tugas 7

16
OMA (Otitis Media Akut) adalah peradangan akut atau seluruh pericilium telinga te (Mansjoer, 2001) OMA adalah infeksi atau inflamasi (peradangan) di telinga tengah. OMA adalah infeksi telinga tengah oleh bakteri atau irus, dapat terjadi tetapi paling sering ditemukan pada anak!anak terutama pada usia " bulan s#d " tahun ($$$.google.com). % OMA adalah peradangan telinga bagian tengah &ang disebabkan oleh pejalaran infek tenggorok (farinitis) A sering terjadi pada anak!anak ('ikipedia ahasa ndonesia, ebas). . *+ O O- en&ebab Otitis Media Akut aktif (OMA) dapat merupakan ius maupun bakteri. /iru bakteri dari tenggorokan (penderita infeksi saluran pernapasan atas) dapat tengah melalui tuba eustachius # kadang melalui aliran darah. akteri pen&ebab OMA adalah bakteri piogenik seperti ! streptococcus, ! hemol&titus, ! staph&locottus aureus, ! pneumokous, ! influen a, ! etolr, ! s.anhemol&t&ticus, ! p.ulgaris, dan ! p.aeroginosa, ! mora ella cattan halis 3. +A45A 5A4 -*6A A -ejala klinis OMA tergantung pada stadium pen&akit dan umur pasien. iasan&a gejala a$al berupa sakit telinga tengah &ang berat dan menetap. iasa tergantung gangguan pendengaran &ang bersifat sementara. ada anak kecil dan b mual, muntah, diare, dan demam sampai "7,80 o 3, gelisah, susah tidur diare, kejang, memegang telinga &ang sakit.-endang telinga mengalami peradangan &ang menonjol. 9eluar cairan &ang a$aln&a mengandung darah lalu berubah menjadi cairan jernih dan akhirn&a berupa nan gendang telinga robek). :tadium OMA berdasarkan perubahan mukosa telinga tengah :tadium

description

tgs

Transcript of tugas 7

OMA (Otitis Media Akut) adalah peradangan akut atau seluruh pericilium telinga tengah (Mansjoer, 2001) OMA adalah infeksi atau inflamasi (peradangan) di telinga tengah.OMA adalah infeksi telinga tengah oleh bakteri atau virus, dapat terjadi pada semua usia, tetapi paling sering ditemukan pada anak-anak terutama pada usia 3 bulan s/d 3 tahun (www.google.com).OMA adalah peradangan telinga bagian tengah yang disebabkan oleh pejalaran infeksi dari tenggorok (farinitis) A sering terjadi pada anak-anak (Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia Bebas).

B. ETIOLOGIPenyebab Otitis Media Akut aktif (OMA) dapat merupakan vius maupun bakteri. Virus atau bakteri dari tenggorokan (penderita infeksi saluran pernapasan atas) dapat sampai ke telinga tengah melalui tuba eustachius / kadang melalui aliran darah.Bakteri penyebab OMA adalah bakteri piogenik seperti :- streptococcus, - hemolytitus, - staphylocottus aureus, - pneumokous, - influenza, - etolr,- s.anhemolytyticus, - p.vulgaris, dan - p.aeroginosa, - mora xella cattan halis

C. TANDA DAN GEJALAGejala klinis OMA tergantung pada stadium penyakit dan umur pasien.Biasanya gejala awal berupa sakit telinga tengah yang berat dan menetap.Biasa tergantung gangguan pendengaran yang bersifat sementara.Pada anak kecil dan bayi dapat mual, muntah, diare, dan demam sampai 39,50oC, gelisah, susah tidur diare, kejang, memegang telinga yang sakit.Gendang telinga mengalami peradangan yang menonjol. Keluar cairan yang awalnya mengandung darah lalu berubah menjadi cairan jernih dan akhirnya berupa nanah (jika gendang telinga robek). Stadium OMA berdasarkan perubahan mukosa telinga tengah : Stadium Oklusi Tuba Eustachius Terdapat Oklusi retraksi membran timpani akibat tekanan negativ di dalam telinga tengah. Berwarna normal atau keruh pucat.a. Stadium hiperemis (Presupurasi) Seluruh membran timpani tampak hiperemis dan edema karma pembuluh darah yang melebar. Sekret yang terbentuk bersifat eksudat serosa, sukar terlihat.b. Stadium Supurasi Membran timpani menonjol ke telinga luar karena edema pada mukosa telinga tengah. Hancurnya sel epitel superficial. Terbentuknya eksudat purulen di kavium timpani.c. Stadium Peforasi Ruptur membran timpani. Nanah keluar mengalir dari telinga tengah ke telinga luar. Pasien mulai tenang, suhu badan turun dan dapat tidur nyenyak.d. Stadium Resolusi Bila membran timpani tetap utuh, maka perlahan-lahan akan normal kembali. Jika peforasi menetap dengan sekret yang keluar terus-menerus / hilang timbul lebih dari tiga minggu terjadilah OMSK.

D. PENATALAKSANAANTerapi OMA tergantung pada stadiumnya. Pada stadium oklusi, tujuan terapi dikhususkan untuk membuka kembali tuba eustachius. Diberikan obat tetes hidung HCl efedrin 0,5% dalam larutan fisiologik untuk anak 12 thn atau dewasa.. selain itu, sumber infeksi juga harus diobati dengan memberikan antibiotik . Pada stadium presupurasi, diberikan antibiotik, obat tetes hidung, dan analgesik. Bila membran timpani sudah hiperemi difus, sebaiknya dilakukan miringotomi. Antibiotik yang diberikan ialah penisilin atau eritromisin. Jika terdapat resistensi, dapat diberikan kombinasi dengan asam klavunalat atau sefalosporin. Untuk terapi awal diberikan penisilin IM agar konsentrasinya adekuat di dalam darah. Antibiotik diberikan minimal selama 7 hari. Pada anak diberikan ampisilin 4x50-100 mg/KgBB, amoksisilin 4x40 mg/KgBB/hari, atau eritromisin 4x40 mg/kgBB/hari.Pengobatan stadium supurasi selain antibiotik, pasien harus dirujuk untuk dilakukan miringotomi bila membran timpani masih utuh. Selain itu, analgesik juga perlu diberikan agar nyeri dapat berkurang.Pada stadium perforasi, diberikan obat cuci telinga H2O2 3% selama 3-5 hari serta antibiotik yang adekuat sampai 3 minggu.Stadium resolusi biasanya akan tampak sekret mengalir keluar. Pada keadaan ini dapat dilanjutkan antibiotik sampai 3 minggu, namun bila masih keluar sekret diduga telah terjadi mastoiditis.

TINJAUAN ASUHAN KEPERAWATAN

A. PENGKAJIAN - IDENTITAS - IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB- RIWAYAT KEPERAWATAN MASA LALU Penyakit yang pernah diderita: OMA?Kebiasaan buruk: mengorek telinga dengan benda tajam?- RIWAYAT KEPERAWATAN SEKARANG Keluhan utama: kurang bisa mendengar?

POLA FUNGSI KESEHATAN GORDON

1. Pola persepsi dan manajemen keperawatanPada pola ini kita mengkaji:a. bagaimana klien memandang penyakitnyab. apakah klien memiliki riwayat merokok dan konsumsi alkohol

2. Pola nutrisi - metabolikPada pola ini kita mengkaji:a. Bagaimanakah pola makan dan minum klien sebelum dan selama dirawat di rumah sakit?b. Kaji apakah klien alergi terhadap makanan tertentu?c. Apakah klien menghabiskan makanan yang diberikan oleh rumah sakit?d. Apakah klien mengalami mual dan muntah?e. Bagaimana dengan BB klien, apakah mengalami penurunan atau sebaliknya?

3. Pola eliminasi pada pola ini kita mengkaji:a. Bagaimanakah pola BAB dan BAK klien ?b. Apakah klien menggunakan alat bantu untuk eliminasi?c. Kaji konsistensi BAB dan BAK kliend. Apakah klien merasakan nyeri saat BAB dan BAK?

4. Pola aktivitas - latihan : pada pola ini kita mengkaji:a. Bagaimanakah perubahan pola aktivitas klien ketika dirawat di rumah sakit?b. Kaji aktivitas yang dapat dilakukan klien secara mandiric. Kaji tingkat ketergantungan klien0 = mandiri1 = membutuhkan alat bantu2 = membutuhkan pengawasan3 = membutuhkan bantuan dari orang lain 4 = ketergantungand. Apakah klien mengeluh mudah lelah?

5. Pola istirahat - tidur : pada pola ini kita mengkaji:a. Apakah klien mengalami gangguang tidur?b. Apakah klien mengkonsumsi obat tidur/penenang?c. Apakah klien memiliki kebiasaan tertentu sebelum tidur?

6. Pola kognitif - persepsi : pada pola ini kita mengkaji:a. Kaji tingkat kesadaran klienb. Bagaimanakah fungsi penglihatan dan pendengaran klien, apakah mengalami perubahan?c. Bagaimanakah kondisi kenyamanan klien?d. Bagaimanakah fungsi kognitif dan komunikasi klien?

7. Pola persepsi diri - konsep diri : Pada pola ini kita mengkaji:a. Bagaimanakah klien memandang dirinya terhadap penyakit yang dialaminya?b. Apakah klien mengalami perubahan citra pada diri klien?c. Apakah klien merasa rendah diri?

8. Pola peran - hubungan : pada pola ini kita mengkaji:a. Bagaimanakah peran klien di dalam keluarganya?b. Apakah terjadi perubahan peran dalam keluarga klien?c. Bagaimanakah hubungan sosial klien terhadap masyarakat sekitarnya?

9. Pola reproduksi dan seksualitas : Pada pola ini kita mengkaji:a. Bagaimanakah status reproduksi klien?b. Apakah klien masih mengalami siklus menstrusi (jika wanita)?10. Pola koping dan toleransi stress : Pada pola ini kita mengkaji:a. Apakah klien mengalami stress terhadap kondisinya saat ini?b. Bagaimanakah cara klien menghilangkan stress yang dialaminya?c. Apakah klien mengkonsumsi obat penenang?

11. Pola nilai dan kepercayaan : Pada pola ini kita mengakaji:a. Kaji agama dan kepercayaan yang dianut klienb. Apakah terjadi perubahan pola dalam beribadah klien?

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1, Nyeri akut berhubungan dengan inflamasi pendengaran jaringan telinga tengah 2. Ansietas berhubungan dengan status kesehatan 3. Gangguan komunikasi berhubungan dengan efek kehilangan pendengaran4. Perubahan persepsi sensori berhubungan dengan obstruksi , infeksi di telinga tengah atau kerusakan di saraf pendengaran 5. Isolasi sosial berhubungan dengan nyeri , otore berbau busuk 6. Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan keterbatasan kognitif dan kurang minat dalam belajar

C. PERENCANAAN

NODIAGNOSA KEPERAWATANRENCANA TINDAKAN

TUJUANINTERVENSIRASIONAL

1Nyeri akut berhubungan dengan inflamasi pendengaran jaringan telinga tengahNyeri berkurang atau hilangK.H : Nyeri yysng dirasakan klien berkuang dengan skala 0-2 dari rentang skala 0-10- kaji tanda-tanda vital

- Kaji skala nyeri

- Anjurkan klien untuk mengshliksn suasana dengan melakukan metode relaksasi saat nyeri ysng teramat sangat muncul , relaksasi seperti ,menarik napas panjang- Berikan informasi - Peningkatan tanda-tanda vital merupakan salah satu akibat dari nyeri

- Metode pengalihan suasana degan melakukan relaksasi bisa mengurangi nyeri yang diderita klien

- Informasi yang cukup agar kecemasan berkurang

2Ansietas berhubungan dengan status kesehatanRasa cemas klien akan berkurang / hilang dengan kriteria hasil : klien mampu mengungkapkan ketakutan / kekhawatiran- Mengatakan hal yang sejujurnya kepada klien ketika mendiskusikan mengenai kemungkinan kemajuan dan fungsi pendengarannya untuk mempertahankan harapan klien dalam berkomunikasi

- Berikan informasi - Menunjukan kepada klien bahwa dia dapat berkomunikasi dengan baik tanpa menggunakan alat khusus sehingga dapat mengurangi rasa cemasnya.

- Agar klien menyadari sumber-sumber apa saja yang ada disekitarannya .

3Gangguan komunikasi berhubungan dengan kehilangan pendengaranSetelah dilakukan tindakan keperawatan gangguan komunikasi berkurang / hilang- Dapatkan apa metode komunikasi yang diinginkan dan catat pada rencana perawatan metode yang digunakan klien

- Gunakan faktor-faktor yang meningkatkan pendengaran dan pemahaman , bicara dengan jelas menghadap individu- Dengan mengetahui metode komunikasi yang diinginkan oleh klien maka metoode yang akan digunakan dapat disesuaikan dengan kemampuan dan keterbatasan klien

- Memungkinkan komunikasi dua arah antara perawat dan klien dapat berjalan dengan baik , dan klien menerima pesan perawat dengan cepat

4Perubahan persepsi sensori berhubungan dengan obstruksi , infeksi ditelinga atau kerusakan disaraf pendengaranPersepsi sensori baik K.H : klien akan mengalami peningkatan persepsi sensori pendengaran sampai pada tingkat fungsional- Instruksikan klien untuk menggunakan teknik-teknik yang aman sehingga dapat mencegah terjadinya ketulian lebih lanjut

- ajarkan klien menggunakan dan merawat alat pendengaran secara tepat

- observasi tabda tanda awal kehilangan pendengaran yang lanjut-apabila penyebab pokok ketulian tidak progress , maka pendengaran yang tersisa sensitif terhadap trauma

- Keefektifan alat pendengaran tergantung pada tipe gangguan pemakaian serta perawatannya yang tepat

- Diagnosa dini terhadap keadaan telinga atau terhadap masalah pendengaran rusak secara permanen

5Isolasi sosial berhubungan dengan nyeri otore , berbau busukTetap mengembangkan hubungan dengan orang lain- Bina hubungan saling percaya

- Yakinkan klien bahwa setelah dilakukan pengobatan / pembedahan cairan akan keluar dan bau busuk akan hilanh- Hubungan saling percaya dapat menjadi dasar terjadinya hubungan sosial

- Klien akan kooperatif / berpartisipasi dalam persiapan pembedahan

6Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan keterbatasan kognitif dan kurang minat dalam belajarKlien akan mempunyai pemahaman yang baik tentang pengobatan dan cara pencegahan kekambuhan dengan kriteria hasil : klien paham mengenai pengobatana dan pencegahan kekambuhan - Ajarkan klien mengganti balutan dan menggunakan antibiotik secara kontinyu sesuai aturan

- Beritahu komplikasi yang mungkin timbul dan bagaimana cara melaporkannya

- Tekankan hal-hal yang penting yang perlu ditindak lanjuti / evaluasi pendengaran- Pendidikan kesehatan dengan cara mengganti balutan dapat meningkatkan pahaman klien sehingga dapat berpartisipasi dalam pencegahan kekambuhan

- Pemahaman tentang komplikasi yang dapat terjadi pada klien dapat membantu klien dan keluarga untuk melaporkannya ketenaga kesehatan

- follow up sangat penting dilakukan oleh klien karena dapat mengetahui perkembangan penyakit dan mencegah terjadinya kekambuhan

RESUME POLI THT

I. PENGKAJIAN

A. Initial klien Nama klien: Tn. S.JUmur: 66 tahunPekerjaan:Pendidikan terakhir:Status: KawinAgama: IslamTanggal MRS: 18 November 2013 Tanggal Pengkajian: 18 November 2013 Diagnosa Medis: Otitis Media Akut

B. Penanggung Jawab Nama:Umur:Pekerjaan: Alamat:Hubungan:

C. Tanda Tanda Vital: T.D: 140 / 70 mmHgN: x/menit R:x/menitS.B:

D. Therapi : - Neurodex 2x1 Cofadroel 2x5 mg Clatritin 1x1

II. RIWAYAT KESEHATAN a. Keluhan utama ( keluhan penyyebab pasien MRS )Nyeri , telinga gatal-gatal , telinga berdenging (+) , telinga kanan keluar cairan

b. Pemeriksaan fisik Pus . Tonsil : n/n lgld ( normal )

c. Analisa Data

DATAETIOLOGIMASALAH

DS : klien mengatakan nyerii pada bagian telinga

DO : - TTV : T.D : 140/70- Pemeriksaan fisik : Pus tonsil n/n lgld ( normal )

INVASI BAKTERI

INFEKSI TELINGA TENGAH

PROSES PERADANGANNyeri Akut

DS : kliem mengatakan tidak tau apa apa tentang penyakitnya

DO : klien tampak bingungINVASI BAKTERI

INFEKSI TELINGA TENGAH

KURANG PENGETAHUANDefisiensi Pengetahuan

III. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri akut b/d inflamasi pada jaringan telinga tengah2. Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan keterbatasan kognitif dan kurang minat dalam belajar

IV. INTERVENSI

NODIAGNOSA KEPERAWATANRENCANA TINDAKAN

TUJUAN INTERVENSIRASIONAL

1Nyeri akut berhubungan dengan inflamasi pendengaran jaringan telinga tengahNyeri berkurang atau hilangK.H : Nyeri yysng dirasakan klien berkuang dengan skala 0-2 dari rentang skala 0-10- kaji tanda-tanda vital

- Kaji skala nyeri

- Anjurkan klien untuk mengshliksn suasana dengan melakukan metode relaksasi saat nyeri ysng teramat sangat muncul , relaksasi seperti ,menarik napas panjangBerikan informasi - Peningkatan tanda-tanda vital merupakan salah satu akibat dari nyeri

- Metode pengalihan suasana degan melakukan relaksasi bisa mengurangi nyeri yang diderita klien

- Informasi yang cukup agar kecemasan berkurang

2Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan keterbatasan kognitif dan kurang minat dalam belajarKlien akan mempunyai pemahaman yang baik tentang pengobatan dan cara pencegahan kekambuhan dengan kriteria hasil : klien paham mengenai pengobatana dan pencegahan kekambuhan- Ajarkan klien mengganti balutan dan menggunakan antibiotik secara kontinyu sesuai aturan

- Beritahu komplikasi yang mungkin timbul dan bagaimana cara melaporkannya

- Tekankan hal-hal yang penting yang perlu ditindak lanjuti / evaluasi pendengaran- Pendidikan kesehatan dengan cara mengganti balutan dapat meningkatkan pahaman klien sehingga dapat berpartisipasi dalam pencegahan kekambuhan

- Pemahaman tentang komplikasi yang dapat terjadi pada klien dapat membantu klien dan keluarga untuk melaporkannya ketenaga kesehatan

- follow up sangat penting dilakukan oleh klien karena dapat mengetahui perkembangan penyakit dan mencegah terjadinya kekambuhan

VII. IMPLEMENTASI

NODIAGNOSA KEPERAWATANIMPLEMENTASI

1. Nyeri akut b/d inflamasi pada jaringan telinga tengah- Mengkaji TTV T.D 140/70- Mengkaji skala nyeri dengan ekspresi wajah meringis pada pasien nyeri 8- mengajarkan teknik relaksasi seperti saat nyeri seperti menarik napas panjang- memberikan informasi yang cukup kepada klien agar kecemasan berkurang

2. Defisiensi Pengetahuan b/d keterbatasan kognitif dan kurang minatt dalam belajar - Mengajarkan klien mengganti balutan dan menggunakan antibiotik - Memberikan kepada klien komplikasi yang mungkin muncul dan bagaimana cara melaporkannya- Menekankan kepada klien hal yang penting yang perlu ditindak lanjuti / evaluasi pendengaran seperti perkembangan penyakit dan pencegahan apabila terjadi kekambuhan

VIII. EVALUASI

Dx 1 : Nyeri Akut b/d inflamasi pada jaringan telinga tengahS: klien mengatakan nyeri , gatal-gatal , telinga berdenging (+) , telinga kanan keluar cairanO: klien tampak meringisA: masalah belum teratasiP: intervensi dilanjutkan dan dianjurkan kepada klien untuk melakukan pemeriksaan secara berskala

Dx 2 : Defisiensi Pengetahuan b/d keterbatasan kognitif dan kurang minatt dalam belajarS: klien mengatakan tidak tau apa apa tentang penyakitnyaO: klien tampak bingungA: Masalah belum teratasiP: lanjutkan intervensi dan dianjurkan kepada klien agar menggunakan antibiotik secara kontinyu dan sesuai aturanDiposkan oleh daniel mawu di 01.13 Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke PinterestTidak ada komentar:Poskan KomentarBeranda Langganan: Poskan Komentar (Atom) Arsip Blog 2013 (1) Desember (1) ASKEP OTITIS MEDIA AKUT