Tuberkulosis (TBC) dengan program DOTS

27
Oleh: Indah Novita Sari 11035 PROFIL PERESEPAN DAN TINGKAT KEPATUHAN PASIEN TUBERKULOSIS RAWAT JALAN DENGAN PROGRAM DOTS DI RS. ST. ELISABETH BEKASI PERIODE NOVEMBER 2012 – MEI 2013 Jakarta, 3 Agustus 2013

description

@vitavalery

Transcript of Tuberkulosis (TBC) dengan program DOTS

Page 1: Tuberkulosis (TBC) dengan program DOTS

Oleh:Indah Novita Sari11035

PROFIL PERESEPAN DAN TINGKAT KEPATUHAN PASIEN TUBERKULOSIS RAWAT

JALAN DENGAN PROGRAM DOTSDI RS. ST. ELISABETH BEKASI PERIODE

NOVEMBER 2012 – MEI 2013

Jakarta, 3 Agustus 2013

Page 2: Tuberkulosis (TBC) dengan program DOTS

Indah Novita Sari11035

PROFIL PERESEPAN DAN TINGKAT KEPATUHAN PASIEN TUBERKULOSIS RAWAT JALAN DENGAN PROGRAM

DOTSDI RS. ST. ELISABETH BEKASI PERIODE

NOVEMBER 2012 – MEI 2013

Jakarta, 3 Agustus 2013

Page 3: Tuberkulosis (TBC) dengan program DOTS

Latar Belakang :

Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang mematikan. Dalam menjalani pengobatan, pasien harus minum minimal 4 kombinasi obat paling sedikit 2 bulan masa pengobatan, dan 2 kombinasi obat untuk selanjutnya 4 bulan masa pengobatan. Pada tahun 1995, baru diadakan strategi DOTS (1 box untuk 1 pasien) sehingga pengobatan pasien lebih mudah untuk dimonitoring.Akan tetapi, masih ditemukan pasien yang kurang patuh dalam menjalani pengobatan dalam program DOTS ini.

BAB 1PENDAHULUAN

Page 4: Tuberkulosis (TBC) dengan program DOTS
Page 5: Tuberkulosis (TBC) dengan program DOTS

Perumusan Masalah

Pada kondisi demikian, masalah yang diangkat yaitu

“mengetahui bagaimana profil peresepan dan tingkat

kepatuhan pasien tuberkulosis rawat jalan

dengan program DOTS di RS St. Elisabeth Bekasi periode

Novemberber 2012 - Mei 2013”

Page 6: Tuberkulosis (TBC) dengan program DOTS

Tujuan

Tujuan Umum:memberikan gambaran tentang

profil peresepan dan mengetahui faktor yang menyebabkan pasien

tidak patuh dalam pengobatan tuberkulosis dengan program DOTS di RS. St. Elisabeth Bekasi periode

November 2012 – Mei 2013

Page 7: Tuberkulosis (TBC) dengan program DOTS

Tujuan Khusus:a. Mengetahui jumlah pasien penderitab. Mengetahui persentase pasien TBC Paru berdasarkan

jenis kelamin.c. Mengetahui persentase pasien TBC Paru berdasarkan

umur.d. Mengetahui persentase tingkat kepatuhan pasien

minum obat dengan metode mengelompokkan pasien yang patuh minum obat, yang kurang patuh, yang tidak patuh, dan yang tidak terdeteksi (karena keterbatasan waktu penelitian penulis) minum obat berdasarkan waktu kontrol kembali pasien.

e. Mengetahui faktor apa saja yang membuat pasien menjadi kurang patuh dan tidak patuh dalam menjalani pengobatan TBC Paru.

Page 8: Tuberkulosis (TBC) dengan program DOTS

Manfaat Bagi Penulis

Manfaat Bagi Akademik

Manfaat bagi RS St. Elisabeth Bekasi

Manfaat

Page 9: Tuberkulosis (TBC) dengan program DOTS

BAB II

Pengertian ResepPengertian ObatPengertian KepatuhanPengertian OATGejala-gejala TBCCara penularan TBCPencegahan TBCTipe PenderitaTujuan dan Program TerapiKlasifikasi TBCJenis-jenis Obat TBCPrinsip Pengobatan OAT FDCPengawas Menelan Obat

Page 10: Tuberkulosis (TBC) dengan program DOTS

Pengertian Kepatuhan

Menurut Prijadarminto:kepatuhan adalah suatu kondisi yang

tercipta dan berbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku

yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan,

keteraturan dan ketertiban.

Menurut Degrest et al:

Kepatuhan adalah perilaku positif

penderita dalam mencapai tujuan

terapi.

Menurut Lukman Ali:

kepatuhan adalah perilaku sesuai aturan

dan berdisiplin.

Menurut Sarfino:kepatuhan (ketaatan) sebagai tingkat

penderita melaksanakan cara pengobatan dan perilaku yang disarankan.

Menurut Stanley:tingkat perilaku pasien yang tertuju terhadap intruksi atau petunjuk

yang diberikan dalam bentuk terapi apapun yang ditentukan, baik diet, latihan, pengobatan atau menepati janji pertemuan dengan dokter

Back

Page 11: Tuberkulosis (TBC) dengan program DOTS

Gejala Umum TBCBack

Page 12: Tuberkulosis (TBC) dengan program DOTS

Back

Page 13: Tuberkulosis (TBC) dengan program DOTS

Reaksi Mantoux

next

Page 14: Tuberkulosis (TBC) dengan program DOTS

Back

Page 15: Tuberkulosis (TBC) dengan program DOTS

Alur Diagnosis Tuberkulosis Paru

Back

Page 16: Tuberkulosis (TBC) dengan program DOTS

Jenis – Jenis Obat

TBC

Isonikotinilhidrazida (INH)RifampisinPirazinamidEthambutol, dan Streptomisin

Obat Tersendir

i

R = Rifampisin 150 mgH = Isoniazid 75 mg

Z = Pirazinamid 400 mgE = Ethambutol 275 mg

4 FDC

R = Rifampisin 150 mgH = Isoniazid 150 mg

2 FDC Efek Samping

Paket Kombinasi OAT FDC

Page 17: Tuberkulosis (TBC) dengan program DOTS

Efek samping Kemungkinan Penyebab

Tatalaksana

Minor OAT diteruskan

Tidak nafsu makan, mual, sakit perut Rifampisin Obat diminum malam sebelum tidur

Nyeri sendi Pyrazinamid Beri aspirin /allopurinolKesemutan s/d rasa terbakar di kaki INH Beri vitamin B6 (piridoksin) 1 x 100 mg perhari

Warna kemerahan pada air seni Rifampisin Beri penjelasan, tidak perlu diberi apa-apaMayor Hentikan obat

Gatal dan kemerahan pada kulit Semua jenis OAT Beri antihistamin dan dievaluasi ketatTuli Streptomisin Streptomisin dihentikanGangguan keseimbangan (vertigo) Streptomisin Streptomisin dihentikan

Hepatitis Imbas Obat (penyebab lain disingkirkan)

Sebagian besar OAT Hentikan semua OAT sampai ikterik menghilang dan boleh diberikan hepatoprotektor

Muntah dan confusion (suspected drug-induced pre-icteric hepatitis)

Sebagian besar OAT Hentikan semua OAT dan lakukan uji fungsi hati

Gangguan penglihatan Etambutol Hentikan etambutolKelainan sistemik, termasuk syok dan purpura

Rifampisin Hentikan rifampisin

Efek samping OAT dan Penatalaksanaannya

Back

Page 18: Tuberkulosis (TBC) dengan program DOTS

BAB IIIMetode Penelitian

Metode RetrospektifYaitu pengambilan data yang

dilakukan setelah pelayanan terjadi.

RS St. Elisabeth, JL. Raya Narogong 202

Kemang Pratama, Bekasi.

dilakukan pada bulan Juni tahun 2013 dengan melihat rekapan resep khusus pasien penderita

TBC Paru dengan program DOTS Rawat Jalan periode November

2012 – Mei 2013.

Metode

pengamatan

Lokasi Pengamatan

Waktu Pengamatan

Page 19: Tuberkulosis (TBC) dengan program DOTS

Pengelolaan DataPengumpulan Data1. Mengambil data resep – resep pasien penderita TBC paru dengan program

DOTS Rawat Jalan.2. Mencocokkan resep dengan data rekapan yang sudah dituliskan dalam buku

khusus pasien TBC paru dengan program DOTS.

Metode Kerjaa. Mencatat tiap resep, untuk berapa hari obat harus diminum oleh pasien, dan kapan

pasien tersebut harus kembali lagi kontrol ke dokter untuk melanjutkan pengobatannya.

b. Menghitung persentase pasien penderita penyakit TBC Paru berdasarkan jenis kelamin.

c. Menghitung persentase pasien penderita penyakit TBC Paru berdasarkan umur.d. Menghitung persentase tingkat kepatuhan pasien berdasarkan kelompok pasien

Patuh, Kurang Patuh, Tidak Patuh, dan kelompok pasien yang Tidak Terdeteksi waktu kunjungan dan pereserannya.

e. Menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi pasien menjadi kurang patuh dalam menjalani pengobatan TBC Paru dari beberapa sumber (pasien dan sumber buku)

f. Membuat tabel dari data – data tersebut.

Page 20: Tuberkulosis (TBC) dengan program DOTS

BAB IVHasil Penelitian dan Pembahasan

No. Bulan Jumlah Pasien TotalLaki-Laki Perempuan1 November 2012 17 9 262 Desember 2012 - 2 23 Januari 2013 5 4 94 Februari 2013 1 3 45 Maret 2013 2 6 86 April 2013 1 1 27 Mei 2013 4 3 7

JUMLAH 30 28 58

Persentase 52% 48% 100%

Tabel Jumlah Pasien penderita Tuberkulosis rawat jalan yang menjalani program DOTS berdasarkan Jenis Kelamin

Page 21: Tuberkulosis (TBC) dengan program DOTS

52%48% Laki-Laki

Perempuan

Diagram Jumlah Pasien penderita Tuberkulosis yang menjalani rawat jalan program DOTS berdasarkan Jenis Kelamin periode November 2012 – Mei 2013

BAB IVHasil Penelitian dan Pembahasan

Page 22: Tuberkulosis (TBC) dengan program DOTS

10 - 20 tahun

21 - 30 tahun

31 - 40 tahun

41 - 50 tahun

51 - 60 tahun

61 - 70 tahun

71 - 80 tahun

> 81 tahun02468

1012141618

5

17

13

97

3 31

Jumlah Pasien Berdasarkan Umur

Grafik Jumlah Pasien penderita Tuberkulosis yang menjalani rawat jalan program DOTS berdasarkan Umur periode November 2012 – Mei 2013

BAB IVHasil Penelitian dan Pembahasan

Page 23: Tuberkulosis (TBC) dengan program DOTS

0

5

10

15

20

25

30

25

4

17

12

Sales

Grafik Tingkat Kepatuhan pasien penderita Tuberkulosis dalam menjalani pengobatan program DOTS Periode November 2012 – Mei 2013

BAB IVHasil Penelitian dan Pembahasan

Page 24: Tuberkulosis (TBC) dengan program DOTS

Kesimpulan

• Perbedaan berdasarkan Jenis kelamin tidak terlalu signifikan sehingga laki – laki dan perempuan memiliki peluang yang sama akan terjangkitnya penyakit tuberkulosis. (L=52%,P=48%)

• Berdasarkan umur didapatkan sebagian besar berada pada kelompok umur 21–40 tahun, dimana pada kelompok umur tersebut merupakan kelompok umur produktif

• Tingkat kepatuhan pasien sebagian besar sudah berada dalam kelompok Patuh (43,10%), namun masih ada 29,31% pasien yang dalam kelompok Tidak Patuh.

Page 25: Tuberkulosis (TBC) dengan program DOTS

Ketidakpatuhan pengobatan dapat disebabkan oleh beberapa faktor:

• kurang luasnya pemahaman pasien bahwa obat harus ditelan seluruhnya dalam waktu yang telah ditetapkan (harus ada penyuluhan)

• sikap atau perilaku pasien• tidak adanya dukungan dari keluarga• tingkat pendidikan• merasa sudah sembuh• pasien dirujuk ke tempat lain• rasa malas dan jenuh minum obat• kurangnya peran PMO dan minimnya tenaga PMO (selain

dari anggota keluarga)• kurangnya motivasi untuk sembuh• jauhnya jarak rumah pasien ke Unit Pelayanan

Kesehatankurangnya peran dokter dan Apoteker/TTK dalam memberikan informasi

• pasien meninggal dalam menjalani pengobatan.

Page 26: Tuberkulosis (TBC) dengan program DOTS

Lebih meningkatkan kesadaran pasien untuk

sembuh ditunjang dengan motivasi dari

anggota keluarga untuk selalu mendampingi

pasien dan tidak menjauhi pasien karena

takut tertular.

SaranBagi Rumah Sakit St. Elisabeth

Bekasi

Menjadi sumber informasi untuk lebih meningkatkan pengetahuan pasien TBC

sehingga terbentuk sikap dan perilaku positif agar tingkat kepatuhan pasien menjadi

lebih besar, dengan strategi:

PenyuluhanMemajang poster

Pelayanan Informasi Obat (PIO)

Peran Dokter

Bagi Pasien dan Keluarganya

Page 27: Tuberkulosis (TBC) dengan program DOTS

Terima kasih

Indah Novita Sari

11035

Akademi Farmasi Bhumi Husada Jakarta