Tugas 1 Geodinamika Andi Anas (F1B1 10 062)
-
Upload
rubaiyn-almuni -
Category
Documents
-
view
12 -
download
3
Transcript of Tugas 1 Geodinamika Andi Anas (F1B1 10 062)
TUGAS 1
GEODINAMIKA
OLEH:
NAMA : ANDI ANAS
STAMBUK : F1B1 10 062
PROGRAM STUDI : TEKNIK GEOFISIKA
JURUSAN : FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2013
TEORI-TEORI DINAMIKA BUMI
1. Teori Ekspansi dan Kontraksi
Teori ekspansi dan kontraksi dilandasi oleh adanya pemikiran bahwa alam
semesta mengalami proses mengembang dan mengkerut yang dialami setiap 30 miliar
tahun sekali. Ketika alam semesta mengembang disebut masa ekspansi sedangkan
pada masa mengkerut disebut masa kontraksi.
Ekspansi terjadi disebabkan oleh adanya tenaga yang berasal dari reaksi inti hidrogen
yang membentuk berbagai unsur. Dalam proses pengembangan ini terbentuk bintang-
bintang yang berkelompok menjadi galaksi. Sebuah bintang mengeluarkan tenaga
panas yang sangat tinggi, bahan-bahan yang ada dalam bintang mengalami proses
kontraksi kembali menjadi suatu gumpalan besar. Selanjutnya akan meledak lagi dan
melakukan proses ekspansi lagi.
Teori ekspansi dan kontraksi menguatkan asumsi bahwa partikel-partikel yang ada
pada saat ini berasal dari partikel-partikel yang ada pada zaman dahulu.
2. Teori Pengapungan Benua (Continental Drift)
Teori Pengapungan Benua ini dikemukakan oleh Alfred Wegener yang
mengatakan bahwa benua-benua yang sekarang adalah satu bentang muka yang
bergerak menjauh sehingga melepaskan benua-benua tersebut dari inti bumi, seperti
bongkahan es yang bermassa jenis rendah yang mengambang di atas lautan.
Dibuktikan bahwa kesamaan garis pantai antara Benua Amerika Selatan dengan
Benua Afrika. Apabila kedua benua tersebut disatukan, maka garis pantainya akan
serasi satu sama lain. Kemudian Wegener juga mengajukan bukti dokumentasi fosil
Mesosaurus yang sejenis dan hanya ditemukan di kedua sisi benua tersebut. Diyakini
bahwa Mesosaurus ini ketika hidupnya tidak akan dapat melintasi samudera yang
luas di antara kedua benua ini. Sisa-sisa organisme yang ditemukan tampaknya
menjadi bukti menyatunya dua benua ini selama Masa Paleozoikum dan Awal
Mesozoikum.
Selain itu, Wegener juga menunjukkan jajaran pegunungan yang terpotong oleh
samudera.
Wegener mempresentasikan banyak bukti mengenai teori Pengapungan Benua akan
tetapi belum dapat memberikan penjelasan mengenai mekanisme penyebabnya.
3. Teori Keluyuran Kutub (Polar Wandering Theory)
Teori keluyuran kutub magnetik bumi menyatakan bahwa begitu batu-batuan
terbentuk, maka batu-batuan tersebut termagnetisir dan arah dari magnetisasi
merupakan catatan fosil dari arah magnetik bumi dan posisi kutubnya pada waktu itu.
Magnetisme dalam batu-batuan purba dinamakan paleomagnetisme. Dari pengukuran
paleomagnetik terbukti bahwa medan magnetik bumi telah ada semasa batu-batuan
terbentuk. Lanjutan Informasi penting dari pengukuran ini membuktikan bahwa titik
kutub magnetik berubah-ubah posisinya (keluyuran). Magnetisme terjadi karena inti
bumi luar yang cair berputar karena rotasi bumi (bekerja sebagai dinamo). Titik kutub
magnetik dapat saja berpindah namun letak titik kutub tidak akan jauh dari poros
kutub bumi dan tidak jauh dari titik magnetik masa kini. Kesimpulannya, benua yang
bergerak/berputar bersama batuan yang termagnetisir dan bukannya kutub yang
bergerak. Teori ini akhirnya tidak dapat diterima
4. Teori Undasi
Teori Undasi adalah teori yang disusun oleh Van Bemmelen untuk menjelaskan
proses terbentuknya busur-busur pegunungan yang menjadi kerangka pokok pulau-
pulau di Indonesia dan sekitarnya. Undasi adalah penggelombangan, seperti
gelombang air yang terjadi apabila kita melemparkan batu ke kolam. Ada dua macam
penggelombangan yaitu undasi dan oscillasi. Undasi merupakan penggelombangan
yang agak teratur tetapi periodik/terputus-putus, artinya selang beberapa waktu
lamanya muncul baru muncul penggelombangan berikutnya. Secara ringkas Van
Bemmelen berpendapat bahwa terbentuknya rangkaian busur pegunungan di
Indonesia seperti terbentuknya gelombang air pada saat kita melemparkan batu ke air,
menyebar dari suatu pusat undasi (tempat batu jatuh di kolam) di mana selang
beberapa saat kemudian akan terbentuk busur gelombang yang melingkari pusat
undasi dan selanjutnya makin menyebar ke luar sampai akhirnya tidak nampak lagi
penggelombangan di tempat yang jauh dari pusat penggelombangan tadi. Dua busur
gelombang yang terbentuk paling luar disebut busur luar dan busur dalam.
5. Teori Tektonik Lempeng
Teori Tektonik Lempeng (Plate Tectonic Theory) dikembangkan sejak tahun
1960 menerangkan gerakan relatif antara litosfer dan astenosfer. Litosfer terdiri dari
lempeng-lempeng besar dan kecil yang dinamakan “Lempeng Tektonik”. Lempeng
tektonik ini meluncur di atas astenosfer yang plastis. Teori tentang gaya yang
mendorong lempeng dikaitkan dengan teori konveksi termal di mantel. Ada 3 macam
arus konveksi yang diperdebatkan para ahli yakni arus konveksi yang terjadi di
seluruh mantel “ Thermal Plume” (semburan termal), arus konveksi yang terbatas
pada permukaan astenosfer, dan arus konveksi pada batas Inti dan astenosfer yang
muncul ke permukaan Bumi.