TUGAS AKHIR · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika. 2. Ketua Program...

77
ANALISA PENGAR LAPORAN KE Diajukan untuk me Akademi M RUH RASIO LIKUIDITAS TERHAD EUANGAN NERACA PT ELECTRON CITY INDONESIA TBK TUGAS AKHIR emenuhi salah satu syarat kelulusan Diploma Tig SITI SURYANI NIM : 61130005 Program Studi Akuntansi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatik Jakarta 2016 DAP NIC ga (D.III) ka

Transcript of TUGAS AKHIR · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika. 2. Ketua Program...

Page 1: TUGAS AKHIR · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika. 2. Ketua Program Studi Akuntansi (Kons entrasi Perbankan) Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika.

ANALISA PENGARUH RASIO LIKUIDITAS TERHADAP

LAPORAN KEUANGAN NERACA PT ELECTRONIC

CITY INDONESIA TBK

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Diploma Tiga (D.III)

SITI SURYANI

NIM : 61130005

Program Studi Akuntansi

Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika

Jakarta

2016

ANALISA PENGARUH RASIO LIKUIDITAS TERHADAP

LAPORAN KEUANGAN NERACA PT ELECTRONIC

CITY INDONESIA TBK

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Diploma Tiga (D.III)

SITI SURYANI

NIM : 61130005

Program Studi Akuntansi

Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika

Jakarta

2016

ANALISA PENGARUH RASIO LIKUIDITAS TERHADAP

LAPORAN KEUANGAN NERACA PT ELECTRONIC

CITY INDONESIA TBK

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Diploma Tiga (D.III)

SITI SURYANI

NIM : 61130005

Program Studi Akuntansi

Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika

Jakarta

2016

Page 2: TUGAS AKHIR · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika. 2. Ketua Program Studi Akuntansi (Kons entrasi Perbankan) Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika.
Page 3: TUGAS AKHIR · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika. 2. Ketua Program Studi Akuntansi (Kons entrasi Perbankan) Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika.
Page 4: TUGAS AKHIR · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika. 2. Ketua Program Studi Akuntansi (Kons entrasi Perbankan) Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika.
Page 5: TUGAS AKHIR · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika. 2. Ketua Program Studi Akuntansi (Kons entrasi Perbankan) Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika.
Page 6: TUGAS AKHIR · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika. 2. Ketua Program Studi Akuntansi (Kons entrasi Perbankan) Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika.

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada ALLAH SWT, karena atas berkat rahmat

dan karunia-Nya, saya dapat menyelesaikan Tugas Akhir (TA) dengan judul

“Analisa Pengaruh Rasio Likuiditas Terhadap Laporan Keuangan Neraca PT

Electronic City Indonesia Tbk”. Penulisan ini diajukan sebagai salah satu syarat

kelulusan Diploma (D.III) Program Studi Akuntansi Konsentrasi Perbankan Akademi

Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika.

Saya menyadari bahwa dalam menyelesaikan tugas akhir ini tanpa adanya

bantuan, bimbingan, pengarahan serta fasilitas yang membantu maka sangatlah sulit

bagi saya untuk dapat menyelesaikan tugas akhir ini. Oleh karena itu, saya ingin

mengucapkan terima kasih kepada :

1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika.

2. Ketua Program Studi Akuntansi (Konsentrasi Perbankan) Akademi Manajemen

Keuangan Bina Sarana Informatika.

3. Bapak Dr. Achmad Fauzi, S.E, M.M selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir.

4. Ibu Yuni Anna selaku Finance Analyst PT Electronic City Indonesia Tbk.

5. Semua dosen Perbankan Diploma tiga (D.III) yang telah memberikan penulis

dengan semua bahan yang diperlukan.

6. Ucapan terima kasih ditujukan kepada keluarga penulis, terutama kedua orangtua

Ayah dan Ibu saya tercinta H. Mursid dan Hj. Romlah yang telah memberikan

semangat serta kasih sayang yang begitu besar. Saya sangat beruntung karena hal

yang paling indah di dunia ini adalah memiliki kedua orang tua seperti ayah dan

ibu saya.

Page 7: TUGAS AKHIR · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika. 2. Ketua Program Studi Akuntansi (Kons entrasi Perbankan) Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika.

vii

7. Teman-teman jurusan Akuntansi Perbankan khususnya kelas 61.6B.31 yang

banyak sekali mendukung baik secara langsung maupun tidak langsung. Terima

kasih untuk semuanya.

8. Teman-teman satu angkatan bimbingan Oky Damayanti, Atikah Sabrina, Dewi

Fauziah, Muhammad Rifqi Muzaki, dan Vebriansyah Lubis terima kasih atas

dukungan, bantuan serta semangatnya

9. Seluruh pihak yang tidak dapat saya ucapkan satu persatu. Saya ucapkan terima

kasih banyak atas segala hal yang begitu berarti dalam setiap perjalanan hidup

saya.

Akhir kata, saya berharap ALLAH SWT berkenan membalas segala kebaikan

semua pihak yang telah membantu. Semoga tugas akhir ini bisa membawa manfaat

bagi kita semua pada khususnya dan pengembangan ilmu pengetahuan pada

umumnya.

Jakarta, 17 Juni 2016

Penulis

Siti Suryani

Page 8: TUGAS AKHIR · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika. 2. Ketua Program Studi Akuntansi (Kons entrasi Perbankan) Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika.

viii

ABSTRAK

Siti Suryani (61130005), Analisa Pengaruh Rasio Likuiditas Terhadap LaporanKeuangan Neraca PT Electronic City Indonesia Tbk

PT Electronic City Indonesia adalah salah satu perusahaan ritel yang bergerakdibidang perdagangan produk elektronik modern di Indonesia. Penelitian inibertujuan untuk mengetahui pengaruh rasio likuiditas terhadap laporan keuanganneraca PT Electronic City Indonesia tahun 2008-2015. Metode pengumpulan datadengan menggunakan metode kuantitatif deskriptif data sekunder yaitu laporankeuangan berupa neraca pada periode 2008-2015. Teknik pengolahan data yangdigunakan adalah rasio keuangan yaitu rasio likuiditas. Pada rasio likuiditasparameternya adalah Current Ratio dan Quick Ratio. Konsep dasar perhitungan datayang digunakan adalah koefisien korelasi, determinasi dan regresi linear sederhana.Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji statistik yaitu uji koefisien korelasi,koefisien determinasi dan persamaan regresi. Pengujian hipotesis tersebut denganmenggunakan aplikasi SPSS statistik V21. Hasil pengujian hipotesis uji koefisienkorelasi menunjukkan bahwa rasio likuiditas memiliki hubungan yang signifikanterhadap laporan keuangan neraca dengan nilai R sebesar 0,888 dan memilikihubungan yang sangat kuat dan searah karena bernilai positif. Uji koefisiendeterminasi menunjukkan bahwa rasio likuiditas mempunyai pengaruh yangsignifikan terhadap laporan keuangan neraca dengan nilai R Square sebesar 78,8%.Dan pada uji persamaan regresi yang terbentuk adalah signifikan yaitu Y=26,549+0,001X.

Kata Kunci: Rasio Likuiditas, Laporan Keuangan Neraca

Page 9: TUGAS AKHIR · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika. 2. Ketua Program Studi Akuntansi (Kons entrasi Perbankan) Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika.

ix

ABSTRACT

Siti Suryani (6113005) Analysis Of The Effect Of Liquidity Ratio Toward TheFinancial Report Balance Sheet PT Electronic City Indonesia Tbk

PT Electronic City Indonesia is a company retail engaged in the trade of productselectronic modern in Indonesia. The research aims to determine the effect of liquidityratio toward the financial report balance sheet PT Electronic City Indonesia for year2008-2015. The methods data used in this study is quantitative descriptive secondarydata is a financial report from balance sheet for year 2008-2015. Data processingtechnique used is finance ratio namely liquidity ratio. In ratio of liquidity theparameters is current ratio and quick ratio. The analysis data methods used isanalysis correlation, determination, and regression linear his simple. Theexamination hypothesis by test statistic namely test coefficient correlation, coefficientdetermination and the regression equation. The analysis result processed usingapplication SPSS Statistik V21. Hypothesis testing results indicate that liquidity ratiohave connection that signifiacant toward financial report balance sheet with value R0,888 and connection his strong and one way because the value his positive. At thetest determination liquidity ratio have of effect the significant to financial reportbalance sheet with R Square value 78,8%. And the regression equation established inthis study is significant namely Y=26,549+0,001X.

Keywords: Liquidity of Ratio, Financial Report Balance Sheet

Page 10: TUGAS AKHIR · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika. 2. Ketua Program Studi Akuntansi (Kons entrasi Perbankan) Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika.

x

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Judul Tugas Akhir ................................................................................. iLembar Pernyataan Keaslian Tugas Akhir ......................................................... iiLembar Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah.................................... iiiLembar Persetujuan dan Pengesahan Tugas Akhir ............................................. ivLembar Konsultasi Tugas Akhir ......................................................................... vKata Pengantar .................................................................................................... viiAbstrak ................................................................................................................ viiiDaftar Isi ............................................................................................................. xDaftar Gambar..................................................................................................... xiiDaftar Tabel ........................................................................................................ xiiiDaftar Lampiran.................................................................................................. xiv

BAB 1 PENDAHULUAN .............................................................................. 11.1. Latar Belakang ............................................................................ 11.2. Perumusan Masalah .................................................................... 31.3. Tujuan dan Manfaat .................................................................... 41.4. Metode Pengumpulan Data......................................................... 51.5. Ruang Lingkup............................................................................ 51.6. Sistematika Penulisan ................................................................. 6

BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................ 72.1. Rasio Likuiditas .......................................................................... 7

2.1.1. Pengertian Rasio Likuiditas ............................................. 72.1.2. Tujuan dan Manfaat Rasio Likuiditas .............................. 92.1.3. Jenis-jenis Rasio Likuiditas ............................................. 11

2.2. Neraca ......................................................................................... 122.2.1. Pengertian Laporan Keuangan ......................................... 122.2.2. Tujuan Laporan Keuangan .............................................. 142.2.3. Jenis dan Komponen Laporan Keuangan......................... 15

2.3. Konsep Dasar Perhitungan.......................................................... 182.3.1. Koefisien Korelasi ........................................................... 182.3.2. Koefisien Determinasi...................................................... 212.3.3. Koefisien Persamaan Regresi........................................... 22

BAB III PEMBAHASAN ................................................................................. 243.1. Tinjauan Umum Perusahan......................................................... 24

3.1.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan ............................ 243.1.2. Struktur dan Tata Kerja Organisasi................................... 26

Page 11: TUGAS AKHIR · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika. 2. Ketua Program Studi Akuntansi (Kons entrasi Perbankan) Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika.

xi

3.1.3. Kegiatan Usaha/ Organisasi .............................................. 303.2. Data Penelitian ............................................................................ 35

3.2.1. Data Variabel X ................................................................ 353.2.2. Data Variabel Y ................................................................ 393.2.3. Tabel Penolong ................................................................. 40

3.3. Analisa Variabel X terhadap Y ................................................... 433.3.1. Uji Koefisien Korelasi ...................................................... 433.3.2. Uji Koefisien Determinasi ............................................... 453.3.3. Uji Persamaan Regresi ..................................................... 46

BAB IV PENUTUP .......................................................................................... 494.1. Kesimpulan .................................................................................. 494.2. Saran ............................................................................................. 50

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 52DAFTAR RIWAYAT HIDUP ......................................................................... 53SURAT KETERANGAN PKL/RISET .......................................................... 54LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................... 55

Page 12: TUGAS AKHIR · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika. 2. Ketua Program Studi Akuntansi (Kons entrasi Perbankan) Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika.

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Suatu kegiatan usaha (bisnis) yang dijalankan oleh suatu perusahaan, tentulah

memiliki beberapa tujuan. Salah satu diantaranya adalah pemilik perusahaan

menginginkan keuntungan yang optimal atas usaha yang dijalankannya, hal tersebut

dikarenakan setiap pemilik menginginkan modal yang telah ditanamkan dalam

usahanya segera cepat kembali. Agar tujuan tersebut dapat dicapai, manajemen

perusahaan harus mampu membuat perencanaan yang tepat dan akurat. Disamping itu

manajemen juga harus mampu mengawasi dan mengendalikan kegiatan usaha yang

dijalankannya apabila terjadi penyimpangan, serta perusahaan harus mampu

menanamkan tingkat kepercayaan masyarakat ataupun pihak yang telah

meminjamkan modal kepada perusahaan, agar perusahaan dapat lebih mudah untuk

memperoleh pinjaman kembali dari kreditor demi kelangsungan bertahannya

perusahaan dalam jangka panjang.

Setiap perusahaan harus mampu membuat catatan, pembukuan dan laporan

terhadap semua kegiatan usahanya. Catatan, pembukuan, dan laporan dibuat baik

dalam suatu periode tertentu. Catatan tersebut dibuat dalam bentuk laporan keuangan.

Laporan keuangan perusahaan adalah berupa Laporan Neraca, Laporan Laba Rugi

dan Laporan Arus Kas. Dengan adanya laporan keuangan pemilik usaha dapat

Page 13: TUGAS AKHIR · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika. 2. Ketua Program Studi Akuntansi (Kons entrasi Perbankan) Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika.

2

mengetahui kondisi keuangan dan menilai kinerja manajemen apakah mencapai target

yang telah ditetapkan atau tidak.

Agar dapat mengetahui kondisi keuangan, perusahaan perlu menghitung atau

menganalisis rasio-rasio keuangan. Bentuk-bentuk rasio keuangan menurut para ahli

keuangan yaitu rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio aktivitas, dan rasio

profitabilitas. Masing-masing jenis rasio ini akan memberikan makna tersendiri

dalam menggambarkan kondisi keuangan perusahaan. Dari keempat rasio keuangan

tersebut penulis memilih rasio likuiditas sebagai bahan penelitian dan dengan

menggunakan salah satu jenis rasio likuiditas yaitu rasio lancar (Current ratio) dan

rasio cepat (Quick ratio) sebagai salah satu variabel yang digunakan untuk penelitian.

Rasio likuiditas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan

dalam memenuhi kewajiban (utang) jangka pendek pada saat ditagih. Dari hasil

analisa menggunakan rasio keuangan yang komponen-komponennya seperti aktiva,

hutang dan modal terdapat pada laporan keuangan neraca, maka akan memberikan

gambaran kepada penganalisa tentang baik dan buruknya keadaan atau posisi

keuangan dari suatu periode ke periode berikutnya.

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka penulis membuat judul tugas

akhir “Analisa Pengaruh Rasio Likuiditas Terhadap Laporan Keuangan Neraca

PT Electronic City Indonesia Tbk.”

Page 14: TUGAS AKHIR · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika. 2. Ketua Program Studi Akuntansi (Kons entrasi Perbankan) Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika.

3

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang penulisan tugas akhir ini, penulis

merumuskan masalah yaitu :

1. Apakah ada hubungan antara rasio likuiditas terhadap laporan keuangan neraca

PT Electronic City Tbk ?

2. Apakah ada pengaruh antara rasio likuiditas terhadap laporan keuangan neraca PT

Electronic City Tbk ?

3. Bagaimanakah persamaan regresi linear yang terbentuk antara rasio likuiditas

dengan laporan keuangan neraca PT Electronic City Tbk?

Berdasarkan uraian rumusan masalah diatas, maka dapat diketahui bentuk

hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini, yaitu :

1. H1: Terdapat hubungan yang signifikan anatara rasio likuiditas dengan laporan

keuangan neraca PT Electronic City Tbk.

2. H2: Terdapat pengaruh yang signifikan antara rasio likuidtas terhadap laporan

keuangan neraca PT Electronic City Tbk.

3. H3: Persamaan Regresi yang terbentuk antara Rasio Likuiditas terhadap laporan

keuangan neraca PT Electronic City Indonesia Tbk signifikan.

Page 15: TUGAS AKHIR · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika. 2. Ketua Program Studi Akuntansi (Kons entrasi Perbankan) Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika.

4

1.3. Tujuan dan Manfaat

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan dalam melakukan

penelitian ini, antara lain :

1. Mengetahui ada tidaknya hubungan Rasio Likuiditas terhadap laporan keuangan

neraca PT Electronic City Tbk.

2. Mengetahui ada tidaknya pengaruh antara Rasio Likuiditas terhadap laporan

keuangan neraca PT Electronic City Tbk.

3. Mengetahui ada tidaknya persamaan regresi yang terbentuk antara Rasio

Likuiditas terhadap laporan keuangan neraca PT Electronic City Tbk.

Sedangkan manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Bagi Penulis

Menambah ilmu dan wawasan dalam menganalisis pengaruh Rasio Likuiditas

terhadap laporan keuangan neraca PT Electronic City Tbk dan diajukan untuk

memenuhi salah satu syarat kelulusan Diploma Tiga (D.III).

2. Bagi tempat penelitian/perusahaan

Dapat menjadi bahan masukan bagi PT Electronic City Tbk dalam menganalisis

pengaruh Rasio Likuiditas terhadap laporan keuangan neraca.

3. Bagi Pembaca

Dapat menjadi tambahan informasi bagi mahasiswa yang akan melakukan

penelitian atau penulisan tugas akhir yang berkaitan dengan judul ini.

Page 16: TUGAS AKHIR · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika. 2. Ketua Program Studi Akuntansi (Kons entrasi Perbankan) Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika.

5

1.4. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dengan menggunakan metode kuantitatif deskriptif

yang diantaranya terdiri dari :

1. Observasi

Memanfaatkan data sekunder yaitu memperoleh data-data, catatan-catatan serta

profil perusahaan dari PT Electronic City Tbk. Data yang diperoleh berupa

laporan keuangan neraca dari annual report PT Electronic City Tbk

2. Wawancara

Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara melakukan wawancara secara

langsung kepada pihak-pihak yang berkompeten dan relevan dengan penulisan

ini.

3. Studi Pustaka

Sebagai pendukung untuk mencari berbagai informasi, penulis menggunakan

teknik studi pustaka dengan mengambil beberapa materi berupa buku, referensi

serta catatan-catatan yang berkaitan dengan penulisan tugas akhir ini.

1.5. Ruang Lingkup

Dalam penulisan tugas akhir ini, penulis membatasi ruang lingkup

pembahasan mengenai laporan yang digunakan pada laporan keuangan perusahaan

adalah laporan keuangan neraca dan untuk alat analisis yang berupa Rasio keuangan

yang digunakan adalah Rasio Likuiditas (Current Ratio), dan (Quick Ratio). Data

laporan keuangan yang digunakan diperoleh dari annual report PT Electronc City

Indonesia Tbk dengan periode tahun 2008 sampai dengan tahun 2015.

Page 17: TUGAS AKHIR · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika. 2. Ketua Program Studi Akuntansi (Kons entrasi Perbankan) Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika.

6

1.6. Sistematika Penulisan

Adapun sistematika pada penulisan tugas akhir ini adalah :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini merupakan bab pendahuluan yang menjelaskan tentang Latar

Belakang, Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat, Metode

Pengumpulan Data, Ruang Lingkup, dan Sistematika Penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan tentang teori-teori dari Variabel X dan Variabel Y

dan konsep dasar perhitungan yang berisikan rumus-rumus yang

digunakan seperti : uji koefisien korelasi, uji koefisien determinasi dan

persamaan regresi.

BAB III PEMBAHASAN

Bab ini berisi pembahasan dalam penyusunan Tugas Akhir ini, yaitu

Sejarah dan Perkembangan Perusahaan, Struktur dan Tata kerja

perusahaan, Kegiatan Usaha , Data Penelitian serta Analisis Variabel

X dan Variabel Y.

BAB IV PENUTUP

Bab ini berisi Kesimpulan dan Saran.

Page 18: TUGAS AKHIR · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika. 2. Ketua Program Studi Akuntansi (Kons entrasi Perbankan) Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika.

7

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Rasio Likuiditas

2.1.1. Pengertian Rasio Likuiditas

Menurut Kasmir (2008:129) menyebutkan bahwa rasio likuiditas (liquidityratio) merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalammemenuhi kewajiban (utang) jangka pendek. Artinya apabila perusahaanditagih, perusahaan akan mampu untuk memenuhi utang tersebut terutamautang yang sudah jatu h tempo.

Dengan kata lain rasio likuiditas digunakan oleh suatu perusahaan untuk

mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban atau utang jangka

pendek pada saat ditagih oleh pihak yang memberikan pinjaman. Apabila perusahaan

tersebut membayar utangnya tepat waktu atau sesuai jatuh tempo yang diberikan

maka perusahaan tersebut akan mampu mendapat kepercayaan dengan para kreditor

atau juga dengan para distributor, namun sebaliknya apabila perusahaan tidak mampu

membayar utangnya yang sudah jatuh tempo maka akan sulit mendapat kepercayaan

untuk memperoleh suatu pinjaman karena kepercayaan dari berbagai pihak

merupakan modal yang sangat penting bagi perusahaan karena untuk membantu

melancarkan usahanya dan juga mencapai target yang telah ditetapkan perusahaan.

Mengacu pada pendapat Hery (2016a:47) Rasio Likuiditas merupakankemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban atau membayar utangjangka pendeknya. Dengan kata lain, rasio likuiditas adalah rasio yang dapatdigunakan untuk mengukur sampai seberapa jauh tingkat kemampuanperusahaan dalam melunasi kewajiban jangka pendeknya yang akan segerajatuh tempo.

Page 19: TUGAS AKHIR · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika. 2. Ketua Program Studi Akuntansi (Kons entrasi Perbankan) Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika.

8

Perusahaan yang mampu untuk melunasi kewajiban jangka pendeknya pada

saat ditagih, dikatakan perusahaan tersebut dalam keadaan likuid. Sebaliknya, apabila

perusahaan tidak mampu dalam memenuhi kewajiban-kewajibannya pada saat ditagih

atau saat jatuh tempo dikatakan perusahaan dalam keadaan illikuid. Perusahaan yang

tidak mampu membayar kewajibannya atau utang jangka pendek yang sudah jatuh

tempo bisa disebabkan karena perusahaan tersebut tidak memiliki dana sama sekali

untuk memenuhi kewajibannya atau bisa juga perusahaan tersebut memiliki dana

namun tidak cukup (secara tunai) sehingga harus menunggu dalam waktu tertentu.

Menurut Hanafi dkk (2016:75) bahwa “rasio likuiditas mengukur kemampuan

perusahaan memenuhi utang jangka jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva

lancarnya (aktiva yang akab berubah menjadi kas dalam waktu satu tahun atau satu

siklus bisnis”. Rasio likuiditas atau sering juga disebut dengan nama rasio modal

kerja merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa likuidnya

perusahaan. Caranya adalah dengan membandingkan komponen yang ada di neraca,

yaitu total aktiva lancar dibagi dengan hutang lancar. Penilaian dapat dilakukan untuk

beberapa periode sehingga terlihat perkembangan likuiditas perusahaan dari waktu ke

waktu.

Berdasarkan beberapa teori diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa rasio

likuiditas merupakan salah satu rasio keuangan yang digunakan oleh suatu

perusaahan untuk mengukur tingkat kemapuan perusahaan dalam memenuhi

kewajibannnya terutama utang jangka pendek yang sudah jatuh tempo, baik

kewajiban kepada pihak luar perusahaan (likuiditas badan usaha) maupun di dalam

Page 20: TUGAS AKHIR · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika. 2. Ketua Program Studi Akuntansi (Kons entrasi Perbankan) Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika.

9

perusahaan (likuiditas perusahaan). Apabila perusahaan tersebut mampu memenuhi

kewajiban atau utang jangka pendeknya maka perusahaan tersebut dalam keadaan

likuid. Sebaliknya, apabila perusahaan tidak mampu membayar kewajiban atau utang

jangka pendeknya yang sudah jatuh tempo diakatakan perusahaan dalam kondisi

illikuid. Penyebab utama kejadian kekurangan dan ketidakmampuan perusahaan

untuk membayar kewajibannya tersebut sebenarnya adalah akibat kelalaian

manajemen perusahaan dalam menjalankan usahanya. Kemudian sebab lainnya

adalah sebelumnya pihak manajemen perusahaan tidak menghitung rasio keuangan

yang diberikan sehingga tidak mengetahui kondisi perusahaan dalam kondisi yang

likuid atau tidak, maka dari itu diperlukan analisis untuk mengukur tingkat

kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi kewajiban (utang jangka pendek)

atau yang biasa dikenal dengan nama analisis rasio likuiditas.

2.1.2. Tujuan dan Manfaat Rasio Likuiditas

Menurut Kasmir (2008) Perhitungan rasio likuiditas memberikan cukup

banyak manfaat bagi berbagai pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan. Pihak

yang paling berkepentingan adalah pemilik perusahaan dan manajemen perusahaan

guna menilai kemampuan mereka sendiri. Kemudian, pihak luar perusahaan juga

memiliki kepentingan seperti pihak kreditor atau penyedia dana bagi perusahaan,

misalnya perbankan. Dalam praktiknya terdapat beberapa manfaat atau tujuan analisis

rasio likuiditas bagi perusahaan.

Page 21: TUGAS AKHIR · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika. 2. Ketua Program Studi Akuntansi (Kons entrasi Perbankan) Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika.

10

Menurut Kasmir (2008) berikut ini adalah tujuan dan manfaat yang dapat

dipetik dari hasil rasio likuiditas adalah :

1. Untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban atau utang yang

segera jatuh tempo pada saat ditagih. Artinya kemapuan untuk membayar

kewajiban yang sudah waktunya dibayar sesuai jadwal batas waktu yang telah

ditetapkan (tanggal dan bulan tertentu).

2. Untuk mengukur seberapa besar uang kas yang tersedia untuk membayar utang.

3. Sebagai alat perencanaan ke depan, terutama yang berkaitan dengan perencanaan

kas dan utang.

4. Untuk melihat kondisi dan posisi likuiditas perusahaan dari waktu ke waktu

dengan membandingkannya untuk beberapa periode.

5. Untuk melihat kelemahan yang dimiliki perusahaan, dari masing-masing

komponen yang ada di aktiva lancar dan utang lancar.

6. Menjadi alat pemicu bagi pihak manajemen untuk memperbaiki kinerjanya, dengan

melihat rasio likuiditas yang ada pada saat ini.

Bagi pihak luar perusahaan, seperti pihak penyandang dana (kreditor), investor,

distributor dan masyarakat luas, rasio likuiditas bermanfaat untuk menilai

kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban kepada pihak ketiga.

Kemampuan membayar tersebut akan memberikan jaminan bagi pihak kreditor untuk

memberikan pinjaman selanjutnya. Namun, rasio likuiditas bukanlah satu-satunya

cara atau syarat untuk menyetujui pinjaman.

Page 22: TUGAS AKHIR · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika. 2. Ketua Program Studi Akuntansi (Kons entrasi Perbankan) Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika.

11

2.1.3. Jenis-Jenis Rasio Likuiditas

Dalam praktiknya, menurut Harahap (2015:301) untuk mengukur rasio

keuangan secara lengkap, dapat

menggunakan jenis-jenis rasio likuiditas yang ada. Beberapa rasio likuiditas adalah

sebagai berikut :

1. Rasio Lancar (Current Ratio)

Rasio lancar atau (current ratio) merupakan rasio untuk mengukur kemampuan

perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang segera

jatuh tempo pada saat ditagih keseluruhan. Perhitungan rasio lancar dilakukan

dengan cara membandingkan antara total aktiva lancar dengan total lancar.

Komponen aktiva lancar meliputi kas, bank, surat-surat berharga, pendapatan

yang masih harus diterima, pinjaman yang diberikan, dan aktiva lancar lainnya.

Komponen utang lancar terdiri dari utang dagang, utang bank satu tahun, utang

gaji, utang pajak, utang dividen, serta utang jangka pendek lainnya. Rumus untuk

mencari rasio lancar atau current rasio adalah sebagai berikut :

2. Rasio Cepat (Quick Ratio)

Rasio cepat (quick ratio) atau rasio sangat lancar merupakan rasio yang

menunjukkan kemampuan perusahaan memenuhi atau membayar kewajiban atau

utang lancar (utang jangka pendek) dengan aktiva lancar tanpa memperhitungkan

nilai persediaan (inventory). Menurut I Made Sudana (2011) quick ratio adalah

Current Ratio = Aktiva lancar (Current Assets)

Utang lancar (Current Liabilities)

Page 23: TUGAS AKHIR · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika. 2. Ketua Program Studi Akuntansi (Kons entrasi Perbankan) Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika.

12

seperti Current Ratio tetapi persediaan tidak diperhitungkan karena kurang likuid

dibandingkan dengan kas, surat berharga, dan piutang. Oleh karena itu quick ratio

memberikan ukuran yang lebih akurat dibandingkan dengan current ratio. Rumus

untuk mencari rasio cepat (quick ratio) dapat digunakan sebagai berikut :

Berdarsarkan teori diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa rasio lancar (current

ratio) merupakan rasio yang digunakan perusahaan untuk mengukur seberapa banyak

aktiva lancar yang tersedia untuk menutupi kewajiban jangka pendek yang segera

jatuh tempo. Sedangkan untuk rasio cepat (quick ratio) merupakan rasio yang

digunakan perusahaan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi

kewajiban atau utang lancar dengan aktiva yang tersedia tanpa memperhitungkan

nilai persediaan, hal ini dilakukan karena persediaan dianggap memerlukan waktu

yang relatif lama untuk diuangkan.

2.2. Neraca

2.2.1. Pengertian Laporan Keuangan

Menurut Kasmir (2008:6) laporan keuangan oleh perusahaan tidak dibuat

secara serampangan, tetapi harus dibuat dan disususn sesuai dengan aturan atau

standar yang berlaku. Hal ini perlu dilakukan agar laporan keuangan mudah dibaca

dan dimengerti. Di samping itu, banyak pihak yang memerlukan dan berkepentingan

Quick Ratio = Current Assets - Inventory

Current Liabilities

Page 24: TUGAS AKHIR · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika. 2. Ketua Program Studi Akuntansi (Kons entrasi Perbankan) Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika.

13

terhadap laporan keuangan yang dibuat perusahaan, seperti pemerintah, kreditor,

investor, maupun para supplier.

Dalam pengertian yang sederhana, laporan keuangan merupakan laporan yang

menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode.

Biasanya laporan keuangan dibuat per periode misalnya tiga bulan, atau enam bulan

untuk kepentingan internal perusahaan. Sementara itu, untuk laporan lebih luas

dilakukan satu tahun sekali. Di samping itu, dengan adanya laporan keuangan, dapat

diketahui posisi perusahaan terkini setelah menganalisis laporan keuangan tersebut.

Lengkap tidaknya penyajian laporan keuangan tergantung dari kondisi perusahaan

dan keinginan pihak manajemen untuk menyajikannya.

Menurut Hery (2016:2) laporan keuangan (financial statements) merupakan

“produk akhir dari serangkaian proses pencatatan dan pengikhtisaran data transaksi

bisnis”.

Pada dasarnya laporan keuangan adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat

digunakan sebagai alat untuk mengkomunikasikan data keuangan atau aktivitas

perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Dengan kata lain, laporan

keuangan ini berfungsi sebagai alat informasi yang menghubungkan perusahaan

dengan pihak-pihak yang berkepentingan

Berdasarkan teori di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa dari laporan

keuangan akan tergambar kondisi keuangan suatu perusahaan yang dapat

memudahkan manajemen dalam menilai kinerja manajemen perusahaan. Penilaian

kinerja akan menjadi patokan atau ukuran apakah manajemen mampu atau berhasil

dalam menjalankan kebijakan yang telah ditetapkan atau sebaliknya.

Page 25: TUGAS AKHIR · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika. 2. Ketua Program Studi Akuntansi (Kons entrasi Perbankan) Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika.

14

2.2.2. Tujuan Laporan Keuangan

Dalam praktiknya, Menurut Kasmir (2008:10) terdapat beberapa tujuan yang

hendak dicapai, terutama bagi pemilik usaha dan manajemen perusahaan. Di samping

itu, tujuan laporan keuangan disusun guna memenuhi kepentingan berbagai pihak

yang berkepentingan terhadap perusahaan.

Berikut ini beberapa tujuan pembuatan atau penyusunan laporan keuangan

yaitu:

1. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah aktiva (harta) yang dimiliki

perusahaan pada saat ini.

2. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah kewajiban dan modal yang

dimiliki perusahaan pada saat ini.

3. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah pendapatan yang diperoleh pada

suatu periode tertentu.

4. Memberikan informasi tentang jumlah biaya dan jenis biaya yang dikeluarkan

perusahaan dalam suatu periode tertentu

5. Informasi keuangan lainnya.

Jadi, dengan memperoleh laporan keuangan suatu perusahaan akan dapat

diketahui kondisi keuangan perusahaan secara menyeluruh. Kemudian, laporan

keuangan tidak hanya sekedar dibaca saja, tetapi juga harus dimengerti dan dipahami

tentang posisi keuangan perusahaan saat ini. Caranya adalah dengan melakukan

analisis keuangan melalui berbagai rasio keuangan yang lazim dilakukan.

Page 26: TUGAS AKHIR · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika. 2. Ketua Program Studi Akuntansi (Kons entrasi Perbankan) Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika.

15

2.2.3. Jenis dan Komponen Laporan Keuangan

Laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan terdiri dari beberapa jenis,

tergantung dari maksud dan tujuan pembuatan laporan keuangan tersebut. Dalam

praktiknya menurut Kasmir (2008:7) secara umun ada lima macam jenis laporan

keuangan yang biasa disusun, yaitu :

1. Neraca

2. Laporan laba rugi

3. Laporan perubahan modal

4. Laporan arus kas

5. Laporan catatan atas laporan keuangan

1. Neraca

Neraca (balance sheet) merupakan salah satu laporan keuangan yang

terpenting bagi perusahaan. Oleh karena itu, setiap perusahaan diharuskan untuk

menyajikan laporan keuangan dalam bentuk neraca.

Menurut Sugiono dkk (2016:13) neraca adalah suatu laporan yang sistematistentang aktiva (assets), kewajiban (liabilities), dan modal sendiri (equity) darisuatu perusahaan pada tanggal atau waktu tetentu. Atau dengan kata lainneraca berisi mengenai data-data informative mengenai kondisi perusahaanpada waktu tertentu. Dan pada bagian awal setiap pelajaran akuntansi neracaditempatkan pada posisi pertama yang dinyatakan dalam persamaan akuntansi:

AKTIVA = KEWAJIBAN +MODAL

Neraca merupakan salah satu bentuk laporan keuangan yang umumnya

dimiliki oleh suatu perusahaan. Dalam komponen neraca biasanya terdapat aktiva

(harta), kewajiban (utang), dan modal perusahaan (ekuitas). Neraca biasanya dibuat

Page 27: TUGAS AKHIR · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika. 2. Ketua Program Studi Akuntansi (Kons entrasi Perbankan) Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika.

16

berdasarkan periode tertentu (tahunan). Akan tetapi, pemilik atau manajemen dapat

pula meminta laporan neraca sesuai kebutuhan untuk mengetahui secara persis harta,

utang dan modal yang dimilikinya pada saat tertentu.

Komponen atau isi yang terkandung dalam suatu aktiva pada neraca dibagi

kedalam tiga komponen, yaitu :

1. Aktiva lancar

2. Aktiva tetap

3. Aktiva lainnya

Kemudian kewajiban dibagi ke dalam dua jenis, yaitu :

1. Kewajiban lancar (utang jangka pendek)

2. Hutang jangka panjang

Sementara itu, komponen modal terdiri dari :

1. Modal disetor

2. Laba yang ditahan dan lainnya

Penyusunan neraca dimulai dari yang paling likuid (lancar) yaitu dimulai dari

aktiva lancar, aktiva tetap dan aktiva lainnya. Komponen yang terkandung dalam

aktiva lancar adalah seperti kas, bank, surat-surat berharga, piutang dan sebagainya.

Komponen dalam aktiva tetap terbagi dua yaitu aktiva tetap berwujud seperti tanah,

mesin, kendaraan, peralatan, sedangkan dalam aktiva tetap tidak berwujud seperti

hak cipta, lisensi dan lainnya.

Komponen dalam kewajiban (utang) jangka pendek artinya utang yang

memiliki jangka waktu tidak lebih dari satu tahun seperti utang dagang, utang wesel,

Page 28: TUGAS AKHIR · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika. 2. Ketua Program Studi Akuntansi (Kons entrasi Perbankan) Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika.

17

utang bank. Kemudian utang jangka panjang merupakan utang yang memiliki jangka

waktu lebih dari satu tahun seperti obligasi, hipotek atau utang bank di atas satu

tahun. Posisi yang terakhir adalah modal perusahaan atau ekuitas (equity).

Komponen modal terdiri dari modal disetor, laba ditahan, cadangan laba.

Berdasarkan teori diatas dapat ditarik kesimpulan neraca adalah salah satu

bentuk laporan keuangan yang umumnya dimiliki oleh suatu perusahaan. Komponen

dalam neraca terdapat aktiva, kewajiban dan modal dan biasanya dibuat dalam satu

periode (tahunan).

2. Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi (income statement) merupakan laporan keuangan yang

menggambarkan hasil usaha perusahaan dalam suatu periode tertentu.

Menurut Hery (2016b:66) laporan laba rugi adalah laporan yang menyajikanukuran keberhasilan operasi perusahaan selama periode waktu tertentu. Lewatlaporan laba rugi investor dapat mengetahui besarnya tingkat profitabilitas yangdihasilkan investee. Lewat laporan laba rugi, kreditor juga dapatmempertimbangkan kelayakan kredit debitor.

Menurut Prastowo (2015:15) laporan laba rugi adalah “laporan keuangan yang

memberikan informasi mengenai kemampuan (potensi) perusahaan dalam

menghasilkan laba (kinerja) selama periode tertentu”.

Komponen yang terdapat pada laporan laba rugi adalah komponen pendapatan

seperti pendapatan dari usaha pokok atau diluar usaha pokok. Dan komponen

pengeluaran atau biaya-biaya seperti biaya sewa, biaya bunga dan biaya lainnya

Page 29: TUGAS AKHIR · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika. 2. Ketua Program Studi Akuntansi (Kons entrasi Perbankan) Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika.

18

Berdasarkan teori diatas dapat ditarik kesimpulan laporan laba rugi merupakan

laporan keuangan yang memuat jenis-jenis pendapatan yang diperoleh oleh

perusahaan dan jenis-jenis biaya yang dikeluarkan berikut jumlahnya (nilai uangnya).

2.3. Konsep dasar perhitungan

Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan dua cara untuk

mengolah data yakni, pertama penulis menggunakan metode perhitungan statistika

deskriptif, analisa korelasi dan regresi linear b. kemudian, yang terakhir

menggunakan paket program statistik SPSS. Berikut adalah konstelasi masalah antara

satu variabel independent (bebas) dengan satu variabel dependent (terikat):

Keterangan: X= Variabel Independent (bebas)

Y= Variabel Dependent (terikat)

2.3.1. Koefisien korelasi

Menurut J. Supranto (2015:161) Koefisien korelasi adalah hubungan dua

variabel ada yang positif dan negatif. Koefisien korelasi antara dua variabel sering

disebut dengan koefisien korelasi linear sederhana (KKLS).

Menurut Siregar (2013:250) Koefisien korelasi adalah bilangan yang

menyatakan kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih atau juga dapat

menentukan arah dari kedua variabel. Nilai korelasi (r)= (-1 ≤ 0 ≤ 1 )

X Y

Page 30: TUGAS AKHIR · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika. 2. Ketua Program Studi Akuntansi (Kons entrasi Perbankan) Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika.

19

Untuk kekuatan hubungan nilai koefisien korelasi berada diantara -1 dan 1,

sedangkan untuk arah dinyatakan dalam bentuk positif (+) dan negatif (-) misalnya :

a. Apabila r = -1 artinya korelasi negatif sempurna, artinya terjadi hubungan

bertolak belakang antara vaiabel X dan variabel Y, bila variabel X naik, maka

variabel Y turun.

b. Apabila r = 1 artinya korelasi positif sempurna, artinya terjadi hubungan searah

variabel X dan variabel Y, bila variabel X naik maka variabel Y naik.

Dengan demikian arah korelasi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu yang bersifat

satu arah dan yang sifatnya berlawanan arah. Dibawah ini adalah bentuk arah korelasi

yang satu arah dan dua arah adalah sebagai berikut :

Tanda koefisien korelasi positif (+) Tanda koefisien korelasi negatif(-)

atau atau

arah korelasi satu arah arah korelasi dua arah

Sumber : Sambas Ali

Gambar II.1 Arah Korelasi

Untuk dapat mengetahui kuat lemahnya tingkat atau derajat keeratan hubungan antara

variabel X dan Y, secara sederhana dapat diterangkan berdasarkan tabel dibawah ini :

Page 31: TUGAS AKHIR · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika. 2. Ketua Program Studi Akuntansi (Kons entrasi Perbankan) Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika.

20

Tabel II.1

Tabel tingkat korelasi dan kekuatan hubungan

No. Nilai Korelasi Tingkat hubungan

1. 0,00 - 0,20 Sangat lemah

2. 0,20 – 0,40 Rendah

3. 0,40 – 0, 70 Sedang/Cukup

4. 0,70 – 0,90 Kuat/tinggi

5. 0,90 – 1,00 Sangat kuat

Sumber : Muhidin dkk (2007:128)

Tujuan dilakukannya analisis korelasi antara lain adalah untuk mencari bukti

terdapat tidaknya hubungan (korelasi) antar variabel, bila sudah ada hubungan

tujuan lainnya untuk melihat tingkat keeratan hubungan antarvariabel, dan untuk

memperoleh kejelasan dan kepastian apakah hubungan tersebut berarti

(meyakinkan/signifikan) atau tidak berarti (tidak meyakinkan).

Koefisien korelasi untuk dua buah variabel X dan Y yang kedua-duanya

memiliki tingkat pengukuran interval, dapat dihitung dengan menggunakan korelasi

product moment atau Product Moment Coefficient (Pearson’s Coefficient Of

Correlation) yang dikembangkan oleh Karl Pearson. Koefisien korelasi product

moment untuk menghitung korelasi sederhana dapat diperoleh dengan rumus

sebagai berikut :

Page 32: TUGAS AKHIR · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika. 2. Ketua Program Studi Akuntansi (Kons entrasi Perbankan) Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika.

21

di mana:

n = jumlah data

x = variabel bebas

y = variabel terikat

2.3.2. Koefisien determinasi

Menurut Siregar (2013:252) Koefisien determinasi adalah “angka yang

menyatakan atau digunakan untuk mengukur kontribusi atau sumbangan yang

diberikan oleh sebuah variabel atau lebih X (bebas) terhadap variabel Y (terikat)”.

Menurut Atmaja (2009:170) koefisien determinasi menunjukkan “persentase

fluktuasi atau variasi pada suatu variabel (Y) dapat dijelaskan atau disebabkan oleh

variabel lain (X). Kofisien determinasi adalah koefisien korelasi yang dikuadratkan

(r2).”

Rumus untuk mencari koefisien determinasi adalah sebagai berikut:

Berdasarkan teori di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa koefisien

determinasi memberikan informasi seberapa baik model regresi yang dibuat. Jika

suatu model regresi memiliki koefisien determinasi yang rendah, katakanlah hanya

Koefisien determinasi = r2 x 100 %

21

di mana:

n = jumlah data

x = variabel bebas

y = variabel terikat

2.3.2. Koefisien determinasi

Menurut Siregar (2013:252) Koefisien determinasi adalah “angka yang

menyatakan atau digunakan untuk mengukur kontribusi atau sumbangan yang

diberikan oleh sebuah variabel atau lebih X (bebas) terhadap variabel Y (terikat)”.

Menurut Atmaja (2009:170) koefisien determinasi menunjukkan “persentase

fluktuasi atau variasi pada suatu variabel (Y) dapat dijelaskan atau disebabkan oleh

variabel lain (X). Kofisien determinasi adalah koefisien korelasi yang dikuadratkan

(r2).”

Rumus untuk mencari koefisien determinasi adalah sebagai berikut:

Berdasarkan teori di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa koefisien

determinasi memberikan informasi seberapa baik model regresi yang dibuat. Jika

suatu model regresi memiliki koefisien determinasi yang rendah, katakanlah hanya

Koefisien determinasi = r2 x 100 %

21

di mana:

n = jumlah data

x = variabel bebas

y = variabel terikat

2.3.2. Koefisien determinasi

Menurut Siregar (2013:252) Koefisien determinasi adalah “angka yang

menyatakan atau digunakan untuk mengukur kontribusi atau sumbangan yang

diberikan oleh sebuah variabel atau lebih X (bebas) terhadap variabel Y (terikat)”.

Menurut Atmaja (2009:170) koefisien determinasi menunjukkan “persentase

fluktuasi atau variasi pada suatu variabel (Y) dapat dijelaskan atau disebabkan oleh

variabel lain (X). Kofisien determinasi adalah koefisien korelasi yang dikuadratkan

(r2).”

Rumus untuk mencari koefisien determinasi adalah sebagai berikut:

Berdasarkan teori di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa koefisien

determinasi memberikan informasi seberapa baik model regresi yang dibuat. Jika

suatu model regresi memiliki koefisien determinasi yang rendah, katakanlah hanya

Koefisien determinasi = r2 x 100 %

Page 33: TUGAS AKHIR · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika. 2. Ketua Program Studi Akuntansi (Kons entrasi Perbankan) Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika.

22

0,1 menunjukkan model regresi yang dibuat tidak baik karena hanya 10% dari variasi

pada variabel Y disebabkan oleh variabel X pada model regresi.

2.3.3. Koefisien Persamaan Regresi

Menurut Siregar (2008:284) salah satu alat yang digunakan dalam

memprediksi permintaan dimasa yang akan datang berdasarkan data masa lalu atau

untuk mengetahui pengaruh satu variabel bebas (independent) terhadap satu variabel

tak bebas (dependent) adalah menggunakan regresi linear.

Menurut Muhidin (2007:187) analisis regresi dipergunakan untuk menelaah

hubungan antara dua variabel atau lebih, terutama untuk menelusuri pola

hubungan yang modelnya belum diketahui dengan sempurna, atau untuk

mengetahui bagaimana variasi dari beberapa variabel independen mempengaruhi

variabel dependen dalam suatu fenomena yang kompleks.

Berdasarkan dengan analisis regresi ini, setidaknya ada empat kegiatan yang dapat

dilaksanakan dalam analisis regresi, diantaranya:

1. Mengadakan estimasi terhadap parameter berdasarkan data empiris

2. Menguji berapa besar variasi variabel dependen dapat diterangkan oleh variasi

variabel independen

3. Menguji apakah estimasi parameter tersebut signifikan atau tidak

4. Melihat apakah tanda dari estimasi parameter cocok dengan teori.

Page 34: TUGAS AKHIR · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika. 2. Ketua Program Studi Akuntansi (Kons entrasi Perbankan) Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika.

23

Regresi linear dibagi kedalam 2 kategori yaitu regresi linear sederhana dan

regresi linear berganda.

1. Regresi linear sederhana digunakan hanya untuk 1 variabel bebas dan 1 variabel

tak bebas, sedangkan

2. Regresi linear berganda digunakan untuk 1 variabel tak bebas (dependent) dan 2

variabel bebas (independent).

Berdasarkan teori diatas dapat disimpulkan bahwa regresi sederhana, bertujuan

untuk mempelajari hubungan antara dua variabel. Model regresi sederhana adalah y =

a + bx dimana y adalah variabel tak bebas (terikat), X adalah variabel bebas dan a

adalah penduga bagi intersap (a), b adalah penduga bagi koefisien regresi (b) dan a , b

adalah parameter yang nilainya tidak diketahui sehingga diduga menggunakan

statistic sampel.

Rumus yang dapat digunakan untuk mencari nilai a dan b adalah :

= ∑ − (∑ )(∑ )∑ − (∑ )= ∑ − ∑

di mana :

n = jumlah data

x = variabel bebas

y = variabel tak bebas (terikat)

Page 35: TUGAS AKHIR · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika. 2. Ketua Program Studi Akuntansi (Kons entrasi Perbankan) Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika.

24

BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Tinjauan Umum Perusahaan

3.1.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan

PT Electronic City Indonesia Tbk adalah salah satu perusahaan ritel yang

bergerak dibidang perdagangan produk elektronik modern di Indonesia yang

didirikan pada tanggal 01 November 2001. Toko Electronic City merupakan

perusahaan terbesar berkonsep berdiri sendiri (standalone) sekaligus toko pertama di

Sudirman Central Business District (SCBD) melalui PT Graha Sudirman Center,

kemudian memperluas jaringan toko pada tahun 2004 di luar Jabodetabek dengan

membuka toko pertama di Denpasar, Bali melalui PT Graha Bali Center. Guna

memperluas usahanya serta mendapatkan banyak keuntungan dimasa yang akan

datang PT Electronic City Indonesia melakukan penggabungan (merger) dengan PT

Graha Sudirman Center, PT Graha Artha Sentosa Sejati, PT Graha Bali Center dan

PT Graha Puri Center sebagai perusahaan yang mengambil alih hasil penggabungan.

Untuk mewujudkan visi PT Electronic City Indonesia sebagai pelopor dan

pemimpin pasar, manajemen menerapkan strategi dual-branding melalui dua jenis

toko yang tidak dimiliki oleh pesaing, yaitu Electronic City Store dan Electronic City

Outlet dengan 3 format sekaligus yaitu Standalone/toko yang berdiri sendiri, dalam

Page 36: TUGAS AKHIR · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika. 2. Ketua Program Studi Akuntansi (Kons entrasi Perbankan) Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika.

25

mal dan ruko. Dari kedua jenis toko yang dimiliki mempunyai perbedaan dari sisi

segmen pemasaran, jumlah toko dan tampilan. Target utama toko Electronic City

adalah konsumen kelas menengah keatas dengan mengoperasikan 51 toko yang salah

satunya berada di daerah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, dan Bandung.

untuk tampilan toko serta penyajian produk menggunakan konsep bernuansa biru,

sedangkan Electronic City outlet memiliki target konsumen tingkat pemula dan

menengah dengan menyajikan produk-produk yang lebih terjangkau. Dan telah

mengoperasikan 16 toko Electronic City outlet dengan tampilan toko menggunakan

konsep bernuansa merah, walaupun berbeda segmen PT Electronic City Indonesia

tetap menyediakan produk dan layanan yang sama untuk kedua jenis tokonya.

Seiring meningkatnya pendapatan dan juga perkembangan teknologi di

Indonesia, konsumen mulai mencari dan membeli barang-barang yang dianggap

dapat meningkatkan kualitas dan kenyamanan hidup. Salah satu nya adalah barang

elektronik dan perlengkapan rumah tangga. Di samping itu guna memudahkan

konsumen dalam berbelanja PT Electronic City meluncurkan platform E-Commerce

melalui situs resmi perseroan dalam upaya menjaring konsumen yang lebih memilih

untuk membeli secara online. Tujuan utama dari e-commerce ini adalah untuk

memperkuat citra perseroan, ,memberikan informasi secara online yang lebih lengkap

serta menjaring pangsa pasar konsumen yang suka memilih dan membeli produk

secara online.

Page 37: TUGAS AKHIR · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika. 2. Ketua Program Studi Akuntansi (Kons entrasi Perbankan) Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika.

26

3.1.2. Struktur dan Tata Kerja Organisasi

Struktur organisasi adalah alat untuk mencapai tujuan atas dasar kerjasama

yang mempunyai bentuk atau susunan yang secara jelas dan formil dalam

merumuskan bidang maupun tugas masing-masing unsur serta menegaskan hubungan

antara yang satu dengan yang lain dalam rangkaian hakiki. Adapun susunan struktur

organisasi PT Electronic City Indonesia Tbk adalah sebagai berikut:

STRUKTUR ORGANISASI

PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk

Gambar III.I. Struktur Organisasi PT Electronic City Tbk Cabang Jakarta

Finance & Accounting

Tax & Accounting

Finance Analyst

Treasury

President Director

26

3.1.2. Struktur dan Tata Kerja Organisasi

Struktur organisasi adalah alat untuk mencapai tujuan atas dasar kerjasama

yang mempunyai bentuk atau susunan yang secara jelas dan formil dalam

merumuskan bidang maupun tugas masing-masing unsur serta menegaskan hubungan

antara yang satu dengan yang lain dalam rangkaian hakiki. Adapun susunan struktur

organisasi PT Electronic City Indonesia Tbk adalah sebagai berikut:

STRUKTUR ORGANISASI

PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk

Gambar III.I. Struktur Organisasi PT Electronic City Tbk Cabang Jakarta

Board of Commissioners

Finance & Accounting

Tax & Accounting

Finance Analyst

Treasury

Hrd & GA

Human Resources

General Affairs

Operations

Chasier

Customer Service

President Director

26

3.1.2. Struktur dan Tata Kerja Organisasi

Struktur organisasi adalah alat untuk mencapai tujuan atas dasar kerjasama

yang mempunyai bentuk atau susunan yang secara jelas dan formil dalam

merumuskan bidang maupun tugas masing-masing unsur serta menegaskan hubungan

antara yang satu dengan yang lain dalam rangkaian hakiki. Adapun susunan struktur

organisasi PT Electronic City Indonesia Tbk adalah sebagai berikut:

STRUKTUR ORGANISASI

PT ELECTRONIC CITY INDONESIA Tbk

Gambar III.I. Struktur Organisasi PT Electronic City Tbk Cabang Jakarta

Operations

Chasier

Customer Service

Page 38: TUGAS AKHIR · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika. 2. Ketua Program Studi Akuntansi (Kons entrasi Perbankan) Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika.

27

Dalam rangka mencapai efesiensi dan efektivitas usaha diatur pembagian

tugas masing-masing fungsi pelaksanaan penanggungjawab secara tertulis yaitu

sebagai berikut :

Tata Kerja Organisasi

1. Board of Commissioners

a. Melakukan pengawasan dan memberikan nasihat atas kebijakan/kegiatan

pengurusan Perseroan yang dilakukan oleh direksi.

b. Melakukan pengawasan atas kebijakan pengurusan baik mengenai usaha

Perseroan maupun usaha Perseroan.

c. Memberikan pelaporan tentang tugas dan pengawasan yang telah dilakukan

selama tahun buku yang baru lampau kepada Rapat Umum Pemegang saham

(RUPS) disertai dengan saran dan langkah perbaikan yang harus ditempuh jika

Perseroan menunjukkan gejala kemunduran.

d. Memeriksa semua pembukuan, surat dan alat bukti lainnya, memeriksa dan

mencocokkan keadaan uang kas dan lain-lain serta berhak untuk mengetahui

segala tindakan yang telah dijalankan oleh Direksi.

e. Mendapat penjelasan dari Direksi tentang segala hal yang ditanyakan dan

diperlukan oleh Dewan Komisaris.

f. Memberhentikan untuk sementara seorang atau lebih anggota Direksi, apabila

anggota Direksi tersebut bertindak bertentangan dengan Anggaran Dasar atau

perundang-undangan yang berlaku atau merugikan maksud dan tujuan

Perseroan atau melalaikan kewajibannya.

Page 39: TUGAS AKHIR · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika. 2. Ketua Program Studi Akuntansi (Kons entrasi Perbankan) Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika.

28

2. President Director

a. Memimpin dan memastikan tercapainya sasaran sesuai dengan maksud dan

tujuan, visi misi, serta rencana jangka panjang Perseroan

b. Mengawasi jalannya kegiatan operasi, melakukan koordinasi dengan Direksi

dan memberikan pertanggungjawaban atas kegiatan kepengurusan yang

dilakukan Direksi kepada RUPS.

c. Mengawasi dan bertanggung jawab terhadap manajemen keuangan Perseroan

dalam hal keseimbangan arus kas, penggunaan dana, investasi, pengadaan dana

serta pengelolaan asset.

d. Bertanggung jawab atas keberlangsungan pertumbuhan pendapatan Perseroan

melalui kegiatan operasional komersial, membuat perencanaan jangka pendek

dan jangka panjang.

3. Finance dan Accounting

a. Mengelola fungsi akuntansi dalam memproses data dan informasi keuangan

untuk menghasilkan laporan keuangan yang dibutuhkan perusahaan secara

akurat dan tepat waktu.

b. Mengkoordinasikan dan mengontrol perencanaan, pelaporan dan pembayaran

kewajiban pajak perusahaan agar efisien, akurat, tepat waktu, dan sesuai

dengan peraturan pemerintah yang berlaku.

c. Merencanakan dan mengoordinasikan dan mengontrol arus kas perusahaan

(cashflow), terutama pengelolaan piutang dan hutang sehingga memastikan

ketersediaan dana untuk operasional perusahaan dan kesehatan kondisi

keuangan.

Page 40: TUGAS AKHIR · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika. 2. Ketua Program Studi Akuntansi (Kons entrasi Perbankan) Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika.

29

d. Merencanakan dan mengkoordinasikan pengembangan sistem dan prosedur

keuangan dan akuntansi, serta mengontrol pelaksanaannya untuk memastikan

semua proses dan transaksi keuangan berjalan dengan tertib dan teratur, serta

mengurangi risiko keuangan.

e. Mengkoordinasikan dan melakukan perencanaan dan analisa keuangan untuk

dapat memberikan masukan dari sisi keuangan bagi pimpinan perusahaan

dalam mengambil keputusan bisnis, baik untuk kebutuhan investasi,

operasional maupun kondisi keuangan lainnya.

f. Merencanakan dan mengkonsolidasikan perpajakan seluruh perusahaan untuk

memastikan efisiensi biaya dan kepatuhan terhadap peraturan perpajakan.

4. Hrd & GA

a. Mendukung seluruh kegiatan operasional kantor dengan melakukan proses

pengadaan seluruh peralatan kerja (seperti ATK, komputer, meja/kursi, Ac,

dst) maupun sarana atau fasilitas penunjang lain

b. Bertanggung jawab atas kualitas dan kuantitas sumber daya manusia

berdasarkan pertumbuhan dan kebutuhan organisasi.

c. Bertanggung jawab atas sumber daya fisik dan pengelolaan masalah umum

berdasarkan kebijakan dan peraturan perusahaan.

d. Bertugas dalam pengembangan dan mengatur staff

e. Melakukan perencanaan, mengembangkan dan implementasi strategi pada

bidang pengelolaan dan juga pengembangan SDM seperti merekrut karyawan,

kebijakan, kontrak kerja, konsultasi, penggajian, peraturan, pelatihan,

membangun motivasi, evaluasi dan lain sebagainya.

Page 41: TUGAS AKHIR · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika. 2. Ketua Program Studi Akuntansi (Kons entrasi Perbankan) Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika.

30

5. Vp of Operations

a. Mengkoordinasikan, mengendalikan dan mengevaluasi pelaksanaan tugas

operasional bidang penjualan , pemasaran serta bagian-bagian operasional

lainnya

b. Mengembangkan program efisiensi dan manajemen mutu serta memastikan

dilaksanakannya secara konsisten di lingkungan unit-unit bagaian.

c. Memastikan informasi yang terkait dengan unit kerjanya selalu tersedia untuk

komisaris.

3.1.3. Kegiatan Usaha/Organisasi

PT Electronic City Indonesia Tbk merupakan salah satu dari pelopor

perusahaan ritel produk elektonik modern di Indonesia. Electronic City resmi menjadi

perusahaan terbuka pada tanggal 3 Juli 2014 dan tercatat di PT Bursa Efek Indonesia

(kode saham ECII). Electronic City melepas 333.333.000 saham atau sebanyak 25%

dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum dengan harga

penawaran Rp 4.050 per saham.

Smapai dengan Juni 2014, PT Electronic City telah mengoperasikan 63 toko yang

tersebar di beberapa kota besar di pulau Jawa, Bali, Sumatera, Kalimatan, dan

Sulawesi. PT Electronic City dalam kegiatan usahanya menawarkan produk yang

beragam dalam empat kategori utama yaitu audio-video, peralatan rumah tangga,

Handphone sampai dengan perlengkapan kantor.

Page 42: TUGAS AKHIR · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika. 2. Ketua Program Studi Akuntansi (Kons entrasi Perbankan) Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika.

31

Dalam menjalankan kegiatan, Electronic City menawarkan jangkauan produk-

produk elektronik yang paling lengkap. Dibawah ini akan dijelaskan beberapa produk

yang ditawarkan oleh perusahaan tersebut adalah sebagai berikut :

1. Audio-Video

Produk yang ditawarkan seperti televisi, DVD player, speakers, MP3 players

dan home theatre system.

2. Peralatan rumah tangga

Produk yang ditawarkan seperti lemari pendingin, freezer, mesin cuci, mesin

pengering, pendingin ruangan, penghisap debu, pemanggang roti , kipas angin

dan setrika elektrik.

3. Telepon selular dan perangkat IT

Produk yang ditawarkan seperti telepon selular, smartphone, aksesoris telepon

selular.

4. Kamera dan perlengkapan kantor

Produk yang ditawarkan seperti kamera digital, kamera video dan aksesoris

fotografi, desktop notebook, netbook dan komputer tablet , printer, mesin

faximile, proyektor dan aksesoris computer.

Untuk menciptakan serta meningkatkan loyalitas pelanggan dan menarik

pelanggan baru , maka PT Electronic City harus mampu memberikan layanan yang

memiliki nilai tambah demi terciptanya kepuasan pelanggan. Untuk itu perusahaan

terus berupaya memberikan layanan yang terbaik bagi pelanggan dengan

menyediakan dan mengembangkan layanan purnajual seperti:

Page 43: TUGAS AKHIR · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika. 2. Ketua Program Studi Akuntansi (Kons entrasi Perbankan) Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika.

32

1. Home Delivery Service

Untuk memberikan kemudahan bagi para pelanggannya, PT Electronic City Tbk

menyediakan home delivery service yang akan mengantarkan produk-produk

elektronik yang telah dibeli pelanggan langsung ke tempat yang ditunjuk oleh

pelanggan.

2. Instalasi, perawatan dan perbaikan

PT Electronic City Tbk menyediakan jasa instalasi, perawatan dan perbaikan atas

produk-produk tetentu bagi pelanggan. Selain itu, perusahaan juga menyediakan jasa

perbaikan bagi konsumen yang membeli produk di luar jaringan toko. Hal ini

diyakini dapat member peluang bagi perusahaan untuk menarik pelanggan baru.

3. Perpanjangan garansi

Pada umumnya garansi atas produk dari pabrikan hanya berlaku selama 1 atau 2

tahun. Untuk itu, PT Electronic City Tbk menawarkan opsi kepada pelanggan untuk

membeli tambahan garansi atas produk yang dibeli di toko yang dapat diperpanjang

untuk tambahan 1 tahun dengan biaya 4% dari harga penjualan produk.

4. Asuransi

PT Electronic City Tbk menyediakan asuransi gratis selama 1 tahun untuk

perlindungan kerusakan produk karena kebakaran, banjir dan petir yang dapat

diperpanjang untuk tambahan 1 tahun dengan biaya 4% dari harga penjualan produk.

5. Skema tukar tambah

Skema tukar tambah ditawarkan untuk produk-produk audio-video dan peralatan

rumah tangga, dengan mekanisme di mana untuk setiap produk-produk lama yang

ditukar oleh pelanggan akan memperoleh Voucher yang dapat digunakan untuk

Page 44: TUGAS AKHIR · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika. 2. Ketua Program Studi Akuntansi (Kons entrasi Perbankan) Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika.

33

membeli produk-produk baru di semua toko electronic city. Upaya ini dilakukan oleh

perusahaan guna menarik pelanggan baru.

Untuk mmberikan kemudahan bagi pelanggan, PT Electronic City menawarkan

alternatif pembiayaan bagi pelanggan dalam melakukan transaksi pembelian seperti:

a. Kartu Kredit

PT Electronic City telah membuat perjanjian dengan beberapa bank

terkemuka di Indonesia antara lain BRI, BCA, BNI, Citibank, Bank

Danamon, dan Bank HSBC sebagai alternatif pembayaran untuk membeli

produk di toko dengan sistem cicilan bulanan tanpa bunga.

b. Pembiayaan dari pihak ketiga

PT Electronic City telah menjalin kerjasama dengan perusahaan

pembiayaan pihak ketiga yaitu kredit plus, AEON, dan Spektra (perusahaan

pembiayaan). Melalui perusahaan pembiayaan, pelanggan perusahaan

tersebut mempunyai alternatif pembayaran cicilan dengan bunga yang

menarik.

PT Electronic City Tbk selalu mengutamakan untuk memberikan suatu

pengalamam belanja dalam suasana yang nyaman dan pelayanan yang professional

bagi para pelanggan. Dalam pemilihan lokasi, perusahaan memfokuskan pada lokasi-

lokasi yang strategis di daerah yang kepadatan penduduknya relative tinggi dan

mudah diakses oleh pelanggan. Di bawah ini adalah suasana toko electronic city

dalam kegiatan operasionalnya.

Page 45: TUGAS AKHIR · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika. 2. Ketua Program Studi Akuntansi (Kons entrasi Perbankan) Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika.

34

Gambar III.2 Bagian Customer Care dan Chasier Electronic City

Gambar III.3 Suasana toko Electronic City Indonesia Tbk.

Page 46: TUGAS AKHIR · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika. 2. Ketua Program Studi Akuntansi (Kons entrasi Perbankan) Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika.

35

3.2. Data Penelitian

3.2.1. Data Variabel X

1. Current Ratio (CR)

Rasio lancar atau (current ratio) merupakan rasio untuk mengukur kemampuan

perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang segera

jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan. Dengan kata lain, seberapa

banyak aktiva lancar yang tersedia untuk menutupi kewajiban jangka pendek

yang segera jatuh tempo. Perhitungan rasio lancar dilakukan dengan cara

membandingkan antara total aktiva lancar dengan total utang lancar. Dalam

penelitian ini penulis menggunakan data sekunder yaitu data untuk menghitung

rasio lancar dilihat dari laporan keuangan PT Electronic City Indonesia Tbk

terhitung tahun 2008 sampai dengan tahun 2015. Berikut hasil perhitungan rasio

lancar disajikan dalam tabel di bawah ini:

Rumus Current Ratio : Aktiva Lancar (Current Assets)

Hutang Lancar (Current Liabilities)

2. Quick Ratio (QR)

Rasio cepat (quick ratio) merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan

perusahaan dalam memenuhi atau membayar kewajiban atau utang lancar (utang

jangka pendek) dengan aktiva lancar tanpa memperhitungkan nilai persediaan

(inventory). Artinya nilai persediaan kita abaikan, dengan cara dikurangi dari

nilai total aktiva lancar. Hal ini dilakukan karena persediaan dianggap

Page 47: TUGAS AKHIR · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika. 2. Ketua Program Studi Akuntansi (Kons entrasi Perbankan) Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika.

36

memerlukan waktu relatif lebih lama untuk diuangkan, apabila perusahaan

membutuhkan dana cepat untuk membayar kewajibannya dibandingkan dengan

aktiva lancar lainnya. Rumus untuk mencari rasio cepat (quick ratio) dapat

digunakan sebagai berikut:

Rumus Quick Ratio : Aktiva Lancar – Persediaan

Hutang Lancar

Tabel III.1

Data Perhitungan Rasio Lancar PT Electronic City Indonesia Tbk

Tahun Aktiva Lancar Hutang Lancar CR%

2008 Rp 81.534.000.000 Rp102.375.000.000 79,64

2009 Rp117.863.000.000 Rp119.442.000.000 98,68

2010 Rp166.825.000.000 Rp157.909.000.000 105,65

2011 Rp198.196.000.000 Rp185.632.000.000 106,77

2012 Rp327.987.000.000 Rp180.906.000.000 181,3

2013 Rp1.558.212.714.687 Rp280.420.823.413 555,66

2014 Rp1.439.419.926.955 Rp167.393.940.053 859,89

2015

Per triwulan

Rp1.378.580.421.209 Rp116.085.625.633 1.187,55

Rp1.429.586.356.105 Rp163.234.020.586 875,78

Rp1.366.168.480.268 Rp117.693.476.848 1.160,78Sumber : Laporan keuangan PT Electronic City Indonesia Tbk

Page 48: TUGAS AKHIR · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika. 2. Ketua Program Studi Akuntansi (Kons entrasi Perbankan) Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika.

37

Berdasarkan dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pada tahun 2008 rasio

lancar (current ratio) berada diangka 79,64% , kemudian pada tahun 2009 mengalami

kenaikan sebesar 98,68%. Ditahun 2010 juga mengalami kenaikan yaitu sebesar

105,65%, tahun 2011 mengalami kenaikan sebesar 106,77%, tahun 2012 mengalami

kenaikan sebesar 181,3%, tahun 2013 mengalami kenaikan yang drastis dengan

angka 555,66%, tahun 2014 juga mengalami kenaikan sebesar 859,89% dan ditahun

2015 pada triwulan pertama dibulan Maret mengalami kenaikan sebesar 1.187,55%

namun ditahun 2015 pada triwulan kedua yaitu bulan Juni tingkat rasio lancar

mengalami penurunan angka yaitu sebesar 875,78% dan tahun 2015 pada triwulan

ketiga yaitu bulan September kembali mengalami kenaikan lagi sebesar 1.160,78.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa perusahaan memiliki kemampuan dalam

membiayai dan memenuhi kewjiban/utang pada saat ditagih atau sudah jatu tempo.

Hanya mengalami tingkat penurunan ditahun 2015 pada triwulan kedua namun tidak

mengurangi nilai tingkat likuiditas karena perusahaan mampu meningkatkan kembali

nilai rasio lancar pada tahun 2015 pada triwulan ketiga. Ini dapat dikatakan bahwa

perusahaan dalam kondisi keuangan yang baik dengan nilai aktiva yang cukup.

Tabel III.2

Data Perhitungan Rasio Cepat PT Electronic City Indonesia Tbk

Tahun Aktiva Lancar Persediaan Hutang Lancar QR

2008 Rp 81.534.000.000 Rp 61.610.000.000 Rp 102.375.000.000 19,46

2009 Rp 117.863.000.000 Rp 45.766.000.000 Rp 119.442.000.000 60,36

Page 49: TUGAS AKHIR · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika. 2. Ketua Program Studi Akuntansi (Kons entrasi Perbankan) Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika.

38

2010 Rp 166.825.000.000 Rp 75.905.000.000 Rp 157.909.000.000 57,57

2011 Rp 198.196.000.000 Rp 86.027.000.000 Rp 185.632.000.000 60,425

2012 Rp 327.987.000.000 Rp 165.111.000.000 Rp 180.906.000.000 90,03

2013 Rp 1.558.212.714.687 Rp 445.138.671.136 Rp 280.420.823.413 396,93

2014 Rp 1.439.419.926.955 Rp 489.219.839.168 Rp 167.393.940.053 567,64

2015Per

triwulan

Rp 1.378.580.421.209 Rp 378.350.548.518 Rp 116.085.625.633 861,63

Rp 1.429.586.356.105 Rp 412.969.362.303 Rp 163.234.020.586 622,80

Rp 1.366.168.480.268 Rp 3.367.362.342.512 Rp 117.693.476.848 874,67Sumber : Laporan keuangan PT Electronic City Indonesia Tbk

Berdasarkan dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pada tahun 2008 nilai rasio

lancar perusahaan sebesar 19,46% dan ditahun 2009 mengalami kenaikan yaitu

menjadi 60,36% namun ditahun 2010 nilai rasio lancar menurun menjadi 57,57%.

Pada tahun 2011 mengalami kenaikan sebesar 60,425%, tahun 2012 pun sama

mengalami kenaikan sebesar 90,03%, tahun 2013 kembali mengalami kenaikan yang

cukup baik yaitu sebesar 396,93%, tahun 2015 triwulan pertama bulan Maret

mengalami kenaikan lagi sebesar 861,63%, tahun 2015 triwulan kedua bulan Juni

mengalami penurunan menjadi 622,80%, dan ditahun 2015 triwulan ketiga bulan

September nilai rasio lancar perusahaan naik menjadi 874,67%. Dari uraian di atas

dapat disimpulkan bahwa keadaan perusahaan sangat baik. Kondisi ini menunjukkan

bahwa perusahaan tidak harus menjual persediaan bila hendak melunasi utang

lancarnya, karena mempunyai cukup harta lancar. Bila memang harus melunasi

hutang dapat menjual surat berharga atau penagihan piutang.

Page 50: TUGAS AKHIR · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika. 2. Ketua Program Studi Akuntansi (Kons entrasi Perbankan) Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika.

39

3.2.2. Data Variabel Y

Variabel dependent atau variabel terikat pada penelitian ini adalah laporan

keuangan yaitu neraca, data yang digunakan untuk penelitian ini adalah data sekunder

yang dilihat dari laporan keuangan PT Electronic City Indonesia Tbk yang

perhitungannya dilihat dari total aktiva pada neraca ditambah dengan total hutang

pada neraca. Data yang digunakan untuk penelitian terhitung dari tahun 2008 sampai

dengan tahun 2015. Neraca merupakan salah satu laporan keuangan yang terpenting

bagi perusahaan, neraca biasanya disusun pada periode tertentu misalnya satu tahun.

Kemudian, neraca juga menunjukkan posisi keuangan berupa aktiva (harta),

kewajiban (utang) dan modal perusahaan (ekuitas). Neraca dapat dibuat untuk

megetahui kondisi (jumlah dan jenis) harta, utang, dan modal perusahaan. Berikut di

bawah ini perhitungan neraca dari total aktiva ditambah dengan total hutang adalah:

Tabel III.3

Data Neraca PT Electronic City Indonesia Tbk

Tahun Total Aktiva LN

2008 Rp123.172.000.000 25,54

2009 Rp140.577.000.000 25,67

2010 Rp198.993.000.000 26,02

2011 Rp255.610.000.000 26,27

2012 Rp468.638.000.000 26,87

2013 Rp2.022.577.449.788 28,34

Page 51: TUGAS AKHIR · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika. 2. Ketua Program Studi Akuntansi (Kons entrasi Perbankan) Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika.

40

2014 Rp2.003.535.430.422 28,33

2015Per Triwulan

Rp1.974.373.142.807 28,31

Rp2.031.970.562.292 28,34

Rp1.961.805.337.275 28,3Sumber : Laporan keuangan PT Electronic City Indonesia Tbk.

3.2.3. Tabel Penolong

Berdasarkan kedua data di atas maka penulis menyusun tabel penolong untuk

memudahkan perhitungan. Tabel penolong adalah tabel yang berisikan kumpulan

angka-angaka yang disusun menurut kategori-kategori sehingga memudahkan dalam

pembuatan analisis data. Di bawah ini merupakan tabel yang digunakan dalam

penelitian adalah:

Tabel III.4

Tabel Penolong

RasioLikuiditas

(X)

Neraca(y) .

99,1 25,54 2531,014 9820,81 652,2916159,04 25,67 4082,5568 25293,7216 658,9489163,22 26,02 4246,9844 26640,7684 677,0404

167,195 26,27 4392,21265 27954,16803 690,1129271,33 26,87 7290,6371 73619,9689 721,9969952,59 28,34 26996,4006 907427,7081 803,1556

1427,53 28,33 40441,9249 2037841,901 802,58892049,18 28,31 58012,2858 4199138,672 801,45611498,58 28,34 42469,7572 2245742,016 803,15562035,45 28,3 57603,235 4143056,703 800,89

8823,215 271,99 248067,0085 13696536,44 7411,637

Page 52: TUGAS AKHIR · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika. 2. Ketua Program Studi Akuntansi (Kons entrasi Perbankan) Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika.

41

Berdasarkan hasil perhitungan dengan bantuan tabel penolong di atas, maka

dibawah ini akan dijelaskan perhitungan secara manual untuk mencari nilai b dan

nilai a, serta menghitung nilai koefisien korelasi. Berikut perhitungan manual yang

diperoleh adalah:

1. Menentukan persamaan regresi

a. Menghitung Koefisien regresi (nilai b)

= ∑ − (∑ )(∑ )∑ − (∑ )= 10.248067,0085 − (8823,215)(271,99)10.13696536,44 − 8823, 215= 2480670,085 − 2399826,248136965364,4 − 77849122,94= 80843,83759116241,46 = 0,00136754/0,00

b. Menghitung Koefisien regresi (nilai a)

= ∑ − ∑= 271,9910 − 0,00136754 8823,21510= 27,199 − 1,206609944= 25,99239006/25,99

Berdasarkan langkah-langkah yang telah dilakukan di atas, maka diperoleh

persamaan regresi sebagai berikut: Ŷ = + , Ŷ = 25,99 + 0,00 x

Page 53: TUGAS AKHIR · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika. 2. Ketua Program Studi Akuntansi (Kons entrasi Perbankan) Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika.

42

2. Menentukan koefisien korelasi

= ∑ − ∑ ∑{ (∑ ) − (∑ ) }{ (∑ ) − (∑ ) }= 10.248067,0085 − 8823,215. 271,99{10. (13696536,44) − (8823,215) }{10. (7411,637) − (271,99) }= 2480670,085 − 2399826,248{1369565364,4 − 77849122,94}{74116,37 − 73978,56}= 2480670,085 − 2399826,24859116241,46 . 137,81= 80843,83759116241,46 . √137,81= 80843,8377688,708699 . 11,739= 80843,83790257,75142= 0,895699657 = 0,896

Pada hasil perhitungan di atas, dapat diketahui koefisien korelasi antara variabel

rasio likuiditas (X) dengan neraca (Y) sebesar 0,896. Koefisien korelasi tersebut,

apabila kita lihat tabel II.1 tingkat korelasi dan kekuatan hubungan, ada pada

kategori hubungan kuat/tinggi, karena terletak antara nilai 0,70-0,90. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa tingkat keeratan variabel rasio likuiditas

dengan variabel neraca adalah kuat. Hubungan bersifat positif artinya terjadi

hubungan searah antara variabel x dengan variabel y.

Page 54: TUGAS AKHIR · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika. 2. Ketua Program Studi Akuntansi (Kons entrasi Perbankan) Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika.

43

3. Menentukan Koefisien Determinasi

KD = x 100%

=0,895699657 x 100%

= 0,802277876 x 100%

= 80,3

Maksud dari koefisien determinasi adalah untuk mengetahui seberapa besar

sumbangan (kontribusi) yang diberikan variabel x terhadap perubahan variabel y,

apabila rasio likuiditas perusahaan tinggi, dapat dikatakan bahwa perusahaan

mempunyai modal untuk membayar kewajibannya serta mendapat kepercayaan

dari kreditor untuk mendapatkan pinjaman kembali. Jadi dengan nilai koefisien

sebesar 80,3% itu berarti rasio likuiditas mempengaruhi neraca perusahaan

sebesar 80,3% sedangkan 19,7% disebabkan oleh variabel lain yang tidak

termasuk dalam penelitian ini.

3.3. Analisa Variabel X Terhadap Variabel Y

3.3.1. Uji Koefisien Korelasi

Besar kecilnya koefisien korelasi serta kuat lemahnya tingkat keeratan

hubungan antara variabel X dan variabel Y, tidak memiliki arti apapun apabila belum

dilakukan pengujian terhadap koefisien korelasi yang sudah dihitung/diperoleh.

Dengan demikian, pengujian koefisien korelasi dilakukan untuk mengetahui berarti

tidaknya hubhungan antara variabel-variabel yang diteliti hubungannya. Berikut

rumusan hipotesis statistik sesuai dengan hipotesis penelitian adalah:

Page 55: TUGAS AKHIR · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika. 2. Ketua Program Studi Akuntansi (Kons entrasi Perbankan) Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika.

44

Ho1: r=0 artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara rasio likuiditas dengan

laporan keuangan neraca PT Electronic City Tbk.

Ha1: r≠0 artinya ada hubungan yang signifikan antara rasio likuiditas dengan

laporan keuangan neraca PT Electronic City Tbk.

Pengujian keberartian koefesien korelasi dapat diketahui melalui aplikasi

Program SPSS. Kriteria yang digunakan adalah apabila nilai r lebih besar dari nilai a

tertentu maka Ho1 diterima, artinya tidak terdapat hubungan yang berarti antara

variabel X dengan variabel Y. Sebaliknya apabila nilai r lebih kecil dari nilai a

tertentu maka Ha1 ditolak, artinya terdapat hubungan yang berarti antara variabel X

dan variabel Y.

Berikut adalah tabel koefisien korelasi hasil perhitungan menggunakan

aplikasi SPSS:

Tabel III.5

Tabel Korelasi

Correlations

Neraca Likuiditas

Pearson CorrelationNeraca 1,000 ,896

Likuiditas ,896 1,000

Sig. (1-tailed)Neraca . ,000

Likuiditas ,000 .

NNeraca 10 10

Likuiditas 10 10

Sumber: IBM SPSS Statistics 22

Page 56: TUGAS AKHIR · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika. 2. Ketua Program Studi Akuntansi (Kons entrasi Perbankan) Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika.

45

Berdarsarkan hasil perhitungan dengan program SPSS di atas, tampak nilai r

lebih kecil dari pada tingkat a yang digunakan (yaitu 0,05) atau 0,000 < 0,050,

sehingga Ho1 ditolak dan Ha1 diterima artinya terdapat hubungan yang signifikan

antara rasio likuiditas dengan laporan keuangan neraca. Nilai R sebesar 0,896 dapat

diartikan bahwa tingkat keeratan hubungan rasio likuiditas terhadap laporan

keuangan neraca kuat dan searah karena bernilai positif yang artinya apabila rasio

likuiditas naik maka neraca juga akan naik.

3.3.2. Uji Koefisien Determinasi

Perhitungan koefisien determinasi bertujuan untuk mengetahui kekuatan

pengaruh variable dependen terhadap variable independen yang diketahui dari

besarnya nilai koefisien determinasi atau koefisien korelasi yang dikuadratkan ( )

yang nilainya berada diantara nol dan satu. Berikut rumusan hipotesis statistik sesuai

dengan hipotesis penelitian adalah:

Ho2: r=0 artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara rasio likuiditas dengan

laporan keuangan neraca PT Electronic City Indonesia Tbk.

Ha2: r≠0 artinya ada pengaruh yang signifikan antara rasio likuiditas dengan laporan

keuangan neraca PT Electronic City Indonesia Tbk.

Kriteria keputusan dalam menentukan nilai signifikan koefisien

determinasi adalah jika sig > 0,050 maka Ho2 diterima sedangkan Jika sig < 0,050

maka Ha2 ditolak. Berikut tabel Model Summary hasil pengujian data menggunakan

SPSS versi 21 adalah :

Page 57: TUGAS AKHIR · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika. 2. Ketua Program Studi Akuntansi (Kons entrasi Perbankan) Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika.

46

Tabel III.6

Tabel Model Summary

Model Summary

Model RR

Square

AdjustedR

Square

Std. Errorof the

Estimate

Change Statistics

RSquareChange

FChange df1

df2

Sig. FChange

1 .896a .803 .779 .58262 .803 32,655 1 8 .000

a. Predictors: (Constant), Likuiditas

Berdasarkan tabel Model Summary di atas dapat diketahui nilai signifikan

adalah 0,000<0,05 maka Ho2 ditolak dan Ha2 diterima yang artinya terdapat

pengaruh yang signifikan dan diketahui nilai R Square sebesar 0,803% atau 80,3%

artinya Neraca dipengaruhi oleh Rasio Likuiditas sebesar 80,3% sedangkan sisanya

19,7% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian.

3.3.3. Uji Persamaan Regresi

Pengujian persamaan regresi dapat diketahui melalui aplikasi program

SPSS. Model regresi hubungan antara Rasio Likuiditas terhadap laporan keuangan

neraca PT Electronic City Indonesia Tbk dapat dilihat dari hasil output SPSS

dibawah ini :

Page 58: TUGAS AKHIR · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika. 2. Ketua Program Studi Akuntansi (Kons entrasi Perbankan) Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika.

47

Ho3: Persamaan Regresi yang terbentuk antara Rasio Likuiditas terhadap laporan

keuangan neraca PT Electronic City Indonesia Tbk tidak signifikan.

Ha3: Persamaan Regresi yang terbentuk antara Rasio Likuiditas terhadap laporan

keuangan neraca PT Electronic City Indonesia Tbk signifikan.

Jika sig > 0,050 maka H0 diterima sedangkan Jika sig < 0,050 maka H0 ditolak

Untuk mengetahui apakah regresi yang terbentuk signifikan dapat dilihat dari

tabel di bawah ini :

Tabel III.7

Tabel Anova

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1

Regression 11,085 1 11,085 32,655 ,000b

Residual 2,716 8 ,339

Total13,800 9

a. Dependent Variable: Neraca

b. Predictors: (Constant), Likuiditas

Dari hasil tabel Anova tersebut dapat diambil keputusan untuk menjawab

persamaan di atas, maka:

Secara simultan nilai signifikan adalah 0,000<0,05 maka Ho3 ditolak dan Ha3

diterima yang artinya regresi yang terbentuk signifikan. Dan untuk mengetahui

nilai konstanta dan angka koefisien regresi yang terbentuk dapat dilihat dari tabel

koefisien di bawah ini.

Page 59: TUGAS AKHIR · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika. 2. Ketua Program Studi Akuntansi (Kons entrasi Perbankan) Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika.

48

Tabel III.8

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1(Constant) 25,990 ,280 92,676 ,000

Likuiditas ,001 ,000 ,896 5,714 ,000

a. Dependent Variable: Neraca

Berdasarkan tabel di atas, diperoleh persamaan regresi linear sebagai beriku:

Ŷ = + , Ŷ = 25,990 + 0,000 x yang dapat diartikan bahwa nilai konstanta

sebesar 25,990. Angka ini berupa angka konstanta yang mempunyai arti besarnya

neraca saat X (Rasio Likuiditas) sama dengan 0. Dan koefisien regresi sebesar

0,001, angka tersebut mempunyai arti bahwa setiap penambahan 1 Rasio

Likuiditas, maka akan mengakibatkan neraca naik sebesar 0,001%.

Page 60: TUGAS AKHIR · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika. 2. Ketua Program Studi Akuntansi (Kons entrasi Perbankan) Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika.

49

BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil penelitian tugas akhir “Analisa Pengaruh Rasio

Likuiditas Terhadap Laporan Keuangan Neraca PT Electronic City Indonesia Tbk”

periode 2008-2015 dengan dilandasi teori-teori, maka dapat ditarik kesimpulan

sebagai berikut:

1. Dari hasil perhitungan dengan program SPSS, untuk uji koefisien korelasi nilai

yang diperoleh adalah 0,000<0,050 sehingga Ho1 ditolak dan Ha1 diterima yang

artinya bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara rasio likuiditas dengan

laporan keuangan neraca. Berarti likuiditas yang tinggi akan memperlihatkan

kondisi keuangan yang sehat namun sebaliknya apabila perusahaan tersebut tidak

mampu dalam memenuhi kewajibannya akan terlihat tingkat likuiditas yang

rendah dan kondisi keuangan yang tidak baik. Nilai R yang diperoleh sebesar

0,896 yang artinya bahwa tingkat keeratan hubungan rasio likuiditas terhadap

laporan keuangan neraca kuat dan searah karena bernilai positif

2. Dari hasil perhitungan dengan program SPSS, untuk uji koefisien determinasi

nilai yang diperoleh antara rasio likuiditas terhadap laporan keuangan neraca

adalah 0,000<0,050 maka Ho2 ditolak dan Ha2 diterima yang artinya terdapat

pengaruh yang signifikan dan diketahui nilai R Square sebesar 80,3% yang

Page 61: TUGAS AKHIR · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika. 2. Ketua Program Studi Akuntansi (Kons entrasi Perbankan) Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika.

50

artinya neraca dipengaruhi oleh rasio likuiditas sebesar 80,3% sedangkaan sisanya

19,7% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian.

3. Dari hasil perhitungan dengan program SPSS, untuk uji persamaan regresi yang

terbentuk adalah signifikan yaitu Y=25,990+0,000 X yang dapat diartikan bahwa

nilai konstanta sebesar 26,549 yang mempunyai arti besarnya neraca saat nilai X

(Likuiditas) sama dengan 0. Dan angka koefisien regresi sebesar 0,001 angka

tersebut mempunyai arti bahwa setiap penambahan 1 rasio likuiditas maka akan

mengakibatkan neraca naik sebesar 0,001.

4.2. Saran

Adapun saran yang diperoleh terhadap hasil penelitian ini antara lain:

1. Dengan adanya likuiditas yang tinggi belum tentu perusahaan dalam kondisi baik.

Hal ini dapat saja terjadi karena kas tidak digunakan sebaik mungkin. Ada

baiknya nilai antara aktiva dan hutang harus selalu diperhatikan oleh tim

manajemen keuangan agar tidak terjadi penyimpangan.

2. Bahwa ada pengaruh yang signifikan antara rasio likuiditas terhadap laporan

keuangan neraca berarti tergambar bahwa likuiditas yang baik akan

menggambarkan neraca yang sehat. Pihak manajemen keuangan sebaiknya selalu

mengawasi dan memperbaiki kinerjanya agar tetap konsisten dalam menjaga

kestabilan likuiditas.

Page 62: TUGAS AKHIR · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika. 2. Ketua Program Studi Akuntansi (Kons entrasi Perbankan) Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika.

51

3. Perusahaan yang mempunyai kewajiban jangka pendek apabila sudah jatuh tempo

sebaiknya segera melakukan pembayaran agar pihak kreditur mempunyai tingkat

kepercayaan yang tinggi dan memudahkan debitur apabila ingin memperoleh

pinjaman kembali dari kreditur.

Page 63: TUGAS AKHIR · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika. 2. Ketua Program Studi Akuntansi (Kons entrasi Perbankan) Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika.

52

DAFTAR PUSTAKA

Atmaja, Lukas Setia. 2009. Statistika Untuk Bisnis dan Ekonomi. Yogyakarta: CVANDI.

Hanafi, Mamduh M., dan Abdul Halim. 2016. Analisis Laporan Keuangan.Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Harahap, Sofyan Syafri. 2015. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta: PTRajaGrafindo Persada.

Hery. a 2016. Mengenal dan Memahami Dasar-Dasar Laporan Keuangan. Jakarta: PTGrasindo.

Hery. b 2016. Financial Ratio Business. Jakarta: PT Grasindo.

Kasmir. 2008. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Muhidin, Sambas Ali dan Maman Abdurahman. 2007. Analisis Korelasi, Regresi,Dan Jalur Dalam Penelitian. Bandung: CV Pustaka Setia.

Prastowo Dwi. 2015. Analisis Laporan Keuangan Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta:UPP STIM YKPN.

Riadi Edi. 2016. Statistika Penelitian (Analisis Manual dan IBM SPSS). Yogyakarta:CV ANDI.

Sawono Jonathan. 2013. Model-Model Linear dan Non Linear dalam IBM SPSS 21.Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Siregar Syofian. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Dilengkapi DenganPerbandingan Perhitungan Manual dan SPSS. Jakarta: Prenadamedia Group.

Sugiono Arief, dan Edi Untung. 2016. Panduan Praktis Dasar Analisa LaporanKeuangan. Jakarta: PT Grasindo.

Supranto J. 2015. Statistik Teori dan Aplikasi. Jakarta: Erlangga.

Page 64: TUGAS AKHIR · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika. 2. Ketua Program Studi Akuntansi (Kons entrasi Perbankan) Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika.

53

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Biodata Mahasiswa

NIM : 61130005

Nama Lengkap : Siti Suryani

Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 18 April 1990

Alamat Lengkap : Jl. Albaidho 1 Rt009/06 No.35 A Jakarta Timur

B. Riwayat Pendidika Formal dan Non Formal

1. SD Negeri 17 Jakarta, lulus tahun 2002

2. SMP Negeri 246 Jakarta, lulus tahun 2005

3. SMK Negeri 51 Jakarta, lulus tahun 2008

Jakarta, 17 Juni 2016

Siti Suryani

Page 65: TUGAS AKHIR · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika. 2. Ketua Program Studi Akuntansi (Kons entrasi Perbankan) Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika.
Page 66: TUGAS AKHIR · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika. 2. Ketua Program Studi Akuntansi (Kons entrasi Perbankan) Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika.

52

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran A.1. Struktur Organisasi PT Electronic City Indonesia Tbk

Board of Commissioners

Finance & Accounting

Tax & Accounting

Finance Analyst

Treasury

Hrd & GA

Human Resources

General Affairs

Operations

Chasier

Customer Service

President Director

Page 67: TUGAS AKHIR · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika. 2. Ketua Program Studi Akuntansi (Kons entrasi Perbankan) Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika.

53

Lampiran A.2. Laporan Keuangan Neraca PT Electronic City Indonesia Tbk

Tahun 2008 sampai dengan 2012

Page 68: TUGAS AKHIR · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika. 2. Ketua Program Studi Akuntansi (Kons entrasi Perbankan) Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika.

54

Lampiran A.3. Laporan Keuangan Neraca PT Electronic City Indonesia Tbk

Tahun 2013

Page 69: TUGAS AKHIR · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika. 2. Ketua Program Studi Akuntansi (Kons entrasi Perbankan) Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika.

55

Page 70: TUGAS AKHIR · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika. 2. Ketua Program Studi Akuntansi (Kons entrasi Perbankan) Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika.

56

Lampiran A.4. Laporan Keuangan Neraca PT Electronic City Indonesia Tbk

Tahun 2014

Page 71: TUGAS AKHIR · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika. 2. Ketua Program Studi Akuntansi (Kons entrasi Perbankan) Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika.

57

Page 72: TUGAS AKHIR · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika. 2. Ketua Program Studi Akuntansi (Kons entrasi Perbankan) Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika.

58

Lampiran A.5. Laporan Keuangan Neraca PT Electronic City Indonesia Tbk

Tahun 2015 Bulan Maret (Per triwulan)

Page 73: TUGAS AKHIR · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika. 2. Ketua Program Studi Akuntansi (Kons entrasi Perbankan) Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika.

59

Page 74: TUGAS AKHIR · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika. 2. Ketua Program Studi Akuntansi (Kons entrasi Perbankan) Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika.

60

Lampiran A.6. Laporan Keuangan Neraca PT Electronic City Indonesia Tbk

Tahun 2015 Bulan Juni (Per triwulan)

Page 75: TUGAS AKHIR · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika. 2. Ketua Program Studi Akuntansi (Kons entrasi Perbankan) Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika.

61

Page 76: TUGAS AKHIR · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika. 2. Ketua Program Studi Akuntansi (Kons entrasi Perbankan) Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika.

62

Lampiran A.7. Laporan Keuangan Neraca PT Electronic City Indonesia Tbk

Tahun 2015 Bulan September (Per triwulan)

Page 77: TUGAS AKHIR · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika. 2. Ketua Program Studi Akuntansi (Kons entrasi Perbankan) Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika.

63