan ukuran deskriptifnya, ternyata masih
banyak yang hanya melaporkan ukuran mean saja. Sedangkan ukuran dispersinya
(misalnya standard deviasi) tidak dilaporkan. Ukuran ini padahal penting untuk
melihat penyebaran data, dan jika terlalu lebar variasinya disarankan untuk
melaporkan nilai median, daripada mean.Pada perbandingan dua kelompok yang
melibatkan banyak kelompok,ternyata masih banyak peneliti yang melakukan t-
test berulang-ulang. Padahal dengan melakukan hal ini maka kesalah _ akan naik
secara potensial.Seharusnya untuk melakukan ini harus ada koreksi nilai _ sebagai
batas signifikansi statistik dengan metode Bonferroni.
Perlu
diperhatikan juga ada 3
jenis t-test, yakni
pooled, separate dan
paired yang rumusnya
berbeda. Masih
dilakukan uji chi-squre
pada sampel kecil
dengna banyak
kategori, akibatnya
jumlah sel kecil
dengan nilai harapan
kecil. Jika dipaksakan,
maka hasil ujinya tidak
valid karena tidak
memenuhi syarat
penggunaan uji
tersebut.
Seharusnya
dilakukan
penambahan jumlah
sampel atau
minimal
pengurangan jumlah
kategori (kelompok)
sehingga nilai
frekuensi harapan
dari setiap sel
mencapai . Beberapa laporan
juga menggunakan chi-
square biasa padahal salah
satu variabel kategoriknya
mmepunyai urutan
(ordering). Pada kondisi ini
lebih tepat dipakai Chi-
square test for linear trend.
Kesalahan lain adalah
adanya suatu artikel yang
bermaksud menggabungkan
hasil penelitian pada 5
peneltiian yang telah
dilakukan. Seharusnya
Yf.indah permata sari/112110236 11
ARTIKEL KEDOKTERAN GIGI
diakluakan perhitungan
statistik dengan
‘analisis meta’, agar
diperoleh nlai
gabungan dari kelima
studi tersebut sehingga
kesimpulannya
menjadi ‘analitik’.
Dalam
pelaporan hasil statistik
masih dijumpai yang
melaporkan p=0,000.
Hal ini kurang lajim
karena memang tidak
mungkin ada nilai
probabilitas = 0
mutlak. Hal ini terjadi
karena perangkat lunak
statistik memang
membatasi print-out-
nya. Lebih tepat untuk
nilai p tersebut
dilaporkan sebagai p <
0,0001. Juga harus
disadari keperluan
print-out hasil
analisis program
statistik berbeda
dengan keperluan
pelaporan. Print-out
perangkat lunak
akan mengeluarkan
banyak perhitungan
karena diperlukan
untuk analisis
mendalam sebelum
keputusan diambil,
sedangkan laporan
harus lebih ringkas
formatnya dan
mencantumkan hal-
hal yang sangat
penting saja. Ada
beberapa peneliti
masih melaporkan
persis apa yang
dikeluarkan oleh
print-out
komputer.Sebagai
kesimpulan paparan di atas
adalah sudah banyak
makalah yang dimuat dalam
jurnal ilmiah menggunakan
statistika untuk pengambilan
keputusan, namun masih
dijumpai kesalahan ukuran
statistik dan uji statistik yang
dilakukan serta kekurang
tepatan dalam melaporkan
format hasil analisis statistik.
Editor jurnal ilmiah
kedokteran gigi sebaiknya
membentuk tim pakar
statistik untuk dapat
menyaring dan menyarankan
perbaikan ukuran dan uji
statistik yang tepat kepada
peneliti. Kursus-kursus
statistik praktis sebaiknya
dilakukan untuk
memperbaiki kemampuan
sejawat dokter gigi dalam
membaca artikel ilmiah hasil
penelitian.
BAB 4 KEPUSTAKAAN
Eko Budiarto. Biostatitika untuk kedokteran dan kesehatan masyarakat.
2002.Cetakan I. Penerbit EGC, Jakarta.
Yf.indah permata sari/112110236 12
ARTIKEL KEDOKTERAN GIGI
Lang TA. Secis M. How to report statistics in medicine. Annonated
guidelies for authors, editors, and reviewes. 1997. American College of
Physicians, Philadelphia.
Altman DG. Practical statistics for medical research. 1991. Chapman &
Hall, Boca Raton.
Munro BH. Visintainer MA. Page EB. Statistical Methods for health care
research. 1989.JB Lippincot Co., London.
Yf.indah permata sari/112110236 13