TUGAS AKHIR ANALISIS RASIO KEUANGAN PT. SURYA TOTO ...
Transcript of TUGAS AKHIR ANALISIS RASIO KEUANGAN PT. SURYA TOTO ...
TUGAS AKHIR
ANALISIS RASIO KEUANGAN PT. SURYA TOTO INDONESIA, TBK
OLEH:
MARIA OKTARIANA PURBA
162101006
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan
Pendidikan Pada Program Diploma III
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2019
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan sukacita dan berkat, sehingga peneliti dapat menyelesaikan Tugas
Akhir ini yang berjudul “Analisis Rasio Keuangan PT. Surya Toto Indonesia,
Tbk” yang merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada Program
Studi Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Pada
kesempatan ini dengan tulus dan ikhlas penulis menyampaikan ucapan terima
kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr Ramli, SE, MS, Selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Sumatera Utara atas dedikasinya demi kemajuan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis.
2. Bapak Drs. Raja Bongsu Hutagalung, M.Si selaku Ketua Program Studi
Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera
Utara.
3. Ibu Yasmin Chairunisa Muchtar, SP.,MBA selaku Sekretaris Program Studi
Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera
Utara dan selaku penguji saya yang telah memberikan arahan dan perbaikan
dalam Tugas Akhir dan menyempatkan waktunya untuk Seminar Hasil
Tugas Akhir.
4. Ibu Dra. Yulinda, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan
waktunya dan dengan sabar telah memberikan bimbingan kepada peneliti
dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
ii
5. Bapak / Ibu Dosen pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
yang telah memberikan perkuliahan sehingga penulis dapat menyelesaikan
studi perkuliahan.
6. Teristimewa untuk Kedua Orangtua, Abang Doni dan Adik Jeremi dan
Keluarga Besar Purba yang selalu mendukung peneliti dengan semangat dan
doa sehingga peneliti dapat menyusun Tugas Akhir dan menyelesaikan studi
di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
7. Teristimewa berikutnya adalah sahabat saya Erma, Lusi dan Sheila yang
berjuang bersama dalam menyelesaikan Tugas Akhir.
Akhir kata peneliti mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
terlibat dalam penyelesaian Tugas Akhir ini. Apabila ada perkataan peneliti yang
salah , peneliti mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Medan, Agustus 2019
Peneliti
Maria Oktariana Purba
NIM 162101006
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
iii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................... i
DAFTAR ISI .............................................................................................. iii
DAFTAR TABEL...................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ................................................................................ vi
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ vii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1
1.1. Latar Belakang .................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah................................................................ 3
1.3. Tujuan Penulisan ................................................................. 3
1.4. Manfaat Penelitian ............................................................... 3
1.5 Jadwal Kegiatan ................................................................... 4
1.6 Sistematika Penulisan ......................................................... 5
BAB II PT. SURYA TOTO INDONESIA, TBK ................................. 7
2.1. Sejarah Perusahaan .............................................................. 7
2.2. Visi dan Misi Perusahaan .................................................... 8
2.2.1. Visi Perusahaan ......................................................... 8
2.2.2. Misi Perusahaan ......................................................... 8
2.3. Prestasi Perusahaan.............................................................. 9
2.4. Struktur Perusahaan ............................................................. 10
2.5. Job Description.................................................................... 11
2.6. Kinerja Usaha Terkini ......................................................... 14
2.6.1. Proses Produksi .......................................................... 15
2.6.2. Proses Non Produksi .................................................. 20
2.7. Jaringan Usaha ..................................................................... 21
2.8. Rencana Kegiatan ................................................................ 21
BAB III PEMBAHASAN......................................................................... 22
3.1. Pengertian Laporan Keuangan............................................. 22
3.2. Tujuan Laporan Keuangan .................................................. 24
3.3. Jenis Laporan Keuangan ...................................................... 25
3.4. Bentuk Penyajian Laporan Keuangan ................................ 26
3.5. Pengertian dan Jenis Rasio Keuangan ................................. 27
3.6. Kelebihan Analisis Rasio Keuangan ................................... 28
3.7. Keterbatasan Analisis Rasio Keuangan ............................... 29
3.8. Analisis Rasio Keuangan PT. Surya Toto Indonesia, Tbk .. 30
3.3.1. Rasio Likuiditas ......................................................... 30
3.3.2. Rasio Solvabilitas ...................................................... 33
3.3.3. Rasio Aktivitas .......................................................... 36
3.3.4. Rasio Profitabilitas .................................................... 39
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
iv
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ................................................ 44
4.1 Kesimpulan ......................................................................... 44
4.2. Saran ................................................................................... 44
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 46
LAMPIRAN .............................................................................................. 47
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
v
DAFTAR TABEL
No. Tabel Judul Halaman
1.1. Jadwal Kegiatan ...................................................................... 5
3.1. Neraca PT. Surya Toto Indonesia Tbk ……… ........................ 26
3.2. Laporan Laba Rugi PT. Surya Toto Indonesia, Tbk ................ 27
3.3. Tabel Current Ratio ................................................................. 30
3.4. Tabel Quick Ratio .................................................................... 32
3.5. Tabel Debt Ratio ...................................................................... 34
3.6. Tabel Debt to Equity Ratio ....................................................... 35
3.7. Tabel Total Asset Turn Over .................................................... 37
3.8. Tabel Fixed Asset Turn Over ................................................... 38
3.9. Tabel Net Profit Margin ........................................................... 40
3.10. Tabel Gross Profit Margin ....................................................... 42
3.11. Tabel Rasio Keuangan ............................................................. 43
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
vi
DAFTAR GAMBAR
No. Gambar Judul Halaman
2.1. Struktur Organisasi PT. Surya Toto Indonesia, Tbk ............ 10
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
vii
DAFTAR LAMPIRAN
No. Lampiran Judul Halaman
1 Neraca PT. Surya Toto Indonesia, Tbk Tahun 2016 .......... 47
2 Laporan Laba Rugi PT. Surya Toto Indonesia, Tbk
Tahun 2016 .......................................................................... 48
3 Neraca PT. Surya Toto Indonesia, Tbk Tahun 2017 .......... 49
4 Laporan Laba Rugi PT. Surya Toto Indonesia, Tbk
Tahun 2017 .......................................................................... 50
5 Neraca PT. Surya Toto Indonesia, Tbk Tahun 2018 .......... 51
6 Laporan Laba Rugi PT. Surya Toto Indonesia, Tbk
6 Tahun 2018........................................................................... 52
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada umumnya keberhasilan suatu perusahaan dapat diukur berdasarkan
kinerja keuangan perusahaan tersebut. Baik dan buruknya kinerja keuangan
perusahaan dapat dinilai melalui laporan keuangan perusahaan yang disajikan
secara teratur. Bagi pihak-pihak yang memiliki kepentingan terhadap
perkembangan suatu perusahaan sangatlah perlu untuk mengetahui kondisi kinerja
keuangan suatu perusahaan yang tercermin dalam laporan keuangan. Kinerja
perusahaan dapat dinilai melalui laporan keuangan yang disajikan pada setiap
periode.
PT. Surya Toto Indonesia, Tbk yang berkantor pusat di Tomang Raya,
Jakarta adalah salah satu produsen produk-produk Sanitary terbesar di Asia
Tenggara. PT. Surya Toto Indonesia, Tbk ini mempunyai aktivitas perusahaan
yang cukup besardan produk sehingga perlu dibuat suatu analisis terhadap laporan
keuangannya.
Laporan keuangan yang disusun perusahaan seperti neraca, daftar laba rugi,
laporan perubahan ekuitas dan laporan keuangan lainnya memegang peranan yang
sangat penting dalam suatu perusahaan. Pentingnya laporan keuangan tersebut
tidak hanya sebagai sumber informasi tentang posisi keuangan tetapi laporan
keuangan juga ditujukan untuk menilai prestasi PT. Surya Toto Indonesia, Tbk,
mengetahui sampai dimana keberhasilan perkembangan perusahaan, apakah ada
peningkatan, ataukah penurunan dari periode sebelumnya. Sebagai sumber
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2
informasi, laporan keuangan harus disajikan secara wajar, transparan, mudah
dipahami dan dapat dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Salah satu cara untuk mengetahui kinerja keuangan PT. Surya Toto
Indonesia, Tbk dapat dilakukan dengan melakukan analisis rasio keuangannya.
Menurut Subramanyam (2010:52) “analisis adalah proses perencanaan yang
terdiri beberapa bagian atau komponen yang saling berhubungan atau
berkesinambungan agar mendapatkan pengertian yang berupa sumber informasi
yang tepat serta memiliki pemahaman arti keseluruhan”. Untuk hal ini digunakan
suatu standar pembanding yang disebut dengan rasio keuangan. Rasio keuangan
sangat penting dalam melakukan analisa terhadap kondisi pada laporan keuangan
PT. Surya Toto Indonesia, Tbk.
Analisis rasio keuangan yang lazim digunakan adalah analisis rasio
likuiditas, analisisi rasio solvabilitas, analisis rasio aktivitas dan analisis rasio
profitabilitas. Analisis rasio likuiditas merupakan rasio yang digunakan untuk
mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya
secara tepat waktu. Analisis rasio solvabilitas merupakan rasio untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam melunasi seluruh utang-utangnya. Analisis rasio
aktivitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas
penggunaan aktiva yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan laba yang dihasilkan dari penjualan. Analisis rasio
profitabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengetahui kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba atau seberapa efektif pengelolaan
perusahaan oleh manajemen. Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3
mengangkat tugas akhir dengan judul “Analisis Rasio Keuangan PT. Surya
Toto Indonesia, Tbk”.
1.2 Rumusan Masalah
Permasalahan yang akan dibahas dalam tugas akhir ini adalah sebagai
berikut
a. Bagaimana perbandingan Rasio Keuangan (Likuiditas, Solvabilitas,
Aktivitas dan Profitabilitas) PT. Surya Toto Indonesia, Tbk dari Tahun
2016, 2017 dan 2018?
b. Apakah Rasio Keuangan (Likuiditas, Solvabilitas, Aktivitas,
Profitabilitas) PT. Surya Toto Indonesia, Tbk sudah baik dari Tahun
2016, 2017 dan 2018?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah :
a. Untuk membandingkan Rasio Keuangan (Likuiditas, Solvabilitas,
Aktivitas dan Profitabilitas) pada PT. Surya Toto Indonesia, Tbk dari
Tahun 2016, 2017 dan 2018.
b. Untuk mengetahui Rasio Keuangan PT. Surya Toto Indonesia, Tbk
dalam keadaan baik jika dilihat dari (Likuiditas, Solvabilitas, Aktivitas
dan Profitabilitas).
1.4 Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan diatas, makan manfaat yang dapat diambil dari
penelitian ini adalah sebagai berikut :
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
4
a. Bagi PT. Surya Toto Indonesia, Tbk
Untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan sehingga memberikan
gambaran dan pertimbangan bagi PT. Surya Toto Indonesia, Tbk untuk
mengambil keputusan di masa yang akan datang dan Penelitian ini
diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam penilaian
Kinerja Keuangan instansi dan membantu dalam pengambilan keputusan
untuk masalah keuangan yang dihadapi .
b. Bagi Peneliti
Untuk sarana menambah ilmu pengetahuan dan penerapan teori yang
diperoleh dengan praktek yang sesungguhnya dan sebagai syarat
menyelesaikan pendidikan D3 Keuangan di Universitas Sumatera Utara.
c. Bagi Pembaca
Untuk dapat dijadikan sebagai referensi dalam menghadapi masalah
yang sama dan sebagai sarana pengembangan ilmu pengetahuan.
1.5 Jadwal Kegiatan
Penelitian ini dilakukan oleh peneliti pada PT. Surya Toto Indonesia, Tbk.
Dalam kegiatan pengumpulan data, peneliti melakukan penelitian selama
beberapa minggu di mulai dari bulan Mei sampai dengan bulan Juni Tahun 2019.
Untuk lebih jelasnya, jadwal kegiatan ini dapat di lihat pada Tabel 1.1 berikut :
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
5
Tabel 1.1
Jadwal Kegiatan
No Kegiatan
Mei Juni Juli
III IV I II III IV I
1. Persiapan
2. Pengumpulan Data
3. Penulisan
1.6 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam penelitian skripsi ini akan diuraikan secara
singkat tentang empat bab yang akan mendukung penelitian, antara lain :
BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan
sistematika penulisan.
BAB II : PROFIL PERUSAHAAN
Dalam bab ini menjelaskan tentang sejarah singkat perusahaan /
instansi, visi dan misi perusahaan / instansi, serta job description.
BAB III : ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini menjelaskan tentang perhitungan dan analisis rasio
keuangan PT. SURYA TOTO INDONESIA, TBK periode 2016-
2018, terdiri dari analisis rasio likuiditas, analisis rasio solvabilitas,
analisis rasio aktivitas dan analisis rasio profitabilitas.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
6
BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab ini menjelaskan tentang kesimpulan dan saran yang
dapat digunakan sebagai pertimbangan bagi pihak yang
berkepentingan.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
7
BAB II
PROFIL PT. SURYA TOTO INDONESIA, TBK
2.1 Sejarah Perusahaan
TOTO Ltd didirikan pada tahun 1917 sebagai produsen sanitasi keramik
dan perangkat keras saluran air. Semakin berkembang, TOTO Ltd tumbuh
menjadi pemimpin industri Jepang dalam produk sanitasi dan pipa ledeng. Dan
dengan visi perusahaan sekarang di abad ke-21, TOTO Ltd, siap untuk bergerak
maju dan memberikan produk serta layanan untuk meningkatkan kebersihan,
kenyamanan dan kemudahan ruang hunian dan non-perumahan. TOTO Ltd juga
merupakan perusahaan yang ditujukan untuk meningkatkan gaya hidup kita sambil
menjaga kemurnian lingkungan kita.
PT. Surya Toto Indonesia, Tbk memulai tradisi yang sederhana dengan CV
Surya, bisnis yang berkembang yang mengkhususkan diri dalam perdagangan
bahan bangunan. Perusahaan mengambil langkah pertama menuju menjadi nama
dihormati dalam industri saniter ketika terpilih sebagai agen untuk TOTO Limited
dari Jepang, salah satu produsen terbesar di dunia sanitasi dan saluran air.
Meramalkan masa depan yang menjanjikan dalam produksi sanitasi, CV.
Surya mengadakan joint venture dengan TOTO Terbatas Jepang di bawah nama
PT. Surya Toto Indonesia, Tbk. Langkah ini diambil dalam rangka untuk
mengambil keuntungan dari sumber daya yang cukup di Indonesia, yang
mencakup suplai pekerja terampil, bahan baku melimpah dan biaya bahan bakar
rendah.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
8
PT. Surya Toto Indonesia, Tbk saat ini mengoperasikan dua pabrik sanitasi
dan saluran air, dan sebuah pabrik pas sanitasi, dan mempekerjakan sekitar 3.508
orang. Perusahaan yang dinamis ini terus mengandalkan produk unggulan,
pemasaran cerdas, karyawan yang sangat termotivasi dan perluasan jaringan
penjualan di seluruh dunia untuk menyediakan produk berkualitas yang
memperbaiki cara hidup manusia berinteraksi dengan lingkungannya.
2.2 Visi dan Misi Perusahaan
2.2.1 Visi PT. Surya Toto Indonesia, Tbk
Visi PT Surya Toto Indonesia Tbk adalah:
a. Pertumbuhan dengan pencapaian target penjualan.
b. Selalu menciptakan
c. kualitas yang lebih baik dari waktu ke waktu dalam segala hal.
d. Selalu berhasil mencapai prestasi yang lebih baik dari waktu ke
waktu.
e. Menciptakan Surya Toto yang tangguh dan serba sempurna.
2.2.2 Misi PT Surya Toto Indonesia, Tbk
Demikian halnya dengan misi yang dimiliki oleh PT Surya Toto
Indonesia, Tbk adalah:
a. Mendukung tumbuh kembangnya kewirausahaan.
b. Memfasilitasi kehidupan yang seimbang dengan membangun sanitasi
dan perangkat keras saluran air yang ramah dan elegan.
c. Melestarikan nilai-nilai kehidupan yang selaras dengan lingkungan
sekitar.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
9
d. Memandu para pelanggan kearah hidup yang lebih bersahabat dengan
alam.
2.3 Prestasi PT. Surya Toto Indonesia, Tbk
Surya Toto Indonesia juga diakui sebagai perusahaan nasional yang diakui
pada bidang bisnis yang diantaranya:
a. Surya Toto Indonesia mempunyai Sertifikat JIS (Japanese Industrial
Standard Marketing).
b. Surya Toto Indonesia mempunyai QAS (Quality Assurance Service).
c. Surya Toto Indonesia memiliki ISO 9001.
Dengan pencapaian dan pengakuan yang diperoleh PT. Surya Toto
Indonesia Tbk, penguasaan pasar untuk setiap portofolio bisnisnya, kuatnya
kinerja keuangan, serta potensi pertumbuhannya di masa mendatang, saat ini PT.
Surya Toto Indonesia, Tbk, menjadi model percontohan korporasi terbaik
Indonesia.
Walaupun telah memiliki pencapaian yang sedemikian cemerlangnya, PT.
Surya Toto Indonesia Tbk masih tetap berusaha untuk mendapatkan tenaga kerja
professional yang memiliki kualitas sumber daya manusia yang lebih baik lagi,
namun tugas tersebut tidaklah mudah dikarenakan banyak sekali tenaga kerja
yang sulit dalam menghadapi persaingan di dunia kerja saat ini.
2.4 Struktur Organisasi PT. Surya Toto Indonesia, Tbk
Struktur organisasi di dalam sebuah perusahaan sangat berguna untuk
mempermudah dalam pembagian wewenang dan tanggung jawab masing-masing
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
10
departemen atau bagian, dan sangat penting dalam mengatur hubungan antar
bagian sehingga perusahaan dapat beroperasi secara efektif dan efisien untuk
mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Struktur organisasi yang tidak teratur, menunjukkan bahwa pada perusahaan
tersebut kurang adanya suatu koordinasi dan tangggung jawab sehingga
berpengaruh besar terhadap tingkat produksi dari perusahaan
Sumber : PT. Surya Toto Indonesia, Tbk (Tahun 2019)
Gambar 2.1
Struktur Organisasi PT. Surya Toto Indonesia, Tbk
Rapat Umum
Pemegang Saham
Dewan Komisaris
Presiden Direktur
Wakil Presiden Direktur
Direktur
Pemasaran
Direktur Bidang
Produksi Saniter
dan Fitting
Direktur Bidang
Administrasi dan
Keuangan
Direktur
Warehouse
Bagian
Keuangan
Akuntansi
Bagian Umum
dan Personalia
Bagian Pengadaan
dan Pembelian
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
11
2.5 Job Description
Adapun tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian dalam Struktur
Organisasi PT. Surya Toto Indonesia, Tbk sebagai berikut:
1. Rapat Umum Pemegang Saham
Pemegang saham merupakan pemilik perusahaan dan Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS) merupakan kekuatan tertinggi yang
menentukan keberadaan perusahaan serta merupakan inti yang selalu
mendasari pencapaian tujuan secara umum.
2. Dewan Komisaris
Dewan Komisaris merupakan pengawas dan penasehat perusahaan secara
keseluruhan agar dalam menjalankan aktivitasnya tidak menyimpang dari
hasil RUPS, sewaktu-waktu dapat meminta segala keterangan tentang
perusahaan dan mengadakan pemeriksaan secara mendadak.
3. Presiden Direktur
Tugas-tugasnya antara lain:
a. Menentukan rapat direksi yang diadakan untuk membahas dan
menjelaskan masalah perusahaan yang dibawahi oleh masing-masing
direktur
b. Membuat keputusan-keputusan untuk melakukan suatu hal yang
mengatasnamakan perusahaan.
c. Mempunyai kuasa penuh dalam mengangkat dan memberhentikan
para direktur.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
12
d. Menetukan kebijakan atas operasional perusahaan, didalamnya
termasuk penjualan, pembelian serta dapat melakukan pembatalan.
4. Wakil Presiden Direktur
Tugas-tugasnya antara lain:
a. Mengambil ahli tugas-tugas presiden direktur bila berhalangan.
b. Menjalankan sebagian tugas presiden direktur dengan memperhatikan
ketentuan yang sudah termuat dalam ketetapan kerja.
5. Direktur Bidang Pemasaran
Tugas-tugasnya antara lain:
a. Merencanakan, menyusun, melaksanakan, mengawasi operasional
penjualan baik ekspor maupun local.
b. Merencanakan dalam melakukan kegiatan promosi untuk
meningkatkan penjualan produk.
c. Melakukan evaluasi terhadap laporan masalah pemasaran.
d. Menentukan strategi, segmen pasar, memperluas dan
meningkatkanpasar sesuai target produksi.
e. Bertanggung jawab kepada wakil presiden direktur.
6. Direktur Bidang Produksi Saniter dan Fitting
Tugas-tugasnya antara lain:
a. Menetapkan prosedur dan cara kerja yang berhubungan dengan proses
produksi.
b. Melakukan pengawasan dalam produksi.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
13
c. Menyusun rencana kebutuhan material sesuai dengan produksi yang
akan dilakukan, menetapkan kegiatan jadwal induk kerja organisasi.
d. Bertanggung jawab kepada wakil presiden direktur.
7. Direktur Bidang Administrasi dan Keuangan
Bertanggung jawab pada wakil presiden direktur dan terbagi atas tiga
bagian,yaitu:
a. Bagian Keuangan akuntansi, tugasnya antara lain:
a. Menyusun rencana dan kebijakan menyangkut keuangan dan
akuntansi serta mengajukan rencana tersebut kepada wakil presiden
direktur.
b. Menyusun sistem akuntansi perusahaan yang baik dengan
memperhatikan syarat-syarat pengendalian internal yang baik.
c. Mengkoordinasikan, mengarahkan, dan mengawasi pelaksanaan
sistem akuntansi perusahaan.
d. Mewakili perusahaan dalam urusan perpajakan, asuransi,
perbankan.
b. Bagian Umum dan Personalia. Tugasnya antara lain:
a. Menyimpan arsip-arsip dan mengurus surat menyurat perusahaan.
b. Menyeleksi, memilih dan menempatkan karyawan sesuai dengan
kemampuannya.
c. Mengambil keptusan dalam hal pemberhentian karyawan.
d. Menyediakan fasilitas untuk pemeliharaan dan keselamatan kerja.
c. Bagian Pengadaan dan Pembelian, tugasnya antara lain:
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
14
a. Mengatur pembelian bahan baku.
b. Mengklasifikasikan bahan baku yang dibutuhkan oleh tiap divisi.
c. Mengawasi dan melaporkan persediaan dan pembelian bahan
baku.
8. Direktur Warehouse
Tugas-tugasnya antara lain:
a. Mengkoordinir fungsi operasional distribusi produk perusahaan.
b. Membuat jadwal pembagian pekerjaan.
c. Mewakili perusahaan untuk melaaksanakan tugas luar menurut
wewenang yang telah diberikan.
d. Mengevaluasi hasil kerja stafnya dan memberikan persetujuan
pengiriman produk.
2.6 Kinerja Usaha Terkini
PT Surya Toto Indonesia, Tbk adalah sebuah perusahaan yang bergerak di
bidang manufaktur dengan memproduksi beragram produk berupa barang
sanitary dan fitting untuk keperluan kamar mandi dan perlengkapannya.
Adapun produk yang dihasilkan adalah sebagai berikut :
1. Divisi Sanitary
Produk yang dihasilkan pada divisi ini adalah produk yang berbahan
dasar keramik, diantaranya adalah :
a. Closet jongkok dan closet duduk
b. Lavatory
c. Bidet
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
15
d. Urinal
e. Perlengkapan kamar mandi
f. sink (tangki air untuk kloset duduk)
g. Dan lain – lain
2. Divisi Fitting
Produk yang dihasilkan pada divisi fitting adalah produk yang
berbahan dasar metal atau plastik, diantaranya adalah :
a. Mixing faucet (untuk keran pencampuran)
b. Lavatory (keran wastafel)
c. Stop Valve (keran stop)
d. Waste Fitting (trap pembuangan air)
e. Jet Washer (alat pembilas)
f. Shower Head / Hand
g. Flush Urinal (pembilas urinal)
h. Seat and Cover.
2.6.1 Proses Produksi
Proses produksi adalah segala kegiatan yang menghasilkan output berupa
barang, kegiatan produksi diantaranya adalah :
1. Supplier
Supplier merupakan bagian dari sebuah sistem yang tidak dapat
dipisahkan. Supplier berfungsi sebagai pemasok bahan – bahan atau
material yang diperlukan untuk proses produksi agar berjalan sesuai
rencana perusahaan.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
16
2. Casting
Proses casting adalah proses pencetakan atau pengecoran logam cair ke
dalam cetakan untuk membentuk awal produk. Alur kerja pada pross
casting adalah:
a. Core
Proses core adalah proses untuk membuat kerangka dalam body part
yang akan hancur pada saat proses shot blast tersebut. Adapun bahan
baku untuk membuat padatan core adalah :
1. Binder Rezin, merupakan campuran air dan rezin (PB) bubuk.
2. Hardener
3. Pasir core / silica
b. Low Preassure Die Casting (LPDC)
Proses LPDC merupakan proses pengecoran dalam cetakan dengan
tekanan rendah. Bahan baku yang digunakan adalah baris ingot dan
zat yang perlu ditambahkan dalam peleburan bahan baku casting
adalah aditive yang berguna untuk membersihkan metaal dari
campuran komponen lain sehingga benda tersebut dapat naik ke
permukaan (terpisah). Selain itu, perlu digunakan Graphite yang
berfungsi untuk mengjaga suhu mould LPDC dan senyawanya dapat
merekatkan cairan logam pada mould LPDC.
c. Shot Blast
Proses shot blast adalah proses membuang sisa – sisa pasir core yang
ada dalam rongga benda kerja yang baru dicetak. Istilah lain dari
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
17
proses shot blast adalah pencucian pasir core. Untuk menghindari
perubahan bentuk proses shot blast dilakukan pada mesin antara 600 –
720 detik, saat benda bekerjaa dalam keadaan dingin.
d. Cutting
Proses cutting adalah proses yang dilakukan setelah pasir core
dibersihkan, berfungsi untuk memisahkan benda kerja dari runnernya.
Proses ini menggunakan mesin cutting yang dilakukan secara manual
oleh pekerja.
e. Grinding
Proses grinding adalah proses untuk menghaluskan hasil cutting, yaitu
membuang sisa – sisa bagian yang tidak bisa diproses pada pada mesin
cutting. Proses ini dilakukan secara manual oleh pekerja.
3. Forging
Proses forging adalah proses pembentukan produk fitting dengan
menggunakan bahan batang kuningan (brass bar) yang dimasukan
kedalam tungku dengan suhu ± 750 0C, kemudian logam ini dipressing
pada cetakan (stamping). Seperti proses casting sebelumnya, setelah
proses keluar dari cetakan akan dilakukan proses persiapan berupa
perampingaan bagian – bagian produk yang diinginkan agar memudahkan
proses selanjutnya.
4. Machining
Proses machining adalah proses pengerjaan produk dengan menggunakan
mesin untuk mendapatkan produk yang disesuaikan dengan rancangan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
18
gambar teknik berdasarkan spesifikasinya sehingga produk dapat dirakit.
Hasil dari proses machining sangat menentukan kemampuan perakitan
suatu produk, karena setiap hasil yang diproses pada bagian ini
merupakan bagian – bagian aatau komponen dari suatu tipe produk.
Bagian machining merupakan bagian yang paling kompleks karena
keragaman dari komponren yang diproses pada Divisi Fitting disebabkan
bagian machining menerima kelanjutan dari proses casting, forging, dan
dari supplier langsung sehingga komponen yang diproduksi pada bagian
ini sangat banyak dengan spesifikasi komponen yang beragam. Selain itu
urutan dan waktu proses pun berbeda – beda sesuai dengan komponen
yang akan diproses. Berbagai macam proses machining sebagian besar
menggunakan mesin, baik yang semi otomatis maupun manual. Para
pekerja dituntut untuk dapat mengerti gambar teknik dari setiap
komponen untuk pengoperasian mesin machining.
5. Polishing
Proses polishing adalah proses memoles produk sehingga produk tersebut
halus dan terlihat mengkilap. Adapun peralatan yang digunakan pada
proses ini terdapat dua macam, yaitu : Belt Machine dan Buff Machine
yang keduanya diproses secara manual dan otomatis
6. Plating
Proses plating adalah proses pelapisan benda kerja menggunakan cairan
kimia sebagai bahan pelapisnya dengan tujuan agar produk yang
dihasilkan terlihat lebih baik.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
19
7. Assembling
Proses assembling adalah proses perakitan proses perakitan produk yang
masih berupa bagian – bagian dari part atau komponen menjadi tipe suatu
produk dan siap kirim. Sebelum perakitan dimulai, sebagian besar jenis
produk, yaitu produk- produk yang terbuat dari logam harus melalui
proses pemberian merk (marking) dan masih termasuk ke dalam bagian
assembling. Pemberian merk dilakukan menggunakan alat marking
8. Injection
Proses injection adalah proses yang digunakan untuk membuat produk –
produk berbahan plastik jenis resin polyprophylene yang tadinya
terbentuk butiran, dicairkan dalam ruang pemanas bersuhu antara 1200C
– 1260C, dimana bahan itu mengalami plastisasi. Selanjutnya bahan akan
diinjeksikan dalam rongga cetakan yang tertutup di bawah tekanan yang
cukup besar. Produk cetakan akan mengeras dalam rongga di bawah
pengaruh pendinginan air yang bersikulasi melalui saluran dalam cetakan.
Setelah penekanan injeksi, penekanan ditarik kembali, cetakan terbuka
dan produk dikeluarkan dari cetakan selanjutnya dilakukan pemotongan
bagian – bagian yang tidak diperlukan dengan bantuan gunting. Contoh
produk dari proses injeksi diantaranya adalah pembuatan seat dan cover
pada closet duduk,shower, pegangan keran, dan lain – lain.
9. Quality control
Quality control adalah serangkaian proses yang ditunjukan untuk
menjaga produk agar selalu dalam batas – batas standar spesifikasi yang
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
20
diinginkan. Tugas dari QC selain melakukan pemeriksaan, juga
memberikan petunjuk atau pengarahan terhadap bagian lain mengenai
kerusakan yang terjadi dan cara pemecahan masalahnya. Bagian QC
terdapat pada setiap lini produksi untuk menjaga kualitas agar tetap
terjamin.
2.6.2 Proses Non – Produksi
Proses non-produksi adalah segala kegiatan yang menghasilkan output
berupa jasa, kegiatan produksi diantaranya adalah :
1. Planning Production and Inventroy Control (PPIC)
Bagian ini mempunyai tugas untuk merencanakan dan mengawasi
kegiatan produksi dan persediaan berdasarkan prosedur yang
ditetapkan. Data yang dijadikam acuan untuk perencanaan produksi dan
persediaan adalah data yang ada progam BPCS yang tersambung
dengan bagian warehouse
2. Purchasing
Bagian ini bertugas untuk melakukan pembelian terhadap pesanan
barang dari bagian – bagian lainnya, dan menentukan pemasok
(supplier/subkontrak) berdasarkan standar kompetensi supplier.
3. Teknikal
Bagian teknikal merupakan bagian yang sangat penting karena
perannyaa dalam persiapan produksi karena bagian ini bertugas untuk
design proses, dan design pemeriksaan dimulai dari persiapan awal,
seperti : estimasi proses dan pembuatan sarana produksi.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
21
2.7 Jaringan Usaha
1. Kantor pusat TOTO terletak di Gedung Toto, Jalan Tomang Raya No.
18, Jakarta Barat.
2. Pabrik berlokasi di Jl. MH. Thamrin Km. 7, Serpong Utara, Tangerang
Selatan, Indonesia.
a. Memiliki kapasitas produksi 1.027.080 buah pertahun dan jumlah
karyawan sebanyak 2.600 orang.
b. Luas area pabrik di daerah serpong adalah 5,8 hektar.
c. Website : www.toto.co.id.
d. Telepon: +62 21 5960657, +62 21 5961676..
2.8 Rencana Kegiatan
Di tahun mendatang, PT Surya Toto Indonesia, Tbk berusaha
menggunakan kemajuan teknologi yang ada untuk menghasilkan produk-
produk yang berkualitas tinggi. Seiring dengan berjalannya waktu,
permintaan produk PT Surya Toto Indonesia, Tbk semakin meningkat
karena kualitasnya yang terjamin. PT. Surya Toto Indonesia, Tbk juga
banyak mendapat penghargaan atas prestasinya, hal ini membuat
kualitasnya semakin dipercaya oleh pasar nasional maupun internasional.
Oleh karena itu, perusahaan akan terus meningkatkan penjualan agar target
penjualan dapat tercapai.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
22
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Pengertian Laporan Keuangan
Pada umumnya setiap perusahaan baik perusahaan besar maupun
perusahaan kecil selalu memerlukan apa yang disebut dengan laporan keuangan.
Dalam perusahaan yang sudah go public , laporan keuangan mempunyai manfaat
yang sangat besar sekali karena laporan keuangan tersebut menyediakan
informasi penting yang diperlukan manajer untuk mengevaluasi likuiditas dari
sebuah perusahaan dan kemampuannya untuk memenuhi kewajiban-kewajiban
lancar dan kesehatan keuangan perusahaan secara menyeluruh.
Laporan keuangan pada perusahaan merupakan hasil akhir yang
mencerminkan kondisi keuangan dan hasil operasi perusahaan. Informasi tentang
kondisi keuangan dan hasil operasi perusahaan sangat berguna bagi berbagai
pihak, baik pihak-pihak yang ada di dalam (internal) perusahaan maupun pihak-
pihak yang berada di luar (eksternal) perusahaan. Oleh karena itu, laporan
keuangan dapat dipakai sebagai alat untuk berkomunikasi dengan pihak-pihak
yang berkepentingan dengan data keuangan perusahan.
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2010:1) bahwa definisi mengenai
laporan keuangan terdiri dari proses laporan keuangan pada umumnya terdiri dari
neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan posisi keuangan,
catatan dan laporan lain serta materi akan penjelasan yang merupakan bagian
integral dari laporan keuangan.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
23
Menurut Kasmir (2012:7) dalam pengertian yang sederhana, laporan
keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada
saat ini atau dalam suatu periode tertentu. Maksud laporan keuangan yang
menunjukkan kondisi keuangan perusahaan saat ini adalah merupakan kondisi
terkini. Kondisi perusahaan terkini adalah keadaan keuangan perusahaan pada
tanggal tertentu (untuk neraca) dan periode tertentu (untuk laporan laba rugi).
Laporan keuangan menggambarkan pos-pos keuangan perusahaan yang diperoleh
dalam suatu periode. Biasanya laporan keuangan dibuat per periode, misalnya
tiga bulan, atau enam bulan untuk kepentingan internal perusahaan. Di samping
itu, dengan adanya laporan keuangan, dapat diketahui posisi perusahaan terkini
setelah menganalisis laporan keuangan tersebut.
Menurut Sutrisno (2012:9) Laporan keuangan adalah hasil akhir dari proses
akuntansi yang meliputi dua laporan utama yakni neraca dan laporan laba-rugi.
Lapuran keuangan disusun dengan maksud untuk menyediakan informasi
keuangan suatu perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan sebagai
bahan pertimbangan di dalam mengambil keputusan.
Menurut Hery (2016: 3) Laporan keuangan (financial statements)
merupakan produk akhir dari serangkaian proses pencatatan dan pengikhtisaran
data transaksi bisnis. Seorang akuntan diharapkan mampu untuk mengorganisir
seluruh data akuntansi hingga menghasilkan laporan keuangan dan bahkan harus
dapat mengiterpretasikan serta menganalisis laporan keuangan yang dibuatnya.
Menurut Syahyunan (2015:28) Laporan keuangan adalah produk dari
manajemen dalam rangka mempertanggung-jawabkan penggunaan sumber daya
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
24
dan sumber dana yang dipercayakan kepadanya. Secara umum laporan ini
menyediakan posisi keuangan pada saat tertentu, kinerja dan arus kas dalam suatu
periode yang ditujukan bagi pengguna laporan keuangan di luar perusahaan untuk
menili dan mengambil keputusan yang bersangkutan dengan perusahaan.
3.2 Tujuan Laporan Keuangan
Tujuan laporan keuangan menurut Rudianto (2012:20) adalah:
1. Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai
sumber-sumber ekonomi dan kewajiban serta modal perusahaan.
2. Untuk memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai perubahan
sumber ekonomi perusahaan yang timbul dalam aktivitas usaha demi
meperoleh laba.
3. Untuk memberikan informasi keuangan yang membantu para pemakai
laporan keuangan untuk mengestimasi potensi perusahaan dalam
menghasilkan laba di masa depan.
4. Untuk memberikan informasi keuangan yang membantu para pemakai
laporan ketika mengestimasi potensi perusahaan dalam menghasilkan
laba
5. Untuk memberikan informasi penting lainnya mengenai perubahan
sumber-sumber ekonomi dan kewajiban, seperti informasi tentang
aktivitas pembiayaan dan investasi.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
25
3.3 Jenis Laporan Keuangan
Menurut Munawir (2010:5), terdapat empat jenis laporan keuangan yang
biasa dibuat oleh perusahaan. Empat jenis laporan keuangan tersebut adalah
sebagai berikut:
1. Neraca
Neraca adalah bagian keuangan yang menampilkan informasi bagaimana
posisi keuangan dari perusahaan atau entitas pada suatu periode. Arti dari
posisi keuangan dimaksudkan adalah posisi jumlah dan jenis aktiva dan
pasiva suatu perusahaan.
2. Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi adalah ringkasan mengenai pendapatan dan beban
(biaya) serta laba atau rugi yang diperoleh perusahaan selama periode
tertentu.
3. Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan perubahan ekuitas adalah laporan yang menunjukkan ringkasan
perubahan modal dan penyebabnya yaitu jumlah pada awal periode
menjadi jumlah modal pada akhir periode.
4. Laporan Arus Kas
Laporan arus kas menggambarkan kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan kas dan setara kas dan kebutuhan perusahaan dalam
memanfaatkan dana tersebut, yang diklasifikasikan sebagai aktivitas
operasi, investasi, dan pendanaan.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
26
3.4 Bentuk Penyajian Laporan Keuangan PT. Surya Toto Indonesia, Tbk
a. Laporan Neraca PT. Surya Toto Indonesia, Tbk per 31 Desember 2016-
2018. Berikut ini Tabel laporan neraca PT. Surya Toto Indonesia, Tbk
per 31 Desember 2016-2018.
TABEL 3.1
PT Surya Toto Indonesia Tbk
NERACA
Per 31 Desember 2016, 2017, 2018
KETERANGAN TAHUN
2016 `2017 2018
AKTIVA
KAS 160.457.752.995 145.136.697.539 160.457.752.995
PIUTANG
DAGANG 481.003.216.500 521.288.372.560 430.275.284.283
PERSEDIAAN 646.863.967.025 622.391.583.244 704.846.384.434
TOTAL
AKTIVA
LANCAR
1.290.208.433.386 1.316.631.634.008 1.339.048.037.127
TOTAL
AKTIVA TETAP 1.291.232.504.876 1.509.859.181.493 1.558.071.752.917
TOTAL
AKTIVA 2.581.440.938.262 2.826.490.815.501 2.897.119.790.044
PASIVA
HUTANG
LANCAR 589.149.809.544 573.582.902.438 453.374.610.070
HUTANG
JANGKA
PANJANG
468.416.609.176 559.116.316.516 514.268.027.237
TOTAL
HUTANG 1.057.566.418.720 1.132.699.218.954 967.642.637.307
EKUITAS 1.523.874.519.542 1.693.791.596.547 1.929.477.152.737
Sumber : Data Diolah (2019)
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
27
b. Laporan laba rugi PT. Surya Toto Indonesia, Tbk per 31 Desember 2016-
2018. Berikut ini Tabel laporan laba rugi PT. Surya Toto Indonesia, Tbk
per 31 Desember 2016-2018
TABEL 3.2
PT. Surya Toto Indonesia, Tbk
Laporan Laba Rugi
Per 31 Desember 2016, 2017, 2018
KETERANGAN
TAHUN
2016 2017 2018
PENJUALAN 2.069.017.634.710 2.171.861.931.164 2.228.260.379.884
HARGA POKOK
PENJUALAN 1.625.425.378.349 1.627.586.529.130 1.640.546.621.356
LABA KOTOR 443.592.256.361 544.275.402.032 587.713.758.528
LABA (RUGI)
SEBELUM
PAJAK
251.320.891.921 377.660.867.510 451.998.563.901
LABA (RUGI)
BERSIH 168.564.583.718 278.935.804.544 346.692.796.102
Sumber : Data Diolah (2019)
3.5 Pengertian dan Jenis Rasio Keuangan
Menurut Kasmir (2012:104) Rasio keuangan adalah kegiatan
membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan dengan cara
membagi satu angka dengan angka lainnya. Perbandingan dapat dilakukan antara
satu komponen dengan komponen dalam satu laporan keuangan atau antar
komponen yang ada diantara laporan keuangan. Kemudian angka yang
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
28
diperbandingkan dapat berupa angka-angka dalam satu periode maupun beberapa
periode.
Pada dasarnya analisis rasio dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1. Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas merupakan rasio yang digunakan untuk menghitung
kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka
pendeknya secara tepat waktu.
2. Rasio Solvabilitas
Rasio solvabilitas digunakan untuk mengetahui kemampuan
perusahaan dalam melunasi seluruh utang-utangnya atau dengan kata
lain rasio ini dapat digunakan untuk mengetahui bagaimana
perusahaan mendanai kegiatan usahanya.
3. Rasio Aktivitas
Rasio aktivitas digunakan untuk mengetahui seberapa efektif
manajemen perusahaan menggunakan aktiva yang dimilikinya dalam
melaksanakan kegiatan perusahaan.
4. Rasio Profitabilitas
Rasio ini digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba atau seberapa efektif pengelolaan perusahaan oleh
manajemen.
3.6 Kelebihan Analisis Rasio Keuangan
Adapun kelebihan-kelebihan dari analisis menggunakan rasio keuangan
menurut Harahap (2016:197), yaitu:
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
29
a. Rasio-rasio keuangan dirancang untuk membantu perusahaan dalam
mengevaluasi suatu laporan, sehingga hasilnya mudah dibaca oleh
pemakai laporan keuangan.
b. Dalam perhitungannya sangat mudah dan sederhana, karna tinggal
membagi masing-masing item yang akan dihitung dan kemudian
menyatakan hasilnya dengan persentase.
c. Persentase dari hitungan rasio mempermudah dalam membandingkan
laporan keuangan perusahaan yang lebih besar atau lebih kecil.
d. Rasio keuangan juga mudah dalam meramalkan kondisi masa depan
perusahaan.
e. Lebih mudah melihat kondisi keuangan perusahaan, mengalami
kemajuan atau kemunduran.
3.7 Keterbatasan Analisis Rasio Keuangan
Analisis rasio memiliki beberapa kelemahan atau keterbatasan yang harus
disadari sewaktu penggunannya. Menurut Sjahrial dan Djahotman (2013 : 36)
kelemahan atau keterbatasan analisis rasio antara lain adalah:
1) Kesulitan dalam mengidentifikasi kategori industry dari perusahaan yang
dianalisis apabila perusahaan tersebut bergerak di beberapa bidang usaha.
2) Perbedaan metode akuntansi akan menghasilkan perhitungan yang
berbeda, misalnya perbedaan metode penyusutan atau metode penilaian
persediaan.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
30
3) Rasio keuangan disusun dari data akuntansi dan data tersebut dipengaruhi
oleh cara penafsiran yang berbeda bahkan bias merupakan hasil
manipulasi.
4) Informasi rata-rata industri adalah data umum dan hanya merupakan
perkiraan.
3.8 Analisis Rasio Keuangan PT. Surya Toto Indonesia, Tbk
3.8.1 Rasio Likuiditas
a) Current Ratio (Rasio Lancar)
Rasio ini digunakan untuk menghitung kemampuan perusahaan
dalam membayar kewajiban jangka pendek dengan aktiva lancar
yang tersedia.
Sumber : Kasmir (2012)
Berikut ini disajikan hasil perhitungan current ratio PT. Surya Toto
Indonesia Tbk, untuk tahun 2016 hingga 2018 yang dapat dilihat
pada tabel 3.3 berikut ini:
Tabel 3.3
PT. Surya Toto Indonesia, Tbk
Perhitungan Current Ratio
Tahun 2016-2018
Tahun Aktiva Lancar Hutang Lancar Current
Ratio
2016 1.290.208.433.386 589.149.809.544 218,99%
2017 1.316.631.634.008 573.582.902.438 229,54%
2018 1.339.048.037.127 453.374.610.070 295,35% Sumber : Data Diolah (2019)
Current Ratio = Aktiva Lancar
Hutang lancar
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
31
Tahun 2016 = .2 .2 . .
5 . . .5 =218,99%
Tahun 2017 = . . . .
5 .5 2. 2. =229,54%
Tahun 2018 = . . . . 2
5 . . . =295,35%
Rasio lancar adalah salah satu dari rasio likuiditas yang paling umum dan
sering digunakan. Semakin tinggi rasio lanca , maka semakin besar kemampuan
perusahaan untuk membayar hutang lancarnya dengan menggunakan aktiva
lancarnya. Dari perhitungan diatas, terlihat bahwa current ratio dari tahun 2016
sampai dengan tahun 2018 mengalami peningkatan.
Pada tahun 2016, nilai rasio lancarnya sebesar 218,99%, ini menunjukkan
bahwa setiap Rp100 hutang lancarnya dijamin oleh Rp218,99 aktiva lancarnya.
Pada tahun 2017, terjadi peningkatan yaitu sebesar 229,54% sehingga setiap
Rp100 hutang lancarnya dijamin oleh Rp229,54 aktiva lancarnya. Pada tahun
2018, terjadi peningkatan lagi yaitu sebesar 295,35% Ini menunjukkan bahwa
setiap Rp100 hutang lancarnya dijamin oleh Rp295,35 aktiva lancarnya.
Peningkatan Rasio lancar dikarenakan aktiva lancarnya selalu mengalami
peningkatan dan hutang lancar setiap tahun selalu mengalami penurunan. Jika
rata-rata Industrinya adalah 200% (Kasmir : 2012), maka tingkat likuiditas
perusahaan dari tahun 2016 sampai dengan 2018 dapat dikatakan baik karena
besaran rasionya berada diatas rata-rata industrinya. PT Surya Toto Indonesia,
Tbk, dapat dikatakan mampu memenuhi hutang lancarnya dari tahun 2016
sampai dengan 2018.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
32
b) Quick Ratio (Rasio Cepat)
Rasio digunakan untuk menghitung kemampuan perusahaan membayar
kewajiban jangka pendek dengan aktiva yang lebih likuid.
Sumber : Kasmir (2012)
Berikut ini disajikan hasil perhitungan Quick ratio PT. Surya Toto
Indonesia Tbk, untuk tahun 2016 hingga 2018 yang dapat dilihat pada
tabel 3.4 berikut ini:
Tabel 3.4
Perhitungan Quick Ratio
Tahun 2016-2018
Tahun Aktiva Lancar
Persediaan+
Pajak dibayar
di muka+Biaya
dibayar di
muka
Hutang Lancar Quick
Ratio
2016 1.290.208.433.386 660.607.661.286 589.149.809.544 106,86%
2017 1.316.631.634.008 643.920.461.203 573.582.902.438 117,28%
2018 1.339.048.037.127 741.222499.522 453.374.610.070 131,86%
Sumber : Data Diolah (2019)
Tahun 2016 = .2 .2 . . – . . .2
5 . . .5 =106,86%%
Tahun 2017 = . . . . - . 2 . .2
5 .5 2. 2. =117,28%
Tahun 2018 = . . . . 2 - .222. .522
5 . . . =131,86%%
Quick Ratio =Aktiva Lancar -Persediaan
Utang Lancar
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
33
Quick Ratio membandingkan antara aktiva lancar tanpa persediaan dengan
hutang lancarnya. Dari perhitungan diatas, terlihat bahwa nilai rasio cepat PT.
Surya Toto Indonesia, Tbk dari tahun 2016 sampai dengan 2018 mengalami
peningkatan.
Pada tahun 2016 nilai quick ratio adalah 109,19% artinya bahwa setiap
Rp100 hutang lancarnya hanya dijamin oleh Rp109,19 aktiva sangat lancar. Pada
tahun 2017 nilai quick ratio adalah 121,03% artinya bahwa setiap Rp100 hutang
lancarnya dijamin oleh Rp121,03 aktiva sangat lancar. Pada tahun 2018 nilai
quick ratio adalah 139,88% artinya bahwa setiap Rp100 hutang lancarnya dijamin
oleh Rp139,88 aktiva sangat lancar
Jika rata-rata industri untuk Quick Ratio adalah 150% (Kasmir : 2012),
maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan perusahaan dalam memenuhi hutang
lancarnya yang segera jatuh tempo dengan menggunakan aktiva sangat lancar
adalah cenderung kurang baik karena besaran rasio untuk tahun 2016 sampai
dengan 2018, masih berada dibawah rata-rata industri.
3.8.2 Rasio Solvabilitas
a) Debt Ratio
Rasio ini digunakan untuk mengukur jumlah asset perusahaan yang
dibiayai oleh utang atau modal yang berasal dari kreditur.
Sumber : Kasmir (2012)
Debt Ratio =Total Hutang
Total Asset
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
34
Berikut ini disajikan hasil perhitungan Debt Ratio PT.Surya Toto Indonesia, Tbk
untuk tahun 2016 hingga 2018 yang dapat dilihat pada tabel 3.5 berikut ini:
Tabel 3.5
Perhitungan Debt Ratio
Tahun 2016-2018
Sumber : Data Diolah (2019)
Tahun 2016 = . 5 .5 . . 2
2.5 . . .2 2 =40,96%
Tahun 2017 = . 2. .2 . 5
2. 2 . . 5.5 =40,07%
Tahun 2018 = . 2. .
2. . . . =33,40%
Rasio ini menekankan pada peran penting pendanaan utang bagi perusahaan
dengan menunjukkan persentase aktiva perusahaan yang didukung oleh
pendanaan utang. Pada tahun 2016 nilai Debt Ratio adalah 40,96%, artinya
setiap Rp100 aktiva dibiayai oleh utang sebesar Rp40,96. Pada tahun 2017 nilai
Debt Ratio adalah 40,07%, artinya setiap Rp100 aktiva dibiayai oleh utang
sebesar Rp40,07. Pada tahun 2018 nilai Debt Ratio adalah 33,40% artinya setiap
Rp100 aktiva dibiayai oleh utang sebesar Rp33,40.
Nilai Debt Ratio setiap tahunnya semakin kecil, artinya setiap tahun semakin
sedikit asset perusahaan yang dibiayai oleh hutang. Jika dibandingkan dengan
Tahun Total Hutang Total Asset Debt Ratio
2016 1.057.566.418.720 2.581.440.938.262 40,96%
2017 1.132.699.218.954 2.826.490.815.501 40,07%
2018 967.642.637.307 2.897.119.790.044 33,40%
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
35
standar rata-rata industri yaitu 35% (Kasmir : 2012), kondisi perusahaan pada
tahun 2016 dan 2017 dinilai kurang baik karena masih berada di bawah rata-rata
industri. Tetapi pada tahun 2018 nilai Debt Ratio yaitu 33,40%,artinya berada
diatas rata-rata industri. Semakin rendah rasio ini, maka akan semakin rendah
risiko keuangannya. Dapat dikatakan kinerja perusahaan setiap tahun selalu
meningkat.
b) Debt to Equity Ratio
Rasio ini merupakan perbandingan hutang dan ekuitas dalam pendanaan
perusahaan dan menunjukkan kemampuan modal sendiri perusahaan
untuk memenuhi seluruh kewajibannya.
Sumber : Kasmir (2012)
Berikut ini disajikan hasil perhitungan Debt to Equity Ratio PT.Surya
Toto Indonesia, Tbk untuk tahun 2016 hingga 2018 yang dapat dilihat
pada tabel 3.6 berikut ini:
Tabel 3.6
Perhitungan Debt To Equity Ratio
Tahun 2016-2018
Sumber : Data Diolah (2019)
Tahun Total Hutang Total Ekuitas Debt to
Equity Ratio
2016 1.057.566.418.720 1.523.874.519.542 69,39%
2017 1.132.699.218.954 1.693.791.596.547 66,87%
2018 967.642.637.307 1.929.477.152.737 50,15%
Debt to Equity Ratio =Total Hutang
Total Ekuitas
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
36
Tahun 2016 = . 5 .5 . . 2
.52 . .5 .5 2 = 69,39%
Tahun 2017 = . 2. .2 . 5
. . .5 .5 = 66,87%
Tahun 2018 = . 2. .
. 2 . . 52. = 50,15%
Debt to Equity Ratio pada tahun 2016 adalah 69,39% , artinya bahwa setiap
Rp100 utang dijamin oleh Rp69,39 modal. Pada tahun 2017 nilai Debt to Equity
Ratio adalah 66,87%, artinya bahwa setiap Rp100 utang dijamin oleh Rp66,87
modal. Pada tahun 2018 nilai Debt to Equity Ratio adalah 50,15%, artinya bahwa
setiap Rp100 utang dijamin oleh Rp50,15 modal.
Semakin rendah rasio ini maka semakin besar jumlah modal pemilik yang
dapat dijadikan sebagai jaminan utang. Tetapi semakin tinggi rasio ini maka
berarti semakin kecil jumlah modal pemilik yang dapat dijadikan sebagai jaminan
utang.
3.8.3 Rasio aktivitas (Activity Ratio)
a) Total Asset Turn Over
Rasio ini digunakan untuk mengukur efektivitas penggunaan dana
yang tertanam pada seluruh aktiva dalam menghasilkan penjualan.
Sumber : Kasmir (2012)
Total Assets Turn Over =Penjualan
Total aktiva
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
37
Berikut ini disajikan hasil perhitungan Total Assets Turn Over
PT.Surya Toto Indonesia, Tbk untuk tahun 2016 hingga 2018 yang
dapat dilihat pada tabel 3.7 berikut ini:
Tabel 3.7
Perhitungan Total Assets Turn Over
Tahun 2016-2018
Tahun Penjualan Total Aktiva Total Assets
Turn Over
2016 2.069.017.634.710 2.581.440.938.262 0,8 x
2017 2.171.861.931.164 2.826.490.815.501 0,768 x
2018 2.228.260.379.884 2.897.119.790.044 0,769 x
Sumber : Data Diolah (2019)
Tahun 2016 = 2. . . .
2.5 . . .2 2 = 0,8 kali
Tahun 2017 = 2. . . .
2. 2 . . 5.5 = 0,768 kali
Tahun 2018 = 2.22 .2 . .
2. . . . = 0,769 kali
Pada perhitungan total assets turn over, didapatkan perhitungan pada tahun
2016 sebesar 0,8 kali, artinya setiap Rp1 total aktiva turut berkontribusi
menciptakan Rp0,8 penjualan. Pada tahun 2017 nilai Total Assets Turn Over
sebesar 0,768 kali, artinya setiap Rp1 total aktiva turut berkontribusi menciptakan
Rp0,768 penjualan. Pada tahun 2018 nilai Total Assets Turn Over sebesar 0,769
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
38
kali, artinya setiap Rp1 total aktiva turut berkontribusi menciptakan Rp0,769
penjualan.
Rasio perputaran total aset tahun 2016 lebih baik jika dibandingkan dengan
rasio perputaran total aset tahun 2017 dan 2018 karena kontribusi total aset
terhadap penjualan di tahun 2016 lebih besar jika dibandingkan dengan kontribusi
total asset terhadap penjualan di tahun 2017 dan 2018.
Jika rata-rata industri rasio perputaran total aset adalah 2 kali (Kasmir :
2012) maka dapat dikatakan bahwa kontribusi total asset terhadap penjualan di
tahun 2016 hingga 2018 sangat tidak baik dibandingkan dengan perusahaan
sejenis lainnya karena besaran rasionya masih berada jauh di bawah rata-rata
industri. Ini menandakan kurang efisiennya manajemen dalam menggunakan
asetnya dan kemungkinan besar adanya masalah manajemen ataupun produksinya.
Dalam hal ini penting bagi perusahaan untuk meningkat penjualan atau
mengurangi sebagian asset yang kurang produktif.
b) Fixed Asset Turn Over
Rasio ini digunakan untuk mengukur efektivitas penggunaan dana yang
tertanam pada aktiva tetap dalam menghasilkan penjualan.
Sumber : Kasmir (2012)
Berikut ini disajikan hasil perhitungan Fixed Assets Turn Over PT. Surya
Toto Indonesia Tbk, untuk tahun 2016 hingga 2018 yang dapat dilihat
pada tabel 3.8 berikut ini:
Fixed Assets Turn Over =Penjualan
Aktiva Tetap
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
39
Tabel 3.8
Perhitungan Fixed Assets Turn Over
Tahun 2016-2018
Tahun Penjualan Aktiva Tetap Fixed Assets
Turn Over
2016 2.069.017.634.710 1.291.232.504.876 1,60 x
2017 2.171.861.931.164 1.509.859.181.493 1,438 x
2018 2.228.260.379.884 1.558.071.752.917 1,43 x
Sumber : Data Diolah (2019
Tahun 2016 = 2. . . .
.2 .2 2.5 . = 1,6 kali
Tahun 2017 =2. . . .
.5 . 5 . . = 1,438 kali
Tahun 2018 =2.22 .2 . .
.55 . . 52. = 1,43 kali
Fixed asset turn over pada tahun 2016 sebesar 1,6 kali, artinya setiap Rp1
aktiva tetap turut berkontribusi menciptakan Rp 1,6 penjualan. Pada tahun 2017
sebesar 1,438 kali, artinya setiap Rp1 aktiva tetap turut berkontribusi menciptakan
Rp1,438 penjualan. Pada tahun 2018 sebesar 1,43 kali, artinya setiap Rp1 aktiva
tetap turut berkontribusi menciptakan Rp 1,43 penjualan.
Jika rata-rata industri untuk Rasio perputaran asset tetap adalah 3 kali
(Kasmir : 2012), maka dapat disimpulkan bahwa kontribusi asset tetap terhadap
penjualan dari tahun 2016 hingga 2018 cenderung kurang baik jika dibandingkan
dengan perusahaan sejenis lainnya karena besaran rasionya masih berada dibawah
rata-rata industri. Hal ini berarti perusahaan tidak dapat memanfaatkan aset-aset
tetapnya dengan baik untuk menghasilkan produk-produk perusahaan dalam
jumlah yang besar, sehingga berdampak pada penjualan perusahaan. Dalam hal ini
harus meninjau ulang keberadaan asset tetap yang dimilikinya , apakah terlalu
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
40
kebesaran nilainya atau memang belum dimanfaatkan secara maksimal bagi
peningkatan pendapatan perusahaan.
3.8.4 Rasio Profitabilitas (Profitability Ratio)
a) Net Profit Margin
Rasio ini digunakan untuk mengukur laba bersih sesudah pajak
dibandingkan dengan volume penjualan.
Sumber : Kasmir (2012)
Berikut ini disajikan hasil perhitungan Net Profit Margin PT. Surya Toto
Indonesia, Tbk untuk tahun 2016 hingga 2018 yang dapat dilihat pada tabel
3.9 berikut ini:
Tabel 3.9
Perhitungan Net Profit Margin
Tahun 2016-2018
Sumber : Data Diolah (2019)
Tahun 2016 = .5 .5 .
2. . . . = 8,15%
Tahun 2017 = 2 . 5. .5
2. . . . = 12,84%
Tahun 2018 = . 2. . 2
2.22 .2 . . = 15,55%
Tahun Laba Bersih
Usaha Penjualan
Net Profit
Margin
2016 168.564.583.718 2.069.017.634.710 8,15%
2017 278.935.804.544 2.171.861.931.164 12,84%
2018 346.692.796.102 2.228.260.379.884 15,55%
Net Profit Margin =Laba bersih usaha
Penjualan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
41
Nilai Net Profit Margin pada tahun 2016 adalah 8,15%, artinya besarnya
laba bersih adalah 8,15% dari total penjualan bersih. Dengan kata lain, setiap
Rp100 penjualan bersih turut berkontribusi menciptakan Rp8,15 laba bersih.
Pada tahun 2017 besarnya net profit margin adalah12,84%, artinya besarnya
laba bersih adalah 12,84% dari total penjualan bersih. Dengan kata lain, setiap
Rp100 penjualan bersih turut berkontribusi menciptakan Rp12,84 laba bersih.
Pada tahun 2018 besarnya net profit margin adalah15,55%, artinya besarnya laba
bersih adalah 15,55% dari total penjualan bersih. Dengan kata lain, setiap Rp100
penjualan bersih turut berkontribusi menciptakan Rp15,55 laba bersih.
Net Profit Margin setiap tahunnya selalu mengalami peningkatan, itu berarti
telah terjadi peningkatan kinerja manajemen dalam menghasilkan laba bagi
perusahaan. Jika rata-rata industri untuk net profit margin adalah 20% (Kasmir :
2012), maka dapat dikatakan bahwa kontribusi penjualan bersih terhadap laba
bersih dari tahun 2016 hingga 2018 cenderung kurang baik jika dibandingkan
dengan perusahaan sejenis lainnya karena besaran rasionya masih berada di
bawah rata-rata industri.
b) Gross Profit Margin
Rasio ini digunakan untuk mengukur besarnya persentase laba kotor atas
penjualan bersih.
Sumber : Kasmir (2012)
Gross Profit Margin =Laba Kotor
Penjualan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
42
Berikut ini disajikan hasil perhitungan Gross Profit Margin PT. Surya
Toto Indonesia, Tbk untuk tahun 2016 hingga 2018 yang dapat dilihat
pada tabel 3.10 berikut ini:
Tabel 3.10
Perhitungan Gross Profit Margin
Tahun 2016-2018
Tahun Laba Kotor Penjualan Gross Profit
Margin
2016 443.592.256.361 2.069.017.634.710 21,44%
2017 544.275.402.034 2.171.861.931.164 25,06%
2018 587.713.758.528 2.228.260.379.884 26,37%
Sumber : Data Diolah (2019)
Tahun 2016 = .5 2.25 .
2. . . . = 21,44%
Tahun 2017 = 5 .2 5. 2.
2. . . . = 25,06%
Tahun 2018 = 5 . . 5 .52
2.22 .2 . . = 26,37%
Pada tahun 2016 besarnya Gross profit margin adalah 21,44% artinya setiap
Rp100 penjualan bersih turut berkontribusi menciptakan Rp21,44 laba kotor.
Pada tahun 2017 besarnya Gross Profit Margin adalah 25,06% artinya setiap
Rp100 penjualan bersih turut berkontribusi menciptakan Rp25,06 laba kotor. Pada
tahun 2018 besarnya Gross Profit Margin adalah 26,37% artinya setiap Rp100
penjualan bersih turut berkontribusi menciptakan Rp26,37 laba kotor.
Gross profit margin setiap tahun dari tahun 2016 hingga 2018 selalu
mengalami peningkatan, hal ini dapat disebabkan karena tingginya harga jual atau
rendahnya harga pokok penjualan. Jika rata-rata industri untuk Gross Profit
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
43
Margin adalah 28% (Kasmir : 2012), maka dapat dikatakan cenderung kurang
baik jika dibandingkan dengan perusahaan sejenis lainnya karena besaran rasionya
masih berada dibawah rata-rata industri.
TABEL 3.11
Rasio Keuangan PT. Surya Toto Indonesia, Tbk
Periode 2016-2018
Keterangan TAHUN
2016 (%) 2017(%) 2018(%)
RASIO LIKUIDITAS
Current Ratio 218,99 229,54 295,35
Quick Ratio 106,86 117,28 131,86
RASIO SOLVABILITAS
Debt Ratio 40,96 40,07 33,40
Debt to Equity Ratio 69,39 66,87 50,15
RASIO AKTIVITAS
Total Asset Turn Over 0,8 x 0,768 x 0,769 x
Fixed Asset Turn Over 1,6 x 1,438 x 1,43 x
RASIO PROFITABILITAS
Net Profit Margin 8,15 12,84 15,55
Gross Profit Margin 21,44 25,06 26,37
Sumber : Data Diolah (2019)
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
44
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
1. Analisis Rasio Likuiditas tahun 2016 hingga 2018 menunjukkan bahwa
kondisi PT. Surya Toto Indonesia, Tbk dalam keadaan likuid, artinya
perusahaan mampu memenuhi hutang lancarnya dengan menggunakan
aktiva lancar yang dimiliki perusahaan.
2. Rasio solvabilitas terlihat secara keseluruhan mengalami peningkatan,
dan ini menunjukkan tingkat kemampuan perusahaan dalam menjamin
hutang-hutangnya dinilai cukup baik.
3. Rasio aktivitas PT. Surya Toto Indonesia, Tbk menunjukkan nilai rasio
yang belum cukup baik, ini dikarenakan terjadinya penurunan dari tahun
ke tahun dan perusahaan belum mampu memaanfaatkan aktiva seacra
maksimal.
4. Rasio profitabilitas PT. Surya Toto Indonesia, Tbk setiap tahun
mengalami peningkatan. Ini berarti menunjukkan keseriusan dan fokus
kinerja manajemen terhadap perusahaan dalam peningkatan laba.
4.2 Saran
1. PT. Surya Toto Indonesia, Tbk sebaiknya mempertahankan kemampuan
perusahaan dalam membayar hutang-hutang lancarnya dengan aktiva
lancar agar tetap likuid untuk tahun-tahun yang akan datang.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
45
2. PT. Surya Toto Indonesia, Tbk sebaiknya memperbaiki dan
meningkatkan kinerja rasio solvabilitas agar kedepannya perusahaan bisa
menjadi lebih baik lagi.
3. Perusahaan diharapkan dapat memperbaiki manajemen persediaannya
agar lebih efisien dalam mengatur persediaannya. Perusahaan juga
diharapkan meningkatkan penjualan, persediaan serta mempercepat
perputaran persediaan agar tidak menurunkan omset penjualan.
Perusahaan diharapkan mampu menggunakan asset tetap secara efisien
dan efektif.
4. Perusahaan diharapkan mampu meningkatkan volume penjualan yang
bertujuan untuk meningkatkan jumlah pendapatan yang akan berimbas
pada peningkatan laba perusahaan, dengan demikian kemampuan
perusahaan untuk meningkatkan profitabilitasnya pada masa yang akan
datang menjadi lebih baik lagi.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
46
DAFTAR PUSTAKA
Harahap, Sofyan Syafri. 2016. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada.
Hery. 2016. Analisis Laporan Keuangan: Integrated And Comprehensive Edition.
Jakarta: PT Grasindo.
Ikatan Akuntansi Indonesia. 2010. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba
Empat.
Kasmir. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Pertama. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Munawir, S, 2010. Analisa Laporan Keuangan. Liberty. Yogyakarta.
Rudianto, 2012. Pengantar Akuntansi Konsep dan Teknik Penyusunan Laporan
Keuangan. Jakarta:Erlangga.
Sjahrial, Dermawan dan Djahotman Purba. 2013. Analisis Laporan Keuangan:
Cara Mudah dan Praktis Memahami Laporan Keuangan. Edisi Kedua.
Jakarta: Mitra Wacana Media.
Syahyunan. 2015. Manajemen Keuangan: Perencanaan, Analisis dan
Pengendalian Keuangan. Medan: USU Press.
Subramanyam, KR dan John, J. Wild, 2010. Analisis Laporan Keuangan, Buku
Satu, Edisi Sepuluh, Salemba Empat, Jakarta.
Sutrisno. 2012. Manajemen Keuangan Teori. Konsep dan aplikasi. Yogyakarta:
Ekonisia.
Bursa Efek Indonesia. 2010. Publikasi. http://www.idx.co.id/id-
id/beranda/publikasi/ - tanggal akses: 1 Juli 2019
https://www.toto.co.id/15 juni 2019/ 18:30
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
47
http://www.sahamgain.com/2018/04/analisis-fundamental-perbedaan-
rasio.html/28 Juni 2019/ 20:00
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA