TUGAS AKHIR FUNGSI SURAT SEBAGAI ALAT KOMUNIKASI DAN ...
Transcript of TUGAS AKHIR FUNGSI SURAT SEBAGAI ALAT KOMUNIKASI DAN ...
i
TUGAS AKHIR
FUNGSI SURAT SEBAGAI ALAT KOMUNIKASI DAN INFORMASI
FORMAL PADA BAGIAN SEKRETARIAT KANTOR PELAYANAN
PAJAK (KPP) LUBUK PAKAM
OLEH:
SERLI YATI
172103032
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan
Pendidikan pada Program Diploma III
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KESEKRETARIATAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2020
Universitas Sumatera Utara
ii
Universitas Sumatera Utara
iii
Universitas Sumatera Utara
i
KATA PENGANTAR
Segala puji hormat dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
rahmat dan karunia-Nya yang telah memberikan pengetahuan, kekuatan dan
kesempatan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini yang
berjudul “Fungsi Surat Sebagai Alat Komunikasi Dan Informasi Formal Pada
Bagian Sekretariat Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Lubuk Pakam”. Tugas
Akhir ini merupakan syarat wajib bagi setiap mahasiswa agar dapat
menyelesaikan Program Studi Diploma III Kesekretariatan, Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Sumatera Utara.
Dalam penyusunan Tugas Akhir ini, penulis banyak mendapat bimbingan
dan arahan dari berbagai pihak sehingga pada kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ramli SE, MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Sumatera Utara.
2. Ibu Dra. Marhayanie, M.Si, selaku Ketua Program Studi Diploma III
Keseketariatan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara
3. Ibu Inneke Qamariah, SE, M.Si, selaku Sekretaris Program Studi Diploma III
Kesekretariatan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara dan
selaku Dosen Penguji penulis, yang sudah memberi waktu dan memberi
koreksi dan masukan dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
4. Bapak Drs. Raja Bongsu Hutagalung, M.Si selaku Dosen Pembimbing
penulis yang selalu memberikan arahan, koreksi, dan masukan dalam
menyelesaikan tugas akhir ini.
Universitas Sumatera Utara
ii
Universitas Sumatera Utara
iii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ........................................................................... i
DAFTAR ISI .......................................................................................... iii
DAFTAR TABEL.................................................................................. v
DAFTAR GAMBAR ............................................................................. vi
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ............................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah .......................................................... 4
1.3. Tujuan Penelitian ........................................................... 4
1.4. Manfaat Penelitian ......................................................... 4
1.5. Jadwal Kegiatan ............................................................. 5
1.6. Sistematika Penulisan..................................................... 5
BAB II PROFIL KPP PRATAMA LUBUK PAKAM 7
2.1. Sejarah Singkat dan Profil .............................................. 7
2.2. Fungsi, Visi dan Misi ...................................................... 10
2.3. Struktur Organisasi.......................................................... 12
2.4. Job Description ............................................................... 13
2.5. Kinerja Usaha Terkini ..................................................... 18
2.6. Rencana Kegiatan ........................................................... 21
BAB III PEMBAHASAN .................................................................... 23
3.1. Surat ................................................................................ 23
3.1.1. Pengertian Surat .................................................... 23
3.1.2. Fungsi Surat ......................................................... 24
3.1.3. Jenis Surat ............................................................. 24
3.1.4. Bagian-Bagian Surat ............................................. 36
3.1.5. Email atau Surat Elektronik ................................ 38
3.2. Komunikasi ..................................................................... 41
3.2.1. Pengertian Komunikasi ......................................... 41
3.2.2. Bentuk Komunikasi ............................................... 42
3.2.3. Proses Komunikasi ................................................ 43
3.2.4. Hakikat Komunikasi.............................................. 46
3.2.5 Penanganan Surat Masuk dan Surat Keluar ......... 47
3.3 Metode Penelitian............................................................ 52
3.3.1 Jenis Data .............................................................. 52
3.3.2 Teknik Pengumpulan Data .................................... 53
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN............................................... 54
4.1. Kesimpulan .................................................................... 54
4.2. Saran ............................................................................... 56
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 57
LAMPIRAN ........................................................................................... 58
Universitas Sumatera Utara
iv
DAFTAR TABEL
No. Tabel Judul Halaman
1.1. Jadwal Kegiatan ............................................................................... 5
2.1. Data Kepatuhan Wajib Pajak ........................................................... 21
Universitas Sumatera Utara
v
DAFTAR GAMBAR
No. Gambar Judul Halaman
2.1. Logo KPP Lubuk Pakam ................................................................ 10
2.2. Struktur Organisasi KPP Lubuk Pakam .......................................... 12
3.1. Kop Surat Kementerian Keuangan.................................................. 37
3.2. Skema Proses Komunikasi .............................................................. 45
Universitas Sumatera Utara
vi
DAFTAR LAMPIRAN
No. Gambar Judul Halaman
1. Surat Izin Riset ................................................................................ 58
Universitas Sumatera Utara
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kondisi di era global saat ini sudah banyak media komunikasi yang
canggih, namun surat tetap menjadi alat komunikasi dan informasi yang formal
meskipun dianggap kurang praktis. Bahkan dalam kehidupan modern saat ini
surat menduduki urutan pertama dan utama dalam kegiatan organisasi meskipun
sudah banyak alat yang lebih canggih dan modern. Tidak satupun organisasi
modern atau instansi pemerintah maupun swasta yang tidak menggunakan surat
sebagai media komunikasi tertulis.
Untuk mencapai tujuan dan kelangsungan hidup suatu organisasi, maka
organisasi tersebut harus dapat menjalankan komunikasi yang baik di organisasi .
salah satu media komunikasi di organisasi tersebut tidak lepas dari surat. Itulah
yang menyebabkan kedudukan surat dalam bidang komunikasi tidak tergoyahkan.
Demikian halnya dengan Kantor Pelayanan Pajak Lubuk Pakam merupakan unsur
penunjang pemerintah yang melaksanakan seluruh pelayanan perpajakan kepada
masyarakat Lubuk Pakam, yang tentunya tidak lepas dari surat.
Dalam pengertian sehari-hari, surat umumnya hanya dikenal sebagai alat
untuk menyampaikan berita secara tertulis. Pengertian tersebuat adalah sempit
karena ternyata surat mengemban fungsi yang lebih luas lagi yang mencakupi
informasi tertulis berupa rekaman berita tentang suatu aktivitas. Selain berupa
kabar atau berita yang secara umum sudah dikenal, misalnya penawaran, pesanan,
panggilan, dan permohonan, ke dalam surat juga termasuk rekaman berita berupa
Universitas Sumatera Utara
2
catatan tentang aktivitas pribadi atau organisasi, misalnya perjanjian, keputusan,
dan tanda bukti / dokumen (SIM, STNK, surat nikah, faktur, kuitansi),
(Lamuddin, 2010:3).
Pengenalan terhadap jenis dan sifat surat merupakan hal yang penting untuk
diketahui agar dapat mengambil suatu tindakan atau menyelesaikan sesuatu tugas
yang sesuai dengan isi atau maksud dari surat tersebut, misalnya surat resmi yang
sifatnya rahasia, surat perjalanan dinas, dan sebagainya. Di samping jenis dan
sifat surat tersebut, bentuk penyajian surat biasanya menggunakan bentuk atau
sistem full block, semi block atau indented block (Parlaungan, dkk, 2016:153).
Mengingat begitu penting peranan surat maka sudah selayaknya dilakukan
penanganan khusus terhadap surat menyurat sehingga surat akan mempercepat
dalam pencapaian tujuan dan terlaksananya tugas pokok yang telah direncanakan.
Karena surat dianggap sebagai suatu sumber yang harus dimiliki organisasi
maupun perusahaan. Untuk itu diperlukan seorang sekretaris kantor yang dapat
menangani surat-surat. Seorang sekretaris adalah pegawai yang bertugas memberi
bantuan kepada pimpinan dalam bidang pekerjaan ketatausahaan (korespondensi /
surat-menyurat, pendiktean, stenografi). Selain sekretaris juga harus bisa
membantu pemimpin untuk menyelasaikan pekerjaan-pekerjaannya, dengan kata
lain sekretaris adalah orang yang membantu seorang pimpinan. Pada dasarnya
sekretaris bukan sekedar pembantu atasan semata tetapi merupakan seseorang
dengan kualifikasi tugas, pekerjaan, dan tanggung jawab yang sangat tinggi.
Tugas-tugas pimpinan akan lebih maksimal apabila dibantu oleh keberadaan
seorang sekretaris. Sekretaris masa kini harus bisa menyesuaikan diri dengan
Universitas Sumatera Utara
3
perkembangan teknologi dan juga dapat memahami cara pandang pimpinannya
(Muchtar dan Inneke, 2017:2).
Fungsi surat sebagai wakil organisasi atau instansi juga pasti sangat penting.
Dengan fungsi surat, suatu organisasi dapat berhubungan atau berkomunikasi
dengan organisasi lain. Dengan surat pula seseorang baik selaku pribadi maupun
wakil organisasi dapat bertindak dengan pasti, sebab di dalam surat dapat
dituliskan secara jelas pedoman dan tugas, hak, dan kewajiban seseorang.
Saat ini sudah banyak ditemukan alat-alat komunikasi canggih seperti
Smartphone, Faximile, Komputer, Radio, Televisi, bahkan jaringan informasi
global seperti penggunaan internet. Dengan menggunakan surat, informasi yang
disampaikan kepada seseorang/organisasi sesuai dengan sumber aslinya, sehingga
informasi didalam surat sifatnya jelas, akurat dan sewaktu-waktu dapat menjadi
alat bukti tertulis jika diperlukan.
Penyampaian maksud dan tujuan melalui surat terasa lebih formal jika
dibandingkan dengan penyampaian secara lisan. Hal-hal yang sukar dibicarakan
dalam komunikasi lisan dapat dikemukakan dengan lebih leluasa di dalam surat
karena antara pengirim dan penerima tidak saling bertatap pandang. Misalnya sifat
dan perilaku seseorang, seperti pemalu, gugup, atau cara bicara yang gagap, tidak
akan tampak di dalam sebuah surat.
Kegiatan surat-menyurat pada Kantor Pelayanan Pajak Lubuk Pakam
dilakukan pada masing-masing unit kerja. salah satunya pada bagian sekretariat
pada Kantor Pelayanan Pajak Lubuk Pakam.
Universitas Sumatera Utara
4
Pentingnya fungsi surat sebagai alat komunikasi dan informasi formal di
dalam pencapain tujuan organisasi atau instansi pemerintah sehingga penulis
tertarik untuk mengambil judul “ Fungsi Surat Sebagai Alat Komunikasi dan
Informasi Formal pada Bagian Sekretariat Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama
Lubuk Pakam”.
1.2 Rumusan Masalah
1. Seberapa penting fungsi surat sebagai alat komunikasi dan informai
formal pada sekretariat Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Lubuk
Pakam?
2. Bagaimanakah penanganan surat masuk dan surat keluar pada
sekretariat Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Lubuk Pakam?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui seberapa penting fungsi surat sebagai alat
komunikasi dan informai formal pada Bagian sekretariat Kantor
Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Lubuk Pakam.
2. Untuk mengetahui bagaimana penanganan surat masuk dan surat
keluar pada sekretariat Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Lubuk
Pakam.
1.4 Manfaat Penelitian
a. Bagi kantor pelayanan pajak (KPP) Pratama Lubuk Pakam
Sebagai tinjauan pustaka yang dapat dijadikan untuk referensi dalam
meningkatkan fungsi surat pada Bagian Sekretariat Kantor Pelayanan
Pajak (KPP) Pratama Lubuk Pakam.
Universitas Sumatera Utara
5
b. Bagi Peneliti
Untuk mempelajari dan memperoleh pengetahuan dan wawasan secara
teori maupun praktek pada instansi tersebut mengenai fungsi surat pada
Bagian Sekretariat Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Lubuk
Pakam. Sehingga penulis dapat mengembangkan pengetahuan teoritis
dan juga pengaplikasian pada objek penelitian.
c. Bagi Pembaca
Sebagai bahan masukan bagi peneliti lain untuk penyempurnaan
penelitian pada masa yang akan datang.
1.5 Jadwal Penelitian
Penelitan ini dilakukan penulis pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama
Lubuk Pakam di Jalan Pangeran Diponegoro Nomor 30A Gedung Keuangan
Negara Lantai II & IV Medan. Penelitian berlangsung mulai tanggal 05 Juni 2020
sampai 20 Juni 2020, dapat dilihat dari tabel 1.1 berikut.
Tabel 1.1
Jadwal Kegiatan
No Kegiatan
Juni
Minggu Ke-
I II III IV
1 Persiapan
2 Pengumpulan Data
3 Penulisan Sumber: Penulis (2020)
Universitas Sumatera Utara
6
1.6 Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah :
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini membahas latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian, jadwal kegiatan dan sistematika penulisan.
BAB II : PROFIL PERUSAHAAN / INSTANSI
Bab ini membahas sejarah ringkas, struktur organisasi, job description,
jaringan usaha terkini, dan rencana kegiatan pada Kantor Pelayanan Pajak
(KPP) Pratama Lubuk Pakam.
BAB III :PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis akan menguraikan pembahasan tentang Seberapa
penting fungsi surat sebagai alat komunikasi dan informai formal pada
sekretariat Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Lubuk Pakam.
BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN
bab ini penulis akan menguraikan kesimpulan dan saran mengenai fungsi
surat sebagai alat komunikasi dan informai formal pada Bagian sekretariat
Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Lubuk Pakam.
Universitas Sumatera Utara
7
BAB II
PROFIL KANTOR PELAYANAN PAJAK (KPP) PRATAMA LUBUK
PAKAM
2.1 Sejarah Singkat Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Lubuk Pakam
Untuk mengimplementasikan konsep administrasi perpajakan modern yang
berorientasi pada pelayanan dan pengawasan, maka struktur organisasi Direktorat
Jenderal Pajak perlu di ubah, baik di level kantor pusat sebagai pembuat kebijakan
maupun di level kantor operasional sebagai pelaksana implementasi kebijakan.
Sebagai langkah pertama, untuk memudahkan Wajib Pajak, kantor pajak dibagi
atas 3 jenis, yaitu Kantor Pelayanan Pajak (KPP), Kantor Pelayanan Pajak Bumi
dan Bangunan (KPPBB), Kantor Pemeriksaan dan Penyidikan (Karipka), dilebur
menjadi Kantor Pelayanan Pajak (KPP).
Struktur yang berbasis fungsi yang diterapkan kepada KPP dengan sistem
administrasi yang modern untuk dapat merealisasikan debirokrasi pelayanan
sekaligus melaksanakan pengawasan terhadap Wajib Pajak secara lebih sistematis
berdasarkan analisis resiko unit vertikal Direktorat Jenderal Pajak dibedakan
berdasarkan segmentasi Wajib Pajak, yaitu KPP Wajib Pajak Besar, KPP Madya,
dan KPP Pratama. Dengan pembagian seperti ini, diharapkan strategi dan
pendekatan terhadap Wajib Pajak pun dapat disesuaikan dengan karakteristik
Wajib Pajak yang ditangani, sehingga hasil yang diperoleh dapat lebih optimal.
Pada tahap pertama, dibentuk Kantor Wilayah (Kanwil) dan kedua dibentuk
Kantor Pelayanan Pajak Wajib Pajak Besar pada bulan Juli Tahun 2002 untuk
mengadministrasi 300 Wajib Badan terbesar di seluruh Indonesia sebagai Pilot
Project. Karena program modernisasi yang diterapkan pada Kantor Pelayanan
Universitas Sumatera Utara
8
Pajak Wajib Pajak (KPPWP) besar dianggap cukup berhasil maka konsep yang
kurang lebih sama dicoba untuk diterapkan pada KPP lain secara bertahap.
Dimana sampai akhir tahun 2007, 22 Kanwil dan 202 KPP (3 KPP WP besar, 28
KPP Madya, dan 171 KPP Pratama) telah berhasil dimodernisasi. Pada akhir
tahun 2006, struktur organisasi KPP Direktorat Jenderal Pajak disempurnakan
bersamaan dengan penerapan administrasi modern. Pada tahun 2008, seluruh
kantor di luar Jawa dan Bali akan di modernisasi dengan dibentuknya 128 KPP
Pratama untuk menggantikan seluruh Kantor Pajak yang ada di daerah tersebut.
Perbedaan utama antara KPP Pratama dengan KPP Wajib Pajak Besar maupun
Madya antara lain dengan adanya seksi Ekstensitifikasi pada KPP Pratama,
sehingga dapat dikatakan pula KPP Pratama merupakan ujung tombak bagi
Direktorat Jenderal Pajak untuk menambah rasio perpajakan di Indonesia.
Kantor pelayanan Pajak adalah Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Pajak
yang berada dibawah ini dan bertanggung jawab langsung kepada kepala kantor
KPP Pratama akan melayani Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai
(PPN), Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), dan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan
Bangunan (PBHTB). Selain itu KPP pratama juga melakukan pemeriksaan untuk
menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan tetapi bukan sebagai
lembaga yang memutuskan atas keberatan, struktur organisasi KPP Pratama
berdasarkan fungsi pajak bukan jenis pajak.
Pada KPP Pratama terdapat Account Representative (AR) yang memiliki
tugas antara lain memantau keadaan Wajib Pajak dan penghubung Wajib Pajak
untuk konsultasi. Keberadaan AR di setiap KPP Pratama merupakan bentuk
Universitas Sumatera Utara
9
peningkatan pelayanan pajak. Dengan perubahan struktur organisasi baru, maka
Wajib Pajak akan dilayani oleh AR yang telah ditunjuk sehingga akan terjalin
saling keterbukaan.
Pembentukan KPP Pratama merupakan bagian program reformasi birokrasi
perpajakan yang sifatnya komprehesif dan telah berjalan sejak tahun 2002
ditandai dengan terbentuknya Kantor Wilayah (Kanwil) dengan Kantor Pelayanan
Pajak Wajib Pajak Besar. Terbentuknya KPP Pratama ini secara otomatis Kantor
Pelayanan Bumi dan Bangunan (KPPBB) dan Kantor Pemeriksaan dan
Penyidikan (Karipka) tidak ada lagi. Langkah ini diambil sebagai bagian dan
usaha meningkatkan pelayanan kepada Wajib Pajak untuk memberikan pelayanan
yang lebih baik dan personal dalam pelaksanaan Good Governance.
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam didirikan pada tahun 2008
berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan. Wilayah kerja Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Lubuk Pakam adalah Kabupaten Deli Serdang yang terdiri dari 22
kecamatan. Sebelumnya wilayah kerja Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk
Pakam merupakan bagian wilayah kerja Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tebing
Tinggi dan Kantor Pelayanan Pajak Binjai. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan
efisiensi dan efektivitas pelayanan bagi Wajib Pajak yang berdomisi atau
berlokasi di Kabupaten Deli Serdang
Universitas Sumatera Utara
10
Sumber: www.pajak.go.id (2020)
Gambar 2.1
Logo Kementerian Keuangan
Sesuai dengan keputusan Direktorat Jenderal Pajak Nomor KEP-
950/PJ/2008 Tanggal 27 Mei 2008 tentang Saat Mulai Operasi (SMO). KPP
Pratama Lubuk Pakam berada di bawah Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak
Sumatera Utara I yang wilayah kerjanya meliputi Kabupaten Deli Serdang,
Provinsi Sumatera Utara.
2.2 Fungsi, Visi dan Misi Perusahaan Kantor Pelayanan Pajak (KPP)
Pratama Lubuk Pakam
Fungsi Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Lubuk Pakam sebagai
berikut:
a. Pengumpulan, pencarian, dan pengolahan data, pengamatan potensi
perpajakan, penyajian informasi perpajakan, pendataan objek dan subjek
pajak, serta penilaian objek Pajak Bumi dan bangunan
b. Penetapan dan penerbitan produk hukum perpajakan
c. Pengadministrasian dokumen dan berkas perpajakan, penerimaan, dan
pengolahan Surat Pemberitahuan, serta penerimaan surat lainnya,
Universitas Sumatera Utara
11
d. Pelaksanaan registrasi Wajib Pajak baru
e. Pelaksanaan ekstensifikasi dan intensifikasi perpajakan
f. Penatausahaan piutang pajak dan pelaksanaan kegiatan penagihan pajak
g. Pelaksanaan pemeriksaan pajak
h. Pengawasan kepatuhan pelaksanaan kewajiban perpajakan Wajib Pajak
i. Pelaksanaan konsultasi di bidang perpajakan
j. Pembetulan ketetapan pajak
k. Pelaksanaan administrasi Kantor Pelayanan Pajak.
Visi dan Misi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam merupakan
keberhasilan program modernisasi di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak, yang
tidak hanya dapat membawa perubahan paradigma dan perusahaan perilaku
pegawai tetapi juga memberi dampak positif terhadap percepatan penerapan
praktek good governance pada instansi pemerintah secara keseluruhan. Untuk
mencapai tujuan tersebut, Direktorat Jenderal Pajak telah mencanangkan visi dan
misi sebagai pedoman dalam melakukan setiap kegiatan. Adapun, visi dan misi
tersebut adalah sebagai berikut :
Visi Kantor Pelayanan Pajaka (KPP) Pratama Lubuk Pakam
Menjadi kantor pelayanan yang dapat memenuhi kebutuhan pemangku
kepentingan sesuai ketentuan perpajakan yang berlaku.
Misi Kantor Pelayanan Pajaka (KPP) Pratama Lubuk Pakam Menciptakan
sinergi yang profesional dalam penyelenggaraan administrasi perpajakan.
Universitas Sumatera Utara
12
2.3 Struktur Organisasi
Sumber: Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Lubuk Pakam (2020)
Struktur Organisasi Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Lubuk Pakam
Gambar 2.2
Kepala Kantor
Subbagian Umum &
Kepatuhan Internal
Seksi
Pengolahan
Data &
Informasi
Seksi
Pelayanan
Seksi
Pelayanan
Seksi
Pemeriksaan
Seksi
Ekstensif
ikasi &
Penyuluh
an
Seksi
Pengawa
san &
Konsulta
si I
Seksi
Pengawa
san &
Konsulta
si II
Seksi
Pengawa
san &
Konsulta
si III
Seksi
Pengaw
asan &
Konsult
asi IV
Kelompok
Jabatan
Fungsional
Universitas Sumatera Utara
13
2.4 Job Description
Adapun tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian adalah sebagai
berikut:
1. Kepala Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Lubuk Pakam
a. Mengkoordinasi penyusunan rencana kantor sebagai bahan penyusunan
rencana strategi kantor wilayah.
b. Mengkoordinasi penyusunan rencana pengamanan penerimaan pajak
berdasarkan potensi pajak, perkembangan kegiatan ekonomi keuangan,
dan realisasi penerimaan tahun lalu.
c. Mengkoordinasi pelaksanaan tindak lanjut nota kesepahaman (MOU)
sesuai arahan kepala kantor wilayah.
d. Mengkoordinasi rencana pencarian data strategis dan potensial dalam
rangka intensifikasi/eksentifikasi perpajakan.
e. Mengkoordinasi pelaksanaan rencana pencarian data strategis dan
potensial dalam rangka intensifikasi/eksentifikasi perpajakan.
f. Mengkoordinasi pengolahan data yang sumber datanya strategis dan
potensial dalam rangka intensifikasi/eksentifikasi perpajakan.
g. Mengkoordinasi pembuatan risalah perincian dasar pengenaan
pemotongan atau pemungutan pajak atas permintaan Wajib Pajak
berdasarkan hasil perhitungan ketetapan pajak.
h. Mengkoordinasi pengolahan data guna menyajikan informasi perpajakan.
i. Mengkoordinasi penyusunan monografi perpajakan.
Universitas Sumatera Utara
14
j. Mengkoordinasi pemantauan pelaporan dan pembayaran SPT Masa dan
Tahunan PPh dan pembayaran SPT Masa PPN/PPnBM.
k. Untuk mengetahui tingkat keputusan Wajib Pajak serta mengendalikan
pelaksanaan pemeriksaan pajak.
2. Sub Bagian Umum
Sub bagian umum terdiri dari 3 bagian, yaitu:
a. Tata usaha dan kepegawaian
Tugasnya adalah menyelenggarakan tugas pelayanan di bidang tata usaha
dan kepegawaian dengan cara melakukan pengurusan surat, pengetikan
dan pengadaan, penataan berkas, penyusunan arsip, tata usaha
kepegawaian dan pengiriman laporan agar dapat menunjang kelancaran
tugas kantor itu sendiri.
b. Keuangan
Tugasnya adalah menyusun anggaran dan admistrasi keuangan untuk
pembiayaan administrasi kantor dan pengajian para pegawai Kantor
Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Lubuk Pakam.
c. Bagian Rumah Tangga
Tugasnya adalah mengurusi segala keperluan rumah tangga dan keperluan
perlengkapan Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Lubuk Pakam agar
dapat menunjang kelancaran Kantor Pelayanan Pajak.
d. Pegelolaan kinerja pegawai
e. Pemantuan pengendalian intern
f. Pemantauan pengelolaan risiko
Universitas Sumatera Utara
15
g. Pemantauan kepatuhan terhadap kode etik dan disiplin, dan tindak lanjut
hasil pengawasan, serta penyusunan rekomendasi perbaikan proses bisnis.
3. Seksi Pengolahan Data dan Informasi
Seksi Pengolahan Data dan Informasi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi
mempunyai tugas antara lain:
a. Melakukan pengumpulan, pencarian dan pengolahan data,
b. Pengamatan dokumen perpajakan,
c. Penyajian informasi perpajakan,
d. Perekaman dokumen perpajakan,
e. Urusan tata usaha penerimaan perpajakan,
f. Pengalokasian Pajak Bumi dan Bangunan dan Bea Perolehan Hak ata
Tanah dan Bangunan,
g. Pelayanan dukungan teknis komputer,
h. Pemantauan aplikasi e-SPT dan e-Filing,
i. Pelaksanaa i-SISMIOP dan SIG, serta;
j. Penyiapan laporan kinerja organisasi.
4. Seksi Pelayanan
Seksi Pelayanan mempunyai fungsi atau tugas antara lain:
a. Melakukan penetapan dan penertiban produk hukum perpajakan,
b. Pengadministrasian dokumen dan berkas perpajakan,
c. Penerimaan dan pengolahan Surat Pemberitahuan (SPT), serta penerimaan
surat lainnya,
d. Pelaksanaan registrasi Wajib Pajak.
Universitas Sumatera Utara
16
5. Seksi Penagihan
Seksi penagihan mempunyai tugas antara lain:
a. Melakukan urusan penatausahaan piutang pajak,
b. Penundaan dan angsuran tunggakan pajak,
c. Melakukan penagihan aktif,
d. Usulan penghapusan piutang pajak, serta;
e. Penyimpanan dokumen-dokumen penagihan.
6. Seksi Pemerikasaan dan Kepatuhan Internal
Seksi Pemeriksaan dan Kepatuhan Internal mempunyai tugas :
a. Melakukan penyusunan rencana pemeriksaan,
b. Pengawasan pelaksanaan aturan pemeriksaan,
c. Penerbitan penyaluran Surat Perintah Pemeriksaan Pajak, serta
administrasi pemeriksaan perpajakan lainnya,
d. Pelaksanaan pemeriksaan oleh petugas pemeriksa pajak yang ditunjuk
Kepala Kantor.
7. Seksi Ekstensifikasi
Seksi Ekstensifikasi perpajakan mempunyai tugas antara lain:
a. Melakukan pengamatan potensi perpajakan,
b. Pendapatan objek dan subkjek pajak,
c. Pemutakhiran basis data nilai objek pajak dalam menunjang ekstensifikasi,
d. Melakukan bimbingan dan pengawasan Wajib Pajak baru, serta;
e. Melakukan penyuluhan perpajakan
Universitas Sumatera Utara
17
8. Seksi Pengawasan dan Konsultasi I
a. Melakukan proses penyelesaian pengamatan potensi perpajakan,
b. Usulan pembetulan ketetapan pajak,
c. Bimbingan dan konsultasi teknis perpajakan kepada Wajib Pajak,
d. Usulan pengurangan Pajak Bumi dan Bangunan.
9. Seksi Pengawasan dan Konsultasi II, III, dan IV
Seksi ini masing-masing mempunyai tugas antara lain:
a. Melakukan pengawasan kepatuhan kewajiban perpajakan Wajib Pajak,
b. Penyusunan profil Wajib Pajak,
c. Analisis kinerja Wajib Pajak,
d. Rekonsiliasi data Wajib Pajak dalam rangka melakukan intensifikasi,
e. Melakukan bimbingan dan himbauan kepada Wajib Pajak.
10. Kelompok Jabatan Fungsional
Kelompok jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai
dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari Supervisor,
Ketua Tim. Kantor Pelayanan Pajak Pratama mempunyai 2 kelompok fungsional
sesuai dengan bidang keahliannya. Setiap kelompok tersebut di koordinasikan
oleh pejabat fungsional senior yang ditunjuk oleh Kepala Kantor Wilayah, atau
Kepala Kantor Pelayanan Pajak yang bersangkutan. Jumlah Jabatan Fungsional
tersebut ditemukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.
Universitas Sumatera Utara
18
2.5 Kinerja Usaha Terkini
Bagi Direktorat Jenderal Pajak (DJP), institusi yang bertanggung jawab
dalam menopang pembiayaan kehidupan bernegara, Perubahan merupakan
keniscayaan mengingat perkembangan masyarakat dan dunia usaha yang sangat
dinamis dan semakin komplek. Sampai saat ini ada dua perubahan yang cukup
fenomenal di DJP, yaitu perubahan sistem pemungutan pajak dari Official
Assessment menjadi Self Assessment yang dilakukan pada tahun 1983 dan
modernisasi administrasi perpajakan yang dilakukan pada tahun 2002 (dimulai
dengan pembentukan Kanwil dan KPP Wajib Pajak (WP) Besar). Kedua
perubahan tersebut telah berhasil mengubah pola pikir dan perilaku para stake
holderster lebih pola pikir dan perilaku aparat perpajakan. Sistem pemungutan
pajak Self Assessment memberikan kewenangan sepenuhnya kepada Wajib Pajak
untuk menghitung, membayar, dan melaporkan sendiri besarnya pajak yang harus
dibayar.
Perubahan ini telah berhasil mengubah aparat perpajakan yang sebelumnya
powerful karena kewenangan penetapan besarnya pajak terutang berdasarkan
penilaian secara langsung menjadi aparat perpajakan yang akuntabel dalam
berinteraksi dengan Wajib Pajak. Awalnya cukup efektif untuk meredam perilaku-
perilaku kolusi dan koruptif. Namun, seiring perjalanan waktu, akibat tidak
efektifnya sistem pengendalian internal pada DJP ditambah dengan organisasi
yang cukup toleran dengan perilaku-perilaku kolusi koruptif, maka budaya
organisasi yang berkembang saat ini lebih cenderung ke arah budaya materialistis
dan berdampak pada kurang baiknya citra DJP baik di mata masyarakat Indonesia
Universitas Sumatera Utara
19
maupun di dunia internasional. Dengan demikian, banyak pegawai DJP sendiri
yang merasa malu mengaku bekerja di DJP. Momentum krisis ekonomi Indonesia
tahun 1998, yang membawa angin perubahan untuk mewujudkan pemerintahan
yang lebih bersih dan transparan, dimanfaatkan dengan baik oleh para pemimpin
DJP untuk menyusun suatu agenda reformasi di DJP yang bertujuan untuk
membawa DJP menjadi suatu institusi yang akuntabel, dipercaya dan dibanggakan
masyarakat. Agenda reformasi ini kemudian lebih dikenal dengan nama
Modernisasi Administrasi Perpajakan. Secara umum, modernisasi perpajakan
menyentuh 3 (tiga) hal utama, yaitu restrukturisasi organisasi, pengembangan
proses bisnis yang berbasis Teknologi Informasi, dan penyelengaraan praktek
Good Governance yang didukung oleh Manajemen Sumber Daya Manusia yang
berbasis kompetensi.
Konsep restrukturisasi organisasi bertujuan untuk mengatasi permasalahan
organisasi pada level operasional (unit vertikal) seperti adanya redundansi
duplikasi pengawasan dan pemeriksaan, tidak adanya pelayanan satu atap, struktur
belum mendukung sepenuhnya praktek Good Governance, standar pelayanan
yang belum proper memadai, dan sebagainya. Konsep ini meliputi hal-hal sebagai
berikut:
1. Struktur organisasi KPP berdasarkan segmentasi Wajib Pajak Besar,
Menengah, dan Kecil.
2. Struktur organisasi yang berbasiskan fungsi administrasi perpajakan.
3. Penggabungan KPP, Karipka, dan KPPBB.
4. Penerapan konsep Account Representative.
Universitas Sumatera Utara
20
5. Pemindahan fungsi keberatan ke Kanwil.
6. Pembentukan Unit Transformasi dan Kepatuhan Internal.
Pengembangan proses bisnis yang berbasis teknologi informasi ditandai
dengan penerapan sistem workflow dan case management dalam Sistem Informasi
Direktorat Jenderal Pajak (SIDJP). Dengan adanya kedua sistem tersebut, proses
bisnis administrasi perpajakan menjadi semakin akuntabel karena penentu mulai
dan berakhirnya suatu kasus di generate oleh sistem sehingga tidak dapat
dimanipulasi oleh manusia. Dalam sistem tersebut juga dapat diketahui tahapan
proses secara transparan, sehingga apabila terjadi keterlambatan, sistem dengan
mudah mendeteksi pihak pihak yang bertanggung jawab.
Setiap instansi tentu mempunyai visi dan misi yang harus dijalankan sesuai
dengan tujuan instansi, dibutuhkan waktu yang tidak singkat untuk mencapai
tujuan itu. Begitu juga pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Lubuk
Pakam, instansi ini terus berupaya agar tujuan (KPP) Pratama Lubuk Pakam yang
telah digariskan dan disusun berdasarkan undang-undang dapat terlaksana sesuai
peraturan yang ada. Dalam mewujudkan itu semua karena membutuhkan kerja
keras yang tinggi, disiplin dan loyalitas dalam bekerja. Pastinya untuk mendorong
mencapai hasil yang maksimal diperlukan kinerja yang bermutu dengan tenaga
akli dan profersional yang terlatih dibidang-bidangnya.
Universitas Sumatera Utara
21
Tabel 2.1
Data Kepatuhan Wajib Pajak
URAIAN TAHUN WP BADAN WP ORANG PRIBADI BENDAHARA
UMKM NON-UMKM UMKM NON-UMK
JUMLAH WAJIB PAJAK sd 2017 1,116 10,985 9,588 198,269 1,951
2018 114 997 3,892 16,891 45
2019 52 1,328 5,276 18,879 28
Sumber: Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Lubuk Pakam (2019)
2.6 Rencana Kegiatan
Adapun rencana kegiatan yang akan terus dilakukan oleh Kantor Pelayanan
Pajak (KPP) Pratama Lubuk Pakam adalah sebagai berikut:
1. Melakukan pengamanan penerimaan pajak dengan cara mapping atas Wajib
Pajak yang melakukan pembayaran dan menyampaikan pelaporan juga
pengawasan rutin atas pembayaran masa;
2. Meningkatkan jumlah WP baru Non-karyawan berdasarkan data KMS, alket,
dan IMB;
3. Melakukan kunjungan lokasi dan konseling ke Wajib Pajak yang berpotensi
memberikan sumbangan penerimaan;
4. Melakukan sosialisasi kepada Wajib Pajak baru;
5. Pemeriksaan dalam rangka penerbitan SKP atas KMS;
6. Akan dilakukan penagihan aktif yang meliputi penerbitan surat teguran, surat
paksa, penyitaan, pemblokiran rekening dan pencegahan;
7. Melakukan tindakan penagihan berupa penjualan aset yang telah disita melalui
lelang;
5. Meningkatkan pengawasan terhadap penyelesaian tunggakan baik
pemeriksaan, fungsional, gabungan, maupun Petugas Pemeriksa Pajak (P3);
Universitas Sumatera Utara
22
9. Menyelesaikan tunggakan pemeriksaan untuk periode s/d Desember 2020;
10. Usulan pemeriksaan data konkrit dari AR; dan
11. Menyelesaikan pemeriksaan rutin dan pemsus sesuai dengan SE- 06/PJ/2016.
Universitas Sumatera Utara
23
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Surat
3.1.1 Pengertian Surat
Untuk mencapai kerjasama yang baik dalam sebuah organisasi maupun
diluar organisasi, maka dibutuhkan komunikasi yang baik pula. Komunikasi
dalam organisasi berupa tulisan dan lisan, salah satu bentuk komunikasi yang
digunakan di dalam organisasi yaitu tertulis, contohnya yaitu surat.
Menurut (Laksmi, 2015:94) Surat adalah salah satu sarana komunikasi
dalam bentuk tertulis atau alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari
pihak pengirim ke penerima. Surat merupakan kegiatan yang menghabiskan 75%
dari seluruh kegiatan kantor.
Menurut (Mariskha, 2015:2) Surat adalah alat komunikasi tertulis untuk
menyampaikan pesan kepada pihak lain, yang memiliki persyaratan khusus yaitu
penggunaan kode dan notasi (lampiran dan perihal), penggunaan kertas,
penggunaan model dan bentuk, pemakaian bahasa yang khas serta pencantuman
tanda tangan.
Dari defenisi diatas dapat dikatakan bahwa surat merupakan alat
komunikasi yang formal dalam bentuk tertulis yang digunakan sebagai sarana
penyampaian informasi dari satu pihak ke pihak lain baik kepada perorangan
maupun organisasi.
Universitas Sumatera Utara
24
3.1.2 Fungsi Surat
Menurut Mariskha (2015:2) selain menyampaikan pesan kepada pihak lain,
surat memiliki beberapa fungsi:
1. Sebagai alat komunikasi.
2. Sebagai tanda bukti tertulis yang sah (otentik).
3. Sebagai wakil atau duta bagi perseorangan/organisasi.
4. Sebagai alat pengingat jika sewaktu-waktu diperlikan (arsip).
5. Sebagai pedoman/dasar untuk bertindak.
6. Sebagai alat bukti sejarah/kegiatan suatu organisasi/perusahaan.
7. Sebagai jaminan keamanan/keterangan yang dapat memberi rasa aman dalam
aktivitas tertentu.
8. Sebagai alat untuk memperpendek jarak dan penghemat tenaga/waktu.
9. Sebagai alat promosi pihak pengirim.
Menurut Sekretaris Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Lubuk Pakam
fungsi surat sangat penting karena surat merupakan sarana atau alat komunikasi
untuk menyampaikan pemberitahuan, permohonan, perintah, pernyataan dan lain-
lain. Surat juga sebagai alat bukti tertulis sebagai media untuk menyampaikan
informasi kepada pihak lain.
3.1.3 Jenis Surat
1. Surat Pribadi
Jenis surat yang pertama adalah surat pribadi. Surat pribadi merupakan
jenis surat yang digunakan untuk kepentingan pribadi atau individu tertentu,
bisa berupa interaksi dan korespondensi antar keluarga atau teman saja.
Universitas Sumatera Utara
25
Ciri-ciri surat pribadi antara lain tidak menggunakan kop surat, tidak
memiliki nomor surat, jenis salam pembuka dan penutup bervariasi,
penggunaan bahasa bebas dan cenderung tidak resmi, serta format surat
yang bebas, tidak terikat aturan tertentu.
2. Surat Resmi
Surat resmi adalah jenis surat yang digunakan untuk kepentingan resmi,
bisa dari perseorangan, instansi, atau organisasi tertentu. Hal-hal resmi
tersebut mencakup undangan, pemberitahuan, edaran, dan sebagainya, yang
bersifat formal.
Ciri-ciri surat resmi antara lain menggunakan kop surat, memiliki nomor
surat, lampiran, dan perihal, menggunakan salam pembuka dan penutup
yang umum, menggunakan bahasa resmi dan baku, menyertakan stempel
lembaga resmi jika ada, serta menggunakan format yang baku.
Terdapat beberapa jenis-jenis surat resmi sesuai dengan perihal dan
kepentingannya, antara lain sebagai berikut :
a. Surat Permohonan
Surat permohonan merupakan jenis surat resmi yang digunakan suatu
pihak untuk mengajukan permohonan ke pihak lain. Jenis surat ini bisa
dari perseorangan ke perseorangan, perseorangan ke lembaga, atau
lembaga ke lembaga.
b. Surat Keputusan
Surat keputusan merupakan jenis surat resmi yang ditujukan untuk
menyampaikan keputusan dari pihak atasan berkaitan dengan hal yang
Universitas Sumatera Utara
26
ingin diinformasikan. Umumnya surat keputusan berkaitan dengan
struktur pada sebuah lembaga atau instansi.
c. Surat Kuasa
Surat kuasa merupakan jenis surat resmi yang menjelaskan tentang
pemberian kuasa atau wewenang dari satu pihak ke pihak lain. Jenis surat
ini ditulis karena pihak pemberi kuasa sedang berhalangan, sehingga
diwakilan oleh pihak lain yang ditunjuk untuk diberi kuasa.
d. Surat Perintah
Surat perintah merupakan jenis surat resmi yang isinya memberikan
tugas atau perintah dari atasan kepada pihak terkait. Umumnya jenis surat
perintah ditemukan di lembaga, perusahaan, atau instansi tertentu.
e. Surat Pengantar
Surat pengantar merupakan jenis surat resmi yang digunakan sebagai
pengantar untuk maksud dan tujuan lain. Jenis surat ini biasanya
dijadikan sebagai syarat untuk mengurus berkas dan dokumen tertentu.
f. Surat Edaran
Surat edaran merupakan jenis surat resmi yang isinya berupa
pemberitahuan terkait kegiatan atau hal tertentu pada kalangan yang
dituju. Bisa dibilang surat edaran fungsinya untuk memberi informasi,
namun dikeluarkan secara formal oleh instansi resmi.
g. Surat Undangan
Surat undangan merupakan jenis surat resmi yang bertujuan untuk
memanggil atau mengundang orang atau pihak tertentu pada sebuah
Universitas Sumatera Utara
27
acara atau kegiatan. Jenis surat undangan ini termasuk surat resmi dan
menggunakan bahasa formal juga.
3. Surat Niaga
Surat niaga merupakan salah satu jenis surat yang digunakan badan
usaha atau lembaga untuk menyelenggarakan kegiatan usaha niaga seperti
industri atau jasa. Jenis surat ini penting untuk membangun koneksi dan
jaringan bisnis dengan pihak luar.
Surat niaga sendiri terdiri dari surat jual beli, kwitansi, dan
perdangangan. Umumnya klasifikasi surat niaga juga dapat dibedakan
menjadi surat niaga internal dan surat niaga eksternal, tergantung pihak
yang terlibat dan berkepntingan pada isi surat tersebut.
Terdapat beberapa jenis-jenis surat niaga sesuai dengan perihal dan
kepentingannya, antara lain sebagai berikut :
a. Surat Perkenalan
Surat perkenalan merupakan jenis surat niaga yang bertujuan untuk
memperkenalkan usaha pada pihak lain. Perusahaan membuat surat
perkenalan untuk memperkenalkan produknya, baik barang atau jasa,
termasuk keunggulan, fitur, harga, dan promo lainnya.
b. Surat Penawaran
Surat penawaran merupakan jenis surat niaga yang bertujuan untuk
menawarkan produknya, baik barang atau jasa. Dengan demikian
perusahaan membuat surat ini dengan harapan konsumen akan membeli
produknya.
Universitas Sumatera Utara
28
c. Surat Permintaan Penawaran
Surat permintaan penawaran merupakan jenis surat niaga yang dibuat
calon pembeli kepada perusahaan dengan tujuan untuk meminta
menawarkan produk yang dimiliki perusahaan tersebut. Pembeli
meminta katalog, brosur, atau promo perusahaan terkait produk yang
dijual.
d. Surat Pesanan
Surat pesanan merupakan jenis surat niaga yang dibuat calon pembeli
kepada perusahaan dengan tujuan untuk memesan produk atau layanan
tertentu. Dengan kata lain, konsumen ingin membeli barang atau jasa
tertentu lewat surat pesanan ini.
e. Surat Konfirmasi Pesanan
Surat konfirmasi pesanan merupakan jenis surat niaga yang dibuat
penjual sebagai balasan dari surat pesanan. Dalam surat ini penjual
memastikan jumlah barang yang akan dibeli konsumen beserta harga,
cara pembayaran, detail pengiriman, dan hal-hal lainnya.
f. Surat Pemberitahuan Pengiriman Barang
Surat pemberitahuan pengiriman barang merupakan jenis surat niaga
yang dibuat penjual untuk memberitahukan pengiriman barang pada
pembeli. Jenis surat ini dibuat setelah penjual dan pembeli telah sepakat
mengenai transaksi tertentu.
Universitas Sumatera Utara
29
g. Surat Penolakan Pesanan
Surat penolakan pesanan merupakan jenis surat niaga yang dibuat
penjual ketika penjual menolak permintaan pesanan dari pembeli terkait
produk tertentu. Hal ini bisa terjadi karena beberapa alasan, misalnya
saat persediaan barang habis atau pembeli menawar dengan harga
rendah.
h. Surat Penagihan
Surat penagihan merupakan jenis surat niaga yang dibuat saat terjadi
transaksi dengan cara pembayaran hutang. Jenis surat ini dibuat penjual
kepada pembeli saat waktu membayar hutang tiba atau jatuh tempo.
i. Surat Pengiriman Pembayaran
Surat pengiriman pembayaran merupakan jenis surat niaga yang dibuat
pembeli setelah menerima barang yang dipesan dari penjual. Jenis surat
ini juga disertai nominal harga, cara pembayaran, dan bukti pembayaran
yang sudah disepakati sebelumnya.
j. Surat Penangguhan Pembayaran
Surat penangguhan pembayaran merupakan jenis surat niaga yang
dibuat pembeli atas surat tagihan yang dikirim penjual. Jenis surat ini
dibuat saat pembeli belum bisa melakukan pembayaran karena satu dan
lain alasan.
k. Surat Jawaban Penangguhan Pembayaran
Surat jawaban penangguhan pembayaran merupakan jenis surat niaga
yang dibuat penjual sebagai jawaban dari surat penangguhan
Universitas Sumatera Utara
30
pembayaran yang dibuat pembeli. Dalam surat ini berisi penolakan atau
persyaratan pembayaran produk yang baru.
l. Surat Pengaduan
Surat pengaduan atau surat komplain adalah jenis surat niaga yang
dibuat pembeli jika terjadi kesalahan atau cacat produk yang diterima.
Pembeli merasa tidak terima karena produk yang dikirim tidak sesuai
dengan pesanan.
m. Surat Jawaban Pengaduan
Surat jawaban pengaduan merupakan jenis surat resmi yang dibuat
penjual sebagai balasan dari surat pengaduan dari pembeli. Dalam surat
ini, penjual umumnya meminta maaf, memberi penjelasan, atau
memecahkan masalah dengan mengganti produk yang baru.
4. Surat Dinas
Macam-macam surat berikutnya adalah surata dinas. Surat dinas
digunakan untuk kepentingan pekerjaan formal seperti instansi dinas dan
tugas kantor. Fungsi surat dinas penting dalam pengelolaan administrasi
dalam suatu instansi tertentu.
Surat dinas bisa berfungsi sebagai dokumen bukti tertulis, alat
pengingat berkaitan fungsinya dengan arsip, bukti sejarah atas
perkembangan instansi, dan pedoman kerja dalam bentuk surat keputusan
dan surat instruksi.
Ciri-ciri surat dinas antara lain menggunakan kop surat dan instansi atau
lembaga, menggunakan nomor surat, lampiran, dan perihal, menggunakan
Universitas Sumatera Utara
31
salam pembuka dan penutup yang baku, menggunakan bahasa resmi,
menggunakan stempel instansi, serta menggunakan format surat tertentu.
Terdapat beberapa jenis-jenis surat dinas sesuai dengan perihal dan
kepentingannya, antara lain sebagai berikut :
a. Surat Pemberitahuan Dinas
Surat pemberitahuan dinas merupakan jenis surat dinas yang bertujuan
untuk memberikan informasi pada semua anggota instansi tertentu
terkait suatu hal yang harus diketahui.
b. Surat Undangan Dinas
Surat undangan dinas merupakan jenis surat dinas yang bertujuan
mengundang dan mengharapkan kehadiran pihak tertentu untuk
berpartisipasi pada acara atau kegiatan tertentu.
c. Surat Kuasa Dinas
Surat kuasa dinas merupakan jenis surat dinas yang bertujuan
melimpahkan wewenang dari seseorang kepada pihak lain yang dapat
dipercaya untuk mewakili orang yang memberi kuasa tersebut,
dikarenakan orang yang bersangkutan tidak dapat melaksanakannya
sendiri.
d. Surat Keterangan Dinas
Surat keterangan dinas merupakan jenis surat dinas yang bertujuan
untuk menerangkan tentang aktivitas seseorang atau sesuatu hal tertentu
pada pihak terkait yang berkepentingan.
Universitas Sumatera Utara
32
e. Surat Memo
Surat memo merupakan jenis surat dinas yang dipergunakan secara
interen dalam suatu unit organisasi yang dilaksanakan oleh pejabat
kantor dengan isi yang cenderung singkat. Jenis surat memo disebut
juga sebagai nota dinas.
f. Surat Edaran Dinas
Surat edaran dinas merupakan jenis surat dinas yang berfungsi sebagai
pemberitahuan tentang sesuatu yang ditujukan pada beberapa orang
atau kepada banyak pihak sekaligus.
g. Surat Pengantar Dinas
Surat pengantar dinas merupakan jenis surat dinas yang dipergunakan
untuk mengantar sesuatu dengan maksud agar orang yang menerimanya
mengetahui maksud sesuatu yang diterimanya.
h. Surat Perintah Dinas
Surat perintah dinas merupakan jenis surat dinas yang dikeluarkan
pihak yang memiliki jabatan lebih tinggi yang ditujukan kepada pihak
yang lebih rendah, agar bawahan tersebut dapat berbuat sesuatu atau
tidak berbuat sesuatu sebagaimana dijelaskan dalam surat perintah
tersebut.
i. Surat Perjalanan Dinas
Surat perjalanan dinas merupakan jenis surat dinas yang dikeluarkan
suatu instansi kepada pejabat tertentu untuk melakukan perjalanan
Universitas Sumatera Utara
33
dinas, yang juga disertai dengan pembiayaan perjalanan dan fasilitas
lainnya.
j. Surat Rekomendasi
Surat rekomendasi merupakan jenis surat dinas yang digunakan untuk
menerangkan pihak tertentu, dan dibuat oleh seorang pimpinan dengan
tujuan agar pihak yang direkomendasikan bisa memperoleh penilaian
positif dari pihak tertentu.
k. Surat Laporan
Surat laporan merupakan jenis surat dinas yang merupakan bentuk
tanggung jawab atau pelaporan suatu pihak terkait pekerjaan atau tugas
tertentu yang diberikan pimpinan dan sudah dilaksanakan.
l. Surat Berita Acara
Surat berita acara merupakan jenis surat dinas yang isinya berupa
catatan resmi terkait perjalanan atau suatu kegiatan yang berlangsung
dan memuat runtutan kegiatan atau hal-hal berkenaan dengan kegiatan
tersebut secara rinci.
5. Surat Lamaran Kerja
Jenis-jenis surat yang terakhir adalah surat lamaran kerja. Surat lamaran
kerja merupakan jenis surat yang dibuat dan dikirimkan oleh seseorang yang
ingin bekerja di kantor, perusahaan, atau instansi tertentu yang dituju.
Bedasarkan formatnya, surat lamaran kerja termasuk dalam surat resmi
atau surat dinas, namun sering dikategorikan sebagai jenis surat sendiri. Hal
Universitas Sumatera Utara
34
ini karena jenis surat ini banyak dibuat dan sering ditemui dalam kehidupan
sehari-hari.
Bagian-bagian pada surat lamaran pekerjaan antara lain adalah tempat
dan tanggal pembuatan surat, nomor surat, lampiran, perihal, alamat tujuan,
salam pembuka, isi dan maksud, salam penutup, serta tanda tangan dan
nmaa terang pengirim.
Pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Lubuk Pakam terdapat
beberapa jenis surat yang digunakan yang diantaranya adalah surat dinas yang
sering disebut Naskah Dinas sebagaimana yang tercantum dalam Peraturan
Menteri Keuangan No.136 Tahun 2018 tentang pedoman Tata Naskah Dinas
dilingkungan Kementerian Keuangan diantaranya yaitu Nota Dinas, Surat
Undangan, Surat Perintah, Surat Pengantar, Surat Pengumuman, Surat Keputusan,
Surat Laporan dan lain-lain.
Dalam Peraturan Menteri Keuangan, Naskah Dinas adalah informasi tertulis
sebagai alat komunikasi kedinasan yang dibuat atau dikeluarkan oleh pejabat yang
berwenang dilingkungan Kementerian Keuangan dalam rangka
menyelenggarakan tugas pemerintah di bidang keuangan dan kekayaan negara.
Pemrosesan dan Pengelolaan Naskah Dinas mencakup beberapa hal
diantaranya:
1. Media/sarana Naskah Dinas
Merupakan alat untuk merekam informasi yang dikomunikasikan dalam bentuk
media konvensional (kertas) dan media elektronik, media konvensional
meliputi kertas dan sampul. Ukuran, warna, kualitas, penulisan alamat
Universitas Sumatera Utara
35
pengirim dan tujuan mengacu pada ketentuan mengenai identitas perlengkapan
kantor Kementerian Keuangan.
2. Penanganan Naskah Dinas Masuk
Naskah dinas masuk merupakan semua naskah dinas yang diterima oleh unit
tata usaha atau sekretariat yang menyelenggarakan fungsi ketatausahaan.
Penanganan naskah dinas masuk dilaksanakan melalui tahapan yaitu:
penerimaan, pengelolaan dan penyimpanan.
3. Penanganan Naskah Dinas Keluar
Naskah dinas keluar merupakan semua naskah dinas yang akan dikirim dari
unit tata usaha atau sekretariat yang menyelenggarakan fungsi ketatausahaan
kepada pejabat yang tercantum pada tujuan naskah dinas. Penanganan naskah
dinas dilaksanakan melalui tahapan sebagai berikut: pengolahan, pencatatan,
penggandaan, pengiriman, dan penyimpanan.
Adapun sifat Naskah Dinas dilihat dari tingkat kemanaan, kecepatan
penyampaian dan ketentuan penulisan sifat naskah dinas:
1. Tingkat keamanan
a. Sangat Rahasia (SR), yaitu tingkat keamanan isi Naskah Dinas yang apabila
diketahui oleh pihak yang tidak berhak, dapat membahayakan kedaulatan
negara, kautuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia atau bangsa;
b. Rahasia (R), yaitu tingkat keamanan isi naskah dinas yang berhubungan
dengan erat dengan keamanan dan keselamatan negara. Jika disiarkan secara
tidak sah atau jatuh ke tangan yang tidak berhak negara akan dirugikan;
Universitas Sumatera Utara
36
c. Terbatas (T), yaitu tingkat keamanan isi Naskah Dinas yang apabila
diketahui oleh pihak yang tidak berhak dapat mengakibatkan terganggunya
pelaksanaan tugas dan fungsi Kementerian Keuangan;
d. Biasa (B), yaitu tingkat keamanan isi suatu Naskah Dinas yang tidak
termasuk ke dalam butir a, b, dan c, tetapi itu tidak berarti bahwa isi Naskah
Dinas dengan tingkat keamanan (B) dapat disampaikan kepada yang tidak
berhak mengetahui.
2. Kecepatan penyampaian
a. Sangat Segera, yaitu Naskah Dinas harus diselesaikan/ dikirim/ disampaikan
pada hari yang sama setelah ditandatanganinya Naskah Dinas tersebut
dengan batas waktu paling lama 24 (dua puluh empat) jam dalam hari kerja;
b. Segera, yaitu Naskah Dinas harus diselesaikan/ dikirim/ disampaikan dalam
waktu paling lama 2 X 24 (dua kali dua puluh empat) jam dalam hari kerja;
c. Biasa, yaitu Naskah Dinas harus diselesaikan/dikirim/disampaikan dalam
waktu paling lama 3 X 24 (tiga kali dua puluh empat) jam dalam hari kerja.
3. Ketentuan penulisan sifat Naskah Dinas:
a. Penulisan sifat Naskah Dinas dapat digabung antara tingkat keamana
dengan kecepatan penyampaian.
b. Khusus untuk kecepatan penyampaian dan tingkat keamana biasa, sifat surat
tidak perlu dicantumkan pada Naskah Dinas.
3.1.4 Bagian-bagian Surat
Menurut Suryani (2013:18) secara umum bagian terdiri dari delapan
bagian, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
37
1. Kepala Surat (Letter Head) atau Kop Surat
Kepala surat terdiri dari nama organisasi/lembaga/instansi, alamat (nama,
nomor dan nama jalan serta kota). Untuk lebih lengkapnya dapat dituliskan
nomor telepon, alamat fax atau email.
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KANTOR WILAYAH SUMATERA UTARA I
KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA LUBUK PAKAM
JALAN P. DIPONEGORO NO. 30 A GKN I LANTAI 2 & 4, MEDAN
TELEPHONE (061) 4564697; FAKSIMILE (061) 4564727
Sumber: Kementerian Keuangan 2020
Gambar 3
Kop Surat Kementerian Keuangan
2. Tanggal surat (Date of the Letter)
Menulis tanggal surat harus lengkap dan tidak perlu dimulai dengan
menuliskan nama kota. Jadi, tanggal surat sebaiknya tidak diketik atau
dicetak saat mengetik surat,tetapi dibua saat surat bersangkutan akan dikirim
(terutama surat-surat yang dikirim untuk orang lain atau
organisasi/lembaga/instansi lain. Cara penulisannya dengan menggunakan
“Cap Tanggal”.
3. Bagian Pokok atau Subject Phrase
Bagian pokok atau Subject Phrase biasanya terdiri dari : Nomor, Hal atau
Perihal dan Lampiran.
ND-100/WPJ.01/KP.09/2016
Universitas Sumatera Utara
38
4. Alamat Dalam atau Inside Address
Alamat dalam adalah nama dan alamat yang dituju pada pengiriman surat
tersebut. Cara penulisan alamat dalam tergantung pada bentuk surat yang
dipilih dalam penulisan surat
5. Kata Pemanggil atau Salutation
Kata pemanggil (Salutation) atau sering disebut kata pembuka, juga
dinamakan salam pembuka, pada umumnya digunakan sebagai pembuka
dalam penulisan surat.
6. Isi Surat atau Body of the Letter
Isi surat pada penulisan setiap surat sebenarnya harus mengacu pada suatu
pedoman, bahwa surat harus ditulis : singkat, jelas, dan sopan. Dengan
acuan tersebut surat akan disusun dalam tiga sampai lima alinea.
7. Kata penutup atau Complimentary Close
Kata penutup atau Complimentary Close, adalah bagian surat sebagai
penutup surat. Perlu dibedakan antara kalimat penutup dan kata penutup.
Kalimat penutup adalah rangkaian kata-kata sebagai penutup isi surat,
sedangkan kata penutup adalah kata atau kalimat untuk menutup surat.
8. Tanda Tangan atau Signature
Sahnya suatu surat apabila surat itu ada tandatangan sebagai
penanggungjawab atas isi surat. Tanda tangan sebenarnya tidak perlu diikuti
dengan nama terang, selama tandatangan tersebut dapat dibaca siapa nama
yang menandatanganinya.
Universitas Sumatera Utara
39
3.1.5 Email atau Surat Elektronik
Surat elektronik sudah mulai dipakai di tahun 1960-an. Pada saat itu belum
terbentuk, yang ada hanyalah kumpulan mainframe yang terbentuk sebagai
jaringan. Mulai tahun 1980-an, surat elektronik sudah bisa dinikmati oleh
khalayak umum. Sekarang ini banyak perusahaan pos di berbagai negara menurun
penghasilannya disebabkan masyarakat sudah tida memakai jasa pos lagi.
Surat elektronik atau pos elektronik (bahasa inggris: email) adalah sarana
kirim mengirim surat melalui jalur jaringan komputer. Adanya email, orang lain
dengan mudah dapat menghubungi kita di dunia maya. Kita dapat membukanya
dimana saja dan kapan saja, asalkan terkoneksi dengan internet.
Email adalah sarana kirim mengirim surat elektronik melalui jalur internet.
Email merupakan salah satu proses pengiriman surat melalui internet dengan
menggunakan waktu yang sangat singkat dan cepat. Dalam mengirim surat
elektronik atau email, ada beberapa bagian:
a. Metode pengiriman email
Untuk mengirim surat elektronik kita memerlukan suatu program mail-client.
Surat elektronik yang yang kita kirim akan melalui beberapa poin sebelum
sampai di tujuan. Syarat melakukan pengitriman email (mengirim surat dengn
internet) membuat alamat email, mengetahui username & password dari email
dan mengetahui email yang dituju.
b. Cara membaca email
Surat elektronik pada mulanya disimpan di dalam sebuah mailserver. Biasanya
apabila seseorang memakai koneksi ISP untuk sambungan ke internet, ia akan
Universitas Sumatera Utara
40
diberikan satu surat elektronik gratis. Surat elektronik yang diterima akan
disimpan di server surat elektronik ISP. Ada dua cara untuk mengakses surat
elektronik yaitu: dengan cara menggunakan peramban web, seperti mozila
firefox. Metode ini disebut sebagai web-based artinya kita menggunakan media
web sebagai perantara ke kontak surat elektronik dan menggunakan program
pengakses surat elektronik (email client, seperti eudora mail, outlook express,
windows mail, mozilla thunderbird, dan lain-lain.
c. Etika penggunaan email
Etika dalam surat elektronik sama dengan etika dalam menulis surat biasa. Ada
surat yang isinya formal ada yang informal. Beberapa poin penting, jangan
mengirim surat elektronik dengan lampiran yang terlalu besar, jangan
mengirim lanjut surat elektronik tanpa berpikir kegunaan bagi orang yang
dituju, selalu isi kolom subjek jangan biarkan kosong, dalam mengutip tulisan
orang lain usahakan mengutip seperlunya, jangan menggunakan huruf kapital
dan gunakan kata-kata dengan santun.
d. Keamanan email
Keamanan data di surat elektronik tidak terjamin dan selalu ada risiko terbuka
untuk umum , dalam artian semua isinya dapat dibaca orang lain. Hal ini
disebabkan surat elektronik itu akan melewati banyak server sebelum sampai
ditujuan. Tidak tertutup kemungkinan ada orang yang menyadap surat
elektronik yang dikirimkan tersebut. Surat elektronik dapat diamankan dengan
melakukan teknik pengacakan (enkripsi).
Universitas Sumatera Utara
41
e. Perbedaan email dengan surat biasa
Perbedaan email dengan surat biasa adalah surat biasa umumnya pengirim
perlu membayar per pengiriman (dengan membeli perangko), tetapi surat
elektronik umumnya biaya yang dikeluarkan adalah biaya untuk membayar
sambungan internet. Tapi ada pekecualian misalnya surat elektronik ke telepon
genggam, kadang pembayarannya di tagih per pengiriman.
3.2 Komunikasi
3.2.1 Pengertian Komunikasi
Menurut Nurani (2010:55) menyatakan bahwa kata komunikasi berasal dari
bahasa latin communis, yang berarti „membuat kebersamaan‟ atau „membangun
kebersamaan antara dua orang atau lebih‟. Akar kata communis adalah
communico,yang artinya „berbagi‟. Dalam hal ini yang dibagi adalah pemahaman
bersama melalui pertukaran pesan. Komunikasi sebagai kata kerja (verb) dalam
bahasa Inggris, communicate, berarti:
1. Untuk bertukar pikiran-pikiran, perasaan-perasaan, dan informasi;
2. Untuk menjadikan paham (tahu);
3. Untuk membuat sama; dan
4. Untuk mempunyai sebuah hubungan yang simpatik.
Sedangkan, dalam kata benda (noun), communication, berarti:
1. Pertukaran simbol, pesan-pesan yang sama, dan informasi;
2. Proses pertukaran di antara individu-individu melalui sistem simbol-simbol
yang sama;
3. Seni untuk menegekspresikan gagasan-gagasan; dan
Universitas Sumatera Utara
42
4. Ilmu pengetahuan tentang pengiriman informasi.
Secara umum, komunikasi dapat didefenisikan sebagai usaha penyampaian
pesan antarmanusia. Menurut Sedarmayanti (2018:2) komunikasi merupakan
proses pernyataan antar manusia mengenai isi pikiran dan perasaannya, dimana
pengungkapan isi pikiran dan perasaan tersebut apabila diaplikasikan secara benar
dengan etika yang tepat, akan mampu mencegah dan menghindari konflik pribadi,
kelompok, suku, bahkan bangsa, sehingga dapat menjaga persatuan dan kesatuan.
Menurut Rasto (2015:127) istilah komunikasi berasal dari bahasa
latin´”communicates” atau “communicare”, dalam bahasa inggris “to impart or
share” yang berarti menyampaiakan atau berbagi. Komunikasi telah banyak
didefenisikan oleh para ahli dalam kalimat yang bervariasi. Namun demikian
semua defenisi komunikasi merujuk pada proses pertukaran informasi antara dua
orang atau lebih untuk mencapai pemahaman bersama.
Menurut Sekretaris Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Lubuk Pakam
Komunikasi merupakan sebuah proses penyampaian informasi dari satu pihak ke
pihak lain.
3.2.2 Bentuk Komunikasi
Dalam Purwanto (2010:5) ada dua bentuk dasar komunikasi yang lazim
digunakan dalam organisasi yaitu:
1. Komunikasi Verbal
Komunikasi verbal merupakan salah satu bentuk komunikasi yang lazim
digunakan dalam dunia bisnis kepada pihak lain baik secara tertulis (written)
maupun lisan (oral). Bentuk komunikasi verbal ini memiliki openyampaian
Universitas Sumatera Utara
43
pesan-pesan bisnis dapat tercapai dengan baik. Berbagai macam bentuk
komunikasi verbal yang digunakan dalam dunia bisnis yaitu berbicara dan
menulis, mendengar dan membaca.
2. Komunikasi Nonverbal
Menurut teori antropologi, sebelum manusia menggunakan kata-kata,
mereka telah menggunakan gerakan-gerakan tubuh, bahasa tubuh (body language)
sebagai alat untuk berkomunikasi dengan orang lain. Isyarat-isyarat komunikasi
nonverbal sangat penting, terutama dalam kaitannya dengan penyampaian
perasaan dan emosi seseorang.
3.2.3 Proses Komunikasi
Komunikasi merupakan sebuah proses. Menurut Bovee dan Thill (dalam
Purwanto, 2010:13) menyatakan bahwa proses komunikasi terdiri atas enam
tahap, yaitu:
1. Pengirim mempunyai ide atau gagasan
Sebelum proses penyampaian pesan dapat dilakukan, pengirim pesan harus
menyiapkan ide atau gagasan apa yang ingin disampaikan kepada pihak lain
atau audiens.
2. Pengirim mengubah ide menjadi suatu pesan
Proses komunikasi dimulai dengan adanya ide dalam pikiran, yang kemudian
diubah ke dalam bentuk pesan-pesan seperti dalam bentuk kata-kata, ekspresi
wajah, dan sejenisnya, untuk kemudian disampaikan kepada orang lain.
Universitas Sumatera Utara
44
3. Pengirim menyampaikan pesan
Setelah mengubah ide-ide ke dalam suatu pesan, tahap berikutnya adalah
memindahkan atau menyampaikan pesan melalui berbagai saluran yang ada
kepada si penerima pesan. Di samping itu, dalam menyampaikan suatu pesan,
berbagai media komunikasi, media tulisan maupun lisan dapat digunakan. Oleh
karena itu, perlu diperhatikan jenis atau sifat pesan yang akan disampaikan.
4. Penerima menerima pesan
Komuniksi antara seseorang dengan orang lain akan terjadi, bila pengirim
(komunikator) mengirimkan sesuatu pesan dan penerima (komunikan)
menerima pesan tersebut. Jika seseorang mengirim sepucuk surat, komunikasi
baru bisa terjalin bila penerima surat telah membaca dan memahami isinya.
Jika seseorang menyampaikan pidato di hadapan umum, para pendengar
sebagai audiens harus dapat mendengar apa yang dikatakan dan memahami
pesan-pesan yang disampaikan.
5. Penerima menafsirkan pesan
Setelah penerima menerima pesan, tahap berikutnya adalah bagaimana ia dapat
menafsirkan pesan. Suatu pesan yang disampaikan pengirim harus mudah
dimengerti dan tersimpan di dalam benak pikiran si penerima pesan.
Selanjutnya, suatu pesan baru dapat ditafsirkan secara benar bila penerima
pesan telah memahami isi pesan sebagaimana yang dimaksud oleh pengirim
pesan.
Universitas Sumatera Utara
45
6. Penerima memberi tanggapan dan umpan balik ke pengirim
Umpan balik (feedback) adalah penghubung akhir dalam suatu mata rantai
komunikasi. umpan balik tersebut merupakan tanggapan penerima pesan yang
memungkinkan pengirim untuk menilai efektivitas suatu pesan. Setelah
menerima pesan, komunikan akan memberi tanggapan dengan cara tertentu dan
memberi sinyal terhadap mengirim pesan. Sinyal yang diberikan oleh penerima
pesan beraneka macam, dapat berupa suatu senyuman, tertawa,sikap murung,
cemberut, memberi komentar sekilas (singkat), anggukan sebagai pembenaran,
atau pesan secara tertulis.
Universitas Sumatera Utara
46
Sumber: Purwanto (2010)
Gambar 3.1
Skema Proses Komunikasi
Tahap 1
Pengirim
mempunyai
gagasan
Tahap 2
Pengirim
mengubah
ide
menjadi
pesan
Tahap 3
Pengirim
mengirimk
an pesan
SALURAN
dan
MEDIA
Tahap 6
Penerima
memberi
tanggapan
dan
umpan
balik
Tahap 5
Penerima
menafsirk
an pesan
Tahap 4
Penerima
menerima
pesan
Universitas Sumatera Utara
47
3.2.4 Hakikat Komunikasi
Menurut Nurani (2010:66) untuk memudahkan kita mendefenisikan dan
memahami komunikasi, kita harus mengerti hakikat komunikasi. Ada tiga unsur
hakikat komunikasi yang bisa kita gunakan:
1. Usaha
Kata usaha berarti „suatu hal yang dilakukan secara sadar dan memiliki
tujuan‟. Seorang melakukan komunikasi dengan suatu motif, atau setidaknya
sadar bahwa ia melakukan suatu penyampaian pesan kepada orang lain
meskipun derajat kesengajaan kadang sulit ditentukan.
2. Penyampaian Pesan
Pesan harus disampaikan, jika tidak ada pesan yang tersampaikan, tidak dapat
disebut komunikasi.
3. Antarmanusia
Pengalihan kegagalan keinginan atau ketidakberanian menyampaikan pesan
dalam bentuk komunikasi pada pihak yang dituju (manusia) sering dilahirkan
dalam bentuk komunikasi terhadap benda dan alam karena dianggap
mewakili pihak yang dituju (dikirim pesan), dan ini adalah masalah
psikologis karena bicara tentang makhluk yang berperasaan. Makhluk yang
ketika tak bisa mengungkapkan keinginannya kepada orang lain, lebih banyak
bicara pada diri sendiri (memendamnya) atau bicara pada benda-benda.
Universitas Sumatera Utara
48
3.2.5 Penanganan Surat Masuk dan Surat Keluar
a. Penanganan Surat Masuk
Surat masuk merupakan sarana komunikasi tertulis yang diterima
intansi lain, dari divisi lain dalam perusahaan atau dari perorangan. Surat
masuk adalah semua jenis surat yang diterima dari instansi lain (eksternal),
dari divisi dalam perusahaan maupun dari perorangan, baik yang diterima
dari melalui pos (kantor pos) maupun yang diterima dari kurir (pengirim
surat) dengan mempergunakan buku pengiriman (ekspedisi). Yang
dimaksud dengan penanganan surat masuk adalah proses kegiatan mencatat
surat masuk kedalam buku agenda atau kartu kendali.
Penanganan surat masuk dilakukan oleh seorang sekretaris pada suatu
instansi. Kecermatan dan ketetapan merupakan keharusan yang paling
utama dalam pengelolaan surat. Sekretaris harus cekatan dalam memproses
surat-surat masuk yang ditujukan kepada pimpinan. Sekretaris harus
membantu kelancaran tugas pimpinan sebaik-baiknya, dan menghemat
waktu dalam hal pengurusan surat. Tugas sekretaris tidak terlepas dengan
urusan surat-menyurat, oleh sebab itu guna mempermudah pemrosesan surat
perlu ada perencanaan yang mantap.
Pada bagian Sekretariat Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama
Lubuk Pakam penanganan surat masuk merupakan hal yang penting. Surat
masuk pada Sekretariat Kantor merupakan surat yang berasal dari
lingkungan internal maupun eksternal Kantor Pelayanan Pajak (KPP)
Universitas Sumatera Utara
49
Pratama Lubuk Pakam diantaranya ialah surat yang berasal dari sesama
Kementerian Keuangan dan non Kementerian Keuangan ( Wajib Pajak).
Adapun penanganan surat masuk pada Sekretariat Kantor Pelayanan Pajak
(KPP) Pratama Lubuk Pakam yaitu :
1. Surat yang dikirim melalui pos atau kurir diterima langsung oleh sekretaris
kantor. Lalu sekretaris mencopy resi/bukti pengiriman sebagai pertinggal.
2. Surat diterima oleh Sekretaris Kantor dan Sekretaris Kantor menyeleksi surat
masuk yang dialamatkan atau ditujukan kepada Kepala Kantor. Surat masuk
diseleksi berdasarkan jenis surat. Apakah jenis surat pribadi, surat penting,
surat rahasia, surat biasa, surat rutin dan surat segera. Hal ini dilakukan agar
surat yang penting memerlukan balasan yang cepat dapat segera diproses.
3. Sekretaris akan membuka dan membaca surat yang diterima. Kemudian surat
masuk dicatat ke buku agenda lalu diklasifikasikan (tergolong surat masuk atau
keluar) dengan mencatat nomor surat, tanggal surat, perihal, pengirim surat,
tembusan.
4. Kemudian sekretaris membuat lembar disposisi simasukkan kedalam blutter
dispositon (map untuk meletakkan surat masuk yang perlu diproses) untuk
diserahkan kepada Kepala Kantor.
5. Kemudian Kepala Kantor akan mengisi lembar disposisi untuk memberikan
petunjuk lebih lanjut terhadap surat masuk.
6. Lembar disposisi yang telah diisi Kepala Kantor diserahkan kembali kepada
sekretaris.
Universitas Sumatera Utara
50
7. Sekretaris Kantor melaksanakan perintah sesuai isi pada lembar disposisi.
Apabila pada lembar disposisi diberi kode 14. File maka surat tersebut harus
segera dimasukkan ke dalam letter file yang berlabel incoming letter.
8. Selanjutnya Sekretaris Kantor akan mengisi kartu kendali sesuai dengan
lembar disposisi. Kartu kendali terdiri dari dua lembar kertas yang berwarna
biru dan kuning. Surat dan lembar disposisi beserta kartu kendali diantarkan
kebagian pegawai yang dituju, yang nama atau jabatannya tertera dalam lembar
disposisi. Dan diserahkan kepada pegawai pejabat yang bersangkutan.
9. Setelah kartu kendali ditandatangani oleh pegawai yang bersangkutan, surat,
lembar disposisi dan kartu kendali yang berwarna kuning akan diberikan
kepada pegawai untuk diserahkan kepada pegawai pengelola. Sedangkan kartu
kendali berwarna biru akan diserahkan kembali kepada Sekretaris Kantor.
Kemudian kartu kendali tersebut akan di simpan ke dalam half file yang
berlabel kartu kendali.
Peralatan yang diperlukan guna kelancaran tugas-tugas seorang seekretaris
sehubungan dengan pengelolaan surat-surat perlu disesuaikan dengan volume
surat-surat yang diproses. Peralatan tersebut harus diatur atau ditata rapi untuk
menambah kenyamanan ruang kantor. Peralatan yang digunakan pada Sekretariat
Kantor antara lain stepler, punch (pelubang kertas), klip file, klip kertas, pensil,
pulpen, cuter, lem, stabilo, stempel, selotip, lembar disposisi dan kartu kendali.
Alat elektronik yang dibutuhkan dan digunakan dalam penanganan surat masuk
dan keluar pada Sekretariat Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Lubuk Pakam
yaitu komputer, mesin fotocopy, dan mesin scan.
Universitas Sumatera Utara
51
Contoh surat masuk di Bagian Sekretariat Kantor Pelayanan Pajak (KPP)
Pratama Lubuk Pakam adalah :
Pengirim : Kepala Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tanjung Balai Karimun
Nomor Surat : ND-583/WPJ.34/KP.05/2019
Hal : pemberitahuan pindah alamat kantor
Pada saat ini penanganan surat masuk Pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP)
Pratama Lubuk Pakam menggunakan aplikasi Nadine (Naskah Dinas Elektronik).
Surat masuk langsung masuk ke Nadine Sekretariat lalu Sekretariat mengirimkan
surat masuk tersebut kepada Kepala Kantor, lalu Kepala Kantor
mendesposisikannya kepada Kepala Seksi yang bersangkutan, kemudian kepala
seksi mendesposisikannya kepada pegawai. Setelah pegawai menjawab surat
masuk tersebut melalui via aplikasi Nadine dan tidak perlu lagi mencetak surat
tersebut dan memakai tandatangan elektronik. Kemudian surat tersebut dikirim
kepada kepala seksi untuk disetujui dan ditandatangani, setelah surat disetujui
oleh kepala seksi surat tersebut dikirim kepada Sekretariat. Lalu surat masuk
tersebut dikirim kembali kepada Kepala Kantor untuk disetujui dan surat masuk
tersebut dikirim kepda sekretariat untuk diserahkan kembali kepda pegawai yang
mengerjakan surat masuk dan pegawai yang mengirim surat langsung kepada
yang bersangkutan.
b. Prosedur Penanganan Surat Keluar
Surat keluar merupakan sarana komunikasi didalam perusahaan lain. Yang
dimaksud dengan surat keluar (out going mail) adalah surat yang sudah lengkap
bertanggal, bernomor, berstempel, dan telah ditandatangani oleh pejabat yang
Universitas Sumatera Utara
52
berwenang dibuat oleh suatu instansi, kantor, lembaga untuk ditujukan/dikirim
kepada instansi, kantor atau lembaga lain.
Penanganan surat keluar pada bagian Sekretariat Kantor Pelayanan (KPP) Pratama
Lubuk Pakam terdiri dari beberapa tahap, yaitu :
1. Konsep surat keluar tidak selalu oleh Sekretaris Kantor tetapi adakalanya
Kepala Kantor sendiri yang mengonsep surat keluar berdasarkan kepentingan
surat tersebut.
2. Apabila surat dikonsep oleh Sekretaris Kantor maka setelah pengonsepan surat
selesai maka surat tersebut diserahkan kepada Kepala Kantor untuk dikoreksi
dan direvisi.
3. Surat yang telah selesai direvisi dan telah mendapat persetujuan Kepala Kantor
akan diketik oleh Sekretaris Kantor sesuai dengan format surat resmi dan
bentuk block style.
4. Kemudian surat keluar akan dicatat kedalam buku agenda dan dengan
melakukan pencatatan surat tersebut maka surat dapat diberi nomor surat.
5. Surat akan diserahkan untuk ditandatangani oleh Kepala Kantor.
6. Surat yang telah diberi nomor surat, ditandatangani, diberi cap dinas dan
disampul akan digandakan sesuai dengan jumlah penerima.
7. Setelah digandakan, tahap selanjutnya adalah menulis nama penerima surat ke
buku eskpedisi. Hal ini berguna sebagai alat bukti bahwa surat sudah
dikirimkan ke alamat yang ditujudan setiap surat keluar akan diimpan kedalam
folder surat keluar sebagai pertinggal.
Universitas Sumatera Utara
53
8. Proses akhir dari prosedur penanganan surat keluar adalah pengiriman surat.
Pengiriman surat harus sesuai dengan alamat yang dituju. Surat yang ditujukan
untuk instansi yang berada diluar kawasan Lubuk Pakam menggunakan jasa
kurir pengiriman surat.
Contoh surat keluar di Bagian Sekretariat Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama
Lubuk Pakam adalah :
Nomor Surat : S-11196/WPJ.01/KP.09/2019
Hal : Persetujuan Praktik Kerja Lapangan (PKL)
Kepada : Bapak/Ibu Ketua Jurusan Akuntansi POLMED
Pada saat ini prosedur penanganan surat keluar Pada Kantor Pelayanan
Pajak (KPP) Pratama Lubuk Pakam menggunakan aplikasi Nadine (Naskah Dinas
Elektronik).
3.3 Metode Penelitian
3.3.1 Jenis Data
1. Data Primer
Data yang diperoleh secara langsung dari sumber penelitian yang
berhubungan dengan masalah yang diteliti.
2. Data Sekunder Pengumpulan data dengan cara studi kepustakaan yaitu
dengan cara penelehaan buku-buku dan arsip-arsip atau catatan tertulis
yang berkenaan dengan masalah yang diteliti dan dokumen-dokumen
yang diperoleh dari tempat penelitian.
Universitas Sumatera Utara
54
3.3.2 Teknik Pengumpulan Data
Wawancara
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu
dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan
pertanyaan dan terwawancara (interview) yang memberikan jawaban atas
pertanyaan itu. Nama Sekretaris yang penulis wawancarai : Maretta Siahaan
(Sekretaris Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Lubuk Pakam)
Universitas Sumatera Utara
54
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian dan pembahasan yang telah dikemukakan dalam bab
sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Fungsi surat sebagai alat komunikasi dan informasi formal pada Sekretariat
Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Lubuk Pakam sudah berjalan dengan
baik. Sebagai alat perantara antara Kepala Kantor Pelayanan Pajak (KPP)
Pratama Lubuk Pakam dengan Sekretaris Kantor Pelayanan Pajak (KPP)
Pratama Lubuk Pakam surat yang ada pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP)
Pratama Lubuk Pakam sudah dipergunakan sebagaimana mestinya.
Diantaranya sebagai alat komunikasi antara Kepala Kantor dan Sekretaris
Kantor juga sebagai alat informasi untuk mempermudah Sekretaris
memperoleh informasi atau data dalam menyelesaikan tugas-tugasnya.
2. Prosedur penanganan surat masuk pada Bagian Sekretariat Kantor Pelayanan
Pajak (KPP) Pratama Lubuk Pakam meliputi penerimaan surat, penyortiran,
pencatatan dibuku agenda, pemrosesan surat oleh Sekretaris Kantor,
pendistribusian, dan penyimpanan surat. Pada saat ini Kantor Pelayanan Pajak
(KPP) Pratama Lubuk Pakam menggunakan Aplikasi Nadine (Naskah Dinas
Elektronik) dalam penanganan Surat Masuk.
Universitas Sumatera Utara
55
3. Prosedur penanganan surat keluar pada Bagian Sekretariat Kantor Pelayanan
Pajak (KPP) Pratama Lubuk Pakam meliputi pengkonsepan surat,
pengoreksian surat, pengetikan surat, penomoran, penandatanganan oleh
Kepala Kantor, penggandaan surat, penulisan kedalam buku ekspedisi, dan
pengiriman surat. Pada saat ini Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Lubuk
Pakam menggunakan Aplikasi Nadine (Naskah Dinas Elektronik) dalam
penanganan Surat Masuk.
4. Komunikasi dua arah mendominasi sistem komunikasi di Kantor Pelayanan
Pajak (KPP) Pratama Lubuk Pakam, dimana komunikasi ini dipandang sangat
efektif dan efisien dalam menyampaikan dan menerima informasi.
5. Untuk memperlancar tugas-tugasnya, Sekretaris Kantor Pelayanan Pajak (KPP)
Pratama Lubuk Pakam mempergunakan alat-alat komunikasi seperti telepon,
komputer dan faxmile.
4.2 Saran
1. Agar tetap melakukan pemeliharaan terhadap fasilitas seperti komputer
dan printer serta adanya penambahan fasilitas lain seperti mesin
pengganda (fotocopy).
2. Pendistribusian surat hendaknya menggunakan faximile, untuk
menghemat waktu dalam penyampaian surat ke bagian lain dan agar
tidak mengganggu pekerjaan sekretaris karena harus mengantar surat ke
bagian lain.
Universitas Sumatera Utara
56
3. Sistem komunikasi yang sudah baik selama ini hendaknya lebih
ditingkatkan lagi, juga penggunaan alat-alat komunikasi hendaknya
dipergunakan dengan sebaik-baiknya agar tujuan instansi/perusahaan
dapat terealisasi dengan baik.
Universitas Sumatera Utara
57
DAFTAR PUSTAKA
Buku:
Finoza, Lamuddin. 2010. Aneka Surat Sekretaris & Bisnis Indonesia. Jakarta:
Diksi Insan Mulia.
Laksmi, dkk,2015. Manajemen Perkantoran Modern,Depok. Raja Grafindo
Persada
Purwanto, Djoko. 2010. Komunikasi Bisnis. Surakarta: Erlangga.
Rasto. 2015. Manajemen Perkantoran Paradigma Baru. Bandung: CV
ALFABETA
Ritonga, Parlaungan. 2016. Bahasa Indonesia Praktis, Medan: Bartong Jaya.
Sedarmayanti. 2018. Komunikasi Pemerintah. Bandung: Refika Aditama.
Soyomukti, Nurani. 2010. Pengantar Ilmu Komunikasi. Yogyakarta: AR-Ruzz
Media.
Suryani, Nanik dkk. 2013. Korespondensi Bahasa Indonesia. Semarang: Graha
Ilmu
Yasmin dan Inneke. 2017. Dasar-Dasar Kesekretariatan. Medan:USU Press.
Mariskha, Z. 2015. Memahami Surat Formal. Palembang: Graha Ilmu.
Website:
https://www.kemenkeu.go.id/profil/arti-logo/15 Juli 2020/11.20
www.academia.edu/30453709/sejarah_pelayanan_pajak_pratama/17 Juli
2020/14.30
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/27418/25 Juli 2020/10.20
Universitas Sumatera Utara
58
LAMPIRAN
1. Surat Research/Survey
Universitas Sumatera Utara