Tugas 1 Kesesuaian Lahan

3
1.1 PENDAHULUAN Manusia dan makhluk hidup lain di alam ini tidak bisa lepas dari tanah. Tanah menjadi tempat berpijak, tempat hidup, dan tempat bertumbuh makhluk hidup. Menurut Joffie dan Marbut, tanah adalah tubuh alam atau disebut juga natural body, yang terbentuk dan berkembang sebagai akibat dari bekerjanya gaya-gaya alam (natural forces) terhadap bahan-bahan material alami (natural material) yang ada di permukaan bumi. Keadaan tanah terdapat tanah yang subur dan ada tanah yang kering/tandus bahkan tanah yang keritis. Tanah yang subur yang mengandung humus dapat ditanami berbagai tanaman, tanah yang kering/tandus dapat ditanami tanaman-tanaman tertentu saja, sedangkan tanah yang keritis tidak bisa ditanami tanaman apapun sebelum adanya perbaikan tanah. Selain itu, firman Allah S. W. T dalam Al-quran Surah Al-A’raf ayat 58 telah memberikan isyarat bahwa tanah yang subur adalah tanah yang dapat ditanami dengan baik, sedangkan tanah yang tidak subur adalah tanah yang tumbuhannya kering dan layu, namun dengan berbagi teknologi canggih tanah yang tandus dapat berubah menjadi subur dan dapat ditanami tumbuhan. Berikut firman Allah Surah Al-A’raf ayat 58 yang menjelaskan tentang kesesuaian lahan : Dibaca: “Walbaladuthayyibu yakhruju nabaatuhu biidzni robbih, walladzii khobutsa illa nakda, kadzaalika nusharrifulayaati liqauwmi yasykuruun”. Artinya: “Dan tanah yang baik, tanaman-tanamannya tumbuh subur dengan seizin Allah; dan tanah yang tidak subur, tanaman-tanamannya hanya tumbuh merana.

description

Tugas 1 Kesesuaian Lahan

Transcript of Tugas 1 Kesesuaian Lahan

Page 1: Tugas 1 Kesesuaian Lahan

1.1 PENDAHULUAN

Manusia dan makhluk hidup lain di alam ini tidak bisa lepas dari tanah. Tanah menjadi

tempat berpijak, tempat hidup, dan tempat bertumbuh makhluk hidup. Menurut Joffie dan

Marbut, tanah adalah tubuh alam atau disebut juga natural body, yang terbentuk dan

berkembang sebagai akibat dari bekerjanya gaya-gaya alam (natural forces) terhadap bahan-

bahan material alami (natural material) yang ada di permukaan bumi. Keadaan tanah terdapat

tanah yang subur dan ada tanah yang kering/tandus bahkan tanah yang keritis. Tanah yang

subur yang mengandung humus dapat ditanami berbagai tanaman, tanah yang kering/tandus

dapat ditanami tanaman-tanaman tertentu saja, sedangkan tanah yang keritis tidak bisa

ditanami tanaman apapun sebelum adanya perbaikan tanah.

Selain itu, firman Allah S. W. T dalam Al-quran Surah Al-A’raf ayat 58 telah memberikan

isyarat bahwa tanah yang subur adalah tanah yang dapat ditanami dengan baik, sedangkan

tanah yang tidak subur adalah tanah yang tumbuhannya kering dan layu, namun dengan

berbagi teknologi canggih tanah yang tandus dapat berubah menjadi subur dan dapat ditanami

tumbuhan. Berikut firman Allah Surah Al-A’raf ayat 58 yang menjelaskan tentang kesesuaian

lahan :

Dibaca:

“Walbaladuthayyibu yakhruju nabaatuhu biidzni robbih, walladzii khobutsa illa nakda, kadzaalika

nusharrifulayaati liqauwmi yasykuruun”.

Artinya:

“Dan tanah yang baik, tanaman-tanamannya tumbuh subur dengan seizin Allah; dan tanah yang

tidak subur, tanaman-tanamannya hanya tumbuh merana. Demikianlah Kami menjelaskan tanda-tanda

kebesaran (Kami) bagi orang-orang yang bersyukur” (Q. S. Al-A’raf : 58)

Dengan demikian, untuk mewujudkan perencanaan kawasan pertanian, pertambangan,

perdagangan dan jasa, perindustrian dan permukiman dibutukan suatu kajian agar

perencancaan dapat terlaksana sehingga terbentuk suatu ruang yang aman, nyaman, produktif

dan berkelanjutan sesuai dengan ketahanan nasional dan wawasan nusantara.

1.2 Rumusan Masalah

Adapaun rumusan masalah dalam pembuatan makalah ini yaitu :

a. Apa yang disebut kesesuian lahan?

Page 2: Tugas 1 Kesesuaian Lahan

b. Bagaimana manajemen kesesuaian lahan dalam perencanaan?

1.3 Tujuan dan Sasaran

1.3.1 Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui tentang kesesuaian lahan

berdasarkan beberapa literatur.

1.3.2 Sasaran

Sasaran yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini adalah :

1. Mengetahui kesesuaian lahan dalam perencanaan

2. Mengetahui manajemen kesesuaian lahan dalam perencanaan

1.4 Metodologi

Metodologi yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah metode berdasarkan

berdasarkan Data Sekunder. Data Sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan

peneliti dari berbagai sumber yang telah yang diperoleh dari berbagai sumber seperti buku dan

telusur di internet.

1.5 Sistematika Pembahasan

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan sasaran,

metodologi dan sistematika pembahasan

BAB II PEMBAHASAN

Memaparkan mengenai sejarah perkembangan islam pada zaman klasik dan

pertengahan.

BAB III PENUTUP

Penutup berisikan tentang kesimpulan dari pembahasan yang dipaparkan pada bab

sebelumnya .